e paper koran madura 16 september 2014

32
JAKARTA-Pernyataan Presiden terpilih, Joko Widodo, Senin malam (15/9), terkait postur kabinet yang akan membantu- nya dipandang sebagai upaya mengirim sinyal bagi partai di lingkaran Koalisi Merah Putih. Saat ditanya apakah pernyataan Jokowi adalah upaya mengirim sinyal pada parpol di lingkaran Koalisi Merah putih, Ikrar Nusa Bhakti dalam sebuah talk show di salah satu televisi nasional tidak menampik ke- mungkinan tersebut. “Bila ada empat par- pol, berarti kalau dibagi rata masing-mas- ing mendapatkan 4 kursi menteri, dan ini sangat besar tentunya” ujar Ikrar. Dengan kata lain sinyal tersebut secara tidak langsung menyatakan bahwa pos untuk partai politik cukup banyak dan memungkinkan kader partai politik di Koalisi Merah Putih men- dapat alokasi. Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan 16 menteri dalam kabinetnya kelak akan dijabat oleh profesional yang memiliki latar be- lakang partai politik. “Kita sudah memutuskan kementerian ada 34, yang pembagian menterinya nanti akan diduduki oleh 18 profesional (non- partai politik) dan 16 profesional berasal dari partai,” kata Jokowi di Rumah Transisi, Jakarta, Senin. Mantan Walikota Solo itu tidak menye- butkan alasan spesifik mengapa di- rinya memutuskan 16 menterinya akan dijabat oleh kader partai. Dia juga tidak menyebutkan bakal terdiri dari partai mana saja 16 menterinya kelak. Sementara itu untuk 18 men- teri dari kalangan profesional non- parpol, Jokowi mengatakan di antara- nya akan mengisi Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM. Lebih jauh Jokowi membeberkan di- rinya akan tetap dibantu oleh tiga Kemen- terian Koordinator, dan sedikitnya seorang wakil menteri yang dinilainya masih diper- lukan keberadaannya di Kementerian Luar Negeri. Namun demikian, Jokowi enggan me- rinci nama-nama 34 kementeriannya itu. Menurut Jokowi, ada sejumlah nama ke- menterian yang belum final. “Intinya kita ingin membangun ka- binet yang kuat, yang siap menjalankan program-program. Perubahan nama, atau kementerian yang baru kita akan menyam- paikan lain waktu, karena nama-namanya belum final betul. Setelah itu baru kita siapkan kriteria menteri seperti apa,” jelas dia. =BETH/ANT/RANGGA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 SELASA www.koranmadura.com 0328-6770024 ant/widodo s. jusuf POSTUR KEMENTERIAN JOKOWI-JK. Presiden terpilih Joko Widodo bersama Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (tengah) memberikan keterangan pers di Kantor Transisi Jokowi - JK di Jalan Situbondo Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/9). Joko Widodo dan Jusuf Kalla memastikan postur kabinetnya akan berjumlah 34 kementerian yang akan diisi oleh 18 orang menteri dari kalangan profesional dan 16 orang dari profesional perwakilan partai politik. Menggoda Koalisi Merah Putih Jokowi: Ada 34 Pos Kementerian, 16 Pos dari Profesional Partai SBY Pastikan Demokrat Tak Ikut Koalisi Merah Putih Nasional hal 2

Upload: koran-madura

Post on 03-Apr-2016

288 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III 1

JAKARTA-Pernyataan Presiden terpilih, Joko Widodo, Senin malam (15/9), terkait postur kabinet yang akan membantu-nya dipandang sebagai upaya mengirim sinyal bagi partai di lingkaran Koalisi Merah Putih.

Saat ditanya apakah pernyataan Jokowi adalah upaya mengirim sinyal pada parpol di lingkaran Koalisi Merah putih, Ikrar Nusa Bhakti dalam sebuah talk show di salah satu televisi nasional tidak menampik ke-mungkinan tersebut. “Bila ada empat par-

pol, berarti kalau dibagi rata masing-mas-ing mendapatkan 4 kursi menteri, dan ini sangat besar tentunya” ujar Ikrar.

Dengan kata lain sinyal tersebut secara tidak langsung menyatakan bahwa pos untuk partai politik cukup banyak dan memungkinkan kader partai politik di Koalisi Merah Putih men-dapat alokasi.

Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan 16 menteri dalam kabinetnya kelak akan dijabat oleh profesional yang memiliki latar be-lakang partai politik.

“Kita sudah memutuskan kementerian ada 34, yang pembagian menterinya nanti akan diduduki oleh 18 profesional (non-

partai politik) dan 16 profesional berasal dari partai,” kata Jokowi di Rumah Transisi, Jakarta, Senin.

Mantan Walikota Solo itu tidak menye-butkan alasan spesifik mengapa di-

rinya memutuskan 16 menterinya akan dijabat oleh kader partai. Dia juga tidak menyebutkan bakal terdiri dari partai mana saja 16 menterinya kelak.

Sementara itu untuk 18 men-teri dari kalangan profesional non-

parpol, Jokowi mengatakan di antara-nya akan mengisi Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM.

Lebih jauh Jokowi membeberkan di-

rinya akan tetap dibantu oleh tiga Kemen-terian Koordinator, dan sedikitnya seorang wakil menteri yang dinilainya masih diper-lukan keberadaannya di Kementerian Luar Negeri.

Namun demikian, Jokowi enggan me-rinci nama-nama 34 kementeriannya itu. Menurut Jokowi, ada sejumlah nama ke-menterian yang belum final.

“Intinya kita ingin membangun ka-binet yang kuat, yang siap menjalankan program-program. Perubahan nama, atau kementerian yang baru kita akan menyam-paikan lain waktu, karena nama-namanya belum final betul. Setelah itu baru kita siapkan kriteria menteri seperti apa,” jelas dia. =BETH/ANT/RANGGA

16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000SELASA www.koranmadura.com

0328-6770024

ant/widodo s. jusuf POSTUR KEMENTERIAN JOKOWI-JK. Presiden terpilih Joko Widodo bersama Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (tengah) memberikan keterangan pers di Kantor Transisi Jokowi - JK di Jalan Situbondo Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/9). Joko Widodo dan Jusuf Kalla memastikan postur kabinetnya akan berjumlah 34 kementerian yang akan diisi oleh 18 orang menteri dari kalangan profesional dan 16 orang dari profesional perwakilan partai politik.

Menggoda Koalisi Merah PutihJokowi: Ada 34 Pos Kementerian, 16 Pos dari Profesional Partai

SBY Pastikan Demokrat Tak

Ikut Koalisi Merah Putih

Nasional hal 2

Page 2: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III 2

Ketika Tim Transisi Jokowi-JK meminta pemerintahan Presiden SBY menaikkan harga BBM, beberapa kalangan mencibir sinis. Sikap itu, dianggap sebagai upaya cuci tangan dari Jokowi-JK agar nanti saat mulai bertugas tak terbebani soal terkait kepentingan rakyat banyak itu. Bagaimanapun menaikkan BBM membawa dampak luas, yang akan dirasa-kan langsung masyarakat terutama di akar rumput. Jokowi-JK dengan meminta pemerintah sekarang, dianggap hanya menjaga citra pemerintahannya nanti agar tetap mendapat simpati rakyat.

Pandangan dari perspektif komunikasi politik ini bisa benar bisa salah. Secara riil memang mudah memberikan tafsir sederhana itu sebagai sikap Jokowi-JK tak mau terbe-bani. Tertangkap kesan –sekali lagi ini dari sudut pandang komunikasi politik- Jokowi-JK ingin aman sendiri. Biarlah beban “kebencian” rakyat itu mengarah pada Presiden SBY atau pemerintah sekarang.

Namun bila dikaji lebih jauh, melihat rekam jejak dua tokoh itu tentu maksud meminta Presiden SBY yang menaik-kan BBM jelas jauh dari kesan sekedar pencitraan. Baik Jokowi maupun JK selama ini sudah dikenal siap mempertaruhkan popularitasnya demi visi misi untuk kemajuan negeri ini.

Masyarakat masih ingat bahwa JK lah, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden yang mendorong kenaikan harga BBM. Ia berani menjadi bemper pemerintah demi me-nyelamatkan ekonomi negeri ini. Perhitungan matematis JK mengabaikan pertimbangan kepentingan pencitraan. Jokowi-pun memiliki rekam jejak yang tak peduli pada popularitas dan pencitraan. Saat baru terpilih sebagai Gubernur DKI

Jakarta, Jokowi dengan pendeka-tan khasnya membenahi berbagai kelakuan salah kaprah dari para pedagang kaki lima.

Masyarakat Indonesia khu-susnya Jakarta, akan ingat penan-ganan dan pembenahan pedagang kaki lima di Tanah Abang. Jokowi yang saat itu begitu populer se-bagai pemimpin merakyat, demi kepentingan rakyat yang lebih luas rela dimaki-maki para pedagang kaki lima. Jokowi tak peduli. Yang ada pada pikirannya membenahi Jakarta dengan tetap memperlaku-kan pedagang kaki lima sebaik-baiknya. Bahwa para pedagang kaki

lima yang tak setuju memaki, melontarkan kalimat sarkastis Jokowi tetap maju terus demi kepentingan yang jauh lebih besar.

Lalu apa urgensi strategis permintaan Tim Transisi Jokowi JK agar pemerintahan SBY yang menaikkan harga BBM? Sederhana sebenarnya. Ini menyangkut porsi kewenan-gan pemerintah SBY yang menyusun APBN 2015. Lagi-lagi terkait penyelamatan negeri ini, agar ada keadilan di tengah masyarakat. Agar subsidi BBM tak dinikmati kalangan me-nengah ke atas; agar subsidi benar-benar menyentuh rakyat miskin, yang jumlah riilnya lebih dari 50 persen.

Jangan lupa, sepanjang dua tahun ini pemerintah SBY memperlihatkan watak aslinya yang maju mundur dalam kebijakan terkait BBM. Entah berapa formulasi yang sem-pat menjadi wacana dari rencana kenaikan, pembatasan berdasarkan CC mobil, tahun pembuatan mobil, pemakaian stiker, termasuk larangan menjual BBM bersubsidi di jalan tol. Semua wacana itu terbang ke awang-awang, tanpa ada tindak lanjut, kecual larangan penjualan di Tol itupun belakangan kabarnya akan dicabut. Kasus maju mundur jauh sebelumnya juga terjadi ketika harga BBM naik dari Rp. 4500 ke Rp. 6500, yang wacananya sampai dua tahun hingga dampak psikologis pada pasar, harga naik, berulang-ulang terjadi.

Baik Jokowi maupun JK sudah memperlihatkan rekam je-jak sebagai pemimpin yang mengedepankan visi misi kepent-ingan rakyat dan negara. Bukan asyik bermain pencitraan diri: bereaksi cepat ketika soal pribadi disinggung namun saat kepentingan rakyat dan negara terusik reaksi sangat lamban bahkan jalan di tempat. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III 2

Baik Jokowi mau-pun JK sudah

memperlihatkan rekam jejak seba-gai pemimpin yang mengedepankan visi misi kepent-ingan rakyat dan

negara

“Terus terang saya katakan memang Partai Demokrat dan saya diajak oleh kedua-duanya dengan cara yang berbeda-beda. Akan tetapi, saya sudah menya-takan Partai Demokrat lebih baik menjadi penyeimbang yang betul, tidak masuk ke kubunya Jokowi, tidak masuk juga ke kubunya Pak Prabowo,” kata SBY dalam tayan-gan yang diunggah pada Minggu (14/9/2014) malam.

Pilihan untuk menjadi pe-nyeimbang dan tidak ikut koalisi manapun, menurut SBY dilakukan karena ia memprediksi pertarun-gan keras antara Kolaisi Merah Putih dengan partai-partai yang mendukung Jokowi-JK akan terus berlanjut selama beberapa tahun ke depan.

“Sebab, kalau Partai Demokrat masuk ke situ, sudah bisa dibay-angkan, politik lima tahun ke depan, Demokrat ikut terlibat dalam politik yang amat keras,”

kata SBY.Mendagri Tak Sejalan

Menteri Dalam Negeri Ga-mawan Fauzi mengatakan perny-ataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di jejaring sosial “You-tube” bukan merupakan sikap Pemerintah melainkan sikapnya sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.

“Itu sikap beliau sebagai Ketua Partai (Demokrat). Kalau Pemer-intah sampai saat ini masih dalam posisi menunggu keputusan di DPR,” kata Gamawan di Gedung Kemendagri Jakarta, Senin.

Dia menegaskan bahwa si-kap Pemerintah sampai saat ini menyerahkan dua rancangan undang-undang (RUU) terkait sis-tem pilkada langsung dan mela-lui DPRD. Sehingga apa pun yang diputuskan di rapat paripurna DPR RI menjadi hal yang wajib ditindaklanjuti.

“Apa pun pilihan DPR nanti,

kami (Kemendagri) sudah meny-iapkan pilihan-pilihannya. Kami sudah mengajukan opsi, terserah dewan, diskusi itu tetap berlang-sung. Hak legislasi itu hak dewan, biarlah dewan berdiskusi mencari titik temu,” lanjut dia.

Kemendagri menyiapkan per-baikan dalam dua draf RUU terse-but, baik secara langsung maupun melalui DPRD.

Dalam draf RUU Pilkada se-cara langsung, antara lain diatur mengenai mekanisme kampanye yang diatur dan berada di bawah kewenangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sepenuhnya.

Selain itu terkait penyelesaian sengketa akibat pilkada langsung, Mendagri melanjutkan, diberi-kan dua pilihan penyelesaiannya yakni dengan membentuk badan ‘adhoc’ atau putusan pengadilan di bawah Mahkamah Agung.

Terkait pemilihan tidak lang-sung Kemendagri juga menyisip-kan usulan yang mengakomodir aspirasi masyarakat secara ter-buka.

“Kalau pemilihan tidak lang-sung, kami juga menyiapkan per-baikan. Jangan menganggap ka-lau pemilihan tidak langsung jadi seperti masa orde baru dulu,” ka-tanya. =BETH/ANT/FRANSISKA

Demokrat Jadi PenyeimbangSBY Pastikan Tidak Ikut Kolaisi Merah Putih

Maju MundurOleh : Miqdad Husein

Kolumnis, tinggal di Jakarta

JAKARTA-Partai Demokrat akhirnya menegaskan sikapnya untuk menjadi penyeimbang dalam pemer-intahan Jokowi-JK yang akan dilantik 20 Oktober mendatang. Ini diungkapkan Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono di akun Suara Demokrat di Youtube.

BERITA TERKAIT

Hal 4

ant/abriawan abhe BENTROK RUU PILKADA. Sejumlah mahasiswa melempar ke arah polisi saat terjadi bentrokan antara polisi dan maha-siswa di depan Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulsel, Senin (15/9). Bentrokan terjadi saat polisi berusaha membubarkan aksi mahasiswa yang menolak RUU Pilkada, dan akibat bentrokan tersebut sejumlah mahasiswa diamankan.

Page 3: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III 3NASIONALPROBOLINGGO SELASA 16 SEPTEMBER 2014

No. 0442 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

ant/ismar patrizkiPENETAPAN ANGGOTA BPK. Petugas mencatat perolehan suara saat pengambilan keputusan calon anggota BPK RI periode 2014-2019 di Komisi XI DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/9). Komisi XI DPR memilih lima anggota BPK hasil uji kelayakan dan kepa-tutan yaitu, Moermahadi Soerja Djanegara (32 suara), Harry Azhar Aziz (31 suara), Eddy Mulyadi Soepardi (31 suara), Rizal Djalil (30 suara) dan Achsanul Qosasih (30 suara).

JAKARTA- Komisi XI DPR RI menetapkan lima anggota Badan Pemeriksa Keuangan terpilih periode 2014-2019, salah satunya adalah tokoh dan politisi asal Madura, Achsanul Qosasi

Selain Achsanul empat orang yang dipilih Komisi XI antara lain Moerma-hadi Soerja Djanegara, Harry Azhar Azis, Rizal Djalil, , dan Eddy Moelyadi Soepar-di.

Komisi XI (Bidang Keuangan dan Perbankan) DPR RI menetapkan lima anggota BPK terpilih tersebut melalui pemungutan suara secara tertutup di Ja-karta, Senin.

“Lima orang yang sudah terpilih ini akan dibawa ke sidang paripurna. Setelah itu, akan dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,” kata Ketua Komisi XI DPR RI Olly Dondokambey.

Rizal Djalil merupakan calon peta-hana yang masih menjabat sebagai Ket-ua BPK, sedangkan Moermahadi Soerja Djanegara adalah calon petahana yang merupakan anggota I BPK.

Ketiga anggota lainnya adalah ang-gota Komisi XI Achsanul Qosasi dari Fraksi Partai Demokrat, anggota Komisi XI Harry Azhar Azis dari Fraksi Partai Golkar, dan satu orang pejabat Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangu-nan (BPKP) Eddy Moelyadi Soepardi.

Dalam pemungutan suara di Komisi XI, Senin petang ini, Moermahadi me-raih suara terbanyak dengan 32 suara, Harry Azhar 31 suara, Achsanul dan Ri-zal masing-masing 30 suara.

Adapun Nur Yasin dan Eddy menem-pati posisi kelima dengan jumlah suara sama, yakni 23 suara, dan harus mengi-kuti pemilihan ulang.

Pada pemilihan ulang, Eddy menda-pat 31 suara, sedangkan Nur Yasin 20 su-ara. Total anggota DPR yang memberikan suaranya berjumlah 56 orang, sedangkan pada pemilihan kedua berkurang menja-di 51 orang.

Olly mengatakan, sesuai dengan me-kanisme, nama lima anggota BPK terpil-ih tersebut tidak akan berubah, kecuali ada syarat administrasi yang tidak ter-penuhi oleh anggota baru tersebut.

Dia menilai, dari 61 calon anggota BPK tersisa, terdapat 15 calon anggota yang mendapat penilaian cukup baik dari

Komisi XI. Ke-15 calon anggota tersebut, menurut Olly, semuanya mendapat su-ara yang hampir merata dari Komisi XI.

“Namun, yang terpilih semua kem-bali lagi ke pilihan masing-masing in-dividu kan, dan sesuai dengan hati nu-rani,” ujar Olly, yang berasal dari Fraksi PDI Perjuangan.

Dengan terpilihnya lima anggota BPK baru tersebut, kata Olly, kinerja lembaga auditor utama itu harus mem-baik dibanding periode sebelumnya, 2009--2014.

“Kesinambungan kinerja harus terja-lin, dan kita harapkan lima anggota BPK ini dapat membawa BPK lebih baik,” ujar dia.

Setelah kelima anggota BPK tersebut dilantik, mereka akan melakukan pemil-ihan untuk Ketua BPK bersama empat anggota BPK lainnya.

Menyinggung dua anggota BPK ter-pilih yang berasal dari partai politik, yakni Achsanul dan Harry Azhar, Olly mengatakan bahwa mereka berdua harus segera mengajukan pengunduran diri dari partai sesegera mungkin.

“Sesuai dengan mekanisme harus mundur, sebelum pelantikan harus mun-dur,” ujarnya.=ANT/INDRA

Achsanul Qosasi Lolos Menjadi Anggota BPK

CALON WAGUB DKI

Gerindra: Kami Tak Butuh Persetujuan AhokJAKARTA- Ketua DPP Partai Ger-indra Habiburokhman menegaskan partainya tidak membutuhkan per-setujuan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dalam mengusulkan siapa Wakil Gubernur DKI Jakarta selanjutnya.

“Gerindra tentu akan mengaju-kan calon wagub yang dianggap cocok mendampingi Ahok, tetapi bukan berarti Gerindra perlu meminta persetujuan Ahok terhadap calon tersebut,” tegas Ha-biburokhman melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan berdasarkan Pasal 26 ayat (4) UU Nomor 12 Tahun 2008 dan Pasal 131 ayat 2 PP Nomor 49 Tahun 2008 disebutkan bahwa Kepala daerah mengajukan dua orang calon wakil kepala daerah berdasarkan usulan partai politik atau gabungan partai politik pengusung.

Menurut Habiburokhman dari ketentuan hukum tersebut jelas Ahok mempunyai kewajiban dan sekaligus batasan. Kewajibannya adalah mengaju-kan calon wakil Gubernur kepada DPRD dan batasannya adalah harus berdasarkan usul Parpol pengusung.

“Pengaturan ini berlaku karena pada saat pencalonan dahulu Ahok maju dari jalur parpol yakni dicalonkan PDIP dan Gerindra. Berbeda halnya jika dahulu Ahok maju dari jalur calon perseorangan atau independen, maka dia boleh memilih dua orang yang akan diajukan ke DPRD,” jelas Habiburokhman.

Habiburokhman mengatakan sebagai pertanggung-jawaban politik dari dina-mika yang saat ini terjadi, Gerindra siap mengajukan kader terbaik untuk posisi Wagub DKI diantaranya Ahmad Riza Patria dan M. Taufik.

Dia meminta Ahok taat azas, dengan tidak boleh menolak siapapun wagub yang diajukan PDIP dan Gerindra dan dipilih DPRD.

Dalam waktu dekat Ahok akan dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo yang telah terpilih sebagai Presiden RI. Pelanti-kan Ahok itu sekaligus menciptakan kekosongan jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta, tempat yang bersangkutan menjabat.

Ahok juga telah menyatakan mundur dari kapasitasnya sebagai kader Partai Gerindra karena perbedaan pandangan mengenai pemilihan kepala daerah dalam RUU Pilkada.=ANT/INDRA

Page 4: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III 4 Nasional

Hal itu diungkapkan peneliti senior Forum Masyarakat Pemantau Parlemen Indonesia (Formappi) Lusius Karus kepada koran ini di Jakarta, Senin (15/9). “Sebagai pembantu Presiden, Gamawan tidak selay-aknya membuat pernyataan yang berten-tangan dengan atasannya. Justru yang dia lakukan adalah menindaklanjuti gagasan dan pemikiran atasannya itu, “kata Lusius menanggapi pernyataan Gamawan Fauzi.

Gamawan menegaskan, SBY menge-

luarkan pernyataan mendukung Pilkada langsung yang disiarkan di Youtube dan dikutip berbagai media online dalam ka-pasitasnya sebagai Ketua Umum Par-tai Demokrat. “Loh, itu kan sikap Partai Demokrat. Saya kira itu harus dipisah, ya,” ujar Gamawan di Jakarta Senin (15/9).

Sikap pemerintah, kata dia, adalah tetap menunggu keputusan DPR terkait RUU Pilkada yang akan ditetapkan pada 25 September. “Kalau Pak Presiden, dengan penjelasan kita yang kita sampaikan tadi, ya memang begitu sikap pemerintah, nggak ada masalah. Kita memang menunggu yang di DPR sekarang. Kan hak legislasi itu ada di DPR,” tutur Gamawan.

Pemerintah saat ini masih menyiapkan dua draf RUU, yaitu pilkada langsung dan pilkada lewat DPRD. Pemerintah sedang membuat berbagai perbaikan yang mung-kin diperlukan, baik jika pilkada nantinya dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. “Tidak ada jaminan kalau kedua opsi itu tidak ada masalah, kalau itu tidak ada sejumlah perbaikan. Oleh karena itu, pemerintah sekarang menyiapkan perbai-kan-perbaikan,” ucap Gamawan.

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan akun bernama Suara Demokrat yang dimuat di YouTube, Minggu (14/9) malam, SBY baik sebagai pribadi mau-pun Ketua Umum Partai Demokrat ingin mempertahankan pilkada dilakukan secara

langsung. Alasannya karena model pemili-han seperti ini sudah berjalan 10 tahun dan segaris dengan sistem presidensial yang diterapkan di Indonesia.

“Partai Demokrat, saya pribadi melihat ada dua aspek penting yang mesti kita lihat secara jernih. Pertama begini, sistem pe-milihan kepala daerah langsung ini sudah berjalan selama 10 tahun. Rakyat sudah terbiasa,” katanya.

Tak hanya menilai bahwa rakyat sudah terbiasa dengan sistem pemilihan secara langsung untuk kepala daerahnya, SBY juga menilai ada benang merah antara pilkada langsung oleh rakyat dan sistem presidensial yang tengah ia jalankan. “Ini juga segaris dengan sistem presidensial, presiden dipilih secara langsung. Berbeda dengan sistem parlementer, pemimpin, apakah perdana menteri atau jabatan yang setara, dipilih oleh parlemen karena rakyat memilih parlemen,” papar SBY.

Karena itu, SBY ingin sistem yang telah berjalan sejak era reformasi tersebut dapat terus dijalankan. Ia pun mengingatkan per-lunya menjaga sistem yang lahir dari alam demokrasi tersebut. “Kalau kita kembali pada pilihan kita, buah dari reformasi yang kita jalankan selama ini, tentunya pilihan kepala daerah langsung itu mesti kita jaga dan pertahankan sebagaimana pula pemili-han presiden secara langsung,” ujar SBY.

Meski menilai sistem pilkada langsung

oleh rakyat sudah cocok dengan pemer-intahan selama ini, SBY memberi catatan dalam pelaksanaannya. Ia mengingatkan, masih maraknya politik uang dalam pilkada langsung. “Kenyataannya, dalam 10 tahun ini pula banyak ekses yang terjadi dalam pemilihan bagi gubernur, bupati, ataupun wali kota. Dalam pilkada, misalnya, banyak sekali ditengarai penggunaan uang yang tidak jelas. Apakah politik uang atau mon-ey politic, ataukah penggunaan uang yang lain,” tutur SBY.

Lebih jauh, SBY mengakui bahwa se-mua pilihan selalu memiliki nilai plus dan minus, yakni pilkada langsung oleh rakyat atau oleh DPRD. Namun, SBY lebih meli-hat bahwa pilkada langsung perlu diper-tahankan. Ia pun menjanjikan, dalam dua hari ini, Partai Demokrat akan memberikan pandangannya secara lengkap tentang RUU Pilkada.

“Kalau saya pribadi, yang telah mem-impin selama 10 tahun ini, kalau dulu kita ingin melaksanakan pemilihan secara langsung, ya itulah yang mestinya kita jaga. Akan tetapi, tidak boleh ya sudah itu saja, ada kok kelemahannya. Itu yang kita perbaiki secara fundamental. Itu yang Demokrat sedang pikirkan sekarang ini. Mudah-mudahan satu-dua hari ini kami memiliki posisi yang tepat,” tutup SBY.

