laporan akhir program p2m penerapan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/laporan_akhir...laporan...

20
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ACUNG DAN PEDAGANG PASAR SENI KLUNGKUNG UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN TERHADAP KONSUMEN WISATAWAN MANCANEGARA Oleh: Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S (Ketua) NIP 198108142009122002 Dr. Ni Komang Arie Suwastini, S.Pd., M.Hum (Anggota) NIP 198004042003122001 Nyoman Karina Wedhanti, S.Pd., M.Pd (Anggota) NIP 198204212008122003 Dr. Dewa Putu Ramendra, S.Pd., M.Pd NIP 19760902000031001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA NOPEMBER, 2016

Upload: duongcong

Post on 03-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir...LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ACUNG DAN

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ACUNG

DAN PEDAGANG PASAR SENI KLUNGKUNG

UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN

TERHADAP KONSUMEN WISATAWAN MANCANEGARA

Oleh:

Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S (Ketua)

NIP 198108142009122002

Dr. Ni Komang Arie Suwastini, S.Pd., M.Hum (Anggota)

NIP 198004042003122001

Nyoman Karina Wedhanti, S.Pd., M.Pd (Anggota)

NIP 198204212008122003

Dr. Dewa Putu Ramendra, S.Pd., M.Pd

NIP 19760902000031001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

NOPEMBER, 2016

Page 2: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir...LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ACUNG DAN
Page 3: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir...LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ACUNG DAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi dewasa ini, bahasa Inggris tidak dapat dipungkiri

berfungsi sebagai bahasa komunikasi Internasional. Bahasa Inggris berperan sangat

vital sebagai alat komunikasi di dalam berbagai aspek kehidupan baik untuk tujuan

pendidikan, pekerjaan, hiburan, komunikasi elektronik, maupun perdagangan.

Menurut Encarta Dictionary (2009), bahasa Inggris adalah bahasa yang digunakan

secara luas oleh orang-orang di Amerika Serikat, Australia, Afrika Selatan, Inggris,

Irlandia, Kanada, Selandia Baru, serta beberapa negara lainnya dengan jumlah

pengguna antara 350 sampai 375 juta orang (p.13). Jadi, bahasa Inggris merupakan

bahasa yang telah banyak digunakan oleh beratus-ratus juta orang di seluruh penjuru

dunia.

Sebagai bahasa yang paling sering dan banyak dipakai dalam berinteraksi di

kancah internasional, bahasa Inggris sudah menjelma menjadi bahasa yang harus

dikuasai oleh penutur asing bahasa tersebut. Bahasa Inggris mutlak diperlukan

sebagai sarana komunikasi antar negara di sektor ekonomi, sosial, politik, budaya

dan lain lain. Hal ini tak pelak menyebabkan terjadinya interaksi antar bangsa;

misalnya: kunjungan para wisatawan atau turis ke negara-negara lain memerlukan

bahasa yang mampu menjembatani transfer informasi dan komunikasi dengan orang

orang setempat dinegeri yang mereka dikunjunginya.

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Bali cukup

tinggi. Salah satu daerah wisata yang kerap dikunjungi wisatawan di Bali timur

dikenal dengan nama kabupaten Klungkung a.k.a. kota serombotan (profil atau

potret masyarakat sasaran dijelaskan di analisis situasi). Kabupaten Klungkung

memiliki berbagai potensi pariwisata yang bisa dikembangkan dengan

mengoptimalkan sumber daya alam dan sumber daya manusianya. Melihat potensi

budaya dan pariwisata yang dikembangkan di kabupaten Klungkung, pemerintah

daerah mengembangkan pasar seni yang bisa menjaring animo para wisatawan yang

datang berkunjung untuk berbelanja dan tentu saja ini akan berdampak terhadap

Page 4: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir...LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ACUNG DAN

perekonomian masyarakat lokal disana. Pemerintah kabupaten Klungkung melalui

dinas Pariwisata melaksanakan beberapa kegiatan budaya untuk mendongkrak

peningkatan pariwisata di kawasan tersebut. Seperti yang dituturkan kepala Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Klungkung bahwa Klungkungtelah

