e paper koran madura 11 september 2013

16
11 SEPTEMBER 2013 Koran Madura RABU Cak Munali Kedelai Siang itu Matrawi sangat gembira. Warungnya keban- jiran pelanggan. “Mari pak silahkan duduk, saya siapkan hidangannya” ujarnya ramah. “Kita tidak makan ayam dan daging Mas, cukup tem- pe sama tahu saja” seru salah satu klien yang rupanya mewakili teman-temannya. “Oh baik pak” Setelah selesai makan, Matrawi memberikan kwitansi pembayaran pada sang pelanggan. “Wah, mahal sekali Mas, kita kan cuma makan sama tahun dan tempe” protes sang pelanggan heran. “Eh, pak.. jangan salah, ini kedalai impor. Harganya naik dan langka di pasaran” jawab Matrawi. “Kalau ada laporan, apalagi in- formasi tetap harus ditindaklanjuti,” kata Wakapolri Komjen Pol, Oegrose- no di Jakarta, Selasa (10/9). Diakui Oegroseno, Kompolnas merupakan pengawas yang paling dekat dengan Polri. Sehingga setiap ada masukan maupun temuan patut untuk ditindaklanjuti. “Kita rapat koordinasi, di mana permasalahan- nya, mana yang bisa ditindaklanjuti ya kita tindaklanjuti. Kita tidak abai- kan,” ujarnya. Bahkan kata Oegroseno, Mabes Polri memberikan apresiasi terkait temuan rekening gendut calon Ka- polri. “Kalau ini bagian dari penga- wasan eksternal ya kita apresiasi. Tapi kita berterimakasih dan sangat apreciate lah,” tegasnya. Sebelumnya, anggota Kompolnas, Adrianus Meliala mensinyalir adanya tiga calon Kapolri yang memiliki re- kening gendut. Namun, tidak dis- ebutkan nama calon Kapolri pemilik rekening gendut itu. “Ada tiga nama secara khusus. Kalau nama jangan lah. Makanya kita dorong tujuh (mas- uk bursa pemilihan calon Kapolri),” tuturnya Ikhwal kepemilikan rekening gendut ini terkuat setelah melakukan verifikasi LHKPN ke KPK. Kompolnas juga telah mengkonfirmasi hal terse- but kepada ketiga orang yang ber- sangkutan. Ketua DPP Partai Nasional Demokrat, Faisal Akbar mendesak Kompolnas segera mengumumkan tiga calon yang berekening gendut itu. “Seyogyanya tidak ada perlakuan berbeda kepada warga negara apapun pangkat dan jabatannya. Termasuk yang terduga memiliki rekening gen- dut,” kata Akbar. Akbar meminta agar para per- wira tinggi Polri yang terindikasi itu harus bisa menjelaskan asal muasal uang kekayaan. “Kompolnas jangan bermain petak umpet. Umumkan saja dan segera diproses,” ujar dia. Sementara itu, Ketua Dewan Per- wakilan Rakyat Marzuki Alie men- gatakan, sangat baik jika seorang polisi memiliki kekayaan banyak, sepanjang sumbernya jelas dan be- rasal dari usaha halal. Karena itu, Marzuki berharap pemberitaan men- genai rekening gendut tiga jenderal ini dilakukan klarifikasi terlebih da- hulu. Sebab, tiga jenderal itu, belum tentu bersalah. “Kasihan orang yang belum tentu salah, diberitakan salah. “Polisi kaya atau tajir itu bagus, agar nanti tidak perlu cari uang lagi,” kata Marzuki. Akan tetapi kata dia, jika memang sumber kekayaan ketiga jenderal tersebut tidak jelas maka tentu harus menjadi pertimbangan oleh Presiden untuk diajukan sebagai calon Kapolri. “ Untuk itu, sebaiknya diklarifikasi dulu secara mendalam,” katanya. Siap Bergerak Sementara itu, Kadiv Humas Pol- ri, Irjen Ronny F Sompie, mengatakan Polisi akan bergerak, jika informasi rekening gendut itu memang berasal dari dana tak wajar. “Tapi tentu tidak bisa-serta merta, karena semua harus dilakukan dengan resmi. Ada laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Tran- saksi Keuangan (PPATK) harus meny- ertai,” kata dia. Ronny mengatakan, sampai saat ini kepolisian akan menunggu Kom- polnas sebagai pihak yang mencetus- kan adanya rekening gendut di tiga jenderal calon Kapolri. Menurut dia sebagai pihak pengawas, Kompolnas berhak memberikan informasinya yang jelas kepada Polri. Dengan demikian, menurutnya, nanti Polri dapat bersama-sama menindaklanjuti. Tetapi hal tese- but, kata dia, tentu harus terlebih dahulu bisa Kompolnas sampaikan kepada pimpinan Polri. “Ya tentu kompolnas kan salah satu instansi yang menjadi pengawas kepoli- sian. Kompolnas lebih paham cara menindaklanjuti informasi yang mereka peroleh yah,” kata Ronny. (gam/abd/cea) Calon Kapolri Harus Bersih Mabes Polri Telusuri Rekening Gendut Tiga Jenderal Polisi JAKARTA- Markas Besar Kepolisian (Mabes Polri) tampaknya mulai gerah dengan laporan rekening gendut yang diduga milik tiga calon Kapolri. Untuk itu, Polri tidak akan tinggal diam serta menindaklanjuti jika ada laporan atau informasi mengenai rekening mencurigakan di institusi mereka. Meski tak melaporkan ke Mabes Polri, tapi temuan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini akan tetap ditindaklanjuti. JELANG PEMILU 2014 Mendagri Pecat Dua Kepala Daerah JAKARTA-Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akhirnya memecat dua kepala daerah yang menjadi calon anggota legislasti (caleg) pada Pemilu 2014. Kedua kepala daerah yang dipecat itu adalah Suir Syam yang merupakan Wali Kota Padang Panjang dan Wahidin Halim yang juga Wali Kota Tangerang. Sementara itu, delapan orang kepala daerah lainnya yang masuk dalam daftar caleg DPR mas- uk dalam radar penyelidikan Kemendagri. “Terpaksa saya keluarkan surat pember- hentian untuk kepala dae- rah yang hampir habis masa jabatan. Yang lain masih kami pelajari,” kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi di Jakarta, Selasa (10/9). Hasil penelusuran Ko- ran Madura menyebutkan, Suir Syam tercatat sebagai caleg DPR dari Partai Ger- indra, sedangkan Wahidin Halim menjadi caleg Partai Demokrat dari Daerah Pe- milihan (Dapil) Banten III. Padahal berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2012 ten- tang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD, kepala daerah atau wakil kepala daerah yang ingin mencalonkan diri sebagai anggota legislatif harus menyertakan surat pernyataan pengunduran diri yang telah disetujui oleh pejabat atasan mereka. Namun, surat pernyataan pengunduran diri tersebut rupanya tidak dibarengi dengan tindak lanjut DPRD setem- pat yang menunda-nunda pemberhentian pejabat daerah bersangkutan. Dengan demikian, para pejabat daerah itu secara aktif masih menduduki jabatannya sebagai kepala daerah seka- ligus caleg tetap anggota DPR, DPD maupun DPRD. Menurut Gamawan, langkah itu dilakukan Kementerian Dalam Negeri, lantaran DPRD setempat tidak juga mel- akukan rapat paripurna untuk memberikan rekomendasi pemberhentian, walaupun sudah mengundurkan diri. “Kita mengeluarkan surat pemberhentian untuk sebagian kepala daerah yang masuk daftar calon tetap (DCT) Pemilu 2014,” tambahnya. Diakui Mantan Gubernur Sumbar ini, keputusan yang dibuatnya itu memang berpotensi digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) dan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). “Tapi menurut saya itu lah jalan terbaik yang bisa kami lakukan,” ujarnya. (gam/cea) ant/m risyal hidayat INDONESIA BANTAI BURNEI 5-0. Pesepak bola timnas Indonesia, Muchlis Hadi Ning Syaifulloh (10) berusaha melewati hadangan pesepak bola timnas Brunei Darussalam dalam pertandingan grup B AFF U-19 Championship 2013 di Gelora Delta Sidoarjo, Jatim, Selasa (10/9). Dalam pertandingan ini Timnas Indonesia berhasil menundukkan Timnas Brunei Darussalam dengan skor 5-0. JAKARTA- Direktur utama PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (TP CMMA) Budi Susanto didak- wa telah memperkaya diri sendiri atau korporasi sebesar Rp88,4 miliar di dalam pengadaan “driving” simulator Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri. “Memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yaitu yaitu memperkaya diri terdakwa selaku Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi sebesar Rp88,4 miliar,” kata jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi Medi Iskandar Zulkarnain dalam sidang di pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa. PT Citra Mandiri merupakan pemenang tender pengadaan “driv- ing” simulator uji klinik pengemudi roda dua (R2) dan roda empat (R4) tahun anggaran 2011 di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Selain memperkaya dirinya, jaksa juga menyebutkan bahwa perbuatan Budi memperkaya mantan Kakorlantas Ir- jen Pol Djoko Susilo sebesar Rp36,93 miliar, Wakil Kakorlantas Polri Didik Purnomo sebesar Rp50 juta, dan di- rektur PT Inovasi Teknologi Indone- sia Sukotjo S Bambang Rp3,93 miliar. Prima Koperasi Kepolisian (Primkoppol) Rp15 miliar, tim Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Wahyu Indra P sebesar Rp500 juta, anggota Itwasum Gusti Ketut Gunawa Rp50 juta, dan Bagian Keuangan Mabes Polri Darsian Rp50 juta serta Warsono Sugantoro alias Jumadi sebesar Rp20 juta. “Perbuatan terdakwa dapat merugikan keuangan negara sebesar Rp144,98 miliar sebagai mana per- hitungan kerugian keuangan negara oleh ahli dari BPK RI,” jelas jaksa. Di dalam dakwaan, terdakwa juga selain memberikan uang tunai hingga mencapai Rp32 miliar kepada Djoko Susilo, juga disebut memberi- kan sejumlah fasilitas kartu kredit, cek dan membayar uang muka pem- belian satu unit mobil. Konstruksi perbuatan Budi, masih sama dengan apa yang disampaikan dalam dakwaan Djoko Susilo yaitu Budi ikut mengatur pengajuan ang- garan simulator R2 Rp80 juta per unit sebanyak 700 unit dan simulator R4 senilai Rp260 juta per unit seban- yak 556 unit. Budi juga mengajukan Kredit Modal Kerja (KMK) sebesar Rp101 mil- iar ke Bank BNI dengan menjaminkan surat perintah kerja (SPK) pengadaan simulator R2 dan R4 dan tanggung renteng dengan jaminan atas fasilitas kredit padahal saat pengajuan kredit tersebut SPK belum ada. Setelah mendapatkan modal ker- ja tersebut, Budi lalu memerintahkan Sukotjo mentransfer uang Rp8 miliar kepada Primkoppol, Rp4 miliar yang dikirimkan kepada masing-masing Djoko Susilo Rp2 miliar dan Budi Susanto Rp2 miliar, Sukotjo lalu membawa uang Rp2 miliar tersebut dalam kardus ke kantor Djoko di Korlantas Polri. “Atas permintaan terdakwa, Sukotjo dan Ni Nyoman Suhartini menyusun harga perhitungan sendiri dengan menggelembungkan harga,” ungkap jaksa. (ant/des/beth) SKANDAL SIMULATOR SIM Budi Susanto Didakwa Perkaya Diri ant/teresia may WORLD MUSLIMAH 2013. Sejumlah finalis World Muslimah meghadiri konferensi pers jelang grand final penganugerahan 3rd Annual Award World Muslimah 2013 di Jakarta, Selasa, (10/9). Ajang World Muslimah 2013 yang di ikuti perempuan muslim dari Indonesia, Malasyia, Brunei Darussalam, Bangladesh, Nigeria, dan Iran tersebut akan diselenggarakan di Balai Sarbini pada 18 September 2013. WORLD MUSLIMAH 2013 Alternatif Kontes Miss World JAKARTA-Di tengah hiruk pikuk kontroversi penye- lenggaraan Miss World 2013 di Indonesia, sebuah ajang bernama Miss World Muslimah 2013 siap dihelat pada 18 September 2013 di Balai Sarbini, Jakarta Selatan. Saat ini 20 kontestan dari 6 negara akan menjalani masa karantina menuju malam Grand Final ajang pen- ganugerahan Miss World Muslimah yang memasuki penye- lenggaraan ketiganya. Menurut CEO World Muslimah, Eka Shanty bahwa pe- nyelenggaraan ini tak melibatkan unsur kecantikan dalam materi penilaiannya. Karakter 3S yaitu sholehah, smart dan stylish lah yang akan diprioritaskan. Beberapa pihak menyambut baik inisiatif ini di tengah adanya penolakan beberapa elemen masyarakat terhadap pelaksanaan Miss World. Mereka memandang Miss World hanya ajang unjuk kemolekan tubuh dan kecantikan yang sangat artifisial. Semoga inisitif ini benar-benar orisi- nal dan tidak hanya berubah namanya belaka. (ant/beth)

Upload: koran-madura

Post on 10-Mar-2016

311 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

TRANSCRIPT

RABU 11 SEPTEMBER 2013 NO.0196 | TAHUN II 1

11 SEPTEMBER 2013

Koran Madura

RABU

Cak Munali

KedelaiSiang itu Matrawi sangat gembira. Warungnya keban-

jiran pelanggan. “Mari pak silahkan duduk, saya siapkan hidangannya” ujarnya ramah.

“Kita tidak makan ayam dan daging Mas, cukup tem-pe sama tahu saja” seru salah satu klien yang rupanya mewakili teman-temannya.

“Oh baik pak”Setelah selesai makan, Matrawi memberikan kwitansi

pembayaran pada sang pelanggan.“Wah, mahal sekali Mas, kita kan cuma makan sama

tahun dan tempe” protes sang pelanggan heran.“Eh, pak.. jangan salah, ini kedalai impor. Harganya

naik dan langka di pasaran” jawab Matrawi.

“Kalau ada laporan, apalagi in-formasi tetap harus ditindaklanjuti,” kata Wakapolri Komjen Pol, Oegrose-no di Jakarta, Selasa (10/9).

Diakui Oegroseno, Kompolnas merupakan pengawas yang paling dekat dengan Polri. Sehingga setiap ada masukan maupun temuan patut untuk ditindaklanjuti. “Kita rapat koordinasi, di mana permasalahan-nya, mana yang bisa ditindaklanjuti ya kita tindaklanjuti. Kita tidak abai-kan,” ujarnya.

Bahkan kata Oegroseno, Mabes Polri memberikan apresiasi terkait temuan rekening gendut calon Ka-polri. “Kalau ini bagian dari penga-wasan eksternal ya kita apresiasi. Tapi kita berterimakasih dan sangat apreciate lah,” tegasnya.

Sebelumnya, anggota Kompolnas,

Adrianus Meliala mensinyalir adanya tiga calon Kapolri yang memiliki re-kening gendut. Namun, tidak dis-ebutkan nama calon Kapolri pemilik rekening gendut itu. “Ada tiga nama secara khusus. Kalau nama jangan lah. Makanya kita dorong tujuh (mas-uk bursa pemilihan calon Kapolri),” tuturnya

Ikhwal kepemilikan rekening gendut ini terkuat setelah melakukan verifikasi LHKPN ke KPK. Kompolnas juga telah mengkonfirmasi hal terse-but kepada ketiga orang yang ber-sangkutan.

Ketua DPP Partai Nasional Demokrat, Faisal Akbar mendesak Kompolnas segera mengumumkan tiga calon yang berekening gendut itu. “Seyogyanya tidak ada perlakuan berbeda kepada warga negara apapun

pangkat dan jabatannya. Termasuk yang terduga memiliki rekening gen-dut,” kata Akbar.

Akbar meminta agar para per-wira tinggi Polri yang terindikasi itu harus bisa menjelaskan asal muasal uang kekayaan. “Kompolnas jangan bermain petak umpet. Umumkan saja dan segera diproses,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua Dewan Per-wakilan Rakyat Marzuki Alie men-gatakan, sangat baik jika seorang polisi memiliki kekayaan banyak, sepanjang sumbernya jelas dan be-rasal dari usaha halal. Karena itu, Marzuki berharap pemberitaan men-genai rekening gendut tiga jenderal ini dilakukan klarifikasi terlebih da-hulu. Sebab, tiga jenderal itu, belum tentu bersalah. “Kasihan orang yang belum tentu salah, diberitakan salah. “Polisi kaya atau tajir itu bagus, agar nanti tidak perlu cari uang lagi,” kata Marzuki.

Akan tetapi kata dia, jika memang sumber kekayaan ketiga jenderal tersebut tidak jelas maka tentu harus menjadi pertimbangan oleh Presiden untuk diajukan sebagai calon Kapolri. “ Untuk itu, sebaiknya diklarifikasi dulu secara mendalam,” katanya.

Siap BergerakSementara itu, Kadiv Humas Pol-

ri, Irjen Ronny F Sompie, mengatakan Polisi akan bergerak, jika informasi rekening gendut itu memang berasal dari dana tak wajar. “Tapi tentu tidak bisa-serta merta, karena semua harus dilakukan dengan resmi. Ada laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Tran-saksi Keuangan (PPATK) harus meny-ertai,” kata dia.

Ronny mengatakan, sampai saat ini kepolisian akan menunggu Kom-polnas sebagai pihak yang mencetus-kan adanya rekening gendut di tiga jenderal calon Kapolri. Menurut dia sebagai pihak pengawas, Kompolnas berhak memberikan informasinya yang jelas kepada Polri.

Dengan demikian, menurutnya, nanti Polri dapat bersama-sama menindaklanjuti. Tetapi hal tese-but, kata dia, tentu harus terlebih dahulu bisa Kompolnas sampaikan kepada pimpinan Polri. “Ya tentu kompolnas kan salah satu instansi yang menjadi pengawas kepoli-sian. Kompolnas lebih paham cara menindaklanjuti informasi yang mereka peroleh yah,” kata Ronny. (gam/abd/cea)

Calon Kapolri Harus BersihMabes Polri Telusuri Rekening Gendut Tiga Jenderal PolisiJAKARTA- Markas Besar Kepolisian (Mabes Polri) tampaknya mulai gerah dengan laporan rekening gendut yang diduga milik tiga calon Kapolri. Untuk itu, Polri tidak akan tinggal diam serta menindaklanjuti jika ada laporan atau informasi mengenai rekening mencurigakan di institusi mereka. Meski tak melaporkan ke Mabes Polri, tapi temuan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini akan tetap ditindaklanjuti.

JELANG PEMILU 2014

Mendagri Pecat Dua Kepala Daerah

JAKARTA-Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akhirnya memecat dua kepala daerah yang menjadi calon anggota legislasti (caleg) pada Pemilu 2014. Kedua kepala daerah yang dipecat itu adalah Suir Syam yang merupakan Wali Kota Padang Panjang dan Wahidin Halim yang juga Wali Kota Tangerang. Sementara itu, delapan orang kepala daerah lainnya yang masuk dalam daftar caleg DPR mas-uk dalam radar penyelidikan Kemendagri. “Terpaksa saya

keluarkan surat pember-hentian untuk kepala dae-rah yang hampir habis masa jabatan. Yang lain masih kami pelajari,” kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi di Jakarta, Selasa (10/9).

Hasil penelusuran Ko-ran Madura menyebutkan, Suir Syam tercatat sebagai caleg DPR dari Partai Ger-indra, sedangkan Wahidin Halim menjadi caleg Partai Demokrat dari Daerah Pe-milihan (Dapil) Banten III.

Padahal berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2012 ten-tang Pemilu Anggota DPR,

DPD dan DPRD, kepala daerah atau wakil kepala daerah yang ingin mencalonkan diri sebagai anggota legislatif harus menyertakan surat pernyataan pengunduran diri yang telah disetujui oleh pejabat atasan mereka.

Namun, surat pernyataan pengunduran diri tersebut rupanya tidak dibarengi dengan tindak lanjut DPRD setem-pat yang menunda-nunda pemberhentian pejabat daerah bersangkutan.

Dengan demikian, para pejabat daerah itu secara aktif masih menduduki jabatannya sebagai kepala daerah seka-ligus caleg tetap anggota DPR, DPD maupun DPRD.

Menurut Gamawan, langkah itu dilakukan Kementerian Dalam Negeri, lantaran DPRD setempat tidak juga mel-akukan rapat paripurna untuk memberikan rekomendasi pemberhentian, walaupun sudah mengundurkan diri. “Kita mengeluarkan surat pemberhentian untuk sebagian kepala daerah yang masuk daftar calon tetap (DCT) Pemilu 2014,” tambahnya.

Diakui Mantan Gubernur Sumbar ini, keputusan yang dibuatnya itu memang berpotensi digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) dan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). “Tapi menurut saya itu lah jalan terbaik yang bisa kami lakukan,” ujarnya. (gam/cea)

ant/m risyal hidayat

INDONESIA BANTAI BURNEI 5-0. Pesepak bola timnas Indonesia, Muchlis Hadi Ning Syaifulloh (10) berusaha melewati hadangan pesepak bola timnas Brunei Darussalam dalam pertandingan grup B AFF U-19 Championship 2013 di Gelora Delta Sidoarjo, Jatim, Selasa (10/9). Dalam pertandingan ini Timnas Indonesia berhasil menundukkan Timnas Brunei Darussalam dengan skor 5-0.

JAKARTA- Direktur utama PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (TP CMMA) Budi Susanto didak-wa telah memperkaya diri sendiri atau korporasi sebesar Rp88,4 miliar di dalam pengadaan “driving” simulator Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri.

“Memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yaitu yaitu memperkaya diri terdakwa selaku Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi sebesar Rp88,4 miliar,” kata jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi Medi Iskandar Zulkarnain dalam sidang di pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa.

PT Citra Mandiri merupakan pemenang tender pengadaan “driv-ing” simulator uji klinik pengemudi roda dua (R2) dan roda empat (R4) tahun anggaran 2011 di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Selain memperkaya dirinya, jaksa juga menyebutkan bahwa perbuatan Budi memperkaya mantan Kakorlantas Ir-jen Pol Djoko Susilo sebesar Rp36,93 miliar, Wakil Kakorlantas Polri Didik Purnomo sebesar Rp50 juta, dan di-rektur PT Inovasi Teknologi Indone-sia Sukotjo S Bambang Rp3,93 miliar.

Prima Koperasi Kepolisian (Primkoppol) Rp15 miliar, tim Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Wahyu Indra P sebesar Rp500 juta, anggota Itwasum Gusti Ketut Gunawa Rp50 juta, dan Bagian Keuangan Mabes Polri Darsian Rp50 juta serta Warsono Sugantoro alias Jumadi sebesar Rp20 juta.

“Perbuatan terdakwa dapat merugikan keuangan negara sebesar Rp144,98 miliar sebagai mana per-hitungan kerugian keuangan negara oleh ahli dari BPK RI,” jelas jaksa.

Di dalam dakwaan, terdakwa juga selain memberikan uang tunai hingga mencapai Rp32 miliar kepada Djoko Susilo, juga disebut memberi-

kan sejumlah fasilitas kartu kredit, cek dan membayar uang muka pem-belian satu unit mobil.

Konstruksi perbuatan Budi, masih sama dengan apa yang disampaikan dalam dakwaan Djoko Susilo yaitu Budi ikut mengatur pengajuan ang-garan simulator R2 Rp80 juta per unit sebanyak 700 unit dan simulator R4 senilai Rp260 juta per unit seban-yak 556 unit.

Budi juga mengajukan Kredit Modal Kerja (KMK) sebesar Rp101 mil-iar ke Bank BNI dengan menjaminkan surat perintah kerja (SPK) pengadaan simulator R2 dan R4 dan tanggung renteng dengan jaminan atas fasilitas kredit padahal saat pengajuan kredit tersebut SPK belum ada.

Setelah mendapatkan modal ker-ja tersebut, Budi lalu memerintahkan Sukotjo mentransfer uang Rp8 miliar kepada Primkoppol, Rp4 miliar yang dikirimkan kepada masing-masing Djoko Susilo Rp2 miliar dan Budi Susanto Rp2 miliar, Sukotjo lalu membawa uang Rp2 miliar tersebut dalam kardus ke kantor Djoko di Korlantas Polri.

“Atas permintaan terdakwa, Sukotjo dan Ni Nyoman Suhartini menyusun harga perhitungan sendiri dengan menggelembungkan harga,” ungkap jaksa. (ant/des/beth)

SKANDAL SIMULATOR SIM

Budi Susanto Didakwa Perkaya Diri

ant/teresia may

WORLD MUSLIMAH 2013. Sejumlah finalis World Muslimah meghadiri konferensi pers jelang grand final penganugerahan 3rd Annual Award World Muslimah 2013 di Jakarta, Selasa, (10/9). Ajang World Muslimah 2013 yang di ikuti perempuan muslim dari Indonesia, Malasyia, Brunei Darussalam, Bangladesh, Nigeria, dan Iran tersebut akan diselenggarakan di Balai Sarbini pada 18 September 2013.

WORLD MUSLIMAH 2013

Alternatif Kontes Miss World

JAKARTA-Di tengah hiruk pikuk kontroversi penye-lenggaraan Miss World 2013 di Indonesia, sebuah ajang bernama Miss World Muslimah 2013 siap dihelat pada 18 September 2013 di Balai Sarbini, Jakarta Selatan.

Saat ini 20 kontestan dari 6 negara akan menjalani masa karantina menuju malam Grand Final ajang pen-ganugerahan Miss World Muslimah yang memasuki penye-lenggaraan ketiganya.

Menurut CEO World Muslimah, Eka Shanty bahwa pe-nyelenggaraan ini tak melibatkan unsur kecantikan dalam materi penilaiannya. Karakter 3S yaitu sholehah, smart dan stylish lah yang akan diprioritaskan.

Beberapa pihak menyambut baik inisiatif ini di tengah adanya penolakan beberapa elemen masyarakat terhadap pelaksanaan Miss World. Mereka memandang Miss World hanya ajang unjuk kemolekan tubuh dan kecantikan yang

sangat artifisial. Semoga inisitif ini benar-benar orisi-nal dan tidak hanya berubah namanya belaka.

(ant/beth)

RABU 11 SEPTEMBER 2013 NO. 0196 | TAHUN II2 SUMENEP

SEGERA PROMOSIKAN BISNIS ANDA HUBUNGI:

SUMENEP : 081939363544 (HOSNAN)PAMEKASAN : 087850600243 (MUSLIM)SAMPANG : 087775094464 (ULUM)BANGKALAN : 087750670878 (RIDWAN)

Iklan Bisnis, Iklan Baris Bergambar

Rp. 350.000PERBULAN

Satu Hat i untuk Bangsa

RABU 17 JULI 2013 NO.0161 | TAHUN II 1

Kalah

17 JULI 2013

Koran Madura

RABU Harga Eceran Rp 3.500,- Langganan Rp 70.000,-

Oleh : Benazir NafilahKolumnis, tinggal di Sumenep

Cak Munali

Bersyukur dengan apa yang ada pada diri, memang sulit. Teruta-ma terkait keberadaan fisik. Selalu saja ada rasa tak puas, merasa kurang ini, kurang itu dan sebagainya. Ini

terutama dirasakan oleh mereka yang merasa penampilan fisik di atas segalan-ya. Menganggap orang lain, hanya akan tertarik pada penampilan fisik.

Perasaan itu, makin mengemuka ter-utama bila yang bersangkutan seorang selebrity, yang mengandalkan penampi-lan permukaan fisik. Bukan pada kualitas kemampuan pada bidang yang ditekuni. Seorang penyanyi, yang suaranya pas-pasan, paling mudah terjebak ketakpua-san fisik. Maklum saja, ia ingin penonton lebih memperhatikan fisiknya ketim-bang suaranya, yang memang kurang memadai.

Yang ironis lagi, banyak artis yang penampilan fisiknya sebenarnya oke, tetap merasa kurang puas. Ini terkait tak hanya karena memang itu tadi, ket-akmampuan pada bidang yang ditekuni, juga pada rasa percaya diri yang ren-dah. Selalu merasa dirinya kurang dan

kurang.Lalu ber-

bagai cara d i t e m p u h . Melalui sun-tik, bedah dan s e j e n i s n y a . Hasilnya? Me-mang bertam-bah mancung. Bibir kadang b e r t a m b a h tebal. Pokokn-

ya, bertambah. Termasuk dada, bertam-bah berisi.

Yang jadi masalah, apakah pertam-bahan itu membuat penampilan fisik seseorang bertambah oke? Karena men-yangkut pandangan, jelas terkait selera. Namun di sini, yang mengemuka bi-asanya terkait proporsi. Ketepatan dan kesesuaian.

Mungkin bertambah mancung, tapi apa memang pas dengan postur wajah dia? Belum tentu. Dan sejujurnya, ban-yak artis di negeri ini, yang merobah bentuk fisiknya, hampir semuanya tern-yata justru makin terlihat lucu. Aneh. Seperti menempatkan barang bukan pada tempatnya. Saya sengaja menyebut aneh, untuk menghaluskan dari menye-but tambah buruk. Karena nyatanya me-mang menjadi lebih buruk.

Ini belum terkait jangka panjang, yang kadang berakibat maaf, makin tak karuan. Tak usah dibandingkan de-ngan artis Korea Hang Mioku, yang ka-rena kecanduan suntik silikon akhirnya wajahnya rusak parah. Banyak mereka yang operasi plastik, suntik silikon, tak berapa lama kemudian memperlihatkan penampilan yang tak lagi jelas bentukn-ya.

Bagi mereka yang berpikir jernih, yang mempermak fisik itu memang tera-sa aneh. Lha, kadang ketika ada benda asing pada gigi, yang memang diper-lukan karena ompong misalnya, terasa kurang nyaman, apalagi yang masuk ke tubuh dalam bentuk silikon dan sejenis-nya.

Sampai saat ini maaf- mungkin saya salah- tak ada manusia yang dipermak wajahnya menjadi lebih baik. Selalu leb-ih buruk. Kalau tidak saat ini, pada masa-masa mendatang. Alam memang tak bisa ditentang!

Jadi, terkait fisik, ketakmampuan bersyukur, serta cara pandang yang melihat penampilan hanya fisik, sering membuat seseorang merasa lebih pintar dari Tuhan. Tuhan dianggap kalah pintar

dalam membentuk fisik manusia. Dan ternyata, anggapan

manusia itu terbukti. Ya terbukti salah! =

g PAMANGGHI

Tuhan dianggap kalah pintar

dalam membentuk

fisik manusia

Video PanasMatrawi, seorang anggota dewan

yang ingin nyalon lagi pada Pileg 2014 nanti, suatu hari diancam seseorang perempuan berinisial W lewat tel-epon. W adalah sejawatnya di gedung parlemen.

W: “Masih ingat sama aku?”Matrawi: (mengingat-ingat) “Ya,

ada apa?”W: “Kalau ingin selamat, transfer

uang Rp. 2 M ke rekeningku, maka ra-hasia kita berdua akan aman,”

Matrawi: (kaget) “Emangnya apa rahasia kita?”

W: “Kita pernah tidur bersama! Aku tetap menyimpan videonya.”

Matrawi: “Dimana?”W: “Saat rapat paripurna…”Matrawi: !!!

Jadwal

1434 HMaghrib Isya Imsak Subuh

*Untuk Surabaya dan sekitarnya

17:29 18:43 04:12 04:22

ant/yusran uccang

MENUNGGU BUKA DI PANTAI LOSARI Matahari terbenam dibalik masjid di Pantai Losari Makassar, Sulsel, Selasa (16/7). Sebagian besar warga Makassar menunggu saat berbuka puasa di tempat-tempat wisata bersama keluarga sambil meninkmati matahari tenggelam (sunset).

JAKARTA- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menocopt Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Martono dari jabatannya. Pencopotan ini terkait pembangkangan yang dilakukannya terhadap perintah DPP Golkar.

“Sudah dicopot karena tidak melak-sanakan kebijakan partai tentang DCS dan itu artinya masalah loyalitas,” kata Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, di Jakarta, Selasa (16/7)

Menurut Idrus, Martono malah me-nantang DPP Partai Golkar agar meno-naktifkan dirinya terkait penetapan DCS. Padahal penyusunan DCS harus berkoor-dinasi dengan tingkat di atasnya. Dalam hal ini untuk Ketua DPD Jatim harus berkoordinasi dengan DPP Partai Golkar. “Dia menyerahkan DCS kemudian ada perubahan satu atau dua, dia tidak mau melaksanakan itu. Dia malah mengatakan silakan nonaktifkan saya dulu baru dilak-sanakan,” tambahnya.

