e paper koran madura 12 september 2013

16
12 SEPTEMBER 2013 Koran Madura KAMIS Cak Munali Nabrak Polisi : Gimana kejadiannya, kamu menabrak 50 orang dalam suatu kecelakaan mobil!? Matrawi : Waktu mobil melaju dengan kecepatan 95 km/jam. Di pertigaan, baru nyadar kalo remnya blong. Dibelokan kiri ada dua orang pria, sedangkan dikanan ada pesta ulang taun manula. Kalo bapak milih yang mana? Polisi : Mendingan ke kiri, korbannya bakalan lebih sedikit. Matrawi : Iya, saya juga mikir gitu pak! Polisi : Tapi kenapa orang yang sedang ngerayain ultah kena juga? Matrawi : Nah, masalahnya kan tadi saya milih NGEJAR nabrak dua orang pria yang dikiri. Eh, yang ketabrak cuman seorang, seorang lagi lari ke pesta ultah yang ada dikanan, ya udah..saya kejar sampe ke pesta ultah pak! Polisi : Huuuuhhhh Dasarrrrr Somplaxxx Hasil identifikasi sementara di- simpulkan bahwa pelaku penem- bakan terhadap polisi di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (10/9), diduga terlatih menggunakan sen- jata api. Diduga, aksi penembakan terhadap aparat ini terkait jaringan lama terorisme di Indonesia. “Se- mua penembakan dari arah depan. (Pelaku) terbiasa menggunakan senjata itu dari arah penembakan mengenai tubuh korban dan lang- sung mematikan. Pelaku terbiasa menggunakan senjata tersebut un- tuk melatih dirinya,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Ronny Franky Sompie di gedung Divisi Hu- mas Polri, Jakarta, Rabu (11/9). Ronny mengatakan pihaknya akan merilis foto pelaku penemba- kan terhadap anggota Provost Polri Bripka Sukardi itu. “Kalau dapat foto dari hasil kajian dan pengola- han data, maka hari ini kita akan segera umumkan siapa pelakunya,” kata Ronny. Saat ini, kepolisian masih mel- akukan pemeriksaan terhadap sak- si-saksi berkaitan dengan posisi mereka pada saat kejadian. Para saksi berasal dari sopir dan kernet truk, sekuriti KPK, serta seorang warga berinisial C yang kebetulan melintas disana. Ronny berharap dari keteran- gan itu pihaknya mendapat petun- juk untuk mengungkap pelakunya. “Puslabfor dan Inavis juga sudah diterjunkan untuk menemukan je- jak-jejak kejadian baik berupa anak peluru dan lainnya,” kata Jendral bintang dua ini. Di tempat terpisah, KSAD Jen- deral Budiman mengatakan TNI- AD siap membantu Polri dalam mengungkap kasus penembakan terhadap anggota polisi oleh orang tidak dikenal. TNI siap kapan saja memberikan bantuan kepada polisi. Selain informasi, lanjut dia, per- sonel TNI-AD juga bisa dikerahkan. Namun, sambung dia, keterli- batan TNI dalam pengungkapan dan pengejaran para pelaku baru dapat dilakukan bila polisi membutuhkan. Jaringan Lama Meski sudah terjadi puluhan kali, sebagian aksi penembakan terhadap aparat hingga kini belum terungkap tuntas diduga karena pelaku bukan tidak terkait jaringan lama terorisme di Indonesia. Ang- gota Komisi kepolisian Nasional Adrianus Meliala menyatakan tidak sulit menemukan pembenci aparat yang merasa terganggu oleh polisi. “Tetapi yang benar-benar mau me- nyerang polisi seperti itu sangat ja- rang ya, bisa dihitung dengan jari,” kata dia. Namun demikian, upaya mem- buru pelaku dengan berbagai cara belum membuahkan hasil. Ini ter- jadi karena minimnya data terkait jaringan pelaku. Data yang selalu diandalkan untuk membaca jarin- gan teros selama ini, dimiliki oleh Detasemen Khusus 88 Anti Teror dibawah Mabes Polri. Namun tetap saja sejauh ini aparat belum bisa mengendus pelaku penembakan yang seolah terus-menerus menyasar personil aparat terutama yang sedang berse- ragam. Adrianus menduga pelaku telah mengubah pola kerja dari terorisme berjaringan menjadi aksi individual yang sulit dicari kaitannya dengan kelompok terdahulu. “Sekarang masuk pada situasi yang kita sebut self radicalization, menjadi radikal dengan sendirinya entah dengan bantuan bacaan, internet, penga- jian,” jelas dia. (gam/abd/aji) Siapa Dilanda Polisifobia? Pelaku Penembakan Membawa Kabur Pistol Bripka Sukardi JAKARTA-Polda Metro Jaya terus mengidentifikasi motif penembakan terhadap anggota Provos Ditpolair Ba- harkam Polri, Bripka Sukardi. Untuk mencari benang merah, penyidik akan menyandingkan keterangan dari 11 saksi mata dengan visualisasi kamera cctv yang ada di lokasi perkara. KECELAKAAN Dhani Belum Penuhi Panggilan Polisi JAKARTA-Ayah Abdul Qodir Jaelani alias Dul, Ah- mad Dhani belum memenuhi panggilan Polda Metro Jaya terkait kecelakaan maut yang menewaskan 6 orang di Tol Jagorawi. Dhani beralasan, ketidakhadiran Dhani memen- uhi panggilan Polisi karena mengunjungi rumah seorang korban. “Tidak jadi malam ini. Saya mau berkunjung ke ru- mah Khusnul Khotimah istri dari Agus salah satu korban di daerah Warakas,” kata Dhani di Jakarta, Rabu (11/9). Dhani mengaku masih konsentrasi mengurus keluarga. Apalagi, kondisi kesehatan Dul, belum benar-benar membaik. “Karena ditemu- kan kembali ada cairan dan darah yang keluar dari paru- paru,” tegasnya Diakui Dhani, tim dokter sudah melakukan pengam- bilan darah.” “Semalam sudah dilakukan penyedo- tan dan nanti malam akan diadakan penyedotan kem- bali sekitar pukul 18.00 atau 19.00 WIB,” ujarnya Dhani juga mengatakan sampai saat ini keluarga belum memutuskan akan membawa Dul ke Singapura atau tidak. “Kita masih nunggu perkembangan fisik Dul dulu,” imbuh Dhani. Sementara itu, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono menegaskan sudah memeriksa seki- tar 15 saksi. “Hingga sekarang 15 orang saksi sudah kita periksa,” tuturnya Hindarto menjelaskan dari 15 orang saksi tersebut, di antaranya yakni petugas jasa marga dan petugas tol. Se- mentara itu, polisi juga menjadwalkan pemeriksaan ter- hadap beberapa saksi lainnya di antaranya Ahmad Dhani, Maia Estianti, teman-teman Dul, dan pihak Mistubishi. Sedangkan pihak Mitsubishi juga akan menjalani pemeriksaan sebagai saksi ahli pada Jumat (13/9). Tak han- ya itu, nantinya teman-teman Dul juga akan dipanggil un- tuk diperiksa terkait kecelakaan yang menewaskan 6 orang tersebut. “Nanti akan diperiksa juga (rekan-rekan Dul) kita proses dulu,” ujar Hindarsono. Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mempersilahkan Ahmad Dhani men- gajukan surat kepada kepolisian terkait keinginan memin- dahkan Dul ke luar negeri. “Kita tidak keberatan, tinggal mengajukan saja dan kita akan membantu memfasilitas- inya,” ungkapnya. Menurut Rikhwanto, jika keluarga memutuskan untuk memindahkan perawatan Dul ke Singapura, polisi siap membantu memfasilitasi agar recovery lebih cepat. De- ngan catatan, pemindahan itu atas rekomendasi medis (gam/cea) ant/dhoni setiawan PENEMBAKAN ANGGOTA POLISI. Foto almarhum Bripka Sukardi anggota Provost dari satuan Direktorat Polair Baharkam Mabes Polri diletakkan di depan peti jenazah ketika disemayamkan di Gedung Sanggita, Asrama Polri Cipinang, Jakarta, Rabu (11/9). Sukardi tewas karena ditembak orang tidak dikenal di depan Gedung KPK. ant/nyoman budhiana BELAJAR BUDAYA BALI.Kontestan Miss World 2013 berkeliling sambil melihat arsitektur Pura Besakih, Karangasem, Bali, Rabu (11/9). Kunjungan para kontestan Miss World 2013 ke Pura terbesar tersebut selain untuk menggelar doa, juga untuk belajar kebudayaan Bali. JAKARTA-Intesitas penemba- kan misterius kembali men- ingkat. Data Indonesia Police Watch (IPW) menyebutkan, selama 3 bulan terakhir terjadi 22 kasus penembakan miste- rius dan hanya satu pelakunya yang tertangkap. Dari 22 kasus penembakan itu 5 korbannya adalah polisi. Untuk itu, Kepolisian harus segera menangkap pelaku penembak misterius itu. Pasalnya, kejaha- tan ini menjadi tren di Indonesia. “Bagaimana polisi bisa melindungi masyarakat, jika melindungi di- rinya sendiri tidak bisa,” kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane melalui pesan singkat, Rabu (11/9). Seperti diberitakan, aksi penemba- kan terhadap anggota polisi kembali terjadi. Kali ini menimpa provost Mabes Polri, Bripka Sukardi yang tengah mengawal 6 truk. Ia ditembak orang tak dikenal hingga tewas di depan Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Ja- karta Selatan, Selasa malam (10/9). Menurutnya, modus dari penem- bakan-penembakan itu bervariasi, sehingga sulit menyimpulkan bahwa aksi penembakan itu dilakukan oleh para teroris. “Ironisnya lagi kasus- kasus penembakan terhadap polisi tak kunjung terungkap, sementara penembakan dan penusukan terha- dap polisi terjadi,” sambungnya. Sementara itu, anggota Komisi III DPR Didi Irawadi Syamsud- din meyakini kasus penembakan terhadap Bripka Sukardi merupakan pembunuhan yang berencana. Hal ini sama seperti rentetan penembakan sebelumnnya seperti di Pondok Aren dan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten beberapa waktu lalu. Teridentifikasi Sementara itul, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny Sompie mengatakan Mabes Polri telah mengetahui tempat persembunyian tersangka pelaku penembakan ter- hadap oknum polisi, Bripda Sukardi. Namun sampai saat ini Mabes Polri masih melakukan langkah persuasif agar tersangka ataupun yang meny- embunyikannya menyerah sukarela (gam/abd) KRIMINAL Selama 3 bulan Terjadi 22 Kasus Penembakan Misterius

Upload: koran-madura

Post on 09-Mar-2016

342 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

TRANSCRIPT

KAMIS 12 SEPTEMBER 2013 NO.0197 | TAHUN II 1

12 SEPTEMBER 2013

Koran Madura

KAMIS

Cak Munali

NabrakPolisi : Gimana kejadiannya, kamu menabrak 50

orang dalam suatu kecelakaan mobil!?Matrawi : Waktu mobil melaju dengan kecepatan 95

km/jam. Di pertigaan, baru nyadar kalo remnya blong. Dibelokan kiri ada dua orang pria, sedangkan dikanan ada pesta ulang taun manula. Kalo bapak milih yang mana?

Polisi : Mendingan ke kiri, korbannya bakalan lebih sedikit.

Matrawi : Iya, saya juga mikir gitu pak!Polisi : Tapi kenapa orang yang sedang ngerayain

ultah kena juga?Matrawi : Nah, masalahnya kan tadi saya milih NGEJAR

nabrak dua orang pria yang dikiri. Eh, yang ketabrak cuman seorang, seorang lagi lari ke pesta ultah yang ada dikanan, ya udah..saya kejar sampe ke pesta ultah pak!

Polisi : Huuuuhhhh Dasarrrrr Somplaxxx

Hasil identifikasi sementara di-simpulkan bahwa pelaku penem-bakan terhadap polisi di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (10/9), diduga terlatih menggunakan sen-jata api. Diduga, aksi penembakan terhadap aparat ini terkait jaringan lama terorisme di Indonesia. “Se-mua penembakan dari arah depan. (Pelaku) terbiasa menggunakan senjata itu dari arah penembakan mengenai tubuh korban dan lang-sung mematikan. Pelaku terbiasa menggunakan senjata tersebut un-tuk melatih dirinya,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Ronny Franky Sompie di gedung Divisi Hu-mas Polri, Jakarta, Rabu (11/9).

Ronny mengatakan pihaknya akan merilis foto pelaku penemba-kan terhadap anggota Provost Polri Bripka Sukardi itu. “Kalau dapat foto dari hasil kajian dan pengola-han data, maka hari ini kita akan segera umumkan siapa pelakunya,” kata Ronny.

Saat ini, kepolisian masih mel-akukan pemeriksaan terhadap sak-si-saksi berkaitan dengan posisi mereka pada saat kejadian. Para saksi berasal dari sopir dan kernet truk, sekuriti KPK, serta seorang

warga berinisial C yang kebetulan melintas disana.

Ronny berharap dari keteran-gan itu pihaknya mendapat petun-juk untuk mengungkap pelakunya. “Puslabfor dan Inavis juga sudah diterjunkan untuk menemukan je-jak-jejak kejadian baik berupa anak peluru dan lainnya,” kata Jendral bintang dua ini.

Di tempat terpisah, KSAD Jen-deral Budiman mengatakan TNI-AD siap membantu Polri dalam mengungkap kasus penembakan terhadap anggota polisi oleh orang tidak dikenal. TNI siap kapan saja memberikan bantuan kepada polisi. Selain informasi, lanjut dia, per-sonel TNI-AD juga bisa dikerahkan.

Namun, sambung dia, keterli-batan TNI dalam pengungkapan dan pengejaran para pelaku baru dapat dilakukan bila polisi membutuhkan.

Jaringan LamaMeski sudah terjadi puluhan

kali, sebagian aksi penembakan terhadap aparat hingga kini belum terungkap tuntas diduga karena pelaku bukan tidak terkait jaringan lama terorisme di Indonesia. Ang-gota Komisi kepolisian Nasional

Adrianus Meliala menyatakan tidak sulit menemukan pembenci aparat yang merasa terganggu oleh polisi. “Tetapi yang benar-benar mau me-nyerang polisi seperti itu sangat ja-rang ya, bisa dihitung dengan jari,” kata dia.

Namun demikian, upaya mem-buru pelaku dengan berbagai cara belum membuahkan hasil. Ini ter-jadi karena minimnya data terkait jaringan pelaku. Data yang selalu diandalkan untuk membaca jarin-gan teros selama ini, dimiliki oleh Detasemen Khusus 88 Anti Teror dibawah Mabes Polri.

Namun tetap saja sejauh ini aparat belum bisa mengendus pelaku penembakan yang seolah terus-menerus menyasar personil aparat terutama yang sedang berse-ragam.

Adrianus menduga pelaku telah mengubah pola kerja dari terorisme berjaringan menjadi aksi individual yang sulit dicari kaitannya dengan kelompok terdahulu. “Sekarang masuk pada situasi yang kita sebut self radicalization, menjadi radikal dengan sendirinya entah dengan bantuan bacaan, internet, penga-jian,” jelas dia. (gam/abd/aji)

Siapa Dilanda Polisifobia?Pelaku Penembakan Membawa Kabur Pistol Bripka SukardiJAKARTA-Polda Metro Jaya terus mengidentifikasi motif penembakan terhadap anggota Provos Ditpolair Ba-harkam Polri, Bripka Sukardi. Untuk mencari benang merah, penyidik akan menyandingkan keterangan dari 11 saksi mata dengan visualisasi kamera cctv yang ada di lokasi perkara.

KECELAKAAN

Dhani Belum Penuhi Panggilan Polisi

JAKARTA-Ayah Abdul Qodir Jaelani alias Dul, Ah-mad Dhani belum memenuhi panggilan Polda Metro Jaya terkait kecelakaan maut yang menewaskan 6 orang di Tol Jagorawi. Dhani beralasan, ketidakhadiran Dhani memen-uhi panggilan Polisi karena mengunjungi rumah seorang korban. “Tidak jadi malam ini. Saya mau berkunjung ke ru-mah Khusnul Khotimah istri dari Agus salah satu korban di daerah Warakas,” kata Dhani di Jakarta, Rabu (11/9).

Dhani mengaku masih konsentrasi mengurus keluarga. Apalagi, kondisi kesehatan Dul, belum benar-benar membaik. “Karena ditemu-kan kembali ada cairan dan darah yang keluar dari paru-paru,” tegasnya

Diakui Dhani, tim dokter sudah melakukan pengam-bilan darah.” “Semalam sudah dilakukan penyedo-tan dan nanti malam akan diadakan penyedotan kem-bali sekitar pukul 18.00 atau 19.00 WIB,” ujarnya

Dhani juga mengatakan sampai saat ini keluarga belum memutuskan akan membawa Dul ke Singapura

atau tidak. “Kita masih nunggu perkembangan fisik Dul dulu,” imbuh Dhani.

Sementara itu, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono menegaskan sudah memeriksa seki-tar 15 saksi. “Hingga sekarang 15 orang saksi sudah kita periksa,” tuturnya

Hindarto menjelaskan dari 15 orang saksi tersebut, di antaranya yakni petugas jasa marga dan petugas tol. Se-mentara itu, polisi juga menjadwalkan pemeriksaan ter-hadap beberapa saksi lainnya di antaranya Ahmad Dhani, Maia Estianti, teman-teman Dul, dan pihak Mistubishi.

Sedangkan pihak Mitsubishi juga akan menjalani pemeriksaan sebagai saksi ahli pada Jumat (13/9). Tak han-ya itu, nantinya teman-teman Dul juga akan dipanggil un-tuk diperiksa terkait kecelakaan yang menewaskan 6 orang tersebut. “Nanti akan diperiksa juga (rekan-rekan Dul) kita proses dulu,” ujar Hindarsono.

Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mempersilahkan Ahmad Dhani men-gajukan surat kepada kepolisian terkait keinginan memin-dahkan Dul ke luar negeri. “Kita tidak keberatan, tinggal mengajukan saja dan kita akan membantu memfasilitas-inya,” ungkapnya.

Menurut Rikhwanto, jika keluarga memutuskan untuk memindahkan perawatan Dul ke Singapura, polisi siap membantu memfasilitasi agar recovery lebih cepat. De-ngan catatan, pemindahan itu atas rekomendasi medis (gam/cea)

ant/dhoni setiawan

PENEMBAKAN ANGGOTA POLISI. Foto almarhum Bripka Sukardi anggota Provost dari satuan Direktorat Polair Baharkam Mabes Polri diletakkan di depan peti jenazah ketika disemayamkan di Gedung Sanggita, Asrama Polri Cipinang, Jakarta, Rabu (11/9). Sukardi tewas karena ditembak orang tidak dikenal di depan Gedung KPK.

ant/nyoman budhiana

BELAJAR BUDAYA BALI.Kontestan Miss World 2013 berkeliling sambil melihat arsitektur Pura Besakih, Karangasem, Bali, Rabu

(11/9). Kunjungan para kontestan Miss World 2013 ke Pura terbesar tersebut selain untuk menggelar doa, juga

untuk belajar kebudayaan Bali.

JAKARTA-Intesitas penemba-kan misterius kembali men-ingkat. Data Indonesia Police Watch (IPW) menyebutkan, selama 3 bulan terakhir terjadi 22 kasus penembakan miste-rius dan hanya satu pelakunya yang tertangkap. Dari 22 kasus penembakan itu 5 korbannya adalah polisi.

Untuk itu, Kepolisian harus segera menangkap pelaku penembak misterius itu. Pasalnya, kejaha-tan ini menjadi tren di Indonesia. “Bagaimana polisi bisa melindungi masyarakat, jika melindungi di-rinya sendiri tidak bisa,” kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane melalui pesan singkat, Rabu (11/9).

Seperti diberitakan, aksi penemba-kan terhadap anggota polisi kembali terjadi. Kali ini menimpa provost Mabes Polri, Bripka Sukardi yang tengah mengawal 6 truk. Ia ditembak orang tak dikenal hingga tewas di depan Kantor

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Ja-karta Selatan, Selasa malam (10/9).

Menurutnya, modus dari penem-bakan-penembakan itu bervariasi, sehingga sulit menyimpulkan bahwa

aksi penembakan itu dilakukan oleh para teroris. “Ironisnya lagi kasus-kasus penembakan terhadap polisi tak kunjung terungkap, sementara penembakan dan penusukan terha-dap polisi terjadi,” sambungnya.

Sementara itu, anggota Komisi III DPR Didi Irawadi Syamsud-din meyakini kasus penembakan terhadap Bripka Sukardi merupakan pembunuhan yang berencana. Hal ini sama seperti rentetan penembakan sebelumnnya seperti di Pondok Aren dan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten beberapa waktu lalu.

TeridentifikasiSementara itul, Kadiv Humas

Mabes Polri, Irjen Pol Ronny Sompie mengatakan Mabes Polri telah mengetahui tempat persembunyian tersangka pelaku penembakan ter-hadap oknum polisi, Bripda Sukardi. Namun sampai saat ini Mabes Polri masih melakukan langkah persuasif agar tersangka ataupun yang meny-embunyikannya menyerah sukarela (gam/abd)

KRIMINAL

Selama 3 bulan Terjadi 22 Kasus Penembakan Misterius

KAMIS 12 SEPTEMBER 2013 NO. 0197 | TAHUN II2 SUMENEP

SEGERA PROMOSIKAN BISNIS ANDA HUBUNGI:

SUMENEP : 081939363544 (HOSNAN)PAMEKASAN : 087850600243 (MUSLIM)SAMPANG : 087775094464 (ULUM)BANGKALAN : 087750670878 (RIDWAN)

Iklan Bisnis, Iklan Baris Bergambar

Rp. 350.000PERBULAN

Satu Hat i untuk Bangsa

RABU 17 JULI 2013 NO.0161 | TAHUN II 1

Kalah

17 JULI 2013

Koran Madura

RABU Harga Eceran Rp 3.500,- Langganan Rp 70.000,-

Oleh : Benazir NafilahKolumnis, tinggal di Sumenep

Cak Munali

Bersyukur dengan apa yang ada pada diri, memang sulit. Teruta-ma terkait keberadaan fisik. Selalu saja ada rasa tak puas, merasa kurang ini, kurang itu dan sebagainya. Ini

terutama dirasakan oleh mereka yang merasa penampilan fisik di atas segalan-ya. Menganggap orang lain, hanya akan tertarik pada penampilan fisik.

Perasaan itu, makin mengemuka ter-utama bila yang bersangkutan seorang selebrity, yang mengandalkan penampi-lan permukaan fisik. Bukan pada kualitas kemampuan pada bidang yang ditekuni. Seorang penyanyi, yang suaranya pas-pasan, paling mudah terjebak ketakpua-san fisik. Maklum saja, ia ingin penonton lebih memperhatikan fisiknya ketim-bang suaranya, yang memang kurang memadai.

Yang ironis lagi, banyak artis yang penampilan fisiknya sebenarnya oke, tetap merasa kurang puas. Ini terkait tak hanya karena memang itu tadi, ket-akmampuan pada bidang yang ditekuni, juga pada rasa percaya diri yang ren-dah. Selalu merasa dirinya kurang dan

kurang.Lalu ber-

bagai cara d i t e m p u h . Melalui sun-tik, bedah dan s e j e n i s n y a . Hasilnya? Me-mang bertam-bah mancung. Bibir kadang b e r t a m b a h tebal. Pokokn-

ya, bertambah. Termasuk dada, bertam-bah berisi.

Yang jadi masalah, apakah pertam-bahan itu membuat penampilan fisik seseorang bertambah oke? Karena men-yangkut pandangan, jelas terkait selera. Namun di sini, yang mengemuka bi-asanya terkait proporsi. Ketepatan dan kesesuaian.

Mungkin bertambah mancung, tapi apa memang pas dengan postur wajah dia? Belum tentu. Dan sejujurnya, ban-yak artis di negeri ini, yang merobah bentuk fisiknya, hampir semuanya tern-yata justru makin terlihat lucu. Aneh. Seperti menempatkan barang bukan pada tempatnya. Saya sengaja menyebut aneh, untuk menghaluskan dari menye-but tambah buruk. Karena nyatanya me-mang menjadi lebih buruk.

Ini belum terkait jangka panjang, yang kadang berakibat maaf, makin tak karuan. Tak usah dibandingkan de-ngan artis Korea Hang Mioku, yang ka-rena kecanduan suntik silikon akhirnya wajahnya rusak parah. Banyak mereka yang operasi plastik, suntik silikon, tak berapa lama kemudian memperlihatkan penampilan yang tak lagi jelas bentukn-ya.

Bagi mereka yang berpikir jernih, yang mempermak fisik itu memang tera-sa aneh. Lha, kadang ketika ada benda asing pada gigi, yang memang diper-lukan karena ompong misalnya, terasa kurang nyaman, apalagi yang masuk ke tubuh dalam bentuk silikon dan sejenis-nya.

Sampai saat ini maaf- mungkin saya salah- tak ada manusia yang dipermak wajahnya menjadi lebih baik. Selalu leb-ih buruk. Kalau tidak saat ini, pada masa-masa mendatang. Alam memang tak bisa ditentang!

Jadi, terkait fisik, ketakmampuan bersyukur, serta cara pandang yang melihat penampilan hanya fisik, sering membuat seseorang merasa lebih pintar dari Tuhan. Tuhan dianggap kalah pintar

dalam membentuk fisik manusia. Dan ternyata, anggapan

manusia itu terbukti. Ya terbukti salah! =

g PAMANGGHI

Tuhan dianggap kalah pintar

dalam membentuk

fisik manusia

Video PanasMatrawi, seorang anggota dewan

yang ingin nyalon lagi pada Pileg 2014 nanti, suatu hari diancam seseorang perempuan berinisial W lewat tel-epon. W adalah sejawatnya di gedung parlemen.

W: “Masih ingat sama aku?”Matrawi: (mengingat-ingat) “Ya,

ada apa?”W: “Kalau ingin selamat, transfer

uang Rp. 2 M ke rekeningku, maka ra-hasia kita berdua akan aman,”

Matrawi: (kaget) “Emangnya apa rahasia kita?”

W: “Kita pernah tidur bersama! Aku tetap menyimpan videonya.”

Matrawi: “Dimana?”W: “Saat rapat paripurna…”Matrawi: !!!

Jadwal

1434 HMaghrib Isya Imsak Subuh

*Untuk Surabaya dan sekitarnya

17:29 18:43 04:12 04:22

ant/yusran uccang

MENUNGGU BUKA DI PANTAI LOSARI Matahari terbenam dibalik masjid di Pantai Losari Makassar, Sulsel, Selasa (16/7). Sebagian besar warga Makassar menunggu saat berbuka puasa di tempat-tempat wisata bersama keluarga sambil meninkmati matahari tenggelam (sunset).

JAKARTA- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menocopt Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Martono dari jabatannya. Pencopotan ini terkait pembangkangan yang dilakukannya terhadap perintah DPP Golkar.

“Sudah dicopot karena tidak melak-sanakan kebijakan partai tentang DCS dan itu artinya masalah loyalitas,” kata Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, di Jakarta, Selasa (16/7)

Menurut Idrus, Martono malah me-nantang DPP Partai Golkar agar meno-naktifkan dirinya terkait penetapan DCS. Padahal penyusunan DCS harus berkoor-dinasi dengan tingkat di atasnya. Dalam hal ini untuk Ketua DPD Jatim harus berkoordinasi dengan DPP Partai Golkar. “Dia menyerahkan DCS kemudian ada perubahan satu atau dua, dia tidak mau melaksanakan itu. Dia malah mengatakan silakan nonaktifkan saya dulu baru dilak-sanakan,” tambahnya.

Lebih jauh kata Idrus, DPP Golkar bek-

erja berdasarkan aturan. Karena itu, tidak boleh ada kader yang membangkang. “Kan ada aturan kita bahwa kebijakan partai yang diambil harus diamankan dan di-laksanakan. Dia melakukan pembangkan-gan,” ucapnya

Diakui mantan Ketua KNPI ini, DPP Partai Golkar sudah menunjuk pelaksana tugas Ketua DPD Golkar Jatim. “Pelaksana tugas sudah ditunjuk yaitu Pak Zainud-din Amali. Dia ketua DPP Golkar bidang pemenangan Pemilu Jawa III,” tegasnya

Ditempat terpisah, Sekretaris DPD Partai Golkar Jatim Gesang Budiarso tak membantah kabar pemecatan Martono tersebut. Hanya saja pihaknya belum me-nerima salinan surat DPP tersebut. “Tadi malam suratnya diantarkan kurir dan di-terima langsung oleh Pak Martono. Jadi saya belum tahu, konsideran alasan per-gantian tersebut karena apa, apakah mun-dur ataukah dimundurkan?,” paparnya

Menurut Gesang, DPD Golkar Jatim akan menggelar rapat harian di Kantor DPD Golkar Jatim, Jalan A Yani Surabaya, sekitar pukul 17.00, Rabu (17/7). “Nah, dalam rapat itulah nanti akan diketahui alasan pasti, mengapa Pak Martono di-ganti,” ucapnya

Sedangkan Ketua DPD Golkar Jatim, Martono mengakui DPP Partai Golkar menonaktifkan dirinya dari jabatan Ketua DPD Golkar Jatim. “Ya memang saya di-nonaktifkan. Dan surat SK-nya dari DPP sudah saya terima menjelang subuh tadi pagi,” ucapnya.

Namun, Martono membantah keras pencopotannya terkait Pilgub Jatim. “Ini tidak ada kaitannya dengan Pilgub. Ini kaitannya dengan pencalegan,” tegasnya.

Yang jelas pencopotan Martono me-mang terkait DCS di Jawa Timur yang berlangsung sengit. “Pedoman rekruit-men sudah jelas, sekaligus dipakai sebagai pedoman tentang prioritas. Jadi sudah ada alat ukurnya dalam menyusun DCS,” pa-parnya.

Namun, ketika DCS sudah disusun, pihak DPP meminta dirubah. Perubahan DCS dari DPP diterima Golkar Jatim 1 hari menjelang penyerahan ke KPU. Peru-bahan tersebut hanya pada penempatan DCS DPRD Jatim dari dapil Bojonegoro. Sebelumnya Sudiyati dari nomor urut 1, dirubah Fredy (sebelumnya nomor urut 2). “Kan nggak mudah merubah DCS. Penyu-sunannya membutuhkan tenaga ekstra,” pungkasnya. (gam/cea)

Ical Nonaktifkan Ketua DPD Golkar Jatim

PENYELUNDUPAN

Polisi Amankan Puluhan Ton Bawang Merah JAMBI - Anggota Kepolisian Sektor Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, mengamankan puluhan ton bawang merah tak ber-tuan dari sebuah kapal motor yang tengah bersandar di Desa Majelis Hidayah, Kecamatan Kuala Jambi.

Kapolsek Kuala Jambi Iptu Yawan Feri-yandi ketika dikonfirmasi, Selasa, membe-narkan adanya puluhan ton bawang merah yang diamankan polisi pada Senin (15/7).

“Saat kami tiba di lokasi, tidak satupun pihak yang bertanggung jawab atas kepe-milikan bawang merah tersebut. Yang ada hanya beberapa buruh yang ditugaskan un-tuk mengangkut barang dari kapal ke mobil truk,” katanya.

Ia mengatakan, awak kapal yang mem-bawa bawang tersebut diduga melarikan diri saat melihat polisi datang ke lokasi.

Bawang merah yang diamankan terse-but dikemas dalam sebuah karung kemasan dengan berat 10 Kg, kemudian setiap lima karung kemasan 10 Kg tersebut, disatukan dalam karung yang ukurannya lebih besar lagi.

Ketika ditanya, Yawan belum bisa me-mastikan jumlah bawang merah yang dia-mankan. Selain menyita bawang, pihaknya juga mengamankan satu unit kapal motor dan satu unit mobil truk.

