e paper koran madura 4 september 2013

15
Koran Madura Harga Eceran Rp 3.500,- Langganan Rp 70.000,- Cak Matrawi 4 SEPTEMBER 2013 RABU Kena Tilang Seorang pegawai terlambat pergi ke kantor, ia tergesa-gesa dengan motornya. Sialnya ditengah jalan terjadi razia dadakan oleh polisi. Prriiittt.., motornya dihentikan oleh polisi. “Mana surat-suratnya!”, kata polisi. Sialnya ternyata si pengendara motor itu nggak bawa SIM. “Kamu saya tilang!”, seru polisi. “wah, jangan pak, damai saja ya pak..”, kata si pengendara sam- bil memberi uang 20 ribuan. “Ya sudah, kamu pulang lagi, ambil dulu surat kelengkapan yang kurang!”. Si pengendara akhirnya pulang untuk mengambil SIM dan kembali berangkat ke kantor untuk bekerja. Priiitttt.., si peng- endara diberhentikan polisi lagi. “Ada apa lagi sih pak?”, kata si pengendara. “Anda tidak pakai helm!”, kata polisi. Sial banget, gara-gara pulang mengambil SIM malah kelupaan helm, akhirn- ya si pengendara pulang mengambil helmnya setelah terkuras 20 ribu lagi. Di tengah jalan saat kembali ke kantor, priiittttt!, “Nih.. su- rat-surat lengkap, helm udah bawa, serakah amat, ada apa lagi sih pak?”, kata pengendara. “Surat lengkap, helm sudah dipakai.. sekarang motornya mana!!???”, seru polisi. Oleh majelis hakim, Djoko Susilo hanya dijatuhi vonis 10 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan karena terbukti secara sah dan meyakinkan terlibat dalam kasus korupsi dan pencucian uang proyek simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) yang menjeratnya. “Menjatuh- kan pidana terhadap terdakwa selama 10 tahun dan pidana denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan,” demikian hakim ketua Suhartoyo membacakan putusan majelis hakim di Pengadilan Tipikor Jakarta Selasa (3/9). Dalam tuntutannya, jaksa penuntut umum KPK menuntut Djoko dihukum 18 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider 1 tahun kurungan. Djoko juga dituntut membayar uang pengganti kerugian negara sebesar keuntungan yang diperolehnya dari proyek simu- lator SIM, yakni Rp 32 miliar. Selain menuntut hukuman pidana, jaksa KPK meminta agar dalam putusannya maje- lis hakim Tipikor menambah hukuman berupa pencabutan hak politik Djoko un- tuk memilih atau dipilih. Dalam tuntutannya, jaksa KPK me- nilai Djoko terbukti melakukan tindak pidana pencucian uang untuk periode 2003-2010 dan 2010-2012. Djoko di- anggap terbukti menyamarkan hartan- ya yang diduga berasal dari hasil tindak pidana korupsi dalam bentuk investasi bisnis, kendaraan, dan tempat tinggal dengan mengatasnamakan para istrin- ya, dan keluarganya. Kepemilikan harta Djoko dianggap tidak sesuai dengan profilnya sebagai pejabat kepolisian. Untuk periode 2003-2010, Djoko memiliki total aset senilai Rp 54,6 miliar dan 60.000 dollar AS. Padahal, total penghasilan yang diperolehnya sebagai pejabat Polri ketika itu hanya Rp 407 juta dan penghasilan lainnya sekitar Rp 1,2 miliar. Dalam periode itu, Djoko pernah menjabat sebagai Kapol- res Bekasi, Kepala Polres Metro Jakarta Utara, Direktur Lantas Polda Metro Jaya, Wakil Direktur Lantas Babinkam Polri, Direktur Lantas Babinkam Polri, dan Kepala Korlantas. Kemudian dalam periode 2010- 2012, penghasilan Djoko sebagai pejabat Polri hanya sekitar Rp 235,7 juta ditambah penghasilan lainnya senilai Rp 1,2 miliar. Namun, dalam periode itu Djoko telah membeli aset sekitar Rp 63,7 miliar. Dalam periode tersebut, Djoko menjabat sebagai Di- rektur Lantas Babinkam Polri, Kepala Korlantas, dan Gubernur Akpol. Selain dianggap jaksa terbukti mel- akukan tindak pidana pencucian uang, Djoko dianggap terbukti melakukan tindak pidana korupsi dengan men- yalahgunakan kewenangannya untuk menguntungkan diri sendiri, pihak lain, atau suatu korporasi. Dia diang- gap terbukti menunjuk PT Citra Man- diri Metalindo Abadi sebagai pelaksana proyek roda dua dan roda empat simu- lator SIM dan menggelembungkan har- ga alat simulator SIM. Dari perbuatannya ini, Djoko memperoleh keuntungan Rp 32 mil- iar. Sementara itu, Djoko, saat mem- bacakan pembelaannya pekan lalu, membantah semua tuduhan jaksa KPK. Djoko mengaku hanya lalai dalam mengawasi dan menyerahkan pengerjaan proyek yang sepenuhnya diberikan kepada anak buahnya. Dalam persidangan pembacaan vonis Selasa (3/9) itu, majelis hakim menjelaskan bahwa terdakwa juga ter- bukti menerima komisi dalam proyek pengadaan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor. Dalam analisis fakta persi- dangan, mereka menyatakan mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri itu men- erima Rp 7 miliar terkait proyek itu. “Terdakwa juga menerima uang Rp 7 miliar terkait pengadaan BPKB dari PT Pura Agung Utama, melalui Kompol Legimo Pudjo Sumarto,” kata Hakim Anggota Anwar, saat memba- cakan analisis fakta persidangan. Menurutnya, dari seluruh harta kekayaan milik Djoko yang terung- kap dalam persidangan, yakni USD 60 ribu dan Rp 54,625 miliar, patut diduga berasal dari hasil pencucian uang. Menurut dia, dari jumlah harta itu, tidak sesuai dengan penghasilan Djoko selama menjadi anggota Polri. Dia pun menyatakan Djoko tidak dapat membuktikan asal hartanya dan patut diduga hasil tindak pidana ko- rupsi. “Adalah tidak sesuai penghasilan terdakwa sebagai anggota Polri secara keseluruhan, yakni Rp 407.136 juta. Sementara jumlah penghasilan di luar gaji yang dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara hanya sebesar Rp 1,2 miliar,” Atas putusan tersebut, Djoko Susilo akan mengajukan banding, sedangkan Jaksa Penuntut Umum masih memikir menggunakan haknya untuk banding atas putusan majelis hakim tersebut. (gam/cea/aji) Lebih Ringan dari Tuntutan JPU JAKARTA-Komisi Pember- antasan Korupsi (KPK) terus mendalami keterangan anggota DPR terkait peningkatan ang- garan penyelenggaraan PON XVIII di Riau. Sebab pening- katan biaya-biaya yang muncul dalam pembiayaan PON mela- lui mekanisme persetujuan anggota DPR. “Peningkatan biaya-biaya yang muncul dalam pembiayaan PON, yang mem- inta persetujuan anggota DPR. Perkembangan terbaru adalah mengkonfirmasi mengenai penambahan anggaran yang dibu- tuhkan,” kata Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto di Jakarta, Selasa,(2/9) Namun Bambang tak memungkiri dalam proses pendalaman tersebut, pihaknya terus memeriksa para saksi, seperti Angelina Sondakh, anggota Komisi X DPR RI lainnya seperti Rully Chairul Azwar, Kahar Muzakir dan Setya Novanto. “Perkembangan ter- baru adalah mengkonfirmasi mengenai penambahan anggaran yang dibutuhkan,” ujarnya Sayangnya, Bambang enggan berspekulasi apakah dalam penambahan tersebut terjadi permainan diantara legislator Senayan atau tidak. “Kita melacak disitu. Makanya kita pang- gil anggota komisi olahraga. Tapi kalau muncul di persidangan, akan kita kaji kemudian,” ungkapnya Meski saat ini tengah fokus menggarap kasus yang menyeret Rusli Zainal, KPK berpeluang menyeret mereka yang diduga ter- libat. “Kasus RZ (Rusli Zainal) salah satu yang dapat prioritas untuk diselesaikan penyidikan,” jelas Bambang. Bukan tanpa sebab para saksi asal Senayan itu diperiksa. Sebab menurut Bambang, mereka diperiksa untuk mengkon- firmasi keterangan yang diberikan saksi lain sebelumnya atau tersangka. Hal tersebut juga untuk memperjelas rumusan untuk membuat dakwaan terhadap Rusli Zainal. Sementara itu, terdakwa kasus korupsi pembahasan angga- ran Kemendibud ini baru saja menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk tersangka Rusli Zainal dalam kasus PON Riau. “Ban- yak, banyak,” ujar Angie Hal itu disampaikan Angie saat ditanya apakah penyidik me- nanyakan peran beberapa anggota DPR dalam proses pengang- garan proyek PON. Saat ditanya soal keterlibatan Setya Novanto dalam proses penganggaran, Angie enggan menjawab. Seperti diketahui, Rusli Zainal telah ditetapkan sebagai ter- sangka oleh KPK sejak Jumat (8/2/2013) lalu. Kader Partai Gol- kar itu diduga telah menerima suap yang diberikan konsorsium pembangunan stadion lapangan menembak. Konsorsium itu adalah PT Adhi Karya, PT Wijaya Karya dan PT Pembangunan Perumahan (PP). Rusli juga diduga menyuap anggota DPRD Provinsi Riau guna memuluskan pembahasan Perda Nomor 6 Tahun 2010 terkait pembangunan venue lapangan tembak PON tahun 2012 di Riau. Selain kasus PON, Rusli yang diketahui sebagai kader Partai Golkar ini juga ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi pengesahan bagan kerja usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada tanaman in- dustri Pelalawan, Riau tahun 2001-2006. (gam/cea) JAKARTA-Pengamat politik Lemba- ga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego mendesak Dewan Per- wakilan Rakyat (DPR) agar memba- has Rancangan Undang-Undang Kom- ponen Cadangan (RUU Komcad) secara makro dan menyeluruh, bukan bersifat sektoral. Dengan demikian tidak ada kesan RUU tersebut hanya sebagai proyek tahunan. “Jadi membahasnya harus serius dan tak hanya menyang- kut Komisi I DPR, melainkan harus melibatkan komisi yang lain agar UU yang dihasilkan tidak tumpang-tindih dan bertabrakan dengan UU yang lain,” ujar Samego dalam diskusi RUU Kom- cad bersama direktur program Impar- sial Al Araf di Gedung DPR RI Jakarta, Selasa (3/9). Menurut dia, RUU Komcad itu dibutuhkan secara menyeluruh, tapi mestinya dimatangkan lebih dulu de- ngan melibatkan semua komisi di DPR. Sehingga keberadaan UU ini, nantinya tidak tumpang-tindih dan bertabrakan dengan UU yang lain.”RUU Komcad itu dibutuhkan secara menyeluruh, tapi mestinya dimatangkan lebih dulu de- ngan melibatkan semua komisi-komisi di DPR,” tambahnya. Dia menegaskan, sudah saatnya DPR harus menjadikan setiap UU itu sebagai peta jalan (road map) yang menjadi pegangan bersama bagi bangsa ini ke depan. Oleh sebab itu latarbelakang pemikiran dalam mem- bahas RUU Komcad ini menurut harus berpegang pada nasionalisme, dan populis. “Jangan elitis, dimana nega- ra ini senang membuat komisi-komisi atau lembaga-lembaga yang tidak menjadi prioriotas pembangunan. Di mana soal pertahanan ini memang bukan monopoli institusi, dan Kom- cad akan jalan terus ke depan, dan su- dah menjadi amanah UU No.3 tahun 2002,” ujarnya. Hanya saja Komcad ini lanjut In- dria, perlu dimobilisasi setelah kom- ponen utamanya sudah kuat. Seperti tahun 1960-an dan tahun 1970-an di mana Indonesia sudah memiliki KRI Irian AL yang ditakuti oleh Malay- sia, Singapura, Philipina dan negara lain. “Tapi, sekarang kedua negara itu malah sering menyusup dan mencuri kekayaaan bangsa ini. Bahkan Malay- sia sudah berani mencuri pulau. Jadi, DPR harus serius membahas RUU Komcad dengan dasar ideologi bang- sa untuk proyek bersama ke depan,” demikian Indra. Sementara itu, Direktur Pro- gram Imparsial mengatakan sebelum membahas RUU Komcad ini, mes- tinya komponen utama pertahanan dan keamanan negara lebih dahulu diperkuat. “Kalau alat utama sistem persenjataan (Alusista) kita masih lemah, kesejahteraan TNI masih per- lu diperbaiki, dan eknologinya belum canggih, maka tak bisa menjadi TNI professional,” terangnya. Yang menjadi pertanyaan saat ini, kata Al Araf, motivasi pembahasan RUU ini juga tak menyebutkan un- tuk apa. “Perang juga tidak. Tapi, bisa digunakan untuk menghadapi teror- isme, kriminalisme, konflik sosial dan lain-lain,” katanya. Dia juga tak melihat ada ancaman dari luar, khususnya di Asean untuk Indonesia. “Berbeda dengan Israel yang berhadapan dengan Timur Ten- gah, Korea Selatan dengan Korea Ut- ara, Singapura dengan Malaysia dan lainnya,” tukasnya. Menurut Al Araf, sebaiknya ang- garan TNI yang mencapai hampir Rp 100 triliun itu sebaiknya untuk mem- perkat komponen utama, misalnya teknologi canggih, peningkatan sum- ber daya manusia, dan kesejahteraan TNI. ‘Kalau ini sudah dipenuhi, maka Komcad bisa dijalankan,” pungkasn- ya. (gam/cea) SKANDAL HAMBALANG Tersangka Korupsi PON XVIII Bisa Bertambah JAKARTA-Vonis majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) terhadap mantan Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian RI, Ins- pektur Jenderal Djoko Susilo dikorting hampir setengah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum. AGENDA LEGISLATIF RUU Komponen Cadangan Terkesan Jadi Proyek Djoko Susilo Divonis 10 Tahun Penjara dan Denda Rp. 500 Juta Daniela Hantuchova Lolos ke Perempat Final NEW YORK - Pe- tenis asal Slovakia Daniela Hantucho- va maju ke puta- ran perempat final turnamen tenis AS Terbuka untuk per- tama kalinya dalam satu dekade ini, setelah memenangi pertandingan yang sempat tertunda karena hujan, saat bertemu dengan petenis “wild card” Amerika Alison Riske, Senin. Hantuchova menang 6-3 5-7 6-2 setelah berhasil mengasi tekanan Riske, yang mengalahkan juara Wimbledon 2011 Petra Kvitova dan maju ke putaran keempat turnamen Grand Slam untuk pertama kalinya. OLAHRAGA/HAL 16

Upload: koran-madura

Post on 13-Mar-2016

257 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 4 September 2013

RABU 4 SEPTEMBER 2013 NO. 0191 | TAHUN II 1Koran Madura

Harga Eceran Rp 3.500,- Langganan Rp 70.000,-

Cak Matrawi

4 SEPTEMBER 2013 RABU

Kena TilangSeorang pegawai terlambat pergi ke kantor, ia tergesa-gesa

dengan motornya. Sialnya ditengah jalan terjadi razia dadakan oleh polisi. Prriiittt.., motornya dihentikan oleh polisi. “Mana surat-suratnya!”, kata polisi. Sialnya ternyata si pengendara motor itu nggak bawa SIM. “Kamu saya tilang!”, seru polisi. “wah, jangan pak, damai saja ya pak..”, kata si pengendara sam-bil memberi uang 20 ribuan. “Ya sudah, kamu pulang lagi, ambil dulu surat kelengkapan yang kurang!”.

Si pengendara akhirnya pulang untuk mengambil SIM dan kembali berangkat ke kantor untuk bekerja. Priiitttt.., si peng-endara diberhentikan polisi lagi. “Ada apa lagi sih pak?”, kata si pengendara. “Anda tidak pakai helm!”, kata polisi. Sial banget, gara-gara pulang mengambil SIM malah kelupaan helm, akhirn-ya si pengendara pulang mengambil helmnya setelah terkuras 20 ribu lagi.

Di tengah jalan saat kembali ke kantor, priiittttt!, “Nih.. su-rat-surat lengkap, helm udah bawa, serakah amat, ada apa lagi sih pak?”, kata pengendara.

“Surat lengkap, helm sudah dipakai.. sekarang motornya mana!!???”, seru polisi.

Oleh majelis hakim, Djoko Susilo hanya dijatuhi vonis 10 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan karena terbukti secara sah dan meyakinkan terlibat dalam kasus korupsi dan pencucian uang proyek simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) yang menjeratnya. “Menjatuh-kan pidana terhadap terdakwa selama 10 tahun dan pidana denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan,” demikian hakim ketua Suhartoyo membacakan putusan majelis hakim di Pengadilan Tipikor Jakarta Selasa (3/9).

Dalam tuntutannya, jaksa penuntut umum KPK menuntut Djoko dihukum 18 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider 1 tahun kurungan. Djoko juga dituntut membayar uang pengganti kerugian negara sebesar keuntungan yang diperolehnya dari proyek simu-lator SIM, yakni Rp 32 miliar. Selain menuntut hukuman pidana, jaksa KPK meminta agar dalam putusannya maje-lis hakim Tipikor menambah hukuman berupa pencabutan hak politik Djoko un-tuk memilih atau dipilih.

Dalam tuntutannya, jaksa KPK me-nilai Djoko terbukti melakukan tindak pidana pencucian uang untuk periode 2003-2010 dan 2010-2012. Djoko di-anggap terbukti menyamarkan hartan-ya yang diduga berasal dari hasil tindak pidana korupsi dalam bentuk investasi bisnis, kendaraan, dan tempat tinggal dengan mengatasnamakan para istrin-ya, dan keluarganya. Kepemilikan harta Djoko dianggap tidak sesuai dengan profilnya sebagai pejabat kepolisian.

Untuk periode 2003-2010, Djoko memiliki total aset senilai Rp 54,6 miliar dan 60.000 dollar AS. Padahal, total penghasilan yang diperolehnya sebagai pejabat Polri ketika itu hanya Rp 407 juta dan penghasilan lainnya sekitar Rp 1,2 miliar. Dalam periode itu, Djoko pernah menjabat sebagai Kapol-res Bekasi, Kepala Polres Metro Jakarta Utara, Direktur Lantas Polda Metro Jaya, Wakil Direktur Lantas Babinkam Polri, Direktur Lantas Babinkam Polri, dan Kepala Korlantas.

Kemudian dalam periode 2010-2012, penghasilan Djoko sebagai pejabat Polri hanya sekitar Rp 235,7 juta ditambah penghasilan lainnya senilai Rp 1,2 miliar. Namun, dalam periode itu Djoko telah membeli aset sekitar Rp 63,7 miliar. Dalam periode

tersebut, Djoko menjabat sebagai Di-rektur Lantas Babinkam Polri, Kepala Korlantas, dan Gubernur Akpol.

Selain dianggap jaksa terbukti mel-akukan tindak pidana pencucian uang, Djoko dianggap terbukti melakukan tindak pidana korupsi dengan men-yalahgunakan kewenangannya untuk menguntungkan diri sendiri, pihak lain, atau suatu korporasi. Dia diang-gap terbukti menunjuk PT Citra Man-diri Metalindo Abadi sebagai pelaksana proyek roda dua dan roda empat simu-lator SIM dan menggelembungkan har-ga alat simulator SIM.

Dari perbuatannya ini, Djoko memperoleh keuntungan Rp 32 mil-iar. Sementara itu, Djoko, saat mem-bacakan pembelaannya pekan lalu, membantah semua tuduhan jaksa KPK. Djoko mengaku hanya lalai dalam mengawasi dan menyerahkan pengerjaan proyek yang sepenuhnya diberikan kepada anak buahnya.

Dalam persidangan pembacaan vonis Selasa (3/9) itu, majelis hakim menjelaskan bahwa terdakwa juga ter-bukti menerima komisi dalam proyek pengadaan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor. Dalam analisis fakta persi-dangan, mereka menyatakan mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri itu men-erima Rp 7 miliar terkait proyek itu.

“Terdakwa juga menerima uang Rp 7 miliar terkait pengadaan BPKB dari PT Pura Agung Utama, melalui Kompol Legimo Pudjo Sumarto,” kata

Hakim Anggota Anwar, saat memba-cakan analisis fakta persidangan.

Menurutnya, dari seluruh harta kekayaan milik Djoko yang terung-kap dalam persidangan, yakni USD 60 ribu dan Rp 54,625 miliar, patut diduga berasal dari hasil pencucian uang. Menurut dia, dari jumlah harta itu, tidak sesuai dengan penghasilan Djoko selama menjadi anggota Polri.

Dia pun menyatakan Djoko tidak dapat membuktikan asal hartanya dan patut diduga hasil tindak pidana ko-

rupsi. “Adalah tidak sesuai penghasilan terdakwa sebagai anggota Polri secara keseluruhan, yakni Rp 407.136 juta. Sementara jumlah penghasilan di luar gaji yang dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara hanya sebesar Rp 1,2 miliar,”

Atas putusan tersebut, Djoko Susilo akan mengajukan banding, sedangkan Jaksa Penuntut Umum masih memikir menggunakan haknya untuk banding atas putusan majelis hakim tersebut. (gam/cea/aji)

Lebih Ringan dari Tuntutan JPUJAKARTA-Komisi Pember-

antasan Korupsi (KPK) terus mendalami keterangan anggota DPR terkait peningkatan ang-garan penyelenggaraan PON XVIII di Riau. Sebab pening-katan biaya-biaya yang muncul dalam pembiayaan PON mela-lui mekanisme persetujuan anggota DPR. “Peningkatan biaya-biaya yang muncul dalam pembiayaan PON, yang mem-inta persetujuan anggota DPR. Perkembangan terbaru adalah

mengkonfirmasi mengenai penambahan anggaran yang dibu-tuhkan,” kata Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto di Jakarta, Selasa,(2/9)

Namun Bambang tak memungkiri dalam proses pendalaman tersebut, pihaknya terus memeriksa para saksi, seperti Angelina Sondakh, anggota Komisi X DPR RI lainnya seperti Rully Chairul Azwar, Kahar Muzakir dan Setya Novanto. “Perkembangan ter-baru adalah mengkonfirmasi mengenai penambahan anggaran yang dibutuhkan,” ujarnya

Sayangnya, Bambang enggan berspekulasi apakah dalam penambahan tersebut terjadi permainan diantara legislator Senayan atau tidak. “Kita melacak disitu. Makanya kita pang-gil anggota komisi olahraga. Tapi kalau muncul di persidangan, akan kita kaji kemudian,” ungkapnya

Meski saat ini tengah fokus menggarap kasus yang menyeret Rusli Zainal, KPK berpeluang menyeret mereka yang diduga ter-libat. “Kasus RZ (Rusli Zainal) salah satu yang dapat prioritas untuk diselesaikan penyidikan,” jelas Bambang.

Bukan tanpa sebab para saksi asal Senayan itu diperiksa. Sebab menurut Bambang, mereka diperiksa untuk mengkon-firmasi keterangan yang diberikan saksi lain sebelumnya atau tersangka. Hal tersebut juga untuk memperjelas rumusan untuk membuat dakwaan terhadap Rusli Zainal.

Sementara itu, terdakwa kasus korupsi pembahasan angga-ran Kemendibud ini baru saja menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk tersangka Rusli Zainal dalam kasus PON Riau. “Ban-yak, banyak,” ujar Angie

Hal itu disampaikan Angie saat ditanya apakah penyidik me-nanyakan peran beberapa anggota DPR dalam proses pengang-garan proyek PON. Saat ditanya soal keterlibatan Setya Novanto dalam proses penganggaran, Angie enggan menjawab.

Seperti diketahui, Rusli Zainal telah ditetapkan sebagai ter-sangka oleh KPK sejak Jumat (8/2/2013) lalu. Kader Partai Gol-kar itu diduga telah menerima suap yang diberikan konsorsium pembangunan stadion lapangan menembak. Konsorsium itu adalah PT Adhi Karya, PT Wijaya Karya dan PT Pembangunan Perumahan (PP).

Rusli juga diduga menyuap anggota DPRD Provinsi Riau guna memuluskan pembahasan Perda Nomor 6 Tahun 2010 terkait pembangunan venue lapangan tembak PON tahun 2012 di Riau. Selain kasus PON, Rusli yang diketahui sebagai kader Partai Golkar ini juga ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi pengesahan bagan kerja usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada tanaman in-dustri Pelalawan, Riau tahun 2001-2006. (gam/cea)

JAKARTA-Pengamat politik Lemba-ga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego mendesak Dewan Per-wakilan Rakyat (DPR) agar memba-has Rancangan Undang-Undang Kom-ponen Cadangan (RUU Komcad) secara makro dan menyeluruh, bukan bersifat sektoral. Dengan demikian tidak ada kesan RUU tersebut hanya sebagai proyek tahunan. “Jadi membahasnya harus serius dan tak hanya menyang-kut Komisi I DPR, melainkan harus melibatkan komisi yang lain agar UU yang dihasilkan tidak tumpang-tindih dan bertabrakan dengan UU yang lain,” ujar Samego dalam diskusi RUU Kom-cad bersama direktur program Impar-sial Al Araf di Gedung DPR RI Jakarta, Selasa (3/9).

Menurut dia, RUU Komcad itu dibutuhkan secara menyeluruh, tapi mestinya dimatangkan lebih dulu de-ngan melibatkan semua komisi di DPR. Sehingga keberadaan UU ini, nantinya tidak tumpang-tindih dan bertabrakan dengan UU yang lain.”RUU Komcad itu dibutuhkan secara menyeluruh, tapi mestinya dimatangkan lebih dulu de-ngan melibatkan semua komisi-komisi di DPR,” tambahnya.

Dia menegaskan, sudah saatnya DPR harus menjadikan setiap UU itu sebagai peta jalan (road map) yang menjadi pegangan bersama bagi bangsa ini ke depan. Oleh sebab itu latarbelakang pemikiran dalam mem-bahas RUU Komcad ini menurut harus

berpegang pada nasionalisme, dan populis. “Jangan elitis, dimana nega-ra ini senang membuat komisi-komisi atau lembaga-lembaga yang tidak menjadi prioriotas pembangunan. Di mana soal pertahanan ini memang bukan monopoli institusi, dan Kom-cad akan jalan terus ke depan, dan su-dah menjadi amanah UU No.3 tahun 2002,” ujarnya.

Hanya saja Komcad ini lanjut In-

dria, perlu dimobilisasi setelah kom-ponen utamanya sudah kuat. Seperti tahun 1960-an dan tahun 1970-an di mana Indonesia sudah memiliki KRI Irian AL yang ditakuti oleh Malay-sia, Singapura, Philipina dan negara lain. “Tapi, sekarang kedua negara itu malah sering menyusup dan mencuri kekayaaan bangsa ini. Bahkan Malay-sia sudah berani mencuri pulau. Jadi, DPR harus serius membahas RUU

Komcad dengan dasar ideologi bang-sa untuk proyek bersama ke depan,” demikian Indra.

Sementara itu, Direktur Pro-gram Imparsial mengatakan sebelum membahas RUU Komcad ini, mes-tinya komponen utama pertahanan dan keamanan negara lebih dahulu diperkuat. “Kalau alat utama sistem persenjataan (Alusista) kita masih lemah, kesejahteraan TNI masih per-lu diperbaiki, dan eknologinya belum canggih, maka tak bisa menjadi TNI professional,” terangnya.

Yang menjadi pertanyaan saat ini, kata Al Araf, motivasi pembahasan RUU ini juga tak menyebutkan un-tuk apa. “Perang juga tidak. Tapi, bisa digunakan untuk menghadapi teror-isme, kriminalisme, konflik sosial dan lain-lain,” katanya.

Dia juga tak melihat ada ancaman dari luar, khususnya di Asean untuk Indonesia. “Berbeda dengan Israel yang berhadapan dengan Timur Ten-gah, Korea Selatan dengan Korea Ut-ara, Singapura dengan Malaysia dan lainnya,” tukasnya.

Menurut Al Araf, sebaiknya ang-garan TNI yang mencapai hampir Rp 100 triliun itu sebaiknya untuk mem-perkat komponen utama, misalnya teknologi canggih, peningkatan sum-ber daya manusia, dan kesejahteraan TNI. ‘Kalau ini sudah dipenuhi, maka Komcad bisa dijalankan,” pungkasn-ya. (gam/cea)

SKANDAL HAMBALANG

Tersangka Korupsi PON XVIII Bisa Bertambah

JAKARTA-Vonis majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) terhadap mantan Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian RI, Ins-pektur Jenderal Djoko Susilo dikorting hampir setengah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum.

