poag baru internet.docx
TRANSCRIPT
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 1/48
PENDAHULUAN
Glaukoma merupakan neuropati optik degeneratif kronis yang dapat dibedakan dari
bentuk neuropati optik didapat lainnya dari gambaran nervus optikus. Pada glaukoma,neuroretinal rim dari nervus optikus menipis seara progresif, mengakibatkan
pembesaran up nervus optikus. !enomena ini disebut sebagai opti"nerve upping.
Penyebabnya adala# #ilangnya sel a$on ganglion retina, bersama sama dengan glia
pendukung dan vaskularisasinya. Neuroretinal rim yang tersisa memperta#ankan
%arna mera# muda yang normal. Pada neuropati optik lainnya, åan nervus
optikus ke#ilangan %arna normalnya dan tidak terbentuk upping. 'erkeuali pada
kondisi yang &arang yaitu arteriti anterior is#emi opti neuropat#y, dimanaupping dapat munul. Pasien dengan glaukoma seringkali ke#ilangan pengli#atan
perifer dan &ika tidak ditangani akan ke#ilangan seluru# pengli#atannya. (eskipun
glaukoma seringkali muul tanpa peningkatan tekanan intra okular )'*+, penyakit
ini bagaimanapun &uga diklasifikasikan berdasarkan variasi segmen anterior yang
dapat meningkatkan '*+. -egmen anterior dari mata mempunyai sistem sirkulasinya
sendiri yang memberikan nutrisi pada lensa dan kornea. Aueous #umor, yang
di#asilkan ole# korpus siliaris, bersirkulasi melalui ruangan anterior dan mengalir ke
trabeular mes#%ork pada sudut iridoorneal, dimana sudut terbentuk ole# iris dan
kornea. Peningkatan '*+ bukan diakibatkan meningkatnya produksi #umor aueous
namun dikarenakan menurunnya penyerapan #umor aueous. Glaukoma
diklasifikasikan berdasarkan gambaran dari sudut iridoorneal, yaitu sudut terbuka,
sudut tertutup, dan kategori pengembangan yang lebi# &au# dikategorikan men&adi
tipe primer dan sekunder. Primary open"angle glauoma )P+AG dapat munul
dengan atau tanpa peningkatan '*+ )normal"tension glauoma. P+AG termasuk
adult"onset disease )munul setela# /0 ta#un dan &uvenile"onset disease )munul usia1 sampai /0 ta#un. 2onto# dari glaukoma sudut terbuka sekunder yaitu yang
ber#ubungan dengan e$foliation atau pigment"dispersion syndrome. Glaukoma sudut
tertutup dapat bersifat primer )onto#nya pupillary blok atau sekunder )onto#nya
penyebab inflamasi atau neovaskular. 3entuk developmental dari glaukoma
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 2/48
termasuk glaukoma kongenital primer dan glaukoma yang ber#ubungan dengan
sindrom )onto#nya aniridia atau t#e A$enfeld45ieger syndrome. Primary open"
angle glauoma )P+AG merupakan bentuk utama dari glaukoma pada negara"negara
3arat. Pada tin&auan pustaka ini akan diba#as mengenai P+AG, yang mempunyaisudut iridoorneal terbuka dan gambaran yang normal tetapi penyerapan #umor
aueous yang menurun.678
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 3/48
'*N9AUAN PU-'A:A
;.7 Definisi
Primary open"angle glauoma )P+AG merupakan neuropati optik kronik dan
progresif pada usia de%asa dimana tekanan intra okular )'*+ berkontribusi pada
kerusakan dan dimana tidak teridentifikasi faktor lainnya, dengan karakteristik atropi
nervus optikus, dan #ilangnya sel dan a$on ganglion retinal, dan memiliki dengan
sudut iridoorneal yang terbuka.6<8
;.; Epidemiologi
P+AG merupakan masala# kese#atan publik yang ukup signifikan. Di Amerika
-erikat prevalensi P+AG untuk pasien usia lebi# dari /0 ta#un adala# 7.=<>. P+AG
diperkirakan terdapat pada ;,; &uta orang di Amerika -erikat yang akan meningkat
men&adi 1,1 &uta pada ta#un ;0;0. 3erdasarkan t#e 3altimore Eye -urvey, sekitar
setenga# pasien dengan glaukoma tidak menyadari ba#%a mereka memiliki penyakit
tersebut. Di Amerika -erikat kun&ungan ruma# sakit untuk monitoring pasien
glaukoma dan pasien dengan resiko tinggi glaukoma berkisar ? &uta orang dan
glaukoma merupakan sala# satu penyebab utama kebutaan yang dapat diega# di
Amerika -erikat.6<8
;.1 !aktor 5esiko
'erdapat @ faktor resiko yang ber#ubungan dengan neuropati optik glaukomatous
yaitu peningkatan pengukuran '*+, usia de%asa, ri%ayat keluarga dengan gaukoma,
Afrian atau HispaniLatino desent dan tipisnya ketebalan kornea sentral. !aktor
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 4/48
resiko lainnya yang mungkin ber#ubungan yaitu renda#nya diastoli perfusion
pressures, diabetes, myopia, dan #ipertensi. 6<8
-e¨a# faktor yang dapat ber#ubungan dengan timbulnya glaukoma sudut terbuka primer adala# tekanan bola mata. Hal ini disebabkan karena tekanan bola mata
merupakan sala# satu faktor yang paling muda# dan paling penting untuk
meramalkan timbulnya glaukoma di masa mendatang. -eara umum dinyatakan
ba#%a tekanan bola mata yang lebi# tinggi akan lebi# memungkinkan ter#adap
peningkatan progresifitas kerusakan diskus optikus, %alaupun terdapat #ubungan
antara tingginya tekanan bola mata dan besarnya kerusakan, sampai saat ini masi#
diperdebatkan. 3eberapa kasus menun&ukkan, ba#%a adanya tekanan bola mata yang berada di atas normal akan diikuti dengan kerusakan diskus optikus dan gangguan
lapang pandangan dalam beberapa ta#un. -ebaliknya, ter&adi &uga pada banyak kasus,
ba#%a selama pemeriksaan tekanan bola mata tidak perna# di atas normal, namun
ter&adi kerusakan pada papil dan lapang pandangan yang k#as glaukoma. +le# karena
itu, definisi tekanan bola mata yang normal sangat sukar untuk ditentukan dengan
pasti. 9ika dalam suatu populasi dinyatakan rerata tekanan bola mata 7< mmHg
dengan standard deviation 1 mmHg, maka nilai tekanan bola mata yang normal
berada di antara 704;; mmHg. 9ika dilakukan pemeriksaan tekanan bola mata pada
populasi umur di atas /0 ta#un, maka diperkirakan tekanan bola mata yang di atas ;;
mmHg adala# @>"70>. (asala# lain yang #arus dipertimbangkan mengenai tekanan
bola mata, adala# adanya pengaru# variasi diurnal dari tekanan bola mata itu sendiri,
yaitu ba#%a tekanan bola mata sangat fluktuatif, tergantung pada %aktu saat
pemeriksaan, yaitu pagi, siang, sore atau malam #ari. 3eberapa peneliti menyatakan
ba#%a, variasi diurnal yang lebi# besar dari normal dapat digunakan sebagai
pembeda untuk menentukan bentuk glaukoma"nya. Di samping itu, terdapat pula pengaru# makanan dan konsumsi airan. Disebutkan ba#%a, variasi diurnal pada
orang normal berkisar antara 1.@"@ mmHg. :eadaan ini men&adi lebi# nyata pada
glaukoma sudut terbuka primer yang tidak diobati. Bariasi tekanan bola mata yang
luas ini sangat mempengaru#i kondisi untuk mendiagnosis seara dini dengan epat,
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 5/48
#al ini ditun&ukkan dalam suatu survei populasi yang menyebutkan ba#%a @0>
penderita terdiagnosis glaukoma sudut terbuka primer tidak menun&ukkan adanya
kenaikan tekanan bola mata pada saat pemeriksaan penda#uluan, di samping itu &uga
ditemukan adanya kenaikan tekanan bola mata tanpa gangguan diskus optikus danlapang pandangan )#ipertensi okuler.6708 Data penelitian &uga memperli#atkan
ba#%a 70> dari #ipertensi okular dengan '*+ ;/ mmHg atau lebi# yang tidak
tertangani akan menderita glaukoma dalam @ ta#un. 3erkebalikan dengan #al ini,
berkisar 1.<> sampai <7> pasien dengan glauomatous dis dan peruba#an lapangan
pandang terli#at #anya memiliki '*+ ;7 mmHg atau renda#.6<8
-eara umum dinyatakan ba#%a #anya sekitar 0.@>";> per ta#un ter&adi kerusakan papil dan lapang pandangan selama pengamatan. *ronisnya, sebagian besar penderita
glaukoma sudut terbuka primer #ampir tidak perna# menyadari ba#%a tekanan bola
matanya mengalami peningkatan. -eringkali mereka baru menyadari setela#
merasakan ada gangguan yang &elas ter#adap ta&am pengli#atan, atau penyempitan
lapang pandangan. Liesegang &uga menyatakan ba#%a kenaikan tekanan bola mata,
merupakan sala# satu faktor resiko utama ter&adinya glaukoma.6708 -ementara
#ubungan antara '*+ dengan kerusakan glaukomatous merupakan #al yang
fundamental untuk terapi P+AG, terdapat beberapa faktor lainnya )onto#nya suplai
dara# untuk nervus optikus, substansi to$i pada nervus optikus atau retina,
metabolisme a$onal atau ganglion sel, dan matrik ekstraselular lamina ribosa yang
dapat memainkan peranan dalam progresifitas neuropati optik pada P+AG. 6<8
-ementara itu, nilai batas normal tekanan bola mata dalam populasi berkisar antara
704;; mmHg. (enurut -ommer, pada populasi, nilai rerata tekanan bola mata yang
normal adala# 7< mmHg dengan standard deviasi 1 mmHg.6708
!aktor bertamba#nya umur mempunyai peluang lebi# besar untuk menderita
glaukoma sudut terbuka primer. Baug#an )7CC@, menyatakan ba#%a frekuensi pada
umur sekitar /0 ta#un adala# 0./>40.?> ¨a# penduduk, sedangkan pada umur
sekitar ?0 ta#un frekuensinya meningkat men&adi ;>41> dari ¨a# penduduk.
