bab 4 analisa dan pembahasan lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/doc/bab4/2012-2-01230-ar...

83
63 BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi proyek Lokasi tapak ada pada wilayah DKI Jakarta yaitu di Jakarta selatan, kecamatan Jagakarsa. Wilayah DKI Jakarta memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata 27°C-40° dan curah hujan tertinggi ada pada bulan januari dan febuari. 4.1.1 Kecamatan Jagakarsa Gambar 4.1 Peta lokasi proyek. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Jagakarsa,_Jakarta_Selatan, diakses tanggal 20 maret 2013 Kecamatan Jagakarsa terletak di bagian selatan provinsi DKI Jakarta dengan luas 25.025 km². Dalam kecamatan Jagakarsa, ada 6 kelurahan dengan luas wilayah kelurahan terbesar yaitu Srengseng Sawah dengan luas wilayah 6.747 km² dan yang terkecil adalah kelurahan Lenteng Agung dengan luas 2.277 km². Kelurahan lainnya adalah Tanjung Barat, Jagakarsa, Ciganjur, dan Cipedak. Kecamatan Jagakarsa memiliki 54 RW serta 538 RT dengan batas wilayah kecamatan adalah sebagai berikut: Utara: JL. Margasatwa, JL.Pintu Kb Binatang, Jl.Kav polri, Jl.Jati Padang, Jl.H.Musrid, dan Jl. TB Simatupang Jagakarsa

Upload: dinhngoc

Post on 03-Jul-2018

249 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

63

BAB 4

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Lokasi proyek

Lokasi tapak ada pada wilayah DKI Jakarta yaitu di Jakarta selatan,

kecamatan Jagakarsa. Wilayah DKI Jakarta memiliki iklim tropis dengan suhu

rata-rata 27°C-40° dan curah hujan tertinggi ada pada bulan januari dan febuari.

4.1.1 Kecamatan Jagakarsa

Gambar 4.1 Peta lokasi proyek. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Jagakarsa,_Jakarta_Selatan,

diakses tanggal 20 maret 2013

Kecamatan Jagakarsa terletak di bagian selatan provinsi DKI Jakarta

dengan luas 25.025 km². Dalam kecamatan Jagakarsa, ada 6 kelurahan dengan

luas wilayah kelurahan terbesar yaitu Srengseng Sawah dengan luas wilayah

6.747 km² dan yang terkecil adalah kelurahan Lenteng Agung dengan luas 2.277

km². Kelurahan lainnya adalah Tanjung Barat, Jagakarsa, Ciganjur, dan Cipedak.

Kecamatan Jagakarsa memiliki 54 RW serta 538 RT dengan batas wilayah

kecamatan adalah sebagai berikut:

• Utara: JL. Margasatwa, JL.Pintu Kb Binatang, Jl.Kav polri, Jl.Jati

Padang, Jl.H.Musrid, dan Jl. TB Simatupang

Jagakarsa

Page 2: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

64

• Timur: Kali Ciliwung

• Selatan: Pilar batas Desa Pondok Cina Kota Depok dan kecamatan

Sawangan kabupaten Bogor

• Barat: Kali Krukut

Jumlah penduduk di kecamatan Jagakarsa adalah sebanyak 222.691

jiwa dengan kepadatan penduduk 8.899 penduduk/ km². Fasilitas kesehatan yang

paling banyak di wilayah kecamatan Jagakarsa yaitu Posyandu dengan jumlah

174, sedangkan fasilitas yang paling sedikit yaitu puskesmas dengan jumlah

7.Fasilitas lainnya adalah praktek dokter umum sebanyak 27 buah, dokter gigi 11

buah dan dokter spesialis sebanyak 3 buah. (sumber: profil kesehatan puskesmas

kecamatan jagakarsa tahun 2007)

4.1.2 Analisa tapak

Tapak berlokasi di JL.Mohammad Kahfi II, Kecamatan Jagakarsa kelurahan

Srengseng Sawah, dekat dengan kampus Institut Sains dan Teknologi/ ISTN serta

lahan milik Dinas Perhubungan yang dipergunakan untuk uji coba kendaraan

bermotor.

Data Tapak: Gambar 4.2 Tapak Proyek. Sumber:

Google ma, , diakses tanggal 20 maret

2013

Gambar 4.3 Peta RTRW tapak proyek. Sumber:

Dinas tata kota DKI jakart, , diakses tanggal 20

maret 2013

U U

Page 3: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

65

• Alamat

: JL.Mohammad Kahfi II, Kecamatan Jagakarsa

Kelurahan Srengseng Sawah

• Luas : ± 9400 m²

• Peruntukan lahan : SSK (Suka Sarana Kesehatan)

• KDB : 20%

maka, luas lantai dasar bangunan: ±1880 m²

• KLB : 1.6. maka, luas seluruh bangunan yang

diperbolehkan: ±15040 m²

• GSB

: 10 m dari jalan Mohammad Kahfi II, 12 m dari

sebelah SDI AL.Bayyinah

• Jumlah Massa bangun : Tunggal

• Ketinggian Maksimal : 8 lantai

Batas tapak:

• Utara: JL.Kavling Kompleks DKI

• Selatan: Jalan dan tapak milik dinas perhubungan

• Timur: JL. Mohammad Kahfi II

• Barat: Pemukiman penduduk

Gambar 4.4 Batas utara tapak, JL.Kavling kompleks DKI. Sumber: dokumentasi

pribadi

Gambar 4.5 Batas selatan tapak, lahan dan jalan milik dinas perhubungan. Sumber:

dokumentasi pribadi

Page 4: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

66

Tapak berada dekat dengan area pemukiman penduduk dan dekat dengan

sarana pendidikan seperti kampus, sekolah serta madrasah yang banyak terletak di

sepanjang jalan Mohammad Kahfi II yang merupakan jalur 2 arah. Sarana

pendidikan seperti sekolah dan kampus menyebabkan jalan Mohammad Kahfi II

sangat padat khususnya ketika anak-anak mulai masuk sekolah ketika anak-anak

pulang sekolah.

Penduduk yang bermukim disekitar tapak berwirausaha dengan

memanfaatkan ruko-ruko di sepanjang jalan mohammad kahfi II sebagai tempat

usaha mereka.

Fasilitas-fasilitas yang terdapat disekitar lokasi tapak dapat dilihat pada gambar

sebagai berikut:

Gambar 4.6 Batas timur tapak, JL.Mohammad Kahfi II. Sumber: dokumentasi pribadi

Gambar 4.7 Kepadatan kendaraan didepan kampus ISTN. Sumber: dokumentasi pribadi

Page 5: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

67

Gambar 4.8 Lokasi fasilitas di sekitar tapak. Sumber: Google map, diakses tanggal 20 maret 2013dan

hasil olahan data pribadi

Keterangan:

: Makam Haji Ansar Warung Silah, MTS islam dan SMK AL Makmur

: Akademi Pemimpin Perusahaan dan SD 03 Cipedak

: Kampus Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN)

: Lahan dan jalan milik dinas perhubungan DKI

: SD, SMP, SMK Teladan

: MTS Muhammadiyah 1 dan Klinik Aras

: Klinik Ananda

: Lokasi Tapak dan SDI AL-Bayyinah

Page 6: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

68

Tabel 4.1 Analisa Site

ASPEK YANG

DIANALISA KONDISI EKSISTING ANALISA KESIMPULAN

Cahaya

Matahari/

penyinaran

Gambar 4.9 Penyinaran matahari pada tapak.

Sumber: google map, , diakses tanggal 20 maret 2013 dan dokumentasi pribadi

Disekitar tapak, tidak ada bangunan tinggi

yang menghalangi penyinaran matahari.

Bangunan tertinggi yang ada disekitar tapak

hanya berupa bangunan 3 lantai. Namun,

disekitar tapak cukup banyak pohon-pohon

tinggi yang menghalangi sinar matahari

Gambar 4.10 Penyinaran matahari dan vegetasi pada

tapak. Sumber: hasil olahan data

Sinar matahari yang datang dari arah timur dan

barat akan cukup banyak terhalang oleh pohon

yang ada di sepanjang jalan Mohammad Kahfi

pada arah timur dan pohon pada lahan hijau

pada arah barat dengan ketinggian pohon sekitar

7-8 m

Banyaknya vegetasi dengan ketinggian

7-8 m dapat membantu menghalangi

masuknya cahaya matahari secara

langsung terutama cahaya matahari dari

arah barat yang menyebabkan

pemanasan pada ruang disore hari

sehingga kamar pasien dilantai 1 masih

mungkin diletakkan diarah barat

sedangkan untuk lantai 2 ke atas

penempatan kamar diarah barat harus

dilengkapi dengan teritisan yang cukup

lebar dan sun shadding

U

B T

U

B T

Vegetasi di sekeliling tapak

Page 7: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

69

Gambar 4.11 Perkiraan ketinggian vegetasi pada

tapak. Sumber: dokumentasi pribadi

Gambar 4.12 Kondisi vegetasi pada JL.Mohammad

Kahfi 2. Sumber: dokumentasi pribadi Angin dan

Penghawaan

Gambar 4.13 Arah angin pada tapak. Sumber: google map , diakses tanggal 20 maret 2013

dan hasil olahan data

Di arah barat dan selatan terdapat cukup banyak

vegetasi yang dapat mengurangi kecepatan

hembusan angin yang masuk ke tapak.

Hembusan angin yang cukup kuat dari arah barat

membantu mendinginkan lokasi tapak terutama

pada sore hari sekitar pukul tiga sampai dengan

pukul lima. namun, hembusan angin dari arah

selatan membawa banyak debu yang masuk ke

tapak meskipun debu tersebut sedikit tersaring

oleh adanya vegetasi di arah selatan

Angin yang berhembus dari arah barat

dan selatan telah diperlambat dengan

adanya vegetasi memungkinkan

diterapkannya sistem cross ventilation

pada bangunan namun, debu yang

dibawa oleh angin tersebut

membutuhkan perhatian lebih lanjut

misalnya dengan menambah vegetasi di

arah selatan dan barat untuk menyaring

debu.

U

Page 8: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

70

Angin yang berhembus menuju tapak datang

dari arah selatan dan barat dengan hembusan

paling kuat datang dari arah barat.

Kebisingan dan

kepadatan

sirkulasi

Gambar 4.14 Level kepadatan sirkulasi pada tapak.

Sumber: google map , diakses tanggal 20 maret 2013 dan hasil olahan data

Jalan Mohammad kahfi di arah timur

merupakan jalan dengan tingkat sirkulasi yang

sangat padat, ditandai dengan warna merah

karena merupakan salah jalur dilalui oleh

warga sekitar dan siswa sekolah untuk menuju

tempat aktivitas masing-masing. Jalan yang

tidak terlalu lebar menambah padatnya

sirkulasi.

Jalan mohammad kahfi II dengan tingkat

sirkulasi yang sangat padat khususnya di pagi

hari pukul 6-9 dan siang hari pukul 13-14 pada

jam masuk dan pulang sekolah menyebabkan

kebisingan dan kemacetan yang cukup parah

pada arah timur tapak.

Jalan kavling kompleks DKI di arah utara dan

jalan serta tapak milik dinas perhubungan DKI

tidak memiliki sirkulasi yang terlalu padat dan

jarang dilewati kendaraan bermotor sehingga

hampir tidak menyebabkan kemacetan dan

kebisingan sangat rendah

Pemukiman penduduk serta lahan hijau diarah

barat tapak tidak dilaui kendaraan bermotor

sehingga kemacetan tidak ada dan kesingan

sangat rendah.

Dengan tingginya tingkat kebisingan di

arah timur tapak akibat padatnya

sirkulasi pada jalan mohammad kahfi 2,

penempatan kamar pasien pada arah

tersebut akan dihindari jika

memungkinkan. Tangga serta Ruang

service dapat ditempatkan dilokasi

tersebut untuk meredam kebisingan.

vegetasi pada area tersebut juga harus

ditambah untuk meredam kebisingan.

Entrance dapat diletakkkan pada arah

selatan dekat jalan dan lahan milik

dinas perhubungan DKI yang cukup

lebar dan JL kavling kompleks DKI

diarah utara dapat dimanfaatkan sebagai

jalan keluar. Jalur masuk dan keluar

dibedakan agar jalur masuk yang juga

digunakan oleh kendaraan Dinas

U

Page 9: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

71

Jalan Kavling Kompleks DKI di arah utara dan

jalan serta tapak milik Dinas Perhubungan

DKI tidak memiliki sirkulasi yang terlalu padat

ditandai dengan warna kuning dan sirkulasi di

pemukiman penduduk serta lahan hijau diarah

barat tapak hanya berupa penduduk yang lalu

lalang tanpa kendaraan bermotor ditandai

dengan warna biru

Lebar jalan:

JL.Mohammad Kahfi 2: ±7m

Jalan milik Dinas Perhubungan: ±10m

JL.Kavling Kompleks DKI: ±7m

Gambar 4.15 Tingkat kebisingan dalam tapak

sumber: hasil olahan data

Gambar 4.16 sirkulasi dalam tapak. sumber: hasil olahan data

Penempatan entrance menuju bangunan pada JL

Mohammad Kahfi II harus dihindari agar tidak

memperparah kemacetan.

Perhubungan tidak terlalu padat akibat

kendaraan yang keluar masuk pada

jalur yang sama.

Kebisingan tinggi

kepadatan rendah

Kebisingan sangat rendah

ENTRANCE

KELUAR

Page 10: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

72

View/

pemandangan

lokasi tapak masih memiliki banyak

penghijauan sehingga lingkungan sekitar

masih terlihat asri sehingga tidak ada view

yang buruk diarah manapun

View di sekitar tapak cukup baik. view yang

paling baik ada pada arah barat (pemukiman

penduduk) karena masih luasnya lahan hijau dan

pemukiman penduduk belum terlalu padat.

Arah barat dapat dimanfaatkan sebagai

view bagi pasien dan staff dan

pengunjung rumah sakit

Sumber: dokumentasi pribadi

Page 11: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

73

4.2 Jenis Pelayanan, Program Ruang dan Fungsi Ruang

Sampai pada saat ini, belum ada peraturan yang secara khusus

mengatur mengenai pelayanan-pelayanan yang harus disediakan dalam rumah

sakit yang dikhususkan hanya untuk anak. Peraturan seperti kemenkes no.340

serta pedoman teknis penyediaan sarana dan prasarana RS kelas C yang

digunakan sebagai acuan penyediaan pelayanan dan besaran ruang dalam

laporan ini membahas mengenai pelayanan yang harus disediakan untuk anak

namun juga bercampur dengan pelayanan lain yang dikhususkan untuk ibu.

Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut

acuan pedoman teknis penyediaan sarana dan prasarana RS kelas C juga tidak

secara spesifik menyatakan kalau besaran ruang tersebut hanya untuk anak dan

hanya menyebutkan bahwa tinggi untuk perabot disesuaikan dengan pengguna.

Sehingga, untuk menentukan pelayanan-pelayanan yang harus disediakan dalam

proyek rumah sakit ini, kemenkes no.340 tetap digunakan sebagai acuan untuk

menentukan pelayanan namun, pelayanan untuk ibu dipisahkan dan yang

diambil hanya pelayanan untuk anak. Sedangkan untuk besaran ruang, pedoman

teknis penyediaan sarana dan prasarana RS kelas C tetap digunakan sebagai

acuan namun,dalam tahap perancangan nanti, tinggi perabot seperti wastafel,

ranjang, kursi, meja dan lain-lain disesuaikan dengan pengguna yang merupakan

anak-anak usia 10-19 tahun sesuai dengan ketentuan.

Daftar pelayanan yang harus disediakan rumah sakit berdasarkan

kemenkes no.340 tahun 2010 mengenai pelayanan yang harus disediakan dalam

rumah sakit khusus ibu dan anak dan pelayanan minimal yang harus dimiliki

rumah sakit berdasarkan kemenkes no.129 tahun 2008 memiliki sedikit

perbedaan karena ada beberapa pelayanan minimal yang menurut kemenkes

Page 12: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

74

no.129 harus ada namun, pada kemenkes no 340, pelayanan tersebut dianggap

tidak perlu diadakan sehingga, kedua acuan pelayanan tersebut dibandingkan

untuk menentukan pelayanan apa saja yang harus disediakan dalam proyek

rumah sakit khusus anak yang dirancang.

