makalah-pkg-docx
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum, paling tidak seorang ahli gizi memiliki 3 peran, yakni sebagai
dietisien, sebagai konselor gizi, dan sebagai penyuluh gizi. Berikut dapat kita lihat
satu per satu. Dietisien adalah seseorang yang memiliki pendidikan gizi,
khususnya dietetik, yang bekerja untuk menerapkan prinsip-prinsip gizi dalam
pemberian makan kepada individu atau kelompok, merencanakan menu, dan diet
khusus, serta mengawasi penyelenggaraan dan penyajian makanan (Kamus Gizi,
2010).
Sedangkan seorang konselor gizi adalah ahli gizi yang bekerja untuk
membantu orang lain (klien) mengenali, mengatasi masalah gizi yang dihadapi,
dan mendorong klien untuk mencari dan memilih cara pemecahan masalah gizi
secara mudah sehingga dapat dilaksanakan oleh klien secara efektif dan efisien.
Konseling biasanya dilakukan lebih privat, berupa komunikasi dua arah antara
konselor dan klien yang bertujuan untuk memberikan terapi diet yang sesuai
dengan kondisi pasien dalam upaya perubahan sikap dan perilaku terhadap
makanan (Magdalena, 2010).
Kemudian peran ahli gizi yang satu lagi ialah sebagai penyuluh gizi. Yakni
seseorang yang memberikan penyuluhan gizi yang merupakan suatu upaya
menjelaskan, menggunakan, memilih, dan mengolah bahan makanan untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku perorangan atau masyarakat
dalam mengonsumsi makanan sehingga meningkatkan kesehatan dan gizinya
(Kamus Gizi, 2010).Penyuluhan gizi sebagian besarnya dilakukan dengan metode
ceramah (komunikasi satu arah), walaupun sebenarnya masih ada beberapa
metode lainnya yang dapat digunakan. Berbeda dengan konseling yang
komunikasinya dilakukan lebih pribadi, penyuluhan gizi disampaikan lebih umum
dan biasanya dapat menjangkau sasaran yang lebih banyak.
Penyuluhan dan Konsultasi Gizi – Materi Konsultasi Page 1
Ketiga peran itu hanya bisa dilakukan oleh seorang ahli gizi atau seseorang
yang sudah mendapat pendidikan gizi dan tidak bisa digantikan oleh profesi
kesehatan manapun, karena ketiga peran itu saling berkaitan satu sama lain, tidak
dapat dipisahkan.
Sebagian besar penyakit - penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan
pembuluh darah, kencing manis, darah tinggi, penyakit ginjal, hati dan empedu
serta penyakit-penyakit malnutrisi (salah gizi) seperti obesitas, marasmus,
kwasiorkor, gondok, dan kekurangan vitamin A yang diderita penduduk Indonesia
dan tidak jarang bahkan sampai merenggut nyawa itu ternyata salah satunya
disebabkan oleh minimnya pengetahuan akan gizi. Jika saja penduduk Indonesia
menjalankan pola hidup bersih dan sehat serta memerhatikan asupan makanan
yang mereka konsumsi, tentu penyebaran penyakit-penyakit itu tidak akan
merajalela seperti sekarang ini.
Kemudian, dari mana masyarakat umum dapat memeroleh informasi dan
pengetahuan-pengetahuan tentang gizi guna memperbaiki pola hidup mereka? Di
sinilah peran seorang ahli gizi sebagai penyuluh dan konselor gizi sangat
diperlukan. Seorang ahli gizi yang tentu saja harus memiliki kompetensi sebagai
seorang dietisien ini juga harus mau ‘membagi ilmu’ yang dimilikinya kepada
masyarakat umum melalui konseling dan penyuluhan. Dengan ilmu yang menjadi
keahliannya, ahli gizi dapat membantu masyarakat mengatasi masalah kesehatan
mereka dan keluarga terutama yang berkaitan dengan gizi dengan menggunakan
bahasa yang umum dan sederhana yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam.
Dengan adanya peran ahli gizi di dalam masyarakat, diharapkan dapat
membantu memperbaiki status kesehatan masyarakat, khususnya melalui berbagai
upaya preventif (pencegahan). Mudahnya begini, jika kita tahu apa saja dan
bagaimana makanan yang aman, sehat, dan bergizi untuk dikonsumsi, kemudian
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, niscaya kita akan terhindar dari
berbagi penyakit mengerikan yang sudah disebutkan di atas.
