kasus poag, presbiop,kat imatur- by hudza.docx

Upload: mentari64

Post on 09-Mar-2016

20 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

poag

TRANSCRIPT

Slide 1

PRESENTASI KASUS

ODS GLAUKOMA PRIMER SUDUT TERBUKA ODS KATARAK IMATURODS PRESBIOPIA

Pembimbing: dr. Dwidjo Pratiknjo, Sp.Mdr. YB Hari Trilunggono, Sp.MDisusun oleh:Melinda VeronicaHudza RabbaniMaulana Wasis WaskitoMentariIDENTITAS PASIENNama : Tn. R Umur : 73 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiPekerjaan: Pensiunan TNI Agama: IslamSuku Bangsa: Sunda Alamat: BandonganNo. RM: 03.11.88

ANAMNESISAutoanamnesis dilakukan pada Selasa, 3 Desember 2015 jam 11.10 WIB.

Keluhan UtamaPandangan mata kanan dan kiri menyempit

Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke poli mata RST Magelang dengan keluhan penglihatan mata kanan dan kiri terasa menyempit. Awalnya keluhan mulai terjadi pada mata kanan terlebih dahulu sekitar 3 tahun lalu. Kemudian sekitar 1 tahun lalu timbul pandangan menyempit pada mata kiri. Pandangan menyempit ini terjadi secara perlahan-lahan dan semakin lama semakin memburukPasien mengeluhkan sering tersandung, sering menabrak kursi dan meja saat berjalan. Riwayat Penyakit SekarangNyeri hebat pada mata disangkal, nyeri hingga membuat mual dan muntah disangkal, mata merah disangkal.

Riwayat Penyakit SekarangPasien juga mengaku lebih nyaman jika melihat pada malam hari dibandingkan siang hari. Pasien mengaku sudah menggunakan kaca mata baca sejak usia 45 tahun dikarenakan sulit untuk membaca koran. Setiap bertambah usia pasien mengganti kacamata bacanya,dikarenakan sudah tidak nyaman menggunakan kacamata yang lama.Namun kurang lebih 1 tahun belakangan ini pasien lebih nyaman membaca tanpa kaca mata.

PEMERIKSAAN FISIKDilakukan pada Kamis, 3 Desember 2015, jam 11.10 WIB.KEADAAN UMUM DAN TANDA VITAL Keadaan umum: BaikKesadaran: Compos MentisTekanan darah: 130/80 mmHgNadi: 62x/menitRR: 21x/menitSuhu: 36,5oC

STATUS OFTALMIKUS

NoPemeriksaanOculus DexterOculus Sinister1Visus1/300 NC6/15 NC

2Bulbus okuliGerak bola mataEnoftalmusEksoftalmusStrabismusBaik ke segala arah---Baik ke segala arah---3SuprasiliaNormalNormal4Palpebra Superior :Vulnus laceratumEdemaHematomHiperemiaEntropionEktropionSiliaPtosis ------Trikiasis ( - )-------Trikiasis ( - )-Add S+ 3,00, J45Palpebra Inferior :MassaHematomHiperemiaEntropionEktropionSilia-----Trikiasis ( - )-----Trikiasis ( - )6Konjungtiva :HiperemiInjeksi konjungtivaInjeksi siliarSekret--------7Kornea :KejernihanInfiltratKeratik presipitatUlkusSikatrikFlouresin TestJernih----Tidak dilakukanPemeriksaan Jernih ----Tidak dilakukanPemeriksaan 8COA :KedalamanHifemaHipopionEfek tyndallDalam---Dalam ---9

Iris :KriptaEdemaSinekiaAtrofi+---+---

10Pupil :BentukDiameterReflek pupilSinekiaBulat3mm+ (melambat)Tidak ditemukan Bulat3mm+(melambat)Tidak ditemukan11

12Lensa:KejernihanIris shadow

Fundus Refleks Keruh sebagian+

Agak suram Keruh sebagian+

Agak suram 12FunduskopiPapil N.IIBentuk Batas Warna CD Ratio Vasa Warna Ratio AVCrossing sign Medialisasi Ekskavasasi

