e paper koran madura 25 september 2014

32
25 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 KAMIS www.koranmadura.com 0328-6770024 BERITA TERKAIT Hal 2 Patrialis Akbar Terancam Sanksi Berat Nasional hal 3 “Menjatuhkan pidana penjara 8 tahun, denda sebanyak Rp 300 juta dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar dikurung 3 bulan,” kata Ketua majelis hakim, Haswandi saat membacakan vonis terdakwa Anas Urbaningrum di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (24/9). Namun vonis hakim sendiri lebih ringan dari tuntutan Jaksa KPK. Sebelumnya, Jaksa KPK menuntut Anas dengan hukuman pidana 15 tahun penjara dan dituntut pidana denda Rp 500 juta subsider selama lima bulan kurungan. Anas juga dijatuhi tuntutan membayar pengganti keru- gian negara yang jumlahnya sebesar-besarnya dengan harta benda yang diperoleh dari tin- dak pidana korupsi sebesar 94 miliar lebih atau tepatnya Rp 94.180.050.000 dan lebih dari 5 juta Dollar Amerika Serikat leb- ih atau tepatnya US$5.261.070. Majelis hakim menilai, Anas terbukti secara sah dan meyakin- kan melakukan tindak pidana korupsi yang dilakukan secara berlanjut dan pencucian uang secara berulang kali. Selain hukuman kurungan dan denda, majelis hakim juga menjatuhkan hukuman mem- bayar uang pengganti sebesar Rp 57.590.330.580 dan USD 5.261.070. “Dengan ketentuan bayar uang pengganti, maka harta bendanya akan disita dijaksa KPK, bila tidak cukup maka dipidana penjara 2 tahun,” terang hakim. Kendati demikian, Majelis Hakim menolak mencabut hak politik terdakwa Anas untuk dipilih menjadi pejabat publik. Majelis tidak sependapat dengan tuntutan jaksa penuntut umum dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena hak untuk dipilih itu merupakan hak publik dan publiklah yang akan me- nentukan apakah akan memilih seseorang atau tidak. “Majelis hakim tidak sepen- dapat (dengan tuntutan jaksa penuntut umum, mencabut hak politik Anas-Red.). Namun itu tergantung kepada publik maka itu terserah publik, layak atau tidak layak, maka mejelis hakim tidak sependapat,” tegas Has- wandi. Dalam menjatuhkan putu- san hakim mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan. Terkait hal mem- beratkan, Anas dianggap tidak mendukung upaya pemerintah yang sedang gencar memberantas korupsi. Selanjutnya selaku ang- gota DPR dan ketua partai tidak memberi contoh agar bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Termasuk anggapan tidak dukung spirit masyarakat, bangsa dan negara dalam memberantas korupsi. Sementara menyangkut hal meringankan, Anas dinilai pernah mendapat Bintang Jasa Utama pada tahun 1999, belum pernah dihukum dan berperilaku sopan selama proses persidan- gan. =GAM/ABD Anas Divonis 8 Tahun Penjara JAKARTA-Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta akhirnya menjatuhkan putusan delapan tahun penjara kepada terdakwa, Anas Urbaningrum. Selain itu, mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu juga didenda Rp 300 juta subsider 3 bulan kurungan. Vonis itu di- jatuhkan karena Ketua Perhimpunan Pergerakan Indonesia itu terbukti menerima suap terkait proyek P3SON Hambalang, proyek-proyek lain- nya, serta pencucian uang. Jaksa dan Anas Belum Memutuskan Menerima atau Banding PUTUSAN ANAS Terdakwa dugaan kasus gratifikasi terkait Ham- balang, Anas Urbanin- grum (kedua kanan) dipe- luk para pendukungnya usai sidang vonis di Pen- gadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (24/9). Anas dijatuhi putusan 8 tahun penjara dengan denda sebesar Rp300 juta subsidair tiga bulan penjara serta mem- bayar uang pengganti kerugian negara sebesar Rp57.590.330.580 dan USD5.261.070 . ant/rosa panggabean

Upload: koran-madura

Post on 04-Apr-2016

255 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III 125 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000KAMIS www.koranmadura.com0328-6770024

BERITA TERKAIT

Hal 2

Patrialis Akbar Terancam

Sanksi Berat

Nasional hal 3

“Menjatuhkan pidana penjara 8 tahun, denda sebanyak Rp 300 juta dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar dikurung 3 bulan,” kata Ketua majelis hakim, Haswandi saat membacakan vonis terdakwa Anas Urbaningrum di Pengadilan

Tipikor Jakarta, Rabu (24/9).Namun vonis hakim sendiri

lebih ringan dari tuntutan Jaksa KPK. Sebelumnya, Jaksa KPK menuntut Anas dengan hukuman pidana 15 tahun penjara dan dituntut pidana denda Rp 500 juta subsider

selama lima bulan kurungan. Anas juga dijatuhi tuntutan membayar pengganti keru-gian negara yang jumlahnya sebesar-besarnya dengan harta benda yang diperoleh dari tin-dak pidana korupsi sebesar 94 miliar lebih atau tepatnya Rp 94.180.050.000 dan lebih dari 5 juta Dollar Amerika Serikat leb-ih atau tepatnya US$5.261.070.

Majelis hakim menilai, Anas terbukti secara sah dan meyakin-kan melakukan tindak pidana korupsi yang dilakukan secara berlanjut dan pencucian uang secara berulang kali.

Selain hukuman kurungan dan denda, majelis hakim juga menjatuhkan hukuman mem-bayar uang pengganti sebesar Rp 57.590.330.580 dan USD 5.261.070. “Dengan ketentuan bayar uang pengganti, maka

harta bendanya akan disita dijaksa KPK, bila tidak cukup maka dipidana penjara 2 tahun,” terang hakim.

Kendati demikian, Majelis Hakim menolak mencabut hak politik terdakwa Anas untuk dipilih menjadi pejabat publik. Majelis tidak sependapat dengan tuntutan jaksa penuntut umum dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena hak untuk dipilih itu merupakan hak publik dan publiklah yang akan me-nentukan apakah akan memilih seseorang atau tidak.

“Majelis hakim tidak sepen-dapat (dengan tuntutan jaksa penuntut umum, mencabut hak politik Anas-Red.). Namun itu tergantung kepada publik maka itu terserah publik, layak atau tidak layak, maka mejelis hakim tidak sependapat,” tegas Has-

wandi.Dalam menjatuhkan putu-

san hakim mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan. Terkait hal mem-beratkan, Anas dianggap tidak mendukung upaya pemerintah yang sedang gencar memberantas korupsi. Selanjutnya selaku ang-gota DPR dan ketua partai tidak memberi contoh agar bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Termasuk anggapan tidak dukung spirit masyarakat, bangsa dan negara dalam memberantas korupsi. Sementara menyangkut hal meringankan, Anas dinilai pernah mendapat Bintang Jasa Utama pada tahun 1999, belum pernah dihukum dan berperilaku sopan selama proses persidan-gan.

=GAM/ABD

Anas Divonis 8 Tahun PenjaraJAKARTA-Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta akhirnya menjatuhkan putusan delapan tahun penjara kepada terdakwa, Anas Urbaningrum. Selain itu, mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu juga didenda Rp 300 juta subsider 3 bulan kurungan. Vonis itu di-jatuhkan karena Ketua Perhimpunan Pergerakan Indonesia itu terbukti menerima suap terkait proyek P3SON Hambalang, proyek-proyek lain-nya, serta pencucian uang.

Jaksa dan Anas Belum Memutuskan Menerima atau Banding

PUTUSAN ANAS

Terdakwa dugaan kasus gratifikasi terkait Ham-balang, Anas Urbanin-grum (kedua kanan) dipe-luk para pendukungnya usai sidang vonis di Pen-gadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (24/9). Anas dijatuhi putusan 8 tahun penjara dengan denda sebesar Rp300 juta subsidair tiga bulan penjara serta mem-bayar uang pengganti kerugian negara sebesar Rp57.590.330.580 dan USD5.261.070 .

ant/rosa panggabean

Page 2: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III 2 Berita Utama

“Yang belum terbayar di area peta ter-dampak itu ada Rp 781 miliar yang belum terbayar jadi kalau itu yang harus dibeli maka itu yang harus dikeluarkan dari APBN,” ujar Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kir-manto usai rapat koordinasi BPLS di Jakarta, Rabu (24/9).

Turut hadir dalam rapat tersebut Men-teri Perhubungan EE Mangindaan, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah. Turut hadir perwakilan dari PT

Minarak Lapindo Jaya, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Keuangan, Kemente-rian LH, Kodam serta POLRI.

Sebagai informasi, progres pembayaran korban lumpur Sidoarjo per 9 September 2014, sisa pembayaran dalam PAT oleh PT Minarak Lapindo Jaya sebesar Rp 781,6 mil-iar dari total kewajiban Rp 3,8 triliun. Sedan-gkan di luar PAT oleh pemerintah diwakili BPLS sebesar Rp 1,3 triliun dari total kewa-jiban Rp 4 triliun.

Dia menegaskan uang tersebut akan mas-uk ke dalam anggaran Kementerian Peker-jaan Umum tahun anggaran 2015. Namun, keputusan ini masih harus mendapatkan persetujuan dari Presiden dan DPR. “Yang penting tadi keputusan politik dan kebijakan dituntaskan dulu, nanti yang sifatnya teknis itu selanjutnya,” jelas dia.

Ganti rugi yang harus dibayarkan oleh pemerintah, kata Djoko, merupakan hasil ra-pat dengan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) yang berdasarkan keputu-san MK. Keputusan MK tersebut menyata-kan memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Dia menegaskan, dari hasil rapat dengan BPLS menghasilkan dua jalan keluar alter-

natif. Pertama, memberikan talangan terle-bih dulu dari pemerintah kemudian pihak Minarak Lapindo Brantas mengganti rugi. “Tapi proses itu masih berlarut-larut atu-rannya cukup banyak, mulai dari rapat-rapat dengan DPR dan sebagainya,” kata dia.

Alternatif kedua, sisa yang belum diba-yar oleh Lapindo dibayar oleh pemerintah. Sehingga nanti di dalam peta terdampak sekitar 20 persen dari luas area yang ter-dampak sebesar 600an hektar akan menjadi milik pemerintah. “Hasil rapat ini akan kita laporkan ke Pak Presiden saat sidang kabinet nanti. Kita selesaikan secepatnya,” kata dia.

Djoko menegaskan keputusan hari ini, bakal disampaikan ke Gubernur Jawa Timur dan Bupati Sidoarjo agar disosialisasikan ke masyarakat. Maksudnya, agar masyarakat tidak menghalangi lagi saat BPLS melakukan penutupan lubang kebocoran lumpur akibat pengeboran dari Minarak Lapindo.

Untuk jalan kereta sudah menjadi perha-tian, begitu pula untuk jalan tol akan diba-has dengan Jasa Marga. Sedangkan, jalan ar-teri sudah diganti. “Kita mencari jalan keluar yang baik yang dilindungi oleh hukum. Tapi jalan keluar ini tidak serta merta diambil,” jelasnya.

=GAM/ABD

Pemerintah Talangi Ganti Rugi Lapindo Rp781 M

JAKARTA-Pemerintah kem-bali harus menanggung ganti rugi terhadap korban yang terkena dampak lum-pur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur, sebesar Rp 781 miliar. Hal ini karena perusahaan milik Bakrie, PT Minarak Lapindo Brantas mengatakan tidak sanggup melakukan kewajibannya karena kondisi keuangan perusahaan.

ANAS DIVONIS 8 TAHUN

Beda Pendapat Soal Kewena-ngan KPKJAKARTA-Dalam sidang putusan kasus Anas Ur-baningrum, sempat terjadi perbedaan pendapat hakim anggota 3 dan 4 terkait sangkaan Jaksa KPK soal pencucian uang. Pada intinya, kedua hakim berpendapat jika penyangkaan pencucian uang tidak tepat untuk terdakwa Anas.

Selepas mendengarkan vonis itu, Anas meminta waktu buat berpikir apakah akan melakukan langkah hukum lanjutannya. “Ini tentang Anas, saya mohon izin majelis ingin berdiskusi dengan keluarga, izinkan saya meminta waktu konsultasi, istikharah, dan berbicara dengan keluarga sampai seminggu,” pintanya.

Anas mengaku menghormati keputusan majelis hakim. Tetapi, putusan itu tidak adil karena tidak berdasarkan fakta-fakta persidan-gan yang lengkap dan bisa diper-tanggungjawabkan.

Bahkan Anas menantang ma-jelis hakim dan tim jaksa penuntut umum mengucapkan mubahalah (sumpah kutukan).

“Karena ini menyangkut yang saya yakini sebagai terdakwa, seba-gai keadilan, mohon jika diperk-enankan saya sebagai terdakwa, jaksa penuntut umum, dan majelis hakim melakukan mubahalah. Mubahalah itu sumpah kutukan,” tantang Anas.

Alasan Anas mengajukan per-mintaan itu supaya membuktikan siapa pihak yang mempermainkan perkara. Sebab, dia masih berkeras tidak bersalah dengan alibi fakta persidangan selama ini. “Mohon izin, saya lakukan pembelaan saya sebagai terdakwa. Majelis tentu sudah mempertimbangkan seleng-kap mungkin. Karena saya sebagai terdakwa yakin tidak bersalah,” ujar Anas.

Namun, Ketua Majelis Hakim Haswandi tidak menggubris permintaan Anas. Dia langsung menutup sidang. “Dengan demiki-an sidang dengan terdakwa Anas Urbaningrum dinyatakan ditutup,” ujar Hakim Ketua Haswandi.

Terkait putusan ini, Jaksa Penuntut umum juga menyatakan masih akan melakukan pertimban-gan-pertimbangan untuk banding atau tidak. =GAM/ABD

JAKARTA-Pengunjuk rasa pendukung Anas Urbaningrum dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tiba-tiba ter-libat bentrok dengan aparat kepoli-sian, Rabu (24/9) malam. Peristiwa itu terjadi justru setelah terdakwa gratifikasi kasus proyek Hambalang, Anas Urbaningrum, meninggalkan gedung pengadilan tindak pidana ko-rupsi (Tipikor), tempat dimana Anas menerima vonis 8 tahun penjara dari hakim.

Anas yang dikawal ketat aparat langsung diarahkan masuk ke dalam mobil tahanan pengadilan warna silver plat merah dengan nomor polisi B 2040 BQ. Berselang beberapa menit kemudian kericuhan antara maha-siswa dan polisi pun muncul.

Saleh Latuconsina, salah seorang kader HMI, mengatakan kericuhan muncul karena mahasiswa yang sedang melakukan orasi dipaksa oleh aparat untuk segera ke luar halaman gedung Tipikor. Mahasiswa yang mencoba bertahan pun tak menerima ke-mudian melakukan perlawanan.

Sempat terlibat saling adu dorong antara keduanya. Hingga berlanjut saling kejar-kejaran sampai di depan pagar

gedung Tipikor, tepatnya di Jalan Raya Rasuna Said, Kuningan, Jakarta,”Lagi demo terus para polisi maksa untuk mahasiswa untuk keluar dari gedung Tipikor. Terus tiba-tiba ada mahasiswa yang dipukul oleh polisi karena karena terlibat saling dorong,” kata saleh.

Saleh menuturkan ada sebanyak dua rekannya sesama kader HMI terkena pukul dalam kericuhan itu,”Mahasiswa yang kena pukul dua orang anak HMI,” ujarnya.

Sementara itu, sejumlah loyalis Anas yang lain tak mau ketinggalan memberikan

dukungan moril ke koleganya itu. Mereka langsung berteriak bahwa jaksa penuntut umum dan majelis hakim dipesan oleh pen-guasa. “Hakim pesanan penguasa semua, jaksa penuntut pesanan,” teriak loyalis Anas di ruang sidang pengadilan tipikor, Jakarta, Rabu (24/9).

Selain itu, tampak beberapa ibu-ibu juga berteriak agar agar Edhie Baskoro (Ibas) juga diadili. Seperti diketahui, nama Ibas beberapa kali disebut dalam kesaksian di persidangan. “Tangkap Ibas, tangkap Ibas,” seru seorang ibu-ibu diikuti beberapa rekannya.

Sejumlah loyalis Anas pun juga meng-gerutu lantaran jaksa penuntut umum dan majelis hakim tidak peduli saat ditantang Anas untuk sumpah mubahalah (sumpah kutukan). Sumpah dimana untuk meyakin-kan keyakinan yang dipegangnya dan jika salah mendapatkan kutukan dari Tuhan. “JPU pengecut, pengecut semua, hakim pesanan penguasa,” kata loyalis Anas.

Sebelumnya Anas menyatakan bahwa putusan dalam sidang tersebut dinilainya tidak adil karena tidak sesuai dengan fakta-fakta yang ada di persidangan. Ia menya-takan akan melakukan konsultasi dengan keluarga dan istikharah apakah ia akan melakukan banding atau menerima putusan persidangan tersebut.

=GAM/ABD

SIDANG VONIS ANAS

Loyalis Anas Urbaningrum Serukan Tangkap Ibas

Page 3: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III 3

“Dulu berdasarkan pemberitaan di me-dia, sekitar bulan Maret saat menjenguk Pak Akil dan menguji di Universitas Jaya-baya sehingga kami periksa,” kata Ketua Dewan Etik Hakim Konstitusi, Abdul Mukti Fajar, saat ditemui awak media di ruan-gannya lantai 15 Gedung MK, Jalan Medan

Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (24/9).Saat itu, lanjutnya, eks politikus PAN

itu tak mendapatkan sanksi karena keper-giannya telah mendapat izin. Setiap hakim yang hendak melakukan aktivitas di luar MK, lanjutnya, memang diwajibkan mem-inta izin. “Sesuatu yang dapat izin itu tidak melanggar etika. Tapi kami sudah meminta untuk menitipkan, izin hakim mengajar, menguji dan ceramah pada jam-jam dinas hakim jangan sampai mengganggu persi-dangan,” tambahnya.

Tapi untuk dugaan pelanggaran etik Patrialis yang ketiga ini, dia belum mau berkomentar lebih jauh. Meskipun dia ka-takan, seorang hakim yang sudah tiga kali melakukan pelanggaran akan diberikan sanksi terberat berupa pemberhentian den-gan tidak hormat. “Ya nanti kita cek bukti. Sudah kami sampaikan secara tertulis ke-pada pimpinan MK untuk kasus Patrialis sekarang terkait dengan kuliah umumnya di UMJ kami belum periksa. Rencananya kami menjadwalkan minggu depan Selasa dan Rabu,” katanya.

Seperti diketahui Koalisi Masyarakat Sipil Selamatkan MK yang terdiri dari LSM bidang hukum, seperti ILR, ICW, YLBHI dan Perludem melaporkan hakim konstitusi Patrialis Akbar, karena diduga melakukan pelanggaran kode etik Hakim MK. Dugaan pelanggaran itu karena Patrialis ikut ang-kat bicara soal RUU Pilkada langsung yang

NASIONALPROBOLINGGO KAMIS SEPTEMBER 2014 No. 0449 | TAHUN III 3NasionalKORAN

MADURA

ant/muhammad adimaja TOLAK AHOK JADI GUBERNUR DKI. Sejumlah ormas yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI) dan Forum Betawi Bersatu (FBB) melakukan aksi di depan kantor DPRD DKI Jakarta, Rabu (24/9). Dalam aksinya mereka menolak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo atau Jokowi yang telah terpilih menjadi Presiden periode 2014-2019.

Patrialis Terancam Sanksi BeratDewan Etik Berencana Melakukan Pemanggilan Pekan Depan

JAKARTA-Dewan Etik Hakim Konstitusi tengah menel-aah pengaduan Koalisi Masyarakat Sipil Selamat-kan MK yang melaporkan Hakim Konstitusi Patrialis Akbar atas dugaan pelang-garan etik. Dalam catatan Dewan Etik, Patrialis terny-ata sudah dua kali tersand-ung dugaan pelanggaran kode etik hakim.

kemungkinan berpotensi beperkara di MK. Namun Wakil Ketua DPR Pramono

Anung menilai, pernyataan Patrialis ada-lah bentuk kekhilafan dari seorang Hakim MK. “Saya berpikiran positif, mudah-mu-dahan ini bagian dari tidak kesengajaan Pak Patrialis Akbar menyampaikan opini ataupun pendapatnya secara gamblang disampaikan secara terbuka,” kata Pra-mono di Kompleks Parlemen, Senayan, Ja-karta, Rabu (24/9).

Pramono menilai, selayaknya Hakim MK tidak memberikan opini berkaitan den-gan permasalahan yang sedang bergulir di Parlemen. Sebab, MK merupakan garda terakhir penentu sebuah undang-undang. “Mereka lah (para Hakim MK) yang men-jaga atau guardian of constitution seyo-gyanya ketika ada persengketaan maka merekalah (Hakim MK) yang akan menen-tukan. Jangan kemudian ini sedang akan diundangkan, mereka sudah memberikan ‘judgement’ atau statement politiknya ter-hadap hal itu,” jelas Pramono.

Patrialis juga sudah membantah terkait laporan itu. Dia mengatakan, itu bukan pen-dapatnya melainkan pendapat mahasiswan-ya yang tertuang dalam skripsi. =GAM/ABD

Page 4: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III 4 Nasional

ant/nyoman budhiana NGABEN MASSAL. Dua warga menyaksikan kremasi bagi anggota keluarganya dalam upacara Ngaben massal di Desa Blahbatuh, Gianyar, Bali, Rabu (24/9). Ritual akbar 3 tahun sekali itu melibatkan ribuan warga untuk menyaksikan kre-masi bagi 91 jenazah/jasad sekaligus sebagai penghormatan terakhir.

Direktur Intrans Saiful Haq di Jakarta, Rabu (24/9) me-nyebutkan bahwa Jokowi-JK akan mendapatkan keuntun-gan politik bila menunjuk Luk-man Hakim Syaifuddin sebagai Menteri Agama. Sedangkan un-tuk Menteri Perhubungan CEO Garuda Indonesia Emirsyah Sa-tar, Rusdi Kirana, dan Ignatius Jonan menjadi calon kuat dan bersaing ketat.

Menurut Saifudin Haq, pe-nunjukkan Lukman Hakim Syaifuddin yang kini masih menjabat sebagai Menteri Aga-ma untuk tetap duduk pada jabatan itu akan menarik Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke kubu Jokowi-JK dan keluar dari koalisi Merah Putih. “PPP pasti akan mempertimbangkan untuk masuk ke koalisi Jokowi kalau kadernya ditunjuk jadi menteri,” ujarnya.

Selain untuk menarik dukungan PPP, kata Saiful, Luk-man juga dianggap berprestasi meski menjabat menteri aga-ma dalam waktu yang singkat. Dalam riset yang dilakukan In-trans, nama Lukman menempati urutan teratas sebagai calon pemimpin Kementerian Aga-ma. Namanya bersaing dengan Ketua DPP Golkar Hajriyanto Y Thohari dan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatul-lah Komaruddin Hidayat.

“Lukman Hakim diperta-hankan cukup bagus, beberapa hari setelah menjabat menteri agama, dia langsung membuat terobosan. Dia menyelesaikan kasus minoritas, seperti Syiah. Dia juga merangkul umat Kris-ten,” ujar Saiful.

Sebelum ditunjuk sebagai Menteri Agama menggantikan Suryadharma Ali yang diber-hentikan karena ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi karena dugaan korupsi dana haji di

kementerian tersebut, Lukman Hakim menjabat sebagai Wakil Ketua MPR. Dalam tradisi kabi-net, posisi menteri agama selalu diisi oleh kader dari Nadlatul Ulama. Karena itu, kader PKB patut dipertimbangkan untuk duduk pada jabatan tersebut.

Sementara untuk menjabat sebagai Menteri Perhubungan, kata Siaful Haq, nama Emirsyah Satar, Rusdi Kirana, dan Ignatius Jonan bersaing ketat. Baik Emir, Rusdi Kirana, maupun Jonana adalah orang-orang berprestasi di perusahaan yang mereka tan-gani masing-masing.

Emirsyah Satar sukses meny-ulap Garuda Indonesia menjadi maskapai penerbangan kelas dunia dalam waktu singkat sejak dia ditunjuk sebagai CEO peru-sahaan pelat merah itu. Adapun Rusdi Kirana juga sukses mem-bangun kerajaan bisnisnya di bawah kepak sayap Lion Air. Dia menjadikan Lion Air sebagai pe-rusahaan penerbangan swasta terbesar Indonesia. Sedangkan Jonan sukses menjadikan Kereta Api Indonesia sebagai trans-portasi massal yang diminati masyarakat. Dia sukses menata kereta api dengan membenahi sistem dan manajemennya.

Meski sama-sama berpresta-si, menurut Saiful, Rusdi Kirana lebih berpeluang menggantikan EE Mengindaan. Pasalnya, Rusdi yang juga Wakil Ketua Umum PKB ini mempunyai kendaraan politik dan sudah dipromosi-kan pula oleh partainya. “Selain memang perusahaan airbus-nya juga termasuk yang paling besar di dunia,” tambah Saiful.

Ignasius Jonan, kata dia, juga layak dipertimbangkan. Di bawah kepemimpinannya, men-urut Saiful, transportasi kereta api di Indonesia sudah men-galami banyak kemajuan.

=GAM/ABD/AJI

Bursa Menteri MenghangatLukman, Emir, dan Rusdi Mengemuka

JAKARTA-Bursa menteri kabinet Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) - Ju-suf Kalla (JK) mulai ramai disebut berbagai pihak. Bahkan ada lembaga yang melakukan survei, sep-erti yang dilakukan Institute for Transformation Studies (Intrans) terhadap orang-orang yang layak duduk dalam kabinet Jokowi-JK nanti.

