antologi puisi : sebatas angan rindu 1 · pdf fileantologi puisi : sebatas angan rindu 3...

72

Upload: truongdung

Post on 02-Feb-2018

302 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang
Page 2: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

1

Fina Af’idatussofa – Upik Lestari

(Fi – U)

mempersembahkan

Sebatas Angan Rindu

Page 3: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

2

Judul Buku SEBATAS ANGAN RINDU

Bukan Cinta Biasa

Penulis Fina Af’idatussofa

& Upik Lestari

Lay Out

Bahruddin

Desain Sampul Fina Af’idatussofa & Bahruddin

Penerbit

Pustaka Millennials QT

Cetakan I, Nopember 2006

(buku format pdf ; cover, foto, layout, created by : [email protected] with permission from the writers ©2008)

Page 4: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

3

Ucapan Terima Kasih

Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan

membantu kami.

Teruntuk Orang Tua kami yang selalu menyayangi

kami.

Teruntuk guru-guru kami

Teruntuk teman-teman semuanya

Thanks All ...

Page 5: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang
Page 6: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

4

Sebatas Angan

Dalam rasa yang tak kuketahui hadirnya

Di setiap tepi yang penuh rona sendu

Meredam tiap emosi yang mengalun dalam nafas ini

Sebuah luka masih mengalir

dalam renungan jiwa

Kuhirup dalam-dalam tiap perih

yang tak seharusnya kurasakan

Sentuhan rindu masih membekas tajam

di antara gundahku

Masih kucoba untuk meredam rasaku

Menahan asaku atasmu

Mungkin, kau tak biarkan aku untuk selalu menantimu,

Keterpurukanku dalam angan-angan,

sungguh tak kau ketahui

Lelah hatiku, sungguh semuanya

terasa letih

Aku menanti sesuatu yang tak pasti

Jika memang bisa,

Kukan alihkan hati ini untuk yang lain,

Tapi, hatiku begitu sulit tuk lepas

dari penantianku untukmu

Page 7: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

5

Biar kutahu, kau memiliki seseorang lain di hatimu

Ingin sekali kunyatakan

semua rasa ini lewat senyumku.

Tapi kutahu, kau pasti sulit untuk mengartikannya.

Sebenarnya, ingin kukubur dalam-dalam tiap rasa ini.

Ingin sekali kubuang jauh-jauh agar tak ada yang tahu.

Tapi, kenapa begitu sulit ?

Kenapa semuanya terasa makin membekas ?

Kau telah mengetukku, lebih keras

hingga mengenai dasar batinku

Tapi kuselami semua ini tuk jadi sebatas angan

dan khayalku.

Yang kubiarkan adanya tanpa

memaksakan hati tuk memilikimu.

Page 8: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

6

Siang Itu

Siang telah membisu,

Kuterka hadirmu di sela waktuku.

Detak jam mengalun lambat tak senada

dengan detak jantungku.

Arah waktu mengalun tak sejalan dengan pola pikirku.

Siang itu,

Aku sendiri dalam penantian kelabu.

Menukik tiap kata yang menerka tiap lambaian hati.

Jauh dari pandangan, kau datang menemani

sepiku.

Page 9: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

7

Hanya Sebuah Nama

Dalam sekejab waktu,

kuberhasil memahat sebuah nama di dasar hatiku.

Lantas, kubiarkan bersemi lebih dalam di relung jiwaku.

Merekah tanpa ada mentari yang menyinarinya.

Hingar kudiperdengarkan seruan namanya.

Sekedar berbisik ditengah-tengah

lamunan tiada kata.

Seketika, kurasakan namanya begitu lekat dibenakku

Terdiam kurasakan getirnya waktu

mengawali sebuah ingatan.

Menerka tiap ujung batin yang kunjung mencair.

Seakan kurasakan untaian nama itu

berkerumun memenuhi denyut nadiku.

Merengkuh tiap rasa dalam penuh pesona kasih.

Sambut alunan tawa merekah dalam satu nada.

Kemudian, mulai menafsirkan tiap nama

yang hadir dihatiku.

Diantara huruf-huruf yang bergeliat di benakku.

Kurangkai tuk jadikan nama terindah penuh arti.

Mengejutkan tiap seruan atas nama terindah dari jiwa.

Lantas, berbalik menemukan selembar rahasia

Page 10: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

8

dalam tiap penggalan huruf yang telah terangkai

menjadi sebuah nama.

Ya...kutegaskan sekali lagi.

Sebuah nama, hanya sebuah nama.

Yang berabad-abad singgah di hati,

membekas dan tak mau pergi.

Page 11: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

9

Kesan Pertama

Entah apa yang terjadi padaku,

Begitu sulitnya melupakan bayangmu

Tertegunkah hatiku sejak pertemuan itu ?

Aku tak tahu,

Benar-benar sulit tuk kumengerti.

Hari itu merupakan hari yang paling sulit kupahami.

Ketika jantungku serasa berhenti sejenak,

Ketika hatiku serasa luluh.

Ketika nafasku tiba-tiba terdiam

Saat itulah kurasakan kesan pertama pada dirimu.

Begitu kuperhatikan tiap kata yang kau ucap.

Begitu yakinnya diriku akan datangnya rasa itu

Lantas, haruskah kuungkap rasa itu padamu ?

TIDAK !!!

Aku sungguh malu dengan adanya rasa ini

Aku tak mau kau tahu,

Beiarkan rasa ini terpendam

Aku tak mau tunjukkan rasa ini,

Biarkan indahnya tetap kurasakan,

Tanpa kau ketahui.

Semenjak kehadiranmu,

Page 12: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

10

kurasakan hari-hariku lebih ceria.

Kobar semangat pada jiwaku semakin terlihat nyata.

Tapi tetap saja, bayangmu selalu mengusikku.

Ingin rasanya kusempatkan waktuku

Untuk bertemu denganmu, setiap hari.

Walau hanya sekedar melepas rindu,

atau meredakan perasaanku.

Tapi sampai sat ini, aku tak tahu

akan rasa yang kau mililki untukku.

Apa kau juga memiliki rasa yang sama terhadapku ??

