e paper koran madura 3 september 2013

15
388 3 SEPTEMBER 2013 Koran Madura SELASA Oleh : Miqdad Husein Kolumnis, tinggal di Jakarta Cak Munali Ada sekitar 388 nama dalam daftar pe- milih di TPS 10, Desa Potoan Deja, Kecama- tan Palengaan, Pame- kasan, Madura, saat Pilgub Jatim 2013. Se- mua undangan untuk memilih sudah disebarkan panitia pe- mungutan suara. Sehari sebelumnya, panitia melalui masjid dan musholla juga mengumumkan tentang pelaksan- aan pemungutan suara. Seluruh upaya telah dilakukan agar pemilih mendata- ngi TPS. Namun, ternyata panitia yang ber- tugas hanya bisa menunggu. Tak ada kesibukan apalagi keramaian. Sampai batas waktu terakhir pemungutan su- ara, tak ada seorangpun penduduk yang namanya terdaftar datang. Lalu saat di- tutup dan usai istirahat, panitia mem- buka kotak suara. Alamak, ternyata hanya ada delapan lembar kertas suara. Dan selidik punya selidik, ternyata de- lapan kertas suara itu berasal dari tujuh orang anggota KPPS dan seorang saksi pasangan calon Gubernur Khofifah In- dar Parawang- sa-Herman S. Sumawiredja. Berarti di luar panitia, tak ada seorang- pun warga yang terdaftar di TPS itu da- tang memilih. Tentu ini terasa aneh dan tergolong luar biasa. Museum Muri mungkin per- lu mengkaji apakah ke- jadian di TPS ini layak masuk daftar se- bagai salah satu “rekor” Pilkada di selu- ruh Indonesia, bahkan mungkin pemilu di dunia. Hanya delapan orang yang hadir dari 388 daftar pemilih; itu pun yang delapan panitia dan saksi yang memang mau tak mau harus hadir. Jadi secara kualitatif sebenarnya yang hadir nol di TPS di Kabupaten Pamekasan itu. Sosialisasi sudah dilaksanakan de- ngan baik. Undangan memilih sudah. Pengumuman juga sudah. Apalagi? Mungkin hanya pengerahan massa yang tak dilakukan. Lalu, apa masalahnya? Menurut Bupati Pamekasan Achmad Syafii, sebagaimana dikutif berbagai media, tingginya warga yang tidak menggunakan hak pilih pada Pilgub Jatim, salah satunya dipicu faktor poli- tik uang. “Karena terbiasa mendapat uang, pada pemilihan kepala desa, yang sudah dianggap biasa, akhirnya ketika tidak ada uang, maka berdampak pada tingkat kehadiran pemilih,” kata Ach- mad Syafii. Mungkin benar, mungkin salah. Namun jika dicermati fenomena gol- put itu merata di seluruh Indonesia. Di Sumut, Jabar, Jatim dan berba- gai daerah lainnya, menggambarkan fenomena sama: tingkat partisipasi pemilih dalam kisaran 50 persen. Jadi yang terjadi di Pamekasan itu tidak spesial. Mungkin angkanya saja yang terasa luar biasa. Penulis sempat bertemu Staff Khusus Menko Polkam berbicara ten- tang rendahnya partisipasi pemilih. Ternyata memang merata dan sempat menghawatirkan fenomena itu akan terjadi pada Pileg dan Pilpres 2014 mendatang. Dan yang menarik, yang tergambar bukan karena dominan fak- tor uang. Yang menonjol lebih faktor apatisme politik ketika masyarakat merasa kehilangan harapan perbai- kan. “Tak ada manfaatnya memilih. Toh begitu-begitu saja,” begitu aroma yang lebih terasa. Apakah ini anatomi Golput sebagai produk kecerdasan politik, sikap apatis atau pragmatisme, seperti disebut Achmad Syafii? Belum je- las, memang. = g PAMANGGHI tingginya warga yang tidak menggunakan hak pilih pada Pilgub Jatim, salah satunya dipicu faktor politik uang Ke Dokter Kira-kira jam 10.00 Wib Matrawi pergi ke rumah sakit untuk periksa. Matrawi : Dok, saya punya penyakit lupa. Dokter : Sejak kapan? Matrawi : yaah Lupa dok Dokter: Kepala kamu pernah ter- bentur ya? Matrawi : Wah lupa juga dok! Ngmong-ngomong saya ngapain disini ya dok? Dokter: Goblok!!! Ia diperiksa kasus pelaksanaan pembangunan lanjutan venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau. “Banyak, ditanya banyak..,” kata Ange- lina saat sejumlah wartawan bertanya apakah Tim Penyidik KPK bertanya tentang keterlibatan Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto di Gedung KPK Jakarta, Senin, pukul 16:03 WIB. Mantan anggota DPR dari Partai Demokrat itu diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Rusli Zainal dalam kasus pelaksanaan pembangunan lanjutan venue PON XVIII Riau. Pada Rabu (21/8), Tim Penyidik KPK memeriksa Angelina sebagai saksi dalam kasus dugaan penerimaan hadiah dalam pembangunan Pusat Pendidikan, Pelati- han, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang untuk tersangka Anas Urbaningrum. Terkait kasus suap pembangunan PON XVIII Riau, KPK telah memeriksa Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novan- to, mantan Menteri Pemuda dan Olah- raga Andi Alifian Mallarangeng, Anggota DPR RI Komisi X Fraksi Partai Golkar Kahar Muzakir, dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Utut Adiyanto. Saat bersaksi pada 31 Januari, Setya membantah sejumlah kedatangan Rusli Zainal ke ruangan Fraksi Partai Golkar untuk membahas persiapan PON, mel- ainkan soal pertemuan acara temu kader Partai Golkar se-Indonesia. “Keterangan Pak Novanto sama persis dengan keterangan yang disampaikan di perkara Lukman Abbas, pertemuan itu bukan pertemuan anggaran, tapi undan- gan ke Pak Setya Novanto untuk menjadi pembicara di acara partai, dan belakan- gan diketahui dua staf yang ikut dalam pertemuan itu salah satunya Lukman Ab- bas,” kata pengacara Setya, Rudi Alfonso yang menemani Setya Novanto. Nama dua politisi Golkar yaitu Setya Novanto dan Kahar Muzakhir disebut terdakwa mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau, Lukman Ab- bas, dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pekanbaru. Lukman mengaku menyerahkan uang 1.050.000 dolar AS (sekitar Rp9 miliar) kepada Kahar Muzakhir sebagai lang- kah permintaan bantuan PON dari dana APBN Rp290 miliar. Sementara, Kahar Muzakir mengaku tidak mengetahui dugaan aliran dana proyek pembangunan venue PON XVIII Riau ke sejumlah anggota DPR. “Tidak ada urusan sama Setya Novanto ini. Uru- sannya dengan Rusli Zainal,” kata Kahar tentang keterlibatan Ketua Fraksi Partai Golkar itu. Rusli menjadi tersangka dalam tiga kasus yaitu pertama adalah kasus pembahasan Perda No 6 di provinsi Riau mengenai PON dengan sangkaan pasal 12 huruf a atau b atau pasal 5 ayat 1 atau pasal 11 Undang-undang No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat 1 ke-1 tentang penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji terkait kewajibannya. Kasus kedua, Rusli disangkakan sebagai orang yang memberikan hadiah kepada pejabat negara dalam pembuatan Perda No 6 dengan sangkaan pasal 12 pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau pasal 13 UU No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat 1 ke-1. Selanjutnya Rusli juga menjadi tersangka dalam kasus korupsi penerbitan Izin Usaha Pe- manfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) di Pelalawan Riau periode 2001-2006 de- ngan sangkaan pasal 2 ayat 1 atau pasal 3 Undang-undang No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat 1 ke-1. (ant/mam/ beth) JAKARTA- Terpidana kasus suap pembahasan anggaran di Ke- menterian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), Angelina Sondakh, sedikit bicara dan cenderung diam selepas diperiksa Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). SKANDAL HAMBALANG Angelina Sondakh “Sariawan” Setelah Diperiksa KPK “Kasus Kernel membuka mata rakyat Indonesia, kita tidak boleh membiarkan tata kelola migas yang menyimpang,” kata Kurtubi di Jakarta, Senin (2/9). Dia mengaku, pemerin- tah terlambat membangun ke- daulatan energi didalam negeri. Akibatnya, sumber-sumber en- ergi potensial dikuasai asing. “Seharusnya saat kita tahu bahwa tahun 2004 akan net importir, pemerintah men- gurangi konsumsi minyak lewat konversi minyak ke gas dengan cara memban- gun infrastruktur gas atau geotermal untuk listrik,” tu- tur dia. Malaysia, menurut dia, leb- ih konsisten membangun ke- tahanan energinya. Dia segera melakukan konversi dari minyak ke gas dengan tidak semuanya memakai minyak. Sebagian konsumsi dikonversi menjadi gas. Pada tahu 1980-an bahkan Petronas milik Malaysia sudah membangun Peninsular Gas Uti- lisation (PGU). “Dia menyiapkan konversi dari minyak ke gas pada tahun 1980-an. Malaysia sudah tahu bahwa minyak suatu saat akan habis,” jelas Kurtubi. Anehnya, Indonesia pada 2004 mengeluarkan PP 36 2004, sehingga untuk pertama kalinya melegalkan skema trading gas. Pada 2009 juga keluar pera- turan PPK BP Mi- gas No 29/2009 dan Per- m e n 03/2010. “Skema trading ini ujung-ujun- gnya adalah pemburu rente. Regulasi dibuat untuk mencover kepentingan terten- tu,” tegas Kurtubi. Sementara itu, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan mengaudit investigasi Badan Pelaksana Kegiatan Usa- ha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) yang kini berganti nama menjadi SKK Migas. “ BPK akan menindaklanjuti un- tuk audit investigasi soal BP Migas yang sekarang menjadi SKK Migas,” kata anggota VII BPK Bidang BUMN dan BP/SKK Migas Bahrullah Akbar, di Ja- karta, Senin (2/9). BPK akan merespons per- mintaan DPR dan sejumlah kalangan untuk mengaudit in- vestigasi BP Migas sejak kepem- impinan R Priyono hingga Rudi Rubiandini. Menurut dia, per- mintaan anggota DPR soal SKK Migas harus ditanggapi positif selama untuk kepentingan na- sional. Pengamat ekonomi Faisal Basri menyambut baik rencana BPK tersebut. Karena itu, dia mendesak pemerintah segera melakukan audit kinerja dan audit investigasi menyeluruh atas pengelolaan minyak dan gas (migas), dari hulu hingga hilir. Termasuk audit mata ran- tai bisnis bahan bakar minyak (BBM). Selama ini jelas dia, tak ada upaya serius untuk merefor- masi tata niaga impor BBM mau- pun pengaturan alokasi gas oleh SKK Migas. Pasalnya diduga kuat telah terjadi kongkalingkong. “Selama ini tidak ada inisi- atif dari pemerintah dan desa- kan dari DPR untuk mengaudit keterlibatan para calo minyak yang membuat harga pokok BBM lebih tinggi dari yang sepa- tutnya,” tegas Faisal. (gam/abd) Audit SKK Migas Hantu Pemain Trader JAKARTA- Pengamat perminyakan Kurtubi menilai kasus suap terhadap Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini merupakan pintu masuk menelanjangi sebagian permainan kotor yang di- lakukan dalam pengalokasian minyak dan kondensat bagian negara kepada pembeli/trader. Padahal dalam kasus alokasi gas banyak tercium bau tak sedap. JAKARTA- Tim Sukses Susilo Bambang Yudhoyono pada Pemi- lu Presiden 2004, mengaku tidak mengenal sosok Sengman Tjahya yang disebut-sebut masuk barisan sukarelawan SBY, sembilan ta- hun silam. Namun, Komisi Pemberan- tasan Korupsi (KPK) memastikan telah mencatat nama-na- ma yang disebut dan keluar dalam persi- dangan dugaan kasus korupsi impor daging sapi. “Kalau orang me- nyebut nama dalam proses itu, mestinya kan dia sebut itu waktu penyidikan, bukan pengdilan. Tapi bisa saya yakinkan semua proses itu pasti dicatat. Nanti pasti akan ada klarifikasi sejauh mana ini bergna untuk ungkap kasus-kasus selanjutnya, ini bisa berkembang, bisa nggak,” kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjo- janto, di Jakarta, Senin (2/9). Seperti diberitakan, nama Sengman Tjahya terungkap dalam persidangan Tipikor dengan ter- dakwa kasus suap impor daging sapi di Kementerian Pertanian Ahmad Fathanah saat putra Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Se- jahtera Ridwan Hakim memberi- kan kesaksian. Menurut Ridwan, Sengman adalah utusan Presiden SBY yang membawa uang Rp40 milar. Na- mun, dalam persidangan tidak terungkap siapa Sengman itu dan kaitannya dengan kepentingan SBY. Dalam kasus ini kata Bam- bang Widjojanto, pihaknya harus membuktikan per- an penyuapan dari setiap pihak yang disebut dan ter- bukti. Meskipun itu Bambang menyata- kan, adanya perny- ataan uang Rp40 miliar memang harus dibuktikan dan bisa menjadi ti- tik awal yang bagus untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Yang kita buktikan yang berapa miliar bos. Ini memang untuk pemeriksaan bagus,” kata Bambang. Sama dengan penyebutan Bunda Puteri di dalam persidan- gan, Bambang menduga bahwa penyidik ingin membuktikan bahwa pengaturan-pengaturan kebijakan dipengaruhi oleh cam- pur tangan orang lain yang memi- liki kekuasaan. “Ada oarng-orang gelap tapi pengaruhi ruang-ru- ang terang, itu kan bahaya. Itu namanya tidak transparan. Fokus kita disuap menyuap itu terbukti, yang lain itu nanti kila lihat pros- es perkembangannya,” kata Bam- bang. (gam/abd) SKANDAL IMPOR DAGING KPK Mencatat Nama Sengman dan Bunda Putri JAKARTA. Tersangka suap impor daging sapi, Ahmad Fathanah melempar bola ke Elda Devianne Adininigrat dan Rid- wan Hakim soal siapa sebenarn- ya Sengman Jahja dan Bunda Pu- tri. Fathanah menyebut, semua nama yang muncul berdasarkan pernyataan Elda saat menel- eponnya. “Itu masalah Ridwan. Justru itu muncul dari Ridwan. Coba ikuti persidangan saya, Elda juga menyampaikan ke saya dan Elizabeth,” kata Fathanah, saat ditanyai wartawan usai menjalani persidangan di Pen- gadilan Tipikor, Jakarta, Senin (2/9). Fathanah mengaku tidak pu- nya kewenangan menjelaskan siapa sebenarnya Sengman Jahja yang disebut sudah mengambil Rp40 miliar terkait bayar utang untuk Engkong (Hilmi Aminud- din). “Itu kan muncul ketika Elda merefer ke Ridwan, ada ini dan itu. Setiap Elda sampai- kan sesuatu ke saya, saya nggak ngerti, jadi iya-iya saja,” sam- bungnya. Pernyataan yang sama dika- takan Fathanah saat ditanya soal Bunda Putri. Dia mengaku tidak tahu siapa sebenarnya perem- puan yang disebut-sebut ber- nama Non Saputri, yang diduga sebagai istri kedua dari Direktur Jenderal Holtikultura di Kemen- tan RI. “Saya nggak tahu. Pak Dirjen saja baru sekali bertemu Pak Dirjen. Apalagi keluarga. Saya tidak tahu siapa Sengman, Basuki, Haji Susu,” tegasnya. (gam/abd) KONTROVERSI SOSOK SENGMAN Fathanah Cuci Tangan