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 6/48
!raming#am -tudy dalam laporannya ta#un 7CC/ menyatakan ba#%a populasi
glaukoma adala# sekitar 0.?> penduduk yang berumur @;4</ ta#un, dan meningkat
men&adi 7.<> penduduk yang berumur <@4?/ ta#un, serta /.;> pada penduduk
yang berusia ?@4=@ ta#un. :eadaan tersebut didukung &uga ole# pernyataan yangdikeluarkan ole# !erndale Glauoma -tudy di ta#un yang sama.6<86708
Glaukoma sudut terbuka primer merupakan suatu penyakit yang dipengaru#i faktor
keluarga. Hal ini dapat ditun&ukkan ole# beberapa survei yang dilakukan, Pada t#e
3altimore Eye -urvey, resiko relatif P+AG meningkat sekitar 1.? kali pada seseorang
yang memiliki kerabat dengan P+AG. Pada t#e 5otterdam Eye -tudy, prevalensi
P+AG sekitar 70./> pada pasien yang memiliki kerabat dengan P+AG. Penelitiyang sama mengestimasikan ba#%a resiko relatif untuk memiliki P+AG sebesar C,;
kali pada seseorang yang memiliki kerabat dekat dengan P+AG. 6<8 6708
ilensky yang didukung ole# beberapa penelitian menyatakan, ba#%a faktor ras dan
atau kulit ber%arna mempunyai prevalensi glaukoma sudut terbuka primer yang lebi#
tinggi daripada orang kulit puti# dan penderita yang berasal dari daera# oriental. Di
Amerika -erikat perbandingan prevalensinya sekitar ;F7 untuk ras kulit ber%arna.
-ementara pada populasi lain tampaknya perbandingan tersebut lebi# besar lagi.
Hasil survei yang dilakukan di :epulauan :aribia pada populasi umur di atas /0
ta#un, dinyatakan ba#%a prevalensi pada kulit ber%arna sekitar 7/>, sedang pada
kulit puti# #anya sekitar ;>. Diperkirakan &uga ba#%a beratnya kasus glaukoma pada
kulit ber%arna lebi# berba#aya daripada kulit puti#. -ementara, kasus yang men&adi
buta pada orang kulit ber%arna insidensinya = kali lebi# banyak daripada kulit puti#.
Di samping itu ditin&au dari #asil pengobatan maupun tindakan pembeda#an, #asilnya
lebi# baik pada kulit puti# daripada kulit ber%arna.6708
Peranan gene pada distribusi kelompok yang diamati masi# belum &elas. -ampai
faktor ini tela# dimengerti, etnis dan ras di&adikan panduan untuk penilaian resiko
P+AG. Prevalensi P+AG tinggi pada individu est Afrian, Afro"2aribbean, atau
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 7/48
HispaniLatino. :ebutaan yang dikarenakan glaukoma setidaknya enam kali lebi#
sering pada Afrian Amerians dibandingkan 2auasian Amerians.6<8
:etebalan korneal sentral seara klinis signifikan sebagai faktor yang mempengaru#iakurasi pengukuran '*+ dengan te#nik aplanasi tela# lama diketa#ui. 5ata"rata
ketebalan kornea mata sekitar @/@ m, pada sentral kornea yang tipis )onto#nya /C0
m tidak dapat men&elaskan adanya ke#ilangan lapangan pandang pada mata
meskipun tela# dilakukan pengukuran normal mata, karena pengukuran tersebut tidak
memperli#atkan adanya '*+ tinggi yang sebenarnya. 3erkebalikan dengan #al itu,
ketebalan kornea sentral yang tebal )onto#nya <70 m dapat men&elaskan tingginya
pengukuran '*+ meskipun terdapat lapangan pandang dan opti dis yang normaldikarenakan '*+ yang renda#. (eskipun beberapa tabel dan gambar tela#
dipublikasikan, tidak ada normogram standar untuk koreksi pengukuran '*+ dengan
menggunakan aplanasi pada ketebalan kornea sentral yang sepenu#nya divalidasi.
(eskipun terdapat kemungkinan ba#%a ketebalan kornea sentral yang tipis dapat
merupakan faktor resiko untuk kerusakan nervus optikus glaukomatous, tidak
terdapat bukti yang konklusif #al ini merupakan faktor resiko progresi kerusakan
opti dis. 6<8
'erli#at ba#%a pasien yang memiliki diastoli perfusion pressures )tekanan dara#
diastolik dikurangi '*+ yang renda# merupakan resiko tinggi untuk P+AG. -ebagai
tamba#an, sakit kepala migrain dan vasospasme perifer tela# teridentifikasi sebagai
faktor resiko untuk kerusakan nervus optikus pada beberapa penelitian. Hubungan
antara P+AG dengan penyakit kardiovaskular yang tela# ada sebelumnya, #ipertensi
dan miopi tidak diperli#atkan seara konsisten. -edangkan #ubungan antara diabetes
melitus dan P+AG masi# belum &elas. 6<8
;./ Patofisiologi
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 8/48
Problem yang sampai saat ini banyak men&adi ba#an diskusi para pakar tentang
glaukoma adala# patogenesis ter&adinya glaukoma sudut terbuka primer yang masi#
belum diketa#ui seara &elas.6708 5esistensi utama pada aliran penyerapan #umor
aueous berada pada endot#elial lining dari kanalis s#lemm dan pada ad&aent portion dari trabeular mes#%ork dibandingkan ole# resistensi dari sistem venous.
'erdapat beberapa kemungkinan yang di#ubungkan dengan peningkatan '*+ pada
P+AG yaitu mutasi gen dan kematian sel trabeulum mes#%ork. (utasi gen yang
diperkirakan dapat meningkatkan resistensi ini yaitu gen +P'N )enoding
optineurin, D51< )enoding a '"ell ativation D repeat"ontaining protein dan
mioilin )(+2, dan dipekirakan sekitar /> dari kasus P+AG adult"onset dan
lebi# dari 70> kasus &uvenile"onset dikarenakan mutasi (+2.6786@8 3eberapakema&uan suda# mulai tampak, yaitu mulai munul kesepakatan diantara mereka,
ba#%a berkurangnya atau #ilangnya sel endotel trabeular mes#%ork akan disertai
penebalan lamela daera# uvea dan korneoskeral. Penebalan tersebut akan
menimbulkan penyempitan ruang antar"trabekulum yang berak#ir dengan penutupan,
se#ingga ter&adi #ambatan outflo% airan akuos merupakan penyebab utama
ter&adinya #ambatan outflo% airan akuos yang berak#ir dengan kenaikan tekanan
bola mata. 'etapi sampai saat ini, semua peneliti tidak atau belum dapat men&elaskan
tentang bagaimana mekanisme ter&adinya pengurangan atau #ilangnya sel endotel
trabeular mes#%ork tersebut.6708
Baug#an menyatakan ba#%a kondisi berkurang atau #ilangnya sel endotel trabeular
mes#%ork tersebut ter&adi akibat degenerasi, tetapi bukan akibat degenerasi seperti
pada proses penuaan )ageing proess. Hogan dan Iimmerman mengatakan ba#%a
kondisi tersebut merupakan akibat pembengkakan dan sklerosis sel endotel trabeular
mes#%ork. -edangkan 2otran menerangkan ba#%a penyebabnya belum diketa#uidengan &elas. 3erdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas, dapat dimunulkan
dugaan kuat ba#%a penyebab berkurangnya ¨a# sel endotel trabeular mes#%ork,
adala# akibat kematian sel itu sendiri ole# karena berbagai sebab. (enurut Lut&en"
Dreoll, berkurangnya ¨a# sel endotel trabeular mes#%ork, disertai dengan
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 9/48
akumulasi matriks ekstra"seluler dan penebalan lamela daera# uvea dan korneo"sklera
akan menimbulkan #ambatan outflo% airan akuos pada glaukoma sudut terbuka
primer. Pada #akekatnya, kematian sel dapat ter&adi karena rangsangan atau &e&as
letal yang berasal dari luar atau dari dalam sel itu sendiri )bersifat aktif atau pasif.:ematian sel yang berasal dari dalam sel dapat ter&adi melalui mekanisme genetik,
yang merupakan suatu proses fisiologis dalam usa#a memperta#ankan keadaan
#omeostasis atau keseimbangan fungsinya. Proses kematian yang berasal dari luar
sel dan bersifat pasif dapat ter&adi karena &e&as atau in&ury yang letal akibat faktor
fisik, kimia, isk#emia maupun biologis. 9e&as atau in&ury biologis dapat ter&adi akibat
pengaru# infeksi mata akibat mikro"organisme, seara intra maupun ekstra seluler,
baik akibat kuman, &amur, parasit ataupun virus, yang kesemuanya dapat merupakanantigen yang dapat menimbulkan inflamasi. Ak#irnya antigen tersebut dapat
mengaktivasi AP2 dan limfosit '. Limfosit ' mengekspresikan molekul untuk
mengikat antigen pada membrannya, yang disebut sebagai sel reseptor '. 5eseptor
limfosit ' ini #anya dapat mengenal antigen yang terikat pada protein sel membran,
yang disebut sebagai molekul (H2 )kelas * atau kelas **. !ungsi utama limfosit '
adala# sebagai limfosit ' #elper )'# dan limfosit ' 2ytoto$i )'. Antigen akan
berpengaru# ter#adap limfosit ' #elper, dan selan&utnya akan berdiferensiasi men&adi
limfosit '#7, limfosit '#; dan limfosit '#1, tergantung pada maam antigen yang
mempengaru#inya. Limfosit '#7 akan mengekspresikan beberapa sitokin. (enurut
Abbas, sitokin mempunyai peran terbesar sebagai pengatur mediator imun dalam
proses inflamasi, yang dapat mengakibatkan lisis sel target, dan ak#irnya mengalami
kematian. alla#, Petrolani dan Pimentel menyebutkan, ba#%a sitokin, memang
berpengaru# ter#adap kematian sel, namun sampai dengan saat ini, peran sitokin
tersebut k#ususnya ter#adap kematian sel endotel trabeular mes#%ork, belum perna#
di&elaskan. +le# karena itu, mekanisme ke&adian berkurangnya atau #ilangnya selendotel trabeular mes#%ork belum dapat di&elaskan 6708
'erdapat beberapa mekanisme yang dapat menyebabkan kerusakan nervus optikus
yang dikarenakan peningkatan '*+, meskipun kerusakan nervus optikus &uga dapat
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 10/48
ter&adi tanpa adanya peningkatan '*+. :erusakan yang ter&adi pada nervus optikus
disebabkan ole# adanya peranan stress selular, peruba#an struktural, kerusakan pada
a$on sel ganglion retinal dan kematian sel ganglion retinal. 6786@8 Pada peningkatan
'*+ menyebabkan kerusakan langsung pada sel ganglion retinal, #al ini karena, pertama '*+ yang meningkat menyebabkan menurunnya perfusi a$onal transport
yang akan menyebabkan akumulasi dan transport 5+- pada retina dan akan
menyebabkan malfungsi dan stress selularJ kedua karena teraktivasinya sel glia
)miroglia dan astrosit akan menyebabkan degradasi dan remodeling matrik
ekstraselular yang akan menyebabkan pelepasan 'N!"K yang mempunyai efek
biomekanikal. 6786@8
2upping dari nervus optikus dikarenakan dua #al, yaitu #ilangnya åan prelaminar
dan deformasi posterior dari lamina ribosa, #al ini mempunyai konsekuensi
biomekanis yang menyebabkan stress pada a$on sel ganglion se#ingga fungsinya
men&adi terganggu. 6786@8 Dari penelitian didapatkan ba#%a kerusakan glaukomatous
bera%al dari lamina ribosa, dimana kerusakannya karena mekanisme ell"mediated,
mekanisme ini menyebabkan berlebi#nya sintesis matri$ material ekstra selular dan
adanya peningkatan kadar kalsium intra"a$onal karena berlebi#nya paparan ter#adap
ep#rin 3; )reseptor tyrosin kinase pada sel glioma. 6786@8 :ematian sel ganglion
retina pada glaukoma munul dikarenakan proses apoptosis. Ak#irnya apoptosis,
penipisan dan posterior bo%ing dari lamina ribosa akan menamba# besar dan
dalamnya up pada opti disk. 6786@8
;.@ :lasifikasi
Glaukoma dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologi, mekanisme peningkatan '*+,
