e paper koran madura 29 september 2014

32
“SBY sendiri dalangnya dengan anaknya Ibas. Itu dalang pilkada tak langsung,” kata Ray Rangkuti saat diskusi Ditemukan Dalang Pilkada Tak Langsung di Gedung Men- teng Huis Jalan Cikini Raya Jakarta, Minggu (28/9). Menurutnya, akibat tindakan SBY memerintahkan Fraksi Partai Demokrat walk out dalam sidang pengesahan RUU Pilkada banyak terjadi protes oleh masyarakat. Bah- kan, masyarakat Indonesia di luar negeri pun ikut protes atas disahkan- nya UU Pilkada. “Hari ini rakyat mencacimu. Bukan hanya di dalam negeri tapi di luar negeri juga,” terang dia. Sementara itu, kata Ray, Ibas dinilai sebagai dalang karena peran- nya sebagai sekjen Par- tai Demokrat. “Saat itu dia (Ibas) ada di DPR dan sebagai sekjen. Setelah itu (UU Pilkada sah) Ibas membuat rilis. Jika kita cermati mereka menulis lebih mementing- kan cabang (sepuluh opsi) daripada pohon,” kata Ray. Menurutnya, Ibas pun berbo- hong kepada rakyat soal opsi Partai Demokrat. Mereka beralasan tak mendapat kesempatan menyam- paikan opsi saat sidang paripurna tersebut. “Yang kedua selalu menga- takan tidak mendapatkan kesempa- tan mengajukan opsi. Mereka diberi kesempatan mengajukan opsi tapi malah memilih walk out,” terang dia. Selain itu, dia juga menilai mustahil SBY tak berkomunikasi atas keputusan walk out fraksi Par- tai Demokrat. Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Assegaf pun tak mungkin mengambil keputusan walk out sendiri. =GAM/ABD 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 SENIN www.koranmadura.com 0328-6770024 BERITA TERKAIT Hal 2 Prabowo Ancam Pecat Menantu Gus Dur Nasional hal 4 SBY Menuai Kecaman JAKARTA-Pengesahan RUU Pilkada menjadi UU oleh DPR menuai berbagai kecaman. Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan anaknya Edhi Baskoro (Ibas), sebagai da- lang diketoknya UU Pilkada. AKSI PRIHATIN DEMOKRASI. Warga mengenakan topeng Presiden Susilo Bambang Yud- hoyono (SBY) dengan tulisan RIP (Rest In Peace) Demokrasi saat aksi bertajuk Tokoh Tidak Hebat Minggu Ini di Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, Minggu (28/9).

Upload: koran-madura

Post on 04-Apr-2016

276 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III 1

“SBY sendiri dalangnya dengan anaknya Ibas. Itu dalang pilkada tak langsung,” kata Ray Rangkuti saat diskusi Ditemukan Dalang Pilkada Tak Langsung di Gedung Men-teng Huis Jalan Cikini Raya Jakarta, Minggu (28/9).

Menurutnya, akibat tindakan SBY memerintahkan Fraksi Partai Demokrat walk out dalam sidang pengesahan RUU Pilkada banyak terjadi protes oleh masyarakat. Bah-kan, masyarakat Indonesia di luar negeri pun ikut protes atas disahkan-nya UU Pilkada.

“Hari ini rakyat mencacimu.

Bukan hanya di dalam negeri tapi di luar negeri juga,” terang dia.

Sementara itu, kata Ray, Ibas dinilai sebagai dalang karena peran-

nya sebagai sekjen Par-tai Demokrat. “Saat itu dia (Ibas) ada di DPR dan sebagai sekjen. Setelah itu (UU Pilkada sah) Ibas membuat rilis. Jika kita cermati

mereka menulis lebih mementing-kan cabang (sepuluh opsi) daripada pohon,” kata Ray.

Menurutnya, Ibas pun berbo-hong kepada rakyat soal opsi Partai

Demokrat. Mereka beralasan tak mendapat kesempatan menyam-paikan opsi saat sidang paripurna tersebut. “Yang kedua selalu menga-takan tidak mendapatkan kesempa-tan mengajukan opsi. Mereka diberi kesempatan mengajukan opsi tapi malah memilih walk out,” terang dia.

Selain itu, dia juga menilai mustahil SBY tak berkomunikasi atas keputusan walk out fraksi Par-tai Demokrat. Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Assegaf pun tak mungkin mengambil keputusan walk out sendiri.

=GAM/ABD

29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000SENIN www.koranmadura.com

0328-6770024

BERITA TERKAIT

Hal 2

Prabowo Ancam

Pecat Menantu Gus Dur

Nasional hal 4

SBY Menuai KecamanJAKARTA-Pengesahan RUU

Pilkada menjadi UU oleh DPR menuai berbagai kecaman. Direktur Eksekutif Lingkar

Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menilai Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan anaknya Edhi

Baskoro (Ibas), sebagai da-lang diketoknya UU Pilkada.

AKSI PRIHATIN DEMOKRASI. Warga mengenakan topeng Presiden Susilo Bambang Yud-

hoyono (SBY) dengan tulisan RIP (Rest In Peace) Demokrasi saat aksi bertajuk Tokoh Tidak Hebat Minggu Ini di Jalan Slamet

Riyadi Solo, Jawa Tengah, Minggu (28/9).

Page 2: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III 2

Drama voting terkait UU Pilkada di DPR, sudah ketahuan hasilnya, dengan diputuskannya Pilkada tak langsung. Kepala Daerah berdasarkan UU baru itu kini kembali dipilih DPRD. Ini berarti secara formal bangsa Indonesia diakui atau tidak seperti setback, mundur dalam mengembangkan kehidupan demokrasi. Dinami-ka demokrasi yang sudah berjalan relatif baik melalui pemilihan langsung oleh rakyat mengerucut kembali hanya dimainkan anggota DPRD.

Hak-hak rakyat dikebiri, begitu antara lain diteriak-kan pejuang demokrasi. Anggota DPR yang mendukung Pilkada tak langsung merampas hak-hak politik rakyat, kata pejuang demokrasi lainnya. Peran dan kewenan-gan rakyat satu-satunya, dalam menentukan pemimpin dan arah perjalanan daerah terampas. Tak ada lagi ruang ekspresi demokrasi asli rakyat di daerahnya.

Secara kasat mata sebenarnya sulit memahami perubahan sistem pemilihan kepala daerah itu. Jika didasarkan pemikiran Pilkada langsung rawan praktek politik uang, pemilihan melalui DPRD tak berbeda jauh. Bahkan, pemilihan melalui DPRD lebih membuka ruang praktek politik uang. Seperti ditegaskan Wakil Ketua KPK Busro Muqoddas, pemilihan melalui DPRD justru rentetan politik uang bisa berjalan lebih lama. “Kepala Daerah bisa dengan mudah menjadi ATM ang-gota DPRD yang memilihnya,” katanya.

Alasan cost tinggi sebe-narnya bisa disiasati dengan pemilihan kepala daerah serentak, yang sudah dimas-ukkan dalam pasal-pasal UU itu. Demikian pula terkait kemungkinan merebaknya potensi apatisme politik masyarakat bisa dikurangi melalui pengaturan Pilkada serentak,yang direncanakan dimulai tahun 2018 menda-tang. Menyangkut konflik

horizontal yang selama ini dikhawatirkan tak cukup beralasan. Karena Pilkada yang menimbulkan konflik persentasenya sangat kecil dibanding yang berjalan damai.

Benar bahwa dalam pelaksanaan sistem Pilkada langsung masih ada kekurangan. Namun seharusnya perlu diperbaiki terlebih dahulu sebelum secara men-dasar dirobah dengan sistem tidak langsung. Logika memaksakan perubahan sistem secara mendasar meng-gambarkan keterjebakan penyederhanaan masalah.

Jika cara berpikir seperti ini yang dikembangkan, sedikit ada kekurangan dirobah sistemnya, apalagi belum ada upaya maksimal perbaikan, sangat berbagai pelaksanaan kebijakan di negeri ini, yang sedikit saja ada kekurangan, timbul masalah di tataran teknis, dirombak total. Persis seperti penanganan kuriku-lum pendidikan di negeri ini, yang bukan perbaikan pelaksanaannya yang dilakukan jika terjadi hambatan, tapi kurikulumnya yang dirombak total. Tak aneh bila muncul istilah ganti menteri ganti kurikulum.

Begitulah bila mengembangkan cara berpikir pen-dek; main gampang dan mencari jalan instan. Bukan terlebih dahulu diupayakan mencari akar masalah, lalu diperbaiki, dibenahi. Yang dikedepankan penyelesa-ian melalui perubahan kebijakannya padahal ketika berubahpun tak ada jaminan masalah yang sama tak akan muncul.

Ada nuansa bersikap seakan seperti burung onta. Menghindari masalah dan bukan menyelesaikan masalah. Merobah kebijakan dengan kebijakan lainnya dan bukan mengurai hambatannya. Lari dari satu per-soalan ke persoalan lainnya. Hasilnya sangat mungkin bukan perbaikan tapi besar kemungkinan masalah baru dalam bentuk berbeda muncul. Mirip terjebak hutang diselesaikan dengan hutang. Gali lobang tutup lobang, jadinya. Menyelesaikan masalah dengan masalah. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III 2

Ada nuansa bersi-kap seakan seperti burung onta. Meng-

hindari masalah dan bukan menyele-

saikan masalah

Dalam aksinya yang digelar di kawasan Bundaran Hotel Indone-sia, Jakarta, mereka mengumpulkan fotokopi KTP warga yang mempu-nyai sikap sama, menolak pilkada lewat DPRD. “Pengumpulan KTP ini merupakan langkah pertama kami yang akan sampaikan ke Mahkamah Konstitusi,” ujar Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Ang-graini.

30 LSM yang menolak pilkada via DPRD itu antara lain Perludem, ICW, Fitra, JPPR, KIPP Jakarta, Polu-pi Center, IPC, Rumah Kebangsaan, Our Voice, Satjitpto Raharjo Institut, MCW Jatim, Dewan Guru Besar FE Universitas Hasanudin, Pusako FH Universitas Andalas, Dewa Orga Se-marang dan Puskapol Fisip UI.

Menurut Titi, koalisi tidak me-masang target seberapa banyak fo-tokopi KTP yang dihimpun. Namun, aksi ini adalah bentuk nyata penola-kan terhadap RUU Pilkada yang su-dah disahkan DPR dalam Paripurna Jumat dinihari, 26 September 2014. “Kami hanya ingin melibatkan masyarakat (mengenai penolakan ini). Orang yang membiarkan, sama saja membiarkan otoritarian dan fa-sisme itu lahir kembali,” ujarnya.

Dia menegaskan bahwa minggu depan koalisinya akan mengajukan permohonan kepada Mahkamah KOnstitusi (MK). Apabila tidak dika-bulkan, Titi bersama organisasi yang tergabung dalam koalisi akan terus berjuang. “Kami aAkan melakukan aksi lebih besar lagi. Kami akan ter-us pelihara semangat kami, untuk

membuktikan perlawan. Kami akan minta kepada pemerintah baru un-tuk amandemen UU Pilkada (apabila ditolak MK),” tuturnya.

Selain itu juga, Titi pun men-gakomodasi masyarakat di luar Ibu Kota Jakarta yang menolak UU Pilkada dengan bisa mengirimkan file fotokopi KTP ke [email protected].

Sementara itu, salah seorang warga yang mendukung gerakan menolak pilkada via DPRD, Renyald Pongkor mengaku kecewa dengan sikap DPR yang telah sewenang-wenang mencabut hak konstitus-inya. “Saya tidak akan pernah mau memberikan mandate ke DPRD un-tuk memilih pemimpin. UU Pilkada ini bentuk perampasan dan peram-pokan hak dasar saya,” tegasnya.

Dia menegaskan, partisipasinya dalam setiap pesta demokrasi In-donesia dimulai saat pemilukada langsung. Pilkada langsung ini memberikan kebebasan untuk me-nentukan pilihan akan pemimpin yang disukai. “Kalau pilkada tetap lewat DPRD maka saya pastikan gol-put lagi,” jelasnya.

=GAM/ABD

TOLAK RUU PILKADA

30 LSM Galang Aksi Kumpulkan KTPJAKARTA-Gerakan menolak pemilihan kepala dae-rah melalui DPRD marak disuarakan. Di Jakarta Minggu (28/9), sebanyak 30-an Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Koalisi Kawal RUU Pilkada oleh DPRD menggalang aksi me-nolak pilkada melalui DPRD dengan mengumpulkan KTP sebagai bukti penolakan tersebut.

AkarOleh : MH. Said Abdullah

Anggota DPR RI, asal Madura

ant/wahyu putro a TOLAK RUU PILKADA. Pengujukrasa dari berbagai elemen masyarakat melakukan aksi untuk menolak UU Pilkada ketika pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor di kawasan Bundaraan HI Jakarta, Minggu (28/9). Aksi yang melibatkan warga itu disertai pengumpulan fotocopi KTP warga yang akan digunakan untuk pengajuan gugatan di MK.

Page 3: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III 3NASIONALPROBOLINGGO SENIN 29 SEPTEMBER 2014

No. 0451 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

Marwan Jafar yang mewakili Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menga-takan kegiatan ini sebagai bentuk rasa syukur keluarga besar NU dan PKB Jawa Barat atas perolehan suara PKB yang sangat signifikan di Pileg 2014.

“Juga rasa syukur kita atas berlang-sungnya proses Pilpres 2014 yang ber-langsung aman dan lancar. Dan yang tak kalah pentingnya rasa syukur atas keme-nangan pasangan capres yang didukung PKB dan partai koalisi,” kata Marwan Jafar ketika memberikan sambutan me-

wakili Ketum PKB Muhaimin Iskandar yang berhalangan hadir (Minggu, 28/9).

Kemenangan pasangan Jokowi-JK ditegaskannya tidak bisa dilepaskan dari dukungan parai kiai dan warga NU, ter-masuk yang ada di Jawa Barat.

“Alhamdulillah, hari ini PKB bersama alim ulama NU Jawa Barat menggelar syukuran untuk menyambut pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 20 Oktober 2014,” paparnya.

Dalam pidatonya Marwan tak lupa

meminta restu, dukungan dan doa dari para kiai dan keluarga besar NU bahwa PKB akan berada di kabinet pemerinta-han baru Jokowi-JK.

Marwan Jafar yang juga Ketua DPP PKB itu pada kesempatan itu kembali menegaskan, hubungan tali silaturra-him, kemesraan dan solidnya kekua-tan struktur maupun kultur NU den-gan PKB harus terus semakin dijaga, dikuatkan dan dieratkan. NU dan PKB wajib membangun kebersamaan secara terus menerus, baik secara organisasi, program, gagasan, asprirasi maupun lainnya. Terlebih adanya target be-sar yang sudah ditetapkan bahwa PKB harus bisa menjadi pemenang kedua pada Pemilu 2019.

“Tanpa dukungan para kiai dan war-ga NU, PKB tidak akan bisa eksis sampai hari ini. Ke depan, PKB harus mengakar ke bumi dan menjulang ke langit serta menjadi rahmat bagi semesta alam,” tan-das Marwan Jafar, disambut tepuk tangan hadirin.

=GAM

PKB Minta Restu Kiai untuk Masuk Pemerintahan

BANDUNG-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersama kelu-arga besar Nahdlatul Ulama (NU) menggelar acara “Silatu-rahmi Alim Ulama Jawa Barat dan Doa Bersama untuk Bang-sa sebagai bentuk rasa syukur atas meningkatnya perolehan suara pada Pemilu Legislatif 2014 di Jawa Barat. Acara yang digelar di hotel Horison Bandung, dihadiri sekitar seribu orang.

CALON KETUA UMUM PPP

SDA Perkenalkan Djan FaridzMAKASSAR- Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Dimyati Natakusumah menyatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan Ketua Umum Suryadharma Ali di Makassar untuk memperkenalkan calon ketua umum pengganti dirinya yakni Djan Faridz.

“Sebenarnya agendanya di Makas-sar itu sebagai ajang silaturahmi dengan seluruh pengurus DPW se Indonesia Timur dengan memperkenalkan Djan Faridz sebagai calon ketua umum pada muktamar mendatang,” ujarnya di Makassar, Minggu.

Ia mengatakan, agenda silaturahmi yang harusnya berjalan lancar dengan mengambil tempat di Morante Ballrom Hotel Singgasana itu menjadi gaduh dengan banyaknya massa kontra yang dikerahkan ke hotel.

Kegiatan yang sedianya berjlangsung pukul 19.00 WITA itu harus batal hingga akhirnya pertemuan dilaksanakan di tem-pat lain dengan ruangan yang lebih kecil di lantai dua hotel.

Pertemuan itupun berlangsung tertutup dengan adanya bantuan pihak kepolisian yang berjaga-jaga di depan pintu ruangan karena di tempat semula, kegiatan sudah dibubarkan paksa.

“Kenapa mesti acara ini dilarang. Massa Amir Uskara memperkeruh suasana dengan melarang kegiatan di langsung-kan,” kesalnya setelah bersitegang dengan massa.

Dimyati mengatakan, sikap yang diper-lihatkan oleh massa yang kontra dengan Suryadharma Ali (SDA) itu menganggap jika ketua umum sudah dipecat dari partai.

Padahal yang semestinya dipecat dari partai itu adalah Amir Uskara. Suryadhar-ma memecat Amir bersama sejumlah DPW dan petinggi partai lainnya yang tidak mengakui kepemimpinan SDA.

“Di PPP itu tidak ada dua kubu, yang ada cuma satu kubu. Suryadharma Ali masih ketua umum dan semua keputusan-nya itu sah dan berkekuatan hukum. Justru Amir yang dipecat oleh Suryadharma,” katanya.

Sebelumnya, ratusan pendukung Amir Uskara yang dipecat beberapa waktu lalu oleh SDA itu memadati lobi lantai dua Ho-tel Singgasana Makassar, tempat berlang-sungnya pertemuan tertutup SDA.

Mereka berusaha mendobrak salah satu ruangan di lantai dua hotel itu untuk membubarkan pertemuan Suryadharma Ali, namun polisi membentuk barikade berlapis di depan ruangan untuk mengan-tisipasi massa.

Amir Uskara yang dihubungi terpisah menyatakan, semua kegiatan yang dilaku-kan oleh SDA dinilainya tidak memiliki kekuatan hukum karena sudah dipecat oleh partai. =ANT/HASAN

ant/yusran uccang SILATURAHMI DPW PPP. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi muktamar Suryadharma Ali (kiri) dikawal polisi saat keluar dari ruangan usai melakukan pertemuan dan silaturrahim DPW dan DPC PPP se Indonesia Timur di Hotel Singgasana Makassar, Sulsel, Sabtu (27/9) malam. Pertemuan tersebut untuk mendeklarasikan dukungan atas calon Ketua Umum PPP Djan Faridz.

Page 4: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III 4 Nasional

“Saya kecewa di saat pengambilan kepu-tusan penting untuk bangsa dan negara, tiga anggota DPR kita tidak hadir,” kata Prabowo dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu (28/9).

Hal tersebut diungkapkan Prabowo saat menerima kunjungan beberapa kader muda Partai Gerindra di Kediamannya di kawasan Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Prabowo juga mengaku akan segera me-manggil dan mengambil keputusan tegas akan absennya ketiga anggota DPR RI dari

Partai Gerindra tersebut. Ketiga anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra itu, yakni Supriyatno, Soemarjati Arjoso dan Dhohir Farisi. Yang terakhir disebut adalah suami Yenny Wahid sekaligus menantu Gus Dur. “Salah satu konsekuensi yang dipertimbang-kan adalah pemecatan dari keanggotaan Partai Gerindra,” tegas Prabowo.

Sebelumnya, DPR meresmikan RUU Pilkada menjadi undang-undang. Melalui mekanisme voting, DPR akhirnya menyata-kan pilkada akan dilakukan melalui DPRD.

Opsi itu dipilih oleh mayoritas anggota sidang yang hadir atau sebanyak 226 suara, sementara pilihan pilkada langsung hanya memperoleh 135 suara.

Rekan Prabowo yang juga Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie menegaskan akan memberi sanksi terhadap 11 orang yang me-milih opsi pilkada langsung.

Menurut Ical, begitu ia biasa disapa, di antara 11 orang itu sudah ada yang dipecat. Dan karenanya, tak ada sanksi lebih bagi mereka yang sudah dipecat. “Yang belum dipecat akan diberhentikan dari jabatan res-mi struktural,” kata Ica

11 Anggota Fraksi Golkar di DPR yang mendukung pilkada langsung tersebut ada-

lah Poempida Hidayatullah, Agus Gumiwang, Nusron Wahid, Emil Abeng, Neil Iskandar, Oheo Sinapoy, Gusti Iskandar, Zainudin Amali, Chairuman Harahap, Nudirman Mu-nir, dan Taufik Hidayat.

Secara terpisah, Wakil Ketua Umum Par-tai Demokrat Max Sopacua mengaku belum memikirkan sanksi yang diberikan kepada enam kader yang tidak ikut walk out saat ra-pat paripurna pengesahan UU Pilkada. Kepu-tusan sanksi sepenuhnya diserahkan kepada DPP Demokrat. “Kami tidak ikut-ikut, kami sudah walk out. Mau apa, whatever lah. Saya sudah capek,” tuturnya.

Diketahui terdapat enam anggota Demokrat yang tidak ikut walkout yaitu Harry Witjaksono, Ignatius Mulyono, Gede Pasek Suardika, Edy Sadeli, Liem Sui Khiang dan Hayono Isman.

Max mengungkapkan pihaknya walkout disebabkan usul Demokrat tidak dipertim-bangkan untuk masuk sebagai opsi.

“Mau divoting juga tidak bisa divoting, hanya dua opsi saja, satu lagi mau masuk kemana. Kita melakukan walkout karena memang opsi kita tidak diakomodir,” im-buhnya.

=GAM/ABD

Prabowo Ancam Pecat Menantu Gus Dur

JAKARTA-Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kecewa atas ketidakhadiran tiga orang anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra pada saat rapat paripurna untuk voting RUU Pilkada pada Jumat (26/9) dinihari. Prabowo menegaskan mereka bisa dipecat.

ant/maulana surya AKSI GUGAT UU PILKADA. Warga membubuhkan tanda tangan diatas lembaran kertas yang dipajang saat aksi bertajuk Gugat UU Pilkada di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Minggu (28/9). Aksi itu digelar untuk menghimpun dukungan dalam rangka mengajukan uji materi terhadap revisi terbaru UU Pilkada yang disahkan oleh DPR RI, Jumat (26/9/2014) dini hari.

ROKOK

Gambar Seram, Efektif?JAKARTA- Gambar seram pada bungkus rokok kurang efektif karena hanya ampuh untuk perokok pemula beru-sia 15 sampai 19 tahun yang mengalami peningkatan yang tinggi.

Sementara peringatan berba-haya merokok itu kurang memen-garuhi perokok berat atau aktif karena mereka telah mengalami ketergantungan nikotin, tar dan lainnya yang terkandung dalam rokok tersebut.

Komnas Pengendali Tem-bakau, Dr Hakim di Jakarta, baru-baru ini mengatakan, gam-bar seram pada bungkus rokok seperti mayat yang diotopsi, tenggorokan berlubang, jantung, kanker mulut, paru-paru dan lainnya itu hanya mampu untuk perokok pemula.

Kemasan seram pada rokok tidak akan efektif, seharusnya pemerintah menekankan pada sisi permintaan dan bukan malah mempersulit sisi suplai dalam hal ini perusahaan rokok.

Pengusaha atau perusahaan rokok tidak sepenuhnya mematuhi aturan peringatan bahaya rokok bergambar pada bungkus rokok itu, karena masih banyak rokok yang tidak ada peringatan bahaya rokok pada produknya.

Berdasarkan data Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), sebanyak 86,56 persen merek rokok yang beredar di pasaran masih mencantumkan kemasan lama tanpa peringatan bergambar. Baru 13,44 persen merek rokok yang secara tepat waktu yakni mulai 24 Juni 2014 mengedarkan rokok bertanda gambar.

Selain itu, siasat pengusaha untuk meningkatkan penjualan rokok yaitu dengan mengeluarkan produk kemasan khusus penyim-panan rokok yang tidak memiliki label peringatan bahaya rokok, sehingga untuk menekan angka perokok aktif sulit.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), dalam waktu 10 tahun terakhir perokok pemula balita atau berusia satu hingga lima tahun mengalami pening-katan hingga 400 persen, dari 0,8 persen menjadi 1,8 persen. Demikian juga, perokok pemula berusia 15 hingga 19 tahun di Indonesia naik 17 persen per tahun.

