journal

11
Journal 1 Contoh Telaah Jurnal Agama tentang Konsep Islamisasi Iptek Tema Jurnal : Science dan Iptek Islami Judul Jurnal : Konsep Islamisasi Iptek Penulis : Rohadi Awaludin Telaah Jurnal : · Alasan Pemilihan Judul Saya memilih judul “Konsep Islamisasi Iptek” karena kebingungan dan keanehan saat pertama kali mendengar istilah “Islamisasi Ilmu Pengetahuan”. Apakah selama ini ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini belum berdasarkan Islam ? Seperti halnya, Teori Evolusi Darwin. Dalam teori tersebut, manusia direduksi sedemikian rupa sehingga tidak berbeda dengan makhluk lain, dan yang membedakan hanya sebatas jalur evolusinya. Hal ini jelas bertentangan dengan ajaran Agama Islam, yang telah mengajarkan kepada umat-Nya bahwa manusia itu berbeda dengan makhluk Allah SWT lainnya di muka bumi ini. Atas dasar hal tersebut, Teori Evolusi Darwin lebih cocok untuk dimasukkan ke dalam kategori karya fiksi. Hal ini karena lebih banyak didasari khayalan dibandingkan data - data empiris dan rasio. Namun apakah semudah ini melakukan “Islamisasi Ilmu Pengetahuan” ? · Substansi Jurnal / Inti Isi Jurnal Dalam jurnal tersebut, dijelaskan pula kebingungan yang dialami oleh Ilmuwan Muslim, Mohammad Shohibul Iman. Yang pada tahun 1996 ia memaparkan makalahnya dengan perasaan yang sama di seminar “Islamisasi Ilmu Pengetahuan” yang diselenggarakan oleh

Upload: alvi-anagg-aliend

Post on 22-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Journal

TRANSCRIPT

Page 1: Journal

Journal 1

Contoh Telaah Jurnal Agama tentang Konsep Islamisasi Iptek

Tema Jurnal  : Science dan Iptek Islami

Judul Jurnal  : Konsep Islamisasi Iptek

Penulis        : Rohadi Awaludin

Telaah Jurnal            :

·                Alasan Pemilihan Judul

Saya memilih judul “Konsep Islamisasi Iptek” karena kebingungan dan keanehan saat pertama kali mendengar istilah “Islamisasi Ilmu Pengetahuan”. Apakah selama ini ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini belum berdasarkan Islam ?

Seperti halnya, Teori Evolusi Darwin. Dalam teori tersebut, manusia direduksi sedemikian rupa sehingga tidak berbeda dengan makhluk lain, dan yang membedakan hanya sebatas jalur evolusinya. Hal ini jelas bertentangan dengan ajaran Agama Islam, yang telah mengajarkan kepada umat-Nya bahwa manusia itu berbeda dengan makhluk Allah SWT lainnya di muka bumi ini. Atas dasar hal tersebut, Teori Evolusi Darwin lebih cocok untuk dimasukkan ke dalam kategori karya fiksi. Hal ini karena lebih banyak didasari khayalan dibandingkan data - data empiris dan rasio. Namun apakah semudah ini melakukan “Islamisasi Ilmu Pengetahuan” ?

·                Substansi Jurnal / Inti Isi Jurnal

Dalam jurnal tersebut, dijelaskan pula kebingungan yang dialami oleh Ilmuwan Muslim, Mohammad Shohibul Iman. Yang pada tahun 1996 ia memaparkan makalahnya dengan perasaan yang sama di seminar “Islamisasi Ilmu Pengetahuan” yang diselenggarakan oleh ISTECS. Dia menyatakan, apakah ada bedanya bila hukum gravitasi, misalnya, ditemukan bukan oleh Newton tetapi oleh ilmuwan Muslim? Bagaimana formulasi hukum gravitasi setelah diislamisasi? Pertanyaan-pertanyaan itu sungguh membingungkan jika dikonfrontir dengan keyakinan bahwa ilmu pengetahuan berasal dari Allah dan tunduk pada hukum - hukum Allah, jadi mustahil tidak Islami. Dia mencurigai bahwa kebingunan itu berasal dari cara berfikir yang tidak membedakan antara ilmu pengetahuan dan fenomena Alam.

