presbiop dengan astigmatisma

Upload: lystiani-puspita-dewi

Post on 10-Feb-2018

292 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Presbiop dengan astigmatisma

    1/21

    1

    BAB I

    ILUSTRASI KASUS

    I. IDENTITAS PASIENa. Nama :Ny. Kb. Jenis kelamin : Perempuanc. Umur : 52 tahund. Bangsa : Indonesiae. Agama : Islamf. Pekerjaan :Ibu Rumah Tanggag. Alamat :Tajur Halang, Bogor, Jawa Barat.

    II. ANAMNESISAutoanamnesis dilakukan pada tanggal 17 Desember 2013 pukul 10.00 WIB di

    Poliklinik Mata RSMM Bogor.

    Keluhan Utama

    Pandangan kabur dikedua mata sejak 6 bulan SMRS.

    Keluhan Tambahan

    Kacamata lama sudah tidak nyaman digunakan.

    Riwayat Penyakit Sekarang

    Pasien datang ke poli mata RSMM dengan keluhan pandangan kabur sejak enam

    SMRS, pasien mengatakan pandangan kabur dirasakan pada saat melihat jauh maupun

    dekat.

    Pasien juga mengeluhkan mata terasa pegal. Selain itu pasien mengeluh saat

    melihat jauh pasien sulit untuk memfokuskan penglihatan karena menglihat benda

    tersebut terlihat buram. Kacamata yang digunakan pasien saat ini dirasakan sudah tidak

    nyaman sejak enam bulan SMRS. Pasien menyangkal adanya sakit kepala. Mata merah

    atau berair juga disangkal. Penglihatan berkabut juga disangkal.

  • 7/22/2019 Presbiop dengan astigmatisma

    2/21

    2

    Riwayat Penyakit Dahulu

    Pasien pernah memakai kacamata sebelumnya selama 2 tahun. Tidak ada riwayat

    trauma, mendapat tindakan operasi maupun dirawat di RS karena sakit tertentu. Riwayat

    alergi obat obatan dan makanan, hipertensi, diabetes dan penyakit mata sebelumnya

    disangkal.

    Riwayat Penyakit Keluarga

    Riwayat alergi obatobatan dan makanan, hipertensi, diabetes dan penyakit mata

    sebelumnya pada keluarga disangkal.

    Riwayat Kebiasaan

    Pasien mengaku memiliki kebiasaan buruk membaca sambil berbaring

    III. PEMERIKSAAN FISIKa. Keadaan umum : tidak tampak sakitb. Kesadaran : Compos Mentis

    c. Tanda VitalI. TD : 120/80 mmHg

    II. Nadi : 86 x/menitIII. Suhu : AfebrisIV. Pernafasan : 18x/menit

    d. Kepala : Normocephalie. Mata : Status Oftalmologi

  • 7/22/2019 Presbiop dengan astigmatisma

    3/21

    3

    f. THTI. Telinga :Normotia, secret -/-, serumen -/-

    II. Hidung : Deviasi septum (-), secret -/-III. Tenggorokan : Faring tidak hiperemis

    g. Mulut : Lidah kotor (-), tonsil tidak hiperemis T1T1h. Leher : Pembesaran KGB (-), tiroid tidak teraba membesari. Thoraks

    I. Jantung : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)II. Paru : Suara nafas vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

    j. Abdomen : Nyeri tekan (-), bising usus (+)k. Ekstremitas

    I. Atas : Akral hangat (+), oedem (-)II. Bawah : Akral hangat (+), oedem (-)

    IV. STATUS OFTALMOLOGISOD OS

    Visus 0,7 0,7

    Kedudukan Bola Mata

    Posisi Orthoforia Orthoforia

    Pergerakan Bola Mata

    Palpebra

    Edema - -

    Luka robek - -

    Benjolan - -

    Konjungtiva

    Warna Jernih +

    Anemis - -

  • 7/22/2019 Presbiop dengan astigmatisma

    4/21

    4

    penebalan - -

    Injeksi Episklera episklera

    Pigmen - -

    Benda asing - -

    Sekret - -

    Kornea

    Jernih + +

    Benda asing - -

    Infiltrat - -

    Sikatrik - -

    Arcus sinilis + +

    COA

    Volume Normal Normal

    Iris

    Warna Coklat Coklat

    Kripta + +

    Pupil

    Bentuk Bulat Bulat

    Ukuran 3 mm 3 mm

    Isokoria Isokor Isokor

    RCL + +

    RCTL + +

    Lensa

    Kejernihan Jernih Jernih

    Tekanan Intra Okuler

    Palpasi Normal Normal

    Tonometer Schiotz Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    V. PEMERIKSAAN PENUNJANGDengan menggunakan kartu Snellen, ditemukan:

  • 7/22/2019 Presbiop dengan astigmatisma

    5/21

    5

    VOD: 0,7

    VOS: 0,7

    Hasil setelah dikoreksi:

    OD: 0,7S +0,75 C0,25 X 13001,0 F

    OS: 0,7S +0,751,0 F

    Add : +2,25

    VI. RESUMEPasien perempuan 52 tahun datang dengan keluhan pandangan kabur sejak 6

    bulan SMRS saat melihat jauh dan saat melihat dekat. Saat melihat jauh sulit

    memfokuskan penglihatan karena terlihat ganda.

    Pada pemeriksaan fisik, status generalis dalam batas normal. Pada pemeriksaan

    oftalmologi didapatkan: Visus OD 0,7 dan OS 0,7. Visus membaik dengan penggunaan

    pinhole dan dikoreksi menggunakan spheris dan cylindris.

    OD: 0,7S +0,75 C0,25 X 13001,0 F

    OS: 0,7S +0,751,0 F

    Add : +2,25

    VII.

    DIAGNOSA KERJAPresbiopi dengan Astigmatisme

    VIII. PENATALAKSANAANODS

    a. Protagenta eye drop 4 tetes/harib. Vitanorm 2 x 1 tab p.o.c. Penggunaan kacamata:

    I. OD: 1,0C0,2 X 5001,0II. OS: 0,20 FS1,25 C0,25 X 1001,0

    IX. PROGNOSISOS: Ad Vitam: bonam

  • 7/22/2019 Presbiop dengan astigmatisma

    6/21

    6

    Ad Visam: dubia ad bonam

    OD Ad Vitam: bonam

    Ad Visam: dubia ad bonam

  • 7/22/2019 Presbiop dengan astigmatisma

    7/21

    7

    BAB II

    ASTIGMATISMA

    DEFINISI

    Astigmatisme adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar sejajar dengan garis pandang

    oleh mata tanpa akomodasi dibiaskan tidak pada satu titik tetapi lebih dari satu titik. Etiologi

    kelainan astigmatisme adalah sebagai berikut:5,8

    1. Adanya kelainan kornea dimana permukaan luar kornea tidak teratur. Media refraktayang memiliki kesalahan pembiasan paling besar adalah kornea, yaitu mencapai 80

    90% dari astigmatismus, sedangkan media lainnya adalah lensa kristalin. Kesalahan

    pembiasan pada kornea ini terjadi karena perubahan lengkung kornea dengan tanpa

    pemendekan atau pemanjangan diameter anterior posterior bola mata. Perubahan

    lengkung permukaan kornea terjadi karena kelainan congenital, kecelekaan, luka atau

    parut dikornea, peradangan kornea serta akibat pembedahan kornea.

    2. Adanya kelainan pada lensa dimana terjadi kekeruhan pada lensa. Semakin bertambahumur seseorang, maka kekuatan akomodasi lensa kristalin juga semakin berkurang dan

    lamakelamaan lensa kristalin akan mengalami kekeruhan yang dapatmenyebabkan

    astigmatismus.

    3. Intoleransi lensa atau lensa kontak pada postkeratoplasty.4. Trauma pada kornea5. Tumor

    KLASIFIKASI

    Berdasarkan posisi garis focus dalam retina, astigmatisme dibagi sebagai berikut:

    1.

    Astigmatisme RegulerDimana didapatkan dua titik bias pada sumbu mata karena adanya dua bidang

    yang saling tegak lurus pada bidang yang lain sehingga pada salah satu bidang memiliki

    daya bias yang lebih kuat daripada yang lain. Astigmatisme jenis ini, jika mendapat

    koreksi lensa silindris yang tepat, akan bisa menghasilkan tajam penglihatan normal.

