e paper koran madura 15 september 2014

32
Wakil Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso yang juga Ketua Umum Musyawa- rah Kekeluargaan dan Gotong Royong (MKGR) siap maju memimpin Partai Golkar untuk memenangkan partai itu pada Pemilu/ Pilpres 2019. “Jika saya diberi mandat (memimpin Partai Golkar), maka akan saya gunakan selu- ruh kemam- puan, bakat, dan jaringan yang saya miliki un- tuk mem- bangun Golkar menjadi partai peme- nang Pemilu/Pilpres 2029,” katanya di Surabaya, Jatim, Minggu. Dalam deklarasi pencalonan dirinya untuk memimpin Partai Golkar di Surabaya yang dihadiri Ketua DPD Golkar Jatim Zainuddin Amali, Ketua DPC Golkar se-Jatim, dan pengurus Golkar dari Jateng, Yogyakarta, Aceh, Banten, Jabar, NTB , NTT, dan Sulawesi itu, ia tidak memberi janji muluk-muluk. Sementara itu Agung Laksono mendeklarasikan diri dalam Muyawa- rah Pimpinan Nasioanl (muspimnas) I Organisasi masyarakat Kosgoro 1957. Organisasi ini sepakat mengusung Ketua Umum Pusat Pimpinan Kolektif Agung Laksono sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar periode mendatang. “Bahwa Kosgoro 1957 telah menetapkan ketua umum atau saya sendiri Agung Laksono untuk jadi calon Ketua Umum Golkar,” kata Menko Kesra Agung Laksono pada jumpa pers usai penutupan Muspimnas I di Jakarta, Minggu. Untuk menggalang suara pada Musyawarah Nasional Golkar mendatang, ia mengata- kan akan mengadakan komu- nikasi yang intensif dengan untuk menghindari politik pragmatisme dan transaksion- al. Agung ingin terpilih karena “visi dan misi serta ideologi politik”. Penetapan dirinya seba- gai calon Ketua Umum Par- tai Golkar telah ditentukan sejak tahun 2013 lalu. =ANT/BETH 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 SENIN www.koranmadura.com 0328-6770024 BERITA TERKAIT Hal 4 Dan Pertarungan pun Dimulai SURABAYA- Perdebatan di internal Partai Golkar apakah Rapimnas akan dipercepat atau dilaksanakan sesuai jadwal, tampaknya sudah mulai mencair. Kini yang mulai tampak justru pertarungan perebutan kursi nomor satu di partai beringin ini. Hal ini tampak dari deklarasi yang dilakukan oleh Agung Laksono dan Prio Budi Santoso untuk maju menjadi calon ketua umum menggantikan Aburizal Bakrie. RIBUT PERCEPATAN RAPIMNAS GOLKAR MEREDA

Upload: koran-madura

Post on 03-Apr-2016

243 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III 1

Wakil Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso yang juga Ketua Umum Musyawa-rah Kekeluargaan dan Gotong Royong (MKGR) siap maju memimpin Partai Golkar untuk memenangkan partai itu pada Pemilu/

Pilpres 2019.“Jika saya diberi

mandat (memimpin Partai Golkar),

maka akan saya gunakan selu-ruh kemam-puan, bakat, dan jaringan yang saya miliki un-tuk mem-bangun Golkar menjadi partai peme-nang

Pemilu/Pilpres 2029,” katanya di Surabaya, Jatim, Minggu.

Dalam deklarasi pencalonan dirinya untuk memimpin Partai Golkar di

Surabaya yang dihadiri Ketua DPD Golkar Jatim Zainuddin Amali, Ketua DPC Golkar se-Jatim, dan pengurus Golkar dari Jateng, Yogyakarta, Aceh, Banten, Jabar, NTB , NTT, dan Sulawesi itu, ia tidak memberi janji muluk-muluk.

Sementara itu Agung Laksono mendeklarasikan diri dalam Muyawa-rah Pimpinan Nasioanl (muspimnas) I Organisasi masyarakat Kosgoro 1957. Organisasi ini sepakat mengusung Ketua Umum Pusat Pimpinan Kolektif Agung Laksono sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar periode mendatang.

“Bahwa Kosgoro 1957 telah menetapkan ketua umum atau saya sendiri Agung Laksono untuk jadi calon Ketua Umum Golkar,” kata Menko Kesra Agung Laksono pada jumpa pers usai penutupan Muspimnas I di Jakarta, Minggu.

Untuk menggalang suara pada Musyawarah Nasional Golkar mendatang, ia mengata-kan akan mengadakan komu-nikasi yang intensif dengan untuk menghindari politik pragmatisme dan transaksion-al. Agung ingin terpilih karena “visi dan misi serta ideologi politik”.

Penetapan dirinya seba-gai calon Ketua Umum Par-tai Golkar telah ditentukan sejak tahun 2013 lalu.

=ANT/BETH

15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000SENIN www.koranmadura.com

0328-6770024

BERITA TERKAIT

Hal 4

Dan Pertarungan pun DimulaiSURABAYA- Perdebatan di internal Partai Golkar apakah

Rapimnas akan dipercepat atau dilaksanakan sesuai jadwal, tampaknya sudah mulai mencair. Kini yang mulai tampak justru pertarungan perebutan kursi nomor satu di partai

beringin ini. Hal ini tampak dari deklarasi yang dilakukan oleh Agung Laksono dan Prio Budi Santoso untuk maju

menjadi calon ketua umum menggantikan Aburizal Bakrie.

RIBUT PERCEPATAN RAPIMNAS GOLKAR MEREDA

Page 2: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURAJUMAT 12 SEPTEMBER 2014 | No. 0440 | TAHUN III 2

Komplekstitas persoalan di negeri ini sangat luar biasa terutama terkait kemiskinan sebagian besar masyarakat. Beban akibat kebijakan pemerintahan di masa lalu, yang lebih mengedepankan pertumbuhan ketimbang pemeratan mewujudkan peta kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia, yang sejujurnya sangat carut marut; jurang kaya miskin menganga begitu lebar.

Tak usah mengerahkan pemikiran seriuspun terpa-par ketimpangan luar biasa dari fatkta sosial ekonomi masyarakat Indonesia. Yang paling mencolok ketika sembilan persen penduduk negeri ini ternyata menguasai sekitar 71 persen PDB Indonesia yang Rp. 11.000 trilyun. Sedang sebagian besar penduduk yaitu 91 persen, hanya menikmati 29 persen PDB. Sebuah fakta mencolok ten-tang problem pemerataan dan keadilan di negeri ini.

Lalu lihatlah angka kemiskinan dari data tahun 2013. Yang tergolong masyarakat miskin dengan penghasi-lan Rp. 9800/orang perhari berjumlah 28 juta KK. Yang rentan miskin dengan penghasilan Rp. 11.800/orang perhari 28 juta KK. Jika diasumsikan tiap KK terdiri dari 3 orang, itu artinya jumlah rakyat miskin dan rentan mis-kin sekitar 168 juta jiwa dari jumlah penduduk Indonesia yang sekitar 248 juta jiwa.

Ketakadilan dan problem pemerataan itu tampak leb-ih jelas dari data terkait pajak. Potensi dana pemerintah itu secara tragis justru lebih banyak dikemplang mereka yang tergolong memiliki kemampuan ekonomi. Dari 19 juta wajib pajak, ternyata yang membayar pajak hanya sekitar 1 juta. Hanya sekitar 5 persen. Yang 95 persen

mengelak, lari dari tanggung-jawab pajak. Jadi mereka tak hanya menikmati kekayaan relatif baik tapi juga melabrak kewajiban membayar pajak.

Terlihat persambungan problem kemiskinan dengan ketakadilan serta faktor-faktor riil terkait antar lain ketak-taatan wajib pajak, sehingga mempersulit pemerintah dalam mengatasi problem kemiski-

nan. Masyarakat miskin kurang optimal mendapat per-hatian karena keterbatasan keuangan pemerintah akibat perilaku lebih dari 95 persen wajib pajak, yang tak mau membayar pajak.

Yang menarik, seperti dikatakan Unicef; di negeri ini tuntutan pada pemerintah sangat luar biasa. Namun ironisnya, pada saat yang sama, mayoritas wajib pajak lari dari tanggungjawab jawab untuk membayar pajak. Padahal, di dunia ini dana dari pajaklah yang menjadi salah satu sumber utama pembiayaan pemerintah dalam mengatasi berbagai persoalan sosial.

Di luar persoalan pajak pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) juga potensial menggerus pemasukan yang seharusnya diterima pemerintah. Menurut anggota BPK BahrullahAkbar setiap tahun ada sekitar 1,7 milyar US Dollar, yang hilang dari bagian pemerintah dari kontrak-tor-kontrak kerjasama Indonesia (K3S) Migas. Jumlah tersebut, menurut Bahrul, berasal dari perhitungan “cost recovery” yaitu biaya dalam tahap eksplorasi (mencari ca-dangan migas) sampai biaya dalam tahap produksi yang tidak sesuai peraturan ataupun dibayar tidak dengan uang melainkan dengan minyak, padahal “cost recovery” dikeluarkan jauh sebelum minyak dihasilkan. Angka-angka dari potensi kerugian negara dari pengelolaan SDA itu masih bisa dideret panjang lagi seperti terkait pajak pengelolaan SDA, penyelundupan dan lainnya.

Tergambar paradoks luar biasa dari kondisi negeri ini. Di satu sisi banyak potensi keuangan negara yang diduga dikemplang dari berbagai sektor dan di sisi lain lebih dari 50 persen penduduk, mengalami kesulitan ekonomi. Ada potensi kekayaan luar biasa, yang dinikmati sebagian ke-cil warga negara, termasuk yang disalahgunakan namun ada nestapa yang tersebar luas. Sebuah peta sosial yang menjadi pekerjaan berat pemerintah mendatang. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III 2

Ada potensi ke-kayaan luar biasa, yang dinikmati se-bagian kecil warga

negara

JAKARTA-Partai Kebang-kitan Bangsa (PKB) kem-bali menegaskan sikap politiknya dengan memilih opsi pilkada dipilih secara langsung. Wakil Sekre-taris Jenderal PKB, Abdul Malik Haramain mem-bantah anggapan Pilkada langsung lebih boros dan potensi konflik lebih besar.

Malik mengatakan solusi dari anggaran besar dengan mengada-kan pilkada serentak. “Kalau pilkada serentak satu provinisi dapat irit hingga 30 persen,” kata Malik dalam Diskusi Fraksi PKB di MPR dan Gar-da Bangsa di Hotel Acacia, Jakarta, Minggu (14/9).

Dia mengatakan pengeluaran besar dalam pilkada langsung terle-tak pada biaya honor penyelenggara pemilu. Selain itu PKB juga mengu-sulkan pilkada digelar satu putaran.

“Bagaimana legitimasinya, ya treshold dinaikkan kalau 15 persen bisa 5-6 pasangan belum termasuk independen. Kalau treshold dinaik-kan 20 persen hanya tiga pasang, independen juga dinaikkan tresh-oldnya,” katanya.

Anggota Komisi II DPR itu juga mengusulkan pembatasan dana kampanye. Diusulkan dana kam-panye walikota sebesar Rp500juta. Kemudian kampanye difasilitasi penyelenggara pemilu bukan calon kepala daerah.

“Kalau dipilih DPRD ngeri. Di draft lewat DPRD, menafikan peran

KPU, engga ada peran KPU, karena ketua DPRD membentuk panitia seleksi. Tidak ada peran Bawaslu, DPRD jadi tertutup,” ungkapnya.

Mengenai politik uang, Malik mengatakan pemilihan lewat DPRD tidak menjadi jaminan sistem itu akan hilang. Malik mengatakan sis-tem money politik di masyarakat tidak menjamin calon kepala dae-rah menang. Masyarakat dapat saja menerima uang tetapi tidak memil-ih calon kepala daerah itu. “Kalau DPRD ketahuan yang memilih. Tan-pa mengurangi rasa hormat, mud-haratnya lebih besar dipilih DPRD,” kata Malik.

Secara terpisah, pengamat poli-tik Igor Dirgantara mengaku tak sependapat dengan sikap sejumlah Kepala Daerah yang meninggalkan partai jika pemilukada dipilih lewat DPRD. Pasalnya, keputusan menin-ggalkan partai tidak akan menyele-saikan masalah.

“Menurut saya, enggak perlu mundur karena parpol masih jadi in-strumen utama dalam sistem politik Indonesia sebagai sumber rekruit-ment dan kendaraan politik yang sah dan legitimate dalam menghan-tarkan seseorang untuk menduduki jabatan publik,” katanya.

Dengan begitu, terang Igor, para Kepala Daerah yang terpilih mela-lui parpol tidak bisa mengenyamp-ingkan peran partai politik dalam berdemokrasi. “Kita ambil contoh Bima Arya sebagai Wali Kota di Bo-gor tidak setuju dengan RUU Pilkada melalui pemilihan DPRD, tetapi dia tetap setia kepada PAN,” ujarnya.

Selain itu ada juga Wagub DKI, Basuki Tjahaja Purnama atau (Ahok)

keluar dari Gerindra dan Wali Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kal-Bar) Awang Ishak yang juga mundur dari partai PAN.

Karena itu, menurut Igor bahwa mereka (Kepala Daerah) yang men-yatakan mundur dari parpolnya ka-rena tidak sepaham berpolitik den-ganya hanyalah bentuk ungkapan kekecewaan sementara. Dipredik-sinya jika hal ini sudah selesai maka mereka akan kembali lagi ke parpol itu atau bahkan loncat ke parpol lain. “Ya, mungkin itu hanya ben-tuk kekecewaan aja. Bisa saja nanti mereka masuk parpol lagi atau me-minta dukungan parpol lainnya,” ujarnya.

Sementara pengamat politik, Ai-dil Akbar menilai bahwa selayaknya Kepala daerah yang berasal dari par-pol tidak memiliki satu misi yang sama, maka mereka harus segera mundur dari partai. Tetapi tidak hanya mundur dari partai, melain-kan mundur dari jabatannya saat ini sebagai kepala daerah.

Hal ini dimaksudkan untuk men-jaga etika politik mereka yang me-nolak RUU Pilkada melalui pemili-han DPRD.

“Saya kira etikanya memang harus keluar jika sudah gak sejalan dengan kebijakan partai. Dan bah-kan secara etika politik, tak hanya sekedar keluar dari parpol tapi juga mengundurkan diri dari jabatan se-bagai kepala daerah. Kenapa? Ka-rena kepala daerah itu diusung oleh parpol atau gabungan parpol yang artinya dia menjadi daerah juga ka-rena sudah diusung parpol,” kata Aidil.

=GAM/ABD

Pemilukada Lewat DPRD ‘Mengerikan’

ParadoksOleh : MH. Said Abdullah

Anggota DPR RI, asal Madura

APRESIASI SIKAP AHOK

Warga mengguna-kan topeng Wakil Gubernur DKI Ja-karta, Basuki Tja-haja Purnama atau yang akrab disapa Ahok saat aksi di Car Free Day (CFD) Solo, Jawa Tengah, Minggu (14/9). Aksi tersebut untuk mengapresiasi sikap Ahok yang mengundurkan diri dari Partai Gerindra akibat perbedaan pendapat perihal Undang-Undang Tata Cara Pe-milihan Kepala Daerah.

ant/maulana surya

Page 3: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III 3NASIONALPROBOLINGGO SENIN 15 SEPTEMBER 2014

No. 0441 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

ant/wahyu putro aRAPIMNAS PPP. Plt Ketua Umum PPP Emron Pangkapi (kedua kanan) berbincang dengan Sekjen PPP M. Romahurmuziy (kedua kiri), Ketua DPP PPP Rusli Effendi (kiri) dan Politisi PPP Ahmad Yani ketika menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP di Jakarta, Minggu (14/9). Rapimnas PPP kubu Emron Pangkapi tersebut membahas perubahan kepemimpinan nasional PPP, konsolidasi DPW dan DPC serta menyikapi perkembangan politik di internal PPP.

JAKARTA- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memu-tuskan tetap konsisten dalam koalisi merah putih yang be-rada di luar pemerintahan.

“Bagi PPP berada di dalam atau di luar pemerintahan sama saja,” kata Sek-retaris Jenderal DPP PPP Muhammad Romahurmuziy di Jakarta, Minggu.

Menurut Romy, panggilan Muham-mad Romahurmuziy, penegasan posisi PPP tersebut dilakukan setelah sejumlah Pengurus Harian DPP PPP mengunjungi Ketua Majelis Syariah PPP, KH Maimun Zubair di Rembang, Jawa Tengah, Sabtu (13/9), guna menyampaikan hasil putu-san rapat Pengurus Harian DPP PPP di Jakarta, pada Selasa (9/9).

Romy menjelaskan, amanah dari KH Maimun Zubair menyatakan, agar PPP tetap berada di dalam koalisi merah putih.

PPP, kata dia, khittohnya sebagai partai politik yang melakukan kritisi ter-hadap kebijakan pemerintah yag tidak pro-rakyat.

Ketua Komisi IV DPR RI ini menam-bahkan, KH Maimun Zubair juga mem-inta agar para pengurus PPP bisa men-

jaga keutuhan partai. “Jika ada dinamika internal agar diselesaikan sesuai dengan AD/ART partai,” katanya.

Romy menegaskan, KH Maimun Zubair juga menyatakan akan men-dukung keputusan DPP PPP yang sesuai dengan AD/ART.

“Mbah Mun (KH Maimun Zubair) juga berpesan agar pengurus PPP bisa keutuhan partai dan jangan sampai saling pecat-memecat,” katanya.

Mengenai hal ini, Romy menjelas-kan, rapat Pengurus Harian DPP PPP yang memberhentikan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, sesuai dengan AD/ART partai.

Dalam AD/ART partai, kata dia, pem-berhentian ketua umum bisa dilakukan dalam forum rapat PH DPP PPP yang qorum dan sebelumnya telah ada perin-gatan.

Sedangkan, Suryadharma Ali mem-berhentikan 15 pengurus DPP PPP tanpa peringatan sebelumnya dan tanpa mela-lui forum rapat DPP PPP, sehingga tidak memiliki legitimasi.

SDA Konsolidasi ke DIYSementara itu Ketua Umum Partai

Persatuan Pembangunan yang diberhen-tikan dalam rapat pimpinan partai pada

9 September 2014, Suryadharma Ali, melakukan konsolidasi dengan jajaran dewan pimpinan wilayah Daerah Istime-wa Yogyakarta di Sleman, Minggu.

“Konsolidasi ini dilakukan untuk mewastikan jajaran kader PPP di daerah tetap mendukung dilakukannya muk-tamar pada 22 Oktober 2014,” kata Sury-adharma Ali.

Konsolidasi itu diikuti pengurus DPW PPP DIY dan DPW kabupaten serta kota di wilayah setempat.

Konsolidasi juga untuk menyikapi Rapat Pengurus Harian DPP PPP pada 9 September 2014 yang berujung pada pemecatan Suryadharma Ali sebagai ketua umum PPP.

Menurut Suryadharma, keputusan pemecatan tersebut ilegal dan berten-tangan dengan konstitusi partai.

“Ketua umum diangkat dan diber-hentikan melalui mekanisme muktamar sehingga yang bisa memberhentikan ketua umum adalah muktamar, bukan dengan mekanisme rapat pengurus har-ian DPP,” katanya.

Ia mengatakan langkah sejumlah pengurus harian tersebut telah mem-buat partai menjadi kacau, karena tidak lagi berdasar AD/ART.

=ANT/VICTORIANUS

PPP Konsisten di Koalisi Merah Putih

SOSIAL POLITIK

Presiden Bahas Dinamika ISIS JAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumpulkan sejumlah menteri di Kantor Presiden, Jakarta, Minggu, dalam rangka membahas perkembangan dinamika ISIS menyu-sul ditangkapnya sejumlah WNA di Palu.

“Agenda rapat hari ini memikirkan apa yang perlu kita lakukan di dalam negeri berkaitan dengan perkembangan dan dina-mika ISIS yang sekarang menjadi topik di tingkat internasional,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Minggu.

Menurut Presiden, “kegaduhan” terkait ISIS telah terjadi di masyarakat dunia se-hingga Indonesia lebih bagus untuk proak-tif menawarkan kontribusi apa yang perlu dilakukan untuk menghentikan tragedi kekerasan dari mana pun datangnya.

SBY juga menyampaikan apresiasinya terhadap tindakan kepolisian yang berhasil menggagalkan gerakan-gerakan yang masih ingin melakukan aksi-aksi kekerasan.

Untuk itu, Presiden Yudhoyono juga mengajak berbagai pihak untuk jangan sampai terlena dan tepat waspada karena gerakan kekerasan tidak hanya bisa terjadi di Timur Tengah tetapi juga di dalam negeri ini.

“Saya mengajak untuk mari kita dengan serius memastikan negara dalam keadaan yang baik,” ujar Presiden.

Sejumlah pejabat menteri yang ikut dalam rapat terbatas tersebut antara lain Menkopolhukam Djoko Suyanto, Men-kokesra Agung Laksono, Mendagri Ga-mawan Fauzi, Menlu Marty Natalegawa, Menag Lukman Hakim Saefuddin, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Moe-ldoko, Kapolri Sutarman, dan Kepala BIN Marciano Norman.

Sebagaimana diberitakan, empat warga negara asing yang ditangkap polisi karena diduga terlibat jaringan ISIS diterbangkan ke Jakarta dari Bandara Mutiara SIS Al Jufri, Palu, Minggu pagi.

Keempat warga asing yang di antara-nya berkewarganegaraan Turki itu terbang menggunakan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 623.

Keempat warga asing itu berinisial AB, A, AB dan AJ. Mereka dikawal ketat oleh de-lapan anggota polisi dari Mabes Polri ketika hendak masuk pesawat terbang.

Keempat warga asing itu akan diperiksa lebih lanjut ke Mabes Polri terkait aktivi-tasnya di sejumlah daerah.

Mereka ditangkap di wilayah Kabupaten Parigi Moutong saat hendak menuju Kabu-paten Poso pada Sabtu (13/9) sore.

Empat warga asing yang ditemani warga Indonesia itu hendak menuju Kabupaten Poso dengan diantar tiga warga Kota Palu bernama Saiful, Yudi dan Irfan yang se-muanya tinggal di wilayah Palu Utara. Tiga warga Kota Palu itu juga telah diamankan aparat keamanan.

=ANT/RAZI

Page 4: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0440 | TAHUN III 4 Nasional

“Gelombang kedua mulai datang besok. Dari Jeddah, je-maah langsung menuju Mekkah, kami siap melayani jemaah,” kata Kepala Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Mak-kah Endang Jumali, di Mekkah, Minggu (14/9).

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) yang diakses, Minggu, pada pukul 07.00 WIB, sebanyak 73.676 jemaah yang terbagi dalam 176 kloter dan 880 petugas sudah diberangkatkan ke Arab Saudi.

Kemarin, sebanyak 15 kelom-pok terbang (kloter) jemaah haji Indonesia diterbangkan ke Tanah Suci melalui 10 embarkasi haji. Dua kloter di antaranya, yaitu jemaah haji dari Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) kloter 39 dan 40 yang sedianya diberangkatkan pada Senin (15/09) dini hari, akan diberangkatkan tengah malam tadi. Meski demikian, kedua kloter ini tetap dalam kelompok pemberangkatan gelombang kedua sehingga setibanya di Jed-

dah tidak ke Madinah, melainkan akan langsung menuju Makkah.

Gelombang pertama jemaah haji Indonesia diberangkatkan mulai 1 hingga 14 September 2014. Jemaah gelombang per-tama ini mendarat di bandara Jeddah atau Madinah, lalu ditempatkan di Madinah antara lain untuk melakukan sunnah Arbain atau sholat wajib lima kali sehari selama delapan hari (40 waktu).

Setelah delapan hari di Madi-nah, jemaah diberangkatkan ke Makkah secara bertahap. Jemaah gelombang pertama, pertama kali tiba di Makkah pada 9 September tengah malam dan terus berda-tangan hingga kini. Akhir jemaah gelobang pertama yang berang-kat dari Madinah ke Makkah adalah pada 23 September.

Sementara itu seluruh jemaah gelombang kedua (yang mu-lai berangkat besok) mendarat di Jeddah dan langsung dib-erangkatkan ke Makkah, untuk langsung melaksanakan umroh wajib. Jadwal kedatangan jemaah

gelombang kedua adalah 15-28 September.

Oleh sebab itu, mulai hari ini Makkah akan menerima jemaah haji gelombang kedua (yang langsung dari Indonesia) serta jemaah haji gelombang pertama dari Madinah.

Kuota haji Indonesia pada tahun 2014 adalah 168.000 orang yang terdiri dari 155.200 jemaah haji reguler dan sisanya jemaah haji khusus. Hingga akhir pendaf-taran hanya ada sembilan kuota yang belum terisi.

