e paper koran madura 24 september 2013

17
SKANDAL SUAP DPID Satu Lagi Politisi Golkar Ditahan KPK JAKARTA-Politisi dari Partai Golkar Haris Andi Surahman ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Senin (23/9), setelah diperiksa selama hampir tujuh jam sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyuapan terkait pengalokasian Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID). Selanjutnya, pria ini ditahan di Rumah Tahanan Salemba, Jakarta Pusat. “Ditahan selama 20 hari pertama,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Senin (23/9). Haris yang diketahui sebagai kader Organ- isasi Kemasayarakatan (Ormas) Musyawarah Kerja Gotong Royong (MKGR) diduga terlibat berperan sebagai perantara yang mempertemukan Fahd El Fouz yang dikenal sebagai pengusaha dengan ang- gota Badan Anggaran (Banggar) Wa Ode Nurhayati. Haris disebut- sebut merupakan penghubung pem- berian suap men- yangkut pelolosan tiga daerah penerima DPID. Hal ini menge- muka dalam dakwaan terdakwa Wa Ode Nurhayati. Menurut Johan, penahanan dilakukan terkait kepentingan penyidikan. Haris diketahui mangkir dari panggilan pemeriksaan per- tama KPK pada 20 September 2013. KPK menetapkan Haris sebagai tersangka akhir tahun lalu. Dia diduga bersama-sama Fahd El Fouz atau Fahd A Rafiq menyuap anggota Dewan Per- wakilan Rakyat, Wa Ode Nurhayati. Penetapan Haris sebagai tersangka ini merupakan pengembangan penyidikan perkara Wa Ode dan Fahd. Wa Ode divonis enam tahun penjara karena di- anggap terbukti menerima suap DPID dan melaku- kan tindak pidana pencucian uang. Sementara itu, Fahd dituntut tiga tahun enam bulan penjara karena dianggap terbukti sebagai pihak penyuap. Haris disangka melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-Undang Pemberan- tasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP juncto Pasal 56 KUHP. Peran Haris terungkap dalam persidangan kasus Fahd dan Wa Ode. Berdasarkan surat dakwaan Fahd, Haris seolah berperan sebagai perantara antara anak pedangdut A Rafiq itu dan Wa Ode. (gam/abd) Si Dul 24 SEPTEMBER 2013 Koran Madura SELASA Oleh : Miqdad Husein Kolumnis, tinggal di Jakarta Cak Munali Seperti Si Doel Anak Sekolahan yang pop- uler, si Dul anak musisi Ahmad Dhani memang fenomenal. Ia tak hanya menghiasi pemberitaan setelah kecelakaan berkendara menewaskan tujuh orang. Anak bernama lengkap Abdul Qodir Jaelani itu mampu menyentakkan kesa- daran, menggugah kerja aparat kepoli- sian serta mengingatkan sebagian orang tua tentang bagaimana memperlakukan anak terkait mengendarai mobil mau- pun motor. Usai kecelakaan aparat kepolisian bergegas melakukan razia pada anak- anak sekolah yang membawa sepeda motor dan mobil. Sekolah-sekolah juga sepertibaru menyadari ada yang salah dalam kebijakannya membiarkan anak- anak yang belum berusia 17 tahun men- gendarai kendaraan bermotor. Semua seperti baru bangun tidur dan terper- angah bahwa ada sesuatu yang salah dalam tatanan pendidikan keseharian pada anak-anak. Secara for- mal aparat ke- polisian lalu lintas memang merupakan pihak yang ber- tanggungjawab membiarkan anak-anak berkeliaran di jalan-jalan mengendarai kendaraan ber- motor, termas- uk anak yang kakinya belum sepenuhnya kokoh menyentuh tanah saat mengen- darai sepeda motor. Belum lagi perlengka- pan keselamatan seperti helm yang cend- erung diabaikan terutama di jalan-jalan yang tak terlalu besar. Itu dari segi formal; kepolisian yang bertanggungjawab. Pertanyaan- nya, seberapa jauh aparat memiliki ke- mampuan memonitor anak-anak yang mengendarai kendaraan bermotor? Alih-alih kendaraan bermotor, yang di Jakarta mendekati jumlah penduduk; dalam mengatasi tindak kriminal biasa saja, aparat kepolisian sangat terbatas baik rasio jumlah maupun ketersedian perlengkapannya. Jadi tidak adil jika soal ini, ditimpakan sepenuhnya pada aparat kepolisian. Sejatinya para orang tua yang seharusnya memiliki kepekaan dan kesadaran pemikiran kapan anak- anak boleh mengendarai sepeda motor dan mobil. Pada kasus Si Dul, apapun alasannya, membiarkan anak usia 13 tahun mengen- darai mobil atau dibiarkan tanpa ada pen- gawasan, apalagi pada jam-jam orang de- wasa -di atas jam 10 malam- merupakan keteledoran orang tua. Dan pekan-pekan ini, di wilayah Jabotabek yang dihiasi ke- celakaan terutama pada malam Sabtu dan Minggu hingga dini hari, yang melibatkan anak-anak belia, sangat jelas menggam- barkan betapa mekanisme kontrol inter- nal keluarga sedang jebol. Ada kecenderungan masyarakat lebih melihat persoalan dari perspektif dan pemberlakuan aturan formal lalu membebankan pada aparat hukum. Pa- dahal, penerapan aturan formal tetap harus berangkat dari kesadaran informal alias internal masyarakat sendiri. Aparat hanya bisa bertindak dari yang terlihat; apalagi terkait berlalu lintas yang ber- sifat massal. Tak mungkin aparat bisa mengawasi cara berlalu lintas setiap saat, apalagi memeriksa pada setiap orang yang berlalu lintas Lagi-lagi di sini terlihat jelas, per- soalan tertib berlalu lintas pada anak- anak, jauh lebih besar berada pada tang- gungjawab orang tua. Mereka yang bisa mengontrol, mengawasi dan mencegah mengendarai bila memang belum wak- t u - nya, baik segi umur maupun kematangan psikisnya. = g PAMANGGHI seberapa jauh aparat memiliki kemampuan memonitor anak-anak yang mengendarai kendaraan bermotor? Saat Matrawi Dilamar Pada suatu malam istri matrawi marah-marah, setelah selesai bicara dengan matrawi. Istrinya : Bang, kamu bener sayang sama aku? Matrawi : Iya dong, Istrinya : Abang juga cinta sama aku? Matrawi : Buktinya sampai sekarang kita masih langgeng. Istrinya : terus kenapa abang mau, aku kan jelek banget. Matrawi : Dulu waktu melamarku, bapakmu bawa celurit. Istrinya : Apaaaaa… ant/wahyu putro a DITAHAN KPK. Tersangka kasus pengurusan anggaran Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) Haris Andi Surah- man keluar dari Gedung KPK dengan menggunakan baju tah- anan usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Senin (23/9). KPK resmi menahan Haris Andi Surahman di Rutan Salemba terkait kasus dugaan suap terkait alokasi Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) tahun 2011. JAKARTA- Gaya hidup mewah dan glamor man- tan Presiden Partai Keadi- lan Sejahtera (PKS) Lu- thfi Hasan Ishaaq kembali terungkap dalam sidang lanjutan kasus suap pengu- rusan penambahan kuota impor daging sapi pada Kementerian Pertanian dan pencucian uang dengan terdakwa, Ahmad Fathan- ah. Saksi Ahmad Maulana men- gaku membayarkan pembelian mo- bil Mazda CX-9 untuk Luthfi Hasan Ishaaq seharga Rp 740 juta. Ahmad Maulana yang mengaku rekan bis- nis Luthfi Hasan dan Fathanah se- belumnya mengaku sempat diminta mencarikan mobil SUV mewah Mazda CX-9. Fathanah pun lantas meneruskan permintaan itu kepada Ahmad Maulana. “Saya diminta Pak Luthfi untuk mencari CX9 yang pal- ing murah,” kata Ahmad Maulana dalam sidang lanjutan perkara suap pengurusan kuota impor daging sapi dan pencucian uang dengan terdak- wa Ahmad Fathanah di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (23/9). Sidang kali ini, masih beragenda- kan mendengarkan keterangan saksi untuk membuktikan tindak pidana pencucian uang. Menurut Jaksa Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK) Rini Triningsih, saksi yang bakal dihadirkan berjumlah sembi- lan. Mereka adalah Ahmad Maulana, Ali Imran, Hery Naldi, Yomes, Andi Pakurimba, Amir Refi Sore, Evi Ang- graeni, Yulia Puspitasari, Andi akbar. “Yang tidak hadir hanya. Hendry Sutiyo,” terang Rini Pengusaha Ahmad Maulana ini, mengaku sebagai komisaris utama PT Semesta Alam Mandiri, bergerak di bidang konsultan pariwisata dan penerbangan. “Karena Pak Luthfi yang memerintahkan saya untuk menegosiasikan pembelian mobil, hubungan saya dengan terdakwa (Fathanah) dan Pak Luthfi memang sama-sama dekat,” tambahnya. Tak berapa lama, mantan Pres- iden PKS, Luthfi ini mengatakan sudah menyediakan uang. Dan uang itu diberikan kepada Fathanah untuk pembelian mobil tersebut. “Uang yang diserahkan terdakwa (Fathan- ah) Rp 400 juta,” ungkapnya Padahal harga CX9 saat itu Rp 740 juta. Maulana pun menyumbang Rp 340 juta sisanya. “Sisanya Rp 340 juta saya yang bayar. Ya karena sela- ma ini saya sudah sering hutang piu- tang dengan ustad Luthfi,” terangnya LHI Terima Rp740 Juta JAKARTA-Komisi Pemberan- tasan Korupsi (KPK) tengah menelusuri dugaan gratifikasi lain, selain gratifikasi dari proyek Hambalang yang didu- ga melibatkan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Saat ini, pe- nyidik KPK masih mendalami perkara-perkara yang diduga juga melibatkan Anas. “Itu kan sudah jelas. Surat per- intah penyidikan (Sprindik) men- gatakan begitu bahwa ada dugaan peneriman lain,” kata juru bicara KPK Johan Budi SP di Gedung KPK, Jakarta, Senin (23/9). Seperti diketahui, Anas ditetap- kan sebagai tersangka pada 22 Feb- ruari 2013. Pengumuman tersangka Anas setelah KPK menemukan dua alat bukti terkait dugaan peneri- maan hadiah atau janji saat masih menjabat anggota DPR pada 2009 menyangkut proses pelaksanaan dan perencanaan pembangunan P3SON Hambalang dan proyek-proyek lain. Anas disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Anas terancam hu- kuman maksimal 20 tahun kurungan penjara. Selain menerima gratifikasi mobil Toyota Harrier terkait proyek Hambalang, Anas juga diduga mendapat hadiah dari proyek PLTS dan di Kementerian Pendidikan Nasional. Saat dikonfirmasi, Johan menjawab diplomatis. “KPK men- duga dalam kaitan penerimaan AU. Tapi apa itu? Itu ada di penyidik,” sambungnya. Johan menegaskan penyidik KPK terus mendalami dan mengembang- kan kasus dugaan gratifikasi proyek Hambalang itu. Meski demikian, Johan juga tak memungkiri kasus gratifikasi Hambalang menjadi pijakan awal KPK mengembangkan dugaan korupsi Anas. “KPK mengu- sut dugaan penerimaan yang diduga diterima AU sebagai penyeleng- gara negara terkait dengan proyek pengadaan sarana dan prasarana Hambalang. Dari situ bisa berkem- bang,” tegasnya. Sementara itu, Anas kembali me- negaskan sama sekali tak memakan duit haram dari proyek Hambalang. “Saya yakin betul tidak pernah korupsi atau gratifikasi proyek Hambalang dari Adhi Karya. Kita buktikan saja nanti,” tegas Anas. Anas juga mengatakan siap memenuhi panggilan KPK. “Prin- sipnya apa aja saya siap. Yang saya yakin saya tidak bersalah dari kasus korupsi Hambalang dari dulu sampe sekarang. Saya tidak pernah makan duit haram dari proyek Hambalang,” ujarnya. (gam/abd) SKANDAL SUAP ANGGOTA DPR KPK Telurusi Gratifikasi Anas Selain Hambalang ant/eric ireng ISLAH SYIAH-SUNNI. Sejumlah warga Syiah dan Sunni asal Sampang Madura, saling bermaafan usai pembacaan surat kesepakatan damai, saat Islah Warga Sunni-Syiah Sampang Madura, di pengungsian warga Syiah di Rusunawa Kompleks Puspa Agro Jemundo Sidoarjo, Senin (23/9). Islah tersebut, menandai berakhirnya perselisihan dan konflik antara warga Syiah dan Sunni di Sampang Madura pada khususnya, serta di Indonesia pada umumnya.

Upload: koran-madura

Post on 29-Mar-2016

332 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

TRANSCRIPT

SELASA 24 SEPTEMBER 2013 NO.0205 | TAHUN II 1

SKANDAL SUAP DPID

Satu Lagi Politisi Golkar Ditahan KPK

JAKARTA-Politisi dari Partai Golkar Haris Andi Surahman ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Senin (23/9), setelah diperiksa selama hampir tujuh jam sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyuapan terkait pengalokasian Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID). Selanjutnya, pria ini ditahan di Rumah Tahanan Salemba, Jakarta Pusat. “Ditahan selama 20 hari pertama,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Senin (23/9).

Haris yang diketahui sebagai kader Organ-isasi Kemasayarakatan (Ormas) Musyawarah Kerja Gotong Royong (MKGR) diduga terlibat berperan sebagai perantara yang mempertemukan Fahd El Fouz yang dikenal sebagai pengusaha dengan ang-

gota Badan Anggaran (Banggar) Wa Ode Nurhayati.

Haris disebut-sebut merupakan penghubung pem-berian suap men-yangkut pelolosan tiga daerah penerima DPID. Hal ini menge-muka dalam dakwaan terdakwa Wa Ode Nurhayati.

Menurut Johan, penahanan dilakukan terkait kepentingan penyidikan. Haris

diketahui mangkir dari panggilan pemeriksaan per-tama KPK pada 20 September 2013.

KPK menetapkan Haris sebagai tersangka akhir tahun lalu. Dia diduga bersama-sama Fahd El Fouz atau Fahd A Rafiq menyuap anggota Dewan Per-wakilan Rakyat, Wa Ode Nurhayati. Penetapan Haris sebagai tersangka ini merupakan pengembangan penyidikan perkara Wa Ode dan Fahd.

Wa Ode divonis enam tahun penjara karena di-anggap terbukti menerima suap DPID dan melaku-kan tindak pidana pencucian uang. Sementara itu, Fahd dituntut tiga tahun enam bulan penjara karena dianggap terbukti sebagai pihak penyuap.

Haris disangka melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-Undang Pemberan-tasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP juncto Pasal 56 KUHP. Peran Haris terungkap dalam persidangan kasus Fahd dan Wa Ode. Berdasarkan surat dakwaan Fahd, Haris seolah berperan sebagai perantara antara anak pedangdut A Rafiq itu dan Wa Ode. (gam/abd)

Si Dul

24 SEPTEMBER 2013

Koran Madura

SELASA

Oleh : Miqdad HuseinKolumnis, tinggal di Jakarta

Cak Munali

Seperti Si Doel Anak Sekolahan yang pop-uler, si Dul anak musisi Ahmad Dhani memang fenomenal. Ia tak hanya menghiasi pemberitaan setelah kecelakaan

berkendara menewaskan tujuh orang. Anak bernama lengkap Abdul Qodir Jaelani itu mampu menyentakkan kesa-daran, menggugah kerja aparat kepoli-sian serta mengingatkan sebagian orang tua tentang bagaimana memperlakukan anak terkait mengendarai mobil mau-pun motor.

Usai kecelakaan aparat kepolisian bergegas melakukan razia pada anak-anak sekolah yang membawa sepeda motor dan mobil. Sekolah-sekolah juga sepertibaru menyadari ada yang salah dalam kebijakannya membiarkan anak-anak yang belum berusia 17 tahun men-gendarai kendaraan bermotor. Semua seperti baru bangun tidur dan terper-angah bahwa ada sesuatu yang salah dalam tatanan pendidikan keseharian pada anak-anak.

Secara for-mal aparat ke-polisian lalu lintas memang m e r u p a k a n pihak yang ber-tanggungjawab membiarkan a n a k - a n a k b e r k e l i a r a n di jalan-jalan mengendarai kendaraan ber-motor, termas-uk anak yang kakinya belum s e p e n u h n y a

kokoh menyentuh tanah saat mengen-darai sepeda motor. Belum lagi perlengka-pan keselamatan seperti helm yang cend-erung diabaikan terutama di jalan-jalan yang tak terlalu besar.

Itu dari segi formal; kepolisian yang bertanggungjawab. Pertanyaan-nya, seberapa jauh aparat memiliki ke-mampuan memonitor anak-anak yang mengendarai kendaraan bermotor? Alih-alih kendaraan bermotor, yang di Jakarta mendekati jumlah penduduk; dalam mengatasi tindak kriminal biasa saja, aparat kepolisian sangat terbatas baik rasio jumlah maupun ketersedian perlengkapannya. Jadi tidak adil jika soal ini, ditimpakan sepenuhnya pada aparat kepolisian. Sejatinya para orang tua yang seharusnya memiliki kepekaan dan kesadaran pemikiran kapan anak-anak boleh mengendarai sepeda motor dan mobil.

Pada kasus Si Dul, apapun alasannya, membiarkan anak usia 13 tahun mengen-darai mobil atau dibiarkan tanpa ada pen-gawasan, apalagi pada jam-jam orang de-wasa -di atas jam 10 malam- merupakan keteledoran orang tua. Dan pekan-pekan ini, di wilayah Jabotabek yang dihiasi ke-celakaan terutama pada malam Sabtu dan Minggu hingga dini hari, yang melibatkan anak-anak belia, sangat jelas menggam-barkan betapa mekanisme kontrol inter-nal keluarga sedang jebol.

Ada kecenderungan masyarakat lebih melihat persoalan dari perspektif dan pemberlakuan aturan formal lalu membebankan pada aparat hukum. Pa-dahal, penerapan aturan formal tetap harus berangkat dari kesadaran informal alias internal masyarakat sendiri. Aparat hanya bisa bertindak dari yang terlihat; apalagi terkait berlalu lintas yang ber-sifat massal. Tak mungkin aparat bisa mengawasi cara berlalu lintas setiap saat, apalagi memeriksa pada setiap orang yang berlalu lintas

Lagi-lagi di sini terlihat jelas, per-soalan tertib berlalu lintas pada anak-anak, jauh lebih besar berada pada tang-gungjawab orang tua. Mereka yang bisa mengontrol, mengawasi dan mencegah mengendarai bila memang belum wak-

t u - nya, baik segi umur maupun kematangan psikisnya. =

g PAMANGGHI

seberapa jauh aparat memiliki

kemampuan memonitor

anak-anak yang mengendarai kendaraan bermotor?

Saat Matrawi DilamarPada suatu malam istri matrawi

marah-marah, setelah selesai bicara dengan matrawi.Istrinya : Bang, kamu bener sayang

sama aku?Matrawi : Iya dong,Istrinya : Abang juga cinta sama aku?Matrawi : Buktinya sampai sekarang

kita masih langgeng. Istrinya : terus kenapa abang mau, aku

kan jelek banget. Matrawi : Dulu waktu melamarku,

bapakmu bawa celurit.Istrinya : Apaaaaa…

ant/wahyu putro a

DITAHAN KPK. Tersangka kasus pengurusan anggaran Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) Haris Andi Surah-man keluar dari Gedung KPK dengan menggunakan baju tah-anan usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Senin (23/9). KPK resmi menahan Haris Andi Surahman di Rutan Salemba terkait kasus dugaan suap terkait alokasi Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) tahun 2011.

JAKARTA- Gaya hidup mewah dan glamor man-tan Presiden Partai Keadi-lan Sejahtera (PKS) Lu-thfi Hasan Ishaaq kembali terungkap dalam sidang lanjutan kasus suap pengu-rusan penambahan kuota impor daging sapi pada Kementerian Pertanian dan pencucian uang dengan terdakwa, Ahmad Fathan-ah.

Saksi Ahmad Maulana men-gaku membayarkan pembelian mo-bil Mazda CX-9 untuk Luthfi Hasan Ishaaq seharga Rp 740 juta. Ahmad Maulana yang mengaku rekan bis-nis Luthfi Hasan dan Fathanah se-belumnya mengaku sempat diminta mencarikan mobil SUV mewah Mazda CX-9. Fathanah pun lantas meneruskan permintaan itu kepada Ahmad Maulana. “Saya diminta Pak Luthfi untuk mencari CX9 yang pal-ing murah,” kata Ahmad Maulana dalam sidang lanjutan perkara suap pengurusan kuota impor daging sapi dan pencucian uang dengan terdak-

wa Ahmad Fathanah di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (23/9).

Sidang kali ini, masih beragenda-kan mendengarkan keterangan saksi untuk membuktikan tindak pidana pencucian uang.

Menurut Jaksa Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK) Rini Triningsih, saksi yang bakal dihadirkan berjumlah sembi-lan.

Mereka adalah Ahmad Maulana, Ali Imran, Hery Naldi, Yomes, Andi Pakurimba, Amir Refi Sore, Evi Ang-graeni, Yulia Puspitasari, Andi akbar. “Yang tidak hadir hanya. Hendry Sutiyo,” terang Rini

Pengusaha Ahmad Maulana ini, mengaku sebagai komisaris utama PT Semesta Alam Mandiri, bergerak di bidang konsultan pariwisata dan penerbangan. “Karena Pak Luthfi yang memerintahkan saya untuk menegosiasikan pembelian mobil, hubungan saya dengan terdakwa (Fathanah) dan Pak Luthfi memang sama-sama dekat,” tambahnya.

Tak berapa lama, mantan Pres-iden PKS, Luthfi ini mengatakan sudah menyediakan uang. Dan uang itu diberikan kepada Fathanah untuk pembelian mobil tersebut. “Uang yang diserahkan terdakwa (Fathan-ah) Rp 400 juta,” ungkapnya

Padahal harga CX9 saat itu Rp 740 juta. Maulana pun menyumbang Rp 340 juta sisanya. “Sisanya Rp 340 juta saya yang bayar. Ya karena sela-ma ini saya sudah sering hutang piu-tang dengan ustad Luthfi,” terangnya

LHI Terima Rp740 Juta

JAKARTA-Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) tengah menelusuri dugaan gratifikasi lain, selain gratifikasi dari proyek Hambalang yang didu-ga melibatkan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Saat ini, pe-nyidik KPK masih mendalami perkara-perkara yang diduga juga melibatkan Anas.

“Itu kan sudah jelas. Surat per-intah penyidikan (Sprindik) men-gatakan begitu bahwa ada dugaan peneriman lain,” kata juru bicara KPK Johan Budi SP di Gedung KPK, Jakarta, Senin (23/9).

Seperti diketahui, Anas ditetap-kan sebagai tersangka pada 22 Feb-ruari 2013. Pengumuman tersangka Anas setelah KPK menemukan dua alat bukti terkait dugaan peneri-maan hadiah atau janji saat masih

menjabat anggota DPR pada 2009 menyangkut proses pelaksanaan dan perencanaan pembangunan P3SON Hambalang dan proyek-proyek lain.

Anas disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Anas terancam hu-kuman maksimal 20 tahun kurungan penjara.

Selain menerima gratifikasi mobil Toyota Harrier terkait proyek Hambalang, Anas juga diduga mendapat hadiah dari proyek PLTS dan di Kementerian Pendidikan Nasional. Saat dikonfirmasi, Johan menjawab diplomatis. “KPK men-duga dalam kaitan penerimaan AU. Tapi apa itu? Itu ada di penyidik,” sambungnya.

Johan menegaskan penyidik KPK terus mendalami dan mengembang-kan kasus dugaan gratifikasi proyek

Hambalang itu. Meski demikian, Johan juga tak memungkiri kasus gratifikasi Hambalang menjadi pijakan awal KPK mengembangkan dugaan korupsi Anas. “KPK mengu-sut dugaan penerimaan yang diduga diterima AU sebagai penyeleng-gara negara terkait dengan proyek pengadaan sarana dan prasarana Hambalang. Dari situ bisa berkem-bang,” tegasnya.

Sementara itu, Anas kembali me-negaskan sama sekali tak memakan duit haram dari proyek Hambalang. “Saya yakin betul tidak pernah korupsi atau gratifikasi proyek Hambalang dari Adhi Karya. Kita buktikan saja nanti,” tegas Anas.

Anas juga mengatakan siap memenuhi panggilan KPK. “Prin-sipnya apa aja saya siap. Yang saya yakin saya tidak bersalah dari kasus korupsi Hambalang dari dulu sampe sekarang. Saya tidak pernah makan duit haram dari proyek Hambalang,” ujarnya. (gam/abd)

SKANDAL SUAP ANGGOTA DPR

KPK Telurusi Gratifikasi Anas Selain Hambalang

ant/eric ireng

ISLAH SYIAH-SUNNI. Sejumlah warga Syiah dan Sunni asal Sampang Madura, saling bermaafan usai pembacaan surat kesepakatan damai, saat Islah Warga Sunni-Syiah Sampang Madura, di pengungsian warga Syiah di Rusunawa Kompleks Puspa Agro Jemundo Sidoarjo, Senin (23/9). Islah tersebut, menandai berakhirnya perselisihan dan konflik antara warga Syiah dan Sunni di Sampang Madura pada khususnya, serta di Indonesia pada umumnya.

SELASA 24 SEPTEMBER 2013 NO. 0205 | TAHUN II2 SUMENEP

SEGERA PROMOSIKAN BISNIS ANDA HUBUNGI:

SUMENEP : 081939363544 (HOSNAN)PAMEKASAN : 087850600243 (MUSLIM)SAMPANG : 087775094464 (ULUM)BANGKALAN : 087750670878 (RIDWAN)SURABAYA : 081235249119 (ARI)

Iklan Bisnis, Iklan Baris Bergambar

Rp. 350.000PERBULAN

Satu Hat i untuk Bangsa

RABU 17 JULI 2013 NO.0161 | TAHUN II 1

Kalah

17 JULI 2013

Koran Madura

RABU Harga Eceran Rp 3.500,- Langganan Rp 70.000,-

Oleh : Benazir NafilahKolumnis, tinggal di Sumenep

Cak Munali

Bersyukur dengan apa yang ada pada diri, memang sulit. Teruta-ma terkait keberadaan fisik. Selalu saja ada rasa tak puas, merasa kurang ini, kurang itu dan sebagainya. Ini

terutama dirasakan oleh mereka yang merasa penampilan fisik di atas segalan-ya. Menganggap orang lain, hanya akan tertarik pada penampilan fisik.

Perasaan itu, makin mengemuka ter-utama bila yang bersangkutan seorang selebrity, yang mengandalkan penampi-lan permukaan fisik. Bukan pada kualitas kemampuan pada bidang yang ditekuni. Seorang penyanyi, yang suaranya pas-pasan, paling mudah terjebak ketakpua-san fisik. Maklum saja, ia ingin penonton lebih memperhatikan fisiknya ketim-bang suaranya, yang memang kurang memadai.

Yang ironis lagi, banyak artis yang penampilan fisiknya sebenarnya oke, tetap merasa kurang puas. Ini terkait tak hanya karena memang itu tadi, ket-akmampuan pada bidang yang ditekuni, juga pada rasa percaya diri yang ren-dah. Selalu merasa dirinya kurang dan

kurang.Lalu ber-

bagai cara d i t e m p u h . Melalui sun-tik, bedah dan s e j e n i s n y a . Hasilnya? Me-mang bertam-bah mancung. Bibir kadang b e r t a m b a h tebal. Pokokn-

ya, bertambah. Termasuk dada, bertam-bah berisi.

Yang jadi masalah, apakah pertam-bahan itu membuat penampilan fisik seseorang bertambah oke? Karena men-yangkut pandangan, jelas terkait selera. Namun di sini, yang mengemuka bi-asanya terkait proporsi. Ketepatan dan kesesuaian.

Mungkin bertambah mancung, tapi apa memang pas dengan postur wajah dia? Belum tentu. Dan sejujurnya, ban-yak artis di negeri ini, yang merobah bentuk fisiknya, hampir semuanya tern-yata justru makin terlihat lucu. Aneh. Seperti menempatkan barang bukan pada tempatnya. Saya sengaja menyebut aneh, untuk menghaluskan dari menye-but tambah buruk. Karena nyatanya me-mang menjadi lebih buruk.

Ini belum terkait jangka panjang, yang kadang berakibat maaf, makin tak karuan. Tak usah dibandingkan de-ngan artis Korea Hang Mioku, yang ka-rena kecanduan suntik silikon akhirnya wajahnya rusak parah. Banyak mereka yang operasi plastik, suntik silikon, tak berapa lama kemudian memperlihatkan penampilan yang tak lagi jelas bentukn-ya.

Bagi mereka yang berpikir jernih, yang mempermak fisik itu memang tera-sa aneh. Lha, kadang ketika ada benda asing pada gigi, yang memang diper-lukan karena ompong misalnya, terasa kurang nyaman, apalagi yang masuk ke tubuh dalam bentuk silikon dan sejenis-nya.

Sampai saat ini maaf- mungkin saya salah- tak ada manusia yang dipermak wajahnya menjadi lebih baik. Selalu leb-ih buruk. Kalau tidak saat ini, pada masa-masa mendatang. Alam memang tak bisa ditentang!

Jadi, terkait fisik, ketakmampuan bersyukur, serta cara pandang yang melihat penampilan hanya fisik, sering membuat seseorang merasa lebih pintar dari Tuhan. Tuhan dianggap kalah pintar

dalam membentuk fisik manusia. Dan ternyata, anggapan

manusia itu terbukti. Ya terbukti salah! =

g PAMANGGHI

Tuhan dianggap kalah pintar

dalam membentuk

fisik manusia

Video PanasMatrawi, seorang anggota dewan

yang ingin nyalon lagi pada Pileg 2014 nanti, suatu hari diancam seseorang perempuan berinisial W lewat tel-epon. W adalah sejawatnya di gedung parlemen.

W: “Masih ingat sama aku?”Matrawi: (mengingat-ingat) “Ya,

ada apa?”W: “Kalau ingin selamat, transfer

uang Rp. 2 M ke rekeningku, maka ra-hasia kita berdua akan aman,”

Matrawi: (kaget) “Emangnya apa rahasia kita?”

W: “Kita pernah tidur bersama! Aku tetap menyimpan videonya.”

Matrawi: “Dimana?”W: “Saat rapat paripurna…”Matrawi: !!!

Jadwal

1434 HMaghrib Isya Imsak Subuh

*Untuk Surabaya dan sekitarnya

17:29 18:43 04:12 04:22

ant/yusran uccang

MENUNGGU BUKA DI PANTAI LOSARI Matahari terbenam dibalik masjid di Pantai Losari Makassar, Sulsel, Selasa (16/7). Sebagian besar warga Makassar menunggu saat berbuka puasa di tempat-tempat wisata bersama keluarga sambil meninkmati matahari tenggelam (sunset).

JAKARTA- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menocopt Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Martono dari jabatannya. Pencopotan ini terkait pembangkangan yang dilakukannya terhadap perintah DPP Golkar.

“Sudah dicopot karena tidak melak-sanakan kebijakan partai tentang DCS dan itu artinya masalah loyalitas,” kata Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, di Jakarta, Selasa (16/7)

Menurut Idrus, Martono malah me-nantang DPP Partai Golkar agar meno-naktifkan dirinya terkait penetapan DCS. Padahal penyusunan DCS harus berkoor-dinasi dengan tingkat di atasnya. Dalam hal ini untuk Ketua DPD Jatim harus berkoordinasi dengan DPP Partai Golkar. “Dia menyerahkan DCS kemudian ada perubahan satu atau dua, dia tidak mau melaksanakan itu. Dia malah mengatakan silakan nonaktifkan saya dulu baru dilak-sanakan,” tambahnya.

Lebih jauh kata Idrus, DPP Golkar bek-

erja berdasarkan aturan. Karena itu, tidak boleh ada kader yang membangkang. “Kan ada aturan kita bahwa kebijakan partai yang diambil harus diamankan dan di-laksanakan. Dia melakukan pembangkan-gan,” ucapnya

Diakui mantan Ketua KNPI ini, DPP Partai Golkar sudah menunjuk pelaksana tugas Ketua DPD Golkar Jatim. “Pelaksana tugas sudah ditunjuk yaitu Pak Zainud-din Amali. Dia ketua DPP Golkar bidang pemenangan Pemilu Jawa III,” tegasnya

Ditempat terpisah, Sekretaris DPD Partai Golkar Jatim Gesang Budiarso tak membantah kabar pemecatan Martono tersebut. Hanya saja pihaknya belum me-nerima salinan surat DPP tersebut. “Tadi malam suratnya diantarkan kurir dan di-terima langsung oleh Pak Martono. Jadi saya belum tahu, konsideran alasan per-gantian tersebut karena apa, apakah mun-dur ataukah dimundurkan?,” paparnya

Menurut Gesang, DPD Golkar Jatim akan menggelar rapat harian di Kantor DPD Golkar Jatim, Jalan A Yani Surabaya, sekitar pukul 17.00, Rabu (17/7). “Nah, dalam rapat itulah nanti akan diketahui alasan pasti, mengapa Pak Martono di-ganti,” ucapnya

Sedangkan Ketua DPD Golkar Jatim, Martono mengakui DPP Partai Golkar menonaktifkan dirinya dari jabatan Ketua DPD Golkar Jatim. “Ya memang saya di-nonaktifkan. Dan surat SK-nya dari DPP sudah saya terima menjelang subuh tadi pagi,” ucapnya.

Namun, Martono membantah keras pencopotannya terkait Pilgub Jatim. “Ini tidak ada kaitannya dengan Pilgub. Ini kaitannya dengan pencalegan,” tegasnya.

Yang jelas pencopotan Martono me-mang terkait DCS di Jawa Timur yang berlangsung sengit. “Pedoman rekruit-men sudah jelas, sekaligus dipakai sebagai pedoman tentang prioritas. Jadi sudah ada alat ukurnya dalam menyusun DCS,” pa-parnya.

