makalah bk (bimbingan konseling) lengkap

61

Click here to load reader

Upload: nurul-hilalliati

Post on 21-Dec-2015

149 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

asas,fungsi tujuan pengertian,bimbingan konselng lengkap

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

A.  Latar Belakang

Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara

perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam

bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan

pendukung berdaarkan norma-norma yang berlaku (SK Mendikbud No. 025/D/1995).

Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam

memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pengembangan

perilaku yang efektif, pengembangan lingkungan, dan peningkatan fungsi atau manfaat

individu dalam lingkungannya. Semua perubahan perilaku tersebut merupakan proses

perkembangan individu, yakni proses interaksi antara individu dengan lingkungan melalui

interaksi yang sehat dan produktif. Bimbingan dan konseling memegang tugas dan tanggung

jawab yang penting untuk mengembangkan lingkungan, membangun interaksi dinamis antara

individu dengan lingkungan, membelajarkan individu untuk mengembangkan, merubah dan

memperbaiki perilaku.

Dalam kajian Bimbingan dan Konseling kita mempelajari banyak hal yang

berhubungan dengan bimbingan dari konselor kepada klien untuk menyelesaikan

permasalahan yang dialami oleh klien. Terlebih lagi mengenai jenis-jenis layanan dalam

bimbingan dan konseling yang terbagi menjadi beberapa layanan ini memiliki fungsi dan

kegiatan yang berbeda-beda. Dengan perbedaan itu akan dikaji secara mendalam mengenai

pengertian layanan-layanan dalam suatu konteks tertentu sehingga kita dapat memahami

makna layanan-layanan itu.

Sehingga dalam pembahasan layanan-layanan bimbingan dan konseling ini bertujuan

untuk membantu para klien yang mengalami masalah agar dapat mengambil keputusan secara

tepat dan akurat dengan bantuan konselor. Selain itu, akan dibahas pula mengenai pengertian

masing-masing layanan tersebut sehingga akan jelas tindakan klien jika mereka mempunyai

masalah yang tidak dapat diselesaikan sendiri. Sehingga peran konselor sangat penting untuk

membantu kliennya.

Salah satu jenis layanan bimbingan konseling adalah layanan konseling individu.

Konseling individu merupakan layanan konseling yang diselenggarakan oleh seorang

konselor terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan masalah pribadi klien. Dalam

konsleing individu pemberian bantuan dilakukan secara face to face relationship antara

konselor dengan individu (konseli). Dalam konseling ini teori yang digunakan adalah

konseling berpusat pada person yaitu yang memandang klien sebagai partner dan perlu

adanya keserasian pengalaman baik pada klien mapun konselor dan keduanya perlu

Page 2: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

mengemukakan pengelamannya pada saat hubungan konseling berlangsung. Secara ideal

konseling yang berpusat pada person tidak terbatas oleh tercapainya pribadi yang kongruensi

saja. Menurut Rogers tujuan konseling pada dasarnya sama dengan tujuan kehidupan ini yaitu

apa yang disebut dengan full functioning person yaitu pribadi yang berfungsi sepenuhnya.

Dalam suasana tatap muka dilaksanakan interaksi langsung antara klien dan konselor,

membahas berbagai hal tentang masalah yang dialami klien. Pembahasan tersebut bersifat

mendalam menyentuh hal-hal penting tentang diri klien (bahkan sangat penting yang boleh

jadi penyangkut rahasia pribadi klien). Masalah tersebut bisa meluas meliputi berbagai sisi

yang menyangkut permasalahan klien, namun juga bersifat spesifik menuju ke arah

pengentasan masalah. Dalam layanan konseling individu konselor memberikan ruang dan

suasana yang memungkinkan klien membuka diri setransparan mungkin. Lebih lengkap lagi

mengenai pengertian, teknik dan tujuan layanan konseling individu akan dibahas dalam

makalah ini.

Dalam pasal 27 Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990, yang termaksud dalam kurikulum

SMU tentang Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dijelaskan bahwa Bimbingan

merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi,

mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Bimbingan dalam rangka menemukan

pribadi dimaksud agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri, serta

menerima secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut.

Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksud agar peserta didik mengenal

obyektif lingkungan, baik lingkungan sosial dan Iingkungan fisik dan menerima berbagai

kondisi lingkungan itu secara positif dan dinamis pula.

Bimbingan adalah proses bantuan yang ditujukan untuk membantu individu dalam

memahami dirinya (bakat, minat, kemampuan) dan lingkungan agar mampu membuat

keputusan sehingga tercapai perkembangan secara optimal untuk kepentingan dirinya dan

masyarakat.

Bimibingan dan konseling merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara umum

dan memiliki kontribusi terhadap keberhasilan pendidikan di madrasah.

Untuk membantu individu (peserta didik) ke arah tersebut, pembimbing/ konselor madrasah

perlu juga memahami lebih mendalam terkait layanan bimbingan dan konseling di madrasah.

Page 3: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

Layanan Bimbingan Kelompok

1.      Makna Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sema melalui dinamika kelompok

memperoleh berbagai bahan baru nara sumber tertentu (terutama dari Guru Pembimbing)

dan/atau membahas secara bersama-sama pokok bahasan (topik) tertentu yang berguna untuk

menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari dan/atau untuk perkembangan dirinya

baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, dan untuk pertimbangan dalam pengambilan

keputusan dan/ atau tindakan tertentu.1[11]

Gazda (1978) mengemukakan bahwa bimbingan kelompok di sekolah merupakan

kegiatan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun rencana

dan keputusan yang tepat. Gazda juga menyebutkan bahwa bimbingan kelompok

diselenggarakan untuk memberikan informasi yang bersifat personal, vokasional, dan sosial.

Telah lama dikenal bahwa berbagai informasi berkenaan dengan orientasi siswa baru, pindah

program dan peta sosiometri siswa serta bagaimana mengembangkan hubungan antarsiswa

dapat disampaikan dan dibahas dalam bimbingan kelompok (Mc Daniel, 1956). Dengan

demikian jelas bahwa kegiatan dalam bimbingan kelompok ialah pemberian informasi untuuk

keperluan tertentu bagi para anggota kelompok.2[12]

Dalam layanan bimbingan kelompok harus dipimpin oleh pemimpin kelompok.

Pemimpin kelompok adalah konselor yang terlatih dan berwenang menyelenggarakan praktik

pelayanan bimbingan dan konseling. Tugas utama pemimpin kelompok adalah: pertama,

membentuk kelompok sehingga terpenuhi syarat-syarat kelompok yang mampu secara aktif

mengembangkan dinamika kelompok,yaitu: a. Terjadinya hubungan anggota kelompok

menuju keakraban di antara mereka, b. Tumbuhnya tujuan bersama di antara anggota

kelompok dalam suasana kebersamaan, c. Berkembangnya itikad dan tujuan bersama untuk

mencapai tujuan kelompok, d. Terbinanya kemandirian pada diri setiap anggota kelompok,

sehingga mereka masing-masing mampu berbicara, e. Terbinanya kemandirian kelompok,

sehingga kelompok berusaha dan mampu tampil beda dari kelompok lain. Kedua, memimpin

kelompok yang bernuansa layanan konseling melalui bahasa konseling penstrukturan, yaitu

1

2

Page 4: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

membahas bersama anggota kelompok tentang apa, mengapa, dan bagaimana layananan

konseling kelompok dilaksanakan. Keempat, memberikan pentahapan kegiatan konseling

kelompok. Kelima, memberikan penilaian segera hasil layanan konseling kelompok.

Keenam, melakukan tindakan lanjut.3[13]

2.      Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok

Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk pengembangan kemampuan

bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi peserta layanan (siswa). Secara lebih

khusus, layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan,

pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih

efektif, yakni peningkatan kemampuan berkomunikasi baikk verbal maupun nonverbal para

siswa.4[14]

3.      Isi Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok membahas materi atau topik-topik umum baik topik tugas

maupun topik bebas. Yang dimaksud topik tugas adalah topik atau pokok bahasan yang

diberikan oleh pembimbing (pimpinan kelompok) kepada kelompok untuk dibahas.

Sedangkan topik bebas adalah suatu topik atau pokok bahasan yang dikemukakan secara

bebas oleh anggota kelompok. Secara bergiliran anggota kelompok mengemukakan topik

secara bebas, selanjutnya dipilih mana yang akan dibahas terlebih dahulu dan seterusnya.

Topik - topik yang dibahas dalam layanan bimbingan kelompok baik topik bebas maupun

topik maupun tugas dapat mencakup bidag-bidang pengembangan kepribadian, hubungan

sosial, pendidikan, karier, kehidupan berkeluarga, kehidupan beragama, dan lain sebagainya.

Topik pembahasan bidang-bidang di atas dapat diperluas ke dalam sub-sub bidang yang

relevan. Misalnya pengembangan bidang pendidikan dpaat mencakup masalah cara belajar,

kesulitan belajar, gagal ujian, dan lain sebagainya.5[15]

4.      Pelayanan Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok menempuh tahap-tahap kegiatan sebagai berikut: pertama,

perencanaan yang mencakup kegiatan: a. Mengidentifikasi topik yang akan dibahas dalam

layanan bimbingan kelompok, b. Membentuk kelompok. Kelompok yang terlalu kecil

(misalnya hanya 2-3 orang saja) tidak efektif untuk layanan bimbingan kelompok karena

kedalaman dan variasi pembahasan menjadi berkurang dan dampak layanan juga menjadi

3

4

5

Page 5: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

terbatas. Sebaliknya kelompok yang terlalu besar pun tidak efektif, karena akan mengurangi

tingkat partisipasi aktif individual dalam kelompok. Kelompok juga kurang efektif apabila

jumlah anggotanya melebihi 10 orang. Kelompok yang ideal jumlah anggota antara 8-10

orang, c. Menyusun jadwal kegiatan, d. Menetapkan prosedur layanan, e. Menetapkan

fasilitas layanan, f. Menyiapkan kelengkapan administrasi.

Kedua, pelaksanaan yang mencakup kegiatan : a. Mengomunikasikan rencana layanan

bimbingan kelompok, b. Mengorganisasikan kegiatan layanan bimbingan kelompok, c.

Menyelenggarakan layanan bimbingan kelompok melalui tahap-tahap: 1. Pembentukan 2.

Peralihan 3. Kegiatan 4. Pengakhiran.

Ketiga, evaluasi yang mencakup kegiatan: a. Menetapkan materi evaluasi (apa yang akan

dievaluasi), b. Menetapkan prosedur dan standar evaluasi, c. Menyusun instrumen evaluasi,

d. Mengoptimalkan instrumen evaluasi, d. Mengolah hasil apliksi instrumen.

Keempat, analisi hasil evaluasi yang mencakup kegiatan: a. Menetapkan norma atau

standar analisis, b. Melakukan analisis dan c. Menafsirkan hasil analisis.

