laporan akhir program p2m dana dipa - lembaga...

68
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DANA DIPA JUDUL Peningkatan Kompetensi Guru melalui Pelatihan Pembuatan dan Implementasi RPP Berorientasi Pendekatan Scientific di Gugus I dan II Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan Oleh: I Made Citra Wibawa, S.Pd., M.Pd., 0026078302 Ketua Tim Drs. I Nyoman Murda, M.Pd., 0004035503 Anggota Tim Dra. Ni Nyoman Kusmaryatni, M.Pd. Anggota Tim Di Biayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SPK Nomor: 023.04.2.552581/2014 tanggal 5 Desember 2013 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2014

Upload: vankhanh

Post on 20-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M DANA DIPA

JUDUL

Peningkatan Kompetensi Guru melalui Pelatihan Pembuatan dan Implementasi

RPP Berorientasi Pendekatan Scientific di Gugus I dan II Kecamatan Marga

Kabupaten Tabanan

Oleh:

I Made Citra Wibawa, S.Pd., M.Pd., 0026078302 Ketua Tim

Drs. I Nyoman Murda, M.Pd., 0004035503 Anggota Tim

Dra. Ni Nyoman Kusmaryatni, M.Pd. Anggota Tim

Di Biayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Universitas Pendidikan Ganesha

SPK Nomor: 023.04.2.552581/2014 tanggal 5 Desember 2013

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2014

ii

iii

PRAKATA

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan karunianya, sehingga Laporan Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat

ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Selesainya kegiatan dan laporan pengabdian kepada masyarakat ini tidak

terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan berharga.

Untuk itu, diucapkan terimakasih kepada pihak-pihak berikut ini.

1. Ketua LPM Undiksha atas kesempatan dan bimbingan yang diberikan selama

pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.

2. Kepala Sekolah SD Gugus I dan Gugus II yang telah memberikan izin pelaksanaan

pengabdian kepada masyarakat.

3. Guru-guru peserta Pengabdian kepada masyarakat yang telah antusias mengikuti

kegiatan hingga selesai pada waktunya.

4. Rekan-rekan tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat yang telah bekerja

dengan penuh tanggung jawab untuk menyelesaikan runtutan kegiatan pengabdian

kepada masyarakat.

Sangat disadari bahwa masih ada kekurangan dari laporan ini. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk penyempurnaan laporan.

Singaraja

Penulis

iv

DAFTAR ISI

Sampul Muka ........................................................................................................... -

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii

PRAKATA .............................................................................................................. iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Analisis Situasi ................................................................................ 3

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah .............................................. 4

1.3 Tujuan dan Manfaat P2M ................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 7

2.1 Pembelajaran berorientasi pendekatan scientific ............................. 7

BAB III METODE PELAKSANAAN ................................................................. 9

3.1 Khalayak Sasaran Strategis ............................................................. 9

3.2 Metode Pelaksanaan......................................................................... 9

3.3 Keterkaitan ...................................................................................... 10

3.4 Evaluasi ............................................................................................ 11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 12

4.1 Hasil ................................................................................................ 12

4.2 Pembahasan ..................................................................................... 13

BAB V PENUTUP .................................................................................................. 14

5.1 Simpulan ......................................................................................... 14

5.2 Saran ............................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 15

LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan investasi yang sangat berharga dalam

pengembangan sumber daya manusia dan dipandang sebagai kebutuhan dasar bagi

masyarakat yang ingin maju. Komponen-komponen sistem pendidikan yang

mencakup sumber daya manusia dapat digolongkan menjadi dua yaitu: tenaga

kependidikan guru dan nonguru. Menurut Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989

tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan, ”komponen-komponen sistem

pendidikan yang bersifat sumber daya manusia dapat digolongkan menjadi tenaga

pendidik (guru) dan pengelola satuan pendidikan. Berdasarkan hal tersebut, tenaga

gurulah yang mendapatkan perhatian lebih banyak di antara komponen-komponen

sistem pendidikan. Besarnya perhatian terhadap guru antara lain dapat dilihat dari

banyaknya kebijakan khusus seperti peningkatan kualifikasi pendidik dan tenaga

kependidikan, pelatihan dan pendidikan, pemberian tunjangan fungsional guru

dan sertifikasi guru. Konsekuensinya adalah guru harus mempersiapkan

(merencanakan) segala sesuatu agar proses pembelajaran di kelas berjalan dengan

efektif dan efesien.

Perencanaan pembelajaran merupakan langkah yang sangat penting

sebelum pelaksanaan pembelajaran. Perencanaan yang matang diperlukan supaya

pelaksanaan pembelajaran berjalan secara efektif. Perencanaan pembelajaran

dituangkan ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau beberapa

istilah lain seperti desain pembelajaran, skenario pembelajaran. RPP memuat KD,

indikator yang akan dicapai, materi yang akan dipelajari, metode pembelajaran,

langkah pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar serta penilaian.

Guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan

sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.

Saat ini pemerintah sudah mengesahkan kurikulum 2013, Mendikbud

mulai mengeluarkan Permendikbud yaitu Permendikbud nomor 54 tentang standar

kompetensi lulusan, nomor 65 tentang standar kompetensi proses, nomor 66

2

tentang standar penilaian, dan nomor 67 tentang struktur kurikulum SD.

Permendikbud nomor 65 mengamanatkan pengimplementasian pembelajaran

diperlukan pendekatan pembelajaran yang dapat menunjang tercapainya visi

kurikulum 2013. Pendekatan pembelajaran yang dimaksud adalah Pendekatan

Scientific yang dilaksanakan di sekolah dasar mulai dari kelas I sampai dengan

kelas VI. Pendekatan Scientific merujuk pada beberapa kriteria seperti: a) materi

pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan

logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau

dongeng semata; b) penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-

siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau

penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis; c) mendorong dan

menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam

mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi

pembelajaran; d) mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik

dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi

pembelajaran; e) mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami,

menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam

merespon materi pembelajaran; f) berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris

yang dapat dipertanggungjawabkan dan; g) tujuan pembelajaran dirumuskan

secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.

Proses pembelajaran yanag mengimplementasikan pendekatan scientific

akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan

keterampilan (psikomotor). Dengan proses pembelajaran yang demikian maka

diharapkan hasil belajar melahirkan siswa yang produktif, kreatif, inovatif, dan

afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.

Dengan demikian guru harus mampu berperan sebagai desainer

(perencana), implementor (pelaksana), dan evaluator (penilai) kegiatan

pembelajaran dengan pendekatan scientific. Guru merupakan faktor yang paling

dominan karena di tangan gurulah keberhasilan pembelajaran dapat dicapai.

Kualitas mengajar guru secara langsung maupun tidak langsung dapat

mempengaruhi kualitas pembelajaran pada umumnya.

3

1.1 Analisis Situasi

Gugus I dan II Kecamatan Marga terdiri dari 10 sekolah yang tersebar

pada beberapa desa di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Sekolah yang

termasuk ke dalam gugus I dan II Kecamatan Marga yaitu SD N 1 Tua, SD N 2

Tua, SD N 3 Tua, SD N 4 Tua, SD N 4 Payangan, SD N 1 Petiga, SD N 2 Petiga,

SD N 3 Petiga, SD N 7 Payangan, SD N 8 Payangan. Rata-rata tiap sekolah

memiliki 10 orang guru, 6 orang sebagai guru kelas, 1 kepala sekolah, 1 guru

olahraga, 1 guru agama, 1 guru muatan lokal. Berdasarkan data tanggal lahir,

umur mereka berkisar antara 29 hingga 59 tahun. Jenjang pendidikan yang telah

ditempuh para guru di gugus tersebut terdiri atas PGAH, SPG, DII, dan S1

(berdasarkan data guru lapor bulan, 2013).

Tempat tinggal para guru di gugus I dan II Kecamatan Marga umumnya

tersebar pada beberapa desa, diantaranya Desa Tua, Desa Baru, Desa Bayan, Desa

Pinge, Desa Susut, Desa Cau, Desa Petiga, Desa Geluntung dan Desa Payangan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru di gugus tersebut terungkap

bahwa: 1) mereka tidak terlalu pasih menggunakan komputer, apalagi

menggunakan internet untuk mendapatkan informasi, 2) mereka selalu terlambat

dalam mendapatkan informasi baru berkaitan dengan pembaharuan dalam bidang

pendidikan terutama dalam bidang pembelajaran, 3) mereka mengakui dalam

melaksanakan pembelajaran masih menggunakan metode ceramah dan penugasan

yang berpusat pada guru, 4) mereka sangat sulit untuk meninggalkan metode

ceramah, karena mereka mengganggap metode ceramah sangat ampuh untuk

mencapai hasil yang maksimal, 5) guru sangat jarang sekali mengajar

menggunakan model-model pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan

ilmiah (scientific approach), 6) RPP yang dibuat masih mengacu model ceramah,

dan 7) mereka sangat kawatir dengan kehadiran kurikulum 2013, karena di

kurikulum tersebut menginsyaratkan untuk menggunakan pendekatan scientific,

padahal mereka sama sekali tidak mengetahui hal tersebut.