Namun, ketika DCS sudah disusun, pihak DPP meminta dirubah. Perubahan DCS dari DPP diterima Golkar Jatim 1 hari menjelang penyerahan ke KPU. Peru-bahan tersebut hanya pada penempatan DCS DPRD Jatim dari dapil Bojonegoro. Sebelumnya Sudiyati dari nomor urut 1, dirubah Fredy (sebelumnya nomor urut 2). “Kan nggak mudah merubah DCS. Penyu-sunannya membutuhkan tenaga ekstra,” pungkasnya. (gam/cea)

Ical Nonaktifkan Ketua DPD Golkar Jatim

PENYELUNDUPAN

Polisi Amankan Puluhan Ton Bawang Merah JAMBI - Anggota Kepolisian Sektor Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, mengamankan puluhan ton bawang merah tak ber-tuan dari sebuah kapal motor yang tengah bersandar di Desa Majelis Hidayah, Kecamatan Kuala Jambi.

Kapolsek Kuala Jambi Iptu Yawan Feri-yandi ketika dikonfirmasi, Selasa, membe-narkan adanya puluhan ton bawang merah yang diamankan polisi pada Senin (15/7).

“Saat kami tiba di lokasi, tidak satupun pihak yang bertanggung jawab atas kepe-milikan bawang merah tersebut. Yang ada hanya beberapa buruh yang ditugaskan un-tuk mengangkut barang dari kapal ke mobil truk,” katanya.

Ia mengatakan, awak kapal yang mem-bawa bawang tersebut diduga melarikan diri saat melihat polisi datang ke lokasi.

Bawang merah yang diamankan terse-but dikemas dalam sebuah karung kemasan dengan berat 10 Kg, kemudian setiap lima karung kemasan 10 Kg tersebut, disatukan dalam karung yang ukurannya lebih besar lagi.

Ketika ditanya, Yawan belum bisa me-mastikan jumlah bawang merah yang dia-mankan. Selain menyita bawang, pihaknya juga mengamankan satu unit kapal motor dan satu unit mobil truk.

Kasus ini akan dilimpahkan ke Polres Tanjabtim untuk diproses lebih lanjut, tambahnya.

Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang be-rada di pantai timur Provinsi Jambi selama ini dikenal sebagai pintu masuknya barang-barang ilegal.

Di dua kabupaten tersebut banyak terdapat pelabuhan kecil atau pelabuhan tikus yang cukup sulit dipantau mengingat lokasinya yang terpencil dan cukup jauh.

Selain bawang, di dua daerah tersebut polisi juga sering mengamankan gula putih, telepon genggam dan minuman kaleng yang masuk secara ilegal. (ant/bang/beth)

“Sesaat setelah menemn-bak orang ke empat di dekat kamar mandi, saya sempat gemetar dan syok, sampai ke-mudian saya merasa ada yang menepuk pundak saya dan menarik ke luar ruangan sel,” kata Ucok di Pengadilan Mi-liter II-11 Yogyakarta, Selasa.

Pengakuan tersebut disampaikan Ucok ketika menjadi saksi pada sidang lanjutan kasus penyeran-gan Lapas Cebongan pada berkas dua dengan lima ter-dakwa yakni Sertu Tri Ju-wanto, Sertu Anjar Rohman-to, Sertu Martinus Roberto,

Sertu Suprapto, dan Sertu Hermawan Siswoyo.

Menurut dia, sebelumnya tidak pernah terpikir olehn-ya untuk menembak para tersangka pengeroyokan terhadap anggota Kopassus Sertu Heru Santosa di Hu-gos Cafe hingga meninggal dunia.

“Saya ke Yogyakarta un-tuk mencari kelompok Marcel yang telah membacok Sertu Sriyono, saya hanya bermak-sud membalaskan dendam. Saya hanya akan memberi

pelajaran dan menghajarnya,” kata Ucok.

Namun, setelah berputar-putar Yogyakarta dan tidak menemukan kelompok Marcel, Ucok saat istirahat di dekat UTY mendapat informasi bah-wa kelompok Dicky Cs yang mengeroyok Sertu Heru San-tosa sudah dipindahkan ke Lapas Cebongan.

Dari situlah kemudian penembakan di lapas cebon-gan itu bermula dan meny-eretnya ke meja hijau. (ant/vic/beth)

KASUS LAPAS CEBONGAN

Ucok Mengaku Syok Usai Tembak Tahanan

ant/sigid kurniawan

SIDANG LANJUTAN BERKAS DUA. Anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan Kartasura, Serda Ucok Tigor Simbolon memberikan kesaksian dalam sidang berkas 2 di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta, Bantul, Yogyakarta, Selasa (16/7). Kanan- Lima anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan Kartasura terdakwa kasus Lapas Cebongan mendengarkan kesaksian dari Serda Sugeng Sumaryanto.

YOGYAKARTA- Eksekutor kasus penyerangan Lem-baga Pemasyarakatan Kelas IIB Cebongan Sleman, Serda Ucok Tigor Simbolon mengaku sempat syok seusai menembak empat tahanan titipan Polda Dae-rah Istimewa Yogyakarta.

Pantauan Koran Madura, sekitar 500 massa pengunjuk rasa menggoyang pintu masuk sebelah kiri dan kanan Pemk-ab Sumenep. Mereka ingin ber-temu Bupati A. Busyro Karim untuk memberikan kejelasan sedetil-detilnya atas macetnya pasokan BBM le kepulauan.

“Saat ini kondisi di sana lumpuh total karena kelang-kaan BBM yang terjadi selama ini. Kenapa warga kepulauan dimarjinalkan. Sedangkan warga daratan semua fasili-tas terpenuhi. Orang daratan ini tak pernah berpikir, kalau BBM dikepulauan sangat sulit,”papar Suryadi Syah, koorlap aksi GPMR.

Sudah satu bulan lebih BBM di Pulau Raas dan Sepu-di mengalami kelangkaan. Pulau setempat, menurutnya, bagaikan pulau yang mati karena tidak bisa berkomuni-kasi dan mendapatkan infor-masi. Selain banyak nelayan yang tidak melaut, kelapa-ran dalam sekejap menjadi momok yang menghantui setiap keluarga nelayan.

Hal senada juga diungka-pkan Makhtum. Menurutnya, warga kepulauan menghara-pkan agar Pemkab, Pertamina dan aparat kepolisian dapat bersatu memikirkan pen-deritaan rakyat khususnya kepulauan. Sebab langkanya BBM kepulauan, menurutnya,

terkendala oleh tidak adanya distribusi BBM.

Warga kepulauan meya-kini bahwa persoalan rekom BBM menjadi masalah ka-rena ada segi tiga hitam yang memainkannya. Suryadi me-negaskan, setelah satu segi mencoba keluar dari poros, rakyat yang jadi korban de-ngan alibi penyalahgunaan rekom. Persoalan izin rekom karena tata kelola sistem hu-kum negara yang amburadul. Sebab, siapapun yang men-dapat mandat kekuasaan untuk melayani rakyat, kon-spirasi dimainkan demi mel-anggengkan posisinya.

Blokade JalanSetelah sekitar 3 jam pe-

serta unjuk rasa tidak dihi-raukan dan tidak mendapat kejelasan dari pemkab, pada pukul 10.13 Wib, mahasiswa membubarkan diri kemudian memblokir jalan utama jan-tung kota, tepatnya di jalan Trunojoyo Sumenep.

Peserta unjuk rasa mele-takkan batu-batu dan duduk di tengah jalan utama se-hingga mengakibatkan kema-cetan lalu lintas. Mereka mengancam tidak akan mem-bubarkan diri sebelum bupati memberikan kejelasan ke-bijakan mengenai distribusi BBM kepulauan.

“Pilihan ini harga mati

bagi kami. Warga kepulauan selama ini termarjinalkan,” tegas Muhammad Noer, salah satu peserta aksi.

Saat ini aktivitas di kepu-lauan, menurutnya, macet total. Semua layanan publik, seperti puskesmas dan se-kolah macet karena terken-dala transportasi dan tidak ada suplai BBM. Hal tersebut diakibatkan kongkalikong pe-mangku kebijakan yang sepi-hak, dan merampok hak-hak masyarakat kepulauan.

Dia tegaskan, seandainya pemerintah memfasilitasi kepentingan warga kepu-lauan dalam hal distribusi BBM sekaligus melakukan kontrol kepada APMS, se-hingga harga BBM tidak dipermainkan, tentunya warga kepulauan akan san-gat berterimakasih kepada pemerintah. Namun kenyat-aan itu sebaliknya. Padahal, pemasukan APBD Sumenep, 70 persen dari kepulauan.

“Makanya kami tidak tanggung-tanggung be-rada di jalan ini agar bupati tahu. Lalu keluar dan men-emui kami, sehingga dia tahu kondisi dan melihat pender-itaan warga kepulauan,” teri-aknya di tengah jalan.

Borong PomSetelah bosan blokade ja-

lan, pengunjuk rasa lalu me-neruskan aksinya ke SPBU mi-lik pemkab. Mereka memaksa petugas agar melayani pembe-lian warga kepulauan meski-pun tidak mengantongi izin.

Puluhan jeriken yang dibawa warga saat melakukan aksi terpaksa diisi olek petugas SPBU karena khawatir massa

berbuat anarkistis. Sementara petugas polisi yang bertugas mengawasi jalannya aksi tidak bisa berbuat banyak.

Kamal, orator aksi, men-gatakan, semestinya warga yang memborong BBM dig-ratiskan, karena selama ini mereka kesulitan mendapat-kan BBM di kepulauan. “Jika pembelian ini tidak dilayani kami akan membakar SPBU milik rakyat ini,” tantangnya.

Selama ini, pemerintah dinilai tidak pernah menun-jukkan keseriusan dalam pen-anganan kelangkaan BBM di kepulauan. Terbukti, kurangn-ya proteksi bagi masyarakat kepulauan dalam pengiriman BBM dari Pelabuhan Kalianget, Kalettek dan Dungkek. Sebab, para mafia yang mencari keun-tungan besar, seperti Armada angkut BBM yang ditunjuk pertamina merupakan pen-gusaha APMS di Kepulauan Masalembu. Menurutnya, hal tersebut merugikan warga kepulauan.

Jawaban BupatiMenanggapi permintaan

demonstran yang ingin ber-temu bupati, A. Busyro Karim hanya bisa menanggapi per-mintaan warga via telepon karena sedang di luar kota. “Perlu diketahui, sekarang di Jakarta sedang rapat. Yang hadir dari Sumenep dari Ba-gian Hukum, Perekonomian, dan Perhubungan. Rapat di BPH migas, Pemprov juga hadir. Tapi, sampai saat ini belum ada keputusan final. Rapat masih berlangsung,” ungkap bupati melalui salu-ran telepon.

Bupati berharap ada atu-

ran baru, semisal untuk kep-erluan rumah tangga dan mo-bil di kepulauan siapa yang harus memberi rekom. Saat ini, justru yg menjadi masalah yakni yang berhubungan de-ngan rumah tangga. Jika ada aturan dari BPH migas, bupati yakin tidak akan ada masalah.

Lanjut bupati, Di provinsi juga sedang melakukan ko-munikasi dengan pihak polda agar tidak terjadi lagi pen-angkapan terhadap warga kepulauan yang sedang men-gangkut BBM. Tetapi sampai detik ini, gubernur menyam-paikan belum ada jawaban dari p olda.

“Saya tahu, jika tidak ada bensin di kepulauan, maka semuanya akan lumpuh. Ini tidak hanya terjadi pada aktivitas perekonomian masyarakat secara umum. Pemerintahanpun tidak bisa apa-apa. Pelayanan masyarakat juga tidak akan maksimal,” terangnya.

Dulu, dengan kebijakan lokal berupa rekom tidak ada masalah dengan kebutuhan BBM kepulauan. Tetapi, seka-rang ini tidak cukup dengan aturan yang ada itu. Kepolisian juga tidak mau member rekom atas kebutuhan BBM saat ini.

Dulu, kebijakan lokal dalam bentuk rekom itu tidak ada masalah. Sekarang jus-tru dipermasalahkan. Kalau ada tawaran dari BPH migas, untuk pengangkutan harus disubsidi sampai Rp.1.220 per liter dan kebutuhan BBM kepulauan itu beribu-ribu liter, saya piker bukan solusi terbaik. “Ini yang menjadi ke-sulitan pemerintah daerah,”.pungkasnya. (athink/mk)

SUMENEP - Puluhan jemaah calon haji asal Pulau Raas rela mengarungi laut berjam-jam bersama ratusan kerabat mereka menggunakan perahu kayu. Sayangnya sampai di Pelabuhan Kalianget, perahu yang mereka tumpangi tidak bisa menepi di dermaga satu Pelabuhan Kalianget. Sementara ratusan pengantar dan para jemaah haji itu terpaksa diangsur dengan perahu kecil.

Salah satu pengantar jemaah haji, Alwi, menjelaskan, keluar-ganya terpaksa menyewa perahu dari Pulau Raas dan melakukan perjalanan berjam-jam karena tidak adanya jadwal kapal dari Raas ke daratan. “Kami berangkat, karena hari ini ada pelepasan simbo-lis di gedung Korpri, Mas,”ungkapnya, Senin (23/9)

Walaupun kondisi cuaca cukup ekstrem, angin dan ombak besar, keadaan itu tidak membuatnya patah semangat. Sebab perjalanan ke tanah Mekkah, menurut, Alwi merupakan panggi-lan suci yang harus dilakukan bagi seorang muslim yang sudah mampu.

Demi niat suci yang mulia itu, lanjut Alwi, para jemaah calon haji dari Pulau Raas bersama ratusan sanak kerabat yang mengan-tar menggunakan empat buah perahu calteran. Dengan perahu itu, anggota keluarganya mengarungi lautan antara 5 sampai 6 jam.

Hal senada dikatakan Ali Wafa, calon jemaah haji asli Pulau Raas. Menurutnya, ongkos perahu lebih murah ketimbang menggunakan kapal Feri. Apalagi saat ini, jadwal kapal Feri tidak tentu sehingga calon jamaah haji asal kepulauan Raas lebih memilih perahu.

Dia mengakui, bahwa perahu yang ditumpanginya tidak bisa langsung menepi di dermaga satu Pelabuhan Kalianget, apalagi harus menambah biaya untuk menyewa perahu kecil untuk mengangsur dari perahu agar segera sampai di dermaga.

Tapi dia menegaskan, hal tersebut tidak menjadi kendala, bahkan mengurangi niatnya untuk meneruskan perjalanannya ke Tanah Suci. Dia berharap, pada tanggal 25 nanti, tidak terjadi apapun yang dapat mengahalangi jadwal pemberangkatan rom-bongan Jamaah haji dari Sumenep. (athink/mk)

SUMENEP – Nelayan yang tetap melaut menggunakan per-ahu dayung di Pulau Sapeken hilang diterjang ombak. Nelayan tersebut berangkat melaut Rabu (18/9), dan hingga Senin (23/9) belum ditemukan.

Nelayan yang hilang adalah Taibah (50), warga Desa Pagerungan Kecil, Kecamatan/Pulau Sapeken. Sebelumnya, kor-ban biasa melaut menggunakan perahu klotok, namun karena tidak ada BBM terpaksa melaut memakai perahu tradisional.

Syaiful Bahri (35), warga Desa Pagerungan Kecil, kepada Ko-ran Madura, mengatakan, korban melaut menggunakan perahu dayung untuk memancing ikan di perairan yang terkenal cukup ganas ombaknya. “Sejak berangkat enam hari lalu, korban tidak kembali. Bahkan upaya pencarian oleh beberapa nelayan tidak membuahkan hasil, sehingga pihak keluarga menganggapnya hilang dan sudah mengadakan acara tahlilan,” terangnya.

Keluarga korban dibantu nelayan setempat, lanjut Syaiful, telah berusaha mencarinya dengan menelusuri pinggir pantai, namun belum membuahkan hasil. Hingga hari ke enam pasca hilang, pihak keluarga melaksanakan shalat ghaib serta men-gadakan tahlilan setiap malam.

“Kami hanya bisa mencari sekitar bibir pantai, karena tidak ada warga yang berani menerobos ombak ke tengah lautan, apalagi memakai perahu dayung. Kita tidak bisa memaksakan mencari ke tengah laut, apalagi tidak menemukan bahan bakar untuk menjalankan kapal motor ke tengah,” imbuhnya.

Lima NelayanSelain Taibah yang hilang ditelan ombak, juga ada lima ne-

layan lainnya yang sudah tiga hari tidak pulang, namun keluarg-anya tidak terlalu mencemaskannya, karena yang bersangkutan biasanya cari ikan cuma di sekitar pantai. Jika terjadi angin be-sar biasanya mencari perlindungan di balik pulau-pulau kecil di Pulau Raas. (edy/mk)

IBADAH

Demi Panggilan Baitullah, Gunakan Perahu Kayu

KECELAKAAN DI LAUT

Nelayan Hilang Diterjang Ombak

Warga Kepulauan Datangi PemkabBupati A. Busyro Karim Memberikan Tanggapan via TeleponSUMENEP - Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Raas (GPMR) dan Forum Pemantau Kebijakan Masyarakat Kepulauan (FPKMK) menggelar demonstrasi di Pemkab Sumenep, Senin (23/9). Mereka menuntut distribusi BBM ke kepulauan yang disebagian daerah sudah mengalami kelangkaan.

BAHAN BAKAR MINYAK

Wisatawan mendayuh perahu ketika menikmati pesona pantai. Di tengah cuaca nan panas, wisata ke pantai bisa jadi solusi yang mengasyikkan.

ant/m. agung rajasa

UNJUK AKSI. Sekitar 500 orang yang tergabung dalam Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Raas (GPMR) dan Forum Pemantau Kebijakan Masyarakat Kepulauan (FPKMK) menggelar demonstrasi di depan kantor Pemkab Sumenep, Senin (23/9).

SELASA 24 SEPTEMBER 2013 NO. 0205 | TAHUN II 3SUMENEP

SUMENEP – Program Bantuan Sekolah Lapang Pengelo-laan Tanaman Terpadu (SLPTT) tahun 2013 dari Kementerian Pertanian hingga saat ini belum bisa dicairkan. Belum bisa dicairkannya bantuan tersebut karena mekanismenya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

”Memang saat ini mekanisme pencairan SLPTT berbeda de-ngan tahun sebelumnya. Itu ada perubahan dari kementerian,” kata Kepala Disperta Sumenep Bambang Heriyanto melalui Kabid Produksi Tanaman Pangan Disperta A Salaf Junaidi. Senin (23/9).

Pencairan bantuan pada tahun ini, katanya, semakin ketat. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya penyalahgunaan bantuan. ”Jadi dalam pencairan ini nantinya akan dijadikan dua tahap, dan masing-masing tahapan itu kelompok tani harus membuat SPJ, baru tahap kedua akan dicairkan kembali,” jelasnya.

Salaf mengatakan, bantuan tersebut akan dicairkan pada bulan Oktober mendatang. Pada tahun-tahun sebelumnya, SLPTT bisa sudah cair pada pertengahan tahun. ”Kalau pencairannya masih bulan mendatang. Hal ini karena kami masih baru menerima juknis baru dari Kementan, sehingga saat ini kami masih menyusun perlengkapan administras-inya,” tambahnya.

Program SLPTT akan dibagikan kepada 600 kelompok tani.

Harus DitebusBantuan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu

(SLPTT) yang diberikan melalui kelompok tani, pada tahun 2013 harus ditebus walaupun tidak secara keseluruhan. Hal itu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang tanpa penebusan.

Pembibitan yang diberikan pemerintah melalui program SLPTT itu berupa, padi sebanyak 620 kg dengan uang tebusan 25 persen dari harga yang telah ditetapkan pemeritah. Jagung jenis hibrida sebanyak 75 kg dengan subsidi 50 persen. Sedang-kan jagung jenis komposit 620 kg dengan subsidi 77 persen.

Sementara untuk pembibitan kedelai pemerintah memberi-kan sebanyak 400 kg dengan subsidi 76 persen. (edy/mk)

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Sumenep Saiful mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dengan be-berapa pabrikan tembakau, akhirnya sudah disepakati bahwa harga tembakau be-rada pada kisaran 25 hingga 36 ribu perkilogramnya. “Jadi, harga tembakau pada saat ini berada pada kisaran harga 25 hingga 36 ribu perkilonya,”

katanya, Senin (23/9) di Ge-dung DPRD usai menghadiri sidang Paripurna.

Dia menjelaskan bahwa harga itu tetap mengacu ke-pada tembakau yang berkual-itas. “Sepanjang kualitas tem-bakau baik, maka harga itu akan semakin naik, tetapi jika kualitas tembakau itu jelek, maka harga pun semakin menurun. Tetapi yang jelas, kisaran harga tembakau ada-

lah Rp 25-36 ribu perkilonya,” jelasnya.

Jadi, lanjut dia, petani jangan khawatir soal harga. Yang penting menurut Saiful, kualitas tembakau petani adalah standar. “Karena tidak mungkin barang yang bagus itu akan dihargai jelek. Dan sebaliknya, barang jelek akan dihargai mahal,” ujarnya.

Ketika ditanya lebih lan-jut soal para petani yang tanam tembaku, Saiful me-nyebutkan bahwa dari 19.72 hektare area yang ditanami, hanya 50 persen para petani yang menanam tembakau. Sementara, dari 50 persen itu yang terserap digudang baru sekitar 15 persen. “Dan PT Gudang Garam sebagai

salah satu pabrik terbesar di Kabupaten Sumenep saat ini memang sudah melakukan pembelian-pembelian ter-hadap tembakau yang sudah dipanen oleh para petani. Pada tahap pertama mel-akukan pembelian, PT Gu-dang Garam sudah menyer-ap sekitar 18 ton. Sementara pada pembelian kedua, yaitu pada tanggal 17 September kemarin, PT Gudang Garam sudah menyerapa sekitar 23 ton,” paparnya kepada Koran Madura.

Dia menambahkan bahwa Gudang Garam akan meny-erap sekitar 1.600 ton tem-bakau. “Tetapi tidak menutup kemungkinan ke depan, jika kualitas tembaku semakin ba-

gus, kouta 1.600 ton itu bisa bertambah,” ujarnya.

Berdasarkan hasil koor-dinasi dengan PT Gudang Garam, mereka hanya akan menyerap 1.600 ton tem-bakau. Tetapi, kata Saiful pihaknya masih akan terus melakukan koordinasi de-ngan pihak gudang agar kouta itu bisa bertambah. “Tetapi ke depan pada habis musim tanam nanti, kuali-tas tanaman tembakau se-makin berkualitas, karena hujan sudah reda. Sehingga tidak menutup kemungki-nan, hasil koordinasi kami dengan pabrikan agar me-nambah kouta dari 1.600 ton itu bisa dipenuhi,” ucapnya sembari berharap. (sym/mk)

SUMENEP – Menanggapi argumentasi Kepada Desa Paliat Kecamatan Sapeken, yang mengatakan dana BLSM belum did-istribusikan karena menunggu turunnya penggantian nama dari Kementerian Sosial, warga setempat menilai alasannya terlalu mengada-ada. Tidak rasional.

Menurut Sigianto, warga setempat, dirinya tidak terima de-ngan alasan kepala desa belum bisa mendistribusikan dana kompensasi BBM dengan alasan itu. ”Alasan itu sangat tidak ra-sional. Jika memang benar kenapa tidak pernah disosialisasikan pada warga. Sehingga di antara warga tidak menimbulkan tanda tanya besar,” katanya, Senin (23/9).

Warga juga keberatan atas validasi data hanya disesuaikan dengan penerima zakat. ”Bagaimana bisa valid datanya, jika penerima BLSM itu disesuakan dengan penerima zakat. Masih ada kemungkinan para penerima zakat itu banyak sapinya, kan, itu percuma juga. Lebih baik dicairkan,” tambahnya.

Maharuddin, kades setempat, katanya, tidak hanya mengen-dapkan dana BLSM, tapi juga bantuan yang lain. Namun, bisa diselesaikan dengan musyawarah. Berbeda dengan pencairan BLSM. ”Dulu juga pernah terjadi hal semacam ini. Namun bisa dirembuk melalui musyawarah desa,” tuturnya.

Sugianto mengatakan, penerima manfaat sudah merela-kan haknya dibagi rata sesuai kesepakatan dalam musyawa-rah. ”Kami lebih memilih menerima walaupun hanya perorang mendapatkan Rp. 50 ribu dari pada tidak dicairkan sama sekali. Masak dua kali waktu pencairan dana BLSM, masyarakat Desa Paliat masih belum juga mendapatkan sepeserpun,” tukasnya.

Secara terpisah, anggota Komisi D DPRD Sumenep Nur Asyur menilai kebijakan kepala desa tersebut tidak melanggar aturan. Dirinya mendukung tindakan yang telah dilakukan oleh kades Paliat. Sebab akurasi data yang ada itu merupakan keharusan yang dilakukan untuk masa depan.

”Kami kira itu tidak masalah, bahkan demi kemaslahatan masyarakat banyak itu merupakan keharusan. Bahkan, kami ke-tika melihat prosedurnya itu tidak masalah. Artinya tidak keluar dari prosedur yang telah diberikan oleh pemerintah,” katanya saat diminta komentarnya.

Ketika disinggung masalah penyesuaian penerima BLSM de-ngan penerima zakat, pihaknya enggan memberikan komentar. ”Kami tidak mengaca ke sana, namun demi kemaslahatan umat itu kiranya masih bisa,” singkatnya.

Politisi PKS tersebut meminta agar validasi data yang dilaku-kan aparat desa bisa dipertanggungjawabkan dan dapat men-jadi acuan untuk bantuan selanjutnya. ”Jadi kami mengimbau agar aparatur desa itu bisa bekerja secara professional. Artinya, aparatur desa dalam melakukan validasi data itu harus rela bek-erja walaupun tampa dibayar oleh siapapun,” tukasnya.

Sebelumnya, masyarakat menduga dana BLSM lebih kurang Rp. 210.000.000 diendapakan Kepala Desa Paliat Maharuddin. Namun, kades setempat membantah jika dirinya mengandapkan danan BLSM itu. (edy/mk)

SUMENEP- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGR) Kabupaten Sume-nep menelusuri makraknya bantuan tunjangan tamba-han penghasilan (TTP) kes-ejahteraan guru. Tunjangan tambahan untuk kesejahter-aan guru tersebut mangkrak selama kurang lebih delapan bulan, terhitung sejak bulan Januari hingga bulan Agustus.

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sumenep Nurul Hamzah mengatakan, pasca adanya unjuk rasa dari ra-tusan guru yang terjadi be-berapa waktu lalu, pihaknya langsung bergerak cepat beraudiensi dengan dinas pendidikan. “Namun, audi-ensi itu masih belum men-emukan titik terang, karena

dinas pendidikan tidak bisa memberikan keputusan pas-ti. Hasil keterangan dari di-nas pendidikan bahwa tidak diberikannya dana TTP itu karena BKPP belum mengu-sulkan rekomendasi kepada DPPKA,” katanya kepada Ko-ran Madura.

Selanjutnya, PGRI akan melakukan audiensi dengan Bupati. “Sebab, dalam hal ini tidak hanya melalui satu pin-tu, tetapi tiga pintu, yaitu dis-dik, BKPP dan DPPKA. Oleh karena itu, agar semuanya jelas, maka kami langsung menuju Pendopo saja, mel-akukan audiensi sekaligus melapor ke Bupati tentang perihal ini,” jelasnya, Senin (23/9).

Dia menjelaskan bah-wa hal demikian bukanlah

soal kepentingan perut be-laka, tetapi ini adalah hak merekasebagaimana tertera dalam Peraturan Bupati. “Su-dah jelas dalam Peraturan Bupati Tahun 2013 tentang tambahan penghasilan CPNS di lingkungan Kabupaten Sumenep. Termasuk mekan-isme pun juga sudah dije-laskan dalam pasal 1-6, dan diperjelas pada ayat 8 bah-wa tunjangan itu diberikan setiap bulan,” paparnya.

Ketika ditanya perihal besaran bantuan tersebut, Nurul menyebutkan, untuk guru adalah Rp 150.000/bu-lan. Sementara khusus kepala sekolah dan pengawas ada-lah Rp 300.000/bulan. “Jadi, bukan hanya soal uang yang mereka pikirkan, tetapi mere-ka juga ingin memastikan

kemana larinya uang yang menjadi haknya itu. Sehingga sangat pantas mereka harus turun jalan, karena dapat dibayangkan, selama kurang lebih 8 bulananan mereka dibiarkan menunggu, tanpa kabar dan informasi yang je-las,” terangnya.

Nurul menjelaskan tun-jangan untuk guru itu adalah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Itu dituangkan dalam Per-bub Nomor 3 Tahun 2013. Jadi, anggaran khusus tun-jangan kesejahteraan guru itu dilindungi oleh undang-undang. Sehingga jika tetap dibiarkan, maka jelas telah menabrak aturan yang ada,” tegasnya.

Menjurut rencana, PGRI menyurati Bupati Sumenep A

Busyro Karim pada Senin ke-marin. Selebihnya, pihaknya menunggu konfirmasi dari Bupati kapan audiensi itu bisa dilaksanakan. Hamzah juga akan beraharap pada audiensi nanti, juga ada per-wakilan dari tiga Dinas, yaitu Disdik, BKPP dan DPPKA.

Beberapa waktu lalu, ratusan guru mendatangi kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep. Ke-datangan mereka menurut tunjangan yang seharusnya mereka terima setiap bu-lan, ternyata selama kurang lebih 8 bulan, dana TTP itu belum kunjung mereka teri-ma, sehingga dengan sangat terpaksa mereka menggelar aksi demo untuk bertanya perihal makraknya dana tersebut. (sym/mk)

PENUNDAAN PENCAIRAN BLSM

Argumentasi Kades Dinilai Tak Rasional

BANTUAN

SLPTT Belum Bisa Dicairkan

Pemerintah dan Pabrik Sepakati Harga Tembakau

SUMENEP - Pemerintah Kabupaten Sumenep sudah membuat kesepakatan dengan beberapa pabrik mengenai patokan harga tembakau. Kes-epakatan harga tersebut berdasarkan hasil koor-dinasi antara pemerintah dengan beberapa pabrik dan gudang tembakau.

TUNJANGAN TAMBAHAN PENGHASILAN

PGRI Telusuri Mangkraknya Tunjangan Kesejahteraan Guru

SUMENEP – Kejaksaan Negeri Sumenep, Senin (23/9) siang menggelar sidang lan-jutan kasus penangkapan BBM ilegal oleh Ditpolair Polda Jawa Timur dengan ter-dakwa Samsudin (55). Agenda sidang mendengarkan keter-angan saksi, namun anggota ditpolair tidak ada yang hadir.

Ketua Majelis Hakim Eny Sri Rahayu mengatakan, saksi penangkapan Samsudin pada Rabu 19 Juni 2013 di perairan Kalianget tidak bisa mem-berikan kesaksian. “Peman-ggilan saksi dari PN mela-lui Kejaksaan Sumenep. Dan baru tadi pagi kami konfir-masi jika saksi dari Ditpolair tidak bisa hadir,” ungkapnya.

Sidang ditunda pada Selasa

1 Oktober 2013, dengan agenda yang sama yakni meminta ket-erangan saksi. Ketua Pengadi-lan Negeri tersebut berharap Jaksa Penuntut Umum (JPU) jauh-jauh hari sudah meng-hubungi saksi yang lain agar proses sidang tidak tertunda lagi. “Kita tunda hari Selasa depan. Tadi saya minta JPU juga menghadirkan saksi lain seperti Kabag Perekonomian Pemkab Sumenep dan Camat Gayam,” terangnya.

Dalam sidang pertama, Samsudin didakwa telah mel-akukan pelanggaran niaga de-ngan menyalahgunakan reko-mendasi pembelian BBM yang dikeluarkan Bagian Perekono-mian Pemkab Sumenep mela-lui Camat Gayam. BBM yang

digunakan, menurut temuan kejaksaan, seharusnya diguna-kan untuk kebutuhan nelayan di Kecamatan Gayam. Namun, dijual kepada pengguna ken-daraan roda dua, kendaraan roda empat serta penggiling padi.

Selain bertentangan de-ngan Rekomendasi pembelian BBM yang dikeluarkan oleh Camat Gayam, menurut JPU, tindakan terdakwa juga ber-tentangan dengan ketentuan BPH Migas No. 5 Tahun 2012. Terdakwa terancam dijerat Pasal 53 huruf (d) UU Migas Nomor 22 tahun 2001 Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP dengan ancaman maksimal lima tahun penjara dan denda Rp. 60 mil-iar. (edy/mk)

PENYALAHGUNAAN REKOM

Ditpolair Tak Hadiri Persidangan

PANEN TEMBAKAU.Warga sedang menyusun daun tembakau yang dipanen di sawahnya. Untuk menjamin harga tembakau, Pemkab Sumenep sudah membuat kesepakatan dengan beberapa pabrik mengenai patokan harga tembakau. Kesepakatan harga tembakau berapa pada kisaran 25.000 hingga 36.000 perkilogram.

HARGA KAMBING MERANGKAK NAIK. Pedagang kambing sedang mengurus hewan kambingnya, Senin (23/9). Jelang Idul Adha, para pedagang kambing kurban mulai menaikan harga pada kisaran Rp 50.00 - Rp 100.000 dan akan terus naik hingga hari raya

ant/lucky r.

PERSIDANGAN. Terdakwa kasus BBM Ilegal Samsuddin (tengah, berkopiyah) sedang mendengarkan tuntutan dari jaksa penuntut terhadap dirinya, beberapa waktu lalu. Samsuddin didakwa telah melakukan pelanggaran niaga dengan menyalahgunakan rekomendasi pembelian BBM yang dikeluarkan Bagian Perekonomian Pemkab Sumenep melalui Camat Gayam.

SELASA 24 SEPTEMBER 2013 NO.0205| TAHUN II4 PAMEKASAN PAMEKASAN

KEJAHATAN JUDI TOGEL. Polisi memperlihatkan tersangka beserta barang bukti berupa rekapan di Mapolda Sumut, Medan, Senin (23/9). Polisi berhasil meringkus empat tersangka bandar dan pelaku perjudian jenis Toto Gelap (Togel) dengan barang bukti uang, handphone dan rekapan pembelian togel yang beromset Rp 20 juta perhari di Kabupaten Humbahas, Sumut.

