lapsus

46
BAB I PENDAHULUAN Leptosprosis adalah suatu penyakit zoonosis, yang disebabkan oleh suatu mikroorganisme Leptospira interogans tanpa memandang bentuk spesifik serotipenya. 1 Gejala klinik yang timbul, mulai dari ringan sampai berat bahkan kematian bila terlambat mendapat pengobatan. 2 Berdasarkan berat ringannya gejala klinik, leptospirosis dibagi menjadi 2 jenis yaitu leptospirosis ringan (leptospirosis tanpa ikterik) dan leptospirosis berat (leptospirosis dengan ikterik). 2-6 Gejala leptospirosis yang sering dijumpai adalah bentuk yang ringan (85-90% kasus), dimana gejala yang timbul itu tidak khas, yang meliputi sakit kepala, demam, myalgia (flu-like illness), keluhan gastrointestinal, manifestasi hemoragik ringan, seperti suffusi konjungtiva, sehingga biasanya pasien tidak terlalu mendapat perhatian medik. 3,6-9 Pada leptospirosis yang berat (5-10% kasus), gejala yang timbul selain ikterus bisa ditemukan pneumonia, perdarahan, gagal ginjal maupun meningitis.6,7 Leptospirosis berat juga dikenal sebagai Weil’s disease yang ditandai dengan ikterus, perdarahan, gagal ginjal. 1,2,10 Mortalitas penyakit Weil antara 5 -20% 1

Upload: tegar-m-wijaya

Post on 08-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jjjj

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

Leptosprosis adalah suatu penyakit zoonosis, yang disebabkan oleh suatu mikroorganisme Leptospira interogans tanpa memandang bentuk spesifik serotipenya.1 Gejala klinik yang timbul, mulai dari ringan sampai berat bahkan kematian bila terlambat mendapat pengobatan.2 Berdasarkan berat ringannya gejala klinik, leptospirosis dibagi menjadi 2 jenis yaitu leptospirosis ringan (leptospirosis tanpa ikterik) dan leptospirosis berat (leptospirosis dengan ikterik).2-6

Gejala leptospirosis yang sering dijumpai adalah bentuk yang ringan (85-90% kasus), dimana gejala yang timbul itu tidak khas, yang meliputi sakit kepala, demam, myalgia (flu-like illness), keluhan gastrointestinal, manifestasi hemoragik ringan, seperti suffusi konjungtiva, sehingga biasanya pasien tidak terlalu mendapat perhatian medik.3,6-9 Pada leptospirosis yang berat (5-10% kasus), gejala yang timbul selain ikterus bisa ditemukan pneumonia, perdarahan, gagal ginjal maupun meningitis.6,7 Leptospirosis berat juga dikenal sebagai Weils disease yang ditandai dengan ikterus, perdarahan, gagal ginjal.1,2,10 Mortalitas penyakit Weil antara 5 -20% disebabkan oleh Gagal Ginjal Akut (GGA), meningitis aseptik, kelainan EKG dan perdarahan.2.3,4

Pada leptospirosis berat, dapat menimbulkan komplikasi yang melibatkan berbagai macam organ bahkan dapat menimbulkan kematian. Komplikasi yang terjadi pada leptospirosis ini, merefleksikan bahwa leptospirosis adalah suatu penyakit multisistem.3 Keterlibatan multiorgan (multiple organ involvements) pada leptospirosis antara lain pada ginjal, paru, hepar dan pankreas.BAB II

LAPORAN KASUSI. Identitas

Nama

: Tn. D.SUmur

: 77 tahunJenis Kelamin

: Laki-laki

Agama

: IslamAlamat

: Ngumbul 2/2 Kemasan, Sawit, Boyolali

Pekerjaan

: Petani

Status pernikahan: Menikah

No. CM

: 154953

Tanggal periksa: 30 Maret 2015

II. AnamnesisA. Keluhan Utama

Seluruh badan terasa sakitB. Riwayat Penyakit Sekarang 1 minggu SMRS pasien mengeluh Demam dikatakan muncul secara mendadak, tinggi dan menetap. Pasien mengatakan demam seperti perasaan terbakar di seluruh tubuh dan menurun dengan pemberian obat penurun panas. Pasien juga mengatakan demam terkadang disertai perasaan menggigil dan keluhan ini sangat mengganggu pasien.

