makalah blok 6.docx

28
MAKALAH PBL BLOK 6 Penurunan Fungsi Otak Menyimpan Memori pada Usia Tua OLEH : TIMOTHY KURNIAWAN 10.2011.007 KELOMPOK : B5 17 MARET 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA Jalan Terusan Arjuna No. 6 – Jakarta Barat

Upload: raras-aftri-wigati

Post on 28-Sep-2015

277 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

MAKALAH PBL BLOK 6Penurunan Fungsi Otak Menyimpan Memori pada Usia Tua

OLEH :TIMOTHY KURNIAWAN10.2011.007KELOMPOK : B517 MARET 2011

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANAJalan Terusan Arjuna No. 6 Jakarta Barate-mail : [email protected]

PendahuluanSemua pasti ingin panjang umur. Tapi, tentu tidak seorangpun yang menghendaki menjadi ringkih atau bahkan pikun akibat lanjut usia. Bersamaan dengan proses penuaan, bukan hanya kondisi fisik yang menurun drastis, tapi juga datang penyakit pikun. Proses menua dan usia lanjut memang proses alami. Fenomena menua ini juga terjadi pada otak. Hal yang paling dirasakan adalah kemunduran daya ingat (memori) dan ini bisa secara normal dan tidak normal. Kemampuan daya ingat yang menurun secara normal pada lansia disebabkan oleh proses berpikir menjadi lamban, kurang menggunakan strategi memori yang tepat, dan kesulitan untuk pemusatan perhatian dan konsentrasi.Otak merupakan jaringan yang paling banyakmemakai energi dalam seluruh tubuh manusia dikarenakan fungsinya yang mengatur koordinasi dari semua sel, organ, jaringan tubuh. Energi yang dihasilkan terutama berasal dari proses metabolisme oksidasi glukosa. Jaringan otak sangat rentan terhadap perubahan oksigen dan glukosa darah, aliran darah berhenti lebih atau kurang dari 10 detik saja sudah dapat menghilangkan kesadaran manusia. Berhenti dalam waktu beberapa menit dapat mengakibatkan kerusakan otak. Pada makalah ini saya akan membahas fungsi memori otak.Otakmanusia dengan segala sistem sarafnya terbentuk tidak sekaligus. Ia tumbuh dan terbentuk secara berangsur angsur sejak dari dalam perut ibu sampai beranjak dewasa.Otak dan sistem saraf secara berkelanjutan mengalami penyempurnaan. Artinya, kemampuan dan kedewasaan otak terus mengalami perkembangan seiring dengan waktu dan tumbuh kembangnya si manusia. Otakmanusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 jutaselsarafatau neuron. Otak mengatur dan mengkoordinir sebagian besar,gerakan,perilaku,dan fungsi tubuhhomeostasisseperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh, dan suhu tubuh. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruhbadandanpemikiranmanusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak danpemikiran. Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak memengaruhi perkembangan psikologi kognitif. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi, ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentukpembelajaranlainnya.Sistem saraf terbentuk awalnya dari tubulus neuralis yang berbentuk longitudinal, yang terdiri dari dinding yang solid dan ruang sentral yang berisi cairan. Bagian kranial tubulus neuralis berkembang lebih ekstensif dari pada bagian lainnya untuk membentuk tiga vesikel otak yang berbeda yaitu rombensefalon (otak belakang), mesensefalon (otak tengah), dan prosensefalon (otak depan). Akhirnya prosensefalon kemudian berdeferensiasi ke arah kaudal, diensefalon, dan bagian paling kranial dari seluruh tubulus neuralis, sepasang telenseflon (end brain). Rongga sentral kedua ventrikel telensefalik berhubungan dengan rongga diensefalon melalui foramen interventrikulare (yang akan menjadi foramen Monro).1Rongga sentral mengalami pembesaran maksimal di area tempat tubulus neuralis paling banyak tumbuh, sehingga ventrikel lateral terbentuk di kedua bagian tengah telensefalon, ventrikel ketiga di dalam diensefalon, dan ventrikel keempat di batang otak. Pada segmen tubulus neuralis yang kurang tumbuh, seperti mesensefalon, tidak terbentuk ventrikel (pada organisme yang berkembang sempurna akueduktus serebri berjalan melewati mesensefalon). Pada perjalanan filogeni vertebra, pembesaran progresif telensefalon menyebabkan telensefalon menempel dengan batang otak dan berotasi ke arah sebaliknya dengan cara semisirkuler. Rotasi ini tercermin pada struktur berbagai komponen substansia grisea telensefalii, antara lain nukleus kaudatus dan hipokampus. Pada perjalanan beberapa traktus substansial alba, seperti forniks dan pada bentuk ventrikel lateral yang masing-masing terdiri dari kornu frontale, portio sentralis (atrium), dan kornu temporale.1Proliferasi selular. Neuron imatur (neuroblas) berproliferasi di zona ventrikularis tubulus neuralis, yaitu zona yang terletak berdekatan dengan rongga sentralnya. Pertumbuhan tonjolan-tonjolan selular begitu mencapai tempat tujuannya, neuroblas yang telah bermigrasi mulai membentuk dendrit dan akson.1Broca mendeskripsikan lingkaran sekumpulan lekukan otak yang mengelilingi korpus kalosum, diensefalon, dan basal ganglia menamakannya grand lobe limbique (lobus limbik yang besar dari bahasa latin limbus, cincin). Pada beberapa hal, kompleks struktur ini dapat dianggap sebagai zona transisi antara batang otak dan neokorteks. Area kortikal di dalamnya terdiri dari arkhikorteks (hipokampus dan girus dentatus), paleokorteks (korteks piriformis), dan mesokorteks (girus cinguli). Struktur limbik lainnya adalah area entorhinal dan area septal indusium griseum, amigdala, dan korpus mamilare. Hubungan serabut yang luas menghubungkan semua struktur tersebut membuat Papez, yang merupakan substrat anatomis untuk perasaan dan ekspresi emosional dan status efektif yang berkaitan dengan dorongan sesuai insting lalu dinamakan sistem limbik.1Tidak ada pusat ingatan tunggal di otak, neuron-neuron yang berperan dalam jejak ingatan tersebar luas di seluruh daerah subkorteks dan korteks otak. Bagian otak yang yang diperkirakan paling berperan dalam ingatan adalah hipokampus dan struktur terkait di lobus temporalis medial, sistem limbik, serebelum, korteks prafrontalis, dan bagian-bagian lain korteks serebri.2

