modul 5 kelompok 3.docx

16
 BLOK IDENTIFIKASI DAN PENATALAKSANAAN PASIEN 4 MODUL 5. PERAWA TA N TRAUMA PADA GIGI SULUNG DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3  NILA NOVITA (2012.07.0.0013) TIFFANY AUGUSTA POSUMA (2012.07.0.0015) JANNICO DJANUARDI (2012.07.0.0018) AYU DIDIK SUSANTO (2012.07.0.003!) RAAFIULITA RETANA KANS"A (2012.07.0.0038) AJENG "ANUN #INNY K. (2012.07.0.00$7) ANNISA MUTARA PERTI#I (2012.07.0.0053) AGUSTINUS KENNY #IJAY A (2012.07.0.0055) S"INTA NURMARAY A FERIANTI (2 01 2.07.0.00!0 ) TANTRI LIS#ANTI (2012.07.0.007!) SANY ANTIKA #IJAYA (2012.07.0.008$) FA KULT AS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA 2015 KATA PENGANTAR U%&'& *+,+ - '+ / +%&', & ,'& & T+ & Y& M&& E& ,&- & 4/& *- 4& - 4& 66 '+/ / && '- '6+& 4& &,&/& & &,&/& *& 6-9++/ :  Perawatan trauma pada gigi sulung ; &'&4 4-/&,& &  6&, & 4'&4 '&& <&,4+*&. M&,&/& 6&& & %&-& &  '-46&& &/& 4+,& & & 6&&&& %&-& 4+,& -%&&  '-&<&4& *& 6&, & 4'&4 '&& , &+ 4-&+& *& & +/+. 1

Upload: hafizhuddin-muhammad

Post on 02-Nov-2015

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BLOK IDENTIFIKASI DAN PENATALAKSANAAN PASIEN 4MODUL 5. PERAWATAN TRAUMA PADA GIGI SULUNG

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3 NILA NOVITA(2012.07.0.0013)TIFFANY AUGUSTA POSUMA(2012.07.0.0015)JANNICO DJANUARDI(2012.07.0.0018)AYUB DIDIK SUSANTO(2012.07.0.0036)RAAFIULITA RETANA KANSHA(2012.07.0.0038)AJENG HANUN WINNY K.(2012.07.0.0047)ANNISA MUTARA PERTIWI(2012.07.0.0053)AGUSTINUS KENNY WIJAYA(2012.07.0.0055)SHINTA NURMARAYA FEBRIANTI(2012.07.0.0060)TANTRI LISWANTI (2012.07.0.0076)SANY ANTIKA WIJAYA(2012.07.0.0084)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS HANG TUAHSURABAYA20152

ii

KATA PENGANTAR

Ucapan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah menyertai serta membimbing penulis selama proses pembuatan makalah, sehingga makalah yang berjudul Perawatan trauma pada gigi sulung dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini membahas mengenai cara mendiagnosis, pertimbangan dalam menentukan diagnosis dan bagaimana cara menentukan rencana perawatan yang baik dan tepat pada kasus trauma yang mengenai gigi sulung.Makalah ini tentu saja tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada:1. Monika Elidasai, drg., Sp. BM. selaku penanggung jawab modul,2. Yoifah Rizka,drg., Sp. Perio. selaku fasilitator kelompok 3,3. Semua pihak yang membantu kami penulis secara langsung maupun tidak langsung.Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat serta memudahkan pembaca untuk dapat mengenal lebih jauh tentang perawatan trauma pada gigi sulung. Apabila dalam pembuatan makalah ini ada hal yang kurang tepat, penulis mohon agar mendapat masukkan sehingga penulis mengetahui dan dapat memperbaikinya.