NGABEN MASSAL

3Tahun Direncanakan, Baru TerlaksanaDengan ritual Yadnya ini

masyarakat Bali yakin para “senatana” (keturunan) akan mendapatkan “kasukertan” (bahagia) selaras dengan tujuan pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah yakni menuju Bali yang Sukerta Jagadita atau Bali yang Mandara.

Pelaksanaan Yadnya yang di-lakukan secara masal merupakan wujud dari persatuan dan kes-atuan seluruh warga desa, karena bisa melaksanakan sebuah ritual secara bersama-sama.

Wakil Gubernur Bali, sudik-erta mengatakan selain dapat

menjaga hubungan harmonis, pelaksanaan ritual bersama ini juga dapat meringankan warga daripada dilaksanakan sendiri-sendiri.

Untuk makin meringankan warga dalam melaksanakan kegiatan ritual itu, ia membantu dana punia sebesar Rp 20 juta.

Panitia Upacara Nyekah Massal tersebut, I Ketut Sudarya melaporkan seluruh warga Banjar Aseman 260 kepala keluarga (KK) merencanakan kegiatan itu sejak tiga tahun silam, namun baru kali ini dapat terlaksana.

=ANT/SUTIKA

BALI -Melaksanakan Yadnya (pengorba-nan suci secara tulis) seperti ini merupa-kan kewajiban selu-ruh umat, khususnya warga Bali yang beragama Hindu, sebagai cara untuk membayar utang “sentana” kepada leluhur.

Page 5: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III 5PROBOLINGGO KAMIS SEPTEMBER 2014

No. 0449 | TAHUN IIIEkonomiKORAN MADURA 5

Hal ini merupakan salah satu strategi bank untuk bertahan menjaga deposannya dari serangan bank lain. “Justru deposan terbentuk, dia tahu ada bunga lebih tinggi dia pindah,” ujar Senior Vice President Treasury PT Bank Mandiri Tbk, Dharmawan Junaedi di Jakarta, Rabu (24/9).

Menurut Dharmawan, kondisi loan to deposit ratio (LDR) bank-bank saat ini su-dah tinggi. Sehingga, bank harus mencari tambahan murah atau dana pihak ketiga (DPK). Kondisi tersebut, menyebabkan bank berlomba-lomba untuk menarik de-posan menyimpan uangnya pada bank

tersebut dengan iming-iming bunga tinggi. “Bagaimana bisa dapat DPK kalau ratenya sama atau lebih rendah dari bank lain, mis-al anda punya duit deposit di bank A bunga 7 persen di bank B bunga lebih, dia pindah, jadi memang bank-bank yang pasang bun-ga deposito, bukan keinginan deposannya,” katanya.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad men-gungkapkan hingga saat ini masih ada bank yang menetapkan suku bunga de-posito hingga 10%-11% per tahun untuk simpanan dalam bentuk rupiah. Suku bun-ga tersebut jauh melampaui suku bunga penjaminan yang ditetapkan 7,75%. Suku bunga khusus itu pada umumnya diberikan kepada nasabah korporasi, baik perusahaan swasta maupun BUMN. “Situasi ini tidak boleh dibiarkan. ,” katanya.

Kondisi tersebut dinilai berbahaya ka-rena simpanan nasabah tersebut tidak masuk dalam kriteria simpanan layak bayar oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). “Itu berarti, dana simpanan akan hangus jika bank terpaksa dilikuidasi,” tuturnya.

Di sisi lain, katanya, bunga simpanan yang sangat tinggi juga membebani bank karena menyebabkan biaya dana mahal. Akibatnya, bank akan melemparkan seba-

gian beban dalam bentuk kenaikan suku bunga kredit.

Untuk itu, OJK Meminta agar segera menurunkan suku bunga, terutama suku bunga deposito yang berlaku bagi nasabah yang menyimpan dana dalam jumlah besar. Industri perbankan agar secara bersama-sama menghentikan praktik tidak sehat dalam penentuan suku bunga deposito.

Namun Perhimpunan Bank-bank Na-sional (Perbanas) menilai imbauan OJK un-tuk mengurangi marjin dalam suku bunga dasar kredit (SBDK) mikro sulit dilakukan karena dapat mengurangi keuntungan.

Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono mengatakan, bahwa perbankan diwajibkan menyampaikan rencana bisnis bank (RBB), di mana salah satu isinya adalah proyeksi pertumbuhan laba. “Selama ini penilaian kinerja bank komisaris dan direktur. Harus ada keuntungan yang dipertahankan. Tak masuk akal jika RBB target keuntungan turun,”katanya.

Dia menambahkan, bila bank mengala-mi penurunan keuntungan maka otoritas malah akan memertanyakan. Sehingga, lanjutnya, akan sulit mengejar keuntun-gan bila marjinnya diturunkan. “Lebih baik diserahkan ke bank. Pasar akan tentukan,” tukasnya. =GAM

Bank Perang Suku Bunga Bersaing Ketat Upayakan Deposan Tidak Kabur

JAKARTA- Persaingan per-ebutan dana pihak ketiga (DPK) antar bank semakin sengit serta membahayakan industri perbankan di Tanah Air. Perang suku bunga seakan tidak terhindarkan lagi karena permintaan deposan yang menginginkan bunga deposit tinggi.

JASA PENUKARAN UANG

BI Tertibkan Money Changer IlegalJAKARTA-Bank Indonesia (BI) menggandeng Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepoli-sian RI untuk menertibkan kegiatan penukaran valuta as-ing nonperbankan atau money changer ilegal. Salah satu lang-kah pencegahan adalah dengan meminta money changer di Indonesia untuk tidak melaku-kan transaksi penukaran mata uang secara berlebih.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ronald Waas mengatakan pencega-han tersebut demi mengurangi tindak pidana pencucian uang yang dilakukan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. ”Penukaran sih memang tidak ada ketentuan yang membatasi, tapi sewajarnya saja, kan tidak mungkin bawa Rp 1-5 miliar ke money changer terus tukar, itu sudah tidak wajar,” kata Ronald usai menandatangani Pedoman Kerja “Tata Cara Pelaksanaan Penanganan Dugaan Tindak Pidana di Bidang Sis-tem Pembayaran dan Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing (KUPVA) dengan Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia (Bareskrim Polri), Suhardi Alius di Jakarta, Rabu (24/9).

Ronald menambahkan bisnis pe-nukaran valas rawan disalahgunakan. Hingga saat ini, masih ada beberapa money changer yang melakukan transaksi yang dianggapnya berlebi-han dengan nominal transaksi men-capai ratusan juta dolar AS. Beberapa money changer tersebut terdapat di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Batam dan Pontianak.

Maka itu, tegasnya penegakan hukum terhadap money changer ilegal sangat penting. “Berbagai ben-tuk penyalahgunaan tersebut dapat meliputi sarana pencucian uang dan pendanaan teroris, perdagangan narkotik hingga penyelundupan yang disamarkan seolah-olah bersumber dari bisnis tukar menukar valuta as-ing,” jelasnya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Bareskrim Polri Komjen Suhardi Alius mengatakan pihaknya memprioritaskan penertiban money changer ilegal di sejumlah kota besar. Semisal, Jakarta, Bali, Surabaya, Pon-tianak, Batam dan Medan. “Artinya itu jadi provinsi-provinsi prioritas sosialisasi,” ujarnya. =GAM

ant/regina safri CINTAI PRODUK LOKAL. Sejumlah mahasiswa Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM) melakukan aksi damai dalam rangka Hari Tani di DPRD Yogyakarta, Rabu (24/9). Para mahasiswa tersebut menyerukan agar mencintai produk lokal dan meminta agar pemerintah membantu petani untuk meningkatkan kesejahteraannya dan membantu meningkatkan mutu produk-produk petani Indonesia.

Page 6: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III 6 Ekonomi

“Birokrasi itu seperti terpisahnya ke-wenangan berbagai kementerian, seperti produk pertanian yang pemasarannya dia-tur oleh Kementerian Perdagangan, alat-alat produksi ada di Kementerian BUMN, dan terkait dengan pertanian ada di Ke-menterian Pertanian,” kata Kamajaya di ka-wasan Cikini, Menteng, Jakarta, Rabu.

Lebih lanjut, Kementerian Perdagangan dinilainya belum melihat kondisi riil petani tebu di lapangan sehingga sering membuat kebijakan impor yang justru merugikan

petani gula.“Kebijakan impor yang banyak diputus-

kan oleh Kementerian Perdagangan tidak begitu memperhatikan nasib para petani,” katanya.

Menurut dia, kebijakan impor gula itu harus benar-benar dipertimbangkan. Bagi Kamajaya, langkah impor cukup dilakukan sekali setahun tidak seperti selama ini dua kali setahun.

“Jika dua kali setahun, itu justru akan memukul petani tebu sehingga hasil panen mereka tidak terserap pasar. Impor jangan dilakukan saat masa panen karena jika ke-bijakan itu dilakukan produk dari petani lokal mau tidak mau harus bersaing dengan gula dari luar,” katanya.

Dia mengusulkan agar kewenangan dari Kementerian Perdagangan dipangkas un-tuk kebijakan yang menyangkut komodi-tas pangan yang berbasis komunitas besar seperti gula, padi, jagung, peternakan, dan perikanan.

“Harus diatur oleh kementerian yang benar-benar tahu kondisi di lapangan,” kata dia.

Menyoroti kebijakan impor yang dilaku-kan dua kali setahun, Kamajaya mengang-

gap hal itu sebagai sesuatu yang berlebihan.“Setahun sekali impor itu akan mem-

bantu pasokan gula dalam negeri. Akan tetapi, kalau dua kali, itu akan ada unsur negosisasi dalam prosesi impor gula yang akan merugikan petani gula,” kata dia.

Kebijakan impor dua kali setahun, masih kata Kamajaya, tidak diperlukan ka-rena sejatinya produksi dalam negeri itu dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri.

“Biarlah nanti Bulog itu disebut mo-nopolis jika nanti mereka mengelola pem-batasan gula impor hanya 1,5 juta ton. Den-gan begitu, para pengimpor mau tidak mau juga harus membeli produk dari petani,” kata dia.

Sejauh ini, Indonesia masih bergan-tung pada gula impor untuk keperluan gula konsumsi rumah tangga/gula kristal putih (GKP) maupun industri.

Menurut Kemdag, kebutuhan gula kon-sumsi nasional sekitar 2,6 juta ton/tahun dan sekitar 2,3--2,4 juta ton/tahun mampu diproduksi di dalam negeri.

Sementara itu, Indonesia masih mengimpor 100 persen untuk kebutuhan gula industri (rafinasi) untuk industri ma-kanan dan minuman.=ANT/ANOM

Kebijakan Gula Terkendala Birokrasi

JAKARTA- Kamajaya, Direk-tur Utama PT Gendhis Multi Manis serta kandidat Men-teri Pertanian pemerintahan mendatang, mengatakan kebijakan gula nasional masih terkendala birokrasi sehingga belum berpihak ke-pada para petani dan men-gutamakan impor.

ant/septianda perdana PENJUALAN BUMBU MENINGKAT. Seorang pedagang mengaduk bumbu masak yang dijual Rp 10 ribu per kg di pasar tradisional Pusat Pasar Medan, Sumut, Rabu (24/9). Menjelang Hari Raya Idul Adha penjualan bumbu masak di kawasan tersebut mengalami peningkatan.

VALUTA

Rabu Sore Rupiah Menguat Menjadi Rp11.951JAKARTA- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu sore, menguat 32 poin men-jadi Rp11.931 dibandingkan posisi sebelumnya Rp11.963 per dolar AS.

“Faktor eksternal menopang penguatan rupiah. Mata uang dolar AS yang sempat mengalami penguatan cukup cepat dalam beberapa hari terakhir ini masuk dalam fase jenuh beli sehingga rupiah terangkat meski masih dalam kisaran yang terbatas,” ujar Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Rabu.

Di sisi lain, lanjut dia, pemer-intah Amerika Serikat diperkira-kan melakukan intervensi agar penguatan dolar AS yang sempat terjadi dalam beberapa hari tera-khir ini dapat diredam agar tidak terlalu cepat.

“Penguatan dolar AS yang terlalu cepat dapat mengganggu target ekonomi AS, dan mem-perlambat perbaikan perekono-mian ke depannya. Kondiasi itu menjadi salah satu faktor mata uang rupiah berada dalam area penguatan,” katanya.

Sementara dari dalam neg-eri, lanjut Rully Nova, belum banyak beredar sentimen yang mampu menopang. Pelaku pasar masih “wait and see” terhadap kebijakan pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, serta pelantikan presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla peri-ode 2014-2019.

Selain itu, lanjut dia, pelaku pasar uang di dalam negeri juga sedang menanti realisasi pem-bangunan infrastruktur pada pemerintahan baru mendatang.

“Kondisi di dalam negeri akan membuat pergerakan mata uang rupiah bergerak dalam kisaran yang terbatas,” ucapnya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Rabu (24/9) tercatat mata uang ru-piah bergerak menguat menjadi Rp11.976 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp11.987 per dolar AS.

=ANT/ZUBI

Page 7: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III 7PROBOLINGGO KAMIS 25 SEPTEMBER 2014

No. 0449 | TAHUN III OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlur-rahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: Zeinul Ubbadi

(Plt. Kepala), Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sume-nep), Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Realitas Politikus

Salam Songkem

ari ini RUU Pilkada akan ditentukan. Elite Senayan akan mewarnai potretnya

sendiri sebagai wakil rakyat. Apa-kah berpihak pada mayoritas rakyat yang menghendaki pilkada langsung oleh rakyat, ataukah mengabaikan suara rakyat demi menyelamatkan kepentingan pribadi dan kelompokn-ya dengan memaksakan kehendak merampas hak politik rakyat melalui peralihan pilkada oleh DPRD.

Jika mereka betul menjadi wakil rakyat, pasti akan mengedapankan kepentingan rakyat, dan tidak meri-visi RUU Pilkada, karena sudah sesuai dengan kehendak mayoritas rakyat. Beda halnya ketika elite politikus meng-khianati mayoritas rakyat, yang akan terjadi dalam penentuan RUU Pilkada akan menghasilkan keputusan yang mengubur semangat demokrasi raky-at yang telah terbangun sejak era reformasi.

Pertanda Pileg 2014 telah gagal mengantarkan legislator-legislator yang baik, karena mayoritas mereka justru membuat demokrasi berja-lan mundur ke era Orde Baru, yang ditumbangkan akibat tak sejalan dengan aspirasi rakyat. Karena itulah, pengamat politik lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bakti menyatakan parpol dan politisi yang menolak rakyat dan mendukung pilkada oleh DPRD akan terpuruk dalam pemilu 2019 mendatang.

Itu wajar saja sebagai konsekue-nsi politik. Konsekuensi politik dipas-tikan menjadi pertimbangan menjel-ang detik-detik penentuan pilkada langsung oleh rakyat atau pilkada oleh DPRD. Karena itulah parpol-parpol dalam KMP itu masih ada ke-mungkinan mengalihkan dukungann-ya pada rakyat, itu pun andai mereka mau melihat kenyataan bahwa pilka-da oleh DPRD belum siap dilakukan karena ditentang rakyat.

Konflik RUU Pilkada ini akan dis-elesaikan oleh legislator di parlemen. Akan tetapi, bukan mustahil kes-alahan dalam menentukan penye-lesaian RUU Pilkada dapat memicu ketidakpercayaan rakyat pada pileg mendatang. Parlemen harus me-mikirkan dampak negatif yang akan ditimbulkan akibat penolakan rakyat atas pilkada oleh DPRD. (*)

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Perjalanan “Psikologis” Haji

Dilansir Koran Madura (23/9/2014), jemaah haji telah berangkat sebanyak

21.837 orang dan 245 petugas. Data ini menunjukkan bahwa haji menjadi perjalanan psikolo-gis yang diidam-idamkan ke-banyakan masyarakat Madura. Bukan tidak mungkin dalam waktu mendatang seiring den-gan membaiknya perekonomian masyarakat Madura ada peru-bahan orientasi perjalanan haji. Bagi orang yang mampu secara materi, namun belum menda-patkan “kursi perjalanan haji”, umrah menjadi alternatif lain.

Tulisan ini tidak bermaksud berpretensi menjelaskan “pili-han Allah” atas orang yang naik haji, namun lebih memilih haji sebagai “perjalanan psikologis” yang bukan hanya membutuh-kan biaya namun persiapan mental, terutama karena jemaah haji akan menjadi “tamu Allah” yang diharapkan membawa ke-salehan sosial dan berdampak positif bagi perbaikan atau revo-lusi mental –meminjam istilah Jokowi, presiden terpilih 2014—bagi individu serta masyarakat.

***Sebagai perjalanan psikolo-

gis, haji berbeda dengan studi tour dan rekreasi. Perjalanan terakhir untuk mengisi kepe-natan dari berbagai aktivitas sehari-hari, perjalanan yang pertama bermakna psikologis-spiritual. Perjalanan ini tidak saja mengedepankan kekayaan namun diyakini sebagai “pilihan Allah” atas orang yang memiliki kemampuan psikologis.

Menurut teori Behaviorisme, perilaku sebagai respon dari stimulus. Sebagai respon tentu saja perilaku bukan bagian dari apa-apa yang dimiliki oleh indi-vidu namun sebagai bagian dari proses interaksi dengan hal-hal yang menyangkut individu (Walgito, 2000). Secara psikolo-gis perjalanan haji merupakan bagian dari cita-cita yang men-jadi bagian dari proses spiritu-alitas individu. Justifikasi yang diinternalisasikan melalui pen-galaman, keluarga, pendidikan, dan ceramah agama berkaitan dengan haji turut menjadi social support bagi sebagian orang un-tuk menunaikan ibadah haji.

Sebagai formulasi perilaku, respon menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari organ-isme atau individu (Woodworth dan Schlosberg, 1971). Individu menentukan perilaku yang akan menjadi alternatif atas yang berkaitan dengan kehidupan. Dalam perilaku haji seseorang dapat memilih menunaikan iba-dah haji ataupun menundanya karena memiliki kepentingan lain selain ibadah tersebut.

Perjalanan “psikologis” haji dapat dimaknai dengan tiga te-ori penting dalam psikologi. Te-ori pertama, melihat perilaku tersebut sebagai bagian dari dorongan (drive) tertentu yang menjadi kebutuhan dari individu tersebut. Bagi Hull, misalnya, jika organisme ingin memen-uhi keinginan maka akan terjadi ketegangan. Ketika organisme dapat memenuhi keinginannya maka akan terjadi penguran-gan (reduction) dari ketegangan tersebut. Inilah yang disebut dengan Drive Reduction Theory.

Dorongan yang paling penting dari ibadah haji adalah memen-uhi “panggilan Allah”.

Perjalanan haji dimaknai se-bagai perilaku yang didasarkan kepada insentif. Insentif diper-jelas dengan reinforcement. Dalam teori ini ada negative-positive reinforcement. Meru-pakan mekanisme pencegahan perilaku dengan mengedepankan hukuman, sedangkan positive reinforcement merupakan upaya menumbuhkan perilaku baru dalam individu. Hal kedua ini bisa dilakukan dengan memberikan hadiah. Penulis termasuk orang yang tidak meragukan adanya berbagai “janji hadiah” yang akan didapatkan oleh orang yang menunaikan ibadah haji, misalnya diampuni dosanya.

Teori lainnya, sebab-sebab terjadinya perilaku, bersandar pada teori atribusi, melihat per-ilaku sebagai bagian dari dispo-sisi internal maupun disposisi eksternal. Diterminan perilaku ini tidak bisa dipisahkan dari hal-hal yang berkaitan den-gan internal individu, misalnya harapan dan gambaran tentang masa depan. Sedangkan ditermi-nan eksternal berkaitan dengan hal-hal yang memicu perilaku yang berasal dari lingkungan.

***Perjalanan haji menim-

bulkan tantangan besar, yaitu kesempatan untuk mendapat-kan “kursi perjalanan”. Konon, waiting-list haji telah overload dengan antre mencapai belasan tahun. Inilah yang banyak diper-ebutkan oleh calon jemaah haji, terutama masyarakat Madura.

Tantangan kedua, sebagai

perilaku sosial keagamaan, haji menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan antara –meminjam istilah Abdullah (1996)—hal-hal yang bersifat normativitas dan historisitas. Normativitas berkaitan dengan hal sakral, se-dangkan historisitas bermakna profan.

Di Madura hal-hal yang berkaitan dengan dimensi his-torisitas dan normativitas men-jadi tidak bisa dipisahkan. Haji sebagai perjalanan psikologis-spiritual berkaitan dengan ke-siapan dalam upaya “mengha-dapi panggilan Allah”.

Perjalanan haji ini semakin menarik karena memiliki makna dan dimensi lain selain spiritual. Dimensi ini berkembang seiring dengan tradisi-tradisi masyarakat Madura. Misalnya seseorang yang akan berangkat haji hendaknya tidak keluar rumah. Diadakan slametan haji. Didoakan keluarga dan tetangganya. Pulang dari haji, individu yang haji menyiapkan berbagai hal berkaitan perjala-nan yang mengharu biru, sedih, gembira, dan traumatis.

Pada beberapa masyarakat, dimensi ini seringkali men-galahkan dimensi psikologis-spiritualitas dari seseorang yang menunaikan haji. Kebanyakan dari jemaah haji bersusah payah memenuhi hal yang terakhir se-mentara hal yang utama menja-di bagian kedua dari perjalanan haji tersebut. Semoga hal utama dari perjalanan psikologis-spir-itual haji adalah haji mabrur, se-dangkan dimensi lainnya bukan tujuan dari jemaah haji Madura. Apakah Anda seperti itu? Wal-lahu a’lam.=

7

Haji merupakan per-jalanan psikologis

yang menyita perha-tian masyarakat Ma-

dura. Bagi masyarakat yang kental dengan ajaran keagamaan,

menjadi haji itu cita-cita yang wajib diwu-

judkan baik dengan cara legal maupun

ilegal. Legalitas haji diperoleh jika mengi-kuti aturan Kemente-rian Agama Republik Indonesia. Sayangn-

ya, tidak jarang masyarakat Madura memilih yang mele-wati onak duri dan

berbagai penderitaan di perjalanan.

Page 8: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III 8PROBOLINGGO KAMIS 25 SEPTEMBER 2014

No. 0449 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

Sabu-sabu Hampir Rp 1 M Dimusnahkan

"Dalam pemusnahan itu, kami juga membakar 95 butir ekstasi yang nilainya berkisar Rp16,6 juta, sehingga total barang bukti narkoba yang dimusnah-kan bernilai Rp 806,6 juta ," kata Direktur Ditreskoba Polda Jatim Kombes Pol Andi Loedianto didampingi Kasubbid PID Bidang Humas Polda Jatim AKBP Aziza Hani MM.

Ia menjelaskan penyidik Polda Jatim sebenarnya menyita sabu sebanyak 682,6 gram sabu dan 100 butir ekstasi, namun 153,8 gram sabu dan lima butir ekstasi tidak dimusnahkan untuk kepentingan Labfor Polri Cabang Surabaya dan untuk barang bukti di pengadilan.

"Semua barang bukti itu disita dari tersangka Jn bin H Syafii alias Johan S alias Idi (40) yang berasal dari Dusun Krajan, Kelu-rahan Kedungringin, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi," katanya.

Dalam pengakuannya, tersangka menjalankan bisnis narkoba itu hanya sekali, tapi polisi menduga tersangka yang berprofesi sebagai nelayan sekaligus distributor sabu untuk kawasan Jember, Banyuwangi, dan Bali itu sudah beroperasi selama setahun.

"Kalau petugas menemukan 0,6 kilogram di rumah, maka selama sebulan kemungkinan ada sekitar 1 kilogram sabu yang diperdagangkan tersangka. Kalau 1 kilogram berarti omzet tersang-ka mencapai Rp 1 miliar dalam sebulan atau Rp 12 miliar dalam setahun," katanya.

Menurut dia, tersangka mendapatkan barang terlarang itu dari seorang buron atau DPO (daftar pencarian orang) berini-sial S asal Surabaya.

"Kami masih menelusuri S, karena sistem penjualan S den-gan tersangka Jn bersifat ranjau. Artinya, tersangka melakukan transfer uang, lalu barang dilem-par ke suatu tempat tertentu dari dalam sebuah kendaraan," katanya.

Dalam peredarannya, ter-sangka Jn membagi satu gram sabu dalam empat paket dan satu butir ekstasi dalam dua paket.

"Jadi, kami bisa menyelamat-kan 2.930 jiwa dengan empat

SURABAYA - Jajaran Di-rektorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur memusnahkan barang bukti sabu sebanyak 528,759 gram yang nilainya mencapai hampir Rp 1 miliar atau Rp 793 juta di halaman Ditreskoba Polda Jatim di Surabaya, Rabu (24/9).

orang konsumen untuk setiap gram dari 628,6 gram sabu dan dua orang konsumen untuk setiap butir dari 100 butir ekstasi itu," katanya.

Ia menambahkan tersangka Jn dijerat dengan Pasal 112 ayat 1 atau Pasal 114 ayat 2 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narko-tika dengan pidana mati, penjara

seumur hidup, atau pidana pen-jara paling singkat lima tahun dan paling lama 20 tahun, serta denda.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

ant/suryanto PEMUSNAHAN NARKOBA. Petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim memasukkan narkoba kedalam tungku saat pemusnahan barang bukti narkoba di Mapolda Jatim, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (24/9). Dalam pemusna-han yang disaksikan Kejaksaan, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim, Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya, BPOM tersebut Direktorat Reserse Narkoba (Ditreskoba) Polda Jawa Timur memusnahkan 528,759 gram narkoba jenis sabu serta 95 butir pil ekstasi milik tersangka Junaidi bin Syafi'i warga Banyuwangi, pemasok narkoba ke wilayah Tapal Kuda Jatim dan Bali.