Bagian-bagian pada otak yang berpengaruh terhadap penyimpanan memori :1. Sistem Limbik Sistem limbik adalah seperangkat kompleks struktur yang terletak di kedua sisi thalamus, hanya di bawah otak besar. Ini termasuk hipotalamus, hipokampus, amigdala, dan beberapa daerah lain yang berdekatan.2. HipokampusBagian medialis lobus temporalis yang memanjang dan berbentuk seperti huruf C. Bagian dari medial korteks temporalis yang memanjang, melipat ke atas dan ke dalam untuk membentuk permukaan ventral dari radiks inferior ventrikel lateralis. Salah satu ujung hipokampus berbatasan dengan nuclei amigdaloid serta pada salah satu tepinya juga bersatu dengan girus parahipokampal. Hipokampus beserta struktur lobus temporalis yang berdekatan dengannya disebutformasio hipokampal. Hipokampus merupakan bagian dari sistem limbik yang berperan penting dalam memori jangka pendek yang melibatkan berbagai stimulus yang berkaitan, lalu berperan dalam konsolidasi menjadi memori jangka panjang.1 Hipokampus dipercaya sebagai tempat penyimpanan memori jangka panjang sementara sebelum akhirnya dikirimkan ke bagian korteks lain untuk penyimpanan memori secara permanenHipokampus juga diduga menyebabkan timbulnya dorongan untuk mengubah ingatan jangka pendek menjadi jangka panjang, karena hipokampus berperan dalam konsolidasi ingatan jangka panjang.

3. HipothalamusHipothalamus adalah bagian dari otak yang terdiri dari sejumlah nukleus denganberbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid dan glukokortikoid, glukosa dan suhu. Salah satu di antara fungsi hipotalamus yang paling penting karena terhubung dengan sistem syaraf dan kelenjar hipofisis yang merupakan salah satu homeostasissistem endokrin, adalah fungsi neuroendokrin yang berpengaruh terhadap sistemsyaraf otonomi sehingga dapat memelihara homeostasis tekanan darah, denyutjantung, suhu tubuh dan perilaku konsumsi dan emosi.Hipotalamus juga merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari sistem limfatik, dan merupakan konektor sinyaldari berbagai bagian otak menuju ke korteks otak besar. Akson dari berbagai sistemindera berakhir pada hipotalamus (kecuali sistem olfaction) sebelum informasitersebut diteruskan ke korteks otak besar. Hipotalamus berfungsi sebagai monitoringdan mengontrol berbagai aktivitas dari tubuh yang sangat banyak

