journal demensia

19
13 8 th Block Growth, Development & Geriatric | 2 nd Chapter | Editor : Ana NEURODEGENERATIVE DEMENSIA Assalamu’alaikum wr.wb. Salam super untuk teman-teman semua,,, yah sudah mendekati MCQ, sudah siapkah kalian semua???hohohoho.....Baiklah kawan sebelum menyelami samudra ilmu Neurodegenerative bagian demensia mari kita berdo’a dulu..... Bismillahirohmanirrohim,,,,,,,,,, Mempelajari demensia dari segi fisiologis, patofisiologis, dan letaknya itu mudah namun menejemennya susah. Seperti yang dijelaskan dalam al-qur’an bahwa semua penyakit itu disediakan obatnya kecuali pikun (tua). Jadi, jelaslah bahwa demensia ini cukup rumit menejemennya. Sehingga apa saja yang harus kita lakukan??? Baca lebih lanjut ya...Dengan berjalannya waktu angka harapan hidup makin tinggi jadi akan banyak sekali lansia. Nah, dengan begitu akan banyak celah yang akan dilakukan oleh dokter umum. Baiklah kawan, kita ke slide 1. Ada gb. Otak yang di dapat dari CT Scan. Di gambar itu ada otak yang normal dan ada otak yang demensia (sebelah kanan). Dah pada tau toh mana yang normal mana yang nggak??? Pada otak demensia itu terjadi pengecilan atau penglisutan. Nah, dokter yuli ngasih cerita ni, ketika beliau dulu masih co- ass pernah dimarahin sama Sp.S karena ada pasien yang menanyakan Apa yang terjadi pada foto otaknya??? Nah tulisan dari Sp.R nya tu atrophi cerebri. Apa artinya atrophi???ya betul pengecilan dengan pengertian seperti itu maka Dokter yuli mengatakan ke pasien kalau otak si pasien itu mengecil, betapa kagetnya si pasien mendengar keterangan dari beliau. Ketika Sp.Snya datang pasiennya tanya dan Sp.Snya mengatakan ke pasien bahwa otaknya melisut, lha apa bedanya??kan artinya juga sama.. Ya, memang sama tapi lebih halusan melisut dan itu tidak membuat pasien jadi kaget dan cemas. Lha, setelah itu ketika di ruang diskusi beliau dimarahi sama Sp.Snya sampai beliau kebelet pipis. Maka dari itu temen-temen ntar kalo kita co-ass juga harus hati-hati ngasih informasi ke pasien. Dari gambar di atas bisa kita lihat bahwa sulcusnya(parit-yang bercelah) itu melebar sedangkan gyrusnya yang kayak cacing itu menyempit atau mengecil sehingga massa otak Selasa, 2 November 2010 dr. Hj. Tri wahyuliati, Sp.S.M.Kes

Upload: chandrainhuriau

Post on 24-Nov-2015

36 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Manfaatkan waktu luang anda untuk membaca

TRANSCRIPT

  • 13 8

    th Block Growth, Development & Geriatric | 2nd Chapter | Editor : Ana

    NEURODEGENERATIVE DEMENSIA

    Assalamualaikum wr.wb.

    Salam super untuk teman-teman semua,,, yah sudah mendekati MCQ, sudah siapkah kalian semua???hohohoho.....Baiklah kawan sebelum menyelami samudra ilmu Neurodegenerative bagian demensia mari kita berdoa dulu.....

    Bismillahirohmanirrohim,,,,,,,,,,

    Mempelajari demensia dari segi fisiologis, patofisiologis, dan letaknya itu mudah namun menejemennya susah. Seperti yang dijelaskan dalam al-quran bahwa semua penyakit itu disediakan obatnya kecuali pikun (tua). Jadi, jelaslah bahwa demensia ini cukup rumit menejemennya. Sehingga apa saja yang harus kita lakukan??? Baca lebih lanjut ya...Dengan berjalannya waktu angka harapan hidup makin tinggi jadi akan banyak sekali lansia. Nah, dengan begitu akan banyak celah yang akan dilakukan oleh dokter umum.