Penyuluhan dan Konsultasi Gizi – Materi Konsultasi Page 2
Melalui ahli gizilah salah satu caranya masyarakat dapat mengetahui berbagai
informasi-informasi dan isu-isu kesehatan, khususnya yang berhubungan dengan
gizi. Jika dilakukan tatap muka, masyarakat pun dapat langsung berinteraksi
dengan ahli gizi dan berkonsultasi langsung dengan mudah mengenai
permasalahan gizi yang mereka hadapi. Ahli gizi yang memberikan penyuluhan
dan konseling pun hendaknya memiliki bekal pengetahuan dan wawasan yang
cukup yang harus terus ditambah dan diperbaharui setiap waktu.Selain
memberikan informasi mengenai makanan dan gizi yang dikandungnya, ahli gizi
juga wajib menguasai tentang penyakit-penyakit yang berkaitan dengan gizi,
seperti penyakit-penyakit degeneratif, penyakit-penyakit akibat malnutrisi, dan
penyakit-penyakit infeksi untuk kemudian disebarluaskan kepada masyarakat.
Hal-hal yang dapat diinformasikan antara lain dimulai dari pengertian dan
penjelasan singkat mengenai penyakit tersebut, kemudian apa saja tanda dan
gejalanya, apa penyebabnya, bagaimana cara mengatasi, mengobati, dan
mencegahnya, serta apa saja makanan dan minuman yang dianjurkan dan yang
tidak dianjurkan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang dan penegasan istilah diatas, maka permasalahan pokok
dalam makalah ini adalah:
1. Apa itu konsultasi ?
2. Bagaimana langkah – langkah sebelum melakukan program konsultasi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Konsultasi.
2. Untuk mengetahui langkah – langkah dalam melakukan program
konsultasi.
Penyuluhan dan Konsultasi Gizi – Materi Konsultasi Page 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konsultasi
Salah satu definisi konsultasi seperti yang dikemukakan oleh Zins (1993),
bahwa konsultasi ialah suatu proses yang biasanya didasarkan pada karakteristik
hubungan yang sama yang ditandai dengan saling mempercayai dan komunikasi
yang terbuka, bekerja sama dalam mengidentifikasikan masalah, menyatukan
sumber-sumber pribadi untuk mengenal dan memilih strategi yang mempunyai
kemungkinan dapat memecahkan masalah yang telah diidentifikasi, dan
pembagian tanggung jawab dalam pelaksanaan dan evaluasi program atau strategi
yang telah direncanakan. Konsultasi gizi merupakan serangkaian proses belajar
untuk mengembangkan pengertian dan sikap positif terhadap makanan agar
penderita dapat membentuk dan memiliki kebiasaan makan yang baik dalam
hidup sehari-hari ( PGRS, 1991).
Konsultasi menurut wiktionary adalah sebuah pertemuan atau konferensi
untuk saling bertukar informasi dan saran. Konsultasi didefinisikan oleh Audit
Commission (1999) sebagai sebuah proses dialog yang mengarah kepada sebuah
keputusan. Definisi tersebut menyiratkan empat aspek dalam konsultasi :
Konsultasi adalah sebuah dialog, di dalamnya ada aktifitas berbagi dan
bertukar informasi dalam rangka untuk memastikan pihak yang
berkonsultasi agar mengetahui lebih dalam tentang suatu tema. Oleh
karenanya konsultasi adalah sesuatu yang edukatif dan inklusif.
Konsultasi adalah sebuah proses. Konsultasi adalah sebuah proses yang
interaktive dan berjalan.
Konsultasi adalah tentang aksi dan hasil. Konsultasi harus dapat memastikan
bahwa pandangan yang dikonsultasikan mengarahkan kepada sebuah
pengambilan keputusan. Oleh karenanya konsultasi adalah tentang aksi dan
berorientasi kepada hasil.