4. AmigdalaAmigdala berasal dari kata Latin kuno yang berarti almond Sebuah nucleus lobus temporal korteks serebral. Amigdala merupakan suatu kompenen yang menonjol, merupakan tempat pengumpulan data sensoris dan pengaturan informasi emosi. merupakanbagian otakyang berperan dalammelakukan pengolahan daningatan terhadap reaksi emosi. Disaat kita mendapatkan/menerima perbuatan/respon dari orang lain maka amigdala ini berperan untuk merespon/mengolah emosi kita. 1Bagian ini berfungsi untuk menyimpan memori rasional, terutama ingatan-ingatan jangka pendek, serta berperan dalam sistem limbikyang menjadi pusat fungsi luhur manusia, yakni yang memberikan pertimbangan rasional. 1Macam macam sel glia:1. Mikroglia (asal: mesoderm)2. Oligodendroglia (asal: ektoderm)3. Astrosit fibrosa (asal: ektoderm)4. Astrosit protoplasmatis5. Sel ependim (asal: ektoderm)6. Sel schwann (di SST)7. Sel satelit (di SST)

Ingatan adalah penyimpanan pengetahuan yang didapat untuk dapat diingat lagi kemudian. Belajar dan mengingat merupakan dasar bagi individu untuk mengadaptasikan perilaku mereka dengan lingkungan eksternal tertentu. Perubahan-perubahan saraf yang berperan dalam retensi atau penyimpanan pengetahuan dikenal sebagai jejak ingatan. Secara umum, yang disimpan adalah konsep, bukan informasi verbatim (kata demi kata). Penyimpanan informasi yang diperoleh dilakukan paling sedikit dalam dua cara yaitu ingatan jangka pendek berlangsung beberapa detik sampai jam, sedangkan ingatan jangka panjang dipertahankan dalam hitungan harian sampai tahunan. Proses pemindahan dan fiksasi jejak ingatan jangka pendek menjadi simpanan ingatan jangka panjang dikenal sebagai konsolidasi.2Suatu konsep yang baru dikembangkan adalah konsep ingatan sementara, ingatan ini secara temporer menahan dan menghubungkan berbagai potongan informasi yang relevan dengan kegiatan mental yang sedang dilakukan. Melalui ingatan sementara ini, kita secara singkat menahan dan memproses data untuk segera digunakan baik informasi baru yang didapat maupun pengetahuan simpanan yang relevan yang secara transien dimajukan ingatan sementara sehinga anda dapat mengevaluasi data yang datang sesuai konteks. Fungsi ini sangat penting bagi kemampuan kita dalam berpikir, merencanakan, dan membuat penilaian. Jadi ingatan sementara memungkinkan orang memadukan pikiran-pikiran dalam rangkaian logis dan merencanakan tindakan yang akan dilakukan.2

Tabel 1. Perbedaan Karakteristik Ingatan2KarakteristikIngatan Jangka PendekIngatan Jangka Panjang

Waktu penyimpanan setelah perolehan informasi baruSegeraBelakangan, harus dipindahkan dari ingatan jangka pendek ke jangka panjang melalui konsolidasi ditingkatkan melalui latihan.

DurasiBerlangsung dalam hitungan detik sampai jamDipertahankan dalam hitungan harian sampai tahunan

Kapasitas penyimpananTerbatasSangat besar

Waktu mengingat kembaliCepatLebih lambat kecuali untuk ingatan yang telah tertanam kuat yang cepat kembali diingat.

Ketidakmampuan mengingat kembali (lupa)Dilupakan secara permanen, ingatan cepat lenyap kecuali terkonsolidasi menjadi ingatan jangka panjang.Biasanya tidak dapat diingat hanya secara transien. Jejak ingatan relatif stabil

Mekanisme penimpananMelibatkan modifikasi transien fungsi sinaps yang ada, misalnya perubahan jumlah neurotansmiter yang dikeluarkanMelibatkan perubahan fungsional atau struktural yang relatif permanen antara neuron-neuron yang sudah ada misalnya pembentukan sinaps baru, sintesis protein baru yang berperan penting.

