laporan akhir program p2m penerapan...

24
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN POLA PEMBINAAN USIA DINI CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI MINI BAGI GURU PENJASORKES SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN BULELENG Oleh: Wasti Danardani, S.Pd.,M.A. (Ketua) NIDN. 0001067801 Syarif Hidayat, S.Pd., M.Pd. (Anggota) NIDN. 0015117702 I Putu Darmayasa, S.Pd. M.For. (Anggota) NIDN. 0006026903 Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SKP No. : Tanggal : FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2014

Upload: trinhtu

Post on 06-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

PELATIHAN POLA PEMBINAAN USIA DINI CABANG

OLAHRAGA BOLA VOLI MINI BAGI GURU PENJASORKES

SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN GEROKGAK

KABUPATEN BULELENG

Oleh:

Wasti Danardani, S.Pd.,M.A. (Ketua)

NIDN. 0001067801

Syarif Hidayat, S.Pd., M.Pd. (Anggota)

NIDN. 0015117702

I Putu Darmayasa, S.Pd. M.For. (Anggota)

NIDN. 0006026903

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA)

Universitas Pendidikan Ganesha

SKP No. : Tanggal :

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2014

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Pelatihan Pola Pembinaan Cabang Olahraga Bolavoli Usia Dini

Bagi Guru Penjasorkes Sekolah Dasar Di Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng

2. Ketua Pelaksana

a. Nama dan gelar : Wasti Danardani, S.Pd., M.A.

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP/NIDN : 197806012001122001/0001067801

d. Disiplin Ilmu : Kepelatihan Olahraga

e. Pangkat/Golongan : Lektor/III/c

f. Jabatan : Dosen

g. Jurusan/Fakultas : Pend. Kepelatihan Olahraga/ FOK

h. Alamat : Jln. Udayana no.11 Singaraja-bali/

i. Telp/faks/email : 0362-22570

j. Alamat rumah/telp : Jln. Bisma no. 3, Singaraja

k. Telp/Fax/E-mail : 082135283112/[email protected]

3. Jumlah Anggota Pelaksana : 2orang

4. Lokasi Kegiatan

a. Nama Desa : Sanggalangit

b. Kecamatan : Gerokgak

c. Kabupaten : Buleleng

d. Propinsi : Bali

5. Jumlah biaya kegiatan : Rp 9.500.000,00

6. Lama Kegiatan : 8 bulan

Mengetahui Singaraja, 28 Agustus 2014

Dekan FOK Ketua Pelaksana

Prof.Dr.I Nyoman Kanca, M.S Wasti Danardani, S.Pd., M.A.

NIP. 195910181985031002 NIP. 197806012001122001

Menyetujui

Ketua LPM Undiksha Singaraja

Prof.Dr. Ketut Suma, M.S

NIP 195901011984031003

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas

berkat dan rahmatNya laporan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di

Kecamatan Gerokgak dapat terlaksana dengan baik

Laporan dibuat dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan kegiatan dan

memberikan informasi tentang proses perencanaan dan pelaksanaan dari awal hingga akhir

kegiatan serta hasil yang didapat dari pelaksanaan kegiatan ini. Didasari bahwa isi dari

laporan ini jauh dari kesempurnaan, sehingga perlu sumbangsih dari para pembaca terutama

hal yang terkait tentang tata tulis dan substansi laporan. Terlaksananya kegiatan ini dari awal

hingga pembuatan laporan berkat bantuan dari berbagai pihak, melalui kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih yang sedalm dalamnya kepada

1. Prof.Dr. Ketut Suma, M.S selaku ketua LPM Undiksha Singaraja atas bantuannya dalam

hal memberikan fasilitas sehubungan dengan pengurusan dana untuk pelaksanaan

kegiatan.

2. Prof. Dr. I Nyoman Kanca, M.S selaku dekan FOK Undiksha Singaraja yang telah

memberikan kemudahan dalam pengurusan ijin peminjaman alat-alat yang dibutuhkan

dalam pelaksanaan kegiatan.