    Tentunya jika tidak disertai dengan kelainan penglihatan yang lain.1,2

  • 7/22/2019 Presbiop dengan astigmatisma

    8/21

    8

    Bila ditinjau dari letak daya bias terkuatnya,bentuk astigmatisme regular ini dibagi

    menjadi 2 golongan, yaitu:

    a. Astigmatisme With The RuleBila pada bidang vertical mempunyai daya bias yang lebih kuat dari pada bidang

    horizontal.

    b. Astigmatisme Against The RuleBila pada bidang horizontal mempunyai daya bias yang lebih kuat dari pada

    bidang vertical.

    2. Astigmatisme IregulerDimana titik bias didapatkan tidak teratur.

    Berdasarkan letak titik vertical dan horizontal pada retina, astigmatisme dibagi sebagai berikut:

    1. Astigmatisme Myopia SimpleksAstigmatisme jenis ini, titik A berada didepan retina, sedang titik B berada tepat pada

    retina (dimana titik A adalah titik focus dari daya bias terkuat sedang titik B adalah titik

    focus dari daya bias terlemah). Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah

    Sph 0,00 CylY atau SphX Cyl +Y dimana X dan Y memiliki angka yang sama.

    2. Astigmatisme Hiperopia SimpleksAstigmatisme jenis ini, titik A berada tepat pada retina, sedang titik B berada dibelakang

    retina.

  • 7/22/2019 Presbiop dengan astigmatisma

    9/21

    9

    3. Astigmatisme Myopia KompositusAstigmatisme jenis ini, titik A berada didepan retina, sedang titik B berada diantara titik

    A dan retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph X Cyl Y.

    4. Astigmatisme Hiperopia KompositusAstigmatisme jenis ini, titik B berada dibelakang retina, sedang titik A berada diantara

    titik B dan retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph + X Cyl

    +Y.

  • 7/22/2019 Presbiop dengan astigmatisma

    10/21

    10

    5. Astigmatisme MixtusAstigmatisme jenis ini, titik A tepat berada di depan retina, sedang titik B berada

    dibelakang retina. Pola ukuran lensakoreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph + X Cyl

    Y atau SphX Cyl + Y, dimana ukuran tersebut tidak dapat ditransposisi hingga nilai X

    menjadi nol, atau notasi X dan Y menjadi samasama + atau.

    Berdasarkan tingkat kekuatan dioptri:

    1. Astigmatismus RendahAstigmatismus yang ukuran powernya < 0,50 D. biasanya astigmatismus rendah tidak

    perlu menggunakan koreksi kacamata. Akan tetapi jika timbul keluhan pada penderita

    maka koreksi kacamata sangat perlu diberikan.4

  • 7/22/2019 Presbiop dengan astigmatisma

    11/21

    11

    2. Astigmatismus SedangAstigmatismus yang ukuran powernya berada pada 0,75 D s/d 2,75 D. Pada

    astigmatismus ini pasien sangat mutlak diberikan kacamata koreksi.

    3. Astigmatismus TinggiAstigmatismus yang ukuran powernya >3,00 D. Pada astigmatismus ini pasien sangat

    mutlak diberikan kacamata koreksi.

    TANDA DAN GEJALA

    Pada umumnya, seseorang yang menderita astigmatismus tinggi menyebabkan gejala gejala

    sebagai berikut:5,8

    1. Memiringkan kepala (tilting head), pada umumnya keluhan ini sering terjadi padapenderita astigmatismus oblique yang tinggi.

    2. Memutar kepala agar dapat melihat benda dengan jelas.3. Menyipitkan mata seperti halnya penderita myopia, hal ini dilakukan untuk mendapat

    efek pinhole atau stenopaic slite. Penderita astigmatismus juga menyipitkan mata pada

    saat bekerja dekat seperti membaca.

    4. Pada saat membaca, penderita astigmatismus ini memegang bacaan mendekati mata,seperti pada penderita myopia. Hal ini dilakukan untuk memperbesar bayangan,

    meskipun bayangan di retina tampak buram.