=GAM/ABD/AJI

KONTROVERSI RUU PILKADA

Gamawan Dinilai Tidak EleganJAKARTA - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dinilai tidak tahu diri dan tidak elegan terkait perny-ataannya bahwa dukungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung bukan sikap resmi pemer-intah. Padahal, SBY saat ini masih sebagai presiden yang adalah atasan langsung Gamawan dan Ketua Umum Partai Demokrat.

KEKERINGAN LERENG SLAMET

Sejumlah warga mengisi jeriken dengan air bersih yang berasal dari tangki bantuan droping air bersih Pemkab Pemalang, di Desa Pulosari, Kecamatan Pu-losari, Pemalang, Jateng, Senin (15/9). Warga desa Pulosari sudah tiga bulan terakhir mengalami krisis air bersih akibat kekeringan di lereng Gunung Slamet, dan terpaksa membeli air bersih seharga 4 ribu rupiah per jeriken, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

ant/idhad zakaria

Page 5: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III 5PROBOLINGGO SELASA 16 SEPTEMBER 2014

No. 0442 | TAHUN III 5EkonomiKORAN MADURA

ant/ismar patrizki RUU TENTANG USAHA PERASURANSIAN. Menteri Keuangan Chatib Basri (kedua kiri bawah), menghadiri rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/9). Rapat tersebut digelar dengan agenda pengambilan keputusan dan penandatanganan draf akhir RUU tentang Usaha Perasuransian.

INDUSTRI ASURANSI

Kepemilikan Asing Tanpa BatasJAKARTA-Komisi XI Dewan Per-wakilan Rakyat (DPR) meminta batas kepemilikan asing dalam RUU Asuransi dibatasi. Sebab, hingga saat ini investor asing diperbolehkan memiliki saham perusahaan di Indonesia men-capai angka 80 persen.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) men-gatakan permintaan DPR tersebut hanya menginginkan dibatasi porsi perusahaan asuransi yang masuk ke Indonesia. “Ya sebenarnya kami tidak membatasi, cuma mengurangi, sekarang kan kita 80 persen,” ujar Kepala Eksekutif Pengawasan Industri Non Bank, Firdaus Djaelani di DPR, Jakarta, Senin (15/9).

Namun, hingga saat ini batas kepe-milikan asing dalam RUU Perasuransian masih dibahas antara pemerintah dan DPR. “Porsi asing kita kaji, asing, tapi datang (asuransi asing) ada keinginan mayoritas tapi saya lihat perkembangannya kedatan-gan mereka datang tidak mayoritas ya tidak apa-apa,” jelas dia.

Firdaus mengusulkan jika batas kepe-milikan asing idealnya di angka sekitar 70 persen. “Kita kaji, bisa 70 atau bisa berapa, tapi kita harus mempertimbangkan juga perusahaan asuransi yang baru dan sudah lama juga,” ungkapnya.

Menteri Keuangan Chatib Basri men-gaku belum bisa mengungkapkan berapa angka maksimal penguasaan saham peru-sahaan asuransi oleh entitas asing. Pem-batasan itu tidak terlalu penting, karena yang lebih krusial adalah memastikan in-

dustri perlindungan di Tanah Air kom-petitif menghadapi pasar bebas ASEAN. “Kita tidak melihat isunya (asing boleh) mayoritas atau enggak, tapi bagaimana in-dustri bisa jalan sebaik-naiknya. Asuransi butuh modal kuat, dan itu bisa datang dari domestik atau asing,” ujarnya.

PerubahanSementara itu, Anggota Komisi XI DPR

RI Abdilla Fauzi Achmad bahwa terdapat beberapa perubahan dari pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ten-tang Usaha Perasuransian. Di antaranya perubahan judul nama Undang-Undang (UU), jumlah pasal dalam RUU tersebut dan jumlah bab.

Dia mengatakan, Panitia Kerja (Panja) telah melakukan finalisasi terkait RUU Tentang Usaha Perasuransian. Salah satu hasilnya adalah perubahan nama, dari RUU

Tentang Usaha Perasuransian menjadi RUU Tentang Perasuransian. “Selain itu, pemba-hasan juga menghasilkan perubahan pasal dan bab. Perubahan terjadi seiring pem-bahasan yang dihasilkan antara Komisi XI dan pemerintah”, ungkapnya.

Perubahan yang dimaksudkan, yakni pasal dalam RUU Perasuransian sekarang menjadi 92 pasal dan 18 bab. Angka terse-but lebih kecil bila dibandingkan draft yang diusulkan oleh pemerintah yang tadinya hanya 72 pasal dan 15 bab. Bahkan, lebih kecil ketika draft RUU Perasuransian diu-sulkan, yakni 28 pasal dan 13 bab.

“Kita sepakat dan memutuskan secara demikian. Kita lakukan melalui perdebatan dan menyetujui beberapa substansi pent-ing antara Komisi XI dan pemerintah”, tan-das Fauzi.

=GAM

“Seluruh fraksi sudah be-gitu ketat dalam pembahasan sebelumnya di Rapat Panja Penerimaan Operasional dan Pengelolaan SDM RATBI 2015. Dengan komisi XI menyetu-jui hasil pembahasan di dua panja yang kita putuskan,” ujar Ketua Komisi XI DPR RI Olly Dodokambey, di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin, (15/9).

Olly menjelaskan, peneri-maan anggaran operasional BI untuk 2015 sendiri disepa-kati sebesar Rp27,19 triliun. Salah satu penerimaan tersebut yakni dari hasil pen-gelolaan aset valas sebesar Rp26,95 triliun. Sedangkan penerimaan lainnya yakni tagihan eks kredit likuiditas BI sebesar Rp18,4 miliar dan penerimaan administrasi Rp219 miliar.

Sementara itu, untuk gaji dan penghasilan lain-nya, serta pengembangan dan pemeliharaan Sumber Daya Manusia (SDM) BI yakni sebesar Rp3,3 triliun, dengan rincian gaji Rp1,72 triliun dan

penghasilan lainnya Rp1,57 triliun. Lalau terkait gaji, DPR menyepakati usulan BI tentang kenaikan gaji sebesar maksimum 14,5% dan mini-mum 5,5%.

“Untuk gaji Gubernur BI Rp194,19 juta per bulan. Sementara gaji Deputi Guber-nur Senior (DGS) Rp174,77 juta per bulan, gaji Deputi Gubernur (DG) Rp155,35 juta per bulan, gaji pegawai Eselon I Rp97,51 juta, gaji Eselon II Rp58,91 juta, gaji Eselon III Rp31,91 juta, gaji Eselon IV Rp21,06 juta, dan Asisten Manajer Rp14,72 juta, serta gaji Staf Rp7,33 juta,” tam-bahnya.

Selain itu, BI sendiri juga tetap membayar gaji pegawai BI yang ditugaskan di OJK. Hal tersebut tentunya sejalan dengan Undang-Undang (UU) OJK sampai akhir tahun 2016 atau sampai masing-masing pegawai tersebut menetapkan pindah ke OJK yaitu untuk tahun 2015 yang dialokasikan Rp957 miliar.

=GAM

PERBANKAN

Anggaran Operasional BI 2015 Rp27,19 TriliunJAKARTA-Rapat Komisi XI DPR dengan Bank Indone-sia (BI) tentang Rencana Anggaran Tahunan Bank In-donesia (RATBI) memutuskan untuk menyetujui RATBI tahun anggaran 2015.

Page 6: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III 6 Ekonomi

“Menabung saja nggak cukup untuk masa depan yang lebih baik,” kata Frederica usai mem-berikan sambutan dalam Olim-piade Pasar Modal Nasional 2014, di Jakarta, Senin, (15/9).

Dia mengatakan, pasar mod-al bisa menjadi ruang untuk masyarakat dalam melakukan in-vestasi. Namun demikian, tutur dia masyarakat cenderung ragu karena masuk di pasar modal di anggap penuh risiko.

Belum lagi, lanjut dia, asumsi bahwa pasar modal hanya bisa dilakukan kaum elit. “Tetapi yang ingin ditanamkan investasi pasar modal bukan untuk elit saja. Den-gan Rp 100 ribu orang bisa jadi in-vestor pasar modal. Ini terus kita

galakan,” jelasnya.Dia menuturkan masyarakat

Indonesia juga dinina bobokan oleh investasi perbankan yang memberikan keuntungan. Lain halnya dengan negara lain sep-erti Jepang yang justru investasi di perbankan merugi karena po-tongan dari biaya investasi itu sendiri.

“Kita dimanjain bunga bank yang tinggi. Di Jepang malah mi-nus karena harus bayar investasi. Sekarang masyarakat kita enggak ngapa-ngapain taruh uang bank dapat 7,5 persen, bank lain 10 persen,” ungkapnya.

Lebih lanjut, BEI menarget-kan merangkul sebanyak 10 ribu investor mahasiswa hingga akhir

tahun ini. Hingga saat ini, inves-tor pasar modal berasal dari ling-kungan kampus baru mencapai 7 ribu orang. “Hal ini menunjukan dunia pasar modal banyak dimi-nati oleh kalangan usia muda,” urainya.

Dia memastikan pertumbu-han jumlah investor muda naik signifikan. Bahkan, pertumbuhani investor muda di Papua dalam satu tahun meningkat 100 persen. “Pertumbuhan cukup signifikan justru di daerah setelah Jakarta, itu Jawa Barat, Jawa Timur, Med-an, Jawa Tengah dan Jogjakarta,” jelas dia.

Secara keseluruhan, menurut Frederica, jumlah investor pasar modal tahun ini meningkat 3 kali lipat. Ini lantaran, investasi menjadi sesuatu hal yang mudah dilaksanakan oleh masyarakat awam. “Karena dengan Rp 100 ribu bisa investasi. Makanya kita coba ubah mindset warga dari saving oriented menuju invest-ment society,” pungkasnya.

=GAM

Pasar Modal Bukan Milik EliteJAKARTA-Direktur Pengembangan PT Bursa Efek In-donesia (BEI), Frederica Widyasari Dewi mengatakan pola pikir masyarakat di Indonesia masih berorien-tasi pada langkah ‘cari aman’ untuk berinvestasi. Hal tersebut tercermin dari sikap masyarakat yang men-jadikan tabungan sebagai patokan untuk investasi.

Investasi di Pasar Modal Bisa Dilakukan Siapa Saja

ant/andreas fitri atmoko PENILAI RENDEMEN TEBU. Ratusan truk pengangkut tebu mengantre untuk masuk ke area penggilingan tebu di Pabrik Gula (PG) Rendeng, Kudus, Jateng, Senin (15/9). Saat ini Kementerian Pertanian membentuk tim independen pengawas rendemen tebu yang melibatkan akademisi, petani, pabrik gula, dan pemangku kepentingan lainnya guna mengatasi ketidaksesuaian penghitungan rendemen tingkat petani dengan pabrik gula yang selama ini sering terjadi.

“Rupiah akan melemah sampai ada hasil dari keputusan The Fed,” kata Menkeu saat ditemui di Jakarta, Senin.

Menkeu memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan kembali men-guat, apabila rapat The Fed menghasilkan keputusan yang sesuai dengan perkiraan dan bisa direspon secara positif para pelaku pasar.

“Nanti ‘market’nya akan kembali lagi, setelah itu mereka akan rasional dengan apa yang akan diambil oleh The Fed,” ujarnya.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore, mele-mah sebesar 81 poin menjadi Rp11.903 dibandingkan posisi sebelumnya Rp11.822 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir men-gatakan merebaknya ekspektasi The Fed untuk memangkas kembali program “quantitative easing” (QE), ditambah prospek

kenaikan suku bunga AS (Fed rate) telah menekan mata uang rupiah.

“Investor sepertinya cukup cemas dengan pemangkasan program pembelian obligasi berakhir tahun ini dan dilanjut-kan dengan prospek yang cukup kuat dengan kenaikan suku bunga AS (Fed rate),” katanya.

Dari dalam negeri, Zulfir-man Basir mengatakan bahwa pelaku pasar keuangan juga sedang mencermati pemerin-tahan baru mendatang terkait dengan kebijakan yang akan dikeluarkan.

Kondisi tersebut, lanjut dia, menjadi salah satu faktor pelaku pasar uang di dalam negeri untuk mengakumulasi mata uang domestik.

Kendati demikian, secara teknikal peluang mata uang rupiah cukup terbuka, karena indikator stochastic menunjuk-kan mata uang dolar AS berada di area jenuh beli atau “over-bought”.

=ANT/ SATYAGRAHA

VALUTA

Menkeu: Rapat The Fed Memicu Pelemahan Rupiah JAKARTA- Menteri Keuangan Chatib Basri mengata-kan pelemahan rupiah yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, karena adanya kekhawatiran di kalangan pelaku pasar yang sedang menunggu hasil rapat The Fed (Bank Sentral AS).

ant/indrianto eko suwarso SPG HEWAN KURBAN. Dua Sales Promotion Girl (SPG) mendata sapi di Mall Hewan Kurban H. Doni, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Senin (15/9). Strategi penjualan hewan kurban menggunakan SPG berbusana khas neg-eri Arab dilakukan sang pemilik mall hewan kurban untuk menarik minat pembeli.

Page 7: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III 7PROBOLINGGO SELASA 16 SEPTEMBER 2014

No. 0442 | TAHUN III OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlur-rahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: Zeinul Ubbadi

(Plt. Kepala), Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sume-nep), Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Keputusan Politik

Salam Songkem

eputusan politik Wakil Gu-bernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

mundur dari partai Gerindra karena perbedaan pendapat mengenai RUU Pilkada patut diapresiasi. Seharusn-ya perbedaan pendapat tidak perlu berakhir dengan pengunduran diri dari partai. Karena perbedaan penda-pat biasa dalam organisasi. Yang tidak biasa, partai tidak bisa memberikan toleransi atas terjadinya perbedaan pendapat dalam partai tersebut. Apalagi sampai mewajibkan politisi yang dimajukannya dalam pileg atau kepala daerah tunduk pada keputu-san partai yang tidak searah dengan kehendak mayoritas rakyat.

Berseberangan dengan kepu-tusan partai memang memerlukan keberanian. Tidak hanya Ahok, tapi juga Agus Gumiwang, Poempida Hi-dayatullah, dan Nusron Wahid berani berseberangan dengan keputusan partainya, Golkar. Ketiganya men-dukung Jokowi-JK, sementara sikap resmi Golkar mendukung Prabowo-Hatta. Sehingga Ketum Golkar me-mecat ketiganya. Dalam dunia politik, kejadian semacam ini sudah biasa. Akan tetapi, Golkar tidak terbiasa memberikan toleransi pada kadernya yang tidak mengikuti keputusan par-tai. Ini juga yang terjadi di Gerindra dan PPP atas kasus yang berbeda.

Di masa yang akan datang, partai masih perlu berbenah. Setidak-tidaknya belajar menghargai semangat toleransi di internal partai. Mereka meneriakkan perlunya toleransi atas perbedaan kay-akinan, keagamaan, dan lainnya dalam hidup berwarga negara, namun mereka sendiri tidak bisa memberikan toleransi atas perbedaan pandangan di internal partainya sendiri. Ini kan lucu.

Politisi memang perlu objektif menyampaikan aspirasi rakyat, teru-tama konstituen yang telah men-dukungnya. Sebagaimana DPR dan kepala daerah, harus bisa menjaga integritasnya dengan rakyat, bukan saja dengan partai pendukungnya. Bila terjadi perbedaan pandangan antara semangat rakyat dan ke-hendak partai dalam kasus-kasus tertentu, dalam RUU Pilkada mis-alnya, integritas dengan rakyat dan konstituen memang harus diprioritas-kan meskipun harus berseberangan dengan keputusan partainya. (*)

Sisi Lain “Tuhan Membusuk”

Melihat reaksi yang--dinilai--berlebihan itu, Masduri, salah se-

orang akademisi di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel, menulis sebuah artikel yang berjudul “Memak-nai Tuhan Membusuk” (Jawa Pos, 5/9). Lewat artikel itu, Masduri berusaha memberikan pemaha-man yang sebenarnya mengenai frase “Tuhan Membusuk” dalam tema Oscaar yang diselenggara-kan pada tanggal 28-30 Agustus itu. Ia menuliskan bahwa yang dimaksud dengan frase “Tuhan Membusuk” bukanlah Zat Tuhan mengalami pembusukan, mel-ainkan sebagai “kritik keberaga-maan atas matinya nilai-nilai spriritualitas dalam kehidupan beragama umat Islam.”

Namun demikian, tulisan Masduri bukan lantas mampu meredam suara “sinis” yang senantiasa mengkritik dan me-nentang. Alih-alih meredam pertentangan, tulisan itu justru menuai semakin banyak kritik dan sanggahan. Salah satunya datang dari salah seorang kan-didat doktor bidang Filsafat dan Ilmu-Ilmu Agama di Süley-man Demirel Üniversitesi, Turki,

Akhmad Rofii Damyati.Damyati menilai, bahwa

tema Oscaar itu memang prob-lem dan sangat berpotensi menimbulkan kesalahpahaman serius (www.hidayatullah.com, 8/9). Selain itu, selang dua hari dari munculnya tulisan Damyati di website www.hidayatullah.com, Jawa Pos edisi 10/9/2014 juga menerbitkan tulisan M. Anwar Djaelani, Pengurus Maje-lis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Jatim, den-gan judul “Tuhan Membusuk Itu Sungguh Merisaukan”.

Lagi-lagi, tulisan M. Anwar Djaelani itu menanggapi secara serius tulisan Masduri. Anwar menganggap, bahwa “artikel Masduri bisa menghidupkan lagi api keresahan masyarakat Islam yang sempat meredup”. Ia juga menilai, bahwa tema Oscaar itu berpotensi menggoyang akidah (Jawa Pos, 10/9).

Kritik SosialTerlepas dari pro-kontra

tema Oscaar tersebut, kita coba memahami tema itu secara arif dan bijaksana. Seperti yang dit-ulis Masduri dalam artikelnya, bahwa tema itu sebenarnya mer-upakan kritik terhadap keber-agamaan kita, maka kita mesti segera menyadarinya. Sebab, itu memang benar adanya.

Dalam memahami tema itu kita tak perlu mempersoalkan aspek luarnya, tetapi mesti bisa mengambil spirit yang dikand-ungnya. “Tuhan Membusuk” menjadi semacam alarm bagi kealpaan kita dalam memahami Tuhan dan ajaran-Nya. Dalam bertuhan dan beragama, kita cenderung asyik dengan se-marak ritual demi memperoleh kasalehan indivudual, tetapi justru alpa dalam mentransfor-masikan nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan sosial.

Itulah yang dimaksud den-gan paradoks keberagamaan. Di dalam paradoks keberagamaan, terjadi ketidaksamaan antara apa yang terjadi (das sein) den-gan apa yang seharusnya (das sollen). Di satu saat seseorang taat menjalankan perintah Tu-

han yang berupa ritual keaga-maan, tetapi di saat yang sama juga sering melakukan tindakan dalam kehidupan sosial yang justeru sangat bertentangan dengan nilai-nilai ketuhanan. Semisal korupsi, penipuan, ke-bohongan, kekerasan dan tinda-kan destruktif lainnya.

Hal itu semua dapat kita li-hat dalam pola keberagamaan masyarakat Indonesia. Semisal, terorisme yang dilakukan oleh orang-orang yang “taat” dalam menjalankan perintah agama. Baru-baru ini, kita juga melihat Menteri Agama kita, Suryad-harma Ali, terbukti melakukan tindak pidana korupsi.

Kenyataan itu jelas merupa-kan sebuah ironi yang mengiris hati nurani. Sebab, ajaran Tuhan yang mereka lakukan tidak bisa memberikan kenyamanan dan kesejukan kepada lingkungan sosial. Padahal, Gusdur per-nah mengatakan, bahwa agama tidak bisa diredusir menjadi keyakinan dan keimanan belaka, tetapi harus bisa menyentuh dimensi sosial yang lebih nyata (2011:180). Maka dari itu, tema “Tuhan Membusuk” mendapat-kan relevansinya, dan mesti kita pahami sebagai kritik sosial atas pola keberagamaan kita.

Tumbal SejarahNamun demikian, meskipun

tema Oscaar Fakultas Ushulud-din dan Filsafat UIN Surabaya itu mendapatkan relevansinya dan benar, bukan berarti tinda-kan panitia Oscaar dalam mem-buat tema itu dapat sepenuhnya dibenarkan. Sebab, tindakan itu tidak memenuhi apa yang oleh Aristoteles disebut “phronimos” atau juga berarti kehati-hatian. Dengan “phronimos” ini, orang yang mengetahui sesuatu yang benar akan melakukannya dalam waktu yang tepat dan di lingkungan yang sesuai.

Apa yang disuarakan oleh

panitia Oscaar itu memang benar, tetapi tidak disampaikan den-gan cara yang benar dan di tem-pat serta waktu yang benar pula. Oleh karena itu, jangan heran jika mendapatkan banyak kritik dan tantangan. Hal itu tidak hanya terjadi sekarang, tetapi juga telah menimpa para pemikir-pemikir besar di masa lampau.

Sudah banyak para filsuf, pe-mikir, dan ahli sufi yang menjadi tumbal dari sejarah pemikiran yang tidak menepati “phroni-mos” ini. Pemikiran mereka benar, cuma disampaikan den-gan cara yang salah dan waktu serta tempat yang tidak sesuai, sehingga harus berakhir den-gan kematian. Sebut saja, mis-alkan, Al-Hallaj, salah seorang tokoh sufi, harus membayar pemikirannya yang dianggap aneh itu dengan hukuman mati. Pemikiran nyeleneh Al-Hallaj itu dapat kita lihat dari ucapannya yang sangat terkenal, “ana al-haq (aku adalah Tuhan)”.

Ada juga salah seorang to-koh yang mengalami nasib sama dengan Al-Hallaj, yakni Syekh Siti Jenar. Beliau adalah salah seorang wali di tanah Jawa. Beliau memi-liki ajaran yang sangat terkenal di tanah Jawa, yakni manunggal-ing kawula gusti: kesatuan antara hamba dan Tuhan. Namun, ka-rena mendakwahkan ajarannya tidak disertai dengan “phroni-mos”, maka ia harus dihukum mati oleh para wali yang lain.

Demikian pula halnya den-gan panitia Oscaar Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel. Bagi saya, mereka wajar mendapatkan kritik dan kecaman dari beberapa orang. Sebab, hal itu sudah sejak lam-pau menjadi catatan hitam seja-rah pemikiran. Apabila mereka tidak ingin menjadi tumbal beri-kutnya dari sejarah kelam pe-mikiran, maka seharusnya mere-ka bisa lebih hati-hati dalam menyuarakan kebenaran.=

7

Mungkin, tidak ada yang menduga sebe-lumnya, bahwa tema “Tuhan Membusuk”

akan menjadi perbin-cangan banyak media.

Tema kegiatan Orien-tasi Studi Cinta Aka-

demik dan Almamater (Oscaar) di Fakultas

Ushuluddin dan Filsa-fat UIN Sunan Ampel Surabaya itu menuai

banyak kritik dari ber-bagai kalangan. Bah-

kan, salah satu Ormas keagamaan melapor-kan beberapa civitas

akademika UIN Sunan Ampel ke kepolisian

(Jawa Pos, 3/9).

Page 8: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III 8PROBOLINGGO SELASA 16 SEPTEMBER 2014

No. 0442 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

Geolog: Tanggul Lumpur Lapindo Sudah Kritis

"Kayaknya pemerintah harus turun tangan untuk menghindari risiko yang lebih parah, karena kondisi tanggul lumpur Lapindo sekarang sudah kritis, kondisinya sudah SOS (save our ship)," ka-tanya kepada di Surabaya, Senin

(15/9).Ia mengemukakan hal itu

terkait upaya Badan Penanggu-langan Lumpur Sidoarjo menga-tasi keretakan tanggul pada Titik 68 dengan perbaikan yang terus menerus.

Menurut Amien Widodo, larangan warga Porong untuk mengalirkan lumpur pada arus sungai Porong dengan tidak ada alternatif lain akan menambah tekanan air dari pusat semburan yang mengarah ke barat, sehingga kondisi itu akan membahayakan tanggul.

"Kalau air lumpur dari pusat semburan mengalir ke arah tang-gul dalam jumlah yang banyak akan terjadi over topping atau air melimpas, sehingga akan sangat

membahayakan tanggul, karena bisa meruntuhkan tanggul," ka-tanya.

Bila tanggul jebol, katanya, akan berisiko tinggi pada jalur lalu lintas yang padat di Jalan Raya Porong dan ada rel kereta api yang aktif, sehingga korban dan kerusakan yang cukup parah tidak akan dapat dicegah.

"Pemerintah harus turun tan-gan untuk menghindari risiko yang lebih parah dengan men-dorong adanya saling legowo untuk tidak membiarkan tanggul jebol dengan dampak akan me-lumpuhkan perekonomian Jatim," katanya.

Hingga kini, Jalur Raya Porong masih merupakan jalur utama se-jak terjadinya semburan lumpur

panas PT Lapindo Brantas pada 29 Mei 2006, bahkan saat ini sudah penurunan tanah pada sejumlah titik jalur kereta api sekitar 3-4 centimeter per minggu.

Oleh karena itu, KAI mem-berlakukan kecepatan maksimum laju kereta api 20 kilometer per jam dan monitoring ketat juga dilakukan pada jalur itu melalui kerja sama dengan masyarakat sekitar.

Namun, kemungkinan ter-jadinya keretakan lagi pada tanggul di Titik 68 masih mung-kin ada, karena perbaikan yang dilakukan BPLS hanya menunda dan bukan solusi permanen un-tuk mengatasi agar tidak retak lagi.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

SURABAYA - Geolog dari ITS Surabaya Dr Amien Widodo meminta peme-rintah pusat dan provinsi untuk mencegah jebolnya tanggul lumpur di kawasan eksplorasi PT Lapindo Brantas di Porong, Sidoar-jo, karena kondisi tanggul sudah kritis.

ant/hendra sonieTANGGUL LAPINDO JEBOL. Sejumlah petugas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) memeriksa tanggul Lumpur Lapindo yang jebol di titik 68, Gem-polsari, Porong, Sidoarjo, Jatim, beberapa hari yang lalu. Jebolnya tanggul di titik 68 dikarenakan BPLS tidak dapat melakukan pemeliharaan tanggul selama 4 bulan ini, akibat blokade warga dengan menutup akses masuk ke Lumpur Lapindo, terkait permasalahan antara warga dan PT Lapindo Brantas yang belum terselesaikan.