3. Para peserta, atas kerjasamanya dalam mengikuti pelatihan sehingga pelaksanaan P2M

dapat berjalan sesuai rencana

4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas segala bantuannya baik

pemikiran maupun material pada kegiatan ini

Demikian laporan pengabdian pada masyarakat ini, semoga atas segala bantuan yang

diberikan mendapat imbalan yang sepadan dari Tuhan yang Maha Esa.

Singaraja, 28 Agustus 2014

Ketua Kegiatan P2M

Daftar Isi

Halaman Muka

Pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Gambar

Bab I Pendahuluan

a. Analisis Situasi

b. Identifikasi dan Rumusan Masalah

c. Tujuan Kegiatan

d. Manfaat Kegiatan

Bab II Metode Pelaksanaan

Bab III Hasil dan Pembahasan

BABIV Penutup

a. Simpulan

b. Saran

Daftar Pustaka

Lampiran

a. Absensi Peserta Kegiatan

b. Foto-foto Kegiatan

c. Peta Lokasi

BAB I

PENDAHULUAN

a. ANALISIS SITUASI

Kabupeten Buleleng adalah merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Bali,

yang terdiri dari 9 kecamatan yaitu: Kecamatan Gerokgak, Seririt, Busungbiu, Banjar,

Buleleng, Sukasada, Sawan, Tejakula dan Kubutambahan. Topografi daerah Kabupaten

Buleleng adalah daerah perbukitan, dimana hanya sebagian dari seluruh wilayahnya

merupakan dataran rendah yang dikeliling oleh pantai. Dengan demikian dapat dikatakan

Kabupaten Buleleng memiliki gunung dan pantai (nyegara gunung). Wilayah kabupaten

Buleleng mempunyai karakteristik alam yang berbeda dengan daerah lain di Propinsi Bali.

Kabupaten Buleleng mempunyai wilayah laut dengan bentangan pantai sepanjang 144 km

dan pegunungan yang membentang dari ujung timur sampai ujung barat (secara geografis

terletak pada posisi 8003’40” - 8

023’00” lintang selatan dan 114

025’55” – 145

027’28” bujur

timur).

Salah satu kecamatan di Kabupaten Buleleng adalah Kecamatan Gerokgak dengan

kondisi geografis dengan luas wilayah 356.57 km2. Kecamatan Gerokgak merupakan

kecamatan terluas, yakni 26,11% dari luas kabupaten Buleleng. Desa di kecamatan Gerogak

yaitu: Desa Sumber Klampok, Desa Pejarakan, Desa Sumberkima. Desa Pemuteran, Desa

Banyu poh, Desa Penyabangan, Desa Musi, Desa Sangga Langit, Desa Gerokgak, Desa

Patas. Sebagai kecamatan yang terluas di Kabupaten Buleleng, kecataman Gerokgak

mempunyai potensi yang sangat besar. Potensi tersebut antara lain: potensi pertanian dalam

arti luas juga merupakan unggulan Kecamatan Gerokgak di mana produk yang di hasilkan

berupa tanaman palawija dan holtikultura seperti kelapa, jagung, kacang- kacangan dan buah-

buahan (pisang, mangga, anggur). ini merupakan kekuatan Sumber Daya Alam yang jika

dimanfaatkan secara maksimal akan menunjang laju pembangunan khususnya peningkatan

produksi pertanian untuk kesejahteraan masyarakat ( Petani).

Potensi kelautan, di mana Laut Gerokgak merupakan kawasan atau lahan

pembudidayaan Kerang, Mutiara, Keramba Jaring Apung, Kerapu, Tambak Udang, Ikan

Hias, dan Rumput Laut. Budi daya kelautan seperti itu tidak ada di kecamatan lain di

Buleleng sehingga ini merupakan kekuatan yang sangat potensial dalam pengembangan dan

peningkatan pembangunan di kecamatan khususnya.