melaksanakan Semarapura Festival dan Nusa Penida Festival sekali setahun dan

sudah dimulai sejak tahun 2014. Kedua festival tersebut mampu menyedot perhatian

masyarakat termasuk juga para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Promosi budaya adalah salah satu pendongkrak dunia pariwisata di

kabupaten Klungkung perlu disertai dengan kesiapan para pelaku pariwisata

setempat termasuk kesiapan dari objek objek penunjang seperti sentra barang

kerajinan. Contohnya, sentra kerajinan hasil seni dan budaya seniman lokal di pasar

seni Klungkung. Pasar seni Klungkung menjadi salah satu anjungan barang barang

seni yang diminati oleh turis mancanegara, apalagi letaknya yang tidak jauh dari

objek wisata terkenal: “Kertha Gosa” sehingga menjadikannya daerah yang tak sepi

dari wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara.

Pasar seni Klungkung sebenarnya sudah cukup dikenal oleh banyak turis

asing dan domestik. Pasar ini menjual barang barang seni yang beragam sepertikain

tenun ikat tradisional, arca, akik, topeng, lukisan, guci dan lain lain. Pasar ini sering

menjadi acuan para turis mancanegara untuk mencari benda benda seni. Dengan

demikian turis asing adalah komponen konsumen tak terpisahkan di pasar seni

Klungkung. Oleh sebab itu, pelayanan terhadap mereka pun juga perlu

dimaksimalkan untuk mendongkrak penjualan barang seni di pasar ini. Komunikasi

dalam bahasa Inggris yang bisa dipahami, sangat diperlukan guna memperlancar

proses komunikasi

Namun, berdasarkan hasil observasi di lapangan dan wawancara ditemukan

ternyata di Pasar seni Klungkunguntuk saat ini hanya ada beberapa orang yang

sudah bisa menggunakan bahasa Inggris, dan itupun hanya menyebut angka satu

persatu, sedangkan sebagian besar pedagang, khususnya pedagang acung

memaparkan bahwa selama ini mereka hanya melakukan transaksi penjualan dengan

cara yang sederhana seperti melakukan penawaran dengan menyebut angka dalam

bahasa inggris dan ada yang bahkan menulis harga barang di selembar kertas.

Page 5: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir...LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ACUNG DAN

Mereka menyatakan proses inikerap menyulitkan kedua pihak, karena sering

menimbukankesalahpahaman, terutama ketika proses tawar menawar terjadi. Selain

itu, para wisatawan kerap merasa kesal dan terganggu karena para pedagang

terkesan memaksa mereka untuk berbelanja.Hal tersebut terjadi karena para

pedagang kesulitan melakukan transaksi memakai bahasa Inggris dengan para tamu.

Jika kemampuanberbahasa Inggrispara pedagang di kawasan pasar seni

Klungkung dilatih, para pedagang setidaknya dapat berkomunikasi tentang sesuatu

yang berhubungan dengan urusan perdagangan yang akan berdampak baik bagi

perekonomian mereka. Dengan demikian, ini diharapkan dapat menjadi salah satu

usaha untuk mengoptimalkan pelayanan pedagang, terutama untuk melayani

konsumen wisatawan mancanegara.Pelatihan bahasa Inggris ini merupakan sebuah

upaya untuk meningkatkan pelayanan pedagang pasar seni Klungkung ketika

menghadapi konsumen yang berasal dari mancanegara. Beberapa alasan yang

mendasari penulis untuk memilih Pasar seni Klungkung sebagai lokasi pelatihan,

yaitu:

a. Pasar seni Klungkung menjadi salah satu sentra penjualan barang-barang seni

yang diminati oleh turis yang datang ke kabupaten Klungkung.

b. Pasar seni Klungkungakan segera ditata ulang oleh pemkab Klungkung sebagai

pasar yang menjadi sentral penjualan kerajinan khas seni dan budaya lokal

Klungkung.

c. Pelatihan yang akan diadakan ini sangat membantu para pedagang di kawasan

wisata Kertha Gosa dan pasar Seni Klungkung untuk menjadi terlatih dalam

berkomunikasi memakai bahasa Inggris walaupun hanya memakai ekspresi

sederhana untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen

wisatawan mancanegara.

