makalah bk peran orangtua terhadap perilaku menyimpang anak dan solusinya

27
MAKALAH PERAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG ANAK DAN SOLUSINYA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling Disusun oleh : Noor Fitriani Jayanti K7111139 III B PROGRAM S1 PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Upload: blog-malaikat-iblis-di-bulan-maret

Post on 05-Dec-2014

20.982 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Semester 3 PGSD FKIP UNS

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya

MAKALAH

PERAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU

MENYIMPANG ANAK DAN SOLUSINYA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling

Disusun oleh :

Noor Fitriani Jayanti

K7111139

III B

PROGRAM S1 PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak merupakan aset yang menentukan kelangsungan hidup, kualitas

dan kejayaan suatu bangsa di masa mendatang. Anak perlu dikondisikan agar

dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan dididik sebaik mungkin agar di

masa depan dapat menjadi generasi penerus yang berkarakter serta berkepribadian

baik.

Keluarga adalah lingkungan yang pertama (primary group) dan utama

dikenal oleh anak. Alasannya, institusi terkecil dalam masyarakat ini telah

mempengaruhi perkembangan individu anggota-anggotanya, termasuk sang anak.

Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai bentuk

kepribadiannya, tempat dimana ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia

sosial dalam hubungan interaksi dengan masyarakat. Oleh karena itu tidaklah

dapat dipungkiri bahwa sebenarnya keluarga mempunyai fungsi yang tidak hanya

terbatas sebagai penerus keturunan saja. Mengingat banyak hal-hal mengenai

kepribadian seseorang yang dapat dirunut dari keluarga (Mardiya, 2000 : 10).

Anak belajar cara berinteraksi dengan orang lain dengan mencontoh,

berbagi dan menjadi teman baik. Mereka juga mempelajari sikap, nilai, prefensi

pribadi dan beberapa kebiasaan dengan mengikuti contoh, termasuk cara

mengenali dan menangani emosi mereka. Anak belajar banyak dari perilaku

mereka dengan mengamati dan meniru perilaku orang-orang disekitar mereka.

Di dalam keluarga terdapat peran ayah dan ibu, dari bimbingan orang tua

inilah seorang anak belajar untuk berinteraksi berdasarkan empati dan belajar

bekerja sama dengan orang lain. Orang tua sangat berperan dalam membimbing

anak untuk melakukan perannya sebagaimana mestinya. Dengan kata lain dalam

Page 3: Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya

keluarga anak belajar memegang peranannya sebagai makhluk sosial yang

memiliki aturan dan kemampuan tertentu dalam pergaulannya dengan orang lain.

Apa yang dialami melalui interaksi sosial dalam keluarganya yang

dibentuk oleh pola asuh orang tua turut menentukan tingkah lakunya terhadap

orang lain dalam pergaulan sosial di luar keluarga, yaitu di lingkungan masyarakat

luas. Di sini kita melihat bahwa keluarga mempengaruhi seorang anak dalam

menjalankan perannya sebagai makhluk sosial (dalam bersosialisasi).

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan pentingnya keluarga ?

2. Bagaimana peran orang tua dan pola asuh orang tua terhadap anak

dalam keluarga ?

3. Apa saja solusi untuk anak yang berperilaku menyimpang karena

pola asuh orang tua ?

C. Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah yang akan dibahas yaitu pengaruh peran orang tua dan

pola asuh dalam keluarga terhadap perilaku menyimpang anak.

Page 4: Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan pentingnya keluarga

Dalam perkembangan hidupnya, manusia di pengaruhi oleh hal-hal yang

berasal dari dirinya sendiri (internal) dan faktor-faktor yang berasal dari luar diri

pribadinya (eksternal). Istilah lingkungan psikologi sosial  menunjukkan

hubungan antara aspek pribadi dan aspek sosial. Lingkungan budaya secara

sosiologis merupakan hasil lingkungan sosial, karena jika di lihat dari sudut

sosiologis kebudayaan merupakan hasil pergaulan hidup dalam wadah-wadah

yang sering di sebut kelompok sosial atau masyarakat.