Lebih jauh kata Idrus, DPP Golkar bek-

erja berdasarkan aturan. Karena itu, tidak boleh ada kader yang membangkang. “Kan ada aturan kita bahwa kebijakan partai yang diambil harus diamankan dan di-laksanakan. Dia melakukan pembangkan-gan,” ucapnya

Diakui mantan Ketua KNPI ini, DPP Partai Golkar sudah menunjuk pelaksana tugas Ketua DPD Golkar Jatim. “Pelaksana tugas sudah ditunjuk yaitu Pak Zainud-din Amali. Dia ketua DPP Golkar bidang pemenangan Pemilu Jawa III,” tegasnya

Ditempat terpisah, Sekretaris DPD Partai Golkar Jatim Gesang Budiarso tak membantah kabar pemecatan Martono tersebut. Hanya saja pihaknya belum me-nerima salinan surat DPP tersebut. “Tadi malam suratnya diantarkan kurir dan di-terima langsung oleh Pak Martono. Jadi saya belum tahu, konsideran alasan per-gantian tersebut karena apa, apakah mun-dur ataukah dimundurkan?,” paparnya

Menurut Gesang, DPD Golkar Jatim akan menggelar rapat harian di Kantor DPD Golkar Jatim, Jalan A Yani Surabaya, sekitar pukul 17.00, Rabu (17/7). “Nah, dalam rapat itulah nanti akan diketahui alasan pasti, mengapa Pak Martono di-ganti,” ucapnya

Sedangkan Ketua DPD Golkar Jatim, Martono mengakui DPP Partai Golkar menonaktifkan dirinya dari jabatan Ketua DPD Golkar Jatim. “Ya memang saya di-nonaktifkan. Dan surat SK-nya dari DPP sudah saya terima menjelang subuh tadi pagi,” ucapnya.

Namun, Martono membantah keras pencopotannya terkait Pilgub Jatim. “Ini tidak ada kaitannya dengan Pilgub. Ini kaitannya dengan pencalegan,” tegasnya.

Yang jelas pencopotan Martono me-mang terkait DCS di Jawa Timur yang berlangsung sengit. “Pedoman rekruit-men sudah jelas, sekaligus dipakai sebagai pedoman tentang prioritas. Jadi sudah ada alat ukurnya dalam menyusun DCS,” pa-parnya.

Namun, ketika DCS sudah disusun, pihak DPP meminta dirubah. Perubahan DCS dari DPP diterima Golkar Jatim 1 hari menjelang penyerahan ke KPU. Peru-bahan tersebut hanya pada penempatan DCS DPRD Jatim dari dapil Bojonegoro. Sebelumnya Sudiyati dari nomor urut 1, dirubah Fredy (sebelumnya nomor urut 2). “Kan nggak mudah merubah DCS. Penyu-sunannya membutuhkan tenaga ekstra,” pungkasnya. (gam/cea)

Ical Nonaktifkan Ketua DPD Golkar Jatim

PENYELUNDUPAN

Polisi Amankan Puluhan Ton Bawang Merah JAMBI - Anggota Kepolisian Sektor Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, mengamankan puluhan ton bawang merah tak ber-tuan dari sebuah kapal motor yang tengah bersandar di Desa Majelis Hidayah, Kecamatan Kuala Jambi.

Kapolsek Kuala Jambi Iptu Yawan Feri-yandi ketika dikonfirmasi, Selasa, membe-narkan adanya puluhan ton bawang merah yang diamankan polisi pada Senin (15/7).

“Saat kami tiba di lokasi, tidak satupun pihak yang bertanggung jawab atas kepe-milikan bawang merah tersebut. Yang ada hanya beberapa buruh yang ditugaskan un-tuk mengangkut barang dari kapal ke mobil truk,” katanya.

Ia mengatakan, awak kapal yang mem-bawa bawang tersebut diduga melarikan diri saat melihat polisi datang ke lokasi.

Bawang merah yang diamankan terse-but dikemas dalam sebuah karung kemasan dengan berat 10 Kg, kemudian setiap lima karung kemasan 10 Kg tersebut, disatukan dalam karung yang ukurannya lebih besar lagi.

Ketika ditanya, Yawan belum bisa me-mastikan jumlah bawang merah yang dia-mankan. Selain menyita bawang, pihaknya juga mengamankan satu unit kapal motor dan satu unit mobil truk.

Kasus ini akan dilimpahkan ke Polres Tanjabtim untuk diproses lebih lanjut, tambahnya.

Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang be-rada di pantai timur Provinsi Jambi selama ini dikenal sebagai pintu masuknya barang-barang ilegal.

Di dua kabupaten tersebut banyak terdapat pelabuhan kecil atau pelabuhan tikus yang cukup sulit dipantau mengingat lokasinya yang terpencil dan cukup jauh.

Selain bawang, di dua daerah tersebut polisi juga sering mengamankan gula putih, telepon genggam dan minuman kaleng yang masuk secara ilegal. (ant/bang/beth)

“Sesaat setelah menemn-bak orang ke empat di dekat kamar mandi, saya sempat gemetar dan syok, sampai ke-mudian saya merasa ada yang menepuk pundak saya dan menarik ke luar ruangan sel,” kata Ucok di Pengadilan Mi-liter II-11 Yogyakarta, Selasa.

Pengakuan tersebut disampaikan Ucok ketika menjadi saksi pada sidang lanjutan kasus penyeran-gan Lapas Cebongan pada berkas dua dengan lima ter-dakwa yakni Sertu Tri Ju-wanto, Sertu Anjar Rohman-to, Sertu Martinus Roberto,

Sertu Suprapto, dan Sertu Hermawan Siswoyo.

Menurut dia, sebelumnya tidak pernah terpikir olehn-ya untuk menembak para tersangka pengeroyokan terhadap anggota Kopassus Sertu Heru Santosa di Hu-gos Cafe hingga meninggal dunia.

“Saya ke Yogyakarta un-tuk mencari kelompok Marcel yang telah membacok Sertu Sriyono, saya hanya bermak-sud membalaskan dendam. Saya hanya akan memberi

pelajaran dan menghajarnya,” kata Ucok.

Namun, setelah berputar-putar Yogyakarta dan tidak menemukan kelompok Marcel, Ucok saat istirahat di dekat UTY mendapat informasi bah-wa kelompok Dicky Cs yang mengeroyok Sertu Heru San-tosa sudah dipindahkan ke Lapas Cebongan.

Dari situlah kemudian penembakan di lapas cebon-gan itu bermula dan meny-eretnya ke meja hijau. (ant/vic/beth)

KASUS LAPAS CEBONGAN

Ucok Mengaku Syok Usai Tembak Tahanan

ant/sigid kurniawan

SIDANG LANJUTAN BERKAS DUA. Anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan Kartasura, Serda Ucok Tigor Simbolon memberikan kesaksian dalam sidang berkas 2 di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta, Bantul, Yogyakarta, Selasa (16/7). Kanan- Lima anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan Kartasura terdakwa kasus Lapas Cebongan mendengarkan kesaksian dari Serda Sugeng Sumaryanto.

YOGYAKARTA- Eksekutor kasus penyerangan Lem-baga Pemasyarakatan Kelas IIB Cebongan Sleman, Serda Ucok Tigor Simbolon mengaku sempat syok seusai menembak empat tahanan titipan Polda Dae-rah Istimewa Yogyakarta.

SUMENEP - Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, menye-salkan lambannya kinerja Satuan Polisi Pamong Praja dalam menangani kasus maraknya penambangan ga-lian C yang tidak berizin. Satpol PP dinilai hanya men-unggu laporan warga dalam menangani kasus tersebut, padahal anggaran opera-sional penegakan ketertiban sangat besar.

Ketua Komisi C Hery Ponto mengungkapkan, pihaknya sudah berulang-kali mengingatkan instansi terkait, namun usahanya ini kurang diapresiasi dengan baik. “Kita di sini sudah tidak kurang-kurang menegur Pol PP bahwa banyak warga yang melaporkan ke sini soal maraknya penambangan yang tidak berizin,” tuturnya, Selasa (10/9).

Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan maupun kapolsek dari beberapa penambangan galian C untuk bersikap koop-eratif dengan inisiatif pemer-intah. Karena, dari banyaknya laporan yang diterima pihakn-ya, mestinya pemerintah pri-hatin mengenai akibat buruk yang ditimbulkan dari penam-bangan galian C.

Pemkab Sumenep, men-urut Politisi Golkar, telah kecolongan oleh maraknya penambangan ilegal yang dilakukan oleh warga yang kurang bertanggungjawab. Selain itu, kecolongan terse-

but diperparah lagi oleh kurangnya pengawasan dari pihak terkait, seperti Satpol PP dan BLH. “Iya, bagaima-na lagi jika pihak yang ber-wenang sudah kurang respek, padahal anggaran untuk itu ada,”tukasnya.

Ditempat berbeda, Kasi Operasional Pol PP. Moh. Saleh mengakui, mengenai penambangan di wilayah Batuan, pihaknya baru men-erima laporan dari beberapa warga yang berada di lokasi. “Kami memang baru mener-ima laporan bahwa aktivitas penambangan di sini. Ma-kanya kami, langsung datang kemari untuk mengetahuin-ya,” jelasnya.

Dia mengatakan, bahwa pemilik tanah dikawasan galian, dulu memang per-nah mengajukan permo-honan penambangan. Na-mun karena UPL- UKL-nya tidak dipenuhi oleh pemo-hon, ijin prinsip belum dikeluarkan.”Pemil iknya namanya Pak Ruslan, per-nah mengajukan permoho-nan. Tapi tidak ditindaklan-juti, kok sudah beroperasi begini,”ungkapnya.

Tidak adanya izin prinsip, menurutnya, penambangan tersebut menyalahi aturan, selain memang berbahaya. Sangat berpotensi sekali ke-pada longsor. Apabila ada petunjuk dari pihak ESDM, tambahnya, tidak akan menyalahi ketentuan yang ditetapkan. (athink/mk)

SUMENEP - BPBD Sume-nep sudah menganggarkan air bersih ke beberapa daerah di daratan yang mengalami krisis air bersih. Selama ini yang su-dah dilakukan droping air ber-sih adalah di wilayah kecama-tan Batuputih dan Talango.

Namun, untuk wilayah kepulauan, BPBD belum bisa mengirimkan air bersih. Men-urutnya, alasan tidak bisa mendistribusikan air bersih ke wilayah kepulauan hanya persoalan teknis.

“Untuk wilayah kepu-lauan belum ada rencana ada distribusi air bersih mengingat beberapa hal antara lain masalah teknis.

Kita akan bicarakan dulu de-ngan PDAM selaku penyedia air bersih, apa mampu mel-akukan droping air bersih ke wilayah-wilayah kepulauan yang mengalami kritis air bersih” terang Kepala BPBD Kabupaten Sumenep Ahmad Fadilah, Selasa (10/9).

Ia menambahkan, pihaknya baru akan mel-akukan tindakan terha-dap daerah kritis air bersih di kepualauan manakala ada teknis lain, yaitu de-ngan cara mengambil air di wilayah sekitar. Namun hal tersebut belum ada rencana matang sehingga kekeringan di wilayah kepulauan akan

terabaikan dari perhatian pemerintah.

Bahkan, BPDB Sumenep sampai saat ini belum men-data wilayah kekeringan yang terjadi di kepulauan, selain Talango. Menurut Fadillah, data daerah kekeringan bi-asanya dilaporkan dari ke-camatan, dan selama ini be-lum ada laporan tentang hal itu. “ Kecuali kepulauan atau kecamatan Talango, disana ada lima desa yang mengala-mi kekeringan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Dulsiam, warga kepulauan, menye-butkan, dari hasil klarifikasi kepada seluruh pulau yang ada, ada 11 pulau yang su-

dah menderita kekeringan. Salah satunya adalah di Pulau Sapeken, Kangayan, Arjasa, Gayam, Raas, Pulau Sakala, Sadulang, Masalembu, Gili-genting, Sapudi, Gili Iyang.

Sementara Badan Pen-anggulangan Bencana Daer-ah (BPBD) Kabupaten Sume-nep merilis beberapa daerah yang berpotensi mengalami kekeringan di daratan, di antaranya Kecamatan Pa-songsongan (Desa Montor-na, Desa Prancak dan Desa Lebbeng Barat), Kecamatan Batuputih (Desa Badur, Desa Bantelan, Desa Batuputih Daya dan DesaTengedan), Kecamatan Talango (Desa

Palasa dan Desa Kumbang), Kecamatan Saronggi (Desa Tanah Merah dan Desa Lang-sar), Kecamatan Batang-Batang (Desa Jangkong, Desa Batang-Batang Daya, Desa Kolpo Desa Nyabakan Barat), Kecamatan Dasuk (Desa Mantajun), Kecama-tan Rubaru (Desa Basoka dan Desa Duko), Kecamatan Ganding (Desa Geddu Barat dan Desa Geddu Timur), Ke-camatan Giligenting (Desa Lombang, Desa Banbaru, Desa Jate dan Desa Ban-maling), Kecamatan Len-teng (Desa Muncek Barat dan Desa Muncek Timur). (athink/mk)

SUMENEP – Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sumenep Titik Suryati, mengatakan, formasi PNS untuk Sumenep masih belum ada kepastian dari Menetri Pendayagunaan Negara dan Reformasi Bi-rograsi (Men PAN dan Refor-masi Birokrasi).

”Memang sampai saat ini kami masih belum bisa me-nentukan akan kuota PNS di lingkup Kabupaten Sume-nep. Sebab, yang menentukan adalah pusat (Men PAN dan Reformasi Birokrasi red.),” ka-tanya, Selasa (10/9).

Berdasarkan informasi yang

dihimpun Koran Madura, data CPNS yang telah masuk K2 pada tahun ini jumlahnya men-capai puluhan ribu orang, dan dijadwalkan akan mengikuti tes seleksi pada bulan September. Namun, ditunda sampai 3 Ok-tober mendatang.

Titik menjelaskan, walau-pun sampai saat ini kuota PNS di Kota Sumekar masih belum juga ada kepastian, pihaknya optimis kedepannya tidak akan ada jabatan disetiap birokrasi yang kosong. ”Kami yakin nantinya setelah kuota dike-luarkan pasti telah disesuaikan dengan kebutuhan yng ada,” terangnya. (edy/mk)

Dari hasil rapat den-gar pendapat (RDP) itu terungkap, yang melakukan pembelian garam rakyat saat ini hanya dua perusahaan. Yakni, Garindo dan Budiono. Di Perusahaan Garindo harga tertinggi untuk garam KW 2 Rp 450 ribu, sedangkan untuk KW 3 Rp 350 ribu. Se-dangkan garam yang diang-gap KW 1 oleh petani malah dianggap KW 2.

Sedangkan di perusahaan Budiono, harga tertinggi baru mencapai Rp 350. Sedang-kan untuk PT Garam sam-pai detik dipastikan belum melakukan pembelian garam rakyat. Bahkan, menurut dewan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu diperkira-kan sudah tidak melakukan pembelian hampir setahun.

Yakni, sejak adanya pergan-tian Direksi.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Sumenep Dwita Andryani menjelaskan, masyarakat sangat menge-luhkan harga garam yang cukup murah ini. Diperkira-kan harga garam itu tidak sebanding dengan ongkos produksi yang dikeluarkan. ”Harganya kalau dibanding-kan dengan tahun sebel-umnya jauh lebih rendah,” katanya.

Politisi PAN ini menutur-kan, pembelian harga yang cukup murah itu tentu sangat bertentangan dengan standar yang ditetapkan pemerintah. Sebab, pemerintah menetap-kan harga untuk KW 1 Rp 750 ribu, sedangkan KW 2 sebe-sar Rp 550 ribu. ”Ini sangat

menguntungkan perusahaan. Sedangkan masyarakat ter-cekik,” ujarnya.

Anehnya, terang dia, yang melakukan pembelian itu malah perusahaan swasta se-mua. Sedangkan perusahaan milik negara ternyata tidak membeli. ”Lalu, di mana letak perhatian perusahaan negara kepada masyarakat. PT Garam, kok, tidak melaku-kan pembelian,” ungkapnya dengan nada tinggi.

Bahkan, terang dia, PT Garam malah menjual garam yang ada ke perusahaan swasta. Kenyataan ini tentu saja berdampak sangat sig-nifikan kepada swasta untuk bermain harga. ”Makanya, harga garam di petani murah. Kami kira ini merupakan per-maian harga. Bisa jadi ini ada kongkalikong,” tuturnya.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dan pemanggilan kepada pihak terkait. Termasuk, kepada PT Garam dan perusahaan swas-ta. ”Nanti, akan kami perjelas dan klarifikasi dengan pihak terkait. Intinya, bagaimana

petani tidak menjadi korban. Sehingga, harga akan lebih mahal,” tuturnya.

Kepala Disperindag Ach. Aminullah menjelaskan, untuk saat ini masih sedikit yang panen garam. Kendati demikian, pihaknya terus melakukan pengawasan dan koordinasi soal harga garam itu. ”Kami belum kroscek masalah harga garam untuk saat ini. Masalahnya, masih minoritas yang panen. Serapannya masih minim,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, pihak perusahaan hendaknya bisa membeli sesuai dengan standar harga yang ditetap-kan pemerintah. ”Sesuai edaran, untuk KW 1 Rp 750 ribu, sedangkan KW 2 Rp 550 ribu. Kalau tidak sampai, kan, perusahaan kan bisa menen-tukan harga sesuai dengan kualitasnya,” ucapnya.

PT Garam Siap BeliSementara itu, Kepala

Biro Umum PT Garam Farid Zahid menjelaskan, untuk saat ini masih belum banyak

yang panen. Makanya, PT Garam belum melakukan pembelian garam rakyat. ”Kami belum melakukan pembelian garam. Namun, kalau sudah banyak panen pasti kami akan melakukan pembelian,” ujarnya.

Masalah harga, sambung dia, PT Garam tentu saja menggunakan harga yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari perusahaan yang lain. ”Tahun lalu, kami melakukan pembelian sekitar Rp 725 ribu mendekati harga standar pemerintah. Namun, masalah harga tentu saja merupakan wewenang perusahaan,” ucapnya.

Ditanya soal penjualan garam ke perusahaan, Farid menganggap itu hal yang wa-jar. Sebab, perusahaan butuh untung. ”Apabila tidak dijual, garam itu bisa saja tidak ter-pakai. Itu bisa menyebabkan perusahaan tidak bonafit. Kalau mengalami kerugian, bisa jadi PT Garam ini tutup. Itu kan tidak diinginkan,” ungkap pria asal Sumenep ini. (yat)

PENAMBANGAN PASIR ILEGAL

Pemkab Dinilai Lemah dalam Mengawasi

KEPEGAWAIAN

Formasi PNS Belum Jelas

Petani Garam Mengadu ke DewanSUMENEP – Sejumlah petani garam dari Desa Pinggir Papas dan Desa Karanganyar, Kecamatan Kalianget, mendatangi Komisi B DPRD Sumenep, Selasa (10/9). Mereka mengadukan murahnya harga garam rakyat di Kota Sumekar. Harga garam hanya berkisar Rp 350 ribu hingga Rp 450 ribu.

KRISIS AIR BERSIH DI KEPULAUAN

Pemerintah Belum Menemukan Solusi

PRODUKSI GARAM MENINGKATSeorang petani garam memutar kincir untuk mengairi garam di tambak Desa Sawojajar, Brebes, Jateng, Selasa (10/9). Menurut petani, produksi garam saat musim kemarau ini meningkat dari 8 kuintal per petak (12x8) menjadi 1 ton per petak dan kualitas garam juga meningkat 70 persen, harga garam stabil Rp 400 per kilo.

ant/oky lukmansyah

Penambang mengangkut pasir dari tepi Sungai Cimanuk. Penambang pasir daerah tersebut memanfaatkan pasir dari Sungai Cimanuk yang mulai surut, untuk satu truk pasir dijual seharga Rp. 230.000.

RABU 11 SEPTEMBER 2013 NO. 0196 | TAHUN II 3SUMENEP

KONTAK LANGGANAN

0328-6770024 | 081939363544 (Sumenep)

SUMENEP- Menanggapi keluhan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit, ang-gota Komisi D DPRD Sumenep Moh Noval mengatakan, salah satu faktor pelayanan rumah sakit buruk karena rumah sakit umumnya dihuni oleh tenaga-tenaga medis kalan-gan tua.

Menurutnya, pelayanan rumah sakit Moh. Anwar me-mang sudah sejak dulu telah dikeluhkan oleh masyarakat. “Pernah pengalaman dari anggota dewan keluarganya di opname di rumah sakit, tetapi pelayanannya memang sangat mengecewakan,” katanya, Selasa (10/9).

Politisi PKB tersebut men-gusulkan agar persoalan pe-layanan di rumah sakit segera diperbaiki. “Kami mengusul-kan agar ada restrukturisasi pegawai pada tenaga medis yang sudah lama berdinas di rumah sakit. Dalam artian saya, biar ada regenerasi pegawai di rumah sakit kita,” tambahnya.

Dalam hemat Noval, de-ngan adanya restrukturisasi pegawai tenaga medis atau perawat pelayanan di rumah sakit lebih baik. “Siapa tahu dengan adanya peremajaan pegawai dan tenaga medis, pelayanan itu kian memuas-kan. Jadi, itulah barangkali salah satu dari sekian solusi ada. Apabila itu tidak segera dilakukan oleh pemerintah, maka tak menutup kemungki-nan rumah sakit hanya ting-gal nama,” jelasnya.

Dia mencontohkan pada rumah sakit rumah sakit tetangga, seperti Pemekasan dan Sampang. Menurut Noval, mereka sudah sejak awal mel-akukan reformasi besar-besa-ran terhadap pegawai tenaga medis yang ada. “Pamekasan dan Sampang sudah sejak awal melakukan restruktur-isasi, dan itu terbukti. Siapa yang tidak tahu pelayanan di Pamekasan dan Sampang, dan masyarkat cukup puas, bahkan kalau orang Pragaan (Sumenep) itu lebihi suka dibawa ke rumah sakit Pame-kasan daripada di bawa ke Sumenep,” paparnya.

Ketika disinggung apakah juga perlau melaku-kan penggantian direktur,

dalam pandangan Noval masalahnya bukan pada direktur, tetapi ada pada pegawai tenaga medis dan perawat. “Kalau saya melihat bukan pada direkturnya, tetapi titik masalahnya ada di bawah. Apakah menjamin pelayanan itu tambah bagus jika misalnya kita ganti direkturnya, cuma yang kita perlukan adalah mengobah pola pelayanan dengan cara mengganti tenaga medis yang sudah cukup lama ber-dinas,” terangnya.

Disinggung tentang pengawasan Komisi D terkait dengan pelayanan rumah sakit, Noval mengaku sudah seringkali melaku-kan pengawasan terhadap rumah sakit. “Tetapi sep-ertinya tidak bisa berpen-garuh apa-apa, pelayanan di rumah sakit tetap sama saja. Nah, barangkali dengan adanya restrukturisasi atau peremajaan itu, pelayanan kita tambah baik dan dapat memuaskan masyarakat,” timpalnya.

Sementara, Pengurus PC Lakpesdam NU Kabupaten Sumenep Ahmad Saheri mengatakan, Lakpesdam seringkali mengawal itu. Termasuk pihaknya telah membuat komunitas agar dapat ikut mengawal dan mengawasi pelayanan rumah sakit yang tak kunjung berubah. “Sekarang kita sudah punya komunitas yang memang siap mengawal itu semua. Dan kemarin pernah kita mengawal persoalan Jamkesmas yang tidak ber-pihak pada rakyat miskin, sampai-sampai kita melaku-kan hearing bersama dengan Kadinkes menyikapi per-soalan itu,” katanya kepada Koran Madura.

Tetapi, lanjut Saheri, apa yang pihaknya lakukan sepertinya juga tidak berpen-garuh apa-apa, pelayanan rumah sakit tetap saja pada posisi awal, mengecewakan. “Padahal kami pernah men-gusulkan agar ada perubahan struktur, bahkan direkturnya harus diganti, sebab kelu-han masyarakat itu adalah suara tuhan, tetapi kenapa kok hanya dianggap angin,” tandasnya. (sym/mk)

SUMENEP – Maskapai pen-erbangan Transnusa Pacific Air direncanakan mulai beropersi di Bandara Trunojoyo Sumenep antara pertengahan bulan Sep-tember sampai Oktober, dengan rute Sumenep-Surabaya. Namun, penerbangan tersebut tampaknya akan ditunda karena terkendala kurang tebalnya aspal pada lan-dasan pacu.

Pemerintah Kabupaten Sume-nep berencana akan melaunching penerbangan Transnusa Pasifict Air pada bulan November. Padahal sebelumnya direncanakan antara pertengahan bulan September dan paling lambat Oktober.

Kepala Dinas Perhubungan Sumenep Hery Koenjtoro Pribadi mengatakan, pemkab bersama Satuan Kerja Lapter Trunojoyo terus melakukan negosiasi dengan berbagai pihak dengan beragam maskapai penerbangan dari ATR 72, Lion Air dan yang terakhir de-ngan Transnusa Pacific Air.

Setelah dilakukan pembe-basan lahan, lanjutnya, akan dilakukan penebalan aspal lan-dasan pacu. “Untuk kontrak penebalan landasan pacu akan ditandatangani besok tanggal 13

ini,” tuturnya, Selasa (10/9). Dari panjang landasan yang ada, ket-ebalan landasan masih 7 sentim-eter. Sementara ketebalan aspal yang dibutuhkan untuk landasan bandara komersial paling sedikit 12 sentimeter.

Dari 1200 panjang landasan, katanya, yang baru ditambah penambahan aspalnya hanya 300 meter, dengan ketebalan 14 centi. Sedangkan, sisanya 900 meter masih ditambah lagi jadi 12 sen-timeter.

Saat ini Transnusa Pasifict Air masih mempersiapkan kebutuhan keadministriannya.”Kami sudah berkomitmen pada bulan Novem-ber ini akan me-launching pener-bangan Transnusa Pacific Air tu-juan Sumenep-Surabaya. Semoga tidak ada kendala,” ungkapnya.

Selain itu, dia memastikan, bahwa Transnusa Pacific Air akan menggunakan dua pesawat, untuk kapasitas 20 dan 50 sheet. Untuk sementara, menurutnya, dari 20 hingga 50 sheet penumpang di-harapkan dapat merangsang mi-nat masyarakat menghidupkan Bandara Udara Trunujoyo Sume-nep menjadi lapter komersial. (athink/mk)

Pasalnya, KI yang diga-dang-gadang akan menjadi jembatan bagi masyarakat untuk mengawal keterbu-kaan publik sepertinya han-ya terkesan formalitas saja. Sampai hari ini, program KI tidak jelas, dan manfaatnya pun juga belum dirasakan oleh masyarakat.

Demikian disampaiakan Ketua FKMS Eko Wahyudi. Katanya, sejak KI dibentuk, baru menerima 3 pengaduan, itu pun tidak sesuai dengan tugas KI sebagai lembaga yang akan menyelesaikan sengketa publik. “Jika KI tetap

seperti ini, maka biar tidak buang-buang anggaran lebih baik dibubarkan saja, karena sampai hari ini mereka masih berjalan di tempat,” katanya, Selasa (10/9) kepada Koran Madura.

Padahal, lanjut Eko, di-rinya sebelumnya merasa gembira dan bahagia ketika KI terbentuk. Sebab, apa-pun yang berkenaan dengan kebijakan publik apabila ada persengketaan, KI bisa tempat curhat. “Termasuk bisa mengawal transparansi informasi berkenaan de-ngan banyak hal, baik soal

ABPN maupun ABPD. Tetapi harapan itu hanya mimpi mengingat eksistensi KI hanya formalitas,” ucapnya kecewa.

Sebelumnya, Ketua KI Hawiyah mengku tidak bisa berbuat apa-apa karena fasilitas yang dimiliki minim, seperti sekretariat dan sarana prasarana lain yang belum ada. Sehingga KI pun tidak berjalan sebagaimana yang diharapakan.

Menanggapi hal terse-but, Kepala Diskminfo ka-bupaten Sumenep Yayak Nurwahyudi mengatakan, adanya KI memang dihara-pkan menjadi jembatan bagi masyarakat untuk menga-wal keterbukaan publik. Hal tersebut sesuai dengan undang-undang Nomor 14 tentang fungsi KI sebagai

lembaga yang mengawal ke-terbukaan publik.

Dan pelan-pelan, KI harus membuka ruang dan mengawal kebijakan pemer-intah dalam hal apapun, ter-masuk keterbukaan APBN, APBD dan program-program pemerintah lainnya yang fokus pada kebijakan publik. “Tidak hanya cukup pemer-intah saja, tetapi yang lain-nya juga selama dalam basis ABPN dan APBD,” ujarnya.

Yayak mengakui bahwa pada bulan pertama had-irnya KI belum memberikan apa-apa, terutama dalam hal mediasi dan ajudikasi yang dilakukan oleh KI. Tetapi menurutnya, belum berarti KI tidak berbuat.

“KI juga telah melakukan usaha dengan cara menyatu-kan visi dan persepsi dengan

semua SKPD yang ada dalam rangka membuka diri untuk saling menukar informasi demi kepentingan bersama,” tambahnya.

Ditanya lebih lanjut bah-wa KI terkendala fasilitas dan sarana prasarana seba-gai penunjang untuk mel-aksanakan program, Yayak cukup mengamini bahwa kendala itu memang telah membuat KI berjalan di tem-pat. “Tetapi mereka tetap bekerja walaupun dengan fasilitas yang minim, mem-buka ruang dan menyatukan visi dan misi, menyampai-kan informs dan menjalin komunikasi dengan pihak-pihak terkait. Dan kami akan tetap mengusahakan ada fasilitas yang menunjang bagi mereka,” pungkasnya. (sym/mk)

PELAYANAN RSUD

Pemerintah Perlu Meremajakan Tenaga Medis

KI Terkesan FormalitasSUMENEP- Komisi Informasi (KI) Publik di Kabu-paten Sumenep sudah terbentuk sejak beberapa waktu yang lalu. Namun, sejauh ini eksistensinya masih pertanyakan banyak kalangan.

LAPANGAN TRUNOJOYO

Komersialisasi Bandara Kemungkinan Ditunda

HARGA KEDELAI MELAMBUNG. Sejumlah pekerja memanggul karung yang berisi kedelai di pusat distributor kedelai di kawasan Mrican Kota Kediri, Jawa timur, Selasa (10/9). Harga kedelai terus melambung sejak satu bulan terakhir.

SUMENEP – Ketua Tim Peng-gerak PKK Kabupaten Sumenep Nur Fitriana Busyro Karim, Se-lasa (10/9) memantau pelaksan-aan lomba posyandu di Posyandu Manding Timur, Kecamatan Man-ding, dan Posyandu Kombira, Ke-camatan Rubaru. Kehadiran istri bupati dalam lomba tersebut seba-gai bukti kepedulian dan perhatian PKK kabupaten setempat terhadap kesehatan ibu dan balita.

Kehadiran Nur Fitriana di tengah-tengah peserta lomba po-syandu menambah meriahnya pagelaran tersebut. Istri orang nomor satu di Kabupaten Sume-nep disambut hangat masyarakat di dua tempat itu. Rombongan TP PKK disambut musik tradisional yang dimainkan oleh siswa dan siswi SDN setempat diiringi tarian kesehatan yang dipersembahkan oleh siswi sekolah dasar.

Nur Fitriana sempat memberi-kan sambutan di depan puluhan lansia dan belita. Dan memberikan bantuan susu dan makan lainnya yang diserahkan langsung kepada kader posyandu dan para lansia di dua kecamatan tesebut.

Dalam sambutannya, Nur Fi-triana, mengatakan, posyandu diharapkan tidak hanya sebagai simbol yang berada di setiap desa di Kabupaten Sumenep. Namun, keberadaan posyandu mampu menekan angka penderita gizi bu-ruk dan angka belita kurang gizi. ”Jadi dengan adanya posyandu itu, diharapkan mampu mengu-rangi angka kematian ibu dan juga kematian anak setiap tahunnya,” katanya.

Ia menegaskan, keberadaan

posyandu itu harus tepat sasa-ran dan tepat penggunaan. ”Jadi jangan hanya ikut perlombaan saja yang bekerja optimal. Di luar pelombaan juga dimaksimalkan. Sehingga keberadaan posyandu benar-benar bisa menciptakan lansia yang produktif dan belita yang sehat sejahtera,” tandasnya.

