pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2013-2-01230-ak bab4001.pdf · membatasi...

27
1 BAB 4 PEMBAHASAN Evaluasi pengendalian internal merupakan suatu proses pengendalian yang dilakukan perusahaan agar menciptakan keyakainan yang memadai serta menghasilkan rekomendasi perbaikan yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari operasional perusahaan. Dalam skripsi ini, penulis akan membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur penerimaan, pengeluaran dan administrasi persediaan barang fisik, penilaian keandalan pengendalian intern perusahaan dimana ditemukan beberapa permasalahan yang menjadi pembahasan didalam bab ini. Persediaan barang yang akan dibahas terkait dengan aset perusahaan dan transaksi penjualan yang menjadi sumber pendapatan perusahaan. Pada pembahasan evaluasi pengendalian internal atas Penerimaan, Pengeluaran dan Administrasi persediaan barang fisik pada PT. Simpatindo Multimedia dilakukan berdasarkan hasil pengumpulan data dan pengujian bukti audit pada tahap survei pendahuluan (preliminary survey). Penulis akan mengumpulkan informasi-informasi yang terkait dengan sistem penerimaan, pengeluaran dan administrasi persediaan barang fisik. Agar dapat mengetahui kelemahan serta kebaikan yang terjadi atas penerimaan, pengeluaran, dan administrasi persediaan barang fisik pada PT. Simpatindo Multimedia. 4.1 Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Dalam tahap survei pendahuluan pelaksanaan audit operasional pada PT. Simpatindo Multimedia yang berlokasi di Jl. K.H Hasyim Ashari No. 125. Penulis melakukan survei pendahuluan yang dilaksanakan untuk memperoleh informasi dan gambaran mengenai penerimaan, pengeluaran, administrasi persediaan barang dagang fisik dan pengelolaan persediaan barang pada PT. Simpatindo Multimedia. Tujuan dari kegiatan survei pendahuluan adalah untuk mengetahui situasi dan kondisi perusahaan yang akan diperiksa, meminta informasi mengenai prosedur dan kebijakan perusahaan atas pembelian dan pengelolaan persediaan barang, serta akan mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang diajukan, dan untuk menilai

Upload: duongdien

Post on 03-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

1

BAB 4

PEMBAHASAN

Evaluasi pengendalian internal merupakan suatu proses pengendalian yang

dilakukan perusahaan agar menciptakan keyakainan yang memadai serta

menghasilkan rekomendasi perbaikan yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi

dan efektivitas dari operasional perusahaan. Dalam skripsi ini, penulis akan

membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur

penerimaan, pengeluaran dan administrasi persediaan barang fisik, penilaian

keandalan pengendalian intern perusahaan dimana ditemukan beberapa permasalahan

yang menjadi pembahasan didalam bab ini. Persediaan barang yang akan dibahas

terkait dengan aset perusahaan dan transaksi penjualan yang menjadi sumber

pendapatan perusahaan.

Pada pembahasan evaluasi pengendalian internal atas Penerimaan,

Pengeluaran dan Administrasi persediaan barang fisik pada PT. Simpatindo

Multimedia dilakukan berdasarkan hasil pengumpulan data dan pengujian bukti audit

pada tahap survei pendahuluan (preliminary survey). Penulis akan mengumpulkan

informasi-informasi yang terkait dengan sistem penerimaan, pengeluaran dan

administrasi persediaan barang fisik. Agar dapat mengetahui kelemahan serta

kebaikan yang terjadi atas penerimaan, pengeluaran, dan administrasi persediaan

barang fisik pada PT. Simpatindo Multimedia.

4.1 Survei Pendahuluan (Preliminary Survey)

Dalam tahap survei pendahuluan pelaksanaan audit operasional pada

PT. Simpatindo Multimedia yang berlokasi di Jl. K.H Hasyim Ashari No.

125. Penulis melakukan survei pendahuluan yang dilaksanakan untuk

memperoleh informasi dan gambaran mengenai penerimaan, pengeluaran,

administrasi persediaan barang dagang fisik dan pengelolaan persediaan

barang pada PT. Simpatindo Multimedia. Tujuan dari kegiatan survei

pendahuluan adalah untuk mengetahui situasi dan kondisi perusahaan yang

akan diperiksa, meminta informasi mengenai prosedur dan kebijakan

perusahaan atas pembelian dan pengelolaan persediaan barang, serta akan

mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang diajukan, dan untuk menilai

Page 2: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

2

apakah proses penerimaan dan pengeluaran dan administrasi persediaan

barang fisik telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Prosedur survei pendahuluan yang dilakukan pada PT. Simpatindo

Multimedia adalah berkunjung ke perusahaan untuk bertemu dengan manajer

Accounting sebagai wakil dari perusahaan. Kemudian melakukan

pembicaraan atau mewawancarai dengan manajer Accounting, selanjutnya

manajer Accounting memperkenalkan kepada beberapa pihak yang terkait

yaitu kepala bagian pembelian, bagian gudang, dan bagian accounting.

Selanjutnya mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk

penelitian ini mengenai sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, bidang

usaha yang dijalankan perusahaan, produk-produk pembelian, struktur

organisasi bagian penerimaan, pengeluaran, dan administrasi persediaan

barang serta uraian tugas pada PT. Simpatindo Multimedia. Lalu melakukan

wawancara dengan pihak yang terkait atas pengelolaan persediaan barang

seperti bagian pembelian, gudang, dan akuntansi untuk mengetahui dan

mempelajari prosedur pembelian dan pengelolaan persediaan barang yang

diterapkan pada perusahaan apakah telah efektif dan efisien atau perlu

dilakukan adanya perbaikan.

Kemudian melakukan wawancara mengenai prosedur maupun kebijakan

penerimaan, pengeluaran dan administrasi persediaan barang untuk dapat

mengetahui sejauh mana pembelian dan pengelolaan persediaan barang

berjalan dengan efektif dan efisien. Serta untuk mentahui sejauh mana

pengendalian internal persediaan barang dagang fisik berperan dalam

menunjang efektifitas pengelolaan persediaan barang dagang fisik pada PT.

Simpatindo Multimedia. Lalu setelah itu penulis mengunjungi gudang PT.

Simpatindo Multimedia untuk mengamati secara langsung cara kerja

karyawan yang terkait dan untuk mempelajari tata cara penyimpanan

persediaan barang di gudang serta dapat mempelajari penerimaan barang dari

dalam gudang. Selanjutnya memberikan kuesioner yang berkaitan dengan

pembelian, penerimaan, penyimpanan tata letak, pendistribusian dan

pengawasan fisik persediaan.

Adapun langkah yang diambil dalam melakukan survei pendahuluan sebagai

berikut :

Page 3: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

3

a. Wawancara.

