proses rekrutmen dan seleksi perangkat ...repository.uinjambi.ac.id/5161/1/baronni...

83
i PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI PERANGKAT DESA BERDASARKAN PERTAURAN DAERAH KABUPATEN TEBO NOMOR 4 TAHUN 2018 ( Studi di Desa Rantau Kembang Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo) SKRIPSI Di Susun Oleh : BARONNI PHALEVY NIM : SIP. 162252 PEMBIMBING : Pembimbing I Siti marlina, S.Ag.,M.H.I Pembimbing II Sigit Hartono. M.A PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020/1441 H

Upload: others

Post on 31-Jan-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI PERANGKAT DESA

    BERDASARKAN PERTAURAN DAERAH KABUPATEN

    TEBO NOMOR 4 TAHUN 2018

    ( Studi di Desa Rantau Kembang Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo)

    SKRIPSI

    Di Susun Oleh :

    BARONNI PHALEVY

    NIM : SIP. 162252

    PEMBIMBING :

    Pembimbing I Siti marlina, S.Ag.,M.H.I

    Pembimbing II Sigit Hartono. M.A

    PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

    FAKULTAS SYARIAH

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

    JAMBI

    2020/1441 H

  • i

  • ii

  • iii

  • iv

    MOTTO

    Artinya: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita),

    karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk

    bekerja . (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya". (

    Q.S. Al Qhasas ayat 26 )1

    1 Q.S. Al Qhasas ayat 26

  • v

    PERSEMBAHAN

    Puji syukur saya persembahkan ke hadirat Mu Ya Allah Subhanahu

    Wata‟ala atas segala nikmat yang telah engkau berikan baik kesehatan

    jasmani maupun rohani sehingga saya Bisa menyelesaikan skripsi ini,

    sholawat beriringan dengan salam tak lupa saya hadiahkan kepada

    baginda Rasulullah SAW yang telah membawa umat manusia dari zaman

    Jahilliyah menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti

    yang saya rasakan saat ini. Terimakasih telah tempatkan saya diantara

    kedua malaikat Mu yang setiap waktu ikhlas menjagaku, mendidikku,

    membimbingku dalam keadaan susah maupun senang, saya selalu dikasihi

    dan disayangi dengan baik. Skripsi ini terkhusus saya persembahkan

    kepada Lelaki yang tak kenal Lelah, untukmu ayahku (Bambang

    Surawan) dan Malaikatku ibunda (Rani Yanti). Terimakasih atas

    semangat, jerih payah serta perjuangan kalian yang belum sempat

    terbalaskan. Ya Allah, berikanlah syurga Firdaus dan jauhilah kedua

    orang tua saya dari siksaan api neraka. Teruntuk kakeku (kamarudin dan

    Alm. M. amin nasib) yang selalu mengajarkan sebuah arti kehidupan

    tanpa kenal bosan, Terimakasih sudah menjadi contoh yang baik untukku.

    Teruntuk Adik ( tegar pamungkas )yang menjadi teman berkelahi ketika

    dirumah. Teruntuk keuarga Besar kamarudin dan keluarga besar M. amin

    nasib Teruntuk Sahabatku tercinta yang tergabung dalam grup CANDA

    TAWA, ( Candra Kurnia, Desri Kurniawan, Prio Giri Lawu, Arip

    Pirman Rotani Erlangga ) Terimakasih sudah membersamai selama

    perjuangan.

    Teruntuk Teman-Temanku Lokal Ilmu Pemerintahan kalian Luar

    Biasa

    Teruntuk Keluarga 1 Bulanku (Posko 21 tanjung mudo),

    Teruntuk Teman seperjuangan (Silvi Ningsih )

    Teruntuk sahabat-sahabatku ( Ineke Kusuma Wardani, Raka Putra )

    Teruntuk kamu, yang masih Allah Rahasiakan.

  • vi

    Dan semua pihak yang maaf tidak bisa disebutkan satu persatu.

    Terimakasih buat segala dukungan dan Do‟anya, hidupku terlalu

    berat untuk mengandalkan diri sendiri tapa melibatkan Allah dan Orang

    lain. Ya Allah yang Maha segalanya berikanlah mereka kesehatan, rezeki,

    kesabaran, kekuatan, ketaqwaan, keimanan dan sebagainya dalam

    menjaga kami, sehingga kami sampai pada saat ini. Didalam setiap

    langkah-langkah saya berusaha akan mewujudkan harapan-harapan yang

    kalian impikan didiriku, meskipun belum semua saya raih insyaAllah atas

    dukungan dan do‟a restumu semua mimpi itu akan terjawab dimasa yang

    akan datang. Terimakasih saya ucapkan kepada teman-teman saya yang

    seperjuangan, Semoga kita semua dalam Ridho Allah Subhanahu

    Wata‟ala dunia dan akhirat, aka senantiasa Allah anugerahkan untuk kita

    semua, Aamiin Aamiin Aamiin Ya Robbal‟ Alamin

  • vii

    ABSTRAK

    Baronni Phalevy, SIP 162252 : Proses Seleksi Dan Rekrtumen Perangkat Desa (

    Studi Di Desa Rantau Kembang Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo )

    Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Pedoman

    Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa dan Pengangkatan

    Perangkat Desa, adalah aturan yang digunakan oleh desa Rantau Kembang dalam

    menyelnggarakan proses seleksi dan rekrutmen perangkat desa baru pada tahun

    2019. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan peraturan yang berlaku

    dengan yang terjadi pada saat proses seleksi dan rekrutmen perangkt desa Rantau

    Kembang, serta faktor pendukung dan penghambat proses seleksi dan rekrutmen

    perangkat desa Rantau Kembang tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan

    adalah dengan metode kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris. Teknik

    pengumpulan data mengunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari

    penelitian yang dilakukan menghasilkan bahwa proses pengrekrutan di desa

    Rantau Kembang telah memenuhi aspek yang ada dalam undang-undang yang

    berlaku. Hasil dari skripsi ini adalah telah dijalankanya aturan yang ada dengan

    baik, terpilihnya perangkat desa dan juga staf BPD Yang baru serta terjadinya

    komunikasi yang baik antara pemerintah desa dan juga panitia sehingga dapat

    menjalankan proses seleksi dengan baik dan benar sesuai dengan undang-undang

    yang berlaku. Diharapakan untuk proses seleksi yang akan datang dapat

    menjadikan seleksi tahun 2019 menjadi tolak ukur proses seleksi selanjutnya.

    Kata Kunci : Desa Rantau Kembang, Proses Rekrutmen Perangkat Desa,

    Kantor Desa Rantau Kembang

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Segala puji hanya bagi Allah SWT atas berkah nikmat dan Karunia-Nya,

    sehingga penulis dapat menyusun skripsi yang berjudulSkripsi ini diberi

    judul “Proses Seleksi dan Rekrutmen Perangkat Desa ( Studi di Desa Rantau

    Kembang Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo ). sebagai salah satu syarat

    untuk mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.Sos) pada Program Studi

    Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

    Saifuddin Jambi.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, dikarenakan

    keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang ada pada diri penulis. Pada

    kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

    1. Bapak Prof. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA., Ph.D selaku Rektor Universitas Islam

    Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

    2. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag., M.H selaku Dekan Fakultas Syari‟ah

    Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

    3. Bapak Dr. Agus Salim, M.A., M.I.R., Ph.D selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr.

    Ruslan Abdul Gani, S.H., M.H selaku Wakil Dekan II dan Bapak Dr. Ishak,

    S.H., M.Hum selaku Wakil Dekan III Fakultas Syari‟ah Universitas Islam

    Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

    4. Ibu Dr. Irmawati Sagala, S.IP., M.Si., MSHS selaku Ketua Prodi Ilmu

    Pemerintahan, dan Bapak Yudi Armansyah, S.Th.I., M.Hum selaku Sekretaris

    Prodi Ilmu Pemerintahan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

    Jambi

  • ix

    5. Ibu Siti marlina, S.Ag.,M.H.I Selaku pembimbing I dan Bapak Sigit Hartono,

    S.Pd., MA selaku Pembimbing II yang telah sabar membimbing dan

    memberikan saran demi terciptanya skripsi ini. Terimakasih atas semangat dan

    moitvasi sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

    6. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan

    Thaha Saifuddin Jambi, terimakasih atas ilmu dan waktu yang telah diberikan

    kepada penulis selama di Prodi Ilmu Pemerintahan.

    7. Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

    memberikan bantuan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

    Semoga skripsi ini dapat berguna bagi kita semua yang membutuhkan,

    terutama bagi penulis. Tak ada gading yang tak retak, maka kritik dan saran

    yang bersifat membangun penulis harapkan dan akhir kata penulis ucapkan

    terima kasih, semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan atas

    segala jasa dan budi baiknya serta melindungi dan meridhoi kita semua.

    Aamiin Ya Rabbal Allamiin.

    Jambi, September 2020

    Penulis,

    BARONNI PHALEVY

    NIM: SIP162238

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL....................................................................................

    LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................ i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii

    MOTTO ........................................................................................................ iii

    PERSEMBAHAN ........................................................................................ iv

    ABSTRAK .................................................................................................... v

    KATA PENGANTAR ................................................................................. vi

    DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

    DAFTAR SINGKATAN ............................................................................. xii

    DAFTAR TABEL ........................................................................................

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................

    BAB I :PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4

    C. Batasan Masalah..................................................................................... 5

    D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5

    E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

    F. Kerangka Teori....................................................................................... 7

    G. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 18

    BAB II : METODE PENELITIAN

    A. Metode Penelitian ................................................................................... 21

    B. Pendekatan Penelitian ............................................................................ 21

    C. Jenis Penelitian ....................................................................................... 22

    D. Lokasi Penelitian .................................................................................... 22

    E. Jenis Data dan Sumber Data ................................................................... 22

    F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 23

    G. Teknik Analisis Data .............................................................................. 25

  • xi

    BAB III :GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

    A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian .................................................... 28

    1. Sejarah Pemerintahan Desa Rantau Kembang ............................. 28

    2. Visi Dan Misi Pemerintahan Desa Rantau Kembang .................. 30

    3. Wilayah Geografis Desa Rantau Kemban.................................... 32

    4. Sosial , Ekonomi, Budaya, Politik, masyarakat Rantau Kembang33

    5. Stuktur Perangkat Desa Rantau Kembang ................................... 34

    B. Gambaran Umum Panitia Rekrutmen dan Seleksi Perangkat Desa

    Rantau Kembang ................................................................................... 34

    C. Stuktur Organisasi Panitia Rekrutmen dan Seleksi Perangkat Desa

    Rantau Kembang........ ............................................................................ 35

    BAB IV :PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

    A. Dasar Hukum Rekrutmen dan Seleksi Perangkat Desa Rantau

    Kembang Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo .......................... .36

    B. Proses Pembentukan panitia dan Proses Penyelengaraan Panitia

    Rekrutmen

    dan Seleksi Perangkat Desa di Rantau Kembang Kecamatan Rimbo

    Ilir Kabupaten Tebo ........................................................................... 40