Keluarga pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan masing-

masing anggotanya, terutama anak-anak yang masih berada dalam bimbingan

tanggung jawab orang tuanya. Dasar pemikiran dan pertimbangannya adalah

sebagai berikut :

a) Keluarga adalah tempat perkembangan awal seorang anak, sejak saat

kelahirannya sampai proses perkembangan jasmani dan rohani berikutnya. Bagi

seorang anak, keluarga memiliki arti dan fungsi yang vital bagi kelangsungan

hidup maupun dalam menemukan makna dan tujuan hidupnya.

b) Untuk mencapai perkembangannya seorang anak membutuhkan kasih

sayang, perhatian dan rasa aman untuk berlindung dari orang tuanya. Tanpa

sentuhan manusiawi itu anak akan merasa terancam dan penuh rasa takut.

c) Keluarga merupakan dunia keakraban seorang anak. Sebab dalam

keluargalah dia mengalami pertama-tama mengalami hubungan dengan manusia

dan memperoleh representasi dari dunia sekelilingnya. Pengalaman hubungan

dengan keluarga semakin diperkuat dalam proses pertumbuhan sehingga melalui

pengalaman makin mengakrabkan seorang anak dengan lingkungan keluarga.

Keluarga menjadi dunia dalam batin anak dan keluarga bukan menjadi suatu

Page 5: Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya

realitas diluar seorang anak akan tetapi menjadi bagian kehidupan pribadinya

sendiri. Anak akan menemukan arti dan fungsinya.

d) Dalam keluarga seorang dipertalikan dengan hubungan batin yang

satu dengan lainnya. Hubungan itu tidak tergantikan Arti seorang ibu tidak dapat

dengan tiba-tiba digantikan dengan orang lain.

e) Keluarga dibutuhkan seorang anak untuk mendorong, menggali,

mempelajari dan menghayati nilai-nilai kemanusiaan, religiusitas, norma-norma

dan sebagainya. Nilai-nilai luhur tersebut dibutuhkan sesuai dengan martabat

kemanusiaannya dalam penyempumaan diri.

f) Pengenalan didalam keluarga memungkinkan seorang anak untuk

mengenal dunia sekelilingnya jauh lebih baik. Hubungan diluar keluarga

dimungkinkan efektifitasnya karena pengalamannya dalam keluarga.

g) Keluarga merupakan tempat pemupukan dan pendidikan untuk hidup

bermasyarakat dan bernegara agar mampu berdedikasi dalam tugas dan kewajiban

dan tanggung jawabnya sehingga keluarga menjadi tempat pembentukan otonom

diri yang memiliki prinsip-prinsip kehidupan tanpa mudah dibelokkan oleh arus

godaan.

h) Keluarga menjadi fungsi terpercaya untuk saling membagikan beban

masalah, mendiskusikan pokok-pokok masalah, mematangkan segi emosional,

mendapatkan dukungan spritual dan sebagainya.

i) Dalarn keluarga dapat terealisasi makna kebersamaan, solidaritas,

cinta kasih, pengertian, rasa hormat menghormati clan rasa merniliki.

j) Keluarga menjadi pengayoman dalam beristirahat, berekreasi,

menyalurkan kreatifitas dan sebagainya. Pengalaman dalam interaksi sosial pada

keluarga akan turut menentukan pola tingkah lakunya terhadap orang lain dalam

pergaulan diluar keluarganya. Bila interksi sosial didalarn kelompok karena

beberapa sebab tidak lancar kemungkinan besar interaksi sosialnya dengan

masyarakat pada umumnya juga akan berlangsung dengan tidak wajar.

