makalah bk

21
MAKALAH BIMBINGAN dan KONSELING Bidang Pelayanan BK dan Peran Guru dalam Pengembangan Bidang BK Sesuai Mata Pelajaran yang Dibina KELOMPOK 6 : Anggia Wulan Sari (14035060) Intan Permata Sari (14052049) Pino Ramanda (1306792) Radifa Hudia (14052049) 1

Upload: nini

Post on 13-Jul-2016

766 views

Category:

Documents


144 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Bk

MAKALAH

BIMBINGAN dan KONSELING

Bidang Pelayanan BK dan Peran Guru dalam Pengembangan Bidang

BK Sesuai Mata Pelajaran yang Dibina

KELOMPOK 6 :

Anggia Wulan Sari (14035060)

Intan Permata Sari (14052049)

Pino Ramanda (1306792)

Radifa Hudia (14052049)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2015

1

Page 2: Makalah Bk

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Karena atas berkat rahmat dan

karunia-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan pada waktu yang telah direncanakan, dengan

judul Bidang-bidang Pelayanan Bimbingan dan konseling serta Peran Guru Dalam

Pengembangan Bidang Pelayanan Bk sesuai Mata Pelajaran Yang Dibina. Tulisan ini

bertujuan untuk memenuhi tugas Bimbingan dan Konseling yang memaparkan hal-hal yang

berkaitan dengan Bidang pelayanan BK dan Peran Guru dalam Pengembangan Bidang

Pelayanan BK sesuai dengan Mata Pelajaran Yang Dibina.

Dalam proses penyelesaian makalah ini kami mengalami banyak kesulitan dan hambatan,

terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang kami miliki dan terbatasnya

informasi yang dapat kami akses. Namun kami Alhamdulillah dapat menyingkirkan kerikil-

kerikil tersebut berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang ikut berpartisipasi

dalam penulisan makalah ini, baik berupa kritik, saran atau masukan dan semangat yang

mereka persembahkan, oleh sebab itu kami mengucapkan terimakasih.

Kami sadar sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,

penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kami mengharapkan partisipasi dari para pembaca untuk menyumbangkan

kritik dan sarannya demi penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa mendatang.

Kami harap mudah-mudahan makalah yang sangat sederhana ini benar-benar dapat

bermanfaat bagi pembaca, teman-teman, dan semua kalangan, Aamiin.

Padang, 15 Oktober 2015

Penulis

2

i

Page 3: Makalah Bk

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………....ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang……………………………………………………………………….1B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………2C. TujuanMasalah………………………………………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN

A. Bidang- bidang Pelayanan Bimbingan dan Konseling...................................................31. Bidang Pribadi……………….……………………………………………..32. Bidang Sosial ……………………………………………………………...43. Bidang Belajar ……………..……………………………………………...54. Bidang karir…………………….………………………………………….5

B. Peran Guru dalam Bidang Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sesuai dengan Mata pelajaran yang dibina......................................................................................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………10B. Saran………………………………………………………………………………..10

DAFTAR PUSTAKA

3

Page 4: Makalah Bk

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Pelayanan  bimbingan dan konseling memiliki peranan penting, baik bagi individu

yang berada dalam lingkungan sekolah, rumah tangga (keluarga), maupun masyarakat pada

umumnya. salah satu misi dari bimbingan dan konseling adalah misi pengembangan, yaitu

memfasilitasi perkembangan individu di dalam satuan pendidikan formal, dan non formal,

keluarga, instansi, dunia usaha dan industri, serta kelembagaan masyarakat lainnya kearah

perkembangan optimal melalui strategi upaya pengembangan individu, pengembangan

lingkungan belajar, dan lingkungan lainnya, serta kondisi tertentu sesuai dengan dinamika

perkembangan masyarakat. Ini sesuai dengan motto konselor yakni “konselor di sekolah

mantap, di luar sekolah sigap, dan dimana-mana siap”.

Layanan bimbingan dan konseling baik itu di pendidikan formal maupun pendidikan

non formal mempunyai landasan hukum yang kuat. Dalam undang-undang Sisdiknas Nomor

20 tahnun 2003 menyatakan bahwa “Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara. Maka pengertian konseling di dalamnya sepenuhnya

terkandung segenap makna dan unsur-unsur pendidikan.

Untuk mewujudkan itu semua, bimbingan dan konseling mempunyai berbagai

macam bidang pelayanan dengan berbagai setting. Diantaranya bidang pelayanan pribadi,

bidang pelayanan sosial, bidang peayanan karir, bidang pelayanan belajar,

4

Page 5: Makalah Bk

B. Rumusan Masalah

Masalah dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimana karakteristik pelayanan Bimbingan dan Konseling di bidang pribadi ?