PAMEKASAN - Kejuaraan karapan sapi piala presiden RI se-Madura yang rencanan-ya akan digelar pada Okto-ber mendatang dibekukan. Pembekuan kejuaraan yang diprakarsai oleh Badan Koor-dinasi Wilayah (Bakorwil) IV Pamekasan itu dilakukan menyusul adanya penolakan dari kebanyakan pengerap terhadap aturan baru dalam kejuaraan itu.

Penghapusan aturan kekerasan pada sapi karapan (rekeng) yang sudah berlang-sung sejak puluhan tahun dan menggantinya dengan aturan baru, yakni karapan sapi tan-pa kekerasan (pak-kopak), di-anggap sebagai pemicu peno-lakan para pengerap. Akibat penolakan para pengerap itu, maka pelaksanaan budaya karapan sapi Piala Presiden ditunda.

Sekretaris Bakorwil IV Pamekasan Budiono menga-takan kejuaraan karapan sapi piala presiden ini dibekukan sampai batas waktu tidak ditentukan. Selanjutnya, pihaknya menyerahkan ke-pada masing-masing dae-rah di Madura, apakah akan menggelar karapan sapi de-ngan sistem rekeng atau tidak.

Namun, kalaupun kara-pan sapi tetap digelar de-ngan kekerasan, kejuaraan itu tidak boleh menggunakan label piala presiden. Sebab, kejuaraan yang memperebut-kan piala presiden disetujui tanpa kekerasan. Kejuar-aan yang memperebutkan piala presiden itu kini sudah dibekukan dan trophinya dia-mankan di Kantor Gubernur Jawa Timur.

“Kejuaraan ini sudah dibekukan, karena adanya pro dan kontra terhadap atu-ran main karapan sapi piala presiden. Saya tidak tahu batas waktu sampai kapan, mungkin sampai tidak ada lagi pro dan kontra. Yang je-las kalau masih ada karapan sapi dengan kekerasan itu bukan piala presiden. Karena yang disetujui presiden, kara-pan sapi tanpa kekerasan,” katanya.

Ia menegaskan pem-bekuan kejuaraan kara-pan sapi piala presiden ini dibekukan untuk meng-hindari adanya percekcokan. Kalau nantinya para penger-

ap sudah sepakat untuk me-nyelenggarakan karapan tanpa kekerasan, pembekuan ini bisa dicabut dan dapat dilangsungkan karapan sapi tanpa kekerasan.

Sementara itu, sejum-lah pengerap di Kabupaten Pamekasan tetap menyeleng-garakan karapan sapi dengan aturan lama. Mereka terus menyeleksi sapi karapan di masing-masing kecamatan dengan kekerasan. Seperti yang dilakukan para penger-ap dari tiga kecamatan yaitu Kecamatan Kota Pamekasan, Kecamatan Tlanakan, dan Kecamatan Proppo, di Sta-dion R. Soenarto Hadiwodjo-jo, Pamekasan pada Minggu (22/9) lalu.

Sebanyak 60 peserta terli-bat dalam seleksi saat itu, de-ngan rincian masing-masing kecamatan 20 pasang sapi. Mereka diseleksi untuk mem-perebutkan posisi tiga terbaik dan akan bersaing pada se-leksi tingkat kabupaten, pada tanggal 6 Oktober menda-tang. Sapi yang seleksi cam-puran, ada sapi besar dan ada sapi kecil.

Muhammad Sahri, panitia seleksi karapan sapi men-gatakan sistem rekeng yang dilaksanakan di tiga kecama-tan dan sepuluh kecamatan lainnya merupakan kes-epakatan para pemilik sapi karapan (pangerap). Usulan pelaksanaan karapan sapi non kekerasan (pak-kopak) yang diajukan oleh Bakorwil IV Pamekasan sangat tidak memungkinkan dilaksanakan tahun ini.

“Jangan paksa kami un-tuk melaksanakan karapan sapi sesuai dengan keingi-nan pemerintah, sebab untuk merubahnya butuh waktu,” kata Sahri.

Dijelaskan oleh Sahri, walaupun Bakorwil Pame-kasan bersikukuh menggelar karapan sistem pak-kopak, para pangerap tidak akan menghalanginya. Sebab 98 persen pangerap di Madura sudah sepakat untuk tetap menggunakan sistem re-keng. Karapan sapi sistem pak-kopak ada komunitasnya tersendiri dan tidak bisa di-campuraduk dengan sistem rekeng.

“Walapun belum ada titik temu antara pangerap de-ngan Bakorwil Pamekasan,

karapan sapi sistem rekeng akan tetap digelar setelah seleksi di masing-masing Ka-bupaten di Madura,” katanya.

Sebelumnya, salah satu pemilik sapi karapan asal Kecamatan Pasean Zaiful Bahri mengatakan sudah berkoordinasi dengan para pemilik sapi di tiga kabupat-en menyikapi penghapusan penggunaan rekeng dalam lomba karapan sapi piala presiden. Menurutnya, para pemilik sapi keberatan, jika harus merubah pakem yang berlangsung selama pulu-han tahun. Mereka mengan-cam tidak ikut serta dalam lomba karapan sapi itu dan akan menggelar lomba tersendiri.

“Saya yakin pelaksanaan piala presiden nanti sepi pe-serta, kalau jadi menerap-kan pak-kopak. Karena pola ini tidak diterima oleh para tokoh karapan sapi. Kalau-pun ada peserta, mungkin hanya kelas ringan. Karena para pengerap dari Sampang, Sumenep, dan Pamekasan tidak sepakat dengan peng-hapusan penggunaan rekeng ini,” katanya.

Zaiful Bahri yang juga ketua DPC-PDIP Pamekasan ini meminta agar perubahan pola karapan sapi ini ditinjau ulang. Paling tidak, penye-lenggara karapan sapi men-unda penerapannya sampai para pemilik sapi karapan bisa menerima perubahan pola karapan itu.

Dia jelaskan para pe-milik sapi karapan di Ma-dura akan terus menolak perubahan pola karapan sapi piala presiden ini. Pola karapan sapi dengan pak-kopak yang diprakar-sai oleh Badan Koordi-nasi Wilayah (Bakorwil) IV Pamekasan itu merusak budaya warisan yang sudah menjadi ikon Madura sam-pai ke manca negara.

Ia menegaskan selain akan berdampak pada sepin-ya peserta, karapan sapi de-ngan pak-kopak ini juga akan mengurangi minat penonton termasuk turis asing un-tuk menonton karapan sapi. Meski demikian, hal tersebut bukan alasan mendasar ter-hadap penolakan itu, tetapi semata-mata untuk mem-pertahankan Kebudayaan Madura. (uzi/rah)

BUDAYA

Karapan Sapi Piala Presiden Dibekukan

Kejuaraan karapan sapi piala presiden RI se-Madura yang rencananya akan digelar pada Oktober mendatang dibekukan.

Direktur PDAM, Agus Bachtiar mengatakan penai-kan tarif tersebut mendesak dilakukan untuk menyelamat-kan perusahaan milik Pemer-intah Kabupaten Pamekasan tersebut. Sebab jika tidak menaikkan tarif rekening air, maka kebangkrutan yang leb-ih besar akan dialami PDAM. “Kami terpaksa menaikkan ta-rif ini, mengingat keuangan di perusahaan kami mulai kritis,” katanya.

Ia mengatakan selama lima bulan sejak terjadinya kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), kata Agus, perusahaan yang dia pimpin selalu me-nanggung kerugian karena bertambahnya beban opera-sional yang harus ditanggung. Sebab sebagian peralatan yang dipergunakan menggu-nakan tenaga listrik.

Ia mengaku sudah berkoor-

dinasi dengan pimpinan DPRD setempat, agar rencana penerapan tarif baru mulai Oktober mendatang itu dis-etujui. Sayangnya, Agus tidak menjelaskan sikap pimpinan dewan terhadap rencananya itu. “Penaikan tarif ini adalah jalan satu-satunya untuk me-nyelamatkan perusahaan. Jika tidak, PDAM Pamekasan akan bangkrut,” kata Agus.

Agus juga tidak menje-laskan apakah penaikan tarif itu akan diberlakukan kepada semua pelanggan, atau meng-gunakan sistem zona seperti usulan pimpinan DPRD be-berapa waktu lalu. Pimpinan Komisi B mengusulkan jika perusahaan tersebut terpaksa harus menaikkan tarif, se-baiknya hanya diberlakukan untuk kawasan yang pasokan airnya normal. Sementara un-tuk kawasan yang seringkali

mengalami kemacetan paso-kan diusulkan tetap menggu-nakan tarif lama.

Agus Bachtiar menjamin, setelah kenaikan tarif itu, pe-rusahaannya akan melakukan perbaikan layanan dan mem-perlancar distribusi air ke pelanggannya. “96 titik pipa PDAM sudah kami perbaiki. Perbaikan itu sudah kami lakukan satu tahun sebelum ada rencana penaikan tarif,” jelasnya.

PDAM Pamekasan mengu-sulkan penaikan tarif antara 40 hingga 50 persen dari ta-rif semula atau diperkirakan antara Rp 2.200 ribu hingga Rp 2.400 ribu permeter kubik dari harga semua sebesar Rp 1.600 permeter kubik. Pihak PDAM menyatakan tarif baru itu sudah disesuaikan dengan TDL baru.

Ketua Komisi B DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi mengatakan belum bisa me-nentukan jadwal kenaikan tarif PDAM, karena pertim-bangan rendahnya kualitas layanan di perusahaan terse-but.

Bahkan beberapa waktu

lalu, hasil sidak komisi terse-but di Kecamatan Tlanakan masih ditemukan keluhan tentang minimnya pasokan air ke pelanggan di wilayah Perumahan Graha Kencana. Di perumahan tersebut, warga harus mencukupi kebutuhan air bersihnya dengan mem-beli.

Meskipun demikian, DPRD menyatakan setuju de-ngan rencana penaikan ta-rif. Itu dilakukan karena se-lama bertahun-tahun belum ada kenaikan tarif. Selain itu, langkah tersebut bertujuan menyelamatkan perusahaan milik pemerintah daerah.

DPRD juga sudah me-minta PDAM, penaikan tarif tetap tidak diberlakukan ke semua pelanggan. Sejak ke-naikan Tarif Dasar Listrik pada bulan April lalu. Kenaikan itu menyebabkan biaya opera-sional perusahaan meningkat.

Tanggungan biaya lis-trik dari sebelumnya, hanya Rp 190 juta setiap bulan, kini menjadi Rp 220 juta perbulan. Solusinya, PDAM memaksi-malkan kas perusahaan. (awa/muj/rah).

PDAM Akan Menaikkan Tarif Mulai OktoberRencana Tersebut Tak Butuh Persetujuan DPRDPAMEKASAN- Pimpinan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Pamekasan bersikukuh akan menaikkan tarif rekening air mulai bulan depan, sekalipun rencana tersebut tidak mendapat persetujuan DPRD setempat.

PAMEKASAN - Panitia Pengawas Pemilu (Panwa-slu) Kabupaten Pamekasan meminta Komisi Pemili-han Umum (KPU) setempat segera mensosialisasikan kepada Partai Politik tentang keputusan KPU no 15 tahun 2013, sebagai perubahan dari keputusan KPU no 1 tahun 2013 tentang pemasangan alat peraga kampaye Calon Anggota Legislatif (Caleg). Penyampaian keputusan itu sejatinya merupakan suatu wujud peringatan terhadap semua parpol agar mematuhi aturan alat peraga caleg.

Anggota Panwas Divisi Tindak Lanjut dan Peninda-

kan Hukum, Sapto Wahy-onomeminta KPU segera menindaklanjuti Keputusan KPU tersebut, sehingga para caleg tidak memasang alat peraga kampayenya di sem-barang tempat.

Sapto Wahyono men-gatakan sebagai lembaga penyelenggara pemilu, KPU diharapkan bisa melakukan langkah-langkah koordinatif baik dengan Pemkab Pame-kasan maupun parpol peserta pemilu. Sebab ada beberapa alat peraga yang dipasang di kawasan terlarang.

“KPU kabupaten Pame-kasan, untuk segera melaku-kan langkah-langkah koor-

dinatif dengan Pemerintah Kabupaten dan partai politik peserta pemilu, karena di kabupaten lain sudah mel-akukaan langkah-langkah pemetaan zona kampanye,” jelasnya, Senin (23/9).

Persoalan itu, tambah Sapto Wahyono, merupakan wewenang KPU yang se-harusnya telah melakukan upaya koordinatif. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2013 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Kampanye sudah disahkan Kementerian Hukum dan HAM.

Salah satu yang harus di kedepankan, kata Sapto, dian-taranya mensosialisasikan ke partai politik dan pemerintah daerah adalah soal zonasi yang akan menjad tempat pe-masangan alat peraga partai politik dan caleg.

Sementara itu ang-gota KPU Pamekasan Divisi Sosialisasi, Didin Sudarman mengaku sudah menyampai-kan masalah tersebut kepada masing-masing partai politik. Saat ini pemerintah daerah masih membahas zona-zona yang diperbolehkan dan dila-rang untuk dijadikan tempat pemasangan alat peraga kampaye. (awa/muj/rah).

ALAT PERAGA CALEG

Panwaslu Minta KPU Mewarning Parpol

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun

2013 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2013

tentang Pedoman Pelaksanaan Kampanye

sudah disahkan Kementerian Hukum

dan HAM. Memprotes proses Pilkada Makassar yang tidak menyediakan kertas suara template bagi penyandang cacat tunanetra saat memberikan hak suara di TPS.

SELASA 24 SEPTEMBER 2013 NO.0205| TAHUN II 5PAMEKASAN

IMPOR SAPI POTONG. Pedagang menggiring sapi yang akan dijual ke Probolinggo dengan menggunakan perahu di Pantai Pegagan, Pademawu, Pamekasan, Jatim, Senin (23/9). Pemerintah berencana mengimpor 72.500 sapi potong guna menstabilkan harga daging sapi yang masih tinggi .

Kepala Sat pol PP Pame-kasan, Masrukin, melalui Ka-pala Bidang Penegakan Pe-rundang-undangan Daerah, M ohammad Sjamsuridjal Arifin mengatakan pihaknya sudah menyusun jadwal operasi tim gabungan untuk mengantisi-pati masuknya tembakau Jawa ke Pamekasan.

Tim itu terdiri dari unsur

Sat Pol PP, Kepolisian, TNI, Dinas Perbuhungan Komu-nikasi dan Informasa serta Dinas Perhutanan dan Perke-bunan setempat. Sedikitnya sudah ada tiga titik lokasi yang akan di jadikan tempat operasi tersebut, yaitu di Ja-lan Raya Ambat, Kecamatan Tlanakan, Jalan Raya Panang-guan, Kecamatan Proppo, dan

Jalan Raya Pamaroh, Kecama-tan Kadur.

Masrukin menjelaskan berdasar Peraturan Daerah nomor 3 tahun 2002 tentang Pengendalian Mutu dan Keas-lian Tembakau Madura, salah satunya dijelaskan larangan masuknya tembakau Jawa Pamekasan.

Menurutnya, pada musim tembakau tahun ini produksi tembakau di Pamekasan san-gat minim sehingga sangat memungkinkan masuknya tembakau Jawa. Ia mengaku telah mendapatkan informasi adanya tembakau Jawa yang masuk ke Pamekasan, bah-kan petugasnya pernah men-

emukan kendaraan yang men-gangkut tembakau tersebut melintas di salah satu jalan raya untuk dibawa ke Kabu-paten Sumenep.

Saat itu, kendaraan terse-but dibiarkan melintas karena petugasnya belum mendapat perintah melakukan penyi-taan atau menahan kendaraan yang mengangkut tembakau dari luar Kabupaten Pame-kasan.

Masrukin juga menjelas-kan operasi juga akan digelar di wilayah utara. Hanya saja waktu dan lokasinya belum di-tentukan dan menunggu koor-dinasi dengan tim gabungan.

Kepala Dinas Perindus-

trian dan Perdagangan, Budi Irianto mengatakan masuknya tembakau Jawa ke wilayah Ma-dura akan mengancam pada kualitas dan harga tembakau milik petani lokal. Sebab, kandungan air pada tembakau Jawa lebih besar daripada tembakau Madura yang seba-gian lokasi tanamnya merupa-kan sawah tadah hujan.

“Jika ini tidak segera di-antisipasi, sangat memung-kinkan tingginya kebutuhan yang tidak imbang dengan tingkat produksi akan di-manfaatkan pihak-pihak yang ingin mengambil ke-untungan,” katanya. (CR-1/muj/rah)

Pemkab Mengantisipasi Pengiriman Tembakau Jawa ke MaduraTiga Titik Rawan Jadi Perhatian UtamaPAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan mulai mengantisipasi masuknya tem-bakau Jawa ke wilayah tersebut. Langkah yang dilakukan, salah satunya dengan melakukan razia di pintu masuk Pamekasan yang dinilai sering dijadi-kan lokasi memasok tembakau dari luar kabupaten.

PAMEKASAN - Banyakn-ya pelanggaran lalu lin-tas yang dilakukanpelajar, menjadi perhatian Satuan Lalulintas Polres Pame-kasan. Untuk mengurangi jumlah pelajar yang mel-akukan pelanggaran lalin, kepolisian memberikan pembinaan kepada pelajar melalui kerjasama dengan sekolah. Kepolisian menga-jak mereka menjadi pelopor patuh berlalu lintas.

Langkah itu dilakukan untuk menekan angka keca-lakaan lalulintas yang meli-batkan anak di bawah umur dan sebagai upaya pembinaan sejak dini.

Kepala Satuan Lalulintas Polres Pamekasan, AKP Bam-bang Soegiharto, usai bertin-dak sebagai pembina upacara di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pamekasan. Senin (23/9), dia mengatakan angka kecelakaan yang terjadi pada anak di bawah umum semakin meningkat. Hal itu, kata dia, salah satunya disebabkan oleh lemahnya pengawasan yang dilakukan orangtua terhadap anaknya dan sikap memanja-kan yang berlebihan.

“Seharusnya, orangtua tidak membiarkan anak mere-ka yang belum layak meng-endarai kendaraan bermotor membawa kendaraan bermo-tor ke sekolah,” kata Bambang.

Mantan Kepala Polsek Tla-nakan itu juga mengingatkan para pelajar untukmemper-hatikan kelengkapan surat-surat dan peralatan keamanan saat berkendara. Karenanya ia meminta agar mereka yang belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) tidak mem-bawa kendaraan bermotor saat

ke sekolah.“Kami tidak akan pilih

kasih. Karenanya siapa pun yang melanggar Undang Undang Lalu Lintas pasti akan kami sanksi,” katan-ya.

Ia mengatakan tindakan tegas itu semata-mata un-tuk menjaga keselamatan

para siswa dari kecelakaaan. Sebab, dalam pengamatan-nya, sebagian besar pelajar, saat mengendarai kendaraan bermotor cenderung tidak memperhatikan keselama-tannya dan keselamatan orang lain.

Polisi juga merencanakan mendata pelajar yang mem-

bawa kendaraan bermotor ke sekolah. Itu dilakukan untuk mengetahui siswa yang sudah dan belum memiliki SIM.

Menurut Bambang, pihaknya akan mengun-dang orangtua siswa yang anaknya kedapatan mem-bawa kendaraan bermotor ke sekolah dan belum me-miliki izin mengemudi un-tuk diberikan penyadaran tentang resiko keselama-tan di jalan.

Kepala SMAN 1 Pame-kasan, Basoir mengatakan ia sangat setuju dengan rencana pembinaan berkendara terse-but. Sebab penyadaran itu dilakukan untuk keselamatan para pelajar dari kecelakaan di jalan.

Kegiatan serupa dilaku-kan di seluruh sekolah secara bergiliran. Targetnya, akhir tahun ini upaya pembinaan dan penyadaran telah dilaku-kan di semua sekolah lanju-tan di Pamekasan. Selain itu, polisi akan melakukan operasi yang salah satunya menjaring pelajar di bawah umur yang mengemudikan kendaraan bermotor.

“Kami tidak melarang para pelajar itu membawa kend-araan bermotor. Tapi tolong, untuk yang belum memiliki SIM, sebaiknya diantar orang-tuanya,” kata Bambang. (CR-1/muj/rah)

TERTIB LALU LINTAS

Pelajar Diminta Jadi Pelopor Kedisiplinan Lalin

PAMEKASAN - Satuan Lalu Lintas Polres Pame-kasan, Madura, Jawa Timur, berupaya menekan pelang-garan lalu lintas dan pencu-rian kendaraan bermotor de-ngan cara menggelar operasi hingga ke pelosok desa.

“Kalau operasi kendaraan bermotor di perkotaan kami tangani secara langsung, se-dangkan di perdesaan oleh masing-masing polsek jaja-ran,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Pamekasan AKP Bambang Soegiharto, Senin.

Bambang mengatakan gelar operasi tertib lalu lin-tas yang dicanangkan in-stitusi itu sebagai upaya untuk menekan terjadinya pelanggaran lalu lintas oleh para pengendara kendaraan bermotor. Sebab, menurut dia, penyebab maraknya ke-celakaan lalu lintas selama ini salah satunya karena pel-anggaran. “Sebagian besar kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama ini diawali de-ngan pelanggaran,” kata dia.

Ia mencontohkan menye-berang secara sembarangan tanpa memperhatikan ken-daraan lainnya, atau sepada motor yang digunakan tidak memakai spion. “Dengan operasi yang gencar dilaku-kan ini, kami berharap angka kecelakaan lalu lintas akan menurun,” kata Bambang.

Oleh karenanya, HUT ke-58 Satuan Lalu Lintas ini akan dijadikan sebagai ajang refleksi petugas Satlantas dalam meningkatkan profe-sionalisme dalam menjalan-kan tugas.

Sementara untuk mene-kan aksi balapan liar yang sering dilakukan sekelompok pemuda di dalam kota Pame-kasan, Bambang menjelas-

kan sudah berkoordinasi de-ngan Samapta dan Intelkam Polres Pamekasan untuk melakukan pengamanan khusus.

Menurut dia, sasaran operasi kendaraan bermo-tor yang kini digencarkan Satlantas Polres Pame-kasan ini adalah pada kalangan pelajar. Sebab, menurut Bambang, pel-anggaran lalu lintas yang paling banyak terjadi di jalan selama ini, ter-masuk yang sering men-galami kecelakaan adalah kalangan pelajar. “Kalau dipersentase, pelanggaran lalu lintas oleh kalangan pelajar ini sekitar 35 pers-en,” kata dia.

Terbanyak kedua, menu-rut Bambang, adalah kalan-gan swasta, yakni sekitar 30 persen setiap bulannya, se-dangkan 35 persen sisanya adalah PNS dan petani. (ant/rah)

BALAPAN LIAR

Polres Gencarkan Operasi Hingga Pelosok Desa

Sementara untuk menekan aksi

balapan liar yang sering dilakukan

sekelompok pemuda di dalam kota Pamekasan,

Bambang menjelaskan sudah

berkoordinasi dengan Samapta

dan Intelkam Polres Pamekasan untuk melakukan

pengamanan khusus.

PAMEKASAN - Jajaran kepolisian di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, men-gaku kesulitan mengungkap pelaku pencurian kabel milik PT Telkom di wilayah itu ka-rena terkendala saksi.

Menurut Kapolsek Pade-mawu, Pamekasan, AKP Edy Sunyata, Senin, pihaknya ke-sulitan mengungkap pelaku pencurian kabel tersebut ka-rena saat kejadian tak satu-pun warga yang mengetahu-inya.

“Warga sendiri malah mengetahui adanya pen-curian kabel Telkom itu pada pagi hari, pada-hal kasus pencurian itu diperkirakan terjadi pada malam hari,” kata Edy Su-nyata.

Kendati demikian, sambung dia, pihaknya terus berupaya mengung-kap kasus itu dengan me-nyebar anggota intelijen kepada semua pelosok desa di Kecamatan Pade-mawu, serta meminta bantuan Polsek Kota Pamekasan.

Langkah itu dilakukan, karena kabel telkom yang dicuri maling di perbatasan

antara Kecamatan Pade-mawu dan Kecamatan Kota, Pamekasan, yakni di Jalan Raya Kangenan, Pamekasan.

“Kami juga sudah mel-akukan penelitian ke sejum-lah pembeli barang rongso-kan yang ada di Pamekasan ini, tapi tidak menemukan. Kami melakukan penelitian disana untuk mengetahui kemungkinan kabel yang di-curi dijual,” kata Edy Sunyata menjelaskan.

Kabel Telkom yang dicuri maling di wilayah Kecamatan Pademawu ini sepanjang 150 meter. Akibat aksi itu, jaringan internet speedy di Ke-camatan Pademawu mati hingga sekitar 10 hari lebih.

Di Pamekasan, kasus pencurian kabel Telkom seperti di wilayah Kecama-tan Pademawu ini, bukan yang pertama kali. Sebe-lumnya jaringan kabel di Kecamatan Galis juga sem-pat dicuri malang hingga mencapai 1.000 meter lebih.

Pihak Telkom Pamekasan menyebutkan, perusahaan kini rugi miliaran rupiah, akibat seringnya terjadi pen-curian jaringan kabel telkom tersebut.

Perusahaan ini bahkan sempat memasang alat yang bisa mendeteksi terjadinya aksi pencurian, akan tetapi tidak optimal, karena sering rusak.

“Dulu Telkom mema-sang alarm. Jika ada yang memotong kabel, maka alarm itu berbunyi. Tapi karena alarmnya rusak, maka untuk kasus di Pade-mawu itu, tidak terdeteksi, meski ada yang memo-tong kabel telkom,” kata Kapolsek Pademawu AKP Edy Sunyata menjelaskan. (ant/rah)

PENCURIAN

Polisi Kesulitan Mengungkap Maling Kabel Telkom

Warga sendiri malah mengetahui adanya pencurian kabel Telkom itu pada pagi hari, padahal kasus pencurian itu

diperkirakan terjadi pada malam hari,

AKP Edy SunyataKapolsek Pademawu

SELASA 24 SEPTEMBER 2013 NO. 0205 | TAHUN II6 SAMPANG

Berdasarkan informasi ber-hasil dihimpun Koran Madura, korban yang tinggal bersama Moh Hudi (24), Moh Hadi (23), serta cucunya yakni Faris(5), diduga memiliki ilmu santet. Di tubuhnya ada bekas delapan sabetan senjata tajam.. Bah-kan, jari tangan korban Bunadi putus, hanya tersisa jari keling-king, dan pundak kanan luka

sobek. Sementara luka Bukiyeh terdapat di bagian lengan kiri, serta perut bagian dalam teru-rai akibat sayatan sajam.

Moh Hadi, putra korban, menjelaskan, dirinya belum mengetahui motif di balik pembunuhan orangtuanya tersebut. Orangtuanya dinilai tidak pernah ada masalah de-ngan siap pun. Dirinya saat

menemukan kedua korban juga tidak ada orang yang mengeta-huinya.

"Tidak ada teriakan apa pun saat awal kejadian. Tiba-tiba saat saya pulang pagi-pagi ke-temunya sudah seperti itu. Ke-betulan saya sedang berada di luar tidak di rumah," ucap anak korban nomor tiga itu, Senin (23/9).

Kepala Desa Pandingan Ke-camatan Robatal Supandi me-nuturkan, korban tidak memi-liki masalah serta konflik apa pun dengan warga setempat. Dirinya baru mengetahui in-siden tersebut setelah meneri-ma laporan dari warga. “Saya ada laporan ditelfon sama apel pukul 6 pagi. Kemudian kita

lapor ke aparat Polsek Robatal," tuturnya.

Aparat Kepolisian Polres Sampang langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan mengumpulkan beberapa barang bukti dari ke-jadian pembunuhan. Tak ha-nya itu, beredar informasi dari warga juga menyebutkan be-berapa versi keterangan yakni dimana diduga korban mempu-nyai ilmu santet, serta korban diduga hendak dirampok oleh pelaku tak dikenal lebih dari satu orang.

Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar melalui Wakapolres Sampang Kompol Alfian Nurrizal mengatakan, dari laporan masyarakat sejak

Pasutri Tewas di KandangPolisi Belum Bisa Mengungkap Pelaku dan Motif PembunuhanSAMPANG - Pasangan suami istri ditemukan men-inggal dunia mengenaskan di kandang sapi miliknya dengan luka serius akibat sayatan senjata tajam, Senin (23/9). Kedua korban yakni Bunadi (60) dan Bukiyah (55) warga Dusun Kemere Laok Desa Pand-ingan Kecamatan Robatal. Koban ditemukan pertama kali oleh anaknya Moh Hadi, sekitar pukul 05.30 WIB.

pagi tersebut pihaknya lang-sung melakukan olah TKP. Sehingga, ditemukan posisi terakhir korban pasutri itu di sebuah kandang sapi akibat dari delapan sayatan sajam dengan masing - masing ke-dua tubuh korban.

"Kondisi posisi kedua kor-ban itu di kandang sapi. Kalau korban istri berada di dekatnya pakan rumput kering dalam kandang sapi dengan posisi meringkuk, sedangkan kor-ban suaminya di posisi depan kandang sapi. Dimungkinkan suaminya ini sempat melaku-kan perlawanan. Karena se-mua jari tangan putus tinggal jari kelingking," katanya saat di TKP.

Lanjut Alfian, pelaku di-duga lebih dari satu orang. Jika dilihat dari sayatan luka diala-mi korban dengan hasil olah TKP dipastikan awal kejadian sekitar pukul 02.00 Wib dini hari, dan kejadian itu murni adanya pembunuhan serta dimungkinkan motif dibalik pembunuhan yakni motif den-dam. Itu pun, dari hasil kete-rangan saksi dan alat bukti yang berhasil ditemukan.

Pihaknya mengamankan berupa baju, sarung hijau ko-tak, celana pendek biru, san-dal, BH, celurit pakan sapi, dari barang bukti milik kor-ban. Serta, polisi juga menga-mankan celurit senjata milik pelaku yang berhasil diaman-kan.

"Dimungkinkan dari hasil olah TKP dan beberapa ke-terangan saksi dimungkin-kan motifnya dendam dan ini murni pembunuhan. Kalau pencurian dipastikan ada har-ta benda yang hilang. Dan kita sudah mengantongi nama-nama terduga semoga dalam waktu dekat bisa terungkap," paparnya.

Disisi lain, polisi juga me-nemukan sejumlah uang milik korban senilai Rp 4.774.000 yang berada di dalam dom-pet saat tersimpan di kantong baju istri sebelah kiri. Hal itu memang diakui oleh anak korban yang sering menyim-pan uang di temapat tersebut. (ryn/lum)

Sepasang suami istri di Dusun Kamere Laok Desa Pandingan Kecamatan Robatal tewas terkena sayatan senjata tajam, Senin (23/9).

SAMPANG - Dosen Universitas Terbuka (UT) di Ka-bupaten Sampang cabang Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Kota Jember, dilaporkan oleh beberapa maha-siswanya ke Polsek Kota Sampang, Senin (23/9) sekitar pukul 12.00 WIB. Dosen tersebut diduga menyeleweng-kan uang pembayaran sejumlah mahasiswa.

Ketua pengelola sendiri sudah beriktikad baik agar proses permalahan tersebut segera terselesaikan. Na-mun, pihak terlapor Ketua Program Studi (Prodi), Mahrus (45), warga Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang, tidak pernah menggubris keluhan mahasiswa dan pengelola.

Ketua Pengelola KH Sayyidi membenarkan jika salah satu dosen yang tak lain adalah ketua prodi tersebut dilaporkan oleh mahasiswanya. "Ada salah satu pengurus bernama Mahrus itu yang dilaporkan oleh mahasiswa. Sebenarnya masalah internal cuma mungkin mahasiswa sudah mulai kesal akhirnya melaporkan ke pihak polisi," ucapnya saat ditemui.

Pria yang juga mempunyai Yayasan Al Karomi itu menuturkan, dari golongan angkatan pertama sebanyak 86 mahasiswa serta angkatan kedua sejumlah 75 maha-siswa itu biasanya saat kegiatan perkuliahan berlangsung hanya selama 1 minggu yang bertempat di SMA Negeri 4 Sampang. Ia juga menyangnyangkan jika pihak bersang-kutan tidak bertanggung jawab.

"Ya kita kan inginnya pertanggung jawaban seper-ti itu, Mas, karena ini masalah internal saja, dimana semacam uang pembayaran tidak disampaikan kepada kami selaku pengelola. Padahal mahasiswa sudah bayar semua," jelasnya.

Sementara itu, Basmal (35) salah satu pihak pengelo-la yang saat itu diperiksa menjelaskan kedatangan diri-nya ke polsek kota hanya sebagai saksi saja atas laporan sejumlah mahasiswa yang melaporkan dalamm perkulia-han program Sarjana Khusus Guru (SKG) dalam jabatan. "Laporan ini saya hanya sebagai saksi saja," singkatnya.

Kapolsek Kota Sampang AKP Shadik melalui saluran telepon membenarkan atas laporan mahasiswa itu. Teta-pi, hingga kini pihaknya masih akan mempelajari dan memintai keterangan bukti - bukti atas laporan tersebut. "Nanti kita akan pelajari dulu lah dengan bukti - bukti, karena kan ada beberapa pihak seperti pengelola, kepala prodi, dan juga mahasiswa," katanya. (ryn/lum)

KRIMINAL

Dosen Diduga Tilep Uang Pembayaran

SAMPANG - Sedikitnya 157 bayi di Kabupaten Sampang menderita gizi buruk. Tiga di antaranya meninggal dunia setelah terdiagnosa menderita gizi buruk. Namun diband-ingkan tahun lalu, jumlah penderita gizi buruk saat ini menurun.

Kabid Kesehatan Ke-luarga dan Gizi Asrul Sani mengungkapkan, dari hasil survei di Kabupaten Sam-pang penderita gizi buruk memang sudah mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Dimana pada tahun 2012 penderita gizi buruk masih sekitar 4,2 persen dan menjadi 3,1 persen pada 2013, dengan jumlah kasus sebanyak 157. Tiga orang di antaranya menin-ggal.

Kesehatan anak di Ka-bupaten Sampang, kata-nya, masih belum dijadikan prioritas utama atau men-jadi pilihan kedua setelah kebutuhan bapaknya be-kerja. Kata Asrul, dari be-berapa kasus yang ditemu-kan seorang bapak mampu merokok satu hari seba-nyak satu bungkus dengan minimal biaya Rp. 8 ribu, kebutuhan lain yang selalu terpenuhi adalah pulsa se-dangkan kebutuhan gizi anaknya selalu kurang.