Upload: koran-madura

Post on 28-Mar-2016

276 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 3 September 2013

SELASA 3 SEPTEMBER 2013 NO.0190 | TAHUN II 1

388

3 SEPTEMBER 2013

Koran Madura

SELASA

Oleh : Miqdad HuseinKolumnis, tinggal di Jakarta

Cak Munali

Ada sekitar 388 nama dalam daftar pe-milih di TPS 10, Desa Potoan Deja, Kecama-tan Palengaan, Pame-kasan, Madura, saat Pilgub Jatim 2013. Se-mua undangan untuk

memilih sudah disebarkan panitia pe-mungutan suara. Sehari sebelumnya, panitia melalui masjid dan musholla juga mengumumkan tentang pelaksan-aan pemungutan suara. Seluruh upaya telah dilakukan agar pemilih mendata-ngi TPS.

Namun, ternyata panitia yang ber-tugas hanya bisa menunggu. Tak ada kesibukan apalagi keramaian. Sampai batas waktu terakhir pemungutan su-ara, tak ada seorangpun penduduk yang namanya terdaftar datang. Lalu saat di-tutup dan usai istirahat, panitia mem-buka kotak suara. Alamak, ternyata hanya ada delapan lembar kertas suara. Dan selidik punya selidik, ternyata de-lapan kertas suara itu berasal dari tujuh orang anggota KPPS dan seorang saksi pasangan calon Gubernur Khofifah In-

dar Parawang-sa-Herman S. Sumawiredja. Berarti di luar panitia, tak ada seorang-pun warga yang terdaftar di TPS itu da-tang memilih.

Tentu ini terasa aneh dan tergolong luar biasa. Museum Muri mungkin per-lu mengkaji apakah ke-

jadian di TPS ini layak masuk daftar se-bagai salah satu “rekor” Pilkada di selu-ruh Indonesia, bahkan mungkin pemilu di dunia. Hanya delapan orang yang hadir dari 388 daftar pemilih; itu pun yang delapan panitia dan saksi yang memang mau tak mau harus hadir. Jadi secara kualitatif sebenarnya yang hadir nol di TPS di Kabupaten Pamekasan itu.

Sosialisasi sudah dilaksanakan de-ngan baik. Undangan memilih sudah. Pengumuman juga sudah. Apalagi? Mungkin hanya pengerahan massa yang tak dilakukan. Lalu, apa masalahnya? Menurut Bupati Pamekasan Achmad Syafii, sebagaimana dikutif berbagai media, tingginya warga yang tidak menggunakan hak pilih pada Pilgub Jatim, salah satunya dipicu faktor poli-tik uang. “Karena terbiasa mendapat uang, pada pemilihan kepala desa, yang sudah dianggap biasa, akhirnya ketika tidak ada uang, maka berdampak pada tingkat kehadiran pemilih,” kata Ach-mad Syafii.

Mungkin benar, mungkin salah. Namun jika dicermati fenomena gol-put itu merata di seluruh Indonesia. Di Sumut, Jabar, Jatim dan berba-gai daerah lainnya, menggambarkan fenomena sama: tingkat partisipasi pemilih dalam kisaran 50 persen. Jadi yang terjadi di Pamekasan itu tidak spesial. Mungkin angkanya saja yang terasa luar biasa.

Penulis sempat bertemu Staff Khusus Menko Polkam berbicara ten-tang rendahnya partisipasi pemilih. Ternyata memang merata dan sempat menghawatirkan fenomena itu akan terjadi pada Pileg dan Pilpres 2014 mendatang. Dan yang menarik, yang tergambar bukan karena dominan fak-tor uang. Yang menonjol lebih faktor apatisme politik ketika masyarakat merasa kehilangan harapan perbai-kan. “Tak ada manfaatnya memilih. Toh begitu-begitu saja,” begitu aroma yang lebih terasa.

Apakah ini anatomi Golput sebagai produk kecerdasan politik, sikap apatis

atau pragmatisme, seperti disebut Achmad Syafii? Belum je-

las, memang. =

g PAMANGGHI

tingginya warga

yang tidak menggunakan hak pilih pada Pilgub Jatim, salah satunya dipicu faktor politik uang

Ke DokterKira-kira jam 10.00 Wib Matrawi

pergi ke rumah sakit untuk periksa. Matrawi : Dok, saya punya penyakit

lupa.Dokter : Sejak kapan?Matrawi : yaah Lupa dokDokter: Kepala kamu pernah ter-

bentur ya?Matrawi : Wah lupa juga dok!

Ngmong-ngomong saya ngapain disini ya dok?

Dokter: Goblok!!!

Ia diperiksa kasus pelaksanaan pembangunan lanjutan venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau. “Banyak, ditanya banyak..,” kata Ange-lina saat sejumlah wartawan bertanya apakah Tim Penyidik KPK bertanya tentang keterlibatan Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto di Gedung KPK Jakarta, Senin, pukul 16:03 WIB.

Mantan anggota DPR dari Partai Demokrat itu diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Rusli Zainal dalam kasus pelaksanaan pembangunan lanjutan venue PON XVIII Riau.

Pada Rabu (21/8), Tim Penyidik KPK memeriksa Angelina sebagai saksi dalam kasus dugaan penerimaan hadiah dalam pembangunan Pusat Pendidikan, Pelati-han, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang untuk tersangka Anas Urbaningrum.

Terkait kasus suap pembangunan PON XVIII Riau, KPK telah memeriksa Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novan-to, mantan Menteri Pemuda dan Olah-raga Andi Alifian Mallarangeng, Anggota DPR RI Komisi X Fraksi Partai Golkar Kahar Muzakir, dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Utut Adiyanto.

Saat bersaksi pada 31 Januari, Setya membantah sejumlah kedatangan Rusli Zainal ke ruangan Fraksi Partai Golkar untuk membahas persiapan PON, mel-

ainkan soal pertemuan acara temu kader Partai Golkar se-Indonesia.

“Keterangan Pak Novanto sama persis dengan keterangan yang disampaikan di perkara Lukman Abbas, pertemuan itu bukan pertemuan anggaran, tapi undan-gan ke Pak Setya Novanto untuk menjadi pembicara di acara partai, dan belakan-gan diketahui dua staf yang ikut dalam pertemuan itu salah satunya Lukman Ab-bas,” kata pengacara Setya, Rudi Alfonso yang menemani Setya Novanto.

Nama dua politisi Golkar yaitu Setya Novanto dan Kahar Muzakhir disebut terdakwa mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau, Lukman Ab-bas, dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pekanbaru.

Lukman mengaku menyerahkan uang 1.050.000 dolar AS (sekitar Rp9 miliar) kepada Kahar Muzakhir sebagai lang-kah permintaan bantuan PON dari dana APBN Rp290 miliar.

Sementara, Kahar Muzakir mengaku tidak mengetahui dugaan aliran dana proyek pembangunan venue PON XVIII Riau ke sejumlah anggota DPR. “Tidak ada urusan sama Setya Novanto ini. Uru-sannya dengan Rusli Zainal,” kata Kahar tentang keterlibatan Ketua Fraksi Partai Golkar itu.

Rusli menjadi tersangka dalam tiga kasus yaitu pertama adalah kasus

pembahasan Perda No 6 di provinsi Riau mengenai PON dengan sangkaan pasal 12 huruf a atau b atau pasal 5 ayat 1 atau pasal 11 Undang-undang No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat 1 ke-1 tentang penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji terkait kewajibannya.

Kasus kedua, Rusli disangkakan sebagai orang yang memberikan hadiah kepada pejabat negara dalam pembuatan Perda No 6 dengan sangkaan pasal 12 pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau pasal 13 UU No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat 1 ke-1.

Selanjutnya Rusli juga menjadi tersangka dalam kasus korupsi penerbitan Izin Usaha Pe-manfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) di Pelalawan Riau periode 2001-2006 de-ngan sangkaan pasal 2 ayat 1 atau pasal 3 Undang-undang No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat 1 ke-1. (ant/mam/beth)

JAKARTA- Terpidana kasus suap pembahasan anggaran di Ke-menterian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), Angelina Sondakh, sedikit bicara dan cenderung diam selepas diperiksa Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

SKANDAL HAMBALANG

Angelina Sondakh “Sariawan” Setelah Diperiksa KPK

“Kasus Kernel membuka mata rakyat Indonesia, kita tidak boleh membiarkan tata kelola migas yang menyimpang,” kata Kurtubi di Jakarta, Senin (2/9).

Dia mengaku, pemerin-tah terlambat membangun ke-daulatan energi didalam negeri. Akibatnya, sumber-sumber en-ergi potensial dikuasai asing. “Seharusnya saat kita tahu bahwa tahun 2004 akan net importir, pemerintah men-gurangi konsumsi minyak lewat konversi minyak ke gas dengan cara memban-gun infrastruktur gas atau geotermal untuk listrik,” tu-tur dia.

Malaysia, menurut dia, leb-ih konsisten membangun ke-tahanan energinya. Dia segera melakukan konversi dari minyak ke gas dengan tidak semuanya memakai minyak. Sebagian konsumsi dikonversi menjadi gas. Pada tahu 1980-an bahkan Petronas milik Malaysia sudah membangun Peninsular Gas Uti-lisation (PGU). “Dia menyiapkan

konversi dari minyak ke gas pada tahun 1980-an. Malaysia sudah tahu bahwa minyak suatu saat akan habis,” jelas Kurtubi.

