bab 4 analisis dan pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2012-2-00613-ak...

27
49 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penentuan Skenario Penelitian Objek penelitian ini adalah PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantation Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk yang dilakukan selama periode 2009-2012 dengan menggunakan harga saham penutupan setiap hari, dividen yang dibagikan per tahun dan laba perusahaan setiap tahun. Model penilaian saham yang digunakan adalah Dividend Discount Model (DDM) dan Price Earning Ratio (PER).Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian suatu perusahaan berdasarkan dividen yang dibagikan kepada pemegang sahamnya.PER menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuam perusahaan dalam menghasilkan laba.PER dihitung dalam satuan kali.Semakin besar PER artinya apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba semakin tinggi. 4.1.1 Skenario Dividend Discount Model (DDM) Dengan perhitungan menggunakan metode DDM ada tiga skenario penilaian untuk estimasi harga wajar saham, yaitu: 1. Model Pertumbuhan Tetap Merupakan variasi DDM yang biasa diterapkan pada perusahaan yang diprediksi mengalami pertumbuhan yang stabil dalam jangka panjang. Biasanya penggunaan model ini disertai dengan asumsi bahwa perusahaan tumbuh sesuai dengan nominal growth dari perekonomian suatu negara.

Upload: dokhanh

Post on 12-Mar-2019

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

49

BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Penentuan Skenario Penelitian

Objek penelitian ini adalah PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantation Tbk

dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk yang dilakukan selama periode 2009-2012

dengan menggunakan harga saham penutupan setiap hari, dividen yang dibagikan per

tahun dan laba perusahaan setiap tahun.

Model penilaian saham yang digunakan adalah Dividend Discount Model (DDM)

dan Price Earning Ratio (PER).Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

suatu perusahaan berdasarkan dividen yang dibagikan kepada pemegang sahamnya.PER

menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuam perusahaan dalam menghasilkan

laba.PER dihitung dalam satuan kali.Semakin besar PER artinya apresiasi pasar terhadap

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba semakin tinggi.

4.1.1 Skenario Dividend Discount Model (DDM)

Dengan perhitungan menggunakan metode DDM ada tiga skenario penilaian

untuk estimasi harga wajar saham, yaitu:

1. Model Pertumbuhan Tetap

Merupakan variasi DDM yang biasa diterapkan pada perusahaan yang diprediksi

mengalami pertumbuhan yang stabil dalam jangka panjang.

Biasanya penggunaan model ini disertai dengan asumsi bahwa perusahaan

tumbuh sesuai dengan nominal growth dari perekonomian suatu negara.

Page 2: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

50

2. Model Tanpa Pertumbuhan

Model ini mengasumsikan bahwa laba perusahaan tiap tahun menghasilkan

jumlah laba yang sama. Dengan kata lain tidak ada pertumbuhan laba

perusahaan, hal tersebut akan mengakibatkan dividen yang diberikan perusahaan

selalu tetap setiap tahunnya atau tidak ada pertumbuhan dividen.

3. Model Pertumbuhan Tidak Tetap

Model pertumbuhan tidak tetap disertai dengan asumsi bahwa perusahaan akan

mengalami pertumbuhan tinggi yang kemudian akan diikuti dengan penurunan

pertumbuhan yang mengarah pada pertumbuhan yang stabil setelahnya.

Penggunan model ini harus disertai dengan perhitungan matang mengenai berapa

lama perusahaan mengalami pertumbuhan yang tinggi. Meskipun selama ini

variasi two stagemodel yang banyak digunakan mengasumsikan bahwa

perusahaan mengalami pertumbuhan yang tinggi yang kemudian diikuti dengan

penurunan pertumbuhan yang stabil, variasi lain juga bias digunakan, misalnya

saja perusahaan mengalami pertumbuhan yang rendah kemudian dilanjutkan

dengan pertumbuhan yang tinggi.

Hal inidimungkinkan karena pertumbuhan growth yang tinggi pada perusahaan

tidak selalu diikuti pertumbuhan growth dari dividen.

Skenario yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah skenario pertumbuhan

tetap dengan beberapa asumsi, yaitu:

1. Banyaknya perusahaan sektor perkebunan/ plantation sehingga sulit bagi

perusahaan untuk mencapai tingkat pertumbuhan tinggi yang bertahan lama,

Page 3: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

51

sehingga digunakan asumsi tingkat pertumbuhan stabil dalam pertumbuhan

dividen.

2. Untuk menggunakan asumsi pertumbuhan tidak tetap dibutuhkan asumsi

mengenai berapa lama perusahaan akan mengalami pertumbuhan yang sangat

tinggi, kemudian diikuti dengan penurunan pertumbuhan. Sehingga pada

akhirnya pertumbuhan perusahaan stabil.