Secara umum, proses pem-berangkatan jemaah haji gelom-bang pertama berjalan dengan lancar, baik pada proses pem-berangkatan jemaah dari Em-barkasi ke Bandara di Tanah Air, penerbangan dari Tanah Air ke Jeddah, pemberangkatan jemaah dari Jeddah ke Madinah, maupun pergerakan jemaah dari Madinah ke Makkah.

“Secara umum berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan yang dijadwalkan,” demikian penegasan Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Abdul Djamil ketika dimintai tanggapannya terkait evaluasi pemberangkatan jemaah haji 1435H gelombang pertama, Minggu (15/09) pagi.

=ANT/UNGGUL

IBADAH HAJI

Gelombang Pertama Berakhir MEKKAH- Gelombang pertama keberangkatan jemaah calon haji ke Arab Saudi berakhir kemarin, Minggu (14/9) sehingga mulai hari ini jemaah yang datang ke Arab Saudi tidak lagi menuju atau ditempatkan di Madinah namun langsung ke Makkah.

Menko Kesra ini jus-tru menyerahkan sepenuhnya pelaksanaan munas ke Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar. Padahal hubungan keduanya sempat memanas saat beradu argumen di kantor DPP Golkar beberapa waktu lalu.

Kala itu, Agung termasuk salah satu tokoh Golkar yang mendorong agar Musyawarah Nasional digelar pada tahun 2014 untuk mencari pengganti Ical. Namun sikap Ketua Umum Kosgoro 1957 itu berbalik 180 derajat saat ini. Kandidat Ketua Umum Golkar ini justru berada dibarisan Ical yang memang mengagendakan Munas pada 2015 nanti.

Agung beralasan, keputu-san mendukung pelaksanaan Munas Oktober 2015 semata-mata menyelamatkan partai. “Dengan cara ini juga terhindar perpecahan, gontok-gontokan, karena pasti yang ambil untung bukan Golkar sendiri, tapi partai lain,” jelas Agung di sela acara Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) Kosgoro 1957, di Hotel Discovery, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (14/9).

Menurutnya, jangan sampai masyarakat menilai Partai Gol-kar sebagai partai tertua, tapi tidak dapat mengatasi konflik internal. Dirinya menilai, jalan keluar atas permasalahan terse-but dapat diselesaikan, melalui diskusi sehingga berujung pada sebuah titik temu.

Ketua Umum Kosgoro 1957 ini juga mengaku desakan yang dilakukannya untuk memper-cepat Munas, karena menurut AD/ART semestinya dilaksana-kan pada bulan Oktober 2014. “Saya lebih baik mengalah, karena bukan kewenangan saya menyelenggarakan Munas. Pada

akhirnya keberatan pribadi itu menjadi lumer karena kepent-ingan nasional,” kata Agung.

Menurutnya, keputusan waktu pelaksanaan Munas akan disahkan melalui Rapat Pimpinan Nasional yang digelar Oktober.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie merasa cukup puas dengan capaian partainya di pemilu legislatif dan pemilu presiden lalu. Dia berharap, seluruh kader Golkar dan ormas yang menaunginya juga bisa mera-sakan hal serupa. “Kalau kita melihat agenda politik yang dilakukan lima tahunan sekali, kita sudah menyelesaikan pileg dan pilpres. Kita sudah berpar-tisipasi dengan cantik. Partai golkar berpartisipasi dengan cantik,” katanya.

Secara terpisah, Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hiday-atullah Jakarta Pangi Syarwi Chaniago menilai, Golkar lebih baik ketimbang PPP dalam kemampuan mengelola kon-flik internal. “PPP kalah jauh dibandingkan Golkar, tak bisa dinafikan, Golkar itu hancur juga di internalnya, tapi enggak kelihatan konfliknya muncul ke permukaan,” tuturnya.

Dia menganggap Golkar lebih bisa bermain cantik ketimbang PPP dalam men-gatasi agar konfliknya tidak mencuat ke publik.

Seperti diketahui, PPP sedang dilanda perpecahan. Situasi itu bermula dari rapat pengurus DPP dan DPW PPP pada Rabu 10 September lalu yang hasilnya mencopot SDA dari jabatan Ketua Umum DPP PPP.

Alasan pencopotan itu kare-na status SDA sebagai tersangka kasus korupsi mengganggu citra partai. SDA pun bereaksi. Man-tan menteri agama ini menilai pencopotan jabatannya ilegal karena tidak melalui muktamar.

Kubu SDA pun memecat balik tiga pengurus PPP, yakni Sekretaris Jenderal DPP PPP M

Romahurmuziy, dan Wakil Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa dan Emron Pangkapi.

=GAM/ABD

KEMELUT PARTAI BERINGIN

Ical Sukses Jinakkan Agung LaksonoJAKARTA-Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie sukses menjinakkan Wakil Ketua Partai Golkar, Agung Laksono. Hal ini terlihat dari sikap politik Agung yang tidak lagi mempersoalkan kapan musyawarah nasional (Munas) Golkar digelar.

Saya lebih baik men-galah, karena bukan

kewenangan saya me-nyelenggarakan Munas

Agung LaksonoPolitisi Golkar

ant/fiqman sunandar BERANGKAT. Beberapa calon jemaah calon haji Manado embarkasi Balikpapan menaiki anak tangga setibanya di As-rama Haji, Manado, Sulawesi Utara, Minggu (14/9). Data kementerian agama Sulut menyebutkan jumlah jemaah calon haji Sulut 2014 sebanyak 556 orang.

Page 5: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III 5PROBOLINGGO SENIN 15 SEPTEMBER 2014

No. 0441 | TAHUN III 5EkonomiKORAN MADURA

Demikian disampaikan Wakil Presiden Boediono, dalam acara Vice Presenden-tial Lecturer berjudul “Competitiveness of Indonesia”, yang diadakan Program Pas-casarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor, di hotel Borobudur, Ja-karta, Sabtu, (13/9).

Boediono mengatakan, kenaikan PDB juga tidak mencerminkan Kemampuan Produktif yang lebih besar apabila ba-rang dan jasa yang dihasilkan hanya laku di pasar karena harganya murah karena diproduksi dengan upah murah. “Dan yang lebih parah, apabila naiknya PDB itu berasal sekedar dari penjualan ‘harta war-isan’ bangsa itu, yaitu kekayaan alamnya, tanpa upaya untuk meningkatkan nilai tambahnya,” jelas Boediono, di depan 350 peserta yang hadir dalam acara itu.

Sementara itu, masih kata Guru Be-sar UGM ini, sumber dari peningkatan produktivitas, mengutip ekonom Jerman abad 19, Friedrich List, yang dianggap mempunyai konsepsi mengenai Ekonomi

Nasional yang relevan dengan kondisi Indonesia, yakni pada kreativitas manu-sia (mental capital menurut istilah List. Dalam terminologi masa kini sumber peningkatan produktivitas ini disebut technical progress. Sumber peningka-tan produktivitas dengan score tertinggi kedua adalah physical capital, termasuk didalamnya infrastruktur dan mesin-mes-in dan sarana produksi lain.

Dalam terminologi teori ekonomi masa kini sumber ini disebut capital deep-ening. Konsep List ini memberi petunjuk kemana upaya pembangunan terutama harus diarahkan-kembangkan kreativitas manusia dan bangun lebih banyak in-frastruktur dan sarana-sarana produksi. Keduanya membutuhkan investasi-yang pertama untuk membangun manusia ter-utama melalui program pendidikan dan kesehatan, dan yang kedua untuk mem-bangun sarana dan prasarana produksi.

Namun, Boediono menilai List tidak memberikan konsep yang jelas tentang

bagaimana investasi meningkatkan krea-tivitas manusia dan kreativitas itu dapat diwujudkan menjadi peningkatan produk-tivitas. Baru beberapa dekade kemudian ekonom Joseph Schumpeter menjelaskan-nya dengan dengan gamblang.

“Schumpeter menggarisbawahi peran sentral dari satu kelompok manusia, yai-tu wirausaha atau entrepreneurs dalam mentransformasi ide menjadi kenyataan, yaitu peningkatan produktivitas,” kata Boediono.

Schumpeter menekankan satu proses penting lagi yang harus terjadi apabila peningkatan produktivitas itu diinginkan untuk menyebar luas ke seluruh bagian dari perekonomian. Proses itu ia sebut sebagai creative destruction, yang intinya adalah perusahaan yang telah mengadop-si inovasi sehingga produktivitasnya men-ingkat harus diperbolehkan untuk meng-geser atau bahkan mengganti perusahaan yang produktivitasnya mandeg.

Menurut Boediono, teori Schumpeter melengkapi teori Daya Saing List. Jadi, tidak hanya investasi di bidang pendidi-kan dan kesehatan serta investasi di bi-dang sarana dan prasarana produksi harus diprioritaskan, tetapi juga harus dilengka-pi dengan program dan kebijakan khusus untuk mendorong terciptanya kelompok wirausaha yang mampu menerjemahkan ide atau penemuan menjadi praktek nyata dalam proses produksi.

=GAM

PDB Tak Mencerminkan Produktivitas JAKARTA-Kebijakan yang berfokus pada upaya meningkatkan Product Domestic Bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi se-mata adalah salah. PDB naik karena produksi barang-barang dan jasa meningkat. Namun, kenaikan PDB itu tidak selalu mencer-minkan peningkatan Kemampuan Produktif negara itu apabila barang dan jasa hanyalah barang dan jasa hasil dari proses produksi sederhana, yang tidak memberi peluang bagi peman-faatan teknologi yang lebih tinggi dan lebih produktif.

ant/ampelsa KERJASAMA PERDAGANGAN IMT-GT. Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia, Chairul Tanjung (ketiga kanan) didampingi Gubernur Aceh, Zaini Abdullah (ketigakiri), menyaksikan Directur General Asian Development Bank (ADB), Mr James Nugent (kedua) saling bertukar dokumen den-gan Direktur Centre for IMT-GTsub Regional Coperation (CIMT), Pairote Potivong (kedua kanan) usai menandatangani kerjasama pada hari terakhir Indonesia-Malaysia-Thailand, Growt-Triangle (IMT-GT) di Banda Aceh, Minggu (14/9). Pertemuan pada hari penutupan kerjasama IMT-GT di Aceh tersebut, masing-masing negara masih membahas kerjasama transportasi perdagangan melalui laut dan udara dan tindak lanjut dari kebijakan akan dibahas pada pertemuan IMT-GT selanjutnya tahun 2015 di Malaysia.

MENYONGSONG MEA

Perbankan Optimis Mampu BersaingJAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis perbankan nasional mampu bersaing menjelang liberal-isasi pasar keuangan ASEAN pada 2020. Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad menilai bank-bank Tanah Air mempunyai keunggulan menghadapi pesaing di Singapura atau Malaysia yang pu-nya kekuatan dari sisi permodalan.

Dua segmen layanan perbankan yang bikin Indonesia unggul adalah ritel dan kredit mikro. “Sudah jadi rahasia umum, banyak orang asing belajar microfinance ke Indonesia. Kita juga kuat di ritel. Keterampilan-keterampilan pokok indus-tri keuangan nasional itu menurut saya perlu dijual,” katanya.

OJK memahami bahwa banyak bank BUMN atau swasta lokal masih enggan membuka cabang di ASEAN. Alasannya seragam, pasar dalam negeri saja masih terlalu besar untuk digarap.

Muliaman mengingatkan bahwa po-tensi pasar Asia Tenggara terlalu sayang buat dilewatkan. Terutama bila melihat kesediaan negara-negara di sisi utara ASEAN, seperti Vietnam, Myanmar, atau Kamboja yang sangat mengharapkan investasi asing bidang keuangan masuk. “Bagi pelaku bisnis keuangan, pasar yang tadinya 250 juta orang, dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN pasar akan mendadak jadi 600 juta orang. Pelaku bisnis kita harus punya perspektif jangka panjang,” imbuhnya.

Sementara itu, BI meyakini likuidi-tas perbankan bakal terus membaik. Ini seiring dengan aliran masuk uang kartal pascalebaran dan kian tingginya peny-erapan anggaran belanja pemerintah hingga akhir tahun.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menjelas-kan simulasi dengan menggunakan skenario pertumbuhan kredit 17 persen, pembalikan modal dan penaikan harga BBM, rasio likuiditas perbankan di 2014 diperkirakan masih di atas batas aman.

Secara umum, Tirta mengungkapkan, kondisi stabilitas sistem keuangan masih solid. Hal ini ditopang oleh ketahanan sistem perbankan dan relatif terjaganya kinerja pasar keuangan.

Beberapa indikator menunjuk-kan perkembangan yang positif. Rasio kecukupan modal (CAR) perbankan pada Juli 2014 sebesar 19,39 persen, jauh di atas ketentuan minimum 8 persen. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) tetap rendah dan stabil di kisaran 2 persen. =GAM

Page 6: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0440 | TAHUN III 6 Ekonomi

Pengamat properti, Panangian Simanungkit mengatakan dengan penu-runan suka bunga para pengembang dan investor tanpa diarahkan langsung berger-ak menyambar peluang di bisnis properti. Hal ini telah terjadi dalam 10 tahun tera-khir. “Padahal pendorong utama mereka membeli unit-unit properti itu adalah

momentum berinvestasi untuk memetik keuntungan. Itu pula sebabnya menga-pa produk-produk yang ditawarkan para pengembang belakangan ini, seperti apar-temen, town house, rumah dan ruko selalu ludes terjual,” katanya di Jakarta, Minggu (15/9).

Dia menegaskan para pengembang sadar bahwa calon pembeli kelas atas itu bukanlah mereka yang benar-benar mem-butuhkan rumah atau apartemen untuk langsung dihuni (end-user). Tapi sebagian besar pembeli properti itu adalah para pedagang, investor pemilik uang ngang-gur untuk tujuan investasi dan menyimpan hasil korupsinya. “Tetapi golongan bawah dengan sinyal penurunan suku bunga saja tidak cukup bagi mereka untuk mengger-akkan kegairahan pasar RSH dan Rusuna-mi. Karena pasar properti untuk golongan bawah sangat memerlukan intervensi ke-bijakan dari pemerintah, berupa dorongan untuk memacu pembangunan RSH dan Rusunami, sekaligus pengawasan terhadap penyaluran subsidinya,” tegasnya.

Panangian mengatakan, jika kondisi ini

terus terjadi serta tidak ada solusi kongkrit, akibatnya para pengembang akan mem-bangun rumah rumah kelas menengah atas di lahan yang awalnya diperuntukkan RSH dan Rusunami. Harganya juga semakin tidak terjangkau oleh masyarakat kelas bawah dan dipastikan mereka semakin ke-sulitan mendapatkan tempat tinggal. “Se-hingga pupuslah harapan kalangan bawah untuk memiliki rumah. Inilah salah satu pekerjaan rumah bagi Presiden terpilih Joko Widodo,” jelasnya.

Tidak berkembangnya pasar properti kelas bawah karena pengembang sudah tidak tertarik membangun RSH dan Rusu-nami. Pasalnya pemerintah mengeluarkan aturan bahwa subsidi RSH mulai tahun 2015 akan diberhentikan.

Sementara pembangunan Rusunami yang dimulai tahun 2007 malah sudah ber-henti sejak 2 tahun yang lalu karena soal aturan KLB yang belum tuntas. “Bisnis properti yang menggelora demikian dahsy-at 10 tahun terakhir ini telah mengukuhkan kesan bahwa golongan kaya yang jumlahn-ya demikian kecil itu, akan semakin kaya

lagi, dari hasil investasinya di properti. Se-baliknya, golongan bawah yang jumlahnya besar akan semakin terpuruk daya belinya,” pungkasnya.

Lebih lanjut dia mengaku kecewa den-gan realisasi perkembangan bisnis properti dalam 10 tahun terakhir . Pasalnya, bisnis properti telah menumbuhkan ketegan-gan dan kecemburuan sosial di kalangan masyarakat golongan berpenghasilan ren-dah.

Panangian menyebut pembangunan sektor properti yang amat pesat seakan-akan hanya dinikmati kalangan tertentu. Yakni mereka dari golongan berpenghasi-lan tinggi, tanpa melibatkan kalangan menengah-bawah. “Memang terasa sangat ironis, karena pemerintahan SBY dalam hal ini Kementerian Perumahan seakan-akan kesulitan bahkan tidak mampu mencip-takan iklim kondusif bagi para pengem-bang untuk lebih banyak lagi membangun rumah bersubsidi baik tapak (RSH) mau-pun rumah bersubsidi susun (Rusunami),” pungkasnya.

=GAM

Gakin Makin Sulit Punya Rumah

ant/reno esnir JAKARTA BEBAS KEMISKINAN. Seorang ibu menggendong anak mengemis di Kawasan Terowongan Pasar Gembrong, Jakarta, Minggu (14/9). Pemprov DKI Jakarta akan menilai tingkat kemiskinan di Ibu Kota berdasarkan standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yaitu senilai Rp2,23 juta dan Jakarta akan masuk kota peringkat 7 besar yang bebas dari kemiskinan di dunia pada 2035.

JAKARTA-Kondisi sektor properti di Indonesia sangat menyedihkan. Pergerakan pasar properti golongan menengah atas naik se-cara signifikan tanpa harus ada intervensi pemerintah sedikitpun. Sedangkan, masyarakat kelas menengah ke bawah kesulitan masuk sektor properti meski sudah ada aturan pemerintah.

Page 7: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III 7PROBOLINGGO SENIN 15 SEPTEMBER 2014

No. 0441 | TAHUN III OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlur-rahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: Zeinul Ubbadi

(Plt. Kepala), Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sume-nep), Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Pendewasaan Politik

Salam Songkem

endewasaan politik tidak ter-lihat di internal PPP. Parpol berlambang kakbah ini terus

terkungkung permasalahan yang ter-jadi di elite partainya. Ketua Umum PPP Suryadharma Ali yang menggan-tikan Hamzah Haz dan Sekjen DPP PPP M. Romahurmuziy yang terpilih dalam Muktamar VII PPP 2011 hing-ga kini tak ubahnya musuh dalam se-limut di internal PPP. Bahkan keduan-ya saling menjatuhkan dan memecat.

Pada April 2014 lalu DPP PPP memecat Suryadharma Ali dari po-sisi Ketum PPP, karena mendukung Prabowo Subianto dalam pilpres ta-hun ini. Pemecatan balasan dilakukan oleh SDA. Pada 12 September, SDA ba-las mencopot tiga Wakil Ketua Umum PPP dan Sekretaris Jenderal DPP PPP M. Romahurmuziy. Insiden saling pecat seperti ini tampaknya menjadi tradisi baru di PPP yang perlu didewasakan. Karena insiden itu sangat merugikan partai berlambang kakbah itu.

Tidak seharusnya elite parpol berasas Islam itu memberikan con-toh yang tidak selayak itu. Saling pecat semacam itu mengindikasikan elite PPP hanya lebih mengedepan-kan kepentingan pribadinya, bukan kepentingan rakyat yang diprioritas-kan. Sebab jika elite parpol PPP itu mengedepankan kepentingan rakyat, maka tidak aka nada konflik yang berujung pada saling pecat. Elite par-pol akan satu tujuan: mengawal ke-butuhan rakyat.

Meskipun begitu perbedaan pendapat memang bisa saja terjadi. Akan tetapi, perbedaan pendapat dan dukungan terhadap salah satu dukungan dalam pilpres sejatinya bisa dikomunikasikan secara baik-baik, dengan tetap menjaga kehar-monisan. Itu juga sebagai salah con-toh positif terhadap rakyat Indonesia, teruma pada para konstituennya.

Tapi tak ubahnya nasi telah men-jadi bubur, konflik internal PPP telah berujung pada saling pecat itu pun telah terjadi. Sudah saatnya dipikir-kan kembali. Jadikan AD/ART Partai PPP sebagai rujukan penyelesaian permasalahan elite politisi PPP itu. Agar PPP tetap solid dan tak terpec-ah seperti yang terjadi di PDI. Islah tahap II antara kubu SDA dan Roma-hurmuziy masih terbuka, kenapa itu tidak dilakukan? (*)

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Sistem demokrasi adalah suatu sistem

pemerintahan ne-gara sebagai upaya untuk mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga

negara) atas negara”

Pemilukada dan Hasrat Berkuasa

Proses politik terus berjalan seiring berlangsungnya Pemilu 2014 lalu. Ada ba-

gian fragmen politik yang kemu-dian menjadi trigger sebagian besar Fraksi DPR RI berbalik arah untuk melaksanakan pemi-lukada lewat lembaga perwaki-lan, yaitu DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota. Motif politik ini dapat dibaca sebagai imbas dari kekalahan pihak Koalisi Merah Putih yang mengusung Calon Presiden dan Wakil Pres-iden, Prabowo Subianto dan M Hatta Rajasa.

Seperti diketahui, pemilihan kepala daerah agar dipilih oleh DPRD getol disuarakan oleh partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih. Seperti Par-

tai Golkar, Partai Gerindra, Par-tai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Koalisi Merah Putih berambisi dengan pemilihan kepala daerah dip-ilih oleh DPRD, maka gabungan koalisi mereka dapat menyapu habis pemilihan kepala-kepala daerah di seluruh Indonesia.

Koalisi Merah Putih tentu ingin menunjukkan “taring” politiknya, bahwa mereka masih dapat berbuat lebih untuk men-umpaskan hasrat berkuasanya. Sebelum ini, Undang-Undang 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD merupa-kan produk mutakhir DPR yang dianggap tidak respek pada kepentingan umum. Dan hanya mementingkan kelompok koal-isi yang terbentuk dengan sarat syahwat kekuasaan itu.

Pemilukada DemokratisDemokrasi sebagai sebuah

sistem politik mensyaratkan adanya legitimasi yang kuat se-bagai mandat rakyat. Demokra-si merepresentasikan berbagai cita-cita rakyat yang telah di-berikan kepada orang seorang atau sekelompok orang mela-lui proses pemilihan umum. Oleh karenanya, amanat yang diberikan kepada keterwakilan itu tidak boleh dicederai oleh kepentingan dan hasrat berkua-sa semata. Sebab, sesungguhnya kedaulatan berada di tangan rakyat. Keterwakilan hanyalah saluran (chanelling) suara rakyat, untuk digagas dan diimplemen-tasikan menjadi sebuah aturan main bersama. Sehingga keterti-ban umum tercipta dengan baik.

Sistem demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan negara sebagai upaya untuk mewujudkan kedaulatan raky-at (kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara terse-but. Sistem demokrasi diang-gap sebagai sistem yang paling sempurna dan paling baik serta sangat diharapkan dapat ter-realisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada suatu negara yang menganut

sistem demokrasi, prinsip-prin-sip demokrasi harus ditegakkan, salah satu prinsip demokrasi tersebut adalah adanya proses pemilihan umum yang bebas dan adil serta dilaksanakan se-cara periodik (Syafie, 2002).

Amandemen kedua UUD 1945 Pasal 18 ayat (4) menyata-kan bahwa Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing seba-gai Kepala Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota dipilih secara demokratis. Frase ini kemudian diterjemahkan se-bagai pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung.

Bahkan dibuka peluang untuk calon independen ikut berkompetisi dalam kontestasi pemilihan umum kepala daae-rah dan wakil kepala daerah. Peluang ini diberikan sebagai koreksi dan tandingan atas arogansi dan hegemoni politik partai-partai politik yang sarat dengan transaksi “dagang sapi” dalam mengusung pasangan calon kepala daerah.

Ada lima pertimbangan penting penyelenggaraan pemi-lukada langsung bagi perkem-bangan demokrasi di Indonesia. Yakni: (1). pemilukada langsung merupakan jawaban atas tuntut-an aspirasi rakyat karena pemil-ihan Presiden dan Wakil Pres-iden, DPR, DPD, bahkan Kepala Desa selama ini telah dilakukan secara langsung. (2). pemilukada langsung merupakan perwu-judan konstitusi dan UUD 1945. Seperti telah diamanatkan Pasal 18 Ayat 4 UUD 1945, Gubernur, Bupati dan Wali Kota, masing-masing sebagai kepala pemerin-

tahan daerah Provinsi, Kabupat-en, dan Kota yang dipilih secara demokratis. (3). pemilukada langsung sebagai sarana pemb-elajaran demokrasi (politik) bagi rakyat (civic education) yang membentuk kesadaran kolektif segenap unsur bangsa tentang pentingnya memilih pemimpin yang benar sesuai nuraninya. (4). pemilukada langsung seba-gai sarana untuk memperkuat otonomi daerah dan (5). pemi-lukada langsung merupakan sarana penting bagi proses kaderisasi kepemimpinan na-sional.