Anehnya, Indonesia pada 2004 mengeluarkan PP 36 2004, sehingga untuk pertama kalinya melegalkan skema trading gas.

Pada 2009 juga keluar pera-

turan PPK BP Mi-gas No 29/2009 dan Per-m e n 03/2010.

“ S k e m a trading ini

u jung-ujun-gnya adalah pemburu

rente. Regulasi dibuat untuk mencover kepentingan terten-tu,” tegas Kurtubi.

Sementara itu, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan mengaudit investigasi Badan Pelaksana Kegiatan Usa-ha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) yang kini berganti

nama menjadi SKK Migas. “ BPK akan menindaklanjuti un-tuk audit investigasi soal BP Migas yang sekarang menjadi SKK Migas,” kata anggota VII BPK Bidang BUMN dan BP/SKK Migas Bahrullah Akbar, di Ja-karta, Senin (2/9).

BPK akan merespons per-mintaan DPR dan sejumlah kalangan untuk mengaudit in-vestigasi BP Migas sejak kepem-impinan R Priyono hingga Rudi Rubiandini. Menurut dia, per-mintaan anggota DPR soal SKK Migas harus ditanggapi positif selama untuk kepentingan na-sional.

Pengamat ekonomi Faisal Basri menyambut baik rencana BPK tersebut. Karena itu, dia mendesak pemerintah segera melakukan audit kinerja dan audit investigasi menyeluruh atas pengelolaan minyak dan gas (migas), dari hulu hingga hilir. Termasuk audit mata ran-tai bisnis bahan bakar minyak (BBM). Selama ini jelas dia, tak ada upaya serius untuk merefor-masi tata niaga impor BBM mau-pun pengaturan alokasi gas oleh SKK Migas. Pasalnya diduga kuat telah terjadi kongkalingkong.

“Selama ini tidak ada inisi-atif dari pemerintah dan desa-kan dari DPR untuk mengaudit keterlibatan para calo minyak yang membuat harga pokok BBM lebih tinggi dari yang sepa-tutnya,” tegas Faisal. (gam/abd)

Audit SKK Migas Hantu Pemain Trader

JAKARTA- Pengamat perminyakan Kurtubi menilai kasus suap terhadap Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini merupakan pintu masuk menelanjangi sebagian permainan kotor yang di-lakukan dalam pengalokasian minyak dan kondensat bagian negara kepada pembeli/trader. Padahal dalam kasus alokasi gas banyak tercium bau tak sedap.

JAKARTA- Tim Sukses Susilo Bambang Yudhoyono pada Pemi-lu Presiden 2004, mengaku tidak mengenal sosok Sengman Tjahya yang disebut-sebut masuk barisan sukarelawan SBY, sembilan ta-hun silam. Namun, Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) memastikan telah mencatat nama-na-ma yang disebut dan keluar dalam persi-dangan dugaan kasus korupsi impor daging sapi.

“Kalau orang me-nyebut nama dalam proses itu, mestinya kan dia sebut itu waktu penyidikan, bukan pengdilan. Tapi bisa saya yakinkan semua proses itu pasti dicatat. Nanti pasti akan ada klarifikasi sejauh mana ini bergna untuk ungkap kasus-kasus selanjutnya, ini bisa berkembang, bisa nggak,” kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjo-janto, di Jakarta, Senin (2/9).

Seperti diberitakan, nama Sengman Tjahya terungkap dalam persidangan Tipikor dengan ter-dakwa kasus suap impor daging sapi di Kementerian Pertanian Ahmad Fathanah saat putra Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Se-jahtera Ridwan Hakim memberi-kan kesaksian.

Menurut Ridwan, Sengman adalah utusan Presiden SBY yang

membawa uang Rp40 milar. Na-mun, dalam persidangan tidak terungkap siapa Sengman itu dan kaitannya dengan kepentingan SBY.

Dalam kasus ini kata Bam-bang Widjojanto, pihaknya harus membuktikan per-an penyuapan dari setiap pihak yang disebut dan ter-bukti. Meskipun itu Bambang menyata-kan, adanya perny-ataan uang Rp40 miliar memang harus dibuktikan dan bisa menjadi ti-tik awal yang bagus untuk melakukan pemeriksaan lebih

lanjut. “Yang kita buktikan yang berapa miliar bos. Ini memang untuk pemeriksaan bagus,” kata Bambang.

Sama dengan penyebutan Bunda Puteri di dalam persidan-gan, Bambang menduga bahwa penyidik ingin membuktikan bahwa pengaturan-pengaturan kebijakan dipengaruhi oleh cam-pur tangan orang lain yang memi-liki kekuasaan. “Ada oarng-orang gelap tapi pengaruhi ruang-ru-ang terang, itu kan bahaya. Itu namanya tidak transparan. Fokus kita disuap menyuap itu terbukti, yang lain itu nanti kila lihat pros-es perkembangannya,” kata Bam-bang. (gam/abd)

SKANDAL IMPOR DAGING

KPK Mencatat Nama Sengman dan Bunda Putri

JAKARTA. Tersangka suap impor daging sapi, Ahmad Fathanah melempar bola ke Elda Devianne Adininigrat dan Rid-wan Hakim soal siapa sebenarn-ya Sengman Jahja dan Bunda Pu-tri. Fathanah menyebut, semua nama yang muncul berdasarkan pernyataan Elda saat menel-eponnya. “Itu masalah Ridwan. Justru itu muncul dari Ridwan. Coba ikuti persidangan saya, Elda juga menyampaikan ke saya dan Elizabeth,” kata Fathanah, saat ditanyai wartawan usai menjalani persidangan di Pen-gadilan Tipikor, Jakarta, Senin (2/9).

Fathanah mengaku tidak pu-nya kewenangan menjelaskan siapa sebenarnya Sengman Jahja yang disebut sudah mengambil

Rp40 miliar terkait bayar utang untuk Engkong (Hilmi Aminud-din). “Itu kan muncul ketika Elda merefer ke Ridwan, ada ini dan itu. Setiap Elda sampai-kan sesuatu ke saya, saya nggak ngerti, jadi iya-iya saja,” sam-bungnya.

Pernyataan yang sama dika-takan Fathanah saat ditanya soal Bunda Putri. Dia mengaku tidak tahu siapa sebenarnya perem-puan yang disebut-sebut ber-nama Non Saputri, yang diduga sebagai istri kedua dari Direktur Jenderal Holtikultura di Kemen-tan RI. “Saya nggak tahu. Pak Dirjen saja baru sekali bertemu Pak Dirjen. Apalagi keluarga. Saya tidak tahu siapa Sengman, Basuki, Haji Susu,” tegasnya. (gam/abd)

KONTROVERSI SOSOK SENGMAN

Fathanah Cuci Tangan

Page 2: e Paper Koran Madura 3 September 2013

SELASA 3 SEPTEMBER 2013 NO. 0190 | TAHUN II2

Kasi Intel Kejari Sumenep I Nyoman Suji Agutina Ary-atama menjelaskan, setelah menerima laporan dugaan honor yang tidak dibayar, pihaknya langsung bergerak mengumpulkan sejumlah data untuk memperjelas pengusutan honor yang tidak dibayar itu. ”Salah satunya, kami akan meminta keteran-gan kepada pihak kankeme-nag,” katanya.

Menurut Jaksa asal Bali ini, keterangan Kankeme-nag sangat dibutuhkan terkait dengan ketersedian dana itu, khususnya sejak medio 2010 sampai seka-rang. ”Mereka tidak dibayar apa karena tidak ada dan-anya, atau ada dananya tapi sengaja tidak dibayar. Ini Kankemenag yang banyak tahu,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, se-belum melangkah lebih jauh tentu saja data harus akurat dan valid terlebih dahulu.

Baru dari itu pihaknya bisa menyimpulkan kasus itu bisa masuk ke penyelidikan atau tidak. ”Setelah datanya sudah lengkap sudah bisa diketahui ada unsur pidana atau tidak,” ujarnya.

Pihaknya memastikan akan mengusut kasus ini secara profesional dan objek-tif. Sehingga, dari kasus ini tidak ada yang dikorbankan. ”Ini juga menyangkut nasib orang, makanya kami perlu hati-hati untuk mengusut. Intinya, kami tetap akan me-mublikasikan hasil dari pul-data pulbaket (pengumpulan data dan bahan keterangan,. Red) nanti,” tuturnya.

Lebih lanjut I Nyoman mengungkapkan, disamping meminta data dan keter-angan dari kankemenag, pihaknya juga mengumpul-kan data dari sumber lain. Yakni, dari sejumlah pihak yang diduga mengetahui akan honor penghulu itu.

”Itu dilakukan untuk akur-asi data. Sehingga, hasilnya maksimal,” tukasnya.

Sementara itu, Pengamat Hukum Sumenep A. Novel menjelaskan, pihaknya juga sudah menerima laporan dugaan honor penghulu yang tidak dibayar. Untuk itu, pihaknya meminta kejak-saan untuk mengusut secara

tuntas. ”Hendaknya kejari mengusut secara objektif, jangan sampai ada main mata,” ujarnya.

Dia menuturkan, pihaknya menerima sejum-lah surat pernyataan dari penghulu. Apabila, betul ada dananya namun tidak dibayar, jelas ada indikasi kuat yang mengarah ke tin-dak pidana korupsi (tipikor). ”Kalau ada dananya, kan berarti dana itu mengen-dap. Ada indikasi korupsi di dalamnya,” tuturnya.

Bahkan, terang dia, pihaknya berharap kasus itu hendaknya segera masuk ke penyelidikan dan peny-idikan. Sehingga, hak-hak para penghulu di Sumenep lagi “dirampas”. ”Kami ingin segera ada penyelesaian kasus ini. Bahkan, kalu perlu sampai pada penuntutan,” tukasnya.

Kejari Sumenep mel-akukan pengusutan dugaan honor penghulu yang tidak dibayar. Honor yang tidak dibayar itu diperkirakan sejak 2010 hingga saat ini. Padahal, sebelum 2010 penghulu masih menerima honor. Masing-masing penghulu mendapatkan Rp 150 ribu, dengan system via rekening. (yat)

Kejari Sumenep melakukan pengusutan

dugaan honor penghulu yang

tidak dibayar. Honor yang tidak dibayar

itu diperkirakan sejak 2010

hingga saat ini. Padahal, sebelum

2010 penghulu masih menerima honor. Masing-

masing penghulu mendapatkan Rp 150 ribu, dengan

sistem via rekening.

SUMENEP

SEGERA PROMOSIKAN BISNIS ANDA HUBUNGI:

SUMENEP : 081939363544 (HOSNAN)PAMEKASAN : 087850600243 (MUSLIM)SAMPANG : 087775094464 (ULUM)BANGKALAN : 087750670878 (RIDWAN) SURABAYA : 081233828338 (NITA)

Iklan Bisnis, Iklan Baris Bergambar

Rp. 350.000PERBULAN

Satu Hat i untuk Bangsa

RABU 17 JULI 2013 NO.0161 | TAHUN II 1

Kalah

17 JULI 2013

Koran Madura

RABU Harga Eceran Rp 3.500,- Langganan Rp 70.000,-

Oleh : Benazir NafilahKolumnis, tinggal di Sumenep

Cak Munali

Bersyukur dengan apa yang ada pada diri, memang sulit. Teruta-ma terkait keberadaan fisik. Selalu saja ada rasa tak puas, merasa kurang ini, kurang itu dan sebagainya. Ini

terutama dirasakan oleh mereka yang merasa penampilan fisik di atas segalan-ya. Menganggap orang lain, hanya akan tertarik pada penampilan fisik.

Perasaan itu, makin mengemuka ter-utama bila yang bersangkutan seorang selebrity, yang mengandalkan penampi-lan permukaan fisik. Bukan pada kualitas kemampuan pada bidang yang ditekuni. Seorang penyanyi, yang suaranya pas-pasan, paling mudah terjebak ketakpua-san fisik. Maklum saja, ia ingin penonton lebih memperhatikan fisiknya ketim-bang suaranya, yang memang kurang memadai.

