e paper koran madura 22 september 2014

32
22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 SENIN www.koranmadura.com 0328-6770024 JAKARTA- Indonesia diakui oleh dunia internasional telah merajai dalam hal pengelo- laan terumbu karang secara berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan diberikannya penghar- gaan Coral Conservation Prize di San Fransisco, AS. Diakuinya Indonesia dalam pengelo- laan terumbu karang secara lestari dan berkelanjutan, karena Pemerintah Indone- sia dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menempuh 3 lang- kah strategis. Ketiga langkah itu yakni komitmen ny- ata terhadap kebijakan pelestarian terum- bu karang dengan membangun manajemen konservasi laut. Kedua, dengan melibatkan manajemen dan perlindungan sumber daya yang diikuti dengan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana. Terakhir, penguatan kemitraan global dalam mengelola terumbu karang. Indo- nesia percaya bahwa ketiga poin penting tersebut merupakan faktor kunci untuk mempertahankan terumbu karang. De- mikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo dalam acara pemberian anugerah coral prize di San Fransisco, Amerika Serikat, Sabtu (20/9). Lebih lanjut, Sharif menyampaikan agar komunitas global menekankan upaya- upaya sistemik, komprehensif dan sinkro- nisasi sehingga berujung pada terciptanya kebijakan dalam pengelolaan dan peman- faatan sumber daya terumbu karang. Sementara itu, dalam acara penganuger- ahan tersebut, dua penggiat terumbu ka- rang Nyoman Sugiarta dan Abdul Manap terpilih sebagai pemenang penghargaan Coral Conservation Prize dari Coral Reef Alliance berkat peran aktif mereka dalam penyelamatan terumbu karang secara berkelanjutan. Pemenang Coral Conserva- tion Prize itu berhasil menyisihkan tujuh nominasi pengiat terumbu karang lainnya dari lima negara di dunia, diantaranya Fiji, Hawai, Honduras, Mexico dan Palmyra. Dedikasi mereka, keinginan mereka, semangat mereka menginspirasi kita un- tuk menggemakan komitmen nasional dan global untuk mengatasi tingkat se- rius degradasi terumbu karang dan pang- gilan untuk kerja sama yang lebih konkrit dalam pengelolaan terumbu karang secara berkelanjutan. Pengelolaan terumbu karang secara le- stari dan berkelanjutan sangatlah penting. Mengingat ekosistem terumbu karang san- gat produktif dalam mendukung kehidupan masyarakat lokal. Di Indonesia sendiri, tak kurang dari 60 juta masyarakat hidup di sepanjang garis pantai yang bergantung pada ekosistem terumbu karang. Indonesia menguasai 50 persen dari total produksi mutiara dunia dengan nilai ekspornya telah menyentuh angka 29 juta dolar AS. =ANT/BETH PENGELOLAAN TERUMBU KARANG Dunia Kagumi Indonesia ant/fanny octavianus PAWAI IKLIM MASSAL. Pegiat lingkungan membawa instalasi serupa wajah bumi yang bersedih saat Pawai Iklim Massal di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (21/9). Aksi itu sebagai seruan pada pemimpin negara yang akan mengadakan konferensi iklim di New York untuk sebuah dunia yang aman dari kerusakan akibat perubahan iklim. Yenny Wahid Dukung Pilkada Langsung Nasional hal 4

Upload: koran-madura

Post on 03-Apr-2016

253 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III 122 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000SENIN www.koranmadura.com0328-6770024

JAKARTA- Indonesia diakui oleh dunia internasional telah merajai dalam hal pengelo-laan terumbu karang secara berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan diberikannya penghar-gaan Coral Conservation Prize di San Fransisco, AS.

Diakuinya Indonesia dalam pengelo-laan terumbu karang secara lestari dan berkelanjutan, karena Pemerintah Indone-sia dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menempuh 3 lang-

kah strategis. Ketiga langkah itu yakni komitmen ny-

ata terhadap kebijakan pelestarian terum-bu karang dengan membangun manajemen konservasi laut. Kedua, dengan melibatkan manajemen dan perlindungan sumber daya yang diikuti dengan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.

Terakhir, penguatan kemitraan global dalam mengelola terumbu karang. Indo-nesia percaya bahwa ketiga poin penting tersebut merupakan faktor kunci untuk mempertahankan terumbu karang. De-mikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo dalam acara pemberian anugerah coral prize di San

Fransisco, Amerika Serikat, Sabtu (20/9).Lebih lanjut, Sharif menyampaikan

agar komunitas global menekankan upaya-upaya sistemik, komprehensif dan sinkro-nisasi sehingga berujung pada terciptanya kebijakan dalam pengelolaan dan peman-faatan sumber daya terumbu karang.

Sementara itu, dalam acara penganuger-ahan tersebut, dua penggiat terumbu ka-rang Nyoman Sugiarta dan Abdul Manap terpilih sebagai pemenang penghargaan Coral Conservation Prize dari Coral Reef Alliance berkat peran aktif mereka dalam penyelamatan terumbu karang secara berkelanjutan. Pemenang Coral Conserva-tion Prize itu berhasil menyisihkan tujuh

nominasi pengiat terumbu karang lainnya dari lima negara di dunia, diantaranya Fiji, Hawai, Honduras, Mexico dan Palmyra.

Dedikasi mereka, keinginan mereka, semangat mereka menginspirasi kita un-tuk menggemakan komitmen nasional dan global untuk mengatasi tingkat se-rius degradasi terumbu karang dan pang-gilan untuk kerja sama yang lebih konkrit dalam pengelolaan terumbu karang secara berkelanjutan.

Pengelolaan terumbu karang secara le-stari dan berkelanjutan sangatlah penting. Mengingat ekosistem terumbu karang san-gat produktif dalam mendukung kehidupan masyarakat lokal. Di Indonesia sendiri, tak kurang dari 60 juta masyarakat hidup di sepanjang garis pantai yang bergantung pada ekosistem terumbu karang.

Indonesia menguasai 50 persen dari total produksi mutiara dunia dengan nilai ekspornya telah menyentuh angka 29 juta dolar AS. =ANT/BETH

PENGELOLAAN TERUMBU KARANG

Dunia Kagumi Indonesia

ant/fanny octavianus PAWAI IKLIM MASSAL. Pegiat lingkungan membawa instalasi serupa wajah bumi yang bersedih saat Pawai Iklim Massal di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (21/9). Aksi itu sebagai seruan pada pemimpin negara yang akan mengadakan konferensi iklim di New York untuk sebuah dunia yang aman dari kerusakan akibat perubahan iklim.

Yenny Wahid Dukung Pilkada

LangsungNasional

hal 4

Page 2: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III 2

“Dalam dunia politik tidak pernah ada titik. Segala sesuatu selalu koma,” jelas seorang kawan, menanggapi pergeseran konstelasi politik menjelang pelantikan anggota DPR RI, 1 Oktober mendatang. Ini, katanya lagi, menggam-barkan bahwa kebijakan dan sikap politik sangat fleksibel walau tentu tetap ada batas-batas terkait platform, komit-men dan konsistensi relasi politik serta yang paling utama kepentingan yang jauh lebih besar; kepentingan bangsa dan negara.

Memang benar, kata kawan yang relatif senior dalam dunia politik itu, sering berlaku jargon tak ada kawan dan lawan abadi, yang ada kepentingan abadi. Tetapi jangan lupa selalu ada sesuatu yang spesial dalam pentas politik. Sangat mungkin tumbuh kuat dorongan berubah dalam si-kap politik, namun karena menyangkut pengalaman relasi politik yang bermasalah, yang terjadi bisa sebaliknya. Tetap ada faktor bersifat manusiawi.

Jadi, katanya lagi, wajar saja jika belakangan berkem-bang wacana PPP dan PAN merapat ke koalisi pendukung Jokowi-JK yang ditandai kehadiran wakil dua partai itu pada acara Rakesnas PDIP di Semarang beberapa waktu lalu. “Itu bagian dari dinamika politik yang pertimbangannya sudah pasti sangat matang dan bukan wujud kepentingan instan,” tegasnya, penuh keyakinan.

Kedua partai, terutama PPP memiliki relasi sangat baik dengan PDIP. Mantan Ketua Umum PPP Hamzah Haz, pernah menjadi Wakil Presiden ketika Megawati Soekar-noputri sebagai Presiden RI. Bergabungnya PPP lebih

merupakan penyegaran relasi politik yang sudah lama berjalan baik dengan PDIP. Demikian pula PAN, terutama Ketua Umumnya Hatta Rajasa, memiliki pertautan kerja sama dengan PDIP. Hatta Rajasa pernah menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi ke-tika Indonesia dipimpin Presiden Megawati Soekarnoputri.

“Jangan lupa, Mantan Ketua Umum PPP Hamzah Haz, sebelum hingar bingar kepas-tian dukungan pada pasangan Capres/Cawapres, sempat bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Jadi, tak ada yang luar biasa jika nanti PPP ternyata memperkuat koalisi pendukung presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla,” tegasnya, penuh keyakinan.

Rekam jejak hubungan PPP maupun PAN dengan PDIP relatif sangat baik. Karena itu bergabungnya dua partai ber-basis Islam itu diyakini memperkuat pemerintahan di masa mendatang. Dua partai itu seperti menegaskan konstelasi realitas politik di negeri ini bahwa pemerintahan akan kuat dan berpeluang berjalan lebih baik jika terwujud relasi ideal Islam-nasionalis. Katakanlah melengkapi keseimbangan format politik Islam-nasionalis yang sebelumnya hanya ada partai berbasis Islam, PKB di koalisi presiden dan capres terpilih.

Konsistensi Joko Widodo tentang koalisi tanpa syarat, meyakinkan masyarakat bahwa kehadiran PPP dan PAN memang sepenuhnya demi bangsa dan negara. “Persoalan di negeri ini, tak bisa diselesaikan oleh hanya kekuatan empat partai,” tegas Joko Widodo. Sebuah penegasan ek-splisit bahwa semangat yang berkembang sepenuhnya demi bangsa dan negara.

Presiden Joko Widodo sangat memahami bahwa mewu-judkan visi misinya pada saat menjalankan pemerintahan mendatang memerlukan dukungan DPR yang memadai. Karena itu pertimbangan utama relasi politik baru itu demi kelancaran pelaksanaan program pemerintah. Jauh dari pertimbangan kepentingan bagi-bagi kue kekuasaan, yang sering terjadi menjelang penyusunan kabinet.

Dunia politik sesuai watak aslinya memang selalu dinamis. Yang layak dan perlu dikawal bagaimana agar di-namika itu tetap berada dalam rel ideal; benar-benar untuk kemaslahan rakyat, bangsa menuju terwujudnya Indonesia hebat. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III 2

Dunia politik sesuai watak aslinya me-mang selalu dina-

mis

Meskipun belum begitu besar, namun sebagian masyarakat di beberapa daerah, seperti Kabu-paten Aceh Selatan, Aceh Barat, bahkan di Banda Aceh, kini mulai beralih pemakaian elpiji, dari isi 12 Kg ke isi 3 Kg, karena harganya lebih murah.

PT Pertamina memutuskan untuk menaikkan harga elpiji nonsubsidi kemasan 12 Kg sebesar Rp1.500/Kg menyusul tingginya harga elpiji di pasar internasional dan turunnya nilai tukar rupiah yang menyebabkan beban keru-gian perusahaan itu akan semakin tinggi.

Senior Supervisor External Relation PT Pertamina Market-ing Operation Region I Fitri Erika mengatakan, penyesuaian harga diputuskan sebesar Rp1.500 per kg (net Pertamina) terhitung sejak 10 September 2014 pukul 00.00 waktu setempat.

Kebijakan korporasi ini ditetapkan setelah mendengar-kan masukan pemerintah dalam rapat koordinasi di Kementerian Perekonomian, 8 September 2014, sehingga Pertamina dapat me-nyesuaikan harga sesuai dengan Permen ESDM No.26 tahun 2009 tentang Pendistribusian Liquefied Petroleum Gas.

Ia mengatakan, penyesuaian ini merupakan pelaksanaan “road-map” penyesuaian harga elpiji 12 Kg secara berkala sesuai hasil ra-pat konsultasi Pemerintah dengan BPK RI pada 6 Januari 2014.

Dengan kenaikan ini, harga jual rata-rata elpiji 12 Kg nett dari Pertamina menjadi Rp7.569/Kg dari sebelumnya Rp6.069/Kg. Apabila ditambahkan dengan komponen biaya lainnya, sep-erti transport, filing fee, margin agen dan PPN, maka harga jual di agen menjadi Rp9.519/Kg atau Rp114.300/tabung dari sebel-umnya Rp7.731/Kg atau Rp92.800/ tabung.

Menurut dia, dibandingkan dengan harga keekonomian LPG, harga jual tersebut masih jauh di bawah keekonomiannya. Ber-dasarkan rata-rata CP Aramco y-o-y Juni 2014 sebesar 891,78 dolar AS per metric ton dan kurs Rp11.453 per dolar AS, ditambah komponen biaya seperti di atas maka harga keekonomian elpiji 12

Kg saat ini seharusnya Rp15.110/Kg atau Rp181.400/tabung.

Dikatakan, dengan penyesua-ian ini diharapkan dapat menekan kerugian bisnis elpiji 12 Kg pada tahun 2014 sebesar Rp452 mil-iar sehingga menjadi Rp5,7 trili-un dari prognosa semula Rp6,1 triliun dengan proyeksi tingkat konsumsi elpiji 12 Kg mencapai 907.000 metric ton.

Kerugian ini masih melebihi proyeksi RKAP 2014 sebesar Rp5,4 triliun yang dipatok pada asumsi CP Aramco sebesar 833 dolar AS per metric ton dan kurs Rp10.500 per dolar AS.

Untuk itu, kata Fitri, Per-tamina juga telah menyampaikan kembali roadmap penyesuaian harga elpiji 12 Kg secara berkala dalam rapat koordinasi dengan pemerintah, dimana penyesuaian tersebut dapat dilakukan secara otomotis setiap enam bulan hing-ga mencapai harga keekonomian di tahun 2016.

Permintaan Lesu Efan, salah seorang pedagang di Kecamatan Samadua, Aceh Selatan, baru-baru ini menuturkan untuk me-menuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat sekarang mulai be-ralih membeli gas kemasan 3 Kg, karena harganya masih disub-sidi.

Diakuinya, setelah ada kenai-kan harga yang sangat signifikan, tingkat penjualan gas saat ini semakin lesu karena mayoritas konsumen telah beralih ke gas isi kemasan 3 Kg yang harganya lebih murah.

“Dulu sebelum ada kenaikan harga, dalam sehari gas di toko saya mampu terjual mencapai 10 tabung/hari. Namun setelah ke-naikan harga tersebut rata-rata dalam sehari hanya mampu ter-jual 3 tabung, sehingga nyaris tidak ada untung lagi dalam bisnis elpiji,” ungkap pria yang berjualan di Desa Jilatang, Kecamatan Sa-madua, ini.

Menurutnya, lesunya pembe-lian elpiji 12 Kg tersebut diper-parah lagi karena perekonomian masyarakat saat ini sehingga masyarakat tidak mampu mem-beli isi 12 Kg yang harganya telah melambung.

Kondisi itu, juga diakui Ma-sluyudin, salah seorang agen

penyalur resmi elpiji 3 Kg di Ke-camatan Samadua. Menurutnya, setelah diberlakukannya kenaikan harga, permintaan elpiji 3 Kg di pangkalannya mengalami pening-katan cukup drastis sejak bebera-pa pekan terakhir.

“Harga elpiji 3 Kg kami jual Rp23 ribu - 24 ribu/tabungnya. Itupun stoknya sangat terbatas atau tidak cukup, karena sejak beberapa pekan terakhir tingkat permintaan dari konsumen men-galami peningkatan cukup dras-tis,” ungkapnya.

Dampak kenaikan elpiji 12 Kg juga dialami penyalur di Meu-laboh, Kabupaten Aceh Barat, yak-ni terjadinya penurunan omzet.

Alimi, agen penyalur elpiji di Kecamatan Johan Pahlawan mengatakan, setelah penyesuaian harga, daya beli masyarakat terha-dap elpiji tabung 12 Kg menurun karena dianggap memberatkan.

Sementara itu pangkalan elpiji CV Kagura Gas Kecamatan Meureubo mencatat, dalam dua hari ini terjadi peningkatan daya jual elpiji 3 Kg.

Di Banda Aceh dan daerah te-tangganya Kabupaten Aceh Besar, dilaporkan persediaan gas elpiji 3 Kg mulai langka dalam beberapa hari ini.

Menurut seorang pemilik toko di Jalan Mr Moh Hasan, Irma, pasokan mulai langka, sehingga dirinya terpaksa menaikkan harga elpiji 3 Kg.

“Sekarang gas 3 kilogram ce-pat sekali habis stok. Banyak yang memilih gas ukuran itu dari pada gas 12 Kg,” kata Irma.

Ia menyatakan, sejak harga elpiji 12 Kg naik, permintaan gas 3 Kg mengalami kenaikkan, karena ibu rumah tangga lebih memilih tabung kecil yang harganya lebih murah.

Karena permintaan tinggi, harga gas 3 Kg juga mengalami kenaikkan dari Rp20.000 menjadi Rp23.000/tabung, ujar Irma.

Masih Normal Sementara itu, Kepala Dinas Perindustian Per-dagangan Koperasi dan UKM Aceh Selatan, Hj Hayatun membantah bahwa setelah kenaikan harga tel-ah berdampak lesunya pembelian elpiji 12 Kg.

“Saya rasa, kalau di Aceh ke-naikan harga itu tidak begitu bergejolak sebab Aceh berbeda kondisinya dengan Pulau Jawa. Apalagi kenaikan harga itu tidak begitu signifikan karena hanya naik sebesar Rp1.500/Kg,” katan-ya.

=ANT/HERU

Saat Warga Beralih ke Elpiji 3kg BANDA ACEH- Kebijakan Pertamina menaikkan harga elpiji isi 12 Kg sebesar Rp1.500/Kg atau Rp18.000/tabung, berdampak terhadap perubahan pemakaian masyarakat di Aceh, khususnya di pedesaan, terhadap bahan bakar tersebut.

GabungOleh : MH. Said Abdullah

Anggota DPR RI, asal Madura

Page 3: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III 3NASIONALPROBOLINGGO SENIN 22 SEPTEMBER 2014

No. 0446 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

ant/fanny octavianus AKSI MENOLAK RUU PILKADA. Anggota Lingkaran Studi Mahasiswa (Lisuma) membentangkan spanduk menolak RUU Pilkada saat aksi di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (21/9). Lisuma menolak sistem pemilihan kepala daerah tak langsung yang tertuang dalam draf RUU Pilkada dan menggalang dukungan masyarakat untuk menolak pilkada tak langsung.

INCHEON- Sidang umum Komite Olimpiade Asia (OCA) yang berlangsung di Incheon, Sabtu, secara resmi menetapkan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

“Tadi baru secara resmi disetujui In-donesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018,” kata Ketua Komite Olimpiade Indo-nesia (KOI) Rita Subowo kepada wartawan seusai sidang OCA di Incheon.

Rita menjelaskan pada sidang OCA, In-donesia mendapat dukungan dari 42 nega-ra di antara 45 negara peserta Asian Games.

“Ada 42 negara yang mendukung kami, dan ketua OCA memberi arahan bahwa In-donesia siap dan diterima oleh kongres un-tuk menjadi tuan rumah,” katanya.

Dalam pidatonya saat peresmian tuan rumah Asian Games 2014 itu, Rita Subowo menyatakan Jakarta, Sumatera Selatan dan Jawa Barat siap melaksanakan event olah-raga akbar Asia empat tahunan itu.

Di sela-sela acara sidang itu, juga ditay-angkan pidato Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang juga menyatakan tentang dukungan terhadap Asian Games.

Dalam tayangan video layar lebar, pen-gunjung sidang disuguhi presentasi ten-tang kondisi kesiapan ketiga provinsi itu

untuk ditempati sebagai tuan rumah.Seusai sidang, Rita juga mengatakan

bahwa Tiongkok sangat mendukung In-donesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018.

“Bahkan Tiongkok menawarkan kepada para atlet Indonesia untuk berlatih di ne-garanya,” ujar Rita.

Sebelumnya, Indonesia mendapat “lampu hijau” menjadi tuan rumah Asian Games 2018, menyusul mundurnya calon tuan rumah Vietnam, dimana Indonesia juga menjadi salah satu negara peserta “bidding’.

Sementara itu Wakil Gubernur DKI Ja-karta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok

yang juga hadir di pertemuan di Incheon itu mengatakan, DKI bertekad akan menye-lesaikan pembangunan yang ada.

“Nanti semua harus selesai, pembangu-nan MRT, relokasi warga serta menghilang-kan rumah-rumah kumuh, itu nanti akan selesai semua,” kata Ahok.

“Masalah sungai-sungai, pembangunan dan lainnya itu dalam empat tahun ini su-dah selesai,” katanya.

Namun ketika ditanya tentang pem-bangunan perkampungan atlet, Ahok men-yangkal akan melakukan itu.

“Kami akan membangun apartemen bukan perkampungan atlet untuk Asian Games. Setelah selesai event, apartemen itu akan dijual kepada umum,” tambah Ahok.

Sementara itu Gubernur Sumsel Alex Nurdin yang juga hadir di Incheon menga-takan, Palembang sudah siap menjadi tuan rumah.

“Kami punya venues yang dulu dipakai untuk SEA Games 2011, kondisinya masih cukup layak untuk dipakai bertanding,” kata Alex Nurdin.=ANT/ARIS

Indonesia Tuan Rumah Sea Games 2018

Page 4: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III 4 Nasional

JAKARTA-Pendiri The Wahid Institute , Yenny Wahid men-dukung Pemilihan Kepala Daer-ah (Pilkada) dilakukan langsung oleh Rakyat. Hal itu diungka-pkan Yenny ketika menghadiri peringatan hari perdamaian Dunia dari The Wahid Institute, di Kawasan Bundaran Hotel In-donesia, Jakarta, Minggu (21/9) .

“Saya pribadi mendukung Pilkada langsung oleh rakyat. Karena walaupun dikatakan secara materil bisa menghemat

uang negara. Namun ada kerugian secara inmateril yang akan terjadi, apabila dipak-sakan pemilihannya melalui DPRD,” kata Yenny.

Lanjut Yenny, kerugian imateril yang akan terjadi yakni tercabutnya hak rakyat akan menimbulkan kerugian jauh lebih be-sar, dari pada keuntungan materil.

“Kita mengimbau agar kedaulatan tetap ada ditangan rakyat. Jangan hanya ada di-tangan elit politik saja,” tandasnya.

Puteri kedua Gus Dur ini menghara-pkan, agar warga masyarakat tidak ikut-ikutan konflik seperti elit politik. Selain itu, masyarakat juga bersama-sama untuk mengusung perdamaian di lingkungannya masing-masing.

Menurutnya, pascapilpres kemarin, masih ada luka di hati masyarakat yang harus disembuhkan secara bersama-sama.

“Harus ada upaya aktif, terutama dari para pemimpin dan elit politiknya, un-tuk saling bergandengan tangan agar masyarakatnya adem, tentram, dan sama-sama kedepan menata indonesia,” kata Yenny.

Dia menambahkan, apapun pilihan politiknya, yang penting Indonesia tetap bersatu, aman dan jaya. Sehingga tidak ada terjadi lagi konflik atau perpecahan di In-donesia.

Sementara itu, Ketua DPP Golkar Hajri-yanto Y Thohari memiliki pandangan men-genai pemilihan kepala daerah. Ia melihat

Pilkada langsung lebih demokratis.“Lebih sesuai tuntutan penegakan

rakyat, lebih reformis,” kata Hajriyanto dis-ela-sela ‘Press Gathering MPR’ di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (21/9).

Namun, Hajriyanto mengakui banyakn-ya ekses negatif terkait dengan Pilkada langsung. Contohnya lahirnya politik uang serta raja-raja kecil di daerah. Hal itu me-nyebabkan situasi hirarki yang tidak begitu jelas. Pasalnya kepala daerah mendapatkan legitimasi politik yang kuat karena dipilih langsung oleh rakyat.

“Ada kecendurngan bupati tidak mera-sa bawahan gubernur dan gubernur tidak merasa bawahan presiden,” imbuh Wakil Ketua MPR itu.

Tetapi, Hajriyanto melihat ekses negatif tersebut masih dapat diminimalisir dengan penyempurnaan pasal-pasal. “Tuntutannya lebih tinggi pilkada langsung, lebih demok-ratis menegakkan rakyat dan reformis. Jadi pilkada langsung itu cita-cita reformasi tetapi harus dibarengi menimilisasi ekses negatif,” katanya.

=GAM

Yenny Wahid Dukung Pilkada Langsung

Sebelum ditangkap, sekitar pukul 16.30 Wita, seorang warga yang melihat kejadian tersebut mengatakan kendaraan GN diha-dang puluhan aparat yang meng-gunakan dua unit mobil dan dua unit motor dilengkapi dengan senjata api. Kemudian, GN ber-sama penumpang lainnya dipaksa turun dari kendaraannya tersebut untuk digeledah.