“Menurut survey, Kabu-paten Sampang mengalami penurunan jumlah pend-erita gizi buruk dari tahun ke tahun. Tapi masih cukup memprihatinkan karena

ada anggapan di kalangan masyarakat yang men-ganggap kebutuhan ba-paknya lebih penting dari pada asupan gizi anaknya,” ucapnya.

Lanjut Asrul, faktor mendasar yang menjadi penyebab masalah tersebut adalah alasan kemiskinan. Kabupaten Sampang men-duduki peringkat kedua angka kemiskinan di Jawa Timur.

Selain itu juga karena pola asuh yang salah. Rata-rata bayi yang mengalami gizi buruk adalah yang di rawat kakek-neneknya ka-rena orangtua si bayi se-dang bekerja di luar kota, bahkan luar negeri.

“Sering kami jumpai bayi yang sudah ditinggal orangtuanya kerja di luar kota atau luar negeri. Saat ditanyai soal pola makann-ya di jawab ya makan sead-anya untuk dapat makan saja susah, Pak, apalagi cari makanan bergizi,” ungkap-nya

D i t a m b a h k a n n y a , masalah kesehatan tidak bisa hanya diselesaikan oleh dinas kesehatan saja namun perlu semua ele-men masyaraat ikut ter-libat karena setiap orang pasti punya kebutuhan untuk kesehatan. "Semua elemen dari institusi ke-sehatan, pendidikan atau catatan sipil KB dan juga pertanian harus bersatu padu dalam program ber-sama," katanya. (ryn/lum)

KESEHATAN

157 Bayi Menderita Gizi Buruk

Auliya bertanya-tanya belum mendapatkannya data tersebut. Sebagai anggota dewan yang mempunyai fungsi untuk melakukan pengawasan, mengaku tidak bisa melakukan survei ke bawah disebabkan karena belum mengantongi data.

Anggaran PPIP sebesar Rp 250 juta yang terdapat di 36 desa sampai sekarang masih tiga desa yang sudah melak-sanakannya.

Adanya peralatan yang besar sangat terbatas di Kabupaten Sampang, kata-nya, sehingga dikhawatir-

kan proyek tersebut tidak selesai sampai akhir tahun. Sedangkan data tersebut ketika diminta kepada Cipta Karya Sampang masih belum diberikan. Padahal pihaknya sudah melakukan pemanggi-lan selama dua kali itu pun juga masih belum diberikan. Sehingga banyak pertanyaan terhadap proyek tersebut, karena apabila data tersebut diberikan maka pihaknya akan melakukan turba (tu-run ke bawah) dan juga di-sinyalir akan terjadi proyek tumpang tindih.

“Setelah kami minta data PPIP sampai sekarang

masih belum diberikan oleh Cipta Karya, sehingga ada apa mereka tidak bisa memberi-kan itu. Kami khawatir proyek tersebut tidak selesai melihat alat besar yang ada di Kabu-paten Sampang terbatas, dan apabila itu sudah diberi-kan maka kami akan turun kebawah takutnya itu banyak yang tidak sesuai,” ucapnya, Senin (23/9).

Sementara Kepala Dinas PU Cikatarung Kabupaten Saampang melalui Staf yang menangani PPIP Basit ketika dikonfirmasi mengatakan, program PPIP merupakan program pusat yang penga-

juannya dari bawah sehingga pihaknya sebagai leading sector hanya menerima lapo-ran dari pendamping karena dimasing-masing kecamatan yang mendapatkan program tersebut tiga desa yang sudah mendapatkan dana terse-but sedangkan yang lainnya masih belum.

“Untuk sementara yang dananya sudah turun yaitu tiga desa dengan mendapat-kan dana 100 juta sedangkan yang lain masih belum dan pelaksananya dari pokmas karena pengajuannya dari bawah langsung ke pusat,” ucapnya. (Jun/lum)

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR

PPIP Disinyalir Tumpang TindihSAMPANG - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Da-erah Kabupaten Sampang Auliya Rahman mensin-yalir Program Pengembangan Infrastuktur Pedesaan (PPIP) tahun 2013 tumpang tindih dengan proyek Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat. Dinas PU Cipta Karya Dan Tata Ruang (Cikatarung) Sam-pang belum memberikan data tersebut.

SAMPANG - DPRD Ka-bupaten Sampang melaku-kan pergantian antar waktu (PAW) terhadap dua anggot-anya, Senin (23/9). Anggota dewan yang di PAW adalah Hasan Ahmad dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Sairofi dariPartai Bulan Bintang (PBB).

Berdasarkan informasi yang diterima Koran Madura, Hasan Ahmad dari Fraksi PPP di-recall karena kasus pidana yang menjeratnya. Sedang-kan Sairofi di-recall karena pindah partai dari PBB ke PDI-P.

Proses Pergantian Antar Waktu (PAW) sebenarnya berjumlah tujuh anggota DPRD. Namun hanya dua yang sudah mendapat kepu-tusan dari Gubernur Jatim yakni Hasan Ahmad dan Sai-rofi. Sedangan lima anggota dewan lainnya masih proses PAW karena terbelit masalah administrasi.

Sekretaris Dewan (Sek-wan) Sudarmanto menjelas-kan, proses PAW dua anggota dewan dari partai berbasis Is-lam tersebut sudah berjalan lama. Mulai dari pengusulan

parta terkait pada ketua de-wan dilengkapi rekomendasi KPU, Bawaslu dan data-data yang lain. Kemudian diaju-kan pada Gubernur, setelah itu baru kemudian terbitlah surat pemberhentian dan pengangkatan dari Gubernur Jatim tertanggal 5 September 2013.

“Tetapi dari dua anggota dewan yang sudah di PAW, masih ada 5 anggota dewan lagi yang masih proses PAW di DPRD Sampang. Terdiri dari 2 anggota dewan dari partai Gerindra dan 3 ang-gota dewan dari partai ke-bangkitan nasional ulama (PKNU), tetapi hingga saat ini prosesnya masih alot,” je-lasnya.

Sementara Subakir salah satu anggota dewan yang mengantikan Hasan Ahmad dari PPP saat ditemui usai prosesi PAW di DPRD Sam-pang kemaren, ia tidak ingin berkomentar banyak pada media. “Intinya saya duduk di anggota dewan Sampang ini, ditugaskan partai untuk melanjutkan tugas sebagai anggota dewan Sampang,” terangnya. (hol/lum)

ROTASI

2 Anggota DPRD Di-PAW

PENUMPANG KAPAL BELUM DIASURANSIKAN. Sudah puluhan tahun, Pelabuhan Tanglok melayani penyebrangan dari Pulau Mandagin ke Kota Sampang dan sebaliknya. Namun, Pemerintah Kabupaten Sampang belum memikirkan keselamatan penumpang yang menggunakan alat transportasi laut. Hingga saat ini belum ada asuransi.

PERMINTAAN GENTENG NAIK. Pekerja menjemur genteng, di sentra industri rumahan genteng, Desa Tlambah, karangpenang, Sampang, Jatim. Sejak memasuki musim kemarau, permintaan genteng dari sejumlah daerah di Jatim terus naik menyebabkan kenaikan 20 hingga 30 persen untuk masing-masing jenis.

SELASA 24 SEPTEMBER 2013 NO. 0205 | TAHUN II 7

BANGKALAN – Musim kemarau kali ini rupanya tak hanya dirasakan warga un-tuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Para peternak di desa yang biasa memelihara hewan jenis sapi dan kambing juga merasa kesulitan untuk mencari pakan hewan peli-haraannya. Mereka pun ber-buru rumput hingga ke kota, lantaran hanya di kota yang masih tersedia rumput yang melimpah.

Mereka mencari rumput segar untuk pakan ter-nak yang dipelihara. Sebab rumput yang ada di sekitar rumah mereka sudah men-gering. Maklum saja, kekerin-gan sudah melanda sebagian masyarakat di Bangkalan, terutama di daerah dataran tinggi.

Tampak sejumlah peter-nak mencari rumput di seki-tar pesawahan di Jalan Halim Perdana Kusuma. Mereka mencari rumput secara swasembada untuk bisa mem-buat hewan peliharaannya tetap gemuk, meski sulitnya dirasakan untuk memenuhi pakan hewan ternak.

Salah satu peternak, Fauziyah dengan sepuluh orang temannya mengaku rela mencari rumput hingga ke kota dengan alasan agar hewan peliharaannya bisa tetap makan dengan lahap. Sebab di kawasan desa sudah tak ada rumput yang tum-

buh. Jika ada, itu pun tak ba-nyak hanya bisa mencukupi kebutuhan hewan ternak se-lama sehari.

”Di desa sudah tidak ada rumput yang segar. Semuanya sudah mengalami kekeringan, makanya kita mencari pakan hingga ke kota ini,” kata Fauz-iyah, kemarin (23/9).

Warga desa Karang Asem tersebut menjelaskan kalau kedatangannya mencari rumput ke kota tidak murah. Sebab mereka harus mengelu-arkan biaya sebagai pengganti jasa angkutan pick up yang disewanya untuk mengangkut hasil rumput mereka.

”Mengenai jasa angkutan, kita melakukan sumbangan secara perorangan, agar bisa membawa hasil pakan ke ru-mah,” ujarnya.

Menurutnya, selama se-

tengah hari mereka bisa menyabit rumput sam-pai mendapatkan puluhan karung rumput. Rumput yang akan digunakan seba-gai pakan sapi dan kambing tersebut bisa bertahan dalam satu minggu. Itu bergantung hasil sabitan rumput pero-rang. Sebab setiap orang bisa menyabit hingga lima karung beras.

”Kadang pula ada yang bisa bertahan lebih dari itu, bergantung hasil perolehan menyabit masing-masing orang,” ungkapnya.

Dia menambahkan, he-wan ternak peliharaannya hanya mau makan dengan rumput segar. Kondisi ini membuat dirinya berusaha mencari rumput segar mes-ki lokasinya jauh, karena tak ingin melihat hewan ternaknya kelaparan.

Selain itu, dirinya menga-ku kalau keterpaksaannya mencari rumput sampai ke kota lantaran rumput yang masih ada di desa dijual de-ngan harga tertentu oleh pe-milik lahan. Sehingga bagi pe-ternak yang lahannya sudah kering tak mampu membeli dengan harga yang ditawar-kan pemilik. Oleh karen itu, dirinya beserta peternak yang lain berharap musim kema-rau tidak berlangsung lama, sehingga rumput yang ada di sekitar rumah mereka bisa tumbuh kembali. (ori/rah)

BANGKALAN

Lokasi areal tanaman alang-lang yang terbakar tak begitu jauh, hanya ber-jarak beberapa meter dari pemukiman warga. Berun-tung, dua unit mobil pem-adam kebakaran langsung datang guna memadam-kan api yang menjilat-jilat alang-alang kering tersebut.

Berdasarkan keterang-an salah satu warga, peris-tiwa tersebut terjadi saat petugas kebersihan peru-mahan membakar sampah di lokasi kejadian. Akibat cuaca panas disertai angin kencang, api dengan cepat melalap lokasi sekitar yang

dipenuhi oleh alang-alang dan pohon-pohon yang su-dah kering. Tak ayal kejadi-an tersebut membuat warga sekitar menjadi panik akibat merasa terganggu dengan serangan asap tebal yang mengganggu pernapasan.

”Awalnya ada petugas kebersihan sampah yang membakar sampah, karena angin dan panas, lahan yang dipenuhi alang-alang ini langsung terbakar secara cepat,” ujar Prayitno, salah satu warga Perumahan Queen Residence.

Kekhawatiran warga perumahan ini, lanjutnya,

terlihat saat mereka beru-saha untuk memadamkan api yang juga sudah mulai mendekati dua mobil warga yang diparkir tidak jauh dari lokasi kejadian.

”Kami khawatir karena ada dua mobil yang diparkir dekat lokasi kebakaran, api sudah mulai mendekat,” im-buhnya.

Dia menjelaskan ke-jadian tersebut berlangsung sekitar 20 menit. Warga sekitar berusaha memad-amkan dengan alat seadan-ya agar tidak merembet ke pemukiman warga. Namun, usaha warga setempat tidak mampu memadamkan api yang semakin membesar. Tidak lama kemudian petu-gas pemadam kebakaran dengan dua unit mobil PMK Bangkalan datang ke lokasi dan memadamkan api.

”Kobaran api berlang-sung kurang lebih 20 me-nit, warga awalnya berusaha memadamkan dengan alat

seadanya, tapi tidak mam-pu, api tambah membesar akibat angin kencang. Kami sangat bersuyukur petugas pemadam berhasil memad-amkan api,” tandasnya.

Senada dengan Pryitno, salah satu warga peruma-han Queen Residence lain-nya Fathurrahman Furi me-ngatakan api yang menjalar di lokasi kejadian berlang-sung begitu cepat. Ia pun panik berusaha memadam-kan api dengan air bersama warga sekitar. Sebab, api yang membubung tinggi tepat di hadapan rumahnya yang hanya berjarak 5 me-ter. Apalagi, api sudah mulai menjilat kabel listrik yang membentang di atas lokasi kejadian.

”Panik mas, rumah saya paling dekat dengan api. Kalau pemadam kebakaran tidak cepat memadamkan api, saya tidak tahu apa jadinya,” tuturnya di tempat kejadian. (dn/rah)

Alang-Alang Terbakar Asap Tebal Menyerang Pemukiman WargaBANGKALAN - Warga Perumahan Queen Resi-dence Jl. Soekarno-Hatta Kelurahan Kemayoran Bangkalan panik karena pemukiman tersebut tiba-tiba diserang oleh asap tebal yang mem-bumbung tinggi. Setelah diselidiki ternyata asap tebal tersebut bersumber dari alang-alang beberapa pohon kering di sekitarnya yang ter-bakar.

Mobil Pemadam Kebakaran saat berusaha memadamkan api yang membakar alang-alang dekat pemukiman warga perumahan Queen Residence Bangkalan.

BANGKALAN – Orangtua harus mengawasi anak-anaknya. Aki-bat kurang pengawasan dari kedua orangtuanya, seorang balita yang masih berumur 2 tahun tewas ter-jatuh ketika bermain di tong plastik yang berisi air di halaman rumahnya. Kejadian tersebut membuat kedua orang tuanya sok dan stres menye-sali kelalaiannya yang membuat pu-trinya tewas seketika.

Korban merupakan anak pertama dari pasangan suami-istri Sahma dan Maudin, diketahui bernama Pu-tri (2), warga Kampung Dabang, Desa Bulung, Kecamatan Klampis. Korban langsung dibawa ke Puskesmas se-tempat untuk keperluan visum. Di-duga tewasnya korban karena tidak bisa bernafas akibat penuhnya air di dalam tong plastik. Sehingga korban tidak bisa berbuat apa-apa saat ter-jungkal ke dalam tong.

”Kejadian itu tadi sekitar pukul 10.00 wib, korban langsung dibawa ke puskesmas dan petugas menga-mankan Barang Bukti (BB) berupa tong plastik tempat air,” ujar Kasu-bag Humas Polres Bangkalan, Iptu Imron Rosyadi.

Menurutnya, petugas selain mengamanan Barang Bukti (BB) dari tempat kejadian perkara (TKP), juga melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi. Berdasarkan keterangan saksi, korban sedang bermain tanpa pengawasan orang tua. Dengan de-mikian saat korban terjungkal tak ada satu pun yang menolong korban hingga meregang nyawa.

”Hasil pemeriksaan sementara korban bermain sendirian tidak ada temannya dan terjungkal ke dalam tong plastik, akibat kejadian itu ke-dua orang tuanya hingga sekarang masih sok dan stres,” paparnya.

Oleh sebab itu, kata Imron, pe-ristiwa yang memilukan ini sebagai pelajaran bagi setiap orang tua yang memiliki anak kecil untuk selalu dia-wasi saat bermain. Sebab kelalaian dalam pengawasan dapat berakibat fatal yang mengakibatkan hilangnya nyawa.

”Sesibuk apapun kedua orang tua harus tetap melakukan pengawasan pada anaknya. Jangan sampai lalai, ini cukup menjadi pelajaran ber-harga bagi para orang tua,” pesan Imron. (dn/rah)

KURANG PENGAWASAN

Balita Tewas Saat Bermain

Putri (2), anak pertama dari pasangan suami-istri Sahma dan Maudin, warga Kampung Dabang, Desa Bulung, Kecamatan Klampis, tewas terjungkal saat bermain.

”Penangkapan ini tidak lain atas informasi masyarakat yang menye-butkan tersangka baru melakukan transaksi sabu-sabu. Selan-jutnya petugas melakukan pengejaran, tersangka ber-hasil dibekuk di pinggir Jalan KH. Achmad Faqih be-serta BB-nya,” ujar Kasubag Humas Polres Bangkalan, Iptu Imron Rosyadi.

Menu-rutnya, berdasarkan pengakuan ter-sangka barang haram tersebut dibeli dari seseorang ber-inisial (M), warga Kampung Mor Lorong Kecamatan Burneh seharga Rp 400.000 yang saat ini masih dalam pengejaran petugas. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, kata Imron, tersangka dan barang buktinya dibawa ke Mapolres.

”Kami masih melakukan pengembangan terhadap

kasus ini dengan mengorek keterangan dari tersangka yang mengaku sebagai kurir. Tersangka inisial (M) masih dalam pengejaran petugas,”

imbuhnya.Untuk

mempertang-gungjawab-kan per-buatannya, tersangka akan dijerat dengan pasal 112 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narko-tika dengan kurungan maksimal 12 tahun penja-ra dan pidana

denda paling sedikit Rp 800.000.000 dan paling banyak Rp 8.000.000.000.

”Ya, kami mengim-bau kepada masyarakat agar melaporkan kepada kepolisian jika menemukan adanya transaksi narkoba. Dengan harapan ke depan Bangkalan benar-benar bebas dari bahaya narkoba,” tandasnya. (dn/rah)

KRIMINAL

Kurir Sabu-sabu DibekukBANGKALAN - Satuan Reserse Narkoba Polres Bangkalan menangkap Syaifullah (30), seorang kurir narkoba, warga Jalan KH. Achmad Faqih, Kelurahan Pangeranan Kecamatan Kota Bangka-lan. Dari tangan tersangka disita barang bukti sabu seberat 0,85 gram yang tersimpan dalam bungkus rokok GL.

Penangkapan ini tidak lain

atas informasi masyarakat yang

menyebutkan tersangka baru

melakukan transaksi sabu-

sabu.”

Iptu Imron RosyadiKasubag Humas Polres

Bangkalan

Syaifullah (30), seorang kurir narkoba, warga Jalan KH. Achmad Faqih, Kelurahan Pangeranan Kecamatan Kota Bangkalan saat dibekuk Polres setempat.

PAKAN TERNAK

Petani Mencari Rumput Hingga di Kota

BANGKALAN – Pemili-han legislatif 2014 sema-kin dekat, namun hingga saat masih ada beberapa caleg yang belum menyi-apkan anggaran dana khu-sus pembuatan alat per-aga. Padahal alat peraga tersebut sangat dibutuh-kan mereka untuk mem-perkenal identitas kecale-gan masing-masing pada warga di dapilnya.

Dalam pembuatan baliho atau alat peraga tersebut tentu sangat me-merlukan biaya yang tidak sedikit. Sehingga kare-nanya, ada beberapa nama yang tidak menyiapkan dana khusus alat peraga tersebut, meskipun ada juga di antara caleg yang sudah menyiapkan dana khusus pembuatan peraga untuk kepentingan politis pribadinya tersebut.

“Saya tidak menyiap-kan anggaran khusus untuk pembuatan baliho,” kata

salah satu caleg dari Dapil 1, Munawwar Cholil.

Kader PPP yang kem-bali mencalonkan diri seba-gai caleg dalam pileg 2014 mendatang ini mengaku pemasangan baleho untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat memang perlu dilakukan. Namun, tidak boleh secara berlebihan. Sebab hal itu justru hanya akan menghamburkan uang untuk kegiatan yang tidak menyentuh langsung pada kepentingan rakyat.

Menurutnya, cara seper-ti itu dinilai kurang efektif untuk menggaet pemilih supaya mendukung dalam pileg. Justru dirinya lebih condong memilih cara lain untuk mendekatkan diri de-ngan masyarakat.

“Saya tidak bisa pasang baleho dengan jumlah yang banyak, karena biayanya ma-hal. Dapat darimana dana se-banyak itu untuk membuat baleho,” ucapnya.

Dia berpendapat, de-ngan langsung terjun ke-pada masyarakat justru akan lebih menarik simpa-ti dan dukungan. Cara itu lebih efektif dibandingkan dengan memasang bali-ho dengan jumlah besar. Masyarakat bisa merespon langsung pesan yang bakal disampaikan para caleg terhadap mereka. Seka-ligus bisa kenal dengan warga.

”Dengan konsep door to dorr itu akan lebih mem-buat kita dekat dengan masyarakat secara lang-sung,” ungkapnya. (ori/rah)

LEGISLATIF

Ada Caleg Tidak Siap Alat Peraga

Saya tidak bisa pasang baleho

dengan jumlah yang banyak, karena biayanya mahal.

Dapat darimana dana sebanyak itu untuk membuat baleho,”

Munawwar CholilCaleg

PEMBERIAN PUPUK PADA JAGUNG. Dua orang petani jagung, memberi pupuk cair pada tanaman jagung yang masih berumur 30 hari, di area ladang jagung, kawasan Desa Bangkalan, Kecamatan Purwosari, Pasuruan, Jatim Senin (23/9). Petani jagung tahun ini mengalami banyak gagal panen yang diakibatkan banyak faktor, antara lain curah hujan yang tinggi, diserang hama tikus, dan hama bule.

Di desa sudah tidak ada rumput yang segar. Semuanya sudah mengalami

kekeringan, makanya kita mencari pakan hingga ke kota ini,”

FauziyahPeternak

SELASA 24 SEPTEMBER 2013 NO.0205| TAHUN II8 SURAMADU

PAKAIAN BEKAS IMPOR. Pedagang menata pakaian bekas di Pasar Wage, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (23/9). Pakaian bekas impor itu dijual dengan harga Rp 10 ribu - Rp 50 ribu.

Dalam Surat Edaran (SE) Nomor 664/KPU/IX/2013, KPU pusat meminta agar DPT yang sudah direkapitu-lasi diteliti dan diperbaiki kembali.

Menurut Komisioner KPU Provinsi Jawa Timur Agus Mahfudz Fauzi, per-

baikan DPT ini dilakukan hingga pertengahan Okto-ber, sebelum jadwal pen-etapan DPT. “Jadwalnya tanggal 12-13 Oktober. Jadi masing-masing daerah di-berikan kesempatan untuk memperbaiki dan mencer-mati kembali jumlah DPT

yang sudah direkapitulasi. Tujuannya supaya tidak ter-jadi kekacauan,” tandasnya kemarin.

Di Jawa Timur sendiri, kata Agus, rekapitulasi DPT hampir selesai. Dari 38 ka-bupaten/kota, hanya kota Madiun dan Probolinggo belum menyelesaikan re-kapitulasi, karena masih terdapat sengketa pilkada. Namun pada pertengahan Oktober nanti seluruh ka-bupaten harus menyerah-kan rekapitulasi dan hasil revisinya.

“Jangan sampai ada yang belum masuk DPT. KPU pusat memberi waktu yang panjang, tujuannya agar rekapitulasi berjalan maksimal. Kami ber-harap DPT yang sudah masuk nantinya sudah bagus dan tidak bolong-bolong lagi,” tu-kas Agus.

KPU Jatim sendiri mem-prediksi, DPT Pileg 2014 mendatang mengalami pe-nyusutan sekitar 308 ribu atau 1 persen dari Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang sudah ditetapkan. DPS untuk Pileg 2014 su-

dah disusun oleh KPU Jatim. Jumlah DPS di Jatim menca-pai 30.855.520 orang. Dari rekapitulasi DPS, jumlah pemilih laki-laki mencapai 15.188.409 orang, sedan-gkan pemilih perempuan berjumlah 15.667.111 orang.

Kemungkinan yang akan bertambah dalam DPT Pileg 2014 mendatang adalah pe-milih pemula. Akan tetapi, jumlahnya tidak terlalu sig-nifikan. Sementara, untuk pe-milih ganda dan meninggal dipastikan sudah dicoret dari DPS. (han/rah)

KPU Mengembalikan DPT Pileg DPS Jatim 30.855.520 orangSURABAYA - KPU Provinsi Jawa Timur mengem-balikan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 ke KPU Kabupaten/Kota untuk dievaluasi kembali, sesuai surat edaran dari KPU Pusat.

SURABAYA - Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia ternyata bukan jaminan tingginya tingkat kesadaran masyarakat untuk menjaga perilaku higienes dan sanitasi yang layak di tingkat rumah tangga dan komunitas. Hal ini diungkap-kan Ratih Astati Dewi kepada Koran Madura, usai acara pembekalan Program Sanita-si Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Surabaya, Senin (23/9).

“Masih banyak warga Surabaya yang tidak memi-liki WC (Water Closed). Bah-kan ada yang buang air besar d selokan depan rumahnya,” ujar Dewi.

Menurut perempuan 34 tahun ini, perilaku terse-but merupakan kebiasaan yang susah dirubah. Tidak hanya dilakukan anak-anak tapi juga orang dewasa. Untuk merubah perilaku tersebut, dibutuhkan upaya berkesinambungan. “Meru-bah perilaku tersebut tidak bisa seketika. Kalau sudah kebiasaan,itu susah,butuh waktu lama dan proses pan-jang,” tambahnya.

Dewi menyatakan bahwa High Five berusaha mem-bantu warga Kota Surabaya merubah perilaku tersebut secara bertahap.ada lima pi-lar perilaku yang ingin diru-bah, yakni stop buang air sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengolahan sampah rumah tang dan yang tera-khir pengolahan limbah cair rumah tangga.

“Ini adalah program dari kementrian kesehatan Indo-nesia. Diimplementasikan di perkotaan sejak akhir 2011 awal 2012,” ujarnya.

Pendekatan terhadap agar mau merubah per-ilakunya dilakukan mela-lui berbagai cara, mulai dari mengadakan penyuluhan di kelurahan, hingga pembeka-lan pengetahuan terhadap tenaga pengajar sekolah

dasar.“Pendidikan sejak dini

terkait perilaku higiene dan sanitasi yang layak sangat penting. Sebab hal ini lebih mudah dari pada merubah perilaku yang sudah ter-lanjur menjadi kebiasaan,” ujarnya.

Terkait kinerja High Five selama 2 tahun sejak berdi-rinya di Indonesia, Ibu 2 anak ini menyatakan bahwa ke-berhasilan merubah perilaku higiene dan sanitasi layak, tidak bisa dilihat secara kasat mata. “Kami fokus memper-baiki perilaku, bukan fasilis-tas. Keberhasilan kami tidak bisa dilihat secara fisik, tapi perilaku,” ujarnya.

Namun demikian, Dewi menyatakan tetap menjem-batani kebutuhan warga akan sanitasi layak. “Ada juga WC kredit, tapi bukan dari kami, kami hanya menjembatani pihak yang ingin memiliki WC dengan pemilik dana,” ujar perempuan lulusan S2 jurusan Kesehatan Lingkun-gan di Institut Teknologi Surabaya (ITS) tersebut.

Beberapa wilayah d Sura-baya yang selama ini memi-liki perilaku kurang men-jaga higiene dan sanitasi layak diantaranya, kelurahan Patemaon dan Wonorejo. Di wilayah padat penduduk tersebut, ternyata masih banyak yang belum memiliki WC.

Setelah upaya kurang lebih 2 tahun, menurutnya perubahan perilaku warga cukup menggembirakan. Su-dah jarang ada warga yang buang air besar di selokan. “Setelah dua tahun sosial-isasi, sekarang sudah jarang yang buang air besar di selo-kan. Mereka lebih memilih ke WC, baik WC di rumahnya masing-masing atau WC umum,”jarnya.

Dewi berharap, kede-pannya seluruh warga Ibu Kota Jawa Timur semakin bijaksana menjaga perilaku Higiene dan Sanitasi layak. Buang air besar di sungai atau selokan, bisa semakin mencemari lingkungan. “Surabaya membutuhkan banyak air bersih, bahkan untuk memenuhi kebutu-han air bersih di Surabaya ada yang ambil dari um-bulan Pasuruan. Kalau air yang sedikit ini di cemari terus, bagaimana mengatasi kebutuhan air bersih Sura-baya kedepannya,” pung-kasnya.

Dewi berharap, suatu saat selurruh warga Surabaya sa-dar akan pentingnya perilaku yang baik tentang lima pilar sesuai program kementerian kesehatan. Tanpa kesadaran dari masyarakat, suatu saat Surabaya akan semakin krisis air bersih.(ddy/rah)

BUANG AIR BESAR

Masih Ada Warga BAB di Selokan

Pendekatan terhadap agar mau

merubah perilakunya dilakukan melalui

berbagai cara, mulai dari mengadakan

penyuluhan di kelurahan, hingga

pembekalan pengetahuan

terhadap tenaga pengajar sekolah

dasar.

SURABAYA – Kapol-restabes Surabaya, Kombes Pol Setija Junianta memimpin langsung 141 personilnya melakukan penggerebekan sebuah rumah yang dijadikan tempat produksi cukrik di Ja-lan Kutai II No 4 Surabaya. Dalam penggerebekan terse-but, Setija dan personilnya menemukan ribuan liter cukrik yang masih disimpan rapi di dalam sebuah drum. Bukan hanya itu, polisi juga menemukan puluhan botol ukuran 1,5 liter dengan kead-aan kosong. Botol-botol itulah yang selama ini dipakai seba-gai kemasan cukrik dan dijual di café-café yang selama ini menjual miras oplosan.

Setija mengatakan rumah yang digrebek itu sebenarnya milik Imam. Namun, oleh pemiliknya rumah tersebut diserahkan ke Budi Utomo untuk dirawat dan ditempati. Perwira polisi yang pernah menjabat sebagai Kapolres Sidoarjo ini menuturkan, Budi Utomo dulu anggota Kepoli-sian dan pernah berdinas di Polwil Bojonegoro. Polisi ber-pangkat bintara ini akhirnya dipecat dengan tidak hormat karena tersangkut masalah hukum, yakni illegal logging.

“Usai tidak lagi menjadi seorang polisi, Budi Utomo ini ternyata memulai peker-jaan barunya sebagai distribu-tor cukrik khususnya untuk wilayah Surabaya. Warga sekitar tidak begitu tahu ten-tang seluk belum Budi Utomo karena yang bersangkutan ini sangat tertutup dan jarang bergaul dengan warga sekitar,“ ungkap Setija.

Budi Utomo, lanjut Setija,

sebenarnya bukan pemain baru. Ia pernah dua kali di-tangkap Polsek Wonokromo namun dilepas karena hu-kuman yang harus ia terima hanyalah Undang-Undang Tipiring. Dari rumah ini, polisi menyita 41 dus yang berisi cukrik berukuran 1,5 liter siap

edar, 23 dos kecil ukuran 600 ml yang berisi cukrik siap edar, dan 21 galon ukuran 30 liter juga berisi cukrik.

Selain itu, polisi juga me-nyita botol kosong ukuran 1,5 liter sebanyak 358 botol yang dipakai untuk mengemas cukrik dan 19 galon kosong

ukuran 30 liter untuk me-nampung cukrik. Polrestabes Surabaya menggelar razia besar-besaran untuk mencari tempat penimbunan cukrik, pengoplosan hingga tem-pat-tempat yang selama ini menjual cukrik kepada para pemuda yang gemar mabuk-

mabukan.Selain menggerebek rumah

yang dijadikan distribusi cukrik, aparat juga melakukan razia di berbagai tempat yang terbagi dalam tiga titik, yakni Embong Malang, Wonokromo, dan Ke-dungdoro. Untuk razia yang digelar di Wonokromo, petugas hanya mendapati sebilah golok yang panjangnya 30 cm dan 3 dos kondom. Untuk minuman keras, tidak ditemukan karena sudah dilakukan razia oleh Polsek Wonokromo.

Saat razia di Emma Café yang terletak di Jalan Embong Malang Surabaya, petugas men-emukan banyak miras oplosan. Bahkan tidak sedikit dari para pengunjungnya terlihat mabuk.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Farman men-gatakan dalam razia kali ini, petugas menemukan adanya pelanggaran di Emma Café. Pelanggaran yang dilakukan adalah masalah perizinan dari restoran menjadi bar.

“Di tempat ini kami men-dapati pelanggaran perizinan yang sudah dilakukan manaje-men Emma Café, dari restoran menjadi bar. Untuk pelangga-ran itu akan ditangani Satpol PP karena hal tersebut menja-di domain mereka. Polisi han-ya membawa minuman keras yang dijual bebas di Emma Café ini,“ ujar Farman.

“Minuman keras oplosan yang disita dari Emma Café, antara lain Brandy, Vodka, Wiskey, dan masih banyak lagi. Untuk razia seperti ini akan terus kami galakkan hingga peredaran minuman keras oplosan di kota Sura-baya benar-benar tidak ada,” ujarnya.(ddy/rah)

KRIMINALITAS

Polisi Menggrebek Penimbunan Cukrik

PAMEKASAN - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Pamekasan, Jawa Timur, menyatakan akan memberi-kan sanksi kepada oknum perawat yang melakukan malprak-tik hingga menyebabkan korban meninggal dunia.

Ketua PPNI Pamekasan Cahyono menyatakan telah meminta stafnya yang membidangi kode etik perawat untuk melakukan penyelidikan atas kasus dugaan malpraktik yang dilakukan anggotanya hingga menyebabkan pasiennya lumpuh dan akhirnya meninggal dunia.

“Kalau nantinya memang terbukti melakukan malpraktik maka oknum perawat itu akan kami beri sanksi, sesuai de-ngan ketentuan organisasi keperawatan,” kata Cahyono.

Ia menjelaskan sanksi yang diberikan kepada oknum perawat yang melakukan malpraktik hingga menyebabkan pasiennya meninggal dunia itu merupakan sanksi etik pro-fesi, bukan sanksi hukum. Seperti dipecat dari kenggotaan PPNI secara tidak hormat, atau jenis sanksi lain yang diang-gap pantas.

