bk belajar

77
BIMBINGAN KONSELING BELAJAR Pertemuan 1: PENGANTAR 1. Identitas Mata Kuliah 2. Bobot Penilaian 3. Metode Kuliah 1 Nama MK: BIMBINGAN KONSELING BELAJAR Sandi MK: PKP 408 SKS/JS: 2/2 KLA/OFF: A-A/B-B HARI/JAM/RUANG: Rabu/1-2/C1.105 Rabu/3-4/C1.104 2 ASPEK PENILAIAN 1. Aktivitas setiap kuliah 25% 2. Evaluasi individu dalam Tugas kelompok 20% 3. Tugas Individu 25% 4. Ujian 30% 3 1. Konstruktivisme: mahasiswa membentuk suatu bangunan pengetahuan, sikap, dan keterampilannya berdasarkan literatur, tugas-tugas, masukan-masukan. 2. Aktif mengerjakan tugas 3. Learning by doing khususnya dalam metode-metode belajar yang kelak akan

Upload: wijayanti-sukma

Post on 05-Aug-2015

245 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bk Belajar

BIMBINGAN KONSELING BELAJAR

Pertemuan 1: PENGANTAR

1. Identitas Mata Kuliah

2. Bobot Penilaian

mm

3. Metode Kuliah

1

Nama MK: BIMBINGAN KONSELING BELAJARSandi MK: PKP 408SKS/JS: 2/2KLA/OFF: A-A/B-BHARI/JAM/RUANG: Rabu/1-2/C1.105

Rabu/3-4/C1.104

2ASPEK PENILAIAN

1. Aktivitas setiap kuliah 25% 2. Evaluasi individu dalam Tugas kelompok 20%3. Tugas Individu 25% 4. Ujian 30%

31. Konstruktivisme: mahasiswa membentuk suatu bangunan

pengetahuan, sikap, dan keterampilannya berdasarkan literatur, tugas-tugas, masukan-masukan.

2. Aktif mengerjakan tugas3. Learning by doing khususnya dalam metode-metode

belajar yang kelak akan diberikan dalam bimbingan belajar di kelas

4. Belajar mengalami (experiental learning)

Page 2: Bk Belajar

KAITAN PENGERTIAN BK DENGAN BK BELAJAR 5

4DAFTAR PUSTAKA

1. Anastasi, A. & Urbina, S. Psychological testing. 7 Ed. London: Prentice-Hall International Inc.

2. Bugelski. 1964. The psycholgy of learning applied to teaching. Indianapolis. The Robbs-Merril Company Inc,

3. DePorter, B. & Hernacki, M. 1999. Quantum learning. Bandung: Kaifa4. Dryden & Vos, J. 1999. Revolusi cara belajar. Jakarta: CV Rajawali.5. Hamachek, D. 1990. Psychology in teaching, learning and growth. Boston: Allyn

and Bacon6. Heimberg, D.M. 2006. Strategi meningkatkan kecerdasan, memori & kreativitas.

Terjemahan Adiloka Sujono & Dewantoro Wahyu Gutomo. Jakarta: Prestasi Pustaka.

7. Klausmeler, H.J. & Goodwin, W. 1975. Learning and human abilities: eduacational psychology. New York: harper & Row Publisher.

8. Partowisastro, K. 1982. Diagnosa dan pemecahan kesulitan belajar. Jilid 1 dan 2. Jakarta: Erlangga.

9. Rimm, S. 1997. Mengapa anak pintar memperoleh nilai buruk: Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasinya? Jakarta: Grassindo.

10. Romlah, T. Zen, E.F. 1991. Keterampilan-keterampilan Belajar. Malang: Depdikbud IKIP MALANG.

11. Rose, C. & Nichol, M.J. 2002. Accelerated learning for the 21 century. Terjemahan Dedy Ahimsa. Bandung: Nuansa Cendikia.

12. Smith, C. Strick, L. 1997. Learning disabilities: a parent’s complete guide to

Bimbingan Konseling Proses Bantuan Masalah biasa/keseharian Teknik Konseling

BK Belajar Proses Bantuan Belajar Masalah Belajar pada anak normal Teknik Belajar

Page 3: Bk Belajar

ISTILAH-ISTILAH BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN BELAJAR 8

1. Learning disability: A child with learning disabilities is one with adequate mental ability, sensory processes, and emotional stability who has a limited number of specific deficits in perceptual, integrative or expressive processes which severly impair learning efficiency. Most of learning disability students describe the type of child whose academic achievement falls bellow his intelectual potential. Most children classified as having disabilities have associated with social and emotional problems. (L.J. Peter, 1975, hal. 222).

7

BANTUAN Mempelajari siswa Mengidentifikasi faktor-faktor kesulitan Mendiagnosis Memberi informasi tentang hakekat belajar Megajarkan cara belajar Memberi motivasi tentang pentingnya belajar Membentuk pribadi siswa yang cinta akan belajar

6DEFINISI

BK Belajar adalah bantuan belajar yang diberikan pada anak-anak normal/relatif--baik yang mengalami masalah kesulitan belajar maupun tidak-- agar mereka dapat mencegah atau mengatasi kesulitan tersebut.

Page 4: Bk Belajar

Ketidakmampuan Belajar:

Anak yang normal TETAPI ada Keterbatasan Akibat: mentalnya - Pengamatan Nilai rendah Pemrosesan indra - Proses integrasi di bawah potensi Emosi (stabil) - Proses Ekspresi intelektual - Berhubungan dgn

Masalah Sosial Ekonomi

2. A learning difficulty represents a discrepancy between a child’s estimated academic potential and his actual level of academic potential and his actual level of academic performance (Allan & Rose).

3. Children with special learning disabilities exhibit a disorder in one or more of the basic psychological processes involved in understanding or in using spoken in language, listening, thinking, talking, reading, writing, spelling or arithmetic. They have been referred to as athough they do not included:. (National Advisory Committee for Bureau of Education for Handicapped).

Anak yang terganggu: Satu atau lebih pemrosesan psikologis yang mendasar

Ketidaksesuaian

Tingkat Prestasi Akademik

Perkiraan PATingkat PA Aktual

observasi Berpikir Mencamkan Mengkoding Mengingat Mengabstrak

Terganggu: Pemahaman Bahasa Berbahasa Mendengar Berpikir Bercakap-cakap Membaca Menulis Mengeja Berhitung

Mereka disebut: perceptual handicaps brain injury minimal brain

disfunction dyslexia aphasia

Tetapi bukan termasuk anak

motor handicaps mental retardation emotional

disturbance

Page 5: Bk Belajar

4. Children who have a learning disorder are those who manifest an educationally significant discrepancy between their estimated intellectual potential and (their) actual level of performance related to basic disorder in the learning processes which may or may not be accompanied by demonstrable central nervous dysfunction, and which not secondary to generalized mental retardation educational or cultural deprivation, severe emotional disturbance or sensory lose. (L.J. Peter, 1975).

5. Slow learner: a non technical term variously applied to children who are some what mentally retarted or who are developing at a slower than normal rate. (J. P. Chaplin, 1986, hal. 461).

6. Minimal brain disfunction: Kelainan/tidak berfungsinya otak pada taraf minimal.

7. Aphasia: gangguan berbahasa karena kerusakan otak

8. Disleksia: kesulitan membaca sehingga juga menyebabkan kesulitan menulis, kesulitan lain: mengeja, mengingat, mendengar, bahkan berimajinasi.

9MASALAH BELAJAR ANAK NORMAL

Masalah kondisi belajarMasalah motivasi belajar/rendah cita-citaMasalah kurang informasi ttg cara belajarMasalah Kebiasaan buruk dalam belajarMasalah kurang terampil dalam belajar

Masalah self manage

MASALAH ANAK YANG MENGALAMI GANGGUAN BELAJAR

1. Short attention span2. Difficulty following directions3. Social immaturity4. Difficulty to conversation5. Inflexibility6. Poor planning and organizational skills7. Absent mindedness8. Clumsiness9. Lack of impulse control

ANAK YANG MENGALAMI KERUSAKAN OTAK1. Bereaksi sembarangan, tak sebanding stimulus2. Pengaturan tindakan menjadi kacau3. Mudah beralih perhatian4. Persepsinya keliru berulang kali5. Hiperaktif yang sulit berubah6. Gerakan motorik canggung dan secara konstan jelek

Tingkat Prestasi Akademik

Perkiraan PATingkat PA Aktual

gangguan belajar yang sebab-sebabnya bisa berhubungan atau tidak dengan tidak berfungsinya sistem syaraf pusat

which not secondary to generalized mental retardation, educational or cultural deprivation, severe emotional disturbance or sensory lose.

Page 6: Bk Belajar

DAFTAR CEK ADANYA ADHDKurang perhatian dapat terjadi dengan atau tanpa hiperaktivitas. Terdapat juga anak yang hanya hiperaktif dan impulsif dan hanya mempunyai masalah sedikit dengan perhatian. Menurut pedoman yang seringkali digunakan oleh profesioional untuk mengidentifikasi

ADHD, 6 atau lebih gejala

11ADHD

(Attention Deficit Hiperactivity Disorder)1. Inattention2. Hiperactivity and Impulsivity3. Visual Perception Disability

WritingReadingMathRelated Problems

4. Language Processing DisabilitySpeech and Language ComprehensiveReadingWritingMathRelated problems

5. Fine Motor DisabilityAt homeAt school

Page 7: Bk Belajar

BELAJAR

Pokok-pokok Pikiran tentang Belajar1. Manusia itu makhluk belajar

Page 8: Bk Belajar

2. Kemajuan individu, kelompok, golongan, bangsa dan negara bergantung banyak/mutu belajar.

Apakah BELAJAR itu?

Learning is a change in performance as a result of practice. (McGeoh)

Learning is the process by which an activity originates or is changed through training procedures (whteher in labroratory or in the natural environment) as distinguished from change by factors not attributable to training (Hilgard)

Belajar adalah kemampuan organisme/individu untuk mengadakan adaptasi (akomodasi) terhadap stimulus yang baru dan sulit sehingga ia dalam keadaan seimbang (Piaget).