Tidak lama kemudian, GN yang berasal dari Kelurahan Sa-dia, Kota Bima, bersama istrinya CL yang diduga langsung dibawa menggunakan mobil aparat untuk diamankan.

Informasi dari warga sekitar rumah terduga yakni GN men-gatakan bahwa rumahnya telah berhasil digeledah oleh aparat dan ditemukan sejumlah barang bukti, namun hingga saat ini belum diketahui apa saja yang dibawanya.

Seiring penangkapan GN dan istrinya CL, Tim Densus 88 anti-teror juga berhasil mengamankan dua terduga teroris lainnya di Ke-

camatan Soromandi, Kabupaten Bima yakni JW di Desa Kananta dan SH di Dusun Sarita, Desa Punti.

Sedangkan NR terduga tero-ris lainnya ditembak mati di Desa O’o, Kabupaten Dompu, dan jasa-dnya telah dibawa oleh Tim Den-sus 88 antiteror.

Dari penangkapan itu, in-formasinya Densus 88 antiteror berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa senjata api dan bendera ISIS. Kelima warga tersebut langsung diangkut den-gan dua mobil Avanza dan sebuah mobil Feroza ke Kota Mataram. Kemudian, diterbangkan ke Jakar-ta melalui Bandara Internasional Lombok.

Terkait penangkapan sejum-lah terduga teroris di Kabupaten Bima dan Dompu, Sabtu (20/9), pihak kepolisian belum bisa di-hubungi. Kepala Bagian Humas Kepolisian Daerah NTB AKBP Suryo Saputro, hingga saat ini be-lum mengetahui kabar penangka-pan tersebut. =ANT/DHIMAS

MATARAM- Pasangan suami istri (Pasutri) yang diduga teroris yaitu GN (31) bersama istrinya CL, keduanya diser-gap Tim Departemen Khusus 88 antiteror saat melintas di Dusun Pali, Desa Punti, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima. Menurut data yang berhasil dihimpun pewarta, GN bersama istrinya CL disergap pada Sabtu (20/9), sepu-langnya dari Rumah Sakit Muhammadiyah Kota Bima dan hendak menuju Desa Sai menggunakan sebuah kendaraan roda empat bernomor Polisi EA 650 SZ.

KEAMANAN

Polisi Sergap Pasutri Terduga Teroris

ant/rivan awal lingga JEMBATAN PUNDONG BUATAN BELANDA. Sejumlah warga melintasi jembatan Pundong, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (20/9). Jembatan yang menghubungkan Desa Seloharjo dengan Desa Srihardono ini dibangun pada masa Kolonial Belanda dan sampai saat ini masih digunakan warga setempat untuk melakukan aktiv itas penyeberan-gan antar desa.

Page 5: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III 5PROBOLINGGO SENIN 22 SEPTEMBER 2014

No. 0446 | TAHUN III 5EkonomiKORAN MADURA

“Kita kehilangan Rp 100 triliun per tahun dari mafia perikanan saja. Kehilangan ikan, kehilangan pendapatan dari ikan. Kita juga kehilangan 10 juta penyerapan tenaga kerja,” ucap Riza dalam diskusi di Te-bet, Jakarta, Minggu (21/9).

Riza menyebut setidaknya saat ini ada 4 modus yang paling mengemuka digunakan para mafia tersebut. Pertama adalah masuknya kapal asing berben-dera Indonesia yang diduga mendapat izin dari penyuapan. Kapal ini mencuri hasil ikan In-donesia. “Pertama itu maraknya kapal berbendera Indonesia dapat izin dan BBM subsidi dari

Indonesia. Tapi ABK dari negara lain Vietnam, Thailand, China dan lainnya,” tambah Riza.

Modus kedua adalah adanya manipulatif data dengan menu-runkan beban kapal. Semakin kecil beban kapal maka dia bisa menggunakan BBM subsidi. Se-lain itu, mafia laut tersebut juga memanipulasi hasil tangkapan dan pemerintah seolah menutup mata. “Ketiga mereka meng-gunakan unit pengolahan ikan siluman, abal abal. Sebenarnya dalam aturan kalau ada peru-sahaan perikanan asing atau Indonesia harus buat unit pen-golahan ikan sebagai hilirisasi. Tapi praktiknya setelah izin

penangkapan diberikan mereka tidak membangun dan langsung ekspor ikan,” tambahnya.

Selanjut modus keempat atau terakhir adalah adanya kegiatan fish laundry yang dilakukan mafia tersebut. Hal ini terbukti dari produksi tangka-pan tuna Indonesia per tahun mencapai 800.000 ton. Namun, yang terdata dan terjual keluar negeri hanya 100.000 ton saja per tahunnya.

“Mafia itu menjualnya dari Thailand, karena kalau Tuna ekspor ke Eropa dari Indone-sia dikenakan tarif tinggi dari Indonesia. Jadi pengusaha Indonesia ambil ikan Indonesia ekspor via Thailand ke Eropa. Dari Tuna saja kita kehilangan Rp 21 triliun. Belum dari udang dan lainnya dengan estimasi semua Rp 100 triliun per tahun,” jelasnya.

Lebih lanjut katanya 30 persen kerugian dari kasus

pencurian ikan di seluruh du-nia, terjadi di Indonesia. “Jadi laporan dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Departe-men Budidaya dan Perikanan, ada kerugian pencurian ikan yang jumlahnya mencapai 23 miliar dolar AS. Dan 30 persen dari aktivitas pencurian ikan di dunia itu terjadi di Indonesia,” imbuhnya.

Riza menjelaskan, bahwa pencurian ikan yang banyak ter-jadi di Indonesia, menjadi salah satu alasan yang menyebabkan negara ini mengalami kerugian yang sangat, dalam sektor kelau-tan dan perikanan.”Kehilangan sumber daya ikan yang dialami Indonesia ini, merupakan poten-tial lost yang luar biasa besar,” ujarnya.

Riza mengemukakan, bahwa akibat dari kerugian tersebut, citra sektor perikanan dan kelu-atan Indonesia menjadi buruk, karena dianggap memberikan toleransi terhadap praktik-praktik pencurian ikan. “Kita lalu menunjukan pada dunia, bahwa pemerintahan kita telah gagal dan tidak mendukung upaya-upaya, untuk mendorong sumber-sumber perikanan, ka-rena praktik pencurian ikan itu menganggu pengelolaan sumber daya perikanan berkelanjutan,” ujarnya.

=GAM

MAFIA IKAN

Indonesia Dirugikan Rp100 T per Tahun

TRANSPORTASI

DPR Harapkan Perancis Terlibat

JAKARTA- Ketua Grup Ker-jasama Bilateral DPR RI (GKSB) Indonesia-Perancis, Abdilla Fauzi Achmad, berharap agar pemerin-tah Perancis terlibat dalam pem-bangunan transportasi di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan.

“Pemerintah dan DPR RI juga meminta Perancis terlibat pem-bangunan transportasi di Indo-nesia, baik itu Mass Rapid Tran-sit (MRT) atau Light Rail Transit (LRT), Bus Rapid Transit (BRT), bus dengan koridor khusus), monorel atau trem (Cable Car),” ujar Ketua GKSB Indonesia- Per-ancis, Abdilla Fauzi Achmad usai menggelar pertemuan dengan Ketua Kelompok Persahabatan Parlemen Perancis-Indonesia, Jean-Jaques Guilletdi Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurutnya, hubungan bilat-eral tidak semata diukur dengan nilai perdagangan, namun juga dengan kepentingan politik, sosial dan budaya. Peningkatan hubun-gan bilateral Indonesia-Perancis diharapkan dapat mendekatkan dua budaya, Eropa dan Asia.

Dalam usahanya untuk mengejar ketinggalan di bidang infrastruktur, Pemerintah Indo-nesia telah menyetujui Master-plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indone-sia (MP3EI) periode 2011-2025. MP3EI merencanakan investasi sebesar 360 juta USD untuk pe-riode 2014-2019, yang 45% di antaranya diperuntukkan bagi infrastruktur dasar (jalan, pelabu-han, bandara, rel kereta api, produksi energi). Pembiayaan proyek-proyek tersebut dihara-pkan berasal dari kontribusi perusahaan-perusahaan negara (BUMN) dan swasta serta melalui mekanisme kemitraan pemerin-tah-swasta (PPP / Public Private Partnerhsip).

“Hal tersebut merupakan pel-uang investasi bagi investor asing termasuk investor dari Perancis,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Fauzi ber-harap agar Parlemen Perancis dapat mendorong pihak terkait untuk menindaklanjuti kerjasama bilateral yang telah dibina oleh kedua negara serta memanfaat-kan peluang kerjasama yang ada.

=GAM

PENCARI DAUN JATI. Seorang warga mengangkut daun jati yang diperoleh dari kawasan hutan jati di Parengan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Minggu (21/9). Dengan berjalan kaki warga tersebut menuju tepi jalan raya dan membawa daun jati itu ke Bojonegoro untuk dijual, yang biasanya dimanfaatkan sebagai pembungkus bumbu dapur, bahkan juga nasi.

ant/aguk sudarmaojo

JAKARTA-Ketua Dewan Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Riza Damanik mengakui aksi mafia laut atau mafia perikanan masih sangat ken-tal di Indonesia. Mafia ini disebut merugikan Indonesia hingga Rp 100 triliun per tahunnya.

Page 6: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III 6 Ekonomi

JAKARTA-Ketua Dewan Komi-sioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad me-minta bank-bank menahan diri untuk berebut dana dari para deposan besar dengan mena-warkan suku bunga simpanan yang berlebihan. Hal ini, mem-buat bunga deposito melonjak naik dan dinilai berisiko.

“Ini ada isu likuiditas sebetulnya, isu likuiditas itu sehingga kemudian harga tingkat suku bunga di beberapa bank itu dipengaruhi oleh perilaku pemilik dana be-sar,” ujarnya.

Menurutnya, para deposan besar itu cenderung meminta bank-bank untuk memberikan bunga atau benefit lebih ting-gi. Karena memiliki dana besar, umumnya di atas Rp2 miliar dan cenderung tak me-meroleh penjaminan maksimal dari Lem-baga Penjamin Simpanan (LPS), membuat

para deposan besar ini tak takut meminta bunga lebih tinggi dari suku bunga penja-minan. “Masa ada tingkat suku bunga de-posito satu bulan sampai 11%, dengan jum-lah, apa namanya, kan itu sangat jauh dari bunga LPS,” tukas Muliaman.

Para deposan besar ini, lanjutnya, ada-lah perusahaan-perusahaan besar yang memang memiliki dana operasional besar. Mengingat terbatasnya dana pihak ketiga (DPK) tak heran dana-dana besar ini men-jadi incaran bank untuk memerkuat likuid-itasnya, terutama oleh bank-bank dalam kelompok BUKU 3 dan BUKU 4. “Saya kira situasi ini enggak bisa dibiarkan, jadi OJK sedang mendalami dan sekaligus meminta industri jangan sampai masuk trap persain-gan menaikkan suku bunga,” tandas Mulia-man.

Sementara itu, Corporate Communica-tion PT Bank Panin Syariah Subeni mem-inta OJK memperbanyak sosialisasi soal perbankan dan sistem pengawasan keuan-gan berbasis syariah. “Bankir-bankir senior terutama di bidang syariah kini terus di-

pacu untuk belajar lagi tapi faktanya me-mang masih banyak sumber daya manusia (SDM) perbankan syariah yang sudah lama sekalipun masih kurang paham setelah ada OJK lalu bagaimana,” katanyadi Jakarta, Minggu (21/9/2014).

Padahal keberadaan OJK sebagai pen-gawas lembaga keuangan perbankan dan non perbankan termasuk yang berbasis syariah jika sampai eksistensinya tidak di-mengerti oleh pelaku industri di dalamnya dinilai Subeni sangat berbahaya. Pihaknya memantau sampai saat ini keberadaan OJK nyaris tidak dirasakan pengaruhnya bagi perbankan syariah.

“Dalam dunia perbankan syariah, harus diakui walaupun ada OJK peran Dewan Sya-riah Nasional masih lebih dominan dalam banyak hal,” ucapnya.

Oleh karena itu dia meminta OJK untuk lebih banyak menggandeng perbankan sya-riah berikut memberikan sosialisasi terkait regulasi khususnya pengawasan di bidang syariah. “Harapan kami OJK membuat fo-rum group discussion yang lebih sering. Inisiatif bank syariah untuk melakukan itu dan melibatkan OJK juga sudah, intinya semangatnya sama bahwa kami ingin bisa saling memahami regulasi berikut peran OJK di bidang syariah,” ujar dia.

Dia juga meminta OJK untuk memper-baiki sistem dan mekanisme pelayanan ter-hadap lembaga keuangan syariah. Menurut dia OJK juga perlu menambah SDM yang bertanggung jawab menangani lembaga keuangan syariah sehingga ketika terjadi komplain tidak terkatung-katung dan ter-lalu lama penanganannya.

=GAM

Jangan Kasih Deposan Besar Bunga Tinggi

PROGRAM ORGANIK

Hargai Produk Pertanian Lokal DENPASAR- Gubernur Bali Made Mangku Pastika men-gajak masyarakat untuk lebih menghargai produk pertanian lokal, sebagai upaya memajukan program organik.

Gubernur Pastika mengatakan hal itu ketika melepas ratusan peserta gerak jalan santai memeriahkan Fes-tival Agribisnis 2014 di Kawasan Niti Mandala Renon Denpasar, Minggu. Ia mengharapkan semua komponen masyarakat memantapkan komitmen bersama untuk lebih memilih produk pertanian lokal untuk dikonsumsi maupun sebagai sarana upacara ritual.

“Kalau bukan kita, siapa lagi yang menghargai produk yang dihasilkan oleh para petani lokal,” ujar Gubernur Mangku Pastika.

Selain menggalakkan konsumsi produk pertanian lokal seperti buah dan sayur, Gubernur Pastika juga me-nyinggung upaya Bali untuk menjadi Pulau Organik.

Melalui program di bidang per-tanian, pihaknya terus mendorong makin berkembangnya produk organ-ik yang menjadi instrumen penting dalam upaya mewujudkan “Bali Green Province”.

“Melalui gerak jalan sehat, mari kita mantapkan langkah untuk lebih mencintai produk lokal,” ujarnya Keg-iatan jalan sehat diikuti oleh peserta Festival Agribisnis 2014, Tim Peng-gerak PKK Provinsi Bali, pimpinan SKPD dan masyarakat umum.

Ketua TP PKK Provinsi Bali Nyonya Ayu Pastika bersama Sekda Provinsi Bali Tjok Ngurah Pemayun dan didampingi Wakil Ketua I TP PKK Ny.Dayu Sudikerta serta sejumlah pimpinan SKPD ikut membaur dengan masyarakat mengikuti jalan santai tersebut.

Kegiatan jalan sehat kali ini bert-abur berbagai hadiah menarik yang diundi di akhir kegiatan.

Sebanyak 40 dari 200 kelom-pok tani binaan Pemprov Bali yang menghasilkan produk berkualitas ikut ambil bagian dalam festival tahunan berlangsung selama empat hari di Lapangan Monumen Badjra Sandhi Renon, Denpasar, 19-22 September 2014.

Festival Agribisnis yang digelar se-cara berkesinambungan setiap tahun, diharapkan mampu memperpendek rantai pemasaran produk pertanian lokal, dengan mempertemukan petani dengan pelaku usaha.

=ANT/SUTIKA

ant/oky lukmansyah PEMBAKARAN BATU BATA. Sejumlah pekerja melakukan proses pembakaran batu bata di Desa Kademangaran, Kabupaten Tegal, Jateng, Minggu (21/9). Kademangaran satu-satunya daerah sentra pembuatan batu bata di Kabupaten Tegal dan batu bata yang dikirim ke Pemalang dan Brebes tersebut dijual Rp 650 per buah.

Page 7: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III 7PROBOLINGGO SENIN 22 SEPTEMBER 2014

No. 0446 | TAHUN III OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlur-rahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: Zeinul Ubbadi

(Plt. Kepala), Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sume-nep), Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Politika BPK

Salam Songkem

adan Pemeriksa Keuangan kini semakin diragukan rakyat. Di-picu oleh terpilihnya dua kader

partai pada Senin (15/9/2014), mas-ing-masing Harry Azhar Aziz dari par-tai Golkar dan Achsanul Qosasih dari partai Demokrat, sebagai anggota BPK periode 2014-2015. Keduanya dianggap sebagai hasil komunikasi politik di internal DPR RI, sehingga masuknya dua kader parpol tersebut diprediksi tidak bisa bekerja secara baik di BPK.

Memang meragukan Achsanul Qosasi dan Harry Azhar saat ini masih terlalu dini. Sebab keduan-ya masih perlu diberi kesempatan membuktikan independensi dan profesionalismenya di BPK. Selama menjadi DPR RI, baik Herry Azhar Aziz maupun Achsanul Qosasi memang cukup diakui kapabilitas dan voka-litasnya, namun itu bukan jaminan keduanya bisa baik bekerja di BPK. Herry Azhar Aziz dan Achsanul Qosasi masih perlu membuktikan kinerjanya sebagai anggota BPK di hadapan rakyat. Apabila keduanya gagal mey-akinkan rakyat, maka prospek BPK akan semakin suram di Indonesia.

Idealnya BPK tidak diisi oleh kalangan politisi. Sebab menurut Ket-ua Pusat Pengembangan Informasi Publik (P21P) Suryawijaya, masuknya politisi di BPK akan sarat kepentin-gan. Mereka tidak akan teliti, atau memang sengaja dibuat tidak teliti dalam mengaudit anggaran sehingga bisa berdampak pada transparansi temuannya di hadapan publik.

Padahal BPK merupakan lem-baga tinggi negara yang memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab keuanagan ne-gara, yang bebas dan mandiri, sesuai pasal 23 ayat 5 UUD 1945. Bebas dan mandiri tentu tidak membatasi kesempatan politisi yang telah keluar dari parpol untuk masuk di BPK sela-ma bisa menjalankan tugasnya den-gan baik, tanpa ditunggangi kepent-ingan politik. Hanya masalahnya, mampukah politisi ketika duduk di BPK mengerjakan tugasnya tanpa terpengaruh kepentingan politik? Ini yang masih diragukan, bahkan pengamat Hukum Tata Negara Mar-garitno langsung menyatakan seba-gai dampak dari lemahnya undang-undang BPK.(*)

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Ancaman Kabinet Kroni

Sebagian masyarakat lebih mendukung gaya koalisi ini karena bercermin pada

tidak ampuhnya koalisi setgab jilid dua yang dipimpin oleh Presiden Yudhoyono dan Partai Demokrat meskipun didukung oleh kekuatan dominan di par-lemen. Sedangkan lainnya ber-pendapat bahwa pada sistem presidensial yang bercita-rasa parlementer seperti di Indo-nesia, dukungan partai politik (parpol) yang kuat akan sangat krusial berpengaruh pada ter-laksananya program-program yang diluncurkan oleh pemer-intah.

Tapi apabila ditinjau lebih dalam, apakah pemerinta-han yang solid dan efisien itu semata-mata ditentukan oleh besar-kecilnya jumlah suporter di parlemen? Atau ada hal-hal lain yang bisa kita tinjau sebagai pertimbangan pembentukan ka-binet?.

Kroni PolitikDennis Thompson, profes-

sor filosofi politik di John F. Kennedy School of Government Harvard University, membagi jenis koalisi politik menjadi dua berdasarkan motivasi dan cara pembentukannya. Yang pertama adalah koalisi kerjasama yang didasarkan pada persaingan terbuka antar peserta koalisi atau sistem meritokrasi. Koalisi

semacam ini disebut sebagai ‘political alliance’ atau perseku-tuan politik. Sedangkan yang kedua adalah yang terbentuk karena kedekatan dan kepent-ingan antar peserta koalisi atau disebut sebagai ‘cronysm’ atau kroni politik.

Dalam dunia akademis yang objektif-pun, istilah kroni politik cenderung diasosiasikan dengan impresi yang negatif (deroga-torily perceived). Ini disebabkan oleh dampak buruk yang sering ditimbulkan oleh kroni politik terhadap kualitas pemerinta-han dan pelayanan publik. Se-orang presiden --yang meskipun berkuasa penuh dalam sistem presidensial-- seringkali tidak mampu/mau memilih men-teri yang benar-benar ahli dan sesuai dengan pos kementerian yang dipimpinnya, lalu ‘dihiba-hkan’ saja kepada kader parpol peserta koalisi. Ini bisa dikare-nakan oleh kepentingan antara presiden dengan para ketua par-tai peserta koalisinya dan adan-ya resiko penarikan dukungan di parlemen sehingga berpotensi menghambat terlaksananya ke-bijakan-kebijakan yang dibuat oleh kabinet. Karena proses ta-war-menawar kekuasaan inilah kroni politik sering disebut se-bagai politik dagang sapi di In-donesia.

Kroni politik juga sering mengakibatkan terjadinya dis-harmoni dalam tubuh koalisi itu sendiri. Karena bagaimanapun, pada awal pembentukannya kroni politik mengesampingkan ideologi masing-masing parpol peserta koalisi sehingga para anggotanya tidak akan kompak mendukung rencana-rencana yang digagas oleh pemerintah. Peneliti politik seperti Helen Hughes (1999) dan David Kang (2002) bahkan berpendapat ka-binet kroni beresiko menimbul-kan krisis perekonomian di suatu negara. Hughes menyebut kroni politik yang berevolusi menjadi ‘crony capitalism’ adalah biang keladi krisis moneter Asia pada tahun 1997-1998. Ini disebabkan adanya keberpihakan yang ira-sional dari para pejabat negara

kepada pengusaha-pengusaha nasional maupun asing yang dekat dengan lingkaran kekua-saanya. Hal tersebut bisa dalam bentuk pemberian utang pemer-intah, pengurangan pajak, dan intervensi pemerintah lainnya yang tidak dikalkulasi secara matang sehingga menimbulkan krisis di kemudian hari.

Seleksi TerbukaMeski dianggap memiliki

dampak negatif, dalam re-alitas politik Indonesia sulit untuk mewujudkan kabinet koalisi yang kental akan nilai-nilai meritokrasi. Selain tarik-menarik kepentingan politik yang rumit, juga karena masih kurangnya kualitas sifat ken-egarawanan dalam diri ketua parpol dan anggotanya yang seringkali demi kekuasaan me-maksakan diri untuk memeg-ang pos-pos kementerian yang kenyataannya sering tidak cocok dengan kualifikasi pen-didikan atau pengalamannya. Sebenarnya hal ini bisa diatasi dengan cara partai-partai poli-tik peserta koalisi mengadakan seleksi terbuka secara internal yang diikuti oleh anggota par-tai sendiri dan para ahli di luar partai. Presiden terpilih dan masyarakat umum bisa turut dilibatkan dalam proses pen-jurian ‘audisi’ ini. Apabila yang dinilai pantas adalah orang yang bukan kader partai, toh mereka akan tetap menjabat posisi men-teri sebagai representasi keter-wakilan partai-partai tersebut di kabinet. Jadi saat performa mereka baik, partai jugalah yang akan mendapatkan buah citra

positif dari masyarakat. Dis-amping itu, kabinet yang bekerja dengan optimal juga pasti akan kuat karena didukung oleh raky-at dan (seharusnya) DPR.

Kabinet koalisi tersebut bisa terbentuk apabila ada leader-ship yang kuat dari pasangan terpilih untuk ‘memaksa’ partai-partai peserta koalisinya agar bagaimanapun caranya me-nyediakan calon-calon menteri yang loyal pada presiden dan yang terpenting ahli serta cocok di posisinya masing-masing. Se-lain itu tentu saja harus ada kel-egowoan dan sifat kenegarawa-nan dari para pemimpin partai politik sendiri yang tidak melulu memaksakan diri dan kroninya saja yang mendapatkan kue kekuasaan. Presiden Amerika Serikat ke-40 Ronald Reagan pernah berujar ‘government’s first duty is to serve the people, not run their own lives’.=

7

Selain konflik pasca Pilpres 2014, perha-tian masyarakat kini juga tertuju pada isu

pembentukan kabinet yang baru. Pasangan

terpilih Jokowi-JK mantap dengan konsep

koalisi ramping yang berlandaskan kerjasa-

ma yang tulus-tanpa syarat dan anti terha-

dap formulasi bagi-ba-gi kursi menteri.

Tapi apabila ditin-jau lebih dalam, apakah pemer-intahan yang

solid dan efisien itu semata-mata ditentukan oleh besar-kecilnya

jumlah suporter di parlemen?

Page 8: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III 8PROBOLINGGO SENIN 22 SEPTEMBER 2014

No. 0446 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

Kasus Munir Menjadi Tolok Ukur Komitmen Jokowi-Kalla

TUNTASKAN KASUS MUNIRPengunjuk rasa yang tergabung dalam Komite Aksi Soli-daritas untuk Munir (KASUM) mendatangi Rumah Transisi Joko-wi JK, Jakarta Pusat, Senin lalu. KASUM menyerahkan surat rekomendasi kepada presiden terpilih Joko Widodo untuk menuntaskan kasus kematian Munir.

ant/vitalis yogi trisna

"Tapi, Jokowi-Kalla akan menghadapi mantan-mantan elite intelijen yang akan dapat menyandera pemerintahannya dalam penegakan HAM itu," kata Anton Lucas dalam siaran pers Persatuan Pelajar Indonesia Aus-tralia (PPIA) yang diterima di Surabaya, Minggu (21/9).