Entahlah ...

Page 13: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

11

Siapakah Dirimu ?

Hanya ada seulas senyum

Kibidik dirimu dari tatapan mataku

Mengalir menembus logikaku

Kemudian mengalir dari hatiku

Kau ...

Siapakah dirimu yang hendak terukir di hatiku ?

Siapakah dirimu yang hendak membuat keindahan

dalam hidupku ?

Siapa dirimu yang mungkin kan bisa membuatku

selalu menangis ?

Siapakah dirimu yang siap untuk memasuki hidupku ?

Siapakah dirimu yang siap menerimaku ?

Dari hati dan dari logika ?

Page 14: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

12

Suara Hati

Aku kembali melangkah dari arah diam

Membisikkan seulas kata yang hanya mampu dirasa.

Logikaku berontak untuk tak lagi mendengar

kata-kata palsu yang nyaris tak bermakna

Entahlah ... aku merasa tenggelam

dalam sesuatu yang kelabu

Tenggelam dalam sesuatu tanpa kepastian

Aku khilaf, Aku tak berdaya,

Aku lunglai, Aku menyesal ...

Haruskah kuulang semuanya ?

Yah, semuanya, tanpa terkecuali

Aku tak mau lagi tenggelam dalam bidikan atas

kekalutan yang tak kunjung reda.

Aku ingin tenang,

merasakan kedamaian dalam hidup,

merasakan hal terindah

dalam tiap episode perjalananku ...

Hidup...

Sulit memaknai tiap jengkal

langkah perjalanan yang kuambah.

Meniti tiap mimpi dengan penuh khayalan dan cita-cita.

Page 15: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

13

Aku ingin diam, mencoba memaknai kehidupan

dengan seindah-indahnya.

Aku ingin berikan yang terbaik untuk semuanya

sebelum aku benar-benar pergi….

Page 16: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

14

Walau Sebatas Rasa

Kini semua baru kumengerti

Kau sama sekali tak memilihku

Kini, kupahami semua tentang perasaanmu

Bukan aku yang menjadi dambaanmu

Seutuhnya kuresapi tiap pahaman hati.

Lantas bersama bayang-bayang,

Kurasakan dekatnya khayalku

Ketika semua hanyut dalam pandangan matamu

Aku hanya berhenti berkabung

Kemudian, diam-diam menelusuri tiap sudut hatimu

Mencoba mencari tiap apa yang menjadi asamu

Lantas kutemukan serpihan hatimu

Ternyata memang, hanya dirinya

yang sanggup mengerti dirimu

Hanya dirinya yang tahu

tentang apa yang menjadi harapmu

Tapi haruskah kau sakiti aku ?

Secepat inikah kau hancurkah hati?

Sedikitpun, tak kah kau pahami diriku ?

Begitu pahit kutelan tiap kata-kata sadismu.

Begitu getir kurasakan sorot matamu

Page 17: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

15

yang tak kuinginkan kehadirannya

Aku juga manusia normal,

Yang juga mampu menilai kedalaman rasamu

terhadapnya

Kusadari betul bahwa dialah yang terbaik untukmu

Tapi, aku hanya berharap

Agar kau benarr-benar mengerti dan memahami

rasa yang ku miliki

Sebatas memberikan sedikit perhatianmu

Hingga kau bisa lebih menghargaiku

Walau sekedar menjadi seorang ”TEMAN”

Page 18: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

16

Teruntuk Sepenggal Hati

Ketika sebuah pintu diam-diam terbuka

Kusandarkan lentera hati dalam berkas cahaya nyata

Jika ruang semu hadirkan kemebutan penuh rasa,

Pantaskah aku duduk di sini, menikmati keceriaan,

tanpa kehadiranmu?

Hari ini, relung rahasia di dalam batinku

masih membekas namamu.

Sulit bagiku untuk menghapus tiap penggal huruf

pada untaian nama sederhana yang kau miliki.

Kutahan habis gelora rindu yang membias

dalam anganku

Kusimpan dalam-dalam rahasia hati

yang tak boleh terungkap

Biar bayangmu telah pudar dibenakku,

Tapi rangkaian namamu masih sangat jelas tergores

di batin dan jiwaku.

Entah untuk yang kesekian kalinya, aku berusaha

melupakanmu.

Tapi, kehadiranmu tak pernah henti mengusikku.

Aku tak mau menyayangimu, sungguh aku sangat

membencimu.

Page 19: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

17

Kenapa harus kau yang tega mengambil hatiku ?

Yang telah berlalu, memang semestinya tak untuk

diingat.

Tapi semuanya semakin jelas dan terlihat makin

membekas.

Aku tak sudi menangisimu, aku benar-benar tak pernah

mau merelakan hatiku untukmu.

Tapi, semua hingar berbisik,

Semua dugaan meraung-raung di hatiku

Semua rasa meronta-ronta di tiap nafasku

Kenapa aku masih menyayangimu ?

Page 20: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

18

Saksi Hati

Kupetik satu-persatu dawai di gitarku

Mencoba mendalami tiap nada yang tersentuh

di tiap melodinya.

Dengan hati yang tenang, kucoba melantunkan

tiap nyanyian-nyanyian hatiku.

Begitu sendu, begitu syahdu, dan begitu indah.

Tapi, tiba-tiba, aku terdiam.

Kurasakan bayangmu melintas dalam anganku

Kupejamkan mataku dan berusaha mengusirnya

Tapi, kau malah tersenyum seindah mungkin

dalam anganku.

Kutarik gitarku dan kembali kupersembahkan

sebuah melody,

Kali ini, kunyanyikan melodi untukmu.

Biar bisik hati kecilku yang menyapamu dari jauh,

Menyelami tiap nafasmu, dimanapun kau berada.

Biarlah gitar ini yang menjadi saksi,

Akan adanya rasa yang kini singgah di hatiku.

Hanya khyalanku kah semua ini?

Kuharap begitu ...

Sekalipun, aku tak mau terlalu dalam

Page 21: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

19

menyelami rasa ini,

Sungguh... aku hanya ingin biarkan hatiku

merasakannya,

Entah sesaat, entah sampai kapan.