Di sisi lain kekuatan yang di mliki terdapat juga kelemahan-kelemahan yang di hadapi

di antaranya adalah Heterogenetas penduduk dimana penduduk kecamatan Gerokgak sangat

Pluralisme baik dari segi agama, budaya, dan adat. Hal ini jika tidak mendapat manajemen

yang baik sangat potensial terjadi kerawanan sosial dan gangguan kamtibmas sehingga akan

berpengaruh pada pencitraan keamanan yang negatip terhadap parab Investor yang akan

mengembangkan usaha atu menanamkan modalnya di Kecamatan Gerokgak. Kondisi

wilayah yang berhawa panas juga merupakan salah satu kelemahan pembangunan wilayah

dan masyarakat di kecamatan Gerokgak. faktor sumber daya manusia yang masih rendah juga

sangat berpengaruh dalam pembangunan di mana di Kecamatan Gerokgak masih banyak

anak anakyang tidak dapat melanjutkan pendidikan di SMA karena faktor ekonomi dan

terbatas nya sarana dan prasarana pendidikan.

Dari potensi yang ada baik keunggulan dan kelemahan diatas tersirat bahwa Kecamatan

Gerokgak sangat berpotensi untuk dikembangkan bidang keolahragaan khususnya bolavoli.

Hal tersebut mengacu pada kateristik masyarakat Kecamatan Gerokgak sangat terbuka

terhadap toleransi bermasyarakat, karena bolavoli adalah olahraga beregu yang memerlukan

kerjasama antar pemain. Potensi yang sangat mendukung adalah banyaknya sekolah-sekolah

yang membina cabang olahraga bolavoli, tetapi karena keterbatasan pemahaman pelatih yang

menangani pembinaan usia dini, maka potensi ini belum bisa memunculkan atlet berprestasi

yang berlaga di level tinggi.

PORPROV Bali Tahun 2011 di Kabupaten Jembrana kontingen Kabupaten Buleleng

mengalami penurunan peringkat yaitu peringkat IV, setelah Badung, Denpasar, dan

Jembrana. Hal tersebut juga dialami cabang olahraga bolavoli. Ini terbukti dari

rangking/prestasi bolavoli baik tim putra maupun tim putri kabupaten Buleleng belum lolos

dari penyisihan grup. Dari kenyataan ini tentunya muncul dalam benak kita suatu pertanyaan

kenapa hal ini terjadi sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Buleleng cukup banyak bahkan

kalau kita lihat di desa maupun di kota banyak terdapat klub-klub bolavoli. Kabupaten

Buleleng adalah Kabupaten terluas di Provinsi Bali. Potensi ini harus dioptimalkan dengan

baik tidak terkecuali bidang olahraga. Cabang olahraga sangat mungkin dapat dikembangkan

adalah cabang olahraga permainan bolavoli.

Permasalahan yang muncul saat ini menurut kenyataan yang ada dan pengamatan

penulis secara langsung di lapangan adalah belum efektifnya pelatihan khususnya cabang

permainan bolavoli di klub yang ada di kabupaten Buleleng. Kondisi rendahnya mutu

pelatihan permainan bola voli di klub disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya

terbatasnya kemampuan dan pengetahuan para pembina dan pelatih tentang permainan

bolavoli modern dan terbatasnya sumber-sumber yang ada untuk mendukung proses pelatihan

permainan bolavoli. Mereka belum berhasil melaksanakan tanggung jawab untuk mendidik

atlet secara sistematis melalui pelatihan permaian bola voli. Pelatihan yang efektif adalah

yang mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilan anak secara menyeluruh, baik

fisik, mental maupun intelektual (Kantor Menpora, 1983).

b. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH.

Permasalahan yang ada saat ini adalah keterpurukan prestasi cabang olahraga permainan

bola voli di Kabupaten Buleleng di sebabkan pengetahuan pelatih klub usia dini bolavoli di

Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng masih rendah. Selain itu sarana pelatihan yang

masih kurang dari cukup. Namun ketersediaan prasarana cukup memadai Dengan demikian

melalui pengabdian masyarakat ini permasalahan yang akan atasi yaitu:

1. Pengetahuan dasar permainan bolavoli mini untuk usia dini.

2. Pengenalan model pelatihan bolavoli bagi anak usia dini.

3. Peraturan permainan bolavoli mini.

c. TUJUAN KEGIATAN

1. Sebagai upaya memberikan pelatihan bagi pelatih teknik bolavoli usia dini di

Kecamatan Gerokgak.

