pleno caca

27
PLENO SKENARIO 1

Upload: ronalda-budyantara

Post on 17-Sep-2015

251 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

pleno

TRANSCRIPT

Slide 1

PLENO SKENARIO 1ScenarioHarini, 19 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri perut kanan bawah disertai demam sejak seminggu yang lalu. Nyeri hilang timbul. Sehari yang lalu, Harini tidak dapat melakukan aktivitasnya karena nyeri bertambah berat.Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri perut kanan bawah, Rovsing's sign (+), nyeri tekan di titik McBurney (+).Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit 20.000/uL dengan neutrofilia. LED 40ml/jam.

Step 1Titik McBurney: Titik pada kuadran kanan bawah yang terletak pada 1/3 lateral dari garis yang menghubungkan SIAS dengan umbilikusStep 2Diagnosis banding dan penegakan diagnosis appendicitisEtiologi dan faktor resiko appendicitisPatogenesis dan patofisiologi appendicitisPenatalaksanaan awal appendicitis

Step 3Diagnosis banding: appendicitis akut, gastroenteritis, peritonitis primer, endometriosis, pielonefritis, infeksi panggul.Penegakan diagnosis appendicitis: anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjangEtiologi: Obstruksi lumen, bakteriologi, peranan lingkungan.Faktor resiko: faktor obstruksi, faktor infeksi, faktor makanan, faktor familialPatogenesis: Apendisitis dimulai oleh obstruksi dari lumen.Patofisiologi: dijelaskan di step 4.LO

Step 4Diagnosis banding:Appendicitis AkutGastroenteritis Peritonitis PrimerInfeksi PanggulPielonefritis Endometriosis

Penegakan diagnosis appendicitis:

AnamnesisPada anamnesis penderita akan mengeluhkan nyeri atau sakit perut. Muntah atau rangsangan viseral akibat aktivasi n.vagus. Obstipasi karena penderita takut untuk mengejan.Gejala lain adalah demam yang tidak terlalu tinggi, antara 37,5 -38,5 C. Tetapi jika suhu lebih tinggi, diduga sudah terjadi perforasi.

Pemerisakaan FisikInspeksipenderita berjalan membungkuk sambil memegangi perutnya yang sakit, kembung bila terjadi perforasi, dan penonjolan perut bagian kanan bawah terlihat pada apendikuler absesPalpasiNyeri tekan Mc. Burney. Nyeri lepas Defens muskuler Rovsing sign Psoas sign Obturator sign

PerkusiNyeri KetokAuskultasi Akan terdapat peristaltik normal, peristaltik tidak ada pada illeus paralitik karena peritonitis generalisata akibat apendisitis perforata. Auskultasi tidak banyak membantu dalam menegakkan diagnosis apendisitis, tetapi kalau sudah terjadi peritonitis maka tidak terdengar bunyi peristaltik usus. Pada pemeriksaan colok dubur (Rectal Toucher) akan terdapat nyeri pada jam 9-12.

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan darah : akan didapatkan leukositosis pada kebanyakan kasus appendisitis akut terutama pada kasus dengan komplikasi. Pada appendicular infiltrat, LED akan meningkat.Pemeriksaan urin : untuk melihat adanya eritrosit, leukosit dan bakteri di dalam urin. Pemeriksaan ini sangat membantu dalam menyingkirkan diagnosis banding seperti infeksi saluran kemih atau batu ginjal yang mempunyai gejala klinis yang hampir sama dengan appendicitis.

Abdominal X-RayDigunakan untuk melihat adanya fecalith sebagai penyebab appendicitis. Pemeriksaan ini dilakukan terutama pada anak-anak. USGBila hasil pemeriksaan fisik meragukan, dapat dilakukan pemeriksaan USG, terutama pada wanita, juga bila dicurigai adanya abses. Dengan USG dapat dipakai untuk menyingkirkan diagnosis banding seperti kehamilan ektopik, adnecitis dan sebagainya.Barium enemaYaitu suatu pemeriksaan X-Ray dengan memasukkan barium ke colon melalui anus. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan komplikasi-komplikasi dari appendicitis pada jaringan sekitarnya dan juga untuk menyingkirkan diagnosis banding.