Paparan diatas merupakan latar belakang mengapa pelatihan bahasa Inggris

bagi pedagang pasar seni Klungkung diadakan.

Page 6: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir...LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ACUNG DAN

1.2 Analisis Situasi

Menurut data yang diperoleh dari Website resmi Pemerintah Kabupaten

Klungkung, Kabupaten Klungkung merupakan Kabupaten yang paling kecil dari 9

(sembilan) Kabupaten dan Kodya di Bali, terletak diantara 115 ° 27 ' - 37 '' 8 ° 49 '

00 ' Lintang Selatan dengan batas-batas disebelah utara Kabupaten Bangli. Sebelah

Timur Kabupaten Karangasem, sebelah Barat Kabupaten Gianyar, dan sebelah

Selatan Samudra India, dengan luas: 315 Km². Wilayah Kabupaten Klungkung

sepertiganya ( 112,16 Km²) terletak diantara pulau Bali dan dua pertiganya ( 202,84

Km² lagi merupakan kepulauan yaitu Nusa Penida, Nusa Lembongan dan Nusa

Ceningan. Menurut penggunaan lahan di Kabupaten Klungkung terdiri dari lahan

sawah 4.013 hektar, lahan kering 9.631 hektar, hutan negara 202 hektar, perkebunan

10.060 hektar dan lain-lain 7.594 hektar. Kabupaten Klungkung merupakan dataran

pantai sehingga potensi perikanan laut.Panjang pantainya sekitar 90 Km yang

terdapat di Klungkung daratan 20 Km dan Kepulauan Nusa Penida 70 Km.

Permukaan tanah pada umumnya tidak rata, bergelombangbahkan sebagian besar

berupa bukit-bukit terjal yang kering dan tandus.Hanya sebagian kecil saja

merupakan dataran rendah.Tingkat kemiringan tanah diatas 40 % (terjal) adalah

seluas 16,47 Km2 atau 5,32 % dari Kabupaten Klungkung. Jumlah penduduk di

kabupaten ini mencapai 227.326 orang per 1 Januari 2015 (Dinas Kependudukan

dan Catatan Sipil kabupaten Klungkung, 2015).

Adapun potensi wisata di kabupaten ini antara lain desa wisata Kamasan,

kerajinan lukisan, objek wisata Kertha Gosa, museum Semarajaya, monumen

Puputan Klungkung, dan pura Goa Lawah. Selain untuk mendukung revitalisasi

pariwisata di kabupaten Klungkung pemerintah daerah mengembangkan pasar seni

untuk membantu geliat perekonomian masyarakat Klungkung. Pasar seni Klungkung

berada di bawah naungan Dinas Pengelola Pasar Kota Semarapura.Pasar ini sudah

mengalami beberapa kali renovasi. Awalnya, pasar ini merupakan eks pasar

tradisional yang terletak di jantung kota Semarapura (ibukota kabupaten Klungkung)

dan berdekatan dengan objek wisata Kertha Gosa, museum Semarajaya, dan

monumen Puputan Klungkung. Namun, karena beberapa alasan, Pasar tradisional

Klungkung tersebut direlokasi ke dekat kawasan terminal bis di Galiran dan pasar

Page 7: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir...LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ACUNG DAN

seni Klungkung pun dikembangkan dikawasan itu. Beberapa tahun yang lalu pasar

ini masih terkesan agak tradisional, baik dari segi tata bangunan maupun

pedagangnya. Setelah dilakukan renovasi, pasar ini terlihat lebih modern.

