laporan acara 1123

26
 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lata r Bela kang Petrog rafi merupakan cabang dari mata kuliah mineralogi dimana Petrografi lebih menitikberatkan pada pengamatan mineral secara mikroskopis, oleh karena itu ala t penu njan g mata kul iah minera l opti k yang pal ing umum dan pal ing sering digunakan adalah mikroskop. Untuk mengenali suatu jenis batuan maka yang pertama kita harus ketahui adalah mineral-mineral apa saja penyusun dari batuan tersebut. Mineral yang terdapat  pada batuan sangat beragam dan akan sukar dibedakan apabila kita tidak mampu mendeskripsikannya dengan baik secara mikroskopis. Mineral penyusun batuan beku  berbeda dengan mineral penyusun batuan sedimen begitu juga mineral penyusun  batuan metamorf sangatlah berbeda dengan mineral penyusun batuan beku dan  batuan sedimen, bah kan mineral pen yusun batuan beku dapat dibedakan lagi menjadi mineral penyusun batuan beku asam, intermediet, dan basa. Sehingga kita akan sangat kesulitan apabila kita tidak mengenal mineral-mineral penyusun batuan diatas. Oleh karena itu, unt uk lebi h memahami tentang Mi ner al dilakukanlah  praktikum petrografi acara 1 Pengenalan Mineral. 1.2 Maksud dan T ujuan 1. Maksud dilakukan nya pr akt ikum ini adal ah untuk le bih memper kenal kan mineral-mineral penyusun masing-masing batuan pada praktikan.

Upload: said-zaidun

Post on 22-Feb-2018

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 1/26

  BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Petrografi merupakan cabang dari mata kuliah mineralogi dimana Petrografi

lebih menitikberatkan pada pengamatan mineral secara mikroskopis, oleh karena itu

alat penunjang mata kuliah mineral optik yang paling umum dan paling sering

digunakan adalah mikroskop.

Untuk mengenali suatu jenis batuan maka yang pertama kita harus ketahui

adalah mineral-mineral apa saja penyusun dari batuan tersebut. Mineral yang terdapat

 pada batuan sangat beragam dan akan sukar dibedakan apabila kita tidak mampu

mendeskripsikannya dengan baik secara mikroskopis. Mineral penyusun batuan beku

 berbeda dengan mineral penyusun batuan sedimen begitu juga mineral penyusun

 batuan metamorf sangatlah berbeda dengan mineral penyusun batuan beku dan

 batuan sedimen, bahkan mineral penyusun batuan beku dapat dibedakan lagi menjadi

mineral penyusun batuan beku asam, intermediet, dan basa. Sehingga kita akan

sangat kesulitan apabila kita tidak mengenal mineral-mineral penyusun batuan diatas.

Oleh karena itu, untuk lebih memahami tentang Mineral dilakukanlah

 praktikum petrografi acara 1 Pengenalan Mineral.

1.2 Maksud dan Tujuan

1. Maksud dilakukannya praktikum ini adalah untuk lebih memperkenalkan

mineral-mineral penyusun masing-masing batuan pada praktikan.

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 2/26

. !ujuannya dilakukannya praktikum ini adalah agar mahasis"a mengetahui apa

saja yang membedakan tiap-tiap mineral penyusun masing-masing batuan.

1.3 Alat dan Bahan

#lat dan bahan yang digunakan selama praktikum ini adalah$

1. Mikroskop Polarisasi

. Pensil

%. Pensil "arna

&. 'aret Penghapus

(. Mistar  

). *ap kasar + *ap halus

. *embar 'erja Penuntun

. Objek Pengamatan

. Sayatan tipis

1.4 Prsedur !erja

Prosedur kerja yang dilakukan pada saat praktikum adalah $

1. Menyiapkan mikroskop polarisasi yang akan digunakan pada saat pengamatan

yakni memfokuskan mineral. #pabila benang silang pada mikroskop sudah

terlihat jelas dan pada saat nikol sejajar terlihat terang maksimum sebaliknya

terlihat gelap maksimum pada saat nikol silang berarti mikroskop sudah fokus,

. Menyiapkan sayatan tipis yang akan diamati pada meja objek mikroskop,

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 3/26

%. Melakukan pengamatan dengan mengambil data sesuai dengan yang terdapat

 pada *embar 'erja Praktikum,

&. Mencatat semua data yang di dapatkan pada pengamatan pada *'P,

(. Setelah selesai melakukan pengamatan dan mencatat hasil yang didapatkan pada

*'P, mikroskop beserta sayatan tipisnya dirapikan kembali.

