laporan akhir program p2m penerapa n...
TRANSCRIPT
PELA
PRO
ATIHAN PCA
Dr. Ni
D
Dibiaya
SPK No
FakuUNIV
LAOGRAM
PEMBUAAU-TUA-M
Luh Putu MNIP
Prof. Dr. NNIP
Drs. Sanusi NIP
ai dari DaftaUniver
o : 205/UN8
Juruultas MatemVERSIT
APORANP2M PEN
ATAN NAMARGA
OLEManik Widi. 19690918i Putu Risti
P. 19500101Mulyadihar. 19580407
ar Isian Pelarsitas Pendi8.15/LPM/2
usan Pendidmatika dan ITAS PEN
2015
N AKHIR NERAPA
ATA DE C-TABANA
EH iyanti,S.Si.,199403200ati,M.Pd (A
1980032001rja, M.Pd (A198303100
aksanaan Andikan Gane
2015 Tangg
ikan BiologIlmu PengetNDIDIK5
AN IPTEK
CASSAVAAN
,M.Kes (Ke1
Anggota) 1 Anggota) 1
nggaran (DIesha al 5 Maret 2
gi tahuan Alam
KAN GAN
K
A DI DUS
etua)
IPA)
2015
m NESHA
1
SUN
2
3
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sanghyang Widi Wasa/Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan kegiatan Pengabdian
Kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha berjudul “ Pelatihan Pembuatan Nata de
Cassava di Dusun Cau-Tua-Marga-Tabanan” ini tepat pada waktunya.
Terselesaikannya pengabdian ini dengan baik berkat kerjasama dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pengabdian ini.
Semoga Ida Sanghyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan
rahmat dan anugrah-Nya kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam kegiatan ini.
Penulis menyadari bahwa kegiatan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Akhir kata, semoga kegiatan pengabdian kepada
masyarakat ini bermanfaat bagi semuanya.
Singaraja, 5 Oktober 2015
Ketua Pelaksana,
Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si.,M.Kes
NIP. 196909181994032001
4
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ................................................................................................................ 1
LEMBAR PENGESAHAN ... ............................................................................ 2
KATA PENGANTAR ........................................................................................ 3
DAFTAR ISI ....................................................................................................... 4
DAFTAR TABEL ............................................................................................... 6
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... 7
BAB I PENDAHULUAN
a. Analisis situasi. ............................................................... 8
b. Identifikasi dan Perumusan Masalah ............................... 8
c. Tujuan Kegiatann ............................................................. 8
d. Manfaat Kegiatan ............................................................. 9
BAB II METODE PELAKSANAAN
A. BAHAN ................................................................................. 9
B. INSTRUMEN ....................................................................... 10
C. PROSEDUR .......................................................................... 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil Kegiatan ........................................................................ 11
b. Pembahasan ............................................................................. 14
BAB V PENUTUP
a. Simpulan .................................................................................. 16
b. Saran .................................................................................... 17
Daftar Pustaka ............................. ....................................................................... 17
5
LAMPIRAN
a. Absensi Kegiatan .................................................................................... 18
b. Foto-foto kegiatan.... .............................................................................. 22
c. Peta lokasi ............................................................................................... 26
6
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
01 Data Hasil Berat Nata de cassava dari Limbah Cair
Pembutan Tepung Singkong .......................................................................11
02. Hasil uji Organoleptik nata de cassava oleh ibu-ibu PKK Dasawisma desa
Tua-Marga-Tabanan ............................................................................... 12
03. Reaksi pembentukan Nata ........................................................................... 15
7
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 Bapak kepala desa dan panitia/Narasumber ......................................... 22
2 Peserta Pelatihan, Ibu-ibu PKK Dasawisma Tua-Marga-Tabanan ....... 23
3 Uji Organoleptik Nata de Cassava ....................................................... 25
4 Penyerahan sumbangan kepada Ibu-ibu PKK Dasawisma melalui
Bapak Kepala Desa ............................................................................... 25
8
BAB I. Pendahuluan
A. Analisis situasi
Desa Tua dengan luas 380 Ha, terdiri dari tanah sawah (146 ha), tanah kering
yang terdiri dari tegal/ladang (127 ha); pemukiman (104 ha), tanah perkebunan rakyat
(127 ha), tanah fasilitas umum yang terdiri dari lapangan (0,50 ha); perkantoran
pemerintah (0,5 ha); lainnya (2,45 ha), dengan 3 desa adat, dan lembaga pendidikan
terdapat 1 unit TK dan SD 2 unit. Penghasilan penduduk dari perkebunan antara lain
kelapa, kopi, cengkeh, coklat dengan menghasilkan masing-masing 3, 2, 1, dan 2
kw/ha tiap tahunnya dari luas masing-masing 8, 4, 4, 15 ha. Peternakan yang
dipelihara antara lain sapi, babi, ayam dan bebek, dengan luas tanaman pakan ternak 5
ha dan produksi hijauan makanan ternak sebesar 5 ton/ha. Mata pencaharian pokok
sebagai petani, dan yang lainnya sebagai buruh tani, buruh/swasta, pegawai negeri,
pengrajin, pedagang, peternak dan montir.