Dengan melakukan wawancara pada Manager Accounting, Kepala bagian

pembelian, dan bagian gudang pada persediaan barang dengan menggunakan

kuesioner yang telah dirancang oleh penulis agar mendapatkan hasil yang

benar terjadi pada bagian pembelian dan pengelolaan persediaan barang.

b. Observasi.

Melakukan pengamatan langsung ke bagian pembelian dan gudang dengan

mengamati aktivitas-aktivitas yang dilakukan terkait penerimaan,

pengeluaran dan administrasi persediaan barang fisik.

c. Dokumentasi.

Penulis mempelajari prosedur penerimaan, pengeluaran dan administrasi

persediaan barang dagang fisik pada PT. Simpatindo Multimedia dan

melakukan pemeriksaan atas bukti yang ada pada aktivitas pembelian dan

pengelolaan persediaan barang di perusahaan, yaitu : Purchase Order, Bukti

Penerimaan Barang, dan Bukti Pengeluaran Barang.

4.2 Aktivitas perusahaan

PT. Simpatindo Multi Media merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang telekomunikasi, PT. Simpatindo Multimedia hanya memfokuskan diri

pada pendistribusian produk Telkomsel dan Telkom Flexi dengan target

market ke pasar hilir langsung sampai wilayah kecamatan di suatu Regional.

Dari sisi pengelolaan keuangan, PT. Simpatindo Multimedia selalu berusaha

untuk melakukan pembayaran DOA (Dealer Operating Account) dengan

segera sesuai ketentuan Telkomsel. Untuk mendukung perputaran cash

flownya maka PT. Simpatindo Multimedia membuat kebijakan dengan

secepatnya mendistribusikan produk-produk yang telah didapat dari

Telkomsel dan memperhatikan ketepatan pembayaran dari Mitra RS, SD,

KiosHALO maupun OBIN. Pendistribusian barang tidak dilakukan ke

beberapa agen besar saja tetapi melakukan penyebaran ke jaringan jaringan

kecil di area yang luas sehingga pembayaran / flow uangnya tidak terpaku

pada orang tertentu saja.

Page 4: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

4

4.3 Sistem SGVT ( Sarindo Group Visual Trading)

Sarindo Group Visual Trading (SGVT) adalah program trading dan

inventory berbasis windows pengembangan dari SVT ( Simpatindo Virtual

Trading ). Program ini menggabungkan antara data penjualan, data customer,

data penyebaran dan data inventory baik di masing - masing daerah / outlet

maupun bersifat sentral (nasional). Dengan data tersebut kita dapat memantau

penjualan, penyebaran produk dan jumlah stock beserta expired datenya

setiap saat.

Selain itu Sarindo Group Visual Trading (SGVT) memiliki beberapa

fungsi antara lain :

1. Dapat melakukan pencatatan atas persediaan dan mutasi barang

2. Berfungsi sebagai transaksi penjualan

3. Memiliki kegunaan dalam membantu memonitoring piutang

4. Membuat laporan penjualan

5. Membuat kartu Stock

4.3.1 Siklus Pengeluaran (Expenditure Cycle)

Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional

pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta

pembayaran persediaan barang fisik. Pada PT. Simpatindo Multimedia, siklus

pengeluaran lebih berfokus pada sistem SGVT terkait perolehan penerimaan,

pengeluaran dan administrasi persediaan barang fisik. Di dalam siklus

pengeluaran, pertukaran informasi utama adalah dengan pemasok barang

(vendor). Di dalam perusahaan, informasi mengalir ke siklus pengeluaran dari

siklus pendapatan dan produksi, pengendalian persediaan, dan berbagai

departemen tentang kebutuhan untuk membeli persediaan barang.

Tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan

biaya total dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan

yang dibutuhkan perusahaan. Sebagai tambahan, pihak manajemen harus

mampu mengawasi dan mengevaluasi efisiensi serta efektivitas proses siklus

pengeluaran, yang membutuhkan akses ke data terinci mengenai sumber

daya yang di gunakan dalam siklus pengeluaran, kegiatan yang

mempengaruhi sumber daya tersebut, serta pelaku yang terlibat dalam

Page 5: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

5

kegiatan tersebut. Berikut ini adalah tiga fungsi dasar dalam siklus

pengeluaran (Expenditure Cycle) antara lain :

1. Memperoleh dan memproses data mengenai berbagai aktivitas bisnis

2. Menyimpan dan mengatur data untuk mendukung pengambilan

keputusan

3. Menyediakan fungsi pengendalian untuk memastikan keandalan data

dan penjagaan atas sumber daya organisasi

Selanjutnya, agar dapat berguna dan relevan untuk pengambilan

keputusan, data harus akurat, andal, dan tepat waktu.

4.4 Evaluasi Pengendalian Internal PT. Simpatindo Multimedia

Pengujian Sistem Pengendalian Internal bertujuan untuk

mengevaluasi dan menguji efisiensi dan efektivitas dari pengendalian yang

dilakukan oleh manajemen perusahaan, mengidentifikasi kelemahan SPI dan

dampaknya, serta memanfaatkan TAO ( Tentative Audit Objective) menjadi

FAO (Fixed Audit Objective).

Dalam melakukan Evaluasi Pengendalian Internal PT. Simpatindo

Multimedia penulis melakukan analisa dan evaluasi terhadap hasil

wawancara, pengamatan dan kuesioner. Berdasarkan dari hasil analisa dan

evaluasi yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa PT. Simpatindo

Multimedia sebenarnya sudah memiliki sistem dan prosedur yang cukup

memadai. Hal ini dapat dilihat dari jawaban yang diperoleh dari wawancara,

kuesioner maupun dari pengamatan yang menunjukkan adanya kebaikan-

kebaikan dalam kegiatan operational perusahaan. Namun semua itu belum

tentu dapat dikatakan bahwa Sistem Pengendalian Intern yang dimiliki

perusahaan tidak memiliki kelemahan atas kegiatan pembelian dan

pengelolaan persediaannya. Kelemahan-kelemahan inilah yang nantinya akan

diberikan saran-saran perbaikan.

Kuesioner yang dibuat oleh penulis berisikan daftar pertanyaan yang

dapat dijawab oleh pihak terkait dengan beberapa pilihan jawaban seperti :

- “Ya”, yang menunjukkan adanya kebaikan terhadap salah satu

internal control terkait dari sistem SGVT (Sarindo Group Visual

Trading) terhadap penerimaan, pengeluaran, dan administrasi

persediaan barang fisik pada perusahaan Simpatindo Multimedia hal

Page 6: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

6

ini telah dibuktikan penulis melalui wawancara terhadap bagian

accounting salah satunya sistem SGVT (Sarindo Group Visual

Trading) dapat menampung langsung data secara detail terkait

persediaan barang fisik yang bertujuan memonitoring langsung

penjualan secara detail dan dapat mengetahui piutang dan umur

piutang customer.