Setelah memberikan sambu-tan, istri orang nomor satu di Ka-

bupaten Sumenep itu didampingi wakil ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumenep menyam-bangi sejumlah belita dan lansia. Bahkan Nur Fitriana sempat berd-iskusi panjang mengenai keseha-tan dengan para perawat dan para lansia. Tidak hanya itu, Nur Fitri-ana juga sempat membeli keraji-nan hasil olahan para lansia.

Tim penilaian perlombaan Pos

Pelayanan Keluarga Berencana - Kesehatan Terpadu (Posyandu) yang direncanakan berlansung hingga tanggal 23 September mendatang, melibatkan banyak instansi, di antaranya Dinas Kes-ehatan sebagai leading sektor, Tim Penggerak PKK kabupaten, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Disperta), Dinas Sosial (Dinsos) dan BPMP & KB. (adv/edy)

PKK Minta Pelayanan Posyandu Lebih Optimal

Advertorial

RABU 11 SEPTEMBER 2013 NO.0196| TAHUN II4 PAMEKASAN

HARGA RUMPUT LAUT. Petani menjemur rumput laut di Pantai Jumiang, Pamekasan, Jatim, Senin (9/9). Pada musim tanam tahun ini, harga rumput laut terus mengalami kenaikan dibanding pada musim sebelumnya. Harga komoditas tersebut naik dari Rp 10.700 per kilogram kering menjadi Rp 11.500 per kg kering.

Ia dinonaktifkan seba-gai guru dan ditarik ke Kan-tor Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Pamekasan, Kota, sebagai pegawai non job.

Kepala Dinas Pendidikan (Ka Disdik) Pamekasan Muh. Yusuf Suhartono mengatakan sanksi yang dijatuhkan ter-hadap AR, hanya bersifat se-mentara, karena sanski tetap masih menunggu keputusan Bupati.

Dia jelaskan langkah ini diambil Disdik guna melaku-kan perbaikan dan menjaga kondusifitas di SD itu. Sebab jika tidak segera dilakukan penanganan, khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang mungkin timbul akibat kekecewaan masyarakat mau-pun dari wali murid yang ber-sangkutan.

Jika hal itu terjadi dipasti-kan dapat mengganggu kegia-tan belajar mengajar (KBM) di sekolah itu. Sehingga pihakn-ya segera mengambil tindakan meski masih bersifat semen-tara.

“Sanksi ini masih bersifat sementara, karena sanksi per-manennya menunggu kepu-tusan bupati. Dengan tidak mengajarnya AR di sekolah itu, maka siswi dimaksud tidak jadi pindah sekolah, karena

sudah kelas enam,” katanya.Bupati Pamekasan Ach-

mad Syafii menyatakan sudah mengambil langkah-langkah dalam menangani permasalah tersebut. Di antaranya sudah menginstruksikan Disdik dan Inspektorat untuk melakukan penyelidikan terhadap oknum guru itu. Hal ini dilakukan ka-rena perbuatan tersebut sudah mencoreng nama baik Kabu-paten Pamekasan sebagai kota pendidikan.

“Kami sudah menyiapkan sanksi tegas untuk oknum guru itu, jika terbukti melaku-kan tindakan tak terpuji terse-but,” katanya.

Dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru salah satu SD negeri di Kecamatan Pamekasan ini terungkap saat ayah korban berinisial ES tak sengaja mem-baca tulisan dalam buku har-ian siswi berusia 13 tahun itu. Di buku pribadi itu, siswi kelas VI SD itu dicium bibir oleh gu-runya, AR, di salah satu ruang kelas pada jam istirahat be-berapa hari sebelumnya.

ES akhirnya menemui AR di sekolahnya untuk meminta klarifikasi sekaligus melapor-kan kepada kepala sekolah pada Jumat (6/9) lalu. Kedata-ngannya mengejutkan pihak

sekolah karena korban tidak pernah menceritakan perbua-tan AR kepada guru lainnya.

Di hadapan wakil kepala sekolah, ES mendesak AR mengakui perbuatannya. Sebab, kelakuan AR mem-buat anaknya tidak betah di sekolah dan minta pindah se-kolah. Namun AR menyangkal tuduhan itu.

“Apa yang dikatakan se-muanya bohong. Saya hanya ingin mengajarinya dan saya tidak pernah menciumi anak itu. Kalau saya mau berbuat mesum bukan dengan anak seperti dia, tetapi saya bisa melakukannya dengan anak yang sudah SMA,” katanya.

Sebelumnya Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan meminta Dinas Pendidikan (Disdik) setempat memutasi oknum guru yang diduga melakukan pelecehan terhadap salah satu siswinya.

Hal itu untuk menghindari dampak dari tuduhan tersebut, baik terhadap guru yang di-tuduh maupun terhadap Dinas Pendidikan sebagai instansi pengayom lembaga pendidi-kan, sekalipun tuduhan terse-but belum tentu benar.

Wakil Ketua Komisi D DPRD, Juhaini mengatakan sekalipun kasus tersebut masih dalam penyelidikan in-ternal dan kebenarannya be-lum bisa dipastikan, namun upaya untuk menjaga nama

baik, sudah selayaknya dilaku-kan mutasi.

Juhaini meyakini tuduhan tersebut memiliki dampak kejiwaan baik terhadap guru yang dituduh maupun siswa yang mengaku menjadi kor-ban pelecehan. Bagi guru yang dituduh, kata dia, akan ada dampak kejiwaan berupa be-ban perasaan saat berada di lingkungan tugasnya karena mendapatkan tuduhan mel-akukan tindakan amoral.

“Sementara dampak bagi siswa yang menuduhnya, akan ada rasa khawatir dan beban perasaan terhadap guru yang dituduhnya. Demikian pula bagi siswa lain dikhawatirkan akan ada perasaan takut kasus serupa akan menimpa mereka di kemudian hari,” katanya.

Karenanya ia berharap agar Disdik segera melakukan mutasi terhadap guru yang dituduh melakukan tindakan pelecehan seksual, sambil menunggu hasil penyidikan internal yang dilakukan in-stansi tersebut dan Inspek-torat Kabupaten.

Juhaini enggan berkomen-tar tentang pengakuan salah seorang siswa di salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Pamekasan di dalam buku ha-riannya yang menyatakan tel-ah menjadi korban pelecehan seksual oleh salah seorang gurunya.

Sebab, kata dia, hal terse-but merupakan kewenangan

Dinas Pendidikan dan Inspek-torat Kabupaten untuk me-nilai kebenaran pengakuan itu didasarkan atas hasil penye-lidikan internal yang dilaku-kan.

Komisi D juga belum ber-encana memanggil pimpinan Sekolah Dasar tersebut untuk melakukan klarifikasi (mem-inta penjelasan) dan menya-takan masih menunggu hasil penyelidikan mendalam yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten.

Sekretaris Dinas Pen-didikan Pamekasan, Slamet Gustiantoko mengaku sudah membentuk tim untuk mel-akukan investigasi (penye-lidikan mendalam) terhdaap kasus tersebut. Tim tersebut sudah meminta keterangan korban, teman korban, guru yang dituduh melakukan pelecehan seksual. Sejauh ini, belum diperoleh gambaran hasil dari penyelidikan men-dalam tersebut. “Tim kami masih melakukan penye-lidikan dan proses itu masih berjalan. Sehingga hasilnya masih belum diketahui,” kata Slamet Gustiantoko.

Ia mengatakan jika hasil penyelidikan itu menyatakan kasus tersebut benar terjadi, maka Dinas Pendidikan Pame-kasan akan memberikan sanksi. Namun sanksi yang akan di-berikan itu akan bergantung pada tingkat pelanggaran yang dilakukan. (uzi/awa/muj/rah)

Oknum Guru yang Diduga Asusila DinonaktifkanPAMEKASAN- Dinas pendidikan (Disdik) Pame-kasan akhirnya menonaktifkan guru salah satu SD berinisial AR, yang diduga mencium bibir siswinya.

PAMEKASAN - Sebanyak 56 ribu keluarga miskin (gak-in) di Kabupaten Pamekasan dipastikan tidak akan men-erima dana Bantuan Lang-sung Sementara Masyarakat (BLSM). Setelah Pemerintah Kabupaten Pamekasan mel-akukan pendataan ulang ter-hadap gakin di wilayah itu, diketahui ribuan warga mis-kin itu tidak terdaftar sebagai penerima BLSM.

Kepala Dinas Sosial Tena-ga Kerja Dan Transimigrasi (Dinsosnakertrans) Pame-kasan, Bambang Edy Suprap-to mengatakan setelah pen-cairan BLSM tahap pertama, pihaknya menerima instruksi dari Pemprov Jawa Timur untuk mendata gakin yang tidak menerima BLSM.

Pihaknya segera mem-bentuk tim dan segera me-minta para camat melakukan pendataan sekaligus men-gusulkan data gakin yang tidak kebagian BLSM mela-lui Dinsosnakertrans. Dalam waktu yang singkat itu, data susulan gakin itu berhasil dikumpulkan. Namun Din-sosnakertrans harus melaku-kan pengetikan ulang karena sebagian data masih dalam bentuk tulisan tangan.

Setelah data itu rampung, pihaknya langsung mengirim ke Pemprov Jatim dalam bentuk manual dan softcopy. Sayangnya, usulan gakin yang dilaporkan itu belum ada tanggapan.

“Akibatnya, sampai pada batas waktu penyaluran ta-hap kedua, data mereka be-lum bisa diusulkan secara keseluruhan dan dipastikan belum bisa menerima BLSM. Apalagi kami hanya diberi waktu tiga hari untuk mel-akukan pendataan ulang,” katanya.

Bambang Edy Suprapto belum bisa memastikan gak-in yang diusulkan itu akan menerima BLSM susulan

atau kompensasi lain dari pemerintah. Sebab dalam instruksi yang disampaikan ke tingkat kabupaten tidak menyebutkan pemberian kompensasi kepada mereka.

Khairul Kalam, Wakil ket-ua DPRD Pamekasan mem-inta pihak terkait agar segera menindaklanjuti usulan itu dengan meminta konfirmasi ke Pemprov Jawa Timur. Hal ini dimaksudkan agar diper-oleh kepastian bagi gakin yang tidak kebagian BLSM. Sebab, pembagian BLSM yang diduga tidak tepat sasa-ran itu sudah menimbulkan kecemburuan sosial di kalan-gan masyarakat.

“Saya sangat mendukung terhadap upaya Pemprov Jawa Timur untuk mencari-kan solusi bagi para gakin itu. Makanya kalau memang ada sinyal baik dari pemrov, saya minta pihak terkait un-tuk segera meminta konfir-masi agar diperoleh kepas-tian,” katanya.

Sementara itu, jumlah penerima BLSM di Kabupat-en Pamekasan sebanyak 86. 397 rumah tangga sasaran (RTS), tersebar di 13 Kecama-tan se-Pamekasan. Jumlah penerima ini sama dengan jumlah penerima beras mis-kin (raskin) tahun 2013, yaitu 86. 397 RTS.

Dari total penerima itu, jumlah terbanyak berada di Kecamatan Batumarmar se-banyak 13. 634 RTS, Kecama-tan Proppo dengan jumlah penerima sebanyak 10. 974 RTS, disusul Kecamatan Waru, Pegantenan dan Ke-camatan Palengaan dengan alokasi 8 ribu RTS lebih

. Sedangkan jumlah pen-erima paling sedikit tercatat Kecamatan Galis sebanyak 2. 111 RTS atau lebih sedikit dari Kecamatan Pamekasan (kota) sebanyak 3. 439 RTS. (uzi/muj/rah)

KOMPENSASI

56 Ribu Gakin Tak Menerima BLSM

PAMEKASAN - Komisi D DPRD Pamekasan, Madura, meminta pemerintah kabu-paten setempat menertib-kan operasional klinik ilegal dan praktik dokter gadun-gan yang saat ini marak di wilayah itu.

“Pemkab melalui instansi terkait harus bertindak ce-pat menertibkan maraknya klinik ilegal di Pamekasan,” kata Wakil Ketua Komisi D DPRD Pamekasan Juhaini di Pamekasan, Selasa.

Juhaini mengemukakan hal itu menanggapi adanya kasus malapraktik oleh se-orang dokter gadungan di Pamekasan di Desa Pakong, Kecamatan Pakong.

Selain penertiban, ka-tanya, pemkab melalui instansi terkait, yakni Di-nas Kesehatan juga perlu memberikan sanksi kepa-da oknum yang membuka praktik pengobatan tanpa izin itu.

Ia mengatakan kasus malapraktik merugikan masyarakat, bahkan jika dibiarkan akan banyak warga yang menjadi kor-ban.

“Oleh karena itu, maraknya klinik ilegal di Pamekasan ini harus men-jadi perhatian serius pem-kab, apalagi sudah terjadi kasus malapraktik di salah satu klinik di Pamekasan ini,” kata Juhaini.

Kasus dugaan mal-apraktik di Pamekasan menimpa Suadeh alias Su-deh (42), warga Desa Tebul Timur, Kecamatan Pegan-tenan, Pamekasan, oleh oknum perawat bernama Bustami yang selama ini mengaku dokter spesialis bedah.

Dugaan malapraktik itu terungkap, setelah keluarga korban melaporkan kepada polisi atas kasus yang men-impa pasien yang ditangani

oknum perawat namun men-gaku dokter spesialis be-dah itu. Sebelumnya, pasien berobat ke klinik milik ok-num perawat bernama Bus-tami itu.

Kasus itu, terjadi pada 2012. Saat itu korban ber-nama Sudeh (42) datang ke “Klinik Harapan” yang men-jadi tempat praktik oknum itu di rumahnya di Desa Pa-kong, Kecamatan Pakong, Pamekasan.

Ketika itu, korban men-derita pusing-pusing. Oleh oknum perawat itu disa-rankan agar dioperasi pem-bedahan, karena dibagian punggung korban ada ben-jolan yang diduga sebagai penyebab dari penyakit yang dideritanya.

“Saat itu kami bilang pada si dokter itu, akan ru-juk ke rumah sakit di Pame-kasan,” kata saudara korban, Jumrah.

Akan tetapi, kata dia, Bustami justru meminta agar tidak dioperasi di ru-mah sakit, sebab dirinya juga bisa melakukan tinda-kan medis dan dia sendiri merupakan dokter spesialis bedah.

Atas saran Bustami itu, pasien kemudian dioperasi oleh oknum perawat itu di klinik setempat. Akan teta-pi, setelah operasi ternyata kondisi pasien tidak sembuh, bahkan pandangan mata kian buram, pendengaran terganggu, dan kemudian lumpuh.

“Kami lalu memeriksa ke rumah sakit Dr Soetomo di Surabaya, ternyata sarafnya putus akibat operasi yang dilakukan oleh Bustami itu,” kata Jumrah.

Bustami merupakan pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pamekasan sebagai per-awat di unit gawat darurat. (ant/rah)

KESEHATAN

DPRD Minta Pemkab Menutup Klinik Ilegal

PAMEKASAN- Jumlah desa di Kabupaten Pamekasan yang mengalami kekeringan makin bertambah. Saat ini, sedikitnya terdapat enam desa yang sebagian besar warganya mengalami kesulitan menda-patkan air bersih. Enam desa itu antara lain Desa Larangan-tokol, Branta Tinggi, Branta Pesisir dan Tlesah, Kecamatan Tlanakan, juga Desa Baddurih dan Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu.

Kondisi sumur warga di enam desa itu dinilai tidak layak konsumsi karena rasanya mulai payau dan ko-tor. Sehingga untuk memen-uhi kebutuhan air konsumsi, sebagian warga di enam desa itu, harus mencari ke luar desa. Sedangkan untuk keperluan mandi dan cuci, mereka tetap menggunakan air sumur.

Sebagian lainnya membeli air dari tetangga mereka yang

menjadi pelanggan PDAM de-ngan harga Rp 5 ribu setiap 25 liter atau mendatangkan menggunakan mobil tangki air seharga Rp 70 ribu dengan kapasitas tangki 6 ribu liter.

“Untuk mendatangkan air menggunakan mobil tangki, kami terpaksa patungan de-ngan tetangga lain, karena harganya yang menurut kami mahal. Selain itu, kami tidak memiliki tempat penampun-gan,” kata Mawaddah, warga

Desa Larangantokol. Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD) Ka-bupaten Pamekasan menya-takan telah menyiapkan satu armada mobil tangki air untuk membantu suplay air bagi de-sa-desa yang mengalami kek-eringan.

Pelaksana Tugas Kepala BPBD Pamekasan, Ismail mengatakan armada yang disiapkan tersebut merupa-kan bantuan dari BPBD Jawa

Timur. Hanya saja, kata dia, suplay air bersih itu baru akan dilakukan apabila ada permintaan dari pemerintah desa.

“Kami juga masih melaku-kan koordinasi dengan Dinas Sosial Pamekasan untuk me-nentukan sasaran distribusi bantuan air bersih ini. Karena sampai saat ini belum ada yang mengajukan permintaan bantuan,” katanya. (CR-1/muj/rah)

KEMARAU

Jumlah Desa yang Mengalami Kekeringan Bertambah

RABU 11 SEPTEMBER 2013 NO.0196| TAHUN II 5PAMEKASAN

PAMEKASAN - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Pamekasan men-yatakan belum dapat menen-tukan metode yang akan di gunakan dalam tes rekrut-men (penerimaan) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2013 yang akan diumumkan pada pertengahan bulan ini. Instansi tersebut masih men-unggu perintah dan panduan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Kepala BKD Pamekasan, Lukman Hedi Mahdiya men-gatakan ada dua metode tes yang ditawarkan Kemente-rian Pendayagunaan Apara-tur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Metode tersebut meng-gunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK) dan sistem Computer Assisted Test (CAT) atau tes sistem on-line.

Lukman Hedi Mahdiya mengatakan penentuan me-tode tes rekrutmen itu meru-pakan kewenangan Pemer-intah Provinsi Jawa Timur sebagai wakil pemerintah pusat dan akan dilakukan se-cara serentak di sebelas ka-bupaten/kota se-Jawa Timur yang memperoleh kuota rekrutmen CPNS. “Perten-gahan bulan ini akan mulai diumumkan. Nanti juga akan ada keterangan metode tes

yang akan digunakan dalam rekrutmen,” katanya.

Pada penerimaan CPNS tahun ini, Kabupaten Pame-kasan menerima kuota se-banyak 50 orang yang se-muanya merupakan formasi tenaga pengajar, meliputi 43 orang untuk guru kelas, dan 7 orang tenaga guru produktif, yaitu guru Sekolah Menen-gah Kejuruan (SMK). Seluruh formasi itu untuk sarjana Strata Satu (S-1).

Lukman menjelaskan dalam pengumuman itu nantinya juga akan diser-takan tempat tugas yang akan diisi CPNS yang diterima. Rencananya Pemerintah Kabupaten Pamekasan akan memp-rioritaskan penempatan pada kecamatan di wilayah utara di antaranya Ke-camatan Pasean, Batumar-mar, dan Waru, untuk men-gurangi kesenjangan guru di wilayah tersebut.

Kuota itu, kata Lukman, masih jauh dari kebutuhan yang sebenarnya. Sebab, kekurangan guru di Pame-kasan mencapai 852 guru. Meliputi guru SD sebanyak 598 orang, terdiri dari guru kelas sebanyak 517 orang, guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) se-banyak 36 orang, serta guru Pendidikan Agama Islam

(PAI) sebanyak 45 orang.Selanjutnya tingkat

SMPN sebanyak 101 orang, SMAN sebanyak 38 orang, dan kekurangan guru di SMKN mencapai 115 orang.

BKD Pamekasan sudah mengajukan tambahan kuota CPNS untuk formasi guru, tenaga kesehatan dan tenaga teknis lainnya ke Kemente-rian Pendayagunaan Apara-tur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) sebagai otorita rekrutmen PNS. Namun usulan tersebut belum mendapat tanggapan, sehingga BKD masih ber-patokan pada formasi yang sudah ditetapkan, yakni 50 formasi.

Sedangkan kebutuhan CPNS meliputi guru, tenaga kesehatan dan tenaga teknis lainnya di wilayah itu pada tahun ini diperkirakan men-capai lebih dari seribu orang menyusul banyaknya PNS yang sudah pensiun dan meninggal dunia selama dua tahun terakhir.

Selama pemberlakuan masa moratorium (pe-nundaan sementara) pen-erimaan PNS sejak 2010 lalu, jumlah PNS di Pamekasan yang pensiun setiap tahun-nya diatas 250 orang. Dari jumlah itu, terbanyak tena-ga guru pada Sekolah Dasar (SD). (CR-1/muj/rah)

CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

Pengumuman Penerimaan CPNS Menunggu Instruksi Pemprov

PERSIAPAN PETIK LAUT. Nelayan memindahkan tempat sesaji berupa replika ikan dan perahu untuk upacara Petik Laut, di Desa Lembung, Galis, Pamekasan, Jatim, Selasa (10/9). Upacara petik laut yang akan digelar Rabu (11/9) merupakan ungkapan rasa syukur warga setempat terhadap Tuhan YME atas keselamatan dan tangkapan ikan yang melimpah, sekaligus sebagai pelestarian budaya warisan leluhur.

Salah satu produsen tahu di Desa Teja Barat, Kecama-tan Pamekasan, Wasilah men-gaku tetap memproduksi tahu meski diakui keuntungannya sedikit, karena lonjakan harga kedelai yang terus merangkak naik selama beberapa pekan terakhir. Semula harga ke-delai impor sekitar Rp 8 ribu perkilo, namun saat ini sudah tembus Rp 9.500 perkilonya. Sedangkan kedelai lokal sudah hilang dari pasaran.

Wasilah mengaku meng-etahui adanya edaran dari KOPTI melalui media massa, namun ia tetap berproduksi tahu. Produksi ini terus di-lakukan karena permintaan tahu masih relatif stabil. Ia mengaku tidak ingin mengecewakan pengecer yang sangat bergantung pada keuntungan penjualan tahu. Selain itu, ia juga khawatir pelanggan pindah ke produs-en lain karena mereka tetap berproduksi.

“Saya tetap produksi tahu, meski keuntungannya sedikit. Kasihan pelanggan kalau tiba-tiba berhenti. Apalagi mereka yang tidak punya pekerjaan lain selain mengecer tahu,” katanya.

Dia jelaskan kenaikan harga bahan baku tahu ini

memang sangat memberat-kan produsen tahu. Sebab mereka juga harus melakukan penyesuaian harga agar tidak rugi. Semula ia menjual tahu seharga Rp 18 ribu perpapan, namun kini terpaksa dinaik-kan menjadi Rp 20 ribu per-papan.

Setiap satu papan, penge-car bisa memperoleh keun-tungan Rp 4 ribu karena tiap papan dipotong menjadi 24 biji. Sedangkan setiap biji tahu dijual seharga Rp 1000. Ada juga pengecer yang mengecilkan ukuran menjadi 48 biji dan dijual seharga Rp 500 perbiji.

Hal senada juga disampai-kan Saheli, salah satu produs-en tahu asal Desa Kertagena Laok, Kecamatan Kadur. Ia mengaku tetap memproduksi tahu meski keuntungannya sangat sedikit. Sebab, selain mengeluarkan biaya produksi cukup tinggi, ia juga masih mengeluarkan biaya trans-portasi pengiriman tahu ke pengecer.

Saheli mengaku terpaksa mengurangi ukuran dan me-naikkan harga tahu, agar usaha yang baru ditekuni se-tahun lalu bisa berjalan. Men-urutnya, pengurangan ukuran dan kenaikan harga tahu itu

banyak dikeluhkan pengecer namun ia berusaha untuk memberi pemahaman kepada pengecer. Sebab jika ukuran dan harga tetap, ia mengaku

bisa bangkrut.“Mau gimana lagi, ini su-

dah kadung saya tekuni. Kalau saya berhenti lantas saya mau kerja apa. Ini aja susahnya minta ampun, saya harus produksi sendiri dan mengan-tar ke pengecer. Kalau tidak

begitu saya bisa bangkrut,” katanya.

Pantauan di sejumlah pasar tradisional di Pame-kasan, penjualan tahu dan

tempe masih berjalan normal tanpa adanya sweeping sep-erti yang terjadi di beberapa kota besar, seperti di Sura-baya.

Dapat diberitakan, aksi sweeping pada pedagang tahu tempe ini, sesuai dengan su-

rat edaran yang disampaikan Koperasi Tahu Tempe Indo-nesia (KOPTI) pada sejumlah pedagang.

Dalam surat edaran itu

disebutkan mulai dari Senin (9/9) kemarin hingga Rabu (11/9) mendatang, para peda-gang tahu tempe se-Indonesia melakukan mogok berjualan. Aksi ini dilakukan agar harga tahu dan tempe bisa dinaik-kan.(uzi/muj/rah)

Produsen Mengabaikan Edaran KOPTI PAMEKASAN - Sejumlah produsen tahu di Pame-kasan masih tetap melakukan aktifitas produksi dan menyatakan tidak tahu-menahu soal surat edaran Koperasi Tahu Tempe Indonesia (KOPTI) yang mengingatkan produsen agar tidak melakukan akti-fitas produksi sampai Rabu (11/9) mendatang.

PAMEKASAN - Peris-tiwa kecelakaan maut yang melibatkan anak bungsu musisi terkenal Ahmad Dhani yakni AQJ, 13, di Tol Jagorawi, Jakarta, Timur, Minggu (8/9) dini hari, rupanya menginspirasi jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pame-kasan, untuk melakukan razian para pengendara di wilayahnya.

Selasa (10/9) siang, sejumlah anggota Satlantas Polres Pamekasan melaku-kan razia terhadap siswa yang mengemudikan ken-daraan bermotor dan tidak dilengkapi dengan surat-surat kendaraan bermotor seperti STNK dan SIM.

Hasilnya, sekitar 21 orang siswa terjaring dalam operasi tersebut. Sebagian besar siswa yang terjaring adalah siswa SMP dan SMA Kelas 1 di Pamekasan yang belum layak untuk mengemudi-kan kendaraan bermotor karena belum cukup umur. Mereka dibawa ke Mapol-res dan harus dijemput orangtua masing-masing untuk diberi pembinaan.

Kepala Satlantas Polres Pamekasan, Ajun Komisaris Bambang Sugiarto men-gatakan operasi tersebut akan terus dilakukan, untuk mengurangi dan mengantisipasi peristiwa kecelakaan yang disebab-kan oleh faktor kelalaian orangtua yang mengizin-

kan anak mereka yang belum cukup umur meng-endarai kendaraan bermo-tor, baik roda terutama roda empat.

“Apalagi saat ini sepertinya sudah menjadi kebiasaan, pelajar yang mengemudikan kendaraan bermotor ke sekolah, padahal menurut aturan yang berlaku mereka belum diperbolehkan,” katanya.

Selain melakukan razia, rencananya Polres juga akan melakukan sosial-isasi langsung ke sekolah-sekolah dan bekerjasama dengan pimpinan sekolah untuk membuat aturan yang melarang siswanya membawa kendaraan ber-motor ke sekolah.

Seperti yang diketahui, kecelakaan maut yang terjadi di Kilometer 8 Tol Jagorawi, Jakarta, Timur menyebabkan 6 orang meninggal dunia dan 9 orang luka berat karena kelalaian AQJ saat menge-mudikan kendaraan. Polisi juga menetapkan anak bungsu penyanyi Ahmad Dhani yang masih di bawah umur itu sebagai tersangka penyebab kecelakaan.

Sejumlah kalangan juga menyatakan peristiwa itu juga disebabkan oleh kelalaian orangtua yang mengizinkan anaknya yang masih di bawah umur mengemudikan kendaraan bermotor di jalan tol.(awa/muj/rah).

ANTISIPASI LAKA

Puluhan Siswa Terjaring Razia Lalu Lintas

Seorang polisi lalu lintas menghentikan pengendara sepeda motor yang dibawa oleh pelajar SLTA saat razia kendaraan bermotor di Jalan Padjajaran, Kota Bogor, Jabar, Selasa (10/9). Sedikitnya 25 pelajar SLTA dan SLTP ditilang karena tidak memiliki SIM.

PAMEKASAN - Sekitar 69 Kelompok Tani (Poktan) pendeder garam di Kabupaten Pamekasan yang mengajukan proposal bantuan Program Usaha Garam Rakyat (Pugar) kepada Pemerintah Kabu-paten (Pemkab) setempat akan menerima bantuan dari program tersebut secara ber-tahap. Tahapan penyerahan bantuan itu akan disesuaikan dengan kesiapan masing-mas-ing poktan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pame-kasan, Nurul Widiastuti mengatakan pada tahun ini dari sebanyak 171 poktan yang mengajukan proposal bantuan, sudah terdapat 103

yang telah menerima ban-tuan pugar.

Sisanya, akan dibantu se-cara bertahap sesuai dengan kesiapan administrasi yang menjadi persyaratan dalam pengajuan itu. Ia menarget-kan penyaluran dana bantuan pugar itu akan tuntas pada awal hingga pertengahan bu-lan ini.

“Target kami sebanyak 171 poktan yang akan men-dapatkan bantuan pada ta-hun ini. Pada bulan Juni lalu terdapat 103 kelompok yang sudah menerima. Sisanya akan disalurkan secara berta-hap sesuai dengan kesiapan masing-masing kelompok,” katanya.

Nurul menjelaskan pem-bagian secara bertahap itu, untuk mempermudah proses pendampingan ad-ministrasi yang menjadi tanggung jawab masing-masing kelompok penerima. Namun, ia menegaskan ta-hapan itu akan disesuaikan dengan kesiapan masing-masing tanpa harus men-unggu rampungnya per-syaratan dari sisa kelompok yang belum menerima.

Nurul menjelaskan aloka-si bantuan untuk masing-masing kelompok tidak akan sama. Sesuai dengan pan-duan pugar, kelompok lama akan mendapatkan bantuan maksimal Rp 12,5 juta se-

mentara kelompok baru akan mendapatkan bantuan mak-simal Rp 40 juta.

Ketua Komisi B DPRD Pamekasan, Hosnan Ahma-di meminta agar tim pen-damping pugar memaksi-malkan peran dan fungsinya melakukan pendampingan. Tim itu dinilai sangat mem-bantu untuk melengkapi ke-butuhan administrasi sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.

“Tenaga pendamping itu bisa membantu proses per-syaratan yang kurang itu. Sebab dikhawatirkan pended-er garam yang tergabung dalam poktan kurang mema-hami persyaratan administrasi

yang menjadi tanggungjawab mereka,” katanya.

Hosnan mengingatkan agar DKP segera menyalur-kan seluruh dana pugar yang dialokasikan untuk tahun ini, karena saat ini sudah memas-uki akhir musim kemarau, se-hingga dana bantuan tersebut benar-benar dirasakan man-faatnya.

“Beberapa bulan lagi akan memasuki musim penghu-jan. Karenanya saat ini masih musim kemarau dan proses produksi garam sedang ber-langsung, bantuan tersebut sebaiknya segera disalurkan agar bisa segera dimanfaat-kan,” kata Hosnan. (awa/muj/rah)

PENDEDER GARAM

69 Poktan Akan Terima Bantuan Pugar

RABU 11 SEPTEMBER 2013 NO. 0196 | TAHUN II6

Kami minta capaian-capaian terkait

dengan pelaksanaan program KF

sepanjang tahun 2010 sampai 2013

agar dipublikasikan, dan dinas pendidikan

dan DPR agar menangguhkan dana

KF tahun 2013,”

Abd Rahman Ketua Barisan Muda

Bangkit

SAMPANG

Dari delapan saksi, tujuh di antaranya adalah tim pe-nyidik kepolisian sedangkan satu lainnya dari keluarga kor-ban. Tujuh penyidik yang di-hadirkan tersebut adalah Iptu Siswo Dc Tarigan, AKP Syaiful Anam, Ibda Moh Imam, Brig-adir Sukardono dan AKP Siswo Handoko dari Polres Sampang, sedangkan dua saksi yakni Heru Maryanto dan Sumari dari Polda Jatim. Sementara dari keluarga korban Habib Ahmad, putranya, tidak bisa

memberikan kesaksian di per-sidangan.

Iptu Siswo DC Tarigan me-nuturkan, berdasarkan hasil introgasi saat penangkapan sahuri, warga yang berdomisili di Kota Surabaya itu menga-ku bahwa telah disuruh oleh terdakwa yang dilengkapi be-berapa barang bukti atas kasus pembunuhan. Sebab, Sahuri diancam oleh terdakwa Matta-wi akan dibunuh apabila tidak mau melakukan hal itu.

"Jadi Sahuri disuruh oleh

terdakwa (mattawi-red) untuk mengakui jika pembunuh alm Habib alwi merupakan Sahuri. Itu setelah Sahuri berdomisili di Kota Surabaya dijemput ke Sampang Madura, dan itu dengan barang bukti berupa clurit dilumuri darah ayam dan kaos pelaku," ucapnya di-hadapan jaksa.