dan berdasarkan per&alanan penyakit. Pada stadium per&alanan penyakit, adanya
ke&adian pemiu )stadium 7 meng#asilkan obstruksi aliran aueous )stadium ; dan
'*+ abnormal )stadium 1, yang menyebabkan kematian sel ganglion retinal dan
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 11/48
penggaungan dari nervus optikus )stadium / dan ak#irnnya #ilangnya pengli#atan
)stadium @.6;8
A Primary glauoma
7 +pen angle glauoma
a Primary open angle glauoma )#roni open"angle glauoma, #roni simple
glauoma
b Normal"tension glauoma )lo% tension glauoma
; Angle"losure glauoma
a Aute
b -ubaute
2#roni
d Plateu iris
3 2ongenital glauoma
7 Primary ongenital glauoma
; Glauoma assoiated %it# ot#er developmental oular abnormalities
a Anterior #amber leavage syndromes
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 12/48
b Aniridia
1 Glauoma assoiated %it# e$traoular developmental abnormalities
a -turge"%eber syndrome
b (arfans syndrome
Neurofibromatosis 7
d Lo%e syndrome
e 2ongenital rubella
2 -eondary glauoma
7 Pigmentary glauoma
; E$foliation syndrome
1 Due to lens #anges )p#aogeni
a Disloation
b *ntumesene
P#aolyti
/ Due to uveal trat #anges
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 13/48
a Uveitis
b Posterior syne#iae
'umor
d 2iliary body s%elling
@ *ridoorneoendot#elial )*2E syndrome
< 'rauma
a Hyfema
b Angle ontusion
Perip#eral anterior syne#iae
? Post operative
a 2iliary blok glauoma
b Peripferal anterior syne#iae
Epit#elial do%ngro%t#
d !ollo%ing orneal graft surgery
e !olloeing retinal deta#ment surgery
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 14/48
= Neovasular glauoma
a Diabetes mellitus
b 2entral retinal vein olusion
*ntraoular tumor
C 5aised episleral venous pressure
a 2arotid"avernous fistula
b -turge"%eber syndrome
70 -teroid indued
D Absolute glauoma
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 15/48
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 16/48
;.< (anifestasi :linik
;.<.7 5i%ayat Penyakit
Anamnesa pasien merupakan #al yang penting pada saat evaluasi a%al pasien dengan
keurigaan P+AG atau penyakit okular lainnya yang dapat meningkatkan tekanan
intra okular )'*+. :arena glaukoma merupakan penyakit yang tidak memberikan
ge&ala keuali pada per&alanan penyakit yang lama, maka biasanya pasien tidak akan
memberikan ge&ala atau gangguan pengli#atan, terutama pada P+AG. 3agaimanapun
&uga, penyempitan atau penutupan dari sudut iridoorneal dapat menyebabkan
penyumbatan trabeular mes#%ork, yang setara dengan peningkatan '*+, terutama
&ika '*+ berada diatas 1@ mm Hg. Pada anamnesa, per#atian #arus difokuskan pada
ri%ayat kese#atan mata )ri%ayat mata mera# atau mata sakit, #alo ber%arna, sakit
kepala, penyakit okular sebelumnya termasuk katarak, uveitis, Diabeti retinopat#y,
oklusi vaskular, pembeda#an okular sebelumnya dan trauma kepala, ri%ayat
kese#atan )penyakit sistemik, pengobatan yang sedang dilakukan )yang seara tidak langsung dapat meningkatkan '*+ seperti pengobatan #ipertensi atau kortikosteroid,
dan adanya faktor resiko glauomatous opti neuropat#yJ faktor resiko kuat yaitu
adanya ri%ayat peningkatan '*+, usia lan&ut terutama setela# @0 ta#un, miopi dan
ri%ayat keluarga dengan glaukoma. :etika menanyakan ri%ayat keluarga dengan
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 17/48
glaukoma #arus lebi# spesifik seperti #ubungan dengan keluarga, apaka# ada
penurunan lapangan pandang, apaka# terkontrol dengan obat atau memerlukan
pembeda#an. 'erdapat &uga faktor resiko possible yaitu penyakit sistemik,
kardiovaskular, diabetes mellitus.618
;.<.; Pemeriksaan !isik
Evaluasi kese#atan mata seara kompre#ensif dengan pemeriksaan fisik spesifik yangmemfokuskan pada pupil, segmen anterior, '*+, ketebalan kornea sentral, evaluasi
nervus optikus dan serat saraf retinal, dan lapangan pandang.6/86<8
Pupil diperiksa reaktifitasnya dan defek pupil aferen. -egmen anterior diperiksa
dengan menggunakan slit"lamp biomirosopi yang dapat memberikan penemuan
yang ber#ubungan dengan sudut sempit, patologi kornea, atau mekanisme sekunder
peningkatan '*+ seperti pseudoe$foliation, pigment dispersion, iris dan angle
neovasulariMation, atau inflammation.6<8
Hasil dari penelitian randomiMed ontrolled trials memperli#atkan bukti ba#%a
menurunkan '*+ meng#ambat progresi dari kerusakan nervus optikus glaukomatous.
+le# karena itu '*+ diukur pada kedua mata, diutamakan dengan menggunakan
metode aplanasi kontak )Goldmann tonometer sebelum dilakukan gonioskopi atau
dilatasi dari pupil. aktu dari pengukuran #arus diatat karena adanya variasi diurnal
dari '*+. Pengukuran dapat memiliki makna dengan menentukan fluktuasi diurnal'*+, pada #ari yang sama atau #ari yang berbeda, dimana ketika terli#at adanya
kerusakan diskus yang melebi#i nilai yang di#arapkan pada '*+ tunggal yang
terukur.6<8 5entang normal '*+ adala# 70";/ mmHg, enam pulu# sampai tu&u# pulu#
persen pasien memiliki '*+ lebi# dari ;; mmHg namun pembaaan '*+ tunggal
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 18/48
yang normal tidak menyingkirkan kemungkinan glaukoma karena sampai ;@> pasien
mempunyai nilai normal '*+ pada pengukuran pertama '*+ dan 10"/0> pasien
glaukoma memiliki '*+ ;7 mm Hg. 3erkebalikan dengan #al ini, &ika ada
peningkatan '*+ maka bukan berarti pasien tersebut menderita glaukomadikarenakan peningkatan '*+ #arus digabungkan dengan penemuan klinis yang lain.
9ika pasien memiliki peningkatan '*+ dengan gambaran fundus yang normal maka
pasien tersebut dapat dimasukkan sebagai suspek glaukoma.6/86@8
Pengukuran ketebalan kornea sentral )pa#ymetry membantu interpretasi dari
pengukuran #asil '*+ dan stratifikasi resiko pasien. (etode pengukuran termasuk
ultrasoni dan optial pa#ymetry. Diagnosis P+AG memerlukan evaluasi yangermat dari sudut ruangan anterior untuk mengeksklusikan sudut tertutup atau
penyebab sekunder yang dapat menyebabkan peningkatan '*+, seperti angle
reession, pigment dispersion, perip#eral anterior syne#iae, angle
neovasulariMation, dan trabeular preipitates. 'erdapat bukti ba#%a peruba#an
glaukomatous terdeteksi dengan analisis diskus optikus dan lapisan serat saraf retinal
dapat menda#ului peruba#an yang terdeteksi dengan menggunakan standard
automated perimetry. Pemeriksaan dari nervus optikus dan lapisan serat saraf retinal
menyediakan informasi yang berguna mengenai kerusakan nervus optikus
glaukomatous. Peruba#an struktural yang terli#at pada nervus optikus atau lapisan
serat saraf retinal dan atropi #oroid peripapillary seringkali munul sebelum adanya
ke#ilangan lapangan pandang. Pengamatan yang ermat dari opti dis neural rim
untuk adanya perdara#an keil sangat penting, karena perdara#an ini dapat
menda#ului #ilangnya lapangan pandang dan kerusakan nervus optikus lebi# &au#.
'e#nik yang dipili# untuk evaluasi nervus optikus dan lapisan serat saraf retina
dengan menggunakan visualisasi stereoskopi yang diperbesar )t#e slit"lamp biomirosope melalui pupil yang terdilatasi. Diret op#t#almosopy dapat berguna
pada beberapa kasus sebagai tamba#an ter#adap magnified stereosopi visualiMation,
yang menyediakan informasi yang lebi# baik pada nervus optikus dikarenakan
besarnya pembesaran dengan menggunakan diret op#t#almosope. *luminasi bebas
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 19/48
a#aya mera# dapat membantu evaluasi lapisan serat saraf retinal, dan inabilitas
untuk mendilatasi dari pupil #arus didokumentasikan. 2olor stereop#otograp#y atau
analisis gambar berbasis omputer dari nervus optik dan lapisan serat saraf retinal
adala# metode terbaik yang dapat mendokumentasikan morfologi diskus optikus, danketika dapat dilakukan #arus dilakukan, &ika tidak terdapat alat ini maka
nonstereosopi p#otograp# atau gambaran terperini dari nervus optikus #arus
diatat, namun metode ini kurang diinginkan sebagai metode alternatif
stereop#otograp#y atau omputer"based imaging. Pemeriksaan dari fundus, melalui
pupil yang terdilatasi, termasuk penarian abnormalitas yang memperli#atkan adanya
visual field defets )onto#nya opti nerve pallor, tilted dis, dis drusen, opti nerve
pits, opti nerve #ypoplasia, neurologial disease, maular degeneration, dan ot#er retinal disease.6<8 Atropi optik glaukomatous mempunyai karakteristik pembesaran
up dengan pallor pada area upping, bentuk lainnya dari atropi optik adala#
penyebaran pallor tanpa peningkatan disk upping. Pada glaukoma pembesaran opti
up ter&adi seara konsentris atau terdapat fokal not#ing terutama pada daera#
superior dan inferior. :edalaman opti up &uga bertamba#, dan ketika ter&adi
upping ole# karena penipisan dari neurosensory rim seiring %aktu, penipisan lebi#
besar pada daera# nasal daripada temporal, pembulu# dara# bergeser ke ara# nasal,
sebagai #asil ak#irnya adala# yang biasa disebut sebagai Obean pot dimana tidak
terli#atnya lagi neural rim. :etika adanya penurunan lapangan pandang atau
peningkatan '*+ maka 2D ratio yang lebi# besar dari 0,@ atau adanya asimetri
antara kedua mata menandakan adanya glaukomatous atropi. 'anda lainnya adala#
atropi serat saraf retinal yang menda#ului peruba#an opti disk )Hoyts sign dan
bayoneting )angulasi yang ta&am dari pembulu# dara# ketika ber&alan keluar dari
nervus optikus.6/86@8
Hilangnya lapangan pandang tidak bersifat spesifik, dikarenakan adanya keadaan lain
yang dapat menyebabkan #ilangnya lapangan pandang, namun pola #ilangnya
lapangan pandang, progresinya dan korelasi dengan peruba#an opti disk merupakan
karakteristik dari glaukoma. Hilangnya lapangan pandang pada glaukoma terutama
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 20/48
melibatkan 100 entral dari lapangan pandang. Peruba#an a%alnya yaitu berupa
baring dari blind spot, berlan&ut pada b&errums area )7@0 dari fiksasi, yang
mengakibatkan ter&adinya b&errum skotoma kemudian men&adi aruate sotoma yang
menyebar dari blind spot keara# nasal dan pada penemuan lan&ut dapat #anya tersisalapangan pandang pada daera# temporal. Hilangnya lapangan pandang bermula dari
perifer bagian nasal dikarenakan konstriksi dari isopters. 'a&am pengli#atan sentral
bukan merupakan inde$ yang dapat diandalkan men&adi tanda progresifitas penyakit,
karena pada ta#ap ak#ir stadium penyakit, pasien dapat memiliki keta&aman sentral
yang normal, tetapi pengli#atan perifer #anya @0. 6/86@8 Automated stati t#res#old
perimetry merupakan te#nik yang diutamakan untuk mengevaluasi lapangan pandang.