=ANT/APRIONIS

Page 5: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III 5PROBOLINGGO SENIN 29 SEPTEMBER 2014

No. 0451 | TAHUN IIIEkonomiKORAN MADURA 5

“Kuncinya kurangi defisit. 2015 kita harus lebih keras melakukan defisit ang-garan dikurangi, defisit neraca berjalan dikurangi. Dua itu supaya kita punya keta-hanan,” katanya.

OJK mengindentifikasi 31 konglomerasi keuangan yang bersifat lintas sektor, yang didominasi oleh perbankan dan mengua-sai 70 persen total aset sektor keuangan di Indonesia. Sedangkan dari 31 konglom-erasi keuangan, terdapat 10 konglomerasi keuangan berbentuk vertical group, 13 ber-bentuk horizontal group dan 8 berbentuk mixed group.

Dia mengapresiasi rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengawasi konglom-

erasi perbankan. Hal ini sebagai upaya kehati-hatian menghadapi ketatnya li-kuiditas perbankan. “Bagaimana nanti jika ada pemburukan eksternal. Artinya yang membuat likuiditas sangat ketat, bagaima-na mengantisipasi bank-bank kecil tidak kolaps. Nah, harus dipastikan bank- bank kecil itu benar-benar bisa disupport pemi-liknya,” jelasnya.

Bambang menegaskan permasalahan ketatnya likuiditas adalah saat pemilik bank tidak cukup modal atau pas-pasan. Ini akan mendorong adanya gangguan. “Nah kalau pemiliknya sangat kuat, bisa tangani. Pengawasan itu sebagai antisipasi kalau li-kuiditas ketat bisa terjadi 2015,” katanya.

Tahun depan, OJK siap mencoba sistem pengawasan terintegrasi untuk Lembaga Jasa Keuangan kategori konglomerasi. Pe-rusahaan memiliki banyak anak usaha, wa-jib berhati-hati menjaga risiko, serta mem-pertahankan kecukupan modal seandainya muncul situasi krisis.

Implementasi kewenangan baru OJK ini sebagai awalan berlaku buat bank BUKU (Bank Umum Kategori Usaha) IV, misalnya Grup Bank Mandiri, Grup BRI, atau Grup BCA.

Dari pemetaan sementara OJK, ada 31 konglomerasi jasa keuangan di Tanah Air.

Perusahaan-perusahaan ini menguasai 70 persen aset industri keuangan Indonesia, dengan nilai setara Rp 5.300 triliun. Bank besar dikenal publik rata-rata masuk daftar itu.

Ada 10 konglomerasi masuk kategori vertical, yaitu hubungan antara induk dan anak usaha jelas dan sama-sama bergerak di jasa keuangan. Di kategori horizontal, yakni hubungan perusahaan cuma dari kepemilikan, OJK mengidentifikasi 13 pe-rusahaan. Sisa 8 konglomerasi lain masuk kategori campuran.

Hasil pemetaan OJK menunjukkan pe-rusahaan yang beranak-pinak di Indonesia memang kebanyakan bank. Awalnya meng-himpun dana masyarakat, mereka menelur-kan bisnis lain mulai dari asuransi, lembaga pembiayaan, sampai bisnis-bisnis tak ada kaitannya dengan jasa keuangan. “Dalam konglomerasi keuangan, apabila salah satu Lembaga Jasa Keuangan (LJK) terganggu, Bank Indonesia (BI) khawatir akan ber-dampak pada LJK lainnya. Adapun industri keuangan terdiri dari berbagai macam LJK seperti perbankan, asuransi, pembiayaan, dana pensiun, dan lainnya,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara. “Industri keuan-gan tidak hanya bank. Bisa dimungkinkan

karena hubungan keuangannya kan sangat erat, mungkin juga bukan hanya hubungan keuangan yang erat, tapi juga hubungan produksi atau bisnisnya erat. kalau ada gangguan di satu sektor bisnisnya dikha-watirkan bisa ganggu sektor lain makanya kita pengawasannya konglomerasi terinte-grasi,” ujar Tirta.

Menurutnya, upaya pengawasan kon-glomerasi keuangan yang akan dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai tahun depan, memang ditujukan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan (SSK) di Tanah Air. “Integrasi konglomerasi yang dipantaukan untuk SSK, kita akan pantau karena kalau konglomerasi kurang stabil suatu hal itu bisa mengganggu stabilitas,” tukasnya.

Lebih lanjut Tirta menambahkan, kon-glomerasi dengan bisnis yang beragam tersebut bisa saja memiliki utang pada salah satu LJK. Oleh karena itu, ada kebija-kan sektoral yang dibuat untuk menganti-sipasinya seperti di perbankan, ada kebija-kan loan to value (LTV) untuk properti dan otomotif. “Kita mengawasi konglomerasi dari dulu, kan sekarang sebagian ke OJK, tapi sebagian kita masih awasi juga. Dari 2005 kita udah mulai awasi,” pungkasnya.

=GAM

Bank Kecil Jangan Sampai Kolaps

JAKARTA-Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjo-negoro melihat pemerinta-han baru bakal menghadapi ketatnya likuiditas akibat faktor eksternal. Karena itu pihaknya mendukung upaya pengawasan pada konglom-erasi bank.

Wamenkeu: Harus Kerja Keras Mengurangi Defisit Neraca Berjalan

ant/widodo s. jusuf PROYEK PIPA GAS ARUN-BELAWAN. Direktur Pengembangan Bisnis dan Komersial PT Pertamina Gas (Pertagas) Ahmad Kudus (kanan) bersama Manajer Proyek Arun - Belawan Winarno (kedua kanan) meninjau proyek pemasangan pipa gas di Pembangkit PLN Belawan yang terintegrasi dengan Pipa Gas Arun - Belawan di Belawan, Sumatera Utara, Minggu (28/9). Proyek Pipa Gas Arun - Belawan telah mencapai 95 persen pembangunan yang dipastikan selesai pada bulan Oktober 2014 untuk menyediakan gas bagi industri dan pembangkit listrik yang ada di Aceh dan Sumatera Utara.

Page 6: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III 6 Ekonomi

“Masa ada suku bunga deposito satu bulan 11 persen dengan nominal di atas Rp 2 miliar,” kata Ketua Dewan Komi-sioner OJK Muliaman D Hadad, di Jakar-ta, akhir pekan, Sabtu (27/9).

Dia meminta agar perbankan besar menghentikan perang bunga tersebut. Menurutnya, ada banyak faktor pemicu perang bunga dan saling berkaitan. Mu-lai dari turunnya jumlah simpanan dis-ertai dengan banyak kewajiban jatuh

tempo yang harus dipenuhi. Kondisi ini membuat bank terpaksa menaikkan suku bunga deposito untuk menarik mi-nat para deposan besar. “Efek domino yang menurut saya mirip terjadi pada beberapa tahun lalu. Ini perlu menjadi perhatian,” ujar Muliaman.

“OJK sedang mendalami dan sekali-gus minta industri jangan sampai masuk ke dalam jebakan persaingan suku bun-ga deposito karena dipicu oleh perilaku perusahaan besar.”

Perang bunga ini ikut mengerek naik suku bunga kredit. Untuk itu, OJK juga berencana untuk memberikan batas atas bunga kredit. “Kami masih mengkaji berapa tingkat bunga yang pas untuk kredit mikro, diusahakan tahun ini.”

Untungnya, sebulan terakhir, sejum-lah bank besar menurunkan suku bunga deposito. Semisal, Bank Mandiri menu-runkan suku bunga deposito 25 basis poin dari 6,25 persen menjadi 6 pers-en. Sedangkan BCA menurunkan suku bunga deposito sebesar 0,75 persen dari 9,25 persen menjadi 8,5 persen. “Seka-rang kan sudah mulai longgar. Ada bank yang sudah turunkan. Saya ingin mereka lebih sustain. Makanya ini kan hanya berlaku di Bank BUKU III dan BUKU IV yang berhubungan dengan bank besar,” ujar Muliaman

Sementara ity, Ketua Perbankan Na-sional (Perbanas) Sigit Pramono menilai wajar banyaknya nasabah kaya di Indo-nesia yang minta bunga tinggi pada per-bankan. Bahkan, bunga simpanan yang diminta melebihi ketentuan bunga yang diterapkan LPS.

Sigit justru menyayangkan sikap in-stitusi pemerintah yang doyan mencari bunga tinggi. Ini kemudian mendorong perbankan untuk terus menaikkan suku bunga demi mendapatkan likuiditas. “Seharusnya institusi yang berkaitan dengan pemerintah harus jadi pelopor untuk menaruh dana bukan hanya men-cari bunga tinggi. Perilakunya lebih di-tertibkan, kalau perusahaan besar men-cari bunga tinggi, ya susah,” ucap Sigit.

Perbankan berani menaikkan bunga simpanan di atas ketentuan LPS karena ketatnya likuiditas. Perbankan melaku-kan segala cara agar dana masyarakat bisa tersimpan di perbankan. Akibatnya bank mengalami perang suku bunga. “Is-tilah perang menakutkan, yang terjadi emang bank haus berebut untuk mem-pertahankan likuditas masing-masing, salah satunya memang memberi bunga tinggi. Kalau kolektif semua itu yang terjadi seperti sekarang ini. Bagi bank likuiditas sangat penting, is the king,” tegasnya. =GAM

Institusi Pemerintah Doyan Bunga TinggiOJK Minta Bank Hentikan Perang Suku Bunga

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat kompetisi perbankan be-sar dalam menarik dana masyarakat sudah tidak sehat. Hal ini terlihat dari langkah sejumlah bank besar yang telah menawarkan suku bunga deposito di atas tingkat bunga penjaminan Lem-baga Penjamin Simpanan (LPS) sebesar 7,75 persen kepada nasabahnya.

MATA UANG

MEE Sebaiknya Belajar dari Kegagalan EuroJAKARTA-ASEAN diminta untuk belajar dari kegagalan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) yang menerap-kan Euro, sebelum memutuskan peng-gunaan mata uang tunggal di kawasan ASEAN saat pelaksanaan MEA. Hal ini penting untuk menjamin masa depan perekonomian negera-negara anggota ASEAN.

“ASEAN harus belajar dari kegagalan Euro di samping perwujudan pembentukan mata uang tunggal di kawasan ini juga masih me-miliki berbagai kendala, di antaranya masih amat beragamnya kondisi perekonomian negara di ASEAN,” kata Corporate Commu-nication PT Bank Panin Syariah Subeni di Jakarta, Minggu.

Sampai saat ini Subeni melihat mata uang tunggal ASEAN masih saja menjadi wacana panjang di ASEAN, bahkan semakin menguat setelah Euro mencapai masa keemasannya pada awal 2002.

Namun, seiring waktu, kejatuhan ekonomi Eropa dan pelemahan nilai Euro, menurut Subeni harus menjadi bahan pertimbangan sebelum mata uang tunggal ASEAN diterap-kan.

“Tak dapat dipungkiri, banyak praktisi yang berkaca dari fenomena ini, bahkan beberapa berbalik mengatakan bahwa mata uang tunggal ASEAN sangat tak dimungkin-kan,” ucapnya.

Ia menambahkan Euro sebagai mata uang tunggal MEE sedang diterpa fenomena krisis ekonomi yang melanda Yunani, Portugal, Irlandia, dan Spanyol.

Bahkan negara-negara kaya penyokong bantuan seperti Jerman, Italia, dan Prancis pun ternyata terkena imbasnya.

Negara Eropa lainnya pun terkena efek domino dari pelemahan Euro seperti Irlandia, Portugal, Hungaria, dan Spanyol.

“Berkaca dari hal ini, banyak ekonom yang menyangsikan ASEAN akan memiliki sebuah mata uang tunggal. Namun, perlu kita garis bawahi pula bahwa negara-negara ASEAN memiliki perbedaan baik dari segi ekonomi, pendidikan, hankam, sosial, dan budaya,” tuturnya.

Oleh karena itu menurut Subeni upaya untuk mewujudkan penyatuan mata uang ini harus didahului oleh optimalisasi peran pem-bentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Selain itu, untuk dapat mewujudkannya, harus terdapat kesatuan-kesatuan tekad anta-ra negara-negara anggota ASEAN, sehingga infrastruktur untuk terbentuknya mata uang tunggal ASEAN dapat terwujud.

“Untuk perbankan sendiri, diharapkan ‘ASEAN Banking Integration Framework’ (ABIF) diharapkan dapat menjadi langkah pembuka untuk integrasi perbankan di ASEAN, meskipun saat ini perbankan masih dalam tahap mengejar predikat ‘Qualified ASEAN Banks’ (QAB),” ujarnya.

=ANT/HANNI

ant/dedhez anggara PRODUKSI IKAN ASIN. Pekerja menjemur ikan asin di sentra pengolahan ikan asin, Limbangan, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (27/8). Menurut nelayan, permintaan dan penjualan ikan asin saat ini mengalami penurunan hingga 70 persen .

Page 7: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III 7PROBOLINGGO SENIN 29 SEPTEMBER 2014

No. 0451 | TAHUN III OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlur-rahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: Zeinul Ubbadi

(Plt. Kepala), Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sume-nep), Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Hak Politik

Salam Songkem

irektur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini

Mashudi menyatakan keputusan mayoritas anggota DPR RI menyerah-kan pemilihan kepala daerah kepada DPRD membuat rakyat semakin mer-agukan legitimasi kerakyatan para wakil rakyat di Senayan. Mereka se-jatinya dipilih rakyat, menjadi wakil rakyat, namun keputusan mereka tidak pro rakyat. Justeru telah mer-ampas hak politik rakyat.

Rakyat mulai menyadari legislator yang mereka pilih tidak bisa menjadi wakil rakyat yang baik. Rakyat telah gagal memilih wakilnya di parlemen. Ini kecelakaan politik yang harus menjadi pembelajaran penting bagi rakyat. Di masa pemilu legislatif men-datang, partai politik dan elite politisi yang telah mengkhianati rakyat, bertindak tidak sesuai aspirasi may-oritas rakyat, tidak perlu lagi menda-pat dukungan rakyat.

Perampasan hak politik rakyat merupakan kejahatan politik. Ini di-lakukan oleh sejumlah politisi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih. Sudah waktunya rakyat mere-but kembali hak politiknya yang telah dialihkan secara sepihak oleh may-oritas elite politisi di Senayan. Upaya perjuangan rakyat untuk mengemba-likan hak politiknya masih terbuka. Melalui pengajuan gugatan langsung atas UU Pilkada yang baru disahkan DPR, karena tidak pro rakyat.

Gerakan penolakan atas UU Pilkada yang baru disahkan DPR itu sudah dimulai. Pada Minggu kema-rin (28/9), Koalisi Kawal UU Pilka-da menggelar aksinya di kawasan Sudirman hingga Thamrin, Jakarta. Meskipun dalam aksi kali ini baru berupa pengumpulan fotokopi KTP dan tandatangan warga untuk me-nolak UU pilkada itu. Bukan mustahil aksi penolakan bisa menyebar di se-jumlah daerah. Sebagai bentuk ke-sadaran rakyat untuk tidak membiar-kan kesewenang-wenangan wakilnya di Senayan.

Memang tidak mudah rakyat da-pat merebut kembali hak politiknya yang telah terampas itu. Apalagi telah menjadi UU. Pilkada langsung oleh DPRD akan tetap tergelar. Kec-uali UU itu dibatalkan atau dicabut, demi demokrasi yang lebih baik. (*)

UU Pilkada dan Demokrasi Indonesia

Pasalnya, pemerintah di-anggap telah mengebiri hak-hak politik rakyat

dalam memilih pemimpinnya. Sebagaimana diketahui dalam Undang-Undang pilkada yang baru saja ditetapkan tersebut dijelaskan bahwa Gubernur, Bu-pati/Walikota dipilih oleh DPRD setempat.

Selanjutnya, juga diatur juga, meski Pilkada dikemba-likan ke DPRD, pemilihan tetap akan berlangsung secara bebas, rahasia, terbuka, jujur, dan adil. Secara yuridis, Undang-undang tersebut tidak bertentangan den-gan hukum dasar yakni konstitusi negara Indonesia. Sebagaimana pasal 18 ayat 4 UUD 1945 menya-takan, Gubernur, Walikota, dan Bupati dipilih secara demokratis. Secara eksplisit, pasal ini tidak menyebut harus dipilih langsung, seperti pemilihan presiden dan wakil presiden. Pemilihan secara demokratis, bisa berarti dipilih langsung oleh rakyat, bisa juga lewat DPRD. Dengan begitu, maka dua-duanya adalah sistem demokratis.

Alasan kuat dari upaya pengembalian Pilkada pada DPRD adalah terkait efisiensi dan penghematan biaya. Selama ini, pelaksaan pilkada dibiayai oleh pemerintah daerah dan dana hibah dari pemerintah pusat. Anggarannya sangat be-

sar, apalagi jika terjadi dua pu-taran. Para calon kepala daerah mengeluarkan uang cukup, se-hingga mendorong kepala dae-rah terpilih untuk mengemba-likan uang ia keluarkan. Ini tidak membawa manfaat. Menurut Yusril Izah Mahendra pakar Hu-kum Tata Negara Alasan terse-but cukup realistis. Anggaran akan lebih hemat dan proses pe-milihan berlangsung lebih efek-tif jika dilakukan oleh DPRD. Namun, poin dari semua itu bu-kan terletak pada penghematan biaya, adalah pada pentingnya mencegahan terjadinya korupsi. Pendapat Guru Besar Universi-tas Indonesia ini bisa diterima akal. Sebab, mengawasi anggota DPRD, mengawasi pimpinan partai, jauh lebih mudah dari pada mengawasi masyarakat di setiap kabupaten/kota.

Selain itu, UU Pilkada terse-but juga membahas terkait dengan dinasti politik kepala daerah.Pemerintah telah men-gidentifikasi sebanyak 57 kepala daerah membangun dinasti poli-tik lokal.Dan sejauh ini sebagian besar kandidat yang kerabat pe-tahana terpilih kembali. Namun, menurut Ganjar Pranowo ang-gota Komis II DPR menyatakan bahwa bukanlah dinasti politik yangmenjadi masalah tetapi lebih maslah pada kompetensi dari calon tersebut. Sehingga menurut Ganjar yang penting dari pencolanan adalah kom-petensi dari calon itu sendiri. Dalam konteks ini, seluruh raky-at indonesia akan mengapresiasi dan menyetujuinya. Akibat gen-emoni politik dinasti, banyak orang-orang yang tidak punya kapasitas, kapabilitas dan kuali-tas menjadi kepala daerah.

Masa Depan DemokrasiIndonesia

Diskursus demokrasi di In-donesia tak dapat dipungkiri, telah melewati perjalanan seja-rah yang demikian panjangnya. Berbagai ide dan cara telah coba dilontarkan dan dilaku-kan guna memnuhi tuntutan demokratisasi di Negara kepu-lauan ini. Usaha untuk me-

menuhi tuntutan mewujudkan pemerintahan yang demokratis tersebut misalnya dapat dilihat dari hadirnya rumusan model demokrasi Indonesia di dua za-man pemerintahan Indonesia, yakni Orde Lama dan orde Baru. Setelah tumbangnya rezim Soe-harto pada tahun 1998 lewat perjuangan yang panjang oleh mahasiswa, rakyat, dan politisi, kondisi politik yang dihasilkan tidak mengarah ke perbaikan yang signifikan. Amandemen UUD 1945 yang banyak merubah system politik saat ini, pengha-pusan dwi fungsi ABRI, demok-ratisasi hampir di semua bidang, dan banyak hal positif lainnya.

Namun begitu, perubahan – perubahan itu tidak banyak membawa perbaikan kondisi ekonomi dan sosial dan hukum di tingkat masyarakat. Peruba-han politik di Indonesia, hanya menghasilkan kembali kekuatan Orde Baru yang berhasil berkon-solidasi dalam waktu singkat, dan munculnya kekuatan politik baru yang pragmatis. Hal ini bisa dibuktikan dengan hadirnya Undang-Undang Pilkada ten-tang Pemilihan Kepala Daerah melalui DPRD. Infiltrasi sikap yang terjadi pada kekuatan baru adalah karena mereka terpen-garuh system yang memang dic-iptakan untuk dapat terjadinya korupsi dengan mudah. Padahal, secara konseptual dan praktis, demokrasi adalah sebuah nilai yang memberikan kebebasan dan partisipasi masyarakat. Dengan demokrasi, para warga Negara dapat dilibatkan dalam proses pembuatan kebijakan. Idealismenya, setiap individu berhak menentukan segala hal yang dapat mempengaruhi ke-hidupannya, baik dalam per-sonal maupun sosial. Demokrasi juga adalah cara yang efektif un-tuk mengontrol kekuasaan agar tidak menghasilkan penyalah-gunaan wewenang.

Dalam konteks disahkannya UU Pilkada tersebut, saya tidak mau masuk pada pada wilayah setuju atau tidak setuju, dan pro atau kontra, tapi ingin menga-jak merefleksikan subtansi dan esensi pengembalian Pilkada pada DPRD. Dulu, spirit gera-kan aktifis 1998 menggulingkan kekuasaan rezim Orde Baru yang hegemonik, penuh penindasan terhadap rakyat kecil dan orang-orang yang tidak sejalan den-gan politik pemerintah adalah untuk mengembalikan subtansi demokrasi dan nilai-nilanya. Dalam sistem demokrasi, hak-hak rakyat, termasuk hak memilih sangat dijunjung tinggi. Rakyat dilibatkan dalam proses pemban-gunan dan pengambilan kebija-kan. Langkah ini sebagai upaya agar kebijakan pemerintah tepat sasaran sesuatu situasi dan kebu-tuhan rakyat secara umum.

Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa kehadiran UU Pilkada telah merampas hak rakyat dan membatasi partisipasi politik rakyat. Karenanya, hemat saya sistem demokrasi yang dibangun elit politik dewasa ini sandiwara politik dan sama sekali bukan upaya dan keinginan mengede-pankan kedaulatan rakyat. Demokrasi yang sangat menjun-jung tinggi nilai-nilai kerakyatan dan transparansi politik saat ini mengalami kemunduran. Setelah disahkannya UU Pilkada, maka demokrasi di Indonesia tidak pu-nya prospek yang jelas, karena hakikatnya demokrasi itu diban-gun mulai dari daerah. Nah, jika UU Pilkada sudah digulirkan dan reaksi dari rakyat tidak ada, maka bukan tidak mungkin pemilihan Presiden suatu saat juga akan dikembalikan ke DPR. Karenanya, perlu keterlibatan semua pihak, rakyat Indonesia untuk terlibat aktif mengawal sistem yang tel-ah kita rebut dari rezim Soehar-to. Sehingga kedaulatan rakyat tetap terjamin. Wallahu A’lam =

7

Sekitar pukul 02.00 dini hari, tanggal 26

September 2014, Priyo Budi Santoso

pimpinan sidang paripurna penetapan Rancangan Undang-

Undang (RUU) Pilkada kala itu mengetok

palu bukti disahkan-nya RUU tersebut menjadi undang-

undang (UU) Pilkada. Dengan ditetapkannya

UU tersebut, protes pun bermunculan dari

setiap penjuru.

Page 8: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III 8PROBOLINGGO SENIN 29 SEPTEMBER 2014

No. 0451 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

Coblosan Ketua RT Sindir Pilkada

"Pemilihan Ketua RT di tem-pat kami ini dilaksanakan dengan cara coblosan mirip pemilu, selain agar bisa demokratis juga untuk sindiran atas pengesahan pilkada secara tidak langsung," kata Ketua Panitia Pemilihan Ketua RT 04 Ke-lurahan Mojokampung, Kecama-tan Kota, Bojonegoro Tunggal Adi Priyanto di lokasi coblosan, Ming-gu (29/9).

Ia menjelaskan pemilihan Ketua RT 04 dilaksanakan, karena masa akhir jabatan ketua lama selama tiga tahun sudah berakhir tahun lalu.

"Sesuai hasil musyawarah dengan sejumlah warga disepa-kati pemilihan Ketua RT dilak-sanakan dengan cara coblosan dengan melibatkan semua warga dengan batas usia minimal 17 ta-

hun. Biaya pelaksanaan Ketua RT sekita Rp 500 ribu dari hasil iuran warga," jelasnya.

