e paper koran madura 24 september 2014

32
24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 RABU www.koranmadura.com 0328-6770024 JAKARTA-Untuk menjamin soliditas, Koalisi Merah Putih akan mengenakan sebuah pin di baju dalam rapat paripurna RUU Pemilukada besok. Hidayat Nurwahid, Ketua Fraksi PKS, mengatakan bahwa ide untuk mengenakan pin tersebut muncul dalam sebuah rapat dan disepakati bersama. ““Insya Allah semuanya pakai pin ini. Tapi karena baru dibagikan, jadi masih ada yang belum dapat,” kata Hidayat di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta. Pin tersebut berukuran kecil, bergam- bar garuda dan warna merah putih. Di bagian bahwanya tertera tulisan “Koalisi Merah Putih”. Pecah Kongsi? Sementara itu Ketua Fraksi Gerindra di MPR RI Martin Hutabarat mengata- kan Koalisi Merah Putih tetap solid dan komitmen dengan perjuangan bersama dan membantah terjadinya pecah kongsi dalam tubuh koalisi tersebut. “Koalisi Merah Putih itu dibentuk berdasarkan cita-cita dan visi yang sama dalam melihat perjalanan bangsa kede- pan,” kata Martin saat ditemui dalam Seminar Fraksi Gerindra di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/9). Menurut Martin, apa yang menjadi perjuangan Koalisi Merah Putih sudah melalui diskusi yang panjang, dan koalisi tersebut dibentuk tidak dalam situasi darurat. “Jadi itu sudah melalui diskusi yang panjang. Tidak satu pembentukan kelom- pok yang sifatnya insidentil,” kata Martin. Marti optimis perjuangan Koalisi Me- rah Putih tetap akan solid, karena partai- partai yang tergabung dalam tersebut bukanlah partai baru melainkan partai yang sudah matang secara poltik dan su- dah memiliki presepsi yang sama. Menurut Martin, kematangan politik yang dimiliki masing-masing partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih menjadi suatu kepercayaan bersama untuk saling komitmen memperjuangkan tujuan bersama. “Koalisi Merah Putih diisi partai-partai yang sudah matang secara politik sudah memiliki presepsi yang sama bukan partai yang baru, sudah matang berproses, jadi sudah dipercaya sama-sama untuk saling mempercayai dan komitmen,” kata Martin. =BETH/ANT/LAILY Wakil Rakyat Harus Mewakili Rakyat Besok, Anggota Koalaisi Merah Putih Akan Pakai Pin di Baju ant/wahyu putro a TOLAK RUU PILKADA. Massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Peduli Pilkada Langsung (Gerpala) melakukan aksi di depan Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (23/9). Aksi tersebut untuk me- nolak pengesahan RUU pilkada melalui DPRD. Tabrakan Beruntun di Pintu Tol Suramadu, 1 Orang Tewas Ekonomi hal 5

Upload: koran-madura

Post on 04-Apr-2016

253 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III 124 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000RABU www.koranmadura.com0328-6770024

JAKARTA-Untuk menjamin soliditas, Koalisi Merah Putih akan mengenakan sebuah pin di baju dalam rapat paripurna RUU Pemilukada besok.

Hidayat Nurwahid, Ketua Fraksi PKS, mengatakan bahwa ide untuk mengenakan pin tersebut muncul dalam sebuah rapat dan disepakati bersama. ““Insya Allah semuanya pakai pin ini. Tapi karena baru

dibagikan, jadi masih ada yang belum dapat,” kata Hidayat di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta.

Pin tersebut berukuran kecil, bergam-bar garuda dan warna merah putih. Di bagian bahwanya tertera tulisan “Koalisi Merah Putih”.

Pecah Kongsi?Sementara itu Ketua Fraksi Gerindra

di MPR RI Martin Hutabarat mengata-kan Koalisi Merah Putih tetap solid dan

komitmen dengan perjuangan bersama dan membantah terjadinya pecah kongsi dalam tubuh koalisi tersebut.

“Koalisi Merah Putih itu dibentuk berdasarkan cita-cita dan visi yang sama dalam melihat perjalanan bangsa kede-pan,” kata Martin saat ditemui dalam Seminar Fraksi Gerindra di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/9).

Menurut Martin, apa yang menjadi perjuangan Koalisi Merah Putih sudah melalui diskusi yang panjang, dan koalisi

tersebut dibentuk tidak dalam situasi darurat.

“Jadi itu sudah melalui diskusi yang panjang. Tidak satu pembentukan kelom-pok yang sifatnya insidentil,” kata Martin.

Marti optimis perjuangan Koalisi Me-rah Putih tetap akan solid, karena partai-partai yang tergabung dalam tersebut bukanlah partai baru melainkan partai yang sudah matang secara poltik dan su-dah memiliki presepsi yang sama.

Menurut Martin, kematangan politik yang dimiliki masing-masing partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih menjadi suatu kepercayaan bersama untuk saling komitmen memperjuangkan tujuan bersama.

“Koalisi Merah Putih diisi partai-partai yang sudah matang secara politik sudah memiliki presepsi yang sama bukan partai yang baru, sudah matang berproses, jadi sudah dipercaya sama-sama untuk saling mempercayai dan komitmen,” kata Martin.

=BETH/ANT/LAILY

Wakil Rakyat Harus Mewakili RakyatBesok, Anggota Koalaisi Merah Putih Akan Pakai Pin di Baju

ant/wahyu putro a TOLAK RUU PILKADA. Massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Peduli Pilkada Langsung (Gerpala) melakukan aksi di depan Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (23/9). Aksi tersebut untuk me-nolak pengesahan RUU pilkada melalui DPRD.

Tabrakan Beruntun di Pintu

Tol Suramadu, 1 Orang Tewas

Ekonomi hal 5

Page 2: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III 2 Berita Utama

“Setahu saya dari PKB 4 nama, partai lain belum,” ujar Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto di Rumah Transisi, Selasa (23/9).

Seperti diketahui, Eko Sanjojo merupakan Deputi Transisi dari PKB yang belakangan bergabung. Pada awal pembentukan Tim Transisi, hanya ada empat orang saja yakni Rini Soemarno, Andi Widjajanto, Hasto Kristiyanto (PDIP) dan Akbar Faisal (Nas-Dem).

Andi menduga, Eko langsung berbicara ke Jokowi untuk meny-ampaikan pesan Muhaimin. “Kan ada Deputinya Mas Eko, mung-kin dia yang langsung bicara dari Cak Imin ke Jokowi. Saya sendiri nggak tahu,” tuturnya.

Ketika disinggung apakah Cak Imin termasuk dari empat

nama yang disodorkan sebagai calon menteri, Andi hanya terta-wa saja. “Sampai kantor transisi bubar, tidak akan ada nama-nama menteri dari kami. Karena itu ru-ang politik dan kami tidak diberi mandat untuk masuk ke sana,” katanya.

Sementara itu, Koordina-tor Indonesia Corruption Watch (ICW), Ade Irawan

meminta Jokowi menepati janjinya tidak menempatkan elite politik yang memiliki jabatan strategis di partai untuk menjadi menteri di pemerintahannya lima tahun ke depan.

“Yang merusak pemerintahan itu pejabat publik (parpol),” kata Ade dalam sebuah diskusi berta-juk “Strategi mencapai efektivitas dan efisiensi pemerintahan Joko-

wi-JK” di Jakarta, Selasa (23/9).Menurut Ade, selama ini

pejabat partai politik telah meru-sak roda pemerintahan yang dip-impin oleh Presiden Susilo Bam-bang Yudhoyono (SBY) karena kasus korupsi. Sehingga, dikha-watirkan proses penunjukan kur-si-kursi menteri di pemerintahan Jokowi-JK juga sarat kepentingan politik.

Lebih lanjut, Ade menegaskan, transaksi politik harus dihindari oleh Jokowi-JK agar pemerinta-hannya berjalan dengan efektif dan efisien.

“Jangan sampai ada transaksi politik, nah kami lagi menunggu juga nih janji Jokowi yang mela-rang menteri menjabat sebagai ketua umum partai atau jabatan lainnya,” tegasnya.

Ditambahkan Ade, jika Jokowi tak menepati janjinya bersiap la-wannya adalah rakyat. “Tapi kalau enggak terpenuhi, itu yang kami khawatirkan. Dan ingat, publik akan ingat janji Jokowi itu,” tan-dasnya.

=GAM/ABD

PKB Sodorkan 4 Nama ke JokowiICW Serukan Tolak Politisi Masuk KabinetJAKARTA-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah menyusupkan empat nama calon menteri melalui Eko Sanjojo, kader partai yang menjadi Deputi Tim Transisi. Padahal dari awal, Tim Transisi sudah komitmen tidak mengurusi calon menteri Jokowi-JK.

“Tentu akan ada ban-tuan dari pemerintah ke-pada masyarakat yang terkena dampak langsung, baik itu dalam jangka pendek atau jangka panjang,” kata Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Tim Transisi Anies Baswedan di Jakarta, Selasa.

Anies mengatakan hal tersebut pada seminar “Big Ideas: Bersama Mengatasi Kemiskinan dan Ketimpangan” yang diselenggarakan Bank Du-nia Meskipun demikian, Anies masih enggan menjelaskan se-cara rinci opsi-opsi yang sudah disiapkan Tim Transisi.

Dia hanya lantas mengata-kan tim segera menyampaikan opsi-opsi itu ke Joko Widodo, untuk kemudian diputuskan program perlindungan sosial yang akan dijalankan.

“Opsi-opsi itu telah ada, itu tugas Tim Transisi. Namun be-lum dapat kita katakan, karena jika kita sudah sebarkan, pada-hal belum diputuskan, takutnya nanti malah membatasi Pak Jokowi sendiri,” katanya.

Anies mengisyaratkan opsi perlindungan sosial akan men-jadi stimulus bagi masyarakat miskin agar dapat lebih mem-berdayakan diri dan terlepas kemiskinan. Dia mengakui, dalam jangka pendek, kenaik-kan harga BBM itu akan menin-gkatkan laju inflasi dan meng-gerus daya beli masyarakat.

Namun, dampak inflasi itu, kata dia, sudah masuk dalam program antisipasi yang dis-iapkan tim transisi.

Menyikpai hal itu, Ekonom Utama Bank Dunia Vivi Alatas mengingatkan bahwa penghe-matan belanja subsidi, --jika harga BBM dinaikkan--, harus dialokasikan untuk belanja sek-tor produktif seperti infrastruk-tur dan pertanian.

Selain itu, pemerintah juga harus mengemas kebi-jakan pengurangan subsidi, dengan program kompensasi yang dapat mengurangi beban masyarakat miskin. Hal itu karena menaikkan harga BBM berubsidi tentu akan menam-

bah jumlah masyarakat miskin.Dia mencontohkan saat ke-

naikkan bahan bakar premium pada 2013, dari Rp4.500 men-jadi Rp6.500 per liter, tingkat kemiskinan telah meningkat satu persen. Hal itu diperbu-ruk dengan laju penurunan kemiskinan di Indonesia yang melambat dalam satu dekade terakhir.

Menurut Vivi, Bank Du-nia merekam laju penurunan kemiskinan hanya 0,7 persen pada 2012-2013.

“Tentu harus ada kompen-sasi untuk mengatasi kemiski-nan dan dampaknya. Kebijakan-nya pun harus ada kombinasi untuk yang jangka pendek dan

jangka panjang,” ujar dia.Belanja subsidi BBM,

yang termasuk dalam pagu subsidi energi dalam Angga-ran Pendapatan dan Belanja Negara pada beberapa tahun terakhir telah menyempitkan ruang fiskal pemerintah. Pada APBN-P 2014, subsidi BBM saja dialokasikan hampir mencapai Rp250 triliun.

Untuk pos anggaran 2015, Badan Anggaran DPR telah menyetujui belanja subsidi BBM sebesar Rp276 triliun di Rancangan APBN, atau lebih rendah dari draf awal dalam Nota Keuangan sebesar Rp291,1 triliun.

=ANT/INDRA

PEMERINTAHAN BARU

TIM Transisi Siapkan Opsi Program Perlindungan SosialJAKARTA- Tim transisi yang dibentuk Presiden ter-pilih Joko Widodo menyiapkan sejumlah opsi kebijakan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin, jika pemer-intah terpilih menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk mengurangi belanja subsidi.

Opsi-opsi itu telah ada, itu tugas Tim Transisi.

Namun belum dapat kita katakan, karena jika

kita sudah sebarkan, pa-dahal belum diputuskan,

takutnya nanti malah membatasi Pak Jokowi

sendiri.

Anies BaswedanDeputi Tim Transisi

ant/puspa perwitasari ANGGOTA BPK TERPILIH. Pimpinan DPR Priyo Budi Santoso (tengah) bersama empat anggota BPK terpilih berfoto saat pelantikan di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/9). Sidang Paripurna DPR hanya mengesahkan empat anggota BPK terpilih yakni Harry Azhar Azis, Rizal Djalil, Achsanul Qosasih, dan Moermahadi Soerja Djanegara, sedangkan calon anggota BPK terpilih Eddy Mulyadi Soepardi gagal dilantik meski sudah terpilih dalam uji kepatutan dan kelayakan di Komisi XI, dikarenakan mendapat penolakan dari sejumlah anggota DPR.

Page 3: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III 3NASIONALPROBOLINGGO RABU 24 SEPTEMBER 2014

No. 0448 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

Ketua DPR RI itu pun mem-bantah bahwa adanya opsi ketiga partainya atau sepuluh syarat Demokrat merupakan bentuk pe-

nolakan secara halus Pilkada se-cara langsung. Menurutnya, sepu-luh opsi Demokrat merupakan masukan agar Pilkada langsung

lebih baik. “Pilkada langsung kan ada masalah, nah kita harus mencari solusi agar masalah itu tidak dibiarkan. Ya syarat-syarat itu harus dimasukan Undang-un-dang,” tuturnya.

Sebelumnya, Partai Demokrat mengajukan 10 syarat terkait pilkada langsung. Pertama, uji publik atas integritas calon gu-bernur, calon bupati dan calon wali kota. Kedua, efisiensi biaya penyelenggaraan pilkada mut-lak dilakukan. Ketiga, perbaikan atas pengaturan dan pembatasan pelaksanaan kampanye terbuka. Keempat, akuntabilitas peng-gunaan dana kampanye. Ke-lima, larangan politik uang dan sewa kendaraan partai. Keenam,

Demokrat juga meminta agar fit-nah dan kampanye hitam dilar-ang. Ketujuh, larangan pelibatan aparat birokrasi. Kedelapan la-rangan pencopotan aparat bi-rokrasi paskapilkada. Kesembi-lan, perbaikan atas penyelesaian sengketa pilkada dan terakhir pencegahan kekerasan dan Kes-epuluh tanggungjawab calon atas kepatuhan pendukungnya.

Masih kata Marzuki, sikap partainya belum final terkait RUU pemilihan kepala daerah. Bukan mustahil sikap partainya bisa mengalami perubahan an-dai sepuluh opsi partainya tidak dicantumkan dalam pembahasan RUU Pilkada.

“Ya kalau tidak terpenuhi kita

tidak mendukung. Apakah akan abstain, kita akan lihat dinamika perkembangan RUU Pilkada ini,” katanya.

Meski Golkar merupakan salah satu partai pendukung Pilkada tidak langsung, kader Poros Muda Partai Golkar, Agus Gumiwang menyebut hal itu telah melanggar prinsip partai berlambang pohon beringin tersebut. Sebab, pada zaman Reformasi, Golkar meru-pakan partai pengusung lahirnya Pilkada langsung.

“Pemilu langsung, itu hasil dari sebuah Reformasi dari tahun 99, termasuk kepala daerah dip-ilih oleh rakyat termasuk pres-iden. Golkar merupakan bagian dari promotor lahirnya undang-undang gubernur, bupati/wali kota dipilih langsung oleh rakyat. Di mata kami, tak ada masalah sama sekali dalam pelaksanaann-ya. Masalah hanya secara prinsip, dan bisa dicari jalan keluar,” kata Agus saat jumpa pers di restoran bilangan SCBD Sudirman, Jakarta, Senin (22/9).

=GAM/ABD

JAKARTA-Partai Demokrat mendukung di-laksakannya pemilihan kepala daerah secara langsung. Dukungan itu pun bukan merupakan untuk kepentingan sesaat dan akan berdampak untuk jangka waktu yang panjang. “Bukan hanya untuk kepentingan sesaat atau kepent-ingan politik. Tapi untuk kepentingan bangsa dan negara,” kata Wakil Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Marzuki Alie di gedung DPR, Jakarta, Senin (22/9).

Pilkada Langsung untuk Kepentingan Bangsa

ant/joko sulistyoINVESTASI ASING DI BATAM. Sejumlah pekerja menyelesaikan konstruksi modul untuk rig pengeboran lepas pantai di Batam, Selasa (23/9). Menurut data Badan Pengusahaan (BP) Batam, sebanyak 72 Perusahaan Modal Asing (PMA) menanam modal sebesar USD. 270,531 juta di Batam per Juni 2014, naik signifikan dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD. 77,280 juta yang sebagian besarnya adalah sektor industri manufaktur.

Page 4: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III 4 Nasional

JAKARTA-Koalisi Masyarakat Sipil Selamatkan Mahkamah Konstitusi (MK) melaporkan Hakim Konstitusi Patrialis Akbar ke Dewan Etik MK. Man-tan politisi PAN itu dilaporkan lantaran pernyataannya yang mendukung pemilihan kepala daerah (pilkada) melalui DPRD sebagaimana diwacanakan dalam Rancangan Undang-Un-dang Pilkada.

”Kami melaporkan tindakan yang ber-potensi dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Hakim Konstitusi Patria-lis Akbar pada 15 September di Universi-tas Muhammadiyah Jakarta dalam sebuah diskusi,” kata Koordinator Indonesia Legal Roundtable (ILR), Erwin Natosmal Oemar di Gedung MK, Jakarta, Selasa (23/9).

Adapun, Koalisi Masyarakat Sipil ini terdiri atas ILR, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), PuSako Fakul-tas Hukum Universitas Andalas, Perkum-

pulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem), dan Indonesia Corruption Watch (ICW).

Menurut Erwin, pernyataan mantan Menteri Hukum dan HAM itu sangat berpi-hak pada mereka yang mendukung pilkada melalui DPRD. Belum lagi, RUU Pilkada itu akan disahkan tidak lami, sehingga dikha-watirkan berpotensi memicu polemik. “Pernyataan Patrialis yang mendukung Pilkada lewat DPRD jelas pada saat konteks ini melanggar kode etik yang harusnya di-patuhinya,” ujar Erwin.

Erwin menjelaskan, ada 2 prinsip yang diduga dilanggar Patrialis, yakni kepan-tasan dan kesopanan yang tercantum dalam poin 2 dan poin 4 dalam Prinsip Kepantasan dan Kesopanan dan Prinsip In-tegritas sebagaimana diatur oleh Kode Etik dan Perilaku Hakim Konstitusi. Pihaknya juga menduga Patrialis melanggar poin 1 mengenai prinsip integritas. “Berangkat dari itu jelas menurut pandangan kami, ada potensi pelanggaran kode etik yamg dialu-kan Patrialis sebagai hakim konstitusi,” ujar Erwin.

Sebelumnya, Patrialis Akbar menilai pilkada seharusnya dilakukan oleh DPRD. Karena, pilkada memang harus diwakil-

kan oleh anggota parlemen di setiap dae-rah. “Karena sesuai dengan Pancasila sila ke-4, yaitu permusyawaratan perwakilan. Jadi demokrasi sifatnya oleh rakyat boleh melalui DPRD,” ujar Patrialis di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ciputat, Senin 15 September 2014.

Menurut Patrialis, sistem parlemen merupakan representasi dari kekuatan rakyat. Artinya, dalam pilkada memang harus dipilih DPRD yang juga merupa-kan perwakilan rakyat. “Tentu demokrasi perwakilan rakyat, itu tidak bertentangan juga,” ujar Patrialis.

Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang, Sumatera Selatan Dr HM Idris mendesak agar pe-milihan kepala daerah (Pilkada) dilakukan oleh DPRD. Alasanya, Pilkada langsung oleh rakyat selama ini lebih banyak mad-haratnya dan tidak mendidik rakyat. Oleh karena itu, pihaknya mendesak DPR bersa-ma pemerintah segera mengesahkan RUU Pilkada dilakukan oleh DPRD menjadi UU Pilkada.

“Saya kira polemik RUU Pilkada ini harus dikembalikan kepada UU di mana Pilkada itu dipilih secara demokratis. Me-

mang bisa dipilih oleh DPRD, juga bisa langsung oleh rakyat. Tapi, faktanya den-gan Pilkada langsung selama ini justru melahirkan pemimpin yang tidak diharap-kan rakyat, karena sibuk ngurus diri-sendi-ri dan mengabaikan rakyat dan daerahnya. Faktanya, dari 534 kepala daerah, sebanyak 372 tersangkut korupsi,” kata Idris kepada wartawan, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa (23/9).

Menurut Idris, hampir 94 persen dae-rah terjadi ketidakharmonisan atau pecah kongsi kepala daerah dengan wakilnya terutama di akhir masa jabatannya, ketika mereka bersaing untuk maju sebagai calon kepala daerah berikutnya. Bahkan dengan Pilkada langsung itu, lebih dari 70 rakyat meninggal akibat konflik horisontal. “Jadi, Pilkada langsung ini sudah jelas banyak madharat daripada manfaatnya untuk rakyat,” tegasnya.

Politik uang dan terjadinya politik tran-saksional yang terbuka setiap menjelang Pilkada dan pemilu, menurut Idris, bukti pilkada langsung tidak mendidik rakyat.

Rakyat tidak lagi melihat siapa yang layak dan mampu menjadi pemimpin daerah, juga wakil rakyat, sehingga yang berkuasa adalah orang-orang yang punya uang, tumbuhnya oligarki dan dinasti poli-tik di daerah.

“Harusnya rakyat menjadi kontrol ter-hadap politik uang. Yang terjadi sebalikn-ya. Karena itu, Universitas Muhammadiyah Palembang mendesak DPR untuk mengem-balikan Pilkada ke DPRD agar lebih efektif, efisien, dan lebih mudah mengontrol keter-pilihan kepala daerah tersebut,” pintanya.

=GAM/ABD

Patrialis Dilaporkan ke Dewan Etik MKDiduga Melontarkan Pernyataan Mendukung Pilkada oleh DPRD

PENGUJIAN UU MD3

Para hakim konstitusi (dari kiri) Maria Farida Indrati, Arief Hidayat, Hamdan Zoelva, Wahiduddin Adams, Patrialis Akbar, dan Anwar Usman mendengarkan keterangan perwakilan pihak DPR Aziz Syamsud-din (kanan atas) saat lanjutan sidang UU MD3 di Gedung Mahkamah Konsti-tusi (MK), Jakarta, Selasa (23/9). Pengujian UU No. 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah Dan Dewan Per-wakilan Rakyat atau lebih dikenal dengan UU MD3 tersebut guna mendengar-kan keterangan presiden, DPR, dan pihak terkait.

ant/andika wahyu

Page 5: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III 5PROBOLINGGO RABU 24 SEPTEMBER 2014

No. 0448 | TAHUN IIIEkonomiKORAN MADURA 5

Waspadai Aliran Dana TerorisBI Perketat Aturan Usaha Penukaran Mata Uang Asing

Direktur Departemen Kebija-kan dan Pengawasan Sistem Pem-bayaran BI Ida Nuryanti mene-gaskan kebijakan BI ini, sesuai UU Transfer Dana, serta aturan Pusat Pelaporan dan Analisis Tran-saksi Keuangan (PPATK) untuk memudahkan pemantauan per-edaran uang haram. Kalau Dolar Amerika bebas ditransfer, bisa disalahgunakan untuk pencucian uang kejahatan atau pembiayaan terorisme. “Prinsipnya kalau mereka ingin melanjutkan kegia-tan transfer dana, mereka harus membuat badan hukum yang ter-

pisah. Artinya kita memberi masa transisi kepada KUPVA sampai 1 Januari 2015, harus memisahkan kegiatan transfer dana dalam PT yang berbeda,” ujarnya di Kantor Pusat BI, Jakarta, Selasa (23/9).