Dalam diskusi "Munir: 10 Ta-hun Menolak Lupa" yang digelar PPIA Cabang Flinders University dan Adelaide University (20/9), pengajar sejarah, sosial, agama dan budaya Indonesia di Flinders University, Australia itu menye-but Hendropriyono dan Muchdi PR.

"Keduanya tergabung dalam tim pemenangan Jokowi pada Pil-pres 2014, sehingga mereka akan membuat pemerintah Jokowi me-

lakukan (politik) imbal jasa, ter-masuk dalam kasus Munir," kata-nya.

Padahal, katanya, kasus Mu-nir bukan saja menjadi perhatian masyarakat Indonesia, melain-kan dunia internasional, terbukti Menlu AS John Kerry membuat pernyataan pers dalam laman (website) Embassy of The United State pada 6 September 2014.

"Sepuluh tahun yang lalu, se-seorang membunuh Munir karena khawatir ia akan berhasil mem-buat negaranya menjadi lebih demokratis, lebih bebas, dan lebih manusiawi," kata Kerry seba-gaimana dikutip Anton Lucas.

Oleh karena itu, tulis Kerry, pihaknya bergabung dengan raky-at Indonesia untuk mengenang Munir Said Thalib dan menyeru-

kan perlindungan untuk mereka yang bekerja demi perdamaian, demokrasi dan kebebasan di selu-ruh dunia.

Dalam diskusi yang diawali dengan pemutaran film "His Sto-ry" tentang drama advokasi hu-kum kasus Munir itu, pegiat HAM dan salah satu Tim Pencari Fakta kasus Munir, Usman Hamid, yang mengikuti diskusi melalui Skype dari Canberra berusaha tetap optimistis terhadap rezim baru Jokowi-Kalla.

"Meskipun ada Hendropriyo-no, banyak orang baik di sekitar Jokowi. Syafii Maarif yang juga menjadi Dewan Penasihat Tim Transisi Jokowi-JK adalah guru bangsa yang sangat menghormati dan mengapresiasi Munir, seba-gaimana ia sampaikan di dalam pengantar buku putih tentang pembunuhan Munir," ujarnya.

Ia berharap ada komitmen Jokowi-Kalla dalam menyelesai-kan secara tuntas pembunuhan terhadap aktivis HAM yang ber-dasarkan vonis Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat, Pengadilan Ting-gi DKI Jakarta, dan Mahkamah Agung terbukti dibunuh Polly-carpus Budihari Priyanto dengan racun arsenik dalam penerban-gannya ke Belanda ketika hendak melanjutkan studi.

"Karena itu, penunjukan Kepala BIN dan Kapolri yang tepat oleh Jokowi-Kalla akan sangat membantu upaya penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM berat masa lalu, seperti kasus Munir," ujar mahasiswa program magister Department of Political and Social Change di The Austral-ian National University (ANU) itu.

Sementara itu, mahasiswa MIPA dari 27 universitas se-In-donesia menggelar rakornas Ika-tan Lembaga Mahasiswa MIPA (ILMMIPA) Indonesia di kampus Unair Surabaya yang dihadiri mahasiswa MIPA dari Padang, Lampung, Palembang, Bengkulu, Riau, Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya, Malang, Jember, Lamongan, dan Jombang.

Peserta rakornas mencatat jumlah peneliti Malaysia men-capai empat kali lebih banyak daripada Indonesia, karena rasio peneliti Indonesia adalah 4,7 pe-neliti per 10 ribu penduduk, se-dangkan rasio peneliti Malaysia mencapai 18 peneliti per 10 ribu penduduk. Selain itu, peserta juga mencatat terbatasnya fasili-tas riset, lemahnya kerja sama antara lembaga riset (universitas) dengan pemerintah dan indus-tri, upah peneliti, serta perilaku peneliti yang belum berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

Ke depan, jumlah peneliti harus digenjot, karena jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 diprediksi mencapai 273,1 juta jiwa yang tentu membutuh-kan pangan dan energi di tengah ketersediaan lahan yang menu-run sehingga dibutuhkan sebuah teknologi perbaikan kualitas la-han dan teknik budidaya yang tepat untuk memenuhi kebutu-han nasional.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

SURABAYA - Indonesianis Anton Lucas menilai pen-gungkapan kasus terbunuhnya pejuang HAM Munir pada 7 September 2004 akan menjadi tolok ukur bagi komitmen Presiden-Wapres Terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam penegakan HAM.

Page 9: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III 9Lintas Jatim

Dua Rumah Sakit Berubah Nama

Gubernur Jawa Timur Soekar-wo mengatakan penandatanga-nan perubahan nama dua rumah sakit tersebut sudah dilakukan pada pekan lalu.

"Saya sudah tandatangani pe-rubahan nama rumah sakit terse-but. Tidak lagi RS Kusta dan Paru, tapi RS Infeksi," katanya, Minggu

(21/9).Ia mengemukakan perubahan

nama itu, selain mengacu pada regulasi pemerintah, juga untuk mengubah kesan yang tidak bagus terhadap rumah sakit tersebut.

Menurutnya, selama ini ba-nyak yang merasa tabu bila da-tang ke RS Kusta atau RS Paru.

Padahal, keduanya memiliki pe-layanan juga untuk kepentingan masyarakat umum.

"Tapi, kesan selama ini bahwa berobat di RS kusta berarti ter-kena penyakit tersebut, padahal belum tentu. Kesan ini yang akan kami ubah," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya men-gizinkan bila RS Kusta atau RS Paru juga membuka poliklinik umum. Tidak hanya mengobati mereka yang sakit kusta atau paru saja.

Namun, pengobatan utama penyakit kusta dan paru tidak

boleh ditinggalkan sebab itu ada-lah pelayanan utama rumah sakit tersebut.

"Jangan lantas membuka po-lilklinik untuk umum, tapi pelay-anan utamanya hilang. Penderita kusta dan paru tetap mendapat pelayanan utama," katanya mene-gaskan.

Ia berharap, dengan peruba-han nama itu, tidak ada lagi warga yang merasa tabu untuk datang. Mereka datang karena mengang-gap terkena penyakit infeksi bu-kan penyakit kusta atau paru.

Pihaknya juga sudah menda-pat izin dari Pemerintah Pusat terkait perubahan nama tersebut. Bahkan, dianjurkan mengubah nama secepatnya agar tidak me-munculkan kesan negatif terha-dap dua rumah sakit tersebut.

Disinggung dengan ke-beradaan rumah sakit jiwa dirinya menyatakan belum ada rencana perubahan nama tersebut.

"Masih tetap, hanya dua saja yang kami ubah menajdi RS In-feksi," katanya.

= ANT/INDRA SETIAWAN/DIK

SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengubah nama dua rumah sakit, masing-masing Rumah Sakit Kusta di Kediri dan Rumah Sakit Paru di Jember menjadi Rumah Sakit Infeksi.

MILIK PEMERINTAH

Stan Pedagang Pasar Turi Ditertibkan

SURABAYA - Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surabaya menertibkan delapan stan mi-lik pedagang Pasar Turi yang letaknya di sebelah timur kantor Dinas Pemadam Keba-karan (PMK) Surabaya, Minggu (21/9).

Kepala Satpol PP Kota Sura-baya, Irvan Widyanto mengata-kan dalam penertiban kali ini pi-haknya menerjunkan sekitar 500 personil yang belum termasuk aparat kepolisian dari Polsek se-tempat.

"Tidak ada perlawanan, pen-ertiban kali ini berjalan kondusif dan kooperatif," katanya.

Menurut dia, dilihat dari lokasi lahan yang dibuat stan pedagang sebenarnya sudah sa-ngat jelas lahan tersebut milik pemerintah kota sebab may-oritas bangunan stan berdiri di depan bangunan milik Dinas PMK.

"Tadi ada yang kita buka paksa. Karena pas kita datang pemiliknya sedang tidak ada di lokasi. Pembongkaran paksa tadi disaksikan oleh Polsek se-tempat," katanya.

Sedangkan luas lahan yang dieksekusi kali ini, pihaknya memperkirakan kurang lebih mencapai 60 meter persegi. Asumsi itu didapat berdasarkan luas tiap stan yang rata-rata 3x4 meter.

Sementara itu, Kepala Di-nas PMK Chandra Oratmangun menyatakan, sesuai rencana lahan bekas stan pedagang akan digunakan untuk tem-pat gudang mobil pembantu operasional. Meski demikian, Chandra mengaku belum tahu kapan rencana tersebut akan

direalisasikan."Pembongkaran stan peda-

gang kali ini merupakan upaya normalisasi lahan," katanya.

Ia mengatakan persoalan lahan itu terjadi cukup lama. Pada 1978, aset tersebut diakui milik Pemerintah Kota Sura-baya. Pada kebakaran pasar turi pertama 1999, pihak Pem-kot Surabaya meminjamkan la-han tersebut kepada pedagang yang menjadi korban untuk berjualan.

Namun pada 2003, Badan Pengawas Kota (Bawasko) Sura-baya menganggap keberadaan stan pedagang melanggar atu-ran sehingga dilayangkan surat permohonan untuk pengoson-gan lahan.

Permohonan itu justru disi-kapi Pedagang dengan meng-gugat Pemkot Surabaya. Say-angnya, meski sampai tingkat Kasasi di MA, gugatan tersebut kandas. "Tidak ada alasan kan untuk tetap bertahan," kata-nya.

Salah satu pemilik stan, Her-man mengaku terkejut dengan eksekusi yang berjalan hari ini. Meskipun sebelumnya, pada pedagang sudah diberi surat pemberitahuan sebanyak dua kali.

"Sebelumnya kita memang sudah menerima surat pem-beritahuan. Tapi kita tidak menyangka eksekusi akan dilangsungkan hari ini," ujar-nya.

Pria yang biasa berjualan se-peda ini mengaku, belum tahu dirinya akan berjualan kemana pasca-dibongkarnya stan mi-liknya.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

HORMONAL

Prof Budi Santoso: "SOPK" Sebabkan Perempuan Sulit Hamil

SURABAYA - Guru Besar Universitas Airlangga Surabaya Prof Dr dr Budi Santoso SpOG(K) menyatakan Sindroma Ovarium Polikistik (SOPK) atau Polycys-tic Ovary Syndrome merupakan gangguan keseimbangan kadar hormonal pada perempuan yang dapat menyebabkan sulit hamil.

"Pada sindrom ini, tubuh perempuan memproduksi hor-mon laki-laki (androgen) secara berlebihan. Saat ini, sekitar 4-6 persen perempuan masa reproduksi menderita SOPK, bah-kan beberapa jurnal melaporkan prevalensi SOPK meningkat 8-10 persen," katanya di Surabaya, Minggu (21/9).

Guru Besar Fakultas Ke-dokteran bidang Kesehatan Reproduksi Unair yang telah dikukuhkan pada 20 September 2014 itu menjelaskan jumlah penderita SOPK dengan resisten-si insulin sebesar 4.034.635 orang berdasarkan data yang merujuk pada BPS pada tahun 2014.

"Jumlah ini sangat luar biasa banyaknya, apalagi terjangkit akan berpotensi mengalami infertilitas (sulit hamil), abortus berulang (mudah keguguran), dan pendarahan uterus abnormal (menstruasi tidak teratur), bah-kan angka keguguran mencapai 40 persen," katanya.

Ditanya tanda sindrom itu, Ketua Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Reproduksi FK Unair itu mengatakan sindrom itu mengakibatkan beberapa tubuh perempuan seperti jari-jari tan-gan, dan di atas bagian bibir per-empuan terdapat rambut tubuh secara berlebihan, serta tengkuk leher yang menghitam.

"Hal itu disebabkan resistensi

insulin akibat patofisiologi, gaya hidup masyarakat, dan faktor ge-netik, yang dalam jangka panjang akan memiliki efek seperti pen-yakit koroner, keganasan kanker rahim, dan keganasan kanker buah dada," katanya.

Menurut dia, SOPK pada pen-yakit koroner dapat dilihat dari setidaknya tiga dari lima kriteria

"gaya hidup" yakni obesitas sen-tral (kegemukan yang terpusat pada perut), diabetes melitus, hipertrigliseridemia, kadar HDL yang rendah, dan tekanan darah yang meningkat.

"Jadi, penyakit SOPK tersebut juga disebabkan oleh perubahan gaya hidup, karena sebagian besar pola konsumsi penduduk Indonesia didominasi oleh karbo-hidrat," kata guru besar kelahiran Banyuwangi pada 17 Februari 1963 itu.

Oleh karena itu, solusi atas penyakit SOPK antara lain dengan usaha mengonsumsi diet dengan komposisi karbohidrat, protein, dan lemak yang berim-bang dengan kebutuhan kalori yang terukur; dan melakukan olahraga rutin.

"Selain mengubah gaya hidup, pasien juga perlu diberi metformin untuk mencegah dan menurunkan progesivitas men-jadi diabetes melitus tipe dua," katanya.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universi-tas Airlangga Surabaya Prof dr Moch Thaha PhD, Sp.PD-KGH, FINASIM, FACP, FASN, yang dikukuhkan bersama Prof Budi Santoso mengatakan tes urine bisa mendeteksi potensi gagal ginjal pada seseorang.

"Gagal ginjal itu tidak tampak gejalanya dan biasanya baru tampak gejalanya bila sudah mencapai stadium 4, sehingga se-ring ketahuan setelah kondisinya sudah akut. Untuk mengetahui gejala sejak awal adalah tes urine ketika seseorang sudah berumur 45 tahun," kata guru besar ter-muda di FK Unair itu.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

Pada sindrom ini, tubuh perempuan memproduksi

hormon laki-laki (androgen) secara berlebihan. Saat

ini, sekitar 4-6 persen per-empuan masa reproduksi menderita SOPK, bahkan

beberapa jurnal melaporkan prevalensi SOPK meningkat

8-10 persen,”

Prof Dr dr Budi Santoso SpOG(K)Guru Besar

Universitas Airlangga Surabaya

Page 10: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Pemkot Surabaya-KA MoU Pembangunan Trem Pekan ini

Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan me-ngatakan pekan lalu pihaknya melakukan konsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Ke-mendagri) terkait dengan keten-tuan kerja sama dengan PT KA seperti metode kerja sama dan sumber pendanaannya.

"Dalam waktu dekat ini, akan ada MoU dengan PT KA," katanya, Minggu (21/9).

Mantan kepala Badan Peren-canaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini menje-laskan saat ini PT KA dan Pemkot Surabaya sedang menelusuri jalur yang akan dilalui oleh trem.

Pihaknya sudah melakukan survei di beberapa titik, seperti di Jalan Darmo, Jalan Diponegoro dan seterusnya. "Jalur yang dilalui trem nanti akan menggunakan la-han Pemkot Surabaya dan PT KA,"

katanya.Dia menampik pembangu-

nan trem hanya akan menambah kemacetan karena pemkot sedang melakukan pengembangan lalu lintas, seperti penggunaan traffic light, dan closed circuit television (cctv).

Keduanya, lanjut dia, akan dimaksimalkan untuk membuat lalu lintas lancar dan kepada-tan kendaraan terkendali den-gan sangat baik. "Memang ka-rena barang baru (trem) masih butuh penyesuaian, tetapi dengan pengembangan lalu lintas yang dilakukan wali kota kemacetan akibat trem bisa diminalisir," ka-

tanya.Wakil Ketua DPRD Surabaya

Masduki Toha sebelumnya me-minta agar wali kota Surabaya tidak tergesa-gesa mewujudkan proyek trem. Dia menyarankan supaya proyek yang akan direal-isasikan melalui kerja sama Pem-kot dengan PT KA ini harus dikaji terlebih dahulu agar tidak men-imbulkan pro dan kontra.

"Kami hanya mengaharapkan, Surabaya ini kan luar biasa mac-etnya. Artinya, progam itu harus digodok dulu, setelah itu baru dipublikasikan ke publik atau me-dia. Ini kan masih belum jelas tapi sudah digembar-gemborkan, ini

yang akhirnya menimbulkan pro kontra," ucapnya.

Ia mengungkapkan sampai saat ini pemkot belum pernah memberikan keterangan yang resmi kepada dewan. Pihaknya sejauh ini belum mengetahui proyek trem dijadikan seperti apa.

"Harusnya kan ada pertemuan dulu pemkot dengan dewan, kita diundang dengan pemerintah kota, dengan Bappeko (Badan Pembangunan dan Perencanaan Kota), atau dengan PT. KA, biar tidak menimbulkan pro dan kon-tra diberbagai pihak," katanya.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya dan PT Kereta Api (KA) akan menandatangani kerja sama atau memo-randum of understanding (MoU) pembangunan proyek alat transportasi massal berupa trem pada pekan ini.

JELANG MEA 2015

Risma Meminta Warganya Menggeluti Wirausaha

Tri Rismaharini, menilai rugi ketika ada warganya yang lebih tertarik menjadi PNS karena dunia usaha lebih menjanjikan, terutama dalam soal penghasilan.

"Bahkan saya bercita-cita menjadikan Surabaya sebagai kota wirausaha," katanya.

Menurut dia, hal ini se-bagai penguat dari pondasi ekonomi Surabaya yang dito-pang dari sektor perdagangan dan jasa.

"Warga harus berlomba-lomba berwirausaha. Tahun depan, MEA akan diberlaku-kan. Warga Surabaya harus siap menghadapi gempuran produk-produk dari luar negeri. Makanya, warga harus menangkis ini dengan mengembangkan wirausaha," katanya.

Ia mengatakan perputaran uang di Surabaya per tahun-nya mencapai Rp20 triliun. Angka ini jauh di atas per-putaran uang yang dikelola Pemerintah Kota (Pemkot)

Surabaya dalam bentuk APBD pertahunnya yang hanya seki-tar Rp 7 triliun.

Guna merangsang gairah warga Surabaya berwirausaha, Risma rela namanya dicatut untuk merek produk, misalnya digunakan untuk merek pakaian, makanan dan juga produk-produk lainnya.

"Pasar di Surabaya ini sangat-sangat besar. Kalau-pun tidak mampu menembus pasar ekspor, pasar di Sura-baya masih menjanjikan. Surabaya itu diisi tiga juta jiwa dan ini pasar potensial. Sangat bagus jika mampu menguasai pasar lokal ini," katanya.

Risma menandaskan, guna meningkatkan dan menguasai pasar lokal, pihaknya gen-car memberi pelatihan pada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Saat ini, di Surabaya sudah ada seba-nyak 1.500 usaha kecil yang produknya siap menguasai pasar lokal.

Sebanyak 1.500 usaha kecil itu, kata dia, sudah menyerap sebanyak 20.000 tenaga kerja. Saat ini produk UMKM su-dah banyak yang masuk ke pertokoan-pertokoan modern seperti mal. Pelan tapi pasti, produk dari pelaku usaha kecil ini akan diterima dengan mudah oleh masyarakat.

"Ini karena semakin lama produk mereka makin bagus. Saya juga akan bantu penga-wasan produk-produk mereka (pelaku usaha kecil) dan sekaligus mengurus HAKI (hak atas kekayaan intelektual)," katanya.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

Tri RismahariniWali Kota Surabaya

PARTAI GERINDRA

Sutadi Berharap Penggantinya Bukan Legislator

SURABAYA - Ketua DPC Par-tai Gerindra Kota Surabaya Sutadi berharap agar penggantinya bu-kan kader atau pengurus partai yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD.

"Saya punya pengalaman, ke-tika saya jadi ketua DPC, ada se-bagian pengurus DPC adalah ang-gota dewan. Susah, saat diundang rapat alasan lagi di Denpasar, di Samarinda, di Jakarta," katanya di Surabaya, Minggu (21/9).

Ia mengaku sudah ikhlas mun-dur karena memiliki alasan yang sudah jelas. Kalau DPP dan DPD su-dah menyiapkan pengganti, dirinya mengaku itu yang diharapkan.

Menurut dia, jabatan ketua bukan harus dipertahankan dalam posisi tugas-tugas berat memper-siapkan Pilkada Surabaya 2015.

"Saya yakin, jika saya tetap menjabat sebagai ketua DPC tidak maksimal. Kinerja di dewan pasti berkurang, padahal saya digaji di dewan," ujarnya.

Sebetulya yang paling utama, lanjut dia, adalah membuat tradisi, kalau memang gagal menjadi ketua sebaiknya mundur. "Saya ini kan gagal dalam perspektif saya, pemil-ihan legislatif, Gerindra cuma da-pat lima kursi, walaupun suaranya naik 40 persen. Begitu juga dengan pilpres di bawah lima persen, jadi

apa yang dibanggakan. Jadi biar di-ganti sama yang lain," katanya.

Saat ditanya kriteria penggan-tinya, Sutadi mengatakan banyak yang sekrang ingin bergabung di Gerindra. "Cari yang muda, pro-fesional dan mereka betul-betul baru. Ini akan lebih bersemangat," ujarnya.

Ditanya apakah sudah diminta mengusulkan nama-nama peng-gantinya, Sutadi mengatakan sampai saat ini belum ada. "Sejak saya meluncurkan surat permo-honan mengundurkan diri pada Senin (15/9), saya tidak pernah di-hubungi sama pihak DPD maupun DPP," katanya.

Diketahui Ketua DPC Gerin-dra Surabaya B.F Sutadi tiba-tiba mengajukan pengunduran diri dari kursi ketua dengan alasan in-gin fokus dengan kinerja di DPRD dan sejumlah alasan lain.

Hanya saja, kabar yang beredar, keputusan mundur itu tak lepas dari konflik yang muncul internal partai serta imbas pertarungan perebutan kursi wakil Ketua DPRD Surabaya jatah parpol itu.

Sebelumnya, Sutadi tidak dip-ilih DPP Gerindra sebagai Wakil Ketua DPRD Surabaya, posisi itu akhirnya diberikan kepada Ben-dahara DPC Darmawan.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

Page 11: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III 11Lintas Jatim

ant/ant/rudi mulyaWISATA KEBUN KOPI. Sejumlah wisatawan asing asal Perancis mengambil foto biji kopi tanaman kopi di perkebunan kopi lereng Gunung Kelud, Desa Sugih Waras, Ngancar, Kediri, Jawa Timur, Minggu (21/9). Wisatawan mancanegara sengaja datang untuk melihat perkebunan kopi yang merupakan bahan utama Kopi Luwak, mengingat kopi itu berpredikat sebagai kopi termahal di dunia.

Pengelola Wisata Prataan Pesimis Penuhi Target

Pengelola Wana Wisata Prataan Tuban Achmad Yudhi memperkirakan pendapatan ob-jek Wana Wisata Prataan selama 2014 dengan wisata andalannya pemandian air hangat dan ka-wasan hutan jati, hanya bisa ter-capai 70 persen dari target sebe-

sar Rp 500 juta."Pendapatan tahun lalu juga

hanya tercapai 70 persen dari tar-get Rp 500 juta. Yang jelas jumlah pengunjung tahun ini tidak men-galami peningkatan dan tetap stabil sekitar 2.000 orang/bulan," jelasnya.

Yudhi menjelaskan pengun-jung objek wisata setempat, se-lain berasal dari lokal Tuban dan Bojonegoro, juga berbagai daerah lainnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

"Sebagian besar pengunjung yang datang umumnya untuk terapi sakit berendam air hangat, sebab hasil penelitian menyebut-kan kandungan belerang di sini cukup tinggi," katanya.

Ia membenarkan banyak menerima keluhan para pen-gunjung mengenai kurangnya fasilitas bermain, juga tempat

istirahat di lokasi objek wisata setempat.

Padahal, katanya, masuk ke lokasi objek wisata setempat di-pungut karcis masuk Rp 5.000/orang, tetapi ketika akan mandi air hangat atau renang juga dikenai tanda masuk Rp 5.000/orang.

"Saya sudah berulang kali me-nyampaikan keluhan pengunjung kepada jajaran KBM Perum Per-hutani Unit II Jawa Timur, men-genai kurangnya fasilitas bermain dan tempat istirahat tetapi belum mendapatkan tanggapan," jelasn-

ya.Bahkan, lanjutnya, KBM Pe-

rum Perhutani Unit II Jatim akan menaikkan karcis tanda masuk menjadi Rp 6.000/orang, sedang-kan masuk kolam renang atau mandi air hangat juga Rp 6.000.

"Kami mengkhawatirkan kalau karcis masuk dinaikkan, akan mengurangi jumlah pengun-jung," ujarnya.

Objek wisata Prataan berada di areal seluas 2,5 hektare, lokas-inya sekitar 23 kilometer dari Kota Bojonegoro dan berjarak sekitar 60 kilometer dari Kota Tuban.

Fasilitas yang dimiliki 11 kamar mandi air hangat dengan sebuah kolam air hangat beruku-ran 3 X 5 meter, berupa kolam renang dengan ukuran 20 X 25 meter berkedalaman 1-3 meter dan dua kolam anak-anak den-gan ukuran masing-masing 7,5 X 8 meter.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

TUBAN - Pengelola Wana Wisata Prataan di Desa Prataan, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pes-imistis bisa memenuhi target pendapatan yang ditetap-kan Koperasi Bisnis Mandiri (KBM) Perum Perhutani Unit II Jatim sebesar Rp 500 juta pada 2014.

