tbr demensia

28
7/23/2019 Tbr Demensia http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 1/28 TEXT BOOK READING (TBR) DEMENSIA Disusun oleh: Sarah Shafira Aulia R. G4A!4" #e$%i$%in& : 'r. Tui Erna*ai+ S,.S -NIERSITAS /ENDERA0 SOEDIRMAN SM1 SARA1 RS-D #RO1. DR MARGONO SOEKAR/O #-R2OKERTO 3!"

Upload: mutiara-chandra-dewi

Post on 18-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 1/28

TEXT BOOK READING (TBR)

DEMENSIA

Disusun oleh:

Sarah Shafira Aulia R. G4A!4"

#e$%i$%in& :

'r. Tui Erna*ai+ S,.S

-NIERSITAS /ENDERA0 SOEDIRMAN

SM1 SARA1

RS-D #RO1. DR MARGONO SOEKAR/O

#-R2OKERTO

3!"

Page 2: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 2/28

0EMBAR #ENGESAAN

Te5 Boo Rea'in&

DEMENSIA

Diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti Kepanitraan Klinik 

Di Bagian SMF Saraf 

RSUD Prof. Margono Soekardjo Purwokerto

Disusun leh !

Sarah Shafira "ulia R. #$"%&$%%'

Purwokerto( Septem)er *%&'

Mengetahui

Pem)im)ing(

dr. +utik ,rnawati( Sp.S

Page 3: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 3/28

BAB I

#ENDA-0-AN

0aar Belaan&

-umlah penduduk lanjut usia lansia/ semakin tahun semakin meningkat.

0al ini tidak hanya terjadi di negara1negara maju( tetapi juga di negara

 )erkem)ang seperti 2ndonesia. Saat ini di 2ndonesia terdapat sekitar &% juta orang

yang )erusia diatas 3' tahun $(34 dari jumlah penduduk/. Bahkan 2ndonesia

termasuk ke dalam salah satu negara yang jumlah penduduk lansianya )ertam)ah

 paling 5epat di "sia +enggara.

Pola perkem)angan penduduk lansia yang ada di 2ndonesia ter)ilang

5ukup unik. Dari tahun ke tahun jumlahnya 5enderung meningkat. Kantor 

Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat K,SR"/ melaporkan( jika pada

tahun &67% usia harapan hidup U00/ yakni '*(* tahun dan jumlah lansia

8.667.'$9 orang '($'4/ maka pada tahun *%%3 menjadi &6 juta orang 7(6%4/

dan U00 sekitar 38($ tahun. Sepuluh tahun kemudian atau pada tahun *%*%

diperkirakan penduduk lansia men5apai *7(7 juta orang &&($94/ dengan U00

sekitar 8&(& tahun.

Peningkatan jumlah penduduk lansia ini se)agai konsekuensi dari

 peningkatan usia harapan hidup. Peningkatan usia harapan hidup penduduk 

2ndonesia ini merupakan indikasi ke)erhasilan pem)angunan jangka panjang(

salah satu diantaranya yaitu )ertam)ah )aiknya keadaan ekonomi dan taraf hidup

masyarakat. "kan tetapi dengan )ertam)ahnya umur rata1rata atau usia harapan

hidup life expectancy/ pada waktu lahir( karena )erkurangnya angka kematiankasar crude date rate/ maka persentase golongan tua akan )ertam)ah dengan

segala masalah yang menyertainya.

Kelompok lansia dipandang se)agai kelompok masyarakat yang )erisiko

mengalami gangguan kesehatan. Masalah yang menonjol adalah meningkatnya

disa)ilitas fungsional fisik. Disa)ilitas fungsional pada lansia merupakan respon

tu)uh sejalan dengan )ertam)ahnya umur seseorang dan proses kemunduran yang

Page 4: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 4/28

diikuti dengan mun5ulnya gangguan fisiologis( gangguan kognitif( gangguan

afektif( dan gangguan psikososial.

Demensia merupakan salah satu gangguan yang terjadi pada lansia se)agai

efek dari peru)ahan fisiologis yang )erupa kemunduran kognitif. Peru)ahan khas

 pada demensia terjadi pada kognisi( memori( )ahasa( kemampuan( :isuospasial(

dan gangguan perilaku serta pemenuhan ke)utuhan lainnya. ;ansia yang

mengalami demensia juga dilaporkan memiliki defisit akti:itas kehidupan sehari1

hari.

Page 5: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 5/28

BAB II

TIN/A-AN #-STAKA

A. DE1INISI

Demensia adalah gangguan glo)al fungsi kognitif tanpa adanya

 penurunan kesadaran. rang yang menderita demensia mengalami

gangguan fungsi kortikal yang le)ih tinggi( termasuk memori( )erpikir(

orientasi( pemahaman( perhitungan( )elajar( kemampuan( dan )ahasa.

#angguan fungsi kognitif ini )iasanya disertai atau didahului oleh

 penurunan kemampuan dalam mengendalikan emosi( perilaku sosial( ataumoti:asi.

B. ETIO0OGI

Demensia dapat dise)a)kan oleh )anyak penye)a)( dimana

 penye)a) utama dan yang paling sering menye)a)kan demensia adalah

 penyakit "l<heimer dengan persentase se)esar '%13%4 dari total insidensi(

diikuti demensia :askular dan demensia frontotemporal serta etiologi

lainnya.

a/ Penyakit "l<heimer

"dalah penyakit degenerasi neuron kolinergik yang merusak 

dan menim)ulkan kelumpuhan( dimana sel saraf pada otak mati

sehngga menim)ulkan gangguan transmisi sinyal. Penyakit

"l<heimer ditandai dengan hilangnya ingatan dan fungsi kognitif 

se5ara progresif( dan terutama menyerang orang )erusia 3' tahun

keatas.

 )/ Demensia =askular Dise)ut juga demensia multiinfark dan terjadi aki)at penyakit

sere)ro:askular. nset )isa terjadi mendadak disertai progresi

 )ertahap. Sering dijumpai faktor predisposisi lain seperti merokok(

hipertensi( hiperlipidemia( dan dia)etes mellitus. #angguan

terutama mengenai pem)uluh darah sere)ral )erukuran sedang dan

ke5il( yang mengalami infark menghasilkan lesi parenkim multipel

yang menye)ar pada daerah otak yang luas.

5/ Demensia Frontotemporal

Page 6: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 6/28

Dise)ut juga penyakit Pi5k( ditandai oleh atrofi yang le)ih

 )anyakdalam daerah frontotemporal. +erdapat atrofi kortikal fokal

disertai astrositosis dan )adan inklusi intraneural )adan Pi5k/ pada

sel1sel piramidalis yang masih normal. Penyakit Pi5k sulit

di)edakan dengan demensia "l<heimer( namun adanya disinhi)isi(

apatis( dan sedikit )er)i5ara dengan keterampilan spasial dan

ingatan yang relatif normal dapat mem)antu mem)edakannya

se5ara klinis.

d/ Penye)a) lain

Penye)a) lainnya yang dapat menye)a)kan demensia adalah

 penyakit 0untington( penyakit Parkinson( penyakit >reut<feldt1

-ako)( hidrosefalus normotensif( penggunaan o)at1o)atan sedatif(

trauma kepala( alkoholisme( keganasan( gangguan meta)olik(

infeksi( keadaan depresi( dan sklerosis multipel.