Pasien juga mengeluh badan lemas dan sakit disekujur tubuhnya, Nyeri dirasakan tertusuk-tusuk. Nyeri dikatakan terutama pada kedua kakinya sehingga menggangu aktivitas pasien dan tidak membaik dengan istirahat,pasien juga mengeluh nyeri pada ulu hati. Keluhan bertambah berat apabila ditekan. Pasien juga mengeluh BAB cair selama 2 hari, sehari 3x, cair, ada lendir, tidak ada darah, sehingga pasien merasa lemas. Pasien juga mengatakan matanya menguning sejak di Puskesmas Sawit. Awalnya dikatakan keluhan kuning tersebut tidak terlalu tampak, tetapi kemudian semakin memberat sehingga disadari oleh keluarganya. Keluhan tersebut juga disertai perubahan warna pada urin pasien. Urin berwarna kuning dan pasien mengatakan BAK sering tetapi keluarnya sedikit, lalu keluarga pasien memutuskan untuk dibawa ke Puskesmas Sawit, tetapi selama 4 hari di puskesmas keluarga pasien merasa tidak ada perbaikan dan akhirnya di bawa pulang (jumat pagi, 27/3/2015).Tanggal 27/3/2015 (jumat malam) pasien di bawa ke RS Boyolali dengan keluhan yang sama yaitu seluruh badan terasa sakit, demam masih dirasa, dan lemas. Setelah 3 hari dirawat keluhan tidak ada perbaikan, akhirnya pasien dibawa pulang.

Senin (30/3/2015) pasien dibawa ke IGD PKU Muhammadiyah delanggu dengan keluhan seluruh badan terasa sakit seperti di tusuk- tusuk, sampai pasien tidak bisa bekerja. Pasien juga mengeluh lemas, nyeri kepala, nyeri perut, mual (+), muntah (+), setiap kali habis makan selisih 10 menit muntah, muntahan berisi makanan yang dikonsumsi, nafsu makan berkurang. Nyeri pada uluhati. BAB berwarna kuning lembek dan kadang-kadang berwarna coklat. Keluarga pasien mengaku pasien tidak pernah pergi ke luar kota dalam 1 bulan terakhir ini.C. Riwayat Penyakit DahuluPasien mengaku belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya.

Riwayat kencing manis : disangkalRiwayat Darah tinggi

: disangkal

Riwayat Asam urat

: disangkal

Riwayat Kolesterol

: disangkalRiwayat Maag

: disangkal

Riwayat Asma

: disangkal

Riwayat alergi

: disangkal

Riwayat mondok di RS: disangkal

Riwayat penyakit kuning: disangkalD. Riwayat Penyakit Keluarga

Anggota keluarga tidak ada yang mengeluh sakit yang sama.Riwayat kencing manis : disangkal

Riwayat darah tinggi

: disangkalRiwayat Asam urat

: disangkal

Riwayat Kolesterol

: disangkalRiwayat Maag

: disangkal

Riwayat Asma

: disangkal

Riwayat mondok di RS: disangkal

E. Riwayat PengobatanSebelumnya sudah berobat ke puskesmas Sawit dan RS Boyolali tetapi keluhannya tidak membaik.F. Riwayat PribadiPasien dirumah hanya tinggal bersama istrinya, Pasien merupakan orang yang pendiem, setiap ada keluhan (masalah) tidak pernah mengeluhkan kepada keluarganya. Setiap ada kegiatan di kampung pasien jarang mengikuti. Kegiatan pasien dirumah membantu istri dan bekerja di sawah.

G. Riwayat kebiasaanKebiasaan pasien dirumah minum kopi atau teh, merokok sehari 2 batang, rokok kretek. Pasien tidak pernah olahraga. Pasien tidak pernah mengkonsumsi alkohol, makan minum manis (-), makan asin dan berlemak (-).H. Riwayat sosial ekonomi

Pasien bekerja sebagai petani, biaya pengobatan menggunakan Jamkesmas. Di dekat rumah pasien terdapat kandang sapi ( 5 M) dan pasien sering melewati kandang sapi setiap pergi dan pulang dari sawah. Rumah pasien tidak pernah terkena banjir.I. Riwayat Gizi

Hidup pasien bergantung pada hasil dari petani. Pasien mangaku sehari makan 3x dengan menu yang seadanya. Pasien juga mengaku makan sayur dengan lauk tahu, tempe, terkadang telur. dan jarang makan makanan bergizi (daging, susu, buah) sehingga asupan gizi tidak begitu cukup.III. Pemeriksaan Fisik