Perbedaan dan persamaan daftar pelayanan yang harus disediakan

berdasarkan kedua acuan tersebut serta pelayanan yang akan diadakan dalam

proyek rumah sakit khusus anak yang dirancang dan pertimbangan diadakan

atau tidaknya suatu pelayanan dapat dilihat pada tabel berikut:

Keterangan:

√ : Diadakan (perlu) X : Ditiadakan (tidak perlu)

Tabel 4.2 Daftar perbedaan dan persamaan pengadaan pelayanan berdasarkan 2

acuan serta pelayanan yang akan diadakan dalam proyek yang dirancang berikut

pertimbanganya:

Pelayanan Kemenkes

no 340

kemenkes

no 129

Pengadaan pada proyek yang

dirancang serta pertimbanagan

pengadaan

1. Pelayanan gawat darurat

2. Pelayanan rawat jalan

3. Pelayanan rawat inap

4. Pelayanan bedah

5. Pelayanan persalinan dan

perinatologi

6. Pelayanan intensif

7. Pelayanan radiologi

8. Pelayanan laboratorium

patologi klinik

9. Pelayanan rehabilitasi

medik

X

X

Diadakan sesuai ketentuan

Diadakan sesuai ketentuan

Diadakan sesuai ketentuan

Diadakan sesuai ketentuan

Tidak diadakan karena proyek

ditujukan khusus untuk anak

Diadakan sesuai ketentuan

Diadakan sesuai ketentuan

Diadakan sesuai ketentuan

Diadakan sesuai ketentuan

untuk mendukung proses

Page 13: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

75

10. Pelayanan farmasi

11. Pelayanan gizi

12. Pelayanan transfusi darah

13. Pelayanan rekam medis

14. Pengelolaan limbah

15. Pelayanan administrasi

manajemen

16. Pelayanan ambulans

17. Pelayanan pemusalaraan

jenazah

18. Pelayanan laundry

19. Pelayanan pemeliharaan

sarana rumah sakit

20. Pelayanan spesialis anak

umum

21. Pelayanan rawat intensif

(ICU dan HCU)

X

-

X

penyembuhan

Diadakan sesuai ketentuan

Diadakan sesuai ketentuan

Tidak diadakan sesuai

ketentuan

Diadakan sesuai ketentuan

Diadakan sesuai ketentuan

Diadakan sesuai ketentuan

Diadakan sesuai ketentuan

Diadakan sesuai ketentuan

Diadakan sesuai ketentuan

Diadakan sesuai ketentuan

Diadakan sesuai ketentuan

Diadakan sesuai ketentuan

Sumber: kemenkes 340 tahun 2010, kemenkes no.129 tahun 2008 dan hasil olahan data

Dengan diketahuinya pelayanan-pelayanan yang akan diadakan dalam

rumah sakit khusus anak yang dirancang, ruang yang dibutuhkan sesuai dengan

pelayanan tersebut adalah sebagai berikut.

Page 14: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

76

Tabel 4.3 Program Ruang

No Nama Ruang Fungsi Standart luas Kapasitas luasan

Pelayanan Gawat Darurat

1 Ruang Tunggu Pengantar

Pasien

Ruang di mana keluarga/ pengantar pasien menunggu. Ruang ini perlu disediakan tempat duduk dengan

jumlah yang sesuai aktivitas pelayanan

Min. 16 m2 20 orang 60 m2

2 Administrasi Pendataan dan pendaftaran pasien min. 16 m2 4 orang 30 m2

3 Ruang Triase

Ruang tempat memilah-milah tingkat kegawatdaruratan pasien dalam rangka menentukan tindakan

selanjutnya terhadap pasien, dapat berfungsi sekaligus sebagai ruang tindakan.

Min. 16 m2 6 orang 50 m2

4 R. Resusitasi Ruangan yang dipergunakan untuk melakukan tindakan resusitasi terhadap pasien. 12 m2 2 orang 35 m2

5 R. Tindakan Bedah Ruang untuk melakukan tindakan bedah ringan pada pasien. Min. 16 m2 5 orang 24 m2

6 R. Tindakan Non Bedah Ruang untuk melakukan tindakan non bedah pada pasien. 12 m2 5 orang 24 m2

7 R. Tindakan Anak Ruang untuk melakukan tindakan medis pada pasien anak. 12 m2 5 orang 24 m2

8 Gudang Bersih Tempat penyimpanan alat medik dan linen steril serta obat-obatan yang diperlukan. Min. 4 m2 2 orang 18 m2

9 Gudang kotor

Fasilitas untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien khususnya yang berupa cairan. Spoolhoek

berupa bak atau kloset yang dilengkapi dengan leher angsa (water seal), tempat penyimpanan

sementara linen kotor dan alat medik yang telah digunakan

Min. 6 m2 2 orang 12 m2

11 Laboratorium Standar Ruang pemeriksaan laboratorium yang bersifat segera/cito, tapi untuk beberapa jenis pemeriksaan

tertentu.

Min. 4 m2 2 orang 12 m2

12 Toilet KM/WC @ KM/WC pria/wanita

luas 2 m2

3 orang/ toilet,

jumlah 2 toilet,

1 toilet: 12 m2

2 toilet x 12 m2=24

m2

Total luasan: 313m2x 20% sirkulasi= 376 m2

Pelayanan Rawat Jalan

1 Ruang Tunggu Utama/ Lobby Rumah sakit Ruang tunggu pasien (dan pengantar pasien) saat melakukan pendaftaran 1m2/ orang 250 orang 350 m2

2 Pusat administrasi dan rekam medis Pusat pendataan dan pendaftaran pasien min. 16 m2 12 orang 100 m2

3 Ruang Periksa & Konsultasi Dokter

Spesialis

Ruang tempat dokter spesialis melakukan pemeriksaan dan konsultasi dengan pasien 12m2/ poli 6 poli, 22 m2 /

poli

6 poli x 22 m2=132

m2

4 Ruang Laktasi Ruang khusus bagi ibu yang menyusui anaknya. 6 m2 8 orang 10 m2

5 Toilet KM/ WC @ KM/WC pria/wanita

luas 2 m2

3 orang/ toilet,

jumlah 2 toilet,

2 toilet x 17 m2=34

m2

Page 15: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

77

1 toilet: 17 m2

Total luasan: 626 m2x 20% sirkulasi= 751 m2

Pelayanan Rawat Inap

1 Ruang Perawatan Ruang untuk pasien yang memerlukan asuhan dan pelayanan keperawatan dan pengobatan secara

berkesinambungan lebih dari 24 jam.

25 m2per

tempat tidur

Kelas III: 6 ruang

Luas 1 ruang: 86 m2

Kelas II: 12 ruang

Luas 1 ruang: 68 m2

Kelas I: 3 ruang

Luas 1 ruang: 68 m2

Kelas VIP: 3 ruang

Luas 1 ruang: 68 m2

86m2 x 6 ruang kelas

III= 516 m2

68m2 x 12 ruang kelas

II= 816 m2

68m2 x 3 ruang kelas I=

204 m2

68m2 x 3 ruang kelas

VIP= 204 m2

2 Ruang Konsultasi dan Ruang

tindakan

Ruang untuk melakukan konsultasi oleh profesi kesehatan kepada pasien dan keluarganya dan

Ruangan untuk melakukan tindakan pada pasien baik berupa tindakan invasive ringan maupun non-

invasive

12 m2 4 ruang, 16 m2 /

ruang

16m2 x 4 ruang = 64 m2

3 Nurse station R. untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, asuhan dan pelayanan keperawatan (pre dan post

conference, pengaturan jadwal), dokumentasi s/d evaluasi pasien.Pos perawat harus terletak di pusat

blok yang dilayani agar perawat dpt mengawasi pasiennya secara efektif.

Min. 4 m2

4 pos, 60 m2 / pos 60m2 x 4 pos = 240 m2

5 Gudang Bersih Tempat penyimpanan alat medik dan linen steril serta obat-obatan yang diperlukan. Min. 4 m2 4 ruang, 24 m2 /

ruang

24m2 x 4 ruang = 96 m2

6 Gudang kotor Fasilitas untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien khususnya yang berupa cairan. Spoolhoek

berupa bak atau kloset yang dilengkapi dengan leher angsa (water seal), tempat penyimpanan

sementara linen kotor dan alat medik yang telah digunakan

Min. 4 m2 4 ruang, 16 m2 /

ruang

16m2 x 4 ruang = 64 m2

7 Ruang jaga Ruang untuk istirahat perawat/ petugas lainnya setelah melakukan kegiatan pembedahan atau tugas

jaga. Ruang jaga harus berada di bagian depan shg mempermudah semua pihak yang memerlukan

pelayanan bedah.

9 m2 -16 m2 4 ruang, 24 m2 /

ruang

24m2 x 4 ruang = 96 m2

8 Ruang tunggu pengunjung Ruang tunggu pengunjung sebelum jam besuk 1m2/ orang 4 ruang, 60 m2 /

ruang

60m2 x 4 pos = 240 m2

9 Toilet pengunjung+petugas KM/ WC @ KM/WC

pria/wanita

luas 2 m2

6 orang/ toilet,

jumlah 4 toilet, 1

toilet: 24 m2

24m2 x 4 ruang = 96 m2

Total luasan: 2637m2x 20% sirkulasi= 3165 m2

Page 16: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

78

Pelayanan Bedah

1 Ruang untuk cuci

tangan (scrub station)

Ruang untuk cuci tangan dokter ahli bedah, asisten dan semua petugas yang akan mengikuti kegiatan dalam

kamar bedah.

Min. 3 m2 3 ruangan, 1

ruangan 3.6 m2

3 orang/ruang

3 ruang x3.6 m2

10.8 m2

2 Ruang persiapan

(;Preparation room)

dan Ruang anaestesi

(Induction room)

Ruang yang digunakan untuk mempersiapkan pasien sebelum memasuki kamar bedah dan Ruang yang

digunakan untuk persiapan anaestesi/pembiusan. Kegiatan yang dilakukan di kamar ini adalah mengukur

tekanan darah pasien, pemasangan infus, memberikan kesempatan kepada pasien untuk menenangkan diri

dan memberikan penjelasan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilaksanakan,

Min. 9 m2

5 orang 24 m2

5 Ruang bedah (minimal

2 ruang)

Ruang untuk melakukan kegiatan pembedahan Min. 36 m2 8 orang 42 m2x 3 ruang=

84m2

6 Ruang Pemulihan/

PACU (Post

Anesthetic CareUnit)

Ruang pemulihan pasien pasca operasi yang memerlukan perawatan kualitas tinggi dan pemantauan terus

menerus.

Min. 7,2 m2/ tempat

tidur

4 tempat tidur 4x7,2 m2 =30 m2

7 Ruang Diskusi Medis Ruang untuk diskusi para operator kamar operasi sebelum melakukan tindakan pembedahan. 9m2 5 orang 14 m2

8 Gudang alat operasi Gudang alat-alat untuk operasi (sudah steril) Min. 9 m2

2 orang 18 m2

9 Gudang kotor Fasilitas untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien khususnya yang berupa cairan. Spoolhoek berupa

bak atau kloset yang dilengkapi dengan leher angsa (water seal), tempat penyimpanan sementara linen kotor

dan alat medik yang telah digunakan

Min. 4-6 m2

3 ruangan, 1

ruangan 6 m2

3 orang/ruang

3 ruang x6 m2

18 m2

11 Loker petugas Ruang ganti petugas @ loker 6 m2 2 loker, 1

loker=16 m2

16m2x 2 ruang=

32m2

Total luasan: 230 m2x 20% sirkulasi= 276 m2

Pelayanan Intensif

1 Daerah rawat pasien non

isolasi

Ruang tempat tidur berfungsi untuk merawat pasien lebih dari 24 jam, dalam keadaan yang membutuhkan

pemantauan khusus dan terus menerus.

Min. 12 m2/tt 4 tempat tidur 12 m2x4=48 m2

Daerah rawat pasien

isolasi

Kamar yang mempunyai kekhususan teknis sebagai ruang perawatan intensif yang memiliki batas fisik modular

per pasien, dinding serta bukaan pintu dan jendela dengan ruangan ICU lainnya.

Min. 16 m2 /tt 1 tempat tidur 16 m2x1=16 m2

2 Gudang Bersih Tempat penyimpanan alat medik dan linen steril serta obat-obatan yang diperlukan. Min. 4 m2 1 ruang, 7 m2 / ruang 7 m2

3 Gudang Kotor Fasilitas untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien khususnya yang berupa cairan. Spoolhoek berupa bak

atau kloset yang dilengkapi dengan leher angsa (water seal), tempat penyimpanan sementara linen kotor dan alat

medik yang telah digunakan

Min. 4 m2 1 ruang, 7 m2 / ruang 7 m2

Page 17: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

79

4 Ruang jaga Ruang untuk istirahat perawat/ petugas lainnya setelah melakukan kegiatan pembedahan atau tugas jaga. Ruang

jaga harus berada di bagian depan shg mempermudah semua pihak yang memerlukan pelayanan bedah.

9 m2 -16 m2 1 ruang, 9 m2 / ruang 9m2

5 Ruang staff Ruang istirahat staff ICU - 1 ruang, 22 m2 /

ruang

22 m2

6 Loker pengunjung Ruang tempat pengunjung berganti pakaian dan menitipkan barang @ loker 6 m2 1 loker =20 m2 20 m2

7 Nurse station R. untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, asuhan dan pelayanan keperawatan (pre dan post conference,

pengaturan jadwal), dokumentasi s/d evaluasi pasien.Pos perawat harus terletak di pusat blok yang dilayani agar

perawat dpt mengawasi pasiennya secara efektif.

Min. 4 m2

1 pos, 30m2 / pos 30m2

Total luasan: 160m2x 20% sirkulasi= 192 m2

Pelayanan radiologi

1 Ruang Konsultasi Dokter Ruangan tempat membaca film hasil diagnosa pasien dan tempat pasien konsultasi medis dengan Dokter spesialis

radiologi.

9 m2 3 orang 9 m2

2 Ruang ahli fisika medis Ruangan kerja dan penyimpanan alat ahli fisika medis 9 m2 1 orang 9 m2

3 Ruang Pemeriksaan

Ruang tempat melaksanakan kegiatan diagnostik umum ,tempat melaksanakan kegiatan diagnostik tomografi (jaringan

lunak) dan ruang tempat melaksanakan kegiatan diagnostik fluoroskopi

36 m2 2 orang 48 m2

4 Ruang operator Ruang tempat mengendalikan/ mengkontrol pesawat X-Ray Min. 4 m2 2 orang 12 m2

5 Ruang Mesin Ruang tempat meletakkan transformator/genetaor/CPU Min. 4 m2 2 orang 6 m2

6 Ruang ganti pasien Ruang tempat pasien berganti pakaian dan menyimpan barang milik pribadi. Min. 4 m2 Jumlah ruang 2,

2 orang/ ruang,

1 ruang: 12 m2

12 m2x2=24

m2

7 Ruang Jaga Radiografer Ruang tempat istirahat radiografer cito Min. 6 m2 2 orang 6 m2

8 Gudang penyimpanan

berkas

Ruang tempat penyimpanan berkas hasil pemeriksaan Min. 8 m2 2 orang 8 m2

Total luasan: 122m2x 20% sirkulasi= 147 m2

Pelayanan laboratorium patologi klinik

1 Ruang Pengambilan Sample Ruang tempat pengambilan sample darah, pengumpulan sample urin, dll Min. 6 m2 3 orang 12 m2

2 Bank Darah Ruang tempat pengambilan dan penyimpanan persediaan darah. Min. 6 m2 2 orang 20 m2

3 Laboratorium Patologi Klinik Ruang pemeriksaan/ analilsis patologi klinik. Min. 16 m2 2 orang 22 m2

4 Laboratorium Kimia Klinik Ruang pemeriksaan/ analilsis kimia klinik. Min. 16 m2 2 orang 22 m2

5 Laboratorium Hematologi dan Uranalisis Ruang pemeriksaan/ analilsis hematologi dan urin. Min. 16 m2 2 orang 22 m2

6 Gudang Regensia dan Bahan Habis Pakai Ruang tempat penyimpanan regensia bersih dan bahan habis pakai. 6 m2 2 orang 6 m2

Page 18: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

80

7 Ruang Cuci Ruang tempat pencucian regensia bekas pakai. 6 m2 2 orang 6 m2

8 Ruang Diskusi dan Istirahat Personil. Ruang tempat diskusi dan istirahat personil/ petugas lab. 20 m2 8 orang 20 m2

9 Ruang Kepala Laboratorium Ruang tempat kepala laboratorium bekerja Min. 6 m2 1 orang 12 m2

Total luasan: 142m2x 20% sirkulasi= 170 m2

Pelayanana Rehabilitasi Medik

1 Ruang Pemeriksaan/ Penilaian Dokter Ruangan tempat Dokter melakukan pemeriksaan (seperti: anamesa, pemeriksaan dan asesmen

fisik), diagnosis maupun prognosis terhadap pasiennya dan tempat pasien melakukan konsultasi

medis dengan Dokter

12 m2

2 ruang, 20 m2 /

ruang

20 m2x 2 ruang=

40m2

2 RUANG FISIOTERAPI

Ruang Fisioterapi Pasif

Ruang Fisioterapi Aktif

Ruang Senam

(Gymnasium)

Ruang untuk memberikan pelayanan berupa suatu intervensi radiasi/ gelombang elektromagnet

dan traksi, maupun latihan manipulasi yang diberikan pada pasien yang bersifat individu.