2. Sebagai upaya memberikan pelatihan bagi pelatih fisik melaui model-model pelatihan

bolavoli usia dini di Kecamatan Gerokgak.

3. Sebagai usaha mensosialisasikan peraturan permainan bolavoli mini.

d. MANFAAT KEGIATAN

Adapun manfaat yang diharapkan dari program ini adalah:

1. Bagi Pelatih bolavoli di Kecamatan Gerokgak terjadi peningkatan kemampuan

melaksanakan pelatihan fisik dan teknik dalam permainan bolavoli usia dini di

Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng.

2. Bagi UPT Pendidikan Kecamatan Gerokgak akan banyak atlet pelajar cabang

bolavoli yang di muncul untuk memperkuat tim pelajar kecamatan

3. Bagi PBVSI Kabupaten Buleleng, semakin banyak pilihan untuk membentuk tim

bolavoli yang berlaga di PORPROV Bali.

4. Bagi UNDIKSHA khususnya jurusan PKO, semakin banyak klub usia dini, maka

semakin banyak pilihan untuk tempat praktek melatih.

BAB II

METODE PELAKSANAAN

a. MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Mengkoordinasikan dan membagi tugas pada tim.

2. Mengumpulkan dokumen dan arsip.

3. Melaksanakan P2M.

4. Merumuskan hasil P2M untuk dijadikan dasar meningkatkan mutu pengabdian

masyarakat.

b. NARASUMBER

Nara sumber dalam kegiatan ini adalah :

1. Syarif Hidayat, M.Pd. menyampaikan materi teknik bermain bolavoli dan peraturan

permainan bolavoli mini.

2. I Putu Darmayasa, S.Pd., M.For. menyampaikan materi permainan sebagai

pemanasan.

c. PESERTA

Anggota khalayak sasaran yang strategis untuk dilibatkan dalam kegiatan pengabdian

masyarakat ini adalah;

1. Pelatih Bolavoli pada klub bolavoli usia dini yang ada di Kecamatan Gerokgak

Kabupaten Buleleng.

2. UPT Pendidikan Kecamatan Gerokgak.

3. Guru Penjasorkes di Kecamatan Gerokgak.

d. TEMPAT DAN TANGGAL PELAKSANAAN

Tempat : GOR desa Sanggalangit, Kec Gerokgak.

Tanggal : 1. Kegiatan sosialisasi 17 Juli 2014

1. Pelaksanaan dan pendampingan bulan juli-agustus 2014

2. Evaluasi melalui kompetisi antar klub bolavoli SD 28 Agustus 2014

e. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

Dalam pelaksanaan P2M di Kecamatan Gerokgak dilakukan dengan 3 tahapan

pelaksanaan. Pada tiap pelaksanaan itu menggunakan 3 metode pelaksanaan yang berbeda.

Pada tahapan awal berupa penyampaian informasi kepada guru sebagai calon pelatih bolavoli

mini. Pada tahap ini menggunakan metode ceramah dan pelatihan. Untuk tahap ke dua berupa

pelaksanaan pelatihan di sekolah-sekolah oleh guru kepada siswa peserta ekstrakurikuler.

Disini melakukan pendampingan kepada sekolah yang membutuhkan bantuan melatih. Serta

pada tahap ke tiga merupakan tahap evaluasi dilakukan dengan melaksanakan kompetisi bagi

siswa peserta ekstrakurikuler pada sekolah dasar di kecamatan Gerokgak.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. HASIL

Pada pelaksanaan P2M di Kecamatan Gerokgak, yang memiliki tujuan

1. Sebagai upaya memberikan pelatihan bagi pelatih teknik bolavoli usia dini di

Kecamatan Gerokgak.

2. Sebagai upaya memberikan pelatihan bagi pelatih fisik melaui model-model pelatihan

bolavoli usia dini di Kecamatan Gerokgak.

3. Sebagai usaha mensosialisasikan peraturan permainan bolavoli mini.

Telah terlaksana dengan baik, terbukti diakhir kegiatan ada beberapa sekolah yang mencoba

menunjukan kemampuan siswa yang telah dilatih. Walaupun belum menguasai kemampuan

yang cukup baik.

b. PEMBAHASAN

Diawal perencanaan pelaksanaa P2M “Pelatihan Pola Pembinaan Cabang Olahraga

Bolavoli Usia Dini Bagi Guru Penjasorkes Sekolah Dasar di Kecamatan Gerokgak

Kabupaten Buleleng” untuk jumlah peserta dalam sosialisasi sejumlah 20 guru pelatih.

