hplc
DESCRIPTION
DTUUD5 UD5TRANSCRIPT
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY
(HPLC)
1. Tujuan percobaan :
o Dapat menjelaskan dan menggunakan HPLC
o Dapat menganalisa sample dengan menggunakan HPLC
2. Perincian kerja :
Membuat larutan standar dan sample
Membuat kurva kalibrasi
Menganalisa sample
3. Peralatan yang Digunakan :
HPLC
Labu takar
Gelas kimia
Labu semprot
4. Bahan yang Digunakan :
Methanol
Aquadest
Kafein
5. Dasar Teori :
Dalam kimia analisis, HPLC kini sudah berkembang menjadi suatu
teknik yang dapat diandalkan terutama untuk penentuan analit-analit dalam
matriks yang kompleks. Pemisahan yang baik dapat dicapai dengan kolom
HPLC yang baik, didukung dengan kondisi eluen yang sesuai. Sedangkan
pengukuran yang selektif di lakukan di dalam detector.
Injection port
Pump
Detector
Recorder
Adapun diagram alat HPLC adalah sebagai berikut ;
column
chromatogram
solvent
perkembangan teknologi untuk HPLC memang dapat diamati dari
beberapa sudut pandang. Yang sudah pasti diketahui bahwa kondisi dan sifat
permukaan fasa diam yang disusun di dalam kolom, banyak menentukan
keberhasilan suatu analisis pemisahan. Dalam kimia analisis, HPLC adalah
suatu jenis kromatografi yang dipercepat dengan tekanan tinggi.
Kromatografi padatan-cairan dimana fasa yang diam disusun dalam suatu
kolom yang kecil, jadi untuk menggerakkan fasa gerak (pelarut) digunakan
tekanan tinggi yang dihasilkan oleh suatu pompa
jadi pada dasarnya HPLC merupakan teknik (peningkatan) dari
kromatografi cairan. Pada HPLC komponen-komponen yang telah dipisahkan
dialirkan melalui detector dan hasilnya direkam oleh suatu rekorder. Sistim
pelarutan kromatografi ini ada dua yaitu : sistim Gradien yang menggunakan
dua macam pelarut (eluen) yang berbeda dan komposisi campuran eluen
tersebut dari awal berubah sesuai yang telah diprogramkan dan sistim yang
lain adalah sistim isokratik yang hanya bekerja dengan satu macam eluen
atau campuran eluen komposisinya tetap.
Komposisi dari pelarut juga akan mempengaruhi pemisahan, sehingga
pelarut yang digunakan harus bersifat :
Dapat melarutkan contoh
Mempunyai viskositas yang rendah
Dapat membuat contoh yang diperoleh kembali bila diinginkan
Cocok dengan detector
Tidak merubah kolom dan sifat kolom
Berada dalam keadaan murni dan tidak terkontaminasi serta mudah
didapat secara komersil dengan harga yang layak
Bebas dari gas, karena gas yang larut akan membentuk gelembung-
gelembung udara di dalam detector pada alat HPLC
Keunggulan dari HPLC adalah :
Dalam hal kecepatan
Pemisahan yang baik
Kepekaan yang tinggi
Kolom dapat di pakai berulang kali
Kolom yang telah digunakan untuk pemisahan secara bertahap
(gradient elution) dapat dibersihkan melalui cara pembilasan dengan
sejumlah fasa gerak yang digunakan. Kolom yang berdiameter kecil
umumnya lebih mudah digunakan dan hasilnya lebih baik daripada kolom
yang berdiameter besar, begitu juga kolom yang lebih panjang lebih baik
daripada kolom yang ukurannya sangat pendek, dan untuk kecepatan, pada
HPLC digunakan partikel-partikel yang lebih kecil sebagai absorben dan
kolom yang relatife kecil, maka dengan pemberian tekanan yang tinggi akan
mempercepat waktu.