Layanan transfer dana money changer terbatas buat mengirim Rupiah ke rekening nasabah yang menukarkan mata uang asingnya. Sementara valas tidak boleh lang-sung ditransfer dengan alasan apapun, serta harus ditransaksi-kan berupa uang tunai.

Beleid ini keluar, setelah bank sentral memantau bisnis valas

selama empat tahun terakhir. Ru-panya, banyak money changer menyalahgunakan relaksasi dana transfer untuk Rupiah. “Waktu dia butuh beli valas, pakai baju transfer dana. Terus waktu jual, pakai baju KUPVA-nya lagi. Mere-ka tidak melakukan manajemen transparan,” ungkapnya.

Catatan BI, ada 916 perusa-haan money changer beroperasi di Indonesia. Sementara 10 unit usaha sudah membedakan yang fokus usaha pada transfer dana dan untuk penukaran valas. Kini ada 30 perusahaan lain yang jadi incaran bank sentral agar segera memisahkan unit bisnis valasnya, sebelum tahun baru.

Bank sentral mengaku mem-beri kemudahan pemisahan badan usaha tersebut. KUPVA non-bank boleh pindah usaha menjadi sp-esialis dana transfer saja. “Kalau mau tetap dua-duanya berjalan tidak apa-apa. Dia tidak perlu izin

baru, dia cukup bikin Perseroan Terbatas terpisah, dan tinggal lapor ke BI,” katanya

Kendati nilai rata-rata tran-saksi bulanan KUPVA non-bank cuma Rp 7,9 triliun, tak sampai 2 persen dari total perdagangan va-las di Indonesia, tetap saja BI mer-asa perlu mengawasi. Fungsi itu sudah dijalankan sejak Septem-ber 2013, ketika Rupiah melemah imbas isu tappering off Amerika Serikat.”Waktu September itu kita telepon-teleponin. Kita tanyain kurs terendah mereka berapa, itu untuk dijaga,” katanya.

Beleid anyar BI soal transaksi valas juga diniatkan menertibkan pelaku penukaran valas supaya membentuk unit usaha transfer dana terpisah. Money changer il-egal juga akan disikat, supaya bis-nis resmi tidak resah.

Ida menjelaskan, nyaris di seluruh kota Indonesia, terdapat fasilitas penukaran valas. Baik

bank maupun non-bank. Hanya Lhokseumawe (DI Aceh) dan Ta-sikmalaya (Jawa Barat), kota di Indonesia yang tidak memiliki fasilitas tersebut sama sekali.

Bisnis penukaran valas pasti akan muncul, terutama di kota besar, perbatasan dengan negara tetangga, ataupun kawasan wisa-ta.

Data BI menunjukkan aktivi-tas penukaran valas paling aktif di Indonesia ada di DKI Jakarta, dengan 346 usaha KUPVA non-bank (38 persen). Disusul Den-pasar, yang memiliki 128 money changer non-bank (14 persen) sebagai pusat pariwisata Tanah Air, serta Batam dengan 122 unit usaha (13 persen). “Tren transaksi valas terus meningkat. Kita lihat nanti sampai Desember, pasti jumlah (perusahaan mendaftar untuk izin KUPVA) akan bertam-bah,” kata Ida.

=GAM

JAKARTA- Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing (KUPVA) non-bank alias money changer, tidak boleh lagi menjalankan bisnis transfer dana, kecuali mem-bentuk badan hukum baru. Aturan tersebut ditetap-kan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/15/PBI/2014 menggantikan aturan lama PBI 12/22/PBI/2010.

ant/yudhi mahatma WARGA TOLAK PLTU. Sejumlah warga Batang membentangkan tulisan “Food Not Coal” sebagai aksi bersama Greenpeace menolak rencana pembangunan pembangkit listrik bertenaga batubara di areal persawahan Desa Ponowareng, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (23/9). Menurut mereka PLTU tersebut akan mengancam lahan sawah produktif di wilayah Batang yang selama ini dapat dipanen tiga kali dalam setahun, serta mengancam program kedaulatan pangan yang sedang digiatkan oleh pemerintahan baru yang terpilih Joko Widodo - Jusuf Kalla.

Page 6: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III 6 Ekonomi

Menteri Keuangan, Chatib Basri mengatakan perbaikan ekonomi AS telah mendorong Gubernur The Fed, Janet Yellen, untuk mempercepat nor-malisasi kebijakan moneter. Dengan demikian, jelas dia, dalam menghadapi tekanan eksternal tersebut sudah se-harusnya negara-negara berkembang untuk lebih prepare, termasuk Indone-sia.

“Quantitatif easing akan dihentikan pada bulan depan, bahkan The Fed ter-indikasi akan menaikkan tingkat suku bunga di 2015,” kata Chatib saat mem-buka seminar internasional bertajuk “Befriending with The Boom-Bust Cycle” di Jakarta, Selasa (23/9).

Sebelumya, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Fir-manzah di menjelaskan dua tekanan yang berlawanan arah dipastikan akan menciptakan ketidakpastian di pasar keuangan baik dalam jangka pendek dan menengah terhadap nilai tukar ru-piah. Kedua tekanan itu adalah kepu-tusan The Fed meneruskan quantitative easing (QE) III, dan upaya Bank Sentral Eropa (European Central Bank-ECB) bersama Bank Sentral Jepang dan Bank Sentral China untuk mempertahankan

dan bahkan menambah likuiditas un-tuk menggairahkan perekonomian di kawasan tersebut. “Inilah faktor utama yang menyebabkan pelemaha nilai tukar mata uang di hampir mayoritas emerging-market,” paparnya.

Dalam jangka pendek, kata Men-keu, upaya harus segera dilakukan adalah perbaikan indikator ekonomi makro yang saat ini besarannya sudah terangkum di dalam draft RAPBN 2015. Dia meyakini, dengan kondisi mak-roekonomi yang kuat, maka Indonesia akan lebih mudah dalam menghadapi perubahan kebijakan The Fed.

“Kemarin malam, kami (pemer-intah dan BI) sudah melakukan rapat dengan Parlemen yang menetapkan defisit fiskal sementara menjadi 2,2 persen. Ini juga meruakan upaya untuk antisipasi mengahadapi global, teru-tama rencana The Fed,” paparnya.

Sementara itu, kata dia, pengua-tan ekonomi nasional untuk menjaga imbas negatif dari eksternal adalah mengupayakan pendalaman pasar keuangan. “Dua bulan lalu kami sudah menerbitkan euro bonds untuk kali per-tama. Pada perdagangannya mengala-mi oversubscribed,” ujar Chatib.

Dia menambahkan, upaya pen-dalaman pasar keuangan juga perlu memanfaatkan dana-dana yang ada di industri dana pensiun maupun Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). “Di Indonesia masih banyak sumber-sumber pendanaan yang belum ter-manfaatkan secara optimal,” imbuh.

Lebih lanjut Menkeu mengatakan, pada postur RAPBN 2015 juga telah disepakati asumsi ertumbuhan ekono-mi sebesar 5,8 persen. “Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12 persen (Kuartal II-2014) masih tertinggi ketiga setelah China dan India,” kata Chatib.

Sebagaimana diketahui, pada RAPBN 2015 tercatat asumsi inflasi sebesar 4,4 persen, suku bunga SPN tiga bulan sebesar 6 persen dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp11.900.

Sementara itu, harga minyak men-tah Indonesia (ICP) sebesar US$105 per barel, asumsi lifting minyak sebe-sar 900 ribu barel per hari, lifting gas bumi sebanyak 1,248 juta barel setara minyak per hari. “Kuota volume BBM 46 juta barel, sedangkan cost recovery US$16 miliar,” ucapnya.

=GAM

JAKARTA- Penguatan indika-tor perekonomian harus segera dilakukan oleh Pemerintah dan

Bank Indonesia (BI) untuk meng-hadap imbas normalisasi kebija-

kan Federal Reserve (The Fed). Pasalnya, perbaikan ekonomi AS

dinilai akan membawa dampak negatif ke Indonesia, sehingga

perlu dilakukan langkah pengua-tan makroekonomi.

ANTISIPASI RENCANA THE FED

Pembenahan Makroekonomi Harus Diutamakan

MENINJAU PEMBANGUNAN PELABUHAN

Gubernur DKI Jakarta yang juga Presiden terpilih Joko Widodo (kanan) mendapat penjelasan dari Dirut PT Pelabuhan Indone-sia (Pelindo) II (Pers-ero) Richard Joost Lino (kiri) di atas sebuah kapal Pilot Boat yang berlayar di Pelabu-han Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (23/9). Joko Widodo menyambangi Pelabu-han Tanjung Priok untuk meninjau proses pembangunan dan perluasan pelabuhan khususnya Pelabuhan Kalibaru dalam kaitan-nya dengan rencana implementasi program Tol Laut.

ant/widodo s. jusuf

Page 7: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III 7PROBOLINGGO RABU 24 SEPTEMBER 2014

No. 0448 | TAHUN III OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlur-rahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: Zeinul Ubbadi

(Plt. Kepala), Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sume-nep), Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Demokrat Bermanuver

Salam Songkem

eskipun desakan pilka-da langsung oleh rakyat didukung mayoritas rakyat,

tetap saja politisi dalam Koalisi Me-rah Putih menginginkan diganti den-gan pilkada tidak langsung (mela-lui DPRD). Para wakil rakyat yang tergabung dalam KMP itu makin nyata tidak lagi menghiraukan aspi-rasi mayoritas rakyat. Mereka sedang tampil mewakili kepentingan diri sendiri dan kelompoknya, sehingga tampak memaksakan kehendaknya dalam mempengaruhi RUU Pilkada.

Kekuatan KMP masih mendomi-nasi di Senayan. Makin mulus meng-golkan pilkada tak langsung apabila Partai Demokrat balik arah mendukung KMP. Ini bukan mustahil jika persyara-tan yang diajukan tidak diakomodir dalam RUU Pilkada. Menurut Wakil Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Mar-zuki Alie, dukungan Demokrat pada pilkada langsung oleh rakyat masih belum final, bergantung pada tuntu-tannya dipenuhi atau tidak.

Tuntutan atau persyaratan yang diajukan Partai Demokrat ada sepu-luh poin. Pertama, uji publik atas in-tegritas calon gubernur, calon bupati dan calon wali kota. Kedua, efisiensi biaya penyelenggaraan pilkada mutlak dilakukan. Ketiga, perbaikan atas peng-aturan dan pembatasan pelaksanaan kampanye terbuka. Keempat, akunta-bilitas penggunaan dana kampanye. Kelima, larangan politik uang dan sewa kendaraan partai. Keenam, Demokrat juga meminta agar fitnah dan kampa-nye hitam dilarang. Ketujuh, larangan pelibatan aparat birokrasi. Kedelapan larangan pencopotan aparat birokrasi pascapilkada. Kesembilan, perbaikan atas penyelesaian sengketa pilkada dan terakhir pencegahan kekerasan. Kesepuluh tanggung jawab calon atas kepatuhan pendukungnya.

Sepuluh syarat itu merupakan wujud kompromi dengan rakyat un-tuk menutupi kepentingan pribadi dan kelompoknya. Padahal mereka sebenarnya wakil rakyat. Tidak se-harusnya masih melakukan kompro-mi politik dengan rakyat yang diwak-ilinya. Kecuali mereka sesungguhnya mengajukan syarat itu untuk menu-tupi keberpihakannya pada pilkada oleh DPRD. Rakyat akan menemukan keseriusan para wakil mereka pada 25 September besok. (*)

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Konstelasi Demokrasi Transisi

Putusan MK bersifat final dan mengikat. Implikasi putusan tidak akan men-

imbulkan langkah hukum yang bisa membatalkan. Namun, imp-likasi politis diproyeksikan akan lebih kompleks dan semakin mendinamisasi konstelasi peta politik nasional. Konstelasi ini akan hadir secara kompleks di masa transisi sebelum Jokowi resmi dilantik.

Kronologi Putusan MKKubu Prabowo-Hatta sebe-

lumnya mengajukan permoho-nan gugatan setebal 197 hala-man. Dalil gugatan menyatakan Pilpres 2014 cacat hukum kare-na berbagai alasan. Salah satun-ya adalah perbedaan jumlah daf-tar pemilih tetap (DPT) faktual sebagaimana hasil rekapitulasi KPU pada 22 Juli 2014.

Prabowo-Hatta menduga KPU beserta jajarannya mel-anggar peraturan perundang-undangan terkait pilpres. MK diminta menyatakan batal dan tidak sah keputusan KPU No-mor 535/Kpts/KPU/2014 ten-tang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan Hasil Pilpres 2014. Perolehan suara versi berkas gugatan, yakni Prabowo-Hatta dengan 67.139.153 suara dan pasangan Jokowi-JK dengan 66.435.124 suara.

Skenario putusan MK sebe-narnya sudah dapat diprediksi

berdasarkan Pasal 39 ayat (2) Peraturan MK No. 4 Tahun 2004 tentang Pedoman Beracara PHPU Presiden dan Wakil Pres-iden. Skenario pertama, per-mohonan tidak dapat diterima jika permohonan tidak me-menuhi persyaratan-persyara-tan tertentu. Kedua, permoho-nan dikabulkan jika majelis MK berpendapat permohonan ter-bukti beralasan. Ketiga, permo-honan ditolak jika majelis MK berpendapat permohonan tidak terbukti beralasan.

Anggraini (2014) mengata-kan jika skenario putusan MK mengabulkan permohonan, maka akan muncul empat ke-mungkinan. Pertama, MK men-etapkan hasil pemilu presiden sesuai permintaan pemohon. Kedua, MK memerintahkan pe-mungutan suara ulang secara nasional. Ketiga, MK memerin-tah penghitungan suara ulang. Keempat, MK memerintahkan pemungutan suara dan/atau penghitungan suara ulang di be-berapa TPS.

Terkabulkannya permoho-nan tergantung pembuktian pemohon. Pemohon harus mem-buktikan telah terjadi kesalahan dalam penghitungan rekapitula-si suara dan pelanggaran terjadi secara terstruktur, sistematis dan masif. Hal ini yang dinilai hakim MK tidak bisa diberikan oleh pemohon, yaitu Prabowo-Hatta. Akhirnya, MK mengambil keputusan skenario ketiga, yaitu menolak permohonan

Konstelasi PolitikKonstelasi politik diprediksi

akan semakin dinamis dalam menyikapi putusan MK. Kondisi umum politik dapat kembali normal sebagaimana jauh hari sebelum pemilu. Kondisi bisa tetap tegang seperti sekarang hingga lima tahun mendatang. Bahkan kondisi dapat semakin keruh selama lima tahun ke depan.

Implikasi paling menonjol akan berimbas pada peta politik, khususnya konfigurasi koalisi partai politik. Pergeseran peta politik dapat terjadi melalui

migrasi dukungan politik. Pas-caputusan MK komunikasi poli-tik berlangsung cair dan berba-gai kemungkinan dapat terjadi. Soliditas koalisi sebelumnya be-lum ada jaminan berbentuk per-manen. Potensi migrasi paling besar terjadi dari Koalisi Merah Putih ke Koalisi Jokowi-JK.

Kubu Koalisi Merah-Putih meskipun sudah mencanangkan kesepakatan permanen, tetap berpotensi berubah apalagi jika kalah di MK. Selama ini soliditas tinggi hanya ditunjukkan Partai Gerindra dan PKS, baik dari pu-sat hingga daerah.

Parpol lain menunjukkan terjadi friksi internal dan me-mungkinkan melakukan penye-berangan. Partai Golkar (PG) terkenal selalu mampu masuk dalam pemerintahan. Peruba-han sikap PG berpotensi terjadi jika yang menjadi ketua umum bukan lagi Aburizal Bakrie. Par-tai Demokrat setali tiga uang dengan PG yaitu belum memiliki tradisi oposisi. Selanjutnya PAN juga belum terlihat loyalitas dan totalitas perjuangan meski-pun ketua umumnya menjadi Cawapres. PPP sudah mulai ada wacana penggusuran kursi ket-ua umum sebagai jalan menye-berang dan tidak siap beroposisi.

Migrasi dukungan politik akan mengubah peta politik In-donesia. Fenomena ini dapat dikaji dari dua sudut pandang, yaitu parpol pelaku migrasi dan pihak penerima. Setiap parpol membutuhkan dukungan sum-ber daya demi menjalankan roda kepartaian dan mengha-dapi Pemilu 2019. Sudah men-jadi rahasia umum bahwa semua

itu akan mudah didapatkan jika masuk dalam lingkaran pemer-intahan. Alasan ini yang men-jadikan parpol berpikir seribu kali untuk beroposisi dan berpo-tensi memililih bermigrasi.

Sebaliknya, kubu penerima dalam hal ini Koalisi Jokowi-JK butuh tambahan dukun-gan politik secara formal. Hal ini demi memuluskan setiap kebijakan yang akan diambil pemerintahan Jokowi-JK. Se-bagaimana diketahui Koalisi Jokowi-JK yang terdiri dari PDIP, PKB, Partai Nasdem, dan PKPI hanya memiliki 207 kursi parlemen atau 37 persen. Tam-bahan kursi dibutuhkan mini-mal untuk mendekati angka 50 persen.

Semua komponen bangsa mesti bijak menerima putu-san MK. Pergeseran konstelasi politik penting dijalani dengan sikap kedewasaan berdemokra-si. Semua elemen bangsa me-miliki tanggung jawab mewu-judkan kondusivitas politik pasca-putusan MK hingga lima tahun ke depan.=

7

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada

21 Agustus 2014 menjadi pertanda

proses pemilu pres-iden (Pilpres) telah

mencapai klimaks se-cara formal. Gugatan

Prabowo-Hatta ditolak seluruhnya. Berarti

Jokowi-JK dinyatakan menang dan akan

melanjutkan pemerin-tahan SBY-Boediono.

Implikasi paling menonjol akan ber-

imbas pada peta politik, khususnya konfigurasi koalisi

partai politik.

Page 8: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III 8PROBOLINGGO RABU 24 SEPTEMBER 2014

No. 0448 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

Dua Kecamatan di Magetan Mengalami Krisis Air Bersih

Data Badan Penanggulan-gan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan mencatat, dua kecamatan tersebut adalah daerah Kecamatan Parang dan Ngariboyo.

"Dua kecamatan yang minus

air bersih, yakni Ngariboyo dan Parang. Keduanya menjadi lang-ganan krisis air bersih saat kema-rau melanda setiap tahun," ujar Kepala Pelaksana BPBD Magetan Agung Lewis, kepada wartawan, Selasa (23/9).

Menurut dia, terdapat delapan desa yang tersebar di dua kecamatan tersebut yang mengalami krisis air bersih. Dari delapan desa tersebut, tujuh desa di antaranya terdapat di Kecama-tan Parang.

Ketujuh desa di Kecamatan Parang adalah, Desa Parang, Nglopang, Trosono, Sayutan, Pragak, Mategal, dan Joketro. Sedangkan satu desa krisis air

bersih di wilayah Ngariboyo ada-lah Desa Balegondo.

Agung menjelaskan, di Kecamatan Parang yang paling parah terdampak musim kemarau adalah di Desa Sayutan dan Tro-sono. Pihak BPBD sudah melaku-kan pengedropan air ke dua desa tersebut.

"BPBD selalu siap men-girim bantuan air bersih yang dibutuhkan warga. Pengiriman

MAGETAN - Sebanyak dua dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mengalami krisis air bersih selama musim kemarau berlangsung.

ant/adeng bustomiMENUNGGU DATANGNYA AIR BERSIH. Sejumlah ember dan jeriken dikumpukan dipinggir jalan oleh warga yang menanti kedatangan bantuan air bersih, di Kampung Setiawargi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (23/9). Warga berharap dibangunkannya sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air sehari hari.

dilakukan berdasarkan laporan warga ke kantor desa setempat," tutur dia.

Ia menambahkan, krisis air yang dialami warga di Parang dan Ngariboyo karena daerah tersebut hanya menggantungkan sumur untuk sumber air bersihnya. Sedangkan sumur banyak yang mengering pada saat kemarau seperti sekarang.

Untuk mengantisipasi kekeringan di daerah tersebut, pihaknya telah menyediakan 12 tangki atau tandon air. Setidaknya terdapat tiga titik di masing-masing desa yang telah dipasang tandon.

"Tandon itu akan rutin diisi air oleh BPBD sesuai permintaan warga," ujarnya.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

Page 9: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III 9Lintas Jatim

Rencana Pemanggilan Paksa SKPD Tak Berdasar

"Yang perlu diatur itu ka-pan mekanisme undangan untuk SKPD, karena selama ini kepala SKPD seharian menghadiri un-dangan komisi-komisi sehingga dia tidak dapat melaksanakan tugas pelayanan ke masyarakat secara maksimal," kata Sachiroel Alim yang juga mantan Ketua Komisi C DPRD Surabaya di Sura-baya, Selasa (23/9).

Menurut dia, masalah pe-

manggilan paksa kepala SKPD itu diatur dalam melakukan pemerik-saan melalui Hak Angket. "Ada undang-undangnya kok," ujarnya.

Mestinya, lanjut dia, dewan boleh memanggil kepala SKPD, tapi di luar jam pelanan publik. Tentunya, lanjut dia, jam kerja de-wan perlu diatur seefektif mung-kin seperti menggelar rapat-rapat pada malam hari sehingga tidak saling menggangu.

Ia mengatakan tugas dewan tidak berparadigma menghukum SKPD, tetapi lebih berbasis mem-bangun sinergisitas dengan ekse-kutif senata-mata menyelesaikan persoalan publik.

"Jadi sudah tidak zamannya lagi dewan marah-marah ke ekse-kutif karena tidak dihadiri kepala dinas," ujarnya.

Tentunya, lanjut dia, DPRD harus memahami tugas-tugas ek-sekutif yang sejatinya lebih berat karena tuntutan pelayan prima dari masyarakat. Tentunya juga menjadi pertimbangan prioritas bagi wali kota dan perangkat da-erah lainnya.

"Jadi ketentuan memanggil

paksa harus benar-benar dipikir-kan lebih jernih lagi bagi teman-teman dewan periode sekarang," katanya.

Padahal, lanjut dia, pem-bangunan fisik di Kota Surabaya nyaris tidak terawasi progresnya. Bahkan di beberapa titik proyek ada yang tidak mengikuti spesi-fikasi teknis tapi ada pembiaran oleh SKPD.

Ia memberikan contoh pem-bangunan box culvert di Tegal-sari yang mestinya sebelum di-tanam harus ada median pasir dulu baru ditanam tapi itu tidak dilakukan.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

SURABAYA - Pengamat Kebijakan Publik Sachiroel Alim menyatakan rencana memasukkan aturan pemanggil-an paksa kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) ke dalam tata tertib DPRD Kota Surabaya tidak memiliki dasar hukum yang kuat.

PERTANIAN

Petani Padi Organik Kesulitan Jual Produk

TULUNGAGUNG - Sejumlah petani di Kabupaten Tulun-gagung, Jawa Timur, menge-luhkan sulitnya menjual padi/beras organik hasil pertanian mereka, karena harga cender-ung mahal.

"Problem utama dalam pengembangan pertanian den-gan sistem organik ada pada penyaluran produk beras yang dihasilkan," kata Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Hara-pan Makmur, Budiono, ditemui di rumahnya di Desa Wates, Ke-camatan Sumbergempol, Tulun-gagung, Selasa (23/9).

Ia menengarai, seretnya pen-jualan beras organik disebabkan nilai jual yang berselisih jauh dibanding beras biasa/nonorgan-ik.

Jika beras biasa dijual dengan harga di kisaran Rp 6 ribu-Rp 8 ribu per kilogram, harga beras organik yang dihasilkan Gapok-tan Harapan Makmur dipatok dua kali lipatnya, yakni Rp 15 ribu per kilogram.