AGENDA LEGISLATIF

RUU Komponen Cadangan Terkesan Jadi Proyek

Djoko Susilo Divonis 10 Tahun Penjara dan Denda Rp. 500 Juta

Daniela Hantuchova Lolos ke Perempat Final

NEW YORK - Pe-tenis asal Slovakia Daniela Hantucho-va maju ke puta-ran perempat final turnamen tenis AS Terbuka untuk per-tama kalinya dalam satu dekade ini, setelah memenangi pertandingan yang sempat tertunda karena hujan, saat bertemu dengan petenis “wild card” Amerika Alison Riske, Senin.

Hantuchova menang 6-3 5-7 6-2 setelah berhasil mengasi tekanan Riske, yang mengalahkan juara Wimbledon 2011 Petra Kvitova dan maju ke putaran keempat turnamen Grand Slam untuk pertama kalinya.

OLAHRAGA/HAL 16

Page 2: e Paper Koran Madura 4 September 2013

RABU 4 SEPTEMBER 2013 NO. 0191 | TAHUN II2

SUMENEP – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sume-nep telah memberikan ban-tuan kepada gelandangan dan pengemis (gepeng) yang sudah terkena razia, baik itu berupa bantuan material se-perti kambing dan peralatan usaha lainnya. Namun, hal itu tampaknya kurang membantu.

Dinsos belum menemukan formulasi yang bisa mengentas-kan gepeng. ”Pada tahun 2012 kami kami telah memberkan stimulan berupa alat usaha, se-perti rombong bakso dan lain-nya,” katanya, Selasa (3/9). Tapi hal itu kurang dimanfaatkan, sehingga gepeng tetap berak-tivitas seperti biasanya.

Selain itu, pemerintah te-lah memberikan dana kesejah-teraan setiap tahunnya. ”Pada tahun sebelumnya, pemerin-tah telah memberikan dana sebesar Rp. 300 ribu setiap bu-lannya dengan jumlah gepeng sebanyak 20 orang. Bahkan, para gepeng juga telah di-berikan kambing sebagai pe-

nunjang kesejahtaraan setiap harinya,” tambahnya.

Ironisnya, menurut Nu-rul, sapaan Zainurul Qomari, segala upaya yang dilakukan oleh pemerintah sampai saat ini masih belum bisa mengen-taskan adanya gepeng. ”Saya tidak mengerti juga, mengapa setiap kali kami mengadakan rasia jumlah gepeng tetap saja dari yang sebelumnya, yakni berklisar dari 15, 20 sampai 25 orang,” terangnya.

Dari gepeng yang telah terjaring razia, mayoritas pe-main lama. ”Kadang orangnya sama dengan yang sudah dira-zia sebelumnya, dan juga ada yang baru,” terangnya.

Pihaknya masih terus men-gupayakan meminimalisasi ge-peng di Kota Sumekar. Sebab, keberadaannya ditengarai te-lah merusak keindahan kota. ”Kami terus akan memberikan pembinaan terhadap sejumlah gepeng yang sengaja masih be-raksi dilingkup Kota Sumenep,” tutur Nurul. (edy/mk)

SUMENEP - Badan Narkotika Kabupaten Sumenep mengimbau kepada seluruh jajaran pemerintah setempat untuk melakukan tes urine. Imbauan tersebut merupakan ikhtiar BNK untuk memberantas peredaran narkoba di Kabupaten Sumenep. Sehingga menurut BNK, jika hendak memberikan contoh, maka harus dimulai dari jajaran pemerintahan.

BNK sudah melakukan tes urine terhadap semua jajaran pemerintahan, dari tingkat pemkab hinggatingkat desa, seperti para kepala desa. Selesai lingkungan Pemkab mengadakan tes urine, kemarin Puluhan TNI juga memenuhi himbuan BNK un-tuk melakukan tes urine. Namun, sejauh ini, yang masih belum melakukan tes urine adalah jajaran legislatif.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep Imam Hasyim menyatakan, tes urine kepada semua anggota dewan akan tetap dilaksanakan. “Tes urine untuk semua anggota dewan itu tidak bakalan basi. Tetap akan kami laksanakan kepada seluruh anggota dewan,” katanya, Selasa (3/9).

Politisi PKB itu mengaku telah melakukan rapat koordinasi dengan semua pimpinan komisi dan fraksi, dan, menurut Imam, semuanya sudah beriktikad akan melakukan tes urine sesuai dengan imbauan BNK. “Rapat koordinasi sudah kami adakan dengan semua pimpinan komisi dan fraksi. Mereka semua sepa-kat dan punya iktikad untuk melakukan tes urine,” jelasnya.

Ditanya lebih lanjut kapan akan dilaksanakan tes urine, Imam masih belum ditentukan kapan waktu tes urine akan di-laksanakan. “Karena saya sengaja merahasiakan, agar nantinya berjalan sesuai dengan yang diharapakan. Karena tes-tes urine yang telah dilaksanakan sebelumnya oleh pemkab memang waktu pelaksanaannya dirahasiakan demi menjaga kebaikan bersama,” pungkasnya. (sym/mk)

SUMENEP

PEMBERANTASAN NARKOBA

DPRD Belum Dites Urine

PEMBERDAYAAN GEPENG

Dinas Sosial Belum Menemukan Formulasi

SUMENEP – Anggota De-wan Perwakilan Rakyat Dae-rah (DPRD) Sumenep mem-pertanyakan alasan dugaan pencabutan kartu bantuan langsung tunai sementara (BLSM) yang terjadi di Desa Kalianget Timur Kecamatan Kalianget. Pencabutan terse-but ditengarai telah melang-gar peraturan yang telah dike-luarkan pemerintah.

”Seharusnya jika sudah pindah domisili itu juga di-cabut dalam susunan KK (kartu keluarga), dan juga mendapat keterangan dari kepala desa setempat. Semen-tara Khozeimah itu, masih tercatat sebagai warga Desa Kalinget Timur,” katanya, usai menemui warga yang mel-aporkan dugaan pencabutan BLSM, Selasa (3/9).

Kepala Desa Kalianget Timur ditengarai mencabut salah satu penerima manfaat kompensasi BBM. Banyak warga yang seharusnya mene-rima bantuan tersebut sampai saat ini tidak bisa mengambil

dengan beberapa alasan, salah satunya telah berpindah loka-si atau tempat tinggal.

Khozeimah (81), warga RT 10 RW 03 Desa Kalianget Timur Kecamatan Kalianget, salah satu penerima manfaat yang tidak bisa memanfaat-kan bantuan tersebut. Janda tua itu tidak bisa mengambil karena diduga telah pindah lokasi atau kelurahan. Padahal data kependudukannya masih tercatat sebagai warga Desa Kalinget Timur.

Sarkawi, salah satu tokoh masyarakat setempat meng-akui jika Khozeimah saat ini tidak bisa menerima bantuan kompenasi itu, dengan alasan sudah pindah domisili. ”Se-benarnya, hal itu tidak perlu dilakukan. Sebab, Khozeimah masih tercatat sebagai salah satu warga Desa Kalinget Timur. Karena sampai saat ini Khozeimah itu sama sekali tidak memiliki surat mutasi atau surat keterangan pidah domisili dari siapapun,” kata-nya. (edy/mk)

KOMPENSASI BBM

Pencabutan BLSM Melanggar Aturan

SUMENEP - Abrasi ber-dampak pada tergerusnya bibir pantai di Dermaga Cangkarman Desa Aeng Baja Kenek Kecamatan Bluto. Sekitar sepanjang 1,5 kilo-meter dermaga terlihat rusak parah, tanah warga setempat juga tergerus. Kondisi terse-but diperparah saat ombak besar, dan mengkhawatirkan masyarakat setempat.

Jalan menjuju dermaga yang berlubang mudah di-genangi air saat terjadi om-bak. Setiap warga yang hen-dak naik ke perahu menuju pulau Giliraja harus hati-hati karena kondisinya licin.

Sedangkan tanah milik warga yang tergerus air laut berpotensi terus melebar, jika

tidak segera diatasi. Warga berharap pemerintah sece-patnya membuat tangkis laut

untuk menghadang ombak besar yang kerapkali meng-hantam daerah itu.

“Meski sudah diinformasi-kan kepada pihak terkait, na-mun demikian belum juga ada upaya pembangunan tangkis laut oleh pemerintah. Pada-hal, tangkis laut sangat di-harapkan guna mengantisi-pasi hal terpuruk yang akan mengancam warga di sini,” ujar Sadik, warga setempat, Selasa, (3/9).

Ombak besar mulai bulan Agustus hingga kini makin memperparah kondisi bi-bir pantai. “Jika terus dibi-arkan seperti ini, bisa saja tanah warga di bibir pantai ini habis tergerus, ” katanya. (sai/mk)

DAMPAK ABRASI

Bibir Pantai Tergerus sampai 1,5 KilometerTERKIKIS. Tergerusnya bibir pantai di Dermaga Cangkarman Desa Aeng Baja Kenek Kecamatan Bluto. Sekitar sepanjang 1,5 kilometer dermaga terlihat rusak parah, tanah warga setempat juga tergerus.

Foto: sai/ koran madura

Pembagian BLSM Tahap Kedua

Warga menunjukkan KPS dan uang saat pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tahap dua di Kantor Pos Indramayu, Jawa Barat, Selasa (3/9). Pemerintah mengalokasikan anggaran BLSM tahap dua sebesar Rp4,7 triliun untuk diberikan kepada 15.530.897 Rumah Tangga Sasaran (RTS) di seluruh Indonesia.

Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagang-an (Disperindag) Kabupa-ten Sumenep, Heni Yulianto mengatakan, sejak tanggal 27 Agustus hingga sekarang, harga kedelai impor mencapai Rp 10 ribu, dari sebelumnya hanya Rp 9 ribu. Sedangkan harga kedelai lokal tetap yaitu Rp 8 ribu.

Yulianto menduga pe-nyebab naiknya harga kedelai impor itu dampak dari ting-ginya dolar yang membuat ru-piah melemah. ''Penyebabnya diduga dampak dari mele-mahnya rupiah. Ini terjadi sejah akhir Agustus lalu,'' pa-

parnya, Selasa (3/9).Selain dampak mele-

mahnya rupiah, pelaku usa-ha tahu tempe tetap banyak menggunakan kedelai impor dibandingkan lokal. Sebab, hasil produksinya dan kuali-tasnya lebih bagus. Semen-tara, kedelai lokal kurang diminati pelaku usaha lanta-ran kurang menguntungkan pelaku usaha. ''Pelaku usaha lebih berminat menggunakan kedelai impor,'' paparnya.

Kurangi ProduksiAkibat naiknya harga ke-

delai impor, pengusaha tahu dan tempe di Sumenep men-

gurangi produksinya.Rumsiyah, pengusaha

tahu tempe di Desa Namba-kor Kecamatan Saronggi, me-ngatakan, dengan mahalnya harga kedelai dirinya terpaksa mengurangi produksi, karena khawatir tidak laku. Kalau sebelum kedelai naik peru-sahaanya membuat hingga mencapai 2,5 kuintal, saat ini cuma 1 kuintal.

"Karena harga kedelai mahal, maka kita produksi sedikit dulu, baru setelah me-masyarakat dan konsumen tidak terperanjat dengan ma-halnya kedelai, secara berta-hap akan kita tambah sesuai permintaan," tuturnya, Senin (2/9).

Untuk pembuatan tem-pe, dirinya tidak menaik-kan harga melainkan cuma menyiasati takarannya yang diperkecil. Biasanya 1 kilo-gram 2 on perbungkus, saat ini dikurangai perbungkus

cuma 1 kilogram. “Kalau lang-sung dinaikkan khawatir tidak laku, makanya kita siasati se-perti itu," imbuhnya.

Sedangkan untuk tahu terpaksa dinaikkan, dari yang semula Rp 20 ribu perpapan menjadi Rp 22 ribu perpapan. Kalau ecerannya tergantung para pedagang. "Kita disini tidak ngecer, kita menjual un-tuk pedagang yang biasanya dijual lagi," tuturnya.

Ibu tiga anak ini menceri-takan, meskipun takarannya ada yang dikurangi, termasuk ada yang harganya dinaik-kan, namun peminat tahu dan tempe masih sangat banyak. “Kalaupun ada pengurangan (peminat), jumlahnya tidak begitu signifikan. Apalagi be-lakangan ini cuaca cenderung ekstrem dan nelayan tidak melaut,” ujarnya.

Komoditas Lain StabilSedangkan harga komu-

ditas lain selain kedelai, kondisinya masih stabil, bahkan cendrung turun. Harga daging sapi yang sebe-lumnya Rp 9500 turun men-jadi Rp 9000, daging ayam kampung yang sebelumnya Rp 70 ribu turun menjadi Rp 55 ribu, sementara daging ayam broiler yang sebelum-nya Rp 34 ribu turun menja-di Rp 30 ribu. ''Ada sebagian komuditas dipasaran yang turun, seperti daging sapi, ayam kampung dan ayam broiler,'' ujarnya.

Dia menegaskan, sedang-kan harga beras tetap seperti merk ikan paus seharga Rp 219 ribu per 25 kg, merk Lima Jaya Super ukuran 25 kg seharga Rp 200 ribu dan harga gula pasir putih Rp 11,500 per kg, gula pasir merah Rp 11 ribu. ''Kalau beras dan gula tetap stabil, tidak ada kenaikan atau penurunan,''terangnya. (athink/sai/mk)

Kedelai Lokal Tetap StabilSUMENEP - Harga kedelai impor di sejumlah pasar tradisional Sumenep terus naik. Sebelumnya, harga kedelai impor Rp 9 ribu, Selasa (3/9) mencapai Rp 10 ribu per kilogramnya. Sementara harga kedelai local masih tetap dikisaran harga Rp 7 sampai Rp 8 ribu per kilogramnya.

Harga Kedelai Impor Mencapai Rp 10.000

SUMENEP - Komisi Pemil-ihan Umum (KPU) Sumenep menyatakan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Masalembu kemungkinan besar tidak akan bisa meng-hadiri rekapitulasi perolehan suara Pemilihan Kepala Dae-rah Jawa Timur 2013 tingkat kabupaten yang dijadwalkan pada Rabu (4/9).

"Ada kendala di luar teknis yang membuat anggota PPK Masalembu kemungkinan be-sar tidak menghadiri rekapit-ulasi perolehan suara pilkada tingkat kabupaten di Kantor KPU Sumenep di Kecamatan Kota pada Rabu, yakni cuaca laut buruk yang menyebabkan

kapal tidak beroperasi," ujar Ketua KPU Sumenep Thoha Shamadi, Selasa (3/9).

Pada Selasa ini, kata dia, sebenarnya ada jadwal pem-berangkatan kapal dari Masa-lembu ke Kalianget.

"Anggota PPK Masalembu berencana naik kapal tersebut untuk mengembalikan kotak suara berisi logistik dan berkas hasil pilkada tingkat kecama-tan ke Kantor KPU Sumenep sekaligus menghadiri rekapitu-lasi tingkat kabupaten. Namun, pemberangkatan kapal ternya-ta ditunda, karena cuaca laut buruk," ucapnya.

Ia menjelaskan, potensi cuaca laut buruk yang bisa

mengakibatkan kapal tidak bisa berangkat dari Masa-lembu sudah terdeteksi pada Senin (2/9).

"Oleh karena itu, kami berkoordinasi dengan KPU Jatim untuk membahas ke-mungkinan tidak hadirnya anggota PPK Masalembu dalam rekapitulasi perole-han suara pilkada tingkat ka-bupaten. Idealnya, anggota PPK menunjukkan sekaligus membacakan berkas hasil pilkada tingkat kecamatan di forum rekapitulasi tingkat ka-bupaten," paparnya.

Sesuai hasil koordina-si dengan KPU Jatim, KPU Sumenep tetap diperkenan-

kan menggelar rekapitulasi tingkat kabupaten pada Rabu, meskipun anggota PPK tidak bisa hadir langsung.

"Pada Rabu, anggota PPK Masalembu akan ditelpon oleh kami dalam forum re-kapitulasi tingkat kabupaten supaya membacakan berkas hasil pilkada tingkat kecama-tan. Ketika ditelpon, suaranya akan diperdengarkan kepada seluruh peserta rekapitulasi tingkat kabupaten," katanya.

Thoha juga mengemuka-kan, menelpon anggota PPK Masalembu dengan suara diperdengarkan kepada peserta rekapitulasi tingkat kabupaten merupakan opsi yang akan di-

lakukan, jika diperkenankan oleh saksi dari empat pasang-an calon dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Sumenep.

"Kalau mereka kebera-tan, tentunya kami tidak bisa memaksakan diri untuk mel-aksanakan opsi tersebut. Na-mun, dalam pandangan kami, opsi itu bisa dilakukan, karena kondisi yang dialami anggota PPK Masalembu merupakan kendala di luar teknis dan diperkenankan oleh semua peserta rekapitulasi tingkat kabupaten," ujarnya.

Sumenep terdiri atas 27 kecamatan dan sembilan di antaranya berada di wilayah kepulauan. (ant/mk)

REKAPITULASI TINGKAT KABUPATEN

PPK Masalembu Kemungkinan Tidak Hadir

KEHILANGAN

iklan baris

STNK merk Yamaha th 2013 M 4329 WC a.n. Mohammad Sadik, SIM C a.n. Halimatus Sa’diyah, kunci pintu rumah, HP merk Sam-sung, dan uang Rp. 140.00 d/a Jl. Dsn. Penyangan RT/RW: 03/04 Ds. Tambak Sari Kec. Rubaru. Kab. Sumenep. HP: 087866218667

STNK merk Yamaha Mio th 2009 M 2742 VR a.n. Sahari d/a Jl. Dsn. Galisek RT/RW: 10/02 Ds. Poteran Kec. Talango Kab. Sumenep. HP: 081939023433

Page 3: e Paper Koran Madura 4 September 2013

RABU 4 SEPTEMBER 2013 NO. 0191 | TAHUN II 3SUMENEP

Di beberapa daerah petani sudah memasuki musim panen. Namun, se-bagian yang lain baru me-mulai menanam bibit. ''Hasil pantauan kami di lapangan, harga tembakau ditingkat pengepul sudah mencapai Rp 28 hingga Rp 40 ribu per kilogramnya, tergantung ku-

alitas tembakaunya,'' kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Perhutanan dan Perke-bunan (Dishutbun) Sumenep Nasah Bandi, di kantornya, Selasa (3/9).

Pantauan Dishutubun Sumenep, tembakau yang sudah panen mayoritas yang berada di lahan tegal dan pe-

gunungan seperti di Kecama-tan Bluto, Saronggi dan Len-teng. Sedangkan di wilayah lain, masih belum panen karena menanamnya lebih akhir. ''Dan ada pula yang baru tanam. Yang panen itu hanya di daerah pegunungan dan tegal,'' ungkapnya.

Dia memastikan, hingga saat ini belum ada gudang yang melakukan pembelian karena seperti pengalaman tahun-tahun lalu, satu ming-gu sebelum dan sesudah pembukaan

atau pembelian tem-

bakau, gudang pasti mengi-rim surat ke dishutbun seba-gai bentuk pemberitahuan. ''Hingga saat ini, tidak satu pun gudang yang mengirim surat ke kami, bertanda be-lum melakukan pembelian tembakau,'' jelasnya.

Minim TembakauTingginya harga tem-

bakau diduga karena minim-nya tembakau. Dari jumlah petani tembakau di Sume-nep, hanya sekitar 25-30 persen yang menanam tem-bakau, selebihnya enggan

menanamnya akibat anom-ali cuaca. ''Kalau kami lihat, petani tembakau memang banyak yang tidak menanam sehingga persediaan tem-bakau minim dan itu yang menyebabkan tingginya har-ga tembakau,'' ujarnya.

Ploting area tanam tem-bakau tahun ini tidak sesuai dengan realisasinya. Per-bandingan rasio cukup men-colok. Ploting area tanam tembakau dari 19 kecama-tan seluas 19.072 hektare, produksi pertonnya sebe-sar 11.479 ton. Sedangkan

produktivitas perkilogramn-ya dalam setiap hektare 10.517, dari total keselura-han lahan tegalan di 18 ke-camatan, daratan maupun kepulauan. Hanya 40 hektare lahan tembakau untuk jenis sawah yang berada di Ke-camatan Saronggi.

Untuk lahan jenis tega-lan, penanaman tembakau seluas 2789,94 hektare, la-han pegunungan 6251,52 hektare dan jumlah lahan dari tanaman tembakau sekarang, semuanya ber-jumlah 9683,46 hektare. Se-

mentara bibit yang rusak, menurut Nasah Bandy seluas 3924 hektare. "Kalau tingkat kerusakan ditiap kecamatan variatif, namun yang terba-nyak di wilayah Pasongson-gan, mencapai 833,11 hek-tare dari ploting area 4.278 hektar," tuturnya.

Selain itu, bagi petani yang tidak tanam tembakau, menanam tanaman pengganti sebagian besar berupa padi. Namun dibeberapa wilayah juga ada yang menanam cabai, jagung, bawang, dan kacang tanah. (athink/rif/mk)

Harga Tembakau Mulai MembaikSUMENEP - Meski belum ada gudang tembakau yang melakukan pembelian, harga tembakau lebih baik dari musim tembakau tahun lalu. Saat ini harga tembakau ditingkat tengkulak mencapai Rp 40 ribu per kilogramnya.

“Kami sudah bicara de-ngan kepala dinas bagaimana langkah-langkah ke depan untuk mengawasi tentang program KF,” katanya, Selasa (3/9). Hari ini, dewan me-manggil kabid yang mem-bidangi KF untuk mem-persentasikan perkembangan program tersebut.

Hemat Politisi PKS itu, ada dua sisi yang membuat program KF tidak maksimal, yaitu tentang sosialisasi dan publikasi. “Karena pihak-pihak terkait seperti camat, kepada

desa dan pihak-pihak terkait jarang mensosialisasikan ten-tang program itu,” katanya.

Oleh karena itu, katanya, penting adanya publikasi. “Ayolah jika ada rombongan belajar yang sukses di setiap kecamatan atau desa untuk diapresiasi dalam bentuk mewisuda mereka. Karena ketika mereka sukes dalam pro-ses pembinaan KF, itu di publis, inilah buktinya. Karena selama ini jarang terlihat ada geliat ke-giatan seperti itu,” paparnya.

Selain itu pula, penting

kirinya estimasi waktu itu dipikirkan. Sebab yang kita hadapi bukan siswa atau ma-hasiswa, tetapi masyarakat yang setiap harinya sibuk kerja. “Maka penting estimasi waktu itu disesuaikan dengan waktu luang mereka. Kebi-asannya, program digulir-kan saat panen atau musim tanam, akibatnya mereka sulit mengambil program itu, karena bagi mereka program itu mengganggu aktifitas yang sudah bertahun-tahun mereka geluti,” jelasnya.

Forum Evaluasi KFKetua Forum Komunikasi

Mahasiswa Sumekar (FKMS) Eko Wahyudi menghendaki adanya forum evaluasi KF. Forum evaluasi itu nanti akan membincarakan permasala-

han buta aksara yang masih tinggi. Dari hasil forum terse-but nantinya akan diketahui seberapa jauh tingkat maksi-malisasi program keaksaraan fungsional yang selama ini berjalan. Mereka meragukan validitas hasil BPS.

Dalam proses investigasi yang mereka lakukan, ter-nyata ada banyak masyarakat tidak buta aksara, tetapi me-ngaku buta aksara. Termasuk, pelaksanaan KF secara tehnis kurang menyentuh terhadap objek sasaran. Akibatnya, banyak masyarakat acuh tak acuh ketika program KF itu dilaksanakan.

“Ada banyak masyarakat yang mengaku buta aksara, tetapi mereka sebenarnya tidak buta aksara. Selain itu pula, di pulau banyak buta

aksara hanya jadi barang banjakan saja karena ang-garannya besar. Coba bayang-kan, tiap desa masih ada beberapa rombongan belajar, tinggal menghitung berapa anggaran yang dihabiskan. Jika itu tidak maksimal dan salah sasaran, berarti kan hanya jadi banjakan saja,” katanya, Selasa (3/9) kepada Koran Madura.

Oleh karena itu, menurut Eko, penting ada forum evalu-asi bersama guna mengetahui sejah mana efektifitas program KF itu dijalankan. “Makanya kami kemarin mendatangi Dis-dik dan melakukan aksi demo untuk mengingatkan mereka tentang program itu yang seringkali hanya dijadikan program mainan,” jelasnya. (sym/mk)

Dewan Mengagendakan Evaluasi Program KFSUMENEP - Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Da-erah (DPRD) Sumenep akan melakukan pembahasan lebih lanjut terkait permasalahan buta aksara. Menu-rut Nur Asyur, anggota Komisi D, progam KF memang perlu ditelaah ulang.

SUMENEP - Darul Hasyim Fath, warga asal Masalembu, menyatakan, kelangakaan BBM di daerahnya bukan se-mata-mata faktor alam. “Bagi saya bukanlah faktor alam, masak sepanjang hari dan sepanjang minggu terjadi cua-ca ektrem, ini kan tidak masuk akal,” ungkapnya Selasa (3/9).

Menurut anggota Komisi A itu, semestinya pihak yang bertanggung jawab atas hal ini bergerak lebih cepat untuk mencari solusi dan menindak-lanjuti hal ini. “Wakapolres sebagai ketua tim penanggu-langan kelangkaan BBM mi-salnya, bisa langsung bergerak cepat dan proaktif menindak-lanjuti. Saya pribadi mengaku apresiasi ketika aparat kea-manana pernah menangkap BBM ilegal, namun pada tahap selanjutnya saya tidak pernah lagi mendengar kabar atas tin-daklanjut penangkapan itu,” jelasnya.

Ia juga membantah atas pernyataan Wakil Bupati (Wabup) yang mengata-kan bahwa kelangkaan BBM di kepulauan karena faktor cuaca. Jika itu salah satu pe-nyebabnya Darul setuju, teta-pi kalau faktor cuaca adalah penyebab utamanya, maka dalam pandangan Politisi PDI Perjuangan itu salah besar.

“Oleh karena itu, penting semuanya harus dipanggil, duduk bersama dan dimintai klarifikasi, karena tidak ma-suk akal jika disebabkan oleh faktor alam, saya tahu persis realitasnya seperti apa, karena saya satu bulan berada di Ma-salembu,” tegasnya.

Di Kepulauan Masalembu, kini harga BBM sudah tembus Rp 20 ribu perliternya. Dan bagi Darul hal tersebut dapat mengganjal pikirannya ke-

tika masyarakat di Masalembu membeli BBM jenis premium tanpa ada barang. “Ini kan bu-kan hanya tidak biasa, masak beli bensin seharga Rp 20 ribu namun tak ada barang. Iniah faktanya di Kepulauan Ma-salembu. Jadi, sangat kurang bijak jika masalah ini hanya dinilai faktor cuaca oleh Pem-kab,” tandasnya.

Politisi Muda Asal Ma-salembu ini dengan tegas mempertanyakan tentang langkah pemerintah dalam menangani hal masalah ini. Paling tidak, Pemkab harus mempunyai jawaban yang riil ketika banyak kalangan mempertanyakan masalah yang kini mulai mencekik masyarakat kepulauan. Art-inya, apa gunya ada pemerin-tah jika tidak bekerja.

“Jadi, saya melihatnya, bu-kan factor cuaca belaka, ini ada permainan di balik ini semua. Kalau boleh saya katakana, inilah yang namnya manufer bisnis dan black market. Art-inya, ada kelompok-kelompok bisnis tertentu yang mencoba menunggangi realitas objek-tif yang ada. Sehingga cuaca ekstrim seringkali menjadi justifikasi untuk meraup ke-untungan di atas penderitaan masyarakat kepulauan. Ini sudah jelas telah menciderai dan melukai keadilan publik,” jelasnya.

Dirinya berani bertaruh dan bertanggug jawab jika fakta di atas akan dibuktikan. Karena dirinya memiliki segu-dang data mengenai manufer bisnis tersebut, akan tetapi Darul sangat menyayangkan pihak Pemkab dan kepolisian ketika melihat realitas ini. “Mereka tiba-tiba menjadi tidak bergigi dalam hal ini,” ujarnya. (sym/mk)

KELANGKAAN BBM DI KEPULAUAN

Bukan Sepenuhnya Akibat Cuaca Ekstrem

KIOS BENSIN PERTAMINI. Pedagang mengisikan BBM jenis premium ke sepeda motor di sebuah kios bensin eceran "Pertamini" di Jalan KH Wahid Hasyim, Medan, Sumut. Kios bensin eceran mengadopsi bentuk SPBU Pertamina itu untuk menarik calon pembeli dengan harga premium Rp. 7.000 per liter.

SUMENEP - Kepala ESDM Sumenep Abd. Kahir telah melakukan koordinasi de-ngan PLN terkait pencabutan sepihak di daerah Dapenda dan Bilangan, Kecamatan Batang-Batang, oleh petugas yang mengaku dari PLN.

"Kami sudah koordi-nasikan hal itu (pencabutan sepihak) kepada PLN, dan meminta mereka untuk mem-bangun komunikasi dan so-sialisasi yang baik dengan masyarakat," paparnya, Selasa (3/9).

