pleno prosthodonti

24
Pleno prosthodonti gigi tiruan lepas Kelompok 1

Upload: siti-hardianti-mahlan

Post on 08-Feb-2016

90 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kedokteran gigi

TRANSCRIPT

Page 1: Pleno prosthodonti

Pleno prosthodontigigi tiruan lepas

Kelompok 1

Page 2: Pleno prosthodonti

KASUS• Pak Amir umur 64 tahun datang ke praktek dokter gigi dengan keluhan gigi palsu

tidak nyaman digunakan ingin dibuatkan gigi palsu yang baru.Dari anamnesa diketahui pasien sudah menggunakan gigi tiruan sejak 1 tahun yang lalu dan sudah pernah diperbaiki oleh dokter gigi yang lama serta masih sulit untuk menggunyah makanan (longgar) dan pasien merasa tidak puas dengan gigi tiruannya yang lama. Pada pemeriksaan intra oral rahang atas/rahang bawah edontolus,tinggi linggir sisa sedang, linggir alveolar rahang bawah anterior terdapat mucosa yang bergerak,palpasi pada ridge alveolar anterior atas terasa menonjol dan tidak sakit , redtromilohyoid sedang. Pemeriksaan ekstra oral profil wajah pasien lurus, angular chelitis. Pemeriksaan gigi tiruan yang lama, gigi tiruan rahang atas atau rahang bawah dengan resin akrilik, longgar dengan adaptasi basis pada daerah periperal secara tidak rapat, perluasan basis distal ridgealveolaris rahang atas pendek. Dokter gigi akan membuatkan gigi tiruan yang baru dengan memperhatikan retensi dan stabilisasi yang baik sesuai dengan kondisi pasien dan ingin mendapatkan basis yang akurat.

• Pertanyaan : Bagaimana dokter gigi menjelaskan pada pasien rencana perawatan yang di lakukan?

Page 3: Pleno prosthodonti

TERMINOLOGI Edentolus yaitu Menurut Barnes dkk, 2006, adalah kondisi di mana tidak ada gigi, tanpa

gigi asli dalam mulut, seperti saat lahir atau setelah pencabutan semua gigi. Retromylohioid yaitu perlekatan otot diantara gigi molar 2 dan molar 3 disebelah lingual Angular chelitis yaitu kondisi yang mengakibatkan peradangan dan retakan pada sudut

bibir Ridge Alveolar yaitu tonjolan yang terdapat pada tulang alveolar Flabby Menurut Boucher (1990) jaringan flabby merupakan respon dari jaringan ikat

yang mengalami hiperplasia yang awalnya diakibatkan oleh trauma atau luka yang tidak dapat ditoleransi yang terjadi pada residual ridge. Makin tebal jaringan hiperplastik yang terbentuk, makin besar pula derajat flabby mukosa

Retensi yaitu kekuatan yang menahan gigi tiruan terhadap gaya yang arahnya berlawanan dengan arah pemasangan

Stabilisasi yaitu kemampuan gigi tiruan bertahan terhadap perpindahan tempat (displacement) saat berfungsi (secara horizontal).

Periperal yaitu Batas suatu permukaan atau suatu daerah Mucosa yaitu Lapisan epitel yang menutupi atau melapisi rongga mulut dan sering di

istilahkan dengan oral mucosa Profil wajah yaitu Pendangan wajah dari samping

Page 4: Pleno prosthodonti

IDENTIFIKASI MASALAH1. PEMERIKSAAN• Pemeriksaan subjektif

Data rutinNama pasien : AmirUmur : 64 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Pre medical dentaldengan keluhan gigi palsu tidak nyaman digunakan ingin dibuatkan gigi palsu yang baruPost Medical Dentalpasien sudah menggunakan gigi tiruan sejak 1 tahun yang lalu dan sudah pernah diperbaiki oleh dokter gigi yang lama serta masih sulit untuk menggunyah makanan (longgar) dan pasien merasa tidak puas dengan gigi tiruannya yang lama

Page 5: Pleno prosthodonti

• Pemeriksaan objektif

Pemeriksaan Eksta Oral:- profil wajah pasien lurus- Angular chelitis

Pemeriksaan Intra Oral: - rahang atas/rahang bawah edontolus- tinggi linggir sisa sedang- linggir alveolar rahang bawah anterior terdapat mucosa yang bergerak- palpasi pada ridge alveolar anterior atas terasa menonjol dan tidak sakit ,- retromilohyoid sedang.

Page 6: Pleno prosthodonti

RENCANA PERAWATAN AWAL

1. MENGATASI CHEILITIS ANGULARIS• Perawatan angular cheilitis karena gigi tiruan adalah dengan

membuat gigi tiruan yang baru atau menyusun kembali (relining) gigi tiruan dan menghilangkan candida dari permukaan gigi tiruan dengan memakai obat anti jamur.