    Baiklah kawan, kita ke slide 1. Ada gb. Otak yang di dapat dari CT Scan. Di gambar itu ada otak yang normal dan ada otak yang demensia (sebelah kanan). Dah pada tau toh mana yang normal mana yang nggak??? Pada otak demensia itu terjadi pengecilan atau penglisutan. Nah, dokter yuli ngasih cerita ni, ketika beliau dulu masih co-ass pernah dimarahin sama Sp.S karena ada pasien yang menanyakan Apa yang terjadi pada foto otaknya??? Nah tulisan dari Sp.R nya tu atrophi

    cerebri. Apa artinya atrophi???ya betul pengecilan dengan pengertian seperti itu maka Dokter yuli mengatakan ke pasien kalau otak si pasien itu mengecil, betapa kagetnya si pasien mendengar keterangan dari beliau. Ketika Sp.Snya datang pasiennya tanya dan Sp.Snya mengatakan ke pasien bahwa otaknya melisut, lha apa bedanya??kan artinya juga sama.. Ya, memang sama tapi lebih halusan melisut dan itu tidak membuat pasien jadi kaget dan cemas. Lha, setelah itu ketika di ruang diskusi beliau dimarahi sama Sp.Snya sampai beliau kebelet pipis. Maka dari itu temen-temen ntar kalo kita co-ass juga harus hati-hati ngasih informasi ke pasien. Dari gambar di atas bisa kita lihat bahwa sulcusnya(parit-yang bercelah) itu melebar sedangkan gyrusnya yang kayak cacing itu menyempit atau mengecil sehingga massa otak

    Selasa, 2 November 2010 dr. Hj. Tri wahyuliati,

    Sp.S.M.Kes

  • 14 8

    th Block Growth, Development & Geriatric | 2nd Chapter | Editor : Ana

    NEURODEGENERATIVE DEMENSIA

    berkurang. Ya ntar kalo misalnya kita nemu kasus yang sama kayak dokter yuli ntar bilang saja ke pasien kalau itu keadaan fisiologis (yang normal) pak/ibu sehingga pasien tidak ketakutan, sebagai contoh seperti kulitnya bayi, itu kan masih gendut-gendut, masih kenyal tapi kalo sudah tua maka akan keriput, begitu juga dengan otak nya bapak/ibu. Jadi, itu nggak apa-apa yang penting kita terus menjaga fungsinya, kalo otak ya dijaga lah fungsi mengingatnya misalnya saja kalo ibu-ibu mengingat menu-menu yang akan dimasak atau mengingat jadwal pengajian di masjid. Selain itu juga sering melakukan token test, tes ini dibuat oleh jepang seperti apakah tesnya??? Tes ini tu menggunakan ketukan, nah bapknya/ ibunya dikasih tau kalo misalnya ntar kita nyebut huruf alfabet dan jika pas nyebut huruf A suruh ngetuk meja. Dong kan???? Tes ini berfungsi untuk menstimulasi daya ingat. Namun, sekarang dr. Yuli nggak make tes ini lagi terlalu ribet katanya, beliau memakai baca al-quran, huruf-huruf hijaiyah itu kan juga kayak gambar gitu toh misalnya huruf ta itu kan seperti perahu yang ada titik dua diatasnya. Jadi bisa mengingat secara visual dan memori, kalo baca Al-quran seperti ini memang cocok bagi kita yang muslim selain menstimulasi ingatan juga ada nilai islaminya, selain itu bisa dengan memperbanyak hafalannya. Nah lalu bagaimana dengan selain baca quran???ya kata beliau cukup dengan belajar membaca kayak mendekte anak kecil A-N-A ana.

    Nah....itu tadi baru intronya teman, sekarang kita masuk ke materinya..

    Bagaimanakah prevalensi Demensia di Indonesia???

    WHO 2000 :

    - 70 % Dementia - developing countries

    - 10 juta - Asia Pasifik, Cina, India, Amerika Latin

    Indonesia :

    - Perkiraan kasus - 510 000 (2003,65 th,prev3%)

    - Prevalensi naik hingga 300% (1990-2030)

    - Demensia Alzheimer paling sering (>50%)

    Nah itu silahkan dilihat, bahwa diperkirakan pada tahun 2030 prevalensi demensia akan meningkat sampai 300% (Waaw amazing...).

  • 15 8

    th Block Growth, Development & Geriatric | 2nd Chapter | Editor : Ana

    NEURODEGENERATIVE DEMENSIA

    Memori

    Kognitif lain

    Sindrom, disebabkan berbagai kelainan

    Gangguan fungsi intelektual Perubahan kepribadian & affekS e r i n g

    DEMENSIA

    Apa itu DEMENSIA???

    Dari gambar diatas dapat dikatakan bahwa Demensia adalah suatu sindrom yang disebabkan oleh gangguan di fungsi memorinya atau di fungsi kognitifnya yang menyebabkan gangguan fungsi intelektual dan sering mengakibatkan perubahan kepribadian dan afektif (tingkah laku) termasuk perubahan perilaku seksual.