Ruang tempat pasien melakukan kegiatan senam (misalnya senam stroke, senam jantung, senam

diabetes, senam pernafasan, senam asma, senam osteoporosis, dan lain-lain)

Min. 20 m2

Min. 36 m2

8 orang

10 orang

147 m2

3 Ruang Terapi Okupasi dan Terapi

Vokasional

Ruang tempat terapis okupasi melakukan terapi kepada pasien @ jenis okupasi

6 m2

2 ruang okupasi,

42 m2 / ruang

2 ruang x 42 m2=84

m2

4 Gudang Peralatan RM Ruang tempat penyimpanan peralatan RM yang belum terpakai atau sedang tidak digunakan. 6 m2 2 orang 9 m2

5 Ruang Staf f Ruang kerja dan istirahat staff. - 7 orang 20 m2

6 Loker petugas Ruang ganti petugas @ loker 6 m2 2 loker, 1

loker=12 m2

12m2x 2 ruang=

24m2

7 Indoor playroom Ruang bermain anak - 1 ruang 135 m2

8 Ruang Baca Ruang baca untuk pasien anak - 1 ruang 25 m2

8 Janitor Ruang tempat penyimpanan alat-alat kebersihan (cleaning service) dan alat-alat berkebun untuk

mengurus taman terapi

8 m2

10 orang 12 m2

9 Taman terapi Taman tempat dilaksanakannya aktivitas terapi - 80 orang 750 m2

Total luasan: 496 m2x 20% sirkulasi= 595 m2

Pelayanan Farmasi

1 Ruang Peracikan Obat Ruang tempat melaksanakan peracikan obat oleh apoteker. min.24 m2 2 apoteker 27 m2

2 Depo Bahan Baku Obat Ruang tempat penyimpanan bahan baku obat. Min. 6 m2 1 orang 8 m2

3 Depo Obat Jadi Ruang tempat penyimpanan obat jadi Min. 6 m2 1 orang 8 m2

4 Gudang Perbekalan dan Alat Ruang tempat penyimpanan perbekalan dan alat kesehatan Min. 10 m2 1 orang 12 m2

Page 19: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

81

Kesehatan

5 Depo Obat Khusus Ruang tempat penyimpanan obat khusus seperti untuk obat yang termolabil, narkotika dan obat psikotropika, dan obat

berbahaya.

Min. 10 m2 1 orang 8 m2

6 Konter Apotik Ruang untuk menyelenggarakan kegiatan penerimaan resep pasien, penyiapan obat, pembayaran, dan pengambilan obat Min. 16 m2 1 orang 18 m2

9 Ruang Kepala Instalasi Farmasi Ruang kerja dan istirahat kepala Instalasi Farmasi. Di gabung dengan ruang kepala

instalasi laboratorium

10 Ruang Staf f Ruang kerja dan istirahat staff. Di gabung dengan ruang staff

laboratorium

Total luasan: 81 m2x 20% sirkulasi= 100 m2

Pelayanan Gizi: 2.5-3 m2 per tempat tidur. 2.5 m2x93 tempat tidur= 233 m2+20%sirkulasi=

280 m2

Pelayanan Laundri: 1-1.5 m2 per tempat tidur 1 m2 x93=93 m2= 93 m2+20%sirkulasi= 112 m2

Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit: 5-6 m2 per tempat tidur (ruang genset, pompa, gudang, penampungan limbah sementara,AHU, dan lain-lain) 5 m2 x 93=465 m2= 465 m2+20%sirkulasi= 560 m2

Pelayanan Administrasi Manajemen

1 Ruang Direksi Ruang kerja direktur RS, tempat melaksanakan perencanaan program dan

manajemen RS.

Min. 16 m2 1 orang 16 m2

2 Ruang Sekretaris Direktur Ruang kerja sekretaris direktur. Min. 6 m2 1 orang 6 m2

3 Ruang Rapat dan Diskusi Ruang pertemuan/ rapat/ diskusi. Min. 16 m2 10 orang 16 m2

4 Ruang Kepala Komite Medis Ruang kerja kepala komite medis 6 m2 1 orang 6 m2

5 Ruang Komite Medis Ruang kerja staf komite medis 12 m2 2 orang 12 m2

6 Ruang Kepala Bagian Keperawatan Ruang kerja kepala bagian keperawatan 6 m2 1 orang 6 m2

7 Ruang Bagian Keperawatan Ruang kerja staf bagian keperawatan 12 m2 2 orang 12 m2

8 Ruang Kepala Bagian Pelayanan Ruang kerja kepala bagian Pelayanan 6 m2 1 orang 6 m2

9 Ruang Kepala Bagian Keuangan dan Program Ruang kerja kepala bagian keuangan dan program 6 m2 1 orang 6 m2

10 Ruang Bagian Keuangan dan Program Ruang kerja staf bagian keuangan dan program 12 m2 2 orang 12 m2

11 Ruang Kepala Bagian Kesekretariatan dan Rekam Medis Ruang kerja kepala bagian kesekretariatan dan rekam medis 6 m2 1 orang 6 m2

12 Ruang Bagian Kesekretariatan dan Rekam Medis Ruang kerja staf bagian Kesekretariatan dan Rekam Medis 12 m2 2 orang 12 m2

13 Ruang SPI (Satuan Pengawasan Internal) Ruang kerja Satuan Pengawasan Internal 12 m2 2 orang 12 m2

14 Ruang Arsip/ file Ruang tempat penyimpanan Arsip RS. Min. 20 m2 2 orang 20 m2

15 R. tunggu Ruang tunggu untuk tamu Min. 16 m2 10 orang 80 m2

Page 20: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

82

16 Pantry Sebagai tempat untuk menyiapkan makanan dan minuman bagi petugas. Min. 6 m2 8 orang 28 m2

17 R. serba guna Ruang seminar staff rumah sakit untuk informasi-informasi kesehatan - 80 orang 200 m2

18 Toilet KM/ WC @ KM/WC pria/wanita luas

2 m2

3 orang/ toilet,

jumlah 2 toilet,

1 toilet: 12 m2

2 toilet x 12

m2=24 m2

Total luasan: 480m2x 20% sirkulasi= 576 m2

Pemusalaraan Jenazah

1 Ruang tunggu Keluarga Jenazah Ruangan keluarga jenazah menunggu min. 12 m2 8 orang 20 m2

3 Administrasi Pendataan dan pendaftaran pasien min. 16 m2 2 orang 16 m2

2 Ruang Duka Ruang tempat menyemayamkan jenazah sementara sebelum dibawa pulang. Min. 30 m2 15 orang 30 m2

3 Ruang Dekontaminasi dan Pemulasaraan

Jenazah

Ruang tempat memandikan/ dekontaminasi serta pemulasaraan jenazah (pengkafanan untuk

jenazah muslim/ pembalseman & pemulasaraan lainnya untuk jenazah non-muslim) .

Min. 18 m2

6 orang 25 m2

6 Loker petugas Ruang ganti petugas min. 6 m2

2 loker, 1

loker=16 m2

16m2x 2

ruang=

32m2

Total luasan: 123 m2x 20% sirkulasi= 150 m2

CSSD (sterilisasi pusat)

1 Ruang administrasi Ruangan tempat melakukan kegiatan Adminstrasi dan pencatatan, penerimaan, penyortiran

barang/bahan/ linen yang akan disterilkan.

8 m2 -25 m2 3 orang 15 m2

2 Ruang dekontaminasi Ruang tempat perendaman, pencucian dan pengeringan instrumen atau linen bekas pakai.

Min. 30 m2 5 orang 32 m2

3 Ruang Pengemasan Alat

Ruang tempat melaksanakan kegiatan membungkus, mengemas dan menampung alat-alat

yang dipakai untuk sterilisasi, penyimpanan dan pemakaian.

min. 16 m2 3 orang 12 m2

4 Ruang Prosesing / Produksi

Ruang tempat melaksanakan kegiatan pemeriksaan linen, dilipat dan dikemas untuk

persiapan sterilisasi. Selain itu di ruang ini jg dilaksanakan kegiatan persiapan bahan seperti

kassa, kapas, cotton swabs, dll.

min. 9 m2

3 orang 12 m2

5 Ruang Sterilisasi Ruang tempat melaksanakan kegiatan sterilisasi instrumen, linen dan bahan perbekalan

baru.

9 m2 -16 m2 3 orang 12 m2

6 Gudang Steril Ruang tempat penyimpanan Instrumen, linen dan bahan perbekalan baru yang telah

disterilisasi.

12 m2 -25 m2 3 orang 30 m2

7 Gudang Barang/Linen/ Bahan Perbekalan Ruang tempat penyimpanan (depo) sementara Barang, linen dan bahan perbekalan baru 4 m2 -16 m2 3 orang 12 m2

Page 21: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

83

Sumber: hasil olahan data pedoman teknis fasilitas RS kelas C dan kemenkes no 340 tahun 2010, standart luas bersumber pada pedoman teknis fasilitas RS kelas C

Baru sebelum disterilisasi.

8 Ruang Dekontaminasi Kereta/Troli Ruang tempat mendekontaminasi kereta/troli untuk mengangkut barang-barang dari dan ke

CSSD.

Min. 6 m2 3 orang 12 m2

Total luasan: 137 m2x 20% sirkulasi= 165 m2

Ruang-ruang lain:

1 Ruang tunggu pelayanan bedah dan radiologi Ruang tunggu pasien (dan pengantar pasien) saat melakukan

pendaftaran

min. 12 m2 24 orang 60 m2

2 Ruang arsip pelayanan bedah dan radiologi Pendataan dan pendaftaran pasien min. 16 m2 2 orang 16 m2

3 Toilet ruang tunggu pelayanan bedah dan radiologi KM/ WC @ KM/WC

pria/wanita luas 2 m2

3 orang/ toilet, jumlah 2 toilet, 1

toilet: 12 m2

2 toilet x 12

m2=24 m2

6 Pos Perawat (nurse station)

(pelayanan gawat darurat, dan pelayanan bedah)

R. untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, asuhan dan

pelayanan keperawatan (pre dan post conference, pengaturan jadwal),

dokumentasi s/d evaluasi pasien.Pos perawat harus terletak di pusat

blok yang dilayani agar perawat dpt mengawasi pasiennya secara

efektif.

Min. 4 m2

2 pos, 25 m2 / pos 25m2 x 2

pos = 50 m2

11 R. Gas medis ( pelayanan gawat darurat dan intensif) R. Tempat menyimpan gas medis. Min. 3 m2 2 orang 9 m2

12 Parkir brankar dan troli ( pelayanan gawat darurat,

intensif dan bedah)

Tempat meletakkan tempat tidur pasien selama tidak diperlukan. Min. 3 m2

2 orang 3 m2

13 Toilet basement KM/WC

@ KM/WC

pria/wanita luas 2 m2

3 orang/ toilet, jumlah 2 toilet, 1

toilet: 12 m2

2 toilet x 12

m2=24 m2

16 Janitor (pelayanan bedah) Ruang tempat penyimpanan alat-alat kebersihan (cleaning service) 8 m2

10 orang 8 m2

17 Ruang rekreasi petugas Kantin dan ruang rekreasi bagi staff rumah sakit - 40 orang 220 m2

18 Parkir basement Fasilitas parkir 15 m2/mobil 24 mobil 360 m2

19 R, istirahat supir R istirahat untuk supir - 15 orang 24 m2

Total luasan: 800 m2x 20% sirkulasi= 960 m2

Total luasan lantai dasar: 1065 m2

Total seluruh luasan= 8575 m2

Page 22: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

84

4.3 Analisa karakteristik jenis-jenis terapi

Jenis-jenis terapi yang harus disediakan sebagai pelayanan rehabilitasi

medik suatu rumah sakit terdiri dari fisioterapi, terapi okupasi dan terapi wicara

sesuai dengan kemenkes no.029 tahun 2012 sehingga ketiga jenis terapi tersebut

harus dihadirkan dalam rumah sakit yang dirancang sesuai dengan ketentuan.

Berikut adalah analisa dan pembahasan serta kesimpulan dari

karakteristik berbagai jenis terapi yang akan menentukan warna serta aroma dan

jenis tanaman yang dapat memenuhi kebutuhan terapi tersebut.

4.3.1 Analisa dan kesimpulan karakteristik fisioterapi

Analisa karakteristik fisioterapi serta karakteristik material dan fasilitas taman

terapi adalah sebagai berikut:

1. Fisioterapi Cardiovaskular &pulmonary:

a. Karakteristik terapi:

• Kegiatan terapi meliputi kegiatan olahraga ringan dan secara

keseluruhan kegiatan olahraga mengakibatkan kelelahan.

• Kegiatan terapi tahap pertama berupa kegiatan-kegiatan tes yang

memiliki efek samping sesak nafas khususnya pada pasien dengan

gangguan paru-paru dan kelelahan serta rasa tegang, cemas, ketakutan

dan stress.

• Terapi tahap kedua berupa kegiatan olahraga ringan di luar ruangan

berupa jogging atau senam dalam grup kecil. Pada tahap ini, rasa cemas,

tegang, ketakutan dan stress mulai berkurang.

• Tahap terakhir yang dilakukan berupa kegiatan olahraga yang lebih

berat dengan melibatkan alat-alat fitness.

Page 23: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

85

Dengan diketahuinya karakteristik terapi maka, karakteristik material taman

dan fasilitas yang harus disediakan adalah:

• Untuk mendukung kegiatan fisioterapi cardiovaskular dan pulmonary

tahap kedua dan ketiga di taman, taman terapi membutuhkan jalur

padestrian yang terancang dengan baik, bisa dengan sistem loop agar

pasien bisa berolahraga mengelilingi taman dan dengan material

perkerasan yang tidak terlalu kasar untuk mencegah cidera akibat jatuh

ketika jogging serta membutuhkan fasilitas/ alat olahraga diluar ruangan.

Gambar 4.17 Fasilitas untuk kegiatan olahraga diluar ruangan dan Perkerasan dengan tekstur yang tidak terlalu kasar untuk mencegah cedera . Sumber:http://www.panindiaplay.com,http://www.selfbuild.ie dan

http://pathwaycafe.com, diakses tanggal 26 maret 2013

2. Fisioterapi orthopedic

a. Karakteristik terapi

• Kegiatan terapi berupa kegiatan fisik sehingga akan menyebabkan rasa

lelah terutama bagi pasien pasca operasi.

• Kegiatan terapi dapat menyakitkan karena cedera yang masih diderita

pasien dan rasa sakit, stress dan putus asa menyebabkan pasien sulit

berkonsenterasi pada dalam kegiatan terapi.

• Pada awal kegiatan terapi umumnya pasien akan merasa tegang karena

fisioterapi orthopedic identik dengan rasa sakit dan hal ini akan

menimbulkan perasaan cemas dan ketakutan pada pasien khususnya

pasien anak.

Page 24: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

86

• Terjatuh, dan tidak mampu berdiri sendiri ketika latihan berjalan serta

latihan-latihan lain dimana pasien masih sangat bergantung pada terapis

dapat menyebabkan stress, depresi dan putus asa.

• Fisioterapi orthopedic dapat dilakukan baik diluar ruang ataupun

didalam ruang. Fisioterapi orthopedic memerlukan beberapa alat bantu

seperti railing, ramp, tangga serta papan keseimbangan untuk membantu

kegiatan terapi.

Dengan diketahuinya karakteristik terapi maka, karakteristik material taman

dan fasilitas yang harus disediakan adalah:

• Taman terapi harus memiliki beberapa fasilitas seperti railing paralel sebagai

pendukung untuk latihan berjalan, ramp, tangga, serta papan keseimbangan.

Gambar 4.18 Railing paralel dan papan keseimbangan untuk kegiatan terapi dan Kegiatan fisioterapi

orthopedic pada area berumput untuk mencegah cedera Sumber: http://www.mobilitysmart.cc dan http://www.operationmilitarykids.org dan

http://www.worldhealthdesign.com, diakses tanggal 26 maret 2013

• Kegiatan terapi memberikan resiko terjatuh bagi pasien sehingga material

pada taman pada lokasi dilakukannya terapi tidak boleh keras dan kasar

karena akan mengakibatkan cedera. Oleh karena itu, pada beberapa healing

garden, kegiatan fisioterapi orthopedic dilakukan pada area berumput.