'#res#old testing manual kombinasi kinetik dan statik seara ermat merupakanalternatif yang dapat diterima ketika pasien tidak dapat menggunakan automated
perimetry atau tidak tersedianya alat. Penyebab #ilangnya lapangan pandang selain
glaukoma #arus diari selama anamnesa dan pemeriksaan fisik. 'es lapangan
pandang berdasarkan s#ort %avelengt# automated perimetry dan freueny doubling
te#nology dapat mendeteksi defek lebi# dini dibandingkan perimetri konvensional,
dan sangat penting untuk menggunakan strategi pemeriksaan yang konsisten ketika
tes lapangan pandang dilakukan berulang.6<8
;.<.1 Pemeriksaan Penun&ang
Pemeriksaan penun&ang yang dilakukan sesuai dengan yang di perlukan untuk
menilai ge&ala klinisnya yaitu tonometri, gonioskopi, op#t#almosopy, dan
pemeriksaan lapangan pandang. 6@8
'onometry merupakan prosedur seder#ana yang digunakan untuk mengukur '*+. 'es
ini biasanya merupakan tes permulaan untuk sreening glaukoma. 'erdapat dua
te#nik yang biasa digunakan, yaitu air"puff dan applanation. Air"puff tonometry
menggunakan #embusan udara untuk mengukur kekuatan yang diperlukan untuk
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 21/48
menggerakkan kornea, applanation tonometer merupakan alat yang rumit yang
biasanya digabungkan dengan slit lamp. Pada applanation tonometer, kekuatan yang
diperlukan untuk mendatarkan area yang keil pada kornea diter&ema#kan kedalam
'*+. (ata normal mempunyai tekanan normal 70";7 mmHg, dengan rata"rata 7/"7<mmHg. 6@8 6=8
+p#t#almosopy digunakan untuk memeriksa keadaan dalam mata, terutama nervus
optikus. Pada ruangan yang gelap dapat membantu untuk meli#at bentuk dan %arna
dari nervus optikus. 9ika tekanan pada mata tidak normal, atau terdapat gambaran
nervus optikus tidak normal, maka tes lainnya akan digunakan, yaitu perimetry and
goniosopy. 6@8 6=8
Goniosopy merupakan tes mata yang tidak menyakitkan dimana dapat memberi
informasi mengenai sudut iridokorneal. 'es ini menggunakan lensa k#usus yang
mempunyai kaa bersudut yang diletakkan di depan mata untuk memeriksa sudut
iridokorneal.6=8 9ika dengan menggunakan gonioskopi dapat terli#at seluru#
trabeular mes#%ork, sleral spur, dan prosesus iris maka sudut terbuka penu#, tetapi
&ika #anya dapat meli#at s#%albe line, maka sudutnya men&adi menyempit. 6@8
3erbagai maam ara untuk menilai lapangan pandang, yaitu dengan menggunakan
automated perimeter, goldmann perimeter, friedman field analyMer, dan menggunakan
tangent sreen.6@8 '#e Goldman perimetry tes biasanya disebut &uga tes lapangan
pandang. :omputer tidak digunakan pada tes ini. -elama tes dilakukan, pasien
meli#at lurus kedepan kemudian mengidentifikasi &ika ada a#aya yang bergerak
pada pengli#atan perifer, #al ini dapat membantu menggambarkan lapangan pandang
mata. (etode lainnya, disebut sebagai tangent sreen perimetry, pasien meli#atsebua# target pada layar didepannya kemudian digerakkan ob&ek pada lokasi yang
berbeda. 'e#nik lainnya adala# dengan menggunakan omputeriMed visual field,
perbedaannya #anya terdapat pada komputer yang akan menggambarkan lapangan
pandang. 6=8
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 22/48
Pada beberapa ta#un terak#ir terdapat tiga te#nik penitraan nervus optikus yang
tersedia atau disebut &uga +pti Nerve 2omputer *maging, yaitu sanning laser
polarimetry )GD$, onfoal laser op#t#almosopy )Heidelberg 5etinal 'omograp#yor H5' **, dan optial o#erene tomograp#y )+2'. (esin GD$ tidak seara
langsung menggambarkan keadaan nervus optikus namun dengan mengukur
ketebalan lapisan serat saraf pada permukaan retina tepat sebelum serat melintasi
batas nervus optikus untuk membentuk nervus optikus. '#e H5' ** memindai
permukaan retina dan nervus optikus dengan sinar laser, te#nik ini dapat
menggambarkan gambaran tiga dimensi dari nervus optikus termasuk bentuk dari
opti up, lapisan serat saraf &uga diukur. *nstrumen +2' menggunakan te#nik yangdisebut sebagai optial o#erene tomograp#y yang meniptakan bayangan dengan
menggunakan a#aya k#usus. (esin +2' membentuk kontur dari nervus optikus,
opti up dan mengukur ketebalan serat saraf retinal. :etiga mesin ini dapat
mendeteksi #ilangnya serat saraf opti. 6=8
Pa#ymetry merupakan tes yang seder#ana, epat, tak menyakitkan untuk mengukur
ketebalan kornea. Prosedur ini #anya membutu#kan %aktu satu menit untuk
memeriksa kedua mata. :etebalan kornea merupakan faktor penting untuk
mendiagnosa glaukoma seara akurat. 9ika ketebalan kornea tinggi maka pengukuran
tekanan mata akan terli#at tinggi meskipun tidak memiliki glaukoma. 3erkebalikan,
&ika pasien mempunyai kornea yang tipis maka pengukuran tekanan mata akan
terli#at renda#, meskipun tedapat glaukoma. -eringkali pasien dengan kornea yang
tipis )kurang dari @@@ QRm menun&ukkan pembaaan '*+ yang renda#. Hal ini
sangat berba#aya, karena &ika '*+ yang sebenarnya sangat tinggi dari yang terukur
maka diagnosa akan dapat terlambat, dan &ika tak tertangani maka '*+ yang tinggitersebut dapat mengakibatkan kerusakan mata yang lebi# luas.6=8
;.? Penatalaksanaan
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 23/48
'*+ dapat diturunkan dengan penggunaan obat obatan, laser, filtering, atau
pembeda#an ylodestrutive. Pili#an terapi tergantung pada beberapa pertimbangan.
Pada banyak keadaan, pengobatan dimulai dengan penggunaan obat topikal sebagai
terapi initial )supresi produksi #umor aueous dengan beta bloker, memperlanar penyerapan dengan menggunakan agen parasimpatomimetik, analog prostaglandin,
dan pengurangan volume #umor vitreus dengan menggunakan agen #iperosmotik,
namun penggunaan laser trabeuloplasty &uga merupakan alternatif bagi terapi
penda#uluan. Pembeda#an filtering efektif untuk menurunkan '*+ dan seringkali
merupakan terapi alternatif penda#uluan dibandingkan dengan penggunaan obat
obatan atau laser trabeuloplasty. 6@8
;.?.7 'erapi !armakologi
:etika terdiagnosa dengan glaukoma, maka #arus diobati meskipun mempunyai
tekanan intraokular yang normal. Di Amerika -erikat, agen farmakologi merupakan
lini pertama terapi. Agen yang digunakan untuk terapi glukoma diranang untuk
menurunkan '*+. +bat ini mengurangi produksi #umor aueous atau meningkatkan
penyerapan #umor melalui trabeulum mes#%ork atau uveosleral pat#%ays.6?8
Analog prostaglandin dan beta adrenergi antagonist merupakan terapi farmakologi
yang paling sering digunakan untuk menurunkan '*+ pada pasien dengan glaukoma.
Agen yang &arang digunakan termasuk alp#a"; adrenergi agonists, arboni
an#ydrase in#ibitors topikal dan oral, dan parasympat#omimetis. Untuk menentukan
keefektifan dari terapi topikal, sangat perlu untuk menentukan dampak terapi dari
agen ter#adap '*+ dan fluktuasi normal dari '*+. Dapat berguna &uga untuk memulaiterapi pada #anya satu mata dan membandingkan peruba#an relatif ter#adap '*+
pada kedua mata karena kedua mata dari individual dapat tidak memberi respon yang
sama ter#adap medikasi, dan kemungkinan adanya fluktuasi spontan asimetri dan
potensial untuk efek kontralateral dari medikasi topikal monokular. (erupakan
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 24/48
alternatif yang dapat diterima untuk membandingkan efek pada satu mata relatif
ter#adap pengukuran dasar yang multipel. 9ika obat tersebut gagal untuk menurunkan
'*+, maka #arus diganti dengan agen alternatif sampai medikasi yang efektif
terapai.6<8
Pasien yang mendapat regimen terapi maksimal dapat memberikan sampai empat
maam obat dari kelas yang berbeda. Dokter #arus mengeta#ui &alur primer absorpsi
sistemik untuk pengobatan topikal dan potensial efek sampingnya. +bat yang
diberikan pada mata seara epat dialirkan kepada duktus nasolakrimal pada #idung
kemudian melalui muksa nasal yang mempunyai vaskularisasi tinggi. :emudian obat
memasuki sirkulasi sistemik tanpa melalui first"pass metabolisme pada #epar.Absorpsi sistemik dapat meng#asilkan efek samping, terutama pada pasien yang &uga
melakukan pengobatan anti#ipertensif dan antiaritmia. Dokumentasi medikasi okular
dapat bernilai dalam evaluasi penyakit seperti kon&ungtivitis, asma, synope, depresi
dan se$ual dysfuntion. 6?8
:epatu#an terapi topikal glaukoma tergantung dari seberapa besar pasien mengeta#ui
mengenai efek dari terapi, ¨a# dan se&au# mana efek samping yang akan ter&adi.