Selayaknya kita berharap, wacana ini memberi pelajaran berharga bagi keberlangsungan proses demokrasi dan kedaula-tan rakyat di masa depan. Bah-wa politik dan demokrasi tidak selamanya sebangun dengan harapan dan cita-cita kebang-saan. Oleh karena itu, sebagai rakyat yang cerdas, maka sudah saatnya men-delete anasir-ana-sir jahat dari dunia politik tanah air. Semoga bisa!=

7

Wacana pemilihan umum kepala dae-

rah dan wakil kepala daerah dikembalikan

menjadi wewenang anggota DPRD, tentu harus dilihat sebagai sebuah motif politik

kepentingan tertentu. Sejak paket Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemer-intah Daerah dipecah

menjadi beberapa Undang-Undang,

termasuk Rancan-gan Undang-Undang

Pemilukada yang mengatur proses

pemilu kepala daerah dan wakil kepala dae-rah, DPR nyaris sepa-

kat untuk dilakukan dengan cara pemili-

han langsung.

Page 8: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III 8PROBOLINGGO SENIN 15 SEPTEMBER 2014

No. 0441 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

Untuk membangun sentra PKL itu sebenarnya tidak harus memerlukan kajian yang rumit, cukup dengan

pertimbangan apakah lokasi yang akan dibangun diminati dan menguntung-

kan para PKL,”

BaktionoAnggota DPRD Surabaya

Konsistensi Sekwan Dipertanyakan

"Saya mohon Pak Afghani se-laku sekwan lebih dewasa karena surat pengembalian mobil dinas pada 24 September yang buat sekwan sendiri. Tanggal 24 batas akhir itu patokan jangan melen-ceng dari aturan. Jangan buat prediksi sendiri, itu fitnah dan pembohongan publik," kata man-tan anggota DPRD Surabaya dari Partai Golkar, Erick Reginal Ta-halele di Surabaya, Minggu (14/9).

SURABAYA - Kalangan anggota DPRD Surabaya periode 2009-2014 mem-pertanyakan konsistensi Sekretaris DPRD (Sek-wan) Surabaya M. Afghani terkait pengembalian mobil dinas yang diberi-kan batas waktu hingga 24 September mendatang.

Menurut dia, pihaknya re-spons dengan penjelasan sekwan terkait adanya imbauan agar ang-gota dewan lama segera mengem-balikan mobil dinas.

Hanya saja, lanjut dia, cara penyampaian Sekwan yang meng-kaitkan semangatnya anggota de-wan lama mengambil uang jasa pengabdian Rp9 juta per orang dengan malasnya mengembalikan mobil dinas.

"Saya setuju kalau sampai 24 September mobil dinas belum dikembalikan agar lapor polisi.

Itu bisa dikatakan penggelapan," katanya.

Erick mengatakan selama menjadi angota dewan jarang memakai mobil dinas, melain-kan memakai mobil pribadi. Na-mun, ia akhirnya bersikap belum mengembalikan mobil dinas ka-rena polemik yang dibuat, bukan untuk meluruskan tapi malah buat opini negatif.

"Jangan kembalikan hanya karena opini dan citra. Rakyat bu-tuh kebenaran bukan opini dan citra. Saya akan kembalikan ber-

dasarkan fatsun dan aturan bukan opini. Aturan dibuat untuk ditaati bukan di jadikan pelengkap," ka-tanya.

Selain itu, lanjut dia, pihak-nya juga menyayangkan kebija-kan sekwan yang membuat surat pengembalian mobil dinas pada 24 September.

"Setahu saya semestinya tujuh hari setelah purna tugas, mobil dinas harus dikembalikan. Tapi kenapa buat surat sampai satu bulan," katanya.

Hal sama juga diungkapkan

anggota dewan lama dari Partai Demokrat Dedy Prasetyo.

"Yang buat surat setwan sendiri untuk batas pengembalian 24 September, terus sejak bulan Juli sudah didesak untuk dikem-balikan," katanya.

Mestinya, kata dia, Sekwan harus konsisten dengan surat yang dibuatnya sendiri. Apalagi mau mengancam mau melapor-kan ke inspektorat dan pihak terkait.

Sekretaris DPRD Surabaya M. Afghani sebelumnya mengata-kan dari 50 anggota DPRD Sura-baya lama, baru 28 anggota de-wan yang sudah mengembalikan mobil dinas.

"Jika pada 24 September belum dikembalikan, kami akan pakai cara lain agar mobil dinas itu kembali pada kami. Misalnya dengan mel-aporkan ke Inspektorat," katanya.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

PEDAGANG KAKI LIMA

Pembangunan Sentra PKL Perlu Dikaji

SURABAYA - Anggota DPRD Kota Surabaya meminta peme-rintah kota setempat mengkaji ulang rencana pembangunan 10 sentra pedagang kaki lima, agar nantinya tepat sasaran.

Anggota DPRD Surabaya Baktiono di Surabaya menilai proyek pembangunan sentra PKL milik Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surabaya itu, tidak didasari oleh kajian yang benar, karena terbukti banyak yang terbeng-kalai dan tak berpenghuni.

"Untuk membangun sentra PKL itu sebenarnya tidak harus memerlukan kajian yang rumit, cukup dengan pertimbangan apakah lokasi yang akan diban-gun diminati dan menguntung-kan para PKL," katanya, Minggu (14/9).

Namun, kata dia, fakta yang ada di lapangan masih banyak yang terbengkalai karena sepi penghuni, sehingga PKL jus-

tru tidak merasa diuntungkan dengan lokasi yang dibangun, seperti di sentra Bulak, Tandes, Pakal, Ampel dan terakhir di Urip Sumoharjo.

Baktiono menekankan bahwa untuk membangun sebuah sentra PKL seharusnya diperhatikan lokasi dan calon penghuninya, agar tidak menjadi bangunan yang terbengkalai dan terkesan sia-sia, karena akan berimbas kepada tudingan pemborosan anggaran APBD.

Semua program itu, kata dia, memang menjadi domain Bap-peko Surabaya karena berkaitan dengan penggunaan dana APBD kota Surabaya, sementara Dinas Koperasi hanya sebagai pelaksana program kebijakan.

"Harusnya mereka mengkaji apakah lokasi yang akan diban-gun itu menarik sekaligus meng-untungkan bagi calon PKL yang akan menghuni, kalau sebaliknya, tentu akan ditinggalkan bahkan tidak tertarik sama sekali," kata-nya.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Hadi Mulyono sebel-umnya mengatakan pihaknya merasa lebih termotivasi untuk menyelesaikan pembangunan 10 sentra PKL baru tersebut setelah mendapatkan arahan dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Pekan lalu, kata dia, wali kota menyampaikan bahwa kinerja dinas koperasi dan UKM lamban karena dinilai kurang maksimal dalam menjalankan programnya.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

ant/hendra sonieALAT BERAT BEROPERASI DI LAPINDO. Pekerja dengan menggunakan alat berat Eksavator (Bego) melakukan pengurukan di titik 68 Desa Gempolsari, Porong, Sidoarjo, Jatim.

Page 9: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III 9Lintas Jatim

Ada Manipulasi Jam Mengajar untuk Mendapatkan TPP

ant/irsan mulyadiTUNTUT PENDIDIKAN GRATIS. Sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) berunjuk rasa di Bundaran Majestik, Medan, Sumut, kemarin. Mereka mendesak pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono maupun pemerintahan yang akan datang Joko Widodo - Jusuf Kalla menerapkan pendidikan gratis di seluruh daerah.

"Kasus ini tentunya harus dis-elidiki lebih dulu. Tapi informasi yang diterima dewan pendidikan begitu," kata Ketua Dewan Pen-didikan Tulungagung, Supriyono, Minggu (14/9).

Namun siapa, berapa, dan di sekolah mana saja dugaan manip-ulasi jam mengajar itu dilakukan, Supriyono tidak mengungkap lebih jauh.

Ia hanya mengatakan, prak-

tik manipulasi dilakukan se-jumlah oknum guru yang tidak memiliki jam mengajar minimal 24 jam per pekan, dengan meli-batkan pihak lembaga sekolah tertentu.

"Jika kecurangan itu dite-mukan, dinas pendidikan harus bertindak tegas. Jatuhkan sanksi, bahkan jika perlu hak sertifikasi (TPP) dicabut," tegas Supriyono yang juga menjabat sebagai Ketua

DPRD Tulungagung.Sekretaris Dinas Pendidikan

Kabupaten Tulungagung, Bam-bang Triono mengatakan, sam-pai saat ini belum menemukan bukti adanya kecurangan dalam pemenuhan kuota minimal jam mengajar bagi guru bersertifi-kasi.

Namun, ia berjanji untuk menindaklanjuti informasi yang masuk, baik ke dinas maupun de-wan pendidikan, terkait rekayasa jam mengajar tersebut.

"Dinas Pendidikan tidak akan mentolerir ulah oknum guru yang sudah mendapat sertifikasi, tapi mengajarnya asal-asalan," tegasnya.

Bambamg mengancam akan

menindak pelaku yang terlibat manipulasi/rekayasa jam meng-ajar demi mencapai syarat kuota minimal 24 jam per pekan.

Tidak hanya mencabut hak sertifikasi, namun juga menun-tut guru bersangkutan untuk mengembalikan seluruh dana TPP yang pernah diterimanya.

"Kepala sekolah yang mem-bawahi guru nakal ini, jika ter-bukti terlibat atau setidaknya mengetahui jam mengajar anak buahnya, akan dicopot dari jabatannya," ancamnya.

Sebagai langkah awal menindaklanjuti pengaduan masyarakat serta rekomendasi dewan pendidikan, kata Bam-bang, pihaknya berencana mela-

kukan pengukuran kinerja guru secara utuh.

Hal itu menurut Bambang, akan dilakukan dengan melaku-kan verifikasi langsung dan audit lapangan demi mendapat data sebenarnya mengenai kuantitas serta kualitas jam ajar guru secara obyektif.

"Syarat penerimaan tunjang-an sertifikasi yakni, guru memen-uhi mengajar 24 jam dalam sem-inggu dengan jumlah siswa 25 hingga 30 orang. Itu untuk guru program studi. Sedangkan, untuk guru bimbingan penyuluhan (BP) wajib memenuhi mengajar 150 siswa per minggu," terang Bam-bang.= ANT/DESTYAN HANDRI SUJARWOKO/DIK

TULUNGAGUNG - Dewan Pendidikan Kabupaten Tulun-gagung, Jawa Timur, mengindikasikan ada sejumlah ok-num guru yang secara sengaja memanipulasi jam meng-ajar demi memenuhi syarat minimal 24 jam per pekan, untuk mendapat hak tunjangan prestasi pendidik (TPP).

Page 10: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Koalisi Merah Putih Harus Dengarkan Rakyat

"Saya yakin rakyat dan seba-gian besar konstituen partai yang tergabung dalam Koalisi Me-rah Putih setuju dengan pilkada langsung (oleh rakyat, red)," kata Lily usai menjadi pembicara dalam kuliah umum di Gedung Soetardjo Universitas Jember, Jawa Timur.

Menurut dia, awalnya sistem ketatanegaraan Indonesia men-ganut pemilihan presiden dan kepala daerah oleh wakil rakyat,

namun seiring dengan perkem-bangan dinamika politik maka undang-undang yang mengatur tentang pilpres dan pilkada juga mengalami perubahan dengan melakukan pilihan langsung un-tuk pesta demokrasi lima tahu-nan itu.

"Sistem politik Indonesia yang menganut sistem presiden-sial juga mengamanatkan pres-iden dipilih langsung oleh rakyat dan hal itu berlaku untuk pemilu kepala daerah, sehingga elit poli-tik di DPR seharusnya mengu-tamakan kepentingan rakyat," ucap adik kandung almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.

Ia optimistis mayoritas kon-stituen tim Koalisi Merah Putih menginginkan kepala daerah dipilih secara langsung, bukan melalui perwakilan anggota DPRD di tingkat provinsi dan ka-

bupaten/kota."Pemilu secara langsung

oleh rakyat merupakan kes-epakatan wakil rakyat di DPR, sehingga saya minta para elit politik mendengarkan aspirasi

masyarakat dan konstituennya karena mereka telah memberi-kan mandat kepada wakil rakyat," ucap mantan anggota DPR dari PKB itu.

Dalam rapat Panja RUU Pilkada pada Selasa (9/9) di DPR, semua fraksi partai Koalisi Me-rah Putih tetap bersepakat untuk menggelar pilkada melalui DPRD yakni enam fraksi mendukung pilkada dipilih oleh DPRD, se-dangkan tiga fraksi minta pilkada dipilih oleh masyarakat secara langsung.

Setelah disepakati di tingkat Panja, rumusan tersebut ren-cananya akan ditetapkan pada 23 September 2014 di tingkat komisi dengan Mendagri, kemu-dian hasil keputusannya dibawa ke tingkat II untuk diputuskan dalam rapat paripurna DPR pada 25 September 2014.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

JEMBER - Politisi Partai Hanura Lily Chodidjah Wahid atau yang biasa dipanggil Lily Wahid minta Koalisi Merah Putih di DPR mendengarkan aspirasi rakyat terkait dengan Ran-cangan Undang-Undang Pemilu Kepala Daerah.

Lily Chodidjah WahidPolitisi Partai Hanura

ant/widodo s. jusufDUKUNG PILKADA LANGSUNG. Aktivis yang tergabung dalam Koalisi Kawal RUU Pilkada melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (14/9). Mereka menolak RUU Pilkada dan mendukung pelaksanaan pilkada langsung tanpa diwakili oleh DPRD.

PARLEMEN

Pengadaan Laptop Baru Ditolak

SURABAYA - Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji menolak pengadaan laptop baru untuk anggota dewan, karena dinilai kurang banyak manfaatnya, mengingat saat ini sudah banyak yang memiliki perangkat yang lebih baik seperti smartphone maupun tablet.

"Tidak perlu beli laptop baru, buat apa. Malah menghabiskan anggaran saja. Anggota dewan sekarang punya alat penunjang kerja sendiri yang kualitasnya jauh lebih baik, seperti iPad dan lainnya," kata Armuji di Surabaya, Minggu (14/9).

Selain itu, lanjut dia, kondisi laptop yang dipinjamkan kepada anggota dewan lama saat ini kon-disinya banyak yang masih bagus dan bisa digunakan lagi untuk menunjang kinerja kedewanan.

Armuji juga meminta agar lap-top yang sudah dikembalikan ang-gota dewan periode sebelumnya, tidak perlu diserahkan ke anggota dewan yang baru. Jika memang ada anggota dewan yang membu-tuhkan, mereka bisa langsung saja datang ke Setwan dan meminta laptop tersebut untuk digunakan.

Menurut dia, sejak awal pengadaan laptop untuk anggota dewan periode 2009-2014 tidak begitu mendesak dan terkesan mengada-ada. Ketika anggota dewan sudah menerima laptop, banyak dari mereka yang tidak membawanya ketika kerja.

"Justru mereka lebih suka menggunakan smartphone ataupun tablet. Itu kan, hanya akal-akalannya WW (Wisnu Wardhana, mantan ketua DPRD Kota Surabaya)," katanya.

Sementara itu, Sekretaris DPRD (Sekwan) Kota Surabaya, Afghani Wardhana mengaku me-nyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut pada anggota dewan. Kalaupun mereka tidak meminta laptop baru tidak menjadi masalah.

Bahkan, lanjut dia, jika para anggota dewan ini meminta pengadaan laptop baru, pihaknya juga akan memfasilitasi. Yang penting, keberadaan perangkat tersebut mampu menunjang kerja-kerja mereka dalam meny-erap aspirasi masyarakat.

"Kalau mereka minta laptop yang ada sekarang diganti tablet, tidak masalah. Karena, kami tidak bisa melakukan pengadaan barang sendiri, usulan itu harus datang dari dewan," katanya.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

Page 11: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III 11

Menimbang Peluang Risma Maju di Pilkada

Sosok Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tetap menjadi pem-bicaraan yang hangat di kalan-gan elite politik karena dianggap masih memiliki pengaruh besar di kalangan masyarakat Surabaya.

Hal ini terlihat di beberapa sudut kota kini telah beredar spanduk dukungan Rismaharini untuk maju lagi memimpin Kota Surabaya periode 2015-2020. Se-perti spanduk berukuran sekitar 1,5 x 4 meter yang terlihat di Jalan Adityawarman Surabaya.

Spanduk yang mengatasnam-akan komunitas Arek Independ-en itu terpampang gambar wa-jah Rismaharini beserta tulisan berupa dukungan terhadap Risma untuk maju kembali memimpin Surabaya. Spanduk yang sama terpasang di Jalan A Yani depan Mapolda Jatim.

Banyaknya dukungan terha-dap Risma tidak lepas dari ada-nya pernyataan Wakil Ketua PDIP Jatim dan sekaligus mantan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Har-tono yang mengatakan kemung-kinan besar Risma tidak akan diu-sung kembali untuk maju dalam Pilkada Surabaya 2015.

Pernyataan Bambang ini memicu reaksi beragam dari berbagai pihak, khususnya para politisi di Surabaya. Bahkan se-jumlah parpol yang tergabung dalam koalisi Merah Putih seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Gerindra siap mengu-sung Risma jika PDIP tidak men-gusungnya kembali.

Menurut Bambang alasan kenapa PDIP tidak lagi melirik Risma yang sudah terbukti telah berprestasi mengubah Surabaya baik di kanca Nasional maupun internasional, karena Risma se-bagai petugas partai di eksekutif dianggap jalan sendiri.

Hal ini dikarenakan Risma tidak pernah mengikuti rapat tiga pilar yakni koordinasi antara ek-sekutif partai, petugas legislatif (anggota DPRD) dan petugas ek-sekutif (wali kota). "Biasanya ada rapat tiga pilar, tapi ini tidak per-nah. Jadi ini sudah menjadi gam-baran tersendiri," katanya.

Ia mencontohkan soal mutasi pejabat di Pemkot Surabaya, Ris-ma tidak pernah mendengar saran dan masukan dari partai pengu-sung, melainkan jalan sendiri dan memutuskan sendiri. Biasanya, lanjut dia, persoalan ini dibicara-kan pada rapat tiga pilar.

Mendapati hal itu, sejumlah

parpol yang tergabung dalam koalisi merah putih dengan terang-terangan siap mengusung Risma. Ketua Fraksi PKS DPRD Surabaya Ahmad Suyanto menilai Wali Kota Surabaya Tri Risma-harini masih sangat layak untuk maju kembali dalam perebutan kursi wali kota tahun depan. "PKS welcome saja," katanya.

Menurut dia, Tri Rismaharini merupakan pemimpin yang gigih dan tegas. Selain itu, Risma juga dikenal sebagai pribadi yang me-nentang keras sebuah birokrasi yang bertele-tele. Pelayanan pe-merintah diubah menjadi lebih cepat. "Bu Risma masih layak jual untuk maju kembali," katanya.

Hal sama juga diungkapkan Ketua DPC Partai Gerindra Sura-baya BF Sutadi. Ia mengatakan Risma merupakan aset kota yang kompeten, jujur dan sederha-na, sehingga layak menjadi wali kota kembali.

"Melihat itu, Gerin-dra siap mengusung beliau. Tapi kita perlu koalisi dengan partai lain," kata-nya.

Menurut dia, dengan perolehan enam kursi di leg-islatif, Gerindra me-mang harus berkoal-isi dengan partai lain. Sutadi mengatakan Gerindra berpeluang menggandeng partai yang masuk koalisi Merah Putih. "Kalau koalisi merah putih ada 25 kursi, setidaknya bisa menga-jukan dua calon," kata Sutadi.

Wakil Ketua DPD PAN Sura-baya Sudirjo PAN menyatakan PAN akan sangat terbuka dan siap mengusung Risma jika ada kes-empatan dan mendapat teman koalisi pada Pilkada mendatang.

"Kalau ada peluang ikut bertanding dengan koalisi ya ikut. Semua kemungkinan bisa saja terjadi. Apalagi jika melihat sosok Risma cukup dicintai warga Sura-baya," ujarnya.

Namun DPD Partai Golkar Kota Surabaya selaku anggota koalisi merah putih berbeda pandangan. Ia malah balik mempertanyakan rencana koalisi Merah Putih yang akan mengusung Tri Rismaharini dalam Pilkada Surabaya 2015.

"Koalisi merah putih yang mana?. Selama ini belum ada pembicaraan pilkada Surabaya di koalisi merah putih, sehingga belum ada kesepakatan. Bahkan

Golkar belum bicara pilkada ka-rena itu di internal ada mekan-ismenya," kata Ketua DPD Partai Golkar Surabaya Adies Kadir.

Begitu juga dengan DPC Par-tai Demokrat Surabaya yang hingga kini belum membicara-kan persoalan pilkada, meski ada kabar bahwa Demokrat akan mengusung Tri Rismaharini ber-dampingan dengan M. Machmud (mantan Ketua DPRD Surabaya dari Demokrat) maju dalam Pilka-da Surabaya 2015.

"Kata siapa. Belum ada pem-bahasan soal itu. Kita masih berpikiran untuk membenahi in-ternal partai dahulu," kata Wakil Sekretaris DPC Partai Demokrat Surabaya Dedy Prasetyo.

Sementara, DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Surabaya menyatakan koalisi dengan PDIP di tingkat pusat dan daerah masih solid dan diharap-kan hal ini bisa menjadi pengger-ak kemenanangan Pilkada 2015 jika pemilihan nantinya dilaku-kan melalui DPRD.

"Kalau hitung-hitungan koalisi di DPRD Surabaya saat ini, masih fifty-fifty (25 kursi di koalisi Merah Putih banding 25 kursi koalisi PDIP-PKB-Nasdem-Hanura)," kata Ketua DPC PKB Surabaya Syamsul Arifin.

Menganai Pilkada Surabaya 2015, Syamsul mengatakan PKB hingga saat ini masih menunggu siapa figur yang cocok untuk diu-sung menjadi calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya.

"Kami saat ini masih 'wait and see', sampai betul-betul men-

emukan siapa yang pas di antara calon yang muncul di publik. Kita belum tau siapa yang maju na-mum saat ini selain Risma mun-cul tokoh-tokoh lainnya seperti Arif Afandi, Wisnu Sakti Buana, Arzelti Bilbina dan Adies Kadir," katanya.

Namun pernyatan yang mengejutkan dilontarkan Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana yang bertolak bela-kang dari pernyataan koleganya Bambang D.H.. Ia menyatakan siap mendampingi Rismaharini untuk maju kembali dalam Pilkada.

"Saya sudah sampaikan ke bu Megawati, kalau saya siap me-ngawal bu Risma enam tahun ke depan," kata Wisnu Sakti.

Menurut dia, pihaknya men-jalan perintah dari Ketua Umum DPP PDIP Surabaya Megawati

untuk mendampingi wali kota yang hingga kini masih

berlaku. "Sampai kapan mengawal, ya, sampai

ada perintah selan-jutnya. Saya kader partai ya kapanpun siap saja jika diper-intah," ujarnya.

Pilih Jadi Dosen Menanggapi adanya penolakan PDIP dan dukungan dari

koalisi merah putih, Wali Kota Surabaya

Tri Rismaharini me-negaskan bahwa dirinya

tidak pernah mengejar jabatan."Saya tidak pernah bermimpi

menjadi seorang kepala daerah. Menurut saya, jabatan yang saya emban sekarang adalah jalan dari Tuhan," kata Tri Rismaharini.

Risma menuturkan, selama dirinya menjadi pegawai di ling-kungan pemerintah kota, ia tidak pernah mengenal yang naman-ya partai politik. "Kalau Tuhan berkehendak pasti Tuhan akan mengaturnya. Dulu saya tidak kenal partai tapi keumudian dita-wari PDIP," tegasnya.

Menurut Risma, pekerjaan ru-mah yang harus ia kejar sebagai kepala daerah cukup banyak. Ma-kannya begitu ada tawaran men-teri dari Presiden terpilih Joko Widodo, ia langsung menolaknya.

Sebab ketika awal-awal men-jadi wali kota, sekitar delapan bulan dirinya sempat tidak bisa melayani masyarakat Surabaya dengan baik. Atas pertimbangan tersebut, saat ini dirinya sedang mengejar waktu yang sempat ko-

song itu."Saya itu kontraknya dengan

warga Surabaya selama lima ta-hun. Kalau itu tak ambil berarti aku membohongi warga. Dengan alasan apapun saya tidak akan meninggalkan Surabaya," kata-nya.

Selain itu, ia mengatakan sela-ma ini komunikasi antara dirinya dengan Ketua DPP PDIP Megawa-ti Soekarno Putri juga sangat baik. "Bu mega itu sayang sama saya. Memang bu Mega sempat berpikir kalau saya mau jadi menteri. Tapi setelah saya jelaskan alasan saya, akhirnya beliau mengerti kenapa saya menolak," kata Risma.

Menurutnya, saat ini yang sedang ia proses adalah soal ren-cana kepindahan dirinya dari pejabat di lingkungan Pemerin-tah Kota (Pemkot) Surabaya, ke kampus Institut Teknologi Sepu-luh Nopember (ITS). Rencananya, dirinya kan menjadi dosen di ITS.