• Pasien akan didampingi oleh terapis yang akan membantu mereka dan

pasien juga akan menggunakan alat-alat seperti kursi roda dan tongkat

sehingga, lebar jalur untuk berjalan harus memadai.

3. Fisioterapi neurologis

Page 25: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

87

Kegiatan terapi yang diberikan dalam fisioterapi neurologis selain

ditentukan dari hasil diagnosa dokter dan hasil diskusi antara ahli fisioterapi

neurologis dengan ahli terapi lain seperti ahli fisioterapi orthopedic, ahli terapi

okupasi dan ahli terapi wicara sehingga kegiatan yang diberikan merupakan

hasil gabungan dari ketiga jenis terapi tersebut dan karakteristik material taman

dan jenis taman yang dbutuhkan dianggap sama dengan ketiga jenis terapi

tersebut.

4.3.2 Analisa dan kesimpulan karakteristik terapi okupasi

Analisa karakteristik terapi okupasi serta karakteristik material dan fasilitas

taman adalah sebagai berikut:

a. Karakteristik terapi:

• Dalam terapi okupasi, semua indra anak distimulasi agar dapat

berfungsi dengan baik dan hal ini menuntut taman terapi untuk

memiliki keanekaragaman baik dari segi tekstur, jenis tanaman, satwa

dan lain-lain yang dapat menstimulasi semua indera anak sekaligus

menstimulasi kreativitas dan mengembangkan pola pikir

• Kegiatan bermain merupakan salah satu metode untuk terapi okupasi

Dengan diketahuinya karakteristik terapi maka, karakteristik material taman

dan fasilitas yang harus disediakan adalah:

• Material taman harus terdiri dari berbagai tekstur yaitu kasar dan halus,

keras dan empuk untuk menstimulasi indera peraba anak-anak. Material

kasar dapat ditempatkan pada lokasi dimana anak-anak tidak banyak lalu

lalang untuk mencegah cedera akibat terjatuh. Rumput sebagai ground cover

selain perkerasan juga menambah keanekaragaman tekstur pada taman.

furniture taman juga harus beranekaragam khususnya pada alat bermain

Page 26: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

88

untuk anak karena bermain adalah salah satu kegiatan terapi okupasi dan

untuk mencegah rasa bosan pada anak

4.3.3 Analisis dan kesimpulan karakteristik terapi wicara

Terapi wicara dapat dilakukan baik di dalam ruang maupun di luar

ruang. Terapi wicara dilakukan dengan posisi saling berhadapan antara pasien

dengan terapis dan biasanya memerlukan fasilitas meja dan kursi.

a. Karakteristik terapi:

• Terapi wicara membutuhkan konsentrasi yang tinggi karena pasien

harus bisa mengikuti semua arahan dari terapis.

• Terapi wicara dapat menyebabkan stress, cemas dan kelelahan bagi

pasien karena mereka dituntut untuk berkonsentrasi.

Dengan diketahuinya karakteristik terapi maka, karakteristik material dan

fasilitas taman yang harus disediakan adalah:

• Kegiatan terapi wicara ditaman dapat difasilitasi dengan kehadiran meja dan

kursi taman serta gazebo sehingga pasien dan terapis bisa duduk disana dan

melakukan terapi.

4.4 Analisa fungsi dan kebutuhan suasana ruang di rumah sakit

Ruang-ruang dalam rumah sakit seperti lobby dan ruang tunggu

digunakan baik oleh pasien, staff rumah sakit dan pengantar pasien (pengunjung)

dengan kebutuhan beragam. Dalam satu lingkungan rumah sakit, ada beberapa

ruang tertentu yang membutuhkan perhatian lebih karena aktivitas yang

ditampung dalam ruang tersebut memberikan dampak psikologis tertentu bagi

penggunanya dan membutuhkan manfaat terapi tertentu untuk mengurangi

dampak psikologis yang bersifat negatif seperti tegang, cemas, ketakutan dan

lain-lain.Analisis fungsi dan kebutuhan suasana ruang yang akan menentukan

Page 27: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

89

warna dan aroma dari jenis tanaman yang dapat memberikan manfaat terapi pada

ruang tertentu adalah sebagai berikut.

1. Ruang tidur/ kamar pasien

• Fungsi: Istirahat setelah beraktivitas, relaksasi, tempat pemeriksaan serta

kunjungan staff rumah sakit (dokter dan perawat) untuk upaya kesehatan

pasien, tempat kunjungan pihak keluarga.

• Kebutuhan suasana: tenang, dapat membantu pasien untuk istirahat.

2. Ruang tunggu perawatan intensif dan penanganan gawat darurat

• Fungsi: ruang untuk menunggu dan istirahat bagi keluarga dan pengantar

pasien.

• Kebutuhan suasana: kegiatan menunggu kabar dari staff rumah sakit

mengenai kondisi keluarga yang dirawat mengakibatkan rasa cemas, stress

serta lelah, sehingga dibutuhkan suasana yang lebih relaks dan tenang.

3. Ruang tunggu jenazah/ ruang duka

• Fungsi: ruang untuk menunggu dan istirahat bagi keluarga dalam suasana

berduka.

• Kebutuhan suasana: keluarga pasien dalam kondisi berduka, stress dan

depresi karena kehilangan anggota keluarga sehingga dibutuhkan warna

cerah dan aroma yang dapat membantu mengatasi emosi negatif tersebut.

4. Corridor menuju ruang operasi dan Ruang persiapan (untuk dokter dan pasien

sebelum operasi)

• Fungsi: ruang dan jalur bagi dokter dan staff lainnya termasuk pasien untuk

menuju ruang operasi dan untuk mempersiapkan diri sebelum melakukan

operasi.

Page 28: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

90

• Kebutuhan suasana: melakukan operasi berhubungan dengan

menyelamatkan nyawa pasien dapat menyebabkan rasa gugup dan cemas

serta stress pada dokter, perawat dan staff lainnya, pasien juga akan merasa

gugup dan cemas sehingga dibutuhkan warna dan aroma yang mengatasi

emosi negatif tersebut namun, tetap meningkatkan konsentrasi dan fokus

dokter serta staff lainnya.

5. Lobby-administrasi

• Fungsi: ruang yang digunakan oleh pasien, keluarga pasien dan staff rumah

sakit untuk sekedar duduk, menunggu proses administrasi, tempat bertemu

dengan pengunjung lain yang memiliki keperluan dengan staff rumah sakit

ataupun pasien dan keluarganya serta kegiatan-kegiatan lainnya.

• Kebutuhan suasana: nyaman, memberi kesan santai/ relaks namun tidak

membosankan sehingga dibutuhkan banyak variasi jenis tanaman yang

berbeda warna, bentuk dan ketinggian.

4.5 Analisis dan kesimpulan warna tanaman yang dibutuhkan

Karakteristik dari jenis-jenis terapi serta kebutuhan suasana pada

ruang-ruang tertentu di dalam rumah sakit menentukan warna-warna dari jenis

tanaman yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan terapi serta memenuhi

kebutuhan ruang yang memerlukan manfaat terapi.

Warna-warna dari tanaman yang dibutuhkan untuk mendukung

kegiatan terapi dan memenuhi kebutuhan ruang tertentu serta memecahkan

berbagai masalah berupa emosi negatif yang ada pada karakteristik kegiatan

terapi dan kebutuhan suasana ruang dapat diuraikan dalam tabel sebagai

berikut::

Page 29: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

91

Tabel 4.4 Tabel kebutuhan warna untuk mendukung kegiatan dalam rumah sakit dan taman terapi

Jenis Terapi/ ruang

Warna

Biru orange Kuning Pink Merah Ungu

Fisioterapi

cardiovaskular&pulmonary √ √ √ X X X

Fisioterapi orthopedic √ √ X √ √ X

Terapi okupasi √ √ √ √ √ √

Terapi wicara X √ √ X X X

Kamar Pasien √ X √ X X √

Ruang tunggu UGD/ICU √ X X √ X X

Ruang persiapan operasi √ X X X X X

Page 30: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

92

Jenis Terapi/ ruang

Warna

Biru orange Kuning Pink Merah Ungu

Corridor menuju ruang

operasi X √ √ X X X

Ruang tunggu jenazah/

ruang duka √ √ √ √ X X

Lobby rumah sakit √ √ √ √ √ √

Sumber: hasil olahan data dengan mencocokkan karakteristik terapi berupa emosi negatif dengan manfaat warna. Manfaat warna bersumber pada buku. Colour Therapy (2007)

Keterangan:

Fungsi lengkap dari setiap warna untuk mendukung kegiatan setiap jenis terapi dan memenuhi kebutuhan ruang yang memerlukan manfaat

terapi serta memecahkan berbagai masalah berupa emosi-emosi negatif seperti rasa cemas, ketakutan stress, tegang dan lain-lain yang ada pada

karakteristik kegiatan terapi dan kebutuhan suasana ruang secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 2.2 Efek warna pada kondisi psikologis dan

fisik yang bersumber dari buku Color Theraphy karya Azeemi, S Khwaha pada Bab.2 landasan teori halaman 33. Warna-warna dalam tabel

merupakan hasil akhir setelah mencocokkan karakteristik terapi dan kebutuhan ruang dengan fungsi warna.

Page 31: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

93

Kesimpulan manfaat dari berbagai jenis warna yang dibutuhkan dalam terapi dan

ruang tertentu dengan mencocokkan efek negatif yang timbul dari kegiatan terapi

yang merupakan karakteristik terapi dan kebutuhan suasana ruang dengan fungsi

warna adalah sebagai berikut:

1. Biru: warna biru diutamakan dalam fisioterapi cardiovaskular dan pulmonary

tahap pertama dan awal fisioterapi orthopedik dimana rasa cemas, tegang,

ketakutan, stress dan rasa sakit masih sangat dirasakan pasien serta ruang

persiapan operasi dan kamar pasien karena warna biru digunakan untuk

mereduksi efek negatif tersebut dan mengatasi insomnia.

2. Orange: warna orange di utamakan untuk terapi wicara serta corridor menuju

ruang operasi sementara untuk fisioterapi dan ruang lain jumlahnya tidak terlalu

banyak karena memiliki efek negatif yang memperparah emosi negatif yang ada

dalam karakteristik kegiatan terapi diantaranya mengakibatkan rasa gugup dan

gelisah. Warna orange digunakan untuk meningkatkan fokus dan konsentrasi serta

menambah kesan ceria (untuk ruang duka). Warna orange dan biru dapat

digabungkan pada beberapa ruang dan jenis terapi karena saling menetralkan efek

negatif masing-masing

3. Kuning: warna kuning diutamakan dalam fisioterapi cardiovaskular dan

pulmonary tahap pertama untuk mengatasi sesak nafas serta terapi wicara dan

corridor menuju ruang operasi untuk meningkatkan fokus serta ruang-ruang lain

untuk menambah kesan ceria (untuk ruang duka) dan melegakan pernafasan

(kamar pasien). Warna kuning tidak digunakan dalam fisioterapi orthopedik

karena memiliki efek negatif membuat anak mudah tersinggung sehingga

ditakutkan akan memperparah kemarahan anak ketika terjatuh dalam terapi

Page 32: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

94

4. Pink: warna pink diutamakan untuk awal fisioterapi orthopedik dan ruang tunggu

UGD/ ICU dimana rasa cemas, ketakutan dan tegang sangat tinggi karena warna

pink dapat mengatasi emosi negatif tersebut dan membuat anak merasa dicintai.

5. Merah: warna merah digunakan sebagai variasi warna untuk mencegah kebosanan

dan digunakan untuk meningkatkan antusiasme pada beberapa jenis terapi namun

jumlahnya tidak boleh terlalu banyak karena memiliki beberapa efek negatif

khususnya bagi pasien dengan masalah cardiovaskular dan pulmonary.

6. Ungu: warna ungu digunkan sebagai variasi warna untuk mencegah kebosanan

dan jumlahnya tidak boleh terlalu banyak karena akan mengakibatkan depresi dan

terlalu banyak berpikir pada anak.

7. Penggunaan aneka warna pada terapi okupasi dan pada ruang lobby ditujukan

untuk mencegah kebosanan dan memberikan efek stimulasi yang berbeda untuk

indera penglihatan khususnya untuk anak.

8. Semua jenis tanaman yang digunakan mengandung warna hijau untuk memberi

kesan segar dan asri.

9. Jenis-jenis tanaman dengan bunga warna putih memberikan aroma tertentu untuk

mendukung kegiatan terapi dan memenuhi kebutuhan ruang yang memerlukan

manfaat terapi serta memecahkan berbagai masalah yang ada pada karakteristik

kegiatan terapi dan kebutuhan suasana ruang sehingga yang diutamakan adalah

fungsi dari aroma tanaman tersebut.

Fungsi dari aroma bunga dapat dilihat pada bab.2 landasan teori halaman 36

mengenai fungsi aroma tanaman.

Page 33: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

95

Tabel 4.5 Jenis bunga warna biru dan keberadaannya pada jenis terapi dan ruang tertentu

JENIS TERAPI DAN RUANG

YANG MEMBUTUHKAN FUNGSI TERAPI

KARAKTERISTIK/KEBUTUHAN RUANG

JENIS TANAMAN Geranium Pratense

Iris reticulata

Agapanthus africanus

Hydrangea Macropylla

FUNGSI WARNA DAN AROMA TANAMAN Warna biru mereduksi rasa cemas, tegang, stress, membantu istirahat dan mengurangi insomnia serta

menenangkan detak jantung dan pernafasan. Aroma bunga geranium meringankan rasa cemas, stress dan depresi

Fisioterapi cardiovaskular&

pulmonary

Terapi khususnya pada tahap pertama mengakibatkan rasa

tegang, cemas, ketakutan dan stress

fungsi warna tanaman mengurangi efek negative terapi yaitu rasa tegang, cemas, stress dan depresi. khusus untuk bunga Geranium Pratense, aromanya juga mengurangi efek negative terapi

Fisioterapi orthopedic

Terapi mengakibatkan rasa cemas, stress, tegang dan depresi dan

ketakutan karena rasa sakit yang ditimbulkan

Terapi okupasi Menuntut keanekaraganan warna,

ketinggian dan bentuk untuk menstimulasi panca indera anak

√ √ √ √

4 jenis tanaman memiliki aneka bentuk dan ketinggian sehingga sesuai dengan tuntutan terapi okupasi yang menuntut keanekaragaman

Terapi wicara

Menuntut anak untuk dapat fokus mengikuti arahan terapis

X

X X X

fungsi warna dan aroma tanaman tidak sesuai karena dalam terapi wicara lebih dituntut fokus

Gambar 4.19 Geranium Pratense

Gambar 4.21 Agapanthus africanus

Gambar 4.22 Hydragea macropylla

Gambar 4.20 Iris reticulata.

