makalah toksikologi 2222.docx

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Logam berat adalah unsur kimia yang termasuk dalam kelompok logam yang beratnya lebih dari 5g untuk setiap cm 3 -nya. Beberapa jenis logam berat bersifat esensial tetapi dapat menjadi toksik bila berlebihan, misalnya besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn) yang merupakan logam yang terikat sistem enzim untuk metabolisme tubuh. Beberapa jenis logam berat lainnya bersifat nonesensial dan bersifat toksik dalam jumlah yang sangat sedikit, misalnya arsen (As), timbel (Pb), kadmium (Cd) dan merkuri (Hg). Logam esensial yang sering menyebabkan toksisitas pada manusia adalah besi (Fe), sedangkan tembaga (Cu) banyak menyebabkan toksisitas pada herwan atau ternak dan Zn banyak menyebabkan toksisitas pada tanaman. Di lain pihak kasus defisiensi Fe, Cu dan Zn sering dilaporkan pada manusia, sedangkan kasus toksisitas logam tersebut banyak dilaporkan bersifat individu. Logam berat esensial yang penting dan banyak dilaporkan menyebabkan penyakit defisiensi dan toksisitas adalah Fe, Cu, dan Zn. Logam lain seperti Mn, Co, dan logam berat esensial lainnya jarang dilaporkan menyebabkan penyakit. Logam Fe, Cu, dan Zn keberadaannya dalam tubuh saling terkait dan berinteraksi, misalnya 1

Upload: denia

Post on 01-Oct-2015

58 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangLogam berat adalah unsur kimia yang termasuk dalam kelompok logam yang beratnya lebih dari 5g untuk setiap cm3-nya. Beberapa jenis logam berat bersifat esensial tetapi dapat menjadi toksik bila berlebihan, misalnya besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn) yang merupakan logam yang terikat sistem enzim untuk metabolisme tubuh. Beberapa jenis logam berat lainnya bersifat nonesensial dan bersifat toksik dalam jumlah yang sangat sedikit, misalnya arsen (As), timbel (Pb), kadmium (Cd) dan merkuri (Hg).Logam esensial yang sering menyebabkan toksisitas pada manusia adalah besi (Fe), sedangkan tembaga (Cu) banyak menyebabkan toksisitas pada herwan atau ternak dan Zn banyak menyebabkan toksisitas pada tanaman. Di lain pihak kasus defisiensi Fe, Cu dan Zn sering dilaporkan pada manusia, sedangkan kasus toksisitas logam tersebut banyak dilaporkan bersifat individu. Logam berat esensial yang penting dan banyak dilaporkan menyebabkan penyakit defisiensi dan toksisitas adalah Fe, Cu, dan Zn. Logam lain seperti Mn, Co, dan logam berat esensial lainnya jarang dilaporkan menyebabkan penyakit. Logam Fe, Cu, dan Zn keberadaannya dalam tubuh saling terkait dan berinteraksi, misalnya bila kekurangan salah satu logam tersebut akan meningkatkan adsorbsi logam lainnya.

B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian besi ( Fe ) ?2. Bagaimana sifat-sifat besi (Fe) ?3. Apa saja sumber sumber besi ( Fe ) ?4. Apa manfaat besi ( Fe ) ?5. Apa bahaya pencemaran besi ( Fe ) ?6. Bagaimana toksisitas besi ( Fe ) dalam tubuh ? 7. Bagaimana cara menanggulangi bahaya pencemaran besi ( Fe ) ?8. Bagaimana cara menanggulangi besi ( Fe ) dalam tubuh ?