Ia menyebutkan sesuai hasil penghitungan panitia di RT 04/RW 01 di kelurahan setempat, terdapat 208 pemilih yang mem-peroleh surat panggilan datang ke tempat pemungutan suara (TPS) yang juga dilengkapi dengan ter-op, bilik, dan kotak suara.

Sesuai hasil musyawarah pan-itia, katanya, ditetapkan tiga war-ga yang layak maju dicalonkan untuk mengikuti pemilihan Ketua RT yaitu Moh Engkong Zarkoni, Tridjoko Sulistyo Pramono dan Yudha Nugraha, yang kemudian

dicetak di kertas suara dilengkapi dengan foto.

"Pemilih yang sudah mencob-los jarinya juga harus dicelupkan di tinta," ucapnya.

Pelaksanaan coblosan Ketua RT 04 itu dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 10.00 WIB. Sesuai perhitungan panitia jum-lah warga yang mempergunakan hak pilihnya 170 pemilih dari 208 pemilih, sedangkan warga yang tidak mempergunakan hak pil-ihnya 38 pemilih.

Hasil rekapitulasi yang di-lakukan panitia berdasarkan surat suara yang masuk yaitu Moh Eng-kong 80 suara, Tridjoko Sulistyo

Pramono 39 suara dan Yudha Nu-graha 50 suara dan tidak sah satu suara.

Dimintai konfirmasi, Kepala Kelurahan Mojokampung, Ke-camatan Kota, Bojonegoro Tony Kusbiyanto yang mengikuti pe-laksanaan coblosan Ketua RT 04, mengapresiasikan pelaksanaan coblosan yang dilaksanakan war-ganya dalam memilih Ketua RT.

"Saya kira ini cara yang ba-gus, sehingga layak disosial-isasikan kepada RT lainnya agar juga melaksanakan pemilihan Ketua RT dengan cara coblosan," tandasnya.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

BOJONEGORO - Panitia Pemilihan Ketua RT 04 Kelura-han Mojokampung, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan pemilihan Ketua RT 04 dengan cara coblosan yang diikuti seluruh warga merupakan sindiran atas pe-laksanaan pilkada tak langsung.

ant/andika wahyuHILANGNYA SUARA RAKYAT. Aktivis Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia Ray Rangkuti (kanan) dan tokoh agama dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Benny Susetyo (kiri) menyampaikan pendapatnya terkait pengesahan UU Pilkada di Jakarta, Minggu (28/9). Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia menilai pertarungan sebenarnya pada Sidang Paripurna DPR yang mengesahkan UU Pilkada yakni antara Koalisi Merah Putih dan rakyat dimana suara rakyat untuk memilih pemimpinnya telah diberangus.

BANGKITNYA KELOMPOK RADIKAL

NU Sebut Sembilan Titik Potensial ISIS

SURABAYA - Sekretaris Pen-gurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Akh Muzakki PhD menyebut sembilan titik potensial tumbuhnya gerakan "Islamic State of Iraq and Syria" (ISIS) pada provinsi berpenduduk hampir 40 juta itu.

"Secara umum, ISIS itu memicu bangkitnya kelompok radikal di Indonesia yang semula tiarap, termasuk Jatim," katanya dalam seminar internasional tentang ISIS yang digagas Forum Rahmatan Lil Alami (FoRLA) di Surabaya, Minggu (28/9).

Dalam seminar bertajuk "Allerting ISIS, Guarding The Republic of Indonesia" dengan pembicara lain dari Universitas Lebanon Prof Mohammad Tay PhD itu, ia menyatakan sumber radikalisme di Indonesia memang impor yakni Jamaah Islamiah (JI).

"Karena itu, kelompok radikal di Indonesia itu selalu muncul ke permukaan kalau ada momentum di Arab Saudi, seperti adanya Alqaeda dan sekarang ada ISIS," ujar dosen UIN Sunan Ampel Surabaya itu.

Khusus di Jatim, ada sembilan titik radikalisme yang potensial tumbuh dengan adanya ISIS yak-ni Malang Raya, Ngawi, Surabaya (Sidotopo), Sidoarjo, Lamongan (Paciran), Magetan, Tulungagung, Probolinggo, dan Banyuwangi.

"Mereka memang memiliki faksi Abubakar Baasyir, faksi JAT-JAS, dan faksi MMI, tapi prinsip mereka sama (kaffah, dakwah dan jihad, jamaah, khilafah), bahkan logo dan warna bendera pun sama, termasuk ISIS. Untuk

itu, pemerintah harus bekerja sama dengan ormas Islam untuk menangkal," tuturnya.

Senada dengan itu, Peneliti Gerakan Radikal dari Universitas Lebanon Prof Mohammad Tay PhD menilai gerakan ISIS itu merusak citra Nabi Muhammad SAW. "ISIS itu membawa bend-era Islam, tapi caranya berbeda dengan Nabi Muhammad SAW, karena itu dia merusak citra nabi," tukasnya.

Menurut dia, ISIS itu men-citrakan nabi itu "tukang jagal" (pembunuh), padahal Nabi Muhammad SAW itu mengajar-kan Islam yang "Rahmatan Lil Alamin", bahkan Nabi Muham-mad tidak pernah memaksa orang untuk masuk Islam, apalagi dengan cara membunuh seperti ISIS.

Di hadapan ratusan peserta seminar yang digagas 22 komu-nitas lintas agama yang terga-bung dalam Forum Rahmatan Lil Alamin (FoRLA), ia menilai ISIS menafsirkan Quran dan Hadits seenaknya.

"Mereka mengharamkan 'tawassul' (perantara), padahal Rasulullah sering melakukan tawassul. Mereka mengharam-kan sumpah pada selain Allah, padahal Allah sering bersumpah dengan alam," tandasnya.

Dalam konteks Islam di Indonesia, ISIS mengharamkan tahlil dan menangis di atas jasad di makam, padahal Rasulullah tidak mempersoalkan sahabatnya menangis di atas jasad Sahabat Hamzah.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

Page 9: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III 9Lintas Jatim

Aliansi Masyarakat Sesalkan Lemahnya Pengawasan OJK

"Untuk itu, kami mengajak masyarakat boikot seluruh produk jasa keuangan bank dan non-bank," kata Koordinator Aliansi Masyarakat Melawan Securitas, Indra Harsaputra, di Surabaya, Minggu (29/9).

Menurut dia, aksi boikot terse-but sebagai bentuk keprihatinan masyarakat atas kembali teru-langnya kasus investasi lembaga keuangan perbankan dan non-

bank di Indonesia setelah kasus Bank Century dan Antaboga Se-curitas serta kasus yang melibat-kan jasa di sektor keuangan.

"Dengan aksi ini kami harap jangan ada kasus lagi pada masa mendatang," tegasnya.

Ia mencontohkan salah satu kasus, hingga kini Brent Securi-tas belum membayarkan Medium Term Note (Surat Hutang Berjang-ka) kepada ratusan nasabahnya

secara nasional. Mereka menyebar di Surabaya, Semarang, Jakarta, Kediri dan berbagai kota lainnya di Indonesia. "Padahal sesuai perjan-jian yang ditandatangani di depan notaris, seharusnya nasabah sudah mendapatkan haknya," katanya.

Sementara itu, tambah dia, penyebab banyaknya nasabah menanamkan investasinya di Brent Securitas karena besarnya kepercayaan mereka bahwa peru-sahaan itu berada di bawah pen-gawasan dari OJK.

"Sejak awal nasabah lebih tahu nama Brent Securitas dibanding-kan Brent Ventura, yang namanya banyak muncul di beberapa me-dia massa pasca Brent melakukan

wanprestasi," katanya.Apalagi, sebut dia, Brent Se-

curitas membuka kantor cabang di Surabaya dan beberapa kota lainnya di Indonesia. Selain itu, untuk meyakinkan nasabahnya justru Brent Securitas melakukan penerimaan beberapa karyawan dari perbankan sebagai marketing lepas dengan imbalan komisi.

"Kini yang kami tanyakan di mana pengawasan yang seharus-nya dilakukan intern perusahaan perbankan. Bahkan, otoritas yang memperbolehkan karyawan per-bankan menjual produk securitas dari perusahaan yang berbeda," katanya.

Lalu, lanjut dia, bagaimana

bentuk tanggung jawab perusa-haan securitas terkait masalah hukum UU Ketenagakerjaan serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.

"Kami melihat, sepertinya bu-kan rahasia umum lagi jika mar-keting bank A memiliki pekerjaan menawarkan asuransi dan produk keuangan lainnya dari perusa-haan berbeda," katanya.

Oleh sebab itu, imbau dia, setiap perusahaan perbankan bisa mengevaluasi dan meningkatkan kesejahteraan karyawan di pers-eroan yang mereka pimpin.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

SURABAYA - Aliansi Masyarakat Melawan Securitas menyesalkan masih lemahnya pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap seluruh jasa keuangan bank dan non bank karena dinilai belum melindungi kepentin-gan masyarakat.

ant/irsan mulyadiBUDAYA MEMBACA. Sejumlah siswa SD peserta lomba minat dan budaya baca, membaca buku disela perlombaan tersebut, di Perpustakaan Kota Medan, Sumut, beberapa waktu lalu. Kegiatan yang diikuti puluhan siswa dari berba-gai sekolah tersebut, dalam rangka menumbuhkan minat membaca.

SAMMIN

Kelas Luar Biasa Awali Kelas Inspirasi Jatim

SURABAYA - Kelas Luar Biasa yang digagas Komunitas Sindikat Baca, Sanggar Mem-baca Menulis Indonesia (Sam-min), dan Perpustakaan buku di SMPN 1 Baureno Bojonegoro mengawali Kelas Inspirasi yang digelar serentak pada 26 ka-bupaten/kota se-Jatim pada 29 September 2014.

"Tak banyak anak-anak yang mengetahui bahwa penulis adalah salah satu alternatif profesi di antara sekian banyak pekerjaan yang ada. Sebagaima-na profesi lain, penulis adalah juga sebuah pekerjaan yang ditekuni oleh banyak penulis dengan penuh kesungguhan dan kecintaan," kata penulis, Diana AV Sasa, di Surabaya, Minggu (28/9).

Penulis yang membiayai perpustakaan dari hasil menu-lis itu sempat mengikuti Kelas Luar Biasa di SMPN I Bau-reno itu bersama Set Wahedi (penulis yang bisa sekolah S2 dari menulis), Mohamad Tohir (penulis yang mengelola komunitas Sindikat Membaca), dan Herry Abdi Gusti (penulis yang juga pamong warga desa Sraturejo Baureno Bojon-egoro).

Menurut dia, anak-anak perlu diperkenalkan pada pro-fesi penulis itu agar mendapat wawasan tambahan mengenai

lapangan pekerjaan di luar pro-fesi yang umum, seperti dokter, polisi, dan sebagainya.

"Penulis adalah pekerjaan yang dekat dengan aktivitas membaca. Para penulis pun bisa menggantungkan hidupn-ya dari penghasilan menulis. Set Wahedi adalah salah satu contohnya. Dia bisa kuliah sampai lulus pascasarjana dari penghasilannya sebagai penu-lis," ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Kelas Inspirasi (KI) Surabaya 3, Nadia Chrisanti, mengatakan 160 profesional akan mengin-spirasi ribuan siswa pada 50 SD di Surabaya pada Hari Inspirasi Jatim, 29 September 2014.

"Mereka terdiri atas ber-bagai profesi, di antaranya jurnalis, fotografer, penyiar radio, dosen, akunting, insinyur, direktur, arsitek, dokter, PNS, pelukis, penulis hingga pem-adam kebakaran," katanya.

Ia menjelaskan setiap se-kolah akan diinspirasi oleh 3-4 orang relawan pengajar, satu orang fotografer dan satu orang fasilitator.

"Semuanya akan men-ceritakan pekerjaan yang sedang mereka geluti saat ini, bagaimana cara supaya bisa menjadi seperti mereka, suka-duka pekerjaan mereka dan memotivasi anak-anak agar

mengejar cita-cita dan mimpi-mimpi mereka," katanya.

Pada Hari Inspirasi Jatim itu, selain Surabaya, Kelas Inspirasi juga digelar serentak pada 26 kabupaten/kota lainnya di Jawa Timur, di antaranya Bangkalan, Blitar, Bojonegoro , Bondowoso, Gresik, Gresik Bawean, Jember, Jombang, Kediri, Lamongan,

Lumajang, Madiun, Magetan, Ma-lang, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Trenggalek, dan Tuban.

"Kelas Inspirasi menjadi bukti bahwa Indonesia masih punya anak bangsa yang peduli pada masa depan negerinya. Gerakan ini juga membuktikan bahwa keberagaman menjadi aset ber-harga bangsa yang dibangun oleh

keanekaragaman," katanya.Kelas Inspirasi kali pertama

terselenggara pada tahun 2012. Saat itu baru Jakarta, dan menyu-sul lima kota besar lain di tahun 2013, termasuk diantaranya Surabaya. Dari sinilah cikal bakal munculnya Kelas Inspirasi Jawa Timur.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

Page 10: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

PC NU Khawatirkan Sistem Pemilihan Perwakilan

Perwakilan pengurus cabang NU di Jatim itu berkumpul di Pesantren Nurul Islam, Jember untuk membahas berbagai hal menyongsong diselenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) NU, termasuk model pemilihan ketua umum dengan perwakilan atau "ahlul halli wal aqdi".

"Adanya wacana pemilihan Rais Aam dan Ketua Umum PBNU dengan sistem 'ahlul halli wal aqdi', mungkin gagasan itu perlu dipertimbangkan kembali, meng-ingat saat ini belum menemukan tokoh NU yang diterima semua pihak di NU," kata Rais Syuriah PCNU Jember KH Muhyiddin Ab-dussomad.

Mewakili para pengurus cabang NU, dia mengatakan bahwa pemilihan langsung dari pengurus wilayah NU dan pen-gurus cabang NU masih lebih baik dengan menjunjung tinggi musyawarah dan demokrasi di tubuh NU.

"Dan penerapan 'ahlul halli wal aqdi' dikhawatirkan berimp-likasi pada Rais Aam dan Ketua Umum PBNU terpilih tidak memi-liki legitimasi di hadapan PWNU dan PCNU," tuturnya, menjelas-kan.

Untuk menghindari permain-an politik uang dalam pemilihan

Ketua Umum PBNU itu perwaki-lan pengurus cabang NU di Jatim mengusulkan agar ada tim yang bertugas mengontrol jalannya muktamar.

Muhyidin juga mengemu-kakan harapan pengurus NU di wilayah Jatim agar keputusan ra-pat pleno PBNU mengenai waktu pelaksanaan dan tempat Munas dan Konbes NU tidak diubah lagi, agar tidak ada kesan di tubuh NU terdapat konflik.

Menurut rencana Munas dan Konbes NU akan digelar 1 hingga 2 November 2014.

= ANT/MASUKI M ASTRO/DIK

JEMBER - Sejumlah pengurus cabang NU di Jawa Timur mengkhawatirkan sistem pemilihan ketua umum orga-nisasi itu jika menggunakan perwakilan atau permusya-waratan ulama yang diberi otoritas mengambil keputu-san.

CAR FREE DAY

Warga Sayangkan Penebangan Pohon saat CFD SURABAYA - Sejumlah warga

Kota Surabaya menyayangkan kegiatan para petugas dari Di-nas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya yang mela-kukan penebangan pohon tidak pada waktunya di Jalan Raya Dar-mo depan Taman Bungkul, Ming-gu (28/9), bersamaan dengan keg-iatan Car Free Day (CFD).

"Kok tidak mikir menebang po-hon di saat banyak orang seperti ini," kata salah seorang warga Me-dokan Ayu Surabaya, Andik saat gowes di Taman Bungkul Surabaya.

Menurut dia, kegiatan petugas

DKP itu bisa membahayakan warga yang melintas di bawahnya. Pada-hal CFD dilakukan pada pagi hari, di mana banyak warga yang mulai berdatangan melakukan aktifitas di sekitar Taman Bungkul.

"Jujur, saya tidak nyaman den-gan kondisi ini. Apalagi posisinya tepat di depan taman Bungkul," kata Andik.

Hal sama juga dialami warga lainnya, Ansori yang mengaku baru kali ini melihat ada peneban-gan pohon di saat Car Free Day di Taman Bungkul berlangsung.

"Hampir setiap Minggu, saya

datang ke sini. Tapi baru kali ini saya dibuat tidak nyaman. Apala-gi suara mesin pemotong pohon, bising banget," ujarnya.

Ansori mengatakan sudah ada warga yang mengingatkan para petugas DKP agar hati-hati su-paya tidak ada warga yang terke-na ranting pohon yang dipotong jatuh ke tanah.

"Tapi kok kelihatanya tidak dipedulikan, mereka tetap mel-anjutkan pekerjaanya. Apakah pimpinannya tidak mengarahkan agar tidak menebang pohon di saat-saat ada kegiatan," katanya.

Jika ada instruksi dari Kepala DKP, lanjut dia, maka Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini perlu mengevaluasi kinerja dari kepala DKP. Namun, jika itu kemauan dari petugas DKP, maka perlu di-beri peringatan keras.

"Ya harus diberi peringatan atau sanksi yang keras. Ini men-yangkut keselamatan dan keny-amanan orang banyak," katanya.

Ia berharap Wali Kota Sura-baya segera menegur pihak-pihak terkait atas kejadian yang tidak nyaman ini.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

MUSIM KEMARAU

Warga Ponorogo Kesulitan Mendapat Air Bersih

PONOROGO - Warga di sejumlah desa di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur menge-luhkan sulitnya mendapat air bersih untuk memenuhi kebu-tuhan minum, memasak, mau-pun MCK (mandi, cuci, kakus), meski telah mendapat pasokan air dari pemda setempat.

Sebagaimana terlihat di Dusun Grabo, Desa Pandak, Kecamatan Balong puluhan warga terlihat antre selama berjam-jam untuk mendapat giliran menampung air bersih dari sumber alami yang ada di punggung bukit setempat.

"Ini sudah berlangsung se-jak tiga bulan lalu, dan meski sudah mendapat pasokan air dari BPBD setiap satu minggu sekali, tetap saja kami kesu-litan air bersih," tutur Watin-ingsih (45), warga setempat.

Wati dan sejumlah warga lain mengaku krisis air yang mereka alami semakin parah karena pasokan air sumber alami di lereng/atas bukit menipis.

Debit air pada sumber air kian menurun, sementara warga yang antre bertambah banyak.

"Sepertinya kekeringan ta-hun ini lebih parah dibanding tahun lalu," cetusnya spontan.

Perangkat Desa Pandak, Su-mari mengungkapkan, bantuan air bersih yang diberikan peme-rintah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan warg-anya, karena hanya dipasok sepekan sekali. "Ini kemarau diperkirakan masih panjang, mungkin hingga dua bulan ke depan. Kami berharap pemerin-tah (daerah) segera menambah pasokan air bersih ke Desa Pandak," ucapnya, berharap.

Tidak hanya di Desa Pan-dak, Kecamatan Balong, kek-eringan atau krisis air bersih juga dialami belasan desa lain di Kabupaten Ponorogo.

Kasi Penanggulangan Ben-cana BPBD Kabupaten Ponoro-go, Setyo Budiono mengatakan sedikitnya ada tujuh kecamatan di Ponorogo yang saat ini men-galami kekeringan, yaitu adalah Kecamatan Jambon, Jenangan, Slahung, Balong, Badegan, Mlarak dan Kecamatan Sawoo.

= ANT/DESTYAN HS/DIK

ant/agus bebengSELAMATKAN POHON. Kelompok Anak Rakyat (Lokra) melakukan aksi teaterikal mengkritisi pemasangan kain yang dipaku pada pohon untuk memeringati Hari Jadi kota Bandung ke-204, Jawa Barat, Minggu lau. Teaterikal "Tragedi Pohon Triwarna" merupakan kritikan Lokra kepada pemerintah kota Bandung, karena memaku kain pada pohon yang akan mengakibatkan terganggunya kehidupan pohon.

Page 11: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III 11Lintas Jatim

Tidak Ada Gejolak Harga Beras di Jatim

"Selain itu, beras yang di-panen petani saat ini adalah padi yang mereka tanam tiga hingga empat bulan lalu," kata Kepala Pe-rum Bulog Divre Jatim, Rusdianto, dihubungi di Surabaya, Minggu (28/9).

Sementara, ungkap dia, keker-ingan yang terjadi di sejumlah da-erah di Jatim tidak akan memicu

kekurangan stok beras. Apalagi, petani sudah memiliki jadwal tanam tersendiri.

"Tidak mungkin mereka tan-am padi saat musim kemarau, ke-cuali daerah yang sumber airnya melimpah," ujarnya.

Oleh sebab itu, harap dia, pada bulan Oktober mendatang sudah turun hujan. Dengan demikian

petani yang selama ini berada di daerah sulit air bisa kembali me-nanam padi. "Terkait harga beras saat ini, di pasaran beras jenis medium berkisar antara Rp 6.700-Rp 6.900 per Kilogram. Kalau di Bulog, beras medium dihargai Rp 6.600 per Kilogram," katanya.

Sementara, tambah dia, harga gabah kering giling (GKG) di ting-kat penggilingan masih berkisar antara Rp 4.500 hingga Rp 4.800 per Kilogram GKG. Lalu, harga In-pres untuk GKG berada di posisi Rp 4.300 per Kilogram GKG.

"Beras premium, juga tidak

ada gejolak harga atau stagnan di harga Rp 7.500-Rp 8.500 per Kilogram. Hal itu, karena secara umum ketersediaan beras di Jatim cukup," katanya.

Mengenai stok beras Jatim, se-but dia, sampai saat ini mencapai 496.000 ton. Volume beras terse-but cukup untuk memenuhi per-mintaan masyarakat Jatim hingga 11 bulan ke depan atau hingga bulan Agustus tahun 2015.

"Di samping itu, terkait ke-beradaan beras impor di Jatim kami tidak menampik kalau suatu saat Bulog Pusat memberi pe-

nugasan untuk menyimpan be-ras yang akan didistribusikan ke berbagai wilayah di Indonesia Timur," katanya.

Namun, tegas dia, penyim-panan beras impor itu bukan un-tuk disalurkan ke Jatim melainkan provinsi ini hanya menjadi titik transit. Apalagi, kapasitas gudang milik Bulog Jatim sangat besar atau bisa mencapai 1,2 juta ton.

"Kalau kapasitas gudang di luar Jatim terutama di Indonesia Timur lebih kecil sehingga tidak mungkin disimpan di sana," katanya.

= ANT/DIK

SURABAYA - Provinsi Jawa Timur dinilai aman dari ge-jolak harga beras saat terjadi musim kemarau di Tanah Air karena stok komoditas itu di wilayah tersebut tetap terjaga sampai sekarang.

ant/wahdi septiawan PENYALURAN RASKIN JAMBI. Pekerja memindahkan beras miskin (raskin) untuk disalurkan kepada warga Kelurahan Rajawali, Jambi Timur, Jambi,beberapa waktu lalu. Perum Divisi Regional Badan Urusan Logistik (Bulog) Jambi menyalurkan sebanyak 2.411 ton raskin setiap bulannya kepada 162.779 Rumah Tangga Sasaran (RTS) di provinsi itu.

Page 12: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO SENIN 29 SEPTEMBER 2014

No. 0451 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

” Harganya cabai rawit saat ini tergolong anjlok,’” terang To-tok, salah satu petani cabai rawit asal Desa Sekarkare Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo, Minggu (28/9).

Murahnya harga cabai banyak petani yang enggan memanen, meski kondisi buah cabai sudah mulai layak panen. Totok me-nilai harga jual dengan perolehan panen tidak mencukupi untuk membayar ongkos panennya.

“Untuk sekarang ongkos bu-ruh mencapai Rp 25 ribu pero-rangnya. Untuk menyelesaikan tanah ukuran 2.000 meter persegi membutuhkan buruh panen se-

banyak 7-10 orang,’ ujarnya.Dia mengatakan, perolehan

cabai maksimal mencapai 30 kilogram. Sementara uang yang diperoleh petani sekitar Rp 120 ribu. Sedangkan ongkos panen membutuhkan dana sebesar Rp 200 ribu. “Petani masih harus me-nambah uang kepada buruh sebe-sar Rp 80 ribu dari perolehan hasil panen cabainya,” ungkap Totok.