Kelima, tindak lanjut yang mencakup kegiatan: a. Menetapkan jenis dan arah tindak

lanjut b. Mengomunikasikan rencana tindak lanjut kepada kepala sekolah atau madrasah dan

pihak-pihak lain yang terkait, c. Mendokumentasikan laporan layanan.6[16]

B.  Rumusan Masalah

1.      Bagaimanakah Pengertian Layanan Konseling?

2.      Bagaimanakah Proses Layanan Konseling dilakukan?

     Apa saja jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling?

C.  Pembahasan

1.      Pengertian

Layanan Konseling di bagi menjadi 2 yaitu Layanan Konseling Individu dan Layanan

Konseling Kelompok:

Layanan Konseling Individu adalah merupakan salah satu pemberian bantuan secara

perorangan dan secara langsung. Dalam cara ini pemberian bantuan dilakukan secara face to

face relationship (hubungan muka ke muka, atau hubungan empat mata) antara konselor

dengan individu yang terjadi ketika seorang konselor bertemu secara pribadi dengan klien

untuk tujuan konseling. Ini adalah interaksi antara konselor dan konseli dimana banyak yang

berfikir bahwa ini adalah esensi dari pekerjaan konselor.7[1]

6

7

Page 6: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

Konseling individu merupakan bentuk layanan yang paling utama dalam peaksanaan

fungsi pengentasan masalah klien. Dengan demikian konseling perorangan

merupakan “jantung hati”. Implikasi lain pengertian “jantung hati” adalah apabila seorang

konselor telah menguasai dengan baik apa, mengapa dan bagaimana pelayanan konseling itu

(memahami, menghayati dan menerapkan wawasan, pengetahuan dan ketrampilan dengan

berbagai teknik dan teknologinya), maka diharapkan ia dapat menyelenggarakan layanan-

layanan bimbingan lainnya tanpa mengalami banyak kesulitan.

Banyak peserta didik yang tidak mau membicarakan masalah pribadi

atau urusan pribadi mereka dalam diskusi kelas dengan guru. Beberapa dari mereka ragu

untuk berbicara di depan kelompok-kelompok kecil. Oleh karena itu, konseling individu

dalam sekolah-sekolah, tidak terlepas dari psikoterapi, didasarkan pada asumsi bahwa konseli

itu akan lebih suka berbicara sendirian dengan seorang konselor. Selain itu, kerahasiaan,

selalu dianggap sebagai dasar konseling.

Akibatnya, muncul asumsi bahwa siswa membutuhkan pertemuan pribadi dengan

seorang konselor untuk mengungkapkan pikiran mereka dan untuk meyakinkan bahwa

pengungkapan mereka akan dilindungi. Tidak ada yang lebih aman daripada konseling

individu.

Layanan Konseling Kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan klien memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan

permasalahan yang dialami melalui dinamika kelompok. Dinamika kelompok adalah suasana

yang hidup, yang berdenyut, bergerak, yang ditandai dengan adanya interaksi antar sesama

anggota kelompok.8[2]

2.      Proses Pelaksanaan Layanan Konseling

a.       Proses Layanan Konseling Individu

Secara menyeluruh dan umum, proses konseling individu dari kegiatan paling awal

sampai kegiatan akhir, terdapat lima tahap yaitu: tahap pengantaran (introduction), tahap

penjajagan (insvention), tahap penafsiran (interpretation), tahap pembinaan (intervention) dan

tahap penilaian (inspection). Dalam keseluruhan proses layanan konseling individu, konselor

harus menyadari posisi dan peran yang sedang dilakukannya.

Pengantaran

Proses pengantaran mengantarkan klien memasuki kegiatan konseling dengan

segenap pengertian, tujuan, dan prinsip dasar yang menyertainya. Proses pengantaran ini

ditempuh melalui kegiatan penerimaan yang bersuasana hangat, tidak menyalahkan, penuh

8

Page 7: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

pemahaman, dan penstrukturan yang jelas. Apabila proses awal ini efektif maka klien akan

termotivasi untuk menjalankan proses konseling selanjutnya dengan hasil yang menjajikan.

Penjajagan

Proses penjajagan dapat diibaratkan sebagai pembuka dan memasuki ruang sumpek

atau hutan belantara yang berisi hal-hal yang bersangkutan dengan permasalahan dan

perkembangan klien. Sasaran penjajagan adalah hal-hal yang dikemukakan klien dan hal-hal

lain perlu dipahamitentang diri klien. Seluruh sasaran penjajagan ini adalah berbagai hal yang

selama ini terpendam dalam diri klien.

Penafsiran

Apa yang terungkap melalui penjajagan merupakan berbagai hal yang perlu diartikan

atau dimaknai keterkaitannya dengan masalah klien. Hasil proses penafsiran ini pada

umumnya adalah aspek-aspek realita dan harapan klien dengan berbagai variasi dinamika

psikis dalam rangka penafsiran.

Pembinaan

Proses pembinaan ini secara langsung mengacu pada pengentasan masalah dan

pengembangan diri klien. Dalam tahap ini disepakati strategi dan intervensi yang dapat

memudahkan terjadinya perubahan.

Penilaian

Ada tiga jenis penilaian yang harus dilakukan dalam konseling individu yaitu

penilaian segera, penilaian jangka pendek, penilaian jangka panjang. Penilaian segera

dilaksanakan pada setiap akhir sesi layanan, sedang penilaian paska layanan selama satu

minggu sampai satu bulan, dan penilaian jangka panjang dilakukan setelah beberapa bulan.

b.      Proses Layanan Konseling Kelompok

Terdapat lima proses pelaksanaan layanan konseling kelompok yaitu:

Pembukaan

Diletakkan dasar bagi pengembangan hubungan antar pribadi (working relationship)

yang baik, yang memungkinkan pembicaraan terbuka dan terarah dalam wawancara

konseling. Jika konselor dan klien bertemu untuk pertama kali, waktunya akan lebih lama dan

isinya akan berbeda dibandingkan dengan pembukaan saat klien dan konselor bertemu

kembali untuk melanjutkan wawancara yang telah berlangsung sebelumnya.

Penjelasan masalah

Page 8: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

Konselor mempersilahkan atau mengundang klien untuk mengungkapkan alam

perasaan, alam pikiran kepada konselor secara bebas. Konselor segera merespon pernyataan

perasaan atau pikiran konseli dengan tekhnik yang sesuai, memiliki derajat emosional yang

tinggi sehingga klien semakin membuka diri.

Penggalian latar belakang masalah

Inisiatif pihak konselor memperoleh gambaran yang jelas, lengkap dan mendalam

tentang masalah klien, atau disebut juga dengan analisis kasus. Dilakukan menurut

sistematika tertentu sesuai dengan pendekatan konseling yang diambil.

Penyelesaian masalah

Berdasarkan data setelah diadakannya analisis kasus, konselor dan klien membahas

bagaimana persoalan dapat diatasi. Meskipun pada tahap ini klien harus berfikir, memandang

dan mempertimbangkan, peran konselor di institusi pendidikan dalam mencari penyelesaian

permasalahan pada umumnya lebih besar.

Penutup

Mengakhiri proses konseling dapat mengambil bentuk yang agak formal sehingga

konselor dan klien menyadari bahwa hubungan antar pribadi telah usai. Oleh karena itu

biasanya konselor mengambil inisiatif dalam memulai penutupan ini.

1. Layanan bimbingan kelompok

Bimbingan Kelompok

A. Pengertian Bimbingan Kelompok

Beberapa pengertian tentang bimbingan kelompok menurut para ahli adalah sebagai berikut:

1. Prayitno (1995: 178) mengemukakan bahwa Bimbingan kelompok adalah Suatu

kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika

kelompok. Artinya, semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi,

bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan lain-lain sebagainya;

apa yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat untuk diri peserta yang bersangkutan

sendiri dan untuk peserta lainnya.

2. Sementara Romlah (2001: 3) mendefinisikan bahwa bimbingan kelompok merupakan

salah satu teknik bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai

perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, serta nilai-

Page 9: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

nilai yang dianutnya dan dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok

ditujukan untuk mencagah timbulnya masalah pada siswa dan mengembangkan

potensi siswa.

3. Sedangkan menurut (Sukardi, 2003: 48) Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan

untuk memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari

nara sumber (terutama guru pembimbing) yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-

hari baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat.

4. Wibowo (2005: 17) menyatakan bahwa bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan

kelompok dimana pimpinan kelompok menyediakan informasi-informasi dan

mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih sosial atau untuk

membantu anggota-anggota kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.

Dari beberapa pengertian bimbingan kelompok di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

bimbingan kelompok adalah Suatu kegiatan kelompok yang dilakukan oleh sekelompok

orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok yaitu adanya interaksi saling mengeluarkan

pendapat, memberikan tanggapan, saran, dan sebagainya, dimana pemimpin kelompok

menyediakan informasi-informasi yang bermanfaat agar dapat membantu individu mencapai

perkembangan yang optimal.

B.Tujuan Bimbingan Kelompok

Ada beberapa tujuan bimbingan kelompok yang dikemukakan oleh beberapa ahli, adalah

sebagai berikut:

Menurut amti (1992: 108) bahwa tujuan bimbingan kelompok terdiri dari tujuan umum

dan tujuan khusus. Secara umum bimbingan kelompok betujuan untuk membantu para siswa

yang mengalami masalah melalui prosedur kelompok. Selain itu juga menembangkan pribadi

masing-masing anggota kelompok melalui berbagai suasana yang muncul dalam kegiatan itu,

baik suasana yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Secara khusus bimbingan

kelompok bertujuan untuk:

1. Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat di hadapan teman-temannya.

2. Melatih siswa dapat bersikap terbuka di dalam kelompok

3. Melatih siswa untuk dapat membina keakraban bersama temanteman dalam kelompok

khususnya dan teman di luar kelompok pada umumnya.

4. Melatih siswa untuk dapat mengendalikan diri dalam kegiatan kelompok.

5. Melatih siswa untuk dapat bersikap tenggang rasa dengan oran lain.

Page 10: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

6. Melatih siswa memperoleh keterampilan sosial

7. Membantu siswa mengenali dan memahami dirinya dalam hubungannya dengan

orang lain.

Tujuan bimbingan kelompok seperti yang dikemukakan oleh (Prayitno, 1995: 178) adalah:

1. Mampu berbicara di depan orang banyak

2. Mampu mengeluarkan pendapat, ide, saran, tanggapan, perasaan dan lain sebagainya

kepada orang banyak

3. Belajar menghargai pendapat orang lain,

4. Bertanggung jawab atas pendapat yang dikemukakannya.

5. Mampu mengendalikan diri dan menahan emosi (gejolak kejiwaan yang bersifat

negatif).

6. Dapat bertenggang rasa

7. Menjadi akrab satu sama lainnya,

8. Membahas masalah atau topik-topik umum yang dirasakan atau menjadi kepentingan

bersama

Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan siswa secara bersama-

sama memperoleh berbagai bahan dari nara sumber (terutama guru pembimbing) yang

bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik sebagai individu maupun sebagai pelajar,

anggota keluarga dan masyarakat. (Sukardi, 2003: 48).