    Adapun definisi lainnya.....

    Suatu sindrom penurunan progresif kemampuan intelektual yang menyebabkan deteorisasi kognisi dan fungsional sehingga mengakibatkan gangguan fungsi sosial, pekerjaan dan aktifitas sehari-hari

    Demensia adalah suatu kondisi mental berupa kemerosotan fungsi kognitif-intelektual, yang berlangsung perlahan tapi kian lama kian berat yang mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari.

    Apa saja tipe-tipe dari demensia???

    Temen-temen bisa liat tabel, di sini yang sedikit dibahas itu tipe vaskuler dan degenerative karena memang itu yang sering terjadi namun yang paling banyak prevalensinya itu Alzheimers disease sedangkan prevalensi ke dua tentunya yang tipe vaskuler. Vaskuler itu biasanya berhubungan dengan penyakit cerebrovaskuler (demensia kan letaknya di otak), ni kemungkinan dikarenakan adanya stroke, trauma, pasca infeksi. Jadi, karena adanya penyakit vaskuler di otak dapat menyebabkan demensia.

  • 16 8

    th Block Growth, Development & Geriatric | 2nd Chapter | Editor : Ana

    NEURODEGENERATIVE DEMENSIA

    Gejala Umum Demensia itu....

    Kemerosotan fungsi memori jangka pendek

    Maksud dari memori jangka pendek itu sendiri adalah kemampuan belajar hal yang baru dipelajari atau kemampuan mengingat informasi baru. Jadi, si mbah- si mbah itu biasanya kalo disuruh nyritain perang jaman jepang itu sangat lancar, hapal di luar kepala nggak usah melajarin buku-buku sejarah, kalo disuruh nyritain kisah cintanya juga akan panjang ceritanya mungkin bisa sehari semalem ceritanya (lebay mode on) tapi hal ini adalah memori jangka panjang. Lha kalo yang jangka pendek gimana contohnya???misalnya si mbah baru saja selesai makan tapi ketika ditanya dah makan apa belum mbah?? jawabannya belum Nah inilah yang disebut kemerosotan fungsi memori jangka pendek.

    Disertai gangguan fungsi berbahasa, mengenal benda, melakukan tugas yg diminta, dan fs eksekutif otak lain.

    Gejala perilaku dan psikologik

    Nah, gejala ini jangan keliru sama psikosis (gila) karena keadaan yang dialami oleh penderita demensia itu berbeda sama gila. Adapun gejala psikologik dan perilaku yang mengganggu ada di bawah.

    (Behavioral and Psychological Symptoms of Dementia BPSD), ini sangat sering terjadi (90 %), biasanya hal ini yg menyebabkan pasien dibawa berobat ke dokter.

    Gejala psikologik yang sangat mengganggu adalah :

    - delusi, - halusinasi,

    - ansietas, - depresi, - gangguan tidur

    Gejala perilaku yang mengganggu adalah :

    - agitasi, - agresivitas fisik,

  • 17 8

    th Block Growth, Development & Geriatric | 2nd Chapter | Editor : Ana

    NEURODEGENERATIVE DEMENSIA

    - wandering (mengembara) - misidentifikasi,

    - disinhibisi seksual, - restlessness (sangat gelisah)

    - pacing & screaming (menjerit-jerit) - perilaku tidak sesuai budaya

    kakek atau nenek yang mengalami gejala ini biasanya dia cerita macem-macem seperti ketemu sama pasangannya yang udah lama meninggal padahal nggak ketemu jadi bila ada orang yang baru ketemu disangkanya orang gila. Namun, jika dia disangka orang gila malah membuat demensianya lebih parah dan bila dikesampingkan nggak diajak ngobrol juga tambah parah demensianya.

    Delusi (10%73%) : waham kejaran / paranoid, waham seseorang telah mencuri barang pasien, pasien merasa yakin bukan berada dirumahnya sendiri, pasangannya / caregiver telah menipu dirinya, pasien merasa telah ditelantarkan, atau yakin bahwa pasangannya telah berselingkuh. Kalo menurut mbah dorland tu adalah keyakinan seseorang yang salah berdasarkan kesimpulan yang keliru tentang kenyataan luar dan dengan kokoh dipertahankannya daripada mempertengkarkannya dan bukti atau kenyataan yang meragukan bagi kebalikannya.