CT-ScanDapat menunjukkan tanda-tanda dari appendicitis. Selain itu juga dapat menunjukkan komplikasi dari appendicitis seperti bila terjadi abses.LaparoscopiYaitu suatu tindakan dengan menggunakan kamera fiberoptic yang dimasukkan dalam abdomen, appendix dapat divisualisasikan secara langsung2. Diagnosis of anemia

AnamnesisHistory :1. Family History of Anemia, Splenomegaly, Jundice, and Splenoctomy.2. Been rejected as blood donor.3. Exercise intolerance, syncope, easy fatigue.4. Pallor and jaundice5. Blood loss or bleeding tendency,6. Chronic disease7. Malnutrition, malabsorption and alcoholism8. Transfusion or iron Therapy9. Multiple pregnancy menorrhagia Etiologi:

ObstruksiFecalithhiperplasia jaringan limfoid di sub mukosa AppendixReaksi jaringan limfatikbiji-bijiangallstonecacing usus terutama Oxyuris vermicularisbarium yang mengering pada pemeriksaan sinar XBakteriologiPeranan lingkungan: diet dan higieneFaktor resikoFaktor obstruksiFaktor BakteriKecenderungan familiarFaktor ras dan diet

Patogenesis:

Penatalaksanaan apendisitis

Appendiktomi Appendicitis dengan abses Abses kecil : Antibiotik IV bedah 4-6 minggu kemudianAbses besar berbatas tegas: Drainase Prekutan+antibiotik operasi dilakukan setelah fistula menutupMultipel Abses : Drainase Bedah

Nyeri berpindah pada appensiditis akut

Nyeri ini berasal dari rangsang persarafaan abdomen dari daerah parietal yang berasal dari persarafan T6-L1. Disebut nyeri alih karena lokal nyeri bisa dirasakan di daerah lain dari persarafan yang samaAppendicitis Kronik Eksaserbasi Akut

Apendiks yang pernah meradang tidak akan sembuh sempurna, tetapi akan membentuk jaringan parut yang menyebabkan perlengketan dengan jaringan sekitarnya. Perlengketan ini dapat menimbulkan keluhan berulang diperut kanan bawah. Pada suatu ketika organ ini dapat meradang akut lagi dan dinyatakan mengalami eksaserbasi akut

Apendisitis infiltrateApendisitis infiltrate adalah proses radang apendiks yang penyebarannya dapat dibatasi oleh omentum dan usus-usus dan peritoneum disekitarnya sehingga membentuk massa (appendiceal mass). Umumnya massa apendiks terbentuk pada hari ke-4 sejak peradangan mulai apabila tidak terjadi peritonitis umum. Massa apendiks lebih sering dijumpai pada pasien berumur lima tahun atau lebih karena daya tahan tubuh telah berkembang dengan baik dan omentum telah cukup panjang dan tebal untuk membungkus proses radangGastroenteritisInflamasi membrane mukosa lambung dan usus halus yang di tandai dengan muntah-muntah dan diare yang berakibat kehilangan cairan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gejala keseimbangan elektrolit.DiareKeadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4x pada bayi dan lebih dari 3x pada anak, konsistensi cair, ada lendir atau darah dalam faeces.Alergi makananAlergi makanan adalah suatu kumpulan gejala yang mengenai banyak organ dan system tubuh yang ditimbulkan oleh alergi terhadap makanan. Dalam beberapa kepustakaan alergi makanan dipakai untuk menyatakan suatu reaksi terhadap makanan yang dasarnya adalah reaksi hipersensitifitas tipe IIleus

Ileus adalah gangguan/hambatan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya obstruksi usus akut yang segera membutuhkan pertolongan atau tindakan. Ileus ada 2 macam yaitu ileus obstruktif dan ileus paralitik.

Ileus obstruktif atau disebut juga ileus mekanik adalah keadaan dimana isi lumen saluran cerna tidak bisa disalurkan ke distal atau anus karena adanya sumbatan/hambatan mekanik yang disebabkan kelainan dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus yang menekan atau kelainan vaskularisasi pada suatu segmen usus yang menyebabkan nekrose segmen usus tersebut

Sedangkan ileus paralitik atau adynamic ileus adalah keadaan dimana usus gagal/ tidak mampu melakukan kontraksi peristaltik untuk menyalurkan isinya akibat kegagalan neurogenik atau hilangnya peristaltik usus tanpa adanya obstruksi mekanik.

Divertikulum meckel

Divertikulum Meckel merupakan suatu keadaan malformasi dari traktus gastrointestinal dengan adanya persistensi dari duktus vitello-intestinal./ omphalomesenterik yang gagal mengalami penutupan dan absorpsi.