laporan satuan acara penyuluhan
DESCRIPTION
Laporan SAPTRANSCRIPT
LAPORAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Tentang
TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DAN BAIK
Di Perumahan Salasah Indah
Oleh :
KURNIA MALASARI
12211228
DOSEN PEMBIMBING
FARIDA S.SiT
PRODI DIII KEBIDANAN
STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG
TAHUN AJARAN 2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Satuan Acara (SAP)
Penyuluhan Tentang ”Teknik Menyusui yang Benar dan Baik”.
Dalam penulisan Satuan Acara Penyuluhan ini penulis banyak mendapat kesulitan
karena terbatasnya pengalaman dan wawasan penulis. Namun dengan bantuan dari berbagai
pihak, akhirnya dapat terselesaikan, untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada guru pembimbing mata kuliah Promosi kesehatan, ibu, bayi, dan anak balita, serta
semua pihak yang membantu kelancaran pembuatan SAP ini.
Untuk itu penulis menyadari SAP ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun demi kesempurnaan SAP ini.
Akhir kata penulis mengharapkan agar SAP ini bermanfaat dan berguna bagi pembaca
dan bagi penyuluhan ini. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.
Padang, Oktober 2013
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menyusui adalah suatu proses alamiah. Berjuta-juta ibu di seluruh dunia berhasil
menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang ASI bahkan ibu yang buta huruf pun
dapat menyusui anaknya dengan baik. Walaupun demikian dalam lingkungan kebudayaan
kita saat ini melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah (Utami Roeli, 2000).
Keberhasilan menyusui harus diawali dengan kepekaan terhadap waktu yang tepat saat
pemberian ASI. Kalau diperhatikan sebelum sampai menangis bayi sudah bisa memberikan
tanda-tanda kebutuhan akan ASI berupa gerakan-gerakan memainkan mulut dan lidah atau
tangan di mulut.
Kendala terhadap pemberian ASI telah teridentifikasi, hal ini mencakup faktor-faktor
seperti kurangnya informasi dari pihak perawat kesehatan bayi, praktik-praktik rumah sakit
yang merugikan seperti pemberian air dan suplemen bayi tanpa kebutuhan medis, kurangnya
perawatan tindak lanjut pada periode pasca kelahiran dini, kurangnya dukungan dari
masyarakat luas (Maribeth Hasselquist, 2006).
Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai masalah,
hanya karena tidak mengetahui cara-cara yang sebenarnya sangat sederhana, seperti cara
menaruh bayi pada payudara ketika menyusui, isapan yang mengakibatkan puting terasa
nyeri dan masih banyak lagi masalah lain. Untuk itu seorang ibu butuh seseorang yang dapat
membimbingnya dalam merawat bayi termasuk dalam menyusui. Orang yang dapat
membantunya terutama adalah orang yang berpengaruh besar dalam hidupnya atau disegani
seperti suami, keluarga atau kerabat atau kelompok ibu-ibu pendukung ASI dan dokter atau
tenaga kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai
tehnik-tehnik menyusui yang benar (Soetjingsih, 1997).
B. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut :
- Sebagai tugas individu
- Untuk mengetahui cara menyusui yang baik dan benar
- Untuk mengetahui masalah-masalah dalam pemberian ASI
C. Masalah
Masih terdapat ibu yang belum mengetahui cara-cara menyusui yang baik dan benar serta
masalah-masalah dalam pemberian ASI.
D. Manfaat
Bagi Ibu Menyusui di harapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan ibu tentang
cara menyusui.
(SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan : Teknik Menyusui yang Benar
Sup Pokok Bahasan : a. Pengertian teknik menyusui yang benar
b. Posisi dan perlekatan menyusui
c. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
d. Langkah-langkah menyusui yang benar
e. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar
Hari/Tanggal : Senin, 16 Desember 2013
Waktu : 30 menit
Tempat : Perumnas Salasah Indah
Sasaran : Ibu menyusui
A. Tujuan Umum:
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta mengerti tentang cara menyusui yang benar.
B. Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian teknik menyusui yang benar
2. Posisi dan perlekatan menyusui
3. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
4. Langkah-langkah menyusui yang benar
5. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar.
C. Materi
1. Pengertian teknik menyusui yang benar
2. Posisi dan perlekatan menyusui
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
3. Langkah-langkah menyusui yang benar
4. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar.
D. Metode
Ceramah dan tanya jawab.