Surabaya, 26 Juni 2015

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.2Daftar Isi 3BAB 1. Pendahuluan1.1 Latar Belakang41.2 Batasan Topik41.3 Peta Konsep5BAB 2. Pembahasan2.1 Prosedur Diagnosis62.2 Interpretasi PP72.3 Diagnosis akhir dan alasan72.4 Etiologi trauma dental pada anak72.5 Klasifikasi trauma 82.6 Prognosis92.7 Rencana perawatan (Penatalaksanaan trauma pada gigi sulung dan pada kasus)92.8 Indikasi dan kontraindikasi112.9 Prosedur ekstraksi gigi sulung122.10 Instruksi dan obat post ekstraksi13BAB 3. Penutup3.1 Kesimpulan14Daftar Pustaka15

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSeorang anak perempuan berusia berusia 6 tahun datang diantar ibunya ke RSGM, dengan keluhan gigi depan kanan atas goyang dan terlihat lebih panjang dari gigi sebelahnya akibat jatuh waktu bermain sepeda 4 hari yang yang lalu. Penderita saat ini merasakan sakit pada gigi tersebut sehingga mengganggu saat makan dan minum.Berat badan anak 24 kg. Pada pemeriksaan intra oral tampak gigi 51 ekstrusi, mobility (+) . Orang tua penderita berharap gigi anaknya tersebut bisa dirawat . Radiografi terlampir.

1.2 Batasan topik1.2.1 Prosedur Diagnosis1.2.2 Interpretasi PP1.2.3 Diagnosis akhir dan alasan1.2.4 Etiologi trauma dental pada anak1.2.5 Klasifikasi trauma 1.2.6 Prognosis1.2.7 Rencana perawatan (Penatalaksanaan trauma pada gigi sulung dan pada kasus)1.2.8 Indikasi dan kontraindikasi1.2.9 Prosedur ekstraksi gigi sulung1.2.10 Instruksi dan obat post ekstraksi

1.3Peta konsep:

Trauma dental gigi 51

Anamnesis ( Jatuh 4 hari yang lalu, nyeri saat makan & minum, gigi lebih panjang dan goyang

Pemeriksaan KlinisIO: Ekstrusi gigi 51, Mobilitas (+)

Klasifikasi TraumaPP (RO)

Dx. Nekrosis pulpa dan ekstrusi gigi deisertai resorpsi akar gisiologis

Prognosis

Rencana Perawatan (Ekstraksi)

BAB II PEMBAHASAN2.1 Prosedur Diagnosis Data pribadiNama : AndiTTL/umur : Surabaya, 1 januari 2009/6thAlamat : Jl. Keputih tegal no.33Telepon : -Jenis Kelamin : Laki-lakiOrang tua/Wali : Ibu SitiDokter : Istien Wardhani, drg, sp.KGAMahasiswa : Tantri Catatan medis1. Apakah anak ini sedang menerima perawatan medis? 2. Kapan kunjungan terakhir pada dokternya? 3. Tujuannya? 4. Penyakit-penyakit sebelumnya (Jantung, alergi, measles, nephritis, diabetes, coeliac/diare, gangguan perdarahan, cacar air, rheumatic, fever, asthma, epilepsy/gangguan endrokin,dll)? 5. Temperatur? Normal6. Nafsu makan? Normal7. Makan permen? 8. Makan kue-kue kering/basah? 9. Makan waktu tidur? 10. Bentuk muka? Simetri11. Kebiasaan-kebiasaan (tangan/ lengan sebagai bantal, bernafas melalui mulut, menggigit bibir/kuku/pipi, menghisap jempol/jari, tongue thrusting, bruxism)? 12. Apakah pernah mengunjungi dokter gigi? 13. Apakah pernah dirawat di RS? 14. Co-operative? Baik Hasil anamnesaKeluhan Utama: gigi depan kanan atas goyang dan ekstrusi akibat jatuh waktu bermain sepeda 4 hari yang lalu, sakit saat makan dan minum. Pemeriksaan klinisIO: gigi 51 goyang, vitalitas (-), EPT (-), perkusi (+), palpasi (+)

2.2. Interpretasi PP Tampak resorpsi 1/3 apikal pada gigi 51 Tampak benih gigi pada perapikal regio 11 dan 21 sudah menembus tulang alveolar Diskontinuitas lamina dura Pelebaran ligament periodontal