TRANSPORTASI LAUT

Jadwal Pelayaran Ujung-Kamal Dikurangi

SURABAYA - PT Angku-tan Sungai Danau dan Penye-berangan (ASDP) Indonesia Feri Cabang Surabaya kembali melakukan pengurangan jad-wal pelayaran di mana kini ada dua kapal yang operasionalnya di Dermaga Ujung-Kamal ter-pengaruh kebijakan tersebut.

Kepala Cabang ASDP In-donesia Feri Cabang Surabaya, Elvi Yosa menyatakan, peru-sahaan memang telah men-gurangi jadwal pelayaran dua kapal itu. Kalau sebelumnya, ada empat unit kapal yang ber-operasi dari total enam unit yang ada, baik yang beroperasi malam hari ataupun siang hari.

"Akan tetapi karena jum-lah penumpang dan kendaraan kian turun, sejak beberapa hari ini kami telah melakukan pen-gurangan jadwal pelayaran un-tuk dua unit kapal pada malam hari," ujarnya, Rabu (24/9).

Awalnya, jelas dia, pada malam hari jumlah kapal yang berlayar mencapai empat unit. Namun, sekarang hanya ter-sisa dua unit. Kemudian, pada siang hari tetap ada empat unit kapal feri yang bisa melayani.

"Sejak Jembatan Tol Suramadu beroperasi pada ta-hun 2009, jumlah penumpang dan kendaraan yang melalui penyeberangan dari Dermaga Ujung Surabaya ke Dermaga Kamal Madura dan sebaliknya kian mengalami penyusutan," katanya.

Kondisi itu, tambah dia, menjadi penyebab jumlah an-gkutan penyeberangan feri semakin dikurangi. Sebelum Jembatan Tol Suramadu ber-operasi ada sekitar 17 kapal yang melayani penyeberangan rute Ujung-Kamal.

"Lalu, pada awal 2014 jum-lahnya sudah menjadi enam unit kapal," katanya.

Ia optimistis, pengurangan tersebut dapat menyelamat-kan perusahaan pelayaran yang beroperasi. Apalagi, kini jumlah penumpang dan ken-daraan yang melintas di Der-maga Ujung-Kamal semakin minim.

= ANT/DIK

Page 9: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III 9Lintas Jatim

Ratusan Pedagang Pasar Turi Datangi Pemkot Surabaya

"Kami datang ke sini murni inisiatif dari para pedagang," ujar Ketua Kelompok Pedagang (Kom-pag) H Syukur, Rabu (24/9).

Terkait rencana pengambilali-han pada 14 Oktober mendatang, ia mengaku para pedagang men-dukung sepenuhnya rencana pe-merintah kota tersebut. Bahkan mereka mendesak pemkot segera mempercepat proses pembangu-nan jika Pasar Turi sudah diambil

alih.Selanjutnya, kata dia, para

pedagang juga meminta pemkot mengaudit PT Gala Bumi Perkasa (GBP) dan mengembalikan hak-hak pedagang sepeti pembayaran stan, sertifikat, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPH-TB), bunga denda serta pengam-bilan kunci.

"Kita juga meminta pemkot menerima pedagang yang belum

terdaftar," tegasnya.Menurut Syukur, ada beberapa

keuntungan jika pembangunan Pasar Turi diambil alih Pemkot Surabaya, pertama pedagang akan lebih mudah dan tidak ditekan dalam membayar sisa angsuran pelunasan pembayaran.

Keuntungan lainnya, kata dia, pemkot memiliki keleluasaan dalam mengelola serta memper-oleh banyak pendapatan yang bisa menyumbang potensi penda-patan asli daerah (PAD).

"Bu wali kota sudah memper-oleh 'legal opinion' (LO) dari ke-jaksaan. Jadi kita percaya dengan sikap wali kota," katanya.

Menanggapi aspirasi dari para pedagang, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku eng-gan berbicara panjang lebar soal rencana pengambil alihan Pasar Turi. Menurutnya, pernyataan yang ia sampaikan sebelumnya di beberapa media sudah jelas dan tidak akan berubah.

"Pedagang setuju tidak setuju itu tetap keputusan saya untuk mengambil pasar turi. Keputusan itu sudah final," katanya.

Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan men-yatakan, saat ini pemerintah kota sedang mengkaji beberapa kemungkinan terkait rencana

pengambil alihan pembangunan Pasar Turi pertengahan Oktober mendatang.

"Kita sudah melakukan review dengan melibatkan sejumlah ins-tansi seperti Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi (BPKP), In-stititut Teknologi Sepuluh No-vember (ITS) serta sejumlah nara sumber," kata Hendro Gunawan.

Dari "review" yang telah di-lakukan Hendro mengaku, pihak-nya diberi sejumlah saran dalam menyelesaikan masalah pemban-gunan Pasar Turi. Terutama soal isi perjanjian kontrak anatara in-vestor dengan pedagang.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

SURABAYA - Ratusan pedagang Pasar Turi mendatangi Balai Kota Surabaya, guna mempertanyakan keseriusan pemerintah setempat terkait rencana pengambilalihan pembangunan pasar mereka.

MENAWARKAN TETANGGA

Tersangka Berurusan dengan PolisiSURABAYA - Kepolisian

Daerah (Polda) Jawa Timur membekuk dua tersangka "traf-ficking" yang melacurkan te-tangga kepada teman-temannya dengan tarif Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 juta.

"Dua pelaku perdagangan orang itu adalah Mami I (42) dari Sukolilo, Surabaya, dan Papi A (25). Keduanya beropera-si pada sejumlah hotel berbin-tang di Surabaya Timur," kata Kasubbid PID Bidang Humas Polda Jatim AKBP Aziza Hani MM di Mapolda Jatim, Rabu (24/9).

Did-ampingi penyidik Subdit IV/Renata pada Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jatim, ia menjelaskan tersangka Papi A mengaku sudah beroperasi selama tiga bulan dengan tiga anak buah, sedangkan Mami I sudah setahun dengan tiga anak buah.

"Papi dan Mami itu me-nerima pesanan dari teman-temannya, lalu pelaku mena-warkan kepada tetangganya, bahkan seorang korban yang sempat kami mintai keterangan berumur 16 tahun atau masih di bawah umur," katanya.

Dalam praktiknya, pemesan

menyediakan kamar (booking) pada sebuah hotel berbintang, lalu Mami dan Papi itu men-gantarkan korban ke hotel yang dimaksud pada waktu yang sudah ditentukan.

"Saat itu, tersangka mene-rima 70 persen dari tarif yang disepakati, sedangkan korban hanya menerima 30 persen. Salah seorang tersangka itu me-

rupakan pegawai kantin sebuah SMK di Surabaya," katanya.

Dalam penangkapan kedua tersangka itu, penyidik menyita sejumlah barang bukti, di anta-ranya uang tunai Rp 4 juta, satu lembar bukti tagihan ("bill") ho-tel, enam buah handphone, se-buah celana dalam, dan sebuah alat kontrasepsi bekas pakai.

"Tersangka dijerat den-gan Pasal 2 juncto Pasal 7 UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang

Tindak Pidana Perdagangan Orang dengan ancaman huku-man paling singkat tiga tahun dan maksimum 15 tahun, dengan denda paling sedikit Rp 120 juta dan maksimal Rp 600 juta," katanya.

Selain itu, pihaknya juga menjerat tersangka dengan Pasal 296 KUHP dengan aca-man pidana penjara paling lama setahun empat bilan

atau pidana denda Rp 15, serta Pasal 506 KUHP

dengan ancaman pidana kurung

paling lama setahun.

Sebe-lumnya (16/7), Ditreskri-mum

Polda Jatim telah

membongkar praktik "perda-

gangan" perempuan muda (25-30 tahun) lewat

jejaring sosial "blackberry mes-sanger" (BBM) untuk tujuan pencabulan/pelacuran di sebuah hotel bintang lima di Surabaya.

Dalam kasus itu, petugas menangkap tiga tersangka yakni GCA, IN, dan MH. Kasus serupa telah diungkap Polda Jatim pada 10 Juni 2014, yakni jaringan perdagangan pelajar (15-17 tahun) lewat BBM yang dikoor-dinasikan oleh dua tersangka (NF dan AT).

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

DEWAN IKUT ORIENTASI

Pelayanan Publik Dipastikan Terganggu

SURABAYA - Pelayanan publik di DPRD Kota Surabaya dipasti-kan terganggu selama empat hari ke depan menyusul semua ang-gota dewan diwajibkan mengikuti orientasi yang digelar Balai Diklat Pemprov Jatim di Singgasana Surabaya mulai Rabu ini hingga Sabtu (27/9).

"Mulai hari ini sampai Sabtu depan, semua anggota dewan mengikuti orientasi," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Masduki Toha di Surabaya, Rabu (24/9).

Menurut dia, tujuan dari ori-entasi ini adalah memberi bekal agar anggota DPRD Surabaya pe-riode 2014-2019 mengerti akan tugas dan wewenang serta hak dan kewajibannya sebagai ang-gota dewan.

Selain itu, lanjut dia, anggota dewan juga mengerti akan fungsi legislasi yang diwujudkan dalam membentuk Peraturan Daerah ber-sama-sama Kepala Daerah, fungsi anggaran diwujudkan dalam mem-bahas, memberikan persetujuan dan menetapkan APBD bersama Pemerintah Daerah.

Terakhir fungsi pengawasan diwujudkan dalam bentuk pen-gawasan terhadap pelaksanaan Undang-undang, Peraturan Pe-rundangan yang ditetapkan oleh Pemerintah, Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah, Keputusan Kepala Daerah dan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.

"Ketiga fungsi dimaksud di-

jalankan dalam kerangka represen-tasi rakyat di Surabaya," katanya.

Kegiatan yang dianggarkan negara senilai hampir Rp 2 miliar dengan perincian masing-mas-ing anggota dewan Rp 4.450.000 tersebut juga akan mengundang sejumlah para pakar, seperti pa-kar komunikasi publik, tata ne-gara dan anggaran. "Mereka akan memberikan bekal kepada ang-gota dewan," katanya.

Saat ditanya soal pelayanan masyarakat yang terganggu, Mas-duki mengatakan pelayanan pub-lik seperti laporan dan pengaduan warga akan tetap dilayani melalui Sekretariat DPRD Surabaya.

"Nanti Sekretariat DPRD yang akan lapor ke pimpinan. Kalau ada di antara empat pimpinan yang bisa menindaklanjuti ya tidak masalah. Apalagi tempat kegiatannya dekat karena digelar di Surabaya," ujarnya.

Ia menilai orientasi atau yang biasa dikenal sebagai bimbingan teknis (bimtek) diperlukan anggota dewan. "Namanya ilmu itu ya ada manfaatnya, apalagi ini untuk ke-mantapan anggota dewan," katanya.

Apalagi perundang-undangan saat ini sering berubah-ubah se-hingga perlu pemahaman bagi anggota dewan yang baru maupun anggota dewan lama yang kini menjabat kembali. "Belum setahun aja diganti ini menjadi penting un-tuk diketahui," katanya.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

Page 10: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Pemkot Bantah Trem Tanpa Studi Kelayakan

Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan me-ngatakan bahwa semua laporan hasil studi kelayakan yang di-lakukan sejak setahun yang lalu sudah disampaikan ke Kemente-rian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Dalam Negeri (Ke-mendagri), dan Badan Peren-canaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

"Memang ada persyaratan yang belum lengkap dalam do-kumen yang kami sampaikan ke Kemenhub. Kekurangan doku-men itu karena ada perubahan sistem pelaksanaan proyek," ka-tanya.

Namun, dia berharap agar Pemkot Surabaya dengan Kemen-hub perlu melakukan penyaman persepsi. Bisa jadi karena tidak

ada kesamaan pemahaman atas tentang proyek trem ini, Kemen-hub salah persepsi sehingga pem-kot dianggap tidak memiliki studi kelayakan.

Sebelumnya, kata dia, sis-tem yang akan digunakan dalam proyek ini adalah Public Pri-vate Partnership (PPP). Dalam perkembangannya konsepnya berbeda karena sistem pengada-an proyek AMC ini mengguna-kan kerja sama pemerintah den-gan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Kereta Api Indonesia (KAI).

PT KAI siap mendanai sepe-

nuhnya pembangunan trem yang membentang dari arah selatan ke utara Surabaya. Pemkot sendiri sudah berkoordinasi dengan PT KAI untuk melengkapi persyara-tan tentang jalan yang akan dila-lui trem.

"Sejauh ini masih membahas jalan trem nanti apakah mengak-tifkan kembali jalan milik PT KAI yang sudah ada atau membuat ja-lan baru. Yang jelas, pilihan akses yang akan dilalui meliputi Jalan Darmo, Diponegoro, Basuki Rah-mat, Tugu Pahlawan, dan seter-usnya," katanya.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya membantah pernyataan pihak Kementerian Perhubungan bahwa proyek angkutan massal cepat (AMC), khususnya moda trem di Kota Pahlawan tidak memiliki studi kelayakan.

PARLEMEN

19 Unit Laptop DPRD Belum Dikembalikan

SURABAYA - Sebanyak 19 unit laptop yang dipinjamkan kepada anggota DPRD Surabaya periode 2009-2014 hingga batas waktu pengembalian terakhir pada Rabu ini ternyata belum dikembalikan.

Sekretaris DPRD Surabaya M. Afghani Wardhana di Sura-baya mengatakan hingga Rabu sore, jumlah laptop yang sudah kembali sebanyak 31 unit dan saat ini keberadaannya sudah disimpan di gudang Bagian Umum Sekretariat DPRD Sura-baya.

"Sampai batas waktu ini, masih ada yang belum kembali," katanya, Rabu (24/9).

Informasi yang diperoleh menyebutkan ada sejumlah mantan anggota dewan diduga tidak mengembalikan dan juga ada yang laptop itu sudah raib. Anehnya sejumlah anggota DPRD juga mengaku sama seka-li tidak pernah memakai fasili-

tas tersebut.Sesuai surat edaran dari

Sekretariat DPRD Surabaya terkait pengembalian fasilitas bagi anggota periode 2009-2014 berupa mobil dinas dan laptop harus dikembalikan terakhir pada Rabu ini. Hasilnya, selu-ruh mobil dinas sudah dikem-balikan.

Hanya saja, lanjut dia, pihak-nya masih enggan memberitahu siapa saja yang belum mengem-balikan laptop. Ia beralasan pi-haknya masih menginventarisa-si siapa-siapa yang sudah atau mengembalikan laptop.

"Nanti, kami akan men-girimkan surat lagi agar segera dikembalikan," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Surabaya dari Fraksi PKB Masduki Toha menyatakan bah-wa anggota FPKB tidak pernah mengambil fasilitas laptop sejak didistribusikan pada 2011.

"Jadi, sejak pertama ada, semua rekan-rekan memang sepakat tidak mengambil," ka-tanya.

Tercatat, ada lima anggota yang tidak mengambil jatah lap-top bermerek HP Hawlett Pack-ard (HP) saat itu yakni Masduki Toha, Musyafak Rouf, Mazlan Mansyur, Naim Ridwan dan Musrifah.

"Sebab, saat itu teman-teman fraksi sudah punya. Jadi, kami tidak tahu soal itu," katanya.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

PEMBERLAKUAN MEA

Kadin Ingin Pemerintah Menunda

SURABAYA - Kamar Da-gang dan Industri Jawa Timur (Kadin Jatim) mengimbau pe-merintah menunda pember-lakuan kerja sama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015, karena masyarakat dinilai belum siap mengha-dapinya.

"Jangan anggap sepele MEA 2015, kerja sama ini lebih ketat dibandingkan kes-epakatan perdagangan global melalui Organisasi Perda-gangan Sedunia (WTO)," kata Wakil Ketua Umum Bidang Pemberdayaan Daerah Adik Dwi Putranto, ditemui di sela Pekan Inovasi Teknologi (PIT) di Surabaya, Rabu (24/9).

Menurut dia, saat men-unda pelaksanaan MEA tahun 2015 maka mulai sekarang pemerintah perlu mendorong masyarakat perdagangan khususnya di Jatim untuk meningkatkan kompetensin-ya. Contoh, melalui ino-vasi teknologi dan membuat produk asli Jatim, sehingga memiliki standardisasi yang setara dengan kualitas inter-nasional.

"MEA 2015 adalah anca-man bagi dunia usaha di Indonesia," ujarnya.

Apalagi, jelas dia, beragam produk asing yang bebas dari bea masuk ke Tanah Air itu dikenal mempunyai harga lebih murah dibandingkan harga produk lokal. Pe-nyebabnya, mayoritas produk asing sudah mendapatkan subsidi tersendiri oleh pemer-intahnya.

"Bahkan tidak hanya memperoleh satu dana subsidi melainkan banyak. Misal, ketika mereka mau ekspor ke Indonesia maka barang yang akan diekspor dapat subsidi dari negaranya dan setibanya di Tanah Air barang itu bebas bea masuk," ungkapnya.

Untuk menghadapi hal tersebut, tambah dia, Kadin Jatim bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jatim meminta pengusaha guna memaksimalkan potensi pasar dalam negeri. Apalagi, pros-pek perdagangan antarpulau juga masih sangat besar.

"Seperti di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, NTB, NTT, hingga Papua," ucapnya.

= ANT/CHANDRA HN/DIK

ant/siswowidodoPANEN KEDELAI MADIUN. Pekerja memanen kedelai di persawahan Desa Pacinan, Balerejo, Madiun, Jatim, beberapa waktu lalu. Harga kedelai di wilayah tersebut saat ini Rp 6.200/kg.

Jadi, sejak pertama ada, semua rekan-rekan memang sepakat tidak

mengambil,"

Masduki TohaWakil Ketua DPRD Surabaya

Page 11: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III 11Lintas Jatim

Ikagi Desak PemerintahAtasi Anjloknya Harga Gula

Ketua Ikatan Ahli Gula In-donesia (Ikagi) Subiyono mene-gaskan penetapan harga pokok penjualan oleh pemerintah sebe-sar Rp 8.500 per kilogram pada musim giling tahun ini ternyata tidak ampuh dan tidak dipatuhi pedagang besar saat memberikan penawaran pada kegiatan lelang gula.

"Kenyataan yang terjadi di lapangan, harga gula di tingkat lelang berada di bawah HPP, rata-rata hanya Rp 8.100 per kilogram. Ini menjadi masalah besar, karena sebagian besar gula hasil giling, baik milik petani maupun pabrik gula, tidak jadi dilepas ke pasar," katanya.

Harga gula lokal kali ini men-

jadi yang terendah dalam tiga ta-hun terakhir. Pada musim giling 2013, harga gula pernah menca-pai level tertinggi hingga di atas Rp 11.000 per kilogram.

Di sela acara Temu Lapang bertema "Bedah Industri Gula di Jatim" yang diselenggarakan Ikagi di Pabrik Gula Kremboong, Sidoarjo, Subiyono mengatakan membanjirnya gula rafinasi yang dijual bebas sebagai gula kon-sumsi dengan harga lebih rendah, menjadi penyebab utama an-jloknya harga gula lokal.

Selain itu, harga gula dunia pada tahun ini juga cenderung turun, sehingga pedagang besar ikut menurunkan harga pena-waran saat lelang gula. Selama

ini, harga gula dunia menjadi ac-uan pedagang besar saat mengi-kuti lelang.

"Masalahnya memang sangat komplek, tetapi pemerintah se-mestinya memberikan situasi kondusif dengan menjaga tata niaga gula agar harga gula lokal tidak jatuh. Impor gula harus dikendalikan," ujar Subiyono yang juga Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara X (Pers-ero).

Ia mencontohkan lebih kurang 80.000 ton gula hasil giling 11 pabrik gula milik perusahaan-nya hingga kini masih tertahan di gudang dan belum bisa dilepas, karena rendahnya harga. Jumlah itu dipastikan bertambah karena kegiatan giling tebu masih ber-langsung.

"Kalau situasinya seperti seka-rang, kami tidak yakin harga akan membaik. Sementara perusahaan juga membutuhkan pendapatan untuk biaya operasional, sehing-ga kami menghadapi dilema," ujar

Subiyono.Ia menambahkan, saat ini se-

bagian perusahaan gula dalam negeri sudah memiliki semangat untuk membangkitkan kembali industri gula yang pernah berjaya beberapa tahun silam. Namun, kondisi itu tidak akan bertahan jika tidak ada komitmen dukun-gan dari pemerintah.

"Kalau memang pemerin-tah tidak bisa memberikan sub-sidi, setidaknya ada kebijakan konkrit yang mendorong ke arah bangkitnya industri gula. Kami prediksi situasi ini akan berlanjut hingga tahun depan," tambahnya.

Pada kesempatan sama, Di-rektur Pusat Penelitian Pabrik Gula Indonesia (P3GI) Aris To-harisman mengatakan industri gula nasional sebenarnya sudah memiliki tekad kuat untuk bang-kit, tetapi harus ada dukungan dan komitmen dari pengambil ke-bijakan.

"Dari peninjauan lapangan ke beberapa pabrik gula milik PTPN

X, saya melihat upaya revitalisasi berjalan dengan baik dan kondisi ini harus terus didukung serta diikuti perusahaan gula lainnya," katanya.

Sementara itu, kegiatan Temu Lapang Ikagi yang ber-langsung 23-24 September, dii-kuti sekitar 300 orang praktisi dan pakar gula dari seluruh In-donesia. Selain diskusi, kegiatan itu juga diisi dengan kunjungan ke sejumlah pabrik gula, PG Ngadiredjo Kediri, PG Tjoekir (Jombang), PG Modjopanggoong (Tulungagung), dan PG Krem-boong (Sidoarjo).

"Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi ajang saling tukar pen-galaman terbaik dari praktisi pergulaan di tempatnya masing-masing, sehingga akan mudah diurai model revitalisasi yang paling baik sesuai dengan karak-ter wilayah dan pabrik gula," je-las Aris Toharisman, yang juga Sekjen Ikagi.

= ANT/DIDIK KUSBIANTORO/DIK

SIDOARJO - Ikatan Ahli Gula Indonesia mendesak peme-rintah segera mengambil langkah konkret dalam menga-tasi anjloknya harga gula lokal pada musim giling tahun ini, agar produsen atau perusahaan gula dan petani tebu tidak mengalami kerugian.

ant/sahlan kurniawanPRODUKSI GULA JAWA. Pekerja mengaduk gula merah yang berada dalam loyang besar di Desa Plosokandang, Tulungagung, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Usaha produksi gula merah itu mulai berkembang setelah pemerintah memberi bantuan mesin penggiling tebu mini sehingga dalam sehari mampu menghasilkan gula merah sebanyak 300 kg - 350 kg dengan harga jual Rp 6.500 per kg.

Page 12: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO KAMIS 25 SEPTEMBER 2014

No. 0449 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Kian merangkaknya harga ikan terjadi di sejumlah pasar ikan tradisional di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan maupun pasar tradisional seperti pasar Baru, pasar Wonoasih, pasar Kronong, pasar Ketapang, dan pasar Randu Pangger.

Kenaikan tidak hanya dialami ikan laut melainkan juga ikan air tawar seperti lele, mujahir maupun gurami maupun, sesuai pengecekan langsung dilapangan, Rabu (24/9).

Harga sejumlah ikan laut

meningkat 20 persen hingga 50 persen. Diantaranya ikan bawal, ikan kerapuh, cumi-cumi. Bah-kan ikan jenis air tawar maupun payau turut naik seperti ikan lele sebelumnya seharga Rp 15 ribu perkilogram, kini harganya men-capai Rp.18 ribu, ikan Mujahir biasanya Rp11 ribu kini Rp15 ribu perkilogram.

Jenis ikan selayang atau den-cis kini mencapai harga Rp.25 ribu perkilogram. Padahal sebe-lumnya hanya Rp 18 ribu. Begitu juga dengan ikan tongkol yang

kini menembus harga Rp 30 ribu perkilogram.

Seorang pedagang ikan di pasar tradisional Pelabuhan Peri-kanan Pantai Mayangan bernama Ahmad Rifa’i (41), mengatakan meski hasil tangkapan ikan para nelayan merosot, namun hal tersebut tidak sampai membuat stok ikan di Kota Probolinggo menjadi langka. Pedagang masih bisa mendapatkan ikan dengan jenis tertentu.

Karena sebagian kecil nelayan yang berani melaut. Sementara sebagian besar lainnya, memilih menambatkan jangkar perahunya di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan Kota Probolinggo.

“Kenaikan harga tersebut terjadi karena banyaknya per-mintaan akan ikan. Apalagi musim angin kencang ini harga ikan wajar naik ditambah lagi banyaknya permintaan ikan di-

pasar belakangan ini,” katanya.Sementara itu, kenaikan harga

ikan laut ini turut di sesalkan oleh para konsumen. Ibu Murni (28) mengaku, dirinya enggan meng-konsumsi ikan karena harganya saat justru lebih mahal dari dag-ing ayam.” Lebih baik beli daging ayam perkilonya hanya Rp.20 ribu di Pasar Tradisional ini,” ujarnya singkat.

Disisi lain, minimnya tang-kapan ikan laut sudah dirasakan nelayan sejak sepekan lalu akibat angin kencang yang tidak bersa-habat. Bahkan untuk mendapat-kan ikan, nelayan harus rela ber-taruh nyawa melawan ganasnya angin kencang di tengah laut hingga keluar selat Madura.

Saat cuaca normal, nelayan mampu menghasilkan tangkapan ikan hingga sepuluh ton dalam jangka waktu dua hari perjalanan melaut. Namun karena terhalang

angun kencang, nelayan hanya mampu menghasilkan empat ton ikan segar dalam kurun waktu empat hari melaut.

Bahkan, demi mendapatkan hasil tangkapan lebih banyak nelayan Kota Probolinggo rela bertaruh nyawa melawan ga-nasnya angin kencang di tengah laut hingga keluar selat Madura. Resiko tinggi terpaksa ditempuh para nelayan, demi terpenuhi per-mintaan ikan oleh para pedagang.