E. Media
Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
N
O
TAHAP / WAKTU KEGIATAN
PENYULUHAN
KEGIATAN SASARAN
1. Pembukaan :
3 MENIT
Memberi salam pembuka
Memperkenalkan diri
Menjelaskan pokok
bahasandan tujuan
penyuluhan
Membagi leaflet
Menjawab salam
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
2. Pelaksanaan :
20 menit
Menjelaskan pengertian
teknik menyusui yang benar
Menjelaskan posisi dan
perlekatan menyusui
Menjelaskan persiapan
memperlancar pengeluaran
ASI
Menjelaskan langkah-
langkah menyusui yang
benar
Menjelaskan cara
pengamatan teknik
menyusui yang benar.
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
3. Evaluasi :
5 menit
Menanyakan kepada peserta
tentang materi yang telah
diberikan, dan memberi
reinforcement kepada
peserta yang dapat
menjawab pertanyaan.
Menjawab pertanyaan
4. Terminasi :
2 menit
Mengucapkan terimakasih
atas peran serta peserta
Mengucapkan salam
penutup
Mendengarkan
Menjawab salam
G. Evaluasi
1. Struktur
Peserta hadir ditempat penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang menyusui
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya (SAP, leaflet, lembar
balik)
2. Proses
Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
Peserta mengajukan pertanyaan dan mahasiswa menjawab pertanyaan secara benar
3. Hasil
Para peserta mengerti penjelasan yang telah diberikan
MATERI PENYULUHAN
“CARA MENYUSUI YANG BENAR”
A. Pengertian Teknik Menyusui yang Benar
Teknik Menyusui yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan
perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar . Tujuan menyusui yang benar adalah untuk
merangsang produksi susu memperkuat refleks menghisap bayi
Menyusui adalah sebuah pokok bahasan yang bermuatan emosional: sangatlah sulit
untuk tidak beraksi ketika anda mendengar kata ini. Kata ini memunculkan respon emosional
yang kuat dari wanita yang sedang hamil dan memikirkan cara memberi makanan bayinya ;
dari para bidan dan dokter yang merawat wanita ini, yang mungkin mempunyai pandangan
dan pendapat yang sama kuatnya.
Menyusui adalah seni yang hampir punah. Sekarang ini, sebagian besar dari kita
hanya ingat yang diberi susu dari botol . memang sulit untuk menghindari budaya menyusui
dengan botol. Menyusui telah menjadi sebuah isu yang kadang saja dibicarakan , dan bukan
sesuatu yang sering ditemukan . semakin jarang kita melihat wanita yang menyusui.
B. Posisi dan Perlekatan Menyusui
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyusui yang tergolong biasa
dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring. Contoh cara menyusui yang benar
sebagai berikut:
a. Breast-feeding positions
b. Cara menyusui yang baik dengan posisi rebahan
c. Cara menyusui yang baik dengan posisi duduk
d. Cara menyusui yang baik dengan posisi berdiri
e. Cara menyusui yang baik untuk bayi kembar
C. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :
1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak
menumpuk.
2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi.
3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi.
D. Langkah-langkah menyusui yang benar
1. Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar puting, duduk
dan berbaring dengan santai.
2. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya
leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga
hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh
bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
3. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di
bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada
payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.
4. Bayi disusui secara bergantian dari payudara sebelah kiri, lalu ke sebelah kanan sampai bayi
merasa kenyang.
5. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan kapas yang telah
direndam dengan air hangat.
6. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawankan dulu supaya udara yang terhisap bisa keluar.
7. Bila kedua payudara masih ada sisa ASI, supaya dikeluarkan dengan alat pompa susu.
E. Cara Pengamatan Teknik Menyusui yang Benar
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi
lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi
enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan
tanda-tanda sebagai berikut :
1. Bayi terlihat kenyang setelah minum ASI. 2. Berat badannya bertambah setelah dua minggu pertama. 3. Payudara dan puting Ibu tidak terasa terlalu nyeri. 4. Payudara Ibu kosong dan terasa lebih lembek setelah menyusui. 5. Kulit bayi merona sehat dan pipinya kencang saat Ibu mencubitnya 6. Bayi tidak rewel.7. Bayi tampak tenang.8. Badan bayi menempel pada perut ibu.9. Mulut bayi terbuka lebar.10. Dagu bayi menempel pada payudara ibu.11. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk.12. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.13. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.14. Kepala bayi agak menengadah.