Pihaknya juga telah mengecek ke lapangan untuk mengetahui dampak dari aki-bat pencabutan PLN yang ada di daerah Dapenda dan Bi-

langan. Tetapi, setelah ESDM berkoordinasi dengan mana-jer PLN, bagian OPJ Sumenep memastikan kejadian seper-ti di daerah Batang-Batang tersebut tidak terulang lagi.

Masyarakat kecil, tam-bah Kahir, memang tidak pernah menyadari peminda-han meteran yang sebelum-nya sentralisasi, berubah jadi desentralisasi ke rumah masing-masing. Sehingga sensitif dipermainkan oleh oknum tertentu yang me-ngaku sebagai orang PLN, tapi sebetulnya tindakan itu ilegal.

Pihak PLN berjanji, akan melakukan pemasangan kembali, paling lambat 3 hari

pasca pencabutan. Ia mem-inta kepada masyarakat yang dikelabui segera mendatangi PLN untuk diberi penjelasan teknis dan administrasi. Selain itu, juga m e m b e r i k a n toleransi tidak m e l a k u k a n pemadaman total.

" K a l a u p e m a s a n -gan lagi, i n s t a l a s -inya resmi yang dibuktikan dengan perin-tah kerja sebagai mitra de-ngan PLN," tukasnya.

Karena itu, sebagaimana

yang diterakan dalam surat perintah bupati, pihaknya meminta kepada PLN untuk berkomunikasi secara efek-

tif dan protektif kepada m a s y a r a k a t . Jangan sampai

ada pengertian dan ketidakpa-

haman, soal yang legal dan illegal

atau gerakan terse-lubung dari oknum

masyarakat yang mengaku petugas

PLN.Sebelumnya, ratu-

san orang dari Desa Bi-lan-gan dan Desa Dapenda, Kecamatan Batang-Batang, mendatangi Rumah Dinas

Bupati di Jalan Panglima Sudirman, Sumenep. Mereka meminta kejelasan soal pen-cabutan kilometer di desanya secara sepihak oleh oknum PLN.

Mereka, telah membeli kilometer 12 KWH, tapi di-taruh ditempat lain karena tiang listrik masih belum masuk ditempatnya. Kemu-dian, setelah ada seorang oknum PLN yang menjanji-kan sanggup memindah ki-lometer tersebut hanya de-ngan biaya 500 ribu. Warga yang tadinya memiliki kilo-meter langsung menyetu-jui untuk memindahkan ke rumahnya masing-masing. (athink/mk)

PENCABUTAN KILOMETER

PLN Siap Memasang Kembali Kilometer yang Dicabut

SUMENEP- Finalisasi waktu Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) tahap kedua sudah selesai diputuskan, yakni se-rentak satu hari pada Kamis, 3 Oktober mendatang. Format pilkades pun tidak jauh beda dengan tahap pertama.

Bedanya, karena pada pe-laksanaan pilkades tahap kedua ini akan dilaksanakan serentak, maka Pemerintah Kabupaten Sumenep akan menginten-sifkan dengan cara menyebar beberapa personel keamanan untuk menjaga keberlangsun-gan pelaksanaan pilkades. Se-hingga pada tahap kedua ini, khusus untuk pengamanan ada penambahan anggaran.

Moh. Ramli, Kepala Bagian Pemerintah Desa (Kabag Pem-des) Kabupaten Sumenep, me-ngatakan, penambahan ang-garan terhadap pengamanan berdasarkan kepada situ-asi dan kondisi pelaksanaan pilkades tahap kedua.

“Pada pelaksanaan pilkades tahap kedua ini akan dilaksana-kan secara serentak satu hari. Sehingga perlu menerjunkan beberapa personel keamanan untuk menjaga secara pro aktif agar pelaksanaan Pilkades ber-jalan sesuai yang diharapkan,” katanya, Selasa (3/9).

Anggaran pilkades se-cara keseluruhan adalah Rp 2.600.000.000. Dan anggaran itu diproyeksikan untuk dua tahap, yaitu tahap pertama dan kedua. “Sejauh ini masih belum ada penambahan ang-garan untuk 25 desa yang akan menggelar pilkades. Cuma ka-rena serentak satu hari, dalam APBD Perubahan yang telah diparipurnakan kemarin, khu-sus pengamanan dapat tam-bahan anggaran,” jelasnya.

Ketika ditanya lebih lanjut penambahan anggarant itu, Moh. Ramli menyebutkan se-banyak Rp 125 juta. “Itu untuk on all brimob polres dan ko-dim dengan asumsi awal dari satpol 2 orang perdesa, kodim 5 personel, sementara dari unsur polres adalah 20 orang perdesa,” pungkasnya.

Untuk mengantisipasi be-berapa kemungkinan di bebera-pa desa yang masuk kategori rawan, pihaknya juga sudah menyiapkan personel tamba-han. “Untuk desa yang masuk kategori rawan akan mendapat tambahan personel 10 orang. Jadi, ada 30 personel untuk raw-an satu. Dan soal teknis-teknis pengamanannya, kami pasrah-kan kepada pihak kepolisian,” terangnya. (sym/mk)

PILKADES TAHAP II

Anggaran Pengamanan Pilkades Ditambah

PENDIDIKAN

Page 4: e Paper Koran Madura 4 September 2013

RABU 4 SEPTEMBER 2013 NO.0191 | TAHUN II4 PAMEKASAN

Tiga Peleton Pasukan Amankan Logistik

Tiga Belas PPK Kembalikan Logistik

14 Persen JCH Menderita Hipertensi

Panwaslu Agendakan Klarifikasi Ulang ke KPU

PEMILUKADA JATIM

PILGUB

IBADAH

PENETAPAN DCT

Persyaratan adminsitrasinya

sudah lengkap semua. Kami memiliki bukti fisiknya. Jadi gak

masalah,”

Didin SudarmanKomisioner KPU

Pamekasa

Tahun Depan Sejumlah Desa Bisa Tak Punya Bidan

Sementara puluhan desa saat ini masih dilayani bidan PTT yang masa kontraknya selesai pada tahun ini, sehing-ga diperkirakan tahu depan akan terjadi kekosongan bidan di sejunlah desa.

Menurut Sekretaris Di-nas Kesehatan Pamekasan, Agus Budi Santoso, jumlah bidan PTT yang akan berakhir

masa jabatanya pada tahun ini hampir 100 orang. Mereka bertugas memberikan lay-anan kesehatan di desa-desa di Pamekasan. Sehingga, jika pemerintah tidak segera men-gangkat mereka sebagai Pega-wan Negeri Sipil, dikhwat-irkan di kabupaten tersebut akan kekurangan tenaga bidan desa yang akan berdampak bu-

ruk pada pelayanan ibu hamil dan melahirkan serta layanan kesehatan ibu dan balita di pedesaan.

Menurut Agus, saat ini Dinas Kesehatan Pamekasan tengah berupaya dengan meminta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, agar mempertahankan para bidan PTT itu tetap bekerja.

"Kami sudah sampaikan masalah itu. Tapi semua ke-bijakan menjadi kewenangan pemerintah pusat," katanya.

Ia juga sudah meminta DPRD setempat mengajukan keberatan terhadap Permen-kes itu dan berharap aturan tersebut direvisi (diubah). Sebab, jika tidak, maka kon-trak kerja dengan para bidan

berstatus PTT itu, secara oto-matis akan berakhir, meski-pun dalam peraturan tersebut, para bidan masih diberi pelu-ang tetap melaksanakan tugas dengan membuka praktek se-cara mandiri.

Keresahan yang sama juga pernah disampaikan para bidan PTT beberapa waktu lalu yang meminta agar Per-menkes yang mengatur ten-tang pedoman pengangkatan dan penempatan dokter dan bidan sebagai PTT direvisi. Sebab, peraturan itu tidak memberi peluang untuk mem-perpanjang kontrak kerja de-ngan mereka melebihi dua kali perpanjangan kontrak.

Wakil Ketua DPRD Pame-kasan, Khairul Kalam menilai

para bidan PTT itu layak mem-peroleh penghargaan dari pe-merintah. Karenanya, pihak-nya berencana berkoordinasi dengan Komisi IX DPR RI yang membidangi kesehatan untuk mencarikan jalan keluar atas masalah tersebut.

Ia juga berencana meng-hadap Menteri Kesehatan, juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refor-masi Birokrasi untuk mengu-payakan agar para bidan itu bisa diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil.

”Kami akan mempertanya-kan, apa yang ditargetkan pe-merintah pusat setelah bidan PTT itu mengabdi selama sembilan tahun,” katanya.(awa/muj/rah).

PAMEKASAN - Pembatasan kontrak bidan dari unsur Pegawai Tidak Tetap (PTT) menyebabkan pu-luhan desa di Kabupaten Pamekasan tidak memiliki Bidan Desa. Peraturan Menteri Kesehatan (Perme-kes) No.07 tahun 2013 tentang Masa Penugasan Bidan PTT hanya membatasi kontrak kerja para bidan itu hingga dua kali perpanjangan kontrak.

ant/m risyal hidayat

PERSIAPAN PATROLI LAUT: Komandan KRI Teluk Bone-511, Letkol laut (P) Bayu (kiri) didampingi Palaksa KRI Teluk Bone-511, Mayor laut (P) Homa Sugama (kanan) memberi arahan pada prajurit persiapan jelang patroli laut di ruang kendali kapal KRI Teluk Bone-511 di Makoarmatim, Surabaya, Jatim, Selasa (3/9). KRI Teluk Bone-511 yang merupakan kapal jenis "landing ship tank" (LST) yang dimiliki oleh Satlinlamil Surabaya Kolinlamil tersebut akan melakukan patroli keamanan laut di wilayah timur Indonesia dalam menjaga NKRI.

PAMEKASAN - Sebanyak tiga peleton pasukan dari jaja-ran Polres Pamekasan, Madura, diterjunkan mengamankan logistik Pemilukada Jatim di gudang logistik KPU Pamekasan.

"Ada sekitar 100 personel yang kami tugaskan secara khusus mengamankan logistik Pemilukada Jatim di gudang penyimpanan logistik KPU Pamekasan," kata Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Kompol Wuriyanto di Pame-kasan.

Ia menjelaskan logistik Pemilukada Jatim yang dijaga ketat petugas Polres Pamekasan itu adalah jenis kotak suara hasil pemungutan suara 29 Agustus 2013 di masing-masing TPS di Kabupaten Pamekasan.

Pengamanan akan digelar hingga rekapitulasi manual di tingkat kabupaten digelar pada tanggal 7 September 2013 oleh KPU Kabupaten Pamekasan dan hasil perolehan suara-nya diserahkan ke KPU Jatim.

"Selama hasil perolehan suara masih ada di Pamekasan tetap kami amankan hingga nanti diserahkan ke KPU Jatim," kata Wuriyanto menjelaskan.

Menurut anggota KPU Pamekasan Nuzulul Qurnain, jum-lah kotak suara yang dikembalikan ke KPU Pamekasan dari 13 PPK se-Kabupaten Pamekasan itu sebanyak 1.637 buah, sesuai dengan jumlah TPS yang ada di Kabupaten Pame-kasan. "Satu TPS itu kan satu kotak suara," kata Nuzulul Qur-nain menjelaskan.

Sedangkan jumlah bilik suara yang digunakan dalam pe-laksanaan Pemilukada Gubernur Jatim 29 Agustus 2013, se-banyak 3.274 bilik suara.

"Semuanya telah tiba di KPU Pamekasan dan telah disim-pan di gudang penyimpanan logistik," katanya menjelaskan.

Pemilukada Gubernur Jatim digelar pada tanggal 29 Agus-tus 2013. Sebanyak empat pasangan calon bersaing memper-ebutkan dukungan masyarakat pada pemilukada kali ini.

Keempat pasangan itu, masing-masing pasangan Soekar-wo-Syaifullah Yusuf (KarSa) dengan nomor urut 1, Eggi Sud-jana - M Sihat dengan nomor urut 2, lalu pasangan Bambang DH-Said Abdullah (Bangsa) dengan nomor urut 3 dan terakhir pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja (Berkah) dengan nomor urut 4.

Jumlah pemilih untuk pemilukada Gubernur di Pame-kasan sebanyak 656.342. Rinciannya sebanyak 316.815 pe-milih laki-laki, sedangkan sebanyak 339.527 merupakan pe-milih perempuan.

Mereka itu akan menggunakan hak pilihnya di 1.637 tem-pat pemungutan suara (TPS) di 178 desa dan 11 kelurahan di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.

Dari jumlah pemilih ini, hanya sekitar 60 persen warga Pamekasan yang menggunakan hak pilihnya, sedangkan sekitar 40 persen sisanya golput. (ant/rah)

PAMEKASAN - Sebanyak 13 panitia pemilihan kecamatan (PPK) telah mengembalikan logistik jenis kotak dan bilik su-ara ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang digunakan pada pelaksanaan Pemilukada Jatim 29 Agustus 2013.

Menurut anggota KPU Pamekasan Bagian Logistik Nuzu-lul Qurnain, saat ini semua logistik Pemilukada Jatim telah tiba di KPU Pamekasan, bahkan sebagian PPK telah mengem-balikannya sejak Minggu (1/9) sore.

“Semua jenis logistik kami simpan di gudang penyim-panan logistik KPU Pamekasan, dan dijaga ketat petugas ke-polisian Polres Pamekasan,” kata Nuzulul Qurnain, .

Jumlah kotak suara yang dikembalikan ke KPU Pame-kasan dari 13 PPK se-Kabupaten Pamekasan itu sebanyak 1.637 unit, sesuai dengan jumlah TPS yang ada di Kabupaten Pamekasan. “Satu TPS itu kan satu kotak suara,” tutur Nuzu-lul Qurnain.

Sedangkan, sambung dia, jumlah bilik suara yang diguna-kan dalam pelaksanaan Pemilukada Gubernur Jatim 29 Agus-tus 2013, sebanyak 3.274 bilik suara.

“Semuanya telah tiba di KPU Pamekasan, dan telah dis-impan di gudang penyimpanan logistik,” ujarnya.

Pemilukada Jatim digelar pada tanggal 29 Agustus 2013. Sebanyak empat pasangan calon bersaing memperebutkan dukungan masyarakat pada pemilukada kali ini.

Keempat pasangan itu, masing-masing pasangan Soekar-wo-Syaifullah Yusuf (KarSa) dengan nomor urut 1, Eggi Sud-jana - M Sihat dengan nomor urut 2, lalu pasangan Bambang DH-Said Abdullah (Bangsa) dengan nomor urut 3 dan terakhir pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja (Berkah) dengan nomor urut 4.

Jumlah pemilih untuk Pemilukada Jatim di Pamekasan sebanyak 656.342. Rinciannya sebanyak 316.815 pemilih laki-laki, sedangkan sebanyak 339.527 merupakan pemilih perempuan.

Mereka itu akan menggunakan hak pilihnya di 1.637 tem-pat pemungutan suara (TPS) di 178 desa dan 11 kelurahan di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.

Dari jumlah pemilih ini, hanya sekitar 60 persen warga Pamekasan yang menggunakan hak pilihnya, sedangkan sekitar 40 persen sisanya golput. (ant/rah)

Anggota Panwaslu Kabupa-ten Pamekasan Sapto Wahyono menjelaskan klarifikasi terha-dap KPU akan dilakukan untuk meminta konfirmasi terhadap penetapan 7 orang Caleg yang masuk dalam DCT yang dinilai janggal.

Salah satunya terhadap

penetapan Nurul Atmam yang masih berstatus anggota DPRD Pamekasan dari Fraksi PKB tetapi terdaftar dalam DCT sebagai Caleg dari partai lain, yakni Nasional Demokrat (Nasdem).

Klarifikasi terhadap KPU meliputi proses penetapan

dan kelengkapan administrasi terhadap pencalonan ketujuh Caleg tersebut. Apakah sudah memenuhi prosedur dan persyaratan administrasinya sudah dinyatakan lengkap.

Ini direncanakan akan dilakukan setelah penetapan perhitungan perolehan suara Pilgub Jatim. Sebelumnya, Panwaslu Pamekasan sudah berupaya melakukan klarifikasi, namun KPU Pamekasan tidak merespon undangan Panwaslu sehingga dijadwal ulang.

Sementara itu, klarifi-kasi terhadap PKB dan DPRD Pamekasan akan dilakukan persurat, yang nantinya akan dikaji dan dijadikan seba-

gai bahan saat melakukan klarifikasi ke KPU. "Kami akan segera berkirim surat ke PKB dan DPRD Pamekasan, karena yang bersangkutan masih ber-

status sebagai anggota DPRD dari PKB tetapi dia nyaleg dari Nasdem," katanya.

Komisioner KPU Pame-kasan Didin Sudarman meny-atakan bahwa proses peneta-pan DCT Pileg 2014 sudah sesuai prosedur yang berlaku. Caleg dimaksud juga sudah melengkapi persyaratan ad-minsitratif yang disyaratkan dalam pencalonan sehingga bisa ditetapkan dalam DCT. "Persyaratan adminsitrasinya sudah lengkap semua. Kami memiliki bukti fisiknya. Jadi gak masalah," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Ketua DPRD Pamekasan, Halili menegaskan Nurul

Atman sudah mengajukan pen-gunduran diri, namun sampai saat ini belum ada pengajuan Pergantian Antar Waktu (PAW) dari partai pengusungnya. Pihaknya juga sudah mener-bitkan surat keterangan yang digunakan sebagai salah satu persyaratan pencalonan pada Pileg mendatang. "Dia sudah mengajukan pengunduran diri. Hanya saja, mundur dari DPRD ini kan adanya mekanismenya. Jadi dia tidak serta merta ber-henti, sampai nanti ada PAW. Sampai sekarang, pengajuan PAW-nya belum masuk," kata-nya.

Sementara Wakil Ketua DPC PKB Pamekasan, Khairil

Utama, membenarkan adanya permohonan pengunduran diri sebagai anggota DPRD Pame-kasan dari Nurul Atmam. Ha-nya saja ia tidak menjelaskan kapan pengajuan itu dilakukan, karena suratnya berada di arsip sekretaris DPC PKB. Ia juga belum bisa memastikan apakah akan dilakukan PAW atau tidak, karena belum dilakukan pem-bahasan di internal partai.

"Pengajuan pengunduran dirinya sudah masuk, cuma berkasnya ada di sekretaris, saya belum bisa jelaskan lebih jauh. Kalau urusan PAW, saya belum tahu, karena belum dibahas di DPC," katanya. (uzi/muj/rah)

PAMEKASAN - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Pamekasan menyatakan akan melakukan klarifikasi (meminta penjelasan) soal penetapan Nurul Atmam dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) Pemilu Leg-islatif (Pileg) 2014. Klarifikasi akan dilakukan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkatan Bangsa (PKB), dan DPRD setempat.

PAMEKASAN - Dinas Kes-ehatan (Dinkes) Pamekasan menyatakan dari 1.060 orang Jamaah Calon Haji (JCH) asal kabupaten tersebut menderita beberapa penyakit. Sebanyak 14 persen diantaranya menderita hipertensi (tekanan darah ting-gi), 12 persen mah, dan 4 persen penyakit karena lanjut usia.

Pemeriksaan terhadap calon jamaah haji ini dilaku-kan dalam dua tahap, pertama untuk pemeriksaan awal dan tahap kedua pemberian vaksin meningitis-moningokus yang berfungsi untuk menjaga ke-tahanan tubuh.

Kepala Bidang Pemberan-tasan Penyakit dan Penyeha-tan Lingkungan, Ali Maksum menjelaskan hasil pemerik-saan menemukan 148 orang (14 %) menderita hipertensi

(tekanan darah tinggi), 127 orang (12 %) menderita mah (gastritis), dan 42 orang (4 %) penyakit karena lanjut usia.

Ia meminta para calon jamaah itu aktif memeriksa-kan kesehatannya agar pen-yakit yang dideritanya bisa ditangani dan tidak meng-ganggu pelaksanaan ibadah haji mereka di tanah suci. Sebab, meski Dinas Kesehatan telah memberi mereka vaksin untuk kekebalan tubuh pada pemeriksaan kali kedua, na-mun tidak menjamin penyakit itu bisa disembuhkan.

Sampai saat ini, kata Ali Maksum, masih ada sekitar 107 orang calon jamaah yang laporan pemeriksaan keseha-tannya belum diterima karena masih dalam proses analisa tim kesehatan.

Selain itu, ada beberapa jamaah yang saat ini sedang tidak berada di wilayah Ka-bupaten Pamekasan, karena sedang bekerja, sehingga be-lum bisa dilakukan pemerik-saan kesehatan. Namun, Dinas Kesehatan Pamekasan telah membentuk tenaga keseha-tan haji yang telah dinyatakan lulus ujian Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang terdiri dari satu orang dokter dan dua orang perawat.

Tim itu ditugasi terus me-mantau dan memberi pelay-anan kesehatan kepada para calon jamaah. "Kami juga sudah meminta agar mereka mem-beri vaksin kepada para calon jamaah dua minggu menjelang keberangkatan. Karena kerja ak-tif vaksin itu setelah dua ming-gu," katanya. (CR-1/muj/rah)

ant/eric ireng

PASPOR CALON HAJI: Sejumlah petugas melakukan pengecekan paspor milik jemaah calon haji di kantor Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) Surabaya.

Page 5: e Paper Koran Madura 4 September 2013

RABU 4 SEPTEMBER 2013 NO.0191 | TAHUN II 5PAMEKASAN

Korupsi Pengembangan Mutu Mengendap di Kejari

Penanganan dugaan korupsi ini sudah memasuki tahap penyidikan sejak akhir 2009 lalu. Saat itu, lembaga hukum itu sudah melaku-kan pemeriksaan terhadap beberapa pihak yang diduga terlibat dalam pengelolaan

dana itu. Namun salah satu calon tersangka yang diduga terlibat, meninggal dunia sebelum ditetapkan tersangka sehingga pemeriksaan terha-dapnya dihentikan.

Pada 2009 lalu, jabatan Kepala Kejaksaan Negeri (Ka-

jari) Pamekasan masih dijabat Kadarsyah. Saat itu, ia berjanji akan menuntaskan penanga-nan kasus tersebut, bahkan berkeyakinan pelakunya lebih dari satu orang. Sebab, pro-gram itu dilaksanakan dalam kurun waktu dua tahap dan penanggungjawabnya lebih dari satu orang.

Sayangnya, sampai saat ini belum menunjuk-kan perkembangan berarti, setelah mengendap sekitar 5 tahun terhitung sejak 2008 lalu. Bahkan kasus itu terkesan tak terurus karena tersangka yang ada belum tersentuh dan tidak ada

penambahan tersangka baru seperti diungkapkan sebel-umnya.

Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Pamekasan, Samiaji Zakariya mengata-kan pihaknya masih akan mengecek lagi, sejauh mana perkembangan kasus terse-but. Ia belum bisa menjelas-kan langkah-langkah yang sudah dilakukan dalam men-untaskannya, karena meru-pakan kasus lama yang perlu dipelajari lagi. Ia berjanji akan mengekpose melalui media jika sudah diketahui secara pasti perkembangan-nya.

"Saya belum tahu, itu kan kasus lama. Ya nanti saya cek dulu, sampai dimana penan-ganannya karena beban tugas kami banyak. Ini saja masih meriksa. Ya, nanti kami kabari ya," katanya.

Sebelumnya, mantan kepala SMK Negeri 1 Pame-kasan berinisial SE yang saat ini menjadi pengawas sekolah dengan tegas menyatakan tuduhan tim penyidik tidak benar. Menurut SE, kasus yang diselidiki Kejari itu terkait pengadaan barang berupa alat-alat kantor dan penunjang kegiatan mengajar. Seperti pembelian komputer

dan kalkulator senilai Rp 30 juta.

Dia mengakui saat pemeriksaan dan kroscek ke sekolah, saat itu Kejari mempersoalkan tidak adanya sejumlah kalkulator senilai Rp 3 juta dalam satu tempat. “Akibat tidak adanya beberapa kalkulator di satu tempat itu, kami dituding melakukan pengadaan barang fiktif. Pa-dahal, beberapa kalkulator itu dipegang guru untuk meng-ajar dan sebagian dibawa pulang,” katanya.

Kasus dugaan penyim-pangan dana Rp 690 juta mulai terendus Kejaksaan

setelah hasil kroscek di lapangan ditengara tidak sesuai prosedur. Termasuk, dana rehab dan bangunan ruang kelas senilai Rp 350 juta.

Selain itu, Kejaksaan juga menemukan sejumlah proyek fiktif. Seperti penga-daan alat praktik dan rehab laboratorium dan honor guru pengajar yang diduga dikorupsi oleh tersangka. Namun sampai saat ini, rincian dana yang diduga diselewengkan tersebut belum terungkap sehingga belum diketahui secara pasti. (uzi/muj/rah)

PAMEKASAN - Penanganan dugaan tindak pidana korupsi dana pengembangan mutu senilai Rp 690 juta di SMK Negeri 1 Pamekasan sampai saat ini masih mengendap di Kejaksaan Negeri (Kejari) se-tempat. Padahal, Kejari sudah menetapkan mantan kepala SMK Negeri 1 berinisial SE, sebagai tersangka dalam kasus yang bersumber dari dana APBN tahun 2006 dan 2007 itu.

Konsep Penyaluran Raskin Dimatangkan

KPU: Kasus TPS 10 Bukan Kesalahan Petugas

GAKIN

HASIL PENELITIAN

Pemilih yang menggunakan hak

pilihnya yang terdata dalam DPT itu hanya para petugas KPPS

yang ada di TPS itu,”

Nuzulul QuranainAnggota KPU

Pamekasa

PAMEKASAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan mendesak pemerintah setempat segera mematangkan konsep pen-yaluran beras miskin (raskin) melalui kelompok masyarakat (pokmas). Sebab semangat un-tuk merubah pola penyaluran raskin ini dinilai mulai mele-mah.

Ketua Komisi D DPRD Pamekasan, Makmun menga-takan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) harus segera me-nyusun konsep tentang pola pengadministrasian penyalu-ran raskin melalui Pokmas dan menyusun struktur organisa-si yang terlibat didalamnya. Sebab, sampai saat ini belum ada format yang jelas tentang perubahan pola penyaluran raskin dari kelompok kerja (Pokja) kepada Pokmas.

Makmun optimis, pola penyaluran raskin melalui pokmas akan lebih baik dari-pada pola yang diterapkan saat ini. Sebab, penyaluran mela-lui pokmas lebih mudah dia-

wasi karena melibatkan unsur masyarakat terutama peneri-ma raskin. Dengan demikian, potensi penyimpangan dalam penyaluran raskin bisa ditekan karena sudah tidak ada inter-vensi kepala desa.

Meski demikian, dia meny-atakan sudah mendapat sinyal adanya indikasi untuk mem-pertahankan pola penyaluran raskin dari tingkat bawah. Ada juga sinyalemen yang meng-inginkan kepala desa masuk dalam struktur pokmas untuk mengintervensi penyaluran raskin.

Dari beberapa indikasi itu, ia menyatakan akan terus me-ngawal agar raskin itu betul-betul dinikmati oleh Rumah Tangga Sasaran (RSTS).

Dalam waktu dekat, komis-inya mengagendakan untuk memanggil pihak terkait, agar rencana perubahan pola pen-yaluran raskin itu segera dire-alisasikan. Pihaknya juga akan menggali informasi, apa saja yang menjadi kendala sehing-ga bisa dicarikan solusinya.

"Minggu ini kami upayakan untuk menanggi bagian Kesra, agar pola distribusi raskin ini segera dibenahi," katanya.

Menanggapi hal itu, Amirus Sholeh, Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Pame-kasan mengakui, jika pihaknya belum memiliki konsep yang rinci soal perubahan pola pen-yaluran raskin itu. Sebab pola penyaluran melalui pokmas tidak diatur dengan jelas dalam pedoman umum.

Ia juga meminta semua pihak untuk bisa memaklumi proses ini karena permasala-han yang timbul di tingkat bawah cukup kompleks. Oleh karenanya, pihaknya mengaku akan realistis dalam melihat kesiapan desa agar tujuan un-tuk menata penyaluran raskin bisa terwujud.

Sejauh ini, perkembangan dua kecamatan yang menjadi pilot project dalam penyaluran raskin melalui pokmas, yaitu Kecamatan Galis dan juga Ke-camatan Pamekasan belum di-laporkan ke Kesra.(uzi/muj/rah)

PAMEKASAN- Komisi Pe-milihan Umum Pamekasan, Madura, menyatakan kasus minimnya pemilih di TPS 10 Desa Potoan Daja, Kecamatan Larangan bukan kesalahan petugas.

“Kesimpulan ini berdasar-kan hasil penelitian yang di-lakukan KPU Jatim dan KPU Pamekasan, setelah berdialog dan mendatangi langsung para petugas penyelenggara pemilukada di TPS 10 itu,” kata anggota KPU Pamekasan Bagian Logistik Nuzulul Quranain, Selasa (3/9).