C. Tujuan1. Untuk mengetahui pengertian besi ( Fe )2. Untuk mengetahui sifat-sifat besi (Fe)3. Untuk mengetahui sumber sumber besi ( Fe )4. Untuk mengetahui manfaat besi ( Fe )5. Untuk mengetahui bahaya pencemaran besi ( Fe )6. Untuk mengetahui toksisitas besi ( Fe ) dalam tubuh7. Untuk mengetahui cara menanggulangi pencemaran besi ( Fe )8. Untuk mengetahui cara menanggulangi toksisitas besi ( Fe ) dalam tubuh

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian FeBesi atau ferrum (Fe), adalah logam yang pertama ditemukan oleh manusiandan digunakan sebagai alat untuk pertanian. Di dalam kerak bumi jumlah besi melimpah sehingga besi merupakan unsur makro pada kerak bumi, tetapi dalam sistem biologi jumlahnya relatif kecil sehingga dikelompokkan dalam unsur mikro atau elemen trace. Walaupun unsur mikro, besi termasuk dalam elemen esensial dan sangat diperlukan untuk metabolisme tubuh dan terikat dalam protein sebagai enzim. Besi banyak ditemukan dalam makanan yang jumlahnya bervariasi dari yang rendah (dalam sayuran) sampai yang tinggi (dalam daging). Kandungan yang rendah dari Fe dalam makanan akan menyebabkan naiknya efisiensi absorbsi Fe dari usus, disamping itu absorbsi logam lain juga meningkat baik logam esensial (Co, Mn, Zn) maupun logam toksik (Cd, Pb). Tetapi sebaliknya makan makanan yang banyak mengandung Fe dapat menurunkan absorbsi Zn pada manusia. Hati sapi adalah sumber Fe yang utama dalam makanan, tetapi dewasa ini jenis makanan ini tidak begitu disukai karena kadar kolesterolnya yang tinggi. Bahan makanan lain yang Fe ialah daging sapi, kerang, daging ayam, kuning telur, buah-buahan, sayuran (bayam) dan sereal.B. Sifat-Sifat Besi1. Sifat Kimia dan Fisika BesiBesi adalah logam berkilau, kuat, mudah ditempa, dan berwarna perak abu-abu.Logam ini memiliki empat bentuk kristal yang berbeda. Jika terpapar udara, besi berpotensi mengalami karat. Besi berkarat terutama di udara lembab, tetapi tidak di udara kering.Logam ini mudah larut dalam asam encer. Besi merupakan unsur yang aktif secara kimia dan membentuk dua seri utama senyawa kimia, besi bivalen (II) atau fero, dan senyawa besi trivalen (III) atau feri.Besi merupakan unsur kesepuluh paling melimpah di alam semesta. Besi juga unsur paling melimpah (massa , 34,6%) yang membentuk bumi. Konsentrasi besi dalam berbagai lapisan bumi bervariasi dari amat tinggi di inti hingga sekitar 5% di kerak luar. Sebagian besar besi ditemukan dalam berbagai senyawa oksida besi, seperti mineral hematit, magnetit, dan taconite. Inti bumi diyakini sebagian besar terdiri dari paduan logam besi-nikel.Unsur besi sangat penting dalam hampir semua organisme hidup. Pada manusia, besi merupakan unsur penting dalam hemoglobin darah.Produksi besi dunia diperkirakan sekitar 500 juta ton per tahun, ditambah sekitar 300 juta ton besi daur ulang.Daerah pertambangan utama besi meliputi Cina, Brasil, Australia, Rusia, Ukraina, Amerika Serikat, Kanada, Venezuela, Swedia, dan India.