Page 34: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

96

JENIS TERAPI DAN RUANG

YANG MEMBUTUHKAN FUNGSI TERAPI

KARAKTERISTIK/KEBUTUHAN RUANG

JENIS TANAMAN

Geranium Pratense Iris reticulata Agapanthus africanus Hydrangea Macropylla

FUNGSI WARNA DAN AROMA TANAMAN Warna biru mereduksi rasa cemas, tegang, stress, membantu istirahat dan mengurangi insomnia serta

menenangkan detak jantung dan pernafasan. Aroma bunga geranium meringankan rasa cemas, stress dan depresi

Kamar Pasien Tenang, dapat membantu pasien

untuk istirahat

√ fungsi warna dan aroma tanaman sesuai dengan kebutuhan ruang yaitu

untuk membantu pasien istirahat

X fungsi warna tanaman sesuai

dengan kebutuhan ruang namun, tanaman terlalu tinggi

untuk diletakkan dalam ruangan

fungsi warna tanaman sesuai dengan kebutuhan ruang yaitu untuk membantu pasien istirahat

Ruang tunggu UGD/ICU

Kegiatan menunggu mengakibatkan rasa cemas dan stress

√ fungsi warna dan aroma tanaman sesuai dengan kebutuhan ruang untuk mengurangi rasa cemas

dan stress

X fungsi warna tanaman sesuai

dengan kebutuhan ruang namun, tanaman terlalu tinggi

untuk diletakkan dalam ruangan

fungsi warna tanaman sesuai dengan kebutuhan ruang untuk mengurangi rasa cemas dan stress

Ruang persiapan operasi

Kegiatan operasi mengakibatkan rasa cemas dan gugup pada pasien

dan staff rumah sakit dan stress khususnya pada staff rumah sakit

√ fungsi warna dan aroma tanaman sesuai dengan kebutuhan ruang untuk mengurangi rasa cemas,

gugup dan stress

X fungsi warna tanaman sesuai

dengan kebutuhan ruang namun, tanaman terlalu tinggi

untuk diletakkan dalam ruangan

fungsi warna tanaman sesuai dengan kebutuhan ruang untuk mengurangi rasa cemas, gugup dan

stress

Corridor menuju ruang operas

Suasana ruang dapat meningkatkan fokus para staff rumah sakit

X X X X

fungsi warna tanaman tidak sesuai dengan kebutuhan ruang

Ruang tunggu jenazah/ ruang duka

keluarga dalam suasana berduka mengalami stress dan depresi

X fungsi warna tanaman sesuai

Page 35: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

97

fungsi warna dan aroma tanaman sesuai dengan kebutuhan ruang yaitu untuk mengurangi rasa stress dan depresi

dengan kebutuhan ruang namun, tanaman terlalu tinggi

untuk diletakkan dalam ruangan

Lobby rumah sakit Memberikan suasana relaks dan

mencegah rasa bosan dari kegiatan menunggu

√ √

X warna tanaman, bentuk dan ketinggian sesuai dengan kebutuhan ruang namun,

tanaman terlalu tinggi untuk diletakkan dalam ruangan

3 jenis tanaman memiliki bentuk serta ketinggian yang beraneka ragam untuk mencegah kebosanan

Sumber: hasil olahan data dengan cara mencocokkan warna dan aroma yang dibutuhkan dalam kegiatan terapi dan kebutuhan suasana dalam ruang tertentu dengan jenis tanaman yang memiliki warna biru dan beraroma dari buku Edible and Medicinal Flower karya margareth J robert dan The Complete Book of Flowers karya denise

diamond serta website royal horticultural society (RHS)

Keterangan:

Geranium pratense diutamakan karena memiliki aroma, tanaman jenis lain, ditujukan sebagai variasi untuk memberikan efek stimulasi yang

berbeda dan mencegah kebosanan. Bunga Hydrangea Macropylla tidak diletakkan dalam ruagan karena ketinggiannya mencapai 1-1.5m

Page 36: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

98

Tabel 4.6 Jenis bunga warna orange dan keberadaannya pada jenis terapi dan ruang tertentu

JENIS TERAPI DAN RUANG

YANG MEMBUTUHKAN FUNGSI TERAPI

KARAKTERISTIK/KEBUTUHAN RUANG

JENIS TANAMAN Celendula officinalis

Cosmos sulphureus

Kembang sepatu

Spathodea campanulata

FUNGSI WARNA TANAMAN Meredakan ashtma, sesak nafas, serta masalah pernafasan lainnya serta membantu meningkatkan fokus/

konsenterasi, warna orange merupakan warna cerah yang memberikan kesan ceria

Fisioterapi cardiovaskular&

pulmonary

Terapi khususnya pada tahap pertama mengakibatkan rasa tegang, cemas,

ketakutan, stress yang mengakibatkan hilangnya fokus dan sesak nafas.

√ √ √ √

fungsi warna tanaman mengurangi efek negative terapi yaitu sesak nafas dan membantu meningkatkan fokus Fisioterapi orthopedic

Terapi mengakibatkan rasa cemas, stress, tegang dan depresi dan

ketakutan serta hilangknya fokus/ konsentrasi karena rasa sakit

Terapi okupasi Menuntut keanekaragaman warna, ketinggian dan bentuk untuk

menstimulasi panca indera anak

√ √ √ √

4 jenis tanaman memiliki aneka bentuk dan ketinggian sehingga sesuai dengan tuntutan terapi okupasi yang menuntut keanekaragaman

Terapi wicara Menuntut anak untuk dapat fokus mengikuti arahan terapis

√ √ √ √

fungsi warna membantu meningkatkan fokus

Gambar 4.24 Kembang sepatu Gambar 4.23 marigold Gambar 4.25 Cosmos

sulphureus

Gambar 4.26 Spathodea

Page 37: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

99

Kamar Pasien Tenang, dapat membantu pasien

untuk istirahat X X X X

fungsi warna tanaman tidak sesuai dengan kebutuhan suasana ruang

Ruang tunggu UGD/ICU

Kegiatan menunggu mengakibatkan rasa cemas dan stress

Ruang persiapan operasi

Kegiatan operasi mengakibatkan rasa cemas dan gugup pada pasien dan

staff rumah sakit dan stress khususnya pada staff rumah sakit

Corridor menuju ruang operasi

Suasana ruang dapat meningkatkan fokus para staff rumah sakit

√ √ X X

fungsi warna dan aroma tanaman sesuai dengan kebutuhan suasana ruang yaitu untuk menambah

kesan ceria

fungsi warna tanaman sesuai dengan kebutuhan suasana ruang namun, tanaman terlalu tinggi untuk

diletakkan dalam ruangan Ruang tunggu

jenazah/ ruang duka

keluarga dalam suasana berduka mengalami stress dan depresi, dibutuhkan warna cerah untuk

menambah kesan ceria Lobby rumah sakit Memberikan suasana relaks dan

mencegah rasa bosan dari kegiatan menunggu

√ √

X

X

jenis tanaman memiliki bentuk serta ketinggian yang beraneka ragam untuk mencegah kebosanan

warna tanaman, bentuk dan ketinggian sesuai dengan kebutuhan suasana ruang namun, tanaman

terlalu tinggi untuk diletakkan dalam ruangan Sumber: hasil olahan data dengan cara mencocokkan warna yang dibutuhkan dalam kegiatan terapi dan kebutuhan suasana dalam ruang tertentu dengan jenis tanaman

yang memiliki warna orange dari buku Edible and Medicinal Flower karya margareth J robert dan The Complete Book of Flowers karya denise diamond serta website royal horticultural society (RHS)

Keterangan:

Kembang sepatu dapat mencapai ketinggian 1.5m-2.5m dan bunga Spathodea campanulata dapat mencapai ketinggian 7m-25m sehingga tidak

memungkinkan untuk ditanam dalam ruangan.. Variasi jenis tanaman dari segi bentuk dan ketinggian untuk memberikan efek stimulasi yang

berbeda (berkaitan dengan tuntutan terapi okupasi) dan mencegah kebosanan.

Page 38: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

100

Tabel 4.7 Jenis bunga warna kuning dan keberadaannya pada jenis terapi dan ruang tertentu

JENIS TERAPI DAN RUANG

YANG MEMBUTUHKAN FUNGSI TERAPI

KARAKTERISTIK/KEBUTUHAN RUANG

JENIS TANAMAN Chrysanthemum

Cosmos Caudatus

Alamanda Cathartica

Bunga Matahari

FUNGSI WARNA TANAMAN Meredakan ashtma serta membantu meningkatkan konsenterasi, serta menstimulasi kreativitas warna kuning merupakan warna cerah yang memberikan kesan ceria. Aroma bunga chrysanthemum dapat

meringankan sesak nafas dan menenangkan sistem saraf

Fisioterapi cardiovaskular&

pulmonary

Terapi khususnya pada tahap pertama mengakibatkan rasa tegang, cemas,

ketakutan dan stress yang mengakibatkan hilangnya fokus dan sesak nafas

√ √ √

fungsi warna tanaman mengurangi efek negative terapi yaitu hilangnya fokus dan sesak nafas. Aroma bunga chrysanthemum juga membantu melegakan pernafasan

Fisioterapi orthopedic

Terapi mengakibatkan rasa cemas, stress, tegang dan depresi dan ketakutan serta hilangknya fokus/ konsentrasi karena

rasa sakit

X X X X

Bunga warna kuning tidak ada pada lokasi fisioterapi orthopedic efek negative warna kuning yaitu mudah tersinggung dikhawatirkan dapat memperparah kemarahan anak ketika terjatuh

Terapi okupasi Menuntut keanekaragaman warna,

ketinggian dan bentuk untuk menstimulasi panca indera anak

√ √ √ √

4 jenis tanaman memiliki aneka bentuk dan ketinggian sehingga sesuai dengan tuntutan terapi okupasi yang menuntut keanekaragaman

Gambar 4.27 Chrysanthemum

Gambar 4.28 Cosmos caudatus

Gambar 4.29 Alamanda cathartica

Gambar 4.30 Bunga matahari

Page 39: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

101

Terapi wicara Menuntut anak untuk dapat fokus mengikuti arahan terapis

√ √ √ √ fungsi warna tanaman membantu meningkatkan fokus

Kamar Pasien Tenang, dapat membantu pasien untuk

istirahat X X X X

fungsi warna tanaman tidak sesuai dengan kebutuhan suasana ruang

Ruang tunggu UGD/ICU

Kegiatan menunggu mengakibatkan rasa cemas dan stress

X X X X fungsi warna tanaman tidak sesuai dengan kebutuhan suasana ruang

Ruang persiapan operasi

Kegiatan operasi mengakibatkan rasa cemas dan gugup pada pasien dan staff rumah sakit dan stress khususnya pada

staff rumah sakit

X X X X

fungsi warna tanaman tidak sesuai dengan kebutuhan suasana ruang

Corridor menuju ruang operasi

Suasana ruang dapat meningkatkan fokus para staff rumah sakit

√ √ √ X fungsi warna tanaman sesuai dengan kebutuhan suasana ruang yaitu untuk

meningkatkan fokus fungsi warna tanaman sesuai dengan kebutuhan

suasana ruang namun, tanaman terlalu tinggi

untuk diletakkan dalam ruangan

Ruang tunggu jenazah/ ruang duka

keluarga dalam suasana berduka mengalami stress dan depresi, dibutuhkan warna cerah untuk menambah kesan ceria

√ √ √

fungsi warna tanaman sesuai dengan kebutuhan suasana ruang yaitu untuk menambah kesan ceria

Lobby rumah sakit Memberikan suasana relaks dan

mencegah rasa bosan dari kegiatan menunggu

√ √ √

(3 jenis tanaman memiliki bentuk serta ketinggian yang beraneka ragam untuk mencegah kebosanan)

Sumber: hasil olahan data dengan cara mencocokkan warna dan aroma yang dibutuhkan dalam kegiatan terapi dan kebutuhan suasana dalam ruang tertentu dengan jenis tanaman yang memiliki warna kuning dan beraroma dari buku Edible and Medicinal Flower karya margareth J robert dan The Complete Book of Flowers karya denise

diamond serta website royal horticultural society (RHS)

Keterangan:

Chrysanthemum diutamakan karena memiliki aroma, tanaman jenis lain, ditujukan sebagai variasi dari segi bentuk dan ketinggian untuk

memberikan efek stimulasi yang berbeda (berkaitan dengan tuntutan terapi okupasi) dan mencegah kebosanan. Bunga matahari mengundang

kedatangan ulat bulu dan siput sehingga tidak diletakkan dalam ruangan.

Page 40: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

102

Tabel 4.8 Jenis bunga warna pink dan keberadaannya pada jenis terapi dan ruang tertentu

JENIS TERAPI DAN RUANG

YANG MEMBUTUHKAN FUNGSI TERAPI

KARAKTERISTIK/KEBUTUHAN RUANG

JENIS TANAMAN Carnation

Hollyhock

Kembang sepatu

Bunga Teratai

FUNGSI WARNA DAN AROMA TANAMAN Warna pink meredakan rasa takut ,cemas dan meredam kemarahan anak serta memberikan kesan dicintai

aroma bunga carnation dapat menenangkan sistem saraf dan meringankan rasa cemas Fisioterapi

cardiovaskular& pulmonary

Terapi khususnya pada tahap pertama mengakibatkan rasa tegang, cemas, ketakutan dan stress dan sesak nafas

X X X X

fungsi warna tanaman lebih dibutuhkan untuk fisioterapi orthopedic

Fisioterapi orthopedic

Terapi mengakibatkan rasa cemas, stress, tegang dan depresi dan ketakutan serta hilangknya fokus/ konsentrasi karena

rasa sakit dan kemarahan akibat terjatuh

√ √ √ √

fungsi warna tanaman dapat meradam efek negative terapi terutama rasa takut, cemas dan kemarahan

Terapi okupasi Menuntut keanekaragaman warna,

ketinggian dan bentuk untuk menstimulasi panca indera anak

√ √ √ √ 4 jenis tanaman memiliki aneka bentuk dan ketinggian sehingga sesuai dengan tuntutan terapi okupasi

yang menuntut keanekaragaman

Terapi wicara

Menuntut anak untuk dapat fokus mengikuti arahan terapis

X X X X fungsi warna tidak sesuai dengan karakteristik terapi wicara yang lebih menuntut fokus

Gambar 4.31 carnation

Gambar 4.32 Kembang sepatu

Gambar 4.33 Hollyhock

Gambar 4.34 Water lily

Page 41: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

103

Kamar Pasien

Tenang, dapat membantu pasien untuk istirahat

X X X X fungsi warna tidak sesuai dengan kebutuhan suasana ruang untuk membantu pasien istirahat

Ruang tunggu UGD/ICU

Kegiatan menunggu mengakibatkan rasa cemas dan stress

√ √ X X fungsi warna sesuai dengan kebutuhan

suasana ruang untuk mengurangi rasa cemas fungsi warna sesuai dengan kebutuhan suasana ruang

namun, ketinggian tanaman bunga kembang sepatu dan media tanam teratai berupa air tidak memungkinkan

untuk ditanam dalam ruangan Ruang persiapan

operasi Kegiatan operasi mengakibatkan rasa

cemas dan gugup pada pasien dan staff rumah sakit dan stress khususnya pada

staff rumah sakit

X X X X fungsi warna dapat meredam rasa cemas namun, tidak dapat meredam rasa stress dan gugup

Corridor menuju ruang operasi

Suasana ruang dapat meningkatkan fokus para staff rumah sakit

X X X X

fungsi warna tidak sesuai dengan kebutuhan suasana ruang yang lebih menuntut fokus

Ruang tunggu jenazah/ ruang duka

keluarga dalam suasana berduka mengalami stress dan depresi, dibutuhkan warna cerah untuk

menambah kesan ceria

√ √ X X fungsi warna sesuai dengan kebutuhan

suasana ruang untuk menambah kesan ceria fungsi warna sesuai dengan kebutuhan suasana ruang

namun, ketinggian tanaman bunga kembang sepatu dan media tanam teratai berupa air tidak memungkinkan

untuk ditanam dalam ruangan Lobby rumah sakit Memberikan suasana relaks dan

mencegah rasa bosan dari kegiatan menunggu

√ √ X X 2 jenis tanaman memiliki bentuk serta ketinggian yang beraneka ragam untuk

mencegah kebosanan

warna, bentuk dan ketinggian sesuai dengan kebutuhan suasana ruang namun, ketinggian tanaman bunga

kembang sepatu dan media tanam teratai berupa air tidak memungkinkan untuk ditanam dalam ruangan

Sumber: hasil olahan data dengan cara mencocokkan warna dan aroma yang dibutuhkan dalam kegiatan terapi dan kebutuhan suasana dalam ruang tertentu dengan jenis tanaman yang memiliki warna pink dan beraroma dari buku Edible and Medicinal Flower karya margareth J robert dan The Complete Book of Flowers karya denise

diamond serta website royal horticultural society (RHS) Keterangan: Carnation diutamakan karena memiliki aroma, tanaman jenis lain, ditujukan sebagai variasi dari segi bentuk dan ketinggian untuk memberikan

efek stimulasi yang berbeda (berkaitan dengan tuntutan terapi okupasi) dan mencegah kebosanan. Tanaman kembang sepatu dapat mencapai

ketinggian 1.5m-2.5m dan bunga teratai harus ditanam dengan media air sehingga tidak diletakkan dalam ruangan.