Namun, informasi yang diper-dari salah seorang pimpinan par-pol di Surabaya yang masuk koal-isi merah putih yang namanya enggan ditulis, mengaku bahwa dirinya sempat didatangi oleh orang dekat Risma yang menjadi pejabat penting di Pemkot Sura-baya.

Orang dekat Risma tersebut sempat mengatakan bahwa Risma masih ingin maju di Pilkada Sura-baya 2015. Hanya saja jika pilkada dipilih langsung, maka Risma leb-ih memilih jalur independen.

"Bu Risma tidak mau diatur-atur oleh partai pengusung, jadi ingin maju lewat jalur independ-en," katanya.

Namun, lanjut sumber itu, jika pilkada tidak langsung atau dip-ilih DPRD, maka bisa saja Risma maju lewat koalisi merah putih. Mengingat dukungan masyarakat Surabaya saat ini cukup besar agar Risma maju kembali di pilkada.

"Semua bisa saja terjadi. Jika Golkar Surabaya sebagai ba-gian koalisi merah putih sempat menolak usung Risma. Tapi di tingkat DPP sudah ada arahan mendukung Risma, itu sudah di-lakukan pendekatan lewat Priyo Budi Santoso," katanya.

Elektabilitas Pengamat Poli-tik Universitas Airlangga Hariadi mengatakan di mata publik Sura-baya, sampai saat ini elektabilitas Tri Rismaharini belum tertand-ingi oleh tokoh-tokoh lain yang disebut-sebut maju dalam Pilkada Surabaya 2015.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

SURABAYA - Meski Pe-milihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya digelar pertengahan 2015, namun kini mulai ramai dibicarakan ba-nyak pihak.

PROBOLINGGO SENIN 15 SEPTEMBER 2014 No. 0441 | TAHUN III 11Laporan KhususKORAN

MADURA

Page 12: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO SENIN 15 SEPTEMBER 2014

No. 0441 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Salah satu pengusaha gera-bah, Jakfar (45) mengaku usaha gerabah yang dikelolanya sedikit mengalami kendala pemasa-ran, terutama persaingan harga. ”Sekarang banyak, gerebah yang masuk ke pasar tradisional dari wilayah luar kota,” jelasnya ke-pada wartawan, Minggu, (14/9).

Menurutnya, gerabah yang dicetak oleh para pengerajin gerabah di daearahnya berma-cam-macam. Mulai dari tung-ku, cowek dan beragam model lainnya.”Semua produk olahan gerabah sudah diciptakan oleh pengusaha.”Kalau produk tidak ada masalah. Namun ketatnya

persaingan membuat permainan harga tidak setabil,” ucap Jakfar.

Jakfar menambahkan, ketatnya persaingan di pasaran banyak pedagang yang mengam-bil gerabah dari luar daeah. Pada-hal kualitas pembakaran gerabah wilayah Kabupaten Probolinggo, jauh lebih matang.“Kalau kualitas gerabah lokal tetap unggul. Ka-rena tanah yang dikelolanya me-mang berkualitas,”tandasnya.

Pengusaha gerabah lainnya, Misnawi (40) mengaku tinggin-ya persaingan dipasaran mem-buat pengusaha gerabah tidak serta merta berputus asa dalam menjalankan bisnisnya. Semua

menyadari kalau dalam bisnis memang persaingan harga mer-upakan hal yang wajar.“Yang terpenting gerabah yang di-jualnya bisa diandalakan, dan mampu menyaingi produk luar daerah,” tegasnya.

Dikatakan, pengerajin gera-bah yang ada di Jawa Timur me-mang tergolong banyak. Seperti dari Banyuwangi, Madura ,Situ-bondo dan daerah lainnya.”Untuk produk berupa cowek, saya jual dengan harga Rp 3.500 perbiji un-tuk ukuran kecil. Yang lebih besar dijual dengan harga Rp 5.000,” kata Misnawi.

Untuk mempercepat perpu-taran bisnisnya, Misnawi, tidak hanya menjualnya di pasaran. Namun menjualnya dikalangan masyarakat.” Penjualan gera-bah saya jajakan ke perkampun-gan. Pangsa pasarnya rata-rata masyarakat pedesaan,” paparnya.

=Mahfud hidayatullah

Pengusaha Gerabah Terkendala Pemasaran Produk Luar Menjadi Saingan Terberat

PROBOLINGGO - Pengusaha gerabah di wilayah Desa Alasumur Kecamatan Besuk Kebupaten Probolinggo sedikit mengeluh. Sebab gerabah yang dihasilkannya banyak saingan di pasaran dengan harga yang relatif lebih murah.

MENGELUH. Kendala pemasaran menjadi persaingan bagi pengusaha gerabah dengan harga yang relatif lebih murah.

PROBOLINGGO – Rencana pemerintah yang akan menaik-kan harga BBM, nampaknya berpengaruh terhadap semua lini perekonomian. Namun tidak demikian dengan pen-grajin perak yang ada di Kota Probolinggo.

Salah seorang pengrajin perak, Muhammad Asnawi Sofyan mengatakan, jika usaha perak yang digelutinya selama ini tidak berpengaruh terhadap rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM. Bahkan, kerajinan peraknya hingga kini merambah hingga pasar manca Negara.

“Pasar kerajinan kita tidak hanya di Indonesia saja, tetapi sampai ke luar negeri,” ungka-pnya kepada wartawan, Minggu (14/9). Seperti Negara Palestina, Singapura, Malaysia, Thailand Inggris, Yaman dan Arab Saudi.

Dia menjelaskan, bahan perak itu ia jadikan beragam kerajinan. Seperti cincin dan kalung. Dari hasil kerajinan yang dia tekuni itu, tak heran, dalam satu bulan bisa meraup untung hingga puluhan juta rupiah. “Kebanyakan konsumen yang tertarik itu dari luar neg-eri,” katanya.

Hanya saja, pria yang lama tinggal di Yaman itu enggan menjelaskan secara detail proses pembuatan cincin peraknya. Alasannya, karena itu merupakan rahasia peru-sahaan. “Proses pembuatan-

nya biasa saja. Hanya butuh keuletan saja,” timpalnya.

Untuk memasarkan hasil kerajinannya itu, Muhammad Asnawi Sofyan tidak bingung-bingung. Ia hanya memasar-kannya lewat dunia online. Alhasil, banyak konsumen yang tertarik. Bahkan, dia mengaku kewalahan menerima banyak pesanan.“Banyak pesanan dari luar, sampai-sampai kita kewalahan,” tandasnya.

Menurut dia, untuk menarik konsumen, ia menjaga kualitas produk. Apalagi kini banyak ba-han perak yang aspal. “Makanya menjaga kualitas produk itu sangat penting. Sehingga kon-sumen bisa puas dengan hasil kerajinan kita,” ungkapnya.

=MuhaMMad Sugianto

Kerajinan

Tak Terpengaruh Rencana Kenaikan BBM

Salah seorang pengrajin perak, Muhammad Asnawi Sofyan mengatakan, usaha perak yang digelutinya se-lama ini tidak terpengaruh terhadap rencana pemerin-tah yang akan menaikkan harga BBM. Bahkan, kera-jinan peraknya hingga kini merambah hingga pasar

manca Negara.

TAK TERPENGARUH. Rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM, pengrajin perak di Kota Probolinggo justru produknya merambah hingga pasar manca Negara.

Page 13: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441| TAHUN III 13Probolinggo

Mereka mempertanya-kan kinerja Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Probolinggo selama ini, seka-ligus harus segera dievalu-asi. Menurut mereka, alasan 18 pengurus PAC PDIP Kabupaten Probolinggo menilai bahwa hasil pileg justru menurun jika dilihat dari jumlah perolehan suara, tidak bisa mereka terima.

Ketua Paguyuban PAC PDIP

Kabupaten Probolinggo, Syaiful Bahri, mengatakan bahwa hasil perolehan kursi adalah lebih penting daripada perolehan su-ara. Menurunnya kursi PDIP di DPRD Kabupaten Probolinggo tahun ini, adalah bukti kin-erja pengurus DPC PDIP per-lu dievaluasi.“Perolehan su-ara dan kursi lebih penting untuk keberlangsungan partai kedepan,”terangnya kepada

wartawan, Sabtu (13/9) kemarin.Pernyataan Ketua Paguyuban

PAC PDIP Kabupaten Proboling-go, lebih dikuatkan oleh bebera-pa pengurus PAC lainnya, yang kesemuanya sepaham bahwa kinerja DPC PDIP Kabupaten Probolinggo dibawah kepem-impinan Timbul Prihandjoko yang juga Wakil Bupati wajib untuk dievaluasi.

Evaluasi tersebut, menurut mereka mencakup beberapa hal selain dari menurunnya perole-han kursi dari pileg lalu. Hal lain yang mereka pertanyakan adalah menurunnya perolehan suara Pil-pres 9 Juli yang lalu, legalitas PAC yang belum mendapat mandat resmi dari DPC PDIP Kabupaten Probolinggo.

“Tiga PAC belum mendapat mandat resmi dari DPC PDIP Ka-bupaten Probolinggo. Yakni PAC Paiton, Besuk dan Tiris,”tegas Syaiful Bahri.

Syaiful Bahri menambahkan, selain tiga PAC belum mendapat mandat resmi pihaknya men-gevaluasi DPC PDIP Kabupaten Probolinggo, terkait transpar-ansi keuangan DPC, dan belum adanya dana pembinaan partai, serta kurangnya perhatian dan kepedulian terhadap struktur dibawahnya.

“18 PAC yang tergabung dalam Paguyuban bukan untuk melakukan mosi tidak percaya kepada Ketua DPC PDIP Kabu-paten Probolinggo Timbul Pri-handjoko. Kami hanya ingin men-

gevaluasi kinerja pengurus DPC, agar partai kedepan lebih baik lagi,”tandasnya.

Dikatakan, selama beberapa tahun ini kegiatan partai tidak nampak alias mandul. Kegia-tan partai sangat penting dalam rangka mengevaluasi kerja selu-ruh kepengurusan , baik ditingkat DPC, PAC dan Ranting.

“Evaluasi sangat dibutuhkan. Kita bisa mengetahui tentang laporan kinerja masing-masing pengurus. Apa yang telah mere-ka lakukan, bagaimana laporan keuangan partai, kenapa hasil pileg dan pilpres kemarin jeblok, apa peran kepengurusan DPC. Se-muanya kami berhak untuk tahu,” ucap Syaiful Bahri.

=M.HisbullaH Huda

Pertanyakan Kinerja DPCPROBOLINGGO - Merosotnya jumlah perolehan kursi di tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Probolinggo dari 7 kursi menjadi 5 kursi pada pileg 9 April 2014 yang lalu, membuat para kader di tubuh partai berlambang Banteng Moncong Putih ini kecewa berat.

MERADANG. 18 PAC yang tergabung dalam paguyuban mempertanyakan kinerja DPC PDIP Kabupaten Probolinggo.

Page 14: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III14 Probolinggo

Sapi jenis limosin dewasa, saat ini berkisar antara Rp 23 juta hingga Rp25 juta perekor. Harga ini naik dari harga sebelumnya, yakni sekitar Rp20 juta. Sedang-kan sapi anakan limosin, harg-anya naik dari Rp11 juta menjadi Rp16 juta perekor.

Sementara untuk sapi Madura, saat ini lebih diminati pedagang. Hal ini dikarenakan permintaan sapi Madura cukup tinggi. Harganya mencapai Rp.15 juta perekor yang mengalami kenaikan harga dari harga sebel-umnya sekitar Rp.11 juta perekor.

Menurut Sofi (45) pedagang sapi di Pasar Maron mengatakan, sapi potong usia muda dengan bobot sedang, kini menjadi primadona para pembeli untuk hewan kurban. Karena harganya yang lebih terjangkau dibanding sapi potong dengan bobot tinggi.

“Permintaan sapi potong, saat ini meningkat 50 persen diband-

ing tahun lalu. Sementara stok sapi dipasaran terbatas. Kejadian ini berimbas pada naiknya harga semua jenis sapi yang diprediksi akan terus naik hingga mendaka-ti puncak hari raya kurban, ”terangnya kepada wartawan, Minggu (14/9).

Menurutnya, harga sapi siap potong naik. Kenaikan harga sapi tergantung pada jenis dan bobotnya. Dan hampir semua jenis sapi, mulai limosin, brahma, brangus dan lokal harganya naik. “Antara 10 hingga 20 persen, kalau dinominalkan Rp 1 juta hingga Rp 4 juta,”tandas Sofi.

Senada disampaikan, Sug-iarto (48) pedagang asal Sura-baya ini mangatakan kenaikan dikarenakan mendekati hari raya Idul Adha atau yang lazim disebut Idul Kurban. Saat ini kebutuhan akan sapi meningkat dibanding hari biasa, bahkan Idul Fitri.“Banyak yang membeli

untuk kurban,” tuturnya.“Saya sudah biasa membeli

sapi di Pasar Maron. Dan kesulitan mendapatkan sapi sesuai taksir-annya. Harga sapi cukup tinggi dibanding sebelumnya. Ketimbang merugi, lebih baik rugi ongkos saja, ”terang Sugiarto.

Sugiarto menambahkan, naiknya harga sapi ini memberi angin segar bagi pedagang atau blandang lokal. Apalagi setelah lebaran pejualan sapi di pasar cenderung menurun. Baru dalam seminggu terakhir, transaksi menggeliat lagi.

Tidak cuma disini, pasar hewan lain kenaikannya malah lebih parah dibanding dengan pasar di sini. Diperkirakan harga sapi akan terus meningkat terutama dalam seminggu jelang Idul Adha. “Kebu-tuhan dan pembeli atau konsumen sapi meningkat. Kebutuhan sapi akan meningkat 50 persen diband-ing tahun lalu,” katanya.

Jumlah sapi di Pasar Maron disaat ramai diperkirakan 700 hingga 800 ekor. Dalam sehari jumlah transaksi mencapai 80 persen dari total sapi yang ada. Biasanya pedagang yang ke pasar dari luar Kabupaten Probolinggo. Karenanya mereka akan rugi jika tidak mendapat sapi.

=M.HisbullaH Huda

Mendekati idul adha

Harga Sapi Potong Melejit NaikPROBOLINGGO – Mendekati hari raya kurban (Idul Adha) harga sapi layak kurban terus melejit naik. Seperti sapi potong di wilayah Pasar Maron Kabupaten Probolinggo, kenaikan terjadi antara sepuluh hingga dua puluh persen pada semua jenis sapi semenjak 20 Agustus lalu. Sapi potong usia muda dengan berat sedang menjadi pilihan pembeli karena harganya lebih terjangkau.

PRIMADONA. Sapi potong usia muda dengan bobot sedang, kini diburu para pembeli untuk hewan kurban.

PROBOLINGGO – Ribuan warga melepas keberangkatan 134 jemaah calon haji asal Kota Probolinggo yang diberang-katkan dari halaman kantor Walikota Probolinggo, Sabtu (13/9) pagi. Suasana haru dan isak tangis nampak terlihat disaat jemaah akan segera menaiki bus dilepas Walikota Hj.Rukmini.

Diberangkatkan menggu-nakan tiga bus menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya untuk bergabung dengan Jemaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondow-oso dan Kota Surabaya dalam satu kloter pada pemberangka-tan gelombang satu.

Walikota Hj. Rukmini mengingatkan seluruh calon jamaah haji agar selalu men-jaga kesehatan dengan baik. Karena cuaca di tanah suci saat ini panasnya hingga tiga kali lipat dibandingkan di Kota Probolinggo.

“Tujuannya hanya satu, su-paya semua tahapan ibadah dalam menunaikan haji bisa di-laksanakan dan dijalankan den-gan baik dan sempurna. Sebab jika sakit, maka tahapan ibadah haji ini tidak dapat dilakukan dengan lancar,” ungkapnya.

Orang nomor satu di Kota Probolinggo ini mendoakan agar para JCH tetap sehat dan bisa beribadah dengan baik se-hingga menjadi haji yang ma-brur. “Jaga selalu kebersamaan dan persaudaraan diantara sesama calon haji dengan baik demi kelancaran pelaksanaan ibadah haji di tanah suci,” jelas Walikota Hj.Rukmini.

Sementara Kepala Kemen-terian Agama (Kemenag) Kota Probolinggo melalui Kasi Haji dan Umrah,Taufiq, mengungka-pkan jumlah calon jamaah haji Kota Probolinggo yang berang-kat haji ke tanah suci tahun ini sebanyak 134 orang . Mereka akan bergabung dengan kelom-pok terbang (Kloter) 30 pada gelombang satu.

“Di kloter tersebut tidak hanya calon jamaah haji dari Kota Probolinggo saja, melain-kan berangkat bersama daerah lain seperti Kota Surabaya, Ka-bupaten Sitobondo dan Bon-dowoso,” ujarnya.

Pihaknya meminta agar calon jamaah haji selalu menja-ga kondisi fisik selama perjala-nan dan selama 42 hari berada di Makkah dan Madinah. Apal-agi saat ini cuaca di tanah suci

sedang ekstrem dimana sangat panas di siang hari dan sangat dingin pada malam hari.

“Kurangi kegiatan-kegiatan yang tidak perlu dan perbanyak ibadah di dalam masjid. Untuk menjaga kondisi tubuh, perban-yak minum air putih dan jangan sampai telat makan,” pinta Tau-fik.

Terkait kesehatan jemaah calon haji, Taufiq menjelas-kan tidak ada masalah. Di-mana, 134 calon jamaah haji tidak ada yang teridentifikasi penyakit beresiko tinggi (Ris-ti). “Alhamdulillah, kondisi jamaah siap. Artinya secara medis sudah lolos. Kalau mis-alkan ada yang beresiko tinggi, dokter kami telah membekali resep obat,” katanya.

Sebelum berangkat, selu-ruh calhaj juga sudah disuntik tiga vaksin. Diantaranya Vaksin meningitis, vaksin influenza dan vaksin penomenia. “Itu merupakan salah satu syarat yang harus dilaksanakan sebe-lum jamaah berangkat ke Arab Saudi,”tandas Taufik.

Keluarga Tak Kuasa Menahan Haru

Satu persatu calon jamah haji berpamitan dengan ke-luarga mereka masing-masing. Tak bisa menahan haru, seba-gian keluarga calon jamaah haji menangis. Karena tak kuasa me-lepas keluarga mereka menuju tanah suci Makkah.

Seluruh calan jamah haji asal Kota Probolinggo men-gantri bertahun-tahun untuk mendapatkan kuota kursi jamah haji. Sebagian dari mereka me-nabung hingga puluhan tahun untuk melunasi biaya perjala-nan haji.

Seperti yang dilakukan Sayu Sono (54) nenek asal Kelurahan Kebonsari Wetan Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo. Pasca ditinggal mati suaminya, sang nenek tak menyurutkan niatnya meluna-si pembiayaan haji. Dari hasil usaha penggilangan tepung dan berdagang.

Niat suci ini, terkabul den-gan terdaftar dalam kuota kursi perjalanan haji ke tanah suci Makkah tahun 2014. “Sebenarn-ya saya merasa berat melihat ibu harus pergi sendiri, kata Nu-rul (30) sambil meneteskan air mata saat mengantar nenekn-ya di depan halaman Pemkot Probolinggo.

=M.HisbullaH Huda

JeMaah CalOn haJi

Isak Tangis Warnai Pelepasan JCH

Page 15: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III 15 lahragaKORAN

MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014

No. 0441 | TAHUN III 15

Pada laga tersebut, Liver-pool memang mampu menguasai jalannya pertandingan. Mereka bahkan mencatat penguasaan bola hingga 74 persen. Anak-anak asuh Brendan Rodgers itu juga melepaskan 18 percobaan sepan-jang pertandingan, tapi cuma satu yang menemui bidang dan tak ada yang menghasilkan gol. Sementara itu, Villa cuma lima kali melepaskan sepakan ke arah gawang, satu tepat sasaran, dan berbuah gol. Dengan kemenan-gan ini, Villa kini ada di posisi dua klasemen dengan koleksi 10 poin. Sementara itu, Liverpool menem-pati posisi delapan dengan raihan enam angka.

Menanggapi hasil pertandin-

gan ini, Brendan Rodgers men-gaku, laga ini sungguh membuat dirinya frustrasi. Selain karena timnya gagal memenafaatkan se-jumlah peluang, juga karena gol Villa lahir dari sebuah kemelut di mulut gawang menyusul sepak pojok dengan sebuah tendangan pelan dari Agbonlahor.

“Kami menekan mereka den-gan lambat, terlalu cepat melepas operan, dan kebobolan sebuah gol yang buruk. Namun, kami memperbaiki performa kami. Ini betul-betul hari yang bikin frus-trasi. Tapi, saya pikir, ini akibat kombinasi dari kokohnya perta-hanan Aston Villa dan gagalnya kami menemukan sedikit kuali-tas dalam permainan kami,” kata

Rodgers.Dia melanjutkan, “Kami me-

menangi penguasaan bola, tapi kami gagal melakukan penetrasi di sepertiga akhir lapangan.”

Pada laga sebelumnya di Stan-ford Bridge, tuan rumah Chelsea menyikat Swansea City 4-2. “The Blues” tertinggal terlebih dahulu

berkat gol bunuh diri John Terry pada menit ke-11. Chelsea baru bisa membalas melalui Diego Costa di penghujung babak perta-ma melalu sundulan menyambut bola sepak pojok Cesc Fabregas.

Di babak kedua, Chelsea mengamuk dengan tambahan tiga gol. Dua gol lahir dari kaki Diego

Costa. Yang satu memanfaatkan umpan Fabregas dari sudut sem-pit di kotak penalti, sedangkan satu lagi memanfaatkan umpan Ramires di mulut gawang. Setelah mencetak tiga gol, pelatih Jose Mourinho menarik keluar Diego Costa untuk digantikan Loic Remy pada menit ke-77.

Pemain internasional Pran-cis yang baru dibeli dari Queens Park Rangers (QPR) pada jendela transfer musim panas ini ikut menyumbang gol melalui tend-angan menyusur tanah ke pojok kiri bawah gawang Lukas Fabi-anski setelah aksi solo run Eden Hazard. Dengan kemenangan ini Chelsea menguasai puncak klase-men sementara Liga Utama Ing-gris berkat empat kemenangan di empat pertandingan perdana musim ini.

Sedangkan bagi Diego Cos-ta, tambahan tiga gol ini mem-buatnya sudah mengoleksi tujuh gol dari empat laga perdana Liga Utama Inggris musim ini dan menjadi top skor sementara Liga Utama Inggris. =SKY SPORTS/CAROL AJI

Liverpool Terkulai di AnfieldLIVERPOOL - “The Reds” Liverpool menelan kekala-han kedua musim ini, setelah kalah 0-1 dari Aston Villa di Anfield, Sabtu (13/9) malam. Akhir pekan se-belumnya, Liverpool juga kalah dari Manchester City di Etihad Stadium. Pada laga di Anfield, Sabtu malam lalu, gol tunggal Aston Villa dicetak oleh Gabriel Ag-bonlahor melalui sebuah proses yang sederhana.

Gabriel Agbonlahor (kiri) saat melepaskan tendangan berbuah gol yang melewati kiper Liverpool Simon Mignolet dan Steven Gerrard (dari kanan ke kiri). Gol ini sekaligus memberikan kekalahan bagi tuan rumah Liverpool pada pertandingan yang digelar di Anfield, Sabtu (13/9) malam.

Menjamu Queens Park Rangers di Old Trafford pada lanjutan Liga Primer Inggris, Manchester United tampil kesetanan dengan memberon-dong tamunya empat gol tanpa balas. Gol-gol United disumbangkan oleh Angel Di Maria 24’, Ander Herrera 36’, Wayne Rooney 44’, Juan Mata 58’.Trio lini tengah yang diisi Ander Herrera-Angel Di Maria-Daley Blind tampil solid, kreatif dan mengesankan. Sementara Blind tampil efektif melindungi pertahanan, Di Maria dan Herrera saling bergantian mengkreasi serangan demi serangan United.Falcao masuk di menit ke-67 menggantikan Juan Mata dan langsung memberikan efek. Umpan pendeknya kepada Van Persie nyaris berbuah gol. Manchester United memetik ke-menangan perdananya musim ini kontra QPR. Sepanjang laga, United mendominasi pengua-saan bola, 69% berbading 31%. =DAR

MANCHESTER UNITED 4-0 QPR

Setan Merah Mulai Beringas

Ang

el D

i MAr

iA

Page 16: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III16

lahragaKORAN MADURA

16SENIN 15 SEPTEMBER 2014

No. 0441 | TAHUN IIILiverpoolTerkulai

di AnfieldOlahraga | 15

BACA JUGA

ni adalah kekalahan kedua secara berun-tun “Los Galacticos” musim ini. Pekan sebe-lumnya mereka kalah dari Real Sociedad. Se-

lain itu, ini adalah kekalahan ked-ua secara beruntun Madrid dari Atletico di Santiago Bernabeu. Musim lalu, Atletico juga sukses menekuk Madrid di tempat yang sama. Bila dihitung dengan Piala Super Spanyol awal musim, ini adalah kekalahan ketiga secara beruntun Madrid dari Atletico.