"Biaya produksinya memang lebih mahal, jadi wajar jika harga beras yang dihasilkan lebih ting-gi," ujarnya.

Dalam sebulan, ungkap Bu-diono, beras organik yang ber-hasil mereka jual hanya sekitar satu ton, dari total sekitar 30 ton padi yang berhasil mereka panen dalam satu musim tanam dengan

usia sekitar 90 hari atau tiga bu-lan.

Akibat seretnya penjualan beras organik yang diberi label beras "Grasia" (Gerakan Anak In-donesia) dan diklaim bebas zat kimia tersebut, padi hasil per-tanian organik sejumlah petani yang tergabung dalam Gapoktan Harapan Makmur kini menum-puk di dalam lumbung (gudang) koperasi tani.

Budiono juga mengisyarat-kan sementara ini pihaknya untuk mengurangi produksi dengan membatasi lahan yang dikerjakan dengan sistem perta-nian organik.

"Sebelumnya kami sudah mengembangkan teknik perta-nian bebas pestisida dan segala jenis pupuk kimia dengan luasan mencapai sekitar empat hektare, kini mungkin diturunkan dulu tinggal satu hektare," tuturnya.

Pengurangan dimaksudkan agar beras organik yang mereka hasilkan tidak terus menumpuk di dalam lumbung-lumbung padi petani.

"Harus ada upaya menyeluruh dilakukan pemerintah jika ingin kondisi lahan-lahan pertanian di Tanah Air semakin buruk akibat menurunnya unsur hara dampak penggunaan pupuk kimia secara masif dan terus-menerus," ujar-nya.= ANT/DESTYAN HANDRI SUJARWOKO/DIK

JELANG IDUL ADHA

Kesehatan Hewan Kurban Diperiksa

KEDIRI - Petugas Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, melakukan pemeriksaan pada kesehatan hewan kurban, mengantisipasi adanya pen-yakit yang berbahaya.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kediri Sri Suparmi mengata-kan pemeriksaan itu meli-batkan petugas khusus guna mengetahui kesehatan hewan. Hal itu penting, agar calon pembeli tidak tertipu kondisi hewan yang dibelinya.

"Sidak ini untuk mengeta-hui kesehatannya. Ciri hewan yang sehat, mata bersinar, hewan lincah, tidak buta, tidak pincang, bulu mengkilat," tuturnya, Selasa (23/9).

Ia juga mengatakan, tidak sulit untuk mengetahui hewan yang dijual sedang dalam kondisi tidak sehat, seperti dia tidak lincah. Calon pem-beli bisa mengetahui dengan mengamati kondisi tubuh ternak yang akan dibelinya.

Pihaknya meminta agar calon pembeli juga selektif membeli ternak, terlebih lagi untuk keperluan kurban. Selain harus sehat, ternak baik berupa kambing ataupun sapi juga harus sesuai dengan aturan bisa dijadikan hewan kurban.

Dalam pemeriskaan itu, ada sekitar 10 orang petugas dari dinas yang dilibatkan. Mereka dibagi di sejumlah titik tempat penjualan ternak kur-ban yang tersebar di wilayah Kabupaten Kediri.

Titik-titik itu di antaranya di Desa/Kecamatan Gurah, Desa Brenggolo di Kecamatan Plosoklaten, Desa Sumberejo dan Desa Tugurejo di Kecama-tan Ngasem. Petugas langsung memantau kesehatan fisik hewan kurban yang dijual baik oleh peternak maupun pengepul.

Dalam pemeriksaan itu, petugas tidak menemukan hewan yang sakit parah. Pen-jual sendiri mengaku sudah melakukan seleksi ternak yang dijualnya, sehingga hanya menjual ternak yang sehat.

= ANT/DESTYAN HS/DIK

anta/dedhez anggaraPRODUKSI PADI TURUN. Seorang petani memotong batang padi den-gan ani-ani di areal sawah desa Rawa dalem, Balongan, Indramayu, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Produksi padi hasil panen petani di kawasan itu menurun akibat lahan sawah kekurangan pasokan air serta serangan hama wereng yang membuat padi menjadi puso.

Page 10: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Tak Selamanya Sekolah Gratis Berdampak Positif

"Sejak diberlakukannya se-kolah gratis di tingkat SD dan SMP, hampir semua kegiatan ekstrakurikuler yang sebenarnya menunjang perkembangan anak dihentikan, bahkan juga berpen-garuh terhadap pertumbuhan dan kualitas di masing-masing sekolah," katanya di Malang, Jawa Timur, Selasa (23/9).

Menurut dia, selain alasan kualitas dan kegiatan ektra kurikuler yang dihentikan, yang perlu diperhatikan adalah ke-mampuan Anggaran Pendapa-tan dan Belanja Daerah (APBD), sebab jangan sampai kebijakan sekolah gratis itu membebani

APBD dan program-program pembangunan lainnya menjadi terabaikan.

Sejak diterapkannya sekolah gratis di jenjang SD dan SMP, pihak sekolah sama sekali tidak memungut biaya apapun dari siswa, namun berdampak pada kegiatan sekolah yang dihenti-kan karena tidak ada anggaran, sebab anggaran yang dikucur-kan dari APBD tidak mencukupi, termasuk untuk honor pembina atau guru ekstra kurikuler.

Penerapan kebijakan sekolah gratis untuk jenjang SD dan SMP tersebut mulai Oktober 2013, se-dangkan di jenjang SMA, Pemkot

Malang baru bisa menggratiskan untuk sekitar 7.000 siswa.

Meski kebijakan sekolah gratis tersebut tidak selalu ber-dampak positif bagi pengemban-gan dan peningkatan kualitas pendidikan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang tetap akan melanjutkan kebijakan sekolah gratis di sekolah berstatus neg-eri, bahkan tahun depan diren-cakan jenjang SMA pun juga di-gratiskan.

"Kami mengupayakan tahun depan sekolah negeri sudah gra-tis semua. Saat ini kami masih menghitung kebutuhannya. Penghitungan biaya itu meliputi kebutuhan buku siswa, biaya ek-tra kurikuler hingga biaya ope-rasional di setiap sekolah," kata Sekretaris Disdik Kota Malang Suwarjana.

Ia mengakui penghitungan anggaran untuk kebutuhan se-kolah gratis secara detil tersebut untuk menyesuaikan dengan ke-

mampuan APBD. Sistem pembi-ayaan siswa SD dan SMP di Kota Malang tahun depan kemungki-nan tidak akan jauh berbeda den-gan tahun ini, berbeda dengan siswa SMA, yakni subsidi untuk masing-masing siswa sebesar Rp 155 ribu per bulan.

"Tahun ini kami berikan ban-tuan untuk 7 ribu siswa, tahun depan kami harapkan siswa SMA ini bisa dilayani semua. Kalau-pun tidak bisa semua, paling tidak bisa bertambah jumlahn-ya," ujarnya.

Untuk mendukung kebija-kan sekolah gartis di jenjang SD dan SMP itu, Pemkot Malang menambah anggaran pendidi-kan pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2014 sebesar Rp 23 miliar. Alokasi anggaran pen-didikan gratis sebelumnya sebe-sar Rp 78 miliar, dengan adanya penambahan dalam PAK menjadi Rp 100 miliar lebih.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

MALANG - Ketua Dewan Pendidikan Kota Malang Prof Dr Harris Anwar menyatakan sekolah gratis tidak se-lamanya berdampak positif terhadap pertumbuhan dan pengembangan kualitas pendidikan karena sekolah kesulitan menghidupkan berbagai kegiatan, termasuk ekstra kurikuler.

PERTANIAN

Produktivitas Kedelai Tertinggi secara Nasional

Bupati Banyuwangi Abdul-lah Azwar Anas saat berdialog dengan petani kedelai di Desa Glagahagung, Kecamatan Pur-woharjo, Banyuwangi, menga-takan produktivitas rata-rata kedelai secara nasional masih sekitar 14,16 kuintal per hektare, sementara di Jatim sebesar 15,64 kuintal per hektare.

"Khusus di Kecamatan Pur-woharjo yang merupakan basis produksi kedelai di Banyuwan-gi, produktivitasnya bahkan sudah mencapai 24 kuintal per hektare," ungkapnya, Selasa (23/9).

Atas keberhasilan budi daya tersebut, salah satu kelompok tani kedelai di Kecamatan Pur-woharjo, yakni Kelompok Tani Semanggi, pernah meraih juara pertama penghargaan agribisnis kedelai se-Jatim.

"Alhamdulillah, produk-tivitas kedelai di Banyuwangi selalu naik. Dulu tahun 2010,

produktivitasnya masih 17,57 kuintal per hektare, kemudian naik menjadi 19,82 kuintal per hektare pada 2013. Sampai Juli tahun ini produktivtasnya sudah mencapai 20,16 kuintal per hek-tare," tutur Anas.

Kenaikan produktivitas itu juga diikuti dengan mening-katnya produksi kedelai, yang pada 2013 tercatat sebanyak 67.441 ton atau naik sekitar 15 persen dibanding tahun sebe-lumnya sejumlah 58.648 ton. Produksi kedelai Banyuwangi menyumbang lebih dari 20 persen total produksi Jatim.

"Selain dikenal sebagai lumbung padi, Banyuwangi juga salah satu basis produksi kedelai. Produktivitas kedelai di Banyuwangi ini termasuk yang tertinggi di Indonesia. Semua itu berkat bapak-bapak sekalian yang gigih berjuang," kata bupati di hadapan para petani kedelai.

Menurut ia, para petani kedelai di Banyuwangi memiliki jasa besar dalam meningkatkan produktivitas tanaman, sehingga mampu menyuplai kebutuhan kedelai secara nasional.

"Bapak-bapak punya jasa besar karena kedelai lokal ini bisa menjadi substitusi impor, sehingga impor kedelai nasional tidak semakin bertambah besar," ujarnya.

Bupati menambahkan Pemk-ab Banyuwangi terus melakukan pendampingan kepada petani untuk meningkatkan kinerja sektor pertanian. Pendampingan ini berlaku untuk semua jenis tanaman, baik tanaman pangan seperti padi dan kedelai maupun tanaman hortikultura seperti sayur dan buah.

"Paradigma penyuluh per-tanian perlahan diganti, tidak lagi hanya mencangkokkan teori hasil kuliahnya ke petani atau bersifat 'top down', tapi lebih mengarah pada penyerapan masalah yang dihadapi petani (bottom up)," tukasnya.

Menurut Anas, peningkatan produktivitas juga tidak lepas dari penggunaan varietas kedelai unggul, yang sekaligus bisa mengompensasi ancaman ter-jadinya penurunan luasan lahan budi daya.

Mengenai fluktuasi harga ke-delai di pasaran, bupati berharap ada jalan tengah dan meminta pemerintah untuk mengenda-likan tata niaga dengan baik, terutama dalam pengendalian kedelai impor.

= ANT/DIDIK KUSBIANTORO/DIK

BANYUWANGI - Produktivitas kedelai di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang rata-rata mencapai 19,82 kuintal per hektare pada 2013, menjadi yang tertinggi di Jatim maupun secara nasional.

Abdullah Azwar AnasBupati Banyuwangi

PENERTIBAN

KAI Kosongkan Paksa Rumah Dinas

JEMBER - PT KAI Daerah Ope-rasi IX Jember, Jawa Timur mela-kukan pengosongan paksa sebuah rumah dinas karena penghuninya Ny Yuniarti (50) bersama sejum-lah keluarganya menolak keluar, Selasa (23/9).

Puluhan petugas PT KAI men-datangi rumah dan meminta peng-huninya untuk keluar bersama ba-rang-barang di dalamnya. Karena tidak ada penghuni yang mau men-inggalkan rumah itu, petugas beru-paya membongkar gerbang rumah di Jalan Wijaya Kusuma tersebut.

Saat pembongkaran gerbang itu dilakukan terjadi perlawanan dari penghuni dan keluarganya, sehingga terjadi adu mulut bah-kan hingga saling pukul. Petugas intelijen Polres Jember kemudian berusaha meredam kericuhan itu dan dilakukan negosiasi.

Hasil negosiasi disepakati bahwa pemilik rumah akan men-gosongkan lokasi itu pada pukul 12.00 WIB. Namun, hingga waktu yang ditetapkan Ny Yuniarti ber-sama sejumlah orang di dalamnya tidak mau keluar sehingga dilaku-kan upaya pengosongan paksa oleh petugas PT KAI.

Petugas akhirnya mengeluar-kan paksa Ny Yuniarti dan sejum-lah orang di dalamnya dan barang-barang di dalamnya. Petugas PT KAI saat itu sudah menyediakan armada truk untuk mengangkut barang yang akan dipindahkan.

Manajer Hubungan Masyarakat PT KAI Daops IX Jember Sugeng Turnianto men-jelaskan bahwa penertiban itu terpaksa dilakukan karena sudah habis masa sewanya.

Ia menjelaskan bahwa perusa-haan milik negara itu tidak mem-perpanjang perjanjian sewa dengan penghuni atas aset tanah tersebut.

Selain itu, kata Sugeng Tur-nianto, penghuni rumah sudah lama tidak membayar kewajiban sewanya terhadap PT KAI. Pada-hal, perempuan itu sudah menye-wa lahan tersebut sejak 2005.

"Karena itu kami terpaksa melakukan eksekusi untuk men-gosongkan rumah itu. Penghuni rumah juga memiliki tanggungan sewa sejumlah Rp54 juta kepada PT KAI yang belum dibayar," kata dia, menegaskan.

= ANT/MASUKI M ASTRO/DIK

Page 11: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III 11Lintas Jatim

Pintu Pengeluaran Waduk Pacal Bojonegoro Ditutup

ant/aguk sudarmojoNELAYAN WADUK. Sejumlah nelayan mencari ikan di Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang airnya menyusut drastis, karena kemarau, Selasa (23/8). Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, menutup pintu pengeluaran waduk dengan sisa air sekitar 800 ribu meter kubik, yang difungsikan untuk menjaga bangunan waduk agar tidak rusak.

"Pintu pengeluaran air Waduk Pacal sudah ditutup sejak sepekan lalu. Sebab, air yang masih ter-sisa tersebut untuk mengaman-kan bangunan waduk," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Selasa (23/9).

Ia menjelaskan air yang ter-sisa di Waduk Pacal, di Desa

Kedungsumber, Kecamatan Temayang, tidak mungkin dike-luarkan, sebab air yang tersisa di waduk berfungsi untuk me-lakukan pembasahan bangunan waduk.

"Meskipun air Waduk Pacal tidak dikeluarkan, tetapi areal pertanian di sepanjang daerah irigasinya masih bisa memper-oleh air dari sumber air Bunta-lan, di Kecamatan Temayang," jelasnya.

Sesuai data di Waduk Pacal, debit air Waduk Pacal yang masih tersisa sekitar 800 ribu meter kubik tersebut, dengan keting-

gian air pada papan duga menca-pai 113 meter.

"Air Waduk Pacal kalau dili-hat sekilas seperti masih ba-nyak. Tapi sebenarnya tinggal sedikit, sebab di bawahnya beru-pa lumpur," ungkap Pengawas Waduk Pacal UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Ben-gawan Solo di Bojonegoro Jasm-ani, menambahkan.

Sebelum pintu pengeluaran ditutup, jelas Jasmani, air Waduk Pacal dikeluarkan sebesar 1,5 me-ter kubik/detik, untuk mengairi tanaman kedelai, di antaranya, di sejumlah desa di Kecamatan

Balen."Semula air yang tersisa hanya

sekitar 2 juta meter kubik, kemu-dian dikeluarkan 1,5 meter kubik selama tiga hari, hanya untuk mengairi tanaman kedelai," tan-dasnya.

Menurut dia, menyusutnya air Waduk Pacal tersebut diman-faatkan nelayan setempat untuk mencari ikan, dengan cara men-jala, menjaring, juga cara lain-nya.

"Pemancing sepi, sebab airn-ya sudah banya berkurang," ujar-nya.

Waduk Pacal yang dibangun

Belanda pada 1933 mampu me-nampung air hujan sebesar 42 juta meter kubik. Akibat faktor usia dan mengalami pendangka-lan, daya tampung Waduk Pacal menyusut hanya tinggal 23 juta meter kubik dan mampu mengairi areal pertanian seluas lebih dari 16 ribu hektare.

UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Solo, memperkirakan sedimen yang masuk waduk mencapai 15 ribu meter kubik per tahun, akibat rusaknya daerah tangkapan air di wilayah setempat.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

BOJONEGORO - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Benga-wan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, menu-tup pintu pengeluaran Waduk Pacal, karena per-sediaan air yang masih tersisa hanya tinggal sekitar 800 ribu meter kubik.

Page 12: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO RABU 24 SEPTEMBER 2014

No. 0448 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas Mutiaar Laut Dringu, Sugito mengatakan mangrove merupakan hutan lindung yang perlu dilestarikan. Sehingga man-grove perlu dirawat dan dijaga bersama keberadaannya. “Man-grove merupakan ekosistem laut, terutama masalah kehidupan ikan yang ada di laut,” ucapnya kepada wartawan, Selasa (23/9).

Menurutnya, untuk men-

jaga kelastarian mangrove diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2009 tentang perlindun-gan dan pengelolaan lingkungan . Termasuk di dalamnya menga-tur tentang kelestarian hutan mangrove.“Selain mengrove se-bagai tempat berkembang biakn-ya ikan, mengrove juga menjadi penyeimbang dari adanya abrasi air laut,” jelas Sugito.

Sugito menambahkan, dalam

upaya pelesatarian pihaknya tengah melakukan pemasangan papan larangan di pinggir pantai Desa Dringu. Yakni tentang laran-gan tidak boleh malakukan pen-ebangan hutan, dan juga melaku-kan penembakan satwa.“Karena hutan mangrove banyak binatang yang hidup. Sehingga ini perlu di-jaga dan dilestarikan keberadaan-nya,” ungkapnya.

Apabila adanya papan laran-gan itu masih belum di indahkan oleh mayarakat, maka pihaknya tidak segan segan melaporkan ke-pada pihak yang berwajib. Sebab undang undang itu juga mengatur tentang sanksi.“Pelanggar bisa dikenakan hukuman penjara. Ka-rena mangrove merupakan hutan lindung,” tegas Sufito.

=Mahfud hidayatulah

Warga Serius Lindungi Hutan MangroveMelarang Merusak dan Berburu Satwa

PROBOLINGGO- Warga Desa Dringu Kabupaten Probolinggo, tampak serius dalam menjaga dan melindungi ekosistem hutan mangrove. Untuk tetap menjaga kelestariannya, warga melarang untuk mel-akukan perusakan tanaman bakau, dan berburu satwa di lokasi itu.

ANTISIPASI. Peran serta masyarakat untuk menjaga kelestarian mangrove dengan memasang papan larangan.

PROBOLINGGO – Pembe-rian denda terhadap siswa SDN III Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, yang dilakukan salah se-orang oknum guru berbuntut. Pihak Dinas Pendidikan Kota Probolinggo berjanji akan menindak tegas terhadap ulah oknum guru tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Probolinggo melalui Kabid Kurikulum SD, Asin, saat dikonfirmasi menjelaskan, perbuatan oknum guru yang memberlakukan hukuman denda uang terhadap siswa itu tidak diperbolehkan. “Itu tidak dibenarkan,” tandasnya kepada wartawan, Selasa (23/9).

Untuk menyelesaikan persoalan itu, Asin mengaku akan segera menghubungi pihak sekolah. “Nanti kita akan menghubungi pihak sekolah (kasek,red) untuk menyelesai-kan masalah ini,” ungkapnya.

Menurut dia, pemberlakuan denda uang terhadap siswa tersebut tidak dibenarkan. Bahkan itu dinilai telah men-yalahi aturan. “Pemberlakuan denda uang itu tidak boleh,” imbuhnya.

Hanya saja, Asin belum bisa membeber sanksi apa yang akan diberikan oleh isntansinya terhadap oknum guru nakal tersebut. “Kalau soal sanksi nanti dulu. Kita masih akan

mempelajari dulu duduk per-soalannya,” katanya.

Sekedar diketahui, sejum-lah wali murid kelas VI SDN III Triwung Kidul meradang. Mereka memprotes soal pem-berlakuan denda uang terhadap siswa. Seperti denda terhadap siswa yang lupa membawa buku pelajaran sebesar Rp2.500. Sedangkan siswa yang tidak mengerjakan tugas rumah (PR) didenda sebesar Rp5000.

Kasus pemberlakuan denda uang terhadap siswa itu men-cuat, ketika salah seorang wali murid berinisial YU melakukan protes. Dia tidak terima dengan aturan denda tersebut. “Masak ada aturan seperti itu,” katanya.

YU mengatakan, ulah oknum guru kelas VI itu tidak hanya memberlakuan denda uang terhadap siswanya, na-mun juga terkesan ringan tan-gan. Hal itulah yang membuat para wali murid kemudian be-rang. Hanya saja, mereka tidak berani melaporkan masalah itu Diknas, karena khawatir anaknya akan menjadi anca-man di sekolah.

“Sebenarnya wali murid mau lapor ke Diknas, namun tidak berani karena nasib anaknya takut menjadi anca-man di sekolah,” ujar seorang wali murid yang wanti-wanti agar namanya tidak dikorankan.

=MuhaMMad Sugianto

Diknas TinDak Tegas

Buntut Oknum Guru Denda Siswa

PROBOLINGGO – Ribuan peserta bakal mengadu nasib di Job Market Fair (JMF) yang di-adakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Probolinggo. JMF itu akan digelar pada 25 September 2014 mendatang di obyek wisata pantai Bentar.

Kepala Disnakertrans Ka-bupaten Probolinggo, Sigit Su-marsono menjelaskan, hingga Selasa (23/9) kemarin jumlah peserta JMF sudah mencapai 2445 orang yang sudah mendaf-tar. Jumlah itu diperkirakan akan terus bertambah hingga pada pelaksanaan JMF.

“Kita sengaja memilih pan-

tai Bentar sebagai tempat JMF, karena lokasi kantor Disnaker-trans tidak mencukupi untuk menampung ribuan peserta,” katanya.

Pada JMF tahun ini, kata Sig-it, pihaknya bekerjasama den-gan sebanyak 40 perusahaan. Perusahaan itu tidak hanya be-rasal dari Kabupaten Proboling-go, namun perusahaan dari luar daerah. Seperti Jember, Luma-jang, Situbondo dan Banyu-wangi.

“Soal rekrutmennya kita tidak tahu. Karena itu tergantung dari kebutuhan masing-masing peru-sahaan,” ungkapnya.

=MuhaMMad Sugianto

Job MarkeT Fair

Ribuan Peserta Bakal Mengadu Nasib

Page 13: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448| TAHUN III 13Probolinggo

Berdasarkan data yang ber-hasil dihimpun, saat itu korban pamit pada orangtuanya untuk ke warnet sekitar pukul 14.00 WIB. Namun, hingga saat ini korban belum pulang. Bahkan, korban sempat mengirim pesan singkat pada tantenya.

“Dia mengatakan ada di depan Gor Ahmad Yani, di Jalan Dr. Sutomo Kota Probolinggo dan disekap dalam mobil. Terus dia tidak mengirim pesan singkat

lagi ke saya,” ujar Siti Aisyah (19) tante korban, kepada wartawan, Selasa (23/9).

Saat itu, korban sempat mengatakan dalam pesan sing-kat itu, kalau dia baru sadar dari pengaruh obat bius.”Dia ngakunya, kalau berada diru-angan gelap dan banyak korban lagi di dalamnya,”tandas Siti Aisyah.

Lebih lanjut, Siti Aisyah, mengatakan kalau Riskiatus

Sholeha itu korban yang paling besar di ruangan tersebut.”Dia mengirim pesan singkat ke saya, sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu saya langsung menghubungi orang tuanya.

Beruntung korban Riskiatus Sholeha berhasil melarikan diri kerumah orang tuanya. Hingga kini, putri pertama dari pasangan Basar (37) dan Suci (35) masih dalam proses pemeriksaan oleh pihak petugas Polres Probolinggo Kota.