Page 2: Journal

Potret ilmu pengetahuan modern dapat dilihat dari 3 titik sudut, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi adalah cabang kajian yang berkaitan dengan obyek. Pada ilmu pengetahuan barat, obyek atau realitas dibatasi pada hal - hal yang bersifat materi. Dengan cara pandang ini, ilmuwan barat merasa tidak perlu dan menganggap tidak ada artinya mengembara lebih jauh dengan melihat fenomena alam sebagai kumpulan hikmah. Sedangkan epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang metodologi. Di dalam ilmu pengetahuan barat, cara mendapatkan ilmu pengetahuan melalui metode ilmiah yang ditopang oleh rasionalisme dan empirisme, yang berarti tidak membuka ruang bagi peran wahyu ilahi dalam wilayah ilmu pengetahuan. Dan aksiologi adalah kajian yang menyangkut tujuan. Ilmu pengetahuan barat dimanfaatkan sekedar untuk keuntungan materi dan duniawi saja. Sehingga, terjadilah penindasan sesama manusia, serta eksploitasi terhadap alam.

Yang perlu kita ketahui, prinsip islamisasi ilmu pengetahuan ada 3, yaitu ilmu pengetahuan tidaklah dimanfaatkan melulu pada praksis, tetapi juga dimanfaatkan untuk memahami eksistensi yang hakiki alam dan  manusia. Yang kedua, (kesatuan makna kebenaran) akan membebaskan ilmu pengetahuan dari sekularisme. Dengan prinsip ini tidak akan ada lagi istilah kebenaran ilmiah dan kebenaran relijius, yang ada adalah kebenaran tunggal.

Beberapa pandangan ilmu pengetahuan dan Islam bahwa ilmu pengetahuan adalah netral dan universal. Namun yang harus diwaspadai, Al-Qur’an harus dijadikan titik tolak pengembangan ilmu pengetahuan, bukan sebagai muara akhir pengembangan ilmu pengetahuan. Kedua, kelompok yang masih mempertahankan netralitas dan universalitas ilmu pengetahuan, namun fungsinya harus diubah diarahkan menuju cita - cita Islam dan masyarakatnya. Kelompok ketiga adalah kelompok yang tidak yakin dengan netralitas dan universalitas ilmu pengetahuan. Kelompok ini berpendapat konstruksi ilmu pengetahuan perlu dibangun kembali dengan cara pandang yang Islami.

·                Manfaat bagi Orang banyak

Jurnal “Konsep Islamisasi Iptek” ini memiliki manfaat baik bagi mahasiswa maupun bagi masyarakat luas. Selain memberi informasi tentang penjelasan Islamisasi iptek, melalui jurnal ini pula mahasiswa dan masyarakat juga memperoleh pengetahuan tentang potret ilmu pengetahuan modern saat ini jika dilihat dari tiga pandangan yang berbeda. Kemudian di dalam jurnal ini juga ditekankan tentang prinsip Islamisasi pengetahuan. Dengan begitu, mahasiswa dan masyarakat luas dapat memandang dan bertindak secara bijaksana dalam menghadapi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih di era modern seperti

Page 3: Journal

sekarang ini, serta dapat lebih tepat dalam mengambil sikap terlebih lagi bagi para pelaku pengembangan iptek, khususnya para generasi muda. Melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dimana sebagai tolak ukurnya adalah Al-Quran.

·                Kesimpulan dan Saran

Dari jurnal “Konsep Islamisasi Iptek” ini, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya, ilmu pengetahuan itu bersifat netral dan universal. Untuk menjadikan ilmu pengetahuan tersebut ke arah yang positif, sebagai umat yang beriman kepada Allah SWT, kita tidak boleh menyalahgunakannya. Namun yang harus diwaspadai, Al-Qur’an harus dijadikan titik tolak pengembangan ilmu pengetahuan, bukan sebagai muara akhir pengembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, konstruksi ilmu pengetahuan perlu dibangun kembali dengan cara pandang yang Islami.