Pertanian bagi masyarakat desa Tua Marga Tabanan berupa a) tanaman
pangan, b) tanaman obat, c). Perkebunan. Luas tanaman pangan dan komoditas untuk
singkong yaitu 1 ha dengan produksi 2 ton/ha. Sedangkan kelapa dengan luas 8 ha dan
dengan produksi 3 kw/ha.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Dilihat dari potensi desa Tua kecamatan Marga Tabanan, dapat diidentifikasi dan
dirumuskan masalah yaitu :
Singkong (Manihot utilissima) di desa Tua-Marga-Tabanan tersedia yang
biasanya digunakan oleh masyarakat untuk masakan olahan tradisional dan
dijual secara tradisional antara lain jajanan tradisional dan kripik singkong.
Nilai singkong ini dapat ditingkatkan nilai ekonominya dengan memanfaatkan
limbah singkong dalam pembutatan tepung tapioka yaitu digunakan nata de
cassava. Rumusan masalahnya adalah : “Bagaimanakah pemanfaatan limbah
singkong di desa Tua-Marga-Tabanan, supaya dapat meningkatkan wawasan
pengetahuan masyarakat dan meningkatkan nilai ekonomi singkong?”.
C. Tujaun Kegiatan
Singkong (Manihot utilissima) di desa Tua-Marga-Tabanan tersedia yang
biasanya digunakan oleh masyarakat untuk masakan olahan tradisional dan dijual
9
secara tradisional antara lain jajanan tradisional dan kripik singkong. Nilai
singkong ini dapat ditingkatkan nilai ekonominya dengan memanfaatkan limbah
singkong dalam pemuatan tepung tapioka yang dapat digunakan nata de cassava
dengan memberikan pelatihan kepada Ibu-ibu PKK Dasawisma desa Tua-Marga-
Tabanan.
D. Manfaat Kegiatan
1. Menambah pengetahuan ibu-ibu PKK Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan dalam
keterampilan biotekhnologi
2. Memanfaatkan potensi desa dalam hal ini singkong menjadi berbagai produk
makanan yang bermanfaat
3. Memanfaatkan limbah dalam pembuatan tepung tapioka untuk nata de cassava
BAB II. Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan Kegiatan Pengabdian ini meliputi kegiatan dalam pendidikan
dalam menemukan formulasi yang tepat dalam pembuatan nata de Cassava dan terjun
langsung ke desa dengan memberikan pelatihan kepada ibu-ibu PKK Dasawisma desa Tua-
Marga-Tabanan tentang cara pembuatan nata de cassava. Adapun bahan, instrument dan
prosedur pelaksanaan pembuatan nata de cassava adalah sebagai berikut.
A. BAHAN
1. 1 Kg singkong
2. 2000 ml/2 liter air matang
3. 50 gram kacang hijau
4. Starter 200 ml
5. Gula 50 gram
6. Urea
7. Amonium Phosphat
8. 2 ml (1 sendok teh) Asam acetat glasial/asam cuka
9. Alkohol
10
B. INSTRUMEN/ALAT
1. Kompor
2. Panci
3. Nampan
4. Sendok pengaduk
5. Timbangan
6. Parutan
7. Kain kasa/saringan
8. Lumpang
9. Baskom berbagai ukuran
10. Kertas koran bersih
C. PROSEDUR
Nata de cassava adalah nata yang dibuat dari limbah pembuatan tepung tapioka, dengan
tahapan pembuatannya adalah sebagai berikut.
