pembahasan iv.1 analisis pelaksanaan pemberian kredit ...thesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00566-ak...

34
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit Mikro pada PT Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk Proses Pelaksanaan Pemberian Kredit Usaha Kecil dan Mikro pada PT Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk adalah sebagai berikut : 1. Pengajuan Permohonan Kredit Mikro Calon debitur yang ingin mengajukan permohonan pinjaman mikro mendatangi BRI Unit. Dengan dibantu oleh deskman (Customer Service), calon debitur kemudian mengisi formulir permohonan pengajuan pinjaman atau Surat Keterangan Permohonan Pinjaman (SKPP) model 72 Kupedes yang terlampir pada lampiran 2 atau model 75 Kupedes bagi calon debitur yang mempunyai penghasilan tetap yang terlampir pada lampiran 3. Calon debitur mengisi pada formulir jenis usaha yang akan dibiayai kredit, besar pinjaman yang akan diminta, jangka waktu dan cara pembayaran, latar belakang permohonan kredit serta jaminan atau agunan yang dapat disediakan. Kemudian, calon debitur menyerahkan dokumen–dokumen sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan seperti melampirkan legalitas usaha minimal surat keterangan usaha dari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), pengalaman usaha minimal satu tahun, melampirkan dokumen identitas diri seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Surat Ijin Mengemudi (SIM) kepada

Upload: haanh

Post on 24-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

BAB IV

PEMBAHASAN

IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit Mikro pada PT Bank Rakyat

Indonesia (PERSERO) Tbk

Proses Pelaksanaan Pemberian Kredit Usaha Kecil dan Mikro pada PT Bank Rakyat

Indonesia (PERSERO) Tbk adalah sebagai berikut :

1. Pengajuan Permohonan Kredit Mikro

Calon debitur yang ingin mengajukan permohonan pinjaman mikro mendatangi

BRI Unit. Dengan dibantu oleh deskman (Customer Service), calon debitur

kemudian mengisi formulir permohonan pengajuan pinjaman atau Surat

Keterangan Permohonan Pinjaman (SKPP) model 72 Kupedes yang terlampir

pada lampiran 2 atau model 75 Kupedes bagi calon debitur yang mempunyai

penghasilan tetap yang terlampir pada lampiran 3. Calon debitur mengisi pada

formulir jenis usaha yang akan dibiayai kredit, besar pinjaman yang akan

diminta, jangka waktu dan cara pembayaran, latar belakang permohonan kredit

serta jaminan atau agunan yang dapat disediakan. Kemudian, calon debitur

menyerahkan dokumen–dokumen sesuai dengan persyaratan yang telah

ditentukan seperti melampirkan legalitas usaha minimal surat keterangan usaha

dari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP),

pengalaman usaha minimal satu tahun, melampirkan dokumen identitas diri

seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Surat Ijin Mengemudi (SIM) kepada

Page 2: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

deskman. Deskman (customer service) wajib untuk memberitahukan calon

debitur untuk membuka rekening tabungan apabila calon debitur belum memiliki

rekening tabungan di Bank Rakyat Indonesia.

2. Analisis Kredit

Setelah debitur mengisi Surat Keterangan Permohonan Pinjaman (SKPP) dan

menyerahkan dokumen identitas diri kepada deskman (Costumer Service),

deskman melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan berkas SKPP yang telah

diterima untuk diproses lebih lanjut dan memasukan data calon debitur pada

BRINETS sesuai SKPP dan tanda bukti diri debitur. Kemudian, deskman

menyerahkan berkas SKPP tersebut kepada Kepala Unit. Bila permohonan

pinjaman debitur dinilai layak diberikan, maka Kepala Unit menunjuk seorang

Mantri (account officer) untuk melakukan pemeriksaan langsung ke tempat

usaha debitur (on the spot) dan melakukan analisis sesuai dengan keterangan

SKPP yang telah diisi oleh debitur. Mantri akan melakukan wawancara untuk

mencari informasi dasar yang berhubungan dengan debitur seperti besarnya

pinjaman yang diminta, usaha pokok yang akan dibiayai, alamat usaha, bentuk

usaha yang dijalankan, jumlah tenaga kerja dan melakukan perhitungan rugi atau

laba usaha. Mantri juga melakukan analisis untuk mengetahui proyeksi perkiraan

kenaikan produksi usaha dan menilai jenis agunan. Laporan hasil pemeriksaan di

lapangan dan hasil analisis sehubungan dengan permohonan kredit yang

dilakukan oleh mantri (account officer) dicatat pada formulir model 70 Kupedes

yang terlampir pada lampiran 4, mantri akan memberikan scoring resiko kredit

atas penilaian yang telah dilakukan.

Page 3: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

Dalam menilai kebenaran dan melakukan penafsiran nilai agunan yang dimiliki

debitur, mantri juga membuat laporan penilaian pada formulir model 71-78

Kupedes sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang terlampir pada lampiran 5.

3. Persetujuan Kredit

Setelah membuat laporan pemeriksaan dan analisis yang telah dilakukan,

selanjutnya mantri (account officer) menyerahkan berkas SKPP tersebut kepada

deskman. Berkas tersebut kemudian diserahkan oleh deskman (customer service)

kepada Kepala Unit.

Sebelum memberikan persetujuan, Kepala Unit memeriksa dan memastikan

kembali hasil pemeriksaan dan analisis Surat Keterangan Permohonan Pinjaman

(SKPP) yang telah dilakukan oleh mantri. Kepala Unit juga wajib memastikan

keaslian dokumen yang telah diberikan oleh debitur. Apabila Kepala Unit merasa

tidak yakin atas hasil pemeriksaan tersebut , Kepala Unit dapat memutuskan

untuk dilakukan pemeriksaan ulang kembali. Jika permohonan pinjaman tersebut

tidak disetujui, Kepala Unit wajib memberikan alasan penolakan dan

mencantumkannya dalam SKPP dan memberikannya pada deskman untuk

dibuatkan surat penolakan.

Deskman (customer service) akan memberitahukan kepada debitur untuk

mengkonfirmasi kembali beberapa hari menurut hari yang telah ditentukan oleh

pihak bank setelah pengajuan surat permohonan pinjaman.

4. Perjanjian Kredit

Kepala Unit menyerahkan Surat Keterangan Permohonan Pinjaman (SKPP) yang

telah disetujui kepada deskman (Costumer Service). Deskman kemudian

menyiapkan Surat Pengakuan Hutang (SPH) dan surat pengikatan agunan untuk

Page 4: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

dibaca dan ditandatangani oleh debitur. Deskman (Customer Service) harus

memastikan bahwa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan perjanjian

pinjaman telah ditandatangani oleh debitur sebagai bukti persetujuan.

Selanjutnya, deskman (Customer Service) kemudian mengisi kuitansi pencairan

pinjaman serta menyerahkan semua berkas perjanjian pinjaman kepada Kepala

Unit untuk dilakukan fiat bayar pinjaman yang telah diputuskan sesuai dengan

kewenangannya.

5. Pencairan Kredit

Setelah menerima kuitansi dan berkas pinjaman dari deskman, Kepala unit

memeriksa kelengkapan berkas sesuai dengan syarat yang telah ditentukan.

Apabila telah sesuai, Kepala Unit menandatangani kuitansi pencairan pinjaman

yang telah diberikan. Kuitansi pencairan pinjaman diberikan kepada teller,

sedangkan berkas pinjaman debitur diserahkan kembali kepada deskman

(customer service). Pencairan pinjaman debitur dilakukan oleh Teller

berdasarkan kuitansi yang diterima dari Kepala Unit. Teller wajib meneliti

keabsahan kuitansi terlebih dahulu. Besarnya pencairan pinjaman harus sesuai

dengan kuitansi pencairan pinjaman yang telah disepakati.