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 4/26

BAB II

  TIN"AUAN PU#TA!A

2.1 Pengert$an M$neral

/alam mendefinisikan mineral, hingga saat ini masih belum didapatkan

kepastian untuk menerangkan pengertian dari mineral tersebut. 'arena memang

 belum didapatkan kesamaan pendapat oleh para ahli tentang hal ini. 0amun pada

umumnya dikenal dua defenisi mineral, defenisi klasik yang disimpulkan sebelum

tahun 1 dan defenisi kompilasi yang disimpulkan setelah tahun 1.

Menurut defenisi klasik, mineral adalah suatu benda padat anorganik yang

terbentuk secara alami, bersifat homogen, yang mempunyai bentuk kristal dan rumus

kimia yang tetap. /an menurut defenisi kompilasi, mineral adalah suatu at yang

terdapat dialam dengan komposisi kimia yang khas, bersifat homogen, memiliki

sifat-sifat fisik dan umumnya berbentuk kristalin yang mempunyai bentuk geometris

tertentu.

2al yang membedakan kedua defenisi tersebut adalah pada defenisi klasik,

yang termasuk mineral hanyalah benda atau at padat saja. /an pada defenisi

kompilasi, mineral mempunyai ruang limgkup yang lebih luas karena mencakup

semua at yang ada dialam yang memenuhi syarat-syarat dalam pengertian tersebut.

2al ini salah satunya disebabkan karena ada beberapa bahan yang terbentuk karena

 penguraian atau perubahan sia-sisa tumbuhan dan he"an secara alamiah juga

digolongkan kedalam mineral, seperti batubara, minyak bumi dan tanah diatome.

Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam-garam sederhana sampai

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 5/26

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 6/26

cleavage; sulfur, apatit, kasiterit < belahan :imperfect clea6age; 9 tidak mempunyai

 belahan, cirri permukaan mineral retak-retak 3fractured4, kasar, bentuk kelurusan

tidak beraturan < contoh belahan yaitu mineral emas permukaan kasar 9 hackly <

granet fragmental 9 splintery < pirit arsenopirit permukaan tidak rata 9 une6en <

kuarsa, opal, obsidian, bentuk belahan retakan bersisik 9 konkoidal.

2.2.2 Pe*ahan (Fracture)

  Mineral dapat terbelah melalui arah bidang belahan dan ada juga yang terbelah

secara tidak teratur. Macam-macam pecahan tersebut adalah $

Concoidal  adalah Pecahan yang permukaan bidang pecahannya melengkung seperti

kulit kerang. 8ontoh $ 'uarsa, Obsidian , Even  adalah Pecahan yang permukaan

 bidangnya rata 8ontoh $ =atugamping litografi, Uneven  adalah Pecahan yang

 permukaan pecahannya tidak rata 8ontoh $ Garnet, Hematit    Hackly  adalah

Permukaan bidang pecahan yang pecah tajam-tajam dan tidak teratur. 8ontoh

Copper, Splintery adalah Pecah seperti berserat atau berserabut 8ontoh $  Pektolit.

..& =entuk 3 Form4

=entuk mineral ada dua $

a. Mineral yang berbentuk 'ristal atau :mineral kristalin;.

 b. Mineral yang tidak berbentuk atau :amorf;

Mineral kristalin mempunyai bangun $

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 7/26

1. >egular ? @sometrik ? 'ubus, mempunyai % sumbu simetri a, b dan c, dimana

a?b?c dan saling tegak lurus.

8ontoh $ Galena (PS!, Halite ("aCl!, Pyrite (FeS!.

. !etragonal ? =alok, mempunyai % sumbu simetri a, b dan c, a ? b A c atau a A b ? c

serta semua sumbu saling tegak lurus.