Layanan bimbingan kelompok merupakan media pengembangan diri untuk dapat berlatih

berbicara, menanggapi, memberi menerima pendapat orang lain, membina sikap dan perilaku

yang normatif serta aspek-aspek positif lainnya yang pada gilirannya individu dapat

mengembangkan potensi diri serta dapat meningkatkan perilaku komunikasi antarpribadi

yang dimiliki.

C.Fungsi Bimbingan Kelompok

Fungsi dari layanan bimbingan kelompok diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Memberi kesempatan yang luas untuk berpendapat dan memberikan tanggapan

tentang berbagai hal yang terjadi di lingkungan sekitar.

2. Mempunyai pemahaman yang efektif, objektif, tepat, dan cukup luas tentang berbagai

hal tentang apa yang mereka bicarakan.

Page 11: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

3. Menimbulkan sikap yang positif terhadap keadaan sendiri dan lingkungan mereka

yang berhubungan dengan hal-hal yang mereka bicarakan dalam kelompok.

4. Menyusun progran-program kegiatan untuk mewujudkan penolakan terhadap sesuatu

hal yang buruk dan memberikan dukungan terhadap sesuatu hal yang baik.

5. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang nyata dan langsung untuk membuahkan hasil

sebagaimana apa yang mereka programkan semula.

D. Asas bimbingan kelompok                            

Asas-asas yang ada dalam layanan bimbingan kelompok diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Asas kerahasiaan; Para anggota harus menyimpan dan merahasiakan informasi apa

yang dibahas dalam kelompok, terutama hal-hal yang tidak layak diketahui orang lain

2. Asas keterbukaan;Para anggota bebas dan terbuka mengemukakan pendapat,ide,

saran, tentang apa saja yang yang dirasakan dan dipikirkannyatanpa adanya rasa malu

dan ragu-ragu.

3. Asas kesukarelaan;Semua anggota dapat menampilkan diri secara spontan tanpamalu

atau dipaksa oleh teman lain atu pemimpin kelompok

4. Asas kenormatifan;Semua yang dibicarakan dalam kelompok tidak bolehbertentangan

dengan norma-norma dan kebiasaan yang berlaku

E.Komponen-Komponen Bimbingan Kelompok

Komponen-komponen yang ada dalam layanan bimbingan kelompok diantaranya terdapat

pemimpin kelompok dan anggota kelompok.

1.  Pemimpin kelompok

Pemimpin kelompok memiliki peran penting dalam rangka membawa para anggotanya

menuju suasana yang mendukung tercapainya tujuan bimbingan kelompok. Sebagaimana

yang dikemukakan Prayitno (1995: 35-36) bahwa peranan pemimpin kelompok ialah:

1. Pemimpin kelompok dapat memberikan bantuan, pengarahan ataupun campur tangan

langsung terhadap kegiatan kelompok. Campur tang ini meliputi, baik hal-hal yang

bersifat isi dari yang dibicarakanmaupun yang mengenai proses kegiatan itu sendiri

2. Pemimpin kelompok memusatkan perhatian pada suasana yang berkembang dalam

kelompok itu, baik perasaan anggota-anggota tertentu maupun keseluruhan kelompok.

Pemimpin kelompok dapat menanyakan suasanan perasaan yang dialami itu.

Page 12: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

3. Jika kelompok itu tampaknya kurang menjurus kearah yang dimaksudkan maka

pemimpin kelompok perlu memberikan arah yang dimaksudkan itu.

4. Pemimpin kelompok juga perlu memberikan tanggapan (umpan balik) tentang

berbagai hal yang terjadidalam kelompok, baik yang bersifat isi maupun proses

kegiatan kelompok.

5. Lebih jauh lagi, pemimpin kelompok juga diharapkan mampu mengatur “lalu lintas”

kegiatan kelompok, pemegang aturan permainan (menjadi wasit), pendamai dan

pendorong kerja sama serta suasana kebersamaan. Disamping itu pemimpin

kelompok, diharapkan bertindak sebagai penjaga agar apapun yang terjadi di dalam

kelompok itu tidak merusak ataupun menyakiti satu orang atau lebih anggota

kelompok sehingga ia / mereka itu menderita karenanya.

6. Sifat kerahasiaan dari kegiatan kelompok itu dengan segenap isi dan kejadian-

kejadian yang timbul di dalamnya, juga menjadi tanggung jawab pemimpin

kelompok.

2.  Anggota kelompok

Kegiatan layanan bimbingan kelompok sebagian besar juga didasarkan atas peranan para

anggotanya. Peranan kelompok tidak akan terwujud tanpa keikutsertaan secara aktif para

anggota kelompok tersebut. Karena dapat dikatakan bahwa anggota kelompok merupakan

badan dan jiwa kelompok tersebut. Agar dinamika kelompok selalu berkembang, maka

peranan yang dimainkan para anggota kelompok adalah:

1. Membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antaranggota kelompok.

2. Mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan kelompok.

3. Berusaha agar yang dilakukannya itu membantu tercapainya tujuan bersama.

4. Membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya dengan baik.

5. Benar-benar berusaha untuk secara aktif ikut serta dalam seluruh kegiatan kelompok.

6. Mampu berkomunikasi secara terbuka.

7. Berusaha membantu anggota lain.

8. Memberi kesempatan anggota lain untuk juga menjalankan peranannya.

9.  Menyadari pentingnya kegiatan kelompok itu.

F. Beberapa bentuk tehnik bimbingan kelompok

1)   Home room program

Page 13: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

Yaitu suatu program kegiatan yang dilakukan dengan tujuan agar guru dapat mengenal

murid-muridnya lebih baik, sehingga dapat membantunya secara efisien. Kegiatan ini

dilakukan dalam kelas dalam bentuk pertemuan antara guru dengan murid diluar jam-jam

pelajaran untuk membicarakan beberapa hal yang dianggap perlu. Dalam program home

room ini hendaknya diciptakan suatu situasi yang bebas dan menyenangkan, sehingga murid-

murid dapat mengutarakan perasaannya seperti dirumah. Dalam kesempatan ini diadakan

Tanya jawab, merencanakan suatu kegiatan, menampung pendapat,dsb. Dalam contoh

digambarkan guru merencanakan peninjauan keproyek jalan raya. Murid-murid diberikan

kebebasan untuk berbicara, bertanya dan mengajukan usul.

2)   Karyawisata (field trip)

Karyawisata atau field trip selain berfungsi sebagai kegiatan rekreasi atau metode mengajar,

dapat pula berfungsi sebagai salah satu tehnik dalam bimbingan kelompok. Denagn

berkaryawisata murid mendapat kesempatan meninjau objek-objek yang menarik dan mereka

mendapat informasi yang lebih baik dari objek itu. Disamping itu murid-murid mendapat

kesempatan untuk memperoleh penyesuaian dalam kehidupan kelompok, misalnya dalam

berorganisasi, kerja sama, rasa tanggungjawab, percaya pada diri sendiri. Juga dapat

mengembangkan bakat dan cita-cita yang ada. Dalam contoh seorang anak dapat kesempatan

untuk mengembangkan kesenangannya dan bakatnya dalam peninjauan keproyek jalan raya.

Ia dapat menunjukkan kemampuannya kepada teman-temannya dan mengembalikan harga

dirinya.

3)   Diskusi kelompok

Diskusi kelompok merupakan suatu cara dimana murid-murid akanmendapat kesempatan

untuk memecahkan masalah bersama-sama. Setiap murid dapat menyumbangkan pikiran

masing-masing dalam memecahkan suaru masalah. Dalam diskusi itu dapat tertanam pula

rasa tanggungjawab dan harga diri. Masalah yang mungkin dapat diduskusikan antara lain:

- pembagian kerja dalam suatu kegiatan kelompok

- perencanaan suatu kegiatan

- masalah-masalah pekerjaan

- masalah belajar

- masalah penggunaan waktu senggang

- masalah persahabatan, keluarga dsb.

4)  Kegiatan kelompok

Kegiatan kelompok merupakan tehnik yang baik dalam bimbingan, karena kelompok

memberikan kesempatan kepada individu untuk berpatisipasi dengan sebaik-baiknya. Banyak

Page 14: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

kegiatan tertentu yang lebih berhasil jika dilakukan dalam kelompok. Untuk mengembangkan

bakat-bakat dan menyalurkan dorongan-dorongan. Juga dapat menembangkan

tanggungjawab. Tehnik sosiometri dapat banyak menolong dalam pembentukan kelompok.

5)   Keorganisasian

Keorganisasian baik dalam lingkungan pendidikan maupun dilingkungan masyarakat.

Melalui organisasi ini banyak masalah individual maupun kelompok dapa diseleseikan.

Dalam organisasi murid mendapat kesempatan untuk belajar mengenal berbagai aspek

kehdupan social. Mengaktipkan murid dalam mengembangkan bakat kepemimpinan

disamping memupuk rasa tanggungjawab dan harga diri.

6)   Sosiodrama

Sosiodrama dipergunakan sebagai suatu tehnik didalam memecahkan masalah-masalah social

dengan melalui kegiatan bermain peranan. Di dalam sosiodrama ini individu akan

memerankan suatu peranan tertentu dari suatu masalah social.

Dalam kesempatan itu individu akan menghayati secara langsung situai masalah yang

dihadapinya. Dari pementasan itu kemudian diadakan diskusi mengenai cara-cara pemecahan

masalahnya.

7)   Psikodrama

Jika sosiodrama merupakan tehnik memecahkan masalah social, maka psikodrama adalah

tehnik untuk memecahkan masalah-masalah psychis yang dialami oleh individu. Dengan

memerankan suatu peranan tertentu, konflik atau ketegangan yang ada dalam dirinya dapat

dikurangi atau dihindari. Kepada sekelompok murid dikemukakan suatu cerita yang

didalamnya tergambarkan adanya ketegangan psyshis yang dialami individu. Kemudian

murid-muri d diminta untuk memainkan dimuka kelas. Bagi murid yang mengalami

ketegangan, permainan dalam peranan itu dapat mengurangi ketegangannya.

8)   Remedial teaching

Remedial teaching atau oengajaran remedial yaitu bentuk pengajaran yang diberikan seorang

murid untuk membantu memecahkan kesulitan belajar yang dihadapinya. Remedial ini

mungkin berbentuk bermacam-macam seperti penambahan pelajaran, pengulangan kembali,

latihan-latihan, penekanan aspek-aspek tertentu, tergantung dari jenis dan tingkat kesulitan

belajar yang dialami murid. Tehnik remedial ini dilakukan setelah diadakan diagnose

terhadap kesulitan yang dialami murid.

Page 15: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

Menurut Prayitno (1995: 61) bahwa “Bimbingan kelompok adalah memanfaatkan dinamika

untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan dan konseling, bimbingan kelompok lebih

menekankan suatu upaya bimbingan kepada individu melalui kelompok”.