Rendahnya pemahaman guru-guru di gugus I dan II Kecamatan Marga

mengenai pembelajaran inovatif pendekatan scientific tidak semata–mata

kesalahan mereka sendiri. Kegiatan pengarahan yang pernah mereka ikuti dalam

kegiatan KKG di kecamatan tidak banyak membantu mereka untuk memahami

mengenai pembelajaran inovatif. Para guru masih bertanya–tanya mengenai

4

model pembelajaran inovatif, termasuk bagaimana menuangkannya ke dalam

RPP, apalagi sekarang ada istilah pendekatan scientific di kurikulum 2013.

Mereka belum mengetahui mengenai pendekatan scientific, cara pembuatan RPP

beriorintasi pendekatan scientific, serta bagaimana menerapkan dalam proses

belajar mengajar di dalam kelas.

Berdasarkan uraian di atas, para guru sekolah dasar di gugus I dan II

Kecamatan Marga memerlukan sebuah pelatihan secara berkesinambungan

supaya mereka mengetahui apa pendekatan scientific, cara pembuatan RPP

beriorintasi pendekatan scientific, serta bagaimana menerapkan dalam proses

belajar mengajar di dalam kelas dapat terpenuhi. Hal ini sangat perlu dilakukan

agar para guru dapat meningkatkan kompetensinya sebagai guru yang profesional.

Untuk itu, dilakukan pelatihan pembuatan dan pendampingan bagi guru–guru

sekolah di gugus Kecamatan Marga agar dapat memahami, membuat dan

mengimplementasikan RPP berorientasi pendekatan scientific secara mandiri.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, permasalahan yang dapat

diidentifikasi dan diprioritaskan untuk dipecahkan adalah.

a. Guru-guru di sekolah mitra kurang memahami isi Permendiknas No. 41

Tahun 2007 terutama tahap eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi yang ada

dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut menyebabkan mereka tidak dapat

membuat dan mengimplementasikan perencanaan pembelajaran (RPP) sesuai

tuntutan permendiknas.

b. Guru-guru sekolah mitra dalam melaksanakan pembelajaran terbatas pada

pembelajaran ceramah. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman mereka

mengenai model-model pembelajaran inovatif.

c. Dengan kehadiran kurikulum 2013 guru-guru sekolah mitra tambah tidak

mengerti mengenai pembelajaran dengan pendekatan scientific. Mereka

terbiasa dengan pola pembelajaran konvensional dengan merode ceramah.

Mereka belum paham mengenai pembelajaran dengan pendekatan scientific,

mulai bagaimana merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasinya.

5

d. Perlunya pendampingan bagi guru–guru sekolah mitra dalam membuat dan

mengimplementasikan pembelajaran berorientasi pendekatan scientific dalam

pembelajaran di sekolah dasar.

Masalah di atas dapat dipecahkan dengan memberikan solusi berupa

Pelatihan Pembuatan dan Implementasi RPP Berorientasi Pendekatan Scientific

bagi guru-guru di Gugus Gugus I dan II Kec. Marga. Dengan demikian dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut.

a. Apakah kegiatan pelatihan pembuatan dan implementasi pembelajaran

berorientasi pendekatan scientific dapat meningkatkan pemahaman guru dalam

membuat RPP berorientasi pendekatan scientific di Gugus I dan II Kecamatan

Marga?

b. Apakah kegiatan pelatihan pembuatan dan implementasi RPP berorientasi

pendekatan scientific dapat meningkatkan keterampilan guru dalam

mengimplementasikan RPP berorientasi pendekatan scientific di Gugus I dan

II Kecamatan Marga?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penerapan P2M

Tujuan dari pelaksanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat ini

adalah sebagai berikut.

a. Untuk meningkatkan pemahaman guru-guru di Gugus Kecamatan Marga

dalam pembuatan RPP Berorientasi Pendekatan Scientific.

b. Untuk meningkatkan keterampilan guru-guru di Gugus Kecamatan Marga

dalam mengimplementasikan RPP Berorientasi Pendekatan Scientific.

Adapun manfaat dari pelaksanaan Program Pengabdian kepada

Masyarakat ini adalah sebagai berikut.

a. Bagi guru, memperoleh pengetahuan berkaitan RPP Berorientasi Pendekatan

Scientific sehingga dapat mempersiapkan diri sejak dini sebelum kurikulum

2013 dilaksanakan secara serentak di Indonesia. Selain itu, guru-guru

memperoleh pengalaman dalam membuat dan mengimplementasikan RPP

Berorientasi Pendekatan Scientific di sekolahnya masing-masing.

b. Bagi pengawas sekolah, memperoleh pengetahuan tambahan tentang RPP

Berorientasi Pendekatan Scientific dan sharing pengalaman berkaitan dengan

hal tersebut.

6

c. Bagi Unit Pengelola Pendidikan, dapat merekam (mengarsip) RPP

Berorientasi Pendekatan Scientific yang dihasilkan, yang nantinya dapat

dikembangkan di seluruh gugus yang ada di Kecamatan Marga.

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembelajaran berorientasi pendekatan scientific

Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi,

menguatkan, dan melatari pemikiran tentang bagaimana metode pembelajaran

diterapkan berdasarkan teori tertentu. Oleh karena itu banyak pandangan yang

menyatakan bahwa pendekatan sama artinya dengan metode.

Pendekatan ilmiah berarti konep dasar yang menginspirasi atau

melatarbelakangi perumusan metode mengajar dengan menerapkan karakteristik

yang ilmiah. Pendekatan pembelajaran ilmiah (scientific teaching) merupakan

bagian dari pendekatan pedagogis pada pelaksanaan pembelajaran dalam kelas

yang melandasi penerapan metode ilmiah.

Pengertian penerapan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran tidak hanya

fokus pada bagaimana mengembangkan kompetensi siswa dalam melakukan

observasi atau eksperimen, namun bagaimana mengembangkan pengetahuan dan

keterampilan berpikir sehingga dapat mendukung aktivitas kreatif dalam

berinovasi atau berkarya. Menurut majalah Forum Kebijakan Ilmiah yang terbit

di Amerika pada tahun 2004 sebagaimana dikutip Wikipedia menyatakan bahwa

pembelajaran ilmiah mencakup strategi pembelajaran siswa aktif yang

mengintegrasikan siswa dalam proses berpikir dan penggunaan metode yang teruji

secara ilmiah sehingga dapat membedakan kemampuan siswa yang bervariasi.

Penerapan metode ilmiah membantu guru mengindentifikasi perbedaan

kemampuan siswa. Pada penerbitan majalah selanjutnya pada tahun 2007 tentang

Scientific Teaching dinyatakan terdapat tiga prinsip utama dalam menggunakan

pendekatan ilmiah; yaitu: Belajar siswa aktif, dalam hal ini termasuk inquiry-

based learning atau belajar berbasis penelitian, cooperative learning atau belajar

berkelompok, dan belajar berpusat pada siswa. Assessment berarti pengukuran

kemajuan belajar siswa yang dibandingkan dengan target pencapaian tujuan

belajar.

8

Keberagaman mengandung makna bahwa dalam pendekatan ilmiah

mengembangkan pendekatan keragaman. Pendekatan ini membawa konsekuensi

siswa unik, kelompok siswa unik, termasuk keunikan dari kompetensi, materi,

instruktur, pendekatan dan metode mengajar, serta konteks.

Metode Ilmiah merupakan teknik merumuskan pertanyaan dan

menjawabnya melalui kegiatan observasi dan melaksanakan percobaan. Dalam

penerapan metode ilmiah terdapat aktivitas yang dapat diobservasi seperti

mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan

mencipta. Pelaksanaan metode ilmiah tersusun dalam tujuh langkah berikut:

a. Merumuskan pertanyaan.

b. Merumuskan latar belakang penelitian.

c. Merumuskan hipotesis.

d. Menguji hipotesis melalui percobaan.

e. Menganalisis hasil penelitian dan merumuskan kesimpulan.

f. Jika hipotesis terbukti benar maka daapt dilanjutkan dengan laporan.

g. Jika Hipotesis terbukti tidak benar atau benar sebagian maka lakukan

pengujian kembali.

Penerapan metode ilmiah merupakan proses berpikir logis berdasarkan

fakta dan teori. Pertanyaan muncul dari pengetahuan yang telah dikuasai. Karena

itu kemampuan bertanya merupakan kemampuan dasar dalam mengembangkan

berpikir ilmiah. Informasi baru digali untuk menjawab pertanyaan. Oleh karena

itu, penguasaan teori dalam sebagai dasar untuk menerapkan metode ilmiah.

Dengan menguasi teori maka siswa dapat menyederhanakan penjelasan tentang

suatu gejala, memprediksi, memandu perumusan kerangka pemikiran untuk

memahami masalah. Bersamaan dengan itu, teori menyediakan konsep yang

relevan sehingga teori menjadi dasar dan mengarahkan perumusan pertanyaan

penelitian.