Yang perlu diperhatikan dalam HPLC adalah : kolom, pelarut, dan
detector
Kolom
Kata kolom bagi kimiawan analisis akan langsung dikaitkan
dengan sistem pemisahan kromatografi. Keuntungan dari penggunaan
kolom mikro ialah bahwa kepekaannya lebih tinggi, lebih menghemat
pelarut dipakai dan memperluas kemampuan detector. Kolom yang tepat
dengan kondisi yang baik pula, akan menghasilkan pemisahan yang baik
dan puncak-puncak yang dapat terpisah pada kromatogram.
Kolom yang baik adalah :
Yang tahan karat
Dibuat dari baja
Dan berisi butir-butir zat padat sebagai fasa diam
Pelarut (Fasa Gerak)
Pada fasa gerak yang perlu diperhatikan adalah gas-gas yang
terlarut di dalamnya. Jadi sebelum digunakan fasa gerak tersebut,
terlebih dahulu harus dibebaskan dari suatu gas tersebut. Ini dapat
dilakukan dengan proses degassing, ataukah dengan cara dirakumkan
dengan getaran ultra sonic dan dengan pemanasan sambil diaduk. Ini
penting untuk menghindari terjadinya penyumbatan pada kolom dan
terganggunya kepekaan detector.
Menurut Scott dan kucera (1977) bahwa komponen cuplikan tidak
dapat berinteraksi langsung dengan gagasan hokum fasa diam. Dan
mekanisme yang terjadi adalah partisi karena komponen berinteraksi
dengan lapisan pelarut teradsorpsi pada permukaan fasa terikat.
Sebagai contoh untuk campuran fasa gerak methanol/air, dimana
air tidak dapat membasahi fasa diam , tetapi fasa diam tersebut dengan
mudah dapat terbasahi oleh methanol
Detector
Salah satu detector HPLC yang khusus adalah detector
spektofotometer, detector ini merupakan detector yang selektif, artinya
hanya memberikan respon kepada analit (KCYA) yang menyerap sinar
dengan penggunaan gelombang tertentu. Zat lain yang tidak menyerap
pada λ tersebut, tidak akan terdeteksi. λ itu dapat kita pilih sedemikian
rupa sehingga detector hanya mendeteksi analit dan tidak mendeteksi
pelarut, pereaksi atau zat-zat yang biasanya mengganggu.
Sehingga detector pada HPLC memerlukan beberapa persyaratan
antara lain :
Mempunyai kepekaan yang tinggi
Mempunyai respon yang cepat
Memiliki presisi yang cukup baik
Tidak memberikan akibat pada pelebaran puncak kromatogram
Dapat mengatasi berbagai pengaruh yang disebabkan oleh
perubahan-perubahan yang terjadi dalm : pelarut, pH, suhu,
komposisi dan lain-lain.