Yang ironis lagi, banyak artis yang penampilan fisiknya sebenarnya oke, tetap merasa kurang puas. Ini terkait tak hanya karena memang itu tadi, ket-akmampuan pada bidang yang ditekuni, juga pada rasa percaya diri yang ren-dah. Selalu merasa dirinya kurang dan

kurang.Lalu ber-

bagai cara d i t e m p u h . Melalui sun-tik, bedah dan s e j e n i s n y a . Hasilnya? Me-mang bertam-bah mancung. Bibir kadang b e r t a m b a h tebal. Pokokn-

ya, bertambah. Termasuk dada, bertam-bah berisi.

Yang jadi masalah, apakah pertam-bahan itu membuat penampilan fisik seseorang bertambah oke? Karena men-yangkut pandangan, jelas terkait selera. Namun di sini, yang mengemuka bi-asanya terkait proporsi. Ketepatan dan kesesuaian.

Mungkin bertambah mancung, tapi apa memang pas dengan postur wajah dia? Belum tentu. Dan sejujurnya, ban-yak artis di negeri ini, yang merobah bentuk fisiknya, hampir semuanya tern-yata justru makin terlihat lucu. Aneh. Seperti menempatkan barang bukan pada tempatnya. Saya sengaja menyebut aneh, untuk menghaluskan dari menye-but tambah buruk. Karena nyatanya me-mang menjadi lebih buruk.

Ini belum terkait jangka panjang, yang kadang berakibat maaf, makin tak karuan. Tak usah dibandingkan de-ngan artis Korea Hang Mioku, yang ka-rena kecanduan suntik silikon akhirnya wajahnya rusak parah. Banyak mereka yang operasi plastik, suntik silikon, tak berapa lama kemudian memperlihatkan penampilan yang tak lagi jelas bentukn-ya.

Bagi mereka yang berpikir jernih, yang mempermak fisik itu memang tera-sa aneh. Lha, kadang ketika ada benda asing pada gigi, yang memang diper-lukan karena ompong misalnya, terasa kurang nyaman, apalagi yang masuk ke tubuh dalam bentuk silikon dan sejenis-nya.

Sampai saat ini maaf- mungkin saya salah- tak ada manusia yang dipermak wajahnya menjadi lebih baik. Selalu leb-ih buruk. Kalau tidak saat ini, pada masa-masa mendatang. Alam memang tak bisa ditentang!

Jadi, terkait fisik, ketakmampuan bersyukur, serta cara pandang yang melihat penampilan hanya fisik, sering membuat seseorang merasa lebih pintar dari Tuhan. Tuhan dianggap kalah pintar

dalam membentuk fisik manusia. Dan ternyata, anggapan

manusia itu terbukti. Ya terbukti salah! =

g PAMANGGHI

Tuhan dianggap kalah pintar

dalam membentuk

fisik manusia

Video PanasMatrawi, seorang anggota dewan

yang ingin nyalon lagi pada Pileg 2014 nanti, suatu hari diancam seseorang perempuan berinisial W lewat tel-epon. W adalah sejawatnya di gedung parlemen.

W: “Masih ingat sama aku?”Matrawi: (mengingat-ingat) “Ya,

ada apa?”W: “Kalau ingin selamat, transfer

uang Rp. 2 M ke rekeningku, maka ra-hasia kita berdua akan aman,”

Matrawi: (kaget) “Emangnya apa rahasia kita?”

W: “Kita pernah tidur bersama! Aku tetap menyimpan videonya.”

Matrawi: “Dimana?”W: “Saat rapat paripurna…”Matrawi: !!!

Jadwal

1434 HMaghrib Isya Imsak Subuh

*Untuk Surabaya dan sekitarnya

17:29 18:43 04:12 04:22

ant/yusran uccang

MENUNGGU BUKA DI PANTAI LOSARI Matahari terbenam dibalik masjid di Pantai Losari Makassar, Sulsel, Selasa (16/7). Sebagian besar warga Makassar menunggu saat berbuka puasa di tempat-tempat wisata bersama keluarga sambil meninkmati matahari tenggelam (sunset).

JAKARTA- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menocopt Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Martono dari jabatannya. Pencopotan ini terkait pembangkangan yang dilakukannya terhadap perintah DPP Golkar.

“Sudah dicopot karena tidak melak-sanakan kebijakan partai tentang DCS dan itu artinya masalah loyalitas,” kata Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, di Jakarta, Selasa (16/7)

Menurut Idrus, Martono malah me-nantang DPP Partai Golkar agar meno-naktifkan dirinya terkait penetapan DCS. Padahal penyusunan DCS harus berkoor-dinasi dengan tingkat di atasnya. Dalam hal ini untuk Ketua DPD Jatim harus berkoordinasi dengan DPP Partai Golkar. “Dia menyerahkan DCS kemudian ada perubahan satu atau dua, dia tidak mau melaksanakan itu. Dia malah mengatakan silakan nonaktifkan saya dulu baru dilak-sanakan,” tambahnya.

Lebih jauh kata Idrus, DPP Golkar bek-

erja berdasarkan aturan. Karena itu, tidak boleh ada kader yang membangkang. “Kan ada aturan kita bahwa kebijakan partai yang diambil harus diamankan dan di-laksanakan. Dia melakukan pembangkan-gan,” ucapnya

Diakui mantan Ketua KNPI ini, DPP Partai Golkar sudah menunjuk pelaksana tugas Ketua DPD Golkar Jatim. “Pelaksana tugas sudah ditunjuk yaitu Pak Zainud-din Amali. Dia ketua DPP Golkar bidang pemenangan Pemilu Jawa III,” tegasnya

Ditempat terpisah, Sekretaris DPD Partai Golkar Jatim Gesang Budiarso tak membantah kabar pemecatan Martono tersebut. Hanya saja pihaknya belum me-nerima salinan surat DPP tersebut. “Tadi malam suratnya diantarkan kurir dan di-terima langsung oleh Pak Martono. Jadi saya belum tahu, konsideran alasan per-gantian tersebut karena apa, apakah mun-dur ataukah dimundurkan?,” paparnya

Menurut Gesang, DPD Golkar Jatim akan menggelar rapat harian di Kantor DPD Golkar Jatim, Jalan A Yani Surabaya, sekitar pukul 17.00, Rabu (17/7). “Nah, dalam rapat itulah nanti akan diketahui alasan pasti, mengapa Pak Martono di-ganti,” ucapnya

Sedangkan Ketua DPD Golkar Jatim, Martono mengakui DPP Partai Golkar menonaktifkan dirinya dari jabatan Ketua DPD Golkar Jatim. “Ya memang saya di-nonaktifkan. Dan surat SK-nya dari DPP sudah saya terima menjelang subuh tadi pagi,” ucapnya.

Namun, Martono membantah keras pencopotannya terkait Pilgub Jatim. “Ini tidak ada kaitannya dengan Pilgub. Ini kaitannya dengan pencalegan,” tegasnya.

Yang jelas pencopotan Martono me-mang terkait DCS di Jawa Timur yang berlangsung sengit. “Pedoman rekruit-men sudah jelas, sekaligus dipakai sebagai pedoman tentang prioritas. Jadi sudah ada alat ukurnya dalam menyusun DCS,” pa-parnya.

Namun, ketika DCS sudah disusun, pihak DPP meminta dirubah. Perubahan DCS dari DPP diterima Golkar Jatim 1 hari menjelang penyerahan ke KPU. Peru-bahan tersebut hanya pada penempatan DCS DPRD Jatim dari dapil Bojonegoro. Sebelumnya Sudiyati dari nomor urut 1, dirubah Fredy (sebelumnya nomor urut 2). “Kan nggak mudah merubah DCS. Penyu-sunannya membutuhkan tenaga ekstra,” pungkasnya. (gam/cea)

Ical Nonaktifkan Ketua DPD Golkar Jatim

PENYELUNDUPAN

Polisi Amankan Puluhan Ton Bawang Merah JAMBI - Anggota Kepolisian Sektor Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, mengamankan puluhan ton bawang merah tak ber-tuan dari sebuah kapal motor yang tengah bersandar di Desa Majelis Hidayah, Kecamatan Kuala Jambi.

Kapolsek Kuala Jambi Iptu Yawan Feri-yandi ketika dikonfirmasi, Selasa, membe-narkan adanya puluhan ton bawang merah yang diamankan polisi pada Senin (15/7).

“Saat kami tiba di lokasi, tidak satupun pihak yang bertanggung jawab atas kepe-milikan bawang merah tersebut. Yang ada hanya beberapa buruh yang ditugaskan un-tuk mengangkut barang dari kapal ke mobil truk,” katanya.

Ia mengatakan, awak kapal yang mem-bawa bawang tersebut diduga melarikan diri saat melihat polisi datang ke lokasi.

Bawang merah yang diamankan terse-but dikemas dalam sebuah karung kemasan dengan berat 10 Kg, kemudian setiap lima karung kemasan 10 Kg tersebut, disatukan dalam karung yang ukurannya lebih besar lagi.

Ketika ditanya, Yawan belum bisa me-mastikan jumlah bawang merah yang dia-mankan. Selain menyita bawang, pihaknya juga mengamankan satu unit kapal motor dan satu unit mobil truk.

Kasus ini akan dilimpahkan ke Polres Tanjabtim untuk diproses lebih lanjut, tambahnya.

Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang be-rada di pantai timur Provinsi Jambi selama ini dikenal sebagai pintu masuknya barang-barang ilegal.

Di dua kabupaten tersebut banyak terdapat pelabuhan kecil atau pelabuhan tikus yang cukup sulit dipantau mengingat lokasinya yang terpencil dan cukup jauh.

Selain bawang, di dua daerah tersebut polisi juga sering mengamankan gula putih, telepon genggam dan minuman kaleng yang masuk secara ilegal. (ant/bang/beth)

“Sesaat setelah menemn-bak orang ke empat di dekat kamar mandi, saya sempat gemetar dan syok, sampai ke-mudian saya merasa ada yang menepuk pundak saya dan menarik ke luar ruangan sel,” kata Ucok di Pengadilan Mi-liter II-11 Yogyakarta, Selasa.

Pengakuan tersebut disampaikan Ucok ketika menjadi saksi pada sidang lanjutan kasus penyeran-gan Lapas Cebongan pada berkas dua dengan lima ter-dakwa yakni Sertu Tri Ju-wanto, Sertu Anjar Rohman-to, Sertu Martinus Roberto,

Sertu Suprapto, dan Sertu Hermawan Siswoyo.

Menurut dia, sebelumnya tidak pernah terpikir olehn-ya untuk menembak para tersangka pengeroyokan terhadap anggota Kopassus Sertu Heru Santosa di Hu-gos Cafe hingga meninggal dunia.

“Saya ke Yogyakarta un-tuk mencari kelompok Marcel yang telah membacok Sertu Sriyono, saya hanya bermak-sud membalaskan dendam. Saya hanya akan memberi

pelajaran dan menghajarnya,” kata Ucok.

Namun, setelah berputar-putar Yogyakarta dan tidak menemukan kelompok Marcel, Ucok saat istirahat di dekat UTY mendapat informasi bah-wa kelompok Dicky Cs yang mengeroyok Sertu Heru San-tosa sudah dipindahkan ke Lapas Cebongan.

Dari situlah kemudian penembakan di lapas cebon-gan itu bermula dan meny-eretnya ke meja hijau. (ant/vic/beth)

KASUS LAPAS CEBONGAN

Ucok Mengaku Syok Usai Tembak Tahanan

ant/sigid kurniawan

SIDANG LANJUTAN BERKAS DUA. Anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan Kartasura, Serda Ucok Tigor Simbolon memberikan kesaksian dalam sidang berkas 2 di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta, Bantul, Yogyakarta, Selasa (16/7). Kanan- Lima anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan Kartasura terdakwa kasus Lapas Cebongan mendengarkan kesaksian dari Serda Sugeng Sumaryanto.

YOGYAKARTA- Eksekutor kasus penyerangan Lem-baga Pemasyarakatan Kelas IIB Cebongan Sleman, Serda Ucok Tigor Simbolon mengaku sempat syok seusai menembak empat tahanan titipan Polda Dae-rah Istimewa Yogyakarta.

Kajari akan Memanggil Kankemenag

SUMENEP - Kepolisian Sektor Batu Putih, Sumenep, Jawa Timur, masih menyelidi-ki kasus kebakaran lima toko di Pasar Labang Duwa’.

“Hingga sekarang kami baru bisa memeriksa seorang saksi, yakni seorang pedagang yang tokonya terbakar. Kasus ini masih dalam proses penye-lidikan,” kata Kepala Kepoli-sian Sektor Batu Putih Iptu Moh Fandi di Sumenep, Senin (2/9).