Page 5: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

IV.2 Analisis Sistem Pengendalian Intern Terhadap Pemberian Kredit Mikro pada

PT Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk

Sesuai dengan Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/22/DPNP tanggal

29 September 2003, Sistem Pengendalian Intern yang efektif merupakan komponen

penting dalam manajemen dan menjadi dasar bagi kegiatan operasional Bank yang sehat

dan aman. Sistem Pengendalian Intern yang efektif dapat membantu pengurus Bank

menjaga aset Bank, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang

dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian,

penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian.

Sistem Pengendalian Intern perlu mendapat perhatian dari Bank, mengingat

bahwa salah satu faktor penyebab terjadinya kesulitan usaha Bank adalah adanya

berbagai kelemahan dalam pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern seperti kurangnya

mekanisme pengawasan, kurangnya komunikasi dan informasi antar jenjang dalam

organisasi Bank, kurang memadai atau kurang efektifnya program audit intern dan

kegiatan pemantauan lainnya.

Dalam bab ini, penulis akan menganalisis dan mengevaluasi penerapan sistem

pengendalian intern dalam pemberian kredit kepada usaha kecil dan mikro pada PT

Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk berdasarkan Committee of Sponsoring

Organization of Treadway Commission (COSO) yaitu lingkungan pengendalian,

penilaian risiko yang terdiri dari risiko pasar, risiko kredit, risiko hukum, risiko sumber

daya manusia, risiko stratejik dan risiko reputasi, informasi dan komunikasi, aktivitas

pengendalian dan pemantauan.

Page 6: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

IV.2.1 Lingkungan Pengendalian ( control environment )

Lingkungan pengendalian mencerminkan keseluruhan komitmen, perilaku dan

kepedulian dan langkah- langkah dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan

kegiatan pengendalian operasional. Komponen lingkungan Pengendalian menurut

Committee of Sponsoring Organization of Treadway Commission (COSO) yang

diterapkan oleh Bank Rakyat Indonesia, dengan menguraikannya menjadi 7 komponen

sebagai berikut :

1. Integritas dan nilai etika

Suatu Sistem Pengendalian Intern suatu perusahaan tidak dapat berjalan dengan

baik sesuai dengan tujuan entitas apabila dijalankan oleh orang–orang yang tidak

menjunjung tinggi nilai integritas dan tidak memiliki nilai etika. Dalam menjalankan

aktivitas bisnis, manajemen dituntut untuk dapat mengkomunikasikan nilai integritas

dan etika melalui tindakan individual mereka sehinga nilai – nilai tersebut dapat diamati

oleh karyawan entitas.

Dari hasil wawancara dan observasi, penulis menemukan hal yang telah

dilaksanakan berhubungan dengan integritas dan nilai etika , diantaranya sikap pegawai

yang sangat ramah dan bersedia meluangkan waktu untuk melakukan wawancara serta

tanya jawab dengan penulis terkait pertanyaan yang berhubungan dengan topik skripsi

yang akan dibahas. Tidak semua informasi bisa didapatkan oleh penulis karena ini

berhubungan dengan kode etik pegawai Bank dimana para pegawai wajib menjaga

rahasia Bank untuk hal yang dikategorikan rahasia (confidential). Bank Rakyat

Indonesia mempunyai Buku Pedoman Operasional (BPO) tertulis yang digunakan

Page 7: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

sebagai acuan dalam melaksanakan seluruh kegiatan operasionalnya yang dibuat dan

direvisi oleh Divisi Layanan Bank Rakyat Indonesia.

Bank Rakyat Indonesia menerapkan nilai - nilai perusahaan (corporate value)

yang menjadi landasan bepikir, bertindak serta berprilaku setiap insan Bank Rakyat

Indonesia sehingga menjadi budaya kerja yang solid dan berkarakter. Nilai-nilai pokok

perusahaan tersebut tertuang pada Budaya Kerja Bank Rakyat Indonesia yaitu Integritas,

Profesionalisme, Kepuasan Nasabah, Keteladanan, dan Penghargaan kepada Sumber

Daya Manusia.

a. Integritas

Menjunjung tinggi nilai kejujuran bagi setiap karyawan

b. Profesionalisme

Mampu bekerja secara professional

c. Kepuasan Nasabah

Memberikan pelayanan prima dan mengutamakan kepuasan nasabah

d. Keteladanan

Menjadi teladan dalam bekerja

e. Penghargaan terhadap Sumber Daya Manusia

Memberikan penghargaan bagi para karyawan yang berprestasi

Page 8: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

Nilai-nilai Budaya Kerja Bank Rakyat Indonesia telah diimplementasikan oleh

seluruh jajaran yang merupakan nilai-nilai untuk membangun kode etik Bank Rakyat

Indonesia sehingga dalam berpikir dan bertindak mempunyai acuan yang jelas dan

terukur. Pemenuhan nilai-nilai budaya kerja Bank Rakyat Indonesia selanjutnya dapat

mengantarkan Bank Rakyat Indonesia dalam menerapkan prinsip-prinsip Good

Corporate Governance.

Kode etik merupakan pedoman standar perilaku yang mencerminkan integritas

pegawai. Setiap pegawai bank yang bertanggung jawab, tidak hanya mengetahui kode

etik, melainkan juga menerapkannya dalam tindakan sehari – hari. Para pegawai Bank

Rakyat Indonesia dilarang keras untuk meminta atau menerima fasilitas dan hal – hal

lainnya yang dapat dinilai dengan uang sebagai imbalan atas jasa atau layanan yang

telah diberikan kepada nasabah atau patut diduga mempunyai hubungan secara langsung

maupun tidak langsung dengan jabatan atau pekerjaan pegawai yang bersangkutan.

Integritas dan nilai etika tersebut diharapkan dapat meningkatkan kejujuran pegawai

terhadap pekerjaan dan kualitas kinerja pegawai dalam melakukan kegiatan perbankan

yang terbaik dengan memberikan pelayanan yang prima dan selalu mengutamakan

kepuasan nasabah.

Pemberian kredit merupakan kegiatan utama Bank yang dapat menimbulkan resiko

besar bagi kesehatan dan kelangsungan usaha Bank. Bank Umum diwajibkan memiliki

pedoman kebijaksanaan perkreditan secara tertulis dan wajib mematuhi kebijaksanaan

perkreditan Bank yang telah disusun secara konsisten. Sebagai bagian dari self

regulatory banking, Bank Rakyat Indonesia memiliki buku pedoman pelaksanaan kredit

yang mengatur prinsip kehati-hatian dalam perkreditan dan menyusun kebijaksanaan

Page 9: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

persetujuan kredit yang mengacu pada instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan

hasil pemikiran kebijakan para Dewan Komisaris dan Direksi. Buku Pedoman

Pelaksanaan Kredit tersebut dibuat dan direvisi oleh Divisi Administrasi Kredit Bank

Rakyat Indonesia. Namun, penulis tidak dapat memberikan informasi yang lebih rinci

mengenai buku pedoman perkreditan yang dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia karena

pedoman perkreditan dikategorikan rahasia (confidential) bank.