4.1.1.1 Skenario Pertumbuhan Dividen

Setelah menentukan skenario pertumbuhan tetap untuk menghitung harga wajar

saham PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantation Tbk, dan PT PP London Sumatra

Indonesia Tbk, langkah selanjutnya adalah melakukan skenario untuk menentukan

tingkat pertumbuhan dividen yaitu dengan cara mengalikan Return on Equity (ROE)

dengan presentase Return Earning (RE) dengan menggunakan rumus:

g = ROE x RR

dimana:

RR : Retention Rate (Prosentase laba ditahan)

Jadi RR : 1 – Devidend Payout Ratio (DPR)

Setelah dividen didapat, langkah selanjutnya adalah mengestimasikan dividen

yang dibagikan tahun 2013 dengan rumus:

D1 = D0 x (1+g)

Setelah estimasi dividen yang dibagikan dihitung kemudian menggunakan

pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM) dengan menggunakan beta histori

selama periode 2010-2012.

Page 4: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

52

4.1.1.2 Skenario Return yang Disyaratkan

Untuk menentukan pengembalian hasil yang disyaratkan digunakan pendekatan

Capital Asset Pricing Model (CAPM). Untuk mkenghitung CAPM dibutuhkan data

seperti riskfree, return market dan beta saham.

Riskfree yang umum digunakan adalah tingkat bunga Bank Indonesia (BI Rate).

Hal ini dikarenakan BI rate merupakan acuan bank-bank lain dalam menentukan

besarnya tingkat suku bunga. Untuk return market menggunakan return Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG). Dan beta saham pada AALI, BWPT dan LSIP menggunakan

betasaham yang terdapat pada situs www.reuteurs.com sebagai situs rujukan investor

saham dunia dan beta yang dihitung dengan menggunakan fungsi SLOPE

padaMicrosoft exel dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

=SLOPE(Ri;Rm)

4.1.2 Skenario Price Earning Ratio (PER)

Penilaian harga wajar saham PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantation Tbk,

dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk dengan analisis pendekatan Price Earning

Ratio (PER), dimana hasil perkalian antara Earning per Share dan Price Earning Ratio

merupakan harga saham. Untuk menghitung EPS dan PER dibutuhkan data seperti laba

perusahaan, jumlah saham beredar dan harga saham AALI, BWPT dan LSIP periode

2010-2012.

Yang akan dilakukan adalah mengestimasi harga saham AALI, BWPT dan LSIP

dengan rata-rata PER dan EPS saham tersebut. Rata-rata PER didapat dengan cara

menggunakan fungsi AVERAGE pada Microsoft exel. Untuk melakukan perhitungan

Page 5: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

53

tersebut dibutuhkan data laba perusahaan, jumlah saham beredar dan harga saham

perusahaan periode 2010-2012.Data tersebut digunakan untuk menghitung pertumbuhan

laba saham AALI, BWPT dan LSIP per tahun.

4.2 Analisis Penilaian Harga Saham dengan DDM

Penilaian harga wajar saham AALI, BWPT dan LSIP dengan pendekatan DDM

menggunakan asumsi pertumbuhan tetap. Rumus pendekatan DDM dengan asumsi

pertumbuhan tetap adalah:

V =

Ada dua skenario yang dapat digunakan untuk menghitung harga wajar saham

AALI, BWPT dan LSIP dengan pendekatan DDM, antara lain:

1. Menghitung harga wajar saham dengan menggunakan estimasi growth dividend

tahun 2012 berdasarkan perhitungan mengalikan Return on Equity (ROE) dengan

presentaseReturn Earning (RE). Kemudian perhitungan CAPM menggunakan

beta berdasarkan perhitungan menggunkan fungsi SLOPE pada Microsoft exel.

2. Menghitung harga wajar saham dengan metode DDM menggunakan estimasi

growth deviden tahun 2012 berdasarkan perhitungan antara perkalian Returnon

Equity (ROE) dengan presentaseReturn Earning (RE), kemudian menggunakan

beta yang terdapat pada situs www.reuters.com.

Page 6: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

54

4.2.1 Analisis Peretumbuhan Dividen

Selama periode 2010-2012, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantation Tbk

dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk selalu membagikan dividen satu kali dalam

setahun. Besarnya deviden yang diberikan dapat dilihat pada tabel IV.1 di bawah:

Ticker Year Dividen/ Share Growth Dividen

AALI 2010 654,89

2011 939,93 43,52%

2012 432,96 -53,94%

BWPT 2010 7,56

2011 8,99 18,91%

2012 11,98 33,25%

LSIP 2010 208,91

2011 60,97 -70,81%

2012 90,64 48,65% Table 4.1: Growth dividen

Growth dividen tahunan yang dibagikan oleh PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW

Plantation Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk dihitung dengan rumus:

growth dividen =

Dari perhitungan growth tahunan didapat hasil pertumbuhan dividen yang tidak

konstan sehingga sulit untuk mengestimasi growth tahun 2013. Karena itu digunakan

rumus:

G = RR x ROE

dimana:

G : Growth

RR : Retention Rate( Persentase laba ditahan )

Page 7: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

55

: 1 – Dividen Payout Ratio

ROE :

Untuk estimasi DPR tahun 2013 digunakan DPR periode 2012. Dengan asumsi

besarnya DPR untuk tahun 2013 mendekati DPR tahun 2012 dan dapat dilihat pada tabel

IV.2 di bawah:

Ticker Year EPS Dividen/ Share DPR

AALI 2010 1.281 654,89 51,12% 2011 1.587 939,93 59,23% 2012 1.600 432,96 27,06%

BWPT 2010 60 7,56 12,60% 2011 58,27 8,99 15,43% 2012 65 11,98 18,43%

LSIP 2010 757 208,91 27,60% 2011 249 60,97 24,49% 2012 164 90,64 55,27%

Table 4.2: Dividen Payout Ratio

Untuk mengestimasi DPR tahun 2013 digunakan fungsi AVERAGE pada

Microsoft exel, dan didapat hasil estimasi DPR untuk tahun 2013 seperti tabel IV.3 di

bawah:

Ticker Nama Perusahaan DPR

AALI PT Astra Agro Lestari Tbk 45,80%

BWPT PT BW Plantation Tbk 15,49%

LSIP PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 35,78%

Tabel 4.3: Estimasi DPR tahun 2013

Setelah mendapatkan besarnya estimasi DPR tahun 2013 langkah selanjutnya

adalah menghitung besarnya Retention Rate (persentase laba ditahan) dengan rumus:

Page 8: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

56

RR = 1-DPR

Besarnya Retention Rate (RR) dapat dilihat pada tabel IV.4 di bawah:

Ticker Nama Perusahaan DPR 2013 RR AALI PT Astra Agro Lestari Tbk 45,80% 54,20% BWPT PT BW Plantation Tbk 15,49% 84,51% LSIP PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 35,78% 64,22%

Tabel 4.4: Retention Rate (persentase laba ditahan)

Untuk mendapatkan Return on Equity dapat diambil dari laporan keuangan PT

Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantation Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia

Tbk. Besarnya Return on Equity PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantation Tbk dan

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk tahun 2012 dapat dilihat pada tabel IV.5 di

bawah:

Ticker Nama Perusahaan ROE AALI PT Astra Agro Lestari Tbk 26,90% BWPT PT BW Plantation Tbk 15,70% LSIP PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 17,80%

Tabel 4.5: ROE saham AALI, BWPT dan LSIP tahun 2012

Setelah data Return on Equity (ROE) dan Retention Rate (RR) diperoleh, dapat

dicari besarnya pertumbuhan dividen dengan rumus:

G = ROE x RR

Page 9: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

57

Dari perhitungan di atas didapat hasil growth dividen saham PT Astra Agro

Lestari Tbk, PT BW Plantation Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk didapat

hasil growth dividen yang dapat dilihat pada tabel IV.6:

Ticker Nama Perusahaan ROE RR G AALI PT Astra Agro Lestari Tbk 26,90% 54,20% 14,58% BWPT PT BW Plantation Tbk 15,70% 84,51% 13,27% LSIP PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 17,80% 64,22% 11,43%

Tabel 4.6: Dividen growth

4.2.2 Pendekatan CAPM

Untuk menghitung return yang disyaratkan (Ks) pendekatan yang paling umum

digunakan adalah pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Rumus untuk

menghitung CAPM adalah:

Ks = Rf + [(Rm-Rf)] x Beta

dimana:

Ks : return yang disyaratkan

Rf : risk free/ suku bunga bebas resiko (BI Rate)

Rm : retun market (return IHSG)

Beta : beta saham

Untuk menghitung CAPM dibutuhkan data tingkat suku bunga Bank Indonesia,

return Indeks Harga Saham Gabungan dan Beta saham AALI, BWPT dan LSIP selama

periode 2010-2012. Untuk itu dilakukan analisis-analisis untuk menentukan risk free,

Page 10: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

58

Return Market dan Beta Saham PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantation Tbk dan

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk.

4.2.2.1 Analisis Risk Free

Risk free atau bunga bebas resiko didapat dari tingkat suatu bunga Bank

Indonesia (BI Rate) per tahun. BI rate dijadikan sebagai tingkat suku bunga bebas resiko

karena BI Rate menjadi acuan bank-bank di Indonesia dalam menentukan suku bunga

deposit, kredit dan tabungan. Suku bunga BI Rate dipengaruhi oleh banyak faktor antara

lain tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Karena itu BI Rate dapat berubah-ubah

bergantung dari perubahan inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Berikut ini adalah

perubahan suku bunga Bank Indonesia selama periode 2010-2012:

Tabel 4.7 BI Rate

Bulan 2010 2011 2012 Januari 6,50% 6,50% 6,00% Februari 6,50% 6,75% 5,75% Maret 6,50% 6,75% 5,75% April 6,50% 6,75% 5,75% Mei 6,50% 6,75% 5,75% Juni 6,50% 6,75% 5,75% Juli 6,50% 6,75% 5,75%

Agustus 6,50% 6,75% 5,75% September 6,50% 6,75% 5,75% Oktober 6,50% 6,50% 5,75%

November 6,50% 6,00% 5,75% Desember 6,50% 6,00% 5,75%

sumber: http://www.bi.go.id/web/en/Moneter/BI+Rate/Data+BI+Rate/

Page 11: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

59

Dari tabel di atasdapat dilihat bahwa selama periode 2010 sampai dengan tahun

2012 BI Rate mengalami perubahan yang tidak terlalu signifikan. Dan pada tahun 2012

BI Rate konstan di tingkat 5,75%. Estimasi BI Rate pada tahun 2013 dapat diketahui

dengan cara merata-ratakan tingkat suku bunga BI Rate selama periode 2010-2012, dan

akan didapatkan hasil 6,00% yang akan dimasukan kedalam perhitungan CAPM.