Namun pada hari pelaksanaan terdaftar 45 orang guru pelatih yang hadir. Seluruh peserta

yang hadir pada tanggal 17 Juli 2014 menerima dan memperaktekan secara simulasi tentang

materi permainan untuk pemanasan dan teknik bermain bolavoli mini. Pada kegiatan pertama

ini telah disampaikan bahwa setiap sekolah hendaknya membina klub olahraga seperti

program yang telah dicanangkan pemerintah dalam mendukung pelaksanaan kurikulum 2013.

Pembekalan ini merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan guru pelatih.

Melatih ketrampilan olahraga pelatih harus jeli dalam melaksanakan aktifitasnya antara lain

seorang pelatih harus jelas dalam memberi penjelasan baik secara lisan maupun praktek

dilapangan. Contoh demokrasi dapat dilakukan oleh pelatih maupun dari anggota latihan (

Atlet ) yang diangaap baik dan mampu, gambar atau film (Suharno 1982 ).

Pelaksana P2M memberikan kesempatan bagi sekolah-sekolah yang membutuhkan

bantuan pendampingan selama rentang waktu Juli – Agustus 2014 dalam melakukan

pembinaan terhadap siswa. Pendampingan akan dilakukan oleh mahasiswa jurusan

Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) dengan pengawasan dari pelaksana P2M. Pada

kegiatan ini jumlah sekolah yang berminat menurun secara tajam, dari 45 guru yang hadir

hanya tinggal 12 guru dari 8 sekolah yang telah membina bolavoli maupun yang baru

mencoba membina bolavoli. Pendampingan diminta berdasarkan keinginan sekolah, bukan

berdasarkan keinginan dari pelaksana P2M.

Pada tahap ke 3 tanggal 28 Agustus 2014, dilakukan kompetisi antar sekolah yang

telah membina bolavoli. Pertandingan terbagi 2 kelompok, putra dan putri. Pada putra ada 10

regu dan putri diikuti oleh 4 regu. Terlihat sekali perbedaan permainan antar sekolah, dimana

satu sekolah telah membina bolavoli dengan baik bahkan dapat mencetak atlet-atlet bola voli

Buleleng. Namun ada pula sekolah yang baru mengawali pembinaan sehingga kemampuan

siswa masih sangat minim. Pada kegiatan ini sebagai imbalan keikut sertaan sekolah dalam

kompetisi dibagikan bantuan bolavoli sebagai sarana penunjang latihan. Selain itu bagi

pemenangakan diberikan piala sebagai penghargaan dan tambahan bola bagi juara satu

disetiap kelompok. Adapun hasil kompetisi antar SD se Kecamatan Gerokgak yaitu, SD 2

Musi sebagai juara I, SD 3 Gerokgak sebagai Juara II dan SD 3 Sanggalangit sebagai juara III

pada bagian putra. Serta pada bagian putri sebagai juara I SD 1 Musi, juara II SD 2 Musi dan

MIN Gondol sebagai Juara III.

Sangat wajar bila hasil latihan hanya sekedarnya, artinya kemampuan yang kurang

dan masih memerlukan proses yang panjang dalam pembinaan. Hal ini sesuai dengan

pendapat para ahli. Prestasi tinggi dalam cabang olahraga merupakan hasil keras yang

berlangsung bertahun tahun Bompa (1999). Sedangkan menurut Harre dan Martin dalam

Nossek yang dikutip Sukadiyanto (1999) pelatihan adalah suatu proses penyempurnaan

kemampuan berolahraga dengan pendekatan ilmiah, memakai prinsip pendidikan yang

terencana dan teratur, sehingga dapat mempengaruhi kesiapan dan kemampuan olahragawan