Page 6: Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya

B. Peran orang tua dan berbagai pola asuh terhadap anak dalam keluarga

I. Peran orang tua (ayah dan ibu) dalam keluarga

Anak adalah individu yang unik. Banyak yang menagatkan bahwa anak

adalah miniatur dari orang dewasa. Padahal mereka betulbetul unik. Mereka

belum banyak memiliki sejarah masa lal. Pengalaman mereka sangat terbatas.

Di sinilah peran orang tua yang memiliki pengalaman hidup lebih

banyak sangat dibutuhkan membimbing dan mendidik anaknya. Apabila dikaitkan

dengan hak-hak anak, menurut Sri Sugiharti (2005 :1) tugas dan tanggung jawab

orang tua antara lain :

1. Sejak dilahirkan mengasuh dengan kasih sayang.

2. Memelihara kesehatan anak.

3. Memberi alat-alat permainan dan kesempatan bermain.

4. Menyekolahkan anak sesuia dengan keinginan anak.

5. Memberikan pendidikan dalam keluarga, sopan santun, sosial, mental dan juga

pendidikan keagamaan serta melindungi tindak kekerasan dari luar.

6. Memberikan kesempatan anak untuk mengembangkan dan berpendapat sesuai

dengan usia anak.

Atas dasar itu orang tua yang bijaksana ankan mengajak anak sejak dini

untuk berinteraksi denagn lingkungan sekitar. Saat itulah pendidikan karakter

diberikan. Mengenal anak akan perbedaan di selilingnya dan diliatkan dalam

tanggung jawab hidup sehari-hari, merupakan sarana anak untuk belajar

menghargai perbedaan di sekelilingnya dan mengembangkan karakter di tengah

berkembangnya masyarakat. Pada tahap ini orang tua dapat mengajarkan niali-

Page 7: Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya

nilai universal seperti cara menghargai orang lain, berbuat adil pada diri sendiri

dan orang lain, bersedia memanfaatkan orang lain.

Bapak ibu sebagai orang tua anak, adalah contph keteladanan dan

perilaku bagi anak. Oleh karena itu orang tua harus berperilaku baik, saling asih,

asah dan asuh. Ibu yang secara emosional dan kejiwaan lebih dekat dengan

anaknya harus mampu menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya baik dalam

bertutur kata, bersikap maupun bertindak. Peran ibu dalam pembentukan karakter

ini demikian besar, sehingga ada pepatah yang mengatakan bahwa “Wanita adalah

tiang negara. Manakala wanitanya baik maka baiklah negara. Manakala wanitanya

rusak, maka rusaklah negara”.

Sementara itu sang bapak sebagai kepala keluarga juga harus mampu

menajdi teladan yang baik. Karena ayah yang terlibat hubungan dengan anaknya

sejak awal akan mempengaruhi perkembangan kognitif, motorik, kemampuan,

menolong diri sendiri, bahkan meningkatkan kemampuan yang lebih baik dari

anak lain. Kedekatan dengan ayah tentunya juga akan mempengaruhi

pembentukan karakter anak.

Begitu besarnya peran orang tua dalam pembentukan karakter dan

tumbuh kembang anak, sudah sewajarnya apabila orang tua perlu menerapkan

pola asuh yang seimbang (authoritative) pada anak, bukan pola asuh yang otoriter

atau serba membolehkan (permissive).

Lingkungan pertama yang berhubungan dengan anak adalah orang

tuanya. Melalui lingkungan inilah anak mengenal dunia sekitarnya dan pola

pergaulan hidup yang berlaku sehari-hari. Melalui lingkungan kelurga inilah anak

mengalami proses sosialisasi awal. Orang tua biasanya mencurahkan perhatiannya

untuk mendidik anak, agar anak tersebut meperoleh dasar-dasar pergaulan hidup

yang benar dan baik, melalui penanaman I siplin dan kebebasan serta

penyerasiannya.