Peningkatan nilai Bank Rakyat Indonesia juga dilakukan dengan peningkatan

kualitas dalam pengelolaan risiko dan penerapan Good Corporate Governance melalui

pelaksanaan peraturan dan prosedur kerja yang terus disempurnakan. Bank Rakyat

Indonesia sebagai perusahaan terbuka berkomitmen mematuhi seluruh ketentuan

perundang-undangan yang berlaku dalam kegiatan operasional bank maupun pasar

modal. Hal tersebut telah mendorong Bank Rakyat Indonesia untuk selalu

mengutamakan prudential banking serta kepentingan stakeholders.

2. Komitmen terhadap kompetensi

Menurut William, C.Boynton, Raymond N. J, Walter G. alih bahasa oleh Paul A.

(2003), Komitmen terhadap kompetensi (commitment to competence) mencakup

pertimbangan manajemen mengenai pengetahuan dan keahlian yang diperlukan, dan

bauran intelegensi, pelatihan dan pengalaman yang diperlukan untuk mengembangkan

kompetensi tersebut.

Sampai sekarang, Bank Rakyat Indonesia yang didirikan sejak tahun 1895

mempunyai komitmen yang tetap dan tidak berubah untuk selalu memberikan bantuan

Page 10: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Diantaranya dengan memberikan

fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Komitmen ini dapat kita lihat dari

alokasi kredit yang diberikan oleh Bank Rakyat Indonesia untuk sektor-sektor yang

mempengaruhi mata pencaharian penduduk dan jasa keuangan lainnya. Pengembangan

fitur- fitur baru yang selalu up to date terdapat dalam bisnis mikro, ritel, consumer

banking, treasury dan internasional untuk memenuhi kebutuhan para nasabahnya.

Perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia dilakukan secara tepat waktu,

tepat jumlah dan memenuhi kualitas sesuai dengan rencana bisnis Bank Rakyat

Indonesia. Menghadapi tantangan dan persaingan bisnis, pekerja Bank Rakyat Indonesia

memposisikan diri menjadi human capital yang kreatif, inovatif, memiliki kemampuan

belajar dan kemauan berubah. Selain itu peningkatan pengetahuan dan keterampilan

pekerja merupakan bagian yang tak terpisahkan dari penerapan prinsip kehati-hatian

serta pengelolaan risiko secara terpadu.

Demi mencapai visi perusahaan yang diharapkan, sebuah perusahaan dituntut

untuk memiliki komitmen saling mendukung antar sumber daya manusia yang dimiliki.

Menyadari pentingnya kontribusi sumber daya manusia terhadap kesuksesan dan

keberlanjutan usaha, Bank Rakyat Indonesia memiliki komitmen untuk mendukung

perkembangan para pegawainya dengan melakukan pembenahan dalam meningkatkan

kualitas sumber daya manusia yang profesional serta peningkatan kompetensi diseluruh

aspek yang meliputi perencanaan, pembinaan dan pengembangan pekerja, pendidikan

dan pelatihan melalui training, seminar dan workshop sesuai dengan keperluan masing-

masing bagian serta kesejahteraan pekerja. Bank Rakyat Indonesia juga memberikan

pengetahuan khusus dan pelatihan untuk lebih memahami bidang kredit secara lebih

Page 11: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

mendalam bagi para pegawai yang ingin mengaktualisasikan diri dalam bidang tersebut.

Bank Rakyat Indonesia juga melakukan promosi jabatan sebagai bukti pengakuan atas

hasil atau prestasi yang telah diraih oleh pegawai. Diharapkan dengan adanya jenjang

promosi dapat menambah motivasi kerja terhadap pegawai untuk menambah

pengetahuan dan pengalaman sehingga diharapkan para pegawai Bank Rakyat Indonesia

tetap memiliki semangat kerja yang tinggi untuk meraih prestasi kerja yang lebih baik.

3. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit

Pelaksanaan tanggung jawab dari dewan direksi dan komite audit atas kekuasaan

dan kekeliruan memiliki dampak yang besar terhadap lingkungan pengendalian. Sesuai

dengan Lampiran Surat Edaran No.5/22/DPNP tanggal 29 September 2003, Dewan

Komisaris Bank mempunyai tanggung jawab melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan pengendalian intern secara umum, termasuk kebijakan Direksi yang

menetapkan pengendalian intern tersebut, sedangkan Direksi Bank mempunyai tanggung

jawab menciptakan dan memelihara Sistem Pengendalian Intern yang efektif serta

memastikan bahwa sistem tersebut berjalan secara aman dan sehat sesuai tujuan

pengendalian intern yang ditetapkan Bank.

Sebagai bagian dari kepengurusan Bank Umum, Bank Rakyat Indonesia

mempunyai Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris bertanggung jawab

kepada pemegang saham dan bertugas independen untuk melakukan pengawasan atas

kebijakan direksi dalam mengelola Bank serta memberikan arahan kepada Direksi.

Dewan Komisaris Bank Rakyat Indonesia diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS). Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang Komisaris Utama. Dewan Komisaris

Page 12: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen, memastikan

terselenggaranya tata kelola perusahaan dalam setiap kegiatan Bank pada seluruh

jenjang organisasi, melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab Direksi, serta memberikan saran kepada Direksi.

Direksi bertanggung jawab mengelola Bank, menentukan dan melaksanakan

kebijakan strategis untuk mencapai tujuan perusahaan. Direksi bertanggung jawab penuh

atas pelaksanaan kepengurusan Bank. Direksi pada Bank Rakyat Indonesia terdiri dari

Direktur Utama dan 9 (sembilan) direktur independen dengan tugas dan tanggung jawab

masing- masing. Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada

pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan

Komisaris dan Direksi, Bank Rakyat Indonesia juga membentuk sebuah Komite Audit

yang mencakup pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) untuk

memberikan pendapat professional yang independen kepada Dewan Komisaris

mengenai laporan – laporan keuangan yang disampaikan apakah telah sesuai dengan

standar akuntansi yang berlaku serta pelaksanaan tindak lanjut oleh direksi atas temuan

Satuan Kerja Audit Internal (SKAI). Satuan Kerja Audit Internal diharapkan juga

mampu mengevaluasi dan berperan aktif dalam meningkatkan efektivitas system

pengendalian intern Bank Rakyat Indonesia.

Sebagai bagian dari Self Regulatory Banking, Bank Rakyat Indonesia juga

mempunyai Direktur Kepatuhan yang bertugas untuk menetapkan langkah-langkah yang

diperlukan guna memastikan bank telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia

dan peraturan perundang-undangan dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian serta

Page 13: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

memantau dan menjaga agar kegiatan usaha bank tidak menyimpang dari ketentuan

yang berlaku.

4. Filosofi dan Gaya Operasi Manajemen

Filosofi dapat dikatakan sebagai seperangkat keyakinan dasar yang menjadi

parameter bagi perusahaan dan pegawai. Filosofi yang terdapat pada Bank Rakyat

Indonesia dapat dilihat dari visi dan misi yang menjadi tolak ukur prestasi manajemen.

Visi dan Misi yang dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia adalah sebagai berikut :

VISI

Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.

MISI

1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan

kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi

masyarakat

2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang

tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan

melaksanakan praktek good corporate governance

3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang

berkepentingan.

Page 14: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

Sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki, Filosofi yang diterapkan Bank Rakyat

Indonesia lebih menekankan kepada kualitas pelayanan yang prima dan selalu

mengutamakan kepuasan nasabah. Penerapan visi dan misi yang dilakukan berhasil

membawa perusahaan ini sebagai penyalur kredit mikro dengan pendekatan komersial

yang mampu berdiri sendiri tanpa adanya bantuan atau subsidi dari pihak pemerintah.