Page 22: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

20

Mengertilah Diriku

Haruskah kembali kugoreskan selembar kasih untukmu?

Tiadakah sedikit hatimu terpaut untukku? Kau ...

Kau yang selalu ada dalam celah pikirku, Kau yang selalu mengusik keberadaanku,

Kau yang selalu hadir ditiap mimpiku, Kau yang telah hadir dalam hidupku,

Tapi kenapa ? Kau tak pernah menghiraukanku

Kau tak pernah tahu tentang hatiku Kau, kau, dan kau ...

Kuingin dirimu bahagiakan hatiku Biarpun sekedar dengan senyummu Atau sekedar dengan kata-katamu.

Jangan biarkan aku meredam sakit hati karena kau Jangan biarkan aku sedih karena kau

Karena kutahu, kau juga tahu tentang perasaanku Terlalu sulit aku mengerti dirimu Terlalu sulit tuk dapatkan hatimu Tapi sekali lagi, aku memintamu,

Pahami perasaanku.

Page 23: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

21

Bergeming diantara Rindu

Sungguh indah malam ini,

Ketika kusapa bintang menari diperaduan malam,

Di tengah-tengah lelapan insan,

langit setia menjadi selimutnya.

Ketika galau rindu mulai merasuk,

Ketika itu pula tidurku kembali terusik olehmu.

Begitu sulit kukatupkan kelopak mataku,

Untuk sekedar berkelana di alam bawah sadar.

Tapi, sekali lagi, kau datang dan menggangu tidurku.

Kugerakkan jemariku agar tak enggan untuk kembali

menggoreskan pena.

Tepat di atas kertas putih tak berdosa itu,

Penaku pelan-pelan menari.

Tiap kata berusaha terungkap.

Rahasia hatiku mulai mengalir di setiap goresan.

Segala indahnya berusaha kutuangkan di dalamnya.

Ini kegiatan rutinku sebelum kuterbawa di alam mimpi.

Mungkin hanya ini yang bisa kulakukan

untukbmeredam rinduku.

Kau ...

Entah untuk kesekian kalinya namamu terukir

Page 24: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

22

di atas kertas putih milikku,

Entah untuk yang keberapa kalinya kau selalu melintas

di setiap kesibukanku.

Jika angin bisa bicara, dia akan lantang

memberitahukanmu akan perasaanku,

Jika langit mampu membawakan senyum,

Kukan memintanya untuk selalu tesenyum

mengganti senyumku.

Jika bintang mampu bernyanyi dengan merdu,

Kukan memintanya untuk selalu bersenandung

tuk temani tidur lelapmu.

Jika bulan mampu berpijar, kukan memintanya

untuk terangi malammu.

Tapi, biarpun angin bisa bicara,

Biarpun langit mampu tersenyum,

Biarpun bintang mampu bernyanyi,

Biarpun bulan mampu berpijar,

Aku tetap seperti ini,

Tak berani mengungkap perasaanku di depanmu.

Page 25: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

23

Keangkuhan Jiwa Penuh Luka

Kutorehkan biasan batin di goresan pena

pada selembar kertas biru

Seberkas pandang menyatu bersama lirik suara

memerdu rindu

Di dalam cakra lirikan mata yang tak kuasa

menahan sorot kepiluan.

Seakan hampa oleh tangisan yang tiada terpekik suara

Laksana petir bertalu menggantikan cahaya mentari

Dahsyatnya ketukan rasa yang teramat dalam

menggores di jiwa

Seakan tiada lagi yang bisa mengintai dasar hati

yang penuh luka

Semua serba tak bisa dimengerti

Laut membisu menatap pilu paras

yang seharusnya bahagia

Bersama ombaknya yang hanya mendesau pelan

mengiringi kegetiranku

Mentari enggan tersenyum walau hanya seberkas

dalam satu pandang

Seperti ada gertakan penuh berontak

di celah awan yang mulai mendung

Page 26: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

24

Hamparan hati tiada pernah sanggup berkata

Tiada harapan untuk sekedar merasakan kebahagiaan

Langit sekan ingin bergolak dan menampakkan

sedemikian besarnya peluh laraku

Diam ... kembali kurasakan kehampaan

pada batin yang tak pernah tenang

Diam penuh kegelisahan tak pernah absen

dari relung perasaanku

Kehampaan membayang dalam tiap ingatan yang

membelai sukma

Setiap jengkal langkah seakan penuh kesedihan

Gelap menyeluruh di rongga hatiku,

Sungguh, kuingin datangnya sebuah cahaya itu

Biar sorotnya memancar remang-remang

di celah sudut hatiku

Meski hanya sedikit demi sedikit,

Tapi, biarkan aku menikmati ketenangan

dalam hidupku.

Page 27: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

25

Bahasa Lentera Hati

Pelan-pelan, kucoba tuk buka relung rahasianya

Ketika secercah harap diam-diam tersirat

Kala itu setiap sudut hati hanya mampu terdiam

Menyaksikan kegagahan air mata

yang menerobos celah batin

Dalam penat yang tak terkira

Kucoba memasuki sorotan mimpi diantara khayalku

Berjalan beriringan membawa lentera hati

Untuk sekedar berbagi dan memberikan secercah mimpi

Kuungkap kegalauan jiwa yang tak pasti

Menyalami tiap tepi hatiku dalam hening

dan dalam diamku

Lantas, aku mulai membaca tiap tafsiran kata hatiku

Dalam benakku hanya ada seulas perasaan atas batin

yang tak enggan

Tuk berubah di tiap musim dan tiap masa

Kuterka dan kutelusuri misteri yang mungkin

kurang kumengerti

Sekali lagi kumerangkak tuk mewujudkan anganku, dan

menggapai harapku

Seperti rekahan alam yang selalu temaniku

Page 28: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

26

Membuka tiap sudut lamunan jiwa

Menemukan celahnya dalam tiap nadi-nadi rindu

Merasakan getarannya dalam tiap nafas kasih

Membentangkan harunya dalam setiap mimpi-mimpi

Kemudian, kupinta rahasianya tuk tafsirkan

bahasa lentera hati.