Aspek-aspek dalam definisi belajar: Proses Perubahan tingkah laku Sebagai akibat dari praktek atau pengalaman Kapan dan dimana saja Dengan berbagai cara (khususnya cara yang efektif)

Jenis-jenis Belajar Menurut A. De Blocka. Berdasarkan fungsi psikis b. Menurut materi ajar c. Bentuk belajar tak disadari

Menurut Van Pereren: 8 Tipe Belajar dari Robert M. Gagne1. Membentuk otomatisme2. Belajar insidental3. Menghafal4. Belajar pengetahuan5. Belajar arti kata-kata6. Belajar konsep7. Belajar memecahkamn masalah8. Belajar berpkir9. Belajar untuk belajar10. Belajar dinamik

FAKTOR-FAKTOR BELAJAR

1. Belajar dinamik2. Belajar afektif3. Belajar kognitif; mengingat;

berpikir4. Belajar sensori-motorik:

mengatamati, bergerak,

1. Belajar teoretis2. Belajar teknik3. Belajar sosial4. Belajar estetis

1. Belajar sinyal2. Belajar stimulus-reaksi3. Belajar membentuk rangkaian gerak-gerik4. Belajar asosiasi verbal5. Belajar diskriminasi6. Belajar konsep7. Belajar kaidah8. Belajar memecahkan masalah

1. Belajar insdidental2. Belajar dengan mencoba-coba3. Belajar tersembunyi

Page 9: Bk Belajar

INTERNAL: 1. Fisiologis

Brain Injuries/Damagesa. birth complicationsb. accidentc. brain hemorrhages and tumorsd. illnesses such as encephalitis and meningitise. untreated glandular disorders in infancyf. infant hypoglycemiag. malnutrition h. exposure to toxic chemicals: pesticidesi. radiation to skull and chemotherapy treatments for cancerj. incidents k. smoke inhalationl. carbon monoxide poisoning

2. Psikologisa. Intelligenceb. Interetsc. Motivation (internal)d. Aptitudee. Attitudef. Self-efficationg. Self-managementh. Berbudaya suka maju

PERISTIWA INTERN 7YANG TERJADI SELAMA SUBYEK BELAJAR

EKESTERNAL1. Sosial

a. Anggota keluargab. Guru/teman di sekolahc. Motivasi (eksternal)d. Memperbaiki keadaan ekonomi keluarga

2. Nonsosiala. Iklimb. Letak rumahc. Fasilitas belajard. Persyaratan kelulusan

Page 10: Bk Belajar

RECEPTOR

LONG TERM MEMORY/LTM

SHORT TERM MEMORY/STM

RESPONSE GENERATOR

STM (wor- king memory)

SENSORY REGISTER

EFFECTOR

Menerima stimulus (penjelasan guru) dan mengubahnya menjadi stimulus neural (WSOsRW

Menampung kesan-kesan sensoris, mengolah, menseleksi kesan yang bermakna dan tidak.

Kesan-kesan tersebut disimpan dalam berbagai bentuk: tanggapan, konsep, skema, grafik, rumusan verbal dsb.

Menampung hasil pengolahan informasi yang ada di STM sebagai info siap pakai dan diolah untuk menemukan maknanya

Menampung hasil perencanaan dan melaksanakan rencana dalam bentuk tindakan atau perbuatan.

Subyek mendapat umpan balik via observasi terhadap efek tindakan atau komentar org lain

Menampung informasi yang tersimpan dalam LTM dan mengubahnya menjadi rencana reaksi/jawaban

Motivasi Konsen.

Simpan /Panggil

Mengolah

Umpan balik

Prestasi

Menggali

Simpan

LIMA DIMENSI BELAJAR: Marzano, Pickering, dan McTighe

Page 11: Bk Belajar

KERANGKA KERJA DIAGNOSIS DAN PEMECAHAN KESULITAN BELAJAR

1. Penelaahan Status Metode dokumen Metode wawancara Metode observasi tes mempelajari kompetensi dan memeriksa ketercapaiannya.

2. Perkiraan sebaba. Banyak sebab menimbulkan gejala yang samab. Banyak gejala yang ditimbulkan oleh sebab yang samac. Sebab-sebab saling bergantungan satu sama laind. Kondisi fisiologis yang permanene. Kondisi fisiologis temporerf. Kondisi lingkungan sosial yang permaneng. Kondisi lingkungan sosial yang temporerh. Masalah yang lebih komplek

3. Pemecahan kesulitan belajar dan Penilaian: bekerja sama dengan kepala sekolah, guru, tim medis.

KERANGKA KERJA DIAGNOSIS DAN PEMECAHAN KESULITAN BELAJAR

Carilah contoh kasus seorang murid yang menjadi underachiever. Ikutilah ketiga langkah di samping. Diskusi-kan dalam kelompok dan laporkan hasilnya.

Page 12: Bk Belajar

1. Penelaahan Status Metode dokumen Metode wawancara Metode observasi tes mempelajari kompetensi dan memeriksa ketercapaiannya.

2. Perkiraan sebaba. Banyak sebab menimbulkan gejala yang samab. Banyak gejala yang ditimbulkan oleh sebab yang samac. Sebab-sebab saling bergantungan satu sama laind. Kondisi fisiologis yang permanene. Kondisi fisiologis temporerf. Kondisi lingkungan sosial yang permaneng. Kondisi lingkungan sosial yang temporerh. Masalah yang lebih komplek

3. Pemecahan kesulitan belajar dan Penilaian: bekerja sama dengan kepala sekolah, guru, tim medis.

REVOLUSI CARA BELAJAR(LEARNING REVOLUTION)

Globalisasi Informasi Pemanfaatan Potensi Otak

Indikator Globalisasi Informasi Penenelitian Neuroscience: Telekomunikasi canggih Informasi cepat dan mengglobal Perubahan sikap mental, cara berpikir Timbul jaringan kecerdasan

Materi Belajar dan Informasi Belajar

Carilah contoh kasus seorang murid yang menjadi underachiever. Ikutilah ketiga langkah di samping. Diskusi-kan dalam kelompok dan laporkan hasilnya

Otak memiliki 1 triliun sel otak Ada 4 lobus otak yang berbeda Memiliki 2 sisi/hemisfer Menjalankan pertukarann telpon (switching

& relay) Memiliki pusat2 kecerdasan Mengirim pesan kimiawi ke seluruh tubuh Berperan dalam e/revolusi belajar belajar

Page 13: Bk Belajar

SATU-SATUNYA CARA UNTUK MERAMALKAN MASA DEPAN

ADALAH DENGAN MENCIPTAKANNNYA(ALAN KAY)

OTAK MANUSIA

PERKEMBANGAN OTAK MANUSIA

Dimulai sejak konsepsi dan berlangsung sepanjang masa dewasa.

9 bulan sebelum lahir, semua struktur dasar otak sudah terbentuk.

Umur 5 – 7 bulan terjadi periode perkembangan kritis yakni ketika sel-

sel bergerak ke posisi yang tepat dalam korteks.

Kesehatan dan gizi ibu sangat penting bagi pertumbuhan otak

Faktor latihan, lingkungan yang kaya rangsangan sesudah lahir dapat

menimbulkan adaptasi yakni asimilasi dan akomodasi otak.

Terdapat dalam rongga tulang tengkorak (skull)

Dibungkus oleh selaput meninges.

Meninges terdiri dari 3 lapisan yang dari dalam ke luar:

- Selaput pia meter yang tipis

- Selaput arachnoid yg berbentuk seperti sarang laba-laba

- Selaput durameter yang agak tebal dan keras

Otak digenangi oleh cairan khusus yang terdapat di otak dan sumsum

tulang belakang yg disebut cairan serebrospinal.

LOBUS-LOBUS PADA KORTEKS

1. Lobus occipital adalah bagian belakang bawah dari otak. Berisi

korteks visual dimana signal visual diproses. Kerusakan pada korteks

visual dapat menyebabkan terhambatnya rekognisi visual atau

kebutaan.

Page 14: Bk Belajar

2. Lobus Parietal adalah bagian atas otak yang berisi somatosensory

cortex, yang menerima informasi ttg tekanan, rasa sakit, sentuhan dan

temperatur dari badan.

3. Temporal lobes adalah bagian otak yang terletak di sisi otak, hanya

sedikit di atas telinga, di belakang pelipis. Ia berhubungan dengan

memori, persepsi, emosi dan berisi auditory cortex yang memproses

bunyi. Pada area lobus temporal kiri terdapat sebuah daerah yang

dikenal sebagai Wrenicke’s area yang berhubungan dengan

pemahaman bahasa.

4. Frontal lobes. Lokasinya di depan otak, hanya dibawa tengkorak pada

daerah dahi. Berisi motor cortex yg mengatur 600 otot badan yg

menghasilkan gerakan dengan sengaja. Dalam lobus frontal bagian

kiri, sebuah daerah yang dikenal sebagai Broca’s area menghasilkan

percakapan. Selama tugas STM, area Broca ini aktif. Frontal lobe juga

melibatkan emosi, dan kemampuan untuk membuat perencaaan

berpikir kreatif dan inisiatif.

PEMBAGIAN OTAK SECARA UMUM

Otak manusia secara garis besar ada 2 bagian: CORTEX dan SUBCORTEX

Cortex: Bagian otak yang memproses kegiatan belajar dan berpikir. Bagian

ini menerima informasi dari sensory receptor kemudian diolah, disimpan,

dan direproduksi lagi.

Subcortex berisi hal-hal yang tak disadari.

PEMBAGIAN OTAK SECARA EVOLUSI

Dari segi evolusi, otak manusia ada tiga tingkatan.

1. Otak belakang. Bagian paling bawah dari otak bersifat otomatis dan tak

disadari. Ada 3 bagian utama dalam otak belakang:

Page 15: Bk Belajar

1.1. Medulla oblongata (tangkai otak): adalah bagian yang paling bawah

berfungsi mengatur kegiatan vital: pernafasan, denyut jantung, kerja

hati, pencernaan, dan mengatur tinggi badan. Ketergantungan ini

dipakai sebagai metode eksekusi karena jika leher putus maka jalur

syaraf dari medula terputus sehingga nafas berhenti.

1.2. Cerebellum (otak kecil): terletak di atas medulla yang berfungsi

memperlancar gerak dan mempertahankan rasa keseimbangan.

Gerakan kaki dan tangan dikordinasi oleh cerebellum misalnya

dalam bermain golf, piano dsb. Jika serebelum anda rusak, anda

betul-betul menjadi kaku dan tanpa koordinasi. Anda mengalami

masalah menggunakan pensil, memasang benang pada jarum, atau

bahkan berjalan. Selain itu, struktur ini terlibat dalam mengingat

keterampialan sederhana, dan refleks. Bukti yg telah dikumpulkan

adalah bahwa serebelum tidak hanya sebagai pusat gerakan, tetapi

juga bertugas pada tingkat kognitif yang lebih tinggi seperti

menganalisis informasi sensori,memecahkan masalah, dan

memahami kata-kata.

1.3. Pons Varolii: bagian tengah batang otak yang merupakan sebuah

jembatan dalam otak belakang karena memiliki jalur lintas naik-

turun dan serabut yang menyilang pons untuk menghububungkan

kedua lobus serebelum dan menghubungkan serebelum dengan

korteks serebri. Bagian otak ini terlibat dalam tidur, mimpi, dan

bangun.

Agak ke atas dari pusat batang otak adalah the Reticular Activity System

(RAS). Jaringan syaraf yang padat ini yang meluas di atas batang otak

masuk ke dalam pusat otak dan telah berhubungan dengan area-area yang

lebih tinggi/atas, menyaring informasi yang datang, membangunkan pusat2

Page 16: Bk Belajar

otak yang lebih tinggi apabila terjadi sesuatu yang menuntut perhatian.