Filosofi sebuah perusahaan dikomunikasikan kepada seluruh pegawai melalui

gaya operasi manajemen. Manajemen akan mengkomunikasikan suatu kebijakan yang

bersifat fundamental dengan mengadakan rapat internal dengan para bawahannya.

5. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi berkontribusi terhadap kemampuan suatu entitas untuk

memenuhi tujuan dengan menyediakan kerangka kerja menyeluruh atas perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian, dan pemantauan aktivitas suatu entitas. Struktur Organisasi

juga diselenggarakan sebagai suatu sistem komunikasi yang efektif kepada seluruh

jenjang organisasi Bank. Pengembangan struktur organisasi suatu entitas mencakup

pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab didalam suatu organisasi dalam

mencapai tujuan organisasi.

Struktur organisasi mengkontribusikan pada suatu lingkungan pengendalian yang

baik. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan elemen tertinggi dalam

struktur pengelolaan perusahaan, sedangkan Dewan Komisaris dan Direksi berada

dibawah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Komisaris Bank Rakyat Indonesia

terdiri dari Komisaris Utama dan beberapa Komisaris Independen. Terdapat pula jajaran

dewan direksi yang dipimpin oleh seorang Direktur Utama, diantaranya Direktur Bisnis

Usaha Kecil dan Menengah (UMKM), Direktur Bisnis Konsumer, Direktur Bisnis

Page 15: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

Komersial, Direktur Bisnis Kelembagaan dan BUMN, Direktur Jaringan dan Layanan,

Direktur Keuangan, Direktur Pengendalian Risiko Kredit, Direktur Kepatuhan dan

Direktur Operasional. Dibawah setiap direktur, terdapat divisi yang sesuai dengan

bagian atau fungsi masing - masing. Direktur Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) membawahi divisi bisnis program, divisi bisnis mikro dan divisi ritel dan

menengah. Divisi – divisi ini berada di kantor pusat.

Dengan mempertimbangkan potensi bisnis dan kondisi di wilayah kerja masing –

masing, Divisi Jaringan dan Layanan membentuk kantor wilayah, kantor cabang

maupun BRI Unit. BRI Unit (micro outlets) tersebar di seluruh daerah di Indonesia

untuk melayani nasabah yang ingin mendapatkan informasi seputar kredit usaha kecil

dan mikro maupun ingin mengajukan permohonan kredit mikro kepada pihak bank.

Pada Struktur Organisasi BRI Unit, Fungsi Operasional Unit dikoordinasikan oleh

Supervisor Unit yang membawahi fungsi deskman (Customer Service) dan Teller. Bank

Rakyat Indonesia juga membuka Teras BRI untuk lebih menyasar langsung pusat

ekonomi pasar basah sebagai jembatan atau media bagi pengusaha yang belum

mempunyai akses perbankan.

6. Penetapan wewenang dan Tanggung jawab

Menurut William, C.Boynton, Raymond N. J, Walter G. alih bahasa oleh Paul A.

(2003), penetapan wewenang dan tangung jawab merupakan perpanjangan dari

pengembangan suatu struktur organisasi. Wewenang dan tanggung jawab mencakup

penjelasan – penjelasan mengenai bagaimana dan kepada siapa wewenang dan tanggung

jawab untuk semua aktivitas dibebankan.

Page 16: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

Penetapan wewenang dan tanggung jawab merupakan perluasan lebih lanjut dari

pengembangan struktur organisasi. Dengan penetapan wewenang dan tanggung jawab

yang jelas, organisasi akan dapat lebih optimal mengalokasikan berbagai sumber daya

yang dimiliki untuk mencapai tujuan organisasi.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai elemen tertinggi dalam struktur

pengelolaan perusahaan mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk mengangkat

dan memberhentikan Dewan Komisaris dan Direksi, menerima dengan baik atau

menolak laporan pertanggung jawaban Dewan Komisaris dan Direksi serta

mengevaluasi kinerja secara keseluruhan dari masing-masing anggota Dewan.

Sedangkan, Dewan Komisaris yang diangkat oleh para pemegang saham mepunyai

wewenang dan tanggung jawab untuk berperan aktif dalam menentukan sasaran usaha

dan kebijaksanaan bank, melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab Dewan Direksi, berhak memberikan nasihat atau teguran terhadap

direktur utama, serta mengarahkan kegiatan operasional Bank.

Informasi mengenai penetapan wewenang dan tanggung jawab yang penulis

dapatkan merupakan hasil wawancara dari salah satu pegawai bagian Microfinance

International Cooperation dan pegawai bagian kebijakan dalam divisi mikro. Penilaian

evaluasi terhadap penetapan wewenang dan tanggung jawab pada Bank Rakyat

Indonesia sudah cukup baik, setiap direksi mempunyai wewenang dan tanggung jawab

yang berbeda dan terpisah untuk menghindari terjadinya suatu penyimpangan.

Penetapan wewenang dan tanggung jawab organisasi masing – masing bagian terdapat

dalam Buku Pedoman Operasional tertulis yang dikeluarkan Bank Rakyat Indonesia

Kantor Pusat.

Page 17: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

Secara teknis, dalam pelayanan kredit mikro, Bank Rakyat Indonesia hanya

melayani nasabah di kantor BRI unit maupun Teras BRI yang tersebar di berbagai

daerah di Indonesia. Dalam pemberian kredit kepada usaha kecil dan mikro, Kepala BRI

Unit mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain merencanakan,

mengkoordinasikan, menetapkan strategi pemasaran simpanan dan pinjaman mikro di

BRI Unit untuk menghadapi persaingan bisnis mikro, melakukan pengawasan dan

memonitor operasional BRI Unit dan memastikan sistem telah berjalan sesuai ketentuan

untuk mengeliminasi terjadinya penyimpangan, memonitor dan menganalisis laporan –

laporan BRI Unit serta memastikan kebenarannya untuk keperluan penentuan kebijakan

manajemen sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan target yang telah ditetapkan.

Kepala BRI Unit juga mempunyai wewenang untuk memutuskan atau memfiat biaya

promosi sesuai kewenangannya, memfiat pencairan atau penarikan simpanan, memfiat

permintaan kredit sesuai dengan kewenangan yang diberikan serta memberikan reward

atau punishment terhadap bawahannya.

Mantri (account officer) tidak mempunyai wewenang untuk menyetujui

permohonan pinjaman oleh debitur. Laporan hasil pemeriksaan di lapangan dan hasil

analisis sehubungan dengan permohonan pinjaman debitur yang telah dilakukan oleh

mantri diserahkan kepada Kepala Unit. Mantri (account officer) memiliki tanggung

jawab untuk membuat rencana target pinjaman, melakukan penelitian kelengkapan dan

keabsahan dokumen pinjaman BRI Unit, analisa permohonan pinjaman nasabah dan

calon nasabah, melakukan pembinaan, penagihan dan pengawasan pinjaman BRI Unit

mulai dari pinjaman dicairkan sampai dengan lunas untuk meminimalkan risiko

pinjaman serta memasarkan dan memperkenalkan produk – produk BRI dan

menyampaikan hasil kunjungan ke nasabah kepada atasan dalam rangka memperluas

Page 18: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

jangkauan. Mantri (account officer) mempunyai wewenang untuk memprakarsai

permintaan pinjaman serta memproses dan mengusulkan permintaan pinjaman nasabah

atau calon nasabah. Bank Rakyat Indonesia menetapkan ketentuan jangka waktu selama

kurang dari lima hari untuk memberikan hasil putusan kepada nasabah mengenai

permohonan kredit yang diajukan apakah layak untuk disetujui atau tidak.

7. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia

Agar sistem pengendalian intern dapat berjalan secara efektif, sangat penting jika

kebijakan dan praktik sumber daya manusia yang diterapkan dapat menjamin bahwa

personel entitas memiliki integritas, nilai etika dan kompetensi yang diharapkan.

personel merupakan unsur yang penting dalam setiap sistem pengendalian intern. Agar

tercipta suatu lingkungan pengendalian intern yang baik, suatu perusahaan perlu

memiliki metode yang baik dalam menerima karyawan, mengembangkan kompetensi

pegawai, menilai prestasi dan memberikan kompensasi atas prestasi yang telah diraih.

Proses seleksi pegawai dilakukan di kantor pusat dengan melakukan seleksi

melalui psikotest, wawancara dan test kesehatan. Bagi yang telah lulus seleksi tersebut,

Bank Rakyat Indonesia memberikan pelatihan kerja (job training) bagi para pegawai.

Mantri (account officer) diberikan pelatihan selama 3 (tiga) bulan, sedangkan untuk

Teller dan deskman (Customer Service) diberikan pelatihan selama 2 (dua) bulan. Bagi

pegawai yang ingin terlibat langsung dalam proses pemberian kredit, PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk melakukan recruitment dengan mengadakan test Account

Officer. Tidak ada kriteria khusus bagi calon mantri (account officer) tersebut, terbuka

untuk semua latar belakang pendidikan yang berbeda, dengan IPK min 2,75. Untuk

dikantor cabang maupun kantor unit, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Page 19: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

melakukan penerimaan calon pegawai yang berdomisili di sekitar kantor cabang maupun

kantor unit. Hal ini dimaksudkan para calon pegawai mampu memahami kondisi dan

wilayah sekitar sehingga diharapkan dapat memberikan penilaian kredit yang sesuai.

Bank Rakyat Indonesia melakukan mutasi kerja bagi para pegawai. Pada

dasarnya mutasi merupakan fungsi pengembangan pegawai karena tujuan utama

dilakukan mutasi kerja adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja dalam

perusahaan. Mutasi kerja juga dilakukan untuk menghilangkan kejenuhan terhadap

pekerjaan yang dialami para pegawai. Mutasi kerja dilakukan bagi mereka yang bekerja

sebagai deskman (customer service) dan Teller dalam bentuk promosi.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan penulis dengan salah satu

pegawai divisi mikro Bank Rakyat Indonesia memberikan hak cuti bagi seluruh

pegawai. Hak cuti tersebut dibedakan berdasarkan usia para pegawai. Bagi pegawai

yang masih muda, hak cuti diberikan selama 12 hari dalam setahun, sedangkan bagi

pegawai yang berusia tua, hak cuti diberikan selama 15-18 hari dalam setahun. Para

pegawai Bank Rakyat Indonesia tidak diwajibkan untuk menggunakan hak cuti tersebut.

Keharusan dalam mengambil hak cuti dapat digunakan oleh manajemen perusahaan

untuk melakukan penilaian kinerja yang telah dilakukan oleh pegawai tersebut.

IV.2.2 Penilaian risiko ( risk assessment )

Salah satu pengawasan yang dilakukan oleh Bank adalah melakukan pengawasan

dengan menggunakan strategi dan metode berdasarkan risiko yang memungkinkan Bank

dapat mendeteksi risiko yang signifikan secara dini dan mengambil tindakan

pengawasan yang sesuai dan tepat waktu.

Page 20: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

Menurut Ferry N. Idroes dan Sugiarto (2006), risiko – risiko perbankan yang

diisyaratkan Bank Indonesia untuk dikelola adalah sebagai berikut :

a. Risiko pasar

Sesuai dengan Lampiran Surat Edaran No. 13/24/DPNP tanggal 25 oktober

tahun 2011, Risiko pasar adalah Risiko yang timbul karena adanya pergerakan

variable pasar dari portfolio yang dimiliki oleh bank yang dapat merugikan

Bank. Variabel pasar antara lain adalah suku bunga dan nilai tukar.

Keuntungan utama dari bisnis perbankan adalah bagaimana mengelola dan menentukan

bunga pinjaman secara fleksibel sehingga menghasilkan laba yang maksimal. Artinya,

tingkat suku bunga pinjaman haruslah lebih tinggi dari tingkat suku bunga simpanan

sehingga bank dapat memperoleh keuntungan. Suku bunga kredit merupakan salah satu

sarana bank dalam memenangkan persaingan di pasar.

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan good governance dan mendorong

persaingan yang sehat dalam industri perbankan melalui terciptanya disiplin pasar

(market discipline) yang lebih baik, Bank Rakyat Indonesia menerapkan transparansi

informasi suku bunga dasar kredit dan dipublikasikan kepada masyarakat. Penentuan

suku bunga kredit yang berlaku pada Bank Rakyat Indonesia diatur oleh bagian divisi

treasury. Usaha kecil, mikro dan menengah masih menjadi pendorong utama

pertumbuhan kredit di Bank Rakyat Indonesia. Besar plafon kredit yang diberikan untuk

kredit mikro di Bank Rakyat Indonesia sampai dengan Rp 100.000.000 (seratus juta

rupiah).

Page 21: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

b. Risiko Kredit

adalah risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan debitur dalam memenuhi

kewajibannya. Bank Rakyat Indonesia mempunyai divisi pengendalian risiko kredit

yang dipimpin oleh seorang direktur. Untuk menghindari terjadinya kemungkinan risiko

kredit bermasalah, sebelum menyetujui putusan kredit kepada debitur, Kepala Unit

mendisposisi seorang mantri (account officer) untuk melakukan pemeriksaan langsung

terhadap usaha debitur dan melakukan analisis serta menilai jenis dan besarnya nilai

agunan yang dimiliki oleh debitur. Dalam melakukan analisa non finansial, mantri

(account officer) melakukan wawancara langsung dengan debitur. Wawancara

dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana karakter yang dimiliki oleh debitur karena

karakter merupakan penilaian yang paling penting dan paling diutamakan. Karakter

menentukan kemauan atau keinginan seorang nasabah membayar kembali kewajibannya

(willingness to pay). Mantri (account officer) juga melakukan pengawasan terhadap

debitur yang mendapatkan pinjaman. Pengawasan dilakukan secara berkala untuk

mengetahui kondisi usaha debitur pada saat mengajukan permohonan pinjaman hingga

kondisi usaha debitur pada saat diperiksa. Setelah melakukan pengawasan terhadap

debitur, mantri kemudian membuat laporan untuk diserahkan kepada Kepala Unit.

Selain pengawasan, mantri juga melakukan penagihan atas tunggakan yang dimiliki

debitur. Dalam proses pemberian kredit mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,

audit intern tidak dilibatkan dalam melakukan penilaian risiko kredit maupun melakukan

pengawasan internal. Bank Rakyat Indonesia juga membebankan debitur yang

mendapatkan kredit mikro dengan premi asuransi jiwa. Asuransi ini dimaksudkan

sebagai upaya antisipasi terhadap resiko kredit yang akan dihadapi pihak bank apabila

terdapat debitur yang meninggal dunia sebelum melunasi pinjaman.