“Sulitnya mendapatkan tang-kapan ikan di perairan selat Ma-dura, membuat harga ikan segar di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan Kota Probolinggo be-rangsur naik sepekan terakhir. Kenaikan harga berkisar antara 25 persen hingga 50 persen pada masing-masing jenis ikan,”tandas Ahmad Jerosini, nelayan Mayan-gan Kota Probolinggo.

=M.HisbullaH Huda

Hasil Tangkapan Merosot Picu Melambungnya Harga IkanPROBOLINGGO – Kian merosotnya hasil produksi tang-kapan nelayan akibat angin kencang belakangan ini dira-sakan kalangan nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan Kota Probolinggo. Harga ikan di pasaran sulit turun bertahan rata-rata Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu perkilogramnya.

MELAMBUNG. Harga ikan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan Kota Probolinggo sulit turun akibat merosotnya hasil produksi tangkapan nelayan karena angin kencang.

Page 13: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449| TAHUN III 13Probolinggo

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo, Budi Krisyanto saat dikonfirmasi mengaku tidak tahu soal penger-jaan mega proyek itu. Hanya saja, Budi menjelaskan di Kelurahan Triwung Kidul memang ren-cananya akan dibangun sebuah RTH.

“Rencananya memang begitu. Cuma yang menangani itu lead-ing sektornya Dinas PU,” urainya kepada wartawan (24/9).

Dia mengatakan, pembangu-nan RTH tersebut memang dari pemerintah pusat yang diajukan oleh daerah kepada Kementerian PU. “RTH itu baru diserahkan ke-pada BLH setelah pembangunan-nya selesai,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Kota Probolinggo, Nurham-dani terkesan sulit dikonfirmasi wartawan. Bahkan, saat dikon-

firmasi wartawan melalui pon-selnya, selalu saja tidak pernah diangkat. Beberapa staf PU saat ditanyai pengerjaan mega proyek tersebut juga mengaku tidak tahu.

Secara terpisah, Camat Kade-mangan, Ina Lusinawati juga mengaku tidak tahu soal adanya pembangunan proyek RTH yang ada di wilayahnya. “Saya malah tidak tahu lokasinya dimana,” kilahnya.

Menurut dia, persoalan RTH itu merupakan leading sector BLH yang menangani. Sehingga yang tahu betul tentang itu BLH sendi-ri. “Kalau kita tidak tahu. Malah saya tidak tahu sebelah mana pembangunannya,” ungkapnya.

Berbeda dengan Lurah Tri-wung Kidul, Abdul Ghofur. Saat dikonfirmasi soal pembangunan tersebut, ia mengaku memang di

daerahnya akan dibangun sebuah RTH. Hanya saja, dia mengaku tidak tahu soal besarnya angga-rannya. “Memang ada pemban-gunan RTH. Cuma saya tidak tahu berapa besarnya anggarannya,” katanya.

Begitu pula soal kapan pengerjaan proyek itu akan ram-pung. Karena masalah itu yang menangani BLH Kota Proboling-go. “Kita hanya ketempatan saja. Jadi soal siapa yang mengerjakan dan berapa besarnya anggaran saya tidak tahu,” terang Abdul Ghofur.

Sementara itu, pantauan di lapangan, mega proyek pem-bangunan RTH tersebut kini se-dang berlangsung. Bahkan, ada beberapa tenaga kuli bangunan yang terlihat sedang melakukan pengerjaan bangunan itu.

Ironisnya, pengerjaan mega proyek itu tidak terdapat pa-pan nama proyeknya. Sehingga masyarakat setempat kesulitan un-tuk melakukan pengawasan. “War-ga disini tidak tahu proyek itu akan dibangun apa. Karena memang tidak ada papan nama proyeknya,” ujar seorang warga setempat.

=MuhaMMad Sugianto

Pembangunan RTH Terkesan TertutupPROBOLINGGO – Proyek pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang terdapat di Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo terkesan tertutup. Karena sejumlah satuan kerja (satker) mengaku tidak tahu menahu soal pengerjaan proyek pembangunan tersebut.

DIMULAI. Proyek pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang terdapat di Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kade-mangan, Kota Probolinggo terkesan tertutup.

PROBOLINGGO – Mendekati hari raya Idul Adha 1435 men-datang, pasar hewan kurban dadakan mulai bermunculan di Kota Probolinggo. Bahkan, pasar dadakan hewan itu tidak hanya berada di lokasi strategis, melainkan banyak bermunculan di berbagai pelosok.

Seperti Jalan Mastrip Kelurahan Kedupok, Keluhan Kademangan, Wonoasih dan se-jumlah tempat lainnya di Kota Probolinggo.

Salah seorang pedagang hewan kambing, Misto mengata-kan, menjelang idul adha tahun ini hewan kurban, seperti kambing kini mulai banyak diburu pembeli. Bahkan, harganya pun selangit. “Sekarang itu harga kambing san-gat mahal,” katanya saat ditemui wartawan, Rabu (24/9).

Dia menjelaskan, mahalnya harga kambing kurban itu karena menjelang hari raya. Se-hingga para pedagang kambing kini banyak yang mengalami untung. “Rata-rata harga kamb-ing sekarang itu diatas Rp.750 ribu,” katanya.

Mahalnya harga hewan kurban sekarang, imbuh dia, tergantung dari kondisi tubuh hewannya. Semakin sehat, maka hewan kambing itu harganya akan semakin mahal. “Bahkan ada juga harga kamb-ing yang sampai Rp.2 juta. Bahkan, sampai lebih dari itu,”

timpalnya. Misto menuturkan, un-

tuk mencari hewan kurban, masyarakat kini tidak perlu lagi pergi ke pasar hewan. Karena sudah banyak pasar kambing dadakan dimana-mana. Terben-tuknya pasar dadakan itu, hasil dari perkumpulan para peda-gang sendiri.

“Itu perkumpulan para pedagang sendiri. Kemudian mencari lokasi untuk dijadikan pasar dadakan,” katanya.

Sementara itu, guna men-gantisipasi adanya temuan hewan kurban yang tidak layak, Dinas Pertanian (Disperta) Kota Probolinggo dalam waktu dekat ini akan melakukan sidak. Sidak itu akan dilakukan di beberapa tempat.

“Ada empat sampai lima lokasi nanti yang akan menjadi target sidak,” ujar Kepala Dis-perta Kota Probolinggo, Yudha Sunantya.

Dalam melakukan sidak tersebut, Disperta akan meng-gandeng beberapa satker yang membidangi. Seperti Dinas Kesehatan dan Diskopindag. Yudha berharap, menjelang hari raya Idul Adha menda-tang, para pedagang tidak menjual hewan kurban yang tidak layak dikonsumsi. Ka-rena hal itu akan berpengaruh terhadap kesehatan.

=MuhaMMad Sugianto

JELANG IDUL ADHA

Pasar Hewan Kurban Dadakan Bermunculan

BERMUNCULAN. Pasar dadakan hewan itu tidak hanya berada di lokasi strategis, melainkan banyak di berbagai pelosok.

Page 14: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III14 Probolinggo

“Memang, saya lagi butuh uang. Sebagian untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari Dan saat ini saya sangat menyesal dengan perbuatan saya ini,” un-

gkapnya kepada wartawan, Rabu (24/9), saat diamankan warga di Kantor Kelurahan Kanigaran Kota Probolinggo.

FHA mengaku mencuri motor

Honda Metic warna hitam N 3757 SA yang terpakir diteras depan dengan menggunakan kunci T. Naasnya, usai berhasil membob-ol dengan kunci T sepeda motor tetap tidak mau menyala saat di starter.

“Saya baru pertama kali men-curi sepeda motor. Saat beraksi tidak sendirian melainkan den-gan temannya yang berhasil ka-bur dari sergapan warga,”ujarnya.

Sementara itu, Rini (45) pe-milik motor mengaku terkejut, saat mendapati sepeda motor mi-liknya yang diparkir di teras telah

raib. Tak berselang lama, korban mendapati ada orang yang mem-bawa tak jauh dari rumahnya.

Secara spontan, korban pun langsung berteriak maling. Berun-tung warga yang datang mendekat menangkap pelaku.”Saya sengaja memasang kunci pengaman raha-sia di sepeda motor,”tandasnya.

Untuk pemeriksaan lebih lan-jut, tersangka dibawa ke Mapolres Probolinggo Kota guna pengem-bangan penyelidikan, dan menga-mankan barang bukti satu buah sepeda motor.

=M.HisbullaH Huda

Remaja Nekat Curi Motor PROBOLINGGO – Niat hati ingin memenuhi kebutuhan keluarga. Seorang pemuda berusia 18 tahun dibekuk war-ga. Pemuda bernama FHA, warga Kelurahan Triwung Lor Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo ini ditangkap lantaran nekat mencuri motor milik Rini (45), warga Jalan Cangkring RT 03 RW 03 Kelurahan Kanigaran Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo.

DIAMANKAN. Pelaku pencurian motor, FHA saat keluar dari Kantor Kelurahan Kanigaran Kota Probolinggo untuk dibawa ke Mapolres Probolinggo Kota.

PROBOLINGGO – Pelak-sanaan konferensi cabang (konfercab) NU Kabupaten Probolinggo terus meradang. Kali ini pelaksanaan konfercab NU yang akan digelar 23 Ok-tober mendatang itu menuai sorotan. Salah satunya, man-tan Ketua Ansor Kabupaten Probolinggo, Syaifullah.

“Kita berharap pelak-sanaan konfercab NU nanti jauh dari permainan money politics,” tandasnya kepada wartawan, Rabu (24/9).

Karena dengan adanya money politic, organisasi NU ke depan tidak akan lebih baik. “Memang menjauhkan diri dari money politic itu tidak gampang. Tapi minimal NU harus bisa,” ungkapnya.

Menurut dia, di Indonesia budaya money politic me-mang sulit tercerabut. Namun dalam pelaksanaan konfercab NU Kabupaten Probolinggo, pihaknya berharap agar bersih dari “permainan uang” untuk memenangkan bursa pe-milihan ketua tanfidz dan rois syuriah.

Sementara itu, meski masih jauh-jauh hari, namun sejum-lah nama kandidat sudah mulai bermunculan. Setidaknya ada empat kandidat yang bakal bertarung dalam suksesi terse-but. Yakni, KH. Syaiful Hadi, Kiai Masrur Nasur, Wakil Rois Syuriah PCNU, H. Sulaiman, Sekretaris PCNU dan KH. Abdul Hadi, Ketua RMI.

Kiai Masrur Nasur saat dimintai komentarnya menga-takan, jika pihaknya mengaku siap untuk berlaga dalam konfercab NU Kabupaten Probolinggo nanti. “Saya sudah siap,” ungkapnya.

Hanya saja, kesiapan Kiai Masrur Nasur turut berlaga dalam bursa tersebut tanpa adanya embel-embel money politic. Karena dengan adanya “embel-embel” itu tidak akan mengubah organisasinya akan lebih baik.

Kiai Masrur yang juga Wakil Rois Syuriah NU Kabupaten Probolinggo itu menjelaskan, jika pencalonan-nya dalam konfercab itu tidak disangka-sangka. Bahkan, ia mengaku tidak meminta untuk dicalonkan sebagai Ketua tanfidz untuk periode mendatang.

=MuHaMMad sugianto

Konfercab nU

Soroti Money Politics

Page 15: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III 15 lahragaKORAN

MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014

No. 0449 | TAHUN III 15

Namun, jarak angka itu ber-potensi kembali melebar karena kedua tim baru akan berlaga pada Kamis (25/9) dini hari WIB. Roma akan bertandang ke markas Parma, sementara Juve menjamu klub promosi Cesena. Sedangkan, hasil imbang itu membuat Empoli masih tertahan di peringkat ke-17 dengan torehan dua poin dari em-pat partai.

Pada laga itu, barisan perta-hanan Milan kembali menjadi titik lemah yang total telah ke-masukan delapan gol dari empat partai, termasuk dua dari Empoli. Keroposnya lini belakang Milan terbukti ketika mereka sudah ke-bobolan pada menit ke-13. Be-rawal dari sepak pojok, Lorenzo Tonelli dengan leluasa menyam-but bola dengan tandukannya mengarahkan ke tiang jauh tanpa bisa dijangkau kiper Christian Ab-biati.

Seakan tidak belajar dari ke-salahan, gawang Milan kembali kecolongan melalui situasi bola mati pada menit ke-21. Tend-angan bebas Fransesco Tavano gagal diantisipasi oleh bek Dan-

iele Bonera yang telat bereaksi sehingga memudahkan Manuel Pucciarelli melesakan bola den-gan kaki kanannya.

Dua menit jelang turun minum, Milan mampu mem-perkecil kedudukan melalui Tor-res dengan tandukannya memak-simalkan umpan silang Ignazio Abate. “Saya senang dengan gol perdana ini, tapi kemenangan akan menjadi hal yang lebih pent-ing. Saya punya tujuan pribadi yang sama dengan tim yaitu lolos ke Liga Champions. Karena itu, saya akan berusaha meningkat-kan penampilan,” ujar pemain berjuluk “El Nino” itu.

Milan terus berusaha men-cari gol penyama kedudukan pada interval kedua yang akh-irnya lahir pada menit ke-58. Adalah Keisuke Honda yang semakin membuktikan kepan-tasannya berseragam Milan dengan golnya melalui sepakan datar yang merah ke pojok ga-wang. Kiper Luigi Sepe mencoba menjangkaunya tetapi tetap ga-gal menghentikan laju si kulit bundar.=ESPN/CAROL AJI

LIVERPOOL - Pelatih Liver-pool Brendan Rodgers memuji karakter anak-anak asuhnya saat memetik kemenangan dramatis melalui adu tendangan penalti atas Middlesbrough dengan skor akhir 14-13 pada pertandingan Capital One Cup atau Piala Liga Inggris di Anfield, Rabu (24/9) dini hari WIB. Selama 120 menit, kedua tim bermain imbang 2-2, sebelum akhirnya dilakukan dra-ma adu tendangan penalti itu.

Rodgers menilai, kemenan-gan ini sangat penting guna membangkitkan kepercayaan diri tim setelah mengawali Liga Utama Inggris musim ini dengan buruk. “Ini sangat penting. Anda bisa saksikan betapa bahagianya para pemain. Mereka adalah pemain-pemain kompetitif dan mereka ingin meriah kemenan-gan di setiap kompetisi,” kata Rodgers kepada Sky Sports.

Dia melanjutkan, “Malam ini banyak pemain tidak bisa bermain dengan maksimal. Tetapi Jose Enrique luar biasa. Dia bermain penuh sepanjang 120 menit dan memperlihatkan kemampuannya dalam tendangan penalti. Kami semua sangat bahagia. Kami siap memasuki putaran berikutnya sesuai yang kami harapkan.”

Rodgers berpendapat, adu tendangan penalti melawan Middlesbrough sangat berkuali-tas. Kedua tim memperlihatkan keahlian masing-masing dalam melakukan eksekusi 12 pas ini. Dia juga menilai bahwa para

pemainnya tampil menawan sepanjang 30 menit babak tam-bahan waktu dan layak menuai kemenangan.

“Sekarang kami harus mel-angkah tegak menuju putaran berikutnya. Saat ini kami me-mang masih banyak melakukan kesalahan, tetapi saya bangga dengan karakter dan mental para pemain, meskipun para pe-main yang diturunkan ini masih muda,” ucapnya.

Sedangkan pelatih Middles-brough Aitor Karanka juga meme-tik banyak hal positif dari laga melawan Liverpool ini. Dia ber-harap, penampilan menawan ini terus ditunjukkan di Liga Divisi Championship sepanjang musim ini. “Saya berbicara dengan para pemain sebelum babak tambahan waktu. Saya bicara dengan Patrick Bamford dan Jelle Vossen sebelum mereka masuk lapangan bahwa mereka masih memiliki kesem-

patan untuk mencetak gol,” ujar mantan asisten Jose Mourinho itu di Real Madrid.

Dia menambahkan, “Kami mencetak gol dan mendapat penalti, tetapi pada akhirnya kami kalah. Sekarang kami harus fokus ke pertandingan para Sab-tu mendatang.”

Sementara itu, Arsenal harus tersingkir dari ajang ini sete-lah kalah 1-2 dari Southampton pada laga terpisah di Emirates Stadium. Pelatih Arsenal Arsene Wenger mengaku kecewa dengan kegagalan ini, tetapi dia tidak mau menyalahkan lini bela-kangnya atas kekalahan ini.

“Tentu saja ini mengece-wakan karena kami memulai pertandingan dengan bagus tetapi kami melakukan dua kes-alahan yang tidak perlu sehingga terciptanya dua gol lawan. Kami sedikit kurang berpengalaman di lini belakang, tetapi secara keseluruhan mereka bermain bagus. Kami cukup merepotkan lawan, meski gagal mencetak gol di babak kedua,” kata pria asal Prancis ini.

Pada bagian lain, Wenger me-muji Southampton yang bermain bagus. Hanya saja, Southampton bermain dengan semua pemain inti mereka, sedangkan Arsenal bermain dengan para pemain pelapis. “Mereka memanfaatkan kesalahan kami di lini tengah. Mereka memang bermain bagus malam ini,” imbuhnya.

=SKY SPORTS/CAROL AJI

Piala liga inggris

Raih Kemenangan Dramatis, Rodgers Puji Mental Pemain

Pemain Liverpool merayakan kemenangan mereka bersama penjaga gawang Simon Mignolet (kanan) setelah mereka memenangi drama adu penalti dengan skor 14-13 atas Middlesbrough pada laga Piala Liga Inggris babak ketiga yang berlangsung di Anfield, Liverpool, 23 September 2014. Liverpool harus menjalani drama adu penalti setelah mereka bermain imbang 2-2 di babak normal hingga babak injury time.

Gol Perdana “El Nino”EMPOLI - Fernando Torres mencetak gol perdananya bersama AC Milan saat bermain imbang 2-2 den-gan tuan rumah Empoli dalam lanjutan Liga Serie A Italia di Stadio Carlo Castellani, Selasa (23/9) waktu setempat atau Rabu (24/9) dini hari WIB. Tamba-han satu poin membawa “Rossoneri” merangsek ke peringkat ketiga dengan tujuh poin atau tertinggal dua angka atas AS Roma dan Juventus yang berada di posisi pertama dan kedua.

Fernando Torres mencetak gol perdananya untuk AC Milan melalui bola sundulan yang bersarang ke gawang Empoli. AC Milan bermain imbang 2-2 dengan tuan rumah Empoli dalam lanjutan laga Serie A Italia di Stadion Carlo Castellini, Selasa (23/9).

Ini sangat penting. Anda bisa saksikan betapa

bahagianya para pemain. Mereka adalah pemain-

pemain kompetitif.

Brendan Rodgers

Page 16: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III16

MADRID - Real Madrid melanjutkan tren positif mereka setelah mengandas-kan Elche dengan skor telak 5-1 dalam lanjutan pertandingan La Liga Spanyol di Santiago Bernabeu, Selasa (23/9) waktu setempat atau Rabu (24/9) dini hari WIB. Ini adalah kemenangan besar kedua Madrid secara beruntun setelah mereka menghempaskan Depotivo La Coruna 8-2 pada akhir pekan lalu.

Dengan tambahan tiga poin, Ma-drid kini bertengger di posisi keempat dengan koleksi sembilan poin dari lima laga. Mereka masih tertinggal tiga an-gka dari Barcelona yang menempati puncak klasemen.

Bagi Ronaldo, tambahan empat gol membuat dirinya total mengoleksi 12 gol di semua level kompetisi. Delapan dari 12 gol itu diciptakannya di ajang La Liga sehingga menempatkannya seba-gai pencetak gol terbanyak sementara.

“Banyak yang mempertanyakan kami awalnya, tapi kini semuanya ber-jalan dengan baik. Terima kasih kepada rekan setim saya yang telah membantu saya mencapai jumlah gol ini. Seka-rang, kami harus melanjutkan perjuan-gan untuk mencapai puncak klasemen,” ujar Ronlado seusai laga.

Pelatih Madrid Carlo Ancelotti me-mutusakan untuk tidak memainkan

striker murni dengan formasi 4-4-2. Ia menduetkan Ronaldo dengan Bale di lini depan, sementara James Rodriguez dan Isco ditempatkan sebagai winger.

Strategi yang coba diusung Ancelotti awalnya berjalan kurang mulus. Tuan rumah bahkan harus kecolongan gol lebih dulu setelah wasit menunjuk titik putih akibat pelanggaran yang dilakukan Ronaldo terhadap Pedro Mosquera pada menit ke-15. Penalti dieksekusi dengan sempurna oleh Edu Albacar.

Tersentak dengan gol itu, Madrid semakin gencar meneror sang tamu. Alhasil, hanya selang lima menit, Ma-drid menyamakan kedudukan melalui tandukan Bale memaksimalkan umpan silang Rodriguez. Ronaldo membawa Madrid berbalik unggul lewat eksekusi penaltinya pada menit ke-28 menyusul pelangaran Mosquera terhadap Macelo.

Barisan pertahanan Elche pun se-makin kocar-kacir menerima gempuran dari tuan rumah. Selang empat menit dari gol kedua, Madrid semakin men-jauh dan kembali Ronaldo mencatatkan namanya di papan skor seusai berhasil mengkonversi umpan silang matang kiriman Marcelo dengan sundulannya.

Memasuki babak kedua, Madrid enggan menurunkan tensi serangan yang berujung kepada gol ketiga alias hat-trick Ronaldo pada menit ke-79 yang dibuat via penalti.

WAYNE ROONEY

KORAN MADURA

16KAMIS 25 SEPTEMBER 2014

No. 0449 | TAHUN III

Gol Perdana“El Nino” untuk AC MilanOlahraga | 15

BACA JUGA

RONAldO EMPAT GOl,MAdRId KEMBAlI BERPESTA

Ronaldo menjadi pemain Madrid pertama yang mencetak gol dalam

13 laga kandang beruntun.

Ronaldo sudah mengemas empat gol dalam 3 pertandingan La Liga berbeda dan kini

memburu rekor legenda Real Madrid, Alfredo Di Stefano yang melakukannya dalam empat

laga berbeda.

Ronaldo menjadi pemain Madrid keenam yang mencetak hattrick (atau lebih) dalam

dua laga beruntun.

Dengan tambahan 2 penalti kontra Elche, Ronaldo sudah mencetak 41 gol dari titik

penalti di La Liga.

Dengan empat gol lawan Elche, Ronaldo kini sudah mengemas 25 trigol (atau lebih)

untuk Madrid - trigol dalam 22 laga dan 4 gol dalam 3 laga.

Dengan menambahkan gol lawan Elche dari statistik di atas, Ronaldo juga sudah menjadi

pencetak hattrick terbanyak di La Liga terhitung sejak periode 2003-04 dengan 21

kali mengemas trigol atau lebih.

Cristiano Ronaldo membo-rong empat gol, sementara satu gol dilesakan oleh Ga-reth Bale. Dua pemain ter-mahal dunia ini mengantar kemenangan telak 5-1 Real Madrid atas Elche.

Ronaldo menutup penampilan sempurnanya dengan gol keempat yang disarangkan pada menit ke-90. Kali ini, Bale yang bertindak sebagai krea-tor dengan mengirimkan umpan terobosan ke dalam kotak penalti yang disambut dengan sepakan terukur Ronaldo mengarah ke pojok kiri gawang.

=ESPN/CAROl AJI

dATA dAN FAKTACRISTIANO RONAldO

Para pemain Real Madrid merayakan gol yang dibuat oleh Cristiano Ronaldo. Pada pertandingan kontra Elche, Cristiano membuat empat gol dari skor 5-1 kemenangan El Real atas tamunya.

Page 17: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III A

25 SEPTEMBER 2014 No. 0449 | TAHUN III

KAMIS Rossa MelissaTAMPIL APA ADANYAITU MENYENANGKAN

NETER KOLENANG | P

IBU-ANAK JADI KORBANTABUNG MELON

PAMEKASAN | H

Taneyan LanjangKORAN MADURA

TIGA PEMUDADITEMBAK MATI

SAMPANG | J

Dalam aksinya, mahasiswa menuntut mantan Kepala Bappe-da tersebut agar segera menemui mereka dan memberi penjelasan tentang beberapa persoalan yang hingga saat ini dinilai masih be-lum bisa dituntaskan.

Zainullah, orator aksi, me-nyebut, selama ini Sekda tidak menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Ber-dasarkan audit Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) Nomor49.A/LHP/XVIII.JATIM/04/2014 tertanggal 30 April 2014, laporan keuangan Pemerintah Daerah Sumenep ta-hun 2013 terdapat beberapa ke-

janggalan, seperti perjalanan fik-tif beberapa SKPD.

Menurutnya, hal itu merupakan kelalaian Sekda dalam melakukan monitoring kepada beberapa SKPD yang ada di lingkungan Sumenep. Karenanya, mahasiswa meminta agar Sekda lebih aktif lagi dalam melakukan monitoring.“Pak Sekda sudah melakukan konspirasi den-gan sejumlah SKPD untuk mel-akukan tindakan menyimpangan,” teriak Zainullah

Lebih lanjut, mahasiswa juga minta Sekda memberi klarifi-kasi terkait adanya 726 rekening yang masih belum ada ketatapan SK dari Bupati dan menjelaskan

Sekda Dinilai Tak BerhasilKaukus Mahasiswa Sumekar Demo Kantor BupatiSUMENEP - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kaukus Mahasiswa Sumekar (KMS) menggelar demonstrasi di depan kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Sumenep, Rabu (24/9). Mereka menuding, Sekretaris Daerah (Sekda), Hadi Soetarto sebagai pelindung satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

ketidaksinkronan antara Ber-ita Acara Serah Terima (BAST) Fasum-Fasos dengan pihak pengembang dan Pemkab. Maha-siswa menilai, selama ini Sekda lalai menyelesaikan persoalan tersebut. “Kalau memang benar telah diselesaikan, kami minta buktinya dong,” tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris Dae-rah Kabupaten Sumenep, Hadi Soetarto membantah tudingan mahasiswa. Salah satunya ten-tang tudingan banyaknya reken-ing SKPD yang tanpa SK Bupati. Menurutnya, untuk saat ini sudah tidak ada rekening di SKPD yang tidak mendapat SK dari Bupati.