Kasus ini akan dilimpahkan ke Polres Tanjabtim untuk diproses lebih lanjut, tambahnya.

Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang be-rada di pantai timur Provinsi Jambi selama ini dikenal sebagai pintu masuknya barang-barang ilegal.

Di dua kabupaten tersebut banyak terdapat pelabuhan kecil atau pelabuhan tikus yang cukup sulit dipantau mengingat lokasinya yang terpencil dan cukup jauh.

Selain bawang, di dua daerah tersebut polisi juga sering mengamankan gula putih, telepon genggam dan minuman kaleng yang masuk secara ilegal. (ant/bang/beth)

“Sesaat setelah menemn-bak orang ke empat di dekat kamar mandi, saya sempat gemetar dan syok, sampai ke-mudian saya merasa ada yang menepuk pundak saya dan menarik ke luar ruangan sel,” kata Ucok di Pengadilan Mi-liter II-11 Yogyakarta, Selasa.

Pengakuan tersebut disampaikan Ucok ketika menjadi saksi pada sidang lanjutan kasus penyeran-gan Lapas Cebongan pada berkas dua dengan lima ter-dakwa yakni Sertu Tri Ju-wanto, Sertu Anjar Rohman-to, Sertu Martinus Roberto,

Sertu Suprapto, dan Sertu Hermawan Siswoyo.

Menurut dia, sebelumnya tidak pernah terpikir olehn-ya untuk menembak para tersangka pengeroyokan terhadap anggota Kopassus Sertu Heru Santosa di Hu-gos Cafe hingga meninggal dunia.

“Saya ke Yogyakarta un-tuk mencari kelompok Marcel yang telah membacok Sertu Sriyono, saya hanya bermak-sud membalaskan dendam. Saya hanya akan memberi

pelajaran dan menghajarnya,” kata Ucok.

Namun, setelah berputar-putar Yogyakarta dan tidak menemukan kelompok Marcel, Ucok saat istirahat di dekat UTY mendapat informasi bah-wa kelompok Dicky Cs yang mengeroyok Sertu Heru San-tosa sudah dipindahkan ke Lapas Cebongan.

Dari situlah kemudian penembakan di lapas cebon-gan itu bermula dan meny-eretnya ke meja hijau. (ant/vic/beth)

KASUS LAPAS CEBONGAN

Ucok Mengaku Syok Usai Tembak Tahanan

ant/sigid kurniawan

SIDANG LANJUTAN BERKAS DUA. Anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan Kartasura, Serda Ucok Tigor Simbolon memberikan kesaksian dalam sidang berkas 2 di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta, Bantul, Yogyakarta, Selasa (16/7). Kanan- Lima anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan Kartasura terdakwa kasus Lapas Cebongan mendengarkan kesaksian dari Serda Sugeng Sumaryanto.

YOGYAKARTA- Eksekutor kasus penyerangan Lem-baga Pemasyarakatan Kelas IIB Cebongan Sleman, Serda Ucok Tigor Simbolon mengaku sempat syok seusai menembak empat tahanan titipan Polda Dae-rah Istimewa Yogyakarta.

”Gudang akan dibuka tanggal 16 September nanti. Saat ini kami masih tidak melakukan pembelian tem-bakau kepada pihak mana-pun. Bahkan harganya pun saya belum bisa komentari. Baru kalau gudang bisa dibuka saya akan buka se-mua. Mulai dari harga tem-bakau sampai kuota tem-bakau yang aka dibelinya kepada petani,” tuturnya kepada Koran Madura, Rabu (11/9).

Freddy juga tidak bisa

memprediksi besaran harga per kilogramnya. Termasuk juga masalah kuota tembakau yang akan dibelinya kepada petani maupun pedagang. Karena pihak gudang masih menyesuaikan diri dengan kebutuhan pabrik.

Namun, pantauan Koran Madura di Gudang Garam di Desa Patean Kecamatan Batuan, sejumlah mobil yang memuat tembakau siap jual juga terlihat mengantre menunggu antrean untuk melakukan bongkar muat.

Sementara tembakau yang sudah siap sortir pun tidak kalah banyaknya.

Suasana jual beli tem-bakau yang dilakukan petani atau pedagang tembakau de-ngan petugas di gudang tem-bakau tampak jelas. Transaksi ini pun diakui oleh salah satu petani tembakau. Bahkan sampat menyebutkan harga yang relatif tinggi pada awal pembelian. Petugas juga sempat menyortir sejumlah sampel tembakau.

”Jual beli tembakau su-dah terjadi di sini, Mas. Harganya mulai dari Rp. 30 ribu sampai Rp. 41 ribu per kilogram. Saya tidak tau pasti kapan mulai dibuka tapi yang jelas pembelian tembakau sudah dilakukan hari ini. Tapi tidak semuan-ya tahu dibukanya gudang,”

ungkap Akh. Junaidi (35), pedagang asal Desa Padang-dangan, Kec. Pasongsongan.

HargaSebelumnya, Bupati

Sumenep A. Busyro Karim mengatakan, dirinya merasa kesulitan menekan harga tembakau yang telah dira-jang. Sebab, ketika sudah berhubungan dengan pihak pengusaha (gudang) selalu mendapatkan tantangan yang sangat kuat.

Dia mencontohan kebija-kan yang telah diberlakukan di Kabupaten Pamekasan. Beberapa tahun yang lalu pemerintah setempat telah mematok harga terendah sebesar Rp. 21 ribu per satu kilogramnya. Namun kebija-kan itu dilabrak oleh pengu-saha.

Komisi B mengaku su-dah melakukan usaha-usaha agar harga tembakau steril dan sesuai dengan hara-pan petani. Anggota Komisi B DPRD Sjamsul Ma’arif menjelaskan, pihaknya su-dah memanggil dishutbun. “Tetapi kita tidak bisa mem-buat aturan harga, karena yang menentukan adalah gudang. Karena ditekan dan dipaksa bagaimanapun juga, tetapi pabrik menjadi raja di raja dalam menentukan harga,” jelasnya.

Untuk menghindari harga murah, menurutnya, siasatnya tunda jual. “Tapi bisakah pemerintah meng-garangsi semua hasil panen tembakau milik petani jika nantinya tidak ada yang mau beli,” ucapnya sembari ber-tanya. (athink/ sym/mk)

Gudang Garam Mengaku Belum Membeli TembakauTengkulak: Jual Beli Tembakau Sudah Terjadi

SUMENEP – Ketua Komisi D DPRD Sumenep Moh. Subaidi mengatakan, sebaiknya program KF yang diduga jadi bancakan sejumlah oknum dibawa ke ranah hukum sehingga tidak hanya ramai tanpa bukti. ”Kami tidak mau main-main dalam persoalan itu. Jika sudah terbukti harus diproses secara hukum,” katanya.

Dinas pendidikan, katanya, perlu melakukan hal itu. Sehingga kedepannya program KF tidak menjadi alat untuk meraup keuntungan pribadi saja. ”Tindakan itu harus dilakukan. Hal itu untuk menjadi shock therapy bagi penyelenggara di bawah. Biar kedepannya program KF berjalan maksimal,” ungkapnya.

Politisi PPP itu berharap dinas pendidikan tegas mem-berikan sanksi terhadap pelaksana yang melanggar. ”Kami harap satker terkait juga tidak main-main dalam persoalan itu. Kalau sudah terbukti silakan laporkan saja kepihak yang berwajib,” tegasnya

Sementara Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sume-nep A. Shadik, mengaku tidak ketir kalaupun ada pihak yang melaporkan program KF ke ranah hukum. ”Kami siap kapanpun data itu diperlukan. Silakan datang saja ke kantor kalau memang butuh data perjalan KF,” terangnya. (edy/mk)

SUMENEP – Ketua LSM Gerindo Syarkawi mengatakan, dugaan penyimpangan program BSPS yang terjadi di Desa Kalianget Timur Kecamatan Kalianget yang sedang ditan-gani Kejaksaan Negeri Sumenep mengendap.

”Saya tidak mengerti sampai saat ini kejari masih be-lum juga ada action lagi. Padahal sudah jelas berdasarkan temuan dari Kasi Intel sudah jelas ada penyimpangan yang dilakukan oleh UPK,” ucapnya, Rabu (11/9).

Hasil audit Kasi Intel Kejari Sumenep menemukan be-berapa kejanggalan yang mengarah terhadap tindak pidana korupsi (tipikor). Tindakan itu, diduga dilakukan oleh salah satu oknum UPK setempat. Salah satunya tidak adanya bukti pembelian barang yang telah direalisasikan dalam program tersebut.

Kasi Intel sudah melimpahkan kasus tersebut kepada Kasi Pidsus untuk dilakukan pemeriksaan validasi data. Namun sampai saat ini dari pihak kejari masih belum ada tindakan yang nyata. Kejari dinilai lembek dalam menye-lesaikan kasus BSPS yang telah nyata mengarah terhadap tindakan korupsi.

Dia yakin penyimpangan itu dilakukan berjemaah. Ke-jari diharapkan tegas dalam mengaudit penyimpangan tersebut. ”Kami kira penyimpangan itu tidak hanya dilaku-kan oleh oknum UPK saja. Oleh sebab itu, kejari harus bisa menindak tegas dalam persoalan itu sampai keakarnya,” jelasnya.

Namun, penilaian tersebut dibantah Kasi Pidsus Kejari Sumenep Teddy Romios. ”Kami sekarang lagi mendalami kasus itu, jadi bukan ngendap melainkan kami sedang memprosesnya,” tandasnya. (edy/mk)

SUMENEP - Panitia Pengawas Pemilu (Panwa-slu) Sumenep menggandeng kejaksaan mengumpulkan barang bukti atas temuan pemilih yang diduga meng-gunakan hak suaranya di dua TPS berbeda di Desa Ka-rangnganyar, Kecamatan Ka-lianget, dalam Pemilukada Jatim beberapa waktu lalu.

“Panwaslu dan Kejaksaan Negeri Sumenep bekerjasama untuk mengungkap kasus ter-jadinya kecurangan pemilu yang dilakukan oleh oknum yang berinisial NH di Desa

Karangnganyar,” papar Ketua Panwaslu Sumenep, Zamrud Khan, Rabu (11/9) usai rapat singkronisasi persepsi de-ngan Kejaksaan Negeri, di kantor Panwaslu di Jalan. KH. Mansyur.

Kasus tersebut tengah di tangani Sentra Gakkumdu Panwaslu dengan Kejasaan Negeri dan pihak kepolisian. Analisa hukum, maupun pengumpulan bukti berupa keterangan saksi, sekaligus penyelenggaraan pemilihan dikumpulkan untuk men-guatkan dugaan terjadinya

tindak pidana pemilu yang telah dilakukan NH.

Untuk menaikkan oknum tersebut menjadi tersangka, menurut Zamrud, diupayakan penyelidikan dan pengumpu-lan bukti terlebih dahulu. Pihaknya tidak bisa serta merta menaikkan status yang bersangkutan kepada tindak pidana pelanggaran pemilu tanpa lebih dulu dikuatkan oleh buktikan.

“Saat ini, kami memberi-kan 14 hari batas kedaluarsa proses hukum yang dilakukan mulai dari sejak ditemukan-

nya kasus tersebut. Bila kasus ini lebih dari 14 hari, maka proses tindak pidana pemilu ini tidak bisa lagi dilakukan,” tuturnya.

Sementara langkah teknis yang sudah dilakukan Panwa-slu Sumenep, telah memintai keterangan menyangkut adan-ya pelanggaran pemilu di Desa Karanganyar yang dilakukan di TPS 4 dan 5 oleh satu oknum. Sementara saksi-saksi yang su-dah diperoleh ad 4 orang.

Sementara Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Sumenep, Andritama, menegaskan,

pihaknya di sentra Gakkum masih mengumpulkan be-berapa dokumentasi yang harus dilengkapi oleh pan-wascam. Sebab untuk mem-buktikan kasus tersebut, pihaknya perlu mengumpul-kan bukti.

“Sementara ini kami, masih kumpulkan beberapa dukomentasi sebagai bukti. Kalau terindikasinya, se-muanya bisa diindikasikan. Tapi bukti yang menunjukkan orang tersebut terindikasi, kami masih gali sekarang,” tukasnya. (athink/mk)

PELANGGARAN PILGUB

Panwaslu Menggandeng Kejaksaan Negeri

SUMENEP – Wakil Penguasa Gudang Garam Unit Pembelian Sumenep Freddy Kusdianto mengaku belum melakukan transaksi jual beli tembakau di gudangnya. Pembelian tembakau masih akan dilakukan pada 16 September 2013 nanti.

MENUNGGU. Sejumlah pedagang tembakau sedang menunggu giliran tembakaunya disortir di Gudang Garam (GG) Sumenep, Rabu (10/9). Namun, Wakil penguasa GG Unit Pembelian Sumenep Freddy Kusdianto membantah pihaknya telah membeli tembakau. Katanya, GG baru akan melakukan pembelian tembakau pada 16 September

BANCAKAN PROGRAM KF

Dewan Sarankan Diproses Secara Hukum

PENYIMPANGAN BSPS

Kasus BSPS Dinilai Jalan di Tempat

PETANI TEMBAKAU MERUGIPetani menunjukkan tanaman tembakau yang dipanen dan sebagian rusak terserang hama di Kalidadap, Imogiri, Bantul, Yogyakarta, Rabu (11/9). Hama yang selalu menyerang setiap musim tanam hingga panen di kawasan tersebut membuat petani tembakau merugi hingga 30 persen dari total hasil panen.

KAMIS 12 SEPTEMBER 2013 NO. 0197 | TAHUN II 3SUMENEP

SUMENEP - Warga Desa Mantajun, Kecamatan Dasuk, sudah beberapa pekan ini mengalami kri-sis air bersih. Masyarakat terpaksa harus menge-luarkan Rp 1500 un-tuk mendapatkan satu dirigen air bersih, dan harus mengantre dan berdesak-desakan.

Sutini, warga Dusun Hopelan Desa Mantajun, mengatakan, untuk kebutu-han minum dan memasak, dirinya bersama warga yang lain harus membelinya. Satu ember berukuran sedang senilai Rp 500. Sedangkan untuk kebutuhan mandi dan mencuci harus menumpuh 5 kilometer.

Warga sebenarnya sudah mengantisipasi terjadinya kri-sis air bersih dengan menam-pung air hujan selama musim kemarau. Hampir setiap rumah di daerah setempat menampung air hujan. Tetapi stok air hujan tidak mencuku-pi. “Masuk musim kemarau stok air hujan habis, sehingga pada musim kemarau warga kesulitan air dan terpaksa membeli.” ungkapnya saat mengantre membeli air bersih dari tandon milik salah satu warga, Rabu (11/9).

Untuk membeli air bersih, warga membeli kepada salah satu warga yang memilik

tendon tapi tidak sampai mencukupi kebutuhan satu kampung. Pantauan Koran Madura, yang mengentre untuk mendapatkan air tidak hanya orang dewasa tapi juga anak-anak.

Kepala Dusun Hopelan Syafiudin menuturkan, sebanyak 6 dusun di daerah Mantajun krisis air bersih. Sejauh ini pemerintah belum memberikan bantuan air bersih. “Padahal di daerah lain seringkali didroping air, tetapi di Desa Mantajun belum pernah dilakukan pengiriman air bersih,” ujarnya.

Pemerintah diminta mem-bangun tandon besar yang dapat memenuhi kebutuhan warga. Sehingga masyarakat tidak terus menerus membeli air, mengingat masih banyak kebutuhan lainnya yang harus dipenuhi.

“Kalau bisa dibangun tandon air dibagikan ke warga secara cuma-Cuma, sehingga warga tidak lagi membeli air bersih. kasihan warga sini. Apalagi lahan pertanian d idaerah ini gersang, tidak ada yang bisa ditanami karena tidak ada air untuk bahan pengairan-nya, “ jelasnya.

Secara terpisah, Wakil Bu-pati Soengkono Sidik menya-takan sudah melakukan drop-ing air ke sejumlah daerah yang mengalami kekeringan. Pemda sudah berkordinasi de-ngan BPBD dan PDAM.

“Berdasarkan laporan ada sekitar tiga kecamatan yang sudah dilakukan droping air bersih. Meski demikian tidak menutup kemungkinan masih banyak daerah lain yang be-lum tersentuh, sehingga kami terus melakukan peman-tauan,” ucapnya.

Sementara untuk keker-ingan di daerah kepulauan, pemda mengaku sudah berkoordinasi dengan camat dan membentuk tim. “Kami sudah koordinasi agar yang bersangkutan segera dikirimi air bersih melalui petugas setempat,“ ujarnya di gedung DPRD.

Perlu Waduk dan Perahu Sementara untuk menga-

tasi krisis air bersih di daerah kepulauan, kata anggota Komisi D DPRD Kapupaten Sumenep, pemerintah tidak hanya cukup hanya bentuk tim dan bantuan anggaran.

“Tidak cukup hanya disu-play air saja langsung selesai, karena kondisi pulau itu jauh berbeda dengan kondisi daratan. Bahkan ada salah satu warga pulau Sakala dan Sadulang harus menempuh waktu 5 jam untuk mengambil air bersih. Sehingga selain bu-tuh atau waduk, mereka juga butuh perahu atau kapal kecil untuk dijadikan sebagai alat transportasi untuk mengam-bil air,” katanya kepada Koran Madura.

Soal usulan ada kapal dan waduk itu sudah sejak lama

diusulkan kepada pemerin-tah setempat, tetapi sejauh ini masih belum ada tidak lanjut. “Cuma ada satu, tetapi itu dana dari PNPM, bukan asli dari pemerintah. Dan

seharusnya ini sudah dianti-sipasi jauh hari sebelumnya agar problem kekeringan tidak selalu menjadi masalah setiap musim kemarau tiba,” jelansya. (sai/sym/mk)

Demi Setetes Air, Jarak 5 Kilometer pun Ditempuh

SUMENEP – Sekalipun su-dah beberapa tahun beberapa perusahaan migas beroperasi di Kabupaten Sumenep, De-wan Perwkilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat mengaku belum mengetahui jumlah hasil produksi migas. Namun, pemerintah daerah sudah mendapatkan dana bagi hasil. Dewan menilai SKK migas tidak transparan dalam men-gelola hasil migas.

Ketua Komisi B DPRD Sumenep Bambang Proyogi mengatakan, sekalipun sudah dua periode menjabat sebagai wakil, hingga saat ini masih be-lum pernah mendapatkan lapo-ran mengenai hasil produksi setiap tahunnya. ”Kami tidak tahu berapa hasil produksinya setiap tahunnya. Kami tidak pernah diberitahukan oleh SKK migas,” katanya, Rabu (11/9).

Politisi PDI Perjuangan itu mengaku telah berkali-kali menanyakan hasil produksi setiap tahunnya. ”Tapi itu ka-tanya rahasia negara, baik dari blok Santos maupun blok KEI sendiri,” jelasnya.

Tidak adanya transpar-ansi dalam pengelolaan mi-

gas, katanya, dapat memicu terjadinya kecurangan dalam pengelolaan. ”Jika sudah tidak transparan tentunya mudah untuk diselewengkan. Siapa tahu didalamnya lebih be-sar hasil produksi ketimbang pasokannya. Kita kan rugi jadinya,” tambahnya.

Tertangkapnya kepala SKK migas oleh KPK diharapkan menjadi pelajaran oleh SKK migas agar lebih transparan. ”Jadi mungkin dengan ter-tangkapnya kepala SKK migas itu bisa membuat pengelolaan semakin transparan ke depan-nya,” ungkapnya.

Hasil pendapatan pada tri-wulan pertama dan triwulan kedua, khusus DBH mencapai Rp. 10 miliar. Sedangkan hasil dari pertambangan menca-pai Rp. 138 miliar. Sementara hasil dari triwulan ketiga saat ini masih belum ada kejelasan.

Secara terpisah, Kepala Kantor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabu-paten Sumenep Abd. Kahir mengatakan, pemerintah ka-bupaten tidak pernah tahu besaran kapasitas produksi migas di Sumenep. “Daerah

tidak tahu produksi harian,” ungkapnya.

Mantan Kabag Humas Pem-kab Sumenep tersebut men-gatakan, informasi kapasitas produksi eksplorasi merupakan kewenangan pusat, dan daerah selama ini tidak tahu. “Itu we-wenang pusat,” tandasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Koran Madura, Kangean Energy Indonesia Ltd memproduksi gas sebesar 82,53 miliar kaki kubik dari Lapangan Terang-Sirasun-Batur (Terang) sejak Mei 2012 hingga April 2013 lalu dan rata-rata mampu memproduksi hingga 240 juta kaki kubik per hari, lalu produk-si gas dari Lapangan Pagerun-gan sebesar 1,174 miliar kaki kubik dan lifting kondensat telah mencapai 13,2 juta barel. Sedangkan secara umum kapa-sitas produksi Kangean Energy Indonesia dapat memproduksi hingga 330 juta kaki kubik per harinya.

Sedangkan untuk PT. San-tos Santos yang beroperasi di blok Maleo hingga Maret 2013 mampu memproduksi hingga 80 juta kaki kubik per hari. (edy/mk)

MINYAK DAN GAS BUMI

Dewan Belum Tahu Jumlah ProduksiSUMENEP - Satreskoba

Kepolisian Resor Sumenep, Selasa (10/9) malam sekitar pukul 19.30 Wib, menang-kap HS (37), warga Desa Elak Laok, Kecamatan Lenteng, di rumahnya. Ia diduga memiliki sabu-sabu seberat 0,4 gram. Saat ditangkap memang se-dang menggelar pesta obat terlarang itu tanpa teman.

Kepala Satreskoba Polres Sumenep AKP Haqqul Mus-liminal mengatakan, ter-tangkapnya tersangka yang merupakan target operasi sejak lama itu hasil informasi dari warga. Setelah dilakukan pengintaian oleh petugas, tersangka benar-benar me-miliki obat terlarang itu.

‘’Tersangka memang TO. Sekarang dia kami tangkap. Saat hendak digelandang ke Mapolres, ia sempat melawan hendak melarikan diri, untung kami sigap,’’ kata Haqqul Mus-limina Rabu (11/9).

Selain tersangka, polisi juga mengamankan sejum-lah barang bukti berupa sep-erangkat alat hisap, plastik kosong, sabu seberat 0,4

gram. Tersangka berikut ba-rang buktinya ditemukan di kamar tamu saat menggelar sabu. ‘’Kami juga amankan barang bukti berupa alat hisap dan sisa sabu yang di-gunakan,’’ ujarnya.

Hasil pemeriksaan se-mentara, tersangka men-gaku belum memakai barang harap tersebut dan juga un-tuk dikonsumsi sendiri. Na-mun, pihaknya tidak percaya itu karena di dalam alat hisap itu sudah ada sisanya.

Sedangkan pengakuan terkait hanya untuk dikon-sumsi sendiri juga dianulir oleh petugas, lantaran ba-rang bukti yang amankan juga banyak plastik yang diduga sebagai persediaan untuk membungkus shabu guna dijual kembali. ‘’Kalau pengakuan tersangka belum menggunakan sabu, tapi di alat hisap itu ada sisa sabu, makanya kami terus lakukan pengembangan,’’ paparnya.

Pihaknya akan mengem-

bangkan penyelidikan ter-hadap sabu yang diperolenya itu. Sebab, pengakuan ter-sangka barang terlarang itu diperoleh di Sumenep.

Untuk sementara ini, tersangka dijerat Undang-undang Nomor 35 RI Tahun 2009 tentang Narkotika, Pasal 112 Ayat 1, memiliki dan menyimpan. ‘’Tapi kami akan terus mengembangkan kasus ini hingga ditemukan dari mana shabu itu diper-oleh,’’ jelasnya. (athink/mk)

NARKOBA

Polisi Mengamankan Sabu Seberat 0,4 Gram

AIR... AIR... AIR...Bocah asal Desa Mantajun, Kecamatan Dasuk, menerobos kerumunan orang dewasa yang mengantre untuk mendapatkan air bersih, Rabu (10/9). Di daerah tersebut sebanya enam dusun sudah beberapa pekan mengalami krisis air bersih.

NARKOBAPetugas Satnarkoba Sumenep saat meneliti sabu yang diamankan dari HS, warga Desa Ellak Laok Kecamatan Lenteng di Mapolres Sumenep, Rabu (10/9).

KAMIS 12 SEPTEMBER 2013 NO.0197| TAHUN II4 PAMEKASAN

PENCURIAN SEPEDA MOTOR. Warga berusaha mencari motor mereka saat berlangsungnya gelar barang bukti pencurian sepeda motor di halaman kantor Polda Sulselbar, Makassar, Rabu (11/9). Polda Sulsebar berhasil menyita sebanyak 2015 unit sepeda motor dari beberapa jaringan pelaku pencurian dalam operasi yang dilakukan selama bulan Juli-Agustus.

Menurut Bupati penguku-hannya akan dilakukan se-belum pelantikan pimpinan sejumlah Satuan Kerja Per-angkat Daerah (SKPD) yang juga kosong dan akan segera terisi.

Saat ini, tim yang ditun-juk sedang membahas be-berapa nama yang dicalon-kan akan menggantikan

posisi yang ditinggalkan direktur sebelumnya, dr. Iri Agus Subaidi. Sayangnya, Bupati enggan menyebut-kan nama-nama yang sudah masuk dan sedang dalam pembahasan itu.

“Saat ini sedang dilakukan pembahasan. Yang pasti na-ma-nama yang masuk sama-sama memiliki pengalaman

dan kemampuan yang cukup,” kata Syafii, Rabu (11/9).

Ia juga tidak mau menye-butkan, apakah calon direk-tur itu berasal dari pimpinan RS dr Slamet Martodirdjo ataukah akan memasukkan orang baru. Sebab, kata dia, hal tersebut merupakan ke-wenangan tim yang sudah diberi kepercayaan untuk membahas dan menentukan masalah tersebut.

Posisi Direktur RS Slamet Martodirdjo kosong sejak tanggal 1 September lalu sete-lah dr. Iri Agus Subaidi me-masuki masa pensiun. Keko-songan posisi pucuk pimpinan lembaga yang menyumbang-

kan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar setelah Dinas Perhubungan Komonikasi Dan Informatika (Dishubkominfo) tersebut dikhawatirkan meng-hambat layanan kesehatan masyarakat.

Sebelumnya, Forum Lem-baga Swadaya Masyarakat (LSM) Pamekasan meminta Bupati setempat, segera men-gangkat direktur baru agar kekosongan itu tidak berlang-sung lama.

Ketua Forum LSM Pame-kasan, Heru Budi Prayitno mengatakan rumah sakti itu merupakan Badan Layanan Umum Daerah( BLUD), yang memiliki fungsi cukup pent-

ing dalam memberikan lay-anan kesehatan masyarakat, sehingga jabatan pemimpin-nya tidak boleh kosong.

Dikhawatirkan kekoson-gan jabatan pimpinan rumah sakit itu dapat menghambat administrasi pelayanan dan pengambilan kebijakan dalam layanan kesehatan.

Selain Direktur Ru-mah Sakit Daerah, beberapa jabatan yang dinilai perlu segera diisi, kata Heru, ada-lah Kepala Inspektorat Kabu-paten, Kepala Badan Penang-gulangan Bencana Daerah (BPBD), juga Kepala Bagian Humas dan Protokol.(awa/muj/rah)

Bupati Masih Lebih Suka Berjanji PAMEKASAN - Bupati Pamekasan, Achmad Syafii menyatakan tidak akan terburu-buru menentukan figur yang akan diangkat sebagai Direktur Rumah Sakit dr Slamet Martodirdjo Pamekasan. Meskipun begitu, Bupati berjanji akan secepatnya mengisi kekosongan jabatan itu.

PAMEKASAN - Jajaran Kepolisian Resort (Polres)

Pamekasan mengintesifkan razia kendaraan bermotor,

terutama yang berasal dari luar Madura. Razia dilakukan

untuk mengantisipasi mas-uknya pelaku teror ke luar

Madura.Rabu (11/9), razia kembali

digelar di bundaran Monumen Arek Lancor. Selain melaku-kan pemeriksaan surat-surat kendaraan, petugas juga mel-akukan pemeriksaan barang-barang bawaan.

Meski tidak menemu-kan bahan berbahaya dan mencurigakan, dalam razia itu petugas berhasil men-jaring puluhan pengendara kendaraan bermotor yang melanggar peraturan lalu lintas karena tidak mem-bawa kelengkapan surat kendaraan.

Kepala Bagian Operasional Polres Pamekasan, Kompol Wurianto mengatakan razia tersebut merupakan kegiatan rutin. Kegiatan itu untuk men-gantisipasi terjadinya model teror baru yang cenderung menjadikan anggota polisi se-bagai sasaran.

“Selain untuk mengurangi angka kecelakaan, kami juga mengantisipasi tindakan ter-orisme yang menjadikan ang-gota polisi sebagai sasaran utama,” katanya.

Sejak seringnya terjadi kasus penembakan miste-rius yang menimpa anggota polisi, Polres Pamekasan meminta anggotanya was-pada dan tidak mengena-kan seragam saat bertugas malam hari. Selain itu, keg-iatan razia diintensifkan untuk mengantisipasi ter-jadinya kasus serupa di wilayah Pamekasan. (awa/muj/rah).

ANTISIPASI TERORIS

Polres Merazia Kendaraan dari Luar Madura

PAMEKASAN - Pemba-hasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang mengatur penataan pasar modern dan pasar tradision-al di Kabupaten Pamekasan hingga kini belum juga tun-tas. Padahal, peraturan itu sangat dibutuhkan sebagai payung hukum penataan pasar modern.

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pamekasan, Nur Faisal mengatakan keterlambatan pengesahan itu akan me-nyebabkan pendirian pasar modern makin berkem-bang hingga ke desa-desa dan mengancam terhadap perkembangan pasar tradi-sional.

Seharusnya, kata Nur Faisal, Pemerintah Daerah tidak menerbitkan izin pen-dirian pasar modern terlebih dahulu, sebelum Raperda tersebut disahkan menjadi Perda.

Ketua Komisi B DPRD Pamekasan, Hosnan Ah-madi mengakui molornya pengesahan Raperda yang mengatur penataan pasar modern dan pasar tradis-ional. Hal itu disebabkan ada salah satu pasal dalam draf Raperda tersebut, yang masih akan dikonsultasikan.

Ia mengatakan beberapa waktu lalu sudah ada pem-bicaraan dengan pemerintah setempat, untuk melanjut-kan pembahasan Raperda tersebut. Ia mengatakan pengesahan rancangan itu menjadi Perda, akan di-lakukan dalam waktu dekat. “Tinggal menunggu waktu untuk melanjutkan pemba-hasan,” kata Hosnan.

Menanggapi permintaan sejumlah kalangan, agar pasar modern tidak berope-

rasi 24 Jam. Pihaknya belum bisa memberikan jaminan untuk memenuhi aspirasi tersebut. Sebab ada seba-gian masyarakat yang justru menghendaki agar pasar itu beroperasi selama 24 jam.

Sebelumnya, Bupati Pamekasan, Achmad Syafii pernah berjanji akan mem-perketat perizinan pendirian pasar modern, karena dinilai mengancam perkemban-gan pasar tradisional di wilayahnya.

Ia mengatakan pen-dirian pasar modern jika izinnya tidak diperketat, akan berdampak ter-hadap perkembangan perekonomian rakyat. Sehingga sambil men-unggu regulasi yang akan dituangkan dalam Perda, akan memperketat per-mohonan pendiriannya. (awa/muj/rah)

PAYUNG HUKUM

Pembahasan Raperda Penataan Pasar Modern Tak Kunjung Usai

Menanggapi permintaan sejumlah

kalangan, agar pasar modern

tidak beroperasi 24 Jam. Pihaknya

belum bisa memberikan

jaminan untuk memenuhi aspirasi

tersebut. Sebab ada sebagian masyarakat yang justru

menghendaki agar pasar itu

beroperasi selama 24 jam.

PAMEKASAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan menya-takan akan mengundang Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat. Kedua intansi itu akan membahas pemasaran tembakau yang hingga kini masih belum ada kejelasan. Pertemuan itu dijadwalkan akan dilakukan pada Jumat (13/9) mendatang di ruang komisi B.

Ketua Komisi B, Hos-nan Ahmadi mengatakan sudah ada sebagain petani tembakau yang sudah mulai panen, namun belum ada tindakan apapun yang di-lakukan berkaitan dengan penentuan harga tembakau.

Menurutnya, koordi-nasi itu dinilai perlu segera dilakukan agar permasala-han yang berkaitan dengan tata niaga tembakau tahun ini segera ada kepastian. Sebab dikhawatirkan tem-bakau yang sudah terlanjur dipanen tidak akan terjual, apabila dibeli juga dengan harga yang tidak memadai, sehingga sangat merugikan pihak petani.

“Hingga saat ini belum ada gudang tembakau yang membuka pembelian. Meski-pun sebelumnya sempat ada beberapa gudang yang buka tetapi kemudian ditutup kembali,” katanya.

Dari informasi yang di terimanya, pada pertenga-han bulan ini gudang milik PR Djarum akan mulai mel-akukan pembelian, meski-pun harga yang dipatok masih berkisar antara RP 23 ribu hingga Rp 33 ribu perkilogram dan dinilai be-lum sesuai dengan keinginan petani.

Tetapi, kata Hosnan, pa-tokan harga tersebut tidak bisa dijadikan ukuran karena harga tembakau akan mengi-kuti mikanisme pasar. Sebab jika gudang tetap bertahan di harga tersebut dimung-kinkan tidak akan menda-patkan tembakau.

Pada musim tanam ta-hun ini, diperkirakan luas la-han yang ditanami tembakau di Pamekasan hanya 3 ribu sampai 4 ribu hektar dari atau hanya 10 persen dari to-tal proyeksi tanam seluas 31 tibu hektar. (CR-1/muj/rah)

TEMBAKAU

Dewan Akan Panggil Disperindag

Sejumlah buruh, menggemburkan tanaman tembakau yang beru berusia sekitar satu bulan, di Desa Laden, Pamekasan, Jatim. Mereka mendapat upah Rp 30 ribu per hari.

KAMIS 12 SEPTEMBER 2013 NO.0197| TAHUN II 5PAMEKASAN

Petugas Satpol PP menggiring pelajar yang tertangkap ketika melakukan tawuran di Padang, Sumbar, Rabu (11/9). Sejumlah pelajar berhasil diamankan dalam tawuran antar sekolah yang mengganggu ketertiban umum itu.

PAMEKASAN - Satuan Polisi Pamong Praja (Sat-pol PP) Pamekasan terpaksa menertibkan reklame yang dipasang tanpa izin dan re-klame yang dipasang di tem-pat terlarang, seperti melin-tang jalan dan dipasang di jembatan.

Sedikitnya 30 reklame di beberapa ruas jalan di Pame-kasan diturunkan paksa pada Rabu (11/9) kemarin. Re-klame yang ditertibkan beru-pa banner dan spanduk milik perorangan, perusahaan, dan lembaga pendidikan yang tersebar di Jalan Kabupaten, Jalan Trunojoyo, dan Jalan Jokotole Pamekasan.

Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Perundang-Un-dangan Daerah Satpol PP Pamekasan, Sjamsuridjal Arifin mengatakan puluhan reklame itu ditertibkan ka-rena melanggar peraturan bupati (Perbub) nomor 18 tahun 2011 tentang Penye-lenggaraan Izin Reklame. Yakni, masa berlaku periz-inannya sudah berakhir dan ada reklame yang dipasang di tempat terlarang. Seperti melintang jalan, dipasang di jembatan, dan ada juga yang dipasang di tempat ibadah.

“Reklame yang kami tertibkan rata-rata sudah habis masa berlaku izinnya pada 7 September lalu. Ma-kanya kami tertibkan karena mereka tidak memperpan-jang izin. Demikian juga re-klame yang penempatannya melanggar,” katanya.

Dia jelaskan penertiban reklame kali ini tidak sem-barangan, sebelumnya telah berkoordinasi dengan in-stansi yeng memiliki tang-gungjawab terhadap pe-masangan reklame, yakni Kantor Pelayan Perizinan Terpadu (KPPT) setempat.

“Dari hasil koordi-nasi itu, kami melakukan pengecekan dan langsung ditertibkan setelah dipasti-kan melanggar. Kami tidak tebang pilih dalam melaku-kan penertiban, karena di-

antaranya terdapat reklame milik instansi pemerintah,” katanya.

Sjamsuridjal menyatakan akan terus melakukan pen-ertiban terhadap reklame tak berizin maupun reklame yang salah penempatan. Hal itu dimaksudkan agar masyarakat tidak mema-sang reklame sembarangan yang bisa merusak keinda-han kota. Selain itu, langkah tersebut untuk mengaman-kan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor reklame.

Sebelumnya, pemasan-gan reklame Calon Anggota Legislatif (Caleg) di Pame-kasan terindisikasi melang-gar ketentuan. Sebab, alat peraga itu dipasang di pohon tepi jalan dalam kota dengan cara dipaku sehingga ban-yak mengundang protes dari aktivis lingkungan di Pame-kasan.

Wakil Ketua Forum Ko-munitas Hijau Rampak Naong, Pamekasan, Akhmad Bakhtiar Sudamar mengata-kan seharusnya pemerintah setempat melakukan lang-kah penertiban terhadap reklame yang nyata-nyata dipasang dengan cara mel-anggar kaidah kelestarian lingkungan. Sebab, sebagian besar reklame itu mengan-cam keberlangsungan Ruang Terbuka Hijau karena dipaku di pohon.

“Kami juga mengajak masyarakat mempertim-bangkan untuk tidak me-milih calon anggota legis-latif yang tidak memiliki kepedulian terhadap kele-starian lingkungan dan ini bisa dilihat dari cara pema-sangan alat peraga mereka,” kata Bakhtiar.

Ia juga meminta agar Komisi Pemilihan Umum membuat aturan tentang pe-masangan alat peraga calon anggota legislatif agar tidak dipasang dengan cara dipaku di pohon karena hal tersebut dapat merusak ruang terbu-ka hijau yang dilindungi un-dang-undang. (uzi/muj/rah)

PENERTIBAN

Pol PP Turunkan Paksa Reklame Liar

PENERTIBAN KAWASAN MONAS. Petugas Satpol PP menertibkan sejumlah pedagang liar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Rabu (11/9). Penertiban yang rencananya dilakukan setiap hari ini untuk mensterilkan kawasan Monas dari pedagang liar yang semakin banyak.

Sisanya sebanyak 46 LSM dinyatakan liar dan belum ter-daftar. LSM yang belum ter-daftar itu, belum satupun yang mengajukan penerbitan SKT.

Kepala Bakesbangpol, Akmalul Firdaus mengata-kan data LSM illegal yang dimilikinya berdasarkan laporan dari masyarakat, khususnya penggiat LSM resmi. Pihaknya mengaku

kesulitan untuk melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap LSM liat terse-but, sehingga sepak terjang mereka sulit dipantau.

Dirinya merencanakan akan melakukan sosialisasi dan verifikasi terhadap seluruh LSM yang ada di wilayahnya. Karena sebagian dinilai sudah sering melakukan tindakan yang meresahkan masyarakat.

“Kami meminta kepada masyarakat dan pihak-pihak yang sering didatangi oknum yang mengaku dari salah satu LSM agar melakukan pengece-kan apakah LSM tersebut res-mi atau tidak,” kata Akmalul Firdaus.

Ia juga meminta agar apa-bila ada oknum yang mengaku dari LSM dan melakukan tin-dakan yang merugikan agar melapor ke Bakesbangpol dan kepolisian. Laporan ke Bakes-bangpol diperlukan untuk mengevaluasi apakah kegia-tan yang merugikan itu, meru-pakan kegiatan kelembagaan LSM atau hanya kegiatan indi-vidu anggotanya.

Jika kegiatan yang merugi-kan itu merupakan aktivitas rutin di LSM itu secara kelem-bagaan, maka LSM tersebut akan dipertimbangkan untuk dilakukan pencabutan SKT.

Ia juga mengingatkan para aktivis LSM itu tidak melaku-kan tindakan yang bukan ke-wenangannya. Misalnya mel-akukan audit, intelegen, atau penyelidikan. Sebab, kegiatan itu merupakan kewenangan lembaga resmi pemerintah.

Sekretaris Forum LSM Pamekasan, Mohammad Hasir membenarkan jika selama ini banyak oknum yang mengaku sebagai penggiat LSM dan ser-ing melakukan pemerasan.

Ada juga yang melakukan tindakan penyelidikan seperti polisi, bahkan mengaku seba-gai wartawan.

Menurutnya tindakan itu sangat bertentangan dengan fungsi dasar LSM sebagai lem-baga yang berfungsi melaku-kan penelitian dan pendamp-ingan untuk kesejahteraan masyarakat.

”Sesuai ketentuan Pera-turan Menteri Dalam Negeri Tentang Penertiban Aktifitas Ormas, setiap organsisasi ke-masyarakatan, termasuk LSM dilarang untuk melakukan kegitan intelegensi dan pe-nyelidikan,” jelasnya. (CR-1/muj/rah)

Bakesbangpol Minta Masyarakat Waspadai LSMDinyatakan Ada 46 LSMPAMEKASAN - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pamekasan menyatakan dari 120 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang ada di wilayah itu, hanya 74 LSM yang dinyatakan sah dan memiliki Surat Keterangan Terdaftar (SKT).

PAMEKASAN - Proyek Pelabaran jalan nasion-al di Dusun Maddis, Desa Pamaroh, Kecamatan Kadur dikeluhkan warga, karena di-duga mencaplok tanah hing-ga pekarangan rumah warga setempat. Di salah satu titik terpaksa harus merobohkan pagar salah satu madrasah di desa itu. Warga khawatir pel-ebaran itu juga akan meng-gusur rumah.

Sebagian warga mengaju-kan protes atas kondisi terse-but. Akibatnya, bagian selatan proyek tersebut terpaksa di-hentikan pengerjaannya. War-ga mengajukan protes karena merasa memiliki sertifikat hak milik atas tanah di lokasi proyek.

Menurut warga sekitar, mereka keberatan dengan proyek tersebut karena harus menggusur tanah warga dan mereka sama sekali tidak dili-batkan dalam pembicaraan awal. Sebagian warga yang membiarkan tanah mereka terkena proyek pelebaran ja-lan itu, karena mereka tidak berani mengajukan protes meskipun juga merasa kebera-tan.

“Sebagian memang ada yang tidak protes, karena mereka berpikir bagaimana-pun ini untuk kepentingan umum. Tapi bukan berarti mereka tidak keberatan kare-na sama sekali tidak diajak bi-cara,” kata Zainal Hasan, salah seorang warga.

Kepala Urusan Peningka-tan Jalan Binamarga Provinsi Jawa Timur, di Pamekasan, Yudi Hari Yanto membenar-

kan jika proyek pelebaran ja-lan tersebut tidak meminta persetujuan warga. Sebab, proyek tersebut dinilai sesuai prosedur, berada diatas tanah negara dan tidak mencaplok tanah warga.

Diakui sebagian dari pekerjaan terpaksa dihentikan karena adanya warga sekitar yang menolak sambil menun-

jukkan sertifikat hak milik atas tanah yang terkena proyek itu. Pekerjaan yang dihentikan. Diperkirakan sepanjang 800 meter. Namun, pekerjaan itu dinyatakan tetap akan dilan-jutkan pada tahun depan.

“Bagaimanapun akan tetap dilanjutkan, karena keyaki-nan kami, proyek tersebut di-laksanakan di tanah negara.

Kami hanya menunggu upaya penyelesaian dan pendekatan kepada warga yang menolak,” katanya.

Yudi Hari Yanto menya-takan pihaknya tidak memiliki kewenangan terhadap ganti rugi tanah tersebut, karena seluruh tanggungjawab peker-jaan telah diserahkan kepada pihak rekanan.

Untuk diketahui, pel-ebaran jalan sudah dimulai sejak April dan direncanakan selesai pada November men-datang. Awalnya pelebaran ja-lan akan dilakukan sepanjang 2.5 kilometer dengan lebar jalan hingga 7 meter. Besar anggaran untuk proyek itu mencapai Rp 8 miliar. (CR-1/muj/rah)

INFRASTRUKTUR

Banyak Warga Dirugikan Pelebaran Jalan Nasional

PAMEKASAN - Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pamekasan belum memutuskan pergantian antar waktu (PAW) terha-dap Nurul Atmam, anggota DPRD Pamekasan dari Frak-si PKB yang pindah partai politik (Parpol).

PKB setempat belum melakukan rapat internal untuk membahas kepin-dahan salah satu wakilnya di DPRD Pamekasan yang belakangan diketahui ter-cantum dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) melalui partai Nasional Demokrat (Nas-dem) tersebut.

Sekretaris DPC PKB Pamekasan Moham-mad Yusuf mengatakan pihaknya belum mengaju-kan pergantian antar wak-tu (PAW) terhadap Nurul Atmam karena masih ban-yak hal yang perlu diper-timbangkan sebelum me-mutuskan PAW terhadap yang bersangkutan.

Namun ia tidak menjelas-kan hal apa saja yang perlu dipertimbangkan sebelum

mengambil keputusan PAW. DPC PKB sudah menga-gendakan rapat internal un-tuk membahas persoalan itu minggu depan. Hasil rapat itu nantinya akan ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang ber-laku, termasuk jika disepakati untuk di PAW.

“Kami belum mengajukan PAW, karena banyak hal yang perlu dipertimbangkan dan belum dirapatkan. Mungkin minggu depan kami rapat-kan,” katanya.

Sementara itu, Khairil Utama, wakil ketua DPC PKB Pamekasan dalam sebuah kesempatan menyerahkan keputusan PAW atau tidak kepada DPC PKB. Ia juga tidak bersedia memberi bo-coran kepastian PAW yang bersangkutan karena perlu dibahas di tingkat internal PKB. Meski demikian, ia membenarkan bahwa Nurul Atmam sudah mengajukan permohonan pengunduran diri sebagai anggota DPRD Pamekasan.

“Pengajuan pengunduran dirinya sudah masuk, cuma berkasnya ada di sekretaris,

saya belum bisa jelaskan lebih jauh. Kalau urusan PAW, saya belum tahu, karena belum dibahas di DPC,” katanya.

Nama Nurul Atmam ter-cantum dalam DCT Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 dari Partai Nasdem di daerah pemilihan (Dapil) IV Pame-kasan meliputi Kecamatan Kadur, Pakong dan Kecama-tan Pegantenan. Ia dike-tahui nyaleg melalui partai Nasdem, setelah namanya dicoret sebagai bakal calon legislatif (Bacaleg) mela-lui PKB sebelum penetapan DCT.

Munculnya nama Nurul Atmam dalam DCT ini dis-oal oleh Panwaslu setempat karena dinilai janggal. Pan-waslu setempat berencana meminta klarifikasi kepada beberapa pihak terutama KPU karena secara keseluruhan terdapat 7 nama dalam DCT yang dinilai janggal dalam penetapannya.

“Persyaratan admin-sitrasinya sudah lengkap se-mua. Kami memiliki bukti fisiknya. Jadi gak masalah,” katanya.(uzi/muj/rah)

POLITISI

PKB Belum Tentukan PAW Nurul Atmam

KAMIS 12 SEPTEMBER 2013 NO. 0197 | TAHUN II6

SAMPANG- Dinas PU Cipta Karya Kabupa-ten Sampang sejak tahun 2012 sudah melimpahkan pengelolaan penyulingan air tawar yang berada di Pulau Mandangin pada Perusa-haan Daerah Air Minum (PDAM) setempat, sehingga belum mengetahui sebab tidak beroperasi penyulin-gan tersebut.

Setelah pemerintah Kabupaten Sampang me-nyediakan penyulingan air tawar di Pulau Mandangin Kecamatan Kota Sampang, warga yang lama tidak bisa mengkonsumsi air tawar bisa menikmati air tawar tersebut. Namun kemudian ketika lama tidak beroperasi warga kembali mengeluh, karena kembali pada waktu dulu ke-tika terbiasa mengkonsumsi air hujan dan warga sampai sekarang masih belum tahu dengan penghentian pengo-perasian tersebut.

Kepala Dinas PU Cipta Karya Dan Tata Ruang Wahyu Prihartono ketika dikon-

firmasi mengatakan kalau pengelolaan penyulingan air tersebut sudah dikelola oleh PDAM Sampang, sehingga yang lebih memahami adalah PDAM, dan itu sudah mulai tahun 2012. Pada bulan Februari tahun 2012 kemarin sudah dikelola oleh PDAM bekerjasama dengan salah satu PT dan pihaknya masih belum menerima laporan kalau itu tidak beroperasi.

“Pada waktu tahun 2012 kemarin itu sudah bukan kami pengelolanya dan sudah dikelola oleh PDAM Sampang bekerja sama dengan PT, sehingga kami tidak bisa menjawab itu karena khawatir salah persepsi dan kami masih belum menerima laporan kalau penyulingan itu tidak beroperasi,” ujarnya.

Sedangkan salah satu warga Pulau Mandangin Khusnul (45) mengatakan, sudah lama penyulingan air tawar tersebut yang tidak beroperasi lagi dan warga kembali mengkonsumsi air hujan, dan sampai sekarang masih belum jelas karena waktunya sudah kurang le-bih sekitar lima bulan.

Dia juga tidak tahu kenapa penyulingan air tawar tidak bisa beropera-si lagi. Namun alasan yang dia dengar karena tidak ada subsidi bahan bakar solar. "Sudah lama sekali peny-ulingan air tawar tersebut yang tidak beroperasi, dan sudah lebih dari 5 bulan warga kembali mengkon-sumsi air hujan, dan kami juga dengar informasi dari warga karena tidak ada subsidi solar lagi," ucapnya. (jun/lum)

SAMPANG

Sebanyak delapan kepala desa di Kecamatan Omben akan mengakhiri masa jabatan-nya, namun menjelang akhir dari jabatan tersebut masih belum ada desa yang mem-bentuk P2KD. Sehingga warga terus mendesak camat untuk

mengambil alih pembentukan panitia, karena bagi warga su-rat yang dilayangkan oleh ca-mat sudah tidak di indahkan lagi oleh ketua BPD dari ma-sing-masing desa tersebut

Beberapa kali kedatan-gan warga menemui Camat

Omben numun harus pulang dengan membawa kekece-waan, karena jawaban yang diberikan oleh camat kepada warga tidak jauh berbeda de-ngan jawaban sebelumnya. Menurutnya, pembentukan panitia tersebut sepenuhnya wewenang BPD dan bukan we-wenang kecamatan.

Warga menilai berdasar-kan aturan yang mereka punya yaitu sebelum masa jabatan kepala desa berakhir empat bulan sebelumnya BPD harus membuat P2KD, dan sampai sekarang tidak ada satu pun BPD yang membentuk, se-hingga bagi warga BPD sudah

menabrak aturan yang sudah dibuat oleh Pemerintah Kabu-paten Sampang.

Perwakilan warga dari de-lapan desa tersebut berjanji akan mendatangi pemkab lagi dan akan menyampaikan kalau camat omben membi-arkan BPD yang tdak mem-bentuk P2KD.

Salah satu warga yang mendampingi warga dari de-lapan desa tersebut Imam mengatakan, kedatangannya untuk menemui camat dan menyampaikan kalau bebera-pa BPD di delapan desa terse-but masih belum membentuk P2KD. Akan tetapi jawaban

Warga Desak Camat Ambil Alih

SAMPANG - Warga Desa Kemondung, Panden, Asta-pah, dan Karang Nangger Kecamatan Omben kem-bali mendatangi Rumah Dinas Kecamatan Omben, Rabu (11/9) untuk menindaklanjuti tentang pem-bentukan P2KD yang masih belum dibentuk oleh BPD (Badan Permusyawaratan Desa). Mereka dite-mui langsung oleh camat didampingi oleh kapolsek dan dari koramil.

dari camat masih menunggu kebijakan dari BPD. Padahal BPD-nya sendiri sudah tidak mau membentuk P2KD.

"Untuk pembentukan P2KD camat masih menunggu kebijakan dari BPD. Padahal BPD sendiri sudah jelas-jelas tidak mau membentuk P2KD, sehingga kami meminta agar camat lebih bijak dalam me-nentukan keputusan. Padahal dalam aturannya BPD harus membentuk P2KD sebelum empat bulan berakhir masa jabatan dan ini dibiarkan be-gitu saja oleh camat," jelasnya kepada para wartawan.

Sedangkan Camat Omben Yudi Adidharta ketika di kon-firmasi mengatakan, tindakan warga yang datang ke ke-camatan adalah tindakan yang salah, karena bagi dia seha-rusnya mereka mendesak BPD yang mempunyai wewenang untuk membuat P2KD, dan aturan dalam perda pilkades pada ayat 5 untuk memben-tuk panitia empat bulan sebe-lum masa jabatan itu berakhir adalah proses pembentukan sehingga apabila sampai akhir masa jabatannya masih belum terbentuk maka akan mel-aporkannya ke pemerintah kabupaten.

"Dari delapan desa yang hampir selesai masa jabatan-nya BPD yang bergerak yaitu dua desa dari desa astapah dan rapa laok sedangkan dari desa panden masih be-lum memenuhi korum kare-na dari jumlah anggota BPD yang siap membentuk P2KD hanya dua orang sehingga kami menyarankan untuk membuat surat dulu kepa-da ketua BPD-nya," ujarnya. (jun/lum)

Warga dari Delapan Desa Kecamatan Omben mendatangi rumah dinas camat untuk mendesak camat segera mengambil alih pembentukan P2KD, Rabu (11/9). Warga menilai berdasarkan aturan yang mereka punya yaitu sebelum masa jabatan kepala desa berakhir empat bulan sebelumnya BPD harus membuat P2KD.

PENYULINGAN AIR TAK BEROPERASI

PU Cipta Karya Belum Menerima Laporan

Pada waktu tahun 2012 kemarin itu sudah bukan kami pengelolanya dan

sudah dikelola oleh PDAM Sampang bekerja sama dengan PT, ...”

Wahyu PrihartonoKadis PU Cipta Karya dan

Tata Ruang Sampang

SAMPANG-Guna memi-nimalisir potensi konflik di tingkat pemerintahan desa di Kabupaten Sampang saat pe-laksanaan pemilihan kepala desa, wacana pemilihan kepa-la desa (pilkades) secara se-rentak menjadi salah satu al-ternatif untuk meminimalisir konflik tersebut. Sebab, jika pilkades dilaksanakan secara serentak maka biaya politik akan lebih efisien.

Ketua Ormas Gerakan Anak Indonesia Bersatu (GAIB) Habib Yusuf me-ngatakan, melihat potensi konflik yang besar di setiap pelaksanaan pilkades di Ka-bupaten Sampang, sudah seharusnya sistem pilkades harus dilakukan secara se-rentak untuk meminimalisir konflik dan kriminalitas.

“Disadari atau tidak, se-lama ini Pilkades yang dilak-sanakan tidak serentak, tidak lepas dari aroma perjudian, sehingga nilai-nilai demokra-si belum tentu menjadi priori-tas dalam pemilihan kepala desa,” tegasnya.

Dikatakan Habib Yu-suf yang juga asli Sampang, melihat potensi tersebut, sudah seharusnya pihak pemerintah mulai dari ek-sekutif dan legislatif di Ka-bupaten Sampang segera membuat aturan dan payung hokum untuk melaksanakan pilkades secara serentak di Kabupaten Sampang, bah-kan pelaksanaan Pilkades serentak sudah ada sebagian daerah yang sudah melak-sanakannya.

“Ada dua hal yang menja-di pertimbangan penting un-tuk melaksanakan pilkades secara serentak di Kabu-paten Sampang, pertama meminimalisir kriminalitas karena sering berbau prak-tek perjudian saat pilkades, kedua dari segi pembiayaan akan terjadi efisiensi, sebab fakta dilapangan praktek pe-milihan kepala desa saat ini untuk maju menjadi calon kepala dibutuhkan biaya yang tinggi hingga ratusan juta rupiah,” tambahnya. (hol/lum)

PEMILIHAN KEPALA DESA

Mengemuka Wacana Pilkades Serentak

SAMPANG - Habib Ahmad Ali, putra dari alm Habib Alwi melaporkan dugaan pencema-ran nama baik yang dilakukan oleh Indrawati kepada Polres Sampang, Rabu (11/9) sekitar pukul 10.00 WIB. Kedatangan rombongan Habib Ahmad Ali itu menyusul namanya dis-ebut sebagai pelaku pemerko-saan oleh Indrawati saat di persidangan Pengadilan Ne-geri Sampang, Selasa (03/9), dengan agenda pemeriksaan saksi lanjutan.

Nur Holis, salah satu ke-luarga Alm Habib Alwi, men-jelaskan, dengan maksud itulah pihak keluarga korban pembunuhan melaporkan atas dugaan pencemaran nama baik Habib Ahmad Ali kepada Polres Sampang. "Kedatangan kami kesini ya seperti yang di-sampaikan oleh indrawati di-hadapan majelis hakim bahwa

habib ahmad ali melakukan perselingkuhan," ucapnya di-hadapan Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar.

Tak henti disitu, lanjut Nur, untuk membenarkan dan membuktikan kejadian terse-but, Habib Ahmad Ali juga pernah disumpah dihadapan para kiai dan keluarganya.

Bahkan, dirinya juga melapor-kan pencemaran nama baik itu dengan membawa barang bukti berupa lembaran ko-ran harian, berkas laporan di polda terkait berkas kasus di Sidoarjo, serta bukti video re-kaman saat di pengadilan ne-geri sampang. "Karena Habib Ahmad Ali juga sudah pernah

disumpah apakah perseling-kuhan itu benar terjadi apa tidak. Makanya kita langsung laporkan ke pihak kepolisian," katanya.

Sementara itu, Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar menuturkan, dirinya menerima kedatangan para keluarga alm Habib Alwi de-ngan senang hati. Sebab, di-mana setiap warga mempu-nyai hak untuk melaporkan kejadian apa pun kepada pene-gak hukum. "Apa bila dari kelu-arga alm habib alwi pengaduan pada kami akan kita terima laporannya,"jelasnya yang juga didampingi oleh Wakapolres Kompol Alvian Nurrizal.

Imram juga menambah-kan, setelah adanya laporan itu pihaknya masih akan laku-kan penyelidikan lebih lanjut dengan alat bukti yang ada.(ryn/lum)

MERASA DICEMARKAN

Habib Ahmad Ali Melapor ke Polisi

SAMPANG- Tidak ber-jalannya pembangunan ge-dung Politeknik Madura (Pol-tera) yang terletak di Desa Tadden Kecamatan Cam-plong, sangat disayangkan anggota DPRD Kabupaten Sampang. Padahal, pemerin-tah daerah pernah meminta anggaran kepada anggota dewan dan kalau tidak dilak-sanakan lebih baik anggaran tersebut dikembalikan ke kas daerah.

Ketua Dewan Perwaki-lan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang Imam Ubaidillah mengatakan, pembangunan gedung pol-tera tersebut sudah dianggar-kan oleh pemerintah daerah, sehingga apabila nanti masih belum dilaksanakan angga-ran tersebut harus dikemba-

likan ke kas daerah.“Pemerintah dikala

membuat perencanaan harus dilaksanakan, kec-uali perencanaan itu bo-brok baru itu tidak dilak-sanakan. Sebenarnya itu tidak boleh terjadi karena di dalam pengguna angga-ran harus ada output dan outcam yang jelas, dan pe-merintah harus peka dalam melakukan perencanaan untuk pembangunan dae-rah, sehingga kami sangat menyayangkan karena dulu meminta dan berjanji kepa-da kami untuk melanjutkan bangunan tersebut,” ujar-nya kepada Koran Madura.

Sementara Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupa-ten Sampang Hery Purno-mo yang pada waktu itu

menjabat sebagai kepala dinas pendidikan tidak ada di kantornya dan ke-tika dikonfirmasi melalui telephon selulernya tidak memberikan jawaban.

Sebagaimana diketahui, rencana membangun pen-didikan sekolah tinggi ne-geri di Kabupaten Sampang sampai sekarang masih be-lum ada kejelasan untuk melanjutkan pembangunan tersebut, karena setelah peletakan batu pada waktu tahun 2012 yang didata-ngi langsung oleh menteri pendidikan belum ada lagi tanda-tanda yang akan melanjutkan pembangunan tersebut. Sedangkan proses belajar mengajarnya terus berjalan meski dilakukan di ITS Surabaya. (jun/lum)

PEMBANGUNAN GEDUNG POLITENIK MADURA

Dewan Nilai Perencanaan Pembangunan Poltera Sia-sia

SAMPANG - Sudah bertahun-tahun nasib pembangunan waduk Nipah yang berada di perbatasan Desa Montor dan Nagasareh, Kecamatan Banyuates, masih belum jelas. Tampaknya, saat ini tindak lanjut pemban-gunannya terkesan masih jalan di tempat. Pantauan Koran Madura, beberapa ti-tik pembangunan masih dibi-arkan, seperti penampungan air dan beberapa pengerukan masih terlihat tidak ada tindak lanjut. Situasi Waduk Nipah pun sepi.

Zainal Faruk (40), salah satu pengunjung, ber-harap agar penyelesaian pembangunan Waduk Nipah bisa secepatnya diselesaikan. Sebab, selain pemanfaatannya untuk penampungan air, juga bisa dijadikan tempat wisata. ”Semoga ada keseriusan pe-merintah dalam meneruskan pembangunan Waduk Nipah ini,” harapnya.

Sementara itu, anggota DPRD Sampang Anwar ber-harap sama, sebab, melihat pemanfaatannya kepada masyarakat cukup besar. Na-

mun, tentunya, hak rakyat dalam pembebasan tanahnya juga diperhatikan.

”Sebetulnya jika kita pin-tar mengelola, pastinya selain bermanfaat untuk penampun-gan air, juga tempat tersebut bisa menarik wisatawan,”

ungkapnya. Jadi, sambung An-war selayaknya perhatian dan keseriusan dalam membangun wilayah pantura bisa terwujud. ”Intinya saya selaku wakil rak-yat, ingin agar perhatian dan pemerataan pembangunan benar-benar dilaksanakan de-

ngan serius oleh pemerintah,” katanya, Rabu (11/9).

Masih katanya Anwar Sanusi, tragedi tahun 1993 yang menelan korban 4 orang terkait pembangunan waduk Nipah, bukan dijadikan ala-san untuk membuat pemkab

sampang pesimis melakukan pendekatan secara persuasive pada masyarakat setempat, akan tetapi kejadian tersebut sebagai pelajaran untuk me-lakukan pola pendekatan yang lebih baik.

“Kami yakin lanjutnya, cara pandang masyarakat madura saat ini, sudah mulai berbeda dan lebih maju, jika pola pendekatannya dengan cara-cara persuasif bukan de-ngan kekerasan, oleh sebat itu, pemkab Sampang dalam melakukan sosialisasi harus melibatkan ulama’ dan tokoh masyarakat setempat, agar pembangunan waduk Nipah Sampang bisa segera ditun-taskan dan tidak terkatung-katung hingga saat ini,” lan-jutnya.