Macula luteaRefleks Edeme Perdarahan

Retina Robekan Neovaskularisasi Fundus tigroid Bulat Tegas Kuning kemerahan 0,8

Merah2:3-++

+--

---Bulat Tegas Kuning kemerahan 0,6

Merah 2:3-++

+--

---14TIOMeningkat MeningkatGambar

PEMERIKSAAN PENUNJANGTidak dilakukan DIAGNOSIS BANDINGODS GLAUKOMA PRIMER SUDUT TERBUKADitegakkan karena dari anamnesis didapatkan keluhan pada pandangan mata kanan dan kiri menyempit. Terjadi penyempitan lapang pandang pada mata kanan diikuti mata kiri terjadi secara perlahan-lahan. COA dalam, Refleks pupil melambat, ditemukan peningkatan CD Ratio OD (0,8) dan OS (0,6), medialisasi, ekskavasasi, dan TIO meningkat

ODS GLAUKOMA SEKUNDER SUDUT TERBUKADisingkirkan karena pada anamnesa tidak didapatkan riwayat penggunaan obat (kortikosteroid) secara terus menerus. Dari pemeriksaan COA dalam, tidak terdapat hipopion, tidak terdapat hifema. Pada pemeriksaan lensa tidak didapatkan lensa keruh total, dan lensa mencair. ODS Glaukoma Primer Sudut TertutupDisingkirkan karena pasien tidak mengeluhkan adanya nyeri hebat pada mata, mual, muntah, dan penglihatan turun secara mendadak. Dari pemeriksaan tidak didapatkan tanda-tanda injeksi siliar, edema kornea, COA dangkal, pupil midriasis, lensa hijau kebiruan.

ODS Glaukoma Sekunder Sudut TertutupDisingkirkan karena pada anamnesa, pasien mengeluhkan tidak ada takut melihat cahaya (fotofobia). Dari pemeriksaan tidak ada injeksi siliar, tidak ada keratik presipitat, tindal efek negatif, tidak ada sinekia posterior (tanda-tanda uveitis), maupun sinekia anterior(tanda-tanda katarak imatur), tidak ada edema pada lensa. ODS KATARAK IMATUR Ditegakkan karena dari anamnesa pasien merasa penglihatan lebih nyaman pada malam hari dibandingkan siang hari, dan 1 tahun terakhir ketika membaca koran sudah tidak menggunakan kacamata. Pada pemeriksaan visus terdapat penurunan, dan tampak pada lensa mata kanan dan kiri agak keruh dengan iris shadow (+), fundus refleks agak suram.

ODS KATARAK MATUR Disingkirkan karena dari pemeriksaan, didapatkan lensa mata kanan dan kiri keruh sebagian dengan iris shadow (+) sedangkan pada katarak matur iris shadow ( - ), dan lensa keruh sepenuhnya.ODS KATARAK HIPERMATUR disingkirkan karena pada pemeriksaan tidak didapatkan tidak ditemukan COA lebih dalam, tidak ditemukan kekeruhan total, dan tidak ditemukan lensa akan mencair

ODS KATARAK AKIBAT TRAUMA Disingkirkan karena dari hasil anamnesis tidak ditemukan riwayat adanya trauma (tajam atau tumpul) pada mata

ODS KATARAK KOMPLIKATA Disingkirkan karena dari hasil anamnesis pasien tidak ada keturunan penyakit diabetes melitus (DM) atau sedang mengalami diabetes melitus, tidak ada riwayat penggunaan obat (fenitoin) dalam jangka waktu lama. Selain itu tidak didapatkan sinekia ODS PRESBIOPIADitegakkan karena dari anamnesa, dipertahankan karena usia pasien lebih dari 40 tahun. Pasien sudah menggunakan kacamata baca sejak berusia 45 tahun. Selain itu pasien mengganti kacamata secara berkala.

ODS HIPERMETROPIA Disingkirkan karena hanya mengeluh kabur bila melihat jauh. Dari pemeriksaan tidak didapatkan perbaikan bila menggunakan sferis positif untuk melihat jauh.DIAGNOSIS KERJAODS GLAUKOMA PRIMER SUDUT TERBUKA ODS KATARAK IMATURODS PRESBIOPIA

26Terapi Terapi Glaukoma Primer Sudut TerbukaTerapi Medikamentosa Topikal= Timolol maleat 0,5% 2 x 1 tetes / hari ODS,Oral = Asetazolamide 250 mg 2 x 1 tablet Kalium klorida 600 mg 2 x 1 tabletParenteral = Tidak diberikan Operatif = Tidak dilakukan (Usulan ) = Iridektomi, Trabekulektomi, Trabekulotomi.