KEPASTIAN PEMKOT

Tiket AMC Terjangkau Masyarakat

SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya memastikan tarif tiket untuk angkutan massal cepat (AMC), trem yang pembangunannya akan dikerjakan tahun ini, akan mendapat subsidi sehingga terjangkau untuk masyarakat.

Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan di Surabaya mengatakan bahwa pelaksanaan pembangunan AMC itu bekerja sama dengan PT Kereta Api (KA) sehingga diharapkan bisa segera diker-jakan.

"Tarif tiket AMC ini akan tetap terjangkau masyarakat meski ada campur tangan investor. Sebab, pemerintah tidak akan lepas tangan dan tetap akan mensubsidi tiket," katanya, Senin (15/9).

Menurut dia, di negara manapun yang memiliki AMC, tetap memberi subsidi. "Nantinya, pihak investor juga kami beri kesempatan untuk menggali pendapatan dari ad-vertising. Advertising ini kan bisa dipasang di halte maupun titik-titik strategis yang lain," Katanya.

Guna menunjang proyek AMC ini, lanjut dia, pemkot juga akan membangun sejum-lah fasilitas lain, di antaranya "park and ride", gedung tempat parkir terpadu yang terinte-grasi dengan AMC.

Pihaknya juga akan mem-bangun "Intelligent Transport System" (ITS), yakni inte-grasi antarsistem informasi dan teknologi komunikasi dengan infrastruktur transportasi, ken-daraan dan pengguna jalan.

Sistem ini akan membantu sistem transportasi secara keseluruhan bisa bekerja secara efektif dan efisien. ITS ini menggunakan tiga alat (devices), yakni "closed Circuit Television" (CCTV), "Auto Traffic Control System" (ATCS) dan "Camera Counting".

Disinggung mengenai anggaran yang hanya Rp400 miliar, padahal kedua proyek ini diperkirakan menelan Rp 8,8 triliun, Hendro mengaku itu sudah diatasi semua oleh pemerintah pusat. PT KA selaku pemegang proyek ini akan men-cari sumber dana lain diluar APBN, salah satunya dengan menggandeng investor.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

Page 9: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III 9Lintas Jatim

Pengusaha Mamin Siap Menaikkan Harga

"Kini pengusaha makanan minuman mengalami berbagai tantangan bisnis. Belum tuntas kebijakan pembatasan pemakaian BBM, kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) dan kini dihadapkan pada kenaikan harga elpiji 12 kilo-gram," kata Ketua Gabungan Pen-gusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Jawa Timur, Yapto Willy Sinatra di Surabaya, Senin (15/9).

Ia menilai, besaran kenaikan harga itu masih dalam batas ke-wajaran. Revisi itu sekaligus guna

menyesuaikan beban dan opera-sional untuk memproduksi berba-gai produk makanan minuman.

"Kami sadar kebijakan menai-kkan harga akan berimbas tran-saksi penjualan. Bahkan bisa jadi omzet yang diterima para pelaku usaha akan menurun," ujarnya.

Di sisi lain, jelas dia, kalangan pengusaha makanan minuman ingin tetap bertahan dan tidak mau mengalami kerugian. Un-tuk itu, mereka secara otomatis harus mengikuti menaikan hasil produknya.

"Rencana kenaikan harga produk kami hitung dengan cer-mat supaya transaksi penjualan pada konsumen di lapangan tidak merasa dirugikan," katanya.

Meski begitu, tambah dia, saat ini sudah tidak ada jalan lain bagi pengusaha untuk menekan beban produksi dan biaya operasional. Oleh karena itu, pihaknya ber-harap masyarakat sebagai kon-sumen menyadari.

"Pada tahun lalu di Jatim ada sekitar 650 produsen makanan minuman. Dari angka itu, sekitar

10-15 produsen berskala besar dan sisanya skala menengah dan 70 persen skala kecil atau Usaha Kecil Menegah (UKM)," tuturnya.

Walau ada kenaikan harga, harap dia, sekitar 650 produsen makanan minuman d Jatim tetap mempertahankan bisnisnya. Se-lain itu, terus berusaha menin-gkatkan kuantitas hasil produk-sinya.

"Apalagi, pasar bebas mela-lui Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) segera dimulai pada tahun depan," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Kamar Da-gang dan Industri (Kadin) Sura-baya, Jamhadi mengemukakan, sekarang kalangan pengusaha makanan minuman di Surabaya sudah terpengaruh kenaikan har-ga elpiji 12 kilogram. Revisi harga gas cair itu mengakibatkan kalan-gan rumah tangga mengeluh.

"Kebijakan ini juga dialami peb-isnis kuliner yang menggunakan elpiji 12 kilogram. Mereka berenca-na mengalihkan pemakaian gasnya ke tabung tiga kilogram," katanya.

= ANT/CHANDRA HN/DIK

SURABAYA - Sejumlah kalangan pengusaha ma-kanan minuman di Jawa Timur siap menaikkan harga produknya sebesar 10 pers-en pada waktu dekat karena dipengaruhi meningkatnya harga elpiji 12 kilogram per 10 September lalu.

HAJI

Satu Calon Haji Belum Jalani Vaksin BOJONEGORO - Satu dari

1.101 calon haji yang berangkat musim haji tahun ini dari Kabu-paten Bojonegoro, Jawa Timur, belum menjalani vaksin menin-gitis dan influenza karena masih bekerja di Pontianak, Kalimantan.

Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Ke-menag) Kabupaten Bojonegoro Wachid Priyono di Bojonegoro mengatakan kalau satu calon haji yang bekerja di luar kota itu datang akan langsung diminta menjalani vaksinasi.

Sebab, lanjutnya, dari 1.101 calon haji yang akan berangkat haji tahun ini, semuanya sudah menjalani vaksin meningitis dan influenza, kecuali satu calon haji yang masih bekerja di Pontianak itu.

"Keluarga calon haji sudah kami beri informasi. Kalau me-mang yang bersangkutan pulang ke Bojonegoro harus segera menjalani vaksin," katanya, me-negaskan.

Yang jelas, menurut dia, pemberian vaksin kepada calon haji merupakan usaha preven-tif yang bermanfaat bagi calon haji selama menjalani ibadah di Tanah Suci.

"Soal adanya penyakit ebola kita hanya memberikan sosial-isasi," ujarnya.

Ia juga menyebutkan calon haji di daerahnya yang memper-oleh daftar panggil musim haji tahun ini ada lima calon haji yang batal berangkat, disebabkan meninggal dunia.

Kelima calon haji itu, je-

lasnya, Nyamisih, warga Desa Kedungadem, Kecamatan Kedun-gadem, Mangun, Desa Bangka-lan, Kecamatan Kapas, Kunang Darmoko, Kelurahan Klangon dan Syahri, Desa Kauman, keduanya, di Kecamatan Kota, serta Mutia-tun, Desa Tlogorejo, Kecamatan Kepohbaru.

"Uang pendaftaran calon haji yang ada di bank atas nama re-kening calon haji dikembalikan kepada ahli warisnya tanpa ada potongan sepeserpun," ucapnya.

Lebih lanjut ia menjelas-kan sebanyak 1.101 calon haji di daerahnya akan berangkat melalui kloter 50, 51 dan seba-gian lainnya melalui kloter 53 bersama dengan calon haji asal Surabaya dan Lamongan.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

KESEHATAN CALON HAJI.Jemaah calon haji kloter pertama dari Kabupaten Brebes menunggu proses pemeriksaan kes-ehatan setibanya di Asrama Haji Dono-hudan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Sebanyak empat je-maah calon haji pada kloter pertama terse-but harus dirujuk dan mendapat perawatan di RSUD Moewardi, Solo, karena mengala-mi masalah keseha-tan seperti, anemia, hipertensi, diabetes dan insomnia.

ant/maulana surya

SURAT KEPUTUSAN GUBERNUR

SK Penetapan Pimpinan DPRD Sudah Turun

SURABAYA - Surat Kepu-tusan Gubernur Jatim berno-mor 171.436/583/011/2014 tentang penetapan ketua dan wakil ketua DPRD Surabaya definitif turun pada Senin ini, sehingga penetapan alat ke-lengkapan dewan akan segera dilakukan dalam waktu dekat ini.

"SK-nya tertanggal 12 Sep-tember, namun baru sampai di DPRD hari ini (15/9)," kata Ketua DPRD Surabaya sementara Ar-muji kepada wartawan di Sura-baya, Senin (15/9).

Menurut dia, pimpinan DPRD Surabaya sementara akan mengesahkan susunan ketua dan wakil ketua difinitif yang rencananya akan dise-lenggarakan pada Rabu (17/9) dalam sidang paripurna is-timewa.

Dengan demikian, lanjut dia, rangkaian agenda selan-jutnya adalah penyusunan tata tertib dewan, pengesahan ketua fraksi dan penetapan alat kelengkapan dewan seperti ketua komisi, badan kehorma-tan, badan anggaran dan badan legislasi.

Mengenai pembentukan pansus tata tertib dewan, Ar-muji menjanjikan dalam pe-kan ini sudah ada paripurna pembentukan pansus tata tertib, namun akan didahu-

lui dengan agenda penetapan ketua fraksi.

"Jadi sumpah jabatan pimpi-nan dewan akan digelar Rabu oleh Pengadilan Negeri Sura-baya, langsung dilanjutkan den-gan pengesahan fraksi-fraksi. Setelah itu baru rapat pem-bentukan Pansus tata tertib. Diperkirakan Jumat (19/9) sudah mengesahkan pansus tata tertib dewan," katanya.

Armuji menegaskan dalam tata tertib tidak aka ada peruba-han signifikan jika dibandingkan dengan tata tertib periode sebe-lumnya. Menurutnya berdasar-kan arahan dari Pemprov Jatim maupun surat Kemendagri, tidak ada perubahan aturan mengenai tata tertib dewan untuk di dae-rah.

Sementara itu, calon wakil ketua DPRD Surabaya definitif asal Fraksi PKB, Masduki Toha justru mengatakan bahwa bakal ada perubahan di Tatib dewan, terutama menyangkut soal pelaksanaannya, sehing-ga kondisinya akan berubah dibandingkan periode sebel-umnya.

"Tata tertibnya memang tidak berubah, tapi pelaksan-aannya akan lebih terbuka. Kita telah menyepakati bahwa azas kolektif kolegial bakal dihorma-ti," katanya.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

Page 10: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Industri Film Indonesia Masih Menjanjikan

"Memproduksi film layar lebar berisiko tinggi. Kalau dapat ani-mo positif dari masyarakat ya bisa untung besar, jika tidak ya rugi," kata CEO Berlian Entertainment (rumah produksi film layar lebar Mantan Terindah) Dino Hamid, ditemui pada "roadshow" Film Mantan Terindah, di Surabaya, Senin (15/9).

Untuk itu, ungkap dia, pe-rusahaan film tersebut melaku-kan serangkaian strategi pro-mosi tersendiri guna menarik minat masyarakat menikmati kar-ya filmnya. Salah satunya, dengan

menggunakan "pre-sell" sejumlah tiket di tujuh kota sebagai titik roadshow film keduanya.

"Ketujuh kota itu antara lain Surabaya, Malang, Yogyakarta, Makassar, Jabodetabek, Bandung, dan Semarang," ujarnya.

Pada pelaksanaan pre-sell itu, harap dia, bisa menjual sebanyak 50.000 tiket. Dengan penjualan film dari strategi pasar itu, pihak-nya akan menggunakan hal terse-but sebagai tolok ukur besar atau kecilnya animo pasar.

"Kunci utama adalah bagaima-na minat masyarakat yang mun-

cul pada hari pertama. Jika positif, ya kecil kemungkinan film itu bisa turun layar," ucapnya.

Ia optimistis, dengan besarnya daya tarik pasar perfilman di Tan-ah Air maka film yang akan tayang perdana pada tanggal 6 November itu bisa balik modal ketika telah mencatat antara 300.000 hingga 400.000 penonton.

"Pada film kedua yang kami produksi ini, prosesnya memang dimulai sejak nol dan inti cerit-anya tentang sikap manusia un-tuk memilih takdir atau memper-juangkan cinta. Sementara, film pertama kami adalah NOAH yang dibuat dengan konsep dokument-er," tuturnya.

Pada roadshow di Surabaya tampak sejumlah pemain dan sutradara film tersebut menyapa

beberapa mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Per-banas Surabaya.

Sutradara Film Mantan Terin-dah, Farishad Latjuba mengemu-kakan, langkah bisnisnya dengan mengenalkan film ke kalangan mahasiswa memang sesuai dengan target pasar film yang diproduksinya bersama Marcella Zalianty. Khususnya mereka yang berusia antara 17-25 tahun.

"Kendala membuat film ini terletak pada penggarapan ide cerita yang membutuhkan waktu hingga satu tahun. Bahkan kami sempat mengadakan lomba ce-rita pendek untuk menemukan ide cerita yang tepat dari sekitar 250 cerpen yang terkumpul," ka-tanya.

= ANT/CHANDRA HN/DIK

SURABAYA - Industri film Indonesia diyakini masih sa-ngat menjanjikan bagi pelaku bisnis perfilman di Tanah Air karena mulai tumbuhnya minat masyarakat menon-ton film layar lebar.

ant/novrian arbiROADSHOW FILM MANTAN TERINDAH. Selebriti sekaligus produser film Mantan Terindah, Marcella Zalianty berpose disela Roadshow Film di Kampus Telkom University, Bandung, Jawa Barat, kemarin. Bandung menjadi kota pertama untuk roadshow film yang merupakan hasil transformasi dari lagu Band Kahitna karya Yovie Widianto, selanjutnya roadshow dilaksanakan di Surabaya, Yogyakarta, Malang dan Jakarta dan akan diputar perdana pada November 2014 mendatang.

PASAR TURI

Pedagang Pertanyakan TPS

SURABAYA - Puluhan pedagang Pasar Turi Tahap III mendatangi DPRD Kota Surabaya guna mempertan-yakan kejelasan pembangu-nan tempat penampungan sementara (TPS) yang hingga saat ini masih belum jelas kepastiannya.

Ketua Paguyupan Pedagang Pasar Turi Tahap III H. Juhadi menuturkan bahwa pascater-bakar Pasar Turi Tahap III pada tahun 2012, kondisi pedagang sangat memprihatinkan, bah-kan tidak sedikit dari mereka ada yang meninggal dunia karena sakit-sakitan.

"Maka, kami mendesak agar TPS segera dibangun," katanya, Senin (15/9).

Menurut dia, semua peda-gang Pasar Turi memiliki hak dan kewajiban yang sama, se-perti membayar pajak maupun untuk iuran bulanan lainnya.

Oleh karena itu, dia meminta sejumlah anggota DPRD lang-sung datang ke lokasi melihat langsung penderitaan yang mereka alami. "Kondisi pedagang sudah sangat miris. Kalau tidak percaya, mari ke sana bersama-sama dengan kami," ajaknya.

Sementara untuk meny-ambung hidup, dia mengaku para pedagang terpaksa mem-bangun TPS dengan biaya sendiri. TPS yang ada saat ini dipakai pedagang untuk berjualan kebutuhan rumah tangga, seperti cabai, ayam, dan sayur-sayuran.

"Pasar Turi Tahap III itu terbakar 2012. Akan tetapi, anehnya sampai sekarang untuk TPS saja belum bisa dibangun. Padahal, jumlah kami cukup banyak, yaitu 973 pedagang," sesalnya.

Yusuf, pedagang, meminta baik pemerintah kota maupun anggota DPRD tidak hanya sekadar memberikan janji. Pasalnya, pedagang sudah banyak memakan janji palsu yang selama ini diberikan pe-merintah kota.

Terkait dengan pembangu-nan TPS, menurut Yusuf, peda-gang sempat dilayani dengan baik ketika zamannya Asisten II Sekkota Surabaya Muhlas Udin. Namun, setelah yang bersang-kutan tersandung masalah, nasib pedagang selanjutnya menjadi tidak jelas.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

Page 11: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III 11Lapsus Jatim

KPI: Pilkada Melalui DPRD Rugikan Kaum Perempuan

"Kelompok perempuan sudah pasti akan menjadi kelompok yang paling dirugikan dari sistem pilkada tidak langsung atau me-lalui DPRD," kata Sekretaris Jen-deral KPI Dian Kartika Sari dalam dalam siaran pers yang diterima di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (15/9) malam.

Dian mengatakan perempuan tidak dapat memilih langsung calon kepala daerah yang diang-gap mampu memperjuangkan kepentingan perempuan karena pilihan itu diserahkan kepada anggota DPRD.

"Perempuan dan juga selu-ruh masyarakat kehilangan ru-ang publik untuk mendialogkan masalah dan harapannya serta membangun kontrak politik atau

kontrak sosial dengan calon kepa-la daerah yang akan menentukan arah pembangunan daerah itu," tuturnya.

Menurut dia, perempuan kehilangan kesempatan untuk menjadi kepala daerah atau wak-il kepala daerah karena pilkada langsung selama sembilan tahun memberikan peluang bagi 18 per-empuan sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah.

"Pilkada di DPRD akan se-makin menutup peluang bagi perempuan untuk menjadi kepala daerah karena sejauh ini DPRD masih didominasi oleh laki-laki," katanya.

Pilkada melalui DPRD, lanjut dia, akan berakibat pada sikap dan tindakan kepala daerah yang

lebih mengutamakan kepentin-gan dan tuntutan anggota dewan daripada memenuhi kepentingan rakyat, sehingga kepentingan rakyat semakin terabaikan dan kepentingan perempuan semakin sulit diperjuangkan.

"Berdasarkan sejumlah per-timbangan tersebut, maka Koal-

isi Perempuan Indonesia yang memiliki struktur organisasi di tingkat provinsi dan kabupa-ten/kota menolak RUU Pilkada," ujarnya.

Dian juga mengingatkan ke-pada DPR khususnya Panja RUU Pilkada bahwa pilkada melalui DPRD adalah masa lalu dan cara

JEMBER - Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) menilai pemilihan umum kepala daerah melalui DPRD akan merugikan kaum perempuan, sehingga pihaknya menolak rancangan undang-undang (RUU) Pilkada.

tersebut hanya tepat dilakukan berdasarkan UUD 1945 sebelum diamandemen, namun setelah amandemen maka tidak mem-berikan kewenangan bagi dewan untuk memilih pimpinan ekse-kutif.

"Kekuasaan DPR adalah kekuasaan membuat undang-un-dang, sedang fungsi mereka yakni fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan, sehingga pilkada melalui DPRD tidak me-miliki landasan konstitusional," paparnya.

KPI juga mencatat pelajaran berharga selama 9 tahun pilkada langsung yakni pilihan rakyat tidak sama dengan pilihan partai politik yang dibuktikan dari be-berapa calon kepala daerah yang didukung oleh koalisi partai poli-tik besar, ternyata dengan mudah dikalahkan oleh calon kepala da-erah yang hanya diusung oleh sedikit partai politik, tetapi men-dapat dukungan penuh dari raky-at.

"Kami menyerukan kepada pimpinan dan anggota DPR, teru-tama Panja RUU Pilkada untuk menghentikan pembahasan RUU Pilkada dan menyerahkan pemba-hasan tersebut kepada DPR peri-ode 2014-2019 yang akan dilantik pada Oktober 2014," katanya.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

KRIMINAL

Keluarga Korban "Tajemtra" Mengadu ke DPRD

JEMBER - Keluarga korban peserta gerak jalan "Tanggul Jember Tradisional" (Tajemtra) yang meninggal dunia karena ditabrak sepeda motor di Jalan Pecoro Rambipuji, Kabupaten Jember, Jatim, mengadukan kasus tersebut ke DPRD setem-pat, Senin (15/9).

Sukiman, warga Kecamatan Patrang yang menjadi peserta gerak jalan Tajemtra dengan nomor urut 1.037 ditabrak se-peda motor saat melewati Jalan Raya Pecoro dan meninggal du-nia setelah mendapat perawa-tan di Puskesmas Rambipuji, Sabtu (13/9) sore.

"Kami mengadukan perso-alan ini ke dewan karena tidak ada itikad baik dari panitia Tajemtra untuk bertang-gung jawab atas kejadian itu," kata anak korban Sukiman, Sutikno.

Menurut dia, jalan yang dilewati oleh seluruh peserta gerak jalan tradisional yang menjadi agenda tahunan Pemkab Jember seharusnya

steril dari kendaraan roda dua dan roda empat, sehingga pe-serta bisa bebas berjalan untuk menuju "finish" di alun-alun Jember.

"Kejadian itu merupa-kan kelalaian panitia dan pihak Polres Jember yang mengamankan arus lalu lintas sepanjang jalur gerak jalan sepanjang 30 kilometer itu, sehingga saya minta pertang-gungjawaban dari panitia," tuturnya.

Keluarga korban Tajemtra ditemui oleh Ketua DPRD Jember sementara Siswono dan pihak dewan akan me-manggil panitia dan pihak Satlantas Polres Jember terkait peristiwa yang me-nyebabkan seorang peserta meninggal dunia.

"Kami jadwalkan pemang-gilan panitia dan Satlantas Polres Jember pada Selasa (16/9) untuk meminta keteran-gan mereka, bahkan kami akan mempertemukannya dengan keluarga korban yang meminta

pertanggungjawaban panitia," kata politisi Partai Gerindra Jember itu.

Ia menjelaskan kejadian tersebut harus menjadi pela-jaran dan evaluasi bagi panitia dan Polres Jember karena agenda gerak jalan yang mem-perebutkan Piala Mahmudi tersebut digelar setiap tahun, sehingga kejadian tersebut tidak terulang kembali.

Sementara dikonfirmasi secara terpisah, Kasatlantas Polres Jember AKP Mario Prahatinto mengatakan peng-endara yang menabrak korban Sukiman masih belum bisa dimintai keterangan karena keduanya masih dalam per-awatan intensif di Puskesmas Rambipuji.

"Pihak Puskesmas melarang petugas untuk meminta ket-erangan karena kondisi kedua pengendara yang berboncengan itu masih belum memungkin-kan untuk dimintai keteran-gan," tuturnya.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

CPNS

Waktu Verifikasi Pelamar Diperpanjang

SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya memperpanjang wak-tu verifikasi data pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) hing-ga 16 September 2014.

Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kota Surabaya Mia Santi Dewi, di Surabaya me-ngatakan perpanjangan itu diatur dalam surat BKD Kota Surabaya nomor 800/2952/436.7.6/2014 yang semula dilaksanakan tang-gal 1-13 September menjadi tang-gal 1-16 September 2014.

"Perpanjangan masa verifi-kasi data ini dikarenakan banyak pelamar CPNS yang mengajukan lamaran hampir separuhnya be-lum melakukan verifikasi data," katanya, Senin (15/9).

Menurut dia, perpanjangan masa verifikasi itu tidak hanya di Pemkot Surabaya saja, juga di daerah lain.

Berdasarkan data di BKD Surabaya, hingga Senin (15/9) ini tercatat yang mendaftar via website sekitar 9.286 pelamar. Se-dangkan yang datang langsung di Gedung Wanita Jalan kalibokor untuk mendaftar dan memverifi-kasi data sebanyak 6.028 orang.

Dari jumlah tersebut baru sekitar 5.057 pelamar yang telah melakukan verifikasi data secara lengkap dan mendapatkan nomor seleksi. Sementara ada sekitar 971 pelamar yang ditolak karena kurangnya kelengkapan data.

"Ada yang kurang kelengkapan administrasi serta nomor pendaf-taran serta tidak bisa dikonfirma-si," katanya.

Hal itu, lanjut dia, diketahui setelah tercatat di website dan sudah muncul nomor pelamar, namun saat dimasukkan ternya-ta momornya tidak terbaca. "Jadi masih ada sekitar 4.129 pelamar yang kami tunggu untuk keleng-kapan administrasinya besok (16/9)," katanya.

Seperti tahun sebelumnya, setelah proses verifikasi selesai di-lakukan, selanjutnya pelamar CPNS akan melalui proses tes berbasis CAT (Computer Assisted Tes) yang mekanismenya kurang lebih sama dengan tahun lalu. Tes kompetensi dasar menggunakan metode CAT, sedangkan tes kompetensi bidang dilaksanakan secara tertulis.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

Page 12: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO SELASA 16 SEPTEMBER 2014

No. 0442 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Menanggapi hal itu, Ketua PAC Gerakan Pemuda Ansor Ke-camatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo, Edy Haliyanto men-gatakan RUU pilkada yang digo-dok DPR dinilai kurang tepat un-tuk dilakukan pengalihan pilkada langsung menjadi pilkada tidak langsung melalui DPRD.“Ini jelas merupakan kemunduran dalam sistem demokrasi,” terangnya, Senin (15/9).

Seharusnya pilkada yang secara langsung perlu untuk didukung oleh semua kalangan termasuk DPR. Karena dengan adanya pilkada langsung secara otomatis rakyat kecil atau grass root bisa memilih kepala daer-ahnya secara langsung.

“Terbukti dengan adanya pilkada langsung secara leluasa rakyat bisa menentukan pilihan-nya sesuai dengan hati nuran-inya masing-masing,”kata Edy Halyanto.

Edy Haliyanto menambah-kan, adanya pemilihan langsung merupakan bagian dari proses demokrasi yang sedang berjalan. Secara otomatis hak kedaulatan rakyat bisa tercover. Memang se-cara tidak langsung DPRD meru-pakan implementasi wakil rakyat.

“Adanya pemilihan langsung yang dipilih rakyat jauh lebih efektif dalam menentukan pili-hannya. Dibandingkan dengan pilihan melalui DPRD,” ungka-pnya.

Sementara itu, salah satu dos-en politik UPM, Imam Sucahyo, menanggapi adanya RUU pilkada. Menurutnya, pilkada secara lang-sung merupakan implemetasi demokrasi di era otonomi daerah. Secara otomatis rakyat bisa me-milih wakilnya di eksekutif.“Tidak ada upaya untuk memenangkan pilkada. Calon harus bisa mey-akinkan pemilih untuk bisa me-nang,” jelasnya.

Dikatakan, dalam proses pilkada langsung memang banyak yang mengasumsikan banyaknya anggaran negara yang dikeluar-kan. Akan tetapi hak demokrasi rakyat untuk nisa memillih tidak bisa dibatasi dengan adanya besa-ran anggaran itu.

“Kalau berkaitan dengan anggaran, tinggal pihak pemer-intah untuk bisa memangkas anggaran itu untuk proses pilkada agar tidak terlalu besar. Namun hak politik masyarakat itu lebih penting ,” tegas Imam Sucahyo.