Ada dua jenis memori yaitu memori jangka panjang dan memori jangka pendek. Kedua jenis ini dibagi oleh William James, bapak neuropsikologi modern yang beliau sebut memori primer dan memori sekunder. Kandungan memori primer hanya berada dalam kesadaran secara singkat setelah impresi sensorik yang menimbulkannya tidak ada lagi (memori jangka pendek). Memori sekunder memungkinkan seseorang untuk menggali kejadian atau keadaan sebelumnya (memori jangka panjang). Perbedaan antara memori jangka pendek (STM) dan memori jangka panjang (LTM) saat ini menjadi model empiris yang baik dalam neuropsikologi. Penyakit-penyakit atau lesi otak tertentu dapat mengganggu kedua sistem memori ini dengan derajat yang berbeda. Kedua sistem harus berfungsi secara normal untuk memungkinkan peforma fungsi kognitif yang normal.1Hipokampus bagian medial lobus temporalis yang memanjang dan merupakan bagian dari sistem limbik berperan vital dalam ingatan jangka pendek yang melibatkan integrasi berbagai rangsangan terkait serta penting bagi konsolidasi ingatan tersebut menjadi ingatan jangka panjang baru hanya sesaat dan kemudian memindahkannya ke bagian korteks lain untuk penyimpanan yang lebih permanen. Tempat untuk penyimpanan jangka panjang berbagai jenis ingatan sedang, mulai diidentifikasi oleh para ilmuwan saraf. Hipokampus dan daerah sekitarnya berperan sangat penting dalam ingatan deklaratif yaitu ingatan apa mengenai orang, tempat, benda, fakta, dan kejadian spesifik yang sering terbentuk setelah hanya satu pengalaman. Orang dengan kerusakan hipokampus sangat mudah lupa akan fakta-fakta yang sangat penting tuntuk kehidupan sehari-hari. Ingatan deklaratif biasanya adalah yang pertama kali hilang. Biasanya pada otopsi penderita alzheimer kerusakan luas pada hipokampus.2Serebelum dan daerah korteks terkait berperan penting dalam ingatan prosedural bagaimana yang melibatkan keterampilan motorik yang diperoleh melalui latihan berulang. Daerah-daerah yang penting untuk suatu ingatan prosedural adalah sistem-sistem motorik dan sensorik spesifik yang melakukan tindakan/gerakan yang dimaksud. Ingatan prosedural dapat dilaksanakan tanpa upaya sadar. Lokalisasi tersendiri di bagian-bagian otak yang berbeda untuk kedua ingatan ini terlihat pada orang yang mengalami lesi di temporalis/limbik. Mereka dapat melakukan keterampilan, tetapi keesokan harinya mereka tidak ingat kejadian tersebut.2Korteks prafrontal berperan utama dalam memadukan kemampuan berpikir kompleks yang berkaitan dengan ingatan semetara adalah korteks asosiasi prafrontal. Korteks prafrontal tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara untuk menahan data-data relevan online tetapi juga berperan besar dalam apa yang disebut sebagai fungsi eksekutif yang melibatkan manipulasi dan integrasi informasi untuk perencanaan, pemilihan prioritas, pemecahan masalah, dan perorganisasian aktivitas. Korteks prafrontal melaksanakan fungsi-fungsi berpikir kompleks ini dengan bekerja sama dengan semua regio sensorik otak yang berhubungan dengan korteks prafrontal melalui koneksi-koneksi saraf.2Sirkuit Papez berjalan sebagai berikut dari hipokampus (kornu Ammon), impuls berjalan melalui lengkung forniks yang besar ke korpus mamilare. Nukleus ini kemudian menjadi tempat berasalnya traktus mamilotalamikus, yang menghantarkan impuls ke nukleus anterior talami. Nukleus anterior berproyeksi ke girus cinguli melalui radiasio talamosingulata. Dari girus cinguli, impuls berjalan melalui cingulum kembali ke hipokampus, melengkapi sirkuit. Korpus mamilare memiliki posisi penting pada sirkuit papez karena struktur sel menghubungkan sistem limbik dengan mesensefalon dan formasio retikularis. Traktus mamilotegmentalis dan pedunkulus korporis mamilaris membentuk sirkuit regulasi sendiri. Impuls yang berasal dari sistem limbik dapat berjalan melalui nukleus anterior talami ke girus cinguli, tetapi juga melalui serabut asosiasi ke neokorteks. Selain itu, impuls dari sistem saraf otonom dapat berjalan melalui hipotalamus dan nukleus dorsalis medialis talami untuk mencapai korteks orbitofrontalis.1Komponen utama sistem limbik adalah hipokampus. Formasio hipokampus merupakan struktur sentral sistem limbik. Korteks hipokampus terdiri dari arkhikorteks, korteks serebri yang tua secara filogenetik yang hanya memiliki tiga lapisan dari yang biasanya enam lapisan. Karena perbedaan struktur ini, hipokampus dan beberapa area kortikal disebut alokorteks (kebalikan dengan isokorteks yang berlapis enam). Struktur hipokampus berbeda dari girus dentatus (fasia dentata). Jenis sel utama di hipokampus adalah sel piramidal. Ada beberapa tipe sel piramidal yang berbeda di setiap regio kornu ammonis yang ditandai dengan CA1, CA2, dan CA3 (CA menunjukan Kornu Ammonis). Ada beberapa penulis mendiskripsikan regio CA4 di dekat hilus girus dentatus. Sel utama girus dentatus adalah sel granular, yang menghubungkan girus dentatus dengan struktur hipokampus (CA4/CA3) melalui aksonnya yang disebut mossy fibers. Selain jenis sel utama (sel piramidal dan sel granular) yang membentuk lapisan sel utama, hipokampus dan girus dentatus juga mengandung interneuron GABA ergik yang tidak terbatas pada lapisan selular tertentu. Sel ini tidak hanya mengandung neurotransmiter inhibitorik GABA, tetapi juga berbagai neuropeptida dan protein pengikat kalsium.1