Tanpa RAS, kita tak dapat berubah atau bahkan tidak sadar.

2. Lapisan kedua adalah otak tengah/kuno. Lokasinya antara otak belakang

dan otak depan, yg di dalamnya merupakan suatu area dimana banyak

sistem syaraf naik dan turun untuk menghubungi bagian atas dan bawah

otak. Khusunya otak tengah terlibat dalam relay informasi antara otak dan

mata dan telinga. Bagian bawah otak tengah rusak ketika/jika individu

menderita Parkinson atau kaku dan tremor ketika tua. Ia juga merupakan

kumpulan syaraf yg terlibat dalam pola2 stereotip tingkah laku seperti

berjalan, tidur atau menoleh pada suatu keributan yang tiba-tiba.

Berfungsi mepertahankan hidup: makan, seks, dan agresi.

3. Lapisan ketiga adalah otak depan/baru/atas. Berfungsi: mengontrol otak

tengah dan belakang, perencanaan, berpikir, belajar, berbahasa,

berimaginasi,gerakan yang kompleks.

THALAMUS

Masuk ke dalam interior otak, yakni menohok pada pusat otak, kita dapat

melihat thalamus petugas pengatur lalu lintas yang begitu sibuk. Ketika

pesan sensori datang ke dalam otak, thalamus mengarahkannya ke pusat-

pusat otak yg lebih tinggi. Sebagai contoh, pemandangan mata hari terbenam

mengirim signal sehingga thalamus mengarahkannya ke vision area, dan

sebuah bunyi suling mengirimkan signal shg thalamus mengarahkannya pd

auditory area. *Hanya jalan raya thalamaus adalah sense of smell ini adalah

stasion swtiching khusus yg bernama olfactory bulb (organ alat pencium).

Terletak pada daerah2 yg melibatkan emosi. Barangkali itu maka mengapa

particular odors (bau busuk—bau londre segar, kebun bunga, stik—sering

membangkitan ingatan2 penting pengalaman pribadi.

Page 17: Bk Belajar

*Satu-satunya perasaan yang benar-benar melewati thalamus adalah rasa

membaui yg mempunyai stasiun switching/tombol perubahan yg khusus

HYPOTHALAMUS DAN PITUITARY GLAND

Di bawah tahalamus terletak sebuah susunan yang disebut hypothalamus

(hypo berarti di bawah). Ia terlibat dalam drive (dorongan2) yg berkaitan dg

pertahanan diri baik individual maupun spesies—lapar, haus, emosi, seks,

dan reproduksi. Ia mengatur temperatur tubuh dg menceteuskan/mengelurkan

keringt atau menggigil, dan ia mengontrol operasi yg kompleks dari sistem

syaraf otonomi. Ia juga berisi jam biologis yg mengontrol ritme badan setiap

hari.

Terletak di bawah dari hipothalamus, yg dihubungkan dg sebuah

tangkai pendek adalah sebuah kelenjar endokrin seperti buah cherri yang

disebut kelenjar pituitary. Kelenjar ini sering disebut kelenjar pituitary.

Pituitary sering disebut ”master gland” karena hormon ini mengeluarkan

banyak pengaruh terhadap kelenjar endokrin lain. Akan tetapi master gland

ini betul-betul hanya sebagai seorang supervisor. Bos sesungguhnya hanya

hypothalamus, yg mengirimkan kimia-kimia ke pituitary yg menyuruhnya

untuk ”berkata” ke kelenjar endokrin lain. Pada gilirannya, pituitary

mengirim pesan-pesan hormonal yg keluar ke kelenjar-kelenjar ini.

Bertahun-tahun yang lalu, dalam sebuah studi yang darinya

menjadikan terkenal James Olds dan Peter Milner melaporkan temuan

”pusat-pusat kenikmatan” dalam hipothalamus. Olds dan Milner melatih

tikus2 untuk menekan sebuah lever untuk mendapat sebuah buzzer

(dengungan) elektrik dikirim melalui elektrode/penghantar kecil. Beberapa

tikus menekan batang/jeruji ribuan kali dalam sejam, selama 15 atau 20 jalm

kwetika itu sampai merka koleps dari kelelahan, exhaustion. Ketika mereka

segar kembali/siuman, mereka kembali lagi ke batang tadi itu.

Page 18: Bk Belajar

AMIGDALA

Amigdala bertanggung jawab untuk menilai informasi sensori, menetapkan

secara cepat pentingnya emosi dan berkontribusi terhadap keputusan awal

untuk mendekati atau lari dari seseorang atau situasi. Sebagai contoh menilai

bahaya atau ancaman.

HIPOCAMPUS

Daerah penting lain yg secara tradisional diklasifikasikan sebagai ”limbik”

adalah hippocampus, yg memililiki sebuah bentuk yg dibayangkan seseorang

sebagai seekor kuda laut. Bagian ini membandingkan informasi sensori dg

apa yg otak telah pelajari unttuk mengharapkan ttg dunia. Ketika harapan itu

ditemukan, bagian ini menceritrakan sistem pengaktivan retikular untuk

”mendinginkannya.” Tidak perlu bel alarm syaraf meletupsetiap waktu

sebuah mobil berangkat, seekor burung mengerik, atau anda merasa air liur

turun ke kerongkongan.

Hipocampus juga disebut ’jalan raya ke ingatan.’ Ia memampukan kita untk membentuk ingatan spasial shgga kt dpt secara tepat berlayar di lingkungan kita. Dan sepanjang berdekatan dgn daerah2 otak, ia memampukan kita utk membentuk memori baru ttg kenyataan dan peristiwa2 –jenis informasi yg anda buthkan untuk mengidentifikasi sebuah bunga, menceritrakan sebuah ceritra, atau mengingat sebuah perjalanan liburan. Informasi ini kemuidan disimpan dalam cortex cerebral. Sebagai contoh, ketika anda mengingat seorang yang dijumpai kemarin, berbagai aspek ingatan—informasi ttg pertemuan pribadi, nada suara, penapilan, dan lokasi—mungkin disimpan dalam lokasi berbeda dalam korteks. Tetapi, tnapa hipocampus, informasi itu tdak akan pernah ke sasaran/mencapai tujuan.

CEREBRUMCerebrum dibadi dua bagian terpisah:

1. The right hemisphere berurusan dgn sisi kiri badan2. The left hemisphere berurusan dgn sisi kanan badanKeduanya memiliki tugas yg berbeda2 disebut lateralisasi

Page 19: Bk Belajar

Pemrosesan Kegiatan===================================================== Intrahemisfer

Pendengaran Mengulang kata-kata secara lisanPenglihatan Mencontoh gambar Taktil Membandingkan permukaan benda ---------------------------------------------------------------------------------------------Pemrosesan Kegiatan===================================================== Interhemisfer

Pendengaran ke Penglihatan Menulis kata-kata lisanPendengaran ke taktil meraba teskstur permukaanPenglihatan ke pendengaran Membaca lisan

Taktil ke pendengaran Secara lisan menggambarkan permukaan tekstur yang dirabaTaktil ke penglihatan Menggambar permukaan tekstur yang diraba

---------------------------------------------------------------------------------------------Pemrosesan Kegiatan===================================================== Integratif hemisfer

Integratif Pemahaman dengan berbagai cara/ kemampuan dan diekspresikan dengan berbagai cara pula. ---------------------------------------------------------------------------------------------

CEREBELLUM

Berdiri di atas batang otak dan tampak dari belakang bagian otak, kita

melihat sebuah struktur yang ukurannya segenggaman kecil. Ini adalah

Cerrebelum atau ”otakkecil” yang mengkontribusi rasa keseimbangan dan

mengkoordinasi otot2 shg bergerak lancar dan tepat. Jika serebelum anda

Page 20: Bk Belajar

rusak, anda betul-betul menjadi kaku dan tanpa koordinasi . Anda

mengalami masalah menggunakan pensil, memasang benang pada jarum,

atau bahkan berjalan. Selain itu, struktur ini terlibat dalam mengingat

keterampialan sederhana, dan refleks. Bukti yg telah dikumpulkan adalah

bahwa serebelum tidak hanya sebagai pusat gerakan, tetapi juga bertugas

pada tingkat kognitif yang lebih tinggi seperti menganalisis informasi

sensori,memecahkan masalah, dan memahami kata-kata.

BATANG OTAK

Kita mulai pada dasar dari tengkorak dengan batang otak, yang berkembang

500 juta tahun yang lalu. Batang otak itu menyerupai sebuah batang yang

muncul dari spinal cord (urat syaraf tulang belakang). Jalan pintas/jalur

antara spinal cord dan bagian atas dari otak melalui 2 susuan utama batang

otak: medulla dan pons. Pons terlibat dalam (antara lain): tidur, bangun, dan

mimpi. Medulla bertanggung jawab untuk fungsi tubuh yang tidak disadari

seperti bernafas dan kerja hati. Kertagantungan ini dipakai sebagai metode

eksekusi karena jika leher putus maka jalur syaraf dari medula berkurang dan

nafas berenti.

SEL SYARAF

Sel syaraf atau neuron berfungsi sebagai penerus informasi.Ada 3 jenis neuron:

1.Neuron sensorik: penerus informasi jarak jauh seperti mata, telinga, ke

otak.

2.Neuron motorik: penerus informasi jarak panjang dari otak ke otot-otot

dan kelenjar-kelenjar.

Page 21: Bk Belajar

3.Neuron asosiasi/konektor: neuron yang menghubungkan neuron-neuron

motorik dan sensorik yang berada di luar sistem syaraf pusat.

Setiap neuron terdiri dari bagian:

1. Badan sel adalah bagian yang memelihara dan mengelola neuron agar

dapat berfungsi.

2. Nucleus sell: Inti sel

3. Dendrit adalah bagian yang mencuat dari badan sel dan kemudian

bercabang-cabang.

4. Axon adalah cuatan yang paling jelas dan panjang setelah dendrit.

3.1 Lymbic system: jaringan hubungan yang longgar dari struktur di

bawah korteks serebral. Ia memainkan peranan penting baik dalam

memori maupun emosi. Ada dua struktur dasar adalah amigdala dan

hipocampus.

3.2 Amigdala3.3 Hippocampus3.4 Thalamus3.5 Ganglia3.6 Hypothalamus3.7 Neokorteks

5. Ranting-ranting akhir adalah bagian yang paling kecil dalam bentuk

serabut-serabut.

SEBUAH PERJALANAN DALAM OTAK

Kebanyakan teori otak modern berasumsi bahwa bagian-bagian otak tertentu (walau tumpang tindih) menjalankan tugas-tugas berbeda. Kosep ini dikenal sebagai lokalisasi fungsi kembali pada paling tidak Joseph Gall (1758-1828), ahli Anatomi Austria yang berpendapat bahwa sifat-sifat seseorang merupakan cerminan dari perkembangan daerah

Page 22: Bk Belajar

khusus/tertentu pada otak. Teori Gall tentang Phrenology ini salah tetapi ia berjasa karena menelurkan gagasan pembagian otak.