Page 29: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

27

Semakin Nyata

Langit-langit kamar tersenyum mengiringi senyumku

Lantai kamarku ikut tertawa menyalami tiap ceriaku

Aku bernyanyi-nyanyi kecil sambil kembali menulis

puisi untukmu.

Sepi berkabung, semburat merah jambu meronai hatiku.

Perasaanku kian menjadi-jadi mengingat senyummu.

Dugaan demi dugaan berkecamuk di benakku.

Aku kah yang telah mengisi hatimu ?

Yah ... aku sangat yakin.

Di belantara malam itu lah,

Kukumpulkan serpihan hatiku.

Mencoba mengingat-ingat senyummu.

Anganku melayang-layang tanpa tujuan.

Tatapan lain bintang meluluhkan mata hatiku.

Udara malam kian membidik senyumku.

Kurasakan hangatnya hati yang tengah

memekarkan bunga.

Kulintasi tiap cakrawala yang mengindah

merangkai mimpiku

Teriakan debu-debu kecil kian keras

menyuarakan namamu.

Page 30: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

28

Kabut-kabut rindu menyeret seruan kata hatiku

Kau semakin mengusikku

Kau semakin sering mendatangi mimpiku.

Namamu semakin dekat di hati.

Kuarahkan hatiku menuju cermin,

Kupandangi seraut wajah sederhana yang kini

penuh senyuman

Binarnya mataku nampakkan sejuta kebahagiaan

Ingin rasanya kutebarkan bunga-binga indah tuk

tampakkan hatiku.

Kembali terbuai dalam khayalan

dalam kerumunan rindu.

Sekali lagi, kuhanya biarkan rasa ini bersemi.

Page 31: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

29

Alunan Luka Hati

Tak kudapati lagi senyum itu

Tak kutemukan lagi ketulusan hatimu

Tak kurasakan lagi keceriaanku semalam

Kini, semuanya hambar, kau telah kecewakanku

Begitu luruhnya aku ketika kutatap dirimu bersamanya

Puisi yang kuberikan padamu, kau serahkan padanya

Senyum indah itu ternyata juga kau berikan untuknya,

Bukan untukku,

Mungknkah, kau beranggapan berbeda ?

Mungkin kau mengira itu adalah puisinya ?

Kejam !!!

Kau sungguh angkuh tuk memaknai kata hatiku

Kurasakan jantungku meledak seketika

Kurasakan gelap menyelinap dalam hatiku

Ingin rasanya aku berteriak, aku ingin berontak

Berbias goresan perih memang tak sanggup

tuk ungkapkan rasa ini

Luka yang teramat dalam membekas penuh

di dasar hatiku

Kenapa harus dia yang ada di hatimu ?

Kenapa bukan diriku ?

Page 32: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

30

Kurentaskan segala resah dihati

Mencoba mencari tiap relung rahasia

antara kau dan dirinya

Sungguh , aku ingin kau sekedar ahu tentang rasaku ini

Kau yang telah lama menciptakan segala mimpiku

Begitu lama, sampai namamu turut membekas

bersama khayalku

Hadirkan tiap kepingan luka di batinku

Tutut mengalun bersama sepiku

Memadu kisah dalam cara pandang yang sangat berbeda

antara kita

Aku masih tak bisa ungkapkan rasaku,

Maaf jika aku turut menyayangimu.

Page 33: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

31

Sekedar Kata Maaf

Kuselimuti hariku dengan sejuta ketakutan

Seribu peluh menghadirkan dirimu

Selalu hadir menghantuiku

Kucoba merasakan apa yaag kau rasa saat itu

Sakit hati yang teramat sangat meghujam, karenaku.

Sungguh tak kusadari sebelumnya,

betapa kejamnya diriku.

Ketika kusadar, tak ada yang bisa kulakukan

selain mengucap

kata maaf...

Tapi... itu tak cukup tuk gantikan kecewamu

Itu tak cukup tuk gantikan hatimu yang telah

tergores perih.

Itu tak cukup tuk hilangkan kebencianmu...

Apa yang harus kulakukan, sobat ???

Agar kau lebih mengerti, agar kau lebih percaya.

Sudikah dirimu tuk sekedar memberi maaf untukku ?

Sudikah dirimu, tuk sekedar mengangguk

atas maafku untukmu ?

Sudikah dirimu, sobat ???

Harapan demi harapan berusaha kucekal

Page 34: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

32

dari tatapanmu.

Kucari tiap rahasia pada relung jiwamu.

Untuk melihat dan mengetahui kenapa kau tak mau

memaafkanku,

Seandainya langit dan bumi ini milikku,

Kan kuberikan semuanya untukmu.

Seandainya, bintang-bintang di langit adalah milikku,

Kan kuberikan kepadamu tuk selalu menerangi

keberadaanmu.

Tapi... itu semua milik-Nya,

aku tak berhak atas semua itu.

Sobat...

Sakiti aku, hukum aku, cambuklah diriku.

Jika itu yang kau mau...

Tapi kumohon, maafkan aku...

Page 35: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

33

Kenapa Harus Diriku

Perasaan, aku tak pernah menebar pesonaku untukmu

Perasaan, aku tak pernah mencari perhatianmu

Tapi kenapa harus aku yang kini singgah dihatimu ?

Tak tahu, isyarat apa yang selalu kau berikan untukku

Ketajaman matamu begitu mudah untuk diterka

Tentang adanya perasaan yang kau miliki terhadapku

Kesantunanmu dan segala perubahanmu begitu

membuat semuanya terpandang lebih nyata.

Entah sejauh mana aku mampu menyusup ke dasar

hatimu

Tapi kutahu, aku tak tahu apa-apa tentang kau

Lantaran perasaan tak sanggup merasa

Lantaran logika tak mampu menerka

Sungguh, aku kurang mengerti tentang tingkahmu

Perhatianmu selama ini,

Pengorbananmu selama ini,

Kebaikanmu selama ini

Aku tak menyadarinya sama sekali, bahwa semua itu

adalah karena adanya perasaan yang benar-benar

terselip di hatimu

Sekali lagi,

Page 36: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

34

kuucapkan maaf ternyata bukan kau yang kini berada di

hatiku

Bukan kau juga yang telah mencuri penggalan hatiku

Maaf ...