Terapi Non Medikamentosa -Terapi Presbiopia Terapi Medikamentosa Topikal= Tidak diberikan Oral = Tidak diberikanParenteral = Tidak diberikan Operatif = Tidak diberikan

Terapi Non Medikamentosa Pemberian kacamata untuk pasien presbiopia sesuai dengan usia (dilakukan koreksi dengan lensa add S+3.00).Terapi Katarak Imatur Terapi Medikamentosa Topikal= (CaCl2 anhidrat, kalium iodida, natrium tiosulfat, fenil merkuri nitrat ) 3 x 1 tetes sehari Pirenoxine 0,005% 3 x 1 tetes / hariOral = -Parenteral = Tidak diberikan Operatif = Tidak dilakukan (Usulan) = EKEK + IOL, Phacoemulsifikasi, atau SICS.

Terapi Non Medikamentosa Tidak diberikan

EDUKASI GLAUKOMA PRIMER SUDUT TERBUKAMenjelaskan kepada pasien bahwa penglihatan sudah tidak bisa kembali seperti sedia kala, dan menjaga kesehatan mata kiri, agar tidak seperti mata kananPengobatan yang diberikan hanya untuk mengurangi tekanan bola mata yang tinggi dan mencegah kerusakan lebih lanjut Kerusakan saraf mata yang terjadi disebabkan karena peningkatan tekanan bola mata, hal ini bersifat menetap dan dapat berkembang menjadi kebutaan.Dianjurkan agar pasien menggunakan obat secara teratur dan melakukan kontrol rutin, sehingga perkembangan penyakit dapat dipantau agar tidak semakin buruk.Jika sudah tidak bisa dengan obat, maka diusulkan terapi operatif seperti Iridektomi, Trabekulektomi, Trabekulotomi

30Edukasi Katarak ImaturMenjelaskan bahwa penglihatanya menurun disebabkan karena adanya kekeruhan pada lensa mata pasienMemberi penjelasan bahwa kekeruhan yang ada pada lensa semakin lama akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu, sehingga penurunan fungsi penglihatan dapat terus terjadi

Edukasi Katarak Imatur 3.Menjelaskan bahwa obat-obatan yang diberikan hanya untuk menghambat pembentukan katarak, bukan untuk mengembalikan penglihatan seperti semula. 4.Katarak hanya bisa disembuhkan dengan cara operasi.

Edukasi Presbiopia Menjelaskan bahwa penurunan tajam penglihatan yang dialami salah satunya disebabkan oleh melemahnya otot mata karena usia tua , bukan karena penyakit Menjelaskan bahwa penurunan tajam penglihatan yang terjadi dapat diperbaiki dengan kaca mata bacaMenjelaskan bahwa penurunan tajam penglihatan yang terjadi dapat terjadi perubahan terus sehingga pasien harus sering kontrol dan menyesuaikan ukuran kaca mata baca pasien dengan pertambahan usia.

KOMPLIKASI Komplikasi dari Glaukoma primer sudut tertutup dapat terjadi, Glaukoma absolut.Komplikasi dari katarak imatur dalah terjadinya glaukoma sekunder sudut tertutup, yang disebabkan oleh desakan lensa ke depan, sehingga membuat sudut COA menyempit. 3. Komplikasi presbiopia tidak ada.RUJUKAN Tidak dilakukan rujukan ke displin ilmu kedokteran lainnyaPrognosis PrognosisOculus DexterOculus sinisterQuo ad visam Ad Malam Ad Malam Quo ad sanam Ad Malam Ad MalamQuo ad functionam Ad BonamAd BonamQuo ad kosmetikam Ad BonamAd BonamQuo ad vitam Ad BonamAd BonamGLAUKOMA

Glaukoma adalah kerusakan nervus optikus yang bersifat progresif yang disebabkan karena peningkatan tekanan intraokular dan ditandai oleh pencekungan (cupping) diskus optikus dan pengecilan lapang pandang, Definisi Terjadinya tekanan tinggi bola mata disebabkan karena adanya gangguan pengaliran aqueous humour, sehingga terdapat pengumpulan aqueous humour yang berlebihan di bilik mata depan (camera oculi anterior- COA).

Penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan intraokuler ini, disebabkan :Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliarBerkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau di celah pupilHambatan pengeluaran cairan intra okuler

PATOFISIOLOGITRABEKULAR OUTFLOWBadan siliar COP pupil COAanyaman trabekuar kanalis schlemm vena episklera vena siliaris anterior vena ophtalmica superior sinus kavernosus

UVEOSCLERAL OUTFLOWBadan siliar COP pupil COA otot siliar rongga suprasiliar dan suprakoroidalAliran Aqueous Humor

PATOFISIOLOGI GLAUKOMAProduksi BerlebihanPengeluaran di sudut bilik mata terganggu Aliran humor aquos terhambat pada celah pupil Menekan syaraf optik beserta seluruh serabut syaraf dan sel penglihatan Kematian sel Hilangnya penglihatan yang permanen.

Klasifikikasi GlaukomaBENTUK GLAUKOMA Sudut Terbuka Sudut TertutupGLAUKOMA PRIMER SUDUT TERBUKA ( GLAUKOMA KRONIS)

Peningkatan tekanan intraokular yang disebabkan oleh mekanisme sudut terbuka adalah :proses degeneratif di jalinan trabekulater masuk pengendapan bahan ekstrasel di dalam jalinan dan di bawah lapisan endotel kanalis Schlemm

Akibatnya adalah penurunan drainase humor aquos yang menyebabkan peningkatan tekanan intraokular. DIAGNOSISANAMNESISGLAUKOMA AKUTMata merah Pandangan kabur mendadak,Sakit kepala Mual dan muntah, Melihat halo ( warna-warni) disekitar bola lampu dan silauGLAUKOMA KRONISPandangan kabur secara perlahan-lahan, Sering menabrak benda sekitarnya (tunnel vision)melihat pelangi atau cahaya di pinggir objek yang sedang dilihat (halo)Pemeriksaan oftalmologi GLAUKOMA AKUTvisus menurunkelopak mata bengkakKornea edema Tekanan intraokular tinggi (diatas 50 mmHg), COA dangkal, pupil melebar

GLAUKOMA KRONISmata tenang, tekanan intraocular tinggi (21-40 mmHg),Penggaungan papil saraf optif yang khas (Ekskavasasi),CDR >0.5Gangguan lapang pandang yang khasFunduskopiNORMAL

GLAUKOMA

EkskavasasiCup Disk rasio > 0,5medialisasiPemeriksaan penunjangTonometri aplanasi goldmann dipasang pada slitlampLebih teliti daripada tonometri SchiotzSetelah anestesi topikal dan pemberian fluoresensi, pasien duduk di depan slitlamp dan tonometer disiapkan. Digunakan filter biru dengan penyinaran paling terang. Pemeriksa melihat melalui slitlamp okular. Tonometri Aplanasi Goldmann

Tonometri Schiotz

Untuk memeriksa sudut bilik mata depan

Dengan menyinari bilik mata depan dari samping dengan memakai sebuah senter.Iris yang datar akan disinari secara merata sudut bilik mata depannya terbuka Iris yang disinari hanya pada bagian lampu senter saja sedangkan sisi lainnya terdapat bayangan sudut bilik mata depannya tertutup.

GONIOSKOPIPenatalaksaan Supresi Pembentukan Aqueous HumorPenyekat adrenergik-beta : Timolol maleat, betaxolol, levobunolol, metipranolol, carteolol

Penghambat anhidrase karbonat : Asetazolamide, dichlorphnenamide, methazolamide52Fasilitasi Aliran Keluar Aqueous HumorAnalog prostaglandinObat parasimpatomimetikEpinephrine

Penurunan Volume VitreusObat-obat hiperosmotik (manitol)

Miotik, Midriatik, dan SiklopegikCyclopentolateatropine

TrabekulektomiMembuat lubang yang menghubungkan bilik depan mata & subkonjungtiva

Trabekuloplasti laserMembuat sikatriks/jaringan parut di trabekulum sehingga celah melebar