- “Tidak”, yang menunjukkan adanya kelemahan terhadap salah satu

internal control terkait dari sistem SGVT (Sarindo Group Visual

Trading) terhadap penerimaan, pengeluaran, dan administrasi

persediaan barang fisik pada perusahaan Simpatindo Multimedia

dalam hal ini penulis telah melakukan observasi dan survey

langsung ke perusahaan. salah satunya adalah sistem SGVT (Sarindo

Group Visual Trading) yang tidak online sistem ini melakukan input

data dengan proses tarik data,apabila hari ini melakukan transakti

data baru akan diupload besok hari. Berikut ini beberapa kelemahan

yang ada di sistem SGVT antara lain :

1. Sistem ini tidak dapat menjurnal transakti (maksudnya tidak ada

menu untuk melakukan jurnal/posting ke akun perkiraan).

2. Tidak dapat menampilkan laporan laba/rugi

3. Tidak bisa membuat neraca

4. Tidak dapat melakukan penyusutan dan belum terkoneksi ke

laporan keuangan perusahaan.

Berdasarkan hasil internal control questioners maka ditemukan

unsur-unsur pengendalian intern sebagai berikut:

1. Lingkungan pengendalian (contol environment)

Berdasarkan hasil internal control questioners ditemukan bahwa manajemen

PT. Simpatindo Multimedia sudah cukup memadai dalam mengelola

pengendalian lingkungan. Dalam hal ini penulis telah melakukan survey ke

perusahaan dan mengambil kesimpulan bahwa Perusahaan telah mempunyai

integritas dan nilai etika, kebijakan dan prosedur, serta struktur organisasi

yang menunjang aktiivitas penerimaan, pengeluaran dan administrasi

Page 7: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

7

persediaan barang fisik serta pemberian wewenang dan tanggung jawab

yang diterapkan dalam perusahaan telah memadai. Hal ini dapat telah terbukti

dengan adanya penerapan standar etis dan perilaku yang dikomunikasikan

kepada karyawan dan diperkuat dengan praktik setiap harinya. Perusahaan

mengomunikasikan integritas dan perilaku etis melalui suatu kebijakan dan

aturan perilaku.

2. Penaksiran Risiko (risk assessment)

Dalam hal yang berkaitan dengan penerimaan, pengeluaran dan administrasi

persediaan barang fisik dengan sistem SGVT resiko yang dapat timbul dalam

perusahaan relatif kecil karena pengendalian intern dalam perusahaan sudah

cukup memadai. Hal ini terlihat dari kemampuan perusahaan untuk

mengidentifikasi, mengelola dan mengevaluasi risiko dengan adanya

pelaksanaan pengendalian internal yang diterapkan di dalam perusahaan

sehingga perusahaan dapat mengatasi dan meminimalisir risiko yang akan

terjadi. Namun masi ada hal yang perlu diperhatikan yaitu prosedur dan

kebijakan atas penerimaan, pengeluaran administrasi persediaan barang fisik

dengan sistem SGVT belum dibuat secara tertulis. Hal ini dikarenakan

perusahaan tidak mengkodifikasi prosedur dan kebijakan penerimaan,

pengeluaran administrasi persediaan barang fisik dengan sistem SGVT secara

tertulis dalam sebuah dokumen.

3. Aktivitas Pengendalian (control activities)

Aktivitas pengendalian dalam perusahaan sudah cukup memadai hal ini dapat

dilihat dari poin – poin sebagai berikut :

a. Setiap fungsi dalam perusahaan telah dikelola oleh orang yang berbeda

dan berkompeten terutama dibidang penerimaan, pengeluaran, dan

administrasi persediaan barang fisik.

b. Terdapat pemisahan tugas dan tanggung jawab secara tertulis.

c. Terdapat otorisasi transaksi.

d. Pendokumentasian dan pencatatan yang cukup baik, detail, akurat dan

relevan .

e. Ada pengendalian secara fisik terhadap penerimaan dan pengeluaran

persediaan barang fisik.

Page 8: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

8

4. Informasi dan Komunikasi (information and communication)

Informasi dan komunikasi dalam perusahaan sudah cukup memadai hal ini

terlihat dari setiap karyawan perusahaan PT. Simpatindo Multimedia telah

mampu mengidentifikasi, memahami, dan melakukan pertukaran informasi

sehingga karyawan yang terlibat bekerja sesuai dengan tanggung jawabnya.

Hal yang masih perlu diperhatikan untuk kebaikan perusahaan yaitu

informasi dari pihak luar perusahaan terkait perkembangan persediaan

barang fisik yang menunjang efekifitas dan efisiensi perusahaan karena dapat

berpengaruh dalam pengambilan keputusan.

5. Pemantauan (monitoring)

Pemantauan yang ada dalam perusahaan dilakukan oleh pihak manajemen

sudah cukup memadai. Setiap manajer memonitoring pekerjaan karyawan

untuk menilai apakah pengendalian intern yang berjalan sudah efektif dan

efisien. Perusahaan belum mempunyai internal auditor yang secara khusus

bekerja untuk mengaudit intern perusahaan.

Adapun kebaikan-kebaikan yang ditemukan dalam kegiatan operational

terkait pengendalian internal perusahaan atas penerimaan, pengeluaran, dan

administrasi pengelolaan persediaan baran fisik PT. Simpatindo Multimedia

adalah sebagai berikut:

1. Struktur organisasi pada PT. Simpatindo Multimedia sudah digambarkan

dengan jelas dalam suatu bagan organisasi dan menunjukkan garis

wewenang dan tanggung jawab yang jelas.

2. Bagian pembelian terpisah dari bagian penerimaan ataupun bagian

akuntansi.

3. Dokumen yang berhubungan dengan kegiatan pembelian dan pengelolaan

persediaan disimpan berdasarkan nomor urutnya.

4. Bagian gudang selalu memeriksa persediaan barang yang datang dari

pemasok untuk memeriksa apakah persediaan barang yang datang telah

sesuai dengan kriteria yang dipesan. Hal ini juga berlaku untuk

penerimaan barang jadi yang akan disimpan di dalam gudang.

5. Persediaan barang diletakkan ditempat yang terpisah untuk memudahkan

dalam mencari barang yang diperlukan.

Page 9: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

9

6. Bagian gudang selalu melaporkan kejadian yang berhubungan

dengan aktivitas keluar masuknya persediaan milik perusahaan.

7. Gudang memiliki fasilitas yang memadai seperti penerangan dan alat

pemadam kebakaran yang tersedia diseluruh titik penting tempat

penyimpanan persediaan barang

8. Bagian akuntansi telah melakukan pencatatan berdasarkan standar

akuntansi yang berlaku umum.