“Itu dulu, sekarang sudah tidak ada, meskipun jumlahnya tidak sebanyak itu,” kata Sekda Sume-nep, Hadi Soetarto, Rabu (24/9).

Mengenai kinerjanya yang dinilai kurang baik dan dituntut untuk mengundurkan diri secara terhormat, Hadi menyerahkan sepenuhnya kepada Bupati. Kare-na, menurutnya, mengenai kiner-jan yaitu, hanya Bupati yang ber-hak menilai dan memberhentikan.

Sempat BentrokPantauan Koran Madura, aksi

mahasiswa sempat terjadi ben-trok dengan aparat kepolisian. Pasalnya, salah seorang pendemo mencoba naik ke pintu gerbang kantor bupati untuk ikut berorasi.

Hanya saja, untuk meng-hindari hal yang tidak diinginkan, pihak kepolisian dengan sigap melarangnya. Akibat dari bentro-kan tersebut, salah seorang dari mahasiswa sempat diamankan oleh polisi. Bahkan sebagian dari mahasiswa mengalami luka-luka.

=FATHOL ALIF/SYM

Dugaan perjalanan fiktif beberapa SKPD

Dugaan 726 rekening belum dapat SK Bupati

Ketidaksinkronan BAST Fasum-Fasos dengan pihak pengembang

1

2

3

Hadi Soetarto

fathol alif/koran madura

Page 18: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III BPROBOLINGGO KAMIS 25 SEPTEMBER 2014

No. 0449 | TAHUN III KORA N MADURAB Sumenep

Berdasarkan pantauan Koran Madura, Rabu (24/9) tidak terlihat satupun siswa yang keluyuran tak sep-erti biasanya. Yang terlihat mondar-mandir di Bandara Trunojoyo hanya segelintir petugas yang tetap bertugas meski tidak ada kegiatan apa pun di sana.

”Sejak terjadi musibah jatuhnya pesawat latih Cess-na 72P kemarin, semua ak-tivitas di Bandara Trunojoyo dihentikan, semua petugas di sini masih berkabung atas meninggalnya Haris Yondi,” kata Yunizar Per-madi, salah seorang securi-

ty Bandara Trunojoyo, Rabu (24/9).

Menurutnya, dihen-tikannya semua kegiatan di Bandara Trunojoyo, se-mata untuk bela sungkawa atas meninggalnya Haris Yondi, yang jatuh bersama pesawatnya saat terbang solo sekitar 500 meter dari bandara, beberapa waktu lalu. Untuk menghormati almarhum Haris Yondi, seki-tar 15 siswa MPS diliburkan dan diperbolehkan pulang ke kampung halamannya.

Disinggung sampai ka-pan siswa yang diliburkan, security bandara mengaku

tidak tahu. Pihaknya hanya mengira-ngira para siswa akan kembali dan beraktivitas seminggu kemudian setelah jatuhnya pesawat latih. ”Ka-lau pastinya kami tidak tahu sampai kapan para siswa akan kembali, insya Allah Senin besok mereka sudah kem-bali,” sambungnya.

Kepala Dinas Perhubun-gan Kabupaten Sumenep, Mohammad Fadilah, mem-benarkan dihentikannya sementara semua kegia-tan di Bandara Trunojoyo. ”Setelah kami berkoordi-nasi dengan pihak Merpati, untuk beberapa minggu aktivitas latihan di Bandara Trunoyo akan diliburkan,” katanya.

Dikatakan, penghentian latihan di Bandara Truno-joyo, sebagai bentuk berka-bungnya siswa dan pendidik MPS atas meninggalnya Haris Yondi. Sehingga semua aktivitas latihan penerban-gan dihentikan dan semua

siswa MPS diliburkan. Namun liburnya tidak

lama dan diperkirakan akan kembali beraktivitas sep-erti sediakala setelah hasil penyelidikan dari komite nasional keselamatan transportasi (KNKT) ram-pung. ”Untuk melanjutkan aktivitas di Bandara Truno-joyo, kita masih menunggu rampungnya penyelidikan KNKT, sehingga penyebab pasti kecelakaan tersebut bisa diketahui, selanjutnya kita akan beraktivitas seperti sediakala,” pungkasnya.

Pesawat latih jenis Cessna 72P milik Merpati Air Lines jatuh di areal pe-sawahan Desa Marengan Daya, Kecamatan Kalianget, Sumenep, Jum’at (20/9) seki-tar pukul 13.15. Dalam ke-celakaan tersebut, salah satu siswa Merpati Pilot Scool Haris Yondi, meninggal di lokasi kejadian, sementara pesawatnya hancur.

=JUNAEDI/MK

Tak Ada Aktivitas di Bandara TrunojoyoPasca Jatuhnya Pesawat Latih Cessna 72P

Aktivis SCW Junaidi Pelor mengatakan, realisasi PIPEK tidak maksimal. Hal itu dis-ebabkan lemahnya pengawasan. ”Logikanya, kalau barang miliknya sendiri, maka rusak dan tidaknya itu tidak akan menjadi urusan. Artinya, pengawasannya tidak akan maksimal juga,” terangnya.

Sehingga, lanjut Junaidi, walaupun hasil pekerjaan tersebut tidak sesuai peraturan yang ada, pasti akan dibiarkan dan akan dilapor-kan berjalan dengan baik. ”Itu karena adanya program itu sudah dilakukan oleh orang ter-dekatnya. Sehingga, untuk menegurnya merasa sungkan,” ujarnya.

Oleh sebab itu, menurut Junaidi, lebih baik program terebut ditiadakan. Jika tetap diperta-hankan, maka pemerintah harus membuat pera-turan bupati (perbup) yang mengatur tentang adanya program dimaksud.

”Selama ini kan masih belum ada payung hukumnya, makanya program tersebut ser-ing dijadikan alat untuk meraup keuntungan probadi saja. Makanya, kalau tidak mau dihapus, pemkab harus mempunyai terobosan baru, sep-erti membuat perbup,” terangnya.

Sebelumnya, pengamat hukum Sumenep Ach. Novel mengatakan, Program Infrastruktur Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (PIPEK) De-wan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sume-nep lebih baik dihentikan atau dihapus.

Program tersebut dinilai dapat menggangu tugas dan fungsi dewan sebagai lembaga kontrol, legislasi, dan anggaran. ”Nah, kalau dewannya sendiri sebagi pengelola proyek, bagaimana bisa jalan fungsi itu?,” tanyanya, Selasa (23/9).

Menanggapi hal itu, Bupati Sumenep A. Busyro Karim mengatakan, dirinya masih belum bisa memberikan penjelasan terkait penghapu-san program tersebut. ”Kan saat ini ketua dewan masih belum definitif, nanti kami bicarakan setelah semuanya definitif,” katanya, kemarin.

Selain itu, lanjut mantan Ketua DPRD Sume-nep dua periode itu, anggaran untuk program PIPEK tahun 2015 masih belum dibahas. ”Dana PIPEK saat ini masih belum dibahas. Jadi kita tunggu saja nanti,” tukasnya.

Sementara anggota DPRD Sumenep Hamid Ali Munir mengatakan, program tersebut patut untuk dipertahankan. Sebab, pada dasarnya pro-gram tersebut bertujuan untuk membangun kes-ejahteraan masyarakat. ”Program pembangunan itu wajib hukumnya, kapan kita bisa maju, kalau kualitas infrastruktirnya saja masih sembrawut,” katanya.

Apalagi, sesuai tugas dan fungsi (tupoksi) anggota DPRD tidak mempunyai hak untuk mengerjakan proyek itu. ”Tugas anggota dewan itu hanya tiga, yakni sebagai lembaga kontrol, budgeting, dan legislasi. Jadi buat apa program tersebut mau dihapus,” tukasnya.

=JUNAEDI/MK

PEMBANGUNAN

Program PIPEK Dewan RentanSUMENEP – Program Infrastruktur Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (PIPEK) DPRD Sumenep rentan pe-nyelewengan. Oleh karenanya, Sumenep Corruption Watch (SCW) meminta pro-gram itu ditiadakan saja.

SUMENEP – Sejak jatuhnya pesawat latih Cessna 72P milik Merpati Air Lines (MAL), yang menewaskan Haris Yondi (21), siswa Merpati Pi-lot School (MPS) asal Sidoarjo, semua aktivitas latihan terbang di Bandara Trunojoyo dihen-tikan. Suasana Bandara Trunojoyo yang sebe-lumnya bising oleh deru mesin pesawat latih, kini mendadak sepi.

DIHENTIKAN SEMNTARA. Seorang jurnalis mengintip landasan pacu Bandara Trunojoyo, Rabu (24/9). Sejak insiden jatuhnya pesawat, aktivitas latihan penerbangan dihentikan sementara.

Page 19: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III CSumenep

”Benar, kami telah menang-kap tiga orang remaja ingusan saat hendak transaksi narkoba di pinggir jalan. Tersangkanya sudah kami amankan dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan

intensif oleh petugas,” kata Ka-polres Sumenep, AKBP Marjoko, melalui Humas Polres Sumenep AKP Jaiman, Rabu (24/9).

Menurutnya, penangka-pan tiga pemuda, bermula dari

laporan masyarakat yang resah dengan kegiatan mereka selama ini. Mendapat laporan akan ada transaksi narkoba, petugas lang-sung bergerak dan mendatangi tempat biasa mereka mangkal.

Sekitar pukul 22.30 Wib, pe-muda yang sudah dalam incaran petugas sejak sore hari baru ke-luar dari tempat berkumpulnya. Selanjutnya mereka duduk-duduk di pinggir jalan sambil mengobrol satu sama lain.

Semula petugas ragu un-

tuk menangkap mereka, sebab selama pengintaian di tempat berkumpulnya mereka sebel-umnya, tiga pemuda itu tidak menunjukkan gelagat mencuriga-kan. Namun karena informasi yang didapat petugas berasal dari orang yang bisa dipercaya, akhirnya petugas menangkap ketiganya.

”Benar saja, setelah ditang-kap dan dilakukan pemeriksaan, petugas mengamankan gulun-gan sobekan kertas aluminium

yang di dalamnya berisi narkoba terbungkus plastik kecil, karena barang buktinya sudah jelas ya kami amankan,” sambungnya.

Selain mengamankan barang bukti berupa narkoba jenis sabu 0,32 gram, petugas juga menga-mankan satu ponsel jenis Mito warna hitam, dan satu ponsel jenis Samsung. Saat ini, ter-sangka maupun barang buktinya diamankan di Mapolres Sumenep untuk bahan pemeriksaan.

=JUNAEDI/MK

KASUS NARKOBA

Tiga Bocah Ditangkap PolisiSUMENEP – Tiga bocah masih usia sekolah, yakni AA (15), SB (16), dan KA (15), warga Desa Pamolokan, Kecamatan Kota Sumenep, ditangkap Satuan Reskoba Polres Sumenep, Senin (23/9) sekitar pukul 22.30 saat hendak transaksi narkoba di pinggir jalan di Jl Makam Pahlawan, desa setempat.

IBADAH HAJI

JCH Naik Perahu Kayu

SUMENEP - Berapa banyak pihak yang berteriak lantang saat harga beras, garam, cabai, bawang, dan kebutuhan pangan lain berada pada harga yang tak bersahabat? Hal itu sepertinya sudah wajar kita dengar dan sak-sikan di negeri yang bahari ini. Para aktivis, petani, dan pemuda lumayan ‘rutin’ turun jalan untuk memperjuangkan harkat petani. Bahkan media pun begitu gen-car memberitakan tentang se-buah nasib yang suram.

Hazmi (22), seorang ak-tivis mahasiswa di Sumenep berpakaian compang camping sembari membawa cangkul, dan peralatan petani lainnya. Melihat wajahnya yang layu menandakan bahwa ia adalah petani yang sedang mengala-mi kegundahana akibat hasil panennya yang terjual mu-rah kepada spekulan. Termas-uk dengan caping berbentuk kerucut di kepalanya juga kian menegaskan kalau petani selalu berteman dengan terik mataha-ri. Namun, hasil jerih payahnya tak pernah dihargai.

Saat ia berjalan menuju Ge-dung Wakil Rakyat, Jl. Truno-joyo, Rabu (24/9), sesekali ia menjerit dan berteriak. Seolah ia rindu kemakmuran. Iya, Ge-dung Dewan menjadi saksi atas kondisi petani hari ini. Hazmi, seorang aktivis yang menaiki dinding pagar dewan sembari orasi sendirian hanya untuk mengajak anggota dewan yang terhormat dan para pemangku kebijakan agar memerhatikan nasib petani.

Rupanya Hazmi menggelar aksi tunggal untuk nasib petani di depan Gedung DPRD setem-pat dengan berpakaian ala

petani. Hazmi membawa se-buah poster berisi tiga tuntu-tan yang ia gantung di dadanya sambil memikul sebuah cang-kul. Tiga tuntutan itu adalah tentang menyusutnya zona hi-jau, anjloknya harga tembakau, dan maraknya impor garam. Bagi petani, kata Hazmi, kondisi tersebut sangat merugikan.

“Teriakan petani seoalah-olah hanya suara parau, karena pemerintah selalu tak berdaya memperjuangkan hak-hak petani. Beginilah kondisi para petani kita, seolah hanya berte-man dengan terik matahari, na-mun hasil panennya tak dihar-gai. Padahal para petani adalah pahlawan pangan di negeri ini,” katanya.

Ia terus berteriak kalau hari ini banyak pihak hanya bisa berhitung akan potensi ke-untungan dengan harga yang membumbung tinggi. Mereka yang berteriak lantang saat Paripurna atau saat rapat di Pemkab ternyata hanya diguna-kan untuk mengguncang lawan politik, lebih-lebih digunakan menaikkan pamor politik. “Se-mua hanya berteori, tetapi mis-kin aplikasi,” ucapnya.

Apa yang diteriakkan oleh Hazmi sungguh sangat dirasa-kan oleh petani kita. Ridiyanto (40) dan Misrawi (50), salah satu dari sekian petani garam di Ka-lianget selalu mengalami nasib kurang baik. Sebab sejak mereka bertani garam, hasil panenya yang melimpah ruah, harganya jauh dari dari apa yang ditetap-kan oleh pemerintah. “Karena ini adalah nafkah kami, apa-paun kondisinya akan tetap kami lakukan,” katanya sembari mengais garamnya.

Misrawi pun juga demikian, bapak dua anak tersebut hanya bisa menatap lesu ketika dit-anya tentang garamnya. Bahkan hanya keringat yang setiap hari ia rasakan sambil menunggu pembeli datang dengan harga yang meyakinkan. “Tetapi kalau menunggu terus, bisa-bisa ga-ram saya gak laku-laku nak, lalu anak dan isteri saya mau makan apa,” akunya sembari mengusap keringat di wajah layunya..

Kini, harga HPP Rp 750.000-550.000/ton (kw 1/2) hanya mimpi. Sebab harga garam un-tuk KW 1 hanya dibeli Rp. 400 ribu. Sementara untuk KW 2 Rp. 300 ribu. Ia mengaku, dalam transaksi jual beli hasil garam dengan pihak gudang petani tidak pernah terlibat langsung, sehingga petani tidak tahu berapa jumlah garam yang di

hasilkan sebenarnya. “Petani hanya di beri nota pembayaran dari pihak gudang,” akunya

Tentu harapan petani, mo-mentum Hari Tani Nasional yang setiap tahun tak pernah alpa kita peringati setiap tanggal 24 sep-tember diharapkan bisa menjadi pemantik empati banyak pihak untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Agar para pahlawan pan-gan itu mendapat tempat terhor-mat di negeri ini.

Sungguh ironis tentang kondisi ini. Pemerintah mes-tinya harus mulai “PD” dengan beras dan garam sendiri. Mari berteriak untuk menolak kebi-jakan impor yang dianggap se-bagai pilihan yang paling bijak. Sebab garam ataupun beras im-por malah membuat harga gar-am petani anjlok dan tak terbeli.

=SyAMSUNI

REFLEKSI HARI TANI

Lantang, Tapi Tak Terdengar

SUMENEP – Tiga perahu kayu mengangkut jemaah calon haji (JCH) asal Pulau Sapudi dan Raas, Rabu (24/9). Perahu yang ditumpangi calon jemaaah dan ratusan pengantar JCH dihias dengan bendera.

"Perjalanan menggunakan perahu ini, dari Pulau Sapudi ke Pelabuhan Kalianget selama 2,5 jam, sedang-kan untuk Pulau Raas menempuh perjalanan 7 jam ke Pelabuhan Ka-lianget," ujar Hidayat, pengantar JCH asal Sapudi di Pelabuhan Kalianget, kemarin.

JCH asal Pulau Sapudi dan Pulau Raas, terpaksa naik perahu kayu, ka-rena di dua pulau ini, kemarin, tidak ada kapal feri seperti kapal yang biasa melayani pelayaran Kalianget-Kangean maupun Sapeken.

Hosniah, salah satu JCH asal Pu-lau Sapudi mengaku sangat senang dapat menunaikan ibadah haji tahun ini. Meski menaiki perahu, ia tidak merasa lelah sebab sudah terbiasa naik perahu.

“Alhamdulillah tahun ini saya bisa menunaikan ibadah haji setelah menunggu selama 4 tahun dari yang mendaftar. Mudah-mudahan kami dapat melaksanakan ibadah rukun Islam yang nomor lima dengan lancar dan mabrur, " doanya dengan ceria.

Kemarin, Bupati Sumenep A. Busyro Karim melepas sebanyak 534 jemaah calon haji (JCH) asal Kabupat-en Sumenep di Gedung Korpri Jl. dr. Cipto. Pemberangkatan JCH asal Ka-bupaten Sumenep ke embarkasi Sura-baya akan dilakukan Jum'at (26/9). Sedangkan dari embarkasi Surabaya, semua JCH Sumenep akan diberang-katkan ke Saudi Arabia melalui kloter 62 dan kloter 64. = AHMAD SAI/MK

ORASI TUNGGAL. Hazmi (22) menyempaikan orasi di depan Gedung DPRD Sumenep, Rabu (24/9).

Page 20: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III D Sumenep

SUMENEP - Bagian Pemerintah Desa (Pemdes) Setkab

Sumenep menggelar So-sialisasi Pilkades Tahap II, Rabu (24/9) di GNI Sumenep. Acara tersebut perwakilan dari panitia pilkades di 21 kecama-tan, baik di daratan dan kepulauan.

Berdasarakan Perda Nomor 8 Tahun 2014 dan Perbup Nomor 31 Tahun 2014 tentang Pedoman dan Petunjuk Teknis,

pilkades akan dilak-sanakan pada tanggal 20 November mendatang secara bertahap. Pada 20 November 2014 akan digelar di 33 desa, 26 No-vember sebanyak 33 desa, dan 1 Desember sebanyak 24 desa.

Kabag Pemdes Sumenep Moh. Ramli mengatakan, sosialisasi yang pihaknya laksana-kan itu untuk memberi-kan pemahaman kepada panitia pilkades agar bisa

melaksanakan tugas den-gan aman dan lancar.

Dalam pilkades tahap II, kata Ramli, berbeda dengan tahap I. Selain pembiayaan ditanggung oleh pemerintah, jumlah calon minimal 2 orang dan maksimal 5 orang. “Jika bacakades yang lulus administrasi lebih dari 5 orang, maka harus ada dukungan KTP asli dari pemilih yang masih berlaku,” terangnya.

=ADV/SYAMSUNI

Pemdes Menggelar Sosialisasi Pilkades Tahap II

SUMENEP - Pemerin-tah Kabupaten (Pem-kab) Sumenep ber-

sama Badan Pengawasan Keuangan dan Pemban-gunan (BPKP) Provinsi Jawa Timur menggelar Sosialisasidan Sinkronisasi Penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah (RAPBD) tahun anggaran 2015, Ra-bu-Jumat (24-26/9).

Sosialisasi yang dilak-sanakan di ruang Arya Wiraraja Pemkab dengan diikuti oleh 42 orang dari perwakilan kepala dinas,

kepala badan, dan Kepala Bagian. Selain itu, ada 27 kecamatan dan 4 kelura-han yang diikutkan dalam kegiatan tersebut.

Kepala Bappeda Sume-nep M. Idris mengatakan, kerja sama dengan BPKP Provinsi Jawa Timur akan menjadi referensi dalam melakukan penyusunan RAPBD Sumenep tahun anggaran 2015. “Sehingga keselarasan mulai dari prioritas pembangunan daerah, program dan keg-iatan yang dilakukan akan sesuai dengan indikator

dan target dari masing-masing SKPD,” katanya.

Bupati Sumenep A. Busyro Karim berharap, dengan diadakannya keg-iatan itu, RAPBD Sume-nep nantinya bisa sesuai dengan kebijakan yang akan dibuat

oleh pusat. "Kita masih mengunggu pelan-tikan presiden yang baru. Semoga, RAPBD/APBD kita sinkron dengan ke-bijakan pusat. Lebih-lebih berpihak kepada masyarakat," katanya.

=ADV/FATHOL ALIF/SYM

Pemkab Gelar Sosialisasi dan Sinkronisasi RAPBD 2015

Tampak juga hadir pada acara tersebut, Wabup Soengkono Sidik, Sekda Sumenep Hadi Soetarto, Forum Pimpinan Daerah Sumenep, dan unsur pimpinan satuan kerja perangkat dae-rah (SKPD).

Bupati A. Busyro Karim dalam samb-utannya berpesan agar JCH menjaga nama baik kabupaten ujung timur Pulau Madura ini. Juga berpesan agar selalu menjaga kesehatan, baik jasamani mau-pun rohani.

"Ibadah haji lebih mengutamakan perbuatan fisik, seperti sai dan jumrah. Namun kesehatan rohani juga perlu di-jaga, karena di sana banyak godaan yang menjadi tantangan," katanya.

Pemberangkatan JCH asal Kabu-paten Sumenep ke embarkasi Surabaya akan diberangkatkan Jum'at (26/9). Se-dangkan dari embarkasi Surabaya, se-mua JCH Sumenep akan diberangkatkan ke Saudi Arabia melalui kloter 62 dan kloter 64. =ADV/JUNAEDI

Bupati Lepas 534 JCHSUMENEP

- Bupati Sumenep A.

Busyro Ka-rim melepas

sebanyak 534 jemaah calon

haji (JCH) asal Kabupaten Sumenep,

Rabu (24/9) di Gedung

Korpri Jl. dr. Cipto. Acara itu berjalan

khidmat.MENGARAHKAN. Bupati Sumenep A. Busyro Karim saat memberi-kan arahan sekaligus melepas 534 JCH Sumenep, Rabu (24/9).

MengucapkanSelamat dan Sukses

Atas Terpilihnya

“Semoga bisa mengemban amanat untuk menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih”

Sebagai Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI

achsanul qosasi

sufyan absiKetua DPD Nasdem

DPD PARTAI NASDEMKABUPATEN SUMENEP

Bupati A. Busyro

Karim meny-ampaikan ga-

gasannya pada Sosialisasi dan

Sinkronisasi RAPBD 2015,

Rabu (24/9) di ruang

Arya Wiraraja Pemkab.

Kabag Pemdes Moh. Ramli mem-

berikan penjelasan pada acara Sosialisai

Pilkades Tahap II yang diselenggerakan Bagian Pemerintahan Desa Setkab Sume-

nep, Rabu (24/9) di Gedung Nasional

Indonesia (GNI) Sumenep.

Page 21: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III ESumenep

Mengucapkan

Dinas PertanianKabupaten Sumenep

KH. A. Busyro KArim, m.siBupati

ir. soENGKoNo siDiK, m.siWakil Bupati

”Setelah diberitakan diberbagai media jika DKP melegalkan penggunaan aserehe, kami langsung menggelar rapat koordina-si. Karena dengan pernyataan itu mem-buat warga Gili Raja semakin resah,” kata salah satu warga Gili Raja, Syaiful Anang.

Sebelumnya, diberitkan DKP Sumenep melegalkan pemakaian jaring aserehe, seperti yang dilakukan empat nelayan asal Desa Ambunten Timur, Kecama-tan Ambunten beberapa waktu lalu. Terkuaknya pemakaian jaring aserehe itu setelah sejumlah warga Gili Raja berhasil menangkap satu dari delapan perahu layar motor (PLM) Kenanga yang diduga telah menggunakan jaring aserehe.

Ditangkapnya PLM itu, karena dinilai telah merusak puluhan bubu, terumbu karang, dan rumpon milik warga setem-pat. Akibatnya, warga mengalami kerugian hingga puluhan juta.

Alasan DKP melegalkan penggunaan jaring aserehe itu, karena jaring aserehe bersifat pasif dan tidak termasuk jaring yang dilarang, tidak seperti trawl dan kompresor yang berisi bahan peledak (potasium). Hanya saja, pihak DKP men-yarankan jika akan mengunakan jaring tersebut harus menghormati kearifan lokal.

Pernyataan tersebut dinilai tidak memihak terhadap masyarakat. Sehingga, masyarakat memutuskan untuk melaku-kan pengamanan sendiri. ”Jangan salah-kan kami jika masyarakat sampai anarkis di tengah laut. Bisa saja nantinya kami sampai membakar jaring yang digunakan itu,” ujar Syaiful selaku pemimpin rapat koordinasi itu.