,tiologi yang telah dise)utkan diatas dapat dikategorikan

 )erdasarkan klasifikasi demensia( yaitu demensia yang re:ersi)el dan

ire:ersi)el. Penye)a) demensia re:ersi)el adalah keadaan depresi( reaksi

o)at( penyakit tiroid( defisiensi :itamin B&*( trauma kepala( alkoholisme(

hidrosefalus( gangguan meta)olik( dan penyakit infeksi. Sedangkan

demensia ire:ersi)el dise)a)kan oleh penyakit degeneratif seperti penyakit

al<heimer( penyakit Pi5k( penyakit 0untington( serta penyakit :askular(

trauma kepala )erat( dan penyakit infeksi >reut<dfelt1-a5o).

6. K0ASI1IKASI

Demensia di)agi menjadi demensia re:ersi)el dan ire:ersi)el.Pem)agian dalam demensia senilis dan presenilis dinilai menyesatkan

karena demensia dikaitkan dengan usia dimana )atas usia lanjut dan

kurang lanjut itu sangat samar. Selain itu se)utan senilis dan presenilis

 )ersifat deskriptif sehingga diagnosis senilis dan presenilis mudah di)uat

tanpa melihat patologinya. Menurut le:el kortikalnya demensia dapat

di)agi dua( menjadi demensia kortikal dan demensia su)kortikal.

Page 7: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 7/28

Klasifikasi lain )erdasarkan korelasi gejala klinik dengan patologi

anatomisnya mem)agi demensia menjadi!

&. "nterior! frontal premotor cortex

Peru)ahan )eha:ior( kehilangan kontrol( anti sosial( gerakan

lam)at.

*. Posterior! lo)us parietal dan temporal

#angguan kognitif( memori dan )ahasa( akan tetapi )eha:ior 

relatif )aik 

9. Su)kortikal

"patis( forgetful ( lam)an( adanya gangguan gerak 

$. Kortikal

#angguan fungsi luhur( afasia( agnosia( apraksia.

D. #ATO1ISIO0OGI

Pada demensia yang re:ersi)el( daya kognitif glo)al dan fungsi

luhur lainnya terganggu oleh karena meta)olisme neuron kedua )elah

Page 8: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 8/28

hemisfer sere)ri tertekan atau dilumpuhkan oleh )er)agai se)a). 2nfark 

girus angularis menim)ulkan gejala afasia sensorik( aleksia( agrafia(

gangguan memori( disorientasi spasial dan gangguan konstruksi. 2nfark 

daerah distri)usi arteri sere)ri posterior menim)ulkan gejala amnesia

disertai agitasi( halusinasi :isual( gangguan :isual dan ke)ingungan. 2nfark 

daerah distri)usi arteri sere)ri anterior menim)ulkan a)ulia( afasia motorik 

dan apraksia. 2nfark lo)us parietalis menim)ulkan gangguan kognitif dan

tingkah laku yang dise)a)kan gangguan persepsi spasial. 2nfark pada

daerah distri)usi arteri paramedian thalamus menghasilkan thalamic

dementia. -ika se)a) ini dapat dihilangkan( maka meta)olisme kortikal

akan )erjalan sempurna kem)ali. Dengan demikian fungsi luhur dalam

keseluruhannya akan pulih kem)ali. "pa)ila se)a) ini sudah menim)ulkan

kerusakan infrastruktur neuron kortikal( tentu fungsi kortikal tidak akan

 pulih kem)ali dan demensia akan menetap.

Kerusakan yang merata pada neuron kortikal kedua )elah hemisfer sere)ri

yang men5akup daerah persepsi primer( korteks motorik( dan semua

daerah asosiatif menim)ulkan demensia. Se)a)1se)a) yang dise)utkan

diatas se)agai penye)a)  subacute amnestic-confusional syndrome

merupakan penye)a) juga )agi demensia re:ersi)el dan ire:ersi)el.

Karena daerah motorik( piramidal( dan ekstrapiramidal ikut terli)at se5ara

difus( maka hemiparesis atau monoparesis dan diplegia dapat terjadi

 )ersama demensia. -ika manifestasi gangguan korteksi piramidal dan

ekstrapiramidal tidak nyata( tanda1tanda lesi organik masih dapat tim)ul.

Pada umumnya( tanda1tanda terse)ut menggam)arkan adanya gangguan

 pada korteks premotorik atau prefrontal. +anda terse)ut dapat dilihat

dengan 5ara mem)angkitkan refleks1refleks seperti refleks memegang

(grasp reflex)( refleks menetek (suck reflex)( snout reflex( refleks gla)ella(

refleks palmomental( refleks korneomandi)ular( dan refleks kaki tonik.

E. GAMBARAN K0INIS

#am)aran utama demensia adalah mun5ulnya defisit kognitif 

multipleks( termasuk gangguan memori( setidak1tidaknya satu diantara

gangguan kognitif )erikut! afasia( apraksia( agnosia( atau gangguan dalam

Page 9: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 9/28

hal fungsi eksekutif. Defisit kognitif yang mun5ul dapat mengganggu

fungsi sosial atau okupasional seperti )ekerja( )er)elanja( )erpakaian(

mandi( mengelola uang( dan kegiatan dalam kehidupan sehari1hari lainnya.

Defisit kognitif ini harus menggam)arkan menurunnya fungsi luhur 

se)elumnya.

a/ #angguan Memori

Dalam )entuk ketidakmampuannya untuk )elajar mengenai

hal1hal )aru( atau lupa akan hal1hal yang )aru dikenal( dikerjakan( atau

dipelajari. Se)agian penderita demensia mengalami kedua jenis

gangguan terse)ut. Penderita sering kali kehilangan dompet dan kun5i(

lupa )ahwa sedang meninggalkan )ahan masakan di kompor yang

menyala( dan merasa asing terhadap tetangganya. Pada demensia

tingkat lanjut( gangguan memori menjadi sedemikian )erat sehingga

 penderita lupa akan identitasnya sendiri( seperti pekerjaan( sekolah(

tanggal lahir( keluarga( )ahkan namanya sendiri.

 )/ "fasia

"fasia yang dimaksud dapat dalam )entuk kesulitan menye)ut

nama orang atau )enda. Penderita )er)i5ara se5ara samar1samar atau

terkesan hampa( dengan ungkapan kata1kata yang panjang( dan

menggunakan istilah yang tak menentu seperti ?anu@( ?itu@( ?apa itu@.