Atletico unggul terlebih dahulu melalui Tiago pada menit ke-10. “Los Merengues” sukses membalas lewat titik putih enam menit ke-mudian melalui Cristiano Ronaldo setelah bek Atletico, Guillherme

Siquera melanggar Ronaldo di dalam kotak penalti. Hingga turun minum, kedua tim bermain imbang 1-1. Malapetaka untuk Madrid datang pada menit ke-76 mela-lui pemain pengganti Arda Turan. Keunggulan 2-1 untuk Atletico ini bertahan hingga laga usai.

Menanggapi kekalahan ini, pelatih Madrid Carlo Ancelotti tentu saja kecewa. Dia menilai, anak-anak asuhnya mengalami penurunan performa pada babak kedua. Salah satu indikatornya ada-lah enam dari sembilan upaya yang dilakukan Atletico sepanjang laga, terjadi di babak kedua. Ancelotti mengeluhkan kurangnya intensitas anak asuhnya. Keluhan yang sama juga disampaikan Ancelotti setelah kalah dari Real Sociedad.

“Kami tidak punya masalah dengan sistem, masalahnya adalah kurangnya intesitas. Kami harus menganalisis mengapa ada penu-runan di babak kedua dan bagaima-na kami mengatasinya. Babak per-tama sudah bagus, seperti saat melawan Real Sociedad. Babak keduanya tidak,” kata Ancelotti.

Dia melanjutkan, “Kami be-lum bisa mengulangi performa babak pertama yang bagus. Kami kehilangan kecepatan dan agresi.

Kami pun membayar atas kesala-han yang kami buat. Ada momen-momen di mana banyak hal tidak bekerja, kami harus berubah dan bereaksi dengan cepat. Hasil di awal musim ini tidaklah bagus, tapi ini baru permulaan. Kami akan membereskannya.”

Sementara bagi pelatih Atletico Diego Simeone, keme-nenangan ini tidak terlepas dari perubahan sistem yang diterap-kannya pada laga itu. Selain itu

taktik yang diterapkannya juga berjalan sempurna. Meski tidak berada di pinggir lapangan karena masih menjalani hukuman, Sime-one tetap mengendalikan tim dari jauh melalui telepon.

“Saya pikir kami memulai pertandingan dengan bagus di babak pertama. Dan sesudahnya, saya tak suka dengan cara tim bermain. Di babak kedua, dengan adanya Koke di lini tengah, kami mempunyai kontrol lebih. Arda (Turan) memberi kami kreatifitas, serta Griezmann memberi kece-patan,” kata Simeone.

Dia meneruskan, “Perubahan taktik berjalan sesuai rencana dan pada 15 menit terakhir kami ber-main seperti yang kami inginkan. Hal yang membuat saya senang adalah para pemain pengganti mampu melakukan apa yang kami mau dengan baik.”

Kekalahan ini membuat Ma-drid tercecer di urutan 12 klase-men Liga Spanyol dengan nilai tiga dari tiga pertandingan. Ma-drid tertinggal enam poin dari Barcelona di puncak klasemen dengan poin sempurna 9.

=SKY SPORTS/CAROL AJI

MADRID - Real Madrid kembali menelan kekalahan pada lanjutan La Liga Spanyol. Kali ini dari rival satu kotanya, Atletico Madrid. Lebih mengenaskan lagi, kekalahan ini terjadi di kandang sendiri San-tiago Bernabeu, stadion kebesaran Madrid, Minggu (14/9) dini hari WIB dengan skor tipis 1-2.

Pemain Atletico Madrid merayakan gol yang dibuat oleh Arda Turan di menit ke-76. Gol ini memastikan kemenangan Atletico atas Madrid dengan skor 2-1.

1 2MADRID ATLETICO

TUMBANG DI KANDANG

Madrid Tuai Kekalahan Beruntun dari Atletico

Page 17: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III A

15 SEPTEMBER 2014 No. 0441 | TAHUN III

SENIN Faried Nur HasanahPOTENSI DIRIPERLU DIGALI

NETER KOLENANG | P

KETUA SEMENTARADPRD GUNAKANMOBIL DINAS

SAMPANG | G

RP 170 M TERKURAS UNTUK PERBAIKAN POROS DESA

PAMEKASAN | J

Taneyan LanjangKORAN MADURA

enurut Kepala Dinas Pendapa-tan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Ka-

bupaten Sumenep, Carto, ada rencana dari pemerintah untuk mengelolanya menjadi hotel. Rencananya, bekas terminal itu mau digusur dan akan dibangun hotel. Namun, kata Carto, untuk merealisasikan rencana tersebut, pemerintah perlu bekerja sama dengan badan hukum sesuai ke-tentuan yang ada.

Carto mengatakan, pemban-gunan hotel itu tidak boleh di-lakukan sendiri oleh pemerintah.

Secara aturan, lanjutnya, pemer-intah tidak boleh melakukan usa-ha. “Pemerintah tidak boleh buat hotel. Kecuali itu perusahaan dae-rah,” tegasnya.

Sementara itu, kata Carto, pe-rusahaan daerah sudah pernah mengajukan rencana tentang hal itu kepada bupati. Namun, yang jadi pertimbangan waktu itu, lanjut Carto, ialah perusahaan daerah akan mendapat uang dari mana untuk melakukan pemban-gunan hotel. Oleh karenanya, rencana pembangunan hotel itu mau tak mau harus bekerja sama dengan pihak ketiga.

Carto mengakui, sampai kini

rencana itu masih belum diumum-kan ke khalayak. Pasalnya, rapat mengenai realisasi rencana itu masih mentok dipersoalan dana. “Sebenarnya kita bisa mengu-mumkan mengenai hal itu. Hanya saja, itu akan sia-sia jika ketika kita umumkan, ternyata tak ada yang daftar. Percuma saja pekerjaan kita kalau begitu,” tandasnya.

Lebih lanjut, Carto juga men-uturkan, kalau pada akhirnya ren-cana pembangunan hotel itu tere-alisasi, maka tinggi maksimalnya hanya akan berlantai tiga. Hal itu terkait dengan akan dioprasikan-nya Bandara Trunojoyo Sumenep. “Nggak boleh sampai lantai enam. Maksimal itu lantai tiga,” katanya.

Saat disinggung tentang re-lokasi pedagang kaki lima (PKL) ke lokasi tersebut untuk semen-tara waktu, Carto mengatakan, hal itu bisa saja. Namun pemerin-tah sengaja tidak melakukannya. Karena yang jadi pertimbangan, katanya, adalah sulitnya men-

gondisikan PKL ketika sudah ter-lanjur nyaman menempati suatu lokasi. Lebih lanjut, menurut Carto, kondisi di lapangan selalu lebih sulit dibandingkan dengan kondisi yang ada dalam gagasan.

“Kalau hanya untuk memin-dahkan para PKL, itu sebenarnya mudah. Namun, ketika pada akh-irnya PKL itu sudah harus pindah lagi, itu yang sulit. Mereka kalau sudah kadung enak dengan satu tempat, akan sulit untuk dipin-dahkan,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala KKP Sumenep Abd Wahid pernah men-gatakan, di bekas terminal diban-gun hotel berbintang. ”Insya Allah Kalau saya tidak keliru, itu akan di-jadikan tempat hotel berbintang,” terangnya, Rabu (2/4).

Sementara pada Sabtu (11/1) malam di Balai PWI Sumenep, Ja-lan dr Cipto, Bupati Sumenep A. Busyro Karim mengutarakan ren-cana membangun hotel berbin-tang pada tahun ini. Hotel itu

akan dibangun oleh investor.“Saya berani pastikan tahun

ini akan segera dibangun hotel bintang lima. Untuk itu, kami berharap dukungan semua pihak terutama persoalan keamanan dan sosialisasi potensi lokal yang dimiliki Sumenep,” tegasnya.

Ia memastikan hotel berbin-tang itu tidak akan mematikan hotel yang selama ini telah berdiri, karena diorientasikan untuk kalan-gan tertentu saja. Saat ini, belasan hotel telah berdiri di Kota Sumekar.

“Kita akan atur segmen pasar dari hotel berbintang lima tersebut. Keberadaan hotel tersebut akan diorientasikan pada kalangan ter-tentu agar bisnis hotel lokal tidak terganggu. Bisa disiasati dengan harga sewa jangan sampai dipatok di bawah Rp 750.000 per malam. Sehingga keberadaan hotel berbin-tang lima itu tidak merusak pasa-ran hotel lain yang sudah ada di Sumenep,” terangnya dihadapan wartawan.=JUNAEDI/MK

Ruko Adipoday

Pasar Anom

Jalan Trunojoyo

Jalan Adirasa

Bekas Terminal Mau Dibangun Hotel

SUMENEP - Bekas terminal Sumenep merupakan salah satu aset daerah yang hingga kini masih belum jelas peruntukannya. Sejauh ini, bekas terminal itu terlihat tak terawat dan dibiarkan begitu saja. Meskipun, sesekali ada petugas kebersihan yang membersihkan areal tersebut.

Page 18: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III BPROBOLINGGO SENIN 15 SEPTEMBER 2014

No. 0441 | TAHUN III KORA N MADURAB Sumenep

Informasinya, untuk pen-gadaan PLTD di pulau yang di-huni sekitar 3.500 KK (Kepala Keluarga) itu membutuhkan anggaran sebesar Rp 16 miliar. Sedangkan, anggaran yang dise-diakan oleh pemerintah melalui dana APBD (Anggaran Pendapa-tan Belanja Daerah) hanya seki-tar Rp 1,4 miliar.

Padahal, untuk pemasangan jaringan saja memerlukan ang-garan sekitar Rp 5,8 miliar. Jadi, untuk anggaran yang telah dise-diakan oleh pemerintah dinilai sangat sulit untuk merelisasikan pembangunan PLTD di Gili Raja secara serentak tahun 2014.

"Anggaran yang tersedia saat ini hanya sebesar Rp 1,4 M. Itu akan digunakan untuk pengadaan jaringan," kata Kepala ESDM Sumenep Abd. Kahir kepada Ko-ran Madura.

Mantan Kabag Humas Set-kab Sumenep menjelaskan, un-tuk realisasi anggaran tersebut, diperkirakan bulan Oktober mendatang. "Saat ini pelaksana kegiatan sudah mempersiapkan, mudah-mudahan Oktober men-

datang pemasangan jaringannya sudah bisa dilakukan," terangnya.

Padahal, lanjut Kahir, pada pertengahan tahun 2014 kemarin, PT. Santos telah mengalokasikan dana sebesar Rp 450 juta atau Rp 125.500.000 setiap desa melalui dana CSR. Dana tersebut diren-canakan akan digunakan untuk penambahan dana pengadaan PLTD di pulau setempat.

Hanya saja, upaya tersebut ditolak oleh DPRD. Penolakan tetsebut berdalih untuk me-maksimalkan dana APBD dalam pengadaan PLTD tersebut. "Ka-lau dananya tetap diterima oleh warga setempat, hanya penggu-naannya saja yang dialihkan," katanya.

Menurut Kahir, alokasi dana tersebut masih belum pasti. Sebab, masih menunggu usulan perencanaan dari kepala desa se-tempat. "Jadi, kami masih men-unggu usulan dari kepala desa setempat," ungkapnya.

Sebab, usulan tersebut akan menjadi acuan untuk mereal-isasikan dan mengubah surat per-janjian dengan pihak PT Santos.

"Kami sudah komunikasi dengan sejumlah pihak, termasuk kepala desa, Camat dan pihak PT. San-tos sendiri. Hanya saja PT. Santos meminta pemberitahuan secara formal. Jadi, kami (ESDM) masih menunggu surat dari Pemkab," tukasnya.

Selain dana CSR PT. Santos, dewan juga menolak penamba-han anggaran yang diusulakan oleh pihak ESDM pada pertenga-han tahun lalu. Anggaran yang di-sulkan untuk pembangunan PLTD itu sebesar Rp. 7,4 miliar, dengan rincian pemasangan jaringan Rp. 5,8 miliar, rumah listik Rp.150 juta, dan pengadaan genset Rp. 1,5 miliar.

Penolakan tersebut berdalih karena penggunaan realisasi ang-garan yang telah dikucurkan oleh pemerintah sebesar Rp 1,4 masih belum jelas penggunaannya. Se-hingga, jika dianggarkan kembali dikhawatirkan anggarannya men-jadi tumbang tindih, sehingga penggunaan anggarannya men-jadi tidak maksimal.

Untuk diketahui, pulau Gili Raja merupakan bagian dari Ke-camatan Giligenting. Sedangkan, Pulau Giri Raja terdiri dari empat desa, yakni Desa Lombeng, Desa Banbaru, Desa Jate dan Desa Ban-maleng, sedangkan luas pulau Gili Raje kurang lebih 11 km, dengan panjang 8 km dan lebar 3 km.

=JUNAEDI

Anggaran PLTD Gili Raja MinimAPBD 2014 Hanya Sumbang Rp 1,4 MiliarSUMENEP - Terbatasnya anggaran pengadaan Pembang-kit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Gili Raja, Kecamatan Giligenting, mengakibatkan pengadaan PLTD lamban. Akibatnya, cita-cita sejumlah masyarakat di pulau yang dihuni empat desa itu harus tertunda sampai batas yang tak ditentukan.

Nasirudin, salah satu tenaga pendidik di bawah naungan Di-nas Pendidikan asal Kecamatan Ganding mengatakan, sampai saat ini dirinya masih belum mengetahui tata cara pen-erapan K13. "Bagaimana bisa tahu, wong saya tidak pernah mendapatkan sosialisasi sama sekali, tentunya kami bingung juga nantinya," katanya.

Apalagi, menurutnya, hing-gaa saat ini buku panduan dan mata pelajaran masih belum ada. Sehingga, bagi sekolah yang berada di daerah pedala-man sangat sulit penerapan kurikulum itu bisa maksimal.

"Kalaupun buku pegang-gaannya sudah ada nantinya, maka sejumlah guru harus belajar dulu. Apalagi, memang sistemnya tidak mungkin sama dengan sistem penerapan kuri-kulum sebelumnya," ungkapnya.

Oleh sebab itu, tuntutan untuk menerapkan K13 oleh pemerintah pusat terkesan dipaksakan. Sebab, penerapan K13 di Sumenep tidak didukung dengan keberadaan fasilitas di setiap sekolah. "Memang untuk sarana dan prasarananya kurang memadai. Makanya, sangat sulit K13 untuk diterapkan secara maksimal," terang anggota DPKS Sumenep Muhammad Suhaidi.

Apalagi, misi K13 lebih menekankan pendidikan yang berbasis karakter, dibandingkan dengan kecerdasan intelektual. "Bisa saja siswa sering mening-galkan prilaku agama. Karena yang biasanya siswa itu men-jalankan shalat di rumahnya, dengan diterpakannya K13, siswa harus menjalan ibadah di sekolah masing-masing. Sedangkan di sekolah, saat ini mayoritas masih belum ada tempat ibadahnya," ungkapnya.

Selain itu juga, lanjut dosen salah satu perguruan tinggi di Kota Sumekar itu, saat ini banyak yang belum tahu sistem penerapan K13. Baik, itu guru maupun pengelola sekolah itu sendiri. "Amatan kami, banyak guru dan pengelola yang kebin-gungan," terangnya.

Sementara Kepala Dinas

Pendidikan (Disdik) Sumenep A. Shadik mengatakan, jika dirinya akan terus melakukan pem-benahan setiap tahunnya. Itu untuk mendorong penerapan K13 secara masif. "Kami tidak akan putus asa untuk berbenah diri, sehingga nantinya pen-erapan K13 di Sumenep bisa maksimal," katanya.

Soal belum adanya bahan ajar dan buku panduan untuk guru, pihakanya mengaku tidak bisa berbuat banyak. Sebab, untuk pengadaan bahan ajar K13 merupakan kewenangan pemerintah pusat. Sehingga pemerintah daerah tidak bisa mendesaknya.

Hanya saja, sebagai peng-gantinya pemrintah pusat mem-berikan materi ajar K13 berben-tuk VCD. "Nah, materi yang ada dalam VCD itu di-print out dan di foto copy untuk disebarkan kepada murid. Materi tersebut bisa dijadikan pijakan sampai buku ajar K13 diterima pihak sekolah," terangnya.

Sementara untuk sosialisasi terhadap sejumlah guru, man-tan Kabid Digdas Disdik Sume-nep mengaku sudah melakukan sosialisasi terhadap sejumlah guru, yakni melalui pelatihan khusus yang diselenggarakan di luar mapun yang dilakukan di dalam Kabupaten Sumenep. "Untuk sosialisasi, sudah dilaku-kan," akunya.

Adapun jumlah guru yang sudah mengikuti pelatihan K13, diperkirakan mencapai 4.044 dengan rincian guru di tingkat Sekolah Dasar (SD) 2720 orang, Sekolan Menengah Pertama (SMP) 1028 orang, Sekolah Me-nengah Atas (SMA) 117 orang dan Sekolah Menengah Keju-ruan (SMK) sebanyak 179 orang.

Sementara kelas yang akan diterapkan K13 sebagai berikut. Untuk SD, kurikulum K13 akan diterapkan di kelas I,II,IV dan V. Semantara untuk SMP akan dit-erapakan di dua kelas yakni VII dan VIII. Sedangkan di SMA dan SMK, kurikulum itu akan dit-erapkan di kelas X dan XI. "Jadi, tidak semua kelas menerapkan K13," tukas Shadik.

=JUNAEDI

PENDIDIKAN

Guru Tidak Paham Sistem K13SUMENEP - Sejumlah tenaga pendidik dilingkungan Dinas Pendidikan Sumenep merasa kebingungan pasca diterapkannya Kurikulum 2013 (K13) secara nasional oleh pemerintah pusat. Sebab, sejumlah tenaga pendidik hingga saat ini masih belum memahami sistem K13.

ANTUSIAS. Sejumlah siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten Sumenep sedang mengikuti mata pelajaran.

Page 19: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III CSumenep

Selain perahu yang dijarah oleh warga, sejumlah warga juga mengamankan empat orang ne-layan bersamaan dengan perahu yang dijarahnya itu. Empat orang tersebut diantaranya, H Nasir (70) pemilik perahu, Fathorrah-man (55), Faisol (45) dan Abd Ghani (40). Keempat orang itu merupakan warga Desa Ambunt-en Timur, Kecamatan Ambunten.

”Memang sudah lama kami mencurigai gerak gerik nelayan baru itu. Makanya, kami dari em-pat desa yakni Jate, Banmaleng, Kombang dan Banbaru langsung bergerak. Eh tidak tahunya sang-kaan kami benar. Makanya kami langsung bawa ke pulau kami untuk diadili,” kata Sayful Aan salah satu warga setempat.

Menurut Syaiful sebelum melakan penangkapan, perwaki-lan dari warga setempat pergi ke pos polisi setempat. Hanya saja sesampainya di kantor pos polisi tidak ada satupun yang bertugas, sehingga sekitar pukul 19.00 yang berkumpul di dermaga pu-lau setempat, memutuskan untuk turun ke laut tanpa didampingi satu orang pun petugas kepoli-sian setempat.

Baru setelah lima belas menit kemudian sejumlah warga langsung ke laut dan melihat delapan perahu baru yang diduga memakai jaring aserehe. Karena sejumlah warga itu tidak mau kehilangan jejak, maka langsung melakukan pengejaran. Hasilnya, sejumlah warga itu berhasil me-nangkap satu dari delapan perahu tersebut.

Setelah berhasil ditangkap sekitar pukul 10.15, perahu dan empat orang langsung dibawa ke salah satu rumah warga Desa Jate untuk dimintai keterangan. Baru setelah negoisasi di antara Desa Jate Abd. Rahman dengan Sekretaris Desa Ambunten Sahrel keempat nelayan bersama pera-hunya dilepas dan dipulangkan ke daerah asalnya, sekitar pukul 2.00 dini hari. "Karena sudah ada kesepakatan, maka semua warga melepasnya," terang Syaiful.

Menurut Syaiful, kekesalan warga terhadap aksi penangka-pan itu dikarenakan jaring yang digunakan tidak sesuai. Dikata-kan, para nelayan asal Kecamatan Ambunten menggunakan jaring Aserehe. "Sebenarnya, penggu-naan jaring di daerah pulau Gili

Raja tidak diperbolehlan. Karena jaring aserehe hanya boleh digu-nakan di laut lepas yang jaraknya dari bibir pantai sekitar 1 mil," terangnya

Lebih lanjut pria yang juga sebagai ketua kelompok masyarakat (Pokmas) Raung Samudra itu mengatakan, akibat banyaknya nelayan yang me-nangkap ikan di sekitar perai-ran Gili Raja, alat penangkap rajungan banyak yang rusak dan hilang. Hal itu sudah berlang-sung sejak satu minggu terakhir. Akibatnya nelayan setempat banyak yang mengalami kerugian hingga ratusan juta. ”Sampai saat ini sudah ada 10 ribu bubuh kami yang hilang,” terangnya.

Dari hasil penangkapan itu, sejumlah warga menemukan lima set jaring aserehe yang sudah siap dilepas untuk menagkap ikan diperairan Gili Raja.

Sementara Sekretaris Desa Ambunten Timur membenarkan infirmasi tersebut. Hanya saja keempat warganya yang ketang-kap basah di perairan Gili Raja sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing. "Benar, saat sudah dipulangkan setelah kami berhasil melajukan negiosasi dengan sejumlah warga pulau Gili Raja," katanya.

Bahkan, pihaknya juga mem-benarkan jika alat yang dipakai oleh warganya untuk menagkap ikan sudah di luar batas. Sehingga banyak alat tangkap ikan rajungan milik warga setempat yang hilang.

=JUNAEDI

Pakai Jaring aserehe

Perahu Kenanga Dijarah WargaSUMENEP - Sejumlah nelayan asal Kepulauan Gili Raja, Kecamatan Giligenting, menjarah sampan Kenanga milik H. Nasir warga Kecamatan Ambunten, Sabtu (13/9) sekitar pukul 23.00 di perairan Gili Raja. Mereka menilai jaring yang digunakan nelayan (jaring Aserehe) dapat merusak terumbu ikan dan bubu (alat penangkap udang) milik warga setempat.

DIAMANKAN. Situasi saat sejumlah warga Pulau Gili Raja sedang memintai keterangan di salah satu rumah warga di Desa Jate pulau setempat.

SUMENEP - Sebanyak empat warga Kepulauan/Kecamatan Sapeken harus berurusan den-gan pihak Polres Sumenep, sete-lah tertangkap basah sedang pesta sabu-sabu (SS) di rumah warga setempat, Kamis (11/9) sekitar pukul 19.00.

Keempat tersangka yakni, LH (37), AH (31) keduanya warga pulau sapeken, dan dua orang lainnya, HT (37) dan AA (27) merupakan warga Pulau Pagerungan Kecil Kecamatan Sapeken.

"Keempat warga ditangkap warga di rumah istri tersangka, tepatnya di Dusun Kampung Bukut, Desa Pulau Sapeken," kata salah satu warga setempat Ahmad Zaini (35) melalui sam-bungan telepon.

Awalnya, sejumlah warga mencurigai gerak gerik keempat tersangka itu, hingga akhirnya salah satu warga melaporkan ke petugas polsek setempat. Se-hingga, petugas kepolisan den-gan sejumlah warga melakukan pengerebekan rumah Ira (37) yang ditempati pesta sabu-sabu tersebut. Dari tangan tersangka, polisi mengamankan barang bukti (BB) berupa alat hisap dan SS yang siap pakai. Setelah itu, keempat tersangka langsung

dibawa ke mapolsek setempat untuk dilakukan pemeriksaan awal.

"Dari penggerebekan terse-but polisi berhasil menga-mankan 11 BB, di antaranya 1 bungkus klip plastik, 2 plastik isi putau, 2 sendok plastik, 1 pa-ket SS berat 1 gr, 0,5 paket SS, 5 gr SS, 1 alat sedot putau, 9 se-dotan warna putih yang sudah dipakai, 2 paket alat sedot dari kaca, 1 bong dan alat hisap yang dibungkus tas warna hitam," sambungnya.

Baru setelah selesai dilaku-kan pemeriksaan awal, keempat tersangka bersama alat buktin-ya langsung dikirim ke Mapol-res Sumenep, dengan memakai kapal Ekspress Bahari untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kapolsek Sapeken Ipda Ali Rida, membenarkan adanya penangkapan empat warga saat melakukan pesta SS di wulayah hukum Mapolsek Sa-peken. Bahkan pihaknya juga membenarkan jika keempat ter-sangka sudah dikirim ke Mapol-res Sumenep untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. "Ya benar," kata Kapolsek Sapeken melalui pesan singkatnya.