Di pasar seni Klungkung terdapat kurang lebih 100 pedagang yang menjual

barang barang seni yang beragam seperti, kain tenun tradisional ikat (endek) dan

songket khas Klungkung, akik, topeng, lukisan, aksesoris perak dan emas, dan lain

lain. Pasar ini sering dikunjungi wiasatawan domestik dan mancanegara. Barang-

barang yang diperdagangkan juga lebih beraneka ragam, mulai dari ukuran sampai

bentuk barang, seperti kain ikat endek khas Klungkung, songket, wayang dan

lukisan Kamasan, topeng, cincin, uang kepeng, dan lain-lain. Biasanya para

pedangang memperoleh barang dagangan berdatangan mereka melalui distributor

langsung yang menawarkan barang ke kios-kios dan bahkan ada beberapa dari

mereka yang memiliki rumah produksi sendiri. Hampir setiap hari turis berkunjung

ke pasar ini untuk membeli barang seni khas Klungkung dan Bali sebagai oleh-oleh.

Berdasarkan pengamatan di lapangan dan wawancara terhadap pedagang

acung dan pedagang di Pasar Seni Klungkung, saat ini hanya ada beberapa orang

yang sudah bisa menggunakan bahasa Inggris (broken English), dan itupun hanya

menyebut angka satu persatu, sedangkan sebagian besar pedagang memaparkan

bahwa selama ini para pedagang hanya melakukan transaksi penjualan dengan

dengan cara yang sederhana seperti melakukan penawaran dengan menulis harga

barang di selembar kertas. Mereka menyatakan proses ini kerap menyulitkan kedua

pihak, karena sering menimbukan kesalahpahaman, terutama ketika proses tawar

menawar terjadi. Para pedagang biasanya melakukan transaksi hanya berdasarkan

pengalaman mereka berdagang selama bertahun-tahun.

Pengetahuan pedagang di pasar seni yang sangat minim dalam

berkomunikasi dengan turis asing memakai bahasa Inggris menjadi kendala utama.

Pada umumnya mereka juga tidak terlalu ingin belajar bahasa Inggris karena

keengganan dan masalah biaya. Ketidaklancaran proses komunikasi yang sampai

sekarang masih terjadi cukup mempengaruhi tingkat pelayanan terhadap turis

mancanegara. Disisi lain, turis asing merupakan salah satu sumber pemasukan yang

berharga bagi para pedagang di kawasan pasar seni Klungkung. Oleh karena itu

Page 8: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir...LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ACUNG DAN

diharapkan adanya pelatihan bahasa Inggris bagi pedagang Pasar seni

Klungkungdapat memberikan manfaat pagi para pedagang baik sekarang ataupun di

masa mendatang.

1.3 IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan analisis situasi yang diuraikan di atas maka dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

Bagaimana meningkatkan kemampuan bahasa Inggris bagi pedagang acung dan

pedagang pasar seni Klungkung sebagai upaya mengoptimalkan kualitas

pelayanansaatmereka berkomunikasi dengan konsumen turis mancanegara?

1.4 TUJUAN PROGRAM

Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk

meningkatkan kemampuan bahasa Inggris pedagang acung dan pedagang pasar seni

Klungkung sehingga pelayanan terutama dalam hal proses komunikasi/transaksi jual

beli dengan turis mancanegara berjalan dengan baik.

1.5 MANFAAT KEGIATAN

a. Meningkatkan kualitas pelayanan pedagang acung dan pedagang

pasar seni Klungkung terhadap konsumen mancanegara.

b. Memasyarakatkan bahasa Inggris dikalangan para pedagang acung

dan pedagang pasar seni Klungkung guna melancarkan komunikasi

dengan konsumen mancanegara.

c. Meningkatkan daya tawar para pedagang acung dan pedagang pasar

seni Klungkung dimata konsumen mancanegara.

d. Tim pelaksana kegiatan ini dapat mengamalkan ilmu kepada

masyarakat sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Page 9: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir...LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ACUNG DAN