Jika sosialisasi secara optimal berjalan dengan baik, maka masih ada hara-pan masyarakat pemilik ta-nah akan lebih mengerti jika pembangunan waduk Nipah Sampang pada akhirnya untuk mensejahterakan masyarakat Sampang khususnya dan masyarakat di luar Sampang pada umumnya. (hol/lum)

TEMPAT WISATA

Nasib Pembangunan Waduk Nipah Tidak Jelas

BENDUNGAN NEPA. Salah satu warga melintas di gerbang waduk Nepa Kecamatan Banyuates Sampang

Keluarga Alm Habib Alwi melaporkan dugaan pencemaran nama baik terhadap Habib Ahmad Ali yang dilakukan oleh Indrawati, Rabu (11/9).

BPD di Delapan Desa di Kecamatan Torjun Belum Membentuk P2KD

KAMIS 12 SEPTEMBER 2013 NO. 0197 | TAHUN II 7BANGKALAN

”Siswa miskin yang ada di Bangkalan memang men-capai angka tersebut. De-ngan rincian siswa 26 ribu, SMP sederajat 9 ribu orang, dan siswa SMA sederajat 45

ribu orang,” kata Kepala Di-nas Pendidikan Bangkalan, Mohni, saat bertemu dengan Dirjen Kementerian Pendi-dikan Pusat.

Meskipun demikian, pen-

anggulangan kemiskinan di sektor pendidikan diakui menjadi prioritas Kemente-rian Pendidikan dan Kebu-dayaan (kemendikbud). Oleh karena itu, dengan alokasi dana yang ada, pemerintah berjanji untuk memberikan beasiswa pada seluruh tingkat pendidikan.

Melalui Dirjen Seni dan Budaya Dikbud, Kacung Marijan, berjanji akan mem-bantu siswa miskin, sehing-ga tidak ada siswa miskin putus sekolah.

Pihaknya mengaku telah memberikan beasiswa ter-hadap 200 ribu siswa miskin yang ada di Indonesia terma-suk yang ada di Bangkalan untuk dapatkan bantuan bea-siswa hingga tamat kuliah.

”Walaupun siswa miskin jangan khawatir. Pemerintah kini menyediakan beasiswa. Dulu siswa miskin tidak bisa tamat SD. Ke depan harus bisa tamat perguruan tinggi,” ujar Dirjen Seni dan Budaya Dikbud Kacung Marijan saat berkunjung ke Bangkalan.

Dia menjelaskan prog-ram pengentasan kemiskinan siswa itu telah dimulai sejak tiga tahun yang lalu. Ren-cananya, tahun depan akan kembali dianggarkan sebesar Rp 3 triliun.

”Selain semua tanggungan pendidikan gratis, Beasiswa Bidik Misi ini juga akan mem-bantu biaya hidup mahasiswa miskin sebesar Rp 600 ribu per bulan. Dan itu berlaku bagi mahasiswa miskin di Univer-sitas negeri dan swasta,” jelas-nya. (ori/rah)

Siswa Miskin Mencapai 39.500BANGKALAN – Jumlah siswa miskin di kabupa-ten Bangkalan terbilang besar. Total jumlah siswa miskin mencapai 39.500 siswa. Butuh peranan pemerintah dalam membantu siswa untuk terus bersekolah, hingga tingkat perguruan tinggi. Jika tidak, dipastikan siswa tak dapat melanjutkan pen-didikan ke jenjang yang lebih tinggi.

BANGKALAN - Petani garam di Kecamatan Kwan-yar mengeluhkan harga garam yang turun drastis. Turunnya harga sampai 50 persen tersebut diduga karena pemerintah masih menerapkan kebijakan impor garam. Oleh karena itu, petani garam meminta agar pemerintah bisa segera menyelesaikan permasala-han petani.

Memasuki masa panen garam kali ini, harga garam hanya dipatok Rp 350 ribu per ton. Lebih rendah dibandingkan harga panen sebelumnya, yang mencapai Rp 700 ribu per ton untuk kategori garam kelas ter-baik. Tentu kondisi tersebut membuat para petani gusar.

”Secara pasti belum diketahui turunnya harga, tetapi kami yakin de-ngan adanya impor garam membuat garam anjlok di pasaran,” kata Khoiri, petani garam setempat.

Menurutnya, masa panen kali ini, turunnya harga garam karena ada kebijakan impor garam. Secara otomatis stok garam melimpah di pasaran. Jika terus dibiarkan dengan kondisi ini, tentunya akan merugikan petani garam.

Salah satu cara yang bisa dilakukan pemerintah untuk menstabilkan harga garam dengan menghentikan impor. Pihaknya mendesak pemerintah supaya meng-hentikan kebijakan impor garam. Hal itu dilakukan agar harga garam bisa terkotrol. ”Tak tanggung-tanggung turunnya menca-pai 50 persen,” terangnya.

Kondisi demikian menja-di dilema para petani garam.

Mereka senang karena telah memasuki masa panen. Namun, harga jualnya tak sesuai dengan biaya opera-sionalnya. ”Harapan kami, agar harga garam kembali sesuai standar ketetapan pemerintah,” pintanya.

Hal senada disampaikan Abdi, salah seorang pekerja di tambak garam. Dirinya menilai bahwa peran peme-rintah sangat vital dalam membantu meningkatkan kesejahteraan petani garam.

Menurut pria asal Sume-nep itu, kebijakan impor garam yang dijanjikan pemerintah sampai saat ini masih belum diterapkan.

“Sebagai pekerja kami tentu membutuhkan perha-tian dari pemerintah. Kon-trol harga yang jelas hingga kebijakan impor garam yang sampai saat ini belum kami pahami,” kesalnya.

Dia menambahkan, impor garam juga sangat mengganggu harga garam produk lokal. Jika kebijakan impor itu dihapus, harga garam lokal akan lebih baik dan kesejahteraan petani garam lebih terjamin.

Secara umum, kualitas garam Madura memang bukan yang terbaik, namun dibanding kualitas garam impor yang hanya bisa di-gunakan sebagai campuran bahan kimia dan produksi tekstil, garam lokal tentu layak dihargai lebih tinggi.

”Produk kita tak akan kalah saing, apabila peme-rintah betul-betul memper-hatikan nasib petani garam. Mengenai peningkatan ku-alitas tentunya pemerintah lebih berperan, jika benar-benar mau membantu,” ujarnya. (ori/rah)

GARAM

Petani Minta Kebijakan Impor Dihentikan

BANGKALAN - Komisi Pe-milihan Umum Daerah (KPUD) Bangkalan menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemili-han Legislatif (Pileg) Kabu-paten Bangkalan 2014. Dalam Rapat Penetapan DPT Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Pro-pinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota tahun 2014 ditetapkan jumlah DPT sebanyak 960.785 orang dengan 2.557 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

”Secara resmi kami tetap-kan sebagai DPT Kabupaten Bangkalan sebanyak 960.785,” ungkap Ketua KPUD Bangka-lan Fauzan Djakfar.

Kendati telah d tetapkan, kata Fauzan, jumlah DPT itu bisa memungkinkan berubah, berkurang atau bertambah. Sebab, sesuai dengan surat edaran KPU RI, partai politik dan panwas, atau masyarakat luas masih diberi ruang un-tuk memberikan masukan. Misalnya, apabila terdapat masyarakat yang belum ter-daftar dalam daftar pemilih

tetap (DPT) itu bisa dimasuk-kan ke DPT, yang nantinya akan ditetapkan oleh KPU Provinsi.

”Batas pengurangan itu pada 11 Oktober. Sedang-kan, penambahan belum ada batasan karena masih me-

nunggu KPU Pusat,” jelasnya.Dari 18 kecamatan yang

ada di Kabupaten Bangkalan, Kecamatan Burneh menjadi daerah dengan pemilik suara terbanyak dengan 261.960 pemilih dan 179 TPS. Se-dangkan kecamatan paling

sedikit pemilik suara adalah Kecamatan Trageh, 30.955 pemilih dan 83 TPS.

”Jumlah DPT ini akan di-berikan kepada para pimpinan parpol dan panwas. Nantinya akan menjadi acuan pengada-an logistik,” ujarnya. (dn/rah)

PEMILU

DPT Pemilihan Legislatif Sebanyak 960.785BANGKALAN - Panitia

Pengawas Pemilu (Panwas-lu) Kabupaten Bangkalan mengaku hingga saat ini aturan terkait pemasangan baliho calon legislatif be-lum jelas. Bahkan, menge-nai tempat yang akan di-jadikan tempat juga belum diketahui. Sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) no 15 tahun 2013 yang memiliki kewe-nangan dalam menentu-kan tempat adalah Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bangkalan dan Pe-merintah setempat.

”Menganai aturan tempat pemasangan baliho itu kewe-nangan KPUD dan Pemkab setempat. Kami akui hingga saat ini kami belum menge-tahui apakah sudah ditentu-kan apa belum,” kata Ketua Panwaslu Bangkalan, Fajar Harianto.

Dalam pemasangan bal-iho maupun spanduk caleg, sambung Fajar, KPUD dan Pemkab setempat harus menetapkan tempat ter-lebih dahulu. Sebab surat rekomendasi mengenai pemasangan alat peraga maupun baliho akan dike-luarkan setelah ada keje-lasan perihal tempat yang diperbolehkan untuk ditem-peli sapanduk caleg. Jangan sampai tempat-tempat ter-larang juga diperbolehkan dipasangi alat peraga.

”Jangan sampai tempat-tempat umum juga dijadikan tempat baliho. Untuk itu, dalam menetapkan harus memperhatikan tempat-tem-pat terlarang,” imbuhnya.

Dengan demikian, lan-jutnya, apabila nantinya ter-dapat baliho yang dipasang pada fasilitas umum seperti di sekolah, masjid, dan di po-hon, Pemkab setempat sudah memiliki kewenangan untuk menertibakan tanpa ada re-komendasi dan pemberita-huan terlebih dahulu dari Panwaslu.

”Kita lembaga rekomend-ed hanya memberikan reko-mendasi saja. Sering kali kita direpotkan dengan pemasan-gan baliho yang tidak sesuai dengan prosedur,” jelasnya.

Menjelang pemilihan legislatif 2014 ini, harap Fajar, pemasangan span-duk alat peraga milik setiap caleg lebih tertib lagi sesuai dengan aturan. Jangan sam-pai, kejadian pemasangan alat peraga pada Pilgub be-berapa waktu lalu di semba-rang tempat terulang kema-bali.

Oleh sebab itu, Pan-was berharap kepada setiap caleg dapat mematuhi aturan. Sedangkan Pem-kab melalui Satpol PP bisa bertindak tegas dengan menertibkan baliho apabila tidak sesuai aturan.

”Jangan sampai seperti Pilgub beberapa waktu lalu, pemasangan alat peraga dite-mukan di tempat-tempat ter-larang,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua KPUD Bangkalan, Fau-zan Jakfar mengaku masih berkoordinasi dengan pihak pemkab dan instansi lainnya. Sebab, selama ini, KPUD ha-nya mengatur larangan pe-masangan baliho di tempat ibadah, lembaga pendidikan, tempat-tempat pemerintah-an, dan lainnya. Diluar itu, pihaknya masih menunggu peraturan dari pemerintah setempat.

”Dalam waktu dekat kami akan berkoordinasi dengan pemkab dan pihak terkait, sehubungan dengan aturan lokasi pemasangan baliho selain yang telah diatur KPU sendiri, kami akan mengikuti Perda, Perbup atau aturan la-innya yang mengatur hal ini,” ujarnya.

Aktivis Lingkungan Sementara itu, sejumlah

aktivis perempuan peduli Lingkungan (APPEL) sangat memprihatinkan bertebaran-nya baliho dan stiker calon legislatif yang terpasang secara semrawut. APPEL menilai longgarnya aturan dan kurang tegasnya aparat menegakkan aturan te-lah menjadikan baliho yang berkepentingan dengan pemilu legislatif menda-tang dipasang di sembarang tempat, sehingga sangat mengganggu keindahan pe-

mandangan.”Baliho tanpa penataan

yang baik dan tertib tentu sangat bertentangan de-ngan kebersihan dan kein-dahan lingkungan. Terlebih, pada beberapa tempat bal-iho yang terpasang secara ngawur dan dapat memba-hayakan pengguna jalan,” jelas Ketua APPEL, Amirotul Husna.

Menurut Aan, sapaan akrab wanita ini, selain long-garnya peraturan juga ke-biasaan masyarakat yang memasang dan menempel baliho atau spanduk di pohon tentu tak dapat dibiarkan. Menurutnya, dalam jangka panjang hal itu jelas dapat merusak lingkungan hidup, terlebih pepohonan yang menjadi sumber oksigen masyarakat.

”Semestinya ada sosi-alisasi aturan dan sistem kontrol yang jelas dari pe-merintah setempat terkait hal tersebut. Sehingga pe-masangan baliho tidak dapat dilakukan di tempat-tempat terlarang,” tegasnya.

Selama pelaksanaan Pil-gub beberapa waktu lalu, pemasangan baliho di tem-pat-tempat terlarang terke-san adanya pembiaran dari aparat penegak Peraturan Daerah (Perda) Polisi Pa-mong Praja. Sekalipun ter-pasang di pepohonan tetap dibiarkan tanpa ditertib-kan. Terlebih menghadapi momen politik pileg 2014, tidak menutup kemungkin-an akan terulang kembali pemasangan alat peraga di pepohonan.

”Ya, mungkin tempat terlarang dianggap strate-gis untuk ditempeli berbagai macam alat peraga. Namun, perlu disadari bahwa hal itu dapat merusak lingkungan hidup,” kesalnya.

Seharusnya, sambung Aan, keberadaan pohon dil-indungi dan dilestarikan bukan justru dimanfaatkan untuk kepentingan golongan yang dapat merusak kele-stariannya. Sebab, yang akan dirugikan adalah masyarakat luas karena rusaknya pepo-honan. (dn/rah)

PILEG

Aturan Baliho Caleg Belum Jelas

Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bangkalan saat menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Legislatif (Pileg) Kabupaten Bangkalan 2014.

Wirausaha Lucy Wiryono (keempat kiri) mengajarkan siswa cara berwirausaha, disaksikan Wakil Direktur Permata Bank Herwidayatmo (kiri), Direktur Prestasi Junior Indonesia (PJI) Rob Gardiner (kedua kiri) dan Sekjen Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Iskandar Irwan Hukom (ketiga kiri) pada peluncuran gerakan partisipatif pengajar untuk tularkan semangat Kewirausahaan bertajuk "Guruku Permataku" di Jakarta, Rabu (11/9). Gerakan yang dikembangkan oleh Permata Bank bekerjasama dengan PJI itu untuk menjaring relawan yang akan diberikan pelatihan sehingga dapat memberikan pengajaran kewirausahaan terhadap anak-anak yang tergabung dalam YACB di sejumlah daerah di Indonesia untuk menumbuhkembangkan semangat wirausaha sejak dini.

Gerakan Partisipasipatif Guruku Permataku

”Kami hanya mencatat ada 7 kelompok karang werda sebagai wadah penampung lansia, itupun berdasarkan laporan dari 3 Kecamatan,” kata Sekretaris Dinsosnaker-trans, Siti Aminah.

Menurutnya, Dinsosnaker-tran tidak ditugasi dan tidak memiliki kewajiban untuk mendata. Sebab, kelompok karang werda yang menam-pung para lansia bersifat mandiri. Sehingga pihaknya

hanya memiliki tugas pembi-naan saja. Apalagi pembentu-kan karang werda dilakukan oleh masing-masing kecama-tan. Dengan demikian, Din-sosnakertran hanya memliki tanggung jawab bagi kelom-pok yang sudah terbentuk.

”Ya kami membina bagi kelompok yang ada seperti karang werda di Kecamatan Bangkalan, Kecamatan Kamal, dan Kecamatan Burneh,” te-rangnya.

Secara keseluruhan, kata Aminah, dari 7 kelom-pok yang ada jumlah lansia berkisar 180 orang. Aminah tidak menampik, jika masih banyak lansia yang tidak diketuhui keberadaannya di masing-masing kecama-tan yang disebabkan belum terbentuknya karang werda. Kendati demikian, pihaknya

berharap seluruh lansia dapat terdata oleh masing-masing kecamatan khususnya para lansia produktif agar menda-pat pembinaan keterampilan. ”Lansia produktif masih bisa dibekali keterampilan melalui pembinaan,” tandasnya.

Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Bangkalan, Imron Rosyadi menyatakan keberadaan lansia menjadi perlu untuk didata dan diper-hatikan guna memberikan peluang agar kelompok ini terus diberdayakan dan tidak terpinggirkan. Setidaknya, kata Imron, mendorong agar mindset pada usia lansia harus diubah karena banyak lansia yang masih produktif.

”Kelompok lansia produk-tif yang harus diberikan peluang dan diberdayakan agar tidak dianggap sebagai beban,” ujar angota Komisi yang membidangi kesejahte-raan masyarakat ini. (dn/rah)

Pemerintah Tidak Melindungi Semua Lansia BANGKALAN - DPRD Bangkalan mengupayakan ke-sejahteraan dan perlindungan lansia. Dewan mende-sak Pemkab setempat melalui Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang telah ditetapkan segera mewujudkan upaya penyejahteraan dan perlindun-gan lansia itu. Namun ternyata tidak semua lansia di kota ini tercatat oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans). Sebab Dinsos-nakertrans beralasan tidak memiliki kewajiban untuk mendata seluruh lansia.

Kami hanya mencatat ada 7 kelompok karang werda

sebagai wadah penampung lansia, itupun berdasarkan

laporan dari 3 Kecamatan,”

Siti AminahSekretaris Dinsosnakertrans

SOSIAL

KAMIS 12 SEPTEMBER 2013 NO.0197| TAHUN II8 SURAMADU

SUMBANGAN UNTUK RAKYAT MESIR. Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Makassar, melakukan aksi solidaritas untuk rakyat Mesir dengan meminta sumbangan di Tol Reformasi Makassar, Sulsel, Rabu (11/9). Aksi solidaritas tersebut dilakukan untuk mengumpulkan dana yang akan disumbangkan kepada rakyat Mesir korban konflik dan tindak kekerasan militer penguasa Mesir.

“Kasus yang dialami Bus-tami yang mengaku dokter dan membuka klinik ilegal itu bukan yang pertama kali ter-jadi di Pamekasan ini,” kata Is-mail Bey kepada Antara, Rabu (11/9) siang.

Ia menjelaskan, kasus yang sama juga pernah ter-jadi di Kecamatan Waru dan yang bersangkutan juga telah diproses hukum.

Di kabupaten lain di Ma-dura, kasus dokter gadungan ini, juga pernah terjadi di Ka-bupaten Sumenep pada 2009.

“Saya kira masyarakat harus lebih berhati-hati de-ngan maraknya dokter gadun-gan ini, karena dampaknya sangat berbahaya, apabilah salah melakukan tindakan medis, karena mereka sebe-narnya bukan dokter,” kata Is-mail Bey menjelaskan.

Ismail mengatakan, telah melakukan koordinasi dengan Persatuan Perawat Nasion-al Indonesia (PPNI) cabang Pamekasan terkait adanya kasus malapraktik yang di-lakukan oknum perawat yang mengaku dokter spesialis itu.

Selain itu, sambung dia, pihaknya telah berkoordi-nasi dengan manajemen RSD Pamekasan tempat oknum perawat yang melakukan mal-apraktik itu bekerja.

“Yang jelas, upaya yang akan kita lakukan adalah anti-sipasi ke depan, jangan sampai ada lagi perawat yang membu-ka klinik medis dan mengaku-ngaku dokter, seperti kasus di Desa Pakong, Kecamatan Pakong itu,” katanya menje-laskan.

Oknum perawat RSD Pamekasan yang melakukan

malapraktik itu bernama Bus-tami, warga Desa Pakong, Ke-camatan Pakong, Pamekasan.

Korbannya bernama Sua-dah alias Sudeh (42) warga Desa Tebul Timur, Kecamatan Pegantenan.

Saat ini korban dalam kondisi lumpuh, pendenga-rannya terganggu (tuli) dan buka, setelah sebelumnya di-operasi oleh oknum perawat yang mengaku sebagai dokter spesialis bedah bernama Bus-tami itu.

Kasus dokter gadungan di Pamekasan sebagaimana di-lakukan oknum perawat ber-nama Bustami ini, bukan yang pertama kali terjadi di Pame-kasan.

Pada Januari 2006, petugas Polres Pamekasan, menyita ribuan obat berbagai merek dari tersangka Muhadir Rosidi (41), warga Palengaan, Pame-kasan, Madura, Jawa Timur yang mengaku sebagai dokter.

Pria ini bahkan mengaku telah menjadi dokter sejak ta-hun 1996 dan menjalani prak-tik pengobatan medis selama 10 tahun.

Warga Pamekasan lain-

nya yang juga mengaku dok-ter dan sempat berurusan de-ngan polisi ialah Subairi (32), warga Desa Tentenan Barat, Pamekasan. Ia ditangkap oleh anggota Polsek Bubutan, Sura-baya, karena mengaku sebagai dokter. Hanya saja, pengakuan Subaidi sebagai dokter untuk menipu korbannya dengan menawarkan pekerjaan se-bagai administrasi di RS Dr Soetomo, Surabaya.

Pada awal Januari 2009, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) merilis di Pamekasan memang banyak perawat yang membuka klinik di rumahnya masing-masing, tanpa izin operasional dari in-stitusi berwenang, alias ilegal. Termasuk “Klinik Harapan” milik perawat pelaku mal-apraktik Bustami.

Menurut Kepala Dinas Kes-ehatan (Dinkes) Pamekasan Ismail Bey, sebenarnya tidak hanya klinik milik oknum per-awat yang tidak mengantongi izin, akan tetapi salah satu rumah sakit swasta di Pame-kasan juga tidak mengantongi izin, yakni Rumah Sakit Lara-sati.

Izin operasional rumah sakit yang berada di Jalan Mandi Laras Pamekasan itu, tidak sesuai dengan peruntu-kannya, bahkan saat ini masih dalam proses pengajuan ke Dinas Kesehatan Jawa Timur, kendatipun rumah sakit itu telah lama beroperasi.

Akan tetapi, sambung dia, pihaknya tidak bisa melaku-kan penutupan klinik dan rumah sakit yang tidak beri-zin itu, karena yang berhak melakukan penutupan adalah instansi berwenang, yakni Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

“Yang jelas, kami sangat mendukung upaya hukum yang dilakukan keluarga kor-ban dalam kasus malapraktik dengan pelaku bernama Bus-tami itu agar bisa memberikan efek jera nantinya,” kata Is-mail Bey menambahkan.

Sementara, sejak dilapor-kan melakukan malapraktik oleh keluarga korban, Bus-tami sendiri jarang berada di rumahnya. Petugas Polres Pamekasan selalu gagal men-emui yang bersangkutan de-ngan alasan sibuk. (ant/rah)

Dinkes Akui Maraknya Praktik Dokter GadunganPAMeKASAN - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Ismail Bey meg-akui maraknya kasus dokter gadungan sebagaimana dilakukan oknum perawat bernama Bustami yang diduga melakukan malapraktik.

SURABAYA - Sebanyak 69 pemuda terpilih dari 42 negara akan menunjuk-kan kepiawaiannya dalam memahami dan menguasai budaya Indonesia dalam pagelaran akbar bertajuk “Indonesian Channel 2013” di Kota Surabaya, Minggu (15/9) malam.

“Mereka akan menampil-kan kebolehannya menari dan memainkan musik tradi-sional Indonesia yang mere-ka pelajari selama mengikuti program BSBI,” kata Direktur Diplomasi Publik Kemente-rian Luar Negeri Al Busyra Basnur pada jumpa pers di kantor Humas Pemkot Sura-baya, Rabu (11/9).

Menurut dia, acara berte-ma “Bersatu Dalam Cinta In-donesia” ini diselenggarakan Direktorat Diplomasi Pub-lik Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) RI bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya. Pagelaran seni dan budaya tersebut akan menutup rangkaian kegiatan pemberian Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) yang telah dimulai sejak Juli 2013.

Setelah selama tiga bu-lan, kata dia, peserta BSBI ini belajar budaya asli In-donesia di berbagai daerah di Indonesia, termasuk juga belajar membatik dan men-gunjungi berbagai tempat bersejarah.

Para pemuda terpilih tersebut akan menampilkan tari-tari dari berbagai dae-rah seperti Tari Gandrung, Jaipongan, Jaranan, Satya Brasta, Puspa Wresti, Paka-rena dan Pencak Silat. Se-lain itu juga akan dimainkan musik tradisional seperti Angklung Arumba, Indilogo dan Gamelan.

“Mereka akan menampil-kan kebolehannya menari dan memainkan musik tradi-sional Indonesia yang mere-ka pelajari selama mengi-kuti program BSBI,” ujar Al Busyra.

Ia mengatakan tidak sembarangan pemuda yang bisa terpilih dalam program BSBI ini. Kemenlu dengan dibantu Kedutaaan Besar

Republik Indonesia (KBRI)di masing-masing Negara, menyaring pemuda-pemuda potensial setempat, untuk dimasukkan dalam program ini.

“Setelah terpilih, pemu-da-pemuda tersebut datang ke Indonesia dan dikirim ke berbagai daerah seperti Solo, Bali atau Makassar untuk mempeljari budaya Indone-sia,” katanya.

Al Busyra menghim-bau warga Kota Surabaya, khususnya pemuda di Kota Pahlawan ini, untuk datang menyaksikan pertunjukan di Convention Centre Unair Surabaya nanti. “Indonesia Channel ini juga diperun-tukkan bagi masyarakat luas di Surabaya, terutama kalan-gan muda agar dapat men-yaksikan bagaimana gener-asi muda dari negara-negara lain semangat mempelajari seni budaya Indonesia,” ka-tanya.

Pada saat jumpa pers di kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, bebera-pa dari mereka yang be-rasal dari Rusia, Suriname, Serbia, Fiji dan Filipina, sudah fasih berbahasa Indonesia. Mereka juga memperlihatkan kemam-puan dalam menari dan bermain alat musik tradi-sional Indonesia.

Penampilan tersebut mendapatkan tepuk tangah meriah dari para jurnalis. “Selamat sore, apa kabar se-muanya, sehat semua kan? Perkenalkan nama saya Na-talia. Saya berasal dari Ru-sia,” ujar Natalia, perwakilan dari Rusia yang fasih berba-hasa Indonesia.

Natalia yang memakai pakaian nasional Rusia ini belajar di salah satu sanggar di Solo, juga memperlihat-kan kepiawaiannya dalam menari.

“Saya bangga bisa ter-pilih dalam program BSBI ini. Terima kasih untuk kesempatan unik ini. Sete-lah kembali ke Rusia, saya akan ceritakan eksotisnya budaya Indonesia kepada rekan-rekan saya,” ujar dia. (ant/dik)

BUDAYA

42 Negara Ikuti Indonesia Chanel

SURABAYA - Produsen tempe di Surabaya mulai mel-akukan produksi, Rabu (11/9).

Mereka terpaksa mengurangi ukuran tempe, untuk meny-iasati tingginya harga kedelai

yang berkisar Rp.9.300,00. “Kalau kami menaikkan har-ga, takut tidak laku. Jadi kami terpaksa mengecilkan uku-ran,” ujar Waisan, salah satu produsen tempe di Surabaya, Rabu (11/9).

Warga Banyu Urip Lor gang 10 nomor 4 surabaya tersebut menyatakan bahwa dirinya bersama seluruh produsesn tempe tahu sudah libur se-lama tiga hari (9-11/9) sesuai kesepakatan Gabungan Kope-rasi Produsen Tempe Tahu In-donesia (Gakoptindo).

Mogok produksi tiga hari tersebut diharapkan bisa memperoleh perhatian pemerintah untuk menekan harga kedelai. Namun menu-rut Waisan, aksi tersebut tidak membawa dampak berarti.

“Sampai saat ini, harga ke-delai tetap mahal, Rp 9.300,00. Namun kami terpaksa produk-si karena ini satu-satunya

mata pencaharian kami,” ujar Waisan yang sudah 30 tahun menjadi produsen tempe.

Waisan dan produsen tem-pe lain tidak berani menaik-kan harga, karena khawatir tidak laku. “Kalau kami me-naikkan harga, kami khawatir konsumen lebih memilih be-lanja lauk lain, jadi tetap kami jual Rp800.00 perbiji,” ujarnya kepada Koran Madura.

Untuk menyiasati agar tidak merugi, Waisan terpaksa mengecilkan ukuran tempe. Menurutnya hal ini lebih bisa diterima konsumen dari pada menaikkan harga. “Biasanya 50 Kg kedelai bisa jadi 900 tempe. Sekarang kami kurangi menjadi 40 Kg kedelai untuk 900 tempe. Ukuran tempe menjadi lebih kecil, tapi itu satu-satunya jalan agar kami tidak merugi,” tambahnya.

Produsen tempe dengan 4 tenaga kerja tersebut ber-

harap, pemerintah segera mengambil tindakan yang diperlukan agar harga kedelai segera kembali keharga nor-mal, yakni dikisaran 7000 ru-piah. Jika harga kedelai tetap tinggi, Waisan khawatir semua produsen tempe tahu teran-cam gulung tikar.

“Sekarang coba dibay-angkan. Kalau kedelai terus melambung, apa kami harus mengecilkan ukuran tempe lagi. Apa masyarakat mau membeli tempe Rp 1000,00 dengan ukuran seperti telor,” Tandasnya.

Seperti diketahui, harga kedelai akhir-akhir ini tidak stabil dan terus meroket. Bah-kan pernah mencapai titik Rp 10.000,00 yang merupakan harga tertinggi dalam sejarah di Indonesia. Hal ini mengaki-batkan Gakoptindo melakukan mogok produksi pada 9-11 September.(ddy)

EKONOMI

Produsen Tempe Kembali Memproduksi

SURABAYA - Putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Zannubah Arifah Chofsoh atau Yenni Wa-hid mengucapkan selamat kepada Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih dalam Pemilihan Jatim 2013.

“Mbak Yenni datang bersama suaminya, Dhohir Farisi, di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa (10/9) pukul 22.00 WIB. Kebetulan, keduanya bersilaturahim, sekaligus bicara santai,” ujar Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (11/9).

Ia mengatakan kunjungan ini juga sebagai balasan atas silaturahim yang dilakukan oleh “KarSa” pada sehari sebe-lum hari H pencoblosan Pemilukada Jawa Timur 2013.

Pertemuan di Ciganjur tersebut, calon gubernur “incum-bent” itu datang ke kediaman Ibunda Yenni Wahid yang juga istri Gus Dur, Ny Sinta Nuriyah Wahid.

Saat itu, silaturahim ke kediaman istri Gus Dur tersebut dilakukan setelah sebelumnya Pakde Karwo berziarah ke makam Gus Dur dan makam tiga pendiri Jamiyah Nahdlatul Ulama di Kabupaten Jombang.

Gus Ipul, sapaan akrabnya, juga mengungkapkan bahwa Yenni Wahid memuji proses demokrasi di provinsi ini. Hal ini terbukti tidak ada konflik maupun kendala berarti ketika menjelang hingga pelaksanaan pencoblosan usai.

“Mbak Yenni bilang, kemenangan yang diraih Karsa merupakan kemenangan rakyat Jawa Timur. Itu ditunjukkan dengan lancar, aman, dan tidak adanya pelanggaran berarti selama berlangsungnya proses Pemilukada,” kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut.

Tidak itu saja, lanjut Gus Ipul, Yenni juga mengapre-siasi tingkat partisipasi pemilih di Jatim yang mencapai 59,58 persen. Berbeda dengan Pemilukada 2009 yang hanya sekitar 54 persen, sehingga Pemilukada 2013 dinilai lebih demokratis.

“Itu menunjukkan bahwa rakyat ingin ikut terlibat dalam menentukan siapa pemimpin lima tahun ke depan yang dianggap layak memajukan pembangunan Jatim untuk kes-ejahteraan masyarakat,” tegas Gus Ipul.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo men-gucapkan terima kasih atas kedatangan Yenni Wahid dan suaminya yang jauh-jauh datang dari Jakarta khusus mem-berikan ucapan selamat atas kemenangan Karsa.