Journal 2

Contoh Telaah Jurnal Agama tentang Aborsi

Tema Jurnal              : Science dan Iptek Islami

Judul Jurnal         : Aborsi dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif di Indonesia                                    [download]Penulis                       : Salamah Noorhidayati  Telaah Jurnal            : 

·                Alasan Pemilihan Judul

Saya memilih judul “Aborsi dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif di Indonesia” karena  aborsi sendiri merupakan fenomena yang masih kontroversial sekarang ini, baik bagi kalangan agamawan maupun penegak hukum. Agamawan memandang aborsi sebagai tindakan yang bertentangan dengan nilai moral keagamaan karena identik dengan pembunuhan. Sedangkan hukum positif di Indonesia seperti KUHP juga memandang hal tersebut sebagai tindak pidana. Namun, ada juga yang berpandangan bahwa aborsi sebagai bentuk otonomi perempuan atas tubuhnya, yang berhak untuk mendapatkan pelayanan aborsi yang aman. Sehingga muncul pertanyaan, bagaimana hukum aborsi ? apakah aborsi diperbolehkan atau dilarang ? dan dalam kondisi seperti apa ?

Page 4: Journal

·                Substansi Jurnal / Inti Isi Jurnal

Dalam jurnal “Aborsi dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif di Indonesia” tersebut, dijelaskan apa itu aborsi, yang merupakan tindakan yang disengaja untuk menggugurkan kandungan yang belum cukup waktu untuk hidup. Aborsi sendiri ada dua macam yaitu aborsi spontan dan abortus provocatus. Aborsi spontan terjadi dengan tidak sengaja, terjadi karena kecelakaan, penyakit, dan lain sebagainya. Sedangkan abortus provocatus adalah aborsi yang dilakkan dengan sengaja. Aborsi inilah yang biasa disebut dengan aborsi illegal, yang di9ancam hukuman, baik hukum pidana, maupun hukum Islam.

Dijelaskan pula asal – usul reproduksi manusia dalam perspektif Al – Quran dan Hadis. Seperti dijelaskan dalam Surat Al – Hajj ayat 5 yang artinya “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan, maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan sebagai bayi.

Terdapat beberapa pandangan tentang status hukum aborsi. Yang pertama, haram mutlak, ketika aborsi setelah kehamilan melewati masa 120 hari karena pada saat itu janin telah memiliki nyawa. Namun jika terjadi kondisi “darurat” seperti  ketika si ibu mengalami problem dalam persalinan dan secara medis jika mempertaankan janin akan membahayakan jiwa si ibu maka aborsi boleh dilakukan. Sedangkan yang kedua, hukum aborsi untuk masa kehamilan di bawah 120 hari masih adanya kontroversi ulama, dalam hal ini terjadi antara mazhab dan internal mazhab. Dalam jurnal ini juga dijelaskan tentang 4 mazhab yaitu di antaranya Mazhab Syafi’i, Mazhab Hanafi, Mazhab Hanbali, dan Mazhab Maliki.

Masalah aborsi dalam hukum positif dibahas dalam KUHP dan UU No 23 th 1992  tentang kesehatan. Perbedaan mengenai kapan kehidupan dimulai ini berakibat pada perbedaan tafsir mengenai ketentuan yang diatur dalam KUHP dan UU kesehatan. Bagi beberapa orang dan tim medis, “tindakan medis tertentu” diartikan sebagai aborsi, tetapi ini akan bertentangan dengan kalimat “pengguguran kandungan dengan alasan apapun dilarang”. Terlebih lagi disebutkan pula “untuk menyelamatkan jiwa ibu dan atau janin”, sudah pasti bukan aborsi, karena aborsi tidak pernah menyelamatkan janin. Dari sinilah muncul dilema yang berkepanjangan.