Namun dari beberapa kebaikan Sistem Pengendalian Intern yang ada

pada PT. Simppatindo Multimedia, terdapat pula beberapa kelemahan yang

harus diperhatikan oleh pihak manajemen. Kelemahan tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Perusahaan telah memiliki prosedur untuk pembelian ataupun

pengelolaan persediaan tetapi tidak dituangkan dalam bentuk manual

operation. Perusahaan sudah memiliki prosedur yang dijalankan berupa

SOP dari tahun ketahun namun tidak memiliki prosedur yang dibukukan

(manual operation). Dari hasil observasi dan wawancara yang penulis

lakukan pada tanggal 26 Maret 2014, kenyataannya banyak pernyataan-

pernyataan dari pihak-pihak terkait yang tidak sesuai dengan

kenyataannya. Seharusnya perusahaan mempunyai prosedur yang

tertulis agar kinerja perusahaan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya

kendala yang ditimbulkan dari tidak terdapatnya prosedur yang

dibukukan tersebut. Pihak manajemen mengatakan bahwa karyawan yang

bekerja di perusahaan telah mengabdi selama sekian tahun sehingga untuk

urusan prosedur mereka sudah hapal diluar kepala.

2. Akibat yang mungkin ditimbulkan dari tidak dimilikinya prosedur yang

dibukukan adalah kemungkinan karyawan yang telah bekerja selama

bertahun-tahun tersebut mengundurkan diri, ataupun sudah hampir

menjalani masa pensiun maka perusahaan harus segera mengganti

karyawan tersebut dengan karyawan yang baru.

Disini tentu saja pihak manajemen membutuhkan adanya prosedur yang

dibukukan untuk menjelaskan apa-apa saja yang harus dilakukan dalam

mengerjakan kegiatan operational perusahaan terkait penerimaan,

Page 10: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

10

pengeluaran dan administrasi persediaan barang fisik dengan sistem

SGVT.

3. Menjelaskan prosedur kepada karyawan baru membutuhkan waktu dan

sumber daya rnanusia yang lebih agar karyawan baru tersebut dapat

mengerti dan bekerja dengan baik sesuai dengan prosedur yang biasa

dilakukan. Belum tentu semua prosedur yang harus dijelaskan dapat

diselesaikan dalam waktu yang singkat. Jika demikian adanya maka

kegiatan operasional dalam hal penerimaan,pengeluaran dan administrasi

persediaan barang fisik perusahaan dapat terganggu. Dan jikalau sampai

terjadi kesalahan dalam proses pengerjaannya tidak ada standar yang jelas

dan dapat dilihat untuk menentukan standar yang benar karena semua

dikerjakan menurut kebenaran yang diyakini oleh pelakunya. Hal ini

pastinya membuat kinerja perusahaan menjadi tidak efektif. Sebaiknya

pihak manajemen segera membukukan prosedur kinerja operasional milik

perusahaan secara keseluruhan agar kegiatan operasional perusahaan

dapat berjalan dengan baik dan maksimal.

4.5 Penilaian Efektifitas, Efisiensi dan Ekonomis Terhadap Penerimaan,

Pengeluaran, dan Administrasi Persediaan Barang Fisik pada PT.

Simpatindo Multimedia

Dalam memperoleh informasi yang berhubungan dengan penilaian

terhadap Penerimaan, Pengeluaran, dan Administrasi Persediaan Barang

Fisik. penulis melakukan pengamatan langsung terhadap proses tersebut dan

juga melakukan pemberian kuesioner. Pemberian kuesioner ini ditujukan

kepada pihak yang terkait yang berisikan daftar pertanyaan mengenai

Penerimaan, Pengeluaran, dan Administrasi Persediaan Barang Fisik untuk

dapat menilai internal control dari sistem yang sudah berjalan apakah sudah

efektif, efisien dan ekonomis didalam perusahaan. Melalui kuesioner ini akan

dapat mengidentifikasikan kebaikan serta kelemahan yang terdapat dalam PT.

Simpatindo Multimedia terkait masalah penerimaan, pengeluaran, dan

administrasi persediaan barang.

Berdasarkan dari hasil kuesioner internal control, penulis menemukan

beberapa kebaikan pada perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan,

Page 11: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

11

pengeluaran dan administrasi pengelolaan persediaan barang fisik pada PT.

Simpatindo Multimedia.

a) Bagian Pengeluaran Pengelolaan Persediaan Barang

• Perusahaan sudah memiliki prosedur penerima dan penyimpanan

barang menggunakan work instruction serta mempunyai daftar

uraian tugas (jobdesk) secara tertulis untuk para karyawannya.

• Semua kebijakan pada persediaan telah dikomunikasikan dengan

baik.

• Pada sistem gudang penyimpanan barang tidak terpisah dari sistem

penerimaan barang, sistem pembelian, sistem akuntansi, dan sistem

pembayaran. Karena sudah digabungkan dengan SOP dan

terintegrasi.

• Perusahaan sudah memiliki safety stock.

• Stock opname akan dilakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada

pihak gudang.

• Setiap penerimaan barang dalam gudang sudah didasarkan purchase

order & surat jalan

• Perusahaan melakukan audit pada persediaan pertahun dan

melibatkan accounting.

• Barang yang sudah diterima langsung disimpan dalam gudang lalu

penyusunan barang dipisahkan berdasarkan jenisnya dan didalam

gudang di awasi oleh security gudang.

• Gudang selalu membuat laporan penerimaan barang setelah

menerima barang.

b) Bagian Penerimaan Terkait Pembelian Persediaan Barang fisik

• Pada bagian pembelian sudah memiliki prosedur atau kebijakan serta

mempunyai daftar uraian tugas (jobdesk) untuk para karyawannya.

• Purchase order dibuat didasarkan Form permintaan pembelian yang

bernomor urut, diotorisasi oleh kepala bagian pembelian, dan

manajer yang berwenang.

• Bagian pembelian akan selalu meminta surat permintaan penawaran

harga kepada supplier sebelum membuat purchase order.

Page 12: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

12

• Pembelian dalam perusahaan dilakukan untuk mendapatkan

keuntungan.

• Bagian pembelian sudah melakukan konfirmasi ulang kepada

supplier setelah mengirimkan purchase order melalui fax.

• Semua kebijakan dalam pembelian sudah dikomunikasikan dengan

baik antara manajer dengan bagian pembelian yang terkait.

c) Bagian Administrasi Pembayaran

• Bagian Administrasi pembayaran mempunyai daftar uraian tugas

(jobdesk) untuk para karyawannya.

• Didalam dokumen hutang adanya pemisahan yang sudah dibayar

dengan yang belum dibayarkan.

• Bagian Administrasi pembayaran perusahaan sudah memiliki

prosedur dan kebijakan pada pembayaran utang secara tertulis.

• Semua informasi yang berkaitan dengan pembelian sudah

dikomunikasikan dengan baik. Bagian Administrasi pembayaran

akan mendapatkan konfirmasi dari bagian penerimaan apabila terjadi

retur pembelian dan laporan pengeluaran kas diberikan secara

berkala ke manajemen.

• Copy bukti pembayaran akan dikirimkan ke bagian accounting dan

pembayaran hutang sudah berjalan dengan lancar.