    Halusinasi adalah suatu persepsi rangsangan luar benda namun sesungguhnya tidak terdapat benda tsb. Halusinasi visual paling sering adalah pasien melihat orang didalam rumahnya yg sebenarnya tidak ada.

    Mood depresi , Apati , Ansietas. Apati adalah sikap acuh tak acuh atau tidak adanya perasaan ato emosi. Sedangkan untuk Ansietas itu status perasaan tidak menyenangkan yang terdiri atas respon-respon psikofisiologis terhadap antisipasi bahaya yang tidak riil. Depresi adalah suatu keadaan mental mood yang menurun yang ditandai dengan kesedihan, perasaan putus asa dan tidak bersemangat.

    Gejala perilaku : wandering

    Manifestasinya - checking (berulangkali mencari carer / orang lain), trailing (membuntuti carer / orang lain kemana-mana), pottering (berkeliling rumah atau halaman tanpa tujuan / hasil misalnya mencuci, mengeringkan, bersih-bersih dsbnya), berpergian tanpa tujuan, aktivitas berlebihan, jalan-jalan malam hari, atau kabur dari rumah.

    Lalu apa Tugas kita sebagai dokter keluarga???

    Pendekatannya..

    Fasilitasi: jalan-jalan di kebun

    amankan ruangan dg kunci digital gembok

    pakaikan gelang dengan identitas diri

    Reassurance: dia berada dimana & kenapa

    Beri tulisan sederhana tetap tenang, pulang

    Visit day center / nursing home

    Ada lho kakek yang nggak pulang berhari-hari setelah dari masjid, yah kalo ngajak jalan-jalan si kakek ato nenek jangan jauh-jauh ntar malah susah nyarinya kalo dah ilang.

  • 18 8

    th Block Growth, Development & Geriatric | 2nd Chapter | Editor : Ana

    NEURODEGENERATIVE DEMENSIA

    Jika tanya terus-menerus apa yang kita lakukan..

    Abaikan saja

    Alihkan dengan pertanyaan lain

    Akomodasi perasaannya (kuatir, kesepian)

    Beri aktivitas baru yang menarik

    Beri atensi positif jika ia tenang

    Berbohong: ya nanti ia datang?

    AGITASI...

    Agitasi : aktivitas motorik dan atau kata-kata (verbal) yang tidak serasi, yang bukan karena kebingungan seseorang.

    Gejala: berpakaian tak sesuai, meludah/nyembur, mengutuk, memaki, minta bantuan/perhatian trs, tanya berulang, berbicara, memukul (trmsk pukul diri-sendiri), menendang, menggerayangi tubuh, mendorong, melempar, gaduh, teriak, menggigit, cakar, coba cari tempat lain, jatuh disengaja, mengeluh terus, menolak apa saja, makan/minum sembarangan, melukai diri sendiri/org lain, salah memperlakukan benda, menyembunyikan/ menumpuk sesuatu, merusak, gelisah, pelecehan seks (verbal / fisik) ada lho kakek ato nenek yang bicaranya saru-saru alias jorok. Nah dr. Yuli ngasih contoh ini contoh nyata, ada kasus seorang kakek dibawa ke RS dengan babak belur karena habis dipukuli orang sekampung. Kasian ya udah tua kok dipukuli..ya karena si kakek ini memperkosa cucunya yang masih berusia 5 tahun kontan si anak dari kakek ini nggak terima makanya tuh kakek digebukin. Si kakek ni dibawa ke RS oleh polisi, nha setelah si kakek ni diperiksa lebih lanjut (dg CT Scan) ternyata kakek ni mengalami demensi tipe vaskuler dan kebetulan mengalami infark yang cukup luas di bagian lobus frontalis, ternyata itu dulunya si kakek pernah stroke. Pusat pengendalian perilaku seksual itu pas ada di puncak kepala jadi ati-ati tuh cowok yang suka maen bola jangan suka nyundul bola kalo sering kebentur ntar malah jadi ada gangguan perilaku seksual. Kembali ke kasus si mbah tadi, setelah dokter menerangkan ke polisi akhirnya polisi tidak menahannya tapi si anak kakek ni tetap besi keras agar si mbah di penjarakan, pokoknya nggak terima karena ini menyangkut masa depan si cucu. Lha tapi gimana lagi wong mbahnya emang sakitnya kayak gitu...setelah si mbah sembuh dari luka-luka pengkroyokan si mbah juga nggodain perawat-perawat yang di Rumah sakit. Namun sayang keluarganya tidak ada yang mau menjenguknya meski dah dikasih pengertian oleh dokter. Ya seperti yang saya tuliskan di awal, memang demensia ini kuliahnya gampang namun menejemennya susah Lalu apa yang harus kita lakukan???tanya teh susi. Kata dokternya di tempatkan ke dinas sosial