Sukardi (2002: 48) menjelaskan bahwa : Layanan bimbingan kelompok adalah layanan yang

memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh bahan dari

narasumber tertentu (terutama guru pembimbing atau konselor) yang berguna untuk

menunjang kehidupan sehari-hari baik individu sebagai pelajar, anggota keluarga, dan

masyarakat serta untuk mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

Dengan demikian bimbingan kelompok adalah proses pemberian informasi dan bantuan yang

diberikan oleh seorang yang ahli (guru pembimbing) pada sekelompok orang dengan

memanfaatkan dinamika kelompok guna mencapai suatu tujuan tertentu, tujuan dalam

penelitian ini adalah membentuk konsep diri positif.

Tujuan Bimbingan Kelompok

Kesuksesan layanan bimbngan kelompok sangat dipengaruhi sejauh mana tujuan yang akan

dicapai dalam layanan layanan kelompok yang diselenggarakan.

Tujuan bimbingan kelompok yang dikemukakan oleh Prayitno (2004: 2-3) adalah sebagai

berikut :

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari layanan bimbingan kelompok adalah berkembangnya  sosialisasi siswa,

khususnya kemampuan komunikasi anggota kelompok. Melalui layanan Bimbingan

Kelompok hal-hal yang menganggu atau menghimpit perasaan yang diungkapkan,

diringankan melalui berbagai cara dan dinamikan melalui berbagai masukan dan tanggapan

baru. Selain bertujuan sebagimana Bimbingan Kelompok, juga bermaksud mengentaskan

masalah klien denagn memanfaatkan dinamika kelompok.

2. Tujuan Khusus

Bimbingan kelompok bermaksud membahas topik-topik tertentu. Melalui dinamika

kelompok yang intensif, pembahasan topik-topik itu mendorong pengembangan perasaan,

Page 16: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang diwujudkannya tingkah laku yang

lebih efektif. Dalam hal ini kemampuan berkomunikasi verbal maupun non verbal

ditingkatkan.

.      7. Layanan Bimbingan Kelompok, Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang

memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok

memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang

pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, baik sebagaiindividu maupun sebagai

pelajar, kegiatan belajar, karir/jabatan, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan

tertentu melalui dinamika kelompok.Layanan bimbingan kelompok berfungsi untuk

pemahaman dan pengembangan.

Bimbingan kelompok dimaksud untuk mencegah perkembangan masalah atau kesulitan

pada diri konseli/klien. Isi bimbingan kelompok terdiri atas penyampaian informasi yang

berkenaan dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan masalah social yang tidak

disajikan dalam bentuk pelajaran.

Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan siswa secara bersama-

sama memperoleh berbagai bahan dari nara sumber yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-

haribaik sebagai individu maupun pelajar,anggota keluarga, dan masyarakat.

Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah atau

kesulitan pada diri konseli/klien. Isi kegiatan bimbingan kelompok terdiri atas penyampaian

informasi yang berkenaan dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan masalah sosial

yang tidak disajikan dalam bentuk pelajaran.

Pengertian Konseling Kelompok

Layanan konseling kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan

permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok. Dinamika kelompok adalah

suasana yang hidup, yang berdenyut, yang bergerak, yang berkembang, yang ditandai dengan

adanya interaksi antara sesama anggota kelompok. Layanan konseling kelompok merupakan

layanan konseling yang diselenggarakan dalam suasana kelompok.9[1]

Gazda (1984), Shertzer & Stone (1980) (dalam Mungin Edi Wibowo, 2005)

mengemukakan pengertian konseling kelompok yaitu : “konseling kelompok adalah suatu

9

Page 17: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

proses antar pribadi yang terpusat pada pemikiran dan perilaku yang disadari. Proses itu

mengandung ciri-ciri terapeutik seperti pengungkapan pikiran dan perasaan secara leluasa,

orientasi pada kenyataan, pembukaan diri mengenai perasaan-perasaan mendalam yang

dialami, saling percaya, saling perhatian, saling pengertian, dan saling mendukung”.10[2]

B.     Tujuan Konseling Kelompok

Menurut Mungin Eddy Wibowo, (2005:20). Tujuan yang ingin dicapai dalam

konseling kelompok, yaitu pengembangan pribadi, pembahasan dan pemecahan masalah

pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok, agar terhindar dari masalah dan

masalah terselesaikan dengan cepat melalui bantuan anggota kelompok yang lain.

Menurut Dewa Ketut Sukardi, (2002:49).Tujuan konseling kelompok meliputi:

1.      Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak.

2.      Melatih anggota kelompok dapat bertenggang rasa terhadap teman sebayanya.

3.      Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok.

4.      Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok.

Menurut Prayitno (2004), tujuan umum konseling kelompok adalah mengembangkan

kepribadian siswa untuk mengembangkan kemampuan sosial, komunikasi, kepercayaan diri,

kepribadian, dan mampu memecahkan masalah yang berlandaskan ilmu dan agama.

Sedangkan tujuan khusus konseling kelompok, yaitu:

1.      Membahas topik yang mengandung masalah aktual, hangat, dan menarik perhatian anggota

kelompok.

2.      Terkembangnya perasaan, pikiran, persepsi, wawasan, dan sikap terarah kepada tingkah

laku dalam bersosialisasi/komunikasi.

3.      Terpecahkannya masalah individu yang bersangkutan dan diperolehnya imbasan

pemecahan masalah bagi individu peserta konseling kelompok yang lain.

4.      Individu dapat mengatasi masalahnya dengan cepat dan tidak menimbulkan emosi.11[3]

10

11

Page 18: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

C.    Asas Konseling Kelompok

Dalam kegiatan konseling kelompok terdapat sejumlah aturan ataupun asas-asas yang

harus diperhatikan oleh para anggota, asas-asas tersebut yaitu:

1.      Asas kerahasiaan

Asas kerahasiaan ini memegang peranan penting dalam konseling kelompok karena

masalah yang dibahas dalam konseling kelompok bersifat pribadi, maka setiap anggota

kelompok diharapkan bersedia menjaga semua (pembicaraan ataupun tindakan) yang ada

dalam kegiatan konseling kelompok dan tidak layak diketahui oleh orang lain selain orang-

orang yang mengikuti kegiatan konseling kelompok.

2.      Asas Kesukarelaan

Kehadiran, pendapat, usulan, ataupun tanggapan dari anggota kelompok harus bersifat

sukarela, tanpa paksaan.

3.      Asas keterbukaan

Keterbukaan dari anggota kelompok sangat diperlukan sekali. Karena jika ketrbukaan

ini tidak muncul maka akan terdapat keragu-raguan atau kekhawatiran dari anggota.

4.      Asas kegiatan

Hasil  layanan konseling kelompok tidak akan berarti bila klien yang dibimbing tidak

melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan– tujuan bimbingan. Pemimpin kelompok

hendaknya menimbulkan suasana agar klien yang dibimbing mampu menyelenggarakan

kegiatan yang dimaksud dalam penyelesaian masalah.

5.      Asas kenormatifan

Dalam kegiatan konseling kelompok, setiap anggota harus dapat menghargai pendapat

orang lain, jika ada yang ingin mengeluarkan pendapat maka anggota yang lain harus

mempersilahkannya terlebih dahulu atau dengan kata lain tidak ada yang berebut.

6.      Asas kekinian

Masalah yag dibahas dalam kegiatan konseling kelompok harus bersifat sekarang.

Maksudnya, masalah yang dibahas adalah masalah yang saat ini sedang dialami yang

mendesak, yang mengganggu keefektifan kehidupan sehari-hari, yang membutuhkan

penyelesaian segera, bukan masalah dua tahun yang lalu ataupun masalah waktu kecil.12[4]

12

Page 19: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

D.    Unsur Konseling Kelompok

Dalam kegiatan konseling kelompok, terdapat beberapa unsur sehingga kegiatan

tersebut disebut konseling kelompok. Adapun unsur-unsur yang ada dalam konseling

kelompok yaitu:

1.      Anggota kelompok, adalah individu normal yang mempunyai masalah dalam rentangan

penyesuaian yang masih dapat diatasi oleh peimpin kelompok maupun anggota kelompok

yang lainnya.

2.      Pemimpin kelompok, adalah seseorang ahli yang memimpin jalannya kegiatan konseling

kelompok. Konseling kelompok dipimpin oleh seorang konselor atau psikolog yang

profesional dengan latihan khusus bekerja dengan kelompok.

3.      Permasalahan yang dihadapi antar anggota konseling kelomppok adalah sama.

4.      Metode yang dilaksanakan dalam konseling kelompok berpusat pada proses kelompok dan

perasaan kelompok.

5.      Interaksi antar anggota kelompok sangat penting dan tidak bisa dinomor duakan.

6.      Kegiatan konseling kelompok dilaksanakan berdasar pada alam kesadaran masing-masing

anggota kelompok dan juga pemimpin kelompok.

7.      Menekankan pada perasaan dan kebutuhan anggota.

8.      Adanya dinamika kelompok antar anggota kelompok dalam kegiatan konseling kelompok.

9.      Ada unsur bantuan yang dilakukan oleh pemimpin kelompok.

E.     Tipe Pendekatan Konseling Kelompok

1.      Konseling/terapi dalam kelompok

Bentuk ini adalah pendekatan individual yang dilakukan di dalam kelompok. Selama

proses konseling/terapi, anggota lain hanya menjadi pengamat.

2.      Konseling/terapi dengan kelompok

Biasanya ditemui dalam kelompok temu ataupun kelompok-T. Aktivitas di dalam

kelompok ditentukan oleh anggota. Konselor hanya bertindak sebagai expert participant.

3.      Konseling/terapi mengenai kelompok

Bentuk ini lebih menekankan pada interaksi antar anggota. Fokus pada di-sini-dan-

saat ini.Bentuk kelompok ini lebih menekankan pada saling membantu, memberikan

Page 20: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

dukungan dan menunjukkan model perilaku yang sehat. Konselor selaku pemimpin bertindak

sebagai pengamat luar / outside observer, dan sebagai peserta pakar.13[5]

F.     Materi Layanan Konseling Kelompok

Materi layanan konseling kelompok mencakup :

1.      Pemahaman dan pengembangan sikap, kebiasaan, bakat, minat, dan penyalurannya.

2.      Pemahaman kelemahan diri dan penanggulangannya, pengenalan kekuatan diri dan

pengembangannya.

3.      Perencanaan dan perwujudan diri.

4.      Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima/menyampaikan pendapat,

bertingkah laku dan hubungan sosial, baik dirumah, sekolah, maupun masyarakat.

5.      Mengembangkan hubungan teman sebaya baik dirumah, disekolah, dan dimasyarakat

sesuai dengan kondisi, peraturan materi pelajaran.

6.      Mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar, disiplin belajar dan berlatih, serta teknik-

teknik penguasaan materi pelajaran.