Bahasa lisan dan tertulis dapat pula terganggu. Pada tahap lanjut

 penderita dapat menjadi )isu atau mengalami gangguan pola )i5ara

yang di5irikan seperti ekolalia menirukan apa yang dia dengar/ atau

 palilalia mengulang suara atau kata terus1menerus/.

5/ "praksia"dalah ketidakmampuan untuk melakukan gerakan meskipun

kemampuan motorik( fungsi sensorik( dan pengertian yang diperlukan

tetap )aik. Penderita dapat mengalami kesulitan dalam menggunakan

 )enda tertentu 5ontohnya seperti menyisir ram)ut atau melakukan

gerakan yang telah dikenali seperti melam)aikan tangan. "praksia

dapat mengganggu keterampilan memasak( mengenakan pakaian( dan

menggam)ar.

Page 10: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 10/28

d/ "gnosia

"dalah ketidakmampuan untuk mengenali atau

mengidentifikasi )enda meskipun fungsi sensoriknya utuh. Penderita

tidak dapat mengenali kursi( pena( )uku meski :isusnya )aik.

"khirnya( penderita tidak lagi mengenali anggota keluarganya atau

 )ahkan dirinya sendiri yang tampak pada 5ermin. Demikian pula(

walaupun sensasi taktilnya utuh( penderita tidak mampu mengenali

 )enda yang diletakkan di tangannya atau yang disentuhnya misalnya

kun5i atau uang logam.

e/ #angguan rientasi

Daya ingat merupakan hal yang penting dalam kemampuan

orientasi terhadap orang( waktu( dan tempat. Pada penderita demensia

orientasi dapat terganggu se5ara progresif selama masa perjalanan

 penyakit. >ontohnya penderita demensia mungkin lupa )agaimana

kem)ali ke ruangannya setelah pergi ke kamar mandi. +etapi

se)erapapun )eratnya disorientasi yang dialami( penderita tidak 

menunjukkkan adanya gangguan kesadaran.

f/ #angguan Fungsi ,ksekutif 

#angguan fungsi eksekutif merupakan gejala yang paling

sering ditemui pada paenderita demensia. #angguan ini )erkaitan

dengan gangguan di lo)us frontalis atau jaras1jaras su)kortikal yang

 )erhu)ungan dengan lo)us frontalis. Fungsi eksekutif meli)atkan

kemampuan )erpikir a)strak( meren5anakan( mengam)il inisiatif(

mem)uat urutan( memantau( dan menghentikan kegiatan yang

kompleks. #angguan )erpikir a)strak dapat mun5ul se)agai kesulitandalam menguasai tugas atau ide )aru serta menghindari situasi yang

memerlukan pengolahan informasi )aru atau kompleks.

g/ Peru)ahan Kepri)adian

Peru)ahan kepri)adian pada penderita demensia merupakan

gejala yang paling mengganggu )agi keluarga penderita. Sifat

kepri)adian se)elumnya mungkin diperkuat selama perkem)angan

demensia. Penderita demensia juga mungkin menjadi intro:ert dan

tampaknya kurang memperhatikan efek perilaku mereka terhadap

Page 11: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 11/28

orang lain. Penderita demensia yang memiliki waham paranoid

 )iasanya )ersikap )ermusuhan terhadap anggota keluarga dan

 pengasuh. Penderita dengan gangguan frontal dan temporal

kemungkinan mengalami peru)ahan kepri)adian yang jelas dan

mungkin mudah marah dan meledak1ledak.

h/ #angguan Psikiatri

Depresi dan ke5emasan adalah gejala utama yang ditemukan

 pada $%1'%4 penderita demensia( walaupun sindrom gangguan depresi

yang sepenuhnya mungkin hanya ditemukan pada &%1*%4 penderita

demensia. Penderita demensia dapat menunjukkan reaksi tertawa dan

menangis yang patologis( yaitu emosi yang ekstrem tanpa pro:okasiyang terlihat.

i/ #angguan Aeurologis

+anda neurologis lain yang dapat )erhu)ungan dengan

demensia adalah kejang( telihat pada kurang le)ih &%4 penderita

demensia "l<heimer dan *%4 penderita demensia aki)at penyakit

:askular. Selain kejang( dapat ditemukan presentasi neurologis yang

atipikal. Pasien dengan demensia :askular mungkin memiliki gejala

neurologis tam)ahan seperti nyeri kepala( pusing )erputar( pingsan(

kelemahan( gangguan tidur( disartria( disfagia( dan tanda neurologis

fokal.

1. #ENEGAKKAN DIAGNOSIS

Penegakkan diagnosis )agi penderita demensia paling )aik 

dilakukan dengan pemeriksaan klinis( karena hingga saat ini )elum ada

 pemeriksaan elektrofisiologis dan pemeriksaan lain yang dapat

menegakkan diagnosis demensia se5ara pasti. Pemeriksaan klinis harus

dilakukan sesuai dengan aturan )aku yang ada agar diagnosis dapat

ditegakkan se5ara 5epat dan )enar( sehingga terapi dapat di)eriksan se5ara

tepat.

a/ "namnesis

&. Riwayat medis umum

Perlu diketahui apakah terdapat riwayat infeksi kronis( gangguan

endokrin( dia)etes mellitus( neoplasma( penyakit jantung(

Page 12: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 12/28

hiperlipidemia( dan aterosklerosis karena hal1hal terse)utdapat

menjadi penye)a) tim)ulnya demensia.

*. Riwayat neurologis

Perlu diketahui untuk mem)antu men5ari faktor etiologi seperti

gangguan sere)ro:askular( trauma kapitis( infeksi sistem saraf 

 pusat( epilepsi( tumor sere)ri( dan hidrosefalus.

9. Riwayat gangguan kognitif 

0al ini merupakan )agian paling penting dalam mendiagnosis

demensia. Perlu diketahui adanya gangguan memori sesaat(

 jangka pendek dan jangka panjang( serta gangguan orientasi

orang( waktu( dan tempat.

$. Riwayat gangguan perilaku dan kepri)adian

#ejala psikiatri dan peru)ahan perilaku sering dijumpai pada

 penderita demensia. 0al ini perlu di)edakan dengan gangguan

 psikiatri murni seperti depresi dan ski<ofrenia. Pada penderita

demensia dapat ditemukan gejala neuropsikologis )erupa

halusinasi( waham( depresi( apatis( dan 5emas sedangkan

gangguan perilaku yang dapat terjadi seperti )epergian tanpa

tujuan.

'. Riwayat intoksikasi

Perlu diketahui apakah terdapat riwayat intoksikasi alumunium(

air raksa( pestisida( dan alkoholisme serta riwayat pengo)atan

terutama pemakaian o)at antidepresan dan narkotika dalam

 jangka waktu lama.

3. Riwayat keluarga

Perlu diketahui apakah terdapat riwayat demensia( depresi(

 penyakit Parkinson( sindrom Down( dan retardasi mental pada

keluarga.