    Prevalensi dari agitasi ini kira-kira 30 - 50 %

    Konsensus :

    aktivitas motorik / verbal yang tidak serasi

    bukan disebabkan oleh kebingungan!

    sifat agresif dan non agresif

  • 19 8

    th Block Growth, Development & Geriatric | 2nd Chapter | Editor : Ana

    NEURODEGENERATIVE DEMENSIA

    sejalan dengan keparahan penyakit

    distress, early institutional, high cost ! Contoh: menyembunyikan barang, tidak pakai baju, mengeluh terus, menolak makan, memaki, menjerit, menggigit, mencakar, menendang

    Penyebab Agitasi/Agresivitas?

    Rasa tidak nyaman (fisik & psikologis), jadi orang demensia ini jangan ditelantarkan.

    Lingkungan: berisik, sikap keluarga, dll

    Ketidak seimbangan neurotransmiter (serotonin, dopamin/glutamat, NA )

    Kerusakan otak setempat (frontal, temporal, lokus coereleus, basal ganglia)

    Depresi, Reaksi katastrofik

    Tipe pasien cenderung agitasi

    Hubungan sosial jelek - agresif F/V

    laki-laki -> gg kognitif berat - agresif F

    Depresi & problem kesehatan (agresif V)

    Hendaya fungsi sedang-berat: F non agresif

    wanita dengan Demensia + Depresi, kesehatan buruk, nyeri kronik, hubungan sosial jelek --- cenderung V- non agresif

    Agitation - Agressivity approach:

    Segera intervensi - singkirkan provokator

    tenangkan pasien (suara lembut)

    dekati dari depan, jangan membuat kaget, katakan apa yang akan dilakukan

    gunakan sentuhan / rangkulan

    posisi tubuh jangan mengancam pasien

    alihkan perhatian pasien, pindah ruang

    jangan berdebat, hindari pengikatan

    Restlessness (agitasi-agresivitas):

    Terapi musik: individual (klasik)

    Aromatherapy (lavender)

    Edukasi & konseling caregiver

    Massage - pijat lengan / kaki

    Pet therapy (kucing, kelinci, boneka)

    psikoterapi (individual / group)

    Reaksi katastrofik?

    Ledakan kemarahan

  • 20 8

    th Block Growth, Development & Geriatric | 2nd Chapter | Editor : Ana

    NEURODEGENERATIVE DEMENSIA

    agresi verbal (berteriak, mengutuk)

    mengancam agresi fisik

    melakukan agresi fisik (menendang dll)

    Respons emosi berlebihan yg berhubungan dengan stres lingkungan - terutama jika pasien diminta melakukan sesuatu yang diluar kesanggupannya.

    Disinhibisi

    Tindakan impulsif dan tak serasi

    emosi tak stabil

    daya nilai buruk

    daya nilai sosial buruk

    perilaku a-sosial

    Contoh: menyerang orang, melecehkan lawan jenis, merusak diri / barang, menangis, tertawa, marah ...

    GEJALA

  • 21 8

    th Block Growth, Development & Geriatric | 2nd Chapter | Editor : Ana

    NEURODEGENERATIVE DEMENSIA

    Seperti yang telah diterangkan dalam al-quran bahwa jika seorang yang sudah tua itu mirip kayak anak kecil. Banyak gangguan yang dialami seperti gangguan bicara misalnya nyebut sendok saja nggak jelas kayak anak bayi, disorientasi seperti lupa jalan ke rumah, kesulitan dalam melakukan penghitungan sederhana ini biasanya jadi dimarahin ma pedagang soalnya uang yang dikasih nggak sesuai ama yang di ambil, ya kalo ngambilnya dikit nggak bakal marah pedagangnya kalo ngambilnya banyak (dan sepertinya memang sering seperti itu) akan membuat pedagangnya mencak-mencak. Orang Usila juga kesulitan melakukan aktivitas sehari-sehari terkadang nggak bisa sisiran. Yang lain silahkan di baca ya....dongkan...

    Contoh Kasus

    Ny Ts. 62 th. Sangat marah karena care-givernya tidak menemani dia tidur. Ia memaki sang CG sebagai wanita nakal & menuduh CG telah merampas suami

    ps (sudah meninggal)

    Dampak: CG tak punya privacy, stres, sakit hati

    Tn L. 69 th. Hiperaktif, jalan terus berkeliling rumah, malam hari menghidup-matikan lampu !2 tahun kemudian: diikat ke kursinya! seharian memaki-maki dan mengutuk lantai, berteriak-teriak, menendang-nendang kursinya dan menolak untuk dimandikan maupun diganti bajunya.