Menurut dia, sanksi hukum nantinya akan dilakukan oleh aparat penegak hukum, yakni polisi, karena kasus dugaan malpraktik yang dilakukan oknum anggotanya itu telah dilaporkan oleh keluarga korban ke Mapolres Pamekasan.

“Yang jelas, PPNI tidak akan main-main dengan kasus ini, apabila nantinya yang bersangkutan memang terbukti bersalah. Tapi sanksi yang kami berikan tentunya berupa sanksi etik, bukan pada ranah hukumnya,” katanya.

Oknum perawat yang diduga melakukan malpraktik itu adalah Bustami, asal Desa Pakong, Kecamatan Pakong, Pamekasan. Ia merupakan perawat di RSD Dr Slamet Merto-dirdjo Pamekasan di bagian unit gawat darurat (UGD).

“Kami lalu memeriksakan diri ke rumah sakit Dr Soetomo di Surabaya, ternyata sarafnya putus akibat operasi yang dilakukan oleh Bustami itu,” kata Jumrah. (ant/rah)

MALPRAKTIK

PPNI Sanksi Oknum Perawat UGD RSD

SELASA 24 SEPTEMBER 2013 NO.0205 | TAHUN II 9LINTAS JATIM

Kesulitan Air Landa 10 Kecamatan

Pengelolaan Sampah Butuh Konsistensi Ketua DPRD

Kodim Target Peroleh 200 Kantong Darah

Disperta Akan Tingkatkan Produksi Padi

KEKERINGAN

TPA

DONOR DARAH

PERTANIAN

Sesuai rencana, sawah yang akan memperoleh

benih padi hibrida gratis seluas 10.000 hektare dan benih

padi hibrida bersubsidi seluas 12.500

hektare,”

Akhmad DjupariKepala Disperta Bojonegoro

Proyek SPAM Umbulan Berpotensi Mangkrak

ant/seno

KESULITAN AIR BERSIH: Dua orang warga mengambil air di Sungai Kangai Desa Cermee, Kecamatan Cermee, Bondowoso, Jawa Timur beberapa hari yang lalu. Sebanyak 600 kepala keluarga di satu Desa Cermee kesulitan mendapatkan air bersih dan terpaksa mengambil air untuk kebutuhan minum dan memasak dari sungai tersebut meskipun menjadi tempat mandi sapi.

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf ke-tika dikonfirmasi di Surabaya, Senin, mengatakan molornya proses lelang ini karena belum tuntasnya "Memorandum of understanding" (MoU) antara Pemprov Jatim dengan Kabu-paten Pasuruan.

Padahal, dengan empat kabupaten/kota lainnya yaitu Sidoarjo, Gresik, Kota Mojok-erto dan Surabaya, sudah tun-tas.

"Memang sudah ada MoU dengan Kabupaten Pasuruan beberapa hari lalu. Namun, be-lum 100 persen, karena masih banyak klausul atau tuntu-tan pihak Pasuruan yang masih perlu dikaji lagi, seperti pemba-gian hasil dan tarif," ujarnya.

Karena itu, pihaknya

membuat tim khusus un-tuk melakukan sosialisasi ke warga Pasuruan guna mem-beri pengertian bahwa proyek tersebut milik pemerintah pusat, dan hasilnya untuk kepentingan masyarakat.

"Ini proyek pusat, dan kami adalah pelaksana. Tentu saja harapannya segera tuntas," kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu.

Sedangkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Provinsi Jawa Timur Warno Harisasono menjelas-kan, dalam waktu dekat peme-nang tender lelang Umbulan itu akan ditentukan.

"Sehingga pengerjaan fisik proyek tersebut bisa dilakukan agar target produksi airnya tidak sampai molor. Dalam

waktu dekat pemenang tender akan ditentukan karena seka-rang harus koordinasi dengan instansi terkait," katanya.

Meski belum ada pengu-muman pemenang tender, lanjut dia, pengerjaan proyek SPAM Umbulan mulai dilaku-kan. Di antaranya, Pemprov Jawa Timur mulai membebas-kan lahan transmisi pipa yang akan disalurkan ke pelanggan.

Lahan yang akan dibebas-kan sendiri panjangnya men-capai 97,7 kilometer. Lahan menghubungkan antara sum-ber air yang ada di Umbulan Pasuruan dengan beberapa kabupaten yang akan mem-peroleh air tersebut seperti Sidoarjo, Surabaya, Gresik dan Kota Pasuruan.

"Diharapkan pada 2014 pembebasan lahan itu bisa di-tuntaskan. Kalau pembebasan lahan dan pembuatan Anali-sis Mengengai Dampak Ling-kungan (Amdal) sudah selesai maka proses lelang bisa segera dilanjutkan," katanya.

Sumber air Umbulan se-luas 4,9 hektare ini mampu memproduksi air sebanyak 4.500 hingga 5.000 meter kubik per detik.

Dengan kapasitas itu tar-getnya dapat menyuplai air ke Kota Pasuruan sebesar 175 meter kubik per detik, ke Ka-bupaten Pasruan 420 meter kubik per detik, ke Pusat In-dustri Pasuruan (PIER) 100 meter kubik per detik, Sidoar-jo 1.370 meter kubik per de-tik, serta Surabaya dan Gresik masing-masing 1.000 meter kubik per detik.

Rencananya, air Umbu-lan bisa dimanfaatkan secara bertahap mulai tahun 2015 mencapai 1.840 liter per detik, sedangkan 2016 naik menjadi 2.915 liter per detik.

Untuk 2017, air yang di-manfaatkan mencapai 3.550 liter per detik, sedangkan 2018 bisa dimanfaatkan 3.830 liter per detik, serta pada 2019 bisa dimanfaatkan maksimal 4 ribu liter per detik. (ant/dik)

SURABAYA - Proyek Sistem Penyediaan Air Minum atau SPAM Umbulan di Pasuruan terancam man-gkrak, karena sampai saat ini belum ada kejelasan pemenang lelang mega proyek itu, meski rencanan-ya diumumkan pada Agustus lalu.

BOJONEGORO - Dinask-ertransos Bojonegoro, Jatim, menerima laporan kesulitan air bersih dialami 5.482 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 14.548 jiwa di 27 desa yang tersebar di 10 kecamatan.

"Jumlah warga yang ke-sulitan air bersih belum se-muanya terdata, sebab ada desa yang meminta pasokan air bersih tanpa menyebut jumlah warganya kesulitan air bersih," tutur Kepala Bi-dang Rehabilitasi Sosial dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial Disnakertransos Bo-jonegoro, Dwi Harningsih di Bojonegoro, Senin (23/9).

Ia menjelaskan pihaknya dengan dibantu sebuah pe-rusahaan migas mulai me-masok air bersih bagi warga yang mengalami kesulitan air bersih di daerah setempat sejak 13 September. "Pasokan air bersih memanfaatkan dua truk tangki yang kapasitasn-ya masing-masing 5.000 liter, belum termasuk kendaraan

truk tangki milik perusahaan migas," ucapnya.

Ia menyebutkan sejum-lah desa yang warganya su-dah memperoleh pasokan air bersih, di antaranya di Kecamatan Ngraho, Kede-wan, Sugihwaras, Gondang, Temayang, Sekar, Sumber-rejo, Kedungadem, Ngasem, Ngambon. "Kami hari ini me-masok air bersih ke sejumlah desa di Kecamatan Ngasem dan Ngambon," ujarnya.

Ia mengaku sudah men-jadwalkan pasokan air bersih ke sejumlah desa secara ber-gilir, sambil menunggu lapo-ran masuk desa yang meminta pasokan air bersih. "Perkiraan kami kesulitan air bersih masih akan terus bertambah, sebab kemungkinan masih ada desa yang sudah kesulitan air bersih tapi belum melapor," tandasnya.

Sesuai laporan masuk ke-sulitan air bersih terjadi di Ke-camatan Ngasem (enam desa), Kecamatan Sugihwaras (lima desa), Kecamatan Ngraho

(empat desa), dan Kecamatan Ngambon (tiga desa).

Di Kecamatan Kedewan, Kecamatan Gondang, Tema-yang masing-masing dua desa dan Kecamatan Kasiman, Ke-dungadem dan Sumberrejo masing-masing satu desa.

Dihubungi terpisah, Sek-retaris Badan Penanggulan-gan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ Budi Moe-lyono menjelaskan sudah melaporkan kepada BPBD Provinsi Jatim mengenai peta kesulitan air bersih di daer-ahnya yang terjadi pada 2012.

Sesuai data, kekeringan pada 2012 melanda 59 desa yang tersebar di 15 kecama-tan, di antaranya Kecamatan Temayang, Sugihwaras, Ke-dungadem, Kasiman, Tam-bakrejo, Kedewan, Dander dan kecamatan lainnya. Warga yang mengalami kekeringan dan memperoleh pasokan air bersih sebanyak 20.704 kepala keluarga (KK) atau 81.548 jiwa. (ant/dik)

BOJONEGORO - Dinas Pertanian (Disperta) Bojo-negoro, Jatim, berencana meningkatkan produksi padi dari sekitar 7,5 ton/hektare menjadi sekitar 9,5 ton/hek-tare dengan memanfaatkan benih padi hibrida di sawah seluas 22.500 hektare pada musim tanam 2013/2014.

Kepala Disperta Bojon-egoro Akhmad Djupari, Senin (23/9), mengatakan usaha meningkatkan produksi padi akan dilakukan dengan membagikan benih padi hi-brida di sawah seluas 22.500 hektare secara gratis dan benih padi hibrida dengan harga subsidi.

“Sesuai rencana, sawah yang akan memperoleh benih padi hibrida gratis seluas 10.000 hektare dan benih padi hibrida bersub-sidi seluas 12.500 hektare,” katanya.

Ia menyebutkan kebu-tuhan benih padi hibrida di sawah seluas 22.500 hektare itu mencapai 247.500 kilo-gram dengan target Oktober-Nopember sudah didistri-busikan ke petani.

“Cara meningkatkan

produksi padi dengan me-manfaatkan benih unggul merupakan usaha yang pal-ing realistis, mengingat luas sawah semakin berkurang,” katanya.

Menurut dia, benih padi hibrida memiliki keunggulan, selain produksinya tinggi, juga tahan dengan serangan berbagai macam hama.

Selain itu, Disperta juga akan membuka sekolah la-pangan di tujuh kecamatan di lahan seluas 14 hektare yang memanfaatkan benih padi hibrida. “Sekolah lapangan ini bisa dimanfaatkan para

petani untuk belajar mengenai upaya-upaya meningkatkan produksi padi,” jelasnya.

Ia mencontohkan para petani di daerahnya masih banyak yang tidak men-erapkan pola tanam dengan metode “jajar legowo”.

Padahal, lanjutnya, produksi tanaman padi yang ditanam dengan metode “jajar legowo” akan meningkat dan mencegah berkembangnya berbagai macam hama.

Metode “jajar legowo” untuk empat baris tanaman padi diberi jarak sekitar 40 centimeter. “Dengan metode “jajar legowo” sinar matahari akan mudah masuk ke seki-tar tanaman padi, sehingga hama seperti wereng sulit berkembang,” jelasnya.

Data di Disperta men-catat areal tanaman padi terpanen seluas 123.156 hektare dengan produk 689.764,68 ton gabah kering giling (GKG) per Agustus.

Sesuai target produksi padi tahun ini mencapai 725.607 ton gabah ker-ing giling (KGK) dengan di areal tanaman padi tertanam 150.027 hektare.(ant/dik)

ant/oky lukmansyah

PENCAPAIAN SURPLUS PADI: Seorang petani membersihkan padi saat panen di Kelurahan Debong, Tegal, Jateng beberapa hari yang lalu.

SURABAYA - Anggota Komisi C DPRD Surabaya Reni Astuti, Senin (22/9), menga-takan bahwa rencana pen-gelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir, Benowo, memerlukan konsistensi Ket-ua DPRD Surabaya M. Mach-mud.

Ia mengatakan bahwa dalam rapat badan anggaran (banggar) beberapa hari lalu, Pemkot Surabaya belum mem-berikan salinan dokumen per-janjian pengelolaan sampah dengan investor PT Sumber Organik kepada DPRD.

"Dalam rapat itu saya su-dah minta penjelasan, tapi tetap belum ada penjelasan. Bahkan pemkot melalui Sek-retaris Kota menyampaikan persoalan itu akan dijelaskan lain waktu," kata politisi Partai

Keadilan Sejahtera (PKS) ini.Reni mengatakan bahwa

pihaknya minta dijelaskan saat rapat banggar berlang-sung dengan pertimbangan sebelum nantinya akan digelar rapat paripurna.

"Ini berbeda dengan sikap ketua DPRD pada rapat bang-gar sebelumnya yang meminta pemkot transparan," katanya.

Selain itu, lanjut dia, ada-nya kenaikan anggaran pen-gelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Be-nowo dari Rp52 miliar pada 2013 menjadi Rp62 miliar dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2014 bisa saja mulus.

Padahal, lanjut dia, hingga saat ini belum ada progres

pembangunan yang signifikan terlihat di TPA Benowo seperti halnya infrastruktur. Bahkan warga setempat hingga saat ini masih mengelukan bau tidak sedap akibat pembuan-gan sampah di areal tersebut.

"Kalau di KUA PPAS lolos, berarti tanda-tanda dalam RAPBD 2014 biasanya lolos," katanya.

Hal yang sama juga diung-kapkan anggota badan musya-warah (banmus) DPRD Sura-baya Sudirjo. Ia mengatakan dalam rapat Banmus pihak-nya juga mempermasalahkan pernyataan Sekretaris Kota Surabaya Hendro Gunawan yang akan menghadirkan ahli untuk menjelaskan dokumen kerja sama dengan PT Sumber Organik dilain waktu.

"Saya sudah kirim surat

resmi ke Ketua DPRD Sura-baya agar salinan dokumen kerja sama itu diberikan ke de-wan. Mestinya kalau tanggap ya diteruskan secara kelem-bagaan dengan tanya ke pem-kot," kata politisi PAN ini.

Sudirjo meminta agar per-soalan ini tidak dianggap re-meh karena bisa saja ke depan akan menjadi kasus pidana se-perti dalam kasus Hambalang yang menyeret sejumlah pihak.

Sementara itu, Ketua DPRD Surabaya M. Machmud membantah bahwa ia tidak konsisten dalam pengelolaan sampah TPA Benowo.

"Itu keliru. Siapa yang bi-lang, nanti saya jelaskan pas ketemu di dewan," katanya saat ditanya lebih detail per-soalan tersebut. (ant/dik)

BOJONEGORO - Kodim 0813 Bojonegoro, Jatim, man-targetkan bisa memperoleh sekitar 200 kantong darah dalam acara donor darah yang digelar dalam memperingati HUT TNI ke-68.

“Perolehan sekitar 200 kantong, selain dari anggota, juga berbagai pihak lain-nya yang kami undang dalam acara donor darah ini,” kata Perwira Satu Teritorial Kodim 0813 Bojonegoro Kapten Inf. Teguh Irianto, di sela-sela acara donor darah di Kanto PMI setempat, Senin (23/9).

Ia menjelaskan peserta do-nor darah dalam rangka HUT

TNI ke-68 yaitu dari jajaran Kodim 0813 sekitar 15 anggota dan 100 anggota lebih dari 22 koramil yang ada di daer-ahnya. Lainnya, anggota Dinas Perhubungan, Satpol PP, ke-polisian resor (Polres) dan Fo-rum Putra Putri Purnawirawan (FKPPI).

“Tapi tidak semua anggota yang kita undang bisa mengi-kuti donor darah. Mereka yang ditolak mengikuti donor darah karena memiliki risiko tinggi terhadap kesehatannya, mis-alnya, tekanan darahnya ting-gi,” ujarnya.

Ia menambahkan jajaran Kodim 0813 dalam rangka HUT

TNI ke-68 juga menggelar bakti sosial dengan melaku-kan pengecatan pohon dan membersihkan marka jalan yang diikuti sekitar 300 ang-gota.

Ditemui terpisah, Humas PMI Bojonegoro Ali Syafaat menjelaskan kebutuhan da-rah sejumlah RS, di antara-nya RS Sosodoro Djatikoe-soemo, RS Muna Anggita, RS Aisyiyah juga RS lainnya rata-rata berkisar 30-50 kan-tong/hari.

Sebelum ini, katanya, PMI memperoleh darah dari pen-donor untuk golongan A se-banyak 21 kantong, B hingga

24 kantong, O terbanyak 52 kantong dan AB mencapai 25 kantong.

“Adanya tambahan 86 kan-tong darah dalam donor darah hari ini bisa mencukupi kebu-tuhan darah berbagai RS se-lama sepekan,” ucapnya, me-negaskan.

Lebih lanjut ia menjelas-kan pihaknya bekerja sama dengan Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PPDI) akan menggelar donor darah di ber-bagai lokasi yang biasa dipe-nuhi kerumuman masyarakat dengan mengambil jadwal malam Sabtu dan malam Minggu. (ant/dik)

SELASA 24 SEPTEMBER 2013 NO.0205 | TAHUN II10

Pemkot Menaikkan Insentif Ketua RT/RW

Tuntaskan Dugaan Korupsi di UIN Malang

Produksi Kedelai Belum Mencukupi Kebutuhan Lokal

ITS Menerima 31 Mahasiswa Mancanegara

HONORDUGAAN KORUPSI

PALAWIJA

PERGURUAN TINGGI

LINTAS JATIM

Angka Pernikahan Dini Tinggi

ant/muhammad arif pribadi

PEMADAMAN BERGILIR: Marapulai dan Anak Daro (Pengantin) memegang lilin saat resepsi perkawinan akibat pemadaman listrik bergilir di Kota Padang, Sumbar kemarin. Pemadaman lampu bergilir ini sangat mengganggu aktivitas masyarakat, dan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengklaim pemadaman ini diakibatkan oleh kerusakan pada pembangkit listrik.

"Kalau kita kalkulasi masih ada 8.100 pasangan yang menikah di usia dini. Angka ini masih cukup tinggi, teru-tama di lima kecamatan di ka-bupaten ini, yakni Kecamatan Poncokusumo, Jabung, Pujon, Wajak, dan Tumpang," katanya di Malang, Senin (23/9).

Oleh karena itu, kata dia, pada tahun ini pihaknya fokus

untuk menekan angka perni-kahan dini di lima kecamatan tersebut.

Ia menyebutkan target penurunan angka pernika-han dini yang ingin dicapai Pemkab Malang adalah dari 32 persen menjadi 25 pers-en.

Selama kurun waktu se-mester pertama 2013 (Janu-

ari-Juli), Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Malang telah mengabulkan 194 dispensasi menikah bagi anak-anak baru gede, sebab usia mereka be-lum memenuhi ketentuan usia minimal (dewasa).

Belum lama ini Bupati Ma-lang Rendra Kresna mengakui angka pernikahan dini di daer-ahnya dari tahun ke tahun te-rus meningkat, yakni menca-pai 30,5 persen pada 2011, dan 32,49 persen pada 2012.

Angka pernikahan dini tersebut, menurut Rendra harus ditekan karena sum-bangannya terhadap laju pertumbuhan penduduk,

terutama dari kelahiran bayi cukup tinggi, bahkan melam-paui pertumbuhan penduduk Jatim.

Menurut dia, dari jumlah penduduk secara keseluruhan yang lebih dari tiga juta jiwa itu, angka pertumbuhannya mencapai 0,87 persen per ta-hun. Sedangkan laju pertum-buhan penduduk Jatim hanya 0,7 persen per tahun.

Oleh karena itu, kata dia, untuk menekan laju perni-kahan dini tersebut, bukan hanya menjadi tugas peme-rintah semata, tapi semua pihak juga harus dilibatkan, termasuk orangtua, tokoh

agama, dan lembaga pendidi-kan.

Sebelumnya Direktur Bina Lini Lapangan Badan Koor-dinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wahyuni mengemukakan di Indonesia terdapat 4,8 persen pernika-han yang dilakukan pasangan berumur 10-14 tahun.

"Anak-anak yang meni-kah dini ini rata-rata hanya memikirkan indahnya perni-kahan sesaat, tanpa memikir beban dan tanggung jawab yang harus dipikul bersama, sehingga tidak sedikit yang kandas, bahkan hanya seumur jagung," katanya. (ant/dik)

MALANG - Angka pernikahan dini di Kabupaten Malang, Jawa Timur, saat ini masih tinggi, yakni mencapai 32 persen dari sekitar 27 ribu pasangan menikah selama 2012, kata Kepala Badan Keluarga Berencana Pemkab Malang Sukowiyono.

MALANG - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, dalam waktu dekat ini akan menaikkan insentif ketua Rukun Te-tangga dan Rukun Warga (RT/RW) daerah itu, dari Rp100 ribu/bulan menjadi Rp150 ribu/bulan.

Wakil Wali Kota Malang Sutiaji di Malang, Senin (23/9), mengemukakan kenaikan insentif tersebut masih belum bisa direalisasikan tahun ini, namun tahun depan karena harus menyusun kebutuhan anggarannya.

"Insya Allah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun depan kita ajukan dan langsung bisa direalisasikan. Sekarang kita siapkan dulu perangkat dan su-sunan kebutuhan anggarannya," kata politisi dari PKB terse-but.

Selain insentif Ketua RT dan RW, katanya, insentif para guru ngaji, guru sekolah Minggu, dan modin pengurus jena-zah juga akan dinaikkan.

Anggaran untuk pemberian insentif guru nonformal, RT/RW maupun pengurus jenazah yang tertuang dalam APBD 2013 sebesar Rp85 miliar dan tahun depan akan dinaikkan menjadi Rp100 miliar.

Mantan anggota DPRD Kota Malang yang terpilih men-jadi Wakil Wali Kota Malang mendampingi Moch Anton se-bagi Wali Kota itu berharap dengan adanya kenaikan insentif, pelayanan pada masyarakat semakin baik.

Sutiaji mengakui selama ini anggaran insentif hanya me-numpuk di satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) saja. Tahun depan, anggaran untuk insentif tersebut akan diurai lagi agar tidak menumpuk di satu SKPD saja.

"Kami upayakan tahun depan insentif ini sudah menye-bar di sejumlah SKPD terkait, sehingga insentif yang seha-rusnya ditangani dan menjadi kewenangan SKPD tertentu tidak terhambat," ujarnya.

Pada tahun ini guru ngaji dan guru sekolah Minggu men-dapatkan insentif sebesar Rp75 ribu per bulan dan tahun depan diupayakan naik menjadi Rp125 ribu/bulan. Sedang-kan insentif modin pengurus jenazah yang tahun ini hanya Rp50 ribu/bulan naik menjadi Rp150 ribu/bulan.(ant/dik)

MALANG - Puluhan maha-siswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang meminta Kejaksaan Negeri Kota Malang segera menuntaskan kasus dugaan jorupsi di kampus itu.

“Kasus dugaan korupsi dalam pembebasan lahan untuk pembangunan kampus II UIN Maliki di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, ini sudah cukup lama, namun sampai saat ini belum ada perkem-bangannya,” kata koordinator dan Humas HMI UIN Maliki Malang Alfian Hadi, Senin.

Hal itu dikatakan Alfian ketika mendatangi Kantor Kejari Kota Malang yang didampingi oleh perwakilan dari Malang Corruption Watch (MCW) dan LBH Surabaya Pos Malang.

Lebih lanjut Alfian menga-takan kedatangan mahasiswa ke Kantor Kejari Kota Malang tersebut ingin mengevaluasi kinerja Kejari yang sampai saat ini belum juga menun-taskan kasus dugaan korupsi itu.

Padahal, katanya, sejak September 2012, Kejari Kota Malang telah menentukan

calon tersangka yang ber-inisial MH dan MW dengan indikasi awal kerugian negara mencapai Rp800 juta.

Ia mengemukakan pe-nentuan calon tersangka atas kasus dugaan korupsi tesrebut sudah satu tahun lalu, namun sampai sekarang Kejari belum menetapkan tersangka, meski statusnya naik menjadi pe-nyelidikan.

Penanganan kasus dugaan korupsi di lingkungan kampus tersebut, lanjutnya, belum menunjukkan adanya perkembangan signifikan, bahkan cenderung jalan di tempat (stagnan).

Alfian menilai, Kejari Kota Malang tidak konsisten dan tidak profesional dalam menyelesaikan kasus dugaan korupsi yang diduga melibat-kan orang dalam kampus UIN Maliki Malang.

Oleh karena itu, tegasnya, pihaknya mendesak sece-patnya agar Kejari men-etapkan calon tersangka menjadi tersangka. “Kami juga berharap Kejari men-gusut tuntas otak struktural maupun intelektual pengguna anggaran yang terlibat dalam korupsi tersebut,” tandasnya. (ant/dik)

SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember Sura-baya menerima 31 mahasiswa mancanegara yang mengikuti beberapa program internasional di kampus teknik itu.

“Delapan dari 31 mahasiswa asing tersebut menjadi pe-serta program tahunan Direktorat Jenderal Pendidikan Ting-gi (Dikti) berupa beasiswa Darmasiswa,” kata ketua Inter-national Office ITS Dr Maria Anityasari ST ME, di Surabaya, Senin (23/9).

Ia menjelaskan program Darmasiswa adalah program beasiswa bagi mahasiswa asing untuk belajar bahasa dan ke-budayaan Indonesia di beberapa perguruan tinggi di Tanah Air, baik PT negeri maupun swasta.

“Program ini sudah berjalan hampir 40 tahun, namun pe-nunjukan perguruan tinggi teknik sebagai tuan rumah meru-pakan kali pertama dilakukan tahun ini,” katanya.

Tahun ini, kata dosen Jurusan Teknik Industri ITS terse-but, ITS menerima delapan orang mahasiswa asing dalam program Darmasiswa dari Ceko, China, Hungaria, Bangla-desh, Inggris, Serbia dan Thailand.

“Mereka akan menetap di ITS selama enam bulan dan mengikuti beberapa kegiatan kemahasiswaan di kampus ITS. Mereka menjadi tanggung jawab langsung dari International Office ITS. Kalau di universitas lain biasanya dikelola juru-san,” katanya.

Meski di IO ITS, para peserta Darmasiswa masih boleh mengikuti kelas-kelas tertentu di jurusan untuk merasakan nuansa pembelajaran di kelas yang ada di Indonesia.

Selain Darmasiswa, program internasionalisasi ITS lain-nya adalah pertukaran pelajar (student exchange), Beasiswa Unggulan (BU), dan beasiswa Kerjasama Negara Berkembang (KNB). “Sebagian besar dari mereka berasal dari negara-negara berkembang di kawasan Asia-Afrika seperti Angola, Timor Leste, Malaysia, Libya, Myanmar, Sudan dan Pakistan. Namun, ada juga peserta yang datang dari negara maju se-perti Korea Selatan,” katanya.

Lain halnya dengan Darmasiswa, keberadaan mereka di ITS ditujukan untuk mengikuti kelas reguler, sehingga agen-da kegiatannya pun berbeda.

Selain itu, masa belajar mahasiswa asing non-Darma-siswa di ITS juga lebih lama. “Mereka berada di sini kisaran enam bulan hingga satu tahun,” katanya.

Wisudawan Mancanegara Tahun ini, Universitas Airlang-ga (Unair) Surabaya meluluskan wisudawan mancanegara dari Amerika Latin yakni Miguel Esquivias Padilla IE MSE, bahkan ia menjadi Wisudawan Terbaik Unair periode Agustus 2013 dengan IPK 3,94.

“Masih sedikit sekali orang di kawasan Amerika Latin (Meksiko, Argentina, Brasil, Venezuela, dan sebagainya) yang mengenal negara-negara Asia, padahal dunia saat ini men-gakui bahwa Asia adalah partner masa depan,” katanya.

Fakta tersebut mendorong Miguel Angel Esquivias Pa-dilla meninggalkan negerinya, Meksiko, untuk belajar di Asia dan ia pun memilih S2 Ilmu Ekonomi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair.

“Selama ini, Indonesia lebih banyak melakukan hubungan dagang dengan negara-negara tujuan ekspor tradisional, seper-ti Amerika, Jepang, Korea, dan China. Jarang sekali ada investor yang melirik negara kawasan Amerika Latin yang juga mempu-nyai potensi ekonomi yang menjanjikan,” katanya.

Awalnya, Miguel mengambil jurusan teknik industri se-waktu di Meksiko. Namun, setelah lulus dan bekerja di se-buah perusahaan business consultant di Meksiko, Miguel mulai tertarik untuk mendalami ilmu ekonomi, terutama dari pemberitaan mengenai geliat ekonomi Asia di tengah krisis global. “Saya merasa Meksiko masih jauh dari Asia dalam hal perdagangan, investasi, dan hubungan internasional. Saya melihat ini sebagai kesempatan saya untuk menjadi pioner dalam hubungan dagang antara Amerika Latin, terutama Meksiko, dengan negara-negara Asia, ungkap Miguel menge-nai kekagumannya pada Asia.

Sama seperti mahasiswa asing lainnya, Miguel sama sekali tidak tahu seluk beluk Indonesia ketika pertama kali datang. Apalagi, orang Meksiko memang tidak familier de-ngan negara-negara Asia. “Ada banyak perbedaan antara Meksiko dengan Indonesia, namun keramahan yang ditun-jukkan orang Indonesia selama di sini membuat saya betah. Saya cukup terkejut dengan kebiasaan orang Indonesia yang suka menanyakan sesuatu yang bersifat personal,” katanya. (ant/dik)

SURABAYA - Produksi ke-delai di Jawa Timur belum mampu mencukupi kebutuhan lokal pertahunnya, kata Kepa-la Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jatim, Achmad Nurfalakhi.

"Kebutuhan kedelai di Jatim sebanyak 420 ribu ton pertahun. Sementara jum-lah produksi kedelai di Jatim pada 2012 hanya 361 ribu ton," ujarnya di Surabaya,

Senin (23/9).Ia menjelaskan pihaknya

melakukan serangkaian keg-iatan untuk meningkatkan produksi kedelai pada tahun ini guna mengurangi selisih antara permintaan (kebutu-han) dengan stok (produksi).

"Kami optimistis program yang kami gagas akan mampu meningkatkan produksi kede-lai di Jatim menjadi 370 ribu ton pada tahun ini. Masih

ada kekurangan 50 ribu ton," ucapnya.

Selain itu, kata dia, pi-haknya memberi tanggapan positif kepada Bulog menyu-sul dikeluarkannya regulasi tentang Harga Pokok Pembel-ian (HPP) kedelai.

"HPP kedelai ditetapkan Rp7.000 perkilogram. Kami optimistis HPP tersebut akan meningkatkan minat petani untuk menanam kedelai dan

selanjutnya pada masa men-datang produksi nasional bisa memenuhi kebutuhan kedelai di dalam negeri," paparnya.

Ia juga mengemukakan saat ini, ketergantungan Indo-nesia terhadap kedelai impor sangat tinggi.

Beberapa waktu lalu, kondisi tersebut diperparah dengan melemahnya nilai ru-piah terhadap dolar Amerika Serikat.

"Dampaknya harga kede-lai impor makin tinggi, karena transaksi pembayaran barang atau bahan baku impor selalu berpatokan dengan nilai tukar dolar AS," katanya.

Sementara itu, Ketua KPK Bidang Pencegahan Busyro Muqoddas menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan kajian terhadap masalah per-tanian dan peternakan di Ja-tim, NTB, dan NTT. ant/dik)

ant/adhitya hendra

HARGA JAGUNG NAIK: Sejumlah pekerja memasukkan jagung kering ke dalam karung, di kawasan Desa Sambisirah, Kecamatan Wonorejo, Pasuruan, Jatim Senin (23/9).

SELASA 24 SEPTEMBER 2013 NO.0205| TAHUN II 11PROBOLINGGO

HARI TANI NASIONAL. Sejumlah aktivis Aliansi Mahasiswa Peduli Petani (AMALITA) Banten berunjuk rasa memperingati Hari Tani Nasional di depan Kantor Gubernur Banten, Serang, Senin (23/9). Mereka menuntut pemerintah melindungi hak-hak petani serta memberi jaminan kesehatan dan pendidikan untuk keluarga petani.

Divisi Pengawasan Panwa-slu Kabupaten Probolilnggo Lukman Hakim, mengatakan pihaknya akan segara mereko-mendasikan kepada caleg atau partai yang bersangkutan jika memasang alat peraga secara sembarangan untuk diturunk-an.

Karena menurutnya lang-kah pemasangan alat peraga kampanye yang dilakukan oleh para caleg dan partai tersebut melanggar aturan Per KPU nomor 15 tahun 2013 tentang pemasangan alat peraga kampanye.“Kalau tidak sesuai dengan zona maka kami siap merekomedasikan un-tuk segera ditertibkan karena itu sudah melanggar aturan,”

terangnya kepada wartawan, Senin (23/9).

Menurut Lukman Hakim, selain ke Parpol pihaknya akan merekomendasikannya kepada pihak penegaka perda yakni Satpol PP.”Panwaslu hanya mengawasi dan mere-komendasikan saja. Tetapi penertibannya diserahkan ke-pada paepol dan Satpol PP ” ujar Lukman.

Pemasangan alat peraga tersebut akan diberlakukan pada tanggal 28 September mendatang. Jadi menurut Lukman dengan adanya atu-ran tersebut parpol dan caleg harus benar-benar mentaati tahapan Pemilu Legislatif. “Jadi ini aturan tersebut harus

dimengerti dan dipahami oleh caleh dan parpol,” papar Luk-man.

Pelanggaran pemasangan baliho yang dilakukan terse-but bervariasi, kata Lukman Hakim, seperti memasang di pohon pelindung di sepan-jang jalan, Baliho di letakan di sudut jalan pertigaan atau perempatan sehingga meng-ganggu penglihatan pengen-dara yang hendak berbelok, serta tanda gambar di pasang di tempat-tempat fasilitas umum yang dapat menganggu aktifitas masyarakat, seperti rumah ibadah, gedung se-kolah, bangunan Pemerintah dan sejumlah fasilitas lainnya yang dilarang.

“Tahapan kampanye saat ini memang sudah dimu-lai, silahkan memasang tanda gambar atau baliho, tapi tolong jangan melang-gar aturan. Kami meminta pada Caleg untuk segera membenahi lokasi pemasan-gan balihonya. Bila tidak,

terpaksa Panwaslu dengan pihak terkait akan menertib-kannya,” tegasnya.