Page 37: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

35

Salam Akhir

Biasanya, kau selalu hadir ketika kusedih,

Biasanya kau selalu ada ketika kubahagia,

Biasanya kaulah orang pertama diantara orang lain,

yang sanggup mengerti diriku,

Mengenai perhatianmu, mengenai simpaimu,

mengenai kebaikanmu,

Semua masih kuingat dalam celah ingatku.

Ketika kesantunanmu bernar-benar bisa kurasakan,

Ketika lembut tutur katamu mendamaikan hatiku,

Aku masih sangat mengingat jelas semuanya.

Tapi begitu sekejab saja aku memejamkan mata,

Dirimu telah pergi.

Begitu jelas kuingat salam terakhirmu,

Salam perpisahan, entah untuk sekejab

atau untuk selamanya.

Kini, kau telah pergi.

Semuanya seakan menghilang,

Kulewati hari tanpamu, kulewati mimpi tanpa

kehadiranmu,

Seperti ada yang hilang dalam penggal hidupku,

Seperti ada yang telah sirna dari tiap harapku,

Page 38: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

36

Hatiku terasa hampa tanpa adanya dirimu,

Jiwaku terasa sepi tanpa adanya hadirmu,

Sampai kapan kau akan pergi ?

Sampai kapan celah hati ini akan hampa ?

Sampai kapan ?

Page 39: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

37

Tinggal Hari Ini

Hari ini, kusuguhkan sepenggal cerita

yang sebenarnya tak bermakna.

Tapi cukup dalam untuk terus dikenang,

sampai kelak kita tak bersama.

Hari ini, kulantunkan sedikit lagu

untuk kebersaman kita.

Yang mungkin akan terkenang atau

hanya sesaat mampu diingat.

Mungkin, hari ini kita masih bisa berbagi cerita,

masih bisa berbagi senyuman,

masih bisa menikmati kebersamaan.

Kita masih sanggup mengutarakan cita-cita bersama,

Juga masih bisa berkarya bersama

Seperti hari-hari yang telah lalu,

Hari ini, kita masih bisa bahagia bersama,

bersedih bersama, tertawa bersama.

Kita juga masih bisa menagis bersama.

Kita masih sanggup melakukan hal-hal terindah

seperti hari kemarin.

Tapi entah di hari esok,

Jika satu diantara kita ada yang pergi,

Page 40: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

38

atau jika semua meninggalkan kebersamaan ini,

Mungkinkah masih ada hari seindah hari ini ?

Coba renungkan walalu hanya sesaat.

Hanya hari ini yang kan menjadi saksi

atas akhir dari perjuangan kita.

Lantaran esok kita akan kembali berkelana pada

jalan masing-masing.

Esok menjadi hari yang mungkin terlalu sulit

untuk kita jalani.

Sudah kuduga sebelumnya,

sudah kupikirkan sebelumnya.

Bahwa hari itu pasti akan datang.

Dimana kita semua akan kembali

di kehidupan kita masing-masing.

Memiliki persoalan hidup sendiri-sendiri.

Memiliki kesibukan yang berbeda.

Berpisah. Itu lebih tepatnya.

Entah apa lagi yang ingin kuberikan

untuk melepas perpisahan kita.

Mampukah selama ini aku bisa membuat keceriaan ?

Mampukah aku memberikankenangan berharga

di kebersamaan kita ?

Selamat tinggal sobat,

Page 41: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

39

Waktu yang kita bina selama ini,

sudah cukup membekas di hati.

Kukan selalu mengingat segala cerita tentang

kebersamaan kita.

Tiada puisi terindah yang pantas kuberikan

untuk semuanya.

Tiada kata terindah yang pantas kuucap.

Mungkin dengan senyumku,

kalian akan selalu mengingat akan adanya aku

yang dulu pernah hadir

di kehidupan kalian ”S.E.M.U.A”

Page 42: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

40

Kuberanjak Remaja

Jalan setapak menuju kebahagiaan

memang tak mudah.

Terlalu sulit bagiku untuk mengerti kehidupan

yang sebenarnya.

Mampukah kuukir cahaya mentari yang akan meronai

hati ini ?

Jika tidak, izinkan tuk meniti bintang

hingga terangnya terpahat di jiwaku.

Alam raya kan tersenyum

seiring dengan hembusan nafasku.

Turut mengikuti ceriaku

meski tak mengerti arah tujuanku.

Pasang surut kuarungi sandiwara nyata di sini.

Kesedihan tak pernah luput di sela kebahagiaan.

Namun, tak kan kubiarkan sedihku membekukan

harapan yang membahana di relung jiwaku.

Tiap jengkal waktu yang kuhayati,

terdapat begitu banyak makna kehidupan yang berpadu

pada garis-garis keikhlasan.

Sketsa kehidupan masih kujalani.

Page 43: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

41

Kulintasi nuansa indahnya yang kan menghadirkan

kemilau mentari yang bergolak menelusuri imaginasiku.

Hingga pelangi turut mewarnai bias-bias doa

yang tak kunjung padam.

Kini.... kuberanjak remaja.

Page 44: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

42

Bicara Tentang Hati

Batu bata tertata rapi seakan mengharap perdamaian

Menggugah tirai-tirai perjuangan untuk selalu terbuka

Deru pepohonan rancak berbicara lantang

Seruan alam memadu doa penuh keikhlasan.

Selaksa alunan mimpi yang datang menggairahkan

Letih dan lesu berangsur-angsur menggebu

Segunung rahasia tak juga terungkap

Aku hanya pasrah dan penuh harap

Begitu laut terbuka lebar,

melarikan ombak menderu di atas hamparan pasir pekat

Semilir angin menerpa tiap kepingan haru

Merasakan sesak yang semakin meronta-ronta

Aku masih saja merangkak di antara hijau

Masih saja mengais meski di peraduan emas berlian

Sesaat sore mendadak menyentak

Matahari siap mengucap salam akhir

Bintang-bintang mulai mengincar cakrawala langit

Kemudian diam-diam menampakkan diri

meski sedikit malu,

Dan malam kemudian datang,

Page 45: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

43

Kabut pekat dari arah pegunungan rela membagi

dinginnya.