Page 12: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO SENIN 22 SEPTEMBER 2014

No. 0446 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

PROBOLINGGO - Sejumlah wali murid SDN III Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Proboling-go melakukan protes. Sikap protes itu dilakukan akibat ulah seorang oknum guru yang memberlakukan hukuman denda terhadap siswanya.

“Denda itu berupa denda uang,” ujar Yu, seorang wali murid kelas VI, kepada warta-wan, Minggu (21/9).

Menurutnya, denda yang dilberlakukan oleh oknum guru berinisial SL tersebut, ketika ada siswa yang lupa membawa buku pelajaran. “Besarnya denda itu Rp.2500 bagi siswa yang lupa membawa buku mata pelajaran,”ungkap Yusis.

Sedangkan siswa yang tidak mengerjakan tugas ru-mah (PR) akan didenda sebe-sar Rp 5000. “Banyak wali murid yang mengeluh,” im-buh dia.

Yusis menambahkan, si-kap protes para wali murid bukan hanya karena persoa-lan dendanya yang memakai uang. Tapi kebiasaan ringan (suka pukul ) terhadap siswa yang membuat para wali mu-rid tidak terima.”Banyak siswa yang ketakutan karena guru-nya ringan tangan,” ujar wal-imurid lainnya.

Jika hal itu terus dibiar-kan, kata dia, kondisi siswa kelas VI akan tertekan. Apal-agi kelas VI akan mengahapi ujian lulusan. “Seorang pen-didik itu harus bijak. Jangan kemudian siswa hanya keliru sedikit langsung main pukul,” terang Yusis.

=MuhaMMad Sugianto

OKNUM GURU

Wali Murid Protes

Salah satu peternak sapi di Desa Bremi Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo, Bihar (34) mengatakan dalam musim kemarau peternak kesulitan memperoleh rumput. Sehingga hasil susu yang diperoleh tidak maksimal seperti musim peng-hujan.

”Asupan makan sapi perah memang membutuhkan rumput segar. Untuk memicu produktifi-

tas susu,” katanya kepada warta-wan, Minggu (21/9).

Menurutnya, dalam sehari susu yang dihasilkan sewaktu musim kemarau mengalami penurunan lima puluh persen dibandingkan dengan perolehan susu di musim penghujan. “Me-mang perolehannya jauh lebih ke-cil dibandingkan musim rumput,” jelas Bihar.

Bihar mengaku, dalam satu

ekor sapi peliharaannya seharinya bisa menghasilkan 6-7 liter. Kare-na sulitnya mendapatkan rumput segar, susu yang dihasilkannya dalam perhari hanya mendapat-kan 3-4 liter.

“Makanan untuk ternak tidak banyak memperoleh rumput segar. Biasanya rumput yang di-makan hanya rumput kering. Untuk menambah vitamin, saya campur rumput dengan pohon ja-gung,” ungkapnya.

Senada disampaikan peter-nak susu sapi lainnya, Fandri (40). Ia mengatakan susu yang dihasilkan setiap hari secara rutin oleh sapinya sudah pasti terjual. Di daerah Krucil penam-pungan susu dari petani sudah

dilakukan pembelian oleh kope-rasi.

“Dalam perliter susu, kope-rasi mengambilnya dengan harga Rp 8-9 ribu. Jika harga susu men-galami kenaikan, bisa lebih mahal lagi,” ujarnya.

Dikatakan, kondisi sulitnya mendapatakan rumput segar juga berdampak pada penda-patan para peternak. Biasanya dalam sehari bisa mendapatkan keuntungan Rp 70 -100 ribu. Untuk saat ini hanya menda-patkan keuntungan Rp 40 - 60 ribu.“Nilai produksi susu sapi yang dihasilkan saat dilakukan pemerahan tidak begitu banyak hasilnya,” terang Fandri.

=Mahfud hidayatullah

Produksi Susu Sapi MenurunPeternak Sulit Mendapat Rumput SegarPROBOLINGGO - Peternak sapi perah khususnya di wilayah Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo mengeluhkan hasil produksi susu pada musim kemarau. Menurunnya perolehan susu sapi akibat peternak kesuli-tan memperoleh rumput segar.

MENURUN. Perolehan susu sapi akibat peternak kesulitan memperoleh rumput segar.

Sejumlah wali murid SDN III Kelurahan Triwung

Kidul, Kecamatan Kade-mangan, Kota Proboling-go melakukan protes. Si-kap protes itu dilakukan akibat ulah seorang ok-num guru yang member-lakukan hukuman denda

terhadap siswanya.

Page 13: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446| TAHUN III 13Probolinggo

Wasit, salah satu pembeli dag-ing ayam di pasar Leces Kabu-paten Probolinggo, mengatakan harganya hanya mencapai Rp 28 ribu perkilonya, kemudian Rp 30 ribu perkilonya, sekarang sudah naik lagi Rp 5 ribu. “Harganya ayam potong terus mengalami ke-naikan,” terangnya kepada warta-wan, Minggu (21/9).

Dia mengatakan, kenai-kan harga daging ayam potong membuat banyak pembeli yang berkurang. “Biasanya saya mem-beli dagaing ayam potong satu kilogram sekarang hanya membe-li setengah kilogram,” jelas Wasit.

Naikanya harga ayam potong tersebut, juga disikapi oleh para pedagang ayam potong, Linda (35) mengaku, kenaikan harga daging ayam potong sebesar Rp 35 ribu perkilogram itu baru ter-jadi sepekan ini.

Pada pekan lalu, harga daging ayam mencapai Rp. 30- 32 ribu perkilogramnya. Kenaikan harga itu disebabkan pasokan ayam potong mulai minim di beberapa daerah

“Info dari kandang, ayamn-ya mulai berkurang. Sehingga barang memang tak ada. Dari peternak memberi harga jual

mahal,”tandas Linda. Menurutnya, kenaikan harga

itu mengakibatkan penjualan ayam potong setiap harinya han-ya mengalami penurunan. Sebel-umnya, dalam sehari bisa menjual daging ayam mencapai Rp 1,5 kwnital. Untuk saat ini, hanya bisa menjual daging ayam mencapai 80- 50 kilogram.

“Tingkat pembelian kon-sumen dengan mahalnya harga daging ayam juga mempengaruhi turunnya daya beli masyarakat,” ucapnya.

Pihaknya berharap, dengan mahalnya harga dan menurunn-ya daya beli setidaknya tidak bisa bertahan lama. Karena ini juga berakibat fatal kepada hasil pen-dapatan yang diperolehnya.

”Semoga harga ayam potong kembali normal,” ungkap Linda.

=Mahfud hidayatullah

Harga Daging Ayam Melejit Naik Tembus Rp 35 Ribu PerkilogramPROBOLINGGO - Harga daging ayam dalam sepekan terakhir terus mengalami kenaikan. Untuk saat ini harga daging ayam di pasar Kabupaten Probolinggo, tembus Rp 35 ribu perkilogramnya.

MELEJIT. Harga daging ayam dalam sepekan terakhir terus mengalami kenaikan

PROBOLINGGO – Pem-berangkatan Jemaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Probolinggo pada kelompok terbang (Klot-er) 46 yang dilepas di Miniatur Kakbah Kabupaten Probolinggo menjadi perhatian serius petu-gas Satlantas Polres Proboling-go.

Pemberangkatan yang direncanakan pada pukul 11.00 WIB, Sabtu (20/9) kemarin, harus dilakukan penertiban para pengendara yang melintas dis-ekitar lokasi miniatur Ka’bah, pasalnya, disekitar lokasi sangat dipadati oleh kendaraan roda empat dari rombongan haji. Se-lain itu, jalan pantura hampir terjadi kemacetan lalu lintas.

“Kami sudah perintahkan anggota sejak pukul 08.30 pagi tadi untuk mengatur arus lalu lintas, sebab, adanya rombon-gan yang mengiringi jama’ah membanjiri lokasi miniatur Kakbah,” ujar Kasatlantas Pol-

res Probolinggo AKP Ridho Tri Putranto.

AKP Ridho Tri Putranto me-nyebutkan, kondisi banyaknya rombongan yang parkir diseki-tar lokasi, bisa berdampak ke-pada pengendara lainnya, yaitu pengendara yang melintas dari arah barat dan arah timur.

Dari itu pihak Satlantas tel-ah mengupayakan semaksimal mungkin untuk mengatur arus kendaraan agar tidak terjadi kemacetan, dan tidak meng-ganggu jalannya pemberang-katan calon jama’ah haji Kabu-paten Probolinggo.

“Kami terus melakukan pemantauan disekitar lokasi sampai semua kendaraan yang ada di sini benar-benar kem-bali ketampat masing-masing, sehingga pengendara yang dari Surabaya-Situbondo, selain itu untuk mewaspadai penyeberang jalan,” jelasnya.

=MuhaMMad Sugianto

Pemberangkatan JCH

Jalan Pantura Jadi Pusat Perhatian

PROBOLINGGO - Para orangtua belakangan ini mengaku resah, menyu-sul maraknya isu tentang penculikan terhadap anak. Mereka resah ka-rena tak ingin anaknya menjadi korban pencu-likan.

Bahkan, sejumlah orangtua nekat mengadukan hal itu ke kantor biro Koran Madura Jalan Mastrib, Kota Probolinggo. “Terus terang kami merasa tidak aman dengan adanya isu itu,” ujar Ny. Yuyun asal warga Kelurahan Wonoasih saat mendatangi kantor biro Koran Madura, Minggu (21/9).

Dia menjelaskan, isu ten-tang penculikan terhadap anak sekolah muncul sejak sepe-kan lalu. Akibat maraknya isu tersebut, Ny. Yuyun terpaksa mengantarkan anaknya ke sekolah setiap hari.”Biasanya anak saya diantar naik becak. Sejak muncul isu itu kita jadi khawatir,” katanya bercerita.

Saat mengadukan perihal

itu, perempuan yang mengaku mempunyai anak satu itu ber-sama dengan ibu yang laiinnya. Mereka adalah Ny. Fitriati asal Kelurahan Kebonsari Kulon dan Ny. Sudarmila asal Kelurahan Jrebeng Lor.”Kami hanya kha-watir saja dengan adanya isu itu,” aku Ny. Sudarmila.

Menurutnya, isu tersebut merebak di kalangan ibu-ibu yang anaknya sekolah di SD. Bahkan isu itu beredar melalui SMS. “Selain dari omong ke omong ada yang melalui SMS yang tidak jelas nama pen-girimnya. Isinya agar berhati-hati karena sekarang maraknya dengan penculikan terhadap anak.”Siapa yang tidak takut kalau seperti itu,” kata Ny. Fitriati menceritakan.

Sementara itu, salah se-orang wali muris bernama Toha asal Kelurahan Kademangan mengaku jika anaknya hampir menjadi korban penculikan. Un-tungnya anaknya tidak sampai dibawa kabur. “Modus pelaku dengan mengiming-imingi memberikan sesuatu pada kor-ban,” katanya.

=MuhaMMad Sugianto

resaHkan Orangtua

Isu Penculikan Anak Merebak

Page 14: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III14 Probolinggo

Kegiatan yang berlangsung di ruas jalan umum, tepatnya di sekitar Alon-Alon Kota Probolinggo, menyebabkan terjadinya penutupan jalan dan pengalihan arus kendaraan. Akibat adanya kegiatan balap motor yang diikuti sebanyak 117 pembalap, se Jawa timur tersebut, sejumlah jalan ditu-tup.

Diantaranya jalan KH.Mansyur, Jalan KH.Agus Salim, Jalan Trunojoyo dan jalan Ahmad Yani. Sehingga pengguna jalan di sekitar pelaksanaan loka-si, harus pintar-pintar mencari jalan jika tidak ingin memutar lebih jauh.

Ketua Pelaksana Road Race, Harto, membenarkan untuk sementara pelaksanaan road race itu masih menggunakan media jalan umum sebagai sirkuit.Menurutnya, even ini untuk melahirkan dan mencip-takan atlit otomotif, khususnya balap motor. Sedangkan untuk road race ini, berlangsung seru di setiap kelasnya, karena para pembalap saat mempunyai talenta dan kualitas yang mem-banggakan.

“Antusias peserta sangat tinggi, sehingga saya berharap gelaran ini bisa berlangsung seru. Semua pembalap mempu-nyai peluang yang sama untuk menjuarai kelas yang diikutinya,” tandasnya.

Senada disampaikan mantan pembalap nasional yang juga tergabung dalam kepanitiaan oleh Fenky Lauren. mengata-kan bahwa pembalap nasional dan pembalap regional akan meramaikan even kali ini. “Dalam konteks ini, bukannya pembalap daerah tidak bisa menang, tapi juga harus diperhitungkan. Ka-rena kualitas mereka juga sangat bagus,” urainya.

Begitu juga mengenai trek, menurutnya simpang balapan disetting pada sirkuit yang benar-benar akan menguji keterampilan mekanik dalam mengolah motor serta para pembalap dalam men-unjukkan skill-nya.

“Siapa yang terbaik di kedua faktor tersebut, maka dialah yang akan menjadi jawara, dan sirkuit yang kami gunakan ini

sudah memenuhi standar atau aturan dari IMI,” jelas Fenky Lauren.

Menuai SorotanDigunakannya jalan raya

disekitar Alon-Alon Kota Probolinggo untuk kegiatan road race menuai protes. Fakta ini akan tetap berulang sepanjang tak ada solusinya. Pemkot yang mewilayahi jalur ini juga merasa tak bisa berkutik, mengingat fasilitas untuk road race memang terbatas.

Di lain pihak, penyediaan sarana untuk uji ketangkasan mengendarai sepeda motor ini semestinya melibatkan banyak komponen. Jika penyediaan lahan untuk kegiatan ini merupakan satu kebutuhan, semua pihak harus siap.

Ketua DPC Partai Nasdem,

H.Zulfikar Himawan, menilai kegiatan yang menggunakan badan jalan ini sulit diterima akal sehat. Bahkan, ketika jalur alternatif ini mulai padat digu-nakan masyarakat, penutupan jalan pasti akan menimbulkan masalah. Ia mengusulkan agar masalah ini segera ditangani mengingat banyak solusi yang bisa ditempuh.

“Road race itu diang-gap menggangu jamaah yang hendak melaksanakan ibadah sholat di masjid yang ada di sebelah barat alun-alun. Banyak warga yang mengadu pada kita. Kenapa even itu diadakan di alun-alun yang dekat dengan masjid,” ujarnya.

Dia menjelaskan, even road race tersebut tak hanya dinilai telah mengganggu masyarakat yang hendak melaksanakan ibadah sholat di masjid, tetapi juga terhadap masyarakat lain-nya.

“Kami atas nama partai Nas-dem sangat kecewa dengan pihak penyelenggara. Seharusnya

pihak penyelenggara mel-akukan koordinasi terlebih dulu

dengan pihak-pihak terkait,” tandas Imawan.

Itulah sebabnya, pihaknya akan mempertanyakan hal itu kepada pihak penyelenggara. Apalagi, kata Imawan, ada indi-kasi panarikan tiket saat masuk arena. Sementara itu, saat gelar road race itu, ribuan penonton mendatangi lokasi arena. Bahkan, even tersebut memacetkan arus lalin.

Protes Ketua DPC Partai Nas-dem Kota Probolinggo, H.Zulfikar Himawan, ini ternyata cepat direspons kepanitian Road Race Open Champhion Seri 2, Fenky Lauren, menyadari protes warga atas penutupan badan jalan untuk kegiatan road race. Hal ini tak bisa dihindari mengingat alternatifnya memang tak ada,’’ ujarnya.

Pihaknya sudah melakukan langkah koordinasi koordinasi ke pemerintah Kota Probolinggo, melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait seperti BLH, Badan Pelayanan Perijinan, dan Polres Probolinggo Kota.

Kritik masyarakat atas pen-yalahgunaan fungsi -fungsi jalan

umum memang makin banyak. Fakta ini bisa dimaklumi meng-ingat padatnya jalur lalu lintas. Ketika ada penyempitan dan pe-motongan arus, maka jalur-jalur tertentu akan menuai kemacetan dan menimbulkan emosi peng-endara.

Untuk itu, memang selay-aknya memiliki fasilitas-fasil-itas publik untuk kepentingan pengembangan profesi.“Mengapa road race tetap dilakukan, walau protes terus mengalir. Kegiatan ini tetap diizinkan karena ada permohonan dan sudah ada koor-dinasi yang bersama pemkot dan Polres Probolinggo Kota,”ucap Fenky Lauren .

Demikian juga, Probolinggo butuh event seperti road race karena sudah belasan tahun vakum untuk memunculkan atlet berprestasi di bidangnya.

“Seleksi atas kepentingan inilah yang direspons dengan mengeluarkan izin road race di jalan umum ditoleransi. Ke depan memang perlu dipikirkan solusi terbaik atas masalah ini,’’ ujarnya lagi.

=M.HisbullaH Huda

BALAP MOTOR

Road Race Masih Gunakan Jalan UmumPROBOLINGGO – Balap motor (Road Race) open cham-phion seri 2 memperingati HUT ke- 655 Kota Probolinggo dan TNI/Polri, digelar Pengurus Daerah Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI/Polri (PD GM FKPPI) Jawa Timur, Minggu (21/9).

Page 15: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III 15 lahragaKORAN

MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014

No. 0446 | TAHUN III 15

MADRID-Atletico Madrid kem-bali menuai hasil tidak memuas-kan di La Liga musim ini setelah hanya bermain imbang 2-2 mela-wan tamunya Celta Vigo pada laga di Vicente Calderon pada Sabtu (20/9) waktu setempat atau Min-ggu (21/9) dini hari WIB. Ini ada-lah hasil seri kedua mereka secara berturut-turut. Sedangkan di Liga Champions, finalis musim lalu ini menelan kekalahan 2-3 dari Olym-piacos pertengahan pekan lalu.

Serentetan hasil buruk ini tidak telepas dari absennya pelatih Diego Simeone di pinggir lapangan karena mendapat sanksi larangan mendampingi pemain-nya pada delapan pertandingan. Tanpa kehadiran pelatih bertan-gan dingin asal Argentina ini, Atletico tidak memperlihatkan penampilan yang garang seperti mereka perlihatkan musim lalu.

Meskipun, pada awal musim ini, mereka sempat tampil im-presif dengan dua kali mengalah-kan Real Madrid, masing-masing di Piala Super Spanyol dan derbi Madrid di La Liga musim ini.

Pada laga ini, tim tamu unggul terlebih dahulu melaluli Pablo Her-nandez ketika pertandingan baru berjalan 19 nenit. Tuan rumah baru bisa membalas pada menit ke-31 melalui bek Miranda. Juara La Liga musim lalu ini sempat unggul 2-1 berkat gol bek Diego Godin pada menit ke-41 dan bertahan hingga turun minum. Di babak kedua, tim tamu sukses menyamakan kedudu-kan berkat gol Nolito dari titik putih pada menit ke-53.

Tendangan penalti ini berawal dari pelanggaran keras Miranda terhadap pemain Celta Vigo, Car-

les Planas di dalam kotak terlar-ang. Atletico tidak hanya digan-jar hukuman tendangan penalti, tetapi Miranda juga diberi kartu kuning. Nolito yang ditugasi se-bagai algojo sukses menjalankan tugasnya dengan baik. Kedudukan 2-2 ini pun bertahan hingga akhir pertandingan.

Sementara itu, pada laga terpi-sah, Real Madrid mengamuk di Es-tadio Riazor saat menantang tuan rumah Deportivo La Coruna pada Sabtu (20/9) malam WIB. Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan meng-hancurkan tuan rumah dengan skor sangat telak 8-2. Kemenan-gan ini menjadi jawaban para pe-main Madrid atas kritik fans klub itu karena menelan dua kekalahan beruntun di La Liga sebelumnya masing-masing dari Real Sociedad dan Atletico Madrid.

Kemenangan besar ini juga melanjutkan kemenangan besar sebelumnya di Liga Champions saat anak-anak asuh Carlo Ance-lotti itu menang sangat telak 5-1 atas FC Basel pertengahan pekan lalu. Kemenangan ini ternyata mendongkrak tingkat kepercayaan diri para pemain Madrid. Buktinya mereka bisa membantau Depor-tivo La Coruna tanpa ampun.

Pada laga ini, Ronaldo mem-berong tiga dari delapan gol tersebut alias hattrick. Pemain baru yang dipinjamkan dari Manchester United (MU) Javier Hernandez dan Gareth Bale mas-ing-masing mencetak dua gol. Se-dangkan satu gol lainnya dibuat James Rodriguez. Sementara dua gol tuan rumah dibuat Jose Toche dan Haris Mendunjanin dari titik putih. =ESPN/CAROL AJI

Pemain muda Liverpool Ra-heem Sterling sempat mem-perkecil ketinggalan timnya pada menit ke-28, tetapi tidak berhasil menyamakan kedudukan hingga 45 menit babak pertama usai. Di babak kedua, Steven Gerrard juga gagal mengejar ketinggalan timn-ya. Bahkan mereka harus kemasu-kan satu gol lagi dua menit men-jelang laga usai berkat gol Morgan Amalfitano.

Ini adalah kekalahan ketiga secara beturut-turut Liverpool pada lima laga pertama musim ini. Sebelumnya mereka kalah dari Manchester City di Etihad Stadium tiga pekan lalu dan kalah dari Aston Villa di Anfield pekan berikutnya. Dengan tiga kekalahan ini, posisi Liverpool di klasemen sementara makin tercecer.

Atas hasil buruk ini, Brendan Rogers sangat kecewa. Lebih mengecewakan lagi karena mereka bermain tidak dalam performa yang diharapkannya. “Kami sebenarnya adalah sebuah tim yang sangat cepat tetapi kali

ini hal tersebut sama sekali tidak terlihat. Kami harus jujur bahwa West Ham tampil luar biasa. Mereka membuat kami tertekan dan memaksa kami bertahan karena tidak mampu menguasai bola. Ketika kami tertinggal 0-2, saya akui bahwa laga ini men-jadi sulit,” kata mantan pelatih Swansea City itu.

Pada laga tersebut, Rodgers terpaksa menarik keluar Javier Manquillo dan memasukkan Mamadou Sakho pada menit ke-22. Pasalnya, serangan tuan ru-mah memaksa Liverpool harus memilih pemain bertahan un-tuk meredam tekanan mereka. “Saya merasa bahwa sejak awal pertandingan mereka memasang dua pemain depan dan Stewart Downing di belakang. Sistem ini membuat kami sedikit ber-masalah,” ujarnya.

Dia menambahan, “Saya melihat bahwa kami tidak bisa bersaing, maka sebagai pelatih saya harus melakukan peruba-han yang membuat tim lawan harus berpikir lagi. Dengan per-

gantian itu, permainan kami berubah dengan mengandalkan dua pemain sayap. Perubahan ini membuahkan hasil dan kami sukses mengubah kedudukan menjadi 2-1. Sejak itu, sampai mereka mencetak gol ketiga, kami mengontrol pertandingan.”

Tetapi menurutnya, standar permainan Liverpool tidak sesuai yang diharapkannya. “Umpan-umpan kami terlalu pendek. Juga terlalu banyak umpan panjang. Secara keseluruhan penampilan kami tidak berada pada level yang kami harapkan,” jelasnya lagi.

Sebaliknya pelatih West Ham United Sam Allardyce mengaku sangat gembira dengan hasil ini lebih-lebih karena para pemain-nya tampil menawan di semua lini. “Babak pertama sangat luar biasa. Menurut saya, penampilan kami di babak pertama sangat mengejutkan Liverpool. Kami memiliki kualitas dalam penye-lesaian akhir. Seharusnya kami bisa mencetak tiga atau empat gol di babak pertama,” ujarnya.

Dia meneruskan, “Kami se-lalu tahu bahwa Liverpool akan selalu kembali tetapi penampi-lan di babak pertama untuk saya sangat membanggakan. Di sini ada banyak pemain baru; Alex Song, Enner Valencia, dan Sakho. Mereka bermain bagus dan ce-pat. Begitu juga Cheick Kouyate dan Aaron Cresswell serta para pemain lainnya.”

=SKY SPORTS/CAROL AJI

Liverpool Kalah, Rodgers KecewaWEST HAM - Pelatih Liverpool Brendan Rodgers mengaku sangat kecewa dengan hasil yang diraih timnya setelah kalah 1-3 dari West Ham United pada lanjutan Liga Utama Inggris di Upton Park, Minggu (21/9) dini hari WIB. “The Reds” kecolon-gan dua gol pada tujuh menit pertama pertandin-gan melalui Winston Reid pada menit kedua dan Diafra Sakho di menit ke-7.

LA LIGA

Atletico Imbang, Madrid Mengamuk

TERTAHAN DI CALDERON. Penyerang Atletico Madrid Antoinne Griezmann kecewa setelah gagal mencetak gol ke gawang Celta Vigo. Tim tamu berhasil menahan imbang tuan rumah dengan skor 2-2.