Sementara petani lainnya, Saiful mengaku murahnya harga ini petani cabai banyak yang tidak memanen. Petani tak jarang men-cabut pohon cabai yang sudah berbuah dengan diganti tana-man lainnya seperti jagung dan

padi.“Petani menilai harga cabai tidak bisa mendatangkan keun-tungan. Lebih baik ditanami yang lainnya,” katanya.

Dibandingkan dengan tahun kemarin, harga cabai saat ini dinilai anjlok. Untuk tahun ke-marin harganya masih mencapai Rp 30-40 ribu dikalangan petani.Bahkan buah yang dihasilkannya juga tidak sebanyak tahun kema-rin.

Menanggapi murahnya cabe rawit tersebut, Kepala Bidang Teknik Budidaya Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Proboling-go, Handaka Murwanta, men-gatakan yang menyebabkan murahya harga cabai karena saat ini sudah memasuki musim panen. “Hasil panen daerah penghasil cabai banyak yang berlimpah sehingga stok cabai dipasaran masih mencukupi,” jelasnya singkat.

=Mahfud hidayatullah

Harga Cabai Rawit Tak PedasRp3.500 Hingga Rp4.000 per KilogramPROBOLINGGO - Sejumlah petani cabai rawit di wilayah Kabupaten Probolinggo meradang. Sebab harga jual cabai rawit petani tergolong murah.Harga cabai rawit di kalangan petani hanya mencapai Rp 3.500 sampai Rp 4.000 perkilogramnya.

MEROSOT. Murahnya harga cabai banyak petani yang enggan memanen, meski kondisi buah cabai sudah mulai layak panen.

PROBOLINGGO - Idul Adha 1435 H yang akan jatuh pada pekan depan. Membawa berkah kepada pekerja pandai besi yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo.

Mereka banyak menerima pesanan pisau dari masyarakat. Edi (45) salah satu pande besi asal Desa Pendil Kecama-tan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo mengatakan, menjelang bulan besar ban-yak dirasakan oleh pengusaha pande besi.”Tingkat penjualan produknya mengalami pening-katan,” katanya kepada warta-wan, Minggu (28/9).

Menurutnya, produk ola-han besi yang dikelolanya banyak diminati oleh warga menjelang lebaran, yakni berupa pisau. Alasan laku kerasnya pisau karena ban-yak warga yang membutuh-kan untuk pemotongan daging kurban.“Pisau yang diminati warga dari semua ukuran, mu-lai ukuran kecil, sedang dan besar,” jelas Edi.

Bahkan permintaan pisau tidak hanya dari masyarakat Kabupaten Probolinggo. Na-mun dari beberapa daerah di wilayah Jawa Timur seperti Banyuwangi, Jember, Lumajang dan Malang.”Pesanan ini sudah mulai diterimnya sebelum hari

raya kurang satu bulan,” ungka-pnya.

Harga jual pisau gara-pannya bervariatif, mu-lai dari harga Rp 10 ribu hinga Rp 200 ribu. Yang menentukan mahal tidakn-ya harga tergantung dari ukuran serta model yang d i m i n t a n y a .“ P e r m i n t a a n yang paling banyak pisau ukuran sedang dengan harga Rp 20-25 ribu,” jelas Edi.

Senada disampaikan Ho-lis (60), salah satu pengusaha pande besi Desa Bantaran Ke-camatan Bantaran Kabupaten Probolinggo. Ia menjelaskan kalau sudah menghadapi leb-aran kurban, pengusahan pande besi banyak permintaan dari masyarakat terutama pisau.“Ada yang memesan baru, ada pula warga yang meminta pisau yang dimilikinya diperbaharui,” ka-tanya.

Datangnya hari raya kur-ban, omset pande besi men-galami peningkatan sam-pai seratus persen. Biasanya dalam sebulan hanya menda-patkan keuntungan Rp 2 juta sekarang bisa mencapai Rp 4- 5 juta.“Bulan kurban memang menjadi berkah tersendiri bagi pengusaha pande besi,” terang Holis.

=Mahfud hidayatullah

Kerajinan Pandai Besi

Produksi Meningkat Seratus Persen

MENINGKAT. Tingkat penjualan produk pandai besi di wilayah Kabupaten Probolinggo.

Page 13: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451| TAHUN III 13Probolinggo

Peristiwa ini kali pertama diketahui oleh Sudarto (45), se-orang warga yang hendak mem-buang sampah di pantai Bentar yang mencium bau busuk sep-erti bangkai. Penasaran den-gan bau menyengat tersebut,

kemudian langsung mencari sumbernya.“Saya mencium bau bangkai, saya kira itu bangkai bi-natang, ternyata bayi,” ujarnya.

Setelah dilihat dari dekat, benda yang di duga sebagai bang-kai binatang ternyata sesosok

bayi perempuan yang sudah tidak bernyawa. “Awalnya saya mendu-ga itu bangkai binatang, soalnya tergeletak bercampur dengan sampah,” ungkapnya kepada se-jumlah wartawan, di lokasi ke-jadian, Jum’at (26/9) sore.

Mendapati mayat bayi, Sudar-to langsung memberitahunya ke kepala RT. “Saya langsung meng-hubungi pak RT,” bebernya.

Kabar penemuan bayi itu langsung menjadi perbincan-gan warga. Ratusan warga me-nyemut kelokasi untuk melihat bayi yang dibuang oleh orang tuanya. Warga juga tidak meng-

etahui pasti berapa kira-kira umur bayi malang tersebut dan kapan dibuang ke pantai.“Saya kurang begitu mengerti, umurnya berapa. Tapi sudah baunya itu menyengat,”tandasnya.

Sementara itu, Sabtu (27/9) sekitar pukul 10.30 WIB, Tim Identifikasi Polres Probolinggo langsung melakukan olah tem-pat kejadian perkara. Setelah mendiskusikan, antara warga dan pihak kepolisian sepakat mayat bayi malang akan dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) di bukit Bentar.

=M.HisbullaH Huda

Bayi Ditemukan TewasDiduga Hasil Hubungan GelapPROBOLINGGO - Warga pesisir Dusun Parsian, Desa Taman Sari, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo dibuat geger dengan penemuan sosok bayi perempuan yang tak bernyawa. Bayi berjenis kelamin perempuan terbungkus kain warna merah tua tersebut, diduga hasil hubungan gelap yang sengaja dibuang di bibir pantai Bentar.

DITEMUKAN. Sosok bayi perempuan ditemukan tak bernyawa, terbungkus kain warna merah tua.

PROBOLINGGO – Men-jelang hari raya Idul Adha 1435, harga bawang merah di Probolinggo mengalami anjlok. Bahkan, harga bawang merah di pasar bawang Dringu, Kabupaten Probolinggo sebesar Rp7000 perkilogram.

“Harga bawang merah sebelumnya Rp.9 ribu sam-pai Rp.12 ribu perkilo,” ujar seorang pedagang, Ahmadi kepada wartawan, Minggu (28/9).

Akibat anjloknya harga bawang merah tersebut, para pedagang banyak yang mengaku rugi. Kondisi terse-but, tak hanya soal turun-nya harga, melainkan juga sepinya pembeli yang dari luar kota.“Sekarang itu pembeli sepi,” terang dia.

Pria asal Jrebeng Lor, Kota Probolinggo mengaku tidak tahu apa penyebab anjloknya harga bawang merah men-galami penurunan di pasa-ran. Apalagi turunnya harga di saat menjelang hari raya Idul Adha.

“Menjelang hari raya itu bisanya harga naik, tapi bawang merah sekarang harganya turun,” katanya lagi.

Hal yang sama juga dilkatakan pedagang lainnya, Fadilah. Ia mengatakan, tu-runnya harga bawang merah itu terjadi sejak sepekan lalu. Ia juga mengaku tidak tahu apa penyebab turunnya harga bawang di pasaran.“Saya juga tidak tahu kenapa?” tuturnya.

Menurut dia, salah satu faktor penyebab turunnya harga bawang merah itu ka-rena stok barang di pasar me-limpah. Selain itu, terjadinya masa panen secara bersamaan di sejumlah daerah penghasil bawah merah. “Biasanya sep-erti itu,” ungkapnya.

Melihat turunnya harga bawang merah tersebut, Fadilah berharap agar kondisi pasar segera pulih. Karena dengan kondisi seperti ini, tidak hanya pedagang saja yang mengalami rugi, namun juga para petani akan men-galami rugi.

=MuHaMMad sugianto

JELANG IDUL ADHA

Harga Bawang Merah Merosot

Page 14: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III14 Probolinggo

“Kami memeriksa intensif hewan kurban, khususnya sem-inggu sebelum Hari Raya Idul Adha,” kata Retno Wandansari, Kabid Peternakan Dinas Pertani-an Kota Probolinggo, di sela-sela pemeriksaan hewan kurban, Ju-mat (26/9) kemarin.

Retno Wandansari mengata-kan kegiatan pemeriksaan terse-but rutin dilaksanakan tiap tahun, guna memberikan pelayanan ke-pada masyarakat, baik itu peda-gang maupun konsumen atau pembeli hewan kurban.

“Tujuannya agar konsumen mendapatkan hewan kurban yang sehat, jadi sebelum dijual ke konsumen ada pemeriksaan,” terangnya.

Menurutnya, teknik pemerik-saan hewan dilakukan dengan mendatangi tempat-tempat penjualan hewan, lalu dilihat satu persatu secara fisik. Jika hewan tersebut sehat maka sapi atau kambing mampu berdiri dan berjalan dengan baik, bola mata terlihat berbinar, serta cu-ping hidung atau moncong ba-sah.

Selain itu jika telinga di-pegang terasa hangat tidak

dingin, itu juga menandakan hewan itu tidak sakit. “Um-umnya pedagang sudah ber-pengalaman dan tau mengurus kambing, selain itu yang pasti penjual tak akan memajang he-wan yang keliatan tidak layak karena akan sulit laku,” terang Retno Wandansari.

Selanjutnya Retno Wan-dasnsari menyampaikan kepada masyarakat calon pembeli he-wan kurban, agar supaya me-milih hewan yang sehat. Secara teknis hewan kurban, seperti kambing dan domba harus beru-sia di atas satu tahun, ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap. Sedangkan untuk sapi dan kerbau harus berusia di atas dua tahun serta tumbuh sepa-sang gigi.

“Hewan yang digunakan kur-ban, untuk kambing minimal usia satu tahun, sedangkan untuk sapi minimal usia dua tahun,” tan-dasnya.

Ditemukan BerpenyakitSaat pemeriksaan hewan

kurban milik pedagang, dite-mukan hewan yang tidak sehat. Sedikitnya tiga hewan kurban memiliki penyakit mulut dan

penyakit mata. Hal tersebut di-dapatkan berdasarkan pemerik-saan hewan kurban yang dilaku-kan tim kesehatan hewan Dinas Pertanian Kota Probolinggo, di lokasi Jalan Mawar Kelurahan Sukabumi.

Dilokasi ini, dari 25 kambing kurban yang diperiksa kesehatan-nya. Pihaknya menemukan dua ekor domba berpenyakit orf (ker-openg mulut) dan dua ekor dom-ba lagi menderita pink eye(sakit mata).

Kata Tim Kesahatan Hewan Disperta, Suryono, mengatakan hewan kurban tersebut terserang virus orf di sekitar gusi karena

pada awalnya terluka. Sementara yang terserang sakit mata diduga karena iritasi akibat terkena debu selama perjalanan dan karena lama di jemur di terik panas ma-tahari.

“Satu hewan kurban berupa domba yang terkena penyakit keropeng mulut. Sementara dua domba hewan kurban lain yang menderita sakit mata adalah domba lokal yang berasal dari luar wilayah Kota Probolinggo,” katanya.

Kendati demikian, Suryono memastikan bahwa hewan kur-ban yang terkena penyakit mulut dan penyakit mata tersebut bisa

dikonsumsi dan layak dijadikan hewan kurban. Berdasarkan pe-nelitian di laboratorium, virus penyebab penyakit mulut terse-but akan mati jika hewan kurban tersebut disembelih, sehingga aman untuk dikonsumsi.

“Yang terpenting warga me-masaknya di atas suhu 30 derajat celcius, sebagai langkah antisi-pasi. Lagipula hewan kurban yang terkena penyakit mulut dan mata tersebut sudah kita obati, sehing-ga kami rasa masyarakat tidak perlu khawatir,” ujarnya.

Dari 25 hewan kurban yang diteliti, kalaupun nanti ada he-wan kurban yang belum diteliti oleh kita, Insya Allah hingga satu hari sebelum Idul Adha 1434 Hi-jriyah.

Sementara itu, salah satu pedagang hewan kurban di Ja-lan Hayam Wuruk Kelurahan Jati Kecamatan Mayangan menyam-but baik apa yang dilakukan Tim Kesehatan Hewan Dinas Perta-nian Kota Probolinggo, karena menurutnya sangat membantu dirinya menerangkan kepada calon pembeli tentang kondisi kambing atau domba yang di-jualnya.

“Saya terima kasih sekali atas pengecekan hewan ini, supaya calon pembeli tak ragu lagi saat memilih hewan kurban karena sudah diperiksa Tim Kesehatan Hewan,” ungkapnya.

=M.HisbullaH Huda

Kesehatan Hewan Kurban DiperiksaDitemukan Penyakit Orf dan Pink EyePROBOLINGGO - Tim Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Probolinggo melakukan pemeriksaan kesehatan he-wan kurban untuk memastikan hewan tersebut sehat dan layak dipotong pada Hari Raya Idul Adha 1435 Hijriah.

PROBOLINGGO - Tiga rumah di Dusun Gupong, RT 14/RW 10, Desa Wringin Anom, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, hancur akibat ledakan hebat yang diduga bersumber dari petasan, Sabtu (27/9) dini hari.

Sumber ledakan diduga berasal dari rumah milik Abdur Rachman (40) yang tak lain mer-upakan kuli bangunan. Karena berdempetan, ledakan tersebut mengakibatkan dua rumah lain-nya porak- poranda.

Informasi yang dihimpun, sebelum kejadian Subaidah (22), istri Abdur Rachman, memasak di dapur. Saat ia meninggalkan dapur untuk keperluan lain, tidak

lama berselang terjadilah ledakan hebat tersebut.

Akibatnya seluruh bagian dapur milik Rahman han-cur berantakan. Dua rumah yang bersebelahan pun ikut roboh.“Beruntung pas ledakan tidak ada orang di dalam rumah,” kata Rahman.

Polisi kemudian menerjun-kan tim identifikasi ke lokasi untuk mengetahui sebab leda-kan. Polisi menemukan barang bukti tabung gas elpiji, selang dan regulator, serta menemu-kan bukti lain berupa kertas dan bercak misiu bahan dasar petasan.

“Kami masih meneliti hasil temuan tim identifikasi. Ada tabung gas elpiji leng-kap regulator dan bahan lain yang kami duga misiu,” jelas Kapolsek Tongas AKP Her-mawan.

Meski tidak ada korban jiwa, kerugian akibat ledakan hebat tersebut ditaksir menca-pai 20 juta rupiah. Sedangkan dua rumah yang rusak tersebut milik Sakdiyah (45) dan Tiram (70).

=MuHaMMad sugianto

PETASAN

Ledakan Hebat Hancurkan Tiga Rumah

Polisi menemukan barang bukti tabung gas elpiji, se-lang dan regulator, serta

menemukan bukti lain beru-pa kertas dan bercak misiu

bahan dasar petasan.

HANCUR. Ledakan hebat yang menghancurkan rumah di Dusun Gupong, RT 14/RW 10, Desa Wringin Anom, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo.

Page 15: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III 15 lahragaKORAN

MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014

No. 0451 | TAHUN III 15

BERGAMO-Pelatih Juventus Massimiliano Allegri memuji kiper veteran Juventus Gianluigi Buffon saat timnya menang tiga gol tanpa balas atas Atalanta pada lanjuta Liga Serie A Italia di Atleti Azzurri d’Italia, Minggu (28/9) dini hari WIB. Pasalnya, Buffon mampu menggagalkan tendangan penalti tim tuan ru-mah pada laga tersebut.

Dua dari tiga gol kemenangan Si Nyonya Tua diciptakan Carlos Tevez. Sedangkan satu gol lainnya dibuat Alvaro Morata. Kemenan-gan ini sekaligus mengokohkan Juventus di puncak klasemen sementara Liga Serie A Italia. Nilai mereka sama dengan AS Roma yang juga sama-sama memetik 12 poin, setelah menang 2-0 atas Hellas Verona pada laga terpisah. Tetapi Juventus berhak duduk di puncak karena unggul selisih gol.

Meski mampu mencetak dua gol, Tevez tidak mendapat pujian khusus dari Allegri. Mantan pelatih AC Milan ini justru lebih memuji Buffon. Pasalnya, kiper Timnas Ita-lia ini mampu menggagalkan ek-

sekusi tendangan penalti Atalanta sebelum Carlos Tevez membawa keunggulan untuk Juventus.

“Ini adalah sebuah kemenan-gan besar. Roma lebih dahulu menang, jadi ada sedikit lebih banyak tekanan bagi kami untuk menang. Ini tidaklah mudah, karena Atalanta sangat kuat di kandang. Kami kesulitan di 10 menit pertama dan tidak menga-lirkan bola dengan baik, sehingga kami cenderung terbaca. Para pe-main telah bekerja dengan baik, kemudian Buffon menentukan hasil akhir,” kata Allegri.

Dia menambahkan, “Saya rasa perbedaan antara Buffon dan semua kiper-kiper lain adalah dia hampir selalu bisa diuji selama pertandingan, masih mampu melakukan penyelamatan penting ketika dibutuhkan. Begitulah Anda menguji seorang juara sejati.”

Sementara itu, AS Roma ber-hasil meraih kemenangan dua gol tanpa balas atas Verona. Dua gol disumbangkan oleh Alessandro Florenzi dan gol fantastis Mattia Destro. =SKY SPORTS/CAROL AJI

Semua gol kedua tim dilahir-kan pada babak kedua. Tottenham unggul terlebih dahulu berkat gol Nacer Chadli pada menit ke-57, sebelum disamakan oleh Alex Oxlade-Chamberlain pada menit ke-74. Pascagol balasan Cham-berlain, Arsenal sangat dominan. Untuk gawang Tottenham tidak kebobolan lagi hingga laga usai.

Itu sebabnya, Pochettino yang sebelumnya melatih South-ampton cukup puas dan senang dengan hasil imbang ini. Dengan hasil ini juga sekaligus men-gakhiri rentetan kekalahan Tot-tenham dari Arsenal di Emirates pada 20 laga terakhir. “Ini hasil yang bagus untuk kami. Arsenal mengontrol pertandingan, men-guasai bola lebih banyak dari kami, tetapi kami juga bermain

bagus. Kami sangat kompak dan memiliki kesempatan mencetak gol. Karena itu saya bahagia dengan penampilan para pemain dalam pertandingan ini,” kata pelatih asal Argentina ini.

Secara khusus Pochettino senang dengan gol Chadli. Gol ini lahir dari sebuah tekanan keras terhadap lini pertahanan Arsenal. Christian Eriksen mampu mele-wati Mathieu Flamini lalu men-girim bola kepada Erik Lamela. Pemain terakhir ini mengirim umpan matang yang kemudian menghasilkan gol. “Kami menc-etak gol yang bagus. Ini filosofi kami. Sangat sulit mempertahan-kan filosofi sepanjang 90 menit sekarang, tetapi kami terus men-coba,” paparnya lebih lanjut.

Dia juga memuji gelandang

Ryan Mason yang tampil impresif pada laga debutnya di Liga Utama Inggris di laga tersebut.

Sedangkan Wenger sangat kecewa karena timnya mengua-sai jalannya pertandingan, teta-pi pada akhirnya hanya meme-tik hasil imbang. “Kami sangat berkualitas dan saya cukup frus-trasi karena hasil imbang ini. Pa-dahal kami memiliki semangat yang bagus dengan determinasi yang tinggi. Tetapi kami terting-gal terlebih dahulu dan mengua-sai hampir 77 persen pengua-saan bola,” kata Wenger.

Dia melanjutkan, “Saya frus-trasi karena kami membuang percuma dua poin juga karena eksekusi bola mati kami be-lum terlalu bagus, lebih-lebih lagi pada saat tendangan sudut. Kami masih memiliki ruang un-tuk dikembangkan lebih bagus lagi. Sebab menurut saya, ada-lah sesuatu yang bagus bila kami mendapatkan 14 tendangan po-jok dan tiga atau empat tendan-gan bebas di luar kotak penalti, kami harus lebih baik lagi.”

=SKY SPORTS/CAROL AJI

INCHEON - Pelatih Timnas U-23 Aji Santoso dipastikan tidak akan melatih tim itu setelah gagal di Asian Games 2014. Tim Garuda Jaya terhenti di babak 16 besar setelah kalah 1-4 dari Korea Uta-ra. Hal ini tidak mengagetkan ka-rena kontrak Aji Santoso dengan BTN hanya sampai pada Asian Games 2014.

Timnas U-23 tidak mampu ber-jalan lebih jauh pada pesta olah-raga multi cabang negara-negara Benua Asia ini karena kalah dari Korea Utara. Sebelumnya, Indone-sia keluar sebagai runner-up Grup E lantaran kalah telak dipertand-ingan terakhir melawan Thailand 0-6. Meski demikian, mencapai ba-bak 16 besar adalah sebuah capaian

untuk sepakbola Indonesia.Setelah tersingkir dari Asian

Games 2014, seluruh pemain telah dikembalikan ke klubnya masing-masing. Terkait status pelatih, Aji menyebut bahwa kontraknya telah habis. “Ya, tugas saya hanya sampai Asian Games. Karena memang kon-trak saya dengan BTN (Badan Tim Nasional) seperti itu,” ungkap Aji.

Meski demikian, pelatih asal Malang itu tetap menyerahkan sepenuhnya kepada BTN dan PSSI. Siapapun nanti pelatihnya, Aji berharap timnas U-23 bisa lebih baik. “Tim ini punya pros-pek, dan bisa berkembang. Semo-ga timnas U-23 kedepannya bisa lebih kuat lagi,” sambungnya.

Dengan berakhir kontraknya

bersama timnas U-23, Aji men-gaku belum berpikir untuk mel-atih klub mana pun. Meski ru-mornya saat ini dia tengah diincar untuk melatih Persija Jakarta. “Saya belum berpikir kemana-mana. Saya ingin istirahat dulu,” tuntas eks bek kiri timnas Indone-sia itu yang juga sibuk mengurus SSB ASIFA di Malang. =CAROL AJI

TIMNAS U-23

Aji Santoso Tinggalkan Timnas U-23

SERIE A

Gagalkan Penalti, Allegri Puji Buffon

Pochettino Puas, Wenger FrustrasiLONDON - Pelatih Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino mengaku puas dengan hasil imbang 1-1 yang diraih timnya saat melawan rival satu kota, Arsenal, di Emirates Stadium pada Sabtu (27/9) malam WIB. Sebaliknya, pelatih Arsenal Arsene Wenger mengaku sangat frustrasi dengan hasil ini.

AKTOR KEMENANGAN. Carlos Tevez (kanan) mencetak dua gol dati total tiga gol kemenangan Juventus atas Atalanta. Sementara Buffon (kiri) dipuji atas penampilannya yang mampu menggagalkan penalti lawan.

Page 16: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III16

WAYNE ROONEY

NEY

MAR

KORAN MADURA

16SENIN 29 SEPTEMBER 2014

No. 0451 | TAHUN IIIPochettino Puas,Wenger FrustasiOlahraga | 15

BACA JUGA

Pada laga tersebut, Lionel Messi tetap menjadi pemain bin-tang, meski kalah jumlah gol dari Neymar. Pasalnya, selain mencetak dua gol, kapten Tim-nas Argentina itu juga membuat dua asis untuk dua gol Barcelona lainnya. Sedangkan Neymar Jr memborong tiga gol dan satu gol lainnya dibuat oleh gelandang in-ternasional Kroasia Ivan Rakitic.

Barcelona kembali membuat catatan bagus pada laga ini den-gan tidak kebobolan satu gol pun. Anak-anak asuh Luis Enrique itu memperpanjang rekor tidak ke-masukan gol sepanjang musim ini. Mereka menjadi satu-satunya klub yang gawangnya belum ke-bobolan sepanjang musim ini.