8ontoh < #ircon (#rSi$% !.

%. 2eBagonal, mempunyai & sumbu simetris a, b,c dan d, dimana a?b?c membentuk

sudut )CD, a, b,c terletak pada bidang datar, sedang d tegak lurus bidang datar tersebut

yang menembus pada titik potong sumbu a, b, c < dAa?b?c.

8onth $ Euart 3SiO4 dan 8alcite 38a8O4.

&. Orthorombic ? >ombis, mempunyai % sumbu simetri a, b dan c, dimana aAbAc

serta semua sumbu saling tegak lurus.

8ontoh $ !opa 3#lSiO&43FO244, Gnstatite 3Mg3SiO)44, 2ypersthene

33Mg,Fe43SiO)44.

(. Monoclinic ? Monoklin $ mepunyai % sumbu a,b, dan c dimana aAbAc< a tegak

lurus b dan keduanya terletak dalam satu bidang datar, sedang sumbu c tidak tegak

lurus bidang tersebut.

8ontoh $ &uguit (Ca('g,Fe!(Si$ !((&l,Fe!)$ ! * !.

). !riclinic ? !riklin $ mempunyai % sumbu a,b, dan c< dimana aAbAc< a,b dan c saling

tegak lurus.

8ontoh $ &lite ("a(&lSi$+ !!, &nortite (Ca(&l)Si)$+ !.

2.2.+ ,erat ( Streak )

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 8/26

  8erat 3streak4 adalah "arna mineral dalam bentuk bubuk, ini dapat didapatkan

dengan cara menggoreskan mineral pada keeping porselin atau ditumbuk. 8erat

mempunyai "arna yang tetap "alaupun "arna mineral berubah-ubah. 8ontoh $ 8erat

hematite merah kecoklatan, cera augit abu-abu hijau, cerat orthoklas putih

2.2.- !$la / !$lat ( Luster )

  'ilap adalah kenampakan mineral yang ditunjukkan oleh pantulan cahaya

diterimanya. /ibagi dua kelompok $

  a. 'ilap logam 3metallic luster 4

  contoh $ Halena, pyrite, magnetite, graphite, chalcopyrite.

  b. 'ilap bukan logam 3nonmetallic luster 4

  contoh $ - kilap intan 3adamatic luster 4 $ @ntan

  - kilap kaca 3vitreous luster 4 $ Euart, 8alcite

  - kilap sutera 3 silky luster 4 $ #sbestos

  - kilap damar 3resinous luster 4 $ Sphalerite

  - kilap mutiara 3 pearly luster 4 $ /olomite

- kilap lemak 3 greasy luster 4 $ !alc

2.2.0 !ekerasan ( Hardness)

  'ekerasan adalah ketahan mineral terhadap goresan. =iasanya mineral

yang diuji dibandingkan dengan mineral yang sudah menjadi standar kekerasan

3skala kekerasan4 yaitu skala kekerasan dari Mohs.

Skala kekerasan menurut Mohs $

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 9/26

Skala 'ekerasan Mineral

1 !alc 32Mg%3SiO%4&4

Hypsum 38aSO&2O4

% 8alcite 38a8O%4

& Flourite 38aF4

( #patite 38aF8a%3PO&4

) Orthoklas 3'#lSi%O4

Euart 3SiO%4

!opa 3#lSiO&3FO244

8orondum 3#lO%4

1C /iamond 3 8 4

 

Sebagai perbandingan dari skala tersebut di atas maka diba"ah ini akan

disajikan beberapa standar kekerasan sebagai berikut < kuku jari ? ,(< uang logam

tembaga ? %< pisau baja ? (,( 5 )< pecahan kaca jendela ? (,( 5 ).