    C. Faktor pengaruh dan capaian dalam Penyelenggaraan

    Rekrutmen dan Seleksi Perangkat Desa di Rantau Kembang

    Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo.. .......................................... 53

    BAB V :PENUTUP

    A. Kesimpulan .................................................................................... 61

    B. Saran ............................................................................................... 62

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 64

  • xii

    LAMPIRAN

    A. Jadwal Penelitian

    B. Daftar Informan

    C. Daftar foto-foto lapangan

    D. Daftar data mentah primer/skunder

    DATA INFORMAN

    CURICULUM VITAE

  • xiii

    DAFTAR SINGKAT

    PERMENDAGRI : Peraturan Mentri Dalam Negeri

    PERDES : Peraturan Desa

    UUD 1945 : Undang-Undang Dasar 1945

    KPMD : Kader Pembangunan Masayarakat Desa

    BPD : Badan Permusyawaratan Desa

    SKCK : Surat Keterangan Catatat Kepolisian

    KTP : Kartu Tanda Penduduk

    KK : Kartu Keluarga

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pada tahun 2011 desa Rantau Kembang masih menjadi desa

    defenitif yang baru diresmikan oleh bupati tebo, dan pada saat itu desa

    Rantau Kembang mulai berbenah untuk memperbaiki situasi pemerintahan

    yang ada. Namun pada saat itu desa Rantau Kembang masih belum dapat

    melakukan seleksi perangkat desa karena terkendala sumber daya manusia

    dan juga sumber pembiayaan jadi desa kepala desa yang saat itu memilih

    bperangkat desa berdasarkan hasil musyawarah beberapa staf desa dan

    tokoh masyarakat. Hal ini disampaikan oleh sekretaris desa Rantau

    Kembang yang dulu juga termasuk dalam beberpa perangkat desa yang

    ditunjuk oleh kepala desa untuk menjadi perangkat desa pada waktu itu.

    Namun terjadi ketidakmaksimalan baik itu pelayanan maupun yang

    kinerja yang dilakukan oleh perangkat desa sehingga harus dilakukan

    pergantian dari dibebrapa posisi salah satunya sekretaris desa menjadi kasi

    pemerintahan dan sekretaris desa ditunjuk oleh kecamatan untuk mengisi

    posisi sekretaris desa.

    Berdasarkan peraturan menteri dalam negeri Nomor 67 Tahun

    2017, Perangkat Desa adalah unsur staf yang membantu kepala Desa

    dalam penyusunan kebijakan dan koordinasi yang diwadahi dalam

    1

  • 2

    sekretariat Desa, dan unsur pendukung tugas kepala Desa dalam

    pelaksanaan kebijakan yang diwadahi dalam bentuk pelaksana teknis dan

    unsur kewilayahan 2 dan mampu menjalankan fungsinya dengan baik guna

    melakukan tugasnya secara maksimal dan dapat memberikan pelayanan

    prima bagi masyarakat desa.

    Namun demikian yang terjadi di tingkat pemerintahan terendah

    yaitu desa atau kelurahan justru banyak terjadi kejadian-kejadian yang

    menyangkut rendahnya pelayanan pemerintahan kepada masyarakat baik

    secara kualitas maupun kuantitas.

    Masyarakat secara umum masih sering mengeluhkan para aparatur

    pemerintah desa yang kurang pengertian pada kebutuhan warga. Agar

    memperoleh pelayanan yang sederhana saja masyarakat sering dihadapkan

    pada kesulitan, misalnya prosedur yang berbelit-belit.Aparat pemerintah

    desa kurang merasa terpanggil untuk meningkatkan efisiensi dan

    memperbaiki prosedur kerja.3

    Desa Rantau Kembang adalah salah satu desa otonom yang

    memiliki strutur pemerintahan serta susunan kelembagaan yang jelas yang

    dipimpin oleh seorang kepala desa yang dalam tugasnya kepala desa

    dibantu dengan oleh staf-staf yang berkerja sesuai dengan tugas pokok

    dan fungsinya masing-masing.

    2 peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2017

    Tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa 3 Ali, Eko Maulana, Kepemimpinan Transformasional Dalam Birokrasi Pemerintahan.

    Pt. Multi Cerdas Publishing, 2012

  • 3

    Sebagai desa yang menjunjung tinggi prinsip good governance

    desa Rantau Kembang mengadakan penjaringan perangkat desa guna

    mencari sumber daya manusia di desa Rantau Kembang yang memiliki

    kemampuan serta pemikiran yang inovatif serta kreatif untuk mengisi

    jabatan sebagai kasi Pemerintahan dan juga staf BPD ( badan

    permusyaratan desa ).

    Proses penjaringan perangkat desa dibuka secara umum bertujuan

    untuk menghindari isu dimasyarakat bahwa unusur nepotisme telah ada

    sebelum seleksi diadakan. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala

    desa Rantau Kembang bapak Kusmedi yang bisa dikatakan sebagai kepala

    desa yang baru beliau mengatakan

    diadakan proses seleksi perangkat desa untuk mencari

    masyarakat di desa Rantau Kembang yang mau ikut andil

    dalam membatu desa dan mau menjadi pelayan yang baik bagi

    masyarakat desa Rantau Kembang, dan juga seleksi dibuka

    untuk siapapun yang memenuhi kriteria dan memenuhi syarat

    yang tertera dalam peraturan boleh mengajukan diri. Hal ini

    diperlukan karena untuk menghindari terjadinya nepotisme

    yang ada di desa Rantau Kembang.4

    Saat ini desa Rantau Kembang sedang memerlukan perangkat desa

    di posisi kasi pemerintahan dan juga staf BPD ( badan permusyawaratan

    desa ) dengan kemampuan serta bertanggung jawab untuk melayani

    masyarakat desa dan membantu kepala desa menjalankan tugasnya dengan

    tujun membangun desa yang lebih baik.

    4Wawancara dengan Kusmedi Kepala Desa Rantau Kembang Tanggal 20 Desember

    2019 di Kantor Desa Rantau Kembang

  • 4

    Selain dari faktor kurangnya kepuasan terhadap pelayanan yang

    diberikan oleh pihak desa dalam proses pel;ayanan, masyarakat juga

    berfikir ketidakmaksimalan ini terjadi karena adanya nepotisme di dalam

    pemerintah desa itu sendiri, masayarakat beranggapan bahwa yang

    menjadi perangkat desa adalah orang terdekat dari kepala desa itu ataupun

    oaring yang memiliki hubungan baik dan berjasa pada kepala desa yang

    duduk di kursi pemerintahan sekarang, 7 dari 10 orang mengatakan bahwa

    desa yang akan terpilih dalam rekrutmen dan seleksi perangkat desa kali

    ini adalah orang yang memiliki hubungan erat dengan kepala desa,

    sedangkan yang lainya mengatakan tidak dan yang lain lagi tidak

    menjawab,

    Berdasarkan permasalahan yang adadiatas dan permasalahan yang

    ada juga menjadi faktor penulis ingin meneliti lebih dalam lagi tentang

    “Proses Rekrutmen dan Seleksi Perangkat Desa ( Studi Di Desa Rantau

    Kembang Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo ) “

    B. Rumusan Masalah

    Mengingat begitu pentinganya perangkat desa yang memiliki

    kemampuan dan juga tanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang

    diberikan oleh desa guna memujudkan keberhasilan dalam pembangunan

    di sebuah desa maka dalam pembahasan ini akan membatasi pada

    pelaksanaan pembahasan“Proses Pengrekrutan Perangkat ( Studi di Desa

    Rantau Kembang Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo )” dan agar

  • 5

    penulisan ini lebih terfokus maka masalahnya dapat dirumuskan dalam

    bentuk pertanyaan sebagai berikut :

    1. Bagaimana Dasar Hukum Rekrutmen dan Seleksi Perangkat Desa

    Rantau Kembang Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo Tahun

    2019 ?

    2. Bagaiman Proses Pembentukan Panitia dan penyelenggaraan

    Rekrutmen dan Seleksi Perangkat Desa di Rantau Kembang

    Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo Tahun 2019 ?

    3. Apa Faktor yang mempengaruhi dan capaian dalam Penyelenggaraan

    Rekrutmen dan Seleksi Perangkat Desa di Rantau Kembang

    Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo Tahun 2019 ?

    C. Batasan Masalah

    Agar tidak terjadi perluasan pada pokok pembahasan dalam

    penulisan skripsi ini, maka penulis akan membatasi penelitian dengan

    fokus kepada pembahasan tentang proses pengrekrutan pengrekrutan

    perangkat desa Rantau Kembang Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo,

    yang dilaksanakan pada tahun 2019 dan menjawab stikma masyarakat

    tentang .

    D. Tujuan Penulisan

    Penelitian ini hakekatnya adalah memberikan informasi atau

    gambaran yang jelas terhadap mekanisme pengrekrutan perangkat desa

    Rantau Kembang Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo melalui analisa

    dan telaah data dan informasi yang diperoleh di lapangan. Adapun tujuan

    dari penelitian ini adalah:

  • 6

    1. Ingin mengetahui dasar hukum pengrekrutan perangkat desa

    Rantau Kembang Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo.

    2. Mengetahui dengan jelas hasil dari proses pembentukan panita

    selksi dan juga rekrutmen yang dilaksanakan di desa Rantau

    Kembang

    3. Ingin mengetahui proses penyelenggaraan rekrutmen di desa

    Rantau Kembang.

    4. Ingin mengetahui Faktor Penghambat dan Pendukung dalam

    Penyelenggaraan Rekrutmen dan Seleksi Perangkat Desa di

    Rantau Kembang Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo

    Tahun 2019

    5. Ingin mengatahui Capaian hasil Rekrutmen dan Seleksi

    Perangkat Desa di Rantau Kembang Kecamatan Rimbo Ilir

    Kabupaten Tebo Tahun 2019

    E. Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini nantinya diharapkan sebagai:

    1. Manfaat Teoritis

    Penelitian ini diharapkan menjadi bahan studi danmenjadi salah

    satu sumbangsih pemikiran ilmiah dalam melengkapikajian-kajian yang

    mengarah pada pengembangan ilmu pemerintahan.Selain itu diharapkan

    juga bisa dijadikan bahan rujukan bagi peneliti berikutnya yang

    mengambil judul yang sama dan obyek yang berbeda.

  • 7

    2. Manfaat Praktis :

    a. Bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan untuk menganalisis

    permasalahan di lapangan tentang proses rekrutmen perangkat desa di

    desa Rantau Kembang berdasarkan peraturan daerah Tebo Nomor 4

    Tahun 2018 tentang Pedoman Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja

    Pemerintahan Desa dan Pengangkatan Perangkat Desa

    b. Sebagai sumbangsih pengetahuan kepada mahasiswa tentang

    pengimplementasian proses rekrutmen perangkat desa di desa

    Rantau Kembang

    c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi

    stakeholders yang berkaitan langsung maupun tidak langsung,

    khususnya mengenai implementasi proses rekrutmen perangkat desa

    di desa Rantau Kembang

    d. Sebagai bahan untuk memenuhi syarat dalam penyelesaian tingkat

    pendidikan guna memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) jurusan

    Ilmu Pemerintahan di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

    Saifuddin Jambi.