Pelatih Luis Enrique dan ge-

landang veteran Barcelona Xavi Hernandez memuji para pemain Barcelona atas kemenangan besar itu. Menurut mereka, ini reaksi positif atas hasil imbang dari Mal-aga. “Setelah laga melawan Mala-ga, kami perlu melakoni pertand-ingan dan memainkan laga yang bagus. Dan kami melakukan itu,” kata Xavi.

Xavi juga senang karena bisa

dimainkan oleh Luis Enrique. Pada laga melawan Malaga, Xavi bahkan dimainkan selama 90 menit. “Sungguh luar biasa bisa memainkan pertandingan selama 90 menit. Saya pikir saya bisa ber-main dan itu sangat-sangat me-nyenangkan,” imbuhnya.

Sedangkan Bagi Lionel Messi, tambahan dua gol pada laga ini membuat koleksi golnya menjadi 400 butir sepanjang karier sepak bolanya baik untuk Barcelona mau-pun Timnas Argentina. Dari jumlah itu, sebanyak 358 gol diukir Messi selama 11 musim bersama Barca dan 42 gol untuk Albiceleste.

Di sisi lain, Messi kini se-makin dekat dengan rekor Telmo Zarra sebagai pencetak gol ter-banyak sepanjang masa La Liga dengan 251 gol. Saat ini, peraih empat Ballon d’Or tersebut su-dah mengemas 247 gol dan untuk memecahkan rekor Zarra tinggal menunggu waktu saja.

Menanggapi prestasi Messi ini, pelatih Barcelona Luis En-rique pun terkagum-kagum. “Sep-ertinya Messi telah disentuh oleh sebuah tongkat sihir atau sesuatu. Dia cuma mencintai sepakbola,” kata Enrique

Sementara itu pelatih Atletico

Madrid Diego Simeone mengaku bangga pada pemainnya menyu-sul kemenangan 4-0 atas Sevilla Minggu (28/9) dini hari WIB di Vicente Calderon. Menurutnya, per-mainan anak-anak asuhnya pada laga ini mengulangi permainan saat mengalahkan Real Madrid di Piala Su-per Spanyol pada awal musim ini. Ketika itu Atletico menang 2-1 atas Madrid.

“Saya pikir bahwa laga ini, kira-kira seperti pertandingan kandang Piala Super Spanyol saat melawan Madrid, yang mana merupakan salah satu laga di mana kami mempunyai kontinuitas lebih. Yang paling kompleks adalah menjaga kontinuitas dan men-gatasi masalah waktu dalam laga. Dan hari ini, Sevilla memberi kami ruang untuk bermain dan kembali ke belakang, kami bisa bermain,” kata Simeone. =SKY SPORTS/ESPN/CAROL AJI

BARCELONA - Barcelona menjawab kritik publik pascahasil imbang 0-0 melawan Malaga pertengahan pekan lalu dengan memetik kemenangan telak enam gol tanpa balas atas Granada pada lanjutan La Liga Spanyol di Camp Nou, Minggu (28/9) dini hari WIB. Tambahan tiga poin ini mendongkrak posisi El Barca ke puncak klasemen sementara dengan 16 poin.

Neymar (1-0)Ivan Rakitic (2-0)

Neymar (3-0)Lionel Messi (4-0)

Neymar (5-0)Lionel Messi (6-0)

26’43’45’62’ 66’ 82’

ENAM GOL BARCELONA

LIONEL MESSI bersiap menerima pelukan dari Ivan Rakitic usai menjebol gawang Granada. Lionel Messi tampil menggila dengan menorehkan dua gol dan dua asis dalam laga itu. Empat gol lainnya dibuat oleh Neymar (tiga gol) dan Ivan Rakitic (1 gol).

Page 17: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III A

per rekor. Sedangkan harga sapi yang sebelumnya hanya Rp 8 juta, menjelang hari raya kurban dijual Rp 13 juta, naik Rp 5 juta.

“Saat sekarang harga sapi memang naik cukup tinggi, yak-ni Rp 5-7 juta per ekor, apalagi hari raya kurban sudah semakin dekat,” kata Ketua Asosiasi Ped-

agang Kambing dan Sapi Sume-nep Samauddin.

Ditambahkan, harga sapi yang paling banyak diminati oleh masyarakat yang ingin berkurban, adalah sapi yang harganya mak-simal Rp 15 juta. ”Yang paling la-ris sekarang, sapi yang harganya maksimal Rp 15 juta, lebih dari itu

kurang diminati oleh masyarakat,” pungkasnya.

Kepala Dinas Peternakan Sumenep Arif Rusdi, mengimbau masyarakat yang ingin membeli hewan kurban, agar teliti dalam memilih dan membeli hewan. Sehingga hewan yang dijadikan kurban tidak mengandung pen-

yakit, yang bisa membahayakan bagi masyarakat yang mengon-sumsinya nanti.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan operasi pasar, dan akan melakukan pemerik-saan terhadap jenis hewan yang akan dikurbankan. Pihaknya tidak ingin masyarakat yang mengonsumsi daging kurban terjangkit penyakit.

“Kami mengimbau masyarakat Sumenep, agar hati-hati dan meneliti terlebih da-hulu hewan kurban yang akan dibeli. Sapinya harus sehat agar masyarakat tidak terjangkit pen-yakit,’’ tukasnya. =JUNAEDI/MK

29 SEPTEMBER 2014 No. 0451 | TAHUN III

SENIN

Taneyan LanjangKORAN MADURA

KELUARGAAKAN LAPORKE KOMNAS HAM

SAMPANG | K

Lisa NurjannahMERINDUKAN SOSOK‘OEMAR BAKRI’

NETER KOLENANG | P

PDAMGAGAL ANTISIPASIKEKERINGAN

PAMEKASAN | H

SUMENEP – Menjelang hari raya Idul Adha atau yang dike-nal hari raya kurban, semua jenis hewan kurban di Kabupat-en Sumenep naik cukup tinggi. Kenaikan harga berkisar antara Rp 1 juta sampai Rp 7 juta.

“Kalau harga kambing seka-rang memang cukup mahal, dan itu biasa terjadi setiap tahun ke-tika menjelang hari raya kurban,” kata Bapak Razak (45), pedagang kambing asal Kecamatan Len-teng, Minggu (28/9).

Menurutnya, semakin tua umur kambing semakin mahal. Sedang ciri-ciri kambing yang co-cok untuk dijadikan kurban, yaitu berbadan sehat, gemuk, tidak ca-cat fisik, panjang dua tanduknya cukup, serta giginya powel.

Bila kambing sudah me-menuhi kriteria seperti itu, maka akan dibeli mahal oleh masyarakat. “Kalau syarat-syaratnya sudah cukup menu-rut petunjuk agama, maka har-ganya akan sangat mahal, bisa jadi seekor kambing dijual Rp 2 juta, naik 1 juta dari harga sebe-lumnya,” sambungnya.

Tidak hanya kambing kur-ban yang mengalami kenaikan, harga sapi kurban naik Rp 5-7 juta rupiah per rekor. Harga sapi yang sebelumnya hanya Rp 10 juta, sekarang dijual Rp 17 juta

Harga Hewan Kurban Melambung

Pedagang menggelar kambing dagangannya, di Pasar 17 Agustus, Kabupaten, Pamekasan, Jatim, beberapa

waktu lalu. Menjelang Hari Raya Idul Adha 1435 H, harga kambing naik sekitar 30 hingga 40 persen.

Page 18: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III BPROBOLINGGO SENIN 29 SEPTEMBER 2014

No. 0451 | TAHUN III KORA N MADURAB Sumenep

Hal tersebut disampaikan pengamat politik Sume-nep, Moh. Ilyas. Hemat

mantan Komisoner KPU menye-but bahwa pengesahan RUU itu bakal merusak sistem politik In-donesia. Bahkan ia punya keyaki-nan, UU Pilkada menimbulkan kartel dan dinasti politik.

“Sebab model seperti ini lebih menguntungkan mereka yang punya kekuatan secara turun-temurun. Bahkan, money politic yang tadinya hanya terjadi dit-ingkat warga, bisa berpindah ke partai politik, dan memungkin-kan muncul yang namanya upeti. Selain itu, ini juga mempersempit hadirnya pemimpin yang repre-sentatif, karena akan berputar di situ-situ saja. Itu bisa dilihat saat pemilukada sebelum era Presiden BJ Habibie," katanya.

RUU Pilkada Munculkan Dinasti Politik KPU-Panwas Belum Bisa Bergerak

SUMENEP - Buntut pengesahan Rancan-gan Undang Undang

(RUU) Pemilihan Kepala Daerah oleh DPR, Jumat (26/9)

dini hari, yang se-mula dipilih langsung rakyat menjadi pemil-ihan melalui anggota

DPRD, diperkirakan berdampak cukup

signifikan terhadap sistem perpolitikan

Indonesia.

Ilyas menambahkan, RUU Pilkada hanya menguntungkan Koalisi Merah Putih. Basis partai politik pendukung koalisi itu san-gat kuat di daerah. RUU Pilkada hanya menekan pemerintahan Jokowi-JK sebagai imbas peta perpolitikan setelah Pilpres 2014. "Jadi yang punya kepentingan bu-kan hanya Golkar atau Gerindra, tapi partai yang dominan di dae-rah. Mengambil semua keuntun-gan menekan eksekutif sehingga semua kebijakan dilakukan lewat mekanisme voting," tandasnya.

Ilyas memang sedikit men-yayangkan tentang Pilkada tidak langsung tersebut. Sebab dalam hemat mantan anggota KPU Sumenep, secara tidak langsung Pilkada melalui DPR itu telah mencederai demokrasi. Substansi demokrasi ada pada rakyat. “Teta-pi ketika rakyat sudah tak lagi berdaulat, maka demokrasi tak lagi ada artinya,” ujarnya.

Berdasarkan pengalamannya menjadi anggota KPU, demokrasi yang dijalankan di Indonesia pa-tut dibanggakan, sebab rakyat

ternyata sudah mulai cerdas dan dewasa dalam berpolitik. “Tetapi pada saat rakyat sudah mulai cerdas dan dewasa dalam politik, ternyata hak konstituennya diga-daikan,” jelasnya.

Pendidikan politik, kata Ilyas, akan berlangsung bagus manakala hak untuk memilih pemimpinnya sendiri, sehingga mereka punya hak mengawal. Kalau sudah melalui DPRD, lalu peran masyarakat tidak ada. “Terus terang ketika proses rekrutmen kepemimpinan menafi-kan hak rakyat, maka tunggulah kehancuran sebuah negara. Oleh karena itu, partai politik diharap-kan jangan menutup diri, jangan munculkan calon yang tidak dike-hendaki oleh mereka,” tegasnya

Belum Bisa BergerakSementara itu, Komisi Pemili-

han Umum (KPU) dan Panitia Pen-gawas Pemilu (Panwaslu) Sume-nep mengaku tidak ada masalah dengan ditetapkannya pemilihan kepala daerah (Pilkada) melalui Dewan Perwakilan Rakyat Dae-rah (DPRD). Ketua KPU Sumenep,

A. Waris mengatakan, pihaknya akan selalu tunduk kepada un-dang-undang, termasuk tentang Pilkada tidak langsung.

Waris mengatakan, keputusan sidang paripurna DPR tentang Pilkada beberapa waktu lalu tidak akan mengganggu kinerjanya sebagai penyelenggara Pilkada. Dengan catatan, keputusan final mengenai Pilkada itu sebelum bulan Desember. Pasalnya, ta-hapan Pilkada di Sumenep baru akan dimulai sekitar bulan De-sember akhir.

“Insya Allah untuk konteks Sumenep tidak akan menggang-gu. Karena kalaupun akan di-lakukan gugatan ke MK, itu kan satu bulan. Berarti, di MK akan ada keputusan bulan November. Sementara kita merencakan ta-hapan Pilkada itu baru Desem-ber akhir. Insya Allah tidak akan mengganggu,” tegasnya.

Sementara itu, jika nantinya Pilkada memang melalu DPR, Waris mengaku masih belum mengetahui mekanismenya akan seperti apa. Yang jelas, tambahn-

ya, KPU Sumenep akan bekerja sesuai dengan aturan yang ada dan tidak bertentangan dengan undang-undang.

Untuk diketahui, jika tidak ada perubahan mengenai mekanisme pemilhan kepala daerah, Sumenep akan melaksakan pemilihan kepala daerah pada bulan Juni 2015.

Sementara di lain pihak, Ketua Panitia Pengawas Pemiliu (Pan-waslu) Sumenep, Zamrud Khan membenarkan sikap yang diambil oleh KPU Sumenep. Menurutnya, untuk saat ini memang semua pihak masih dalam tahap menung-gu keputusan akhir dari polemik Pilkada. Jika pada akhirnya Pilkada dilakukan secara langsung, maka KPU sudah semestinya membuat rencana terkait tahapan-tahapan pemilu itu sendiri.

“Namun karena sekarang masih belum final keputusan itu, karena presiden masih belum menandatanganinya, maka sebai-knya kita tunggu dulu keputusan dari narasi polemik RUU Pilkada ini,” tandasnya.

=FATHOL ALIF/SYM

MURAL PENOLAKAN RUU PILKADA. Pengendara sepeda motor melaju di samping mural berisi kritikan terhadap RUU Pilkada di Jakarta. RUU Pilkada yang telah disahkan DPR, Jumat (26/9) dini hari dinilai merampas hak rakyat untuk memilih langsung pemimpinnya sehingga mematikan demokrasi di Indonesia.

Page 19: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III CSumenep

GP Ansor Sukses Gelar Diklatsar

SUMENEP – Pergi ke tanah suci itu bukan sekadar rit-ual semata, tetapi adalah media untuk menyucikan diri dan membersihkan jiwa, karena di dalamnya ada

banyak pelajaran yang bisa dipetik dari saripati berhaji. Sehingga sepulang dari tanah suci, kemabruran sesorang yang purna melaksanakan haji akan diuji.

“Semoga kita bisa mengambil hikmah dan manfaat dari perjalanan ritual ibadah haji yang selanjutnya kita terapkan di dalam kehidupan, sehingga kita meraih dera-jat yang tertinggi di sisi Allah,” kata Bupati Sumenep, A. Busyro Karim saat melepas 534 CJH, Jumat (26/9).

Sepulang dari tanah suci, kata Busyro, kehidupan figur seorang haji yang mabrur harus terus ditunjukkan. Sebab, waktunya, bukan sebatas sebulan atau satu tahun setelah pulang dari Tanah Suci, tetapi sepanjang hidupnya, se-hingga benar-benar menjadi panutan bagi yang lainnya.

Bupati Sumenep, A. Busyro Karim secara resmi me-lepas calon Jemaah haji (CJH) Kabupaten Sumenep, Jumat (26/9). Acara pelepasan tersebut dimulai sekitar pukul 09.00 Wib yang bertempat di GOR. A. Yani Sumenep. Sebanyak 534 orang JCH, dengan rincian 360 orang asal daratan dan 170 orang asal kepulauan resmi diberang-katkan dari GOR A. Yani menuju Asrama Haji Embarkasi Surabaya dengan menggunakan 12 armada bus.

Sebelum diberangkatkan, para tamu Allah dihimbau oleh bupati Sumenep agar menjaga kesehatan, baik batin maupun fisik. Karena dalam melaksanakan ibadah haji, selain niat yang benar dan ikhlas, kesehatan batin dan fisik merupakan hal yang sangat penting.

Busyro mengingatkan kepada CJH agar selalu men-jaga tradisi dan kultur Sumenep yang selama ini dinilai baik oleh banyak kalangan. Karena menurutnya, ketika di Mekkah CJH pasti akan bertemu dengan banyak kultur yang berbeda. Untuk itu, CJH diharap menjaga nama baik Indonesia, lebih-lebihSumenep. “Jaga nama baik Kabu-paten Sumenep,” kata Busyro

Selain itu, mantan ketua DPRD duaperiode itu juga mendoakan agar semua calon jemaah haji (CJH), teru-tama yang dari Sumenep dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar,sehingga dapat kembali ke daerahnya masing-masing dengan selamat.

Pantauan Koran Madura, dalam acara pelepasan JCH tersebut, terlihat hadir antara lain, jajaran Forpim-da Sumenep, pihak kementerian agama, dan pimpinan DPRD setempat serta elemen lain. =ADV/FATHOL ALIF/SYM

Berhaji untuk Hati yang Suci

Bupati Minta CJH Menjaga Nama Baik Sumenep

SUMENEP – Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sumenep sukses

menggelar Kemah Bakti dan Diklatsar, Jumat-Minggu (26-28/9) di Lapangan Sepakat Lenteng. Acara itu diikuti 551 peserta.

Acara pembukaan Kemah Bakti dan Diklatsar dibuka oleh Bupati Sumenep A. Busyro Karim dan bertin-dak sebagai inspektur upacara. Tam-pak juga hadir pada acara tersebut, Ketua sementara DPRD Abrori Man-nan, Ketua PCNU A. Pandji Taufiq, dan pengurus teras NU lainnya.

Ketua GP Ansor Cabang Sume-nep Moh. Muhri mengatakan, di-gelarnya acara tersebut sebagai bentuk keperdulian NU terhadap NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). ”Jadi, semua Banser ini sebagai benteng NKRI,” katanya.

Selain itu, Banser akan menjadi benteng akidah Ahlussannah wal-

jamaah, yang saat ini sudah banyak tercoreng dengan adanya gerakan radikal. “Tugas Banser ini juga akan menjadi benteng ulama NU yang bersifat cultural,” tambahnya.

Muhri berharap, ilmu dan pen-galaman yang peserta peroleh dit-ularkan di pengurus anak cabang masing-masing.

Sementara Bupati Sumenep A. Busyro Karim mengatakan, ke-

beradaan banser telah banyak me-warnai kiprah bumi pertiwi. Banser selalu menjadi barisan pertahanan dalam dinamika perjalanan bangsa.

"Banser yang berdiri tahun 1962 juga mempunyai peran penting dalam memberantas PKI dan antek-anteknya. Banser merupakan benteng perta-hanan ulama dan mempertahankan NKRI tanpa melihat golongan mau-pun agama." ujarnya. =ADV/JUNAEDI

Kepala Dinkes Sumenep, A. Fa-toni mengatakan bahwa dari 98 dokter umum yang ada di Sumenep telah disebar ke beberapa puskes-mas yang ada di wilayah Sumekar. Sehingga, menurutnya, jika dokter-dokter tersebut bekerja dengan mak-simal, maka tidak akan mengurangi tingkat pelayanan mereka kepada masyarakat.

“Walaupun di masing-masing puskesmas itu hanya ada dua dokter umum yang ditugaskan, insya Allah pasien tetap akan mendapatkan pe-layanan yang ideal dari dokter terse-but,” ungkapnya, Minggu (28/9).

Fatoni menjelaskan, meskipun selama ini dokter yang ditugaskan di masing-masing puskesmas hanya berjumlah dua orang, masih belum ada keluhan dari masyarakat terkait dengan pelayanan. Pasalnya, dokter yang ada memang didesak untuk se-lalu memberikan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat. “Mis-alnya, satu dokter dijadwal siang hari, sementara dokter yang satunya

malam hari. Insya Allah kalau begitu jumlah dokter yang ada bisa bekerja secara maksimal,” tambahnya.

Sementara untuk dokter spesialis, pihaknya mengaku masih kurang. Fa-toni menjelaskan, selama ini di Sume-nep hanya memiliki 4 dokter spesia-lis yang ditugaskan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumenep.

Keempat dokter spesialis terse-but ialah 2 dokter spesialis anak dan 2 dokter lainnya dokter spesialis bedah. Namun demikian, pihaknya tetap optimis keempatnya bisa bek-erja dengan maksimal sehingga

masyarakat tidak akan telantar.Terpisah, anggota Dewan Per-

wakilan Rakyar Daerah (DPRD) Sumenep, Indra Wahyudi mengata-kan, dua dokter umum untuk satu puskesmas sebenarnya bisa saja. Hanya saja jumlah tersebut masih dinilai kurang ideal. Alasannya,di puskesmas, dokter itu tidak hanya melayani satu atau dua pasien, mel-ainkan banyak pasien. Bahkan, tam-bahnya, seorang dokter harus mel-ayani lebih dari 10 pasien.

Oleh sebab itu, ia berharap jum-lah dokter umum yang ditugaskan di puskesmas harus ditambah. “Ka-lau bisa, yang asalnya dua ditambah satu lagi menjadi tiga dokter. Agar tidak merasa kewalahan melayani pasien yang datang. Karena kalau cuma dua, dimungkinkan pelayanan di puskesmas kurang maksimal. Minimal tiap puskesmas ada tiga-dokter,” tandasnya.

Indra menambahkan, seharusn-yadi tiap-tiap puskesmas ada dokter spesialisnya. Agar pasien yang ada di pelosok desa, terutama kepulauan tidak harus jauh-jauh datang ke RSUD jika membutuhkan dokter spesialis. "Saya berharap Pemkab segera mel-akukan rekrutmen tenaga medis, baik dokter umum maupun dokter spesialis," harapnya. =FATHOL ALIF/SYM

Krisis Dokter Tak Pengaruhi PelayananDewan: Minimal Tiap Puskesmas Ada Tiga DokterSUMENEP- Meski jumlah dokter di Sumenep masih kurang, namun Dinas Kesehatan (Dinkes) mengklaim krisis dokter tersebut tidak akan mengurangi kualitas pelayanan terhadap pasien. Pasalnya, di masing-masing puskesmas yang ada di Sumenep sudah ada dokter.

Walaupun di masing-masing puskesmas itu hanya ada dua

dokter umum yang ditugaskan,

A. Fatoni Kepala Dinkes

Ketua GP An-sor Moh. Muhri (jas hijau) ber-foto bersama peserta diklatsar.

Bupati A. Busyro Karim (pegang bendera) melepas jemaah haji, Jumat (26/9). Bupati mengimbau JCH menjaga kesehatan, baik batin maupun fisik.

Page 20: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III D Sumenep

Kepala Divisi Perencanaan Teknis BPWSM, Lisa Lestiarini di Batam, Jumat, mengatakan pengalaman BP Batam dalam mengembangkan Pulau Batam sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas menjadi sebuah referensi untuk dipelajari secara konferehensif.

"Tentu beberapa bagian di antaranya dapat diterapkan oleh Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura dalam mengembangkan wilayah indus-tri Surabaya-Madura," kata dia.

Beberapa bagian yang menjadi fokus perhatian dalam kunjungan BPWS antara lain strategi pengembangan Batam, sistem pengelolaan keuangan, sumberdaya manusia, kebija-

kan dan landasan hukum, serta sinergitas antara Pemerintah Daerah dan BP Batam.

Dalam kunjungan terse-but, Direktur Perencanaan dan Pembangunan, Imam Bachroni memaparkan tentang konsep pengembangan Batam yang dituangkan dalam sebuah road map serta beberapa infrastruktur yang sedang dan akan dikem-bangkan oleh BP Batam.

Sedangkan untuk pengelo-laan keuangan BP Batam, Imam Bachroni menjelaskan mengenai BP Batam yang telah bertrans-formasi menjadi sebuah Badan Layanan Umum (BLU).

Pada kunjungannya ke Batam, BPWSM juga mengun-jungi beberapa lokasi infrastruk-

tur yang sedang dibangun BP Batam dan beberapa kawasan industri.

Perwakilan lembaga tersebut pada September 2013 juga sudah mengunjungi BP Batam.

Beberapa proyek yang akan disampaikan saat itu untuk dikembangkan BPWSM antara lain pembangunan dan men-gelola wilayah kaki Jembatan Surabaya-Madura, yang meliputi wilayah di sisi Surabaya sekitar 600 hektare dan sisi wilayah Madura sekitar 600 hektare.

Selanjutnya, penataan ka-wasan khusus di Pulau Madura seluas sekitar 600 hektare dalam satu kesatuan dengan wilayah pelabuhan peti kemas dengan perumahan dan industri ter-masuk jalan aksesnya.

BPWSM, juga akan menerima dan melaksanakan pelimpahan sebagian wewenang dari Pemer-intah Pusat atau Pemerintah Daerah meliputi menyelengga-rakan pelayanan satu atap untuk

urusan perizinan di wilayah Suramadu.

Selain itu, melakukan fasili-tasi dan stimulasi percepatan per-tumbuhan ekonomi masyarakat Jawa Timur, termasuk pembangu-nan jalan akses menuju Jembatan Tol Suramadu, baik di wilayah sisi Surabaya maupun di wilayah sisi Madura, pembangunan jalan pantai utara Madura (Bangkalan - Sumenep), katanya.