Page 8: Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya

Pada saat ini orang tua dan anggota keluarga lainnya melakukan

sosialisasi melalui kasih sayang, atas dasar kasih sayang itu didik untuk mengenal

nilai-nilai tertentu, seperti nilai ketertiban, nilai ketentraman dan nilai yang

lainnya. Keluarga juga merupakan pelaksana pengawasan sosial yang penting.

Banyak norma-norma kelompok yang di pelajari dalam keluarga dan dengan

demikian merupakan pembatas tingkah laku yang sesuai.

Kebiasaan-kebiasaan, adat istiadat dan kontrol kelembagaan yan

mengatur peradilan, perkawinan, peranan-peranan pribadi maupun umum dari

suami dan istri merupakan pelajaran yang luas di dalam keluarga. Motivasi dan

keberhasilan studi salah satunya di pengaruhi oleh lingkungan keluarga, apakah

orang tua terlalu mementingkan disiplin atau memberikan kebebasan dari pada di

siplin, ternyata keserasian atau keseimbangan keduanya sangat di perlukan.

Pengertian keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah,

ibu dan anak. Ayah dan ibu secara ideal tidak terpisah tetapi bahu membahu

dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua dan mampu memenuhi

tugas sebagai pendidik. Tiap eksponen mempunyai fungsi tertentu. Dalam

mencapai tujuan keluarga tergantung dari kesediaan individu menolong mencapai

tujuan bersama dan bila tercapai maka semua anggota mengenyam " Apakah

peranan masing-masing "

I.      Peranan Ayah:

1. Sumber kekuasaan, dasar identifikasi.

2. Penghubung dengan dunia luar.

3. Pelindung terhadap ancaman dari luar.

4. Pendidik segi rasional.

II. Peranan Ibu :

1. Pemberi aman dan sumber kasih sayang.

2. Tempat mencurahkan isi hati.

Page 9: Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya

3. Pengatur kehidupan rumah tangga.

4. Pembimbing kehidupan rumah tangga.

5. Pendidik segi emosional.

6. Penyimpan tradisi.

II. Pola asuh orang tua terhadap anak

Anggota keluarga merupakan orang yang paling berarti terutama orang

tua dalam kehidupan anak selama tahun-tahun saat desas-desus kepribadian

diletakkan, dan pengaruh keluarga jauh lebih luas dibandingkan pengaruh

kepribadian lainnya, bahkan sekolahpun. Betapa besar pengaruh keluarga pada

perkembangan kepribadian anak telah dinyatakan oleh seorang penulis tak

bernama dengan cara berikut:

1.  Bila seorang anak hidup dengan kecaman, dia belajar mengutuk

2.  Bila dia hidup dalam permusuhan, dia belajar berkelahi

3.  Bila dia hidup dalam ketakutan, dia belajar menjadi penakut

4.  Bila dia hidup dikasihani, dia belajar mengasihi dirinya

5.  Bila dia hidup dalam toleransi, dia belajar bersabar

6.  Bila dia hidup dalam kecemburuan, dia belajar merasa bersalah

7.  Bila dia hidup diejek, dia belajar menjadi malu

8.  Bila dia hidup dipermalukan, dia belajar yakin akan dirinya

9.  Bila dia hidup dengan pujian, dia belajar menghargai

10. Bila dia hidup dengan penerimaan, dia belajar menyukai dirinya 

Page 10: Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya

11. Bila dia memperoleh pengakuan, dia belajar mempunyai tujuan

12. Bila dia hidup dalam kebijakan, dia belajar menghargai keadilan

13. Bila dia hidup dalam kejujuran, dia belajar menghargai kebenaran

14. Bila dia hidup dalam suasana aman, dia belajar percaya akan dirinya dan

orang lain.

Pengaruh keluarga pada perkembangan kepribadian bergantung sampai

batas tertentu pada tipe anak. Misalnya, seorang anak yang sehat akan sangat

berbeda reaksinya terhadap perlindungan orang tua yang berlebihan dibandingkan

dengan seorang anak yang sakit dan lemah.