6. Prosedur Kerja :
A. Persiapan
1. Menghubungkan kabel power ke sumber listrik. Menghidupkan UPS
2. Menyiapkan kebutuhan analisa (baku, sampel, fase gerak dan
peralatan lain)
3. Menghidupkan SPD-20A, LC-20AD, dan CBM-20A
4. Memasukkan suction filter ke dalam botol fase gerak masing-masing
yang akan digunakan (purging jika perlu)
5. Menghidupkan CPU, monitor dan printer. Ditunggu hingga muncul
menu utama windows
B. Instrument
1. Pada menu utama windows, klik icon bergambar huruf S, akan
muncul tampilan “LCsolution”
2. Klik angka 1 akan muncul tampilan “Lab Solution”
3. Klik OK akan terdengar bunyi yang menandakan koneksi antara
HPLC dengan software. Akan muncul menu utama “Real Time
Analysis”
4. Klik File, New Method File untuk membuat file metode baru
5. Isi parameter sesuai kondisi analisa yang diinginkan (untuk
parameter LC Stop Time isi dengan 0.01)
6. Simpan parameter yang telah diset ke dalam nama filenmetode
tertentu dengan cara mengklik File, Save Method File As, tentukan
folder penyimpanan, isi nama file, klik Save
7. Klik “downLoad” untuk mengirim parameter ke system HPLC
8. Hidupkan instrument dengan mengklik icon pada tollbar baris kedua
sebelah kiri atas, semua unit akan aktif
9. Tunggu hingga baseline stabil. Untuk menolkan baseline, klik icon
ke empat pada tollbar baris ke dua
10. Untuk mengetahui tingkat kelinieran baseline, lakukan Baseline
Check dengan mengklik icon yang bergambar grafik
11. Tunggu hingga kolom Result menunjukkan Pass
C. Seting Parameter Data Proses
1. Pada jendela Real Time Analysis klik Method Data Analysis
Parameter (Detektor A)
2. Klik tab Quantitative, isikan parameter metode perhitungan yang
akan digunakan berikut unitnya
3. Klik tab Compound Table, isikan kolom sesuai nama peaknya dan
waktu retensi masing-masing beserta konsentrasinya
4. Klik Ok kemudian klik download
D. Injeksi Tunggal
1. Klik icon “single start”
2. Isi parameter yang diinginkan (sample Name, Sample ID, terutama
parameter Data File, tentukan folder penyimpanan). Beri tanda √
pada kolom Auto Increment untuk pengulangan nama secara
berseri.
3. Klik Ok
4. Lakukan injeksi baku dengan cara memutar tuas injector Rheodyne
ke posisi Load, injeksikan ± 80 larutan baku, putar tuas ke posisi
INJECT. Analisis akan segera berlangsung sesuai dengan waktu
analisis yang telah diset
5. Ulangi langkah di atas (point 2-5) untuk injeksi baku berikutnya
E. Mencetak Laporan
1. Pada menu utama Real Time Analysis, klik “Report Format”
2. Drag/tarik format report yang akan kita gunakan ke sebelah kanan
3. Kemudian pilih data yang akan di cetak dengan mengklik tab Data
pada jendela Data Explorernya
4. Klik data filenya dan drag ke sebelah kanan. Untuk melihat tampilan
klik Preview dan klik Print untuk mencetak
6. Data pengamatan :
Luas Area
Standar 1 : 213,188
Standar 2 : 376, 257
Standar 3 : 774,702
Sample : 219,413
7. Pembahasan :
Dari kurva dapat dilihat bahwa konsentrasi berbanding lurus dengan
luas area, tetapi dalam praktikum kali ini terdapat 1 titik yang
menyimpang yaitu pada srandar 2, hal ini mungkin di karenakan
kesalahan pada saat pembuatan larutan standar
Analisa kualitatif pada HPLC dapat dilakukan dengan
membandingkan retention time yaitu waktu antara injeksi sampai
keluarnya “peak”. Dengan membandingkan retention time contoh dan
standar dapat diketahui senyawa dalam contoh
Analisa kuantitatif dilakukan dengan membuat kurva antara
konsentrasi dengan luas area dari larutan standar, lalu luas area contoh
diplotkan.
8. Kesimpulan :
HPLC merupakan teknik atau peningkatan dari kromatografi cairan.
Pada HPLC komponen-komponen yang telah dipisahkan dialirkan
melalui detector dan hasilnya direkam oleh suatu rekorder. Yang
perlu diperhatikan dalam HPLC adalah : kolom, pelarut, dan detector
Dari hasil memplot luas area contoh pada kurva standar di dapatkan
konsentrasi larutan contoh adalah 105 ppm
9. Daftar Pustaka :
Kasdira kasman, 2007, “Kromatografi gas dan KCKT” kelas 4, khusus
Sekolah Menengah Analis Kimia. Makassar,
Prosedur Pengoperasian HPLC (SHIMADZU LC-20 SERIES USING LC-
SOLUTION SOFTWARE)