9

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Khalayak Sasaran Strategis

Program pelatihan ini dilaksanakan di sekolah dasar yang ada di Gugus

Kecamatan Marga. Sekolah Dasar di Gugus I dan II Kecamatan Marga terletak di

Desa Tua, Desa Baru, Desa Bayan, Desa Pinge, Desa Susut, Desa Cau, Desa

Petiga, Desa Geluntung dan Desa Payangan. Tiap sekolah diwakili oleh 3 orang

guru inti, sehingga total peserta program ini berjumlah 30 orang guru.

Pelaksanaan P2M ini difokuskan pada RPP Berorientasi Pendekatan Scientific.

3.2 Metode Pelaksanaan

Permasalahan yang telah dirumuskan di atas dapat dipecahkan secara

strategis dengan meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru sekolah dasar

untuk membuat dan mengimplementasikan RPP Berorientasi Pendekatan

Scientific. Dengan demikian, bentuk kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah

sebagai berikut.

b. Pelatihan pembuatan RPP Berorientasi Pendekatan Scientific dengan

melibatkan guru-guru sekolah dasar yang ada di gugus I dan II Kecamatan

Marga. Metode yang digunakan dalam pelatihan adalah ceramah, tanya jawab,

diskusi, penugasan, dan simulasi.

c. Pendampingan pembuatan dan implementasi RPP Berorientasi Pendekatan

Scientific yang dilakukan oleh guru. Pendekatan yang digunakan dalam

pendampingan adalah pendekatan kebiasaan dengan menerapkan metode drill.

Solusi yang ditawarkan untuk tiap permasalahan yang teridentifikasi

tampak pada tabel berikut.

Tabel 1. Permasalahan dan Solusi yang ditawarkan

Permasalahan Akar Masalah Solusi

Rendahnya

pemahaman guru–

guru sekolah dasar

di Gugus I dan II

Sangatnya minimnya

pelatihan/workshop/kegiatan sejenis

yang dapat membantu

meningkatkan pemahaman guru

Pelatihan pembuatan dan

implementasi RPP

Berorientasi Pendekatan

Scientific dengan melibatkan

10

Permasalahan Akar Masalah Solusi

Kecamatan Marga

mengenai RPP

Berorientasi

Pendekatan

Scientific.

mengenai RPP Berorientasi

Pendekatan Scientific.

guru-guru sekolah dasar yang

ada di gugus I dan II

Kecamatan Marga

Perlunya pendampingan bagi guru –

guru sekolah dasar gugus I dan II

Kecamatan Marga dalam membuat

dan mengimplementasikan RPP

Berorientasi Pendekatan Scientific.

Pendampingan pembuatan

dan implementasi RPP

Berorientasi Pendekatan

Scientific dalam proses

pembelajaran di dalam kelas.

Rencana pelatihan dan implementasi RPP Berorientasi Pendekatan

Scientific yang dilakukan terlihat pada bagan berikut.

Gambar 1. Bagan Pelaksanaan Kegiatan

Mitra pelaksanaan program ini adalah guru-guru SD di gugus Gugus I dan

II Kec. Marga. Partisipasi mitra dalam pelaksanaan program ini sebagai peserta

yang menerima pelatihan dan pendampingan dari tim pelaksana program maupun

pakar yang berperan sebagai pemakalah.

3.3 Keterkaitan

Dalam melaksanakan P2M ini, dilakukan kerjasama antara Lembaga

Pengabdian Masyarakat (LPM) Undiksha dengan unit pelaksana pendidikan

Kesepakatan Pelatihan

Perizinan pada instansi terkait

Pemaparan Materi oleh penyaji

Pelatihan Pembuatan dan Implementasi RPP

Berorientasi Pendekatan Scientific.

Pendampingan Pembuatan dan Implementasi RPP

Berorientasi Pendekatan Scientific dalam proses pembelajaran

Evaluasi Kegiatan

11

(UPP) Kec. Marga dan Gugus Gugus I dan II Kec. Marga. Kerjasama ini

dilakukan dalam hal perizinan kegiatan, surat menyurat, serta hasil dari kegiatan.

3.4 Evaluasi

Luaran kegiatan ini berupa RPP Berorientasi Pendekatan Scientific yang

dibuat oleh peserta latihan. Selain itu, luaran yang dihasilkan adalah kemampuan

peserta latihan untuk membuat dan mengimplementasikan RPP Berorientasi

Pendekatan Scientific secara mandiri setelah proses pelatihan dan pendampingan.

Untuk mengevaluasi program P2M yang dilaksanakan dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 2. Rancangan evaluasi program

Akar Masalah Solusi Produk Target Evaluasi

Sangatnya

minimnya

pelatihan/worksh

op yang dapat

membantu

meningkatkan

pemahaman guru

mengenai RPP

Berorientasi

Pendekatan

Scientific.

Pelatihan

pembuatan dan

implementasi RPP

Berorientasi

Pendekatan

Scientific.

Pengetahuan

tentang RPP

Berorientasi

Pendekatan

Scientific.

Tiap peserta

dapat

memahami

RPP

Berorientasi

Pendekatan

Scientific.

Post-test atau

tes akhir yang

dilaksanakan

setelah

pelatihan

Perlunya

pendampingan

bagi guru – guru

dalam membuat

dan

mengimplementa

sikan

pembelajaran

tematik integratif

Pendampingan

pembuatan dan

implementasi RPP

Berorientasi

Pendekatan

Scientific.

Keterampilan

membuat dan

mengimpleme

ntasikan RPP

Berorientasi

Pendekatan

Scientific.

Tiap peserta

dapat

membuat

dan

mensimulas

ikan RPP

Berorientasi

Pendekatan

Scientific.

Penilaian

produk (RPP

Berorientasi

Pendekatan

Scientific)

dan penilaian

simulasi/impl

ementasi

perangkat

pembelajaran

12

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tempat pelaksanaan kegiatan P2M ini adalah di SD No. 3 Petiga, yang

terletak di Desa Petiga, Kecamatan marga Kabupaten Tabanan. Kegiatan P2M ini

dihadiri oleh 31 peserta dan 3 orang tim pelaksana. Pada awalnya direncakan

hanya 30 orang peserta, namun ada seorang guru yang tertari untuk mengikuti

kegiatan ini. Berdasarkan diskusi dengan tim pelaksanaan, guru tersebut diijinkan

untuk mengikuti kegiatan. Sehingga jumlah pesertanya menjadi 31 orang. Jarak

antara tempat pelaksanaan dengan Kampus Undiksha ± 60 km. Sebagai tim

pelaksana adalah 3 orang dosen PGSD. Masing-masing anggota tim memiliki

bidang keahlian yang berbeda, yaitu bidang keahlian pendidikan IPS, dan 2

orang bidang keahlian pendidikan IPA. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat

dengan judul Peningkatan Kompetensi Guru melalui Pelatihan Pembuatan dan

Implementasi RPP Berorientasi Pendekatan Scientific di Gugus I dan II

Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan dilaksanakan dalam 2 jenis kegiatan.

Jenis kegiatan yang pertama adalah kegiatan semlok yang dilaksanakan pada

tanggal 23 dan 24 Juni 2014 bertempat di SD No. 3 Petiga. Jenis kegiatan

berikutnya adalah kegiatan pendampingan berupa presntasi hasil pembuatan RPP

berorientasi pendekatan ilmiah.. Keseluruhan kegiatan dibiayai dari daftar isian

pelaksanaan anggaran DIPA Undiksha

Kegiatan yang pertama, kegiatan semlok dilaksanakan dalam waktu dua

hari dengan tujuan memberikan pemahaman mengenai pendekatan saintifik

atau ilmiah pada kurikulum 2013. Setelah ini, guru dibimbing untuk merancang

RPP yang berorientasi pendekatan ilmiah. Dalam kegiatan ini nara sumber (I

Gede Margunayasa, S,Pd., M.Pd. dan Putu Nanci Riastini, S.Pd., M.Pd.)

memberikan pemahaman tentang tapan-tahapan yang harus dilakukan untuk

menyusun RPP berorientasi pendekatan ilmiah. Berdasarkan hasil pengamatan,

nampaknya guru masih mengalami kesulitan dalam menentukan indikator

pembelajaran dan dan menentukan tujuan yang diperoleh dari pemetaan. Menurut

pendapat beberapa guru, karena membuat RPP seperti ini baru pertama kali

dilakukan. Namun, para guru tetap antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut

13

sampai selesai. Sebagai hasil, diakhir kegiatan para guru sudah memiliki bekal

untuk membuat RPP berorientasi pendekatan ilmiah.

Ditinjau dari pelatihan, seluruh peserta telah mengikuti dengan baik.