:ondisi okular dan sistemik yang tela# ada sebelumnya &uga mempengaru#i
kepatu#an. !aktor lainnya adala# seberapa banyak ¨a# medikasi yang #arus
diberikan pada mata, frekuensinya, dan #arga dari obat. !aktor lainnya yang
mempengaru#i efikasi dari pengobatan adala# dera&at obat topikal yang akan #ilang
dikarenakan penyerapan yang berlebi#an dan berkedipnya mata. 6?8
;.?.7.7 3eta3lokers
3eta bloker yang diberikan seara topikal merupakan dasar pengobatan glaukoma
selama dua dekade. 'imolol maleate )'imopti merupakan obat standar
dibandingkan obat lainnya dalam #al efikasi, efek samping dan biaya. 3eta bloker
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 25/48
menurunkan '*+ dengan menurunkan produksi #umor aueous pada iliary body.
+bat ini &uga dapat meningkatkan sedikit penyerapan aueous outflo%. 6?8
(eskipun timolol yang diberikan seara topikal direkomendasikan sebagai terapi liniutama, ker&a dan efek samping dari obat ini membatasi penggunaannya. 'imolol dan
beta bloker lainnya dapat memiu serangan asma, termasuk status asmatikus,
memperburuk gagal &antung, #enti &antung dan kematian mendadak. :arena obat ini
&uga dapat menutupi manifestasi sistemik dari #ipoglikemia, maka penggunannya
#arus ber#ati #ati pada pasien dengan pasien diabetes melitus. 3likade sentral dari
obat ini &uga dapat mengakibatkan disritmia dan depresi, seperti yang biasa terli#at
pada pengobatan seara oral. *mpotensi &uga merupakan efek samping pengobatantopikal yang tela# diketa#ui. efek samping ini dapat mengakibatkan pasien tidak
melan&utkan medikasi. 6?8
3eta$olol )3etopti, beta boker kardioselektif, mempunyai efek samping
ardiopulmonary yang lebi# baik daripada timolol. Namun dikarenakan timolol
memiliki efek menurunkan '*+ yang superior maka seringkali direkomendasikan
daripada beta$olol &ika efek ardiopulmonary bukan merupakan masala#. 3eberapa
penelitian mengenai beta$olol memperli#atkan efek memperta#ankan lapangan
pandang yang lebi# baik. 3eta$olol dipasarkan dalam bentuk suspensi )3etopti -
dengan konsentrasi medikasi yang renda# dan dilaporkan menurunnya efek samping
sistemik dibandingkan dengan solusi yang sama. 3eta bloker topikal lainnya
termasuk metipranolol )+ptipranolol, arteolol )+upress dan levobunolol
)3etagan. 3eta bloker diberikan dua kali se#ari, meskipun pada beberapa pasien
pemberian satu kali se#ari dapat efektif. -olusi berbentuk gel dari timolol maleate
)'imopti"SE memiliki kelebi#an pada pemakaian satu kali se#ari, obat initampaknya men&adi terapi pili#an pada pasien yang dapat mentolerir beta bloker. 6?8
;.?.7.; (iotis
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 26/48
Piloarpine )*sopto 2arpine, diisolasi dari daun tanaman Piloarpus pada abad ke
7Ct#, dan merupakan terapi glaukoma yang pertama kali digunakan pada ta#un 7C@<.
(iotis )aetyl#oline agonists dan #olinesterase in#ibitors diyakinimempromosikan penyerapan #umor aueous dengan mongkontraksi otot iliary dari
mata. Efek samping seperti akomodasi spasme, bro%"a#e dan myopia lebi# sering
ter&adi pada pasien muda yang men&alani terapi miotis. Pada pasien dengan katarak,
miotis dapat menyebabkan disabilitas fungsional yang menurun selama siang #ari
dan mungkin lebi# signifikan pada saat pengli#atan malam. Efek sistemik #olinergi
seperti mual, munta#, berkeringat dan vasodilatasi kutaneus dapat munul. 'erapi
piloarpine relatif tidak ma#al. 'erlebi# lagi, insiden yang tinggi dari efek sampingdan ketidaknyamanan dengan pemakaian empat kali per#ari men&adikan pilokarpin
kurang popular dari obat lainnya dalam terapi glaukoma. Piloarpine dalam bentuk
ve#ikel ontinuous"release yang diberikan satu kali seminggu pada on&untival sa
bagian ba%a# terli#at men&an&ikan tetapi tidak mendapat popularitas dikarenakan obat
tersebut enderung keluar dari mata. 6?8
;.?.7.1 2arboni An#ydrase *n#ibitors
2arboni an#ydrase in#ibitors yang diberikan seara oral tela# lama digunakan untuk
mana&emen P+AG yang refrakter ter#adap obat lainnya. Agen seperti aetaMolamide
)Diamo$ dan met#aMolamide )NeptaMane menurunkan sekresi #umor aueous pada
epitel iliary. Penggunaan arboni an#ydrase in#ibitors dibatasi ole# efek
sampingnya yang bervariasi dari kelela#an sampai asidosis metabolik, renal aluli
dan supresi sumsum tulang. arboni an#ydrase in#ibitors yang diberikan seara oral
dapat meningkatkan efek dari diuretik dan mengakibatkan deplesi volume dan#ipokalemia yang signifikan. Penggunaan bersama salisilat meningkatkan resiko
toksisitas salisilat. DorMolamide )'rusopt dan brinMolamide )AMopt merupakan
arboni an#ydrase in#ibitor topikal pertama yang disetu&ui ole# !DA untuk terapi
P+AG. Pemakaian diberikan dua atau tiga kali per#ari, DorMolamide &uga dipasarkan
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 27/48
dengan kombinasi bersama timolol )2osopt. Agen ini seara topikal lebi# disukai
daripada pemakaian oral dikarenakan spesifitas yang lebi# tinggi dan efek samping
sistemik yang lebi# renda#. seperti aetaMolamide, dorMolamide dan brinMolamide
merupakan derivat sulfonamide. -e#ingga terdapat potensial efek samping berupa bone marro% dysrasias, transaminitis dan reaksi dermatologi yang bervariasi dari
#ipersensitifitas seder#ana sampai stevens"9o#nson syndrome. Namun sampai
sekarang, agen topikal ini tidak di#ubungkan dengan efek samping ini. DorMolamide
dan brinMolamide #arus tidak digunakan pada pasien dengan ri%ayat #ipersensitivitas
ter#adap sulfa, dan tidak direkomendasikan pada pasien dengan gangguan gin&al
sedang sampai berat. Efek samping sistemik yang ber#ubungan dengan pemakaian
topikal dorMolamide dan brinMolamide termasuk bitter taste )lebi# dari ;@> pasien,sakit kepala, mual, ast#enia dan kelema#an. Dan dapat munul nep#rolit#iasis
meskipun sangat &arang. 6?8
;.?.7./ -ympat#omimetis
'opikal sympat#omimetis dapat digolongkan men&adi epinep#rine )stimulasi
reseptor K dan T dan lonidine"like agents )stimulasi reseptor K. -ympat#omimetis
menurunkan produksi #umor aueous dan meningkatkan penyerapannya. Epinep#rine
mempunyai efek samping alergi okular yang lebi# sering se#ingga kurang digunakan
pada pasien glaukoma. Dipivefrin )Propine, prodrug dari epinep#rine, diberikan dua
kali se#ari. (eskipun dipivefrin memiliki efek samping okular dan sistemik lebi#
renda# dibandingkan epinep#rine, obat ini tela# digantikan ole# lonidine"like agents
untuk terapi glaukoma. !DA tela# memberikan label dari apralonidine )*opidine
untuk digunakan pada mana&emen peningkatan semetara dari '*+ setela#
pembeda#an okular. Agen ini ber#ubungan dengan insiden yang tinggi darita#yp#yla$is )#ilangnya efek dan efek 2N- seperti somnolen dan ort#ostasis. Efek
samping alergi okular sangat sering ter&adi. -e#ingga obat ini penggunaannya
men&adi terbatas pada penggunaan kronik P+AG. 3rimonidine )Alp#agan tela#
disetu&ui untuk memperta#ankan terapi glaukoma dan ook untuk digunakan sebagai
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 28/48
obat tunggal. +bat ini memiliki efek samping 2N- dan okular yang lebi# renda#
dibandingkan apralonidine. Peningkatan selektifitas brimonidine untuk K;"reeptor
dipostulasikan menurunkan '*+ dengan membatasi produksi #umor aueous dan
memfasilitasi meningkatnya penyerapan melalui &alur uveosleral. 'a#yp#yla$ismunul sangat &arang pada pemakaian brimonidine dibandingkan dengan pemakaian
apralonidine. :eterbatasan penggunaan dari brimonidine termasuk &ad%al
pemakaian )dua atau tiga kali se#ari dan biayanya. Pemakaian bersana dengan
monoamine o$idase in#ibitors di kontraindikasikan karena resiko memiu #ipertensi
krisis. 6?8
;.?.7.@ Prostaglandin Analogs
Latanoprost )Salatan baru"baru ini digunakan untuk pasien glaukoma. Agen ini
merupakan sala# satu dari prostaglandin analogs, agen dengan kelas terbaru untuk
terapi glaukoma. Latanoprost diberikan satu kali per#ari saat akan tidur. Penurunan
'*+ setara dengan pemakaian timolol dua kali se#ari. 3ila dibandingkan dengan
timolol, latanoprost mempunyai efek samping sistemik dan lokal yang lebi# dapat
diterima. Perkembangan dari agen prostaglandin ini sebelumnya ter#ambat
dikarenakan efek samping okularnya, terutama #iperemia kon&ungtival. -eperti
dipivefrin, latanoprost )prostaglandin !;alp#a analog merupakan prodrug yang
meng#asilkan efek klinis yang diinginkan dengan dera&at efek samping yang dapat
ditoleransi. Latanoprost menurunkan '*+ degnan meningkatkan penyerapan #umor
aueous pada &alur uveosleral. ang menarik adala# latanoprost menurunkan '*+
dengan dera&at yang besar ketika diberikan satu kali se#ari pada sore #ari
dibandingkan dengan pemberian saat pagi #ari atau dua kali per#ari. 'idak seperti
timolol, latanoprost menun&ukkan efek penurunan '*+ yang berkelan&utan saat siangdan malam #ari. (eningkatnya pigmentasi iris munul satu dari enam pasien yang
ditangani dengan latanoprost dan merupakan fokus utama diskusi mengenai efek
samping yang munul pada obat ini. *ris yang mempunyai %arna ampuran
)onto#nya oklat abu abu atau oklat #i&au memiliki resiko yang tinggi untuk efek
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 29/48
samping ini, dikarenakan meningkatnya produksi melanin. :arena melanosit tidak di
stimulasi, peruba#an %arna tidak di#ubungkan dengan meningkatnya resiko
melanoma. Peruba#an %arna bersifat stabil dan tidak bersifat reversibel meskipun
setela# peng#entian obat. Pada sebua# laporan kasus latanoprost di#ubungkan denganiritis, #ipotoni dengan efusi #oroid dan ystoid maular edema. :eterbatasan
penggunaannya ditamba# dengan #arganya dan kemasannya yang keil );.@ mL. 6?8
(edikasi
topikal
Efek samping
okular
Efek samping
sistemik
kontraindikasi
*nteraksi obat
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 30/48
keterangan
'imolol maleate )'imopti, 'imopti"SE