    Sedang pada penderita astigmatismus rendah biasan ditandai dengan gejala gejala sebagai

    berikut:

    1. Sakit kepala pada bagian frontal.2. Ada pengaburan sementara/sesaat pada penglihatan dekat, biasanya penderita akan

    mengurangi pengaburan itu dengan menutup atau mengucekucek mata.

    DIAGNOSIS

    1. Pemeriksaan pin holeUji lubang kecil ini dilakukan untuk mengetahui apakah berkurangnya tajam penglihatan

    diakibatkan oleh kelainan refraksi atau kelainan pada media penglihatan, atau kelainan

    retina lainnya. Bila ketajaman penglihatan bertambah setelah dilakukan pinhole berarti

  • 7/22/2019 Presbiop dengan astigmatisma

    12/21

    12

    pasien tersebut terdapat kelainan refraksi yang belum dikoreksi dengan baik. Bila

    ketajaman penglihatan berkurang berarti pada pasien terdapat kekeruhan media

    penglihatan ataupun retina yang mengganggu penglihatan.5,6

    1. Uji Refraktifa. Subjektif

    Optotipe dari Snellen dan Trial Lens. Metode yang digunakan adalah

    metode Trial & Error. Jarak pemeriksaan 6 meter/5 meter/20 kaki.

    Digunakan kartu Snellen yang diletakkan setinggi mata penderita. Mata

    diperiksa satu persatu dibiasakan mata kanan terlebih dahulu. Ditentukan

    visus masing masing mata. Bila visus tidak 6/6, dikoreksi dengan lensa

    sferis positif. Bila dengan lensa sferis positif tajam penglihatan membaik atau

    mencapai 5/5. 6/6 atau 20/20 maka pasien dikatakan menderita hipermetropia,

    apabila dengan pemberian lensa sferis positif menambah kabur penglihatan

    kemudian diganti dengan lensa sferis negative memberikan tajam peglihatan

    5/5, 6/6, atau 20/20 maka pasien itu menderita myopia.

    Bila setelah pemeriksaan tersebut diatas tetap tidak tercapai tajam

    penglihatan maksimal, mungkin pasien mempunyai kelainan refraksi astigmat.

    Pada keadaan ini dilakukan uji pengaburan (fogging technique).

    b. Objektifi. Autorefraktometer. Yaitu menentukan myopia atau besarnya kelainan

    refraksi dengan menggunakan computer. Penderita duduk didepan

    autorefraktometer, cahaya yang dihasilkan oleh alat dan respon mata

    terhadap cahaya diukur. Alat ini mengukur berapa besar kelainan refraksi

    yang harus dikoreksi dan pengukurannya hanya memerlukan waktu

    beberapa detik.

  • 7/22/2019 Presbiop dengan astigmatisma

    13/21

    13

    ii. Keratometri. Adalah pemeriksaan mata yang bertujuan untuk mengukurradius kelengkungan kornea. Keratometer dipakai klinis secara luas dan

    sangat berharga namun mempunyai keterbatasan.

    11

    2. Uji Pengaburan (Fogging Technique)setelah pasien dikoreksi untuk myopia yang ada, maka tajam penglihatan

    dikaburkan dengan lensa positif, sehingga tajam penglihatan berkurang 2 baris

    pada kartu Snellen, misalnya dengan menambah lensa sferis positif 3. Pasien

    diminta melihat kisikisi juring astigmat, dan ditanyakan garis mana yang paling

    jelas terlihat. Bila garis juring pada 900 yang jelas, maka tegak lurus padanya

    ditentukan sumbu lensa silinder, atau lensa silinder ditempatkan dengan sumbu

    1800. Perlahanlahan kekuatan lensa silinder negatif ini dinaikkan sampai garis

    juring kisi kisi astigmat vertical sama tegasnya atau kaburnya dengan juring

    horizontal atau semua juring sama jelasnya bila dilihat dengan lensa silinder

  • 7/22/2019 Presbiop dengan astigmatisma

    14/21

    14

    ditentukan yang ditambahkan. Kemudian pasien diminta melihat kartu Snellen

    dan perlahanlahan ditaruh lensa negative sampai pasien melihat jelas.

    Kipas Astigmat

    3.

    KeratoskopKeratoskop atau Placido disk digunakan untuk pemeriksaan astigmatisme.