Kemudian melaksanakan pembangunan jalan lintas sela-tan Madura (Bangkalan - Sume-nep), pembangunan jalan pen-ghubung pantai utara Madura dengan lintas selatan Madura, pembangunan infrastruktur perhubungan antarwilayah kepulauan, serta pengembangan sumberdaya manusia dalam rangka industrialisasi di Pulau Madura, penyediaan infrastruk-tur air baku, air minum, sanitasi, energi, dan telekomunikasi di wilayah Suramadu.

=LARNO/ANT

Hal itu terkait pernyataan DKP yang menyatakan telah turun ke lapangan setelah Perahu Kapal Motor (PLM) Kenanga milik warga Ambunten ditangkap war-ga. Padahal pada saat kejadian, katanya, tidak seorangpun dari DKP yang datang.

Selain itu, pernyataan DKP yang mengatakan sudah intens setiap tahun melakukan sosial-isasi terkait surat-surat yang harus dimiliki oleh nelayan. Padahal, sudah sejak beberapa ta-hun yang lalu, DKP tidak melaku-kan sosialisasi di Pulau Gili Raja.

”Yang kami ingat, sejumlah pemuda dan masyarakat di sini yang mengundang pihak DKP un-tuk melakukan diskusi bersama. Bukan atas kemauan pihak DKP melainkan kemauan masyarakat sendiri,” terangnya.

Sebelumnya, Kabid Pen-gawasan Perlindungan Usaha Perikanan DKP Sumenep, Moh. Nurchrahman, mengatakan, “Setelah kejadian itu (Sabtu, 13 September 2014 sekitar pukul 23.00), kami turun langsung ke sana (Gili Raja) untuk memasti-kan kejadian tersebut,” katanya.

Menanggapi pernyataan ak-tivis Lembaga Kajian Kritis Sume-nep (LKKS) Junaidi Pelor yang meminta DKP intens melakukan sosialisasi, Moh. Nurchrah-man mengaku telah melakukan sosialisasi setiap tahunnya. ”Memang untuk pengawasan dan sosialisasi, ada agenda khusus yang dilakukan setiap tahunnya,” katanya. (Koran Madura, 22/9).

=JUNAEDI/MK

PENANGKAPAN NELAYAN

DKP Dinilai PembohongSUNENEP – Warga Gili Raja Kecamatan Giligenting menilai Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumenep pembohong. ”Kami jelas kecewa, karena pernyat-aan dan fakta sudah tidak sesuai,” kata Syaiful Anang, warga Gili Raja Kecamatan Giligenting.

Kami jelas kecewa, kare-na pernyataan dan fakta

sudah tidak sesuai,”

Syaiful AnangWarga Gili Raja

BATAM - Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWSM) melakukan studi banding ke Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk mempelajari peren-canaan dan konsep pengembangan Pulau Batam yang kini menjadi tujuan investasi terkemuka wilayah Asia.

WISATA

BPWSM Pelajari Pengembangan Batam

PENGEMBANGAN SURAMADUBadan Pengembangan Wilayah Suramadu Ma-dura (BPWSM) akan mengembangkan wilayah kaki Jembatan Suramadu meliputi wilayah sisi Surabaya sekitar 600 hektare dan sisi wilayah Madura sekitar 600 hektare.

Page 21: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III ESumenep

Hal tersebut terbukti saat fenomena praktik jual beli kartu tanda penduduk (KTP) yang dilakukan calon kepala desa (cakades) untuk mendapat dukungan dari masyarakat di Desa/Kecamatan Talango, Pulau Poteran, beberapa waktu lalu.

Anggota DPRD dari PDI Perjuangan, Zainal, meminta agar pemerintah mengevaluasi seluruh mekanisme pilkades. Pasalnya, kejadian tersebut me-mang riskan terjadi. Sebab dalam

perbup, ada kompetisi antar masyarakat, sehingga membuka kran bagi siapa pun untuk men-calonkan diri.

“Bagi saya terobosan itu baik, bahkan demokatis, tetapi masyarakat Sumenep masih belum siap dengan terobosan itu, sehingga perlu dilakukan secara bertahap. Buktinya, apa yang kita khawatirkan telah terjadi,” katanya, Minggu (28/9) kepada Koran Madura.

Ia menambahkan bahwa

pilkades itu jauh berbeda dengan pilbup, pileg atau atau pemili-han-pemilihan yang lain. “Lebih riskan pilkades, sebab berhubun-gan langsung dengan masyarakat. Artinya, kalau pilbup dan pileg itu kan tidak berkompetisi di tingkat desa, tetapi perdapil, tetapi kalau pilkades kompetisin-ya ditingkat desa. Maka jika tidak diantisipasi dengan baik, bisa perang saudara,” tegasnya.

Oleh karena itu, mantan kepala desa itu meminta agar pemerintah mengevaluasi beberapa hal yang ada dalam perbup itu. “Jika memang sudah tidak bisa diubah lagi, maka pemerintah harus membuat langkah taktis agar praktik jual beli KTP tidak terjadi lagi. Biar pilkades berjalan dengan lancar,” pintanya.

Diketahui, beberapa waktu lalu praktik jual beli KTP terjadi di Desa/Kecamatan Talango, Pu-

lau Poteran. Fenomenda tersebut menguak pasca dikeluarkannya kebijakan pemerintah tentang bukti dukungan menggunakan KTP sebagai salah satu syarat menjadi cakades.

Informasinya, harga satu foto copi KTP berkisar antara Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu. Sementara, jumlah hak pilih di desa tersebut sekitar 5.000 hak pilih, dengan jumlah cakadesnya sebanyak 11 orang. Padahal, sesuai peraturan bupati (perbub) tentang mekanisme pencalo-nan, jumlah maksimal cakades sebanyak lima orang dan minimal dua orang.

Kepala Bagian Pemerintahan Desa (Pemdes) Moh. Ramli masih belum bisa dikonfirmasi. Sebe-lumnya ia mengatakan bahwa pembasatan jumlah cakades tersebut merupakan amanat undang-undang. Sehingga agak mustahil tejadi perubahan lagi.

”Kami hanya sebagai pelaku saja, dan teknis jumlah dukungan menggunakan KTP itu merupa-kan amanat perbup yang harus kita patuhi bersama,” katanya.

Soal maraknya jual beli KTP, Ramli mengatakan bahwa hal itu bukan tanggung jawabnya. Dia hanya bisa mengimbau agar masyarakat tidak menukar dukungannya dengan meteri. ”Jangan sampai terjadi jual beli dukungan, sebab perolehan suara tetap menunggu hasil di bilik suara,” terangnya.

Dirinya mengaku heran dengan fenomina tersebut. Sebab saat ini tahapan pelaksanaan pilkades ser-entak belum sampai pada proses itu. Pengumpulan KTP itu akan dilaksanakan delapan hari setelah melakukan verifikasi bakal calon. ”Itu aneh kiranya, sebab saat ini masih belum waktunya mengum-pulakan dukungan berbentuk KTP,” tukasnya. =SYAMSUNI

PEMILIHAN KEPALA DESA

Mekanisme Pilkades Tahap II Rawan Konflik

SUMENEP – Mekanisme Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Tahap II dinilai rawan terjadi konflik dan kesenjangan antar masyarakat. Pasalnya, me-kanisme pilkades yang telah disosialisasikan mem-buka kompetisi antar masyarakat, bahkan aturan cakades maksimal 5 dan minimal 2 adalah biang keladinya.

SUMENEP - Pemerintah Kabupat-en Sumenep terkesan setengah hati menggarap desitinasi wisata Pulau Gili Labak, Desa Kombang, Kecamatan Talango. Padahal pulau yang memiliki luas lima hektare dan dihuni 35 kepala keluarga (KK) atau 105 jiwa tersebut sangat cocok untuk dikelola sebagai lokasi selam dasar maupun selam pro-fesional.

Anggota DPRD Kabupaten Sume-nep Abrari mengatakan bahwa be-berapa potensi alam di Kota Sumekar belum tergarap dengan baik. Padahal di beberapa daerah, ada banyak des-tinasi wisata yang perlu dapat perha-tian dari pemerintah.

“Namun, seringkali beberapa pe-luang itu hanya jadi wacana saja, pa-dahal jelas-jelas itu adalah peluang bagus untuk Sumenep ke depan. Apal-agi Sumenep itu termasuk salah satu daerah yang kaya potensi wisata. Jadi, sayang sekali kalau peluang itu dibiar-kan begitu saja,” jelasnya.

Berdasarkan hitungan Koran Ma-dura, pulau yang mempunyai pasir putih dan bersih itu, dapat ditem-puh dari wilayah Kecamatan Talango antara 1 sampai 1,5 jam menggunakan perahu layar motor (PLM) atau perahu rakyat.

Bisik-bisik, dulu wacana mulai

berembus kalau pemerintah daerah masih sibuk mencari investor agar dikelola secara profesional seiring dengan semakin banyaknya pengun-jung dari manca negara yang lewat melalui Bali.

Anggota DPRD Kabupaten Sume-nep, Dwita Andriani mengaku tertarik dengan Pulau Gili Labak, bahkan ia pernah berkunjung sendiri ke pulau laut biru itu. “Pulaunya sangat bagus. Bahkan, air lautnya jernih dan bisa melihat ikan warna-warni. Ini sangat cocok untuk dikelola menjadi salah satu tujuan wisata laut,” ujarnya.

Kata Ita, kini tinggal keseriusan pemerintah untuk mengelolanya. “Jangan biarkan Gili Labak itu dilirik oleh orang luar Sumenep, sehingga kita akan kehilangan potensi laut yang luar biasa. Oleh karena itu, segeralah pemerintah membuat langkah taktis agar Pulau Gili Labak dapat diurus dengan baik,” pintanya.

Namun, hingga saat ini Gili Labak belum menjadi destinasi wisata yang di unggulkan oleh Sumenep. Bahkan di website resmi Pemkab Sumenep maupun website Dinas Kebudayaan, Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dis-budparpora) Pulau Gili Labak tidak di-masukkan sebagai destinasi wisata.

=SYAMSUNI

DESTINASI WISATA

Gili Labak Kurang Tergarap

PEMANDU WISATA ALOMAMPA SONGENNEP. Pengunjung turun dari perahu menikmati destinasi wisata di Pulau Gili Labak, Sabtu (27/9). Gili Labak adalah destinasi wisata bawah laut yang sungguh menakjubkan.

Page 22: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN IIIF PamekasanBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FSENIN 29 SEPTEMBER 2014 NO. 0451 | TAHUN III

PAMEKASAN – Pencu-likan anak sekolah yang mulai merambah ke Madura membuat Disdik Kabupaten Pamekasan panik. Apalagi dugaan pencu-likan anak sekolah terjadi di SDN Tambung 2, Kecamatan Pademawu. Untuk menjaga-ja-ga kejadian yang tidak diingin-kan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pamekasan meminta kepada seluruh sekolah untuk mewaspadai terjadinya pencu-likan anak sepulang sekolah.

Disdik sudah menginstruk-sikan kepada seluruh Kepala Cabang Disdik se Kabupaten Pamekasan agar menindaklan-juti ke masing-masing sekolah. Supaya sekolah melakukan langkah-langkah antisipasi sebagai wujud kewaspadaan bersama. Salah satu cara yang bisa dilakukan yakni memas-tikan siswa yang berada di lingkungan sekolah pada saat jam sekolah berlangsung, dengan cara intens melakukan kroscek terhadap keberadaan siswa, melalui masing-masing guru kelas.

Selanjutnya, meningkatkan kewaspadaan terhadap gerak-gerik siapapun orang tidak dikenal yang berada di lingkun-gan sekitar sekolah saat jam sekolah berlangsung. Dan saat jam sekolah berakhir, pastikan siswa sudah pulang semua, baru guru dan kepala sekolah. Jika perlu lakukan pendampingan di halaman sekolah.

Disdik juga menyarankan agar pihak sekolah koordinasi degan pihak berwenang di seki-tar sekolah, termasuk dengan orang tua siswa. Tujuannya untuk mempersempit ruang gerak orang-orang yang memi-liki niat buruk terhadap siswa. Apabila menemukan kejadian penculikan, secepatnya melaku-kan koordinasi dengan pihak kepolisian terdekat.

Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar Disdik Pame-kasan, Prama Jaya menyatakan sudah menyampaikan hal itu kepada masing-masing UPT Disdik yang berada di masing-masing kecamatan. Selain itu, pihaknya akan menyampaikan kepada guru secara langsung saat pertemuan dengan guru.

Tidak hanya kepada sekolah,

guru, siswa ataupun wali murid, pihaknya juga menginginkan tokoh masyarakat yang be-rada di sekitar sekolah, juga ikut serta memantau keamanan di lingkungan sekolah. Kerja sama ini penting dilakukan untuk menutup ruang gerak penjahat yang berencana akan melakukan penculikan kepada anak-anak.

“Saya himbau seluruh sekolah duduk bersama, dengan masyarakat sekolah, yakni guru, wali murid, dan tokoh masyarakat sekitar sekolah, kalau perlu mengundang aparat keamanan, guna mengantisipasi terjadinya penculikan siswa,” ungkapnya.

Sebelumnya, dua siswi asal SDN 2 Tambung, Kecamatan Pade-mawu, Kabupaten Pamekasan, nyaris menjadi korban penculikan. Kedua siswa tersebut diketahui bernama Sofi dan Ninis.

Dua korban yang nyaris menjadi korban itu, saat ini kelas 3 SDN Tambung 2 Pame-kasan. Kronologinya, korban hendak pulang dari sekolahnya yang bberjarak tidak jauh dari Balai Desa Tambung. Biasanya Sofi dan Ninis pulang sekolah dijemput oleh orang tunya, tetapi karena tidak kunjung dijemput kedunya memilih berjalan kaki.

Namun, setibanya di jalan raya Tambung sekitar pukul 11.00, ada mobil Avanza warna putih yang berhenti dan mendekati kedua siswa terse-but dan mengajaknya pulang, kepada calon korbannya, kedua pelaku mengaku disuruh ibunya untuk menjemput.

Karena curiga terhadap kedua pelaku yang mengajakn-ya itu, Ninis akhirnya menanya-kan kepada pelaku siapa nama ibunya, ternyata pelaku tidak bisa menjawab pertanyaan siswa SD itu.

Namun, beruntung pada saat bersamaan ada Zainal warga Tambung yang mengenal kedua siswi itu dan berhenti didekat mobil Avanza putih tersebut. Zainal langsung men-gajak Ninis beserta Sofi yang sudah ada dalam mobil pelaku untuk pulang bersamanya. Para tak bisa berbuat banyak dan membiarkan kedua calon korbannya dibawa pulang.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Disdik Mulai PanikWaspadai Penculikan Anak

PAMEKASAN - Dampak ben-cana kekeringan yang terjadi setiap tahun di Kabupaten Pame-kasan semakin luas. Terbukti kekeringan yang terjadi pada ta-hun ini cakupannya meningkat dibanding 2013 lalu.

Berdasarkan data pengaduan di Posko Pelayanan Kekeringan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, ta-hun 2013 lalu, kekeringan ter-jadi di 113 desa yang mengalami kekeringan. 41 desa diantaranya mengalami kekeringan kritis, se-dangkan, 72 desa mengalami kekeringan langka dan langka ter-batas.

Desa yang mengalami kek-eringan kritis tersebar di 10 ke-camatan. Rinciannya 3 desa ada di Kecamatan Larangan, 3 desa di Kecamatan Proppo, 2 desa di Kecamatan Pasean, 2 desa di Ke-camatan Pagantenan, 9 desa di Kecamatan Batumarmar, 6 desa di Kecamatan Waru, 3 desa di Kecamatan Palengaan, 5 desa di Kecamatan Pademawu, 4 desa di Kecamatan Kadur, dan 4 desa di Kecamatan Tlanakan.

Sedangkan desa yang men-galami kekeringan langka dan langka terbatas tersebar di 13 kecamatan yang ada di Pame-kasan, yaitu sebanyak 10 desa di Kecamatan Pakong, 3 desa di Kecamatan Pamekasan, 3 desa di Kecamatan Galis, 6 desa di Kecamatan Larangan, 7 desa di Kecamatan Proppo, 5 desa di Ke-camatan Pasean, 3 desa di Ke-camatan Batumarmar dan 3 desa di Kecamatan Pagantenan. Selan-jutnya, 6 desa di Kecamatan Waru, 9 desa di Kecamatan Palengaan, 3

desa di Kecamatan Pademawu, 5 desa di Kecamatan Kadur, dan 9 desa di Kecamatan Tlanakan.

Sedang pada tahun 2014 ini, data pengaduan di Posko Pelay-anan Kekeringan Badan Penang-gulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, menyebutkan kek-eringan terjadi di 115 desa, atau bertambah 2 desa cakupan kek-eringan. 39 desa mengalami kek-eringan kritis dan 76 desa men-galami kekeringan langka.

Desa yang mengalami keker-ingan kritis tahun ini tersebar di 10 kecamatan. Rinciannya, 2 desa ada di Kecamatan Larangan, 3 desa di Kecamatan Proppo, 3 desa di Kecamatan Pasean, 2 desa di Kecamatan Pagantenan, 11 desa di Kecamatan Batumarmar, 5 desa di Kecamatan Waru, 2 desa di Kecamatan Palengaan, 5 desa di Kecamatan Pademawu, 2 desa di Kecamatan Kadur, dan 4 desa di Kecamatan Tlanakan.

Kemudian desa yang mengala-mi kekeringan langka di tahun 2014 ini, tersebar di 13 kecamatan yang ada di Pamekasan, yaitu se-banyak 10 desa di Kecamatan Pa-kong, 3 desa di Kecamatan Pame-kasan, 3 desa di Kecamatan Galis, 9 desa di Kecamatan Larangan, 8 desa di Kecamatan Proppo, 4 desa di Kecamatan Pasean, 2 desa di Kecamatan Batumarmar dan 3 desa di Kecamatan Pagantenan. Kemudian 7 desa di Kecama-tan Waru, 10 desa di Kecamatan Palengaan, 3 desa di Kecamatan Pademawu, 7 desa di Kecamatan Kadur, dan 9 desa di Kecamatan Tlanakan.

Dari perbandingan data ta-hun 2013 dan 2014 diatas, me-

nyebutkan bahwa tambahan luas kekeringan tahun ini terjadi di di Kecamatan Proppo, yang sebe-lumnya hanya terjai di 10 desa, kini bertambah 1 desa, menjadi di 11 desa. Kondisi yang sama juga terjadi di Kecamatan Batu-marmar, yang sebelumnya hanya terjadi di 12 desa, kini bertambah 1 desa menjadi 13 desa yang di-landa kekeringan.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Suli Faris mengatakan dengan ber-tambahnya luasan kekeringan yang terjadi, hendaknya Pemerin-tah Kabupaten Pamekasan men-ingkatkan program penghijauan agar luasan kekeringan yang ter-jadi tidak terus bertambah.

“Selain melakukan penanga-nan kekeringan, seharusnya pem-kab juga melakukan penghijauan agar kekeringan semakin lama semakin berkurang luasannya, karena memang untuk memper-baiki kerusakan lingkungan tidak bisa dengan cepat,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Di-nas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Pamekasan, Ajib Abdullah mengatakan dengan ketersedian bibit pohon yang ada masih terbatas saat ini, pihaknya memperkirakan butuh 30 tahun lagi agar lahan-lahan yang ada di wilayah Pamekasan kembali membaik.

“Setiap tahunnya ketersedi-aan bibit pohon sekitar ada 900 ribu, yang penanamannya di ke-mas dalam kegiatan tanam 1 mil-iar pohon, tahun menanam, dan kegiatan perempuan tanam dan pelihara pohon,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

PERALIHAN MUSIM

Luas Kekeringan Meningkat

Tandus. Salah satu lahan kritis yang berada di Desa Majungan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan

Page 23: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451| TAHUN III GPamekasan

Komandan Kodim 0826 Pame-kasan, Letkol Arm Mawardi men-gatakan pihaknya tetap berkomit-men untuk melakukan relokasi pasar tersebut. Namun rencana itu masih tergantung kebijakan pemerintah daerah.

Pemerintah setempat mem-

punyai tugas untuk menyiapkan lahan tempat berjualan bagi para pedagang yang akan direlokasi agar tidak memutus mata penca-harian pedagang. Sayangnya la-han dimaksud hingga kini belum siap

“Sebenarnya saya sendiri in-

ginnya bisa segera memanfaat-kan lahan Sedandang itu dikem-balikan sebagaimana fungsinya, sehingga relokasi tetap mejadi komintmen saya, karena itu itu perintah dari pangdam,” katanya.

Dalam perjalanannya, mes-ki sudah berkoordinasi dengan pemkab, upaya relokasi itu masih menemui kendala. Terkait hal itu, pihaknya juga tidak bisa berbuat banyak, hanya saja dia berharap agar pihak terkait segera me-lengkapi proses relokasi sehingga tidak terhambat.

“Saya rasa tahun depan bisa terealisasi, karena tahun ini pe-

nyesuaian dan tahun depan Insya Allah tinggal pelaksanaan se-hingga tidak menghambat,” ung-kapnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang (Cikartarung) Kabupaten Pame-kasan, Muharram mengatakan Pemkab Pamekasan telah mem-punyai lokasi pengganti, sehingga pedagang tidak kehilangan mata pencahariannya.

Tidak hanya itu, lanjutnya, dalam mempersiapkan lokasi pedagang, pemkab juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk membangun

kios pedagang di dua lokasi yang disiapkan, yaitu Rp 1 miliar, un-tuk pembangunan kios dan pen-dukungnya di bekas Pasar Gurem, kemudian Rp 1 mliliar lagi un-tuk di bekas Stasiun KA, di Jalan Tronojoyo, Pamekasan.

“Perencanaan di kami telah selesai, untuk realisasi pemban-gunannya kami masih menunggu hasil lelang oleh Bagian Pemba-gunan, semoga saja cepat sele-sai dan pedagang yang sekarang menempati lapangan Sedandang bisa pindah, karena lapangan itu akan digunakan Kodim,” katanya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Relokasi Pedagang Belum TerealisasiPemerintah Masih Menyiapkan Lahan Pengganti PAMEKASAN - Rencana relokasi pedagang yang menem-pati Lapangan Sedandang milik Kodim 0826 Pamekasan hingga saat ini tidak kunjung dilakukan, karena Pemkab setempat belum siap. Akibatnya, relokasi pedagang yang direncanakan sejak tahun 2012 hingga saat ini belum terealisasi.

PERMINTAAN SAPI MADURA. Sejumlah pedagang menggiring sapi dagangannya, saat akan diseberangkan ke Probolinggo, di Pantai Pegagan, Pademawu, Pamekasan, Jatim. Menjelang Idul Adha 1435 H, permintaan sapi Madura dari beberapa daerah di Jatim meningkat hingga 50 persen dari bulan sebelumnya. Tingginya permintaan tersebut karena harga sapi lokal Madura relatif lebih terjangkau dibanding sapi Jawa dan sapi hasi persilangan.

Page 24: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN IIIH Pamekasan Pamekasan

Tidak hanya itu, Pemkab se-tempat sama sekali belum meng-etahui rencana pengoperasian pelabuhan Branta itu. Sebab, hingga saat ini pihak Pemkab masih menganggap pelabuhan itu masih dalam tahun pembangu-nan dan belum bisa dioperasikan.

Sekretaris Kabupaten (Sek-kab) Pamekasan, Alwi Beiq men-gatakan pihaknya tidak tahu perihal pengoperasian pelabuhan Branta itu. Tidak hanya itu, ia

juga tidak memahami bagaimana kewenangan Pemkab Pamekasan jika Pelabuhan hasil Mega Proyek Kementrian Perhubungan itu mu-lai dioperasikan.

“Kewenangan operasionalnya kan dari Kementerian Perhubun-gan, sampai saat ini kami masih belum tahu bagaimana kewenan-gan Pemkab Pamekasan, tapi kan masih dalam tahap pembangunan dan apalagi belum beroperasi,” kata Alwi

Menurutnya, Pemkab Pame-kasan hanya sebagai pemilik wilayah dibangunnya pelabuhan itu. Sedang Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubun-gan yang memodali pembangu-nan pelabuhan hingga ratusan miliar. Sehingga, belum adanya pembagian kewenangan itu, pihaknya belum tahu dari sek-tor apa Pendapatan Asli Dae-rah (PAD) yang bisa didapat dari pelabuhan tersebut.