3urningstingingJ transient blurred vision )inreased %it# gelJ p#otop#obiaJ
on&untivitisJ blep#aritisJ puntate keratitisJ ontat dermatitisJ eyelid eryt#ema
Dereased #eart rateardia outputJ bron#ospasmJ #ypotensionJ depressionJdereased libidoJ impoteneJ %orsened lipid profileJ dereased stress response to
#ypoglyemia, surgery or anap#yla$is
Ast#maJ #roni obstrutive pulmonary diseaseJ ongestive #eart failureJ sinus
bradyardiaJ seond" or t#ird"degree atrioventriular blokJ #ypersensitivity to beta
blokers
Use autiously %it# oral beta blokers, alium #annel blokers, uinidine, digitalis
and ate#olamine"depleting drugs )e.g., reserpine
Lak of noturnal effetJ ta#yp#yla$is
Levobunolol )3etagan
*nreased relative to timolol
-ame as timolol
-ame as timolol, plus #ypersensitivity to sulfite preservative
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 31/48
-ame as timolol
Largest drop siMe
2arteolol )+upress
-ame as timolol
-ame as timolol
-ame as timolol
-ame as timolol
-ome intrinsi sympat#omimeti ativity
(etipranolol )+ptipranolol
Has t#e most oular side effets of t#e beta blokers in t#is lassJ anterior uveitis
-ame as timolol
-ame as timolol
-ame as timolol
3eta$olol )3etopti, 3etopti -
*nreased relative to timolol
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 32/48
5areJ fe%er ardiopulmonary side effets t#an timolol
-inus bradyardiaJ seond" or t#ird"degree atrioventriular blokJ overt ongestive#eart failure
-ame as timolol, plus may antagoniMe adrenergi psy#otropi drugs su# as
t#ioridaMine )(ellaril
Piloarpine )*sopto 2arpine, +usert Pilo
3urningJ blurred visionJ diffiulty %it# nig#t visionJ miosis or aommodative
spasmJ lens opaity )rareJ retinal deta#ment )rareJ preipitation of losed"angle
glauoma )rare
-%eatingJ salivationJ urinary freuenyJ nauseaJ diarr#eaJ bron#ospasmJ biliary
oliJ mental status #angeJ variable ardiovasular response
HypersensitivityJ poorly ontrolled ast#maJ aute iritis
(ay preipitate if administered %it# sodium sulfaetamide
3lurred vision inreased %it# gelJ miosis dereased %it# +usert PiloJ retinal
deta#ment inreased in patients %it# myopiaJ use %it# aution in patients %it#
atarats, #yper"t#yroidism, parkinsonism or urinary trat obstrution
DorMolamide )'rusopt
3urningJ puntate keratitisJ oular allergiesJ inreased oular side effets relative to
timolol
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 33/48
3itter tasteJ #eada#eJ nauseaJ ast#eniaJ kidney stones )rare
Hypersensitivity to sulfonamidesJ eye in&ury or surgery
Not reommended for use %it# systemi arboni an#ydrase in#ibitorsJ may
aentuate side effets of saliylate t#erapyJ may promote e$retion of aidi drugs
and in#ibit renal e$retion of basi drugs
2ontat lenses must be removedJ may be reinserted 7@ minutes after installation of
mediationJ not studied in patients %it# #epati or renal dysfuntion
3rinMolamide )AMopt
Possibly dereased oular side effets ompared %it# dorMolamideJ blep#aritisJ
foreign"body sensation
3itter tasteJ #eada#eJ r#initis sensation
Hypersensitivity to sulfonamides
-ame as dorMolamide
-ame as dorMolamide
Dipivefrin )Propine
3urningJ folliular on&untivitisJ maular edema in patients %#o are ap#aki
*nreased blood pressureJ arr#yt#miasJ tremor
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 34/48
Narro%"angle glauoma
Use autiously %it# ardiovasular or stimulant mediations
Epinep#rine prodrugJ dereased oular and systemi side effets relative to
epinep#rineJ use autiously in patients %it# ardiovasular disease
3rimonidine )Alp#agan
2on&untival blan#ingJ oular allergy )less t#an %it# apralonidine, more t#an %it#timolol
Heada#eJ dro%sinessJ fatigueJ variable blood pressure response
Hypertensive risisJ t#erapy %it# monoamine o$idase in#ibitorsJ #ypersensitivity to
lonidine )2atapres
Use autiously %it# anti#ypertensive mediations and digitalis
'a#yp#yla$is )less ommonJ not studied in patients %it# #epati or renal
dysfuntion
Apralonidine )*opidine
Allergiloal reationJ transient #ange in visual ativity
*nreased entral nervous system effets #ange visual ativity
-ame as brimonidine
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 35/48
-ame as brimonidine
'a#yp#yla$is )ommonJ s#ort"term ad&untive agent, not first"line t#erapy
Latanoprost )Salatan
3urningstingingJ iris pigmentationJ puntate keratitis
Heada#eJ symptoms of upper respiratory infetionJ #est pain )rareJ myalgias )rare
HypersensitivityJ narro%"angle losureJ oular infetion or inflammation
(ay be preipitated by eyedrops t#at ontain t#imerosol )antisepti
ProdrugJ diurnal derease in intraoular pressureJ not studied in patients %it# #epati
or renal dysfuntion
;.?.; Laser trabeuloplasty
Laser trabeuloplasty merupakan sebua# solusi sementara, bukan merupakan terapi
definitif. Laser argon @0 m ditempatkan pada trabeular mes#%ork untuk
menstimulasi pembukaan dari mes# se#ingga penyerapan #umor aueous dapat lebi#
banyak. 3iasanya setenga# dari sudut iridokorneal ditangani pada satu %aktu.'raditional laser trabeuloplasty menggunakan laser argon t#ermal, prosedur ini
disebut sebagai Argon Laser 'rabeuloplasty atau AL'. terdapat tipe terbaru dari laser
trabeuloplasty yang menggunakan laser non"t#ermal untuk stimulasi saluran pada
trabeular mes#%ork. Prosedur terbaru ini menggunakan frekuensi ganda @1; nm, "
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 36/48
s%it#ed NdFAG laser dimana seara selektif mentargetkan pigmen melanin yang
berada pada sel trabeular mes#%ork, prosedur ini disebut -eletive Laser
'rabeuloplasty atau -L'. Penelitian menun&ukkan ba#%a -L' sama efektifnya
dengan AL' dalam menurunkan tekanan mata. -ebagai tamba#an, -L' dapat diulangitiga sampai empat kali, sedangkan AL' biasanya #anya diulang satu kali.6C8
Laser trabeuloplasty meningkatkan penyerapan #umor aueous dan memberikan
reduksi '*+ sampai ?@> pada pemakaian pertama kali. Laser trabeuletomy
merupakan alternatif bagi pasien yang tidak dapat menggunakan pengobatan topikal
dikarenakan biaya, ingatan yang buruk, atau intoleransi ter#adap medikasi. Hasil dari
penelitian &angka pan&ang menun&ukkan ba#%a 10"@0> dari mata memerlukan terapi pembeda#an tamba#an antara @ ta#un setela# laser trabeuloplasty. Untuk mata yang
gagal memperta#ankan respon yang adekuat, maka laser trabeuloplasty yang
diulangi dapat memberikan tingkat sukses dalam &angka pan&ang. 3ila dibandingkan
dengan laser trabeuloplasty pertama kali, pengulangan terapi akan meningkatkan
resiko komplikasi seperti meningkatnya '*+.6<8
;.?.1 !iltering surgery
Pembeda#an konvensional yang paling sering dilakukan adala# trabeuletomy. pada
prosedur ini dilakukan partial t#ikness flap pada dinding sklera, dan sebua# &endela
dibuka diba%a# flap untuk mengangkat bagian keil dari trabeular mes#%ork.
:emudian flap sklera di&a#it pada tempatnya seara longgar. Hal ini akan
mengakibatkan aliran keluar #umor dari mata melalui ela# ini, yang meng#asilkan
turunnya tekanan intraokular dan terbentuknya gelembung airan )bleb pada
permukaan mata. Dapat terbentuk åan parut disekitar atau pada pembukaan flap,yang menyebabkan aliran kurang efektif. Pada satu orang dapat memiliki prosedur
pembeda#an multipel dengan te#nik yang sama atau berbeda.6C8
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 37/48
!iltering surgery memberikan alternatif &alan keluar bagi #umor aueous, dan
seringkali menurunkan '*+ dan menurunkan kebutu#an terapi farmakologi. Perkiraan
yang terbaik dalam tingkat kegagalan pembeda#an filtering tunggal atau kombinasi
dengan terapi farmakologis dari t#e Advaned Glauoma *ntervention -tudy,memperli#atkan ba#%a pada &angka %aktu 70 ta#un terdapat kegagalan 10> pada
pasien Afrian Amerian dan ;0> kegagalan pada pasien 2auasian Amerian.
'erapi ini &uga meningkatkan kemungkinan mata p#aki akan men&alani pembeda#an
katarak. Pada mata yang tela# men&alani pembeda#an yang melibatkan kon&ungtiva,
tingkat kesuksesan dari pembeda#an menurun. Antifibroti agents dapat digunakan
intraoperatif dan postoperatif untuk menurunkan subkon&ungtival sarring setela#
filtration surgery yang dapat mengakibatkan kegagalan pembeda#an. Penggunaanintraoperatif mitomyin 2 menurunkan resiko kegagalan pada mata yang memiliki
resiko kegagalan dan pada mata yang tidak perna# mendapat terapi pembeda#an
sebelumnya. Penggunaan agen antifibroti meningkatkan komplikasi yang
ber#ubungan dengan bleb seperti #ypotony, #ypotony maulopat#y, late"onset bleb
leak, dan late"onset infetion yang #arus dipikirkan sebelum menggunakan agen ini.
komplikasi &uga lebi# sering ter&adi pada pasien yang men&alani filtering surgery
primer dari pasien p#aki. Non penetrating glauoma surgery digunakan sebagai
altenatif trabeulotomy pada beberapa pasien. 'erdapat dua bentuk dari pembeda#an
glaukoma nonpenetrating yaitu visoanalostomy dan non penetrating deep
sleretomy. 5asionalisasi untuk menggunakan nonpenetrating glauoma surgery
adala# dengan meng#indari aliran berkelan&utan dari ruangan anterior pada ruangan
subkon&ungtival, se#ingga insiden komplikasi yang ber#ubungan dengan bleb dapat
diturunkan. Prosedur nonpenetrating mempunyai dera&at yang tinggi dari kesulitan
pembeda#an dibandingkan trabeulotomy dan membutu#kan peralatan k#usus. Pada
penelitian randomiMed linial trials yang membandingkan antara visoanalostomydengan trabeuletomy memperli#atkan tingginya reduksi '*+ dan komplikasi yang
lebi# tinggi dari trabeuletomy dibandingkan visoanalostomy. Pada satu penelitian
randomiMed linial trial menemukan ba#%a trabeuletomy lebi# efektif dari
nonpenetrating deep sleretomy dalam menurunkan '*+, namun pada dua penelitian
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 38/48
lainnya menemukan ba#%a kedua te#nik ini sama efektifnya. Peranan dari
nonpenetrating surgery dalam mana&emen pembeda#an masi# perlu dika&i kembali.