Berdasarkan pantauan Ko-ran Madura, sidang itu sempat diskor waktu dengan alasan para anggota sidang termasuk majelis hakim, jaksa penun-tut umum, penasehat hukum, dan lainnya untuk menunai-kan sholat zuhur dan kembali menggelar persidangan pada pukul 14.00 WIB.

Menanggapi sidang terse-but, Kepala Pengaadilan Negeri sampang Purnomo Amin Tjahjo

mengatakan, pemanggilan 8 orang saksi di antaranya 5 ang-gota Kepolisian Sampang, serta 2 orang saksi dari Polda Jatim dihadirkan guna tim penyidik terjun ke TKP yang diperintahk-kan oleh polres untuk mencari tau asal usul dalam pembunu-han secara jelas. "Intinya seper-ti guna mencari kejelasan yang dikaitkan juga dengan sejumlah foto hasil rekonstruksi anggota tim penyidik," jelasnya.

Dirinya juga menambah-kan, dalam sidang keterangan saksi juga 1 orang saksi tak hadir yakni Habib Ahmad Ali. Namun, jika dalam peman-ggilan selama 3 kali tanpa ada keterangan jelas pihaknya akan melakukan pemanggi-lan paksa. Mengingat, posisi Habib Ahmad Ali merupakan

kunci keterangan saksi dalam kejadian itu.

"Sesuai dengan KUHP jika kita panggil 3 kali tidak hadir kita lakukan panggilan paksa, karena selama ini kita sudah memanggil sekitar 2 kali pang-gilan. Apalagi motif dari kejadi-an ini Habib Ahmd Ali sangat diperlukkan sekali," paparnya.

Sidang lanjutan tersebut berlangsung aman. Namun, dari agenda pemeriksaan ke-terangan saksi saat meng-hadirkan 8 orang saksi terse-but para keluarga terdakwa dengan keluarga simpatisan korban alm Habib Alwi sempat adu mulut yang dilontarkan dengan aksi orasi di depan pengadilan. Sehingga menjadi tontonan para pelintas jalan. (ryn/lum)

Kejari Datangkan 7 PenyidikSAMPANG – Kejaksaan Negeri Sampang, Selasa (10/9) sekitar pukul 10.30 Wib kembali menggelar sidang pembunuhan Habib Alwi (50), warga Desa Batu Poro Barat, Kecamatan Kedungdung, dengan terdakwa Mattawi. Agenda sidang tersebut pemerik-saan keterangan saksi.

SIDANG LANJUTAN. Pemeriksaan keterangan saksi atas pembunuhan almarhum Habib Alwi dengan terdakwa Mattawi (foto kiri) di Pengadilan Negeri Sampang, Selasa (10/9). Simpatisan korban alm Habib Alwi berorasi di depan pengadilan saat sidang berlangsung.

SAMPANG - Peserta Ra-pat Paripurna di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang tentang penyam-paian laporan Pansus RPJMD Kabupaten Sampang banyak yang keluar, Selasa (10/9). Namun, meskipun anggota dewan banyak yang keluar rapat tersebut masih dinya-takan quorum.

Sebelum rapat paripur-na tentang penyampaian laporan pansus rencana pembangunan jangka me-nengah daerah (RPJMD) dimulai, anggota dewan ba-nyak yang tidak masuk ke ruangan rapat meskipun pejabat eksekutif sudah da-tang memasuki lebih awal dibandingkan dengan ang-gota dewan. Ketika rapat tersebut dimulai nampak beberapa anggota dewan ke-luar ruangan .

Dalam laporannya Sekre-taris DPRD Sampang Sudar-manto menyampaikan, ang-gota dewan yang ikut rapat sebanyak 30 anggota dan itu sudah memenuhi kuorum karena dalam aturannya sep-erempat lebih dua dari ang-gota dewan yang ikut rapat sudah memenuhi quorum.

Sementara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Imam Ubaidillah mengatakan, anggota dewan yang keluar ketika pelaksanaan rapat itu haknya mereka, karena yang paling penting bagi dia sudah kuorum. Akan tetapi seharusnya mereka menga-takan dengan sebenarnya karena paripurna merupa-kan kewajibannya untuk menghadiri dan apabila ada yang tidak setuju dengan hasil pansus seharusnya in-struksi bukan tidak meng-hadiri paripurnanya,

Lanjut Imam, rapat paripurna itu adalah kewa-jiban anggota dewan urusan tidak setuju dengan sebuah keputusan atau kebijakan itu haknya semua anggota dewan bukan malah me-ninggalkan paripurnanya karena merupakan sebuah kewajiban yang harus diiku-ti. “Kalau mereka tidak setu-ju seharusnya mereka me-ngatakan tidak setuju karena paripurna merupakan kewa-jiban semua anggota dewan dan ini memang sudah me-menuhi kuorum sesuai de-ngan tata tertib kita,” ucap-nya. (jun/lum)

RAPAT PARIPURNA

Anggota Dewan Banyak yang Keluar

SAMPANG - Mahasiswa dari Barisan Muda Bangkit mendatangi kantor Dinas Pendidikan Sampang. Audi-ensi itu untuk menyampa-ikan kurang maksimalnya program keaksaraan Fung-sional (KF) di Kabupaten Sampang, sehingga angka buta aksara masih tinggi.

Mahasiswa ditemui lang-sung oleh Kabid Pendidikan Non Formal dan Informal. Mahasiswa mengatakan, program KF tidak tereal-

isasi secara efektif. Katanya, KF seharusnya fokus pada bagaimana cara masyarakat untuk menggunakan keak-saraan dalam sehari-hari.

Ketua Barisan Muda Bangkit Abd Rahman dalam pernyataan sikapnya mende-sak pemerintah Kabupaten Sampang untuk mengevalu-asi program KF, dan juga membentuk jadwal program KF sesuai dengan kebutuhan peserta belajar.

Selain itu, mereka me-

minta agar dinas pendi-dikan melakukan tras-nparansi anggaran dan mempublikasikannya terhi-tung sejak tahun 2010 sam-pai tahun 2013.

“Kami minta capaian-capaian terkait dengan pelak-sanaan program KF sepanjang tahun 2010 sampai 2013 agar dipublikasikan, dan dinas pendidikan dan DPR agar me-nangguhkan dana KF tahun 2013,” ujarnya

Sementara Kepala Dinas Pendidikan melalui Sekre-tarisnya Sumadi mengata-kan, apabila ada yang pedu-li dengan pendidikan serta untuk memajukan pendi-dikan dia mengapresiasi terhadap itu. Akan tetapi, banyak masyarakat yang masih belum memahami program KF sehingga dalam menyampaikan informasi juga salah.

Menurutnya, untuk me-nentukan jadwal juga harus berdasarkan musyawarah se-hingga ketika mereka turun ke bawah menerima infor-masi yang salah, sehingga itu yang tidak dipahami. Bagi dia yang disampaikaan oleh BMB tidak relevan dengan kenya-taan yang ada dilapangan, ka-rena kekurangannya memang masih ada keterbatasan dana untuk menampung semua masyarakat karena masih me-lakukan tahapan.

“Jumlah buta aksara sam-pai saat ini kurang lebih masih tersisa 79 000, dan kami juga memberikan rangsangan de-ngan memberi hadiah per-lengkapan dapur agar mereka lebih tertarik untuk belajar karena untuk mengajak usia yang tua dalam mengikuti pelajaran juga sulit tanpa di-beri dengan rangsangan itu,” ujarnya. (jun)

EVALUASI PROGRAM KF

Mahasiswa Beraudiensi

SAMPANG – Ketua BPD Syaiful Anwar mengaku ke-cewa dengan camat Omben. Pasalnya, rencana pembentu-kan panitia pemilihan kepala desa (P2KD) di Desa Astapah Kecamatan Omben, Selasa (10/9) ditunda sampai tiga minggu kedepan. Hal itu dise-babkan dua anggota BPD dari pihak kepala desa lama tidak hadir dalam rapat tersebut.

Syaiful Anwar mengatakan, rapat koordinasi rencana pem-bentukan P2KD sudah disah-kan oleh muspika Kecamatan Omben. Menurutnya, pemben-tukan P2KD seharusnya enam bulan sebelum masa jabatan kepala desa berakhir, namun sampai sekarang masih belum dibentuk dan terkesan mengu-lur-ngulur waktu sampai tiga tahapan dan dalam satu tahap waktunya satu minggu dan ala-sannya pun karena aturannya seperti itu.

Perwakilan dari tokoh masyarakat Astapah, Usman

(35), menambahkan, selama mengikuti rapat sebenarnya sudah dinyatakan sah oleh camat Omben. Cuma untuk pembentukan P2KD masih menunggu dari anggota BPD yang tidak bisa hadir dalam rapat tersebut.

Setelah itu sepenuhnya di-serahkan kepada ketua badan permusyawaratan desa (BPD) karena jumlah BPD sebanyak lima orang dua dari anggota tersebut tidak hadir dalam ra-pat, dan mulai dari sekarang dalam tiga minggu kedepan

masih belum bisa hadir maka ketua BPD akan tetap mem-bentuk P2KD karena mereka pihak dari kepala desa lama.

“Berhubung dua anggota BPD tidak bisa hadir dalam rapat sehingga tidak bisa ter-bentuk dan mulai besok ketika

diberikan undangan masih be-lum juga hadir sampai tiga kali maka ketua BPD akan terpaksa membentuknya, akan tetapi kalau misalkan dalam jumlah lima anggota bisa berkumpul maka akan secepatnya akan terbentuk” jelasnya kepada Koran Madura.

Ditempat terpisah, Camat Omben Yudhi Adi Dharta me-ngatakan, tidak ada tahapan dalam pembentukan P2KD asalkan anggota BPD sudah lengkap. Tinggal melaksana-kannya. Akan tetapi kalau misalkan masih belum leng-kap maka harus ditunda dulu karena itu memang aturan dan apabila sampai tiga kali tidak bisa hadir maka bisa di-jalankan sampai penetapan.

“Tidak ada tahapan dalam pembentukan P2KD akan tetapi rapatnya harus dijalan-kan kalau anggota BPDnya lengkap maka meskipun besok mulai bisa dilaksanakan” ucapnya. (jun)

RAPAT PEMBENTUKAN P2KD

Badan Permusyawaratan Desa Kecewa pada Camat

Rapat koordinasi rencana pembentukan P2KD Astapah yang dihadiri Muspika Kecamatan Omben serta tokoh masyarakat, Selasa (10/9).

Ketua LSM Lingkaran Rakyat Sampang (LIRAS) Alan Kaisa mengaku sangat prihatin dengan penanganan PKL yang terkesan dibiarkan oleh Pemkab Sampang. Kata-nya, mestinya jika pemerintah benar-benar ingin menyele-saikan persoalan PKL yang berada di tempat terlarang, mau tidak mau harus diberi-

kan tempat alternatif yang tidak melanggar perda dan perbup.

"Selama ini penanganan PKL hanya ditertibkan agar tidak berjualan di tempat terlarang, seperti di depan Pasar Srimangunan Sampang, depan RSUD Sampang, dan sejumlah trotoar jalan pro-tokol di Kabupaten Sampang.

Pilihan penertiban PKL ini sangat tidak efektif dan mem-buat sejumlah PKL akan kem-bali lagi saat razia Satpol PP telah usai. Bahkan terkesan penertiban tersebut hanya kondisi tertentu jika ada tamu pejabat yang berkunjung di Kabupaten Sampang,” tegas-nya.

Keberadaan PKL yang berada di sepanjang jalan yang tidak diperbolehkan oleh perda nomor 27 Tahun 2002 Pasal 9 dan 11 tentang Lokasi Terlarang Bagi Para PKL, ka-tanya, jika perda yang sudah dibuat tetapi pihak pemkab tidak melaksanakan, hal itu

jelas sudah melanggar perda sendiri dan bisa dilaporkan pada ranah hukum. Pihaknya berharap pihak pemda serius membuat lokasi khusus bagi para PKL agar tidak melang-gar perda dan ketertiban umum bagi pengguna jalan yang melintas.

Sementara di tempat lain, kasatpol Sampang Ham-dani saat dikonfirmasi terkait keberadaan PKL yang berada di sejumlah tempat terlarang, ia menjelaskan pihaknya sudah selalu berkoordinasi untuk melakukan penertiban terhadap PKL yang berada di tempat yang perda larang.

“Terkait persoalan klasik tersebut, bahwa usai dilaku-kan penertiban PKL akan kembali lagi, pihak Satpol PP secara aktif terus melakukan koordinasi dengan pihak lain untuk menemukan solusi agar PKL bisa mencari nafkah tetapi ditempat yang tidak melanggar perda. Dalam hal ini Satpol PP akan berkoordi-nasi dengan Dinas Koperasi Sampang untuk melakukan penataan PKL di tempat ter-tentu yang tidak mengganggu ketertiban umum khususnya para pengguna jalan yang se-dang melintas,” pungkasnya. (hol/lum)

Pemerintah Belum Mampu Menertibkan PKLSAMPANG - Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang dilakukan Satpol PP di sejumlah tempat yang dilarang dinilai tidak efektif. Pasalnya, penertiban PKL di Kabupaten Sampang selama ini hanya bersifat sementara dan tidak menyelesaikan persoalan inti.

Sejumlah PKL berjualan di depan Pasar Srimangunan Sampang, Selasa (10/9)

MELANGGAR KEINDAHAN KOTA

Saksi dari Keluarga Korban Tidak Menghadiri Persidangan

RABU 11 SEPTEMBER 2013 NO. 0196 | TAHUN II 7

BANGKALAN – Meski tak ada aturan baku mengenai waktu yang ditentukan dalam menyusun Rancangan Peratu-ran Daerah (Raperda), DPRD Bangkalan menganggap aneh jika 11 Raperda bisa selesai dalam waktu yang singkat. Sebab dalam melakukan per-bandingan dengan kabupaten lain, hanya Kabupaten Bang-kalan yang paling cepat dalam penyusunannya.

”Bukan mengenai baik atau tidak baik pengerjaan lebih ce-pat, melainkan pengkajian yang cermat sehingga tidak terkesan asal-asalan,” kata Wakil Ketua DPRD Bangkalan, Musawwir, kemarin (10/9).

Dia menjelaskan dalam Fo-

rum Rapat Prolegda se-Indone-sia, pimpinan DPRD dan Baleg se-Indonesia yang difasilitasi Badan Diklat Kemendagri di Ja-karta, di situ jelas sekali kalau banyak keluhan dari berbagai macam kabupaten tentang pe-nyusunan Raperda.

Salah satunya, poin pen-ting yang bisa dikaji mengenai keluhan dari Kabupaten Bo-jonegoro. Mereka mengeluh-kan tentang adanya dua perda yang harus selesai dalam jang-ka waktu dua bulan.

”Dalam forum tersebut saya kaget dan melakukan perbandingan dengan kabupt-en Bangkalan. Para peserta diklat hanya tertawa, saat saya menjelaskan kalau dalam

waktu satu bulan, kabupaten Bangkalan bisa membuat ba-nyak Raperda,” jelasnya.

Dari situ, ke depan semua lembaga baik Eksekutif maupun Legislatif sendiri, harus lebih cermat mengeluarkan produk hukum yang akan dijadikan acuan. Sebab tanggung jawab mengenai pengaruh peraturan yang telah dibuat tersebut akan berdampak terhadap kepen-tingan umum.

Menurut Musawwir, sete-lah Raperda tersebut diting-katkan menjadi Perda, peratu-ran tersebut bersifat mengikat masyarakat Bangkalan. Kalau tidak cermat dalam menyusun tentunya kurang baik. Sebab se-Indonesia tidak ada yang

bisa melakukan penyusunan satu Raperda dalam waktu satu Minggu, kecuali kabupa-ten Bangkalan.

”Cepatnya penyusunan Raperda ini, entah merupakan kelebihan atau pun kekurang-an perlu dilakukan introspeksi terhadap situasi ini. Intinya, tujuan Perda tersebut tentun-ya untuk meningkatkan PAD,” terangnya.

Dia menambahkan, kalau ke depan ditemukan produk hukum yang kurang baik, tanggung jawab kepada masyarakat seperti apa. Pada-hal sesuai fungsi legislasi, Per-da tersebut tidak membeban-kan terhadap masyarakat dan menghasilkan PAD. ”Hal itu

jelas kan akan dimintai per-tanggungjawaban,” imbuhnya.

Paling tidak, lanjutnya, poin dan item dari setiap pe-rubahan perda harus dikaji dulu dengan seksama. Tentu-nya, membutuhkan waktu.

Selain itu, dia menilai adanya publik hearing saat penyusunan suatu Raperda, kalau hanya sebagian perwak-ilan saja yang datang tentu-nya hasilnya tidak maksimal. Karena, semua elemen sama-sama bertanggung jawab.

”Kedepan, produk Perda harus menguntungkan semua pihak. Artinya, slogan dari rak-yat, oleh rakyat, untuk rakyat benar-benar terlaksana dengan baik,” ujarnya. (ori/rah)

BANGKALAN

”Bukan milik PU Bina Mar-ga,” ucapnya.

Penolakannya itu tidak singkron dengan pernyata-an Kasie Penyehatan Jalan PU Bina Marga, Yudistira Azis. Menurut pria berbadan gemuk

ini, ada proyek jalan penye-hatan lingkungan yang sudah diberikan kepada desa Lerpak. Bahkan, pihaknya berjanji akan mengkroscek dan men-injau kembali. Proyek jalan di desa Lerpak tersebut kemu-

dian terungkap tidak sesuai dengan bestek, sehingga harus dipertanggungjawabkan oleh pihak terkait.

Adapun proyek lingkungan yang ada di desa Lerpak terse-but, berdasarkan keterangan kasie tersebut masing-ma-sing senilai senilai Rp 60 juta. Meski pun pihaknya tak me-nyebut secara pasti terletak di dusun mana yang dimaksud tak sesuai bestek. Karena ber-dasarkan data yang dimiliki kasie tersebut tidak tercantum nama dusunnya.

Selain itu, dirinya menga-

ku telah menerima laporan perbaikan, jalan tersebut bah-wa sudah selesai pengerjaan dan berjanji akan meninjau kembali secara langsung.

”Oleh karena itu, kami akan mengkroscek terlebih dahulu lokasi yang dimaksud. Sebab, kami butuh koordina-si,” terangnya.

Seperti yang telah diketa-hui, proyek jalan yang diten-garai asal-asalan tersebut di-adukan kepada pihak PU Bina Marga oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lantaran pengerjaan dalam perbaikan

jalan disinyalir tak sesuai bestek. Mereka menduga program bantuan perbaikan jalan di desa Lerpak, merupa-kan wewenang dari PU Bina Marga.

Dengan membawa sekan-tong bahan material yang di-pakai dalam perbaikan jalan yang tepat berada di dusun Tambes dan Dusun Lantong menuju dusun Paka’an, mere-ka menunjukkan kepada salah satu Kasie dinas PU Bina Mar-ga, karena kepala dinas yang bersangkutan tidak berada di tempat. (ori/rah)

PU Bina Marga Tak MengakuiBANGKALAN – PU Bina Marga dan Pengairan me-nyatakan proyek perbaikan jalan di desa Lerpak bukanlah kewenangannya. Kepala dinas terkait, Taufan Zariansyah mengaku pekerjaan jalan terse-but merupakan kewenangan lembaga lain. Dia tak menyebut secara pasti lembaga bertanggung jawab yang dimaksudnya.

BANGKALAN - Satuan Lalu Lintas Polres Bang-kalan merazia puluhan pelajar setempat yang bersekolah menggunakan sepeda motor dan tidak memiliki kelengkapan berkendara, terutama surat izin mengemudi (SIM). Razia tersebut sebagai an-tisipasi dan untuk menekan maraknya kecelakaan yang tidak sedikit melibatkan para pelajar.

Hasilnya, operasi yang dipusatkan di depan termi-nal Jl. Soekarno-Hatta ini, tak kurang dari 26 pelajar bermotor diberi surat tilang. Sebab mereka tidak memiliki SIM dan masih berumur di bawah 17 tahun. Dalam atu-rannya, umur di bawah 17 tahun tidak diperbolehkan mengendarai kendaraan bermotor.

"Rata-rata pelajar yang ditilang ini mereka tidak memiliki SIM C. Dalam aturan belum diperbole-hkan untuk mengendarai kendaraan bermotor," ujar Kasatlantas Polres Bangka-lan, AKP Yusis Budi.

Menurut Yusis, razia penertiban tersebut merupa-kan upaya preventif kepoli-sian dalam meminimalkan risiko angka kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar. Seringkali, kecelakaan yang melibatkan para pelajar dapat berakibat fatal bagi pengendara, seperti yang te-lah terjadi di beberapa dae-rah di Indonesia. Oleh sebab itu, antisipasi sejak dini bagi usia prosuktif dirasa sangat

penting dilakukan."Operasi penertiban

akan terus dilakukan secara optimal agar tidak ada lagi pelanggaran yang dilaku-kan oleh pelajar dan dapat menekan terjadinya angka kecelakaan," ungkapnya.

Yusis berharap pe-nertiban dan pemberian sanksi tilang di tempat itu bisa menjadi shok terapi bagi pelajar maupun orang tua/wali murid agar lebih selektif dalam memberi izin penggunaan kendaraan ber-motor, baik saat bersekolah maupun aktivitas di luar kepentingan sekolah.

"Pelajar itu sudah jelas belum memiliki SIM C, kami sarankan kepada orang tua untuk tidak memberikan fasilitas kendaraan bermotor kepada anaknya karena me-mang tidak dibolehkan dalam aturan," jelasnya.(dn/rah)

KELENGKAPAN BERKENDARAAN

Polisi Menilang Pelajar yang Tidak Memiliki SIM

DITILANG. Puluhan pelajar yang ditilang oleh polisi karena tidak memiliki surat izin mengemudi. Razia ini dipusatkan di depan terminal Jl. Soekarno-Hatta Bangkalan, Selasa (10/9). Razia tersebut sebagai antisipasi dan untuk menekan maraknya kecelakaan yang tidak sedikit melibatkan para pelajar.

Rata-rata pelajar yang ditilang ini

mereka tidak memiliki SIM C.

Dalam aturan belum diperbolehkan

untuk mengendarai kendaraan bermotor,”

AKP Yusis BudiKasatlantas Polres

Bangkalan

BANGKALAN – Niat hati membawa kabur sebuah se-peda motor, namun sebelum aksinya berhasil, justeru mendapat sial. Itulah yang dialami Mat Muji, tersangka curanmor di sekitar pasar Arosbaya, Selasa (10/9) pukul 10 pagi. Tersangka babak be-lur dihakimi massa setelah diteriaki maling oleh penjaga parkir.

Mat Muji (30), menjadi bulan-bulanan massa setelah tertangkap basah membawa lari sebuah sepeda motor di kawasan Pasar Arosbaya, Kecamatan Arosbaya, Bang-kalan. Pelaku yang dikenal sebagai warga Desa Tambe-gan, Kecamatan Arosbaya, hendak mengambil sebuah sepeda motor Yamaha Jupi-ter warna merah hitam de-ngan No Pol L 2106 NC, milik Maisurah (29), warga Desa Karang Duwe Kecamatan Arosbaya.

”Pelaku melancarkan ak-sinya di tempat parkir milik Ainur Rafik di pasar Aros-baya, sepeda motor itu sem-pat mau dibawa kabur dan mesin sudah dihidupkan. Namun pelaku yang tidak

mengetahui kalau cakram depan motor digembok, ke-tika tersangka akan mengge-ber motor curiannya, pelaku jatuh bersama sepeda mo-tor itu,” ujar Kasat Reskrim Polres Bangkalan, Iptu Andy Purnomo,SH.

Andy menjelaskan sete-lah pelaku jatuh dan diketa-hui oleh penjaga parkir lang-sung diteriaki maling hingga pelaku berhasil di kepung massa dan langsung dihaki-mi hingga babak belur. ”Ang-gota patroli Polsek Arosbaya datang ke TKP langsung mengamankan pelaku dan langsung membawa pelaku ke Puskesmas terdekat un-tuk perawatan medis, aki-bat luka di bagian kepalanya yang cukup parah setelah dipukuli massa,” terangnya.

Tersangka, sambung Andy, saat ini sudah diaman-kan di Polsek Arosbaya guna proses sidik untuk dikem-bangkan atas jaringan pelaku curanmor lainnya. Pihak ke-polisian menyatakan ter-sangka akan dijerat dengan pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan hukuman 5 tahun penjara.(dn/rah)

PENCURIAN

Berniat Membawa Kabur Motor, Malah Dapat Sial

Mat Muji (30), warga Desa Tambegan, Kecamatan Arosbaya tersangka ranmor babak belur dihakimi massa.

RENCANA PERATURAN DAERAH

11 Raperda Selesai Kurang dari Satu Bulan

BANGKALAN - Petugas Satlantas Polres Bangkalan dibantu petugas Dishubkom-info setempat menggelar ope-rasi penertiban terhadap Mo-bil Penumpang Umum (MPU) plat hitam yang selama ini meresahkan MPU plat kuning di wilayah Bangkalan. Selain meresahkan, MPU gelap ini, tidak mengantongi izin trayek. Sehingga keberadaan MPU tersebut dinilai ilegal.

”Operasi plat hitam ini kami lakukan karena plat hi-tam sudah banyak berkeli-aran yang sering menaikkan penumpang dan tidak sesuai prosedur,” ujar Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP. Yusis Budi.

Penertiban tersebut, kata Yusis, dilakukan agar tidak lagi meresahkan MPU yang mengantongi izin. Sebab, se-lama ini, para pemilik MPU

plat kuning sering kali menge-luhkan maraknya MPU gelap yang berkeliaran di wilayah Bangkalan.

Dengan demikian, men-ertibkan keberadaan MPU plat hitam menjadi solusi konkrit terhadap keluhan selama ini.

”Bagi plat hitam yang ter-jaring operasi langsung kami tilang di tempat, agar mem-beri efek jera karena ia tidak memiliki izin untuk menaik-kan penumpang,” imbuhnya.

Bahkan, lanjut Yusis, pi-haknya tidak segan-segan

menyita MPU gelap tersebut. Terlebih bagi MPU plat hitam yang tidak dilengkapi oleh surat tanda nomor kendaraan (STNK).

Menurutnya, dengan tin-dakan tegas akan menjadi pelajaran bagi para pemilik

MPU tak berizin. Kedepannya, razia penertiban akan terus di-gencarkan untuk memberikan shockterapy dan tidak ada lagi MPU ilegal serta dapat mem-berikan kenyamanan terhadap pemilik MPU plat kuning.

”Razia seperti ini akan te-rus berlanjut sampai semua MPU memiliki izin. Jadi, tidak ada lagi MPU ilegal berkeliar-an,” tandasnya.

Sementara itu, Kasi La-lulintas Dishubkominfo Bang-kalan, Ariek Moein mengata-kan penertiban tersebut akan terus dilakukan secara berkala di beberapa titik di Kota Bang-kalan. Dengan harapan, dapat meminimalisir keberadaan MPU plat hitam. Disamping itu, kata Ariek, maraknya MPU plat hitam mempengaruhi omset pendapatan asli daerah (PAD) di sektor transportasi.(dn/rah)

MOBIL PLAT HITAM

MPU Gelap Mulai Ditertibkan

PENERTIBAN

Petugas Satlantas Polres Bangkalan saat merazia MPU plat hitam yang selama ini meresahkan MPU plat kuning di wilayah Bangkalan.

FOTO: doni heriyanto/koran madura

Terkait Proyek Perbaikan Jalan Desa Lerpak

RABU 11 SEPTEMBER 2013 NO.0196| TAHUN II8 SURAMADU

PERAHU HIAS. Nelayan menghias perahu, di Desa Lembung, Galis, Pamekasan, Jatim, Selasa (10/9). Puluhan nelayan di desa itu, menghias perahu mereka untuk memeriahkan upacara Petik Laut yang akan digelar Rabu (11/9).

Dari 24 raperda yang masuk ke balegda akan segara dipublikasikan di in-ternet. Sehingga nantinya, masyarakat dengan bebas dapat melihat dan menelaah

raperda yang telah ada. Ter-masuk juga bisa menyampai-kan masukan berupa kritikan, bahkan masyarakat juga bisa mengajukan keberatan de-ngan rasionalisasi yang da-

pat dipertanggung jawabkan.Ketua Balega DPRD Ka-

bupaten Sumenep Imam Mawardi mengatakan, dari 24 raperda yang telah terba-has, tetapi belum di tetapkan akan dimasukkan ke website, dan dapat dilihat langsung oleh masyarakat. “Apabila masukan-masukan, maka langsung bisa disampaikan melalui wabsit,” katanya, Se-lasa (10/9).

Tujuan di publisnya di in-ternet untuk memberikan kes-

empatan kepada masyarakat untuk menilai dan menim-bang apakah layak dilanjutkan atau tidak. “Karena kami ingin dalam hal ini masyarakat juga terlibat aktif, termasuk agar ada transparansi. Sehingga nantinya langsung bisa me-nilai, menimbang, dan kasih masukan terhadap beberapa raperda yang kami publis di internet,” jelasnya.

Dari 24 Raperda yang su-dah selesai di bahas di Baleg, menurut politisi PKB terse-

but, ada satu raperda yang dimungkinkan akan mema-kan waktu lama dan juga aka nada diskusi panjang, yaitu tentang pengolahan zakat. “Sebab soal raperda ini tern-yata mengundang pro dan kontra, karena melihat pen-golahan zamat yang selama ini dianggap bagus, tetapi masih dirasa kurang, agar pengolahan zakat itu lebih berdaya dalam rangka pen-gentasan kemiskinan,” pung-kansya. (sym/mk)

24 Raperda Akan Dipublikasikan

SUMENEP- Badan Legislasi Daerah (Balegda) pada tahun 2013 menerima Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) sebanyak 24. Kini, raperda yang ada di balegda belum sepenuhnya purna. Ada yang masih belum dibahas, setengah dibahas, dan ada juga yang sudah selesai dibahas.

SUMENEP – EAF (34), pegawai negeri sipil yang berprofesi sebagai perawat asal Desa Kalianget Timur, Kecamatan Kalianget, mel-akukan penipuan hingga ratusan juta rupiah. Modus penipuan berupa pinjaman uang dengan jaminan bunga rendah ini telah memakan banyak korban. Hasil peni-puan yang dilakukannya nilainya diperkirakan ratu-san juta rupiah.

Mahiyah, salah satu kor-ban penipuan EAF, mengata-kan, semula dirinya diiming-imingi pinjaman uang oleh pelaku dengan bunga ren-dah. Saat itu pelaku hanya meminta jaminan berupa BPKB mobil Avanza dan se-peda motor. Namun, setelah dipenuhi, uang yang diter-imanya tidak sebanding de-ngan hasil pegadaian BKPB miliknya itu.

“Saya hanya terima uang dari dia Rp 35 juta, tapi sete-lah saya mau lunasi dia bilang jangan dilunasi dulu. Kemu-dian saya tahu karena ada petugas finance,”paparnya, Senin (9/9).

Kapolres Sumenep, AKBP Mardjoko, menjelaskan, pelaku saat ini masih men-jalani pemeriksaan intensif. Namun berdasarkan bukti-bukti yang didapatkan pihak kepolisian, korbannya masih satu orang.

Pihaknya berjanji akan mengembangkan kasus peni-puan tersebut, sebab infor-

masi yang diterima pihaknya masih banyak korban lain-nya yang telah dikelabui oleh pelaku. “Berdasarkan bukti baru satu orang sebagai kor-ban. Rincian kerugian yang 35 juta rupiah,”paparnya.

Dia membenarkan bah-wa modus penipuan yang dilakukan pelaku berupa pinjaman uang dengan bungu rendah. Hal itu di-lakukan asal korban mem-berikan jaminan BPKB kendaraan atau mobil. Sayangnya oleh pelaku, BPKB tersebut digadaikan lagi oleh pelaku ke tempat lain dengan nominal pinja-man yang lebih tinggi.

Terungkapnya kasus penipuan tersebut bermula ketika salah satu korban hendak melunasi dan mau mengambil surat jaminan. Namun oleh pelaku, korban di suruh menunggu sampai waktu yang tidak pasti.