2.3 Diagnosis Akhir dan AlasanDx : Nekrosis pulpa dan ekstrusi gigi 51 disertai resorpsi akar fisiologisAlasan: Anamnesis: gigi depan kanan atas goyang dan ekstrusi akibat jatuh waktu bermain sepeda 4 hari yang lalu, sakit saat makan dan minum. Pemeriksaan klinis: Gigi 51 ekstrusi, mobilitas (+) PP (RO): Tampak resorpsi 1/3 apikal pada gigi 51, tampak benih gigi pada perapikal regio 11 dan 21 sudah menembus tulang alveolar, diskontinuitas lamina dura

2.4 Etiologi Trauma Dental pada AnakSebagian besar disebabkan oleh trauma (jatuh saat bermain, kecelakaan/saat anak baru belajar berjalan)Beberapa hal yang perlu diperhatikan: (Rao, 2012)1. How: Proses terjadinya trauma dapat digunakan untuk menentukan keparahan trauma.2. When: Untuk menentukan jenis keparahan3. Where: Untuk mengetahui di mana terjadinya trauma, keparahanEtiologi utama pada gigi geligi dapat dibedakan menjadi: Direct: Gigi secara langsung terkena benda-benda seperti bola, stik, dll. Indirect: Gigi secara tidak langsung terkena benda-benda, efek trauma pada dagu yang menyebabkan penutupan kuat antara gigi mandibular dan maksila (sering terjadi karena jatuh, perkelahian/kecelakaan lalu lintas)2.5 Klasifikasi TraumaKlasifikasi menurut Ellis & Davey: (Braham & Morris, 1980)Kelas 1: Fraktur sederhana dari mahkota gigi dengan terbuka sedikit/ tidak sama sekali sebagian dentin dari mahkotanya (hanya mengenai enamel).Kelas 2: Fraktur yang terjadi pada mahkota dengan terbukanya dentin yang luas tapi belum mengenai pulpa.Kelas 3: Fraktur pad amahkota gigi dengan terbukanya dentin yang luas dan sudah mengenai pulpa.Kelas 4: Trauma pada gigi yang menyebabkan gigi menjadi non vital disertai/ tanpa disertai dengan hilangnya struktur mahkota gigi.Kelas 5: Trauma pada gigi yang menyebabkan hilangnya gigi yang disebut avulsi.Kelas 6: Fraktur pada akar disertai dengan / tanpa hilangnya struktur mahkota gigi.Kelas 7: Trauma yang menyebabkan berpindahnya gigi ( intrusi, ekstrusi, labial, palatal, bukal, distal, mesial, rotasi) tanpa disertai adanya fraktur mahkota/ akar gigi.Kelas 8: Trauma yang menyebabkan fraktur mahkota yang besar pada gigi tapi gigi tetap pad a tempatnya dan akar gigi tidak mengalami perubahan.Kelas 9: Semua kerusakan pada gigi sulung akibat trauma pada gigi depan.Menurut Hargeaves & Craig: ( Rao, 2012)Kelas 1: Tidak ada fraktur/ fraktur enamel dengan atau tanpa perpindahan gigi.Kelas 2: Fraktur mahkota yang melibatkan enamel dan dentin tanpa terbukanya pulpa dan tanpa perpindahan gigiKelas 3: Fraktur dari mahkota dan terbukanya pulpa dengan atau tanpa perpindahan gigi.Kelas 4: Fraktur akar dengan/ tanpa fraktur koronal, dengan atau tanpa perpindahan gigi.Kelas 5: Berpindahnya gigi.

2.6 PrognosisTergantung pada kondisi pulpa (vital/ nekrotik), radang akut/ kronis. Harus memperhatikan keluhan subjek, reaksi tes vitalitas dan perkusi.Prognosis baik bila: 1. Ekstraksi secepat mungkin sehinga tidak mengganggu gigi permanen yang tumbuh.2. Jaringan periodontal baik3. Tidak ada Fraktur akar4. Tidak ada intrusi yang mengganggu erupsi gigi pengganti5. Bila terjadi avulsi < 20 menit prognosis baik. Jika > 60 menit prognosis buruk karena ligamen periodontal mengalami kerusakan.6. Penanganan trauma semakin cepat, maka prognosis semakin baik (