    Solusi: profesional CG menggantikan

    Peran dokter keluarga,modalnya modal ngomong....

    Aktif bertanya

    Menyampaikan informasi yang jelas

    Memberi saran yang dapat dilaksanakan , PDKT kita sebagai dokter keluarga tidak hanya ke pasien tapi juga ke keluarganya.

    Merujuk ke tempat yang tepat

    Menangani problem dengan bijak

    Kerja sama dengan dokter rujukan,

    Memonitor terapi & program aktivitas

    Diagnosis dini : MMSE

    Perencanaan untuk penatalaksanaan pasien

    Kapan dirujuk ke dokter spesialis tertentu?

    Rujukan disarankan jika :

    1. diagnosis kurang jelas, perlu second opinion

    2. ada komplikasi medic, banyak penyakit penyerta.

    3. perlu penatalaksanaan gejala perilaku dan psikologik (BPSD)

    4. perlu suport untuk caregiver dan

    5. timbul perselisihan dalam keluarga

  • 22 8

    th Block Growth, Development & Geriatric | 2nd Chapter | Editor : Ana

    NEURODEGENERATIVE DEMENSIA

    Etiologi

    bisa karena berbagai hal,ini memang sering overlapping. Penyebab dari biologisnya misalnya saja dari segi nutrisinya yang kurang. Dari segi sosialnya, suatu keadaan antisosial itu bisa membuat demensia. Dari psikisnya mungkin karena banyak pikiran, depresi bisa demensia juga. Maka dari itu, selalu pegang ajaran agama, beribadah yang taat, ini akan membuat etiologi dari segi sosial dan psikis menghilang tinggal biologisnya saja makan makanan yang bernutrisi.

    keadaan-keadaan yang bisa memicu terjadinya demensia, ditinjau dari segi :

    Biologis (1)

    Fisik

    a. sindrom nyeri

    b. penyakit medis akut

    c. medikasi

    d. konstipasi

    e. fungsi sensorik <

    f. kelelahan, ketakutan

    g. kebutuhan dasar

    Agitasi Ggn metab. Fronto-temporal

    Kolinergik<

    Dopamin

    Delusi&halusinasi Serotonin <

    Ggn sistem glutamat dan dopamin

    Ggn lobus frontal dorsolateral,

    temporal, kalsifikasi ganglia basalis

  • 23 8

    th Block Growth, Development & Geriatric | 2nd Chapter | Editor : Ana

    NEURODEGENERATIVE DEMENSIA

    Disinhibisi Ggn regio orbitofrontal

    Apati Disfungsi mediofrontal

    Depresi Degenerasi aminergik<

    Serotonin & adrenergik<

    Hipometabolisme parietal

    Ggn fs eksekutif Regio frontal dorsolateral

    Psikologis

    Depresi

    Kepribadian premorbid

    Gangguan tidur

    Lingkungan

    Stimulasi

    Situasi kacau

    Rutinitas yang inkonsisten

    Perubahan lingkungan

    Fiksasi

    Kesepian

    PEMERIKSAAN DEMENSIA

    A. Anamnesis :

    1. Riwayat medik umum

    2. Riwayat neurologi umum

    3. Riwayat neurobehavioral

    4. Riwayat psikiatri

    5. Riwayat keracunan (nutrisi & obat-obatan)

    B. Pemeriksaan objektif :

    1. Fisik umum

  • 24 8

    th Block Growth, Development & Geriatric | 2nd Chapter | Editor : Ana

    NEURODEGENERATIVE DEMENSIA

    2. Neurologis

    3. Neuropsikologis

    4. Aktifitas fungsional

    5. Psikiatris

    Keterangan...