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Beberapa kegiatan serupa pernah dilakukan oleh beberapa peneliti berkaitan

dengan pemberian training bahasa Inggris dan English for Specific Purposes bagi

para pelaku wisata di kawasan pariwisata yang tersebar di beberapa kawasan di

pulau Bali. Marsakawati (2015) mengadakan pengabdian masyarakat di kawasan

pariwisata Penelokan, Batur Selatan dengan memberikan pelatihan untuk 50 orang

praktisi wisata di daerah tersebut termasuk para pemandu wisata lokal dan dagang

acung dalam bidang melakukan pelayanan konsumen meliputi etika profesi dan

elemen pelayanan prima; dan pelatihan bahasa Inggris untuk memandu tamu dan

berdagang bagi para dagang acung. Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat serupa

juga dilakukan oleh Pramerta dan Wahyudi (2013). Mereka melatih 40 orang dagang

acung di desa Batur yang sebagian besar anak-anak sekolah dasar dengan

memberikan pelatihan dasar tentang etika berkomunikasi dan berjualan dengan

wisatawan domestik dan mancanegara. P2M ini memberikan pelatihan dalam dua

bahasa: Indonesia dan Inggris dengan target sasaran masing-masing tamu domestik

dan mancanegara.

Selain itu, Widodo dan Hastuti (2011) melakukan pengabdian masyarakat

dengan melatih 25 pedagang suvenir di Museum Sangiran dalam bercakap-cakap

memakai bahasa Inggris. Salah satunya dengan mengadakan praktek percakapan

menawarkan barang kepada wisatawan asing. Namun pelatihan terhadap para

pedagang di pasar seni dikolaborasikan dengan pelatihan bahasa Inggris bagi para

pedagang acung di kabupaten Klungkung belum pernah dilakukan. Oleh karena itu,

tim program P2M penerapan ipteksmelaksanakan kegiatan disana mengingat

pentingnya bagi para pedagang acung dapat memakai bahasa Inggris sebagai sarana

komunikasi dalam mencapai sukses berdagang dengan wisatawan asing yang datang

berkunjung ke kawasan pasar seni Klungkung.

Page 10: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir...LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ACUNG DAN

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

Kerangka dasar pemecahan masalah dalam program Pengabdian kepada

Masyarakat ini yaitu dengan memberikan pelatihan bahasa Inggris bagi para

pedagang acung dan pedagang di pasar seni Klungkung dengan melaksanakan

tahapan langkah-langkah berikut ini:

a. Persiapan

1. Menyusun program kerja dan deskripsi kerja untuk anggota tim;

2. Observasi dan wawancara untuk memahami kebutuhan para peserta;

3. Penetapan tim pelaksana program dan instruktur sesuai dengan

kepakarannya;

4. Penjajagan kepada dinas terkait (pengelola pasar) untuk pelaksanaan

kegiatan pelatihan;

5. Pendataan peserta dan pernyiapan tempat kegiatan; dan

6. Diskusi/pembekalan tim dalam hal pelaksanaan teknis.

b. Pelaksanaan

Pelatihan bahasa Inggris khususnya English for vendors and trading bagi

peserta kegiatan P2M.

c. Evaluasi dan indikator Pencapaian

Adanya peningkatan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris,

terutama cara melakukan transaksi tawar menawar dan jual beli menjadi

indikator pencapaian program. Pada tahapan ini, evaluasi menyeluruh

terhadap program pelatihan dilakukan dan juga meliputi penilaian serta

refleksi peserta pelatihan dalam mengikuti kegiatan ini.

Page 11: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir...LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ACUNG DAN

3.2 Khalayak Sasaran

Peserta yang mengikuti pelatihan ini adalah para pedagang acung dan pedagang

di kawasan pasar seni Klungkung berjumlah 50orang.

3.3KETERKAITAN

Keterkaitan program pengabdian kepada masyarakat ini sangat erat dengan

jurusan S1 Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pendidikan Ganesha karena selain

menghasilkan lulusan calon guru kompeten berbahasa Inggris, jurusan memiliki

tanggung jawab untuk berkontribusi terhadap masyarakat dalam mengembangkan

potensi diri dan keahlian mereka dalam berkomunikasi memakai bahasa Inggris

sehingga masyarakat terbantu dalam meningkatkan taraf hidup dan

perekonomiannya.