=Mahfud hidayatullah

Pertahankan Pemilihan Langsung!Terkait Rancangan Undang- Undang Pilkada

PROBOLINGGO - Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang sedang hangat menjadi pembahasan DPR RI nampaknya menuai kontroversi di kalangan masyarakat. Sebab dalam RUU itu pilkada secara langsung akan dihapus dengan mengalih-kan pemilihan melalui DPRD.

MENCOBLOS. Beberapa warga sedang menyalurkan hak suaranya dalam pemilu beberapa hari lalu.

PROBOLINGGO - Memasuki musim haji para pedagang ko-piah dan kerudung mulai ramai. Karena Songkok dan kerudung banyak diminati oleh keluarga jemaah untuk dijadikan oleh-oleh ketika kembali dari tanah suci.

Salah satu pedagang, Farida (30) mengatakan musim haji penjualan kerudung dan kopyah banyak peminatanya. Warga banyak membeli berasal dari keluarga jamaah haji.“Biasanya aksesoris itu dijadikan souve-nir untuk warga yang ada di kampungnya,” jelasnya kepada wartawan, Senin (15/9).

Menurutnya, ramainya pem-belian kerudung dan kopyah biasanya menjelang pem-berangkatan haji dan menjel-ang kedatangannya. Pembel-ian kerudung dan kopyah tidak hanya dalam jumlah kecil. Na-mun pembeliannya dan jumlah ratusan biji.

“Setiap pengujung yang hadir kerumahnya setelah da-tang dari tanah suci, mereka diberikan hadiah kerudung dan kopyah,” ungkap Farida.

Melihat kondisi pasar terse-but, Farida terus meningkatkan

stok pembelian kerudung dan kopyah dari pengerajin. Biasan-ya dalam setiap pembelian han-ya memesan 50 -100 biji, seka-rang menambahk pesanannya menjadi 300-500 biji.“Songkok dan kopyah pasti banyak pemi-natnya dikala musim haji,” im-buhnya.

Senada diungkapkan peda-gang kopyah lainnya, Fathur (35) mengatakan dirinya men-jual kopyah dengan harga yang reletif murah tergantung dari jenis dan ukuran barangnya. Satu kopyah di hargai Rp15- Rp.25 ribu.“Biasanya yang pal-ing banyak peminatnya yakni kopyah berwarna putih. Iden-tik dengan warna orang naik haji,”jelasnya.

Dia mengaku dengan adan-ya musim haji ini, omset yang didapatkannya dalam sehari bisa mengalami peningkatan, Biasanya hanya laku 10 biji dalam seharinya. Untuk musim haji meningkat menjadi 20-40 perharinya.“Ya tidak kurang-kuranglah mas, setiap musim haji. Banyak dagangan kami yang laku dipasaran,” papar Fa-thur.

=Mahfud hidayatullah

Mengais Rezeki

Pedagang Kopiah dan Kerudung Panen

PROBOLINGGO – Bapeda Kota Probolinggo mel-akukan evaluasi program dengan menggelar rapat finalisasi kelompok kerja (pokja) pasar. Finalisasi pokja tersebut dipimpin oleh Kabid Sosbud Bapeda Kota Probolinggo, M.Son Hadji.

“Finalisasi ini merupa-kan kelanjutan dari semi-loka beberapa waktu lalu,” tandasnya kepada wartawan, kemarin.

Salah satu yang menjadi pembahasan dalam rapat finalisasi tersebut, soal keg-iatan pasar Gotong Royong. Menurut dia, kegiatan pasar gotong royong sudah mengalami peningkatan yang signifikan. “Kegiatan di pasar itu sekarang sudah mengalami peningkatan,” ungkapnya.

Salah satu peningkatan itu, berupa pembuangan

sampah. Di pasar gotong royong tersebut terdapat 19 kelompok. Dengan adanya kelompok tersebut, M. Son Hadji berharap agar ke depan membuat kegiatan yang lebih baik lagi.

Semnetara itu, dalam giat finalisasi itu, Kabid Sosbud Bapeda didampingi dari Yayasan Danamon Peduli (YDP), Agus. Dia menjelaskan, banyak kegiatan yang dilaku-kan oleh YDP. Seperti mel-akukan diskusi dengan para pedagang, menggelar pelati-han serta pengadaan maidng pasar. “Itu sebagian kegiatan yang dilakukan oleh YDP se-lama ini,” ungkap Agus.

Dia menambahkan, selain melakukan diskusi, YDP juga melakukan perbaikan ter-hadap sarana dan prasarana yang ada. Seperti perluasan gedung on line radio ditambah 2 meter.

=MuhaMMad Sugianto

eVaLUasi

Finalisasi Pokja Pasar

Page 13: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442| TAHUN III 13Probolinggo

“Pemkot Probolinggo akan memfasilitasi terbentuknya kam-pung ramah anak di 29 Kelurahan. Target pembentukan itu akan dilaksanakan di tingkat rukun tetangga (RT),” kata Kepala Bap-peda Kota Probolinggo, melalui Kabid Sosial Budaya, M.Sonhadji, dalam sosialisasi Pembentukan Kampung Ramah Anak, di Shaba Bhina Praja, Kantor walikota, Senin (15/9).

Menurut dia, kampung ramah anak adalah kampung yang mampu memberikan pemenuhan hak dan berbagai kebutuhan anak untuk tumbuh dan berkembang. Pemerintah

Kota Probolinggo telah memiliki indikator kampung ramah anak yang terbagi dalam berbagai aspek, yaitu komitmen wilayah, hak sipil dan kebebasan untuk anak, lingkungan, keluarga dan pengasuhan alternatif, hak kes-ehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan, hak perlindungan khusus, budaya serta sarana dan prasarana.

“Inisiasi kampung ramah anak di Kota Probolinggo diawali den-gan penyebaran kuesioner untuk selanjutya dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap wilayah sasaran untuk pilot project kampung ramah anak,” tandas

M.Sonhadji.M.Sonhadji menambahkan,

sebagai upaya untuk memper-cepat pembentukan kampung ramah anak, Pemerintah Kota Probolinggo akan memberikan bantuan untuk setiap kampung yang akan menjadi kampung ramah anak dalam melengkapi berbagai fasilitas pendukung termasuk penyusunan program pembangunan yang berpihak pada anak.

Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindun-gan Anak, telah disebutkan se-jumlah hak yang harus dimiliki anak, di antaranya adalah hak un-tuk hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi sesuai harkat dan martabat kemanusiaan ser-ta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.Selain itu, setiap anak juga berhak mem-peroleh pelayanan kesehatan dan

pendidikan. “Prinsip kampung ramah anak

harus non diskriminasi, kepentin-gan terbaik untuk anak, menden-gar pendapat atau pandangan anak, dan menghormati hak anak,”ucapnya.

Dikatakan, kampung ramah anak sangat penting dikarena-kan jumlah anak adalah sekitar 30 – 36 persen dari jumlah pen-duduk Kota Probolinggo meru-pakan embrio dan cikal bakal terbentuknya sumber daya ma-nusia yang handal, tangguh dan berkualitas serta investasi masa depan bangsa, negara dan kelu-arga.

Begitu juga, setiap anak me-miliki hak – hak azasi yang tidak bisa diabaikan dalam proses pem-bangunan dan kehidupan ber-bangsa dan bernegara“Kampung Ramah Anak (KRA) dirancang untuk mencegah dan mencip-

takan pilihan bagi anak – anak untuk lebih aktif dalam berbagai kegiatan positif yang mendorong produktifitas dan kreatifitas anak,”kata M. Sonhadji.

Sementara itu, Narasumber dari Bagian Pemerintahan Sek-retariat Kota Probolinggo, Pus-pito, menegaskan peran apara-tur pemerintah kelurahan dalam menunjang kampung ramah anak bertujuan untuk memberikan perlindungan atas tumbuh kem-bang anak dalam proses pemban-gunan yang berkesejahteraan dan menyeluruh menuju kampung ramah anak.

“Terintegrasinya sumber daya manusia (SDM) dan po-tensi serta teknologi yang di-miliki dalam membangun menuju kampung ramah anak se-hingga tercapai pemenuhan hak-hak anak,”tuturnya.

=M.HisbullaH Huda

Kampung Ramah Anak Jadi TargetPilot Project Tersebar di 29 KelurahanPROBOLINGGO - Pemerintah Kota Probolinggo menar-getkan memiliki kampung ramah anak pada 2015. Seba-gai upaya mewujudkan Kota Probolinggo sebagai kota layak anak.

ANTUSIAS. Peserta antusias mengikuti sosialisasi Pembentukan Kampung Ramah Anak sebagai upaya mewujudkan Kota Probolinggo sebagai kota layak anak.

Page 14: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III14 Probolinggo

“Banyak jalan aspal yang ber-lubang,” ujar seorang warga Kota Probolinggo, Kadir kepada warta-wan, Senin (15/9).

Dia menjelaskan, rusaknya jalan aspal di kawasan JLU terse-but, karena banya kendaraan be-rat yang melalui jalan tersebut. Terutama kendaraan truk yang memuat batubara dari pelabu-han Tanjung Tembaga Kota Probolinggo.

Pantauan di lapangan, meli-hat kondisi JLU banyak yang ru-sak, sebagian jalan sudah mulai

dilakukan perbaikan oleh Pemkot. Namun perbaikan itu hanya di-lakukan di beberapa titik. Bahkan, hingga saat ini perberbaikan jalan itu masih berlangsung. Seperti di JLU Kelurahan Pilang dan JLU Ke-lurahan Mayangan.

Berdasarkan data di Dinas PU Kota Probolinggo, tahun 2014 pemkot telah menganggarkan anggaran perbaikan jalan senilai Rp.4,5 miliar. Tahun ini ada se-banyak sembilan paket proyek perbaikan jalan aspal. Seperti per-baikan untuk jalan Raden Wijaya

sebesar Rp.500 juta. Dana ang-garan tersebut berasal dari dana pendamping DAK.

Perbaikan terhadap jalan as-pal pada tahun ini tidak hanya jalan Raden Wijaya saja, tetapi ada sejumlah jalan aspal yang nantinya akan mendapatkan perbaikan. Seperti Jalan Argopu-ra Kelurahan Ketapang senilai Rp.660 juta. Jalan Sunan Kali-jaga senilai Rp.440 juta, Jalan Kiai Safi’i dan Jalan Kiai Wira/i senilai Rp.440 juta.

Sementara Jalan Brantas men-dapatkan jatah perbaikan senilai Rp.550 juta, Jalan Anggrek senilai Rp.495 juta dan perbaikan di Jalan Tales senilai Rp.385 juta. Sehing-ga total anggaran untuk perbai-kan jalan aspal itu senilai Rp.4,5 miliar.

=MuhaMMad Sugianto

Warga Keluhkan Kerusakan JLUBanyak Aspal Masih BerlubangPROBOLINGGO – Warga Kota Probolinggo mengeluh dengan kondisi jalan aspal di Jalan Lingkar Utara (JLU) karena masih banyak yang rusak. Kondisi jalan aspal itu tidak hanya mengelupas, namun banyak aspal yang berlubang.

DIKELUHKAN. Kondisi jalan aspal di Jalan Lingkar Utara (JLU) masih banyak yang rusak. Kondisi jalan aspal itu tidak hanya mengelupas, namun banyak aspal yang berlubang.

PROBOLINGGO – Menjel-ang Hari Raya Idul Adha 2014 mendatang, Dinas Pertanian (Disperta) Kota Probolinggo berencana menggelar inspeksi mendadak (sidak). Sidak itu akan dilakukan beberapa hari sebelum Hari Raya Idul Adha.

“Sidak itu kita lakukan be-berapa hari sebelum hari raya,” tandas Kepala Disperta Kota Probolinggo, Yudha Sunantya kepada wartawan, Senin (15/9).

Dia menjelaskan, sidak itu dilakukan tidak hanya pada satu titik, namun dilakukan di beberapa titik di wilayah Kota Probolinggo. “Ada empat sampai lima titik yang nantinya akan menjadi target sidak,” katanya.

Sidak yang dilakukan oleh Disperta tersebut, memang hampir setiap tahun dilakukan. Hal itu untuk mengantisipasi adanya temuan hewan yang tidak layak dijadikan qurban. “Jadi hewan qurban itu harus benar-benar sehat,” ungkapnya.

Yudha Sunantya menje-laskan, ada beberapa kreteria hewan yang layak untuk dijadi-kan qur’ban. Yakni aman, sehat, utuh dan halal. “Hewan yang tidak utuh tidak boleh dijadikan qurban,” terangnya.

Begitu pula dengan kondisi hewan yang tidak sehat, serta batas umur hewan itu sendiri. “Hewan yang layak untuk dijadikan qurban itu harus berumur diatas satu tahun.

Kurang dari umur itu, hewan itu tidak layak dijadikan kurban,” ungkapnya lagi.

Menjelang hari raya Idul Adha, Yudha Sunantya meng-himbau agar masyarakat Kota Probolinggo benar-benar me-nyediakan hewan qurban yang layak sesuai dengan kreteria dan tehnis yang ditetapkan oleh pemerintah dan agama. “Jangan sampai menyediakan hewan qurban yang justru merugikan,” pintanya.

Sementara itu, menjelang hari raya idul adha mendatang, harga kambing qurban biasanya mengalami kenaikan. Bahkan, kenaikan harganya mencapai 100 persen. Tak heran, jauh-jauh hari hewan qurban banyak diburu oleh pedagang di Kota Probolinggo.

=MuhaMMad Sugianto

DINAS PERTANIAN

Disperta Rencanakan Sidak

Sementara itu, menjelang hari raya Idul Adha menda-tang, harga kambing qur-ban biasanya mengalami kenaikan. Bahkan, kenai-kan harganya mencapai 100 persen. Tak heran, jauh-jauh hari hewan kurban banyak diburu oleh pedagang di Kota

Probolinggo.

ANTISIPASI. Lapak-lapak penjual hewan kurban bakal disidak oleh Dinas Pertanian Kota Probolinggo untuk melihat hewan yang layak untuk dijadi-kan kurban.

Page 15: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III 15 lahragaKORAN

MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014

No. 0442 | TAHUN III 15

Tambahan tiga poin itu mem-buat “Rossoneri” merajai klase-men dengan raihan enam poin dari dua laga. Nilai mereka se-jatinnya sama dengan koleksi Ju-ventus dan AS Roma yang berada diurutan kedua dan ketiga, tetapi Milan unggul dalam selisih gol.

Pelatih Milan Filippo Inzaghi pun tidak dapat menyembunyi-kan kegembiraannya. Sang arsitek sebelumnya sukses menjawab keraguan banyak pihak dengan melakoni debutnya bersama Mi-lan setelah mengandaskan Lazio di pekan pembuka Serie A pada dua pekan lalu.

“Kami pasti sangat senang dengan tim yang luar biasa ini. Ini pertandingan yang sangat ter-buka, tapi saya pikir masih ada keraguan bahwa Milan pantas menang,” ujar Inzaghi.

Mengusung formasi 4-3-3, Milan tampil menyerang dengan mengandalkan trio lini depan-nya, yakni Jeremy Menez, Keisuke Honda, serta sang pemain anyar Giacomo Bonaventura. Sementa-ra, Parma bertumpu pada Antonio Cassano dalam skema 4-5-1.

Meski kerap mendapat seran-gan, Milan sukses memecahkan kebuntuan pada menit ke-25. Bo-

naventura membuktikan Milan tidak salah mendatangkannya den-gan langsung mencetak gol dalam debutnya. Menerima umpan dari Honda, mantan bintang Atalanta itu melesakkan tendangan men-datar ke pojok gawang yang gagal dihentikan Antonio Mirante.

Namun, gol pembuka Milan langsung dibalas hanya selang 120 detik. Penetrasi ciamik yang dilaku-

kan Jorquera mampu diselesaikan dengan dingin oleh Cassano mela-lui sontekannya di mulut gawang. Akan tetapi, Milan kembali unggul pada menit ke-37 melalui tandu-kan keras Honda memaksimalkan umpan matang Ignazio Abate.

Milan menjauhkan keunggu-lan jelang turun minum lewat titik putih menyusul pelanggaran yang dilakukan kepada Menez. Mantan penggawa AS Roma dan Paris Saint-Germain itu mengambil sendiri sepakan penalti dan mengeksekus-inya dengan sempurna.

Defisit dua gol membuat Parma meningkatkan agresivitas serangan begitu memasuki babak kedua. Hasilnya langsung terlihat ketika Felipe mampu memperke-cil kedudukan pada menit ke-51. Hasrat tuan rumah untuk menge-jar ketertinggalan pun semakin menjadi setelah bek Milan, Dan-iele Bonera dikartu merah wasit.

Namun, alih-alih menyamakan kedudukan, Parma justru kembali tertinggal. Pada menit ke-68, Ni-gel De Jong membuat kedudukan

menjadi 4-2 bagi Milan setelah melakukan akselerasi dari tengah lapangan dan menyempurnakan-nya dengan tembakan terukur.

Drama terjadi saat kedua tim harus bermain dengan sepuluh orang menyusul kartu merah yang diterima Felipe akibat kontak kasarnya terhadap Menez. Keran gol ternyata belum berhenti. Ales-sandro Lucarelli mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-73 untuk mengubah keadaan menjadi 4-3 setelah menanduk bola masuk ke gawang Milan.

Milan mencoba meningkat-kan serangan guna menjauhkan diri dari kejaran Parma. Alhasil, Menez kembali melesakan golnya pada menit ke-79 untuk men-gubah kedudukan menjadi 5-3. Laga semakin dramatis ketika Mattia De Sciglio melakukan gol bunuh diri jelang waktu normal usai. Berniat melakukan back pass kepada Diego Lopez, sang kiper justru gagal menahan bola sehingga membuat gawangnya terkoyak.=ESPN/CAROL AJI

MANCHESTER - Pelatih Manchester United (MU) Louis van Gaal mulai sesumbar setelah timnya memetik kemenangan per-tama di Liga Utama Inggris musim ini. Dia menantang MU wajah baru di bawah asuhannya untuk men-jadi pencetak gol nomor wahid di Liga Utama Inggris musim ini. Hal itu dia mulai perlihatkan dengan melesakkan empat gol tanpa balas ke gawang Queens Park Rangers (QPR) saat menjamu tim promosi itu di Old Traffrod pada Senin (15/9) dini hari WIB.

Ketajaman Setan Merah semakin menakutkan dengan kehadiran para pemain baru hasil belanja pada hari terakhir jen-dela transfer musim panas lalu. Bahkan mereka akan menjadi monster menakutkan untuk lini belakang lawan bila Radamel Fal-cao bisa dengan cepat menemu-kan performa terbaiknya bersama tim. Untuk laga pertamanya bersama MU dini hari kemarin, Falcao hanya bermain 30 menit menggantikan Juan Mata.

Perubahan mencolok MU terjadi pada laga pekan keem-

pat ini. Van Gaal yang pernah sukses bersama Ajax Amsterdam, Bayern Muenchen, dan Barcelona mengubah skema permainannya dari 3-5-2 pada tiga laga sebel-umnya, menjadi 4-4-2 pada laga melawan QPR ini. Perubahan skema ini ternyata membuahkan hasil memuaskan dengan menc-etak empat gol. Padahal dengan skema lama, MU hanya mampu mencetak dua gol masing-masing saat kalah 1-2 dari Swansea City di Old Trafford dan saat ditahan imbang 1-1 oleh Sunderland.

Dengan skema baru ini Van Gaal berharap timnya bisa menjadi pencetak gol terbanyak musim ini. Musim lalu mereka hanya mampu menyarangkan 64 gol atau tertinggal 38 gol dari Manchester City yang keluar sebagai kampiun liga. Dengan sepakbola menyerang yang diusungnya plus pemain-pemain seperti Radamel Falcao, Wayne Rooney, Robin van Persie, Angel Di Maria, dan Juan Mata, se-sumbar Van Gaal ini akan menjadi kenyataan.

“Saya selalu memperagakan sepakbola menyerang dan saya

percaya setiap tim yang saya tangani dengan gaya sepakbola yang saya bawa selalu menjadi pencetak gol terbanyak di liga. Saya berharap di akhir musim juga kami menjadi pencetak gol terbanyak,” ucapnya.

Van Gaal juga menegas-kan bahwa dia sudah berhasil mengubah wajah MU dengan kehadiran enam pemain yang dibelinya pada jendela transfer musim panas lalu yaitu Angel Di Maria, Ander Herrera, Radamel Falcao, Daley Blind, Marcos Rojo, dan Luke Shaw. “Saya sudah mengatakan kepada para pemain sebelumnya bahwa kita harus memulai sesuatu yang baru kare-na kita baru mulai melakoni laga pertama pada September setelah jendela transfer,” ucapnya.

Pelatih 63 tahun itu pun berharap, kemenangan pertama ini adalah awal dari sebuah proses MU kembali ke kejayaannya. Meskipun pada musim pertaman-ya ini, Van Gaal tidak terlalu memasang target muluk. Dia hanya mentargetkan posisi ketiga, syukur-syukur bisa lebih. Tetapi

musim berikutnya, MU harus bisa menjadi jawara Inggris.

“Tujuan utama kami adalah masuk tiga besar supaya kami bisa bermain di Liga Champions, meskipun ini tidak terlalu penting. Yang terpenting adalah mendorong klub ini kembali ke tempat yang sebenarnya. Kami membangun se-buah proses dan kami harus bermain den-gan gaya yang pasti. Pada akhirnya saya berharap men-juarai Liga Utama Inggris. Kalau bukan tahun ini, mungkin pada tahun kedua atau ketiga saya di sini. Tetapi intinya saya ingin memberi-kan gelar kepada para pendukung,” tutupnya. =ESPN/CAROL AJI

Drama Sembilan Gol Warnai Kemenangan Milan

PARMA - Sembilan (9) gol dan dua kartu merah mewarnai kemenangan AC Milan atas tuan ru-mah Parma dengan skor 5-4 dalam lanjutan Liga Italia Serie A di Ennio Tardini, Minggu (14/9) waktu setempat atau Senin (15/9) dini hari WIB.

MANCHESTER UNITED

Baru Menang Sekali, Van Gaal Mulai Sesumbar

Page 16: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III16

lahragaKORAN MADURA

16SELASA 16 SEPTEMBER 2014

No. 0442 | TAHUN IIIBaru Menang

Sekali, Van Gaal Mulai Sesumbar

Olahraga | 15

BACA JUGA

ernyataan ini me-luncur setelah dia mendapat pujian atas gol-gol yang di-hasilkannya bersama Chelsea musim ini.

Dia sudah mencetak tujuh gol pada empat laga pertama Liga Utama Inggris musim ini. Terakh-ir, dia membukukan hattrick saat Chelsea melibas Swansea City 4-2 di Stamford Bridge akhir pekan lalu. Dia menjadi top skor semen-tara sejak didatangkan dari Atelt-ico Madrid pada jendela transfer musim panas lalu.

Terkait kesuburannya ini, Diego Costa mengaku bahwa hal ini sama sekali terjadi di luar

perkiraannya. “Saya mencoba bermain dengan cara-cara terbaik dan berharap akan terus melaku-kan hal seperti ini tetapi akan ada waktunya ketika saya tidak bisa mencetak gol. Dan, itulah sepak-bola,” kata pemain Timnas Span-yol kelahiran Brasil itu.

Dia melanjutkan, “Setiap pe-nyerang memiliki cara bermain yang berbeda, juga kekuatan tim yang berbeda di belakang mereka. Ini sangat penting. Bila kita tidak memiliki tim pendukung di bela-kang, kita tidak bisa melakukan semua hal seorang diri. Semuanya tergantung pada tim.”

Dia mengaku proses adap-tasinya di Chelsea sangat ba-

gus. “Bukan hanya saya. Kuncinya adalah grup yang kami miliki. Ini seperti sebuah ke-luarga. Skuat dan semua orang di sekitar tim tentu saja menjadi satu kesatuan,” ucapnya.

Pelatih Chelsea Jose Mour-inho tidak secara nyata me-

muji Diego Costa. Dia hanya menyebut bahwa Costa ingin bermain pada setiap pertand-ingan, meskipun beberapa kali dia diragukan bisa tampil karena mengalami cedera.

“Dia diragukan bisa tampil sebelum melawan Everton dua minggu lalu karena cedera. Dia

juga diragukan tampil memb-ela Spanyol minggu lalu serta diragukan tampil pada laga mela-wan Swansea. Tetapi dia ternyata bermain pada tiga pertandin-gan itu. Hal yang terpenting dari karakter seorang pemain adalah apa yang mempengaruhinya se-bagai pemain. Tidak ada yang bisa menghentikannya. Saya su-dah mencoba. Saya mencoba lagi dengan keyakinan saya itu, tetapi hasilnya dia benar-benar tidak terhentikan,” kata Mourinho.

Pria asal Portugal ini mel-anjutkan, “Ini bukan soal pe-main modern, ini menyangkut masyarakat modern dimana se-mua orang membicarakan bahwa dia itu egois, mereka mengutama-kan diri mereka sendiri dan tim dinomorduakan. Tetapi untuk Diego sebaliknya. Dia menom-orsatukan tim, bahwa tim mem-butuhkan saya, baru saya nomor dua. Saya siap untuk tim.”

Hal itulah, kata Mourinho, yang membuat Diego Costa men-jadi sangat spesial dan begitu berpengaruh bagi orang-orang di sekitarnya. =ESPN/CAROL AJI

Diego Costa: Suatu Saat Saya Akan

Mandul

LONDON - Striker Chelsea Diego Costa mengaku senang bahwa saat ini dia begitu subur di Liga

Utama Inggris pada musim pertamanya bersama “The Blues”. Tetapi dia mengingatkan bahwa ada waktunya kesuburan itu terhenti dan cepat atau

lambat akan berubah menjadi mandul.

32NILAI TRANSFER

JUTA POUNDS

Page 17: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III A

16 SEPTEMBER 2014 No. 0442 | TAHUN III

SELASA Siti Nurul HidayahPINTAR MASAK ITUPENTING BAGI MUSLIMAH

NETER KOLENANG | P

PENIPUAN MENGINTAIJEMAAH HAJI

PAMEKASAN | i

DISPENDALOKAGELEMBUNGKAN 41 DATA KIOS KEBAKARAN?