    Pemeriksa memperhatikan image ring pada kornea pasien. Pada astigmatisme

    regular, ring tersebut berbentuk oval. Pada astigmatisme ireguler, image

    tersebut tidak terbentuk sempurna.

    4. Javal OphtalmometerBoleh digunakan untuk mengukur kelengkungan sentral kornea, dimana

    akan menentukan kekuatan refraktif dari kornea.

  • 7/22/2019 Presbiop dengan astigmatisma

    15/21

    15

    TERAPI

    1. Koreksi lensaAstigmatismus dapat dikoreksi kelainannya dengan bantuan lensa silinder. Karena

    dengan koreksi lensa silinder, penderita astigmatismus akan dapat membiaskan

    sinar sejajar tepat diretina, sehingga penglihatan akan bertambah jelas.

    2. OrthokeratologyOrthokeratology adalah cara pencocokan dari beberapa seri lensa kontak, lebih

    dari satu minggu atau bulan, untuk membuat kornea menjadi datar dan

    menurunkan myopia. Kekuatan lensa kontak yang digunakan sesuai standar. Pada

    astigmatismus ireguler dimana terjdi pemantulan dan pembiasan sinar yang tidak

    teratur pada dataran permukaan depan kornea maka dapat dikoreksi dengan

    memakai lensa kontak. Dengan memakai lensa kontak maka permukaan depan

    kornea tertutup rata dan terisi oleh film air mata.

    3. Bedah RefraksiMetode bedah refraksi terdiri dari:

    8,9

    a. Radial Keratotomy (RK). Dimana pola jari jari yang melingkar danlemah diinsisi di parasentral. Bagian yang lemah dan curam pada

    permukaan kornea dibuat rata. Jumlah hasil perubahan tergantung pada

    ukuran zona optic, angka dan kedalaman dari insisi.

    b. Photorefractive Keratectomy (PRK). Adalah prosedur dimana kekuatankornea ditekan dengan ablasi laser pada pusat kornea. Kornea yang keruh

    adalah keadaan yang biasa terjadi setelah photorefractive keratectomy dan

    setelah beberapa bulan akan kembali jernih. Pasien tanpa bantuan koreksi

    kadang kadang menyatakan penglihatannya lebih baik pada waktu

    sebelum dioperasi.9

  • 7/22/2019 Presbiop dengan astigmatisma

    16/21

    16

    BAB III

    PRESBIOPI

    Definisi

    Presbiopi merupakan kondisi mata dimana lensa kristalin kehilangan fleksibilitasnya sehingga

    membuatnya tidak dapat fokus pada benda yang dekat. Presbiopi adalah suatu bentuk gangguan refraksi, dimana

    makin berkurangnya kemampuan akomodasimata sesuai dengan makin meningkatnya umur.

    Presbiopi merupakan bagian alami dari penuaan mata. Presbiopi ini bukan merupakan penyakit dan tidak

    dapat dicegah. Presbiopi atau mata tua yang disebabkan karena daya akomodasi lensa mata tidak bekerja dengan

    baik akibatnya lensa mata tidak dapat menmfokuskan cahaya ke titik kuning dengan tepat sehingga mata tidak

    bisa melihat yang dekat. Presbiopi adalah suatu bentuk gangguan refraksi, dimana makin berkurangnya

    kemampuan akomodasi mata sesuai dengan makin meningkatnya umur. Daya akomodasi adalah kemampuan

    lensa mata untuk mencembung dan memipih. Biasanya terjadi diatas usia 40 tahun, dan setelah umur

    itu,umumnya seseorang akan membutuhkan kaca mata baca untuk mengkoreksipresbiopinya.

    Epidemiologi

    Prevalensi presbiopi lebih tinggi pada populasi dengan usia harapan hidup yang tinggi. Karena presbiopi

    berhubungan dengan usia, prevalensinya berhubungan langsung dengan orang-orang lanjut usia dalam

    populasinya.

    Walaupun sulit untuk melakukan perkiraan insiden presbiopi karena onsetnya yang lambat, tetapi bisa

    dilihat bahwa insiden tertinggi presbiopi terjadi pada usia 42 hingga 44 tahun. Studi di Amerika pada tahun 1955

    menunjukkan 106 juta orang di Amerika mempunyai kelainan presbiopi.