• Jika cheilitis angular di sebabkan oleh faktor pasien yang kurang hygiene Di sarankan agar gigi tiruan tidak dipakai pada malam hari dan sebaiknya di simpan dalam larutan sodium hipoklorit 2 %.

• sedangkan pada kasus dimana organisme penyebabnya dalah bakteri,seperti staphylococcus aureus sangat efektif bila diberikan fusidin salep.

Page 7: Pleno prosthodonti

2. MENGATASI FLABBY• tanpa tindakan bedah,Faktor yang perlu diperhatikan teknik pencetakan.• dengan memperoleh retensi, kestabilan dan dukungan bagi gigi tiruan yang. • Utamakan ketepatan yang terletak pada konstruksi sendok cetak dan

pemilihan bahan cetak.• Sendok cetak tidak boleh menyebabkan distorsi atau perubahan bentuk

pada jaringan dan struktur yang harus berkontak dengan tepi-tepi serta permukaan poles gigi tiruan.Sendok cetak perorangan dibuat dengan tepi-tepi yang dapat disesuaikan sehingga dapat mengendalikan jaringan lunak di sekitar cetakan tetapi tidak menimbulkan distorsi (Boucher 1994).

• Pada kasus lingir flabby memerlukan modifikasi yang cukup sederhana pada desain sendok cetak yang memungkinkan operator untuk mendapatkan retensi dan stabilisasi yang cukup pada landasan gigi tiruan yang berlawanan dengan gaya tilting yang meningkat akibat jaringan yang mudah bergerak ini.

Page 8: Pleno prosthodonti

3. ALASAN GIGI TIRUAN LAMA YANG LONGGAR

o Adanya perubahan dimensi (thermal dan stress) gigi tiruan yang dipakai

o Adanya factor intra oral, contoh resorbsi tulang alveolaro Adanya factor psikologis pasien, contoh usia pasien lanjut

Page 9: Pleno prosthodonti

RENCANA PERAWATAN AKHIR1. cetakan anatomis

Alat • rubber bowl • Spatula • stock tray• wax mess • Pinset• Kaca mulut ( 2 buah)• Tang kawat• Jangka (kaliper)• Lampu spiritus

Page 10: Pleno prosthodonti

Bahan :- Gips stone- Alginate- Wax

Page 11: Pleno prosthodonti

Hal yang perlu diperhatikan untuk Faktor biologis dari teknik mencetak• Cetakan meluas meliputi seluruh daerah pendukung dalam batas

kesehatan dan fungsi jaringan pendukung dan jaringan pembatasnya• Tepi-tepinya sesuai dengan batas-batas anatomis dan fisiologis

jaringan mulut• Fisioogis dari prosedur pembentukan tepi dilakukan oleh dokter gigi

dengan pasien• Sediakan ruangan yang cukup antara sendok cetak dengan bahan

cetak yang akan digunakan• Teknik tekanan digunakan pada daerah pendukung waktu cetakan

akhir• Cetakan dapat dilepas dari dalam mulut tanpa melukai membran

mukosa sisa alveolar • Sendok cetak dan cetakan akhir dibuat dari bahan dengan dimensi

yang stabil.• Bentuk luar dari cetakan akhir sama dengan bentuk luar dari gigi

tiruan yang telah selsai.

Page 12: Pleno prosthodonti

• Posisi Operator dan pasienPasien. rahang Atas : Penderita berada setinggi siku operator. Rahang bawah : Rahang bawah pasien setinggi antara bahu dan siku operator

Operator. Rahang atas : Berdiri sebelah kanan pasien,siku operator setinggi mulut pasien. Rahang bawah: Berdiri disebelah kanan depan pasien ,mulut penderita berada setinggi antara siku dan bahu operator

Page 13: Pleno prosthodonti

Teknik pencetakan anatomis atau preliminary impression. • teknik yang bersifat mukostatis atau non pressure impression. • Bentuk dan ukuran sendok cetak yang digunakan adalah

sendok cetak yang berukuran tidak terlalu besar ( tidak sama dengan sendok cetak untuk rahang yang edentulous), dengan dua ketebalan lilin sebagai tissue stop yang terletak pada sendok cetak untuk mendapatkan kestabilan.