Gambar 2. Hipokampus1Hubungan neural formasio hipokampus pada serabut aferen entorbinal seperti hipokampus, area entorbinal juga terdiri dari alokorteks. Penelitian terkini menunjukan pentingnya area yang terletak di lateral hipokampus di girus parahipokampus (area Brodmann 28) dan berbatasan dengan amigdala di bagian rostral ini. Sulkus kolateralis menandai batas antara area entorbinal dan isokorteks temporalis. Area entorbinal menerima serabut aferen dari area neokortikal yang sangat luas. Area ini diduga berperan sebagai pintu gerbang menuju hipokampus, yang selanjutnya akan menganalisis informasi neokortikal yang masuk berdasarkan lama atau barunya informasi tersebut. Serabut penghubung dari korteks entorbinalis ke hipokampus sangat banyak. Sebagian besar serabut dimiliki oleh jaras perforantes, yang menembus subikulum.1

Gambar 3. Otak2Seperti yang telah disinggung di atas, proyeksi dari korteks entorbinal merupakan jaras aferen utama ke hipokampus. Serabut entorbinal bersifat glutamatergik dan berakhir di segmen distal dendritik sel granular dan sel piramidal. Telah diketahui adanya jaras eksitasi utama trisinaptik : korteks entorbinal sel granular girus dentatus (sinaps pertama) sistem mossy fibers sel piramidal CA3 (sinaps kedua) kolateral Schaffer rekuen akson sel piramidal CA3 sel piramidal CA1 (sinaps ketiga). Pada ketiga stasiun relay, transfer eksitasi ke arah depan diregulasi oleh interneuron GABAergik inhibitorik. Sinaps GABAergik ke neuron lain jaras eksitatorik utam ditemukan baik di badan sel (sel basket, segmen awal akson sel piramidal dan sel granular (sel akso-aksonal atau sel chandelier), atau di dendrit.1Neuron CA1 berproyeksi ke subikulum, yang serabut eferennya membentuk fimbria dan forniks, gelendong eferen utma formasio hipokampalis. Froniks melengkung di atas diensefalon dan berakhir di korpus mamilare. Forniks adalah penghubung utama hipokampus dengan hipotalamus, dan dengan demikian dengan sistem saraf otonom.1Amigdala terbentuk dari beberapa komponen yang berbeda yang beberapa berkaitan dengan sistem olfaktorius, sedangkan yang lainnya (zona medial dan sentral) dianggap berkaitan dengan sistem limbik. Amigdala adalah nukleus tempat berasalnya stria terminalis yang membentuk lengkung besar ke atas dan ke depan di alur antara talamus dan nukleus kaudatus hingga mencapai tingkat foramen interventrikulare, tempat stria ini terpecah menjadi beberapa gelendong serabut yang berbeda. Beberapa serabut ini berlanjut ke area septalis, sedangkan yang lainnya ke bagian rostral hipotalamus, dan beberapa lainnya melalui stria medularis ke nukleus habenularis.1Selain itu, amigdala dianggap membentuk hubungan dengan mesensefalon, dan terutama dengan nukleus mediadorsalis talami, yang kemudian berproyeksi ke korteks orbitofrontalis. Kedua amigdala juga berhubungan satu sama lain. Stimulasi eksperimental pada amigdala diketahui menimbulkan aktivasi efektif. Reaksi emosional, seperti kemarahan dan agresi, muncul dan disertaioleh reaksi otonom seperti peningkatan tekanan darah, frekuensi denyut jantung, dan frekuensi pernapasan. Perubahan atensi, asupan nutrisi dan perubahan perilaku seksual terjadi tergantung pada subdivisi nukleus amigdala terstimulasi.1Seperti yang dijelaskan diatas, korteks entorhinal menerima input aferen dan regio neokorteks yang tersebar luas dan menghantarkan informasi ini melalui jaras perforantes ke hipokampus. Pengolahan neural pada tingkat ini melibatkan pengujian informasi yang masuk berdasarkan lama atau barunya informasi. Hal ini menunjukan bahwa hipokampus memiliki peran penting dalam proses pembelajaran dan memori. Memori yang berfungsi secara layak tidak hanya bergantung pada hipokampus yang intak tetapi juga serabut penghubung yang intak yang menghubungkan hipokampus dan amigdala ke regio otak lainnya. Serabut jaras berikut ini terutama penting untuk memori yaitu proyeksi dari hipokampus (melalui forniks ke nuklei septales ke korpus mamilare dan menuju nukleus anterior talami dan girus cinguli (sirkuit papez) dan proyeksi dari amigdala (ke regio nuklear dorsomedial talamus dan berjalan naik ke korteks orbitofrontalis).1

NeurotrasmitterNeurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran post-sinapsis.2Rangsang yang diterima sel saraf dapat berasal dari dalam tubuh maupun luar tubuh. Rangsang yang merambat disebutimpuls. Impuls diterima oleh reseptor kemudian akan dihantarkan oleh dendrit menuju badan sel saraf. Saat impuls sampai pada akson, impuls akan diteruskan ke dendrit neuron lain. Dalam sel saraf terjadi proses penghantaran impuls secarakonduksi. Apabila tidak ada rangsang maka sel saraf disebutdalam keadaan istirahat. Dalam keadaan ini saraf tidak menghantarkan impuls. Membran luar sel saraf bermuatan positif karena kelebihan kation atom Na+. Membran dalam sel saraf bermuatan negatif karena banyak ion K+ yang keluar akson. Keadaan seperti ini disebutpolarisasi. Terjadinya kondisi demikian karena peran pompa Na K dan sifat membran akson yang lebih permeabel terhadap K+ dan kurang permeabel terhadap Na+. Na+ dipompa ke luar. K+ dipompa ke dalam karena sifat membran akson yang permeabel terhadap K, maka K+ dapat keluar lagi.Jika terjadi rangsang kuat, permeabilitas membran akan berubah. Akibatnya polarisasi membran juga berubah. Polarisasi mengalami pembalikan pada lokasi tertentu yang disebut depolarisasi. Selanjutnya proses pembalikan polarisasi diulang hingga menyebabkan rantai reaksi. Dengan demikian, impuls berjalan sepanjang akson. Setelah impuls berlalu, membran neuron memulihkan keadaannya seperti semula. Selama masa pemulihan ini, impuls tidak bisa melewati neuron tersebut.3 Waktu ini disebutwaktu refraktori.Proses penghantaran impuls yang kedua adalah penghantaran impuls antarsel saraf. Titik-titik (celah) pertemuan antara neuron satu dengan neuron lain disebutsinapsis. Akson pada setiap neuron berakhir membentuk tonjolan kecil yang disebuttombol sinapsis. Permukaan tombol sinapsis disebutmembran pre-sinapsis. Membran pre-sinapsis berfungsi meneruskan rangsang.Membran pre-sinapsis akson neuron satu akan bertemu dengan dendrit neuron yang lain. Permukaan dendrit neuron itu disebutmembran post-sinapsis. Fungsi membran post-sinapsis sebagai penerima rangsang. Di antara kedua membran tersebut terdapat suatu celah yang disebutcelah sinapsis. Bila impuls telah berada di ujung akson, ujung akson akan mengeluarkan neuro hormon yang disebut juganeurotransmiter. Zat ini bersifat memacu dan menghantarkan impuls ke ujung dendrit neuron yang lain. Ada beberapa neurotransmiter yang dikenal yaituasetilkolin, serotonin,dandopamin. Keduanya merupakan neurotransmiter yang terdapat di seluruh sistem saraf. Jika impuls tiba di tombol membran pre-sinapsis, akan terjadi peningkatan permeabilitas membran pre-sinapsis terhadap ion Ca2+. Akibatnya ion Ca2+ masuk dan gelembung sinapsis melebur dengan membran pre-sinapsis sambil melepaskan neurotransmiternya ke celah sinapsis. Neurotransmiter ini membawa impuls ke membran post-sinapsis. Setelah menyampaikan impuls, selanjutnya neurotransmiter dihidrolisis oleh enzim yang dikeluarkan oleh membran post-sinapsis, misalnya asetilkolinesterase. Jika neurotransmiternya dihidrolisis menjadi kolin dan asam etanoat, kedua senyawa hasil hidrolisis ini akan disimpan di gelembung sinapsis untuk dipergunakan lagi.

