pws p2m & gizi

21
2. Bagian P2M (Penanggulangan Penyakit Menular) A. Keadaan a.) Data Input Analisis Data Input disetiap program kerja P2M No. Program Kerja Data Input Man Money Method Material Machine 1. Cakupan Desa/Kelu rahan Universal Child Immunizat ion (UCI) Tersedia tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat) dan koordinator program desa/kelurah an Universal Child Immunization (UCI) Tersedi a dana dari pemerin tah untuk program desa/ke lurahan Univers al Child Immuniz ation (UCI) - Terdapat SOP untuk melaksanak an upaya Universal Child Immunizati on (UCI) Penyulu han dilakukan setiap posyandu -Ada Puskesmas , Pustu, pondok bidan kelurahan , Posyandu, Polindes, kader posyandu -Ada ambulans dan kendaraan roda dua sebagai alat transport asi ke masyaraka t - Tersediany a alat untuk pemeriksaa n fisik pada bayi dan balita (stetoskop , termometer , timbangan, meteran dll) - Tersediany a KMS 2. Cakupan Desa/Kel urahan dalam Tersedia tenaga kesehatan (dokter, Tersedi a dana dari pemerin Terdapat SOP untuk melaksanak an upaya -Ada Puskesmas , Pustu, pondok Tersedianya alat untuk pemeriksaa n fisik

Upload: muhammad-rizal-ardiansyah

Post on 08-Nov-2015

41 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

case report

TRANSCRIPT

2. Bagian P2M (Penanggulangan Penyakit Menular)A. Keadaana.) Data InputAnalisis Data Input disetiap program kerja P2MNo.Program KerjaData Input

ManMoneyMethodMaterialMachine

1.

Cakupan Desa/Kelurahan Universal ChildImmunization (UCI)Tersedia tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat) dan koordinator program desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)Tersedia dana dari pemerintah untuk program desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Terdapat SOP untuk melaksanakan upaya Universal Child Immunization (UCI) Penyuluhan dilakukan setiap posyandu1. Ada Puskesmas, Pustu, pondok bidan kelurahan, Posyandu, Polindes, kader posyandu

1. Ada ambulans dan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi ke masyarakat

- Tersedianya alat untuk pemeriksaan fisik pada bayi dan balita (stetoskop, termometer, timbangan, meteran dll)- Tersedianya KMS

2.Cakupan Desa/Kelurahan dalam hal pelayanan Pencegahan penyakit Tersedia tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat) dan koordinator program desa/kelurahaTersedia dana dari pemerintah untuk program desa/kelurahan dalam pelayanan pencegahan penyakitTerdapat SOP untuk melaksanakan upaya pelayanan pencegahan penyakit1. Ada Puskesmas, Pustu, pondok bidan kelurahan, Posyandu, Polindes, kader posyandu

1. Ada ambulans dan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi ke masyarakat

Tersedianya alat untuk pemeriksaan fisik pada bayi dan balita (stetoskop, termometer, timbangan, meteran dll)

b). Data ProsesSistem yang berkaitan dengan komponen-komponen programNo.Data ProsesPenjelasan

1.P1 (Perencanaan)1. Rencana pelaksanaan program di bagian P2M bekerja sama lintas program (KIA,Promkes, kesling, Pengobatan)

2.P2 (Pelaksanaan)1. Petugas (dokter dan bidan) melakukan perawatan terhadap balita gizi buruk mendapat perawatan 1. Penggalian tentang riwayat kelahiran dan imunisasi cukup memadai Penggalian tentang riwayat dalm keluarga

3.P3 (Pengawasan & Pengendalian)1. Laporan program kegiatan di bagian gizi mendapat perawatan dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten tiap triwulan, disertai dengan data pencapaian program. 1. Evaluasi program dilakukan setiap 6 bulan s/d 1 tahun. 1. Jika angka cakupan mendapat perawatan rendah tindak lanjut dilakukan dengan mendorong pustu, bidan praktek swasta dan kader yang ada untuk melakukan penyuluhan tentang pentingnya pemantauan gizi.

c). Peninjauan Wilayah Setempat (PWS)a. Analisis kejadian penyakit di empat kelurahan wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kecamatan Baruga Bulan Januari-April tahun 2015.

b. Analisis Program Kegiatan Imunisasi diempat kelurahan wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kecamatan Baruga 4 bulan terakhir tahun 2015.