• Bahan cetak alginate menyeluruh mencakup labiolingual lingir flabby, dan sendok cetak beserta alginate tersebut diletakkan pada lingir dengan hati-hati. Terbentuklah cetakan yang bersifat mukostatik dan digunakan sebagai model studi

Page 14: Pleno prosthodonti

2. Cetakan fisiologis atau secondary impression.

Alat :• Bunsen Burner • wax mess • komponen batang hijau

Page 15: Pleno prosthodonti

Bahan :- Komponen batang hijau- Sillicon rubber- Alginate- Kompon- CMS

Page 16: Pleno prosthodonti

Teknik mencetak model kerja• Teknik selective pressure impression. • Model studi yang dibuat dengan teknik pencetakan mukostatik tadi, daerah

lingir flabby ditutupi dengan tiga lapis landasan lilin. • Sendok cetak yang mengenai linggir yang flabby dibuat lubang-lubang agar

bahan cetak yang berlebihan dapat mengalir keluar dengan bebas. Dimana sendok cetak dapat menutupi daerah mukosa yang stabil.

• Bahan cetak silicone rubber disemprotkan menyeluruh pada labiolingual lingir flabby, kemudian sendok cetak dengan bahan cetak silicone rubber

• diletakkan perlahan-lahan pada lingir flabby dan tekanan hanya diaplikasikan pada daerah yang stabil juga sekalian membentuk cetakan fungsional yaitu menekan hanya pada bagian posterior juga membentuk border molding.

• Prosedur ini memungkinkan untuk membuat keduanya yaitu cetakan yang bersifat mukostatik untuk lingir yang flabby dan cetakan yang mengunakan tekanan untuk mukosa yang stabil. Teknik pencetakan ini memungkinkan untuk mendapatkan retensi yang baik pada gigi tiruan.

Page 17: Pleno prosthodonti

Tahap-tahap pencetakan dengan Resin akrilik curing panas

1. Gambarkan pada model studi wax spaci dengan pensil, sendok cetak harus mencakup seluruh jaringan lunak . Harus tepat untuk memperoleh pelekatan otot ,pelekatan frenulum . buat daerah posterior palatal seal pada model dan majukan lebih kuramg 1 mm pada garis yang telah digambarkan sampai peLuasan dibagian posterior.

2. Ambil wax merah dan tutup model kerja hingga melapisi seluruh permukaan, dengan fungsi memberikan ruangan untuk bahan cetak(wax spacer) ditutup sampai baris pertama ( di fornix)

3. Buat lubang dan Oleskan permukaan model dengan CMS4. Aduk resin akrilik( stage daught) dan letakan adonan merata diatas

malam . tebal akrilik jangan lebih dari 2 mm untuk memudahkan manipulasi

Page 18: Pleno prosthodonti

5. Setelah kering Buat tangkai dari resin untuk rahang atas cukup satu ditangah bagian anterior dengan posisi tangkai kearah bawah supaya tidak mengganggu pada saat muscle trimming. Rahang bawah dibuat dengan 3 tangkai satu bagian tengah dan dua bagian posterior(tiga tangkai) tangkai bagian posterior juga berfungsi sebagai finger rest saat mencetak untuk meudahkan saat mencetak.

6. Setelah resin mengeras lepaskan sendok cetak perorangan dari model.

7. Sempurnakan tepi sendok cetak8. Lakukan Try in dimana Mencoba sendok cetak perorangan

dalam mulut pasien dan periksa apakakh sendok cetak perlu disempurnakan sebelum dilakukan border molding /muscle trimming dan pencetakan fisiologis.

9. Lakukan muscle trimming

Page 19: Pleno prosthodonti

Muscle trimming

Rahang atas1. Untuk mendapatkan tepi distobukal ,tarik

mukosa pipi daerah distobukal keatas, keluar, kebawah, dan kedepan.

2. Untuk mendapatkan frenulum bukalis, gerakan yang dianjurkan sama dengan no.1 ditambah gerakan kebelakang

3. Untuk daerah vestibulum bukalis/labialis, bibir ditarik keatas, keluar dan kebawah

4. Untuk ketebalan sayap distobukal, dianjurka nmenggerakan rahang bawah kekiri atau kekanan

5. Untuk daerah postdam, dilakukan penekananucapan “AH”

6. Untuk daerah hamular notch , pasien dianjurkan membuka mulut lebar

Rahang bawah1. Untuk mendapatkan tepi distobukal pipi ditarik

keluar dan keatas2. Untuk mendapatkan daerah sudut mulut, sudut

mulut ditarik keluar dan keatas, kedepan, dan kebelakang

3. Untuk daerah vestibulum labialis, bibir ditarik keluar dan keatas

4. Untuk daerah seluruh sayap labial , bibir ditarik kebawah, keluar dan keatas

5. Untuk daerah lingualis dan distolingual yang menghadap mukosa posterior atas serta frenulum lingualis, lidah dijulurkan