Kapolres Probolinggo Kota melalui Kasat Reskrim, AKP Damar, menyebutkan kalau pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap pencu-likan, dan memeriksa korban penculikan untuk dimintai keterangan.”Korban di culik ataupun ada unsur lain, tapi kami tetap meminta keterangan dari korban, apa dibalik motif pencu-

likan tersebut,” paparnya.Lebih lanjut, kalau pihak ke-

polisian masih melakukan penge-jaran terhadap pelaku tersebut. Diduga, korban di bawa mobil avanza warna hitam. Pihaknya berharap agar para orang tua lebih ketat putra-putrinya, agar jangan sampai terjadi hal-hal yang diinginkan.

“Secepatnya kami akan segera mengambil langkah dan melaku-kan koordinasi kepada pihak-pihak terkait untuk mengumpul-kan para kepala sekolah untuk meminimalisir isu merebaknya penculikan anak yang ada di Kota Probolinggo,” ungkap AKP. Damar.

=M.HisbullaH Huda

Gadis Belia Nyaris DiculikBerhasil Kabur setelah Sadar dari Pengaruh Obat Bius

PROBOLINGGO - Seorang gadis berusia 16 tahun nyaris menjadi korban penculikan oleh sekelompok orang tak dikenal. Namun, gadis benama Riskiatus Sholeha (16) warga JL Anggrek Barat Nomor 2 Kelurahan Pilang Ke-camatan Kademangan Kota Probolinggo, berhasil melari-kan diri. Hingga kini masih dalam penyelidikan oleh Polres Probolinggo Kota.

PROBOLINGGO - Petani di Kabupaten Probolinggo tidak bisa tersenyum manis, karena hasil panen tahun ini tidak memuas-

kan. Harga jual tembakau super saat ini masih berkisar Rp 33 ribu.

Ketika hasil jual tembakau petani dengan harga yang masih

terpaku Rp 20-33 ribu perkilo-gramnya. Petani menilai hasil tanam tembakau musim ini ter-golong impas ketika dikruskan

dengan modal tanam.”Petani tembakau saat ini ke-

banyakan hanya kembali modal saja,” terang Sutrisno, warga Desa Alas Sumur Kulon, Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo, Selasa ( 23/9).

Menurutnya, besarnya modal tanam tembakau memang mulai dirasakan oleh para petani. Sebab ongkos buruh tani saat ini men-galami kenaikan. Untuk tahun ke-marin, biaya buruh kerja disawah hanya Rp 20 ribu. Untuk saat ini ongkos buruh mencapai Rp 25 ribu perorangnya.

“Ada kenaikan biaya sebesar Rp 5 ribu. Dan ongkos pengelola-han lahan dalam satu hektare sawah diperkirakan mencapai Rp 10 juta,” jelas Sutrisno.

Sutrisno menambahkan, ong-kos bibit dan obat-obatan juga tergolong besar. Apalagi tanam tembakau mengalami kendala seperti terserangnya hama yang menyebabkan daun tembakau menjadi keriting. Secara otoma-tis petani harus tambal sulam ul-ang untuk menanam.“Yan pasti petani mengalami pembengka-kan modal. Memang harga bibit tidak semahal tahun kemarin.,” ucapnya.

Ia mengaku setelah panen, petani juga masih mengeluarkan modal ulang. Yakni ongkos mera-jang dan penjemuran.”Memang petani tidak mengalami kerugian. Untuk tahun hanya bisa kembali modal,”tandas Sutrisno.

Menanggapi hal itu, Ketua Asosiasi Petani Tembakau In-donesia (APTI) Kabupaten Probolinggo, Mudakkir, men-gatakan memang biaya un-tuk buruh tani mengalami ke-niakan, harga sehingga modal keraj mengalami kenaikan. Di wilayah Kabupaten Proboling-go dalam bulan ini sudah mulai memasuki masa panen tembakau.“Kebanyakan petani tembakau keuntungan yang diperolehnya tidak begitu be-sar. Lantaran harga tembakau kurang maksimal,”ucapnya.

Sementara itu, area tanam tembakakau tahun ini selaus 10.774 hektar. Ada kenaikan luas tanam dibandingkan tahun 2013 kemarin yang hanya seluas 9.194 hektar. Lokasi penghasil tembakau, tersebar di 7 Kecamatan. Diantara-nya, kecamatan Paiton, Kotaanyar, Pakuniran, Besuk, Kraksaan, Kre-jengan dan Pajarakan.

=MaHfud HidayatulllaH

TEMBAKAU

Harga Tembakau Kurang Maksimal

Page 14: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III14 Probolinggo

Setelah pasangan selingkuh berhasil di grebek warga, kemu-dian keduanya langsung di arak oleh ratusan warga ke Kantor Kelurahan Sukoharjo sekitar satu kilo meter dari rumah EA (35) per-empuan selingkuhannya itu.

Sebelum di arak, AFL (35) warga Desa Alas Tengah Ke-

camatan Besuk yang tak lain pria selingkuhannya tersebut sempat menjadi amukan massa. Bahkan, AFL mengalami luka cukup se-rius dan mencucurkan darah di pelipis Kanan serta kepala aki-bat bogem mentah dari warga sekitar.

EA sendiri, masih menyan-

dang status sebagai istri dari HSN (39) yang bekerja keluar kota semenjak beberapa bulan yang lalu. Budiono (48) ketua RT 05 menyebutkan, kalau FSL sering bermalam di rumah EA. “Dalam satu minggu FSL itu ada dua sampai tiga kali menginap di rumahnya,”bebernya kepada wartawan, Senin (22/9) malam.

Kalau lelaki itu bermalam ke rumah pasangan selingkuhannya, dia masuk melalui pintu bela-kang. “Sekitar pukul 7.00 malam, pasti dia datang dan masuk mele-wati pintu dapurnya. Baru masuk ke dalam kamar. Pukul 5 pagi, FSL keluar rumah dari selingku-

hannya itu lewat pintu belakang juga,”ucap Budiono saat di kantor kelurahan.

Sementara itu, E A mengaku, kalau dia dengan HSN sudah proses penceraian di Pengadilan Agama Kota Probolinggo. “Saya sudah cerai bulan 7 (Juli) dengan HSN, tapi suratnya masih belum turun dari PA,”ucap EA.

Semenjak itu, EA tidak men-dapat nafkah lahir dan batin oleh HSN. “Saya sudah tidak di nafkahi kok,”serunya. Keduanya langsung di bawa Ke Kantor Mapolsek Ma-yangan untuk di lakukan proses terkait perselingkuhan ini.

=M.HisbullaH Huda

Yang Selingkuh DigerebekDiarak Menuju Kantor KelurahanPROBOLINGGO - Aksi pengepungan dilakukan warga di rumah pasangan selingkuh yang berlokasi di kawasan RT 05 RW 05 Kelurahan Sukoharjo Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo. Sambil berteriak dan menggedor pintu, warga yang penuh emosi meminta wanita penghuni ru-mah berinisial WA untuk keluar.

DIAMANKAN. Pasangan selingkuh yang diarak warga ke kantor Kelurahan Sukoharjo Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO – Kendati Konferensi Cabang Nahdhlatul Ulama (Konfercab NU) Kabu-paten Probolinggo masih akan digelar pada 23 Oktober 2014 mendatang, namun gaung pemilihan Ketua Tanfidz kian memanas. Terbukti, ada sejum-lah nama kandidat yang sudah bermunculan.

Selain nama KH. Syaiful Hadi (Ketua tanfidz lama), ada tiga nama lainnya yang siap berlaga dalam bursa konfercab tersebut. Yakni Kiai Masrur Nasur, Wakil Ketua PCNU, H. Sulaiman, Sekretaris PCNU dan KH Abdul Hadi, Ketua RMI.

Ketua panitia konfercab NU Kabupaten Probolinggo, Taufiq menjelaskan, dalam konfercab nanti, ada sebanyak 129 ranting dan 11 MWCNU yang punya hak untuk me-milih. “Munculnya sejumlah nama kandidat itu merupakan bagian dari dinamika or-ganisasi,” tandasnya kepada wartawan, Selasa (23/9).

Dia menjelaskan, konfer-cab NU Kabupaten Proboling-go itu tidak menitik beratkan pada suksesi. Namun itu merupakan sebuah momen-tum untuk melakukan evalu-asi pada sebuah organisasi.

“Siapapun yang terpilih nanti sebagai Ketua tanfidz itu tidak masalah, karena itu bagian dari sebuah dinamika,” katanya.

Konfercab NU itu, imbuh dia, akan dilaksanakan dalam satu hari. Namun sebelum pemilihan ketua Tanfidz yang baru, ada sebuah laporan pertanggungjawaban (LPJ) dari Ketua tanfidz yang lama. “LPJ itu nanti akan disampai-kan oleh Ketua tanfidz yang lama,” ungkapnya.

Lalu siapa dari sekian nama kandidat yang terkuat dalam kofercab NU nanti? Taufiq sendiri tidak bisa men-jelaskan, karena masalah itu merupakan soal privasi dari masing-masing kandidat.

Sementara itu, wacana di luar merebak, jika keem-pat nama kandidat tersebut sama-sama mempunyai kans peluang untuk menjadi Ketua Tanfidz. Apalagi, kabar santer tentang lobi-lobi untuk men-cari dukungan suara semakin panas bak bola liar.

Secara terpisah, KH. Syaiful Hadi mengatakan, siapapun kader atau pengurus NU boleh menjadi calon. “Si-lahkan saja. Siapapun boleh menjadi kandidat,” katanya.

=MuHaMMad sugianto

Kian MeManas

Nama Kandidat Bermunculan

Page 15: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III 15 lahragaKORAN

MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014

No. 0448 | TAHUN III 15

Terakhir, “The Reds” takluk 1-3 dari West Ham United di Up-ton Park. Akibat kekalahan ini, mereka tertinggal tujuh poin dari Chelsea yang memimpin klasemen sementara. Gara-gara ini, “mood” para pemainnya se-dang menurun. Meski demikian, dia masih yakin anak-anak as-uhnya bisa bersaing merebut gelar juara musim ini bersaing bersama Chelsea, Manchester, dan Arsenal.

“Tentu saja, kami tidak bisa tersenyum lebar karena kami mengalami tiga kekalahan berun-tun. Kami tidak mengalami situ-asi seperti ini musim lalu. Tetapi kami harus kembali fokus dan bergerak maju,” kata mantan pelatih Swansea City itu.

Pelatih asal Irlandia ini mel-anjutkan, “Sebagai pelatih, kami menganalisa penampilan tim dan itu adalah kerja saya untuk menjaga dan meningkatkan kem-

bali kepercayaan diri tim ini. Kami mengawali musim dengan buruk, tetapi saya sudah cukup bekerja dengan tim ini dan saya tahu para pemain dan respon mereka. Seju-jurnya, para pemain sangat ingin bekerja keras dan ini memberi harapan untuk saya.”

Menurut Rodgers, para pe-main dan pendukung Liverpool tidak perlu berkecil hati dengan kekalahan-kekalahan tersebut karena liga ini masih sangat pan-jang. “Seperti saya bilang tadi, kami memulai musim ini dengan tidak terlalu bagus, tetapi kami akan mengalami kemajuan. Kami sudah seringkali menunjukkan hal itu di sini. Tim saya akan se-makin lebih baik pada paruh ked-ua musim ini,” imbuhnya.

Menjelang laga melawan Mid-dlesbrough di ajang Capital One Cup atau Piala Liga Inggris pada Rabu (24/9) dini hari WIB tadi, Brendan Rodgers meminta para

pemainnya untuk menaikkan standar penampilannya. Lebih-lebih lagi saat melakoni derby Merseyside melawan Everton pada Minggu (28/9) mendatang.

“Sebagai sebuah tim, kami se-mua menaruh hormat bahwa kami bisa akan lebih baik. Kami masih

mencari penampilan terbaik kami seperti yang kami tunjukkan saat mengalahkan Tottenham. Saya tidak pernah ragu dengan hal ini. Kami harus berlatih lebih keras lagi dan pada saat bersamaan kami harus tetap membangun ke-percayaan diri,” imbuhnya.

Selain itu, kata Rodgers, para pemain harus mengurangi kesala-han di atas lapangan. Pasalnya, dalam beberapa laga terakhir, terutama saat melawan West Ham akhir pekan lalu, Liverpool mel-akukan banyak kesalahan.

=SKY SPORTS/CAROL AJI

LONDON - Pelatih Arsenal Arsene Wenger memastikan bahwa Mathieu Debuchy akan absen se-lama tiga bulan setelah melakukan operasi menyusul cedera engkel kaki kiri yang didapat saat Arsenal ditahan imbang 2-2 oleh Manches-ter City di Emirates dua pekan lalu.

Wenger memastikan hal itu pada Senin (22/9). “Dia sudah mel-akukan operasi dan akan absen selama tiga bulan. Ini waktu yang ideal bagi dia untuk beristirahat. Semua berjalan bagus, tetapi dia bisa pulih satu atau dua minggu lebih cepat dan bisa juga lebih lama satu atau dua minggu. Tetapi dia harus beristirahat sekitar tiga bulan. Yang terpenting sekarang adalah seberapa bagus kami men-emukan pemain yang tepat untuk menggantikannya. Kami membeli Calum Chambers untuk itu,” kata pelatih asal Prancis itu.

Menyusul cedera ini, Wenger harus memutar otak untuk mem-

benahi lini belakangnya menyu-sul badai cedera yang melanda para pemain belakang. Pemain muda Hector Bellerin diberita-kan belum fit setelah mengalami cedera saat “The Gunners” kalah 0-2 dari Borussia Dortmund pada laga perdana Liga Champions Se-lasa pekan lalu. Sedangkan Nacho Monreal harus akan absen selama empat pekan. Kieran Gibbs juga sedang berjuang mengembalikan kebugarannya. Di bek tengah, pil-ihan Wenger juga sangat terbatas setelah Thomas Vermaelen dijual ke Barcelona pada jendela trans-fer musim panas lalu.

Sementara itu, para petinggi klub Liga Serie A Italia AS Roma, mulai dari Direktur Olahraga, Jen-eral Manager Mauro Baldissoni, dan Presiden James Pallotta men-egaskan bahwa mereka tidak akan menjual pemain internasional Be-landa yang sedang mengalami ced-era, Kevin Strootman. Penegasan

ini muncul menyusul godaan yang datang dari Manchester United (MU). Pelatih klub Liga Utama Ing-gris itu, Louis van Gaal ingin mem-boyong pemain ini ke Old Trafford.

Saat ini Strootman sedang berjuang pulih dari cedera lutut

parah yang didapatnya Maret 2014. Cedera ini membuatnya ab-sen membela Belanda pada Piala Dunia 2014 di Brasil Juni-Juli lalu. Baldissoni berharap, Strootman akan segera pulih.

“Kami tidak sabar menunggul

Kevin kembali beraksi lagi di atas lapangan. Kami sangat merindu-kan dia, dan tidak lama lagi dia akan beraksi. Kami bangga pada Kevin sebagai bagian dari skuat dan tidak akan menjualnya,” kata Baldissoni kepada Sky Italia.

Sementara James Pallotta mengungkapkan rasa frustrasi atas jendela transfer musim pa-nas lalu, terutama terkait manu-ver MU yang menyiapkan dana hingga 60 juta pound plus Juan Mata untuk membeli Strootman.

Pallotta menegaskan bahwa Strootman tidak akan dijual. “Me-dia Inggris tidak pernah absen memberitakan bahwa Strootman akan Manchester United. Padahal Kevin Strootman tidak akan dijual dan tidak pernah mendiskusikan masalah itu di Roma. Mereka itu media sampah. Kami tahu Kevin adalah bagian penting dari ren-cana jangka panjang kami,” tutup Pallotta. =ESPN/SKY SPORTS/CAROL AJI

LIGA PRIMER INGGRIS

Mathieu Debuchy Absen Tiga Bulan

Liverpool Butuh Suntikan MoralLIVERPOOL - Pelatih Liverpool Brendan Rodgers berharap bisa mengatasi anjloknya penampilan tim itu pada awal musim ini. Tetapi untuk itu dia butuh sesuatu untuk mengangkat moral pemain yang ter-puruk akibat tiga kekalahan beruntun dalam empat laga pertama Liga Utama Inggris musim ini.

Rodgers: Kami Harus Tetap Membangun Kepercayaan Diri

Page 16: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III16 KORAN MADURA

16RABU 24 SEPTEMBER 2014

No. 0448 | TAHUN III

Mathieu DebuchyAbsen Tiga Bulan Olahraga | 15

BACA JUGA

Kini kedua tim hanya terpuat dua poin. Barcelona mengoleksi 12 poin hasil empat kali menang dari empat laga awal musim ini, sedangkan Valencia menguntit dengan 10 angka. Sebenarnya, nilai Valencia sama dengan Sevilla yang berada satu tingkat di bawahnya, tetapi tim kelelawar putih itu ung-gul dalam selisih gol.

Berlaga di kandang la-wan, Valencia sejatinya lebih banyak tertekan. Mereka kalah dalam penguasaan bola yakni sebesar 43:57 persen. Getafe juga unggul dalam jumlah peluang den-gan melesakan 12 tembakan den-gan lima diantaranya mengarah ke gawang. Sementara, Valencia hanya menegemas tujuh tendangan dengan tiga tepat sasaran yang se-

muanya berbuah menjadi gol.Valencia yang bermain lebih

efektif langsung membuka keung-gulan ketika laga baru memasuki menit ketujuh. Adalah Paco Alcac-er yang mencatatkan namanya di

papan skor setelah melepas-kan tendangan kaki kanan yang mengarah ke pojok kanan gawang memanfaat-kan umpan dari Rodrigo.

Tertinggal satu gol, tuan rumah mencoba untuk meningkatkan agresivitas

serangan. Pada menit ke-12, Lafita berusaha mencari gol pernyama kedudukan untuk Getafe, tetapi tembakannya dari jarak dekat masih mudah diamankan kiper Diego Alves.

Pada menit ke-20, lengahnya barisan pertahanan Getafe kem-

bali dimanfaatkan Valencia untuk menggandakan kedudukan. Kali ini, Alcacer menjadi creator ter-ciptanya gol setelah memberikan umpan kepada Andre de Gomes yang diteruskan dengan sepakan mendatar dari dalam kotak penalti.

Unggul dua gol membuat penggawa Valencia semakin per-caya diri begitu memasuki babak kedua. Keputusan pelatih Nuno Espirito Santo untuk memasukan Sofiane Feghouli menggantikan Alcacer pada menit ke-65 berbuah manis setelah sang gelandang di-jatuhkan di dalam kotak penalti lawan pada menit ke-72. Rodrigo Machado yang maju sebagai ek-sekutor pun mampu mejalankan tugasnya dengan baik dengan me-lepaskan tendangan kea rah ten-gah gawang.

Namun, Valencia harus ber-main dengan sepuluh pemain menyusul kartu kuning kedua alias kartu merah yang diterima Rodrigo akibat melakukan pelang-garan sesaat setelah gol itu. Meski demikian, Getafe gagal memaksi-malkan keunggulan pemain terse-but dan harus merelakan tiga poin dibawa pulang oleh tim tamu.

=SKY SPORTS/CAROL AJI

VALENCIA TEKAN BARCELONAMADRID - Valencia menekan Barcelona di pun-cak klasemen sementara La Liga Spanyol, setelah memetik kemenangan telak tiga gol tanpa balas atas tuan rumah Getafe dalam lanjutan La Liga Spanyol di Coliseum Alfonso Perez, Senin (22/9) waktu setempat atau Selasa (23/9) dini hari WIB.

Para pemain Valencia merayakan gol kedua yang dibuat oleh Rodrigo Moreno. Valencia menang 3-0 atas Getafe, Selasa (23/9) dini hari WIB.

Page 17: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III A

Kecelakaan beruntun terse-but menyebabkan pengemudi honda Jazz tewas mengenaskan di tempat kejadian perkara (TKP), karena tergencet badan mobil. Sedangkan, pengendara dump truck harus dilarikan ke RSUD Dr Soetomo Surabaya lantaran men-derita luka yang cukup parah.

Kronologi peristiwa tragis itu, berawal saat dump truck L 8073 DJ yang dikemudikan Hartono (51), warga Dusun Sanan Timur, Desa Mojotrisno, Kecamatan Mo-joagung, Kabupaten Jombang, mengalami rem blong ketika mel-aju dari arah utara menuju pintu tol sepanjang 5,4 tersebut. Kend-araan bermuatan tanah uruk itu tidak bisa dikendalikan, hingga menabrak sejumlah kendaraan yang sedang antre membeli tiket

di loket tol Suramadu.Kendaraan yang pertama kali

dihantam truk nahas itu adalah honda Jazz dengan nopol N 1568 GU, yang dikemudikan Samsul Ari-fin (30), warga Desa Bakeong RT 03 RW 07, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep. Kerasnya benturan tersebut membuat mo-bil warna pink ini hancur berkep-ing-keping nyaris tak berbentuk. Apalagi mobil tersebut meng-hantam pembatas pintu tol yang terbuat dari beton. Praktis, sang pengemudi pun tegencet di dalam mobil. Akibatnya, kepala korban hancur dan tewas seketika, muka korban tak dapat dikenali lagi.

Tidak berhenti disitu saja, truk Fuso nopol DK 9541 GI, yang dikemudikan Sudiarsa I Nengah, (56), warga Baleagung Bantas Se-

24 SEPTEMBER 2014 No. 0448 | TAHUN III

RABU Seftia AffandyBELAJAR MENGENALDIRI SENDIRI

NETER KOLENANG | P

PENJAMBRETLIBATKAN ANAK-ANAK

PAMEKASAN | G

Taneyan LanjangKORAN MADURA

TERSANGKA KASUS DAMKAR TAK AKAN LARI

SAMPANG | J

TRAGIS. Kecalakaan beruntun yang terjadi di pintu tol Suramadu mengakibatkan pengemudi Honda Jaz Tewas mengenaskan.

Dump truck L 8073 DJ yang dikemudikan Hartono mengalami rem blong dan menghantam Honda Jazz dengan nopol N 1568 GU, yang dikemudikan Samsul Arifin. Honda Jazz menabrak truk Fuso nopol DK 9541 GI, yang dikemudikan Sudiarsa I Nengah yang berada di depan honda Jazz pun terdorong hingga naik ke pembatas loket tol. Truk Fuso menghantam Isuzu Elf warna merah nopol M 7219 UG, yang dikemudikan Samuki. Selanjutnya, membentur Isuzu Elf warna putih nopol M 7667 UA yang dikendarai Sukarto.

lemadeg Timur, Bali, yang berada di depan honda Jazz pun terdorong hingga naik ke pembatas loket tol. Selain itu, Isuzu elf warna merah nopol M 7219 UG, yang dikemudi-

kan Samuki (49), warga Desa Lar-angan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Kabuapaten Pamekasan, dan Isuzu elf warna putih nopol M 7667 UA yang dikendarai Sukarto (50), war-

Hartono (51), warga Dusun Sanan Timur, Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang Kondisi: Luka Parah

Samsul Arifin (30), warga Desa Bakeong RT 03 RW 07 Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep. Kondisi: Meninggal Dunia

Sudiarsa I Nengah (56), warga Baleagung Bantas Selemadeg Timur, Bali. Kondisi: Selamat

Samuki (49), warga Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Kabuapaten Pamekasan. Kondisi: Selamat

Sukarto (50), warga Desa Ceguk, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan. Kondisi: Selamat

Selasa 23 September 2014Pukul 10.30 WIB

Kecelakaan lalu lintas di Pintu Tol Suramadu sisi Madura adalah yang kedua dalam tiga bulan terakhir. Penyebabnya pun sama, yakni rem blong.

KecelakaanPintul Tol Suramadu

Kecelakaan di Pintu Tol Suramadu

Kronologi Korban Kecelakaan

ga Desa Ceguk, Kecamatan Tlana-kan, Kabupaten Pamekasan.