Menurut dia, tanpa dukungan dari semua pihak, tidak mungkin Pemilukada Jatim pada 29 Agustus 2013 berlang-sung tertib.

“Terima kasih kepada semuanya, termasuk Yenni Wahid dan keluarga yang sudah ikut mendoakan Pemilukada ber-langsung lancar. Semoga ini tetap terjaga sampai selesai dan masa pelantikan,” kata gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut. (ant/dik)

Yenni Wahid Ucapkan Selamat kepada Karsa

KAMIS 12 SEPTEMBER 2013 NO.0197 | TAHUN II 9LINTAS JATIM

PPIH Menemukan Cobek dalam Tas Tenteng JCH

IBADAH HAJI

REKAPITULASI JUMLAH PEROLEHAN SUARA PASANGAN CALON KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAHDALAM PEMILU KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

TAHUN 2013

CATATAN PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM

KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 DI TINGKAT PROVINSI

NO URAIAN Jumlah Pindahan Jumlah Akhir

1 2 3 12

A. DATA PEMILIH

1Jumlah Pemilih dalam Salinan Daftar Pemilih Tetap (DPT)

Laki-laki 13,569,534 14,813,726

Perempuan 13,927,720 15,220,741

Jumlah 27,497,254 30,034,467

2Jumlah Pemilih dalam Salinan DPT yang menggunakan hak pilih

Laki-laki 7,427,849 8,110,358

Perempuan 8,921,654 9,711,034

Jumlah 16,349,503 17,821,392

3Jumlah Pemilih dalam Salinan DPT yang tidak menggunakan hak pilih

Laki-laki 6,141,685 6,703,368

Perempuan 5,006,066 5,509,707

Jumlah 11,147,751 12,213,075

4 Jumlah Pemilih dari TPS lain 59,280 74,417

REKAPITULASI HASIL PEROLEHAN SUARA PASANGAN CALON PEMILU KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 DI TINGKAT PROVINSI

NO.NAMA PASANGAN CALON KEPALA DAERAH

DAN WAKIL KEPALA DAERAHPEROLEHAN SUARA PROSENTASE KETERANGAN

1 2 3 4 5

1

Dr. H. SOEKARWO

dan

Drs. H. SAIFULLAH YUSUF

8,195,816 47.25%

2

Dr. H. EGGI SUDJANA, SH, M.Si

dan

Drs. MOCH. SIHAD

422,932 2.44%

3

Drs. BAMBANG DH, M.Pd

dan

MH. SAID ABDULLAH

2,200,069 12.69%

4

KHOFIFAH INDAR PARAWANSA

dan

H. HERMAN S. SUMAWIREDJA

6,525,015 37.62%

JUMLAH SUARA SAH SELURUH PASANGAN CALON 17,343,832

KPU PROVINSI

No Nama JabatanTanda Tangan

1 ANDRY DEWANTO AHMAD, SH Ketua

2 NADJIB HAMID, S.SOS, M.SI Anggota

3 AGUNG NUGROHO, SH. MH Anggota

4 AGUS MACHFUD FAUZI, S. Ag, M.S Anggota

5 Drs. SAYEKTI SUINDYAH, SE, MM Anggota

NO KABUPATEN/KOTA

NAMA PASANGAN CALON KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAHJUMLAH SUARA SAH PASANGAN CALON KETERANGANDr. H. SOEKARWO

DANDrs. H. SAIFULLAH YUSUF

%

Dr. H. EGGI SUDJANA, SH, M.SiDAN

Drs. MOC H. SIHAD

%

Drs. BAMBANG DH, M.PdDAN

MH. SAID ABDULLAH

%

KHOFIFAH INDAR PARAWANSADAN

H. HERMAN S. SUMAWIREDJA

%

1 PACITAN 202,517 70.38% 7,053 2.45% 34,252 11.90% 43,910 15.26% 287,732 2 PONOROGO 249,299 56.91% 10,181 2.32% 47,467 10.84% 131,094 29.93% 438,041 3 TRENGGALEK 137,409 45.63% 7,904 2.62% 37,997 12.62% 117,819 39.13% 301,129 4 TULUNGAGUNG 187,658 44.65% 11,015 2.62% 62,704 14.92% 158,934 37.81% 420,311 5 BLITAR 187,788 33.70% 18,770 3.37% 113,041 20.28% 237,679 42.65% 557,278 6 KEDIRI 320,457 43.95% 16,902 2.32% 140,599 19.28% 251,195 34.45% 729,153 7 MALANG 563,562 50.85% 35,314 3.19% 126,584 11.42% 382,923 34.55% 1,108,383 8 LUMAJANG 288,491 62.57% 12,861 2.79% 47,942 10.40% 111,756 24.24% 461,050 9 JEMBER 313,141 34.78% 22,477 2.50% 87,989 9.77% 476,654 52.95% 900,261 10 BANYUWANGI 309,654 40.00% 21,219 2.74% 88,056 11.37% 355,237 45.89% 774,166 11 BONDOWOSO 203,846 56.90% 8,426 2.35% 44,333 12.37% 101,654 28.37% 358,259 12 SITUBONDO 188,183 55.63% 5,861 1.73% 31,789 9.40% 112,415 33.23% 338,248 13 PROBOLINGGO 188,801 41.91% 12,413 2.76% 37,943 8.42% 211,281 46.91% 450,438 14 PASURUAN 386,407 60.58% 15,611 2.45% 42,710 6.70% 193,089 30.27% 637,817 15 SIDOARJO 336,573 41.54% 17,354 2.14% 77,181 9.53% 379,070 46.79% 810,178 16 MOJOKERTO 200,380 38.03% 12,207 2.32% 51,496 9.77% 262,829 49.88% 526,912 17 JOMBANG 250,234 45.55% 11,662 2.12% 52,317 9.52% 235,203 42.81% 549,416 18 NGANJUK 247,260 53.03% 12,355 2.65% 50,504 10.83% 156,186 33.49% 466,305 19 MADIUN 248,779 70.07% 6,461 1.82% 25,955 7.31% 73,826 20.79% 355,021 20 MAGETAN 236,108 68.62% 7,594 2.21% 33,148 9.63% 67,233 19.54% 344,083 21 NGAWI 196,144 49.42% 12,829 3.23% 72,693 18.32% 115,226 29.03% 396,892 22 BOJONEGORO 262,919 44.27% 16,980 2.86% 66,655 11.22% 247,381 41.65% 593,935 23 TUBAN 195,549 41.46% 12,855 2.73% 59,727 12.66% 203,515 43.15% 471,646 24 LAMONGAN 225,996 37.15% 11,609 1.91% 87,232 14.34% 283,473 46.60% 608,310 25 GRESIK 208,507 39.11% 11,259 2.11% 45,572 8.55% 267,741 50.23% 533,079 26 BANGKALAN 246,771 52.33% 8,381 1.78% 46,641 9.89% 169,745 36.00% 471,538 27 SAMPANG 279,670 57.32% 7,359 1.51% 62,680 12.85% 138,171 28.32% 487,880 28 PAMEKASAN 163,743 42.49% 6,851 1.78% 48,280 12.53% 166,460 43.20% 385,334 29 SUMENEP 162,591 34.27% 14,355 3.03% 126,282 26.61% 171,278 36.10% 474,506 30 KOTA KEDIRI 79,273 52.63% 3,305 2.19% 23,146 15.37% 44,891 29.81% 150,615 31 KOTA BLITAR 26,061 38.04% 1,898 2.77% 16,439 24.00% 24,103 35.19% 68,501 32 KOTA MALANG 173,925 53.34% 8,447 2.59% 41,093 12.60% 102,612 31.47% 326,077 33 KOTA PROBOLINGGO 57,277 43.95% 4,831 3.71% 17,479 13.41% 50,744 38.93% 130,331 34 KOTA PASURUAN 49,780 62.35% 1,513 1.90% 5,826 7.30% 22,722 28.46% 79,841 35 KOTA MOJOKERTO 31,085 43.50% 1,157 1.62% 9,462 13.24% 29,758 41.64% 71,462 36 KOTA MADIUN 60,693 61.30% 2,029 2.05% 15,897 16.06% 20,391 20.59% 99,010 37 KOTA SURABAYA 477,634 44.08% 21,259 1.96% 208,706 19.26% 376,052 34.70% 1,083,651 38 KOTA BATU 51,651 53.22% 2,375 2.45% 12,252 12.63% 30,765 31.70% 97,043

JUMLAH 8,195,816 47.25% 422,932 2.44% 2,200,069 12.69% 6,525,015 37.62% 17,343,832

ant/indrianto eko suwarso

PEMOHON KARTU KUNING: Warga antre untuk membuat kartu kuning di kantor Dinas Tenaga Kerja dan Sosial. Sejak dibukanya penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada awal September, sedikitnya ada 500 pemohon kartu kuning baru setiap hari.

60 Persen Formasi CPNS untuk Guru

Kepala Badan Kepegawa-ian Daerah (BKD) Kota Ma-lang Supriyadi, Rabu (11/9), mengatakan pihaknya telah mengusulkan kuota calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun ini sebanyak 450 orang dan 60 persen di antaranya adalah guru.

"Sampai saat ini kami me-mang belum tahu berapa for-

masi (kuota) yang diberikan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. Mung-kin baru pekan depan bisa diketahui formasinya, namun yang pasti kami mengusulkan sebanyak 450 orang," katanya, menambahkan.

Sebenarnya, kata Supriya-di, tenaga guru yang dibutuh-kan sekitar 600 orang untuk

mengisi formasi di SMPN 26 dan SMKN 13 serta menggan-tikan guru SD yang pensiun.

Untuk tenaga kesehatan yang dibutuhkan sekitar 200 orang untuk mengisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang segera beroperasi secara penuh.

Apalagi, lanjutnya, saat ini juga banyak Puskesmas di Kota Malang yang menye-diakan fasilitas rawat inap, seperti Puskesmas Kedung-kandang, Kendalsari, Dinoyo, dan Pandanwangi.

Menyinggung waktu pen-daftaran bagi CPNS tersebut, Supriyadi mengatakan mulai

tanggal 16 hingga 24 Septem-ber 2013. Pendaftaran terse-but dibuka serentak di seluruh wilayah Jatim.

Ia mengemukakan pendaf-taran CPNS tahun ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya, karena pendaftaran tahun ini dilakukan secara online, yakni pendaftar mengisi aplikasi lewat internet, lalu mengirim-kan berkas persyaratan mela-lui kantor pos.

Meski pendaftaran CPNS sudah dilakukan pada 16-24 September, katanya, untuk ujian baru dilaksanakan 3 November nanti dan ujian itu nanti menggunakan lembar

jawaban komputer (LJK).Belum lama ini koordinator

tim pemantau rekrutmen CPNS Malang Corruption Watch (MCW) Zainuddin mengemu-kakan ada 10 item kerawanan dalam proses tersebut.

Kerawanan dimaksud antara lain, praktik suap, titip menitip pelamar oleh pejabat, kebocoran soal atau penam-bahan pelamar yang lolos pada saat pengumuman.

"Dalam rekrutmen CPNS banyak sekali hal-hal yang terjadi, misalnya menjadi sumber dana ilegal melalui praktik suap atau pungutan liar," tegasnya. (ant/dik)

MALANG - Sebanyak 60 persen formasi calon pega-wai negeri sipil pada rekrutmen 2013 di Kota Malang, Jawa Timur, diprioritaskan untuk tenaga pendidik (guru) dan 40 persen lainnya untuk tenaga kesehatan serta fungsional umum.

SURABAYA - Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya menemukan sejumlah cobek dalam tas tenteng calon haji asal Kabupaten Lamongan saat pemeriksaan menjelang keberangkatan di Asrama Haji Em-barkasi Surabaya, Rabu (11/9).

"Sebenarnya, kalau cobek dimasukkan koper besar yang masuk bagasi itu nggak dilarang, kecuali benda cair seperti minyak goreng atau benda tajam seperti gunting, tapi karena cobek itu ada dalam tas tenteng yang akan dimasukkan kabin ya dilarang," kata Wakil Sekretaris I PPIH Embarkasi Surabaya Drs H Sutarno P. SH MH.

Dalam pemeriksaan yang dilakukan petugas Angkasa Pura di Asrama Haji Embarkasi Surabaya itu, puluhan tas tenteng diperiksa karena terdapat sejumlah benda yang mencuriga-kan dan bahkan tergolong benda yang dilarang, di antaranya minyak goreng, pisau cukur, gunting, sabun cair, amir min-eral, dan sebagainya.

Namun, petugas juga terpaksa mengeluarkan cobek yang tersimpan dalam beberapa tas jamaah kelompok terbang (kloter) 2 itu. "Mungkin cobek itu berat, sedang-kan berat maksimal tas tenteng adalah tujuh kilogram, sedangkan koper besar bisa mencapi 32 kilogram," kata-nya di sela-sela membantu ratusan calon haji asal Klot-er 2 dari Lamongan yang hendak berangkat ke Bandara Juanda.

Ketika dikonfirmasi hal itu, sejumlah calon haji me-ngaku tidak tahu larangan membawa benda-benda yang disita petugas itu. "Saya nggak tahu kalau cobek itu dilar-ang untuk dibawa, tapi ya nggak apa-apa kalau aturannya memang begitu," kata calon haji asal Paciran, Lamongan, M Sholeh.

Selain cobek, petugas dari Angkasa Pura juga sempat menemukan "rice cooker" (penanak nasi) ukuran kecil yang dimasukkan tas tenteng, namun hal itu tidak dilarang petu-gas, karena bobotnya ringan. "Kalau tidak boleh ya nggak apa-apa, saya pasrah saja," tutur calon haji asal Kota Lamon-gan, Hadi.

Sebelumnya, petugas PPIH Embarkasi Surabaya juga sem-pat mencurigai 23 koper besar yang dibawa calon haji asal Kloter 1 dari Kabupaten Lamongan saat baru masuk Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Senin (9/9).

Namun, hanya 12 dari 23 koper besar yang terbukti mem-bawa barang-barang yang dilarang oleh pihak penerbangan, di antaranya minyak atau benda cair lainnya, sedangkan kop-er lainnya membawa barang yang tidak dilarang tapi bobot barangnya melebihi batas.

"Untuk barang bawaan juga dibatasi yakni koper be-sar berbobot 32 kilogram, tas tenteng 7 kilogram, dan tas paspor. Sebenarnya, petugas sudah berulang kali me-lakukan sosialisasi, termasuk larangan membawa benda cair, tapi buktinya tetap ada saja," kata Sutarno menam-bahkan.

Tahun ini, PPIH Embarkasi Surabaya melayani 28.231 calon haji dan 320 petugas kloter dari Jatim, Bali, dan NTT yang semuanya tercakup dalam 64 kloter yang akan be-rangkat ke Tanah Suci sejak 10 September hingga 8 Okto-ber. (ant/dik)

KAMIS 12 SEPTEMBER 2013 NO.0197 | TAHUN II10

Kejari Menahan Pengacara

Polisi Bekuk Suami Pembunuh Istri Siri

PEMALSUAN SURAT KUASA

PEMBUNUHAN

LINTAS JATIM

ant/siswowidodo

PESAWAT T-50i GOLDEN EAGLE: Pesawat T-50i Golden Eagle disambut semprotan air setibanya di Lanud Iswahjudi, Magetan, Jatim, Rabu (11/9). Dua unit pesawat yang datang pada gelombang pertama itu merupakan bagian dari 16 unit pesawat latih tempur T-50i Golden Eagle buatan Korean Aerospace Industries (KAI) pesanan Kementerian Pertahanan dan selanjutnya pesawat tersebut memperkuat Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi menggantikan pesawat Hawk MK-53 yang segera digrounded.

25 Kepala Daerah Terpesona Pengelolaan Lingkungan

Sosialisasi itu digelar Ke-menterian Pekerjaan Umum di Kota Pahlawan, Rabu (11/9).

Bupati Bangka Barat Zuhri M. Syazali menyatakan puas dengan keseluruhan kunjun-gan karena mendapat banyak masukan berharga yang dapat diterapkan di Bangka Barat.

"Faktor keterlibatan dan peran aktif masyarakat seba-gai kekuatan utama pengelo-laan lingkungan di Surabaya," kata Zuhri usai berkunjung ke Kampung Gundih Surabaya.

Oleh karena itu, Bupati yang mulai menjabat sejak Desember 2010 ini terkesan

saat mengunjungi Kampung Gundih dan Boezem Mo-rokrembangan. "Kedua tempat ini yang menurut saya paling cocok dan bisa di terapkan di Bangka Barat. Ke depan, saya berencana membawa warga untuk studi banding di sini," kata Zuhri.

Lokasi yang dikunjungi pertama adalah Kampung Gundih di RW 9. Saat men-gunjungi Kampung Gundi, para kepala daerah disambut meriah oleh warga dan kader lingkungan.

Camat Bubutan Yanu Mardianto memaparkan seluk

beluk kampung Gundih yang memang terkenal berwawasan lingkungan itu. "Dulunya, di wilayah ini sangat kumuh dan angka kriminalitas tinggi, layaknya daerah pinggiran rel pada umumnya. Namun, berkat kegigihan dan komit-men warga untuk berubah, potret suram itu perlahan mu-lai berubah," katanya.

Menurut dia, kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan bersih dan se-hat menjadi kartu truf peru-bahan di Kampung Gundih yang kini tidak lagi kumuh. Bahkan, kata Yanu, warga sudah banyak yang menerap-kan instalasi pengolahan air limbah (IPAL), bank sampah maupun komposter dan bi-ogas.

"Hal-hal positif itu tetap dilakukan secara konsisten hingga sekarang, bahkan war-ga terus mengembangkannya

dengan berbagai inovasi," ka-tanya.

Selanjutnya, rombon-gan mengunjungi Boezem Morokrembangan. Mereka mendapat penjelasan sepu-tar pengalaman warga dalam mengelola bozem khususnya mengenai enceng gondok yang dimanfaatkan untuk pu-puk dan pakan lele.

Melihat paparan warga plus blusukan ke tempat pemeliharaan lele, peserta pun semakin bersemangat. Tak jarang pula terjadi tan-ya jawab antara warga dan bupati/walikota dari daerah lain.

Antusiasme peserta ber-lanjut saat meninjau rumah pompa Kenjeran. Sampai-sampai, Kepala Dinas PU dan Bina Marga Surabaya, Erna Purnawati harus rela men-jawab pertanyaan teknis terkait operasional rumah

pompa.Pertanyaan yang diajukan

pun bisa dibilang sangat de-tail, meliputi tenaga apa yang digunakan? Berapa meter kubik air yang dapat dipompa dalam satu menit? Hingga bagaimana cara memompa air dan lumpur? Erna menjelas-kan, lumpur dan air dipompa dengan pompa tersendiri. "Pompa kecil ini untuk lumpur sedangkan pompa besar digu-nakan untuk memompa air," katanya sembari menunjuk deretan pompa berukuran raksasa.

Saat ini, kata dia, Surabaya memiliki 54 rumah pompa yang tersebar di beberapa ti-tik. Fasilitas itu berfungsi un-tuk mengatur ketinggian air di saluran-saluran sehingga tidak banjir. Namun, kata Erna, pemkot masih akan menambah 17 rumah pompa lagi. (ant/dik)

SURABAYA - Sebanyak 25 kepala daerah dan pimpi-nan DPRD di Indonesia terkesan dengan pengelo-laan lingkungan Kota Surabaya saat kunjungan lapangan dalam rangkaian sosialisasi pengelolaan sarana dan prasarana bidang penyehatan lingkung-an permukiman.

DPRD: Pendirian Toko Modern Dibatasi

Kasdam V Diganti

PASAR

TNI

BOJONEGORO- Wakil Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro, Jatim, Ali Machmudi mengatakan pendirian toko modern yang berdekatan dengan pasar tradisional dari luar akan di-batasi, namun pasar modern yang didirikan warga lokal dibe-baskan.

"Jumlah toko modern yang didirikan warga luar dae-rah harus dibatasi termasuk jaraknya, tapi warga lokal yang mendirikan pasar modern dibebaskan," katanya, Rabu (11/9).

Ia menyampaikan hal itu dalam dengar pendapat dengan Tim Universitas Sebelas Maret (UNS) yang menyusun draft Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perlindun-gan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional, Penataan Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.

Mengenai pembatasan itu, kata Ali, jumlah toko modern, seperti Indomart, Alfamart, dan yang lainnya harus dibatasi seminimal mungkin. Tapi, kalau memang pendirian toko mo-dern diizinkan jaraknya minimal harus 750 meter dari lokasi pasar tradisional.

"Perda juga harus melindungi warga lokal dibebaskan un-tuk mendirikan pasar modern, tapi jaraknya tetap dibatasi minimal 300 meter dari pasar tradisional," katanya.

Ia mencontohkan di Kecamatan Kalitidu yang berkem-bang menjadi kawasan industri migas, harus memperbole-hkan warga lokal mendirikan toko modern.

Menurut anggota Komisi B DPRD lainnya Lasuri bahwa pendirian toko modern yang sudah berjalan mengacu Peratu-ran Bupati (Pebup) No. 20 Tahun 2013 tentang Pasar Modern yang mengubah Perbup No. 6 Tahun 2009 sebagai usaha me-nambah pasar modern yang semula maksimal 25 menjadi 33.

Di dalam Perbup itu, katanya, sudah mengatur jumlah pasar modern yang diperbolehkan di satu kecamatan. Ha-nya saja, pembatasan jumlah pasar modern yang berdiri di kecamatan tidak pernah menentu, sehingga sering disalah-gunakan.

Ia mencontohkan, di sebuah kecamatan yang seharus-nya jumlah toko modern yang diperbolehkan hanya satu, tapi kenyataannya bisa menjadi dua, karena prosesnya dilakukan dengan mengubah Perbup Bojonegoro tentang Pendirian Pasar Modern.

"Kami mengharapkan perda mengenai perlindungan pasar tradisional bisa diberlakukan tahun ini agar ada keje-lasan dalam mendirikan toko modern," katanya, menegaskan.

Data di pemerintah kabupaten (pemkab) setempat, jum-lah toko modern di Kecamatan Kota sebanyak 13, sedangkan di 28 kecamatan masing-masing kecamatan berkisar 1-3. (ant/dik)

SURABAYA - Kepala Staf Kodam V/Brawijaya diganti me-lalui upacara serah terima jabatan yang dipimpin Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjen TNI Ediwan Prabowo di Balai Pra-jurit, Makodam V/Brawijaya, Surabaya.

“Brigjen TNI Amrid Salas Kembaren digantikan Brigjen TNI Asma’i pada Selasa (10/9) lalu,” kata Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya Kolonel Arm Totok Sugiharto dalam ket-erangan resmi di Surabaya, Rabu (11/9).

Brigjen TNI Amrid Salas Kembaren akan bergeser men-jadi Irum Itjenad, sedangkan Brigjen TNI Asma’i sebelumnya menjabat sebagai Direktur Evaluasi dan Pengembangan (Di-revbang) Kodiklat TNI.

Selaku pimpinan utama Kodam V/Brawijaya dan selaku pribadi, Pangdam V/Brawijaya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Brigjen TNI Amrid Salas Kembaren beserta istri atas dedikasi dan pengabdian-nya selama bertugas di Jatim.

Kepada pejabat baru Brigjen TNI Asma’i beserta istri, Pangdam mengucapkan selamat datang di satuan Kodam V/Brawijaya dan “selamat” atas kepercayaan dan kehormatan yang diperolehnya sebagai Kepala Staf Kodam V/Brawijaya. “Saya percaya bahwa dengan bekal pengalaman tugas dan jabatan sebelumnya, Brigjen Asma’i akan mampu melaksan-akan tugas dengan baik,” kata Pangdam V/Brawijaya dalam amanat tertulis sebagaimana dikutip Kapendam V/Brawijaya Kolonel Arm Totok Sugiharto.

Dalam amanatnya, Pangdam V/Brawijaya mengatakan jiwa korsa antarprajurit perlu dipertahankan dengan tetap mengedepankan hukum yang berlaku, sehingga perkelahian antarprajurit TNI, TNI dengan Polri, ataupun TNI dengan masyarakat dapat di hindari. “Musuh besar prajurit bukan saudara sendiri, tapi musuh besar kita antara lain narkoba, korupsi, pelanggaran disiplin dan calo werving,” tandasnya.

Brigjen TNI Asma’i merupakan prajurit TNI AD lulusan Akmil tahun 1982 yang mengawali karier militernya sebagai Komandan Peleton Yonif 623 dengan pangkat Letnan Dua. Suami dari Ny Lies Nur R dan ayah dari dua anak itu pernah mendapatkan Satya Lencana (SL) Seroja.

Penghargaan lainnya, GOM IX (Irja), Dharma Nusa, Yudha Dharma, SL Kesetiaan VIII, XVI, XXIV, XXV, sedangkan pe-nugasan yang pernah dilaksanakan meliputi Operasi Penga-manan Irja dan Operasi Timtim. Untuk penugasan luar neg-eri, ia pernah bertugas ke Malaysia dan Singapura.

Kapolres Diganti Pergantian jabatan juga bergulir di Pol-da Jatim dan jajarannya, di antaranya tiga Kapolres di Jawa Timur diganti sesuai dengan TR Kapolri Nomor 1772/IX/2013 yakni Kapolres Kota Probolinggo, Kapolres Kabupaten Blitar, dan Kapolres Kota Blitar. Informasi dari sebuah sumber di Mapolda Jatim menyebutkan Kapolres Kota Probolinggo dis-erahkan kepada AKBP Iwan Setyawan yang sebelumnya Kasat Sabhara Polrestabes Surabaya.

Sementara itu, Kapolres Kota Probolinggo sebelumnya AKBP Yulia Agustin SF akan menjabat Kapolres Kota Blitar, sedangkan Kapolres Kota Blitar sebelumnya AKBP Indarto akan menjabat Kapolres Kabupaten Blitar.

Selain itu, Kasat Intel Polrestabes Surabaya AKBP Nur Rom-dhoni dipromosikan sebagai Kapolres Pangkal Pinang Polda Ba-bel. Untuk pejabat utama yang berpindah tugas adalah Kombes Pol Pudji Astuti selaku Direktur Binmas Polda Jatim yang di-mutasi menjadi Pamen Polda Jatim karena pensiun.

Penggantinya adalah Kombes Pol Suharno yang sebel-umnya menjabat sebagai Kabid TI Polda Jatim, sedangkan jabatan Kabid TI akan diisi oleh Kombes Pol Yoyok Subagyoni yang sebelumnya menjabat sebagai Kabidkum Polda Papua.

Untuk Karorena Polda Jatim Kombes Pol Drs Gamar Basri berpindah tugas sebagai Kabaglem Rolemtala Srena Polri. Penggantinya adalah Kombes Pol FX Djoko Pontjo Murdoko yang sebelumnya menjabat sebagai Karorena Polda Jabar.

Sementara itu, pejabat utama Polda Jatim yang menda-patkan promosi jabatan adalah Karoops Polda Jatim Kombes Pol Abdul Ghafur yang akan menduduki jabatan sebagai Wakapolda Riau menggantikan Kombes Pol Agus Sofyan Ab-adi. (ant/dik)

TULUNGAGUNG - Kejak-saan Negeri Tulungagung, Jawa Timur, menahan seorang pengacara senior di daerah ini, yakni Bibit Harto karena di-duga terlibat pemalsuan surat kuasa dalam kasus sengketa perdata salah satu kliennya yang menderita kelumpuhan, Eddi Susilo.

Keterangan resmi yang di-sampaikan Kejaksaan melalui Kasi Perdata dan Tata Usaha Negara setempat, Nurnagli, Rabu (11/9), Bibit ditahan pada Selasa (10/9) malam ber-sama perantara kliennya, Tio Se Lan yang disangka menjadi kreator pemalsuan surat kuasa atas nama Eddi Susilo.

"Saudara Bibit sudah kami tahan dan sekarang dititipkan ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIB Tulungagung, namun untuk tersangka Tio Se Lan menjadi tahanan kota ka-rena menderita kelumpuhan," terang Nurngali.

Bibit dan Tio Se Lan yang telah berusia 64 tahun saat ini diancam hukuman badan (penjara) maksimal selama tu-juh tahun, sesuai bunyi pasal 263 KUHP tentang pemalsuan tanda tangan yang dijeratkan kepada keduanya.

Ancaman hukuman ter-hadap Bibit kemungkinan bisa bertambah lantaran pengacara berusia 60 tahun asal Jalan Mayjen Sungkono, Kota Tulungagung itu diduga menggelapkan 30 sertifikat tanah yang menjadi objek perebutan harta gono-gini antara kliennya, Eddi Susilo (almarhum) dengan mantan istrinya Fenny Gozalino.

"Tersangka terbukti ber-salah karena telah membuat dan menggunakan surat kuasa palsu untuk proses persidan-gan, dan melanggar pasal 263 dengan ancaman hukuman tu-juh tahun penjara," tandasnya.

Disampaikan Nurngali, proses eksekusi Bibit Harto sempat berlangsung alot, ka-rena yang bersangkutan ber-sikeras merasa tidak bersalah. Namun ia akhirnya tidak ber-kutik setelah pihak kejaksaan menunjukkan hasil pemerik-saan laboratorium Polda Jatim yang menyatakan surat kuasa atas nama Eddi Susilo "aspal" atau asli tetapi palsu.

Kronologi kasus yang akhirnya menyeret pengacara senior di Kabupaten Tulun-gagung itu sendiri bermula dari sengketa perdata masalah pembagian harta gono-gini antara Eddi Susilo dengan Fenny Gozalino, sepasang warga keturunan China yang memutuskan bercerai.

Eddi yang memilih ber-mukim di Surabaya kemudian menunjuk Bibit Harto sebagai kuasa hukumnya.

Namun karena kondisi-nya yang saat itu sakit-saki-tan dan menderita kelumpu-han, Eddi menggunakan jasa Tio Se Lan sebagai perantara yang mewakili dirinya sela-ma proses sengketa perdata berlangsung.

Masalah mulai muncul saat Bibit berinisiatif mem-buat surat kuasa dari Eddi Susilo kepada Tio Se Lan agar memiliki hak hukum mewakili pengusaha keturunan terse-but. (ant/dik)

SURABAYA - Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya berhasil membekuk seorang suami pelaku pembunuhan yang dilakukan terhadap istri sirinya, setelah sempat kabur selama beberapa hari.

“Kami menerima infor-masi pelaku kabur ke Bali. Setelah dicari, ternyata benar. Anggota membekukn-ya ketika bersembunyi di kawasan Grobokan,” ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta kepada wartawan di Mapol-res, Rabu (11/9).

Pelaku berinisial PPK (36) kini sedang menjalani pemeriksaan intensif di Satreskrim Polresabes Sura-baya. Di hadapan penyidik, tersangka mengakui semua perbuatannya dan mengaku melakukannya sendirian di dalam sebuah kamar kos di kawasan Kedurus Surabaya.

Kapolrestabes men-jelaskan, tersangka nekat

membunuh korban, yakni Margaretha (45) karena kesal selalu ditagih soal nafkah dan sering mengeluh karena merasa tidak dibiayai. Pekerjaan sebagai karyawan di pusat penjualan knalpot diakuinya tidak cukup mem-biayai kehidupan sehari-hari.

“Karena sering ditanya-kan, tersangka emosi dan kalap membunuh istrinya sendiri. Cekcok pun tak terhindarkan, sampai ada pelaku nekat membunuhnya. Dugaan kuat motifnya murni karena nafkah atau uang,” kata mantan Kapolrestro Jakarta Barat tersebut.