1.  Pengaruh Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja dan yang Tidak Bekerja terhadap

Pembentukan kepribadian anak sikap, kebiasaan dan pola perilaku yang

dibentuk selama tahun-tahun pertama, sangat menentukan seberapa jauh individu-

individu berhasil menyesuaikan diri dalam kehidupan ketika mereka bertambah

tua. Kenyataan tersebut menyiratkan betapa pentingnya dasar-dasar yang

diberikan orang tua pada anaknya pada masa kanak-kanak. Karena dasar-dasar

inilah yang akan membentuk kepribadian yang dibawa sampai masa tua.

Tidak dapat dipungkiri kesempatan pertama bagi anak untuk mengenal

dunia sosialnya adalah dalam keluarga. Didalam keluarga untuk pertama kalinya

anak mengenal aturan tentang apa yang baik dan tidak baik. Oleh karena itu,

orang tua harus bisa memberikan pendidikan dasar yang baik kepada anak-

anaknya agar nantinya bisa berkembang dengan baik.

Kenyataan yang terjadi pada masa sekarang adalah berkurangnya

perhatian orang tua terhadap anaknya karena keduanya sama-sama bekerja. Hal

tersebut mengakibatkan terbatasnya interaksi orang tua dengan anaknya. Keadaan

ini biasanya terjadi pada keluarga-keluarga muda yang semuanya bekerja. Anak-

Page 11: Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya

anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua karena

keduanya sama-sama sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Sedangkan anak

pada usia ini sangat mambutuhkan perhatian lebih dari orang tua terutama untuk

perkembangan kepribadian. Anak yang ditinggal orang tuanya dan hanya tinggal

dengan seorang pengasuh yang dibayar orang tua untuk menjaga dan mengasuh,

belum tentu anak mendapatkan pengasuhan yang baik sesuai perkembangannya

dari seorang pengasuh.  Anak yang ditinggal kedua orang tuanya bekerja

cenderung bersifat manja. Biasanya orang tua akan merasa bersalah terhadap anak

karena telah meninggalkan anak seharian. Sehingga orang tua akan menuruti

semua permintaan anak untuk menebus kesalahanya tersebut tanpa berfikir lebih

lanjut permintaan anak baik atau tidak untuk perkembangan kepribadiaan anak

selanjutnya. Kurangnya perhatiaan dari orang tua akan mengakibatkan anak

mencari perhatian dari luar, baik dilingkungan sekolah dengan teman sebaya

ataupun dengan orang tua pada saat mereka di rumah.

Anak suka mengganggu temannya ketika bermain, membuat keributan di

rumah dan melakukan hal-hal yang terkadang membuat kesal orang lain. Semua

perlakuan anak tersebut dilakukan hanya untuk menarik perhatian orang lain

karena kurangnya perhatian dari orangtua. Sedangkan orang tua yang tidak

bekerja di luar rumah akan lebih fokus pada pengasuhan anak dan pekerjaan

rumah lainnya. Anak sepenuhnya mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari

orang tua. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan anak menjadi kurang mandiri,

karena terbiasa dengan orang tua. Segala  yang dilakukan anak selalu dengan

pangawasan orang tua. Oleh karena itu, orang tua yang tidak bekerja sebaiknya

juga tidak terlalu over protektif. Sehingga anak mampu untuk bersikap mandiri. 