Kedua kendaraan yang tengah ditumpangi siswa asal Pamekasan untuk mengikuti even Pekan Olahraga Daerah (Popda) di Ka-bupaten Gresik itu, juga menjadi korban benturan dari belakang hingga mengakibatkan kerusakan cukup parah di bagian kaca ba-gian belakang. Untungnya, tidak sampai menimbulkan korban jiwa dari kalangan siswa tersebut. Juga terdorong dari belakang hingga kaca bagian belakang pecah.

Kanit Laka Polres Bangkalan, Ipda Puji Purnomo menyatakan belum bisa memastikan terkait penyebab kecelakaan tersebut. Dugaan terjadinya rem blong pada dump truck itu masih harus menunggu hasil uji kelayakan dari Dishubkominfo. Bisa saja ka-rena faktor yang lain. Masih bu-tuh pemeriksaan lebih lanjut.

=DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Kecelakaan maut terjadi di pintu tol jembatan Suramadu sisi Madura, Selasa (23/9), sekitar pukul 10.30 WIB siang. Insiden mengenaskan ini melibatkan dua kendaraan Isuzu elf, honda Jazz, dump truk, dan truk Fuso.

REM JEBOL, KEcELAKAAN DI TOL

Page 18: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III BPROBOLINGGO RABU 24 SEPTEMBER 2014

No. 0448 | TAHUN III KORA N MADURAB Sumenep

Berdasarkan informasi yang dihimpun Koran Madura, dari 20 kelompok petani garam di Kecamatan Dungkek, sekitar 16 kelompok lahan pegara-mannya sudah dialihfungsikan menjadi tambak ikan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (KKP) Sumenep Moh. Jakfar mengaku telah mengetahui hal itu. "Ya benar, dari 20 kelompok hanya ting-gal 4 kelompok yang tetap melakukan produksi garam," katanya, Selasa (23/9).

Menurut Jakfar, dirinya tidak bisa memaksakan diri untuk menekan petani agar tetap memproduksi garam seperti biasanya. "Walaupun kami yang membidangi,

tidak bisa memaksa keingi-nan petani. Apalagi, saat ini harga garam selalu berada di bawah ketentuan pemerintah," terangnya.

Kendati demikian, pihakn-ya mengaku akan selalu mem-berikan pembinaan terha-dap petani. Baik, petani yang masih memproduksi garam maupun petani garam yang telah mengalihfungsikan la-hannya menjadi tambak ikan.

"Kami tetap akan melaku-kan pembinaan, baik tentang tata cara membudidaya ikan maupun memproduksi garam yang baik. Sehingga pilihan al-ternatif warga bisa menghasil-kan yang baik dan tidak selalu merugi," terangnya.

Ketua Persatuan Garam Rakyat Sumenep Moh Hasan, berharap agar pemerintah menindak tegas perusahaan yang tidak membeli garam rakyat sesuai dengan HPP. Sebab, jika tidak ditindak, la-han garam di Sumenep akan semakin sempit. ”Kalau ada aturan tapi tidak dilaksana-kan, itu artinya harga di atas kertas” singkatnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disper-indag) Sumenep Syaiful Bahri mengaku kesulitan untuk mel-akukan pengecekan di lapan-gan. Sebab, walaupun kualitas garam milik petani bagus, na-mun pengusaha tetap mem-beli garam dengan harga di bawah HPP, yakni sekitar Rp 450 ribu per/ton. ”Mereka mel-aporkan jika pembelian garam milik petani sesuai dengan HPP,” kata mantan Kepala Di-nas Kehutanan dan Perkebu-nan (Dishutbun) itu.

Tidak sesuainya realita dan

fakta itu, kebanyakan pengu-saha garam berdalih pembel-ian garam di kalangan petani dihitung dengan pembiyaan yang dikeluarkan oleh pen-gusaha, seperti halnya biaya transportasi dan juga biaya pemeliharaan garam selama berada di gudang. Sehingga, ketika dikalkulasi harga garam milik petani tetap mengacu terhadap HPP yang ada, yakni untuk garap KW 1 sebesar Rp 750 ribu dan K2 550 ribu.

Oleh sebab itu, dirinya se-bagai leading sector yang me-nangani harga garam, berjanji akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas garam rakyat dengan sistem kendali mutu, agar para petani tidak cuma mengejar jumlah garam yang dipanen, tapi kualitasnya juga bisa dijaga dan ditingkat-kan. ”Kita akan tetap upaya-kan agar harga bisa sesuai HPP, termasuk kualitas bisa diting-katkan” tukasnya.

=JUNAEDI/MK

Lahan Pegaraman Mulai DialihfungsikanDisperindag Tak Mampu Kendalikan Pengusaha

SUMENEP – Sebagian petani garam mengalihfung-sikan lahannya menjadi tambak ikan, seperti yang dilakukan petani garam di Kecamatan Dungkek. Hal itu dilakukan karena sejak beberapa tahun tera-khir, harga garam di bawah harga pokok pembelian (HPP).

Menurut Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Sumenep, Edy Sutrisno, melalui Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Dishutbun, Bagas Praptomo, beberapa gudang di atas sudah dianggap memenuhi target pembelian yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Berdasarkan data yang diperoleh Koran Madura, sejauh ini Gudang Garam di Patean sudah melakukan pembelian tembakau sebanyak 1900 ton. Sementara Gudang Garam di Guluk-Guluk mencapai 3900 ton. Paling sedikit adalah Wismilak, yaitu 360 ton.

Sebelumnya, Bagas menyampai-kan bahwa pada tahun ini pemerintah menargetkan pembelian tembakau bisa mencapai 6000 ton. “ Sejauh ini, rupanya pembelian tembakau oleh gudang sudah mencapai target yang kita inginkan,” paparnya, Selasa (23/9).

Lebih lanjut, Bagas mengatakan, penyerapan tembakau tahun ini sudah mencapai 70 persen dari realisasi tanam tembakau tahun ini sekitar 16 ribu hek-tare dengan asumsi produksi mencapai sekitar 6500 ton lebih. “Tembakau yang sudah terserap diperkirakan telah menca-pai 70 persen,” ungkapnya.

Saat disinggung mengenai harga tem-bakau, Bagas mengatakan masih tidak ada perubahan. Menurutnya, meski gudang tembakau diperkirakan akan tutup 10 hari lagi, namun harga tembakau masih seperti semula.

“Belum (ada perubahan harga). Sam-pai saat ini harga tembakau masih tetap. Tidak ada penurunan,” tandasnya. Untuk diketahui, selama ini Gudang Garam me-matok harga Rp. 22-40 ribu per kilogram. Sedangkan Wismilak Rp. 38-45 ribu per kilogram.

=FATHOL ALIF/MK

TEMBAKAU

10 Hari Lagi Gudang Tutup

GudanG PenyeraPan HarGa

Gudang Garam (Patean)

1900 ton Rp. 22.000 s/d 40.000

Gudang Garam (Guluk-Guluk)

3900 ton Rp. 22.000 s/d 40.000

Wismilak 360 ton Rp. 38.000 s/d 45.000

SUMENEP - Dalam waktu 10 hari lagi, semua gudang tembakau yang ada di Sumenep akan tu-tup. Beberpa gudang tembakau di Sumenep yang akan tutup ialah Gudang Garam di Patean, Gudang Garam di Guluk-guluk, dan Gudang Wismilak.

Penyerapan Tembakau

BudIdaya GaraM. Petani garam mengangkut hasil budidaya garam di Desa Karang Anyar Kecamatan Kalianget, Senin (22/9).

Page 19: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III CSumenep

Program tersebut dinilai da-pat menggangu tugas dan fungsi dewan sebagai lembaga kontrol, legislasi, dan anggaran. ”Nah, kalau dewannya sendiri sebagi pengelola proyek, bagaimana bisa jalan fungsi itu?,” katanya, Selasa (23/9).

Kalau terpaksa dipertahan-kan, realisasi program tersebut diprediksi tidak akan berjalan maksimal. Ia mencontohkan, yang seharusnya jalan tidak di-lakukan pengaspalan, malah dengan adanya program tersebut akan diaspal. Padahal, jalan terse-but hanya dilewati satu orang dan satu mobil setiap harinya.

”Bisa saja itu terjadi, sehingga

pelaksanaan programnya kurang realistis dan sering tidak rasional. Makanya, anggota dewan lebih baik bekerja sesuai dengan tupok-sinya saja, tidak usah ikut campur soal proyek,” pintanya.

Berbeda dengan pendapat anggota DPRD Sumenep, Abd Hamid Ali Munir. Ia mengatakan program tersebut patut diperta-hankan. Sebab, pada dasarnya, se-mua program tersebut bertujuan untuk membangun kesejahteraan masyarakat.

”Program pembangunan itu wajib hukumnya, kapan kita bisa maju, kalau kualitas infrastruk-turnya saja masih sembrawut,” katanya.

Disinggung adanya program tersebut akan mengganggu tu-poksi sebagai anggota dewan, pihaknya tidak menyangkal. Han-ya saja, yang perlu disadari oleh masyarakat luas, anggota dewan sama sekali tidak mempunyai hak untuk mengelola proyek.

Katanya, anggota dewan itu berhak untuk mengajukan atau merekomendasikan untuk men-dapatakn program ke satuan kerja perangkat daerah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Ia mencontohkan, jika masyarakat membutuhkan peng-aspalan jalan, anggota dewan bisa merekomendasikan ke Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan lain semacamnya. ”Itu yang harus diketahui oleh khalayak ramai, sehingga masyarakat tidak salah persepsi,” katanya.

Sedangkan untuk anggaran kebutuhan tersebut, lanjut Hamid,

tidak ada batasan selagi anggaran di APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) mencukupi. ”Kalau masalah anggaran, tergantung ke-butuhan yang ada, malah bisa men-capai Rp 2 miliar lebih,” tukasnya.

Informasi yang berhasil di-himpun Koran Madura, dana PI-PEK setiap tahunnya meningkat drastis. Anggota dewan 50 orang. Pada tahun 2012 dana PIPEK me-nelan sekitar Rp 10 miliar dengan asumsi setiap anggota DPRD me-nerima sebanyak Rp 200 juta.

Pada tahun 2013 dan PIPEK mencapai Rp 15 miliar dengan asumsi setiap anggota DPRD men-dapatkan dana sebesar Rp Rp 300 juta. Tahun 2014 dana PIPEK men-galami peningkatan yang cukup drastis, yakni hingga mencapai Rp 3,750.000.000, dengan asumsi setiap anggota DPRD mendapa-takn jatah sebesar Rp 750 juta.

=JUNAEDI/MK

Dana PIPEK Dewan DisoalPengamat Hukum: Lebih Baik Dihapus

SUMENEP – Pengamat hukum Sumenep Ach. Novel men-gatakan, Program Infrastruktur Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (PIPEK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep lebih baik dihentikan atau dihapus.

Ach. NovelPengamat Hukum

Tentu kita semua tahu, sejak tanggal 10 Juni 2009 lalu, mem-bentang sebuah bangunan yang membelah laut antara selat Ma-dura dan Jawa. Banguan itu ber-bahan beton yang terdiri dari 36 bentang untuk sisi Surabaya dan 45 bentang sisi Madura dengan panjang masing-masing 40 meter dengan konstruksi bangunan di atas PCI Girder. Sedangkan untuk bagian bawah menggunakan pondasi pipa baja berdiameter 60 cm dengan panjang rata-rata 25 meter untuk sisi Surabaya, dan 27 meter untuk sisi Madura.

Iya, Madura punya jempa-tan terpanjang nasional yang berdiameter 5.438. Jembatan itu menghubungkan antara pulau garam Madura dengan pulau Jawa (Surabaya). Jembatan ini dires-mikan awal pembangunannya oleh Presiden saat itu, Megawati Soekarno Putri pada tanggal 20 Agustus 2003 dan dibuka se-cara resmi oleh Presiden Susilo

Bambang Yudhoyono pada tanggal 10 Juni 2009. Untuk membangun jembatan ini, pemerintah membu-tuhkan waktu kurang lebih 6 tahun dengan biaya sebesar4,5 triliun rupiah. Sungguh, sangat fantastis melihat desain konstruksi dan ang-garan yang dikucurkan.

Bisik-bisik, jempatan itu diproyeksikan akan menarik investor dan memecut potensi terpendam Madura dalam berba-gai sektor, baik sektor pariwisata, budidaya mutiara, dan perindus-trian. Lebih-lebh soal membuka kran perbaikan sosial ekonomi masyarakat Madura.

Sehingga tak salah jika ada banyak mimpi dari mega proyek trilinunan itu, terutama mereka yang tinggal di pelosok desa. Ia berharap, pasca jempatan itu beroperasi kehidupan masyarakat Madura tidak lagi seperti dulu; tertinggal dari daerah-daerah lain. Namun, mimpi Madura yang sejahtera dan dapat membuka

akses perbaikan sosial sepertinya hanya ilusi, Madura masih saja berkembang biak dalam aspak.

Hal itu mencuat dalam diskusi panjang bersama jurnalis ekonomi pada safari Jurnalistik PWI Pusat, Lutfil Hakim dan Ainurrahman. Menurut beberapa data yang disajikan oleh dua pe-materi yang jago dalam analisis bisnis dan ekonomi itu, banyak potensi di Madura tidak tergarap dengan baik pasca jempatan Suramadu itu beroperasi.

Hal itu dapat kita buktikan dari perbandingan Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) dan Produk Domestik Regional Bruo (PDRB) Tahun 2014. Dari 4 Kabupaten di Madura (Sumenep, ABPD 1,5 T dengan PDRB 10,5 T; Pamekasan, ABPD 1,4 T dengan PDRB 9,8 T; Sam-pang, ABPD 1,1 T dengan PDRB sebesar 7,7 T; dan Bangkalan, ABPD 1,4 T dengan PDRB 9,8 T) rata-rata tiap tahun hanya berada pada angka 7 triliun. Dan ber-banding terbalik dengan daerah Surabaya, dengan PDRB 24 trili-uan. Padahal ABPD hanya 6,6 T.

“Kenapa Surabaya bisa hidup? Jawabannya, karena ada ragam industri yang cukup menggeliat, baik indutri menengah maupun industri berat. Dari geliat industri itu, ternyata Madura hanya suka menjadi penonton, karena

konsep pembangunan untuk Ma-dura hanya sekadar ilusi semata, seolah-olah, jempatan itu bukan untuk Madura, tetapi untuk Sura-baya dan sekitarnya,” tegas Lutfil Hakim, wartawan senior bidang Bisnis dan Ekonomi saat menya-jikan data pada safari Jurnalistik Minggu kemarin.

BPWS yang disebut-sebut sebagai wadah yang concern dalam pemantauan dan pengelo-laan Suramadu dan sekitarnya tidak bisa berbuat banyak, wadah itu terkesan formalistis, sehingga Chaerul DJaelani, yang diang-gap oleh Soekarwo adalah orang yang paling memahami potensi Madura dan Jatim, tak kuasa pula memecut potensi terpendam Madura dalam berbagai sektor. “Kita harus sadar kondisi ini, agar Madura tidak selalu menjadi penonton dari praktik kapital-isme di dearah tetangga,” tambah Ainurrahman, wakil Ketua PWI Jatim Bidang Bisnis dan Ekonomi

Dari analisanya selama menja-di wartawan bisnis dan ekonomi, ia membuktikan kedekatan geografis Surabaya dengan Madura tidak cukup signifikan, aneka industri malah berkembang biak ke daerah

tertangga, yaitu Gresik, Mojokerto, Jombang, Sidoarjo, Bangil dan Pasuruan. “Entahlah, Jembatan Suramadu hanya untuk para pemi-lik modal saja,” tambah Ainur.

Ketika diskusi panjang hingga sampai jam 23.30 Wib., kata Luftil, kuncinya ada pada magij wartawan. “Bali, kenapa mem-buat dunia terpesona dengan sektor wisatanya, itu semua karena tangan para jurnalis. Para jurnalis sudah merasa memi-liki terhadap Bali. Ketika bom meluluhlantakkan Bali, semua wartawan tak meliput, soal sampah berserakan pun di sekitar pantai kita kawal. Maka kuncinya, Madura di masa depan itu ada pada wartawan,” terang Lutfil

Apa perlu Madura menjadi corporation agar agar Madura tidak selalu menjadi pentonton dari geliat industri daerah te-tangga. “Jika kita baca dan analisa sejak tadi, termasuk potensi alam yang ada, baik sektor ekonomi kerakyatan maupun migas, Ma-dura perlu jadi provinsi; memiliki gubernur dan terpisah dari Jatim, biar Madura bisa mandiri dan da-pat mengelola anggaran sendiri,” jelas Lutfil Hakim.=

CATATAN JURNALIS

Madura dalam IlusiPada siang itu, para peserta Safari Jurnalistik dari empat kabupaten di Madura terlihat mendengarkan secara sek-sama ketika diskusi tentang Perekonomian Madura mulai mengarah pada topik dalam kacamata wartawan. Bahkan para peserta berebutan untuk bertanya ketika dua jurnalis senior yang jago liputan soal ekonomi dan politik telah usai membeberkan data soal Madura yang hanya berkembang biak dalam asbak.

Page 20: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III D Sumenep

Soengkono mengatakan, pemerintah sebenarnya sudah memasukkan anggaran untuk DBHCT dalam DAK. Namun ka-rena musim tanamnya sudah habis, maka dana itu tidak dapat dicairkan. Menurutnya, kalaupun

dana itu akan dialihkan, hal itu dinilai sulit. Sehingga pada akh-irnya, dana tersebut untuk tahun ini tidak bisa cair.

Saat ditanya kendalanya, Soengkono menceritakan, hal tersebut disebabkan ada pen-

angguhan yang dilakukan oleh komisi. Ceritanya, saat dilakukan pembahasan, ada sedikit per-masalahan di komisi.

Namun, pihaknya mengaku tidak tahu persis apa sebenarnya yang menjadi masalah saat itu. Yang lebih banyak tahu tentang itu, menurut Soengkono, adalah Kepala Dinas Kehutanan dan perkebunan (Dishutbun), Edy Sutrisno.

“Ada sedikit permasalahan ketika pembahasan di komisi. Nggak tahu apa masalahnya. Yang lebih tahu kepala dinas. Tapi yang jelas, karena masalah tersebut, akhirnya dana itu di-tangguhkan oleh komisi,” tan-dasnya, Senin (22/9).

Menanggapi pernyataan So-engkono, mantan Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Dae-rah Sumenep (DPRD), Bambang Prayogi, mengatakan, apa yang dikatan wakil bupati tersebut tidak beralasan. Menurutnya, waktu itu komisi menilai bebera-pa program yang diajukan oleh pemerintah tidak mencerminkan kebutuhan masyarakat. Justru sebaliknya, katanya, beberapa program yang diajukan mencer-minkan keinginan orang-orang tertentu saja.

“Oleh sebab itu, waktu itu kami pending. Karena program yang diajukan tidak mencermin-

kan kebutuhan masyarakat. Jadi penyataan itu ngawur. Bukan salah, tapi ngawur,” tegasnya, Selasa (23/9).

Politisi PDI Perjuangan itu mencontohkan, salah satu pro-gram yang diajukan waktu itu adalah pembangunan gudang tunda jual. Menurutnya, pro-gram itu sama sekali tidak dibu-tuhkan oleh masyarakat. Karena bagaimanapun, menurutnya, ke-tika tembakau masyarakat sudah siap jual, maka masyarakat akan menjualnya secepat mungkin.

“Lah, kalau dibangun gu-dang tunda jual, itu untuk siapa? Masyarakat tidak butuh terhadap itu. Yang dibutuhkan oleh petani hanya dua. Pertama, kendaraan roda tiga untuk mengangkut hasil tembakau dan yang kedua adalah penguatan modal untuk kelompok tani,” kesalnya.

Seharusnya, kata Bam-bang, dalam membuat program, pemerintah transparan terhadap masyarakat. Salah satu caranya dengan melibatkan masyarakat dalam setiap perencanaan pro-gram yang akan diajukan.

“Sehingga dengan begitu, program yang diajukan oleh eksekutif benar-benar mencer-minkan kebutuhan masyarakat. Bukan keinginan orang-orang tertentu saja,” tutupnya.

=FATHOL ALIF

Wabup Tuding DPRD Menangguhkan DBHCTBambang Prayogi: Pernyataan itu Ngawur

SUMENEP – Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset (DP-PKA) Sumenep melakukan Sosi-alaisai Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 20/2014 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Validasi dan Pemutakhiran Aset Tetap di SKB Batuan itu, Selasa (23/9). Acara dikuti sebanyak 250 peserta yang datang dari semua SKPD.

Acara tersebut dibuka langsung oleh Bupati Sumenep A. Busyro Ka-rim. Selain dihari oleh Bupati Sume-nep A. Busyro Karim, juga dihadiri oleh semua kepala SKPD. Acara dimaksud akan berlangsung se-lama dua hari, yakni mulai kemarin hingga hari ini.

Kabid Aset DPPKA Sumenep Pram mengatakan, tujuan digelarn-ya sosialisasi untuk menyebar-luaskan amanat perbup tersebut sendiri. ”Jadi kami harap, setelah digelarnya sosialisasi ini, semua SKPD bisa menerapkan dengan maksimal, baik dari segi adminis-trasi sampai berita acara yang akan dilakukan mendatang,” katanya.

=*/JUNAEDI

KILAS AKTIVITAS

DPPKA Sosialisasikan Perbup Nomor 20 Tahun 2014

SUMENEP – Wakil Bupati Sumenep, Soeng-kono Sidik, mengungkapkan, salah satu ken-dala yang menyebabkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCT) tahun ini tidak dapat dinikmati oleh para petani, karena ada penang-guhan yang dilakukan oleh dewan.

MEMBUKA. Bupati Sumenep sedang memberikan sambutan sekaligus membuka acara Sosialisasi Perbup Nomor 20 Tahun 2014 yang dis-elenggarakan DPPKA.

Pasang di

KORAN MADURACall Centre (0328) 6770024

www.koranmadura.comKunjungi dan Unduh versi E-paper

Perwakilan petani tembakau berdialog dengan Buapti A. Busyro Karim did-ampingi Wabup Soengkono Sidik, Sekda Hadi Soetarto, dan Kapolres Mar-joko, Senin (22/9). Petani menanyakan tak cairnya DBHCT 2014.

Page 21: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III ESumenep

SUMENEP – Sejumlah ban-gunan yang ada di Kota Sume-nep belum mengantongi izin. Menurut Kepala Badan Pengelo-laan Perizinan Terpadu (BPPT) Sumenep, Heri Poernomo, ban-gunan yang banyak tidak berizin meliputi rumah kos, depot, dan kafe.

Heri men-gatakan, dari beberapa ban-gunan tak beri-zin tersebut, bangunan kos-kosan paling banyak. Ber-dasarkan data yang dimiliki, sampai saat ini bangunan kos-kosan yang ada di Sumenep ber-jumlah kurang lebih 60-an. Bila dibandingkan dengan jumlah kos-kosan sebelumnya, menu-rutnya, kos-kosan yang ada saat ini bertambah.

“Yang kami data itu, kos-ko-san yang ada sekitar 60-an. Yang berizin kurang dari 50-an. Berar-ti jumlah kos-kosan di Sumenep saat ini bertambah,” tandasnya, Selasa (23/9) di kantornya.

Dari sekian banyak tempat kos-kosan yang belum memiliki izin tersebut, menurut Heri, pal-ing banyak ada di daerah Kolor. Di sana, lanjutnya, ada lebih

dari lima tempat kos-kosan yang masih belum berizin. Meski de-mikian, pihaknya tetap melaku-kan pemantauan terhadap be-berapa kos-kosan tersebut.

Lebih lanjut, Heri menceri-takan, saat ini semaki banyak masyarakat yang membangun

tempat kos-ko-san. Namun, Heri menyayangkan, masyarakat han-ya tahu memban-gun, tapi tidak tahu bagaimana mekanisme per-izinannya. Oleh sebab itu, ia mengakui kalau pihaknya perlu m e n g g a l a k k a n sosialisasi kepada masyarakat ten-tang hal itu.

S e m e n t a r a itu, terkait sosialisasi, Heri men-gatakan bahwa pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada mereka. Hanya saja masih tidak optimal. Pasalnya, anggaran un-tuk melakukan sosialisasi sangat minim.