• Dalam pembayaran hutang perusahaan sudah berjalan lancar dan

selalu tepat waktu.

• Saat akan menyerahkan penyerahan giro harus ada tanda tangan dari

supplier untuk bukti pengeluaran bank sebagai bukti pembayaran.

• Sebelum perusahaan melakukan pembayaran, bagian pembayaran

sudah mengacu pada dokumen-dokumen yang terkait seperti invoice,

kwitansi bermaterai, faktur pajak, purchase order, dan surat jalan.

d) Bagian Accounting

• Bagian accounting sudah memliki prosedur atau kebijakan yang

mengatur transaksi pembelian serta sudah mempunyai daftar uraian

tugas (jobdesk) secara tertulis untuk para karyawannya.

Page 13: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

13

• Hanya bagian accounting yang dapat mengakses pencatatan

akuntansi.

• Sistem accounting tidak terpisah dengan sistem pembelian dan

sistem keuangan.

• Bagian accounting akan selalu melakukan update status piutang.

Bagian accounting akan melakukan pengechekkan ulang atas

kelengkapan dan kesesuaian dokumen-dokumen yang terkait.

• Bagian accounting selalu membuat Form sebagai bukti bahwa ada

hutang yang telah siap untuk dibayarkan.

• Laporan keuangan akan dilaporkan kepada manajemen secara tiap

bulan, per 3 bulan, dan secara tahunan.

• Bagian accounting akan melakukan pengechekkan ulang secara

periodik terhadap buku besar & neraca saldo atas transaksi serta

dilakukan secara rutin pada pengechekkan rekonsiliasi bank, laporan

keuangan bulanan dan laporan keuangan tahunan.

Namun selain beberapa kebaikan dari hasil kuesioner yang berkaitan

dengan penerimaan,pengeluaran,dan administrasi persediaan barang fisik,

Adapun kelemahan yang terdapat pada perusahaan. Yaitu :

1) Pada bagian pembelian tembusan arsip purchase order tidak diberikan

kepada bagian gudang. Melainkan hanya memberikan tembusan arsip

pada bagian finance.

2) Saat perusahaan akan membeli barang ke vendor. Jumlah barang yang

dikirim ke perusahaan terkadang tidak sesuai dengan jumlah barang

yang dipesan oleh perusahaan.

3) Saat pengiriman barang yang dipesan oleh perusahaan terkadang tidak

tepat waktu dan terjadi keterlambatan dalam mengirim barang ke

perusahaan.

4) Pada bagian pembayaran perusahaan tidak melakukan rekonsiliasi

secara berkala antara check register dengan rekening koran oleh pihak

yang membuat check register tersebut.

5) Pada bagian pembayaran tidak dibuat pencatatan check register dan

voucher register.

Page 14: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

14

4.6 Prosedur Audit Rinci atas Penerimaan, Pengeluaran dan Administrasi

Persediaan Barang Fisik pada PT. Simpatindo Multimedia.

Dalam melakukan prosedur audit akan dapat membantu untuk

mengaudit dengan tujuan akan mendapatkan bukti audit yang mendukung

dalam pelaksanaan pemeriksaan operasional. Pada tahap ini, penulis akan

menyusun program audit atas penerimaan, pengeluaran, dan administrasi

persediaan barang fisik pada PT. Simpatindo Multimedia.

1. Pemeriksaan atas Transaksi Pembelian.

Tujuan pemeriksaan adalah : untuk dapat menilai keefektifan dan keefisienan

pada perusahaan dari proses pembelian barang yang dilakukan oleh

perusahaan.

Prosedur Audit :

a) Melakukan wawancara dengan bagian pembelian untuk dapat

mengetahui prosedur audit.

b) Melakukan evaluasi apakah terdapat kelemahan dalam

prosedur pembelian.

c) Melakukan observarsi dalam pelaksanaan kegiatan pembelian.

d) Memeriksa apakah perusahaan telah memiliki safety stock

atau reorder point untuk setiap barang dan diriview secara

berkala.

e) Memeriksa apakah ada otorisasi atas survei permintaan

pembelian dan purchase order oleh pejabat yang berwenang.

f) Memeriksa apakah bagian pembelian melaksanakan kegiatan

pesanan sudah sesuai dengan spesifikasi permintaan dari

produksi dengan mencocokkan surat permintaan barang

dengan purchase order.

g) Diskusikan temuan dan membuat kesimpulan atas hasil dari

pemeriksaan serta memberikan saran untuk memperbaiki

kelemahan yang terjadi.

Page 15: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

15

Hasil pemeriksaan :

Dari hasil pemeriksaan pada tahap prosedur audit mengenai

pemeriksaan atas transaksi pembelian pada PT. Simpatindo Multimedia.

Perusahaan tersebut sudah memiliki prosedur dan kebijakan tertulis mengenai

transaksi pembelian hal tersebut juga sudah tercatat jelas dalam SOP

perusahaan. Serta perusahaan sudah memiliki daftar uraian tugas (jobdesk)

secara tertulis untuk para karyawannya. Perusahaan tersebut sudah

menjalankan prosedur dan kebijakan yang berlaku pada perusahaan dengan

baik.

Perusahaan menerapkan suatu kebijakan atas transaksi pembelian

dimana kebutuhan akan barang lebih diutamakan meskipun terdapat

perbedaan harga yang jauh berbeda. hal tersebut dikarenakan perusahaan

membutuhkan barang yang dipesan dengan kecepatan cepat dalam

pengiriman barang tersebut ke perusahaan agar dapat memuaskan pihak

customer.

Selain itu perusahaan juga sudah memiliki safety stock atau reorder point

untuk setiap barang yang akan direview secara berkala. Pada bagian

pembelian akan menentukan jumlah pesanan ekonomis setiap akan

melakukan pembelian dan survei dalam pembelian akan diotorisasi terlebih

dahulu oleh pejabat yang berwenang. Bagian pembelian sudah melaksanakan

kegiatan pesanan sesuai dengan spesifikasi permintaan dari produksi. Karena,

bagian pembelian tidak berwenang dalam menentukan spesifikasi barang.

Perusahaan sudah melakukan kegiatan transaksi pembelian dengan baik.

2. Pemeriksaan atas Penerimaan Barang.

Tujuan pemeriksaan adalah untuk menilai keefektifan pada prosedur

penerimaan barang yang dilakukan oleh bagian gudang.

Prosedur Audit :

a) Memeriksa dalam penerimaan barang serta mendeteksi

kelemahan yang terdapat.

b) Memeriksa dan memastikan apakah telah menerapkan

kebijakan dan prosedur berlaku.