Menurutnya , Peraturan KPU nomor 1 tahun 2013 tentang pedoman pelaksan-aan kampanye Pemilu ang-gota DPR, DPD dan DPRD, Baliho atau alat peraga lain-nya tidak boleh dipasang di lingkungan instansi pemer-intah, pemasangan alat per-aga di tempat umum seperti tempat ibadah, rumah sakit atau tempat-tempat pelay-anan kesehatan, gedung milik pemerintah, lembaga pendidikan (gedung dan se-kolah), jalan-jalan protokol, dan jalan bebas hambatan.

“Saya sudah keliling ke sejumlah kecamatan dan ban-yak baliho terpasang melang-gar aturan. Saat ini Panwaslu akan bersurat ke KPU, untuk meminta kepada pada Pem-kab Probolinggo untuk segera menertibkan baliho yang melanggar,”pungkas Lukman Hakim.(fud).

Panwaslu Siap Mengawasi Alat Peraga PilegPROBOLINGGO - Panitia Pengawas Pemilu Kabu-paten Probolinggo akan melakukan pengawasan terhadap alat peraga bagi calon legislatif dan parpol pemilu legislatif 2014 yang terpasang sembarangan. Pasalnya KPU dan pemerintah daerah sudah men-etapkan zona tersebut.

PROBOLINGGO - Ka-polres Probolinggo terus konsisten dalam upayanya untuk mengajak seluruh la-pisan masyarakat, utamanya para pelajar menjadi pelopor keselamatan berkendara dan membudayakan keselama-tan sebagai kebutuhan. Salah satu upayanya adalah dengan menanamkan budaya tertib berlalu lintas sejak usia dini.

“Para remaja adalah ba-gian dari generasi muda yang harus mampu meneruskan cita-cita bangsa dengan membiasakan diri Disiplin dan penuh tanggung jawab, melakukan hal-hal yang positif yang berguna bagi ke-siapan masa depan,”ujar Ka-polres Probolinggo AKBP En-dar Priantoro, dalam upacara HUT Lantas Ke 58, di halaman SMAN 1 Kraksaan Kabupaten Probolinggo Senin ( 23/9)

AKBP Endar Priantoro, mengungkapkan dengan me-nanamkan tertib berlalu lin-tas sejak dini, maka disiplin berlalu lintas akan tercipta dengan sendirinya. Untuk itu, Polres Probolinggo melalui Satlantas terus bekerja secara maraton dalam menanamkan tertib berlalu lintas kepada

para pelajar dari satu sekolah ke sekolah yang lain.

Adapun materi yang dis-ampaikan antara lain ten-tang peraturan lalu lintas dan upaya tertib berlalu lintas yang baik dan benar di jalan raya, seperti berkendara yang benar dengan memakai helm SNI dan sampai klick, mema-tuhi rambu-rambu lalu lintas, tidak menggunakan HP saat berkendara dan yang paling penting tentu telah memiliki SIM, serta lain sebagainya. Simulasi praktek ujian men-dapatkan SIM pun dilakukan di lapangan sekolah.

”Tata cara dan sopan santun dalam berlalu lintas adalah materi utama yang kami sampaikan. Ini penting karena untuk keselamatan. Selain itu kami berikan juga simulasi praktek ujian men-dapatkan SIM untuk siswa yang akan menginjak usia 17 tahun,” terangnya.

Ia menambahkan, melalui siswa sebagai mitra pemer-intah, tentunya akan dapat membantu dan menyosial-isasikan cara berlalu-lintas yang benar. Sebab, penyebab terjadinya kecelakaan karena para siswa itu banyak yang

kurang mentaati aturan Un-dang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas. Bahkan, siswa sendiri masih banyak yang belum mengeta-hui undang-undang tersebut.

Untuk itu, menurutnya, perlu menghimpun anak sekolah yang dinilai sang-gup untuk menjadi bagian dan menjadi motivator bagi siswa lainnya dalam menyo-sialisasikan peraturan yang berlaku

“Mari kita semua un-tuk mematuhi aturan lalu lintas, sebab dengan me-matuhi aturan lalu lin-tas maka akan mengu-rangi kemungkinan terjadi kecelakaan,”tandas AKBP Endar Priantoro.

Tak hanya itu, AKBP En-dar Priantoro mengajak ke-pada para siswa supaya men-jadi Pelopor Keselamatan Berlalulintas.” Masalah lalu lintas adalah masalah kita se-mua, tidak ada kata lain, kita semua harus ikut melakukan sesuatu, berbuat sesuatu de-ngan sepenuh hati, sekecil apapun yang kita lakukan un-tuk tertib dijalan, pasti ada manfaatnya,”pungkasnya.(fud)

LALU LINTAS

Kapolres Mendekati Pelajar

MENGAJAK, Kapolres Probolinggo AKBP Endar Priantoro, merangkul siswa jadi pelopor Lalin dalam upacara HUT Lantas Ke 58,

PROBOLINGGO - Mem-baca adalah aktivitas yang sangat bermanfaat. Selain menambah wawasan, dengan membaca kita juga bisa mel-atih kemampuan berpikir. Meski begitu bermanfaat, se-bagian orang justru banyak menyepelekan kegiatan ini karena dianggap membuang-buang waktu. Padahal, jika menggunakan strategi yang tepat, kita bisa meningkatkan minat baca.

“Strategi menumbuhkan minat baca dimulai dari diri sendiri. Sebagai contoh se-orang ibu, dia harus menjadi contoh bagi anak-anaknya agar terbiasa membaca buku sejak dini,”ujar Safiudin, Kepala Perpustakaan Kabu-paten Probolinggo, Senin (23/9).

Safiudin mengungkapkan memulai kebiasaan membaca dari lingkungan keluarga, juga menumbuhkan minat baca di lingkungan sekolah. Misalnya, denagan menyia-sati agar para siswa gemar membaca dengan meletakkan buku-buku di beberapa sudut sekolah. “Membaca juga bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun,”tandasnya.

Menurutnya, untuk men-capai kemajuan bangsa, masyarakat dituntut ge-mar membaca. Apalagi de-ngan membaca, seseorang akan meningkat wawasan-nya sekaligus dapat mengi-kuti perkembangan ilmu dan teknologi. Gemar membaca juga menjadikan masyarakat berpotensi memiliki pola pikir yang maju alias tak ket-inggalan zaman.

Sehubungan pemikiran tersebut, pihaknya ter-us berupaya menjadikan masyarakat gemar membaca. Masyarakat dibuat sebisa

mungkin dekat dengan buku ataupun berbagai bacaan yang bermanfaat. ”Agar baca buku jadi tradisi, masyarakat kita gelitik dengan berbagai fasilitas dan program-pro-gram menarik.,”papar Saifu-din.

Bahkan menyangkut ref-erensi, Syaifudin, mempun-yai cara untuk memanjakan masyarakat dengan berbagai buku, mulai dari buku ilmiah, keterampilan, teknologi, re-ligi, novel, cerita bergambar, koran harian, majalah terbi-tan luar negeri, hingga buku-buku tentang keterampilan dan kewirausahaan. Untuk menyewa berbagai buku yang ada, masyarakat tak perlu ke-luar uang.

Lebih dari itu, imbuhnya, berbagai kegiatan yang ber-potensi meningkatkan mi-nat baca juga rutin digelar. Seperti bursa buku, lomba

penulisan synopsis, lomba pengelolaan perpustakaan, lomba menulis abstrak, serta lomba duta baca.

Sementara Asisten

Ekonomi dan Pembangunan, Asy’ari mengungkapkan hal serupa, memberikan moti-fasi kepada seluruh guru yang hadir untuk selalu menekan-kan kepada muridnya untuk selalu giat membaca dan menulis guna meningkatkan kualitas dan potensi pada anak didik.

“Lebih-lebih untuk kita sebagai pengajar dan pem-bimbing, agar lebih maju dan memahami apa yang kita lihat , apa yang kita dengar setelah mengingat apa yang kita baca dan apa yang telah kita tulis,”terang mantan Kepala Dinas Pendidikan Ka-bupaten Probolinggo..

Ia juga menyarankan untuk sekolah-sekolah yang sudah mempunyai perpus-takaan, agar segera untuk meningkatkan minat ba-canya, karena setelah diper-hatikan pada tahun 2013 ini

tercatat memprihatinkan karena tingkat minat ba-canya yang masih sangat minim,”pungkas Asy’ari.(hud).

PERPUSTAKAAN DAERAH

Perpusda Menggalakkan Minat Baca

PROBOLINGGO - Dalam tahun ini pembudidaya lebah di wilayah kecamatan lum-bang Kabupaten Probolinggo tidak bisa tersenyum manis. Pasalnya hasil madu dari leb-ah peliharaannya tidak bisa menghasilkan madu secara maksimal, karena terkendala sepinya bunga akibat anomaly cuaca beberapa bulan kema-rin. Seperti yang dikatakan oleh salah satu pembudidaya lebah asal Dusun Kunci Desa Negororejo Kecamatan Lum-

bang Kabupaten Lumbang, Saiful (47).

Menurutnya para pem-budidaya lebah dalam tahun tidak bisa merasakan keun-tungan dari madu yang di-jualnya. Karena madu dari lebahnya tidak begitu banyak yang dihasilkannya. “Bunga tanaman beberapa bulan ke-marin tidak banyak, sehingga lebahnya tidak bisa meng-hisap sari pati bunga bunga tersebut terutama bunga po-hon randu,” terangnya kepada

wartawan, Senin (23/9).Saiful mengatakan, selama

beberapa bulan kemarin,lebah tersebut harus dibantu asupan makanan dengan memberikan gula ditiap kotak lebah pli-haraannya. Jika hal itu tidak dilakukan maka kerugian yang diderita oleh pembudidaya semakin besar karena lebah-lebahnya terancam mati. “Mau cari bunga kemana hujan yang terus menerus bebrapa bulan kemarin. Kalau sekarang bun-ga yang di hasilkan oleh po-

hon randu sudah tidak ada lagi sebab sudah musim kemarau,” tuturnya.

Biaya yang di keluarkan oleh pembudidaya lebah kata dia, angat besar,biaya yang dilekuarkannya dalam musim penghujan kemarin setiap 100 kota peti lebah, memerlukan biaya 100 juta. Untuk biaya pembelian guala bagi lebah peliharaanya.

Sementara itu , hasil produksinya tidak seimbang dengan hasil perawatan-nya. Oleh karenanya be-sarnya biaya menghadapi penghujan beberpa bulan kemarin membuat pembu-didaya tidak sedikit ke-cewa. “Karena panen raya yang seharusnya pada bu-lan 7 kemarin, sebab pada buan tersebut banyak po-hon randu didaerah lum-bang sudah mulai berbunga. Tetapi karena kondisi cuaca pada bulan tersebut hujan sehingga bunga-bunganya berguguran,”papar Saiful.

Oleh karena itu Saiful ber-harap agar pemerintah juga dapat mempertimbangkan atas kerugian yang diderita oleh para pembudidaya lebah di Lumbang.JIka ada bantuan dari pemerintah kerugian yang dialaminya tidak begitu besar. “Karena selama ini dirinya be-lum menerima bantuan apap-un, meski sudah dalam kondisi yang kurang menyenangkan karena gagalnya panen tahun ini,” pungkasnya.(fud).

MADU

Budidaya Lebah Merugi

SELASA 24 SEPTEMBER 2013 NO.0205 | TAHUN II12 EKONOMI

“Telah berkembang sebuah kejahatan politik baru yang belum dirumuskan dalam UU. “Ada yang berben-tuk dana belanja hibah dan bantuan sosial kemudian ada juga belanja bantuan pemer-intah Desa,” kata Cawagub Jawa Timur, Herman Suryadi Sumawiredja di Jakarta, Senin (23/9)

Menurut Herman, pada 2007 angka hibah dan ban-tuan sosial mencapai 800 Miliar, tahun 2008 meningkat 1,8 triliun, 2009 kembali tu-

run 650 Miliar, 2010 menjadi 730 Miliar dan 2011 menjadi 1,2 Triliun. “2012 menjadi 4 Triliun lebih, kita melihat ada yang aneh dan 2013 men-ingkat jadi 5 Triliun lebih,” ujarnya.

Mantan Kapolda Jawa Timur ini mengakui tidak ada pelanggaran hukum dalam pemberian dana hibah dan bantuan sosial. Dana tersebut memang merupakan dan ope-rasional yang habis pakai dan diberikan begitu saja. “Tetapi kemudian ketika diturunkan

dengan cara yang mengun-tungkan pihak petahana, jadi bukan untuk menguatkan infrastruktur di masyarakat.

Pola pemberian dana hibah itu, kata Herman, mela-lui mekanisme yang legal dan membuat masyarakat seolah terbantu. “Metode sudah dia-tur sedemikian rupa sehingga masyarakat seakan berhutang budi dan berterima kasih,” tandasnya

Pencairan dana tersebut juga dikonsentrasikan di daerah-daerah dimana pihak incumbent tidak memper-oleh suara yang signifikan, sehingga dilakukan secara sistematis. “Praktik tersebut juga sudah dilakukan selama beberapa tahun dan semakin terlihat pada jelang masa pemilihan. Ini yang kita lihat ada kejahatan politik baru,” ujarnya.

Saat ditanya gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) diajukan karena tidak siap

kalah dan menang, Herman langsung membantahnya. “Kami , pasangan Berkah maju ke MK bukan karena ngeyel atau tidak legowo, tetapi karena kami mengem-ban 6,5 juta pemilih yang memberikan amanah kepada kami,” ucapnya.

Salah satu alasannya, kata Herman, pihaknya mendapat dorongan dari masyarakat, terutama pemilih untuk terus berjuang mencari keadilan demi terciptanya pemilihan pemimpin Jawa Timur yang jujur dan adil. Apalagi, pasan-gan Berkah ini memiliki dasar yang kuat bahwa telah terjadi berbagai kejanggalan yang massif dalam penyelengga-raan Pemilukada Jawa Timur. “Bukan asal maju, kalau tidak ada hal-hal yang signifikan dan substansial serta tidak menyangkut nasib bangsa ke depan, kami tidak akan maju ke MK,” pungkasnya. (gam/cea)

Citra DPR Makin Terpuruk

JAKARTA-Pasangan calon gubernur (cagub) dan cawagub Jawa Timur, Khofifan Indar Parawansa-Her-man Suryadi Sumawiredja kembali membuka indikasi kecurangan atau kejahatan politik baru dalam proses pilgub Jawa Timur 2013. Salah satu bentuknya adalah penggelembungan dana APBD yang besar khususnya dana untuk belanja operasional menjelang tahun di-laksanakannya pemilihan. Namun sayangnya pelang-garan itu, belum diatur dalam aturan yang ada.

“Apalagi, sudah terlalu banyak kasus yang membuat publik tidak mudah percaya dengan klarifikasi pelaku dugaan suap,” ujar peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (For-mappi), Lucius Karus di Ja-karta, Senin (23/9).

Sebagaimana diketahui, Bachrudin diberitakan sem-pat menemui calon Hakim Agung, Sudrajat Dimyati ketika proses seleksi calon Hakim Agung tengah ber-langsung di ruang Komisi III DPR pada Rabu (23/) lalu. Seorang wartawan sempat memergoki Sudrajat sedang berbisik dan menyerahkan sesuatu ke Bachrudin. Akh-irnya, hal itu memicu dugaan suap dalam seleksi calon Hakim Agung.

Menurut dia, masyakarat tidak mudah percaya dengan klarifikasi tersebut. Terle-bih lagi, preseden transaksi aksi penyuapan yang serupa kerap melibatkan sejumlah anggota DPR. “ Ini bukan yang pertama kali terjadi. Peristiwa serupa yang meli-batkan DPR sudah pernah mencoreng wajah Parlemen sebelumnya, ketika DPR mel-akukan uji kelayakan calon Deputi Gubernur Bank Indo-nesia,” papar Lucius.

Dia mengatakan, ketidak-percayaan publik dengan klarifikasi anggota DPR, su-

dah semakin kuat. Sehingga apapun yang dijelaskan, tidak akan mampu meredam spekulasi yang berkembang di mata publik. “Semua anggota DPR yang kemudian terbukti menerima suap, sebelumnya pernah menyangkal keterli-batan mereka. Klarifikasi itu ternyata hanya pemanis bibir semata,” ucap Lucius.

Lucius mengatakan, kasus suap saat pemilihan Deputi Gubernur BI semakin menguatkan dugaan publik bahwa anggota DPR kerap melakukan transaksi saat menggelar pemilihan pejabat publik. “Pepatah ‘lidah tak bertulang’ mungkin tepat untuk disematkan kepada pelaku suap. Bermodal integ-ritas rendah pada sebagian anggota DPR, praktek suap menjadi satu hal yang lumrah dilakukan,” kata Lucius.

Lebih lanjut Lucius men-gungkapkan, perangai seba-gian anggota DPR tersebut akan sejalan dengan ambisi para calon pejabat negara yang tidak memiliki integri-tas. “Seandainya para calon pejabat publik berintegritas lebih baik, maka setiap kali ada permintaan dana peme-nangan dari DPR tentu dia akan menyampaikan ke pub-lik,” ucapnya.

Dengan demikian, ujar Lucius, praktik busuk yang melibatkan wakil rakyat

rakyat tersebut tidak terjadi secara berlarut-larut. “Tetapi, kebutuhan dua pihak yang berkepentingan dalam uji kelayakan menjadikan suap tetap terpelihara dengan baik,” imbuhnya.

Apalagi, terang dia, saat ini para politis tengah membutuhkan dana untuk mempersiapkan kampanye menjelang Pemilihan Umum 2014. Kebutuhan dana itu mendorong anggota DPR memanfaatkan lahan uji ke-layakan dan kepatutan calon pejabat negara sebagai pun-di-pundi sumber pendan-aan mereka. “Dan saya kira, Bachrudin mungkin bukan satu-satunya anggota yang terlibat dalam suap di toilet ini,” kata Lucius.

Karena itu, berharap, para calon pejabat publik mau membeberkan nama-nama anggota DPR yang menerima suap dalam keg-iatan fit and proper test. “Pe-nyelidikan kasus ini mesti melibatkan publik, demi memastikan tidak terjadinya kongkalikong antara penye-lidik dan pelaku penyuapan,” harap Lucius.

HentikanPeneliti Indonesian Le-

gal Roundtable (ILR) Erwin Natosmal Oemar mendesak Komisi III DPR RI menghen-tikan proses uji kelayakan dan kepatutan terhadap 12 calon hakim agung, menyu-sul terjadinya dugaan lobi di toilet. “Saya pikir proses se-leksi calon hakim agung yang berlangsung di DPR itu sudah ‘tercemar’ dan ‘bermasalah’ atas insiden dugaan tran-saksional di toilet DPR. Ka-renanya, sebaiknya memang dihentikan saja,” terangnya. (gam/abd/bud)

JAKARTA-Dugaan praktik suap di toilet Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang melibatkan Anggota Komisi III DPR, Bachrudin Nasori dan calon Hakim Agung, Sudrajat Dimyati semakin memperpanjang deretan kasus penyuapan di Parlemen. Meski Bachrudin sudah mengklarifikasi soal pertemuan, namun itu tidak cukup meredam adanya transaksi politik saat pejabat negara mel-akukan uji kelayakan dan kepantasan di DPR .

JAKARTA-Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akhirnya mencopot Bachru-din Nasori dari Komisi III DPR. Sebagai penggantinya, PKB menunjuk Abdul Malik Haramain yang sebelumnya menempati posisi Komisi II.

Pergantian Bachrudin ini diduga kuat terkait dengan lobi dengan calon hakim agung Sudrajad Dimyati di toilet DPR.

Kepindahan ditentukaan berdasarkan surat dari Fraksi PKB yang sampai di Komisi III, Senin (23/9).

Dalam surat dituliskan Nasori pindah ke Komisi II. Posisi itu bertukar dengan Abdul Malik Haramain yang pindah ke Komisi III.

Dalam surat bernomor K.III. 1286 /FPKB/DPR-RI/IX/2013 perpindahan berlaku mulai 23 September 2013. Surat itu ditandatangani Ket-ua Fraksi PKB Marwan Ja’far dan Sekretaris Fraksi PKB Muh. Hanif Dhakiri.

Namun perpindahan yang diduga ada kaitannya dengan lobi toilet ini dibantah Malik.

“Saya hanya dapat perintah dari Pimpinan Fraksi untuk masuk di Komisi III. Alasan-ya untuk menentukan calon hakim agung,” ujar Malik di Kompleks Parlemen, Senay-an, Jakarta, Senin (23/9).

Menurut Malik sama sekali tak ada urusannya dengan insiden toilet. Apalagi, peris-tiwa tersebut belum jelas ke-benarannya. “Itu masih sumir, peristiwanya juga belum je-las. Saya sejak awal apapun perintah fraksi ya saya ikuti, termasuk menjadi Anggota Komisi III. trmsuk mjd ang-gta komisi III. Saya tidak da-pat alsasanya apa, tapi kita kt selalu melaksanakan perintah fraksi,” tambahnya.

Diakui Malik, dirinya tak tahu-menahu alasan pergeseran Bachrudin. Dia mencoba berpikir positif per-geseran tak terkait insiden ‘lobi toilet’. “Saya rasa bukan karena itu, karena itu kan masih sumir,” tuturnya.

Bahkan Malik berani membantah proses pergan-tian itu karena Bahrudin terlibat insiden ‘lobi toilet’.

“Nggak ada alasan itu, belum jelas faktanya,” tegasnya

Meski demikian, Malik enggan menyatakan tegas apa alasan pergantian terse-but. Menurutnya yang ter-penting ia hanya mengikuti perintah fraksi. “Saya sejak awal apapun perintah frakasi saya ikut, termasuk masuk komisi III,” paparnya.

Yang jelas, kata Malik, di-rinya hanya mendapat surat perintah untuk menjabat di Komisi III DPR. “Saya nggak dapat alasan perintah itu (‘lobi toilet’-red), biasanya kita sela-lu setuju dan laksanakan per-intah fraksi,” imbuhnya.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPR RI Eva Kusuma Sundari menilai Bachrudin merasa kenal dekat dengan calon hakim agung Sudrajat Dimyati, sehingga dugaan upaya ‘lobi toilet’ tersebut terjadi. “Dia akui, aku salah, aku yang sok dekat,” ujar Eva yang ditemui usai melakukan fit and proper test kepada calon hakim agung di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (23/9). (gam/abd)

SKANDAL SUAP TOILET

Bendum PKB Dipindah dari Komisi III

ant/irsan mulyadi

PENJUALAN KOL MENURUN. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akhirnya mencopot Bachrudin Nasori dari Komisi III DPR. Sebagai penggantinya, PKB menunjuk Abdul Malik Haramain yang sebelumnya menempati posisi Komisi II.

JAKARTA-DPR menuding pemer-intah tidak serius membahas persiapan implementasi Badan Penyelenggaran Ja-minan Sosial (BPJS). Ketidakseriusan ini terlihat dari sikap pemerintah yang gagal memenuhi beberapa kali undangan rapat DPR membahas BPJS ini. “Rapat kerja Komisi IX DPR RI membahas implemen-tasi BPJS kembali dibatalkan mendadak oleh Pemerintah,” kata anggota Komisi IX DPR, Rieke Dyah Pitaloka di Jakarta, Senin, (23/9).

Terkait pembatalan rapat BPJS itu, Rieke mendesak Presiden SBY agar serius dan bersungguh-sungguh menjalankan implementasi UU 24/2011 Tentang BPJS.

Selain itu juga, sambung Rieke, mendesak Kementerian terkait terutama Menkes dan Menakertrans agar menye-lesaikan instrumen peraturan pelaksana berupa Perpres maupun PP sesuai dengan amanat UU dan tepat waktu. “Mendesak Transformasi Kelembagaan yang tengah berjalan dilakukan secara transparan dan akuntabel,” paparnya.

Menurut Rieke, menyesalkan gagalnya rapat yang terjadi secara berulang-ulang. Apalagi, pembatalan ini dilakukan sepi-hak oleh pemerintah dengan alasan Men-

kes ada rapat koordinasi dan Menkeu ada rapat terkait APEC. “Padahal DPR, pada Senin, 23 September 2013 pukul 10.00

WIB berdasarkan undangan Sekretariat Komisi IX bernomor PW/09621/DPR RI/IX/2013 diagendakan rapat kerja Komisi IX dengan Menteri Kesehatan RI, Menteri Keuangan RI dan Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional(DJSN) membahas imple-mentasi BPJS terutama persiapan BPJS Kesehatan,” terangnya.

Diakui Rieke, pembatalan berkali-kali rapat Panja BPJS maupun rapat kerja Komisi jelas mengancam implementasi BPJS ke depan. Karena transformasi be-serta instrumen peraturan pelaksana UU 24/2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial batas akhir tenggat waktu diterbitkannya peraturan pelaksana beru-pa PP dan Perpres untuk BPJS Ketenagak-erjaan adalah 25 November 2013.

Sebelumnya peraturan pelaksana un-tuk BPJS Kesehatan yang tenggat wak-tunya adalah 25 November 2012 telah diterbitkan yaitu PP 101/2012 Tentang Penerima Bantuan Iuran dan Perpres 12/2013 Tentang Jaminan Kesehatan na-mun substansi dan materinya tidak seja-lan dengan UU dan tidak implementatif sehingga kembali atas desakan Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) akhirnya seka-rang dalam proses direvisi. (gam/cea)

JAMINAN SOSIAL

Implementasi BPJS Terancam Molor

Suap Toilet Perpanjang Daftar Kasus di DPR

SENGKETA PEMILUKADA JATIM

Khofifah Ajukan Kejahatan Model Baru dalam Pemilukada

ant/rosa panggabean

CALON HAKIM. Sebanyak 12 Calon hakim agung, baris pertama (kiri kanan) Heru Iriani, Arofah Windiani, Sumardijatmo, Zahrul Robain, baris kedua (kiri kanan) Eddy Army, Sudrajad Dimyati, Manahan MP. Sitompul, Bambang Edy Sutanto Soedewo, baris ketiga (kiri kanan) Hartono Abdul Murad, Is Sudaryono, Maruap Dohmatiga Pasaribu, Mulyanto usai uji kepatutan dan kelayakan hakim agung di Komisi III Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (23/9).

SELASA 24 SEPTEMBER 2013 NO.0205 | TAHUN II 13

Wamenkeu Mahendra Siregar mengatakan kehadiran program mobil murah itu dapat memberikan tamba-han investasi beserta efek berganda yang dihasilkannya kepada pereko-nomian. “Itu (meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian) yang harus difokuskan, daripada berharap LCGC memberikan dampak signifikan terhadap impor BBM Bersubsidi, saya rasa agak tidak langsung,” kata Wa-menkeu ketika ditemui pada seminar bertema The Future of Finance, Axis of Stability & Profitability yang dis-elenggarakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (23/9).

Mahendra mengaku tidak meng-inginkan LCGC akan menimbulkan peningkatan konsumsi BBM Bersub-

sidi secara nasional. Soalnya, BBM mobil tersebut seharusnya bensin beroktan tinggi.

“Tetapi apakah itu akan me-nyebabkan peningkatan impor BBM, masih harus dilihat. Logikanya kalau konsumsi BBM per mobil turun, se-harusnya turun. Tetapi kalau nantinya yang tadinya orang pakai sepeda motor, malah pakai mobil, dan yang di dalam mobil hanya satu dan dua orang setiap mobil, belum tentu. Jadi terlalu awal berspekulasi ke sana. Lebih baik kita lihat langkah-langkah bagaimana agar BBM-nya beralih ke biofuel,” tutur Mahendra.

Mahendra menekankan kehad-iran LCGC lebih diharapkan akan mendorong penggunaan komponen otomotif dalam negeri. “Dengan de-

mikian efek berganda yang diberikan kepada perekonomian lebih tinggi. Itu pemahaman kami,” tutur dia.

Namun rencana mobil murah ini ditentang. Jokowi mengatakan baru-baru ini bahwa yang seharusnya dilakukan saat ini adalah memper-baiki transportasi massal, karena masyarakat membutuhkan transpor-tasi yang nyaman, aman dan murah.

Sekarang ini, tambah Jokowi, pihaknya sedang berupaya mengatasi kemacetan di Jakarta, salah satunya dengan mendatangkan 1.000 bus baru ke ibukota pada November ini.

Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan mengatakan program mobil murah yang dikeluarkan pemer-intah justru berpotensi menambah masalah baru bagi transportasi di Indonesia.

Azas menambahkan, pernyataan pemerintah yang menyebutkan tidak boleh menghalangi masyarakat untuk memiliki mobil, juga dinilai sebagai pernyataan yang menyesatkan bagi masyarakat. Menurutnya, kebijakan mobil murah juga kontraproduktif dengan upaya mengajak masyarakat menggunakan moda transportasi mas-sal. “Ini tidak sesuai dengan kebutu-han keadaan terutama kalau dikaitkan

dengan kebutuhan kota Jakarta saat ini, bukan mobil murah yang dibu-tuhkan tetapi seharusnya yang dibuat pemerintah bis murah,” ujarnya.

SalahPenolakan soal kebijakan mobil

murah juga disampaikan pengamat kebijakan publik dari Universitas In-donesia, Andrinov Chaniago. Menurut dia, rencana pemerintah memberi izin penjualan mobil murah ramah lingkungan merupakan kebijakan salah. Ia menilai pemerintah tidak konsisten antara tujuan pengadaan mobil murah adalah untuk masyarakat kelas menengah ke bawah, namun di sisi lain mobil murah tidak diizinkan menggunakan bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi.

“Ini bertentangan dengan janji pemerintah pusat sebelumnya mengu-rangi kemacetan Jakarta, mengurangi kendaraan pribadi. Masyarakat kalau bicara butuh, itu butuh transportasi yang lancar, efisien, tapi karena pemer-intah tidak menyediakan prasarana yang cukup, sarana yang layak maka punya sepeda motor bagi sebagian besar orang terpaksa. Punya mobil murah itu menjadi suatu pilihan yang terpaksa,” pungkas dia. (gam/abd)

Kontroversi Mobil Murah Belum SurutJAKARTA-Kontroversi seputar rencana pemerintah me-luncurkan program mobil murah dan ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) dengan kisaran Rp 90 juta satu unit belum juga surut. Sejumlah kepala daerah, seperti Gubernur Jakarta Joko Widodo, atau Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menolak karena mobil murah hanya akan menambah kemacetan. Namun pemerintah tetap keukeh dengan program tersebut.

ant/andika wahyu

PEMBATASAN PEMASARAN MOBIL MURAH. Sejumlah orang mengamati mobil murah (low cost green car) Honda Brio Satya pada pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) ke-21 di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Senin (23/9). Kementerian Perhubungan meminta agar mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) tidak didistribusikan di daerah perkotaan terutama di wilayah Pulau Jawa guna menghindari dampak kemacaten.

Liputan KhususSELASA 24 SEPTEMBER 2013 NO.0205 | TAHUN II

13

“Dalam kaitan itu tentu diharapkan tidak menimbulkan peningkatan subsidi. Namun, apakah itu kemudian menyebab-kan peningkatan impor BBM, itu masih harus dikaji. Logikanya, kalau per mobil konsumsi BBM-nya turun, maka akan turun semuanya. Tetapi bukan dilihat dari segi itu, dilihat dari orang yang tadinya pakai motor jadi pa-kai mobil, namun untuk saat ini masih terlalu awal berspekulasi,” ujar Wamenkeu.

Ia mengatakan bahwa ke-hadiran LCGC lebih diharapkan dapat mendorong penggunaan komponen otomotif dalam negeri sehingga dapat menin-gkatkan investasi di wilayah domestik.

“Mengenai LCGC itu bisa dili-hat dari sisi produksinya. Kalau yang kami pahami LCGC itu lebih banyak menggunakan komponen dalam negeri. Dengan demikian

ada ‘multiplier effect’ dan ‘added value’-nya lebih tinggi daripada mobil yang bukan LCGC,” kata dia.

Jika kemudian komponen barang modalnya meningkat, Ma-hendra memandang tidak perlu terjadi, karena dari segi barang modal tidak banyak kepada inves-tasi mesin baru tetapi cenderung pada pemanfaatan kapasitas yang sudah ada dengan mengguna-kan teknologi yang lebih hemat energi.

Mahendra juga mengatakan bahwa saat ini lebih penting bagaimana untuk mensubstitusi BBM dengan biofuel.

“Itu yang lebih konkret, apakah nanti mau dipakai untuk LCGC atau yang lainnya, atau misalnya mendorong peng-gunaan gas alam terkompresi (Compressed natural gas/CNG) yang memang mensubtitusi BBM. Langkah strategis itu yang perlu

difokuskan daripada berharap bahwa LCGC memberikan dampak yang signifikan terhadap impor BBM,” paparnya.

Mahendra juga mengharapkan

bahwa konsumsi BBM dapat lebih rendah diabanding bulan sebe-lumnya sehingga defisit neraca transaksi berjalan menjadi lebih kecil. (ant/zub/beth)

Wamenkeu: Mobil Murah Tidak Meningkatkan Konsumsi BBMJAKARTA- Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengharapkan mobil murah hemat energi dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) tidak menin-gkatkan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) secara nasional.

Jokowi: Mobil Lokal Tidak Maju karena LCGC

JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan industri mobil lokal tidak akan maju karena adanya kebijakan mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC).

“Khan dulu kita sudah merintis industri mobil lokal selama 5 tahun, jelek diperbaiki prototipenya sampai bagus, kemudian uji emisi gagal, balik lagi terus diperbaiki, dan diuji emisi lagi kemudian dapat uji emisinya. Lalu juga sudah disiapkan PT-nya,” ujar Joko Widodo saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Senin.

Menurut dia, pemerintah pusat masih kurang memberikan dorongan terhadap rintisan industri lokal teru-tama otomotif. Akibatnya pabrikan luar terus mendominasi.

“Sebuah usaha perintisan seperti itu kalau tidak diberi injeksi atau perhatian yah sulit,” ujar dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengharapkan pemerintah pusat tidak menghambat laju perekonomian yang tengah men-ingkat dengan memasarkan mobil di Indonesia.