Page 42: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

104

Tabel 4.9 Jenis bunga warna merah dan keberadaannya pada jenis terapi dan ruang tertentu

JENIS TERAPI DAN RUANG YANG

MEMBUTUHKAN FUNGSI TERAPI

KARAKTERISTIK/KEBUTUHAN RUANG

JENIS TANAMAN Asoka

Kembang Sepatu

Paeonia cv Shima-nishiki

Dahlia‘Bishop of llandalff’

FUNGSI WARNA TANAMAN Warna merahdigunakan untuk meningkatkan antusiasme dan semangat dalam menjalani terapi namun, terpapar warna merah berlebihan mengakibatkan hipertensi, meningkatkan tekanan darah, kecepatan

pernafasan dan detak jantung

Fisioterapi cardiovaskular&

pulmonary

Terapi khususnya pada tahap pertama mengakibatkan rasa

tegang, cemas, ketakutan dan stress dan sesak nafas

X X X X

Terpapar warna merah berlebih sehingga tidak baik bagi pasien mengakibatkan meningkatnya tekanan darah dan kecepatan pernafasan sehingga tidak baik bagi pasien dengan gangguan jantung dan paru-paru sehingga

penggunaan tanaman dengan warna merah untuk terapi ini dihindari

Fisioterapi orthopedic

Terapi mengakibatkan rasa cemas, stress, tegang dan depresi dan

ketakutan serta hilangknya fokus/ konsentrasi karena rasa sakit

√ √ √ √

Fungsi warna tanaman mendukung terapi dalam meningkatkan antusiasme namun, jumlah tanaman tidak banyak karena warna merah dapat mengakibatkan gangguan emosional

Terapi okupasi

Menuntut keanekaragaman warna, ketinggian dan bentuk untuk

menstimulasi panca indera anak

√ √ √ √ 4 jenis tanaman memiliki aneka bentuk dan ketinggian sehingga sesuai dengan tuntutan terapi okupasi yang

menuntut keanekaragaman

Gambar 4.35 Asoka

Gambar 4.36 Kembang sepatu

Gambar 4.38 Dahlia‘Bishop of llandalff’

Gambar 4.37 Paeonia cv Shima-nishiki

Page 43: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

105

Terapi wicara Menuntut anak untuk dapat fokus mengikuti arahan terapis

X X X X fungsi warna dan aroma tidak sesuai dengankarakteristik terapi wicara yang lebih menuntut fokus

Kamar Pasien Tenang, dapat membantu pasien

untuk istirahat X X X X

fungsi warna dan aroma tidak sesuai dengan kebutuhan suasana ruang untuk membantu pasein istirahat

Ruang tunggu UGD/ICU

Kegiatan menunggu mengakibatkan rasa cemas dan stress

X X X X fungsi warna dan aroma tidak sesuai dengan kebutuhan suasana ruang untuk menguragi rasa cemas dan

stress

Ruang persiapan operasi

Kegiatan operasi mengakibatkan rasa cemas dan gugup pada pasien

dan staff rumah sakit dan stress khususnya pada staff rumah sakit

X X X X fungsi warna dan aroma tidak sesuai dengan kebutuhan suasana ruang untuk mengurangi rasa cemas dan

gugup

Corridor menuju ruang operasi

Suasana ruang dapat meningkatkan fokus para staff rumah sakit

X X X X

fungsi warna dan aroma tidak sesuai dengan kebutuhan suasana ruang yang lebih menuntut fokus

Ruang tunggu jenazah/ ruang duka

keluarga dalam suasana berduka mengalami stress dan depresi, dibutuhkan warna cerah untuk

menambah kesan ceria

X X X X fungsi warna dan aroma tidak sesuai dengan kebutuhan suasana ruang untuk mengurangi rasa stress dan

depresi selain itu, terpapar warna merah berlebihan warna merah dapat mengakibatkan gangguan emosional yang dikhawatirkan akan memperparah tingkat stress dan depresi

Lobby rumah sakit

Memberikan suasana relaks dan mencegah rasa bosan dari kegiatan

menunggu

X X √ √ warna, bentuk dan ketinggian sesuai dengan kebutuhan suasana ruang namun, ketinggian

tanaman bunga kembang sepatu dan asoka tidak memungkinkan utuk ditanam dalam ruangan

2 jenis tanaman memiliki bentuk serta ketinggian yang beraneka ragam untuk mencegah kebosanan

Sumber: hasil olahan data dengan cara mencocokkan warna yang dibutuhkan dalam kegiatan terapi dan kebutuhan suasana dalam ruang tertentu dengan jenis tanaman yang memiliki warna merah dari buku Edible and Medicinal Flower karya margareth J robert dan The Complete Book of Flowers karya denise diamond serta website royal

horticultural society (RHS)

Page 44: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

106

Tabel 4.10 Jenis bunga warna ungu dan keberadaannya pada jenis terapi dan ruang tertentu

JENIS TERAPI DAN RUANG

YANG MEMBUTUHKAN FUNGSI TERAPI

KARAKTERISTIK/KEBUTUHAN RUANG

JENIS TANAMAN Geranium Incanum

Rosemary

Lavender

Bugenvillea

FUNGSI WARNA DAN AROMA TANAMAN Warna ungu memberikan efek menenangkan namun, terpapar berlebihan mengakibatkan depresi. Aroma geranium meringankan rasa cemas, stress dan depresi, aroma rosemary meringankan sakit kepala, serta

melancarkan sirkulasi darah. Aroma lavender membantu meringankan insomnia

Fisioterapi cardiovaskular&

pulmonary

Terapi khususnya pada tahap pertama mengakibatkan rasa tegang, cemas, ketakutan dan stress dan sesak nafas

X X X X

Aroma geranium dapat meredam efek negatif karakteristik terapi namun terpapar, warna ungu berlebihan dapat mengakibatkan depresi pada anak sehingga tanaman dengan warna ungu tidak digunakan Fisioterapi

orthopedic

Terapi mengakibatkan rasa cemas, stress, tegang dan depresi dan ketakutan serta hilangknya fokus/ konsentrasi karena

rasa sakit

Terapi okupasi

Menuntut keanekaragaman warna, ketinggian dan bentuk untuk

menstimulasi panca indera anak

√ √ √ √ 4 jenis tanaman memiliki aneka bentuk dan ketinggian sehingga sesuai dengan tuntutan terapi okupasi

yang menuntut keanekaragaman

Terapi wicara Menuntut anak untuk dapat fokus

mengikuti arahan terapis X X X X

Fungsi warna dan aroma tanaman tidak sesuai dengan dengan karakteristik terapi wicara yang lebih menuntut fokus

Gambar 4.39 Geranium incanum

Gambar 4.40 rosemary

Gambar 4.41 Lavender campanulata

Gambar 4.42 Bougainvillea

Page 45: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

107

Kamar Pasien Tenang, dapat membantu pasien untuk

istirahat

√ √ √ X Fungsi warna dan aroma tanaman khususnya lavender sesuai denagan kebutuhan suasana

ruang untuk membantu pasien istirahat

Fungsi warna tanaman sesuai dengan kebutuhan suasana ruang namun ketinggian tanaman tidak

memungkinkan untuk ditanam dalam ruangan karena mencapai 4-8m

Ruang tunggu UGD/ICU

Kegiatan menunggu mengakibatkan rasa cemas dan stress

X X X X Aroma geranium dapat meredam rasa cemas dan stress namun terpapar, warna ungu berlebihan dapat

mengakibatkan depresi sehingga tanaman dengan warna ungu tidak digunakan

Ruang persiapan operasi

Kegiatan operasi mengakibatkan rasa cemas dan gugup pada pasien dan staff rumah sakit dan stress khususnya pada

staff rumah sakit

Corridor menuju ruang operasi

Suasana ruang dapat meningkatkan fokus para staff rumah sakit

X X X X Fungsi warna dan aroma tanaman tidak sesuai dengan kebutuhan suasana ruang yang lebih menuntut

fokus Ruang tunggu

jenazah/ ruang duka

keluarga dalam suasana berduka mengalami stress dan depresi, dibutuhkan warna cerah untuk

menambah kesan ceria

X X X X Efek negative warna ungu adalah mengakibatkan depresi apabila terpapar secara berlebihan sehingga

tanaman dengan warna ungu tidak digunakan

Lobby rumah sakit Memberikan suasana relaks dan mencegah rasa bosan dari kegiatan

menunggu

√ √ √ X 3 jenis tanaman memiliki aroma, bentuk serta

ketinggian yang beraneka ragam untuk mencegah kebosanan

warna tanaman, bentuk dan ketinggian sesuai dengan kebutuhan suasana ruang namun ketinggian tanaman tidak memungkinkan untuk ditanam dalam ruangan

karena mencapai 4-8m Sumber: hasil olahan data dengan cara mencocokkan warna dan aroma yang dibutuhkan dalam kegiatan terapi dan kebutuhan suasana dalam ruang tertentu dengan jenis

tanaman yang memiliki warna ungu dan beraroma dari buku Edible and Medicinal Flower karya margareth J robert dan The Complete Book of Flowers karya denise diamond serta website royal horticultural society (RHS)

Keterangan: Geranium incanum, rosemary dan lavender diutamakan karena memiliki aroma, tanaman jenis lain, ditujukan sebagai variasi dari segi bentuk

dan ketinggian untuk memberikan efek stimulasi yang berbeda (berkaitan dengan tuntutan terapi okupasi) dan mencegah kebosanan. Bugenvillea

dapat mencapai ketinggian 4m-8m sehingga tidak diletakkan dalam ruangan.

Page 46: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

108

Tabel 4.11 Jenis bunga warna putih (diutamakan untuk aroma) dan keberadaannya pada jenis terapi dan ruang tertentu

JENIS TERAPI DAN RUANG

YANG MEMBUTUHKAN FUNGSI TERAPI

KARAKTERISTIK/KEBUTUHAN RUANG

JENIS TANAMAN Chamomile

Gardenia

Orange Blossom

Melati

FUNGSI AROMA TANAMAN • Aroma chamomile membantu mengurangi rasa cemas, stress dan depresi serta melegakan pernafasan dan

meringankan nyeri otot • Aroma gardenia meringankan ashtma, menenangkan detak jantung, menurunkan tekanan darah,

meringkan stress, cemas dan ketakutan • Aroma orange blossom meringankan insomnia, meringankan rasa stress, cemas dan ketakutan serta

meringankan rasa lelah • Aroma melati meringankan stress dan meringankan kelelahan otot

Fisioterapi cardiovaskular&

pulmonary

Terapi khususnya pada tahap pertama mengakibatkan rasa tegang, cemas, ketakutan dan stress dan sesak nafas

dan secara keseluruhan, olahraga menyebabkan kelelahan otot

√ √ √ √

Aroma tanaman-tanaman tersebut dapat meredam efek negative dari terapi khususnya gardenia yang menenangkan detak jatung

Fisioterapi orthopedic

Terapi mengakibatkan rasa cemas, stress, tegang dan depresi dan ketakutan

serta hilangnya fokus/ konsentrasi karena rasa sakit

√ X √ √ Aroma tanaman-tanaman tersebut dapat meredam efek negative dari terapi namun khusus untuk gardenia lebih diperlukan oleh fisioterapi cardiovaskular dan pulmonary dibanding sisioterapi orthopedic karena

fungsinya yang berhubungan dengan jantung dan sistem pernafasan

Gambar 4.43 chamomile

Gambar 4.44 Gardenia Gambar 4.45 Orange blossom

Gambar 4.46 melati

Page 47: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

109

Terapi okupasi Menuntut keanekaragaman warna,

ketinggian dan bentuk untuk menstimulasi panca indera anak

√ √ √ √ 4 jenis tanaman memiliki aneka bentuk dan ketinggian sehingga sesuai dengan tuntutan terapi okupasi yang

menuntut keanekaragaman

Terapi wicara Menuntut anak untuk dapat fokus mengikuti arahan terapis

X X X X Fungsi aroma tanaman tidak sesuai dengan karakteristik terapi wicara yang lebih menuntut fokus

Kamar Pasien

Tenang, dapat membantu pasien untuk istirahat

√ X X X Fungsi aroma tanaman sesuai

dengan kebutuhan suasana ruang untuk membantu pasien istirahat

Fungsi aroma tanaman selain orange blossom tidak sesuai dengan kebutuhan suasana ruang. Fungsi aroma orange blossom sesuai namun ketinggian tanaman tidak memungkinkan untuk ditanam dalam ruangan

Ruang tunggu UGD/ICU

Kegiatan menunggu mengakibatkan rasa cemas dan stress

√ X X X Fungsi aroma tanaman sesuai

dengan kebutuhan suasana ruang untuk mengurangi rasa cemas,

gugup dan stress

Fungsi aroma tanaman sesuai dengan kebutuhan suasan ruang. namun ketinggian tanaman tidak memungkinkan untuk ditanam dalam ruangan

Ruang persiapan operasi

Kegiatan operasi mengakibatkan rasa cemas dan gugup pada pasien dan staff rumah sakit dan stress khususnya pada

staff rumah sakit Corridor menuju

ruang operasi

Suasana ruang dapat meningkatkan fokus para staff rumah sakit

√ X X X

tanaman mengandung sedikit warna kuning yang dapat

meningkatkan fokus Fungsi aroma tanaman tidak sesuai dengan kebutuhan suasan ruang.

Ruang tunggu jenazah/ ruang

duka

keluarga dalam suasana berduka mengalami stress dan depresi, dibutuhkan warna cerah untuk

menambah kesan ceria

√ X X X Fungsi aroma tanaman sesuai

dengan kebutuhan suasana ruang Fungsi aroma tanaman sesuai dengan kebutuhan suasan ruang. namun

ketinggian tanaman tidak memungkinkan untuk ditanam dalam ruangan

Lobby rumah sakit

Memberikan suasana relaks dan mencegah rasa bosan dari kegiatan

menunggu

√ X X X Warna,bentuk, aroma dan ketinggian tanaman sesuai

dengan kebutuhan suasana ruang

Warna,bentuk, aroma dan ketinggian tanaman sesuai dengan kebutuhan suasana ruang namun ketinggian tanaman tidak memungkinkan untuk

ditanam dalam ruangan Sumber: hasil olahan data dengan cara mencocokkan warna dan aroma yang dibutuhkan dalam kegiatan terapi dan kebutuhan suasana dalam ruang tertentu dengan jenis

tanaman yang memiliki warna putih dan beraroma dari buku Edible and Medicinal Flower karya margareth J robert dan The Complete Book of Flowers karya denise diamond serta website royal horticultural society (RHS)

Page 48: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

110

Keterangan:

Berbagai variasi dari segi bentuk dan ketinggian untuk memberikan efek stimulasi yang berbeda (berkaitan dengan tuntutan terapi okupasi) dan

mencegah kebosanan. Orange blossom dapat mencapai ketinggian 1.5m-2.5m sehingga tidak diletakkan dalam ruangan

Page 49: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

111

4.6 Zoning tapak, Bubble diagram dan gubahan massa

Zoning tapak, bubble diagram dan gubahan massa, didapat dengan

mempertimbangkan hasil analisa site, serta hubungan antar jenis pelayanan dalam

rumah sakit. Hasil keseluruhan dari analisa site adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Gambar 4.47 hasil analisa tapak secara keseluruhan. Sumber: hasil olahan data tapak

ENTRANCE

KELUAR

U

: Arah angin

: Jalur sirkulasi masuk dan keluar tapak

: Kepadatan sirkulasi tinggi

: Kepadatan sirkulasi rendah

: Kepadatan sirkulasi sangat rendah

: Kebisingan tinggi

: Kebisingan rendah

: Kebisingan sangat

rendah

Page 50: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

112

Bubble diagram dibuat dengan mempertimbangkan hubungan antar jenis pelayanan

dalam rumah sakit dengan acuan hubungan antar pelayanan sesuai dengan pedoman

teknis sarana dan prasarana rumah sakit kelas C sebagai berikut:

1. Letak pelayanan rawat jalan berdekatan dengan jalan utama, mudah dicapai dari

bagian administrasi dan berhubungan dekat dengan apotek (pelayanan farmasi),

bagian radiologi dan laboratorium.

2. Area UGD harus terletak pada area depan atau muka dari tapak RS dan harus

mudah dilihat serta mudah dicapai dari luar tapak rumah sakit (jalan raya),

memiliki pintu masuk kendaraan yang berbeda dengan pintu masuk kendaraan ke

area rawat jalan, rawat inap serta zona servis rumah sakit. Letak bangunan UGD

juga disarankan berdekatan dengan pelayanan bedah, perawatan intensif,

laboratorium, dan pelayanan radiologi serta bank darah.

3. Bangunan ruang rawat inap harus terletak pada tempat yang tenang tetapi tetap

memiliki kemudahan aksesibilitas dari sarana penunjang rawat inap dan sinar

matahari pagi sedapat mungkin masuk ruangan.

4. Lokasi ruang radiologi mudah dicapai, berdekatan dengan instalasi gawat darurat,

laboratorium, ICU, dan instalasi bedah sentral.

5. Pelayanan rehabilitasi medik harus mudah dicapai oleh pasien, disarankan

letaknya dekat dengan instalasi rawat jalan/ poliklinik dan rawat inap.

6. Penempatan Administrasi sedapat mungkin mudah dicapai dan dapat berhubungan

langsung dengan Pelayanan rawat jalan

7. Ruang jenazah disarankan mempunyai akses langsung dengan instalasi gawat

darurat, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah Sentral, dan Instalasi ICU dan

merupakan area tertutup, yang tidak dapat diakses oleh orang yang tidak

berkepentingan.

Page 51: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

113

8. Pelayanan gizi Mudah dicapai, dekat dengan Instalasi Rawat Inap sehingga waktu

pendistribusian makanan bisa merata untuk semua pasien dan letak dapur diatur

sedemikian rupa sehingga kegaduhan dari dapur tidak mengganggu ruangan

disekitarnya dan juga tidak dekat dengan tempat pembuangan sampah dan kamar

jenazah serta mempunyai jalan dan pintu masuk sendiri.

9. Bengkel dan sarana perawatan bangunan lain terletak jauh dari daerah perawatan

dan gedung penunjang medik, sebaiknya diletakan di daerah servis karena

banyak menimbulkan kebisingan.