Penyuluhan dan Konsultasi Gizi – Materi Konsultasi Page 4
Konsultasi gizi merupakan suatu proses dalam membantu seseorang
mengerti tentang keadaan dirinya, lingkungannya dan hubungan dengan
keluarganya dalam membangun kebiasaan yang baik termasuk makan sehingga
menjadi sehat dan produktif.
Konseling memiliki perbedaan dengan konsultasi dan penyuluhan seperti
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Aspek Konseling Konsultasi Penyuluhan
Tujuan Membantu klien
mengidentifikasi dan
menganalisis masalah klien
serta memberikan alternatif
pemecahan masalah
Membantu klien
mengidentifikasi
dan menganalisis
masalah yang di
hadapi klien
Menyadarkan
masyarakat
Sasaran Individu Individu Individu dan
kelompok
Proses Menggali informasi dengan
keterampilan mendengarkan
dan mempelajari serta
membangun percaya diri,
agar klien mampu
mengambil keputusan untuk
mengatasi masalahnya
sendiri
Membantu klien
untuk memecahkan
masalah sesuai
dengan masalah
yang dihadapi klien
Memberi
informasi,
menanamkan
keyakinan dan
meningkatkan
kemampuan
Hubungan
atau
kedudukan
Horisontal, kedudukan klien
dan konselor sejajar, yang
dihadapi konselor adalah
klien
Vertikal,
kedudukan
konsultan lebih
tinggi dari klien,
yang dihadapi
konsultan adalah
klien
Langsung atau
tidak langsung
Penyuluhan dan Konsultasi Gizi – Materi Konsultasi Page 5
B. Langkah-langkah Persiapan Konsultasi
1. Persiapan Rencana Program Konsultasi Gizi
a) Membangun dasar-dasar konsultasi
Pada umumnya klien datang ke pelayanan konseling gizi karena
membutuhkan dukungan gizi untuk upaya penyembuhan
penyakitnya.
Gunakan ketrampilan komunikasi, sambutlah klien dengan baik
dan ramah, berdiri serta berikan salam kepada klien.
Persilahkan klien untuk duduk dan buat klien merasa nyaman.
Beri waktu klien untuk menceritakan identitiasnya, catat bila belum
ada dalam status (nama, umur, alamat, pekerjaan, dll) serta jangan
lupa, perkenalkan nama anda sebagai konselor.
Ciptakan hubungan yang positif, berdasarkan rasa percaya,
keterbukaan dan kejujuran berekspresi, konselor harus
menunjukkan dirinya dapat dipercaya dan kompeten dalam
memberikan konseling gizi. Setelah tercipta hubungan yang baik
antara konselor dan klien, maka konselor harus menjelaskan tujuan
dari konseling gizi yang akan diberikan.
b) Menggali Permasalahan
Konsultasi gizi merupakan suatu proses yang didalamnya terdapat
kegiatan pengumpulan, verifikasi, dan interpretasi data yang sistematis
dalam upaya mengidentifikasi masalah gizi dan penyebabnya.
Dalam kegiatan ini bukan hanya melakukan pengumpulan data
awal tetapi juga bisa melakukan pengkajian data ulang serta menganalisis
intervensi gizi yang telah diberikan sebelumnya.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan informasi atau data
yang lengkap dan sesuai dalam upaya mengidentifikasi masalah gizi yang
Penyuluhan dan Konsultasi Gizi – Materi Konsultasi Page 6
terkait dengan masalah asupan energi dan zat gizi atau faktor lain yang
dapat menimbulkan masalah gizi.
Data yang harus dikumpulkan untuk kemudian dikaji meliputi data
antropometri, data biokimia, data klinis dan fisik, data riwayat makan serta
data riwayat personal. Data yang diperoleh selanjutnya dibandingkan
dengan standar baku / nilai normal, sehingga dapat dikaji dan
diidentifikasi seberapa besar masalahnya.
Kegiatan ini merupakan landasan dasar untuk dapat memberikan
konsultasi gizi yang optimal kepada klien. Oleh karena itu data-data yang
dikumpulkan untuk dilakukan pengkajian sampai ditemukan adanya
permasalahan harus benar-benar tepat.