2. Bagaimana karakteristik pelayanan Bimbingan dan Konseling di bidang sosial?

3. Bagaimana karakteristik pelayanan Bimbingan dan Konseling di bidang karier?

4. Bagaimana karakteristik pelayanan Bimbingan dan Konseling di bidang

pembelajaran?

5. Bagaimana peran guru dalam bidang pengembangan pelayanan BK sesuai dengan

mata pelajaran yang diampu/dibina ??

C.Tujuan penulisan

Tujuan penulisan makalahini adalah agar pembaca dapat mengetahui dan

memahami 4 bidang pelayanan BK dan peran guru dalam bidang pengembangan

pelayanan BK sesuai dengan mata pelajaran yang diampu/dibina.

5

Page 6: Makalah Bk

BAB II

PEMBAHASAN

1. Bidang Pelayanan Pribadi

  Layanan bimbingan pribadi adalah bantuan bagi siswa untuk menemukan dan

mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, mantap dan

mandiri serta sehat jasmani dan rohani (W.S. Winkel, 1998 : 127). 

Prayitno (1997:63) mengartikan layanan bimbingan pribadi adalah membantu siswa

menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,

mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani.

Pendapat lain yang dikemukakan Rahman (2002:39) bahwa layanan bimbingan

pribadi adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk menemukan dan

mengembangkan diri pribadinya sehingga menjadi pribadi yang mantap dan mandiri serta

mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki.

Dewa Ketut Sukardi (2000:39) berpendapat bahwa layanan bimbingan pribadi berarti

bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi pergumulan-

pergumulan dalam hatinya sendiri dalam mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian,

perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual, dan sebagainya.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa layanan

bimbingan pribadi adalah salah satu kegiatan layanan bimbingan untuk siswa agar dapat

mengembangkan dirinya sehingga mantap dan mandiri serta mampu mengoptimalkan potensi

yang dimiliki

Pelayanan bimbingan pribadi ini memiliki tujuan sebagai berikut:

-          Mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME.

-          Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yg bersifat fluktuatif (antara anugerah dan

musibah) dan mampu meresponnya dengan positif.

-          Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif

-          Memiliki sikap respek terhadap diri sendiri

6

Page 7: Makalah Bk

-          Dapat mengelola stress

-          Mampu mengendalikan diri dari perbuatan yang diharamkan agama

-          Memahami perasaan diri dan mampu mengekspresikannya secara wajar

-          Memiliki kemampuan memecahkan masalah

-          Memiliki rasa percaya diri

-          Memiliki mental yang sehat

-          Mengembangkan potensi diri melalui berbagai aktivitas yang positif

-          Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku

-          Memiliki kemampuan mengendalikan diri (self-control) dalam mengekspresikan emosi

atau dalam memenuhi kebutuhan diri.

-          Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek nilai dan berani

menghadapi resiko.

2. Bidang Pelayanan Sosial

Bimbingan sosial bermakna suatu bimbingan atau bantuan dalam menghadapi dan

memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergulan, penyelesaian masalah konflik,

penyesuaian diri dan sebagainya, agar dapat mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi

dan menyesuaikan diri serta mampu melakukan interaksi sosial secara baik dengan

lngkungan sosial . pelayanan ini untuk membantu para individu dalam menyelesaikan

masalah-masalah lingkungan sosial. (Ahamadi,1999: 15)..

Bimbingan Sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam

memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan

efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.

Bidang ini bertujuan membantu peserta didik memahami diri kaitannya dengan interaksi

dirinya dengan  lingkungan dan etika yang didasari dengan budi pekerti luhur dan tanggung

jawab sosial.

Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa dalam proses sosialisasi untuk

mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan

rasa tanggung jawab. Bidang bimbingan ini memuat pokok-pokok materi berikut:

1. Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik melalui ragam lisan maupun tulisan

secara efektif.

7

Page 8: Makalah Bk

2. Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di rumah,

di sekolah, maupun di masyarakat dengan menjunjung tinggi tata karma, sopan

santun, serta nilai-nilai agama, adat, peraturan dan kebiasaan yang berlaku.

3. Pengembangan hubungan yang dinamis dan harmonis serta produktif dengan teman

sebaya.

4. Pengenalan dan pemahaman peraturan dan tuntutan sekolah, rumah dan lingkungan

serta kesedaran untuk melaksanakannya.

5. Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta

berargumentasi secara dinamis kreatif dan produktif.