2.  Pengaruh Pola Asuh Orang Tua yang Berpendidikan Tinggi dan Berpendidikan

Rendah terhadap Pembentukan Kepribadian Anak 

Latar belakang pendidikan orang tua mempunyai pengaruh yang besar

terhadap pembentukan kepribadian anak. Orang tua yang mempunyai latar

belakang pendidikan yang tingi akan lebih memperhatikan segala perubahan dan

Page 12: Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya

setiap perkembangan yang terjadi pada anaknya. Orang tua yang berpendidikan

tinggi umumnya mengetahui bagaimana tingkat perkembangan anak dan

bagaimana pengasuhan orang tua yang baik sesuai dengan perkembangan anak

khususnya untuk pembentukan kepribadian yang baik bagi anak. Orang tua yang

berpendidikan tinggi umumnya dapat mengajarkan sopan santun kepada orang

lain, baik dalam berbicara ataupun dalam hal lain. Berbeda dengan orang tua yang

mempunyai latar belakang pendidikan yang rendah. Dalam pengasuhan anak

umumnya orang tua kurang memperhatikan tingkat perkembangan anak. Hal ini

dikarenakan orang tua yang masih awam dan tidak mengetahui tingkat

perkembangan anak. Bagaimana anaknya berkembang dan dalam tahap apa anak

pada saat itu. Orang tua biasanya mengasuh anak dengan gaya dan cara mereka

sendiri. Apa yang menurut mereka baik untuk anaknya. Anak dengan pola asuh

orang tua yang seperti ini akan membentuk suatu kepribadian yang kurang baik.

3.  Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Ekonomi Menengah Keatas

dan Menengah Kebawah

.Permasalahan ekonomi dalam keluarga merupakan masalah yang sering

dihadapi. Tanpa disadari bahwa permasalahan ekonomi dalam keluarga akan

berdampak pada anak. Orang tua terkadang melampiaskan kekesalan dalam

menghadapi permasalahan pada anak. Anak usia prasekolah yang belum mengerti

tentang masalah perekonomian dalam keluarga hanya akan menjadi korban dari

orang tua. Dalam pola asuh yang diberikan oleh orang tua yang tingkat

perekonomiannya menengah keatas dan orang tua yang tingkat perekonomiannya

menengah kebawah berbeda.  Orang tua yang tingkat perekonominnya menengah

keatas dalam pengasuhannya biasanya orang tua memanjakan anaknya. Apapun

yang diinginkan oleh anak akan dipenuhi orang tua. Segala kebutuhan anak dapat

terpenuhi dengan kekayaan yang dimiliki orang tua. Pengasuhan anak sebagian

besar hanya sebatas dengan materi. Perhatian dan kasih sayang orang tua

diwujudkan dalam materi atau pemenuhan kebutuhan anak.

Page 13: Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya

Anak yang terbiasa dengan pola asuh yang demikian, maka akan

membentuk suatu kepribadian yang manja, serba menilai sesuatu dengan materi

dan tidak menutup kemungkinan anak akan sombong dengan kekayaan yang

dimiliki orang tua serta kurang menghormati orang yang lebih rendah darinya.

Sedangkan pada orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah kebawah

dalam cara pengasuhannya memang kurang dapat memenuhi kebutuhan anak

yang bersifat materi. Orang tua hanya dapat memenuhi kebutuhan anak yang

benar-benar penting bagi anak. Perhatian dan kasih sayang orang tualah yang

dapat diberikan. Anak yang hidup dalam perekonomian menengah kebawah

terbiasa hidup dengan segala kekurangan yang dialami keluarga. Sehingga akan

terbentuk kepribadian anak yang mandiri, mampu menyelesaikan permasalahan

dan tidak mudah stres dalam menghadapi suatu permasalahan.dan anak dapat

menghargai usaha orang lain. Pada kenyataannya terdapat juga anak yang minder

dengan keadaan ekonomi orang tua yang kurang. Oleh karena itu, peran orang tua

dalam hal ini sangat penting. Orang tua harus menyeimbangkan dengan

pendidikan agama pada anak. Sehingga anak mampu mensyukuri segala yang

telah diberikan oleh sang Pencipta.

Pola asuh yang seimbang (authoritative) akan selalu menghargai

individualitas akan tetapi juga menekankan perlunya aturan dan pengaturan.