7.      Pemahaman kondisi fisik, sosial, dan budaya dalam kaitannya dengan orientasi belajar di

perguruan tinggi.

8.      Mengembangkan kecenderungan karir yang menjadi pilihan siswa.

9.      Orientasi dan informasi karir, dunia kerja, dan prospek masa depan.

10.  Informasi perguruan tinggi yang sesuai dengan karir yang akan dikembangkan.

11.  Pemantapan dalam mengambil keputusan dalam rangka perwujudan diri.14[6]

G.    Kelebihan Konseling Kelompok

1.      Anggota belajar berlatih perilakunya yang baru

2.      Kelompok dapat dipakai untuk belajar mengekspresikan perasaan, perhatian dan

pengalaman

3.      Anggota belajar ketrampilan sosial, belajar berhubungan pribadi lebih mendalam

13

14

Page 21: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

4.      Kesempatan dan menerima di dalam kelompok

5.      Efisiensi dan ekonomis bagi konselor, karea dalam satu waktu tertentu dapat memberikan

konseling bagi lebih dari seorang siswa.

6.      Kebanyakan masalah berkaitan dengan hubungan antar pribadi dalam lingkungan sosial.

Konseling kelompok memberikan lingkungan sosial yang dapat dipakai sebagai sarana

memecahkan masalah ini.

7.      Kebersamaan dalam kelompok lebih memberika kesempatan untuk mempraktekkan prilaku

baru daripada keberduaan pada konseling individual. Dalam kelompok, klien-klien

mendapatkan dukungan dan umpan balik yang jujur mengenai perilaku yang dicobanya dari

teman-teman sebayanya bukan dari konselor.

8.      Konseling kelompok memungkinkan klien-klien memaparkan masalahnya kepada siswa-

siswa lain, dan menjajaki penyelesaiannya dengan bantuan perasaan, perhatiaan dan

pengalaman siswa-siswa lain.

9.      Dalam memecahkan masalah pribadi maupun atara pribadi dalam konsleing kelompok,

klien tidak hanya meningkatkan kemampuan memecahkan masalah bersama, tetapi juga

belajar keterampilan sosial dalam pemecahan ini.

10.  Dalam konseling kelompok klien-klien tidak hanya memecahkan masalah masing-masing

tetapi juga masalah orang lain. Memberikan tanggapan terhadap masalah orang lain, dapat

mengalihkan pusat perhatian dari masalahnya sendiri.

11.  Di dalam kelompok, anggota akan saling menolong, menerima, berempati dengan tulus.

Keadaan ini, membutuhkan suasana yang positif antara anggota, sehingga mereka akan

merasa diterima, dimengerti, dan menambah rasa positif dalam diri mereka. Semua itu dapat

terwujud apabila dinamika kelompok tumbuh dengan baik, karena dinamika kelompok

mencerminkan suasana kehidupan nyata yang terjadi dan di jumpai dan merupakan kekuatan

yang mendorong kehidupan kelompok.

H.    Kelemahan Konseling Kelompok

1.      Tidak semua orang cocok dalam kelompok.

2.      Perhatian konselor lebih menyebar.

3.      Sulit dibina kepercayaan.

4.      Klien mengharapkan terlalu banyak dari kelompok.

Page 22: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

5.       Kelompok bukan dijadikan sarana berlatih melakukan perubahan, tetapi sebagai tujuan.15[7

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Layanan konseling kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan

pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok; masalah yang

dibahas itu adalah masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota

kelompok. Adapun materinya adalah membahas masalah-masalah baik perseorangan maupun

kelompok yang meliputi masalah pribadi, sosial, belajar dan karir. Manfaat dari layanan ini

adalah membantu mengentaskan masalah yang dialami klien (siswa) melalui dinamika

kelompok.

B.     Saran

Kita sebagai calon pendidik yang langsung bersinggungan ataupun berinteraksi

dengan peserta didik, diharuskan untuk menguasai dan memahami ilmu tentangbimbingan

dan konseling meskipun bukan bertindak sebagai guru BK. Dan untuk calon/guru BK harus

sebisa mungkin menjadi teman curhat dan tempat berkonsultasi peserta didik.

15

Page 23: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

DAFTAR PUSTAKA

Hallen A. 2005. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Quantum Teaching.

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Prayitno. 2001. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sukardi, Dewa Ketut. 2000. Pengantar Pelaksanan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah.

Jakarta: Rineka Cipta.

Winkel. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Layanan Konseling Kelompok, Layanan konseling kelompok merupakan layanan yang

memungkinanpeserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan

untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika

kelompok.Masalah yang dibahas itu adalah maalah-masalah pribadi yang dialami

olehmasing-masing anggota kelompok. Layanan konseling kelompok berfungsi untuk

pengentasan dan advokasi.

Strategi berikutnya dalam melaksanakan program BK adalah konseling kelompok. Konseling

kelompok merupakan upaya bantuan kepada peserta didik dalam rangka memberikan

kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Selain bersifat pencegahan,

konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan.

trategi berikutnya dalam melaksanakan program BK adalah konseling kelompok.

Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada peserta didik dalam rangka

memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Selain bersifat

pencegahan konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan.

Konseling kelompok merupakan konseling dalam kelompok, dengan memanfaatkan

dinamika kelompok yang terjadi didalam kelompok itu. Masalah-masalah yang dibahas

merupakanmasalah perorangan yang muncul didalam kelompok itu.

Dalam kegiatan kelompok (baik bimbingan kelompok maupun konseling kelompok) hal-

hal yang perlu ditampilkan oleh seluruh anggota kelompok adalah:

Page 24: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

      Membina keakraban dalam kelompok

      Melibatkan diri secara penuh dalam suasana kelompok

      Bersama-sama mencapai tujuan kelompok

      Membina dan mematuhi aturan kegiatan kelompok

      Ikut serta dalam seluruh kegiatan kelompok

      Berkomunikasi secara bebas dan terbuka

h.       Layanan Mediasi

layanan konsultasi BK

A.Pengertian Layanan Konsultasi BK

        Menurut Prayitno (2004: 1), ”layanan konsultasi adalah layanan konseling oleh konselor

terhadap pelanggan (konsulti) yang memungkinkan konsulti memperoleh wawasan,

pemahaman dan cara yang perlu dilaksanakan untuk menangani masalah pihak ketiga”.

Konsultasi pada dasarnya dilaksanakan secara perorangan dalam format tatap muka antara

konselor (sebagai konsultan) dengan konsulti. Konsultasi dapat juga dilakukan terhadap dua

orang konsulti atau lebih kalau konsulti- konsulti itu menghendakinya.Menurut Badan

Standar Nasional Pendidikan (2006: 6) dijelaskan bahwa”layanan konsultasi yaitu layanan

yang membantu peserta didik atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan

cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta

didik”.Dalam program bimbingan di sekolah, Brow dkk (dalam Marsudi, 2003:124)

menegaskan bahwa ’konsultasi itu bukan konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak

merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada siswa(klien), tetapi secara tidak

langsung melayani siswa melalui bantuan yang diberikan oleh orang lain’.Layanan konsultasi

juga didefinisikan bantuan dari konselor ke klien dimanakonselor sebagai konsultan dan klien

sebagai konsulti,yang membahas tentang masalah pihak ketiga. Pihak ketiga yang

dibicarakan adalah orang yang merasa dipertanggungjawabkan konsulti, misalnya anak,

murid atau orang tuanya.Bantuan yang diberikan untuk memandirikan konsulti sehingga ia

mampu menghadapi pihak ketiga yang dipermasalahkannya

(http://konselingindonesia.com).Dari beberapa pengertian, dapat kami disimpulkan bahwa

layanan konsultasi adalah layanan konseling oleh konselor sebagai konsultan kepada konsulti

dengan tujuan memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan

konsulti dalam rangka membantu terselesaikannya masalahyang dialami pihak ketiga (konseli

Page 25: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

yang bermasalah). Pada layanan konsultasi,dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap

konsultasi yang dilakukan oleh konselor kepada konsulti, dan tahap penanganan yang

dilakukan oleh konsulti kepada konseli/pihak ketiga. Maka petugas pada tahap konsultasi

adalah konselor,sedangkan petugas pada tahap penanganan adalah konsulti.

Tujuan Layanan Konsultasi BK

       Pada dasarnya setiap kegiatan tidak akan terlepas dari tujuan yang ingin dicapai. ”Tujuan

diberikannya bantuan yaitu supaya orang-perorangan atau kelompok orang yang dilayani

menjadi mampu menghadapi semua tugas perkembangan hidupnya secara sadar dan bebas”

(Winkel, 2005: 32). Layanan konsultasi merupakan bagian dari layanan Bimbingan

dan Konseling, maka tujuan dari layanan ini sepenuhnya akan mendukung tercapainya tujuan

BK.Fullmer dan Bernard (dalam Marsudi, 2003: 124-125) merumuskan tujuan layanan

konsultasi sebagai bagian tujuan bimbingan di sekolah adalah sebagai berikut:

         Mengambangkan dan menyempurnakan lingkungan belajar bagi siswa, orang tua, dan      

administrator sekolah.

         Menyempurnakan komunikasi dengan mengembangkan informasi di antara orang yang

penting.

         Mengajak bersama pribadi yang memiliki peranan dan fungsi bermacam-macam untuk

menyempurnakan lingkungan belajar.

         Memperluas layanan dari para ahli.

         Memperluas layanan pendidikan dari guru dan administrator.

         Membantu orang lain bagaimana belajar tentang perilaku.

         Menciptakan suatu lingkungan yang berisi semua komponenlingkungan belajar yang

baik.

         Menggerakkan organisasi yang mandiri.

Tujuan layanan konsultasi sebagaimana dikemukakan oleh Prayitno (2004:2) adalah:

       Tujuan umum Layanan konsultasi bertujuan agar konsulti dengan kemampuannya sendiri

dapat menangani kondisi dan atau permasalahan yangdialami pihak ketiga. Dalam hal ini

pihak ketiga mempunyai hubungan yang cukup berarti dengan konsulti, sehingga

permasalahan yang dialami oleh pihak ketiga itu setidaknya sebagian menjadi tanggung

jawab konsulti.

Komponen Layanan Konsultasi BK

1.Konselor

     Konselor adalah tenaga ahli konseling yang memiliki kewenangan melakukan pelayanan

konseling pada bidang tugas pekerjaanya. Sesuai dengan keahliannya. Konselor melakukan

Page 26: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

berbagai jenis layanan konseling; salah satu di antaranya adalah layanan konsultasi. Dalam

melaksanakan layanan konsultasi ini konselor mempraktikkan teknik-teknik konsultasi yang

secara simultan juga melaksanakan prinsip dan asas-asas konseling,dan jika di perlukan

melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.

 2.Konsulti

    Konsulti adalah individu yang meminta bantuan kepada konselor agar dirinya mampu

menangani kondisi atau permasalahan pihak ketiga yang menjadi tanggung jawabnya.