d.) Outputa. Analisis kejadian penyakit di empat kelurahan wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kecamatan Baruga Bulan Januari-April tahun 2015Berdasarkan data yang ada dapat diketahui bahwa hasil kegiatan indikator kinerja Penemuan pasien baru di empat kelurahan wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kecamatan Baruga Bulan Januari-April tahun 2015 adalah mencapai target pencapaian yang ditetapkan Dinas Kesehatan Nasional untuk tahun 2010-2015 yaitu sebesar 100%. Dari pencapaian skor ini tidak menjadi masalah karena sudah mencapai target dinas kesehatan nasional.

b. Analisis Program Kegiatan Imunisasi diempat kelurahan wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kecamatan Baruga 4 bulan terakhir tahun 2015.Berdasarkan data yang ada, dapat diketahui bahwa hasil kegiatan indikator kinerja program cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) di wilayah kerja Puskesmas perawatan Lepo-Lepo selama Bulan Januari-April tahun 2015, ada beberapa kelurahan yang tidak mencukupi target yaitu Imunisasi BCG di kelurahan lepo-lepo cakupannya hanya 33,25% , Wundudopi 17, 19%. Imunisasi DPT/HB/HIB 1 di kelurahan Wundudopi cakupannya hanya 16,93%. imunisasi DPT/HB/HIB 2 di kelurahan Wundudopi cakupannya 17,96%. imunisasi DPT/HB/HIB 3 di kelurahan Lepo-Lepo cakupanya 31,5 %, Wundudopi cakupannya 16,42%. imunisasi Campak dan Polio 4 di kelurahan Wundudopi cakupannya18, 73%. imunisasi tetatus toxoid (TT1) pada ibu hamil kelurahan Lepo-Lepo cakupanya 10,82 %, Wundudopi cakupannya 7,93%, Watubangga 32,39%. imunisasi tetatus toxoid (TT2) pada ibu hamil kelurahan Lepo-Lepo cakupanya 9,66%, Wundudopi cakupannya 3,39%, Watubangga 15,17%. dimana target pencapaian yang ditetapkan Dinas Kesehatan Nasional untuk tahun 2010-2015 yaitu sebesar 100%. Pencapaian skor ini merupakan suatu masalah karena tidak mencapai target dinas kesehatan nasional.

B. MasalahDalam pelaksanaan program standar pelayanan minimal puskesmas lepo-lepo memiliki banyak masalah - masalah di tiap bagian program pokok puskesmas terutama di ketenagakerjaan, pembiayaan dan lain-lain.a. Analisis Masalah kejadian penyakit di empat kelurahan wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kecamatan Baruga Bulan Januari-April tahun 2015 tidak ada masalah.b. Analisis Masalah Program Kegiatan Imunisasi diempat kelurahan wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kecamatan Baruga 4 bulan terakhir tahun 2015. Masih kurangnya pengetahuan dan wawasan warga terhadap kesehatan Masih kurangnya media promosi kesehatan Masih ada sebagian warga yang tidak mengikuti kegiatan posyandu-podyandu yang diselenggarakan, seperti warga yang bekerja bertepatan pada jadwal posyandu Ibu hamil lebih memilih melakukan pemeriksaan kesehatan langsung ke rumah sakit atau klinik praktek. Kurangnya koordinasi pada tempat tempat praktek dokter yang ada di wilayah kerja puskesmas lepo-lepo sehingga data unijek tidak di peroleh

3. Bagian GiziA. Keadaana.) Data InputAnalisis Data Input disetiap program kerja GiziNo.Program KerjaData Input

ManMoneyMethodMaterialMachine

1.Pemantauan Berat Badan, Tinggi Badan BalitaTersedia tenaga kesehatan perawat dan koordinator program desa/kelurahan untuk melakukanpemantauan Berat Badan, Tinggi Badan BalitaTersedia dana dari pemerintah untuk program Pemantauan Berat Badan, Tinggi Badan Balita

Terdapat SOP untuk melaksanakan Pemantauan Berat Badan dengan menggunakan timbangan dacin, injak dan Tinggi Badan dengan meteran

Ada Puskesmas, Pustu, pondok bidan kelurahan, Posyandu, Polindes, kader posyandu

Ada ambulans dan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi ke masyarakat

Tersedianya alat untuk melakukan pemantauan dengan menggunakan timbangan dacin, injak, dan meteran dll