Ia menjelaskan, pihak pan-itia penyelenggara pemilukada telah berupaya maksimal, bah-kan saat pelaksanaan pemun-gutan suara berlangsung telah berupaya memanggil para pe-milih dengan menggunakan pengeras suara.

Akan tetapi, sambung

dia, para pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) di TPS 10 itu tetap tidak menggunakan hak pilihnya hingga batas waktu pemungu-tan berakhir pada pukul 13.00 WIB. “Akibatnya, pemilih yang menggunakan hak pilihnya yang terdata dalam DPT itu hanya para petugas KPPS yang ada di TPS itu, yakni tujuh orang dan seorang saksi dari salah satu pasangan calon gu-bernur,” kata Nuzulul Qurnain menjelaskan.

Dengan demikian, sam-bung Nuzulul Quranain, pihak KPU tidak bisa menyalahkan rendahnya partisipasi pemilih di TPS 10 itu yang hanya de-lapan orang dari total jumlah pemilih sebanyak 388 orang yang terdata di TPS itu.

Nuzulul Quranain juga menjelaskan, sebelum pelak-sanaan Pemilukada Gubernur

Jatim, pihak panitia penye-lenggara pemilukada juga telah maksimal melakukan sosialisasi kepada masyarakat calon pemilih.

TPS 10 Desa Potoan Daja, Kecamatan Palengaan, Pame-kasan merupakan satu-satun-ya TPS yang paling sedikit pe-milihnya, yakni hanya delapan orang dari total jumlah pemilih

yang terdata sebanyak 388 orang. Dari sebanyak delapan orang yang menggunakan hak pilihnya itu, tujuh orang diantaranya merupakan ang-gota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), sedangkan seorang pemilih sisanya merupakan saksi dari salah satu pasangan calon.

Dari delapan orang yang menggunakan hak pilihnya itu, empat orang diantaranya memilih pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja (Barkah), dua orang memilih Eggi Sudjana - M Sihat (Beres), sedang dua suara sisanya tidak sah. “Saya tidak tahu mengapa pilihan-nya tidak sah. Apa memang tidak tau cara memilihnya atau karena disengaja tidak disahkan,” kata anggota KPU Nuzulul Quranain menjelas-kan. (ant/rah)

KESULITAN AIR MADURA:Seorang ibu, meyiangi lahannya yang mulai mengeras dengan linggis untuk ditanami jagung, di Desa Baddurih, Tlanakan, Pamekasan, Jatim. Meskipun musim kemarau baru berjalan sekitar dua bulan, namun sejumlah daerah di Madura, sudah mulai kesulitan air.

ant/saiful bahri

ant/saiful bahri

PROSUKSI BATU BATA: Perajin mencetak tanah liat menjadi batu bata, di Desa Buddagan, Pademawu, Pamekasan, Jatim, Selasa (3/9). Pada musim kemarau seperti saat ini, produksi bata meningkat tajam, karena proses pengeringan hanya berkisar 24 jam. Sementara seorang pekerja dapat mencatak bata 1000 batang per hari dengan harga jual Rp 400 ribu per 1000 batang.

Page 6: e Paper Koran Madura 4 September 2013

RABU 4 SEPTEMBER 2013 NO. 0191 | TAHUN II6

SAMPANG – Komisi C DPRD Sampang menyoroti pembangunan proyek Pelabu-han Taddan yang terke-san mangkrak. Penyelesa-ian pelabuhan yang berada di Desa Taddan, Kecamatan Camplong, hingga kini belum jelas.

Komisi yang mengawasi pembangunan tersebut men-gagendakan untuk memotong anggaran pelabuhan yang menggunakan anggaran milik negara yang telah menghabis-kan dana anggaran sebesar Rp 45 miliar.

Sekertaris Komisi C DPRD Sampang Aulia Rahman men-uturkan, pihaknya sudah me-rencanakan untuk pemanggi-lan dishubkominfo kabupaten setempat, Kamis (5/9). Hal ini akan ditindaklanjuti kepada pusat konsultasi usai peman-ggilan tersebut.

"Kita akan panggil dinas perhubungan untuk menan-yakan dalam hal ini. Supaya nanti secara formal yang me-nidak lanjuti terhadap UPTD Pelabuhan Branta," terangnya, Selasa (3/9).

Institusi tersebut me-wakili Pemerintah Kabupaten Sampang sebagai pihak yang mengusulkan pembangunan Pelabuhan Taddan tersebut. Aulia mengaku, sejak man-gkrak, pemkab sama sekali belum mengkonsultasikan ke-jadian tersebut kepada dewan.

“Kita konsultasi dengan Dishubkominfo Sampang dulu selanjutnya Pelabuhan Bran-ta. Kenapa yang kita pang-gil Dishubkominfo Sampang, karena mewakili Pemkab Sampang yang mengusulkan pembangunan pelabuhan itu,” tandasnya.

Agenda pemanggilan tersebut terkait permasalahan jangka waktu penyelesaian Pelabuhan Taddan, sehingga bisa segera beroperasi. Hal itu nanti akan menjadi pedoman untum memanggil pihak Pelabuhan Branta.

"Makanya kita panggil dulu dinas perhubungan dan

selanjutnya kita panggil ming-gu depannya ke pihak Pelabu-han Branta, agar silsilah dalam pembangunan proyek Pelabihan Taddan biar jelas, karena kita perlu sharing dan perlu konsultasi secara baik," katanya.

Dirinya juga heran, dalam pengusulan proyek pemban-gunaan tersebut tanpa adan-ya koordinasi oleh komisi pembangunan. Mengingat, semua proyek pembangunan yang berada di Kabupaten Sampang seharusnya bisa ber-kordinasi.

"Semua proyek di Sampang ini baik dari provinsi mau pun pusat yang jelas pengusulan-nya dari pemerintah daerah tidak mungkin semena-mena itu ada tanpa ada pengusulan," imbuhnya.

Diberitakan sebelum-nya, terkait mangkraknya pelabuhan taddan lantaran pembangunannya tidak di lanjutkan saat memasuki awal tahun 2013 lalu, Komi-si C DPRD Sampang mela-kukan inspeksi mendadak (sidak), Jumat (28/8). Sebab, dalam sidak tersebut Komi-si C bisa mengetahui pasti kepastian dalam beroperasi. (ryn/lum)

SAMPANG

Dalam persidangan terse-but sedikitnya empat orang saksi didatangkan, dianta-ranya Indrawati, Jauhari, Aiptu sunarno, dan Briptu Umar Faruk. Satu orang saksi bernama Sahuri tidak hadir dalam pemanggilan 5 orang saksi dengan alasan tak jelas.

Pantuan Koran Madura, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Bagus Wicaksono, pertama kali langsung meminta kete-

rangan saksi lanjutan terha-dap indrawati disusul dengan keterangan saksi lainnya. Mengingat, saksi bernama In-drawati tersebut merupakan motif dugaan asmara dibalik penyebab kejadian pembunu-han pada 30 Oktober 2012. Tak lain, yakni menantu dari terdakwa Mattawi.

Indrawati, istri dari Jalal, dihadapan hakim ketua, me-ngaku berawal ketika di-

rinya hendak mengobati segala permasalahan internal keluarga guna mendapatkan barokah dari Alm Habib Alwi. Hal itu setelah dirinya diberi petunjuk oleh beberapa sau-dara dekatnya. "Saya mau minta barokah untuk pengo-bataan ke Alm Habib Alwi, karena saya dikasih tau sama saudara kalau ada habib yang bisa bantu, Pak," jelasnya.

Singkat cerita, dari perte-muan sekitar dua kali dika-wasan Daerah Wonokusumo Surabaya, Indrawati bersama alm Habib Alwi yang saat itu ditemani oleh Habib Ahmad Ali yang merupakan putra alm diberikan jimat.

"Saya dari pertemuan ke dua itu dikasih jimat seper-ti bunga dan garam untuk di taburkan ke sekitar rumah

saya dan suruh nyerakan foto suami (Jalal-red) dengan saya, juga alasannya biar se-lamat keluarga saya," katanya.

Tak lama, lanjut Indrawa-ti, dirinya juga diberikan se-botol parfum minyak oles dan sebuah air minum gelas. Sete-lah berhasil diminum oleh Indrawati, ia mengaku tak sa-darkan diri yang sebelumnya sempat di dorong oleh Habib Ahmad Ali.

"Saya di kasih minyak un-tuk dioleskan saja, sedangkan air diminum sama saya. Dan saya gak sadar kemudian di-dorong sama habib alwi saya pingsan gak sadarkan diri ha-nya taunya pas di kasur. Itu pun tiba tiba celna dalam su-dah keadaan lepas," terangnya.

Sementara itu, Humas Pengadilan Negeri Sampang,

Syihabuddin, mengatakan, berdasarkan dari keterang-an surat agenda pemeriksaan saksi dakwaan. Jumlah total semua saksi sebanyak 24 orang saksi. Selanjutanya proses si-dang lanjutan yang diketuai oleh Hakim Deni Nugraha Jul-lis tersebut akan digelar Selasa (10/9) medatang masih dengan agenda keterangan saksi.

"Jumlah saksi semuanya 24 orang saksi, dimana masih akan terus dilakukan pemerik-saan keterangan saksi dalam sidang selanjutnya Selasa (10/9) mendatang," paparnya.

Persidangan yang ber-langsung sekitar 3 jam itu berjalan lancar. Tentu jalan proses sidang terus dijaga ketat oleh aparat kepolisian Polres Sampang dengan Bri-mob Polda Jatim. (ryn/lum)

Empat Saksi Memberikan Kesaksian Sidang PembunuhanSAMPANG - Pengadilan Negeri Sampang, Selasa (03/9) sekitar pukul 10. 00 WIB, kembali menggelar sidang dugaan pembunuhan dengan tersangka Mattawi. Agenda sidang adalah pemeriksaan saksi lanjutan dalam kasus pembunuhan Alm Habib Alwi (50) warga Desa Batuporo Barat Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang.

MENGENDAP

Dewan Menyoroti Pelabuhan Taddan

SAMPANG – Dari 417 lembaga pendidikan yang mendapatkan dana alokasi khusus (DAK), sampai saat ini masih 85 persen sekolah yang memulai melaksanakan pembangunan gedung se-kolah, dan sisanya masih pro-ses untuk melengkapi admin-istrasi.

Kasi Kebijakan Dinas Pen-didikan Sampang Akh Roji’un mengatakan, lembaga yang melaksanakan pembangunan gedung masih 85 persen, se-dangkan sisanya masih per-lengkapan administrasi ka-rena sistem yang digunakan melalui rekanan, tapi tidak jauh berbeda dengan dilak-sanakan oleh kepala sekolah. Perbedaannya ketika dilak-sanakan oleh rekanan dibi-dang administrasinya lebih

cepat.Untuk sisa yang masih be-

lum terlaksana, dia berjanji akan segera menyelesaikan-nya. Namun, dia tidak bisa menentukan waktunya dalam menuntaskan pelaksanaan tersebut, karena masih banyak tahapan-tahapan yang harus dilakukan untuk melakukan pencairan terhadap kepala se-kolah.

“Lembaga pendidik-an yang melaksanakan pembangunan gedung sekolah masih 85 persen untuk termen pertama, sisanya sekitar 15 persen yang belum melaksan-akan di beberapa kecamatan, dan untuk lembaga sekolah yang belum melaksanakan diperkirakan mulai minggu depan bisa melaksanakan se-mua,” katanya. (jun/lum)

PEMBANGUNAN LEMBAGA PENDIDIKAN

DAK yang Terserap Baru 85 Persen

SAMPANG - Proses Per-gantian jabatan sekretaris desa (Sekdes) bagi badan kepegawaian daerah (BKD) di Kabupaten Sampang bu-kan pekerjaan yang mudah, seperti yang terjadi di Desa Dharma Tanjung, Kecama-tan Camplong, karena untuk mengisi kekosongan tersebut harus ada pengusulan dari bawah yang bisa memahami kondisi desa.

Kepala Badan Kepegawa-ian Daerah (BKD) Kabupaten Sampang melalui Kabid Mu-

tasi Edi Subinto mengatakan, pemindahan sekdes ke ke-camatan sudah sesuai dengan prosedur sehingga kekoson-gan jabatan sekdes yang lama diisi dengan Plt agar pela-yanan masyarakat tetap ber-jalan, dan untuk pergantian-nya tidak mudah karena perlu disesuaikan dengan kondisi desa. Sedangkan yang me-mahami kondisi desa yaitu pemerintah desa itu sendiri dan kecamatan dan diusulkan melalui pemdes.

Pengusulan pengisian

kekosongan jabatan sek-des, katanya, harus melalui pemdes. Pihaknya yang akan mengusulkan ke BKN (badan kepegawaian nasional) se-hingga pemberkasan itu akan diverifikasi oleh pusat dan apabila disetujui maka akan keluar dengan beberapa pertimbangan sehingga dae-rah yang menerbitkan surat keputusan.

“Untuk mengisi jabatan sekdes itu harus disesuai-kan dengan kondisi desa. Se-dangkan yang paham dengan

kondisi tersebut yaitu camat, sehingga proses awal harus dari pemdes dulu karena pen-gusulannya ada di sana dan setelah menerima dari bawah maka kami akan mengusul-kannya ke BKN. Dan apabila distujui maka nanti akan ke-luar nota pertimbangan dan dikirimkan ke daerah agar diterbitkan surat keputusan,” ucapnya kepada Koran Ma-dura.

Sedangkan Ketua BPD (Badan Pengawas Desa) Dhar-ma Camplong Sukarji ketika

mendatangi Kabag Pemdes dia disarankan untuk menda-tangi BKD, karena statusnya sebagai PNS dan juga disa-rankan untuk membentuk Plt, dan menurutnya sejak pe-mindahan tersebut pelayanan masyarakat dilakukan oleh BPD sendiri.

“Kami menyampaikan sejak pemindahan sekdes pe-layanan masyarakat sering dilakukan oleh BPD dan kami disarankan untuk mendata-ngi BKD Sampang,” ujarnya. (jun/lum)

PEMERINTAHAN DESA

Penempatan Jabatan Sekdes Butuh Waktu Panjang

Kita akan panggil dinas perhubungan untuk menanyakan

dalam hal ini. Supaya nanti secara formal yang menidak lanjuti

terhadap UPTD Pelabuhan Branta,”

Aulia RahmanSekretaris Komisi C DPRD

Sampang

SAMPANG - Ratusan war-ga Desa Bira Barat Kecamatan Ketapang, didampingi pengac-ara Dewi Murniati, Selasa (3/9) mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sampang. Mereka bermak-sud melaporkan raskin tahun 2012-2013 yang masih diter-ima k 5 kali. Namun, laporan tersebut ditolak karena tidak dilengkapi dengan data konk-ret.

Munif (40), salah satu per-wakilan warga, mengatakan, kedatangannya untuk mel-aporkan raskin yang hanya di-terima 3 kali sepanjang tahun 2012, dan pada tahun 2013 sampai saat ini baru 2 kali. Jumlah beras yang diterima 10 kilogram setelah menebus Rp 20.000.

“Kami mau melaporkan masalah raskin tahun 2012-2013. Cuma oleh kejaksaan negeri ditolak karena datanya tidak lengkap, dan kami akan melaporkan kembali dengan membawa data yang lengkap. Selama tahun 2012 sampai 2013, warga hanya menerima dengan jumlah 10 kilogram dengan membayar 20.000, dan ketika sampai di rumahnya sisa beras menjadi 8 kilo-gram,” ujarnya kepada Koran Madura.

Dewi Murniati, pengacara warga, mengatakan, penola-kan laporan tersebut karena berkasnya masih belum siap, sehingga harus dilengkapi.

Ketika ditanya persiapann-ya sebelum mendatangi kejak-saan, dia mengatakan komu-

nikasi dengan warga melalui saluran telephon, dan warga, katanya, menjawab semua

sudah siap akan tetapi masih ada data yang kurang lengkap. (jun/lum)

RASKIN

Kejaksaan Negeri Menolak Laporan Warga

Warga Desa Bira Barat Kecamatan Ketapang berkumpul di depan Kejaksaan Negeri Sampang, Selasa (3/9) setelah laporannya ditolak.

junaidi/koran madura

KETERANGAN SAKSI. Sidang dengan agenda pemeriksaan saksi lanjutan dalam kasus pembunuhan Alm Habib Alwi (50) warga Desa Batuporo Barat Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang, Selasa (3/9).

Page 7: e Paper Koran Madura 4 September 2013

RABU 4 SEPTEMBER 2013 NO. 0191 | TAHUN II 7BANGKALAN

”Dalam rakor diusulkan sebanyak 159 desa dari 17 ke-camatan yang akan didroping air bersih,” ujar Kepala BPBD Wahid Hidayat, kemarin (3/9).

Dia menjelaskan usu-lan tersebut nantinya akan dikoordinasikan dengan BPBD Provinsi Jatim agar beban masyarakat di 159 desa sedikit berkurang. Sebab memasuki musim kemarau ini sejumlah wilayah yang terancam kek-eringan atas dasar faktor geo-grafis dan populasi penduduk. daerah tersebut perlu ditang-gulangi sejak dini.

”Tahun lalu disetujui 32 tandon air dari provinsi. Mungkin tahun ini droping air bersih sementara yang akan dimulai pada 12 September mendatang ,” jelasnya.

Penanggulangan ben-

cana kekeringan, kata Dayat, BPBD Bangkalan juga meli-batkan Dinas PU Cipta Karya, PU Bina Marga, Dinas Sosial, Dinas Pertambangan, PDAM, dan Dinas Pertanian setem-pat dalam Rapat Koordinasi Desa Terdampak Kekeringan di Kabupaten Bangkalan. Se-mua unsur dilibatkan dalam rapat tersebut agar kekerin-gan mendapatkan solusi ter-baik. ”Kami libatkan semua unsur untuk menemukan so-lusi terbaik,” tandasnya.

Sementara itu, Camat So-cah Ismet Sofyan menerang-kan terdapat dua desa dam-pak kekeringan, di antaranya desa Sanggragung dan Jad-dih Barat. Menurutnya, ke-dua desa tersebut merupakan desa yang paling mengalami kekurangan air dibanding de-

ngan desa lainnya di Kecama-tan Socah.

”Antisipasi kekeringan panjang. Sebatas usulan agar dua desa itu diberikan ban-tuan,” singkatnya.

Hal senada diungkapkan Camat Burneh Salman Hi-dayat. Dari 12 desa yang ada, tiga desa terdampak kekerin-gan, yaitu desa Alas Kembang, Perreng, dan desa Binoh. De-

ngan demikian, kebutuhan air bersih sangat diharapkan oleh masyarakat ketiga desa terse-but. ”Meskipun belum ada, bantuan air bersih tetap kami usulkan,” ucapnya. (dn/rah)

159 Desa Darurat KekeringanBANGKALAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan memanggil 17 camat terkait status darurat kekeringan di 159 desa yang diberlakukan sejak 29 Agustus hingga 5 Oktober 2013. Dari 281 desa yang ada di 18 ke-camatan, 159 desa yang berada di 17 Kecamatan sudah mulai terdampak bencana kekeringan.

BANGKALAN - Untuk mengantisipasi adanya kericuhan, Polres Bangkalan akan menurunkan 240 personel. Hal itu dilakukan untuk menjaga keamanan saat pelaksanaan pleno rekapitulasi hasil perhitungan suara pemilihan gubernur (pil-gub) dan wakil gubernur Jawa Timur di tingkat KPUD Bang-kalan, Rabu (4/9). Pernyataan tersebut disampaikan Kapolres Bangkalan AKBP Sulistiyono melalui Kepala Bagian Ops Polres Bangkalan, Kompol Abdul Rokhim, kemarin (3/9).

Menurutnya, sebagai pihak yang bertanggungjawab dengan keamanan dan ketertiban di Bangkalan, pihaknya bersama lem-baga penyelenggara akan bekerja secara sinergis guna memper-lancar semua tahapan pilgub di kabupaten Bangkalan.

”Kami sebagai keamanan dan KPU sebagai penyelenggara harus berjalan sinergis. Begitu pun kami siap untuk menga-

mankan pelaksanaan Pleno sampai di tingkat KPU Provinsi,” terang Rokhim.

Pengamanan ketat tersebut akan ber-laku pada saat pleno yang rencananya akan berlangsung di ge-dung PKPN Bangkalan. Kendati pleno terse-but bersifat terbuka, menurut kabarnya tak sembarangan orang bisa masuk ke areal kegi-atan tersebut. Warga harus bisa menunjukkan undangan atau kartu identitas khusus yang telah dibagikan.

Rokhim menjelas-kan keamanan adalah kewajiban. Oleh karena

itu, pihaknya akan mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki kepolisian dalam pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan ini. Apalagi pada pengamanan Pemilukada ini, Polres Ban-gakalan juga berkoordinasi dengan Polda Jatim dan bantuan pihak TNI.

Dia menerangkan pada saat pengamanan di panitia pemun-gutan kecamatan (PPK), pihaknya menurunkan 260 personel di tiap Sekretariat PPK pada saat pleno rekapitulasi di tingkat kecamatan tersebut.

Pihaknya mengaku tidak ingin kecolongan seperti pilgub lima tahun lalu. Sebab prediksi dari polda Jatim waktu lalu dinyatakan sudah aman. Akan tetapi, kenyataannya malah sebaliknya. Proses pemilihan malah diulang sampai tiga kali.

”Dulu kita salah prediksi. Untuk mengantisipasi hal itu agar tidak terulang kembali, kita akan melakukan pengamanan maksimal,” terangnya.

Rokhim menambahkan, jika dirasa dalam pengamanan masih kurang, pihaknya juga akan meminta bantuan Polda Jatim. Sebab, seluruh personil kepolisian di Jawa Timur dalam status siaga. Hal itu merupakan petunjuk dari Polda Jatim un-tuk mengantisipasi kecurangan.

”Intinya dalam pelaksanaan pemilihan gubernur, kapolda menginginkan pelaksanaannya berjalan aman dan kondusif. Jadi, pengamanan menjadi hal yang utama,” ungkapnya.

Tak hanya berhenti di situ, pengamanan tersebut akan ber-lanjut ke tingkat KPU Provinsi agar pelaksanaan pilgub benar-benar mendapatkan penjagaan ketat. Oleh karena itu, dirinya berharap kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan hak suaranya, untuk tetap bersabar menunggu hasil pleno di tingkat KPU Provinsi Jatim. Sebab, apa yang telah dipilih oleh seluruh masyarakat itulah yang akan diplenokan oleh KPU Provinsi. (ori/rah)

AMANKAN REKAPITULASI

240 Personel DiturunkanBerbaris

Anggota polisi saat berada di kantor KPUD Bangkalan.

Untuk mengantisipasi adanya kericuhan, Polres Bangkalan

akan menurunkan 240 personel. Hal itu dilakukan

untuk menjaga keamanan saat pelaksanaan pleno rekapitulasi

hasil perhitungan suara pemilihan gubernur (pilgub) dan

wakil gubernur Jawa Timur di tingkat KPUD Bangkalan.

FOTO: ori/koran madura

Kami sebagai keamanan dan KPU

sebagai penyelenggara harus berjalan sinergis.

Begitu pun kami siap untuk mengamankan pelaksanaan Pleno

sampai di tingkat KPU Provinsi,”

Kompol Abdul Rokhim Kabag Ops Polres Bangkalan

RAPAT. BPBD saat memanggil 17 camat membahas terkait darurat kekeringan di 159 Desa yang diberlakukan sejak 29 Agustus hingga 5 Oktober 2013.

doni heriyanto/koran madura

Pagar yang semestinya untuk menambah keindahan Alun-Alun Kota Bangkalan beralih fungsi menjadi eta-lase stiker milik para pencari keuntungan.

Salah satu pedagang stik-er, Rahman, warga Kelurahan Pangeranan itu mengatakan dengan memanfaatkan pagar alun-alun bisa mendapat-kan keuntungan yang tidak sedikit. Sebab lokasi terse-but kerap dijadikan tempat tongkrongan para pelajar dan jalur alterntatif menuju

kawasan Pendopo Agung setempat.

”Lokasi alun-alun sa-ngat ramai setiap harinya. Oleh karena itu, kawasan ini sering dijadikan tempat nongkrong para pelajar,” kata pria bujang ini.

Dengan ramainya lokasi tersebut, lanjut Rahman, membawa keuntungan bagi dirinya. Sebab, kebanyakan pengendara roda dua yang berlalu lalang sering kali berhenti di tempat pema-sangan stiker untuk mem-

beli dagangannya. Sehingga, membuat dirinya dan para pedagang yang lain merasa nyaman sekalipun tempat untuk berdagang terkesan apa adanya.

”Kalau di sini saya sudah mempunyai langganan. Jadi kami juga sudah merasa nyaman,” imbuhnya.

Disinggung mengenai kemungkinan akan digu-sur seiring dengan rencana Pemkab Bangkalan yang akan menjadikan Alun-Alun sebagai hutan kota, Rahman mengaku akan pasrah jika itu memang benar-benar terjadi. Namun, ia berharap ada so-lusi bagi para pedagang agar bisa melanjutkan usaha yang telah ditekuninya salama ini.

”Pasrah saja, tapi kami berharap ada tempat lain.

Karena, ini menjadi harapan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya lirih.

Menurutnya, selama ini ia juga sering meneri-ma pelanggan dari arapat pemerintah setempat untuk menempel motornya dengan stiker. Bahkan, pernah disewa khusus untuk menghias mo-tor dengan berbagai macam stiker. Hal itu, membuat Rah-man merasa nyaman dengan usahanya meskipun kadang dianggap usaha tersebut tidak memiliki prospek yang cerah di masa yang akan datang.

”Sudah terlanjur enak kerja ini. Ya sekalipun kadang dianggap tidak memiliki masa depan. Namun, saya yakin de-ngan usaha ini, yang penting halal,” tandasnya.(dn/rah)

KEINDAHAN KOTA

Pedagang Memajang Stiker di Pagar Alun-alun

BANGKALAN - Sema-kin menipisnya lahan perta-nian di kawasan Bangkalan, yang disebabkan alih fungsi lahan pertanian menjadi dae-rah hunian atau perumahan, memaksa DPRD Bangkalan harus membuat produk hukum untuk melindungi lahan. Me-nyempitnya lahan pertanian, sekalipun diimbangi dengan meningkatnya perekonomian dapat berakibat buruk pada na-sib petani di masa akan datang.

Menurut Imron Rosyadi, anggota pansus III Komisi D DPRD setempat mengata-kan pembuatan regulasi un-tuk mengantisipasi semakin berkurangnya lahan produktif pertanian dan untuk membata-si perluasan daerah pemuki-man yang selama ini dibangun

pada lahan produktif.”Kami telah membahas

hal ini dengan eksekutif, kami minta kepada pemerintah agar dapat mendata kawasan lahan pertanian di 18 Kecamatan yang ada, data terakhir kami di Bangkalan terdapat 30,2 ribu hektar lahan pertanian,” ujar Imron.

Politisi Gerindra ini me-nampik jika pembuatan atu-ran sebagai payung hukum lahan pertanian ini akan membatasi bisnis properti yang mulai berkembang di Bangkalan belakangan ini. Menurutnya, hal itu di-lakukan semata-mata agar masyarakat Bangkalan secara optimal dapat memenuhi ke-butuhan pangannya dari dae-rah sendiri.

”Tidak, bukan begitu, tapi agar masyarakat Bangkalan dapat merasakan produk hasil pertanian sendiri, bukan dari luar,” terangnya.

Hasil dari pembahasan ra-perda masalah lahan pertani-an ini nantinya, Pihak peme-rintah Kabupaten Bangkalan tidak akan memberikan izin alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan. Ber-dasarkan kesepakatan pansus dan pemerintah, alih fungsi baru dapat dilakukan jika pihak yang meminta izin alih fungsi bersedia menyiapkan lahan pertanian pengganti.

”Harus menyiapkan lahan pengganti, bahkan jika ini dilanggar bisa saja berujung pada sanksi pidana,” jelas Im-ron.(dn/rah)

PERUMAHAN

Lahan Pertanian Tidak Boleh Dialihfungsikan

BANGKALAN – Meski alun-alun bukan tempat untuk berdagang dan dilarang dijadikan tempat berjualan, ternyata tetap tidak diindahkan oleh para pedagang. Bahkan mereka memajang dagangannya di pagar besi Alun-Alun Kota Bangkalan.

Para pedagang Stiker yang memanfatkan pagar alun-alun Kota Bangkalan untuk menggelar dagangannya. Pagar yang semestinya untuk menambah keindahan Alun-Alun Kota Bangkalan beralih fungsi menjadi etalase stiker milik para pencari keuntungan.

PAMERAN PERUMAHAN. Pengunjung mengamati maket rumah pada Pameran REI Expo, di Semarang, Jateng, Selasa (3/9). Pameran yang diikuti 23 pengembang perumahan dan akan berlangsung hingga 9 September mendatang itu ditargetkan mampu mencapai transaksi penjualan sebesar Rp60 miliar.