4.2.2.2 Return Market

Return market yang digunakan untuk menghitung CAPM adalah return dari

indeks harga saham gabungan (IHSG) periode 2010-2012. IHSG dipilih menjadi

returnmarket karena IHSG mewakili return saham di Indonesia secara keseluruhan.

Return market IHSG dihitung dengan cara menghitung return harian dengan rumus:

return harian =

Setelah return harian didapat langkah selanjutnya adalah menghitung return

IHSG per tahun dengan cara menjumlahkan semua return harian selama satu periode.

Penjualan return harian menggunakakn fungsi SUM pada Microsoft exel dengan rumus:

= SUM (return harian selama satu tahun)

Dari penjumlahan return harian selama satu tahun akan didapat hasil return

tahunan sebagai berikut:

Tahun Rm 2010 29,40% 2011 4,98% 2012 12,25%

Rata-rata 15,54% Tabel 4.8: Return market (IHSG) tahunan

Page 12: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

60

Tabel di atas menunjukan return market dari periode 2010 sampai 2012. Setelah

itu didapat rata-rata return IHSG tahunan dengan menggunakakn fungsi AVERAGE pada

Microsoft exel. Dan hasil rata-rata ini akan dimasukan ke dalam perhitungan CAPM.

4.2.2.3 Beta Saham

Beta saham yang digunakan untuk menghitung CAPM terdiri dari dua skenario

beta. Yaitu beta saham histori dan beta saham yang diambil dari website

www.reuters.com.

1. Beta Saham Histori

Perhitungan beta saham bedasarkan tingkat pengembalian saham AALI, BWPT,

LSIP dan IHSG.Beta dihitung dengan menggunakan fungsi SLOPE dengan

menggunakan Microsoft exel. Rumus yang digunakan untuk menhitung beta

adalah:

=SLOPE(Rs;Rm)

Rs : return saham AALI, BWPT dan LSIP per tahun

Rm : return saham IHSG per tahun

Return saham AALI, BWPT dan LSIP dapat diketahui dengan cara menghitung

return harian saham tersebut dengan menggunakan rumus:

return harian =

Page 13: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

61

Setelah return harian didapat, langkah selanjutnya adalah menghitung return

IHSG per tahun dengan cara menjumlahkan semua return harian selama periode

tahunan. Penjumlahan return harian sumnggunakan fungsi SUM pada Microsoft

exel dengan rumus:

=SUM(Return harian selama satu tahun)

Dari penjumlahan return AALI, BWPT dam LSIP selama satu tahun akan

didapat hasil return tahunan. Kemudian return tahunan akan dibandingkan dengan

return IHSG dan akan didapat hasil sebagai berikut:

Tahun Rm Rs

AALI BWPT LSIP 2010 29,40% 3,63% 57,36% 27,63% 2011 4,98% -15,21% -15,18% -6,67% 2012 12,25% -5,58% 18,37% 3,13%

Rata-rata 15,54% -5,72% 20,18% 8,03% Tabel 4.9: Return Market dan Return Saham

Dari hasil perhitungan return saham AALI, BWPT, LSIP dan IHSG akan

dilakukan perhitungan beta saham dengan menggunakan fungsi SLOPE pada Microsoft

exel dengan rumus sebagai berikut:

=SLOPE(Rs;Rm)

Page 14: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

62

Setelah dilakukan perhitungan beta saham, maka akan di dapat hasil sebagai

berikut:

Tahun Beta

AALI BWPT LSIP 2010 0,98 1,27 1,04 2011 1,03 0,94 1,24 2012 1,14 1,31 1,32

Tabel 4.10: Beta Saham

Dari tabel di atas dapat disimpulkan secara umum bahwa pada saat saham bullish

maka harga saham AALI, BWPT dan LSIP dapat terapresiasi melebihi kenaikan harga

pasar atau IHSG.Begitu juga sebaliknya jika pasar sedang mengalami bearish harga

saham dapat terdepresiasi melebihi penurunan IHSG. Semakin besar nilai beta maka

semakin besar juga resiko dan return yang bisa dihasilkan saham tersebut.

2. Beta Saham www.reuters.com

Selain beta yang didapat dari perhitungan histori, data lain yang dapat digunakan

adalah beta yang diambil dari websitewww.reuters.com. Alasan mengapa

penelitian ini menggunakan beta yang diambil dari website

www.reuters.comadalah karena website tersebut merupakan website yang

dijadikan rujukan bagi para investor, pengamat dan analis saham dan pihak-pihak

yang berkepentingan sebagai dasar pengambilan keputusan. Berikut ini adalah

tabel valuation ratioyang diambil dari website reuters.com:

Page 15: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

63

Tabel 4.11: Valuation Ratio

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa saham-saham diatas memiliki potensi

resiko dan return yang tinggi.