Sumber data dapat diperoleh dari rujukan oleh tenaga kesehatan,
melakukan pengukuran dan wawancara langsung dengan klien, hasil
rekam medis, serta data administratif. Data riwayat makan dan riwayat
personal diperoleh langsung melalui wawancara dengan klien. Untuk itu
seorang konselor perlu memahami cara bertanya yang tepat, dengan
menggunakan ketrampilan konseling mendengar dan mempelajari
diharapkan informasi yang diperoleh akan akurat atau mendekati informasi
yang sesungguhnya.
c) Manfaat Konsultasi Gizi
Maksud pemberian konsultasi gizi pada pasien adalah untuk
meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit, meningkatkan
pengetahuan penderita dan keluarga tentang asupan gizi yang diperlukan
untuk mempercepat penyembuhan penyakit yang diderita. Konsultasi
Gizi juga dimaksudkan untuk meningkatkan status gizi penderita melalui
bimbingan penyusunan menu makanan dan melakukan evaluasi terhadap
peningkatan status gizi melalui pemantauan kenaikan berat badan.
Penyuluhan dan Konsultasi Gizi – Materi Konsultasi Page 7
d) Perencanaan Konsultasi Gizi
1) Pengumpulan data
o Data sosial budaya : suku, agama, pendidikan, keadaan ekonomi
dan pekerjaan.
o Data riwayat : data keluarga dan data riwayat kesehatan, data
riwayat gizi (anamnesa gizi) menyangkut pola dan kebiasaan
makan yaitu perkiraan jumlah asupan zat gizi dalam periode waktu
tertentu, jenis dan jumlah bahan makanan yang sering dikonsumsi,
makanan pantangan / mitos budaya, alergi, kebiasaan mengolah
atau membeli makanan . Pengambilan data riwayat gizi (anamnesa
gizi) dengan cara recall makanan 24 jam dilengkapi dengan data
food frekwensi dan food record
o Pengetahuan tentang gizi, sikap terhadap makanan, aktivitas fisik,
penggunaan obat-obatan, penggunaan suplemen zat gizi
o Data riwayat medik : kemungkinan pengaruh penyakit yang lalu,
terapi, pembedahan, radiasi, kemoterapi, atau tindakan lain
Penyuluhan dan Konsultasi Gizi – Materi Konsultasi Page 8
terhadap kebutuhan, asupan, pencernaan, absorpsi dan metabolisme
zat gizi
o Data antropometri : Tinggi badan, Berat badan, IMT, Lila.
o Data klinis : Tanda-tanda adanya retensi cairan : oedema, ascites,
peningkatan tekanan darah, penambahan BB, meningkatnya jumlah
urine. Tanda-tanda adanya dehidrasi : mata dan pipi cekung, kulit
keriput, kurus, menurunnya jumlah urine, tekanan darah, detak
jantung dan pernafasan berkurang. kondisi lemah, tangan dan kaki
terasa dingin, haus (mulut kering).
o Data biokimia : Hb, gula darah, albumin, sgot, sgpt, urine,
kolesterol darah, hati, jantung, ginjal, dsb.
2) Pengkajian dan identifikasi data
Gambaran status gizi, sikap terhadap makanan dan lingkungannya,
riwayat sosial, medis, kebutuhan gizi, kebutuhan akan pendidikan
gizi, kebutuhan akan motivasi
3) Kesimpulan hasil identifikasi masalah klien
Contoh : asupan makanan melebihi dari kebutuhan → energi 1 «
akg, tinggi lemak jenuh, dsb.
lingkungan klien kurang memadai yaitu pengetahuan gizi dan
motivasi untuk melakukan kebiasaan pola makan hidup sehat masih
rendah.
4) Membuat perencanaan konseling
Perencanaan konseling dibuat berdasarkan :
Hasil dari pengkajian dan identifikasi data
Kesimpulan hasil identifikasi masalah klien
Hitung kebutuhan zat gizi klien : Hitung kebutuhan gizi dengan
mempertimbangkan BB, TB, IMT, aktivitas, kemampuan organ
tubuh akibat penyakit yang diderita.