Korban, kata Setija, dibunuh dengan cara dicekik dan dibenturkan kepalanya ke dinding maupun lantai. Tidak itu saja, mulut istrinya juga dibekap menggunakan pakaian dalam milik korban, sehingga tidak bisa bernafas.

“Setelah itu pelaku kabur ke Bali. Kami sudah curiga

pelakunya suaminya sendiri, karena ia menghilang bersamaan dengan korban ditemukan tergelatak di dalam kamar kosnya,” tutur perwira menengah yang juga pernah menjabat Kapolres Sidoarjo itu.

Di hadapan penyidik, tersangka PPK mengaku ter-paksa melakukannya karena tidak kuat dengan keluhan dan menilai istrinya terlalu sering meminta uang, hingga marah-marah.

Kenekatan PPK dilakukan pada Minggu (8/9) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu, Margaretha sedang cekcok di kamar kos dan membuat keduanya emosi.

Akibat perbuatan yang dilakukannya, pria asal Sumbawa tersebut terancam hukuman lebih dari 15 tahun penjara dan dijerat Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan.(ant/dik)

didik/koran madura

KAMIS 12 SEPTEMBER 2013 NO.0197| TAHUN II 11PROBOLINGGO

Erlin juga menegaskan, dengan

sepinya pengujung ke Rest Area Tongas

pihaknya terus berupaya melakukan

terobosan untuk bisa meramaikan tempat tersebut.

Tetapi menurutnya upaya tersebut harus

secara bertahap.Dia juga mengatakan kalau jumlah bedak yang ada ditempat tersebutkurag lebih sekitar 35 bedak.

KEBAKARAN LAHAN TEBU. Seorang warga berusaha memadamkan api saat terjadi kebakaran lahan tebu di Perkebunan Tebu Rakyat desa Loyang, Kec. Cikedung, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (11/9). Puluhan hektar lahan tebu siap panen milik warga terbakar akibat cuaca panas saat musim kemarau sehingga membuat petani mengalami kerugian ratusan juta rupiah.

Hal ini menyebabkan antrean pada daftar tunggu.Angka pemohon kartu kun-ing membludak di Disnaker-trans Kabupaten Probolinggo. Bahkan, dalam sepekan ini tercatat sebanyak 433 pemo-hon. Membludaknya pemo-hon kartu kuning tersebut, akibat pengaruh adanya ren-cana pengumuman peneri-maan CPNS yang ada di Kota Probolinggo.

“Pemohon kartu kuning memang berbeda dengan hari-hari sebelumnya,” ujar salah seorang staf Disnakertrans Kabupaten Probolinggo, Adjie, (11/9).

Menurut dia, hampir setiap hari pemohon kartu kuning berjubel. Bahkan, petugas sendiri hampir ke-walahan melayani masyarakat yang meninginkan kartu kun-ing itu yang rencananya akan

dibuat sebagai persyaratan penerimaan CPNS tahun ini.”Ini masih baru satu min-ggu pemohon sudah mencapai 433 orang,” imbuh dia.

Berdasarkan data yang ada, jumlah pemnohon kartu kuning bulan Juli lalu seban-yak 259 orang. Sedangkan pada bulan Agustus sebanyak 312 orang. “Kita memperkira-kan dalam satu bulan ini bisa mencapai ribuan pemohon nantinya,” timpal Adjie.

Adjie menjelaskan, untuk mendapatkan kartu kuning masyarakat tidak dikena-kan biaya sepeserpun. “Un-tuk mengurus kartu kuning, masyarakat tidak dikenakan biaya apapun. Asalkan semua persayaratan lengkap,” ka-tanya.

Mengenai proses permo-

honan kartu kuning, ia men-jelaskan cukup mudah dan bisa langsung jadi, karena sis-temnya sudah online. Asalkan administratifnya lengkap.

“Yang pasti pemohon bisa memenuhi syarat yaitu foto copy KTP, legalisir ijazah serta pas foto, dan soal biaya pem-buatan, pihaknya menegas-kan semua proses pengurusan gratis sebab ini merupakan bentuk layanan dari Pemkab Probolinggo,” tandas Adjie.

Sekedar informasi, pen-erimaan tes CPNS untuk Kota Probolinggo kabarnya akan dilakukan pada bulan Sep-tember ini. Diperkirakan para pelamar CPNS untuk tahun ini, tidak hanya akan diikuti oleh masyarakat Kota, namun juga masyarakat Kabupaten Probolinggo.(ugi).

Pencari Kerja Membludak

PROBOLINGGO - Data spasial mempunyai penger-tian sebagai suatu data yang mengacu pada posisi, obyek, dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi. Data spa-sial merupakan salah satu item dari informasi, dimana didalamnya terdapat infor-masi mengenai bumi termas-uk permukaan bumi, dibawah permukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah atmosfir.

“Data spasial adalah, se-bagai suatu data yang men-gacu pada posisi, obyek dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi. Pengertian um-umnya adalah peta, data spasial ini dilengkapi dengan kordinat, dan mengandung titik koordinat,” kata Dina Anggraeni, Kasubid Tata Ru-ang dan SDA bidang fisik dan prasarana Bappeda, dalam sosialisasi simpul jaringan data spasial Kota Proboling-go, di ruang rapat Bappeda lantai 2.

Dina Anggraeni, menga-

takan tujuan dari data spa-sial ini adalah, memberikan kemudahan pertukaran dan penyebarluasan data spasial, antar instansi pemerintah, dan antar instansi pemerin-tah dan masyarakat.

Menurutnya, Perwali Nomor 21 tahun 2010 ten-tang simpul jaringan data spasial daerah (SJDSD) Kota Probolinggo, tujuannya dibentuk SJDSD ini dianta-ranya, melakukan kegiatan pengumpulan, pemeliharaan dan pemutakhiran data spa-sial dan melakukan pertu-karan penyebarluasan data spasial dibidangnya.

“Sasaran dibentuknya SJDSD ini adalah terkoor-dinasinya pelaksanaan pembangunan, dan pengem-bangan JDSD serta peman-faatan data spasial,”terang Dina Anggraeni.

Dina Anggraeni menam-bahkan, Jaringan Data Spasial Daerah (JDSD) adalah sistem pengelolaan data spasial se-

cara bersama, tertib, terukur, terintegrasi, berkesinambun-gan, dan berdaya guna dit-ingkat Dearah. Adapun tugas JDSD yaitu melakukan keg-iatan pengumpulan, pemeli-haraan dan pemutakhiran, melakukan pertukaran dan penyebarluasan, serta me-nyediakan data spasial yang mudah diakses masyarakat ditingkat daerah yang ter-integrasi dengan Jaringan Data Spasial Nasional (JDSN) yang dikelola Badan Koor-dinasi Survei dan Pemataan Nasional (Bakosurtanal) dan Departemen Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

“Unit kerja dari SJDSD ini adalah, survei dan pemetaan, pertanahan, pemerintahan umum, perhubungan, komu-nikasi dan informatika, PU, statistik, lingkungan hidup, kebudayaan dan pariwisata, energi dan sumberdaya min-eral, pertanian, kelautan dan perikanan, “ pungkasnya.(hud).

SJDSD

Bappeda Sosialisasikan SJDSD

PROBOLINGGO - Meski belum diketahui dengan pasti kapan periode penerimaan CPNS dimu-lai, namun demikian pencari kerja di Kabupaten Probolinggo beramai - ramai datang ke kantor Dinaskertrans untuk mengurus permohonan kartu kuning sebagai syarat lampiran dalam melamar pekerjaan.

PROBOLINGGO-Petani tembakau di wilayah Ka-bupaten Probolinggo saat ini mulai resah. Pasalnya tanaman tembakau mereka terserang hama jenis Thrips atau hama londrak.

Hal itu di ungkapkan oleh Kepala Unit Pembinaan ,Per-lindungan Tanaman Perke-bunan (UPPTP) Kabupaten Probolinggo, Rudi Trisnadi. Menurutnya tanaman tembakau di Kabupaten saat ini banyak yang terserang hama perusak daun yakni jenis hama Thrips atau hama londrak. Hama ini seperti serangga kecil. “Wabah hama tersebut sudah banyak mun-cul pada tanaman tembakau sekitar 75-80 persen dari jumlah tanaman.,” terangn-ya.

Oleh karena itu jika hama ini dibiarkan oleh petani, menurut Rudi, akan ber-dampak kepada hasil kualitas tembakau. Sebab hama ini menyerang daun pada tanaman tembakau.“Kalau daunnya sudah rusak maka nilai jual tembakau juga akan ikut menurun,” kata Rudi Trisnadi.

Rudi Trisnadi juga men-jelaskan, hama thrips terse-but merupakan jenis hama perusak daun tembakau, dan hama tersebut muncul karena terlalu lembabnya tanah waktu masa tanam. apalagi saat ini cuaca panas membuat penyebaran hama tersebut semakin cepat.

“Jika petani tidak segera melakukan upaya penyem-protan pestisida, maka tana-man tembakau akan teran-cam rusak. Sehingga petani akan mengalami kerugian,” jelasnya.

Jika daun tembakau su-dah terserang hama terse-but, lanjut dia, maka daun tersebut akan berubah warna menjadi kuning pada waktu usia daun masih muda.Ka-rena bakteri yang disebarkan oleh hama tersebut meny-erang daun tembakau.

Dia juga menghimbau kepada para petani tem-bakau, untuk melakukan upaya penyemprotan dengan mengunakan pestisida nabati atau buatan. Sepeti dari daun mimba, blige dan lain-lain. Tetapi jika hama itu masih tetap mengganggu tana-

mannya sebaiknya petani mencapur pestisida nabati dengan pestisida kimia.

“Tetapi dosis yang disem-protkan harus pestisida yang mengandung dosis rendah, sehingga tidak berpengaruh kepada kualitas daun tem-baku jika dirajang,”ucap Rudi Trisnadi.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Temabaku Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo, Mudzakir mem-benarkan adanya hama lon-drak yang menyerang tem-bakaunya. Akan tetapi petani sudah mulai melakukan penyemprotan pada tanama tembakaunya.“Karena kalau hama itu dibiarkan, bisa mengakibatkan kualitas tembakau mengalami penu-runan,” terangnya.

Mudzakir juga men-gatakan, hama tersebut memang merupakan hama tembakau yang terjadi setiap musim tanam. “Saya berharap petani selalu melakukan pemeliharaan pada tanamannnya. De-ngan melakukan upaya penyemprotan dengan pestida,”pungkasnya.(fud)

HAMA

Hama Thrips Serang Tembakau Petani

Petani menyiram tanaman tembakau di Desa Ngale, Kec. Pilangkenceng, Madiun, Jatim. Pada saat tembakau berumur sekitar 1 bulan seperti itu, tanaman tembakau membutuhkan perawatan antara lain pengairan sedikitnya seminggu sekali untuk membantu pertumbuhan.

P RO B O L I N G G O - P u s a t penjualan produk unggulan di Rest Area Kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo be-lum maksimal. Karena pen-gujung yang datang kelokasi tersebut sepi.Dengan kondisi tersebut banyak pedagang yang memilih untuk menutup bedaknya.

Menurut salah satu peda-gang di Rest Area tersebut yang namanya enggan untuk dikorankan tersebut mengaku. Banyaknya bedaknya yang ter-tutup karena para pengguna badak tersebut enggan untuk membukanya. Sebab menu-rutnya pedagang yang berkun-jung ke Rest Area sepi.“Kalau buka siapa yang mau beli mas, wong gak ramai pengujung yang kesini,” ujar ibu yang men-gaku punya dua anak itu.

Dia juga mengakau, kalau sudah tidak ada yang mem-beli barang dagangannya akan menimbulkan kerugian, Sebab biaya dengan hasil pejualan-nya tidak imbang.”Jadi ban-yak pedagang yang tidak laku barang daganngannya,” ke-luhnya.

Sementara itu Kepala Di-nas Pergadagangan dan Per-industrian (Dspridag) Ka-bupaten Probolinggo, Erlin Setiawati membenarkan ban-yaknya pedagang yang memil-ki bedak disana banyak yang tutup. Sebab pengunjung yang ke Rest Area terutamanya masyarakat luar kota enggan masuk kelokasi tersebut.“Jadi itu yang membuat pedagang memilih tutup karena pen-gunjung sepi,” terangnya.

Erlin juga menegaskan, dengan sepinya pengujung ke Rest Area Tongas pihaknya terus berupaya melakukan terobosan untuk bisa mera-maikan tempat tersebut.Teta-pi menurutnya upaya tersebut harus secara bertahap.Dia juga mengatakan kalau jum-lah bedak yang ada ditempat tersebutkurag lebih sekitar 35 bedak.

“Saat ini pagar depan tempat tersebut sudah dibongkar,karena kemarin dengan adanya pagar mung-kin pengunjung enggan un-tuk masuk. Di samping itu pada APBD 2014 akan ada penambahan fasilitas seperti penambahan toilet, penam-bahan penerangan lampu, dan upaya pengecatan,” ujarnya.(fud)

Rest Area Sepi, Pedagang Tutup Bedak

GRESIK - Kapten Tim Nasional U-19, Evan Dimas kembali meminta dukungan suporter pada laga kedua melawan Myanmar di ke-juaraan AFF U-19 yang akan berlangsung di Stadion Trid-harma, Gresik, Jatim, Kamis (12/9), karena dukungan merupakan salah satu modal kemenangan.

“Jika di laga melawan Brunei Darussalam kemarin kami mendapat dukungan penuh dari suporter yang da-tang di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Maka untuk besok kami berharap kembali data-

ng dan memberikan dukun-gannya, karena itu modal ke-menangan,” kata Evan, Rabu, di Gresik.

Menurut dia, tim Garuda Muda bukanlah apa-apa jika tanpa dukungan dari supor-ter, karena sebagai tuan ru-mah dukungan masyarakat di Gresik dan Sidoarjo sangat berharga untuk bisa meraih kemenangan di kejuaraan AFF U-19.

Ia mengatakan, kesuk-sesan Timnas U-19 menak-lukan Brunei Darussalam di laga perdana dengan skor telak 5-0 merupakan modal

berharga untuk melangkah ke pertandingan selanjutnya.

“Kemenangan atas Brunei adalah hal yang luar biasa, dan untuk selanjutnya mela-wan Myanmar kami harus berjuang lebih keras lagi. Semoga ada dukungan lebih dari suporter dan kami selalu diberi kemudahan,” katanya.

Modal lain untuk mer-aih kemenangan selanjutnya diakui Evan adalah keber-samaan tim yang dibangun sejak lama, yakni sejak ke-juaraan “HKFA Youth Invita-tion Tournamen” pada tahun 2012 dan 2013 di Hongkong.

“Pengalaman kami di Hongkong dan lamanya ke-bersamaan ini bisa dijadi-kan modal dan motivasi untuk menjuarai kejuaraan AFF U-19, sebab kami ban-yak mendapatkan ilmu di Hongkong selama ikuti ajang tersebut,” katanya.

Oleh karena itu, ia ber-harap agar setiap pertandin-gan yang dijalani tim Garuda Muda di Gresik atau Sidoarjo mendapat dukungan penuh, hal ini sebagai motivasi agar mampu meraih kemenangan di setiap pertandingan.

Pelatih Timnas U-19, In-

dra Sjafri sebelumnya me-nargetkan anak asuhnya bisa menjuarai kejuaraan AFF U-19, sebab sebagai tuan rumah timnya sangat diun-tungkan dengan dukungan penuh masyarakat Indonesia.

Sementara, Tim Garuda Muda dalam kejuaraan ini berada satu grup bersama Malaysia, Vietnam, Myan-mar, Thailand dan Brunai Darussalam di grup B. Se-dangkan untuk grup A dihuni masing-masing oleh Laos, Filipna, Timor Leste, Singa-pore serta Kamboja. (ant/mk)

KAPTEN TIMNAS U-19

Dukungan Suporter Modal Kemenangan

Dalam Sepekan Terdapat 433 Pemohon Kartu Kuning

KAMIS 12 SEPTEMBER 2013 NO.0197 | TAHUN II12 EKONOMI

ant/yudhi mahatma

PERAJIN TEMPE-TAHU KEMBALI PRODUKSI. Pekerja menyelesaikan pembuatan tahu-tempe di sentra produksi tempe Duren Tiga, Jakarta, Rabu (11/9). Kementerian Perdagangan memfasilitasi pertemuan koperasi tahu-tempe dengan importir kedelai menghasilkan kesepakatan bahwa importir siap memberikan harga khusus kedelai maksimal Rp 8.490 per kg di tingkat koperasi, sehingga perajin mendapatkan harga kedelai di bawah Rp 9.000/Kg, serta dapat melanjutkan produksi kembali.

“Perusahaan wajib meny-ampaikan laporan kegiatan hasil usaha semesteran ke-pada Menteri, Ketua, Kepala Biro dengan ketentuan pal-ing lama satu bulan setelah periode semester berakhir,” ujar Deputi Komisioner Pen-gawasan Industri Keuangan Non Bank II OJK Dumoly F Pardede saat konferensi pers di Gedung OJK, Jakarta, Rabu (11/9).

Ke-15 perusahaan modal ventura yang dibekukan itu adalah, PT Dinamik Sistim Sejahtera (Aceh), PT Handa Putra Capital (Jakarta), PT Inkapita Venture (Jakarta), PT Jasa Dinamika Ventura Cirpo-

ration (Jakarta), PT Mahe In-vestama (Jakarta), PT Ventura Investasi Perdana (Jakarta), PT Ventura Overseas Capital (Jakarta), PT Maco Venturindo Kapital (Jakarta), PT Ventura Tunai Capital (Jakarta), PT Yao Capital (Jakarta), PT Abalone Siber Capitalindo (Jakarta), PT Tecno Venture Business Synergy (Jakarta), PT Ventura Cakrawala Investama (Jakar-ta), PT Brata Ventura (Den-pasar) dan PT Bhakti Sarana Ventura (Jakarta)

Berdasarkan ketentuan Pasal 62 ayat (5) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18/PMK.010/2012 tentang PMV, sanksi pembekuan kegiatan

usaha berlaku selama 30 hari kerja. Jika selama masa pem-bekuan itu laporan keuangan tidak juga dilaporkan, maka kelimabelas perusahaan itu akan dicabut izinnya. “15 pe-rusahaan tersebut terletak di Jakarta, Nusa Tenggara dan Bali. Dan 13 dari 15 perusa-haan sudah diperiksa terny-ata kita tidak mendapatkan domisilinya,” jelas dia.

Lebih lanjut, Pardede mengatakan OJK segera membentuk lembaga rating independen khusus asuransi. Lembaga ini diperlukan un-tuk mengukur tingkat kes-ehatan perusahaan asuransi menyusul perang premi yang terus terjadi belakangan ini. “Saat ini tengah disiapkan, lagi meminta ke pimpinan OJK untuk penetapan lem-baga rating untuk asuransi,” ujar dia.

Dia menegaskan, lem-

baga tersebut hanya akan memberikan penilaian pada perusahaan asuransi saja. Se-hingga tidak akan tumpang tindih dengan PT Pemering-kat Efek Indonesia (Pefindo) yang ada selama ini. “Kalau Pefindo itu untuk rating surat perusahaan, lembaga ini un-tuk penetapan premi asuransi saja. Karena selama ini perang tarif yang tidak sehat berim-bas pada pelayanan yang tidak baik,” ungkap dia.

Dia menambahkan, hasil pemeringkatan yang dilaku-kan lembaga tersebut harus dijadikan acuan setiap peru-sahaan asuransi dalam men-etapkan tarif atau premi. “Jadi perlu ada referensi untuk pen-etapan premi itu. Soalnya, saat ini tidak menggambarkan har-ga premi asuransi yang baik dan tidak ada perlindungan terhadap konsumen,” pungkas dia. (gam/abd)

15 Perusahaan Modal Ventura DibekukanJAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mem-bekukan kegiatan usaha 15 perusahaan modal venture (PMV). Langkah ini dilakukan karena ke-15 perusa-haan itu tidak menyampaikan laporan kegiatan usaha semester I-2012.

Pengamat ekonomi Center for Strategic and International Studies (CSIS) Haryo Aswicahyono, menilai melambungnya harga kede-lai di pasar domestik lebih disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang keliru dalam menyikapi tingkat konsumsi dan ketersediaan pasokan.

Kendati demikian, fak-tor eksternal juga memberi kontribusi kenaikan harga kedelai nasional. Salah sa-tunya adalah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Namun, dampaknya tidak terlalu signifikan karena penyebab utama kenaikan harga komoditas pangan ini karena kegagalan pemer-intah dalam menerapkan kebijakan tata niaga ke-delai. “Memang tingginya harga kedelai, salah satunya karena menguatnya dollar AS terhadap rupiah. Tetapi, penyebab utamanya adalah kebijakan pemerintah yang tidak tepat dalam menan-gani konsumsi kedelai dalam negeri,” kata Haryo kepada wartawan di Jakarta, Rabu (11/9).

Pada dasarnya, jelas Haryo, kedelai merupakan jenis tanaman sub-tropis yang kurang cocok untuk tumbuh di Indonesia yang memiliki iklim tropis. De-ngan demikian, jelas dia,

tingkat produksi kedelai di Tanah Air sangat jauh untuk mencukupi kebutuhan di dalam negeri.

Satu-satunya jalan untuk memenuhi pasokan di pasar domestik, kata Haryo, pemerintah harus mem-berikan keleluasaan bagi importir untuk mendatang-kan kedelai dari luar negeri. Hanya saja, jelas dia, jumlah kedelai impor yang masuk ke wilayah Indonesia perlu mendapatkan tata kelola yang baik untuk meng-hindari terjadinya praktik kartel.

Harya mengatakan, setidaknya dalam setiap tahun pemerintah harus mampu mendatangkan ke-delai impor sebanyak 2,5 juta ton. Sayangnya, lanjut dia, pemerintah justru membuat kebijakan yang membatasi impor untuk mencapai tujuan swasembada kedelai. Akh-irnya, pasokan menjadi tidak mencukupi, karena produksi dalam negeri hanya sebesar 700-800 ton per tahun. “Ka-rena pembatasan tersebut, impor kedelai menjadi tidak lancar, sehingga harga mela-mbung. Ini bukan pertama kalinya harga kedelai naik. Jauh sebelum Rupiah anjlok, kedelai juga sudah pernah naik,” kata Haryo.

Selain tidak mampu menetapkan kebijakan yang tepat, menurut

Harya, pemerintah juga tidak mampu untuk mendorong petani kedelai di dalam negeri untuk meningkatkan produksi. Padahal, jelas dia, pemerintah memiliki pro-gram swasembada kedelai.

Haryo mengatakan, aksi mogok para produsen tahu dan tempe menjadi salah satu cara untuk menekan pemerintah untuk dapat berkerja secara optimal dalam menjaga stabili-tas harga kedelai. Sebagai pemegang kekuasaan dalam membuat kebijakan, kata dia, diharapkan agar pemerin-tah bisa bekerja lebih fokus dalam menjaga tata niaga kedelai.

Di tempat terpisah, Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan mengaku dapat memaklumi keluhan para produsen tahu dan tempe yang diluapkan dengan aksi mogok berproduksi tersebut. Tetapi, dia berharap agar aksi mogok ini tidak diperpan-jang. “Saya setuju mereka mengeluh harga kedelai mahal. Tetapi, kalau sampai mogok produksi, bahkan sampai sweeping, saya rasa itu bukan bagian dari budaya kita,” ujar Rusman di Jakarta, Rabu (11/9).

Dia mengimbau, ke-naikan harga kedelai saat ini bisa disiasati dengan berbagai cara, sehingga para produsen tahu dan tempe tidak kehilangan mata pen-carian. “Bisa diatasi dengan mengubah ukuran (tahu dan tempe) yang lebih kecil atau harga sedikit dinaikkan. Konsumen juga mengetahui kalau harga kedelai mahal,” tuturnya. (gam/bud)

Ketua Tim FGD APBI, Pandu Sjahrir mengata-kan, jika pemerintah tetap “ngotot” menaikkan tarif royalti sebanyak 46 persen, banyak perusahaan tambang batu bara yang gulung tikar, sehingga pendapatan negara diperkirakan akan men-galami penurunan hingga USD64 juta. “Jangan sampai niatnya menaikkan penda-patan malah menurunkan pendapatan negara. Harus dipikirkan lagi,” kata Syahrir di Jakarta, Rabu (11/9).

Penerapan bea ekspor yang direncanakan pemer-intah, menurut Pandu, ber-potensi memicu maraknya aktivitas penambangan batu bara secara ilegal. Hingga saat ini, produksi pertam-bangan batubara ilegal men-capai 56 juta ton, dengan potensi kerugian negara sebesar Rp3,4 triliun hingga Rp5,5 triliun.

Turunnya harga batu bara di pasar global, kata dia, diakibatkan banyaknya batu bara yang diproduksi secara ilegal. “Harga turun karena pasokan batubara melimpah, Yang bikin melimpah adalah batu bara yang diproduksi secara ilegal,” papar Pandu.

Dia menyayangkan, apabila pemerintah tetap menerapkan kebijakan ini, maka akan menciptakan penambang batu bara legal akan beralih menjadi ilegal. “Semakin banyak cost yang dilakukan, kalau dia di push jangan sampai 100 persen menjadi ilegal. Saya takuti orang berubah menjadi il-egal. Pendapatan berkurang,

tetapi ekspor meningkat. Ini ilegal,” terangnya.

Bea keluar yang akan diterapkan pemerintah, menurut APBI, menyalahi aturan, karena tidak sejalan dengan ketentuan perun-dang-undangan. Sementara itu, untuk meningkatkan pendapatan negara, APBI memberikan alternatif de-ngan penertiban penambang ilegal, menerapkan tarif royalti berdasarkan indeks harga dan memberikan insentif bagi batu bara yang digunakan bagi ketahanan energi nasional.

Sebelumnya, pemerintah sempat mempertimbangkan untuk menerapkan bea ke-luar batu bara tahun depan,

menyusul dikenakannya bea ekspor bahan mineral mentah sebesar 20 persen. “Setelah mineral, pemerin-tah kaji batu bara,” ujar Staf Khusus Menteri ESDM Bi-dang Mineral dan Batubara, Thabrani Alwi.

Undang-undang No.4 tahun 2009 tentang Pertam-bangan dan Mineral me-nyebutkan, konsep hilirisasi atau pengolahan hasil tam-bang mineral belum menga-tur soal batu bara. Sehingga, lanjut Alwi, penerapan bea keluar merupakan salah satu dari alternatif untuk mene-kan tingginya eksploitasi, selain peningkatan royalti mencapai 10 persen. (gam/bud)

HARGA KEDELAI MELAMBUNG

Diduga karena Kebijakan yang Keliru

RAPBN 2014

Tarif Royalti Naik, Tambang Ilegal Bakal Marak

JAKARTA- Upaya pemerintah menstabilkan harga kedelai dengan menerbitkan Ketentuan Impor Kedelai Dalam Rangka Program Stabilisasi Harga Kedelai (SHK) ternyata belum membuahkan hasil. Indikasinya terlihat harga kedelai yang terus mela-mbung tinggi.

JAKARTA-Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indo-nesia (APBI) mendesak pemerintah membatalkan rencana menaikkan tarif royalti batu bara bagi pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP). Pemer-intah juga diminta menerapkan bea ekspor untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor per-tambangan.

JAKARTA-Hasil Sur-vei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI) pada bulan Juli 2013 mengindikasikan melambatnya pertumbuhan konsumsi masyarakat. Hal ini tercemin pada melam-batnya pertumbuhan bu-lanan indeks penjualan riil dari 8,3% (mtm) pada bu-lan Juni 2013 menjadi 5,7% (mtm) pada Juli 2013. Seja-lan dengan itu, pertumbu-han tahunan indeks penjua-lan riil juga melambat dari 14,9% (yoy) pada Juni 2013 menjadi 9,1% (yoy) pada Juli 2013. Perlambatan terjadi di semua komoditas kec-uali komoditas yang terkait pola musiman lebaran sep-erti Perlengkapan Rumah Tangga, Barang Budaya dan Rekreasi serta Sandang.

Direktur Eksekutif Depar-temen Komunikasi BI Difi Ahmad Johansyah menga-takan survei mengindikasi-kan perlambatan konsumsi masyarakat masih berlanjut pada Agustus 2013. Indeks penjualan eceran riil hanya tumbuh 2,0% (mtm) atau 1,1% (yoy). Perlambatan terjadi di semua komodi-tas setelah berakhirnya pola musiman lebaran.

Survei juga mengindi-kasikan menurunnya te-kanan kenaikan harga dari sisi permintaan pedagang

pada 3 bulan ke depan (Okto-ber 2013). Hasil survei men-unjukkan penurunan tajam indeks ekspektasi harga pada 3 bulan ke depan sebesar 5,7% pada Juli 2013 diband-ingkan kenaikan indeks sebe-sar 9,4%. Penurunan tersebut dipengaruhi penurunan har-ga-harga setelah bulan puasa dan Idul Fitri, serta perbaikan pasokan dari distribusi bahan pangan. Survei juga men-unjukkan indeks kenaikan harga untuk 6 bulan ke depan (Januari 2014) cukup rendah, yaitu 0,8% pada survei Juli 2013, dibandingkan kenaikan 10,2% pada survei bulan Juni 2013.

Hasil dari survei terse-but, sejalan dengan asesmen makroekonomi bank sentral. Inflasi akan rendah dan kem-bali normal mulai September 2013, sementara pertum-buhan ekonomi cenderung melambat. Demikian pula, defisit transaksi berjalan akan menurun pada triwulan III-2013 dibandingkan triwu-lan II-2013 yang lalu.

Sementara itu, guna meningkatkan fleksibilitas dalam kepemilikan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sekali-gus memperlunak likuiditas perbankan, BI berencana memperpendek jangka wak-tu minimum holding period (MHP) kepemilikan Serti-

fikat Bank Indonesia (SBI) dari 6 bulan menjadi 1 bulan. Ketentuan yang tercantum dalam Surat Edaran Bank In-donesia No. 15/38/DPM tang-gal 10 September 2013 terse-but akan mulai diberlakukan pada tanggal 12 September 2013. “Ketentuan dalam Su-rat Edaran Bank Indonesia ini mulai efektif berlaku pada tanggal 12 September 2013,” tutur Difi di Gedung BI, Rabu (11/9).

BI juga akan menambah waktu lelang SBI yang se-mula sekali dalam satu bu-lan menjadi dua kali dalam satu bulan. “Kalau dulu SBI itu dilelang 1 kali dalam se-bulan, sekarang 2 kali dalam sebulan, termasuk SBI syariah. Jadwal lelang SBI itu mengikuti jadwal RDG (Rapat Dewan Gubernur),” terang Difi

Tidak hanya lelang SBI yang ditambah, lelang Serti-fikat Deposito Bank Indone-sia (SDBI) juga ditingkatkan frekuensinya menjadi dua kali dalam satu bulan dengan waktu yang berbeda dari le-lang SBI. “Kalau lelang SBI sesuai RDG misalnya min-ggu pertama, lelang SBI itu minggu pertama dan ketiga, maka (lelang) SDBI di min-ggu kedua dan keempat. Jadi mengikuti, gitu,” jelas Difi. (gam/abd)

KONSUMSI MASYARAKAT MELAMBAT

Tekanan Harga ke Depan Menurun

ant/iggoy el fitra

PROSES PEMBUATAN TEMPE. Pekerja memasukkan kacang kedelai ke dalam cetakan pada proses pengolahan tempe di Alai, Padang, Sumbar, Rabu (11/9). Pengusaha pabrik tempe di Padang akan menghentikan sementara produksinya akibat tingginya harga kedelai dan kembali berproduksi bila harga telah normal.