4.2.2.4 Perhitungan CAPM Beta History

Setelah menghitung risk free, return market dan beta saham tingkat

pengembalian yang disyaratkan bisa dihitung dengan menggunakan pendekatan CAPM

dengan rumus:

CAPM = Ks = Rf + [(Rm - Rf) x Beta]

Ks : return yang disyaratkan

Rf : riskfree/ BI Rate

Rm : return market/ return IHSG

Beta : beta saham IHSG

Hasil perhitungan return yang disyaratkan pada tahun 2013 dengan

menggunakan pendekatan CAPM adalah sebagai berikut:

Valuation Ratio

AALI BWPT LSIP

Company Industry Sector Company Industry Sector Company Industry Sector P/E Ratio

(TTM) 11,37 23,47 36,7 15,4 15,2 36,7 9,23 23,47 36,7 P/E High - Last 5 Yrs. 21,57 15,67 31,24 22,34 36,01 31,24 16,97 15,67 31,24

P/E Low - Last 5 Yrs. 5,87 5,93 18,49 12,54 10,23 18,49 4,29 5,93 18,49

Beta 1,09 0,75 0,36 1,11 0,97 0,36 1,35 0,75 0,36

Page 16: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

64

Tahun Rf Rm BETA Ks

AALI 2010 6,50% 29,40% 0,98 28,94% 2011 6,58% 4,98% 1,03 4,93% 2012 5,77% 12,25% 1,14 13,16%

Rata-rata 15,68%

BWPT 2010 6,50% 29,40% 1,27 35,58% 2011 6,58% 4,98% 0,94 5,08% 2012 5,77% 12,25% 1,31 14,26%

Rata-rata 18,31%

LSIP 2010 6,50% 29,40% 1,04 30,32% 2011 6,58% 4,98% 1,24 4,60% 2012 5,77% 12,25% 1,32 14,32%

Rata-rata 16,41%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat pengembalian yang disyaratkan

setiap tahun berbeda-beda. Tergantung dari berbagai faktor seperti risk free, return

market dan beta saham. Estimasi tingkat pengembalian yang diharapkan pada tahun

2013 didapat dengan merata-ratakan tingkat pengembalian yang disyaratkan pada

periode 2010 sampai 2012.

4.2.2.5 Perhitungan CAPM Beta Reuters

Perhitungan CAPM menggunakan betareuters adalah dengan menggunakan data

risk free dan return market history rata-rata seperti perhitungan CAPM dengan beta

history. Sehingga didapat Ks menggunakan beta reuters adalah sebagai berikut:

Beta Ks AALI 1,09% 12,83% BWPT 1,11% 12,96% LSIP 1,35% 14,52%

Tabel 4.13: Ks dengan Beta Reuters

Page 17: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

65

Dari perhitungan CAPM menggunakan beta reuters, didapat hasil return yang

disyaratkan untuk saham AALI, BWPT dan LSIP periode 2013 masing-masing adalah

sebesar 12,83%, 12, 96% dan 14,52%.

4.2.3 Estimasi Harga Wajar Saham dengan Pendekatan DDM

Penilaian harga wajar saham PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantation Tbk

dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk dengan pendekatan DDM menggunakan dua

skenario, yaitu:

1. Menghitung harga wajar saham dengan metode DDM dengan menggunakan

estimasi growth dividen tahun 2013 berdasarkan perhitungan retention rate (RR)

dikali Return on Equity (ROE) kemudian menggunakan beta berdasarkan

perhitungan menggunakan fungsi SLOPE pada Microsoft exel. Menghitung harga

wajar saham dengan metode DDM dapat menggunakan rumus:

v =

dimana:

v : harga wajar saham

Do : dividen tahun 2012

g : pertumbuhan dividen

Ks : tingkat pengembalian yang disyaratkan

Page 18: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

66

Dengan menggunakan rumus di atas didapat hasil sebagai berikut:

Dividen Growth Ks V AALI 432,96 14,58% 13,16% Rp17.890,95 BWPT 11,98 13,27% 14,26% Rp1.370,81 LSIP 90,64 11,43% 14,32% Rp3.491,39

Tabel 4.14: Tabel Harga Wajar Saham dengan Pendekatan CAPM

2. Menghitung Harga Wajar saham dengan metode DDM menggunakan estimasi

growth dividen tahun 2013 berdasarkan perhitungan retentionrate (RR) dikali

dengan ROE dan kemudian menggunakan beta yang didapat dari reuters.com.

Hasil perhitungan dapat dilihat di tabel di bawah ini:

Dividen Growth Ks V AALI 432,96 14,58% 12,83% Rp17.365,51 BWPT 11,98 13,27% 12,96% Rp3.396,45 LSIP 90,64 11,43% 14,52% Rp3.269,14

Tabel 4.15: Tabel Harga Wajar Saham dengan Beta Reuters

4.3 Analisis dengan Pendekatan Price Earning Ratio

Pendekatan yang digunakan investor untuk mengestimasi harga wajar saham PT

Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantation Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia

Tbk adalah dengan menggunakan Earning per Share (EPS) dan Price Earning Ratio

(PER).