MADRID MENANG BESAR. Cristiano Ronaldo (duduk) mendapat ucapan selamat dari Toni Kroos (#8) usai mencetak gol ke gawang Deportivo La Coruna. Ronaldo mencetak tiga gol dari skor 8-2 kemenangan Madrid atas tuan rumah.

Page 16: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III16 KORAN MADURA

16SENIN 22 SEPTEMBER 2014

No. 0446 | TAHUN IIILiverpool Kalah, Rodgers Kecewa Olahraga | 15

BACA JUGA

MILAN - Juventus mem-perlihatkan diri sebagai calon kuat jawara Serie A Italia musim ini, setelah mengandaskan tuan ru-mah AC Milan pada laga bertajuk derbi Italia di San Siro, Minggu (21/9) dini hari WIB. Si Nyonya Tua menang tipis 1-0 berkat

gol Carlos Tevez pada babak kedua.

K e m e n a n -gan ini sekaligus menjaga tren ke-menangan “La Vecchia Signora” pada tiga laga pertama Serie A

musim ini. Sedan-gkan bagi Milan, kekalahan ini menghentikan laju kemenangan mereka dalam dua pertandingan sebelumnya.

Pelatih Milan yang juga man-tan striker Milan, Filippo Inzaghi sangat kecewa dengan hasil negatif ini. Meski demikian, dia mengakui Juventus adalah tim terkuat di Ita-lia pada empat tahun terakhir dan mengalahkan mereka selalu men-jadi sesuatu yang sulit.

Kehebatan Juventus diperli-hatkan ketika mereka memaksa Milan bermain bertahan karena tidak diberi kesempatan untuk menyerang. Catatan statistik juga memperlihatkan dominasi tim dari Kota Turin itu. Juve unggul 59 berbanding 41 persen dalam penguasaan bola, dan melepas-kan tembakan lebih banyak yakni

Juventus Bungkam AC Milan

di San Siro

CAR

LOS

TEVE

Z

Juventus Kandidat Kuat Jawara Italia

0 1AC MILAN JUVENTUS

14 berbanding 9.“Kami semua kecewa tidak

mendapatkan hasil yang diingin-kan. Tapi saya realistis, kalau tidak maka (harapan itu) adalah hal yang sia-sia. Saya harap kami mengalahkan Juventus malam ini dengan sebuah keajaiban dan itu tidak bisa terjadi. Pastinya saya akan terus melanjutkan bekerja sehingga kami bisa meraih hasil hebat di masa depan,” ujar Inzaghi.

Kekalahan dari Juventus ini membuat Milan turun ke posisi tiga klasemen sementara den-gan enam poin. Posisi Milan bisa melorot lagi karena tim-tim lain akan bermain pada Minggu (21/9) sore hingga malam.

Sedangkan bek Milan asal Prancis Adil Rami mengaku mereka tidak bermain bagus pada laga tersebut. Tetapi dia yakin,

penampilan ini akan terkoreksi pada laga-laga selanjutnya. Apal-agi ini baru pada awal musim. “Kami baru di awal musim dan harus bekerja lebih. Hari ini kami tidak bermain dengan baik, kare-na kami terlalu dalam dan itu su-lit mengingat pemain-pemain he-bat yang dimiliki Juve,” kata Rami.

Dia melanjutkan, “Saya harus mengejar Tevez, Llorente, dan Pogba, yang mana berat karena saya cukup lama tidak bermain selama 90 menit. Setelah pertand-ingan, kami semua kecewa, tapi kami sangat ingin kembali ke jalur juga. Sekarang momennya tiba bagi kami untuk membuktikan pada siapapun bahwa kami punya karakter,” tambahnya.

Sementara itu, pelatih Juven-tus yang melatih Milan musim lalu, Massimiliano Allegri mengaku bahwa kemenangan atas Milan ini bukanlah upaya balas dendamnya atas pemecatan musim lalu oleh manajemen Milan. “Ini jelas bu-kan soal membalas dendam. Milan adalah bagian penting dalam ka-rier saya dan saya masih sangat menyukai klub ini. Sekarang saya di Juventus dan saya fokus meme-nangi klub ini.” =SKY SPORTS/CAROL AJI

GOL PENENTU. Carlos Tevez usai mencetak gol ke gawang AC Milan pada laga Minggu (21/9) dini hari WIB. Gol tungga Tevez memastikan kemenangan Juventus atas tuan rumah AC Milan.

Page 17: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III A

22 SEPTEMBER 2014 No. 0446 | TAHUN III

SENIN

fakih amyal/koran madura

Muhimmatul KhoirohBERBUAT TANPA ADA PAMRIH

NETER KOLENANG | P

DEWAN MENILAI DISKOP-UKMTAK KREATIF

PAMEKASAN | F

LAKA LANTASTURUN20 PERSEN

SAMPANG | J

Taneyan LanjangKORAN MADURA

uru bicara aliansi guru swasta Kemenag Pamekasan, Zainal Abidin mengatakan sejak dip-impin Juhedi, tidak ada peru-bahan yang signifikan, bahkan cenderung stagnan.

Zainal mengungkapkan ada beberapa alasan guru swasta Kemenag Pamekasan mendesak Juhedi mundur dari jabatan-nya sebagai Kepala Kemenag. Di antara-nya gagal mensejahterakan guru swasta di Pamekasan. Padahal honor guru ma-drasah setiap bulan hanya berkisar Rp 100 ribu hingga Rp150 ribu.

Buktinya, dana fungsional tahun 2014 yang seharusnya digulirkan untuk guru swasta, justru tidak semua guru swasta menikmati tunjangan tersebut. Sebab Ke-menag dianggap mempersulit pembuatan NUPTK, sebagai syarat untuk mendapat-kan tunjangan fungsional.

Zainal menjelaskan tunjangan serti-

fikasi guru yang mengendap mulai tahun 2012 sampai tahun 2013 juga dinilai tidak jelas. Tidak berusaha untuk menjelaskan kepada guru penerima sertifikasi. Kega-galan selanjutnya, yakni pelayanan serti-fikasi guru masih bersifat manual dalam proses pengumpulan data dan yang men-goreksi. Anehnya yang mengoreksi ada-lah karyawan magang. Juhedi juga dinilai gagal mengurus Nomor Registrasi Guru (NRG) untuk 70 guru angkatan 2012, se-hingga mereka tidak jelas nasibnya.

Selain itu, Juhedi juga dinilai tak mampu memimpin bawahannya, sehingga banyak program Kemenag yang justru di-mainkan oleh anak buahnya. Misalnya, program beasiswa yang dipusatkan di bekas Kampus STAIN, kontraknya di-duga tak jelas. Selain itu, para mahasiswa di Kampus itu belum menerima haknya. Kegagalan selanjutnya, yakni penentuan calon guru sertifikasi yang akan mengikuti

diklat. Ada dugaan perlakuan diskrimi-natif karena banyak guru-guru senior yang tidak masuk.

Dari sisi pengembangan gedung ma-drasah, saat ini masih banyak lembaga swasta di bawah naungan Kemenag Pame-kasan belum memiliki sarana dan prasa-rana yang memadai. Hal itu terjadi ka-rena Kemenag dituding hanya melayani sekolah negeri.

“Kami juga mencium aroma korupsi di Kemenag Pamekasan terutama dalam pe-nentuan CPNS K-2,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kemenag Pame-kasan, Juhedi saat diminta konfirmasi melalui ponselnya tidak aktif. Namun, dalam beberapa kesempatan ia berjanji akan terus berusaha memperbaiki Insti-tusi Kemenag Pamekasan. Baik dalam sisi pelayanan pendidikan ataupun pelayanan birokrasi.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Juhedi Diminta MundurDinilai Gagal Pimpin Kemenag

DEMO KEMENAG. Sejumlah aktivis mahasiswa saat demo menyoroti birokrasi di Kemenag Pamekasan, beberapa waktu lalu.

Dana sertifikasi guru yang mengendap mulai 2012 sampai 2013 tidak jelas

Pelayanan sertifikasi guru masih bersifat manual dan pengoreksian diberikan pada karyawan magang

Dianggap mempersulit pembuatan NUPTK

Dianggap gagal mengurus Nomor Registrasi Guru (NRG) milik 70 guru angkatan 2012

Tidak mampu memimpin bawahannya sehingga sejumlah kasus tidak bisa tertangani dengan baik

Kontrak beasiswa di bekas kampus STAIN Pamekasan diduga tak jelas

Diduga melakukan diskriminasi pada guru senior

Lebih memihak pada sekolah negeri daripada sekolah swasta, sehingga banyak lembaga swasta di bawah naungan Kemenag belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai

Beberapa Kelemahan Juhedi1

2

3

4

5

6

7

8

PAMEKASAN- Aliansi Guru Swasta meminta Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, Juhedi mundur dari jabatannya. Ia dinilai gagal memperbaiki cit-ra Kemenag dan tak mampu mereformasi birokrasi yang cenderung berperilaku korup di lembaga yang dipimpinnya.

Page 18: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III BPROBOLINGGO SENIN 22 SEPTEMBER 2014

No. 0446 | TAHUN III KORA N MADURAB Sumenep

Kapal Sabuk Nusantara 27 awalnya dijadwalkan akan berangkat pada hari Senin (22/9), tapi kondisi cuaca belum bersahabat membuat jadwal keberangkatan kapal ditunda. Keadaan tersebut memaksa sejumlah penumpang untuk sementara bertahan hidup den-gan seadanya. Sebab, bekal yang mereka miliki sudah tidak lagi mencukupi. Menurut mereka, sudah lebih 10 hari mereka berada di pelabuhan.

“Setelah gagal berangkat besok, katanya, akan berangkat

pada hari Jumat (26/9) yang akan datang. Tapi itu kalau kead-aan cuaca membaik. Kalau cuaca masih tidak baik itu akan gagal lagi. Kasian penumpang yang su-dah lama di sini,” ungkap Enggari (41) salah seorang calon penump-ang asal Masalima, Kepulauan Masalembu, Minggu (21/9).

Menurutnya, banyak pe-numpang sudah lebih dari 10 hari berada di Pelabuhan Ka-lianget. Sehingga, katanya, bekal yang dimiliki sudah habis. Untuk menutupi kekurangannya, di-rinya dan beberapa penumpang

lainnya harus meminjam uang kepada kerabat maupun teman-nya yang tinggal di daratan.

“Ya kalau mereka tidak memiliki uang terpaksa tidur di emperan pelabuhan, tapi bagi yang memiliki uang bisa menyewa penginapan. Saya baru 5 hari sudah kebingungan, Mas, apalagi calon penumpang yang lebih lama dari saya ada di sini, ya pasti bekalnya sudah meni-pis,” tandasnya.

Selain itu, menurut Enggari, tinggal di pelabuhan hanya un-tuk menunggu jadwal keberang-katan kapal sangat membosan-kan. Pasalnya, tak ada tempat tidur yang layak, selain emper-an. Bahkan, lanjutnya, sebagian calon penumpang yang sudah tidak betah, nekat memilih naik perahu yang berlayar menuju Kepulauan Masalembu.

“Jadi kan aneh, kenapa perahu berani berlayar, sedang-kan kapal tidak melakukan pela-yaran. Memang ombak menuju perairan Masalembu cukup besar antara 3 hingga 4 meter, tapi perahu masih berani,” terang Enggari dengan menunjukkan raut wajah kesal.

Sayangnya, kata Enggari, sampai saat ini, meski banyak penumpang yang bertahan di pelabuhan dengan kondisi serba keterbatasan, tak ada dari pihak pemerintah daerah yang mem-perhatikan nasib mereka.

Menurutnya, sejauh ini masih belum ada bantuan apa-pun bagi para penumpang yang telantar tersebut. “Semoga ke depan dari mereka (pemerintah) ada yang memperhatikan nasib kami,” harapnya.

=FATHOL ALIF/MK

PELAYARAN DITUNDA

Bekal Penumpang MenipisSUMENEP - Beberapa penumpang kapal Sabuk Nu-santara 27 tujuan Masalembu terlihat loyo di Pelabu-han Kalianget, Minggu (21/9). Pasalnya, tingginya gelombang beserta angin kencang di wilayah perairan Sumenep dalam beberapa hari ini membuat pelayaran menuju kepulauan Masalembu lumpuh.

SUMENEP – Nasib tenaga har-ian lepas (THL) kategori dua (K-2) di Kabupaten Sumenep masib be-lum ada kejelasan. Pasalnya, un-tuk pengangkatan THL K-2 men-jadi pegawai negeri sipil (PNS) masih menunggu kebijakan pres-iden yang baru.

Informasinya, saat ini jumlah THL K-2 di kabupaten ujung timur Pulau Madura mencapai 1.745 orang. Sementara untuk pengang-katan THL K-2 tahun 2014 dinyata-kan tidak ada, yang ada hanya dari kategori umum dengan formasi se-banyak 43 orang.

Kepala Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan (BKPP) Sumenep, Titik Suryati men-gatakan, untuk nasib THL K-2 sampai saat ini masih belum ada kepastian dari Kementerian Pen-dayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

J a d i , s a m b u n g m a n t a n Kabag Hu-kum Setkab S u m e n e p itu, un-tuk pen-gangkatan ribuan THL itu masih menunggu ke b i j a k a n

presiden yang baru. ”Mau diang-kat, gimana, menunggu presiden baru,” terangnya.

Padahal lanjut Titik, ke-beradaan abdi negara di Kabupat-en Sumenep dinilai sangat minus. Berdasarkan prediksi kebutuhan PNS pada lima tahun ke depan, Sumenep masih kekurangan se-banyak 300 PNS.

Berkurangnya tenaga PNS tersebut, dikarenakan jumlah pengangkatan dibandingkan jumlah PNS yang pensiun atau meninggal dunia setiap tahun-nya tidak memadai. ”Kalau dilihat dari jumlah yang pensiun setiap tahunnya, memang bisa dibilang sangat kecil formasi CPNS yang diterima,” ungkapnya.

Untuk diketahui, pelaksaan tes CPNS yang telah dilakukan be-berapa bulan calon pegawai negeri sipil (CPNS) THL K-2 yang dinyata-kan lulus hanya 261 orang. Sedan-gkan sisanya, masih menunggu kebijikan presiden yang baru.

=JUNAEDI/MK

KEPEGAWAIAN

THL K-2 Tunggu Presiden Baru

Titik SuryatiKepala BKPP

CUACA EKSTREM. Mobil pengangkut barang memadati Pelabuhan Kalianget, Minggu (21/9). Sejak beberapa hari terakhir kapal tidak berlayar karena cuaca ekstrem dan persediaan penumpang mulai menipis.

Page 19: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III CSumenep

SUMENEP – Pergerakan Ma-hasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Sekolah

Tinggi Keguruan dan Ilmu Pen-didikan Pergerakan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep menggelar Ra-pat Tahunan Komisariat (RTK) ke-XII, Minggu (21/9) di Gedung

Ki Hajar Dewantara.Kurang lebih 500 kader

menghadiri acara yang diawali Seminar Pendidikan dengan tema “Revitalisasi Arah dan Pola Pen-didikan Menuju SDM Berkarak-ter” itu. Dalam seminar terlihat Drs. Fajarisman, MH (Disdik), M Kamalil Ersyad (Ketua DPKS), dan

Ibnu Hajar (Perwakilan Kanke-menag) menjadi narasumber .

Ketua Komisariat Masa Kh-idmat 2013-2014 Moh. Zalwi, mengatakan RTK akan menen-tukan gerak dan langkah PMII STKIP ke depan. Sebab, selain menentukan nahkoda baru PK PMII STKIP Masa Khidmat 2014-2015, RTK juga merupa-kan momentum untuk meru-muskan perencanaan besar demi kaderisasi yang lebih baik dan mapan.

“Dalam sidang komisi itulah substansinya, ada banyak hal yang perlu dibahas dirumuskan oleh peserta RTK, terutama an-gkatan Sambar dan Gemi yang akan menjadi pengurus selan-jutnya,” jelasnya.

Terpilih sebagai Ketua PMII STKIP Masa Khidmat 2014-2015 Ulifiyah. “Semoga amanah, sebab saya rasa masih ada yang lebih mampu dari saya, tetapi keper-cayaan ini akan saya pegang,” ucap Ulifiyah sembari menetes-kan air mata. =SYAMSUNI/ADV

PMII STKIP PGRI Gelar RTK

SUMENEP - Sekolah Me-nengah Atas Negeri (SMAN) 1 Bluto, Kecamatan Bluto, menggelar Workshop Kuriku-lum 2013 (K-13), Minggu (21/9) di Aula SMAN 1 Bluto kepada semua guru dilingkungan se-kolah tersebut. Acara itu dii-kuti 44 guru.

Workshop tersebut diisi oleh tiga narasumber, yaitu Kepala SMAN 1 Bluto H. Syam-sul Arifin, S.Pd. M.Si.; Kepala SMAN 1 Sumenep H, Moh. Sadik, M.Pd.; dan Waka Kuri-kulum SMAN 1 Sumenep H.

Achmad Junaidi, M.Pd.Kepala Sekolah SMAN 1

Bluto H. Syamsul Arifin, S. Pd. MSi mengatakan, kegia-tan workshop tersebut sangat pending digelar, apalagi saat ini SMAN 1 Bluto merupakan salah satu claster yang diper-caya sebagai pendamping penerapan K13 di 58 sekolah ditingkat SMA, baik swasta maupun negeri.

”Jadi, para guru tersebut yang akan menjadi pendamp-ing 9 mata pelajaran wajib K-13 itu,” jelasnya. =*/JUNAEDI

KILAS AKTIVITAS

SMAN 1 Bluto Gelar Sosialisasi K-13

”Setelah kejadian itu (Sabtu, 13 September 2014 sekitar pukul 23.00), kami turun langsung ke sana (Gili Raja) untuk memas-tikan kejadian tersebut. Hanya saja setelah kami telusuri pera-hu tersebut tidak memiliki izin sama sekali,” kata Kabid Pen-gawasan Perlindungan Usaha Perikanan DKP Sumenep, Moh. Nurchrahman.

Menurut Rachman, sebelum para nelayan melakukan operasi penangkapan ikan, harus mem-punyai izin terlebih dahulu. ”Itu harus dimiliki sebelum berop-erasi, karena itu merupakan per-syaratan utama yang harus dimi-liki nelayan,” sambungnya.

Adapun surat izin yang di-maksud itu, ada dua macam, di antaranya PAS. PAS merupakan tanda bukti konkret kepemilikan perahu. PAS tersebut dikeluarkan oleh pihak syahbandar. Sedang-kan izin lainnya merupakan izin

perikanan yang dikeluarkan oleh pemeritah melalui Badan Pelay-anan Perizinan Terpadu (BPPT) Sumenep.

Sedangkan untuk mendapat-kan izin perikanan dari pemer-intah, pemilik perahu terlebih dahulu mengurus PAS ke syah-bandar. Setelah itu, baru pemilik perahu mengajukan perizinan ke BPPT. ”Kalau masih belum ada tanda kepemilikannya, BPPT tidak bisa mengeluarkan izin. Ka-rena PAS itu menjadi rujukan atas kepemilikan perahu tersebut,” ujar Rachman.

Sebelumnya, sejumlah warga nelayan asal Kepulauan Gili Raja, Kecamatan Giligenting, menang-kap satu dari delapan perahu asal Kecamatan Ambunten. Selain me-nangkap perahu, sejumlah warga juga mengamankan empat orang nelayan yang mengendarai pera-hu tersebut.

Empat orang tersebut adalah

H. Nasir (70), Fathorrahman (55), Faisol (45) dan Abd. Gani (40). Keempat nelyan tersebut meru-pakan nelayan asal Desa Ambunt-en Timur Kecamtan Ambunten.

Salah satu alasan ditangka-pnya perahu tersebut, dikare-

nakan diduga ilegal atau tidak mempunyai izin dari pemerin-tah. Selain itu, jaring yang di-gunakan (jaring aserehe) yang digunakan keempat nelayan dinilai telah merusak ribuan alat penangkap ikan (bubuh) milik sejumlah warga nelayan setem-pat. Sehingga, warga mengalami

kerugian sampai puluhan juta rupiah.

Menanggapa hal itu, aktivis Lembaga Kajian Kritis Sume-nep (LKKS) Junaidi Pelor mem-inta Pemerintah Sumenep agar proaktif dalam menyosialisasi-

kan hal itu terhadap masyarakat, utamanya kepada nelayan. ”Kami pikir, belum memiliki perahu itu karena belum tahu. Kalau sudah tahu, pasti mereka tidak berani melanggarnya,” ujar Junaidi.

Sebab sambung Junaidi, pe-milik perahu pasti lebih mengu-tamakan keselamatan ketimbang

penghasilan yang akan didapat. ”Logikanya, tidak mungkin sese-orang itu lebih mengutamakan hasil daripada keselamatan,” un-gkapnya.

Menanggapi hal itu, Kabid Pengawasan Perlindungan Usaha Perikanan DKP Sumenep Moh. Nurchrahman mengaku telah melakuan sosialisasi setiap ta-hunnya. ”Memang untuk penga-wasan dan sosialisasi, ada agenda khusus yang dilakukan setiap ta-hunnya,” katanya.

Program tersebut meliputi action dan education. Dalam program action pihak DKP mel-akukan pemantauan yang di-lakukan bersama pihak Polair. Sedangkan program education, melakukan sosialisasi terhadap sejumlah nelayan. Baik yang berada di kepuluan maupun yang ada di daerah pesisir dara-tan Sumenep.

”Kalau yang bersifat education itu terkait kepemilika izin dan surat-surat lainnya. Sedangkan action lebih kepada penggunaan jaring maupun alat penangkap ikan yang dipakai oleh nelayan,” tukasnya.

=JUNAEDI/MK

PLM Kenanga IlegalTerkait Penangkapan di Gili RajaSUMENEP – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sume-nep menyatakan, Perahu Kapal Motor (PLM) Kenanga yang ditangkap sejumlah nelayan di perairan Gili Raja Kecamatan Giligenting, tidak mempunyai surat izin kepe-milikan dari pemerintah.

Logikanya, tidak mung-kin seseorang itu lebih mengutamakan hasil

daripada keselamatan,”

Junaidi PelorAktivis LKKS

Ketua Demisoner Komisariat PMII STKIP PGRI Sumenep, Moh. Zalwi (kanan) menyerahkan cinderamata kepada para narasumber (M Kamalil Ersyad, Drs. Fajarisman,MH, dan Ibnu Hajar) pada seminar pendidikan dan RTK XII, Minggu (21/9) di Gedung Ki Hajar Dewantara.

KHIDMAT. Penyaji sedang

memaparkan ma-teri pada Workshop

Kurikulum 2013 di Aula SMAN 1

Bluto, Minggu (21/9).

Page 20: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III D Sumenep

Selama beberapa tahun ini, menurut Sekretaris DPKS, Jamaluddi, DPKS tidak pernah dilibatkan dalam mengarahkan program yang dilakukan Disdik. Ia mengatakan, pihaknya selalu kesulitasn untuk minta data terkait program dan anggaran Disdik, masalnya data tentang Dana Alokasi Khusus (DAK).

Menurut ceritanya, DPKS pernah minta data program DAK kepada Disdik. Namun, Disdik tidak memberikan secara leng-kap. Menurutnya, Disdik hanya menyerahkan data penerima DAK tersebut, akan tetapi ang-gran yang diterima oleh setiap sekolah tidak dilampirkan.

“Kami sangat kecewa kepada Disdik. Karena kami minta data dan anggaran dari masing-mas-ing penerima DAK tahun 2014

itu tidak lengkap. Kami hanya dikasih sekolah yang menerima bantuan tersebut, sementara nominal ke setiap sekolah tidak dilampirkan," tandasnya.

Padahal, menurutnya, Disdik harus bersikap profesional dan terbuka kepada DPKS terkait segala hal yang berkenaan den-gan pendidikan. Karena, menu-rut Jamal, posisi DPKS ialah untuk mengontor sebagaimana terdapat dalam undang-undang. "Seharusnya Disdik membangun komunikasi yang baik dengan pihak DPKS sebagaimana peran dan fungsinya sebagai kontrol," paparnya.

Lebih jauh, Jamal menutur-kan, manajemen serta pengelo-laan pendidikan di Kabupaten Sumenep sampai saat ini masih banyak yang perlu dievalu-

asi bersama. Namun lagi-lagi, menurutnya, sikap Disdik yang terkesan tertutup, tidak mem-beri peluang kepada DPKS untuk berbuat sesuatu.

Selain itu, ia juga me-nyoroti program-program yang dijalankan oleh Disdik. Menu-rutnya, beberapa kegiatan yang dilakukan Disdik terkesan hanya sebatas improvisasi. Di-katan, beberapa program yang dilakukan oleh Disdik masih tidak tampak hasilnya kepada masyarakat. “Contohnya itu, pengentasan buta aksara. Mana hasilnya? Jumlah buta aksara masih tinggi kenyataannya,” tuturnya.

Semenatara itu, meski telah dicoba berkali-kali dihubungi lewat telepon selulernya Min-ggu (21/9), sekitar pukul 10.00 Wib., Kepala Disdik, A. Shadik, tetap tidak dapat dikonfirmasi. Pasalnya, teleponnya tidak aktif. Oleh sebab itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada konfir-masi dari Disdik tentang tertut-upnya Disdik kepada DPKS.