Page 22: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

c. Risiko Hukum (Legal Risk)

adalah risiko yang berasal dari ketidakpastian tindakan hukum atau

ketidakpastian dalam menginterprestasikan atau mengaplikasikan kontrak, hukum atau

peraturan.

Sebelum memulai kegiatan penjaminan kredit, maka terlebih dahulu harus terdapat suatu

perjanjian kredit yang telah disepakati antara pihak Bank dengan debitur. Agar memiliki

kekuatan hukum yang mengikat, maka perjanjian kredit wajib di tandatangani oleh 3

(tiga) pihak yakni Bank, Nasabah dan Notaris publik.

Dalam prakteknya, pemberian kredit untuk usaha kecil dan mikro di Bank Rakyat

Indonesia dilakukan dengan pengikatan kredit secara bawah tangan. Penandatanganan

perjanjian kredit mikro hanya dilakukan deskman (customer service) dan debitur dengan

surat pengakuan hutang sebagai bukti perjanjian kredit telah dilakukan. Perjanjian kredit

secara bawah tangan ini dapat mengakibatkan risiko hukum yang sangat tinggi apabila

nasabah menyangkal telah menyetujui dan menandatangani perjanjian kredit tersebut.

Pada perjanjian kredit secara bawah tangan, apabila akta perjanjian kredit yang asli

hilang, maka pihak Bank tidak dapat membuktikan adanya perjanjian kredit tersebut.

Hal ini berbeda jika perjanjian kredit dilakukan secara notaril, maka akta yang asli masih

dapat diperoleh ditempat notaris karena akta yang diberikan kepada pihak Bank adalah

salinannya.

d. Risiko Sumber Daya Manusia (People Risk)

adalah risiko sumber daya manusia ditetapkan sebagai risiko yang berhubungan

dengan karyawan dari suatu Bank atau lebih tepatnya adalah oknum karyawan Bank.

Risiko sumber daya manusia muncul sejalan dengan karakter manusia. Motifnya mulai

Page 23: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

dari ketidaksengajaan dalam menjalankan tugas hingga adanya unsur kesengajaan yang

dirancang untuk merugikan Bank.

Pelaksanaan pemberian kredit mikro pada Bank Rakyat Indonesia mempunyai risiko

sumber daya manusia yang sangat tinggi. Kemungkinan terjadinya fraud secara internal

dengan adanya modus kredit fiktif dapat terjadi karena mantri (account officer)

memegang peranan yang cukup besar dalam pelaksanaan kredit mikro kepada debitur,

dimulai dari membuat rencana target pinjaman yang harus direalisasikan, melakukan

penelitian kelengkapan dan keabsahan dokumen nasabah, melakukan penagihan

pinjaman serta melaporkan kondisi nasabah kepada kepala unit. Manajemen resiko yang

tepat untuk menghindari risiko sumber daya manusia dapat dilakukan dengan analisa

potensi dan penempatan karyawan pada posisi yang tepat dan diperlukan kualitas mantri

(account officer) yang benar – benar memiliki komitmen yang tinggi terhadap

profesionalisme.

Bank Rakyat Indonesia juga memberikan pelanggaran bagi karyawan yang

membuat kesalahan dalam bekerja. Hal ini dilakukan sebagai bagian pengawasan yang

efektif untuk menilai kinerja karyawan. Pelanggaran tersebut dibedakan menjadi

pelanggaran ringan dan pelanggaran disiplin. Apabila karyawan melakukan pelanggaran

ringan, maka pihak manajemen akan memberikan surat peringatan. Pelanggaran disiplin

berkaitan dengan penipuan atau fraud yang dilakukan oleh karyawan. Sanksi dari

pelanggaran ini adalah pemecatan karyawan hingga membawa permasalahan ke jalur

hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Page 24: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

e. Risiko Strategik (Strategic Risk)

adalah risiko strategik terkait dengan keputusan bisnis jangka panjang yang dibuat

oleh manajemen Bank, bagaimana pihak Bank mengimplementasikan strategi dengan

efektif untuk mencapai rencana strategik yang telah ditetapkan.

Bank Rakyat Indonesia mempunyai strategi dalam mengantisipasi perubahan

lingkungan bisnis di dunia perbankan. Divisi bisnis mikro PT Bank Rakyat Indonesia

(PERSERO) Tbk mempunyai strategi yang digunakan dalam unit kerja pemasaran kredit

serta simpanan yaitu dengan melakukan pemasaran kepada nasabah berbasis hadiah

yang dikenal dengan “ pesta rakyat simpedes”. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai even

komunikasi pemasaran yang sesuai dengan karakteristik nasabah simpedes yang bersifat

kerakyatan dan diadakan setiap tahunnya. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk ajang

pesta rakyat, mulai dari pawai, pasar, penarikan undian dan berbagai macam hiburan.

f. Risiko Reputasi (Reputational Risk)

adalah risiko kerusakan potensial pada suatu perusahaan yang dihasilkan dari

opini publik yang negatif.

Dalam mengelola risiko reputasi, Bank Rakyat Indonesia membentuk bagian

sekretariat perusahaan (corporate secretary) untuk membina hubungan yang baik dan

efektif dengan media dan masyarakat luas. Bank Rakyat Indonesia juga mempunyai

layanan call centre. Call BRI 14017 merupakan layanan phone banking yang

menyediakan berbagai informasi dan transaksi perbankan selama 24 jam sehari, tujuh

hari seminggu, yang dapat diakses melalui nomor 14017 dari telepon rumah ataupun

ponsel. Call BRI 14017 adalah persembahan Bank BRI untuk kemudahan bertransaksi

perbankan bagi nasabah yang sibuk dan tak punya waktu untuk datang langsung ke

Page 25: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

ATM atau kantor bank sehingga kesibukan tidak lagi penghambat dalam melakukan

transaksi perbankan di Bank Rakyat Indonesia.

Bank Rakyat Indonesia juga membentuk Microfinance International Cooperation (MIC)

tidak hanya sebagai humas dalam bidang keuangan mikro, tetapi juga sebagai

penyelenggara kerjasama dengan pihak internasional dalam mengembangkan bisnis

mikro.

IV.2.3 Informasi dan Komunikasi

Menurut William, C.Boynton, Raymond N. J, Walter G. alih bahasa oleh Paul A.

(2003), Sistem informasi dan komunikasi (information and communication system) yang

relevan dengan tujan pelaporan keuangan yang memasukkan sistem akuntansi

(accounting system), terdiri dari metode-metode dan catatan-catatan yang diciptakan

untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis, mencatat dan melaporkan

transaksi-transaksi entitas ( dan juga kejadian-kejadian serta kondisi-kondisi) dan untuk

memelihara akuntabilitas dari aktiva-aktiva dan kewajiban-kewajiban yang

berhubungan.

Penerapan sistem informasi yang terdapat pada Bank Rakyat Indonesia dikenal

dengan istilah BRINETS, unit kerja Bank Rakyat Indonesia dengan teknologi akses

berbasis browser. BRINETS dilengkapi dengan user id dan password sebagai bagian

dari pelaksanaan pengendalian terhadap sistem computer dan pengamanannya. Divisi

Teknologi dan Sistem Informasi Kantor pusat yang mengatur User id dan password

secara administratif sehingga dalam pelaksanaan operasional sesuai dengan wewenang

dan tanggung jawab masing – masing unit kerja. BRINETS dirancang untuk

meningkatkan pelayanan nasabah dengan memudahkan para nasabah melakukan

Page 26: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

transaksi perbankan, mempercepat proses transaksi jasa keuangan serta memberikan

kemudahan bagi para pihak manajemen dalam melakukan pengawasan. Selain itu, setiap

BRI Unit dilengkapi dengan mesin ATM dan EDC Collection yang memiliki fitur untuk

melakukan setoran ke rekening pinjaman maupun simpanan, transfer, melakukan

pembayaran, mengetahui informasi saldo serta melakukan pembelian pulsa untuk

melayani para nasabah.