3.4METODE PELAKSANAAN PROGRAM

Seperti dipaparkan sebelumnya, tim pengabdi datang langsung di lokasi

pengabdian untuk memperoleh data dan informasi yang memadai dan wawancara

tentang kondisi pemahaman sebagian pedagang terhadap bahasa Inggris serta cara

dan kebiasaan yang dilakukan pedagang dalam berkomunikasi dengan konsumen

turis mancanegara. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah metode

ceramah, diskusi, dan pelatihan. Pada hari pertama, para peserta kegiatan pelatihan

ini diberikan kuliah umum tentang bahasa Inggris yang digunakan untuk berdagang

dan pengenalan kultur serta etika berbisnis dalam konteks CCU. Pada hari kedua,

para peserta melakukan simulasi berlatih sehubungan dengan topik yang dibahas

pada hari sebelumnya.Selain itu, para peserta langsung praktek nyata dengan para

wisatawan sesuai dengan latihan yang telah dilakukan.

Page 12: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir...LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ACUNG DAN

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil

Pelatihan bahasa Inggris ini ditujukan kepada para pelaku wisata, khususnya

para pedagang acung dan pedagang di kawasan pariwisata pasar seni

Klungkung.Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 16-17 Agustus 2016 di wantilan

Pura Goalawah Klungkung.Pelatihan ini diikuti oleh 50 peserta, yang terdiri dari

pedagang acung dan beberapa pemandu wisatalokal yang memiliki antusiasme

belajar bahasa Inggris. Pelatihan ini diawali dengan pemberian materi tentang cross

culture understanding, yang meliputi pemberian wawasan budaya luar yang harus

diperhatikan oleh para insan pelaku wisata agar interaksi yang terjadi dengan tamu

mancanegara dapat terjalin dengan baik. Pada sesi kedua, narasumber memaparkan

tentang etika profesi yang harus dimiliki oleh para pedagang dan pemandu wisata

lokal termasuk cara menarik dan mempertahankan pengunjung, dan hal-hal yang

harus diperhatikan ketika memberikan pelayanan bagi wisatawan yang datang

berkunjung. Selanjutnya, materi English for Vendors, khususnya bahasa yang

dipakai untuk bertransaksi antar penjual dan pembeli diberikan juga kepada peserta.

Para peserta pelatihan diberikan kosakata dan ekspresi bahasa yang biasa

digunakan dalam melayani pengunjung.Pada dua sesi terakhir pelatihan, kegiatan

praktik simulasi materi melalui role-play antara pedagang dan narasumber dan antar

pedagang sendiri; kemudian, praktik lapangan langsung antara pedagang dan para

wisatawan diadakan untuk melatih para peserta dalam mengaplikasikan materi yang

mereka peroleh.Pelatihan ini berlangsung dengan baik dan lancer.Para peserta

menunjukkan perhatian dan bersungguh-sungguh mengikuti semua rangkaian

kegiatan pelatihan.Mereka bisa melakukan simulasi dan praktik lapangandengan

baik dan lebih percaya diri.

Page 13: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir...LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ACUNG DAN