 )/ Pemeriksaan )jektif Pemeriksaan meliputi pemeriksaan fisik umum( pemeriksaan

neurologis( pemeriksaan neuropsikologis( pemeriksaan status

fungsional( dan pemeriksaan psikiatrik. Pemeriksaan yang harus

diperhatikan pada penderita demensia antara lain!

a. Pemeriksaan memori

Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan meminta penderita

untuk men5atat( menyimpan( mengingat( dan mengenal

informasi. Kemampuan untuk mempelajari informasi )aru

Page 13: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 13/28

dapat diperiksa dengan meminta penderita untuk mempelajari

suatu daftar kata1kata. Penderita diminta untuk mengulang

kata1kata registration/( mengingat kem)ali informasi tadi

setelah )eristirahat selama )e)erapa menit recall /( dan

mengenal kata1kata dari )anyak daftar recognition/. Memori

lama yang dimiliki penderita diperiksa dengan meminta

 penderita untuk mengingat )ahan1)ahan lama yang dulu pernah

diminati.

 ). Pemeriksaan kemampuan )er)ahasa

Penderita diminta untuk menye)ut nama )enda di dalam

ruangan( )agian dari tu)uh( mengikuti perintah atau a)a1a)a(

atau mengulang ungkapan.

5. Pemeriksaan apraksia

Keterampilan motorik dapat diperiksa dengan 5ara meminta

 penderita untuk melakukan gerakan tertentu.

d. Pemeriksaan daya a)straksi

Daya a)straksi dapat diperiksa dengan )er)agai 5ara( misalnya

meminta penderita menghitung sampai sepuluh( menye)ut

seluruh alfa)et( menulis huruf m dan n se5ara )ergantian.

e.  Mini Mental State Examination

MMS, meliputi 9% pertanyaan sederhana untuk 

memperkirakan kognisi utama pada orang1orang tua dan

 )ersifat tidak sensitif pada awal demensia.

5/ Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan la)oratorium rutin

Pemeriksaan laratorium didasarkan atas hasil anamnesis

dan pemeriksaan fisik untuk mem)antu pen5arian etiologi

demensia( khususnya )agi demensia re:ersi)el. Pemeriksaan

ini harus memperhatikan cost-benefit dan cost-effectiveness

sesuai kepentingan penderita. Pemeriksaan la)oratorium yang

rutin dikerjakan antara lain! pemeriksaan darah lengkap(

urinalisi( pemeriksaan elektrolit( kalsium darah( ureum( fungsi

hepar( hormon tiroid( dan kadar asam folat.

 ). Pemeriksaan radiologi

Pemeriksaan ini dapat digunakan se)agai diagnosis

 pem)anding. Computed omography >+/ s5an dan Magnetic

 !esonance "maging MR2/ menjadi pemeriksaan rutin yang

Page 14: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 14/28

dilakukan pada penderita demensia. Dapat ditemukan adanya

atrofi otak( lesi otak fokal( hidrosefalus( atau iskemi

 peri:entrikular.  #ositron-Emission omography P,+/ tidak 

dikerjakan rutin( namun dapat mem)erikan informasi untuk 

diagnosis )anding pada kasus yang tidak memperlihatkan

adanya kelainan pada >+ s5an atau MR2.

5. Pemeriksaan ,,#

 Electroencephalogram ,,#/ tidak mem)erikan gam)aran

spesifik dan se)agian )esar hasilnya normal. Pada demensia

"l<heimer stadium lanjut dapat ditemukan gam)aran

 perlam)atan difus dan kompleks periodik.

d. Pemeriksaan 5airan otak 

Pungsi lum)al diindikasikan )ika klinis dijumpai awitan

demensia akut( penderita imunosupresan( dijumpai rangsang

meningens dan demam( demensia presentasi atipikal(

hidrosefalus normotensif( tes sipilis /( dan penyengatan

meningeal pada >+ s5an.

e. Pemeriksaan genetika

"polipoprotein , "P,/ adalah suatu protein pengangkat

lipid polimorfik yang memiliki 9 alel( yaitu epsilon *( epsilon

9( dan epsilon $. Setiap alel mengkode )entuk "P, yang

 )er)eda. Meningkatnya frekuensi epsilon $ diantara penderita

demensia "l<heimer tipe awitan lam)at atau tipe sporadik 

menye)a)kan pemakaian genotip "P, epsilon $ se)agai

 penanda semakin meningkat.

+erdapat )e)erapa kriteria diagnostik untuk menegakkan diagnosis

demensia( yaitu $iagnostic and Statictical Manual of Mental   $isorders

edisi ke empat DSM12=/( Pedoman Penggolongan dan Diagnosis

#angguan -iwa PPD#-/ 222(  "nternational Clasification of   $iseases

2>D1&%/( he State of California  %l&heimer's $isease $iagnostic and 

reatment   Centers "DD+>/(  ational "nstitute of    eurological 

 $isorders and Stroke and the %ssociation "nternationale #our a

Page 15: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 15/28

 !echerche et   'enseignement en eurosciences A2ADS1"2R,A/( dan

yang paling sederhana adalah dengan menggunakan kuesioner  Mini

 Mental Status Examination ( MMS,/. Dapat pula digunakan sistem skor 

misalnya skor iskemik 0a5hinski dan skor demensia oleh ;oe) dan

#ondolfo. Diakui )ahwa sistem skor ini )elum memadai( masih mungkin

terjadi kesalahan dan 5ara ini tidak dapat menentukan adanya demensia

5ampuran :askular dan "l<heimer/.

Dianostik DSM C 2= menggunakan kriteria! a/ "danya defisit

kognitif multipleks yang di5irikan oleh gangguan memori dan satu atau

le)ih dari gangguan kognitif )erikut ini! i/ afasia gangguan )er)ahasa/(

ii/ apraksia gangguan kemampuan untuk mengerjakan akti:itas

motorik( sementara fungsi motorik normal/( iii/ agnosia tidak dapat

mengenal atau mengidentifikasikan )enda walaupun fungsi sensoriknya

normal/( dan i:/ gangguan dalam fungsi eksekutif meran5ang(

mengorganisasikan( daya a)straksi( mem)uat urutan/. )/ Defisit kognitif 

 pada kriteria a/ yang menye)a)kan gangguan fungsi sosial dan

okupasional yang jelas. 5/ +anda dan gejala neurologik fokal refleks

fisiologik meningkat( refleks patologik positif( paralisis pseudo)ul)ar(

gangguan langkah( kelumpuhan anggota gerak/ atau )ukti la)oratorium

dan radiologik yang mem)uktikan adanya gangguan peredaran darah

otak #PD/( misal infark multipleks yang meli)atkan korteks dan

su)korteks( yang dapat menjelaskan kaitannya dengan mun5ulnya

gangguan. d/ Defisit yang ada tidak terjadi selama )erlangsungnya

delirium.