Mereka sudah memahami tentang pendekatan ilmiah yang dituangkan dalam

RPP. Dari segi implementasi RPP, peserta mampu membuat RPP lengkap

dengan penilaiannya berorintasi pendekatan ilmiah. Secara umum acara telah

berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Peserta merasa puas terhadap kegaiatan

yang dilaksanakan dan informasi yang didapatkan.

4.2 Pembahasan

Kegiatan P2M ini telah mampu memberikan bekal pengetahuan dan

keterampilan kepada para guru tentang pendekatan ilmiah dan menuangkanya

dalam RPP. Hal ini dapat dilihat dari RPP yang dihasilkan oleh peserta

pelatihan. Selain itu keberhasilan ini patut disyukuri bersama karena berkat

kerjasama berbagai pihak, baik itu tim P2M, guru dan kepala sekolah Gugus

I dan II, serta kepala dinas Pendidikan Kecamatan Marga. Rasa ingin tahu yang

tinggi dari para guru sebagai salah satu fakor pendukung lancarnya kegiatan ini.

Meskipun kegiatan ini telah terlaksana dengan lancar, tetapi terdapat

beberapa hambatan ditemui antara lain:

a. Sebagaian besar guru belum pernah mengikuti pelatihan penusunan

perangkat RPP berorintasi pendekatan ilmiah, jadi membutuhkan waktu yang

relatif lama untuk memberikan pemahaman kepada mereka.

b. kesibukan para guru untuk mengikuti berbagai kegiatan tugas cukup

menyulitkan bagi para guru untuk menusun RPP berorintasi pada pendekatan

ilmiah. Mengingat meraka harus fokus untuk menyusaikan materi pelajaran

dalam bentuk tema.

14

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kegiatan P2M ini telah mampu memberikan dan meningkatkan

pemahaman serta keterampilan para guru untuk membuat perangkat

pembelajaran berupa RPP berorientasi pada pendekatan ilmiah. Hal ini dapat

dilihat dari hasil RPP yang dihasilkan oleh para guru.

5.2 Saran

Beberapa saran yang disampaikan berkenaan dengan pelaksanaan P2M

ini adalah sebagai berikut. (a) Para guru SD yang telah didampingi membuat RPP

berorintasi pendekatan ilmiah hendaknya mencoba melaksanakan mencoba

mengiplementasikan RPP yang dibuat, walaupun di sekolahnya belum

menerapkan kurikulum 2013. (b) guru yang ditugaskan dalam mengikuti pelatihan

ini agar memberikan imbas yang positif kepada guru yang lainnya agar kegiatan

ini dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat, khususnya para

guru di sekolah masing-masing.

15

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R.I. 2004. Learning to Teach. New York, USA. The McGraw-Hill

Company.

Depdiknas. 2003. Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar

Nasional Pendidikan, Jakarta.

Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 41 tahun 2007,

tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

Jakarta.

Nur, Muhammad. 2004. Pembelajaran Koperatif. Surabaya. Pusat Sain dan

Matematika Sekolah, UNESA.

Nur, Muhammad. 2005. Guru yang Berhasil dan Model Pengajaran Langsung.

Surabaya. LPMP Jawa Timur, Dirjen Mandikdasmen, Depdiknas.

Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice.

Massacussett: Allyn and Bacon.

16

LAMPIRAN

17

LAMPIRAN FOTO KEGIATAN

Gambar 1 Tempat Pelaksanaan P2M

Gambar 2. Registrasi Peserta

18

Gambar 3 Laporan Ketua Tim Pelaksana

Gambar 4 Sambutan Korwas SD Gugus I dan II Kec. Marga

19

Gambar 5 Pemaparan Materi oleh Pemakalah I

Gambar 6 Pemaparan Materi oleh Pemakalah II

20

Gambar 7 Peserta Menyimak Materi dari Pemakalah

Gambar 8 Diskusi dan Tanya Jawab

21

Gambar 9 Pelatihan Membuat RPP Beroientasi

Pendekatan Ilmiah

Gambar 10 Pelatihan Membuat RPP Beroientasi

Pendekatan Ilmiah

22

Gambar 11 Pelatihan Membuat RPP Beroientasi

Pendekatan Ilmiah

Gambar 12 Desiminasi Hasil Pelatihan oleh Peserta

23

24

25

LAMPIRAN PRODUK

1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SD No 1 Tua

Kelas/Semester : I/I

Tema/Subtema : 1. Diriku/2. Tubuhku

Pertemuan ke- : 3

Alokasi Waktu : 5 × 35 menit

A. Kompetensi Inti

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya

diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,

makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya

di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam

karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam

tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

PPKn

Kompetensi Dasar

1.2 Menerima keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan beragama

sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah

2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru sebagai

perwujudan nilai dan moral Pancasila

3.2 Mengenal tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di

rumah dan sekolah

4.2 Melaksanakan tata tertib di rumah dan sekolah

Indikator

3.2.1 Menyebutkan aturan kegiatan belajar di dalam kelas

4.2.1 Mengikuti aturan dalam melakukan kegiatan belajar di kelas

2

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar

1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang

dikenal sebagai bahasa persatuan dan sarana belajar di tengah keberagaman

bahasa daerah

2.1 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu terhadap keberadaan wujud dan sifat

benda melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah

3.1 Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan

sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau teman

dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata

bahasa daerah untuk membantu pemahaman.

4.1 Mengamati dan menirukan teks deskriptif tentang anggota tubuh dan

pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam secara

mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan

kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian

Indikator

3.1.1 Mengidentifikasi bagian tubuh

4.1.1 Membaca teks deskriptif sederhana tentang anggota tubuh

Matematika

Kompetensi Dasar

1.1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

2.1 Menunjukkan sikap cermat dan teliti, tertib dan mengikuti aturan, peduli,

disiplin waktu serta tidak mudah menyerah dalam mengerjakan tugas.

3.1 Mengenal lambang bilangan dan mendeskripsikan kemunculan bilangan

dengan bahasa yang sederhana

4.1 Mengurai sebuah bilangan asli sampai dengan 99 sebagai hasil penjumlahan

atau pengurangan dua buah bilangan asli lainnya dengan berbagai

kemungkinan jawaban

Indikator

3.1.1 Mengidentifikasi banyak benda

3.1.2 Menunjukan banyak benda sesuai lambang bilangan yang ditentukan (1-5)

3

4.1.1 Menuliskan lambang bilangan yang sesuai dengan banyak benda.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan kegiatan tanya jawab tentang aturan belajar di kelas, siswa dapat

menyebutkan aturan kegiatan belajar di kelas dengan benar.

2. Setelah melakukan tanya jawab tentang aturan kegiatan belajar di kelas,

siswa dapat mengikuti aturan dalam melakukan kegiatan belajar di kelas

dengan disiplin.

3. Melalui kegiatan tanya jawab tentang bagian-bagian anggota tubuh, siswa

dapat mengidentifikasi bagian tubuh dengan tepat.

4. Melalui menirukan guru membaca teks deskriptif tentang anggota tubuh,

siswa dapat membaca mandiri teks deskriptif sederhana tentang anggota

tubuh dengan jelas dan benar.

5. Melalui kegiatan bernyanyi lagu “Mengenal Nama Jari Tangan” secara

bersama-sama, siswa dapat mengidentifikasi banyak benda (jari tangan)

sesuai isi lagu dengan benar.

6. Melalui kegiatan tanya jawab tetang lambang bilangan, siswa dapat

menunjukan banyak benda sesuai lambang bilangan yang tertulis dengan

tepat.

7. Dengan mengerjakan LKS tentang menulis lambang bilangan 1-5 secara

berkelompok, siswa dapat menulis lambang bilangan 1-5 sesuai dengan

jumlah benda yang tertera pada LKS dengan tepat.

D. Materi Pembelajaran (terlampir)

1. Aturan dalam Kelas

2. Membaca Nyaring.

3. Menghitung dan Menulis Lambang Bilangan 1-5.

E. Pendekatan

Scientific

F. Metode Pembelajaran

Ceramah, Diskusi Kelompok, dan Pengamatan.

4

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru memberikan salam kepada siswa.

2. Siswa memulai kegiatan dengan berdoa bersama.

3. Guru mengecek kehadiran siswa.

4. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya “tadi

anak-anak masuk kelas, berjalan dengan apa?

Mengambil uang saku yang diberikan ibu dengan

apa?”

5. Guru menyampaikan materi tujuan pembelajaran

pembelajaran yang akan dicapai siswa.

15 menit

Kegiatan Inti 1. Siswa mengamati dua buah gambar tentang siswa

ribut dan siswa tertib mengikuti pembelajaran di

dalam kelas. (mengamati)

2. Siswa difasilitasi guru agar siswa bertanya tentang

gambar yang ditampilkan, kemudian siswa lain

menanggapi. (menanya)

3. Siswa menjawab pertanyaan guru, saat guru

bertanya “apakah ribut saat belajar itu baik?”

(menalar)

4. Guru menampilkan gambar seorang siswa secara

utuh, kemudian siswa mengamatinya.