C. Sumber-Sumber Besi (Fe)Besi merupakan unsur yang ditemukan berlimpah di alam. Juga ditemukan dalam Matahari dan Bintang lainya dalam jumlah yang seadanya. Inti bumi diyakini mayoritas unsusr penyusunya adalah besi dan nikel. Besi juga diketahui sebagai unsur yang paling banyak membentuk bumi, yaitu kira kira 4,7 5 % pada kerak bumi. Kebanyakan besi terdapat dalam batuan dan tanah sebagai oksida besi, seperti oksida besi magnetid ( Fe3O4 ) mengandung besi 65 %, hematide ( Fe2O3 ) mengandung 60 75 % besi, limonet ( Fe2O3, H2O ) mengandung besi 20 % dan siderit ( Fe2CO3). Dalam kehidupan, besi merupakan logam paling biasa digunakan daripada logam logam yang lain. Hal ini disebabkan karena harga yang murah dan kekuatanya yang baik serta penggunaanya yang luas. Bijih besi yang umum adalah hematid, yang sering terlihat sebagai pasir hitam sepanjang pantai dan mauar aliran. Besi merupakan campuran dari 4 isotop stabil yaitu 54Fe, 56Fe, 57Fe dan 58F3e. Kelimpahan semua isotop isotop Fe di alam adalah 54Fe ( 5.8% ), 56Fe ( 91.7 % ), 57Fe ( 2.2 % ) dan 58Fe ( 0.3 % ). 60Fe adalah radioaktif yang mempunyai waktu paruh yang panjang ( 1.5 juta tahun ). Ada pula sepuluh isotop lainya yang tidak stabil. D. Manfaat BesiBesi merupakan logam paling biasa digunakan di antara semua logam, yaitu mengandung 95% dari semua logam yang dihasilkan di seluruh dunia. Besi amata diperlukan, terutama dalam penggunaan seperti : Rel kereta, Perabotan, Alat-alat pertukangan, Alat transportasi, Peralatan perang, Peralatan mesin, Tiang listrik, Penangkal petir, Pipa saluran, Rumah/gedung menggunakan besi baja sebagai tiang tiang penahanya, dan Badan kapal untuk kapal besar.Manfaat besi ternyata tidak terbatas sebagai bahan pembuatan perlengkapan yang sangat membantu kehidupan manusia, tetapi besi juga memainkan peranan yang istimewa dalam daur kehidupan organisme hidup. Besi meruapakn salah satu mikronutrien penting bagi makhluk hidup. Besi sebagian besar terikat dengan stabil dalam logam protein (metallprotein), karena besi dalam keadaan bebas dapat menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang bersifat toksik pada sel. Besi adalah penyusun utama kelangsungan makhluk hidup dan bekerja sebagai pembawa oksigen dalam hemoglobin. FeSO4 digunakan sebagai sumber mineral besi untuk terapi defisiensi/kekurangan zat besi dan digunakan untuk membuat pewarnaan tekstil dan pengetesan alumunium. E. Bahaya Pencemaran Besi ( Fe )1. Pengaruh Besi (Fe) Terhadap Kesehatan ManusiaSenyawa besi dalam jumlah kecil di dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pembentuk sel-sel darah merah, dimana tubuh memerlukan 7-35 mg/hari yang sebagian diperoleh dari air. Tetapi zat Fe yang melebihi dosis yang diperlukan oleh tubuh dapat menimbulkan masalah kesehatan. Hal ini dikarenakan tubuh manusia tidak dapat mengsekresi Fe, sehingga bagi mereka yang sering mendapat tranfusi darah warna kulitnya menjadi hitam karena akumulasi Fe.Air minum yang mengandung besi cenderung menimbulkan rasa mual apabila dikonsumsi. Selain itu dalam dosis besar dapat merusak dinding usus. Kematian sering kali disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini. Kadar Fe yang lebih dari 1 mg/l akan menyebabkan terjadinya iritasi pada mata dan kulit. Apabila kelarutan besi dalam air melebihi 10 mg/l akan menyebabkan air berbausepertitelurbusuk.Gangguan fisik yang ditimbulkan oleh adanya besi terlarut dalam air adalah timbulnya warna, bau, rasa. Air akan terasa tidak enak bila konsentrasi besi terfarutnya > 1,0 mg/l.Pada Hemokromatesis primer besi yang diserap dan disimpan dalam jumlah yang berlebihan di dalam tubuh. Feritin berada dalam keadaan jenuh akan besi sehingga