F. Teknik Melepaskan Hisapan Bayi
Setelah selesai menyusui kurang lebih selama 10 menit, lepaskan hisapan bayi dengan cara :
1. Masukkan jari kelingking ibu yang bersih kesudut mulut bayi
2. Menekan dagu bayi ke bawah
3. Dengan menutup lubang hidung bayi agar mulutnya membuka
4. Jangan menarik putting susu untuk melepaskan.
G. Cara menyendawakan bayi setelah minum ASI
Setelah bayi melepaskan hisapannya, sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan
payudara yang lainnya dengan cara :
1. Sandarkan bayi dipundak ibu, tepuk punggung nya sampai bayi bersendawa
2. Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu sambil di gosok punggungnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://creasoft.wordpress.com/2008/04/18/teknik-menyusui-yang-benar-2/ 22 Juli 2008 pkl.09.50 WIB.http://creasoft.wordpress.com/2008/04/18/teknik-menyusui-pada ibu bekerja dan teknik memerah ASi/ 22 Juli 2008 pkl.09.50 WIB.http://www.breastfeeding.com.Sacharina Marzuki, Nanis. 2007. ASI Ekslusif.
Manfaat 1. Bagi Bayi1) ASI adalah makanan alamiah yang disediakan untuk bayi anda. Dengan komposisi nutrisi yang sesuai untuk perkembangan bayi sehat. 2) ASI mudah dicerna oleh bayi. 3) Jarang menyebabkan konstipasi. 4) Nutrisi yang terkandung pada ASI sangat mudah diserap oleh bayi. 5) ASI kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi untuk melawan infeksi dan penyakit lainnya.. 6) ASI dapat mencegah karies karena mengandung mineral selenium. 7) Dari suatu penelitian di Denmark menemukan bahwa bayi yang diberikan ASI sampai lebih dari 9 bulan akan menjadi dewasa yang lebih cerdas. Hal ini diduga karena ASI mengandung DHA/AA. Hal ini ditunjukkan anak-anak yang tidak diberi ASI mempunyai IQ (Intellectual Quotient) lebih rendah tujuh sampai delapan poin dibandingkan dengan anak-anak yang diberi ASI eksklusif.8) Bayi yang diberikan ASI eksklusif sampai 6 bln akan menurunkan resiko sakit jantung bila mereka dewasa. 9) ASI juga menurunkan resiko diare, infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi saluran kencing, dan juga menurunkan resiko kematian bayi mendadak. 10) Memberikan ASI juga membina ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi.2. Bagi Ibu 1) Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi rahim, yang berarti mengurangi resiko perdarahan. 2) Memberikan ASI juga membantu memperkecil ukuran rahim ke ukuran sebelum hamil. 3) Menyusui (ASI) membakar kalori sehingga membantu penurunan berat badan lebih cepat. 4) Beberapa ahli menyatakan bahwa terjadinya kanker payudara pada wanita menyusui sangat rendah. 5) Menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan, sehingga memberi jarak antar anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan berikutnya 6) Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan zat besi sebanyak ketika mengalami menstruasi (dr. Suririnah,2009)
Universitas Muhammadiyah PonorogoSATUAN ACARA PENYULUHAN MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR
Praktek cara menyusui yang baik dan benar perlu dipelajari oleh setiap ibu karena menyusui sendiri bukan suatu hal yang reflektif atau instingtif, melainkan suatu proses. Proses menyusui yang baik dan benar tidak hanya diberikan pada ibu yang pertama kali melahirkan tetapi juga pada ibu yang pernah menyusui anaknya.
A. Bidang studi: Askeb III B. Topik : MenyusuiC. Sub topic : Menyusui pada bayi D. Sasaran : Ibu – ibu yang mempunyai anak masih dalam usia laktasi (0-2 tahun) serta keluarga.E. Waktu Hari /tanggal : Jum’at, 30 September 2011 Jam : 07.00 WIB
Tempat : -
F. Tujuan Umum Mampu mengerti dan memahami tentang menyusui
G. Tujuan Khusus1. Ibu percaya diri untuk memberikan ASI kepada anaknya2. Keluarga memberikan dukungan kepada ibu untuk memberikan ASI kepada anaknya3. Menciptakan ikatan batin yang kuat antara anak dan ibu4. Kebutuhan dasar bayi akan terpenuhi dengan maksimal
H. Materi Terlampir I. Metode Demonstrasi Tanya Jawab
J. Media Slide power point Leaflet Materi SAP
M. Lampiran Materi
CARA MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam protein, laktosa, garam organic, yang keseluruhannya dihasilkan oleh kedua payudara ibu, sebagai makanan utama pada bayi. ASI dalam istilah kesehatan dimulai dari proses laktasi (menyusui). Laktasi adalah proses menyusui mulai dari ASI dihasilkan sampai proses bayi menghisap dan menelan. Proses menyusui mempunyai 2 tujuan yaitu meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan meneruskan pemberian ASI sampai anak usia 2 tahun secara baik dan benar serta anak mendapatkan kekebalan tubuh secara alami.