A. Status Generalis

Keadaan Umum

: Tampak lemasKesadaran

: Compos Mentis, GCS 15 (E5V4M6) Status gizi

: BB : 45 kg

TB : 156 cm IMT : 18,51 Kesan : NormalVital Sign

:

TD

: 110/70 mmHg

RR

: 20x/menit

Nadi: 94x/menit (reguler, isi dan tegangan cukup)Suhu: 36,9OC (axiller)Kulit

: ikterik +Kepala

: MesosephalMata

: konjungtiva anemis (-/-), konjungtiva ikterik (+/+),

Reflek cahaya(+/+), Pupil isokor 3mm/3mm Hidung

: Nafas cuping (-), deformitas (-), sekret (-),

Telinga

: Serumen (+/+) sedikit, sekret (-/-) Mulut

: Sianosis (-), Stomatitis (-),hiperemis (-),lidah kotor (-) Leher

: JVP tidak meningkat, Pembesaran tiroid (-),otot bantupernafasan (-).

Thorak

:

Cor

Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak

Palpasi: Ictus cordis teraba di ICS VI LMCS, kuat angkat (-)

Pulsus parasternal teraba minimal.Perkusi:

Batas atas jantung : ICS II Linea parasternal sinistra

Batas Pinggang jantung : ICSIII Linea parasternal sinistra

Batas kiri bawah jantung : ICS VI 2 cm ke lateral mid clavikula

sinistra

Batas kanan bawah jantung : ICS IV Linea sternalis dextra Auskultasi: Bunyi jantung I & II normal & murni, bising (-), gallop (-)

Pulmo

Pulmo :SinistraDextra

Depan

1. InspeksiStatis

Dinamis

2. PalpasiStatisDinamis

3. Perkusi

4. Auskultasi

Suara dasar

Suara tambahan

Wheezing

RBH

StridorKulit seperti kulit sekitar, Datar (perut lebih rendah dari pada thorak),Simetris, ictus cordis tak terlihat, ics tak melebar,Pergerakan hemithorak sinistra = dextra

Nyeri tekan (-), simetrisStem fremitus Kanan = kiri,pergerakan hemithorak sama kuatnya. Sonor di seluruh lapang paru, batas paru hati pada ICS VI linea mid clavikula sinistra. Vesikuler (+)

(-)(+)(-)Kulit seperti kulit sekitar, Datar (perut lebih rendah dari pada thorak), Simetris, ictus cordis tak terlihat, ics tak melebar.

Pergerakan hemithorak sinistra = dextra

Nyeri tekan (-), simetrisStem fremitus Kanan = kiri,pergerakan hemithorak sama kuatnyaSonor di seluruh lapang paru, batas paru hati pada ICS VI linea mid clavikula sinistra.Vesikuler (+)(-)(+)(-)

Belakang

1. InspeksiStatisDinamis

2. PalpasiStatisDinamis

3. Perkusi

4. AuskultasiSuara dasar Suara tambahan

Wheezing

RBH StridorKulit seperti kulit sekitar, Datar (perut lebih rendah dari pada thorak),Simetris, ictus cordis tak terlihat, ics tak melebar,

Pergerakan hemithorak sinistra = dextra

Nyeri tekan (-), simetrisStem fremitus Kanan = kiri,pergerakan hemithorak sama kuatnya

Sonor di seluruh lapang paru, peranjakan paru 5cmVesikuler (+) (-)(+)(-)Kulit seperti kulit sekitar, Datar (perut lebih rendah dari pada thorak),Simetris, ictus cordis tak terlihat, ics tak melebar,

Pergerakan hemithorak sinistra = dextra

Nyeri tekan (-), simetrisStem fremitus Kanan = kiri,pergerakan hemithorak sama kuatnya

Sonor di seluruh lapang paru, peranjakan paru 5cmVesikuler (+)

(-)(+)

(-)

Tampak anterior paru

Tampak posterior paru

RBH

RBHAbdomenInspeksi : permukaan datar (dada lebih tinggi dari perut),

Warna sama dengan warna kulit sekitar

Auskultasi: Bising usus (+) normal (19x/menit),Bising renal (-)Palpasi : Supel (+), Nyeri tekan (+) pada regio epigastrium, Defance muscular (-), Hepar, lien dan ginjal tidak teraba.

Perkusi: Timpani di seluruh regio abdomen, Pekak sisi dan

pekak alih (-) normal, asites (-).

EkstremitasSuperior Inferior

Akral dingin

Oedem

SianosisNyeri gastrocnemius

CPRGerak

Kekuatan-/--/-

-/-

-/-