Tapi api unggun didepanku terus-terusan berontak

Lantaran terlalu sulit tuk mengusir dingin

yang kian menyusup tulang-tulangku

Darahku terasa semakin membeku

Kulit-kulitku makin kaku

Jemariku kembali terkulai

Kemudian mulai membelai-belai derai air mataku

Kesedihan apa lagi yang akan datang di Tanah Airku ?

Page 46: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

44

Biarkan Dia Tetap Bersinar

Penuh peluh, dirinya terkapar di pinggir jalan.

Sorotan cahaya lampu, remang-remang mengintip

kegelisahannya.

Ia menangis tersedu bersama tangisan tubuh kurusnya.

Bajunya sudah lusuh.

Rambutnya yang ikal tak lagi terurus

Wajahnya begitu sayu

Tragedi dua hari yang lalu telah mrenggut

kedua orang tuanya.

Keluarganya tewas di tangan manusia-manusia

tak berperasaan.

Hartanya terenggut dan tak tersisa.

Hanya baju lusuh dan dekapan boneka kecil

yang masih setia menemani hidupnya, kini.

Ratapan dan rintihan sudah menjadi kegiatan rutinnya.

Sambil sesekali, dia bertengadah meminta ketegaran

dan kekuatan kepada Tuhan.

Berhari-hari dia berada di pinggir jalan.

Tak pernah ada sesuap nasi pun yang mengisi

perut kempisnya.

Gadis itu menjadi sangat tak berdaya.

Page 47: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

45

Mungkin, tinggal menunggu mati, pikirnya.

Sampai suatu ketika,

Dia tiba-tiba tersontak, melihat seorang kakek yang

sudah membelai rambutnya.

Dia mendongak pelan dan memandang mata kakek

yang sudah hampir kabur.

”K akek,”rengeknya pelan.

Seketika, dia mendekapnya.

Air matanya semakinmenderas hingga tetesnya

membasahi punggung sang kakek.

Sungguh senyum merekah kembali membalutnya.

Dirasainya kehidupan selanjutnya

telah menantinya kembali.

Pelan-pelan keduanya menyusuri jalan setapak

menuju sebuah rumah.

Begitu sampai, ternyata semua keluarga sudah menanti

kedatangannya.

Meski kedua orang tuanya telah tiada,

Dia berusaha untuk tetap bersinar dengan

apa yang ia miliki saat ini.

Page 48: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

46

Cahaya Mata Hati Ibu

Di belantara malam dan pagi,

Begitu hari mulai berganti.

Kau memulai kesibukanmu

seperti hari-hari yang telah lalu.

Membawa sejumlah sayuran segar dari ladang.

Untuk sekedar kau jajakan di pasar.

Kala pagi itu

Melangkah dengan niat pasti

Meski fajar belum juga terlihat, meski langit masih setia

meninabobokan insan manusia di balutan selimut tebal.

Di antara kabut gunung yang semakin pekat,

kaki mulaimu tak henti menyusuri detak-detak nadi

perjuangan.

Ketegaranmu melawan riuh getirnya kehidupan.

Ketenanganmu seakan telah siap tuk meraih

masa depan lebih baik untuk putra-putrimu.

Sorot matamu yang tenang begitu menjanjikan

harapan demi harapan.

Meski kadang, harus kau rasakan pahitnya episode

demi episode yang kau jalani demi penempuhan hidup.

Masih saja kau langkahkan niat tulusmu,

Page 49: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

47

untuk mencari keberkahan atas pengorbananmu.

Begitu sampai di pasar, kau gelar tikar sederhana

tuk letakkkan semua daganganmu.

Lantas, kau kembali mengharap rizqi yang kan

menemuimu hari ini.

Kau setia menanti dan menunggu datangnya rizqi

hingga lantangnya adzan subuh berkumandang.

Kau bergegas beranjak, menuju masjid terdekat.

Tak peduli seberapa rizqi yang kau peroleh hari ini.

Lantas, kau mulai melakukan kegiatan rutin tuk

menghadap Sang Khaliq.

Kau bedoa penuh peluh.

Hingga air matamu turut mengiringi doa dan harapmu.

Kau berkabung, mengingat urutan peristiwa dalam

hidupmu.

Perjuangan demi perjuangan telah terpahat di jiwamu.

Keriput tulang pipimu tunjukkan kepiawaian dalam

mengarungi bahtera hidup.

Namun, kau tetap bertahan demi sebuah harapan.

Sebentar kemudian, mentari telah berlaga di celah awan.

Senyum manisnya berhasil mengusir tetesan embun

di dedaunan.

Pagi benar-benar menjelang.

Page 50: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

48

Kau melangkah pulang, meski hanya dengan sedikit

rizki yang kau bawa.

Tapi semua penuh keberkahan abadi.

Sampai rumah, kecupan di tanganmu mulai kau

raksakan begitu anak-anakmu menyambutmu

dengan salam kasih.

Kemudian, mereka berajak untuk kembali

menggali pengetahuan.

Mereka telah disiapkan menjadi orang-orang

yang berkeadaban,

yang akan membuat perubahan demi perubahan.

Yang selalu dinanti bangsa.

Dan disiapkan untuk terus berjuang meraih mimpi

dan harapan.

Untukmu ... IBU.

Page 51: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

49

Menyentuh Tirai ramadhan

Dalam indahya bayang-bayang malam Kuarahkan hatiku untuk menghadap-Mu.

Merasakan hadur-Mu semakin dekat denganku. Untaian tasbih menemaniku berdzikir untuk-Mu.

Kudengarkan lentera sunyi melelapkan getaran rinduku. Deru nafas Ramadhan telah terasa begitu indah. Dalam hati yang suci, selalu menanti syahdunya

malam Laitul Qadar Dalam setiap lirikan mata yang telah menerima nikmat

yang teramat sangat indah dari-Mu. Dalam detak jantung yang selalu bersyukur.