2.2. #udut gelaan dan "en$s elaan

Sudut gelapan adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu panjang

kristalografi 3sb-c4 dengan sumbu indikatrik mineral, baik sinar cepat maupun

sinar lambat. Helapan adalah keadaan mineral pada kedudukan "arna interferensi

maksimum, terjadi apabila sumbu indikatris 3arah getar sinar4 mineral sejajar dengan

arah getar analisator atau polarisator. !erdapat beberapa jenis gelapan, yaitu $

1. Helapan sejajar 3paralel4, terjadi bila pemadaman berada pada

!abel .1 Skala Mohs

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 10/26

 posisi dimana sumbu panjang atau belahan mineralnya sejajar sumbu-

c dan sejajar pula dengan benang silang. Helapan ini umumnya

terjadi pada sistem kristal tetragonal, heksagonal, trigonal dan ortorombik.

. Helapan simetris, terjadi bila pemadaman pada posisi simetris 3I,J ? &(o4.

Umumnya pada sayatan mineral sistem ortorombik, monoklin,

misalnya pada jenis mineral piroksin dan amphibol.

%. Helapan bergelombang, gelapan jenis ini terjadi karena

keseluruhan mineral telah mengalami tekanan namun belum sampai

rekristalisasi secara sempurna, umumnya pada kuarsa.

&. Helapan miring, gelapan jenis ini merupakan pemadaman yang terjadi pada

 posisi dimana sumbu panjang kristal 3belahan yang sejajar sumbu-c4

membentuk sudut dengan arah getar analisator atau polarisator.

2.2. arna Inter%erens$

Karna interferensi merupakan "arna yang muncul ketika mengamati mineral

 pada nikol bersilang. =eberapa mineral memiliki perubahan "arna apabila meja

objek diputar. Karna interferensi suatu mineral diperoleh apabila meja objek diputar 

hingga diperoleh "arna dengan terang yang maksimal.

Setelah mendapatkan "arna interferensi, selanjutnya adalah penentuan orde

dan retardasi. Orde diperoleh dengan cara mencocokkan "arna interferensi dengan

diagram buatan Michael-*e6y, kemudian dilihat apakah "arna interferensi tersebut

merupakan orde satu, orde dua, atau orde tiga. Setelah menentukan orde,

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 11/26

selanjutnya adalah retardasi. >etardasi merupakan perbedaan kecepatan rambat

sinar cepat dan lambat. 0ilai retardasi berupa nilai panjang gelombang yang dapat

dilihat di bagian ba"ah dari diagram. 0ilai retardasi ditentukan pula oleh selisih

indeks bias 3n1 5 n4. Semakin besar nilai selisih indeks biasnya, semakin besar pula

retardasinya. 8ontohnya adalah "arna interferensi orange  dengan orde dua dan

retardasi &1 nm.

Hambar .1 !abel Michael *a6y

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 12/26

BAB III

HA#IL DAN PEMBAHA#AN

.1 Has$l

.1.1 Sampel 1

 0o. Urut $ 1

 0o. Peraga $ =1&

Perbesaran Objektif $ (B

Perbesaran Okuler $1CB

Perbesaran total $ (CB

=ilangan Skala $C,C

'edudukan $ )&, < ,

N$kl #ejajar

Karna absorbs $ !idak =er"arna

Pleokrisme $ Monokroik  

@ntensitas $ 'uat

=entuk $ Subhedral 5 #nhedral

@ndeks =ias $ 0min L 0cb

=elahan $ -

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 13/26

Pecahan $ Une6en

>elief $ >endah

@nklusi

Karna $ -

=entuk $ -

Ukuran $ -

Ukuran mineral $ 1 B C,C ? C,C%) mm

N$kl #$lang

K.@ Maksimum $ #bu-abu

=ias >angkap $ Orde @ 3C,CC-C,CC%4

'emaran $ #lbit

Sudut gelapan $ &(o

7enis gelapan $ Paralel

!.>.O. $ #disi 3*ength Fast4

'omposisi kimia $ -

 0ama Mineral $ Plagioklas (Bitownit)