1. Cara menyusuiLama dan frekuensi pemberian ASI sebaiknya tidak dijadwalkan karena bayi akan menentukan kebutuhannya sendiri. Ibu harus menyusui bayi jika menangis tetapi bukan hanya karena BAK dan BAB, dan saat ibu merasa sudah waktunya untuk menyusui anaknya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung akan kosong 2 jam kemudian untuk menjaga keseimbangan besarnya payudara selama menyusui maka harus menggunakan kedua payudara setiap kali menyusui dan diusahakan keduanya kosong agar produksi ASI lebih lancar. Setiap kali menyusui dimulai dengan payudara yang terkhir kali disusukan. Bagaimana cara menyusui yang baik dan benar :
1. Usahakan posisi ibu dan bayi cukup nyaman saat menyusui,baik
duduk yang ditopang dengan bantal atau berbaring2. Peluk dan letakkan kepala bayi pada siku tangan ibu sehingga meopang bokong bayi, seperti tahap berikut3. Letakkan bayi menghadap ke ibu sehingga telinga dan lengannya berada dalam satu garis lurus. Selanjutnya lekatkan menghadap payudara sehingga dagu bayi mneyentuh payudara4. Sangga bawah atau dasar payudara dengan jari – jari, jangan terlalu dekat pada putting , melainkan diluar areola.5. Saat mulutnya terbuka lebar, segera arahkan bayi ke payudara, pertama-tama dagunya dahulu, dan arahkan puting susu ke atas mulut bayi. Letakan bibir bawahnya sejauh mungkin dari bagian bawah puting, sehingga lebih banyak bagian areola (bagian puting yang berwarna coklat) yang masuk ke dalam mulut bayi.Lidah bayi mesti berada di atas gusi bagian bawah dan kepala bayi jangan berpaling.6. Bayi akan meraih payudara jika lapar, rangsang mulut bayi pada bagian areola sehingga timbul reflek bayi untuk mencari putting. Mulut akan terbuka lebar dan bibir bawah akan menjulur. Selanjutnya segera lekatkan sehingga lidah mencekap putting dan areola payudara7. Pipi bayi akan kelihatan bulat karean sebagian besar areola berada didalam mulut bayi, sedangkan areola yang tersisa terlihat diatas mulut bayi8. Terlihat isapan bayi yang lembut dan dalam disertai gerakan menelan yang teratur9. Bayi akan tetap menyusu jika dalam keadaan aman dan nyaman10. Jika ASI yang keluar tampak menetes, susukan bayi selama 10 -15 menit atau sesuai kebutuhan sehingga payudara terasa kosong.Selanjutnya dimulai pada payudara yang lain selama 15- 20 menit karena biasanya isapan kurang kuat jika bayi sudah merasa kenyang.11. Untuk melepaskan bayi dari puting susu, letakan jari kelingking pada sudut mulut bayi untuk menghentikan hisapannya. jangan menarik bayi dari payudara anda secara langsung karena akan menyebabkan anda kesakitan. Reflek rooting adalah upaya yang dilakukan dengan menyentuh halus disudut mulut bayi, sehingga bayi akan membuka mulutnya dengan lebar, sehingga seluruh putting dan sebagian besar areola akan dimasukkan kedalam mulut bayi. Adalah awal kali untuk menstimulasi agar mulut bayi dapat membuka lebar.
2. Posisi menyusuiAda berbagai macam posisi menyusui, yang biasa dilakukan adalah dengan duduk atau berdiri atau berbaring. Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu yaitu menyusui bayi kembar, yang dilakuakan dengan cara memegang bola, dimana kedua bayi disusui secara bersamaan. Pada ASI yang memancar penuh, bayi ditengkurapkan diatas dada ibu sedikit menahan kepala bayi agar bayi tidak tersedak. Setelah selesai menyusui, untuk menghindari adanya muntah, maka bayi harus disendawakan, dengan bayi diposisikan telungkup dipangkuan, atau disandarkan pada bahu ibu, atau posisi menopang rahang bayi
sambil ditepuk pelan bagian punggung bayi.