Dalam bibirku yang selalu tersenyum. Kuselalu menanti jawaban atas rahasia kasih-Mu

Ya Robby... Dari celah mutiara dalam kalbuku,

Kuungkap segala syukur atas karunia-Mu Untuk-Mu yang Maha Tinggi.

Cahaya terang Ramadhan telah Kau pancarkan Bulan suci yang dinanti telah kunjung datang.

Tirai-tirai terbuka lebar menyambut doa-doa seluruh insan.

Terima kasih ya Robby...

Page 52: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

50

Dalam Nafasku

Tabir malam terbuka lebar untukku membuka hati

Risalah kalbu telah sampai pada angan-angan yang

hingar berbisik.

Sampailah aku pada saat-saat kumenunggu seuntai hati

yang terdiam.

Kala itu, kutengadahkan pintaku untuk sekedar berdoa.

Serangkaian nafas rindu menderu dalam jantung hatiku.

Detak mimpi terungkap dalam jajaran imajinasiku yang

membumbung tinggi.

Lafadz doa-doaku merantai menghiasi

langkah-langkahku.

Sampailah aku pada nafas cinta.

Seketika, kularikan jiwa dan hatiku untuk mengejar

sebuah cahaya.

Kala kilaunya menampakkan secercah embun di hati,

Kala sorotnya nampakkan kehangatan dalam jiwa ini.

Ketika itu aku mulai merasakan damai dalam halauan

nafasku.

Kupeluk semua kemuliaan yang tengah berpadu pada

relung hatiku,

Page 53: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

51

Kurentaskan seluruh gundah yang lantang meronta di

dadaku.

Kusibak semua haru yang gontai menyetrum segala urat

nadiku.

Kurasakan indah dalam setiap langkahku.

Kurasakan damai dalam setiap nafasku

Kuhempaskan kelembutan dalam setiap gerakku

Aku mulai membaca tiap bahasa hati yang menyapaku.

Ketika kudatang menemukan nafas sejati untuk sekedar

mengucap syukur teruntuk Sandaran Hatiku.

Page 54: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

52

Bila Tak Ada hari Esok Lagi

Demi detik yang setia menanti

Sebuah kepastian dari hari-hari yang kujalani saat ini.

Entah apa yang kucari, tapi hidup ini adalah untuk

berbagi.

Bila tak ada hari esok lagi,

Selagi aku masih ada disini,

menemani tiap kepingan waktu yang masih berjalan.

Dalam setiap hembusan nafas yang terhempas,

dalam tiap kedipan hati yang mengartikan sejumlah

kenangan,

dalam setiap angan yang menafsirkan khayalan,

dalam setiap bahagia yang selalu menyejukkan

perasaan,

dalam setiap batin yang selalu tegar.

Bila tak ada hari esok lagi.

Sekarang, aku masih mampu melihat, masih mampu

mendengar, masih mampu berpikir,

dan masih mampu merasa.

Tapi entah untuk hari esok....

Apakah aku masih bisa merasakan hembusan nafas

yang seindah ini ?

Page 55: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

53

Masihkah aku sanggup menghayati tiap waktu ?

Masihkah aku bisa tersenyum setulus ini ?

Bila tak ada hari esok lagi

Tuhan, selagi masih ada waktu,

selagi hari ini belum berakhir,

sebelum aku benar-benar pergi.

Izinkan aku untuk memberikan

apa yang terbaik untuk-Mu,

untuk orang terdekatku, dan untuk semuanya ...

Ku Mohon ...

Page 56: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang
Page 57: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

54

Rindu

Tanpa dirimu yang kurindu, kasih

Melayang kubersama dirimu

Tanpa hadirmu kasih

Hati serasa rindu dan tak berdaya

Anganku untukmu tak henti-hentinya

Tapi kenapa kau pergi tinggalkanku?

Saatku bisa menyayangimu, duhai kasih

Kucoba untuk melupakanmu

Tapi semakin aku mencoba melupakanmu

Hati dan jiwaku semakin rindu

Duhai kasih...

Kenapa kau pergi meninggalkan

rasa sakit dan kerinduan

yang membuatku tak kuasa dengan semua sakit yang

kau tinggalkan

sudah terlalu banyak kenangan yang kau tinggalkan

Page 58: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

55

Takdir

Di dalam mengarungi hidup

Kita harus sabar

Walaupun hidup yang begitu getir dan pahit

Kita tak akan bisa menghadiri takdir

Walau takdir itu sedih

Bahagia, kita harus menjalananinya

Dengan penuh ketabahan dan kesabaran

Mungkin dengan hidup yang liku-liku

Kita bisa belajar ketabahan dan kesabaran

Page 59: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

56

Bulan

Waktu itu aku merenung

Di keheningan di suatu tempat yang ada hanya aku

Dan kesunyian

Tapi aku menyadari

Apa yang selama ini aku lakukan itu salah

Oh bulan...

Kini kau menjadi saksi bisu

Kalau kini aku mneyesali segalanya

Oh bulan...

Walau kau hanya sebatas saksi bisu

Tapi aku yakin,

Kau mendengarkanku.

Page 60: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

57

Rintih Hujan

Kudengar rintih hujan

Kubuka jendela kamarku

Sepertinya ku melihat bayangan yang tak begitu jelas

Aku melihat bayangan itu menangis

Aku ingin sekali menghampiri bayangan itu

Tapi apa daya

Itu hanya sebatas bayangan

Yang hanya bisa kulihat dan kutangisi

Untuk sekejap saja

Page 61: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

58

Yakin

Aku ini bisa dikatakan hidup sebatang kara

Karena aku mencoba untuk merantau dan

menggapai cinta yang lebih indah.

Aku pun sadar tanpa doa orang tuaku,

Ak tak bisa melakukannya

Tapi itu juga karena aku kuat dan aku harus yakin

Kalau suatu hari nanti aku bisa meraih cita-citaku.

Page 62: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

59

Sebuah Kesalahan

Kini aku sendiri,

Tiada yang menemaniku

Semua terjadi karena keegoisanku

Yang selalu tak pernah mau mengalah

Sekarang semua pergi dariku

Oh Tuhan... apa ini sebuah jawaban dari keegoisanku?