    A.1. Riwayat medik umum

    Apakah mengalami gangguan medik seperti :

    -hipotiroidism -neoplasma

    -infeksi kronis -penyakit kolagen

    -hipertensi -hiperlipidemia

    -obesitas -arterioslerosis perifer

    -peny. jtg koroner -gangguan katup jantung

    A.2. Riwayat Neurologi Umum

    ADA / TIDAKNYA :

    o Transien ischemic attack (TIA)

    o Stroke

    o Infeksi otak

    o Epilepsi

    o Hidrocephalus

    o Tumor otak

    Assesment, nah ni dari anamnesis mungkin perlu pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan pada demensia membutuhkan instrumental. Ni contoh pemeriksaannya.

    o FAQ (Functional Activities Questionare)

    o ADL (Activties of Daily Living)

    o DAD (Disability Assesment for Dementia)

    o NPI (Neuro-Psychiatry Inventory)

    A.4. Riwayat Psikiatri

    adanya gangguan psikiatri sebelum demensia

    depresi dpt menurunkan fungsi kognitif

    demensia disebut psedodemensia

    Alzheimer awal 30% tjd depresi

    perjalanan delusi,halusinasi,agitasi

    A.5. Riwayat keracunan (nutrisi dan obat)

  • 25 8

    th Block Growth, Development & Geriatric | 2nd Chapter | Editor : Ana

    NEURODEGENERATIVE DEMENSIA

    intoksikasi aluminium, pestisida,lem, pupuk

    defisiensi nutrisi, alkoholisme kronis, anti depresan gol. Trisiklik, anti kolinergik

    A.6. Riwayat keluarga

    Menggali insidensi demensia pd keluarga lansung

    Adanya penyakit neurologik, psikotik, Parkinson, Sindroma Down, lzheimer

    B.1. Pemeriksaan Fisik Umum

    observasi penampilan

    tanda-tanda vital

    arteriosklerosis

    funduskopi

    bising karotis

    hipertensi

    peny. Jatung

    pembesaran limfonodi

    visceromegali

    gangguan endokrin

    B.2. Pemeriksaan Neurologi

    kenaikan tekanan intrakranial

    defisit fokal

    gangguan tonus motorik

    gangguan kontrol gerakan

    B.3. Pemeriksaan Neuropsikologis

    MMSE (Mini Mental Scale Examination), pemeriksaan inilah yang menjadi gold standart demensia. Disamping itu juga karena murah..

    CDT (Clock Drawing Test)

    BDS (Blessed Dementia Scale)

    B.4. Pemeriksan aktifitas Fungsional FAQ, ADL, IADL, DAD

    B.5. Pemeriksaan Psikiatri

    ada/tidaknya demensia, delirium, cemas, psikotik, perilaku menyimpang dan perubahan kepribadian

    DIAGNOSIS BANDING

    1. Delirium

    2. Psedo demensia

  • 26 8

    th Block Growth, Development & Geriatric | 2nd Chapter | Editor : Ana

    NEURODEGENERATIVE DEMENSIA

    Pemeriksaan penunjang (tidak sebagai goal standart)

    1. Laboratorium rutin

    2. Diagnostik pencitraan

    3. Electro Encephalograpy (EEG)

    4. Pemeriksaan cairan otak

    5. Pemeriksaan genetika

    1. Laboratorium rutin

    darah lengkap untuk deteksi kelainan sistemik

    urinalisis untuk infeksi sal. kemih &diabetes

    kalsium darah hipo/hiperkalsemia

    elektrolit serum gangguan elektrolit

    BUN uremia

    fungsi hepar ensefalohepatik

    hormon tiroid hipo/hipertiroid

    as. folat & vit. B12 defisiensi

    2. Diagnostik pencitraan

    CT Scan dan MRI rutin dilakukan pd demensia walaupun hasil masih dipertanyakan

    sangat membantu pd demensia atipikal :

    awitan

  • 27 8

    th Block Growth, Development & Geriatric | 2nd Chapter | Editor : Ana

    NEURODEGENERATIVE DEMENSIA

    PEMERIKSAAN STATUS MENTAL MINI ( MMSE )

    Nah ni seperti ini ni pemeriksaan menggunakan MMSE, pemerikasaan ini digunakan sebagai goal standart, pemeriksaannya simple dan juga murah meriah. Disitu dah da score dan kriterianya namun juga da pengecualian, coba di liat tabel bawahnya lagi ya...

    Nah pemeriksaan MMSE ini harus disesuaikan dengan usia dan tingkat pendidikannya, nah itu di tabel dah da nilai-nilai normal sesuai dengan usia dan tingkat pendidikannya.

  • 28 8

    th Block Growth, Development & Geriatric | 2nd Chapter | Editor : Ana

    NEURODEGENERATIVE DEMENSIA

    TUJUAN Tatalaksana Demensia

    MEMPERBAIKI KUALITAS HIDUP

    Mepertahankan fungsi kognitif

    Mengatasi perilaku mengganggu!