=JUNAEDI

OBaT-OBaTan TerLarang

Pesta SS, 4 Warga Kepulauan Diciduk

SUMENEP - Empat oknum anggota Kepolisian Resor (Polres) Sumenep menjalani sidang komisi kode etik pro-fesi (KKEP), karena melaku-kan pelanggaran disiplin dan tindak pidana.

"Sidang bagi mereka telah berlangsung sejak beberapa waktu lalu. Mulai sidang disiplin dan saat ini memasuki sidang KKEP," kata Kapolres Sumenep, AKBP Marjoko di Sumenep, Sabtu (13/9).

Salah satu jenis pelang-garan tindak pidana yang dilakukan oleh oknum anggota Polres Sumenep yang sedang disidang KKEP itu adalah terli-bat kasus narkoba.

"Kalau sudah disidang KKEP berarti oknum anggota tersebut terlibat kasus tindak pidana. Salah satunya kasus penggunaan sabu," ujarnya,

menambahkan.Putusan terberat sidang

KKEP adalah pemecatan atau pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) terhadap ok-num anggota tersebut.

"Secara pribadi maupun kelembagaan, kami tentunya tidak ingin ada anggota yang dipecat. Namun, kalau sudah dinilai melakukan pelangga-ran berat dan tak bisa ditoler-ansi, itu merupakan konsek-uensi yang harus ditanggung oknum anggota," ucapnya.

Marjoko menjelaskan, pihaknya senantiasa mengim-bau dan mengingatkan seluruh anggota untuk men-jalankan tugas sebagaimana kewajibannya supaya ter-hindar dari berbagai tindakan pelanggaran disiplin maupun tindak pidana.

=ABD AZIZ/ANT

PeLanggaran kODe eTik

Empat Anggota Polres Jalani Sidang KKEP

Page 20: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III D Sumenep

Meski perut siswi itu sudah membesar, terkesan tidak ada orang yang prihatin, termasuk pihak sekolah dan orangtuanya sendiri. Hidupnya tergolong pas-pasan. Ibunya sudah lama men-inggal dunia, sedangkan aktivi-tas sehari-hari bapaknya sebagai penjual kopi.

Siswi itu kerepotan untuk mencari tempat curhat atas in-siden yang sedang disandan-gnya itu. Sedangkan orang yang menghamili hingga kini masih belum diketahui.

"Mungkin kondisi korban masih dalam keadaan shock be-rat, makanya ketika kami tanya orang menghamili dirinya, si anak itu tidak menjawabnya. Makanya, hingga kini orang yang mengha-mili belum diketahui," kata salah satu tokoh masyarakat setempat WSK 35 (inisial laki-laki)

Menurut WSK, saat usia kand-ungan siswi itu masih muda, di-rinya pernah dicurhati oleh salah satu teman sekelasnya, soal orang yang telah menghamilinya. Na-mun karena tenggang waktu yang cukup lama, dirinya sudah lupa semuanya.

Sayangnya, setelah dirinya

berusaha untuk mencari te-man sekelasnya itu, ternyata sudah dipindah ke sekolah yang lain. Sehingga dirinya kebingungan untuk men-gungkap pelaku bejat terse-bur. "Makanya, hingga kini pelakunya masih belum keta-huan," sambungnya.

Salah satu aktivis Pusat Pelayanan Terpadu Pember-dayaan Perempuan dan Per-lindungan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sumenep R. Aj. Hawiyah Karim, membenar-kan hamilnya siswi tersebut. Bahkan, pihaknya telah beru-paya untuk membantunya saat persalinan nantinya.

"Kami sangat prihatin dengan kondiai korban, ma-kanya kami berusha semak-simal mungkin untuk mem-bantu saat persalinan nanti. Sehingga untuk biaya persal-inannya tidak menjadi beban ke-luarganya," katanya, Jum'at (12/9)

Kendati demikian, Wiwik panggilan akrabnya Hawiyah Ka-rim, mengaku tidak akan gegabah dalam mengungkapkan kasus tersebut. Karwna dirinya berang-gapan jika salah tingkah akan

membuat nasibnya ke depannya semakin parah.

"Kami juga harus hati-hati. Bahkan jika nantinya Bunga (bu-kan nama sebenarnya) menyebut nama pelakunya, kami pun harus membuktikan kebenarannya den-gan cara tes DNA," tukasnya.

Sebelumnya, siswi kelas VIII

salah satu siswi sekolah menen-gah pertama (SMP) di Kecamatan Ambunten, dikabarkan tengah hamil dua bulan. Kehamilannya baru diketahui setelah dibawa ke puskesmas oleh pihak sekolah.

Hal itu berawal dari siswi itu sering pingsan saat mengikuti

kegiatan belajar mengajar. Lalu siswi tersebut dibawa ke puskes-mas terdekat untuk diperiksa kesehatannya. Setelah perawat puskesmas selesai melakukan pemeriksaan, siswi itu dinyatakan tidak menderita penyakit apa pun.

Mendengar keterangan per-awat, pihak sekolah yang men-

dampingi merasa terkejut hingga pada akhirnya me-nyuruh perawat untuk me-meriksa kembali. Setelah diperiksa kedua kalinya, per-awat tersebut menyatakan jika siswi itu tengah hamil.

Pemerintah MungkirMenanggapi pember-

itaan hamilnya siswi SMP di Kecamatan Ambunten, Dinas Pendidikan Sumenep memungkiri adanya siswi yang hamil tersebut. "Kami sudah turun langsung ke daerah Ambunten, sampai saat ini kami tidak menemu-kan kabar adanya siswi SMP yang hamil," kata Kepala Bi-dang Pendidikan Menengah (Dikmen) Disdik Sumenep Nurul Hazah.

Bahkan, lanjut Nono, panggilan akrabnya Nurul

Hamzah, dirinya telah mengk-roscek ke dua SMP yang berada di Kecamatan Ambunten. "Saya sudah investigasi langsung ke kepala sekolah, guru BK (Bimb-ingan Konseling) dan juga kepada guru yang lain. Mereka tegas tidak ada siswinya yang sedang hamil,"

katanya.Hal itu lanjut Nono, diperkuat

dari pengakuan Kepala SMP II Nan-ik Mujiati. Jika dari jumlah siswan-ya sebanyak 110, yakni 75 laki-laki dan perempuan 35, tidak satupun yang sedang hamil. "Tidak ada kejadian siswi pingsan karena hamil" kata Nanik sebagaimana yang ditirukan oleh Nono.

Begitu pula dengan pen-gakuan Kepala Sekolah SMP II Kecamatan Ambunten. Jika selama ini tidak ada satupun guru yang melakukan pemerik-saan terhadap siswanya karena hamil. "Di sana juga mengaku tidak satupun guru yang mel-akukan pemeriksaan siswanya ke puskesmas setempat karena hamil," terangnya.

Apalagi, berdasarkan dari pen-gakuan dari dokter Puskesmas Ke-camatan Ambunten, jika selama ini dokter tidak pernah mereko-mendasikan kepada bagian labo-ratorium untuk memeriksa orang hamil. Sebab ketika ada pemerik-saan seperti itu harus menda-patkan rekomendasi dari dokter setempat. Karena pemeriksaan kehamilan merupakan hak otori-tas dokter.

Selain itu, di Puskesmas Ke-camatan Ambunten juga tidak tercantum adanya pemeriksaan kehamilan yang dirujuk dari salah satu sekolah melalui buku UKS (Usaha Kesehatan Sekolah). "Jadi, kami pastikan tidak ada siswi di SMP yang hamil," terangnya.

=JUNAEDI/MK

Siswi SD Hamil 8 BulanDisdik: Kami Tak Menemukan Siswi Hamil

SUMENEP – Siswi kelas VI sekolah dasar (SD) di Kecamatan Saronggi dihamili orang yang tidak bertanggung jawab. Janin yang berada di dalam perutnya diperkirakan sudah berumur delapan bulan.

Pada Kamis (11/9), Kasi Da-tum Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep, Dody, mengatakan di kantornya bahwa pelaku pemerkosaan terhadap tiga gadis di kepulauan Sapeken beberapa bulan lalu berjumlah 9 orang.

Dikatakan, dari 9 pelaku

pemerkosaan itu hanya 1 orang yang telah selesai diproses di pengadilan yaitu Amirullah dengan vonis hukuman 2 ta-hun penjara. "Sebenarnya vonis yang diberikan kepada Amirul-lah 3 tahun, namun mengingat pelaku masih dibawa umur, pelaku mendapatkan keringa-

nan menjadi 2 tahun penjara," tandas Dody.

Sementara sisanya, lanjut Dody, 8 pelaku lainnya sampai saat ini masih berstatus daftar pencarian orang (DPO) dan masih terus dilakukan pen-carian oleh aparat kepolisan. "Kami mengharapkan 8 pelaku tersebut segara tertangkap," tandas Dody.

Berbeda dengan Dody, Ka-polsek Sapeken, IPDA Ali Rida mengatakan, pelaku pemerko-saan terhadap 3 gadis hanya 6 orang. Dari 6 pelaku tersebut hanya satu pelaku yang sudah tertangkap dan divonis 2 tahun. Semenatara 5 pelaku lainnya

kabur saat mereka menden-gar Amirulullah telah divonis beberapa bulan lalu.

Sejauh ini, informasi yang diterima oleh kepolisian, kelima pelaku tersebut saat ini ada di luar kota dan masih belum diketahui keberadaannya. Na-mun begitu, menurut Ali Rida, ketika dari salah satu pelaku ada yang datang ke kepulauan akan diciduk seperti Amirullah.

"Jika mereka datang ke kepulauan sapeken akan dia-mankan dan diproses secara hukum" kata Ali Rida saat di Konfirmasi via telepon, Minggu (14/9).

Lebih lanjut, Ali Rida

menceritakan bahwa, dari enam pelaku pemerkosaan tersebut, ada di antara mereka yang melakukan dubel terhadap tiga gadis itu, sehingga ketiga gadis tersebut pingsan di tempat kejadian parkara (TKP). Saat ditanyakan nama-nama pelaku tersebut, pihaknya menjawab lupa siapa saja nama-nama mereka.

"Jadi intinya, pelaku pemerkosaan itu hanya 6 orang. Dari 6 pelaku itu, baru satu orang yang tertagkap dan sudah divonis 2 tahun. Sekarang masih tinggal 5 pelaku yang masuk DPO," paparnya.

=FATHOL ALIF/MK

KRIMINALITAS

Polsek Sapeken Klaim Pelaku Pemerkosaan 6 OrangSUMENEP- Kapolsek Sapeken mengatakan pelaku pemerkosaan terhadap tiga gadis di Dusun Tanjung Pagar, Desa Pangerungan Kecil Kecamatan Sapeken hanya 6 orang. Pernyataan Kapolsek tersebut berse-berangan dengan data yang dimiliki oleh Kasi Datum Kejaksaan Negeri (Kejari) yang menyebutkan pelaku pemerkosaan sebanyak 9 orang.

Page 21: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III ESumenep

SUMENEP - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Mengah (Diskop UKM) Pemerintah Ka-bupaten Sumenep, Jumat (12/9) meraya-kan Hari Koperasi ke-67 dengan menggelar lomba tumpeng. Acara tersebut untuk mem-berikan motivasi kepada para pelaku kope-rasi agar koperasi yang dijalankan tambah baik dan berkembang.

Pantauan di lapangan, pendopo Agung Sumenep terlihat ramai, bahkan beberapa dari pelaku koperasi terlihat antusias mengi-kuti lomba tumpeng.

Kepala Diskop UKM, Imam Trisnohadi, mengatakan, kegiatan ini merupakan rang-kaian acara dari hari Koperasi yang digelar oleh Dinas Koperasi dan UKM Sumenep.

Acara tersebut sebagai salah satu uca-

pan sukur atas kelancaran pelaksanaaan hari koperasi dan memberikan motivasi bagi para pelaku koperasi.

=ADV/SYAMSUNI

Diskop UKM Gelar Lomba Tumpeng SUMENEP - Dukungan kepada Ketua Gerakan Masyarakat Sumenep

Sejahtera (GMSS), H. Moh. Sahnan, untuk maju sebagai calon bupati Sumenep terus mengalir. Kini giliran dari Paguyuban Sape Sono’ Ka-bupaten Sumenep. Dukun-gan itu diberikan saat acara pegelaran Sape Sono’ di Desa Tengetan, Kecamtan Batuputih, Sabut (13/9).

Pantauan di lapangan, Moh. Sahnan bersama rombongan tiba di lokasi pada pukul 09.00 WIB.

Acara pegelaran sangat meriah, 100 lebih pasang sapi

yang tampil secara istimewa dilepas oleh Moh. Sahnan sembari diiringi musik, tar-ian tradisional, dan ditemani oleh tiga pesinden cantik.

Kepala Desa Tengetan, Mangreadi, mengungka-pkan, kedatangan Moh. Sahnan ke desanya itu akan menjadi pemantik bagi pegiat sape sono’ untuk ter-us melestarikan khazanah budaya Sumenep itu.

“Ke depan, jika Pak Sahnan sukses, maka tak ada harapan lagi selain memperhatikan rakyat di bawah, terutama dapat mengentaskan kemiski-

nan,” harapnya.Ketua Paguyuban Ka-

bupaten Sumenep, Nihwi mengaku sangat bangga atas kedatangan Moh. Sahnan. “Jarang ada orang-orang be-sar yang mau meramaikan kegiatan ini. Kedatangan beliau menjadi kebanggaan bagi masyarakat Tengetan,” katanya.

Ia berharap, tradisi sape sono’ tidak tiap tahun hadir. “Pak Sahnan punya andil besar atas terseleng-garanya kegiatan ini. Kami sangat berhutang budi pada beliau,” tegasnya.

=ADV/SYAMSUNI

Paguyuban Sape Sono’ Dukung Moh. Sahnan

Bupati Sumenep A. Busyro Karim bersama Ketua TP PKK Ny Nurfitriana Busyro Karim didampingi Kadiskop dan UKM, Imam Trisno-hadi memberikan hadiah kepada pemenang lomba tumpeng.

Sejak beberapa hari terakir ini, warga Desa Lapa Laok mengaku kesal atas ting-kah laku Camat Dungkek beserta jajaran-nya. Pasalnya, berulang kali mereka men-datangi kontor Kecamatan Dungken dengan tujuan meminta data model DPM-2, namun tidak pernah direspons, bahkan camat ber-dalih kalau untuk mendapatkan DPM 2 harus mendapat disposisi dari Bupati.

Hal demikian disampaikan oleh Jupri (47), salah satu pelapor dugaan pengge-lapan raskin di Desa Lapa Laok. Pihaknya sudah berulangkali mendatangi kantot Camat Dungkek untuk meminta data mod-el DPM-2.

“Sejak hari Selasa kemarin, kami men-datangi kantor camat. Maksud kedatan-gan kami baik kok, hanya ingin bertemu dengan Pak Camat, termasuk ke Surahmu selaku Kesra Kecamatan, tetapi Pak Ca-mat dan Surahmu terkesan menghindar, sehingga kami mencoba ke Sekcam untuk minta DPM-2. Akhirnya sama juga, Sek-cam tidak bisa berbuat apa, kecuali kata Sekcam ada rekomendasi dari Bupati,” je-lasnya, Minggu (14/9) kemarin.

Kemudian pada hari Rabu (10/9), Jupri dan warga lainnya kembali mendatangi kantor Camat. Saat itu, pihaknya langsung

ditemuai sama Camat, namun jawaban Ca-mat sama seperti yang di sampaikan oleh Sekcam sebelumnya, untuk mendapatkan data model DPM-2 harus ada rekomendasi dari Bupati..

Tidak puas dengan ucapan Camat, Ju-pri dan 7 warga lainnya kembali datang pada hari Jum'at (12/9). Datang untuk yang ketiga kalinya itu dengan tujuan yang sama, namun lagi-lagi mereka pu-lang dengan tangan hampa.

"Saya semakin curiga terhadap jaja-ran Camat. Sehingga ada satu kesimpulan yang kami dapatkan, Camat beserta jaja-rannya juga sedang main-main, ada meni-pulasi tandatangan warga di data model DPM-2,” jelasnya.

Jupri mencontohkan soal distribusi raskin yang tidak tepat sasaran. Seperti yang terjadi pada Sahawi (30). Ia tidak per-nah menerima beras miskin (raskin) sejak didistribusikan, padahal Sahawi itu ter-masuk golongan kurang mampu.

Semenatara itu, Sekretaris Camat Dungkek, Darus Salam terkesan eksklusif ketika dikonfirmasi. Ia enggan berko-mentar karena takut kenak semprot oleh pimpinan.

=FATHOL ALIF/SYM

Warga Ancam Duduki Kantor KecamatanPihak Kecamatan Terkesan EksklusifSUMENEP - Warga Lapa Laok, Kecamatan Dungkek mengancam akan menduduki Kantor Kecamatan setempat jika camat beserta jajaran-nya tidak transparan atas data model daftar penerima menfaat raskin (DPM-2). Hemat warga, dalam data penerima raskin, ada manipulasi tanda tangan. Sehingga warga ingin mengecek kebenaran dari data tersebut di DPM-2.

SUMENEP - Minggu (14/9) siang, sembilan kru Koran Madura mengunjungi kediaman Liyamin dan Marjani di Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang. Sebelumnya diberitakan, pasangan kakek-nenek itu yang bertahan hidup di kandang sapi.

Mereka hidup di dunia ini lebih dari satu abad. Meski keduanya menikah berpuluh-puluh tahun, namun di usianya yang sudah renta, mereka hanya tinggal berdua. Mereka tak dikaruniai keturunan. Se-hingga, di masa tuanya, tak ada yang merawat mereka selain tetangganya. Itu pun tak setiap waktu.

Liyamin dan Marjani kini hanya tinggal di gubuk bekas kandang. Dalam keseharian-nya, mereka hanya makan seadanya, pemberian dari tetangga dekatnya. Hanya dari uluran tangan tetang-ganyalah, mereka menyam-bung hidup.

Untuk itu, keluarga besar Koran Madura men-gunjungi kediamannya. Koran Madura ingin ber-bagi dengan mereka meski tak seberapa. Yang penting cukup untuk membuat mereka bahagia.

Sesampainya Koran Madura di kediaman kakek-nenek itu, keduanya terlihat sedang duduk. Dengan kondisinya yang sudah tak bisa melihat,

keduanya menampakkan wajah penasaran, tentang sosok yang mengunjun-ginya, dan untuk apa.

Tak berselang beberapa waktu setelah kedatangan Koran Madura, beberapa tetangga mereka satu persatu datang.

Zeinul Ubbadi, Wakil Pemred Koran Madura, langsung memberikan san-tunan kepada keduanya.

=FATHOL ALIF

KILAS AKTIVITAS

“Koran Madura” Berbagi

Wakil Pemred Koran Madura Zeinul Ubbadi menyalami Liyamin di kediamannya di Desa Tamidung, Batang-Batang, Minggu (14/9) siang.

Ketua Gerakan Masyarakat Sumenep Sejahtera berjabat jangan

dengan salah satu peserta pada pagelaran sape sono’ di Desa

Tengetan, Kecamatan Batuputih.

Page 22: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN IIIF

mohammad muhlis/ koran madura

SampangSumenep SENIN 15 SEPTEMBER 2014No. 0441 | TAHUN III JSampangKORAN

MADURA

Namun keberhasilan penang-kapan itu dinilai tidak akan mem-buat jera para penambang sirtu lainnya yang ada di Kabupaten Sampang. Hal tersebut dikare-nakan sejauh ini pihak Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) dalam menangani permasalahan penambangan sirtu di daerah pantai terkesan melempem dan minim koordinasi.

Kabid Pertambangan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan Kabupaten Sam-pang Suadi mengakui jika pihakn-ya tidak mengetahui adanya ope-rasi penertiban penambangan pasir yang dilakukan oleh pihak Satpol PP di pesisir pantai cam-plong. Bahkan dirinya menutur-kan bahwa pihak Satpol PP dalam melakukan penertiban tidak mel-

akukan koordinasi sebelumnya kepada pihak Disperindagtam.

“Saya tidak tahu itu, itu kan memang bagian Satpol PP. Kalo kami diundang, ya kami pasti da-tang. Tapi biasanya kami diun-dang,” ujarnya kepada Koran Ma-dura, Minggu (14/9).

Bahkan Suadi berdalih ingin melakukan pengkajian Peraturan Daerah (Perda) dengan dinas-dinas yang masuk ranah dalam penambangan pasir ilegal yang saat ini semakin marak dan tak terkendali.

Kasi Operasional Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sampang Moh Sadik mengaku jika kegiatan operasi penertiban sirtu yang dilaku-kan di Desa Taddan merupakan kegiatan Internal Satpol PP saja.

Bahkan pihaknya menegaskan jika pihaknya hanya menjalan amanah yang ada di Perda nomor 10 tahun 2002.

“Saat digrebek, mereka berlar-ian kalang kabut. Hanya satu yang kami tangkap dan mereka su-dah jelas melanggar tentang Izin Usaha Pertambangan Bahan Ga-lian C. Sementara ini kami hanya melakukan di pihak intern Satpol PP. Mungkin lain kali kami akan agendakan untuk melakukan operasi besar-besaran bersama aparat keamanan dan dinas-dinas terkait, seperti Disperindagtam, Dinas Perikanan Peternakan dan Kelautan (DPPK), Badan Lingkun-gan Hidup (BLH),” tuturnya.

Sementara Badan Lingkungan Hidup berencana melakukan pen-anganan terpadu kasus praktik penambangan pasir ilegal yang marak dilakukan warga di sepan-jang pesisir partai selatan wilayah itu.

“Kami tidak mungkin menan-gani sendirian kasus penamban-gan pasir ilegal yang dilakukan warga di pesisir pantai selatan daerah ini, karena kasus penam-

bangan tersebut tidak hanya terkait dengan lingkungan, akan tetapi juga perizinan,” kata Kepa-la Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemkab Sampang Suhrowardi,, Sabtu.

Oleh karenanya, sambung dia, pihaknya perlu melakukan pen-anganan terpadu dengan dinas terkait, seperti Satuan Polisi Pa-mong Praja, Bagian Perekonomi-an, Dinas Kehutanan dan Perke-bunan, serta Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal (KP3).

Jika, sambung Suhrowardi, penanganan hanya dilakukan oleh BLH, ia yakin tidak akan berhasil secara maksimal. “Ber-beda nanti ketika penanganan di-lakukan secara terpadu,” katanya menjelaskan.

Kepala BLH mengemukakan hal ini, menanggapi tuntutan ak-tivis lingkungan di Kabupaten Sampang yang minta agar pem-kab bertindak tegas dan mem-berikan sanksi kepada warga yang melakukan penambangan pasir secara ilegal di sepanjang pesisir selatan Sampang.

Akibat adanya praktik penam-bangan pasir ilegal itu, banyak pohon mangrove yang dulu di-tanam sebagai penangkis ombak, kini ditebang secara sembaran-gan oleh warga yang melakukan penambangan pasir.

Praktik penambangan pasir secara ilegal banyak dilakukan warga di sepanjang pantai Cam-plong, menuju Kota Sampang. Penambangan dilakukan oleh warga setempat.

Selain masalah penambangan pasir ilegal, yang juga menjadi so-rotan aktivis lingkungan adalah reklamasi pantai.

Kini, di sepanjang pesisir pan-tai dari pusat kota banyak ban-gunan baru untuk permukiman. Padahal sebenarnya itu tergolong merusak kelestarian lingkungan.

“Makanya, penanganan terpadu itu penting, karena masalahnya sudah sangat kom-pleks. Artinya kasus penamban-gan pasir ilegal dan reklamasi pantai di Sampang ini, butuh per-hatian semua SKPD terkait,” ka-tanya menjelaskan.

=MOHAMMAD MUHLIS/ANT/LUM

Satu Penambang DitangkapSKPD Terkesan Melempem Atasi Penambang Sirtu Ilegal

DICIDUK. Sunar (kiri),

penambang pasir asal Desa Taddan

Kecamatan Camplong menaiki mobil milik

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP),

Sabtu (13/9). Sunar selanjutnya dibawa ke markas Satpol

PP untuk dilakukan pemeriksaan dan

pendataan

SAMPANG- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) hanya berhasil menciduk satu penambang sirtu ilegal, Sunar (60) asal Desa Taddan Kecama-tan Camplong Sabtu kemarin (13/9).

Page 23: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III GSampang

mohammad muhlis/ koran madura

mohammad muhlis/ koran madura

Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Sampang Sudarmanto men-gakui jika lima belas dari tujuh be-las mobdin telah digunakan oleh anggota dewan baru. Menurutnya, penggunaan mobdin tersebut han-ya sebatas dalam status pinjaman. Dirinya menegaskan jika nantinya pembentukan komisi dan fraksi su-dah definitif maka mobdin itu akan dikembalikan.