Untuk belajar tentang struktur utama otak, silakan membuat suatu bayangan perjalanan anda dalam otak. Dengan maksud, sekarang, bahwa anda telah melihat sebuah ukuran mikroskop dan bahwa perjalanan anda sedang melalui ”rumah kediaman jiwa yang lemah” mulai dari bagian bawah, hanya di atas tulang belakang. Gambar 4.9 menunjukkan susunan utama yg akan kita jumpai selama perjalanan kita. Meskipun begitu, ingatlah bahwa penjelasan kita betul-betul umum, dan dalam setiap kegiatan—merasakan suatu emosi, berpikir, mengerjakan sebuah tugas, --bergai struktur lain terlibat.

Bagian korteks terdiri dari: motoryc, sensory, spatial coordinates, visual processing of words, naming object, auditory, vision, planning complex movement and elaborations to thought, area Wernicke yang merupakan pusat pemahaman bahasa area Broca yang merupakan pusat pembentukan kata.

BELAJAR ITU TERJADI APABILA ORGANISME MENERIMA STIMULUS/INFORMASI, MEMPROSES/MENGOLAH, MENYIMPAN, DAN MEREPRODUKSINYA.

Gambar Neuron

JALAN RESPON BIASA, GERAK REFLEKS, DAN BERPIKIR

Respon Biasa: Jika haus:

Stimulus rasa haus reseptor saraf sensorik saraf

konektorotaksaraf konektorsaraf motorik ototgerak

Gerak refleks: kaki kena paku:

Page 23: Bk Belajar

Stimulus reseptor saraf sensorik saraf konektorsum-sum

tulang belakangsaraf konektorsaraf motorikototgerak

Berpikir:

Ketika impuls syaraf datang merambat dalam serabut saraf maka

saraf sensorik datang dari tubuh, masuk ke sum-sum tulang

belakang, masuk ke otak.

Stimulus reseptorsaraf sensorik dendritsel axonsum-

sum tulang belakangmedulla oblongataotak.?

SUSUNAN SYARAF PUSAT

Susunan Syaraf Pusat Susunan Syaraf Otonom

Otak Sumsum Tulang Belakang

Subcortex Cortex

Otaka Belakang Otak tengah Otak depan

Pons M O Serebelum Atap Jlr Mtrk Belahan otak striatum talami varoli

Page 24: Bk Belajar

BAB 2WHAT CAUSES LEARNING DISABLITIES

1. Multiple factors contribute to learning disabilities.2. In recent years, the relative of important of these causes has become a matter of increasing

research and debate.2.1 Investigator have used sophisticated imaging techniques:

2.1.1 positron emission tomography (PET)2.1.2 magnetic resonance imaging (MRI)

2.2 Goal2.2.1 to watch living brains at work2.2.2 to compared structure and activity levels in brains in normal subjects and subjects

with learning problems.2.3 Sicientist have autopsied the brains of deceased persons with LD.2.4 Goal: looking for anatomical differencies 2.5 geneticists have been searching evidence that some kinds of LD are inherited.

3. Finding of research is not always easy to apply this information to an individuals. 4. Children’s intellectual development is also heavily influenced by their famili\y, school, and

community environment.5. Experience has shown that modifying the environment: making changes at home and

educational program can make a remarkable difference in educational progress.6. Biological factors contributions:

6.1 brain injury6.2 error in brain development6.3 neurochemical imbalances6.4 heredity-----------------------------------------------------------------------------------------------

BRAIN INJURY

1 It was assumed that students with LD had experienced some kind of brain damage.

2 Now we know that head injure are common among typical achievers who has brain injure or

not.

3 Investigator estimated that 20% student suffer a serious insult to the brain by age six, yet

most of these children do not develop learning problems.

4 There is no doubt, however, that some children’s learning disabilities do arise from injures to

the brain.

5 It caused by

5.1 birth complications

5.2 accident

5.3 brain hemorrhages and tumors

5.4 illnesses such as encephalitis and meningitis

5.5 untreated glandular disorders in infancy

5.6 infant hypoglycemia

5.7 malnutrition

5.8 exposure to toxic chemicals: pesticides

Page 25: Bk Belajar

5.9 radiation to skull and chemotherapy treatments for cancer

5.10 incidents involving choking,

5.11 suffocation,

5.12 drowning,

5.13 smoke inhalation

5.14 carbon monoxide poisoning

6. Brain injuries can occur before birth:

6.1 certain illnesses occur during pregnancy

6.1.1 diabetes

6.1.2 kidney disease

6.1.3 measles among them –brain damage to the fetus

6.2 Prenatal exposure to drugs: alcohol, nicotine

7. Brain injure can associated with a variety of learning difficulties:

7.1 cognitive delays

7.2 attention deficits

7.3 hyperactivity

7.4 memory problems

8. Teddy’s strory demonstrate effect of brain injury can be sudden and dramatic

9. Sometimes children recover from an injury but deficits become apparent when life become

more complex and demanding.

10. Ed. Programing involve coordinating several different kinds of support: physical need and

speech therapy.

Page 26: Bk Belajar

PEMBAGIAN TUGAS

WAKTU KELOMPOK TUGAS

23-10-08 I Langkah-langkah Diagnosis: Menelaah status siswa dan memperkirakan sebab-sebab kesulitan belajar

30-10-08 II Langkah-langkah Diagnosis: Menelaah masalah yang kompleks dan merencanakan kegiatan pemecahan masalah

6-10-08 III Mengenal gejala umum gangguan perceptual motor dan gejala-gejala psikoneurologis

13-11-08 IV Peranan otak serta kecerdasan majemuk dalam belajar

20-11-08 V VI

Cara-cara meningkatkan hasil belajarCara-cara membaca buku

4-12-08 VIII Peranan kesehatan: pernafasan dalam meningkatkan hasil belajar

11-12-08 IX Membuat peta konsep terhadap informasi-informasi yang telah diperoleh

18-12-08 X Metode belajar berdaya ungkit besar

Page 27: Bk Belajar

PEMBAGIAN TUGAS

Nama Judul Keterangan

WAKTU KELOMPOK TUGAS

24-10-08 I Langkah-langkah Diagnosis: Menelaah status siswa dan memperkirakan sebab-sebab kesulitan belajar

31-10-08 II Langkah-langkah Diagnosis: Menelaah masalah yang kompleks dan merencanakan kegiatan pemecahan masalah

7-10-08 III Mengenal gejala umum gangguan perceptual motor dan gejala-gejala psikoneurologis

14-11-08 IV Peranan otak serta kecerdasan majemuk dalam belajar

21-11-08 V

VI

Cara-cara meningkatkan hasil belajarCara-cara membaca buku

28-11-08 VII Tipe-tipe memori dan Teknik mencatat

Page 28: Bk Belajar

pelajaran

5-12-08 VIII Peranan kesehatan: pernafasan dalam meningkatkan hasil belajar

12-12-08 IX Membuat peta konsep terhadap informasi-informasi yang telah diperoleh

19-12-08 X Metode belajar berdaya ungkit besar

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Pertemu-

an ke

KOMPETENSI MATERI SUMBER METODE

1 Mahasiswa memahami hakekat mata kuliah “BK Belajar” dan kaitannya dengan kompetensi konselor.

1.1 Hakekat ”BK Belajar” Konsep BK Belajar

dan konsep-konsep sejenis

Kaitan BK Belajar dengan BK

Kaitan BK Belajar dengan kompetensi konselor

Cara Belajar BK Belajar

1.Kurikulum SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) 1975: Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Buku: III C Pedo-man Bimbingan dan Penyu-luhan. Deparemen Pendidikan dan Kebudyaan Republik Indonesia. 1975. Jakarta. h. 80-90.2. Pedoman Pelaksanaan Pola Pembaharuan Sistem Pendi-dikan Tenaga Kependidikan di Indonesia Suplemen 1 Buku II Tentang kurikulum inti pendidikan tenaga kependidikan program S1. Departemen pendidikan dan kebudayaan Dirjen Dikti, 1982. h 15, 77, 96. 3. Prayitno. Kurikulum Program S1 Bimbingan dan Konseling. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti, 1982, h.

Ekspositori

Ekspositori

Ekspositori

Page 29: Bk Belajar

2

3

4

5

6

Mahasiswa memahami terjadi-nya kesulitan belajar dari segi teori belajar

Mahasiswa memahami faktor-faktor yang menim-bulkan kesulitan belajar

Mahasiswa dapat mengadakan diagnosa kesulitan belajar

Mahasiswa dapat mengenal masalah-masalah kompleks yang mempenga-ruhi kesulitan belajar

Mahasiswa dapat memahami cara-cara mempersiap-kan diri untuk belajar atau mengi-kuti pelajaran/ kuliah

1.1 Kesulitan belajar ditinjau dari teori-teori belajar

1.2 Kesulitan belajar ditinjau dari teori pemrosesan informasi

1.1 Faktor internal Fisiologis:

kesehatan pancaindra

Tidak berfungsinya neurologis

Psikologis (IQ, bakat, minat, motivasi).

Sosial budaya

Situasi sekolah

1.1 Penelaahan status1.2 Menghubungkan

kompetensi pembelajaran dan prestasi belajar

1.3 Memperkirakan sebab-sebab kesulitan belajar

5.1 Masalah-masalah kompleks kesulitan belajar

5.2 Mengenal ciri-ciri siswa yang mengalami masalah “learning disabilities”

6.1 Mempersiapkan diri

6.2 Cara-cara mengikuti/mencatat

pelajaran

Bugelski. 1964. Pp 51-55.Piaget, Robert M.GagneWilson. 1971. Pp 1- 36.

Hamachek. 1990. Pp187 -214

Wilson. 1971. Pp 37-60; 97-108

Wilson, 1971. 109-134.

Hamachek. 1990. Pp 167-168Hamachek. 1990. Pp 259 -298Anastasi, A. & Urbina, S.. 1997. Pp 294-297Wilson. 1971. Pp 189-227.

Klausmeler & Goodwin. P. 13.

Partowisastro dan Hadisuparto. 1982. Jilid 1. H 45 – 90

Partowisastro dan Hadisuparto. 1982. Jilid 2. H 95 - 115

Partowisastro dan Hadisuparto. 1982. Jilid 2, H 18 - 34

Smith. 1997. Hal 32 -63 danPartowisastro dan Hadisuparto. 1982. H 56-66.