2.Pelacakan Balita Gizi kurangTersedia tenaga kesehatan perawat dan koordinator program desa/kelurahanTersedia dana dari pemerintah untuk program Pelacakan Balita Gizi kurangTerdapat SOP untuk melaksanakanPelacakan Balita Gizi kurang dengan cara aktif dan pasif.Cara Aktif : Tenaga kesehatan turun ke rumah warga untuk mencari balita gizi kurangCara Pasif :Menungu di tempat Ada Puskesmas, Pustu, pondok bidan kelurahan, Posyandu, Polindeskader posyandu

Ada ambulans dan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi ke masyarakat

Tersedianya alat untuk melakukan pemantauan dengan menggunakan timbangan , injak, dan meteran dll

3.Pemantauan status Gizi BurukTersedia tenaga kesehatan perawat dan koordinator program desa/kelurahanTersedia dana dari pemerintah untuk Program Pemantauan status Gizi buruk Terdapat SOP untuk melaksanakanPemantauan status Gizi dengan cara :pantau selama 1 bulan pasien yang tergolong gizi kurang kemudian Hit. Kembali status gizinya apabila tergol. Gizi buruk maka ;Mendata,Lapor di Dinas, berikan batuan (Taburia, Susu, telur dll)

Ada Puskesmas, Pustu, pondok bidan kelurahan, Posyandu, Polindeskader posyandu

Ada ambulans dan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi ke masyarakat

Tersedianya alat untuk melakukan pemantauan dengan menggunakan timbangan dacin, injak, dan meteran dll

4.Pemantauan Gizi LapasTersedia tenaga kesehatan perawat dan koordinator program desa/kelurahanTersedia dana dari pemerintah untuk ProgramPemantauan Gizi LapasTerdapat SOP untuk melaksanakanPemantauan Gizi Lapas dengan Cara Melakukan kunjungan di lapas melihay kondisi dapur, cara mengolah makanan dan menyiapkan makanan Ada ambulans dan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi ke lapas

Tersedianya alat untuk melakukan pemantauan dengan menggunakan timbangan dacin, injak, dan meteran dll

5.Pemantauan garam yodiumTersedia tenaga kesehatan perawat dan koordinator program desa/kelurahanTersedia dana dari pemerintah untuk ProgramPemantauan garam yodiumTerdapat SOP untuk melaksanakanPemantauan garam yodium dengan 2 cara : yang pertama turun ke sekolah-sekolah meminta para siswanya untuk membawa garam dari rumahnya, yang kedua mendatangi ke rumah warga yang mengalami kekurangan yodium dan melakukan tes iodina pada garam yang mereka gunakan selama ini. Ada Puskesmas, Pustu, pondok bidan kelurahan, Posyandu, Polindes, kader posyandu

Ada ambulans dan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi ke masyarakat

Tersedianya alat untuk melakukan pemantauan dengan menggunakan iodina tes 2-3 tetes

6.Pemantauan Asi EkslusifTersedia tenaga kesehatan perawat, bidan, dan koordinator program desa/kelurahanTersedia dana dari pemerintah untuk ProgramPemantauan Asi Ekslusif Terdapat SOP untuk melaksanakan Pemantauan Asi Ekslusif dengan cara menannyakan kepada ibu apakah dari lahir anaknya diberikan ASI atau tidak

Diberikan penyuluhan kepada ibu- ibu secara keseluruhan atau face to face

Ada Puskesmas, Pustu, pondok bidan kelurahan, Posyandu, Polindes, kader posyandu

Ada ambulans dan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi ke masyarakat

Tersedianya alat untuk melakukan pemantauan dengan menggunakan Flipchart

7.Distribusi Fe BumilTersedia tenaga kesehatan perawat dan koordinator program desa/kelurahanTersedia dana dari pemerintah untuk ProgramDistribusi Fe BumilTerdapat SOP untuk melaksanakan Distribusi Fe Bumil dengan cara memberikan Fe ke bumil sebanyak 30 tablet untuk 1 bulan Ada Puskesmas, Pustu, pondok bidan kelurahan, Posyandu, Polindes, kader posyandu

Ada ambulans dan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi ke masyarakat

Tersedianya obat Fe untuk melakukan distribusi kepada ibu hamil

8.DistribusiVit. ATersedia tenaga kesehatan perawat dan koordinator program desa/kelurahanTersedia dana dari pemerintah untuk ProgramDistribusiVit. ATerdapat SOP untuk melaksanakan DistribusiVit. A yang di lakukan setiap bulan Februari dan Agustus Ada Puskesmas, Pustu, pondok bidan kelurahan, Posyandu, Polindes, kader posyandu