    F. Kerangka Teori

    Konsep atau teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan

    seperangkat konsep, definisi, dan proporsi yang disusun secara sistematis,

    secara umum, konsep atau teori mempunyai tiga fungsi, yaitu untuk

    menjelaskan (eksplanation),meramalkan (prediction) dan pengendalian

    (control) suatu gejala.Sedangkan kerangka teoritis didefinisikan sebagai suatu

  • 8

    model konseptual tentang bagaimana teorisasi dari suatu hubungan antara

    masing-masing faktor yang telah didefinisikan sebagai penting untuk

    masalah.5

    Dari penjelasan di atas, maka untuk melengkapi suatu penelitian

    perlunya disusun suatu kerangka teori, agar dapat mendukung konsep

    penelitian dan sebagai penjelas konsep tersebut. Untuk itu penulis

    memberikan definisi mengenai istilah-istilah yang berkaitan dengan penulisan

    skripsi ini, istilah yang berkaitan dengan penulisan tersebut adalah sebagai

    berikut:

    1. Pemerintahan Desa

    Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah

    yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,

    kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal

    usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem

    pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia,6 pengertian tersebut

    tercantum dalam undang undang nomor 6 tahun 2014 pasal 1 tentang

    pemerintahan desa.

    Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan

    kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara

    Kesatuan Republik Indonesia, pemerintahan desa terdiri dari berbagai

    4. H. Afifuddin, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Bandung: CV. Pustaka Setia,

    2012), hlm. 73.

    5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2016 Tahun tentang Administrasi Pemerintahan Desa

  • 9

    macam komponen atau juga perangkat yang melengkapi suatu organisasi

    pemerintahan desa yang terdiri atas perangkat desa dan juga kelembagaan

    lain yang menjadi unsur dalam sebuah pemerintahan desa. 7

    Perangkat Desa adalah unsur staf yang membantu Kepala Desa dalam

    penyusunan kebijakan dan koordinasi yang diwadahi dalam Sekretariat

    Desa, dan unsur pendukung tugas Kepala Desa dalam pelaksanaan kebijakan

    yang diwadahi dalam bentuk pelaksana teknis dan unsur kewilayahan.

    2. Reformasi birokrasi

    Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk

    melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem

    penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek

    kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business prosess) dan

    sumber daya manusia aparatur.

    Berbagai permasalahan/hambatan yang mengakibatkan sistem

    penyelenggaraan pemerintahan tidak berjalan atau diperkirakan tidak

    akan berjalan dengan baik harus ditata ulang atau diperharui. Reformasi

    birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola

    pemerintahan yang baik (good governance). Dengan kata lain,

    reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur

    negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban

    tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional. Selain itu

    dengan sangat pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi

    7 undang undang nomor 6 tahun 2014 pasal 1 tentang pemerintahan desa

  • 10

    informasi dan komunikasi serta perubahan lingkungan strategis

    menuntut birokrasi pemerintahan untuk direformasi dan disesuaikan

    dengan dinamika tuntutan masyarakat. Oleh karena itu harus segera

    diambil langkah-langkah yang bersifat mendasar, komprehensif, dan

    sistematik, sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat

    dicapai dengan efektif dan efisien.

    Reformasi di sini merupakan proses pembaharuan yang

    dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, sehingga tidak termasuk

    upaya dan/atau tindakan yang bersifat radikal dan revolusioner.

    Good governance adalah salah satu unsur dari sebuah reformasi

    birokrasi, prinsip good governance antara lain adalah :

    a. Partisipasi Masyarakat (Participation)

    Semua warga masyarakat mempunyai suara dalam

    pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun melalui

    lembaga-lembaga perwakilan sah yang mewakili kepentingan

    mereka. Partisipasi menyeluruh tersebut dibangun berdasarkan

    kebebasan berkumpul dan mengungkapkan pendapat, serta

    kapasitas untuk berpartisipasi secara konstruktif. Partisipasi

    bermaksud untuk menjamin agar setiap kebijakan yang diambil

    mencerminkan aspirasi masyarakat. Dalam rangka mengantisipasi

    berbagai isu yang ada, pemerintah daerah menyediakan saluran

    komunikasi agar masyarakat dapat mengutarakan pendapatnya.

    Jalur komunikasi ini meliputi pertemuan umum, temu wicara,

  • 11

    konsultasi dan penyampaian pendapat secara tertulis. Bentuk lain

    untuk merangsang keterlibatan masyarakat adalah melalui

    perencanaan partisipatif untuk menyiapkan agenda pembangunan,

    pemantauan, evaluasi dan pengawasan secara partisipatif dan

    mekanisme konsultasi untuk menyelesaikan isu sektora

    b. Tegaknya Supremasi Hukum (Rule of Law)

    Partisipasi masyarakat dalam proses politik dan perumusan-

    perumusan kebijakan publik memerlukan sistem dan aturan-aturan

    hukum. Sehubungan dengan itu, dalam proses mewujudkan cita

    good governance, harus diimbangi dengan komitmen untuk

    menegakkan rule of law dengan karakter-karakter antara lain

    sebagai berikut: Supremasi hukum (the supremacy of law),

    Kepastian hukum (legal certainty), Hukum yang responsip,

    Penegakkan hukum yang konsisten dan non-diskriminatif,

    Indepedensi peradilan. Kerangka hukum harus adil dan

    diberlakukan tanpa pandang bulu, termasuk di dalamnya hukum-

    hukum yang menyangkut hak asasi manusia.

    c. Transparansi (Transparency)

    Transparansi adalah keterbukaan atas semua tindakan dan

    kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Prinsip transparansi

    menciptakan kepercayaan timbal-balik antara pemerintah dan

    masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin

  • 12

    kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan

    memadai. Tranparansi dibangun atas dasar arus informasi yang

    bebas. Seluruh proses pemerintahan, lembaga-lembaga dan

    informasi perlu dapat diakses oleh pihak-pihak yang

    berkepentingan, dan informasi yang tersedia harus memadai agar

    dapat dimengerti dan dipantau. Sehingga bertambahnya wawasan

    dan pengetahuan masyarakat terhadap penyelenggaraan

    pemerintahan. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap

    pemerintahan, meningkatnya jumlah masyarakat yang

    berpartisipasi dalam pembangunan dan berkurangnya pelanggaran

    terhadap peraturan perundang-undangan.

    d. Peduli pada Stakeholder/Dunia Usaha

    Lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintahan harus

    berusaha melayani semua pihak yang berkepentingan. Dalam

    konteks praktek lapangan dunia usaha, pihak korporasi mempunyai

    tanggungjawab moral untuk mendukung bagaimana good

    governance dapat berjalan dengan baik di masing-masing

    lembaganya. Pelaksanaan good governance secara benar dan

    konsisten bagi dunia usaha adalah perwujudan dari pelaksanaan

    etika bisnis yang seharusnya dimiliki oleh setiap lembaga korporasi

    yang ada didunia. Dalam lingkup tertentu etika bisnis berperan

    sebagai elemen mendasar dari konsep CSR (Corporate Social

    Responsibility) yang dimiliki oleh perusahaan. Pihak perusahaan

  • 13

    mempunyai kewajiban sebagai bagian masyarakat yang lebih luas

    untuk memberikan kontribusinya. Praktek good governance

    menjadi kemudian guidence atau panduan untuk operasional

    perusahaan, baik yang dilakukan dalam kegiatan internal maupun

    eksternal perusahaan. Internal berkaitan dengan operasional

    perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut bekerja, sedangkan

    eksternal lebih kepada bagaimana perusahaan tersebut bekerja

    dengan stakeholder lainnya, termasuk didalamnya publik.

    e. Berorientasi pada Konsensus (Consensus)

    Menyatakan bahwa keputusan apapun harus dilakukan

    melalui proses musyawarah melalui konsesus. Model pengambilan

    keputusan tersebut, selain dapat memuaskan semua pihak atau

    sebagian besar pihak, juga akan menjadi keputusan yang mengikat

    dan milik bersama, sehingga ia akan mempunyai kekuatan

    memaksa (coercive power) bagi semua komponen yang terlibat

    untuk melaksanakan keputusan tersebut. Paradigma ini perlu

    dikembangkan dalam konteks pelaksanaan pemerintahan, karena

    urusan yang mereka kelola adalah persoalan-persoalan publik yang

    harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat. Semakin banyak

    yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan secara

    partisipasi, maka akan semakin banyak aspirasi dan kebutuhan

    masyarakat yang terwakili. Tata pemerintahan yang baik

    menjembatani kepentingan-kepentingan yang berbeda demi

  • 14

    terbangunnya suatu konsensus menyeluruh dalam hal apa yang

    terbaik bagi kelompok-kelompok masyarakat, dan bila mungkin,

    konsensus dalam hal kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur.

    f. Kesetaraan (Equity)

    Kesetaraan yakni kesamaan dalam perlakuan dan

    pelayanan. Semua warga masyarakat mempunyai kesempatan

    memperbaiki atau mempertahankan kesejahteraan mereka. Prinsip

    kesetaraan menciptakan kepercayaan timbal-balik antara

    pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan

    menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat

    dan memadai. Informasi adalah suatu kebutuhan penting

    masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan daerah.

    Berkaitan dengan hal tersebut pemerintah daerah perlu proaktif

    memberikan informasi lengkap tentang kebijakan dan layanan

    yang disediakannya kepada masyarakat. Pemerintah daerah perlu

    mendayagunakan berbagai jalur komunikasi seperti melalui brosur,

    leaflet, pengumuman melalui koran, radio serta televisi lokal.

    Pemerintah daerah perlu menyiapkan kebijakan yang jelas tentang

    cara mendapatkan informasi

    g. Efektifitas dan Efisiensi (Effectiveness and Efficiency)

    Untuk menunjang prinsip-prinsip yang telah disebutkan di

    atas, pemerintahan yang baik dan bersih juga harus memenuhi

    kriteria efektif dan efisien yakni berdaya guna dan berhasil-guna.