    Faktor resiko utama bagi presbiopi adalah usia, walaupun kondisi lain seperti trauma, penyakit sistemik,

    penyakit kardiovaskular, dan efek samping obat juga bisa menyebabkan presbiopi dini.

    Etiologi

    1. Terjadi gangguan akomodasi lensa pada usia lanjut.2. Kelemahan otot-otot akomodasi.3. Lensa mata menjadi tidak kenyal, atau berkurang elastisitasnya akibat kekakuan (sklerosis) lensa

    Patofisiologi

  • 7/22/2019 Presbiop dengan astigmatisma

    17/21

    17

    Pada mekanisme akomodasi yang normal terjadi peningkatan daya refraksi matakarenaadanya

    perubahan keseimbangan antara elastisitas matriks lensa dan kapsul sehingga lensa menjadi cembung. Dengan

    meningkatnya umur maka lensa menjadi lebih keras (sklerosis) dan kehilangan elastisitasnya untuk menjadi

    cembung. Dengan demikian kemampuan melihat dekat makin berkurang.

    Klasifikasi

    a. Presbiopi InsipienTahap awal perkembangan presbiopi, dari anamnesa didapatipasien memerlukan kaca mata

    untuk membaca dekat, tapi tidak tampak kelainan bila dilakukan tes, dan pasien biasanya akan

    menolak preskripsi kaca mata baca.

    b. Presbiopi FungsionalAmplitud akomodasi yang semakin menurun dan akan didapatkan kelainan ketika diperiksa

    c. Presbiopi AbsolutPeningkatan derajat presbiopi dari presbiopi fungsional,dimana proses akomodasi sudah tidak

    terjadi sama sekali

    d. Presbiopi PrematurPresbiopia yang terjadi dini sebelum usia 40 tahun dan biasanya berhungan dengan lingkungan,

    nutrisi, penyakit, atau obat-obatan

    e. Presbiopi NokturnalKesulitan untuk membaca jarak dekat pada kondisi gelap disebabkan oleh peningkatan diameter

    pupil

    Gejala

    a. Kesulitan membaca tulisan dengan cetakan huruf yang halus / kecilb. Setelah membaca, mata menjadi merah, berair, dan sering terasa pedih. Bisa juga disertai kelelahan

    mata dan sakit kepala jika membaca terlalu lama

    c. Membaca dengan menjauhkan kertas yang dibaca atau menegakkan punggungnyakarena tulisan tampak kabur pada jarak baca yang biasa (titik dekat mata makin

    menjauh)

  • 7/22/2019 Presbiop dengan astigmatisma

    18/21

    18

    d. Sukar mengerjakan pekerjaan dengan melihat dekat, terutama di malam harie. Memerlukan sinar yang lebih terang untuk membacaf. Terganggu secara emosional dan fisikg. Sulit membedakan warna

    Diagnosis Presbiopi

    1. Anamnesa gejala-gejala dan tanda-tanda presbiopi2. Pemeriksaan Oftalmologi

    a. VisusPemeriksaan dasar untuk mengevaluasi presbiopi dengan menggunakan

    Snellen Chart

    b. RefraksiPeriksa mata satu per satu, mulai dengan mata kanan. Pasien diminta

    untuk memperhatikan kartu Jaeger dan menentukan kalimat terkecil yang

    bisa dibacapada kartu. Target koreksi pada huruf sebesar 20/30.

    c. Motilitas okular, penglihatan binokular, dan akomodasi termasukpemeriksaanduksi dan versi, tes tutup dan tes tutup-buka, tes Hirschberg,

    amplitud dan fasilitasakomodasi, dan steoreopsis

    d. Penilaian kesehatan okular dan skrining kesehatan umum untukmendiagnosis penyakit-penyakit yang bisa menyebabkan presbiopia

    e. Pemeriksaan ini termasuk reflek cahaya pupil, tes konfrontasi, penglihatanwarna,tekanan intraokular, dan pemeriksaan menyeluruh tentang

    kesehatan segmen anterior dan posterior dari mata dan adnexanya.