OJK Segera Membentuk Lembaga Rating Independen Asuransi

KAMIS 12 SEPTEMBER 2013 NO.0197 | TAHUN II 13NASIONAL

Peneliti FITRA, Lukman Hakim mengatakan selama menjabat pada 2004, ada 105 Lembaga non-struktural, 80 persen dibentuk oleh Kepu-tusan Presiden (Keppres). Serapan anggarannya men-capai Rp 2,4 triliun. “Percuma sekali jika anggaran ini untuk membiayai belanja pegawai lembaga nonstruktural hasil Keppres, kalau presidennya besok ganti tidak ada jami-nan lembaga ini dipertahan-kan,” kata Lukman dalam Diskusi Tematik dan Jumpa Pers APBN Konstitusi Tahun Anggaran 2014 di Jakarta, Rabu (11/9).

Diskusi tersebut di-hadiri oleh beberapa LSM yang tergabung dalam Koal-isi Masyarakat Sipil Untuk APBN Kesejahteraan dianta-ranya IGJ, Perkumpulan Pra-karsa dan Koalisi Anti Utang (KAU) Diskusi tersebut juga dihadiri oleh Komisi XI DPR RI Arif Budimanta.

Lukman yakin pem-borosan Anggaran Pen-dapatan dan Belanja Ne-gara (APBN) untuk gaji pegawai bakal diteruskan ta-hun depan, sebab SBY sudah mengatakan kesejahteraan PNS dan anggota TNI/Polri akan ditingkatkan. Hal ini berarti melanjutkan tradisi peningkatan alokasi belanja pegawai, yang selama 7 ta-hun ini tumbuh 12 persen. Tahun lalu, dana untuk gaji

pegawai negara mencapai Rp 239,2 triliun.

Dia pun mengusulkan agar belanja pegawai dibatasi dalam RAPBN 2014. “Alokasi belanja pegawai tahun depan maksimal Rp 244 T, ini harus diikuti pembekuan dan mor-atorium pembentukan lem-baga baru,” cetusnya.

Pemborosan pun ditam-bah dengan belanja barang terlalu besar, biasanya un-tuk membeli keperluan kan-tor, seperti kertas, alat tulis, dan mendanai seminar atau rapat. Data 2012 menun-jukkan dari Rp 140 triliun belanja barang, hampir 47 persen kembali ke birokrasi, sebanyak 25 persen untuk pengadaan ATK. Untuk itu, FITRA menganjurkan belanja barang maksimal 12 persen, atau Rp 185,4 triliun saja.

Lukman mendesak Pres-iden SBY secara tegas me-mantau agar bawahannya tidak boros membelanjakan duit rakyat di APBN. “Tidak hanya dengan instruksi, dan jangan dilakukan awal tahun saja, tapi dievaluasi juga di akhir tahun, apakah penghe-matan benar-benar dilaku-kan,” tandasnya

Selama lima tahun tera-khir, kata dia belanja modal pemerintah hanya untuk kepentingan tak produktif. Semisal membangun gedung kementerian dan membeli mobil dinas.

Dari temuannya, belanja modal bukan digelontorkan untuk pengembangan ekono-mi masyarakat. Pada APBN 2012, sesuai temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di 59 kementerian/lembaga, belanja modal Rp 2,5 triliun khusus untuk membeli mobil dinas. “Belanja modal rata-rata kembali dalam bentuk pembangunan gedung dan beli kendaraan dinas,” kata dia.

Sedangkan hingga Juli 2013, anggaran belanja modal baru terserap Rp 51,8 triliun dari alokasi Rp 192,6 triliun sesuai APBN-P 2013.

Lukman menyebut, pada tahun depan belanja modal wajib meningkat alokasinya. Saat ini alokasi belanja mod-al hanya 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). “Be-lanja modal harus tumbuh 35 persen, menjadi sekitar Rp 250,3 triliun,” tandasnya.

Selain itu, sektornya pun harus diperjelas. FITRA mendesak agar dana pemer-intah pusat diarahkan ke luar Jawa ke sektor padat karya. “75 persen alokasinya harus ke luar Jawa dan Sumatera, dan pada sektor tradeable, misalnya pertanian dan peri-kanan,” kata Lukman.

Sementara itu, anggota Badan Anggaran DPR Ar-ief Budimanta menyepakati usulan itu. Dia menilai, per-tumbuhan ekonomi tahun depan kemungkinan besar turun, tak sampai 6 persen. Sehingga pemerintah wajib menyingkirkan belanja tak perlu, dan membuka lapa-ngan kerja seluas mungkin. “Dari pada buat bangun gedung, lebih baik belanja modal dialirkan ke desa-de-sa, biar mereka bekerja,” kata Arief. (gam/abd)

Birokrasi SBY Terlalu GemukJAKARTA-Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) kembali mengeritik pemerin-tahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dianggap gemar membentuk lembaga dan mengangkat tim ahli. Langkah ini justru mem-buat gemuk birokrasi. Alhasil, anggaran negara banyak dihambur-hamburkan untuk belanja pegawai.

ant/yudhi mahatma

RAPAT TERAKHIR TIMWAS CENTURY-KPK. Ketua KPK Abraham Samad (kiri) berdiskusi dengan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso (kanan) pada rapat terakhir dengan Timwas Century, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (11/9). Rapat yang membahas kasus bail-out Bank Century tersebut merupakan rapat terakhir antara Timwas Century dengan KPK, serta selanjutnya menyiapkan laporan akhir untuk dibawa ke sidang paripurna.

JAKARTA- Penetapan daf-tar pemilih tetap (DPT) untuk tingkat kabupaten-kota di-tunda karena penyandingan data pemilih KPU dan daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) Kemendagri be-lum optimal, kata Wakil Ketua Komisi II DPR Arif Wibowo.

“Komisi II bersama Dirjen Dukcapil Kemendagri, KPU dan Bawaslu sepakat untuk memundurkan jadwal pen-etapan DPT tingkat kabupat-en-kota, selambat-lambatnya satu bulan sejak 13 Septem-ber,” katanya di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan persoa-lan mengenai penyandingan data pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP) dengan DP4 menjadi kendala peneta-pan DPT Pemilu tepat waktu, karena penyandingan data tersebut ternyata baru di-lakukan empat hari yang lalu.

KPU menyerahkan data DPSHP kepada Kemendagri Jumat (6/9), sementara Dirjen Dukcapil Irman mengaku me-meriksa data tersebut dengan data DP4 selama dua hari ber-turut-turut, Sabtu (7/9) dan Minggu (8/9).

Mekanisme penyandin-gan ternyata tidak dilakukan sebagaimana mestinya, Ke-mendagri hanya memeriksa data DPSHP tersebut dengan data DP4 tanpa ada upaya duduk bersama dengan KPU untuk membahas selisih data

yang ada.Ketua KPU Husni Kamil

Manik mengatakan dari data DPS sebanyak 181.140.282 penduduk ditemukan potensi pemilih ganda dengan indi-kator kegandaan dari nomor induk kependudukan (NIK), nama, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin serta ket-erangan ganda dengan NIK sama.

Namun Dirjen Dukcapil Irman membantah kalau dari

seluruh data DP4 yang dis-erahkan itu ada yang tidak tercantum NIK, bahkan dia menduga kalau DPSHP tidak didasarkan pada DP4 seba-gaimana diatur dalam UU.

“Dari 136juta data pereka-man e-KTP yang kami jamin tunggal itu, sebagian be-sar NIK hilang. Padahal dari 190juta (DP4) kami pastikan NIK tidak hilang,” kata Irman.

Oleh karena itu, Kemend-agri menuding mekanisme

pemutakhiran data yang di-lakukan KPU melalui penco-cokan dan penelitian (coklit) di lapangan tidak berjalan de-ngan baik.

“Mekanisme tidak ber-jalan, bahwa ada NIK hilang dan berubah. Kalau memang itu yang terjadi, berarti ada dua kemungkinan: proses pe-mutakhiran tidak benar dan tidak mengacu pada DP4 yang telah kami serahkan,” kata Ir-man. (ant/frans/beth)

JELANG PEMILU 2014

Penetapan DPT Kabupaten-Kota Ditunda

Anggaran Terkuras untuk Belanja Pegawai

Demikian disampaikan CEO Lembaga Kosultan Riset Alvara Alvara Hasanuddin Ali dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (11/9).

Menurut dia, sebanyak 92,4 persen responden me-nyebut Ical, sapaan akrabn-ya, ketika ditanya siapa saja kandidat presiden yang diketahui. Namun, hanya 6,3 persen yang menilai Ical layak memimpin Indonesia. “Selain itu, hanya 6,2 persen yang bakal memilih Ical jika menjadi peserta pilpres. Ical popularitasnya tinggi karena tiap hari dia muncul di tel-evisi, tapi dianggap enggak layak (jadi capres),” kata dia.

Hasanuddin menambah-kan, tokoh yang rasionya baik antara popularitas dan elektabilitas adalah Joko Widodo alias Jokowi. Popu-laritas Jokowi di kalangan kelas menengah berada di urutan ke lima dengan angka 70,5 persen. Namun, elek-tabilitasnya mencapai 22,1 persen. Sedangkan Prabowo Subianto paling populer di atas Ical dengan angka 92,4 persen. Namun, elektabil-itasnya masih di bawah Joko-wi dengan angka 17 persen. Tokoh yang popularitasnya di bawah Ical ialah Megawati Soekarnoputri di angka 82,5 perse dengan tingkat elekta-bilitasnya hanya 7 persen.

Popularitas tokoh lain, yakni Wiranto, sebesar 77,8 persen (elektabilitas 4,6 persen), Jusuf Kalla sebesar 69,1 persen (elektabilitas 7,4 persen), Dahlan Iskan sebesar 69,1 persen (elek-tabilitas 6,9 persen), Hatta Rajasa 61,6 persen (elekta-bilitas 1 persen), Surya Paloh

61,5 persen (elektabilitas 2 persen), dan lainnya.

Alvara mengaku melaku-kan survei dengan wawan-cara tatap muka terhadap 1.532 responden. Mereka tinggal di kota-kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Medan, Surabaya, Makassar, Bandung, dan Semarang. Mereka diang-gap mewakili seluruh kelas menengah di Indonesia.

Survei dilakukan 15 Juli sampai 23 Agustus 2013. Responden yang diambil berusia 20-54 tahun dengan pengeluaran keluarga di atas Rp 4 juta per bulan. Alasan hanya kelas menengah yang diambil sebagai responden lantaran jumlahnya san-gat besar, yakni mencapai 135 juta orang. Selain itu, mereka memiliki pendidikan yang baik, mendapat akses informasi, serta rasional dalam memilih.

Ketika ditanya be-rasal dari mana dana untuk menggelar survei, Hasanud-din mengaku seluruhnya berasal dari swadaya tanpa ada bantuan dari parpol atau politisi. Ia mengaku sudah berkali-kali menggelar survei dengan biaya pihak lain. “Kalau kami diorder, hasilnya tidak akan kami publikasi. Kalau kami laku-kan sendiri, hasilnya kami publikasi,” kata Hasanud-din, yang baru pertama kali memublikasi hasil survei.

Sementara di bagian partai politik, survei lembaga ini menyebutkan, elekta-bilitas PDI Perjuangan dan Partai Gerindra di kalangan urban dan kelas menengah

berada di urutan atas. Hanya, elektabilitas kedua parpol itu masih di bawah swing voters. Elektabilitas PDIP menca-pai 14,8 persen dan Partai Gerindra 12,5 persen.

Hasanuddin menjelas-kan, PDI P erjuangan banyak didukung oleh pemilih di ke-las menengah berusia 20-24 tahun dan merata di semua profesi. Adapun Gerindra paling banyak didukung kelompok usia 25-29 tahun. Ia menambahkan, elektabili-tas di bawah Gerindra, yakni Partai Golkar (8,4 persen), Partai Demokrat (7,4 persen), Partai Nasdem (4,6 persen), Partai Hanura (3,8 persen).

Elektabilitas parpol berbasis massa Islam relatif rendah di kalangan kelas menengah. Partai keadilan Sejahtera hanya dengan 3,4 persen, Partai Persatuan Pembangunan (2,2 persen), Partai Amanat Nasional (2,1 persen), Partai Kebangkitan Bangsa (1,7 persen), dan Partai Bulan Bintang (0,1 persen). Di urutan buncit, yakni Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (0,1 persen).

Rendahnya elektabilitas partai islam ini menurut Hasanuddin karena akibat tidak adanya tokoh yang populer di parpol terse-but. Selain itu, mayoritas responden lebih tertarik ter-hadap idelologi nasionalis.

Ketika ditanya men-gapa elektabilitas Demokrat masih relatif tinggi meskip-un telah diterpa citra negatif pascarentetan kasus korupsi, menurut Hasanuddin, hal ini tak terlepas dari unsur ketokohan Susilo Bambang Yudhoyono. Selain itu, kinerja SBY sebagai Pres-iden ditanggapi positif oleh kalangan menengah. “Yang paling menikmati situasi ekonomi sekarang ini yah kelas menengah,” pungkas Hasanuddin. (gam/aji)

SURVEI CAPRES

Elektabilitas Ical Kurang MenjanjikanJAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal

Bakrie dinilai tidak layak diajukan sebagai calon presiden (capres) pada pemilihan umum presiden dan wakil presiden (pilpres) tahun depan karena tingkat elektabilitasnya yang ren-dah. Meski demikian, pengusaha nasional ini cukup terkenal di kalangan kelas menengah. Bahkan dia berada di urutan teratas di kelas ini.

JAKARTA- Wacana perubahan nama Jalan Medan Merdeka Barat menjadi nama jalan Soeharto semakin kontroversial. Kontro-versi semakin memuncak karena beberapa tokoh yang tergabung dalam Panitia 17 justru berbeda pendapat. Buntutnya, hingga saat ini, belum ada titik temu. Karena itu, Presiden Susilo Bambang Yud-hoyono (SBY) segera mengambil alih kontroversi perubahan nama jalan tersebut.

“Saya harap SBY mengambil alih hal kontroversi ini, “ kata anggota DPD RI, Andi Mappetahang Fatwa dalam dialog ‘Usulan Pergantian Nama Jalan Merdeka di Monas’ bersama sejarahwan LIPI, Asvi Warman Adam dan Budayawan Betawi, Ridwan Saidi di Jakarta, Rabu (11/9).

Seperti diketahui, perubahan empat jalan protokol di Ibukota sedang digo-dok oleh Panitia 17 yang diketuai Jimly Asshiddiqie. Empat nama itu adalah, Jalan Medan Merdeka Utara menjadi Jalan Bung Karno, Jalan Medan Merdeka Selatan menjadi Jalan Bung Hatta, Jalan Medan Merdeka Barat menjadi Jalan Soe-harto dan Jalan Medan Merdeka Timur menjadi Jalan Ali Sadikin. Untuk Jalan Soeharto dan Jalan Ali Sadikin masih mendapatkan penolakan dari berbagai kalangan, mengingat jejak rekam dua tokoh ini dinilai kontriversial.

Anggota Panitia 17 AM Fatwa men-gaku yang mengusulkan nama Jalan Medan Merdeka Barat diganti menjadi Jalan Soeharto. “Saya salah seorang (yang mengusulkan), ada juga seperti Pak

Permadi yang mengusul jalan Cendana untuk Pak Harto,” ujar AM Fatwa.

Dia menjelaskan, usulan itu disam-paikan dengan sadar. Kendati demikian, dia mengaku Soeharto di masa kepem-impinannya telah berbuat catatan merah dalam perjalanan bangsa Indonesia. Namun demikian bukan berarti tidak ada rekonsiliasi. Apalagi, tokoh sebesar Soeharto memiliki terobosan politik. “Kenapa kita tidak (punya terobosan politik). Kita ingin lakukan terobosan politik menuju rekonsiliasi nasional,” jelasnya.

Sementara itu, Budayawan Ridwan Saidi menolak merubah nama Medan Merdeka Utara menjadi jalan Soekarno dan Medan Merdeka Barat menjadi jalan Hatta. Bahkan, pemikiran AM Fatwa untuk mengganti nama itu sama dengan menghabisi para budayawan. “Mengikuti cara pikir AM Fatwa dan sejarawan Asvi Marwan Adam dari UI ini, itu sama saja menghabisi kami. Anda sejarawan jangan membantai kami,” kata dia.

Dia menjelaskan, Medan Merdeka dibangun tahun 1080 oleh Gubernur Jen-deral Belanda Daendels. “Jadi ada seja-rahnya. Anda ini kan pendatang, jangan acak-acak kota saya,” tegas Ridwan.

Gambir itu lanjutnya, bukan teman makanan sirih, tapi nama flora. Jadi ada sejarahnya lapangan Gambir itu. Tempat olahraga dulunya. Lapangan Gambir itu ada sejarahnya. “Nama jalan Usdek di samping gang Subur di Glodok saja diberi oleh masyarakat setempat. Jadi tidak perlu sampai ke presiden atau ke Bangki-mon. Cukup Jokowi saja,” ujar Ridwan.

PeradabanDia mengatakan nama-nama jalan di

Jakarta tak lepas dari sejarah dan perada-ban Jakarta masa lalu. Karenanya tidak

bisa begitu mudahnya merubah jalan tersebut. Sejarah nama jalan yang juga berasal dari peradaban bisa dilihat pula dari negara Australia yang menggunakan nama suku Aborigin dan Amerika Serikat dari suku Indian. “Medan Merdeka harus diindahkan, harus dipertahankan, tidak boleh diacak-acak oleh orang luar Jakarta. Kalau berani merubah, siap-siap berhadapan dengan spiritualisme warga Jakarta. Ini soal menghormati peradaban kami, “ terangnya

Asvi mengakui polemik pergantian nama jalan Merdeka yang menimbulkan banyak hujatan dan caci maki terjadi ke-tika muncul nama Soeharto. “Saya men-dukung penggunaan nama Soekarno dan Hatta untuk Merdeka Utara dan Selatan dalam rangka rehabilitasi,” tandasnya.

Menurut Asvi, selama masih ada kontroversi keras, sebaiknya nama Soe-harto dibatalkan menjadi nama jalan dan pahlawan nasional. “Tapi kalau nama Soeharto tidak disetujui, (usulkan-red) di tempat lain yang strategis. Jangan sampai politik menunda tindakan presiden/Gubernur untuk merehabilitasi dan memberi nama jalan Soekarno dan Hatta,” ujarnya.

Ditambahkan Asvi, jalan-jalan protokol dan strategis di DKI Jakarta sudah banyak “direbut” oleh kalangan Militer pada masa lalu, maka diharapkan ada penamaan jalan di jalan-jalan yang belum menggunakan nama dari kalangan militer/TNI. “Saya harap ada penamaan jalan-jalan kepada tokoh-tokoh nasional. Masih ada jalan yang bisa diambil untuk menjaga keutuhan bangsa seperti Safru-din Prawiranegara, M. Natsir, Ignatius Joseph (IJ) Kasimo (Partai Katholik), Jo-hannes Leimena (Jong Ambon) dan Putu Hena, “ pungkasnya. (gam/cea)

KONTROVERSI JALAN SOEHARTO

SBY Didesak Segera Mengambil Kebijakan

KAMIS 12 SEPTEMBER 2013 NO.0197 | TAHUN II14 LINTAS NUSANTARA

Paguyuban Semar Minta Danais Memperhatikan Pamong Desa

Kalbar Segera Fungsikan Terminal Bus

Musik Keroncong Bukan Hanya Milik Orang Tua

PENGEMBANGAN DESA

TERMINAL ANTARNEGARA

KESENIAN

Mudah mudahan Oktober cair,

mengingat 2013 tinggal beberapa bulan lagi. Untuk itu, kami sangat

berharap Raperda Keistimewaan

segera disahkan oleh DPRD,”

IchsanuriSekda Provinsi DIY

ant/embong salampessy

WISATA PANTAI ORA: Wisatawan menikmati keindahan pantai Ora atau Ora Beach di Desa Saleman, Seram Utara, Maluku Tengah. Keindahan Ora Beach disebut-sebut tidak kalah dengan pantai-pantai yang berada di Misol Raja Ampat, Bora-Bora, Pulau Maratua di Kalimantan Timur maupun pantai di Maladewa.

Balai Wilayah Sungai Laksanakan Normalisasi

Wartawan yang melaku-kan pemantauan, Rabu (11/9) melaporkan, normalisasi sun-gai dilaksanakan di Wai Tomu dan Batu Gajah, kecamatan Sirimau.

Sedangkan Wai Ruhu, desa Galala dan Batu Merah, ke-camatan Sirimau serta Batu Gantung, kecamatan Nusani-we masuk program berikutnya.

Sejumlah eksavator diker-ahkan untuk mengeruk sedi-mentasi di dua sungai tersebut yang meluap saat banjir pada 2012 sehingga mengakibat-kan ribuan warga Kota Ambon mengungsi ke daerah aman.

Begitu pun truk men-gangkut sedimentasi dan dibuang ke timbunan lokasi pembangunan Kristiani Cent-er di kawasan Tanah Lapang Kecil(Talake), kecamatan Nu-

saniwe.Normalisasi lima sungai i

ni merupakan komitmen Balai Wilayah Sungai Maluku dan Pemkot Ambon paska bencana banjir maupun longsor pada 30 Juli 2013.

Salah seorang warga Batu Gajah, Joseph menyambut baik normalisasi sungai kare-na mengantisipasi terjadinya luapan banjir bila hujan de-ngan intensitas maupun du-rasi tinggi. "Saya dahulu saat kecil(anak - anak) tidak bisa melompat dari talud ke sungai karena pasti kaki patah. Na-mun, saat ini anak kecil jatuh dari talud tidak apa - apa kare-na tingginya kurang dari satu meter," ujarnya.

Sedangkan warga Pulu-gangsa, Marthen mengemu-kakan, normalisasi Wai Tomu

berarti bisa mengantisipasi ancaman banjir yang ber-dasarkan prakiraan BMGK masih berpeluang terjadi hu-jan dengan intensitas sedang hingga tinggi pada September 2013.

Prakiraan BMGK menye-butkan potensi hujan pada September 2013 lebih besar dari Juli maupun Agustus lalu.

"Jadi normalisasi sungai ini disambut positif. Apalagi, Balai Wilayah Sungai Maluku juga merenovasi talud yang rusak maupun bobol saat ban-jir lalu," katanya.

Asisten II Pemkot Ambon, Pieter Saimima mengakui normalisasi sungai merupa-kan komitmen balai Wilayah Sungai Maluku dengan Wali Kota setempat, Rihard Louhenapessy dan Wawali, Sam Latuconsina.

"Saya juga telah meman-tau realisasi normalisasi sun-gai tersebut dengan harapan tiga lainnya dilaksanakan

dalam waktu dekat," ujarnya.Pieter mengimbau

masyarakat di bantaran sungai agar memberikan akses jalan kepada operasional eksavator maupun truk agar sedimen bisa diangkut.

"Masyarakat hendaknya tidak menghalangi opera-sional eksavator maupun truk karena normalisasi itu men-gantisipasi kemungkinan terjadinya kembali banjir," tegasnya.

Longsor maupun banjir akibat hujan intensitas tinggi di Kota Ambon sejak 29 Juli 2013 mengakibatkan 11 orang dinyatakan meninggal.

Sedangkan jumlah kerusa-kan masih didata dengan pe-ngungsi sebanyak 2.007 kepala keluarga(KK) atau 8.872 jiwa.

Korban banjir maupun tanah longsor akibat hujan di Maluku pada 2012 yakni Kota Ambon tercatat 13 warga meninggal dan enam luka be-rat. (ant/dik)

AMBON - Balai Wilayah Sungai Maluku mulai melaksanakan normalisasi sungai di Kota Ambon pascabanjir pada 30 Juli 2013.

GUNUNG KIDUL - Paguy-uban Semar yang berang-gotakan kepala desa se-Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta kucuran dana keis-timewaan juga memperha-tikan pamongg desa sampai dukuh.

Sekretaris Paguyuban Semar Sugiyanto di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan bantuan tidak hanya dalam wujud uang, tapi dapat di-wujudkan berupa kegiatan kebudayaan atau pembangun fisik di tingkat desa.

"Sejak awal belum ditetapkannya Undang-undang Keistimewaan DIY, kami terus mendukung agar segera disahkan. Dengan di-sahkanya Undang-undang Keistimewaan, kami berharap mampu membawa kesejahte-raan bagi masyarakat, mini-mal bantuan pengembangan kebudayaan," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Bohol, Kecamatan Ron-gkop, Widodo mengatakan dana keistimewaan (danais)

sejatinya bisa dinikmati se-mua warga DIY, termasuk Gunung Kidul.

Dia berharap danais lebih bermanfaat untuk pengo-batan gratis, dan pendidi-kan gratis. "Danais seharus-nya untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DIY Ichsanuri me-ngatakan pihaknya belum mengetahui secara rinci

mengenai pemanfaatan da-nais.

Ia meminta masyarakat tidak terpengaruh isu-isu mengenai penggunaan dan-ais.

Dana Keistimewaan, kata Ichsanuri, akan diper-gunakan untuk kewenan-gan yang sudah tercantum dalam Raperdais (Rancan-gan Peraturan Daerah ten-tang Keistimewaan). Yaitu, cara pengisian jabatan, kedudukan, tugas, dan we-wenang gubernur dan wakil gubernur, kelembagaan Pemprov DIY, kebudayaan, pertanahan, dan tata ruang.

Pemprov DIY, menurut dia, saat ini masih menunggu Raperdais disahkan menjadi Perdais. Pansus Raperdais menargetkan akan selesai pada 30 September 2013.

"Mudah mudahan Ok-tober cair, mengingat 2013 tinggal beberapa bulan lagi. Untuk itu, kami sangat ber-harap Raperda Keistimewaan segera disahkan oleh DPRD," katanya. (ant/dik)

PONTIANAK - Peme-rintah Provinsi Kalimantan Barat akan melakukan uji coba penggunaan Terminal Bus Antarnegara di Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, dengan rute Pontian-ak-Kuching dan Pontianak-Brunei Darussalam atau sebaliknya.

“Rencananya uji coba dimulai besok Kamis (12/9) pagi,” kata Sekre-taris Organisasi Angkutan Dae-rah (Organda) Kalbar, Abdul Manaf Mufty di Pontianak, Rabu (11/9).

Ia mengata-kan, uji coba terse-but menyangkut sejumlah hal di antaranya tentang jam keberangkatan dan kedatangan, waktu opera-sional terminal, adminis-trasi, keamanan berstandar internasional serta arus lalu lintas.

“Karena terminal bus antarnegara ini baru yang pertama kali di Indonesia dengan standar seperti seka-rang,” kata dia.

Menurut dia, rencananya operasional terminal bis tersebut akan dimulai pada pukul 07.00 pagi.

Ia menjamin pengusaha angkutan bus antarnegara akan patuh terhadap rencana

tersebut. “Mereka selama ini dikenal patuh, contohnya saat kesulitan bahan bakar minyak, mereka tidak pernah sampai protes keras,” ujar dia.

Ia mengungkapkan, rencananya setelah termi-

nal tersebut berope-

rasi maka akan dilanjutkan dengan peresmian oleh Menteri Perhubungan.

“Jadwalnya, pada tanggal 21 September nanti, tetapi itu juga bisa berubah,” ung-kap dia.

Ia menambahkan, secara keseluruhan ada sekitar 40 bis dari Kuching ke Ponti-anak atau sebaliknya setiap hari. Sedangkan untuk rute Pontianak-Brunei Darus-salam sebanyak 14 kendara-an. “Sebenarnya 15 unit, satu cadangan,” kata dia.

Jadi, ujar Abdul Manaf Mufty, secara keseluru-han ada 58 bus yang akan

dilayani di Terminal Bis Antarnegara Sungai Am-bawang tersebut.

Dari sembilan perusa-haan yang melayani rute itu, tiga diantaranya oleh perusahaan Indonesia yakni Damri, SJS dan ATS. Se-dangkan enam perusahaan lain dari Malaysia yakni Kirata, Sri Merah, Saffire, Bintang Jaya, Tebakang dan

Eva.Sedangkan

untuk rute angku-tan dari terminal ke Kota Pon-tianak atau lokasi

lainnya, masih dalam kajian dan persiapan. Ia memperkirakan untuk sementara penump-ang dapat memanfaatkan angkutan sewa atau taksi yang akan diatur kemudian baik tarif maupun layanan-nya.

“Karena ini sifatnya internasional, sudah sepatutnya layanannya pun bersifat internasional pula,” kata Abdul Manaf Mufty.

Mengenai polemik lahan di kawasan itu, ia menegas-kan tidak akan mengganggu jadwal operasional terminal. (ant/dik)

SOLO - Musik keroncong bukan hanya menjadi milik orang tua, tetapi sekarang ini sudah banyak generasi muda yang menggandrungi musik ini, kata Ketua Panitia Festival Musik Keroncong, Wartono.

Wartono di Solo, Rabu (11/9), mengatakan, untuk lebih memasyarakatan dan mengembangkan musik ini maka digelar Festival Musik Keroncong di halaman Balai Kota Surakarta, 13-14 Septem-ber.

"Sampai saat ini ada 15 group musik keroncong yang berasal dari berbagai daerah

telah memastikan ikut dalam festival tersebut, bahkan pe-sertanya ada yang berasal dari luar Jawa," katanya.

Sebanyak 15 grup musik keroncong yang akan tampil ini pesertanya sebagian besar kaum muda. Mereka berasal dari Solo sebagai tuan ru-mah, Sukoharjo, Karanganyar, Bandung, Klaten, Jombang, Cilacap, Salatiga, Jakarta, Sawahlunto, Bali dan Palem-bang.

Festival ini juga akan di-meriahkan oleh para bintang tamu seperti Mel Sandi (ro-ker), Tutik Maryati, Endra Uta-

mai, Nadina, Endah, Waljinah."Ya nanti dari grup musik

keroncong itu tidak hanya membawakan lagu keroncong murni, tetapi juga membawa-kan musik keroncong kreatif," kata Wartono yang juga me-rupakan Wakil Ketua Hamkri Solo.

"Kita juga akan mewa-dahi grup-grup musik keron-cong kreatif seperti yang kita lakukan ini. Ya silahkan bagi mereka yang senang keron-cong murni, tetapi juga silah-kan mereka yang menyenangi keroncong kreatif. Pokoknya yang terpenting itu meru-

pakan perkembangan musik yang ada sekarang," katanya.

Menyinggung mengenai perkembangan musik keron-cong akhir-alhir ini, Wartono mengatakan cukup bagus dan sudah banyak generasi muda yang menggandrunginya dan bahkan juga membuat grup-grup musik keroncong sesndi-ri.

Ia mengatakan untuk di Solo ada sekitar 60 grup musik keroncong yang anggotanya sebagian besar masih muda-muda. "Ya jadi di Solo ini ham-pir setiap kampung ada group musik keroncong". (ant/dik)

KONSER KERONCONG INDRA UTAMI:Penyanyi keroncong Indra Utami Tamsir (tengah), Penata Musik Keroncong Koko Thole (kanan), dan Penata tari Fajar Satriadi memberikan keterangan pers jelang "Langgam Jawa Keroncong Mini Concert" di Jakarta.

ant/muhammad adimaja

KAMIS 12 SEPTEMBER 2013 NO. 0197 | TAHUN II 15OPINI

APemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Holis, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Plt. Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Ari Armadianto (Kepala), Hana Diman, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim, (Pamekasan) G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Siklus Tahunan Daerah Tadah Hujan

Menakar Kedaulatan Pangan

salam songkem

Incar Teroris

Genderang perang melawan teroris terus ditabuh. Pemerintah memang tidak pernah main-main dalam menumpas habis para teroris di Indonesia.

Sudah banyak teroris yang dilumpuhkan, tapi masih le-bih banyak lagi teroris yang masih diburu.

Akan tetapi, tampaknya upaya menumpas teroris di negeri ini mendapat perlawanan. Polisi sebagai satuan keamanan yang paling terdepan memerangi teroris, kini dijadikan sasaran perlawanan oleh para teroris. Polisi dan teroris sepertinya saat ini sedang saling incar.