  • 15

    Kriteria efektif biasanya di ukur dengan parameter produk yang

    dapat menjangkau sebesar-besarnya kepentingan masyarakat dari

    berbagai kelompok dan lapisan sosial. Agar pemerintahan itu

    efektif dan efisien, maka para pejabat pemerintahan harus mampu

    menyusun perencanaan-perencanaan yang sesuai dengan

    kebutuhan nyata masyarakat, dan disusun secara rasional dan

    terukur. Dengan perencanaan yang rasional tersebut, maka harapan

    partisipasi masyarakat akan dapat digerakkan dengan mudah,

    karena program-program itu menjadi bagian dari kebutuhan

    mereka. Proses-proses pemerintahan dan lembaga-lembaga

    membuahkan hasil sesuai kebutuhan warga masyarakat dan dengan

    menggunakan sumber-sumber daya yang ada seoptimal mungkin.

    h. Akuntabilitas (Accountability)

    Akuntabilitas adalah pertangungjawaban pejabat publik

    terhadap masyarakat yang memberinya kewenangan untuk

    mengurusi kepentingan mereka. Para pengambil keputusan di

    pemerintah, sektor swasta dan organisasi-organisasi masyarakat

    bertanggung jawab baik kepada masyarakat maupun kepada

    lembaga-lembaga yang berkepentingan. Bentuk

    pertanggungjawaban tersebut berbeda satu dengan lainnya

    tergantung dari jenis organisasi yang bersangkutan. Instrumen

    dasar akuntabilitas adalah peraturan perundang-undangan yang

    ada, dengan komitmen politik akan akuntabilitas maupun

  • 16

    mekanisme pertanggungjawaban, sedangkan instrumen-instrumen

    pendukungnya adalah pedoman tingkah laku dan sistem

    pemantauan kinerja penyelenggara pemerintahan dan sistem

    pengawasan dengan sanksi yang jelas dan tegas.

    i. Visi Strategis (Strategic Vision)

    Visi strategis adalah pandangan-pandangan strategis untuk

    menghadapi masa yang akan datang. Para pemimpin dan masyarakat

    memiliki perspektif yang luas dan jauh ke depan atas tata pemerintahan

    yang baik dan pembangunan manusia, serta kepekaan akan apa saja yang

    dibutuhkan untuk mewujudkan perkembangan tersebut. Selain itu mereka

    juga harus memiliki pemahaman atas kompleksitas kesejarahan, budaya

    dan sosial yang menjadi dasar bagi perspektif tersebut.

    3. Teori Reformasi Birokrasi

    Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

    pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan

    pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi),

    ketatalaksanaan (business prosess) dan sumber daya manusia aparatur.8

    Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola

    pemerintahan yang baik (good governance). Dengan kata lain, reformasi

    8https://www.menpan.go.id/site/ diakses tanggal 2 februari 2020

    https://www.menpan.go.id/site/reformasi-birokrasi/makna-dan-tujuan

  • 17

    birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar

    lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum

    pemerintahan dan pembangunan nasional.

    4. Reformasi birokrasi desa

    Birokrasi jika diartikan secara umum mengandung suatu

    pengertian bahwa birokrasi adalah suatu tipe organisasi yang

    melaksanakan tata kerja yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang-

    undangan, yang bertugas melakukan pelayanan umum serta dilaksanakan

    dengan sepenuhnya.

    Konsep birokrasi secara umum ini sudah dipahami dan

    dilaksanakan oleh kepala desa dan beberapa perangkat desa di Desa

    Sukakerta dan di Desa Setiawangi. Mereka memahami birokrasi sebagai

    aparat-aparat pemerintah yang termasuk dalam strukrur organisasi

    pemerintah yang bertugas untuk melayani masyarakat

    misalnya pelayanan yang berkaitan dengan masalah kependudukan

    seperti pembuatan Kartu Tanda Penduduk, Akta Kelahiran, Surat

    Kematian dan lain sebagainya. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan tata

    cara bagaimana mereka bekerja, mereka bekerja dengan melihat aturan

    aturan yang terdapat pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

    Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa. Dalam urusan pemerintahan desa

    pun kepala desa maupun perangkat desa yang lainnya melihat Peraturan

    Pemerintah ini. Dalam Peraturan Pemerintah tersebut urusan

    pemerintahan yang menjadi kewenangan desa adalah:

  • 18

    (1) Urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul

    desa;

    (2) Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

    kabupaten/kota yang pengaturannya diserahkan kepada desa;

    (3) Tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi dan

    pemerintah kabupaten/kota;

    (4) Urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan

    perundangan diserahkan kepada desa. Urusan pemerintahan

    yang menjadi kewenangan Kabupaten/Kota yang diserahkan

    pengaturannya kepada Desa adalah urusan pemerintahan yang

    secara langsung dapat meningkatkan pelayanan danpem

    berdayaan masyarakat.

    (5) Sebagai organisasi birokrasi di tingkat desa, pemerintah desa

    dipimpin oleh seorang kepala desa yang mempunyai

    tugamenyelenggaraka urusan pemerintahan, pembangunan dan

    kemasyarakatan.9

    G. Tinjauan Pustaka

    Dalam Suatu penelitian tidak terlepas dari perolehan data melalui

    referensi buku-buku atau referensi peneliti-peneliti terdahulu dalam

    meneliti tentang Proses Rekrutmen Pegawai dan Perangkat Desa ini.Hal

    9 Reformasi Birokrasi di Tingkat Desa (Studi Komparasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi danPelayanan Publik di Desa Sukakerta dan Desa Setiawangi Kecamatan

    Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) (Edi Kusmayadi, Taufik Nurohman)

  • 19

    ini dilakukan untuk memenuhi atau mempelajari serta mengutip pendapat-

    pendapat dari para ahli yang ada hubungannya dengan permasalahan yang

    di teleti.

    Sepanjang penelitian-penelitian mengambil buku-buku, skripsi,

    tesis dan artikel yang berkaitan dengani implementasi kebijakan

    pemerintah Kabupaten Tebo tentang Proses Rekrutmen Pegawai dan

    Perangkat Desaditinjau dari peraturan mentri dalam negeri nomor 67 tahun

    2017. Dari berbagai penelitian yang telah penulis telusuri yaitu :

    Skripsi yang disusun oleh Salman Alfarezi yang berjudul

    Pengangkatan Perangkat Desa dalam Pandangan Hukum Islam dan UU

    No. 6 Tentang Desa (Study Di Pekon Negeriagung Kec, Talang Padang,

    Kab, Tanggamus Tahun 2016 ). Skripsi yang dibuat oleh Salman Alfarizi

    berfokus pada pengankatan perangkat desa dengan pandangan hukum

    pidana islam serta hukum posistif yang ada yaitu UU No. 6 Tentang Desa,

    dan yang menjadi permasalahan pada skirpsi salman alfarizi ini ialah

    apakah pengangkatan perangkat desa yang ada di desa Pekon Negeriagung

    Kecamatan Talang Padang, Kabupaten, Tanggamus sesuai dengan

    Pandangan Hukum Islam dan UU No. 6 Tentang Desa10

    Skripsi yang disusun oleh Rohmat Muhibullah yang berjudul

    Pengangkatan Perangkat Desa Perspektif Siyasah (Studi Pasal 6 Ayat (2)

    9 Salman Alfarezi Skripsi Pengangkatan Perangkat Desa dalam Pandangan Hukum

    Islam dan UU No. 6 Tentang Desa (Study Di Pekon Negeriagung Kec, Talang Padang,

    Kab, Tanggamus Tahun 2016 )

  • 20

    Perda Klaten No.10 Tahun 2006 TentangPengangkatan Dan

    Pemberhentian Perangkat Desa). Penelitian dalam skripsi ini merupakan

    jenis penelitian gabungan antara penelitian lapangan (Field Research),

    penelitian kepustakaan (Library Research). Penelitian ini bertujuan untuk

    Menjelaskan sistem, proses seleksi, pengangkatan dan pemberhentian

    perangkat desa di desaDesa Keputran, Kecamatan Kemalang, Kabupaten

    Klaten. Dalam penelitianya penulis mengguanakan peneltian kualtitatif

    untuk mencari jawaban atas penelitianya.11

    Skripsi yang disusun oleh Zenny Setiyawati yang

    berjudulRekrutmen Perangkat Desa Goniasult, Kecamatan Btilu,

    Kabupaten Temanggung. Penelitian ini dilakukan di desa Goniasult,

    dengan tujuan untuk mengetahiu bagaimana proses rekrtutmen di desa

    tersebut dengan metode penelitian kualitatif. Dengan dasar UU Nomor 6

    Tahun 2014 tentang Desa.Dari berbagai skripsi terdahulu yang telah ditulis

    maka penulis dapat menyimpulkan bahwa adanya perbedaan antara

    penelitian terdahulu dengan penelitian yang peneliti slakukan diantaranya.

    Perbedaan diantara penelitian terdahulu terlerak pada undang-undang yang

    digunakan, tempat penelitian dan fokus peneltian itu sendiri. Penelitian ini

    befokus pada kesesuain dan juga hambatan apa saja yang dialami selama

    proses pengrekrutan ini dilaksanakan. 12

    11

    Rohmat Muhibullah Skripsi Pengangkatan Perangkat Desa Perspektif Siyasah (Studi

    Pasal 6 Ayat (2) Perda Klaten No.10 Tahun 2006 TentangPengangkatan Dan

    Pemberhentian Perangkat Desa). 12

    Zenny Setiyawati Skripsiberjudul Rekrutmen Perangkat Desa Goniasult, Kecamatan

    Btilu, Kabupaten Temanggung

  • BAB II

    METODE PENELITIAN

    A. Metode Penelitian

    Metode penelitian adalah metode yang digunakan dalam aktivitas

    penelitian, misalnya mahasiswa melakukan penelitian guna menyusun

    skripsi, tesis, atau disertasi. Dalam penelitiannya, ia menggunakan metode

    tertentu, misalnya metode penelitian kualitatif atau kuantitatif, atau

    berbagai jenis metode penelitian lainnya, misalnya metode penelitian

    deskriptif, studi kasus dan eksploratif.13

    Maka dari itu penelitian ini

    menggunakan metode penelitian kualitatif.

    Metode penelitian deksriptif kualitatif, dimaksudkan untuk

    eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial,

    dengan jalan mendeskrifsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan

    masalah dan unit yang diteliti.14

    B. Lokasi penelitian

    Lokasi penelitian ini berada didesa Rantau Kembang kecamatan

    Rimbo Ilir kabupaten Tebo( kantor desa Rantau Kembang dan sekretariat

    panitia penjaringan perangakat desa Rantau Kembang ). Adapun alasan

    peneliti memilih lokasi ini dikarenakan peneliti ingin melihat apakah

    proses seleksi perangkat desa Rantau Kembang sesuai dengan ketentuan

    yang berlaku dan dikarenakan desa ini sedang mengadakan penjaringan

    13Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian,(Bandung: CV. Pustaka Setia, 2014) hlm.43.

    14S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), hal. 35.

    22

  • 23

    perangkat desa guna membantu kepala desa dalam melaksanakan tugas

    serta fungsinya sebagai pelayan di tingkat desa.

    C. Jenis dan Sumber Data

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer dan data

    sekunder.

    a. Data Primer

    Menurut Suharsimi Arikunto) pengertian data primer adalah

    data yang dikumpulkan melalui pihak pertama kepada pengumpul

    data yang biasanya melalui wawancara, jejak dan lain-lain”.15

    Data primer dalam penelitian ini adalah Peraturan Daerah

    Kabupaten Tebo Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Pedoaman

    Pembentukan Oraganisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa dan

    Pengangkatan Perangkat Desa. Regulasi yang tercatum akan di

    jadikan patokan peneliti dalam melakukan penelitian, serta data-data

    yang mendukung lainnya seperti hasil wawancara dari berbagai

    narasumber

    b. Data Sekunder

    Menurut KBBI data sekunder adalah data yang diperoleh

    seseorang peneliti secara tidak langsung dari objeknya, tetapi melalui

    sumber lain, baik lisan maupun tulisan.

    Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang

    diperoleh secara tidak langsung atau melalui sumber perentara . Data

    15Jurnal Riset Akutansi – Volume VIII / No.2 / oktober 2016, hal.11.

  • 24

    ini diperoleh dengan cara mengutip dari sumber lain, sehingga tidak

    bersifat authentic, karena sudah diperoleh dari tangan kedua, ketiga,

    dan seterusnya.16

    D. Pendekatan Penelitian

    Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis empiris yaitu

    dengan kata lain adalah jenis penelitian lapangan yang mengkaji

    keternyataan hukum yang berlaku serta apa yang terjadi dalam pernyataan

    di masyarakat.17

    E. Teknik Pengumpulan Data

    Adapun instrument pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis

    menggunakan beberapa metode, yaitu:

    a. Observasi

    Observasi adalah pemilihan, perubahan, pencatatan serangkaian perilaku

    dan sesuai yang berkenaan dengan organisme yang sesuai dengan tujuan

    empiris.18

    Akan tetapi, observasi disini diartikan lebih sempit yaitu

    pengamatan dengan cara menggunakan indera penglihatan yang bearti tidak

    mengajukan pertanyaan/kuisioner. Maka peneliti mengamati secara

    langsung dilapangan. Objek penelitian ini menggunakan observasi

    engamatan, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung dalam

    situasi sosial dengan subjek penelitian, teknik ini digunakan untuk

    mengamati dan memahami peristiwa yang terjadi di lapangan.

    16

    Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Syariah Press, 2014), hal. 34 17 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Penerbit Universitas

    Indonesia Press, 1986), hlm.51 18

    Arikunto,”Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”, (Jakarta: PT Gramedia

    Indonesia, 2001). hlm.118

  • 25

    b. Wawancara

    Wawancara adalah cara mengumpulkan bahan-bahan keterangan yang

    dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak

    berhadapan muka. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang

    sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Melaksanakan teknik

    wawancara bearti melakukan interaksi komunikasi atau percakapan antara

    pewawancara dengan narasumber dengan maksud menghimpun informasi

    dari informan yang dari padanya pengetahuan dan pemahaman diperoleh.19

    Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara kepada

    informan yang telah ditentukan dalam penentuan informan diatas, untuk

    mengetahui upaya-upaya yang dilakukan untuk mencariinformasi sejelas-

    jelasnya tentang proses seleksi perangkat desa. Adapun narasumber yang

    peneliti wawancarai ialah :

    1. Ketua panitia seleksi perangkat desa Rantau Kembang.

    2. Anggota panita seleksi perangkat desa Rantau Kembang.

    3. Peserta seleksi perangkat desa Rantau Kembang.

    4. Tokoh masyarakat desa Rantau Kembang

    c. Dokumentasi

    Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

    bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

    19

    Djamaan Satori & Aan K.“Metodologi Penelitian Kualitatif”, (Bandung:

    Alfabeta, 2009). hlm. 65

  • 26

    seseorang.20

    Dalam penelitian ini dokumentasi yang digunakan berupa

    dokumentasi-dokumentasi baik surat-surat maupun foto-foto lapangan

    dalam kegiatan pengumpulan informasi atau data. Cara ini dilakukan

    terutama pada studi awal penelitian yang memperjelas masalah yang akan

    diteliti. Teknik ini penelaahan terhadap referensi-referensi yang

    berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian, dokumen resmi ,

    maupun foto-foto.

    F. Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

    analisis data kualitatif deskriptif. Analisis data kualitatif merupakan bentuk

    penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik bahwa datanya

    dinyatakan dalam keadaan yang sewajarnya dan sebagaimana adanya.

    Ada bebarapa langkah dalam proses analisis data kualitatif, yaitu:

    1. Penyusunan data;

    2. Klasifikasi data;

    3. Pengolahan data;

    4. Penyimpulan data.

    Berdasarkan pendapat tersebut, dalam kaitannya menganalisis data

    kualitatif maka langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti adalah sebagai

    berikut:

    20

    Sugiyono, “Metode Penelitian Kualitatif dan R& D”, (Bandung: Alfabeta),

    2009. hlm, 329.

  • 27

    a. Penyusunan Data

    Penyusunan data ini dimaksud untuk mempermudah dalam menilai

    apakah data yang dikumpulkan itu sudah memadai atau belum dan data

    yang didapat berguna atau tidak dalam penelitian sehingga dilakukan seleksi

    penyusunan.

    b. Klasifikasi Data

    Klasifikasi data dimaksudkan sebagai usaha untuk menggolongkan

    data yang didasarkan pada kategori yang diteliti. Penggolongan ini

    disesuaikan dengan sub-sub permasalahan yang telah dibuat sebelumnya

    berdasarkan analisa yang terkandung dalam penelitian itu sendiri.

    c. Pengelolaan Data

    Setelah semua data dan fakta dimaksudkan sebagai usaha untuk

    menggolongkan data yang didasarkan pada kategori yang diteliti.

    Penggolongan ini disesuaikan dengan sub-sub permasalahan yang telah

    dibuat sebelumnya berdasarkan analisa yang terkandung dalam masalah itiu

    sendiri.

    d. Penyimpulan Data

    Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghubungkan data atau fakta

    yang satu dengan yang lain sehingga dapat ditarik kesimpulan dan jelas

    kegunaanya. Langkah ini dilakukan dalam analisis data kualitatif yaitu

    penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan

  • 28

    masih bersifat sementara, dan akan apabila tidak dikemukakan bukti yang

    kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.21

    Terealisasinya keempat metode analisis data ini setelah semua data-data

    yang diperlukan dan dibutuhkan sudah diperoleh, kemudian akan di filter

    mana data yang dibutuhkan atau diperlukan untuk menyelesaikan penelitian

    ini dan mana yang tidak di perlukan.

    21

    Ibid., hlm.252

  • BAB III

    GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

    A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

    1. Sejarah Pemerintahan Desa Rantau Kembang

    Adapun asal usul Desa Rantau Kembang merupakan

    perkembangan wilayah Rantau Langkap tahun 1979/1980,yang asal usul

    penduduknya adalah pendatang dari berbagai daerah yaitu Sumatra Utara

    dan Jawa,namun Rantau Kembang tidak terlepas dari adanya hubunga

    Desa induk dan dan latar belakang penduduk.tokoh masyarakat yang

    religious,penduduk yang mendiami Rantau Kembang bahwa nama Rantau

    Kembang di ambil dari kata Desa induk yaitu Rantau Langkap.yang di

    ambil dari kata „‟Rantau‟‟ untuk kata „‟Kembang‟‟ sendiri merupakan

    penjabaran dari penduduk yang mulai pesat perkembangannya dan juga

    sudah kesepakatan seluruh warga yakni 17 KK dengan Ketua RT Pertama

    Sdr. Kamarudin,yang kala itu Rantau Kembang sendiri masih menjadi

    Dusun, sedangkan Desanya masih Rantau Langkap.Kemudian Rantau

    Kembang terus bergerak mengalami pergantian kepimpinan Kepala

    Dusun. nama-nama Yang pernah Menjabat Dan Menduduki Kepala Dusun

    Rantau Kembang Menjelang Desa Persiapan.

    1. Suyatno (Alm)

    2. Sudarno (Alm)

    3. Kasirin

    4. Yanto

    28

  • 29

    Berdasarkan undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

    otonomi daerah maka undang-undang tersebut membawa dampak kepada

    masyarakat terutama pada warga Dusun Rantau Kembang Desa Rantau

    Langkap Kecamatan Tebo Ulu.Dan berdasarkan Perda No: 02 tahun 2003

    tentang pembentukan Rimbo Ulu,Rimbo Ilir,dan Kecamatan Tengah

    Ilir,Bahwa Rantau Kembang masuk wilayah Kecamatan Rimbo

    Ilir.Berdasarkan surat edaran dari kepala Bagian Pemerintahan,Dusun

    Rantau Kembang menginduk ke Desa Giriwinangun Kecamatan Rimbo

    Ilir selama kurang lebih enam bulan lamanya.

    Berdasarkan Keputusan Bupati No: 03 Tahun 2011 Dusun Rantau

    Kembang Desa Giriwinangun di mekarkan Menjadi Desa Persiapan

    Rantau Kembang. Masa lahirnya Desa Rantau Kembang tidak lepas dari

    Desa induk yakni Desa Rantau Langkap Kecamatan Tebo Ulu dan Desa

    Giriwinangun Kecamatan Rimbo Ilir

    Untuk mengisi jabatan Kepala Desa Rantau Kembang maka Bupati

    Tebo melalui Camat Rimbo Ilir melakukan seleksi Pejabat Kepala Desa

    yakni ada tiga pasangan calon yaitu: 1).Darmawan-Suyatno 2).Ponidi-

    Wagiman 3).Kusmedi-Slamet S.ag.Maka dari ketiga pasangan calon

    tersebut berdasarkan Surat Keputusan Bupati Tebo bahwa Kepala Desa

    Persiapan Rantau Kembang ditunjuk dan dilantik Sdr.Kusmedi menjadi

    Kepala Desa Persiapan Rantau Kembang Berdasarkan Surat Keputusan

    BupatiTebo pada dictum kedua bahwa Kepala Desa mempunyai tugas

  • 30

    melakukan pelayanan kepada masyarakat serta mempersiapkan untuk

    pemilihan Kepala Desa yang Definitif.

    Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 0leh Bupati

    Tebo bahwasanya Pada tanggal 26 April 2011 Desa Persiapan Rantau

    Kembang telah resmi menjadi Desa Rantau Kembang Dengan Kepala

    Desa (PJS) Bapak Darmawan yang di hadiri oleh Bupati Tebo H.Madjid

    Muaz.MM Camat Rimbo Ilir ,Rimbo Ulu,Dan Camat Rimbo Bujang.22

    2. Visi Dan Misi Pemerintahan Desa Rantau Kembang

    a. Visi

    Visi adalah suatu gambaran ideal tentang keadaan masa

    depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa.

    Penyusunan Visi Desa Rantau Kembang dilakukan dengan

    pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang

    berkepentingan di desa seperti Pemerintah Desa, BPD, Kader

    Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD), tokoh masyarakat,

    tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda dan masyarakat

    desa pada umumnya. Berdasarkan hasil musyawarah bersama

    maka ditetapkan Visi Desa Rantau Kembang adalah “Terwujudnya

    Desa Rantau Kembang Yang Lebih Baik,Berkeadilan Dan

    Beraklaqul Karimah.”

    b. Misi

    Selain penyusunan Visi juga ditetapkan misi-misi yang

    memuat sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh Desa

    22 Arsip Desa Rantau Kembang

  • 31

    agar Visi desa dapat tercapai. Pernyataan visi ini dijabarkan ke

    dalam misi agar dapat dioperasionalkan dan dikerjakan.

    Sebagaimana penyusunan visi, misi pun dalam penyusunannya

    menggunakan pendekatan partisipatif dan dengan pertimbangan

    potensi dan kebutuhan Desa Rantau Kembang.