Page 8: e Paper Koran Madura 4 September 2013

RABU 4 SEPTEMBER 2013 NO.0191 | TAHUN II8 LINTAS JATIM

47 Persen Warga Tak Gunakan Hak Pilihnya

Bawaslu Belum Temukan Indikasi Politik Uang

KPU: Karsa Unggul di Surabaya

Kemdikbud Segera Revisi Buku Bahasa Indonesia

PEMILIHAN GUBERNUR

PILGUB JATIM

PENGHITUNGAN

BUKU PELAJARAN

Dari data tersebut, maka yang tak

memilih atau tak menggunakan

hak pilihnya alias Golput di Surabaya

mencapai 1.005.577 jiwa (47,3 persen),”

Edward Dewaruci Komisioner KPU Surabaya

Berkah Beberkan KecuranganTim Karsa: Kami Tidak Pernah Melakukan Money Politics

“Kami sudah melaporkan Money Politic yang dilaku-kan oleh Tim Pemenangan Soekarwo dan Syaifullah Yu-suf (KarSa) sejak tanggal 27 Agustus lalu. Sekarang kami datang untuk dimintai keter-angan terkait laporan kami,” tutur Bendahara Relawan Keluarga BerKah, Didik Nur-wasis.

Dalam laporan itu pi-haknya juga membawa bukti yang berupa video dan be-berapa foto. Bukti didapat dari laporan masyarakat yang masuk ke posko BerKaH. “Video dan foto kami dapat dari masyarakat saat KarSa kampanye di Tulungagung, tepatnya Klenteng Tri Darma Tjio Tik Kiong, 19 Agustus lalu,” ujarnya.

Video berdurasi seki-tar 3 menit dijadikan alat

bukti. Dalam video tersebut nampak seseorang dengan atribut KarSa sedang mem-bagi-bagikan kepada sekitar 100 tukang becak di Tulun-gangung. Setelah dibuka, ternyata tiap amplop berisi uang Rp20 ribu. “ Video ini diambil pasca kampanye Kar-Sa di Tulungagung tanggal 27 Agustus lalu. Dari sini kita bisa melihat bagaimana pen-guasa membeli suara rakyat seharga Rp20 ribu” tuturnya.

Didik menyatakan, pihak-nya juga akan melaporkan kembali adanya temuan pel-anggaran lainnya. “Sampai saat ini kami sudah memiliki 7 bukti pelanggaran yang di-lakukan oleh Tim KarSa. Se-muanya akan kami laporkan, masih menunggu waktu yang tepat,” ujarnya kepada Koran Madura.

“Kami berharap Bawa-slu bersungguh-sungguh mendalami kasus ini, jangan sampai kecurangan dan pem-bodohan rakyat ini terus dibi-arkan,” tandasnya.

Bawaslu juga memanggil Tim Pemenangan Karsa yang

diwakili oleh kuasa hukumn-ya, Hadi Pranoto datang satu jam kemudian . Kepada warta-wan, Hadi menyatakan bahwa video tidak bisa dijadikan alat bukti. Menurut Hadi, pihaknya tidak pernah menggunakan uang untuk membeli suara

masyarakat.“Kami menolak dengan

tegas tuduhan tersebut. Kami tidak pernah melaku-kan money politic. Kami se-lalu jujur dan santun sesuai perintah Sukarwo,” ujarnya.(ddy/ara)

SURABAYA - Tim relawan Pasangan Khofifah Indar-pawansa – Herman Soejadi Sumawiredja (BerKaH) mendatangi Kantor Bawaslu Jatim yang terletak di Jl Tanggulangin Surabaya, Selasa (03/9). Kedatan-gan Tim ini untuk melengkapi laporan yang sudah dimasukkan beberapa waktu lalu terkait adanya dugaan kecurangan Pemilihan Gubernur Jatim 2013. Pemeriksaan berlangsung sejak pukul 12 siang dan berlangsung sekitar satu jam.

ddy/koran madura

BUKTI: Relawan BerKah di Bawaslu Jatim menunjukkan Bukti Foto Money Politic yang dilakukan Tim Sukses Karsa.

ant/ari bowo sucipto

SAYURAN LOKAL NAIK: Seorang buruh tani memanen sayuran sawi lokal yang kini harganya naik dari Rp. 2000 menjadi 10.000 rupiah per ikat di Desa Banjarejo, Malang, Jawa Timur, Selasa (3/9). Berkurangnya sayuran impor di pasaran akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar membuat sayuran lokal kini harganya naik.

SURABAYA - Badan Pengawas Pemilu Jawa Timur belum menemukan indikasi politik uang di Kabupaten Tulungagung yang diduga dilakukan kampanye tim Soekarwo-Saifullah Yu-suf (Karsa) kepada sejumlah tukang becak.

"Dari pendalaman yang kami lakukan, belum ada indikasi kuat adanya politik uang. Tapi ini belum final masih terus didalami," ujar Ketua Bawaslu Jatim Sufyanto kepada warta-wan di kantornya usai menerima laporan tim Khofifah-Her-man (Berkah), Selasa (3/9).

Pihaknya hari ini juga memeriksa tim relawan dari Berkah yang melaporkan adanya politik uang di Tulungagung, saat tim Karsa menggelar kampanye di daerah tersebut.

Laporan itu kemudian ditindaklanjuti Bawaslu Jatim yang meminta agar Panwaslu Tulungagung mengecek temuan tersebut dan sudah mendalami laporan tersebut. "Dari hasil pendalaman yang dilakukan Panwaslu Tulungagung, belum menemukan adanya politik uang. Tapi, kami menunggu hasil resminya dari Tulungagung dan laporan awal belum mene-mukannya," katanya.

Tim relawan Berkah yang diperiksa adalah Didik Nurwasis selaku Bendahara. Pemeriksaan dilakukan oleh staf ahli Ba-waslu Jatim, Mahmud Suhermono.

Dari hasil laporan awal, pembagian terhadap tukang be-cak di Tulungagung saat kampanye Karsa konteksnya bukan politik uang, melainkan pembayaran jasa kerja.

Saat itu, tukang becak dikerahkan untuk mengangkut rombongan Karsa menuju lokasi kampanye, sehingga setelah selesai mereka diberi ongkos. "Jadi, hubungan itu konteksnya adalah pengguna dan pemilik sarana, yakni tukang becak. Apakah itu dikatakan politik uang tentu perlu pendalaman lebih lanjut," kata Sufyanto.

Karena masih dalam proses, pihaknya meminta agar pihak tertentu tidak menuduh ke pihak lain, apakah melaku-kan politik uang atau tidak. Ia berjanji akan menyampaikan hasilnya ke masyarakat.

Tidak hanya tim Berkah yang dimintai keterangan. Bawa-slu juga memeriksa tim Karsa yang diwakili oleh Tim kuasa Hukum Karsa, Hadi Pranoto. Ia dikonfrontasi terkait keteran-gan tim Berkah. (ant/dik)

SURABAYA - Komisi Pemilihan Umum Surabaya menyebutkan warga di Kota Pahlawan yang tidak meng-gunakan haknya politiknya alias golput dalam pelaksa-naan Pemilukada Jatim pada 29 Agustus 2013 mencapai 1.0005.577 atau sekitar 47,3 persen.

Komisioner Komisi Pemili-han Umum (KPU) Surabaya Edward Dewaruci mengatakan dari total pemilih di Surabaya yang mencapai 2.125.173 jiwa, yang menggunakan hak pilihnya di Pemilukada Jatim 2013 hanya 1.119.596 jiwa. "Dari data tersebut, maka yang tak memilih atau tak meng-gunakan hak pilihnya alias Golput di Surabaya mencapai 1.005.577 jiwa (47,3 persen)," kata Edward saat mengumum-kan hasil rekapitulasi perole-han suara Pemilukada Jatim di Kota Surabaya yang diumum-kan secara resmi di kantor KPU Surabaya, Selasa (3/9).

Menurut dia, dalam hasil rekapitulasi itu, pasangan

Cagub Jatim KarSa (Soekar-wo-Saifullah Yusuf) tetap menguasai Kota Pahlawan ini dengan perolehan suara 477.634 suara. Selanjutnya, disusul perolehan pasang-an Berkah (Khofifah Indar

Parawansa-Herman Su-mawiredja) sebanyak 376.052 suara, Bangsa (Bambang DH-Said Abdullah) 208.706 suara dan Beres (Eggi Sudjana-M Sihat) 21.259 suara.

Edward mengatakan

rekapitulasi resmi suara ini berasal dari seluruh tempat pemungutan suara (TPS) yang diteruskan ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) tingkat kelurahan, lalu Panitia Pemilihan Kecama-tan (PPK) di 31 kecamatan Surabaya. "Ini merupakan rekapitulasi resmi dari KPU Kota Surabaya," ujar Edward.

Sementara itu, Per-wakilan Tim Pemenangan Bambang-Said dan sekali-gus Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Kadar mengatakan pihaknya me-nerima hasil rekapitulasi perolehan suara Pemilukada Jatim dari KPU Surabaya. Hal ini dikarenakan tidak ada komplain dari saksi yang ada.

Sedangkan Perwakilan Tim Pemenangan Khofifah-Herman, Hadi Suwarno mengatakan ada sejumlah pelanggaran di Surabaya khususnya di Tegalsari. Meski demikian, dia tetap menandatangani rekapitulasi tersebut. (ant/dik)

SURABAYA – Komisi Pe-milihan Umum (KPU) Sura-baya berhasil menyelesaikan rekapitulasi penghitungan su-rat suara pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur secara manual dalam kurun waktu sekitar empat jam, meski wak-tu yang disediakan KPU Jatim selama dua hari, yakni 3 sam-pai 4 September 2013.

Rapat Pleno Terbuka Dalam Rangka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pil-gub Jatim di tingkat kota Sura-baya tersebut dimulai pukul 10.00 Wib dengan dihadiri seluruh panitia pemilihan ke-camatan (PPK) se-Surabaya, serta empat tim pemenangan pasangan calon.

Ketua KPU Surabaya, Eko Sasmito Selasa mengatakan, hasil rekapitulasi suara KPU Surabaya, pasangan Soekar-wo - Saifullah Yusuf (Karsa) nomor urut satu sebanyak 477.634 suara (44.08 %), pa-sangan Eggi Sudjana-M. Sihat (Beres) nomor urut dua 21.259 suara (1.96 %), pasangan Bam-bang DH- Abdullah Said (Jem-pol) nomor urut 3 208.706 suara (19.26 %), dan pasangan Khofifah - Herman (Berkah) nomor urut empat 376.052 su-ara (34.70 %).

“Daftar Pemilih tetap (DPT) Pilgub di Kota Surabaya sebanyak 2.019.200 orang. To-tal pemilih 1.107.479 (53.67 %). Surat suara tidak sah:

35.945,” ujarnya usai rapat pleno rakapitulasi suara pil-gub Jatim di Kantor KPU Sura-baya, Jalan Adityawarman, Se-lasa (3/9).

Eko Sasmito menjelaskan, penghitungan suara manual di KPU Surabaya berjalan lancar, tanpa hambatan apapun. Saksi empat calon sepakat menye-derhanakan sistem, yakni tidak perlu membongkar lagi satu persatu kotak suara.

“Faktanya sejak dari TPS, PPS, sampai PPK tidak ada suara hilang atau penggelem-bungan suara,” tegasnya.

Hasil rekapan suara Pilgub Jatim di KPU Surabaya, ren-cananya Rabu (4/9) besok akan diteruskan ke KPU Jatim.(ara)

PLENO: Petugas Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) rungkut dalam acara Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pilgub Jatim di tingkat kota Surabaya di KPU Surabaya, Selasa (3/9) kemarin.

ara/koran madura

SURABAYA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan segera merevisi buku teks pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII SMP dalam Kuri-kulum 2013 yang dilaporkan masyarakat mengandung ka-ta-kata kasar dalam isi dari buku tersebut.

"Revisi itu merupakan ba-gian dari evaluasi yang diter-apkan bersamaan dengan im-plementasi Kurikulum 2013," kata Wamendikbud Bidang Pendidikan Musliar Kasim melalui keterangan resmi dari Staf Khusus Mendik-bud Sukemi yang diterima di Surabaya, Selasa (3/9).

Rencana (revisi) itu terkait dengan bagian lampiran buku tersebut yang menampilkan kutipan dari kumpulan cer-pen "Gerhana" yang ditulis oleh Muhammad Ali yang di dalamnya ada kata-kata yang dianggap kurang pantas un-tuk disampaikan kepada pe-serta didik.

"Semua buku yang ditulis kita kendalikan, baik dari segi substansi, bahasa, ilustrasi, dan pencetakan. Akan tetapi, sebagai manusia, tentu kita menyadari juga punya keter-batasan. Untuk itu, kita ada program evaluasi. Jangan dikatakan evaluasi buku itu karena (kejadian) tersebut," kata Musliar.

Menurut Musliar, sinyal adanya evaluasi ini dapat dil-

ihat pada bagian "disklaimer" halaman ii yang menyebutkan bahwa buku ini merupakan "dokumen hidup" yang sen-antiasa diperbaiki, diperba-rui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. "Oleh karena itu, masukan dari ber-bagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Kami imbau kepada siapa saja yang membaca buku itu jika ada kelemahan dapat disampaikan kepada kita," kata Musliar.

Sejak implementasi Kuri-kulum 2013 pada bulan Juli lalu, pihaknya juga telah me-nerima berbagai masukan un-tuk perbaikan ke depan. "Ada (masukan terhadap) buku-buku yang berasal dari pen-didikan dasar," katanya.

Secara terpisah, Wakil Kepala (Waka) Bidang Hu-mas SMP Khadijah Surabaya, Ghofar, membenarkan ada-nya kata-kata kasar itu dalam buku Bahasa Indonesia yang diterima sekolahnya dari Kemdikbud.

"Iya, ada kata-kata itu dalam buku yang dikirim oleh pusat. Nanti kami akan men-stipo kata-kata kasar itu dan memberi pemahaman kepada siswa didik kami, jadi buku itu akan tetap kami pakai," kata-nya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Mahsun menjelaskan bahwa karya (puisi) itu sebenarnya su-dah lama beredar secara na-sional karena diterbitkan oleh penerbit nasional, yaitu

Pustaka Utama Grafiti tahun 1996.

Menurut dia, karya itu sendiri bukan merupakan ba-gian yang dijadikan contoh pembahasan materi yang ber-hubungan dengan kompeten-si dasar pada substansi buku yang ditulis oleh Kemdikbud, melainkan hanya sebagai contoh untuk latihan lebih lanjut yang ditempatkan pada lampiran.

"Sesungguhnya dapat saja tidak digunakan karena guru dapat saja menugasi siswa untuk mencari cerita pendek sejenis yang pesannya relatif sama," katanya menanggapi buku yang memuat materi Kurikulum 2013 SMP de-ngan kata-kata bernuansa kekerasan itu pada halaman 225. (ant/dik)

BUKU PELAJARAN:Buku Pelajaran SMP berisi kalimat yang kurang pantas untuk diajarkan kepada siswa.

Page 9: e Paper Koran Madura 4 September 2013

RABU 4 SEPTEMBER 2013 NO.0191 | TAHUN II 9LINTAS JATIM

KPU Menerima Rekapitulasi PPK

Eggi Janji Bantu Gubernur Terpilih

Menhut Mengizinkan Pemkot untuk Kelola KBS

1 Mahasiswa, 10 Pohon

PEMILUKADA

CAGUB JATIM

KEBUN BINATANG SURABAYA

PENDIDIKAN LINGKUNGAN

ant/m risyal hidayat

KULIAH UMUM MENHUT: Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan (kanan) didampingi Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Muchlas Samani (kedua kiri) memberikan bibit pohon pada mahasiswa baru disela-sela memberikan kuliah umum dalam Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di Unesa, Surabaya, Jatim, Selasa (3/9). Dalam kuliah umum tersebut, Zulkifli Hasan meminta satu mahasiswa untuk menanam minimal 10 pohon, termasuk mahasiswa baru Unesa.

SURABAYA - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan me-minta satu mahasiswa untuk menanam minimal 10 pohon, termasuk mahasiswa baru Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

"Kalau menyesuaikan dengan kebutuhan air dan karbondioksida per orang, maka satu mahasiswa hen-daknya menanam 10 pohon," katanya di Unesa Kampus Ketintang Surabaya, Selasa (3/9).

Ia mengemukakan hal itu setelah membuka "Pengena-lan Kehidupan Kampus Ma-hasiswa Baru" (PKKMB) yang diikuti 4.834 orang di lapang-an olahraga Unesa Kampus Ketintang Surabaya.

Dalam kesempatan itu, ia menyerahkan tanaman secara simbolis kepada mahasiswa baru Unesa dengan didampin-gi Rektor Unesa Prof Muchlas Samani M.Pd.

Menhut juga mengapre-siasi langkah Prof Muchlas Samani MPd dengan "meng-hijaukan" Unesa yang kini sudah terwujud 4,2 hektare hutan kota. "Di sini (Unesa Kampus Ketintang), saya melihat masih ada burung

berarti lingkungan di sini sehat, karena burung akan menghindari suatu lokasi yang berpolusi," katanya, disambut applaus mahasiswa baru.

Apalagi, ia juga melihat masih ada kupu-kupu. "Kupu-kupu itu pertanda lingkung-an yang sangat sehat, sebab kupu-kupu itu berumur hanya seminggu dan mudah mati bila lingkungannya tidak sehat," katanya.

Menurut dia, kepedulian terhadap lingkungan di kampus atau rumah meru-pakan langkah awal untuk membuktikan kepedulian terhadap kelestarian hutan di Indonesia.

"Kepedulian terhadap lingkungan itu penting, karena perubahan iklim yang tidak menentu akan men-gancam keberadaan pangan dan energi yang akhirnya manusia juga akan teran-cam," katanya.

Dalam laporannya, Prof Muchlas Samani M.Pd. me-ngatakan Unesa memiliki dua kampus yakni kampus Ketin-tang seluas 23 hektare dan kampus Lidah Wetan seluas 83 hektare. (ant/dik)

KPBM Targetkan Pencairan 1.000 BLSM Per Hari

Kepala KPBM Ki Agus M Amran di Malang, Selasa (3/9), mengatakan pencairan ban-tuan langsung masyarakat se-mentara (BLSM) tahap kedua mulai Senin (2/9) hingga 22 September nanti (20 hari). Se-mentara pada tahap pertama hanya selama 15 hari.

"Nominal yang diterima rumah tangga sasaran (RTS) masih tetap sebesar Rp300 ribu/RTS untuk alokasi Sep-tember dan Oktober. Dan, pencairan tahap kedua ini merupakan yang terakhir sepanjang 2013," tegas Am-ran.

Menurut Amran, terkait pencair an BLSM tahap ked-ua tersebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan tiga pe-merintah daerah, yakni Pem-

kot malang, Pemkab Malang dan Kota Batu.

Jumlah penerima BLSM di Kota Malang sebanyak 16.182 KK dengan aloka-si dana mencapai Rp4.854.600.000, Kota Batu se-banyak 6.156 KK dengan alokasi ang-garan sebesar Rp1.846.800.000 dan Kabupa-ten Malang seba-nyak 124.350 KK dengan alokasi dana Rp37.305.000.000.

Untuk Kota Malang, dari 16.182 KK (RTS) tersebut pada tahap kedua diuslkan ada tambahan sebanyak 5.000 RTS, karena pada tahap per-

tama maish banyak keluarga miskin (gakin) yang belum terkover bantuan tersebut, padahal mereka juga meneri-ma program bantuan lainnya dari pemerintah, seperti beras untuk warga miskin (raskin).

Menyinggung kartu per-lindungan sosial (KPS), Am-ran mengatakan akan diganti

dan segera diproses dan kemungki-

nan selesai serta diser-ahkan akhir September.

" S e k a -rang data-nya sedang

k i t a

proses dan tidak jauh beda de-ngan BLSM tahap per-tama lalu," katanya, menje-laskan.

Sementara Kepala Di-

nas Sosial (Kadinsos) Kota Malang Zubaidah berharap usulan penambahan jumlah penerima BLSM tahap kedua sebanyak 5.000 RTS tersebut disetujui, karena RTS yang di-usulkan tersebut benar-benar layak mendapatkan BLSM.

"Kita terus mengupaya-kan agar RTS yang seharusnya mendapatkan ini bisa terko-ver, setelah pada tahap per-tama lalu tidak terkover. Me-mang ada yang belum terkover dan terus kita upayakan, tapi juga ada yang kartu BLSM-nya dikembalikan karena su-dah meninggal dan pindah domisili," ujarnya.

Ia mengemukakan sebe-narnya juga ada kartu yang dikembalikan karena yang

bersangkutan merasa sudah mampu dan tidak berhak

menerima BLSM, na-mun jumlah rincinya berapa, rekapitulasi

datanya masih belum selesai. (ant/dik)

MALANG - Kantor Pos Besar Malang (KPBM) me-nargetkan pencairan bantuan langsung sementara masyarakat di wilayah Kota Malang sebanyak 1.000 rumah tangga sasaran per hari.

BOJONEGORO - KPU Bo-jonegoro, Jatim, telah me-nerima hasil rekapitulasi perolehan suara empat pa-sangan peserta Pemilukada Jatim dari 28 panitia pemili-han kecamatan (PPK) di dae-rah setempat, Selasa (3/9).

Sekretaris KPU Bojon-egoro Moch. Makhfud men-gatakanbahwa sesuai jadwal rekapitulasi perolehan suara Pemilukada Jatim di tingkat PPK dilaksanakan pada 1 dan 2 September.

Sebagian PPK, katanya, mampu menyelesaikan reka-pitulasi perolehan suara Pemi-lukada Jatim dan mengirimkan hasilnya ke KPU pada 1 Sep-tember. Namun, PPK Kecama-tan Sekar baru mengirimkan hasil rekapitulasi perolehan suara, Senin (2/9).

"Kecamatan Sekar men-girimkan hasil rekapitulasi perolehan suara paling tera-khir, Senin (2/9) sore hari, karena lokasi tempat pemun-gutan suara (TPS) berjau-han, sehingga membutuhkan waktu agak lama," katanya.

Menurut dia, hasil reka-pitulasi perolehan suara dari

28 PPK disimpan di salah satu ruangan kantor KPU masuk dalam kotak suara dalam keadaan terkunci. "Ko-tak suara semuanya terkunci, juga ruangan untuk menyim-pan kotak suara," ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelas-kan pihaknya akan melakukan rekapitulasi perolehan suara Pemilukada Jatim dari PPK di tingkat KPU, Rabu (4/9).

Sesuai rencana, katanya, rekapitulasi perolehan suara akan mengundang berbagai pihak terkait mulai saksi tiga pasangan peserta Pemiluka-da Jatim (satu pasangan tidak memasang saksi), Panwaslu, desk Pemilukada Jatim juga pihak lainnya.

"Rekapitulasi perolehan suara dari PPK sehari cukup. Selanjutnya hasilnya akan dikirimkan ke KPU Provinsi Jatim yang rencananya akan melakukan rekapitulasi per-olehan suara dari daerah pada tanggal 5-7 September," jelasnya.

Ketua Panwaslu Bojone-goro Mustofirin, sebelumnya juga menjelaskan peman-tauan rekapitulasi perolehan

suara secara manual Pemi-lukada Jatim dilakukan tidak hanya di tempat pemungutan suara (TPS), tapi juga di PPK sampai di KPU.

"Kami memiliki data in-ternal yang bermanfaatkan untuk pegangan petugas un-tuk mencocokkan kalau ke-mungkinan dalam rekapitu-lasi perolehan suara terjadi kesalahan," katanya, mene-gaskan.

Dimintai konfirmasi, Pen-anggung Jawab "Bale Karsa" di Bojonegoro Soerawi me-ngaku pihaknya memastikan pasangan Soekarwo-Syaiful-lah Yusuf (Karsa) ung-gul dalam perolehan suara dibandingkan tiga pasangan lainnya dalam Pemilukada Jatim di daerah setempat.

Sesuai perhitungan, ka-tanya, pasangan "Karsa" memperoleh 262.328 suara (44,53 persen), Khofifah In-dar Parawansa-Herman S Sumawiredja 243.264 suara (41,30 persen), Bambang-DH- Said Abdullah 66.154 suara (11,23 pesen) dan Eggi Sudjana-M. Sihat 17.296 su-ara (2,96 persen). (ant/dik)

SURABAYA - Calon Gu-bernur Jawa Timur Eggi Sudjana mengaku siap mem-bantu dengan memberikan masukan demi pembangunan Jatim jika nanti dirinya di-mintai saran oleh gubernur terpilih.

“Kalau diminta saran, tentu kami sangat berkenan karena ini demi kemajuan Jatim. Apalagi, saya sudah terlanjur jatuh cinta de-ngan Jatim, sehingga apapun akan saya lakukan,” katanya dikonfirmasi per telepon dari Surabaya, Selasa (3/9).

Ia berharap, gubernur terpilih nantinya akan men-gadopsi salah satu program pasangan Eggi Sudjana-Mu-hammad Sihat (Beres), yakni pembukaan rekening Bank Jatim bagi warga yang tidak mampu.

Meski belum pasti dinyat-akan kalah karena penetapan hasil penghitungan manual belum dilakukan, namun pria kelahiran Jakarta terse-but mengaku akan kembali beraktivitas seperti sebelum maju dalam Pemilukada Ja-tim 2013, yakni sebagai se-orang pengacara.

Sudah bukan rahasia umum bahwa pria berkaca mata tersebut namanya su-dah malang-melintang di du-nia hukum dan tercatat be-berapa kali menangani kasus nasional.

“Saya ini awalnya pen-gacara, jadi tentu akan kem-bali juga. Hukum sudah

menjadi dunia saya dan akan mengabdi di dalamnya,” kata pengacara yang pernah me-nangani kasus mantan Bupa-ti Garut Aceng Fikri tersebut.

Selain itu, ia akan mengembangkan lebih luas lagi ormasnya, Suara Inde-penden Rakyat Indonesia (SIRI). Ormas tersebut, kata dia, sudah menjadi bagian sukses meloloskannya seba-gai salah satu calon guber-nur dan membuat sejarah di Pemilukada Jatim.

“Pemilukada kali ini me-miliki catatan tersendiri bagi SIRI, yang mana bisa meng-antar kadernya sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jatim. Ini sebuah langkah ny-ata dan diharapkan merem-bet ke Pemilukada lainnya,” kata dia.

Kendati demikian, pihak-nya masih belum mau meny-erah dalam perebutan kursi Jatim-1, namun pria yang dikenal sebagai aktivis ini juga berjanji akan meneri-ma apapun hasil penghitun-gan manual yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim pada 7 Septem-ber.

Bahkan, Eggi sudah berkoordinasi dengan tim pemenangannya untuk tidak melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) seusai penetapan karena me-mang tidak memiliki cukup bukti akurat tentang ke-curangan selama pelaksana-an Pemilukada.

“Sampai sekarang be-lum ada bukti kuat, sehing-ga kami memutuskan tidak akan menggugat ke MK dan legowo menerima apapun hasilnya. Artinya, Allah SWT belum menakdirkan saya un-tuk memimpin provinsi ini. Tapi inilah yang terbaik dan siapapun gubernurnya, kami ucapkan selamat,” katanya.

Sesuai hasil hitung ce-pat sejumlah lembaga sur-vei, menempatkan pasangan Eggi-Sihat berada di urutan terakhir atau nomor 4, de-ngan suara berkisar antara 2-3 persen saja.

Menanggapi bakal adanya gugatan dari calon lain, Eggi mengaku menghormatinya. Menurut dia, selama tim pemenangan tidak puas dan memiliki data maupun bukti kuat untuk memasukkan ke ranah hukum, hal itu diper-bolehkan karena sudah ada undang-undang yang meng-aturnya.

Baginya, pelajaran pal-ing berharga yang didapat dalam Pemilukada Jatim yakni sebuah pesan moral ke masyarakat bahwa tidak selamanya siapapun yang in-gin berkiprah di dunia politik harus melalui partai politik.

“Ini menjadi bukti bahwa tanpa partai bisa berkiprah ke politik, sehingga seseorang yang terjun di dalamnya tidak terbebani oleh aturan dan si-kap partai yang saya anggap masih jauh dari kebenaran,” katanya. (ant/dik)

SURABAYA - Menteri Ke-hutanan Zulkifli Hasan mene-gaskan bahwa pihaknya akan segera mengeluarkan izin prinsip kepada Pemkot Sura-baya untuk mengelola Kebun Binatang Surabaya (KBS), ka-rena persyaratan konservasi yang diminta sudah terpenuhi.

“Izin yang lama memang sudah kami cabut, karena ma-kanan dan kesehatan hewan sangat jelek, lalu kami berikan izin sementara kepada peru-sahaan daerah dan pemerin-tah kota dengan supervisi dari kami yang dibantu Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA),” katanya di Universitas Negeri Surabaya,

Selasa (3/9).Setelah membuka “Pen-

genalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru” (PKKMB) yang diikuti 4.834 orang di la-pangan olahraga Unesa Kam-pus Ketintang Surabaya, ia menyatakan pihaknya mem-berikan syarat konservasi dalam pemberian izin semen-tara itu.