”Memang sebagian besar ang-gota dewan baru mengusulkan peminjaman Mobdin, jika tidak keliru ada sekitar 15 Mobdin yang dipinjam. Sedangkan dua mob-din sisanya tengah diperbaiki di bengkel,” ujarnya kepada Koran Madura, Minggu (14/9).

Peminjaman Mobdin meski belum definitif, Sudarmanto

menjelaskan peminjaman Mobdin oleh anggota dewan baru itu tidak menyalahi aturan. Sebab diakuin-ya, anggota dewan yang memakai lima belas Mobdin itu telah men-gajukan surat permohonan pem-injaman. Namun pihaknya tidak bisa menyebutkan dengan jelas siapa saja yang meminjam, hanya saja pihaknya menyebutkan jika sebagian besar yang meminjam yaitu dari mantan-mantan ketua fraksi, komisi dan ketua dewan maupun wakil ketua dewan.

”Sekretariat DPRD tidak ke-beratan, sebab Mobdin yang dip-injam digunakan untuk keperluan rapat serta operasional dewan. Tapi nanti Jika pembentukan fraksi dan komisi sudah definitif, maka Mobdin yang dipinjam ang-

gota dewan akan ditarik dan kita serahkan kepada ketua fraksi dan komisi defintif,” ucapnya.

Ketika disinggung bahan ba-kar yang digunakan tersebut apa-kah dialokasikan dari anggaran? Darmanto menepis tegas, jika Mobdin statusnya pinjam maka semua biaya operasional ditang-gung oleh pihak peminjam.

”Masalah bensin dan per-awatan lainnya ditanggung pem-injam. Jika nanti ada kerusakan tentu nyang menanggung resiko peminjam. Jadi status ini hanya sebatas pinjam mobilnya saja,” tegasnya.

Ketua Sementara DPRD Sampang Imam Ubadillah saat dikonfirmasi terkait penggunaan fasiltas mobdin tersebut. Meny-ampaikan jika fasilitas Mobdin yang digunakan sudah meminta ijin kepada sekwan untuk digu-nakan sebagai keperluan opera-sional sehari-hari.

”Memang saya belum definitif, terkait Mobdin yang digunakan ini saya pinjam. Karena dibutuh-kan ketika ingin konsultasi ke Gu-bernur Jawa Timur,” singkatnya.

=MOHAMMAD MUHLIS/LUM

SaMPaNG – Ketua Fraksi Demokrat aulia Rahman men-gaku, hingga saat ini belum menerima Rencana Anggaran Belanja (RaB) pembangunan Tempat Penampungan Se-mentara (TPS) pedagang Pasar Srimangunan.

Padahal, menurutnya, wakil rakyat berhak mengetahui RaB TPS Pasar Srimangunan Sam-pang. “Kita berhak meminta RaB, sesuai dengan Undang-Undang Keterbukaan (Infor-masi) Publik,” tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya dan Tata Ruang (Ci-katarung) Sampang Wahyu Prihartono menilai TPS bagi pedagang di Pasar Sriman-gunan Sampang tidak sesuai RaB.

Wahyu menjelaskan dalam RaB disebutkan bahwa kayu yang harus digunakan adalah jenis gelam dan ada pondas-inya. Kenyataanya, tidak ada pondasi dan kayu yang diguna-kan adalah jenis meranti (Koran Madura, 12/9).

aulia Rahman memastikan akan mengawal pembangunan TPS senilai Rp 2.150.000.000 itu. “Kami secara kelembagaan akan terus memantau penger-jaan pembangunan TPS ini, karena anggarannya sangat

berlebihan, apalagi ditemukan tak sesuai RAB,” ucapnya.

Dirinya sudah menerima laporan dari masyarakat, aktivis dan LSM bahwa pemmbangu-nan TPS ditemukan banyak kejanggalan, baik dari bahan material, spesifikasi, dan lain-nya. Jika memang benar tak sesuai RaB, pihaknya akan memberikan sanksi kepada rekanan.

Pihaknya sejauh ini belum bisa melakukan pemanggilan BPBD sebagai pemilik proyek lantaran belum terbentuk komisi. “Kita tidak bisa me-manggil SKPD itu, meski fraksi sudah dibentuk, smakanya nunggu komisi agar seuai tu-puksi nantinya,” imbuhnya.

Namun, Kepala BPBD Sam-pang Wisnu Hartono meng-klaim bilamana pengerjaan TPS sudah sesuai RaB. Terkait tidak adanya pondasi bangu-nan, menurutnya, pondasi akan dikerjakan belakangan dengan cara mendokraknya.

Sedangkan jenis kayu dalam pembangunan TPS, dirinya mengaku kesulitan mendapat-kan kayu gelam di Sampang sehingga menggunakan kayu meranti yang lebih mudah didapat sedangkan harga dan kualitasnya lebih bagus.

=RYAN HARIYANTO/MK

ANGGARAN PEMBANGUNAN TPS

Dewan Belum Terima RAB

Ketua Sementara DPRD Gunakan Mobil Dinas

LIHAT. Salah satu mobdin yang diparkir di area parkiran gedung dewan DPRD Sampang.

SAMPANG- Tujuh belas mobil dinas (mobdin) untuk fasilitas dewan baru DPRD Sampang tam-paknya menjadi rebutan. Hal tersebut diketahui ketika lima belas fasilitas mobil dinas telah laku dipakai oleh anggota dewan baru Meski jabatan-nya belum definitif.

Seorang pekerja sedang memaku rancangan atap 416 tempat penampungan sementara (TPS) pedagang di Pasar Srimangunan Sampang, Kamis (11/9).

Page 24: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN IIIH Sampang

“Penanganan kasus pesan-gon dewan periode 1999-2004 jilid II yang kita tangani masih terkendala oleh dokumen yang ada di MA, makanya kami masih menunggu dokumen itu. Tapi tunggu, penanganan kasus korupsi yang kita tangani masih banyak,”ucap Kajari Sampang

Abdullah melalui Kasi Intel Kejari Sampang, Sucipto.

Ditanya terkait janji Kejari yang mengatakan akan men-jemput langsung dokumen ke MA, Sucipto menjelaskan bahwa pihaknya terkendala minimnya SDM yang bertugas di kejaksaan. “Kasus korupsi lainnya kan

masih banyak seperti bibit fiktif, tenaganya sangat minim, Mas,” jelasnya.

Sebelumnya, Kejari Sampang Abdullah menyatakan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan pergi ke Mahkamah Agung untuk meminjam dokumen asli terkait kasus yang berhubungan dengan pesangon dewan.

”Kita agendakan setelah lebaran kejaksaan pergi ke MA, hal itu kita lakukan untuk mem-perkuat adanya bukti-bukti dan pedoman terkait pesangon ini, karena kasus pesangon sebel-umnya yang menetapkan empat

tersangka dokumen aslinya ada di MA,” tuturnya dalam sebuah wawancara.

MA sendiri sudah menetap-kan empat pimpinan dewan periode 1999-2004 selaku pen-erima dana pesangon. Di antara-nya, Ach Sayuti, KH Fathorrozi Faruq, Hasan As’ari (almarhum) dan Herman Hidayat.

Selanjutnya, Kejari Sampang melanjutkan penanganan kasus korupsi pesangon dewan hingga menetapkan sembilan tersangka dari 41 anggota dewan. Meliputi, Kurdi Said, Umar Farouk, Abdul Kowi S, KM. Faidol Mubarok,

Moh. Bakir, Asadullah, S.Ag, Sudarmadji, Agus Sudihardjo, Jumal M. Dawi.

Penetapan tersangka kasus korupsi pesangan, disebabkan diduga melanggar Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan Per-tanggungjawaban dan Penga-wasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD. Bahkan, dari temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Surabaya, ada kerugian keuan-gan negara Rp 2,1 miliar.

=RYAN HARIYANTO/MK

SAMPANg - Ketua DPRD sementara, Imam Ubaidillah tak ambil sikap soal RUU Pilkada. Hal itu, disebabkan penggodokan RUU Pilkada masih belum menemukan titik terang. Sehingga, nantinya semua keputusan berpedoman kepada DPR RI.

Imam mengatakan, pemili-han kepala daerah secara lang-sung, secara kasat mata memang membutuhkan biaya yang sangat besar. Namun demikian, pemili-han kepala daerah melalui ang-gota DPRD juga akan menimbul-

kan penolakan dari masyarakat.“Kami akan selalu siap un-

tuk mengikuti semua keputusan yang nantinya akan ditetap oleh DPR pusat, karena pemilihan kepala daerah melalui anggota DPR juga tidak menyalahi atu-ran, begitu juga dengan proses pemilihan pilkada langsung,” ucapnya.

Politisi dari Partai Kebangki-tan Bangsa (PKB) menjelaskan, bilamana pihaknya tidak bisa berbuat banyak meskipun pada kenyataanya, PKB pusat termasuk

salah satu partai yang menolak terhadap Pilkada melalui DPR.

Ditanya terkait upaya yang akan dilakukan oleh DPRD sam-pang sendiri, Imam mengaku pas-rah terhadaap semua keputusan yang saat ini tengahdigodok oleh DPR pusat, karena menurutnya, apapun keputusan yang nantinya akan ditetapkan, maka harus dii-kuti oleh semua masyrakat.

“Kita tetap ikuti aturan saja apa yang menjadi keputusan nantinya,” imbuhnya.

=RYAN HARIYANTO

SAMPANg – Kepala Dinas Sosial Tenga Kerja dan Trans-migrasi (Dinsosnakertrans) Sampang Malik Amrullah tidak membantah bahwa bantuan untuk guru ngaji senilai Rp 3 miliar yang bersumber dari ang-garan pendapatan belanja dae-rah (APBD) tahun 2014 belum cair. Menurutnya, Saat ini masih proses pendataan.

“Dana bantuan guru ngaji memang masih belum dicairkan, kami masih menunggu rampung semuanya dulu sebelum dicair-kan kepada 600 guru ngaji se-Kabupaten Sampang,” ujarnya Kepada Koran Madura, Minggu (14/9). Besaran bantuan Rp 500 ribu per orang.

Selain terhambat data, Malik

juga berdalih tidak dicairkan-nya dana bantuan ngaji lantaran masih dilakukan verifikasi ulang. Pihaknya juga terkendala pen-etapan SK yang dilakukan oleh Bagian Hukum.

“Tahun sebelumnya pen-cairan dana bansos guru ngaji juga terkendala di Pengurus Ma-

jelis Wakil Cabang (MWC) Nah-dlatul Ulama Kecamatan. Dan kali ini terkedala dalam proses penetapan SK yang dilakukan di bagian hukum. Tapi yang jelas, jika semuanya rampung dana bansos itu akan kami segera cair-kan,” terangnya.

=MOHAMMAD MUHLIS

PENANGANAN KASUS PESANGON DEWAN

Kejari: Terkendala Dokumen MASampang – Kejaksaan negeri (Kejari) Sampang mengatakan belum selesai menangani kasus tindak pidana korupsi (tipikor) pesangon anggota DpRD pe-riode 1999-2004 lantaran masih terkendala dokumen dari mahkamah agung (ma).

PRO KONTRA RUU PILKADA

Imam Ubaidillah Tak Ambil Sikap

BANTUAN BELUM CAIR

Dinsosnakertrans Berdalih Masih Proses Penetapan SK

MALIK AMRULLAH. Kepala Dinsosnakertrans Sampang ketika dikonfirmasi mengenai bantuan guru ngaji yang belum cair.

KAMPANYE DUKUNG PILKADA LANGSUNG. Warga membubuhkan tanda tangan sebagai aksi dukungan pilkada langsung di Pantai Losari, Makassar, Sulsel, Minggu (14/9). Mereka menolak pemilihan kepala daerah melalui DPRD karena dianggap mengancam demokrasi Indonesia.

Page 25: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441| TAHUN III IBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA ISENIN 15 SEPTEMBER 2014 NO. 0441 | TAHUN III

“Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Keuangan Negara, pengelola keuangan daerah adalah gubernur, bu-pati dan wali kota sebagaimana tertuang pasal 6 ayat 1,” kata Direktur LP3M Suroso di Pame-kasan, Minggu.

Sedangkan pada pelaksana teknis, pengelolaan keuangan

daerah sebagaimana dalam undang-undang tersebut seba-gaimana tertuang dalam pasal 10 ayat 1a ialah pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Tugas Sekda, katanya, hanyalah melakukan koordinasi terhadap berbagai program SKPD yang ada dilakukan lingkungan pemkab, bukan pengguna ang-

garan.“Berdasarkan ketentuan ini,

maka sebenarnya tidak benar, apabila rendahnya serapan ang-garan di lingkungan pemkab itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab sekda,” tutur Suroso, men-jelaskan.

LP3M menyatakan hal ini, menanggapi maraknya tuntutan oleh sebagian elemen masyarakat dan LSM di Pamekasan akhir-akhir ini yang mendesak agar Bupati Pamekasan Achmad Syafii segera memecat Sekda Alwi dengan alasan karena yang bersangkutan dinilai tidak bek-erja optimal, sehingga realisasi serapan anggaran pembangunan

di Pamekasan sangat rendah.Hingga Agustus 2014 ini,

serapan anggaran di Kabupaten Pamekasan hanya sekitar 30 persen saja, dari total anggaran pembangunan yang tercantum dalam APBD 2014.

Sebelumnya, Sekda Pemkab Pamekasan Alwi menyatakan, rendahnya serapan anggaran 2014 ini karena terkendala aturan baru lelang proyek, yakni adanya pelaksanaan Registrasi Konversi Sertifikat Badan Usaha, seba-gaimana tertuang dalam Pera-turan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Nomor 02 Tahun 2014 tentang Sertifikasi Badan Usaha.

“Jadi kendalanya di sana, bukan kami tidak mau bekerja maksimal,” ujar Alwi.

Selain mengabaikan ketentuan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Keuangan Negara, tuntutan memecat kepada Bu-pati Pamekasan agar memecat Sekda Alwi yang disampaikan sekelompok mahasiswa dan LSM itu, juga telah mengabai-kan Pemerintah Pemerintah Nomor 49 Tahun 2005 tentang Pedoman Pengelolaan Keuan-gan Daerah yang menyebutkan bahwa pengelola anggaran adalah SKPD.

=ANT/RAH

Tuntutan Pemecatan Sekda Tak Berdasar Aturan Hingga Agustus, Serapan Anggaran Baru Sekitar 30 Persen

PAMEKASAN - Lembaga Pusat Penelitian dan Pengemban-gan Madura (LP3M) menilai tuntutan pemecatan Sekretaris Daerah (Sekda) oleh sekelompok masyarakat dan LSM den-gan alasan serapan anggaran rendah, tidak berdasarkan aturan dan ketentuan hukum yang berlaku.

TANGKAPAN MENURUN. Nelayan memperbaiki perahunya saat tidak melaut di Pantai Desa Pegagan, Pademawu, Pamekasan, Jatim. Sejak dua bulan terakhir, nelayan di daerah itu membatasi melaut guna menghemat bahan bakar karena sedikitnya ikan tangkapan.

Page 26: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN IIIJ Pamekasan

Salah satunya, di sepanjang jalan Desa Palengaan Dajah, Kecamatan Palengaan, menuju Desa Pangereman, Kecamatan Batumarmar. Hampir sepanjang jalan ini terjadi kerusakan, yang cukup parah. Belum diketahui, penyebab kerusakan, apakah ka-rena faktor alam atau pun faktor kualitas aspal.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Pemkab Pamekasan, Totok Hartono ber-janji akan melakukan perbaikan di sejumlah jalan poros desa maupun kecamatan di Pame-kasan. Setidaknya, setiap ke-camatan akan mendapatkan sera-pan anggaran untuk infrastruktur jalan sebanyak 9 persen.

Dari 13 kecamatan di Pame-kasan, paling banyak mendapat-kan serapan anggaran pemban-

gunan ataupun perbaikan jalan yakni kecamatan Batumarmar, Kecamatan Palengaan, Kecama-tan Proppo, Kecamatan Kadur, dan Kecamatan Pasean.

Jenis perbaikanya, yakni tam-bal sulam hingga hotmik jalan, ada sebagian pula pelebaran jalan, dan pembangunan pelesen-gan. Sehingga, ia berharap agar masyarakat bisa mengerti atas pekerjaan jalan raya tersebut, karena hampir semua akses poros jalan desa belum layak.

Di tahun 2014 ini, angga-ran yang disalurkan terhadap pembangunan infrastruktur desa senilai Rp 170 miliar. Anggaran bersumber dari APBD Pame-kasan 2014, Bantuan Keungan (BK) Provinsi, dan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2014. Yaitu, BK provinsi senilai Rp 97 miliar,

yang bersumber dari DAK 2014 senilai Rp. 19 miliar, sisanya bersumber dari APBD 2014.

Anggaran itu akan didis-tribusi untuk beberapa jenis pembangunan yaitu, perbaikan dan pengembangan jalan poros Panagguan-Palengaan Laok senilai Rp 5 miliar, perbai-kan dan pengembangan jalan poros Kaduara menuju Desa Cen-Lecen, Pakong senilai Rp 2 miliar, akses jalan Desa Pam-oroh menuju Desa Kadur senilai Rp 2 miliar, jalan Desa Dempo Barat menuju Besa Bindang Rp 1,7 miliar, akses jalan Bujur Timur- Bujur Tengah senilai Rp 1 miliar dan akses jalan Bujur Barat-Pangereman senilai Rp 1,5. Sementara untuk perbaikan berupa pekerjaan tambal sulam Palengaann dan Pangereman senilai Rp 200 juta.

Tidak ada kendala dalam proses pekerjaan proyek terse-but. Bahkan, saat ini sudah ada sebagian yang dikerjakan, dan ada sebagian pula proses lelang. Ditargetkan akhir Desember 2014 semuanya akan tuntas.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Rp 170 M Terkuras untuk Perbaikan Poros Desa Anggaran Paling Banyak Tersedot di Empat Kecamatan

PAMEKASAN - Kerusakan sejumlah jalan poros desa di sejumlah kecamatan, khususnya di Kecamatan Palengaan, Batumarmar, dan beberapa kecamatan lainnya, akan menghambat terhadap kegiatan perekonomian, pertanian, dan pendidikan masyarakat di desa-desa yang ada di ke-camatan tersebut.

TOTOK HARTONOKadis PU Bina Marga Pemkab Pamekasan

PAMEKASAN - Anggota DPRD dari Partai Amanat Na-sional (PAN) Pamekasan, Jawa Timur, Hosnan Achmadi men-yarankan pemkab hendaknya membangun pusat ekonomi mikro terpadu sebagai upaya untuk memajukan perekonomi-an bagi kelompok usaha kecil di wilayah itu.

“Penataan ekonomi untuk kelompok usaha kecil pent-ing dilakukan, karena dengan demikian kegiatan ekonomi masyarakat di Pamekasan ini akan lebih hidup,” kata Hos-nan Achmadi di Pamekasan, Minggu.

Oleh karenanya, sambung dia, pemkab perlu mencari tem-pat khusus yang akan dijadikan pusat kegiatan ekonomi mikro. Di tempat itu nantinya perlu dilengkapi dengan berbagai kegiatan pendukung, semisal, hiburan rakyat dan taman re-kreasi kota.

Dengan adanya konsep pem-bangunan ekonomi terpadu sep-erti itu, sambung Hosnan, maka kegiatan akan lebih hidup akan lebih tertata, tidak sembrawut seperti saat ini.

“Kondisi yang saat ini ada kan belum tertata dengan baik dan pemkab belum memiliki tempat khusus,” ucapnya.

Di Pamekasan, kata Hos-nan, banyak potensi ekonomi yang bisa dikelola dengan baik. Di samping itu, dengan mel-akukan penataan ekonomi terpadu, maka kegiatan usaha

masyarakat akan lebih hidup.Penataan ekonomi mikro

terpadu, pemkab juga perlu mengatur dengan tegas tentang pembangunan pasar modern.

Menurut Hosnan, ke-beradaan pasar modern perlu diatur, karena apabila dibiarkan tumbuh dengan pesat tanpa adanya pengaturan dari pem-kab, maka akan menjadi anca-man bagi kelompok usaha kecil di Pamekasan.

“Kenapa demikian, karena pengelola pasar modern dan toko modern itu sudah memiliki manajemen pemasaran yang ba-gus, sedang pengusaha kecil kita belum,” ujarnya.

Dengan demikian, sambung Hosnan Achmadi, maka pengu-saha kecil dan kelompok usaha mikro yang ada di Pamekasan jelas tidak akan bisa bersaing dengan pengelola pasar mod-ern.

Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Malang ini lebih lanjut men-jelaskan, DPRD Pamekasan sebenarnya telah membuat Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur tentang jarak pendi-rian pasar modern dengan pasar tradisional.

“Saat ini tinggal pelaksan-aan dari Perda itu, dan kami berharap, eksekutif benar-be-nar bisa melaksanakan secara optimal, karena ini kan men-yangkut rakyat Pamekasan,” tuturnya.

=ANT/ABD AZIZ/RAH

USAHA KECIL

Pemkab Seharusnya Bangun Pusat Ekonomi

Page 27: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441| TAHUN III KPamekasan

Salah satu warga Dusun Ang-sokah, Desa Palengaan Dajah, Kahribuddin meminta pemer-intah untuk mengaktifkan kem-bali keberadaan Pustu tersebut. Sehingga masyarakat dapat me-menuhi layanan kesehatan yang terjangkau.

Menurut Kahribuddin, di desanya memang sudah ada

Polindes sejak tiga tahun lalu. Mengingat banyaknya masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan, ia ber-harap agar Pustu tersebut mini-mal ditempati oleh perawat, untuk memberikan layanan kes-ehatan.

Apalagi bangunan Pustu tersebut masih sangat bagus.

Tinggal rehabilitasi ringan be-berapa bagian gedung. Sebab, terlihat kumuh karena lama tidak ditempati pelayanan.

Dijelaskan, karena keter-batasan pelayanan kesehatan di desanya, kebanyakan masyarakat berobat ke Puskesmas Palengaan yang berjarak sekitar 5 km, saat mengalami gangguan kesehatan. Kecuali pemeriksaan kehamilan hanya dicukupkan di bidan desa setempat.

Hal serupa juga disampai-kan K. Harto tokoh masyarakat desa setempat, yang mendesak pemerintah untuk segera men-goperasikan Postu berukuran 120 meter yang sudah dua tahun tidak melayani kesehatan terse-but.

Menanggapi hal itu, Kepala

Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Pamekasan, Ismail Bey menya-takan sebetulnya pemerintah su-dah memiliki inisiatif baik untuk memberikan pelayanan keseha-tan kepada masyarakat. Dengan cara mendirikan pustu di tanah yang diwaqafkan kepada pemer-intah.

Tetapi sayangnya kata Ismail, ketika pemerintah melakukan pengukuran, dengan maksud agar tanah yang kini didirikan Pustu tersebut disertifikat, ada salah satu pemilik tanah yang tidak berkehendak. Kawatir akan timbul sesuatu di belakang hari, pemerintah tidak melanjutkan pengukuran dan memilih untuk tidak memanfaatkan Pustu terse-but.

Apabila masyarakat mem-

butuhkan Pustu di wilayah itu, pihaknya akan mengupayakan untuk mendirikan Pustu, di tanah yang tidak bermasalah. Untuk sementara kata Ismail, pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat desa setempat dan kepala Puskesma Palen-gaan untuk mencarikan solusi terbaik. Apabila memungkin-kan, pihaknya akan menepat-kan droping perawat ke Pustu tersebut.

Kepala Desa Palengaan Dajah, Syamsul Arifin mengakui bahwa masyarakatnya sangat membu-tuhkan pelayanan kesehatan. Ia berharap agar pemerintah segera memberi solusi agar pelayanan kesehatan di desanya bisa terpe-nuhi.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Pustu Dibiarkan MubazirDua Tahun Tanpa Layanan KesehatanPAMEKASAN - Puskesmas Pembantu (Pustu) di Dusun Angsokah, Desa Palengaan Dajah, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, yang didirikan di atas tanah wakaf dari warga kepada pemerintah, hingga saat ini dib-iarkan mubazir, dan tidak ada aktivitas kesehatan sama sekali. Padahal, tujuan masyarakat mewakafkan tanahnya untuk didirikan Pustu agar bisa menikmati pelayanan kesehatan yang terjangkau dan mudah.

TERBENGKALAI. Salah satu warga sedang melihat keberadaan pustu yang dibiarkan mubazir. Tak terpakai selama dua tahun.

Page 28: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN IIIL Pamekasan

PAMEKASAN - Kunjun-gan Bupati Pamekasan, Ach-mad Syafii bersama Forum Pimpinan Daerah (Forpim-da) dan sejumlah pimpinan satuan kerja perangkat dae-rah (SKPD) ke Desa Palen-gaan Dajah, Kecamatan Palengaan, mendapat samb-

utan hangat warga setem-pat. Kunjungan selama dua hari pada 13-14 September yang dikemas dalam Bunga Bangsa (Bupati Membangun Desa) dimanfaatkan warga setempat untuk menyam-paikan kebutuhannya lang-sung kepada orang nomor

satu di Pamekasan.Bupati mengawali

kunjungannya dengan menggelar serap aspirasi dengan para kiai, tokoh masyarakat, tokoh pemu-da, dan para ustad yang ditempatkan di rumah salah satu warga di Dusun Angsokah, Desa setempat.