.1. Sampel

 0o. Urut $

 0o. Peraga $ =1&

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 14/26

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 15/26

Sudut gelapan $ ,(o

7enis gelapan $ Helapan Miring

!.>.O . $ #disi 3*ength Fast4

'omposisi kimia $ -

 0ama Mineral $ Ortoklas

%.1.% Sampel %

 0o. Urut $ %

 0o. Peraga $ =@&

Perbesaran Objektif $ (B

Perbesaran Okuler $1CB

Perbesaran total $ (CB

=ilangan Skala $C,C

'edudukan $ )% < ,

N$kl #ejajar

Karna absorbs $ 8oklat

Pleokrisme $ Monokroik  

@ntensitas $ Sedang

=entuk $ Subhedral 5 #nhedral

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 16/26

@ndeks =ias $ 0min L 0cb

=elahan $ -

Pecahan $ Une6en

>elief $ >endah

@nklusi

Karna $ -

=entuk $ -

Ukuran $ -

Ukuran mineral $ 1, mm

N$kl #$lang

=ias >angkap $ Orde @ 3C,C11-C,C14

'embaran $ -

Sudut gelapan $ 1o

7enis gelapan $ Miring

!.>.O. $ #disi 3*ength Fast4

'omposisi kimia $

 0ama Mineral $ Biotit 

3.2 Pe56ahasan

%..1 Sampel 1

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 17/26

=erdasarkan pengamatan sampel dengan nomor sampel =1& dengan

kedudukan3I < 4 )&, < ,, di amati dengan perbesaran objektif (I dan

 perbesaran okuler 1CI.

Pada nikol sejajar tidak memiliki "arna absorbsi, pleokrisme tidak ada atau

monokroik, memiliki intensitas yang kuat dengan bentuk mineral subhedral sampail

anhedral, memiliki indek bias 0min L 0cb dan tidak memiliki belahan, pecahan tidak 

rata dengan relief rendah, tidak terdapat inklusi pada saat di amati dengan ukuran

mineral C,C%) mm

Pada nikol silang memiliki "arna interferensi maksimum abu-abu, memiliki nilai

 bias rangkap Orde @ 3C,CC-C,CC%4, dengan jenis kembaran albit, nilai sudut gelapan

1D yang menunjukan jenis gelapan miring, dengan !>O #disi 3*ength Fast4.

/alam genesanya mineral ini terbentuk me"akili deret yang continue dalan

=o"en >eaction Series, terbentuk pada magma yang semakin dalam darat perut bumi

 banyak mengandung 8a dan apabila semakin dekat dengan permukaan bumi maka

8a akan sedikit demi sedikit tergantikan oleh 0a. /ari hasil yang di amati dan

 berdasarkan genesanya, mineral ini merupakan Plagioklas.

%.. Sampel

=erdasarkan pengamatan sampel dengan nomor sampel =1& dengan

kedudukan3I < 4 )%,) < ,(, di amati dengan perbesaran objektif (I dan

 perbesaran okuler 1CI.

Pada nikol sejajar tidak memiliki "arna absorbsi, pleokrisme tidak ada atau

monokroik, memiliki intensitas yang kuat dengan bentuk mineral subhedral sampai

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 18/26

euhedral, memiliki indek bias 0min L 0cb dan tidak memiliki belahan, pecahan !idak 

>ata dengan relief tinggi, tidak terdapat inklusi pada saat di amati dengan ukuran

mineral C,& mm

Pada nikol silang memiliki "arna interferensi maksimum kuning kecoklatan

,memiliki nilai bias rangkap Orde @ 3C.C1C--C.C114, dengan tidak memiliki kembaran ,

nilai sudut gelapan ,(D yang menunjukan jenis gelapan miring, dengan !>O #disi

3*ength Fast4.

Mineral adalah suatu polymorph dari yang lain mineral yang berbagi yang

sama 0ama kimia, tetapi mempunyai struktur hablur yang berbeda. 7ika identifikasi

yang positif antara mineral ini tidak bisa dibuat oleh metoda bidang, kemudian

spesimen bisa dipastikan jadilah dikenal sebagai suatu kalium feldspar. Mineral ini

memiliki asosiasi dengan kuarsa, musko6it dan plagioklas feldspar. /ari hasil yang

di amati dan berdasarkan genesanya, mineral ini merupakan Ortoklas.

%..% Sampel %

=erdasarkan pengamatan sampel dengan nomor sampel =1& dengan

kedudukan3I < 4 )% < , di amati dengan perbesaran objektif (I dan perbesaran

okuler 1CI.