    Sebagaimana proses yang dilakukan maka misi Desa Rantau

    Kembang adalah:

    1. Melakukan Reformasi Sistem Kinerja Aparatur Pemerintahan

    Desa,Guna Meningkatkatkan Kualitas Pelayanan Masyarakat

    Yang Perima,Cepat,Tepat dan Benar.

    2. Menyelenggarakan Pemerintah Desa yang Baik dan Benar.

    3. Melaksanakan pembangunan dan mengedepankan partisipasi

    Masyarakat berdasarkan Kebersamaan,Keadilan ,sesuai

    kebutuhan masyarakat.

    4. Memperdayakan semua potensi yang ada di masyarakat.

    5. Menciptakan suasana rasa aman, tentram, guyup, rukun, gotong

    royong dalam kehidupan Masyarakat

    6. Menciptakan suasana rasa aman, tentram, guyup, rukun, gotong

    royong dalam kehidupan Masyarakat

  • 32

    3. Wilayah Geografis Desa Rantau Kembang

    Gambar 1.0 : denah desa Rantau Kembang 23

    Demografi

    Keadaan umum Desa Rantau Kembang Saat di mekarkan menjadi

    Desa Rantau Kembang menurut Perda Nomor : 06 Tahun 2010 di

    Tetapakan Tanggal 15 Desember 2010 meliputi:

    Luas Wilayah Kurang Lebih :1832,Ha

    Batas Wilayah

    a. Sebelah Utara berbatasan Dengan : Desa Rantau Langkap dan

    Desa Tegal Arum.

    b. Sebelah selatan berbatasan Dengan : Desa Giriwinangun

    c. Sebelah Barat berbatasan Dengan : Desa Tegal Arum

    d. Sebelah Timur berbatasan Dengan : Desa Rantau Langkap dan

    Desa Giriwinangun

    Secara umum keadaan topografi Desa Rantau Kembang adalah

    daerah dataran Tinggi dan Daratan yang ketinggiannya 90-175

    m.dpl.topfografi datar sampai bergelombang slope 0-40-% .Jenis Tanah

    terdiri atas : Podsolid Merah Kuning,Latosol dan organosol , letaknya

    23 Denah Desa Rantau Kembang

  • 33

    berada di Jalur lintas Kabupten dan lintas propinsi Jambi. Jarak Desa

    Rantau Kembang yang menjadi Pusat Pemerintahan Desa (Kantor Kepala

    Desa) Ke Kecamatan : 17 Km, Ke-Kabupaten berjarak 32 Km dan Ke

    propinsi Berjarak 268 Km

    4. Sosial , Ekonomi, Budaya, Politik, masyarakat Rantau Kembang

    Perspektik budaya masyarakat di Desa Rantau Kembang masih

    sangat kental dengan budaya Jawa Melayu Jambi, walaupun budaya-

    budaya dari suku lain misalnya suku Padang, Suku Batak, Suku Jawa dan

    Suku Melayu Jambi,serta suku lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena

    hampir semua Desa di Kabupaten Tebo masih kuat pengaruh Kerjaaan

    Melayu Jambi.

    Dari latar belakang, kita bisa melihat aspek budaya dan sosial yang

    berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Didalam hubungannya dengan

    agama yamg dianut misalnya, Islam sebgai agama mayoritas yang dianut

    masyrakat.

  • 34

    Kasi Pemerintahan

    KHOIRIL SAPUTRA

    Kaur Keuangan

    SUPARJAN.S.Pd

    Kaur Umum &

    Perencanaan

    HERI SUSILO

    Dusun Mekar Jaya

    ABDUL HADI

    Dusun Mekar Asri

    KASDI

    Kasi Kesejahteraan SITI FATIMAH.S.Pd.I

    Kasi Pelayanan

    LIDYA WULANDARI.S.Pd

    5. Struktur Organisasi Desa Rantau Kembang

    B. Gambaran Umum Panitia Rekrutmen dan Seleksi Perangkat Desa

    Rantau Kembang

    Panitia pengerkrutan perangkat desa terbentuk dengan musyawarah antar

    perangkat desa dan BPD ( badan permusyawaratan desa ) dengan patokan

    undang-undang dengan keputusan panitia terdiri dari perangkat desa, tokoh

    masayarakat dan juga lembaga di desa yang berjumlah ganjil dan sesuai

    dengan kemampuan anggaran desa dalam melakukan pembiayaan, panitia

    terdiri dari ketua, sekretaris, dan juga anggota.

    Kepala Desa

    KUSMEDI Sekretaris Desa

    SUDARTIYO

    Dusun Mekar

    Sari RISWONO

  • 35

    C. Stuktur Organisasi Panitia Rekrutmen dan Seleksi Perangkat

    Desa Rantau Kembang

    Selamet santoso

    Ketua

    Heri susilo

    anggota

    Suparjan

    sektrtaris

    Adam malik

    anggota

    suryanto

    anggota

  • BAB IV

    PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

    A. Dasar Hukum Rekrutmen dan Seleksi Perangkat Desa Rantau Kembang

    Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo Tahun 2019

    Di Indonesia desa adalah pemerintahan tingkat bawah yang sangat

    berkontribusi dalam pembangunan diindonesia maka diperlukanya

    aturan khusus dalam memilih perangkat desa yang bekompeten dan

    juga memiliki tingkat tanggung jawab dan juga profesionalisme dalam

    menjalankan roda pemerintahan di tingkat desa maka dari itu

    dibutuhkan undang-undang atau regulasi yang menjadi pedoman

    untuk memilih perangkat desa sehingga perangkat desa yang terpilih

    dapat memenuhi kriteria yang dibutuhkan oleh desa untuk

    menjalankan roda pemerintahan yang ada di desa.

    Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa adalah aturan

    merupakan aturan yang digunakan sebagai patokan pemilihan

    perangkat desa dalam aturan ini belum adanya seleksi dan perangkat

    desa masih diangkat dengan kepala desa sehingga dapat

    mengakibatkanya peluang nepotisme dalam roda pemerintahan desa

    undang-undang nomor 6 Tahun 2014 pasal 48 ayat satu yang

    berbunyi

    Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat diangkat oleh

    Kepala Desa setelah dikonsultasikan dengan Camat atas nama

    Bupati/Walikota.24

    24 Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa pasal 48 ayat 1

    36

    https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt52e8c12d3ce4a/nprt/lt511c7ca43835e/uu-no-6-tahun-2014-desa

  • 37

    aturan diatas banyak memiliki kekurangan serta memiliki peluang

    terjadinya sebuah kesalahan baik yang disengaja maupun tidak

    disengaja, pertaanggung jawaban kerja perangkat desa dalam undang-

    undang nomor 6 Tahun 2014 pasal 48 ayat 3 berbunyi

    Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, perangkat Desa

    sebagaimana dimaksud pada ayat 1

    Undang-undang diatas diperlukanya amandemen karena sangat

    terbukanya peluang terbukanya system yang tidak sehat kepala desa

    dapat mengontrol semua perangkat desa dan menunjuk semua

    perangkat desa sesuai dengan keinginan sehingga bukan kualitas dan

    juga kemampuan dari perangkat desa yang dilihat melainkan hanya

    melihat kecocokan antar peramgkat desa dan juga perangkat desa.

    Undang-undang haruslah mampu menyesuaikan dengan keadaan

    dan juga perkembangan dinamika politik yang ada maka munculah

    peraturan yang dapat menggantikan undang-undang nomor 6 Tahun

    2014 yaitu peraturan yang lebih spesifik tentang perangkat desa yaitu

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 83 Tahun

    2015 Tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa.

    Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

    Nomor 83 Tahun 2015 Tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian

    Perangkat Desa, dalam aturan ini lebih spesifik mengatur bagaimana

    persyaratan dan juga mekanisme penunjukan perangkat desa, mulai

    menekankan terjadinya proses seleksi perangkat desa sehingga

  • 38

    perangkat desa yang dipilih dan duduk di kursi pemerintahan benar-

    benar memiliki kompetensi dan juga kemampuan dalam melayani

    masyarakat desa, miliki kompetensi dalam bidang teknologi karena

    diera sekarang pemerintahan dan teknologi sangatlah membantu dalam

    memberikan pelayanan yang lebih maksimal serta menghemat waktu

    dan memudahkan dalam pelayanan baik birokrasi maupun melakukan

    pelayanan dalam hal lainnya.

    PERMENDAGRI memberikan warga dari desa yang melakukan

    tahap seleksilah yang berhak duduk di kursi pemerintahan dengan

    syarat yang telah berdomisili cukup lama minimal satu tahun, hal ini

    tercantum dalam PERMENDAGRI Nomor 83 Tahun 2015 Tentang

    Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa pasal 2 ayat 2 ( c )

    yang berbunyi

    Terdaftar sebagai penduduk Desa dan bertempat

    tinggal di Desa paling kurang 1 (satu) tahun sebelum

    pendaftaran25

    Peraturan ini menekankan kepada kemampuan dan juga

    profesionalitas dari peserta yang ingin yang mendaftarkan diri

    sehingga yang terpilih nanti akan benar-benar mampu melayani

    masyarakat dengan baik dan professional.

    Amandemen kembali dilakukan pemerintah pada tahun 2017

    dengan dikeluarkanya Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik

    25 Permendagri Nomor 83 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian

    Perangkat Desa

  • 39

    Indonesia Nomor 67 Tahun 2017 Tentang perubahan Atas Peraturan

    Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015 Tentang Pengangkatan

    Dan Pemberhentian Perangkat Desa, banyak peraturan yang di ubah

    pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 67

    Tahun 2017. Perubahan yang paling mencolok dalam amandemen

    terbaru ialah berada pada pasal Pasal 6 ayat (2) diubah menjadi

    (2) Pemberhentian sementara perangkat Desa sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) karena:

    a. ditetapkan sebagai tersangka dalam tindak pidana korupsi,

    terorisme, makar, dan atau tindak pidana terhadap keamanan

    negara;

    b. dinyatakan sebagai terdakwa yang diancam dengan pidana penjara

    paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan register perkara di

    pengadilan;

    c. tertangkap tangan dan ditahan; dan

    d. melanggar larangan sebagai perangkat Desa yang diatur sesuai

    dengan ketentuan peraturan perundangundangan

    penegasan dalam pasal ini ialah dalam bentuk pelanggaran yang

    ada lebih spesifik dan juga lebih terperinci yang sebelumnya

    berbunyi

    ( 2 ) Pemberhentian sementara Perangkat Desa sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) karena:

    a) Ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan;

  • 40

    b) Ditetapkan sebagai terdakwa;

    c) Tertangkap tangan dan ditahan.26

    Perubahan itu dilakukan karena melihat kondisi yang ada di Indonesia

    mulai tahun 2017 karena banyak munculnya isu terorisme radikalisme dan

    juga isu makar yang dilakukan untuk menyerang kedaulatan Negara kestuan

    republic Indonesia baik dari dalam maupun dari luar indonesia sendiri.