Bantuan ini diminta  dari konselor karena konsulti belum mampu menangani situasi atau

pihak ketiga itu.

3.Pihak Ketiga

    Pihak ketiga adalah individu yang kondisi atau permasalahannya di persoalkan oleh

konsulti, kondisi/permasalahan pihak ketiga itu perlu di atasi, dan konsulti merasa (setidak-

tidaknya ikut bertanggung jawab atas pengatasannya).

   Pihak ketiga yang dilibatkan dalam konsultasi  harus terkait langsung dengan konsulti yang

mengalami permasalahan yamg di maksudkan,tanpa adanya individu ketiga yang spesifik,

maka pihak ketiga itu di anggap tidak ada, dan layanan konsultasi tidak selayaknya di

selenggarakan.Misalnya; Seorang guru yang mengalami masalah “kurang percaya diri berdiri

di muka kelas sehingga siswa kurang serius mengikuti pelajarannya” di sini pihak ketiga

secara spesifik tidak ada, masalah itu bukan masalah pihak ketiga, melainkan masaalah guru

itu sendiri yang layak di bahas dalam konseling perorangan,bukan dalam layanan konsultasi.

Asas Layanan Konsultasi BK

1.Etika Dasar Konseling

    Tiga etika dasar konseling, yaitu kerahasiaan,kesukarelaan,dan keputusan di ambil oleh

klien sendiri (Munro, dkk,) sepenuhnya berlaku pada proses konsultasi dalam layanan

KSI.Ketiga etika ini terkait langsung dengan asas-asas konseling. Kerahasiaan konsulti dan

pihak ketiga,hal-hal yang menyangkut diri dan masalah mereka, dirahasiakan dengan ketat

oleh konsultan (Konselor). Dengan jaminan untuk terjaganya rahasia konsulti dan pihak

ketiga itu, konsulti di harapkan bersikap sukarela datang sendiri kepada konselor untuk

melakukan konsultasi. Selanjutnya konsulti juga terbuka mengemukakan dan mendiskusikan

berbagai hal,baik berkenaan dengan diri konsulti sendiri maupun permasalahan pihak

ketiga,untuk suksesnya proses konsultasi.

    Sebagaimana dalam proses konseling pada umumnya,dalam konsultasi,konsulti di beri

kebebasan sepenuhnya untuk menyimpulkan dan mengambil keputusan sendiri,yaitu

keputusan yang di anggapnya paling tepat. Keputusan konsulti itu di ambil tentu saja setelah

Page 27: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

di lakukannya analisis dan diskusi mendalam tentang hal-hal yang menjadi isi dari

keputusannya itu.Apapun yang menjadi keputusannya konsulti, konsultan (konselor) harus

menghargainya. Konsultan tidak boleh membantahnya atau berusaha mengubahnya, karena

konsultan mengaggap kurang tepat atau kurang sesuai dengan hal-hal yang telah di

diskusikan. Namun demikian, terhadap keputusan konsulti itu konsultan tidak beleh serta

merta menyatakan “bagus”; “itu keputusan yang tepat” dan lain-lain. Apabila suatu keputusan

telah diambil oleh konsulti baik keputusan itu sudah tepat,apalagi kalau tampaknya kurang

tepat,hal yamg perlu dilakukan oleh konsultan ialah mendiskusikan lebih lanjut keputusan

yang diambil konsulti itu. Konsulti dibawa untuk dapat melihat kedepan dan mengantisipasi

hal-hal yang akn terjadi apabila keputusan itu di laksanakan. Hal-hal positif apa yang dapat di

raih atau hal-hal negatif dan hambatan apa yang akan terjadi. Di samping itu perlu

didiskusikan pula apa yang akan konsulti apabila pelaksanaan keputusan itu tidak

mulus,jikalau pelaksanaannya terkendala atau apabila ada unsur-unsur tertentu menghalangi

implementasi keputusan itu.

 2. Kemandirian

    Apa yang di lakukan  oleh konsultan dalam layanan (KSI) terhadap keputusan yang

diambil konsuti,sama sengan yang di lakukan konselor dalam layanan konsulti perorangan

terhadap keputusan yang diambik klien,hal ini dilakukan baik dalam layanan konsultasi

maupun konseling perorangan,dengan maksud agar konsulti atau klien benar-benar mandiri

dengan keputusannya itu. Konsulti atau kliennya di harapkan mencapainya tahap-tahap

kemandirian berikut :

1)      Memahami dan menerima diri sendiri secara positif dan dinamis,melalui analisis dan

diskusi yang terselenggara dalam proses konsultasi (konseling) tahap ini dapat di capai.

2)      Memahami dan menerima lingkungan secara objektif,positif dan dinamis,melalui analisis

dan diskusi yang terselenggara dalam proses konsultasi (konseling) tahap ini dapat di capai

dalam konsultasi, termasuk unsur lingkungan adalah pihak ketiga dan permasalahannya serta

hal-hal yang terkait di dalamnya.

3)      Mengambil keputusan secara positif dan tepat,melalui analisis dan diskusi lebih

lanjut,setelah konsulti atau klien mencapai kedua tahap di atas khisusnya masalah yang di

bahas dalam konsultasi (konseling),konsulti (klien) di harapkan dapat mengambil keputusan

secara positif dan tepat. Dalam konsultasi keputusan yang di maksud adalah apa yang hendak

di lakukan konsulti terhadap pihak ketiga dengan permasalahannya itu.

4)      Mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang di ambil,melalui analisis dan diskusi

terhadap keputusan yang di ambil konsulti (klien),konsulti selanjutnya di harapkan mampu

Page 28: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

melaksanakan keputusannya itu.Keputusan itu di laksanakan dengan penuh tanggung jawab

dan berani menanggung resiko atas di laksanakannya keputusan itu.

5)      Mewujudkan diri sendiri,tahap ini merupakan tahap lanjut,dimana konsulti telah benar-

benar mampu berdiri sendiri,tanpa bantuan pihak lain mengatasi permasalahan pihak lain

yang di hadapi,memenuhi kebutuhan yang di kehendaki,serta mengembangkan diri ke arah

yang di kehendaki.Tahap ini adalah tahap tertinggi dari kemandirian.

Pendekatan dan teknik

     Perbedaan pokok antara layaanan konseling perorangan (KP) dan layanan konsultasi (KP)

adalah bahwa pada konseling perorangan penanganan masalah klien langsung di lakukan oleh

konselor,sedangkan pada konsultasi penanganan masalah pihak ke tiga (yaitu seorang atau

sejumlah individu yang mengalami masalah) di lakukan oleh konsulti setelah berkonsultasi

dengan konsultan (konselor).

Tugas konsultan (konselor) sebagai pihak pertama dalam layanan konsultasi tertuju pada dua

pihak:

1)      Pihak kedua,yaitu konsulti yang melalui proses konsultasi kemampuannya akan di

kembangkan sehingga mampu menangani masalah pihak ke tiga.

2)      Pihak ketiga,yaitu seorang (atau lebih) individu yang menurut konsulti sedang mengalami

masalah .

    Hal-hal yang perlu dikembangkan pada diri konsulti melalui konsultasi yaitu WPKNS

konsulti,khususnya berkenaan dengan permasalahan pihak ketiga yang nantinya ia akan

tangani.

1)      Wawasan. Konsulti perlu memiliki wawasan secara umum tentang pihak ketiga,meliputi

diri pihak ketiga itu sendiri,.

2)      Pengetahuan. Konsulti perlu memiliki pengetahuan yang cukup memadai tentang hal-hal

spesifik berkenaan dengan kaitan antara diri pihak ketiga (lingkungan dan permasalahannya).

Sedikit lebih jauh,pembahasan hal-hal spesifik itu di sertai dengan kaidah-kaidah pokok yang

mendasari atau melatarbelakangi (misalnya menurut kaidah

pendidikan,psikologi,sosiologi,budaya,dll).

3)      Keterampilan. Untuk menangani permasalahan pihak ketiga,konsulti memerlukan sejumlah

keterampilan.Keterampilan ini secara spesifik di sesuaikan dengan permasalahan yang di

alami pihak ketiga.

4)      Nilai. Nilai-nilai yang perlu di kembangkan pada diri konsulti meliputi nilai-nilai

kemanusiaan (bagaimana ia memandang diri pihak ketiga,dan manusia lainnya), nilai-nilai

sosial dan moral (khususnya yang menyangkut hubungan antar-individu,hubungan diri

Page 29: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

dengan lingkungan,nilai,hukum,moral dan spiritual). Nilai-nilai tersebut khususnya

berkenaan dengan permasalahan yang di alami pihak ketiga.

5)      Sikap. Bagaimana konsulti menyikapi diri pihak ketiga dan permasalahannya?.. Sikap yang

positif dan dinamis (developmental) perlu di kembangkan melalui konsultasi.Bersama dengan

nilai-nilai yang di kembangkan,sikap konsulti akan memberikan warna afektif  terhadap

penanganan permasalahan pihak ketiga. Dengan nilai dan sikap demikian itu di harapkan

dapat terbentuk hubungan yang kondusif antara konsulti dan pihak ketiga.

Teknik Umum dan Khusus Layanan Konsultasi BK

 Teknik umum

  Teknik umum yaitu sejumlah tindakan yang di lakukan konselor untuk mengembangkan

proses konseling perorangan/konsultasi. Teknik-teknik ini di mulai dari menerima

klien,mengatur posisi duduk,mengadakan penstrukturan (khususnya tentang layanan

konsultasi),mengadakan analisis dan diskusi tentang permasalahan yang di hadapi,sampai

dengan mengadakan penilaian dan laporan.

Teknik khusus

   Teknik khusus di maksudkan untuk mengubah tingkah laku klien/konsulti,khususnya

berkenaan dengan masalah yang di alami. Teknik-teknik ini terbentang dari parumusan tujuan

(yaitu hal-hal yang ingin di capai klien dalam bentuk tingkah laku nyata).Pengembangan

tingkah laku it sendiri,sampai peneguhan hasrat,pemberian nasihat.penyusunan kontrak,dan

jika perlu alih tangan kasus. Pengubahan tingkah laku meliputi pemberian informasi dan

sebagainya.

    Untuk menunjang upaya pengubahan tingkah laku,analisis gaya hidup dan analisis

transaksional dapat di tempuh,dan apabila klien terbentur pada satu titik yang tidak dapat di

tembus,teknik mengajak klien untuk memikirkan sesuatu dapat di laksanakan. Hal terakhir ini

merupakan upaya terobosan atas “kemacetan” pembentukan tingkah laku klien/konsulti.

Penguasaan Teknik Oleh Konsulti

Sebagaimana di sebutkan di atas,sebagai kelanjutan proses konsultasi,konsulti (akan)

melakukan berbagai kegiatan dalam rangka menangani permasalahan pihak ketiga. Dalam hal

ini konsulti sepertinya bertindak sebagai “konselor” atas pihak ketiga yang akan menjadi

kliennya itu.Untuk ini konsulti harus terlebih dahulu memiliki sejumlah keterampilan. Di

samping itu diri konsulti pun harus terlebih dahulu berada dalam kondisi tertentu sehingga

penerapan keterampilan yang di milikinya itu menjadi efektif dan efisien. Keterampilan dan

kondisi diri itu merupakan bagian dari hasil yang di peroleh konsulti melalui proses

konsultasi.