Menurutnya, sejauh ini so-sialisasi hanya dilakukan pada saat melakukan penertiban dan pengendalian di lapangan. “Is-tilahnya, kami menyelam sam-bil minum air. Jadi tak optimal,” akunya.

=FATHOL ALIF/MK

PERIZINAN

Banyak Bangunan Tidak Berizin

Jumlah hak pilih di desa tersebut sekitar 5.000 hak pilih, sedangkan jumlah cakadesnya se-banyak 11 orang. Padahal, sesuai peraturan bupati (perbup) jumlah maksimal cakades sebanyak lima orang dan minimal dua orang.

Praktik jual beli identitas tersebut terjadi pasca dikeluar-kannya kebijakan pemerintah tentang bukti dukungan meng-gunakan KTP sebagai syarat menjadi cakades. Informasinya, harga satu foto copi KTP antara Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu.

Cipto (43), salah satu warga Desa Talango, menjelaskan, praktik jual beli dukungan marak dilakukan salah satu cakades pasca diberlakukannya perbup yang mensyaratkan cakades harus mendapat dukungan dari masyarakat langsung.

Adanya jual beli dukungan tersebut, menurut Cipto dapat

memicu terjadinya konflik yang berkepanjangan. ”Bisa saja itu terjadi, karena warga berkeingi-nan kuat untuk mendukung salah satu cakades yang ada. Apalagi, di antara cakades satunya dengan cakades yang lain masih tetang-ganya sendiri,” terangnya.

Oleh sebab itu, dirinya sebagai bagian dari warga yang mempunyai hak pilih, meminta agar DPRD dan pemerintah men-gubah ketentuan tersebut. “Kalau bisa diubah,” katanya di gedung DPRD, Selasa (3/9).

Kepala Bagian Pemerinta-han Desa (Pemdes) Moh. Ramli mengatakan, pembatasan jumlah cakades tersebut merupakan am-anat undang-undang. Sehingga tidak mungkin diubah lagi. ”Kami hanya sebagai pelaku saja, dan teknis jumlah dukungan meng-gunakan KTP itu merupakan amanat perbup yang harus kita

patuhi bersama,” katanya.Lebih lanjut, mantan Camat

Batang-Batang itu mengatakan, sesuai amanat perbup, cakades yang akan maju melalui tahapan seleksi administrasi termasuk dukungan bagi yang lebih dari lima orang. Nantinya cakades yang menduduki ranking teratas akan keluar sebagai cakades.

Ditanya soal maraknya jual beli KTP, Ramli mengatakan bahwa hal itu bukan tang-gung jawabnya. Dia hanya bisa mengimbau agar masyarakat tidak menukar dukungannya dengan meteri. ”Jangan sampai terjadi jual beli dukungan, sebab perolehan suara tetap menunggu hasil di bilik suara,” terangnya.

Dirinya mengaku heran dengan fenomena tersebut. Sebab saat ini tahapan pelaksanaan pilkades serentak belum sampai pada proses itu. Pengumpulan KTP itu akan dilaksanakan delapan hari setelah melakukan verifikasi bakal calon. ”Itu aneh kiranya, sebab saat ini masih belum waktunya men-gumpulkan dukungan berbentuk KTP,” tukasnya.

=JUNAEDI/MK

JELANG PILKADES

Jual Beli DukunganSUMENEP – Praktik jual beli kartu tanda penduduk (KTP) yang dilakukan calon kepala desa (cakades) untuk mendapat dukungan mulai mengemuka, sep-erti yang terjadi di Desa/Kecamatan Talango, Pulau Poteran.

Yang kami data itu, kos-kosan yang ada sekitar 60-an. Yang

berizin kurang dari 50-an. Berarti jumlah kos-kosan di Sumenep saat

ini bertambah,”

Heri PoernomoKepala BPPT

DISUNTIK. Petuga Badan Karantina Hewan Wilayah Kerja Kalianget men-yuntikkan vitamin untuk mengantisipasi penyebaran penyakit, Selasa (23/9). Menjelang Hari Raya Idul Adha, banyak sapi Madura dikirim ke luar daerah.

JUAL BELI DUKUNGAN. Warga Desa/Kecamatan Talango di Kantor DPRD Sumenep, Selasa (23/9). Mereka mengadu-kan adanya jual beli dukungan menjelang pelaksanaan pemilihan kepala desa.

Page 22: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN IIIF PamekasanBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FRABU 24 SEPTEMBER 2014 NO. 0448 | TAHUN III

Sebelumnya sudah ada salah satu kader yang akan mengajukan kredit, namun terhenti prosesnya karena ditegur oleh partai. Karena saat itu partai belum memberikan keputusan, apakah boleh atau tidak.

Ketua Fraksi PPP, Moh. Sahur menjelaskan restu atau keputu-san ini berdasarkan surat edaran DPC PPP Pamekasan bernomor

263/Mak/M-37/IX/2014. Surat keputusan itu berisi, diperbo-lehkannya anggota Fraksi PPP untuk mengajukan pinjaman ke bank. Keputusan ini didasarkan pada fatwa ulama PPP Pamekasan dengan mempertimbangkan be-berapa hal, yang ditujukan bagi Fraksi PPP di DPRD Pamekasan. Surat keputusan itu ditandatan-gani oleh Ketua DPC KH A Nawa-

wi Thaha dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Wazirul Jihad.

“Berdasarkan surat keputu-san, maksimal pinjaman yang diperbolehkan Rp 300.000.000 bagi masing-masing anggota Fraksi PPP. Hal ini sudah saya sampaikan kepada semua ang-gota fraksi, setelah saya men-erima dan membaca surat kepu-tusan itu,” kata Sahur kemarin (23/9).

Hal yang menjadi pertimban-gan partai untuk memperbole-hkan mengajukan pinjaman ke bank dengan jaminan SK Pen-gangkatan Anggota DPRD ini, di antaranya terdapat item yang menjelaskan bahwa masing-mas-ing anggota DPRD membutuh-kan biaya operasional yang tinggi

dalam menjalankan tugas sebagai legislator. Sehingga pengajuan tersebut langsung direspon par-tai.

Mantan aktivis PMII ini juga menuturkan bahwa pihak DPC, selain menyampaikan restu terse-but, juga meminta para legislator dari Fraksi PPP untuk senantiasa mempertahankan harmonisasi keluarga dan rumah tangga par-tai. Juga berkewajiban merawat konstituen yang selama ini dinilai telah sukses mengantar mereka hingga menjadi legislator.

“Yang terpenting semoga kami semua ini (anggota DPRD dari PPP), tetap amanah dalam mengemban tugas sebagai wakil rakyat,” tukas Sahur.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

Akhirnya, Kader PPP Boleh Agunkan SKMoh. Sahur: Pengajuan Pinjaman Dana Maksimal Rp 300 JutaPAMEKASAN - DPC PPP Pamekasan akhirnya memberi-kan restu kepada para kadernya di DPRD yang ingin men-gagunkan SK Pengangkatannya sebagai Anggota DPRD kepada bank, agar bisa memperoleh kredit dana lunak. Tentunya menjadi angin segar bagi sembilan kader PPP di Kantor DPRD tersebut.

PAMEKASAN - Setelah cukup lama hanya dijadikan tempat memancing, akhirnya Pelabuhan Branta di Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tla-nakan, Pamekasan, dibuka dan mulai dioperasikan. Kendati belum dapat melayani secara maksimal sesuai dengan rencana.

Dalam rencana pemban-gunan Pelabuhan tersebut akan difungsikan untuk pelabuhan barang dan orang. Sementara saat ini pelabu-han yang dibangun sejak tahun 2009 lalu masih bisa dioperasikan untuk trans-portasi barang, sedang untuk angkutan orang masih dapat dilayani.

Kepala Pelabuhan Branta, Pamekasan, Suko menga-takan pelabuhan tersebut sudah dibuka pada bulan Agustus lalu, hanya saja saat ini masih digunakan untuk transportasi laut angku-tan barang, seperti halnya pengiriman garam ke luar Madura.

Kapal barang yang ber-sandar di pelabuhan terse-but saat ini, dengan tujuan ke pelabuhan-pelabuhan besar di seluruh Indonesia, tergantung barang yang dikirim dari Madura, khu-susnya Pamekasan. Seperti ke Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, bahkan ada yang tujuan ke Pulau Papua.

“Untuk pembukaan pe-layanan pelabuhan itu sudah satu bulan yang lalu. Semen-tara ini pelabuhan ini hanya difungsikan untuk angku-tan barang dengan jurusan ke pulau-pulau baik yang terdekat, yaitu Pulau Jawa, hingga ke Pulau Batam atau Papua,” katanya.

Dijelaskan, pelabu-han tersebut nantinya akan berfungsi sebagai pelabuhan umum. Semua jenis kapal dengan ukuran 8000 hingga 10.000 dwt yang bisa bersandar di pelabuhan tersebut. Untuk rencana jangka panjang, pelabuhan itu juga akan diproyeksikan untuk transportasi angkutan penumpang dengan trayek Branta-Probolinggto dan Branta-Banyuwangi.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

TRANSPORTASI BARANG

Pelabuhan Branta Mulai Dioperasikan

MEMBENTANG. Pelabuhan Branta di Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, yang akan digunakan untuk pelabuhan umum.

Page 23: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448| TAHUN III GPamekasan

Akademisi STAIN Pamekasan, Moh. Muhlis menyesalkan akan kejadian tersebut. Sebab, anak di bawah umur tersebut seharusnya mendapatkan perhatian yang lebih baik dari orang tua maupun guru, untuk mendapatkan pen-didikan yang baik dan bermoral. Bukan justru sebaliknya, terpen-garuh melakukan tindakan-tinda-kan amoral.

Menurut Muhlis, penjam-bretan yang dilakukan anak di bawah umur terjadi karena be-berapa faktor, di antaranya kurangnya perhatian dari orang tua dan kurang perhatian dari

guru. Namun, faktor yang domi-nan ialah perhatian orangtua. Apabila orang tua mampu men-garahkan, maka tidak akan ber-pengaruh terhadap prilaku meny-impang.

Pendekatan yang bisa di-lakukan dengan dua cara, yak-ni pendekatan secara individu dan kelompok. Orangtua harus bersedia mendengarkan cura-han hati dan keinginan anak. Sementara, untuk pendekatan kelompok, orangtua harus beru-saha mencari teman akrab anak tersebut. Sebab ia menyakini tindakan penjambretan bisa dis-

ebabkan meniru teman-teman-ya. Karena kebiasaan anak, yakni mencoba dan meniru.

Sementara itu Pengamat Hu-kum Pamekasan, Umi Supratin-ingsih meminta kepada penyidik Kepolisian Resort (Polres) Pame-kasan, agar menerapkan undang-undang nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak terhadap pelaku penjam-bretan di bawah umur.

Menurut Umi, penyidik dalam penanganan kasus penjambretan yang melibatkan anak di bawah umur, tidak boleh menggunakan UU pidana yang biasa diterapkan kepada orang dewasa. Sebab khu-sus anak-anak sudah ada UU yang mengatur secara khusus, yakni UU SPPA, sebagaimana disebut-kan bahwa hukum pidana anak lebih kepada pencapaian keadilan kepada perbaikan maupun pe-mulihan keadaan setelah peris-tiwa dan proses peradilan pidana

yang dikenal dengan keadilan restoratif (restoratif justice). Ber-beda dengan keadilan retributif (menekankan keadilan pada pem-balasan) dan keadilan restitutif (menekankan keadilan pada ganti rugi).

Bahkan kata Umi, penyidik harus melakukan mediasi ter-hadap pelaku dan korban dengan catatan korban bisa menerima maaf dari pelaku, serta memba-yar tingkat kerugian yang dialami korban. Apabila hal ini belum di-capai, maka balai pemasyaraka-tan (Bapas) sebelum memasuki proses persidangan, penuntutan dan pemidanaan terhadap anak tersebut, harus mengeluarkan su-rat pertimbangan yang meringan-kan kepada hakim yang mengadili anak tersebut. Setelah melalui proses kajian dan pendalaman pe-nyebab anak melakukan tindakan tersebut.

Sebelumnya, AR (15) seorang

pelajar warga Desa Tlesah, dan AM (19) warga Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, babak belur dihajar massa, karena keduanya tertang-kap tangan menjambret barang-barang milik Elly Kustinah warga Jl. Masjid Patemon Pamekasan, TKP-nya di Jl Kabupaten.

Pada saat itu, korban sedang mengendarai motor dengan te-mannya berjalan di depan SDN Bugih, tiba-tiba dari arah bela-kang, kedua tersangka merampas tas milik korban dan kabur den-gan sepeda motornya.

Barang bukti yang berhasil diamankan dari tangan tersang-ka, uang tunai Rp 170 Ribu dan sebuah Hand Phone , serta su-rat-surat penting milik korban. Kedua tersangka akan dijerat pasal 363 KUHP dengan anca-man kurungan maksimal lima tahun penjara.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Penjambret Libatkan Anak-anakUmi: Penyidik Harus Memediasi Pelaku-KorbanPAMEKASAN - Penjambret yang melibatkan anak di bawah umur mulai terjadi. Salah satunya tertangkap tangan menjambret barang milik Elly Kustinah, warga Jl. Masjid Patemon, Pamekasan. Kasus ini menjadi perha-tian sejumlah pengamat Sosial dan Hukum di Kabupaten Pamekasan.

PAMEKASAN - Sekalipun masih kurang dua pekan pelak-sanaan Hari Raya Idul Adha, na-mun Dinas Pertenakan (Disnak) Pemkab Pamekasan memastikan ketersediaan hewan kurban, baik jenis sapi ataupun kambing masih aman.

Data dari Disnak Pemkab Pamekasan menyebutkan jumlah hewan kurban jenis sapi di Pame-kasan mencapai 152 ribu ekor. Sapi-sapi tersebut menyebar di 13 Kecamatan di Kabupaten Pamekasan. Bahkan tercatat dalam data Disnak, setiap pasa-ran sapi di Pasar Keppo, Polaa-gan, yakni hari Selasa dan Sabtu, jumlah sapi yang dikirim ke pasar hewan mencapai 5 truk besar.

Kepala Disnak Pemkab Pamekasan, Bahrun menjamin tidak akan ada sapi Jawa yang akan masuk ke Pamekasan. Sebab sapi Jawa kualitasnya lebih ren-dah dibandingkan dengan sapi Madura. Sementara sapi Madura memiliki kualitas yang baik dan memiliki khas.

Sebaliknya, kata Bahrun, sapi Maduralah yang banyak akan dikirim ke Jawa. Mengin-gat banyaknya permintaan sapi menjelang Hari Raya Idul Adha, pengiriman sapi lebih banyak melalui jalur darat sekalipun

sebagian pula melalui jalur laut, yakni menggunakan perahu milik nelayan dan sebagian kapal besar.

Menurut Bahrun, paling ban-yak permintaan sapi Madura dari Pamekasan, ialah Jakarta, Jawa Tengah, dan beberapa daerah di Jawa Timur. Seperti Probolinggo, Bondowoso, Jember dan beberapa kabupaten/kota lainya di Jawa Timur. Namun, demikian pihakn-ya tetap melakukan pemantauan terhadap keluarnya sapi potong untuk kebutuhan qurban terse-but, mengantisipasi kekurangn stok di Pamekasan.

Permintaan dari Probolinggo mencapai 300 ekor untuk per-ayaan Idul Adha tahun 2014 ini. Selain kualitas daging yang ba-gus, harga sapi Madura tergolong standart. Berbeda dengan sapi Jawa yang harganya mencapai puluhan juta.

Bahrun memasti-kan, harga sapi Madura maupun kambing untuk kebutuhan hari raya masih standart. Harga sapi berkisar Rp 10 juta hingga Rp 15 juta, sementara untuk harga kambing mulai dari Rp 1,5 juta hingga Rp 5 juta. Sekalipun mengalami kenaikan, angkanya

tidak akan terlalu tinggi, meng-ingat stok hewan qurban masih sangat cukup, sehingga, ped-angang tidak akan menaikkan terlalu tinggi.

Lebih lanjut Bahrun meminta kepada masyarakat agar berhati-hati membeli hewan qurban. Ia menyarankan, agar masyarakat membeli hewan qurban yang sehat, umurnya cukup untuk dijadikan qurban, serta dipotong sesuai dengan ketentuan islam, agar menjadi daging yang halal.

Disnak sendiri sudah men-girimkan surat edaran ke sejumlah rumah pemo-tongan hewan, takmir masjid, pasar hewan dan sejumlah

desa, tujuanya untuk mem-berikan pemahaman kepada masyarakat agar mampu me-pelajari dan membedakan mana hewan yang layak qurban, dan mana yang tidak layak qurban.

Disnak juga siap memberi-kan pelayanan apabila dibu-tuhkan oleh masyarakat, untuk mengecek keseha-tan hewan yang akan diqurbankan. Den-gan catatan men-

girimkan surat ke Kantor Disnak. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH

JELANG IDUL ADHA

Stok Hewan Kurban Terkendali

Page 24: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN IIIH Pamekasan Pamekasan

Menurut Bupati, sebelum mengusulkan perda tersebut, Pemkab Pamekasan melakukan kajian dan studi banding ke se-jumlah daerah yang efektif me-nerapkan peraturan tersebut, bertahun-tahun. Salah satunya ke Jawa Barat dan Sumatra. Sete-lah dilakukan evaluasi, ternyata Perda tersebut sangat relevan dan layak untuk diterapkan di Pame-kasan.

Dalam Perda tersebut, pemerintah tidak hanya men-dorong peserta didik untuk bisa menulis dan membaca Alquran, melainkan harus hatam Alquran dan bisa mencermati kandungan Alquran.

Pihaknya mengaku su-dah meminta kepada instansi terkait, untuk mengawal perda tersebut di Pemrov Jatim. Apa-bila ada koreksi segera dibenahi

dan kembali diusulkan, agar perda tersebut bisa sempurna. Apabila setelah disahkan, mem-butuhkan regulasi secara khusus melalui Perbup, maka pihaknya akan membuatnya. Langkah ini sebagai bentuk keseriusan di-rinya agar generasi Pamekasan, mulai sejak dini bisa membaca Alquran.

Perda tersebut tidak akan bernilai, apabila orang tua tidak mendukung sepenuhnya. Ka-rena sesungguhnya, tugas untuk mendidikan anak bisa membaca Alquran tersebut, yakni dari ke-inginan masing-masing orang tua.

“Perda nomor 14 tahun 2014 Tentang Keterampilan Mem-baca Alquran Bagi Peserta Didik,

akan memberikan jaminan ke-pada seluruh generasi masyarakat Pamekasan, ketika selesai meng-enyam pendidikan baik SD/MI maupun SMP/MTs dan SMA/MA, sudah bisa baca Alquran dan hatam,”ungkap mantan anggota DPR RI itu.

Kepala Bagian Hukum Pem-kab Pamekasan, Nur Aini belum bisa memastikan kapan kore-ksi perda tersebut akan diterima Pemkab Pamekasan dari Pemrov Jatim.

Ia hanya menyampaikan, masih akan menunggu sampai tuntasnya koreksi, sebagai salah satu prosedur yang harus dipe-nuhi oleh setiap pengusul perda yakni harus mendapat persetu-juan dari Pemrov Jawa Timur.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pen-didikan Kabupaten Pamekasan Yusuf Suhartono juga meny-ambut baik disahkannya Perda tersebut. Tetapi, dimungkinkan tidak bisa diterapkan tahun ini, karena pihak Disdik harus me-nyesuaikan dengan kurikulum yang ada.

Disdik kata Yusuf, harus me-nyusun dengan baik strategi yang akan diterapkan, sehingga ia harus melakukan rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait, khu-susnya kepala sekolah. ”Karena itu menyangkut pembelajaran, tentunya perlu dipersiapkan dulu kurikulumnya dengan melibatkan pihak-pihak terkait agar lebih te-rarah,” ungkapnya.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Bupati Mendesak GubernurPerda Pandai Baca Alquran Seharusnya Cepat DisetujuiPAMEKASAN - Bupati Achmad Syafii mendesak Gubernur Jwa Timur, Soekarwo untuk segera menyetujui Peraturan Daerah (Perda) nomor 14 tahun 2014 tentang Keterampi-lan Membaca Alquran bagi Peserta Didik. Karena Perda tersebut ditunggu oleh masyarakat Pamekasan, untuk segera direalisasikan secepat mungkin.

BACA ALQURAN. Sejumlah siswa sedang serius mengikuti tes baca Alquran di Madrasah Diniyah Miftahul Ulum, Pademawu Timur.

Page 25: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448| TAHUN III IPamekasan

Sebagaimana prediksi sebel-umnya, Halili (Fraksi PPP) kem-bali ditetapkan sebagai Ketua DPRD Pamekasan. Namun, saat penetapannya kemarin, adik kandung Bupati Pamekasan ini tidak hadir dalam sidang tersebut. Padahal dia adalah Ketua Semen-tara DPRD Pamekasan. Karena tak hadir, Hosnan mengambil alih un-tuk membacakan penetapan kursi para pimpinan DPRD tersebut.

Menurut Hosnan, Halili izin tidak bisa masuk kantor karena sedang sakit. Sehingga Halili me-merintah Hosnan untuk mem-impin rapat itu. Selain Halili, de-lapan anggota DPRD lainnya juga terlihat tak hadir dalam rapat itu.

Sedangkan untuk porsi tiga Wakil Ketua DPRD masih tetap seperti informasi sebelumnya. Yaitu Imam Hosairi (Fraksi PKB), Suli Faris (Fraksi PBB), dan Her-manto (Fraksi Partai Demokrat). Tiga orang Wakil Ketua terpilih ini tampak hadir semua di ruangan rapat paripurna. Usai rapat mere-ka bertiga tampak mendapatkan ucapan selamat dari rekan-rekan

sejawatnya di DPRD.Meski empat orang pimpinan

DPRD ini sudah ditetapkan, na-mun dia belum definitif atau be-lum resmi. Sebab dia masih belum menerima SK dari Gubernur Ja-tim dan belum disumpah sebagai Pimpinan DPRD Pamekasan oleh Ketua PN Pamekasan atas nama Ketua MA. Diterangkan Hosnan, setelah penetapan ini, Sekwan akan berkirim surat berupa surat pemberitahuan kepada Gubernur Jatim terkait hasil penetapan ini. Setelah itu Gubernur akan me-nandatangani SK masing-mas-ing dari empat pimpinan DPRD Pamekasan ini dan dikirim lagi ke Sekwan. Setelah SK masing-mas-ing Pimpinan DPRD diterima Sek-wan, kemudian mereka berem-pat diambil sumpahnya sebagai Pimpinan DPRD oleh Ketua PN.

“Setelah disumpah itulah, baru empat orang Pimpinan DPRD Pamekasan ini sudah definitif atau sah. Saat bersamaan, tugas Ketua dan Wakil Ketua Sementara DPRD Pamekasan sudah berakhir. Karena pimpinan definitif sejak

saat itu sudah bisa bekerja,” ka-tanya usai menutup rapat terse-but, kemarin.

Karena itu, tambah politisi PAN ini, dengan sudah ditetapkan-nya Pimpinan DPRD, maka tugas pimpinan sementara sudah mau selesai. Diperkirakan maksimal satu bulan ke depan, Pimpinan DPRD yang baru ditetapkan ini su-dah definitif. Di samping itu, kini tugas pimpinan sementara juga sudah mau selesai. Tugas pokok pimpinan sementara terakhir adalah memfasilitasi penetapan Pimpinan DPRD ini. Untuk tugas-tugas lainnya, Hosnan mengatakan sudah dilakukan semuanya. Seperti memfasilitasi pembentukan fraksi-fraksi sudah dilakukan. Memfasili-tasi penyusunan tatib DPRD, juga sudah dilakukan. Pemimpin rapat-rapat paripurna internal dewan, juga sejak awal hingga sekarang, tengah dilakukan tanpa kendala apa pun. Tugas yang paling akhir nanti adalah mempersiapkan Ra-pat Paripurna Pembacaan Sumpah Pimpinan DPRD Pamekasan Peri-ode 2014-2019.