Gonioplasti / iridoplastiMembuat sikatriks di iris perifer sehingga sudut menjadi terbuka

TERAPI BEDAH dan LASERPrognosis sangat bergantung pada penemuan dan pengobatan dini. Bila tidak mendapat pengobatan yang tepat dan cepat , maka kebutaan akan terjadi dalam waktu yang pendek.

prognosisKATARAK DEFINISIKatarak adalah kekeruhan lensa yang terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein, atau keduanya. Kekeruhan biasanya mengenai satu atau kedua mata dan dapat berjalan progresif. Kekeruhan tersebut menyebabkan terganggunya fungsi penglihatan sampai kebutaan.ETIOLOGIKatarak terkait usia : hampir 90% kasus katarak disebabkan karena proses degenerasi/penuaan.

Katarak traumatik : Lensa akan menjadi putih segera setelah terjadinya trauma, karena trauma di kapsul lensa menyebabkan aqueous humour dan vitreus humour dapat menembus ke dalam struktur lensa

Katarak komplikata : Diabetes melitus dapat mempengaruhi kejernihan lensa dan indeks refraksi.

Kadar glukosa meningkat dalam aqueous humour masuk ke dalam lensa dengan cara difusi kadar glukosa dalam lensa meningkat Sebagian glukosa tersebut dirubah oleh enzim aldose reduktase menjadi sorbitol pembengkakan serabut lensa.

Timbunan sorbitol lensa Tekanan osmotik masuknya air ke dalam lensa pembengkakan serabut lensaKatarak komplikataPenyakit intraokuler yang terkait dengan pembentukan katarak adalah uveitis kronis dan glaukoma.

Pembentukan sinekia posterior sering berhubungan dengan penebalan kapsul lensa anterior dan perkembangan fibrovaskular. Kekeruhan juga dapat terjadi pada tempat iris melekat dengan lensa (sinekia posterior) yang dapat berkembang mengenai seluruh lensa.Sehingga uveitis dapat menyebabkan perkembangan katarak menjadi katarak matur.Katarak Senil adalah kekeruhan lensa yang terjadi pada orang usia lanjut ( sekitar > 70 tahun ).

KATARAK SENIL Stadium Insipien Visus masih baikKekeruhan lensa tampak terutama adanya garis-garis di bagian perifer korteks menuju ke sentral lensa yang menyerupai jeruji sebuah roda.Tidak menimbulkan gangguan tajam pengelihatan dan masih bisa dikoreksiRefleks fundus relatif cemerlang

Stadium Imatur Visus mulai menurun Lensa menyerap cairan sehingga lensa mencembungIris terdorong ke depan dan COA dangkal dapat menyebabkan GLAUKOMA SEKUNDERVisus menurun karena lensa mencembung (mata miopisasi)Tampak bayangan iris pada lensa karena bagian superfisial lensa masih jernih sedangkan bagian belakangnya sudah keruhRefleks fundus suram

STADIUM KATARAK SENILStadium Matur Visus menurun sangat berat Lensa kehilangan cairan yang berlebihanLensa menipis dan kekeruhan menjadi lebih jelas dan sudah mengenai seluruh lensaWarna menjadi putih keabu-abuanTajam pengelihatan menurun dan hanya bisa melihat gerakan tangan/persepsi cahayaRefleks fundus (-)

Stadium Hipermatur Visus hanya bisa persepsi cahaya Permukaan lensa menjadi homogen atau bercak-bercak iregulerLensa dapat kehilangan air dan mengering, tipis sehingga COA lebih dalamBagian korteks lensa dapat pula menjadi lunak, cair seperti susu dan intinya meluncur ke bawah (KATARAK MORGAGNI)Lensa akan terus kehilangan cairan dan keriput (SHRUNKEN CATARACT)MANIFESTASI KLINIKSubyektif