Gambar 4. Penghantaran Impuls antar Sel Saraf3

Apabila tubuh mendapatkan rangsang dari luar, dengan melakukan dua macam proses penghantaran tersebut, impuls akan melalui jalur perjalanan sebagai berikut untuk menanggapinya.Selain gerakan melalui jalur itu, ada juga gerakan yang melalui jalur perjalanan berbeda yang disebut gerak refleks. Berikut adalah penjelasan mengenai gerak refleks.Gerak refleksadalah gerakan spontan yang tidak melibatkan kerja otak. Gerak ini dilakukan tanpa kesadaran. Gerak ini berguna untuk mengatasi kejadian tiba-tiba. Jalur perjalanan gerak refleks sebagai berikut.

Berdasarkan tempat konektornya, refleks dibedakan menjadi dua yaitu refleks spinalis dan refleks kranialis. Refleks tulang belakang (refleks spinalis)yaitu jika konektor terdapat di sumsum tulang belakang. Contoh: gerakan menarik tangan saat menyentuh benda panas atau kaki terkena duri. Refleks otak (refleks kranialis)yaitu jika konektornya terdapat di otak. Contoh: gerakan mata terpejam karena kilat.4

Dimensia merupakan terus menurunnya kemampuan berpikir secara drastis, akibat menurunnya fungsi jaringan otak. Penyebab utamanya belum diketahui secara pasti. Dampaknya, terutama menurunnya kinerja memori dan kemampuan memecahkan masalah sehari-hari.Gejala pikun biasanya meningkat seiring pertambahan usia. Akan tetapi perlu diketahui, pikun bukan merupakan gejala normal dari proses penuaan. perlu diketahui bahwa pikun bukanlah hal yang normal pada proses penuaan. Lansia dapat hidup normal tanpa mengalami berbagai gangguan memori dan perubahan tingkah laku seperti yang dialami oleh Lansia dengan demensia.Sebagian besar orang mengira bahwa demensia adalah penyakit yang hanya diderita oleh para Lansia, kenyataannya demensia dapat diderita oleh siapa saja dari semua tingkat usia dan jenis kelamin. Namun dimensia bukan merupakan bagian dari proses penuaan yang normal. Sejalan dengan bertambahnya umur, maka perubahan di dalam otak bisa menyebabkan hilangnya beberapa ingatan (terutama ingatan jangka pendek) dan penurunan beberapa kemampuan belajar. Perubahan normal ini tidak mempengaruhi fungsi.

Terdiri dari 2 tipe, yaitu : Amnestic disorder: disfungsi limbik medial dan hipokampus, pasien tidak dapat memperhatikan dan menyimpan informasi baru dan menunjukkan defisit recall dan recognition. Retrieval deficit syndrome: disfungsi sirkuit frontal subkortikal, pasien kesulitan dalam recalling tetapi baik dalam recognition. Dinilai dengan ingatan 3 sampai 10 kata Neurotransmiter eksitasi di dalam ganglia basal Kosentrasi tinggi di cortex cerebri, thalamus dan beberapa nukleus di proenscephalon basal Neuron kholinergik di proyeksikan dari nukleus di proenscephalon basal ke cortek cerebri, hippocampus dan area yg berhubungan atau dari batang otak diproyeksikan ke thalamus Neuron kholinergik di dalam nuclei tegmentum lateralis & pontopeduncularis diproyeksikan melalui formatio reticularis ponto mensencephalon ke thalamus, mungkin terlibat dalam perhatian dan fungsi membangunkan sistem reticularis ascendens

Faktor resiko alzheimer Usia tua (1 % dari usia 60 tahun dan 30 % dari usia 85 tahun) Adanya gen ApoE4 Merokok sigaret (meningkatkan neurotransmisi nikotinik) Riwayat keluarga Jenis kelamin (wanita lebih sering terjadi) Head injury Vascular factors (hipertensi, penyakit jantung, aterosklerosis perifer) Diabetes Education (pendidikan rendah) Depression Hietary factor Heavy metals Maternal age

a. Aktivitas neuronal katekolaminergik dan mungkin gabaergik, mungkin menurun dengan pertambahan umur pada regio otak.

b. Aktivitas sistem serotonergik tidak jelas, didapat korelasi negatif bermakna antara umur pasien dengan kadar serotonin di pons, hipotalamus, substansia nigra dan amigdala.