Hasil bubble diagram dengan mempertimbangan hubungan antar pelayanan tersebut

adalah sebagai berikut:

Page 52: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

114

Gambar 4.48 Bubble diagram secara keseluruhan. Sumber: hasil olahan data

Page 53: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

115

Bubble diagram perpelayanan:

1. Bubble diagram pelayanan rawat jalan:

Gambar 4.49 Bubble diagram pelayanan rawat jalan. Sumber: hasil olahan data

2. Bubble diagram pelayanan farmasi:

Gambar 4.50 Bubble diagram pelayanan farmasi. Sumber: hasil olahan data

Keterangan:

:alur khusus staff

: alur untuk staff dan pengunjung

Page 54: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

116

3. Bubble diagram pelayanan radiologi dan laboratorium:

Gambar 4.51 Bubble diagram radiologi dan laboratorium. Sumber: hasil olahan data

4. Bubble diagram pelayanan rehabilitasi medik:

Gambar 4.52 Bubble diagram pelayanan rehabilitasi medik. Sumber: hasil olahan data

Keterangan:

:alur khusus staff

: alur untuk staff dan pengunjung

Page 55: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

117

5. Bubble diagram pelayanan UGD:

Gambar 4.53 Bubble diagram pelayanan UGD. Sumber: hasil olahan data

6. Bubble diagram pelayanan bedah:

Gambar 4.54 Bubble diagram pelayanan bedah. Sumber: hasil olahan data

Keterangan:

:alur khusus staff/ service

: alur untuk staff dan pengunjung

: alur khusus pasien dan staff

Page 56: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

118

7. Bubble diagram pelayanan ICU

Gambar 4.55 Bubble diagram pelayanan ICU. Sumber: hasil olahan data

8. Bubble diagram pelayanan rawat inap:

Gambar 4.56 Bubble diagram pelayanan rawat inap. Sumber: hasil olahan data

Keterangan:

:alur khusus staff

: alur untuk staff dan pengunjung

Page 57: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

119

9. Pelayanan pemusalaraan jenazah:

Gambar 4.57 Bubble diagram pelayanan pemusalaraan jenazah. Sumber: hasil olahan data

Keterangan:

:alur khusus staff

: alur untuk staff dan pengunjung

: alur untuk pihak keluarga yang berkepentingan

Pelayanan dalam rumah sakit terbagi menjadi beberapa zona yaitu:

1. Zona pelayanan pasien: zona pelayanan pasien terdiri dari pelayanan rawat

jalan, pelayanan radiologi, pelayanan laboratorium, pelayanan farmasi dan

pelayanan rehabilitasi medik.

2. Zona kritis: zona kritis terdiri pelayanan UGD, bedah dan ICU

3. Zona pelayanan umum: zona pelayanan umum terdiri dari pelayanan rawat

inap dan pelayanan pemusalaraan jenazah

4. Zona service: Zona service terdiri dari pelayanan gizi (dapur),laundry dan

pemeliharaan sarana rumah sakit berupa gudang, ruang strerilisasi, ruang

generator, ruang pembuangan dan sterilisasi limbah medis dan lain-lain

Page 58: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

120

Tabel 4.12 Analisa peletakan pelayanan pada tapak berdarkan bubble diagram

dan ketentuan teknis:

Pelayanan lokasi Alasan penempatan Pelayanan UGD

Lantai dasar Pasien yang masuk ke UGD membutuhkan pelayanan medis yang sifatnya segera dan darurat sehingga dengan peletakan dilantai dasar, pasien dapat langsung ditangani tanpa adanya waktu yang terbuang karena pemindahan pasien dari entrance UGD di lantai dasar menuju level selanjutnya

Pelayanan bedah

Lantai dasar Pelayanan bedah harus dapat dengan mudah di akses oleh pelayanan UGD sehingga diletakkan pada level yang sama dengan pelayanan UGD agar pasien yang membutuhkan pelayanan bedah dan bersifat darurat dapat langsung ditangani pada level yang sama

Pemusalaraan jenazah

Lantai dasar Pemusalaraan jenazah harus dapat dengan mudah diakses oleh pelayanan UGD dan bedah sehingga diletakkan pada level yang sama

Pelayanan radiologi

Lantai dasar Pelayanan radiologi harus dapat dengan mudah diakses oleh pelayanan rawat jalan serta pasien dari UGD dan bedah sehingga diletakkan dilantai dasar karena pasien yang sifatnya darurat lebih diutamakan

Pelayanan CSSD (sterilisasi pusat)

Lantai dasar Pelayanan CSSD harus dekat dengan UGD dan pelayanan bedah sehingga diletakkan pada level yang sama dengan pelayanan UGD dan bedah

Pelayanan rawat jalan

Lantai dua Pelayanan rawat jalan berupa poliklinik dengan ketentuan dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat umum dan dapat dengan mudah diakses dari entrance utama. Pelayanan rawat jalan diletakkan di lantai 2 dengan pertimbangan bahwa keadaan pasien rawat jalan tidak darurat sehingga lantai dasar lebih diutamakan untuk pelayanan yang sifatnya darurat. Selain itu, penempatan poliklinik di lantai 2 juga karena adanya keterbatasan lahan yang bisa dibangun di lantai dasar

Pelayanan farmasi

Lantai dua

Pasien yang menjalani rawat jalan membutuhkan pelayanan farmasi untuk menukar resep obat yang mereka dapat dari dokter sehingga, karena pelayanan rawat jalan ada pada lantai 2, pelayanan farmasi juga diletakkan di lantai 2 agar

Page 59: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

121

aksesnya mudah dan kegiatan para pasien rawat jalan dapat dipusatkan di lantai 2 sehingga level-level selanjutnya dapat ditujukan untuk pelayanan yang lebih membutuhkan ketenangan

Pelayanan ICU

Lantai 2 Pelayanan ICU harus dapat diakses dari pelayanan bedah, UGD dan rawat inap dan diletakkan di lantai 2 karena adanya keterbatasan lahan yang bisa dibangun dilantai dasar namun, pelayanan ICU tetap mudah dicapai dari UGD dan bedah dengan menggunakan lift khusus pasien dan ramp

Pelayanan laboratorium

Lantai2 Pelayanan laboratorium harus dapat dengan mudah diakses oleh pelayanan rawat jalan dan rawat inap dan dilokasikan di lantai 2 sehingga dapat dengan mudah diakses oleh pasien dari pelayanan rawat jalan tanpa mengganggu ketenangan pasien rawat inap

Pelayanan rehabilitasi medik

Lantai 3 Pelayanan rehabilitasi medik harus dapat dengan mudah diakses oleh pelayanan rawat jalan dan rawat inap sehingga dipusatkan di lantai 3 sehingga dapat dengan mudah diakses oleh pasien dari pelayanan rawat jalan tanpa mengganggu ketenangan pasein rawat inap

Sekretariat rumah sakit

Lantai 8 Lantai 8 dipusatkan sebagai kantor para pengurus RS dimana rapat-rapat pengurus diadakan sehingga kegiatan sekretariat RS tidak mengganggu ketenangan pelayanan–pelayanan lain yang membutuhkan ketenangan

Pemeliharaan sarana rumah sakit

Basement Pemeliharaan sarana rumah sakit diletakkan di lantai basement karena adanya keterbatasan lahan yang dapat dibangun di lantai dasar dimana sisa lahan yang ada lebih ditujukan untuk fasilitas parkir

Dapur dan laundry

Basement Dapur dan laundry dapat mengakibatkan kebisingan sehingga diletakkan di basement agar tidak menganggu pelayanan lain yang membutuhkan suasana tenang

Rawat inap Lantai 4-7 Pelayanan rawat inap membutuhkan ketenangan karena merupakan tempat pasien istirahat sehingga dipusatkan pada lantai 4-7

Sumber: hasil analisa data

Dari hasil bubble diagram dan zoning tapak maka, zoning per pelayanan pada lantai

dasar dan lantai dua serta zoning vertikal adalah sebagai berikut:

Page 60: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

122

Gambar 4.58 Zoning LT. Dasar. Sumber: hasil olahan data

Pelayanan

radiologi

Pelayanan

UGD

Pelayanan

bedah

Pelayanan

CSSD

Pemusalaraan

jenazah

Entrance

UGD

Exit UGD

Entrance rawat jalan

(pasien rawat jalan

harus memanfaatkan

ramp untuk naik ke

lantai 2 )

Entrance

Service

Exit Service dan

rawat jalan

Page 61: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

123

Gambar 4.59 Zoning LT. 2. Sumber: hasil olahan data

Entrance

rawat jalan

Rekam

medis dan

pusat

administrasi

Poliklinik

(pelayanan rawat

jalan)

Laboratorium

dan farmasi ICU

Area

service

untuk

karyawan

Page 62: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

124

Zoning vertikal:

Gambar 4.60 Zoning Vertical. Sumber: hasil olahan data

4.6.1 Sirkulasi dan pembagian area dalam tapak

Pada bangunan rumah sakit yang di rancang, terdapat 3 entrance yaitu

entrance khusus UGD, entrance khusus rawat jalan dan entrance khusus untuk

kendaraan service.

Entrance untuk UGD terletak pada jalan utama yaitu jalan

Mohammad kahfi II sementara entrance untuk pelayanan rawat jalan dan

kendaraan service terletak pada jalan milik dinas perhubungan. Exit dari

pelayanan UGD, rawat jalan dan kendaraan service terletak di JL.Kavling

Kompleks DKI.

LT.3 Pelayanan rehabilitasi medik

LT.2 Pelayanan rawat jalan, laboratorium, farmasi dan ICU

LT.1 UGD, bedah,radiologi, pemusalaraan jenazah dan CSSD

LT.8 Sekretariat RS

LT.6 Pelayanan rawat inap

LT.5 Pelayanan rawat inap

LT.4 Pelayanan rawat inap

LT.7 Pelayanan rawat inap

BASEMENT. Dapur, Laundry, sarana pemeliharaan RS

Page 63: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

125

Gambar 4.61 Alur sirkulasi pada tapak dan pembagian area pada lantai dasar . Sumber: hasil olahan data

Keterangan gambar:

A: Pelayanan UGD

B: Pelayanan Radiologi

C: Ruang tunggu pelayanan radiologi dan pelayanan bedah

D: Pelayanan bedah

E: Pemusalaraan jenazah

Entrance UGD

Entrance

Service

Entrance

Rawat

jalan

Exit Service dan

rawat jalan

ExitUGD

Parkir

Ambulance

Ramp menuju unit

rawat jalan di LT.2

Ramp untuk

turun dari unit

rawat jalan di

LT.2

Area parkir mobil

pengunjung

G

H

I J

Area parkir

mobil ruang

duka

A

B

C

D

E

F

Page 64: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

126

F: CSSD (pusat sterilisasi alat medik)

G: Jalur bagi pengunjung untuk menuju rumah duka

H: Jalur bagi kedaraan non ambulance untuk menuju tempat parkir setelah drop off

penumpang di area UGD

I: Ramp naik dan turun menuju basement bagi kendaraan pengunjung dan staff

J: ramp naik dan turun menuju basement bagi kendaraan service

Area parkir terletak di bagian belakang bangunan rumah sakit serta

basement dan bagi kendaraan non ambulance yang telah melakukan drop off di area

UGD dapat menggunakan jalur H untuk mencapai area parkir tersebut, Pelayanan

rawat jalan terletak di lantai 2 rumah sakit, sehingga, dari entrance pengunjung harus

memanfaatkan ramp untuk naik ke lantai 2.

Bagi pengunjung yang akan menuju rumah duka, dapat masuk dari entrance

rawat jalan dan menggunakan jalur G untuk menuju drop off dan parkir pada area

yang telah tersedia.

Page 65: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

127

Gambar 4.62 Alur sirkulasi menuju pelayanan rawat jalan dan pembagian area pada lantai 2. Sumber: hasil olahan data

Keterangan gambar:

K: Lobby utama

L: Pusat administrasi dan rekam medis

M: Pelayanan laboratorium dan farmasi

N: Poliklinik

O: Pelayanan ICU

P: Area service (khusus pegawai) berupa

ruang rekreasi dan kantin

Entrance

Rawat

jalan

Ramp menuju unit

rawat jalan di LT.2

Ramp untuk

turun dari unit

rawat jalan di

LT.2

M K

P L

N

O

Page 66: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

128

4.7 Analisa Bangunan

Gambar 4.63 Gambar sirkulasi pada lantai dasar bangunan. Sumber: hasil olahan data

Keterangan gambar:

: alur bagi pasien UGD dari drop off menuju ruang triase dan alur bagi

pasien UGD untuk menuju pelayanan bedah serta pelayanan radiologi

A: Lift khusus untuk pengunjung dan staff serta pasien yang melayani sirkulasi

vertikal dari lantai basement sampai lantai 8 bangunan rumah sakit

B: Lift khusus pasien untuk mengangkut pasien dari pelayanan bedah dan UGD

menuju ICU di lantai 2 serta ruang rawat inap di lantai 4-7

UGD

Pelayanan

radiologi

Pelayanan

bedah

CSSD

Pemusalaraan

jenazah

Corridor untuk pasien dan staff

pada area pelayanan bedah

menuju ruang bedah

Corridor untuk limbah dan jenazah

pada area pelayanan bedah menuju

pemusalaraan jenazah dan CSSD

C

B

A

D

Page 67: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

129

C: Ramp untuk evakuasi pasien dalam kondisi darurat khusus digunakan untuk

evakuasi pasien yang tidak dapat menggunakan tangga (special needs)

D: tangga darurat untuk evakuasi dalam keadaan darurat, dapat dipergunakan oleh

staff, pengunjung, ataupun pasien non-special needs

Pada lantai dasar bangunan, terdapat 2 tuang tunggu yaitu ruang tunggu untuk

pelayanan radiologi dan pelayanan bedah yang terletak dekat dengan tangga utama

dan lift A, ruang tunggu kedua merupakan ruang tunggu yang khusus digunakan

untuk pelayanan UGD yang terletak dekat dengan drop off UGD.

Pada pelayanan bedah, ruang persiapan dan ruang anastesi digabung dan

setelah proses persiapan bedah serta anastesi selesai, pasien bisa langsung menuju

ruang bedah dengan melalui corridor khusus pasien. Semua limbah operasi, alat

bekas operasi dan jenazah, keluar dari area pelayanan bedah dengan menggunakan

corridor khusus yang terpisah dari corridor pasien dan langsung menuju

pemusalaraan jenazah ataupun CSSD.

Pada lantai 2 bangunan, terdapat lobby utama dan pusat administrasi dan

rekam medis serta klinik-klinik yang juga berada dekat dengan pelayanan farmasi

untuk memudahkan pembelian obat bagi pasien rawat jalan.

Lantai 3 bangunan dimanfaatkan sebagai pusat pelayanan rehabilitasi medik

dimana pada lantai ini terdapat taman terapi dan indoor playroom yang bisa

dimanfaatkan untuk melaksanakan terapi okupasi dan ruang rekreasi bagi pasien

anak ketika sedang tidak dapat bermain diluar.

Page 68: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

130

Gambar 4.64 Gambar sirkulasi pada lantai 2 bangunan. Sumber: hasil olahan data

Keterangan gambar:

: alur bagi pasien UGD dan pelayanan bedah dari lantai 1 menuju ICU

: alur bagi pasien rawat jalan, dari drop off menuju administrasi pusat

Lobby

utama

Administrasi

pusat

Laboratrium-

farmasi

Poliklinik

ICU

C

B

A

D

Loket obat

Page 69: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

131

Gambar 4.65 pembagian area pada lantai 3bangunan. Sumber: hasil olahan data

Ruang rawat inap pada Rumah sakit terdiri dari ruang rawat inap kelas III,

kelas II, kelas I dan keals VIP dimana ruang rawat inap kelas III terletak pada lantai

4, ruang rawat inap kelas II terletak pada lantai 5-6 dan ruang rawat kelas I dan VIP

terletak pada lantai 7.

Area nurse station di lantai 4-7, terbagi menjadi 2 area, yaitu didekat ruang

duduk untuk pengunjung dan pada bagian tengah dari area lantai ruang rawat inap

berada. Tanaman-tanaman yang dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan istirahat

pasien, ditanam pada balkon ruang rawat inap

Gambar 4.66 Pembagian area pada lantai 4 bangunan. Sumber: hasil olahan data

Indoor

playroom

R.Fisioterapi

Lounge

taman

terapi

R.terapi okupasi

R.terapi wicara

C

B

A

D

C

B

A

D

Nurse

station 2

R.duduk

Nurse

station 1 RUANG RAWAT

Area tanam

pada balkon

Page 70: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

132

Ruang rawat inap kelas II,I dan VIP berukuran lebih kecil dibandingkan

dengan ruang rawat kelas III. Perbedaan besaran ruang tersebut dimanfaatkan

sebagai balkon pada ruang rawat kelas II di lantai 5.