Mardjoko menegaskan, setelah pihak kepolisian me-nerima laporan dari korban dan mengumpulkan saksi-saksi, kemudian menangkap pelaku di rumahnya di peru-mahan Satelit Sumenep, un-tuk mempertanggungjawab-kan perbuatannya, saat ini pelaku masih diamankan di Polres Sumenep. “Pelaku bisa diancam dengan Pasal 372 dan 378 tentang Penipuan dan Penggelapan dengan ancaman hukuman empat tahun penjara,” tukasnya. (athink/mk)

KRIMINAL

Penipuan dengan Modus Jaminan BKPK

SUMENEP - Komisi Pe-milihan Umum (KPU) Kabu-paten Sumenep menyatakan Panitia Pemilihan Kecamatan

(PPK) Masalembu mengem-balikan logistik Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2013.

“Pada Selasa ini sekitar pukul 15.00 WIB, kapal yang dinaiki anggota PPK Masa-lembu untuk mengembalikan logistik pilkada ke Kantor KPU Sumenep telah sandar di Pelabuhan Kalianget,” kata komisioner KPU Sumenep Moh Ilyas.

Dari Kalianget, 67 kotak suara berisi berkas dan hasil pilkada tingkat kecamatan, desa, dan tempat pemun-gutan suara (TPS) di Masa-lembu itu diangkut dengan menggunakan truk ke Kantor KPU Sumenep di Kecamatan Kota.

“Pengembalian logistik Pilkada Jatim oleh PPK Masa-lembu ke Kantor KPU Sume-nep tertunda beberapa kali, akibat tidak ada kapal yang beroperasi gara-gara cuaca laut buruk,” ujarnya.

Ia mengatakan, kotak su-ara berisi berkas dan hasil pilkada tingkat kecamatan, desa, dan TPS itu seharusnya dikembalikan oleh anggota

PPK ke kantor KPU paling lambat pada waktu rekapitu-lasi penghitungan suara ting-kat kabupaten.

“Namun, PPK Masa-lembu mendapat toleransi dan permakluman, karena pemberangkatan kapal se-jak awal pekan lalu ditun-da gara-gara cuaca laut buruk. Pada Selasa ini, cuaca laut dinilai sudah kondusif dan selanjutnya ada kapal yang berangkat dari Masalembu ke Ka-lianget,” ucapnya.

KPU Sumenep menggelar rekapitulasi penghitungan suara pilkada tingkat kabu-paten pada Rabu (4/9) pekan lalu.

“Anggota PPK Masalem-bu juga tidak bisa menghad-iri rekapitulasi penghitun-gan suara pilkada tingkat kabupaten. Solusinya, keti-ka itu, kami menelpon ang-gota PPK Masalembu guna membacakan hasil pilkada tingkat kecamatan dan sua-

ranya diperdengarkan ke-pada semua peserta reka-pitulasi tingkat kabupaten,” kata Ilyas.

Pilkada Jatim 2013 yang digelar pada Kamis (29/8) diikuti oleh empat pasangan calon, yakni Soekarwo-Saiful-lah Yusuf, Eggi Sudjana-M Sihat, Bambang DH-MH Said Abdullah, dan Khofifah In-dar Parawansa-Herman S Su-mawiredja.

Sesuai hasil rekapitulasi penghitungan suara Pilkada Jatim 2013 tingkat kabupaten yang dilakukan oleh anggota KPU Sumenep, Khofifah-Her-man memperoleh 171.278 su-ara, Soekarwo-Saifullah Yusuf 162.591 suara, Bambang-Said sebanyak 126.282 suara, dan Eggi-Sihat sebanyak 14.355 suara.

Sumenep terdiri atas 27 kecamatan dan sembilan di antaranya berada di wilayah kepulauan dan salah satun-ya adalah Masalembu. (ant/mk)

PILGUB JATIM

PPK Masalembu Kembalikan Logistik Pemilukada Jatim

SURABAYA - Insti-tut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menggelar “Mlaku-mlaku Nang Tunjungan Mbarek ITS” (jalan-jalan ke Tun-jungan-Surabaya bersama ITS) untuk merayakan Dies Natalis ke-53 pada tahun ini.

“Kegiatan mlaku-mlaku itu merupakan yang pertama kali diadakan dalam peringa-tan Dies Natalis ITS, karena Jalan Tunjungan merupakan ikon heritage Kota Sura-baya,” kata ketua panitia penyelenggara Dies Natalis ke-53 ITS, Dr Ir Hidayat Soegihardjo Masiran MS, Selasa (10/9).

Selain itu, banyak sekali peninggalan sejarah yang merupakan potret perjuan-gan arek-arek Suroboyo pada 10 November 1948. “Ini merupakan salah satu upaya membantu program Pemer-intah Kota (Pemkot) Sura-baya untuk tetap menjaga sejarah,” ujarnya.

Pada acara tersebut, panita menggelar teatrikal drama perobekan Bend-era Merah Putih di Hotel Majapahit, juga Pasar Seni dan Teknologi yang mema-merkan hasil karya teknologi mahasiswa ITS, sekaligus hasil kerajinan dan makanan khas Surabaya.

Tak hanya itu, di tempat yang sama, juga akan dilak-sanakan pertunjukkan seni dengan menghadirkan artis ibukota, Yovie dan Nuno serta artis lokal yang sudah menasional, yakni Klan-thing.

“Para finalis ITS Mencari Bakat juga akan memeriahkan acara yang dipandu pembawa acara dari alumni ITS sendiri yang sudah cukup dikenal oleh para penonton TV di Indonesia, yakni Cak Lontong. Pokoknya, meriah, kalau nggak nonton akan rugi,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa ITS bakal memasuki usia ke-53 pada 10 November mendatang, namun panitia dies natalis akan menggelar serangkaian kegiatan me-narik yang dimulai dengan pembukaan peringatan Dies Natalis ke-53 ITS pada Rabu (11/9) malam.

“Jika pada tahun-tahun sebelumnya, pembukaan dies natalis selalu dilak-

sanakan siang hari, maka untuk tahun ini akan dilaksanakan pada malam hari. Tentunya, agar kuliah tetap bisa berjalan pada siang hari dan mengurangi adanya hal-hal yang tidak diinginkan seperti penon-ton yang pingsan karena kepanasan,” katanya.

Selain itu, rangka-ian acara dies natalis kali ini mengedepankan misi untuk “ITS lebih dekat de-ngan masyarakat”, karena itu penampilan Barong-sai dan drumband akan menyemarakkan upacara pembukaan.

“Karena itu, panitia juga menggelar kegiatan Mlaku-mlaku Nang Tunjungan Mbarek ITS untuk mengajak masyarakat lebih terlibat dalam dies natalis kali ini,” katanya.

Selanjutnya, ada pula Fun Bike ITS. Dengan melintasi jalur sejauh 20 km dengan start dan finis di Gedung Robotika ITS, panitia mem-persembahkan bermacam-macam hadiah dengan hadiah utama satu unit mobil.

“Ada juga pasar murah, sunatan massal, kumpul anak yatim, Festival Ban-jari, dan penghijauan, bah-kan masyarakat juga akan dihibur dengan pertunjuk-kan wayang kulit oleh Ki Cahyo Kuntadi dengan lakon Lahirnya Parikesit,” katanya.

Tak hanya memanja-kan masyarakat dengan hiburan-hiburan, ITS juga mengadakan kegiatan sosial dengan semangat ITS Etos-Kreatif-Unggul, khususnya untuk kaum marjinal di Surabaya.

“Ada ITS Mengajar yang nantinya menerjunkan para relawan dari ITS ke sekolah dasar di sekitar kampus ITS. Ada juga seminar nasional yang mendatang-kan Menteri Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Pekerjaan Umum Ir Djoko Kirmanto Dipl HE pada puncak Dies Natalis ke-53,” katanya.

Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) ITS itu menambah-kan turnamen olahraga juga tetap ada, di antaranya sepak bola, futsal, bola voli, tenis lapangan, tenis meja, catur, bola basket, bulu tangkis, tarik tambang, dan golf. (ant/dik)

ITS

Dies Natalis ke-53Masyarakat Diharapkan Ikut Menimbang

SAMPANG - Warga Desa Tlagah Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang digeger-kan dengan penemuan mayat seorang perempuan di lorong jalan, Senin (9/9) malam seki-tar pukul 21.00. WIB, dengan kondisi mayat mengalami luka benda tajam.

Korban yang diketahui ber-nama Misra (50), warga Dusun Lonsabe, Kecamatan Banyu-ates, Kabupaten Sampang, pertama kali ditemukan oleh

warga setempat. Mengetahui hal itu, warga pun langsung melaporkan ke aparat kepoli-sian Polsek Banyuates selan-jutnya dilakukan olah TKP oleh anggota Polres Sampang.

Dari informasi yang di-terima, beredar bahwa kor-ban Misra diduga merupakan dukun santet. Namun, hal itu tidak bisa dibuktikan setelah aparat kepolisian mencari beberapa barang perlengka-pan santet di rumah korban.

Bahkan, korban yang diketa-hui tinggal dengan orang tua perempuan lanjut usia serta sudah dalam keadaan pikun tersebut juga diduga kemalin-gan sapi.

Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar mela-lui Wakapolres Kompol Al-fian Nurrizal mengungkapkan, hingga kini masih dalam pe-nyelidikan lebih lanjut guna mengetahui dibalik motif pembunuhan tersebut.

“Belum kita ketahui mo-tifnya apa. Kalau misalnya memang korban dukun santet kita belum menemukan ba-rang seperti keris dan semaca-mnya. Cuma ada jimat yang mungkin itu hasil peningga-lan dari orang tua dulu-dulu-nya, apalagi kalau msalah sapi setelah kita kroscek sapinya ada,” ucapnya melalui saluran telepon.

Tak hanya itu, lanjut Al-fian, pihaknya juga saat mel-

akukan olah TKP sudah me-nanyakan terhadap beberapa tokoh masyarakat setempat. Tetapi, warga juga tidak meng-etahui pasti dalam kejadian itu termasuk selaku kepala desa setempat. “Kalau ‘tak on-ing tak oning’ (tidak tahu) itu kan repot waktu kita tanyakan sama warga sekitar. Namun, kita masih lakukan penyilidi-kan lanjutan,” paparnya. (ryn/lum)

DIDUGA DUKUN SANTET

Mayat Perempuan Menggegerkan Warga

RABU 11 SEPTEMBER 2013 NO.0196 | TAHUN II 9LINTAS JATIM

Jatim Mengincar Enam Emas di Porwanas 2013

Foksi Membuat Album untuk Terapi Kanker

Polisi Memperketat SIM di Bawah Umur

KBS Menyiapkan Wahana Baru ‘Night Zoo’

OLAHRAGA

MUSIK

SURAT IZIN MENGEMUDI

KEBUN BINATANG SURABAYA

ddy/koran madura

BURUH TUNTUT KENAIKAN UPAH: Ribuan buruh yang berasal dari berbagai serikat buruh melakukan aksi unjuk rasa di Depan Gedung Grahadi, Selasa (10/9) kemarin

Buruh Menolak Inpres Upah Murah

Buruh menagih janji poli-tik yang pernah dibuat ber-sama Gubernur Soekarwo, yakni disetujuinya Upah Sek-toral. “Kami akan buat Jawa Timur terus bergolak, jika pa-kde tidak memenuhi janjinya. Sebelum pilgub Pakde berjanji akan mendukung buruh dan menandatangani Upah Sekto-ral jika kembali menang,” kata salah satu orator, Hadi, Selasa (10/9).

Juru bicara dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indo-nesia (FSPMI) tersebut juga mengancam akan melakukan unjuk rasa lagi dengan masa lebih banyak. “Kami akan kembali turun 10 Oktober de-ngan massa lebih banyak jika tuntutan kami tidak dipe-nuhi,” imbuh Hadi perwakilan FSPMI.

Dalam aksinya, masa

pengunjuk rasa juga mem-bawa berbagai spanduk dan poster berisi tuntutan, dian-taranya, “Tolak Inpres Upah Murah”,”Wujudkan Upah Sek-toral” dan “UMK Jatim Rp 3 Juta Harga Mati”.

“Gajih buruh sekarang ha-nya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, apa masih mau dipangkas lagi. Seharusnya gajih kami dinaik-kan. Kalau tidak, hanya pen-gusaha yang kaya, tapi rakyat tetap miskin,” lanjut Hadi.

Sementara itu, Ribuan bu-ruh dari Surabaya, Pasuruan, Sidoarjo dan Gresik dan Mo-jokerto yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Timur , juga mendesak pemerintah menghapuskan sitem outsorc-ing. “Salah satutuntutan kami adalah dijalankannya jaminan

kesehatan nasional untuk bu-ruh dan rakyat dan dihapus-kannya sistem ‘outsourcing’ (alih daya),” katanya.

Sementara itu, Peme-rintah Provinsi Jawa Timur memfasilitasi buruh untuk mempertanyakan ke pemerin-tah pusat mengenai Instruksi Presiden (Inpres) tentang Upah Minimum yang dinilai sangat murah serta mengaju-kan tuntutan upah minimum Jatim sebesar Rp3 juta atau naik 50 persen.

"Kami sudah sepakat dan akan bersama-sama berang-kat menemui Presiden mem-pertanyakan Inpres. Apakah benar atau tidak inpres terse-but," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf di hadapan ribuan buruh yang menggelar unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi Sura-baya, Selasa (10/9).

Menurut Gus Ipul, sapaan akrabnya, Inpres upah mini-mun sebagaimana disampai-kan Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Perin-dustrian serta Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi sudah meresahkan buruh, khususnya

di provinsi ini."Pertama, kami menanya-

kan ke pemerintah pusat ten-tang Inpres tersebut, benar atau tidak. Jika benar maka kami mengusulkan agar di-revisi. Sebaliknya, jika tidak maka kami meminta menteri yang berwenang melaku-kan koordinasi yang baik ka-rena dampaknya meluas bagi pekerja," katanya.

Tuntutan berikutnya, kata Gus Ipul, yakni mengu-sulkan agar komponen hidup layak (KHL) yang semula 60 komponen menjadi 84 kom-ponen.

Menanggapinya, ribuan buruh yang sejak pagi me-menuhi Jalan Gubernur Suryo menyambut positif. Buruh tak henti-hentinya mengelu-elu-kan Gus Ipul sebagai perwaki-lan Pemprov Jatim yang pro terhadap pekerja.

"Terima kasih kami sam-paikan kepada Gus Ipul. Tidak rugi Pasangan Soekar-wo-Saifullah Yusuf (Karsa) menang dalam Pilkada Jatim, karena terbukti pro terha-dap buruh," kata Koordinator Aksi, Pujianto, dari pengeras

suara.Sementara itu, Juru Bica-

ra Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Timur, Jamaludin, mengaku massa yang datang berasal dari se-jumlah buruh dari kawasan Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Gresik dan Mojokerto.

"Kami sangat berharap perhatian serius dari Pemprov Jatim. Kami akan terus me-ngawal agar Inpres direvisi dan upah minimum sebesar Rp3 juta," kata dia.

Dalam Inpres Upah Mini-mum itu, pemerintah akan membuat formula baru upah minimum dengan perhitun-gan berbasiskan tingkat inflasi ditambah X persen yang akan ditentukan melalui mekanis-me tripartit dan akan berlaku bagi kelompok industri padat modal, padat karya dan UKM.

"Untuk 2014, batasan ke-naikan upah minimum adalah sebesar inflasi dengan batas atas maksimal 10 persen di atas inflasi tahunan untuk in-dustri besar, sedangkan untuk industri padat karya dan UKM maksimal 5 persen," katanya. (ddy/ant/dik)

SURABAYA - Ribuan buruh yang tergabung dalam berbagai elemen melakukan unjuk rasa di depan gedung Negara, Grahadi, Selasa (10/9). Masa buruh melakukan orasi dan memblokir Jalan Gubernur Suryo serta mendesak pemerintah Jawa Timur me-nolak upah murah yang dilontarkan Presiden SBY.

SURABAYA - Kontingen Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Timur mengincar enam medali emas pada ajang Pekan Olahraga Wartawan Nasional XI/2013 di Banjarmasin, Kalim-antan Selatan, 13-20 September.

Ketua PWI Jatim Akhmad Munir saat pelepasan kontin-gen di Gedung Islamic Center Surabaya, Selasa (10/9), me-ngatakan sejumlah cabang olahraga yang diandalkan untuk merebut medali emas antara lain sepak bola, futsal, biliar, tenis meja, bola voli, dan tenis lapangan.

"Dari kekuatan yang ikut Porwanas kali ini, secara teknis Jatim bisa merebut enam medali emas. Seluruh atlet juga tel-ah menjalani persiapan secara maksimal melalui pemusatan latihan sejak Juni lalu," katanya.

Pelepasan kontingen Porwanas Jatim dilakukan Gu-bernur Soekarwo dengan ditandai penyematan jaket ke-pada Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Dwi Soetjipto yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai komandan kontingen.

Pada Porwanas XI-2013, kontingen Jatim berkekuatan 99 atlet yang akan berlaga pada 10 cabang olahraga, yakni sepak bola, futsal, bulu tangkis, tenis meja, catur, biliar, tenis la-pangan, atletik, bridge, dan bola voli.

"Seluruh cabang olahraga juga telah menjalani beberapa kali laga uji coba dan hasilnya tidak mengecewakan, salah sa-tunya melawan tim Semen Indonesia," kata Munir.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Jatim Soekarwo men-doakan kontingen PWI Jatim bisa meraih hasil terbaik di Banjarmasin, namun tetap menjaga silaturahmi dengan kon-tingen daerah lain dan menjunjung tinggi sportivitas.

"Saya sangat salut dengan teman-teman wartawan, ka-rena di sela-sela aktivitas tugas jurnalistik yang cukup padat masih menyempatkan diri untuk berolahraga. Mudah-muda-han nanti bisa meraih hasil terbaik di Banjarmasin," ujar pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu.

Sementara itu, Komandan kontingen Porwanas Jatim Dwi Soetjipto melihat semangat dan kebersamaan seluruh ang-gota kontingen Jatim untuk meraih hasil maksimal di Porwa-nas Banjarmasin sangat tinggi.

"Kalau pada Porwanas sebelumnya dapat dua medali emas, insya-Allah dengan kebersamaan dan semangat bonek (bondo nekat), Jatim bisa meraih hasil lebih baik," ujar Dwi Soetjipto yang langsung menjanjikan bonus khusus untuk atlet peraih medali.

Rombongan pertama kontingen Porwanas Jatim yang ter-diri dari atlet sepak bola dan sebagian ofisial cabang olah-raga dijadwalkan mulai berangkat menuju Banjarmasin pada Kamis (12/9), sementara rombongan besar cabang lainnya bertolak sehari berikutnya. (ant/dik)

SURABAYA - Musisi nasional yang dikenal dengan kepi-waiannya bermain gitar menggunakan satu jari, Doddy “Mr D” Hernanto, membuat album khusus bertema konservasi satwa liar untuk disumbangkan sebagai media terapi pender-ita kanker di Indonesia.

“Ini merupakan buah karya bersama dengan teman-te-man jurnalis yang tergabung dalam Forum Konservasi Satwa Liar (Foksi),” kata Mr di Surabaya, Selasa (10/9).

Dijelaskan bahwa albumnya berisi pesan penyelamatan Harimau Sumatera dan satwa liar dilindungi lainnya yang akan diserahkan ke Poli Paliatif RSUD dr. Soetomo Surabaya dan Yayasan Kanker Indonesia untuk menerapi para pender-ita kanker.

Seluruh album musik itu, kata Doddy, merupakan hasil karya jurnalis yang peduli terhadap konservasi satwa liar di Indonesia. Mereka membuat album itu, mulai dari pembua-tan lirik hingga proses rekaman.

Prosesi pembuatan lagu bertema konservasi satwa liar tersebut tergolong cepat. Hanya dalam tempo kurang dari tiga hari Mr D dan sejumlah jurnalis bekerja sama mem-buat beberapa lirik lagu yang mengusung isu penyelama-tan harimau sumatra dan beberapa jenis satwa dilindungi lainnya.

“Saat membikin lirik tidak terlalu sulit karena saya de-ngan mudah bisa membuat aransemennya, tetapi saat men-yanyikan itu yang menjadi terlihat berat. Teman-teman (jur-nalis) tidak biasa olah vokal sehingga perlu adaptasi beberapa lama,” jelas musisi yang didaulat sebagai Duta Banteng Jawa tersebut.

Salah satu lagu andalan dalam album tersebut, kata dia, berjudul “Save Panthera Tigris Sumatrae” karya Matdon, ju-rnalis asal Bandung, Jawa Barat, dan dinyanyikan oleh dua jurnalis perempuan asal Bogor Juwita Maharani dan jurnalis Harian Kompas Fellycia Novka Kuaranita.

Lagu tersebut direkam di dalam kandang harimau suma-tra di Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor, Jawa Barat, di sela acara “workshop” jurnalis tentang Harimau Sumatera, Minggu (1/9).

Doddy mengatakan rekaman lagu itu tidak mengang-gu harimau karena menggunakan teknologi yang mampu merekam musik tanpa harus di dalam studio musik dan me-makai peralatan musik yang bising.

Rekaman model itu mengunakan fasilitas gadget dengan biaya murah tetapi menghasilkan rekaman yang tidak kalah dengan kualitas rekaman di studio musik.

“Tidak hanya suara harimau, saya juga akan berkolaborasi dengan suara lumba-lumba, burung curik bali, hingga tapir yang menurut referensi mampu menghasilkan frekuensi un-tuk terapi kesehatan,” terangnya.

Kepedulian Mr D yang pernah menjadi “additional player” grup musik rock beraliran cadas “Boomerang” mulai dikenal publik saat dia bersama Foksi Jatim melakukan kampanye penyelamatan banteng jawa di 28 kabupaten/kota se-Jawa Timur pada tahun 2012.

Kiprahnya dalam perlindungan satwa liar dan banteng jawa makin menonjol saat gitaris satu jari ini bersama pen-yanyi Sarah Fitriani melakukan aksi rekaman musik berjudul Bos Javanicus di atas delman berkeliling jalan Malioboro dan Keraton Yogyakarta.

Sementara itu, Manajer Program Forum Konservasi Satwa Liar (Foksi) Jawa Timur Indra Harsaputra mengatakan bahwa kampanye satwa liar melalui musik ini diharapkan mampu menekan perburuan terhadap satwa dilindungi dan menin-gkatkan kesadaran terhadap perlindungan satwa liar dan ke-sejahteraan satwa (animal welfare).

Ia juga berharap kompilasi album berlatar suara satwa liar tersebut bisa memberi manfaat banyak dalam menolong para penderita kanker melalui terapi musik. (ant/dik)

SURABAYA - Manajemen Kebun Binatang Surabaya akan menyiapkan wahana baru berupa "Night Zoo" untuk menarik minat para wisatawan baik lokal maupun manacanegara untuk berkun-jung di KBS yang dikelola pemkot setempat.

Direktur Utama Perusa-haan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS Ratna Achjun-ingrum, di Surabaya, Se-lasa, menuturkan pihaknya membutuhkan banyak ang-garan untuk mempercantik KBS yakni dengan membuka sejumlah wahana baru yang akan dibuka di KBS.

"Sarana penunjang di KBS harus dilengkapi seperti halnya pemeliharaan satwa maupun prasarana kelengka-pan fasilitas untuk pengun-jung KBS," katanya.

Menurut dia, semua kebutuhan itu harus dilaku-kan karena banyaknya sarana

dan prasarana yang kondisi-nya cukup memprihatinkan sehingga dinilai kurang bisa memenuhi kesejahteraan satwa.

Demikian juga soal sumber daya manusia di KBS masih banyak yang harus diperbaiki, di antaranya terkait kedisiplinan menjalan-kan tugas sebagai perawat bi-natang dan memenuhi segala kebutuhanya.

"Perbaikan dan penataan KBS itu membutuhkan ang-garan cukup besar. Makanya kami berharap ada tambahan anggaran yang bisa memban-tu memperbaiki sarana di sini (KBS)," kata Ratna.

Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan mengatakan target awal setelah akuisisi dari pengurus lama ke pengurus baru adalah memulai untuk pembangunan "sea world" dan disusul de-ngan "Night Zoo" yang bisa

menambah wahana baru di kebun binatang terbesar di Indonesia itu.

Ia mengatakan keberadaan dua wahana itu akan menam-bah jumlah pengunjung yang datang ke KBS. Sebab, warga Surabaya maupun Jatim tak hanya bisa menikmati satwa yang ada di KBS, tapi juga bisa berekreasi dengan keberadaan aneka satwa laut yang akan ditampung dalam aquarium raksasa. "Langkah-langkah awal sudah kami lakukan. Tinggal pelaksanaan saja sekarang," katanya.

Pemkot sendiri, katanya, sudah bisa melakukan pem-banguan "sea world" tahun ini karena sudah mendapat aliran dana dari APBD.

Setelah "sea world" selesai, rencana lainnya yakni "night zoo" langsung digarap. Semua terobosan itu dilakukan untuk menjadikan KBS lebih maju dan berkembang. (ant/dik)

KBS:Tiga ekor gajah bersama mahot (pawang gajah), berparade dengan membawa bendera Merah-Putih saat peringatan HUT Ke-68 Kemerdekaan RI di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Surabaya.

ant/eric ireng

SURABAYA - Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya memperketat pengurusan surat izin menge-mudi (SIM) di bawah umur sebagai salah satu upaya men-gantisipasi kecelakaan di jalan yang diakibatkan pengendara anak-anak.

"Sesuai peraturan bahwa pemohon SIM harus sudah melebihi usia 17 tahun. Kami akan memperketat dan tidak memperbolehkan remaja atau pelajar yang di bawah 17 ta-hun mengajukan permohonan," ujar Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Sabilul Alif di Surabaya, Selasa (10/9) pagi.

Pengetatan ini sebagai bentuk komitmen menjalankan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta mengan-tisipasi pemalsuan umur bagi pemohon SIM, khususnya pela-jar yang belum berusia 17 tahun.

"Aturan yang lama, pelajar usia 16 tahun boleh mengurus SIM. Tapi dengan undang-undang baru, semua diubah dan wajib di atas 17 tahun," kata perwira menengah tersebut.

Ia menjelaskan bahwa semua sistem permohonan atau pengurusan SIM sudah tertera dalam Undang-Undang No-mor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas. Setiap pengendara, diwajibkan memiliki surat izin dan dipastikan dikenai sanksi bila melanggar.

Dalam pengurusannya, lanjut dia, pihaknya juga semakin memperketat dengan mengharuskan pemohon lulus syarat adminidtratif, salah satu yang paling utama yakni tentang usia pemohon. "Pemohon juga diwajiban mengikuti ujian teori maupun praktik. Ini yang penting untuk mengantisi-pasi kecelakaan lalu lintas di jalan. Kalau lulus ujian, berarti pemohon sudah mengerti bagaimana berkendara yang tertib dan benar," kata lulusan Akpol 1996 tersebut.

Perwira yang promosi jabatan sebagai Kapolres Bondow-oso itu mengungkapkan, pihaknya tidak ingin kejadian di Tol Jogorawi yang melibatkan anak musisi Ahmad Dhani, berini-sial AQJ, terulang di Surabaya.

Kecelakaan yang terjadi Minggu (8/9) dini hari tersebut menyebabkan enam korban tewas dan sembilan lainnya lu-ka-luka. Ironisnya, penyebab peristiwa itu berasal dari mobil yang dikendarai AQJ, seorang bocah masih berusia 13 tahun.

"Ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, khususnya orang tua. Meski sudah memiliki kendaraan bermotor, jangan sampai mengizinkan putra/putrinya mengemudi, apalagi tidak memiliki SIM," katanya.

Karena itulah, pihaknya mengaku tidak akan berhenti menggelar sosialisasi dan patroli mencegah kejadian serupa terjadi. Sejumlah kegiatan sudah dilakukan untuk menganti-sipasi dan mengingatkan agar anak-anak tidak mengemudi, baik ke sekolah maupun sekedar jalan-jalan. (ant/dik)

Pemprov akan Menemui Presiden

RABU 11 SEPTEMBER 2013 NO.0196 | TAHUN II10

Kloter I Calon Haji Jati Diberangkatkan

Wabup Pacitan Meninggal dalam Perjalanan Menuju RSUD

Wamenkes Mengimbau Calhaj Antisipasi Virus Corona

Warga Hilir Bengawan Kesulitan Air Bersih

IBADAH HAJI

OBITUARI

KESEHATAN

KEBUTUHAN AIR

LINTAS JATIM

ant/m risyal hidayat

KLOTER PERTAMA HAJI: Sejumlah jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi Surabaya menaiki pesawat Saudi Airlines di Bandar Udara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jatim, Selasa (10/9).

SURABAYA - Klompok terbang (Kloter) I berjumlah 445 Calon jamaah haji (CJH) gabungan asal Lamongan, Gresik, Tuban dan Pamekasan diberangkatkan ke Arab Saudi dengan dilepas Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, Selasa (10/9).

Soekarwo meyakini bah-wa segala kesiapan keberang-katan jamaah haji tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Baik pesawat, landasan dan kesehatan para peserta.

“Pesawat dan landasan yang ada di tiga titik, di Batam, Jakarta dan Surabaya sudah direncakan dengan baik. Peserta relatif lebih se-hat karena sudah dicek betul oleh Departemen Kesehatan,” ujarnya kepada wartawan di Bandara Juanda, Surabaya, Selasa (10/9/).

Selain itu, Soekarwo juga telah bertemu dengan pe-merintah Arab Saudi dan meyakinkan bahwa jadwal keberangkatan serta keda-tangan akan tepat waktu

dalam penyelenggaraan haji 2013.

“Saya pesan kepada Calon Jamaah Haji untuk melurus-kan niat. Ibadah haji meru-pakan panggilan Allah SWT. Selain itu, saya juga titip doa agar Jatim lebih makmur dan akhlaknya mulia. Yang sudah bagus diteruskan dan diting-katkan lagi,” tegasnya.

Sementara, Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Sudjak me-nambahkan, jamaah haji em-barkasi Surabaya tahun 2013 melayani tiga provinsi yakni

Jatim sebanyak 27.323, NTT 521 dan Bali 512 jamaah.

“Untuk kloter pertama ini terdiri dari 437 CJH asal La-mongan, 5 CJH mutasi dari Gresik, 2 CJH dari Tuban dan 1 CJH dari Pamekasan,” im-buhnya.

Selain Gubernur dan Kepala Kanwil Kemenag, tu-rut hadir dalam pemberang-katan tersebut yakni Wakil Menteri Kesehatan RI, Ali Gufron Mukti serta Ketua Komisi VII DPR RI,Ida Fau-ziah.(ddy)

SURABAYA - Wamen-kes Prof dr Ali Ghufron Mukti MSc PhD mengimbau Calon Haji (Calhaj) untuk mengan-tisipasi virus Corona dengan memanfaatkan empat masker yang sudah diberikan petugas kesehatan haji sejak dari as-rama haji, dan juga menjaga kesehatan fisiknya di Tanah Suci.

“Antisipasi itu perlu, kare-na vaksin untuk virus itu me-mang belum ada, nggak sama dengan meningitis,” katanya di sela-sela pelepasan calon haji kelompok terbang (Kloter) 1 asal Lamongan di “VVIP” Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Selasa (10/9).

Pelepasan 437 calon haji dari Lamongan, delapan

calon haji mutasi (Gresik, Tuban, dan Pamekasan), dan lima petugas kloter itu dilakukan Gubernur Jatim Soekarwo dengan didampingi Wamenkes, anggota Komisi VIII DPR RI, Hj Ida Fauziyah, dan Kepala Kemenag Jatim H. Sudjak M.Ag.

Menurut Ali Ghufron, antisipasi virus itu dan juga penyakit lainnya hendaknya dengan selalu menjaga kes-ehatan dalam kondisi “fit”, tidak melakukan aktivitas yang terlalu capek, serta bila suhu tubuh mengalami pa-nas langsung berobat ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) setempat.

“Jaga kesehatan fisik de-ngan makan dan istirahat

yang cukup, sedangkan untuk antisipasi virus Corona pakai masker yang sudah dibagikan untuk jaga-jaga. Perbanyak minum dan kalau panas tidak turun-turun dalam dua ming-gu, maka segera berobat ke BPHI di daerah kerja setem-pat,” tuturnya.

Pada akhir bulan Mei lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa di Arab Saudi telah terjadi 38 kasus virus Corona dengan 22 orang di antaranya telah meninggal dunia.