(mengamati)

5. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang bagian

anggota tubuh apa saja yang bisa dipakai

membuat keributan di kelas. (menalar)

6. Siswa secara bersama-sama mencoba

mempraktekan anggota tubuh yang dipakai

membuat keributan. (mencoba)

7. Siswa menyebutkan anggota tubuh apa saja yang

tidak bisa dipakai membuat keributan di kelas.

(menalar)

8. Siswa dicontohkan bernyanyi lagu “Mengenal

Jari Tangan” sebanyak dua kali. (mengamati)

9. Siswa mengikuti guru bernyanyi per baris,

kemudian bernyanyi secara utuh. (mencoba)

10. Siswa mengidentifikasi dan menghitung jumlah

jari. (menalar)

11. Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS

yang diberikan guru tentang menulis lambang

115 menit

5

bilangan dari jumlah benda yang tertera pada

LKS. (menalar)

12. Setelah siswa selesai mengerjakan LKS secara

berkelompok, perwakilan masing-masing

kelompok melaporkan ke depan kelas.

(mengomunikasikan)

13. Siswa mengamati guru yang memberikan contoh

membaca teks deskriptif sederhana tentang

beberapa anggota tubuh. (mengamati)

14. Siswa mengikuti guru membaca teks deskriptif

sederhana tentang beberapa bagian anggota tubuh.

(mencoba)

15. Siswa diminta guru untuk membaca perbaris teks

deskriptif sederhana tentang beberapa bagian

anggota. tubuh (mencoba)

Kegiatan

Penutup

1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi

pembelajaran.

2. Siswa bersama guru mengadakan refleksi.

3. Siswa mengerjakan evaluasi.

4. Guru memberikan penguatan kepada siswa yang

telah berhasil melaksanakan tugas.

5. Guru memberikan PR sebagai tindak lanjut

6. Siswa bersama guru mengakhiri kegiatan dengan

doa bersama dan salam penutup.

25 menit

H. Media, Alat, dan Sumber Belajar

1. Media : Gambar siswa ribut, siswa tidak ribut, dan gabar siswa

berdiri utuh.

2. Alat : -

3. Sumber Belajar : Buku Siswa Kelas 1 Tema 1 Diriku.

I. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian sikap menggunakan teknik observasi

b. Penilaian pengetahuan menggunakan tes tertulis dan unjuk kerja

c. Penilaian keterampilan menggunakan unjuk kerja

6

2. Instrumen Penilaian

a. Rubrik Penilaian Sikap

No. Nama

Siswa

Kriteria Penilaian

Tanggung Jawab Disiplin Kerja Sama

BT MT MB BD BT MT MB BD BT MT MB BD

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

2.

Keterangan: Berilah tanda √ pada kolom yang sesuai!

BT : Belum Terlihat

MT : Mulai Terlihat

MB : Mulai Berkembang

BD : Membudaya

b. Penilaian Unjuk Kerja Tertib Aturan

Patuhilah tata tertib di kelas dari poin 1 sampai dengan 6!

Lembar Penilaian Unjuk Kerja Tertib Aturan

No. Nama Siswa Skor

4 3 2 1

1

2

Dst.

Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Tertib Aturan

Sangat Baik (4) Baik (3) Cukup (2)

Perlu

Bimbingan

(1)

Siswa sama sekali tidak

melanggar tata tertib belajar di

kelas., yaitu tidak boleh

bercanda dan bersuara keras-

keras, tidak boleh memukul

meja dan kurisi, tidak boleh

mengejek teman, tidak boleh

baku pukul, tidak boleh makan

dan minum dalam kelas, dan

tidak boleh buang sampah

sembarangan.

Siswa

melanggar

dua dari enam

poin tata

tertib belajar

di kelas.

Siswa

melanggar

tiga dari enam

poin tata

tertib belajar

di kelas.

Siswa

melanggar

lebih dari tiga

poin tata

tertib belajar

di kelas.

Nilai = 100SMI

Skor

7

c. Penilaian Unjuk Kerja Membaca Teks Deskriptif Sederhana

Bacalah teks deskriptif sederhana tentang bagian-bagian tubuh yang ada pada

buku!

Lembar Unjuk Kerja Membaca Teks Deskriptif Sederhana

No. Nama

Siswa

Kriteria Skor Nilai Kategori

1 2

Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Membaca Teks Deskriptif Sederhana

Kriteria Sangat Baik

(4) Baik (3) Cukup (2)

Perlu

Bimbingan (1)

Artikulasi

Setiap kata

yang

diucapkan

terdengar

sangat jelas

Setiap kata

yang diucapkan

terdengar jelas,

namun

beberapa kata

ada kurang

jelas

Setiap kata

yang diucapkan

terdengar cukup

jelas, namun

banyak kata

yang diucapkan

kurang jelas

Setiap kata

yang

diucapkan

terdengar

kurang jelas

Intonasi

Intonasi saat

membaca

sangat baik

yang

memperhatikan

tanda baca

dengan benar

Intonasi saat

membaca baik

namun kadang-

kadang kurang

memperhatikan

tanda baca

dengan benar

Intonasi saat

membaca cukup

baik namun

banyak tidak

memperhatikan

tanda baca

dengan benar

Intonasi saat

membaca

kurang baik

dan tidak

memperhatikan

tanda baca

dengan benar

Nilai = 1008

Skor

d. Penilaian Tes Tertulis

Tes Tulis

Nama : ……………….

No. Absen : ……………….

Kelas : ……………….

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada jawaban

yang tepat!

1. Dua dari enam tata tertib belajar di kelas adalah….

a. Tidak boleh merokok dan main bola di kelas

8

b. Tidak boleh belanja dan main mobil-mobilan di kelas

c. Tidak boleh baku pukul dan mengejek teman

2. Perhatikan gambar di bawah ini!

Bagian tubuh yang ditunjukan oleh tanda panah adalah ….

a. Kaki b. Tangan c. Rambut

3. Benda di bawah ini yang berjumlah 6 buah adalah….

a.

b.

c.

4. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jumlah benda pada gambar di atas adalah….

a. 6 b. 4 c. 5

Kunci Jawaban:

1. C

2. B

3. A

4. B

Lembar Penilaian Tes Tertulis

No. Nama Siswa Skor Nilai Kategori

1.

2.

Dst.

Rubrik Penilaian Tes Tulis

No. Kriteria Skor

1. Menjawab dengan benar 1

2. Menjawab salah/tidak menjawab 0

9

Nilai = 100SMI

Skor

(Nilai yang diperoleh dikonversi ke dalam tabel konversi nilai)

Tabel Konversi Nilai

Konversi nilai akhir Predikat

(Pengetahuan dan

Keterampilan)

Sikap Skala 100 Skala 4

86 -100 4 A SB

81- 85 3.66 A-

76 – 80 3.33 B+

B 71-75 3.00 B

66-70 2.66 B-

61-65 2.33 C+

C 56-60 2 C

51-55 1.66 C-

46-50 1.33 D+ K

0-45 1 D

Refleksi:

Hal-hal yang perlu menjadi perhatian

…………………………………………………………………………………

……………

Siswa yang perlu mendapat perhatian khusus

…………………………………………………………………………………

……………

Hal-hal yang menjadi catatan keberhasilan

…………………………………………………………………………………

……………

Hal-hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan

…………………………………………………………………………………

……………

10

Lembar Kerja Siswa

Nama Kelompok :

1. ………………………………

2. ………………………………

3. ………………………………

4. ………………………………

Tujuan Pembelajaran:

Menuliskan lambang bilangan yang sesuai dengan banyak benda

Tulislahlambang bilangan sesuai dengan jumlah benda!

1.

Jumlah: ……………..

2.

Jumlah: ……………..

3.

Jumlah: ……………..

4.

Jumlah: ……………..

11

1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Identitas Sekolah : SD Negeri 2 Tua

Kelas/Semester : I/I

Tema/Subtema : 1. Diriku/ 3. Aku Merawat Tubuhku

Alokasi Waktu : 5 x 35 menit

Pertemuan : 1

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar

1.2 Menerima keberadaan Tuhan Yang Maha Esa atas penciptaan manusia

dan bahasa yang beragam serta benda-benda di alam sekitar.

2.4 Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab merawat tubuh agar sehat dan

bugar melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah.

3.2 Mengenal teks petunjuk/arahan tentang perawatan tubuh serta

pemeliharaan kesehatan dan kebugaran tubuh dengan bantuan guru atau

teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan

kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman.

4.2 Mempraktikkan teks arahan/petunjuk tentang merawat tubuh serta

kesehatan dan kebugaran tubuh secara mandiri dalam bahasa Indonesia

2

lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk

membantu penyajian.

Indikator

3.2.1 Menyebutkan cara-cara merawat tubuh.

3.2.2 Menyebutkan bagian-bagian pada diri sendiri yang harus dijaga

kebersihannya.

4.2.1 Menceritakan cara mencuci tangan yang benar.

PJOK

Kompetensi Dasar:

1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya

sebagai anugerah Tuhan yang tidak ternilai.