Page 16: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

16

c) Memeriksa purchase order perusahaan yang berfungsi sebagai

pesanan pembelian dan surat jalan yang berfungsi sebagai

surat bukti penerimaan barang.

d) Lakukan crosschek antara purchase order dengan surat jalan

untuk mengetahui kemungkinan terjadinya ketidaksesuaian

spesifikasi dan kuantitas barang yang dipesan dengan barang

yang dipesan.

e) Memeriksa apakah barang diterima sesuai dengan tanggal

penerimaan yang tertera pada purchase order.

f) Memeriksa apakah purchase order dan surat jalan,

didistribusikan kebagian akuntansi.

g) Memeriksa kualitas barang.

h) Diskusikan temuan dan membuat kesimpulan atas hasil dari

pemeriksaan serta memberikan saran untuk memperbaiki

kelemahan yang terjadi.

Hasil pemeriksaan :

Setelah menjalankan prosedur audit pemeriksaan atas penerimaan

barang. Perusahaan sudah memiliki prosedur dan kebijakan secara tertulis

yang terdapat pada SOP perusahaan. Sehingga para karyawan dapat

menjalankan kegiatan operasi dengan baik. Tetapi, saat penerimaan barang

terkadang adanya keterlambatan dalam pengiriman barang sehingga dapat

menyulitkan pihak gudang dalam membutuhkan barang yang diperlukan.

Seharusnya perusahaan saat ingin memesan barang harus adanya perjanjian

dalam waktu pengiriman barang agar sewaktu-waktu jika ada memerlukan

barang pihak gudang sudah menyediakan barang tersebut.

Setelah melakukan pemeriksaan Purchase order pada perusahaan sudah

berfungsi sebagai pesanan pembelian dan surat jalan sebagai surat bukti

penerimaan barang. Serta purchase order dan surat jalan akan didistribusikan

kebagian akuntansi. Kelemahan yang ditemukan dalam perusahaan ditandai

dengan ketidaksesuaian pada kuantitas barang. Karena, pihak pembuat voucer

fisik atau modem atas barang tersebut memiliki peraturan pembelian

minimum, misalnya pihak gudang membutuhkan voucer fisik dan modem

Page 17: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

17

sebanyak 50 unit, tetapi pihak pembuat voucer fisik dan modem barang

tersebut mengeluarkan minimum pembelian voucer dan modem adalah 100

unit. Maka perusahaan tetap membeli barang yang dibutuhkan dan kelebihan

barang dalam pembelian tersebut harus disimpan dengan baik dalam gudang.

3. Pemeriksaan atas Penyimpanan Persediaan

Tujuan pemeriksaan adalah untuk menilai keefektifan dan keefisienan

serta ekonomis dari aktifitas penyimpanan barang digudang.

Prosedur Audit :

a) Melakukan observasi atas proses penyimpanan barang dan

fasilitas yang tersedia.

b) Melakukan evaluasi proses penyimpanan barang dan fasilitas

dan mendeteksi adanya kelemahan yang terdapat dalam proses

tersebut.

c) Memeriksa apakah barang tersebut telah disimpan dengan

baik.

d) Memeriksa secara sampling apakah barang telah diberi

keterangan produk untuk memudahkan pengidentifikasian.

e) Memeriksa secara sampling apakah setiap barang telah

dikelompokkan sudah sesuai dengan jenis dan ukurannya.

f) Diskusikan temuan dan membuat kesimpulan atas hasil dari

pemeriksaan serta memberikan saran untuk memperbaiki

kelemahan yang terjadi.

Hasil pemeriksaan :

Dari hasil pemeriksaan atas penyimpanan persediaan pada

perusahaan, perusahaan sudah melakukan penyimpanan barang dengan cukup

memadai. seperti suhu dan kelembapan dalam gudang terkontrol melalui

fasilitas yang tersedia. Setiap barang yang ada juga telah diberikan kode

sesuai dengan produk masing-masing untuk memudahkan proses identifikasi.

Persediaan barang yang ada di perusahaan PT. Simpatindo Multimedia itu

tidak semua barang milik perusahaan melainkan ada on stock, dan

consignment. On stock adalah barang yang dibeli oleh perusahaan kita.

Consignment adalah kerjasama dengan perusahaan lain yang menaruh

Page 18: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

18

persediaan diperusahaan kita untuk kegiatan operasional dan akan ditagihkan

jika barang itu terpakai.

Barang tersebut bisa berupa modem selular handphone dan merchandise

handpphone lainnya. Kelemahan yang ditemukan adalah dari harga nilai jual

consignment bukan harga rata-rata yang ditentukan oleh PT. Simpatindo

Multimedia. Tetapi, tergantung dari kontrak kesepakatan. Sebaiknya barang-

barang yang akan di consignment kan di PT. Simpatindo Multimedia sudah

mempresentasikan sesuai dengan kebutuhan pihak perusahaa sehingga PT.

Simpatindo Multimedia tidak mengeluarkan biaya yang lebih tinggi.

4. Pemeriksaan atas Pencatatan Persediaan

Tujuan pemeriksaan adalah untuk dapat menilai metode pencatatan

dan metode penilaian barang yang diterapkan oleh perusahaan sudah

terciptanya pengelolaan persediaan barang yang efektif dan efisien.

Prosedur Audit :

a) Melakukan wawancara untuk mengetahui metode pencatatan

dan penilaian persediaan yang diterapkan oleh perusahaan.

b) Melakukan evaluasi pada metode pencatatan dan penilaian

persediaan tersebut dan mendeteksi apakah terdapat

kelemahan didalamnya.

c) Memeriksa secara sampling atas pelaksanaan pencatatan

persediaan dilakukan oleh pihak terkait. Apakah pencatatan

yang dilakukan telah mengikuti kebijakan dan prosedur yang

berlaku dalam perusahaan.

d) Memeriksa apakah jumlah persediaan barang yang rusak telah

dikurangkan dari total persediaan yang tertera dalam kartu

stock gudang dan kartu stock persediaan.

e) Diskusikan temuan dan membuat kesimpulan atas hasil dari

pemeriksaan serta memberikan saran untuk memperbaiki

kelemahan yang terjadi.

Hasil pemeriksaan :

Dari hasil pemeriksaan atas pencatatan persediaan ditemukan adanya

kebijakan manajemen yang kurang memadai yang diterapkan pada PT.

Page 19: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

19

Simpatindo Multimedia. Sehingga tidak semua barang menggunakan

pencatatan dengan metode FIFO. Perusahaan memiliki persediaan Voucer

fisik maupun Modem. Voucer fisik ada yang memiliki dan juga tidak ada

yang memiliki expired date. Kebijakan manajemen yang diterapkan oleh

perusahaan adalah lebih mengutamakan barang yang memiliki expired date

lebih cepat dibanding barang yang dibeli terlebih dahulu.

Metode pencatatan dan penilaian persediaan yang diterapkan oleh

perusahaan dinilai efektif. Meskipun adanya kebijakan yang kurang memadai

atas pencatatan dan penilaian persediaan. Pada jumlah persediaan barang

yang rusak pasti akan dikurangkan dari total persediaan yang tertera pada

kartu stock di gudang. Perusahaan sudah efektif dalam jumlah persediaan

barang. Karena, persediaan barang yang rusak tidak dipergunakan kembali.