Meskipun belum ada pernyataan resmi dari pihak ke-polisian siapa dari golongan mana yang menembaki ang-gota petugas keamanan itu, kuat dugaan polisi memang sedang dijadikan sasaran kelompok teroris.

Dalam dua bulan terakhir sudah ada empat polisi yang ditembak mati oleh orang tak dikenal. Sebenarnya penembakan mesterius itu sudah terjadi berulangkali dengan jumlah 22 korban, di antaranya 5 polisi dan em-pat di antaranya tewas.

Empat polisi yang tewas ditembak itu, diantaranya Aipda Kus Hendratma dan Bripda Ahmad Maulana, keduanya ang-gota Serse dan Binmas Polsek Pondok Aren, Tangerang Se-latan. Keduanya ditembak di Jalan Graha Raya, depan Masjid Bani Umat, Kelurahan Prigi Baru, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Jumat (16/8/2013) malam.

Penembakan sebelumnya pernah menimpa Aiptu Dwi-yatna. Anggota Binmas Polsek Cilandak itu juga tewas sete-lah proyektil bersarang di belakang kepalanya. Peristiwa penembakan atas Aiptu Dwiyatna terjadi di depan Rumah Sakit Sari Asih Ciputat, Rabu (7/8/2013).

Sebelumnya, terjadi pula penembakan terhadap Aipda Fatah Saktiyono. Ia menderita luka setelah ditembak di Jalan Cirendeu Raya, Tangsel, pada Sab-tu (27/7) lalu. Beruntung nyawanya masih bisa dis-elamatkan. Diduga penembakan yang menimpa Aiptu Dwiyatna ada kaitannya dengan peristiwa yang men-impa Aipda Fatah Saktiyono.

Kemudian, baru-baru ini penembakan kembali terjadi pada diri Bripka Sukardi. Anggota Provost Ditpolair Mabes Polri ini tewas di tempat kejadian setelah tubuhnya ditem-bus tiga peluru, pada Selasa (10/9/2013) sekitar pukul 22.00 wib di depan gedung KPK Jakarta.

Dari peristiwa berdarah yang nyaris menelan korban lima jiwa petugas berseragam coklat itu, cukuplah bagi pihak kepolisian untuk mengoreksi diri. Setidak-tidaknya mengevaluasi kenapa belakangan ini pihak kepolisian menjadi sasaran penembakan oleh orang-orang tak dike-nal. Pelaku menembakan misterius itu diduga merupakan bagian dari kelompok teroris tertentu yang memang ditu-mpas polisi selama ini.

Memang sejauh ini, pihak kepolisian masih belum bisa mengungkap siapa pelaku penembakan. Dari 22 penemba-kan misterius yang terjadi, hanya satu yang berhasil diung-kap polisi, sisanya masih tak terungkap.

Mengungkap pelaku penembakan saja sangat kesulitan bila tidak mau dikatakan tidak bisa, apalagi menangkapnya. Itu juga mengindikasikan betapa sesungguhnya petugas kea-manan negeri ini sangat lemah dalam menjalankan tugasnya.

Tentu saja, ketidakmampuan petugas aparat kepolisian mengungkap aktor penembakan misterius yang menimpa rekan-rekan kesatuannya sangat mengecewakan. Bahkan berimbas pada rasa cemas rakyat Indonesia, sebab petu-gas keamanan tersebut ternyata tidak mampu menjaga keamanan diri dan kesatuannya sendiri dari serangan pen-embakan, lantas bagaimana menjaga keamanan dan perta-hanan rakyat Indonesia.

Mengungkap dalang penebar teror penembakan misterius tentu tugas yang tidak mudah dilakukan. Sebagai aparat yang proposional, kepolisian mesti menghindari tindakan ceroboh dalam menyebutkan golongan tertentu untuk dikambinghitamkan dalam peristiwa penembakan yang berulangkali menimpa kesatuannya tersebut.

Ada beberapa faktor yang mesti dipertimbangkan pihak kepolisian dalam upaya mengungkap penembak misterius itu. Gampangnya mengaitkan penembakan polisi tersebut dengan teroris dengan rasionalisasi mo-tif dendam para teroris terhadap polisi. Sebab selama ini petugas kepolisian sudah cukup banyak menembak mati teroris, seperti seorang tersangka kasus terorisme, Nu-din alias Bondan. Ia ditembak mati di Jalan Pulau Irian, Poso, Sulawesi Tengah, Senin (10/6/2013) sekitar pukul 16.00 Wita. Ia terkait jaringan teroris di Poso, Bima, dan Jawa Tengah.

Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri juga menembak mati 8 terduga teroris kelompok Abu Roban di sejumlah lokasi saat penyergapan. Karena itulah, memang indikasi pembalasan dari para teroris terutama dari kelompok Abu Roban terhadap pihak kepolisian sangat kuat.

Meskipun begitu, memang dugaan itu perlu dibukti-kan. Sehingga profesionalisme kerja petugas kepolisian teruji. Sebab bukan tidak mungkin, ada kasus pribadi atau mudus lain. Apalagi selama ini, petugas kepolisian memang seringkali menilang kendaraan dan tindakan lainnya yang membuat jengkel seseorang. Itu juga ber-potensi menimbulkan pembalasan terhadap aparat ke-polisian.

Dendam terhadap polisi kiranya harus menjadi bahan renungan di internal pihak kepolisian. Sebab renungan itu akan menyelesaikan minimal setengah dari persoalan yang dihadapi. Tidak hanya pihak kepolisian, presiden RI juga penting bertafakkur, karena bisa jadi teror yang diarah-kan terhadap pasukan keamanan itu sejatinya bentuk ujian terhadap pertahanan dan keamanan nasional di bawah kepemimpinan SBY yang notabene berlatarbelakang mi-liter dan mantan Menko Polkam itu.(*)

Oleh: Aminuddin Mahasiswa Prodi Matematika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Oleh: Didik Edi Nuraji Alumni Pasca Sarjana STIEKN Jayanegara Malang

Mahalnya harga kedelai dan ketergantungan terhadap bahan impor mengakibatkan

kelangkaan semakin menguat.Naiknya harga kedelai memang

tidak lepas dari melemahnya ru-piah. Ketergatungan bahan impor kedelai mengakbatkan harga kedeai-pun meroket seiring menguatnya dollar. Harga kedelai memang kian liar tak terkendali. Dalam beberapa hari terakhir, harga kedelai menem-bus Rp8.000 dari biasanya sekitar Rp5.000 per kilogram. Dengan harga bahan baku semahal itu, pengusaha tempe dan tahu terpaksa memilih gulung tikar. Pemogokan produksi tempe sendiri bukanlah persoalan sepele bagi masyarakat kecil. Bu-kan hanya mengancam keberadaan tempe, melainkan mengancam mata rantai pencaharian kehidupan masyarakat kecil. Bayangkan saja, jika pabrik tempe mogok, sudah ba-rang tentu banyak orang yang kehi-langan pekerjaannya.

Ketidak berdayaan harga kedelai yang terus mengantungkan kepada Negara asing menjadi keperihatinan bagi kita semua. Mengapa tidak? Ne-gara yang disebut agraris dengan luas lahan non produktif masih terham-par, yang hampir semua tanaman bisa tumbuh, malah kekurangan dengan bahan pokok makanan khas asli Indo-nesia.

Selama persoalan kedelai masih bergantung terhadap bahan impor, se-lama itu juga kelangkaan tempe akan terus terjadi hingga waktu yang tidak ditentukan. Ironisnya lagi, pemerin-tah seolah-olah cuek dengan keada-an tersebut. Lebih parahnya lagi, pe-

merintah mengambil langkah instan, yaitu menghapus bea masuk. Langkah instan tersebut adalah langkah jangka pendek yang tidak mempunyai value untuk menyelesaikan persoalan. Hal itu juga tidak menjamin menutupi ke-langkaan tersebut.

Ironis, mungkin itulah kata yang tepat untuk mewakili eksistensi tempe sekarang yang memperi-hatinkan ini. Hanya masalah kedelai saja, kedaulatan Negara seolah-olah tidak berdaya dengan serbuan as-ing. Permasalahan di atas tersebut mencerminkan ketidakmampuan pemerintah untuk mencukupi kebu-tuhan negeri ini.

Melihat kondisi negeri ini yang kian “gemuk” dengan permasalahan swasembada pangan, maka semua lapisan masyarakat harus berfikir cerdas dalam mengatasi persoalan tersebut. Yang harus segera dis-elesaikan dengan tuntas, seharus-nya negara tidak boleh melepaskan tanggung jawabnya dalam mense-jahterakan kehidupan bangsa di semua sektor, bukan hanya untuk segolongan tertentu saja. Negara se-harusnya memiliki kemandirian di semua sektor, khususnya di bidang pangan. Visi membangun industri pertanian harus di kedepankan un-tuk mencapai swasembada pangan. Jangan seperti sekarang ini yang terjadi adalah ketergantungan pada pihak asing, dan lebih mengedepan-kan sistem kapitalisme-liberalisme

yang tidak menguntungkan kehidu-pan rakyat.

Tempe dikenal sebagai makanan khas Indonesia sejak berabad-abad lalu. Tempe merupakan makanan asli bangsa ini, begitu banyak pengge-mar dan penyuka makanan ini, mulai masyarakat Indonesia sendiri, sam-pai orang luar. Selain itu tempe juga mengandung zat anti bakteri pe-nyebab diare, penurun kolestrol da-rah, pencegah penyakit jantung, dan lain-lain.

Kini, Indonesia dalam keadaan “darurat” tempe. Sudah bukan saatnya lagi saling melemparkan kesalahan dari kelangkaan tersebut. Tanggung jawab untuk mengatasi mermasala-han itu tidak hanya berada dalam pundak pemerintah. Semua lapisan masyarakat mempunyai tanggung jawab bersama mengatasinya. Salah satu peran masyarakat dalam men-siasati kelangkaan tersebut dengan cara mengurangi budaya konsumtif. Masyarakat jangan hanya mengkon-sumsi saja. Melainkan menyediakan bahan mentah dengan menggerakan bercocok tanam. Masyarakat harus mampu mencari alternatif untuk mengaggulaninya. Kenaikan harga kedelai impor saat ini mampu men-jadi momentum dan peluang bagi petani untuk menanam kedelai, se-hingga produksi lokal dapat mening-kat. Dengan demikian, maka kita se-mua tidak lagi ada ketergantungan terhadap bahan impor. =

Kekeringan seperti tamu rutin bagi Indonesia. Hampir setiap tahun, bencana kekeringan se-

lalu terjadi di Indonesia. Padahal In-donesia merupakan negara yang (se-harusnya) kaya akan air. Meskipun tiap tahun tidak selalu sama, namun curah hujan di Indonesia masih ter-golong tinggi. Curah hujan rata-rata tahunan Indonesia mencapai 2.779 mm/tahun. Sungguh ironis bila tiap tahun sebagian masyarakat kita selalu dihadapkan pada kesulitan air bersih.

Permasalahan kekeringan dan kri-sis air bersih adalah masalah klasik yang selalu ada setiap tahunnya. Meski selalu ada, penanganan yang dilakukan pemerintah hanya bersifat jangka pendek. Dropping air selalu menjadi ujung tombak untuk menye-lesaikan kekeringan. Cara itu memang bisa mengatasi persoalan, namun ha-nya sesaat.

Kekeringan memang dipengaruhi oleh berbagai penyebab seperti iklim yang menyebabkan musim kemarau panjang serta tekstur tanah dan topo-grafi. Namun bukan berarti manusia tidak ikut berpengaruh dan membuat perubahan. Faktor vegetasi dan dae-

rah tangkapan air, tata kelola air, dan kearifan dalam memanfaatkan air pun menjadi faktor penentu yang mempengaruhi ketersediaan air.

Potensi curah hujan yang tinggi seharusnya menjadi modal berharga dalam ketahanan air dan mencegah bencana kekeringan di Indonesia. Nyatanya hanya 34% dari total air hujan yang mampu disimpan oleh tanah menjadi air ta-nah. Sisanya menjadi air limpasan permukaan yang mendatangkan ben-cana banjir setiap musim penghujan. Giliran ketika musim kemarau tiba, cadangan air yang tidak seberapa itu-pun segera habis dan mendatangkan bencana kekeringan.

Berbicara masalah air tidak hanya mengenai ketersediaan semata, men-jaga kelestarian air juga merupakan langkah penting. Sebenarnya sejum-lah program sudah disusun pemerin-tah pusat. Hanya, hingga kini prog-ram tersebut kurang optimal. Salah satu program di daerah yang mungkin perlu ditiru oleh daerah lain yaitu program satu juta lubang biopori di Kota Jogja, yaitu pembuatan sumur resapan di kampung-kampung sebe-narnya merupakan langkah yang ba-gus untuk menjaga ketersediaan air. Sayangnya, program itu kurang mak-simal, karena baru di Kota Jogja saja dan belum merata.

Tak hanya itu pemerintah pusat juga harus mengendalikan laju per-tumbuhan perumahan di sejumlah kabupaten. Jika tidak, tanah yang ber-fungsi sebagai daerah resapan lam-bat laun akan berkurang. Dan yang tak kalah pentingnya, penggunaan air secara bijaksana. Bagaimanapun penghematan air adalah cara terbaik untuk menjaga persediaan air. Jangan menghambur-hamburkan air mulai sekarang, karena anak cucu kita masih membutuhkan air di masa depan.

Jelaslah bahwa bencana kekerin-gan yang rutin menimpa Indonesia setiap tahunnya lebih karena ketidak-mampuan kita dalam mengelola air. Saat musim penghujan kita meng-abaikan dalam memanen (menjaga air / menanam air hujan) sehingga kita tidak memiliki tabungan air yang kemudian dapat dimanfaatkan saat musim kemarau tiba.

Perlu dilakukan demisti-fikasi terhadap kata “keker-ingan” karena selama ini dia seolah-olah hadir dan beker-ja secara alamiah. Kealamiahan terse-but membentuk tampilan manipu-latif seakan-akan dia bekerja sendiri, sehingga pada akhirnya kondisi terse-but membentuk suatu kebenaran yang harus kita yakini dan sepakati. Sehingga persoalaan “kekeringan” pada akhirnya menjadi persoalan bia-sa, tidak ada pernah ada usaha-usaha yang bisa menerobos apa yang sebe-naranya terjadi di balik “kekeringan”. Lebih menyeramkan lagi hal tersebut termapankan oleh model-model kerja melalui pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh aktor-aktor yang pe-megang kekuasaan di depan publik, dengan menyatakaan bahwa “kek-eringan” merupakan siklus tahunan yang harus kita jalani secara bersama, karena dia hadir secara alamiah dan kita harus menerima kondisi hari ini secara suka rela. Melalui model-mod-el kerja tersebut aktor-aktor tersebut menciptakan suatu kondisi “kekerin-gan menjadi status quo dan menging-kari tanggung jawab mereka sebagai pemangku kewajiban.

Persoalan kekeringan yang hadir hari ini tidak hanya muncul dari satu persoalan saja tetapi diakibatkan ber-bagai macam faktor mulai dari per-soalan regulasi atau kebijakan peme-rintah, privatisai air yang dilakukan oleh para kapitalisme atau pemodal, alih fungsi lahan dan pembalakan liar hutan-hutan. Hal inilah menciptakan situasi hari ini (kekeringan).

Kekeringan tidak hanya mem-pengaruhi satu dimensi dalam ke-hidupan, tetapi mempengaruhi mul-

tiplisitas dalam kehidupan. Maka dalam situasi yang dihadapkan hari ini, seharusnya pemerintah harus le-bih bijaksana menangkap persoalan tersebut dengan membuat program-program yang strategis menyele-saikan bencana kekeringan ini. Jika Pemerintah tidak merespon dengan baik, maka akan memunculkan per-soalan baru yang memiliki tingkat kompleksitas lebih tinggi, mulai dari kesehatan, tingkat pengangguran, krisis pangan dan yang paling meng-khawtirkan akan menimbulkan kon-flik horizontal bagi masyarakat yang berada pada level bawah untuk ber-ebut air. Kekeringan bukan persoa-lan sederhana melainkan persoalan struktural yang harus dijawab de-ngan baik.

Saat ini sepertinya pemerintah pusat hanya menjawab permasala-han tersebut secara sederhana tanpa memikirkan program-program yang strategis dan jangka panjang, de-ngan hanya menangkap persoalan tersebut di permukaan saja. Hal yang mengkhawatirkan dari hal tersebut, kekeringan jadikan ajang proyek bagi pemerintah untuk menge-luarakan dana-dana, dan yang lebih mengkhawtirkan akan menimbul-kan permasalah baru seperti korupsi atau mark up.

Pemerintah pusat mestinya membuat program terpadu atau sustainable development program untuk menyelesaikan bencana kek-eringan yang selalu terjadi di daer-ah-daerah tadah hujan di negeri ini. Pemerintah seharusnya melakukan penghijuan kembali hutan-hutan yang memiliki peran penting untuk menjaga cadangan air, mencegah terjadinya pembalakan liar, izin-izin pertambangan, izin-izin kepemi-likan depot-depot air secara pribadi, dan izin ahli fungsi lahan. Pelaksa-naan pemenuhan hak atas air kepada rakyat adalah tanggung jawab Peme-rintah sebagai pihak pemangku ke-wajiban. Jika kita menyakini sebuah negara dibentuk untuk melindungi setiap warga negaranya maka sudah seharusnya negeri ini pun melaku-kan hal itu.

Benar-benar ironis, kita adalah negari berlimpah hujan tapi kita justru yang paling sering mengalami kekeringan. =

Kekeringan dan krisis air bersih bukanlah bencana baru yang dihadapi bangsa ini yang datang tiap musim kemarau. Musim kemarau tahun ini baru saja tiba, namun gejala keker-ingan dan krisis air bersih mu-lai terlihat di beberapa daerah di tanah air.

Dalam beberapa hari terakhir, pemberitaan mengenai tempe mencuat kepermukaan. Bukan kerena rasanya yang nikmat dan merakyat, melainkan ke-langkaan dari bahan mentah yang terjadi akhir-akhir ini, yaitu kedelai. Kelangkaan tahu dan tempe yang merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia saat ini tidak bisa dipandang sebagai masalah biasa.

KAMIS 12 SEPTEMBER 2013 NO. 0197 | TAHUN II16 OLAHRAGAKAMIS 12 SEPTEMBER 2013

KORAN MADURA16

ASUNCION - Pemain terbaik dunia dalam empat tahun terakhir yang juga kapten Tim Nasional (Timnas) Argentina Lionel Messi ingin mengangkat trofi Piala Dunia tahun depan di Brasil. Keinginan ini diungkapkannya setelah dipas-tikan mendapat satu tempat di pu-taran final Piala Dunia 2015. Pada laga terakhir, Lionel Messi dan kawan-kawan menyikat Paraguay 5-2 pada laga di Asuncion, ibukota Paraguay. “Saya bermimpi meme-nangi Piala Dunia. Kami semua demikian di Argentina. Tapi masih ada jalan panjang yang harus dila-lui. Kami mendapatkan yang kami inginkan, tapi sulit bermain di sini. Hal terpenting adalah lolos secepat mungkin. Kami ingin terus melan-jutkan catatan ini dan kami ingin terus menang,” kata Messi seusai laga melawan Paraguay.

Tim Tango Argentina terakhir kali mereng-kuh trofi Piala Dunia pada 1986. Saat itu Albiceleste dipimpin legenda hidup dan menjadi kapten saat itu, Diego Armando

Maradona. Saat ini Ar-gentina dipimpin Messi

yang disebut-sebut seba-gai titisan Maradona.

Sementara itu laga melawan Paraguay sebenarnya tidak terlalu penting lagi bagi Argentina. Teta-pi demi gengsi, mereka bermain

sungguh-sungguh. Pasalnya, Ar-gentina tidak pernah meraih keme-nangan di kandang Paraguay dalam kualifikasi Piala Dunia sejak 1997.

Namun, sejarah tersebut akh-irnya terhenti, setelah Argentina sukses merengguk kemenangan meyakinkan dengan skor 5-2 di Es-tadio Defensores del Chaco, Asun-

ción, rabu pagi (11/9) WIB. Ar-gentina tampil lebih dominan di awal pertand-ingan, bahkan mereka mampu memecah ke-buntuan di men-it ke-11. Berawal

dari serangan balik cepat, Sergio Aguero mendapat bola matang dari Angel Di Maria, hal itu kiper Paraguay memaksa menjatuhkan striker Manchester City tersebut di kotak penalti. Lionel Messi yang menjadi algojo sukses mengubah kedudukan menjadi 1-0.

Tetapi, Paraguay tidak menyer-ah begitu saja, hanya dalam tempo lima menit, tuan rumah kembali memaksa kedudukan kembali im-bang. Sontekan lemah Ariel Nunez di kotak penalti gagal dibendung oleh Sergio Romero, dan mem-buat suporter tuan rumah bersorak gembira.

Serangan Argentina yang di-motori oleh Messi, Aguero, Rod-rigo Palacio dan Di Maria terus

mendominasi permainan. Setelah beberapa peluang, Albiceleste akh-irnya kembali unggul di menit ke-34, sodoran umpan Messi berhasil dimaksimalkan oleh Aguero untuk mengubah kedudukan menjadi 2-1.

Pada babak kedua, Argen-tina semakin menjadi-jadi, hanya dalam tempo delapan menit sete-lah pertandingan kembali dimulai, tim tamu mampu menambah dua gol ke gawang Paraguay.

Gol pertama di babak kedua dicetak oleh pemain Real Madrid Angel Di Maria yang menaklukkan Fernandez dengan tembakan men-datarnya di menit ke-50. Gol kedua dicetak tiga menit berselang mela-lui eksekusi Messi dari titik putih. Hadiah penalti yang mengubah skor menjadi 4-1 tersebut didapat setelah Messi dijatuhkan di kotak terlarang.

Seusai dua gol cepat tersebut, kedua tim tetap mempertahankan tempo cepat permainan. Namun, gol berikutnya baru terjadi di men-it-menit akhir.

Paraguay mencetak gol hiburan melalui Roque Santa Cruz yang mendapatkan umpan dari Samudio di menit ke-86. Namun, tim tuan rumah dipaksa kembali memungut bola dari gawangnya, setelah pe-main pengganti, Maxi Rodriguez, mencetak gol di menit ke-90 untuk memastikan Argentina menang de-ngan keunggulan tiga gol, yaitu de-ngan skor 5-2. (goal.com/aji)

BOSTON - Pemain terbaik Brasil Neymar menjadi inspira-tor kemenangan timnya dengan skor 3-1 atas Portugal dalam laga persahabatan yang berlangsung di Boston, Amerika Serikat pada Rabu (11/9) pagi WIB. Penyerang Barcelona ini mencetak gol indah ke gawang Portugal pada laga tersebut dan ikut men-ciptakan dua gol lainnya.

Gol Neymar merupakan gol kedua Brasil pada laga itu. Gol ini tergolong indah karena lahir dari sebuah aksi individu yang menawan. Mantan memain Santos tersebut menggiring bola dari jarak 40 meter dan melewati empat bek Portugal di dalam kotak penalti sebelum melepas tembakan kaki kanan mendatar ke pojok kiri bawah gawang Portugal.

Sebenarnya, Portugal unggul terlebih dahulu pada amenit ke-18 melalui gol Raul Meireles memanfaatkan kesalahan bek kanan Maicon yang melakukan back pass (umpan ke belakang) terlalu lemah kepada kiper Julio Cesar, tanpa melihat Meireles lari dari belakang dan menyerobot bola tersebut untuk menak-lukkan Cesar. Untung, pada menit ke-24, Brasil sukses meny-amakan kedudukan melalui tandukan Thiago Silva memanfaat-kan tendangan pojok Neymar dari sayap kanan. Kedudukan 2-1 itu bertahan hingga jeda.

Pada babak kedua, ketika pertandingan baru berjalan empat menit, Brasil sukses memperlebar jarak menjadi 3-1 melalui gol penyerang Jo. Gol ini lagi-lagi berawal dari umpan Neymar kepada bek kiri Mexwell yang kemudian diteruskannya dengan melepas umpan silang ke mulut gawang. Jo yang berada di ko-tak penalti tinggal mendorong bola masuk ke gawang Portugal yang dikawal Patricio.

Hingga pluit panjang dibunyikan tidak ada lagi gol tamba-han yang dihasilkan oleh kedua tim yang sama-sama disebut Seleccao itu karena memiliki gaya sepakbola yang sama. Portu-gal disebut-sebut adalah seleccao-nya Eropa.

Kemenangan ini menambah kepercayaan diri Brasil menjel-ang Piala Dunia 2014 mendang. Pasalnya, anak-anak asuh Luiz Felipe Scolari itu tidak pernah kalah lagi dalam lebih dari 10 laga terakhir. Sempat terseok-seok sejak Scolari kembali ditun-juk sebagai pelatih Brasil, tetapi kembali ke jalur kemenangan menjelang Piala Konfederasi 2013 lalu.

Mereka melumat Prancis di laga persahabatan dan bermain imbang melawan Inggris hanya seminggu sebelum Piala Kon-federasi. Kemudian mereka menyapu bersih seluruh pertandin-gan Piala Konfederasi yang berlangsung 15 sampai 31 Juni 2013 lalu dan menjuarainya setelah mengalahkan Spanyol di final dengan tiga gol tanpa balas. Pekan lalu, mereka juga melumat Australia dengan enam gol tanpa balas dalam laga persa-habatan di Brasilia, sebelum akhirnya kemarin pagi Neymar dan kawan-kawan menaklukkan Portugal yang juga pernah dilatih Scolari dengan skor 3-1. (sky sports/aji)

Lionel Messi (ARG)Keistimewaan pemain berjuluk La Pulga dalam menemukan peluang setingkat

lebih baik dari pada Luis Suarez, sebagai sesama top skorer kualifikasi PD zona

Conmebol, dengan torehan 10 gol. Messi juga menunjukkan beberapa

gerakan brilian nan cepat, hal itu dapat dilihat pada gol kedua

Argentina yang dicetak Aguero.

Messi Impikan Juara Dunia

Neymar Menginspirasi Kemenangan Brasil

BRAZIL 3-1 PORTUGAL

PARIS - Penyerang Robin van Persie mencetak dua gol saat Belanda lolos ke putaran final Piala Dunia 2014 Brazil melalui kemenangan 2-0 atas Andorra di Grup D pada Selasa (Rabu WIB).

Van Persie melepaskan tembakan mengejutkan dari luar kotak penalti pada menit ke-49 untuk mem-buka keunggulan Belanda - tim pertama dari Eropa yang mengamankan tempat di putaran final tahun depan - dan empat menit kemudian ia mencetak gol dengan memanfaatkan blunder pertahanan Andorra.

Kemenangan di Andorra-la-Velle melawan tuan rumah yang bermain bertahan membawa Belanda mengoleksi 22 angka dan tidak dapat dikejar lagi oleh para rivalnya di grup setelah Rumania kalah 0-2 di kandang sendiri dari Turki.

Ini merupakan kesepuluh kalinya Belanda lolos ke putaran final Piala Dunia. Mereka menjadi run-ner up pada 1974, 1978, dan di turnamen terakhir di Afrika Selatan pada 2010. (ant/dar)

ROMA - Juara Piala Dunia empat kali Ita-lia mengamankan satu tempat di putaran final 2014 di Brazil setelah bangkit dari tert-inggal satu gol untuk menang 2-1 atas Re-publik Ceko sekaligus menjuarai Grup B pada Selasa (Rabu WIB).

Tandukan Giorgio Chiellini dan eksekusi penalti Mario Balotelli pada awal babak ked-ua membatalkan gol pembuka yang dibuku-kan Libor Kozak pada menit ke-19 untuk tim tamu, dan membuat Italia mengoleksi 20 angka, unggul tujuh angka dari tim pering-kat kedua Bulgaria dengan dua pertandingan yang belum dimainkan.

Gol kemenangan yang dibukukan Ba-lotelli pada menit ke-54 menutup malam yang khas bagi sang penyerang, yang gagal memanfaatkan tiga peluang mudah pada ba-bak pertama dan beruntung hanya dihukum kartu kuning atas pelanggarannya terhadap

Tomas Sivok.Pasukan Ceko yang dilatih Michal Bilek

tidak beruntung karena tidak mampu men-dapatkan setidaknya satu angka saat mela-wan tim asuhan Cesare Prandelli, ketika malam mereka berakhir pahit saat Daniel Kolar diusir keluar lapangan akibat pelang-garannya terhadap Balotelli pada menit tera-khir pertandingan.

Hasil ini membuat Ceko tetap hanya mengumpulkan sembilan angka dan berada di ambang eliminasi. Mereka telah terpeleset ke peringkat keempat di bawah Denmark yang menang 1-0 atas Armenia dan men-goleksi 12 angka untuk unggul satu angka atas Bulgaria yang mengalahkan Malta 2-1.

Ceko harus memenangi dua pertandingan terakhir mereka, yakni saat bertandang ke Mal-ta dan Bulgaria bulan depan untuk menjaga peluang lolos ke fase play off. (ant/dar)

Italia Lolos ke Piala Dunia Setelah Kalahkan Ceko

ITALIA 2-1 REPUBLIK CEKO

BALAP MOBIL F1

ANDORRA 0-2 BELANDA

Dua Gol Van Persie Loloskan Belanda

INI BOLAKUBek Ceko Marek

Suchy berebut bola dengan

Penyerang Italia Mario Balotelli (kanan) pada

laga kualifikasi PD 2014 antara

Italia vs Ceko di Juventus

Stadium, Turin, Italia (10/9)

Nunez (18’)Santa Cruz (86’)

Messi (12’ Pen)Aguero (32’)Di Maria (50’)Messi (52’ Pen)Rodriguez (90’)

V

PENCETAK GOL

PEMAIN TERBAIK

BINTANG. Penyerang Belanda Robin Van Persie merayakan golnya bersama rekannya Sneijder.

ROMA - Felipe Massa mengumumkan melalui Twitter pada Selasa (Rabu WIB), bahwa dirinya tidak lagi membela Ferrari pada tahun depan. BBC belakangan mengklaim bahwa Kimi Rai-kkonen akan menggantikannya dan kembali ke tim yang ia ting-galkan pada 2009.

“Dari 2014, saya tidak lagi mengendarai Ferrari,” kata pria Brazil Massa pada akun Twitter resminya @Felipe1Massa.

“Saya ingin berterima kasih kepada tim untuk semua ke-menangan dan momen-momen hebat yang dialami bersama-sama.” “Terima kasih juga untuk istri saya dan seluruh keluarga saya, untuk para penggemar dan semua sponsor saya. Dari Anda semua, saya selalu mendapat dukungan hebat.” “Mulai seka-rang saya ingin berusaha sekeras mungkin dengan Ferrari untuk tujuh balapan tersisa.” Pembic-araan di paddock telah memanas selama beberapa pekan men-genai siapa yang akan menjadi pebalap kedua Ferrari pada ta-hun depan untuk mendampingi juara dunia dua kali Fernando Alonso.

BBC mengklaim bahwa telah terjadi kesepakatan pada Senin, di mana Raikkonen akan kembali ke tim di mana ia memenangi satu-satunya gelar dunianya.

Kesuksesannya pada 2007 menjadi terakhir kalinya Ferrari memenangi gelar dunia, setelah dua pebalap Inggris Jenson Button, di Brawn, dan Lewis Hamilton, di McLaren memenangi kejuaraan sebelum pebalap Red Bull Sebastian Vettel memulai dominasinya selama tiga tahun. (ant/dar)

Felipe Massa Tinggalkan Ferrari

AKU PERGI. Felipe Massa memutuskan untuk meninggalkan timnya Ferrari, namun masih akan tetap membalap di musim depan