Mereka dangat percaya diri dalam melakukan pengasuhan tetapi meraka

sepenuhnya mengahrgai keputusan yang diambil anak, minat dan pendapat serta

perbedaan kepribadiannya. Orang tua dengan pola asuh model ini, penuh dengan

cinta kasih, mudah memerinci tetapi menuntut tingkah laku yang baik. Tegas

dalam menjaga aturan bersedia memberi hukuman ringan tetapi dalam situasi

hangat dan hubungan saling mendukung. Mereka menjelaskan semua tindakan

dan hukuman yang mereka lakukan dan minta pendapat anak.

Anak dari orang tua yang demikian akan merasa tenang dan nyaman.

Mereka akan menajdi paham kalau mereka disayangi tetapi sekaligus mengerti

Page 14: Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya

terhadap apa yang diharapkan dari orang tua. Jadi anak sejak pra sekolah akan

menunjukkan sikap lebih mandiri, mampu mengontrol dirinya, biasa bersikap

tegas dan suka eksplorasi. Kondisi yeng demikian itu tidak akan didapatkan anak

bila orang tuanya menerapkan pola asuh otoriter atau permisif. Karena anak-anak

di bawah asuhan otoriter akan menjadi pendiam, Penakut dan tidak percaya pada

diri mereka sendiri. Sementara anak-anak yang diasuh dengan model permisif

akan menajdi anak yang tidak mengenal aturan dan norma serta tidak memiliki

rasa tanggung jawab.

Dengan berkaca pada kondisi saat ini, sudah saatnya orang tua sekarang

mengambil peran lebih untuk mengembangkan karakter dan memberi kesempatan

untuk tumbuh dan berkembang secara optimal agar anak menjadi manusia

berkualitas.

C. Solusi untuk perilaku menyimpang anak akibat orang tua

I. Berbagai perilaku menyimpang anak akibat pola asuh orang tua

Perilaku menyimpang dalam istilah psikologi sering disebut dengan Disruptive

Behavior, dan karena perilakunya negatif dan tidak normal maka termasuk dalam

gangguan perilaku, disebut juga dengan Disruptive Behavior Disorders.

Disruptive behavior ini merupakan pola-pola perilaku yang negatif yang

ditampakkan anak dalam kelompoknya maupun untuk merespon segala sesuatu

disekelilingnya. Respon yang sering muncul yaitu kemarahan, ketidaksabaran,

penolakan dan sebagainya.(Loeber, 1990). Menurut Halgin (1994) ada tiga

macam perilaku yang termasuk dalam disruptive behavior disorder yaitu :

1. a.     Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD)

Gejala utama pada anak yang mengalami ADHD adalah kurangnya atau tidak

adanya konsentrasi pada diri anak, ketika anak bermain, belajar atau segala

sesuatu yang dilakukan tidak bertahan lama. Perhatiannya mudah teralih, diikuti

Page 15: Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya

dengan perilakunya yang banyak, banyak gerak dan tidak bisa diam. Selain itu,

anak biasanya juga terlihat sangat aktif dalam berbicara, dan perilakunya sering

mengganggu orang lain.

1. b.     Conduct Disorder

Conduct disorder ini merupakan perilaku yang melatar belakangi seorang anak

memiliki perilaku kekerasan, kenakalan atau kriminalitas. Perilaku yang

ditampilkan dalam conduct disorder merupakan perilaku yang tidak menghargai

hak-hak orang lain, melanggar aturan, norma-norma yang berlaku  atau pun

hukum. Conduct disorder biasanya muncul sebelum masa pubertas, diperkirakan

9% terjadi pada laki-laki dan 2% pada anak-anak perempuan. Conduct disorder

ini meliputi juga perilaku bermusuhan atau menyakiti orang lain.