Gambar 4.67 Gambar perbedaan panjang kamar kelas III dan II. Sumber: hasil olahan data

Dengan adanya perbedaan panjang ruang, maka, terdapat perbedaaan letak

titik kolom sehingga dibutuhkan transfer beam untuk membantu penyaluran beban

mulai dari lantai 6 sampai dengan lantai 8 bangunan.

Gambar 4.68 Gambar perbedaan letak titik kolom. Sumber: hasil olahan data

Balkon Perbedaan panjang

ruang rawat kelas III

dan II

Kolom 1:

menerus dari

basement-LT.5

Kolom 1’:

menerus dari -

LT.6-LT.8

Page 71: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

133

Gambar 4.69 Gambar skema struktur bangunan. Sumber: hasil olahan data

4.8 Analisa area pembayangan pada taman terapi dan hasil zoning pelatakan

tanaman

Taman terapi terletak pada lantai 3 bangunan dengan memanfaatkan roof

garden sebagai area tanam.

Gambar 4.70 Letak taman terapi pada model dan taman terapi pada denah. Sumber: hasil olahan data

Area terluar taman terapi dimanfaatkan sebagai area tanam tanaman-tanaman

peneduh dan memiliki level permukaan tanah yang lebih tinggi dari area yang ada di

belakangnya.

Taman

Terapi

Taman

Terapi

+10.00

+11.80

Area terluar taman terapi yang dimanfaatkan

sebagai area tanam pohon peneduh

Balkon

Taman terapi

Balkon

Balkon

Balkon

Kolom 1:

menerus dari

basement-LT.5

Kolom 1’:

menerus dari -

LT.6-LT.8

Transfer beam

Page 72: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

134

Beberapa tanaman yang akan digunakan pada taman terapi terbagi menjadi 2

kategori yaitu jenis tanaman full sun dan partial shade yang memiliki kebutuhan

lama penyinaran yang berbeda yaitu minimal 6 jam penyinaran untuk jenis full sun

dan minimal 3 jam penyinaran untuk jenis partial shade. Data-data mengenai

kebutuhan lama penyinaran jenis-jenis tanaman yang digunakan yaitu:

Tabel 4.13 Kebutuhan lama penyinaran tanaman

Tanaman Pencahayaan Lokasi Geranium pratense Full sun/ partial shade-Exposed/sheltered Indoor-outdoor Agapanthus africanus Full sun-sheltered Indoor-outdoor Hydragea macropylla Full sun/partial shade- Exposed/sheltered Indoor-outdoor Celendula officinalis Full sun/partial shade-Exposed/sheltered Outdoor Cosmos sulphureus Full sun-Exposed/sheltered Indoor-outdoor Kembang sepatu (orange)

Full sun- sheltered Indoor-outdoor

Chrysanthemum Full sun/partial shade-Sheltered Indoor-outdoor Cosmos Caudatus Full sun-Exposed/sheltered Indoor-outdoor Alamanda Cathartica Full sun-sheltered outdoor Bunga Matahari Full sun-Exposed outdoor Carnation Full sun-Exposed/sheltered Indoor-outdoor Hollyhock Full sun-Exposed/sheltered Indoor-outdoor Kembang sepatu (pink)

Full sun-sheltered Indoor-outdoor

Asoka Full sun/partial shade-Exposed outdoor Kembang Sepatu (merah)

Full sun-sheltered Indoor-outdoor

Paeonia cv Shima-nishiki

Full sun/ partial shade-sheltered Indoor-outdoor

Dahlia‘Bishop of llandalff’

Full sun-sheltered outdoor

Geranium Incanum Full sun/partial shade- Exposed/sheltered Indoor-outdoor Rosemary Full sun-sheltered Indoor-outdoor Lavender Full sun/partial shade-Exposed Indoor-outdoor Bugenvillea Full sun-sheltered Indoor-outdoor Chamomile Full sun/partial shade-Exposed/sheltered Indoor-outdoor Gardenia partial shade- sheltered outdoor Orange Blossom Full sun-Exposed/sheltered Indoor-outdoor Melati Full sun/partial shade- sheltered Indoor-outdoor

Sumber: RHS (Royal Horticultural Society)

Page 73: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

135

Tabel 4.14 Zoning tanaman jenis full sun dan partial shade pada taman terapi

Jam Area pembayangan

06:00

Gambar 4.71 Pembayangan pada taman terapi pukul 06:00. Sumber: simulasi pembayangan

eco-tech Pada pukul 6 pagi, semua area taman terapi tidak mendapatkan sinar

matahari sama sekali kecuali area taman terapi paling luar

07:00

Gambar 4.72 Pembayangan pada taman terapi pukul 07:00. Sumber: simulasi pembayangan

eco-tech Pada pukul 7 pagi, area taman terapi yang ditandai dengan kotak warna

merah dan mulai mendapatkan sinar matahari

08:00

Gambar 4.73 Pembayangan pada taman terapi pukul 08:00. Sumber: simulasi pembayangan

eco-tech

Area terluar

taman terapi

Area terdalam

masih

terbayangi

Page 74: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

136

Pada pukul 8 pagi, area taman terapi yang mendapatkan sinar matahari

semakin meluas namun, area terdalam dari taman yang berada dekat dengan

ruang terapi belum mendapat cahaya sama sekali

09:00

Gambar 4.74 Pembayangan pada taman terapi pukul 09:00. Sumber: simulasi pembayangan

eco-tech Pada pukul 9 pagi, hampir semua area taman terapi mendapatkan sinar

matahari

10:00

-

12:00

Gambar 4.75 Pembayangan pada taman terapi pukul 10:00-12:00. Sumber: simulasi

pembayangan eco-tech Pada pukul 10:00- 11:00, semua area taman terapi tersinari cahaya matahari

secara merata namun, pada pukul 12 siang, area taman terapi bagian

terdalam yang dekat dengan ruang-ruang terapi mulai terbayangi

Area terluar

masih

terbayangi

Page 75: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

137

13:00

Gambar 4.76 Pembayangan pada taman terapi pukul 13:00. Sumber: simulasi pembayangan

eco-tech Pada pukul 13:00, area bagian dalam taman terapi dekat dengan ruang-ruang

terapi terbayangi.

14:00

Gambar 4.77 Pembayangan pada taman terapi pukul 14:00. Sumber: simulasi pembayangan

eco-tech Pada pukul 14:00, area taman terapi yang terbayangi semakin luas.

15:00

Gambar 4.78 Pembayangan pada taman terapi pukul 15:00. Sumber: simulasi pembayangan

eco-tech Pada pukul 15:00, area taman terapi yang masih mendapatkan sinar

matahari, hanya area terluar dari taman terapi.

Area bagian

dalam taman

mulai

terbayangi

Page 76: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

138

16:00

-

18:00

Gambar 4.79 Pembayangan pada taman terapi pukul 16:00-18:00. Sumber: simulasi

pembayangan eco-tech Pada pukul 16:00-18:00, hampir semua area pada taman terapi tidak

mendapatkan sinar matahari

Sumber: simulasi software eco-tect

Hasil zoning peletakan tanaman pada taman terapi berdasarkan kriteria penyinaran

full sun dan partial shade:

Gambar 4.80 Hasil penzoningan jenis tanaman full sun dan partial shade pada model bangunan. Sumber: hasil olahan data

Page 77: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

139

Gambar 4.81 Hasil penzoningan jenis tanaman full sun dan partial shade pada denah taman terapi. Sumber: hasil olahan data

Peletakan tanaman akan disesuaikan dengan warna-warna yang dibutuhkan

oleh jenis-jenis kegiatan terapi dan kebutuhan tanaman akan lama penyinaran

sehingga, hasil analisis dari lokasi peletakan tanaman adalah sebagai berikut:

1. Tanaman untuk area 3 jam (partial shade)

Area yang disinari selama 3 jam (partial shade) terletak dekat dengan ruang

fisioterapi dan terapi wicara dimana warna yang dibutuhkan oleh fisioterapi

terutama adalah biru dan pink sementara warna yang dibutuhkan oleh terapi

wicara yaitu orange dan kuning sehingga, tanaman yang akan berada di area

ini sesuai dengan warna yang dibutuhkan dan kebutuhan akan lama

penyinaran adalah:

• Geranium Pratense

• Hydragea Macropylla

• Celendula Oficinalis

• Chrysanthemum

3 jam (partial shade)

6 jam (full sun)

7 jam (full sun)

5 jam (partial shade)

8-9 jam (full sun)

Page 78: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

140

2. Tanaman untuk area 8-9 jam (full sun)

Area yang disinari selama 8-9 jam (full sun) merupakan area terluar dari

taman terapi yang akan dimanfaatkan sebagai lokasi penanaman tanaman

peneduh. Tanaman yang akan berada di area ini khususnya yang berada

didepan ruang fisioterapi dan ruang terapi wicara sesuai dengan warna yang

dibutuhkan dan kebutuhan akan lama penyinaran adalah:

• Agapanthus africanus

• Cosmos sulphureus

• Cosmos Caudatus

• Alamanda Cathartica

• Bunga Matahari

• Carnation

• Hollyhock

• Orange Blossom (sebagai

pohon peneduh)

3. Tanaman untuk area 5 jam (partial shade)

Area yang disinari selama 5 jam (partial shade) merupakan area yang berada

dekat dengan area terluar dari taman terapi. Tanaman yang akan berada di

area ini sesuai dengan kebutuhan akan lama penyinaran adalah:

• Geranium pratense

• Hydragea macropylla

• Celendula officinalis

• Chrysanthemum

• Asoka

• Paeonia cv Shima-nishiki

• Geranium Incanum

• Lavender

• Chamomile

• Gardenia

• Melati

4. Tanaman untuk area 7 jam (Full sun) dan area 6 jam (full sun)

Area yang disinari selama 7 jam (full sun) merupakan area yang berada di

tengah taman terapi. Sementara Area yang disinari selama 6 jam (full sun)

Page 79: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

141

terletak dekat dengan ruang terapi wicara, terapi okupasi dan lounge taman

terapi dimana warna yang dibutuhkan oleh terapi wicara yaitu orange dan

kuning sedangkan terapi okupasi dan lounge untuk taman terapi menuntut

aneka ragam warna untuk stimulasi panca indera anak dan untuk mencegah

kebosanan sehingga, tanaman yang akan berada di area ini sesuai dengan

warna yang dibutuhkan dan kebutuhan akan lama penyinaran adalah:

• Geranium pratense

• Agapanthus africanus

• Hydragea macropylla

• Celendula officinalis

• Cosmos sulphureus

• Kembang sepatu

• Chrysanthemum

• Cosmos Caudatus

• Alamanda Cathartica

• Bunga Matahari

• Carnation

• Hollyhock

• Asoka

• Paeonia cv Shima-nishiki

• Dahlia‘Bishop of llandalff’

• Geranium Incanum

• Rosemary

• Lavender

• Bugenvillea

• Chamomile

• Orange Blossom

• Melati

4.9 Design Taman Terapi (Konseptual) dan Peletakan Tanaman Sesuai dengan

Kebutuhan Terapi dan Zoning Jenis Tanaman Full sun dan Partial shade

Area taman terapi terbagi menjadi 2 area yaitu area khusus untuk

fisioterapi dan area khusus untuk terapi okupasi. Area khusus untuk fisioterapi

dilengkapi dengan jalur jogging dan area khusus untuk latihan berjalan yang

akan dilengkapi dengan railing paralel dan tangga sebagai alat bantu latihan.

Page 80: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

142

Sementara, area khusus untuk terapi okupasi akan dilengkapi dengan alat-alat

bermain. Sesuai dengan warna-warna yang dibutuhkan oleh berbagai jenis

kegiatan terapi dan hasil penzoningan lokasi tanaman berdasarkan jenis full sun

dan partial shade maka, design taman terapi dan peletakan tanaman secara

konseptual adalah sebagai berikut:

Gambar 4.81 Design konseptual denah taman terapi. Sumber: hasil olahan data

Keterangan:

• A: Area A merupakan area yang disinari matahari selama 3 jam (partial

shade). Selain itu, area ini terletak didepan ruang fisioterapi dengan warna

tanaman yang utamakan adalah biru, pink dan beberapa tanaman bunga

dengan aroma yang dapat mengurangi efek negative terapi. sehingga,

tanaman yang sesuai untuk area ini adalah:

1. Geranium Pratense

2. Hydragea Macropylla

3. Chamomile

4. Melati

Tanaman-tanaman dengan bunga warna pink merupakan jenis tanaman full

sun sehingga pada area ini tanaman tersebut terletak pada pot-pot terluar dari

Area terapi okupasi Area Fisioterapi

Flower bed area

Area latihan

berjalan

Jalur Jogging

A B C

D

E

F

Pot terluar untuk menanam

tanaman peneduh

Page 81: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

143

taman terapi yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman-tanaman peneduh

dengan jenis tanaman yang digunakan adalah:

1. Carnation

2. Kembang sepatu (warna pink)

3. Hollyhock

4. Orange blossom (sebagai

tanaman peneduh)

• B: area B merupakan area yang disinari matahari selama 3 jam (partial

shade). Selain itu, area ini terletak didepan ruang tearpi wicara dengan warna

tanaman yang utamakan adalah pink dan orange sehingga, tanaman yang

sesuai untuk area ini adalah:

1. Celendula Oficinalis 2. Chrysanthemum

Tanaman-tanaman dengan bunga warna orange dan kuning yang merupakan

jenis tanaman full sun pada area ini juga terletak pada pot-pot terluar dari

taman terapi dengan jenis tanaman yang digunakan adalah:

1. Cosmos sulphureus

2. Cosmos Caudatus

3. Alamanda Cathartica

4. Bunga Matahari

• Area C dan F: area C merupakan area yang disinari matahari selama 6 jam

dan area F merupakan area yang disinari matahari mulai dari 5 jam (partial

shade) sampai 6 dan 7 jam (full sun). Selain itu, area C terletak didepan

ruang terapi okupasi dan lounge taman terapi dan area F merupakan area

untuk terapi okupasi yang menuntut adanya aneka ragam jenis tanaman.

sehingga, tanaman yang ada pada area ini adalah:

1. Geranium pratense

2. Agapanthus africanus

3. Hydragea macropylla

4. Celendula officinalis

5. Cosmos sulphureus

6. Kembang sepatu (pink, orange

dan merah)

7. Chrysanthemum

Page 82: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

144

8. Cosmos Caudatus

9. Alamanda Cathartica

10. Bunga Matahari

11. Carnation

12. Hollyhock

13. Asoka

14. Paeonia cv Shima-nishiki

15. Dahlia‘Bishop of llandalff’

16. Geranium Incanum

17. Rosemary

18. Lavender

19. Bugenvillea

20. Chamomile

21. Orange Blossom

22. Melati

23. Gardenia

• Area D: area D merupakan area yang disinari matahari selama 7 jam (full

sun) serta dimanfaatkan sebagai area untuk latihan berjalan dalam fisioterapi

orthopedic. sehingga, tanaman-tanaman yang ada pada area ini sesuai dengan

warna yang dibutuhkan dan merupakan jenis tanaman full sun adalah:

1. Agapanthus africanus

2. Carnation

3. Hollyhock

4. Chamomile

5. Orange Blossom

6. Melati

7. Asoka

8. Paeonia cv Shima-nishiki

9. Dahlia‘Bishop of llandalff’

10. Kembang sepatu (warna

orange, merah dan pink)

11. Celendula officinalis

12. Cosmos sulphureus

• Area E: area E merupakan area flower bed tempat ditanamnya berbagai

macam bunga dengan berbagai warna dan ketinggian sebagai media

pembelajaran bagi anak dan area ini disinari matahari selama 7 jam (full sun)

dan 5 jam (partial shade) sehingga, tanaman yang ada pada area ini adalah:

1. Geranium pratense 2. Agapanthus africanus

Page 83: BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Lokasi tapak ada pada …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2012-2-01230-AR Bab4001.pdf · Besaran ruang yang dibutuhkan dalam suatu rumah sakit menurut acuan

145

3. Hydragea macropylla

4. Celendula officinalis

5. Cosmos sulphureus

6. Kembang sepatu

7. Chrysanthemum

8. Cosmos Caudatus

9. Alamanda Cathartica

10. Carnation

11. Hollyhock

12. Asoka

13. Paeonia cv Shima-nishiki

14. Dahlia‘Bishop of llandalff’

15. Geranium Incanum

16. Rosemary

17. Lavender

18. Bugenvillea

19. Chamomile

20. Gardenia

21. Orange Blossom

22. Melati