Penggunaan alat drainase seara umum digunakan pada pasien yang tela# gagal
men&alani filtering surgery dengan antimetabolit atau untuk pasien dimanakon&ungtiva banyak åan sar dari pembeda#an sebelumnya dimana akan ter&adi
resiko tinggi untuk kegagalan filtering surgery dengan antimetabolites. 6<8
Pasien yang membutu#kan filtration surgery dan memiliki katarak mendapatkan
keuntungan dari pembeda#an katarak dan glaukoma yang dilakukan seara simultan,
seperti pada pasien glaukoma terkontrol yang mempunyai katarak berat. -eara
umum, pembeda#an kombinasi katarak dan glaukoma tidak seefektif seperti pembeda#an glaukoma tunggal dalam menurunkan '*+, se#ingga pasien yang
membutu#kan filtration surgery dan &uga memiliki katarak ringan sebaiknya
dilakukan filtration surgery da#ulu, kemudian pembeda#an untuk katarak di
kemudian #ari. Penggunaan mitomyin 2, tetapi tidak termasuk @"flurourail,
meng#asilkan '*+ yang renda# pada pembeda#an kombinasi. Pemisa#an insisi
katarak dan glaukoma meng#asilkan '*+ yang lebi# renda# dibandingkan dengan
prosedur kombinasi pada satu lokasi insisi, tetapi perbedaan #asil ak#ir tidak berbeda
&au#. Pembeda#an katarak tunggal seringkali meng#asilkan penurunan sedang dari
'*+. Perenanaan sebelum dilakukannya filtering surgery termasuk setidaknya satu
evaluasi preoperatif dan informed onsent sebelum pembeda#an. +p#t#almologist
yang melakukan pembeda#an #arus memastikan ba#%a pasien mendapat pera%atan
post operatif yang adekuat, termasuk penggunaan kortikosteroid pada periode
postoperatif, terkeuali adanya kontraindikasiJ evaluasi follo%"up pada #ari pertama
postoperatif )7; sampai 1< &am setela# pembeda#an dan setidaknya satu kali
kun&ungan antara #ari kedua sampai kesepulu# untuk evaluasi keta&aman pengli#atan,'*+ dan status segmen anterior. :etika tidak ada komplikasi, kun&ungan tamba#an
post operatif selama periode < minggu untuk evaluasi keta&aman pengli#atan, '*+
dan status segmen anterior. Namun &ika terdapat komplikasi seperti segmen anterior
yang mendatar atau adanya kegagalan bleb, meningkatnya inflamasi, atau
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 39/48
terbentuknya tenons yst maka diperlukan kun&ungan lebi# sering. 'erapi tamba#an
yang diperlukan termasuk prosedur pembeda#an untuk memperbaiki ruangan anterior
yang mendatar, memperbaiki kebooran bleb, melakukan pemi&atan bleb, atau
melakukan revisi pembeda#an lainnya untuk memaksimalkan keber#asilan &angka pan&ang. Pada saat konseling &uga #arus di&elaskan pada pasien ba#%a filtration
surgery akan memberikan resiko endop#talmitis pada mata selama #idup pasien, dan
pasien #arus memper#atikan adanya tanda tanda nyeri, penurunan pengli#atan, mata
mera# dan belekan sebagai kedaruratan medis yang memerlukan penanganan medis.
6<8
;.?./ 2ylodestrutive surgery
Prosedur ylodestrutive menurunkan tingkat produksi #umor aueous. Pada
beberapa ta#un terak#ir prosedur ylodestrutive banyak dilakukan dengan
menggunakan transsleral laser delivery system namun prosedur ini &uga dapat
dilakukan seara endosopially. :arena prosedur ylodestrutive ber#ubungan
dengan penurunan keta&aman pengli#atan, dan kasus sympat#eti op#t#almia
meskipun &arang, maka prosedur ini dilakukan pada pasien yang memiliki keta&aman
pengli#atan yang menurun dan bukan merupakan kandidat pembeda#an insisi. Pada
penelitian berskala keil dengan pengamatan selama setidaknya 71 bulan
menun&ukkan #asil yang baik dalam memperta#ankan keta&aman pengli#atan pada
kebanyakan mata setela# laser ylop#otooagulation. :erugian dari prosedur
ylodestrutive termasuk inflamasi postoperatif dan perlunya tamba#an terapi pada
beberapa minggu sampai beberapa bulan kemudian. Prosedur ylodestrutive
memiliki kelebi#an dibandingkan dengan filtration surgery dikarenakan te#nik yang
muda#, pemuli#an yang epat, kurangnya pera%atan postoperatif, dan menurunnyakemungkinan komplikasi berupa perdara#an dan infeksi. :elebi#an dan kekurangan
dari prosedur ylodestrutive dibandingkan dengan operasi filtration atau prosedur
tube s#unt #arus didiskusikan bersama pasien yang merupakan kandidat yang kurang
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 40/48
baik dari pembeda#an, memiliki potensial pengli#atan yang terbatas dan yang tela#
men&alani berbagai operasi glaukoma sebelumnya. 6<8
;.?.@ 2analoplasty
2analoplasty merupakan prosedur nonpenetrating yang menggunakan te#nologi
mikrokateter. Untuk melakukan analoplasty, dibuat sebua# insisi pada mata untuk
dapat menapai kanalis s#lemms dengan ara yang sama seperti visoanalostomy.
(ikrokateter akan menelusuri kanal sepan&ang iris, membesarkan saluran drainase
utama dan kolektor yang berukuran keil dengan mengin&eksikan material steril
seperti gel yang disebut visoelasti. :emudian kateter diangkat dan ditempatkandiantara kanal dan dikenangkan. Dengan melebarkan saluran, di#arapkan tekanan
didalam mata dapat menurun, meskipun alasan ini tampaknya belum &elas, karena
pada mata se#at atau glaukoma kanalis s#lemms tidak mempunyai resistensi airan
yang signifikan.6C8
;.?.< Glauoma drainage implants
'erdapat beberapa maam drainase implant yang berbeda. 'ermasuk (olteno
implant, t#e 3aerveldt tube s#unt, atau implant berkatup seperti t#e A#med glauoma
valve implant atau t#e E$Press (ini -#unt dan pressure ridge (olteno implants.
*mplant ini diindikasikan pada pasien yang tidak mempunyai respon maksimal
ter#adap terapi farmakologi, dengan filtering surgery )trabeuletomy yang tela#
gagal sebelumnya. -ebua# pipa keil dimasukkan kedalam bilik anterior dan plat
diletakkan diba%a# kon&ungtiva untuk dapat mengalirkan #umor aueous. Generasi pertama (olteno dan implant lainnya yang tidak berkatup seringkali membutu#kan
ligasi pada pipa sampai terbentuknya bleb yang terfibrosis dan kedap air. Hal ini
dilakukan untuk menurunkan #ipotoni post"operatif )penurunan mendadak '*+ post"
operatif. *mplant yang berkatup seperti A#med glauoma valve mengontrol
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 41/48
ter&adinya #ipotoni post"operatif dengan menggunakan katup mekanik. 9aringan parut
yang ter&adi pada segmen kon&ungtiva yang ber#ubungan dengan s#unt mungkin &adi
terlalu keil se#ingga #umor dapat mele%atinya, dalam #al ini diperlukan penega#an
dengan medikasi anti"fibrotik dengan menggunakan @"fluorourail )@"!U ataumitomyin"2 )selama pembeda#an, atau dibutu#kannya pembeda#an tamba#an.6C8
;.= (ana&emen
;.=.7 Population sreening
Pengukuran '*+ bukan merupakan metode yang efektif untuk sreening populasi pda
glaukoma. (enggunakan '*+ diatas ;7 mmHg, sensitivitas P+AG dengan
menggunakan tonometri sebesar /?.7> dan spesifitas sebesar C;./> pada suatu
populasi survey. Penelitian berbasis populasi memperli#atkan ba#%a setenga# dari
individual dengan P+AG memiliki '*+ diba%a# ;; mmHg, batas sreening yang
biasanya digunakan. Lebi# &au# lagi, setenga# dari individual dengan P+AG
memiliki '*+ diba%a# ;; mmHg pada sreening tunggal. -ebagai tamba#an,
kebanyakan individu dengan '*+ yang meningkat pada saat pengukuran tidak
memliki atau tidak perna# ter&adi kerusakan nervus optikus, meskipun resiko
meningkat seiring dengan peningkatan '*+. Penelitian menun&ukkan ba#%a sekitar
satu dari 70 sampai 7@ individu dengan peningkatan '*+ saat sreening
memperli#atkan kerusakan nervus optikus, dan setenga# dari ini )satu pada ;0"10
individu tidak didiagnosa sebagai glaukoma. Hasil dari t#e +ular Hypertension
'reatment -tudy menun&ukkan ba#%a sekitar C0> dari peningkatan '*+ yang tidak
ditangani dengan rentang ;/ "1; mmHg tidak memiliki glaukoma pada follo% up @ta#un. (etode sreening lainnya berdasarkan pemeriksaan gambaran nervus optik
dan lapisan serat saraf retina. :eduanya, yaitu pemeriksaan fundus dan '*+ dapat
digunakan sebagai te#nik sreening. -ementara beberapa peneliti melaporkan
tingginya sensitivitas dan spesifitas pemeriksaan diskus, peneliti lainnya mempunyai
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 42/48
pendapat yang berbeda. (etode ketiga untuk sreening adala# dengan menggunakan
tes lapangan pandang. 'es lapangan pandang tela# digunakan sebagai sreening
berskala besar namun tidak diketa#ui tingkat sensitivitas dan spesifitasnya. Perimetri
berdasarkan freueny doubling te#nology dirasakan men&an&ikan sebagai alatsreening untuk mendeteksi kerusakan glaukomatous sedang. Pada sebua# klinik
berbasis populasi terli#at ba#%a freueny doubling te#nology mengidentifikasi
C7> mata abnormal dengan menggunakan Glauoma Hemifield 'est dan C/> suspek
glaukoma dengan lapangan pandang normal dengan menggunakan Hump#rey !ield
AnalyMer. aktu tes dengan te#nik ini sekitar satu menit per mata. :etika digunakan
pada sreening di &epang, dengan t#e freueny doubling te#nology seara tunggal
dapat menun&ukkan nilai prediktif positif bervariasi sebesar 1;.<> dan /@.7> pada7/,=7/ sub&ek, sementara nilai prediktif negatif diestimasikan C=.?> pada /,7/7
sub&ek. :arena terdapat distribusi yang luas pengukuran '*+ pada populasi umum,
sreening #arus tidak #anya berdasarkan nilai '*+ sa&a. '*+, gambaran nervus
optikus, dan status lapangan pandang dapat memberikan bukti yang saling
melengkapi, namun &ika digunakan untuk sreening maka dirasakan tidak praktis.