Page 19: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

67

4.3.1 Estimasi Harga Wajar Saham dengan Average PER

Average PER adalah nilai rata-rata dari PER saham selama periode 2010 sampai

2012.Sebelum merata-ratakan PER saham, data yang dibutuhkan adalah data laba

perusahaan, jumlah saham beredar dan harga pasar saham.Data tersebut digunakan

untuk menghitung pertumbuhan laba, Earning per Share (EPS) dan Price Earning Ratio

(PER).

Untuk menghitung pertumbuhan laba, data yang digunakan adalah data laba

perusahaan selama periode 2010 sampai yahun 2012. Data laba perusahaan dapat

diambil dari laporan laba rugi PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantation Tbk dan

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk selama periode 2010 sampai tahun 2012. Setelah

data laba perusahaan didapa, langkah selanjutnya adalah menghitung pertumbuhan laba

dengan menggunakan rumus:

growth =

Page 20: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

68

Perhitungan pertumbuhan laba perusahaan selama periode 2010 sampai dengan

tahun 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tahun Laba Perusahaan Pertumbuhan Laba

AALI

2009 1.660.649.000.000

2010 2.016.780.000.000 17,66%

2011 2.498.565.000.000 19,28%

2012 2.453.654.000.000 -1,83%

Est. 2013 Rp 2.157.412.000.000 11,70%

BWPT

2009 167.465.085.000

2010 243.857.564.000 31,33%

2011 320.388.173.000 23,89%

2012 262.183.809.000 -22,20%

Est. 2013 Rp 248.473.657.750 11,00%

LSIP

2009 707.487.000.000

2010 1.033.329.000.000 31,53%

2011 1.701.513.000.000 39,27%

2012 1.122.575.000.000 -51,57%

Est. 2013 Rp 1.141.226.000.000 6,41% Tabel 4.16: Tabel Pertumbuhan Laba Perusahaan

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat pertumbuhan laba PT Astra Agro Lestari

Tbk, PT BW Plantation Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk selama periode

2010 sampai tahun 2012. Untuk mengestimasi laba PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW

Plantation Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk tahun 2013 maka digunakan

perhitungan rata-rata pertumbuhan laba, dengan menggunakan fungsi AVERAGE pada

Microsoft exel.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa estimasi laba perusahaan PT Astra Agro

Lestari Tbk adalah Rp 2.157.412.000.000,00 dengan pertumbuhan laba sebesar 11,70%,

PT BW Plantation Tbk sebesar Rp 248.473.547.750,00 dengan pertumbuhan laba

Page 21: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

69

sebesar 11,00% dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk sebesar Rp

1.141.226.000.000,00 dengan pertumbuhan laba sebesar 6,41%.

Untuk menghitung Earning per Share (EPS) PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW

Plantation Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk, data yang digunakan adalah

adalah data laba perusahaan, dan jumlah saham beredar selama periode 2010 sampai

dengan tahun 2012. Earning per Share (EPS) dapat dihitung dengan rumus:

EPS =

Perhitungan EPS saham PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantation Tbk dan

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk selama periode 2010 sampai tahun 2012 dapat

dilihat pada tabel di bahwah ini:

Tahun Laba Perusahaan Jumlah Saham

Beredar EPS

AALI

2010 2.016.780.000.000 1.574.379.391 1.281 2011 2.498.565.000.000 1.574.395.085 1.587 2012 2.453.654.000.000 1.533.533.750 1.600

Est. 2013 Rp 2.322.999.666.667 1.560.769.409 1.489

BWPT

2010 243.857.564.000 4.064.292.733 60 2011 320.388.173.000 5.498.338.304 58 2012 262.183.809.000 4.033.597.062 65

Est. 2013 Rp 275.476.515.333 4.532.076.033 61

LSIP

2010 1.033.329.000.000 1.365.031.704 757 2011 1.701.513.000.000 6.833.385.542 249 2012 1.122.575.000.000 6.844.969.512 164

Est. 2013 Rp 1.285.805.666.667 5.014.462.253 390 Tabel 4.17: Earning per Share (EPS)

Dari tabel diatas dapat dilihat EPS untuk masing-masing perusahaan pada

periode 2010 sampai dengan tahun 2012.Untuk estimasi EPS pada tahun 2013

digunakan rata-rata EPS periode 2010 sampai dengan tahun 2012. Estimasi EPS untuk

Page 22: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

70

PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantation Tbk dan PT PP London Sumatra

Indonesia Tbk pada tahun 2013 masing-masing adalah sebesar 1.489, 61 dan 390 kali.