Khususnya, kata da, tingkat pere-konomian pada masyarakat pedesaan. Hadirnya kebijakan mobil murah ini, dikhawatirkan hanya akan membuat masyarakat menjadi konsumtif di tingkatan perekonomian regional.

“Saya mencoba menjaring aspi-rasi. Yang dibutuhkan itu desa-desa diberikan infrastruktur yang untuk meningkatkan perekonomian, seperti jalan. Kebutuhan itu real di lapangan dan sangat dibutuhkan. Hadirnya mobil murah menjadikan masyarakat konsumtif,” kata Taufik Kurniawan, di Jakarta, Minggu (22/9).

Menurut Taufik, pada masyarakat pedesaan pengadaan jalan raya lebih dibutuhkan ketimbang dengan mobil murah. Selain itu, ujarnya, pemer-intah seharusnya memprioritaskan terlebih dahulu ketahanan dan harga pangan untuk mudah dijangkau oleh masyarakat ketimbang memberikan masyarakat mobil murah yang sebe-narnya tidak memiliki urgensi yang mendesak.

“Saya melihat pemerintah jangan dulu memprioritaskan soal mobil murah, tapi sembako murah dan utamanya untuk memperlancar laju ekonomi. Tapi ini kan memberikan persepsi peningkatan kebutuhan konsumtif saja. Perbaikan jalan lebih penting, sembako lebih penting,” jelasnya.

Taufik mengatakan, dalam aspek peningkatan ekonomi, kebijakan mobil murah jangan sampai tumpang tindih dengan kebijakan lain lintas sektoral seperti pengentasan kema-cetan dan kepadatan lalu lintas juga dalam rangka peningkatan perekono-mian. (ant/zis/beth)

Bekasi Tolak Kehadiran Mobil Murah

BEKASI- Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menyatakan penolakannya terhadap kehadiran mobil murah di wilayah setempat.

“Kalau saya pribadi terlepas dari hak azasi, kita serahkan ke kemampuan masyarakatnya. Tapi kalau saya sebagai kepala daerah, kehadiran mobil murah berpotensi menimbulkan kemacetan yang lebih parah,” ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, di Bekasi, Senin.

Menurutnya, kondisi infrastruktur Kota Bekasi saat ini belum mampu mengimbangi volume kend-araan yang ada, sehingga masih terjadi kemacetan di sejumlah titik.

Pertumbuhan kendaraan yang pesat, kata dia, turut berkontribusi memperparah situasi kemacetan di sejumlah perkotaan.

“Pelebaran dan penambahan jalan yang selama ini kita lakukan akan terkesan sia-sia bila jumlah kendaraannya terus bertambah,” ujarnya.

Menurut Rahmat, mobil murah yang saat ini dibandrol dengan harga mulai dari Rp70 juta ini lebih cocok untuk dipasarkan di luar Jabodetabek.

“Mobil murah ini sebenarnya akan lebih cocok dipasarkan di luar daerah khususnya Jabodetabek yang saat ini permasalahan lalu lintasnya sudah sangat kompleks,” ujarnya.

Justru yang perlu dipersiapkan Pemkot Bekasi saat ini, kata dia, adalah penambahan unit angkutan umum massal dan bus sekolah.

“Justru yanng perlu dikembangkan saat ini adalah penambahan sub terminal agar memudah-kan masyarakat mengakses transportasi umum,” katanya. (ant/fir/beth)

Suap di Toilet Perpanjang Daftar Kasus di DPR

SELASA 24 SEPTEMBER 2013 NO.0205 | TAHUN II14 LINTAS NUSANTARA

Kita sudah putus kontrak lima dokter

berstatus TKS. Sedangkan dokter

yang berstatus PNS mendapat sanksi SP1 (surat peringatan),”

Rp 60 M untuk Provinsi Peraih WTP

SBY Berkomitmen Membangunan Infrastruktur Transportasi

Lima Dokter Diberhentikan karena Menolak Dokter Asing

REWARD

KOMITMEN PRESIDEN

DEMONSTRASI

Potret Kehidupan Warga Miskin di Kota Ambon

Di usianya yang semakin tua, masih saja ada per-masalahan yang selalu beru-lang setiap tahunnya yaitu bencana banjir dan tanah longsor yang selalu menelan korban jiwa dan harta benda.

"Salah satu rekan saya yang menjadi korban banjir pada 2013 ini merasakan-nya dan mengungkapkan kesedihan dan rasa kuatirnya yang mendalam, jangan-jangan tahun depan lebih parah lagi, sementara tiap tahun di usianya yang se-makin bertambah selalu saja kebanjiran penduduk yang mencari perbaikan nasib," kata pemerhati masalah sosial dan ekonomi, Charles Andlah di Ambon, Senin (23/9).

Pemerintah kota pun terkesan tak berdaya menga-tasi permasalahan tersebut, sebab ada persoalan lain yang terus mengintai, yakni masalah perbaikan kehidupan.

Menurut Charles, masalah ini mampu mem-bentuk pilar persoalan tak resmi yang mendikte kehidupan kota, sehingga memaksa pemerintah kota mencari pilihan yang cerdas. Memprihatinkan memang. Namun itulah arus yang tak terbendung dari sungai berkota yang merupakan bagian dari modernisasi.

Kota adalah suatu ske-nario yang disusun untuk memberikan daya tarik bagi siapa saja yang ingin ke kota agar kehidupan-nya membaik, namun yang terjadi adalah tontonan yang memilukan hati. Bagaimana tidak, Kaum miskin semakin terpinggirkan ke wilayah pesisir sementara pusat-pu-sat perbelanjaan atau pasar modern mulai bermunculan di mana-mana.

"Yang saya maksudkan dengan kaum miskin di sini adalah pemilik modal kecil yang berpola konsumsi tra-disional atau ketat," kata Charles yang juga Kabid Analisa Statistik Badan Pu-sat Statistik (BPS) Provinsi Maluku ini.

Pola konsumsi yang ketat

adalah bagian dari karakter aktivitas ekonomi informal dan karakter lainnya adalah kewirausahaan, akumulasi kapital, menabung, hemat, dan bekerja keras dan mereka biasanya tergolong pribumi atau imigran de-ngan modal sumber daya manusia seadanya.

Dari sisi ketergantun-gan, kaum miskin kota tidak bergantung pada negara dan memiliki daya tahan tinggi terhadap krisis.

Dia mengatakan, ketika krisis ekonomi melanda maka sektor informal sama sekali tak terkena dampakn-ya. Ironisnya, kaum miskin kota senantiasa dikalahkan dalam perebutan ruang dan dimenangkan oleh mereka yang punya uang, pa-dahal pembangunan kota tak lepas dari kuyup peluh kerin-gat kaum miskin kota.

Alih-alih dihargai, kaum miskin kota pun sering mengalami viktimisasi. Bahwasanya, mereka adalah penyebab utama banjir karena men-diami bantaran kali atau di bawah kolong jembatan tidak dipungkiri. Namun pengakuan bahwa mereka adalah pembayar retribusi yang cukup signifikan juga tidak dapat terhindarkan.

Mungkin yang tidak boleh luput dari perhatian adalah upaya pembangunan yang teratur agar kota yang hanya berluas 377 Km perse-gi semakin cantik dan terus cantik. Kalau semakin cantik maka pilihan memindahkan ibu kota ke wilayah lain akan terpikir dua kali.

Pendatang terus bertam-bah Sangatlah ironi karena disadari semakin tua usia kota namun luasnya tidak bertambah, tetapi penda-tang terus bertambah yang berdampak pada kepadatan penduduk. "Masyarakat kita pun sebenarya sudah meng-kota, tetapi mereka sepertinya belum siap ber-kota," katanya.

Masyarakat kota ada-

lah masyarakat yang telah melampaui tribalisme atau kesukuan dan hidup selaku warga dengan hak dan ke-wajiban yang jelas. Mungkin ada baiknya setiap orang yang mengurus KTP diberi-kan pemahaman tentang arti berkota yang sebenarnya, se-mentara masyarakat kota ini masih disesaki ego pribadi.

Ada banyak contoh dan salah satunya adalah perilaku membuang sampah sembarangan sehingga banyak sekali bungkusan plastik yang ke luar dari jendela kaca-kaca mobil di jalanan kota.

Perilaku tersebut menun-jukkan bagaimana masyarakat ini masih berpola hidup hutan karena sampah dibuang sem-barangan sehigga sulit diserap tanah.

Mereka lupa bahwa kot-anya berlantaikan aspal dan semen yang tidak bisa serta-merta menerima dan mengo-lah sampah yang terbuang.

Contoh lain adalah pembangunan pu-

sat perbelanjaan tanpa drainase yang baik.

Yang ada di kepala pengembang

hanyalah satu

yaitu mengejar laba atau keun-tungan, sedangkan nasib masyarakat sekitar yang tiap tahunnya dilanda banjir tak menjadi bahan pertim-bangan. Apalagi yang bisa menjelaskan perilaku di atas kecuali gaya hidup yang berkeras tak mau berpindah dari gaya hidup tribal.

"Setiap masalah selalu menanti jawaban dan apakah banjir yang memakan korban pada ulang tahun ke-438 akan terjadi lagi di ulang tahun kota Ambon ke-439? Siap tidak siap, kita harus mulai belajar hidup ber-kota," ujar Charles.

Salah satunya adalah memperbaiki kehidupan ke-wargaan tentang kesadarab berkota, dan cara lain yakni mulai belajar menghargai kaum miskin kota pemilik modal kecil.

Alih-alih menjadi korban penggusuran, kaum miskin kota mesti dilihat sebagai potensi pemberdayaan

ekonomi yang mandiri sebab mereka telah membuktikan dirinya mampu bertahan hidup di tengah krisis karena apa yang mereka butuhkan adalah skema-skema mikro kredit alternatif yang cerdas seperti yang dilakukan Mu-hammad Yunus di Bangla-desh.

Penyaluran aspirasi politik mereka pun mesti berjalan dengan baik, sebab mereka adalah warga kota yang memiliki hak dan kewajiban setara di muka hukum.

Pemerintah sudah saatnya mengubah perannya dari mental pembangun gedung dalam arti sempit menjadi pe-nyedia fasilitas dalam arti luas karena pemerintah bukan lagi pelaku pembangunan ansih, melainkan fasilitator, baik di tingkat infrastruktur mau-pun Perda atau perundang-undangan.

Pemerintah juga harus berperan dalam pember-dayaan di tataran regulasi dan atmosfer yang kondusif bagi masyarakat untuk men-ulis sejarah kesejahteraan-nya sendiri. Potensi ekonomi yang bertumbuh di sektor informal jangan dimatikan oleh pola pembangunan yang dipaksakan, melainkan akomodatif bagi inisiatif-inisiatif kewargaan.

Inisiatif kewargaan harus tetap dipertahankan, sebab kota ini pasti sangat maju karena masyarakat warganya yang kuat mampu tumbuh dari rahim sosial budayanya sendiri.

Pasar tradisional, mis-alnya, tumbuh dari budaya makan makanan segar dan organik nenek moyang bangsa ini tapi sesuatu yang sayangnya semakin surut de-ngan berkembangnya pasar swalayan dan pasar modern, sementara upaya meningat-kan produksi dan mobilitas pangan lokal semakin jauh dari harapan.

"Kita memang sedang memperhatikan melemahnya daya tawar masyarakat warga di hadapan pilar-pilar kuasa kota. Para ibu rumah tangga tak mampu berbuat apa-apa kecuali membeli makanan in-stan berbungkus plastik yang menyisakan masalah sampah rumah tangga, tapi harapan akan kota berbasis kewargaan yang kokoh adalah harapan kita semua," ujarnya.(dan/dik)

AMBON - Setiap tahunnya pada September warga Ambon merayakan hari jadi kota ini, dan untuk ta-hun 2013 kota Ambon sudah mencapai usia ke-438, berarti kota ini semakin tua.

____________________________Oleh: Daniel Leonard

ant/embong salampessy

KARNAVAL BUDAYA MALUKU: Sejumlah pemuda mengenakan busana adat sejumlah daerah di Maluku, mengikuti karnaval budaya memeriahkan Pesta Teluk Ambon 2013 di Ambon, Maluku kemain.

MAKASSAR - Anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan Dr H Rizal Djalil mengatakan bahwa pemerintah telah me-nyediakan sekitar Rp 60 miliar sebagai "reward" bagi peme-rintah provinsi peraih predi-kat opini Wajar Tanpa Pengec-ualian.

"Ini sebagai bentuk apre-siasi bagi Pemda yang serius membenahi laporan keuan-gannya dan memperlihatkan kinerjanya secara maksimal," kata Rizal pada Rakor dalam rangka Analisis Implikasi Pencapaian Opini WTP - DPP Pemprov Sulsel di Makassar, Senin (23/9).

Menurut dia, selain pem-prov yang memperoleh predi-kat opini Wajar Tanpa Pengec-ualian (WTP) yang akan

menerima reward, pemerin-tah kabupaten/kota juga akan mendapatkan sebesar Rp30 miliar - Rp35 miliar apabila mendapatkan opini WTP dari BPK.

Dia mengatakan bahwa alokasi dana untuk pemberian reward itu diprediksi seki-tar Rp1,7 triliun atau paling sedikit sekitar Rp500 miliar.

Mengenai adanya kekha-watiran Pemda tentang standar ganda dalam pembe-rian nilai laporan keuangan daerah, Rizal memberikan jaminan bahwa itu tidak ada lagi.

"Semua sama indikator penilaiannya misalnya untuk Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan itu sama. Jadi kalau masih ada Pemda yang merasa

ada "Dispute" silahkan meng-ajukan keberatan, tanpa ada lagi "barrier" atau batas," ka-tanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Andi Rah-mat pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa Sul-sel merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang menerima opini WTP tiga ta-hun berturut-turut.

"Sulsel yang membawahi 24 kabupaten/kota, patut-mendapatkan apresiasi karena mampu memperoleh predikat opini WTP tiga tahun bertu-rut-turut," kata Dia mengata-kan hal itu patut diapresiasi. Kalau Sulut juga sudah tiga kali mendapatkan opini WTP, namun tidak tiga tahun bertu-rut-turut. (ant/dik)

DENPASAR - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, pemerintah te-rus berkomitmen membangun infrastruktur transportasi di seluruh Indonesia untuk men-dorong tumbuhnya ekonomi dan peningkatan kesejahtera-an masyarakat.

“Sejalan dengan master-plan percepatan dan perlu-asan pembangunan ekonomi Indonesia, peningkatan konektivitas antar-koridor ekonomi terus digalakkan,” kata Presiden saat meresmi-kan jalan Tol Bali Mandara yang menghubungkan Nusa Dua-Ngurah Rai dan Benoa, Senin sore.

Dijelaskannya, pemerintah berketetapan untuk menye-lesaikan jalan tol Transjawa, ruas perbatasan dan lintas strategis di luar jawa, pulau terpencil, jalan akses dan ja-lan baru, jalan kereta api, pengembangan pelabuhan

laut dan perikanan.“Melalui MP3EI kita perlu-

as peran industri dan kalangan dunia usaha di berbagai pelosk tanah air. Dengan perluasan peran itu kita perbesar akses industri nasional atas sumber daya manusia, mitra industri dengan negara sahabat untuk meningkatkan pengusaan ip-tek,” katanya.

Presiden mengatakan pe-merintah melalui kebijakan itu mengharapkan arus trans-portasi masyarakat dan juga distribusi barang dapat lancar sehingga mendukung pereko-nomian nasional.

Sementara itu dalam laporannya, Menteri Peker-jaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, pembangunan jalan tol Bali Mandara ber-tujuan antara lain untuk mengurangi kemacetan, mendukung fasilitas trans-portasi dan pariwisata, mem-permudah akses yang men-

ghubungkan pusat-pusat kegiatan, mempermudah akses pusat kegiatan, mem-permudah akses ke bandara Ngurah Rai, mendorong mo-bilitas barang dan jasa serta menstimulasi pertumbuhan ekonomi daerah.

Djoko Kirmanto menga-takan, tol Bali Mandara is-timewa, karena dibangun oleh tenaga Indonesia, teknologi Indonesia dan pembiayaan dalam negeri.

“Dilaksanakan dengan otak Indonesia, tenaga dan dompet Indonesia karena se-mua rupiah, bisa untuk kenda-raan roda empat dan roda dua, dengan jalur terpisah sehing-ga bisa memberikan manfaat luas,” katanya.

Djoko mengatakan, ta-rif tol untuk golongan I atau sedan sejenis ditetapkan Rp10.000 dan golongan VI atau sepeda motor Rp4.000. (ant/dik)

TANGERANG - Dinas Kes-ehatan Kota Tangerang Sela-tan, Banten, memutus kontrak lima dokter yang melakukan aksi penolakan terhadap ke-beradaan dokter asing dan jabatan direktur di RSUD.

“Kita sudah putus kontrak lima dokter berstatus TKS (Tenaga Kerja Sukarela). Se-dangkan dokter yang berstatus PNS mendapat sanksi SP1 (su-rat peringatan),” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Dadang di Tangerang, Senin (23/9).

Dadang mengatakan, sanksi diberikan karena para dokter tersebut telah mening-galkan jadwal jaga saat masih bertugas. Hal tersebut meru-juk kepada peraturan pegawai.

Maka dari itu, keputusan untuk memberhentikan kon-trak kerja dilakukan guna pe-layanan kesehatan di RSUD Tangerang Selatan tetap berjalan. “Kami kedepankan kepentingan masyarakat un-tuk mendapatkan pelayanan kesehatan dibandingkan kelompok. Sebab hal itu lebih utama,” ujarnya.

Sementara itu, di RSUD Kota Tangerang Selatan, jum-lah dokter yang bertugas yakni sebanyak 56 orang terdiri dari tenaga spesialis dan dokter umum dengan rincian dok-ter spesialis 25 orang, dokter umum 31 orang dan dokter gigi dua orang.

Perlu diketahui, sejumlah dokter menolak keberadaan dua dokter asing ahli orthopaedic dari Malaysia yang bertugas di RSUD Kota Tangerang Selatan.

Koordinator Dokter RSUD Kota Tangerang Selatan, Arif Kurniawan menuturkan ke-beradaan dokter asing di RSUD Tangsel tidak sesuai prosedur dan dinyatakan ilegal.

Meski penempatan dokter

asing oleh Dinas Kesehatan di RSUD Tangerang Selatan di-lakukan sebagai bentuk kerja sama dengan KPJ Healtycare Malaysia Group untuk men-transfer pengetahuan (trans-fer of knowledge) kepada tenaga dokter lokal.

Namun, penempatan tersebut tidak melalui per-setujuan dari Konsil Kedokter-an Indonesia (KKI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Selain itu, sejumlah dok-ter pun menolak mengenai kedudukan direktur RSUD Kota Tangerang yang bukan berasal dari lulusan disiplin ilmu dan kompetensi bidang kedokteran.

Sedangkan Neng Ulfa yang kini menjabat sebagai Direk-tur RSUD Kota Tangerang Se-latan, ternyata berasal dari lu-lusan sarjana ilmu sosial.

Ketentuan bahwa Direktur RSU Kota Tangsel harus lulu-san ilmu kedokteran, Arif me-nuturkan, telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 471 Ta-hun 2009 tentang Rumah Sak-it pasal butir satu. (ant/dik)

ant/aditya

TOLAK DOKTER ASING: Sebanyak dua puluh dokter yang biasa bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangsel melakukan aksi unjuk rasa menolak kehadiran Dokter Asing di Kantor DPRD Tangsel, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (23/9). Unjuk rasa dilakukan lantaran kehadiran dua dokter asing asal Malaysia bekerja di RSUD Tangsel dianggap melanggar peraturan Menteri Kesehatan.

SELASA 24 SEPTEMBER 2013 NO.0205 | TAHUN II14 LINTAS NUSANTARA

Kita sudah putus kontrak lima dokter

berstatus TKS. Sedangkan dokter

yang berstatus PNS mendapat sanksi SP1 (surat peringatan),”

Rp 60 M untuk Provinsi Peraih WTP

SBY Berkomitmen Membangunan Infrastruktur Transportasi

Lima Dokter Diberhentikan karena Menolak Dokter Asing

REWARD

KOMITMEN PRESIDEN

DEMONSTRASI

Potret Kehidupan Warga Miskin di Kota Ambon

Di usianya yang semakin tua, masih saja ada per-masalahan yang selalu beru-lang setiap tahunnya yaitu bencana banjir dan tanah longsor yang selalu menelan korban jiwa dan harta benda.

"Salah satu rekan saya yang menjadi korban banjir pada 2013 ini merasakan-nya dan mengungkapkan kesedihan dan rasa kuatirnya yang mendalam, jangan-jangan tahun depan lebih parah lagi, sementara tiap tahun di usianya yang se-makin bertambah selalu saja kebanjiran penduduk yang mencari perbaikan nasib," kata pemerhati masalah sosial dan ekonomi, Charles Andlah di Ambon, Senin (23/9).

Pemerintah kota pun terkesan tak berdaya menga-tasi permasalahan tersebut, sebab ada persoalan lain yang terus mengintai, yakni masalah perbaikan kehidupan.

Menurut Charles, masalah ini mampu mem-bentuk pilar persoalan tak resmi yang mendikte kehidupan kota, sehingga memaksa pemerintah kota mencari pilihan yang cerdas. Memprihatinkan memang. Namun itulah arus yang tak terbendung dari sungai berkota yang merupakan bagian dari modernisasi.

Kota adalah suatu ske-nario yang disusun untuk memberikan daya tarik bagi siapa saja yang ingin ke kota agar kehidupan-nya membaik, namun yang terjadi adalah tontonan yang memilukan hati. Bagaimana tidak, Kaum miskin semakin terpinggirkan ke wilayah pesisir sementara pusat-pu-sat perbelanjaan atau pasar modern mulai bermunculan di mana-mana.

"Yang saya maksudkan dengan kaum miskin di sini adalah pemilik modal kecil yang berpola konsumsi tra-disional atau ketat," kata Charles yang juga Kabid Analisa Statistik Badan Pu-sat Statistik (BPS) Provinsi Maluku ini.

Pola konsumsi yang ketat

adalah bagian dari karakter aktivitas ekonomi informal dan karakter lainnya adalah kewirausahaan, akumulasi kapital, menabung, hemat, dan bekerja keras dan mereka biasanya tergolong pribumi atau imigran de-ngan modal sumber daya manusia seadanya.

Dari sisi ketergantun-gan, kaum miskin kota tidak bergantung pada negara dan memiliki daya tahan tinggi terhadap krisis.

Dia mengatakan, ketika krisis ekonomi melanda maka sektor informal sama sekali tak terkena dampakn-ya. Ironisnya, kaum miskin kota senantiasa dikalahkan dalam perebutan ruang dan dimenangkan oleh mereka yang punya uang, pa-dahal pembangunan kota tak lepas dari kuyup peluh kerin-gat kaum miskin kota.

Alih-alih dihargai, kaum miskin kota pun sering mengalami viktimisasi. Bahwasanya, mereka adalah penyebab utama banjir karena men-diami bantaran kali atau di bawah kolong jembatan tidak dipungkiri. Namun pengakuan bahwa mereka adalah pembayar retribusi yang cukup signifikan juga tidak dapat terhindarkan.

Mungkin yang tidak boleh luput dari perhatian adalah upaya pembangunan yang teratur agar kota yang hanya berluas 377 Km perse-gi semakin cantik dan terus cantik. Kalau semakin cantik maka pilihan memindahkan ibu kota ke wilayah lain akan terpikir dua kali.

Pendatang terus bertam-bah Sangatlah ironi karena disadari semakin tua usia kota namun luasnya tidak bertambah, tetapi penda-tang terus bertambah yang berdampak pada kepadatan penduduk. "Masyarakat kita pun sebenarya sudah meng-kota, tetapi mereka sepertinya belum siap ber-kota," katanya.

Masyarakat kota ada-

lah masyarakat yang telah melampaui tribalisme atau kesukuan dan hidup selaku warga dengan hak dan ke-wajiban yang jelas. Mungkin ada baiknya setiap orang yang mengurus KTP diberi-kan pemahaman tentang arti berkota yang sebenarnya, se-mentara masyarakat kota ini masih disesaki ego pribadi.

Ada banyak contoh dan salah satunya adalah perilaku membuang sampah sembarangan sehingga banyak sekali bungkusan plastik yang ke luar dari jendela kaca-kaca mobil di jalanan kota.

Perilaku tersebut menun-jukkan bagaimana masyarakat ini masih berpola hidup hutan karena sampah dibuang sem-barangan sehigga sulit diserap tanah.

Mereka lupa bahwa kot-anya berlantaikan aspal dan semen yang tidak bisa serta-merta menerima dan mengo-lah sampah yang terbuang.

Contoh lain adalah pembangunan pu-

sat perbelanjaan tanpa drainase yang baik.

Yang ada di kepala pengembang

hanyalah satu

yaitu mengejar laba atau keun-tungan, sedangkan nasib masyarakat sekitar yang tiap tahunnya dilanda banjir tak menjadi bahan pertim-bangan. Apalagi yang bisa menjelaskan perilaku di atas kecuali gaya hidup yang berkeras tak mau berpindah dari gaya hidup tribal.

"Setiap masalah selalu menanti jawaban dan apakah banjir yang memakan korban pada ulang tahun ke-438 akan terjadi lagi di ulang tahun kota Ambon ke-439? Siap tidak siap, kita harus mulai belajar hidup ber-kota," ujar Charles.

Salah satunya adalah memperbaiki kehidupan ke-wargaan tentang kesadarab berkota, dan cara lain yakni mulai belajar menghargai kaum miskin kota pemilik modal kecil.

Alih-alih menjadi korban penggusuran, kaum miskin kota mesti dilihat sebagai potensi pemberdayaan

ekonomi yang mandiri sebab mereka telah membuktikan dirinya mampu bertahan hidup di tengah krisis karena apa yang mereka butuhkan adalah skema-skema mikro kredit alternatif yang cerdas seperti yang dilakukan Mu-hammad Yunus di Bangla-desh.

Penyaluran aspirasi politik mereka pun mesti berjalan dengan baik, sebab mereka adalah warga kota yang memiliki hak dan kewajiban setara di muka hukum.

Pemerintah sudah saatnya mengubah perannya dari mental pembangun gedung dalam arti sempit menjadi pe-nyedia fasilitas dalam arti luas karena pemerintah bukan lagi pelaku pembangunan ansih, melainkan fasilitator, baik di tingkat infrastruktur mau-pun Perda atau perundang-undangan.

Pemerintah juga harus berperan dalam pember-dayaan di tataran regulasi dan atmosfer yang kondusif bagi masyarakat untuk men-ulis sejarah kesejahteraan-nya sendiri. Potensi ekonomi yang bertumbuh di sektor informal jangan dimatikan oleh pola pembangunan yang dipaksakan, melainkan akomodatif bagi inisiatif-inisiatif kewargaan.

Inisiatif kewargaan harus tetap dipertahankan, sebab kota ini pasti sangat maju karena masyarakat warganya yang kuat mampu tumbuh dari rahim sosial budayanya sendiri.

Pasar tradisional, mis-alnya, tumbuh dari budaya makan makanan segar dan organik nenek moyang bangsa ini tapi sesuatu yang sayangnya semakin surut de-ngan berkembangnya pasar swalayan dan pasar modern, sementara upaya meningat-kan produksi dan mobilitas pangan lokal semakin jauh dari harapan.

"Kita memang sedang memperhatikan melemahnya daya tawar masyarakat warga di hadapan pilar-pilar kuasa kota. Para ibu rumah tangga tak mampu berbuat apa-apa kecuali membeli makanan in-stan berbungkus plastik yang menyisakan masalah sampah rumah tangga, tapi harapan akan kota berbasis kewargaan yang kokoh adalah harapan kita semua," ujarnya.(dan/dik)

AMBON - Setiap tahunnya pada September warga Ambon merayakan hari jadi kota ini, dan untuk ta-hun 2013 kota Ambon sudah mencapai usia ke-438, berarti kota ini semakin tua.

____________________________Oleh: Daniel Leonard

ant/embong salampessy

KARNAVAL BUDAYA MALUKU: Sejumlah pemuda mengenakan busana adat sejumlah daerah di Maluku, mengikuti karnaval budaya memeriahkan Pesta Teluk Ambon 2013 di Ambon, Maluku kemain.

MAKASSAR - Anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan Dr H Rizal Djalil mengatakan bahwa pemerintah telah me-nyediakan sekitar Rp 60 miliar sebagai "reward" bagi peme-rintah provinsi peraih predi-kat opini Wajar Tanpa Pengec-ualian.

"Ini sebagai bentuk apre-siasi bagi Pemda yang serius membenahi laporan keuan-gannya dan memperlihatkan kinerjanya secara maksimal," kata Rizal pada Rakor dalam rangka Analisis Implikasi Pencapaian Opini WTP - DPP Pemprov Sulsel di Makassar, Senin (23/9).

Menurut dia, selain pem-prov yang memperoleh predi-kat opini Wajar Tanpa Pengec-ualian (WTP) yang akan

menerima reward, pemerin-tah kabupaten/kota juga akan mendapatkan sebesar Rp30 miliar - Rp35 miliar apabila mendapatkan opini WTP dari BPK.

Dia mengatakan bahwa alokasi dana untuk pemberian reward itu diprediksi seki-tar Rp1,7 triliun atau paling sedikit sekitar Rp500 miliar.

Mengenai adanya kekha-watiran Pemda tentang standar ganda dalam pembe-rian nilai laporan keuangan daerah, Rizal memberikan jaminan bahwa itu tidak ada lagi.

"Semua sama indikator penilaiannya misalnya untuk Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan itu sama. Jadi kalau masih ada Pemda yang merasa

ada "Dispute" silahkan meng-ajukan keberatan, tanpa ada lagi "barrier" atau batas," ka-tanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Andi Rah-mat pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa Sul-sel merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang menerima opini WTP tiga ta-hun berturut-turut.

"Sulsel yang membawahi 24 kabupaten/kota, patut-mendapatkan apresiasi karena mampu memperoleh predikat opini WTP tiga tahun bertu-rut-turut," kata Dia mengata-kan hal itu patut diapresiasi. Kalau Sulut juga sudah tiga kali mendapatkan opini WTP, namun tidak tiga tahun bertu-rut-turut. (ant/dik)

DENPASAR - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, pemerintah te-rus berkomitmen membangun infrastruktur transportasi di seluruh Indonesia untuk men-dorong tumbuhnya ekonomi dan peningkatan kesejahtera-an masyarakat.

“Sejalan dengan master-plan percepatan dan perlu-asan pembangunan ekonomi Indonesia, peningkatan konektivitas antar-koridor ekonomi terus digalakkan,” kata Presiden saat meresmi-kan jalan Tol Bali Mandara yang menghubungkan Nusa Dua-Ngurah Rai dan Benoa, Senin sore.

Dijelaskannya, pemerintah berketetapan untuk menye-lesaikan jalan tol Transjawa, ruas perbatasan dan lintas strategis di luar jawa, pulau terpencil, jalan akses dan ja-lan baru, jalan kereta api, pengembangan pelabuhan

laut dan perikanan.“Melalui MP3EI kita perlu-

as peran industri dan kalangan dunia usaha di berbagai pelosk tanah air. Dengan perluasan peran itu kita perbesar akses industri nasional atas sumber daya manusia, mitra industri dengan negara sahabat untuk meningkatkan pengusaan ip-tek,” katanya.

Presiden mengatakan pe-merintah melalui kebijakan itu mengharapkan arus trans-portasi masyarakat dan juga distribusi barang dapat lancar sehingga mendukung pereko-nomian nasional.

Sementara itu dalam laporannya, Menteri Peker-jaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, pembangunan jalan tol Bali Mandara ber-tujuan antara lain untuk mengurangi kemacetan, mendukung fasilitas trans-portasi dan pariwisata, mem-permudah akses yang men-

ghubungkan pusat-pusat kegiatan, mempermudah akses pusat kegiatan, mem-permudah akses ke bandara Ngurah Rai, mendorong mo-bilitas barang dan jasa serta menstimulasi pertumbuhan ekonomi daerah.

Djoko Kirmanto menga-takan, tol Bali Mandara is-timewa, karena dibangun oleh tenaga Indonesia, teknologi Indonesia dan pembiayaan dalam negeri.

“Dilaksanakan dengan otak Indonesia, tenaga dan dompet Indonesia karena se-mua rupiah, bisa untuk kenda-raan roda empat dan roda dua, dengan jalur terpisah sehing-ga bisa memberikan manfaat luas,” katanya.

Djoko mengatakan, ta-rif tol untuk golongan I atau sedan sejenis ditetapkan Rp10.000 dan golongan VI atau sepeda motor Rp4.000. (ant/dik)

TANGERANG - Dinas Kes-ehatan Kota Tangerang Sela-tan, Banten, memutus kontrak lima dokter yang melakukan aksi penolakan terhadap ke-beradaan dokter asing dan jabatan direktur di RSUD.

“Kita sudah putus kontrak lima dokter berstatus TKS (Tenaga Kerja Sukarela). Se-dangkan dokter yang berstatus PNS mendapat sanksi SP1 (su-rat peringatan),” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Dadang di Tangerang, Senin (23/9).

Dadang mengatakan, sanksi diberikan karena para dokter tersebut telah mening-galkan jadwal jaga saat masih bertugas. Hal tersebut meru-juk kepada peraturan pegawai.

Maka dari itu, keputusan untuk memberhentikan kon-trak kerja dilakukan guna pe-layanan kesehatan di RSUD Tangerang Selatan tetap berjalan. “Kami kedepankan kepentingan masyarakat un-tuk mendapatkan pelayanan kesehatan dibandingkan kelompok. Sebab hal itu lebih utama,” ujarnya.

Sementara itu, di RSUD Kota Tangerang Selatan, jum-lah dokter yang bertugas yakni sebanyak 56 orang terdiri dari tenaga spesialis dan dokter umum dengan rincian dok-ter spesialis 25 orang, dokter umum 31 orang dan dokter gigi dua orang.

Perlu diketahui, sejumlah dokter menolak keberadaan dua dokter asing ahli orthopaedic dari Malaysia yang bertugas di RSUD Kota Tangerang Selatan.

Koordinator Dokter RSUD Kota Tangerang Selatan, Arif Kurniawan menuturkan ke-beradaan dokter asing di RSUD Tangsel tidak sesuai prosedur dan dinyatakan ilegal.