Ada ambulans dan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi ke masyarakat

Tersedianya Vit. A, merah dan biru untuk melakukan distribusi kepada Balita

9.Swipping Vit. ATersedia tenaga kesehatan perawat dan koordinator program desa/kelurahanTersedia dana dari pemerintah untuk ProgramDistribusiVit. ATerdapat SOP untuk melaksanakanSwipping Vit. A setiap bulan Maret dan September Ada Puskesmas, Pustu, pondok bidan kelurahan, Posyandu, Polindes, kader posyandu

Ada ambulans dan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi ke masyarakat

Tersedianya Vit. A, merah dan biru untuk melakukan distribusi kepada Balita

b)Data ProsesSistem yang berkaitan dengan komponen-komponen programNo.Data ProsesPenjelasan

1.P1 (Perencanaan)1. Rencana pelaksanaan program di bagian Gizi bekerja sama lintas program (KIA,Promkes, kesling, Pengobatan)

2.P2 (Pelaksanaan)1. Petugas (dokter dan bidan) melakukan perawatan terhadap balita gizi buruk mendapat perawatan 1. Penggalian tentang riwayat kelahiran dan imunisasi cukup memadai Penggalian tentang riwayat dalm keluarga

3.P3 (Pengawasan & Pengendalian)1. Laporan program kegiatan di bagian gizi mendapat perawatan dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten tiap triwulan, disertai dengan data pencapaian program. 1. Evaluasi program dilakukan setiap 6 bulan s/d 1 tahun. 1. Jika angka cakupan mendapat perawatan rendah tindak lanjut dilakukan dengan mendorong pustu, bidan praktek swasta dan kader yang ada untuk melakukan penyuluhan tentang pentingnya pemantauan gizi.

c). Peninjauan Wilayah Setempat (PWS)

d.) OutputBerdasarkan data yang ada, dapat diketahui bahwa hasil kegiatan indikator kinerja program cakupan Distribusi Fe 90 tablet Bumil di wilayah kerja Puskesmas perawatan Lepo-Lepo selama Bulan Januari-April tahun 2015, ada beberapa kelurahan yang tidak mencukupi target yaitu: di kelurahan lepo-lepo cakupannya hanya 10,31%, Wundudopi 7, 08%. Watubangga 18,04%. dimana target pencapaian yang ditetapkan Dinas Kesehatan Nasional untuk tahun 2010-2015 yaitu sebesar per tahun 95% dan per 4 bulan 31,66% . Dari Pencapaian skor ini merupakan suatu masalah karena tidak mencapai target dinas kesehatan nasional. Pemantauan pemberian Vit.A pada Balita usia 12-59 bulan di kelurahan watubangga 11,83% dimana target pencapaian yang ditetapkan Dinas Kesehatan Nasional untuk tahun 2010-2015 yaitu sebesar 85%. Dari Pencapaian skor ini merupakan suatu masalah karena tidak mencapai target dinas kesehatan nasional.

B. MasalahDalam pelaksanaan program standar pelayanan minimal puskesmas lepo-lepo memiliki banyak masalah - masalah di tiap bagian program pokok puskesmas terutama di ketenagakerjaan, pembiayaan dan lain-lain. Sumber daya manusia puskesmas sudah cukup besar tetapi pada waktu jadwal lapangan terbentur dalam satu hari akibat tanggal merah yang membuat jadwal turun lapangan dalam 1 hari terkadang 3 tempat sehingga SDM puskesmas terbagi-bagi membuat SDM berkurang pada satu tempat dokter umum yang ada di puskesmas untuk turun di kegiatan luar puskesmas kurang. Tidak adanya dana khusus (reward) untuk petugas yang terlibat langsung dengan program pelayanan di luar gedung puskesmas Masih minimnya media promosi yang beredar di masyarakat misalnya poster, pamphlet dll, bahwa pentingnya kita mengetahui status gizi, menggunakan garam yodium, pentingnya pemberian ASI Ekslusif bagi bayi, Vit. A dan Fe untuk ibu hamil. Dalam melakukan pemantauan status gizi balita alat timbangan yang digunakan (dacin) hasilnya kurang akurat dan di beberapa posyandu timbangan injak tidak ada dan timbangan baring.