Penyakit Dimensiadimulai dengan penurunan kemampuan otak seperti pemikiran,daya ingat, dan penggunaan bahasa. Penyakit pikun sampai sekarang belum ditemukan obat yang tepat untuk menyembuhkannya.Penyakit pikun disebabkan kerusakan sebagian dari sel saraf pusat dan kurangnya produksi zat kimia yang diperlukan untuk mengirimkan sinyal (neurotransmitters). Penyakit pikun secara epidemiologi terbagi 2 kelompok yaitu kelompok yang menderita pada usia kurang 58 tahun dan usia lebih dari 58 tahun (96%).Tiga ciri-ciri penderita penyakit pikun yaitu:1. Adanya kemunduran kecerdasan atau intelektualnya.2. Kemunduran tersebut bersifat perlahan-lahan yang semakin memburuk. Jadi orang yang mendadak kehilangan fungsi intelektual, misalnya sesudah mengalami geger otak, atau infeksi otak, tidaklah termasuk dalam kategori dimensia.3. Kemunduran intelektual tersebut disebabkan oleh gangguan-gangguan pada otak.Ada beberapa faktor penyebab penyakit pikun,seperti :1. Faktor genetik:Beberapa peneliti mengungkapkan 50% kasus diturunkan melalui gen autosomal dominan. Individu keturunan garis pertama pada keluarga penderita penyakit dimensia mempunyai resiko menderita penyakit dimensia lebih besar dibandingkan kelompok kontrol normal.2.Faktor infeksi:Ada penelitian yang menyatakan pada keluarga penderita penyakit dimensia ditemukan antibodi reaktif. Diperkirakan terdapat infeksi virus yang menyebabkan infeksi menahun pada susunan saraf pusat.3.Faktor trauma:Adanya hubungan penyakit dimensia dengan trauma kepala,dimana pada otopsinya ditemukan banyak serabut neurofibrillary.4. Faktor neurotransmitter (enzim):Perubahan neurotransmitter pada jaringan otak penderita penyakit dimensia mempunyai peranan yang sangat penting.5. Usia lebih dari 65 tahunPada usia 65 tahun, manusia akan lebih sulit untuk menyerap vitamin B12 dari makanan. Kekurangan B12 serius dapat menyebabkan penyakit Alzheimer ataupun dimensia. Karena itu, seiringnya bertambah usia. 5

Penyakit dimensia menurut bisa tidaknya diobati, dikenal ada dua macam penyakit dimensia yaitu penyakit dimensia yang masih sulit untuk disembuhkan, dan penyakit dimensia yang dapat dicegah dan disembuhkan. Penyakit dimensia yang sulit disembuhkan, disebabkan oleh proses kemunduran sel-sel otak yang makin lama makin parah. Sampai kini ilmu pengetahuan belum mampu menjawab dengan pasti, kenapa sel-sel otak itu mundur. Sel yang tadinya segar bugar, dengan perlahan menjadi layu dan akhirnya mati. Istilah ilmiahnya, sel-sel itu mengalami degenerasi. Padahal, sekali sel otak mati tidak akan tumbuh sel penggantinya.Penyakit dimensia yang disebakan oleh proses degenarasi ini, yang belum dapat dicegah dan masih sulit disembuhkan, inilah yang disebut penyakit dimensia yang cukup menjadi momok bagi orang lanjut usia. Walaupun ada usia muda yang diserang penyakit dimensia ini. Tetapi pada umumnya penyakit dimensia ini menyerang pada orang-orang yang berusia 50-70 tahun.

Daftar pustaka1. Sherwood lauralee. Fisiologi manusia. Edisi Ke-6. Jakarta: EGC ; 2011. Hal 171-6.2. Koolman J, Rohan KH. Atlas Berwarna dan Teks Biokimia, Jakarta, Hipokrates, 2002: hal 312-4.3. Eroschenko VP, Atlas Histologi di Flore dengan Korelasi Fungsional, Edisi ke -9, Jakarta, EGC ; 2003 hal 125-9.4. Baehr M, Frostcher M. Diagnosis topik Neurologis DUUS, Edisi ke-4, Jakarta; EGC; 2010,Hal 12-283.5. Agoes A. Penyakit di Usia Dini, Jakarta; EGC, 2010: hal 105-7.