Meski penempatan dokter

asing oleh Dinas Kesehatan di RSUD Tangerang Selatan di-lakukan sebagai bentuk kerja sama dengan KPJ Healtycare Malaysia Group untuk men-transfer pengetahuan (trans-fer of knowledge) kepada tenaga dokter lokal.

Namun, penempatan tersebut tidak melalui per-setujuan dari Konsil Kedokter-an Indonesia (KKI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Selain itu, sejumlah dok-ter pun menolak mengenai kedudukan direktur RSUD Kota Tangerang yang bukan berasal dari lulusan disiplin ilmu dan kompetensi bidang kedokteran.

Sedangkan Neng Ulfa yang kini menjabat sebagai Direk-tur RSUD Kota Tangerang Se-latan, ternyata berasal dari lu-lusan sarjana ilmu sosial.

Ketentuan bahwa Direktur RSU Kota Tangsel harus lulu-san ilmu kedokteran, Arif me-nuturkan, telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 471 Ta-hun 2009 tentang Rumah Sak-it pasal butir satu. (ant/dik)

ant/aditya

TOLAK DOKTER ASING: Sebanyak dua puluh dokter yang biasa bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangsel melakukan aksi unjuk rasa menolak kehadiran Dokter Asing di Kantor DPRD Tangsel, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (23/9). Unjuk rasa dilakukan lantaran kehadiran dua dokter asing asal Malaysia bekerja di RSUD Tangsel dianggap melanggar peraturan Menteri Kesehatan.

SELASA 24 SEPTEMBER 2013 NO. 0205 | TAHUN II 15OPINI

Menerima tulisan dalam bentuk opini, puisi, cerpen, dan resensi buku. Panjang tulisan 5000 karakter (opi-ni dan cerpen) dan 3500 karakter (resensi buku). Tulisan dikirimkan dengan disertai foto terbaru ke alamat email Koran Madu-ra: [email protected]

Redaksi

A Pemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Holis, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Plt. Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Ari Armadianto (Kepala), Hana Diman, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim, (Pamekasan) G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Menggagas Fiqh Muamalah Indonesia

Menakar Caleg Selebritis

salam songkem

Oleh: Aminuddin Mahasiswa Prodi Matematika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Oleh: Faizi Kandidat Doktor Keuangan dan Perbankan Islam di Universiti Utara MalaysiaStabilitas Rupiah

Krisis ekonomi di Indonesia berkepanjangan. Hing-ga kini nilai tukar rupiah masih sangat rendah. Sehingga mengganggu keamanan perekonomian

nasional. Karena itulah, Indonesia saat ini butuh stabili-tas rupiah.

Gangguan di sektor finansial memang rawan tergoncang. Apalagi saat ini kondisi ekonomi global belum stabil, diper-parah lagi dengan berbagai tantangan ekonomi dan domes-tik, sehingga kondisi tersebut memang perlu diwaspadai, agar tidak sampai berdampak negatif pada tumbuhnya krisis ekonomi Indonesia yang semakin parah.

Apabila jalur ekonomi Indonesia tak terkontrol dan tak siap menghadapi tantangan ekonomi dan domestik, maka krisis keuangan Indonesia yang semakin parah bukan lagi ilusi. Terlebih lagi jika gejolak pasar global tak bisa diredam dengan penundaan pengurangan stimulus (tapering) dan program quantative easing yang dipertahankan oleh bank sentral Amerika atau The Fed, maka keamanan keuangan nasional makin nyata terusik oleh gejolak pasar global tersebut.

Tentu saja, jangan sampai dibiarkan gejolak pasar global itu mengusik stabilitas rupiah. Menjaga stabilitas keuangan Indonesia menjadi suatu kebutuhan, sehingga harus dipri-oritaskan oleh pemerintah. Itu artinya pemerintah dengan segenap instansi yang berwenang mesti fokus mengawal kea-manan stabilitas ekonomi Indonesia agar tidak sampai ter-pengaruh oleh isu debt ceiling dan gejolak pasar global.

Bila stabilitas ekonomi Indonesia tak terjaga, dikhawat-irkan berakibat pada berkurangnya investasi asing di Indo-nesia. Padahal investasi asing hingga saat ini masih sangat mempengaruhi ekonomi Indonesia. Sebagai buktinya, inves-tasi asing selama ini dapat menumbuhkan ekonomi nasional mencapai 6 persen pertahun. Diyakini bila tidak ada investasi asing, pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan hanya mampu bangkit maksimal 4-4, 5 persen pertahun. Itu artinya ada sekitar 1,5 persen pertumbuhan ekonomi nasional dipen-garuhi oleh faktor investasi asing.

Oleh karenanya, menjaga stabilitas rupiah (ekono-mi Indonesia) merupakan sebuah keniscayaan. Tentu saja,stabilitas ekonomi nasional tersebut akan terjaga apa-bila pemerintah serius menangani dampak debt ceiling dan krisis pasar global serta tantangan domestik. (*)

Karapan Sapi

Karapan sapi itu merupakan warisan leluhur di pu-lau Madura. Budaya karapan sapi dengan sistem rekeng (menyakiti sapi karap) memang berasal

dari Madura, namun kini eksistensinya sudah menasion-al bahkan sudah terkenal hingga ke mancanegera. Tentu tak mudah memperkenalkan budaya karapan sapi hingga ke luar negara.

Itu sebabnya, ketika karapan sapi dengan sistem rekeng itu akan diganti dengan sistem pak-kopak (tanpa menyakiti sapi) langsung mendapat penolakan dari sejumlah pengerap sapi di pulau Madura. Padahal karapan sapi tanpa kekerasan sudah menjadi keputusan pemerintah yang mendapat per-setujuan presiden.

Namun karena ada penolakan, konon dari mayoritas pengerap di Madura, even karapan sapi Piala Presiden yang sedianya dijadwalkan pada tahun ini akan ditunda hingga batas waktu yang tak ditentukan. Barangkali pembekuan per-aturan karapan sapi dengan pola tanpa kekerasan itu hingga diterima oleh semua pengerap di Madura.

Penolakan dari sejumlah pengerap tampaknya membuat Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) IV Pamekasan tunduk pada kemauan para pengerap. Ini cukup dijadikan bukti ada kekhawatiran pelaksana karapan sapi tanpa kekerasan tak banyak pesertanya. Sikap semacam ini semestinya tak perlu terjadi.

Sesungguhnya bila ditelusuri, sejak awal berdirinya kara-pan sapi memang tidak menggunakan kekerasan. Itu dike-tahui dari sejarah berdirinya karapan sapi yang diperkirakan pada abad ke-13 (sekitar tahun 1248-1250-an). Pendirinya diyakini adalah Pangeran Katandur, cucu dari Sunan Kudus. Sebagai cucu seorang wali songo, dapat dipastikan Pangeran Katandur menggelar karapan sapi tanpa kekerasan.

Akan tetapi, karapan sapi terus mengalami pembaha-ruan. Pola kekerasan terhadap sapi karapan mulai muncul diperkirakan pada tahun 1926 karena pengaruh budaya asing yang dibawa kolonial Belanda. Budaya kerapan sapi dengan mencabik-cabik pantat sapi itu terus berlanjut hingga seka-rang dengan istilah rekeng.

Peninggalan warisan karapan sapi yang sudah terkontam-inasi budaya asing tersebut mendarah daging dalam regen-erasi orang-orang Madura. Padahal karapan sapi rekeng itu sudah tidak seasli awal berdirinya di masa Pangeran Katandur dulu.

Semestinya budaya Madura berupa karapan sapi itu dikembalikan kepada masa-masa awal berdirinya. Sebab In-donesia sudah mengusir penjajah, maka kekerasan terhadap karapan sapi yang ditinggalkan Belanda itu pun seharusnya diusir pula. Jangan biarkan sisa-sisa peninggalan Belanda yang merugikan rakyat Indonesia dan menyakiti binatang tersebut dipelihara terus menerus, apalagi diregenerasikan sepanjang masa.

Pemerintah melalui Bakorwil IV Pamekasan tidak perlu gentar melaksanakan aturan karapan sapi tanpa kekerasan. Karapan Sapi Piala Presiden (menggunakan pak-kopak) se-jatinya merupakan awal yang baik. Kecuali bila penyelenggara lebih menyenangi karapan sapi dengan rekeng, maka aturan karapan sapi dengan tanpa kekerasan itu akan terus diulur-ulur. Apa pun alasannya, aturan kerapan tanpa kekerasan se-baiknya dilaksanakan.(*)

Apa yang diungkapkan Yuslam Fauzi di atas amatlah mende-sak dalam konteks perkem-

bangan lembaga keuangan syariah di Indonesia. Dewasa ini, fenomena penerapan prinsip syariah dalam lem-baga keuangan syariah semakin berkembang pesat. Di sektor lembaga keuangan bank dikenal dengan per-bankan syariah, sedangkan di sector lembaga keuangan non-bank terdiri dari lembaga keuangan mikro syariah, asuransi syariah, reasuransi syariah, reksadana syariah, obligasi syariah dan surat berharga berjangka syariah, sekuritas syariah, pembiayaan sya-riah, pegadaian syariah, dana pensiun lembaga keuangan syariah, dan bisnis syariah.

Meskipun Indonesia terlambat dalam memulai praktik keuangan sya-riah, namun perlahan tapi pasti Indo-nesia menunjukkan kinerja yang jauh lebih baik. Dalam industri perbankan syariah, misalnya secara kualitatif maupun kuantitatif menggambarkan performa yang lebih baik. Jumlah bank

umum yang menawarkan layanan sya-riah di Indonesia melebihi Malaysia.

Namun demikian, harus diakui dalam hal tertentu, masih terdapat beberapa kendala fundamental yang dihadapi para praktisi ekonomi sya-riah dalam aplikasi teori dan konsep fiqh muamalah yang menjadi lan-dasan hukum islam atas produk dan transaksi yang ada. Ada semacam kehati-hatian-untuk tidak mengata-kan takut-menerapkan prinsip dasar fiqh muamalah klasik dalam transaksi modern yang sangat mungkin belum tersentuh fatwa atau komentar para ulama’ terkait keabsahannya.

Dalam konteks Indonesia, wacana fiqh muamalah bercita rasa Indonesia sejatinya tidak hanya dimaksudkan untuk pengembangan perbankan sya-riah di Indonesia, justru menegaskan bahwa konsep dan teori fiqh mua-malah tersebut bersifat dinamis dan progrsif. Artinya aplikasi teori fiqh muamalah itu hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan riil masyarakat di lapangan.

Satu hal yang menjadi pertimban-gan serius dalam karangka perumusan fikih mualamalah ala Indonesia tidak bisa dilepaskan dengan teks atau nash yang berkaitan dengan muamalat. Berbeda dengan nash yang berhu-bungan dengan keluarga misalnya, di-mana nash yang tersedia relatif cukup rinci, dalam masalah muamalat sa-ngat sedikit nash yang membicakan-nya. Hal ini menjadi indikasi bahwa dalam muamalat dibutuhkan fleksi-bilitas, sesuai dengan perkembang-an, zaman, kondisi, situasi, ruang dan waktu. Dengan demikian, tidak ber-lebihan kalau disebut bahwa dalam muamalat sumber ijtihadlah yang pa-ling banyak diperlukan. Bahkan nabi pun sesungguhnya mengisyaratkan hal ini bahwa di bidang muamalat sa-ngat tergantung pada kreativitas dan inovasi manusia (antum a’lamu bi umuri dunyakum).

Realita menunjukkan, perkem-bangan kehidupan dan peradaban manusi lebih progresif dan semakin

kompleks dibandingkan dengan ke-tentuan otentik para ulama’ dan sya-riah, sehingga akan muncul deviasi diantara keduanya. Artinya, banyak transaksi modern yang belum dibedah oleh para ulama’ tersebut.

Selain itu, seiring dengan per-kembangan zaman, transaksi mua-malah

y a n g dilaku-kan tidak terdapat miniatur dari ulama’ klasik, transaksi tersebut me-rupakan trobosan baru dalam dunia modrn. Dalam hal ini kita memang harus cermat, apakah transaksi modern ini memiliki pertentangan substantif atau tidak dengan kaidah fiqh? Jika tidak, maka transaksi da-pat dikatakan mubah (dibolehkan).

Prinsip dasar dalam ekonomiTentunya, setiap aktivitas

ekonomi harus berlandaskan ke-pada sumber hukum ekonomi is-lam dan tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip ekonomi islam dalam berijtihad atas suatu fenomena agama. Dalam ekonomi islam, terdapat prinsip-prinsip dasar yang harus dipenuhi de-ngan bermuamalah (baca; inter-aksi antar sesama manusia dalam bidang ekonomi). Prinsip-prinsip ekonomi islam (1) pada asalnya aktivitas ekonomi itu boleh dilaku-kan sampai ada dalil yang meng-haramkan, (2) aktivitas ekonomi

tersebut hendaknya dilakukan de-ngan suka sama suka (‘antaradin), (3) kegiatan ekonomi yang dilaku-kan hendaknya mendatang masla-hat dan menolak mudharat (jalb al-mashalih wa dar’u al-mafasid), dan (4) dalam aktivitas ekonomi tersebut terlepas dari unsur gha-rar, riba, kedhaliman, dan unsur lain yang diharamkan berdasarkan syara’. Dengan demikian, prinsip-prinsip ini harus dijadikan sebagai aturan dalam melaksanakan aktiv-itas ekonomi.

Berpijak pada realitas pe-rubahan sosial dalam bidang muamalah yang terus berkembang ce-pat akibat dari aksel-erasi globalisasi, maka pengajaran fiqh mua-

malah tidak cukup secara apriori ber-

sandar (merujuk) pada kitab-kitab klasik semata, sebab formulasi fiqh muamalah masa lampau sudah banyak yang mengalami irrelevansi dengan kontek kekinian. Rumusan-rumusan tersebut harus diformulasi kembali agar menjawab segala prob-lem dan kebutuhan ekonomi keuan-gan modern.

Rumusan fiqh muamalah yang lengkap, berlimpah dan mendetail yang terdapat dalam kitab-kitab fiqh klasik, sebagian besarnya me-rupakan hasil ijtihad para ulama’ terdahulu dalam memecahkan dan menjawab tantangan ekonomi di zamannya. Tentunya, formulasi fiqh mereka banyak dipengaruhi atau tidaknya diwarnai oleh situasi dan kondisi sosial ekonomi yang ada pada zamannya (Muslim Gunawan, 2010).

Alhasil, konsep dan formulasi fiqh klasik tersebut perlu diapresiasi secara kritis sesuai konteks zaman-nya, tempat, dan situasi kemudian dikembangkan sesuai dengan per-kembangan zaman dengan menggu-nakan ijtihad kreatif tentunya dalam koridor syariah. =

Direktur Utama Bank Syariah Mandiri (BSM), Yuslam Fauzi menilai perbankan syariah di Indonesia harus memiliki fiqh muamalah sendiri. Ia menilai bahwa fiqh muamalah yang keindonesiaan itu menjadi amat penting untuk kemajuan bank syariah di Indonesia ke depan (Republika/26/08/2013).

Sebagai catatan, calon dari ka-langan artis pada Pemilu 2009 sebesar 0,7 persen dari 8.762

jumlah caleg DPR RI. Namun yang berhasil mendapat jatah kursi DPR sebanyak 18 orang, yang terbanyak dari Partai Demokrat yaitu sebanyak 7 orang, Partai Golkar dan PDIP ma-sing-masing 3 orang, PAN dan Ger-indra masing-masing 2 orang, dan PPP 1 orang. Meskipun persentasenya sangat kecil dibandingkan jumlah keselurahan anggota DPR RI, namun

tingkat keberhasilan artis meraup banyaknya suara sangat signifikan dibandingkan dengan politisi non artis. Bukti kuat tingginya tingkat keterpilihan artis adalah di daerah pemilihan (dapil) yang ada di jawa barat. Beberapa Dapil di Jabar ber-hasil menghantarkan 8 orang artis ke kursi DPR RI. Bahkan ada satu dapil di Jawa Barat yaitu Dapil Jabar II, ber-hasil mengantar 3 artis ke senayan, disusul Dapil Jabar VIII sebanyak 2 orang artis, dan Dapil Jabar IV VII dan IX masing-masing 1 orang (Kompas.com/03/3/13).

Masih dari sumber yang sama pada tanggal 29/4/13, pada Pemilu 2014, dari masa verifikasi parpol hingga ta-hap penyerahan Daftar Calon Semen-tara (DCS), publik terus dikejutkan ba-nyaknya muncul artis-artis papan atas menjadi calon legislatif. Perjalanan kalangan artis ikut serta dalam pesta demokrasi dimulai 2004. Saat itu ter-dapat 27 artis maju menjadi Caleg DPR. Pemilu 2009 jumlah itu menjadi 61 artis, dengan 16 diantaranya men-jadi anggota DPR periode 2009-2014. Di tahun 2014 paling tidak tercatat 58 bakal calon artis yang akan berebut tiket ke Senayan.

Melihat data di atas, populasi artis yang menjadi politisi kian meningkat. Sejauh ini, artis dan politisi cenderung mempunyai kesamaan. Pertama, me-nurut Hajriyanto Y Thohari, anggota Komisi I DPR, artis dan politisi sama-sama tidak mau turun secara sukarela. Hal ini jelas bahwa para politisi tidak akan turun secara suka-rela untuk melepaskan jabatannya di lembaga pemerintahan, meskipun faktanya, kinerja mereka tidak mewakili rakyat secara keselurhan. Itu sama halnya

dengan artis, artis tidak serta mer-ta berhenti dalam dunia ke artisan meskipun sudah banyak artis-artis pendatang baru yang bermunculan.

Kedua, menurut Abdul Mu’ti yang mengatakan bahwa, artis dan politisi sama-sama suka bermain “sandiwara”. Keduanya sama-sama menjadikan peran sebagai ”profesi” mencari nafkah kehidupan. Para politisi secara nyata berperan ak-tif di panggung Senayan. Ada yang memperjuangkan nasib rakyat, ada juga yang bertujuan untuk mencari nafkah. Begitu juga dengan artis. Ar-tis berperan sebagai sosok apapun dalam perannya. Ada yang berperan untuk sekedar menjalankan profe-si, ada juga yang memang mencari nafkah.

Ketiga, menurut Akbar Tandjung, dalam dunia politik, seorang politisi bisa mati berulang kali. Melihat jejak politisi, keberadaannya dalam dunia politik, seorang politisi bisa mati berulangkali, dan setelah itu bisa hidup lagi dengan cara bangkit dari keterpurukan, misalkan politisi pindah Parpol (kutu loncat) untuk kembali bersa-ing di panggung politik. Begitu pula dengan artis. Artis bisa mati berulang kali pada saat memerankan di layar kaca. Di sisi lain, mereka bisa hidup kembali.

Disadari atau tidak, keberadaan artis di panggung politik sedikit ba-nyak akan mempengaruhi popularitas partai yang mengusungnya. Misalnya, partai politik akan terangkat berkat popularitas artis yang dipayunginya. Masyarakat akan mengenalnya berkat kepopuleran artis tersebut sewaktu menjadi puplic figur. Disisi lain, ke-

beradaan artis juga tidak menutup kemungkinan akan menggiring par-tainya ke arah yang negatif. Contoh sederhanyanya adalah, ketika artis tersebut terkena masalah, maka in-fotaiment akan selalu menyorotinya, bahkan hampir setiap saat keberadaan artis tersebut akan menghiasi layar televisi. Di situlah sedikit banyak par-pol yang menjadi perahu politiknya akan dibawa-bawa.

Oleh sebab itulah, masyarakat tidak boleh terbius dengan keberadaan artis yang menghiasi layar perpoli-tikan negeri ini. Kita harus lebih jeli dalam menentukan pilihan. Jangan sampai amanah kita yang diserah-kan lewat pemungutan suara menjadi tumbal acting para politisi, baik dari kalangan artis maupun politisi di luar artis yang tidak mampu mengemban amanah rakyat. Semoga! =

Bukan rahasia lagi jika artis berbondong-bondong untuk terjun ke panggung politik. Fenomena seperti ini semakin mencuat ke permukaan meng-ingat pemilu 2014 semakin dekat. Dalam hal ini, banyak artis-artis yang diisukan akan maju di Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Yang paling hangat, sebut saja Si Raja Dangdut Rhoma Irama yang rencananya mau menyalonkan diri menjadi Presiden RI.

SELASA 24 SEPTEMBER 2013 NO. 0205 | TAHUN II16

MILAN - Napoli mempermalukan tuan rumah AC Milan pada lanjutan Liga Serie A Italia pekan keempat di San Siro, Minggu (22/9) malam wak-tu setempat atau Senin (23/9) dini hari WIB. “I Rossoneri” ditaklukkan 1-2 dari sang tamu. Hanya saja bagi Napoli kemenangan ini tidak mampu mengangkat mereka ke puncak klase-men sementara karena beda selisih gol dari AS Roma yang pada pertand-ingan sebelumnya membekuk tim sekota, Lazio dengan dua gol tanpa balas. Kedua tim ini sama-sama men-gantongi 12 poin, tetapi Napoli kalah selisih gol dari Roma.

Pada laga tersebut, Napoli unggul cepat pada menit ke-6 melalui sun-dulan Miguel Britos memanfaatkan sepak pojok. Bola yang diarahkan ke pojok kiri bawah gawang tidak mam-pu dibendung penjaga gawang Chris-tian Abiatti. Kedudukan 1-0 ini berta-han hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, ketika laga baru berjalan delapan menit (menit ke-53), Napoli semakin men-jauh berkat gol yang dicetak pe-nyerang asal Argentina Gonzalo Higuain. Mantan striker Real Madrid ini melepas tendangan jarak jauh kaki kanan untuk menaklukkan Abbiati di bawah mistar gawang.

Delapan menit kemudian, Milan mendapat hadiah tendangan penalti setelah bek Raul Albiol menjatuhkan Balotelli di kotak penalti. Sayang, Balotelli yang ditunjuk sebagai ekse-kutor gagal menjalankan tugasnya. Inilah untuk pertama kalinya pemain keturunan Ghana itu gagal mengek-sekusi tendangan penalti. Penyerang Tim Nasional Italia tersebut tidak pernah gagal saat melakukan 22 tend-angan penalti sebelumnya.

Untung, Balotelli bisa menebus kegagalannya itu pada menit ke-91. Dia sukses mencetak gol untuk mempertipis ketinggalan timnya dari Napoli. Kali ini tendangan kaki kanan mantan penyerang Manchester City ini tidak mampu dihentikan kiper Pepe Reina. Padahal, sebelumnya beberapa peluang Balotelli untuk merobek gawang Reina selalu digaga-lkan oleh kiper Liverpool yang dipin-jamkan ke Napoli tersebut. Hanya saja gol ini sudah terlambat. Milan tidak punya waktu banyak untuk menyam-akan kedudukan.

Di akhir laga, ketika wasit sudah meniupkan peluit panjang, Balotelli diganjar kartu merah ketika laga su-dah berakhir karena reaksinya yang berlebihan ketika Napoli merayakan kemenangan mereka atas Milan.

Dari sudut statistik permainan, Milan unggul baik dalam penguasaan bola maupun jumlah tendangan ke gawang. Milan menguasai bola seban-

yak 56 persen dan Napoli hanya 44 persen. Jumlah tendangan ke gawang Milan pun jauh lebih banyak dari Napoli yaitu 22 berbanding 9. Begitu-pun yang tepat sasaran.

Sembilan tendangan ke gawang Milan tepat sasaran, sedangkan Napoli han-ya punya tiga tendangan yang tepat sasaran dan dua di antaranya meng-hasilkan gol.

Dengan kemenangan ini, Napoli meraih kemenangan 100 persen pada empat laga awal Liga Serie A musim ini. Menurut pelatih Napoli Rafael Benitez, kemenangan ini tidak ter-lepas dari kerja keras mereka sebagai sebuah tim. “Inilah kekuatan kami. Kami baru memulai pekerjaan ini dan kami terlalu banyak bertahan malam ini tetap mengalahkan tim seperti Milan di San Siro adalah sangat pent-ing,” ucap mantan pelatih Chelsea itu.

Sementara terkait kemampuan-nya membendung tendangan penalti Balotelli, Pepe Reina menilai, timnya hanya sedikit beruntung. “kami tahu Balotelli sangat kuat pada eksekusi tendangan penalti dan kami sedikit beruntung kali ini dia gagal,” kata kiper asal Spanyol dan lulusan Aka-demi Sepakbola Barcelona La Masia itu. (espn/sky sports/aji)

OLAHRAGASELASA 24 SEPTEMBER 2013

KORAN MADURA16

Napoli Tundukkan Milan

MADRID - Real Madrid kembali ke trek kemenangan setelah pekan lalu sempat ditahan imbang 2-2 oleh Villarreal. Kali ini, korban keg-anasan “El Real” adalah Getafe yang ditaklukan dengan skor 4-1 dalam lanjutan pertandingan La Liga Spa-nyol di Santiago Bernabeu, Minggu (22/9) waktu setempat atau Senin (23/9) dini hari WIB. Namun, keme-nangan Madrid ini diwarnai dengan ditariknya Gareth Bale dari line-up karena menderita cedera saat mel-akukan pemanasan. Pemain terma-hal dunia itu pun gagal melakukan debutnya di kandang.

Seperti biasa, Madrid langsung mengambil inisiatif serangan sejak pluit dibunyikam. Cristiano Ronaldo langsung mendapat peluang setelah memanfaatkan umpan dari Angel Di Maria dari sisi kiri. Namun, tendan-gan sang mega bintang masih mampu ditepis kiper Getafe Miguel Moya.

Diluar dugaan, Getafe justru mampu unggul lebih dulu. Miku ber-hasil mencuri bola dari Ronaldo dan memberikan umpan kepada Lafita yang berdiri bebas. Sang striker pun melepaskan tendangan keras dan bola sempat menyentuh Pepe hingga ber-

belok arah sehingga mengecoh kiper Madrid Diego Lopez.

Tertinggal satu gol seakan meng-hentak penggawa Madrid. Intensitas serangan pun semakin ditingkatkan. Alhasil, Pepe berhasil membalas ke-salahannya dengan menyamakan kedudukan pada menit ke-19. Umpan silang Di Maria di sisi kiri mengarah pada Ronaldo yang tidak terkawal dan melepaskan tendangan yang masih bisa diblok Moya. Namun, Pepe de-

ngan sigap menyambar bola liar tersebut.

Di menit ke-31, Pepe dijatuhkan Alexis dekat kotak penalti hingga wasit mengeluarkan kartu kun-ing. Bola mati dieksekusi

Ronaldo dan mengenai tangan Michel di kotak terlarang hingga wasit men-unjuk titik putih. Penggawa Timnas Portugal tidak mengalami kesulitan menaklukkan Moya dan membawa Madrid mengakhiri babak pertama dengan keunggulan 2- 1.

Memasuki interval kedua, Ma-drid enggan mengendurkan agresivi-tas serangan. Pada menit ke-59, Isco menjauhkan keunggulan “Los Blan-cos”. Berawal dari tendangan bebas

Ronaldo yang mengumpan kepada Isco. Mantan penggawa Malaga ke-mudian melewati Mosquera sebelum mengarahkan bola ke tiang jauh yang gagal dijangkau Moya.

Lima menit sebelum waktu nor-mal tuntas, Getafe dipaksa bermain dengan sepuluh orang. Michel men-dapat kartu kuning kedua usai mel-anggar keras Jese yang memiliki peluang mencetak gol. Tidak ada pilihan lain bagi wasit untuk men-gusirnya dari lapangan. Unggul jum-lah pemain, Madrid semakin men-dominasi pertandingan dan di masa injury time, Ronaldo meresmikan diri menjadi pencetak gol kelima terbanyak Real Madrid dengan gaya spesial. Gol ke-208 Ronaldo bersa-ma Madrid berawal dari umpan Khedira dan dengan cerdik ia menceploskan bola de-ngan tumit.

Tambahan tiga an-gka membawa Madrid menempati posisi ketiga dengan 13 poin. Sedangkan, puncak klasemen masih dipegang Barcelona yang

mengoleksi 15 angka dari lima partai. Tempat kedua diraih Atletico Madrid juga dengan poin 15, tetapi kalah dalam selisih gol. (espn/aji)

Madrid Lumat Getafe di Santiago Bernabeu

MANCHESTER - Striker Manchester United (MU) Robin van Persie siap diturunkan saat melawan Liverpool di Old Trafford pada ajang Piala Liga Inggris atau Capital One Cup, Rabu (25/9) waktu setempat mendatang. Pemain internasional Belanda ini absen saat timnya menelan kekalahan memalukan 4-1 dari tuan rumah Manchester City pada laga derby Manchester di Etihad Stadium, Minggu (22/9) malam lalu akibat cedera. Ini adalah untuk pertama kalinya, mantan pemain Arsenal ini mengalami cedera dalam dua setengah tahun terakhir.

Pelatih MU David Moyes yakin ujung tombaknya itu akan segera pulih dan bisa diturunkan saat malawan Liverpool pada pertengahan pekan ini dan saat melawan West Bromwich Albion pada akhir pekan menda-tang. “Saya kira, Robin akan segera pulih. Kami memberinya semua kesempatan. Cederanya tidak terlalu serius. Dia bisa dimainkan pada Rabu atau akhir pekan nanti,” kata pelatih MU David Moyes kepada Sky Sports.

Dalam konferesi pers setelah laga melawan Manchester City itu, David Moyes menambahkan, “Saya kira dia tidak akan absen terlalu lama. Dia hanya agak merasa sakit saat latihan. Kami tidak ingin mengambil resiko terlalu besar.”

Moyes mengaku, timnya sangat kehilangan Van Persie saat kalah dari Manchester City. Meski demikian, dia juga mengakui bahwa dia memiliki skuat yang kuat.

Sementara itu, kapten MU Nemenja Vidic bertekad untuk menaklukkan Liverpool pada pertengahan pekan ini sebagai pelampiasan atas kekalahan mereka dari Manchester City. “Sungguh menyakitkan kalah dalam laga derby. Lebih sulit lagi ketika kalah dengan performa seperti ini. Ketika ketinggalan 4-0, kami sungguh terpukul dan laga akan berjalan sulit. Hasil ini sungguh mengecewakan, tetapi kami harus bisa bangkit. Mulai besok kami sudah harus memulai berpikir positif dan mencoba untuk meraih kemenangan pada pertandingan beri-kutnya,” kata Vidic. (sky sports/espn/aji)

Van Persie Siap Diturunkan Lawan Liverpool

LONDON - Sunder-land akhirnya memecat pelatih mereka, Paolo Di Canio setelah tidak per-nah memetik kemenan-gan satu pun dari enam laga Liga Utama Inggris musim 2013-2014 ini. Untuk menangani tim berjulukkan “The Cats” ini pada pertandingan Piala Liga Inggris Selasa (24/9) malam ini waktu setempat atau Rabu dini hari nanti, Kavin Ball akan mengganti-kan posisi Di Canio di kursi pelatih.

“Kevin Ball akan mengambil alih kursi kepelatihan sebelum laga Piala Liga Inggris melawan Peterborough United dan pen-gumuman pelatih tetap akan dilakukan kemudian,” demikian bunyi pernyataan resmi klub.

Di canio dipecat hanya sehari setelah Sunderland menelan kekalahan 0-3 dari West Bromwich Albion yang membuat klub itu menghuni dasar klasemen sementara Liga Utama Inggris. Dia pun hanya bertahan selama enam bulan di Stadium of Lights, markas Sunderland. “Klub mengucapkan terima kasih kepada Paolo dan stafnya sambil berharap semoga mereka sukses di masa mendatang,” bunyi pernyataan klub lebih lanjut.

Di Canio direkrut pada 31 Maret lalu meng-gantikan Martin O’Neill guna menyelamatkan Sunderland dari degradasi musim 2012-2013. Misi itu sukses dijalankan pria Italia yang su-dah malang melintang di dunia sepakbola Ing-gris tersebut. Saat dia datang ke Stadium of Light, Sunderland berada di zona degradasi dengan hanya ter-sisa delapan laga Liga Utama Inggris. Dalam delapan laga itu, dia mempersembahkan dua kemenangan termasuk atas rival sekota, Newcastle United, dan dua hasil imbang yang kemudian menghindarkan Sunderland dari degradasi.

Memasuki musim baru ini dia cukup optimistis. Dengan segala keunikan dan kontroversinya, dia mencoba memoles tim dan memperkuat pasukannya dengan merekrut sejumlah pemain baru. Kebanyak dari pemain itu berasal dari Italia. Meski tim sudah diperkuat, tetapi dia baru mampu memetik satu poin dari hasil imbang pada enam laga awal musim ini.

“Kemungkinan klub merasa bahwa para pemain san-gat sulit menyesuaikan diri dengan model Di Canio yang

unik. Mereka terlalu berani mengambil keputusan untuk mengangkatnya dan mereka sudah mendapatkan apa yang mereka inginkan dari dia. Tetapi sekarang mere-ka juga berani mengambil keputusan untuk meme-catnya. Keputusan seperti ini bukan model saya,” kata mantan chairman Sunderlan Niall Quinn. (espn/aji)

Kevin Ball Gantikan Di Canio di Sunderland

Offside

Pelanggaran

Sepak Pojok

Throw-in

Dribble

Tekel

5

13

9

18

8

26

1

15

5

18

2

16Total TembakanTepat SasaranMelencengDiblok

2911126

1111

Total TembakanTepat SasaranMelencengDiblok

7412

53

3 3

2 1

1

1

Umpan SuksesAerial SuksesPenguasaan

88%62%63%

78%38%37%

OffsidePelanggaranSepak PojokThrow-inDribbleTekel

OffsidePelanggaranSepak PojokThrow-inDribbleTekel

2 11 8

29 10 17

1 9 3

18 1129

Total TepatMelencengDiblok

Total TepatMelencengDiblok

22895

9342

3 1 22

3 1

1

11

1

1

1

11

1

80%

76%

54%

46%

56%

44%

Umpan Sukses

Umpan Sukses

Aerial Sukses

Aerial Sukses

Penguasaan Bola

Penguasaan Bola

Tembakan

Tembakan

AC MILAN

STATISTIK NAPOLI

Akurasi UmpanAerialKontrolRatingPenyelamatanKlaim Umpan Silang

63%100%669.774

25. José Reina

Man of The Match