2.1 Menunjukkan perilaku percaya diri dalam melakukan berbagai aktivitas

fisik dalam bentuk permainan.

2.2 Menunjukkan perilaku santun kepada teman dan guru selama

pembelajaran penjas.

3.8 Mengetahui bagian-bagian tubuh sendiri, kegunaan dan cara menjaga

kebersihannya terutama badan, kuku, kulit, gigi, rambut, hidung, telinga,

tangan dan kaki, serta menjaga kebersihan pakaian yang digunakan.

4.8 Mempraktikan cara memelihara dan menjaga kebersihan bagian-bagian

tubuh sendiri terutama badan, kuku, kulit, gigi, rambut, hidung, telinga,

tangan dan kaki, serta menjaga kebersihan pakaian yang digunakan.

Indikator:

3.8.1 Menjelaskan cara memelihara bagian-bagian tubuh khususnya bagian

tangan.

4.8.1 Mempraktikkan cara mencuci tangan.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui pengamatan poster kegiatan merawat tubuh, siswa dapat

menyebutkan cara-cara merawat tubuh dengan santun.

3

2. Melalui diskusi, siswa dapat menyebutkan bagian-bagian pada diri

sendiri yang harus dijaga kebersihannya dengan benar.

3. Melalui pengamatan video cara mencuci tangan, siswa dapat

menceritakan cara mencuci tangan yang benar dengan percaya diri.

4. Melalui tanya jawab, siswa dapat menjelaskan cara memelihara bagian-

bagian tubuh khususnya bagian mulut dengan santun.

5. Melalui demonstrasi, siswa dapat mempraktikan cara mencuci tangan

yang benar dengan disiplin.

D. Materi Pembelajaran (terlampir)

- Cara mencuci tangan dengan benar

- Manfaat mencuci tangan

- Cara-cara merawat tubuh

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Scientific

2. Metode : Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas, kerja kelompok,

dan diskusi.

F. Media dan Sumber Belajar

a. Media : gambar/ poster cara merawat tubuh

b. Alat dan bahan : sabun dan air.

c. Sumber Belajar : Buku Siswa dan guru Kelas I Tema 1. Diriku

3. Aku merawat tubuhku.

Video cara mencuci tangan.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam.

2. Guru dan siswa merapikan dan

menyiapkan ruang belajar.

15 Menit

4

3. Guru mengecek kehadiran siswa.

4. Siswa memulai kegiatan dengan berdoa

yang dipimpin oleh seorang siswa.

5. Guru mengajak siswa bernyanyi “Dua

Mata Saya”

6. Guru mengaitkan lagu dengan materi

pembelajaran dengan bertanya:

a. Bagian-bagian tubuh apa saja yang

disebutkan dalam lagu tadi?

b. Bagaimana cara merawat bagian-

bagian tubuh tersebut?

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

dan menyampaikan cakupan materi.

Kegiatan Inti 1. Siswa mengamati poster kegiatan merawat

tubuh pada buku siswa halaman 56.

(mengamati)

2. Siswa melakukan tanya jawab tentang

poster kegiatan merawat tubuh. (menanya)

3. Siswa menyebutkan cara-cara merawat

tubuh. (mengomunikasikan)

4. Siswa berdiskusi, menyebutkan bagian-

bagian pada diri sendiri yang harus dijaga

kebersihannya. (mengumpulkan informasi)

5. Siswa mengamati video cara mencuci

tangan. (mengamati)

6. Siswa melakukan tanya jawab tentang

video cara mencuci tangan. (menanya)

7. Siswa menceritakan cara mencuci tangan

yang benar. (mengomunikasikan)

8. Siswa melakukan tanya jawab tentang

bagian-bagian tubuh dan cara memelihara

bagian-bagian tubuh khususnya bagian

140 Menit

5

tangan. (menanya)

9. Siswa mengamati demonstrasi dari guru

tentang cara mencuci tangan (mengamati).

10. Siswa mempraktikan cara mencuci tangan

yang benar dengan disiplin

(mengomunikasikan)

Penutup 1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi

pembelajaran.

2. Siswa mengerjakan evaluasi.

3. Siswa bersama guru mengadakan refleksi.

4. Guru memberikan penguatan kepada siswa

yang telah berhasil melaksanakan tugas.

5. Guru memberikan tugas siswa untuk

mengisi lembar pengamatan kegiatan

mencuci tangan, menggosok gigi dan

mandi selama 1 minggu dengan bantuan

orangtua.

6. Siswa bersama guru mengakhiri kegiatan

dengan doa bersama dan salam penutup

20 Menit

H. Penilaian

a. Sikap Spiritual (KI I) dan Sosial (KI II)

a. Teknik : Observasi

b. Bentuk : Lembar Observasi

c. Instrumen:

1) Lembar observasi sikap spiritual

No. Nama

Siswa

Sikap yang diukur

Ketaatan

beribadah

Perilaku syukur Berdoa sebelum

dan sesudah

melakukan

kegiatan

Toleransi

dalam

beribadah

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

6

Rubrik penilaian sikap spiritual

Kriteria Baik sekali Baik Cukup Kurang

4 3 2 1

Ketaatan

beribadah

Selalu taat

beribadah

Sering taat

dalam

beribadah

Kadang-

kadang taat

beribadah

Tidak taat

dalam

beribadah

Perilaku

syukur

Selalu

menunjukkan

rasa syukur

Sering

menunjukkan

rasa syukur

Kadang-

kadang

menunjukkan

rasa syukur

Tidak

bersyukur

Berdoa

sebelum dan

sesudah

melakukan

kegiatan

Selalu

melakukan

doa sebelum

dan sesudah

melakukan

kegiatan

Sering

berdoa

sebelum dan

sesudah

melakukan

kegiatan

Kadang-

kadang

berdoa

sebelum dan

sesudah

melakukan

kegiatan

Tidak berdoa

sebelum dan

sesudah

melakukan

kegiatan

Toleransi

dalam

beribadah

Selalu

menunjukkan

sikap

toleransi

dalam

beribadah

Sering

menunjukkan

sikap

toleransi

dalam

beribadah

Kadang-

kadang

menunjukkan

sikap

toleransi

dalam

beribadah

Tidak

menunjukkan

sikap

toleransi

dalam

beribadah

2) Lembar observasi sikap sosial

No. Nama

Siswa

Sikap yang diukur

Santun Disiplin Percaya Diri Kerjasama

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Rubrik Penilaian Sikap Sosial

Sikap Sangat Baik Baik Cukup Kurang

4 3 2 1

Santun Berbahasa positif

dan bersikap sopan

Berbahasa positif

tapi bersikap

kurang sopan

Berbahasa negative

dan bersikap

kurang sopan

Berbahasa negative

dan tidak sopan

7

Sikap Sangat Baik Baik Cukup Kurang

4 3 2 1

Disiplin Mampu

menjalankan

aturan dengan

kesadaran sendiri

Mampu

menjalankan

aturan dengan

pengarahan guru

Kurang mampu

menjalankan

aturan

Belum mampu

menjalankan

aturan

Percaya

Diri

Terlihat tidak ragu-

ragu

Terlihat ragu-ragu Memerlukan

bantuan guru

Belum

menunjukkan

kepercayaan diri

Kerjasama Selalu melakukan

pembagian tugas

dan

mengomunikasikan

dengan teman-

temannya dalam

menyelesaikan

pekerjaan/tugas.

Sering melakukan

pembagian tugas

dan

mengomunikasikan

dengan teman-

temannya dalam

menyelesaikan

pekerjaan/tugas.

Kadang-kadang

melakukan

pembagian tugas

dan

mengomunikasikan

dengan teman-

temannya dalam

menyelesaikan

pekerjaan/tugas.

Belum melakukan

pembagian tugas

dan belum

mengomunikasikan

dengan teman-

temannya dalam

menyelesaikan

pekerjaan/tugas.

b. Pengetahuan (KI III)

a. penilaian tertulis

Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Cara merawat tubuh bagian tangan adalah….

a. Mencuci dengan sabun

b. Menyikat

c. Menggosok

2. Bagian-bagian pada diri sendiri yang harus dijaga kebersihannya

adalah….

a. tangan

b. mulut

c. a dan b benar

3. Sebelum makan kita harus mencuci….

a. Kaki

b. Tangan

c. Mulut

4. Udin berkeringat, maka Udin harus….

a. Makan

b. Mandi

8

c. Tidur

5. Shampoo digunakan untuk membersihkan….

a. Kulit

b. Tangan

c. Rambut

Kunci jawaban

1. A

2. C

3. B

4. B

5. C

Keterangan:

Jawaban benar skor 1

Jawaban salah/tidak menjawab skor 0

Skor Maksimal Ideal (SMI) = 5

Nilai = (Skor yang Diperoleh : SMI) x 100

(Nilai yang diperoleh dikonversi ke dalam tabel konversi nilai)

c. Keterampilan

a. Teknik : Kinerja

b. Bentuk : Unjuk Kerja mempraktikkan cara mencuci tangan

c. Instrumen

Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Mempraktikkan Cara Mencuci Tangan

No. Kriteria Sangat

Baik

4

Baik

3

Cukup

2

Kurang

1

1 Kemampuan

mempraktikkan

kegiatan mencuci

tangan

siswa

mampu

mencuci

tangan

dengan

urutan

yang

benar,

yaitu;

letakkan

tangan di

bawah air

siswa

mampu

melakukan

3-4 urutan

dengan

benar

dalam

mencuci

tangan

siswa

hanya

mampu

melakukan

1-2 urutan

yang

benar

dalam

mencuci

tangan

siswa

belum

mampu

melakukan

urutan

mencuci

tangan

dengan

benar

9

mengalir,

ambil

sabun

gosok

hingga

berbusa,

bersihkan

seluruh

bagian sela

jari dan

sekitar

kuku, bilas

hingga

bersih,

keringkan

dengan lap

bersih.