Hernacki dan De Porter

Mackinu: 1999: Hal 95-113

Ekspositori

idem

idem

idem

idem

idem

idem

idem

idem

idem

Page 30: Bk Belajar

7

8

9

10

11

12

13

14

Cara mengatur waktu belajar

Mahasiswa dapat memahami cara-cara membaca buku teks

Mahasiswa dapat memahami cara menandai dan membuat catatan dari buku bacaan

Mahasiswa dapat memahami mind mapping sebagai teknik belajar

Mahasiswa dapat memahami cara memberdayakan otak untuk belajar

Mahasiswa dapat memahami cara-cara pernapasan yang dapat meningkakan hasil belajar

Metode-metode belajar dengan akses mendalam dan berdaya ungkit besar

Mengenal dan memberdayakan memori dalam belajar

7.1 Cara menyusun jadwal belajar

1.1 SQ3R1.2 PQRST1.3 OK5R1.4 Skimming dan scanning

9.1 Cara menandai bahan bacaan

9.2 Cara membuat catatan

15.2Mind mapping untuk membuat catatan

10.2 Mind mapping untuk mengembangkan gagasan

11.1 Otak sebagai komputer terhebat di dunia

11.2 Cara otak menyimpan informasi

11.3 Prinsip-prinsip kerja otak

11.4 Memberdayakan “multiple intelligence”

12.1 Hubungan pernafasan dan kerja otak

12.1 Hubungan pernafasan dan daya tahan belajar

13.1 Prinsip dan skema umum

13.2 Metode berdaya ungkit besar

14.1 Macam-macam memori

14.2 Memberdayakan

Mike and Smith 8-15

Ali Saukah: 1999: 114-127

Ali Saukah: 1999. H 128 -137

idem

Tony Buzan. 2008. H 22-32 dan 50-94.

Dryden dan Vos: 1999 h. 113-141Heimberg 2006. H 1 -18

Win Wenger. 2001. H 183-229

243-277

Heimberg. 2005. 171-224

Idem

idem

idem

idem

Idem

idem

idem

idem

Page 31: Bk Belajar

15

16

Mahasiswa dapat memahami cara belajar Quantum learning

Mahasiswa dapat memahami cara-cara menghadapi ujian

memori dalam belajar

15.1 Prinsip-prinsip bejalar quantum

15.2 Metode-metode belajar quantum

16.1 Memmeriksa dan memepelajari materi kuliah

16.2 Mengenal jenis soal dan kiat-kiat mengerjakannya

16.3 Mempersiakan fisik dan mental

Hernacki

Hernacki

Mohamad Adnan Latief. 1999. H 138-151

idem

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER

Matakuliah : Bimbingan Konseling Belajar Pembina : Blasius Boli Lasan

NO Waktu Kompetensi Materi

1 17 -8- 10 Memahami hakekat BK Belajar

1. Mereview Hakekat BK

2. Ciri siswa layanan BK dan beberapa konsep seperti ”under-achiever, slow learner, dsb)

3. Istilah-istilah yang berhubungan dengan masalah belajar: learning disabilities, learning disorder dsb.

4. Ruang lingkup BK Belajar

5. Pengertian BK Belajar

6. Kaitan matakuliah BK Belajar dengan Kompetensi Konselor

2 25 -8- 10 Memahami proses dan kondisi terja-dinya belajar serta kaitan timbulnya

1. Mereview pengertian/makna belajar dan jenis-jenis belajar

2. Faktor-faktor yang mengkondisi terjadinya belajar: fisiologis, psikologis, sosial-budaya

Page 32: Bk Belajar

gang-guan belajar 3. Mengenal masalah-masalah belajar yang timbul dari kondisi/faktor-faktor belajar itu.

3 1 -9- 10 Mengenal teori-teori pemrosesan infor-masi belajar atau teori terjadinya be-lajar dan hubungan-nya dengan gang-guan belajar.

1. Pemahaman belajar dari teori pemrosesan informasi

2. Pemahaman belajar menurut Robert M. Gagne

3. Pemahaman belajar dari teori Piaget

4. Kaitan dari bahasan no 1 s.d 3 dengan gangguan belajar

4 8 -9- 10 Mendiagnosis Kesulitan belajar

1. Mengenal kompetensi pembelajaran suatu matapelajaran dan mengecek penguasaannya.

2. Penggunaan metode tes dan non-tes untuk mengetahui kesulitan belajar

3. Mengadakan analisis terhadap data yang diperoleh pada no 1 dan 2

4. Memperkirakan sebab-sebab terjadinya kesulitan

4 15-9-10 Mengenal masalah-masalah yang kompleks dan ADHD

Gabungan dari beberapa masalah:

1. Inteligensi

2. Panca-indera

3. Masalah persepsi

4. Masalah gizi

5. kelelahan

6. Harapan orangtua

7. disharmoni keluarga

8. penguasaan materi

9. minat

10. ADHD

5 22-9-10 Melakukan kegiatan-kegiatan pemecahan masalah

1. Mempelajari masalah/kasus

2. Menggali informasi dari pihak terkait

3. Bekerja sama dengan pihak lain terkait

4. Konseling

6 29-9-10 Bimbingan Belajar 1. Menyadarkan tujuan-tujuan belajar

Page 33: Bk Belajar

dari dalam internal siswa

2. Belajar tentang cara belajar

3. Menanamkan motivasi belajar

4. Membina kepribadian yang ingin maju melalui belajar.

5. Membina pribadi yang mandiri yang mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui belajar

7 6-10-10 Bimbingan belajar: mengenal kekuatan otak dan memberdayakannya dalam belajar

1. Otak sebagai komputer terhebat

2. Bagian-bagian otak dan multiple intelligence

3. Hemisfer kiri-kanan

4. Gelombang otak

5. Cara otak menyimpan informasi

8 13-10-10 Mengenal cara mengikuti pelajaran

1. Pentingnya membuat catatan

2. Menyiapkan sistem catatan

3. Pencatatan selama dan sesudah pelajaran

Menggunakan singkatan dan atau simbol

9 20-10-10 Menata lingkungan belajar

1. Menata ruangan fisik

2. Menata ruangan psikologis

3. Menata musik

4. Meletakkan slogan, sertifikat atau kata-kata mutriara pemacu belajar

10 27-10-10 Memahami cara membaca buku

1. Skiming

2. Scaning

3. Membaca dengan teknik SQ3R

4. Teknik PQRST

5. Fast Reading

11 3-11-10 Mengenal cara menandai dan membuat catatan dari bacaan

1. Manfaatnya2. Kaidah dan petunjuk memberi catatan pada

buku3. Membuat catatan penting setelah membaca

buku

12 10-11-10 Teknik mencatat dengan peta pikiran

1. Manfaat peta pikiran

2. Mencacatat dengan peta pikiran

3. Langkah-langkah mencatat dengan peta

Page 34: Bk Belajar

pikiran

13 24-11-10 Mengenal peranan pernafasan untuk peningkatan proses belajar

1. Hubungan olah raga dan pernafasan

2. Hubungan pernafasan dan otak

3. Mempelajari beberapa pola pernafasan yang meningkatkan kinerja otak

14 1-12-10 Belajar menulis dengan baik

1. Mengadakan clustering dan fastwriting

2. Tahap-tahap penulisan yang lengkap

3. Kiat-kita memperlanacar tulisan

15 8-12-10 Meningkatkan kinerja memori

1. Mengadakan asosiasi

2. Mengadakan hubungan

3. Mengadakan sistem cantol

4. Akronim dan singkatan kreatif

5. Kiat-kiat lain

16 idem Mengenal cara mempersiapkan diri mengikuti ujian

1. Manfaatnya

2. Mempersiapkan catatan

3. Mempersiapkan buku

4. Mengenal kompetensi/standar kelulusan

5. Mengorganisasi catatan

6. Persiapan fisik dan mental

7. Mengerjakan tes objektif dan subjektif

8. Kiat-kiat penting

DAFTAR PUSTAKA

1. DePorter, B. & Hernacki, M. 1999. Quantum learning. Bandung: Kaifa2. Dryden & Vos, J. 1999. Revolusi cara belajar. Jakarta: CV Rajawali.3. Heimberg, D.M. 2006. Strategi meningkatkan kecerdasan, memori & kreativitas.

Terjemahan Adiloka Sujono & Dewantoro Wahyu Gutomo. Jakarta: Prestasi Pustaka.4. Partowisastro, K. 1982. Diagnosa dan pemecahan kesulitan belajar. Jilid 1 dan 2.

Jakarta: Erlangga.5. Rimm, S. 1997. Mengapa anak pintar memperoleh nilai buruk: Apa yang bisa anda

lakukan untuk mengatasinya? Jakarta: Grassindo.

Page 35: Bk Belajar

6. Romlah, T. Zen, E.F. 1991. Keterampilan-keterampilan Belajar. Malang: Depdikbud IKIP MALANG.

7. Rose, C. & Nichol, M.J. 2002. Accelerated learning for the 21 century. Terjemahan Dedy Ahimsa. Bandung: Nuansa Cendikia.

8. Smith, C. Strick, L. 1997. Learning disabilities: a parent’s complete guide to learning disabilities from preschool to adulthood. New York: McGraw Hill-Book.

9. Sukadji, S. 1989. Kumpulan naskah kuliah kesulitan belajar. Jakarta: Jurusan Psikologi Pendidikan UI.

10. Wilson, J. (Ed.). 1971. Diagnosis of learning difficulties. New York: McGraw Hill-Book.

*Pustaka lain menyusul sesuai dengan pokok bahasan

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER

Matakuliah : BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pembina : Blasius Boli Lasan

NO Waktu Kompetensi Materi1 2 -9- 09 Mengenal gagasan-

gagasan awal tentang belajar

1. Plato2. Aristoteles3. Pengaruh historis dari tokoh-tokoh: Thomas

Reid, Darwin, Ebbinghaus4. Psikologi sekolah-sekolah awal5. Hubungan Epistemologi dan Teori Belajar

2 9-9-09 Memahami hakekat teori belajar

1. Apakah teori itu dan apa ciri-ciri teori yang baik?

2. Apakah belajar dan apakah teori belajar itu?3. Mengapa mempelajari teori belajar dan apa

manfaatnya?4. Metode-metode penetapan teori belajar: studi

sistematis dan melalui eksperimen5. Mengenal pandangan Thomas Kuhn tentang

revolusi ilmu pengetahuan dan kaitannya dengan pembentukan teori belajar

3 16-9-09 Memahami Prinsip-prinsip Belajar dan Pembelajaran

1. Prinsip-prinsip belajar2. Penerapan Prinsip-prinsip belajar dalam

pembelajaran

4 23-9-09 Memahami motivasi 1. Pentingnya Motivasi

Page 36: Bk Belajar

belajar 2. Jenis-jenis Motivasi3. Motivasi dalam belajar

5 30-9-09 Mengenal Jenis-Jenis Belajar

1. Jenis Belajar menurut A de Block2. Jenis Belajar menurut C. Van Parreren3. Jenis Belajar menurut Robert M.Gagne4. Tingkat-tingkat belajar: Trial and error,

imitasi, kondisioning, discovery, konseptualisasi, dan belajar berpikir.