kelebihan mineral ini akan disimpan dalam bentuk kompleks dengan mineral lain yaitu hemosiderin. Akibatnya terjadilah sirosis hati dan kerusakan pankreas sehingga menimbulkan diabetes. Hemokromatis sekunder terjadi karena transfusi yang berulang-ulang. Dalam keadaan ini besi masuk ke dalam tubuh sebagai hemoglobin dari darah yang ditransfusikan dan kelebihan besi ini tidek disekresikan.2. Pengaruh kalarutan Fe dalam air 1. KedalamanAir hujan yang turun jatuh ke tanah dan mengalami infiltrasi masuk ke dalam tanah yang mengandung FeO akan bereaksi dengan H2O dan CO2 dalam tanah dan membentuk Fe (HCO3)2 dimana semakin dalam air yang meresap ke dalam tanah semakin tinggi juga kelarutan besi karbonat dalam air tersebut.2. PhpH air akan terpengaruh terhadap kesadahan kadar besi dalam air, apabila pH air rendah akan berakibat terjadinya proses korosif sehingga menyebabkan larutnya besi dan logam lainnya dalam air, pH yang rendah kurang dari 7 dapat melarutkan logam. Dalam keadaan pH rendah, besi yang ada dalam air berbentuk ferro dan ferri, dimana bentuk.ferri akan mengendap dan tidak larut dalam air serta tidak dapat dilihat dengan mata sehingga mengakibatkan air menjadi berwarna,berbau dan berasa.3. SuhuSuhu adalah temperatur udara. Temperatur yang tinggi menyebabkan menurunnya kadar O2 dalam air, kenaikan temperatur air juga dapat mengguraikan derajat kelarutan mineral sehingga kelarutan Fe pada air tinggi.4. Bakteri besiBakteri besi (Crenothrix, Lepothrix, Galleanella, Sinderocapsa dan Sphoerothylus ) adalah bakteri yang dapat mengambil unsur ber dari sekeliling lingkungan hidupnya sehingga mengakibatkan turunnya kandungan besi dalam air, dalam aktifitasnya bakteri besi memerlukan oksigen dan besi sehingga bahan makanan dari bakteri besi tersebut. Hasil aktifitas bakteri besi tersebut menghasilkan presipitat (oksida besi) yang akan menyebabkan warna pada pakaian dan bangunan. Bakteri besi merupakan bakteri yang hidup dalam keadaan anaerob dan banyak terdapat dalam air yang mengandung mineral. Pertumbuhan bakteri akan menjadi lebih sempurna apabila air banyak mengandung CO2 dengan kadar yang cukup tinggi.3. Pencemaran Besi (Fe) TerhadapLingkunganAir tanah dapat terkontaminasi dari beberapa sumber pencemar. Dua sumber utama kontaminasi air tanah ialah kebocoran bahan kimia organik dari penyimpanan bahan kimia dalam bunker yang disimpan dalam tanah, dan penampungan limbah industri yang ditampung dalam kolam besar diatas atau di dekat sumber air.Persyaratan bagi masing-masing standar kualitas air masih perlu ditentukan oleh 4 (empat) aspek yaitu : persyaratan fisis, kimia, biologis, radiologis. Persyaratan fisis ditentukan oleh faktor-faktor kekeruhan, warna, bau maupun rasa. Persyaratan kimia ditentukan oleh konsentrasi bahan-bahan kimia seperti Arsen, Clhor, Tembaga, Cyanida, Besi dan sebagainya. Persyaratan biologis ditentukan baik oleh mikroorganisme yang pathogen, maupun yang non pathogen.Air sumur bor merupakan salah satu jalan yang ditempuh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih, namun tingginya kadar ion Fe (Fe2+, Fe3+) yaitu 5 - 7 mg/l mengakibatkan harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dipergunakan, karena telah melebihi standar yang telah di tetapkan oleh Departemen kesehatan di dalam Permenkes No. 416 /Per/Menkes/IX/ 1990 tentang air bersih yaitu sebesar 1,0 mg/l. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan kadar besi (Fe2+,Fe3+) dalam air adalah dengan cara aerasi. Teknologi ini juga dapat kombinasikan dengan sedimentasi dan filtrasi.Besi adalah salah satu elemen yang dapat ditemui hampir pada setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Pada umumnya besi yang ada di dalam air dapat bersifat terlarut sebagai Fe 2+ atau Fe3+.Kandungan ion Fe (Fe2+,Fe3+) pada air sumur bor berkisar antara 5 7 mg/L. Tingginya kandungan Fe (Fe2+,Fe3+) ini berhubungan dengan keadaan struktur tanah. Struktur tanah dibagian atas merupakan tanah gambut, selanjutnya berupa lempung gambut dan bagian dalam merupakan campuran lempung gambut dengan sedikit pasir.Besi dalam air berbentuk ion bervalensi dua (Fe2+) dan bervalensi tiga (Fe3+) . Dalam bentuk ikatan dapat berupa Fe2O3, Fe(OH)2, Fe(OH)3 atau FeSO4 tergantung dari unsur lain yang mengikatnya. Dinyatakan pula bahwa besi dalam air adalah bersumber dari dalam tanah sendiri di sampng dapat pula berasal dari sumber lain, diantaranya dari larutnya pipa besi, reservoir air dari besi atau endapan endapan buangan industri.Adapun besi terlarut yang berasal dari pipa atau tangki tangki besi adalah akibat dari beberapa kodisi, di antaranya : 1) Akibat pengaruh pH yang rendah (bersifat asam), dapat melarutkan logam besi. 2) Pengaruh akibat adanya CO2 agresif yang menyebabkan larutnya logam besi. 3) Pengaruh banyaknya O2 yang terlarut dalam air yang dapat pula. 4) Pengaruh tingginya temperature air akan melarutkan besi-besi dalam air. 5) Kuatnya daya hantar listrik akan melarutkan besi. 6) Adanya bakteri besi dalam air akan memakan besi.Besi terlarut dalam air dapat berbentuk kation ferro (Fe2+) atau kation ferri (Fe3+). Hal ini tergantung kondisi pH dan oksigen terlarut dalam air. Besi terlarut dapat berbentuk senyawa tersuspensi, sebagai butir koloidal seperti Fe (OH)3, FeO, Fe2O3dan lain-Iain. Konsentrasi besi terlarut yang masih diperbolehkan dalam air bersih adalah sampai dengan 0,1 mg/l.Apabila kosentrasi besi terlarut dalam air melebihi batas tersebut akan menyebabkan berbagai masalah, diantaranya :1.Gangguan TeknisEndapan Fe (OH) bersifat korosif terhadap pipa dan akan mengendap pada saluran pipa, sehingga mengakibatkan pembuntuan dan efek-efek yang dapat merugikan seperti Mengotori bak yang terbuat dari seng. Mengotori wastafel dan kloset.2.Gangguan FisikGangguan fisik yang ditimbulkan oleh adanya besi terlarut dalam air adalah timbulnya warna, bau, rasa. Air akan terasa tidak enak bila konsentrasi besi terfarutnya > 1,0 mg/l.3.Gangguan KesehatanSenyawa besi dalam jumlah kecil di dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pembentuk sel-sel darah merah, dimana tubuh memerlukan 7-35 mg/hari yang sebagian diperoleh dari air. Tetapi zat Fe yang melebihi dosis yang diperlukan oleh tubuh dapat menimbulkan masalah kesehatan. Hal ini dikarenakan tubuh manusia tidak dapat mengsekresi Fe, sehingga bagi mereka yang sering mendapat tranfusi darah warna kulitnya menjadi hitam karena akumulasi Fe. Air minum yang mengandung besi cenderung menimbulkan rasa mual apabila dikonsumsi. Selain itu dalam dosis besar dapat merusak dinding usus. Kematian sering kali disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini. Kadar Fe yang lebih dari 1 mg/l akan menyebabkan terjadinya iritasi pada mata dan kulit. Apabila kelarutan besi dalam air melebihi 10 mg/l akan menyebabkan air berbau seperti telur busuk.Pada Hemokromatesis primer besi yang diserap dan disimpan dalam jumlah yang berlebihan di dalam tubuh. Feritin berada dalam keadaan jenuh akan besi sehingga kelebihan mineral ini akan disimpan dalam bentuk kompleks dengan mineral lain yaitu hemosiderin. Akibatnya terjadilah sirosis hati dan kerusakan pankreas sehingga menimbulkan diabetes. Hemokromatis sekunder terjadi karena transfusi yang berulang-ulang. Dalam keadaan ini besi masuk ke dalam tubuh sebagai hemoglobin dari darah yang ditransfusikan dan kelebihan besi ini tidek disekresikan.