Seharusnya, lanjut Syaiful, DKP sebagai leading sektor yang membi-dangi, melarang keras penggunaan jaring tersebut.

Sementara Kepala DKP Sumenep Moh. Jakfa mengaku tidak bisa mencegah penggunaan jaring aserehe. Sebab secara undang-undang penggunaan jaring aserehe diperbolehkan. ”Ya kalau diguna-kan di tempat yang tidak diperbolehkan, ya tentunya tidak boleh lah,” katanya.

=JUNAEDI/MK

PENANGKAPAN IKAN

Kebijakan DKP Disoal Warga SUMENEP – Pemberitaan dilegal-kannya penggunaan jaring aserehe oleh Dinas Kelautan dan Peri-kanan (DKP) Sumenep, mendapat tanggapan dari warga Gili Raja Kecamatan Giligenting.

SUMENEP – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Abrari, mengatakan, penting di-lakukan sensus pendidikan di kabupaten ujung timur Pulau Madura. Hal itu un-tuk mengurai persoalan pendidikan yang selama ini masih selalu dalam sorotan.

Menurut Politisi PDI Perjuangan itu, selama ini Disdik tidak pernah mel-akukan sensus pendidikan. Sehingga rekam jejak pen-didikan di Sumenep tidak tergambar secara utuh. “Yang ada selama ini han-ya menerima laporan dari bawah yang itu belum tentu benar secara objektif,” ung-kapnya, Rabu (24/9).

Disdik harus melaku-kan sensus pendidikan secara utuh. Mulai dari tenaga pendidik, siswa, fasilitas dan segala hal yang berkaitan dengan kegiatan belajar. Den-gan begitu, Disdik dapat mengetahui segala yang terjadi di sekolah-sekolah.

Dosen Institut Ilmu Keislaman Annuqayah itu

mencontohkan, jika Disdik melakukan sensus pen-didikan, Disdik akan meng-etahui bagaimana kondisi salah satu sekolah di Sume-nep secara utuh. “Misalnya, fasilitasnya bagaimana, kondisi gedungnya apakah layak atau tidak, sekolahn-ya dibangun di tanahnya siapa, ” tuturnya.

Bekas wartawan itu menceritakan, di Sumenep pernah ada sekolah yang gurunya hanya tersisa satu orang karena dimutasi. Menurutnya, hal itu ter-jadi karena tidak adanya data yang jelas tentang

sekolah tersebut. “Kalau dari awal sudah tidak je-las, maka ketidakjelasan diawal itu bisa berpotensi menimbulkan ketidakje-lasan pada akhirnya,” ka-tanya mengutip perkataan seorang budayawan.

Selain itu, ia juga me-nyoroti tentang sertifikasi guru. Menurutnya, terkait dengan sertifikasi guru, Disdik perlu melakukan evaluasi terhadap kinerja tenaga pendidik yang su-dah bersertifikat.

Ia mengatakan, guru yang mendapatkan tunjan-gan karena sudah berserti-fikat itu harus benar-benar kompeten. Jika tidak, Disdik perlu mempertimbagkan, apakah akan tetap mem-berikan tunjangan atau menghentikannya.

“Karena yang terjadi selama ini, ada guru yang kompeten tapi tidak dapat sertifikasi. Sementara ada juga guru yang tidak kom-peten, malah mendapat sertifikasi dalam aplikasi pembelajaran,” tutupnya.

=FATHOL ALIF/SYM

PENDIDIKAN

Perlu Ada Sensus Pendidikan

SUMENEP - Kepala Badan Kepegawa-ian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Sumenep, Titik Suryati menya-takan, tes bagi pendaftar calon pegawai negeri sipil (CPNS) setempat akan dilak-sanakan di daerah tersebut, dari sebel-umnya yang dijadwalkan di Kota Surabaya.

"Sesuai surat dari Kementerian Pem-berdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tertanggal 17 September 2014, tes bagi pendaftar CPNS di Sumenep akan dilaksanakan di Sumenep, bukan di Sura-baya sebagaimana jadwal sebelumnya," ujarnya di Sumenep, Rabu (24/9).

Sesuai surat dari Kementerian Pember-dayaan Aparatur Negara dan Reformasi Bi-rokrasi itu, kata dia, panitia rekrutmen CPNS di Sumenep bekerja sama dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) untuk melaksanakan tes bagi para pendaftar CPNS.

"Ada 300 unit komputer yang akan di-gunakan sebagai sarana pelaksanaan tes bagi CPNS. Kami sudah berkoordinasi den-gan LPMP guna menyiapkan segala sesua-tunya untuk melaksanakan tes," ucapnya.

Selain itu, beberapa hari lalu, personel panitia rekrutmen CPNS di Sumenep telah

mendata sekaligus mendatangi pengelola sejumlah lembaga pendidikan yang akan dijadikan sebagai lokasi tes.

"Nantinya ada 10 lokasi atau bangunan lembaga pendidikan yang akan dijadikan sebagai lokasi tes, semuanya di Kecama-tan Kota, di antaranya SMAN 1 Sumenep dan SDN 3 Pangarangan. Kami sudah cek lokasi," paparnya.

Titik menjelaskan, jumlah pendaftar CPNS di Sumenep sebanyak 4.888 orang dengan formasi yang diperebutkanya han-ya 43, yakni 13 tenaga guru, 10 tenaga me-dis, dan 20 tenaga teknis lainnya.

"Dengan 300 komputer dan 10 lokasi, kami memperkirakan pelaksanaan tes bagi 4.888 pendaftar CPNS di Sumenep mem-butuhkan waktu selama lima hari. Namun, hingga sekarang, kami belum mengetahui secara pasti waktu pelaksanaan tes bagi pendaftar CPNS di Sumenep," katanya.

Lembaga yang menentukan jadwal pelaksanan tes bagi pendaftar CPNS di daer-ah adalah Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan panitia rekrutmen CPNS di daerah han-ya menyesuaikan dengan jadwal dari BKN.

=ABD AZIZ/ANT

REKRUTMEN CPNS

BKPP: Tes Pendaftar CPNS Dilaksanakan di Sumenep

AbrariAnggota DPRD Sumenep

“PANJANg UMUR PARA PETANI DAN PERJUANgANNYA KALIAN ADALAH PAHLAwAN

YANg SEBENARNYA”ir. BAmBANG HEriyANTo

Kepala Dinas Pertanian

24 September 2014Selamat Hari tani naSional

Page 22: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN IIIF PamekasanBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 NO. 0449 | TAHUN III

Tidak hanya itu, pemerintah juga dianggap memberikan kebe-basan melakukan impor beberapa komoditas bahan pangan. Pada-hal, Indonesia merupakan negara agraris dan maritim.

Dalam orasinya Amanatul Khoir orator aksi membeberkan

data rajinnya pemerintah mel-akukan impor pangan. Tercatat pada tahun 2013 dari Januari hingga Oktober, impor pangan mencapai 15,4 juta ton atau se-tara dengan US$ 7,73 miliar. Jenis pangan yang diimpor diantara-nya, singkong, cabai, kopi, susu,

bawang, tepung terigu, garam, kedelai hingga beras. Padahal, pangan-pangan tersebut stoknya melimpah di. Indonesia.

Belum lagi, banyaknya konflik agraria yang setiap tahun ber-tambah. Dari data yang diperoleh pada tahun 2014 sudah terjadi 1.379 konflik agraria seluruh In-donesia yang meliputi perkebu-nan, kehutanan,infrastruktur per-tambangan, dan pesisir kelautan. Dengan luas lahan 5.686.322,15 hektar. Sementara area konflik terjadi lebih dari 922,781 KK yang harus menghadapi ketidakdilan sosial atas koflik tersebut.

Untuk itu, ia meminta pemer-intah dapat merealisasikan refor-masi agraria dan memperjuang-kan hak-hak petani yang selama ini dipinggirkan. Menurut mere-ka, konflik lahan antara petani dan pengusaha yang terjadi se-lama ini sangat merugikan petani. Keberpihakan pemerintah kepada

petani pun perlu dipertanyakan.“Pemerintah SBY-Boediono

gagal melaksanakan reformasi agraria dan tidak mampu memb-ela kepentingan petani dalam setiap penyelesaian konflik lahan yang terjadi dengan pengusaha selama ini,” teriak ira di halaman Gedung DPRD Pamekasan, saat menyampaikan orasinya.

Sementara itu Ketua DPC GMNI Pamekasan, Makruf mel-ontarkan kritik atas kebijakan pemerintah terkait liberalisasi di sektor pertanian, melalui Pera-turan Presiden Nomor 39 Ta-hun 2014 yang memungkinkan pihak asing terus menguras hak-hak petani dan tanah-tanah masyarakat adat.

“Petani kita terus ditindas dan Negara tidak mampu menunjukan keberpihakan kepada mereka. Itu karena kebijakan Negara selama ini hanya menempatkan petani di Indonesia sebagai buruh kasar, ka-

rena adanya liberalisasi pertanian yang terus diberlakukan,” serunya.

Aktivis GMNI ini ditemui Wakil Ketua DPRD Pamekasan Suli Faris yang mengapresiasi de-sakan yang diingikan oleh aktivis GMNI. Dalam kesempatan itu, dia juga meminta pemerintahan Jokowi-JK bisa menjalani UU kea-grariaan tersebut, serta mengkaji ulang Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014.

Suli meminta aktivis ini sa-ma-sama mengirimkan surat ke pemerintah pusat, dan DPRD se-cara kelembagaan akan menyam-paikan hak tersebut ke DPR RI. Karena kebijakan tersebut men-jadi kewenangan pusat.

“Kami secara kelembagaan akan menindaklanjuti aspirasi tersebut ke pemerintah, namun adik-adik juga mengirimkan surat melalui GMNI di pusat, untuk disampaikan ke pemer-intah pusat,” pungkasnya.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

GMNI Desak Jokowi-JK Amanatul Khoir : UU Agraria Harus Dijalankan Jangan DiselewengkanPAMEKASAN - Puluhan aktivis dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Pamekasan mer-ayakan hari tani nasional yang jatuh pada Rabu (24/9), dengan aksi demo ke Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan. Mereka meminta dukungan DPRD Pamekasan, agar ikut mendesak pemerintahan Jokowi-JK, agar menjalankan Undang-Undang (UU) No-mor 05 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria, yang sejak orde baru hingga dua tahun kepemimpinan SBY-Budiono, UU tersebut cenderung diselewengkan. Sehing-ga, lahan pertanian yang seharusnya menjadi hak petani, semakin hari semakin sempit, karena sudah dikuasai oleh penguasa.

ORASI. Amanatul Khoir, orator perempuan GMNI Pamekasan saat berunjukrasa mendesak pemerintahan Jokowi-JK agar jalankan UU agraria.

Page 23: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449| TAHUN III GPamekasan

PAMEKASAN-Keberadaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, yang belum ber-fungsi maksimal terus men-dapat sorotan. Selain sorotan masyarakat, juga mendapat perhatian dari kalangan wakil rakyat, terutama para wakil rakyat incumbent.

Salah satunya dari Man-tan Ketua Komisi B DPRD Pamekasan Moh. Hosnan. Menurutnya, anggaran untuk pembangunan TPI itu cukup besar. Namun sayang hingga saat ini belum difungsikan maksimal, sebagai tempat pelelangan ikan. Dia memang mengakui proyek pemban-gunan itu memang belum selesai 100 persen. Namun dia berharap agar Pemkab, melalui instansi terkait, bisa segera menyelesaikan proyek itu.

“Saat saya masih di Komisi B dulu, memang ada semacam geladak atau penghubung, yang panjangnya 65 meter, yang menjadi akses antara kapal nelayan dengan TPI itu, yang belum selesai. Tidak tahu sekarang apakah sudah selesai atau belum. Biar besok dicek oleh Komisi B yang baru,” ujar pria yang kini menjabat Wakil Ketua Sementara DPRD Pame-kasan ini, kemarin (24/9).

Sedangkan menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pamekasan, Nurul Widyastutik, terkait kekurangan itu saat ini tengah dilengkapi yang ditarget selesai dalam waktu dekat. TPI itu bisa segera dimanfaat-kan sebagaimana fungsinya. Dijelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan penguatan kelembagaan. Yaitu kelemba-gaan para nelayan. Jika TPI ini nanti sudah berfungsi, maka para nelayan inilah yang akan menggunakan dan meman-faatkan hasilnya.

Sedikitnya ada 300 kelompok nelayan yang sudah terbentuk. Di antaranya ada Kelompok Usaha Bersama (KUB), Kelompok Pembudi-daya Ikan (Pokdakan), Kelom-pok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar). Yang mana dari semua kelompok ini, 70 persen adalah para kelompok nelayan, yang biasa terjun ke laut untuk mencari ikan. DKP akan mulai menata para kelompok ini. Sehingga ketika TPI sudah difungsikan, mereka semua sudah siap, dan lebih terarah karena sudah dilembagakan.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

TEMPAT PELELANGAN IKAN

Dewan Soroti Fungsi TPI

Salah satu orator, Moh. El-man mengatakan yang dilaku-kan Halili dalam aturan adalah bantuk pengekangan kebebasan berpendapat masyarakat terha-dap para wakil rakyatnya. Sebab, hanya untuk beraudiensi saja, jika itu dari kelompok atau organisasi masyarakat harus menyertakan akta notaris pendirian. Menurut Elman ini lucu. Sebab rakyat itu hanya ingin menyampaikan ke-luhannya kepada para wakilnya di legislatif, bukan untuk hal-hal lain. Seharusnya para wakil rakyat

di legislatif dengan tangan ter-buka menerimanya. Bukan malah mempersulit rakyat untuk meny-ampaikan aspirasi.

“Kenapa DPRD Pamekasan menjadi tertutup seperti ini. DPRD berusaha membuat jarak dengan kita para rakyat ini. Pada-hal mereka bisa duduk di kantor ini, karena rakyat,” ucap Elman dalam orasinya.

Bahkan dalam pernyataan si-kapnya, PPP menyampaikan tiga tuntutan. Pertama, meminta Hali-li mundur dari keanggotaannya di

DPRD jika tidak mencabut aturan itu. Kedua, meminta Halili untuk meminta maaf kepada publik ka-rena telah mengeluarkan aturan yang justru membungkam aspi-rasi publik itu. Ketiga, meminta Fraksi PPP untuk bertanggung jawab atas perilaku kadernya ini.

Dalam aksi yang sempat me-manas itu, karena puluhan ak-tivis berusaha untuk menyerang Halili, membuat aparat kepolisian berkali-kali mengamankan Halili ke dalam Kantor DPRD, menjauh dari kerumunan massa. Ketika Halili diamankan, massa terus memanggil-mangil Halili untuk keluar. Mereka langsung meminta Halili membatalkan aturan itu.

Ketika Halili mencoba un-tuk menjelaskan, massa semakin anarkis. Meminta Halili untuk tidak banyak bicara dan segera mencabut aturan itu dan segera meminta maaf kepada pub-lik. Kericuhan terjadi lebih dari satu kali. Tampak Halili lebih dari satu kali pula diamankan

aparat ke dalam kantor. Akh-irnya, agar massa semakin tidak anarkis, Halili bersedia meminta maaf kepada publik, karena telah mengeluarkan kebijakan itu. Per-mintaan maaf Halili disampaikan di depan para pedemo. Setelah selesai mengucapkan permintaan maafnya, massa masih terus me-maksa Halili untuk mencabut atu-ran itu.

“Baik, atas permintaan sau-dara semua. Dan demi keutuhan bersama, antara rakyat dan kami sebagai wakil rakyat. Sejak saat ini saya nyatakan peraturan itu dicabut,” ungkap Halili.

Mendengar Halili mengucap-kan itu, massa tampak sorak-so-rai menerimanya. Massa tampak tersenyum, dan kericuhan bisa dihindarkan. Setelah itu massa langsung membubarkan diri den-gan tertib, sedang Halili kembali masuk ke dalam Kantor DPRD dan langsung menuju ke ruang kerjanya di ruang Ketua DPRD.

=SUKMA FIRDAUS/RAH

PPP Minta Halili MundurAturan Audiensi Langsung DicabutPAMEKASAN - Sejumlah aktivis Pamekasan yang ber-gabung dalam Paguyuban Pamuda Pamekasan (PPP) mendatangi Ketua Sementara DPRD Pamekasan Halili di Kantor DPRD Pamekasan kemarin (24/9). Mereka datang untuk mempertanyakan langsung apa maksud Halili membuat aturan khusus, terkait persyaratan beraudiensi di Kantor DPRD tersebut. Sebab menurut para aktivis ini, aturan itu terlalu mengekang publik untuk menyampai-kan aspirasinya ke DPRD.

DIJAGA KETAT. Halili (depan, tengah) berkopiah saat menerima demonstran kemarin.

Page 24: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN IIIH Pamekasan Pamekasan

Akibat kejadian itu, kedua kaki Mas’amah mengalami luka bakar yang cukup serius. Sedang Ifa mengalami luka bakar pada kedua kaki dan lengan kanannya. Berun-tung, saat kejadian banyak warga sekitar yang cepat menyelamat-kan ibu dan anak itu, dengan di-larikan ke Puskesmas terdekat.

Diduga apa yang menyam-bar kedua korban itu berasal dari tabung elpiji melon, yang terjadi kebocoran pada regulatornya, saat kompor menyala karena Mas’amah sedang memasak ikan, milik saudara kandungnya, KH. Munir.

Salah seorang warga setem-pat yang menemaani Mas’amah sebelum peristiwa naas itu ter-jadi, Muti’ah, 28, menceritakan saat ikannya tengah dimasak, Mas’aman mengajak main Ifa, sambil melihat dirinya yang se-dang menenun batik.

Tidak lama Mas’amah duduk bersamanya, terdengar bunyi an-gin seperti ban bocor, yang tidak diketahui asalnya, kemudian Mas’amah yang sedang menggen-dong Ifa itu, memeriksa ke dapur tersebut yang jarak hanya sekita 7 sampai 8 meter dari tempat Muti’ah membatik.

Mas’amah curiga bunyi tersebut berasal dari tabung gas yang bocor, ternyata dugaan itu benar, sehingga Mas’amah mendekati kompor yang apinya sedang menyala dengan maksud untuk mema-tikan kompor tersebut, namun belum sempat dimastikan, gas yang bocor itu disambar api yang menyala di kompor. Aki-batnya terjadi semburan api yang cukup besar dari tabung melon tersebut. Beruntung api yang menyembur setinggi 2 meter itu, tidak menyebab-

kan kebakaran.“Mas’amah berteriak minta

tolong, saya lari ke dapur saya lihat api menyembur dari tabung gas, saya ikut teriak minta tolong, sehingga para lelaki yang sedang bekerja bangunan rumah di depan datang, dan menutupi tabung dengan permadani yang sudah dibasahi air, sehingga api cepat mati,” katanya.

Mengetahui Mas’amah dan buah hatinya terkena luka bakar, warga sekitar langsung melari-kan keduanya ke Puskesmas La-rangan, di Jaln Raya Tentenan, Kecamatan Larangan, untuk mendapatkan perawatan, ham-pir 1 jam menjalani pemeriksaan medis.

Luka bakar yang dialami ked-uanya langsung diobati serta di-berikan perban di bagian tubuh yang terluka oleh pihak Puskes-mas. Pihak keluarga yang mengir-ingi korban tidak henti-hentinya memanjatkan doa, berharap keduanya tidak mengalami luka bakar yang serius. Usai menjala-ni pemeriksaan dan pengobatan keduanya langsung diperbole-hkan pulang oleh pihak Puskes-mas.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Ibu-Anak Jadi Korban Tabung MelonHarus Menjalani Perawatan SeriusPAMEKASAN - Mas’amah, 35, dan anaknya, Ifa yang masih berusia 17 bulan, warga Dusun Air Suci, Desa Pagendingan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, menjadi korban semburan api yang keluar dari tabung gas elpiji 3 Kg (tabung melon), Rabu (24/9) sekitar pukul 09.30 wib kemarin.

PAMEKASAN - Sejumlah wartawan harian baik media cetak maupun elektronik yang akan meliput korban tabung gas yang bocor di Puskesmas Laran-gan, Pamekasan, mendapat per-lakuan kurang sopan. Bahkan mereka mempersulit kerja para jurnalis setempat.

Salah satu perawat perem-puan, di Puskesmas tersebut dengan cara kasar munutup korden di jendela pada rungan unit gawat darurat, saat sejum-lah wartawan sedang mengam-bil gambar, baik foto maupun video. Padahal, keluarga korban sudah memberikan izin kepada sejumlah wartawan untuk dili-put.

Andree Havid Reporter Ra-dio Republik Indonesia (RRI), yang sedang menjalankan tugas jurnalistik di Puskesmas terse-but mengatakan bahwa apa yang dilakukan dirinya dan se-jumlah wartawan lainnya tidak mengganggu proses pelayanan puskesmas terhadap pasien yang tengah diperiksa.

Pasalnya, ia dan beberapa rekannya hanya mengambil gambar melalui jendela, pada ruangan tersebut. Namun, tanpa alasan yang jelas salah seorang perawat tiba-tiba menutup korden dengan cara yang kasar, padahal apa yang dilakukannya dalam pekerjaan jurnalis tidak menyalahi kode etik jurnalistik.

“Kami hanya mau mengam-bil foto dan kami sudah men-dapat izin dari pihak keluarga korban. Mengambil foto juga dari luar, tanpa mengganggu jalannya pemeriksaan di dalam. Tapi kenapa dihalang-halangi,

ditambah dengan cara yang kurang sopan,” katanya.

Menanggapi kejadian yang mencederai tugas jurnalis, Kepala Tata Usaha (TU) Puskes-mas Larangan, Pamekasan, Abd Ghaffar beralasan bahwa per-awat yang sedang menangani pasien korban kebakaran itu, se-dang kondisi capek dan sedang membutuhkan kondisi tenang untuk konsentrasi.

Untuk itu, pihaknya mem-inta maaf atas apa yang telah terjadi. Bahkan, menerima sa-ran dan masukan apapun dari wartawan, apabila hal itu demi kebaikan pelayanan Puskes-mas kedepan. “Kami meminta maaf apabila ada perlakuan dari pihak kami yang menurut Wartawan kurang sopan. Jadi mohon kerjasamanya, kalau ada hal-hal yang kurang berk-enan, tolong diklarifikasi ke sini (Puskesmas),” katanya, di depan sejumlah Wartawan.

Terpisah, Ketua Aliansi Ju-rnalis Pamekasan (AJP), Moh Zuhri mengatakan pihaknya sangat menyayangkan tindakan pihak Puskesmas Larangan yang telah menghalang-halangi tu-gas pers. Menurutnya, wartawan sudah dilindungi oleh Undang-Undang pers.

“Kami sangat menyayang-kan perlakuan kurang meny-enangkan terhadap wartawan yang sedang melakukan tugas jurnalis. Jelas itu sudah mel-anggar undang-undang pers karena menghalang-halangi tu-gas wartawan. Semoga ini tidak terjadi lagi di kemudian hari,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

KORBAN TABUNG GAS

Puskesmas Larangan Persulit Tugas Jurnalis

BANGUNAN. Puskesmas Larangan, yang berada di Desa Tentenan, Ke-camatan Larangan, Pamekasan.

Page 25: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449| TAHUN III IPamekasan

Polres Pamekasan beren-cana akan melakukan pemerik-saan terhadap senjata api (senpi) yang digunakan oleh seluruh anggota polisi dari ber-bagai jajaran. Hal itu mengan-tisipasi hal-hal yang kurang di-inginkan selama bertugas dan luar tugas.

Kasubag Humas Polres Pamekasan, AKP Siti Marya-tun mengaku sudah menden-gar kejadian bentrok antara Anggota Brimob dengan TNI. Dan jajaranya dalam minggu ini akan melakukan pemerik-saan senpi, selain juga meru-pakan kegiatan rutin yang biasa dilakukan oleh polres pamekasan.

Pemeriksaan tidak hanya ter-hadap senpi yang dipengang mas-ing masing anggota, melainkan pula juga pemengang senpi. Khu-susnya tes kesehatan dan kema-panan dalam memengang dan mengendalikan senpi.

Mantan Kasatlantas Polres Sampang ini menjamin, di Ka-bupaten Pamekasan hubungan Polri dengan TNI berjalan den-gan baik. Sehingga, tidak perlu kawatir akan terjadi bentrok seperti yang terjadi di Kepu-lauan Riau.

“Kalau di Pamekasan Al-hamdulillah Anggota Polri dan TNI saling bahu membahu dalam menjalankan tugas, dan tidak pernah ada perpecahan. Sehingga, bisa dijamin tidak akan terjadi seperti di Kepri,” ungkapnya.

Selain pemeriksaan senpi, setiap apel Pimpinan Polres Pamekasan selalu memberikan pengarahan kepada seluruh ang-gota yang memengang senpi, agar digunakan sesuai dengan aturan yang berlaku dan diminta lebih berhati-hati.

Seperti yang dilansir di se-jumlah media, bentrokan pecah di depan Markas Brimob Polda Ke-

pri di Batam antara Anggota TNI dan Polri. Dalam bentrokan yang

diwarnai aksi tembakan itu, em-pat anggota TNI mengalami luka tembak.

Keempat anggota TNI itu kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Empat anggota itu ada yang terkena tembakan di ba-gian kaki, tangan dan bagian tu-buh yang lain.