“Penetapan kursi empat pimpinan ini sudah dilakukan secara proporsional. Berdasarkan perolehan suara tertinggi Parpol dalam Pileg lalu (empat besar). Mereka berempat-lah yang akan memimpin legislatif ini ke depan,” ucap mantan Ketua Komisi B ini.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

Pimpinan DPRD DitetapkanAdik Bupati Tidak Hadir PAMEKASAN - Formasi Pimpinan DPRD Pamekasan un-tuk periode 2014-2019 sudah ditetapkan kemarin (23/9), dalam Rapat Paripurna Internal DPRD Pamekasan. Dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua Sementara DPRD Pame-kasan, Moh. Hosnan, ditetapkan satu kursi Ketua DPRD dan tiga kursi wakil Ketua DPRD.

SINGLE. Wakil Ketua Sementara DPRD Pamekasan Moh. Hosnan (depan) sendirian memimpin rapat paripurna peneta-pan Pimpinan DPRD Periode 2014-2019, kemarin.

PAMEKASAN - Sejumlah ruangan bekas Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan yang saat ini menjadi milik Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan tidak terawat, bah-kan banyak yang tidak difung-sikan. Peralihan status kepemi-likan itu terkesan sia-sia.

Terdapat tujuh unit gedung di lokasi tersebut, namun seki-tar empat unit terlihat rusak parah. Tampak kulit tembok yang mulai runtuh dan bebera-pa tiang hanya terlihat kerang-kanya saja. Bahkan lantai dasar sudah tidak terlihat tertutup reruntuhan bangunan.

Gedung paling depan dan dua unit gedung lainnya ter-lihat bagus karena diperbaiki. Informasinya, beberapa ruan-gan tersebut ditempati siswa RA Purwanida dan digunakan pekuliahan Universitas Terbuka (UT), yang menempati dengan cara menyewa. Serta, terdapat musalla yang terlihat bersih karena masih aktif digunakan warga sekitar sholat berjamaah.

Sedang, beberapa gedung yang sudah terlihat mulai rapuh dan rusak hanya bisa dilihat kalau masuk ke area dalam. Sebab, beberapa unit gedung yang rusak tidak terawat ada di bagian tengah.

Mantan Presiden Dewan Mahasiswa (Dema) STAIN Pamekasan, Zaimul Arifin

menyayangkan atas tidak di-fungsikannya sejumlah gedung di bekas Kampus STAIN terse-but. Apalagi, ia menilai hingga saat ini belum jelas peruntu-kannya kedepan.

Dia menginginkan, bangu-nan tersebut kembali dialihkan kepemilikannya menjadi milik STAIN, yang bisa difungsikan untuk proses belajar menga-jar. Mengingat saat ini STAIN kekurangan rungan untuk menampung mahasiswanya.

“Ketimbang rusak dan tidak difungsikan alangkah baiknya digunakan proses perkuliahan mahasiswa STAIN lagi, yang saat ini STAIN kekurangan banyak kelas, sehingga harus melanjutkan perkuliahanya pada malam hari,” katanya.

Sementara itu Kepala Kan-tor. Kemenag Pamekasan, Juhe-di mengatakan bahwa dalam waktu dekat bangunan tersebut akan ditempati kantor untuk beberapa seksi Kemenag yang akan dipindah. Menurutnya, selain RA dan perkuliahan UT, saat ini juga telah ditempati Kelompok Kerja Pengawas (Pok-jawas).

”Mengenai kesepakatan sewa RA itu yang melakukan adalah Kepala Kemenag sebe-lum saya. Jadi saya hanya se-batas meneruskan warisan saja. Tapi yang jelas kedepan akan kami perbaiki,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

BEKAS KAMPUS STAIN

Pengalihan Kepemilikan Sia-sia?

MANGKRAK. Gedung bekas kampus STAIN Pamekasan di bagian tengah sudah terlihat tidak terawat dan rusak.

Page 26: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN IIIJSampangSumenep RABU 24 SEPTEMBER 2014

No. 0448 | TAHUN III JSampangKORAN MADURA

Sampang - Sejumlah pimpinan fraksi DpRD melakukan rapat bersa-ma Badan Kepegawaian Daerah (BKD) di DpRD Kabupaten Sampang, Se-lasa (23/9) sekitar pukul 11.30 Wib. Hal itu terkait aduan masyarakat kepa-da anggota wakil rakyat soal seleksi CpnS yang dinilai banyak kejang-galan.

Kepada wakil rakyat, peserta CPNS mengaku kebingungan dengan ketentuan persyaratan menjadi abdi negara itu. Teru-tama, dalam hal domisili peserta, ketentuan Indeks Prestasi Kumu-latif (IPK) yang berbeda. Seperti IPK minimal untuk akreditiasi A : 2,25, B : 2,05, C : 2,75.

Ketua Fraksi Demokrat Aulia Rahman dalam hearing ber-sama BKD mengatakan, pihakn-ya telah menerima aduan dari masyarakat tentang seleksi CPNS di wilayahnya itu. “Karena aduan masyarakat dari Forum CPNS 2014 mempermasalahkan re-krutmennya,” ucapnya.

Dijelaskan, masyarakat mem-pertanyakan soal nilai yang di-jadikan patokan Pemerintah Sampang sebagai ketentuan pen-erimaan CPNS, yakni 2,25. “Atas dasar apa pemerintah memberi patokan IPK minimal ini, mohon dijelaskan,” tuturnya, melontar-kan pertanyaan kepada BKD.

Hal senada disampaikan

Ketua Fraksi PPP, Amin Arif Tir-tana. Ia mempertanyakan adan-ya 13 orang peserta CPNS yang tidak lolos sebelumnya. Serta masyarakat menilai BKD kurang terbuka dan pelayanan belum maksimal. “Penilaian masyarakat BKD ini tidak terbuka dalam pe-nyeleksian dan pelayanan kurang baik,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala BKD Sampang, Slamet Terbang meng-klarifikasi seluruh pertanyaan yang dilontarkan anggota wakil rakyat tersebut. Seperti, tang-gapan pihaknya tidak ada dasar hukum dalam menentuan IPK minimal.

Padahal, menurutnya, pato-kan nilai untuk menjadi CPNS sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 98 Tahun 2000 dan PP Nomor 11 Tahun 2002.

“Petunjuk teknisnya di Badan Kepegawaian Negara (BKN) No-mor 11 tahun 2002 terkait ke-wenangan pemerintah daerah, jadi yang menentukan batasan IPK yaitu Bupati,” katanya.

Ditambahkan, pemerintah menentukan IPK minimal tersebut demi mengedepankan kredibilitas abdi negara ke depan. “Demi un-tuk meningkatkan kualitas SDM kita ke depan,” imbuhnya.

Dirinya menerangkan, pe-nentuan nomial angka IPK tersebut ternyata lebih rendah dibandingkan dengan tiga kabu-paten lainnya. Ia juga menutur-kan, adanya 13 pesera tidak lo-los lantaran berkas administrasi tidak lengkap.

“Tidak lengkap berkasnya terinci 7 peserta masalah domisi-li, dan 6 peserta dari kebidanan

karena IPK di bawah ketentuan, perlu diketahui patokan IPK paling rendah di Sampang ini,” terangnya didampingi Kabid Pengadaan Pegawai Abd Adim.

Dirinya kembali menegaskan, pihaknya telah terbuka dalam rekruitmen CPNS dan penilaian tentang pelayanannya tersebut. Menurutnya, pihak BKD sudah memberikan pelayan secara maksimal.

“Sudah terbuka semua itu pun bisa dilihat di website, saya su-dah mengkroscek dengan mem-berikan arahan kepada bawahan agar pelayanan maksimal, kalau ada berkas yang kurang kami sendiri memberitahukan kepada peserta, kurang apa kami, ini ke-mungkinan mengada-ngada saja aduan pelayan,” tegasnya.

=RYAN HARIYANTO/MK

DPRD Klarifikasi BKDForum CPNS 2014 Permasalahkan Rekrutmen CPNS

Sejumlah pimpinan fraksi DPRD melakukan rapat bersama Badan Kepegawaian Daerah (BKD) di DPRD Kabupaten Sampang, Selasa (23/9) sekitar pukul 11.30 Wib.

SAMPANg – Mantan Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sam-pang Imam Sanusi, yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus tindak pidana korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran (damkar) tahun 2012, belum ditahan karena diyakini tidak akan lari.

Demikian disampaikan Kepala Kejari Sampang Abdullah melalui Kasi Intel Sucipto. Selain itu, berkas kasusnya belum leng-kap. “Belum lengkap berkasnya dan tidak aka lari tersangka,” ucapnya, Selasa (23/9).

Sucipto belum bisa mem-berikan keterangan apakah ada keterlibatan tersangka lain dalam penyidikan kasus damkar terse-but. Sehingga, pihaknya terus mengembangkan proses penyidi-kan kasus damkar itu.

”Beberapa hari yang lalu kita panggil Rosuli Muhklis untuk menjadi saksi dalam kasus ko-rupsi pengadaan mobil damkar di BPBD, jadi kedatangan bukan sebagai kasus tersangka Disper-tan,” katanya.

Sayangnya, dirinya tidak membeberkan keterangan pemanggilan Rosuli Mukhlis yang juga sebagai tersangka kasus tipikor Dispertan Sampang tentang pengadaan bibit tani. Alasannya, hal itu sudah masuk dalam internal penyidikan.

Sucipto menepis jika pihakn-ya dikatakan lamban dalam menangani kasus damkar. Dia menyampaikan, saat ini Kejari fokus pada penuntasan kasus bibit fiktif di Dinas Pertanian. “Semua proses kasus dugaan korupsi pasti kita tangani, cuma tunggu satu persatu dulu,” jelasnya.

Pengadaan damkar ditenga-rai ada penyimpangan karena dihitung dari beberapa data, anggaran pengadaan damkar bisa dibeli seharga harga Rp 600 juta, belakangan diketahui malah membengkak menjadi Rp 1,2 miliar.

Kejaksaan telah menetapkan mantan Kepala Badan Penanggu-langan Bencana Daerah (BPBD) Sampang periode tahun 2012, yang saat ini menjabat sebagai Kabag Organisasi di pemkab Sampang.

=RYAN HARIYANTO/MK

SAMPANg - Minimnya pen-gawasan pelaksanaan proyek pembangunan fisik 2014, mem-buat anggota DPRD Sampang berjanji untuk terus mengawasi dan mengawal proyek-proyek yang bernilai miliaran rupiah.

Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang anggota DPRD Sam-pang Aulia Rahman. Pihaknya ber-janji akan terus memplototi dan menkroscek sejumlah proyek fisik di wilayah Sampang.

Aulia menuturkan, pihaknya akan turun langsung dan akan melakukan pemanggilan terha-

dap sejumlah mitra kerja untuk memantau sejumlah proyek fisik. Terlebih lagi untuk beberapa proyek yang sempat menjadi per-soalan di tahun 2013.

“Kita tetap awasi semua proyek fisik itu, apalagi besok pembentukan komisi akan segera dibentuk. Jika nanti komisi itu sudah diresmikan, maka kita akan turun langsung ke bawah, sebab jika masih belum dires-mikan, maka kita tidak bisa mel-akukan pengawas secara maksi-mal,” ujarnya saat ditemui seusai pertemuan, Selasa (23/9).

Sementara CV Sumber Per-juangan yang saat ini di-black list, H Ahmad Bahrawi, peng-garap proyek gorong-gorong di Jl Trunojoyo pada tahun 2013 lalu, meminta agar Kabag Pemban-gunan memberikan komentar yang sesuai, sebab dirinya men-uding jika pembangunan proyek gorong-gorong pada tahun 2013 lalu itu telah selesai 85 persen.

Bahkan Bahrawi meminta agar Kabag Pembangunan bersikap te-gas. Sebab menurutnya banyak proyek tahun 2013 lalu yang tidak selesai, tapi tidak di blacklist. “Apa

yang dilontarkan dari Kabag Pem-bangunan itu tidak benar, proyek gorong-gorong di Jl Trunojoyo itu sudah selesai 85 persen, bukan 20 persen,” ujarnya kepada Koran Madura.

Sebelumnya, Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Pemkab Sampang Abd Hannan menga-takan pembangunan gorong-gorong di Jl trunojoyo tersebut kembali dilakukan dengan dana Rp 2 miliar sebagai upaya kelan-jutan dari proyek tahun 2013 lalu yang hanya terlaksana 20 persen.

=MOHAMMAD MUHLIS

KEJAKSAAN NEGERI

Tersangka Kasus Damkar Tak Akan Lari

PROYEK PEMBANGUNAN FISIK 2014

Dewan Janji Pantau Langsung

Page 27: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III KSampang

MENGUCAPKAN

Selamat dan SuksesHUT Polisi Lalu Lintas

(Polantas) ke-59

”Semoga Satlantas Polres Sampang Bisa Membawa Masyarakat Sampang

yang Lebih Baik.”

MENGUCAPKAN

Selamat dan SuksesHUT Polisi Lalu Lintas

(Polantas) ke-59

”Semoga Satlantas Polres Sampang Bisa Membawa Masyarakat Sampang

yang Lebih Baik.”

MENGUCAPKAN

Selamat dan SuksesHUT Polisi Lalu Lintas

(Polantas) ke-59

”Semoga Satlantas Polres Sampang Bisa Membawa Masyarakat Sampang

yang Lebih Baik.”

Keluarga Besar Dinas Pu Pengairan KaBuPaten samPang

Keluarga Besar Dinas Pu CiPta KarYa Dan tata ruang

KaBuPaten samPang

Keluarga Besar Dinas Pu Bina margaKaBuPaten samPang

Ir Toni Murdiwanto, M.SiKepala

Ir Wahyu Prihartono, MMKepala

Ir RPH Moh Zis, MTKepala

SAMPANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang ber-harap semua Puskesmas (Pusat Pelayanan Masyarakat) dan Pustu (Puskesmas Pembantu) mampu memberikan pelayanan keseha-tan terbaik di wilayah kerjanya masing-masing. Karena itu, Dinkes Kabupaten Sampang memberikan pengarahan terhadap semua koor-dinator tenaga medis yang bertugas di Puskesmas dan Pustu se-Kabu-paten Sampang, Selasa (23/9).

Kepala Dinkes Kabupaten Sampang dr Firman Pria Abadi meminta semua petugas medis yang ada di Puskesmas dan Pustu se-Kabupaten Sampang agar men-gutamakan pelayanan yang bersi-fat people centered, berbasis data dan bermutu; siap melaksanakan program JKN (jaminan kesehatan nasional); serta mampu menera-pkan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan masalah yang ada, baik di perkotaan, pedesaan, daer-ah terpencil atau sangat terpencil.

”Tolong dicatat, mulai saat ini saya tidak mau mendengar lagi ada bayi yang menderita gizi bu-ruk. Itu tugas tenaga medis yang ada di Pustu dan Puskesmas. Kami akan dukung semua kebutuhan medisnya tanpa ditarik retribusi sepeserpun,” pintanya menyem-angati semua tenaga medis yang hadir di Aula Dinkes Sampang.

Firman mewanti-wanti semua

petugas medis agar berpegang teguh pada prinsip dasar pelayanan kesehatan primer, yakni mengutam-akan pemerataan upaya kesehatan, penekanan pada upaya preventif, menggunakan teknologi tepat guna, melibatkan peran serta masyarakat, dan melibatkan kerja sama lin-tas sektoral. ”Petugas medis harus mamberi pelayanan yang utama, menyeluruh, terorganisasi, berkes-inambungan, progresif, dan berori-entasi pada keluarga. Nilai-nilai itu harus diupayakan dengan baik oleh semua petugas medis,” lanjutnya.

106 Pustu Terima Bantuan Usai memberi pengarahan

terkait target pelayanan kesehatan yang bermutu yang menjangkau dan merata di semua wilayah kerjanya, Kepala Dinkes Sampang dr Firman Pria Abadi langsung menyerahkan bantuan transportasi berupa sepeda motor matik dan sepeda motor be-bek kepada 106 koordinator Pustu, koordinator program pemberan-tasan penyakit menular, coordinator UKBM (upaya kesehatan berbasis masyarakat), dan tenaga kesehatan teladan 2010 hingga 2014.

Menurut Firman, pemberian bantuan alat transportasi itu seba-gai bentuk dukungan dan apresiasi terhadap kinerja para tenaga me-dis yang diharapkan bisa bekerja maksimal dalam pelayanan kes-ehatan prima, layanan bermutu dan berkesinambungan bagi masyarakat di wilayah kerjanya masing-masing. ”Jadi, semua bantuan sepeda motor ini sudah kami rencanakan dengan baik agar bisa membantu mobili-tas para petugas medis. Selain itu, bantuan ini juga sebagai bentuk apresiasi agar para tenaga medis bisa lebih semangat dalam bek-erja. Karena kami ingin mencapai target pelayanan kesehatan terha-

dap masyarakat yang bermutu dan manjangkau,” ujarnya.

Selain bantuan 106 sepeda motor, lanjut Firman, Dinkes Sam-pang juga memberikan bantuan 3 unit ambulance dan 10 unit Pus-ling (Puskesmas Keliling). Pe-runtukannya dialokasikan sesuai skala prioritas, yaitu untuk daerah perbatasan, jalan protocol dae-rah utara dan selatan, serta dae-rah tengah meliputi Kecamatan Kedungdung-Ketapang. ”Semua bantuan fasilitas itu untuk mem-percepat layanan kesehatan yang ada di Kabupaten Sampang. Men-uju masyarakat Sampang yang se-hat,” ungkapnya. =aDV/miFtaHul ulum

SIMBOLIS: Kepala Dinkes Sampang dr Firman Pria Abadi, MM menyerahkan bantuan secara simbolis berupa sepeda motor matik kepada salah satu petugas medis perwakilan dari 106 koordinator Pustu di depan Kantor Dinkes Sampang, Selasa (23/9).

Dinkes Pacu Puskesmas Beri Pelayanan Terbaik

TARGET PERBAIKAN: Kepala Dinas Kesehatan Sampang dr Firman Pria Abadi, MM saat memberi pengarahan terhadap tenaga medis di Aula Dinkes Sampang, Selasa (23/9). Insert: dr Firman Pria Abadi, MM.

mift

ahul

ulu

m/ k

oran

mad

ura

SEREMONIAL

Page 28: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN IIIL Sampang

Bantuan sepeda roda tiga yang diberikan kepada Dishubkominfo tahun 2012 sebanyak 70 unit, dan bantuan pengadaan pikap seban-yak 30 unit dengan rincian se-banyak 19 unit merupakan tahun anggaran 2009 dan 11 unit pada 2010 yang kemudian disewakan sebesar Rp 600 ribu per bulannya.

Sesuai data yang diterima dari Dishub, realisasi distribusi bula-nan hanya Rp 8.400.000 atau 4,67 % dari total retribusi yang se-harusnya diterima Pemkab Sam-pang. Sedangkan bantuan kapal motor (KM) yaitu sebanyak lima KM dibiarkan menganggur, di antaranya KM Tronojoyo IV, KM Tronojoyo II, dan sejumlah KM Tronojoyo lainnya yang bertulis-kan bantuan dari Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT).

Kabid Perhubungan Darat Dishubkominfo Sampang Mo-hammad Fadeli melalui Kasi ASDP Prama Arta W menuturkan, dua program pada pengelolaan persewaan kendaran yaitu kend-araan roda tiga (dorkas) dan roda empat (pikap) sejauh ini masih terbilang kurang maksimal.

Diakuinya, managemen pen-gelolaan pengadaan bantuan un-tuk Pembangunan Daerah Tert-inggal (PDT) masih sulit untuk

mencapai target. “Realisasi pelak-sanaan bantuan sepeda roda tiga yang disewakan sekitar 25 persen, sedangkan untuk pelaksanaan untuk kendaraan roda empat se-jauh ini masih 20 persen,” tuturn-ya kepada Koran Madura, Selasa (23/9).

Selain itu, Prama mengataka-kan, bantuan pikap diberikan se-cara merata di 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Sampang. Dije-laskannya, per kecamatan mas-ing-masing menerima dua unit, kecuali Kecamatan Sampang yang menerima 4 unit mobil.

Menurutnya, penerima bantu-an selama ini membayar retribusi melalui pihak kecamatan kemudi-an disetorkan ke Dishubkominfo. Sementara mengenai total tung-gakan, dia mengaku tidak tahu menahu.

Ditanya upaya untuk pening-katan manajemen pengelolaan dua program tersebut, pihaknya tidak bisa mengelak, hanya saja pihaknya mengakui jika pihak Diskominfo kesulitan untuk me-mantau langsung di semua loka-si penyewa, baik itu penyewa sepeda roda tiga (dorkas) mau-pun roda empat (pikap). Bahkan pihaknya tidak mengetahui aset negara yang disewakan diguna-

kan untuk keperluan apa saja oleh penyewa.

“Dulu kami hanya memakai surat perjanjian saja dan tidak memakai surat pernyataan. Saat ini kami hanya memantau retri-businya. Dan kalau ada kerusa-kan ya otomatis itu tanggungan penyewa. Aset itu tidak boleh di-jual, PBKB nya ada di Dishub dan

STNK-nya saja yang diberikan,” tuturnya.

Terpisah, Kabid Hubungan Laut Dishubkominfo Sampang Moh Chotibul Umam berdalih, mangkraknya pengelolaan sejum-lah KM Trunojoyo saat ini masih terkendala oleh berbagai faktor, salah satunya yaitu kondisi ka-pal yang masih rusak serta regu-

lasi yang mengatur retribusi kapal masih belum ada. “KM Trunojoyo bukan dibiarkan, namun kita masih kebingungan terkait penet-uan tarif harga untuk penumpang, selain itu kita masih dihadapkan dengan kerusakan sejumlah ka-pal sehingga terpaksa dibiarkan dulu,” singkatnya.

=MOHAMMAD MUHLIS

SAMPANG- Proyek pemban-gunan gedung Politeknik Negeri Madura (Poltera) di Desa Taddan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang sampai saat ini kelanju-tan pembanguannya belum jelas.

Kondisi ini menjadi perhatian legisltaif Kabupaten Sampang. Sebab informasinya saat ini ma-hasiswa yang bukan dari Sam-pang ikut mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab).

Salah satu anggota DPRD Sampang dari fraksi PPP, Amin Arif Tirtana menegaskan, Pemkab harus lebih jeli lagi dalam mel-

akukan penyeleksian terhadap mahasiswa yang ada di Poltera. Sebab, menurutnya, saat ini ter-dapat mahasiswa dari luar Sam-pang juga ikut mendapat bantuan dari Pemkab Sampang.

Oleh sebab itu, Amin mene-kankan agar Pemkab secepatnya merealisasikan kelanjutan pembanguan Poltera di Tahun 2014 ini, mengingat waktu yang tersisa semakin sedikit. Dan saat ini Pemkab tidak punya alasan lagi untuk membiarkan pemban-gunan Poltera mangkrak.

”Itu akibat dari mangkraknya

pembangunan Poltera. Maka Saya tekankan untuk secepatnya merealisasikan perkuliahan Poltera berada di Sampang, biar di Kabupaten Sampang punya ikon di dunia pendidikan. Sebab sudah tidak ada masalah dan kendala lagi untuk memenuhi itu mengingat angagrannya sudah ada,” jelasnya, Selasa (23/9).

Terpisah, Asisten III Pemkab Sampang A. Rochim Mawardi tidak bisa mengelak ketika dit-anya persoalan kejelasan maha-siswa Poltera dari luar Sampang yang mendapat beasiswa dari

Pemkab Sampang. Menurutnya, persoalan tersebut sebelumnya sudah dimusyawarahkan dan pihaknya meminta penjelasan kepada Direktur Poltera.