Sependapat dengan itu, anggota Komisi VIII DPR RI, Hj Ida Fauziyah menyatakan langkah antisipasi itu lebih penting daripada mencegah bila sudah terjadi, karena itu

empat masker yang dibagi-kan pihak Dinas Kesehatan itu hendaknya dimanfaatkan para calon haji. “Saya kira mengingatkan jamaah haji untuk menjaga kesehatan itu lebih baik, apalagi Kementeri-an Kesehatan sudah mendapat penghargaan terbaik dalam penanganan kesehatan haji. Jadi, masker itu lebih efektif untuk antisipasi dari paparan virus itu, apalagi vaksin Corona itu belum ada,” ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo mengharap-kan calon haji asal Jatim un-tuk meluruskan niat dalam beribadah haji karena Allah SWT. “Doakan agar Jatim semakin sejahtera, semakin kondusif,” katanya. (ant/dik)

BOJONEGORO - Warga yang tinggal di sejumlah desa di sepanjang daerah hilir Bengawan Solo, seperti Kecamatan Trucuk dan Kota, Bojonegoro, Jatim, kini kesu-litan memperoleh air bersih, akibat sumber air sumur mu-lai mengecil sejak pertenga-han Agustus.

Kasi Operasi Unit Pelak-sana Teknis (UPT) Pen-gelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Selasa, membenarkan ke-sulitan yang dialami warga di sepanjang daerah hilir Bengawan Solo dalam mem-peroleh air bersih yang dis-ebabkan pola pengaturan air

Bendung Gerak.“Kami sudah melaku-

kan pengecekan ke lapangan mengenai kesulitan air bersih yang dialami warga di sepan-jang hilir di Bojonegoro,” ka-tanya.

Tapi, katanya, pihaknya masih belum bisa berbuat ba-nyak, sebab Balai Besar Ben-gawan Solo di Solo, Jateng, masih mencari pola yang tepat untuk pengeluaran air di Bendung Gerak ke daerah hilirnya.

“Kami akan melaporkan kondisi kesulitan air di dae-rah hilir kepada Balai Besar Bengawan Solo agar menjadi kajian untuk menentukan pola pengeluaran air yang

tepat,” katanya.Sementara itu, seorang

warga Desa Ledokkulon, Ke-camatan Kota Muntoro, did-ampingi warga lainnya Jimy Agus Wahyudi dan Andri menjelaskan kesulitan air yang dialami warga, disebab-kan sumur warga baik sumur yang memanfaatkan pompa air juga sumur biasa mulai mengecil sejak pertengahan Agustus lalu.

“Mengecilnya sumber air sumur warga karena debit air yang dikeluarkan dari Bend-ung Gerak ke daerah hilir sedikit, sehingga tidak mam-pu meresap ke sumur warga,” tandasnya.

Sebelum Bendung Gerak

beroperasi, katanya, sumur warga di sepajang daerah hilir Bengawan Solo di bawah Bendung Gerak tidak pernah ada yang mengalami keker-ingan.

Menghadapi kesulitan air bersih itu, katanya, sejumlah warga membuat sumur bor baru berkedalaman sekitar 35 meter baru bisa mengeluar-kan air. Padahal, sumur warga di daerah setempat berke-dalaman sekitar 25 meter su-dah mengeluarkan air dengan sumber yang bagus.

“Warga yang membuat sumur bor baru harus menge-luarkan biaya rata-rata seki-tar Rp2 juta/sumur,” ujarnya. (ant/dik)

50 Perajin Tahu Berhenti Produksi

"Sebagian perajin tahu mulai menghentikan produk-sinya ketika harga kedelai masih sekitar Rp8.500/kilo-gram. Saat ini mereka be-ralih bekerja menjadi buruh di perajin tahu lainnya yang masih mampu berproduksi," katanya di Bojonegoro, Senin.

Ia menjelaskan para pera-jin berhenti berproduksi ka-rena kesulitan modal sebab dengan kenaikan harga ke-delai jumlah produksi tahu menurun.

"Perajin tahu takut tidak ada pembeli kalau harus men-gurangi porsi penjualan tahu," katanya, menegaskan.

Lebih lanjut ia menjelas-kan perajin tahu yang masih bertahan sekitar 200 pera-jin juga sudah mengurangi produksi tahu sejak harga kedelai yang semula seki-tar Rp7.400/kilogram mulai

merangkak naik beberapa waktu lalu."Perajin tahu yang bertahan rata-rata mengu-rangi produksinya sampai 50 persen lebih dari biasanya," jelasnya.

Ia mencontohkan dirinya mengurangi produksi tahu menjadi hanya 75 kilogram/hari yang biasanya mencapai 2 kuintal dan produksi tempe yang biasanya 75 kilogram berkurang hanya 25 kilogram/hari.

Bahkan, lanjutnya, para perajin tahu yang masih ber-tahan berencana berhenti ber-produksi kalau harga kedelai yang saat ini sekitar Rp9.500/kilogram masih tetap naik sampai Rp10.000/kilogram.

"Para perajin di desa kami sepakat semuanya akan ber-henti berproduksi kalau harga kedelai mencapai Rp10.000/kilogram, sebab perajin tahu

akan semakin sulit menjual tahunya," katanya, menegas-kan.

Ditanya harapan para perajin, Arifin menegaskan Pemerintah tetap harus turun tangan mengatasi harga ke-delai impor yang cenderung naik. Salah satu caranya de-ngan memberikan subsidi ke-delai kepada para perajin tahu tempe yang pernah dilakukan beberapa tahun lalu.

Para perajin, lanjutnya, bisa memperoleh kedelai de-ngan harga yang normal, se-bagai usaha agar perajin tahu masih tetap bisa berproduksi.

"Perajin tahu bisa aman kalau harga kedelai sekitar Rp7.500/kilogram," ucapnya.

Sementara itu, seorang perajin tempe di Desa Sukore-jo, Kecamatan Kota Muawa-nah mengaku tetap berusaha bertahan memproduksi tempe dengan bahan kedelai sekitar 75 kilogram/hari.

"Saya tidak mengurangi produksi tempe, tapi porsi penjualan tempenya yang saya perkecil," ucapnya. (ant/dik)

BOJONEGORO - Ketua Paguyuban Tahu dan Tempe Bojonegoro, Jawa Timur, Arifin menyebutkan sedikitnya 50 perajin tahu di Desa Ledokkulon berhenti berproduksi sejak sepekan terakhir akibat tingginya harga kedelai.

ant/rivan awal lingga

MOGOK PRODUKSI TAHU:Pekerja beristirahat di tempat kerjanya ketika melakukan mogok produksi di pabrik tahu. Akibat harga kedelai yang terus merangkak naik hingga Rp 10.000 per kilo, ribuan pengrajin tempe dan tahu di kota Tangerang melakukan aksi mogok produksi pada Senin (9/9) - Rabu (11/9).

PACITAN - Wakil Bupati Pacitan, Prajitno dipastikan meninggal saat dalam per-jalanan menuju RSUD Syaiful Anwar, Malang, Jawa Timur, diduga akibat komplikasi penyakit dalam yang diderit-anya selama beberapa tahun terakhir.

Informasi yang dihimpung koresponden Antara dari ling-kungan Sekretariat Kabupaten Pacitan maupun kerabat dekat almarhum, Selasa (10/9), sahabat dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono semasa SMA ini memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, jantung, serta hipertensi.

Ia bahkan sempat terlihat mengalami kelelahan hingga tangan dan tubuhnya gemetar usai mengikuti sepeda santai dan upacara peringatan Hari Olahraga Nasional (Haor-nas) di Pantai Tawang, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngad-irojo, Senin (9/9).

Kondisinya diduga semak-in buruk saat ia memaksakan diri menghadiri acara serah terima jabatan Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Malang di Malang, mewakili Bupati Indartato yang berhalangan karena mengikuti rapat kedinasan di Pemprov Jatim, Surabaya.

Prajitno diduga sempat mengalami gagal jantung saat beristirahat di Hotel Rio, Kota Malang, beberapa jam sebelum acara serah terima jabatan komandan pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Malang, Selasa pagi.

"Sekitar pukul 01.30 WIB Ibu Prajitno (Wiwik Pudji Rah-ayu) menelpon ajudan dan me-minta pertolongan karena na-fas suaminya tersengal-sengal. Almarhum sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi meninggal saat masih dalam perjalanan," terang Kabag Humas Pemkab Pacitan, Putatmo.

Jenazah kemudian lang-

sung dibawa kembali ke Pacitan dan tiba di rumah duka sekitar pukul 08.00 WIB. Men-inggalnya Prajitno membuat Pemkab Pacitan berkabung dan menghentikan seluruh aktivi-tas kebirokrasian serentak.

Mayoritas PNS dan pejabat bercampur-baur de-ngan masyarakat umum, to-koh agama, organisasi sosial, partai politik hingga anak-anak sekolah untuk memberi-kan penghormatan terakhir kepada mantan Kepala SMA Negeri 1 Pacitan tersebut.

Prajitno meninggal pada usia 63 tahun. Pria kelahiran 1950 itu dikenal publik Paci-

tan secara luas saat memulai kiprahnya di panggung politik lokal dengan maju sebagai calon wakil bupati mendam-pingi Indartato.

Prajitno meninggalkan seorang istri, dua anak, serta empat cucu. “Bapak Prajitno adalah sosok yang memiliki dedikasi tinggi pada pekerjaan dan pengabdian. Atas nama saya pribadi dan pemerintah daerah, kami mengucapkan terima kasih serta penghar-gaan setinggi-tingginya atas peran almarhum dalam ikut membantu tugas-tugas pe-merintahan selama ini,” ucap Bupati Indartato. (ant/dik)

Prajitno Wakil Bupati Pacitan (sudah tutup usia).

Harga Kedelai Masih Rp 8.500 Per Kilogram

RABU 11 SEPTEMBER 2013 NO.0196| TAHUN II 11PROBOLINGGO

TAWURAN PELAJAR. Polisi menangkap sejumlah pelajar SMA yang terlibat tawuran di kawasan jalan Lampiuneng, Banda Aceh, Selasa (10/9). Polisi menangkap 18 pelajar SMA 12 dan SMA 16 dan mengamankan senjata tajam dari tangan mereka karena menyerang sekolah MAN-2 menyusul salah satu sekolah tidak menerima kekalahan dalam pertandingan bola pada Liga Pelajar Indonesia (LPI).

Aksi demo tersebut dimu-lai sejak pukul 07.30 WIB di depan pabrik PTKL , mere-ka tergabung dalam Serikat Pekerja (SEKAR).Dalam aksi tersebut juga dilibatkan kelu-raga karyawan terutama para istri karyawan PTKL.

Menurut, orator demo sekaligus Sekretaris SEKAR Arham mengatakan pihaknya menggelar demo tersebut yakni untuk menuntut 6 per-soalan yang saat ini menjadi masalah dalam pabrik PTKL.

Diantaranya, untuk me-naikkan gaji pegawai sesuai dengan Upah Minimum Ka-bupaten/Kota (UMK), penuhi gaji dan tunjangan pendidi-kan yang terbayarkan, Ikut kembali karyawan dalam pro-gram jamsostek,penuhi dana hak pensiunan para pegawai, sesuakan status T1 menjadi T2, hentikan pemberangu-san pada karyawanPTKL, hentikan arogansi maneje-men. ”Permasalahan tersebut harus terselesaikan, karena ini merupakan hak dari para kar-yawan,” tegas Arham dalam orasinya.

Setelah satu jam mereka melakukan orasinya di depan pabrik. Namun dari pihak menejemen tidak berkenan menemui para karyawan yang melakukan demo tersebut. Se-hingga pada pukul 09.00 pen-demo melanjutkan orasi ny menuju Kantor Dinas Tenaga

Kerja Kabupaten Probolinggo.“Kita akan lanjutkan demo

ini untuk menuju dinas tenaga kerja . Karena kami komit-men untuk memperjuangkan hak karyawan yang saat ini trebengkalai,” serunya pada pendemo.

Setelah tiba di Kantor Di-nas Tenaga Kerja Kabupaten Probolinggo, perwakilan dari demo yang tergabung dalam sekar. Ditemui oleh pihak di-nas tenaga kerja dan pihak DPRD Kabupaten Proboling-go.

Ketua Sekar Asmawi men-gungkapkan persoalan terse-but didepan pihak pemerin-tah Kabupaten Probolinggo. Bahwa karyawan PTKL saat ini selama 6 bulan belum terima gaji.ironisnya mereka harus menunggunya tanpa ada kepastian yang jelas dari pihak manejemen.

“Kami untuk menyiasati persoalan gaji yang tidak ter-bayar, yakni dengan mencari pinjaman kepada keluargan-ya,” ujarnya.

Asmawi juga mengtakan gaji para karyawan di PTKL tidak sesuai dengan UMK. Karena tidak sesuai dengan peraturan pemerintah tentang penetapan UMK di Kabupaten Probolinggo.

“Karyawan yang masa baktinya sudah 10 tahun lamanya masih berkisar Rp 700-800 ribu perbulannya,ini

sudah jelas melanggar aturan pemerintah,” terangnya dalam mediasi tersebut.

Asmawi juga merincikan tentang upah yang di atur dalam UMK tersebut yakni meliputi Gaji Pokok, tunjan-gan tetap dan tunjangan kelu-arga. Ini masih jauh dari UMK yang seharusanya mencapai Rp 1.198.600 ribu. Karena jumlah tersebut merupakan UMK di Kabupaten Proboling-go 2013.“Jadi ini jelas melang-gar aturan pemerintah dalam menggaji karyawannya,” ke-luhnya.

Selain itu Asmawi juga menyebutkan tuntutan, te-

tang jamsostek yang belum diterima para karyawan. Pada-

hal menurtnya itu merupakan hak dari karyawan. Dia juga mengeluhakan atas sering ter-jadinya teror dari pihak mane-jemen kepada para buruh karena menggugat hak yang belum diterimanya.“Ketika ada karyawan yang berupaya menentang kebijakan PTKL, maka dia akan dicari-cari ke-salhannya, bahkan ada juga yang menjadi korban PHK. ,” ujarnya.

Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Ahmad Badawi,mengatakan, pihakn-nya bersama pemerintah dae-rah akan membawa persoalan ini kepada Kementrian BUMN

di Jakarta. Karena menurut Badawi Persolan PTKL ini

merupakan permasalahan yang harus disleasikan de-ngan pihak pemerintah pu-sat. “PTKL ini merupakan perusahaan milik negara, jadi kita kan kawal permasalah ini sampai menemukan solusi yang terbaik,” terangnya.

Wakil Ketua DPRD Ka-bupaten Probolinggo Wahid Nurahman, meminta kepada serikat Pekrja PTKL terle-bih dahulu melakukan rapat dengar pendapat (RDP) de-ngan pihak terkait. Biar kita lebih lebih memahami per-masalahannya. “Kami akan agendakan RDP ini secepat mungkin. Sebelum meng-

hadap kepeda kementrian BUMN”pungkasnya. (fud/ara)

Demo Karyawan PTKL Tuntut 7 PersoalanPROBOLINGGO - Perseroan Terbatas Kertas Leces (PTKL) kembali bergejolak, Selasa (10/9) kemarin ratusan Karyawan PTKL menggelar Aksi demo. Mereka menuntut pihak manejemen untuk men-jawab 6 persoalan yang saat ini menjadi persoalan dalam perusahaan plat merah tersebut.

PROBOLINGGO - Mega proyek pembangunan pasar Leces, Kabupaten Proboling-go senilai Rp.4.650.382.000,- ditargetkan hingga bulan Desember 2013 mendatang sudah kelar. Pernyataan ini disampaikan Kepala Dinas PU Cipta Karya setempat, Prijono.

“Batas waktu penger-jaanya sampai bulan Desem-ber mendatang harus sele-sai,” ujarnya, Selasa (10/9).

Jika proses pengerjaan tersebut sampai batas waktu yang sudah ditentukan be-lum selesai, maka pihak PT Kusuma Karya Persada akan dikenai sanksi denda. “Be-sarnya denda itu tergantung dari besarnya nilai kontrak,” ungkapnya.

Menurut Prijo-no, jika kontrak senilai Rp.4.650.382.000, maka perusahaan tersebut akan dikenai denda sebesar Rp.4.650.000 perhari. “Dan denda itu harus dibayar,” tandasnya.

Proyek pembangunan itu dilakukan, akibat pasca terjadinya kebakaran yang melumat habis puluhan bedak di pasar Leces pada Juli 2012 silam. Untuk me-mulihkan perekonomian para pedagang, Pemkab

Probolinggo akhirnya mel-akukan pembangunan kem-bali.

Sayangnya, Prijono tidak menjelaskan sampai sejauh mana kini tahap pengerjaan mega proyek yang dikerja-kan oleh PT Kusuma Karya Persada tersebut. “Sekarang masih tahap pengerjaan. Dan saya berharap pengerjaan proyek pembangunan pasar itu bisa cepat selesai sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan,” tegasnya.

Menurut dia, pembangunan pasar Leces itu ada sebanyak 312 bedak dengan ukuran 3 x 3 meter yang nantinya siap ditem-pati oleh para pedagang. “Kalau soal besarnya sewa per-bedak itu bukan urusan PU Cipta Karya, namun itu kewenangan dari Dispenda nantinya,” kilah Prijono.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda,red) Kabupaten Probolinggo, Santiyono saat dikonfirmasi belum bisa menjelaskan soal harga sewa bedak pasar Leces. “Belum-lah. Sekarang kan masih ta-hap proses pengerjaan fisikn-ya. Silahkan tanyakan dulu soal pengerjaannya pada PU Cipta Karya,”pungkasnya.(ugi/ara).

PEMBANGUNAN

Mega Proyek Pasar Leces Senilai Rp.4 Milyar

PROBOLINGGO - Pen-yandang Masalah Kes-ejahteraan Sosial (PMKS) Kota Probolinggo setiap tahunnya terus bertambah, pasalnya banyaknya pen-datang yang melakukan urbanisasi.

“Berdasarkan data yang kami terima dari BPS, Din-sos, dan Dinkes PMKS Kota Probolinggo terus bertam-bah, yakni 2009 berjumlah 19.884 jiwa, 2010 berjum-lah 21.454 jiwa, 2011 PMKS meningkat menjadi 22.788 jiwa,” ujar M.Sonhadji, Se-lasa (10/9).

M.Sonhadji, mengata-kan naiknya jumlah PMKS Kota Probolinggo dikare-nakan bertambahnya anak balita terlantar, anak jala-nan, penyandang cacat, wanita rawan sosial, gelan-dangan, pengemis, wanita tuna susila, penyalahgu-naan NAPZA, dan pender-ita HIV/AIDS. Bahkan yang tak bisa dibendung karena semakin banyaknya penda-tang yang melakukan ur-banisasi.

M.Sonhadji mengaku, kesulitan dalam membend-ung jumlah PMKS setiap tahunnya, meski segala upaya telah dilakukan.

“Kita sadar jumlah PMKS dari waktu ke waktu terus bertambah, apalagi makin banyaknya penda-tang ke Kota Probolinggo karena urbanisasi Jadi su-dah kewajiban kita mem-bantu program pemerintah dengan melakukan peny-uluhan kepada masyarakat, khususnya di kalangan para penyandang masalah sosial,” ujarnya.

Ia menambahkan, tidak mudah untuk menyelesai-kannya. Sebab, penyan-dang masalah PMKS terus bermunculan. Meski seba-gian diantara mereka telah ditangani dan sudah ban-yak yang bisa menikmati hidup layak, penyandang baru muncul lagi. Dan, begitu seterusnya,” tutur M.Sonhadji.

Hanya saja dalam pen-anganan problem PMKS, lanjut M.Sonhadji, Pemkot Probolinggo melalui Dinas Sosial berkomitmen un-tuk tidak berhenti diten-gah jalan. ”Yang menjadi prioritas utama dalam penanganan PMKS di Kota Probolinggo ada-lah masalah gelandangan, gelandangan pengemis, anak jalanan (anjal), anak balita terlantar, penyan-

dang cacat, wanita rawan sosialdan Penduduk Lanjut Usia (Lansia),” paparnya.

Penanganan masalah PMKS yang menjadi tu-poksi Dinas Sosial Kota Probolinggo, utamanya dalam membina mental. Sebab rata-rata dari kalan-gan penyandang masalah PMKS ini, setelah dilaku-kan pembinaan kemudian muncul lagi berkeliaran di jalanan. Sehingga, terka-dang mengganggu keterti-ban lalu-lintas dan meng-ganggu kenyamanan orang lain.

“Untuk anjal, perlu adanya rumah singgah khusus PMKS, baginya, yang berfungsi sebagai wa-dah pembinaan. Sedang-kan anak balita terlantar, penyandang cacat, wanita rawan sosialdan Penduduk Lanjut Usia (Lansia) diper-lukan pemberdayaan panti jompo,”terang M.Sonhadji

Lebih lanjut M.Sonhadji mengungkapkan rumah singgah dinilai penting mengingat masih banyak PMKS yang kerap berkeli-aran. Dengan begitu, PMKS yang selama ini hanya dipu-langkan ke keluarga. Apala-gi, jika terkena operasi atau razia bisa dikumpulkan di Rumah Singgah.

”Kalau sudah di rumah singgah dan dibina, saya yak-in PMKS berkurang,”ucapnya.

Sejauh ini penanganannya fleksibel dalam melakukaan pembinaan, pelatihan dan so-sialisasi kepada penyandang PMKS. “Penanganan PMKS tak bisa hanya dilakukan pemerintah tapi juga peran serta semua pihak,”pungkas M.Sonhadji.(hud/ara).

PMKS

Jumlah PMKS Terus Bertambah

Penanganan masalah PMKS yang menjadi tupoksi Dinas Sosial Kota Probolinggo,

utamanya dalam membina mental. Sebab rata-rata dari kalangan penyandang

masalah PMKS ini, setelah dilakukan

pembinaan kemudian muncul lagi berkeliaran di

jalanan.

PROBOLINGGO-Angga-ran dana Tunjangan Fungsion-al (TF) para guru madrasah dibawah naungan Kementrian agama, saat ini masih kosong. Pasalnya dana tersebut belum masuk dalam anggaran tahun ini.Sehingga para guru madra-sah harus bersabar.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kasi Pendidikan Madra-sah Kantor Kementrian Agama Kabupaten Probolinggo,Taufik, Selasa (10/9) kemarin,

Menurutnya anggaran para guru untuk saat ini masih belum ada. Karena dalam Daf-

tar Isian Penguna Anggaran (DIPA) di Kementrian Agama belum tersedia anggaran un-tuk TF guru madrasah .

“Jadi persoalan belum cairnya TF bagi para guru ma-drasah tahun ini memang ang-garannya kosong. Sehingga sampai saat ini dana tersebut belum diterimanya,” terangnya.

Ia mengatakan, tetapi per-solan tidak terimanya guru madrasah mengenai TF terse-but bukan karena persoalan nama tidak terkirim kepada kementrian. Namun anggaran terkait itu memang belum saat

ini belum tersedia. Menurutya, nama-nama dari

guru madrasah sudah dalam ta-hap pengusulan kepada Kawil Kemenag Jatim untuk diajukan mendapatkan tunjangan terse-but.Tetapi info yang diterimanya mengenai dan tersebut belum ada. “Jadi persoalan tidak cai-ranya tersebut, memang untuk saat ini belum masuk pada draf di DIPA,” ujar Taufik.

Taufik juga mengatakan, jumlah guru madrasah yang diu-sulkan oleh Kemenag Kabupaten Probolingo sekitar 8400 guru. Tetapi untuk daftar nama guru

yang memperoleh dan tersebut , masih belum ada pemberitahuan dari Kemenag Jatim.Sedang-kan jumlah nominal perolehan tunjangan tersebut selama satu bulan sebesar 250 ribu per guru yang menerimanya.“Nanti siapa yang lolos akan diumumkan, un-tuk segera melengkapi persyara-tan pencairan dana,”tandasnya.

Dia juga berharap agar untuk dana tersebut, pemer-intah segera mengalokasikan-nya dalam APBN P tahun ini.Karena dana ini memang san-gat diharapkan oleh para guru madrasah.”Saya harap segera

bisa cair,”pintanya. Sementara itu, salah satu

guru madrasah yang enggan namanya di korankan ini menga-takan, keterlambatan pencairan dana tersebut, dirinya harus rela mencari hutangan untuk me-menuhi kebutuhan keluarga dan anak-anaknya. “Kalau tidak hu-tang mau makan apa. Jadi jalan itu saat ini yang saya lakukan,” terang pria yang mengaku pu-nya anak satu itu. Seharusnya dana tersebut cair pada bulan Juni. Hingga sekarang belum ada kepastiannya,”pungkasnya.(fud/ara)

Dana Tunjangan Fungsional Guru Madrasah Kosong

RABU 11 SEPTEMBER 2013 NO.0196 | TAHUN II12 EKONOMI

”Dia (Bank Century) kan perusaahaan Tbk (terbuka) yang sahamnya tidak aktif diperjualbelikan pada saat itu. Karena enggak aktif diperjual-belikan ya enggak sistemik,” tegasFuad.

Seperti diketahui, KPK tel-ah menetapkan mantan Depu-ti Pengelolaan Moneter Devisa Budi Mulia dan mantan Deputi Bidang Pengawasan Bank In-donesia Siti Chalimah Fajriyah sebagai tersangka pada 21 De-sember 2012.

Budi Mulya merupakan Deputi V Bidang Pengawasan Bank Indonesia. Dia disebut-sebut sebagai pihak yang bertanggung jawab terkait kucuran dana bailout Bank Century sebesar Rp6,7 triliun.

Kasus Bank Century di-awali setelah adanya pengu-curan dana talangan Rp6,7

triliun guna menyelamatkan Bank Century. Pengucuran dianggap perlu guna me-nyelamatkan Bank Century karena dikhawatirkan mem-berikan dampak sistemik.

Fuad sudah tiba di Kantor KPK sekitar pukul 09.50 WIB dengan mengenakan batik coklat lengan panjang. “Saya diminta untuk memberikan keterangan soal Bank Century. Kan saya pernah rapat jadi narasumber dulu,” jelas dia.

Bersama Fuad, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan atas nama Noor Rochman. Dia adalah mantan Ketua Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI.

Fuad dipanggil untuk memberi keterangan dalam perkara pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) senilai Rp6,7 triliun dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak

sistemik. Pandangannya tersebut sudah dikemukan-nya kepada penyidik KPK saat menjalani pemeriksaan tadi.

Salah satu dasar pernyat-aannya adalah pengamatan-nya di pasar modal. Namun, Fuad enggan menjelaskan lebih jauh soal pernyataannya tersebut. Ia hanya bersedia mengungkapkan dirinya me-mang pernah mengikuti rapat yang diduga berkaitan dengan Bank Century pada 21 Novem-ber 2008. “Waktu itu saya had-ir sebagai narasumber. saya ditanya apa yang saya dengar dan apa yang saya sampaikan saat itu,” jelasnya.

KPK telah menangani kasus itu sejak 2010. Pimpi-nan KPK menyatakan telah menemukan adanya tindak pidana korupsi dalam kasus Bank Century. Di antaranya mengenai temuan beberapa kejanggalan terkait proses pemberian dana talangan ke-pada Bank Century. Kejangga-lan tersebut yaitu menyang-kut merger dan akuisisi Bank Danpac, Bank CIC, dan Bank Pikko menjadi Bank Cen-tury. Selanjutnya, mengenai FPJP kepada Bank Century, termasuk penetapan Bank Century sebagai bank gagal

berdampak sistemik dan pen-anganannya oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Namun dalam perjalanan-nya, muncul kejanggalan yang terungkap dari kelembagaan Komite Koordinasi yang me-nyerahkan Bank Century ke LPS pada 21 November 2008. Hal ini ternyata belum per-nah dibentuk berdasarkan undang-undang. Penggunaan dana FPJP dan penyertaan modal sementara dan temuan praktik tidak sehat serta pel-anggaran ketentuan oleh pengurus bank, pemegang sa-ham, dan pihak-pihak terkait lain menyangkut pengelolaan Bank Century yang merugikan bank tersebut.

SepihakMantan pemilik Bank Cen-

tury Robert Tantular menga-takan LPS secara sepihak me-mutuskan untuk menetapkan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik sehingga membailout bank tersebut. “Itu tidak pernah ditanya setuju tidak setuju, langsung diambil alih oleh LPS secara pihak,” kata Rob-ert Tantular seusai menjalani pemeriksaan sekitar 9 jam di Gedung KPK, Jakarta (9/9).

Robert pun berkelit bahwa tidak mengetahui peningka-tan bailout Bank Century dari Rp1 triliun menjadi Rp6,7 triliun. Menurut Robert, hal itu selalu diungkapkan pada waktu 2010, namun media selalu memblackout dirinya “Pencairan Rp6,7 triliun itu waktu itu, saya sudah di dalam Mabes Polri. Jadi tidak meng-etahui masalah Rp6,7 triliun,” ujarnya.

Saat ditanya siapa yang pantas bertanggung jawab dalam kasus itu, Robert tidak dalam kapasitas membicara-kan seperti itu. “Nanti kita li-hat saja siapa hasil dari KPK,” ujarnya.

Robert mengatakan di-rinya ditanya KPK tentang kronologi bagaimana pening-katan bailout dari Rp1 triliun menjadi Rp6,7 triliun.

“Hari ini lebih pendalaman kepada kronologi bagaimana permohonan dari direksi Bank Century hanya Rp1 triliun bantuan liquiditas dari bank indonesia tetapi, nyatanya bailoutnya Rp6,7 triliun. Jadi itulah yang didalami. Itulah yang perlu didalami oleh KPK. Jadi kita harapkan KPK inde-penden untuk membuka hal ini,” kata Robert. (gam/abd)

Bailout Century Tidak Tepat JAKARTA-Penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik merupakan keputusan yang tidak tepat. Pasalnya, Bank Century merupa-kan perusahaan terbuka. Penegasan itu disampai-kan Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Fuad Rahmany saat diperiksa Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) di gedung KPK, Jakarta, Selasa (10/9).

Hal tersebut seperti di-paparkan Dirjen Bea dan Cu-kai, Agung Kuswandono saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di Gedung Parle-men Jakarta, Selasa (10/9). “Alokasi untuk uang lembur pegawai negeri sipil di Dirjen Bea Cukai mencapai Rp39,083 miliar untuk tahun anggaran 2014,” katanya.

Jumlah itu, kata Agung, mencapai 6,36 persen dari total anggaran belanja pega-wai yang sebesar Rp614,3 miliar. Pada postur belanja pegawai Bea dan Cukai, kata dia, uang lembur merupakan satu dari empat komponen utama belanja pegawai, yakni gaji pokok, tunjangan pokok, uang makan dan uang lembur.

Untuk uang makan PNS Ditjen Bea dan Cukai, menurut Agung, dialokasi-kan sebesar Rp75,7 miliar atau 12,33 persen dari total belanja pegawai. Tunjan-gan pokok pegawai sebesar Rp129,71 miliar atau 21,12 persen, sedangkan gaji pokok mencapai Rp369,77 miliar atau 60,19 persen dari total belanja pegawai.

Agung menyebutkan, pihaknya telah membuat road map kepegawaian yang tahun ini diharapkan ada pertambahan pegawai men-capai 2.189 orang dan pada 2014 sebanyak 2.826. Sedan-gkan pada 2015 dan 2016 masing-masing sebanyak 855 pegawai dan 1.109 pega-wai. “Di 2017 akan tambah 700 pegawai, sehingga total di 2017 mencapai 16.196 orang,” katanya.

Pada rapat yang dip-impin Wakil Ketua Komisi XI DPR, Harry Azhar Azis kali ini, Parlemen menyetujui bahwa Anggaran Ditjen Bea dan Cukai di 2014 sebesar Rp2,8 triliun. Pada awalnya, pagu indikatifnya hanya sebesar Rp2,49 triliun.

Menurut Agung, kenai-kan anggaran tersebut untuk memenuhi kekurangan belanja pegawai, karena adanya penambahan jumlah pegawai yang direkrut pada

2013 dari Bapepam-LK. Selain itu, lanjut dia, Ditjen Bea Cukai memerlukan juga penambahan belanja barang dan modal untuk operasion-al pengawasan P2 sebesar Rp20 miliar.

Belanja barang dan modal kegiatan kehumasan dan publikasi membutuh-kan dana Rp20,6 miliar, belanja barang dan modal pengadaan sarana/prasarana pengawasan Rp130,812 mil-iar, belanja modal pengem-bangan infrastruktur sebesar Rp12,11 miliar, belanja modal pengadaan inventaris kantor pusar dan satuan kerja vertikal Rp40,73 miliar dan belanja modal pembangunan Rp59,37 miliar.

Dalam paparannya, Agung mengemukakan, ang-garan Bea Cukai dialokasi-kan untuk belanja pegawai sebesar Rp614,32 miliar atau 21,87 persen dari total ang-garan Bea Cukai. Sedangkan, belanja modal dialokasikan sebesar Rp818,48 miliar atau 29,14 persen dan belanja ba-rang sebesar Rp1,37 triliun atau 49 persen.