4.2 Pembahasan

Seperti yang dipaparkan sebelumnya, pelatihan dilaksanakan selama dua hari

dan berlangsung sesuai jadwal yang telah disepakati.Pelatihan bahasa Inggris ini

menarik hati para peserta karena pemberian materi tidak hanya dilakukan dengan

menggunakan teknik ceramah tetapi juga dengan menggunakan gambar dan audio

sehingga tidak membosankan bagi para peserta.Materi pelatihan didesain khusus

untuk para peserta agar mampu memenuhi kebutuhan mereka sebagai pedagang

acung.Para peserta selama ini menyatakan bahwa mereka melayani pengunjung

dengan memakai Bahasa Inggris pasaran yang dipelajari secara otodidak.Pelatihan

ini memberikan cakupan materi yang relevan dan memadai sehingga peserta

kegiatan merasa sangat terbantu dalam memperbaiki kualitas pelayanan mereka

terhadap wisatawan mancanegara. Selain melakukan simulasi dengan menggunakan

barang dagangan mereka sendiri, para peserta juga diajak melakukan praktik

lapangan sehingga mereka sungguh-sungguh belajar dan berlatih secara

kontekstual.Pelatihan ini dapat memberi kontribusi dan manfaat langsung bagi

peserta khususnya saatmereka melayani pengunjung.

Selama proses pelatihan berlangsung, peserta selalu hadir di lokasi walaupun

ada beberapa yang datang terlambat atau datang tetapi izin lalu kembali ke lokasi

pelatihan. Kondisi ini dapat dipahami karena para peserta pelatihan adalah ibu-ibu

dan bapak-bapak yang tidak hanya bekerja sebagai pedagang acung, tapi juga punya

banyak rutinitas lainnya, seperti misalnya berbelanja bahan dagangan ke pasar seni

Sukawati, IRT, ngayah ke pura, pergi melaut dan berladang. Panitia pelaksana

pelatihan mengamati para pelatihan sangat bersemangat dalam mengikuti kegiatan

ini.Mereka memperhatikan setiap pemaparan materi dengan seksama dan kerap

bertanya dalam diskusi. Mereka juga berbagi pengalamannya tentang pemahaman

mereka sebelumnya tentang cara melayani tamu. Mereka sebelumnya sudah

memiliki name tagsebagai tanda pengenal sebagai pedagang di kawasan pariwisata

pasar seni namun sudah tidak pernah dipakai lagi karena dianggap tidak penting.

Akhirnya setelah mengikuti pelatihan ini, mereka akan mewajibkan

pemakaian tanda pengenal tersebut kembali serta membuat seragam untuk

menunjukkan identitas mereka agar mudah dan langsung dikenali oleh para

Page 14: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir...LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ACUNG DAN

pengunjung. Selanjutnya, dari aspek kebahasaan para peserta banyak belajar tentang

ragam kosakata baru yang mereka butuhkan, terutama cara pengucapan yang benar.

Mereka juga belajar tentang ekspresi bahasa yang dapat digunakan ketika mereka

melakukan transaksi dengan wisatawan, contohnya ekspresi untuk menawarkan

barang, tawar-menawar, meminta maaf, menawarkan alternatif, dan berterimakasih.

Selain itu, mereka juga belajar cara menjelaskan tentang spesifikasi dan guna/fungsi

barang yang mereka tawarkan dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan

mudah dipahami.

Praktik dilakukan dua tahap.Tahap satu untuk simulasi dan tahap dua untuk

praktik lapangan.Sebelum melakukan simulasi, mereka membuat draft dan latihan

dalam kelompok-kelompok kecil yang sudah dibentuk.Simulasi (role-play)

dilakukan secara berkelompok.Satu peserta berperan sebagai pedagang acung, dan

peserta lainnya berperan sebagai wisatawan/calon pembeli.Mereka langsung

menggunakan barang-barang dagangannya ketika melakukan simulasi.Sebelum

melakukan perannya, para peserta berlatih dengan narasumber.Mereka berlatih

dengan sangat antusias dan penuh kecerian.Setelah mereka melakukan simulasi,

mereka langsung diberikan umpan balik terkait penampilan mereka dalam hal

bentuk pelayanan dan bahasa Inggris yang digunakan, terutama dalam hal

pengucapan.Setelah berlatih dalam simulasi, para peserta didampingi oleh para

narasumber, langsung praktik ke lapangan dengan menjual dagangan dihadapan para

wisatawan.