Obyektif

Penglihatan kabur Rasa penglihatan seperti berawan / berasap Miopisasi progresifitas katarak meningkatkan kekuatan dioptri pada lensa terjadinya miopisasi dari ringan hingga sedangLihat malam lebih baik dibandingkan pada siang hari (tipe nuklear)Tidak ada perbedaan penglihatan pada malam hari maupun siang (tipe kortikal)Second sight sebelumnya sulit membaca dekat, ketika terjadi katarak pasien bisa membaca dekatPemeriksaan dengan snellen chart Visus menurunPemeriksaan slit lamp:Lensa keruh, Iris shadow (+) Kat senil stadium immatur (lensa sebagian jernih; sebagian keruh)Lensa keruh ,Iris shadow (-) matur (semua bagian lensa keruh)Lensa keruh ,Pseudo Iris shadow HipermaturOperasi Katarak Ekstrakapsular (EKEK)Tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan korteks lensa dapat keluar melalui robekan tersebut. Kemudian dikeluarkan melalui insisi 9-10 mm, lensa intraokular diletakkan pada kapsul posterior

Operasi katarak Intrakapsular (EKIK)Pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul. Pada ekstraksi katarak ini katarak sekunder tidak akan terjadi, karena tidak ada sisa lensa yang tertinggal, tetapi operasi ini dikontraindikasikan pada pasien berusia kurang dari 40 tahun yang masih mempunyai ligamen hialoidea kapsuler.

PENATALAKSANAANFakoemulsifikasiPembedahan dengan menggunakan vibrator ultrasonik untuk menghancurkan nukleus yang kemudian diaspirasi melalui insisi 2,5-3 mm, kemudian dimasukkan lensa intraokular yang dapat dilipat. Operasi ini cukup dilakukan dengan insisi yang kecil sehingga pemulihan visus lebih cepat.

Small Incision Cataract Surgery (SICS)Ekstraksi lensa dengan irisan yang kecil. Kondisi ideal untuk dilakukan SICS adalah kondisi kornea jernih, ketebalan normal, endotelium sehat, COA cukup dalam, dilatasi pupil cukup, zonula utuh, tipe katarak kortikal, atau sklerosis nuklear derajat II dan III. Keuntungan metode ini: penyembuhan lebih cepat dan resiko astigmatisme minimal. Dibanding fakoemulsifikasi: instrumentasi lebih sederhana, alternatif utama jika operasi fakoemulsifikasi gagal, resiko komplikasi rendah, waktu bedah singkat, lebih murah.

Presbiopia adalah suatu bentuk gangguan refraksi, dimana makin berkurangnya kemampuan akomodasi mata sesuai dengan makin meningkatnya umur.

Presbiopia merupakan bagian alami dari penuaan mata. Presbiopia ini bukan merupakan penyakit dan tidak dapat dicegah.

PRESBIOPIATerjadi gangguan akomodasi lensa pada usia lanjutKelemahan otot-otot akomodasiLensa mata menjadi tidak kenyal, atau berkurang elastisitasnya akibat kekakuan (sklerosis) lensa.

ETIOLOGIPada mekanisme akomodasi yang normal terjadi peningkatan daya refraksi mata karena adanya perubahan keseimbangan antara elastisitas matriks lensa dan kapsul sehingga lensa menjadi cembung.

Dengan meningkatnya umur maka lensa menjadi lebih keras (sklerosis) dan kehilangan elastisitasnya untuk menjadi cembung. Dengan demikian kemampuan melihat dekat makin berkurang.PatofisiologiVisus, pemeriksaan dasar untuk mengevaluasi presbiopi dengan menggunakan Snellen Chart untuk penglihatan jauhnya, setelah itu baru meminta pasien untu membaca Jaegger Card Pasien diminta untuk memperhatikan kartu Jaeger dan menentukan kalimat terkecil yang bisa dibaca pada kartu. Target koreksi yaitu J6

PemeriksaanDigunakan lensa positif untuk koreksi presbiopia. Tujan koreksi adalah untuk mengkompensasi ketidakmampuan mata untuk memfokuskan objek-objek yang dekat.Kekuatan lensa mata yang berkurang ditambahkan dengan lensa positif yang sesuai usia, dan hasil pemeriksaan subjektif sehingga pasien mampu membaca tulisan pada kartu Jaeger.

Tatalaksana3. Karena jarak baca biasanya 33 cm, maka adisi + 3,00 D adalah lensa positif terkuat yang dapat diberikan pada pasien. Pada kekuatan ini, mata tidak melakukan akomodasi bila membaca pada jarak 33 cm, karena tulisan yang dibaca terletak pada titik fokus +3,00 D.

...Terimakasih...