SAMPANG | J

Taneyan LanjangKORAN MADURA

AMEKASAN-Bencana kekerin-gan yang terjadi di Kabupaten Pamekasan kian bertambah luas. Jika sebelumnya hanya melanda 10 kecamatan, saat ini melanda seluruh kecama-

tan di wilayah Gerbang Salam itu.Kemarau telah membuat krisis air ber-

sih di semua kecamatan yang ada di Pame-kasan. Bahkan Data pengaduan yang dit-erima Posko Pelayanan kekeringan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan menyebutkan kekeringan me-landa antara 5 sampai 13 desa di masing-masing kecamatan.

Di Kecamatan Larangan kekeringan melanda. di 9 desa, Kecamatan Proppo 11 desa, Kecamatan Pasean 7 desa, Kecama-tan Pagantenan 5 desa, Kecamatan Batu-marmar 13 desa, Kecamatan Waru 12 desa, Kecamatan Palengaan 12 desa, Kecamatan Pademawu 8 desa, Kecamatan Kadur 9 desa, dan di Kecamatan Tlanakan kekerin-gan melanda 13 desa.

Kemudian 3 kecamatan yang sebelum tidak terkena bencana kekeringan, yaitu Kecamatan Kota Pamekasan, Galis dan Pa-kong, mulai kesulitan air bersih. Yaitu, di Kota Pamekasan terjadi di 3 desa, Kecama-tan Pakong terjadi 10 desa dan Kecamatan Galis kekeringan melanda di 3 desa.

Dari data diatas, total yang mengalami kekeringan berjumlah 382 dusun dari 115 desa yang ada di kabupaten tersebut. Den-gan rincian, sebanyak 39 desa mengalami kekeringan kritis dan 76 desa lainnya men-galami kekeringan langka.

Kepala Badan Penanggulangan Ben-

cana Daerah (BPBD) Pamekasan, Budi Iri-yanto mengatakan kekeringan yang ter-jadi sudah semakin luas cakupannya. Dari 189 desa/kelurahan, 115 mengamali krisis air, artinya lebih dari separuh jumlah desa yang ada sedang kekeringan.

“Sampai saat ini sudah ada 382 du-sun yang mengalami kekeringan, kritis di 39 dan 76 desa kering langka total 115 desa yang sedang kekeringan. Kami trus berkoordinasi dengan PDAM agar semuan-ya tertangani dengan distribusi air gratis,” katanya.

Dijelaskan Budi, kriteria kekeringan

kritis itu, antara lain keterpenuhan air di desa itu maksimal 10 liter saja per orang per hari, hanya untuk kebutuhan air minum dan memasak dengan jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan air terse-but sejauh tiga kilometer lebih.

Sedang untuk kategori kering langka kebutuhan air di desa itu dibawah 10 liter saja per orang per hari, dengan jarak yang ditempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat sejauh setengah hingga tiga kilometer.

Lanjutnya, distribusi air bersih ke se-jumlah daerah kekeringan saat musim ke-

marau ini, dilakukan BPBD bersama PDAM sejak tanggal 15 Agustus lalu. Rencana dis-tribusi akan berakhir pertengahan bulan Oktober, karena diperkirakan pada awal Oktober, di beberapa wilayah rawan kek-eringan tersebut, sudah mulai turun hujan.

“Dengan bertambahnya luas kekerin-gan, PDAM menambah armada. Jika sebel-umnya hanya 5 armada, sekarang 7 armada. 2 Armada tambahan itu disewa ke pihak swasta. Yang jadwal pengiriman air itu PDAM, rata-rata dalam satu hari, 1 tangki bisa mengirim ke 7 sampai 10 daerah kek-eringan,” =ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Kekeringan Kian MeluasKrisis Air Bersih Terjadi di Semua Kecamatan

12 dESA

11 dESA

13 dESA

12 dESA

7 dESA

5 dESA

10 dESA

9 dESA

9 dESA

3 dESA

12 dESA

3 dESA

8 dESA

Sumber Data: BPBD Pamekasan

382dUSUN

PETA KEKERINGAN PAMEKASAN

Page 18: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III BPROBOLINGGO SELASA 16 SEPTEMBER 2014

No. 0442 | TAHUN III KORA N MADURAB Sumenep

Pihak Trigana Air, melalui General Sales Agen (GSA) Trigana Air, Paulus Arman Sutrisno, menuding bahwa gagalnya penerban-gan perdana waktu itu disebabkan tidak adanya komunikasi sebelumnya dari Pemda dengan Tri-gana Air.

Paulus menceritakan, pihak Trigana Air kaget saat mengetahui bahwa penerbangan perdana akan dilaksanakan tanggal 18 Agustus lalu.

Pasalnya, lanjut Paulus, sebelumnya tidak ada komunikasi dari pemer-intah. “Waktu mendengar penerbangan perdana akan dilaksanakan tang-gal 18 Agustus, kami kaget,” katanya, Senin (15/9).

Padahal, lanjut Paulus, untuk melaku-kan penerbangan harus benar-benar siap dalam segala hal, baik teknis maupun non teknis. Karena, tambahnya, pen-erbangan itu tidak hanya

akan dilakukan satu atau dua kali, melainkan dalam jangka panjang. “Jadi harus betul-betul siap. Karena kami tidak ingin penerbangan ini hanya berjalan beberapa waktu saja. Selepas itu tidak ada lagi,” tan-dasnya.

Selain itu, kata Pau-lus, dalam dunia pener-bangan yang paling harus dipersiapkan adalah dari segi keamanan dan pemasaran. Paulus men-contohkan, dari segi kea-manan run way-nya harus betul-betul siap dan sesuai dengan kapasitas pesawat yang hendak dioprasikan. Selain itu, lanjutnya, terkait dengan pemasaran. “Untuk market-nya, besok kami akan melakukan penet-

rasi pasar ke Surabaya,” pungkasnya.

Paulus berharap, untuk selanjutnya harus ada kerja sama dan komunikasi yang baik dari semua pihak yang terlibat dalam pener-bangan, dalam hal ini adalah pihak pemerin-tah daerah dan Dinas Perhubungan. Namun begitu, Paulus menye-butkan, dukungan dari masyarakatlah yang paling menentukan. Karena yang akan men-jadi konsumen adalah masyarakat.

Sementara itu, saat disinggung kapan se-benarnya penerbangan akan beroprasi, Paulus tidak bisa menentukan tanggal dan bulan past-inya.Ia hanya menjawab

bahwa lebih cepat akan lebih baik. “Dan yang jelas, penerbangan akan terealisasi tahun 2014 ini,” ungkapnya.

Di tempat ber-beda, saat dikonfirmasi mengenai kegagalan penerbangan perdana di bandara udara Trunojoyo Sumenep 18 Agustus lalu, Bupati Sumenep A. Busyro Karim men-gatakan, pemerintah Sumenep sebenarnya telah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk lapangan dan peralatannya. “Mengenai kegagalan yang kemarin bukan dari kami, tapi dari Trigana. Ada persoalan teknis yang belum se-lesai,” tandasnya, Senin (15/9).

=FATHOL ALIF/MK

PENERBANGAN PESAWAT

Pemerintah-Trigana Air Saling Menyalahkan SUMENEP – Perusahaan penerbangan Trigana Air dan Pemerintah Daerah (Pemda) Sumenep saling tuding terkait gagalnya penerbangan perdana yang se-belumnya santer diberitakan akan dilak-sanakan tanggal 18 Agustus lalu.

SUMENEP - Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep Fajar Santoso mengatakan kekuran-gan tenaga pengawas, khususnya tenaga pengawas di sekolah tingkat menengah. Kekurangan pengawas tersebut disebabkan belum adanya rekrutmen baru untuk mengganti-kan sejumlah pengawas yang sudah pensiun.

"Memang saat ini tenaga pengawas yang mengurus dan memangani sekolah menengah sangat terbatas, dibandingkan dengan jumlah sekolah yang ada masih sangat jauh dari kebutu-han pengawas yang ada," katanya, Senin (15/9).

Saat ini, tenaga pengawas se-kolah menengah hanya berjumlah 8, sementara sekolah yang diawasi sebanyak 190 sekolah. Mestinya, sesuai Permendiknas No. 74/2008, rasio tenaga pengawas sebanyak 10 orang setiap 5-8 sekolah.

Jika mengacu pada per-mendiknas tersebut, idealnya jumlah pengawas di tingkat se-kolah menengah sebanyak 35-40

tenaga pengawas. "Awalnya tena-ga pengawas ditingkat sekolah menengah berjumlah 14 orang, hanya saja saat ini 9 orang sudah pensiun," terangnya.

Untuk itu, pihaknya akan mel-akukan rekrutmen pengawas baru serta akan dilakukan diklat pen-gawas dan diklat cawas dan petu-gas lapangan sesuai Peraturaan Pemerintah (PP) yang ada. "Insya Allah 2014 kami akan melakukan rekrutmen baru. Saat ini kami masih menunggu rekomendasi dari atasan," terangnya.

Sementara tingkat pendidikan DASAR yakni TK-SD, kebutuhan pengawas terpenuhi. Artinya, pengawas yang bertugas untuk mengurus dan menangani TK-SD dinilai cukup. Saat ini pengawas dikdas sebanyak 91 orang.

=JUNAEDI/MK

PENDIDIKAN

Disdik MinimPengawas

Fajar SantosoKabid Dikdas

BELUM TEREALISASI. Beberapa kru pesawat latih di Bandara Trunojoyo. Hingga saat ini penerbangan perdana komersialisasi belum terealisasi.

Page 19: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III CSumenep

Oleh karena itu, beberapa pe-muda Gili Raja yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Gili Raja (APG) melakukan audiensi den-gan Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Sumenep, Senin (15/9), dan mendesak agar balai nikah di pulaunya tersebut segera didirikan.

Desakan itu dilakukan agar ada pemerataan dengan Giligen-teng yang lebih dulu ada balai nikahnya. Menurut Ketua Aliansi Pemuda Giliraja, A. Rofiq, dengan adanya balai nikah tersebut, war-ga Gili Raja bisa menikmati kebi-jakan nikah gratis seperti di dae-rah-daerah lainnya. “Tujuannya sederhana, agar kebijakan nikah gratis itu juga bisa dirasakan oleh warga yang tingga di pelosok,” tandasnya usai audiensi.

Menurut ceritanya, selama ini jika ada warga Gili Raja akan melangsungkan pernikahan harus mengundang petugas Kantor Uru-san Agama (KUA) Gili Raja yang datang dari Kecamatan Giligent-ing ke rumah warga yang ingin menikah. Padahal, lanjutnya, warga lebih senang jika langsung menikah di KUA.

Untuk itu, kata Rofiq, pihaknya

Gili Raja Butuh Balai NikahKankemenag: Kami Akan Usulkan ke Provinsi dan Pusat

SUMENEP -Pulau Gili Raja, Kecamatan Giligenting membutuhkan balai nikah. Pasalnya, tidak adanya balai nikah tersebut mem-buat warga kesulitan men-gurus beberapa persiapan pernikahan, bahkan harus bolak balik ke Giligenting sebagai pulau induk atau kecamatan.

meminta Kankemenag untuk se-mentara mengesahkan agar balai desa yang ada sekaligus difung-sikan sebagai KUA. Lebih lanjut, Rofiq mengatakan, pihaknya akan terus mendesak Kankemenag agar benar-benar memperjuangkan permintaan warga.

“Kami akan terus menanti dan menanyakan hasil dari audiensi

kami hari ini (15/9) ke Kankeman-ag. Satu bulan lagi kami akan kem-bali untuk menanyakan hasilnya ke Kankemenag,” tegasnya.

Sementara itu, perwakilan Kantor Kementerian Agama Sumenep, Moh. Arief mengapre-siasi langkah yang dilakukan oleh sejumlah pemuda Gili Raja tersebut. Menurutnya, Kanke-

menag akan mengusulkan per-mintaan pemuda Gili Raja itu ke provinsi dan pusat. Karena, menurutnya, urusan KUA atau balai nikah tersebut merupakan persoalan vertikal. “Sehingga tidak mudah pengusulannya. Tetapi kami akan usahakan,” tandasnya.

Sementara itu, KUA Giligent-

ing, Abdullah, yang turut hadir dalam acara tersebut tidak banyak berkomentar tentang permintaan pemuda Gili Raja tersebut. Ia hanya mengatakan bahwa pihaknya men-dukung apa yang menjadi keingi-nan warga Giligenting. “Saya men-dukung keinginan masyarakat Gili Raja,” ucapnya singkat.

=FATHOL ALIF/SYM

Karena itu, lanjut Wabup, rencana mengembalikan pilkada kepada DPR bukan hanya turut memundurkan demokrasi yang telah dibangun. Tapi juga telah menghianati amanat pasal 1 (2) UUD 1945.

“Dalam undang-undang tersebut telah disebutkan, kedaulatan itu berada di tangan

rakyat dan dilaksanakan menu-rut Undang-Undang Dasar. Oleh karena itu, DPR/DPRD yang dipilih langsung dari rakyat, harusnya sadar bahwa mereka adalah representasi dari rakyat. Bukan justru membunuh 'ibu kandung' yang telah melahir-kan para wakil rakyat tersebut," jelasnya

Sosok yang sudah men-dampingi Busyro selama 4 tahun ini menambahkan, selain mengebiri demokrasi, pelaksan-aan Pilkada langsung memun-culkan dominasi partai politik. “Kalau Pemilukada dipilih anggota dewan, bisa jadi partai politik lebih dominan, karena kepentingan parpol tidak serta merta mewakili masing-masing individu rakyat, tetapi juga kelompok,” ungkapnya Senin (15/9) saat berbincang-bincang dengan Koran Madura.

Sehingga, dalam hemat Soengkono, jika parpol sudah mempunyai kesempatan yang lebih dominan, dipastikan akan ada dampak negatif, yang kadang-kala hanya menguntung-

kan salah satu parpol. “Meski se-benarnya anggota dewan itu juga wakil rakyat, tapi sangat beda jika rakyat sendiri yang memilih. Sehingga ada kepuasan tersendiri bagi rakyat,” terang wabup.

Soal gonjang-ganjing kiat kuatnya politik uang, Soeng-kono tak menampik, sebab jika pilkada langsung, maka politik uang akan lebih bisa diken-dalikan dan dipastikan akan berkurang. “Tolong dibeda-kan dong antara pileg dengan pilkada, kalau pileg kemarin para calon memang berebut suara, karena calonnya banyak, sementara pilkada kan calonnya tidak banyak, jadi kemungki-nan politik uang bisa ditekan,” tegasnya. =SYAMSUNI/MK

PRO KONTRA RUU PILKADA

Pilkada Tak Langsung Mengebiri DemokrasiSUMENEP - Wakil Bupati Sumenep Soengkono Sidik menilai bahwa pemilihan kepala daerah (pilkada) tidak langsung akan mengebiri demokrasi. Pasalnya, menu-rut mantan Kepala Bappeda tersebut, pilkada langsung merupakan cita-cita perlawanan yang digulirkan gera-kan sipil dan aktivis mahasiswa secara terus menerus di tengah tindakan represif dan anti kritik rezim Orde Baru beberapa tahun lalu.

Soengkono SidikWakil Bupati Sumenep

AUDENSI. Aliansi Pemuda Gili Raja melakukan audensi di Kantor Kementerian Agama Sumenep, Senin (15/9)

Page 20: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III D Sumenep

"Seingat saya ketika berkun-jung, sulit menemukan buku yang terbitannya tahun 2010 atau tahun 2013. Mayoritas buku baru yang kami temukan hanya terbitan tahun 2000 sampai ta-hun 2002 yang lalu," kata Anjoko, salah satu mahasiswa kepada Ko-ran Madura.

Menurut mahasiswa asal Ke-camatan Lenteng itu, sebagian besar koleksi buku perpusda ada-lah buku pelajaran. Sementara se-bagian besar pengunjung perpus-takaan adalah mahasiswa untuk mencari referensi tugas kuliah.

"Kami heran pengelolaan per-pustakaan di sini, karena lebih banyak buku pelajaran dibanding-kan buku referensi bagi kalangan umum. Padahal, jumlah pengun-jungnya rata-rata mahasiswa dan umum," terangnya.

Anjoko berharap, pemerin-tah memperbaiki koleksi buku tiap tahunnya. "Katanya buku merupakan jendela dunia. Ka-lau bukunya peninggalan zaman kuno, kapan itu bisa tercapai. Malah yang akan terjadi seba-liknya nanti," harapnya.

Secara terpisah, pegiat litera-si M Kamil Akhyari mengatakan, keluhan koleksi buku perpus-takaan daerah bukan hanya kali ini saja. “Keluhan ini selalu beru-lang setiap tahunnya. Namun, pengelola perpustakaan seakan cuek, sehingga keluhan-keluhan serupa selalu berulang,” katanya.

Menurutnya, buku perpus-takaan daerah mestinya diperba-rui tiap bulan, dan untuk menda-patkan buku secara cuma-cuma tidak sulit, tanpa harus menung-gu anggaran besar dari APBD.

“Sebenarnya untuk menda-patkan buku sangat mudah, apal-agi perpustakaan milik pemer-intah. Ini hanya soal kemauan. Pengelola perpustakaan (daerah) punya kemaungan tidak untuk mengembangkan perpusda,” tanyanya.

Ia mencontohkan, perpusda bisa mengajukan proposal ke-pada beberapa penerbit untuk menghibahkan buku. “Dan be-berapa sekolah swasta sudah melakukan hal ini dan dapat (dari penerbit). Masak perpus-takaan daerah tak akan dapat. Ini

hanya soal kemauan,” tegasnya. Ia sangat menyangkan kelu-

han terbatasnya buku di perpus-takaan, apalagi bupatinya gemar menulis. “Seharusnya keluhan ini (koleksi buku) sudah tidak terjadi. Ini bertentangan dengan pribadi bupati (A. Busyro Karim) yang gemar literasi,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Bupati A. Busyro Karim diminta untuk men-gevalusi pegawai perpusda. “Un-tuk mengatasi keluhan ini agar tak berulang, bupati perlu mengevalu-si pengelola perpustakaan. Angkat petugas perpus yang memiliki se-mangat untuk mengembangkan literasi,” pintanya.

Penulis muda itu pesimis, jika pengelolanya hanya orang-orang itu saja, perpustakaan daerah sulit untuk maju, karena kurang peduli literasi. “Semen-tara Sumenep terkenal dengan penulisnya. Gaung itu berten-tangan dengan perpustakaanya,” tuturnya.

Sementara Kepala Kantor Perpusda, Arsip, dan Dokumen-tasi Kabupaten Sumenep Agus Dwi Putra belum bisa dikonfir-masi. Saat Koran Madura bertan-dang ke tempat kerjanya sekitar pukul 10.15, pihaknya sedang tidak ada.

”Mulai pukul 9.30, Pak Kepala sedang mengikuti acara bersama Pak Sekda (Sekretaris Dearah) di Pemda (Kantor Pemerintah Dareah),” kata salah satu stafn-ya, kemarin. =JUNAEDI/MK

Koleksi Buku Tidak Diperbarui

Pegiat Literasi: Keluhan Perpusda Selalu Berulang

SUMENEP – Koleksi buku Perpustakaan Umum Daerah (Perpusda), Arsip dan Dokumentasi Ka-bupaten Sumenep dikeluhkan pengunjung, ka-rena tidak ada penambahan buku baru. Koleksi buku di Perpusda sekitar 10.200 judul.

SUMENEP – Empat dusun di Desa Jangkong, Kecamatan Batang-Batang, hingga kini masih belum teraliri jaringan lis-trik. Empat dusun tersebut yaitu, Dusun Galis, Pardikan, Porajen, dan Rungbiru.

”Di empat dusun tersebut hingga kini masih belum teraliri jaringan listrik,” kata anggota DPRD Sumenep asal Kecamatan Batang-Batang Nayatullah bin Superang. Empat dusun tersebut dihuni 209 KK (Kepala Keluarga).

Mantan kepala desa itu men-gaku telah mengajukan surat per-mohonan pengadaan jaringan ke-pada PT PLN Jawa Timur. Hanya saja, sampai saat ini masih belum ada tanggapan dari pihak PT. PLN.

Surat yang dilayangkan tersebut telah mendapat reko-mendasi dari Bupati Sumenep A Busyro Karim dengan nomor 671.1/596/435,209/2011. ”Be-berapa bulan yang lalu, memang pernah ada pengukuran sebanyak dua kali, katanya dari pihak PLN. Sayangnya, hingga saat ini masih belum terealisasi,” terangnya, Senin (15/9).

Untuk kebutuhan penerangan selama ini, tutur politisi PKB itu, masyarakat menyambung dari desa tetangga. ”Mereka saat ini masih nyantol ke desa tetangga, jaraknya sekitar 2 kilometer,” ujarnya.

Oleh sebab itu, pihaknya me-minta pemerintah cepat menin-daklanjuti persoalan tersebut. Sebab, hal tersebut sangat dibu-tuhkan oleh masyarakat Desa Jangkong. ”Karena ini menyang-kut kebutuhan warga, maka kami harap pemerintah juga lebih peka,” harapnya.

Sementara Kepala Kantor En-ergi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumenep Abd. Kahir men-gatakan, dalam waktu dekat akan melakukan mediasi untuk men-jembatani surat yang telah dilay-angkan oleh pemerintah desa se-tempat. ”Karena rentan waktunya pengiriman surat itu sudah lama, yakni dari tahun 2011 sampai 2014, maka kami harus meninjau ulang usulan tersebut,” terangnya

Selain itu, pihaknya bersama tim akan melakukan survie ter-hadap lokasi tersebut. Bahkan pihaknya mengaku telah menja-lin komunikasi dengan sejumlah tokoh masyarakat setempat un-tuk dilakukan survei.

Survei tersebut, untuk menin-jau jarak antara tiang listrik terkh-ir, jumlah penduduk, dan juga un-tuk meninjau urgensi kebutuhan listrik di daerah tersbut. ”Ren-cananya besok sore (hari ini) kami bersama tim akan meninju lokasi tersebut. Setelah itu baru kami akan mengkaji ulang,” tukasnya.

=JUNAEDI/MK

PENERANGAN

Empat Dusun Belum Teraliri Listrik

SUMENEP – Abdul Mustar (35) dan Usman (21), warga Desa Saseel Kecamatan/Kepulauan Sapeken tertangkap mencuri empat batang kayu jati di ka-wasan hutan lindung Resor Pe-mangkuan Hutan (RPH) Sigen-tong, beberapa hari yang lalu.

Dua warga tersebut ter-tangkap tangan saat menaik-kan kayu yang diduga hasil ke-jahatan ke atas perahu di pulau setempat. Belum selesai menai-kkan kayu jatinya, petugas RPH menangkapnya. Sehingga dua orang beserta empat batang kayu dibawa ke Mapolsek Sapeken.

"Betul, kami telah menang-kap dua warga Desa Saseel saat menaikkan empat balok kayu jati ke perahunya. Sekarang ter-sangkanya sudah kami periksa

dan akan dilimpahkan ke Polres Sumenep untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Kapolsek Sa-peken, Ipda Ali Ridha, melalui telepon seluler, Senin (15/9).

Dikatakan, penangkapan pencuri kayu tersebut bermula dari kecurigaan nelayan Sapeken terhadap sebuah perahu yang ditambatkan di sekitar hutan lindung. Selanjut warga mel-aporkan temuan tersebut pada polsek setempat, yang selan-jutnya ditindaklanjuti ke lokasi.

"Awalnya kami mendapat laporan dari warga, kemudian kami tindaklanjuti dan terny-ata benar, ada warga yang me-naikkan kayu ke perahunya, dan langsung menangkapnya," terangnya.

=JUNAEDI/MK

PENCURIAN KAYU

Dua Warga Ditangkap Polisi

Kantor Perpustakaan Umum Daerah, Arsip, dan Dokumentasi di Jalan KH. Sajad.

Page 21: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III ESumenep

Pemerintah Kabupaten Sumenep sampai saat ini masih belum bisa menyelesaikan permasalahan yang sedang melilit warga Kepulauan Kangean. Salah satunya soal ma-halnya harga bahan bakar minyak bersubsidi yang sudah terjadi sejak kurang lebih lima tahun silam.

Mereka menilai mahalnya harga BBM bersubsidi karena disebabkan APMS (Agen Penyalur Minyak dan Solar) tidak langsung menyalurkan terhadap warga setempat, melainkan mendistribusikan BBM bersubsidi terhadap sejumlah pihak, termasuk famili pemilik APMS dan juga pihak pengusaha.

Sehingga, harga BBM ketika sam-pai di konsumen melambung tinggi hingga Rp 15–19 ribu per liternya. Hanya saja, walaupun telah diketa-hui penyebabnya, Bupati Sumenep A. Busyro Karim sebagai pemangku kebijikan tertinggai terkesan tutup mata.

Hal itu siutarakan masyarakat

Kepulauan Kengean di kantor DPRD setempat, Senin (15/9). Pada saat itu, sejumlah warga Kepulauan Kengean ditemui oleh Wakil Ketua Sementara DPRD Sementara Moh. Hanafi, Kabag Perekonomian Setkab Sumenep Moh. Hanafi, dan juga Asisten II Setkab Sumenep M. Syahrial.

”Selama ini bupati pura-pura tidur, karena selama ini bupati tidak pernah memperhatikan orang pulau,” kata salah satu warga Kepulauan Sa-peken, Masduki Rahman saat selesai hearing di ruang rapat Gedung DPRD Sumenep, kemarin.

Menurut Masduki, jika memang Pemerintha Sumenep sudah tidak mau lagi memprihatinkan orang pulau, maka dirinya meminta agar pemerintah memberikan keleluasan bagi warga kepuluan untuk memisah-kan diri dari Kabupaten Sumenep.

”Ya kalau memang pemerintah sudah tidak mampu mengayomi masyarakat kepulauan, ya dilepas saja, biarkan kami mandiri dan

teman-teman kami di pulau membuat referendum saja. Apa kami harus tetap menjadi bagian dari Sumenep atau kami harus berpisah,” tegasnya.

Sementara Asisten II Setkab Sumenep M. Syahrial mengakui jika melambungnya harga BBM itu ka-rena warga tidak membeli langsung ke APMS, melainkan masih membeli BBM bersubsidi kepada sub agen. ”Kalau harga di APMS kami kira sama dengan harga di Pertamina,” katanya.

Hanya saja, lanjut Syahrial, walaupun telah diketahui adanya penjual BBM yang dilakukan pihak APMS itu, dirinya tidak bisa memberikan sanksi. ”Di sana kan APMS-nya hanya satu, nah kalau diberi sanksi, maka jelas masyarakat nantinya yang akan menjadi kor-ban,” dalihnya.