·                Manfaat bagi Orang banyak

Jurnal “Aborsi dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif di Indonesia” ini memiki manfaat baik bagi mahasiswa maupun bagi masyarakat luas. Dengan adanya jurnal ini, sebagai generasi muda yang masih mempunyai masa depan yang panjang ( atas seizin Allah SWT ) mahasiswa dan para generasi muda lainnya diperingatkan agar tidak salah dalam bertindak. Namun jika dihadapkan dalam masalah aborsi seperti ini, dengan adanya jurnal ini mereka bisa tahu dan paham serta dapat bertindak sesuai dengan yang dianjurkan oleh Agama Islam, dan menyadari bahwa hal ini merupakan hal yang tidak disenangi oleh Allah SWT jika

Page 5: Journal

aborsi ini dilakukan dengan sengaja. Bermanfaat juga bagi masyarakat luas, untuk menambah pengetahuan mereka tentang aborsi dalam pandangan Agama Islam. Karena di era sekarang ini, di lingkungan masyarakat sangat banyak sekali terjadi aborsi, baik aborsi karena keadaan darurat atau penyakit atau mungkin aborsi yang dilakukan dengan sengaja. Sehingga ddengan adanya jurnal ini, masyarakat dapat saling mengingatkan tentang hal ini, sehingga dapat bertindak sesuai dengan ajaran Agama Islam.

·                Kesimpulan dan Saran

Dari jurnal “Aborsi dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif di Indonesia” ini dapat disimpulkan bahwa aborsi merupakan salah satu bentuk pelanggaran norma agama, etika, sosial, dan hukum. Dari sisi hukum Islam, pengguguran terhadap hasil janin dari pernikahan yang sah masih mengalami kontroversi. Sedangkan aborsi yang dilakukan di luar pernikahan karena perzinaan atau perkosaan itu dilarang karena hal tersebut dilakukan karena hal – hal yang tidak disukai oleh Allah SWT pula.

Dari sisi hukum positif di Indonesia, masih mengalami hal yang dilematis. Tidak tegasnya ketentuan – ketentuan dan persyaratan aborsi dalam dictum perundang – undangan tersebut tidak menguntungkan bagi profesi dokter serta dapat menimbulkan kecemasan dalam melakukan profesinya.  Demikian tarik – ulur seputar hukum aborsi. Bagaimanapun juga, aborsi hingga sekarang masih menjadi isu kontroversial, dan menjadi “dark number of crime”.

Page 6: Journal

Journal 3Contoh Telaah Jurnal Agama tentang Statistika

Tema Jurnal              : Science dan Iptek Islami

Judul Jurnal          : Islam dan Budaya Korupsi dalam Kebohongan Statistika                                      [download]

Penulis Jurnal        : Fatati Nuryana

Telaah Jurnal            :

·                Alasan Pemilihan Judul

Saya memilih judul “Islam dan Budaya Korupsi dalam Kebohongan Statistika” karena saat ini banyak pihak yang menganggap statistik sebagai pisau bermata dua. Selain kontribusinya pada dunia penelitian, statistik bisa membuat fakta tampak berbeda, kabur dan keliru.

Statistik yang dipercaya oleh sebagian besar orang merupakan hasil yang valid dengan tingkat kesalahan tertentu, terkadang disalahgunakan menjadi sebuah alat untuk mencapai tujuan – tujuan pribadi sesuai dengan yang diinginkan, mulai dari pengambilan sampel yang tidak benar,

Page 7: Journal

memanipulasi data sampai pengambilan kesimpulan yang tidak sesuai dengan hasil yang sebenarnya.

·                Substansi Jurnal / Inti Isi Jurnal

Dalam jurnal tersebut, dijelaskan tentang apa itu statistik. Statistik (statistika) senantiasa diasumsikan dengan data yang berbentuk angka, hasil perhitungan, atau hal - hal lain yang berhubungan dengan pendataan. Hasil - hasil yang ditunjukkan statistik baik deskriptif maupun inferensial seakan - akan menjadi sebuah kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan karena dapat dibuktikan secara ilmiah.