Mengenai retribusi atau apa-pun yang menjadi kewenangan daerah masih perlu dikaji terle-bih dahulu, karena perlu diper-timbangkan berdasarkan regulasi yang ada di Pamekasan “ Ya nanti kami lihat bagaimana regulasinya jadi sekarang belum bisa dipasti-kan bagaimana kerjasama antara

Pemkab dan Kementerian Per-hubungan” ungkapnya.

Berdasarkan catatan koran ini total proyek pelabuhan tersebut telah menelan anggaran Rp 100 miliar sejak 2003 silam. Rincian-nya, pada tahun 2003 dana yang telah dihabiskan mencapai Rp 30 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa timur.

Setelah mangkrak hampir sepuluh tahun, kemudian pada tahun 2012 lalu pemerintah pu-sat mengambil alih pembangunan pelabuhan tersebut dengan men-gucurkan dan sebesar Rp 50 mil-iar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan tahun 2013 lalu, pemerintah pusat kem-bali menggelontorkan dana seki-tar Rp 20 miliar.

Sebelumnya , Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Klas III Branta, Pamekasan, Suko mengatakan pelabuhan terse-but akan difungsikan sebagai pelabuhan umum. Semua jenis kapal dengan ukuran 8000 hing-ga 10.000 dwt bisa bersandar di pelabuhan tersebut. Direncana-kan untuk pelayanan bagi trans-portasi penumpang, diperkirakan masih tahun 2015 mendatang.

“Pengoperasiannya sudah satu bulan yang lalu, tapi semen-tara hanya difungsikan untuk kapal barang, untuk angkutan pe-numpang mungkin tahun depan karena belum ada kapal, yang nanti juga akan disiapkan oleh kementerian perhubungan,” ka-tanya.

=ALI SYHARONI/UZI/RAH

Kerjasama Branta Tak JelasSejak 2003 Proyek Pelabuhan telah Menghabiskan Rp 100 MPAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pame-kasan menjalin kerjasama dengan pemerintah pusat dalam bidang pelabuhan, yang dibanguan di Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan. Namun, hingga saat ini kerjasama tersebut belum jelas, utamanya ke-wenangan pemkab setempat.

TERBENTANG. Pelabuhan Branta di Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, yang akan direncanakan sebagai pelabuhan umum

Page 25: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451| TAHUN III IPamekasan

Kedua JCH ini diketahui berangkat ke tanah suci Mak-kah berdasar data yaang dimiliki Dinas Kesehatan (Dinkes) Pame-kasan. Dinkes tidak menyebutkan identitas keduanya.

Kepala Dinkes Pamekasan, Ismail Bey mengaku tidak memiliki kewenangan untuk menentukan apakah JCH terse-

but layak berangkat atau tidak. Karena sepenuhnya menjadi kewenangan RS Haji Sektor Su-kolelo Surabaya, dan pengece-kan petugas medis di Bandara Juanda Surabaya.

Menurutnya, Dinkes hanya melakukan pendampingan khu-sus terhadap dua JCH yang salah satunya mengindap penyakit

dan memberikan rekam medik sejelas-jelasnya kepada RS Sura-baya.

Ada 1 dokter dan 2 perawat delegasi Dinkes Pamekasan yang akan menyertai para JCH. Tugasnya memberikan pelayanan kesehatan kepada JCH Pame-kasan. Para petugas medis terse-but nantinya akan bergabung dengan petugas medis delegasi Pemrov Jawa Timur dan 38 kabu-paten/kota se Jawa Timur, untuk saling membantu memberikan pelayanan kesehatan kepada JCH se Jawa Timur.

Ismail menambahkan,

petugas medis tersebut juga sudah diberikan pendidikan khusus pelayanan kesehatan haji, serta dilengkapi dengan berbagai obat-obatan sebelum berangkat menuju tanah suci.

Ismail juga meminta keluarga jamaah haji untuk tidak kawatir dengan pelayanan kesehatan haji. Karena, petugas medis sudah siap melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Para JCH Pamekasan Sudah diberangkatkan menuju Asrama Haji Sukolelo Surabaya pada Ju-mat (26/9) dengan menggunakan 14 armada bus.

Mereka tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 63 dan 64. Jumlah jamaah haji yang dib-erangkatkan sebanyak 641 orang tersebar di berbagai Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di Pamekasan.

Bupati Pamekasan Achmad SyafiI meminta seluruh JCH Pamekasa agar memamfaat-kan semua waktu selama di Makkah dan Madinah untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT serta tetap menjaga kesehatan den-gan baik.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Mengidap Penyakit Berisiko TinggiPAMEKASAN - Satu jemaah calon haji (JCH) Pamekasan yang memiliki riwayat penyakit berisiko tinggi, yakni gagal ginjal tetap diberangkatkan. Satu JCH lainnya sedang hamil 3 bulan juga diberangkatkan.

PAMEKASAN - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pamekasan hingga saat ini belum bisa memastikan jad-wal pelaksanaan tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) di wilayahnya. Karena BKD hingga saat ini belum menerima infor-masi mengenai pelaksanaan tes CPNS tersebut.

BKD Kabupaten Pamekasan beralasan masih akan menung-gu informasi tindaklanjut dari Panselnas Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Pusat. Apabila informasi tersebut sudah tu-run, maka BKD Pamekasan se-cepatnya akan menyampaikan kepada pelamar CPNS.

Kepala BKD Pamekasan Lukman Hedy Mahdiya mem-benarkan hal itu. Tetapi, koor-dinasi terus dilakukan dengan Panselnas BKN guna memas-tikan jadwal pelaksanaannya. Sebab, belum jelasnya jadwal pelaksanaan tes tersebut, tidak hanya untuk Kabupaten Pame-kasan saja, melainkan juga men-impa sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur.

Lukman menambahkan, apabila jadwal juga keluar maka pihaknya akan mengandeng media massa dan memamfaat-kan website untuk menyampai-kan jadwal tes tersebut, berikut nama-nama pelamar yang akan mengikuti pelaksanaan tes CPNS.

Sementara mengenai tempat pelaksanaan lanjut Lukman, jika tidak ada perubahan kebijakan, tetap akan dilakukan di Kantor BKD Pamekasan Jalan Bonorogo

Pamekasan dengan fasilitas 50 unit komputer yang sudah ter-sedia di Aula BKD.

Rencananya setiap hari akan dilakukan 5 kali tahap tes. Hal ini dilakukan dalam rangka un-tuk menjangkau seluruh peserta tes mengingat fasilitas sangat terbatas.

Dalam tes tersebut, para pe-serta langsung bisa mengetahui hasil tes yang sudah dikerjakan. Sehingga, sangat tidak mungkin terjadi kebocoran kunci jawaban tes CPNS. Karena semua sistem menggunakan komputerisasi yang berlangsung cepat, dan terbuka.

Seperti yang diketahui, se-banyak 649 pelamar Calon Pen-gawai Negeri Sipil (CPNS) yang masuk ke Kantor BKD harus tersingkir, sebelum mengikuti tes.

Data dari BKD Pamekasan jumlah pelamar sebanyak 4.243 orang, dari berbagai formasi yang disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan, semen-tara yang dinyatakan lolos veri-fikasi sebanyak 3.594.

Tersingkirnya ratusan pe-lamar tersebut karena pendidi-kan tidak sesuai dengan formasi, usia sudah melebihi ketentuan sebagai CPNS, nomor registrasi pendaftaran bukan untuk Ka-bupaten Pamekasan, melainkan instansi di pusat, serta ijazah menggunakan surat keterangan lulus. Padahal, aturannya harus foto copy ijazah asli yang dile-galisir.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

CPNS

Pelaksanaan Tes CPNS Belum Jelas

SELEKSI KARAPAN SAPI. Joki memacu sepasang sapi karapan, saat seleksi Karapan Sapi Piala Presiden tingkat ke-camatan (Kewedanan), di Stadion R. Soenarto Hadiwidjojo, Pamekasan, Jatim. Grand final karapan sapi piala Presiden akan digelar pada 19 Oktober 2014.

Ismail: Keluarga JCH Tidak Perlu Khawatir

Page 26: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN IIIJ

foto: mohammad muhlis/ koran madura

SampangSumenep SENIN 29 SEPTEMBER 2014No. 0451 | TAHUN III JSampangKORAN

MADURA

SAMPANG - Kegiatan reklamasi dan

penambangan pasir serta batu ilegal

di pesisir pantai selatan, Kecamatan Camplong,

tak kunjung usai. Meski pada Sabtu (13/9) lalu,

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) telah melakukan

razia terhadap penambang pasir, kini penambangan

kembali marak.

Kondisi itu menjadi perhatian se-rius wakil rakyat. Dalam waktu dekat, DPRD akan melakukan pemanggi-lan satuan kerja perangkat daerah dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mempunyai peran dalam persoalan tersebut.

Rahmat Hidayat Rifaie dari Frak-si Gotong Royong menyampaikan, pihaknya merasa miris ketika persoa-lan reklamasi seperti penambangan pasir dan penimbunan yang diperun-tukkan pembangunan rumah tak kun-jung ada penyelesaian.

Menurutnya, penambangan pasir sudah lama menjadi persoalan. Kelu-han itu terjadi sejak dirinya menjadi dewan periode 2009-2014. Sehingga dirinya merasa perlu untuk meman-ggil pihak-pihak SKPD terkait penam-

bangan pasir agar penyelesaian penambangan tak lagi berlarut-larut.

“Mungkin dalam pemanggilan SKPD ini kita akan cari solusi se-cara bersama-sama dalam mencegah penambangan pasir maupun penim-bunan ini. Tentu harapan kita nantin-ya dapat menemukan solusi yang ber-beda dari sebelumnya.

Dan dalam waktu dekat ini akan lebih serius lagi untuk mencarikan solusi terkait reklamasi yang ada di sejumlah pesisir pantai baik di pantai utara maupun selatan. “Kami nantin-ya akan mengkaji bagian pesisir sela-tan terlebih dahulu yaitu di reklamasi dan penambngan di daerah pantai Desa Taddan, Kecamatan Camplong,” tuturnya kepada Koran Madura, Min-ggu (28/9).

Selain itu, dirinya juga akan mem-pertanyakan kembali terkait per-mintaan dewan sebelumnya terkait pendataan sejumlah rumah yang be-rada di pesisir pantai. Hal itu dilaku-kan untuk mengantisipasi banyaknya rumah yang terus bermunculan yang ditengarai tidak menagantongi ijin mendirikan bangunan (IMB).

”Beberapa bulan yang lalu kami sudah meminta data jumlah rumah yang sudah dibangun oleh warga ke-pada camat dan kepada tiga kepala desa sekitar pantai selatan, supaya nantinya status bangunan warga ada kejelasan, namun sampai sekarang data itu masih belum masuk ke pihak dewan. Oleh sebab itu kami akan ter-us memantau itu,” ujarnya.

=MOHAMMAD MUHLIS/MK

DPRD Bakal Panggil SKPD

MASIH SAJA. Penambangan masih gencar dilakukan di sepanjang pesisir pantai selatan, Desa Taddan,

Camplong, Minggu (28/9).

SaMPanG - Sekretaris DPRD Sampang, Sudarmanto mengungkapkan, struktur pen-gurus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sam-pang, hingga Minggu (28/9) be-lum rampung semua.

Ia mengatakan, dari sekian struktur badan kelengakapan yang dibentuk masih komisi dan

fraksi. Sedangkan yang belum badan kehormatan (BK), badan legislasi (Baleg), badan musyawa-rah (Banmus), dan badan angga-ran (Banggar).

alasan belum rampungnya kelengkapan dewan, dikarenakan sudah menjadi keputusan. na-mun, nantinya bisa selesai secara menyusul. “nanti bisa menyusul

pembentukan kelengkapan de-wan yang belum selesai ini, dan belum rampungnya karena ini su-dah keputusan,” jelasnya.

Ditanya keempat kelengka-pan dewan yang belum diram-pungkan apakah berdampak kepada jalannya kinerja bi-rokrasi di internal dewan hingga kepemerintahan. Sudarmanto

menegaskan, bilamana hal ini berdampak pada kebijakan dan kinerja.

Pasalnya, salah satu Baleg dan Banngar dikatakan sangat berhubungan dengan aturan dan anggaran. Sehingga jika nantinya ada pengusulan dari eksekutif terkait pembahasan angga-ran pendapatan belanja daerah

(aPBD) secara pastinya belum bisa terlaksana.

“Sementara ini yang sudah ditetapkan dan dirampungkan sudah berjalan secara maksimal, tidak ada dampak apapun, nanti mungkin pertengahan bulan depan ini semuanya dirampung-kan,” tegasnya.

=RYAN HARIYANTO/MK

LEGISLATIF

Kelengkapan Dewan Belum Rampung

Page 27: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III KSampang

SAMPANG - Pembangunan terminal baru di Kabupaten Sampang oleh Dinas Perhubun-gan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten masih sebatas rencana. Peren-canan yang sudah belangsung lama sejak tahun 2009 lalu tak kunjung ada realisasi yang jelas.

Sekretaris Ikatan Keluarga Mahasiswa Sampang (IKMAS) Moh Jalil menilai Dishubkom-info tidak seirus merealisasikan perencanaan pembangunan ter-minal baru yang anggarannya sebesar Rp 5 miliar.

Menurutnya, rencana pembangunan terminal sudah berlangsung lama dan angga-rannya sudah disediakan. Ang-garan dana sebesar Rp 5 miliar menurutnya sudah digerogoti sebesar Rp 192 juta untuk biaya operasional, namun tanpa ada hasil yang jelas di lapangan.

“Mampung sudah ada anggarannya, seharusnya pihak Dishubkominfo lebih aktif mengupayakan realisasi pembangunan terminal baru. Bukan malah terus grogoti uang Rp 5 miliar tanpa ada kejelasan. Masak dari dulu hanya berala-san pada rencana pembeba-san lahan saja. Itu kan lucu,” tuturnya kepada Koran Madura,

Minggu (28/9).Kepala Dishubkominfo Sam-

pang Ali Wafa melalui Kabid Hubungan Darat Fadeli mnge-lak jika pihaknya dikatan hanya diam saja. Sebab, menurutnya, sejauh ini pihak Dishubkominfo sudah memaksimalkan angga-ran Rp 5 miliar untuk realisasi pembangunan terminal baru.

Menurutnya, pihaknya masih mengusahakan proses pembebasan lahan seluas 3,5 hektare. Sebab dalam pembe-basan lahan, pihaknya tengah kesulitan sebab pemilik lahan mematok harga menjadi 3 kali lipat dari biasanya.

“Memang saat ini kami masih kesulitan dalam hal pembebasan lahan. Namun, kami sudah berupaya semaksi-mal mungkin. Dan kami akan selalu berusaha merealisasikan keinginan warga Sampang,” terangnya.

Terkait pemakaian dana Rp 192 juta itu merupakan pemakaian operasional sebagai dana feasibility study (ana-lisis kelayakan) yang bertu-juan untuk menilai kelayakan implementasi kegiatan untuk penentuan titik terminal yang dikonsultankan.

=MOHAMMAD MUHLIS/MK

PEMBANGUNAN TERMINAL BARU

Masih Berkutat Dipembebasan Lahan

Mohammad Rosul alias Fahris (25), Ubaidillah alias Obet (28), dan Bledug (30) ditembak mati Polrestabes Surabaya, Selasa (23/9) sekitar pukul 23.30 Wib di Jalan Ir soekarno atau MERR Surabaya karena diduga residivis pencurian kendaraan bermotor. Dua peluru polisi masing-masing menembus dadanya. (Koran Ma-dura, 25/9).

Kepala Desa Batu Poro Barat, Jadid mengatakan, keluarga kor-ban tengah mengumpulkan bukti-bukti kejanggalan atas kematian tiga orang yang diduga pelaku curanmor tersebut. Sehingga, keluarga korban akan melapork-annya kepada pihak Propam Pol-restabes Surabaya dan Komnas HAM di Jakarta.

“Keluarga korban memang

mempermasalahkan kema-tian tiga orang yang masih sepupu itu atas penembakan yang dilakukan polisi hingga meninggal, makanya masih mengumpulkan bukti untuk di-laporkan ke Propam dan Kom-nas HAM,” ucapnya.

Jadid menuturkan, rencana pihak keluarga melaporkan hal ini, karena banyak kejanggalan dalam insiden penembakan. Ia mencontohkan seperti bekas tembakan yang sama-sama be-rada di dada masing-masing, serta permintaan uang sebesar Rp 100 juta oleh polisi kepada orangtua korban sebelum pen-embakan.

“Kalau ada uang Rp 100 juta mungkin bisa saja tidak akan ter-tembak dan terjadi seperti ini,

mau dapat uang sebesar itu dari mana wong keluarga korban saja tergolong petani yang biasa,” tu-turnya.

Ia juga membantah tudingan dari polisi adanya barang bukti berupa mobil Honda Odyssey Nopol B 2677 JC yang diduga mer-upakan hasil pencurian. “Padahal mobil itu masih proses pencicilan kurang 7 bulan lagi lunas, mo-bilnya kan milik korban namanya Bledug,” katanya.

Dirinya menerangkan, saat ini ketiganya dikenal sebagai orang baik seperti warga lain-nya. Mereka meninggalkan istri dan anak. “Semuanya mening-galkan anak, karena ada yang baru kawin sebagian, Mas,” im-buhnya.

Laporan ke Komisi Nasion-al Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Propam Polrestabes Surabaya akan dilakukan pada Selasa (30/9) mendatang, dengan didampingi dari lembaga pen-gawas hukum Indonesia. “Saya sendiri juga nantinya yang ikut mendampingi,” jelasnya.

=RYAN HARIYANTO/MK

PENEMBAKAN POLRESTABES SURABAYA

Keluarga Akan Lapor ke Komnas HAMSampang – Keluarga tiga pemuda Desa Batu porro Barat, Kecamatan Kedungdung, yang ditembak mati polrestabes Surabaya berencana melapor ke Komisi nasional Hak asasi manusia (Komnas Ham) di Jakar-ta dan propam polrestabes Surabaya. penembakan yang berujung maut itu dinilai janggal.

Dua pengendara sepeda melintas di depan terminal Sampang beberapa waktu yang lalu. Pembangunan terminal baru Sampang sampai saat ini masih berkutat dipembebasan lahan.

dok. koran madura

Sejumlah kendaraan di parkir di pinggir jalan raya Kota Sampang, Minggu (28/9). Keberadaan juru parkir dikeluhkan pengendara karena seringkali tidak memberikan karcis parkir, juga tarifnya lebih mahal daripada biasanya.

dok. koran madura

Page 28: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN IIIL

mohammad muhlis/ koran madura

Sampang

Dinas Perindustrian Per-dagangan dan Pertambangan (Disperindagtam) sebagai pe-milik program mengelak proyek pembangunan Pasar Kedung-dung terbengkalai. Pantauan Koran Madura, lahan yang direncanakan untuk pem-bangunan pasar masih proses pengerukan dan hanya dibatasi pagar kayu saja.

Kepala Disperindagtam Sampang Misdi mengatakan, lahan yang tampak bersera-kan dan kerukan lahan yang

tampak seadanya itu meru-pakan kerukan lahan sebagai awal dari proyek pemban-gunan yang tidak lain untuk pengerukan pondasi.

“Semua kerukan itu untuk pembuatan pondasi, karena saat ini masih pada proses tahapan awal pembangunan, jadi itu tidak benar jika rencana rehab pembangunan Pasar Kedung-dung dikatakan hanya dibiar-kan,” tuturnya, Minggu (28/9).

Menurutnya, anggaran re-hab Pasar Kedungdung sebesar

Rp 1,8 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Be-lanja Daerah (APBD 2014) yang diperuntukkan untuk pemban-gunan 18 kios.

Misdi dengan tegas menu-turkan, proyek pembangunan rehab Pasar Kedungdung akan segera selesai mengingat jang-ka waktu yang tersisa sangat singkat yaitu sebelum beranjak tahun 2015 mendatang.

“Rp 1,8 miliar itu untuk 18 kios dan program proyek pem-bangunan fisik itu merupakan

proyek tahun 2014. Mau tidak mau pembangunan Pasar Ke-dungdung harus selesai di ta-hun 2014. Artinya, sebelum menginjak tahun 2015, rehab pembangunan pasar kedung-dung diharapkan sudah ram-pung semuanya,” terangnya.

Namun, pihaknya eng-gan membeberkan pelaksana proyek pembangunan Pasar Kedungdung. “Untuk rekanan pemenang lelang itu saya lupa nama CV-nya,” ujarnya.

=MOHAMMAD MUHLIS/MK

TERBENGKALAI. Lahan yang direncanakan untuk pembangunan Pasar Kedungdung, Minggu (28/9).

Rehab Ditarget Selesai Tahun Ini

SAMPANG - Aktivitas rehab Pasar

Kedungdung masih se-batas pengerukan pon-dasi bangunan. Proyek

itu ditarget selesai sebelum tahun 2015.

Sedangkan pelaksan-aan proyek pembangu-

nan fisik 2014 hanya tersisa 3 bulan.

Page 29: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III MBangkalanBangkalan SENIN 29 SEPTEMBER 2014

No. 0451 | TAHUN III MBangkalanKORAN MADURA

Sandiwara Politik RUU PilkadaDampak Ambisi Koalisi Merah Putih Tak Terwujud

"Mereka itu tidak konsisten. Pada saat Pilpres begitu ngo-tot untuk Pilkada langsung. Tapi setelah Pilpres mereka begitu ambisi untuk menggelar Pilkada

tidak langsung dengan melaku-kan perubahan tersebut," sesal dosen FH UTM itu.

Tidak dapat dipungkiri, lan-jutnya, jika Undang-undang me-

rupakan produk politik. Sehing-ga, mengandung unsur-unsur kepentingan di dalamnya. Akan tetapi, apa yang dilakukan oleh KMP ini menunjukan sikap yang sama sekali tidak konstitusional. Sebab, mereka memahami ketentu-an pasal 18 ayat 4 Undang-undang Dasar RI secara parsial. Sehingga, tidak melihat pada ketentuan-ke-tentuan pasal yang lain.

"Dalam memahami pasal itu tidak secara gramatikal. Namun, harus melihat pada pasal-pasal sebelumnya yang sama-sama menjiwai. Nah pada kasus ini, mereka tidak paham atau me-mang memaksakan diri untuk

melakukan perubahan karena merasa sakit hati," sindirnya.

Dengan disahkannya RUU Pilkada ini menurunya me-rupakan kemunduran sistem demokrasi yang telah dibangun selama sepuluh tahun belakan-gan ini. Selain itu juga sebagai perampasahan hak warga negara yang telah dilindungan oleh un-dang-undang. Sebab, masyarakat memiliki hak untuk menentukan pemimpinnya. Tentunya ini akan menjadi preseden buruk dalam sejarah demokrasi Indonesia.

"Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan itu

tidak ada lagi dengan perubahan sistem pemilihan kepala daerah," tandasnya.

Sementara itu, anggota DPRD Bangkalan, Mahmudi menyata-kan perubahan RUU ini tentunya tidak lagi memberi kesempatan bagi masyarakat untuk belajar berdemokrasi. Sebab pemilihan sudah menjadi kewenangan ang-gota dewan. Sehingga calon pem-impin yang akan dipilih hanya diketahui oleh anggota legislatif saja. "Ya masyarakat tidak tau rekam jejak calon pemimpinnya. Tentunya ini sangat merugikan bagi masyarakat," cetusnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN – Pengesahan RUU Pilkada terus dinilai. Salah satunya penilaian itu diberikan oleh Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM), M Syafik. Menurutnya pengesahan mekanisme pemilihan kepala daerah dalam RUU Pilkada tak ubahnya 'Sandiwara Poli-tik' yang dipertontonkan sejumlah partai yang tergabung dalam koalisi merah putih (KMP) kepada rakyat. Tidak hanya sandiwara saja, hal tersebut sebagai salah satu bentuk ketidakkonsistenan sikap politik, karena ambisi politik mereka tidak terwujudkan.

BANGKALAN - Dinas Per-tanian dan Peternakan (Dis-pertanak) Bangkalan mengaku pengajuan bantuan bibit atau benih padi baru bisa terealisasi

pada tahun 2015 mendatang. Padahal pengajuan bantuan bibit tersebut diperuntukkan untuk tahun 2014, akan tetapi hingga saat ini belum ada kabar

lebih lanjut dari Dinas Pertani-an Provinsi Jawa Timur. Sehing-ga masa tanam pertama tahun ini petani harus mengeluarkan modal sendiri.