F. Toksisitas Besi Dalam TubuhTempat pertama dalam tubuh yang mengontrol pemasukkan Fe adalah usus halus. Bagian dari usus ini berfungsi untuk absorpsi dan sekaligus ekskresi Fe yang tidak diserap. Besi dari usus diabsorpsi dalam bentuk feritin, dimana bentuk ferro lebih mudah diabsorpsi daripada bentuk ferri. Feritin masuk kedalam darah berubah bentuk menjadi transferin. Dalam darah tersebut besi berstatus sebagai besi bervalensi tiga (trivalent) yang kemudian ditransfer ke hati dan limpa yang kemudian disimpan dalam organ tersebut sebagai cadangan dalam bentuk feritin dan hemosiderin. Toksisitas terjadi bilamana terjadi kelebihan (kejenuhan) dalam ikatan tersebut.Toksisitas akut Fe pada anak terjadi karena anak memakan sekitar 1 g Fe dan mungkin lebih banyak. Kandungan asupan besi pada anak secara normal adalah sekitar 10-20 mg/kg berat badan. Setiap tahun dilaporkan sekitar 2500 kasus keracunan Fe pada anak dibawah umur 6 tahun dan merupakan salah satu kasus keracunan yang terbanyak yang menyebabkan kematian pada anak. Kejadian toksisitas Fe pada anak (akut)Kebanyakan orang tidak begitu memperhatikan bahwa Fe sangat berbahaya dan tidak begitu menghiraukan karena sediaan itu dalam pikiran mereka hanya vitamin saja dan merupakan produk nutrisi belaka. Di samping itu sediaan tersebut sangat menarik hati anak-anak yaitu dalam hal warna, bentuk dan rasanya yang manis yang kadang ada rasa buahnya. Begitu obat terjangkau oleh anak-anak, maka anak dengan lahapnya mengonsumsi obat tersebut banyak-banyak dan akibatnya terjadilah keracunan Fe yang fatal. Gejala keracunan (Akut)Dosis rekomendasi yang diperbolehkan untuk orang dewasa per hari (RDAs/Recommended Daily Allowances) adalah 18 mg. Over dosis Fe akan terjadi bila anak mengonsumsi lebih dari 10 mg/kg berat badan anak dengan berat sekitar 18 kg, sehingga yang dikonsumsi anak tersebut sekitar 180 mg Fe. Gejala yang akan terlihat adalah rasal mual yang sangat, muntah-muntah, perdarahan lambung dan usus sering terjadi, muntah darah disertai diare. Gejala tersebut terjadi sekitar 20 menit setelah kejadian over dosis Fe.Toksisitas Fe ini bila berlanjut akan menyebabkan kerusakan lambung, hati, ginjal dinding pembuluh darah dan otak. Kejadian fatal timbul segera setelah terjadi shock atau koma. Pengobatan keracunan Fe harus dilakukan dengan pengurasan lambung, analisis gambaran darah dan tekanan darah, pemberian agen khelat untuk mengikat Fe dari sirkulasi darah dan menolong mengeliminasi Fe dari darah. Mekanisme dan Gejala Toksisitas KronisBesi dapat terikat dalam bentuk komplek dengan sejumlah makromolekul, sebagai akibatnya akan mengurangi aktivitas normal dari komplek tersebut. Kelebihan Fe intraseluler menyebabkan terjadinya perubahan formasi dan deposisi dari hemosiderin yang menyebabkan disfungsi dan kerusakan seluler. Hemokromatosis adalah istilah terjadinya gangguan metabolisme Fe yang tercri dengan terjadinya kelebihan absorpsi Fe. Kejenuhan ikatan protein Fe dan deposisi hemosiderin terjadi dalam jaringan. Pengaruh dan gejala pertama terjadi pada hati, pankreas dan kulit. Kelebihan deposit Fe dalam hati dapat menyebabkan cirrhosis dan dalam pankreas dapat menyebabkan diabetes. Kelebihan deposit Fe menyebabkan pigmentasi warna perunggu (kuning abu-abu) pada organ dan kulit. Pengobatan Toksisitas FeYang penting dalam pengobatan toksisitas