Dengan menggunakan kriteria diagnostik yang )er)eda didapatkan pre:alensi demensia yang )er)eda( se)agai 5ontoh pre:alensi tertinggi

demensia :askular didapatkan )ila menggunakan kriteria DSM12= dan

terendah )ila menggunakan kriteria A2ADS1"2R,A. Consortium  of 

Canadian Centres for Clinical Cognitive  !esearch menyatakan )ahwa

tidak ada kriteria diagnostik yang le)ih )aik dari yang lain. DSM12=

mempunyai sensiti:itas yang tinggi tetapi spesifitasnya rendah. "DD+>

 penggunaannya le)ih ter)atas pada demensia :askular jenis iskemik 

Page 16: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 16/28

sedangkan A2ADS1"2R,A dapat digunakan untuk semua mekanisme

demensia :askular hipoksia( iskemia atau perdarahan/. Kriteria "DD+>

dan A2ADS1"2R,A mempunyai 9 tingkat kepastian  probable* possible*

definite/( memerlukan hu)ungan waktu antara stroke dan demensia serta

 )ukti morfologi adanya stroke.

Dapat pula digunakan sistem skor misalnya skor iskemik 0a5hinski

dan skor demensia oleh ;oe) dan #ondolfo. Diakui )ahwa sistem skor 

ini )elum memadai( masih mungkin terjadi kesalahan dan 5ara ini tidak 

dapat menentukan adanya demensia 5ampuran :askular dan "l<heimer/.

Penderita dengan demensia :askular atau demensia multi infark 

mempunyai skor le)ih dari 8( sedang yang skornya kurang dari $

mungkin menderita "l<heimer.

Page 17: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 17/28

Bila skornya %1* kemungkinan ialah penyakit "l<heimer( )ila skornya '1

&% demensia :askular.

Selain metode penegakkan diagnosis demensia yang telah

dise)utkan diatas( untuk menilai fungsi kognitif dapat digunakan tes

MMS, yang mudah untuk dilakukan. +es ini meski paling sering

digunakan( memiliki kelemahan pada waktu yang di)utuhkan untuk tes

terse)ut. MMS, menggunakan instrumen penilaian 9% poin. 2nstrumen

ini pertama dikem)angkan se)agai skrining kelainan kognitif untuk 

mem)edakan antara kelainan organik dan non organik misalnya

 schi&ophrenia/. Pada saat ini( MMS, merupakan metode untuk skrining

dan monitoring perkem)angan demensia dan delirium. MMS,

 )erkorelasi )aik dengan skor tes skrining kognitif yang lain. aktu yang

di)utuhkan rata1rata 7 menit dengan rentang $1*& menit. Skor pada

MMS, )isa )ias karena pengaruh tingkat pendidikan( per)edaan )ahasa(

dan ham)atan )udaya. Pasien dengan tingkat pendidikan le)ih rendah

dapat keliru diklasifikasikan se)agai gila( dan pada pasien dengan tingkat

 pendidikan tinggi )isa tidak terdeteksi. Skor MMS, umumnya menurun

dengan )ertam)ahnya usia.

Skor 9% tidak selalu )erarti fungsi kognitif normal dan skor nol

 )ukan )erarti tidak ada kognisi se5ara a)solut. +es ini tidak punya

kapasitas men5ukupi untuk tes fungsi frontalE eksekutif atau fungsi

:isuospasial khususnya parietal kanan/. +ugas segilima pada MMS,

memerintahkan pasien menirukan gam)ar dan tidak menilai kemampuan

meren5anakan. Se)agai aki)atnya tes ini mempunyai keter)atasan untuk 

mendeteksi demensia non "l<heimer( seperti kelainan kognitif pas5astroke( dan demensia frontotemporal atau su)kortikal pada fase awal.

Setelah dilakukan penilaian( skor dijumlahkan dan didapatkan hasil

akhir. 0asil yang didapatkan diintrepetasikan se)agai dasar diagnosis.

"da )e)erapa interpretasi yang )isa digunakan. Metode yang pertama

hanya menggunakan single cutoff ( yaitu a)normalitas fungsi kognitif jika

skor *$ . Metode lain menggunakan range span dimana skor *&

Page 18: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 18/28

semakin meningkatkan kemungkinan demensia( sedangkan skor G*'

menggam)arkan ke5il kemungkinan untuk tim)ulnya demensia.

2nterpretasi lainnya memperhitungkan tingkat pendidikan pasien.

Pada pasien dengan tingkat pendidikan rendah di )awah SMP/ am)ang

 )atas a)normal diturunkan menjadi *&( pada tingkat pendidikan setingkat

SM" a)normal jika skor *9( dan jika pendidikan setingkat perguruan

tinggi maka dikatakan a)normal jika skor *$.

Berat ringannya gangguan kognitif dapat diperkirakan dengan

MMS,. Skor *$19% menunjukkan tidak didapatkan kelainan kognitif.

Skor &71*9 menunjukkan kelainan kognitif ringan. Skor %1&8

menunjukkan kelainan kognitif yang )erat.

Meo'e Sor Iner,reasi

Single Cutoff  *$ ")normal

 !ange *&

G*'

Kemungkinan demesia le)ih )esar 

Kemungkinan demesia le)ih ke5il

Pendidikan *&

*9

*$

")normal pada tingkat pendidikan kelas * SMP

")normal pada tingkat pendidikan SM"

")normal pada tingkat pendidikan Perguruan +inggi

Keparahan *$19%&71*9

%1&8

+idak ada kelainan kognitif Kelainan kognitif ringan

Kelainan kognitif )erat

Selain demensia( dikenal juga gangguan memori )erupa

 pseudodemensia dan  Mild Cognitive "mpairment M>2/ yang sering

kurang dipahami per)edaannya. Pseudodemensia adalah suatu gangguan

fungsi kognisi dengan gangguan memori yang terjadi mendadak yang

dise)a)kan karena depresi. Depresi yang dapat menye)a)kan

 pseudodemensia adalah depresi )erat. Berikut per)edaan antara demensia

dan pseudodemensia!

Page 19: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 19/28

 Mild Cognitive "mpairment M>2/ didefinisikan se)agai fungsikognitif di )awah normal tetapi tidak 5ukup untuk diagnosis demensia.

M>2 )er)eda dengan penyakit "l<heimer atau demensia lainnya karena

 peru)ahan kognitif pada M>2 tidak )erat dan tidak mengganggu akti:itas

harian. M>2 merupakan diagnosis klinis )erdasarkan gejala dan )ukan

diagnosis definitif. Sampai saat ini )elum ada suatu tes atau prosedur 

spesifik yang tepat. M>2 merupakan suatu gangguan yang )elum 5ukup

memenuhi kriteria demensia.

Page 20: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 20/28

G. DIAGNOSIS BANDING

&. Delirium

Baik demensia maupun delirium terjadi gangguan memori.