Untuk menghitung Price Earning Ratio (PER) PT Astra Agro Lestari Tbk, PT

BW Plantation Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk data yang digunakan

adalah harga pasar saham AALI, BWPT dan LSIP dan EPS selama periode 2010 sampai

dengan tahun 2012. Data harga pasar saham AALI, BWPT dan LSIP diambil dari

website www.yahoo.finance.com.Harga pasar yang diambil adalah harga penutupan per

31 Desember periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. Setelah data harga saham

dan EPS didapat kemudian dilakukan perhitungan untuk Price Earning Ratio (PER)

dengan menggunakan rumus:

PER =

Perhitungan PER perusahaan selama periode 2010 sampai dengan tahun 2012 dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tahun Laba Perusahaan Pertumbuhan

Laba Saham

Beredar Harga Saham EPS PER

AALI 2010 2.016.780.000.000 17,66% 1.574.379.391 26.200 1.281 20,45 2011 2.498.565.000.000 19,28% 1.574.395.085 21.700 1.587 13,67 2012 2.453.654.000.000 -1,83% 1.533.533.750 20.600 1.600 12,88 Est. 2013 2.157.412.000.000 11,70% 1.560.769.409 22.833 1.489 15,67

BWPT 2010 243.857.564.000 31,33% 4.064.292.733 1.290 60 21,50 2011 320.388.173.000 23,89% 5.498.338.304 1.120 58 19,22 2012 262.183.809.000 -22,20% 4.033.597.062 1.470 65 22,62 Est. 2013 248.473.657.750 11,00% 4.532.076.033 1.293 61 21,11

LSIP 2010 1.033.329.000.000 31,53% 1.365.031.704 2.570 757 3,39 2011 1.701.513.000.000 39,27% 6.833.385.542 2.250 249 9,04 2012 1.122.575.000.000 -51,57% 6.844.969.512 2.400 164 14,63 Est. 2013 1.141.226.000.000 6,41% 5.014.462.253 2.407 390 9,02

Tabel 4. 18: Price Earning Ratio (PER)

Page 23: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

71

Dari perhitungan tabel diatas dapat dilihat hasil perhitungan estimasi harga

saham AALI, BWPT dan LSIP pada tahun 2013. Estimasi PER untuk tahun 2013

dihitung dengan cara merata-ratakan PER dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.

Dari hasil perhitungan di atas didapat hasil harga wajar untuk saham AALI sebesar Rp

22.833,00 dengan pembulatan fraksi menjadi Rp 22.850,00 , saham BWPT sebesar Rp

1.293,00 dengan pembulatan fraksi menjadi Rp 1.300,00 dan saham LSIP sebesar Rp

4.407,00 dengan fraksi menjadi Rp 4.400,00.

4.4 Pembahasan Hasil Analisis

Dari hasil analisis penilaian harga wajar saham PT Astra Agro Lestari Tbk, PT

BW Plantation Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk, dapatdideskripsikan

pertumbuhan dividen pada tahun 2010 sampai tahun 2012, mendeskripsikan

pertumbuhan PER dan EPS periode 2010 sampai dengan tahun 2012 dan menentukan

harga wajar saham PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantation Tbk dan PT PP

London Sumatra Indonesia Tbk di tahun 2013 serta merekomendasikan jual atau beli

pada saham-saham AALI, BWPT dan LSIP pada tahun 2013.

4.4.1 Pertumbuhan Dividen

Pembagian dividen periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 besarnya

bervariasi. Pertumbuhan pembagian deviden terkecil PT Astra Agro Lestari Tbk adalah

432.96 pada tahun 2012 dan pertumbuhan dividen terbesar dibagikan tahun 2011 sebesar

939.93. Pertumbuhan pembagian dividen terkecil PT BW Plantation Tbk adalah pada

tahun 2010 sebesar 7.56 dan pertumbuhan pembagian dividen terbesar adalah pada

tahun 2012 sebesar 11.98. Pada PT PP London Sumatra Indonesia Tbk, pertumbuhan

Page 24: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

72

pembagian dividen terkecil adalah pada tahun 2011 sebesar 60.97 dan pertumbuhan

pembagian dividen terbesar adalah pada tahun 2010 sebesar 208.91.

Meskipun jumlah dividen yang dibagikan setiap tahun berbeda dan pertumbuhan

dividen yang dibagikan mengalami fluktuasi tetapi PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW

Plantation Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk selalu rutin membagikan

dividen setiap tahun.

Dividen yang dibagikan PT Astra Agro Lestari Tbk pada tahun 2012 sebesar Rp

432.96 per saham dengan laba perusahaan sebesar Rp 2.453.654.000.000,00dan jumlah

saham beredar sebesar 1.533.533.750. Artinya pada tahun 2012 Dividend Payout Ratio

(DPR) sebesar 27,06% . Dividen yang dibagikan PT BW Plantation Tbk pada tahun

2010 sebesar Rp7,56 per saham dengan laba perusahaan sebesar Rp 243.857.564.000,00

dan jumlah saham beredar sebesar 4.064.292.733. Artinya pada tahun 2010 Dividen

Payout Ratio (DPR) sebesar 12,60%. Dividen yang dibagikan PT PP London Sumatra

Indonesia Tbk pada tahun 2011 sebesar Rp 60,97 per saham dengan laba perusahaan

sebesar Rp 1.701.513.000.000,00dan jumlah saham beredar sebesar 6.833.385.542.

Artinya pada tahun 2011 Dividen Payout Ratio (DPR) sebesar 24,49%.

Dividen yang dibagikan pada tahun 2011 PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW

Plantation Tbk tahun 2012, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk tahun 2010

mengalami pertumbuhan yang sangat bervariasi. Untuk tahun 2011 PT Astra Agro

Lestari Tbkdan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk mengalami penurunan dividen

yang signifikan. Sedangkan PT BW Plantation Tbk mengalami kenaikan dividen yang

signifikan.