Pada nikol sejajar memiliki "arna absorbsi coklat, pleokrisme tidak ada atau

monokroik, memiliki intensitas sedang dengan bentuk mineral subhedral sampai

anhedral, memiliki indek bias 0min L 0cb dan tidak memiliki belahan, pecahan !idak 

>ata dengan relief rendah, tidak terdapat inklusi pada saat di amati dengan ukuran

mineral 1, mm

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 19/26

Pada nikol silang memiliki "arna interferensi maksimum 8oklat ,memiliki

nilai bias rangkap Orde @ 3C,C11-C,C14, dengan tidak memiliki kembaran , nilai

sudut gelapan 1D yang menunjukan jenis gelapan miring, dengan !>O #disi

3*ength Fast4.

Mineral ini terbentuk pada batuan beku mafik dan ultramafik sebagai mineral

utama dalam batuan metamorf tertentu, mineral ini mengkristal dari magma yang

kaya akan magnesium dan rendah silika. Magma yang mengkristal untuk batuan

mafik seperti gabro dan basalt. =atuan ultrabasa seperti peridotit dan dunit dapat

menjadi residu yang tersisa setelah ekstraksi magma, dan biasanya mereka lebih

diperkaya dengan mineral ini setelah ekstraksi parsial mencair. Mineral ini adalah

salah satu mineral bumi yang paling umum 6olume. Para metamorfosis tidak murni

dolomit atau batuan sedimen lainnya dengan magnesium tinggi dan konten silika

rendah juga menghasilkan Mg kaya mineral ini, atau forsterit.. /ari hasil yang di

amati dan berdasarkan genesanya, mineral ini merupakan Olivin.

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 20/26

BAB I7

  PENUTUP

&.1 'esimpulan

=erdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

 bah"a$

1. Masing-masing jenis batuan memiliki mineral pencirinya masing-masing

. Pada batuan beku asam mineral penyusunnya adalah kuarsa, ortoklas, dan

 plagioklas, pada batuan beku intermediet mineral penyusunnya adalah biotit,

ortoklas dan enstantite, kemudian pada batuan beku basa mineral penyusunnya

antara lain, piroksin, dan beberapa jenis dari kelompok plagioklas.

&. Saran

&..1 Untuk #sisten

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 21/26

Sebelum dimulai praktikumnya sebaiknya di refresh kembali pengentahuan

kami tentang praktikum, jangan langsung dimulai begitu saja.

&.. Untuk $*aboratorium

Mikroskopnya sudah terlalu tua sehingga kami praktikan agak takut untuk 

menggunakannya, nanti terjadi kerusakan akibat umurnya yang sudah tua

DA'TA8 PU#TA!A

#nonim. =ab @ Pendahuluan. Uni6ersitas Hajah Mada. /iakses pada Senin, 1

September C1(, pada pukul 1.% "ita.

#nonim. C11. Sifat-Sifat Optik Mineral >fm, !ekstur Umum /an 'husus =atuan

=eku, /an Hambar Sayatan =atuan =eku.

2ttp$990urulgeologist.=logspot.8o.@d9C119C)9Sitat-Sifat-Optik-Mineral->fm-

!ekstur.2tml. /iakses pada 7umat, ( September C1(, pada pukul 1).%( "ita.

#nonim. C1(. Mineral =yto"nite. http$99""".plengdut.com9C1(9C%9mineral-

 bytoenite.html. /iakses pada 7umat, ( September C1(, pada pukul 1).%

"ita.

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 22/26

Hraha, /oddy S. 1. -atuan dan 'ineral . =andung$ Penerbit 0o6a.

@sbandi, /joko. 1). 'ineralogi. ogyakarta$ 0ur 8ahaya.

7udith, =ean dkk. 11. iktat /ulia 'ineral $ptik . ogyakarta$ Pusat Penerbitan

Fakultas !eknik Uni6ersitas Hadjah Mada

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 23/26

*

#

M

P

@

#

 0

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 24/26

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 25/26

7/24/2019 laporan acara 1123

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-acara-1123 26/26