journal anastesi

16
DISUSUN OLEH : INTAN HERLINA (2009730025) RINA MARDIANA (2009730110) M.FAJRI RINASYAH (2008730021) M.SUJATNIKO (2010730064) JOURNAL READIN DOKTER PEMBIMBING : dr. NAZARUDIN, Sp. An

Upload: herlin-diamond

Post on 07-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anastesi

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Disusun oleh :Intan Herlina(2009730025)Rina Mardiana (2009730110)M.Fajri Rinasyah(2008730021)M.Sujatniko(2010730064)

JOURNAL READINGDOKTER PEMBIMBING : dr. NAZARUDIN, Sp. An

LATAR BELAKANGHipovolemia adalah suatu hal yang penting dan kritis dalam penanganan Pasien Dalam unit perawatan intensif yang sangat sering membutuhkannya untuk memperkirakan pasien yang mengalami kegagalan multiorgan karena hipovolemia, membutuhkan tambahan cairan, yang akan tertolong dengan penambahan cairan dan akan meningkat hasilnya.

Baru-baru ini parameter hemodinamik yang dinamis sudah digunakan secara lebih akurat dalam mendiagnosis hipovolemia dan kehilangan cairan. Menggunakan perubahan preload dan hasilnya yang berganti pada tekanan atrium kanan, tekanan darah, tekanan nadi, stroke volume atau cardiac output. Dari kenaikan-kenaikan ini dapat menjumlahkan systolic pressure variation (SPV), pulse pressure variation (PPV) dan stroke volume variation (SVV).Penelitian sebelumnya nilai klinis hanya bila pasien secara mekanis bernapas tidak spontan. Diketahui bahwa level PEEP(positive end ekspiratory pressure), rata-rata pernapasan dan volume tidal juga mempengaruhi nilai SPV, PPV dan SVV. Aritmia yang signifikan, hipertensi pulmonal, peningkatan tekanan intrabdomen, gagal jantung kanan dan kiri serta penggunaan katekolamin juga mempengaruhi nilai prediktifnya. Penelitian klinis dan eksperimental menyatakan bahwa kegagalan sirkulasi atau shock adalah perubahan dari mikrosirkulasi yang menunjuk pada masalah oksigenasi jaringan dan kegagalan organ multipelTUJUANUntuk menyelidiki efek dari ringan hingga sedang LBNP yang dirangsang oleh hipovolemia sentral pada hasil parameter hemodinamik, terutama pada PPV dan SVV subjek yang bernapas secara spontan, dan untuk menguji hipotesis bahwa pola pernapasan yang lambat dapat meningkatkan nilai diskriminatif.

Mempelajari perubahan mikrovaskular yang disebabkan oleh hipovolemia sentral pada level yang berbeda-beda.

METODE20 sukarelawan pria muda yang sehat (umur 24 + 6 tahun), yang telah disediakan informed consentPertama dengan laboratorium dan peralatan, dan dilatih untuk melakukan pola pernapasan . Untuk mengendalikan pernapasan mereka, pola pernapasan digunakan, sehingga mereka disinkronkan inspirasi dan ekspirasi ke sinyal audio. Setelah itu kami memasukkan baris tengah perifer dimasukkan.Pastikan posisi yang benar dari ujung kateter oleh gambaran dari bentuk gelombang klasik tekanan vena sentral (CVP) pada monitor. Setelah ini subyek diasumsikan posisi terlentang di ruang LBNP.

Memonitor EKG, CVP dan saturasi oksigen secara teratur menggunakan monitor disamping tempat tidur dan tekanan darah arteri oleh sebuah monitor Finapres tanpa melukai pasien. Selama periode pola pernapasan tersebut kami memantau level tidal akhir CO2 melalui sebuah selang yang dihubungkan dengan capnograf untuk memastikan ketaatan pasien terhadap perintah bernapas.

Figure 1Study protocol.(BP: blood pressure, CVP: central venous pressure, SaO2:arterial oxygen saturation, OPS: orthogonal polarisationspectral imaging, VBG: central venous blood gas analysis).HASIL

Figure 2The typical recording of one subject at the different LBNP levels and at 6/min and 15/min patterned breathing.

Diskusi Penemuan utama dari penelitian : tingkat ringan dan sedang dari hipovolemia sentral dipicu oleh LBNP yang menyebabkan rendahnya nilai PP dan SV yang secara klinis relevan. Hal ini kemudian diikuti oleh penurunan yang signifikan dan relevan pada PcvO2 dan ScvO2. Seluruh variabel mikrosirkulasi yang diteliti seperti RBCV, MPCL, PRPV dan MFI menurun secara signifikan pada kedua level hipovolemia sentral yang mengindikasikan kerusakan yang progresif dari pembuluh darah kecil baik densitasnya maupun perfusinyaPeningkatan inspirasi awal LV SV dan tekanan arteri, yang disebut delta up. Ini diikuti dengan penurunan inspirasi beberapa denyut jantung kemudian, yang disebut delta down. Mekanisme dari delta up dan delta down itu berbeda; sepanjang ventilasi mekanis adalah delta down dan selama pernapasan spontan adalah delta up yang volumenya sensitif, preload ditentukan variabelGangguan pernapasan harusnya cukup bisa menyebabkan perubahan preload yang signifikan bagi para klinisi agar dapat mengakses efeknya pada tekanan darah dan stroke volume ventrikel kiri. Efek ini lebih kecil selama pernapasan spontan dan volume tidal lebih jelas tergantung selama ventilasi mekanis.KESIMPULANPola pernapasan yang lambat bisa menunjukkan penilaian hipovolemia pada subjek dengan pernapasan yang spontan dan ini menjanjikan untuk penelitian lebih lanjut pada kondisi dan populasi yang berbeda. Pada departemen gawat darurat dan bangsal biasanya tidak disiapkan dengan garis arteri dan pengamatan hemodinamik yang invasif tidak dapat dilakukan. Pada kelompok pasien ini, dan mereka, yang dapat menerima pola pernapasan spesifik dalam beberapa menit, penggunaan pengawasan tekanan darah non-invasif dengan pengamatan hemodinamik fungsional lebih menjanjikan. Penelitian ini memiliki beberapa kekurangan, yang paling pertama adalah kami menyelidiki individu muda yang sehat dengan regulasi otonom yang intak sehingga hasilnya tidak dapat dipraktekkan pada populasi pasien yang berbeda.Kekurangan lainnya adalah subjek benar-benar sadar dan kooperatif dan setelah periode pembelajaran yang pendek, dapat mengikuti perintah bernapas yang normal.