1) 1 kg singkong dibersihkan dan dikuliti/dihilangkan kulitnya dan dibersihkan
2) Singkong diparut
3) Ke dalam parutan singkong, dituangkan 2000 ml air.
4) Larutan disaring menggunakan kain saring untuk memisahkan ampas dan larutan
5) Diamkan larutan selama 1 malam sampai terbentuk endapan tepung.
6) Setelah itu di saring dengan menggunakan kain kasa untuk memisahkan tepung
dengan limbah cairnya.
7) Lakukan penjemuran untuk tepungnya untuk mendapatkan tepung yang kering.
8) Limbah cairnya dikoleksi untuk pembuatan nata. Karena bahannya berasal dari
singkong (cassava : Bhs Inggris, sehingga disebut nata de cassava)
9) Siapkan 50 gram tauge dan ditumbuk. Disaring menggunakan kain kasa sehingga
didapatkan larutan yang mengandung enzim α amilase.
10) Larutan ekstrak kecambah ditambahkan sebanyak 3 sendok makan ke dalam limbah
cair
11) Diamkan selama 2 jam.
a. Kemudian limbah cair singkong tersebut ditambahkan urea, sebanyak 2 gr/2000 ml
limbah cair singkong, amonium posfat 0,025 ml/2000 ml, asam asetat glasial 2
ml/2000 ml, kemudian panaskan hingga mendidih
11
b. Diamkan larutan tersebut hingga dingin kemudian pisahkan larutan tersebut dari
endapan yang terbentuk.
c. Tambahkan gula pasir sebanyak 50 gram ke dalam larutan
d. Rebus larutan hingga mendidih.
e. Dinginkan larutan.
f. Masukkan Starter sebanyak 200 ml
g. Dimasukkan ke dalam tempat fermentasi yaitu nampan
h. Nampan ditutup dengan menggunakan kertas koran.
i. Diletakkan di dalam ruangan dengan suhu kamar (±280 C).
j. Fermentasi dilakukan selama waktu ±10 hari.
1) Pengolahan Nata
a. Nata diolah kembali dengan direndam menggunakan air mengalir selama 3 hari.
b. Nata kemudian dicuci dan dipotong kecil berbentuk kubus berukuran 1 cm,
kemudian direbus hingga mendidih
c. Ditambahkan gula pasir untuk menambah rasa manis
d. Penilaian oleh panelis.
BAB III. Hasil dan Pembahasan
a. Hasil Kegiatan.
Pendidikan
Pada kegiatan ini, dalam pengabdian yang didahului dengan penelitian,
didapatkan formulasi yang tepat dalam pembuatan nata de cassava seperti
tercantum dalam tabel 01 di bawah ini.
Tabel 0.1 Data Hasil Berat Nata de cassava dari Limbah Cair Pembutan Tepung Singkong
Perlakuan ke-
Berat Nata yang Dihasilkan per 50 ml Limbah Cair Singkong dalam gram (gr)
0% 0,75% 1,5% 2,25% 1 6,2 9,9 17,1 19,4 2 6,1 10,8 15,7 19,3 3 6,3 10,1 15,5 19,5 4 4,5 9,9 15,7 20,2 5 4,3 10,2 15,9 19,5 6 4,9 8,7 15,5 20,3
Jumlah 32,3 59,6 95,4 118,2 Rata-Rata 5,4 9,9 15,9 19,7
12
Dari berat nata maksimal yang didapatkan, diberikan pelatihan kepada ibu-
ibu PKK Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan dengan formulasi seperti tercantum
dalam BAB III (prosedur pelaksanaan). Berdasarkan hasil uji organoleptik nata
didapatkan hasil seperti tercantum pada Tabel 02 di bawah ini.