UPP Kecamatan Gerokgak menyambut baik pengabdian yang dilaksanakan. Menurut

pengawas guru Penjasorker bapak Made Dresta, S.Pd., kegiatan ini sangat diharapkan

terutama pada bagian kompetisi bolavoli mini antar SD se Kecamatan Gerokgak. Jika

memungkinkan dapat dilakukan secara berkala setiap tahun. Kegiatan pengabdian dalam

bentuk kompetisi sebagai evaluasi akhir kegiatan sangat menarik dan telah direcanakan pada

bulan September tepatnya untuk memperingati Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) tiap

tanggal 9 September. Di sebabkan jadwal berakhir P2M pada tanggal 10 September maka

kegiatan tersebut di ajukan pada tanggal 28 Agustus 2014. Perubahan jadwal ini

menyebabkan kurangnya jumlah peserta yang turut serta dalam kompetisi tersebut.

BAB IV

PENUTUP

a. SIMPULAN

Kegiatan P2M “Pelatihan Pola Pembinaan Cabang Olahraga Bolavoli Usia Dini Bagi

Guru Penjasorkes Sekolah Dasar di Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng”, telah

direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan. Pelatihan ini

memberikan manfaat bagi Guru Pelatih di wilayah Kecamatan Gerokgak, serta

menumbuhkan rasa kepercayaan guru dalam membina siswa pada cabang olahraga bolavoli.

Selain itu dapat dijadikan sarana pengembangan kepribadian siswa, sesuai sejalan dengan

penerapan kurikulum 2013.

b. SARAN

Pengembangan ekstrakurikuler pada sekolah-sekolah yang merupakan pendukung

kurikulum 2013, dapat dijadikan sarana pengembangan kemampuan Mahasiswa Jurusan PKO

melalui Praktek Kuliah Lapangan (PKL). Sebagai salah satu program pengabdian dari

Undiksha Khususnya jurusan PKO. Hal ini dipandang lebih mengaplikasikan pada ilmu

pengetahuan, dan dapat diterapkan sebagai kegiatan sejenis dengan KKN.

Demikian laporan ini disusun berdasarkan pelaksanaan kegiatan P2M “Pelatihan Pola

Pembinaan Cabang Olahraga Bolavoli Usia Dini Bagi Guru Penjasorkes Sekolah Dasar di

Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng”. Adapun kurang lebihnya kami mohonkan

permakluman sebagai perbaikan dimasa akan dating.

DAFTAR PUSTAKA

Bompa, T. 1999. Periodization: Theory And Methodology Of Trainning. York University. Human Kinetic.

Suharno. 1989. “Ilmu Kepelatihan Olahraga”. Makalah disajikan Pada Kursus Wasit Dan Pelatih Bolavoli

Tingkat Nasional, FPOK IKIP Yogyakarta

Sukadiyanto. 1999 “Tenis Mini: Metode Pembelajaran Menuju permainan Tenis”. Olahraga. Volume 5. Nomor

2. Agustus 1999.pp. 97-109.

LAMPIRAN I DAFTAR HADIR

LAMPIRAN III DOKUMENTASI

Gambar 1. Spanduk kegiatan P2M

Gambar 2. Presensi kehadiran peserta

Gambar 3. Pemaparan materi oleh Syarif Hidayat, S.Pd., M.Pd.

Gambar 4. Peserta P2M

Gambar 7. Pelatihan praktek permainan

oleh I Putu Darmayasa, S.Pd., M.For.

Gambar 8. Pelatihan praktek permainan

oleh I Putu Darmayasa, S.Pd., M.For.

Gambar 9. Praktek permainan oleh peserta.

Gambar 7. Praktek permainan oleh peserta.

Gambar 11. Tahap pelatihan di sekolah

Gambar 12. Tahap pelatihan di sekolah

Gambar 13. Tahap pelatihan di sekolah

Gambar 14. Tahap pelatihan di sekolah

Gambar 15.Pemanasan atlet dalam kompetisi

GGambar 16. Pengarahan sebagai pembukaan kompetisi

Gambar 17. Penyerahan bantuan bola kepada peserta

Gambar 18. Permainan tim putri

Gambar 19. Permainan tim putri

Gambar 20. Permainan tim putri

Gambar 21. Permainan tim putra

Gambar 22. Permainan tim putra