Dijelaskan pula tentang kebohongan dalam statistik, dimana kebohongan tersebut merupakan kebohongan tingkat tertinggi, kebohongan dengan kebenaran statistik. Terdapat beberapa jenis kebohongan dalam statistik, di antaranya adalah tidak menggunakan angka – angka yang tampak berhubungan, cara pengambilan sampel yang kurang tepat dan kecilnya ukuran sampel, pemilihan objek dari penelitian, menampilkan nilai rata – rata tanpa menampilkan range, mempermainkan angka yang tidak signifikan, kesimpulan akhir yang tidak tepat, membuat prediksi yang terlalu jauh, tidak melakukan perbandingan, menghilangkan sebagian angka untuk mengaburkan hasil, dan menyatakan apa yang dikatakan responden menjadi apa yang dilakukan oleh responden tersebut.

Kebohongan dalam statistik tersebut dapat menjadi langkah awal yang mengantar pada tindak pidana korupsi. Ini disebabkan adanya ketidakjujuran dalam mengungkapkan data, sementara data yang disajikan dipercaya kebenarannya. Ketidakjujuran sangat dilarang oleh Islam tentunya. Namun hal -  hal tersebut juga terjadi hingga lingkup pemerintahan. Ironisnya, kebohongan statistik melalui manipulasi data dan angka itu dilakukan secara konspiratif antara berbagai pihak terkait. Padahal, ada banyak ayat Al-Quran yang menunjukkan larangan kepada kita untuk melakukan kebohongan, seperti dalam Q.S 40 : 28. Dalam sebuah hadis juga disebutkan : “Jujurlah kalian karena kejujuran membawa kebaikan dan kebaikan mengantar ke surga. Hati-hati dengan kepalsuan karena ini mengantar kepada ketidakmoralan dan ketidakmoralan mengantar ke Neraka.”

Pilar yang harus senantiasa terbangun dari kesadaran adalah membangun budaya per – individu, membangun budaya syar’i, budaya keteladanan, serta budaya pendidikan dan IT. Sedangkan penanganan tindak korupsi sebagaimana disyari’at - kan Agama Islam adalah sistem pengkajian yang layak, larangan menerima suap dan hadiah, perhitungan kekayaan, teladan pemimpin, supremasi hukum yang baik, serta adanya pengawasan masyarakat.

Page 8: Journal

·                Manfaat bagi Orang banyak

Jurnal “Islam dan Budaya Korupsi dalam Kebohongan Statistika” ini memiliki manfaat baik bagi mahasiswa maupun bagi masyarakat luas. Dengan adanya jurnal ini, mengingatkan kita bahwa semakin beragamnya ilmu pengetahuan, namun sebagai manusia yang diberi kelebihan akal dan pikiran justru menyalahgunakannya. Oleh karena itu, melalui jurnal “Islam dan Budaya Korupsi dalam Kebohongan Statistika” ini, dapat menjadi peringatan bagi mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa ini agar menuntut ilmu dengan baik dan mengaplikasikannya ke dalam sebuah kegiatan yang positif dan yang paling penting selalu mengutamakan kejujuran dalam hal apapun termasuk dalam mengolah data yang nantinya akan disajikan ke masyarakat umum. Tidak terkecuali juga kepada masyarakat, kejujuran sangat dianjurkan dalam Agama Islam.

·                Kesimpulan dan Saran

Dari jurnal “Islam dan Budaya Korupsi dalam Kebohongan Statistika” ini dapat disimpulkan bahwa perilaku penyimpangan masyarakat berawal dari berbohong yang merupakan awal dari tindak korupsi yang dilarang dalam Agama Islam, sehingga pelibatan peran profetik agama senantiasa efektif dengan melihat gejala – gejala sosio – pshy – chologis masyarakat. Penanganan tindak korupsi juga melibatkan aspek – aspek budaya sebagai pilar di masyarakat, penanganan korupsi harus dilakukan secara komprehensif.

Dari beberapa alternatif penanganan dan pemenuhan kebutuhan spiritual masyarakat penggunaan apapun termasuk statistika akhirnya statistik hanyalah sebuah suatu ilmu yang mengantarkan kepada kemaslahatan sehingga penggunaan ilmu hanya akan bermanfat jika para pemakainya jujur dan mengikuti kaidah - kaidah dalam menerapkan ilmu tersebut sebagai karunia yang berasal dari Yang Maha Kuasa, sehingga yang menjadi kunci dalam bagaimana membangun kesadaran dan kejujuran di semua kalangan masyarakat.