    Menunda progresivitas / stabilisasi

    Meningkatkan Aktivitas

    Prinsip Tatalaksana Demensia

    merawat pasien seperti orang pada umunya.

    menyelesaikan permasalahan dengan lebih kreatif

    menyesuaikan dengan lingkungan tidak dengan orang-orang.

    peran dari keluarga dan perawat/pengasuh

    menikmati dengan tidak membutuhkan terlalu banyak memori

    Last in first out

    Grow down (slowly)

    Strategi untuk prilaku yang sulit

    obat yang spesifik

    aktifitas yang optimal

    Carer training program

    Pemeriksaan dan diagnosis yang akurat

    Education & counseling

    rencana masa depan (legal,finance,work)

    UPAYA :

    1. Primer (primary prevention) - Faktor risiko

    2. Sekunder(secondary prevention)Penanganan penyakit dan ini hanya simptomatis

    3. Tersier (tertiery prevention) Rehabilitasi

    Faktor Risiko Demensia :

    1. Faktor demografi (umur, pria, ras/etnis)

    2. Faktor risiko vaskular = FR. stroke (Stroke, Hipertensi, Diabetes, Lipid, Merokok)

    3. Faktor risiko non-vaskular

    - Akibat pekerjaan

    - Pendidikan formal rendah

    - Alkohol

  • 29 8

    th Block Growth, Development & Geriatric | 2nd Chapter | Editor : Ana

    NEURODEGENERATIVE DEMENSIA

    - Pekerja kasar

    - Stres

    TATA LAKSANA

    1. Farmakologis

    2. Terapi non farmakologik seperti:

    - suport / dukungan untuk pasien dan keluarganya ( managing the family )

    - modifikasi lingkungan (managing the environtm.)

    - intervensi pasien

    (orientasi realitas, rehabilitasi fs. kognitif etc)

    Sebaiknya utamakan intervensi non-farmakologis dulu

    Non-Farmakologis

    Intervensi Keluarga

    a. Edukasi

    b. Konseling keluarga dan caregiver

    c. Psikotx: ketegangan, konflik, krisis, panik, penyangkalan

    Intervensi lingkungan

    a. Fisik

    b. Waktu rutinitas

    c. Sleep hygiene

    d. Defisit sensorik

    e. Nutrisi

    Program aktifitas untuk mempertahankan fungsi kognitif

    Program individual (pasien, caregiver, lingkungan

    Fasilitas ( day care, nursing home, respite )

    Tatalaksana Ganggua perilaku & psikologis (Finkel, 1998)

    Non farmakologis : buat target, cari strategi efektif, evaluasi, modifikasi & konsultasi, CG support

    Farmakologis:

    - Risperidone

    - Quetiapine, Olanzapine

    - Lorazepam, SSRI, RIMA, Buspiron

  • 30 8

    th Block Growth, Development & Geriatric | 2nd Chapter | Editor : Ana

    NEURODEGENERATIVE DEMENSIA

    - Donepezil, Rivastigmin, Galantamin

    Terapi simtomatik

    Donepezil: 5 - 10 mg

    Rivastigmine: 6 - 12 mg

    Galantamine: 16 - 24 mg^

    Vitamin E 400 - 2000 mg

    EGb 761 (perbaikan kognitif) Le Bars et al, JAMA Oct 22/29, 1997

    * Ach E Inh memperbaiki kognitif, perilaku & ADL

    ^ Mencegah timbulnya g. perilaku? (Doody.2002)

    Ini mungkin akan di bahas di kuliah farmakologi.

    Intervensi obat: limited effect !

    Half of patient have no benefit of AChE

    neuroleptic do not always satisfied

    response individually !

    Side effect profile (temporary, titration)

    the length of treatment ?

    discontinuation: no benefit, deterioration

    Terapi dg pemahamanpatofisiologi demensia

    I. Penghilangan simtom primer

    A. Modulasi neurotransmiter neuropetid

    II. Progresifitas diperlambat / menunda awitan penyakit

    B. Peningkatan metabolisme neuronal dg agen nootropik (ko-dergocrin mesilat)

    TERAPI

    I. Penghilangan

    simtom primer (memori melemah)

    Simtom sekunder (depresi, agitasi)

    Tanpa mempengaruhi proses dsr neurodegnratif

    A. Modulasi neurotransmiter & neuropetid:

  • 31 8

    th Block Growth, Development & Geriatric | 2nd Chapter | Editor : Ana

    NEURODEGENERATIVE DEMENSIA

    - Asetilkolin - Monoamin

    - Indolamin - As. Amino eksitatori

    - Somatostatin - Neuropeptid lain