6 7-10-09 Lanjutan Lanjutan ketiga teori di atas

7 14 -10-09 Memahami Teori-Teori Belajar Asosiasi

1. Teori Ivan Pavlov2. Teori Edwin Ray Guthrie3. Teori William K. Estes

8 21-10-09 Lanjutan Lanjutan ketiga teori tersebut

9 28 -10-09 Mengkaji Teori-teori Belajar Fungsional

1. Teori Edward Lee Thorndike2. Teori B. Frederick Skinner3. Clark Leonard Hull

10 4-11-09 Lanjutan Lanjutan ketiga teori tersebut

11 11-11-09 Mempelajari Teori-teori Belajar Kognitif

1. Teori Gestalt2. Teori Jean Piaget3. Teori Edward Tolman4. Teori Albert Bandura5. Teori Bruner

12 18-11-09 Lanjutan Lanjutan Teori Gesatlt dan Piaget

13 25 – 11 -09 Lanjutan Lanjutan teori Tolman, Bandura, dan Bruner

14 2 – 12 - 09 Memahami Teori-teori belajar Neuroscience

1. Donald Odding Hebb2. Howard Gardner: Belajar dengan

memberdayakan multiple intelligence

16 9-12-09 Lanjutan Lanjutan kedua teori tersebut

17 16-12-09 Mengenal Teori Belajar Pemrosesan Informasi

1. Persepsi dan Memori2. Sistem-sistem Memori3. Tahap-tahap pengolahan informasi dalam

sistem memori

18 23-12- 09 Lanjutan Lanjutan pembahasan teori belajar pemrosesan informasi

19 30-12-09 Mengenal Teori-teori Belajar Mem-berdayakan Inteligensi

1. Teori Sternberg 2. Vigotzi

Page 37: Bk Belajar

20 6-1-2010 Mengkaji teori-teori belajar kontemporer

1. Quantum Learning2. Revolution of Learning

SILABUS

a. Identtas Perguruan TinggiPerguruan Tinggi : UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANGFakultas : Keguruan dan Ilmu PendidikanProgram Studi : Bimbingan Konseling

a. Identitas Mata KuliahMatakuliah : BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Kode Mata Kuliah : ......... Bobot Sks/Js : 2/2

B. KOMPETENSI DASAR : Mahasiswa memahami hakekat, landasan, dan karakteristik teori-teori belajar dan pembelajaran.

C. STANDAR KOMPETENSI : 1. Mahasiswa memahami pngertian belajar menurut aliran-aliran psikologi.

2. Mahasiswa memahami teori-teori belajar dan pembelajaran yang telah dikembangkan (Teaching theory and models).

Kompetensi Dasar

Indikator Pokok Bahasan dan subpokok bahasan

Pengalaman Belajar Alo.Wakt

u

Media dan Sumber Belajar

Mahasiswa memahami pengertian belajar dan pembe-lajaran

Mahasiswa dapat

1. Memahami pengertian belajar dan pembelajaran secara populer

2. Memahami pengertian belajar yang baku

1. Memahami teori Classical

1.1 Pengertian belajar dan pembelajaran populer dan baku

2.1 Pengertian Belajar dari aliran-aliran psikologi: Behavio-risme, kognitivis-me, konstruktivis-me, dan humanis-me.

1.1 Peristiwa belajar menurut CC.

Mengkaji pengertian belajar dan pembe-lajaran

Menjabarkan definisi-definisi belajar

Menjabarkan arti teori belajar CC.

2 kali pertemuan

Bahan ajar

Hergenhahn, B.R. Pp. 3-14

Travers, R.M. Pp. 3-13

Page 38: Bk Belajar

memahami pandangan Behaviorisme

Mahasiswa dapat mema-hami pan-dangan Kog-nitif-Kons-truktivisme

Mahasiswa da-pat memahami pandangan Humanistik

Mahasiswa dapat mema-hami pan-dangan Neuroscience

Conditioning (CC)

2. Memahami Operan Con-ditioning (OC)

3. Memahami Observational Learning dan Experiental Learning (OL & EL)

1. Memahami teori-teori Klasik

2. Memahami teori-Teori sesudahnya.

1. Memahami Carl Rogers

2. Memahami Abraham Maslow

1. Teori Neuro-Science

2. Teori Multip- le Intelligence (MI)

3. Kecerdasan emosional

2.1 Terjadinya belajar menurut OC.

2.1 Terjadinya belajar menurut OL dan EL.

1.1 Teori Gestalt

1.2 Ciri-ciri Belajar Getalt

2.1 Teori Piaget

2.2 Belajar menurut Piaget.

2.2 Teori Vigotsy2.3 Belajar menurut

Vigotsy

1.1 Teori Fenomeno-logis Carl Rogers

1.2 Teori Maslow

1.1 Bagian-bagian otak dan cara kerjanya dalam belajar

2.1 Jenis-jenis kecer-dasan dan kemampuan belajarnya

3.1 Belajar menurut kecerdasan emo- sional

4.1 Peranan otak kiri dan kanan

Mengkaji peristiwa belajar CC

Mengkaji terjadinya belajar OL dan EL

Mengkaji teori GestaltMengkaji ciri-ciri belajar Gestalt.Membahas teori

Piaget dan pokok-pokok pikirannya.

Membahas teori Piaget dan pokok-pokok pikirannya.

Membahas teori Piaget dan pokok-pokok pikirannyaMengkaji teori Rogers

Mengkaji teori Maslow

Mengkaji proses kerjanya otak

Mendiskusikan jenis-jenis kecerdasan

Mendiskusikan ke-cerdasan emosional

Bower dan Hilgard p. 49

Kolb, D.A. Pp. 20-37.

Bower dan Hilgard p. 299

Hergenhahn, B.R. Pp. 280-287.

Vigotsy

Dimyati dan Mudjiono, h. 15.

Dimyati dan Mudjiono, h. 76-77.

Dryden dan Vos 113-141.Gardner 27-40.

Amstrong, T. Pp 41-47

Goleman, G. H. 267-283 dan 430.

Page 39: Bk Belajar

Mahasiswa dapat mema-hami teori-teori pembe-lajaran

Pengembangan pembelajaran

4. Hemisfer Otak

5. Teori Belajar Quantum

1. Memahami Cooperative learning2. Case-based

learning3. Problem based

learning (PBL)4. Pembelajaran

quantum

Mengidentifikasi: 1. komponen-

kompo-nen pembelajaran

2. komponen/model pembelajaran lokal

3. komponen/ model pembela-jaran nusantara

5.1 Prinsip-prinsip Quantum Learning

Teori pembelajaran Cooperative Learning2.1 Teori Case-based Learning3.1 Teori problem based

learning.4.1 Teori pembelajaran

quantum

1.1 Mengkaji kompo-nen pembelajaran umum

1.2 Komponen lokal

1.3 Komponen nusantara

Membandingkan peranan otak kiri dan kanan

Mengkaji prinsip-prinsip Quantum LearningMengkaji CL.

Mengkaji CBL

Mengkaji PBL

Mengkaji QL

Mengakaji kemungkinan adanya model pembelajaran local/nasional

Westen, D. 127-136.

De Porter & Hernacki. H. 1- 14 dan 45-60.

Briggs, L. & Wager, W. 39-75.

idem

idem

idem

Bahan ajar

idem

idem

REFERENSI

Amstrong, T. 1994. Multiple Intelligences. Alexandria: ASCD.

Bigge, Morris L. 1982. Learning theories for teachers. Fourth ed. New York: Harper & Row Publisher.

Briggs, Leslie J. and Wager, Walter W. 1981. Handbook of procedures for the design of instruction, 2Ed. Englewood Cliffs, N.J.

Brower, Gordon H. & Hilgard, Ernest R. 1981. The Nature of learning theory. Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffs N.J.

DePorter, B. Hernacki, M. 1999. Quantum learning. Bandung Kaifa

Dimyati & Mudjiono. 1994. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti

Page 40: Bk Belajar

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Dryden & Vos, J. 1999. Revolusi cara belajar. Jakarta: CV Rajawali.

Fontana, David. 1981. Psychology for teachers. London: Macmillan Press.

Gagne, Robert M. 1977. The conditions of learning. 3Ed. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Gardner, H. 1993. Multiple Intelligences: the Theory in practice. New York: Basic Books.

-------------. 1999. The Disclipine mind: What all students should understand? New York: Simon & Schuster.

Goleman, D. Emotional Intelligence. 1995. Jakarta: Gramedia.

Hergenhahn, B.R. 1982. An Introduction to Theories of Learning. Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs.

Hernacki, M. & DePorter B. 1999. Quantum Learning. Bandung Mizan.

Houston, John P. 1985. London: Motivation. London: Macmillan Publishing Company.

Kolb, D.A. 1984. Experiental learning. Prentice Hall Inc. Englewood Cliffs.

Kolesnik. 1976. Learning: Educational Applications. Boston: Allyn and Bacon, Inc.

Santrock. Psikologi pendidikan. 2008. Jakarta: kencana

Slavin, Robert E. 1991. Educational psychology: theory into practice. Boston: Allyn and Bacon

Sternberg, RJ., &Lubart, TL. 1986. Beyond IQ: A triachic theory of human intelligence. Cambridge, Massachusetts: Cambridge University Press.

Travers, Robert M. 1982. Essentials of learning: The new cognitive learning for students of education. Fifth ed. New York: Macmillan Publishing Co. Inc.

Westen, D. 1996. Psychology: mind, brain, & culture. NY: John Willey & Sons.

Winkel, W.S. 1987. Psikologi pengajaran. Jakarta: Gramedia.

Page 41: Bk Belajar

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER

b. IDENTTASMatakuliah : BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Sandi : ......... Sks/Js : 2/2

B. STANDAR KOMPETENSI : Mahasiswa memahami hakekat belajar dan pembelajaran, teori-teori yang melandasi proses belajar dan pembelajaran,

pendekatan-pendekatan dan model-model pembelajaran.

C. KOMPETENSI DASAR : 1. Mahasiswa dapat menjelaskan hakekat ’belajar dan pembelajaran’

2. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang teori-teori belajar

3. Mahasiswa dapat menjelaskan determinan yang berpengaruh terhadap belajar dan pembelajaran

4. Mahasiswa dapat menjelaskan model-model pembelajaran sesuai rumpunnya

5. Mahasiswa dapat menjelaskan unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran 6. Mahasiswa dapat menjelaskan pendekatan- pendekatan belajar kontemporer

Perte-muan

ke

Kompetensi Dasar

Indikator Pengalaman Belajar Metode pembelajaran Media, sumber belajar

1 dan 2

Mahasiswa dapat men-jelaskan ha-kekat bela-jar dan pembela-jaran

1.Memahami sumbangan mata kuliah Belajar dan Pembelajaran terhadap kompetensi guru/konselor.

2.Memahami hakekat be-lajar, prinsip-prinsip belajar dan pembela-jaran

1.1 Mengkaji sumbangan-sumbangan mata kuliah Relajar dan Pembelajaran terhadap komnpetensi guru.

1.2 Menyikapi bahwa mengajar sebagai suatu profesi:

2.1 Mengkaji definisi-definisi belajar - Aliran Skolastik - Aliran behavioral - Aliran kognitif - Belajar sosial - Konstruktivisme2.2 Variabel-variabel belajar2.3 Prinsip-prinsip belajar

2.4 Hakekat manusia: makhluk belajar.

EkspositoriDiskusi

Ekspositori: penjabaran dan perbandingan definisi dari setiap aliran.