3. Tehnik meyusuiBayi akan menghisap secara naluriah tetapi kadang ada bayi yang kesulitan untuk menemukan puting susu ibu. Ada cara yang dapat kita lakukan untuk membantunya, yaitu dengan menempelkan pipi bayi pada payudara. Lalu masukkan putting kemulut bayi. Pastikan bahwa seluruh areola dihisap bayi, tidak hanya putingnya saja. Ibu dapat melancarkan aliran ASI dengan memencet areolanya. Untuk menghentikan hisapan,masukkan sebuah jari disudut mulut bayi atau mendorong dagu kebawah perlahan dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk. Biasanya bayi akan melepaskan hisapan jika telah meras kenyang. Bayi sebaiknya disusui dengan kedua payudara. Pada saat menyusui selanjutnya, bayi diberikan ASI dari payudara terakhir yang digunakan sebelumnya baru diikuti payudara yang lain, dengan begitu bayi akan mendapatkan volume ASI yang seimbang dari masing – masing payudara.
4. Tips menyusuia) Berikan ASI sesuai kebutuhanb) Cari posisi yang nyaman. Untuk menghindari nyeri punggung bagian bawah, jangan membungkuk saat memberikan ASI. Bawa bayi mendekati payudara. Duduk dikursi yang menyediakan sandaran yang nyaman bagi ibu. Pilihan lain adalah ibu berbaring menyamping dan bayi dihadapkan kearah ibu.c) Gunakan baju yang lebar dengan kancing didepand) Biarkan bayi mencari posisinya sendiriSaat menyusui adalah saat makan bagi bayi, sehingga bayi dapat mencari posisi sesuai dengan kenyamanannya. e) Hindari ketergesaan saat menyusuiJangan terburu – buru ketika memberikan ASI pada bayi. Gunakan waktu ini untuk menjalin ikatan antara anak dengan ibuf) Tawarkan kedua – duanyaGunakan payudara yang berbeda saat memulai ASI. Susui bayi hingga payudara pertama terasa lembut, bila janin bersendawa tawarkan untuk payudara yang lain.g) Biasakan putingSaat awal – awal menyusui puting akan terasa perih tetapi hal ini merupakan sesuatu yang wajar, dan akan terbiasa untuk selanjutnya.h) Jangan merokok ataupun minum alcohol.Jangan mengkonsumsi rokok ataupun alcohol, karena kandungan yang ada didalamnya akan disalurkan ke bayi melewati aliran ASI yang dapat mengganggu kesehatan ibu dan bayi.i) Nutrisi yang penting pada ibu menyusuiBuah-buahan dan sayuran (dapat juga dibuat dalam bentuk jus), merupakan makanan yang kaya serat. Umumnya ibu setelah melahirkan akan mengalami konstipasi (susah BAB) yang kadang dapat sisertai nyeri. Makanan berserat dapat mengurangi keluhan ini
5. Masalah pada masa Menyusui
a. Puting Susu Lecet / PecahCara mengatasinya :1) Hentikan meneteki bayi pada puting yang lecet2) Bayi tetap disusui pada putting yang sehat3) Untuk mencegah rasa sakit, bersihkan puting susu dengan air hangat ketika sedang mandi dan jangan menggunakan sabun, karena sabun bisa membuat puting susu kering dan iritasi.4) Jika bayi tidak sedang menetek payudara diberi kesempatan untuk terkena udara dan sinar ( menjemur payudara pagi hari )5) Konsultasi dengan dokter untuk pemberian salep pada payudarab. Payudara BengkakCara mengatasinya :1) Ibu harus tetap menyusui pada payudara yang bengkak. Sebelum menyusui, pijat payudara dengan lembut, mulailah dari luar kemudian perlahan-lahan bergerak ke arah puting susu dan lebih berhati-hatilah pada area yang mengeras 2) Bayi minimal dalam 24 jam menetek 8 kali, rat-rata setiap kali menetek 15 menit3) Mengeluarkan air susu dari payudara itu setiap kali selesai menyusui4) Tempelkan handuk halus yang sudah dibasahi dengan air hangat pada payudara yang sakitc. Putting Susu DatarCara mengatasinya :1) Putar puting susu dengan ibu jari dan telunjuk, sperti memutar channel TV tarik puting susu keluar2) Gunakan breast shell atau milk cups pada puting susu3) Gunakan puting susu dari karet selagi puting belum menonjol
DAFTAR PUSTAKA
Huliana, Mellyana. 2004. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta: Puspa Swara.Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC.Welford, Heather.2008. MENYUSUI BAYI ANDA.Yogyakarta :Dian Rakyat