“Syarat konservasi itu berkaitan dengan kesejah-teraan hewan dan syarat itu sudah terpenuhi, karena itu dalam minggu ini akan kami keluarkan izin prinsip kepada Pemkot Surabaya melalui pe-rusahaan daerah (Perusahaan Daerah Taman Satwa/PDTS),”

katanya.Menurut dia, kesejahte-

raan hewan yang memenuhi syarat konservasi itu antara lain makanan yang sehat, satwa yang gemuk, kondisi kandang yang sehat, dan hak asasi hewan lainnya. “Alham-dulillah, kesejahteraan hewan itu sekarang sudah lebih baik,” katanya.

Oleh karena itu, pihak-nya segera mengeluarkan izin prinsip kepada Pemkot Sura-baya untuk mengelola KBS. “Bagi kami, hal yang paling penting adalah kesejahteraan hewan. Ya, kesejahteraan, ke-sejahteraan, dan kesejahtera-an. Itu prinsip,” katanya men-

gulangi pernyataan.Sebelumnya, Wali Kota

Surabaya Tri Rismaharini ber-janji akan membuktikan bah-wa pihaknya bisa mengelola KBS dengan lebih baik, karena itu ia bersama staf melaku-kan inspeksi mendadak (sidak) berkali-kali ke KBS.

“Surat Menhut menyata-kan soal pemeliharaan, pertu-karan, dan kesehatan hewan dilakukan PDTS, sedangkan tim pengelola sementara (TPS) KBS dan BKSDA ha-nya memberikan konsultasi. Itu juga hanya soal pemeli-haraan,” katanya, didampingi Dirut PDTS Ratna Achjunin-grum. (ant/dik)

LIBURAN DI KBS:Sejumlah pengunjung menyaksikan seekor Orangutan Kalimantan yang berjalan bersama pawang, di Kebun Binatang Surabaya (KBS) Surabaya. Selama liburan sebelum dan sesudah Lebaran, pengunjung di KBS mengalami kenaikan sekitar 120% dibanding hari biasa.

ant/eric ireng

Page 10: e Paper Koran Madura 4 September 2013

RABU 4 SEPTEMBER 2013 NO. 0191 | TAHUN II10 PROBOLINGGO

Sepeti yang di ungkap-kan oleh Solihin (35) salah satu petani bawang merah di Desa Sekarkare Kecamatan Dringu Kabupaten Proboling-go. Menurutnya harga bibit bawang saat ini masih mahal dan jarang ditemukan. Kare-na para penyedia bibit banyak yang tidak menyimpannya disebabkan karena banyak bawang merah yang rusak dan harga panen bawang be-barapa bulan kemarin men-galami kenaikkan harga.

“Jadi secara otomatis bibit yang tersedia banyak yang diburu petani. Sehingga stok bibit bawang mengalami kelangkaan,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (3/9).

Sholihin juga mengatakan harga bibit bawang saat ini untuk varietas bibit bawang merah jenis biru lancor ter-patok harga dipasaran seki-tar Rp6-7 juta per kwitalnya.Sedangkan bibit bawang jenis lain seperti varietas Vietnam atau Thailand berkisaran harga Rp4-5 juta per kwin-talnya. “Namun dengan harga mahal tersebut belum tentu bibit bawang bisa di dapat, karena penyimpanan bibit

oleh petani sangat kurang,” katanya.

Dia juga mengatakan de-ngan kondisi mahal dan ja-rangnya bibit bawang, Sholi-hin dan patani lainnya lebih memilih menanam lahan yang dimilikinya dengan tanaman lain seperti jagung dan padi. “Kalau menunggu untuk di-tanami bawang merah. Eman lahan terbuang sia-sia. Lebih baik saya alihkan ketanaman lainnya, yang penting bisa menyambung penghasilan dari bidang pertanian,” terangnya lelaki yang sudah biasa me-nanam bawang merah sejak masih muda itu.

Sementara itu Kepala Bidang Teknik Produksi Dinas Pertanian Kabupat-en Probolinggo, Handaka Marwanta membenarkan adanya kendala langkanya bibit bawang merah dit-ingkat petani di Kabupaten Probolinggo.

Menurutnya faktor pe-nyebab kelangkaan tersebut disebabkan karena anomali cuaca beberapa bulan tera-khir, sehingga hasil produksi bawang merah petani tidak maksimal.”Jadi petani tidak

memilih untuk disimpan, petani lebih baik menjual sayurnya kepasaran karena harga pada saat itu mengala-mi peningkatan harga yang cukup tinggi,”tandasnya.

Selain itu bibit bawang merah langka kata Handaka, harga bibitpun juga ma-hal di pasaran. Menurutnya untuk mengantisipasi kel-angkaan tersebut, Handaka menyarankan kepada para

petani bawang untuk tetap menyisihkan hasil panen untuk dijadikan bibit. “Jadi persoalan kelangkaan bib-it bisa teratasi ditingkat petani,”ucapnya.

Labih jauh Handaka, menjelaskan area tanam bawang merah di Kabupaten Probolinggo, terletak di lima Kecamatan. Diantaranya Kecamatan Dringu, Leces, Tegalsiwalan, Banyuanyar

dan Gending. Sedangkan luas tanam di tahun ini sedikit mengalami penurunan dibanding dengan tahun se-belumnya.

“Area tanam bawang me-rah tahun ini hanya berkisar 4 - 4,5 ribu hektare sedan-gkan ditahun sebelumnya, bisa mencapai 5 ribu hektare pertahun.“Tetapi penurunan-nya tidak terlalu banyak ,” pungkasnya.(fud/ara)

Bibit Bawang Merah Mahal dan Langka

PROBOLINGGO - Petani bawang merah di wilayah Kabupaten Probolinggo, menggalami kesulitan persoalan bibit. Selain Bibit Bawang merah jarang ditemukan, harga bibit bawang juga tergolong mahal. Meski harga sayur bawang merah mulai turun di pasaran. Kelangkaan dan mahalnya harga bibit bawang membuat petani, mengurangi area tanam dan beralih memilih me-nanam tanaman lainnya.

PROBOLINGGO - Ajang kontes kecantikan (Miss World) yang akan digelar di Pulau Dewata Bali menuai protes dari berbagai daerah. Di Kota Probolinggo misalnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan dengan tegas jika kontes itu mel-anggar Syari’at Islam. “Itu melanggar syari’at Islam,” ujar Ketua MUI Kota Probolinggo, KH.Masruhin, Selasa (3/9).

Kendati telah melanggar syari’at Islam, bukan berarti MUI menolak dengan ajang kontes tersebut. Pihaknya berencana akan membicarakannya terlebih dulu dengan komisi fatwa. “Nanti akan dibahas di istima’ ula-ma Kota Probolinggo,” terangnya.

Ajang Miss World itu, tambah Ket-ua MUI Kota Probolinggo, merupakan salah satu yang berkaitan dengan program pemerintah untuk mem-perkenalkan obyek wisata yang ada di Indonesia. Itulah sebabnya, MUI Kota Probolinggo tidak mau gegabah dalam menyimpulkan sebuah sikap. “Yang jelas kita nantinya akan mem-berikan masukan-masukan terhadap MUI wilayah dan pusat terkait per-soalan itu,” tambah KH.Masruhin.

Mantan anggota DPRD Kabupat-en Probolinggo dari Partai Golkar itu mengatakan, sidang istima’ ulama Kota Probolinggo rencananya akan digelar pada Rabu (10/9) besok. “Salah satu yang menjadi pembahasan sidang itu, ya soal ini nantinya,” timpalnya.

Ajang kontes ratu kecantikan tersebut, tidak hanya me-mantik sikap protes dari kalangan pemuka agama, namun juga pelaku pendidikan yang ada di Kota Mangga. Salah satunya, Kepala SMP Sunan Giri, Kota Probolinggo, Buntari.

Buntari secara terang-terangan menolak dengan tegas terhadap ajang kontes buka-bukaan itu. “Saya dengan tegas menolaknya,” katanya.

Alasan sikap penolakan tersebut, karena telah menyalahi budaya Indonesia yang mengedepankan adat ketimuran. “Dampaknya tidak hanya berpengaruh terhadap budaya kita, namun juga terhadap dunia pendidikan,” tandasnya.

Melihat ajang miss world itu banyak menimbulkan sikap pe-nolakan, Buntari berharap agar pemerintah mau memahami de-ngan budaya Indonesia. “Ini masalah etika dan moral. Seharusnya pemerintah itu mau memahami dengan kemauan rakyatnya, bukan rakyat yang harus memahami dengan kemauan pemerin-tah,” pungkasnya dengan nada nyengir. (ugi/ara)

POLEMIK KONTES KECANTIKAN

Ajang Miss World, Melanggar Syari’at Islam

PROBOLINGGO - Seorang pelaku jambret diamuk massa setelah gagal melakukan pen-jambretan terhadap seorang penumpang becak wanita di Jalan Panjaitan Kelurahan Su-kabumi Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo, Selasa (3/9).

Kasad Reserse Kriminal Polres Probolinggo Kota, AKP.Agus I Supriyanto, menga-takan pelaku tersebut sebe-lum diamankan polisi sempat terlebih dahulu tertangkap masyarakat dan babak belur dipukuli warga setempat.

Saat diamuk massa, ada seorang warga yang melapor ke Mapolres Probolinggo Kota dan langsung saja polisi menuju tempat kejadian di kawasan alan Panjaitan Kelu-rahan Sukabumi .

Pelaku yang tertangkap massa, sekitar pukul 10.00 WIB itu diketahui ES (27) warga Desa Sumber Kabupat-en Probolinggo. Namun yang bersangkutan menempati komplek RUSUNAWA Bestari, lantai 5 Kelurahan Mangun-harjo Kota Probolinggo.

Dikatakan, saat polisi ditempat kejadian pelaku ES sudah terlihat babak belur dihakimi massa dan lang-sung saja polisi mengaman-kan pelaku dari amuk massa agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Setelah berhasil diamankan dari amuk massa, polisi lang-sung membawa pelaku jambret itu ke Polres Probolinggo Kota untuk dilakukan pemeriksaan atas tindakan kriminal yang dia lakukan.

Menurut korban Winarni (36) warga jalan Panjaitan Kelurahan Sukabumi ini, ES, ternyata sudah membuntu-tinya sejak keluar dari RSUD Dr.Moh Saleh. Korban merasa dibuntuti pelaku mulai me-naiki becak dan langsung mer-ebut tas miliknya.

Saat ditempat kejadian pelaku melaksanakan aksinya dengan mengambil tas kor-ban, saat aksi tersebut korban berteriak minta tolong, dan pelaku jatuh dari sepeda mo-tor saat mau berbelok hingga menabrak pengendara mo-tor Beat yang dikendarai Novi (25) dan Ria (23). Saat itu juga pelaku langsung jatuh dan massa yang ada di kawasan tersebut menangkap dan menghakimi pelaku hingga babak belur.

“Atas kejadian itu polisi berhasil mengamankan ba-rang bukti satu buah sepeda motor Honda Revo bernopol N 2459 SC yang sudah hangus terbakar. Saya telah melapork-an kejadian tersebut, sehingga pelaku dapat diproses secara hukum,” pungkasnya.(hud).

KRIMINAL

Pelaku Jambret Diamuk Massa

TERTANGKAP, Pelaku (kanan) saat diamankan di Mapolres Probolinggo Kota untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Ini masalah etika dan moral.

Seharusnya pemerintah itu mau memahami dengan kemauan rakyatnya, bukan

rakyat yang harus memahami dengan kemauan

pemerintah

REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARAPEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2013

KOTA : PROBOLINGGOPROVINSI : JAWA TIMUR

CATATAN: - Apabila terdapat kesalahan penulisan angka dalam kolom 3 s/d 8, dicoret yang salah kemudian angka yang benar diperbaiki dan harus diparaf oleh Ketua KPU Kota Probolinggo - Apabila jumlah kecamatan lebih dari jumlah kolom, maka gunakan lembaran baru dengan mencantumkan jumlah pindahan Probolinggo, 2 September 2013

NO NAMA PASANGAN CALON KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KOTA PROBOLINGGO

PEROLEHAN SUARA UNTUK PASANGAN CALON KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KOTA PROBOLINGGO JUMLAH

KADEMANGAN WONOASIH MAYANGAN KANIGARAN KEDOPOK1 2 3 4 5 6 7 8

1BEBY SA’ADIYAH RATIH DEWI

danAS’AD ANSHARI

3.536 2.286 7.409 7.923 2.106 23.260

2Hj. RUKMINI, SH, M.Si

danH.M. SUHADAK, S.Pd

8.744 7.137 14.548 10.491 7.406 48.326

3H. ZULKIFLI CHALIK, SE

danDrs. H. MAKSUM SUBANI, SH., M.MPd

7.596 7.396 8.785 10.897 7.139 41.813

4HABIB ZAINAL ABIDIN, S.Pd

danH. KUSNAN, SH

4.857 3.395 4.897 3.602 3.383 20.134

JUMLAH PEROLEHAN SUARA SAH UNTUK SELURUH PASANGAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH 133.533

B SUARA TIDAK SAH1 URAIAN KADEMANGAN WONOASIH MAYANGAN KANIGARAN KEDOPOK JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8

2 SUARA TIDAK SAH 795 763 1.300 1.183 723 4.764

C SUARA SAH DAN TIDAK SAH1 URAIAN KADEMANGAN WONOASIH MAYANGAN KANIGARAN KEDOPOK JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8

2 JUMLAH SUARA SAH DAN TIDAK SAH 25.528 20.977 36.939 34.096 20.757 138.297

A. SUARA SAH

Page 11: e Paper Koran Madura 4 September 2013

RABU 4 SEPTEMBER 2013 NO. 0191 | TAHUN II 11EKONOMI

ant/anung

PERTEMUAN DELEGASI. Delegasi Indonesia yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) dan Delegasi Kazakhstan yang dipimpin Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev melakukan pertemuan bilateral, di stana Kepresidenan Ak-Orda, Astana, Senin (2/9).

“Kunjungan ini penting bagi kedua negara dan Ka-zakhstan memandang In-donesia sebagai mitra yang penting,” kata Perdana Menteri Kazakhstan Serik Akhmetov saat bertemu de-ngan Presiden Susilo Bam-bang Yudhoyono di Astana, Kazakhstan, Selasa.

Ia percaya kerjasama antara kedua negara akan te-rus meningkat seiring dengan komitmen kedua pemimpin negara, Presiden Susilo Bam-bang Yudhoyono dan Presiden Nursultan Nazarbayev.

Sementara itu Presiden Yudhoyono mengatakan per-

temuannya dengan Presiden Nazarbayev pada Senin (2/9) berlangsung dalam suasana yang sangat baik dan meru-pakan lembaran baru dalam kerjasama yang saling meng-untungkan bagi kedua negara.

“Kazakhstan memiliki perkembangan yang luar bi-asa di bidang ekonomi, me-miliki potensi besar dan bila bisa dikelola dengan baik tentunya akan membawa hal yang baik bagi kedua nega-ra,” katanya.

Selain menerima PM Ka-zakhstan, Presiden juga me-nerima rombongan komite ekonomi Kazakhstan dan be-

berapa pengusaha di tempat yang sama.

“Saya kira semua menge-tahui ada peluang di Indone-sia yang dapat kita kerjasa-makan. Misalnya peluang itu di bidang energi dan pangan, transportasi dan turisme. Pe-luang industri pangan, kapas dan juga farmasi serta berba-gai aktivitas bisnis yang bisa dilakukan baik di Kazakhstan dan Indonesia,” kata Presiden.

Presiden mengatakan bis-nis berkaitan dengan komodi-tas kapas dan kelapa sawit serta terigu juga bisa dikem-bangkan lebih jauh diawali dengan pertemuan antara pengusaha Indonesia dan Ka-zakhstan.

Mendampingi Presiden dalam pertemuan itu Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mendikbud Muhammad Nuh, Menlu Marty Natalegawa,

Mensesneg Sudi Silalahi dan Ketua Komite Ekonomi Nasi-onal (KEN) Chairul Tandjung serta sejumlah pejabat lain-nya.

Menurut data Kemente-rian Perdagangan RI, perda-gangan antara kedua negara pada 2012 mencapai 63,1 juta dolar AS meningkat 90 per-sen dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 33,1 juta dolar AS. Terdapat kecenderungan kenaikan 16,8 persen pada lima tahun terakhir.

Indonesia masih mengala-mi defisit sebesar 46 juta dolar AS dengan impor utama zinc, flat roaled iron dan kapas.

Sementara ekspor RI ke Kazakhstan bernilai 8,4 juta dolar berasal dari mesin perc-etakan, elektronik, tembakau, minyak kelapa sawit dan suku cadang kendaraan.

Sementara dari biro pusat

statistik Kazakhstan menye-butkan volume perdagangan kedua negara pada 2012 men-capai 75 juta dolar as atau naik sekitar 94 persen dari tahun 2011 yang tercatat 38,7 juta dolar.

Kazakhstan mengalami surplus 530.000 dolar dengan rincian ekspor ke Indonesia tercatat 37,970 juta dolar dan impor 37,440 juta dolar. Per-bedaan pencatatan karena pada umumnya perdagang-an Indonesia dan Kazakhstan melalui negara ketiga.

Kepala Negara pada Se-lasa sore waktu setempat dijadwalkan mengakhiri kunjungan kerja di Kazakh-stan dan bertolak menuju Warsawa, Polandia untuk kunjungan kerja sebelum menghadiri KTT G-20 di St Petersberg RusiaBudi Suy-anto. (ant/pan/beth)

Kazakhstan Menganggap Indonesia Sebagai Mitra Penting KAZAKHSTAN- Kazakhstan memandang Indonesia merupakan salah satu mitra penting dalam pening-katan perdagangan karena memiliki peluang ker-jasama serta komoditas yang saling menguntung-kan.

“Menurut saya, peker-jaan BKPM nantinya akan semakin penting karena defisit transaksi berjalan masih terus terjadi hingga akhir tahun. Jadi, peran dari kepala BKPM menjadi sangat penting,” kata Chatib saat ditemui usai menghadiri rapat paripurna di Gedung Nusantara II DPR di Jakarta, Selasa.

Menkeu mengatakan sampai dengan akhir tahun defisit transaksi berjalan akan semakin mengecil, namun defisit itu akan tetap ada.

“Dan defisit itu harus ditutup di neraca modal. Neraca modal kita itu harus diseimbangkan dengan masuknya PMA (Penanaman Modal Asing,red),” ujarnya.

Sebelumnya, Chatib Basri mengatakan bahwa pertumbuhan investasi di Indonesia akan cenderung melambat pada 2013, akibat pertumbuhan ekonomi yang juga cenderung lambat.

“Saya rasa investasi tahun ini akan melambat. Kami memperkirakan angka pertumbuhan (ekonomi) ta-hun ini akan terkoreksi pada 5,9 persen. Artinya, akan ada penurunan di beberapa sek-tor, salah satunya investasi yang melambat,” ucapnya.

Menurut dia, mela-mbatnya investasi dan pertumbuhan ekonomi pada 2013 itu terkait dengan kebijakan pemerintah untuk

menurunkan angka defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan.

“Logikanya kalau pertumbuhan ekonomi melambat pasti investasinya akan melambat, dan pasti impornya juga akan melam-bat,” ujarnya.

Terkait isu penunjukan Duta Besar Republik Indo-nesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal untuk men-jadi Kepala BKPM yang baru, Chatib mengatakan dirinya belum mendengar ataupun mengetahui hal itu.

“Saya belum tahu karena saya belum bicara dengan Presiden,” katanya.

Akan tetapi, dia sem-pat memberikan pendapat pribadinya tentang kemung-kinan penunjukan Dino Pati Djalal sebagai Ketua BKPM yang baru.

“Pandangan saya mungkin ‘bias’ (kurang objektif,red) karena saya su-dah lama kenal beliau, tetapi dia (Dino) orang yang sangat baik dalam diplomasi. Dia mempunyai kapasitas untuk itu,” ucap Chatib.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal diisukan akan ditunjuk men-jadi Kepala Badan Koordina-si Penanaman Modal (BKPM) menggantikan Menteri Keuangan Chatib Basri yang saat ini masih merangkap jabatan tersebut. (ant/yun/beth)

MEMICU PERTUMBUHAN EKONOMI

Menkeu: Peran Kepala BKPM Semakin Urgen JAKARTA- Menteri Keuangan Chatib Basri menga-takan peran dari Kepala Badan Koordinasi Pena-naman Modal (BKPM) yang baru akan menjadi semakin penting dalam meningkatkan masuknya investasi asing di tengah kondisi pertumbuhan ekonomi yang cenderung melambat.

ant/fiqman sunandar

INFLASI MANADO TINGGI. Seorang pedagang menata cabe rawit di pasar tradisonal Bersehati, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (3/9). Badan Puasat Statistik mencatat inflasi Agustus 2013 mencapai 8,28 persen sadangkan pada 2012 hanya mencapai 6,28 persen, inflasi itu dipengaruh oleh beberapa komoditas seperti bawang, cabe rawit dan tomat.

Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal diisukan akan ditunjuk menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

JAKARTA- Mahkamah Agung (MA) mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali (PK) PT Telekomu-nikasi Seluler terkait be-ban biaya fee kurator senilai Rp146,808 miliar.

“Mengabulkan permoho-nan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kemba-li PT Telekomunikasi Seluler,” demikian bunyi amar putusan yang dilansir di website MA, Selasa.

Putusan ini diketok pada 26 Juni 2013 oleh majelis PK yang terdiri dari Hakim Agung Muhammad Saleh sebagai ketua didampingi Hakim Agung Djafni Djamal dan Hakim Agung I Made Tara sebagai anggota.

Dengan dikabulkannya PK ini, maka Telkomsel terbebas dari kewajiban membayar bi-

aya kurator Rp146,808 miliar yang ditetapkan oleh Peng-adilan Negeri Niaga Jakarta Pusat melalui Putusan Pene-tapan No. 48/Pailit/2012/PN.

Niaga JKT.PST jo No.704K/Pdt.Sus/2012.

Dalam pemberitaan sebe-lumnya, Pengadilan Negeri Niaga Jakarta Pusat menya-

takan PT Telkomsel pailit ka-rena dinilai tidak memenuhi perjanjian yang disepakati dengan rekanannya, yaitu PT Prima Jaya Informatika.

PT Prima Jaya Informatika menggugat Telkomsel karena dinilai mangkir dari kewa-jiban untuk mengalokasikan voucher isi ulang dan kartu perdana.

Atas putusan Pengadilan Niaga Jakarta ini, Telkomsel tidak terima dengan meng-ajukan perlawanan kasasi ke MA.

Dalam putusan kasasi, MA telah membatalkan vonis pailit, namun Pengadilan Niaga memutuskan Telkom-sel harus membayar fee kura-tor senilai Rp146 miliar.

Bagi Telkomsel besaran fee kurator tersebut tidak wa-jar karena berdasarkan pene-

tapan hakim adalah sebesar Rp293.616.135.000 (0,5 per-sen X Rp58.723.227.000.000 aset Telkomsel) yang dibagi dua antara Telkomsel de-ngan Pemohon Pailit se-hingga masing-masing dibe-bankan sebesar Rp146,808 miliar.

Pihak Telkomsel menilai pailit tidak terjadi maka baik mempergunakan ketentu-an Kepmen Kehakiman No. M.09-HT.05.10/1998 lama maupun Permenkumham No.1 Tahun 2013 yang baru, seharusnya perhitungan fee kurator adalah berdasarkan jumlah jam kerja dan bukan berdasarkan perhitungan persentase aset pailit.

Atas keberatan ini, maka Telkomsel mengajukan PK dan akhirnya dikabulkan juga oleh MA. (ant/jok/beth)

SENGKETA SELULER

MA Kabulkan PK Telkomsel

Mengabulkan permohonan

peninjauan kembali dari Pemohon

Peninjauan Kembali PT

Telekomunikasi Seluler

JAKARTA- Menteri Koor-dinator Bidang Perekonomi-an Hatta Rajasa mengatakan pertumbuhan ekonomi 2013 secara realistis hanya berada pada angka 5,9 persen, atau lebih rendah dari asumsi APBN-Perubahan sebesar 6,3 persen.

“Kita jaga pada pertumbu-han yang realistis, kalau 6,3 persen tidak realistis, tapi 5,9 persen itu achieveable,” ujar-nya di Jakarta, Selasa.

Hatta menjelaskan ang-ka pertumbuhan ekonomi 5,9 persen masih dapat tercapai, dengan melakukan berbagai upaya stabilisasi seperti me-

nekan defisit transaksi berja-lan, untuk meredam gejolak yang saat ini sedang terjadi.

“Saya masih optimistis kita akan tumbuh 5,9 per-sen dan kita harus berusaha keras, dengan melakukan stabilitas baik rupiah mau-pun neraca transaksi berja-lan,” katanya.

Hatta menambahkan situasi perekonomian global berubah sangat cepat, dan pe-nyesuaian proyeksi pertumbu-

han ekonomi dari 6,3 persen menjadi 5,9 persen menjadi hal yang harus dilakukan dalam menghadapi kondisi terkini.

“Situasi berubah begitu cepat dan kita jangan tidak berani untuk mengatakan ada tekanan eksternal, selain itu ada faktor internal yang juga harus kita perbaiki. Yang pen-ting kita jaga industri agar ja-ngan ada PHK,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri

Keuangan Chatib Basri menga-takan pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan akan melambat, sebagai efek dari kebijakan pemerintah untuk menstabilkan neraca transaksi berjalan yang masih mengala-mi defisit.

“Kalau mau stabilisasi de-fisit transaksi berjalan, efek growth-nya lebih lambat. Oleh karena itu, proyeksi pemerin-tah pertumbuhan tahun ini 5,9 persen,” ujarnya.

Chatib memberikan apre-siasi kepada Bank Indonesia yang telah menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 50 basis poin menjadi 7,0 per-sen sebagai salah satu upaya untuk menekan defisit tran-saksi berjalan agar tidak mak-in melebar.

Namun, menurut dia, ke-naikan BI Rate akan mempen-garuhi pertumbuhan kredit yang akan berdampak kepada pelemahan investasi. Padahal,

investasi menjadi salah satu komponen utama dari per-tumbuhan ekonomi.

“Tingkat bunga naik, maka kredit akan naik. Kalau kredit naik, maka sedikit banyak in-vestasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto) akan turun,” ka-tanya.

Chatib juga mengatakan penurunan investasi akan berpengaruh pada sektor riil sehingga kemungkinan ter-jadinya Pemutusan Hubun-gan Kerja (PHK) sangat besar. Oleh karena itu, pemerintah menyiapkan paket kebijakan ekonomi agar PHK tidak ter-jadi. (ant/sat/beth)

PERTUMBUHAN EKONOMI

Hatta: Pertumbuhan Realistis Sebesar 5,9 Persen

Page 12: e Paper Koran Madura 4 September 2013

RABU 4 SEPTEMBER 2013 NO. 0191 | TAHUN II12 NASIONAL

antara foto/m agung rajasa

KECELAKAAN KERJA KONSTRUKSI. Pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek pembangunan gedung tanpa pengaman di Jakarta, Senin (2/9). Kepala Badan Pembinaan (BP) Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum Hediyanto Husaini menyatakan industri jasa konstruksi men-duduki peringkat pertama dalam jumlah kecelakaan meninggal bahkan dua kali lipat dibandingkan dengan industri sejenis seperti manufaktur, kargo, pariwisata, dan lain-lain, bahkan angka kecelakaan kerja sektor konstruksi di Indonesia termasuk yang paling tinggi di kawasan ASEAN dan dalam lima tahun terakhir trennya cenderung naik.

JAKARTA- Kepala Kepoli-sian Negara Republik Indo-nesia Jenderal Polisi Timur Pradopo menyatakan segala bentuk ancaman yang bisa mengganggu jalannya Pemilu 2014 mendatang telah dianti-sipasi.

“Saya kira semua sudah terdeteksi dengan baik,” kata Timur Pradopo di sela-sela kegiatan Apel Kasatwil di Ja-karta, Selasa.

Menurut Timur Pradopo, beberapa ancaman yang bisa terjadi diantaranya teror bom dan masalah konflik sosial. Pi-haknya mengajak peran serta masyarakat untuk membantu Polri agar Pemilu 2014 bisa berlangsung aman dan damai.

“Ini memang tang-gung jawab Polri, tapi juga agar masyarakat membantu mengeliminasi,” katanya.

Timur juga mengimbau para kader dari setiap par-pol agar mematuhi peraturan kampanye selama masa pemi-lu.

Mabes Polri menyeleng-garakan Apel Kasatwil yang berlangsung dari 2 September - 4 September 2013 di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta untuk mempersiapkan pengamanan menjelang pe-laksanaan Pemilu 2014.

“Kebetulan tahun ini agendanya adalah tahun poli-tik ya, sehingga kita harus siap untuk pengamanan pemilu 2014,” katanya.