=FATHOL ALIF

KOMUNIKASI ANTAR LEMBAGA

Dewan Pendidikan Kecewa DisdikSUMENEP - Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) menilai Dinas Pendidikan (Disdik) setempat kurang terbuka kepada DPKS, baik dalam hal mem-buat kebijakan maupun hal lain yang seharusnya dike-tahui oleh DPKS. Karenanya, DPKS merasa diabaikan keberadaannya oleh Disdik.

SUMENEP- Salah satu kandi-dat calon yang akan maju pada bursa Pemilihan Kepala Dae-rah (Pilkada) 2015, Achmad Fauzi mengunjungi kediaman Liyamin dan Marjani di Desa Tamidung, Kecamatan Batang-batang, yang sebelumnya diberitakan seba-gai pasangan kakek-nenek yang bertahan hidup di kandang sapi, Minggu (21/9).

Fauzi beserta rombongan tiba di kediaman keduanya seki-tar pukul 13.30 Wib. Saat tiba, Liyamin dan Marjani terlihat tidur-tiduran di tempat tidurnya. Keduanya kemudian bangun saat Fauzi beserta rombongan masuk ke dalam gubuk bambunya terse-but. Dengan ramah, Fauzi men-yalami keduanya. Keduanya pun menerima tangan yang diulurkan oleh Fauzi.

Kedatangan Fauzi beserta rombongan ke kediaman kakek-nenek tersebut bukan tanpa tujuan. Menurut Fauzi, kedata-ngannya ialah untuk berbagi, mengingat kondisi keduanya san-gat memprihatinkan. Karena di usia keduanya yang sudah lebih seabad, Liyamin dan Marjani hanya hidup berdua tanpa ada buah hati yang bisa merawatnya sepenuh hati. Keduanya bertahan hidup berkat uluran tangan te-tangganya semata.

“Pertama, saya ingin berbagi dengan beliau yang hidupnya hanya berdua dengan kondisi seperti ini. Selain itu, saya juga ingin memberi semangat kepada keduanya agar terus percaya diri di usia mereka,” ungkap Fauzi.

Lebih dari itu, menurut Fauzi, apa yang dilakukannya dihara-pkan bisa menjadi teladan bagi generasi muda di Sumenep agar senang berbagi dengan sesama, apalagi kepada orang yang jelas-jelas butuh terhadap uluran tan-gan mereka. “Semoga, ini menjadi contoh bagi generasi muda kita ke depan,” harapnya.

Sebelum memberikan bing-kisan kepada Liyamin dan Mar-jani, Fauzi sempat berbincang-bincang dengan keduanya. Di sela-sela perbincangannya, Fauzi minta didoakan agar semua uru-sannya lancar, termasuk niatnya untuk maju sebagai calon pada Pilkada 2015 nanti.

Setelah selesai ngobrol den-gan keduanya, Fauzi menyerah-kan bingkisan. Sambil menerima bingkisan, Liyamin mengatakan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Fauzi. “Semoga diberi bal-asan yang setimpal,” kata Liyamin sambil memegang tangan Fauzi.

Setelah selesai memberi ban-tuan kepada Liyamin dan Marjani, ketua Laskar Muda Sumenep itu melanjutkan kunjungannya ke Desa Ambunten Barat, Kecama-tan Ambunten. Di sana, Fauzi be-serta rombongan bersilaturrahim ke rumah kepala desa Ambunten Barat.

Pantauan Koran Madura, di kediaman Kades Ambunten Barat, sudah berkumpul puluhan tokoh masyarakat dan sebagian masyarakat Ambunten Barat. Mereka menyambut antusias ke-datangan Fauzi.

=FATHOL ALIF

SEREMONIAL

Achmad Fauzi Memberi Bantuan

SEMRAWUT. Penataan pasar sapi di Pasar Tradisional Lenteng, Kecamatan Lenteng, semrawut. Setiap pasaran hewan pada Minggu siang, sejumlah pedagang sapi menyebar sampai ke badan jalan, sehingga mengganggu terha-dap pengguna jalan. ”Seharusnya itu tidak terjadi, sebab dapat menggangggu kelancaran lalu lintas,” terang Sayiful Bahri, warga Desa Lenteng Timur, Kecamatan Lenteng.

Achmad Fauzi memberi bantuan kepada Liyamin dan Marjani di Desa Tami-dung Kecamatan Batang-Batang.

Page 21: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III ESumenep

Sutrisno, salah satu warga Desa Lenteng Timur Kecamatan Lenteng mengatakan, baru-ba-ru ini, di desanya maupun desa tetangganya, sering terjadi aksi pencurian, baik curanwan mau-pun curanmor. ”Memang benar, sehingga membuat masyarakat selalu was-was setiap harinya,” katanya.

Hal senada juga dikatakan

oleh Alan, warga Desa Med-delan, Kecamatan Lenteng. Bahkan beberapa hari yang lalu, sapi milik tetangganya nyaris diembat maling. Anehya, kejadian tersebut terjadi saat sejumlah warga masih belum tidur, sekitar pukul 20.00.

Biasanya, aksi curanwan kerap terjadi berbarengan dengan tidurnya warga, yakni

sekitar pukul 02.00 dini hari. ”Nah, itu yang membuat warga semakin resah. Karena aksi pencurian tidak mengenal waktu. Kalau ada kesempatan, pasti itu terjadi,” terangnya.

Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar pihak keamanan pro aktif menyikapi permasala-han yang telah meresahkan warga tersebut. ”Kami yakin, jika pihak keamanan sudah in-tens, pencuri tidak akan berani beraksi lagi,” harapnya.

Sementara Kapolres Sume-nep AKBP Marjoko melalui Kapolsek Lenteng Syakhrani mengaku sampai saat ini masih belum mengetahui maraknya

aksi tersebut. ”Biasanya kalau ada aksi pencurian, warga lang-sung memberikan kabar pada kami. Namun, sejak sebulan yang lalu kami masih belum dapat laporan dari warga,” terangnya.

Syakhrani meminta kepala desa di Kecamatan Lenteng berperan aktif dalam mencegah aksi pencurian, dengan cara mengaktifkan pos kamling secara rutin. Selain itu, agar masyarakat lebih hati-hati dan selalu waspada.

Selain itu, sapi peliharaan-nya diminta diberi gembok dan membuat pengamanan yang tidak mudah untuk

dimasuki maling. ”Saat ini yang lumrah kandang sapinya berada di belakan rumahnya, ia kalau di sekitar kandang sapinya masih ada rumah warga lain. Kalau tidak maka pencuri dengan mudah beraksi. Apalagi pengamanannya kurang mema-dai,” terang Syakhrani.

Sementara untuk langkah yang akan dilakukan oleh polsek sendiri, pihaknya akan terus melakukan patroli secara intens. Utamanya di desa atau wilayah yang dinilai sering terjadi aksi pencurian tersebut. ”Itu sudah kami lakukan setiap saat,” tukasnya.

=JUNAEDI/MK

KRIMINALITAS

Pencurian Resahkan WargaSUMENEP – Maraknya aksi pencurian hewan (curanwan) dan pencurian bermotor (curanmor) di Kecamatan Lenteng, membuat warga setempat re-sah. Banyaknya kriminalitas membuat warga selalu merasa was-was hingga tidak nyenyak tidur setiap malamnya.

Para peserta dalam aula hotel itu pun mendengarkan secara seksama tentang pernyataan Pak Marah. Ada rasa haru saat kata-kata penuh arti itu terlontar dari lisan sang jurnalis senior, karena karya jurnalistik yang dicapai dengan penuh perjuangan mem-buat para jurnalis bangga dan bahagia. Karena itulah, idealisme sebagai wartawan tak boleh luntur.

Saat itu, seolah semua peserta merasa bahwa tugasnya begitu berat, sebab menjadi jurnalis itu tenyata bukan hanya menulis, tetapi mengabarkan fakta dan melindungi kenyataan. Tentu kenyataan itu dekat dengan kebe-naran. Maka idealisme jurnalis itu menjadi ruh dalam melind-ungi kenyataan.

Namun, diskusi kian hangat dan menarik ketika ada salah satu teman jurnalis dari empat Kabupaten di Madura itu meny-ampaikan tentang kegundahan di hatinya. Sebagai jurnalis, seorang teman itu terbesit satu kekhawatiran soal idealisme. Ka-rena akhir-akhir ini, amatan dia, idealisme wartawan mulai terusik oleh selembar amplop. Memang ukurannya kecil, tetapi kata Gus-mus, bentuk kertas persegi warga

putih itu tidak hanya mampu mengusik idealisme, tetapi mem-buat idealisme menjadi abu-abu. Sebab ia bisa mengamplopi apa saja dan siapa saja.

"Tak ada yang menodongkan pistol ke kepala dan memaksa kita menjadi jurnalis. Kamu data-ng atas kemauan sendiri, karena kamu mencintai dunia tulis-men-ulis”. Begitulah kiranya jawaban dari Pak Marah dalam menjawab kegundahan semua peserta soal cara melawan amplop.

Kepala Bidang Pendidikan PWI Pusat itu terus berceloteh ketika pertanyaan itu muncul, baginya jurnalis itu adalah orang pilihan. Sebab para perjuang jala-nan itu multi talenta, selain cer-das, ulet, kreatif, punya nalar kri-tis, pejuang, penolong, ekonom, politisi, budayawan, negarawan hingga ia bisa menyelamatkan uang negara dari para koruptor. “Mungkin kita sudah tahu bahwa tidak semua orang bisa men-yandang gelar jurnalis. Hanya orang-orang punya idealisme yang berhak menyandangnya,” ucapnya

Memang, jurnalis juga ma-nusia, bukan malaikat, sehingga manusiawi jika ia menangis, lupa, khilaf ataupun berbuat jahat.

Bahkan ia juga bisa luka dan sakit hati. Karena ia juga berasal dari cairan sari pati, kemudian menggumpal menjadi daging dan tulang. Maka jelas, mereka butuh biaya hidup, memenuhi sandang-pangan bagi dirinya dan sanak keluarga

Kita pun semua juga paham, kini kita menghadapi tantangan yang luar biasa. Selain zaman yang berganti kulit, kini ada ban-yak media bertebaran dimana-mana. praktis jurnalis juga banyak, bahkan tukang becak dan bengkel yang bermodal sepatu juga sudah berani mengaku seba-gai jurnalis.

Kalau boleh kita katakan, jurnalis juga berasal dari latar be-lakang sosial yang penuh ragam. Ada sosok jurnalis yang datang dari orang kumpulan ekonomi

papan bawah, hidup dengan keprihatinan duka nestapa, yang idealismenya rawan tergadai, atau sebaliknya sangat diancungi jempol idealisme sucinya.

Namun bukan begitu caranya jika mau hidup kaya. Silahkan, karena agama tidak melarangnya. Namun kejarlah kekayaan mela-lui jalan yang benar dan sesuai tempatnya. Apalagai. pilihan sebagai jurnalis adalah pang-gilan hidup. Mau jadi hartawan, jangan jadi jurnalis. Mau seperti Don Juan yang punya segudang kekasih cinta, jangan menjadi jurnalis. Tetapi jika mau belajar hakikat hidup dan menjadi ne-garawan, profesi jurnalis adalah pilihannya.

Mungkin para pengabar berita harus menjadikan media sebagai alat perjuangan, sebagai cura-han aspirasi nurani suci seorang wartawan dan pula kita tanam-kan dalam hati bahwa media adalah sarana pengubah hidup masyarakat yang gelap men-jadi terang-benderang. “Inilah partikel-partikel idealisme yang harus melekat dalam diri jurnalis sebagai profesi terhormat. Kalau mau jadi jurnalis tujuannya mengejar harta benda. atau ingin terlihat sangar, dan mampu men-gancam orang-orang, tentu saja telah menginjak-injak ruh profesi

jurnalis,” jelas Ach. Munir, Ketua PWI Jatim

Iya, kita semua memang harus hati hati menghadapi godaan oportunis. Tak hanya pro-fesi jurnalis, tetapi pada semua lini profesi. Karena ada semacam dorongan nafsu materialistik yang begitu melilit dan meng-gurita. “Tak boleh menerima apapun dari sumber berita atau terlibat dalam aktivitas yang dapat melemahkan integritasnya sebagai penyampai kabar infor-masi kebenaran. Makanya, mari kita jadikan safari ini sebagai salah satu sarana untuk terus memupuk semangat idealisme agar menjadi ideologi jurnalis sepanjang masa,” jelasnya.

Jika tak mampu dan waspada serta punya rasa bijak, maka akan terjebak pada hal-hal yang jahilia dan barbar. Karena itu, pegang kuat kode etik profesi yang sudah berlaku dan mengakar, jika mau selamat dan dicap orang bermartabat. Jurnalis jaman sekarang menghadapi industri media yang kejam. Sekejam Sang Rama yang ragu kesucian Dewi Shinta, sehingga harus dibuktikan pada bara api. Kadang loyalitas dan pengabdian tak ter-hargai, seolah seperti perangkat, dengan mudah diganti yang baru jika sudah using.=

CATATAN JURNALIS

Idealisme dalam Selembar Amplop

Tak ada yang menodong-kan pistol ke kepala dan memaksa kita menjadi

jurnalis. Kamu datang atas kemauan sendiri, karena

kamu mencintai dunia tulis-menulis”

Marah Sakti SiregarMantan Redaktur Tempo

"Wartawan itu harus objektif dan melindungi kenyataan. Ingat, fakta itu suci. Jangan gadaikan idealisme meski kesejahteraan rendah,". Begitulah kata Marah Sakti Siregar, mantan Redaktur Tempo saat sa-fari Jurnalistik Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat kerjasama dengan Jawa Timur pada Sabtu dan Minggu (20-21/9) di Dream Land Hotel.

Page 22: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN IIIF PamekasanBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FSENIN 22 SEPTEMBER 2014 NO. 0446 | TAHUN III

Wakil Ketua Sementara DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi mengatakan setiap tahun Dinas tersebut mempunyai anggaran rutin di APBD maupun PAK APBD. Dengan anggaran yang sudah ada itu, harus dibuat secara kreatif dalam pelaksanaan pemantauan atau survei untuk mengidentifi-kasi koperasi yang sudah dinyata-kan tidak sehat.

“Sebenarnya tidak perlu ang-garan besar. Diskop kan punya

anggaran tiap tahunnya. Angga-ran yang sudah ada itu kan bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk pengembangan koperasi yang lebih baik,” katanya.

Pihaknya menilai Diskop-UKM tidak serius untuk menert-ibkan koperasi yang tidak sehat. Sebab Diskop tidak pernah men-gajukan anggaran untuk penerti-ban koperasi ke DPRD, baik pen-gajuan di APBD maupun di PAK. Padahal selama ini yang menjadi

alasan untuk melakukan penerti-ban koperasi, karena tidak adanya dana untuk melakukan survei ke bawah.

Hosnan menambahkan Dis-kop-UKM harus bertindak tegas menyikapi banyaknya koperasi yang tidak sehat itu. Jika perlu cabut izin koperasi bermasalah tersebut. Sebab jika tidak dilaku-kan, Diskop-UKM memberikan peluang koperasi bermasalah untuk mendapat bantuan dari pemerintah.

“Sudah tidak ada kata maaf bagi koperasi yang tidak pernah mengadakan RAT yang merupa-kan kewajiban koperasi, sebai-knya dicabut saja ijinnya. Jangan sampai koperasi itu hanya mun-cul kalau ada bantuan dari pemer-intah saja,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Diskop-UKM Pamekasan, Herman Priyan-to mengatakan koperasi -koperasi

sakit tersebut tidak segera ditin-dak karena kurangnya anggaran. Setidaknya membutuhkan Rp 150 juta.

Menurutnya, anggaran itu dibutuhkan untuk melakukan survei ke lapangan dan menugas-kan tim dari Diskop-UKM. “Ang-garan yang diajukan selalu tidak diterima saat pembahasan tim anggaran, malah kegiatan lain yang anggarannya lebih besar dit-erima,” katanya.

Berdasarkan data yang di-miliki oleh Dinas Koperasi-UKM Pamekasan, dari 500 koperasi binaannya, setidaknya ada 300 koperasi yang tidak pernah me-laporkan hasil Rapat Anggota Tahunan (RAT). Koperasi yang tidak pernah melaporkan hasil kegiatannya selama satu tahun itu dianggap dalam keadaan sakit.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Dewan Menilai Diskop-UKM Tak KreatifIzin Koperasi Bermasalah Perlu DicabutPAMEKASAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan kembali menyoroti kinerja Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskoperasi-UKM). Dalam pandangan DPRD, Diskop-UKM tak kreatif dalam mem-bina koperasi yang ada di wilayah itu. Maraknya kope-rasi tidak sehat yang terus dibiarkan menjadi salah satu indikator ketidakseriusan dinas yang selalu beralasan terkendala anggaran itu.

PAMEKASAN - Kebijakan baru muncul dari Kantor Dishubkominfo Pamekasan, yaitu terkait aturan per-parkiran. Jika dulu parkir berlangganan hanya berlaku bagi kendaraan berpelat nomor Pamekasan, ke depan juga berlaku bagi kendaraan berpelat nomor luar Pame-kasan, bahkan luar Madura.

Semua kendaraan plat nomor luar Pamekasan tetap bisa mendaftarkan parkir berlangganan di Pamekasan, asalkan pemilik membayar pajak kendaraan bermotorn-ya, baik roda dua maupun roda empat, di Pamekasan, dan ditambah membayar parkir berlangganan Rp 15.000 pertahun untuk roda dua, dan Rp 25.000 pertahun untuk roda empat.

Kepala Dishubkominfo Pamekasan Moh. Zakir men-gatakan kebijakan ini baru saja dia sahkan dan diberlakukan. Dengan demikian, untuk kendaraan luar Pamekasan, setiap kali parkir di ping-gir jalan, akan diperlakukan sama dengan para kendaraan Pamekasan, yaitu tidak perlu membayar parkir lagi. Sebab, pemilik kendaraan sudah membayar parkir tahunan ke-pada Pemkab Pamekasan, yang dilakukannya bersamaan saat membayar pajak tahunannya ke Kantor Samsat Pamekasan.

“Tapi jangan lupa, dan ini wajib. Stiker parkir berlang-ganan harus ditempelkan di kendaraannya. Hal ini seba-gai bukti dan pemberitahuan kepada juru parkir, bahwa meskipun kendaraan luar Pamekasan tapi kendaraan dimaksud adalah peserta parkir berlangganan Pame-kasan. Jadi juru parkir tidak perlu menarik retribusi parkir kepada kendaraan itu,” kata Zakir kemarin (21/9).

Mantan Kepala Bappe-mas dan Pemdes Pamekasan ini menambahkan, selain mensosialisasikan kepada masyarakat, pihak juga sudah mensosialiasikannya kepada seluruh Juru Parkir (Jukir) yang ada. Mereka sudah diberikan pemahaman terkait hal ini.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

PARKIR BERLANGGANAN

Kendaraan Luar Juga Bisa Parkir Gratis

JELANG KARAPAN SAPI. Pemilik memacu sapi karapan di Lapangan Pakong, Durbuk, Pademawu, Pamekasan, Jatim, Jumat (19/9). Menjelang Karapan Sapi memperebutkan Piala Presiden pada 19 Oktober 2014, sejumlah pemilik sapi mulai melakukan persiapan-persiapan, salah satunya dengan melakukan ujicoba kecepatan.

Page 23: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446| TAHUN III GPamekasan

PAMEKASAN - Ketua Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (LP2M) Pamekasan, Heru Budi Prayitno menilai Pemerintah Kabupaten Pamekasan belum memiliki perencanaan yang baik dalam hal penataan mega proyek pembangunan di Kabu-paten Pamekasan.

Menurut Heru, setidaknya ada 4 infrastruktur yang hingga kini belum dirasakan man-faatnya oleh masyarakat. Di antaranya, Pembangunan Sport Center yang terletak di Desa Cegug Kecamatan Tlanakan,

Pamekasan, pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK), Pemban-gunan Rumah Sakit Waru, dan kelanjutan pembangunan Terminal Kargo di Desa Laran-gan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.

Heru menilai mangkraknya beberapa pekerjaan proyek di Pamekasan itu menunjukan belum adanya perencanaan yang baik dari Badan Perencanaan Pembangunan Daeran (Bappeda). Termasuk tidak mampu mem-prediksi kemungkinan kejadian-kejadian yang akan terjadi selama proses pembangunan berlang-

sung. Heru meminta Kepada

Pemkab Pamekasan untuk fokus terhadap satu pembangunan infrastruktur hingga tuntas dan dinikmati oleh masyarakat. Artinya, pemkab tak perlu mel-aksanakan proyek baru sebelum pembangunan sebelumnya tuntas seratus persen. Sebab, apabila pemerintah memak-sakan melakukan pekerjaan pembangunan, tanpa men-untaskan pekerjaan yang ada dengan perhitungan yang jelas, maka pekerjaan yang lain akan terbengkalai.

“Rencanakan dengan baik dari titik 0 hingga 100, siapkan anggaran secukup untuk pem-bangunan tersebut, awasi pelak-sanaanya, dan kerjakan hingga tuntas dan beroperasi,” katanya.

Selama ini, Kata heru, pemkab cederung merencanakan seluruh kegiatan pembangunan. Sementara, anggarannya ter-batas. Akibatnya, apabila ang-garan tidak cukup, pembangunan dibiarkan mangkrak.

Seperti yang diketahui, pembangunan sport centre saat ini masih dihentikan. Karena masih menunggu proses pele-

langan pembangunan tahap selanjutnya. Pembangunan ini sudah menghabiskan ang-garan Rp. 23 miliar dari APBD Kabupaten Pamekasan dan pada tahun 2014 ini disiapkan Rp. 27,5 miliar untuk finising tribun, pembangunan lapangan dan penyempurnaan fasilitas stadion lainya.

Sementara untuk RS Waruh-ingga saat ini belum ber-operasi. Pembangunan RS ini diambil-kan dari dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCT) dengan total anggaran Rp 19 miliar.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Pemerintah Belum Memiliki Perencanaan yang Baik

Dari 45 kursi anggota DPRD Pamekasan, 4 orang adalah un-sur pimpinan, sedang ada 41 orang yang terbagi dalam empat komisi. Empat komisi itu antara lain komisi A yang membidangi Pemerintahan, komisi B Pereko-nomian, komisi C yang membi-dangi Pembangunan dan komisi D yang membidangi Pendidikan dan Sosial.

Ketua Aliansi Indonesia Cabang Pamekasan, Jafarus Shodiq mengatakan pihaknya memperkirakan akan banyak anggota DPRD Pamekasan peri-ode 2014-2019, yang akan rebutan untuk duduk di Komisi C. Sebab komisi tersebut dinilai komisi ‘basah’, yang sebagian besar tu-gasnya mengawasi pelaksanaan pembangunan.

Alasan lain, terang Shodiq, Komisi C dianggap perlu ban-yak diisi oleh anggota DPRD yang mampu dalam membahas produk perundangan daerah. Ber-beda dengan Komsi A, B, dan D yang banyak memikirkan produk perundang-undangan dan pelak-sanaannya di tengah masyarakat Pamekasan.

“Dalam pembagian Komisi, saya kira di komisi C jumlah ang-gotanya akan lebih banyak dari komisi lain, seperti pada periode

sebelumnya. Kegiatan di Komisi C hanya mengawasi proyek saja, tidak butuh banyak berpikir, apalagi Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) sudah selesai,” katanya.

Terpisah, Wakil Ketua Se-mentara DPRD Pamekasan, Hos-nan Ahmadi mengatakan dalam tata tertib DPRD Pamekasan, yang saat ini telah dibahas akan dibatasi jumlah kursi di Komisi hanya sampai 11 kursi. Rata-rata jumlah kursi per komisi 10 Ang-gota dan satu komisi 11 anggota.

Selain itu, lanjutnya, dari 41 orang anggota DPRD Pamekasan akan terbagi secara merata. Na-mun hanya satu komisi yang akan bertambah satu orang. Pada periode sebelumnya, kel-ebihan satu kursi itu berada di komisi C.

“Jadi tidak diperkenankan satu komisi lebih dari 11 kursi, kalau pembagian di Komisi saya kira akan merata, karena jum-lahnya 41 kursi dan dibagi 4 komisi, salah satu komisi pasti kelebihan satu kursi. Tapi komisi apa itu kan belum bisa diketa-hui,” ungkapnya.

Untuk diketahui, komposisi anggota Komisi di DPRD Pame-kasan periode 2009-2014 lalu, paling banyak anggotanya berada

komisi C yang diisi 12 anggota. Se-dang komisi lainnya, yaitu komisi

A berjumlah 9 anggota, komisi B berjumlah 10 anggota, dan komisi

D berjumlah 10 anggota. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Komisi C Bakal Jadi RebutanJafarus Shodiq: Komisi itu Dinilai BasahPAMEKASAN - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Dae-rah (DPRD) Pamekasan akan melakukan pembentukan Komisi-komisi sebagai alat kelengkapan DPRD setempat, dalam waktu dekat. Diperkirakan ada satu komisi yang akan menjadi rebutan sejumlah anggota, yaitu Komisi C yang membidangi tentang pembangunan.