Pada PT Astra Agro Lestari Tbk, dividen yang dibagikan tahun 2011 sebesar Rp

939.93 per lembar saham dan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 432.96 per lembar

Page 25: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

73

saham, artinya PT Astra Agro Lestari Tbk mengalami penurunan dividen sebesar

53.94%. Dividen yang dibagikan PT BW Plantation Tbk pada tahun 2010 sebesar Rp

7.56 per lembar saham dan pada tahun 2012 sebesar Rp 11.98 per lembar saham yang

artinya PT BW Plantation Tbk mengalami pertumbuhan dividen sebesar 18.91%.

Sedangkan dividen yang dibagikan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk pada tahun

2010 sebesar Rp 208.91 per lembar saham dan pada tahun 2011 sebesar Rp 60.97 per

lembar saham, yang artinya PT PP London Sumatra Indonesia Tbk mengalami

penurunan dividen sebesar 70.81%.

Dilihat dari peningkatan laba, masing-masing perusahaan mengalami

pertumbuhan laba yang bervariasi. Laba PT Astra Agro Lestari Tbk pada tahun 2011

dan 2012 yaitu sebesar Rp 2.498.565.000.000,00 dan Rp 2.453.654.000.000,00 artinya

mengalami penurunan laba sebesar 1.83%. Dan laba PT BW Plantation Tbk pada tahun

2010 dan 2012 adalah sebesar Rp 243.857.564.000,00 dan Rp 262.183.809.000,00

artinya mengalami pertumbuhan sebesar 9.13%.

4.4.2 Pertumbuhan PER

Selama periode 2010 sampai dengan 2012, PER saham PT Astra Agro Lestari

Tbk, PT BW Plantation Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk cenderung

bervariasi. Pada PT Astra Agro Lestari, PER saham periode 2010-2012 antara lain 20,45

kali; 13,67 kali;12,88 kali dan estimasi PER untuk tahun 2013 adalah 15,67 kali.

Pada PT BW Plantation Tbk, PER saham periode 2010-2012 antara lain 21,50

kali; 19,22 kali; 22,62 kali dan estimasi PER untuk tahun 2013 adalah 21,11 kali.

Sedangkan untuk PER PT London Sumatra Indonesia Tbk pada periode 2010-

2012 antara lain 3,39 kali; 9,04 kali; 14,63 kali dan estimasi PER untuk tahun 2013

Page 26: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

74

adalah 9,02 kali. Sehingga didapat estimasi harga saham tahun 2013 PT Astra Agro

Lestari Tbk, PT BW Plantation Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk adalah

sebesar Rp 22.850,00 ; Rp 1.300,00; Rp 2.400,00.

4.4.3 Harga Wajar Saham

Setelah dilakukan penilaian harga wajar saham PT Astra Agro Lestari Tbk, PT

BW Plantation Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk untuk tahun 2013 dengan

berbagai pendekatan, antara lain :

1. Pendekatan DDM dengan Beta History

2. Pendekatan DDM dengan Beta Reuters

3. Pendekatan average PER

Didapat hasil harga saham PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantation Tbk

dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk tahun 2013 adalah sebesar Rp 22.850,00 ; Rp

1.300,00; Rp 2.400,00. Saat ini (19 Mei 2013) saham AALI, BWPT, dan LSIP berturut-

turut masing-masing sebesar Rp 17.200,00 ; Rp 1.020,00 dan Rp 1.560,00.

Setelah didapat harga wajar, maka investor dapat membuat keputusan terhadap

saham-sahamini. Apakah mereka akan membeli atau menjual saham-saham ini. Dari

hasil analisis yang telah dilakukan, maka sebaiknya investor harus mempertimbangkan

keputusan yang akan diambil. Pertimbangan yang harus dipikirkan oleh investor adalah

mereka harus melihat apakah harga saham sekarang (harga pasar) di atas, atau di bawah

harga wajar.Jika harga pasar di bawah harga wajar, maka sebaiknya investor membeli

saham tersebut.Namun jika harga pasar di atas harga wajar, maka sebaiknya investor

menunggu hingga harga pasar mendekati harga wajar, lalu kemudian membelinya.

Page 27: BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-00613-AK Bab4001.pdf · dan Price Earning Ratio (PER) .Penilaian dengan model DDM merupakan penilaian

75

Berdasarkan data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk saham AALI

investor disarankan untuk membeli saham tersebut, dikarenakan harga pasar yaitu

sebesar Rp 17.200,00 masih di bawah harga wajar yaitu sebesar Rp 22.850,00. Untuk

saham BWPT investor juga disarankan untuk membeli saham tersebut, karena harga

pasar saham masih di bawah harga wajar, dengan harga pasar sebesar Rp 1.020,00 dan

harga wajar sebesar Rp 1.300,00. Sedangkan untuk saham LSIP investor juga

disarankan untuk membeli saham tersebut, karena harga pasar saham masih di bawah

harga wajar, dengan harga pasar sebesar Rp 1.560,00 dan harga wajar sebesar Rp

2.400,00.