    Biasanya pemeriksaan dengan ophthalmoskopi indirect diperlukan untuk

    mengevaluasi segmen media dan posterior

    Penatalaksanaan Presbiopi

    1. Digunakan lensa positif untuk koreksi presbiopi. Tujuan koreksi adalah untukmengkompensasi ketidakmampuan mata untuk memfokuskan objek-objek yang dekat

  • 7/22/2019 Presbiop dengan astigmatisma

    19/21

    19

    2. Kekuatan lensa mata yang berkurang ditambahan dengan lensa positif sesuai usia danhasil pemeriksaan subjektif sehingga pasien mampu membaca tulisan pada kartu Jaeger

    20/30

    3. Karena jarak baca biasanya 33 cm, maka adisi +3.00 D adalah lensa positif terkuat yangdapat diberikan pada pasien. Pada kekuatan ini, mata tidak melakukan akomodasi bila

    membaca pada jarak 33 cm, karena tulisan yang dibaca terletak pada titik fokus lensa

    +3.00 D

    Usia (tahun) Kekuatan lensa positif yang dibutuhkan

    40 + 1,00 D

    45 + 1,50 D

    50 + 2,00 D

    55 + 2,50 D

    60 + 3,00 D

    4. Selain kaca mata untuk kelainan presbiopi saja, ada beberapa jenis lensa lain yangdigunakan untuk mengkoreksi berbagai kelainan refraksi yang ada bersamaan dengan

    presbiopia. Ini termasuk:

    a. Bifokaluntuk mengkoreksi penglihatan jauh dan dekat. Bisa yang mempunya

    garis horizontal atau yang progresif

    b. Trifokaluntuk mengkoreksi penglihatan dekat, sedang, dan jauh. Bisa yang

    mempunyai garis horizontal atau yang progresif

    c. Bifokal kontak - untuk mengkoreksi penglihatan jauh dan dekat. Bagianbawah adalah untuk membaca. Sulit dipasang dan kurang memuaskan

    hasil koreksinya

    d. Monovision kontaklensa kontak untuk melihat jauh di mata dominan, dan lensa kontak untuk

    melihat dekat pada mata non-dominan. Mata yang dominan umumnya

  • 7/22/2019 Presbiop dengan astigmatisma

    20/21

    20

    adalah mata yang digunakan untuk fokus pada kamera untuk mengambil

    foto

    e. Monovision modifiedlensa kontak bifokal pada mata non-dominan, dan lensa kontak untuk

    melihat jauh pada mata dominan. Kedua mata digunakan untuk

    melihat jauh dan satu mata digunakan untuk membaca.

    5. Pembedahan refraktif seperti keratoplasti konduktif, LASIK, LASEK, dan keratektomifoto refraktif

  • 7/22/2019 Presbiop dengan astigmatisma

    21/21

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Ilyas S. Astigmatisme. Dalam: Kelainan Refraksi dan Koreksi Penglihatan, Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006. P.4392.

    2. William, AL et al. Basic and Clinical Science Course: Optics, Refraction and ContactLens Section 3: American Academy of Ophtalmology, Lifelong Education of the

    Ophtalmologist. 20022003. P.118119.

    3. Ilyas S. Astigmat. Dalam Ilmu Penyakit Mata Edisi Keempat. Jakarta: FakulatasKedokteran Universitas Indonesia. 2011. P.5261.

    4. Abrams D. Duke Elders Practice of Refraction 10th Edition. Churchil Livingstone.Edinburg, 1993. P.6571.

    5. Vaughan DG, Asbury T, Riordan Eva, P. Kesalahan Refraksi dalam Oftalmologi UmumEdisi 14. Jakarta: Widya Medika, 2004. P.401406.

    6. Ilyas S, dkk. Optik dan Refraksi. Dalam Ilmu Penyakit Mata untuk Dokter Umum danmahasiswa Kedokteran Edisi ke2. Jakarta: Sagung Seto. 2006. P.4156.

    7. James B, Chew C, Bron A. Optika Klinis. Oftalmologi Edisi Sembilan. Jakarta: Erlangga,2002. P.3580.

    8. Tanjung H. perbedaan Rata Rata Rigiditas Okuler pada Myopia dan HipermetropiadiRSUP H. Adam Malik Medan. Medan: USU Digital Library, 2002: 23.

    9. Ilyas S. 2005. Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Cetakan I. Balai Penerbit FKUI, Jakarta.