Page 24: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN IIIH Pamekasan Pamekasan

Ketua Forum MUI Madura KH. Ali Rahbini meminta agar penyelenggaraan kerapan sapi yang ada di Madura harus steril dari penyiksaan terhadap hewan. Penyelenggaraan kerapan sapi di Madura harus sesuai dengan kes-epakatan bersama antara pemer-intah dengan ulama yang ada di Madura.

Menurut Ali Rahbini, ket-egasan pemerintah harus di-tunjukkan apabila ada penye-lenggaraan kerapan sapi yang masih menggunakan kekerasan (rekeng). Minimal sanksi tidak memberikan izin, apabila akan dilaksanakan kembali di daerah-daerah di Jawa Timur, khususnya di Madura.

Menurut Ali Rahbini, kekerasan terhadap hewan san-gat dilarang dalam Islam. Kare-na itulah, Pemprov Jatim sudah berkomitmen untuk menghilang-kan kekerasan dalam kerapan sapi tersebut.

Pria yang juga Ketua MUI Pamekasan ini mengaku se-cara kelembagaan akan bertemu Pemerintah Kabupaten Pame-kasan untuk membicarakan pelaksanaan kerapan sapi di ka-bupaten ini yang akan dilaksana-kan dalam waktu dekat. Forum MUI Madura juga berencana akan melayangkan surat ke Pemrov Ja-tim.

Polemik pelaksanaan kera-pan sapi hingga saat ini belum berakhir. Pemilik sapi karapan

dan pemerintah tidak memiliki persepsi yang sama. Pemilik sapi karapan menginginkan tetap menggunakan rekeng, sedangkan pemerintah menolak kekerasan dalam karapan sapi karena men-gandung penyiksaan.

Akademisi dan Kepala Pusat Informasi STAIN Pamekasan, Ali Humaidi berpendapat, jika aturan yang ada hanya bersifat instruksi, maka tidak ada konsekuensi hu-kum bagi pemilik sapi karapan yang melanggar. Jika dibuatkan perda, maka konsekuensi huku-mnya jelas.

Ia menegaskan peserta kara-pan sapi tidak hanya dari satu kabupaten, tetapi empat kabu-paten di Madura, meskipun pun-cak Karapan Sapi Piala Presiden

digelar di Pamekasan. Karena itu, Gubernur Jawa Timur layak untuk segera merumuskan perda lar-angan kekerasan dalam karapan sapi.

Selain untuk memberikan aturan tegas tentang karapan sapi, perda tersebut juga bisa ber-fungsi untuk mempertahankan budaya karapan sapi yang su-dah turun-temurun digelar oleh masyarakat Madura. Dalam per-jalanannya, budaya karapan sapi sudah terjadi perubahan orien-tasi. Karapan sapi awalnya adalah pesta rakyat ketika sudah panen, tetapi sekarang sudah menjadi milik sebagian orang yang me-miliki modal kuat dan menguasai karapan sapi.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

MUI Minta Pemerintah Tak Khianati Keputusan BersamaGubernur Perlu Secepatnya Membuat Perda Karapan Sapi Tanpa KekerasanPAMEKASAN - Forum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Madura meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan pemerintah empat kabupaten di Madura tidak meng-khianati hasil keputusan bersama dalam melaksanakan kerapan sapi tanpa kekerasan. Permintaan ini disampai-kan menjelang perhelatan kerapan sapi piala presiden yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini.

PAMEKASAN - Plengsengan Waduk di Dusun Ganding, Desa Sumber Waru, Kecamatan Waru, Pamekasan, ambles pada musim hujan lalu, karena tidak mampu menampung debit air. Akibat amblesan itu mulai menimbul-kan retakan tanah yang saat ini mulai mengancam pemukiman di

sekitarnya.Jarak antara plengsengan

yang ambles dengan rumah warga dusun tersebut berada tidak jauh dengan area waduk. Bahkan hanya berjarak 10 meter dari bibir waduk. Sehingga menimbulkan ketakutan retakan itu semakin lama semakin membesar.

Salah seorang warga Dusun Ganding, Desa Sumber Waru Ke-camatan Waru Pamekasan, Bahri, 40, mengatakan retakan akibat amblesnya plengsengan waduk itu sudah mencapai rumahnya. Bahkan, mengakibatkan kamar mandi miliknya ambruk, yang terjadi pada musim hujan lalu.

Beruntung, anaknya yang be-rada di dalam kamar mandi saat kejadian itu sempat lari keluar, sehingga tidak ada korban jiwa.

“Setelah melihat retakan tembok yang membesar dengan tiba-tiba dia (anaknya) takut ambruk, sehingga langsung lari keluar kamar mandi, baru beberapa detik kamar mandi itu ambruk beneran,” katanya.

Lanjut Bahri, dirinya sangat kawatir saat memasuki musim hujan mendatang. Sebab, air hujan yang turun pasti masuk ke dalam setiap ronga retakan yang saat ini sedang menganga. Bahri memperkirakan aliran air itu akan menyebabkan retakan semakin melebar. Sebab, pada musim hujan lalu, retakan-retakan kecil itu sudah mulai mencapai beberapa pemukiman di sekitar waduk.

Sejak terjadi amblesnya plengsengan waduk pada bulan Februari lalu, para tetangganya setiap hari selalu dihantui rasa takut karena merasa akan dapat giliran robohnya rumah mereka. Sebab, bukan tidak mungkin itu terjadi karena akibat amblesnya plengsengan waduk itu sudah terbukti merobohkan kamar mandi milik Bahri.

“Setiap hari kami jadi ketaku-tan kalau ini terus dibiarkan, bisa

jadi tidak hanya kamar mandi tapi rumah saya atau rumah warga lain ikut ambruk,” ungka-pnya.

Dikatakan, perangkat desa setempat pernah mengajukan dana untuk perbaikan pleng-sengan, namun hingga 6 bulan berjalan tidak ada perbaikan dan belum terlihat ada dinas terkait yang melakukan pemantauan. Besar harapan warga, Pemerintah Kabupaten Pamekasan segera mengambil langkah perbaikan.

Terpisah, Bupati Pamekasan, Ahmad Syafii mengatakan pihaknya sudah mengeta-hui adanya kerusakan waduk dan ancamannya pada rumah warga. Pihaknya berencana akan menganggarkan perbaikan pada APBD 2015. Namun , Pemkab tidak akan mampu mengang-garkan perbaikan seluruhnya, karena keterbatasan kemampuan anggaran yang ada.

Menurutnya, perbaikan hanya diutamakan yang dekat dengan pemukiman untuk memperke-cil dampak kerusakan. “Kami rencanakan masuk pada program tahun 2015, tapi tidak keseluru-han. Perbaikan Akan diutamakan di sekitar pemukiman supaya tidak lebih membesar dampa-knya,” katanya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

PLENGSENGAN AMBLES

Permukiman Dekat Waduk Sumber Waru Terancam

Page 25: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446| TAHUN III IPamekasan

Selama ini, dalam keang-gotaan dan menjadi Ketua DPRD pada periode sebelumnya (2009-2014), Halili gerah dengan banyaknya aksi demonstrasi ke Kantor DPRD Pamekasan, di Jalan Kabupaten 107 itu. Bahkan dia mengatakan, jika aksi demon-strasi itu hanya mengganggu tugas anggota DPRD saja. Yang seharusnya bisa bekerja, justru terkendala dengan menghadapi para pendemo.

Untuk memuluskan ren-cananya itu, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan kepolisian Pamekasan agar jangan semua aksi demonstra-si ke Kantor DPRD diberikan izin. Kepolisian akan diminta harus selektif dalam memberi-kan izin demonstrasi tersebut, selain karena pertimbangan efektivitas, juga agar kin-erja DPRD fokus pada tugas pokoknya. Sebab, selama ini tugas pokok DPRD acapkali diganggu oleh seringnya aksi demonstrasi itu.

Dia mengungkapkan, ber-dasarkan data di kepolisian, sepanjang 2013, terdapat 68 kegiatan demonstrasi yang dilakukan masyarakat. Jumlah ini sebenarnya berkurang dari tahun sebelumnya (2012), yang sepanjang tahun itu ter-dapat 86 aksi demon-starasi masyarakat. Seringnya demonstrasi masyarakat Pamekasan ini, adalah tert-inggi di Jawa Timur (Ja-tim). Jika angka

demonstrasi masyarakat yang tinggi, menurut Halili, kurang baik juga untuk citra daerah bersangkutan.

“Ya kalau yang demonstrasi itu massanya sedikit, mend-ing kepolisian mengarahkan untuk audiensinya saja. Jadi tak selamanya semua aspirasi itu disampaikan lewat demon-strasi,” ungkapnya kemarin (21/9).

Meski demikian, terkait dengan masalah audiensi, Halili juga telah membuat aturan khu-sus. Yang mana aturan audi-ensi itu terkesan membelenggu masyarakat atau organisasi kemasyarakat, dalam melaku-kan audiensi ke DPRD. Yang mana salah satu aturannya yang mecolok yaitu, melarang kelom-pok masyarakat, mahasiswa, dan LSM, yang tidak memiliki izin akta notaris pendirian organisasi, untuk melaku-kan audiensi ke Kantor DPRD. Hal ini men-dapat kecaman dari berbagai pihak, teru-tama para kalangan aktifis, dan dari anggota

DPRD sendiri.Salah satu yang mengecam

adalah Ketua Cabang PMII Pamekasan Ahmad Qusyairi. Dengan adanya aturan itu maka organisasi yang dipimpinnya di Pamekasan ini, ke depan tak pernah bisa beraudiensi ke DPRD Pamekasan. Karena PMII Pamekasan tidak memiliki akta notaris pendirian. Sebab akta notaris pendirian organ-isasi bertaraf nasional ini ada di Jakarta, yaitu di Pengurus Besar (PB) PMII Nasional. Hal semacam ini juga terjadi untuk organisasi kemahasiswaan lain-nya, seperti HMI, GMNI, dan semacamnya. Karena akta no-taris pendiriannya ada di pen-gurus nasional. Termasuk juga organisasi kepemudaan sep-erti KNPI Pamekasan, Karang Taruna, yang kepengurusannya hingga pimpinan pusat, tak kan pernah bisa berdiskusi

resmi

dalam bentuk audiensi dengan DPRD, karena akta notaris pen-dirian tidak mereka pegang.

“Ini bentuk kesewenang-wenangan wakil rakyat, teru-tama Ketua DPRD Halili, terha-dap rakyat yang diwakilinya,” ucapnya.

Kecaman dari dalam sendiri, disampaikan Ang-gota DPRD dari Fraksi PKB, Munaji Santoso. Menu-rutnya, aturan itu keluar bukan atas nama atau persetujuan dari 45 Anggota DPRD Pamekasan. Aturan itu dibuat oleh unsur pimpi-nan sementara sendiri, yaitu Ketua Sementara DPRD Halili, dan Wakil Ketua Se-mentara DPRD Moh. Hosnan, tanpa ditawarkan dulu ke seluruh Anggota DPRD lain-nya sebelum dikeluarkan. Tiba-tiba aturan itu kini su-dah keluar, sudah tertempel di meja lobi Kantor DPRD, dan ditandatangani Halili

sendiri.

“Sekarang bagaimana jika yang akan beraudiensi itu para petani, para nelayan, para buruh. Mereka tak memiliki organisasi, bahkan tak mem-punyai atau mungkin mereka tak pernah tahu apa itu akta notaris. Apakah mereka jika akan menyampaikan aspirasin-ya ke DPRD akan ditolak,” papar Munaji heran.

Terkait ini, tanggapan muncul dari Wakil Ketua Sementara DPRD Moh. Hos-nan, yang mengatakan bahwa ketentuan aturan tersebut hanya berlaku bagi kelompok masyarat dan LSM yang men-gatas namakan masyarakat, tetapi bagi masyarat biasa aturan tersebut tidak berlaku. Dijelaskan, untuk masyarakat yang sifatnya pribadi dan tidak mengatas namakan organisasi, peraturan itu tidak diberlaku-kan, dan DPRD tetap terbuka untuk masyarakat luas.

Aturan ini bertujuan untuk mendata masyarakat yang hendak beraudensi ke DPRD. Dan untuk mengetahui jika orang yang beraundensi itu benar-benar organisasi yang jelas, dan benar-benar mewakili rakyat. Jadi aturan ini bukan bermaksud membatasi diri dengan masyarakat Pamekasan. DPRD atau para wakil rakyat yang ada didalamnya tetap akan

memfasilitasi seluruh keluhan masyarakat.

“Kalau LSM pasti mereka tercatat, ada

semacam dokumen yang harus diisi. Kalau

kelompok-kelompk mahasiswa sep-erti PMII, HMI, dan GMNI, kan itu sudah jelas ada. Untuk organisasi yang

sudah jelas ini tidak masalah,” tukasnya.=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

Ketua DPRD Perketat Perizinan DemoHalili: Demo Hanya Mengganggu Kinerja LegislatifPAMEKASAN - Ketua Sementara DPRD Pamekasan, Halili yang digadang-gadang akan menjadi Ketua Definitif DPRD Pamekasan, mulai unjuk gigi. Dia berencana untuk mem-perketat perizinan demonstrasi.

Page 26: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN IIIJSampangSumenep SENIN 22 SEPTEMBER 2014

No. 0446 | TAHUN III JSampangKORAN MADURA

“Sudah 20 persen ada pe-nurunan yang cukup signifikan jumlah laka lantas, dari bulan Juli sampai saat ini,” ucap Ka-polres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar melalui Kasatlan-tas Polres Sampang Iptu Aditia Kusuma.

Tak hanya jumlah laka lan-tas yang mengalami penurunan.

Menurutnya, jumlah korban men-inggal dunia akibat kecelakaan juga turun 30 persen dari bulan Juli hingga pertengahan Septem-ber 2014.

Aditia menerangkan, jumlah laka lantas pada bulan Juli ter-dapat 14 kejadian dan 15 orang meninggal dunia. Pada bulan Agustus terdapat 11 kejadian dan

enam korban meninggal dunia. Sementara sampai pertengahan September, ada empat kejadian laka lantas dan enam orang men-inggal dunia.

Adanya tren penurunan tersebut lantaran pihaknya ter-us menggencarkan sosialisasi tertib lalu lintas dan gencar melakukan penindakan terha-dap pengendara kendaraan yang melanggar aturan.

“Kami terus melakukan penindakan terhadap pengguna jalan yang melanggar dan sosial-isasi juga kita lakukan. Ini semua untuk keselamatan pengguna ja-

SAMPANG- Kelanjutan kontrak sewa lahan Pelabuhan Pelelangan Ikan (PPI) oleh Dinas Kelautan, Perikanan dan Peter-nakan (DKPP) Sampang ke PT Sampang Sarana Shorebase (SSS) dinilai tidak wajar. Sebab, lahan peruntukan PPI yang pengerjaan-nya masih mangkrak itu hanya disewakan Rp 598 juta per tahun.

Saat ditanya transparansi perjanjian kontrak, DKPP sempat berbelit-belit untuk membe-berkan nilai kontrak sewa lahan. DKPP juga terkesan bungkam menyikapi banyaknya tudingan miring persoalan sewa PPI.

Plt Kepala DKPP Sampang Sri Handoyo Sudono melalui Kabid Keluatan M. Mahfud menjelaskan bahwa kelanju-tan kerja sama dengan PT SSS terkait sewa lahan PPI tidak menyalahi aturan. Apalagi se-jauh ini lokasi PPI masih belum bisa digunakan sepenuhnya. Sehingga alternatif sementara tetap menyewakan lahan terse-but kepada PT SSS. ”Kita tetap menyewakan kepada PT SSS, jadi tidak ada persoalan meski setiap tahun kita sewakan karena ini sudah keputusan dari tim,” ujarnya, Minggu (21/9).

Bahkan Mahfud dengan tegas membantah tudingan mir-ing yang menyebutkan pengali-han fungsi PPI. Sebab menu-rutnya, selama ini penyewaan PPI hanya sebatas sewa lahan saja tanpa mengubah bangun-gan PPI yang sudah ada. ”Pe-manfaatan PPI tetap untuk ne-layan, jadi masalah disewakan kepada PT SSS sifatnya hanya sementara saja,” tegasnya.

Mahfud mengklaim penye-

waan lahan PPI sebagai cara untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Bahkan dirinya menuturkan untuk tahun ini sudah ada kenaikan harga sewa yaitu senilai Rp 598 juta per tahun yang sebelumnya Rp 430

juta per tahun.”Mungkin tahun depan harga

sewa bisa naik lagi, tujuan kerja sama ini hanya untuk menam-bah PAD. Kita tetap melanjutkan pembangunan PPI, jika nantinya pembangunan PPI sudah selesai

tentu bangunan itu akan bisa dimanfaatkan nelayan,” ujarnya.

Untuk diketahui, lahan PPI yang disewakan oleh DKPP Sam-pang senilai Rp 430 ke PT SSS kemudian disewakan kembali ke PT Santos seharga Rp 432 juta.

Sehingga harga sewa lahan yang dinilai kecil itu timbul tudingan miring yang menyebutkan bahwa PT SSS tidak mungkin hanya menyewakan sebesar Rp 432 juta ke PT Santos.

=MOHAMMAD MUHLIS/LUM

Laka Lantas Turun 20 PersenSAMPANG - Jumlah kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di wilayah Kabupaten Sampang, menurun hingga 20 persen per bulan. Terhitung sejak bulan Juli hingga pertengahan September 2014.

lan itu sendiri,” jelasnya.Menurutnya, laka lantas yang

terjadi di wilayah Kabupaten Sampang 80 persen diakibatkan kelalaian pengemudi. “Delapan puluh persen kejadian laka lan-taran karena pengendara saat hendah menyalip tidak memper-hatikan kendaraan dari arah ber-lawanan,” katanya.

Diungkapkan Iptu Aditia, meski jumlah laka lantas men-galami penurunan yang cukup signifikan, pihaknya akan terus melakukan upaya pencegahan agar jumlahnya bisa semakin ditekan. =RYAN HARIYANTO/MK

Data Laka LantasKabupaten Sampang

14kejadian

11kejadian

4kejadian

15 korban

6 korban

6 korban

AGUSTUS

JULI

SEPTEMBER*

Kejadian dan korban sampai

pertengahan bulan.

STATUS KONTRAK

DKPP Sewakan Lahan PPI Mangkrak Senilai Rp 598 Juta

DARI JAUH. Lahan PPI Camplong yang masih dipertanyakan satus kelanjutan kontrak ke PT Sampang Sarana Shorebase (SSS), Minggu (21/9).

Page 27: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III KSampang

Pantauan Koran Madura, kemarin, penggunaan bambu pada ruas sisi kolam menandakan kondisi taman ini sudah tidak terurus dan terkesan hanya men-jadi penampungan air hujan semata. Selain itu, bangunan kolam roboh serta lampu penerangan yang sangat minim dimanfaatkan sebagi tempat mesum pada malam hari.

Cahyo (36), salah satu warga Jl Imam Bonjol, Kelurahan Dalpenang Sampang, menganggap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang kurang peka terhadap antusiasme pengujung Taman Wiyata

Bahari.Menurutnya, taman itu sebenarnya

ramai pengunjung. Karena kurang diper-hatikan, saat ini hanya menjadi tempat yang sering disalahgunakan. Banyak pen-gunjung merasa tidak nyaman ketika be-rada dilokasi. Selain itu, taman bermain untuk anak-anak kurang memadai.

“Penataan Taman Wiyata Bahari saat ini tidak maksimal, sebab tidak ada per-awatan untuk fasilitas yang mendukung keindahan taman yang membuat kondis-inya menjadi amburadul. Untuk taman senilai Rp 1,5 miliar, sungguh kreatif

pengelola taman dengan menggunakan variasi bambu di pagar kolam,” ungka-pnya dengan nada kesal, Minggu (21/9).

Sementara Kabid Pertamanan dan Dekorasi Kota Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sampang Ahmad Huzaini men-gatakan, melihat bangunan kolam yang roboh serta minimnya penerangan lampu di malam hari, pihaknya masih akan mel-akukan perbaikan pada Desember men-datang, karena proyek untuk perbaikan taman tersebut sudah diusulkan dan su-dah dimasukkan ke proyek BAK.

“Kalau lampu semuanya sudah terpa-sang, sedangkan untuk bangunan kolam yang roboh itu kami sudah rencanakan, pokoknya Desember itu sudah selesai. Dan untuk anggaran perawatan taman setiap bulannya saya kurang begitu tahu sebab semua datanya berada di kantor, ” singkatnya.

=MOHAMMAD MUHLIS

SAMPAng - Kejaksaan negeri Sam-pang dalam menangani kasus dugaan korupsi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), masih dalam proses penyidikan dan pemanggilan Tim Pen-damping Masyarakat (TPM).

“Pemanggilan sejumlah TPM untuk dimintai keterangan seputar program BSPS dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Tahun 2013,” ucap Kajari Sampang Abdullah melalui Kasi Intel Sucipto.

Menurut Sucipto, sebelumnya, pihaknya telah memanggil delapan orang TPM. namun, masih akan dipanggil lagi untuk menambah keterangan. ”Kita proses secara bertahap dan target selesai semua,” tuturnya.

Pihaknya menargetkan penanganan kasus BSPS segera selesai, karena seba-gian kasus yang ada di Kejaksaan seperti dugaan pengadaan bibit fiktif sebagian tersangka sudah dilimpahkan ke Pengadi-lan negeri Tipikor Surabaya.

Sucipto menambahkan, kasus BSPS tersangkanya masih tetap satu orang yakni Sunarto Wirodo. Terkait tersangka lainnya Sucipto tidak bisa menjelasakan mengingat kasus tersebut masih dalam tahap pengembangan penyidikan. “Tetapi masih proses perkembangan kasusnya,” katanya.

Dirinya berharap, dalam menuntaskan kasus BSPS ini agar masyarakat bersabar. Menurutnya, dalam penanganan kasus tersebut masih banyak hal yang harus dirampungkan.

“Kalau nilai kerugian negara dalam kasus BSPS tidak bisa memastikan, hanya saja dihitung secara internal Kejari kerugian kurang lebih Rp7 miliar. Karena sebanyak 1932 penerima BSPS yang mas-ing masing mendapatkan Rp 7,5 juta,” imbuhnya.

namun, dari fakta di lapangan seban-yak 1.932 penerima itu rata-rata mengaku menerima Rp 3,5 juta. Atau dengan kata lain Rp 3,5 juta dikalikan dengan 1932 penerima setara dengan 14,5 miliar.

=RYAN HARIYANTO/MK

PENANGANAN KASUS BSPS

Masih Pemanggilan TPM

TAMAN WIYATA BAHARI

Pagar Kolam Gunakan Bambu

UNIK. Salah seorang pengunjung di area Taman Wiyata Bahari, Minggu (21/9). Pagar kolam tersebut menggunakan bamboo.

SAMPANG - Keberadaan Taman Wiyata Bahari yang terletak di Jalan Imam Bonjol Kelurahan Delpenang Kecamatan Kota Sampang memprihatinkan. Taman yang sudah menghabiskan dana APBN TA 2012 sebesar Rp 1,5 miliar itu pagar kolamnya masih menggunakan bambu.

Pemanggilan sejumlah TPM untuk dimintai ket-

erangan seputar program BSPS dari Kementrian Pe-rumahan Rakyat (Kemen-

pera) Tahun 2013.

AbdullahKajari Sampang

Page 28: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN IIIL Sampang

SAMPANG- Pasca insiden tabrak lari yang mene-waskan Sarmunah (55), warga Dusun Glisgis, Desa Gunung Maddah, Kota Sampang, Sabtu (20/9), tampak terlihat aktivitas truk pengangkut pasir dan batu (sirtu) jenis galian gol C masih memadati Jl Suhadak Gang III Kelura-han Dalpenang, Kecama-tan Sampang meski sudah jelas terdapat rambu truk dilarang masuk.

Pantauan Koran Madura, di sepanjang Tempat Kejadian Perkara (TKP) lakalantas, begitu jelas dampak yang diakibatkan oleh truk itu, mulai dari perwaja-han rumah serta perabotan warga penuh dengan debu sampai men-imbulkan kekhawatiran warga akibat lulu-lalangnya truk yang melintas dalam waktu 24 jam.

Bambang Sugiharto (42) warga RW 1 RT 5 Jl Suhadak menuturkan bahwa insiden laka yang menewaskan Sarmunah merupakan kecelakaan yang paling miris. Selain itu, Bambang

juga mengungkapkan kerugian yang ditanggung warga akibat ke-luar masuknya truk. Menurutnya jalan yang hanya selebar kurang lebih tiga meter itu mengaki-batkan sejumlah bagian rumah juga menjadi korban senggol dan ambruk.

“Jalan ini kan sempit, masak jalan seperti ini mau dijadikan lalu lalangnya truk sirtu? Apalagi jala-nan di sini banyak anak kecil yang melintas. Itu yang menjadi kekha-watiran kami di sini. Lain halnya polusi akibat debu yang beterban-gan itu juga sangat mengganggu pernafasan dan membuat rumah warga penuh dengan debu. Dalam waktu 24 jam puluhan bahkan ratusan truk bebas keluar-masuk,” ungkapnya kepada Koran Madura, Minggu (21/9).