Tanya jawab: tentang unsur-unsur pokok dalam definisi belajar

Ekspositori

Undang-undang RI No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, h. 2-9

Ornstein. Pp 4-5..

Hergenhahn, B.R. Pp. 3-14

Travers, Robert M.

Dimyati dan Mudjiono, h. 39-60.

Hergenhahn, B.R. Pp. 3-14

Delors, J. h. 63-69

Page 42: Bk Belajar

3.Mengenal Jenis-jenis dan tingkat Belajar

2.5 Pengertian pembelajaran 2.6 Pembelajaran sebagai suatu Sistem

2.7 Penerapan Prinsip-prinsip belajar dalam pem- belajaran

2.1 Jenis Belajar: kognitif, afektif, psikomotor, sosial, teoretis, estetis, belajar dinamik, belajar untuk belajar.

2.1 Tingkat-tingkat belajar: Trial and error, imitasi, kondisioning, discovery, konseptualisasi, dan belajar berpikir.

Reflektif. Empat pilar belajar: learning to know, learning to do, learning to live toge-ther, learning to be.

Ekspositori

Ekspositori

EkspositoriDiskusi

EkspositoriDiskusi

Winataputra dan Rosita, h. 35-43.

Gagne. P 16 dan 28.

Winkel, h. 38-63.

Hergenhahn, B.R. Pp. 57-60

3 Mahasiswa dapat menje-laskan teori belajar dan pembelajaran konvensional

1. Menyebutkan teori belajar rumpun Behavioristik

1.1 Teori belajar Classical Conditioning

1.2 Teori belajar Operant Conditioning

Ekspositori Hillgard p. 49

Hillgard p. 169

4 2. Menyebutkan teori belajar rumpun kognitif

2.1 Teori perkembangan kognitif Piaget

2.2 Teori perkembangan kognitif Bruner

Ekspositori David Fontana. Pp 64-78.

5 3. Menjelaskan teori belajar rumpun humastik.

3.1 Teori Maslow3.2 Teori Carl Rogers

Ekspositori 3.3 Dimyati dan Mudjiono, h. 39-60.

6 4. Mengenal Teori Pembelajaran Konstruk-tivisme

5. Menjelaskan teori pembelajaran melalui modifikasi perilaku

1. Karakteristik pembelajaran konstruktivisme

2. Implementasi prinsip pembelajaran konstruktivisme

3. Karakteristik pembelajaran melalui modifikasi perilaku

Implementasi dalam pembelajaran

Ekspositori

Page 43: Bk Belajar

9 6. Menjelaskan teori pembelajaran melalui konstruksi kognitif

1. 2.

10 Mahasiswa dapat menje-laskan deter-minan yang berpengaruh terhadap proses belajar dan pembelajaran

1. Menjelaskan peranan mo-tivasi dalam belajar dan pembelajaran.

1. Pengertian motivasi2. Jenis-jenis motivasi3. Unsur-unsur statis dan

dinamis dalam pembelajaran

4. Upaya peningkatan motivasi belajar siswa

Ekspositori Houston p. 5-7Houston, 253-256

11 2. Menjelaskan peranan bebeberapa modalitas jiwa: perhatian, pengamatan, ingatan dalam belajar dan pembelajaran

2.2 Perhatian2.3 persepsi2.4 ingatan2.5 retensi

5. 6.

3. Menjelaskan transfer dalam belajar dan pembelajaran

8. 9.

4. Menjelaskan faktor dan kondisi dalam belajar dan pembelajaran

11. 12.

Mahasiswa dapat menjelaskan tentang model-model pembelajaran menurut rumpunnya

1. Menyebutkan rumpun model pembelajaran pengolahan informasi

2. Menjelaskan masing-masing model pembelajaran pengolahan informasi

1. Menyebutkan

Page 44: Bk Belajar

rumpun pembelajaran personal

2. Menjelaskan masing-ma-sing model pembelajaran personal

14. 15.17. 18.20. 21.23. 24.26. 27.29. 30.32. 33.35. 36.38. 39.41. 42.44. 45.47. 48.

Perte-muan

ke

Kompetensi Dasar

Indikator Pengalaman Belajar Waktu Media, sumber belajar

1 dan 2

Mahasiswa dapat men-jelaskan ha-kekat bela-jar dan pembela-jaran

4.Memahami sumbangan mata kuliah Belajar dan Pembelajaran terhadap kompetensi guru.

5.Memahami hakekat be-lajar, prinsip-prinsip belajar dan pembela-jaran

1.1 Sumbangan: prinsip, teori belajar, pendekatan dan model pembelajaran terhadap kompetensi pedagogis, pribadi, sosial, dan profesional.

1.3 Mengajar sebagai suatu profesi: science and the art

2.1 Definisi-definisi belajar - Aliran Skolatik - Aliran behavioral - Aliran kognitif - Belajar sosial - Konstruktivisme2.2 Variabel-variabel belajar2.3 Prinsip-prinsip belajar

2.4 Hakekat manusia: makhluk belajar.

EkspositoriDiskusiBrain storming: mengapa guru butuh teori belajar?

Ekspositori: penjabaran dan perbandingan definisi dari setiap aliran.

Tanya jawab: tentang unsur-unsur pokok dalam definisi belajar

Ekspositori

Reflektif. Empat pilar belajar: learning to know, learning to do, learning to live toge-ther, learning to be.

Ornstein. Pp 4-5. Undang-undang RI

No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, h. 2-9.

Hergenhahn, B.R. Pp. 3-14

Travers, Robert M.

Dimyati dan Mudjiono, h. 39-60.

Hergenhahn, B.R. Pp. 3-14

Delors, J. h. 63-69

Winataputra dan

Page 45: Bk Belajar

6.Mengenal Jenis-jenis dan tingkat Belajar

2.5 Pengertian pembelajaran 2.6 Pembelajaran sebagai suatu Sistem

2.7 Penerapan Prinsip-prinsip belajar dalam pem- belajaran

2.1 Jenis Belajar: kognitif, afektif, psikomotor, sosial, teoretis, estetis, belajar dinamik, belajar untuk belajar.

2.1 Tingkat-tingkat belajar: Trial and error, imitasi, kondisioning, discovery, konseptualisasi, dan belajar berpikir.

Ekspositori

Ekspositori

EkspositoriDiskusi

EkspositoriDiskusi

Rosita, h. 35-43.

Gagne. P 16 dan 28.

Winkel, h. 38-63.

Hergenhahn, B.R. Pp. 57-60

3 Mahasiswa dapat menje-laskan teori belajar dan pembelajaran konvensional

2. Menyebutkan teori belajar rumpun Behavioristik

1.1 Teori belajar Classical Conditioning

2.2 Teori belajar Operant Conditioning

Ekspositori Hillgard p. 49

Hillgard p. 169

4 6. Menyebutkan teori belajar rumpun kognitif

6.1 Teori perkembangan kognitif Piaget

6.2 Teori perkembangan kognitif Bruner

Ekspositori David Fontana. Pp 64-78.

5 7. Menjelaskan teori belajar rumpun humastik.

7.1 Teori Maslow7.2 Teori Carl Rogers

Ekspositori 7.3 Dimyati dan Mudjiono, h. 39-60.

6 8. Mengenal Teori Pembelajaran Konstruk-tivisme

9. Menjelaskan teori pembelajaran melalui modifikasi perilaku

4. Karakteristik pembelajaran konstruktivisme

5. Implementasi prinsip pembelajaran konstruktivisme

6. Karakteristik pembelajaran melalui modifikasi perilaku

Implementasi dalam pembelajaran

Ekspositori

9 7. Menjelaskan teori pembelajaran

5. 6.

Page 46: Bk Belajar

melalui konstruksi kognitif

10 Mahasiswa dapat menje-laskan deter-minan yang berpengaruh terhadap proses belajar dan pembelajaran

2. Menjelaskan peranan mo-tivasi dalam belajar dan pembelajaran.

50.Pengertian motivasi51.Jenis-jenis motivasi52.Unsur-unsur statis dan

dinamis dalam pembelajaran

53.Upaya peningkatan motivasi belajar siswa

Ekspositori Houston p. 5-7Houston, 253-256

11 2. Menjelaskan peranan bebeberapa modalitas jiwa: perhatian, pengamatan, ingatan dalam belajar dan pembelajaran

4.1 Perhatian4.2 persepsi4.3 ingatan4.4 retensi

54. 55.

5. Menjelaskan transfer dalam belajar dan pembelajaran

57. 58.

6. Menjelaskan faktor dan kondisi dalam belajar dan pembelajaran

60. 61.

Mahasiswa dapat menjelaskan tentang model-model pembelajaran menurut rumpunnya

3. Menyebutkan rumpun model pembelajaran pengolahan informasi

4. Menjelaskan masing-masing model pembelajaran pengolahan informasi

3. Menyebutkan rumpun pembelajaran personal

4. Menjelaskan

Page 47: Bk Belajar

masing-ma-sing model pembelajaran personal

63. 64.66.

67. 68.70. 71.73. 74.76. 77.79. 80.82. 83.85. 86.88. 89.91. 92.94. 95.

REFERENSI

Bigge, Morris L. 1982. Learning theories for teachers. Fourth ed. New York: Harper & Row Publisher.

Briggs, Leslie J. and Wager, Walter W. 1981. Handbook of procedures for the design of instruction, 2Ed. Englewood Cliffs, N.J.

Brower, Gordon H. & Hilgard, Ernest R. 1981. The Nature of learning theory. Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffs N.J.

DePorter, B. Hernacki, M. 1999. Quantum learning. Bandung Kaifa

Dimyati & Mudjiono. 1994. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Dryden & Vos, J. 1999. Revolusi cara belajar. Jakarta: CV Rajawali.

Fontana, David. 1981. Psychology for teachers. London: Macmillan Press.

Gagne, Robert M. 1977. The conditions of learning. 3Ed. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Gardner, H. 1993. Multiple Intelligences: the Theory in practice. New York: Basic Books.

Page 48: Bk Belajar

-------------. 1999. The Disclipine mind: What all students should understand? New York: Simon & Schuster.

Hergenhahn, B.R. 1982. An Introduction to Theories of Learning. Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs.

Houston, John P. 1985. London: Motivation. London: Macmillan Publishing Company.

Kolesnik. 1976. Learning: Educational Applications. Boston: Allyn and Bacon, Inc.

Santrock. Psikologi pendidikan. 2008. Jakarta: kencana

Slavin, Robert E. 1991. Educational psychology: theory into practice. Boston: Allyn and Bacon

Sternberg, RJ., &Lubart, TL. 1986. Beyond IQ: A triachic theory of human intelligence. Cambridge, Massachusetts: Cambridge University Press.