Sebagai sarana media informasi untuk mengetahui produk, jasa dan layanan

perbankan yang dihasilkan dan menambah informasi, Bank Rakyat Indonesia juga

memiliki situs website yang mudah diakses melalui internet dan dapat diakses kapan

saja oleh para pihak yang berkepentingan. Untuk menunjukkan komitmen BRI dalam

menjaga dan memelihara privasi dan keamanan nasabah pada saat mengunjungi situs

dan internet banking, Bank Rakyat Indonesia mempunyai kebijakan privasi dan

keamanan diantaranya :

a. Kebijakan privasi

Bank Rakyat Indonesia tidak menjual, menukar atau memperlihatkan segala

informasi yang berkaitan dengan nasabah atau pengunjung situs dan internet

banking BRI. Semua transaksi perbankan nasabah dan informasi rekening

lainnya disimpan secara rahasia sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di

Indonesia serta kebijakan internal Bank Rakyat Indonesia

b. Pengamanan

1. Sistem pengamanan

Bank Rakyat Indonesia menggunakan 3 (tiga) lapis sistem pengamanan untuk

melindungi akses dan transaksi nasabah di internet banking BRI yaitu :

Page 27: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

a. Secure Socket Layer ("SSL") adalah teknologi pengamanan yang 'mengacak'

jalur antar komputer sehingga tidak dapat dibaca oleh pihak lain

b. User ID dan Password

c. mToken BRI adalah teknologi pengamanan tambahan yang selalu

menghasilkan password yang berbeda setiap kali digunakan

2. Proteksi Akses Internet Banking BRI

Bank Rakyat Indonesia mewajibkan para nasabahnya untuk memasukkan User

ID dan Password sebelum dapat melakukan akses ke internet banking Bank

Rakyat Indonesia. Nasabah juga diwajibkan untuk mengubah password dan

mengisi kolom e-mail pada saat melakukan log-in internet banking BRI untuk

pertama kalinya. Pada dasarnya sistem maupun jaringan internet banking Bank

Rakyat Indonesia telah menggunakan pengamanan yang seoptimal mungkin.

Kondisi pengamanan internet banking Bank Rakyat Indonesia selalu dipantau

dan ditingkatkan sejalan dengan perkembangan teknologi dan ancaman yang ada.

Dalam pelaksanaan pemberian kredit mikro, nasabah diwajibkan menyerahkan

dokumen–dokumen untuk mengajukan permohonan kredit. Dokumen- dokumen tersebut

kemudian disimpan di lemari simpanan yang berada di setiap kantor BRI Unit oleh

deskman (Customer Service). Kepala Unit mempunyai wewenang untuk memegang

kunci brankas dan kluis lemari berkas pinjaman dokumen nasabah. Sebagai langkah

pengendalian fisik terhadap aset maupun kas operasional yang dimiliki, Bank Rakyat

Page 28: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

Indonesia melengkapi setiap kantor atau unit kerjanya dengan petugas keamanan serta

CCTV demi menjaga keamanan.

IV.2.4 Aktivitas Pengendalian (control activities)

Menurut William, C.Boynton, Raymond N. J, Walter G. alih bahasa oleh Paul A.

(2003), aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu

memastikan bahwa perintah manajemen telah dilaksanakan. Aktivitas pengendalian

membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan berkenaan dengan risiko telah

diambil untuk pencapaian entitas suatu perusahaan. Salah satu caranya adalah sebagai

berikut :

1. Pemisahan tugas ( segregation of duties)

Melibatkan pemastian bahwa individu tidak melaksanakan tugas yang tidak

seimbang. Tugas dianggap tidak seimbang dari sudut pandang pengendalian ketika

memungkinkan individu untuk melakukan suatu kekeliruan atau kecurangan dan

kemudian berada pada posisi untuk menutupinya dalam pelaksanaan tugas normalnya.

Secara keseluruhan,Bank Rakyat Indonesia pembagian tugas yang jelas. Ini dapat

kita lihat pada bagan struktur organisasi yang dimiliki secara umum. Akan tetapi, dalam

melaksanakan pemberian kredit mikro kepada debitur, Bank Rakyat Indonesia tidak

memisahkan fungsi mantri (account officer) dari fungsi analis kredit (credit analyst) dan

fungsi penilai jaminan (appraisal) sehingga terdapat penumpukan tugas dan tanggung

jawab pada mantri dari awal proses permohonan kredit debitur hingga pengawasan

terhadap debitur. Penumpukan tugas dan tanggung jawab yang diberatkan kepada mantri

seperti melakukan pemasaran produk BRI Unit, membuat rencana target pinjaman,

Page 29: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

melakukan analisa permohonan pinjaman sesuai dengan prosedur pengkreditan yang

berlaku dan prinsip kehati-hatian, melakukan pembinaan, penagihan dan pengawasan

pinjaman nasabah. Hal ini dapat menyebabkan kelemahan yang bersifat subjektivitas

karena penilaian analisis kredit hanya dilakukan oleh mantri saja. Selain itu, terjadinya

penumpukan tugas pada mantri (account officer) dapat menyebabkan terjadinya konflik

kepentingan (conflict of interest).

2. Pengendalian pemrosesan informasi

Mengacu pada risiko yang berhubungan dengan otorisasi, kelengkapan, dan

akurasi transaksi. Pengendalian ini terutama relevan dengan audit laporan keuangan.

Calon nasabah yang ingin mengajukan kredit di PT Bank Rakyat Indonesia

(PERSERO) Tbk wajib untuk membuka tabungan di BRI terlebih dahulu. Prosedur

pemberian kredit mikro dimulai ketika calon nasabah mengajukan permohonan kredit.

Permohonan kredit diajukan calon nasabah kepada bank dengan melampirkan legalitas

usaha minimal surat keterangan usaha dari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin

Usaha Perdagangan (SIUP), pengalaman usaha minimal satu tahun, melampirkan

dokumen identitas diri seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Surat Ijin Mengemudi

(SIM). Dokumen-Dokumen tersebut diserahkan kepada deskman dan disimpan ke dalam

lemari berkas pinjaman. deskman yang bertugas untuk mengelola berkas pinjaman calon

nasabah serta memastikan kelengkapan, keabsahan, keamanan dan ketertiban

administrasi. deskman juga mempunyai wewenang untuk memegang kunci lemari

berkas pinjaman nasabah.

Page 30: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

IV.2.5 Pemantauan (monitoring)

Sesuai dengan Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/22/DPNP tanggal

29 September 2003, Bank harus melakukan pemantauan secara terus menerus terhadap

efektivitas keseluruhan pelaksanaan pengendalian intern. Pemantauan terhadap risiko

utama Bank harus diprioritaskan dan berfungsi sebagai bagian dari kegiatan Bank

sehari-hari termasuk evaluasi secara berkala, baik oleh satuan-satuan kerja operasional

maupun oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).

Bank harus memantau dan mengevaluasi kecukupan Sistem Pengendalian Intern secara

terus menerus berkaitan dengan adanya perubahan kondisi intern dan ekstern serta harus

meningkatkan kapasitas system pengendalian intern tersebut agar efektivitasnya dapat

ditingkatkan.