Salah satu tokoh pe-muda setempat, Abdurra-hem mengeluhkan belum maksimalnya pemban-gunan infrastruktur jalan desa itu. Sehingga meng-hambat akses ekonomi, pendidikan, dan pertanian masyarakat.

Abdurrahem juga me-minta agar pemerintah bisa memberikan bantuan air bersih terhadap warga Desa Palengaan Dajah, Kecamatan Palengaan, khususnya saat musim kemarau. Pemerintah diharapkan melakukan pengeboran sumber air.

=FAKIH AMYAL/UZI

Infrastruktur Jalan Paling Dibutuhkan Warga Palengaan Dajah

SEREMONIAL

Hal itu disampaikan oleh ang-gota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Hos-nan Ahmadi. Menurut mantan Ketua Komisi B yang membidangi perekonomian ini, hal itu terjadi lantaran perangkat regulasinya yang belum banyak mendukung masuknya investasi. Sehingga kepastian keamanan investasi belum terjamin.

Wakil ketua sementara DPRD setempat itu mencontohkan pada investasi di bidang perhotelan. Bidang investasi itu seakan masih terhambat oleh iklim yang belum pasti akibat belum adanya piranti aturan yang memadai.

“Sampai sekarang iklim inves-tasi di Pamekasan belum mampu merayu investor untuk menanam-

kan modalnya,” katanya.Padahal, lanjutnya, laporan

Bappeda Jawa Timur, Kabupaten Pamekasan masih menempati rangking sepuluh kabupaten terendah perekonomiannya. Dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur, Pamekasan masih berada di bawah rangking 30. Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin Pamekasan akan menjadi daerah yang terus tertinggal.

Tidak hanya itu, dalam usaha perhotelan investor masih ke-sulitan dalam memenuhi syarat administratif karena proses perizinan yang cukup sulit.

Dikatakannya, untuk membu-ka selebar mungkin investasi yang masuk di Pamekasan cukup seder-hana, yaitu memberikan kepastian

bagaima-na investor bisa menyeragamkan pola investasi yang sesuai dengan motto gerbang salam dengan bentuk investasi.

“Sederhana saja, kita harus berani menawarkan kepada investor tentang pola investasi yang sesuai dengan slogan ger-

bang salam. Tentunya dengan jaminan regulasi yang mema-

dai, seperti perbub maupun perda,” ungkapnya.

Salah satu kasus yang menunjukkan Pamekasan tertutup dari investasi perhotelan adalah belum bisa beroperasinya Hotel

Po-tre Koneng di Kecamatan Tlanakan. Menurutnya hal itu perlu dirembukkan lagi untuk membuka

apa keinginan masyarakat, pemer-intah dan investor.

Tidak hanya di bidang perho-telan, pemkab juga harus segera membuka peluang investasi lain dengan menyiapkan regulasinya. Sebab masuknya investasi juga

dapat berefek domino kepada masyarakat.

Dengan begitu perekonomian berjalan dan pen-dapatan per kapita juga meningkat.

“Intinya bagaimana kita bisa menyatukan keinginan ketiganya, sehingga sama-sama bisa memberikan keuntungan. Ukuran kesejahteraan kan ekonomi berjalan, investasi salah satu indikasi yang dapat

merangsang pertum-buhan ekonomi daerah,”

katanya. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Iklim Investasi Mati SuriDi Jawa Timur, Pamekasan Ada di Bawah Ranking ke-30

PAMEKASAN - Investor sangat dibutuhkan untuk dapat meningkatkan perekonomian. Namun, ka-rena tidak adanya jaminan keamanan dan kepastian bagi investor, membuat iklim investasi di Kabupaten Pamekasan, menjadi mati suri.

PAMEKASAN - Pemerintah Ka-bupaten (Pemkab) Pamekasan akan membangun tiga kantor pemerin-tahan pada tahun 2014 ini . Namun hingga bulan terakhir di triwulan ketiga, proyek tersebut belum di-laksanakan, sehingga diperkirakan pengerjaannya tidak akan selesai di tahun ini.

Tiga kantor yang akan dibangun itu, Kantor Badan Perencanaan Pem-bangunan Daerah (Bappeda), Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Kantor Ke-camatan Palengaan, Pamekasan. Den-gan dana yang bersumber dari Ang-garan Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2014.

Besar anggaran yang telah disiapkan untuk pembangunan tiga kantor terse-but seluruhnya mencapai 7,6 miliar. Dengan rincian, Kantor Bappeda telah dianggarakan sebesar Rp 2, 5 miliar, Kantor Dinkes Rp 2,6 miliar, dan Kan-tor Kecamatan Palengaan sebesar Rp 2, 5 miliar, sehingga total anggaran Rp 7,6 miliar.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang (PU Cikatarung) Kabupaten Pamekasan, Muharram men-gatakan hingga saat ini proyek pemban-

gunan tiga kantor belum dapat dikerja-kan, karena masih dalam proses lelang di Bagian Pembangunan, Pemkab se-tempat.

“Kami perkirakan pembangunan kantor-kantor itu akan memakan waktu selama kurang lebih 5 sam-pai 6 bulan. Jadi, dengan sisa waktu kurang dari 4 bulan ini, besar ke-mungkinan tidak akan selesai tahun ini,” katanya.

Dijelaskan, perkiraan waktu pelaksanaan proyek tersebut ber-dasar pada bentuk kantor pemerin-tahan tersebut, yang direncanakan akan dibangun bertingkat, terdiri dari dua hingga tiga lantai. untuk Kantor Bappeda dan Kantor Kecama-tan Palengan akan dibangun lantai. Sedang untuk Kantor Dinkes akan dibangun setinggi tiga lantai.

Lanjut Muharram, kantor pemerin-tahan yang akan dibangun dua lantai, di dalamnya terdiri dari ruangan untuk bidang-bidang dan staf. Sedang untuk Kantor Dinkes, yang akan dibangun tiga lantai dibuatkan aula dan ruang rapat akan ditempatkan di lantai pal-ing atas.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

INFRASTRUKTUR

Pembangunan Tiga Kantor Pemerintah Tidak Tuntas

Page 29: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III MBangkalanBangkalan SENIN 15 SEPTEMBER 2014

No. 0441 | TAHUN III MBangkalanKORAN MADURA

Kebun Salak Ludes Dilahap ApiPelaku Pembakaran Sampah itu Berinisial DD

BANGKALAN - Musim kema-rau yang disertai angin kencang patut diwaspadai pada saat mem-bakar sampah. Jika tidak, bisa berakibat fatal. Seperti terjadi di Jalan KH.Moh.Cholil, kelurahan Demangan Bangkalan. Kebun berisi pohon salak dan bambu ludes dilalap si jago merah, Ming-gu(14/9) sekitar 11.00 WIB.

Peristiwa ini berawal dari salah satu warga setempat yang hendak membakar tumpukan sampah di sekitar lokasi tempat kejadian perkara (TKP). Akibat embusan angin kencang, kob-aran api dengan cepat menjalar ke sekitar perkebunan. Warga yang melihatnya pun panik. Kepanikan makin menjadi-jadi karena kebun salak dan pohon bambu tersebut berada di ten-gah-tengah permukiman warga. Dengan peralatan seadanya, warga pun mulai berdatangan dan bersatu padu berusaha me-madamkan amukan api itu. Na-mun api justru semakin membe-sar. Usaha mereka gagal.

Akibat kobarakan api tak bisa

dikendalikan, memaksa warga setempat meminta bantuan setiap pengendara yang melin-tas. Tak hanya itu saja, ada seba-gian warga yang menghubungi petugas pemadam kebakaran

(Damkar) untuk menjinakkan jilatan api yang sudah melalap sebagian dari kebun tersebut. Setidaknya, dalam memadam-kan si jago merah dua unit mobil pemdam kebakaran dikerahkan

ke TKP.Beruntung, tidak ada korban

jiwa dalam insiden ini. Akan tetapi, kebun salak itu ludes ter-bakar tak tersisa. Kebun tersebut merupakan milik warga setem-

pat yang sudah mengering aki-bat musim kemarau. Sedangkan pohon bambu yang termasuk di dalam kebun biasanya diambil untuk dijadikan kebutuhan war-ga setempat.

"Ya itu awalnya salah satu warga berinisial DD cuma mem-bakar sampah. Ia tidak mengira jika akan sampai terjadi seperti ini. Wong tidak sengaja itu Mas," ujar Marsudi, (34) warga Deman-gan saat dilokasi kejadian.

Menurutnya, sampah yang dibakar berdekatan dengan kebun salak. Yang memang tidak jauh dari kediaman DD. Pada saat peri-stiwa terjadi, api yang menjalar begitu cepat dan singkat. Apalagi, memang hembusan angin begitu kencang, dan banyak sampah ker-ing yang mudah terbakar. Kondisi itu, membuat warga panik karena besar kemungkinan akan ber-dampak pada pemukiman jika tidak segera ditangani.

"Rumah warga kan berdekatan semua, kebun salak dan pohon bambu sudah terbakar. Jika tidak dipadamkan ini sangat berpotensi merembet ke rumah-rumah waga sekitar," ucapnya.

Sementara itu, DD (30) warga setempat yang membakar sampah tersebut saat dimintai keterangan tampak pucat dan tak sedikitpun mengeluarkan penjelasan terkait insiden ini.

=DONI HERIYANTO/RAH

doni heriyanto/koran maduraUPAYA. Warga setempat saat berusaha memadamkan api yang menghanguskan kebun salak dan pohon bambu di Jalan KH. Moh. Cholil, kelurahan Demangan Bangkalan.

CPNS

Warga Belum Melek ITBANGKALAN - Kepala

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Bangkalan, Abd Rasyid menyatakan warga Bangkalan belum melek Infor-mation Technology (IT). Itulah yang menjadi penghambat para pendaftar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Terlebih dari 1.600 pendaftar via online, hanya 400 pendaftar yang me-nyetorkan berkasnya melalui kantor pos.

"Kendala pengetahuan ten-tang IT itu yang menjadi salah satu faktor penghambat, karena memang pendaftaran tersebut dilakukan melalui online," ung-kap Abd Rasyid, Minggu (14/9).

Pusat menilai semua warga melek IT. Namun, menurut Ra-syid ternyata warga masih kesu-litan. Hal itu ditengarai sebagai penyebab minimnya pendaftar menyetor berkas sebagai salah satu syarat pendaftaran CPNS. Jika memang masyarakat sudah

melek IT, besar kemungkinan pendaftaran yang masuk sudah melebihi dari data yang diterima saat ini. Mengingat, antusiasme untuk menjadi PNS begitu tinggi.

"Beban Badan Kepegawa-

ian Nasional dan Kemen-PAN terlalu berat menggelar pen-daftaran CPNS secara nasional melalui online. Maka, pasrahkan saja ke Kanreg (kantor regional) Provinsi biar lebih mudah," jelasnya.

Seperti diketahui, masa pendaftaran CPNS di Kabupa-ten Bangkalan diperpanjang hingga besok, Senin (16/9). Hal itu dikarenakan minimnya pendaftar menyetor berkas ke BKD Bangkalan selaku panitia lokal. Sebelumnya, pendafta-ran terakhit pada 12 September 2014. Sedangkan, Jumlah calon PNS yang akan direkrut untuk Kabupaten setempat sebanyak 62 orang, sesuai dengan kuota yang telah ditentukan oleh pe-merintah pusat.

"Semua pusat yang menen-tukan, bukan kami. Jadi berapa pun yang mendaftar, tetap kami ajukan," tandasnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

Abd RasyidKapala BKD Bangkalan

PENCURIAN

Seharusnya Profesi Pencuri itu Ditinggalkan

BANGKALAN - Tak ada rotan akar pun jadi. Ungkapan itu pantas disandangkan kepada Tohir (35). Dia tertangkap oleh polsek Kwanyar, karena mencuri pompa air. Berdasar-kan pengakuannya, Tohir sebelumn-ya sempat berusaha mencuri sapi, namun gagal. Sebuah profesi negatif yang seharusnya ditinggalkan.

Tohir mencuri pompa air milik Maki (60), warga Desa Bata Timur, Kecamatan Kwanyar, Bangkalan. Terungkapnya kasus tersebut ber-mula ketika korban melaporkan bahwa pompa airnya yang berada di sawah Desa Bata Barat hilang. Kemudian, petugas melakukan penyelidikan atas laporan korban.

"Hasilnya, pelaku pencurian mengarah pada tersangka. Kemu-dian petugas melakukan penang-kapan pada pelaku saat berada di rumahnya," kata Kapolsek Kwanyar, AKP Jaswadi saat dikonfirmasi.

Tohir pun digelandang ke Polsek Kwanyar diperiksa dan dis-idik. Tersangka rupanya mengakui perbuatan yang dilakukan. Dalam pengakuannya, sebelum tersangka mengambil pompa air warga, niat pelaku hendak mencuri sapi. Na-mun, sapi yang menjadi intaian-nya tak berhasil diambil lantaran kawatir ketahuan orang lain.

Akhirnya pun dirinya mengambil pompa air yang be-rada di tengah sawah berdekatan dengan sapi yang dipancang. Ka-rena kondisi yang sepi, akhirnya Tohir pun mencuri pompa air warga. Korban yang merasa ke-hilangan pompa tersebut kemu-dian melapor ke Polsek setempat.

"Karena terburu-buru dan takut diketahui orang, akhirnya dia men-curi apa yang dilihat. Saat itu pelaku melihat mesin pompa air," jelasnya.

=MOH RIDWAN/RAH

Page 30: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III N Bangkalan

Kapolsek Geger DicopotEksekutor Pembunuhan Bos Junior Belum Tertangkap

Saat ini, Fagie ditarik ke mapolres Bangkalan dan diganti-kan oleh AKP Ipung Abdul Muis yang sebelumnya bertugas di Pol-res Bangkalan.

Dalam kasus pembunuhan bos junior itu, polisi hanya bisa me-nangkap otak kasus pembunuhan. Untuk eksekutornya masih bebas berkeliaran. Akan tetapi, peng-gantian jabatan kapolsek tersebut dibantah oleh polres Bangkalan. Sebab mutasi tersebut tidak ada kaitannya dengan pengungkapan kasus pembunuhan.

"Penggantian jabatan ini tidak ada kaitannya dengan itu (kasus penembakan), melain-kan karena yang bersangkutan sakit," terang Wakapolres Bang-kalan, Kompol Yudistira Herlam-bang.

Menurut Herlambang, mu-tasi yang dilakukan tidak hanya Kapolsek Geger yang digeser, tetapi ada dua kapolsek lain

dan Kasat Lantas yang diganti. Hal ini juga sebagai langkah un-tuk penyegaran di tubuh polres Bangkalan. Serta sebagai upaya regenerasi.

"Kami berharap dengan ada-nya mutasi bisa menambah kom-pak antar anggota dan lebih men-ingkatkan kinerja, sehingga bisa membantu untuk merealisasikan visi dan misi Kapolres Bangkalan," harapnya.

Seperti diketahui bos junior dibunuh dengan cara dibacok hingga mengalami luka parah pada sekujur tubuhnya di Ke-camatan Geger, Minggu (24/8) lalu. Tidak hanya itu, pada kaca mobil yang dinaiki korban dite-mukan dua lubang bekas tem-bakan. Di TKP juga ditemukan sebuah proyektil peluru. Sesuai hasil tim labfor Polda Jatim, senpi yang dipakai pelaku jenis rakitan.

=MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN – Kapolsek Geger AKP Fagie Patra akhir-nya dicopot. Diperkirakan pencopotan itu terjadi karena dirinya dianggap gagal menangkap eksekutor atas kasus pembunuhan yang menimpa Ruspandi, warga Kecamatan Tanjung Bumi.

moh ridwan/koran maduraMEMBERIKAN KETERANGAN. Wakapolres Bangkalan, Kompol Yudistira Her-lambang saat memberikan keterangan kepada sejumlah awak media terkait dengan pencopotan Kapolsek Geger, AKP Fagie Patra, Minggu (14/9).

PASAR HEWAN

Harga Sapi Melambung TinggiBANGKALAN - Menjelang

perayaan Hari Raya Idul Adha, harga sapi di pasaran mulai melambung tinggi. Disinya-lir penyebab naiknya harga sapi tersebut, karena stok sapi yang terbatas dan mahalnya ongkos pengiriman. Pastinya, kondisi demikian berdampak pada minimnya pembeli hewan itu. Namun, dipastikan H-3 mendekati hari raya kurban ini, bakal kembali mengalami lonja-kan harga.

Salah satu penjual sapi di pasar Tanah Merah Kebupaten Bangkalan, Syafra’i, (47), warga Desa Tanah Merah menuturkan, kenakian harga hewan kurban itu sudah terjadi sepekan yang lalu. Lonjakan harga tersebut, berfariasi tergantung dari kuali-

tas dan ukuran sapi itu sendiri. Seiring naiknya harga sapi tersebut, memang berdampak pada tingkat penjualan di pasar. Hingga saat ini, para pembeli sangat sepi.

”Mungkin karena hari raya kurban masih lama Mas, tapi kemungkinan H-3 sudah mulai banyak yang beli sekalipun terjadi kenaikan harga. Sebab, masyarakat lagi butuh untuk disembelih,” ucapnya.

Dijelaskan, sapi dengan ukuran kecil harganya men-capai Rp 6 juta, dimana harga sebelumnya Rp 5,5 juta. Dengan demikian, terjadi kenaikan harga sebesar Rp 500 ribu. Berikutnya, ukuran menengah yakni Rp 7 juta, yang harga sebelumnya Rp 6 juta juga, maka kenaikan harga

itu sebesar Rp 1 juta. Sementara ukuran yang besar mencapai Rp 17 juta, sebelumnya hanya Rp 14 juta. Lonjakan harga mencapai Rp 3 juta.

Salah satu pembeli sapi, Fau-zi, (40) warga Palenga’an Pame-kasan menambahkan, naiknya harga sapi lantaran sulitnya mendapatkan stok sapi dan ma-halnya ongkos pengiriman sapi. Besar kemungkinan mendekati hari raya kurban, harga sapi akan semakin melambung tinggi, seiring dengan tingginya permnitaan di pasaran.

"Setiap sapi kan harganya berbeda, tergantung berat, yang penting itu bentuknya. Sekalipun besar tapi bentuknya jelek juga berbengaruh ke harga," jelasnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

doni heriyanto/koran maduraMELAMBUNG. Harga sapi di pasar Tanah Merah mengalami lonjakan yang berfluktuatif.

Page 31: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III OBangkalanBangkalan SENIN 15 SEPTEMBER 2014

No. 0441 | TAHUN III OKomunitasKORAN MADURA

Tak Ada Kata Telat Membentuk Komunitas

“Sebenarnya kawan-kawan sudah mengajak kumpul dari

dulu. Tapi tidak bisa. Baru kali ini bisa berkumpul bersama. Ini merupakan Kopdar kedua kalinya yang kita gelar di Bangkalan," ujar Mimit Jenggot

Di sela-sela kopdar tersebut. Bukan sekedar kumpul dan ngopi bersama. Mereka juga menyanyi-kan chant AC Milan yang leg-endaries seperti Inno Milan dan Forza Milan. Sambil nge-chant bersama, mereka juga menyala-kan flare and fireworks.

“Lagu Inno Milan dan Forza Milan itu seperti lagu kebangsaan bagi Milanisti se-dunia. Termas-

uk saat laga AC Milan di Stadion Sansiro Milano, Italia”,terang Mimit.

Dari hasil rapat kecil-kecilan ini, ada beberapa kesepakatan, mengagendakan nonton bareng laga AC Milan dan pembuatan kaos Milanisti khusus Bangkalan serta pendataan Milanisti lainnya yang tidak sempat hadir.

“Kita baru mulai, makanya wajar hanya belasan orang yang bisa hadir. Memang selalu tidak mudah ketika kita hendak memu-lai sesuatu. Secepatnya kita akan agendakan nobar pertandingan

serie A yang menayangkan AC Milan. Mungkin saat lawan Ju-ventus nanti," tambah Yudi, Capo Milanisti Bangkalan.

Rencananya, hasil kopdar minggu depan tersebut akan langsung dikoordinasikan dengan pengurus Milanisti Indonesia Basis Madura yang sudah ter-bentuk setahun lalu dan saat ini berkedudukan di Pamekasan.

“Ini juga dalam rangka agar status MI Basis Madura bisa menjadi MI Sezione Madura. Karena sejak awal teman-teman se-Madura sepakat bahwa kita

jadi 1 satu saja. Apa yang kita (Milanisti Bangkalan) laku-kan ini termasuk telat. Karena teman-teman di Pamekasan dan Sumenep sudah mulai dikoor-dinir sejak 2 tahun lalu. Kalau wilayah Sampang, saya kurang tahu,"ucapnya.

Yang pasti kata Yudi, ini sebagai wadah persaudaraan kami sesama tifosi AC Milan di Bangkalan. Sebagaimana slogan Milanisti Indonesia: Lebih Besar Dari Keluarga, Lebih Dekat Dari Saudara.

=DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Fans klub Italia AC Milan di wilayah Bangkalan mulai menunjukkan eksistensinya. Mereka berkumpul bersama dalam tajuk Kopdar Milanisti Bangkalan di pelataran parkir selatan Stadion Gelora Bangkalan. Belasan Milanisti (sebutan

fans AC Milan) yang sebagian besar mengenakan jersey klub berjuluk Rossoneri terse-but nampak berbincang santai.

Yang menarik, tam-pak hadir pula duo dirgen Mabes

K-Conk. Yakni Mimit Jeng-got dan Faisol. Jika Mimit memakai jersey AC Milan, Faisol malah lebih lengkap lagi dengan jaket klub pe-megang 7 gelar Liga Cham-pions Eropa tersebut.

taufik for koran maduraBERPOSE. Para Milanisti Bangkalan saat berkumpul dan berpose bersama dalam suatu acara beberapa waktu lalu.

Page 32: e Paper Koran Madura 15 September 2014

KORAN MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 | No. 0441 | TAHUN III PHPamekasanPROBOLINGGO JUMAT 15 AGUSTUS 2014

No. 0420 | TAHUN III LapsusKORAN MADURA OPROBOLINGGOKORAN

MADURASENIN 15 SEPTEMBER 2014 No. 0441 | TAHUN III

FARIED NUR HASANAH

Setiap manusia memiliki potensi atau kemampuan yang berbeda-beda. Bahkan setiap bakat manusia

yang terpendam jarang dikembangkan. Padahal po-tensi itu merupakan faktor yang dinilai penting dalam

hidup. Sehingga pontensi diri itu perlu untuk digali.

Perempuan yang mengaku namanya, Faried Nur Hasanah ini mengaku memang setiap insan memiliki bakat yang tidak sama. Ada yang berbakat dalam bidang seni, ada pula

yang berbakat dalam bidang tarik suara. Bahkan ada pula bakat di bidang lainnya.“Tinggal kita memahami, di mana letak kemampuan kita untuk terus mengembangkan,” jelasnya.

Menurutnya, bakat seseorang itu bisa dike-tahui sejak usia masih anak-anak. Biasanya cend-erung untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan bidanganya. Ada yang senang men-gotak atik mainan, dan ada pula yang senang menggambar.“Selaku orang tua perlu untuk me-mahami dan mengarahkan potensi seorang anak,” terang Faried Nur Hasanah.

Bakat yang ada didalam manusia, kata Faried Nur Hasanah, terkadang merupakan jalan untuk meniti karir yang dimilikinya. Seorang seniman lukis tidak bisa ditiru oleh semua orang. Tergan-tung mereka yang memiliki jati diri yang sama.

“Memang manusia ini diciptakan tidak akan sama antara satu dengan yang lainnya. Meski su-dah dinyatakan suadara kembar, pasti ada sebuah perbedaan yang terpendam,” tegasnya.

Ia menjelaskan, semua potensi yang dimiliki dalam diri kita perlu untuk kita syukuri. Karena pontensi itu tidak bisa hadir dengan sendirinya tanpa adanya sebuah karunia Ilahi. Dan poten-si itu juga patut kita sadari.“Jangan sia-siakan bakat yang dimiliki kita. Karena itu merupakan sebuah pemberian sang maha pencipta,” tutur Faried Nur Hasanah.

=MAHfUd HIdAyATUllAH

Potensi Diri Perlu DIgalI

Nama : Faried Nur HasaNaHAlamat : Desa Boto-Lumbang,

Kabupaten ProbolinggoTetala : Probolinggo, 20 Januari 1994Hobi : Travelling dan BelanjaMotto : Jangan sia-siakan waktumu