Oleh sebab itu, Syahrial mem-inta partisipasi seluruh masyarakat Kangean, untuk memberikan data sub agen yang sudah ada. ”Itu kami perlukan sebagai acuan untuk mem-bangun sub agen, nantinya sub agen itu akan menjual BBM dengan harga yang telah disepakati bersama,” terangnya.

=JUNAEDI/MK

HEARING

Warga Kepulauan Merasa DianaktirikanSUMENEP – Sejumlah warga Kepulauan Kangean mendata-ngi gedung DPRD Sumenep Jl Raya Trunojoyo, Senin (15/9). Mereka mengancam akan memisahkan diri sebagai bagian dari Kabupaten Sumenep. Warga merasa dianaktirikan.

SUMENEP - Krisis guru yang terjadi di Ka-bupaten Sumenep hingga saat tak kunjung teratasi, bahkan jumlahnya terus bertambah. Data yang dilansir Dinas Pendidi-kan (Disdik), kekurangan tenaga pendidik di se-mua tingkatan mencapai 1.547 dengan rincian, un-tuk SD berjumlah 1.450 guru, SMP berjumlah 67 guru, dan SMA adalah 30 guru.

Kepala Dinas Pen-didikan, A. Shadik men-gungkapkan bahwa untuk mengantisipasi dampak kekurangan guru terhadap beberapa sekolah, pihakn-ya akan memaksimalkan guru-guru yang telah ada sebelumnya. Selebihnya, pemerintah akan me-maksimalkan tenaga sukwan yang ada di lem-baga-lembaga terkait.

“Sebagai bentuk an-tisipasi dari hal tersebut, kami akan memberdaya-kan guru-guru yang telah ada sebelumnya, termas-uk memaksimalkan guru sukwan,” katanya, Senin (15/9) .

Lebih jauh soal guru sukwan yang cenderung tak maksimal karena tak ada tunjangan, pihaknya akan mengusahakan. Sebab mengenai tunjan-gan untuk guru sukwan, masih belum dibahas. “Akan kami programkan. Tapi bukan sekarang,” katanya singkat sembari terburu dengan alasan mengikuti rapat di kantor Pemerintah Daerah.

Sementara itu, ang-gota DPKS Sumenep, Muhammad Suhaidi me-nilai Dinas Pendidikan (Disdik) setempat sudah

mulai kehilangan akal untuk mengatasi krisis guru yang terjadi. Sebab, krisis guru itu menjadi pemandangan yang tak pernah alpa, bahkan setiap tahun bertambah.

Kata Suhaidi, jika krisis guru tak kunjung diatasi, maka akan ber-dampak terhadap keg-iatan belajar mengajar siswa. “Seharusnya, Dis-dik tak kehilangan akal dalam mencari solusi, sebab ada banyak lang-kah yang bisa dilakukan oleh Disdik dalam men-gatasi masalah ini,” ka-tanya.

Dosen STKIP PGRI itu sangat menyayangkan hingga saat ini kekuran-gan guru mencapai ribuan. Krisis guru yang terjadi pada semua jen-jang pendidikan tersebut akan mengganggu proses belajar mengajar (KBM). Sebab jantung dari pen-didikan itu adalah guru.

“Oleh karena itu, ter-batasnya ketersediaan guru ini sangat berpen-garuh terhadap kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah, maka Disdik harus segera mencari cara agar proses KBM itu tidak terganggu,” ka-tanya.

Bahkan kata Suhaidi, realitas ini harus men-jadi pelajaran berharga bagi Pemkab, lebih-lebih Disdik. “Ini harus men-jadi pelajaran berharga bagi pemerintah agar ke depan, kejadian sep-erti ini tidak terjadi lagi. Sebab ini akan sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar di sekolah. Bahkan hak anak didik untuk men-dapatkan pendidikan menjadi tergadaikan,” tegasnya.

Dalam hematnya, dampak cukup signifi-kan akan dirasakan oleh sekolah-sekolah yang be-rada di kepulauan. “Apal-agi kekurangan guru, ada guru saja, proses belajar mengajar masih tergang-gu. Maka, mau tidak mau, Disdik harus mencari cara untuk mengantisi-pasi hal ini,” jelasnya.

=FATHOL ALIF/SYM

PENDIDIKAN

Krisis Guru Tidak Kunjung Teratasi

...kami akan mem-berdayakan guru-

guru yang telah ada sebelumnya, termas-uk memaksimalkan

guru sukwan,”

A. ShadikKepala Dinas Pendidikan

HEARING. Warga Kepulauan Kangean saat melakukan hearing dengan Wakil Ketua Sementara DPRD Sumenep Moh. Hanafi, Kabag Perekonomian, Setkab Moh. Hanafi dan Asisten II Setkab M. Syahrial.

Page 22: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN IIIFBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FSELASA 16 SEPTEMBER 2014 NO. 0442 | TAHUN III

Pamekasan

Salah satu ketua komunitas suporter PMU, Slamet (35) men-gatakan tak ada gunanya stadion itu dilanjutkan pembangunan-nya, karena sudah kasep meng-ingat PMU sudah lengser dari ISL alias terdegradasi ke Devisi Uta-ma. Ia mempertanyakan kenapa selama dua musim terakhir PMU berlaga di ISL, stadion itu hanya dibiarkan begitu saja. Selama dua musim, PMU tak bisa berlaga di stadionnya sendiri.

“Stadion itu sejak dulu sampai sekarang, bukan belum selesai. Tapi memang dibiarkan begitu saja, tidak dikerjakan. Dan sekarang ketika PMU sudah terpuruk, baru pembangunan stadion akan dlanjutkan. Mak-sudnya gimana?” katanya, seten-gah bertanya.

Menu-rutnya, apa yang dia

katakan sudah berdasarkan fakta yang ada. Karena selama 2013-2014 ini, tak terlihat adanya kegia-tan dan kesibukan di proyek pembangunan stadion tersebut. Hingga pertandingan terakhir PMU di ISL musim ini pun, belum ada kegiatan sama sekali di proyek tersebut. Tiba-tiba ter-dengar kabar pada 2015 proyek itu akan dilanjutkan.

Dia mengatakan salah satu penyebab melorotnya prestasi PMU adalah faktor stadion ini. Sebab ketika mendapat jadwal

kandang, PMU tidak bermain di lapangan sandiri. Tapi harus menyewa lapangan di Stadion Bangkalan. Jarak stadion itu dari mess para pemain kurang lebih 90 kilometer. Karena jarak yang jauh ini, pemain bisa kecape-kan lebih

dulu. Sehingga mereka kurang maksimal dalam bermain. Selain itu, para suporter dari Pame-kasan, juga menjadi kendala tersendiri ketika harus men-dukung PMU ke Bangkalan. Sehingga dukungan suporter juga kurang maksimal. Karena itu atas nama suporter, Slamet meminta Pemkab memahami ini. Karena PMU adalah klub sepakbola kebanggaan Pamekasan, bahkan sudah diperhitungkan di kancah

nasional. Sayang, jika kini dan ke depan, prestasi PMU terus menurun.

Menyikapi ini, Bupati Pame-kasan, Achmad Syafii meminta masyarakat untuk tetap seman-gat dan setia terus mendukung PMU. Meski saat ini PMU ter-degradasi ke Devisi Utama, untuk terus semangat agar musim depan PMU bisa melangkah lagi

ke kasta

tert-inggi sepak bola Indone-sia, yaitu berlaga kembali di ISL. Terkait pembangunan stadion, dia menyatakan memang baru bisa dilanjutkan pada 2015 nanti. Pada 2013 dan 2014 bukan tidak ada niat untuk melanjutkan stadion. Tapi ada sedikit kendala yang mengharuskan pembangu-nan itu dihentikan dulu semen-tara. Tapi pada dua tahun itu,

dana APBD sudah dipersiapkan.Dia menjelaskan pihaknya

memastikan akan menyelesai-kan pembangunan stadion pada 2015 nanti. Dana yang sudah disiapkan Rp 27,5 miliar. Dana tersebut merupakan akumulasi dari anggaran yang belum tereal-isasikan, yaitu pada 2014 sebesar Rp 20 miliar, dan pada 2013 sebe-sar Rp 7,5 miliar.

Dana ini tidak bisa direalisi-kan karena

ada rekomendasi dari Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP), yang tidak memperbolehkan melakukan lelang, sebelum mengantongi dokumen kontrak, di antaranya analisa dampak lingkungan (amdal) dan dokumen Detail En-gineering Design (DED). Rupanya

dalam pembangunan stadion ini dari awal, ada dokumen-doku-men yang belum dipersiapkan lebih dulu. Karena itu dalam 2013-2014, proyek itu diminta dihentikan lebih dulu. Diminta melengkapi segala dokumen awal yang belum ada. Sekarang segala dokumen itu sudah lengkap, se-hingga BPKP telah mengizinkan Pemkab melakukan lelang proyek kembali untuk stadion itu.

“Perlu diingat, sejak awal itu adalah untuk

pembangunan sport center. Jadi tidak hanya lapangan sepak bola di sana. Namun seba-gaimana keingi-nan masyarakat, akan didahulukan penyelesaian lapangan sepak bola dulu. Agar bisa cepat ditem-pati pertandin-gan. Terutama pertandingan PMU,” ujar Bupati.

Sebagaimana diberitakan, pembangunan sta-dion yang sudah dimulai sejak 2012 itu, sebelumnya sudah menyedot anggaran Rp 23 miliar pada tahap pertama. Dengan demikian, apa-bila anggaran 2013-2014 ini juga terserap maka ang-garan yang sudah disalurkan total Rp 50,5 miliar.

Anggaran yang cukup besar ini rupanya belum bisa menyelesaikan final stadion itu nantinya. Perlu ada tahapan proyek berikutnya setelah 2015 nanti.

Sebab idealnya stadion sepak bola untuk standar nasional minimal menghabiskan anggaran sebesar Rp 80 miliar. Untuk stadion bestandar inter-nasional minimal menghabiskan anggaran sebesar Rp 120 miliar.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

Pembangunan Stadion Sudah Tidak Berarti?Puluhan Miliar Dana APBD Terkuras untuk Lapangan Sepak BolaPAMEKASAN - Setelah dua tahun tidak jelas, akhirnya Pemkab Pamekasan menyatakan akan melanjutkan pem-bangunan Stadion Pamekasan, di Desa Ceguk, Kecama-tan Tlanakan, pada 2015 mendatang. Hal ini adalah kabar gembira bagi para pencinta bola, khususnya para suporter PMU karena Pamekasan akan segera memiliki stadion sendiri. Namun kabar ini juga menjadi kabar yang tak begitu berarti bagi sebagian komunitas suporter PMU.

Page 23: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442| TAHUN III GPamekasan

Dalam orasinya, koordinator aksi, Iklal Malaka mengatakan bahwa rencana perubahan sis-tem demokrasi dalam pemilihan kepala daerah akan mengalami kemunduran. Pasalnya, pemili-han kepala daerah melalui dewan merupakan warisan orde baru.

Tidak hanya itu, RUU tersebut sudah dianggap menutup kran demokrasi yang tengah berjalan di Indonesia. Lalu, anggota DPR RI yang tergabung dalam koalisi merah putih, merupakan per-

wakilan rakyat yang berusaha keras mengesahkan RUU Pilkada itu. Koalisi merah putih menjadi pihak yang berusaha memundur-kan demokrasi di negeri ini.

“Banyak alasan yang disam-paikan koalisi merah putih untuk merubah proses pilkada, padahal intinya, mereka masih dendam terhadap Jokowi karena kalah Pil-pres. Sehingga mereka membuat RUU Pilkada tidak langsung,” kata Iklal Malaka.

Sama dengan yang terjadi di

DPR RI, delapan fraksi di DPRD Pamekasan, juga berbeda pan-dangan sikap terhadap RUU terse-but. PKB dan Nasdem menolak disahkannya RUU Pilkada. Sedang Fraksi PPP, PAN, PKS, dan Gerin-dra merupakan fraksi-fraksi yang mendukung RUU Pilkada.

Di hadapan mahasiswa, ang-gota DPRD dari partai PKS, Al Anwari mengatakan bahwa si-kap PKS mendukung disahkan-nya RUU Pilkada tersebut. Menu-rutnya, perbedaan pandangan terhadap RUU itu merupakan hal yang biasa. “Sebab tidak mungkin seluruh rakyat Indonesia disama-kan persepsinya. Sehingga per-bedaan persepsi itu yang harus dihormati,” katanya.

Sementara itu, Fraksi Par-tai Demokrat masih diploma-tis karena masih menunggu keputusan dari Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo

Bambang Yudhoyono. Hal itu disampaikan anggota Fraksi Partai Demokrat, Ismail di ha-dapan mahasiswa. Dikatakann-ya, Demokrat masih melakukan kajian untuk menyikapi RUU Pilkada. “10 tahun era SBY su-dah dipilih langsung oleh raky-at. Sehingga Partai Dmokrat akan melakukan evaluasi, dan keputusannya akan diumum-kan langsung oleh SBY di ha-dapan rakyat Indonesia,” ung-kapnya.

Kemudian, ada tiga fraski di DPRD setempat yang tidak memberikan pernyataan sika-pnya. Ketiganya Golkar, PBB, dan PDIP. Atas sikap beberapa fraksi di DPRD Pamekasan, mahasiswa mengaku kecewa, lantaran tidak mau sama-sama menyatakan menolak dengan mahasiswa.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Mahasiswa Mulai Turun GunungDewan Harus Tolak Perubahan RUU PilkadaPAMEKASAN - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Madura (Unira) Pamekasan menggelar aksi unjuk rasa ke kantor DPRD setempat, Senin (15/9). Aksi tersebut untuk menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada yang akan mengemba-likan pemilihan kepala daerah ke parlemen.

DEMO. Mahasiswa BEM Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Madura, menolak RUU Pilkada, Senin (15/9) kemarin.

PAMEKASAN - Meski PPP saat ini tengah berkonflik di internalnya sendiri, namun Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Pamekasan tak mau ambil pusing. Partai pemenang di Pamekasan ini memilih diam dan tidak mau terlibat dalam konflik internal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP yang terus memanas. Yang terpenting bagi PPP Pamekasan, yaitu tetap fokus menjalankan tugas partai.

Hal ini sebagaimana dis-ampaikan oleh Sekretaris DPC PPP Pamekasan, Wazirul Jihad, kemarin (15/9). Berkali-kali dia menegaskan jika pihaknya atau DPC PPP Pamekasan tidak terlibat sama sekali dalam kon-flik di partainya itu. Pihaknya tetap fokus dalam pengab-diannya kepada masyarakat Pamekasan, seperti yang telah diamanatkan dalam AD/ART partai.

Selain itu, Wazir, sapaan akrabnya, menambahkan DPC PPP Pamekasan saat ini juga tengah fokus mempersiapkan kader-kader terbaiknya di Par-lemen dalam proses penetapan alat kelengkapan dewan. Juga melaksanakan komunikasi di tingkat bawah (grass root) pasca Pemilu Legislatif (Pileg) April lalu. Karena hal itu yang kewajiban yang perlu dilakukan DPC PPP Pame-kasan selaku partai pemenang di Pamekasan. Menurutnya tugas pokok DPC yaitu di dae-rah dimana partai itu berada. Seperti PPP Pamekasan, tugas pokoknya di Pamekasan, tidak usah ke yang lain.

Sebagaimana dipapar-kan di atas, PPP Pamekasan merupakan pemenang Pileg di Pamekasan mengalahkan Partai-partai Politik (Parpol) lainnya. Karena kemenangan itu, menempatkan sebanyak sembilan kader PPP untuk duduk sebagai anggota DPRD Pamekasan periode 2014-2019. Karena kemenangan itu pula, PPP berhak mengutus satu kadernya atas jabatan sebagai Ketua DPRD Pamekasan.

“DPC PPP Pamekasan tidak ikut-ikut itu, yang ka-tanya konflik internal itu. Itu ada di DPP. Kami fokus di DPC saja,” ungkap Wazir singkat.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

PARPOL PPP

Abaikan Konflik Internal di Pusat

Page 24: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN IIIH Pamekasan

PAMEKASAN - Sulitnya men-dapatkan lowongan pekerjaan di Pamekasan membuat ratusan warga Desa Palengaan Dajah, Ke-camatan Palengaan, memilih jadi tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri.

Dari 14 ribu jiwa masyarakat Palengaan Dajah dengan 10.700 yang memiliki hak pilih, setidakn-ya ada 400 jiwa menjadi TKI ke luar negeri. Selebihnya menjadi buruh tani, buruh bangunan, dan pedagang di pasar tradisional. Ada juga yang memilih menjadi guru di lembaga pendidikan yang ada di desa tersebut.

400 jiwa yang menjadi TKI

tersebut berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dan terse-bar di Negara Malasyia, Arab Saudi, Brunai Darus Salam, dan sejumlah Negara lainya. Paling banyak, warga Palengaan Dajah mengadukan nasibnya ke Arab Saudi.

Kepala Desa Palengaan Dajah, Kecamatan Palengaan, Syamsul Arifin mengaku tidak melarang warganya untuk menjadi TKI ke luar negeri. Sebab, pemerin-tah belum mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang layak dan pendapatan yang sesuai serta mencukupi kehidupan sehari-harinya.

Hampir dari 11 dusun yang berada di itu, warganya menjadi TKI. Ada sebagian merantau ke sejumlah daerah di Indonesia, seperti Lampung, Kalimantan dan Jakarta.

Saat ditanya apakah warg-anya yang menjadi TKI, meng-gunakan jalur resmi atau legal, Syamsul lebih memilih tidak menjawab pertanyaan awak me-dia. Ia hanya menyampaikan, warganya yang jadi TKI, atas kemauan sendiri dan memilih pelayanan sesuai dengan keingi-nannya.

Syamsul mengaku warganya tidak pernah mendapatkan pen-

didikan dan latihan dari pemer-intah, yang bermuara terhadap keterampilan usaha mandiri. Khususnya para generasi muda. Apalagi bantuan modal, juga tidak pernah disentuh oleh pemerintah.

Sebetulnya kata Syamsul, seandainya dinas terkait yakni Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Dinsosnakker-trans) bisa memberikan pelati-han misalnya menjahit dan di-laksanakan di desanya, maka warganya akan berbondong-bondong untuk belajar menja-hit. Ditambah lagi bantuan alat jahit. Sebab, di desanya banyak

lembaga pendidikan, sehingga, seragam sekolah bisa dibuat oleh masyarakat yang ada di de-sanya tidak dikerjakan di luar Desa Palengaan Dajah.

Ia berharap kegiatan Bunga Bangsa yang diselenggarakan Pemkab Pamekasan tidak hanya kegiatan seremonial, melainkan dapatnya bisa ditindaklanjuti oleh intansi terkait.

“Makna membangun desa tersebut dapatnya bisa mel-akukan pembangunan desa se-cara berkelanjutan, terarah, dan bisa melaksanakan permintaan masyarakat,” katanya.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

TENAGA KERJA

400 Jiwa Memilih Jadi TKI

Para Anggota DPRD yang mengajukan kredit itu nantinya akan mendapat uang tunai sesuai dengan permintaan mereka. Ada yang mengajukan kredit selama 48 bulan, ada pula yang 24 bulan. Semuanya tergantung dengan ke-butuhan masing-masing anggota. Pengembalian kredit itu lantas dilakukan dengan cara pemoton-gan gaji setiap bulan.

Beberapa legislator yang telah mengajukan kredit antara lain Anggota DPRD dari PPP, Maskur Rasid. Dia mengatakan saat ini proses pencairan uang kredit masih dalam proses di bagian Sekwan.

Menurutnya, Sekwan masih mengkaji jumlah dan potongan setiap bulan yang akan dibe-bankan kepada masing-masing dewan setelah kredit dicairkan. Alasan dia mengajukan kredit ini guna memenuhi kebutuhan sehari-hari selama bertugas di kantor dewan. Apalagi bulan ini meskipun semua dewan sudah bertugas, belum mendapat gaji dari Sekwan. “Masih proses semua. Belum ada yang cair,” katanya.

Anggota lainnya yang juga mengajukan kredit adalah dari PDIP, Haeri. Dia mengaku ter-

paksa mengambil kredit untuk digunakan pembiayaan anaknya yang sedang melanjutkan pen-didikannya di perguruan tinggi.

Berbeda dengan dua orang ini, salah satu anggota dewan ada yang tidak mau menggadaikan SK-nya. Bahkan dia akan tetap menjaga SK itu untuk tidak sam-pai digadaikan. Dia adalah ang-gota dewan dari PKS, Al Anwari.

Dia mengaku enggan mengambil kredit di bank. Alasannya, gajinya sebagai ang-gota dewan nanti hanya akan habis untuk membayar kredit bank saja. Bahkan bisa sam-pai 80 persen gaji habis untuk bayar kredit. Jika ini terjadi pada dirinya, bisa bingung nanti kalau dia butuh uang.

Dia juga khawatir, jika gaji dewan sudah dirasa tidak cukup, besar kemungkinan akan ada kongkalikong dengan pelak-sanaan proyek. Atas alasan itu, dia menolak untuk mengambil kredit di bank. “Alhamdulillah kebutuhan saya dan keluarga masih cukup. Jadi tidak perlulah ambil kredit,” tukasnya.

Sementara Ketua DPRD Sementara Halili kemarin (15/9) mengatakan sudah

dilaksanakan kepada Anggota DPRD periode sebelumnya. Pada saat itu banyak anggota yang menjaminkan SK-nya ke Bank, guna mencairkan dana pinjaman. Menurut Halili, mereka membu-tuhkan dana pinjaman karena masih menyisakan hutang dalam proses pencalegan dirinya. Uang pinja-man itu digunakan untuk melunasi hutang-hutang itu. Sistim pembayaran-nya dengan cara potong gaji, dari gaji Anggota DPRD bersang-kutan.

Sesuai prosedur, jika ada anggota DPRD yang akan ber-hutang ke bank dengan jaminan SK dewan, maka harus melalui persetujuan partai dan Ketua DPRD. Meski demikian, kebijakan setiap partai berbeda-beda un-tuk mengambil pinjaman di bank

dengan jami-

nan SK dewan ini. Dia men-contohkan untuk kebijakan di partainya, PPP, pada tahun kemarin hanya dibatasi pinjaman maksimal setiap anggota ke Bank Rp 100 juta. Untuk kebijakan par-tai lain dirinya mengaku kurang paham.

Seandainya nanti, untuk DPRD periode sekarang, ada ang-gota yang ingin melakukan hal

tersebut, asalkan syarat-syaratnya terpenuhi,

tidak ada alasan dewan untuk tidak

menyetujuinya. Menurutnya yang

terpenting izin dari partai dan syarat-syarat teknis lainnya. Jika sudah lengkap, maka dewan hanya tanda tan-gan saja nanti.

“ I t u hak para a n g g o t a d e w a n . Bisa di-gunakan, bisa juga tidak. Dan m e n u r u t a t u r a n p e r b a n -kan hal

itu boleh,” ungkap adik

kandung Bupati Pamekasan ini.=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

Ada SK Dewan “Disekolahkan” di Bank

PAMEKASAN – Di Pamekasan sudah mulai ada SK Dewan masuk bank. Informasi ini diakui oleh Sekretaris Dewan (Sekwan), Bambang Prayogi. Menurutnya Dewan meng-gadaikan SK Pengangkatannya memang dibolehkan. Saat ini sudah banyak Anggota DPRD yang mengajukan kredit ke bank dengan menjaminkan SK Pengangkatan Anggota DPRD tersebut.

Al-Anwari : 80 Persen Gaji Bisa Habis untuk Bayar Kredit

Page 25: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442| TAHUN III IPamekasan

Para pencopet tersebut bi-asanya akan memanfaatkan je-maah haji yang kebingunan, ka-rena terlepas dari rombongan. Ataupun jemaah haji yang kebin-gungan mencari toilet dan mem-inta bantuan untuk diarahkan ke tempat wisata.

Para pencopet akan berpura-pura memberikan pertolongan. Setelah korban lengah, akhirnya pancopet beraksi dan mengambil barang-barang berharga milik je-maah haji Indonesia.

Modus yang mendominasi adalah penipu mengaku sebagai petugas haji dan menawarkan bantuan membawa tas jemaah. Setelah berhasil merayu, penipu langsung membawa kabur tas jemaah di tengah kerumunan je-maah.

Menurut Kepala Seksi Haji Dan Umroh Kemenag Pamekasan Abdul Wafi, petugas haji yang resmi dibekali dengan tanda pen-genal (kartu ID) khusus. Seluruh kepala regu (Karu) dan kepala

rombongan (Karom) diminta terus mengawasi jemaahnya mas-ing-masing. Mereka diminta tidak melepaskan jemaahnya begitu saja ketika tiba di Makkah.

Penipu atau penjahat para je-maah itu pada umumnya orang Indonesia yang sudah menetap di Saudi. Sebab petugas haji yang di-rekrut pemerintah adalah orang-orang Indonesia.

Pada kasus lain, ada juga orang Arab Saudi setempat yang menjadi penjahatnya. Mereka umumnya mengaku sebagai petugas Masjidil Haram. Penipu ini biasanya memaksa jemaah untuk menyerahkan tas untuk dilakukan pemeriksaan. Setelah diserahkan, seketika itu pula tas dibawa kabur.

Sementara ciri-ciri pencopet yang akan beraksi di Makkah atau-pun Madinah, mereka biasanya membawa jaket yang dilipatkan di tangan mereka. Ketika thawaf, mereka akan ikut di dalam desa-kan para jemaah. Mereka akan

terus membuntuti calon korban. Ada tiga tempat yang bisa

diwaspadai sebagai titik paling tidak aman di Masjidil Haram. Ketiganya adalah daerah sekitar pelataran Masjid, seputaran Kak-bah dan tempat tahalul (Marwah). Tiga tempat tersebut diyakini se-mua orang yang pernah ke sana sebagai titik yang berbahaya.

Karenanya, harus diperha-tikan barang bawaan yang akan ikut serta dalam kegiatan beriba-dah di Masjidil Haram. Semakin sedikit barang yang dibawa, akan semakin sedikit risiko yang harus anda tanggung. Cukup bawa ba-rang yang diperlukan saja.

Apabila jamaah haji me-makai pakaian ihram, lebih baik tetap mengenakan sabuk haji (biasanya berwarna hijau). Sabuk tersebut cukup aman un-tuk menyimpan uang bekal je-maah haji, karena ada tempat penyimpanan uang.