Tabel 02. Hasil uji Organoleptik nata de cassava oleh ibu-ibu PKK Dasawisma
desa Tua-Marga-Tabanan
No Aroma Tingkat Kesukaan
1 Skor Skor 1 2 3 4 1 2 3 4 0 19 1 0 3 8 8 1
No Warna Tingkat Kesukaan
2 Skor Skor 1 2 3 4 1 2 3 4 0 5 15 0 1 8 9 1
Analisis
1. Aroma
Skor 1 (berbau lainnya) : 0 orang
Skor 2 (berbau asam) : 19 orang
Skor 3 (cukup berbau asam) : 1 orang dan
Skor 4 (tidak berbau asam) : 0 orang
Dari segi aroma : 95% ibu-ibu PKK Dasawisma yang menyatakan aroma nata de cassava adalah asam. Sedangkan 5% lainnya menyatakan beraroma cukup asam.
2. Tingkat kesukaan aroma Skor 1 (Tidak suka) : 3 orang
Skor 2 (kurang suka) : 8 orang
Skor 3 (suka) : 8 orang dan
No Tekstur Tingkat Kesukaan
1 Skor Skor 1 2 3 4 1 2 3 40 0 12 8 0 0 14 6
13
Skor 4 (sangat suka) : 1 orang
Dilihat dari tingkat kesukaan aroma nata de cassava : 15% dari ibu-ibu PKK Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan yang menyatakan tidak suka, 40% yang menyatakan kurang suka, 40% yang menyatakan suka dan 5% yang menyatakan sangat suka.
3. Warna Nata de Cassava
Skor 1 (coklat) : 0 orang
Skor 2 (kekuningan) : 5 orang
Skor 3 (putih keruh) : 15 orang dan
Skor 4 (putih bening) : 0 orang
Dilihat dari warna nata de cassava, 25% ibu-ibu PKK Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan yang menyatakan warna kekuningan dan 75% yang menyatakan warna putih keruh
4. Tingkat kesukaan warna Nata de Cassava
Skor 1 (tidak suka) : 1 orang
Skor 2 (kurang suka) : 8 orang
Skor 3 (suka) : 9 orang dan
Skor 4 (sangat suka) : 1 orang
Dilihat dari tingkat kesukaan warna de cassava, sebanyak masing-masing 5% ibu-ibu PKK Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan yang menyatakan tidak suka dan sangat suka, sebanyak 40% yang menyatakan kurang suka dan sebanyak 45% yang menyatakan suka, serta 5% yang tidak berpendapat.
5. Tekstur
Skor 1 (keras/padat) : 0
Skor 2 (tidak kenyal) : 0
Skor 3 (cukup kenyal) : 12 orang
Skor 4 (kenyal) : 8 orang
Dilihat dari tektur nata de cassava, sebanyak 60% ibu-ibu PKK Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan yang menyatakan cukup kenyal dan sebanyak 40% yang menyatakan kenyal.
1. Tingkat kesukaan tekstur Nata de Cassava
14
Skor 1 (tidak suka) : 0
Skor 2 (kurang suka) : 0
Skor 3 (suka) : 14 orang dan
Skor 4 (sangat suka) : 6 orang
Dilihat dari tingkat kesukaan tekstur nata de cassava, sebanyak 70% ibu-ibu PKK
Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan yang menyatakan suka dan sebanyak 30% yang
menyatakan sangat suka.
b. Pembahasan
Singkong (Manihot utilissima) disebut juga ubi kayu atau ketela pohon.
Produksi singkong Indonesia thn 2008 24.009.600 ton. Singkong merupakan bahan
baku berbagai produk industri seperti industri makanan, farmasi, tekstil dan lain-lain.
Industri makanan dari singkong cukup beragam mulai dari makanan tradisional
seperti getuk, timus, keripik, gemblong, dan berbagai jenis makanan lain yang
memerlukan proses lebih lanjut. Dalam industri makanan, pengolahan singkong, dapat
digolongkan menjadi tiga yaitu hasil fermentasi singkong (tape/peuyem), singkong
yang dikeringkan (gaplek) dan tepung singkong atau tepung tapioka Pada industri
tepung tapioka, teknologi yang digunakan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
pertama; tradisional yaitu industri pengolahan tapioka yang masih mengandalkan
sinar matahari dan produksinya sangat tergantung pada musim, kedua; semi modern
yaitu industri pengolahan tapioka yang menggunakan mesin pengering (oven) dalam
melakukan proses pengeringan dan yang ketiga; full otomate yaitu industri
pengolahan tapioka yang menggunakan mesin dari proses awal sampai produk jadi.