5. Pemeriksaan atas prosedur pengeluaran persediaan

Tujuan Pemeriksaan : Untuk dapat mengetahui dan memastikan

bahwa prosedur pengeluaran barang telah dilaksanakkan dengan

efektif dan efisien.

Prosedur Audit :

a) Melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat

dalam proses pengeluaran persediaan untuk mengetahui

pengeluaran yang diterapkan oleh perusahaan.

b) Melakukan evaluasi pengeluaran barang yang diterapkan oleh

perusahaan dan mendeteksi apakah terdapat kelemahan

didalamnya.

c) Melakukan observasi terhadap aktifitas permintan barang yang

dilakukan oleh bagian produksi kepada bagian gudang.

d) Memeriksa secara sampling apakah setiap pengeluaran barang

selalu didasarkan atas bukti permintaan barang.

e) Melakukan perbandingan antara jumlah persediaan yang

tercantum dalam bukti pengeluaran barang dengan jumlah

yang tercantum dalam bukti penerimaan barang.

Page 20: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

20

f) Diskusikan temuan dan membuat kesimpulan atas hasil dari

pemeriksaan serta memberikan saran untuk memperbaiki

kelemahan yang terjadi.

Hasil Pemeriksaan :

Setelah melakukan pemeriksaan atas prosedur pengeluaran persediaan

ditemukan adanya barang berupa modem yang dikeluarkan dari gudang itu

tidak langsung diakui sebagai piutang perusahaan. Tetapi, menunggu aktivasi

registrasi IP address yang dilakukan pihak customer yang menandakan

barang tersebut telah digunakan oleh pihak customer sehingga baru dapat

diakui sebangai piutang perusahaan. Metode pencatatan jurnal pengakuan

barang bukan saat barang akan keluar dari gudang tetapi, akan dicatat saat

barang tersebut telah diaktivasi IP addressnya oleh pihak customer sebagai

tand bukti kalau barang tersebut telah aktif dan bisa digunakan.

Sebaiknya pencatatan akuntansi pada pengeluaran persediaan sesuai dengan

prosedur perusahaan yang berlaku. Kegiatan aktifitas permintaan barang yang

dilakukan oleh bagian produksi kepada bagian gudang sudah berjalan dengan

baik. Karena, yang berwenang setiap akan ada permintaan barang adalah

bagian produksi. Pengeluaran barang pada gudang sudah efektif. Karena,

sudah didasarkan atas bukti permintaan barang.

6. Pemeriksaan atas Prosedur Perhitungan persediaan barang

Fisik Persediaan.

Tujuan Pemeriksaan : untuk dapat menilai apakah perhitungan fisik

terhadap persediaan telah dilakukakn secara efektif dan efisien.

Prosedur Audit :

a) Melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang melakukan

perhitungan fisik persediaan barang yang diterapkan oleh

perusahaan dalam melakukan perhitungan persediaan.

b) Memeriksa secara sampling atas laporan stock opname yang

dibuat oleh bagian akuntansi dan bagian gudang.

c) Melakukan observasi terhadap aktifitas perhitungan fisik

barang yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait untuk

Page 21: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

21

memastikan apakah kebijakan dan prosedur yang berlaku telah

ditaati.

d) Memeriksa apakah telah dilakukan cut-off atas penerimaan

dan pengeluaran baranga ketika akan melakukan stock

opname.

e) Memeriksa apakah kemungkinan terjadinya ketidakefisienan

dan ketidakefektifan dalam prosedur perhitungan fisik barang.

f) Melakukan evaluasi perhitungan fisik barang serta mendeteksi

apakah terdapat kelemahan didalamnya.

g) Diskusikan temuan dan membuat kesimpulan hasil dari

pemeriksaan audit serta saran-saran yang diberikan untuk

memperbaiki kelemahan yang terjadi.

Hasil Pemeriksaan :

Setelah melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang melakukan

perhitungan fisik persediaan barang sudah mengikuti prosedur dan kebijakan

yang berlaku pada SOP perusahaan. Laporan stock opname yang dibuat oleh

bagian akuntansi dan bagian gudang sudah baik dan berjalan dengan baik.

Kelemahan yang terjadi ditemukan dari cuttoff yang kurang efektif. Selama

cut-off atas penerimaan dan pengeluaran barang yang kebetulan barang

tersebut akan dibutuhkan oleh perusahaan. Maka, pihak gudang akan

menggunakan dan membuat bon pinjam sementara. Apabila petugas tidak

disiplin dalam melakukan transaksi, setelah masa cut-off berakhir. Maka,

barang stock yang ada digudang akan berkurang. Sebaiknya pihak-pihak yang

terkait harus disiplin dalm melakukan transaksi penerimaan dan pengeluaran

barang selama cut-off.

7. Pemeriksaan atas Efisiensi dan efektifitas penggunaan barang.

Tujuan Pemeriksaan : untuk dapat mengidentifikasi apakah barang

didalam perusahaan telah digunakan secara efisiensi dan efektifitas.

Prosedur Audit :

a) Melakukan pemeriksaan secara sampling atas catatan

penggunaan barang yang dibuat oleh bagian produksi.

Page 22: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

22

b) Memeriksa apakah dalam aktifitas produksi terdapat barang

sisa yang tidak digunakan lagi.

c) Menganalisa apakah barang sisa tersebut masih bisa dapat

dimanfaatkan kembali.

d) Melakukan analisis atas kemungkinan terjadinya

ketidakefisienan dan ketidakefektifitas dalam penggunaan

barang.

e) Diskusikan temuan dan membuat kesimpulan hasil dari

pemeriksaan audit serta saran-saran yang diberikan untuk

memperbaiki kelemahan yang terjadi.

Hasil Pemeriksaan :

Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh penulis secara sampling atas

catatan penggunaan barang yang dibuat oleh bagian produksi sudah cukup

memadai. Karena, setiap adanya pengurangan barang dari gudang itu akan

langsung dicatat oleh bagian produksi. Jika ditemukan ada barang sisa yang

masih baik dalam gudang dan barang yang sudah rusak.

Barang-barang sisa yang masih baik dan layak dipakai itu akan dapat

dimanfaatkan kembali. Misalnya seperti Voucer yang expired datenya masi

tersisa atauu modem yang hanya rusak segel luarnya saja dan masi bisa

dikemas ulang agar menjadi seperti baru kembali, akan tetapi jika barang

yang sudah rusak atau tidak layak dipakai itu akan dikeluarkan dari gudang.

4.7 Hasil Penelitian atas Penerimaan, Pengeluarann dan Administrasi

persediaan barang fisik pada PT. Simpatindo Multimedia.