Sebelum menyetujui pemberian kredit, mantri (account officer) melakukan

kunjungan ke lokasi usaha calon debitur tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Hal

ini dilakukan untuk menghindari terjadinya pemberian informasi yang tidak sesuai oleh

debitur dengan keadaan yang sebenarnya. Bank Rakyat Indonesia juga melakukan

pengawasan kepada debitur setelah kredit mikro telah dicairkan yang dilakukan oleh

mantri. Mantri (account officer) kemudian melaporkan situasi dan kondisi nasabah yang

masih lancar maupun memburuk kepada Kepala Unit serta memberikan usul, saran dan

pemecahannya agar lebih mudah melakukan tindak lanjut. Akan tetapi, audit intern tidak

ikut berperan serta dalam melakukan pemantauan tersebut.

Dalam rangka terselenggaranya kegiatan pemantauan yang efektif, Bank harus

menetapkan pegawai untuk memantau efektivitas pengendalian. Kelemahan yang

terdapat dalam aktivitas pemantauan adalah Bank Rakyat Indonesia tidak mempunyai

Page 31: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

suatu unit atau bagian khusus untuk melakukan pemantauan secara langsung dalam

pelaksanaan pemberian kredit.

IV.3 Temuan Penelitian

Berdasarkan hasil analisis pelaksanaan pemberian kredit mikro dan sistem

pengendalian intern yang diterapkan Bank Rakyat Indonesia, penulis menemukan

beberapa kelemahan diantaranya :

1. Perjanjian kredit mikro masih dilakukan secara bawah tangan

Para bankir sejatinya sangat menyadari bahwa akta ontetik merupakan suatu

dokumen yang sangat penting bagi bank dalam melakukan suatu transaksi kredit.

Perjanjian kredit mikro yang dilakukan di Bank Rakyat Indonesia masih dilakukan

dengan menggunakan akta perjanjian bawah tangan. Kesepakatan perjanjian kredit

mikro dilakukan deskman (customer service) dan debitur dengan menandatangani surat

pengakuan hutang sebagai bukti perjanjian kredit yang telah disepakati bersama.

Dalam ketentuan kebijakan kredit yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia,

dokumentasi dan administrasi kredit merupakan salah satu hal yang sangat penting di

dalam pengaturan sebuah Bank. Sebagai salah satu tindakan pengawasan yang

dilakukan, bank harus meminimalkan potensi kerugian atas penyediaan dana antara lain

dengan memelihara eksposur risiko kredit pada tingkat yang memadai dengan didukung

dokumentasi kredit secara hukum. Penyebab perjanjian kredit mikro Bank Rakyat

Indonesia masih dilakukan secara bawah tangan dikarenakan kredit mikro dianggap

merupakan kredit dengan nilai nominal yang sangat kecil, sehingga apabila debitur

dikenakan biaya otentifikasi kredit dalam hal ini biaya notaris dan biaya dokumentansi

Page 32: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

hukum yang terkait perjanjian kredit, debitur akan enggan untuk mengajukan

permohonan kredit mikro.

Konsekuensi yang dapat terjadi jika suatu perjanjian kredit dilakukan dibawah

tangan adalah pihak Bank Rakyat Indonesia tidak dapat mengikat agunan secara hukum

dan bila akta perjanjian asli hilang, maka Bank tidak memiliki pegangan apapun untuk

membuktikan adanya perjanjian kredit yang telah disepakati bersama. Akta perjanjian

kredit dibawah tangan juga mempunyai kelemahan menyangkut keaslian tanda tangan

debitur yang mengajukan kredit. Debitur dapat dengan mudah mengingkari keaslian

tanda tangan yang telah dilakukan diatas perjanjian kredit tersebut.

Untuk mengatasi hal ini, pihak Bank Rakyat Indonesia terutama deskman

(customer service) dan kepala unit wajib memeriksa keaslian dokumen serta meneliti

tanda tangan yang telah dilakukan oleh debitur sesuai dengan kuitansi serta seluruh

identitas diri yang dimiliki oleh debitur. Penilaian atas agunan yang dimiliki debitur juga

harus dilakukan secara sempurna dan akurat untuk menghindari para pihak yang

bermaksud melakukan penyimpangan.

2. Terdapat penumpukan tugas pada fungsi mantri

Bank Rakyat Indonesia tidak memisahkan fungsi mantri (account officer) dari

fungsi analis kredit (credit analyst) dan fungsi penilai jaminan (appraisal) sehingga

terdapat penumpukan tugas dan tanggung jawab pada mantri (Account Officer).

Pemisahan fungsi dalam sistem pengendalian intern dimaksudkan agar setiap orang

dalam jabatannya tidak memiliki peluang untuk melakukan suatu penyimpangan dalam

melaksanakan tugasnya.

Page 33: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

Penumpukan tugas dan tanggung jawab pada Mantri (account officer) dilakukan

oleh Bank Rakyat Indonesia agar proses kredit yang diajukan dapat berlangsung lebih

cepat. Hal ini menyebabkan kelemahan yang bersifat subjektivitas karena penilaian

kredit hanya dilakukan oleh mantri (account officer) dan tidak menutup kemungkinan

terjadinya konflik kepentingan (conflict of interest) antara calon nasabah dengan mantri

(account officer).

Rekomendasi dari penulis adalah sebaiknya Bank Rakyat Indonesia melakukan

pemisahan fungsi pada mantri (account officer) dari fungsi analisis kredit (credit

analyst) dan fungsi penilai jaminan (appraisal) sehingga penilaian kredit yang dilakukan

bersifat lebih obyektif.

3. Pengawasan fungsi operasional unit yang belum optimal

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan penulis, tidak semua kantor unit

Bank Rakyat Indonesia mempunyai supervisor untuk mengawasi jalannya kegiatan

operasional. Sistem pengawasan bank yang efektif memerlukan penetapan tanggung

jawab dan tujuan yang jelas bagi setiap lembaga yang terkait dengan tugas-tugas

pengawasan bank. Masing-masing lembaga harus memiliki independensi operasional

dan sumber daya yang cukup. Sistem pengawasan bank yang efektif sekurang-

kurangnya mencakup bentuk pengawasan di tempat.

Dalam kebijakan yang terdapat dalam Bank Rakyat Indonesia, penempatan

fungsi supervisor dalam mengawasi kegiatan operasional masih bergantung kepada

potensi pinjaman besar di wilayah yang bersangkutan. Tidak terdapatnya fungsi

supervisor dalam setiap kantor unit Bank Rakyat Indonesia menyebabkan fungsi

operasional unit yang dijalankan oleh deskman (customer service) dan teller tidak dapat

Page 34: PEMBAHASAN IV.1 Analisis Pelaksanaan Pemberian Kredit ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00566-AK Bab4001.pdfdari kepala desa atau lurah atau pasar, Surat Izin Usaha Perdagangan

dikendalikan dan diawasi secara optimal. Dana operasional kas yang dimiliki oleh BRI

unit juga tidak dapat dikelola secara maksimal.

Diharapkan Bank Rakyat Indonesia menempatkan supervisor (pengawas) di

setiap kantor unit Bank Rakyat Indonesia. Adanya supervisor dapat lebih

mengkoordinasikan, mengawasi kegiatan operasional BRI Unit baik mengelola kas,

mengawasi dan mengendalikan pelayanan BRI unit demi kelancaran operasional dan

pelayanan BRI unit sesuai dengan ketentuan yang berlaku.