Menurut dia, dalam ke-giatan ini, para kapolda dan kapolres akan dibekali de-ngan pengetahuan dan ket-erampilan untuk menangani permasalahan sosial terkait penanganan pemilu, baik pil-pres, pileg maupun pilkada. Selain itu juga dilakukan eva-luasi pelaksanaan tugas agar polisi bisa optimal dalam mel-aksanakan pengamanan. (ant/nit/beth)

JELANG PEMILU 2014

Polri AntisipasiGangguan Pemilu

“Dengan demikian seluruh fraksi di DPR menyatakan persetujuan terhadap RUU Pertanggungjawaban atas Pe-laksanaan APBN 2012 untuk disahkan menjadi undang-undang oleh pemerintah,” kata Wakil Ketua DPR Sohibul Iman di Jakarta, Selasa.

Pernyataan itu dia sam-paikan dalam Rapat Paripurna DPR RI dengan agenda Pem-bicaraan Tingkat II / Pengam-bilan Keputusan terhadap RUU tentang Pertanggung-jawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2012.

Dalam rapat paripurna itu, Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Yasona H. Laoly menyampaikan lapo-ran Banggar mengenai hasil pembicaraan tingkat I RUU tersebut.

Yasona menyampaikan tahap-tahap pembahasan yang dilalui oleh Banggar DPR dan pemerintah dalam meny-empurnakan RUU itu.

Dia juga menyampaikan pandangan yang telah diberi-kan masing-masing fraksi ter-hadap RUU tersebut, khusus-nya mengenai ketidakpatuhan terhadap Undang-Undang Pengelolaan Keuangan Negara dan ketidakefisienan pen-gunaan anggaran di kemen-terian dan lembaga dalam pelaksanaan APBN 2012.

Selain itu, ia juga me-nyampaikan beberapa masu-kan dan rekomendasi dari masing-masing fraksi di DPR bagi pemerintah agar pelaksa-naan APBN pada tahun-tahun mendatang bisa semakin baik.

Salah satu masukan yang diberikan adalah agar peme-rintah melalui Kementerian Keuangan dapat menindak kementerian dan lembaga yang penyerapan anggaran-

nya masih di bawah 80 persen.“Fraksi PKB meminta

agar pemerintah terus melakukan pengawasan penyerapan anggaran secara maksimal dengan tetap berpedoman pada prin-sip efisien, ekonomis, dan efektif dalam pencapaian ki-nerja dan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Yasona.

Menanggapi hal itu, Men-teri Keuangan Chatib Basri menyampaikan terimakasih atas pandangan dan reko-mendasi yang diberikan DPR dan menyatakan penghar-gaan atas persetujuan DPR terhadap RUU Pertanggung-jawaban Pelaksanaan APBN 2012 untuk disahkan menjadi undang-undang.

“Kami atas nama pemerin-tah mengucapkan terimakasih dan penghargaan atas ker-jasama DPR sehingga RUU ini dapat diselesaikan dengan baik untuk disahkan menjadi Undang-Undang Pertang-gungjawaban Pelaksanaan APBN 2012,” kata Chatib.

Dia mengatakan pihak-nya dan DPR telah melaku-kan serangkaian pembahasan untuk menyelesaikan dan menyempurnakan RUU itu, baik dalam rapat paripurna maupun dalam rapat kerja dengan Banggar DPR.

Menkeu menyatakan apre-siasi atas saran yang diberikan untuk meningkatkan kuali-tas pelaksanaan APBN pada tahun-tahun mendatang.

“Pemerintah mengucap-kan terimakasih untuk saran dan rekomendasi yang kami anggap sebagai dorongan positif untuk peningkatan kualitas pertanggungjawaban pelaksanaan APBN pada ta-hun berikutnya,” kata Chatib.Budi Suyanto. (ant/yun/beth)

RUU PERtANGGUNGJAwAbAN APbN 2012

DPR Setuju Menjadi Undang-undangJAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI meny-etujui pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 untuk menjadi undang-undang.

NUNUKAN-Agen atau peda-gang bawang merah dan bawang putih di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara mengata-kan bawang merah dan bawang putih asal Malaysia mulai kehi-langan pasar setelah masuknya produk lokal.

Agen bawang merah dan bawang putih di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan, Saharud-din, Selasa mengakui, setelah banyaknya pasokan bawang merah dari Bima NTB dan bawang putih dari Surabaya me-nyebabkan kedua jenis bawang asal Malaysia mulai tidak dilirik pembeli.

Penyebabnya, kata dia, se-lain kualitasnya yang jauh di bawah bawang lokal juga berkaitan dengan harganya yang lebih mahal dibandingkan bawang lokal.

“Bawang dari Tawau (Ma-laysia) mulai tidak laku akibat masuknya bawang dari Bima

dan Surabaya,” jelas Saharud-din.

Ia mengemukakan, harga bawang merah asal Malaysia terpaksa diturunkan menjadi

Rp35.000 per kilogram dari harga sebelumnya mencapai Rp45.000 per kilogram.

Begitu pula harga bawang putih asal negara tetangga

tersebut turut anjlok dari Rp25.000 per kilogram menjadi Rp15.000 per kilogram, katanya.

“Terpaksa harga bawang yang terlanjur didatangkan dari Malaysia sebelumnya ikut ditu-runkan karena tidak bisa bersa-ing dengan bawang lokal,” ujar Saharuddin.

Saharuddin mengakui, pe-nurunan harga bawang yang didatangkan dari Malaysia me-nyebabkan dirinya mengalami kerugian. Tetapi langkah terse-but harus dilakukan daripada tidak terjual.

Hingga saat ini, kata dia, persediaan bawang merah dan bawang putih asal Malaysia yang dimilikinya masih tersisa sekitar dua ton lagi.

Ia memperkirakan jika kondisi terus berlangsung maka agen (pengusaha) di daerah itu kemungkinan besar tidak akan mendatangkan lagi Malaysia. Budi Suyanto. (ant/rus/beth)

HARGA PANGAN

Bawang Malaysia di Nunukan Mulai Kehilangan Pasar

terpaksa harga bawang yang terlanjur

didatangkan dari Malaysia sebelumnya

ikut diturunkan karena tidak bisa bersaing dengan

bawang lokal

SaharuddinPedagang

ant/ari bowo sucipto

SAYURAN LOKAL NAIK. Seorang buruh tani memanen sayuran sawi lokal yang kini harganya naik dari Rp. 2000 menjadi 10.000 rupiah per ikat di Desa Banjarejo, Malang, Jawa Timur, Selasa (3/9). Berkurangnya sayuran impor di pasaran akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar membuat sayuran lokal kini harganya naik.

JAKARTA- Ratusan personel kepolisian dikerahkan untuk mengamankan Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, sebagai antisipasi unjuk rasa yang dilakukan oleh ribuan buruh.

“Sebanyak 650 personel kepolisian saat ini sudah dis-iagakan di halaman Balai Kota DKI untuk mengantisipasi un-juk rasa yang akan dilakukan buruh hari ini,” kata Kapolsek

Gambir Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan di Jakarta, Selasa.

Menurut Tatan, ratusan personel kepolisian tersebut dikerahkan dari Polres Jakarta Pusat, Polsek Tanah Abang dan Polda Metro Jaya. Selain itu, lanjut dia, bantuan penga-manan juga datang dari para personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

“Selain personel, kami juga sudah menyiapkan kawat ber-duri dan dua ‘water canon’ yang sudah siaga di halaman Balai Kota. Ini merupakan salah satu prosedur dalam pengawalan unjuk rasa, contohnya demo buruh hari ini,” ujar Tatan.

Akan tetapi, walau pun ratusan personel dan perala-tan lainnya telah disiagakan, Tatan berharap tidak ada aksi-aksi anarkis yang dilakukan oleh para buruh.

“Kami berharap para bu-ruh yang melakukan unjuk rasa hari ini tidak melakukan aksi-aksi yang bersifat anark-is, sehingga situasi tetap kon-dusif,” ucap Tatan, berharap.

Berdasarkan pantauan Antara di lapangan, hingga saat ini, ratusan personel ke-polisian serta Satpol PP terus berjaga-jaga mengamankan area Balai Kota.

Gelombang massa buruh

juga telah menggelar unjuk rasa di kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wak-il Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama itu.

Seperti diketahui, hari ini ribuan buruh berencana unjuk rasa di Balai Kota DKI. Para bu-ruh menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) men-jadi Rp3.700.000 pada 2014.

Para buruh bergerak dari dua lokasi, yakni Kawasan Industri Pulogadung dan Ka-wasan Berikat Nasional (KBN) Cakung, Jakarta Timur sekitar pukul 07.00 hingga 09.00 WIB pagi dengan menggunakan motor dan bus. (ant/can/beth)

Ratusan Polisi Berkonsentrasi di Balai Kota

Page 13: e Paper Koran Madura 4 September 2013

RABU 4 SEPTEMBER 2013 NO. 0191 | TAHUN II 13NASIONAL

JAKARTA- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI menyatakan tidak ada intervensi dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Investigatif Tahap II atas Pembangunan Pusat Pendi-dikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON) Hambalang.

“Tidak ada satu pihak atau orang pun yang bisa in-tervensi kepada BPK, kami bekerja secara independen dan profesional,” kata Ketua BPK Hadi Poernomo dalam siaran pers Selasa.

Menurut dia BPK bekerja dan membuat laporan ber-dasarkan data dan fakta yang ditemukan dan apa kata un-dang-undang.

Dia menambahkan ber-dasarkan peraturan pe-rundang-undangan terse-but, proses penganggaran pembangunan P3SON Ham-

balang yang di dalamnya ada proses pembahasan dan per-setujuan anggaran oleh DPR RI merupakan kebijakan dan kewenangan DPR RI yang bukan merupakan lingkup pemeriksaan BPK.

BPK sudah meminta ke-terangan kepada 30 orang anggota DPR untuk men-dapatkan informasi hal-hal yang terkait dengan pro-ses penganggaran Proyek P3SON Hambalang.

Semua permintaan kete-rangan tersebut dibuatkan Berita Acara Permintaan Ke-terangan (BAPK) yang ditan-datangani oleh masing-ma-sing anggota DPR.

BAPK didokumentasikan dalam Kertas Kerja Pemerik-saan (KKP) yang merupakan satu kesatuan dengan LHP BPK. Oleh karena proses persetujuan anggaran bukan merupakan lingkup pemerik-saan BPK, maka BAPK terse-but tidak dimuat dalam LHP namun didokumentasikan dalam KKP BPK.

Dalam penanganan Proyek Hambalang terse-but, dua lembaga telah meminta BPK melakukan pemeriksaan, yaitu DPR dan KPK.

DPR meminta BPK mela-kukan pemeriksaan investi-gatif dan laporannya (LHP) telah kami sampaikan pada 23 Agustus 2013. Sesuai de-ngan undang-undang, LHP tersebut juga disampaikan kepada penegak hukum yaitu KPK. (ant/bud/beth)

SKANDAL HAMBALANG

BPK: Tidak Ada Intervensi dalam LHP

JAKARTA- Pengacara kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubian-dini, mengaku ada pertemuan antara kliennya dengan Direk-tur Penjualan PT Kernel Oil Private Limited Widodo Rata-nachaiton.

“Itu dia (Rudi) diundang makan malam saja, tidak ada pertemuan yang sifatnya proyek,” kata pengacara Rusy-di A Bakar di gedung KPK Ja-karta, Selasa.

Sebelumnya, pengacara komisaris PT Kernel Oil Simon Gunawan Tandjaja, Junimart Girsang, mengatakan bahwa Rudi pernah bertemu seba-nyak dua kali dengan Widodo Ratanachaiton sebanyak dua kali di Singapura.

Namun Rusydi tidak men-jelaskan mengenai perihal penemuan uang yang ada di rumah Rudi.

“Ada uang di rumahnya itu iya, kemudian dia tidak tau, nanti kita lihat kalau dia

sudah diperiksa sebagai ter-sangka,” ungkap Rusdyi.

KPK menetapkan man-tan SKK Migas Rudi Rubian-dini sebagai tersangka dalam kasus ini berdasarkan operasi tangkap tangan (OTT) pada 13 Agustus 2013 malam bersama dengan barang bukti 400 ribu dolar AS yang diberikan oleh Komisaris PT Kernel Oil Pri-vate Limited Simon Gunawan Tanjaya melalui pelatih golf Rudi, Deviardi yang juga su-dah ditangkap KPK.

Pemberian tersebut diduga merupakan pemberian kedua, sedangkan pemberian per-tama dilakukan sebelum Leb-aran dengan uang sejumlah 300 ribu dolar AS.

KPK selanjutnya menggeledah sejumlah tem-pat terkait kasus tersebut yai-tu ruang Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM dan menyita uang 200 ribu dolar AS, selanjutnya di rumah Rudi di Jalan Brawijaya disita uang senilai 127 ribu dollar Singapura, 90 ribu dolar AS

dan motor berkapasitas mesin besar merek BMW.

Dalam pengembangan-nya KPK juga menemukan uang 350 ribu dolar AS di ko-tak penyimpanan milik Rudi di Bank Mandiri, 60 ribu dolar Singapura, 2 ribu dolar AS dan juga emas kepingan dengan nilai 180 gram dari brankas milik Rudi di kantornya di ge-dung SKK Migas.

Rudi Rubiandini dan Dev-iardi sebagai penerima suap disangkakan pasal 12 huruf a dan b atau pasal 5 ayat 2 atau pasal 11 UU No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah UU No. 20 tahun 2001 tentang Tin-dak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

Sedangkan pemberi suap, Simon Tanjaya, dari perusa-haan Kernel Oil diduga me-langgar pasal 5 ayat 1 huruf a dan b atau pasal 13 UU No. 31 tahun 1999 sebagaimana diubah UU No. 20 tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korup-si jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. (ant/des/beth)

“Saya dimintai keterangan untuk PON, untuk Rusli,” kata Wayan Koster saat datang ke gedung KPK Jakarta, Selasa.

Wayan mengatakan bahwa tidak ada penambahan angga-ran PON yang diberikan oleh DPR.

“Kami memang bahas ang-garan tapi tidak ada tambahan, ada pengajuan tapi tidak ada tambahan jadi hanya dipa-kai dari anggaran Kemenpora untuk penyelenggaraan PON sebesar Rp100 miliar itu saja,” tambah politisi asal Partai Demokrasi Indonesia Perju-angan itu.

Pada hari ini, KPK juga me-meriksa mantan Kepala Dinas

Pemuda dan Olahraga Peme-rintah Provinsi Riau Lukman Abbas dalam kasus yang sama.

Pada Senin (2/9) KPK juga memeriksa mantan anggota Komisi X dari fraksi Partai Demokrat Angelina Sondakh dalam kasus yang sama.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menyatakan kasus korupsi PON Riau XVIII terse-but memiliki sejumlah hal yang

KPK Memeriksa Wayan Kostermenarik.

“Ada peningkatan biaya-biaya yang muncul dalam pen-danaan PON dan harus mem-inta konfirmasi dari anggota DPR, itu sebabnya dipanggil orang-orang yang ada di Komisi Olahraga,” ungkap Bambang pada Senin (2/9).

Dalam kasus ini, Rusli Zain-al menjadi tersangka dengan sangkaan pasal 12 huruf a atau b atau pasal 5 ayat 1 atau pasal 11 Undang-undang No 31 ta-hun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat 1 ke-1 tentang penyelenggara negara yang me-nerima hadiah atau janji terkait kewajibannya.

Anggota DPR yang juga terkait dengan kasus ini adalah ketua fraksi Partai Golkar seka-ligus bendahara umum partai tersebut Setya Novanto dan anggota fraksi Partai Golkar la-innya, Kahar Muzakhir.

KPK pada 19 Maret 2013 pernah menggeledah ruang kerja Setya Novanto dan Kahar Muzakhir dan mendapatkan sejumlah dokumen, keduanya juga sudah pernah diperiksa KPK dalam kasus yang sama.

Nama dua politisi Golkar tersebut disebut dalam kasus ini pada sidang di pengadil-an Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pekanbaru, mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau Luk-man Abbas mengaku menye-rahkan uang 1.050.000 dolar AS (sekitar Rp9 miliar) kepada Kahar Muzakhir sebagai lang-kah permintaan bantuan PON dari dana APBN Rp290 miliar. (ant/des/beth)

JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi memerik-sa anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat dalam penyidikan kasus suap terkait pembangunan lanjutan venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII dengan tersangka Gubernur nonaktif Riau Rusli Zainal.

ant/wahyu putro a

PEMERIKSAAN I WAYAN KOSTER. Anggota komisi X DPR I Wayan Koster tiba memenuhi panggilan KPK di Jakarta, Selasa (3/9). Politisi PDI P tersebut diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Rusli Zainal terkait dugaan suap dalam pembangunan tempat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012.

“Kami sudah dapatkan PKPU Nomor 15 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksa-naan Kampanye, nanti akan kami teruskan ke Kementeri-an Dalam Negeri (Kemendag-ri) untuk diteruskan kepada gubernur, bupati, walikota melalui surat edaran supaya mereka segera mengeksekusi PKPU itu,” kata Husni usai membuka acara Orientasi Pers Pemilu 2014 di Jakarta.

Dia mengatakan pe-nentuan zonasi kampanye tersebut merupakan upaya untuk mengatur pemasangan alat peraga dengan menerap-

kan azas kesetaraan terhadap seluruh caleg.

“Dulu (Pemilu sebe-lumnya) tidak jelas dimana saja caleg boleh meletak-kan alat peraganya, seka-rang kami buat zonasi yang akan ditetapkan oleh KPU kabupaten-kota setelah berkoordinasi dengan pemda setempat,” jelasnya.

KPU sendiri merencana-kan pemberlakukan zonasi kampanye secara terpusat agar masyarakat tidak ter-ganggu dengan pemasangan baliho partai dan spanduk caleg yang bertebaran di

tempat umum.“Pemasangan alat peraga

dilakukan pada satu tempat, terpusat. Calon pemilih tidak perlu melihat terlalu banyak (spanduk caleg), cukup da-tang ke lokasi yang ditentu-kan,” kata Husni di Jakarta, Senin (2/9).

Berdasarkan peraturan KPU, setiap partai politik ha-nya diperbolehkan mema-sang satu unit baliho atau papan reklame, yang memuat informasi mengenai nomor, tanda gambar dan/atau visi, misi, program parpol.

Caleg DPR dan DPRD dilarang menampilkan foto dalam baliho atau papan reklame tersebut, melain-kan hanya boleh tampil di satu spanduk di setiap zona atau wilayah kampanye yang ditetapkan. Spanduk caleg

hanya boleh berukuran mak-simal 1,5 x 7 meter.

Sementara itu, caleg DPD diperbolehkan memasang satu baliho atau papan rek-lame untuk satu desa atau kelurahan.

KPU berharap dengan pengaturan kampanye itu parpol dapat mendorong para caleg untuk terjun langsung ke lapangan supaya semakin dekat dengan para konstituen.

“Dasar kami mengatur itu supaya proses penyelengga-raan kampanye ini tertib dan memenuhi asas kesetaraan, bukan pada upaya pem-batasan ruang kampanye,” kata Husni.

KPU sendiri telah me-netapkan 6.607 calon tetap untuk DPR RI dan 945 untuk DPD RI. (ant/fran/beth)

JELANG PEMILU 2014

KPU Berharap Zonasi Kampanye Segera Ditentukan

JAKARTA- Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan rapat kerja na-sional (Rakernas) PDI Per-juangan di Jakarta, 6-8 Sep-tember 2013, antara lain akan memutuskan siapa figur yang akan diusung sebagai calon presiden pada pemilu pres-iden 2014.

“Rakernas PDI Perjuang-an mengagendakan persiapan pemilu legislatif dan pemilu

presiden serta menyikapi di-namika politik yang berkem-bang, baik di internal maupun eksternal partai,” kata Puan Maharani di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.

Menurut Puan, cukup ba-nyak dinamika politik yang berkembang di eksternal PDI Perjuangan, termasuk di in-ternal partai.

Ketika ditanya apakah dalam Rakernas mendatang

PDI Perjuangan akan memu-tuskan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) seba-gai calon presiden dari PDI Perjuangan, Puan mengata-kan hal itu merupakan salah satu dinamika politik yang berkembang di eksternal dan internal partai ini.

“Dinamika politik yang berkembang di internal par-tai, ada yang setuju dan ada yang menolak jika Jokowi

diusung sebagai calon pres-iden,” katanya.

Menurut dia, dinami-ka politik selalu ada, tidak mungkin selamanya selalu searah.

Puan mengakui Jokowi adalah salah satu kader PDI Perjuangan yang saat ini sa-ngat populer, sehingga akan menjadi pertimbangan bagi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Pada Rakernas di Jakarta, 6-8 September, jika banyak aspirasi dan usulan dari para pengurus daerah dan cabang PDI Perjuangan soal Jokowi, menurut Puan, tentu akan dibahas. “Pada Rakernas se-mua struktur partai akan hadir sehingga jika ada as-pirasi soal figur capres tentu akan dibahas dan menjadi pertimbangan bagi ketua umum,” katanya.

Anggota Komisi VI DPR RI ini menambahkan, pada Rak-ernas PDI Perjuangan menda-tang, tentu akan ada kejutan-kejutan.

Puan menambahkan, dalam AD/ART PDI Perjuang-an mengatur bahwa peneta-pan calon presiden merupa-kan kewenangan ketua umum yang diputuskan dalam forum rakernas dan atau Rapimnas. (ant/riz/beth)

JELANG PILPRES 2014

Rakernas PDIP Akan Menentukan Figur Capres

Tidak ada satu pihak atau orang pun

yang bisa intervensi kepada BPK, kami

bekerja secara independen dan

profesional

Hadi Poernomo Ketua BPK

JAKARTA- KPU berharap zonasi atau wilayah kampanye calon anggota legislatif (caleg) DPR, DPD dan DPRD dapat segera dibentuk setelah peraturan tentang kampanye disahkan, kata Ketua KPU Husni Kamil Manik di Jakarta, Selasa.

KASUS SUAP SKK MIGAS

Pengacara Mengakui Pertemuan Rudi-Widodo di Singapura

antara foto/eric ireng

PASPOR CALON HAJI. Sejumlah petugas melakukan pengecekan paspor milik jemaah calon haji di kantor Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) Surabaya, Senin (2/9). Pelaksanaan Haji 2013 di Embarkasi Surabaya diawali pemberangkatan 445 jemaah calon haji dari Kabupaten Lamongan, pada 10 September 2013.

Page 14: e Paper Koran Madura 4 September 2013

RABU 4 SEPTEMBER 2013 NO.0191 | TAHUN II14 LINTAS NUSANTARA

Bupati Bone Bolango Klarifikasi di DPRD

Pembebasan Tol Cipali Terhambat di Cirebon

Otoritas Pelabuhan Celukan Bawang Membantah Pernyataan Gubernur

Pemkot Semarang Melaporkan Kinerja SKPD

PENGUSULAN CAWAGUB

PEMBANGUNAN JALAN RAYA

DUGAAN PREMANISME

PEMERINTAH

ant/kuwadi

LATIHAN JUNGLE SURVIVAL: Seorang prajurit US MARSOC dan prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 Marinir berlatih membuat api saat melaksanakan latihan Jungle Survival di Taman Nasional Meru Betiri, Pesanggaran, Banyuwangi, Jatim, Selasa, (3/9). Jungle Survival atau cara bertahan di hutan merupakan salah satu materi yang dilatihkan dalam Latihan Bersama Marinir Indonesia - Amerika dengan sandi Lantern Iron 13-1 yang akan berlangsung hingga 6 September 2013.

Danyonmarhanlan XI Merauke-Danyonif-1 Marinir Diganti

Penerangan Pasmar-1 dalam keterangan resmi di Surabaya, Selasa (3/9), mel-aporkan Danyonmarhanlan XI telah berganti pimpinan dalam serah terima jabatan yang dipimpin Komandan Pasmar-1 Brigjen Siswoyo Hari Santoso di Mako Pas-mar-1, Gedangan, Sidoarjo.

Jabatan Komandan Yon-marhanlan XI Merauke dis-erahterimakan dari pejabat lama Letkol Marinir Sulistyo Tri Yulianto kepada Mayor Marinir Azrin yang sebelumn-ya menjabat sebagai Pasintel Brigif-1 Mar, sedangkan Letkol Marinir Sulistyo Tri Yulianto saat ini menjabat sebagai Komandan Batalyon Infan-teri-1 Marinir (Yonif-1 Mar).

Sementara itu, Danyonif-1 Mar telah berganti pimpinan

dalam serah terima jabatan yang dipimpin Komandan Bri-gade Infanteri-1 Marinir Kolo-nel Marinir Markos di lapang-an apel Yonif-1 Mar, Tanjung Perak, Surabaya.

Jabatan Komandan Yonif-1 Marinir diserahterimakan dari pejabat lama Letkol Marinir Teddy Yulianda Bakri kepada pejabat baru Letkol Marinir Sulistiyo Tri Yulianto yang masih menjabat Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan XI Merauke.

Setelah itu, Letkol Marinir Sulistiyo Tri Yulianto me-nyerahkan jabatan Danyon-marhanlan XI Merauke kepada pejabat baru Mayor Marinir Azrin di Mako Pasmar-1, se-dangkan Letkol Marinir Teddy Yulianda Bakri akan menjabat sebagai Paban Tik Sops Kor-

mar di Jakarta.Dalam amanatnya,

Komandan Pasmar-1 me-ngatakan pergantian pejabat merupakan upaya pembi-naan personel secara berkes-inambungan sebagai langkah pembaruan dan penyegaran pemikiran guna mendapatkan hasil pembinaan satuan yang optimal.

"Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Letkol Marinir Sulistyo Tri Yuliarto atas dedikasi, loyalitas dan pengabdiannya selama men-jabat Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangka-lan XI Merauke. Kepada Mayor Marinir Azrin, saya mengu-capkan selamat bertugas," ka-tanya.

Senada dengan itu, Dan-brigif-1 Mar mengatakan se-rah terima jabatan merupakan bagian dari peremajaan dan kaderisasi, sehingga mampu meningkatkan potensi ker-ja dalam upaya pencapaian sasaran program yang telah ditetapkan.

"Yonif-1 Mar dalam seja-

rah pengabdiannya sebagai Satuan Tempur telah mampu membuktikan sebagai satuan yang dapat diandalkan karena mampu melaksanakan berba-gai tugas. Dalam Binsat tahun 2012, tingkat Kormar Yonif-1 Mar meraih predikat sebagai juara pertama, prestasi yang telah ditunjukkan dan dicapai tersebut tidak lain merupa-kan hasil pembinaan kesatuan yang baik, sekaligus mencer-minkan semangat kesatuan dan persatuan dari jiwa korsa," katanya.

Setelah upacara sele-sai, prajurit-prajurit Yonif-1 Marinir menunjukkan unjuk kemampuan yaitu ketang-kasan bela diri Taek Kwon Do dan pencak silat merpati putih yang menampilkan berbagai atraksi yang men-egangkan.

Sebelumnya (1/9), sejum-lah Kapolres di Jatim juga mengalami perpindahan tugas berdasarkan keputu-san Kapolri TR Nomor 1727/VIII/2013 tertanggal 30 Agustus 2013, di antaranya Kapolres Bojonegoro, Banyu-

wangi, Ngawi, Bondowoso, dan sebagainya.

Misalnya, Kapolres Bojon-egoro AKBP Rakhmad Setyadi akan melanjutkan tugas seba-gai Kapolres Madiun Kabupa-ten mengantikan AKBP M Yu-suf yang menempati jabatan baru sebagai Kapolres Banyu-wangi.

Untuk Kapolres Bojon-egoro diisi oleh AKBP Adi Wibowo yang sebelumnya menjabat sebagai Kabagops Polrestabes Surabaya, sedang-kan Kasubid Regiden Ditlantas Polda Jatim AKBP Valentino mendapat jabatan baru seba-gai Kapolres Ngawi.

Perpindahan tugas yang "gemilang" dialami Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Sabilul Alif yang ber-pindah tugas sebagai Kapol-res Bondowoso menggantikan AKBP Boni Jianto. AKBP Boni Jianto sendiri akan mengisi jabatan sebagai Wadir Reskri-mum Polda Jatim menggan-tikan AKBP Prasetijo Utomo yang mendapatkan jabatan Kombes Pol sebagai dosen Ak-pol. (ant/dik)

SURABAYA - Komandan Batalyon Marinir Perta-hanan Pangkalan (Danyonmarhanlan) XI Merauke dan Komandan Batalyon Infanteri-1 (Danyonif-1) Marinir telah mengalami pergantian pimpinan dalam upacara serah terima jabatan pada lokasi terpisah pada Senin (2/9).