Pada Senin pagi, salah satu toko di Pasar Labang Duwa’ terbakar dan selanjutnya mer-embet ke empat toko lainnya.

“Kami belum berani me-nyimpulkan secara pasti asal-muasal api yang berkobar di lima toko yang terbakar itu,” ujarnya.

Namun, kata dia, informasi yang dihimpun di lapangan, ada salah seorang pemilik toko yang menyalakan lilin guna menerangi tokonya, karena pagi itu terjadi pemadaman listrik di Batu Putih.

Diduga, api di lilin tersebut menyambar gas dari tabung elpiji isi tiga kilogram yang di-duga bocor.

“Semuanya masih dalam penyelidikan. Dari olah tem-

pat kejadian perkara (TKP), kami memang menemukan tabung elpiji isi tiga kilogram di lokasi kejadian,” ucapnya.

Ia juga mengemukakan, pihaknya membawa sejum-lah barang bukti dari lokasi kebakaran, di antaranya satu tabung elpiji isi tiga kilogram dan potongan kayu sisa puing dari toko yang terbakar.

“Untuk kerugian material dari kasus kebakaran di lima toko tersebut, kami belum mengetahuinya secara pasti, karena para pemilik toko itu belum diperiksa semuanya,” katanya. (ant/mk)

SUMENEP – Kepolisian Resor Sumenep telah men-etapkan tiga tersangka atas insiden perkelahian Sabtu (31/8) siang, di Desa Erra-bu Kecamatan Bluto. Polisi telah melakukan penyidikan dengan menghadirkan be-berapa saksi atas perkelahian yang melibatkan warga Desa Moncek Timur Kecamatan Lenteng dengan Desa Errabu Kecamatan Bluto.

”Kami telah mendata-ngkan tiga saksi. Hasilnya, sudah ada tiga orang yang diduga terlibat dalam aksi pembacokan itu,” kata Kapol-res Sumenep AKBP Marjoko, Senin (2/9).

Namun, Kapolres masih

belum bisa mengungkapkan tiga nama tersebut. Marjoko hanya berjanji tidak akan main mata dalam mengusut persoalan yang dinilai cukup meresahkan dua desa terse-but. ”Karena perbuatan itu termasuk ke ranah pidana, maka kami tidak akan main-main,” terangnya.

Tiga tersangka tersebut sampai Senin belum ditang-kap. Polisi merasa kesu-litan untuk menangkap ketiga orang tersebut, walaupun telah ditetapkan menjadi ter-sangka. ”Sekarang pelakuknya sedang tidak ada di rumahnya. Makanya, kami akan terus melakukan penyelidikan men-genai keberadaan pelaku saat

ini,” ungkapnya.Untuk mengantisipasi ter-

jadinya insiden susulan, Ka-polres telah menginstruksikan bawahannya untuk melaku-kan patrol rutin di dua desa tersebut. ”Kami tidak ingin ada perseteruan lagi di dua desa tersebut,” tukasnya.

Minggu (1/9), polisi hen-dak menangkap SR, N, dan SA, yang diduga terlibat pen-geroyokan dengan AR. Tapi operasi yang dipimpin Waka-polres Kompol Sujiono terse-but tidak membuahkan hasil. Saat polisi memasuki Desa Errabu, mereka dihadang ibu-ibu, dan mengancam akan merusak mobil polisi jika tidak mundur. (edy/mk)

SUMENEP – Produksi padi di Kabupaten Sumenep masih berada jauh di bawah standar. Perolehan padi hanya 6,5 hingga 7,5 ton per hektare, sementara di daerah lain su-dah bisa memproduksi padi 9 hingga 10 ton per hektare.

Bupati Sumenep A. Busyro Karim mengatakan,hasil produksi padi di daerahnya setiap tahunnya menyusut ta-jam. Hal itu berbeda dengan daerah luar Madura, produksi padi selalu mengalami pen-ingkatan setiap tahunnya.

”Kalau dibandingkan de-ngan daerah Jawa dan Bali, penghasilan padi di Sumenep masih sangat kecil. Masak tiap hektare lahan padi hanya mampu memproduksi padi 6,5 hingga 7,5 ton. Padahal di luar sudah mencapai 9 – 10 per hektare,” katanya, Minggu (1/9).

Produksi tersebut tidak sebanding dengan luas areal yang ada. Kata Busyro, semes-tinya perolehan padi pada saat panen raya perhektarenya mampu mencapai 8 hingga 9 ton. Namun, kenyataan-nya produksi padi di Sume-nep, hanya bisa menghasilkan 6,5 ton perhektare atau setara dengan 178,764 perhektare dengan luas area persawahan seluas 25,539 hektare. ”Kalau dilihat dari luas arealnya, masih sangat kecil,” jelasnya.

Namun, mantan ketua DPRD dua periode tersebut

memaklumi perolehan hasil panen raya masyarakat, ka-rena mayoritas sawah yang ada merupakan sawah tadah hujan. ”Kalau di daerah luar masyarakatnya bisa tanam padi sampai tiga kali dalam satu tahun. Tapi di Sumenep masyarakat bisa tanam padi maksimal dua kali,” timpalnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pan-gan (Disperta) Sumenep Bam-bang Heriyanto mengatakan, hasil produksi padi di daer-ahnya kurang maksimal ka-

rena masyarakat masih meng-gunakan pola lama dalam bercocok tanam padi, sehingga perolehan padi setiap panen raya kurang maksimal.

Pihaknya saat ini tengah menggencarkan penggu-naan pupuk organik dan pe-nanaman bibit padi varitas ungggul seperti padi sehat, dan transfer teknologi. Terny-ata dari beberapa inovasi yang di galakkan, terbukti mampu mendongkrak produktifitas perolehan padi di Sumenep.

Perolehan padi saat panen raya yang semula per hektare hanya menghasilkan 7-8 ton, saat ini meningkat menjadi 9-12 ton per hektare.

Selain itu, pihaknya juga melakukan beberapa inovasi untuk mengimbangi penyu-sutan lahan yang terjadi di Sumenep, saat ini pihaknya juga merintis cetak sawah baru di Pulau Kangean. “Tar-get kami untuk cetak sawah baru seluas 300 hektar. Tapi dari hasil survei, yang memen-uhi persyaratan hanya 51,6 hektare yakni di Kecamatan Kangayan,” terangnya.

Sementara untuk tahun. 2014, pihaknya akan mem-persiapkan cetak sawah baru di Kecamatan Arjasa, hal ini di maksudkan untuk mengim-bangi penyusutan lahan produktif di kabupaten Sume-nep yang sudah beralih fungsi menjadi pemukiman pen-duduk. (edy/mk)

SUMENEP- Bantu-an Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tahap kedua kembali didistribusi-kansebagai Senin (2/9), PT Pos Cabang Sumenep kemba-li mendistribusikan kompen-sasi BBM tersebut kepada penerima manfaat.

Kepala PT Pos Cabang Sumenep Suhartono Anton Sujarwo mengatakan, pen-distribusian tersebut sudah dimulai terhitung tanggal 2 kemarin. “Untuk tahap kedua ini, kami distribusikan mulai hari ini, dan sesuai pendis-tribusian kemarin, kami ter-lebih dahulu menyelesaikan khusus kecamatan kota,” ka-tanya, Senin.

Jadwal distribusi tahap dua, katanya, Kecamatan Kota tanggal 2, Kecamatan Batuan tanggal 3, dan Ke-camtan Batuputih tanggal 5 dan 7. “Sedangkan untuk ke-camtan lain menyusul. Dan alhamdulillah, hari ini untuk daftar pembayaran Kecama-tan Kota sudah kami terima dan langsung kami undang penerima untuk datang ke Pos,” jelasnya.

Ketika ditanya lebih lan-jut apakah ada perubahan data untuk pendistribusian BLSM tahap dua, Anton men-gatakan diperkirakan ada pe-rubahan data, sebab, menu-rutnya, melihat data yang PT Pos terima, khusus 3 kecama-tan memang sedikit ada pen-gurangan. “Iya, pembaruan RTS jika melihat data ada pengurangan mas, tetapi saya masih belum pasti penguran-gannya berapa, karena yang

jelas nanti ada daftar pemba-yaran susulan,” jelasnya.

Berdasarkan data yang di-rilis PT Pos, dari 3 kecamatan berjumlah 40 desa dengan rincian; Kecamatan Kota ada 16 desa, Batuan 7 desa dan Batuputih ada 17 desa. Sementara, jumlah droping anggaran masih tetap, Rp 300 kalikan dengan jumlah RTS 116.378.

Warga Datangi PT PosPada waktu bersamaan, be-

berapa warga Desa Kalianget Timur mendatangi Kantor Pos. Kedatangan mereka un-tuk melakukan kroschek ul-ang. Pasalnya, ada satu warga

bernama Khozeima, warga Desa Kalianget Timur, RT 10/RW03 yang tergolong warga miskin tidak dapat jatah ban-tuan tersebut. Mereka ingin memastikan warga yang tidak dapat bantuan tersebut.

Sarkawi, warga yang ikut mendatangi PT Pos, menga-takan, Khozeima memang tidak dapat jatah bantuan tersebut semenjak tahap per-tama. “Padahal dalam data itu, Khozeima itu masuk golongan sangat tidak mam-pu, tetapi kami heran kenapa tidak,” katanya kepada warta-wan saat mendatangi DPRD untuk mengadu.

Dia menambahkan bah-

wa dalam data penerima itu, Khozeima tertulis berpindah ke luar desa. Padahal menu-rut Syarkawi, Khozeima tidak kemana-mana. “Dia sejak tidak kemana-mana, kenapa di data penerima tertulis kalau Khozeima pindah ke luar desa,” tambahnya.

Berdasarkan keteranan dari Syarkawi setelah men-gadu ke komisi A, warga yang bernama Khozeima tersebut langsung disaranakan melapor ke bagian hukum polres. Dan hari ini rencananya, Sarkawi bersama Khozeima akan mel-aporkan kejanggalan tersebut kapada pihak yang berwenang. (sym/mk)

SUMENEP – Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep terus mengusut dugaan honor penghulu (mo-din) yang tidak terbayar. Dalam waktu dekat, Korp Adhyaksa itu bakal meminta keterangan dari Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) setempat. Kankemenag diduga memegang dana penghulu itu.

KOMPENSASI BBM

BLSM Tahap Dua Mulai Didistribusikan

KRIMINAL ANTAR DESA

Polres Menetapkan Tiga Tersangka

INVESTIGASI

Polisi Masih Menyelidiki Kasus Kebakaran Toko

PANGAN

Produksi Padi Menyusut

Kalau dibandingkan dengan daerah Jawa dan Bali,

penghasilan padi di Sumenep masih

sangat kecil. Masak tiap hektare lahan padi hanya mampu memproduksi padi 6,5 hingga 7,5 ton.

Padahal di luar sudah mencapai 9 –

10 per hektare

A. Busyro KarimBupati

Page 3: e Paper Koran Madura 3 September 2013

SELASA 3 SEPTEMBER 2013 NO. 0190 | TAHUN II 3SUMENEP

STNK merk Yamaha th 2013 M 4329 WC a.n. Mohammad Sadik, SIM C a.n. Halimatus Sa’diyah, kunci pintu rumah, HP merk Samsung, dan uang Rp. 140.00 d/a Jl. Dsn. Penyangan RT/RW: 03/04 Ds. Tambak Sari Kec. Rubaru. Kab. Sumenep. HP: 087866218667

STNK merk Yamaha Mio th 2009 M 2742 VR a.n. Sahari d/a Jl. Dsn. Galisek RT/RW: 10/02 Ds. Poteran Kec. Talango Kab. Sumenep. HP: 081939023433

SUMENEP - Pemerintah Kabupaten Sumenep men-etapkan pelaksanaan pemili-han kepala desa (pilkades) tahap dua 3 Oktober 2013. Akan ada 25 desa yang akan menggelar pemilihan kepala desa, 11 di antaranya terdapat di kepulauan dan 14 lainnya terdapat di daratan.

Sekretaris Daerah Kabu-paten Sumenep Hadi Soetarto mengatakan, keputusan terse-but hasil koordinasi eksekutif dan legislatif. “Keputusan itu berdasarkan hasil rapat koor-dinasi bersama seluruh pihak yang telah kami laksanakan kemarin,” katanya, Senin (2/9) usai sidang paripurna di DPRD.