Dia menambahkan, belanja pegawai Bea Cukai di 2014 mengalami kenai-kan sebesar 10,67 persen dibanding setahun sebe-lumnya, karena menga-komodir kenaikan belanja pegawai sebesar 7 persen. Disamping itu, disebabkan oleh peningkatan jumlah pegawai hasil rekrutmen dan peralihan pegawai eks Bapepam-LK 2012.

Kenaikan belanja barang sebesar 6 persen, dikarenakan peningkatan belanja biaya pemeliharaan peralatan dan mesin untuk pengawasan Kepabeanan dan Cukai. Kenaikan belanja modal 52,63 persen, karena ada peningkatan sarana dan prasarana pengawasan yang meliputi pembangunan lanjutan kapal patroli, pengadaan alat telekomu-nikasi dan navigasi serta pengadaan peralatan pende-teksi. (gam/bud)

RAPBN 2014

Rp 39 Miliar untuk Lembur PNS Bea Cukai JAKARTA - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Ke-menterian Keuangan mengalokasikan uang lembur untuk pegawai di RAPBN 2014 sebesar Rp39,08 miliar. Per 31 Agustus 2013, jumlah pegawai di Bea Cukai mencapai 10.604 orang dan diperkirakan akan menjadi 2.826 di 2014.

ant/prasetyo utomo

RATAS BIDANG EKONOMI. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) didampingi Wapres Boediono (kanan) memimpin rapat terbatas bidang ekonomi di kantor presiden, Jakarta, Selasa (10/9). Ratas membahas tentang stabilisasi harga pangan, pergerakan nilai tukar rupiah dan investasi.

“Dengan memberi kuota besar pemerintah mendorong ke arah kartel. Kalau kuota impor 2/3 bahkan di bawah 2/3 kalau besar itu sudah menjurus ke kartel. Sistem kuota seperti ini menjurus ke arah kartel dan tidak transparan,” kata pendiri Indef Didik J Rachbini saat jumpa pers “Gejolak Harga Kedelai: Analisis Kartel dan Monopoli” di Jakarta, Selasa (10/9).

Ketiga perusahaan yang disinyalir melakukan kartel adalah PT FKS Multi Agro yang menguasai 210.600 ton atau sebesar 46,67 persen, PT Gerbang Cahaya Utama yang memiliki 46.500 ton kedelai atau 10,31 persen dan PT Budi Semesta Satria yang men-guasai 42.000 ton atau 9,31 persen.

Menurut Ekonom Senior Indef, Didik J Rachbini, aksi monopoli tersebut menun-jukkan ketidakmampuan Kementerian Perdagangan dalam mengontrol ketersedi-aan kedelai di dalam negeri. “Pemerintah seharusnya mengetahui perusahaan mana

saja yang menguasai stok kedelai. Sekarang harga naik, padahal tidak ada lonjakan permintaan,” jelas dia.

Didik menyebutkan, depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang rata-rata hanya be-rada di kisaran 11-12 persen, bukan alasan yang menyebab-kan kenaikan harga kedelai di pasaran hingga 30 persen. “Kabarnya pemerintah sem-pat melobi importir untuk menjual kedelai Rp8.000/kilogram. Ini sekaligus bukti bahwa merekabisa mengen-dalikan harga dan mengatur pasokan,” papar Didik.

Direktur Indef, Enny Sri Hartati mengatakan Tim Indef melakukan investigasi terkait kedelai tersebut. Investigasi dilakukan pada Surat Per-setujuan Impor (SPI) kedelai dari pemerintah pada 28-30 Agustus 2013.

SPI menunjukan importir terdaftar (IT) yang mendapat persetujuan pemberian kuota impor terdiri dari 14 perusa-haan dengan jumlah persetu-juan kuota impor mencapai 450.900 ton. Dimana total

pengajuan dari importir men-capai 886.200 ton. “Terdapat tiga importir yang menda-patkan kuota terbesar yaitu PT FKS Multi Agro sebanyak 210.600 ton atau 46,71%, PT Gerbang Cahaya Utama sebanyak 46.500 ton atau 10,31% dan PT Budi Semesta Satria sebanyak 42.000 atau 9,31%,” paparnya.

Menurutnya, data tersebut menunjukan terdapat satu

perusahaan yang memegang pangsa pasar terbesar atau cenderung monopoli dan dari kuota impor kedelai dari tiga perusahaan tersebut telah mencapai 66,33%. “Ini cend-erung membentuk kartel,” ungkapnya.

Enny menambahkan, pada kelompok kedua importir terdapat 3 perusahaan yang memiliki persetujuan kuota impor kedelai masing-masing

4-5%. Lalu kelompok ketiga adalah empat perusahaan yang memiliki persetujuan kuota impor kedelai 2-3%. Kemudian, kelompok keem-pat ada 3 perusahaan yang memiliki persetujuan kuota masing-masing 0,6%, 1,11%, dan 1,89%. “Sementara Bulog hanya mengantongi persetu-juan kuota impor sebesar 20 ribu ton atau 4,44%,” tam-bahnya. (gam/bud/beth)

HARGA KOMODITI PANGAN

Tiga Importir Terapkan Praktik Kartel KedelaiJAKARTA-Institute for Development of Economic and Finance (Indef) mensinyalir terjadinya praktek kartel dalam tata niaga kedelai. Dugaan kartel ini terkuak dari hasil kajian akademik yang dilakukan Indef, dimana tiga importir mempunyai kuota impor sangat besar atau setara dengan 66,3 persen kuota impor kedelai.

JAKARTA-Pemerintah menyiapkan stimulus ekspor dengan menugaskan Lemba-ga Pembiayaan Ekspor Indo-nesia (LPEI) untuk memberi-kan penjaminan, asuransi serta kredit ekspor untuk Us-aha Kecil Menengah (UKM). Stimulus ini mendorong pelaku UKM bisa lebih berani menembus pasar luar negeri yang baru.

Menteri Keuangan Chat-ib Basri mengatakan, penu-gasan LPEI itu dalam bentuk National Interest Account (NIA). Syarat untuk menda-patkan stimulus itu adalah komoditas ekspor harus me-miliki prospek cerah jangka panjang, punya nilai tambah dan sulit mendapatkan pem-biayaan komersial.

“Memerbaiki neraca ber-jalan itu ada peran di sini untuk menaikkan ekspor. Cuma, butuh pembiayaan perdagangan, maka kita harus lakukan di domestik. Ada sebuah proses namanya national interest account, tujuannya untuk masuk pasar-pasar nontradisional,” kata Chatib di Jakarta, Se-lasa (10/9).

Chatib mengaku, pening-katan ekspor menjadi jalan terbaik untuk menekan de-fisit neraca transaksi berja-lan Indonesia. Sayangnya, eksportir tidak bisa lagi mengandalkan pasar ekspor

lama, semacam Amerika Serikat, China, atau Jepang.

Disisi lain, mereka masih ragu untuk menembus pasar ekspor yang baru, semisal Nigeria atau Timur Tengah, lantaran berisiko. “Ekspor jangan konsentrasi pada satu negara, harus diversifikasi. Teorinya sih gampang, tapi buat eksportir risikonya be-sar, makanya dukungan dari LPEI ini penting.”

Menurut Chatib, pasar ekspor baru tersebut sebe-narnya memiliki potensi ke-untungan yang besar. Seba-gai ilustrasi, Nigeria dengan penduduk sekitar 170 juta dan pertumbuhan ekonomi 7 persen, melahirkan sebuah pasar yang besar.

“Demand luar biasa, di sana Indomie dikonsumsi hampir semua orang. Cuma kalau mau masuk ke sana harus berhubungan dengan siapa, risiko seperti apa, itu yang seringkali eksportir kita sulit lakukan, jadi harus mendapatkan dukungan,” katanya.

Sementara itu, LPEI membidik pembiayaan ek-spor sebesar Rp42,7 triliun selama tahun 2013. Sampai dengan 31 Agustus 2013, LPEI mencatat telah mem-berikan pembiayaan ekspor sebesar Rp32,1 triliun kepa-da para pelaku usaha. (gam abd/beth)

PASAR EKSPOR

Pemerintah Siapkan Stimulus Ekspor UKM

RABU 11 SEPTEMBER 2013 NO.0196 | TAHUN II 13

“Pertama, posisi PNS banyak ditempati saudara dan kerabat para kepala daerah. Kedua, mereka yang

bukan kerabat, tapi mendukung keberhasilan kepala daerah itu baik pada saat kampanye maupun saat dia

menjabat,” kata Wakil Koordinator In-donesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan Ade di Jakarta, Selasa (10/9/)

Menurut Ade, setelah diisi dengan orang-orang terdekat kepala dae-rah, barulah sisanya diperebutkan masyarakat banyak melalui tes Calon PNS. Oleh karena itu, fungsi birokrasi tidak berjalan sesuai harapan. “Baru sisanya dijual ke masyarakat. Birokrasi tidak berjalan sebagaimana mestinya,”

tuturnyaLebih lanjut Ade menjelaskan bi-

rokrasi adalah mesin yang menjalan-kan suatu negara. Namun, karena dari awal prosesnya sudah bermasalah, birokrasi yang dihasilkan juga ber-masalah. Bahkan, lanjutnya, birokrasi telah menjadi alat politik kekuasaan. Pada umumnya, birokrasi justru menjadi biang kasus-kasus korupsi. “Dalam kasus korupsi umumnya di-

Kerabat Kepala Daerah Kuasai Posisi PNSJAKARTA-Reformasi birokrasi yang dicanangkan pemer-intah ternyata tidak berhasil menciptakan birokrat yang pofesional dan handal. Pasalnya, sejak awal, rekrutmen posisi pegawai negeri sipil (PNS) di daerah banyak diisi dari kalangan yang mempunyai kedekatan dengan kepala daerah setempat.

ant/dewi fajriani

PEGAWAI NEGERI SIPIL. Calon pencari kerja mengisi aplikasi untuk mendapatkan Kartu Tanda Bukti Pendaftaran Pencari Kerja di Kantor Dinas Tenaga Kerja, Makassar, Sulsel, Jumat (30/8). Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN-RB) tahun 2013 akan membuka lowongan CPNS sekitar 65 ribu formasi secara nasional, yaitu 25 ribu formasi dibuka untuk kementerian/lembaga di tingkat pusat dan 40 ribu dibuka untuk pemerintah kabupaten/kota di tingkat daerah.

lakukan oleh birokrasi. Dana akhirnya mengabdi pada kekuasaan, bukan rakyat,” ungkapnya

Meskipun demikian, Ade men-gaku mengapresiasi perubahan yang akan dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) dalam rekrutmen CPNS tahun ini. Oleh karena itu, ICW akan membantu mengawasi pelaksanaan rekrutmen tersebut dengan bekerja sama dengan Ombudsman Republik Indonesia dan Konsorsium LSM Pemantau Seleksi CPNS (KLPC). “Mekanisme Kemen-pan-RB ini juga tidak sempurna, masih banyak yang bolong, karena itu kita masuk untuk mengawasinya bersama-sama,” imbuhnya

Sementara itu, anggota Ombuds-man bidang Penyelesaian Laporan/Pengaduan, Budi Santoso meminta masyarakat aktif untuk melapor-kan kecurangan dalam rekrutmen CPNS ke pos-pos yang tersebar di 23 provinsi yang merupakan kantor perwakilan dari Ombudsman. “Kami akan menerima laporan masyarakat mengenai kecurangan dalam perekru-tan CPNS, dan akan menindaklanjuti laporan tersebut,” ujarnya

Menurut Budi, pos-pos tersebut mulai dibuka hari ini, 10 September 2013, sampai dengan tahap rekrut-men CPNS selesai. “Sampai kelulusan pengumuman dan penyerahan berkas, mungkin bisa sampai akhir tahun atau awal 2014,” tegasnya

Laporan nantinya harus disertai dengan identitas pelapor, uraian kronologi, serta berkas atau doku-men pendukung walaupun nantinya identitas pelapor juga akan dirahasia-kan. Dengan demikian, proses tindak lanjut bisa berjalan dengan cepat.

Namun, menurut Budi, laporan yang tanpa disertai dokumen juga akan ditindaklanjuti. “Tetap bisa (tanpa dokumen) karena ombuds-man juga memang bisa secara aktif melakukan investigasi atas inisiatif sendiri,” ucapnya

Dengan dibukanya pos-pos ini, Ombudsman berharap agar seluruh masyarakat ikut mengawasi pelak-sanaan rekrutmen CPNS sehingga prosesnya dapat berjalan dengan transparan, akuntabel, dan minim KKN. (gam/cea/abd)

Liputan KhususRABU 11 SEPTEMBER 2013 NO.0196 | TAHUN II

13

JAKARTA-Komisi Pemilihan Umum (KPU) tetap melak-sanakan pembatasan zonasi alat peraga kampanye kendati banyak perwakilan partai politik yang keberatan. Peng-aturan zona pemasangan dan jenis alat peraga dimaksudkan untuk memberikan perimban-gan dalam kampanye.

“ Kalau dalam konteks ini pem-batasan hanya untuk baliho dan bu-kan untuk mengebiri caleg. Kampanye itu prinsipnya pendidikan politik, dan keliru besar jika diartikan untuk me-matikan,” kata Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah di kantornya, Jakarta, Selasa (10/9).

Seperti diketahui, PKPU Nomor 15 Tahun 2013 mengatur pedoman pedoman pelaksanaan kampanye pe-milihan umum anggota DPR/ DPRD/ dan DPD RI. Alat peraga kampanye tidak ditempatkan pada tempat iba-dah, rumah sakit atau tempat-tempat pelayanan kesehatan, gedung milik pemerintah, lembaga pendidikan (ge-dung sekolah), jalan- jalan protokol, jalan bebas hambatan, sarana dan prasarana publik, taman dan pepoho-nan.

Beberapa waktu lalu, Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali As-segaf menentang keras aturan zonasi ini. Pembatasan ini kata dia justru merugikan rakyat kecil secara ekono-mi. “Saya bilang ini adalah peraturan yang tidak cerdas karena di masa kampanye ini ekonomi masyarakat kecil bergerak,” kata Nurhayati.

Menurut Ferry, untuk menentu-kan zona penempatan alat peraga kampanye parpol dan calon anggota legislatif (caleg), KPU telah mengirim surat kepada Menteri Dalam Negeri supaya pemerintah daerah berkoor-dinasi dengan KPU di daerah. “Kami sudah mengirim surat ke Mendagri supaya diteruskan kepada pemda (Pemerintah daerah) untuk berkoordi-nasi dengan KPU kota,” ucap Ferry.

Selain ke Mendagri, KPU juga telah mengirim surat juga ke KPU

Kabupaten/Kota dan provinsi men-genai penentuan zona alat peraga kampanye. KPU juga sudah meminta KPUD berkoordinasi dengan pemda. “KPU juga sudah mengirimi surat ke KPU daerah supaya berkonsolidasi dengan kepala daerah untuk menen-tukan zonasi,” imbuhnya. Mengenai zona, KPU berkeyakinan pemda lebih mengetahui zona tersebut akan diten-tukan. “KPU setempat dan pemerintah setempat,” tukasnya.

Sebelumnya, Ketua KPU, Husni Kamil Manik mengatakan pihaknya

akan segera melakukan persiapan khususnya KPU Kabupaten/Kota secepatnya melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah (Pemda) masing-masing Kabupaten/Kota dalam menentukan zonasi pemasan-gan alat peraga sebagaimana diatur dalam PKPU No.15 Tahun 2013. “Dalam PKPU Nomer 15 Tahun 2013, kita masih punya waktu satu bulan untuk mempersiapkannya di tingkat daerah,” kata dia.

Husni mengatakan koordinasi tersebut, membahas mengenai apa

saja yang akan difasilitasi oleh Pemda. Kemudian juga, membahas dimana saja zonasi tersebut akan diletakan. “Berdasarkan nanti fasilitasi yang akan diberikan Pemda, KPU kab-kota akan menentukan dimana saja zonasi itu ditempatkan. apakah di tepi jalan atau saja mungkin di satu area lapangan terbuka. ini nanti analisanya sangat tergantung dengan keberadaan fasilitas tersebut di daerah,” terangn-ya.

Lebih lanjut, Husni menyatakan, pihaknya tidak menetapkan jumlah

maksimal zonasi untuk pemasangan alat peraga spanduk. Melainkan, ber-gantung kepada kemampuan daerah dalam memfasilitasi. “Tapi kalau untuk baliho dan billboard itu hanya satu untuk satu kelurahan/desa. Dan itu hanya diperuntukkan bagi parpol. kalau jumlahnya secara nasional jum-lahnya mencapai 81.000 unit yang di-bolehkan untuk dipasang,” cetusnya.

“Kemudian untuk bendera, umbul-umbul itu juga diperuntukkan bagi parpol dan itu jumlahnya tidak diatur,” tandasnya. (gam/abd/aji)

JELANG PEMILU 2014

Zonasi Kampanye Tidak Dimaksudkan untuk Mengebiri Caleg

RABU 11 SEPTEMBER 2013 NO.0196 | TAHUN II14 LINTAS NUSANTARA

Disperindag Akui Sulit Ungkap Distributor

Pemkab Ganti Rugi Lahan untuk Pembangunan

KEDELAI ILEGAL

PEMBANGUNAN JEMBATAN

Mahasiswa Dapat Membantu Kurangi Konflik Dunia AKADEMISI

“Kebetulan kita tinggal di negara yang jauh dari pusat-pusat konflik dunia. Namun kita juga harus menyadari bahwa kita memiliki peran dalam membantu mengurangi konflik kemanusiaan terse-but,” katanya pada diskusi dan kampanye “The World Needs More...”, di Yogyakarta, Selasa (10/9).

Pada diskusi dan kampa-nye dalam rangka memperin-gati Hari Kemanusiaan Sedu-

nia, ia mengatakan, kegiatan itu diharapkan dapat mem-berikan pengetahuan pada mahasiswa bahwa mereka juga mereka juga memiliki peran yang cukup besar dalam membantu menanggulangi krisis kemanusiaan dunia.

“Kami berharap kegiatan itu dapat membangkitkan semangat muda Kota Yogya-karta, dan mudah-mudahan Indonesia tetap bertahan menjadi negara yang ‘peace

full’,” katanya.Aktivis Yayasan Kristen

untuk Kesehatan Umum (Yak-kum) Emergency Unit, Sigit

Wijayanta mengatakan, yang diperlukan pada saat kondisi

krisis kemanusiaan itu adalah mahasiswa.

Hal itu karena mahasiswa memiliki solidaritas sosial yang tinggi, semangat dan jiwa nekat atau pemberani, dan sisi berbeda yang tidak dimiliki oleh orang-orang pada umumnya. “Untuk itu peran para mahasiswa dibu-tuhkan untuk membantu mengurangi krisis kemanu-siaan. Untuk semua maha-siswa, tentukan sekarang apa yang dibutuhkan untuk dunia, melalui pesan ‘The World Needs More...’ itu,” katanya.

Peneliti Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Rahmawati Husein mengatakan, mahasiswa mempunyai peran sangat

besar pada masa-masa tang-gap darurat konflik atau bencana.

Mereka dapat menjadi relawan yang akan sangat membantu para korban konflik atau bencana tersebut. Mahasiswa jurusan apapun tidak ada alasan untuk tidak ikut membantu dan menjadi relawan.

“Mereka dapat saja membantu dalam hal umum seperti pembersihan lokasi, dapur umum, dan asisten di rumah sakit. Mereka juga dapat membantu dalam hal khusus seperi tim SAR, KSR, PMI, pramuka, pecinta alam, kemudian dalam hal psiko-sosial, teknologi informasi atau ‘media center’,” kata-nya. (ant/dik)

YOGYAKARTA - Mahasiswa dapat berperan menang-gulangi krisis kemanusiaan karena mereka mempu-nyai semangat dan pengetahuan untuk membantu mengurangi konflik di dunia, kata Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Bambang Cipto.

ant/dewi fajriani

PROTES AGRESI MILITER AS: Massa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berunjuk rasa di bawah jembatan Flyover, Makassar, Sulsel. Mereka memprotes rencana agresi militer yang dilancarkan Presiden AS Barack Obama terhadap Suriah.

Pemerintah Harus Tanggap

"Pemerintah harus cepat tanggap dalam menangani kasus Suriah ini apalagi su-dah ada rencana pengerahan militer oleh AS dan sekutu-nya untuk menyerang Suriah dengan dalih penggunaan senjata kimia kepada warga sipil yang dilakukan oleh mi-liter Suriah," kata Ketua Divisi Kajian Internasional FAMS, Ayu Wulandira Menurut Ayu, empat negara terbesar dunia,

yakni China, India, Rusia, dan Brazil juga menolak agresi militer AS ke Suriah, bahkan termasuk Afrika Selatan serta negara-negara di Amerika Latin, seperti Venezuela, Bo-livia, Ekuador, Uruguay, dan Argentina.

Oleh karena itu, lanjutnya, Indonesia sebagai negara besar maka pemerintahnya harus turun tangan dalam me-nangani kasus ini melalui di-

plomasinya dan kekuatannya di PBB.

Menurut dia, jika terjadi perang dampaknya bukan ha-nya akan terjadi perang dunia III, tetapi juga muncul per-golakan ekonomi yang ber-imbas kepada negara-negara berkembang seperti Indone-sia.

Bahkan dari hasil survei yang dilakukan oleh media konservatif Fox News menye-butkan, sebanyak 51 persen warga AS menentang inter-vensi ke Suriah, sementara yang mendukung hanya 37 persen.

Hal serupa juga diper-lihatkan oleh survei Reuter yang menyebutkan bahwa 56

persen menolak dan hanya 19 persen yang mendukung serangan AS ke Suriah.

Yang lebih mencengankan adalah laporan dari Drudge Re-port, sebuah website agregasi berita di AS, yang menemu-kan bahwa 92 persen menolak serangan AS ke Suriah, semen-tara yang mendukung rencana perang hanya 8 persen.

Survei yang sedikit meng-untungkan Obama adalah yang dilakukan oleh Pew Research Center, yang men-emukan bahwa yang menolak intervensi ke Suriah hanya 48 persen dan yang mendukung mencapai 29 persen.

"Maka dari itu, dengan kekuatan pemerintah Indonesia

diharapkan bisa mengurungkan niat AS dan sekutunya untuk menyerang Suriah dan kami pun berharap pemerintah ce-pat dan tanggap dalam menan-gangi rencana agresi militer ke Suriah," katanya.

FAMS juga juga meminta seluruh masyarakat Indone-sia khususnya Sukabumi dan Jabar untuk ikut mengecam dan mengutuk rencana seran-gan militer ke Suriah.

"Kami yakin jika pemerin-tah proaktif maka AS dan se-kutunya bisa mempertimbang-kan rencana tersebut dan kami pun berharap pemerintah tidak terlalu ketergantungan dengan AS yang jelas merugikan bangsa ini," kata Ayu. (ant/dik)

SUKABUMI - Mahasiswa Sukabumi yang tergabung dalam Forum Aktivis Mahasiswa Sukabumi (FAMS) meminta pemerintah untuk turut mengatasi konf-lik di Suriah terkait rencana penyerangan Amerika Serikat dengan sekutunya.

JAMBI - Kepala Dinas Perindustrian dan Perda-gangan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kosasih me-ngaku kesulitan mengung-kap distributor kedelai yang diduga masuk dan beredar secara ilegal di daerah itu.

Ketika dihubungi, Selasa (10/9), ia mengatakan selama beberapa hari ini pihaknya telah melakukan penelu-suran dan mencari keteran-gan dengan bertanya kepada para pedagang tahu dan tempe di Kota Kuala Tung-kal, ibukota Tanjung Jabung Barat (Tanjabar).

Namun tidak ada satu pun informasi yang menga-rah ke penjual, para peda-gang tidak bisa menjelaskan dimana mereka memperoleh kacang kedelai yang diduga ilegal tersebut.

Sebelumnya pihaknya sempat mendengar ka-bar adanya kacang kedelai yang beredar di Tanjabar, khususnya di Kuala Tung-kal, yang didatangkan dari daerah tetangga seperti Tembilahan, Kuala Enok, Pulau Kijang, Batam dan Tanjung Pinang Kepulauan Riau.

"Saya sempat saya tanya sendiri, dari mana mereka dapat kacang kedelai. Mere-ka mengaku dari daerah seb-elah (sekitar kepulauan Riau, red). Ya artinya tidak ada masalah," ujarnya.

Ia mengatakan, jika me-mang kacang kedelai itu masuk secara ilegal maka yang punya wewenang ada-lah pihak Bea Cukai.

"Di sini, hak kita hanya pada barang yang telah ber-edar. Mereka (Bea Cukai,red) yang tahu dan mengecek apakah barang itu sudah masuk dalam cukai impor atau tidak," ujarnya.

Menanggapi masalah ini, Kepala Kantor Bea dan Cukai Tanjabar Edi Sukh-irman saat dikonfirmasi justru balik bertanya, jika memang ada yang kacang kedele yang masuk, kapan dan dimana.

Edi membantah masukn-

ya kedelai ilegal ke kawasan perairan Kualatungkal sejak menerima informasi baru terkait izin impor kedelai wajib menggunakan doku-men Laporan Surveyor (LS) yang dikeluarkan Menper-indag pada tanggal 16 Agus-tus 2013 lalu.

Pihak Bea Cukai Kuala-tungkal telah melakukan perketatan pengawasan masuknya kedelai impor dan menyetop semua kegia-tan impor kedelai yang tidak dilengkapi dokumen LS.

"Memang ada kede-lai impor yang masuk sini, tetapi itu dulu dan memang legal bukan ilegal. Setahu kami, sejak ada peraturan baru, kedelai impor sudah tidak ada pernah masuk lagi," katanya.

Sejak saat itu, katanya, pengusaha di Tanjabar yang dulu menekuni bisnis kede-lai, hingga kini masih be-lum bisa melanjutkan bisnis mereka.

"Sekitar awal bulan me-mang kita pantau ada satu kapal, yakni Citra Marina yang sempat mau masuk. Tetapi karena tidak ada do-kumen LS-nya, kita tidak berikan izin dan sementara masih tertahan. Kabarnya akan di ekspor balik," ujar Edi.

Para pengusaha impor kedelai tersebut kini telah beritikad baik untuk men-gurus dokumen-dokumen tambahan yang diperlukan sesuai dengan peraturan baru.

Meski demikian Edi juga menyayangkan kurangnya koordinasi pihak Disper-indag yang tidak member-itahukan adanya perubahan peraturan baru impor kedelai yang dikeluarkan Menper-indag kepada para pengusa-ha di Tanjabar.

Pihaknya berharap, para pengusaha di Kabupaten Tanjabar khususnya, bisa memenuhi ketentuan yang berlaku dengan melengkapi dulu semua dokumen, ja-ngan masuk dulu baru diurus dokumennya. (ant/dik)

ant/r. rekotomo

KUTUK MISS WORLD : Sejumlah pengunjuk rasa dari berbagai elemen mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Ormas Islam Jateng membentangkan poster saat berunjuk rasa mengutuk penyelenggaraan Miss World 2013.

MATARAM - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara akan memberikan ganti rugi kepada pemilik lahan yang digunakan untuk pembangunan jembat-an yang menghubungkan Desa Karang Bajo dan Desa Loloan di Kecamatan Bayan.

"Lahan pertanian yang di-gunakan utuk pembangunan jembatan yang menghubung-kan Dusun Lokok Aur Desa Karang Bajo dan Dusun Batu Gerantung Desa Loloan di Kecamatan Bayan itu akan diberikan dana tali asih atau ganti rugi," kata Camat Bayan Sahti di Bayan, Lombok Utara, Selasa (10/9).

Ia mengatakan, memang ada warga pemilik lahan per-tanian yang terkena dampak langsung dari pembangunan

jembatan tersebut memper-soalkannya, namun kemung-kinan belum ada pemberita-huan kepada pemilik lahan.

Namun, katanya, saat ini persoalannya sudah selesai dan jembatan sepanjang 30 meter itu sudah mulai diban-gun, karena pemerintah berse-dia memberikan kompensasi.

Terkait dengan persoalan itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pertambangan dan Energi (PU Tamben) Lombok Utara HR Nurjati bertemu de-ngan Kepala Desa Karang Bajo dan dan Loloan.

Menurut Sahti, munculnya persoalan tersebut, karena pihak pekerja dari kontrak-tor yang memenangi tender proyek itu sempat mengukur lahan warga yang akan dijadi-

kan jembatan tanpa member-itahu kepada pemilik lahan.

"Namun maslaah itu sudah selesai setelah dilakukan perte-muan, karena itu hanya misko-munikasi dan sudah tidak ada persoalan, tinggal melanjutkan pembangunannya," katanya.

Dia mengatakan, pembangunan jembatan yang menelan dana sebesar Rp1 miliar lebih itu diperkirakan rampung pada akhir Novem-ber 2013. Peletakan batu per-tama akan dilakukan oleh Bu-pati Lombok Utara H Djohan Sjamsu.

Sahti mengatakan, ke-beradaan jembatan itu cukup bermamfaat bagi warga kedua desa, karena akan memper-pendek jarak antara Desa Loloan dan Desa Karang Bajo,

dan lebih dekat ke kota Ke-camatan Bayan. "Warga kami berterima kasih kepeda peme-rintah daerah yang memban-gun jembatan sepanjang 30 meter dengan tinggi 9 meter dan lebar 6 meter ini. Semula kalau ke Desa Karang Bajo menggunakan sepeda motor harus melintasi Desa Bayan, tetapi dengan adanya jembat-an ini warga cukup berjalan kaki 100 meter sudah sampai ke desa tetangga," katanya.

Kepala Dinas PU Tamben Kabupaten Lombok Utara HR Nurjati mengatakan masalah tanah warga yang terkena dampak pembangunan jem-batan akan diberikan kompen-sasi dan pembangunan jem-batan sudah mulai dikerjakan. (ant/dik)

ant/andreas fitri atmoko

PERBAIKI JEMBATAN KAYU KUDUS:Warga memperbaiki jembatan kayu yang mulai rapuh di Setrokalangan, Kaliwungu, Kudus, Jateng. Jembatan kayu penghubung kawasan pinggiran Demak-Kudus tersebut menjadi pilihan warga guna mempersingkat jarak tempuh hingga belasan kilometer.

Mahasiswa Meminta Turut Atasi Konflik Suriah

RABU 11 SEPTEMBER 2013 NO. 0196 | TAHUN II 15

Kedua, negara mengatur peserta didik apakah perawan atau tidak vir-

gin. Ini juga tidak perlu kare-na negara tidak diberi otoritas untuk mengatur perawan dan tidak virginnya warga. Ketiga, negara terlalu mengagungkan formalisme dengan meng-abaikan substansi. Ini ber-langsung terus-menerus dan negeri menjadi sebuah papan nama dengan baliho besar; Indonesia 100 persen lucu.

Pemerintah seharusnya berkontemplasi apakah ne-geri ini akan diteruskan de-ngan situasi yang seperti ini atau terdapat pemikiran lain yang inovatif. Simbol-simbol ini menjadi begitu banyak se-perti halnya asas partai yang berpijak pada religiusitas dan nasionalitas. Tetapi, kedua-nya tetap berorientasi pada satu hal; kekuasaan.

Di Jepang, negara tidak terlalu masuk ke urusan pribadi. Di sana, kejujuran nomor satu. Jepang memang kurang mengenal “adanya” tuhan, namun ada nilai agama yang benar dilak-sanakan. Mereka memiliki tanggungjawab yang kuat, kejujuran yang tinggi, mem-

bantu orang lain, dan tidak mencampuri urusan pribadi. Salah satu yang dilakukan masyarakat Jepang antara lain menanamkan dan mel-aksanakan nilai kejujuran dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai ilustrasi, salah seorang profesor di Jepang menjaga ujian. Ketika ujian dimulai, tidak satupun ma-hasiswa yang posisi dudukn-ya tidak tegap dan fokus ke soal dan lembar jawaban. Mereka mengerjakan soal sendiri-sendiri dan tidak ada yang curang.