Delirium juga di5irikan oleh menurunnya kemampuan untuk 

mempertahankan dan memindahkan perhatian se5ara wajar. #ejala

delirium )ersifat fluktuatif( sedangkan demensia menunjukkan gejala

yang relatif sta)il. #angguan kognitif yang )ertahan tanpa peru)ahan

selama )e)erapa )ulan le)ih mengarah kepada demensia di)anding

delirium. Dalam keadaan sulit untuk mem)edakan delirium atau

demensia( dianjurkan untuk memilih demensia se)agai diagnosis

sementara( dan mengo)ser:asi penderita le)ih lanjut se5ara 5ermat

untuk menentukan jenis gangguan yang se)enarnya.

*. Depresi

Depresi yang )erat dapat disertai keluhan tentang gangguan

memori( sulit )erpikir dan )erkonsentrasi( dan menurunnya

kemampuan intelektual se5ara menyeluruh. Kadang penderita

menunjukkan penampilan yang )uruk pada pemeriksaan status mental

dan neuropsikologi. Pada pasien lanjut usia( seringkali sulit

menentukan apakah gejala gangguan kognitif merupakan gejala

demensia atau depresi. Kesulitan ini dapat diatasi dengan pemeriksaan

medis yang menyeluruh dan menge:aluasi awitan gangguan yang ada(

urutan mun5ulnya gejala depresi dan gangguan kognitif( perjalanan

 penyakit( riwayat keluarga( dan efek terapi. -ika dapat dipastikan

terdapat demensia )ersamaan dengan depresi( dengan etiologi yang

 )er)eda( kedua diagnosis dapat ditegakkan )ersama.

9. "mnesiaDi5irikan oleh gangguan memori yang )erat tanpa gangguan fungsi

kognitif lainnya seperti afasia( apraksia( agnosia( dan gangguan

eksekutif.

$. Retardasi mental

Di5irikan oleh fungsi intelektual yang )erada di )awah rata1rata(

diiringi oleh gangguan penyesuaian diri( yang awitannya di )awah &7

tahun. -ika demensia tampak pada usia di )awah &7 tahun( diagnosis

Page 21: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 21/28

demensia dan retardasi mental dapat ditegakkan )ersama asal kriteria

terpenuhi.

'. Ski<ofrenia

Pada ski<ofrenia dimungkinkan terjadi gangguan kognitif multipleks(

namun ski<ofrenia mun5ul pada usia le)ih muda. Disamping itu

ski<ofrenia di5irikan oleh pola gejala yang khas tanpa disertai etiologi

yang spesifik. #angguan kognitif pada penderita ski<ofrenia jauh

le)ih )erat di)andingkan pada penderita demensia.

. TATA0AKSANA;angkah pertama dalam menangani kasus demensia adalah

melakukan :erifikasi diagnosis. Diagnosis yang akurat sangat penting

mengingat progresifitas penyakit dapat diham)at atau )ahkan disem)uhkan

 jika terapi yang tepat dapat di)erikan. +erapi ditujukan kepada penye)a)nya(

mengendalikan faktor risiko pen5egahan sekunder/ serta terapi untuk gejala

neuropsikiatrik dengan memperhatikan interaksi o)at. Selain itu diperlukan

terapi multimodalitas sesuai gangguan kognitif dan gejala perilakunya

+indakan pengukuran untuk pen5egahan adalah penting terutama pada

demensia :askuler. Pengukuran terse)ut dapat )erupa pengaturan diet(

olahraga( dan pengontrolan terhadap dia)etes dan hipertensi. )at1o)atan

yang di)erikan dapat )erupa antihipertensi( antikoagulan( atau antiplatelet.

Pengontrolan terhadap tekanan darah harus dilakukan sehingga tekanan darah

 pasien dapat dijaga agar )erada dalam )atas normal( hal ini didukung oleh

fakta adanya per)aikan fungsi kognitif pada pasien demensia :askuler.

+ekanan darah yang )erada di)awah nilai normal menunjukkan per)urukan

fungsi kognitif( se5ara le)ih lanjut( pada pasien dengan demensia :askuler.

Pilihan o)at antihipertensi dalam hal ini adalah sangat penting

mengingat antagonis reseptor β1* dapat memper)uruk kerusakan fungsikognitif.  %ngiotensin-converting en&yme ">,/ inhi)itor dan diuretik telah

di)uktikan tidak )erhu)ungan dengan per)urukan fungsi kognitif dan

diperkirakan hal itu dise)a)kan oleh efek penurunan tekanan darah tanpa

mempengaruhi aliran darah otak. +indakan )edah untuk mengeluarkan plak 

karotis dapat men5egah kejadian :askuler )erikutnya pada pasien1pasien yang

telah diseleksi se5ara hati1hati. Pendekatan terapi se5ara umum pada pasien

dengan demensia )ertujuan untuk mem)erikan perawatan medis suportif(

Page 22: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 22/28

dukungan emosional untuk pasien dan keluarganya( serta terapi farmakologis

untuk gejala1gejala yang spesifik( termasuk perilaku yang merugikan.

Tera,i #siososial

Kemerosotan status mental memiliki makna yang signifikan pada

 pasien dengan demensia. Keinginan untuk melanjutkan hidup tergantung pada

memori. Memori jangka pendek hilang se)elum hilangnya memori jangka

 panjang pada ke)anyakan kasus demensia( dan )anyak pasien )iasanya

mengalami distres aki)at memikirkan )agaimana mereka menggunakan lagi

fungsi memorinya disamping memikirkan penyakit yang sedang dialaminya.

2dentitas pasien menjadi pudar seiring perjalanan penyakitnya( dan mereka

hanya dapat sedikit dan semakin sedikit menggunakan daya ingatnya. Reaksi

emosional )er:ariasi mulai dari depresi hingga ke5emasan yang )erat dan

teror katastrofik yang )erakar dari kesadaran )ahwa pemahaman akan dirinya

 sense of self / menghilang.

Pasien )iasanya akan mendapatkan manfaat dari psikoterapi suportif 

dan edukatif sehingga mereka dapat memahami perjalanan dan sifat alamiah

dari penyakit yang dideritanya. Mereka juga )isa mendapatkan dukungan

dalam kesedihannya dan penerimaan akan per)urukan disa)ilitas serta

 perhatian akan masalah1masalah harga dirinya. Banyak fungsi yang masihutuh dapat dimaksimalkan dengan mem)antu pasien mengidentifikasi

akti:itas yang masih dapat dikerjakannya. Suatu pendekatan psikodinamik 

terhadap defek fungsi ego dan keter)atasan fungsi kognitif juga dapat

 )ermanfaat. Dokter dapat mem)antu pasien untuk menemukan 5ara

?)erdamai@ dengan defek fungsi ego( seperti menyimpan kalender untuk 

 pasien dengan masalah orientasi( mem)uat jadwal untuk mem)antu menata

struktur akti:itasnya( serta mem)uat 5atatan untuk masalah1masalah daya

ingat. 2nter:ensi psikodinamik dengan meli)atkan keluarga pasien dapat

sangat mem)antu. 0al terse)ut mem)antu pasien untuk melawan perasaan

 )ersalah( kesedihan( kemarahan( dan keputusasaan karena ia merasa perlahan1

lahan dijauhi oleh keluarganya.