Empat anggota TNI yang mengalami luka tembak ada-lah Pratu AK, Prada HS, Praka EB, dan Pratu ES. Mereka ter-libat bentrok di dua tempat

terpisah.Kejadian itu terjadi pada Min-

ggu (21/9) dini hari. Bentrok kala itu merupakan serangan balasan dari peristiwa sebelumnya, di-mana dua anggota TNI dikeroyok oleh oknum polisi. Merasa tak terima, teman dua anggota TNI itu mendatangi anggota polisi di depan Markas Brimob Kepri. Hingga pada akhirnya keempat anggota TNI tersebut terkena tembakan.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Belajar dari Bentrok Polisi-TNIPolres Berencana Periksa Senpi AnggotaPAMEKASAN - Bentrok antara Anggota Brimob Polda Kepulauan Riau dengan Anggota TNI Batalion 132 Riau menjadi pelajaran bagi jajaran Polres Pamekasan, agar kejadian serupa tidak terjadi di Kabupaten Pamekasan.

PAMEKASAN - Pansus di DPRD yang membahas tentang Tata Tertib (Tatib) kedewa-nan untuk periode 2014-2019 dinilai lamban dalam bekerja. Sebab sudah hampir satu bu-lan, belum ada hasil dari pem-bahasan tatib itu. Sehingga berdampak pada kinerja DPRD secara umum.

Menurut Anggota Fraksi PKB Munaji Santoso, dampak yang paling pokok adalah tesendatnya pembentukan alat kelengkapan dewan. Seperti pembentukan komisi-komisi, pembentukan Badan Legislasi (Baleg), pemben-tukan Badan Anggaran (Banggar), pembentukan Badan Musyawarah (Bamus), dan lain sebagainya. Sebab jika akan membentuk alat kelengkapan dewan ini, harus mengacu kepada Tatib. Semen-tara Tatib hingga saat ini belum ada.

Tak kalah penting pula un-tuk dicermati, dengan belum dibentuknya alat kelengkapan dewan ini maka para Anggota DPRD Pamekasan ini belum bisa bekerja sesuai dengan tupoksinya, sebagai wakil rakyat. Hal ini berdampak pada kehidupan masyarakat luas, selaku konstituen para Anggota DPRD ini. Karena itu, Munaji meminta Pansus lebih cepat dalam bekerja. Sebab ini akan berefek domino. Kalau kerja Pansus ini lambat maka akan memperlambat kerja kedewanan lainnya.

“Saya juga pangalaman di Pansus Tatib dalam periode sebelumnya (2009-2014). Dulu pembahasan Tatib ini hanya satu minggu sudah selesai. Kenapa sekarang lama sekali,” tukasnya kemarin (23/9).

Dia mencontohkan dampak

dari hal ini. Salah satunya terkait belum terbentuknya komisi-komisi. Menurutnya, saat ini sudah banyak masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya kepada dewan. Tapi karena alat kelengkapan belum ada, sep-erti komisi-komisi itu, sehingga mereka tidak tahu harus meny-ampaikan ke siapa. Sebaliknya di dewan sendiri, terkadang tidak ada yang bisa menemui mereka. Karena para anggota dewan sendiri belum tahu masuk komisi apa. Sehingga dia bingung ketika akan menemui masyarakat dan menanggapi aspirasi yang akan disampaikan.

Seperti terkait musibah kekeringan yang sekarang sedang terjadi. Kelompok masyarakat yang tidak tersentuh suplai air dari Pemkab Pamekasan, mau datang ke dewan untuk men-gadukan nasibnya. Menurutnya,

biasanya yang menangani masalah kekeringan ini adalah Komisi B. Untuk mengkomu-niksikannya dengan PDAM dan instansi terkait lainnya. Tapi komisinya saja belum terben-tuk, terus bagaimana yang mau menyikapinya.

Terkait kritikan ini, Ketua Pansus Taufiqurrahman men-gatakan jika salah satu anggota Fraksi PKB itu kurang faham saja terkait mekanisme pembahasan Tatib di dalam Pansus tersebut. Pembahasan Tatib ini tidak bisa secepat yang diperkirakan. Karena harus menggabung-kan pemikiran dari beberapap fraksi, untuk bisa menjadi satu pemikiran atau satu tujuan. Pemahaman dan pemikiran yang berbeda-beda itu perlu disatukan. Hal inilah yang membutuhkan waktu lama.

Sekadar informasi, Pansus

ini beranggotakan 20 orang dari perwakilan para fraksi di dewan.

Terkait hal apa saja yang dibahas di Pansus Tatib. Politisi Partai Gerindra ini menjelas-kan jika yang dibahas banyak hal, terkait mekanisme kerja dewan, aturan-aturan, dan rel-rel, yang harus dipatuhi oleh semua anggota DPRD ini selama lima tahun ke depan. Misalnya, hari dan jam kerja yang harus dipatuhi, ketentuan pemakaian seragam, tupoksi sebagai pen-gawasan terkait komisi-komisi dan mitra kerjanya, dan lain sebagainya.

“Sekarang kerja Pansus sudah 90 persen. Hanya kurang 10 persen saja untuk selesai. Senin pekan depan kami akan men-gadakan rapat terakhir. Setelah itu Tatib sudah bisa disahkan,” ungkap Taufiq.

=SUKMA FIRDAUS/RAH

TATA TERTIB

Kerja Pansus Tatib Dinilai Lelet

Page 26: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN IIIJSampangSumenep KAMIS 25 SEPTEMBER 2014

No. 0449 | TAHUN III JSampangKORAN MADURA

Berdasarkan informasi yang dirangkum Koran Madura, Hobet dan Mohammad Rosul diduga se-bagai penadah curian bermotor (curanmor) di Surabaya. Sedan-gkan Nahudi alias Bleduh belum diketahui motifnya meski di bagi-an tubuh tiga jenazah ditemukan dua luka bekas tembak di bagian dada sebelah kiri.

Margena (45), ayah dari Nahu-di mengatakan, ketiga orang yang masih berstatus sebagai sepupu itu tewas lantaran ditembak oleh Reserse Polrestabes Surabaya. Di-tuturkannya, Nahudi dikabarkan menjadi penadah motor curian oleh Reserse Polrestabes Sura-baya. Namun hal itu dibantahnya karena orangtua korban, karena anaknya tidak terlibat dalam tin-dak pidana yang dituduhkan.

“Anak saya tewas tertembak di Surabaya karena diduga sebagai penadah curanmor. Dua minggu lalu ada tiga orang dari Reserse

Polrestabes Surabaya atas nama Kasum, Sukron, dan Amin datang ke rumah saya menanyakan ke-beradaan dua sepeda motor (Vix-ion dan Ninja) yang ditengarai oleh ketiga Reserse telah dibeli oleh anak saya (Nahudi). Karena anak saya bekerja di Surabaya, akhirnya saya telepon, dan saya tanya, ternyata anak saya tidak tahu dengan persoalan dua se-peda motor itu,” tuturnya kepada wartawan, Rabu (24/9).

Lanjut Margenna, setelah satu jam tiga orang Reserse itu pulang. Salah satu Reserse, Kasum men-ghubungi Margenna melalui se-luler dengan nada ancaman ingin menembak mati Nahudi.

“Jika anak itu tidak mengem-balikan sepeda motor itu, maka jangan salahkan polisi jika anak itu menjadi mayat. Bahkan saya juga diminta uang sebesar Rp 100 juta sebagai bahan tebusan agar anak saya bebas dari hukum,”

ujarnya menirukan saat di telepon. Tidak hanya disitu, Margenna

terkejut karena Hobet dan Mo-hammad Rasul yang tidak lain sepupu dan iparnya Nahudi juga diketahui tewas ditembak oleh Reserse Polrestabes. Selain itu, Margenna merasa tidak terima dan menilai tindakan kepolisian yang menewaskan tiga orang tersebut merupakan tindakan yang tidak prosedural.

Sementara Kepala Desa Batu Poro Barat Nurul Jadid mengatakan

bahwa tewasnya tiga orang warg-anya itu sangat tidak wajar. Sebab menurutnya, pemuda yang diten-garai bermasalah hanya Nahudi, sedang kedua lainnya juga ikut menjadi korban penembakan itu.

Dirinya mengaku kecewa den-gan sikap kepolisan yang melaku-kan tembak mati terhadap tiga orang warganya itu, apalagi sela-ma ini pihak desa dan juga orang-tua ketiga korban tidak pernah mendapat surat pemberitahuan yang jelas terkait tewasnya tiga

orang tersebut.“Apa salah warga saya ini, kok

ditembak mati seperti teroris, bahkan sampai saat ini pihak ke-luarga belum mendapat pember-itahuan terkait persoalan ketiga korban itu,” tuturnya.

Bahkan Jadid menyatakan jika selama ini ketiganya bekerja sebagai pedagang plastik dan barang rongsokan di Surabaya, namun ternyata secara tiba-tiba ketiganya ditembak mati.

=MOHAMMAD MUHLIS

SAMPANg – Jajaran Sa-treskrim Polres Sampang pada Minggu (21/9) menangkap pelaku pembuangan mayat tabrak lari yang terjadi Jumat (19/9) sekitar pukul 10.00 Wib, di Jalan Suhadak gang III Sampang. Korbannya adalah Sarmuna (50) warga Dusun glisgis Desa gunung Maddah Kec/Kota Sampang.

Pelaku pembuangan mayat ta-brak lari yaitu, Moh Baidowi (27), sopir dump truk nopol L 1180 YZ; Tohir (50), mertua sopir; dan Rasek (42) kernet truk. Mereka merupakan warga Desa Banyu-kapah Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang.

Dihadapan polisi, Rabu (24/9) pelaku sengaja membuang kor-ban di Desa Tangkel Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan agar tidak diketahui oleh orang lain. Sebelum dibuang, pelaku Moh Baidowi sempat menyembu-nyikan korban di gunung Made-

koh Desa Banyukapah Kecamatan Kedungdung.

“Setelah disembunyikan di gunung, saya berembuk mem-

inta tolong sama mertua (Tohir) bagaimana korban supaya tidak diketahui warga, akhirnya mem-injam mobil Suzuki Carry dengan

alasan mau mengantarkan rom-bongan manten, akhirnya diang-kut dalam mobil itu dan dibuang ke Tangkel,” ucap Moh Baidowi.

Kapolres Sampang AKBP Im-ran Edwin Siregar mengatakan, pihaknya berhasil menangkap ketiga pelaku setelah dilakukan penyelidikan terhadap kasus pen-emuan mayat di Desa Tangkel Ke-camatan Burnih Kabupaten Bang-kalan. Ternyata korban diketahui bernama Sarmuna (50) warga Du-sun glisgis Desa gunung Madeh Kec/Kota Sampang.

“Ada informasi penemuan mayat di Tangkel, setelah dis-elidiki ternyata benar korban ta-brak lari insiden laka lantas di Sampang,” jelasnya.

Perwira dua melati di-pundaknya itu menuturkan, sebe-lum pelaku tabrak lari sopir truk tak lain menantu tersangka Tohir, dan kernet truk menyembunyikan korban disebuah hutan gunung

ditutupi dengan daun jati dan daun siwalan.

“Setelah kejadian kecelakaan pada Jumat itu, pelaku sempat me-nyimpan di gunung, pelaku masih mengantarkan sirto pesanan orang, mereka pelaku berembuk mem-buang mayat ke luar sampang, makanya keluarga korban sempat menyari kemana-mana,” katanya.

Akibat perbuatan ketiga ter-sangka kini dijerat dengan pasal berbeda. Untuk tersangka sopir dikenakan pasal 310 KUHP tentang lalu lintas, kedua tersangka digan-jar pasal ayat 181 KUHP tentang tindak pidana sengaja menyembu-nyikan kematian mayat dengan an-caman hukuman 9 bulan penjara.

Dari tangan tersangka polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa keranjang bambu milik korban, satu unit mobil car-ry nopol L 1660 LB, dan satu unit dump truck nopol L 1180 YZ.

=RYAN HARIYANTO/MK

Tiga Pemuda Ditembak MatiKeluarga Belum Dapat Pemberitahuan Persoalan Korban

DIPIKUL. Salah satu korban pembunuhan misterius saat akan dimakamkan di Desa Batu Poro Barat, Rabu (24/9).

SAMPANG - Warga Desa Batu Porro Barat Kecamatan Kedungdung dihebohkan meninggalnya tiga pemuda warga setempat, yaitu Nahudi alias Bleduh (30), Hobet (25), dan Mohammad Rosul (23), akibat ditem-bak di Surabaya. Kedatangan tiga jenazah tersebut dibawa oleh mobil ambulans RSUD Dr Soetomo Sura-baya, Rabu (24/9).

KRIMINALITAS

Pelaku Pembuangan Mayat Ditangkap

Tiga pelaku pembuangan mayat Sarmona (50), warga Dusun Glisgis Desa Gunung Maddah Kec/Kota Sampang.

Page 27: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III KSampang

Ibu Siti Mahmudah (55), warga asal Jl Kramat 2 sekaligus pemilik toko Puji Jaya menuturkan, maling berhasil kabur melalui jendela lantai dua. Tokonya sudah tiga kali digondol maling. Maling kepergok dirinya sekitar pukul 21.00 WIB ketika hendak mematikan mesin pompa air.

“Saya berangkat dari rumah (Jl Kramat) itu dari pukul 05.00 WIB, dan saya mulai beraktivitas dari pukul 06.00 Wib sampai pukul 21.30 WIB. Maling itu sudah yang ketiga kalinya membawa kabur hasil dagangan saya,” terangnya.

Pertama itu terjadi pada Jumat 12 September lalu. Pada saat itu beraksi di siang bolong. “Ketika saya menata minuman di kulkas yang berada di depan,” ujarnya. Uangnya yang berhasil dibawa kabur kurang lebih Rp 2 juta.

“Kemudain selang satu minggu, maling itu beraksi lagi pada waktu habis magrib ketika saya lagi salat. Uang uang dicuri sebesar kurang lebih Rp 1 juta. Namun yang ketiga ini maling itu nahas kepergok,” tuturnya ke-pada Koran Madura, Selasa (23/9).

Lanjut ibu tiga anak itu, saat maling kepergok, pihaknya sem-pat berteriak keluar toko guna minta pertolongan warga sekitar, namun selang beberapa menit kemudian, maling tersebut sudah menghilang.

“Saya selalu mengunci pintu dan jendela di loteng atas, sebab loteng itu sudah tidak dipakai lagi ketika suami saya tiada, dan di loteng itu cuma ada tumpukan kayu sisa rehab toko saya. Dan saya tidak tahu persisi wajah maling itu, tapi yang saya liat, maling itu ukuran tubuhnya kecil dan berbaju kotak-kotak, dan mukanya ditutupi oleh kedua tangannya,” ujarnya.

Meski tidak ada laporan resmi dari aparat kepolisian Polres Sampang, hanya saja AKBP Imran Edwin Siregar melalui Kasat Rekrim AKP Hari Siswo menu-turkan, pihaknya telah mem-bantu melakukan pencarian dan penyisiran guna untuk medapat-kan tersangka pencurian toko. “Saat ini aparat kepolisian masih menyelidiki, sebab kami masih kesulitan bukti dan jejak pelaku,” singkatnya. =MOHAMMAD MUHLIS

SAMPANG - Pembangunan Badan Pemberdayaan Perem-puan dan keluarga Berencana (BP2KB) Kabupaten Sampang yang saat ini tengah dikerjakan mendapat sorotan lembaga swa-daya masyarakat.

Ketua LSM Pemuda Bahari Nusantara Moh Salim mengung-kapkan, pembangunan gedung BP2KB tidak akan maksimal, mengingat pengerjaan ditarget selesai dalam 120 hari. Saat ini, pelaksanaan proyek sudah berja-lan kurang lebih 3 minggu.

Salim menilai program pem-bangunan gedungg BP2KB yang dianggarkan sebesar Rp 3,2 mil-iar sangat berlebihan karena su-dah mengeruk uang APBD saja. Padahal kantor lama masih layak untuk ditempati.

“Saya pikir membangun ge-dung dengan miliaran rupiah dengan tanpa ada kejelasan ki-nerjanya itu sangat tidak efektif, dan itu pula tidak sesuai dengan slogan kampanye Bupati Sam-pang dulu yaitu “APBD untuk rakyat”, ungkapnya.

Ia berharap pelaksanaan proyek pembangunan gedung kantor BP2KB dilaksanakan sesuai dengan RAB dan tidak dilakukan dengan asal-asalan, mengingat waktu sudah mepet akhir tahun. “Kami selaku lem-baga kontrol di masyarakat akan melakukan kontrol dan akan mengawal pelaksanaan pemban-gunan kantor BP2KB sampai se-lesai,” tuturnya.

Sebelumnya, Pengelolaan Aset DPPKA Kabupaten Sam-pang Bambang Indra Basuki mu-nuturkan, alasan pembongkaran gedung kantor BP2KB dikare-nakan kondisinya yang kurang layak karena pada tahun 2014, gedung tersebut memang perlu ada pembaharuan dengan mem-bangun kembali.

Kepala Bagian (Kabag) Pem-bangunan Pemkab Sampang Abd Hannan menyampaikan jika pembangunan kantor BP-2KB merupakan pembangunan yang dianggarkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2014 sekitar sebe-sar Rp 3.2 miliar dengan jangka waktu pelaksanaan dalam 120 hari. Menurutnya, kontrak itu dimulai sejak tanggal 26 Agustus

kemarin.Salah satu pekerja proyek

pembangunan BP2KB Misli (41) mengatakan, proyek pembangu-nan kantor BP2KB hendak men-capai 1 bulan, bahkan pihaknya memprediksi jika pembangunan lantai satu gedung itu selesai selama 2 bulan lebih. Penger-jaan proyek pembangunan itu diperkirakan molor jika tidak ditambah jumlah pekerjanya.

“Saat ini ada 50 pekerja dan dalam tahap pengecoran. Sebel-umnya, dalam pengerjaaan pon-dasi saja sudah mencapai 2 min-ggu. Dan proyek ini dilakukan lembur yaitu dikerjakan siang dan malam selama kurang lebih 3 minggu,” tuturnya saat ditemui di lokasi pembangunan, Selasa (23/9). =MOHAMMAD MUHLIS

KRIMINALITAS

Tiga Kali Dibobol PencuriSAMPANG – Senin (22/9) sekitar pukul 21.20 WIB, arus lalu lintas di Jembatan Jl Bahagia tepatnya di sebelah terminal kota Sampang mendadak dipadati warga. Pantauan Koran Madura, ramainya arus lalu lintas dikarenakan warga tengah melihat proses pe-nyisiran maling yang diduga kabur di sepanjang area Sungai Kali Kemuning.

TARGET 120 HARI

Pembangunan BP2KB Disoroti

Kerja. Pekerja proyek pembangunan gedung BP2KB di Jl Rajawali, Selasa (23/9).

TUNjUKKaN. Pemilik toko saat menunjukkan jendela yang dijadikan pintu keluar maling, Selasa (23/9) pukul 21.20 WIB.

Page 28: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN IIIL Sampang

SAMPANG- Dinas PU Pengairan Kabu-paten Sampang merehab sedikitnya enam embung sebagai upaya pengendalian ban-jir serta penampungan air baku. Lima em-bung itu adalah Embung Plasah, Embung Marparan, Embung Sawah Tengah, Em-bung Palenggiyan, Embung Robatal dan Embung Batoporo.

Kepala Dinas PU Pengairan Sampang Toni Moerdiwanto melalui Kabid Operasi dan Pemeliharaan Imam Irawan menga-takan, embung-embung tersebut dire-hab agar bisa berfungsi maksimal ketika musim hujan sebagai penampung air hu-jan agar bisa mengurangi banjir semen-tara pada musim kemarau bisa berfungsi sebagai penyedia air baku. ”Dengan ber-fungsinya embung-embung itu diharapkan bisa mengurangi debit air yang berpotensi menyebabkan banjir. Selain itu, embung itu juga kami rencanakan sebagai sarana pemberdayaan masyarakat setempat,” ka-tanya kepada Koran Madura, Rabu (24/9).

Menurut Irawan, masyarakat masyarakat Sampang pada musim kemarau banyak yang kekurangan air baku. Dengan pendayagu-naan embung yang ada, Dinas PU Pengairan, katanya, berencana melakukan pember-dayaan terkait penyediaan air baku. Cara-nya, Dinas PU Pengairan akan menghimpun masyarakat sekitar embung ke dalam Him-punan Pengguna Air Baku (Hipaku). ”Hipaku itu nantinya akan kita libatkan dalam upaya pemeliharaan embung supaya bisa tetap ber-fungsi maksimal. Ya, semacam pemeliharaan partisipatif lah,” ujarnya. ”Pemeliharaan partisipatif itu penting. Buat apa kita buat embung kalau tidak dipelihara bersama.”

Pemeliharaan partisipatif itu, lan-jutnya, juga sebagai upaya meningkat-kan rasa kepemilikan bersama atas aset kabupaten yang berupa embung. Dijelaskannya, em-bung di Sampang mempunyai peran yang sangat penting mengingat seringnya

terjadi banjir pada saat musim hujan dan kekeringan ketika musim kemarau. ”Kami menargetkan pembuatan 15 embung baru setiap tahun. Tapi, untuk tahun 2014 ini kami sudah berhasil membangun 23 embung baru. Semakin banyak tentu semakin baik bagi Sampang yang rawan banjir,” tuturnya. =MIFTAHUL ULUM

CEGAH KRISIS AIR: Sejumlah pekerja saat mengerjakan rehabalitasi Embung Sawah Tengah, Kecamatan Robatal, Jum’at (19/9).

PU Pengairan Rehab Enam Embung

SAMPANG - Pimpinan Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Rabu (24/9) sekitar pukul 10.00 Wib resmi dilantik di gedung ruang rapat paripurna DPRD. Tampak hadir Bupati A. Fannah Hasib, Wabup Fadhilah Budiono, jajaran Forpimda, SKPD, dan sejumlah un-dangan lainnya pada pelantikan tersebut.

Pengambilan sumpah janji kepada ket-ua dan wakil Ketua DPRD dipimpin oleh Ketua Pengadilan Sampang Saifudin Zuhri, dan diteruskan penandatangan berita aca-ra yang disaksiakan ratusan undangan.

Berdasarkan Surat Keputusan dari Gu-bernur Jawa Timur tertanggal 22 Septem-ber 2014 Nomor 170/107 Tahun 2014 ten-

tang Peresmian Pengangkatan Pimpinan DPRD Kabupaten Sampang Masa Jabatan Tahun 2014-2019, Ketua DPRD Sampang dijabat Imam Ubaidillah (Fraksi PKB), tiga wakil ketua dijabat; Abdussalam (Fraksi Demokrat), Moh Hakiki (Fraksi PPP), dan Fauzan Adima (Fraksi Gerindra).

Sekretaris Dewan Sudarmanto ber-harap kinerja DPRD periode 2014-2019 ini lebih profesional dan lebih baik lagi dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat. ”Selamat atas pengambilan sumpah ket-ua DPRD ini, semoga konsisten dalam mengemban amanah dan memperjuang-kan kesejahteraan rakyat,” tegasnya. =ADV/RYAN HARIYANTO

Pengambilan sumpah dan pengucapan janji pimpinan DPRD Kabupaten Sampang periode 2014-2019 di gedung rapat paripurna, Rabu (24/9) sekitar pukul 10.00 Wib berlangsung khidmat.

Pimpinan DPRD SampangResmi Dilantik

SEREMONIAL

SEREMONIAL

Pada Jumat (12/9) sekitar pukul 21.00 Wib, Asmarah ditangkap saat bermain judi jenis domino. Ia di-tangkap Korp Bhayangkara bersama empat teman lainnya, yaitu Romo (50), warga Desa Tanjung; Maskur (37), warga Desa Banjar Talelah; Mat Saleh (39) dan Mahrudi (32), warga Desa Dharma Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang.

Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar mengatakan, kelima pelaku perjudian kartu domino jenis kiyu itu ditangkap berdasarkan infor-masi dari masyarakat sekitar. Setelah dilakukan penyelidikan ternyata be-nar terbukti, mereka sedang bermain judi di dalam sebuah rumah di Dusun Dharma Desa Tanjung Kecamatan Camplong, Sampang.

“Setelah dicek benar terbukti kelima pelaku sedang main judi, ma-kanya langsung digerebek dan dia-mankan termasuk pemilik rumahnya. Penangkapan ini atas dasar informasi

warga,” ucapnya dihadapan media.Imran menuturkan, dalam

penggerebekan pelaku judi terse-but satu di antaranya merupa-kan pejabat desa definitif di Desa Bandaran Kecamatan Tlanakan Ka-bupaten Pamekasan. “Dari kelima pelaku perjudian ini, satu di anta-ranya ternyata kades yang masa ak-tifnya hingga 2015,” jelasnya.

Mantan Kasat Intel Pol-restabes Surabaya itu menutur-kan, dalam tindak pidana perjudi-an tersebut pelaku menggunakan uang pecahan Rp. 20.000, 10.000, dan 100.000 sebagai taruhannya.

“Dari tangan tersangka kita juga berhasil mengamankan uang taruhan dengan total Rp 1.040.000, dan satu pak kartu domino sebagai alat judi,” ka-tanya. Tersangka kini dijerat pasal 303 KUHP tentang Perjudian den-gan ancaman hukuman 10 tahun penjara. =RYAN HARIYANTO

Kades Jadi Tersangka Judi

Pelaku perjudian saat memperagakan perjudian di hadapan Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar, Rabu (24/9).

Sampang – Kepala Desa (Kades) Bandaran Kecama-tan Tlanakan Kabupaten pamekasan, asmarah, di-tangkap Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) polres Sampang di Dusun Dharma Desa Tanjung Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang.

Page 29: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III M

Rotasi besar-besaran di kalangan pejabat ada baik dan negatifnya.

Sebab, mereka harus me-nyesuaikan kembali den-gan tugas yang diemban. Jika pejabat tidak cepat

tanggap justru akan berpengaruh pada dinas

yang baru,”

Ach JakfarKepala Advokasi Masyarakat

Lembaga Kajian SosialDemokrasi

BangkalanBangkalan KAMIS 25 SEPTEMBER 2014 No. 0449 | TAHUN III MBangkalanKORAN

MADURA

Pos Polisi MubazirWarga Minta Aktifkan Kembali

"Yang di Tangkel udah lama gak difungsikan. Biasanya ditem-pati orang yang sedang nunggu bis. Kalau bisa diaktifkan kembali, karena daerah sekitar sini rawan kejahatan pada malam hari. Apal-agi, posisinya emang gelap," ujar Mahrus, (54) pemilik warung di Tangkel.