2 Kebersihan tangan

(hasil akhir)

tidak ada

sisa sabun,

kuku

bersih dan

sela-sela

jari bersih

tidak ada

sisa sabun,

kuku

bersih

namun di

sela-sela

jari masih

kotor

ada sisa

sabun,

kuku

bersih dan

sela-sela

jari bersih

ada sisa

sabun

kuku dan

sela-sela

jari masih

kotor

(Nilai yang diperoleh dikonversi ke dalam tabel konversi nilai)

Tabel Konversi Nilai

Konversi nilai akhir Predikat

(Pengetahuan dan

Keterampilan)

Sikap Skala 100 Skala 4

86 -100 4 A SB

81- 85 3.66 A-

76 – 80 3.33 B+

B 71-75 3.00 B

66-70 2.66 B-

61-65 2.33 C+

C 56-60 2 C

51-55 1.66 C-

46-50 1.33 D+ K

0-45 1 D

10

Catatan:

Refleksi

a. Hal-hal yang perlu menjadi perhatian

………………………………………………………………………………

b. Siswa yang perlu mendapat perhatian khusus

………………………………………………………………………………

c. Hal-hal yang menjadi catatan keberhasilan

………………………………………………………………………………

d. Hal-hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan

………………………………………………………………………………

Remedial

Memberikan remedial bagi siswa yang belum mencapai kompetensi yang

ditetapkan.

Pengayaan

Memberikan kegiatan pengayaan bagi siswa yang melebihi target pencapaian

kompetensi.

11

MATERI

5 Manfaat Cuci Tangan Pakai Sabun_

1. Mencuci tangan dengan menggunakan air saja tidak cukup karena lemak

dan kotoran masih menempel di tangan.

2. Mencuci tangan dengan memakai sabun selain menghilangkan lemak dan

kotoran yang menempel ditangan juga akan mencegah timbulnya berbagai

penyakit yang disebabkan oleh kuman, seperti radang tenggorokan,

masalah saluran pernafasan, disentri, diare, iritasi kulit, biang keringat,

mata merah, jerawat, bau badan, dan tipus.

3. Setelah ke jamban dan sebelum menyentuh makanan (sebelum mengolah

atau memakan makanan) adalah saat-saat yang sangat penting untuk

mencuci tangan dengan memakai sabun karena dapat menghilangkan

kuman yang menempel ditangan.

4. Membiasakan diri mencuci tangan dengan memakai sabun adalah kegiatan

preventif yang paling murah dan efektif dan dapat mengurangi biaya

pengobatan kesehatan kita.

5. Kebiasaan cuci tangan pakai sabun sangat berpengaruh dalam dunia

pendidikan karena penyakit yang disebabkan oleh kuman seperti diare

seringkali membuat para siswa tidak masuk sekolah. Salah satu penelitian

yang dilakukan diluar negeri menunjukkan membiasakan cuci tangan

pakai sabun bisa mengurangi absensi sekolah sekitar 42 persen

12

13

14

15

16

17

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

NAMA :……………………………………..

KELAS :…………………………………….

TUJUAN :

Siswa dapat mengetahui benda-benda yang digunakan untuk merawat tubuh dengan

benar.

LANGKAH KERJA :

Tariklah garis untuk memasangkan benda-benda yang digunakan untuk merawat di

bawah ini dengan benar!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Identitas Sekolah : SD N 7 Payangan

Kelas/Semester : IV/2

Tema/Sub Tema : Tempat Tinggalku/Lingkungan Tempat Tinggalku

Pembelajaran : 1

Alokasi Waktu : 7 x 35 menit

A. Kompetensi Inti

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca]

dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang

estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Matematika

Kompetensi Dasar

1.1 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2.1 Menunjukkan sikap kritis, cermat dan teliti, jujur, tertib, dan mengikuti aturan,peduli,

disiplin waktu, tidak mudah menyerah serta bertanggungjawab dalam mengerjakan

tugas.

3.*)

4.8 Membuat peta posisi suatu tempat/benda tanpa menggunakan skala dengan

memperhatikan arah mata angin.

Indikator

2.1.1 Menampilkan sikap teliti dalam proses pembelajaran.

4.8.1 Membuat peta batas-batas Pulau Papua dengan memperhatikan arah mata angin.

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar

1.2 Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan yang Maha Esa atas keberadaan lingkungan

dan sumber daya alam, alat teknologi modern dan tradisional, perkembangan teknologi,

energi, serta permasalahan sosial

2.5 Memiliki perilaku jujur dan santun terhadap nilai peninggalan sejarah dan perkembangan

Hindu-Budha di Indonesia melalui pemanfaatan bahasa Indonesia

3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi

panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan

dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya,

gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan

memilih dan memilah kosakata baku

Indikator

2.5.1 Menampilkan sikap jujur dalam proses pembelajaran.

3.1.1 Menyimpulkan isi teks bacaan yang berjudul “Kota Wamena”

4.1.1 Menulis kembali isi teks bacaan yang berjudul “Kota Wamena”

IPS

Kompetensi Dasar

1.2 Menjalankan ajaran agama dalam berfikir dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia

dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam

masyarakat

2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan interaksi sosial

dengan lingkungan dan teman sebaya

3.3 Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis disekitarnya

4.3 Menceritakan manusia dalam hubungannya dengan lingkungan geografis tempat

tinggalnya

Indikator

2.3.1 Menampilkan sikap santun dalam proses pembelajaran

3.3.1 Menjelaskan keadaan alam Wamena berdasarkan isi teks bacaan

4.3.1 Menceritakan hubungan manusia dengan lingkungan geografis kota Wamena

C. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah kegiatan ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan, siswa dapat

menampilkan sikap teliti, jujur, dan santun dalam proses pembelajaran

2. Dengan diskusi kelompok, siswa dapat membuat peta batas-batas Pulau Papua dengan

memperhatikan arah mata angin dengan benar

3. Dengan membaca teks yang berjudul “Kota Wamena”, siswa dapat menyimpulkan isi

teks bacaan dengan benar

4. Setelah menyimpulkan isi teks bacaan yang berjudul “Kota Wamena”, siswa dapat

menulis kembali teks berjudul “Kota Wamena” dengan benar

5. Dengan membaca teks bacaan, siswa dapat menjelaskan keadaan alam Wamena

berdasarkan isi teks bacaan dengan benar

6. Dengan tanya jawab, siswa dapat menceritakan hubungan manusia dengan lingkungan

geografis kota Wamena dengan benar

D. Materi Pembelajaran

1. Peta batas-batas Pulau Papua

Pulau Papua terletak di ujung timur Indonesia. wilayah utara dibatasi oleh Samudra

Pasifik. Sementara itu di sebelah timur dibatasi oleh negara Papua Nugini. Wilayah selatan

dibatasi oleh Laut Arafuru dan sebelah barat dibatasi oleh Laut Banda.

2. Teks bacaan Kota Wamena

KOTA WAMENA

Wamena berada di pegunungan tengah Papua. Wamena terletak di lembah Baliem.

Kota ini berupa dataran yang sangat luas. Kota ini juga dikelilingi oleh pegunungan berbatu.

Tanah Wamena sangat subur. Masyarakat Kota Wamena mendapatkan hasil bumi dari

bercocok tanam. Hasil buminya adalah sayur-mayur, buah-buahan, dan tembakau.

Masyarakat Wamena menjual hasil bumi ke pasar tradisional. Salah satu pasar yang terkenal

adalah Pasar Jibama. Penjualan hasil bumi biasanya digunakan untuk membeli beras oleh

penduduk Wamena. Makanan asli penduduk Wamena adalah ketela rambat. Mereka

memasak menggunakan tumpukan batu yang telah dipanaskan.

3. Hubungan manusia dengan kondisi geografis

Tanah Wamena sangat subur. Masyarakat Kota Wamena mendapatkan hasil bumi dari

bercocok tanam. Hasil buminya adalah sayur-mayur, buah-buahan, dan tembakau. Penjualan

hasil bumi biasanya digunakan untuk membeli beras oleh penduduk Wamena.