Para anggota tim pelaksana pengabdian pada masyarakat dalam kegiatan

pelatihan pedagang acung ini juga melakukan pendampingan selama 3X (sekali

seminggu tiap hari Sabtu/Minggu) secara berkala. Kegiatan pendampingan

dilakukan untuk mengobservasi sekaligus memastikan apakah apa yang sudah

mereka pelajari bermanfaat dalam artian digunakan dalam keseharian mereka

berjualan acung dikawasan pasar seni Klungkung dan sekitarnya. Dalam kegiatan

pendampingan yang dilakukan kurang lebih selama 3-4 jam para anggota tim

pelaksana berbaur dengan para pedagang dan memberi feedback terhadap

pertanyaan mereka, penampilan mereka ketika menjual dagangan kepada para tamu

mancanegara, dan memberi masukan apa yang hendaknya dilakukan agar tidak

Page 15: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir...LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ACUNG DAN

menyinggung tamu dan bagaimana secara positif cara untuk mendorong tamu agar

berbelanja. Para pedagang merasa senang ditemani dan diberikan masukan dalam

berjualan. Hal ini tentu akan berdampak baik bagi perkembangan bahasa, motivasi,

dan kepercayaan para pedagang dalam memberikan pelayanan terhadap tamu

mancanegara ketika menjual barang-barang dagangan seni yang mereka jajakan.

Page 16: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir...LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ACUNG DAN

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Kegiatan pelatihan bahasa Inggris bagi para pedagang di kawasan pasar seni

Klungkung sudah terlaksana sesuai rencana dengan baik (lihat lampiran foto-

foto).Para peserta yang hadir terlihat antusias mengikuti kegiatan pelatihan selama

dua hari, dan mereka mampu melakukan simulasi dan latihan di lapangan dengan

baik.Hasil kegiatan pelatihan menunjukkan ketercapaian tujuan kegiatan yakni

membantu para pedagang untuk bisa meningkatkan kualitas pelayanan mereka

terhadap para wisatawan mancanegara.

5.2 Saran

Kegiatan pelatihan ini sebaiknya bisa diteruskan dengan melakukan kegiatan

pendampingan yang dilakukan secara rutin untuk memantapkan pelayanan prima

dan bahasa Inggris profesi.Hal ini perlu dilaksanakan karena selama di lapanganpara

peserta kerap keliru dalam mengucapkan kata-kata teretentu yang biasa mereka

gunakan sehari-hari.Mereka terbiasa mengucapkan kata-kata dengan cara

pengucapan yang salah dan berpikir itu sebagai sesuatu yang benar. Hal ini terjadi

karena mereka belajar bahasa Inggris secara otodidak. Kegiatan pendampingan yang

terjadwal akan sangat membantu mereka untuk menghilangkan kebiasaan salah yang

dimaksud dan membantu mereka melatih pengucapan kata dengan benar. Melalui

kegiatan pendampingan yang optimal, diharapkan pelatihan ini akanmemberikan

benefit bermakna bagi kemajuan para pelaku pariwisata, khususnya pedagang di

kawasan ini.

Page 17: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir...LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ACUNG DAN

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kabupaten Klungkung

http://www.klungkungkab.go.id/

Marsakawati, N.P.E., Sudana, P.A.P., & Sari, R.A. (2015). Pelatihan customer

service dan bahasa Inggris profesi bagi pelaku wisatadi kawasan Penelokan,

Bangli dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan bagi turis asing.

Unpublished P2M report: Undiksha.

Microsoft Encarta

Pramerta, I.G.P.A. & Wahyudi, N.D. (2013). Ipteks bagi pemandu wisata desa

Batur. Unpublished P2M report: Umnas Denpasar.

Widodo, Y. & Hastuti, E.D. (2011). English conversation bagi pedagang suvenir

(Program ipteks bagi masyarakat kompetitif(IBM)). Unpublished P2M

report: Unived Bantara Sukoharjo.

Page 18: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir...LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ACUNG DAN

Lampiran: Foto-foto kegiatan

Page 19: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir...LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ACUNG DAN
Page 20: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir...LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ACUNG DAN

Klungkung