6. Untuk daerah lingual dan distolingual yang menghadap lidah, ujung lidah digerakan kearah pipi kiri dan kanan

7. Untuk daerah sayap distal, pasien dianjurkan membuka mulut lebar, serta lidah dijulurkan, kemudian menutup mulut sambil menggigit jari operator

Page 20: Pleno prosthodonti

10. Wax dibuang11. Sendok cetak dilubangi untuk sebagai retensi

dan membuang sisah bahan cetak12. Mencetak akhir dengan menggunakan light

body, tetapi sebelumnya lakukan beading ( Gips tipe II/ Kapas) dan boxing (dibuatkan kotak untuk sendok cetak)

Page 21: Pleno prosthodonti

TEKNIK MENDAPATKAN RETENSI DAN STABILISASI YANG BAIK

• Pencetakan ini dimaksudkan untuk mendapatkan perluasan horizontal sayap lingual gigi tiruan rahang bawah ke sublingual sehingga diperoleh retensi dan stabilisasi yang baik dimana retensi yang dipengaruhi oleh perluasan landasan ini adalah retensi daya otot. Daya otot ini didapat dari otot-otot lidah yang menahan gigi tiruan pada tempatnya dengan jalan bersandar di atas sayap lingual. Selain daya otot juga daya atmosfir yang didapat dari border seal akibat perluasan landasan.

• Didapatkan seluruh batas-batas anatomis saat mencetak

Page 22: Pleno prosthodonti

Bagaimana dokter gigi menjelaskan pada pasien rencana perawatan yang di lakukan?

1. Rencana perawatan awal- lakukan pengobatan untuk cheilitis angular

2. Rencana perawatan akhir- pencetakan rahang sebanyak 2 kali

Page 23: Pleno prosthodonti

KESIMPULAN

• Permasalahan dari kasus ini adalah adanya flabby,cheilitis angularis menghambat dilakukannya rencana perawatan. Untuk itu, sebagai dokter gigi,harus mengetahui teknik untuk mendapatkan kepuasan dari pasien. Dengan menghilangkan kausa sebelum dilakukannya rencana peawtan. Lingir flabby tissue yaitu lingir yang mengalami hiperplasi jaringan fibrosanya yang merupakan respon dari resorbsi tulang alveolar, dapat terjadi pada penderita yang lama tidak memakai gigi tiruan atau dapat juga terjadi pada penderita yang menggunakan gigi tiruan yang tidak pas. Perawatan dengan gigi tiruan lengkap lebih disukai daripada tindakan bedah yang mempunyai banyak kerugian dan terutama pada pasien usia lanjut tindakan bedah sering kontra indikasi dan jarang dibenarkan.

• Gigi tiruan lengkap (GTL) adalah gigi tiruan yang dibuat untuk menggantikan semua gigi asli beserta bagian jaringan gusi yang hilang, karena apabila seseorang telah hilang semua gigi geliginya, maka dapat menghambat fungsi pengunyahan, fungsi fonetik, fungsi estetik dan dapat mempengaruhi keadaan psikis, dalam hal membuat gigi tiruan dibutuhkan retensi dan stabilisasi yang baik agar meningkatkan kenyamanan bagi pemakai gigi tiruan, retensi dan stabilisasi yang baik akan tercapai jika operator melakukan pemeriksaan yang lengkap, diagnosa yang tepat dan perawatan yang akurat, hingga retensi dan stabilisasi dicapai dengan baik, tak luput pula dalam hal pencetakan karena dengan mencetak batas-batas anatomis gigi akan didapatkan sebagai retensi dan stabilisasi.

Page 24: Pleno prosthodonti

References • Utari,R dan Widyana,H.1994.Design dan teknik mencetak pada pembuatan

gigi geligi lengkap. Jakarta : Hipokrates.• Fedriyanti,O.2010. Perawatan Pasien Edentolus dengan Gigi Tiruan Lengkap.

Padang : Universitas Baiturrahmah• Bakar,A.2012. Kedokteran Gigi Klinis. Yogyakarta : Quantum• Harty,F.J dan Ogston,R.1995.Kamus Kedokteran Gigi.Jakarta : EGC• Ian E.B dan Angus.W.1995. Perawatan Gigi Terpadu Untuk Lansia.Jakarta :

EGC• Itjiningsih,W.1996.Gigi Tiruan Lengkap Lepas.Jakarta: EGC• Jurnal : Prof.S.Tarigan.Fakultas Kedokteran Gigi USU.Beberapa

Pertimbangan Perawatan Prosthodonti pada pasien Lansia ( dikutip 10 april 2014)

• George,A.dkk.1994.Buku ajar prosthodonti untuk pasien tak bergigi menurut Boucher edisi 10.Jakarta : EGC( Jurnal)