Page 30: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

Waktu dan Tempat

    Sebagaimana dalam pelaksanaan konseling perorangaan,waktu dan tempat pelaksanaan

layanan KSI sangat tergantung pada kesepakatan antara konselor (yang menjadi konsultan)

dan konsulti).Kapan dan di manapun konsultasi itu di laksanakan kenyamanan kedua pihak di

utamakan di samping terjaminnya kerahasiaan konsulti dan pihak ke tiga. Lebih jauh,waktu

dan tempat penyelenggaraan pelayanan antara konsulti dan pihak ke tiga juga atas

kesepakatan demi kenyamanan dan jaminan atas asas-asas konseling.

Penilaian

    Hasil layanan KSI perlu di nilai dalam ketiga ranahnya,yaitu pemahaman baru

(understanding….U) yang di peroleh konsulti, perasaan (Comport…C) yang berkembang

pada diri konsulti,dan kegiatan (action…..A) apa yang akan ia laksanakan setelah proses

konsultasi selesai. Berkenaan dengan tahap pelaksanaan penilaian (peenilaian segera,jangka

pendek, dan jangka panjang),penilaian untuk layanan konsultasi agak berbeda dari penilaian

untuk layanan konseling perorangan.

1)      Penilaian segera (laiseg)

2)      Penilaian jangka pendek (laijapen)

3)      Penilaian jangka panjang (laijapang)

    Hasil semua penilaian di atas,terutama laijapen dan laijapan,akan sangat berguna untuk

mempertimbangkan upaya tindak lanjut berkenaan dengan penanganan masalah pihak ke

tiga. Lebih jauh,hasil seluruh penilaian itu akan menjadi bahan analisis dan diskusi pada

kesempatan konsultasi berikutnya,apabila layanan konsultasi berlangsung secara

berkelanjutan.

Keterkaitan

   Tampaknya,layanan KSI tidak hanya dapat di warnai oleh konseling perorangan melainkan

dapat di awali atau bahkan bergeser menjadi konseling perorangan. Pelaksanaan konsultasi

dapat berlangsung satu kali atau lebih.Diantara dua atau lebih pelaksanaan konsultasi.Apalagi

dalam konsultasi berkelanjutan,dapat dilaksanakan kegiatan pendukung, seperti aplikasi

instrumen,kunjungan rumah,atau bahkan konseling perorangan terhadap konsulti. Dalam

keadaan seperti ini,konsultan adalah tenaga profesional yang terlebih dahulu harus menguasai

pendekatan dan teknik-teknik konseling perorangan,termasuk kegiatan-kegiatan pendukung

seperti aplikasi instrumentasi,himpunan data,konferensi kasus,kunjungan rumah,dan ahli

tangan kasus. Masing-masing kegiatan pendukung itu dapat di laksanakan dan hasil-hasilnya

dapat di manfaatkan,dan bahkan dapat diintegrasikan dalam kegiatan konsultasi antara

konsultan (konselor) dengan konsulti,serta dalam penanganan konsulti terhadap pihak ke tiga.

Page 31: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

Pemanfaatan kegiatan pendukung di sesuaikan dengan keperluan konsulti dan kegiatan

konsultasi,dan keperluan penanganan pihak ke tiga oleh konsulti (setelah proses konsultasi).

Operasionalisasi Layanan Konsultasi BK

    Layanan konsultasi hendaklah di laksanakan secara tertib dan lengkap,dari perencanaan

sampai dengan penilaian dan tindak lanjutnya. Hal ini semua untuk menjamin kesuksesan

layanan secara optimal. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut

1.perencanaan

1)      Mengidentifikasi konsulti

2)      Mengatur pertemuan

3)      Menetapkan fasilitas layanan

4)      Menyiapkan kelengkapan administrasi

2.Pelaksanaan

1)      Menerima konsulti

2)      Menyelenggarakan penstrukturan konsultasi

3)      Membahas masalah yang di bawa konsulti berkenaan dengan pihak ke tiga

4)      Mendorong dan melatih konsulti untuk:

o   Mampu menangani masalah yang di alami pihak ke tiga

o   Memanfaatkan sumber-sumber yang ada

5)      Membina komitmen konsulti untuk menangani masalah pihak ketiga dengan bahasa dan

cara-cara konseling

6)      Melakukan penilaian segera

3.Evaluasi

   Melakukan evaluasi jangka pendek tentang keterlaksanaan hasil konsultasi

4.Analisis hasil konsultasi

   Menafsirkan hasil evaluasi dalam kaitannya dengan diri dan pihak ke tiga dan konsulti

sendiri.

5.Tindak Lanjut

   Konsultasi lanjutan dengan konsulti untuk membicarakan hasil evaluasi serta menentukan

arah dan kegiatan lebih lanjut.

6.Laporan

1)      Membicarakan dengan konsulti tentang laporan yang di perlukan oleh konsulti

2)      Mendokumentasikan laporan layanan konsultasi.

Page 32: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

Layanan mediasi adalah layanan konseling yang memungkinkan permasalahan atau

perselisihan yang dialami klien dengan pihak lain dapat teratasi dengan konselor sebagai

mediator.

Layanan Konsultasi, Layanan Konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta

didik danatau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu

dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. Pengertian konsultasi

dalam program BK adalah sebagai suatu proses penyediaanbantuan teknis untuk konselor,

orang tua, administrator dan konselor lainnyadalam mengidentifikasi dan memperbaiki

masalah yang membatasi efektivitaspeserta didik atau sekolah konseling atau psikoterapi

sebab konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi

secara tidak langsung melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain.

Konselor melayani pelayanan konsultasi bagi guru, orang tua, atau pihak pimpinan

sekolah/madrasah yang terkait dengan upaya membangun kesamaan persepsi dalam

memberikan bimbingan kepada para peserta didik, menciptakan lingkungan

sekolah/madrasah yang kondusif bagi perkembangan peserta didik, melakukan referal, dan

meningkatkan kualitas program bimbingan dan konseling.

Layanan Mediasi,

Pengertian Layanan Mediasi

Istilah “mediasi” terkait dengan istilah “media” yang berasal dari kata “medium” yang

berarti perantara. Dalam literatur Islam istilah “mediasi” sama dengan “wasilah” yang

juga berarti perantara. Berdasarkan arti di atas, mediasi bisa dimaknai sebagai suatu

kegiatan yang mengantarai atau menjadi wasilah atau menghubungkan yang semula

terpisah. Juga bermakna menjalin hubungan antara dua kondisi yang berbeda dan

mengadakan kontak sehingga dua pihak yang semula terpisah menjadi saling terkait.

Melalui mediasi atau wasilah dua pihak yang sebelumnya terpisah menjadi saling terkait,

saling mengurangi atau meniadakan jarak, saling memperkecil perbedaan sehingga jarak

keduanya menjadi lebih dekat.16[1]

Layanan mediasi dilaksanakan oleh konselor terhadap dua pihak atau lebih yang

sedang dalam keadaan tidak menemukan kecocokan atau tidak harmonis. Misalnya

ketidakcocokan ini adalah dirasakan oleh anak berkebutuhan khusus yang merasa

tidakcocok dengan teman sebangkunya yang tidak memiliki kebutuhan khusus (anak

16

Page 33: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

pada umumnya) atau dengan anak berkebutuhan lainnya karena ada hal-hal yng

merasa terusik dengan prilaku temannya karena suka mengolok-olok.17[2]

Berbeda dengan layanan yang lain terutama layanan konseling perorangan, dalam

layanan mediasi konselor atau pembimbing menghadapi klien (siswa) yang terdiri

atas dua pihak atau lebih, dua orang atau lebih, dua kelompok atau lebih. Dengan

perkataan lain, kombinasi antara sejumlah individu dan kelompok.18[3]

B.     Tujuan Layanan Mediasi

Layanan mediasi ini bertujuan agar tercapai kondisi hubungan yang positif dan

kondusif diantara pihak-pihak atau anak-anak yang berselisih atau ada

ketidakcocokan. Fokus layanan mediasi adalah perubahan atau kondisi awal menjadi

kondisi baru dalam hubungan antara pihak-pihak yang bermasalah.19[4]

Secara umum, layanan mediasi bertujuan agar tercapai hubungan kondisi hubungan

yang positif dan kondusif di antara para klien atau pihak-pihak yang bertikai atau

bermusuhan. Dengan perkataan lain agar tercapai hubungan yang positif dan

kondusif di antara siswa yang bertikai atau bermusuhan.

Secara Khusus, Layanan mediasi bertujuan agar terjadi perubahan atas kondisi awal

yang negative (bertikai atau bermusuhan) menjadi kondisi baru (kondusif dan

bersahabat)   dalam hubungan antara dua belah pihak yang bermasalah. Terjadinya

perubahan kondisi awal yang cenderung negatif kepada kondisi yang lebih positif .20

[5]

C.    Isi Layanan Mediasi

Isi atau masalah yang dibahas dalam layanan mediasi adalah hal-hal yang berkenaan

dengan hubungan yang terjadi antara individu-individu (para siswa) atau kelompok-

kelompk yang sedang bertikai. Masalah-masalah tersebut dapat mencakup: (a)

pertikaian atas kepemilikan sesuatu, (b) kejadian dadakan (misalnya perkelahian)

antara siswa atau sekelompok siswa, (c) tuntutan atas hak, dan lain sebagainya.

Berdasarkan cakupan di atas, isi atau masalah yang dibahas dalam layanan mediasi

17

18

19

20

Page 34: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

lebih banyak berkenaan dengan masalah-masalah individu yang berhubungan dengan

orang lain atau lingkungannya (masalah sosial).

Masalah-masalah yang menjadi isi layanan mediasi atau yang dibahas dalam layanan

mediasi bukan masalah yang bersifat kriminal. Dengan perkataan lain individu atau

kelompok yang menjadi klien dalam layanan mediasi, tidak sedang terlibat dalam

kasus kriminal yang menjadi urusan polisi.21[6]

D.    Teknik Layanan Mediasi

Penerapan teknik-teknik tertentu dalam konseling termasuk layanan mediasi, pada

prinsipnya bertujuan antara lain untuk mangaktifkan peserta layanan (siswa) dalam

proses layanan. Khusus layanan mediasi, semua peserta secara individual didorong

untuk secara aktif berpartisipasi dalam proses layanan.