Penyuluhan dan Konsultasi Gizi – Materi Konsultasi Page 9
Terjemahkan hasil penghitungan kedalam bentuk susunan jumlah
bahan makanan dan ditulis di dalam daftar diet. Daftar diet
merupakan daftar bahan makanan yang dapat dipedomani klien
dalam melaksanakan dietnya sendiri yang di dalamnya juga
tercantum bahan makanan yang boleh, yang dibatasi, dan tidak
dibolehkan dikonsumsi klien selama menjalani diet.
e) Materi Konsultasi
Materi : Materi disesuaikan dengan permasalahan klien (Diabetes
Melitus), diawali dengan penjelasan tentang hal-hal yang mudah sampai
ke yang rumit, materi dimuat dalam daftar diet (leaflet) yang sudah jadi.
f) Metode dan Media yang digunakan dalam Konsultasi
Metode yang digunakan dengan menggabungkan berbagai metode
belajar seperti : wawancara, diskusi dan tanya jawab, demonstrasi.
Media : Sebaiknya menggunakan lebih dari satu media seperti :
daftar diet, daftar bahan makanan penukar, lembar balik, phantom,
nutriclean, contoh-contoh menu dsb.
g) Faktor Penunjang Keberhasilan dari Konsultasi Gizi
- Ruang konsultasi
- Alat KIE (Komunikasi Informasi Edukasi)
- Suasana konsultasi
- Hubungan konselor dan klien (Hubungan Rapport)
- Sikap ahli gizi akan sangat berpengaruh terhadap hubungan
dengan klien yaitu :
a. Mempunyai pengetahuan tentang Ilmu gizi dasar dan
dietetik dan masalah gizi di Indonesia
b. Memiliki sikap yang sopan, sabar,sederhana
Penyuluhan dan Konsultasi Gizi – Materi Konsultasi Page 10
c. Mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahsa yang
mudah dimengerti oleh klien
d. Menunjukkan sikap ingin membantu klien
e. Menciptakan suasana lingkungan konseling yang nyaman
f. Mampu menjadi pendengar yang baik dalam menerima
keterangan dari klien
- Penampilan ahli gizi
- Pendidikan ahli gizi mempunyai pengetahuan tentang : ilmu gizi
dasar dan dietetik, serta masalah-masalah gizi yang ada.
- Skill ahli gizi dalam berkomunikasi dalam hal ini bahasa yang
digunakan adalah bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien.
- Motivasi klien
- Materi yang disampaikan dibutuhkan oleh klien
- Diagnosa penyakit pasien
h) Kendala Dalam Melakukan Konsultasi Gizi
1. Materi tidak sesuai dengan yang dibutuhkan pasien
2. Tempat tidak mendukung dalam pelaksanaan konsultasi (tidak
nyaman, berisik)
3. Informasi yang disampaikan oleh ahli gizi tidak mudah dipahami
atau tidak dapat diterima oleh pasien oleh karena ahli gizi yang
tidak komunikatif
4. Perbedaan bahasa
5. Pasien tidak dapat ikut dalam konsultasi seperti dalam scenario
pasien dalam kondisi bedrest
6. Adanya pantangan makan makanan tertentu dari pasien solusi
Penentuan dan persiapan dalam memilih tempat harus
matang, memilih tempat yang strategis dan kondusif
Harus mengetahui karakteristik pasien
Ahli gizi dalam memberikan konsultasi tidak memakai kata
ilmiah melainkan kata populer sehingga klien dapat mengerti
Penyuluhan dan Konsultasi Gizi – Materi Konsultasi Page 11
Ahli gizi menanyakan kepada pasien apakah ada pantangan
untuk makan makanan tertentu
Ahli gizi yang mendatangi pasien
Keluarga pasien yang mendatangi ahli gizi
2. Pelaksanaan Program Konsultasi Gizi
a) Tahapan Pelaksanaan Konsultasi Gizi
1) Pengumpulan data ( data berat badan , tinggi badan , anamnasa gizi,
data klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium serta data lain yang
menunjang ).