"Memang bantuan 2014 masih dalam tahap pengusulan dan proses pengajuan," terang Kepala Dispertanak Bangkalan, Puguh Santoso melalui Kabid

Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Geger Heri Susanto.

Menurut pria yang akrab dis-apa Heri ini,meski dalam proses pengajuan tersebut tidak bisa langsung terealisasi 2014. Na-mun baru bisa didapatkan pada 2015 mendatang. Penyebabnya, hingga sekarang masih belum ada informasi dari Jawa Timur. Pihak-nya sudah menentukan sesuai harga subsidi, baik itu berupa benih padi atau yang lainnya.

"Tugas kami disini hanya mengusulkan. Terkait realisa-sai dari pengajuan itu menjadi kewenangan yang ada di Provinsi Jawa Timur," jelasnya.

Salah satu petani padi Mary-ati (40) warga Kecamatan Kamal mengaku tidak menerima ban-tuan benih padi dari dinas terkait memasuki pola tanam pertama ini. Sehingga, dengan terpaksa harus mengeluarkan modal sendiri untuk membeli benih yang akan ditanam. "Kami masih membeli ke petani sekitar rumah saya. Biasanya musim tanam awal sudah ada bantuan bibit," katanya.

Musim tanam tahun ini menurutnya berbeda dengan tahun lalu. Sebab, dulu bibit telah disediakan oleh peme-rintah. Sehingga masyarakat tidak perlu mengeluarkan modal terlalu besar. Setidaknya dengan bantuan dari pemerintah melalui kelompok tani yang ada bisa mer-ingankan beban biaya yang harus dikeluarkan.

"Benih bersubsidi itu jauh lebih murah daripada harga pasaran. Jika tidak ada ban-tuan maka masyarakat mencari ke petani lain dengan selisih harga sekitar Rp 2.000 perbibit," paparnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

PERTANIAN

Bantuan Benih Belum Bisa Terealisasi

doni heriyanto/koran maduraPADI. Petani di Kabupaten Bangkalan saat memberi pupuk dalam masa tanam awal beberapa waktu lalu.

Page 30: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III N Bangkalan

Anak-anak Tidak AmanPenculikan Bocah Mulai Meresahkan

"Ya kami sangat takut dan khawatir terkait kasus pen-culikan anak, dan itu sudah nyebar di sini," ujar Johan Pratama (35) warga Kecama-tan Socah.

Dirinya sangat khawatir bila sampai terjadi di Bang-kalan. Terlebih, saat anaknya pergi kesekolah atau bermain sangat berpotensi menjadi kor-

ban penculikan. ia juga menga-ku, menerima pesan SMS dari seseorang terkait himbauan untuk hati-hati. Parahnya, dalam SMS itu berisikan bah-wa di kecamatan Kamal juga telah terjadi penemuan mayat anak kecil tanpa kepala, namun setelah di kroscek, ternyata tidak benar.

"Tadi pagi juga masyarakat digegerkan dengan isu ada-nya penculikan anak kecil di desa Banjar, kecamatan Galis, masyarakat jadi cemas," ucapn-ya.

Sementara itu, Kapolres Bangkalan, AKBP Sulistiyono angkat bicara terkait isu mir-ing tersebut. Ia mengatakan selama ini untuk di Madura, khususnya di Kabupaten Bang-kalan, belum terjadi kasus pen-culikan anak seperti yang di-isukan masyarakat.

"Penculikan dimana Mas, di Madura belum ada kasus penculikan itu. Saya meminta agar masyarakat tidak menelan begitu saja kabar miring itu," ucapnya.

Dengan adanya peritistiwa penculikan di daerah lain me-nurut Sulistiyono, agar agar para orang tua juga harus menjaga anaknya dengan baik. Dengan cara benar-benar melakukan pengawasan terhadap anakn-ya masing-masing. Sehingga, melalui pengawasan itu bisa mencegah tindakan penculikan yang belakangan ini membuat resah.

"Intinya kita tetap harus waspada untuk menjaga segala kemungkinan yang terjadi. Na-mun, untuk di Bangkalan masih belum ada kejadian penculikan anak," tandasnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Penculikan terhadap anak-anak di beberapa daerah, seperti di Bondowoso sudah me-luas hingga ke Bangkalan. Tidak sedikit dari para orang tua merasa cemas setelah mendengar kabar miring itu, dan kini isu tersebut sudah masuk ke beberapa desa di Kabupaten Bangkalan. Praktis keberadaan pesan berantai melalui via BlackBerry Messege (BBM) membuat para orang tua harus ektra waspada.

AKBP SulistyonoKapolres Bangkalan

INFRASTRUKTUR

Gedung Dewan Bakal Dibangun 9 Lantai?

BANGKALAN - Rencana pembangunan gedung dewan menjadi 9 lantai sempat dilontar-kan ketua dewan sementara RKH Fuad Amin. Dia merencanakan gedung wakil rakyat yang saat ini ditempati akan direhab melalui APBD pada tahun 2015, karena gedung yang lama dinilai sudah tak representatif untuk ditempati anggota dewan.

Fuad menyebutkan kantor dewan akan dibangun dengan menghabiskan anggaran Rp 45 Milyar melalui anggaran peme-rintah daerah (APBD). Ter-masuk, dalam gedung tersebut akan difasilitasi dengan meng-gunakan lift, sehingga bangu-nan gedung DPRD akan tampak megah.

"Saat ini konsultannya sudah

ada.Dananya tidak pinjam ke pe-

merintah seperti pembangunan rumah sakit yang meminjam dana ke Pusat Investasi Pemerin-tah (PIP), karena uang peme-rintah daerah (pemda) saat ini berlebih," terangnya.

Selain itu, anggaran untuk pekerjaan dewan akan dinaik-kan dua kali lipat. Hal itu ber-dasarkan kepentingan kinerja dewan. Termasuk, kunjungan kerja akan sering dilakukan, kalau perlu setiap minggu di-lakukan kunjungan kerja. "Saya sisakan cadangan anggaran. Saya sudah hitung, anggaran APBD Bangkalan mencapai 1,7 triliun," ucapnya.

Sementara itu, Aliman Haris menilai rencana pembangunan

gedung dewan tersebut memang perlu direalisasikan. Sebab, harus ada keseimbangan antara eksekutif dn legislatif. Apalagi, menyangkut kebutuhan kerja dua lembaga tersebut. Selama pem-kab Bangkalan sudah membagi anggaran sesuai dengan kebutu-han, dengan tidak mengenyamp-ingkan kepentingan langsung masyarakat.

"Kalau bupati mempunyai Pendopo, ketua dewan juga harus difasilitasi. Kerja dewan memang harus dipenuhi dengan fasilitas yang memadai," kata Aliman yang merupakan Komisioner Komisi Informasi.

Dia menilai, kalau tidak dilakukan pembangunam pada gedung dewan, maka eksekutif telah membatasi kebutuhan de-wan. Bukan hanya gedung dewan yang harus dibangun, melain-kan rumah jabatan dewan harus diberikan. Itu untuk menunjang kerja mereka yang telah menjadi wakil rakyat.

"Kalau perlu anggota dewan harus diberikan juga mobil dan rumah dinas. Kalau memang anggarannya memenuhi," ung-kapnya.

Sementara itu, Kepala Bap-peda yang baru dilantik, Ishak Sudibyo belum mau berkomentar terkait hal itu. Pasalnya, Serah terima jabatan (sertijab) baru dilakukan Jumat (26/9) lalu, pasca Mutasi besar-besaran yang dilakukan pemkab Bangkalan. "Saya masih baru Sertijab. Harus penyesuaian kerja terlebih da-hulu," terangnya.

=MOH RIDWAN/RAH

JALAN KEMBAR

Masih Terkendala Pembebasan LahanBANGKALAN - Pengerjaan

proyek fisik jalan kembar menuju Pasarena Martajasah dan Bujuk Sara kemungkinan besar akan ter-hambat. Sebab ada sebagian tan-ah yang masih terkendala pem-bebasan lahan, sehingga masih belum terselesaikan dengan baik. Ketidaksepakatan harga dinilai menjadi kendala belum dibebas-kan sebagian lahan milik warga.

"Tanah milik pak Mat Yasin masih belum terselesaikan. Lebih jelasnya ke Sekda Daerah, karena jabatan saya hanya sekretaris tim pembebasan lahan," kata Winarto, Kepala Badan Pertanahan Nasion-al (BPN) Bangkalan.

Pihaknya mengaku sudah berupaya untuk menyelesaikan semaksimal mungkin kendala di lapangan, tapi hingga saat ini

masih belum terselesaikan juga. Kemungkinan besar, masalah pembebasan lahan tersebut akan berujung di meja hijau. Menurut peraturan, jika tanah yang akan digunakan untuk fasilitas umum belum juga terselesaikan. Baik kesepakatan harga sudah ketemu, tetapi pemilik belum juga mem-berikan kata sepakat maka akan dilakukan konsiliasi.

"Sisa lahan yang akan diguna-kan untuk fasum itu, jika belum terbebaskan juga karena adanya kendala. Nantinya, uang yang sudah ditetapkan aprisal, bisa dititipkan ke pengadilan. Itu ber-dasarkan aturan," ungkapnya.

Dia menerangkan, sesuai har-ga yang ditetapkan aprisal tanah, mengenai harga di kawasan jalan kembar telah ditentukan hargan-

ya berdasarkan perbidang tanah, sehingga tidak sama antara satu dan lainnya. Secara umum, dulu harga tanah dihitung rata-rata, tetapi sekarang hitungannya per-bidang.

"Saya tidak hafal menge-nai harga perbidangnya, lebih tepatnya data tersebut dimiliki pemkab Bangkalan," ujarnya.

Sementara itu, pengerjaan proyek jalan kembar tersebut telah menelan anggaran Rp 14 Milyar pada tahun 2013. Namun, anggaran tersebut dinilai belum cukup, sehingga pada tahun 2014 mendapatkan suntikan dana Rp 9 Milyar. Penambahan dana terse-but diberikan karena belum bisa memenuhi pengerjaan jalan sebe-lumnya.

=MOH RIDWAN/RAH

ist/koran maduraRKH Fuad Amin ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sementara.

Page 31: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III OBangkalanBangkalan SENIN 29 SEPTEMBER 2014

No. 0451 | TAHUN III OLaporan KhususKORAN MADURA

Ketika Ketua Dewan Patuh pada Sekwan, Jabatan Jadi tumbalKetika Ketua Dewan Patuh pada Sekwan, Jabatan Jadi tumbal

Aturan itu tertandatangi pada awal Januari lalu, ketika masih keanggotaan DPRD Pamekasan periode 2009-2014. Tapi aturan itu baru disampaikan ke publik awal September ini, ketika keang-gotaan DPRD sudah berganti yang baru (periode 2014-2019).

Hal ini sangat lucu di mata para aktivis. Mereka mempertanya-kan jika aturan itu memang sudah ditandatangi sejak Januari, kenapa tidak langsung diberlakukan. Jus-tru diberlakukan delapan bulan ke-mudian. Mereka kembali bertanya, mungkinkah itu memang disengaja agar para anggota dewan di DPRD ini sudah yang baru semua. Se-hingga para anggota dewan yang baru itu menyangka aturan itu su-dah ada sejak keanggotaan DPRD sebelumnya, dan mereka tidak bisa mengkritiknya.

Hal yang tak masuk akal lagi, sejak Januari hingga Agustus, ba-nyak kegiatan audiensi yang ter-jadi sepanjang itu di DPRD, tapi tidak berlaku aturan itu. Padahal

katanya aturan sudah berlaku se-jak Januari. Dikatakan DPRD, ter-utama Sekwan dan Ketua DPRD plin-plan. Membuat aturan sendi-ri, tapi tidak konsisten diberlaku-kan. Malah diberlakukan setelah lama ditandatangani. Jika begitu, dalam rentan Januari-Agustus, para aktivis dan masyarakat yang menggelar audiensi dengan wak-ilnya di DPRD itu, menyalahi atu-ran semua. Jika mereka menyalahi aturan, lantas bagaimana keabsa-han hasil dari audiensi-audiensi itu. Tanya para aktivis heran.

Salah satu aktivis Moh. Elman, justru menilai di sini adalah posisi Ketua DPRD Halili, yang lemah. Dia tidak tahu tupoksi dirinya sebagai Ketua DPRD, dan sebagai wakil raky-at. Bahkan Halili terkesan patuh ke-pada Sekwan. Padahal antara Ketua DPRD dan Sekwan itu berbeda. Lebih tinggi posisi Ketua DPRD. Namun di sini justru Ketua kalah sama Sekre-tarisnya. Di samping itu, Sekwan juga tak paham akan tupoksinya.

Menurut Elman, Sekwan tak

memiliki wewenang untuk mem-buat aturan semacam itu.

Tugas Sekwan adalah mengatur ke dalam. Hanya terbatas di dalam lingkup dan lingkungan Sekretariat DPRD. Sekwan tidak berhak untuk mengatur ke luar. Karena, menga-tur-atur audiensi masyarakat den-gan Anggota DPRD ini, merupakan tugas ke luar. Jadi Sekwan salah. Se-baliknya, Halili, ketika disodori atu-ran itu dari Sekwan, langsung tanda tangan saja. Di sini, Halili, meru-pakan wakil rakyat, bahkan pem-impin dari para wakil rakyat (Ketua DPRD), tidak tahu hal itu. Padahal ini adalah sangat mendasar, untuk diketahui para wakil rakyat.

"Halili tidak becus. Ketua DPRD macam apa dia. Masak pemimpin legislatif seperti itu. Tidak tahu aturan. Turun saja dari Ketua DPRD, bahkan berhenti saja jadi wakil rakyat. Kami tak sudi punyai wakil semacam itu," papar Elman, yang mantan Presma STAIN Pame-kasan ini, kemarin (28/9).

Aktivis lainnya, Fendi Chu-fank menilai Halili, yang Ketua DPRD itu, kini telah patuh pada Sekwan Bambang Prayogi. Dia mempertanyakan hal ini. Bahkan dia menuding telah terjadi kon-spirasi dalam jajaran legislatif dan eksekutif. Fendi menyimpul-kan jika ini sengaja dibuat untuk melindungi kakak Halili, yang kini menjabat Bupati Pamekasan

Ahmad Syafii. Agar tidak banyak audiensi ke DPRD, dalam rangka mempertanyakan fungsi penga-wasan DPRD terhadap eksekutif. Sebab, puncuk pimpinan legislatif dan eksekutif sudah diduduki dua bersaudara. Maka menurut ma-hasiswa UIM Pamekasan, sudah tidak mungkin objektif lagi.

Yang disayangkan Fendi lagi. Kenapa saat akan menandatan-gani aturan itu, Halili tidak me-nawarkan dulu kepada semua Anggota DPRD lainnya. Untuk dibahas dan dimusyawarahkan bersama. Apakah perlu atau tidak aturan semacam itu diberlakukan. Sebab persoalan ini, persoalan audiensi ini, terkait para wakil rakyat dengan para konstitu-ennya. Konstituen 45 Anggota DPRD. Bukan konstituen Halili saja. Bahkan, dinilai jika aturan ini adalah bentuk pembungkaman suara publik, yang dilakukan oleh Ketua DPRD. Sebab dalam aturan itu jika ada kelompok masyarakat yang akan melakukan audiensi ke DPRD, harus menyertakan akta notaris pendirian lembaga kelom-pok masyarakat tersebut. Jika tidak memiliki akta notaris pen-dirian maka audiesi akan ditolak.

"Halili ini sudah menghalangi kebebasan berpendapat. Ini ben-tuk pelanggaran HAM. Bisa kami laporkan ke Komnas HAM. Un-tuk kami hidup di negara hukum,

jika tidak sudah saya sobek mulut Halili dan saya potong tangan-nya," ungkap Fendi.

Meski sudah gagal aturan ini diberlakukan, baik Halili dan Bam-bang sama-sama tidak mau di-katakan sebagai biang keladi dari kemelut ini. Pria yang akan kembali menjabat Ketua DPRD di periode sekarang ini mengatakan jika pro-tap itu dibuat oleh Sekwan. Setelah dibuat kemudian diajukan ke dirin-ya dan dijelaskan maksud dari pro-tap itu. Setelah tahu maksudnya, Halili lantas menandatanganinya. Alasannya, sebab dia mengang-gap bahwa protap itu bagus dalam rangka tertib admnistrasi.

"Jika ini dianggap memasung dan membatasi kebebasan berpen-dapat. Itu tidak benar. Demi Al-lah saya tidak ada niat sedikitpun dan sehelai benangpun untuk me-masung aspirasi rakyat," ujarnya.

Sementara Sekwan Bambang Prayogi, menerangkan tujuan pembuatan aturan itu agar setiap kelompok masyarakat maupun perorangan yang hendak menyam-paikan aspirasinya bisa terdaftar dan tertib administrasi di Sekretar-iat DPRD Pamekasan. Maksud dia, siapapun yang mau audensi, harus beridentitas yang jelas. "Namun aturan itu sekarang sudah dicabut. Dan sudah tidak perlu diperm-asalahkan lagi," tukasnya.

= SUKMA FIRDAUS/RAH

PAMEKASAN - Meski kemelut di DPRD Pamekasan terkait adanya aturan khusus untuk beraudiensi sudah selesai, karena sudah dibatalkan atas desakan para ak-tivis, namun masih menyisakan hal yang menarik. Yaitu, sebenarnya aturan itu yang menyusun adalah Sekwan DPRD Pamekasan Bambang Prayogi, namun yang menan-datangani adalah Ketua DPRD Pamekasan Halili.

sukma firdaus/koran maduraKEMELUT. Puluhan aktivis saat melakukan aksi demonstrasi untuk memaksa Ketua DPRD Halili mencabut aturan audiensi di DPRD, beberapa waktu lalu.

Page 32: e Paper Koran Madura 29 September 2014

KORAN MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 | No. 0451 | TAHUN III PHPamekasanPROBOLINGGO JUMAT 15 AGUSTUS 2014

No. 0420 | TAHUN III LapsusKORAN MADURA OPROBOLINGGOKORAN

MADURASENIN 29 SEPTEMBER 2014 No. 0451 | TAHUN III

LISA NURJANNAH

Merindukan Sosok ‘Oemar Bakri’

Penggalan syair ‘Oemar Bakri’ dari Iwan Fals yang fenomenal ini adalah gambaran guru ber-

hati mulia di zaman dahulu kala. Iya, pengabdian Oemar Bakri ka-

dang membuat hati miris. Se-buah kondisi yang begitu be-rempat. Betapa profesi guru melalui figur ‘Oemar Bakri’ be-gitu menyedihkan. Sosok guru

yang mengantarkan para petinggi dan pejabat men-

duduki jabatan-jabatan strategis, atau para il-muwan dan cendekia yang berburu men-

emukan teknologi ter-baru, namun profesi guru masih

dipandang sebelah mata. Bahkan jauh kalah pamor dari para politisi.

“Sering saya ketemu dengan orang-orang yang sudah berumur pa-ruh baya, dan mendengar cerita-cerita tempo dulu. Satu di antaranya adalah cerita betapa mulianya dan terhor-matnya profesi guru di zaman dahulu. Misalnya, apabila guru datang, mu-rid menyambut dengan hormat dan gembira ria. Tasnya disambut berebut

untuk dibawakan. Sepedanya dilap dengan dengan hati yang tulus. Bahkan orangtua dan masyarakat secara umum menaruh hormat ke-pada mereka, karena telah sangat berjasa mendidik dan mengajar-

kan nilai kebaikan kepada anak-anak mereka,” ucap Lisa Nurjannah, salah satu mahasiwi di salah satu kampus swasta di Sumenep.

Perempuan kelahiran Sumenep, 10 Januari 1996 tersebut menuturkan bah-wa melihat pengabdian guru zaman ini malah berbanding terbalik. Guru hanya dianggap profesi biasa. Bahkan ada yang menganggap hanya “alat” untuk mencapai tujuan. kalau sudah tercapai, maka mereka dilupakan dan dicampak-kan. Iya, ungkapan ‘Habis manis sepah dibuang’ pun berlaku.

“Oleh karena itu, saya merindu-kan sosok Oemar Bakri di zaman ini. Ia hadir tidak hanya menjadi guru yang biasa-biasa saja. Tetapi hadir sebagai yang mampu menjelaskan, menunjuk-

kan bagaimana caranya, hingga mampu menginspirasi murid-muridnya,” imbuh lulusan SMA 1 Kalianget itu.

Lisa, biasa dipanggil oleh teman-temannya itu ternyata memimpikan profesi sebagai pendidik. Bahkan tak tanggung-tanggung, ia punya cita-cita menjadi dosen. Tentu, yang di-harapkan oleh Lisa adalah dosen yang profesional dan siap memberikan in-spirasi nilai bagi anak didiknya.

Bagi mahasiswi PGSD semester awal itu, profesi dosen memang tidak mudah, tetapi yang jelas, para dosen yang profesional mampu mengaktu-alisasikan segala kemampuannya se-bagai dosen pada masyarakat dengan keahlian yang ia miliki.

Bahkan sebagai pendidik yang pro-fesional, ia tidak saja menghadapi dan melayani mahasiswanya dalam ruang kampus yang penuh formal, namun juga dapat membangun hubungan di luar kelas. Termasuk ia juga bisa membangun hubungan dengan ma-hasiswa seperti hubungan sahabat atau hubungan orangtua dengan anak kandung yang penuh perhatian. “Itu-lah substansi sebagai guru, tidak saja hanya sebagai pendidik, tetapi pelatih dan pembimbing bagi bagi anak did-iknya,” jelasnya. =SYAMSUNI

“Oemar Bakri.. Oemar Bakri..40 tahun ia mengabdi

Jadi guru yang jujur dan berbaktiMemang makan hati

Oemar Bakri banyak ciptakan menteriOemar Bakri, profesor, doktor, insinyur pun jadi

Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakri seperti dikebiri”

Nama : Lisa NurjaNNahTetala : Sumenep, 10 Januari

1996Alamat : Lojikantang, RT 08/RW

01 Kalianget BaratTokoh Idola : Siti Khadijah dan Siti

AisyahCita-Cita : DosenPekerjaan : Mahasiswa

riwayat Pendidikan1. SDN Kalianget Barat IV2. SMPN 1 Kalianget3. SMAN 1 Kalianget

Prestasi=Juara 3 Lomba Nasyid Islami

Tingkat SMA=Juara 1 Kelompok Musikalisasi

Puisi se Madura

ara yang mengaku namanya, Zulfatun Nafisah mengatakan, dirinya selalu

akan menghormati seseorang yang dianggap umurnya lebih tua darinya. Karena mereka lebih tua dari dirinya.“Tetapi yang peling penting kedua orangtua kita wajib untuk dihormati,”terangnya.

Dia mengatakan, jasa orang-tua kita merupakan perjuangan yang tak ternilaa harganya. Sebab mereka adalah pahlawan bagi diri ini. Lebih lebih kepada ibu kandung kita.“Karena hidup dan manti men-jadi taruhannya saat melahirkan kita,” jelas Zulfatun Nafisah.

Zulfatun Nafisah menuturkan ketika kita lahir kasih dan sayang orangtua tergolong tinggi kepada anak-anaknya. Dia juga tidak pernah letih meski kerap kali anak-anaknya telah mengotori bajunya.“Meski dia sudah sering direpotkan oleh kita, namun tetap tersenyum manis,” ungkapnya.

Menurutnya, selaku anak jangan sekali-kali berbuat congkak kepada mereka. Berbuatlah mulia kepadanya dengan patuh dan tun-duk atas perintahnya, dan jangan sampai menyakiti hati mereka.

“Doa kedua orangtua kita mustajabah, dan langsung diterima oleh sang pencipta,” papar Zulfa-tun Nafisah.

Disisi lain, Zulfatun Nafisah ber-pesan harus selalu berbuat baik kepadaya. Jangan malas untuk me-manjatkan do’a untuknya.”Semua kehidupan ini ada pada restu orangtua,” tandasnya.

=MAHfUd HIdAYATUllAH

ZULFATUN NAFISAH

Wajib Menghormati Orangtua Di sekeliling kita pastinya akan bertemu dengan ber-bagai sosok manusia dari berbagai usia. Namun yang perlu kita pahami bahwa keberdaan orang yang lebih tua perlu untuk kita hormati terlebih lagi kepada kedua orangtua.