1ar$aoera,i

Dokter dapat meresepkan )en<odia<epine untuk insomnia dan

ke5emasan( antidepresi untuk depresi( dan o)at1o)at antipsikotik untuk 

waham dan halusinasi( akan tetapi dokter juga harus mewaspadai efek 

Page 23: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 23/28

idiosinkrasi o)at yang mungkin terjadi pada pasien usia lanjut misalnya

kegem)iraan paradoksikal( ke)ingungan( dan peningkatan efek sedasi/.

Se5ara umum( o)at1o)atan dengan akti:itas antikolinergik yang tinggi

se)aiknya dihindarkan.Done<epil( ri:astigmin( galantamin( dan takrin adalah pengham)at

kolinesterase yang digunakan untuk mengo)ati gangguan kognitif ringan

hingga sedang pada penyakit "l<heimer. )at1o)at terse)ut menurunkan

inakti:asi dari neurotransmitter asetilkolin sehingga meningkatkan potensi

neurotransmitter kolinergik yang pada gilirannya menim)ulkan per)aikan

memori. )at1o)atan terse)ut sangat )ermanfaat untuk seseorang dengan

kehilangan memori ringan hingga sedang yang memiliki neuron kolinergik 

 )asal yang masih )aik melalui penguatan neurotransmisi kolinergik.

Done<epil ditoleransi dengan )aik dan digunakan se5ara luas. +akrin

 jarang digunakan karena potensial menim)ulkan hepatotoksisitas. Sedikit data

klinis yang tersedia mengenai ri:astigmin dan galantamin( yang sepertinya

menim)ulkan efek gastrointestinal #2/ dan efek samping neuropsikiatrik 

yang le)ih tinggi daripada done<epil. +idak satupun dari o)at1o)atan terse)ut

dapat men5egah degenerasi neuron progresif.

Menurut itjaksana Roan terapi farmakologi pada pasien demensia

 )erupa!

a. "ntipsikotika tipik! 0aloperidol %(*' 1 %(' atau & 1 * mg

 ). "ntipsikotika atipik!

&/ >lo<aril & H &*.' 1 *' mg

*/ Risperidone %(*' 1 %(' mg atau %(8' 1 &(8'

9/ lan<apine *(' 1 '(% mg atau ' 1 &% mg

$/ Iuetiapine &%% 1 *%% mg atau $%% 1 3%% mg

'/ ")ilify & H &% 1 &' mg

5. "nHiolitika

&/ >lo)a<am & H &% mg

*/ ;ora<epam %(' 1 &.% mg atau &(' 1 * mg9/ Broma<epam &(' mg 1 3 mg

$/ Buspirone 0>2 &% 1 9% mg

'/ +ra<odone *' 1 &% mg atau '% 1 &%% mg

3/ Ri:otril * mg & H %('mg 1 *mg/

d. "ntidepresi:a

&/ "mitriptyline *' 1 '% mg

*/ +ofranil *' 1 9% mg

9/ "sendin & H *' 1 9 H &%% mg

$/ SSR2! Joloft &H '% mg( SeroHat &H*% mg( ;u:oH & H '% 1&%% mg

'/ H &% 1 *% mg( >ipraleH( ,feHor1R & H 8' mg( >ym)alta & H 3% mg

3/ Mirta<apine Remeron/ 8(' mg 1 9% mg

e. Mood sta)ili<ers

Page 24: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 24/28

&/ >ar)ama<epine &%% 1 *%% mg atau $%% 1 3%% mg

*/ Di:alproeH &*' 1 *'% mg atau '%% 1 8'% mg

9/ +opamate & H '% mg

$/ +nileptal & H 9%% mg 1 9 H mg

'/ Aeurontin & H &%% 1 9 H 9%% mg )isa naik hingga &7%% mg3/ ;ami5tal & H '% mg * H '% mg

8/ Priadel * 1 9 H $%% mg.

)at anti1demensia pada kasus demensia stadium lanjut

se)enarnya sudah tak )erguna lagi( namun )ila di)erikan dapat

mengefektifkan o)at terhadap BPSD  +ehavioural and #sychological 

Symptoms of $ementia/!

a. Aootropika!

&/ Pyritinol ,n5epha)ol/ & H&%% 1 9 H *%% mg*/ Pira5etamAootropil/ & H $%% 1 9 H &*%% mg

9/ Sa)elu<ole Reminyl/

 ). >a1antagonist!

&/ Aimodipine Aimotop & 1 9 H 9% mg/

*/ >iti5holine Ai5holin/ & 1 * H &%% 1 9%% mg i.: E i.m.

9/ >innari<ineStugeron/ & 1 9 H *' mg

$/ PentoHifylline +rental/ * 1 9 H $%% mg oral/( *%% 1 9%% mg infuse

'/ Pantoyl1#"B"

5. "5etyl5holinesterase inhi)itors

&/ +a5rine &% mg dinaikkan lam)at hingga 7% mg

*/ Donepe<il "ri5ept/ centrally active reversible cholinesteraseinhibitor  ' mg &HEhari

9/ #alantamine Riminil/ & 1 9 H ' mg

$/ Ri:astigmin ,Helon/ &('( 9( $( '( 3 mg

'/ Memantine * H ' 1 &% mg

)at1o)atan lain telah diuji untuk meningkatkan akti:itas kognitif 

termasuk penguat meta)olisme sere)ral umum( pengham)at kanal kalsium(

dan agen serotonergik. Be)erapa penelitian menunjukkan )ahwa slegilin

suatu pengham)at monoamine oksidase tipe B/( dapat memperlam)at

 perkem)angan penyakit ini. +erapi pengganti ,strogen dapat menginduksi

risiko penurunan fungsi kognitif pada wanita pas5a menopause( walau

demikian masih diperlukan penelitian le)ih lanjut mengenai hal terse)ut.

+erapi komplemen dan alternatif menggunakan  ginkgo biloba dan fitoterapi

lainnya )ertujuan untuk melihat efek positif terhadap fungsi kognisi. ;aporan

mengenai penggunaan o)at antiinflamasi nonsteroid "2AS/ memiliki efek 

Page 25: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 25/28

le)ih rendah terhadap perkem)angan penyakit "l<heimer. =itamin , tidak 

menunjukkan manfaat dalam pen5egahan penyakit.