Fe akut adalah adalah mencegah absorpsi Fe dalam saluran cerna dan pernapasan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara:1. Memuntahkan makanan yang terkontaminasi Fe denagan emetika.2. Menggunakan obat pencahar, yaitu memberi 5% Na HCO3 yang dapat mengikat besi dalam bentuk Fe karbonat dan tidak dapat diabsorpsi serta segera dikeluarkan lewat feces.Untuk tujuan pengikatan Fe sebelum diabsorpsi dapat juga diberikan kombinasi garam karbonat dan fosfat. Hal tersebut baik dilakukan karena beberapa alasan, yaitu: mengikat Fe yang terlarut menjadi bentuk tidak larut yaitu Fe karbonat dan Fe fosfat.3. Untuk menguras isi lambung. Pemberian obat pencahar seperti garam katartik (MgSO4), juga dapat dilakukan untuk menguras isi lambung, sehingga Fe tidak sempat untuk diabsorpsi.Pengobatan dengan khelator deferoksamin dianjurkan bila kadar Fe dalam serum sampai 300 ug/dl, walaupun gejala klinis belum terlihat. Deferoksamin komplek pada dosis 100 mg dapat mengikat 9 mg Fe, obat tersebut dapat diberikan melalui mulut dan dapat mengikat Fe dari usus sehingga mencegah absorpsi Fe oleh dinding usus. Bila diberikan secara injeksi intravena, dilakukan dengan dosis 15 mg/kg bb/hari, injeksi dilakukan dengan perlahan karena deferoksamin dapat menyebabkan hipotensi. Bila diberikan secara intramuskuler, diberikan dosis 90 mg/kg bb. Urine harus selalu dimonitor, urine yang berwarna merah-orange menunjukkan adanya ekskresi dari Fe-komplek khelasi. Pengobatan khelasi harus selalu dilakukan sampai urine berwarna normal kembali, yang menunjukkan bahwa Fe komplek telah habis.

G. Cara Menanggulangi Besi Bahaya Pencemaran Besi 1. AerasiFe dapat dihilangkan dari dalam air dengan melakukan oksidasi menjadi Fe (OH)3 yang tidak larut dalam air, kemudian di ikuti dengan pengendapan danpenyaringan. Proses oksidasi dilakukan dengan menggunakan udara biasa di sebut aerasi yaitu dengan cara memasukkan udara dalam air efeknya kadar besi mengendap ke bawah sehingga kotoran2nya menempel di bak penampungan/toren air. Kelemahanya mungkin kita akan sering menguras toren tersebut agar kotoran endapan tidak ikut ke pipa instalasi.2. SedimentasiSedimentasi adalah proses pengendapan partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam cairan/zat cair karena pengaruh gravitasi (gaya berat secara alami). Sedimentasi dapat berlangsung sempurna pada danau yang airnya diam atau suatu wadah air yang dibuat sedemikian rupa sehingga air di dalamya keadaan diam. Pada dasarnya proses tersebut tergantung pada pengaruh gaya gravitasi dari partikel tersuspensi dalam air. Sedimentasi dapat berlangsung pada setiap badan air. Biaya pengolahan air dengan proses sedimentasi relatif murah karena tidak membutuhkan peralatan mekanik maupun penambahan bahan kimia. Kegunaan sedimentasi untuk mereduksi bahan-bahan tersuspensi (kekeruhan) dari dalam air dan dapat juga berfungsi untuk mereduksi kandungan organisme (patogen) tertentu dalam air.3. Menggunakan bahan kimia.Banyak sekali jenis bahan kimia yang dapat dipergunakan untuk menurunkan zat besi ini. Namun saya tidak akan membahasnya disini karena harus menggunakan takaran dan metode tertentu dan takarannya berbeda beda tergantung dari seberapa tingginya zat besi dalam air tsb.4. Teknik Penyaringan ( Filtrasi )Cara ini terbukti paling efektif dan ampuh karena sudah terbukti berdasar riset ,dalam kebutuhan modern seperti ini teknik filter / penjernih / penyaring air sangatlah efektif dan efisien . Efisien waktu,biaya dan hasil. Cara inilah yang kami pilih sehingga J-WATER hadir dalam bisnis pengadaan alat-alat pengolahan air bersih dan air minum. Banyak sekali merkfilter air/penjernih air/penyaring air di Indonesia semua tergantung kualitas ,harga dan after sales service.J-WATER filter airmenggunakan media active carbon purex berfungsi menetralisir kadar besi dan zat mangan tinggi dalam air. Sistem penyerapan sampai 100%. Media active carbon PUREX ini lebih setingkat diatas dibanding media dipasaran seperti karbon aktif batu bara, manganese greensand ,zeolite,silika,pasir aktif, calgon,maupun alkali. Media active carbon purex ini masih diproduksi oleh jepang dan terbukti 3x lipat lebih tahan. Harga menjamin kualitas. Yang pasti harga media active carbon purex ini lebih mahal dibanding jenis media lainya. Jika anda tertarik menggunakan media filter air berkualitas ini bisa hubungi call center kami. Media active carbon purex dijual per 25 kg dan 35 kg. Disesuaikan dengan ukuran tabung filter air.

H. Cara Menanggulangi Besi Dalam TubuhCara yang dapat dialkukan adalah mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksida, misalnya buah buahan atau kedelai. Anti oksidan dapat menangkal radikal bebas dalam tubuh kita, sehingga kerusakan sel akibat radikal bebas dapat dihindari. Penggunaan anti oksidan ini tidak hanya baik untuk mengurangi resiko kelebihan zat besi, tapi juga dapat digunakan untuk mengurangi resiko akumulasi logam lain yang dalam jumlah besar berakibat toksik dalam tubuh.

BAB IIIKESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanBerdasarkan pembahasan di atas maka dapat di simpulkan bahwa besi merupakan logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang merusakkan. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal, diantaranya: a. Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar, b. Pengolahannya relative mudah dan murah, dan c. Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi.Logam esensial yang sering menyebabkan toksisitas pada manusia adalah besi (Fe), sedangkan tembaga (Cu) banyak menyebabkan toksisitas pada herwan atau ternak dan Zn banyak menyebabkan toksisitas pada tanaman. Di lain pihak kasus defisiensi Fe, Cu dan Zn sering dilaporkan pada manusia, sedangkan kasus toksisitas logam tersebut banyak dilaporkan bersifat individu. Logam berat esensial yang penting dan banyak dilaporkan menyebabkan penyakit defisiensi dan toksisitas adalah Fe, Cu, dan Zn. Logam lain seperti Mn, Co, dan logam berat esensial lainnya jarang dilaporkan menyebabkan penyakit. Logam Fe, Cu, dan Zn keberadaannya dalam tubuh saling terkait dan berinteraksi, misalnya bila kekurangan salah satu logam tersebut akan meningkatkan adsorbsi logam lainnya.

B. Saran 1. Perlunya pengetahuan yang lebih agar dpat lebih mengenal bahaya Fe.2. Menghindari dari makanan yang terlau banyak banyak mengandung Fe, sebagai contoh adalah suplemen.3. Jika sudah mengalami gejala-gejla keracunan Fe, maka harus segera diberi pertolonngan.

DAFTAR PUSTAKADarmono. 2009. Farmasi Forensik dan Toksikologi.Jakarta: UI Press.Fardias, Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta: Kanisius. Palar, Heryando. 2004. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta.14