Sementara format pelak-sanaannya tidak jauh beda de-ngan tahap pertama. “Untuk format pelaksanaannya ham-pir sama dengan yang kema-rin. Namun bedanya mungkin hanya akan dilaksanakan se-cara serentak satu hari, sebab untuk pemilihan kali ini jum-lahnya relatif sedikit, sehingga akan dilaksanakan secara ser-entak satu hari,” jelas mantan Kepala Bappeda tersebut.

Kabag Pemerintahan Desa

Moh. Ramli saat ditanya daftar desa yang akan melaksanakan pilkades, ia tidak tahu pasti nama desanya. Tetapi, menu-rutnya, ada 25 desa. “Dua desa sisa adalah tahap pertama, dan 23 desa memang pada tahap kedua, dengan rincina, 11 desa adalah kepulauan, 14 desa daratan,” jelasnya.

Disinggung tentang ang-garan untuk tahap kedua, Ramli tidak tahu secara pasti berapa total keseluru-han, tetapi dalam anggaran yang telah ditetapkan pada APBD kemarin berjumlah Rp. 2.800.000.000. “Artinya, ang-garan itu akan digunakan pada tahap pertama dan kedua,” ujarnya.

Dari anggaran tersebut perdesa akan mendapatkan dana Rp 5 juta dengan rincian, Rp 1 juta untuk BPD, dan Rp 4 juta untuk panitia. “Sedan-gkan untuk anggaran kedua bersumber dari dana APBDes, karena dalam hal ini memang berada dalam tanggung jawab Bagian Pemdes. Jika masih belum mencukupi, maka dari pihak ketiga, dalam hal ini adalah calon kepala desa,” je-lasnya. (sym/mk)

Pantauan Koran Madura, lima gepeng ditangkap di Jl. Dr Cipto. Kemudian tim gabungan terus menyisir dan menyusuri lokasi yang seringkali menjadi tempat mereka mengemis dan men-jadi gelandangan. Petugas menemukan di Jl. Trunojoyo, tepat di pinggir jalan pintu masuk Pasar Anom Baru.

Tim gabungan sempat dibuat kewalahan, karena pengemis itu tahu bahwa dirinya dalam buruan tim gabungan. Namun, karena tim gabungan sudah siap se-cara fisik, maka tanpa ban-yak mengeluarkan tenaga, petugas Satpol PP mampu mengejar sang pengemis yang berjenis kelamin per-empuan tersebut.

Sesaat setelah menang-kap pengemis di Pasar anom, tim gabungan terus bergarak dan melanjutkan perburuannya ke arah utara pasar anom, menuju Ge-dung DPRD dan Taman Ad-ipura. Tepat di Jl. Panglima Sudirman, tim gabungan berhasil menangkap 2 orang gepeng lagi, satu orang ge-peng ditangkap di perem-patan jalan, dan satunya didepan toko swalayan El Malik.

Hasil razia yang ber-jumlah 25 gepeng tersebut

langsung dibawa petugas ke Kantor Dinsos Kabupaten Sumenep.

Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Kabupaten Sumenep Zainurul Qamari mengata-kan, gepeng yang berhasil dipungut tersebut kemudia dikumpulkan dan akan men-dapatkan pembinaan dan bimbingan mental. Sebab, menurut Qamari, gepeng ter-masuk kategori penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). ”Mereka perlu men-dapatkan pembinaan dan re-habilitasi,” katanya kepada wartawan.

Setelah selesai melaku-kan rehabilitasi, lanjutnya, maka gepeng akan menda-patkan dana bantuan. Ban-tuan tersebut Rp 300 ribu perbulan. Tetapi menurut Qomari, bantuan itu hanya berlaku untuk gepeng pen-yandang cacat berat.

Namun, bagi gepeng yang masih sehat dan dimungkin-kan bisa bekerja, pihaknya akan memberikan bantuan alat usaha, seperti alat mem-buat dan menjual pentol serta membuat kerupuk. “Se-hingga nantinya mereka bisa punya pekerjaan. Dulu, kami pernah tepatnya pada tahun 2012, kami sempat memberi-kan bantuan berupa kambing kepada gepeng,” tambahnya.

Nurul menjelaskan, ber-dasarkan Peraturan Daerah (Perda) nomor 3 tahun 2002 yang mengatur tentang ket-ertiban umum, gepeng dinilai mengganggu ketertiban dan keindahan kota. ”Oleh sebab itu, kami bersama Satpol PP rutin menggelar razia ge-peng. Selain demi ketertiban dan keelokan kota, juga demi keamanan gepeng-gepeng itu sendiri,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua FKMS, Eko Wahyudi tidak menyalahkan para gepeng, sebab menurut Eko, peker-jaan pengemis sudah menjadi profesinya. “Samalah dengan

pegawai, mereka lebih me-milih pekerjaan itu karena mereka tak punya pekerjaan lain,” katanya.

Dia menambahkan, se-harusnya sejak dulu, pemer-intah memberikan lapangan pekerjaan seluas-luasnya kepada mereka agar profesi kurang terhormat itu bisa tergantikand pekerjaan yang lebih terhormat. “Namun, selama ini pemerintah hanya setengah hati, selesai dirazia, dilakukan pembinaan, sete-lah itu dibiarkan. Jangankan salahkan mereka jika mere-ka kembali menekuni pro-fesi itu. Salah satu buktinya

seperti razia PSK, selesai di jaring, tak ada tindak lan-jutnya.” jelasnya.

Sehingga beragam pro-gram dilaksanakan oleh Dinsos tidak mampu memi-nimalisir angka gepeng di Kabupaten Sumenep Sume-nep. Sebagai bukti, katanya, gepeng masih marak berke-liaran. Jika yang terjaring kemarin hanya 25 orang, berarti ada banyak gepeng yang masih berkeliaran. “Termasuk saat Ramadhan kemarin, gepeng luar biasa memadati Sumenep, teru-tama di Taman Adipura,” tandasnya. (sym/mk)

SUMENEP- Kasus sengketa lahan di SDN Katopak 2 Ke-camatan Raas, dan Duko 3 Kecamatan Arjasa Pulau Kangean, sampai saat ini belum selesai. Bahkan kini, berbulan-bulan siswa SDN Duko terpaksa belajar di rumah warga, setelah be-berapa fasilitas belajar di rusak warga.

Upaya Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep untuk menyele-saikan kasus sengketa lahan sekolah tersebut belum membuahkan hasil. Sekalipun sudah berbulan-bulan, dua SD di Pulau Raas dan Kangean yang diklaim milik warga itu belum tuntas.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Sumenep Fajar Santoso menjelaskan, instansinya telah berupaya untuk menyelesaikan kasus sengketa lahan sekolah di dua lembaga itu. Akan tetapi, masih belum ada titik temu yang jelas. “Ahli waris meminta ganti rugi sebesar Rp. 350 ribu per meternya. Pada-hal, nilai jual objek pajak (NJOP) khususnya SDN Ketupat 2 Raas hanya Rp. 31 ribu per meter,” paparnya, Senin (2/9)

Tingginya selisih antara per-mintaan warga dengan NJOP itu, katanya, sangat sulit dijangkau oleh pemkab. Ditambah lagi, persoalan diinternal dua ahli waris sehingga membuat kedu-anya tidak singkron. Pihaknya berinisiatif mencari lahan untuk dibangun gedung baru di daerah itu, sebab di sekolah itu sudah tidak mungkin diselesaikan melalui negosiasi.

Dia memastikan, sejauh ini, KBM siswa SDN Katupat itu masih berlangsung di sekolah walaupun masih disengketakan. Sedangkan untuk siswa SDN Duko 3 Arjasa Kecamatan Raas melaksanakan KBM di rumah-rumah komite sekolah mengingat sekolahnya masih disegel, bahkan beberapa fasilitas dirusak warga.

Dinas pendidikan, menurutnya belum melakukan langkah sebab ditengarai ada kesan pembiaran dari muspika setempat yang indikasinya tidak ada tindakan tegas ketika sejumlah fasilitas, seperti bangku, jendela dan sarana lainnya dirusak.

Ditempat terpisah, Bupati Sumenep A Busyro Karim menyatakan, pada dasarnya semua kasus sengekata lahan, baik sekolah, puskesmas maupun puskesmas pembantu (pustu) yang diklaim warga, tetap diupayakan melalui jalur negosiasi.

Selama ini, lanjutnya, kendala dalam penyelesaian sengketa lahan itu terletak pada permintaan warga yang terlalu tinggi. Ia mencontohkan SDN Ketupat 2 Kecamatan Raas yang menuntut Rp. 350 ribu per meter, sedangkan NJOP tanah di wilayah terse-but hanya 31 ribu per meter. “Tuntutan itu tidak wajar. Sebab, dana untuk proses ganti rugi itu mencukupi bila digunakan untuk pembelian lahan dan gedung sekolah baru,” ungkapnya.

Busyro mengemukakan, kasus sengketa lahan sekolah itu karena kurangnya sistem inventarisasi aset pemerintah sebe-lumnya, sehingga rawan terjadi sengketa. Namun, pihaknya tetap akan bertanggung jawab dengan menyelamatkan aset tersebut, salah satunya dengan duduk bersama dengan ahli waris mencari titik temu penyelesaian kasus sengketa lahan. “Apabila dari negosiasi itu tidak membuahkan hasil, pemkab akan mengganggarkan dana di APBD untuk pembelian lahan dan pembangunan gedung baru,” pungkasnya. (athink/mk)

SUMENEP - Kepolisian Resor (Polres) Sumenep men-erjunkan 225 personel dalam pelaksanaan rekapitulasi surat suara (SS) Pilgub Jatim secara manual ditingkat kabupaten.

Kapolres Sumenep, AKBP Marjoko mengatakan, meski diprediksi tidak akan terjadi tindakan yang melawan hu-kum, pihaknya tetap mener-junkan ratusan personel pada pelaksanaan rekapitulasi su-rat suara Pilgub Jatim yang akan dilaksanakan tanggal 4 September mendatang. Sebab, rekapitulasi surat suara itu sangat rentan dengan hal-hal yang tidak diinginkan.

‘’Kami persiapkan 225 personel untuk mengaman-kan jalannya rekapitulasi surat suara di KPU nanti. Kondisinya saat ini kondusif, tidak ada indikasi apapun, tapi kami kan tetap harus waspada,’’ kata kapolres, Senin (3/9).

Dia menegaskan, dari 225 personel polisi itu, sedikitnya 30 personel akan ditempat-kan dilokasi rekapitulasi, se-

dangkan sisanya akan stanby di luar lokasi, dan Mapolres Sumenep guna berjaga-jaga. ‘’Sebanyak 30 personel yang akan mengamankan dilokasi rekapitulasi, yang lain diluar kantor KPU, dijalan akses ke KPU,’’ paparnya.

Dia memprediksi, pada saat rekapitulasi, diprediksi tidak akan ada kendala, ka-rena situasi aman. Meski de-mikian, selain personel Pol-res Sumenep, pihaknya juga persiapkan personel dari Bri-mob sebanyak 90 personel. ‘’Selain personel dari Polres Sumenep, juga ada Brimob yang akan stanby di Mapolres Sumenep,’’ ujarnya.

Hingga saat ini, sejumlah personel berjaga-jaga di kan-tor KPU Sumenep. Personel yang mengamankan kotak suara yang sudah dikemba-likan dari sejumlah PPK itu dilengkapi dengan senjata laras panjang. ‘’Saat ini, ada sejumlah personel yang ada dikantor KPU, menjaga kotak suara yang telah kembali,’’ pungkasnya. (rif/mk)

SUMENEP - Komisi Pe-milihan Umum Sumenep menyatakan rekapitulasi perolehan suara Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2013 tingkat kabupaten di-jadwalkan pada Rabu (4/9).

Ketua KPU Sumenep Thoha Shamadi, Senin (2/9), menjelaskan, sesuai jadwal tahapan dari KPU Jatim, re-kapitulasi perolehan suara pilkada tingkat kota/kabu-paten oleh KPU setempat diberi waktu selama dua hari, yakni Selasa (3/9) dan Rabu.

“Kami memutuskan re-kapitulasi perolehan suara pilkada tingkat kabupaten dilakukan pada Rabu, kare-na pada Selasa ada kegiatan di luar kota yang tidak bisa ditinggalkan,” ujarnya di Sumenep.

Selain itu, kata dia, pihaknya menunggu keda-tangan anggota panitia pe-milihan kecamatan (PPK) dari sejumlah kepulauan jauh yang akan membawa kotak suara berisi logistik

beserta berkas hasil pilkada ke Kantor KPU Sumenep di Kecamatan Kota.