Ada dua teknik yang bisa diterapkan dalam layanan mediasi, yaitu teknik umum dan

khusus. Pertama, teknik umum yang termasuk dalam teknik umum adalah: (a)

Penerimaan terhadap klien dan posisi duduk. Proses layanan mediasi diawali dengan

penerimaan terhadap klien untuk memasuki layanan. Suasana penerimaan harus

dapat mencerminkan suasana penghormatan, keakraban, kehangatan, dan

keterbukaan terhadap semua calon peserta layanan, sehingga timbul suasana kondusif

proses layanan mediasi. (b) Penstrukturan. Melalui penstrukturan, konselor

mengembangkan pemahaman peserta layanan tentang apa, mengapa, untuk apa, dan

bagaimana layanan mediasi itu. Dalam penstrukturan juga dikembangkan tentang

pentingnya asas-asas konseling dalam layanan mediasi terutama asas kerahasiaan,

keterbukaan, dan kesukarelaan. Selain itu juga harus dikembangkan pemahaman

terhadapa klien bahwa konselor tidak memihak, kecuali kepada kebenaran. (c)

Ajakan untuk berbicara. Apabila melalui penstrukturan para siswa belum mau bicara,

khususnya berkenaan dengan pokok perselisihan mereka yang memerlukan mediasi,

konselor harus mengajak siswa mulai membicarakannya. Ajakan berbicara dapat

diawali dengan upaya konselor (pembimbing) mencari tahu adanya permasalahan

yang dialami para siswa dan bagaimana konselor dapat bertemu dengan mereka.

Ajakan berbicara dilakukan oleh konselor dengan mengemukakan pokok-pokoknya

saja dan tidak memberikan penafsiran-penafsiran atau pun harapan-harapan karena

hal itu semua akan menjadi substansi bahasan tahap-tahap proses selanjutnya.

Teknik-teknik umum lainnya yang diterapkan dalam layanan mediasi adalah: (a)

kontak mata, kontak psikologis, dorongan minimal, dan teknik tiga M diarahkan

21

Page 35: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

kepada setiap siswa yang sedang berbicara, (b) keruntutan, refleksi, dan pertanyaan

terbuka disampaikan kepada pembicara dan dapat dijawab oleh peserta selain

pembjcara. Kehati-hatian konselor sangat dituntut, terlebih apabila jawaban atas

pertanyaan terbuka diberikan oleh pihak lain yang berselisih atau berseberangan

dengan pembicara, (c) penyimpulan, penafsiran, dan konfrontasi khususnya ditujukan

kepada pembicara dan secara umum boleh ditanggapi oleh peserta lainnya, (d)

transferensi dan kontra transferensi sangat mungkin muncul di antara para peserta.

Oleh karena itu, konselor harus secara cerdas mengendalikan diri dalam

mengemukakan kontra transferensi, (e) teknik eksperensial diterapkan untuk

memunculkan penglaman-penglaman khusus, terutama dari peserta yang benar-benar

mengalami berkenaan dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam layanan

mediasi, (f) strategi memfrustasikan klien (siswa) dan tiada maaf diterapkan untuk

membangun semangat para peserta dalam penyelesaian masalah yang sedang

dihadapi. Konselor (pembimbing) harus hati-hati dalam menerapkan strategi ini agar

tidak menimbulkan sikap memperthankan diri atau dikap negatif lainnya.

Kedua, teknik khusus. Teknik-teknik khusus konseling perorangan bisa diterapkan dalam

layanan mediasi. Teknik ini diterapkan dalam layanan mediasi bertujuan untuk

mengubah tingkah laku para peserta layanan (siswa yang berselisih). Beberapa teknik

khusus yang bisa diterapkan dalam layanan mediasi adalah: (a) Informasi dan contoh

pribadi. Teknik ini diterapkan apabila siswa benar-benar memerlukan. Informasi harus

diberikan secara jelas dan objektif, sedangkan contoh pribadi harus diberikan secara

sederhana dan berlebihan. (b) Perumusan tujuan, pemberian contoh, dan latihan

bertingkah laku. Teknik ini diarahakan untuk terbentuknya tingkah laku baru. Latihan

bertingkah laku, khususnya cara berhubungan atau berkomunikasi dapat dilaksanakan

melalui teknik kursi kosong. Misalnya (1) latihan keluguan dan bermain peran atau

dialog yang diarahkan untuk terbinanya komunikasi yang objektif, jujur, bermoral, dan

bertanggungjawab, (2) latihan penenangan, desensitisasi atau sentisisasi bertujuan untuk

terhindarnya klien (siswa) dari hal-hal yang mengganggu dirinya karena klien (siswa)

terlalu sensitif atau kurang sensitif terhadap rangsangan tertentu. Teknik ini bisa

diterapkan secara individual tanpa kehadiran peserta atau siswa lain yang berselisih. (c)

Nasihat. Teknik ini diterapkan apabila benar-benar diperlukan. Usahakan tidak

memberikan nasihat. Apabila teknik-teknik yang lain sudah diterapkan secara baik,

nasihat tidak diperlukan lagi. (d) peneguhan hasrat dan kontrak. Teknik ini merupakan

tahap pengunci atas berbagai upaya pengubahan tingkah laku yang telah dilaksanakan.

Page 36: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

Teguhnya hasrat merupakan komitmen diri bahwa apa yang telah dilatihkan dan semua

hasil layanan mediasi benar-benar dilaksanakan. Komitmen tersebut dapat disusun dalam

bentuk kontrak yang realisasinya akan ditindaklanjuti oleh klien bersama konselor.22[7]

E.     Pelaksanaan Layanan Mediasi

Seperti layanan-layanan yang lain, pelaksanaan layanan mediasi juga melalui proses

atau tahapan-tahapan sebagai berikut

1.        Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

a.       Mengidentifikasi pihak-pihak yang akan menjadi peserta layanan

b.      Mengatur dengan calon peserta layanan

c.       Menetapkan fasilitas layanan

d.      Menyiapkan kelengkapan administrasi

2.       Pelaksanaan

Pelaksanaan yang meliputi kegiatan

a.       Menerima pihak-pihak yang berselisih atau bertikai

b.      Menyelenggaraan perstrukturan layanan mediasi

c.       Membahas masalah yang dirasakan oleh pihak-pihak yang menjadi peserta

layanan

d.      Menyelenggarakan pengubahan tingkah laku peserta layanan

e.       Membina komitmen peserta layanan demi hubungan baik dengan pihak –pihak

lain

f.       Melakukan penilain segera (laiseg)

3.       Evaluasi

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan evaluasi terhadaphasil-

hasil layanan mediasi. Fokus evaluasi hasil layanan ialah diperoleh nya pemahaman

baru (understanding) klien, berkembangnya perasaan positif (comfort), dan kegiatan

apa yang akan dilakukan oleh klien (action) setelah proses layanan berlangsung.

Evaluasi dalam layanan mediasi dapat dilakukan dalam tiga tahap, yaitu :

a.        Evaluasi atau penilaian segera yang fokusnya adalah understanding

(pemahaman baru klien), comfort (perkembangan perasaan positif), dan action

(kegiatan yang akan dilakukan klien setelah proses layanan berlangsung)

b.       Evaluasi atau penilaian jangka pendek. Fokus evaluasi ini adalah kualitas

hubungan antara dua belah pihak yang berselisih. Indikatornya adalah apakah

22

Page 37: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

masalah yang ada diantara mereka sudah benar-benar mereda, sudah hilang sama

sekali, atau apakah sudah berkembang secara harmonis, saling mendukung dan

bersifat positif dan produktif

c.        Evaluasi atau penilain jangka panjang. Penilaian ini merupakan pendalaman,

perluasan dan pemantapan penilaian segera dan penilaian jangka pendek dalam

rentang waktu yang lama (prayitno, 2004)

Penilaian dalam layanan mediasi dapat dilakukan secara lisan, tertulis, dalam format

individual atau kelompok. Responden untuk penilaian segera adalah seluruh peserta

layanan, sedangkan untuk responden untuk penilaian jangka pendek dan panjang

dapat merupakan wakil daridari  pihak-pihak yang berselilsih atau bertikai.

4.      Analisis Hasil Evaluasi

Analisis hasil evaluasi, pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah penafsiran

hasil evaluasi dalam kaitannya dengan ketuntasan penyelesaian masalah yang dialami

oleh pihak-pihak yang telah mengikuti layanan mediasi.

5.       Tindak Lanjut

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menyelenggarakan layanan mediasi

lanjutan  untuk membicarakan hasil evaluasi dan memantapkan upaya perdamaian

diantara pihak-pihak yang berselisih atau bertikai.

6.       Laporan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah:

a.       Membicarakan laporan yang deperlukan oleh pihak-pihak peserta layanan mediasi

b.      Mendokumentasikan laporan 23

Layanan mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan

permasalahan ataupun perselisihan dan memperbaiki hubungan antar peserta didik

dengan konselor sebagai mediator.

Layanan Advokasi

Advokasi, yaitu fungsi layanan konseling untuk menegakkan kembali hak (hak-hak)

subjek yang dilayani yang terabaikan dan/atau dilangar/dirugikan pihak lain, termasuk

dalam lingkungan sekolah.

Layanan Advokasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik

untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan/atau mendapat

perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.

23

Page 38: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuanyang diberikan

kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandiriandalam pemahaman diri dan

siswa dapat mencapai perkembangan yang optimal,sesuai dengan potensinya sehingga siswa

sanggup mengarahkan dirinya sesuaidengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah,

keluarga dan masyarakat.Sejalan dengan visi tersebut, maka misi bimbingan dan konseling

harusmembantu memudahkan siswa mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya

seoptimal mungkin, sehingga terwujud siswa yang tangguh menghadapi masa kini dan masa

mendatang.

Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang integral darikeseluruhan proses

pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah

menjadi tanggung jawab bersama antarapersonel sekolah, yaitu kepala sekolah, guru,

konselor, dan pengawas. Kegiatanbimbingan dan konseling mencakup banyak spek dan

saling kait mengkait,sehingga tidak memungkinkan jika layanan bimbingan dan konseling

hanyamenjadi tanggung jawab konselor saja.

3.2 Saran

Kita sebagai calon pendidik yang langsung bersinggungan ataupun berinteraksi dengan

peserta didik, diharuskan untuk menguasai dan memahami ilmu tentangbimbingan dan

konseling meskipun bukan bertindak sebagai guru BK. Dan untuk calon/guru BK harus

sebisa mungkin menjadi teman curhat dan tempat berkonsultasi peserta didik.

Daftar Pustaka

Depdikbud. 1994. Juklak Bimbingan dan Konseling. Depdikbud. Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional.2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Direktorat

Tenaga Kependidikan. Jakarta.

Page 39: Makalah BK (bimbingan konseling) lengkap

Departemen Pendidikan dan Nasional. 2008. Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan

Layanan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal. Depdinas. Jakarta.

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi).

Jakarta. PT Raja Grafindo Persada

Zainal Aqib. 2012. Ikhtisar Bimbingan & Konseling di Sekolah. Bandung. Penerbit Yrama

Widya

Prayitno. 2004. Layanan Bimbingan dan Konseling (l.1-L.9). Padang: Universitas Negeri

Padang.