Industri tapioka yang menggunakan peralatan full otomate ini memiliki efisiensi
tinggi, karena proses produksi memerlukan tenaga kerja yang sedikit, waktu lebih
pendek dan menghasilkan tapioka berkualitas. Selain menghasilkan tepung,
pengolahan tapioka juga menghasilkan limbah, baik limbah padat maupun limbah
cair. Limbah padat seperti kulit singkong dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan
pupuk, sedangkan onggok (ampas) dapat digunakan sebagai sebagai bahan baku pada
industri pembuatan saus, campuran kerupuk, obat nyamuk bakar dan pakan ternak.
Limbah cair dapat dimanfaatkan untuk pengairan sawah dan ladang, selain itu limbah
cair pengolahan tapioka dapat diolah menjadi minuman nata de cassava.
15
Nata termasuk produk fermentasi seperti halnya tape, tempe, dan yoghurt.
Nata berasal dari bahasa Spanyol yaitu nadar yang artinya berenang, istilah tersebut
juga berasal dari bahasa latin yaitu natere yang artinya terapung (Collado, 1986).
Nata dapat dibuat dari bahan-bahan seperti : air kelapa, sari nanas dan sari
buah lainnya. Nata yang dibuat dari air kelapa dinamakan nata de coco, nata yang
dibuat dari air sisa pembuatan tahu disebut nata de soya. Sedangkan nata de pina
merupakan medium yang digunakan untuk membuat kultur murni bakteri Acetobacter
xylinum. Nata memiliki keunggulan berupa kandungan seratnya yang tinggi terutama
selulosa. Peran utama serat dalam tubuh yaitu kemampuannya mengikat air pada usus
yang dapat melunakkan feses. Sebenarnya nata berarti bacterial celulose atau selulosa
sintesis, hasil sintesa glukosa oleh bakteri pembentuk nata, yaitu Acetobacter xylinum.
Selulosa merupakan kapsul pada bakteri yaitu hasil sisa metabolisme glukosa oleh
Acetobacter xylinum. Kapsul Kapsul bakteri penting artinya baik bagi bakteri itu
sendiri maupun bagi organisme lain. Bagi bakteri, kapsul merupakan pelindung dan
juga berfungsi sebagai cadangan makanan (Pelczar & Chan, 2005).
Pembentukan selulosa bakteri oleh sel Acetobacter xylinum diawali dengan
mengubah glukosa dari larutan sukrosa dan tuak wayah lontar yang mengandung
asam lemak menjadi prekursor (bahan pembentuk selulosa bakteri) dan enzim
ekstraseluler pada membran sel. Prekursor dan enzim ekstraseluler ini selanjutnya
bersama-sama diekskresikan dari membran sel untuk mempolimerisasikan glukosa
menjadi selulosa di luar sel. Reaksi yang terjadi adalah tercantum pada Tabel 03
berikut.
Tabel 03. Reaksi Pembentukan Nata
Sukrosa + H20 Glukosa + Fruktosa
Glukosa glukosa-6-fosfat
Glukosa-6-fosfat glukosa-1-fosfat
UTP + glukosa-1-fosfat UDP-glukosa + PPi
UDP-glukosa + (glukosa)n UDP + (glukosa)n + 1 rantai selulosa rantai selulosa
Sukrase atau Invertase
Glukosa heksokinase
Glukokinase
UDP-Glukosa pirofosfatase
Selulosa sintase
S
16
Uji organoleptik adalah uji yang mengguakan panca indra antara lain : mata, hidung,
lidah/kulit, telinga. Uji organoleptik nata de cassava yang dilakukan oleh ibu-ibu PKK
Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan, meliputi aroma nata de cassava yang dibuat sebelum
diolah dan tingkat kesukaannya, warna nata de cassava sebelum diolah dan tingkat
kesukaannya serta tekstur nata de cassava setelah pengolahan nata serta tingkat kesukaannya.