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran:

Pendekatan : Saintifik

Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi dan Penugasan

F. Media:

- Peta Pulau Papua

G. Sumber Belajar:

a) Kemdikbud. 2013. Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas IV (buku

siswa). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal. 1

b) Kemdikbud. 2013. Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas IV (buku

guru). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal.5

H. Langkah-langkah Pembelajaran

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Kegiatan

Pendahuluan

1. Guru bersama siswa mengawali kegiatan pembelajaran

melalui berdoa

2. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran

3. Guru memberikan apersepsi dengan mengajak siswa

menyanyikan lagu “Dari Sabang sampai Merauke”,

kemudian mengajukan pertanyaan sebagai berikut.

“Anak-anak lagu apa yang kalian nyanyikan tadi??”

“Apa kalian tahu, pulau Merauke terletak di Provinsi

apa?”

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

± 15 menit

Kegiatan Inti

1. Siswa memperhatikan peta pulau Papua yang ada dalam

buku siswa (Mengamati/Mengeksplorasi)

2. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang batas-

batas pulau Papua (Menanya)

“Sebelah utara pulau Papua berbatasan dengan apa?”

“Sebelah timur pulau Papua berbatasan dengan apa?”

“Sebelah selatan pulau Papua berbatasan dengan apa?”

“Sebelah barat pulau Papua berbatasan dengan apa?”

3. Siswa ditugaskan untuk membuat peta Pulau Papua

dengan memperhatikan batas-batasnya. (Menalar)

4. Siswa menyajikan hasil pekerjaannya.

(Mengkomunikasikan)

5. Guru memberikan penguatan dan konfirmasi terhadap

hasil kerja siswa

6. Siswa mengamati kembali gambar pulau Papua yang

terdapat dalam buku siswa (Mengamati)

7. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang letak

beberapa kota yang terdapat di pulau Papua (Menanya)

“Sebutkan kota apa saja yang terdapat di pulau

Papua?”

± 200 menit

“Coba tunjukkan letak kota Wamena?”

8. Siswa membaca teks berjudul “Kota Wamena” yang ada

di buku siswa (Mengeksplorasi)

9. Siswa membuat kesimpulan dari teks berjudul “Kota

Wamena” (Menalar)

10. Siswa menceritakan secara lisan isi teks “Kota Wamena”

(Mengkomunikasikan)

11. Guru memberikan penguatan dan konfirmasi terhadap

hasil kerja dan cerita siswa.

12. Siswa membaca kembali teks berjudul “Kota Wamena”

yang ada di buku siswa (Mengeksplorasi)

13. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang keadaan

dan kondisi geografis kota Wamena (Menanya)

Dimanakah letak kota Wamena?

Apa saja hasil bumi penduduk kota Wamena?

14. Siswa menceritakan hubungan manusia dengan kondisi

geografis kota Wamena secara lisan

(Mengkomunikasikan)

15. Guru memberikan penguatan dan konfirmasi terhadap

cerita yang disampaikan siswa

Kegiatan

Penutup

1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari

2. Peserta didik merefleksi dari kegiatan:

Bagaimana perasaanmu selama belajar?

Materi apa yang sudah kamu pahami dengan baik?

Materi apa yang masih belum kamu pahami dengan

baik?

3. Guru melakukan evaluasi

4. Guru memberikan tindak lanjut berupa PR kepada siswa

yaitu:

a. Buatlah peta pulau bali serta batas-batas wilayahnya!

± 20 menit

PENILAIAN :

1. Daftar Periksa Sikap

No Nama Siswa

Sikap yang Dinilai

Teliti Jujur Santun

BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM

Catatan : Centang pada bagian yang memenuhi kriteria

BT : Belum Terlihat

MT : Mulai Terlihat

MB : Mulai Berkembang

SM : Sudah Membudaya

Rubrik Penilaian Sikap

Kriteria Bagus Sekali

4

Bagus

3

Cukup

2

Perlu Bimbingan

1

Teliti Selalu teliti

dalam

menyelesaikan

tugas

Kurang teliti

dalam

menyelesaikan

tugas

Sering kurang

teliti dalam

menyelesaikan

tugas

Tidak pernah teliti

dalam

menyelesaikan

tugas

Jujur Selalu bersikap

jujur dalam

mengerjakan

tugas

Sering bersikap

jujur dalam

mengerjakan

tugas

Kadang-kadang

bersikap jujur

dalam

mengerjakan

tugas

Tidak bersikap

jujur dalam

mengerjakan

tugas

Santun Selalu santun

dalam

mengikuti

proses

pembelajaran

Sering santun

dalam mengikuti

proses

pembelajaran

Kurang santun

dalam mengikuti

proses

pembelajaran

Tidak santun

dalam mengikuti

proses

pembelajaran

2. Daftar Periksa Keterampilan

No Nama Siswa

Keterampilan yang dinilai

Membuat peta Menulis kembali

teks “Kota Wamena” Bercerita

K C B K C B K C B K C B

Rubrik Penilaian Keterampilan

Kriteria Bagus Sekali

4

Bagus

3

Cukup

2

Perlu Bimbingan

1

Peta batas-

batas yang

dibuat

Tabel dan

grafik yang

dibuat sesuai

letak dan arah

mata angin

Tabel dan grafik

yang dibuat

sesuai letak dan

arah mata angin

namun masih ada

yang kurang tepat

Tabel dan grafik

yang dibuat

kurang sesuai

dengan letak dan

arah mata angin

Tabel dan grafik

yang dibuat tidak

sesuai letak dan

arah mata angin

Keterampilan

menulis

kembali teks

bacaan.

Siswa menulis

dengan bahasa

yang baku dan

tulisan yang

rapi.

Siswa menulis

dengan bahasa

yang kurang baku

dan tulisan yang

rapi.

Siswa menulis

dengan bahasa

yang kurang baku

dan tulisan yang

kurang rapi.

Siswa menulis

dengan bahasa

yang tidak baku

dan tulisan yang

tidak rapi.

Cerita yang

disampaikan

Menceritakan

kembali

menggunakan

kosa kata baku,

santun dan

penyampaian

jelas

Menceritakan

kembali

menggunakan

kosa kata baku,

santun namun

penyampaian

kurang jelas

Menceritakan

kembali

menggunakan

kosa kata baku,

kurang santun

dan penyampaian

kurang jelas

Menceritakan

kembali tidak

menggunakan

kosa kata baku,

kurang santun dan

penyampaian

tidak jelas

Catatan : Centang pada bagian yang memenuhi kriteria

K : Kurang

C : Cukup

B : Baik

SB : Sangat Baik

3. Penilaian Kognitif

Soal Tulis

a) Jelaskan batas-batas wilayah Papua!

b) Sebutkan 3 hasil bumi di wilayah Papua!

c) Sebutkan makanan asli masyarakat Papua!

Kunci Jawaban

a) wilayah utara dibatasi oleh Samudra Pasifik. Sementara itu di sebelah timur dibatasi

oleh negara Papua Nugini. Wilayah selatan dibatasi oleh Laut Arafuru dan sebelah

barat dibatasi oleh Laut Banda.

b) Hasil buminya adalah sayur-mayur, buah-buahan, dan tembakau.

c) Makanan asli masyarakat Papua adalah papeda/sagu dan ketela rambat.

Rubrik Penilaian Kognitif

Soal Nomor Skor Kriteria

1

5 Siswa mampu menyebutkan 4 batas

wilayah dengan benar.

4 Siswa mampu menyebutkan 3 batas

wilayah dengan benar.

3 Siswa mampu menyebutkan 2 batas

wilayah dengan benar.

2 Siswa mampu menyebutkan 1 batas

wilayah dengan benar.

1 Siswa tidak mampu menjawab soal

dengan benar.

0 Siswa tidak menjawab.

2

4 Siswa mampu menyebutkan 3 hasil

bumi dengan benar.

3 Siswa mampu menyebutkan 2 hasil

bumi dengan benar.

2 Siswa mampu menyebutkan 1 hasil

bumi dengan benar.

1 Siswa tidak mampu menjawab soal

dengan benar.

0 Siswa tidak menjawab.

3

3 Siswa mampu menyebutkan 2 makanan

asli dengan benar.

2 Siswa mampu menyebutkan 1 makanan

asli dengan benar.

1 Siswa tidak mampu menjawab soal

dengan benar.

0 Siswa tidak menjawab.

1. Skor Maksimal Ideal (SMI)

Nomor soal Skor maksimal

1 5

2 4

3 3

Skor Maksimal Ideal (SMI) 12

Jumlah skor yang diperoleh

Nilai = ---------------------------------------- x 100

Skor Maksimal Ideal

3. Tabel Koversi PAP Skala Lima

Persentase

Penguasaan Nilai Angka Nilai Huruf Predikat

90-100 4 A Sangat Baik

80-89 3 B Baik

65-79 2 C Cukup

55-64 1 D Kurang

0-54 0 E Sangat kurang