Sementara itu, Kepala satuan Polisi lalu lintas (Kasatlantas)

Polres Bangkalan, AKP.Nopta Histaris Suzan,SIK mengaku akan mengaktifkan kembali pos-pos penjagaan lalu lintas. Sebab, ini menjadi program kedepan untuk peningkatan pelayanan terhadap masyarakat. Sedang-kan, untuk pos yang akan diak-tifkan kembali yaki di kawasan jalan raya Tangkel Kecamatan Burneh hingga Lomaer Kecama-

tan Blega."Ya itu merupakan program

kami, dan itu bertujuan untuk membantu pihak polsek dalam melakukan penjagaan, khususnya dalam mengantisipasi kemac-etan," ucapnya.

Saat disinggung mengenai pos penjagaan Tangkel, yang dinilai mubazir, menurut pria yang akr-ab dipanggil Nopta itu menga-ku belum tahu pasti. Pasalnya, Ia masih akan melakukan penin-jauan kepada beberapa pos yang dinilai perlu untuk diaktifkan, atau dipasang pos baru.

“Ya saya akan lihat-lihat dulu mas, saya kan baru disini. Dalam pembangun pos baru itu-pun tergantung dari besaran anggaran yang dialokasikan,” tandasnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Sejumlah pos penjagaan polisi lalu lintas polres Bangkalan dinilai mubazir karena tidak dipakai sesuai dengan fungsinya. Bahkan, terkesan dibiarkan begitu saja tak terawat. Sebut saja, pos di daerah tang-kel dan di daerah Telang Kamal. Padahal, keberadaan pos tersebut sangat membantu terhadap pelayanan masyarakat sekitar. Terlebih untuk keamanan pada malam hari, karena begitu maraknya aksi kriminal bela-kangan ini.

doni heriyanto/koran maduraTAK DIFUNGSIKAN. Pos penjagaan polisi yang tak terawat di Tangkel Kecamatan Burneh, Bangkalan.

PENYEGARAN BIROKRASI

Mutasi Dinilai Menghambat Kinerja

BANGKALAN - Mutasi pejabat di setiap lingkungan pe-merintah, bukanlah menjadi hal baru. Hal itu dinilai menjadi pe-nyegaran tugas. Namun, mutasi besar-besaran di Pemkab Bang-kalan mempunyai dampak yang bisa berpengaruh terhadap ki-nerja. Sebab mereka harus ber-adaptasi kembali dengan peker-jaan mereka.

"Rotasi besar-besaran di kalangan pejabat ada baik dan negatifnya. Sebab, mereka harus menyesuaikan kembali den-gan tugas yang diemban. Jika pejabat tidak cepat tang-gap justru akan b e r p e n g a r u h pada dinas yang baru," kata Ach Jakfar, Kepa-la Advokasi M a s y a r a k a t Lembaga Ka-jian Sosial Demokrasi.

Seharusnya, dalam mero-tasi pejabat di struktural p e m e r i n t a h , bupati bisa menilai satu persatu pejabat mana saja yang perlu diganti. Dengan itu, penyesuaian mu-tasi tugas bisa dilakukan se-cara bertahap tidak sekaligus. Sebab, jika mutasi yang dilaku-kan secara menyeluruh kawatir pejabat yang bersangkutan tidak mengerti akan tupok-sinya.

Sementara itu, Bupati Bangkalan, RK Makmun ibnu Fuad mengaku, rotasi pejabat dilakukan sebagai upaya mengisi kekosongan lantaran sebagian pejabat memasuki

masa pensiun. 173 Pejabat mu-lai esselon II sampai V terang-kut gerbong mutasi Pemkab Bangkalan. Ada Pejabat yang dimutasi dan dipromosi set-ingkat lebih tinggi juga. Pro-mosi dan mutasi pejabat yang dilakukan sebagai bentuk pe-nyegaran atau refreshing juga sebagai pemantapan organisa-si dan menstabilkan roda orga-nisasi.

"Pengambilan sumpah dan pelantikan pejabat dilingkun-

gan pemkab. Bangkalan me-rupakan hal yang wajar dan sebagai lanju-tan mutasi se-belumnya. Ter-masuk untuk mengisi keko-songan pejabat yang pensiun dan mengindari s t a g n a s e jabatan sehing-ga pelayanan berjalan lan-car," terangnya.

Selain itu, dirinya me-nyebut rotasi pejabat bisa m e n j a d i k a n k e d i n a m i s a n organisasi yang

dibutuhkan sesuai visi dan misi organisasi. Disamping itu, pejabat yang baru dilantik harus bisa bekerja sama dengan instasi lainnya sesuai tupoksi masing - masing dan mentaati perintah atasan.

"Mutasi dan promosi pejabat sudah biasa dilakukan 2 kali dalam setahun dan sudah wak-tunya mutasi digelar. Dalam 6 bulan sekali, para pejabat terus dipantau dan dievaluasi," pa-parnya.

=MOH RIDWAN/RAH

DPRD

Kelengkapan Dewan Tinggal DisahkanBANGKALAN - Setelah me-

lalui pembahasan yang panjang, akhirnya DPRD Bangkalan mengesahkan hasil panitia khu-sus (pansus) tata tertib (tatib). Kini dewan tinggal menunggu pelantikan Ketua dan Wakil Ketua DPRD yang rencananya akan di-laksanakan Senin (29/9) menda-tang. Termasuk, tugas mengesah-kan alat kelengkapan dewan yang

sudah tersusun."Semuanya sudah selesai ha-

nya menunggu pelantikan Ketua dan Wakil ketua DPRD Definitif. Selain itu, alat kelengkapan DPRD, baik Komisi, Badan legis-lasi, Badan kehormatan maupun Badan Anggaran tinggal disahkan saja," terang RKH Fuad Amin, Ketua DPRD Sementara.

Meski pun dalam pemba-

hasannya ada beberapa anggota dewan yang bertentangan, tetapi hal itu bukan kendala. Seluruh kelengkapan itu tinggal didok saja, baik komisi dan fraksi sudah lengkap. Sehingga anggota dewan sudah bisa bekerja sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.

"Semua sudah lengkap, tidak ada masalah kalau saya ketuanya," terang Ra Fuad sambil tertawa.

Dalam keanggotaan DPRD 2014-2019 saat ini, separuhnya merupakan anggota baru yang belum pernah menjabat seba-gai wakil rakyat pada periode sebelumnya. Karena itu, pema-haman mereka perlu penyesua-ian. Oleh karena itu, kegiatan yang dilakukan anggota DPRD dengan melaksanakan kegiatan orientasi, dengan itu diharapkan

ada pemahaman persamaan dan wawasan dari seluruh anggota. Sehingga tidak jauh beda dengan pemahaman anggota sebelumn-ya, sehingga tidak ada perbedaan yang lebar.

"Masing-masing anggota de-wan sudah memberikan konstri-busi guna menghasilkan keputu-san yang terbaik," ungkapnya.

=MOH RIDWAN/RAH

Page 30: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III N Bangkalan

Sopir Truk Bermuatan Solar itu TNIMuttakin Berhasil Meloloskan Diri dari Petugas Polres

Oknum aparat itu berhasil melarikan diri dari kejaran petu-gas kepolisian. "Ya, pengamanan itu berdasarkan informasi dari warga, kemudian petugas lang-sung ke tempat kejadian perka-ra (TKP). Ternyata benar ada pengisian BBM jenis solar, petu-gas langsung mengamankan ke Mapolres Bangkalan," papar Ka-sat reskrim Polres Bangkalan AKP Andy Purnomo, kemarin (24/9).

Menurut Andy, truk Isuzu Elf dengan nomor polisi (nopol) B 9213 IV itu dikendarai oknum TNI bernama Muttakin (47), warga Ja-lan Sidotopo Lor 90 RT 009 / RW 004 Sidotopo, Semampir, Sura-baya. Sayangnya, sesaat setelah dilakukan pemeriksaan, oknum yang mengunakan seragam dinas TNI itu langsung melarikan diri menggunakan angkutan umum.

"Sehingga belum diketahui pangkat dan kesatuannya. Ia ha-nya pamit ke kamar mandi, sete-lah itu langsung kabur, petugas mencoba melakukan pengejaran namun tidak membuahkan hasil," jelasnya.

Dijelaskan Andy, tangki yang berada di bak truck elf itu terbuat dari plat seng tebal dan menyeru-pai tandon dengan tinggi kurang lebih satu meter. Sedangkan, lu-asnya hampir menyerupai bak truk. Tangki buatan itu diperkira-kan mampu menampung Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga satu ton.

"Ya dimungkinkan bisa me-nampung satu hingga dua ton," ujarnya

Agar tidak dicurigai petugas, lanjutnya, tandon itu ditutupi dengan anyaman bambu dan di-lapasi terpal berwana biru yang diikat ke dinding bak dengan menggunakan tali berwarna kun-ing. Menurut keterangan petugas dilapangan, truk tersebut awalnya disopiri warga sipil. Namun, ke-tika didekati petugas, warga itu kabur.

"Di saat bersamaan, seorang oknum TNI berada tak jauh dari truk tersebut, dan Petugas pun akhirnya langsung membawa truk tersebut," tandasnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Sebuah truk modifikasi bermuatan Bahan Bakan Minyak (BBM) jenis solar yang berada di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Patemon Tanah Merah diamankan tim reskrim Polres Bangkalan, Rabu, (24/9). Truk tersebut dikemudikan oknum TNI.

doni heriyanto/koran maduraDIAMANKAN. Truk yang telah dimodifikasi untuk menimbun solar saat berada di Mapolres Bangkalan.

KESEJAHTERAAN PETANI

Massa Minta Penyelesaian Masalah Pertanian

BANGKALAN - Puluhan masyarakat dari kalangan petani dan mahasiswa GMNI dan FMN melakukan unjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kabupa-ten (pemkab) Bangkalan, Rabu (24/9). Mereka menuntut agar kesejahteraan para petani menjadi kebijakan yang didahu-lukan. Sebab, kaum tani masih menjadi penghuni mayoritas dari kemiskinan dan kebodohan yang ada di Bangkalan.

Pertanian dinilai menjadi prioritas keenam dari keselu-ruhan prioritas pembangunan yang digalakkan oleh pemkab Bangkalan. Menjadi petani seperti menjadi takdir buruk bagi sejumlah masyarakat Bangkalan. Sebab, profesi itu bukanlah sebuah pilihan yang dapat mengubah taraf hidup mereka. Kondisi demikian dirasa menjadi buah simalakama bagi masyarakat petani.

"Setelah 69 tahun merdeka, kehidupan petani belum mampu beranjak dari penghidupan yang layak. Mereka belum bisa mengubah taraf hidup lantaran masih dibayangi kemiskinan dan kebodohan," kata Korlap Aksi dari Aliansi Gerakan Reforma Agraria, Adi Putra, kemarin (24/9).

Melihat dari postur Angga-ran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), penyelesaian pertanian jauh di bawah sektor-sektor

yang lain seperti Pendidikan dan Kesehatan. Padahal, 71 persen lebih penduduk Bangkalan hidup dan bekerja di sektor per-tanian. Jika dibandingkan, pem-kab Bangkalan belumlah men-dukung perkembangan di sektor pertanian. Sebagai masyarakat agraris yang memiliki Sumber Daya Alam dan Manusia yang memadai, seharusnya Bangka-lan tidak bergerak membangun industri-industri padat modal. Akhirnya, itu mengancam alih fungsi lahan dan kondisi ling-kungan hidup.

"Petani harus bangkit dari kondisi keterpurukan. Peme-rintah daerah dan DPRD harus mampu membela kepentin-gan para petani di Bangkalan. Mereka sebagai pemangku kebijakan makro. Sebab, mereka faktor penentu berkembangnya sektor pertanian menuju sosial ekonomi yang lebih maju," te-rangnya.

Aksi yang juga sebagai momentum peringatan hari tani nasional ke 54 tersebut, mereka menuntut agar keadilan ditegakkan di kalangan petani. Mereka menuntut agar peme-rintah memberikan kepastian suplai air, pupuk, benih dan teknologi pertanian, sehingga jaminan kesejahteraan para petani terpenuhi. Selain itu, mereka meminta agar penyuluh

yang ditugaskan kepada para petani berasal dari kalangan yang berkompetensi.

"Kami juga meminta agar BPN menyelesaikan konflik agraria yang tengah terjadi. Pemberian bantuan oleh Disper-tanak harus bisa tepat sasaran. Selain itu, batalkan MP3EI dengan pencabutan perpres 32 tahun 2011," pintanya.

Sementara itu, Asisten Pem-kab Bangkalan, Sa'ad Azhari saat menemui para demonstran me-nyampaikan, apa yang menjadi tuntutan masyarakat akan di-sampaikan kepada bupati Bang-kalan untuk ditindaklanjuti. Pihaknya mendukung apa yang menjadi permintaan masyarakat dalam setiap permasalahan para petani.

"Mengenai masalah pupuk yang terjadi di Bangkalan, kami akan pantau kembali. Apakah benar terjadi penimbunan pupuk yang dimaksudkan oleh petani. Seluruh permasalah pertani akan dikaji dan dilapor-kan kepada bupati Bangkalan," jelasnya.

Selain Pemkab Bangka-lan yang menjadi tujuan para demonstran, kantor DPRD, Dis-pertanak, dn BPN juga menjadi tujuan mereka. Tak lain, mereka menuntut setiap permasalahan yang ada di kalangan petani.

=MOH RIDWAN/RAH

moh ridwan/ koran maduraBERDEMO. Puluhan massa saat melakukan aksi di kantor BPN Bangkalan, kemarin (24/9).

Page 31: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III OBangkalanBangkalan KAMIS 25 SEPTEMBER 2014

No. 0449 | TAHUN III OLaporan KhususKORAN MADURA

Pansus Tatib DPRD Berjalan Apa Adanya

Di DPRD Sumenep, jumlah anggota pansus 20 orang. Angka ini dipilih karena kesanggupan anggaran maksimal hanya cukup untuk 20 orang. Ini benar karena berpihak kepada anggaran seba-gaimana diatur dalam PP 16 ta-hun 2010 tentang Pedoman peny-usunan peraturan DPRD tentang tata tertib DPRD khususnya pasal 63 ayat 5 ; jumlah anggota pansus ditetapkan dengan mempertim-bangkan jumlah anggota komisi yang terkait dan disesuaikan den-gan program/kegiatan serta ke-mampuan anggaran DPRD.

Jumlah 20 orang anggota pan-sus sesuai anggaran memang tidak salah meski harus diakui tidak kaprah secara politik maupun yuridis. Jamaknya, tim yang ditu-gasi untuk mengambil keputusan yuridis, umumnya beranggotakan jumlah yang ganjil. Diantaranya, hakim di pengadilan negeri terdiri atas tiga orang masing-masing 1 orang berkedudukan sebagai ketua majelis hakim merangkap sebagai anggota dan dua lainnya masing-masing sebagai anggota. Begitu juga hakim konstitusi beranggo-takan jumlah yang tidak genap, 9 orang hakim (konstitusi).

Sama halnya tim ad hoc di ran-ah politik yang kaprahnya, terdiri atas jumlah anggota yang tidak genap. Acapkali terdengar dalam ranah politik antara lain tim 11, tim 9, tim 7, tim 5 dan sejenisnya, yang ditugasi untuk mengambil keputusan politik. Merujuk pada

kelaziman politik dan yuridis ini, seharusnya DPRD menjadikan kondisi tersebut sebagai guru dalam kursus yuridis-politik.

Berdasar telusur Koran Ma-dura, perdebatan untuk menjadi-kan keanggotaan pansus tatib ini sengit. Meski banyak yang meng-hendaki angka ganjil, tetapi keg-anjilan ini ditolak sejumlah pihak yang menjadi delegasi dari fraksi. Beberapa nama yang pada mulan-ya menghendaki ganjil (23 orang) antara lain Bambang Prayogi REF (PDI Perjuangan), Ruki Abdullah (F-PKB), dan Iskandar (F-PAN). Sedangkan fraksi yang sepakat 20 orang Hari Pontoh (F-Golkar) dan Subaidi (F-PPP). Sampai akhirnya, anggota rapat pra pansus meny-etujui pada kemampuan anggaran yang dipatok setwan, 20 orang.

Jumlah keanggotaan pansus yang 20 orang ini, memang tidak salah dari sisi yuridis maupun politik. Tetapi angka ini tidak la-zim baik secara politik maupun yuridis. Ini bisa dijadikan pela-jaran baru bagi anggota DPRD Sumenep supaya tidak terbiasa dengan sesuatu yang tidak lazim. Bahwa segala keputusan bisa di-ambil dengan cara musyawarah untuk mufakat, namun kesepaha-man ini tidak terbiasa lahir dari suatu kondisi yang tidak biasa, yang tidak lazim.

Pansus tatib yang saat ini be-rada di Jakarta untuk berkonsul-tasi ke Kemendagri, bukan satu-satunya pansus yang lahir dari DPRD Sumenep. Dalam perjala-nan DPRD lima tahun mendata-ng, DPRD dimungkinkan lagi me-bentuk pansus-pansus yang lain serupa pansus kode etik DPRD. Belajar dari ketidaklaziman ini, DPRD perlu berhati-hati agar pada akhirnya memilih untuk be-nar di atas kelaziman atau berdiri di atas ketidaklaziman. Meskipun, dua-duanya tidak salah dan ha-nya dibedakan antara kelumrahan dan ketidakkaprahan.

= TIM

Pansus, panitia khusus bagi anggota dewan am-anat pemerintah. Ia be-ranggotakan orang-orang yang diutus oleh fraksi secara delegatif. Umum-nya, keanggotaan pansus ini berjumlah ganjil dengan asumsi pengambilan kepu-tusan dilakukan dengan cara voting. Jika anggota pansus dalam jumlah yang genap, dikhawatirkan tidak terjadi keputusan terutama ketika hasil akhirnya draw.

Ketua DPRD Abrori Man-nan mengakui perdebatan dalam pembentukan pansus tatib yang beranggotakan delegasi dari fraksi-fraksi cukup seru. Tetapi, akhir dari sebuah dialog, rapat pimpinan fraksi-fraksi saat itu sepakat (terpaksa setuju) dengan keputusan yang menetapkan ang-gota pansus sebanyak 20 orang. Ini disesuaikan dengan kemam-puan anggaran setwan yang ha-nya cukup untuk (maksimal) 20 orang. Kepanitiaan pansus ini pun

menggelinding ke paripurna kare-na sesuai peraturan, keanggotaan pansus harus diparipurnakan. Pasca paripurna, keanggotaan pansus tatib DPRD legal secara yuridis maupun politis.

Pasca paripurna, publik mem-berikan masukan bahwa keang-gotaan pansus yang tidak lazim secara politik dan yuridis masuk ke gedung dewan. Dia menilai, publik telah memberikan perhatian kepada dewan supaya ke depan DPRD tidak saja mempertimbang-

kan legal secara politik dan yuridis. Namun, publik ingin DPRD juga melakukan tindakan yang lazim se-cara politik dan yuridis.

Abrori merasa harus ber-terima kasih kepada rakyat yang diwakilinya karena telah mem-berikan apresiasi kepada dewan. Apa yang dianggap publik tidak lazim politik dan yuridis dalam kasus pansus tatib akan dijadikan referensi dalam pembentukan pan-sus lainnya, yang dimungkinkan akan terbentuk lagi pasca pansus

tatib. Mantan ketua komisi A pada periode 2009 – 2014 ini ingin agar publik memberi kesempatan ke-pada pansus tatib untuk bekerja sesuai mekanisme yang berlaku. Alasannya, keputusan paripurna berkait keanggotaan pansus tidak melanggar konstitusi sebagaimana masukan tentang kelaziman poli-tik-yuridis juga tidak menabrak peraturan. “Terima kasih untuk semua saran dan masukan menuju DPRD yang lebih baik,” ujarnya.

= JUNAIDI

didik/koran maduraDEMO. Sejumlah mahasiswa saat melakukan demonstrasi di depan kantor DPRD Sumenep beberapa waktu lalu.

Pansus Legal Politik dan Yuridis

Abrori MannanKetua DPRD

Bukan Berlalu Seperti yang Diinginkan Terjadi

Page 32: e Paper Koran Madura 25 September 2014

KORAN MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 | No. 0449 | TAHUN III PHPamekasanPROBOLINGGO JUMAT 15 AGUSTUS 2014

No. 0420 | TAHUN III LapsusKORAN MADURA OPROBOLINGGOKORAN

MADURAKAMIS 25 SEPTEMBER 2014 No. 0449 | TAHUN III

ROSSA MELISSA

Tampil Apa AdanyaItu Menyenangkan

"Aku gak suka lebay dalam ber-penampilan. Yang penting aku merasa nyaman, simpel itu aja.

Terserah orang menilai seperti apa, toh aku yang menjalani," jelas gadis tomboi ini.

Menurut Rossa berpenampilan tomboi seringkali mendapat pandangan yang berbeda dari pada tampil feminim. Akan tetapi, dirinya tetap merasa enjoy dengan apa yang menjadi pilihannya. Yang terpenting berusaha men-jadi diri sendiri tidak menjalani hidup keter-gantungan terhadap gaya orang lain. Sebab,

anak zaman sekarang sudah terkontaminasi dengan gaya ala kebarat-baratan hingga tak bisa mengontrol diri. Akibatnya, dalam berpa-kaian pun terkesan kurang sopan.

"Aku akui memang aku tidak sempurna, ya dalam berpakaian. Namun, yang jelas bisa mengukur mana yang pantas dipakai dan mana yang tidak," ucapnya.

Diakui Rossa, kadang sering mendapat teguran dari orang tuanya karena tomboi dalam berpakaian. Tapi itu semua tetap tidak mengubah pendirian Rossa. Suatu

saat dirinya yakin akan menjadi perempuan yang feminim layaknya perempuan yang lain. Ia pun me-miliki keinginan untuk berhijab seperti mamanya. Semua tentu butuh proses untuk menuju dan menjadi pribadi yang lebih baik."Mama berjiilbab, kadang sering diingetin aku sama mama. Aku bilang sama beliau, kalau se-muanya butuh proses," ujarnya tersenyum.

=DONI HERIYANTO/RAH

Sudah pasti kaum Hawa ingin kelihatan menarik saat dipan-dang kaum Adam. Sehingga dalam berpenampilan pun terke-san menor dan berlebihan. Namun, beda dengan Rossa Melis-sa. Dia malah tampil sederhana. Apa adanya. Baginya itu lebih baik dibanding harus menghias diri dengan bermacam-macam

aksesoris.

Maksud mandiri di sini jika apa yang akan kita kerjakan masih mampu kita kerjakan sendiri,

marilah kerjakan sendiri saja, jangan hanya bisanya minta tolong saja pada kaum lelaki. Khususnya bagi para wanita yang sudah bersuami. Jangan sedikit-sedikit merengek pada suamin-ya. Karena terkadang para suami itu juga kurang suka terhadap istrinya yang suka merengek dan tidak mandiri. Akan tetapi kemandirian kita itu, para kaum wanita, harus tetap pada kodratnya. Yaitu kodrat kaum wanita, jangan sam-pai melebihi batas.

Hal ini sebagaimana diucapkan Dita (26). Dia ingin menjadi wanita yang madiri, namun dia tetap tidak mau melupakan jati diri seorang wanita

begitu saja. Menurutnya, sebagaimana kodrat wanita, adalah sebagai se-orang pelayan. Dalam hal ini adalah pelayan keluarga. Jadi memang benar jika wanita itu identik dengan dapur dan pekerjaan rumah lainnya. Karena memang demikian adanya.

Meski demikian bukan tidak boleh seorang wanita itu juga mengem-bangkan potensinya di dunia luar dan karir. Karena hal ini juga penting bagi wawasan seorang wanita, dan bisa dikatakan sebagi bentuk kemandirian-nya. Apalagi sekarang sudah jamannya emansipasi, sebagaimana diperjuang-kan RA Kartini dulu.

"Cap bagi wanita yang seorang pelayan itu berbeda dengan cap sebagai babu lho. Sebab hal ini sekarang sudah rancu. Pelayan disamakan dengan babu, begitu pula sebaliknya," ungkapnya kemarin (22/9).

Berdasarkan pemahamannya, jika seorang babu maka dia pasif, hanya tun-duk saja atas perintah atasan. Tapi jika pelayan masih bisa aktif, tidak hanya nurut saja, tapi masih bisa memberikan saran-saran dan sumbang pikiran lain-nya. Misalnya antara istri dengan suami, dalam kehidupan berkeluarga, masih bisa saling berbagi. Sehingga wanitu itu

boleh saja mandiri, seperti dengan cara berkarir di mana saja. Asalkan jangan lupakan kodratnya sebagai wanita. Dan setelah tugas atau pekerjaan di luar ru-mah selesai, silakan langsung terjun ke belakang untuk tetap menjadi pelayan keluarga.

=SUKMA FIRDAUS/RAH

DITA SEPTI FALUFI

Jadilah Wanita MandiriSeorang wanita memang dicipta-kan lemah lembut. Bahkan sudah identik dengan kaum yang lemah, dibandingkan dengan para lelaki. Namun, meski sudah dicap kaum lemah, jangan sampai kita para wanita ini semakin membebani kaum lelaki. Karena itu jadilah wanita yang mandiri.

Nama : Rossa MelissaAlamat : Jl. Soekarno Hatta BangkalanIdola : Tantri Kotak BandObseSi : Bisnis Women