“Kehadiran anggota PPK dan keberadaan kotak suara berisi logistik dan berkas hasil pilkada ting-kat kecamatan dalam fo-rum rekapitulasi perolehan suara tingkat kabupaten merupakan hal yang wajib,” ucapnya.

Sumenep terdiri atas 27 kecamatan dan sembilan di antaranya berada di wilayah kepulauan.

“Hingga Minggu (1/9) malam, baru 22 PPK yang mengembalikan kotak su-ara berisi logistik ke Kan-tor KPU Sumenep. Semen-tara lima PPK lainnya yang merupakan PPK dari kepu-lauan jauh, yakni Raas, Ar-jasa, Kangayan, Sapeken, dan Masalembu, belum bisa mengembalikan logistik, karena kendala geografis,” ucapnya.

Thoha juga mengemu-kakan, sesuai hasil koordi-

nasi melalui telepon, PPK Raas, Arjasa, Kangayan, dan Sapeken kemungkinan besar bisa mengembalikan kotak suara berisi logistik dan berkas hasil pilkada ke Kantor KPU Sumenep pada Senin ini.

“Mereka harus me-nyesuaikan dengan jadwal kapal atau perahu, kalau mau ke Kantor KPU Sume-nep. Sementara untuk PPK Masalembu, kemungkinan besar baru bisa mengemba-likan logistik pada Selasa. Semoga saja kondisi cuaca laut tetap kondusif supaya ada kapal maupun perahu yang beroperasi,” katanya.

Pilkada Jatim 2013 yang digelar pada Kamis (29/8) diikuti oleh empat pasan-gan calon.

Empat pasangan calon itu adalah Soekarwo-Saiful-lah Yusuf, Eggi Sudjana-M Sihat, Bambang DH-MH Said Abdullah, dan Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja. (ant/mk)

Petugas Tegas kepada GepengSUMENEP – Dalam razia gabungan Dinas Sosial Kabupaten Sumenep dengan Satpol PP setempat, Senin (2/9) menemukan sedikitnya 25 gelandan-gan dan pengemis (gepeng) sedang melakukan ak-tivitasnya dibeberapa tempat di Kecamatan Kota.

KLAIM HAK MILIK

Sengketa Lahan SD Kepulauan Tak Berujung

PEMILU

Pilkades Tahap II Digelar 3 Oktober 2013

KEHILANGAN

IKLAN BARIS

Ahli waris meminta ganti rugi sebesar Rp. 350 ribu per

meternya. Padahal, nilai jual objek pajak (NJOP)

khususnya SDN Ketupat 2 Raas

hanya Rp. 31 ribu per meter

PILGUB JATIM

225 Personel Akan Mengawal Rekapitulasi SS

PILGUB JATIM

Rekapitulasi Suara Pilkada Tingkat Kabupaten Dijadwal Besok

KECELAKAAN KERJA KONSTRUKSIPekerja menyelesaikan pengerjaan proyek pembangunan gedung tanpa pengaman di Jakarta, Senin (2/9). Kepala Badan Pembinaan (BP) Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum Hediyanto Husaini menyatakan industri jasa konstruksi menduduki peringkat pertama dalam jumlah kecelakaan meninggal bahkan dua kali lipat dibandingkan dengan industri sejenis seperti manufaktur, kargo, pariwisata, dan lain-lain, bahkan angka kecelakaan kerja sektor konstruksi di Indonesia termasuk yang paling tinggi di kawasan ASEAN dan dalam lima tahun terakhir trennya cenderung naik.

ant/m. agung rajasa

Page 4: e Paper Koran Madura 3 September 2013

SELASA 3 SEPTEMBER 2013 NO.0190| TAHUN II4 PAMEKASAN

OKNUM WARTAWAN PEMERAS DITANGKAP. Empat orang oknum wartawan diamankan kepolisian kota Tangerang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (2/9). Empat pelaku berinisial M,L,K dan M yang mengaku wartawan diamankan karena melakukan pemerasan kepada seorang guru dengan nilai Rp 75 juta tersebut terkena pasal 368 KUHP Jo.55 KUHP dan pasal 335 KUHP dengan ancaman 9 tahun penjara.

Pihak PDAM beralasan, usulan penaikan tarif itu karena tuntutan Permend-agri nomor 23 tahun 2006 tentang penyesuaian tarif PDAM, saran Kementerian PU, saran BPKP, dan tuntu-tan penaikan tarif dasar lis-trik (TDL). Usulan penaikan tarif itu mulai dibahas antara PDAM dan Komisi B DPRD Pamekasan, Senin (2/9).

Direktur PDAM Pamekasan Agus Bachtiar mengatakan hal paling urgen untuk dilakukan penyesuaian tarif PDAM itu karena dampak penaikan tarif dasar listrik (TDL) yang men-gakibatkan beban operasional meningkat.

Sebelum penaikan TDL, tagihan rekening listrik PDAM sekitar Rp 190 juta perbu-lan, namun kini mencapai Rp 230 juta perbulan. Lagi pula, PDAM Pamekasan belum per-nah melakukan penyesuaian tarif, padahal Permendari no-mor 23 tahun 2006 mengam-anatkan untuk dilakukan pen-injauan tarif setiap dua tahun.

Dia jelaskan, PDAM Pame-kasan selama ini mengalami rugi, namun tidak disebutkan

berapa besar kerugian yang dialami dalam melayani se-banyak 9600 pelanggan yang tersebar di beberapa lokasi di Pamekasan. Seperti di Tlana-kan, Pamekasan, Galis, Pade-mawu, Pasean, Blumbungan, dan Pamekasan.

“Yang jelas kami rugi. Dari perhitungan akuntansi dan audit BPKB rugi. Tetapi keru-gian ini bukan tidak punya uang,” katanya.

Menurut Bachtiar, usulan penaikan tarif ini sebenarn-ya sudah diajukan ke DPRD Pamekasan setahun lalu, na-mun baru dibahas. Molornya pembahasan itu diduga, kare-na pihak DPRD setempat perlu melakukan kajian dan analisa ke lapangan.

Ditanya soal banyaknya keluhan pelanggan yang tidak mendapat suplai air secara maksimal, Agus berdalih su-dah melakukan upaya pem-benahan untuk meningkatkan pelayanan.

Diantara upayanya yaitu memberbaiki 86 kebocoran dan memudahkan pelayanan bahkan memberikan pelay-anan sambungan baru secara

gratis.Menanggapi usulan pe-

naikan tarif PDAM itu, Hos-nan Ahmadi, ketua Komisi B DPRD Pamekasan menilai sudah wajar untuk dilakukan penyesuaian tarif. Hanya saja, pemberlakuan penaikan nanti, tidak bisa dilakukan seren-tak. Sebab, pelayanan PDAM Pamekasan belum maksimal dan masih pelanggan yang mengeluhkan pelayanan itu.

Oleh karenanya, ia men-yarankan agar penaikan tarif

PDAM itu diberlakukan de-ngan sistem zona, yaitu pe-naikan tarif hanya diberlaku-kan bagi kawasan pelanggan yang mendapat pelayanan ba-gus, sedangkan bagi kawasan pelanggan yang masih ber-masalah agar tetap diberlaku-kan tarif lama.

“Usulan pelayanan ini su-dah setahun lalu, cuma kami menolak karena masih ter-dapat pelanggan yang tidak mendapat pelayanan normal. Cuma dalam perkembangan

pembenahan yang dilakukan PDAM, kami melihat sudah se-wajarnya dilakukan penyesua-ian tarif, hanya saja tidak boleh merata tetapi harus dit-erapkan zonasi,” katanya.

Mengenai besaran penai-kan tarif ini, Hosnan mengaku perlu melakukan pembahasan bersama antara eksekutif, legislatif dan pihak PDAM. Demikian juga pelaksanaan pemberlakuannya perlu pem-bahasan lebih lanjut. (uzi/muj/rah)

PDAM Mengajukan Kenaikan TarifPAMEKASAN - Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Pamekasan mengajukan penaikan tarif pelanggan ke DPRD setempat. Usulan penaikan tarif ini cukup fantastis, mencapai 50 persen, yaitu dari tarif semula Rp 1600/m3 kini diusulkan naik men-jadi Rp 2. 400/m3.

PAMEKASAN - Pemerin-tah kabupaten Pamekasan memastikan Rumah Sakit Waru tipe D beroperasi pada awal 2014 mendatang. Ru-mah sakit ini dibangun di atas tanah bekas kerapan sapi di kecamatan Waru, Pamekasan.

Kepastian beroperas-inya rumah sakit kedua di kabupaten Pamekasan tersebut disampaikan oleh bupati Achmad Syafi’i. Saat ini pekerjaan rumah sakit tersebut tinggal penuntasan pembangunan saja. Selain itu, untuk legalitas operas-inya masih menunggu Pera-turan Daerah (Perda) sebagai payung hukum. Sehingga rumah sakit yang berada di tengah-tengah kecamatan di wilayah pantura ini tak men-imbulkan masalah di kemu-dian hari.

Selama ini, kata Syafi’i, masyarakat yang berada di wilayah utara tak bisa men-jangkau Rumah Sakit Dr. Slamet Martodirjo Pamekasa, karena terkendala jarak yang sangat jauh. Sebab itulah, adanya Rumah Sakit Waru diharapkan dapat memper-mudah pelayanan keseha-tan masyarakat terutama di wilayah utama kabupaten Pamekasan.

Masalah lapangan kera-pan sapi yang kini ditempati pembangunan Rumag Sakit Waru itu, diupayakan oleh pemerintah dicarikan peng-gantinya di tempat lain. Agar kegiatan budaya kerapan sapi, yang banyak digemai oleh orang-orang Madura, juga bisa dilangsungkan. Ka-rena kerapan sapi itu meru-pakan kegiatan budaya dan pariwisata, yang harus dile-starikan sebagai aset Ma-dura.

Seperti yang diberita-kan sebelumnya, rumah sakit tipe D yang berada di kecamatan Waru menyedot anggaran sebesar Rp 11 mil-iar. Dana tersebut diproyek-sikan untuk pembangunan gedung manejemen rumah sakit, tata usaha, rawat jalan, farmasia, dan laboratorium.

Tahun ini disediakan anggaran tahap kedua sebe-sar Rp 8 miliar. Dana mili-aran itu dimaksudkan untuk pembangunan gedung rawat

inap berlantai dua. Saat ini, pembangunan

tahap dua tengah dalam perencanaan dan menung-gu proses penentuan kon-sultan perencanaan teknis pembangunan melalui ten-der. ”Insyaallah tahun 2014 mendatang, rumah sakit Waru ini sudah beroperasi dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang ada di wilayah pantura, masyarakat Sumenep dan Sampang,” kata Ismail Bey, Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Pamekasan.

Adapun besaran untuk konsultan disiapkan ang-garan sebesar Rp 322 juta. Dengan demikian, anggaran pembangunan Rumah Sakit Waru sudah mencapai Rp 19 miliar, yang diambilkan dari Dana Bagi Hasil Cukai Tem-bakau (DBHCT).

Sekalipun sudah diang-garkan Rp 8 miliar, anggaran ini dinilai masih belum men-cukupi untuk menyempur-nakan pembangunan Rumah Sakit Waru. Karena itulah, Dinkes masih akan meren-canakan pembangunan ta-hap ketiga.

“Pembangunan tahap dua kali ini belum bisa mem-bangun semua kebutuhan RS, karena anggaran yang terse-dia terbatas. Kami berencana menuntaskan pembangunan pada tahap ketiga nanti sete-lah pembangunan tahap ked-ua sudah rampung,” kelitnya.

Adapun proyeksi angga-ran yang diusulkan untuk ta-hap ketiga akan direalisasi-kan untuk pembangunan sarana instalasi pengelolaan air limbah (IPAL), kamar mayat, tempat pencucian (laundry), dapur, musholla, tempat penyimpanan barang dan peralatan, parkir, dan paving serta pagar rumah sakit.

Dalam kesempatan itu Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Pamekasan Is-mail Bey mengharapkan agar DPRD Pamekasan bisa mempercepat pembahasan raperda operasional Rumah Sakit Waru. Setelah semua pembangunan rumah sakit tersebut tuntas, tidak lagi menunggu raperda yang be-lum disahkan tersebut.(awa/rah).