Untuk mengantisipasi ter-jadinya hal yang tidak diinginkan tersebut, para jemaah haji diim-bau harus terus waspada untuk menjaga barang-barang yang dibawa. Terutama barang yang dianggap sangat berharga sep-erti dompet dan dokumen pent-ing lainnya. Biasanya dua barang berharga itu memang selalu jadi incaran utama dari para pemburu alias pencopet.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Penipuan Mengintai Jemaah HajiPelataran Masjid, Sekitar Kakbah, dan Marwah Paling Rawan

PAMEKASAN – Jemaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Pamekasan diimbau mewaspadai pencopet dan penipuan. Dalam pelaksanaan ibadah haji, biasanya penipu dan pencopet berpura-pura menyamar jadi petugas haji. Baik saat pemberangkatan, lebih-lebih saat melaksanakan ibadah haji di Makkatul Mukarromah ataupun Madinatul Munawwarah.

PAMEKASAN – Hingga saat ini masih banyak aset desa yang dikuasai secara pribadi oleh kepala desa (kades) bersang-kutan. Padahal dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, hasil pengelolaan aset desa digunakan untuk kepentingan desa.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Sementara dewan per-wakilan Rakyat daerah (DPRD) Pamekasan, Suli Faris. Menu-rutnya, sudah bukan rahasia lagi bahwa banyak aset desa yang seharusnya untuk kepent-ingan desa dan bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Desa justru dikuasai secara pribadi oleh kepala desa.

Salah satunya adalah tanah percaton, maupun tanah kas desa lainnya atau aset lain yang dimiliki desa justru sepenuhnya dikuasai oknum kepala desa maupun aparatnya dan diambil seluruh hasilnya untuk kepent-ingan pribadi mereka. Hal itu sebenarnya sudah jauh dari ketentuan tentang pemerinta-han daerah yang juga mengatur desa.

“Secara aturan itu, harusnya tanah kas desa termasuk percaton bisa dimanfaatkan hasilnya untuk kepentingan masyarakat desa bukan untuk pribadi kades, tidak seperti yang terjadi sekarang yang seluruh aset langsung dikuasai kades,”katanya.

Lanjut Suli, dengan adanya kebiasaan yang mengalahi aturan itu, membuatnya sedikit khawatir dengan disahkannya Udang undang nomor 6 tahun 2014 dan aturan pelaksanaannya dalam Peraturan Pemerintah no 43 tahun 2014 tentang desa.

Pasalnya, undang-undang tersebut berpotensi menyeret banyak kepala desa yang jatuh ke masalah hukum. Sebab, di undang-undang tersebut pemerintah pusat akan mem-berikan anggaran yang cukup besar di setiap desa.

Terangnya, dalam jangka waktu satu tahun, setiap desa akan diberikan kewenangan mengelola keuangan sedikitnya Rp 1 miliar untuk anggaran pelaksanaan program-program desa. Sementara di Kabupaten Pamekasan, masih banyak di-jumpai Desa yang masih mem-pertahankan sistem kepem-impinan berdasarkan budaya yang sudah turun temurun.

Akibatnya, diperkirakan

akan banyak kades yang berpo-tensi akan bermasalah dengan hukum karena tidak mampu mengelola keuangan dengan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Suli menyadari, banyak Desa di Pamekasan yang hingga kini masih belum sepenuhnya menjadi desa yang ideal.

Tidak ada cara lain, Tam-bah Suli, Pemerintah Kabu-paten Pamekasan harus segera mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa melalui pembuatan perda yang disesuaikan dengan Undang-undang yang baru. Selain itu mulai mensosialisasikan bahwa desa perlu mandiri mengelola keuangannya melalui APBDes.

“Ya seharusnya sudah dari dulu desa itu bisa mandiri dengan segala Sumber Daya alam yang dipunyai, apalagi kan juga punya tanah kas desa yang bsia dikelola dengan baik dan hasilnya bisa masuk APBDesa dan dimanfaatkan untuk kepentingaan publik,” ungkapnya.

Kepala Badan Pember-dayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (Bapemas Pemdes) Masrukin mengata-kan saat ini pihaknya sedang merevisi perda lama yang akan disesuaikan dengan undang-undang yang baru. Diperkira-kan, hasil revisi Perda tersebut akan dibahas pada tahun 2015 mendatang setelah masuk dalam agenda Prolegda tahun 2015.

“Sekarang ini masih kami kuliti Undang-Undang Desa dan PP-nya untuk dipersiapkan re-visi perdanya, karena perdanya harus direvisi dan disesuai-kan dengan undang-undang desa dan PP-nya yang baru,” katanya.

=ALI SYAHRONI/RAH

SALAHI ATURAN

Kades Kuasai Aset Desa

Pasalnya, undang-undang tersebut berpotensi meny-eret banyak kepala desa

yang jatuh ke masalah hu-kum. Sebab, di undang-un-dang tersebut pemerintah pusat akan memberikan anggaran yang cukup be-

sar di setiap desa.

PAMEKASAN – Meskipun belum jelas target penuntasan pekerjaan stadion di Desa Cegug, Kecamatan Tlanakan, Dinas Pe-muda Olahraga Kebudayaan Dan Pariwisata (Disporabudpar) Pamekasan kembali mengaju-kan tambahan anggaran melalui APBD tahun 2015 mendatang. Pa-dahal sebelumnya sudah menelan anggaran sebesar Rp 27,5 miliar dari APBD 2013 yang hingga saat ini belum terserap sepenuhnya.

Kadisporabudpar Pamekasan, Jhon Julianto belum menjelaskan se-cara rinci jumlah total anggaran yang diajukan dalam APBD 2015, yang

saat ini sudah masuk dalam draf pen-gajuan sementara APBD 2015.

Ketika dikejar pertanyaan jumlah anggaran tambahan yang akan diajukan, Jhon lebih me-milih bungkam. Ia hanya menya-takan anggaran pekerjaan sta-dion masih butuh dana besar dan proses pekerjaannya memerlukan tahapan yang panjang.

Menurut Jhon, pekerjaan proyek stadion sudah memasuki tahap finising tribun, pemban-gunan lapangan, dan pengadaan lampu serta beberapa fasilitas pe-nunjang stadion lainnya.

Idealnya, kata Jhon, untuk

pembangunan stadion, bukan un-tuk sport center, anggaran yang harus diserap sebesar Rp100 mil-iar. Sementara yang sudah terserap saat ini maupun yang akan dikerja-kan, masih belum mencapai sepa-ruh dari anggaran pembangunan stadion yang sesungguhnya.

Jhon menjelaskan, Pemkab Pamekasan juga mengajukan anggaran pembangunan stadion kepada Kementrian Pemuda Dan Olahraga sebesar Rp. 25 miliar, termasuk mengajukan ke Badan Pengembangan Wilayah Surama-du (BPWS) sebesar Rp. 20 miliar.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

INFRASTRUKTUR

Disporabudpar Rajin Ajukan Anggaran Stadion

Page 26: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN IIIJ

moh

amm

ad m

uhlis

/ kor

an m

adur

a

SampangSumenep SELASA 16 SEPTEMBER 2014No. 0442 | TAHUN III JSampangKORAN

MADURA

Menurut data yang diterima Dinsosnakertrans Kabupaten Sampang terdapat total 416 kios dan lapak yang harus mendapat bantuan karena menjadi korban kebakaran. Namun, setelah Koran Madura melakukan investigasi di tempat kejadian perkara (TKP) ternyata hanya 375 kios dan lapak yang terbakar (lihat grafis). Data itu cocok dengan pengakuan Kepala Pasar Srimangunan Suro-so, Senin (15/9).

Sementara Kasi Pasar Dispen-daloka Sampang Damanhuri ketika dikonfirmasi terkesan sulit untuk memberikan data-data terkait Pasar Srimangunan. Bahkan ketika ditanya kejelasan jumlah kios yang murni terkena kebakaran, pihaknya melemparkan jawaban dengan menyuruh ke pengelola pasar lain-nya. “Saya sedang bertugas di luar kantor, untuk lebih jelasnya men-genai jumlah kios di block C yang tidak terkena kebakaran dan saat ini masih berjualan langsung saja menghubungi bapak Suroso,” tu-turnya, Senin (15/9).

Kepada Koran Madura, Kepala Pasar Srimangunan Suroso menu-turkan bahwa jumlah pasar yang murni terkena kebakaran yaitu sebanyak 86 kios. Itu semua bera-

da di Blok C Lantai 2. Sedangkan jumlah kios yang berada di Block C Lantai 1 sebanyak 59 kios dan yang berada di Lantai 2 sebanyak 127 kios. Dari 127 kios itu tidak semuanya terbakar, hanya 86 kios saja yang terbakar. Hanya saja, mereka kemudian dianggap ter-bakar semua dan mendapat ban-tuan secara merata.

Menurut Suroso, dana santu-nan kemudian diberikan kepada semua pedagang kios yang berada di block C lantai dua, baik yang terbakar maupun tidak. “Bantuan diberikan kepada semua pedang yang berada di Block C lantai 2, yaitu sebanyak 289 lapak dan 127 kios,” jelasnya.

Sementara kepala Dinas So-sial Tenga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Malik Amrul-lah saat dikonfirmasi menuturkan bahwa bantuan santunan sebesar Rp 811.200.000 yang diberikan kepada korban kebakaran Pasar Srimangunan itu berdasarkan data dari Dispendaloka. Dan besa-rannya pun atas putusan Bupati, yaitu Rp 1.950.000 per pedagang.

“Kami hanya menjalankan apa yang menjadi tugas kami. Tapi sebenarnya, konsep awal terkait besar jumlah dana santunan un-

tuk pedagang lapak dan kios itu berbeda yaitu kalo tidak keliru selisih Rp 1 juta lebih besar untuk kios sebesar Rp 2.750.000. Namun

ada pertimbangan lagi berdasar-kan masukan dari semua peda-gang, jadi bupati memutuskan untuk dilebur jadi rata, dan semua

pedagang mendapatkan jatah Rp 1950.000,” jelasnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data Dispendaloka sebelumnya yaitu jumlah penerima bantuan sebanyak 416 pedagang yaitu un-tuk 127 kios dan 289 lapak. Dan jumlah itu sudah rata keseluru-han kios dan lapak yang berada di Block C lantai 2 yang menerima bantuan.

=MOHAMMAD MUHLIS/LUM

Dispendaloka Gelembungkan41 Data Kios Kebakaran?SAMPANG- Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (Dispendaloka) Kabupaten Sampang diduga kuat telah melakukan penggelembungan terkait data kios dan lapak yang menjadi korban kebakaran di Pasar Srimangunan. Pasalnya, ada perbedaan data yang diklaim oleh Dispendaloka Kabupaten Sampang untuk dijatah bantuan kepada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) setempat.

PEDAGANG (BLOK/LANTAI) JUMLAH TOTAL TERBAKAR

Lapak Blok C lt 1 448 Tidak adaKios Blok C lt 1 59 Tidak adaLapak Blok C lt 2 289 289Kios Blok C lt 2 127 86

Sumber: Data Riil dari Kepala Pasar Srimangunan

SAMPANG- Satuan Polisi Pa-mong Praja (Satpol PP) Kabu-paten Sampang mengaku kesu-litan untuk menindak tegas para penambang pasir liar yang kerap beroperasi di pesisir pantai sela-tan maupun di pantai utara Kabu-paten Sampang.

Kepala Satpol PP Sampang Hamdani menuturkan jika perda yang diterapkan di Kabupaten Sampang masih kurang bertaji. Sebab menurutnya, dalam Perda nomor 10 Tahun 2002 tentang ijin penambangan yang menjadi

acuan saat ini tidak memberikan efek jera kepada para penambang ilegal. “Perda Nomor 10 Tahun 2002 tentang ijin pertambangan yang menjadi acuan kita tidak memberikan sanksi berat, jadi penambang liar beroprasi lagi,” ucapnya, Senin (15/9).

Bahkan Hamdani menutur-kan jika pihaknya kerap melaku-kan razia terhadap keberadaan penambangan pasir liar. Meski ada yang tertangkap, namun sanksi tegas tidak bisa diberikan kepada para penambang. “Kalau

operasi sering kita lakukan, kalau untuk memberi sanksi tegas ke-pada penambang tidak bisa ka-rena kita hanya mengacu kepada Perda yang ada,” jelasnya.

Karena itu Hamdani mengaku dalam waktu dekat akan duduk bersama dengan Pemerintah Ka-bupaten Sampang untuk mengu-sulkan penguatan Perda Nomor 10 Tahun 2002, sehingga bisa me-nekan keberadaan para penam-bang pasir liar.

Moh Usman (21), warga Desa Taddan, Kecamatan Camplong

menyayangkan lemahnya perda terkait penambangan pasir ilegal itu. Menurutnya, saat ini Pemer-intah hanya terkesan membiar-kan para pelaku penambang ilegal berkeliaran tanpa memberikan tindakan tegas. Bahkan Usman dengan tegas meminta kepada pemerintah daerah (Pemda) mau-pun Satuan Kerja Perangkat Dae-rah (SKPD) terkait untuk selalu aktif mengkoordinasikan kepada masyarakat supaya permasalahan penambangan pasir ilegal segera terselesaikan.

“Meski mereka berdalih fak-tor ekonomi. Saya paham terha-dap kehidupan masyarakat pesi-sir, terutama masyarakat taddan. Mereka melakukan penambangan dikarenakan minim perhatian dari Pemerintah. Dan mereka juga tidak paham dampaknya setelah melakukan penambangan. Oleh sebab itulah mereka hanya butuh perhatian dan penyadaran aktif dari Pemerintah sebelum persoa-lan ini berlarut-larut tanpa ada penyelesaian,” terangnya.

=MOHAMMAD MUHLIS/LUM

PEMBERANTASAN TAMBANG ILEGAL

Satpol PP Sebut Perda Lemah

Page 27: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III K

ryan

har

iyan

to/k

oran

mad

ura

ryan

har

iyan

to/k

oran

mad

ura

Sampang

Enam PNS yang terjaring ra-zia terdiri dari empat orang guru, petugas lapangan UPTD KB, pegawai Puskesmas Kecamatan Jrengik. Razia PNS dilakukan di Jalan Raya Desa Kotah Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang.

Kasi Penyidik Satpol PP Sam-pang Moh Jalil mengatakan, ra-zia tersebut diatur dalam Pera-turan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2010 tentang Kedisplinan PNS. “Operasi ini rutin dilaku-kan untuk kedisiplinan PNS,” ucapnya.

Dari hasil razia, banyak pega-wai berkeliaran di luar kantor pada jam kerja dan tidak bisa menunjukkan surat keterangan yang bisa dipertanggungjawab-kan dari masing-masing pimpi-nan. Mestinya, jika kepentingan dinas disertai surat keterangan dari pimpinan.

“Tadi sudah kami tanyakan kepada semua pegawai yang terjaring, banyak alasan yang tidak masuk akal, karena sudah jelas ada di luar saat jam kantor. Kalau memang ada urusan kan-tor harus ada surat perintah ke-cuali ada kepentingan pribadi,”

tuturnya.Jalil menuturkan, dalam PP

Nomor 53 Tahun 2010 tentang Kedisplinan PNS diterangkan bahwa jam kerja PNS bagi in-stansi pemerintahan dimulai sejak pukul 07.00 Wib hingga pukul 15.30 Wib. Sedangkan jam masuk pegawai guru dari pukul 07.00 Wib sampai pukul 13.00 Wib.

“Untuk jam istrihat memang satu jam, biasanya jam istirahat guru pukul 09.00 Wib, dan pega-wai dinas dari pukul 12.00 Wib,” jelasnya.

Namun, pihaknya tidak bisa memberik sanksi kepada PNS yang terjaring razia. “Kami men-data saja setelah diperiksa untuk dibuatkan Berita Acara Pemerik-saan (BAP) dan hasilnya diberikan kepada Bupati. Untuk memberi-kan sanksi pelanggaran sudah ada kewenangannya masing-masing, baik pelanggaran ringan, sedang, dan berat,” katanya.

Penegak perda selama bulan September sudah tiga kali mel-akukan razia, dan PNS yang ter-jaring berjumlah 15 orang.

=RYAN HARIYANTO/MK

SAMPANg - Ketua Fraksi Demokrat Aulia Rahman mem-inta Bupati Sampang A Fannan Hasib turun tangan menyikapi persoalan pengerjaan pemban-gunan Tempat Penampungan Sementara (TPS) bagi pedagang Pasar Srimangunan.

Pernyataan itu disampaikan lantaran selama ini pengerjaan 416 TPS dinilai banyak kejang-galan. Seperti bahan material dan spesifikasi pembangunan tidak sesuai RAB, anggaran dinilai berlebihan, serta sejum-lah pihak terkesan saling lempar tanggung jawab dalam persoa-lan tersebut.

Belakangan diketahui Pemerintah Sampang melaku-kan Penunjukan Langsung (PL) terhadap CV Burung Nuri untuk pengerjaan pembangunan TPS. Namun, kenyataannya H Djamad Badrun sebagai Direktur PT Sila Indah Perkasa, diam-diam meru-pakan kontraktor pembangunan TPS senilai Rp 2 miliar tersebut.

Artinya, H Djamad Badrun melakukan peminjaman ben-dera atas CV Burung Nuri. Se-mestinya, peminjaman bendera proyek tersebut, harus ada surat kuasa direktur yang semestinya disepakati antar Direktur CV Burung Nuri dengan Direktur PT Sila Indah Perkasa.

“Kepala Daerah harus turun tangan menyikapi persoalan yang semakin rumit ini, sudah jelas pembangunan TPS senilai

Rp2 miliar itu banyak kejang-galan baik juklak dan juknis-nya, apalagi soal pinjaman bendera rekanan CV,” ucap Aulia Rahman.

Dijelaskan, dengan demiki-an desakan ini agar persoa-lan pembangunan TPS tidak berimbas kepada jalannya roda pemerintahan daerah. Apalagi, menurutnya BPBD Sampang tidak pernah menyampaikan keterbukaan kepada pub-lik terkait spesifikasi bahan bangunan dan isi perjanjian kontrak dengan rekanan CV.

“Harus turun tangan ke bawah, kalau tidak efeknya kepada pemerintahan, apalagi

belakangan diketahui dugaan tidak adanya surat kuasa direk-tur antar CV,” katanya.

Sebelumnya, Kabag Pemban-gunan Pemkab Sampang Abd Hannan tidak memberikan ban-yak komentar terkait surat kuasa antar CV itu. “Tidak ada istilah pinjam bendera dalam pemban-gunan TPS ini,” ujarnya (14/9).

Seperti pernah disampaikan, Kepala BPBD sampang Wisno Hartono, menerangkan bahwa tidak tahu menahu perihal isi kontrak dan spesifikasi ba-han bangunan. Sebab, untuk mengetahui isi kontrak dan RAB proyek yakni rekanan CV.

=RYAN HARIYANTO/MKSatpol PP Sampang razia PNS di Jalan Raya Desa Kotak Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang, Senin (15/9) sekitar pukul 08.00 Wib.

PNS Belum DisiplinSampang – Sebagian pegawai negeri Sipil (pnS) di lingkungan pemerintahan Kabupaten Sampang belum disipilin. Dalam razia Satuan polisi pamong praja (Satpol pp) Kabupaten Sampang, Senin (15/9) sekitar pukul 08.00 Wib, enam abdi negara tertang-kap lambat masuk kantor.

ryan hariyanto/koran madura

Bupati Sampang A. Fannan Hasib saat meninjau pengerjaan pertama pembangunan TPS di Pasar Srimangunan beberapa waktu lalu

PEMBANGUNAN TPS

Bupati Perlu Turun Tangan

Page 28: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN IIIL Sampang

LSM Forum Kajian Publik (FKP) Heru Susanto berpenda-pat bahwa rehab total kantor Kelurahan Banyuanyar Sampang sangat janggal. Sebab bangunan yang saat ini dilakukan rehab to-tal masih terbilang baru. Dia juga menuding proses lelangnya terbi-lang murah.

“Kalau bahan bangunan lama hanya dilelang 2,5 juta, tentu ini sangat murah dan berpotensi sarat dengan KKN, apalagi bangu-nan lama itu terbilang masih baru tidak sampai 10 tahun usianya.

apa hal ini tidak menghambur-hamburkan anggaran saja, se-mentara masih banyak program kemiskinan yang harus men-dapatkan porsi anggaran yang cukup,” sindirnya, Senin (15/9).

Kabid pengelolaan Aset Dis-pendaloka Sampang Bambang In-dra Basuki menuturkan, aset lama pada proses rehab yang dilakukan di Kantor Balai Kelurahan Banyu-ayar akan dihapus. Menurutnya, penghapusan aset bangunan itu senilai Rp 2,5 juta. Itu sudah ada hitungan teknisnya serta melalui

mekanisme lelang terbatas perse-orangan.

Hanya saja, Bambang enggan berkomentar lebih terkait teknis rehab. Sebab menurutnya, itu su-dah menjadi kewenangan Dinas Teknis PU Cipta Karya dan Tata Ruang (Cikatarung) Sampang.

“Nilai pelelangan itu hanya bagian-bagian aset yang masih bernilai saja, seperti kayu, pla-fon dan lainnya. Terkait tembok itu tidak termasuk. Untuk ba-gian teknisnya itu Cikatarung, kami hanya di bagian aset saja dan tidak bisa berkomentar lebih terkait teknisnya,” jelasnya.

Sementara Kepala Dinas PU Cikatarung Sampang Wahyu saat hendak dikonfirmasi, juga enggan berkomentar. Pihaknya menjelas-kan bahwa semua program kegiatan di instansinya sudah bisa diakses di lamannya. =MOHAMMAD MUHLIS/LUM

SAMPANG- Penarikan retribusi parkir di tepi jalan dikeluhkan. Pasalnya, petugas juru parkir (jukir) banyak tidak mempunyai kertas retribusi res-mi parkir. Hal tersebut terbukti ketika masyarakat memarkir sepeda di jalanan, jukir banyak yang tidak memberikan kertas retribusi saat menarik uang kepada sejumlah pengendara sepeda motor.

Berdasarkan pantauan Koran Madura, keberadaan jukir yang biasa tidak memberikan kertas retribusi di antaranya, di Jalan Wahid Hasyim, Jalan Panglima Sudirman, dan Jalan Tronojoyo.

Yazid (24) warga asal Jl G. Wilis Kota Sampang menu-turkan, dirinya sering diminta uang parkir tanpa diberikan ker-tas retribusi. Dengan kondisi itu dia menduga jika uang tersebut kemungkinan besar tidak akan masuk ke pendapatan daerah.

“Jukir resmi itu kan biasan-ya ada kertas bukti retribusi yang bertuliskan kerja sama dengan pihak Dishub. Tapi kenyataannya penarikan uang retibusi parkir masih banyak yang tanpa memberikan kertas retribusi. Itu kan sangat jang-gal, bisa saja uang tersebut

masuk ke kantong pribadi,” ujarnya kepada Koran Madura, Senin (15/9).

Aktivis Ikmas Sampang Moh Jalil menuturkan adanya oknum jukir nakal disebabkan lemahnya pengawasan dari pemerintah, terutama Dishubkominfo. Se-harusnya dengan adanya oknum jukir nakal pemerintah daerah lebih bijak mencari solusi alter-natif. Salah satunya yaitu parkir berlangganan.

”Daerah lain sudah menerap-kan parkir langganan, jadi tinggal Sampang, dan saya berharap agar parkir langganan ini bisa mengurangi oknum jukir nakal,” ucapnya.

Kepala Dishubkominfo Sampang Ali Wafa melalui Kabid Perhubungan Darat M Fadeli menanggapi adanya keluahan tersebut. Menurutnya, jika pihaknya sudah sering kali memberikan peringatan kepada jukir agar mematuhi aturan yang ditetapkan, yakni mem-berikan kertas retribusi saat menarik uang parkir.

“Kita bukan hanya diam saja. Kita juga sudah sering ingatkan para jukir. Jika memang tetap mendapat keluhan seperti ini kita akan evaluasi kembali,” jelasnya.

Terkait parkir langganan, Fadeli menuturkan jika sebe-lumnya sudah pernah mer-encanakan penerapan parkir

langganan. Namun rencana itu kurang mendapat apresiasi dari jukir.

=MOHAMMAD MUHLIS/LUM

RETRIBUSI

Ada Juru Parkir Nakal

DARI JAUH. Tampak salah satu jukir sedang mengawal sepeda motor yang hendak berangkat, Senin (15/9).

REHAB. Awak media ketika melihat kondisi Kantor Balai Kelurahan Banyuanyar yang sedang direhab total, Senin (15/9).

Aset Kantor Kelurahan Dilelang Rp 2,5 jutaSAMPANG - Kantor Kelurahan Banyuanyar Kecama-tan Kota Sampang baru berusia kurang lebih 6 tahun, namun saat ini kembali direhab total. Sementara aset bangunan lama, dihapus melalui lelang terbatas oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat se-nilai Rp 2,5 juta.

Page 29: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III MBangkalanBangkalan SELASA 16 SEPTEMBER 2014

No. 0442 | TAHUN III MBangkalanKORAN MADURA

SK Dewan Tergadaikan

"SK saya sudah digadaikan ke bank, karena saya sangat mem-butuhkan uang tersebut untuk keperluan pribadi," kata salah se-orang anggota dewan berinisial H, kemarin (15/9).

Dia menerangkan sebelum menjadi anggota dewan terpilih, kepentingan semasa kampanye cukup menguras dana. Itu sebagai kebutuhan sosialiasi saat turun ke lapangan. Di samping itu, juga untuk biaya pembuatan banner dan baliho. Supaya masyarakat tahu bahwa dirinya mencalonkan

diri sebagai anggota dan dipilih oleh rakyat. Jika tidak, masyarakat tidak akan mengetahui pencalo-nannya.

"Saat itu tabungan saya sampai terkuras habis dan masih pinjam ke famili. Untuk membayar utang itu, saya ter-paksa menggadaikan SK ini," akunya.

Peminjaman semacam itu, tak hanya dilakukan oleh dirinya, me-lainkan anggota dewan yang lain. Namun, untuk nominal pastinya dirinya tidak menyebutkan akan

hal itu. Aturannya, minimal nom-inal uang yang boleh diambil se-nilai Rp 20 juta dan maksimal Rp 250 juta.

"Nanti bayarnya nyicil me-lalui pemotongan gaji. Teman-

teman yang lain juga melaku-kan peminjaman yang sama, dengan menggadaikan SK," ungkapnya.