Terdapat adanya beberapa permasalahan kelemahan-kelemahan yang

ditemukan oleh penulis dalam proses penerimaan, pengeluaran dan

administrasi persediaan barang fisik pada PT. Simpatindo Multimedia dari

hasil evaluasi terhadap wawancara, pengamatan dan kuisoner PT. Simpatindo

Multimedia yang akan dituangkan dalam bentuk temuan audit.

1. Pada bagian pembelian tembusan arsip purchase order tidak

diberikan kepada bagian gudang. Melainkan hanya memberikan

tembusan arsip pada bagian finance.

Page 23: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

23

Pada bagian pembelian tembusan arsip purchase order tidak

diberikan kepada bagian gudang. Melainkan hanya memberikan tembusan

arsip pada bagian finance. Kriteria seharusnya semua arsip purchase

order dapat dimonitor dan diotorisasi oleh bagian gudang dengan baik.

setiap perusahaan akan melakukan transaksi dan membuat purchase order

harusnya dilampirkan ke bagian gudang juga. Ketika di tanyakan pada

bagian pembelian terjadinya sistem prosedur perusahaan yang masih

kurang update dalam proses menyerahkan arsip purchase order

dikarenakan sistem SGVT yang tidak online. Akibatnya karena tidak

dilakukan pada bagian pembelian untuk menyerahkan arsip purchase

order ke bagian gudang. Sering terjadi pengarsipan perusahaan menjadi

berantakan dan tidak jelas. Rekomendasi yang diberikan sebaiknya bagian

pembelian melakukan konfirmasi ke bagian gudang juga. Agar bagian

gudang juga mengetahui dalam pemesanan barang. Dengan demikian

perusahaan dapat melakukan control terhadap dokumen-dokumen yang

telah dibuat sehingga secara otomatis aktivitas dan kegiatan pembelian

dapat berjalan dengan efektif.

2. Saat perusahaan akan membeli barang ke vendor. Jumlah barang

yang dikirim ke perusahaan terkadang tidak sesuai dengan jumlah

barang yang dipesan oleh perusahaan.

Ketika perusahaan akan memesan dan membeli barang ke vendor.

Jumlah barang yang dikirimkan ke perusahaan terkadang tidak sesuai

dengan jumlah barang yang dipesan oleh perusahaan. Jumlah barang yang

dipesan oleh perusahaan seharusnya sesuai dengan jumlah barang yang

dibutuhkan oleh perusahaan. Vendor penjual barang tersebut mempunyai

peraturan dalam pembelian minimum barang. Perusahaan memiliki

kelebihan barang dari yang dibeli. Sehingga perusahaan harus menyimpan

kelebihan barang tersebut dengan baik didalam gudang. Rekomendasi

yang diberikan sebaiknya perusahaan melakukan konfirmasi kembali

kepada vendor atas pembelian barang tersebut. Dan perusahaan harus

dapat menyimpan kelebihan barang dalam pembelian tersebut dengan

baik didalam gudang. Sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian

atau kekurangan

Page 24: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

24

3. Saat pengiriman barang yang dipesan oleh perusahaan terkadang

tidak tepat waktu dan terjadi keterlambatan dalam mengirim barang

ke perusahaan.

Saat pada pengiriman barang keperusahaan terkadang terjadi

keterlambatan atau tidak tepat waktu. Karena, PT. Simpatindo

Multimedia akan memesan barang ke vendor yag merupakan PT.

Telkomsel yang berada di luar negeri lalu barang akan dikirim melalu

perjalanan laut sehingga akan memakan waktu banyak. Perusahaan lebih

peka didalam pengiriman barang sehingga konsumen tidak merasa

dirugikan. Bagian pembelian kurang cepat dalam menangani pending

material. Sehingga ditemukannya beberapa armada yang bermasalah

sehingga dapat menyebabkan kerugian pada perusahaan. Akibatnya

terjadinya keterlambatan di dalam pengiriman barang kepada perusahaan.

Bagian produksi tidak bekerja dengan semaksimal mungkin. Karena,

harus menunggu barang sampai ke perusahaan. Rekomendasi yang

diberikan sebaiknya perusahaan melakukan konfirmasi sebelum dan

sesudah pengiriman sehingga proses pengiriman barang dapat berjalan

dengan baik. Dan bagian pembelian harus mengutamakan pekerjaan

mereka dalam memesan barang agar dapat berjalan dengan efektif.

4. Pada bagian pembayaran perusahaan tidak melakukan rekonsiliasi

secara berkala antara check register dengan rekening koran oleh

pihak yang membuat check register tersebut.

Setelah melakukan pemeriksaan ternyata PT. Simpatindo

Multimedia tidak melakukan rekonsiliasi berkala antara check register

dengan rekening koran pada perusahaan. Kriteria seharusnya PT.

Simpatindo Multimedia melalukan rekonsiliasi secara berkala terhadap

check register dengan rekening koran. Dokumen-dokumen check register

harus ditandatangani oleh pihak yang berwenang dalam melakukan

pembelian barang. Bagian pembayaran tidak melakukan rekonsiliasi

dikarenakan pekerjaan yang terlampau sangat banyak sehingga mereka

tidak mengerjakannya dengan efektif. Akibatnya dalam pembayaran

sering ditemukan ketidaksesuaian dipelaporan keuangan. Sehingga dapat

Page 25: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

25

mengakibatkan check register dengan rekening koran yang tidak sesuai.

Rekomendasi yang diberikan sebaiknya pada perusahaan harus diadakan

rekonsiliasi secara berkala. Dan dokumen-dokumen harus ditandatangani

oleh pihak yang berwenang. Sehingga pembayaran dapat berjalan dengan

efektif dan efisien.

5. Pada bagian pembayaran tidak dibuat pencatatan check register dan

voucher register.

Setelah melakukan wawancara ke pada bagian pembayaran. Pada

bagian pembayaran tidak dibuatkan pencatatan check register dan voucher

register pada perusahaan. Kriteria seharusnya dibuatkan check register

untuk lebih mempermudah pengarsipan dalam pencatatan jurnal barang

dan jasa serta jurnal pengeluaran kas. Bagian pembayaran banyak

melakukan pekerjaan. Sehingga mereka sering lupa untuk

mengerjakannya dalam melakukan pencatatan. Akibatnya sering

diketemukan ketidakcocokan data. Sehingga dapat membuat kekeliruan

dalam pencatatan. Rekomendasi yang diberikan sebaiknya bagian

pembayaran harus secara konsisten dalam bekerja. Mereka harus bisa

menjalankan pekerjaan mereka dengan sesuai bidang yang mereka miliki.

Bagian pembayaran harus efektif dalam melakukan pencatatan check

register dan voucher register.

Page 26: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

26

Page 27: PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2013-2-01230-AK Bab4001.pdf · membatasi ruang lingkup pemeriksaan sebatas survei pendahuluan atas prosedur ... mendapatkan

27