GORONTALO - Bupati Bone Bolango Hamim Pou, Selasa (3/9) saat pelaksanaan rapat paripurna pengusulan calon wakil bupati (Cawabup) mengklarifikasi bahwa surat usulan itu adalah asli, bukan palsu seperti dugaan sebagian anggota dewan Hamim di Gorontalo, Selasa (3/9) menjelaskan bahwa surat dengan nomor 100/BUP-BB/423/VIII/2013 yang isinya terkait dengan pengusulan cawabup Bone Bolango adalah asli karena memang benar dibuat oleh dirinya sendiri.

Surat itu kata dia, dibuat saat dirinya berada di kantor perwakilan Kabupaten Bone Bolango yang ada di Jakarta dan langsung dibawah oleh pengacara pemerintah daerah Much-lis Hasiru.

"Jadi surat itu asli, tidak palsu seperti yang di duga oleh sejumlah anggota DPRD Kabupaten Bone Bolango, kata Hamim Pou.

Menurut Hamim, persoalan tanda tangan dirinya yang berbeda seperti disampaikan oleh Ketua Komisi I DPRD Ka-bupaten Bone Bolango Nandjaya Hulopi, hanyalah hal tekh-nis saja.

Sebab kata dia, tanda tangan seseorang tidak selalu sama setiap saat sebab tidak ada yang sempurna jika itu masih mi-liki manusia.

Sebelumnya rapat paripurna pengusulan Cawabup Bone Bolango yang digelar Kamis (29/8) di gedung Dewan Perwaki-lan Rakyat Daerah (DPRD) dihebohkan dengan surat bupati Hamim pou yang diduga palsu.

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bone Bolango Nandjaya Hulopi mengatakan bahwa surat tersebut diantar kepada pi-haknya yang pada saat bersamaan diketahui bahwa Bupati Hamim Pou sedang tidak ada di daerah.

Menurut Nandjaya, banyak kejanggalan dalam surat tersebut, antara lain adalah tanda tangan Bupati Bone Bol-ango Hamim Pou tidak seperti yang dikenal.

"Kami menginginkan si pembuat surat ini serta yang di memerintahkannya bisa terungkap dan dihukum sesuai de-ngan undang-undang," Kata Nandjaya. (ant/dik)

CIREBON - Pembebasan lahan jalan tol Cikampek-Pal-imanan hanya terhambat di Kabupaten Cirebon sedangkan Purwakarta, Subang, Majalengka, Indramayu berjalan sesuai jadwal.

Ketua Panitia Pembebasan Tanah (TPT) Eten Roseli ke-pada wartawan di Cirebon, Selasa (3/9), mengatakan, pem-bebasan jalan tol Cikampek-Palimanan hanya terhambat di Kabupaten Cirebon, untuk Purwakarta, Subang, Majalengka, Indramayu berjalan kondusif.

Ia mengatakan, pembangunan jalan tol Cikampek-Pali-manan merupakan proyek nasional. Tujuannya untuk men-dongkrak ekonomi daerah setempat, selain itu mempermu-dah arus lalu lintas sepanjang jalur utama Pantura.

Pihaknya, menyesalkan pembebasan lahan di Palimanan terhambat akibatnya proyek terganggu, semestinya sudah dikerjakan sesuai jadwal tapi kini terpaksa ditunda untuk se-mentara menunggu keputusan bersama.

Menurut dia, pembebasan jalan tol Cirebon-Palimanan dilakukan secara kondusif, semua pihak harus memahami kepentingan nasional, kebutuhan jalan penghubung meng-hindari kepadatan kendaraan sangat penting.

Jalan dari Cirebon mengarah Bandung melintasi pasar tumpah Prapatan Panjalin Kabupaten Majalengka, kata dia, arus lalu lintas tersendat, jika proyek jalan tol selesai bisa diper-gunakan. “Hanya di Kabupaten Cirebon pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan sekitar tujuh kilometer terhambat, se-dangkan daerah lain berjalan aman dan lancar,” katanya.

Dikatakannya, jalan tol Cikampek-Palimanan sangat menguntungkan dan memudahkan mobilitas barang dan jasa, pertumbuhan ekonomi Pantura mulai dari Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka akan meningkat.

“Pembangunan jalan tol Cikapali memudahkan lima Ka-bupaten, seperti dari Subang harus menuju Pamanukan yang jarak tempunya cukup jauh, namun setelah selesai jalan tol Cipali akan ada jalan baru yang membuka hubungan Kabupa-ten tersebut,”katanya. (ant/dik)

DENPASAR - Kesyah-bandaran dan Otoritas Pelabu-han Celukan Bawang, Kabu-paten Buleleng, membantah pernyataan Gubernur Bali mengenai banyaknya preman di pelabuhan bongkar-muat barang itu.

"Kami bekerja sesuai atu-ran dan mekanisme. Tidak benar, kalau di pelabuhan ini banyak preman," kata Kepala Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan Celukan Bawang, I Nengah Suwendra, saat di-hubungi dari Denpasar, Selasa (3/9).

Ia mengemukakan bahwa pelabuhan di pesisir utara Bali itu berstatus pelabuhan umum yang melayani bongkar-muat barang.

Upah angkut pun juga disesuaikan dengan aturan dan kesepakatan dengan pe-milik barang tersebut sehing-ga dia membantah pernyataan Gubernur Made Mangku Pas-tika mengenai ongkos bong-kar-muat barang di Pelabuhan Celukan Bawang tertinggi di dunia.

"Kami berbicara ini sesuai dengan aturan yang ada. Tidak

asal berbicara. Karena kami ingin mengemukakan apa adanya kepada publik, ter-masuk kepada perusahaan-perusahaan yang mengguna-kan jasa pelabuhan di Celukan Bawang," katanya.

Hal senada juga dikemu-kakan Ketua Dewan Perwaki-lan Wilayah Asosiasi Perusa-haan Bongkar Muat Indonesia I Gusti Nyoman Rai bahwa bongkar muat barang tersebut sudah ada aturannya.

"Semua ada aturannya. Kami dalam memberlakukan tarif bongkar-muat barang mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan No-mor 35 tahun 2007 tentang Pedoman Perhitungan Tarif Pelayanan Jasa Bongkar Muat Barang Dari dan Ke Kapal Pelabuhan," katanya.

Ia mencontohkan untuk membongkar satu ton se-men dikenakan tarif sebesar Rp25.000. Begitu juga bongkar muat beras, gula, dan tepung dikenakan tarif Rp19.402 per ton. Untuk "general cargo" atau perangkat berat dikena-kan sebesar Rp27.557 per ton.

"Terus di mana alasan

tarifnya tinggi? Dari peng-hasilan tersebut di bagi menjadi 70 persen untuk tenaga bongkar muat-barang (TKMB) dan 30 persen untuk asosiasi perusahaan bongkar muat barang sebagai pemilik alat-alat untuk membongkar barang dari kapal tersebut," katanya.

Hal senada disampaikan General Manager PT Pelindo III Cabang Celukan Bawang Dewa Adi Kumara. "Pegawai atau karyawan yang bekerja di Pelabuhan Celukan Bawang semua sudah terdidik dan ter-latih sehingga menjalankan kewajibannya sesuai dengan tugas dan fungsinya," kata Adi Kumara.

Pihaknya akan terus mem-benahi lingkungan di sekitar pelabuhan sehingga nantinya layak disinggahi kapal-kapal pesiar yang mengangkut wisa-tawan mancanegara.

"Walau pelabuhan ini fungsi utamanya adalah pelabuhan bongkar muat-ba-rang, di satu sisi juga sebagai pelabuhan penyangga sebagai persandaran kapal-kapal pe-siar," katanya. (ant/dik)

SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang melaporkan seluruh kinerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD) kepada tim evaluasi kinerja penyelenggaraan peme-rintahan daerah (EKPPD) Provinisi Jawa Tengah.

Sekretaris Daerah Peme-rintah Kota Semarang Adi Trihananto di Semarang, Selasa (3/9), mengatakan pi-haknya menyerahkan laporan kinerja dinas, badan, kantor, hingga sekretariat daerah (setda) selama tahun 2012.

“Laporan kinerja tersebut

mencakup hasil kinerja se-mua urusan wajib dan urusan pilihan,” katanya.

Laporan kinerja tersebut dalam rangkaian validasi atau verifikasi dan klarifikasi data untuk mendukung capa-ian Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada LPPD (Laporan Penyelenggaraan Pemerin-tahan Daerah) tahun 2012.

Tim evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerin-tahan daerah Provinsi Jateng dipimpin Teguh Triharso diterima Adi Trihananto di Lokakrida Gedung Moch Ikh-

san Balai Kota Semarang.“Dari sejumlah indikator

yang digunakan dalam evalu-asi ini dapat kami jadikan cermin untuk mengetahui sudah fokus terhadap arah tujuan penyelenggaraan pe-merintahan atau belum serta sebagai ukuran sejauh mana capaian yang sudah terca-pai,” katanya.

Adi mengaku bahwa Pem-kot Semarang siap memper-baiki seluruh kekurangan untuk mewujudkan pemerin-tahan Kota Semarang yang baik.

“Kami telah maksimal memberikan data pendukung dengan fakta yang ada. Kami juga terbuka menerima arahan dan masukan untuk menjadikan laporan evalu-asi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah lebih baik,” katanya.

Ketua tim penilai EKPPD Jateng Teguh Triharso menambahkan dari hasil evaluasi kinerja pemerin-tahan pemerintahan daerah akan diambil tiga provinsi, 10 kabupaten dan 10 kota terbaik. (ant/dik)

PAMERAN PERUMAHAN:Pengunjung mengamati maket rumah pada Pameran REI Expo, di Semarang, Jateng, Selasa (3/9). Pameran yang diikuti 23 pengembang perumahan dan akan berlangsung hingga 9 September mendatang itu ditargetkan mampu mencapai transaksi penjualan sebesar Rp60 miliar.

ant/r. rekotomo

Page 15: e Paper Koran Madura 4 September 2013

RABU 4 SEPTEMBER 2013 NO. 0191 | TAHUN II 15

Contoh ini barangkali menjadi re-nungan bersama ketika seorang ibu menyediakan rahimnya un-

tuk disetubuhi anaknya. Seorang ibu ini merasa kasihan terhadap anak sulungnya yang tidak memiliki pacar untuk menyalurkan perasaannya ka-rena kemiskinannya. Baginya, orang berpacaran atau menikah memerlu-kan dana dan janda ini tidak mampu untuk itu. Karenanya, agar perasaan anaknya tersalurkan dan ikut berba-hagia serupa teman sebayanya, ibu itu menjadikan dirinya sebagai teman, pacar, bahkan menyediakan rahimn-ya, untuk anaknya.

Niat ibu ini sangat mulia, ra-sional, dan tidak seharusnya seperti itu untuk sesuatu yang dianggapnya mulia dan rasional. Ini baru satu con-toh niat mulia yang tidak layak diti-ru. Contoh berikutnya, seorang ayah bersaing dengan anaknya sendiri untuk berebut cewek. Ayah ini su-dah memiliki istri sedang anaknya belum. Tetapi pada suatu ketika, di sebuah restoran, ayah dan anak ini bertemu tanpa jadwal. Ketika cewek itu datang, cewek ini repot sendiri karena melihat dua orang berbeda usia memperhatikan dirinya. Cewek itu belum tahu bahwa kedua orang yang memacarinya itu tak lain orang yang tersambung dalam hubungan darah, ayah-anak.

Itu hanya sekelumit contoh seba-gaimana juga potret anggota DPR RI yang bekerjasama dalam dugaan ko-rupsi al Quran beberapa waktu lalu. Ada dua ketidaksantunan dalam prak-tik ini. Pertama, prilaku korupi tidak mencerminkan sebagai manusia yang santun. Kedua, lebih tidak santun lagi ketika anak dibawa orangtuanya un-tuk ikut tidak santun dalam urusan keluarga dan negara.

Kasus-kasus itu bukan hanya soal anak-orangtua tetapi menyangkut hal lain yang lebih luas. Siswa dengan guru, mahasiswa-dosen, bahkan ang-gota dewan yang terhormat, pejabat, dan siapapun. Dulu, tidak populer apa yang disebut dengan gratifikasi seks

dalam dunia usaha. Tetapi di zaman kontemporer, sesuatu yang tidak per-nah ada kini tersaji, terjadi dan maaf, agak memuakkan tanpa malu dan tedeng.

Ditelisik dari terjadinya perubahan sosial-budaya belakangan ini, publik terjangkiti penyakit yang mewabah secara massif. Mereka tidak hanya ke-hilangan semangat lokalitas, region-alitas, dan nasionalitas. Ini muncul pasca reformasi setelah materialisme menjadi isme bahkan mengalahkan tuha. Tokoh masyarakat, agama, dan tokoh pemuda menggadaikan ideal-

isme lalu menukarnya dengan uang. Tokoh agama menarik-narik

agama ke dalam kepentingan politik sesaat dengan menghilangkan dirinya sebagai panutan demi maaf, uang. Be-gitu juga tokoh-tokoh yang lain seru-pa intelektual yang gagal mengembala garis intelektualitas yang dimilikinya. Memang tidak semuanya begitu na-mun sebagian besar sudah seperti itu di mana pragmatisme sebagai bagian dari isme tak bisa atau sulit dihindari. Maka demi bangsa yang tak jelas lagi ke mana muaranya, benarlah kata pujangga bahwa republik ini sudah melampaui batas kepatutan sebagai sebuah bangsa. =

OPINI

Menerima tulisan dalam bentuk opini, puisi, cerpen, dan resensi buku. Panjang tulisan 5000 karakter (opini dan cerpen) dan 3500 karak-ter (resensi buku). Tulisan dikirimkan dengan disertai foto terbaru ke alamat email Koran Madura: [email protected]

Redaksi

A Pemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Holis, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Plt. Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Ari Armadianto (Kepala), Hana Diman, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim, (Pamekasan) G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Rekontemplasi atas Ausnya Budaya Santun

salam songkem

Oleh: MA Zakitaro Budayawan Muda Madura

Kedelai dan Mental Tempe

Oleh: Didik Edi Nuraji Alumni Pasca Sarjana STIEKN Jayanegara Malang

Dengan adanya perubahan tersebut jangankan untuk me-lakukan ekspor, untuk meme-

nuhi kebutuhan kedelai dalam negeri sendiri kita sudah sangat tidak mam-pu. Alhasil, ketika harga kedelai me-lambung, masyarakat kita resah dan panik, sungguh sebuah ironi.

Tingginya kebutuhan kedelai dalam negeri tersebut mengakibat-kan kita harus melakukan impor. Dalam kondisi rupiah kuat atau sta-bil beberapa waktu lalu kita pernah dipusingkan dengan harga kedelai impor yang menggila akibat turunnya produksi kedelai asal Amerika.

Dalam kurun waktu beberapa pe-kan, saat itu para produsen tempe dan tahu di tanah air terus memutar otak untuk tetap bertahan dalam kondisi sulit tersebut. Para perajin tempe dan tahu saat itu mendesak pemerin-tah agar mengambil langkah-langkah strategis yang cepat untuk menstabil-kan harga kedelai, namun saat itu pe-merintah tidak jua berhasil menstabil-kan harga kedelai meski perajin tempe dan tahu sempat mogok produksi dan memulangkan para pekerjanya.

Peristiwa serupa namun sedikit berbeda saat ini kembali terulang. Para perajin tempe dan tahu di negeri ini kembali dihadapkan pada melan-gitnya harga kedelai yang mencapai Rp.12.000,-/kg, padahal dalam situasi normal harga kedelai tertinggi hanya Rp.7.500,-/kg.

Pekan depan (9-13 September 2013) perajin tempe dan tahu ditanah air memutuskan untuk menghenti-kan produksinya karena tidak sang-gup menutupi kerugian yang cukup besar jumlahnya. Para perajin tahun dan tempe melalui organisasi yang menaunginya sudah dua pekan ini meminta pemerintah agar segera mengambil langkah-langkah strategis

untuk menekan harga kedelai. Namun yang terjadi harga kedelai makin tidak terkendali.

Sebodoh-bodohnya keledai tak akan jatuh pada lobang yang sama un-tuk kedua kalinya. Namun yang diala-mi pemerintah saat ini sudah keseki-an kalinya, harga kedelai kembali dan kembali lagi meroket diluar ambang batas rasio. Seperti jatuh ke lubang yang sama, produsen tempe dan tahu kini sedang mengulang episode ke-naikan harga kedelai setiap terjadi gejolak nilai tukar rupiah. Belitan masalah yang dihadapi produsen makanan rakyat ini terjadi karena ketergantungan terhadap produk bahan baku impor tinggi.

Dalam sebuah pidato, Bung Karno pernah mengatakan, “Kami menggoyangkan langit, menggemparkan darat, dan menggelorakan samudra agar tidak jadi bangsa yang hidup ha-nya dari 2,5 sen sehari. Bangsa pekerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi cita-cita.”

Bangsa bermental tempe cend-erung menyukai jalan pintas praktis, ‘siap saji’ dan matang karbitan se-hingga hasilnya tak lebih dari kema-tangan magical irrasional, penuh ilusi tak masuk akal. Karena kematangan natural menuntut konsistensi tinggi penuh kesabaran dan penderitaan un-tuk mencapai tujuan.

Krisis tempe melanda negeri be-berapa hari belakangan ini. Mela-mbungnya harga kedelai sepekan terakhir ini berpotensi mengancam kelangsungan usaha tahu-tempe. Pasalnya, suplai komoditas kedelai sedang terganggu akibat Amerika Serikat sebagai pemasok utama kede-lai dalam negeri tengah dilanda kek-eringan dan gagal panen. Sudah men-jadi hukum pasar, ketika stok kedelai internasional menurun, harga me-lambung tinggi ditambah lagi dengan melemahnya rupiah dalam beberapa pekan terakhir.

Mungkin ini sebagai dampak dari ketergantungan kita dari bahan pangan impor. Meroketnya harga kedelai ini malah akan disambut dengan senyum para petani kita bila Indonesia menjadi Negara penghasil kedelai. Karena harga

kedelai yang tinggi akan membuat devisa kita bertambah dari ekspor kedelai tersebut. t a p i yang

t e r -j a d i

saat ini, kita selalu

tergantung pada bahan pa-

ngan impor. Saat ini praktis sebagian besar kebutuhan rak-yat Indonesia bergan-tung pada luar negeri, tak hanya elektronik,

ironisnya malah bahan pangan kita bergan-

tung pada luar negeri. Habislah kita sebagai ne-geri yang kata Koes Plus dika-

takan sebagai negeri gemah ripah loh jinawi, karena sebatang tongkat bisa tumbuh menjadi tanaman. Kebijakan impor ini bisa berdampak nggak sehat dan rawan manipulasi serta mudahnya mempermainkan harga. Bagi pengusa-ha importir yang nakal, atau kalo pun dikelola oleh badan negara tapi mental pejabatnya bobrok, malah memanfaat-kan masyarakat yang panic karena ting-ginya harga.

Pemerintah memang akan mela-kukan langkah instan untuk mene-kan meroketnya harga kedelai yaitu dengan membuka kesempatan yang seluas-luasnya untuk impor kedelai secara langsung, sehingga kenaikan harga kedelai saat ini bisa ditekan dan produksi tahu-tempe tidak terhenti. Pemerintah seakan tidak berpikir panjang, bahwa kebijakan itu jus-tru bisa memicu semakin merebaknya praktek kartel.

Langkah instan ini membuka pe-luang pemasok kedelai impor yang jumlahnya hanya segelintir untuk mempermainkan harga. Jika akhirnya harga kedelai naik berlipat-lipat tak terkendali, lagi-lagi para pengusaha tahu-tempe yang didominasi kala-ngan usaha kecil akan menjerit.

Solusi sesaat biasanya cenderung membuat ‘tersesat.’ Mental tempe,

di kalangan elit pemerintahan seakan memang sudah melekat. Terlalu pen-dek dalam melihat sebuah permasala-han, seperti kata pepatah jawa, “Esuk dhele, sore tempe.” Pagi kedelai, sore berubah tempe. Solusi praktis, cepat dan instan, layaknya ‘sulapan’ produk-si tempe yang hanya butuh waktu se-tengah hari lewat proses peragian. Tak hanya itu, inkonsistensi juga menjadi ciri khas mental tempe elit pemerin-tahan, atau bisa jadi ciri khas bangsa ini. Esuk dhele sore tempe, statemen mencla-mencle gemar ingkar janji. Lain pagi, lain sore, hanya manis di bibir, mung abang-abang lambe. Lain di mulut, lain di hati, lain pula di aksi.

Persoalan tempe hanyalah riak kecil dari gelombang gunung persoa-lan di negeri ini. Salah satunya adalah persoalan kedelai. Kelangkaan kede-lai bukan sekali ini saja terjadi, tetapi siklus tahunan yang sebenarnya selalu berulang. Namun setiap kali siklus da-tang, pemerintah terlihat seakan be-gitu kelimpungan, gagap dan gugup, lalu gegap gempita mengumbar janji memperbaiki tata niaga kedelai. Pada-hal gunung persoalan dari riak krisis kedelai ini adalah karena tidak adanya swasembada kedelai. Setiap tahun hampir dipastikan muncul persoalan yang sama, karena begitu ketergan-tungannya kita pada kedelai impor.

Beginilah nasib bangsa yang ter-lalu bergantung pada impor untuk pe-nyediaan bahan baku pangan. Ketika nilai tukar mata uang sendiri mele-mah, harga komoditas impor tersebut menjadi lebih mahal. Ketika pasokan dari negara penghasil komoditas itu menurun, harga pun naik.

Tidak sedikit masukan, saran, bah-kan kritik yang disampaikan kepada pe-merintah agar fokus terhadap pemenu-han kebutuhan mendasar bahan baku pangan agar bangsa Indonesia memiliki kemandirian sehingga tidak terlalu sen-sitif terhadap setiap perubahan seperti yang terjadi saat ini.

Pemerintah yang menganggap diri sebagai pihak paling tahu dan paling paham itu sekarang kembali tersand-ung dan teperosok ke dalam lubang yang sama yakni tidak berdaya meng-hadapi kenaikan berbagai harga ko-moditas pangan, yang sebenarnya sa-ngat strategis dan seharusnya mampu berswasembada. =

(Kajian Menghadapi Krisis dan Melangitnya Harga Kedelai)

Puluhan tahun silam, Jember merupakan salah satu dae-rah penghasil kedelai, na-mun sekarang para petani di Jember sudah beralih pada komoditas lain. Perubahan tersebut juga terjadi di sen-tra-sentra penghasil kedelai lainnya di negeri ini.

Mengamati prilaku manusia modern, ada kecenderungan nestapa kontemporer pasca hilangnya budaya santun. Re-publik ditinggal pergi semesta etik dimana tak ada lagi laku budaya sebagai bangsa baik di negerinya sendiri maupun di jagat yang lebih luas. Remaja saat ini tidak sepenuhnya keliru karena memiliki gayanya sendiri yang narsis di hadapan guru, orangtua, dan lingkungan seki-tarnya. Sebab, orangtua terbukti memberikan pendidikan yang tidak beretika.

Tokoh agama menarik-narik agama ke dalam

kepentingan politik sesaat dengan menghilangkan dirinya sebagai panutan demi maaf, uang. Begitu juga tokoh-tokoh yang lain serupa intelektual

yang gagal mengembala garis intelektualitas yang

dimilikinya.

Meninjau Kebijakan

Pegawai Tidak Tetap (PTT) Bidan Desa semakin gamang. Sebab nasibnya dipastikan terganjal de-ngan Permekes No 07 tahun 2013 tentang Masa

Penugasan Bidan PTT yang dibatasi kontrak kerjanya hingga dua kali perpanjangan. Permekes itu menjadi rintangan serius bagi Bidan PTT untuk diangkat seba-gai PNS.

Pembatasan kontrak kerja sejatinya itikat pemerintah yang kurang memerhatikan kesehatan rakyat. Sebab de-ngan adanya Permekes itu, akan terjadi kekurangan tenaga bidan yang bertugas di desa-desa, sehingga gangguan kese-hatan masyarakat tak cepat tertangani lagi.

Permekes itu menimbulkan masalah bagi masyarakat dan juga pada PTT Bidan Desa. Permekes tak mengako-modir jasa-jasa sejumlah PTT Bidan Desa yang selama ini telah banyak memberikan kemudahan penanganan kese-hatan masyarakat desa.

Nasib PTT tak ubahnya GTT atau guru non PNS di lembaga pendidikan negeri. Keduanya sama-sama diper-lakukan secara sewenang-wenang. GTT baik yang me-ngajar di jenjang SDN, SMPN, SMAN, dan yang sederajat terus dikebiri secara perlahan-lahan melalui Surat Kepu-tusan Bersama (SKB) 5 Kementerian, yang ditandatan-gani oleh menteri pendidikan dan kebudayaan, menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi, menteri dalam negeri, menteri keuangan, dan menteri agama.

SKB tersebut dimaksudkan untuk penataan dan pem-erataan guru PNS, namun realitanya di bawa sangat me-nimbulkan masalah horizontal sesama guru PNS, bahkan sangat merugikan guru non PNS yang telah lama mengabdi kepada negara dan pemerintah, karena SKB itu mengesa-mpingkan UU no 14/25 tentang Guru dan Dosen serta PP 74/2008 tentang Guru.

Seharusnya, SKB memerhatikan UU dan PP di atas. Sebab tidak ada kesesuaian antara SKB dan UU no 14/25 tentang Guru dan Dosen serta PP 74/2008 tentang Guru, keberadaan SKB menimbulkan permasalahan yang sangat merugikan guru PNS dan terutama guru non PNS. Diakui atau tidak, PTT dan GTT terus dikorbankan untuk kepen-tingan atasan mereka.

Tidak mengherankan SKB 5 Menteri terus menda-pat sorotan tajam dari berbagai elemen masyarakat. Bahkan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mendesak pemerintah agar mencabut SKB tersebut. Desakan PGRI itu tidak berarti kecuali disertai per-gerakan guru PNS, PTT, dan GTT yang menjadi korban SKB tersebut. Tentu saja, kekuatan lain yang pedu-li dengan kesehatan rakyat dan pendidikan sangat berkewajiban mengawal gerakan tuntutan pencabutan SKB dan Permekes tersebut.

Memang, GTTdan PTT Bidan Desa dijadikan korban se-buah kebijakan. Terbukti para pemangku kebijakan dalam pemerintahan lebih mengutamakan kepentingannya sendiri di atas penderitaan sejumlah PTT Bidan Desa dan Guru Tidak Tetap atau sukwan, yang telah bertahun-tahun lamanya mengabdi kepada pemerintah untuk kepentingan rakyat Indonesia. (*)

Jabatan Kades

Jabatan kades dilirik banyak orang. Padahal gaji se-bagai seorang kades tidak menggiurkan. Bahkan gaji yang diperoleh selama memangku jabatan kades

masih tak sebanding dengan besarnya biaya yang dikelu-arkan untuk menjadi kepala desa. Meskipun begitu, ba-nyaknya warga yang mendaftarkan diri sebagai cakades di berbagai desa, terutama di Madura, cukup mengindi-kasikan jabatan kades masih cukup diminati.

Bahkan di Desa Keben Sareh, kecamatan Omben, Sam-pang, pilkades terus menjadi sorotan. Permasalahannya memang karena BPD setempat masih enggan melakukan tahapan pemilihan kepala desa. Alasannya jabatan kades yang ada masih akan berakhir tiga bulan lagi. Argumentasi tersebut memang cukup beralasan, meski ujung-ujungnya dari semua argumentasi itu bermuara pada adanya kepen-tingan terhadap jabatan kades.

Semestinya, sesuai dengan turunnya surat Sekretaris Daerah tertanggal 5 Juni 2013 lalu ke Badan Permusyawara-tan Desa, tahapan pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) sudah dilakukan oleh BPD. Akan tetapi, sam-pai hari ini tahapan pembentukan P2KD tersebut tak juga dilakukan oleh BPD, sehingga sejumlah tokoh masyarakat ramai-ramai mendatangi Kantor Kepala Bagian Pemerin-tahan Desa (Pemdes) Pemkab Sampang.

Sejumlah tokoh masyarakat desa tersebut menganggap BPD telah mengulur-ulur waktu pembentukan kepanitiaan pilkades, sebab berdasarkan perda yang ada minimal 4 bu-lan sebelum masa jabatan kades berakhir, P2KD seharusnya sudah dibentuk oleh BPD.

Memang, pilkades sangat berpotensi menciptakan kon-flik horizontal. Bila tidak ada penanganan yang tepat, maka konflik pilkades bisa menjadi pimicu insiden yang lebih mengerikan lagi. Tentu saja, insiden yang tidak diinginkan itu harus diantisipasi.

Tidak hanya itu, dampak adanya pilkades juga mesti diperhitungkan. Sebab selama ini, setiap ada pelaksana-an pilkades selalu diwarnai dengan adanya aksi pencurian yang sangat meresahkan masyarakat. Pencurian sapi, se-peda motor, dan banyak lagi aksi kriminalitas lainnya yang muncul sebagai konsekwensi dari adanya pilkades. Itu juga merupakan suatu permasalahan yang makin memperkeruh konflik horizontal yang diakibatkan pilkades. (*)