    Pada tahun 2019 desa Rantau Kembang yang berada di provinsi jambi

    kabupaten tebo juga melaksankan seleksi perangkat desatuntu saja juga

    menerapkan aturan yang ditetapkan oleh pemerintahan dengan pedoman

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2017

    dan yang menurun pada Peraturan daerah kabuten tebo nomor 4 tahun 2018,

    pada peraturan daerah ini lebih detail dalam proses dari langkah yang satu

    kelangkah yang lain. Dengan menggunakan hirarki yang jelas mulai dari

    tingkat Nasional hingga ke tingkat kabupaten maka memudahkan desa

    Rantau Kembang dalam melakukan rekrutmen dan seleksi perangkat desa

    pada tahun 2019 ini.27

    26 Permendagri Nomor 67 Tahun 2017 Tentang Pengangkatan Dan

    Pemberhentian Perangkat Desa 27 dokumentasi

  • 41

    B. Proses Pembentukan panitia dan Proses Penyelengaraan Panitia

    Rekrutmen dan Seleksi Perangkat Desa di Rantau Kembang

    Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo Tahun 2019

    1. Pembentukan panitia

    Dalam aturan yang ada di peraturan deaerah kabupaten tebo

    yang menjadi pedoman serta menjadi petunjuk desa dalam melakukan

    rekrutmen dan seleksi perangkat desa yang tertera dalam peraturan

    yang berada pada pasal 61 tentang pembentukan panitia yang

    berbunyi.

    a. Penjaringan dan penyaringan calon perangkat desa dilaksanakan

    paling lama 2 bulan setelah jabatan perangkat desa kosong atau di

    berhentikan.

    b. Kepala des membentuk tim seleksi penjaringan perangkat desa

    yang ditetapkan dengan keputusan kepala desa.

    c. Sususnan keanggotaan tim seleksi penjaringan sebagaimana

    dimaksud dalam ayat 1 terdiri dari seorang ketua, seorang

    sekretaris dan minimal 1 ( satu )

    d. Tim seleksi sebagai mana dimaksud pada ayat 1 ( satu )

    berjumlah gasal dan disesuaikan dengan keuangan desa. Adapun

    unsurnya adalah

    1. Unsur perangkat desa

    2. Unsur pengurus lembaga kemasyarakatan desa dan

  • 42

    3. Unsur tokoh masyarakat 28

    dengan acuan peraturan daerah Kabupaten tebo nomor 4 tahun

    2018 tentang pedoman pembentukan organisasi dan tata kerja

    pemerintahan desa dan pengangkatan perangkat desa pasal 61 ayat 4

    bahwasanya tim seleksi berjumlah ganjil dan disesuaikan dengan

    kemampuan keuangan desa.

    Atas dasar peraturan itu maka ditentukanlah 5 nama dari unsur tersebut,

    diantaranya

    Table 1.0 panitia seleksi dan rekrtumen perangkat desa rantau kembang29

    28peraturan daerah Kabupaten tebo nomor 4 tahun 2018 tentang pedoman

    pembentukan organisasi dan tata kerja pemerintahan desa dan pengangkatan perangkat desa

    pasal 61 ayat 4 29 Nama panitia seleksi dan rekrtumen perangkat desa rantau kembang

    No Nama Unsur Jabatan

    1 Selamet santoso Tokoh

    masyarakat

    Ketua panitia

    2 Suparjan Perangkat desa Sekretaris

    3 Heri susilo Perangkat desa anggota

    4 Adam malik Lembaga adat Anggota

    5 Suryanto Lembaga sara‟ anggota

  • 43

    Gambar 1.0 seluruh panitia seleksi perangkat desa Rantau Kembang 30

    Tim yang sudah dibentuk lalu bertugas seuai dengan peraturan

    daerah Kabupaten tebo nomor 4 tahun 2018 tentang pedoman pembentukan

    organisasi dan tata kerja pemerintahan desa dan pengangkatan perangkat

    desa pasal 62, yaitu :

    a. Menyusun jadwal penjaringan dan penyaringan

    b. Menyusun tata tertib dan penjaringan dan penyaringan calon sesuai

    dengan ketentuan dan perlakuan yang berlaku

    c. Melakukan sosialisasi lowongan perangkat desa depada masayarakat

    d. Melakukan pendaftaran bakal calon perangkat desa

    e. Melaksanakan penjaringan dan penyaringan calon perangkat desa

    f. Menyiapkan tempat ujian

    g. Melaksanakan penilaian hasil ujian

    30 seluruh panitia seleksi perangkat desa Rantau Kembang

  • 44

    h. Melakakukan tertib administrasi pelaksanaan penjaringan dan

    penyaringan calon perangkat desa

    i. Melaporkan pelaksanaan penjaringan dan penyaringan calon perangkat

    desa kepada kepala desa31

    Tim panitia yang sudah dibentuk berasal dari musyawarah kepala

    desa bersama dengan badan permusyawaratan ( BPD ) desa Rantau

    Kembang, Kepala desa Rantau Kembang berharap kepada masyarakat

    desa Rantau Kembang yang berkompeten dan memenuhi syarat harap

    mengajukan mendafatarkan diri sebagai bentuk sumbangsih

    masyarakat desa guna memajukan dan mau mebangun desa agar lebih

    baik dari pada sebelumnya.

    2. Proses Penyelengaraan Rekrutmen dan Selekasi Perangkat Desa

    DiRantau Kembang Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo

    Tahun 2019

    a. Proses Pendaftaran

    Setelah dilaksanakan pembentukan panitia dan juga panitia telah

    melaksanakan tugas dan fungsi awalnya sebagai panitia yaitu melaksakan

    apa proses sosialisasi yang bertujuan agara semua warga desa mengetahui

    bahwa desa membuka lowongan perangkat desa. Panitia membuka

    pendaftaran yang akan bertempat di secretariat kepanitiaan, dengan

    persyaratan sebagai berikut

    1. Kartu Tanda Penduduk atau surat keterangan tanda penduduk;

    22Kabupaten Tebo Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pedoman Pembentukan Organisasi

    dan Tata Kerja Pemerintahan Desa dan Pengangkatan Perangkat Desa Pasal 62

  • 45

    2. surat pernyataan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

    dibuat oleh yang bersangkutan di atas kertas bermaterai;

    3. surat pernyataan memegang teguh dan mengamalkan Pancasila,

    Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

    mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan

    Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika, yang dibuat oleh

    yang bersangkutan diatas kertas segel atau bermaterai cukup;

    4. ijazah pendidikan dari tingkat dasar sampai dengan ijazah terakhir

    yang dilegalisasi oleh pejabat berwenang atau surat pernyataan dari

    pejabat yang berwenang;

    5. akte kelahiran atau surat keterangan kenal lahir;

    6. surat keterangan berbadan sehat dari puskesmas atau petugas

    kesehatan yang berwenang; dan

    7. surat permohonan menjadi perangkat Desa yang dibuat oleh yang

    bersangkutan di atas kertas segel atau bermaterai cukup bagi

    perangkat Desa yang diproses melalui penjaringan dan

    penyaringan.32

    Aturan diatas berdasarkan peraturan menteri dalam negeri republik

    indonesia peraturan daerah Tebo Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pedoman

    Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa dan

    Pengangkatan Perangkat Desa, dengan tambahan persyaratan dari panitia

    32 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2017 tentang

    Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa

  • 46

    adalah surat keterangan catatan kepolisian ( SKCK ) dan juga surat

    persetujuan dari lembaga yang ada di desa Rantau Kembang.

    Panitia yang diberi tugas menerima pendaftaranpun menerima

    berkas-berkas persyaratan peserta dan nama-nama peserta yang menjadi

    calon perangkat desa yaitu:

    Selain perangkat desa lowongan yang dibuka ialah staf badan

    permusyawaratan desa ( BPD ) yaitu :

    Masing masing lowongan yaitu perangkat desa ( kasi pemerintahan ) dan

    juga staf bpd masing-masih dibutuhkan satu.

    Berdasarkan wawancara dengan ketua panitia seleksi perangkat desa

    dan juga staf badan permusyawaratan desa ( BPD ),

    minimnya masayrakat yang mau berpartisipaasi membuat panitia hanya menjadi fasilitator saja bukan sebagai penentu siapa

    yang berhak untuk lanjut ketahap berikutnya, karena setelah tahap

    penilaian dari tingkat desa maka akan langsung diserahkan pada

    Nama : khoiril syahputra

    tempat/tanggal lahir : sei. Penjara 13 april 1988

    pendidikan terakhir : SLTA/ SMA Sederajat

    Alamat : jl. Poros Rantau Kembang RT

    05

    Nama : Pariska

    tempat/tanggal lahir : sei. Penjara 07 april 1986

    pendidikan terakhir : SLTA/ SMA Sederajat

    Alamat : jl. Poros Rantau Kembang RT

    07

    Nama : sri agustini

    tempat/tanggal lahir :

    pendidikan terakhir : SLTA/ SMA Sederajat

    Alamat : jl. Poros Rantau

    Kembang RT 10

  • 47

    pihak kecamatan sehingga didapatkanlah siapa yang berhak duduk

    di kursi pemerintahan desa.33

    b. Proses seleksi

    Dalam proses seleksi terdapat 3 ( tiga ) tahap yaitu, ujian tertulis,

    ujian kemampuan computer dan juga test wawancara, ujian dilakukan di

    kantor secretariat panitia penjaringan perangkat desa dan staf BPD

    1. Ujian tertulis

    Ujian tertulis menjadi awal dalam proses pertama seleksi kedua

    yang didapat diikuti oleh peserta yang lolos dalam seleksi berkas,

    ujian tertulis wajib dilakukan karena melihat dari peraturan daerah

    kabupaten tebo nooomor 8 tahun 2018 64 ayat 2 yang berbunyi

    Meteri ujian tertulis terdiri dari pancasila dan undang-undang

    dasar 1945, ketataprajaan dan pemerintahan desa, pengetahuan

    umum dan perdesaan 34

    Berdasarkan rapat yang panitia lakukan peserta diberikan waktu

    sebanyak 120 menit untuk mengerjakan soal-soal yang yang diberikan

    oleh panitia, dari pengamatan yang penulis lakukan soal berjumlah

    seratus buah pertanyaan yang berisi tentang pengetahuan umum

    tentang desa , kecamatan, kabupaten, provinsi dan juga Negara, serta

    pertanyaan mengenai undang-undang serta pertanyaan yang

    dianggap perlu dalam proses seleksi ini. Menurut keterangan dari

    sekretaris panitia suparjan dibuatnya soal seperti ini agar perangkat

    desa memiliki wawasan yang luas dan juga memahami apa yang dia

    33 Wawancara dengan ketua panitia seleksi perangkat desa dan staf BPD 34

    peraturan daerah kabupaten tebo nooomor 8 tahun 2018 64 ayat 2

  • 48

    akan lakukan nanti hingga ketika sudah duduk di jabatan yang

    diinginkan.