”Setelah kita tindak lanjuti, ternyata memang ada, namun yang perlu diketahui, adanya ma-hasiswa dari luar Madura, karena mahasiswa dari Sampang sendiri masih kurang minat kuliah di Poltera, jadi alasan direktur yang disampaikan ke kita, sehinga sebagian mahasiswa mengambil dari luar madura,” ujarnya.

Bahkan Rochim men-

egaskan, pada bulan Oktober mendatang akan dikerjakan, sehingga persoalan magkraknya pembangunan diharapan bisa mereda. ”Bulan Oktober ini kita rencanakan kelanjutan pemban-gunan, jadi tinggal menunggu waktu saja, terkait mahasiswa yang masih dititipkan di ITS pihak Direktur mengaku sudah bertanggung jawab sepenuhnya, jadi jangan khawatir ketika mendapat informasi mahasiswa yang menumpang di ITS akan diusir,” terangnya. =MOHAMMAD MUHLIS

POLTERA

Tak Boleh Ada Beasiswa untuk Mahasiswa Luar Sampang

Tiga Program Dishubkominfo Tidak MaksimalSAMPANG - Tiga program Dinas Perhubungan Ko-munikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Sampang sampai sejauh ini masih kalang kabut. Tiga program itu adalah pengelolaan sewa sepeda roda tiga, pengelolaan kapal yang ada di Pelabuhan Dama-ran, dan pengelolaan persewaan mobil pikap yang sejauh ini masih belum ada kejelasan.

Page 29: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III M

Akan sangat mengkha-watirkan membeli hewan tanpa SKKH. Kami tidak

bisa menjamin kesehatan hewan kurban,”

Drh A Azisun HamidKabid Kesehatan HewanDispertanak Bangkalan

BangkalanBangkalan RABU 24 SEPTEMBER 2014 No. 0448 | TAHUN III MBangkalanKORAN

MADURA

Lagu Daerah Semakin SirnaSekolah Diminta Hidupkan Lagu Kedaerahan

Awal permasalahan yang se-ring terjadi, sekolah jarang sekali mengajarkan materi lagu daerah sampai anak didik benar-benar bisa menghafal dan menyukai lagu-lagu daerah. Apalagi di ting-kat SLTP, pada jenjang awal di tingkat sekolah dasar (SD) saja sudah jarang sekali diajarkan lagu kedaerahan. Jika dibiarkan tentu-nya lama-lama lagu daerah bisa menjadi punah.

"Kita miris mendengarkan anak kecil yang tak lagi bisa men-yanyi lagu daerah. Malah, anak kecil bisa hafal lagu-lagu orang

dewasa yang itu tidak mengand-ung unsur pembelajaran terhadap siswa," kata RM Hasansasra, Bu-dayawan asal Bangkalan, kemarin (23/9).

Dirinya merasa prihatin den-gan kondisi generasi muda bela-kangan terakhir, karena konsumsi yang tidak benar bisa mempen-garuhi pola pikir anak. Apalagi, lagu-lagu yang dicerna oleh anak-anak melampaui batas, dari ba-rometer psikis yang seharusnya dikonsumsi. Oleh karena itu, per-anan sekolah sebagai tempat pen-didikan juga harus bisa memberi-

kan stimulan kepada anak agar mereka bisa lebih menerima lagu yang sesuai, seperti lagu-lagu da-erah.

"Namanya anak-anak masih butuh bimbingan. Orang dewasa lebih menentukan sikap anak, mereka harus bisa memfilter ke-butuhan anak mereka agar bisa mendengarkan sesuatu yang mengajak pada pesan moral yang baik," terangnya.

Pemerhati budaya Madura ini menilai, banyak lagu daerah yang berasal dari Madura yang cocok dikonsumsi anak kecil. Dengan lagu-lagu tersebut bisa membawa kearifan lokal bagi masyarakat. Seperti lagu Madura yang meng-isyaratkan panorama keindahan pulau Madura 'Paseser Epenggir Sereng'.

"Ada juga lagu Madura yang menunjukkan etos kerja masyarakat Madura, seperti 'Tanduk Majang' dan 'Pajjer Lag-gu'. Selain itu masih banyak lagu yang bernuansa kedaerahan, se-mua harus diajarkan kepada gen-erasi muda," ungkapnya.

Belum tahunya generasi muda lantaran lagu daerah kurang diperkenalkan sedini mungkin. Akibatnya, pola pikir anak berkembang tidak sesuai kadarnya. Jika anak-anak da-hulu lebih menghargai perjuan-gan dan nilai moral, justru anak masa kini lebih tertarik terha-dap perkembangan budaya luar. Kalau itu tidak terfilter dengan benar, pengaruhnya malah bisa kepada hal negatif. Itu yang per-lu diantisipasi.

"Memperkenalkan kepada anak sedini mungkin, bisa mem-bantu mereka dalam melestari-kan budaya bangsa. Cara yang bisa dilakukan dengan menekan sekolah-sekolah yang ada, seperti perkembangan sekolah lalu yang selalu menyisipkan lagu-lagu da-erah dalam materi pembelajaran, serta lomba di tingkat nasional," terangnya.

"Saya berharap lagu-lagu da-erah bisa diperkenalkan kem-bali. Para guru harus bisa men-untun anak didiknya untuk kembali mencintai lagu kedaera-

han," harapnya.Dirinya pun mengaku bukan

anti budaya dari luar, namun budaya yang datang harus bisa disaring agar tidak mengganggu perkembangan pola pikir anak. Sebab, tidak semua budaya yang masuk dari luar adalah jelek. Perkembangan budaya dari luar lambat laun tidak akan terbend-ung, jika tidak dipilah dan dipilih dengan baik. Setiap budaya yang masuk harus bersinergi dengan kearifan lokal masyarakat setem-pat.

"Bisa saja lagu luar yang masuk, asal membawa pesan keagamaan dan pendidikan. Oleh karena itu, bagi dinas pen-didikan agar lebih menginventa-risir lagu-lagu daerah, mumpung orang sepuh dan guru-guru sepuh masih ada. Kemudian, itu didokumentasi dan diajarkan kembali ke sekolah. Selanjutnya, usaha itu supaya tidak layu se-belum berkembang, dalam even-even tertentu dilombakan," pa-parnya.

=MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Keberadaan lagu-lagu daerah yang menjadi budaya Madura kini jarang lagi terdengar. Di sekolah-sekolah pun lagu daerah bukan lagi men-jadi lagu wajib yang harus dinyanyikan oleh siswa. Padahal lagu daerah bisa mempengaruhi psikologis anak. Sebab lagu daerah banyak tersirat akan makna perjuangan, optimis, dan pesan moral. Tergesernya lagu daerah bisa berdampak pada hilangnya jati diri bangsa. Sebab pelestarian sedini mungkin kurang mendapatkan perhatian.

BANGKALAN - Jelang perayaan Hari Raya Kurban, masyarakat Bangkalan diimbau mewaspadai penjualan hewan kurban seperti sapi dan kambing. Hindari membeli hewan kur-ban yang tidak dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Hewan kurban tanpa SKKH dikhawatirkan tidak sehat secara fisik, suhu tubuh di bawah normal, dan usia hewan di bawah ketentuan syariat Islam.

"Akan sangat mengkhawat-irkan membeli hewan tanpa SKKH. Kami tidak bisa menja-min kesehatan hewan kurban," ungkap Kabid Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veter-iner, dan Pelayanan Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan (dispertanak) Bangkalan, Drh A Azisun Hamid, Senin (22/9).

Dia menjelaskan, hewan kur-ban yang telah dilengkapi SKKH, sudah memenuhi pemeriksaan oleh Tim Dispertanak Bangkalan yang terdiri dari 30 orang. Enam dokter hewan, mantri, dan 18 orang perwakilan dari seluruh kecamatan. Pihaknya tidak akan segan bertindak tegas terhadap para penjual di sentra-sentra penjualan hewan kurban yang tidak dilengkapi SKKH.

"H-7 kami akan mulai pantau.

Biasanya penjual musiman yang ada di pinggir jalan. Mereka harus melengkapi SKKH," tegasnya.

Kelengkapan SKKH, sebagai syarat mutlak untuk menjual he-wan kurban tersebut. Sebab, tidak menutup kemungkinan segala macam hewan kurban akan dijual bebas, maka dari itu perlu kiranya untuk mengantisipasi kemung-

kinan adanya hewan yang tidak memenuhi standart yang telah ditentutukan.

"Kita patut waspada kemung-kinan adanya oknum-oknum yang mengambil kesempatan moment hari raya ini," tandasnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

HEWAN KURBAN

Waspadai yang Tanpa SKKH

doni heriyanto/koran maduraWASPADA. hewan yang dijual untuk keperluan kurban harus dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

Page 30: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III N Bangkalan

Kegiatan Amal Akan DitertibkanNopta: Polsek Harus Berkoordinasi dengan Polres

"Ya itu memang sangat ber-bahaya. Apalagi sampai memakai badan jalan. Untuk itu kami lay-angkan surat pemberitahuan pada setiap koordinator amal masjid," ucap Kasat Lantas Polres Bangka-

lan, AKP Nopta Histaris Suzan.Kedepan, pihaknya akan terus

melakukan pemantauan di mas-ing-masing lokasi yang biasanya dijadikan tempat giat amal. Apa-bila surat yang dilayangkan terse-

but tetap saja tidak dihiraukan, maka pihaknya akan melakukan pemanggilan kepada setiap koor-dinator amal Masjid tersebut.

"Jika memang tidak dihirau-kan, kami akan panggil semua koordinator amal masjid. Apabila pemanggilan ini tidak juga diin-dahkan, kami akan mengambil langkah tegas dengan penertiban secara paksa," ancamnya.

Oleh sebab itu, Nopta juga mengimbau kepada pihak ke-camatan, khususnya aparat ke-polisian sektor (Polsek) untuk tidak memberikan rekomendasi sebelum koordinasi dengan pihak polres. Pasalnya, selama ini giat

amal itu sudah mendapatkan re-komendasi dari Polsek, tetapi tidak ada koordinasi dengan pol-res setempat.

"Ya kami repot juga, kegiatan amal masjid itu sudah dapat re-kom dari aparat polsek, sementa-ra polsek tidak koordinasi dengan polres," sesalnya.

Kendati demikian, pihaknya tetap memberikan izin giat amal dengan syarat tidak memakai badan jalan sehingga tidak mem-bahayakan bagi pengendara dan petugas amal. Jangan sampai per-istiwa yang telah terjadi terulang kembali. Ini demi keselamatan semua pihak, agar tidak ada yang

merasa dirugikan."Kalau tidak menggunakan

badan jalan itu tidak masalah. Masalahnya, masyarakat sudah sering kali menggunakan badab jalan, sehingga perlu dilarang," tandasnya.

Perlu diketahui, sebuah mobil Isuzu Elf dengan nomor polisi (Nopol) B 805 BR mena-brak petugas amal Masjid di Ja-lan Raya Desa Lombang Laok, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan. Akibatnya 1 orang tewas dan 6 orang korban lain-nya luka-luka pada, Senin (15/9) waktu lalu.

=DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Polisi satuan lalu lintas (Satlantas) polres Bangkalan melarang keras adanya kegiatan amal pem-bangunan masjid yang dilakukan di jalan raya, apalagi sampai memakai badan jalan. Sebab, kegiatan tersebut dinilai sangat membahayakan pengendara dan pelaku kegiatan itu. Larangan ini muncul akibat terjadinya ke-celakaan lalau lintas yang menewaskan seorang petugas amal masjid di daerah Kecamatan Blega beberapa waktu lalu.

KURANGI PENGENDARA MOTOR

Pelajar Difasilitasi Bus AngkutanBANGKALAN - Jumlah pen-

gendara sepeda motor di Bang-kalan kian membeludak. Bahkan data satlantas polres Bangkalan menyebut kecelakaan lalu lintas didominasi oleh pengendara sepeda motor. Korbannya pun tak mengenal usia. Salah satu-nya kecelakaan yang melibatkan kalangan pelajar yang terbilang cukup tinggi. Untuk meminimal-isasi terjadinya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar

rupanya pemkab setempat ber-inisiatif untuk mengadakan bus angkutan pelajar.

Bus tersebut diperuntukkan bagi pelajar yang hendak pergi ke sekolah. Sebagai antisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas pengendara motor yang meli-batkan pelajar. Selain itu, untuk menjaga keselamatan pelajar perempuan dari tindakan yang tidak diinginkan.

"Volume kendaraan di jalan

raya cukup sesak. Pengopera-sian transportasi bus sekolah, bisa mengurangi terjadinya laka lantas yang melibatkan pelajar," kata Abd Hamed Kepala Dishub-kominfo Bangkalan, kemarin (23/9).

Selain itu, fasilitas bus untuk pelajar bisa mengurangi beban orang tua, karena transportasi gratis. Jika sebelumnya orang tua memberikan ongkos trans-portasi, kali ini para orang tua

bisa mengurangi beban biaya untuk keperluan sekolah. Sebagai perhatian kepada siswa agar lebih mudah menuju ke sekolah. Ini di-lakukan sebagai upaya perhatian keselamatan pelajar.

Rute yang dilalui oleh bus an-gkutan pelajar ini dari kecamatan Burneh ke kota Bangkalan. Bus sudah start mulai pukul 05.45 WIB dari Kecamatan Burneh menuju SMK 2, SMAN 3, SMK 1, SMP 2, SMP 4 dan SMA 4. Rute

bus berjalan memutar ke setiap sekolah.

"Begitu juga saat siswa pulang sekolah, kita siapkan untuk kepentingan dan keselamatan pelajar. Langkah yang dilaku-kan sudah melalui evaluasi ke sekolah-sekolah. Untuk kapasi-tas bus sendiri berisi 26 tempat duduk dan 9 gantungan pelajar. Kapasitas maksimal sebanyak 35 pelajar," jelasnya.

=MOH RIDWAN/RAH

moh. ridwan/koran maduraKHUSUK. Sejumlah siswa dari Sekolah Dasar yang ada di Bangkalan saat khusuk mengerjakan soal ujian nasional yang diselenggarakan beberapa waktu lalu.

Page 31: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III OBangkalanBangkalan RABU 24 SEPTEMBER 2014

No. 0448 | TAHUN III OIndustri LokalKORAN MADURA

Menekuni Bisnis ‘Long Kolong’

Salah satunya dilakukan Mu-zanni (48), warga Dusun Ranton-on Desa Pademawu Barat Desa Kecamatan Pademawu Pame-kasan. Bisnis dinilai sangat meng-untungkan dan memiliki peluang bisnis yang terbuka lebar, meng-ingat tingginya masyarakat mem-buat sumur untuk penampungan kotoran manusia.

Hampir setiap minggu, 50 kolong milik Muzanni habis ter-jual. Harganya Rp 120 ribu setiap

kolong. Apabila dalam 1 minggu laku 50 kilo, maka Muazzani men-dapatkan keuntungan hingga Rp 6 Juta.

Menurutnya, pelanggan yang biasa membeli bervariasi, ada yang membeli dalam jumlah be-sar ada pula yang membeli dalam jumlah kecil. Tergantung yang di-inginkan. Biasanya kalau pelang-gan yang membeli dalam jumlah besar, yakni pengusaha peruma-han. Karena untuk kepentingan mendirikan sumur untuk penam-pungan kotoran manusia.

Muzanni memiliki 3 karyawan yang bertugas untuk membuat long kolong. Ia tidak memberikan upah setiap bulan, melainkan di-hitung dari jumlah long kolong yang berhasil dibuatnya. Upah karyawan bisa diminta kapan saja, tergantung keinginan karyawan-nya.

Ia memulai bisnis membuat ‘long kolong” tersebut sudah 7 tahun lamanya atau sekitar tahun 2008. Awalnya ia harus jatuh ban-gun untuk mempromosikan hasil usahanya tersebut. Tetapi ke-tika masyarakat sudah mengenal kualitas produksi long kolongnya

tersebut, berangsur-angsur per-mintaan mulai meningkat dan penghasilanya pun juga menin-gkat. Sehingga sedikit banyak ia bisa menambah upah para kar-yawannya.

Meningkatnya permintaan long kolong terjadi saat musim kemarau. Sebab di musim terse-but, masyarakat banyak yang membuat sumur, karena tanahn-ya tidak longsor.

Muazzani masih berencana mengembangkan bisnisnya den-gan bahan dan model yang sama dengan ‘long kolong”. Misalnya pembuatan paving atau pun jenis lain.

“Kalau ada modal dan akses posar terbuka, insyaallah, saya akan mengembangkan usaha saya ini, yang bahan bakunya tidak jauh beda dengan pembuatan ‘long kolong”,” ungkap bapak 3 anak ini.

Hafid, salah satu karyawan, mengaku senang dapat bekerja di tempatnya Muzani sebagai pem-buat long kolong. Menurutnya, sejak menjadi karyawannya, ia sangat dibantu. Karena pereko-nomian keluarga dapat tercukupi.

Selama ia bekerja, upahnya tidak pernah telat dan kapan pun saja bisa diambil tergantung keingi-nan dirinya.

Hafid menceritakan bahan-bahan dalam pembuatan long kolong, di antaranya pasir Jawa, batu cor, dan semen. Ketiga bahan tersebut dicampur sesuai dengan kebutuhannya. Setelah semua di-campur, maka secara bertahap, ia memasukkan ke dalam alat penc-etak yang sudah tersedia. Baru se-lanjutnya ia menghaluskan hasil cetakan long kolong tersebut.

Selanjutnya long kolong tersebut dikeringkan selama satu hari. Baru keesokan harinya long kolong tersebut sudah bisa dijual. Sekalipun pembuatan dan pen-jualannya di lokasi yang sama.

Setiap hari Hafid bisa mem-buat 5 sampai 7 buah ‘ong kolong ukuran standar. Kecuali ada pe-langgan yang memesan dalam jumlah banyak. Sehingga ia harus lembur hingga larut malam.

Hal serupa juga diakui kar-yawan lainnya, Malik. Ia menga-ku baru 5 tahun bekerja menjadi karyawan Muzanni. Ia mengaku betah bekerja membuat long ko-

long, karena pekerjaannya tidak terlalu rumit dan tidak memakan waktu lama. Apalagi tidak bekerja di bawah terik matahari.

Selama ini, kata Malik, pe-langgan tidak pernah protes terh-adap kualitas long kolong buatan-nya itu. Semuanya mengaku puas dengan kualitas yang diberikan kepada pelanggan.

Untuk pelanggan sendiri, ada yang datang langsung ke lokasi pembuatan long kolong, ada pula yang datang ke rumah-rumah karyawan. Sehingga keesokan harinya pelanggan bisa langsung ke lokasi pembuatan. Setiap pe-langgan diberikan kebebasan me-milih dan mencari sendiri kuali-tas long kolong yang diinginkan. Tetapi pada dasarnya kualitasnya sama.

Ia berani buatannya diband-ingkan dengan long kolong bua-tan orang lain. Karena pelanggan sebelum memilih long kolong, diperlihatkan dulu proses pem-buatan dan bahan-bahan yang dicampur untuk pembuatan long kolong. Tujuannya agar pelang-gan bisa puas.

= FAKIH AMYAL/RAH

PAMEKASAN - ‘Long kolong” atau kolong yang biasa digunakan untuk memperkuat bagian sumur, sudah tidak asing bagi masyarakat Pamekasan. Sebab, jenis barang ini paling ba-nyak dicari oleh masyarakat, untuk melapisi tanah yang dibuat sumur. Baik sumur yang

ada sumber airnya, ataupun sumur yang digunakan untuk penampungan kotoran manusia dan dimanfaatkan untuk penampungan air bersih layaknya tendon.

Namun paling ba-nyak masyarakat memanfaatkan

kolong untuk dibuat sumur penampungan kotoran manusia. Semakin ban-yaknya masyarakat mem-buat sumur, dijadikan kesempatan bagi sebagian masyarakat untuk meneku-ni bisnis pembuatan long kolong.

fakih amyal/koran maduraPROSES PEMBUATAN LONG KOLONG. Sejumlah karyawan tengah serius membuat long kolong, karena ada pesanan dari pelanggan.

Page 32: e Paper Koran Madura 24 September 2014

KORAN MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 | No. 0448 | TAHUN III PHPamekasanPROBOLINGGO JUMAT 15 AGUSTUS 2014

No. 0420 | TAHUN III LapsusKORAN MADURA OPROBOLINGGOKORAN

MADURARABU 24 SEPTEMBER 2014 No. 0448 | TAHUN III

seftia affandy

Belajar Mengenal Diri Sendiri

Ria ayU anGGRaini

Ingin Kuliah dari Keringat Sendiri

idak ingin memperberat tanggungan orang tuanya. Setidaknya itu kata yang

terlontar dari bibir dara cantik yang lahir di Sampang pada tanggal 23 Agustus 1994. Sebab menurutnya, sudah terlalu banyak hal yang di-berikan orang tua padanya. Sedang dirinya mengaku belum bisa memba-las/memberi apa-apa. Meski orang tua jika melihat anaknya sukses dan bahagia juga ikut bahagia.

“Selagi bisa mencari uang sendiri dan menyimpannya untuk biaya kuliah, buat apa minta apalagi jadi beban orang tua”, tutur Ria Ayu Anggraini.

Bayangkan sejak lahir hingga sebesar ini, sekolah beberapa ta-hun. Meski itu kewajiban orang tua, tapi dia pikir sudah saatnya dia me-nyudahi tanggungan itu. Sejak kecil diajarkan hidup mandiri dan berb-agi bersama saudara-saudaranya yang tak beda jauh usianya.

Admin di salah satu UD swasta di Sampang ini berucap, suatu saat akan melanjutkan kembali keingi-nannya berkuliah agar bisa menjadi sekretaris sesuai harapannya. Ayu, sapaan akrabnya mengatakatan, “Biar sedikit tidak apa-apa, tapi akan lebih puas kalau dari hasil bekerja sendiri”.

Di sela-sela kesibukannya menjadi admin, dia menyempat-kan membaca novel dan komik. Sesekali di waktu liburnya bermain bulutangkis bersama saudara-saudaranya. Penyuka film India ini juga memaparkan, hasil yang diraih dengan usaha sendiri, akan lebih dicintai dan dilakukan dengan ikh-las. Bekerja dari hati akan melahir-kan kepuasan bagi kita dan orang lain. “Yang penting sekarang kerja dulu, dimanapun tempat kerjanya”, imbuhnya.

=BENAzIR NAfIlAH

Sebab, perempuan akrab disapa Tya ini mengatakan masalah pemahaman sulit untuk dijabarkan secara luas. Karena ru-

ang lingkup dari hal ini sangatlah luas. Menger-ti dan paham akan sesuatu sangat sulit untuk diterapkan apabila seseorang tersebut tidak memiliki dasar pengetahuan tentang hal itu.

"Dasar dari kepribadian yang baik adalah belajar memahami diri sendiri sebelum pandai menilai dan mengkritik orang lain, bisa sih mu-dah untuk menilai orang lain, tapi belum tentu kita bisa menilai dan melihat apa yang sudah dan belum kita miliki,"ucapnya.

Mengetahui aspek non-fisik, seperti tingkat kecerdasan seseorang. Sehingga, diri kita bisa mengukur luasnya pengetahuan seseorang, tel-ah mengembangkan berbagai macam tes. Sep-erti dalam bentuk pertanyaan atau pertanyaan yang kemudian harus dijawab oleh mereka yang sedang diuji.

"Atas dasar jawaban-jawaban, kemudian di-tentukan luasnya pengetahuan orang itu sendi-ri, hal ini juga telah merumuskan alat untuk mengukur sikap, bakat, dan perilaku," katanya.

=RYAN HARIYANTO

Siapa Sangka jika biSa mengenal diri Sendiri, tentu yakin akan biSa mengenal kepribadian

menilai orang lain. Hal ini menjadi ambiSi Seftia affandy untuk mengembangkan dan membangun

komunikaSi SeSama teman lainnya.

Nama : Seftia affandyTetala : Sampit, 28 September 1997Alamat : Jalan Selong Permai SampangHobi : Jalan-jalanCita : Perawat

Riwayat Pendidikan=SDN Gunung Sekar III=SMP Islam Al Haromain=SMAN 4 Sampang