Nonfar$aolo&is

Se5ara umum terapi nonfarmakologis ditujukan untuk keluarga(

lingkungan( dan pasien sendiri. Be)erapa kondisi yang le)ih responsif dengan

terapi non farmakologi diantaranya depresi ringan( apati( ,andering* pacing (

 pertanyaan )erulang( dan manerisme.

a. 2nter:ensi keluarga terdiri dari pem)erian informasi tentang

diagnosis dan prognosis pasien( mendiskusikan ren5ana

selanjutnya medik( hukum( keuangan( pekerjaan( akti:itas

sehari1hari/( mengadakan konseling untuk keluarga dan

caregiver ( mem)erikan edukasi dan dukungan kepada caregiver (

serta melakukan psikoterapi yang diperlukan untuk emngatasi

ketegangan( konflik( krisis( panik( atau penyangkalan.

 ). 2nter:ensi lingkungan dilakukan dengan memperhatikan keadaan

fisik lingkungan warna( lem)ut( nyaman( tenang( hindari 5ermin(

lukisan a)strakEramai( penyediaan gelang( alarm/( waktu

kegiatan rutin dengan waktu yang konsisten/(  sleep hygiene( tata

laksana defisit sensorik mata( telinga/( pem)erian nutrisi yang )aik dan mengusahakan mempertahankan akti:itas sosial.

5. +atalaksana untuk pasien dapat dilakukan dengan setting!

&/ Perawatan yang adekuat day program/

Perawatan yang adekuat dapat di)erikan )ila perawat

atau pengasuh mengerti tentang penyakit yang tengah

diderita pasien pada khusunya dan indi:idu usia lanjut

 pada umumnya. 0arus diketahui )agaimana menghadapi

indi:idu usia lanjut dengan penurunan fungsi kognitif 

ditam)ah dengan permasalahan perilaku. Untuk itu

 perawat atau pengasuh perlu mendapatkan pelatihan

khusus.

*/ +erapi kelompok 

+erapi kelompok )iasanya dilakukan dengan )erusaha

menghomogenkan penderita( )aik diagnosisnya atau

 pro)lem perilaku yang dihadapi. Dukungan keluarga atau

 pengasuh sangat )esar manfaatnya pada terapi ini.

Program pelatihan yang di)erikan diantaranya pelatihan

Page 26: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 26/28

orientasi realita( reha)ilitasi kognitif( stimulasi sensorik(

inter:ensi perilaku( rekreasi( terapi musik( atau

 psikoterapi. Pendekatan lain yang dapat dilakukan seperti

akti:itas religius( terapi dengan hewan peliharaan( terapi

seni( terapi gerak( dan lain1lain.

BAB III

KESIM#-0AN

&. Demensia adalah gangguan glo)al fungsi kognitif tanpa adanya penurunan kesadaran. rang yang menderita demensia mengalami

gangguan fungsi kortikal yang le)ih tinggi( termasuk memori(

 )erpikir( orientasi( pemahaman( perhitungan( )elajar( kemampuan( dan

 )ahasa.

*. Demensia dapat dise)a)kan oleh )anyak penye)a)( dimana penye)a)

utama dan yang paling sering menye)a)kan demensia adalah penyakit

"l<heimer dengan persentase se)esar '%13%4 dari total insidensi(

diikuti demensia :askular dan demensia frontotemporal serta etiologi

lainnya seperti penyakit 0untington( penyakit Parkinson( penyakit

>reut<feldt1-ako)( hidrosefalus normotensif( penggunaan o)at1o)atan

sedatif( trauma kepala( alkoholisme( keganasan( gangguan meta)olik(

infeksi( keadaan depresi( dan sklerosis multipel.

9. Demensia di)agi menjadi demensia re:ersi)el dan ire:ersi)el.

Menurut le:el kortikalnya demensia dapat di)agi dua( menjadi

demensia kortikal dan demensia su)kortikal. Klasifikasi lain

 )erdasarkan korelasi gejala klinik dengan patologi anatomisnya

mem)agi demensia menjadii demensia anterior( posterior( su)kortikal(

dan kortikal.

$. #am)aran utama demensia adalah mun5ulnya defisit kognitif 

multipleks( termasuk gangguan memori( setidak1tidaknya satu diantara

gangguan kognitif )erikut! afasia( apraksia( agnosia( atau gangguan

dalam hal fungsi eksekutif. Defisit kognitif yang mun5ul dapat

mengganggu fungsi sosial atau okupasional seperti )ekerja(

Page 27: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 27/28

 )er)elanja( )erpakaian( mandi( mengelola uang( dan kegiatan dalam

kehidupan sehari1hari lainnya. Defisit kognitif ini harus

menggam)arkan menurunnya fungsi luhur se)elumnya.

'. Penegakkan diagnosis )agi penderita demensia paling )aik dilakukan

dengan pemeriksaan klinis( karena hingga saat ini )elum ada

 pemeriksaan elektrofisiologis dan pemeriksaan lain yang dapat

menegakkan diagnosis demensia se5ara pasti. Pemeriksaan klinis

harus dilakukan sesuai dengan aturan )aku yang ada agar diagnosis

dapat ditegakkan se5ara 5epat dan )enar( sehingga terapi dapat

di)erikan se5ara tepat.

3. +atalaksana pada penderita demensia dapat di)erikan se5ara

medikamentosa( nonmedikamentosa( dan terapi psikososial.

Page 28: Tbr Demensia

7/23/2019 Tbr Demensia

http://slidepdf.com/reader/full/tbr-demensia 28/28

DA1TAR #-STAKA

Da:ey( Patri5k. *%%8. %t % lance Medicine. -akarta! Pener)it ,rlangga.

einer( 0oward ;.( ;e:itt( ;awren5e( P. *%%6. eurologi. -akarta! ,#>.

Komaroff( "nthony. *%%'.  arvard Medical School /amily ealth uide. US"!

0ar:ard >ollege.

Mardjono( Mahar dan Priguna Sidharta. *%%$. eurologi 0linis $asar. -akarta! Dian

Rakyat.

Muhammad( A. *%&%. 122 anya 3a,ab 0esehatan arian 4ntuk ansia.

Logyakarta! +unas Pu)lishing.

Muttain( "rif. *%%7.  +uku %5ar %suhan 0epera,atan 0lien dengan angguan

Sistem #ersarafan. -akarta! Pener)it Salem)a Medika.

Ru)enstein( Da:id.( ayne( Da:id.( Bradley( -ohn. *%%8. ecture otes6 0edokteran

 0linis. -akarta! Pener)it ,rlangga.

Sado5k( Benjamin -ames.( Sado5k( =irginia. *%&&. Delirium( Dementia( "mnesti5 and

>ogniti:e Disorders in  0aplan and Sadock's Synopsis of #sychiatry6

 +ehavioral Sciences7Clinical #sychiatry. US"! ;ippin5ott illiam and

ilkins.

itjaksana( Roan. *%%7.  $elirium dan $emensia.  Diakses dari !

http!EEwww.idijak)ar.5omEprosidingEdelirium.htm.