1. c.      Oppositional Defiant Disorder

Oppositional defiant disorder biasanya terjadi pada anak-anak usia 8-12 tahun,

dan lebih banyak terjadi pada anak laki-laki dibandingkan dengan anak

perempuan. Pada anak-anak dengan gangguan tersebut memiliki pandangan

maupun perilaku negatif dan menyimpang, biasanya disertai dengan komplain-

komplain terhadap orang tua, sikap permusuhan dan kemampuan berargumentasi

tentang apa pendapat dan apa yang dilakukannya. Reaksi-reaksi yang ditampilkan

pada saat masa remaja adalah reaksi negatif terhadap kemandirian. Kemungkinan

besar anak-anak atau remaja dengan gangguan tersebut akan mengalami juga

gangguan suasana perasaan (mood disorder) atau pun gangguan kepribadian

pasif-agresif.

II. Solusi untuk menangani perilaku menyimpang anak

Perilaku negatisvistik bisa berkembang lebih luas sampai pada kenakalan luar

biasa yang lebih tepat dikategorikan sebagai penyimpangan perilaku. Sebelum

perilaku ini berkembang pada diri anak sebaiknya dicegah sejak dini.

Page 16: Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya

Tip umum untuk mengatasi perilaku negativistik anak.

Jangan terlalu banyak menggunakan kata “tidak” atau “jangan” untuk

melarang anak. Sebaiknya pilih kata positif misal “cantik, kita main

dikamar mandi yuk sekalian mandi”. Padahal tujuannya melarang anak

yang lagi bermain air keran di garasi.

Memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan apa yang

diinginkannya, asal tidak berbahaya dan terus didampingi. Misal anak

ingin ikut menyiram tanaman. Sediakan gayung kecil dan ajari anak cara

menyim yang baik.

Biasakan berdialog dengan anak sejak kecil. Misal si anak tidak mau

makan buah karena asem. Arahkan bagaimana seharusnya.

Berikan pilihan terbatas pada anak. Misal anak tidak mau sekolah. Orang

tua bisa menggunakan kata” teteh mau mandi dulu atau sarapan dulu baru

berangkat sekolah”

Hindari ancaman atau paksaan, karena efeknya anak akan semakin

menolak dan anak akan belajar bahwa sesuatu bisa diselesaikan dengan

paksaan dan ancaman bukan dengan dialog dan saling mendengarkan

Page 17: Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama dikenal oleh anak,

jadi dalam lingkungan keluargalah watak dan kepribadian anak akan dibentuk

yang sekaligus akan mempengaruhi perkembangannya di masa depan.

Di mata anak, orang tu (ayah ibu) adalah figur atau contoh yang akan

selalu ditiru oleh anak-anaknya. Oleh sebab itu, ayah ibu harus mampu memberi

contoh yang baik pada anak-anaknya, memberi pengasuhan yang benar serta

mencukupi kebutuhan-kebutuhannya dalam batasan yang wajar.

Dengan memainkan peranan yang benar dalam mendidik dan mengasuh

anak, anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal. Dan yang tidak kalah

pentingnya, anak akan tumbuh menjadi anak yang berkarakter tidak mudah larut

oleh budaya buruk dari luar serta menjadi anak yang berkepribadian baik sebagai

aset generasi penerus bangsa di masa depan.

Page 18: Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya

DAFTAR PUSTAKA

Anik Rahmani Yudhastawa.2005. “Pendampingan Nonton Televisi Sejak Balita”.

Kedaulatan Rakyat, 13 Mei 2005 hal. 10.

Gunarwan. 2005. “Tanamkan Nilai Moral Dalam Keluarga”. Kedaulatan Rakyat

11 Juli 2005.

Herini Sarminto, ES. 2004. “Pertumbuhan dan Perkembangan Anak dan Cara

Penilaiannya dalam Keluarga dari Segi Kesehatan”. Makalah seminar

Membangun Karakter Anak Sejak Usia Dini, 14 Agustus 2004 di JEC

Yogyakarta.

Hibana S. Rahman. 2002. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.

Yogyakarta : Penerbit Galah.

Mardiya. 2000. Kiat-kiat Khusus Membangun Keluarga Sejahtera. Jakarta :

BKKBN Pusat.