Proses menggadaikan SK tidak

rumit. Hanya menyerahkan surat persetujuan dari ketua DPC partai dan foto suami istri apabila sudah berkeluarga. Kemudian diajukan pada sekwan. Paling lama dari pengajuan tiga hari sudah cair dari Bank Jatim.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bangkalan, H Fatkhur-rahman mengaku tidak menjadi persoalan apabila anggota dewan meminjam uang ke Bank yang diminati. Sebab, tidak ada aturan hukum terkait peminjaman uang semacam itu. Apalagi, partai poli-tik yang dikendarai anggota de-wan tidak melarang.

Hanya saja, dirinya menya-rankan agar uang pinjaman yang dimaksud jangan dimaksimalkan. Dalam artian, pinjaman uang tersebut masih dipotong oleh partai dan kebutuhan keluarga anggota dewan.

Dia mengakui, peminjaman semacam itu, sudah dilakukan se-belum dewan yang baru dilantik. Maklum saja, dirinya menjabat anggota dewan lebih dari satu periode, sehingga hal itu lumrah untuk menutupi biaya kampanye sebelumnya.

"Memang tidak ada aturan

terkait hal itu. Sebab, itu sudah menjadi kebutuhan anggota. Apalagi, proses sosialisasi me-makan uang pribadi yang tidak sedikit," terangnya yang juga menjabat sebagai ketua DPC PDIP.

Dia menyebut, peminjaman oleh anggota dewan biasanya berkisar antar Rp 100 - Rp 200 juta, dengan cicilan 3 tahun, bergantung kebutuhan pribadi anggota. Sebab, sebelum terpilih menjadi anggota dewan. Dana ta-langan mereka, bisa berasal dari peminjaman juga. Dana tersebut untuk menutupi kebutuhan kam-panye dan sosialisasi sebelum mereka terpilih.

Sementara itu, Kepala Bank Jatim Cabang Bangkalan, Fa-thur Rahman, tidak membenar-kan atau membantah informasi tersebut saat dikonfirmasi oleh wartawa Koran Madura. Dirinya hanya tersenyum ketika ditan-ya soal SK dewan yang digadai-kan.

"Sampean tanya ke beliau-beliaunya (anggota dewan) lang-sung, biar enak," kata Fathur Rah-man sembari tertawa.

=MOH RIDWAN/RAH

Kampanye Makan Biaya Besar

BANGKALAN - Kalangan dewan yang sudah dilantik ada yang menggadaikan Surat Keputusan (SK) pen-gangkatannya ke Bank. Umumnya SK tersebut dise-kolahkan di Bank Jatim yang notabene menjadi bank pemerintah Jawa Timur. Hal itu dilakukan lantaran kebutuhan anggota dewan dinilai besar untuk me-nutupi biaya semasa kampanye. Nominal uang yang menjadi pinjaman kepada bank cukup variatif. Ada yang menyebut Rp 20 - 250 juta. Bergantung kebutu-han yang menjadi prioritas anggota dewan.

HEWAN

Harga Daging Ayam Potong Terus MelambungBANGKALAN - Tak hanya

harga sapi yang mengalami kenaikan. Harga daging ayam potong pun di Pasar Ki Lemah Duwur (KLD) Bangkalan terus melambung sejak Agustus 2014, kendati perayaan lebaran Idul Adha masih kurang satu bulan.

Di akhir Agustus lalu, harga daging ayam potong sudah berangsur naik sebesar Rp 28 ribu per kilogram (kg). Sebe-lumnya masih berkisar Rp 23 per kg. "Minggu pertama di bulan September, harganya naik lagi hingga Rp 30 ribu per kilogram," kata H Marenti, Senin (15/9).

Di pertengahan September ini, harga kembali berubah menjadi Rp 36 ribu per kg. Menurutnya, harga daging ayam kemungkinan masih bisa kembali naik hingga mendekati perayaan lebaran Idul Adha. Diakui, meroketnya harga daging ayam menjadi hal yang biasa setiap menjelang lebaran haji ini. Kendati demikian, sekalipun mengalami keniakan harga, tidak berdampak pada berkurangnya intensitas pembe- lian konsumen. "Belum stabil. Kemungkinan

terus naik, pembeli tetap stabil karena memang daging ayam dibutuhkan untuk dikonsumsi sehari-hari," tandasnya.

Belum stabilnya harga ayam potong membuat penjual soto ayam yang biasa mangkal di pusat makanan rakyat (pumara) resah. Bagi mereka, menaikkan harga semangkuk soto ayam bukanlah keputusan tepat. Pasalnya, dimungkinkan akan mengurangi daya jual. "Pelang-gan takut lari. Sementara harga ayam potong terus naik," tutur Maryati.

Ia mengatakan, memangkas keuntungan menjadi alternatif terbaik di tengah lonjakan harga ayam potong. Ini masih kurang sebulan Idul Adha, kalau sudah mendekati pasti akan mengkaji kembali harga per porsi. Sebab, dirinya tidak ingin rugi dalam berjualan. Diakui, kondisi ini memaksa dirinya berpikir keras mencari solusi terbaik.

"Ya harus mikir bagaimana caranya tetap untung dengan tidak terlalu banyak menaikan harga," tuturnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

doni heriyanto/koran maduraMELAMBUNG. Harga ayam potong di pasar tradisional KLD Bangkalan mengalami kenaikan yang signifikan.

Page 30: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III N Bangkalan

Warga Butuh Peningkatan Daya ListrikPemkab Dinilai Kurang Serius Layani Rakyat

Hal tersebut dinilai menjadi ketidakseriusan pemerintah se-tempat dalam menanggulangi permasalahan klasik. Warga se-tempat, Johari (27) mengatakan untuk menghidupkan televisi saja harus bergantian. Sebab, jika dari 25 rumah tangga tersebut men-yalakan listrik secara bersamaan dan tidak diatur, maka daya meter Listrik melemah dan tidak kuat. Untuk mengantisipasi tersebut warga terpaksa menjatah daya listrik tersebut.

Menurutnya, dalam satu ru-mah tangga dijatah 50 KWH. Apabila dilihat dari jatah terse-but, secara otomatis warga tidak bisa menyalakan kulkas dan alat lain yang memiliki daya diatas 50 KWH. Otomatis kekurangan lis-trik sering kali terjadi. Ini terjadi karena pemerintah kurang serius melayani rakyatnya. "Ya setiap satu rumah tangga dijatah 50 KWH, dan tidak boleh menyala-kan lampu diatas daya yang dija-tah tersebut," ucapnya.

Menanggapi hal itu, Kepala

Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bangkalan, Moh Fahri menyampaikan pihaknya telah menginstruksikan kepada semua camat di 18 kecamatan di kabu-paten Bangkalan untuk mendata desa/dusun yang belum menda-pat aliran listrik. "Kami sudah melakukan komunikasi dengan para camat untuk mengirim data. Desa mana yang belum mendapat aliran listrik," jelasnya.

Ditanya data yang sudah mas-uk, dirinya mengaku sampai saat ini sudah 5 kecamatan yang sudah masuk dalam daftar. Sementara untuk kecamatan lain, hingga kini belum mengirimkan data tersebut. Pemenuhan jaringan listrik terse-but merupakan juga merupakan Program Bupati Bangkalan, sehing-ga data tersebut sangat penting. "Karena itu merupakan program Bupati dan juga sangat penting. Kami harapkan para camat untuk menyetorkan data, bila memang ada desa yang belum teraliri listrik dengan baik," pintanya.

=DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Hingga kini aliran listrik di kabupaten Bangkalan belum sepenuhnya merata. Terbukti di Desa Petrah Kecamatan Tanah Merah masih menggunakan 1 KWH meter listrik untuk menghidupi 25 rumah tangga. Sehingga daya aliran listrik itu menjadi tidak normal dan harus bergantian ketika akan menyalakan listrik. Apalagi pada malam hari, kebutuhan listrik jauh lebih besar.

PENDIDIKAN

Buku K-13 Baru Tiba Satu MapelBANGKALAN – Setelah pen-

antian panjang dilakukan se-kolah, buku kurikulum 2013 (K-13) akhirnya tiba juga, meskipun baru satu mapel saja. Sisanya buku kurikulum baru itu masih belum jelas kapan akan dikirim lagi ke sejumlah sekolah di Bangkalan.

Menurut Kasi Kurikulum SMPN/SMA/SMK Dinas Pendidi-kan Bangkalan, Risman Iriyanto, dari belasan pengadaan mapel K-13, untuk kebutuhan semester satu dan semester berikutnya, percetakan baru mampu men-girim satu model buku mapel Agama. Namun penerapan kuri-kulum 2013 (k-13) tidak terlalu berdampak terhadap penerapan dan pelaksanaan k-13 karena Disdik Bangkalan sudah mem-bagikan CD dalam bentuk soft copy yang berisi materi belasan mapel k-13 ke setiap sekolah

SMP, SMA dan SMK."Cuma syaratnya tidak se-

mua mapel yang ada dalam CD itu boleh diprint tapi terbatas dan disesuaikan kebutuhan," te-rangnya.

Di samping itu, bagi siswa yang kreatif dan punya laptop tidak perlu khawatir, meski-pun yang terbit baru 1 buku saja, namun mereka sudah bisa langsung mengunduh lewat in-ternet sesuai kebutuhan mapel disekolah. Sembarari menung-gu buku mapel yang lain terbit juga. pelaksanaan k-13 di semua tingkatan sekolah di Kabuoaten Bangkalan sudah bisa berjalan dengan segala bentuk persiapan yang ada.

Meskipun demikian, Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Lembaga Kajian Sosial Demokra-si, Ach Jakfar menilai penerapan kurikulum yang telah dicanang-

kan pemerintah merupakan ke-jar tayang di sisa pemerintahan. Sebab, perencanaan dari peng-adaan buku dinilai belum siap, sehingga mengorbankan anak didik di sekolah.

"Pengadaan buku yang tak kunjung terealisasi merupakan bukti ketidakseriusan pemerin-tah," ujarnya.

Bahkan, di semester satu berjalan ini buku tak kunjung tiba. Satu mapel yang sudah tiba ke sekolah, itu pun belum sele-sai, meski alasan yang diberikan sudah dilengkapi dengan soft copy dan CD. Tentunya, hal itu memerlukan biaya tambahan yang lebih besar dari biasanya.

"Satu mapel sudah tiba, be-lum menyelesaikan keseriusan pemerintah dalam melengkapi alat pembelajaran di sekolah," jelasnya.

=MOH RIDWAN/RAH

PETANI

Bantuan Seharusnya MerataBANGKALAN – Pemerintah

seharusnya bisa memberikan bantuan secara merata pada semua petani. Akan tetapi, tampaknya itu belum bisa dilakukan oleh peme-rintah, meskpun telah berulangkali pemerintah menurunkan bantuan program pertanian.

Lantaran tidak pernah menda-patkan bantuan, para petani di Du-sun Sumberkara, Desa Paka'an Laok kecamatan Galis mengeluh. Mereka menilai pemerintah daerah kurang

perhatian terhadap nasib mereka. Padahal para petani di desa tersebut juga sangat berharap bantuan peme-rintah. Namun sejauh ini, bantuan pemerintah hanya diberikan pada petani di tempat lain.

"Sejak tahun 90 kami belum pernah satu kali pun mendapat-kan bantuan pemerintah. Seingat saya, bantuan pernah datang ketika saya berusia muda, dan itu diterima kepala dusun," kata Amir (41), warga setempat.

Dirinya yakin, ada bantuan khusus yang diberikan kepada para petani, mulai bantuan bibit, pupuk, traktor, dan alat perta-nian lainnya. Hanya saja dirinya mengaku belum pernah menda-patkan. Termasuk para tetangga yang ada di sekitar desa tersebut.

"Saya pribadi tidak pernah tahu mengenai adanya bantuan di desa kami. Sebab, kami secara langsung tidak pernah menerima," ungkapnya.

Padahal, hampir merata

penduduk yang ada di daerahnya berprofesi sebagai petani dan pe-ternak. Setidaknya, ada program pemerintah yang sampai kepada warga di daerahnya. Sebab, para petani sangat mengharapkannya. Baik bantuan bibit dan bantuan alat pertanian lainnya.

Sementara itu, Kabid Sarpras Agrobisnis Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Bangkalan, Supriadi menyampaikan, belum pernah ada laporan langsung ke

Dinas setempat. Sebab, kelompok tani sudah ada di masing-masing desa di seluruh Bangkalan. Jika petani ingin mendapatkan giliran bantuan, otomatis harus menga-jukan pelaporan. Sebab, dengan itu bisa dilakukan pendataan.

Menurutnya, kelompok tani yang ada di Bangkalan sudah meneri-ma seluruh bantuan, jika memang ada program pemerintah. Semisal pompa air, traktor dan bantuan lainnya.

=MOH RIDWAN/RAH

ant/oky lukmansyahBUKU KURIKULUM TIBA DI SEKOLAH. Seorang guru menunjukkan buku paket kurikulum 2013 mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di SMPN 11 Tegal, Jateng, Selasa (9/9).

Page 31: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III O

... ada tiga kader PPP Pamekasan yang telah diajukan ke DPW PPP

Jatim, untuk ditetapkan salah satunya sebagai

pemangku jabatan Ketua DPRD Pame-

kasan. Mereka adalah, Halili, Moh. Sahur, dan

Maskur Rasyid.

BangkalanBangkalan SELASA 16 SEPTEMBER 2014 No. 0442 | TAHUN III OLaporan KhususKORAN

MADURA

Akankah Halili Ditetapkan Sebagai Ketua DPRD?

PAMEKASAN - Publik Pamekasan sejak beberapa hari terakhir ini mulai bertanya-tanya. Apakah benar Pamekasan ini ke depan akan dipimpin oleh dua bersaudara. Mengingat di eksekutif sudah dipimpin Bupati Ahmad Syafii Yasin, sedang di legislatif kini tengah dipimpin adik kandungnya, yaitu Halili Yasin, yang statusnya kini Ketua DPRD semen-tara. Tapi yang banyak ditanyakan masyarakat, akankah Halili nanti akan ditetapkan

sebagai Ketua DPRD definitif?

Hingga saat ini, kabar ini masih kabur. DPC PPP Pame-kasan, selaku partai pengusung Halili, belum memberikan infor-masi yang pasti. Ketika ditanya, DPC PPP Pamekasan maupun Fraksi PPP di DPRD Pamekasan, keputusan untuk penentuan kursi Ketua DPRD Pamekasan jadi ke-wenangan DPW PPP Jatim. Dan hingga kemarin (14/9) keputusan DPW PPP Jatim itu belum keluar. Juga terkait nama-nama calon yang diajukan ke DPW PPP Jatim, pihak DPC PPP Pamekasan juga enggan membukanya kepada ko-ran kita ini.

Hanya saja dari isu yang ko-ran ini dapatkan kemarin, ada tiga kader PPP Pamekasan yang telah diajukan ke DPW PPP Jatim, untuk ditetapkan salah satunya sebagai pemangku jabatan Ketua DPRD Pamekasan. Mereka adalah, Halili, Moh. Sahur, dan Maskur Rasyid.

Terkait isu ini, kami coba mengonformasinya ke Fraksi PPP dan DPC PPP Pamekasan. Namun keduanya enggan men-gomentarinya. Tapi keduanya tidak menyalahkan atau membe-narkan isu yang berkembang ini. Seperti yang disampaikan Ketua Fraksi PPP Moh. Sahur. Dia hanya membenarkan jika memang ada tiga orang yang diusulkan oleh DPC ke DPW. Dan salah satunya adalah dirinya sendiri. Sayangya dia tidak mau menyebutkan dua identitas lainnya.

"Penetuan Ketua DPRD ini ada ditangan DPW PPP Jatim. Hingga sekarang belum ada keputusan dari DPW. Besok kalau sudah ada keputusan dan penetapan, saya kabari," ungkap Sahur.

Tidak berhenti di situ. Koran ini juga berusaha mengonfirmasi ke Ketua DPC PPP Pamekasan Nawawi Thaha, guna memasti-kan adanya isu yang berkembang ini. Akan tetapi, pihaknya belum memberikan tanggapan. Pihak-

nya memilih no-coment. Seakan-akan mencoba menghindar dari isu-isu yang berkembang terkait kursi Ketua DPRD ini. Akan tetapi ada salah satu pengurus DPC PPP Pamekasan yang membenarkan isu tersebut. Dia membenarkan adanya isu itu, dan dinyakan jika itu bukan isu, memang be-nar adanya. DPC PPP Pamekasan memang mengirimkan tiga nama yang disebutkan di atas, kepada DPW PPP Jatim.

"Kok bisa bocor yang informa-si ini. Memang benar. Dan DPW PPP Jatim juga telah memanggil ketiga orang tersebut ke Surabaya (Kantor DPW PPP Jatim). Nanti salah satunya akan ditetapkan sebagai Ketua DPRD Pamekasan," ujar salah satu pengurus yang namanya enggan dikorankan ini.

Dari isu yang sudah dibenar-

kan oleh pihak DPC PPP Pame-kasan tersebut. Timbul banyak komentar di masyarakat. Salah

satu komentarnya adalah, DPC PPP Pamekasan memang sengaja mengarahkan agar yang ditunjuk oleh DPW untuk duduk sebagai Ketua DPRD Pamekasan adalah Halili.

Sementara Moh. Sahur, yang memang merupakan peraih suara terbanyak di PPP, adalah pendata-ng baru di DPRD dan masih muda. Dan lucunya lagi, nama usulan ketiga, Maskur Rasyid, mereka nilai tak masuk kategori sama sekali. Selain dia adalah pendata-ng baru, perolehan suaranya juga ada di jajaran terendah dari sem-bilan kader PPP di DPRD.

"Padahal masih banyak kader lain, dari sembilan orang itu, yang lebih layak diajukan oleh DPC ke DPW, guna ditugaskan menjadi Ketua DPRD Pamekasan," papar salah satu simpatisan PPP, yang

namanya juga enggan untuk dikorankan.

Terkait posisi untuk porsi Ketua DPRD Pamekasan ini, men-dapat perhatian dari salah satu pengamat politik Pamekasan Moh. Ali Humaidi. Jika nanti yang ditetapkan sebagai Ketua DPRD Pamekasan kembali ke tangan Halili maka Pamekasan ke depan akan dihadapkan atau dijalankan pada atau dengan politik dinasti. Yang mana antara eksekutif dan legislatif dipimpin oleh dua orang bersaudara. Jika ini sampai terjadi maka tata kelola pemerintahan di Pamekasan akan lemah.

"Kalau sudah kakak-adik yang ada dan jadi nahkoda di dua itu. Apalagi, seumpaman-ya, yang jadi Ketua DPRD nanti adalah adik dari Bupati. Lalu bagaimana seorang adik akan menegur kakaknya. Tupoksi DPRD bisa tidak berjalan maksi-mal nanti," ujarnya.

Jika ini nanti benar terjadi, tak ada lain, penguatan kontrol dari semua elemen masyarakat harus ditingkatkan. Sebab kata Malhum -sapaan akrabnya, sebagaimana diutarakan di atas, politik dinas-ti berpotensi melemahkan tata kelola pemerintah, khususnya pemerintahan di Pamekasan. Se-hingga ini bisa jadi sebagai rezim terburuk di Pamekasan, sejak ada-nya reformasi.

Dosen Ilmu Politik STAIN Pamekasan ini menggaris bawahi, terkait proses politik yang dilaku-kan pengurus PPP Pamekasan dalam merekomendasikan Halili sebagai Ketua DPRD ini, sebe-narnya sudah tepat atau belum. Jika sudah tepat, maka sebenarn-ya tidak masalah, tinggal nanti, penguatan pengawasan dari masyarakat. Hal ini nanti perlu diambil, sebagai solusi. Jika me-mang para wakil rakyatnya sudah melempem maka rakyatlah yang harus bergerak sendiri.

= SUKMA FIRDAUS

sukma firdaus/koran maduraDINASTI. Sang kakak Bupati Ahmad Syafii Yasin (dua dari kanan) dan sang adik Ketua DPRD Sementara Halili Yasin (dua dari kiri), saat acara pelantikan Anggota DPRD Pamekasan periode 2014-2019, beberapa wakti lalu.

Page 32: e Paper Koran Madura 16 September 2014

KORAN MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 | No. 0442 | TAHUN III PHPamekasanPROBOLINGGO JUMAT 15 AGUSTUS 2014

No. 0420 | TAHUN III LapsusKORAN MADURA OPROBOLINGGOKORAN

MADURASELASA 16 SEPTEMBER 2014 No. 0442 | TAHUN III

SITI NURUL HIDAYAH

Pintar Masak Penting Bagi Muslimah

Sebab pintar masak itu dapat mendata-ngkan banyak ke-

beruntungan. Salah satunya melindungi suami dari resiko buruk, makin meng-hangatkan keakra-

ban suasana dalam keluarga, sehingga pelu-

ang terbentuknya keluarga sakinah mawaddah wa rahmah

semakin besar.Memang tidak banyak peremp-

uan yang setuju bila dikatakan perem-puan identik dengan urusan dapur. Itu juga sebenarnya pendapat yang tidak terlalu salah, meski juga tidak terlalu benar. Sebab apabila perempuan tidak mau ada di dapur, apa lantas kaum le-laki yang disuruh menanak. Ini juga kan bukan prestise bagi kaum Hawa.

Perempuan yang benar-benar musli-mah pasti mengerti bahwa Islam tidak menghendaki yang semacam ini. Sebab itu memposisikan perempuan di atas martabat kaum lelaki namanya.

Sungguh pun begitu, tidak ada salahnya kaum lelaki membantu kaum perempuan menyelesaikan urusan dapur. Bisa saja suami membantu ister-inya memasak, misalnya. Tidak mem-banggakan juga apabila suami hanya pandai menunjuk ini-itu agar dikerjakan isterinya, termasuk dalam urusan dapur. Intinya, perempuan-lelaki memang su-dah memiliki kodratnya masing-mas-ing, sehingga tercipta semangat saling menghargai, bukan saling berebut po-sisi di atas. Begitulah yang seharusnya.

Akan tetapi, yang terjadi selama ini tidaklah demikian. Emansipasi tel-ah disalahpahami. Perempuan seolah bisa berbuat sebagaimana yang bisa

dilakukan lelaki. Itu sih memang dapat dibenarkan. Hanya saja kebanyakan kaum perempuan lantas mengabaikan kodrat keperempuanannya dan tanggung jawabnya sebagai isteri di dalam sebuah keluarga yang dibangun bersama suamin-ya. Istri tak lagi memerhatikan masalah keterampilan memasak, sehingga tidak bisa memasak. Konsekuensinya suami, isteri, dan anak-anak sering mengisi pe-rut di luar rumah. Suami menjadi tidak begitu menemukan kehangatan sikap isterinya. Begitu pun sebaliknya, isteri tak lagi mendapatkan kehangatan perha-tian suaminya. Anak-anak pun tak men-emukan kebanggaan berada di rumah, meskipun ayah dan bundanya kaya raya dan memiliki profesi membanggakan. Itu awal kehancuran keharmonisan. Ru-mah tangganya tak lagi bagaikan surga. Padahal Nabi mengajarkan: Baiti Jannati, rumahku adalah surgaku. Mari bantu suami mewujudkan keluarga yang bak surga, penuh kebahagiaan. Inilah yang harus diupayakan oleh kaum muslimah.

Nama : Siti Nurul HidayaH Tetala : Temanggung, 25 Septembr 1991 Tokoh Idola : Zaskia A. MeccaObsesi : Sukses BerwirausahaHobi : Memasak aja

Perempuan memang perlu menuntut emansipasi. Meski-pun begitu, perempuan juga tidak ada salahnya ngurus

dapur keluarga sendiri. Bahkan menurut Siti Nurul Hi-dayah ini, pintar masak itu merupakan bagian dari esensi

kehidupan seorang perempuan muslimah.

Persahabatan merupakan ciri khas per-gaulan sosial umat manusia. Hubungan persahabatan terjadi karena manusia

saling membutuhkan satu sama lain. Me-melihara persahabatan lebih sulit daripada mendapatkannya. Mendapatkan sahabat baru yang lebih banyak, sangatlah gampang.

Di dunia nyata, syarat mendapatkan te-man cukup dengan bergaul sesering mungkin dengan orang lain. Di dunia maya apalagi, syaratnya pun harus punya akun tweeter, facebook, google plus, dan lain sebagainya. Dalam waktu sekian menit bisa mendapatkan teman sekian banyak.

Bagi Annisa Aulia Setyani yang sulit adalah merawat persahabatan. Namun orang akan berusaha terus bagaimana memper-tahankan sebuah persahabatan agar tetap

langgeng dan bermanfaat. Sikap saling meng-hormati akan menimbulkan rasa dihargai. Ini akan membuat orang bersahabat menjadi lebih nyaman, dan dibutuhkan. Sikap meng-hormati diaktualisasikan melalui ucapan atau kata-kata dan tingkah laku terhadap sahabat.

"Ya intinya saling menjaga, biar persa-habatan ini tetap harmonis. Sahabat memiliki makna yang tak ternilai, karena seringkali sahabat meilibihi dari saudara," ujar gadis yang akrab disapa Nisa ini.

Menurutnya, dalam menjalani persa-habatan sebisa mungkin menghindari pra-sangka buruk terhadap sahabat, karena akan merusak persahabatan. Oleh sebab itu dihara-pkan tidak mudah berburuk sangka, seba-liknya selalu bersangka baik kepada sahabat. Prasangka baik merupakan sebuah hikmah

kebijaksanaan yang membuat sahabat merasa dilindungi.

"Siapa yang tak akan merasa nyaman jika kita selalu baik-baik saja. Pada prinsipnya jan-gan sampai ada dusta diantara kita," tuturnya.

Dalam pergaulan tidak selalu yang diucapkan dan lakukan akan berkenan dihati sahabat. Mungkin ada hal yang membuat sahabat tersinggung na-mun tidak ia ungkapkan, begitu pun berlaku sebaliknya. Oleh sebab itu, jangan terlalu pelit untuk memberi atau meminta maaf. Bahkan jauh sebelum ia meminta maaf, kita sudah memaafkannya terlebih dulu. "Saling memafkan jika terjadi kesalahan itu adalah kunci dalam persahabatan," jelasnya. =DoNI HERIyANTo/RAH

ANNISA AULIA SETYANI

Cari Sahabat Sulit, Memeliharanya Lebih Sulit