6. Orientasi tentang hidup berkeluarga.

3. Bidang Pelayanan Belajar

Menurut A J Jones, bimbingan belajar merupakan suatu proses pemberian bantuan

seseorang pada orang lain dalam menentukan pilihan dan pemecahan masalah dalam

kehidupannya. Menurut L D Crow dan A Crow, bimbingan belajar merupakan suatu bantuan

yang dapat diberikan oleh seseorang yang telah terdidik pada orang lain yang mana usianya

tidak ditentukan untuk dapat menjalani kegiatan dalam hidupnya.

Dari beberapa pengertian yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa

Layanan bimbingan belajar adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan

peserta didik mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik,

materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek

tujuan dan kegiatan belajar lainnya, sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan

kesenian. (Ketut Sukardi, 2000: 62)

Pelayanan belajar atau bimbingan akademik membantu individu (siswa) dalam hal

menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam

mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan  belajar di

institusi pendidikan. Yang bertujuan membantu individu (siswa) agar mencapai

perkembangan yang optimal, sehingga tidak menghambat pekembangan belajar siswa.

4. Bidang pelayan karir

Bimbingan Karier, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam

memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karier. Bidang ini

8

Page 9: Makalah Bk

bertujuan membantu peserta didik mengenal dunia kerja agar dapat menentukan kemana

selanjutnya mereka akan melangkah setelah lulus dan mengetahui potensi diri yang dimiliki

agar dapat diterapkan dengan kehidupannya serta dapat membaca peluang karier yang

tersedia di lingkungan sekitarnya.

Dalam arti lain , bidang pelayanan karier adalah bimbingan dalam mempersiapkan

diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu

serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri

dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karier juga dapat

dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat

sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap

pengalaman belajar bidang studi. (W.S. Winkel, 1998 :132). 

Menurut Herr bimbingan karier adalah  suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program

yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu

memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan

dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-

ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan

mengelola perkembangan kariernya

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bidang pelayanan karier adalah suatu

upaya/pelayanan bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya,

mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk kehidupan

yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan

bertanggungjawab.

B.Peran Guru dalam Bidang Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sesuai dengan Mata

Pelajaran yang Dibina.

Penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah bukan hanya menjadi tanggung

jawab guru bimbingan dan konseling (guru BK) melainkan menjadi tanggung jawab bersama

semua guru, baik guru kelas maupun guru mata pelajaran di bawah koordinasi guru

bimbingan dan konseling. Sekalipun tugas dan tanggung jawab utama guru kelas maupun

guru mata pelajaran adalah menyelenggarakan kegiatan belajar dan pembelajaran, bukan

berarti dia sama sekali lepas dari kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan

konstribusi guru kelas dan guru mata pelajaran tetap sangat diharapkan guna kepentingan

efektivitas dan efisiensi pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, bahkan dalam batas-

9

Page 10: Makalah Bk

batas tertentu guru kelas maupun guru mata pelajaran dapat bertindak sebagai pembimbing

(konselor) bagi siswanya. Salah satu peran yang harus dijalankan oleh guru yaitu sebagai

pembimbing dan untuk menjadi pembimbing yang baik guru harus memiliki pemahaman

tentang siswa yang dibimbingnya. Lebih jauh, Makmun (2003) menyatakan bahwa guru

sebagai pembimbing dituntut untuk mampu mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami

kesulitan dalam belajar, melakukan diagnosa, prognosa, dan kalau masih dalam batas

kewenangannya, harus membantu pemecahannya (remedial teaching). Berkenaan dengan

upaya membantu mengatasi kesulitan atau masalah siswa, peran guru tentu berbeda dengan

peran yang dijalankan oleh konselor profesional.

Berkenaan peran guru kelas dan guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling,

Willis (2005) mengemukakan bahwa guru-guru mata pelajaran dalam melakukan pendekatan

kepada siswa harus manusiawi-religius, bersahabat, ramah, mendorong, konkret, jujur dan

asli, memahami dan menghargai tanpa syarat.

 Prayitno dkk (2004) merincikan bahwa Sebagai tenaga ahli pengajaran dalam mata

pelajaran atau program pelatihan tertentu, dan sebagai personel yang sehari-hari langsung

berhubungan dengan siswa,  peranan guru dalam layanan bimbingan adalah:

1.      Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa

2.      Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan

layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.

3.      Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada

guru pembimbing/konselor

4.      Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa yang menuntut

guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan khusus (seperti

pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan).

5.      Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-

siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling.

6.      Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan

bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan.

7.      Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus.

8.      Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan

bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.

10

Page 11: Makalah Bk

Peran guru kelas maupun guru mata pelajaran dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan

dan konseling sangatlah penting. Keberhasilan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di

sekolah akan sulit dicapai tanpa peran serta guru kelas ataupun guru mata pelajaran di

sekolah yang bersangkutan.