    Gambar 2.0 proses ujian tertulis.35

    2. Ujian Kemampuan Komputer

    Ujian computer adalah ujian tambahan dari pihak panitia dan desa

    yang dianggap penting. Ujian computer tidak diperintahankan dalam

    undang-undang namun hal ini diperbolehkan dan sangat di butuhkan

    mengingat kemampuan menguasai bidang teknologi mampu

    membantu dan mempermudah pekerjaan bagi para aparatur desa

    dalam hal pelayanan terhadap masyarakat dan juga dalam tugas dan

    lainnya selaku aparatur desa.

    Ujian kemampuan computer dianggap sangat perlu oleh panitia

    guna pelaksanaan pekerjaanya apabila lolos menjadi perangkat desa

    ataupun staf BPD, semua pekerjaan yang dilakukan pastilah

    melibatkan teknologi didalamnya, maka dari itu panitia memutuskan

    untuk melakukan ujian kemampuan computer yang materinya ialah

    Microsoft word dan juga Microsoft exel, aplikasi itu sangat penting

    35 Proses ujian tertulis

  • 49

    digunakan ketika dalam pekerjaan nanti, ujian kemampuan komputer

    adalah ujian tambahan yang diberikan oleh panitia guna menilai

    kemampuan peserta dalam bidang IT ( intelegend teknologi ) yang

    dimiliki oleh para pesrta sehingga perangkat desa terpilih nanti

    memiliki dapat menggunakan teknologi yang ada untuk diaplikasikan

    dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya sebagai perangkat desa

    yang melayani masyrakat desa sesuai dengan bidang dan bagian kerja

    masing-masing.36

    Panitia memberikan waktu 90 menit untuk mengerjekan soal-soal

    yang diberikan oleh panitia, dalam hal ini para peserta masih sangat

    terlihat kesulitan mengerjakan soal-soal yang diberikan panitia

    terutma tugas Microsoft exel. 37

    Gambar 3.0 proses ujian komputer

    3. Test Wawancara

    Peserta setelah menyelesaikan tugas-tugas yang diberkan oleh

    panitia tahap selanjutnya ialah tahap wawancara. Sama seperti test

    lowongan kerja lainya peserta diberi pertanyaan oleh penguji dan peserta

    harus menjawab pertanyaan tersebut, selain diberi pertanyaan peserta

    36 dokumentasi 37 dokumentasi

  • 50

    yang semuanya beragama islam juga dilakukan tes kemampuan membaca

    al-quran,

    Peserta yang nantinya akan duduk sebagai perangkat desa

    maupun satf BPD haruslah memiliki nilai lebih dari masayarakat

    yang lain sehingga mampu melakukan pelayanan dengan baik

    kepada masyarakat desa.38

    Gambar 4.0 proses wawancara 39

    Penilaian wawancara juga disebut dengan penilaian PDLT ( prestasi,

    dedikasi, loyalitas dan tidak tercela ) dalam seleksi ini panitia memberi

    pertanyaan tentang hal apapun yang diutuhkan panitia untuk melihat

    penilaian PDLT dari masing masing peserta yang, karena PDLT adalah

    salah satu penilaian wajib dalam proses seleksi yang harus dilewati oleh

    para peserta yang tercantum dalam pasal 64 ayat 1 yang berbunyi

    Tim seleksi mengadakan penyaringan melalui ujian tertulis dan

    penilaian PDLT terhadap bakal calon perangkat desa yang memenuhi

    persyaratan

    38Wawancara dengan bapak adam malik ( lembaga sara‟ desa Rantau Kembang )

    tanggal 15 januari 2019 di Kantor Desa Rantau Kembang

    39 Proses wawancara

  • 51

    c. Proses Penilaian

    Penilaian dilakukan panitia setelah para peserta melakuakan

    tahap ujian melalui ujian tertulis dan juga penilaian PDLT, dengan melihat

    pasal 64 ayat 3 yaitu bobot ujian tertulis sebesar 70% (tujuh puluh persen)

    dan dar bobot PDLT sebesar 30% ( tiga puluh persen )40

    , dalam penilaian

    ini tim seleksi menetapkan minimal dua orang bakal calon perangkat desa

    untuk masing-masing masing jabatan perangkat desa san disampaikan

    kepada kepala desa untuk dikonsultasikan dengan camat atas nama bupati.

    Tim panitia menetapkan dua orang yaitu saudara khairul

    syaputra dan juga saudara pariskan untuk dikonsultasikan dengan

    kecamatan, dikarenakan hanya ada dua orang yang mengikuti seleksi

    perangkat desa, dan untuk jabatan sebagai staf BPD yang ada hanya satu

    orang calon dipastikan lolos menjadi staf BPD yang mana tugasnya nanti

    adalah membantu BPD dalam menjalankan tugasnya sebagai pengawas

    pemerintahan desa.

    Kedua nama calon perangkat desa diserahkan pada kepala desa

    untuk dikonsultasikan pada pihak kecamatan, dalam pasal 66 yang

    berbunyi

    1. Kepala desa mengajukan calon perangkat desa sebagaimana

    dimaksud dalam pasal 64 ayat ( 5 ) kepada camat untu

    mendapat persetujuan

    40

    Peraturan daerah tebo nomor 4 tahun 2018 tentang pedoman penbentukan tata kerja

    pemerintah desa dan pengangkatan perangkat desa

  • 52

    2. Camat memberikan rekomendasi tertulis terhadap calon

    perangkat desa selambat-lambatnya 7 ( tujuh ) hari kerja.

    3. Rekomendasi yang diberkan camat berupa persetujuan atau

    penolakan berdasarkan persyaratan yang ditentukan,

    4. Camat dapat melakukan uji kelayakan terhadap calon perangkat

    desa yang disampaikan oleh perangkat desa untuk menyetujui

    atau menolak.

    5. Dalam hal camay memberikan persetujuan, kepala desa

    menetapkan keputusan camat tentang pengangkatan perangkat

    desa.

    6. Dalam hal rekomendasi dcaman berisi penolakan kepala desa

    melakukan penjaringan dan penyaringan kembali calon

    perangkat desa.41

    Menurut keterangan yang diberikan oleh kedua calon perangkat

    desa, pada saat berada di kecamatan Rimbo Ilir mereka dihadapkan

    dengan para panitia dari pihak kecamatan Rimbo Ilir yang di

    tugaskankan oleh camat Rimbo Ilir untuk melakukan uji kelayakan

    pada calon perangkat desa dengan cara melakukan wawancara

    secara bergantian, mereka di berikan beberapa pertanyaan mengenai

    desa tempat mereka tinggal dan juga pertanyaan pertanyaan umum

    yang sering diberikan pada saat ujian wawancara seperti biasanya,

    para calon perangkat desa juga di berikan pertanyaan tentang kinerja

    41 Peraturan daerah kabupaten tebo nomor 4 tahun 2018 tentang pedoman pembentukan organisasi dan tata kerja pemerintah desa dan pengangkatan perangkat desa

  • 53

    kepala desa dan dimintai pendapat tentang perbandingan antara

    kepemimpina kepala desa yang terdahulu dan juga yang sekarang,

    calon perangangkat desa ini secara bergantian diberikan pertanyaan

    oleh tiga panitia yang diberikan tugas oleh camat untuk melakukan

    proses uji kelayaka.

    Berdasarkan peraturan yang digunakan maka pihak dari

    kecamatanpun mengeluarkan surat rekomendasi tertulis camat

    Rimbo Ilir Nomor 141.4/180/Pem/IX/2019 tertanggal 13 agustus

    2019 tentang pengangkatan perangkat desa Rantau Kembang yang

    selanjutnya dilaksanakanlah pelatikan oleh pihak desa dengan

    dikeluarkanya keputusan kepala desa yang berisi tentang

    pengangkatan perangkat desa.42

    C. Faktor pengaruh dan capaian dalam Penyelenggaraan Rekrutmen

    dan Seleksi Perangkat Desa di Rantau Kembang Kecamatan

    Rimbo Ilir Kabupaten Tebo Tahun 2019

    1. Faktor penghambat

    a. Jumlah Pendaftar yang Sedikit

    Partisipasi dari warga masyarakat desa Rantau Kembang

    dalam proses seleksi dan rekrutmen ini tentu saja adalah aspek

    paling utama untuk mencari masyarakat desa yang benar-benar

    berkompeten untuk duduk sebaia aparat desa yang tugasnya adalah

    melayani kebutuhan masyrakat sesuai dengan tugas-tugas dan

    42 dokumentasi

  • 54

    kewajibanya selaku orang yang memiliki jabatan ditingkat desa,

    namun dalam hal ini hanya sedikit sekali masyrakat desa Rantau

    Kembang yang mau berpartisipasi dalam seleksi dan rekrutmen

    perangkat desa Rantau Kembang hanya ada 3 orang yang

    berpartisipasi dalam seleksi ini, padahal di desa Rantau Kembang

    banyak warga masyarakat yang bisa mendaftarkan diri dan juga

    memnuhi persyaratan untuk berpartisipasi dalam seleksi perangkat

    desa ini, dari hasil obrolan yang sering penulis lakukan dengan

    masyarakat desa Rantau Kembang, masyarakat beranggapan

    bahwa seleksi yang dilakukan hanyalah sebuah formalitas untuk

    menutupi nepotisme yang dilakukan oleh kepala desa.

    Pada dasarnya calon perangkat desa yang mendaftarkan diri

    adalah dua dari banyaknya pendukung kepala desa dalam

    pemilihan kepala desa yang dilakukan pada tahun 2018 yang lalu,

    keduanya termasuk pendukung yang besuara keras agar kepala

    desa yang mereka dukung dapat terpilih dan menepati kursi

    tertinggi di desa Rantau Kembang, namun hal ini di bantah oleh

    bapak heri susilo selaku salah satu panitia seleksi dan rekrutmen

    perangkat desa Rantau Kembang

    Jika memang kepala desa sudah memiliki calon sendiri maka

    pemerintaha desa juga malas bersusah payah hingga mengeluarkan

    dana untuk melakukan proses ini, pemerintah desa membuka seluas-

    luasnya siapa yang memiliki persyaratan untuk mendaftarkan diri,

    lagi pula aturan yang ada sudah tidak memungkinkan lagi kepala desa memilih perangkat desa sesuka hati.

    43

    43 Wawancara dengan heri susilo di kantor desa Rantau Kembang tanggal 02 februari 2020

  • 55

    b. Latar belakang pendidikan

    Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam

    setiap pekerjaan pada masa sekarang ini, pendidkan tentu saja

    merupakan faktor yang harus diperhatikan oleh peserta dan juga

    untuk panitia dalam melakukan penilaian terhadap peserta yang

    mendaftarkan diri, dalam pasal 58 ayat 2c pendidiksn minimal

    perangkat desa adalah sekolah menengah umum atau pendidikan

    sederajat, dilihat dari pesrta yang mendaftarkan diri 2 orang dari

    peserta adalah mereka yang memegang ijazah paket C, namun jika

    dilihat lebih lanjut ada puluhan warganya yang lulusan dari

    perguruan tinggi baik yang bergelar strata satu ( S1 ) maupun

    diploma 3 sangat disayangkan mereka yang memiliki ge