Lanjut Bambang, tidak hanya ramai dengan truk pengangkut

material saja, saat ini lalu lalang kendaraan pengangkut air tidak kalah ramai. Jika truk hanya beroperasi dari pagi sampai lepas magrib, kendaraan pengangkut air beroperasi tanpa henti selama 24 jam sebab di lokasi tersebut terdapat sumber milik PDAM dan juga swasta.

“Pelang itu sudah dipasang sebelum bupati sekarang (A Fan-nan Hasib) yang melarang truk bebas keluar-masuk melalui jalan ini. Dan jika ingin masuk, truk diperbolehkan hanya menggu-nakan satu arah, yaitu truk dapat keluar dari Desa Gunung Maddah melalui Jalan Suhadak Kelura-han Dalpenang, namun dilarang masuk ke lokasi penambangan di Desa Gunung Maddah dari jalan itu,” tuturnya.

Selain itu, menurutnya, adanya aturan yang member-

lakukan satu arah di jalan itu ditentang habis-habisan oleh warga yang ada di Desa Gunung Maddah yang notabene memliliki kepentingan dengan penam-bangan galian C. Mereka meng-inginkan truk tetap dapat keluar masuk dari dua arah. Sementara warga yang di barat (Kelurahan Dalpenang) menginginkan agar diberlakukan ketentuan pem-bolehan dari satu arah saja.

”Warga di sini tidak hanya pasrah. Dulu warga dari timur melakukan demo ke RT-RW bah-kan mengancam warga sini. Seka-rang warga menunggu ketegasan Pemkab,” imbuhnya.

Solehuddin (30) warga Gunung Maddah 1 yang kontra diberlakukannya jalan satu arah mengaku akan menutup jalan itu manakala pelaku yang menabrak Sarmunah masih belum ditemu-

kan. ”Tapi saat ini pelaku yang telah menabrak lari Sarmunah telah menyerahkan diri, jadi warga kampung di sini mengu-rungkan niatnya dan tetap pro jalan ini diberlakukan dua arah,” katanya. “Masih untung pelaku menerahkan diri, jadi warga di sini mengurungkan niatnya. Maka truk tetap beroperasi keluar masuk dua arah.”

Sementara Kepala Dinas Per-hubungan dan Komunikasi dan Informasi Ali Wafa saat dikon-firmasi melalui selulernya hanya menyampaikan, “Maaf, Mas, kon-firmasi ke Fadli saja,” singkatnya. Kabid Hubungan Darat Dinas Perhubungan, Komuniasi dan Informasi Fadeli saat dihubungi tidak bisa dikonfirmasi, sampai berita ini di tulis pukul 18.43 WIB nomor teleponnya tidak aktif.

=MOHAMMAD MUHLIS/LUM

TEROBOS. Lalu-lalang truk sirtu memasuki Jl Suhadak Gang III Kelurahan Dalpenang,

Sampang Kota, Minggu (21/9).

ABAIKAN LARANGAN

Kegiatan Angkut Sirtu Tetap Beroperasi

Page 29: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III MBangkalanBangkalan SENIN 22 SEPTEMBER 2014

No. 0446 | TAHUN III MBangkalanKORAN MADURA

Polres-Pemkab Kian Tak Berdaya Penyalahgunaan Narkoba Makin Nyata Merusak Generasi Muda

Data yang dihimpun terhitung sejak bulan Januari hingga Sep-tember 2014 telah terjadi 28 kasus dengan 43 tersangka serta barang bukti 59,85 gram sabu-sabu. An-gka kasus, tersangka, dan bukti kasus itu tentu tidak bisa diang-gap rendah. Karena itulah seha-rusnya Polres dan Pemda mening-katkan upayanya untuk menekan kasus narkoba dan dampaknya sampai sekecil-kecilnya, bahkan sampai daerah itu steril dari kasus barang membahayakan itu.

Akan tetapi, upaya-upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang di-lakukan selama ini belum juga memberikan hasil yang signifi-kan. Kendati demikian, Polres dan Pemkab tetap mengupayakan agar wilayah setempat menjadi daerah zero narkoba meskipun hal itu tidak lah mudah diwujud-kan. Terlebih penyalahgunaan narkoba sudah mewabah di 18 ke-camatan setempat.

Kapolres Bangkalan, AKBP Sulistyono mengatakan dalam memerangi bahaya narkoba sa-ngat dibutuhkan peran aktif dari masyarakat. Oleh sebab itu, masyarakat diajak untuk

berkomitmen melalui deklarasi aksi tanda tangan bebas narkoba di kabupaten setempat. Sejauh ini, berbagai upaya telah ditem-puh, karena memang kasus pen-yalahgunaan narkoba sangat tinggi.

"Paling tidak dengan me-mubuhkan tanda tangan ini, masyarakat bisa bekerja sama dengan kami memberikan in-formasi bila mengetahui adanya

penyalahgunaan narkoba terse-but," jelasnya.

Melalui deklarasi aksi tanda tangan ini maupun sosialisasi yang telah diberikan menurut Su-listyono, diharapkan masyarakat bisa mengetahui dan memahami tanda-tanda orang yang mengu-nakan barang haram itu. Dengan mengetahui, tanda-tanda orang yang memakai narkoba itu seper-ti apa, masyarakat untuk segera

melaporkan kepada pihak yang berwajib.

"Kondisinya sudah parah, anak SMA kelas dua sudah kenak, bah-kan calon dokter juga," tandasnya.

Sementara itu Bupati Bang-kalan, Muh Makmun Ibnu Fuad menyampaikan deklarasi anti narkoba merupakan wujud dari dukungan semua pihak terhadap P4GN. Sebab, bila ditinjau dari bahaya yang ditimbulkan, narko-

ba memiliki dampak yang da-pat merusak tatanan kehidupan masyarakat. Menurutnya, bebagai tindak kriminal yang terjadi tidak terlebah dari maraknya penyalah-gunaan narkoba.

"Oleh sebab itu mari kita tegak-kan komitmen dan satukan tekad bahwa kabupaten Bangkalan harus bebas penyalahgunaan narkoba," papar Bupati termuda ini.

=DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN – Polres dan Pemkab Bangkalan kian tak berdaya menangani masalah narkoba di da-erah tersebut. Terbukti penyalahgunaan narkoba di kabupaten paling barat pulau Madura, penanganan masalah narkoba masih belum tuntas, bahkan kecenderungannya makin mencemaskan, karena merusak generasi muda.

doni heriyanto/koran maduraPARTISIPASI. Sejumlah siswa dan warga saat melakukan gerakan tanda tangan sebagai wujud komiten bebas narkoba.

KEMARAU

Tiga Desa Masuk Rawan PanganBANGKALAN - Musim ke-

marau tahun ini, setidaknya tiga Desa di Kabupaten Bangkalan masuk dalam daerah rawan pan-gan. Sebut saja, Desa Manoan Kecamatan Kokop, Desa Pettong, dan Tanah Merah Kecamatan Tanah Merah. Lahan di tiga desa itu tak bisa digunakan untuk bercocok tanam karena tandus dan gersang. Akibatnya, petani

gagal tanam dan panen.”Melihat dari fakta terse-

but, kami menyimpulkan bah-wa tiga kawasan itu termasuk dalam kategori rawan pangan," ujar kepala Badan Ketahanan Pangan Bangkalan, Abdullah Fanani.

Dia menjelaskan warga seki-tar yang sebagian besar merupa-kan petani tegal, lebih memilih

untuk menanam jagung dan ketela yang hanya butuh sedikit pasokan air. Meski ada yang rawan pangan, secara umum un-tuk tahun 2014, wilayah kabu-paten Bangkalan masih surplus beras. Sebab, terdapat sejumlah daerah lumbung padi, yang menghasilkan gabah dengan jumlahdiatas rata-rata, salah satunya di kecamatan Burneh

dan Kamal.”Hanya ada sekian persen

saja yang masuk ketegori rawan pangan. Itupun bisa diatasi dengan adanya pasokan dari desa lain, yang menghasilkan pangan,” imbuhnya.

Hasil produksi beras sejauh ini menurut Fanani, masih mencapai 256 ribu ton. Masih ada surplus sebanyak 44 ribu

ton beras, dari kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, pihaknya tidak begitu kha-watir karena stok pangan masih mencukupi, termasuk untuk memasok ke desa yang masuk kategori rawan tersebut. "Masih mencukupi, karena daerah yang produktif lebih besar dari pada yang rawan," tandasnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

Page 30: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III N Bangkalan

Buta Aksara Tak Kunjung TuntasSumenep Masih Tertinggi

Data dari Dinas Pendidikan Provinsi Jatim tahun 2013 me-nyebut 424.272 masyarakat Ma-dura masih belum bisa membaca dan menulis alias buta huruf. Ini mengindikasikan pelaksanaan program Keaksaraan Fungsional yang diselenggarakan Pemerintah selama ini telah gagal dan hanya bernilai proyek untuk menghabis-kan anggaran. Maka wajar apabila buta aksara sejak dahulu hingga kini tak juga tuntas diberantas.

Oleh karena itu, butuh ke-seriusan lembaga terkait un-tuk peningkatan kemampuan masyarakat. Pemerintah harus se-rius menyelenggarakan program KF, jika memang tidak main-main dalam mengentaskan jum-lah penderita buta aksara. Bahkan diperlukan ada control yang sa-ngat ketat dalam pelaksanaannya, termasuk dalam pengguliran da-nanya, agar tidak terjadi penyim-pangan.

Secara umum, di Jawa Timur yang masuk dalam kategori dae-rah yang masih terdapat jumlah buta huruf ada 11 kabupaten. Na-mun, secara khusus, di Madura seluruh kabupaten masih menyi-sakan penduduk buta huruf, se-hingga tak heran penyandangan daerah tertinggal masih melekat kuat di daerah Madura.

Untuk penderita buta aksara Sumenep menempati posisi per-tama, yaitu sebanyak 138.261 orang pada tahun 2013. Kemu-dian disusul kabupaten Sam-pang yang Jumlahnya mencapai 131.441orang. Urutan ketiga den-gan jumlah penderita buta aksara ditempati kabupaten Bangkalan 87.065. Sedangkan, terendah pen-derita buta huruf berada di kabu-paten Pamekasan, hanya berjum-lah 67.505 orang.

"Itu merupakan data yang

berasal dari Dinas Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013. Di Bang-kalan Program KF pada tahun 2014 masih belum dilaksakan, dan sudah dilakukan MoU den-gan penyelenggara," kata Achmad Mustakim, Kabid Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan Bang-kalan.

Dia menjelaskan, meski di da-erah Jawa timur hanya 11 kabupa-ten yang dinyatakan masih memi-liki penderita buta aksara, bukan berarti kabupaten lain tidak be-gitu. Sebab, penderita buta huruf ini lumrah terjadi pada kabupaten yang sedang berkembang. Apala-gi, masyarakat dengan lingkung-an pedesaan.

"Ada tapi tidak banyak. Itu ber-dasarkan data yang telah ditetap-kan oleh pusat. Untuk yang di Madura Bangkalan menempati nomor ketiga dengan jumlah pen-derita buta aksara. Tertinggi dis-andangkan ke kabupaten Sume-nep," ungkapnya.

Dia pun tidak tahu pasti men-genai proses pendataan yang telah ditetapkan pusat. Sebab, kaitannya dengan Badan Pengelo-laan Statistik (BPS) yang mempu-nyai data lebih banyak. Bangkalan pun disebutkan oleh BPS pada tahun 2010 jumlah penderitanya sebanyak 125.030 jiwa. Dengan capaian penurunan hingga tahun 2013 sebanyak 87.065 jiwa.

"Alhamdulilah ada penurunan. Kita juga susah untuk mengetahui data dari BPS. Karena kaitannya dengan pemerintah pusat. Sebab, mereka lebih tertutup," terang-nya.

Program pengentasan buta aksara tersebut sudah bergulir sejak lama. Sebab, kaitannya den-gan harapan pencapaian sumber daya manusia yang lebih baik.

=MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Sejak dulu pemerintah telah berupaya memberantas buta aksara melalui program Keaksaraan Fungsional dengan jumlah anggaran yang sangat besar, namun hingga tahun ini buta aksara masih diketahui sangat tinggi, termasuk di Madura. Makin banyak dana dikeluarkan untuk pemberantasan buta aksara, jumlah buta aksara seharusnya berkurang dan terentaskan, na-mun justru yang terjadi tak kunjung habis.

PENYAKIT SPBU

BBM Bersubsidi DiamankanBANGKALAN - Seribu liter

Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium diamankan Polres Bangkalan dari Stasiun Pengi-sian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kecamatan Sepulu, Minggu, (21/9) sekitar puluk 01.00 WIB diri hari. Namun, sayangnya belum diketahui siapa pemilik dari ratusan jeriken yang berada di SPBU tersebut.

Saat dilakukan pengamanan hanya ada petugas SPBU yang sedang mengisi jeriken itu. Diduga BBM bersubsidi ini akan dikirim ke sebuah kepulauan. "Kami menerima pelimpa-han dari Polsek Sepulu terkait adanya penemuan BBM jenis premium di SPBU kecamatan Sepulu. Kronologisnya, pada saat itu ada anggota rekan dari Koramil yang sedang melakukan

patroli dan menemukan jeriken tersebut," kata Kapolres Bang-kalan, AKBP Sulistyono mela-lui Kasat Reskrim AKP Andy Purnomo.

Menurut Andy, barang bukti (BB) yang diamankan, yakni 14 jeriken terisi penuh BBM, satu jeriken berisi kira-kira 15 liter, kemudian 122 jeriken kosong. Per satu jeriken yang terisi penuh tersebut, berkisar 69 liter. Sedangkan yang masih kosong belum sempat diisi karena sudah ketahuan oleh petugas yang sedang berpatroli. Berdasarkan informasi, ribuan liter BBM itu hendak dikirim ke sebuah pulau dan akan dijual kembali.

"Kami total semua dari 14 jeriken yang terisi full kira-kira 966 liter ditambah yang 15 liter, kita bulatkan menjadi 1000 liter

BBM," terangnya.Kasus penemuan BBM ini,

kata Andy, akan terus dikem-bangkan. Terlebih untuk men-emukan siapa pemilik jeriken tersebut. Saat ini, pihaknya telah mengamankan petugas SPBU untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Temuan tersebut belum bisa dipastikan status huku-mnya, apakah termasuk sebagai penimbunan atau yang lain-nya. Sebab posisi jeriken masih belum diangkut dari SPBU.

"Kasus ini untuk sementara kita tetapkan sebagai temuan karena masih belum diketahui pemiliknya. Jika sudah keta-huan pemilik jeriken itu, baru kita tanya untuk apa pengisian hingga ribuan liter di SPBU," tuturnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

doni heriyanto/koran maduraDIMANKAN. Ratusan jerikan yang disita dari SPBU Kecamatan Sepulu.

PASAR TANJUNG BUMI

Pengerjaan Baru 20 PersenBANGKALAN - Pengerjaan

renovasi puluhan kios pasar tra-disional Tanjung Bumi Kecama-tan Tanjung Bumi yang terbakar kini baru mencapai 20 persen. Pelaksanaan proyek tersebut baru direnovasinya mulai Juli 2014 lalu. Pasar tersebut terba-kar karena korsleting listrik pada Desember 2013 lalu. Biaya yang dianggarkan untuk pengerjaan-nya Rp 1,8 Miliar.

"Renovasi 20 kios pasar yang terbakar, ditambah kios baru yang dibangun sebanyak 15 kios menel-an dana sekitar Rp 1,8 Miliar," ujar

Kepala Kantor Pengelolaan Pasar Kabupaten Bangkalan, Sarman Adi Joko Sutrisno melalui KTU Kantor Pengelolaan Pasar Kabu-paten Bangkalan, Mustofa.

Renovasi 35 kios pasar itu diprediksi akan selesai pada De-sember 2014 yang akan datang. Pembagian kios yang terbakar dan kios baru itu nantinya akan dibagikan kembali kepada pe-milik kios yang lama. Sebab, pembangunan tersebut meru-pakan bagian dari kepedulian masyarakat, melalui dana retri-busi masyarakat.

Sementara itu, saat ditanya soal tidak adanya pemasangan plang atau papan nama pelak-sana pembangunan oleh peme-nang tender renovasi pasar Tan-jung Bumi tersebut. Dirinya tidak mengetahu secara pasti. Sebab, hal itu merupakan kewenangan dari pemenang tender beserta konsultannya.

"Kalau masalah tidak ada pemasangan plang atau papan pelaksana renovasi didepan pasar Tanjung Bumi tersebut, saya kurang tahu, Mas," ucapnya.

=MOH RIDWAN/RAH

Page 31: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III OBangkalanBangkalan SENIN 22 SEPTEMBER 2014

No. 0446 | TAHUN III OLaporan KhususKORAN MADURA

TRADISI HAJI

Biaya Tasyakkuran Haji Bisa Melebihi Biaya ONH

Pada tasyakkuran pertama, jemaah haji akan mengundang seluruh masyarakat yang ada di sekitarnya, kerabat, keluarga ataupun teman kantor. Jumlah undangan bisa mencapai 500 un-dangan dan bisa lebih.

Hal ini diakui oleh Lukman, warga Kelurahan Kowel Kecama-tan Pamekasan, salah satu jemaah haji Pamekasan yang pernah mel-aksanakan ibadah haji pada tahun 2013 kemarin. Pada tasyakkuran pertama, ia harus mengeluarkan biaya Rp 10 sampai Rp 15 juta. Mengingat banyaknya kebutu-han yang harus dikeluarkan dan

diberikan kepada para undangan. Sebab, tasyakuran ini diingin-kan memberikan sedekah kepada masyarakat sekitar.

Menurut Lukman, tasyak-kuran tidak hanya berhenti pada kegiatan itu saja, selain itu juga harus ia lakukan satu hari sebe-lum pemberangkatan. Tasyak-kuran ini lebih memfokuskan agara keluarga yang menunaikan ibadah haji bisa mendapat haji mabrur dan selama selama menu-naikan ibadah haji.

Pada tasyakkuran ini, ia harus mengundang beberapa tokoh kiai dan ustaz, untuk membaca salawat semalam suntuk. Dalam tasyakkuran ini jumlah terbatas. Diperkirakan biaya hanya meng-habiskan Rp 5 juta sampai Rp 7 Juta.

Baru selanjutnya saat pem-berangkatan, biasanya sejumlah kerabat dan tetangga dekat akan mengantarkan dirinya ke lokasi pemberangkatan haji. kendaraan-nya 5 sampai 10 unit kendaraan roda empat.

Pada saat kedatangan, ham-pir 40 hari ia harus menerima

tamu-tamu yang datang untuk bersilaturahmi kepadanya. Biaya pun tidak sedikit. Diperkirakan mencapai Rp 20 juta. Sehingga kemungkinan biaya tasyakkuran pemberangkatan dan tasyakkuran pemulangan lebih banyak diband-ingkan dengan biaya ongkos haji yang hanya Rp 49 juta.

Tasyakkuran tersebut, kata Lukman, sudah menjadi tradisi sebagian masyarakat Indonesia yang akan menunaikan ibadah haji, sehingga harus dilakukan. Hal serupa juga diakui Mailatus Syarifah, mantan jemaah haji yang pernah menunaikan iba-dah haji pada tahun 2008 lalu. Menurutnya penyelenggaraan tasyakkuran keberangkatan haji itu bervariasi. Di antaranya, un-tuk berbagi kebahagiaan atas nikmat-Nya, mensupport mereka yang belum bertekad menunaikan salah satu rukun Islam itu, seba-gai ritual permohonan keselama-tan bagi calon haji, media silatu-rahmi dan pamitan.

Menurut KH. Abdul. Gahffar, Pengurus Anak Cabang NU Ke-camatan Pademawu, ulama me-

ngatakan Walimatussafar (tasy-akkuran haji) digolongkan dalam Walimah Naqi’ah, yakni jamuan yang dibuat lantaran ada orang yang baru datang dari perjalanan jauh. Apabila orang yang telah datang dari perjalanan disunat-kan mengadakan Walimah, maka bagi orang yang ingin melakukan perjalanan juga dianjurkan men-gadakan Walimah. Tujuan Wali-mah tersebut untuk meminta doa kebaikan.

Abdul ghaffar menjelaskan, rasa syukur atas nimat yang be-gitu besar karena telah diberi kemampuan untuk melaksana-kan ibadah haji setelah melunasi ONH maupun melalui fasilitas dana talangan terlebih dahulu, diapresiasikan dalam bentuk Walimatussafar yang dilakukan menjelang hari pemberangka-tan. Di samping mengungkap-kan rasa syukur, Walimatussafar dimanfaatkan guna berpamitan dan mohon do’a restu kepada para tetangga, kerabat, kolega , dan keluarga.

Namun apabila dalam prak-tiknya Tradisi ini mengeluarkan

biaya besar yang tidak sesuai ke-mampuan finansial jamaah haji, bahkan cenderung menghalangi seseorang untuk berangkat haji, khususnya bagi mereka yang bermodal pas pasan, atau cend-erung menjadi ajang maupun sarana pamer (sombong, riya) maka wajib ada pelurusan bah-kan mungkin diperlukan suatu pelarangan.

Sehingga bisa diambil kes-impulan, menyelenggarakan ta-syakuran diperbolehkan, namun sesederhana mungkin. Karena jika menolak menyelenggarakan tasyakuran sebagai media pami-tan, tidak menutup kemungki-nan akan dicatat oleh masyarakat sekeliling sebagai orang yang bakhil dan riya'..

Jemaah Haji Kabupaten Pame-kasan akan diberangkatkan tang-gal 26 september pekan depan, di depan masjid agung as-suhada’ Pamekasan. jumlah jemaah haji yang berangkat tahun ini ber-jumlah 641, Sementara Kabupa-ten Pamekasan tergabung dalam kelompok terbang 63 dan 64.

= FAKIH AMYAL/RAH

PAMEKASAN - Tasyakkuran pemberangkatan jemaah haji men-jadi tradisi di sebagian besar masyarakat Indonesia, tak terkecuali

di kabupaten Pamekasan.

T radisi 'setengah ritual' ini biasanya dilakukan sebelum

pemberangkatan, sebanyak dua kali. Tasyakkuran yang pertama biasanya dilakukan satu bulan sebelum pem-berangkatan. Kedua kalinya dilakukan H-1 pemberang-katan.

fakih amyal/koran maduraDISKUSI. Jemaah Calon Haji (JCH) Pamekasan berdiskusi antar sesama calon haji usai mengikuti pelepasan JCH di Masjid Al-Syuhada Pamekasan.

Page 32: e Paper Koran Madura 22 September 2014

KORAN MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 | No. 0446 | TAHUN III PHPamekasanPROBOLINGGO JUMAT 15 AGUSTUS 2014

No. 0420 | TAHUN III LapsusKORAN MADURA OPROBOLINGGOKORAN

MADURASENIN 22 SEPTEMBER 2014 No. 0446 | TAHUN III

ANDA MAU BERIKLAN?Pasang di

KORAN MADURACall Centre (0328) 6770024

www.koranmadura.comKunjungi dan Unduh versi E-paper

MUHIMMATUL KHOIROH

Berbuat Tanpa Mengharap Pamrih

Pe r e m p u a n yang man-gaku memiliki

nama Muhim-matul Khoiroh,

m e n g a t a k a n dalam setiap

perbuatan ini perlu untuk

d i n i a t i d e n -

g a n

ibadah agar bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.”Kalau menolong orang jangan ada maksud atau niatan yang lainnya,” ucapnya.

Menurutnya, setiap per-buatan yang dilakukan untuk orang lain terkadang timbul sebuah maksud tertentu. Pada-hal hal itu bukan membuat ke-bajikan pada diri kita. Namun bisa menghapus pahala dari perbuatan hidup.

“Hal yang kecil bisa meng-hapus kebaikan yang dinilai besar. Akibat salahnya niat dalam setiap perbuatan hidup,” terang Muhimmatul Khoiroh.

Muhimmatul Khoiroh menambahkan, semua per-buatan sejatinya sudah ada pahala yang menunggunya. Senantiasa pahala kebajikan dalam menolong sesama, bu-

kan dialah yang akan mem-balasnya dari hal yang pernah kita perbuat.”Secara langsung yang maha pencipt akan meli-pat gandakan perbuatan yang pernah kita lakukan,” ujarnya.

Selain itu, janganlah sesekali kita menghitung ama-liah yang pernah diperbuat. Karena upaya perhitungan itu juga bisa menghambat amal. Biarlah semua itu berlalu tan-pa harus ada yang pernah di tunggu.“Semua itu tidak akan luput dari pehitungan sang maha pencipta,” tutur Muhim-matul Khoiroh.

=MAHfUd HIdAyATUllAH

Agar kita memiliki nama yang harum, tentunya dalam setiap tingkah laku

perlu untuk dijaga dari perbuatan yang dinilai salah. Bahkan dalam tindakan atau perbuatan untuk tidak tersimpan

kata pamrih.

Nama : MuhiMMatul Khoiroh

Tetala : Probolinggo, 4 Juli 1988

Alamat : Besuk – Kabupaten Probolinggo

Pendidikan : MA SAQOMotto : Hiasi hidup

dengan hal positif

Hobi : Jalan-jalan dan belanja