BAB IV. Penutup
a. Simpulan
Dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat disimpulkan :
1. Dalam kegiatan pendidikan melalui penelitian, berat optimum nata de cassava
yang didapatkan dalam 50 ml adalah : 19.7 gram nata dengan konsentrasi sukrosa
2,25%
2. Dalam uji organoleptik kegiatan pelatihan pembuatan nata de cassava kepada ibu-
ibu PKK Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan, sebanyak : 95% aroma nata de
cassava adalah asam. Sedangkan 5% lainnya menyatakan beraroma cukup asam.
Dilihat dari tingkat kesukaan aroma nata de cassava : 15% dari ibu-ibu PKK
Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan yang menyatakan tidak suka, 40% yang
menyatakan kurang suka, 40% yang menyatakan suka dan 5% yang menyatakan
sangat suka.
Dilihat dari warna nata de cassava, 25% ibu-ibu PKK Dasawisma desa Tua-
Marga-Tabanan yang menyatakan warna kekuningan dan 75% yang menyatakan
warna putih keruh.
Dilihat dari tingkat kesukaan warna de cassava, sebanyak masing-masing 5%
ibu-ibu PKK Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan yang menyatakan tidak suka
dan sangat suka, sebanyak 40% yang menyatakan kurang suka dan sebanyak 45%
yang menyatakan suka, serta 5% yang tidak berpendapat.
Dilihat dari tektur nata de cassava, sebanyak 60% ibu-ibu PKK Dasawisma desa
Tua-Marga-Tabanan yang menyatakan cukup kenyal dan sebanyak 40% yang
menyatakan kenyal.
17
Dilihat dari tingkat kesukaan tekstur nata de cassava, sebanyak 70% ibu-ibu PKK
Dasawisma desa Tua-Marga-Tabanan yang menyatakan suka dan sebanyak 30%
yang menyatakan sangat suka.
b. Saran
Melihat antusiasme masyarakat akan keterampilan dalam biotekhnologi, kiranya
pihak terkait perlu mempertimbangkan keberlanjutan memberikan pelatihan
pembuatan produk-produk biotekhnologi terutama bagi masyarakat yang di desanya
tersedia bahan baku.
Daftar Pustaka
BPMD Kabupaten Tabanan. 2013. Frofil Desa. Desa Tua-Marga-Tabanan.
Departemen Pertanian. 2005. Pengembangan Usaha Pengolahan Tepung Tapioka.
Jakarta: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Direktorat Jendral
Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
Cereda, M.P. and Mattos, M.C.Y. (1996). "Linamarin - The Toxic Compound of
Cassava". Journal of Venomous Animals and Toxins (online) 2 (1), 6-12; ISSN
0104-7930
Collado, L.S.1986.Nata : Processing and Problems in Industry in Philipines.
Disampaikan dalam seminar on Tradisional Foods and Their Processing in Asia.
Nov. 13-15, 1986.Tokyo, Japan.
FAO, June 2003 cassava market assessment, 2003
Pelczar, Michael J.,Chan, E.C.S. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. Terjemahan oleh
Ratna Siri Hadioetomo, Teja Imas, S.Sutarmi Tjitrosomo, dan Sri Lestari Angka.
Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
Salim, E. 2011. Dari Limbah Menjadi Rupiah. Yogyakarta : Andi Offset.
Lampir
a. ran
Absensi keegiatan
18
19
20
21
b. Foto-foto k
Foto 1. Bap
kegiatan
pak Kepala Desa Tua-MMarga-Taba
anan dengann panitia/Na
arasumber
22
Foto 2. Peserta pelatihan, Ibu--ibu PKK DDasawisma TTua-Marga-
-Tabanan
23
24
Foto 3.
Foto 4melalui
Uji Organo
. Penyerahi Bapak kep
oleptik Nata
an sumbanpala Desa
a de Cassav
ngan ke Ibu
va
u-ibu PKKK Dasawismma Desa TTua-Marga-T
25
Tabanan
26
c. Peta Lokasi