fdl pleno

55

Upload: fadhilatul-khair

Post on 12-Apr-2016

7 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pleno 1

TRANSCRIPT

Page 1: fdl pleno
Page 2: fdl pleno

Gangguan pendengaran (Tuli)

Page 3: fdl pleno

Gangguan Pendengaran(Non-Infeksi)

Page 4: fdl pleno

Kelainan Kongenital

1. Bat ear/loop ear

Page 5: fdl pleno

Kelainan Kongenital

Lipatan antiheliks tidak ada atau minimal

Terapi: koreksi pembedahan

Page 6: fdl pleno

Kelainan Kongenital

2. Fistula preaurikula

Page 7: fdl pleno

Kelainan Kongenital

fistula preaurikular Biasanya terletak anterior

dari crus Helix Dapat terjadi inflamasi

dengan edema dan sekret Terapi: sinusektomi

Page 8: fdl pleno

Kelainan Kongenital

3. Mikrotia + atresia MAE

Page 9: fdl pleno

Kelainan Kongenital

Mikrotia Deformitas pinna

berukuran kecil Biasanya berhubungan

dengan atresia liang telinga dan kelainan tulang pendengaran

Terapi: rekonstruksi dengan menggunakan graft kartilago

Page 10: fdl pleno

Metabolik

Tophi Gout pada heliks

Page 11: fdl pleno

SERUMEN PROP

Serumen adalah sekret kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yangterlepas dan partikel debu yang terdapat pada bagian kartilaginosa MAE. Bila serumen ini berlebihan maka dapat membentuk gumpalan yang menumpuk, dikenal dengan serumen prop.

Page 12: fdl pleno

Faktor Risiko

a. Dermatitis kronik b. MAE yg sempitc. Produksi serumen banyak dan keringd. Adanya benda asing di liang telinga

Page 13: fdl pleno

Pemeriksaan

a. Otoskopi: dapat terlihat adanya obstruksi liang telinga oleh material berwarna kuning kecoklatan atau kehitaman. Konsistensi dari serumen dapat bervariasi.

b. Pada pemeriksaan penala dapat ditemukan tuli konduktif akibat sumbatan serumen.

Page 14: fdl pleno

Tata Laksana

a. Menghindari membersihkan telinga secara berlebihan

b. Menghindari memasukkan air atau apapun ke dalam telinga

c. Tatalaksana farmakoterapi:1. Serumen lunak, dibersihkan dengan kapas yang dililitkan

2. Serumen yang keras dikeluarkan dengan kuret.tidak berhasil maka serumen harus dilunakkan lebih dahulu dengan tetes karbogliserin 10% selama 3 hari.

3. Serumen yang sudah terlalu jauh terdorong kedalam liang telinga dikeluarkan dengan mengalirkan (irigasi) air hangat yang suhunya disesuaikan dengan suhu tubuh.

Page 15: fdl pleno

Gangguan Pendengaran(Infeksi)

Page 16: fdl pleno

Peradangan telinga luar

Otitis Eksterna

Definisi

Berdasarkan bentuk lesi:Otitis eksterna sirkumskripta

Otitis eksterna difusa

Berdasarkan penyebab:Bakteri, virus, jamur

Klasifikasi

Page 17: fdl pleno

Otitis Eksterna Sirkumskripta(Furunkulosis)

Page 18: fdl pleno

Etiologi dan Patofisiologi

Kuman tersering: Staphylococcus aureus

Obstruksi unit apopilosebasea

Lap subkutan folikel rambut, gld sebasea, gld seruminosa

Page 19: fdl pleno

Gejala dan Tanda

Gejala: Nyeri telinga yang terlokalisir Pruritus Penurunan pendengaran (bila lesi

menutup kanal)

Page 20: fdl pleno

Diagnosis

Furunkel di liang telinga Hiperemis, edema Nyeri tarik bagian telinga luar Nyeri tekan tragus

Page 21: fdl pleno

Terapi

MAE dibersihkan dengan larutan antiseptik

AB + analgetik Bila tidak pecah 24-48 jam dilakukan

insisi furunkel dengan anestesi lokal

Page 22: fdl pleno

Otitis Eksterna Difusa(Swimmer’s Ear)

Page 23: fdl pleno

Etiologi

Etiologi tersering: Pseudomonas aeruginosa

Kuman Lain: Proteus mirabilis, Basillus piosianius, streptococci, enterobacter

Page 24: fdl pleno

Faktor Predisposisi

Page 25: fdl pleno

Stadium PenyakitStadium inflamasi akut: derajat sedang

Kanal lebih edema dengan eksudat yang lebih banyak

Page 26: fdl pleno

Stadium PenyakitStadium inflamasi akut: derajat berat

Obliterasi lumenSekret purulen

Infeksi meluas ke jaringan lunak sekitar dan limfonodi servikal

Page 27: fdl pleno

Gejala dan Tanda

MK :OtalgiaOtoreaPruritusTelinga terasa penuhPenurunan pendengaran

Page 28: fdl pleno

Gejala dan Tanda

Tanda:Nyeri tekan tragusEritema kanalEdema kanalDebris purulenPembesaran limfonodi periaurikular dan servikal anterior