-reening dapat berguna dan efektif ketika digunakan pada populasi dengan resiko
tinggi glaukoma, seperti usia lan&ut, pasien dengan ri%ayat glaukoma, dan ras Afrian
Amerians. Pada ta#un ;00@, diketa#ui pentingnya mengidentifikasi pasien dengan
glaukoma dan sulitnya sreening, se#ingga t#e National 2ommittee for uality
Assurane memperkenalkan pengukuran kualitas kese#atan yang terbaru yang
mena%arkan (ediare Advantage overage. Pengukuran ini berdasarkan
pemeriksaan mata seara menyeluru# setiap dua ta#un pada usia lan&ut.6<8
;.=.; 'arget 'erapi
'u&uan terapi dari glaukoma adala# status nervus optikuslapisan serat saraf retinal
yang stabil, '*+ yang terkontrol, dan lapangan pandang yang stabil. (ana&emen
pasien P+AG merupakan #al yang menantang, dikarenakan P+AG merupakan
penyakit kronik dengan kondisi yang seringkali asimptomatik yang membutu#kan
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 43/48
medikasi #arian yang multipel dan ma#al dengan potensial ter&adinya efek samping,
atau membutu#kan pembeda#an laser atau insisi. (enetapkan regimen pengobatan
membutu#kan per#atian k#usus mengenai efektivitasnya )dampak potensial pada
penyakit dan toksisitas )efek samping pengobatan, dan dera&at dimana efikasimenurun dikarenakan faktor visual, fisik, sosial, ekonomik, atau faktor fisiologis.
A#li mata #arus mempertimbangkan #al ini untuk memaksimalkan efektivitas dari
terapi dan toleransi yang dapat diapai untuk mendapat respon terapi yang
di#arapkan.6<8
;.=.1 'arget '*+
Dalam mana&emen pasien glaukoma, dokter #arus berusa#a untuk menapai rentang
stabil dari '*+ yang terukur untuk meng#indari kerusakan nervus optikus lebi# &au#.
3atas atas dari limit dipertimbangkan sebagai Otarget pressure. 'ekanan target
bervariasi pada tiap pasien se#ingga pada pasien yang sama memerlukan penyesuaian
seiring per&alanan penyakit. :etika memulai terapi, a#li mata mengasumsikan ba#%a
rentang tekanan yang terukur pada saat sebelum pengobatan tela# memberi kontribusi
pada kerusakan nervus optikus dan mempunyai kemungkinan menyebabkan
kerusakan lebi# &au# di masa yang akan datang. 'arget pressure permulaan yang
dipili# #arus setidaknya ;0> diba%a# '*+ sebelum pengobatan, tergantung pada
penemuan klinis. Pada umumnya &ika terdapat kerusakan yang lebi# lan&ut maka
target pressure saat mulai terapi #arus lebi# renda# lagi. -elama follo% up tu&u# ta#un
pasien dari t#e Advaned Glauoma *ntervention -tudy dimana '*+ selalu diba%a#
7= mmHg mempunyai progresi #ilangnya lapangan pandang yang minimal. 'erdapat
dua bentuk klinis yang seara empiris dapat berguna untuk observasi pasien P+AG
yaitu kerusakan yang tela# ada memprediksikan kerusakan yang akan datang keuali'*+ diturunkan, dan kerusakan pada satu mata ber#ubungan dengan meningkatnya
resiko yang signifikan kerusakan pada mata lainnya. Dera&at kepara#an kerusakan
glaukoma dapat diestimasikan dengan menggunakan 1 skala, yaitu ringan ketika
abnormalitas nervus optikus konsisten dengan glaukoma dan lapangan pandang
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 44/48
normal ketika di tes dengan standard automated perimetry, sedang ketika
abnormalitas nervus optikus konsisten dengan glaukoma dan abnormalitas lapangan
pandang pada satu #emifield antara @0 dari fiksasi, dan berat ketika ketika
abnormalitas nervus optikus konsisten dengan glaukoma dan abnormalitas lapangan pandang pada kedua #emifield antara @0 dari fiksasi pada minimal satu #emisfield.
6<8
Baliditas dan adekuatnya target pressure #arus seara periodik diukur dengan
membandingkan dengan status nervus optikus )gambaran opti dis, penilaian
kuantitatif dari diskus dan lapisan serat saraf, dan tes lapangan pandang dengan
pemeriksaan sebelumnya. 9ika progresi munul pada target pressure, target '*+ #arusditurunkan lagi. :egagalan untuk menapai dan memperta#ankan target tekanan
#arus dipikirkan mengenai evaluasi ulang dari regimen terapi mengenai resiko dan
keuntungan dari terapi alternatif. 6<8
;.=./ Evaluasi !ollo%"up
Pasien P+AG #arus mendapat evaluasi follo%"up dan monitoring sesuai dengan
panduan pada tabel. Pada saat kun&ungan #arus dianamnesa mengenai ri%ayat
interval okularnya, ri%ayat interval pengobatan sistemik, efek samping medikasi
okular dan frekuensi dan %aktu terak#ir pemakaian medikasi penurun '*+ dan
revie% penggunaannya. Pemeriksaan fisik termasuk keta&aman pengli#atan, slit"lamp
biomirosopy, '*+ dan %aktu dari pengukuran. Evaluasi nervus optikus dan
dokumentasi dengan imaging, p#otograp#y, atau dra%ing dan evaluasi lapangan
pandang #arus dilakukan. 3erdasarkan atas pema#aman adanya pengaru# dariketebalan sentral kornea ter#adap pengukuran '+, maka pa#ymetry #arus diulang
setiap dilakukannya terapi )onto#nya pembeda#an refraksi yang dapat menguba#
ketebalan dari kornea. Goniosopy diindikasikan &ika ada keurigaan komponen
sudut tertutup, mengeilnya ruangan anterior, atau terdapat peruba#an '*+ yang tak
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 45/48
dapat di&elaskan. Goniosopy #arus dilakukan seara periodik )onto#nya 7 sampai @
ta#un. Diantara masing masing rekomendasi interval, terdapat faktor faktor yang
menentukan frekuensi kun&ungan untuk evaluasi yaitu dera&at kepara#an )ringan,
sedang, berat, stadium penyakit )frekuensi lebi# sering untuk dera&at yang lebi# berat, tingkat progresi, '*+ yang melebi#i target pressure, dan ¨a# faktor resiko
lainnya untuk kerusakan nervus optikus. Pada beberapa kasus, follo%"up tes lapangan
pandang dapat memerlukan frekuensi yang lebi# sering atau lebi# &arang dari interval
yang direkomendasikan. 6<8
;.=.@ Penyesuaian 'erapi
*ndikasi untuk menyesuaikan terapi adala#F6<8
7. 'arget '*+ tidak terapai.
;. Pasien memiliki progresi kerusakan nervus optikus meskipun target terapi '*+
terpenu#i. Baliditas dari diagnosis dan '*+ target #arus di evaluasi kembali. Evaluasi
tamba#an dapat menun&ukkan kondisi yang mempengaru#i progresi kerusakan.
Evaluasi ini termasuk pengukuran '*+ diurnal, mengulang pengukuran ketebalan
kornea sentral untuk verifikasi kornea yang tipis atau adanya peruba#an pada
ketebalan kornea setela# pembeda#an refraksi.
1. Pasien tidak dapat mentoleransi regimen terapi.
/. Patient tidak mematu#i regimen terapi.
@. 'erdapatnya kontraindikasi pada pengobatan.
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 46/48
<. -tatus nervus optikus yang stabil dan renda#nya '*+ munul dalam periode yang
lama pada pasien yang men&alani terapi. Pada keadaan ini menurunkan terapi dapat
merupakan tindakan yang tepat.
'arget '*+ #arus diturunkan &ika terdapat progresifitas kerusakan nervus optikus atau
adanya peruba#an lapangan pandang. -edangkan target '*+ dapat ditingkatkan &ika
pasien tela# stabil dan &ika pasien membutu#kan medikasi yang lebi# sedikit karena
efek samping terapi. Perenanaan kun&ungan pada op#t#almologist dilakukan saat ;"=
minggu untuk menilai respon dan efek samping dari pembersi#an medikasi yang lama
atau memeriksa onset efek maksimum dari medikasi yang baru. 6<8
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 47/48
Daftar Pustaka
7. :%on H, !ingert 9H, :ue#n (H, Al%ard L(. Primary +pen"Angle
Glauoma. N Engl 9 (ed ;00CJ1<0F7771";/.
;. anoff (, Duker 9-, Augsburger 99. ;001. +p#t#almology ;nd edition. (osby
1. 3ell 9A. ;00=. Primary +pen Angle Glauoma. Diakses dari emediine
/. 9aeger EA, 9effers 93, 'iperman 5. '#e %ills eye manual 1rd edition.
@. Eva P5, #it#er 9P. ;00/. Baug#an V asbury General op#talmology 7<t# ed.
(Gra% Hill ompanies. U-A
<. Amerian Aademy of +p#t#almology. Primary +pen"Angle Glauoma, Preferred
Pratie Pattern. -an !ranisoF Amerian Aademy of +p#t#almology, ;00@.
Available atF #ttpF%%%.aao.orgppp.
?. Le%is P5, P#illips 'G, -assani 9. 'opial '#erapies for GlauomaF #at !amilyP#ysiians Need to :no%. t#e Amerian Aademy of !amily P#ysiians. Bol @C no ?
)april 7CCC
7/23/2019 POAG BARU INTERNET.docx
http://slidepdf.com/reader/full/poag-baru-internetdocx 48/48
=. Anonymous. Glauoma. Diakses dari
#ttpFbiomed.bro%n.edu2ourses3*70=;00<
70=%ebsitesgroup0;glauomaglauoma.#tml
C. Anonymous. Glauoma. Diakses dari #ttpF%%%.%ikipedia.om
70. -oeroso A. ;00C. Patogenesis Glaukoma sudut terbuka primer dan
penega#annya. Pidato penguku#an Guru 3esar *lmu Penyakit (ata di !akultas
:edokteran Universitas -ebelas (aret.