formatif+1+repro+angkatan+2007
DESCRIPTION
formatifTRANSCRIPT
FORMATIF 1 REPRODUKSIAngkatan 2007 (5 November 2009)
1. Bagian ovarium yang menjalankan peran endokrin adalah Korpus Luteum untuk mensekresi progesteron dan estrogen (B)
2. Fertilisasi oosit oleh spermatozoa terjadi dalam cavum uteri di permukaan endometrium fase luteal (S)3. Implantasi/nidasi dimungkinkan karena sinsitiiotrofoblas mengeluarkan substansi yang melarutkan endometrium
(B)4. Spermatozoa yang diproduksi dalam tubulus seminiferus akan mengalami pematangan selama menunggu dalam
duktus deferens sehingga mencapai kemampuan bergerak (S)5. Selama ereksi, darah memenuhi ruang kavernosa, meningkatkan tekanan dalam korpus dan menekan pembuluh
vena yang terletak di perifer, sehingga darah tidak dapat meninggalkan korpus kavernosa penis dan juga korpus spongiosum (B)
6. Analisis semen dilakukan untuk evaluasi gangguan kesuburan dengan/tanpa tanda-tanda defisiensi androgen (B)7. Terdapat 3 fungsi testis yang penting : pematangan gamet jantan, sintesis dan produksi hormon seksual, dan
sintesis plasma semen (S)8. Pada fase ereksi sentral terjadi peningkatan serotonin (B)9. Organ genitalia interna pria terdiri atas : testes, epididimis, ureter, kelenjar vesikula seminalis, prostat, dan
kelenjar bulbouretralis (S)10. Ligamentum suspensorium ovarii berisi arteri, vena ovarica, pembuluh limfe ovarium dan tuba uterina (S)11. Homolog organ pria yang serupa dengan organ wanita adalah duktus deferens dan duktus gartner (B)12. Organ yang terpotong pada episiotomi medialis adalah mukosa vagina anterior, frenulum dari labia, dan
m.bulbospongiosus (S)13. Ureter berada di sebelah lateral Arteri Iliaca Interna kemudian masuk bagian posterior dari ligament cardinale
lateralis (S)14. Pada fase folikuler tengah sampai akhir kadar estrogen semakin meningkat akibat sekresi folikel sehingga umpan
balik negatif ke hipotalamus semakin besar dan sekresi FSH menurun (S)15. Pada proses menstruasi terjadi peningkatan sekresi estrogen (S)16. Sel theca folikel tidak berperan dalam kelangsungan siklus mens normal (S)17. Estradiol yang dibutuhkan untuk kelangsungan siklus menstruasi yang normal dihasilkan oleh sel granulosa (B)18. Pada anemia fisiologik dalam kehamilan terjadi penurunan viskositas darah maternal sehingga meningkatkan
perfusi plasenta dan membantu menghantarkan oksigen pada fetus (B)19. Penurunan Ht, konsentrasi Hb, hitung eritrosit mulai minggu ke 4 (S)20. Setiap hari seseorang akan kehilangan zat besi melalui darah menstruasi sekitar 5 mg/hari (S)21. Dalam meningkatkan aspek kualitas dan kuantitas ASI, perlu dipertimbangkan aspek fisik dan psikis ibu (B)22. Salah satu keuntungan menyusui adalah membantu proses involusi uterus (B)23. Pertumbuhan sistem reproduksi terutama tergantung di status zat gizi mikro pada masa remaja (S)24. Plasenta dapat mendetoksifikasi obat secara maksimal (S)25. Obat antidiabetik oral aman diberikan pada ibu hamil (S)26. Antibiotik eritromisin aman bagi ibu hamil (B)27. Penggunaan domperidon sebagai anti muntah dikategorikan lebih aman daripada metoklopramid pada ibu hamil
(S)28. Efek samping pemberian anti androgen pada pria dapat menyebabkan efek samping ginekomasti (B)29. Cyproterone acetate (CPA) termasuk obat yang dapat meningkatkan proses spermatogenesis (S)30. Zinc merupakan kofaktor enzim pada pembentukan seminal fluid (B)31. Pemberian vitamin A > 5000 IU pada ibu hamil dapat menyebabkan neural crest defect (S)32. Pada poros hipotalamus-hipofisis-gonad, inhibin berperan sebagai umpan balik negatif (B)33. Pada proses fertilisasim enzim yang berperan adalah akrosom, hialuronidase, Corona Penetrating Enzime (CPZ) (S)34. Calsium telah dilaporkan dapat mengurangi insidensi preeklamsia (S)35. Pemeriksaan kehamilan yang dianjurkan oleh WHO dilakukan sebanyak 6x, terdiri dari 2x masing-masing pada
trimester pertama, kedua, dan ketiga (S)36. Pembengkakan pada 2 ekstremitas bawah yang dialami ibu hamil merupakan kondisi fisiologis sebagai akibat
proses vasokonstriksi pembuluh darah selama kehamilan yang dipengaruhi oleh progesteron (S)37. Rasa mual dan kembung pada ibu hamil dapat disebabkan oleh pengaruh hormon progesteron (B)38. Pemberian obat selama kehamilan dapat meningkatkan kadar obat yang terikat oleh albumin di dalam sirkulasi
darah (S)39. Janin dengan usia kehamilan < 2 minggu memiliki resiko yang lebih kecil untuk mendapatkan efek teratogenik jika
dibandingkan dengan janin yang sudah berusia 30 hari (B)40. Estrogen menghambat sel sertoli untuk membantu mematangkan sperma (B)
41. Zat alhurin dihasilkan ovum untuk menarik sperma ke ovum (B)42. Azoospermia dengan hasil fruktosa positif menandakan adanya sumbatan di duktus ejakulatorius (S)43. Ereksi disebabkan oleh peningkatan aktivitas simpatis yang mengakibatkan dilatasi arteriol sehingga terjadi
akumulasi darah penis (S)44. Waktu ovulasi dari wanita adalah 14 hari setelah menstruasi berakhir (S)45. Tingginya kadar progesteron meningkatkan elastisitas lendir serviks pada masa periovulasi sehingga dapat
membenang sampai 8-10 cm (B)