Selama ini yang tak mau peduli dengan orang lain

Kini aku menyesali apa yang sudah terjadi

Oh Tuhan...

Apakah yang sebenarnya terjadi padaku?

Page 63: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

60

Mohon Ampun

Ya Allah ... Ya Robby...

Apakah Kau masih mau mengampuni hamba-Mu ini ?

Kini jiwa dan ragaku yang hanya berlumuran dosa

Apakah diriku ini masih pantas

untuk menjadi hamba-Mu

Apakah Kau masih mengampuni diriku ini ?

Aku merasa jijik dengan diriku sendiri

Ya Allah ... ampunilah hamba-Mu ini

Page 64: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

61

Duhai Pujangga

Duhai pujangga

Apakah kau merasakan sesuatu

Seperti apa yang kini kurasakan ?

Duhai Pujangga

Kini diriku terlena dengan buaianmu

Merasakan kehangatanmu

Apakah kau merasakan itu ?

Duhai pujangga ...

Apakah kau tak terlena dengan buaian panah asmara

cinta ?

Page 65: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

62

Soulmate

Duhai kasih ...

Cobalah untuk mengerti keadaan

Cobalah untuk menghargai waktu

Duhai kasih,

Kau memang belahan jiwaku

Yang selama ini mengisi ruang rinduku

Duhai aku masih disini

Untuk menunggu cintamu

Walalu kutahu, kau tak akan pernah mencintaiku

Setulus hatimu

Page 66: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

63

Hidupku

Masa laluku begitu bahagia

Masa depanku pun juga begitu

Tapi walau masa depanku bahagia,

Bukan berarti aku harus bahagia

Karena aku belum bisa membahagiakan orang tuaku

Setiap saat, setiap detik, dan setiap hari

Sampai saat ini,

Aku belum juga membahagiakan kedua orang tuaku

Page 67: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

64

Kata Hati

Tak seorang pun di dunia ini

Yang tak mengenal kata cinta

Tanpa kata cinta,

Dunia terasa hampa dan sunyi

Tapi cintaku kini hanya

Membawaku dalam penderitaan dan penyesalan

Tapi aku harus sabar dan tabah

Karena siapapun yang berani jatuh cinta,

Dia juga harus siap untuk patah hati

Di kemudian hari

Page 68: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

65

Sebuah Penantian

Malam begitu dingin

Tapi kalau hanya selimut kain

Tak bisa menghangatkan tubuhku

Hanya ketuluisan cintamu yang akan menenangkan

pikiranku dan jiwaku

Tapi kini kau tak berdaya

Kini kau terbaring di rumah sakit

dan koma meninggalkanku

Aku takut, kalau kau benar-benar pergi dariku

Bagiku, koma saja sudah terlalu berat

Apalagi, kalau kau meniggalkanku

Aku tak kuasa untuk menjalani itu semua

Page 69: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

66

Luka

Luka yang hanya membuatku

Pilu dan tak berdaya

Luka dihatiku yang tak bisa terobati lagi

dan hanya membuat penderitaan

kini luka itu mengenai batin dan jiwaku

kini batin dan jiwaku harus merasakan goresan

yang begitu pahit

luka, luka , dan hanya luka.

Page 70: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

67

Fina Af’idatussofa

Anaknya aneh dan suka senyum-senyum sendiri. Tapi nggak nyesel kok kenalan sama dia. Meski agak ’gila’ karena suka terbang dengan pikirannya sendiri , yang penting dia produktif dan semangatnya tinggi. Cita-citanya seabreg, bikin kita yang ngeliat kadang malah suka pesismis sendiri. Tapi itulah Fina. Meski kadang obsesinya agak tinggi tapi dia konsekuensinya juga nggak maen-maen. Jadi penulis ternyata nggak ngurangin kemilikan tentang jiwa sosialisnya sama orang-orang sekitar. Dia tetep jadi Fina yang kemaren-kemaren. Familiar, kadang cerewet, kadang heboh sendiri, dan satu hal yang bikin kita jadi agak bebas ngomong dan sharing banyak hal sma dia. Fina punya personality yang

cukup dewasa daripada usianya. Anaknya asik dan nggak gampang sensitif seperti kebanyakan remaja seusianya. Tampilan karyanya bisa diintip lewat blog pribadinya di internet. Sebagian juga sudah wara-wiri di media KOMPAS. Banyak juga yang sampe sekarang masih ngumpet di komputer bututnya. Karena Fina memang tak perlu komputer mahal untuk mengkreasikan seluruh imajinya yang suka melayang-layang setiap saat itu. Kesederhanaan semakin melekat ketika sampe hari ini, detik ini, dan jam ini, Fina masih terus bertahan untuk tetap bersekolah di desa mungilnya. Desa kalibening yang indah dan berhawa. SMU Alternatif Qaryah Thayyibah.

Page 71: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang

Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu

68

Upik Lestari

Upik Lestari, cewek mungil yang jebol di dunia ini pada tahun 1993. Kenalan sama cewek semungil dan secentil dia memang kadang bikin kita jadi agak sebel. Tapi kecentilannya ternyata nggak hanya berujung pada satu hal.meski kecil tapi diam-diam dia suka ’makan’ cabe yang pedes banget. Anaknya cerewet tapi agak diem sama angan-angannya sendiri. Tulisannya mungkin sampe sekarang masih suka bersembunyi di bawah lemari dan termakan kecoa, kalo seandainya nggak ada manusia

baik bernama Fina yang mengajaknya kerja secara kolektif. Upik kecil yang punya koleksi-koleksi karya besar semacam Pramodya Ananta Toer ini, kini mulai kelihatan jelas dengan keinginannya yang terpendam selama ini. Tapi masih agak misterius karena kita nggak tau apa sebenernya maunya dia, yang penting dia tetep centil. Dia masih tetep nari-nari nggak jelas bereng temen-temen sekelasnya dimanapun kapan ada musik R&B.

Page 72: Antologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 1 · PDF fileAntologi Puisi : Sebatas Angan Rindu 3 Ucapan Terima Kasih Teruntuk Allah SWT yang selalu menemani dan membantu kami. Teruntuk Orang