2) Identifikasi data & pengkajian data yang terkumpul dikaji ,
diidentifikasi secara terperinci. Gambaran status gizi siap terhadap
maanan dan lingkungannya
3) Kesimpulan atas masalah gizi
4) Konseling
- Persiapan konseling (memprioritaskan diagnosa gizi,
mengkonsultasikan diagnosa-intervensi terhadap pedoman atau
ahlinya, menentukan outcome apa yang diharapkan,
berdiskusi/berunding dengan pengasuh pasien (caregiver),
menentukan rencana dan strategi konseling, menentukan waktu
dan frekuensi konseling dan mengidentifikasi Sumber daya
yang dibutuhkan)
- Perencanaan konseling (kebutuhan zat gizi , menetapkan
tujuan, sasaran, materi , metode dan media)
- Pelaksanaan konseling (tahap involving, penjelasan ,
pemecahan masalah, kesimpulan)
Penyuluhan dan Konsultasi Gizi – Materi Konsultasi Page 12
b) Prinsip Dan Alasan Pentingnya Konsultasi Gizi
Prinsip melibatkan dua orang yang saling berinteraksi dengan jalan
mengadakan komunikasi secara langsung ; ahli gizi mampu menghargai
klien , bersikap empati , ramah dan mampu menjaga kerahasiaan klien ;
ahli gizi memahami maksud dari klien , memiliki sikap percaya diri dan
berpengetahuan; ahli gizi mampu membimbing dan mendorong klien
untuk mengungkapkan masalahnya, memahami masalahnya, dan mampu
mengambil keputusan ; interaksi antara Ahli Gizi dan klien terarah kepada
pencapaian tujuan.
Alasan yaitu memecahkan masalah klien terkait dengan penyakit
yang diderita maupun status gizi nya
3. Penilaian Program Konsultasi Gizi
a) Sasaran
Dalam waktu pelaksanaan konsultasi gizi, sasaran atau klien tidak
semuanya bersedia datang ketempat konsultasi gizi.
b) Media
Pada saat pelaksanaan konsultasi, kami sangat membutuhkan food
model untuk membantu kami dalam melakukan recall makanan &
menjelaskan porsi makanan.
c)Metode
Ada klien yng bertanya, sehingga konsultasi ini berjalan dua arah
bukan satu arah.
Penyuluhan dan Konsultasi Gizi – Materi Konsultasi Page 13
BAB III
KESIMPULAN
Konsultasi gizi adalah serangkaian proses penyampaian pesan gizi secara
terencana, terlaksana, dan terevaluasi terhadap msalah gizi klien unutk mencapai
tujuan berupa pemecahan masalah , pemenuhan kebutuhan , ataupun perubahan
tingkah laku dalam lingkup layanan gizi. Konsultasi gizi dapat dilakukan di
poliklinik , unit kosultasi gizi , RS , atau puskesmas sewaktu-waktu saat rawat
jalan atau rawat inap. Alasan mengapa konsultasi gizi penting untuk dilakukan
yaitu konsultasi gizi dapat memecahkan masalah klien terkait dengan penyakit
yang diderita maupun status gizi nya.
Pada saat sebelum melakukan konsultasi gizi, kita harus lah
mempersiapkan langkah – langkah dalam melakukan program gizi sebulnya.
Adapun langkah – langkah dalam melakukan persiapan konsultasi gizi adalah
Persiapan Rencana Program Konsultasi Gizi, Pelaksanaan Program Konsultasi
Gizi dan Penilaian Program Konsultasi Gizi. Langkah – langkah tersebut harus lah
dipersiapkan dengan sebaik – baiknya, karena dalam pelaksanaan program
konsultasi ingin berjalan lancar itu semuanya tergantung dengan persiapan yang
dilakukan.
Penyuluhan dan Konsultasi Gizi – Materi Konsultasi Page 14
DAFTAR PUSTAKA
Bleumariposa.Peran ahli gizi sebagai penyuluh konselor gizi.(online).http://bleumariposa.wordpress.com/2010/07/06/peran-ahli-gizi-sebagai-penyuluh-konselor-gizi/.Diakses tanggal 05 Juli 2014
Calysadly.Langkah – langkah penyuluhan dan konsultasi.(online).(http://calysadly.blogspot.com/2011/11/langkah-langkah-penyuluhan-dan.html).Diakses tanggal 05 Juli 2014
Pintar, ading.Penyuluhan dan konsultasi.(online).(http://adingpintar.files.wordpress.com/2012/03/penyuluhan-dan-konsultasi.pdf).Diakses tanggal 05 Juli 2014
Penyuluhan dan Konsultasi Gizi – Materi Konsultasi Page 15