Sehubungan dengan hal tersebut Makmun (2003:142) mengemukakan sembilan peran

guru yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah,

yaitu:

1.      Sebagai Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif,

laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.

2.      Sebagai Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran

dan lain-lain.

3.      Sebagai Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta

reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan

daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar dan

pembelajaran.

4.      Sebagai Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa

sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.

5.      Sebagai Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.

6.      Sebagai Transmitor, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan

pengetahuan.

7.      Sebagai Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-

mengajar.

8.      Sebagai Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.

9.      Sebagai Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam

bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana

anak didiknya berhasil atau tidak.

Sembilan peran guru sebagaimana telah dikemukakan terkait erat dengan

penyelenggaraan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Kesulitan-kesulitan atau

permasalahan yang timbul dalam implementasi kesembilan peran tersebut pada dasarnya juga

merupakan permasalahan yang berada dalam wilayah penyelenggaraan kegiatan bimbingan

dan konseling. Dalam hal ini, guru kelas maupun guru mata pelajaran membutuhkan

kehadiran guru bimbingan dan konseling, sebaliknya guru bimbingan dan konseling juga

11

Page 12: Makalah Bk

membutuhkan informasi, bantuan, dan kerja sama dengan guru kelas dan guru mata pelajaran

untuk melaksanakan tugas-tugas kepembibingannya.

Guru adalah pelaksana pengajaran serta bertanggung jawab memberikan informasi

tentang siswa untuk kepentingan bimbingan dan konseling. Di sekolah salah satu tugas utama

guru adalah mengajar. Dalam kesempatan mengajar siswa, guru mengenal tingkah laku, sifat-

sifat, kelebihan dan kelemahan tiap-tiap siswa. Dengan demikian, disamping bertugas sebagai

pengajar, guru juga dapat bertugas dan berperan dalam bimbingan antara siswa dengan siswa,

siswa dengan guru, maupun guru dengan orang tua. Sebagai pembimbing, guru merupakan

tangan pertama dalam usaha membantu memecahkan kesulitan-kesulitan siswa. (Willis,

2005: 117).

12

Page 13: Makalah Bk

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Untuk mewujudka bimbingan dan konseling mempunyai 4 macam bidang pelayanan

dengan berbagai setting. Diantaranya bidang pengembangan pribadi, bidang pengembangan

sosial, bidang pengembangan karir, bidang pengembangan belajar. Masing-masing bidang

pelayanan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Pelayanan  bimbingan dan konseling memiliki

peranan penting, baik bagi individu yang berada dalam lingkungan sekolah, rumah tangga

(keluarga), maupun masyarakat pada umumnya. salah satu misi dari bimbingan dan konseling

adalah misi pengembangan, yaitu memfasilitasi perkembangan individu di dalam satuan

pendidikan formal, dan non formal, keluarga, instansi, dunia usaha dan industri, serta

kelembagaan masyarakat lainnya kearah perkembangan optimal melalui strategi upaya

pengembangan individu, pengembangan lingkungan belajar, dan lingkungan lainnya, serta

kondisi tertentu sesuai dengan dinamika perkembangan masyarakat.

Peran guru kelas maupun guru mata pelajaran dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan

bimbingan dan konseling sangatlah penting. Keberhasilan penyelenggaraan bimbingan dan

konseling di sekolah akan sulit dicapai tanpa peran serta guru kelas ataupun guru mata

pelajaran di sekolah yang bersangkutan.

B.SARAN

Dari uraian diatas , bidang pelayang bimbingan dankonseling merupakan hal yang

sangat penting yang harus dimiliki oleh para konselor / guru pembimbing dalam proses

pembelajaran ataupun dala memberikan pelayanan bimbingan pada konseli/siswa. Maka dari

itu penulis dapat memberikan saran kepada semua pihak yang terlibat sebagai pelaksana

pendidikan atau bisa disebut sebagai seorang guru (pembimbing) dancalon guru (mahasiswa

jurusan pendidikan) , agar selalu bertanggung jawab atas keberhasilan siswa dalam rangka

mencetak kepribadian yang luhur .

13

Page 14: Makalah Bk

DAFTAR PUSTAKA

Ketut Sukardi.2000. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di

Sekolah.Jakarta: Rineka Cipta

Makmun, Abin Syamsuddin, 2003, Psikologi Pendidikan, Bandung : PT Rosda Karya

Remaja.

Ahamadi, H. A. dan N. Uhbiyati.1991.Ilmu Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Prayitno, dkk. 1997. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Depdiknas

Willis, Sofyan S., 2004. Konseling Individual; Teori dan  Praktek,   Bandung : Alfabeta.

Winkel,W.S.1991.Bimbingan dan Konseling di Institusi pendidikan.Jakarta:Grasindo

 

14