Saat ujian berjalan seki-tar satu jam, ada mahasiswa yang mengumpulkan lem-bar jawaban. Padahal waktu yang disediakan 1 jam 30 menit untuk menyelesai-kan soal jika tidak terdapat kendala yang berarti. Sete-lah waktu berjalan 1 jam 30 menit, profesor mengatakan bahwa waktu ujian berakhir dan karenanya lembar jawa-ban berikut soal dikumpul-kan. Setelah itu, professor menunjukkan sebuah tu-lisan dua orang mahasiswa di lembar jawaban. Maha-siswa tersebut yang keluar ruangan ketika waktu baru berjalan satu jam. Tulisan tersebut dalam bahasa Indo-nesia yang santun kira-kira berbunyi, “Mohon maaf pro-fesor, tahun ini saya tidak bisa mengerjakan dengan baik, tahun depan akan di-coba lagi mengikuti mata kuliah ini”. (Testimoni Didik Nurhadiyanto, 2013)

Itulah kejujuran ma-hasiswa ketika tidak bisa mengerjakan soal ujian. Ia jujur menuliskan kalimat. Dalam ketidaktahuan, ia tidak

menoleh kanan-kiri, tidak mencontek, tidak menanya-kan kepada teman sebelah, dan semua mahasiswa fokus kepada soal dan lembar jawa-ban. Satu-satunya usaha yang dilakukan adalah belajar se-belum ujian berlangsung dan mengerjakan dengan serius soal ujian ketika ujian ber-langsung. Jelas, ini berbeda ketika mengawasi ujian di Indonesia. Di Indonesia, guru justru membantu peserta di-dik yang tidak tahu jawaban-nya. Niatnya baik tetapi se-harusnya bukan dengan cara seperti itu.

Barangkali, perlu dire-nungi yang disampaikan Mu-hamad Abrary, seorang siswa SD yang membongkar ke-curangan guru. Ia katakana, "Saya dimarahi dan dimusuhi teman-teman di sekolah. Kata teman-teman, guru-guru jadi kena masalah gara-gara saya. Padahal, saya cuma bicara

jujur. Kata ayah dan bunda, kita harus selalu jujur." De-mikian dikatakan Muhammad Abrary Pulungan (14) seusai pemutaran video dokument-er kolaborasi "Temani Aku Bunda" dan diskusi "UN untuk Apa?" (6/4/2013) di XXI Epi-centrum, Jakarta. Video do-kumenter berdurasi 77 menit yang dibuat selama lebih dari satu tahun itu berkisah ten-tang pengalaman Abrary yang pernah melaporkan kecu-rangan ujian nasional (UN) di sekolahnya, SD Negeri 06 Pe-tang, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dua tahun lalu atau tepatnya Mei 2011. (kompas.com, 8/4/2013).

Inilah perlunya republik ini menata hati agar tidak selalu meramaikan sesuatu yang kontraproduktif. Sebab, hanya ada tiga hal yang me-nyebabkan negara ini ter-puruk. Yakni, soal kejujuran, tumbangnya budaya malu, penegakan hukum yang terseok, dan ketimpangan ekonomi. Bahkan, pada kasus tertentu, seorang In-donesia “dipaksa” meminta maaaf untuk kesalahan yang telah dilakukan.

Dalam kasus korupsi, ba-nyak negara yang membuat hukum dan menerapkannya agar terjadi efek jera. Amerika misalnya, koruptor dipejara dan didenda sangat berat. Lama hukuman penjara un-tuk koruptor minimal 5 tahun dan denda $ 2 juta. Koruptor dengan kasus berat bisa diu-sir dari negara itu. Sementara di di Malaysia, koruptor yang terbukti bersalah, digantung. Di Jerman, koruptor dipen-jara seumur hidup dan wajib mengembalikan semua hasil

korupsinya. Di China, korupsi se-

bentuk kejahatan besar. Sedikitnya, setiap tahun 4.000 koruptor dijatuhi hu-kuman mati. Di Jepang, ko-ruptor dihukum maksimal hanya 7 tahun penjara. Na-mun kultur hukum "malu" yang masih besar dari masyarakat Jepang, efektif sebagai alat preventif me-lawan korupsi. Konon, pen-gacara Jepang selalu berusa-ha membujuk klien-nya agar mengakui kesalahannya, mundur dari jabatan, dan setelah itu mengembalikan hasil kejahatannya. Sedang-kan di Indonesia, koruptor mendapat hukuman ringan ditambah remisi. Apalagi, masa tahanan koruptor su-dah dihitung semenjak men-jadi tahanan di penjara dan karenanya, korupsi memiliki penggemar yang banyak, di Indonesia.=

OPINI

Menerima tulisan dalam bentuk opini, puisi, cerpen, dan re-sensi buku. Panjang tulisan 5000 karakter (opini dan cerpen) dan 3500 karakter (resensi buku). Tulisan dikirim-kan dengan disertai foto terbaru ke alamat email Koran Madura: [email protected]

Redaksi

A Pemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Holis, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Plt. Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Ari Armadianto (Kepala), Hana Diman, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim, (Pamekasan) G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Kurikulum 2013, Proyek Politik?

Negara yang Menikam Ruang Privat

salam songkem

Seleksi Calon Kapolri

Calon Kapolri pengganti Jenderal Timur Pradopo makin ramai diperbincangkan. Publik tampak se-dang menyoroti betul siapa di antara sebelas nama

yang terjaring Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Sebab ada tiga di antaranya terindikasi memiliki reken-ing tak wajar yang telah terdeteksi oleh Kompolnas.

Meskipun Kompolnas tak menyebutkan nama, tersiar kabar tiga calon kapolri yang memiliki rekening gendut itu yang sudah terungkap ke media, di antaranya adalah Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan dengan kekayaan Rp 4.684.153.542 (per 19 Agus-tus 2008) dan Asisten Operasi Kapolri Inspektur Jenderal Badrodin Haiti.

Badrodin Haiti disebut-sebut memiliki kekayaan yang terdeteksi sebanyak Rp 2.090.126.258 dan 4000 dolar (per 24 Maret 2008), diduga membeli polis asuransi pada PT Prudential Liafe Assurance Rp 1,1 miliar dan menarik dana Rp 700 juta.

Akan tetapi, ada lagi sumber yang menyebutkan ketiga calon Kapolri yang memiliki rekening gendut sudah terli-hat dari 11 nama yang telah menyetorkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang sudah ada di KPK, di antaranya Kabareskrim Komjen Sutarman dengan ke-kayaan Rp 5,35 miliar, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Saud Usman dengan kekayaan Rp 12,67 miliar dan 100 ribu dolar AS (RP, 1,1 miliar), dan Kabaharkam Komjen Badrodin Haiti dengan kekayaan Rp 5,83 miliar dan 4.000 dolar (Rp 44,8 miliar)

Nama-nama tersebut disebut-sebut telah dikantongi oleh Jenderal Timur Pradopo yang telah diusulkan kepada Presiden RI untuk kemudian disampaikan kepada Komisi III DPR RI. Namun tampaknya Presiden sangat berhati-hati menyeleksi sekian nama calon kapolri pengganti Jenderal Timur Pradopo itu, akibatnya Presiden agak lambat me-nyampaikan nama calon kapolri tersebut kepada DPR. Pa-dahal rencananya pergantian Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo akan dilakukan pada September ini, lebih cepat dari pensiunnya yang masih Januari 2014 mendatang.

Namun Presiden SBY kiranya masih dibuat pusing me-nentukan nama penggantinya, sebab diantara nama-nama yang masuk di tangannya ternyata masih dipermasalahkan publik. SBY pasti tidak mau mengambil resiko menyerah-kan nama calon pengganti kapolri yang tidak dikehendaki oleh rakyat. Sebab bila nama yang diserahkan oleh SBY adalah nama-nama yang diduga bermasalah dengan reken-ing gendutnya, bukan mustahil akan ada penolakan dari se-jumlah elemen rakyat Indonesia.

Bila memang betul ada di antara nama-nama yang dik-abarkan memiliki rekening gendut itu dinyatakan terbukti diperoleh dari hasil yang tidak dibenarkan secara hukum, maka sudah dapat dipastikan itu awal dari permasalahan berikutnya, apalagi jika dia yang dipilih sebagai pengganti kapolri. Tentu saja, kejadian semacam itu perlu diantisipa-si, agar jangan sampai kapolri digantikan oleh orang yang sudah terdeteksi melakukan dugaan korupsi.(*)

Jawaisasi Pimpinan

Dikotomi daerah di republik ini memang seharusnya tidak ada. Akan tetapi, dalam setiap pesta demokrasi di Indonesia, terutama dalam pilpres, selalu muncul

ide Jawaisasi pimpinan negeri ini, bila tidak capres mesti cawapres. Ini tentu bukan ide yang baik, meski tetap harus diakui, Jawa penting dipertimbangkan dalam penentuan pimpinan tertinggi di negeri ini.

Mengakomodir unsur daerah Jawa dalam pilpres men-datang memang penting, sebab penduduk pulau Jawa sa-ngat mendominasi dibandingkan daerah lain di Indonesia. Sejumlah parpol yang berkepentingan dengan pemenang-an calon presiden dan calon wakil presiden yang diusungn-ya pada pilpres mendatang tentu akan berpikir seribu kali bila tidak mengakomodir unsur kekuatan Jawa, karena itulah Jawaisasi Pimpinan Negara Indonesia masih sangat kuat.

Bila ditelusuri, sejak era orde lama, orde baru, dan era reformasi, pimpinan negeri ini selalu melibatkan unsur kekuatan Jawa, di antaranya Presiden RI pertama Soekar-no, Soeharto, Abdurrahman Wahid, dan Susilo Bambang Yudhoyono. Sementara dari kekuatan Jawa yang menjadi wapres, diantaranya Sudharmono, Try Sutrisno, dan Bu-diono. Sejarah itu rupanya makin memperkuat keyakinan Jawa memang sangat menentukan dalam setiap pegelaran pilpres di tanah air.

Ini tampaknya yang menjadi pemikiran partai Golkar. Sehingga parpol berlambang beringin berupaya menyand-ingkan Pramono Edhie Wibowo dengan Aburizal Bakrie, sebagai capres-cawapres yang akan diusung partai Golkar pada pilpres 2014.

Duet Aburizal Bakrie-Pramono Edhie Wibowo sejatinya untuk menyeimbangkan kekuatan Jawa dan pulau lainnya. Sehingga dengan mengakomodir kekuatan Jawan dan luar pulau tersebut dapat meningkatkan kesuksesan menca-pai keberuntungan dalam pilpres mendatang. Hanya saja, yang perlu dipikirkan saat ini oleh partai kuning itu adalah mengkaji elektabilitas pasangan capres-cawapres dari Gol-kar tersebut.

Bila memang Aburizal Bakrie (Ical) ataupun Pramono Edhie Wibowo kurang begitu dikehendaki oleh rakyat, se-baiknya memang keduanya tak perlu ngotot dipertahan-kan dalam bursa pencapresan maupun pencawapresan masing-masing. Karena dipaksakan juga, hanyalah keke-cewaan yang akan diterima partai Golkar. Sebab memang tidak mungkin, rakyat Indonesia memilih pasangan capres-cawapres yang dianggap kurang layak diusung ke Senayan, meskipun pasangan tersebut berasal dari pulau Jawa. (*)

Oleh: Hidayat Raharja Pendidik dan Pelaku Kebudayaan

Oleh: Dimas Kaisar Yazahiro Peserta Didik, di Prenduan Sumenep

Selain ke tiga mata pela-jaran tersebut belum ada buku pegangan guru dan

buku pegangan siswa, juga tidak ada guru pendamping saat pembelajaran di dalam kelas sebagaimana yang di-janjikan. Tidak adanya buku pegangan guru yang dijanji-kan oleh Kementerian, dan juga guru pendamping, me-miliki pengaruh yang amat besar terhadap keberhasilan penerapan kurikulum 2013.

Hampir semua guru yang sudah mendapatkan pembekalan kurikulum di provinsi Jawa Timur masih mengalami kebingungan un-tuk menerapkan kurikulum 2013. Mereka masih gagap untuk melaksanakan pemb-elajaran proses sebagaimana yang dituntut dalam pelak-sanaan kurikulum. Mereka merasa belum cukup men-dapatkan bekal dalam upaya merubah pola pembelajaran dari yang telah mereka laku-kan. Sementara guru pen-damping yang diharap bisa

membimbing mereka sampai saat ini belum melakukan pendampingan.

Menurut informasi penga-was sekolah yang telah men-dapatkan pelatihan di provin-si Jawa Timur, mereka akan dijadikan pendamping guru mata pelajaran khususnya mata pelajaran Bahasa Indo-nesia, Sejarah dan Matema-tika. Dengan demikian dapat dipastikan pengawas sekolah yang menjadi guru pendamp-ing tidak semuanya sesuai dengan mata pelajaran guru yang didampingi. Persoa-lan yang sangat menarik un-tuk ditelaah ? Juga terhadap guru mata pelajaran selain matematika, sejarah dan Ba-hasa Indonesia masih belum ada buku pegangan guru dan pegangan siswa sebagai buku pokok dalam pembelajaran. Apakah dengan kondisi di lapangan semacam ini, kuri-kulum 2013 akan berhasil di-laksanakan?

Keberadaan guru pen-damping, mutlak diperlukan bagi semua mata pelajaran yang diampukan dalam kuri-kulum 2013. Pendampin-gan terhadap guru pengajar mutlak diperlukan karena akan menjadi partner dalam pembelajaran sehingga bisa membantu guru pengajar keluar dari mindset lama, kebiasaan guru mendomi-nasi pembelajaran ke bentuk pembelajaran yang berpusat kepada siswa.

Upaya guru pengajar un-tuk belajar mengubah mind-set dengan membuang kebi-

asaan lama bukan merupakan hal mudah. Rasa nyaman dengan cara-cara lama telah menjadikan kebiasaan bagi guru bahwa apa yang telah di-lakukan bisa membantu siswa belajar. Keluar dari zona ny-aman tidak semua guru bisa melakukan sehingga bantuan dan dorongan dari guru pen-damping sangat dibutuhkan. Betapa galaunya guru ketika akan masukkelas, karena kh-watir apakah yang dilakukan telah memenuhi kegiatan proses belajar yang berorien-tasi kepada siswa dan sudah mengimplementasikan Kom-petensi Inti dan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan.

Kebiasaan murid dicekoki informasi adalah persoalan lain yang akan membuat

pembelajaran proses menjadi sesuatu yang menarik. Sebab, sangat terbuka kemungkinan apa yang direncakan guru de-ngan sebaik-baiknya terham-bat saat memasuki ruangan kelas, karena murid yang be-lum terbiasa dengan pola se-perti yang direncanakan.

Persoalan ini menjadi tanda tanya bagi sebagian guru sebab adanya tambahan Kompetensi Inti 1; ”Menghay-ati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya” dan Kompetensi 2: berhubung-an dengan sikap menghayati dan mengamalkan dalam per-ilaku adalah hal baru. Kedua hal tersebut secara eksplisit tercantum dalam Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dan secara implisit harus diaplikasikan dalam pemb-elajaran. Tuntutan kompe-tensi ini mengharuskan guru sebagai fasilitator juga seba-gai pengelola pembelajaran di dalam kelas bisa megamalkan dan menunjukkan sikap seba-gai mana yang harus ditum-buhkan di dalam diri siswa.

Pada masa penyeleng-garaan kurikulum 1984 dan 1994 upaya untuk menghaya-ti ajaran agamamelalui bidan studi, ada sebuah program dan pelatihan imtak terhadap guru bidang studi. Diterbit-kan silabus yang memapar-kan hubungan antara Imtak (Keimanan dan Ketaqwaan) dengan Iptek (Ilmu Pengeta-huan dan Teknologi). Setiap tahun ada kompetisi pemb-elajaran Imtak dan Iptek yang diselenggarakan oleh kantor

Menteri Pendidikan untuk seluruh mata pelajarannon Agama untukseluruh guru di wilayah Republik Indonesia. Namun sayang, program ini hilang tanpa pernah ada hasil evaluasi yang dipublikasikan.

Berkenaan dengan tuntu-tan dalam kompetensi yang harus dikuasai siswa dan juga perubahan mindset dalam pembelajaran sudah seha-rusnya keberadaan guru pen-damping bisa memberikan bimbingan dan pendampin-gan terhadap guru mata pela-jaran. Dengan demikian lebih tepat jika guru pendamping juga berasal dari guru atau pengawas yang mengampu mata pelajaran sejenis. Na-mun hal ini sangat tidak memungkinkan dengan ket-erbatasan jumlah pengawas dan belum adanya pengawas bidang studi di setiap kabu-paten. Pengawas bidang studi mendampingi guru bidang studi akan terasa lebih pas, sebab lebih memahami karak-ter bidang studi dan mua-tan materi serta kebutuhan strategi dan metode dalam penyampaiannya.

Namun, jika tidak juga di-lakukan atau hanya dilakukan sekadar memenuhi tuntutan kebutuhan tanpa memper-timbangkan keberhasilan dan produktifitasnya, maka tidak berlebihan jika apa yang dige-lisahkan oleh para pemerhati pendidikan bahwa kurikulum 2013 hanyalah sebuah proyek politik yang mengorbankan guru, peserta didik, dan dunia pendidikan di Indonesia. =

Sudah berjalan dua bulan pelaksanaan kurikulum 2013 di ber-bagai sekolah. Berba-gai hal menarik men-jadi pengalaman guru pengampu mata pelaja-ran, khususnya di luar mata pelajaran Sejarah, Matematika dan Bahasa Indonesia di bangku SMA.

Negara, terlalu dalam masuk ke ruang privat. Pertama, negara meng-atur agama sampai lupa mengurus korupsi. Di kartu tanda penduduk, muncul agama yang dianut seseorang pada-hal hal ini tidak penting karena agama berada di ruang privat.

Kebiasaan murid dicekoki informasi

adalah persoalan lain yang akan membuat pembelajaran proses

menjadi sesuatu yang menarik. Sebab,

sangat terbuka kemungkinan apa yang direncakan

guru dengan sebaik-baiknya terhambat

saat memasuki ruangan kelas,

Inilah perlunya republik ini menata

hati agar tidak selalu meramaikan sesuatu yang kontraproduktif.

Sebab, hanya ada tiga hal yang

menyebabkan negara ini terpuruk. Yakni,

soal kejujuran, tumbangnya budaya

malu, penegakan hukum yang terseok,

dan ketimpangan ekonomi.

RABU 11 SEPTEMBER 2013 NO. 0196 | TAHUN II16 OLAHRAGARABU 11 SEPTEMBER 2013

KORAN MADURA16

NYON - Presiden Federasi Sepakbola Dunia atau FIFA Sepp Blatter mengaku salah menunjuk Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 mendatang. Meski demikian, dia tidak ingin membatalkan keputusan tersebut.

Kesalahan itu terjadi karena suhu Qatar pada musim panas san-gat tinggi bahkan bisa mencapai 50 derajat celsius. Karena itu diusulkan agar turnamen empat tahunan ini dipindahkan ke musim dingin. Na-mun, FIFA menyatakan kepindahan turnamen merupakan hak preogratif pemerintah setempat.

Blatter dalam berbagai kesem-patan menyatakan ia menginginkan Komite Eksekutif (Exco) FIFA untuk memindahkan turnamen ke musim dingin. Masalah itu akan dibahas dalam rapat Exco pada 3 Oktober mendatang.

Dengan bayaknya desakan dari berbagai pihak, bukan tidak mungkin bidding untuk tuan rumah Piala Dun-ia 2022 akan dibuka kembali yang be-rarti Qatar batal menjadi tuan rumah.

Namun, Blatter menolaknya. “Tunggu! Apa alasan hukumnya? Dalam kesepakatan tuan rumah yang ditandatangani 20 Desember 2010, kami mengatakan Piala Dunia sangat penting, dan dihara-pkan digelar pada Juni dan Juli,” ujar Blatter.

Ia menambahkan klausa dalam perjanjian itu menu-liskan FIFA memiliki otoritas tinggi mengenai apapun yang menyangkut penyelenggaraan dan tuan rumah dari turnamen. “Apa-kah itu tidak cukup jelas?” tegasnya.

Blatter juga menjelaskan pagelar-an Piala Dunia tidak harus dilaksana-kan pada Juni dan Juli, melainkan

dianjurkan untuk melaksanakan pada pertengahan tahun itu. “Tapi me-mang kami telah membuat kesalahan selama ini (menunjuk Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2020,” kata Blatter.

Ia juga mengingatkan bahwa per-helatan Piala Dunia ini dituju-kan untuk seluruh bangsa dari berbagai negara. Pria asal Swiss ini juga menekankan untuk menjauhkan diskriminasi yang sangat dijunjung tinggi dalam masa kepengurusannya ini. “Kita, Orang-orang Eropa, yang meminta turnmaen ini harus

melayani kebutuhan 800 juta orang Eropa. Tapi, masih ada 7 miliar orang yang hidup di planet ini yang dianta-ranya 6,2 miliar bukan orang Eropa. Saya pikir inilah saatnya bangsa

Eropa mulai untuk mengerti jika kita tidak mengatur dunia lagi dan harus diterima sepakbola telah jauh dari stigma hanya dimiliki bangsa Eropa dan Amerika Selatan” tegasnya.

Sebagai tindak lanjut dari per-masalahan ini, Asosiasi Klub Eropa (ECA) akan bertemu pada Kamis (12/9) besok. Isu yang mengemuka bagi mereka adalah perubahan jad-wal Piala Dunia 2022 yang bisa saja diubah ke awal tahun. Padahal, pada Januari dan Februari, kompetisi Eropa masih berjalan. “Kami harus mencari solusi karena tampaknya tidak mungkin Anda bisa bermain di Piala Dunia di Qatar saat musim panas. Atau mungkin Anda bisa ber-main tapi tidak akan didukung oleh suporter,” tutur Wakil President ECA Umberto Gandini. (aji)

LONDON - Penjaga gawang Ar-senal Wojciech Szczesny tidak in-gin mengulangi pengalaman pahit musim lalu ketika pelatih Arsene Wenger menggusurnya dari pen-jaga gawang utama klub itu. Dia pun bertekad untuk kembali menjadi pili-han utama Wenger pada musim ini.

Meski demikian, kiper interna-sional Polandia ini mengaku dirinya layak diparkir oleh pelatih Arsene Wenger pada akhir musim lalu. Sebab kenyataan ini memaksa dia untuk mengubah cara kerjanya guna mengembalikan tingkat kepercayaan dirinya. Perubahan itu membuatnya kembali menjadi pilihan utama Arsene Wenger pada tiga laga awal musim 2013-2014 ini.

Tetapi bila penampilannya kem-bali melempem maka kiper nomor dua yang juga berasal dari Polandia Lukasz Fabianski siap mengganti-kan Szczesny sebagai pilihan utama di bawah mistar gawang. “Perasaan bercampur aduk tentang penampi-lan saya yang naik turun pada akhir musim lalu. Itu tidak baik dan harus ditinggalkan bila kita ingin bermain setiap minggu. Tetapi sekali lagi, hal yang paling penting adalah tim dan apa yang dibutuhkan tim,” kata kiper Tim Nasional Polandia itu.

Dia melanjutkan, “Lukasz sedang berada dalam kondisi bagus saat itu. Begitu dimainkan, dia tampil sangat baik. Saya kemudian bekerja sangat keras untuk kembali ke tim utama dan saya melakukan itu dengan san-gat baik. Itu keputusan pelatih yang

sangat bagus.”“Saya bekerja keras untuk

mengembalikan tingkat kebugaran dan ketajaman saya. Setiap pagi saya datang ke tempat kebugaran bersama pelatih kebugaran dan pelatih fisik. Ada banyak hal yang harus dilakukan. Saya akui, saya sedang tidak dalam kondisi yang bagus. Tetapi sekarang saya berharap kembali menjadi pili-han nomor satu sepanjang musim ini,” ucapnya.

Szczesny berharap musim ini mereka bisa merebut gelar sekaligus mengakhiri penantian meraih gelar selama dia mengenakan seragama Arsenal. “Saya ingin meraih trofi un-tuk klub ini karena hal itulah yang terpenting dalam karier saya. Saya yakin inilah juga yang ditunggu-tunggu para pendukung kami. Ini musim yang luar biasa,” imbuhnya.

Harapan Szczesny untuk men-jadi kiper utama “The Gunners” tidak mudah karena pada jendela transfer musim panas lalu, Wenger membeli Emiliano Viviano untuk memper-ketat persaingan di bawah mistar gawang Arsenal. Szczesny harus kembali memperlihatkan penampi-lan cemerlangnya agar selalu tampil pada setiap pekan.

Sementara itu, mantan kapten Arsenal yang kini memperkuat Bar-celona, Cesc Fabregas, yakin gelan-dang baru “The Gunners” Mesut Ozil akan meraih kesuksesan di Emirates Stadium. Ozil mengakhiri karirnya selama tiga tahun di Real Madrid de-ngan memutuskan pindah ke Arsenal

pada pekan lalu, tepatnya di detik-detik tera-khir bursa transfer musim panas ini. Ia di-boyong dengan harga rekor transfer, 42,5 juta pound.

Fabregas yakin Ozil akan sangat menikmati permainan di Liga Primer Inggris. “Ia akan banyak menikmati Liga Primer. Itu adalah liga yang banyak ruang, dan ia adalah pemain yang bisa membunuh Anda ketika ia di-beri ruang. Ia punya passing final yang brilliant, dan saya pikir Liga Primer akan sangat co-cok buat dia. Saya pikir ia akan sukses di Arsenal,” kata Fab-regas ke-pada The M i r r o r. ( e s p n /g o a l .com)

BARCELONA - Presiden Barcelona Sandro Rosell menegaskan, klub yang dipimpinnya tidak mungkin membeli kiper Real Madrid Iker Casillas untuk meng-gantikan Victor Valdes yang berencana hengkang dari Camp Nou pada akhir musim ini. Pasalnya, Casil-las sudah menjadi ikon Santiago Bernabeu.

“Sejumlah pemain sudah men-

jadi ikon klub. Madrid tidak akan mungkin berpikir untuk mendatangkan

Xavi dan saya tidak akan pernah melihat Casillas mengena-kan seragam Barcelona,” kata Rosell kepada wartawan, Senin (9/9) waktu Spanyol.

Untuk mengganti Valdes, Rosell lebih baik mencari kiper lain. Meskipun dia masih berharap Valdes bisa mengubah keputusannya untuk meninggalkan Camp Nou ini dan mau memperpanjang kontraknya bersama klub Catalan tersebut. Sebelumnya Valdes mengungkapkan keinginannya mening-galkan Barcelona musim depan saat kontraknya berakhir. Valdes ingin mencoba tantangan baru dengan bermain di luar negeri. Dia dikabarkan akan digantikan oleh Pepe Reina, kiper Liverpool yang sedang dipinjamkan ke Napoli.

Meski demikian, Rosell masih berharap agar Valdes mau memperpanjang kontrak dan terus meyakinkan pemain itu untuk bertahan di Camp Nou. “Saya sudah berusaha agar dia bertahan tetapi saya tidak bisa menyampaikan hal itu kepada

Anda karena kami belum bertemu. Tentu saja saya berusaha dan upaya itu masih terus berlangsung. Saya akan terus berusaha meyakinkannya. Kontrak kami masih satu tahun lagi dan itu waktu yang

cukup panjang,” kata Rosell.Pada bagian lain Rosell menegaskan bahwa dia

tidak akan pernah menyetujui bila klubnya ingin mem-beli seorang pemain dengan harga 100 juta euro seperti

pembelian Gareth Bale oleh Real Madrid dari Tottenham Hotspur senilai 100 juta euro. Klub terkaya dunia itu kembali memecahkan rekor transfer dengan menjadikan Bale sebagai pemain termahal dunia melampaui harga Cristiano Ronaldo saat dibeli dari Manchester United (MU) empat tahun silam.

“Saya tidak akan membayar 100 juta eruo untuk Bale. Barcelona tidak akan membiarkan hal seperti ini terjadi. Bila kami membayar 100 juta euro untuk seorang pemain, orang-orang akan bilang klub ini sudah gila. Madrid adalah sebuah institusi dan publik mereka mendukung kebijakan klub seperti itu. Karena itu saya tidak ingin mengomentari transfer pemain mereka,” kata Rosell.

Dia melanjutkan, “Saya perlu sampaikan ke (Gerardo) Tata Martino yang mengeritik transfer gila-gilaan Madrid itu. Tata dia tidak bisa mengatakan apa saja yang dia pikirkan. Kami harus berbicara dari hati.”

Pada kesempatan itu, Rosell juga membaharui informasi terkait perkembangan kesehatan mantan pelatih Barcelona Tito Vilanova yang sedang berjuang melawan kanker kelenjar ludah. Menurutnya, perkembangan mantan asisten Pep Guardiola itu membaik. “Saya pernah makan malam bersamanya dan kelihatannya dia sangat bagus. Dia terus berjuang, mengerahkan seluruh energi untuk melawan penyakit ini. Saya berharap dia akan segera pulih,” kata Rosell. (sky sports/espn/aji)

MILAN - Fullback AC Milan dan Tim Nasional Italia Mattia de Sciglio terancam kehilangan tempat di skuat Italia menjelang Piala Dunia 2014 menyusul keputusan tim medis Mi-lan bahwa pemain itu harus naik meja operasi yang akan dilakukan dalam be-berapa hari ke depan.

Padahal De Sciglio baru saja sem-buh dari cedera. Tetapi Milan menga-takan, pemain berusia 20 tahun ini kembali mengalami cedera lutut. Hal ini membuat posisinya di skuat “Gli Azzuri” terancam hilang. Padahal, pemain ini tampil gemilang bersama tim biru putih itu pada Piala Konfed-erasi 2013 di Brasil bulan Juni lalu. Absennya Sciglion menambah daf-tar panjang pemain Italia dan Milan yang mengalami cedera.

Bek Juventus Martin Caceres juga masih perlu melakukan scan lebih lanjut guna memastikan tingkat keparahan cedera yang didapatnya saat membela Uruguay pada laga kualifikasi Piala Dunia 2014 mela-wan Peru di zona Amerika Latin pada akhir pekan lalu.

Laporan-laporan di Italia menye-butkan, Caceres terancam absen sela-ma satu bulan dan masih menunggu diagnosa lebih lanjut apakah pemain ini perlu melakukan operasi lebih lanjut atau tidak. Akibat cedera ini, Caceres tidak bisa membela Juven-tus saat bertandang ke San Siro un-tuk melawan Inter Milan pada “derby d’Italia” akhir pekan ini dan laga Liga Champions melawan FC Copenhagen pekan depan. (sky sport/espn/aji)

FIFA Mengaku Salah Tunjuk Qatar

Al-Khor StAdiumAl-Khor adalah stadion dengan motif kerang yang menakjubkan dengan atap yang fleksibel. Stadion ini akan menjadi pemandangan yang menakjubkan sebagai bagian dari Teluk Persia.

Al-ShAmAl StAdiumStadion Al-Shamal akan memiliki kapasitas 45.120, dengan tetap rendah tingkat dari 25.500 kursi dan modular atas tingkat dari 19.620 kursi. Bentuknya stadion berasal dari perahu “dhow” perahu memancing digunakan di teluk. Penonton diharapkan datang dari Doha Expressway, taksi air, Bahrain-Qatar Persahabatan Bridge dan metrorail baru.

luSAil iconic StAdiumThe Iconic Stadion Lusail baru, dengan kapasitas 86.250, akan menjadi tuan rumah pembukaan dan pertandingan final Piala Dunia 2022. Terletak di Lusail City, stadion mengambil inspirasi dari layar sebuah perahu dhow tradisional dan dikelilingi oleh air. Setelah Piala Dunia FIFA, stadion akan digunakan untuk host olahraga spektakuler lain dan acara-acara kebudayaan.

dohA Port StAdiumStadion ini akan berdiri di semenanjung teluk buatan, dirancang untuk membangkitkan pengaturan kelautan. Air dari teluk akan berjalan lebih dari fasad luarnya, membantu dalam proses pendinginan dan menambah daya tarik visualnya.

PErSiAPAn QAtAr untuK PiAlA duniA 2022Setelah memastikan menjadi tuan rumah Piala Dunia

2022 Qatar langsung menyiapkan berbagai fasilitas untuk mendukung event sepakbola sejagad itu. Tentu saja,

termasuk di dalamnya adalah penyiapan stadion. Ada 12 stadion yang disiapkan oleh Qatar, 4 diantaranya berikut ini:

DAULAHQATAR

Ibu kota DohaBahasa resmi ArabLuas 11,437 km2 Penduduk (2010) 1.699.453PDB (KKB) US$21,87 miliar Mata uang Riyal (QAR)Bendera

Pemerintahan MonarkiEmir: Sheikh Tamim bin Hamad Al ThaniPerdana Menteri:Sheikh Hamad bin Jassim bin Jaber Al Thani

Peta Negara Qatar

Szczesny Tak Ingin Ulangi Pengalaman Pahit Musim Lalu

Mattia de Sciglio Harus Jalani Operasi

Rosell: Barca Tidak Akan Mungkin Beli Iker Casillas