Travers, Robert M. 1982. Essentials of learning: The new cognitive learning for students of education. Fifth ed. New York: Macmillan Publishing Co. Inc.

Winkel, W.S. 1987. Psikologi pengajaran. Jakarta: Gramedia.

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER

Matakuliah : Bimbingan Konseling Belajar Pembina : Blasius Boli Lasan

Pertemuan Waktu Kompetensi Materi1 dan 2 1-3-’10

8-3-’10

Memahami hakekat BK Belajar

1. Hakekat BK2. Kaitan matakuliah BK Belajar dengan

Kompetensi Konselor 3. Ciri siswa layanan BK dan beberapa

konsep seperti ”under-achiever, slow learner, dsb)

4. Istilah-istilah yang berhubungan dengan masalah belajar: learning disabilities, learning disorder dsb.

5. Ruang lingkup BK Belajar6. Pengertian BK Belajar

Memahami proses dan kondisi terja-dinya belajar serta kaitan timbulnya gang-guan belajar

1. Mereview pengertian/makna belajar dan jenis-jenis belajar

2. Faktor-faktor yang mengkondisi terjadinya belajar: fisiologis, psikologis, sosial-budaya

Page 49: Bk Belajar

3. Mengenal masalah-masalah belajar yang timbul dari kondisi/faktor-faktor belajar itu.

3 dan 4 15 - 3 - ’10

22-3-’10

Mengenal teori-teori pemrosesan infor-masi belajar atau teori terjadinya be-lajar dan hubungan-nya dengan gang-guan belajar.

1. Pemahaman belajar dari teori pemrosesan informasi

2. Pemahaman belajar dari segi Robert M. Gagne

3. Pemahaman belajar dari teori Piaget4. Kaitan dari bahasan no 1 s.d 3 dengan

gangguan belajar

Mendiagnosis Kesulitan belajar

1. Mengenal kompetensi pembelajaran suatu matapelajaran dan mengecek penguasaannya.

2. penggunaan metode tes dan non-tes untuk mengetahui kesulitan belajar

3. Mengadakan analisis terhadap data yang diperoleh pada no 1 dan 2

5. Memperkirakan sebab-sebab terjadinya kesulitan

5 dan 6 29-3-’10

5-4-’10

Mengenal masalah-masalah yang kompleks dan ADHD

Gabungan dari beberapa masalah:1. Inteligensi2. Panca-indera3. Masalah persepsi4. Masalah gizi5. kelelahan6. Harapan orangtua7. disharmoni keluarga8. penguasaan materi9. minat10. ADHD

Melakukan kegiatan-kegiatan pemecahan masalah

1. Mempelajari masalah/kasus2. Menggali informasi dari pihak terkait3. Bekerja sama dengan pihak lain terkait4. Konseling

7 12-4-10 Bimbingan Belajar dari dalam internal siswa

1. Menyadarkan tujuan-tujuan belajar2. Belajar tentang cara belajar3. Menanamkan motivasi belajar4. Membina kepribadian yang ingin maju

melalui belajar.5. Membina pribadi yang mandiri yang

mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui belajar

8 19-4 –’10 Bimbingan belajar: mengenal kekuatan otak dan memberdayakannya dalam belajar

1. Otak sebagai komputer terhebat2. Bagian-bagian otak3. Hemisfer kiri-kanan4. Gelombang otak5. Cara otak menyimpan informasi

9 dan 10 26 -4 –’10 Mengenal cara 1. Pentingnya membuat catatan

Page 50: Bk Belajar

3-5-’10

mengikuti pelajaran 2. Menyiapkan sistem catatan3. Pencatatan selama dan sesudah pelajaran4. Menggunakan singkatan dan atau simbol

Menata lingkungan belajar

1. Menata ruangan fisik2. Menata ruangan psikologis3. Menata musik4. Meletakkan slogan, sertifikat atau kata-

kata mutriara pemacu belajar

11 10 – 5- ’10 Memahami cara membaca buku

1. Skiming2. Scaning3. Membaca dengan teknik SQ3R4. Teknik PQRST5. Fast Reading

12 dan 13 17 - 5 –’10

24-5-’10

Mengenal cara menandai dan membuat catatan dari bacaan

1. Manfaatnya2. Kaidah dan petunjuk memberi catatan

pada buku3. Membuat catatan penting setelah

membaca buku

Teknik mencatat dengan peta pikiran

1. Manfaat peta pikiran2. Mencacatat dengan peta pikiran3. Langkah-langkah mencatat dengan peta

pikiran

14 31-5 –’10 Mengenal peranan pernafasan untuk peningkatan proses belajar

1. Hubungan olah raga dan pernafasan2. Hubungan pernafasan dan otak3. Mempelajari beberapa pola pernafasan

yang meningkatkan kinerja otakBelajar menulis dengan baik

4. Mengadakan clustering dan fastwriting5. Tahap-tahap penulisan yang lengkap6. Kiat-kita memperlanacar tulisan

15 7 -6 –’10

14-5-09

Meningkatkan kinerja memori

1. Mengadakan asosiasi2. Mengadakan hubungan3. Mengadakan sistem cantol4. Akronim dan singkatan kreatif5. Kiat-kiat lain

Mengenal cara mempersiapkan diri mengikuti ujian

1. Manfaatnya2. Mempersiapkan catatan 3. Mempersiapkan buku4. Mengenal kompetensi/standar kelulusan5. Mengorganisasi catatan6. Persiapan fisik dan mental7. Mengerjakan tes objektif dan subjektif8. Kiat-kiat penting

Page 51: Bk Belajar

DAFTAR PUSTAKA

1. DePorter, B. Hernacki, M. 1999. Quantum learning. Bandung Kaifa2. Dryden & Vos, J. 1999. Revolusi cara belajar. Jakarta: CV Rajawali.3. Kolb, D.A. 1984. Experiental Learning: Experience as the source of learning and

development. Prentice Hall, Inc. Englewood Cliffs, New Jersey.4. Partowisastro, H.K. 1982. Diagnosa dan pemecahan kesulitan belajar. Jakarta:

Erlangga.5. Romlah, T. Zen, E.F. 1991. Keterampilan-keterampilan Belajar. Malang: Depdikbud

IKIP MALANG.6. Rose, C. & Nichol, M.J. 2002. Accelerated learning for the 21 century. Terjemahan

Dedy Ahimsa. Bandung: Nuansa Cendikia.7. Smith, C. Strick, L. 1997. Learning disabilities: a parent’s complete guide to learning

disabilities from preschool to adulthood. New York: McGraw Hill-Book.8. Sukadji, S. 1989. Kumpulan naskah kuliah kesulitan belajar. Jakarta: Jurusan Psikologi

Pendidikan UI.9. Wilson, J. (Ed.). 1971. Diagnosis of learning difficulties. New York: McGraw Hill-

Book.

*Pustaka lain menyusul sesuai dengan pokok bahasan

Children who have a learning disorder are those who manifest an educationally

significant discrepancy between their estimated intellectual potential and (their) actual

level of performance related to basic disorder in the learning processes which may or may

not be accompanied by demonstrable central nervous dysfunction, and which not

secondary to generalized mental retardation educational or cultural deprivation, severe

emotional disturbance or sensory lose. (L.J. Peter, 1975).

Another group of children should be included under the heading of learning disabilities.

There are children who avoid learning or refuse to attend school because these behavior

are reinforced by the attention and concern this elicits from their parent. (Allan O. Ross,

1974, hal. 103)

Page 52: Bk Belajar

Most of learning disability students describe the type of child whose academic

achievement falls bellow his intelectual potential. Most children classified as having

disabilities have associated with social and emotional problems. (L.J. Peter, 1975, hal.

222).

When a child does not manifest general mental subnormality, does not show an impairment of visual or auditory functions, is not prevented from attending to his educational task by unrelated psycological disorders and is provided whith cultural and educational advantages that are average for his social environment but is non theless severely impaired in his learning efficiency, we shall consider him to fall into the category of learning dysfunction. (Allan O. Ross, 1974, hal ).

PERTEMUAN I

Hakekat Bimbingan Konseling di sekolah adalah membantu siswa agar ia dapat membantu dirinya sendiri. Membantu atau memberi bantuan (helping) merupakan esensi dari bimbingan dan konseling.

Adanya profesi yang menawarkan bantuan,--salah satunya adalah konselor—mengandaikan adanya seseorang atau sekelompok orang yang memerlukan bantuan. Para siswa di sekolah diduga memiliki sejumlah masalah, beberapa di antaranya adalah masalah belajar, tentu saja.

Masalah belajar itu komplek. Tidak hanya soal yang berhubungan dengan pemahaman suatu pokok bahasan dalam suatu mata pelajaran. Tetapi jika dikupas, banyak soal yang berhubungan dengan kondisi fisik, sosial-psikologis seorang siswa.

Sehubungan dengan masalah-masalah yang berhubungan dengan belajar konselor perlu memberikan bantuan terhadap siswa-siswa tersebut. Jenis bimbingan yang kiranya tepat adalah bimbingan belajar.

Jika konselor memberikan bimbingan belajar, pertanyaan yang segera muncul adalah: ”apakah konselor berkompeten memberikan bimbingan belajar?” Jika ia kompeten, sejauh mana? Mata kuliah apa yang mempersiapkannya?

BK BELAJAR

Pengertian BK Belajar tentu saja masih diwarnai oleh pengertian bimbingan itu sendiri sebagai induknya. BK Belajar adalah bantuan yang diberikan kepada siswa normal/relatif agar ia dapat mencegah dan atau mengatasi masalah-masalah yang menghambat keefektifan belajarnya. Apa yang dimaksudkan dengan bantuan dalam definisi tersebut? Apakah konselor menjelaskan pokok bahasan Listrik agar siswa dapat memahaminya? Apakah konselor mengajarkan diferensial/turunan dalam pelajaran Matematika?

Bantuan yang dimaksud adalah bantuan yang bersifat edukasional-psikologis. Konselor menelaah siswa, mendiagnosis, memberikan informasi tentang cara belajar, memberi motivasi, membentuk pribadi siswa yang suka belajar dan sebagainya.

Page 53: Bk Belajar

TIPE-TIPE DASAR KELEMAHAN BELAJAR

Setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahan belajar. Sebagai orang dewasa, sebagian dari kita mengakui kelemahan-kelemahan tersebut. Kita lemah dalam Matematika atau memiiki kemampuan-kemampuan yang buruk dalam memahami bahasa-bahasa asing. Kita juga sulit menarik garis lurus ketika ada pelajaran seni. Kita juga sulit mengingat tanggal-tanggal dalam pelajaran sejarah, tidak pernah mendapat nilai Rapor yang memuaskan, memiliki telinga yang kurang peka terhadap musik atau tersandung kaki sendiri ketika pelajaran olah raga.

Meskipun kita memiliki kelemahan, kita masih ceria walau yakni kita masih berusaha sukses di bidang-bidang