Page 29: fdl pleno

Pemeriksaan Tambahan

Laboratorium darahKultur (untuk kasus refrakter)

Dibuat hapusan kultur dan sensitivitas kuman

Page 30: fdl pleno

Tatalaksana

H2O2 3%Pasang tampon telinga yang telah diolesi

dengan antibiotik dan antiseptik secara berkala tiap 2 hari

Antibiotika topikal (kombinasi dengan steroid) dipakai secara hati-hati karena dapat alergi atau mungkin dapat menyebabkan tumbuh jamur yang berlebihan

Analgetik oral kasus berat

Page 31: fdl pleno

Otomikosis

Page 32: fdl pleno

Etiologi

Etiologi: Aspergillus (80%), Candida, Phycomycetes, Rhizopus, Actinomyces, Penicillium

Patogenesis: faktor predisposisi sama dengan otitis eksterna bakteri

Lebih sering pada pasien diabetes melitus atau immunocompromised

Page 33: fdl pleno

Manifestasi Klinik

PruritusRasa penuh pada telingaOtoreaOtalgiaPenurunan pendengaran (akibat akumulasi debris mikotik)

Page 34: fdl pleno

pada otoskopi ditemukan mycelia, debris jamur berwarna putih, abu-abu atau hitam, kanal eritem

Page 35: fdl pleno

OTITIS MEDIA (4A)

Page 36: fdl pleno
Page 37: fdl pleno

OMA (Otitis Media Supuratif Akut)

Etiologi :Etiologi : Kelompok Coccus (Streptococcus, Staphylococcus, Kelompok Coccus (Streptococcus, Staphylococcus,

Pneumococcus, Diplococcus)Pneumococcus, Diplococcus) Pd kanak-kanak > oleh Hemofilus Influenza.Pd kanak-kanak > oleh Hemofilus Influenza. An Aerobik : Bacteriodes Fragillis, Bronhammella Cattarhalis.An Aerobik : Bacteriodes Fragillis, Bronhammella Cattarhalis.

Epidemiologi Usia 2 tahun (rata-rata)

laki : perempuan tidak bermakna

Page 38: fdl pleno
Page 39: fdl pleno

Stadium OMA

Page 40: fdl pleno

1. Stadium Oklusi Tuba

Page 41: fdl pleno

2. Stadium Hiperemis

Page 42: fdl pleno

3. Stadium supurasi

Page 43: fdl pleno

4. Stadium perforasi

Page 44: fdl pleno

5. Stadium resolusi

Page 45: fdl pleno

Otitis Media Supuratif Kronik (3A)

Page 46: fdl pleno

Perbedaan Antara Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) Benigna & Maligna

Page 47: fdl pleno

Presbiakusis (3A)

Page 48: fdl pleno

DEFINISI Presbikusis (presbiakusis) adalah gangguan

pendengaran saraf pada usia lanjut, disebabkan oleh proses penuaan (degeneratif) organ pendengaran khususnya telinga dalam, umumnya mengenai kedua sisi telinga.

PREVALENSI Secara global prevalensi presbikusis bervariasi,

diperkirakan 30-45 % pada usia >65 tahun Survei Kesehatan Indera Pendengaran tahun 1994 -1996

di 7 Propinsi prevalensi presbikusis sebesar 2.6 % Lebih sering terjadi pada pria.

Page 49: fdl pleno

Berubahnya seluruh organ pendengaran sesuai dengan proses degeneratif

Terpapar bising dalam waktu lama DM Hipertensi Usia berhubungan dengan gangguan pendengaran

cenderung menurun Genetik

ETIOLOGIETIOLOGI

Page 50: fdl pleno

DIAGNOSIS

Otoskopi Tes penala Audiometri nada murni Speech Reception Test (SRT) Speech discrimination scor (SDS)

Page 51: fdl pleno

PENATALAKSANAAN

• Alat bantu dengar (ABD) • Peralatan bantu (assistive device)• Implan koklea • Membaca gerak bibir (lip reading): • Latihan mendengar (auditory

training) • menghindari suara / tempat yang

bising

Page 52: fdl pleno

Meniere Disease

Page 53: fdl pleno

Meniere Disease

Page 54: fdl pleno

Tatalaksana Meniere Disease

Page 55: fdl pleno