KESEHATAN

Rumah Sakit Waru Akan Beroperasi Awal 2014

PAMEKASAN - Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Pamekasan men-emukan ada caleg dalam Daf-tar Caleg Tetap (DCT) yang diduga bermasalah. Sebab, caleg tersebut tetap aktif se-bagai anggota DPRD Pame-kasan meski sudah pindah partai. Padahal sesuai aturan, harusnya caleg tersbut mun-dur dari keanggotan legislat-ifnya. Caleg tersebut berinisial NA dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan sudah pin-dah ke Partai Nasdem.

Divisi Tindak Lanjut dan Penindakan Hukum Panwa-slu Pamekasan, Sapto Wahy-ono menyatakan pihaknya akan mengirimkan surat kepada DPRD untuk mem-pertanyakan status caleg tersebut di DPRD dan akan mengundang pihak KPU Pamekasan untuk meminta klarifikasi atas kasus terse-but serta mengklarifikasi tujuh nama caleg yang men-galami pergantian.

Namun, belum ada kepas-tian, kapan surat itu akan dikirim berikut pertemuan de-ngan KPU akan digelar, karena saat ini lembaga pengawas pelaksanaan pemilu itu masih berkonsentrasi pada tahapan rekapitulasi perolehan suara Pemilukada Jawa Timur.

“Ada satu nama bakal caleg, yakni NA, dia masih berstatus sebagai anggota Fraksi PKB DPRD Pame-kasan, namun mencalonkan diri dari Partai Nasdem. Kami melihat ada yang janggal de-ngan proses penetapannya,

sehingga dalam waktu dekat kami akan melakukan klarifi-kasi,” katanya.

Upaya itu dilakukan un-tuk memastikan apakah pen-etapan DCT telah memenuhi prosedur, jadwal tahapan dan waktu yang dijalankan sesuai Surat Edaran KPU no 481 dan 229 tahun 2013.

Pelaksana Tugas Ketua DPRD Pamekasan, Halili membenarkan jika NA hingga saat ini masih aktif seba-gai anggota Komisi A DPRD. Pimpinan DPRD, kata dia, masih menunggu keputusan partai politik pengungsungn-ya karena hal tersebut meru-pakan kewenangan partai.

Menurut Halili, NA per-nah mengajukan mengaju-kan surat pengunduran diri sebegai anggota dewan ber-sama anggota dewan yang lain yang partai politiknya tidak lulus verifikasi KPU.

Halili belum berani me-mastikan apakah NA sudah mencabut surat pengun-duran dirinya bersamaan dengan pencabutan surat pengunduran diri anggota DPRD lain yang berasal dari partai yang tidak lolos veri-fikasi.

“Kalau anggota DPRD dari partai yang tidak lolos verifi-kasi sudah jelas mencabut su-rat pengunduran diri mereka karena putusan Mahkamah Konstitusi membolehkan hal itu. Tapi untuk NA yang par-tainya menjadi peserta pemi-lu, saya belum bisa memas-tikannya,” kata Halili. (CR-1/muj/rah)

BACALEG PKB

Caleg Pindah Partai Masih Menjadi Anggota Dewan

PAMEKASAN- Kepala Kantor Pelayanan Perizinan

Terpadu (KPPT) Pamekasan, Mohammad Amin mengata-kan instansi yang dipimpin-nya membuat terobosan baru, diantaranya memangkas proses yang dipandang tidak perlu dan mengurangi be-ban persyaratan administrasi yang harus dipenuhi pemo-hon. Pengajuan izin reklame itu terbagi menjadi empat ba-gian, antara lain Izin Persetu-juan Pemasangan Reklame, Izin Penyelenggaraan Re-klame, Perpanjangan Persetu-juan Pemasangan Reklame, dan Perpanjangan Penyeleng-garaan Reklame.

Untuk Izin Persetujuan Pemasangan Reklame, yang disyaratkan kepada pemo-hon antara lain, mengisi formulir Permohonan ber-

materai Rp 6 ribu, foto copy KTP/SIM yang masih berlaku, gambar lokasi ti-tik, foto reklame, dan Surat Kuasa bermaterai Rp 6 ribu bagi pengurusan yang tidak diurus sendiri oleh pemo-hon dilampiri foto copy KTP/SIM. Khusus yang berbentuk Badan disyaratkan melam-pirkan foto copy Akta Pendi-rian, SIUP, dan NPWP.

Untuk Izin Penyeleng-garaan Reklame, pemohon menyerahkan foto copy Izin Mendirikan Bangunan uku-ran 8 meter persegi, foto copy Konstruksi Bangunan Reklame, foto copy Izin Pemanfaatan tanah, aset pemerintah, foto copy bukti kepemilikan tanah berupa sertifikat, petok D, Akta Jual

Beli, Surat Perjanjian Sewa atau Surat Pernyataan Tidak Keberatan dari pemilik Tan-ah.

Sedangkan untuk Perpan-jangan Persetujuan Pema-sangan Reklame, pemohon diwajibkan mengisi formulir permohonan bermaterai Rp 6 ribu, foto copy KTP/SIM, gam-bar lokasi titik, foto reklame, foto copy Persetujuan Pema-sangan Reklame, Surat Kuasa bermaterai Rp 6 ribu untuk yang tidak diurus sendiri oleh pemohon dilampiri foto copy KTP/SIM, foto copy Ijin Mendirikan Bangunan ukuran 8 meter persegi dan seter-usnya.

Untuk Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Re-klame, pemohon mengisi

formulir permohonan ber-materai Rp 6 ribu, foto copy KTP/SIM, gambar lokasi ti-tik, foto reklame, foto copy Izin Penyelenggaraan Re-klame (IPR) atau foto copy SSPD terakhir.

Pemohon juga disyarat-kan menyerahkan foto copy bukti kepemilikan tanah berupa sertifikat, Petok D atau Akta Jual Jual Beli, Su-rat Perjanjian Sewa Tanah atau surat pernyataan tidak keberatan dari pemilik tan-ah, Surat Kuasa bermaterai Rp 6 ribu untuk yang tidak diurus sendiri oleh pemo-hon dilampiri foto copy KTP/SIM, dan foto copy Akta Pen-dirian, SIUP, dan NPWP bagi yang berbentuk Badan. (adv/muj/rah)

ADVERTORIAL

KPPT Permudah Pengajuan Izin Reklame

Page 5: e Paper Koran Madura 3 September 2013

SELASA 3 SEPTEMBER 2013 NO.0190| TAHUN II 5PAMEKASAN

BLSM TAHAP II. Masyarakat penerima dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) memperlihatkan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) kepada petugas untuk mengambil nomor antrian di PT Pos Indonesia cabang Padang, Sumbar, Senin (2/9). Pemerintah mengalokasikan anggaran BLSM tahap dua sebesar Rp4,62 triliun kepada 15.530.897 Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Indonesia.

PAMEKASAN - Dinas Per-industrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan menyatakan sampai awal bu-lan ini belum menerima pem-beritahuan pembelian tem-bakau, meski sebagian petani di daerah itu sudah mulai memanen tanaman tersebut.

Dari sejumlah perwakilan pabrikan rokok yang ada di Pamekasan yang semulai me-rencanakan pembelian tem-bakau mencapai ribuan ton, belum memberitahukan ren-cana pembelian tembakau.

Nihilnya pemberitahuan awal buka dan tutup gudang ini diduga karena dampak musim kemarau yang tidak normal.

Kabid Perlindungan Kon-sumen Disperindag Pame-kasan, Hendradi menjelaskan pihaknya sudah melakukan pemantauan ke sembilan gu-dang pembelian tembakau di Pamekasan, namun sampai saat ini belum ada yang mel-akukan pembelian resmi.

Dari sembilan gudang yang ada, dua di antaranya diketahui masih melakukan pembelian pribadi dan be-lum ada instruksi dari pe-rusahaan untuk melakukan pembelian.

Sedangkan satu-satunya gudang yang resmi melaku-kan pembelian hanya per-wakilan Sampoerna. Hanya saja, pembelian yang dilaku-kan tidak untuk umum, mel-ainkan hanya terbatas mem-beli tembakau petani yang menjalin kemitraan dengan Sampoerna. Pihaknya juga belum memperoleh kepas-tian, kapan perwakilan pabri-kan akan melakukan pembel-ian resmi.

“Sampai sekarang be-lum ada perwakilan pabri-kan yang membeli tembakau petani umum. Katanya be-lum ada instruksi pembel-

ian serentak dari pabrikan. Sampoerna, hanya membeli tembakau petani yang men-jalankan program kemitraan Sampoerna,” katanya.

Dia jelaskan dari pro-gram kemitraan yang di-lakukan Sampoerna dengan petani diperkirakan tidak mencapai target. Sebab, dari 4. 000 hektar lahan kemi-traan, saat ini hanya tersisa sekitar 3. 500 hektar yang bisa diproduksi. Sedangkan tembakau yang ditanam di 500 hektar lainnya dipasti-kan gagal panen akibat cu-rah hujan yang tinggi.

Dari tanaman tembakau kemitraan itu diperkirakan bisa memproduksi sebanyak 0,5 ton perhektar. Sehingga dari estimasi itu diperkira-kan akan menghasilkan tem-bakau sebanyak 17 ribu ton lebih se-Madura.

Sedangkan tembakau yang baru masuk saat ini se-banyak 281 ton. Sehingga dari estimasi itu, diperkirakan se-banyak 15 ribu ton tembakau belum masuk ke Sampoerna.

Hendradi menjelaskan pembelian tembakau secara pribadi yang di Pamekasan juga terpantau minim. Dari dua gudang tembakau yang membeli pribadi, tercatat baru membeli 7 bal dan satu lagi sudah membeli sebanyak 50 bal.

Harga tembakau di pem-belian pribadi itu terendah Rp 20 ribu dan harga tert-ingginya sebesar Rp 36 ribu. Sedangkan harga tembakau yang merupakan program kemitraan Sampoerna tidak diketahui masing-masing gradenya.

Sementara itu, kebutuhan tembakau yang rencananya akan dibeli dari petani Pame-kasan tahun ini dipastikan tidak akan terpenuhi. Sebab dari total sebanyak 31 hek-

tar lahan area tembakau, diperkirakan hanya menyi-sakan 25 persen atau seban-yak 5. 000 hektar yang bisa diproduksi.

Dari sisa tanam tembakau sisa itu diperkirakan akan menghasilkan tembakau se-banyak 2. 500 ton tembakau, sedangkan kebutuhan pabri-kan mencapai 22. 779 ton. Se-hingga kebutuhan pabrikan diperkirakan masih kekuran-gan tembakau sekitar 20 ribu ton.

Adapun rincian kebutu-han masing-masing pabrikan dari rencana semula yaitu Djarum rencana membeli 7 ribu ton, Gudang Garam akan membeli 4. 400 ton, Sampo-erna rencana membeli 9 ribu ton, Sukun 450 ton dan 1000 ton lainnya untuk pembelian gudang-gudang kecil yang tersebar di wilayah itu.

Hendradi menyatakan akan terus memantau aktivi-tas semua gudang perwakilan pabrikan di Pamekasan, un-tuk memberi perlindungan kepada petani. Sebab jika pembelian dilakukan secara sembunyi-sembunyi berpo-tensi merugikan petani ka-rena tidak terpantau.

Pemantauan dan pen-gawasan gudang ini masih dilakukan tim internal Dis-perindag dan belum meli-batkan tim ekternal seperti yang biasa dilakukan setiap tahun. Hal ini dilakukan ka-rena panen tembakau masih sangat sedikit.

Pihaknya juga sudah me-nyiapkan surat edaran yang siap disebar ke perwakilan pabrikan dalam waktu dekat. Surat edaran dimaksud di antaranya berisi himbauan kepada pengusaha tembakau untuk memberitahukan ren-cana pembelian, melibuti jadwal buka tutup gudang. (uzi/muj/rah)

PERTANIAN

Pemkab Belum Menerima Pengajuan Izin Pembelian Tembakau

PAMEKASAN - Menjelang pelaksanaan rekrutmen pen-erimaan calon pengawai neg-eri sipil khusus guru di ling-kungan pemkab Pamekasan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan mengimbau masyarakat Pamekasan tidak mem-percayai calo. DPRD juga menganjurkan masyarakat meminta pemerintah dae-rah melakukan rekrutmen CPNS secara transparan dan menindak tegas aparatur pemerintah yang diketahui menjadi calo CPNS.

Wakil ketua DPRD Pamekasan Khairul Kalam menuturkan menjelang pelaksanaan rekrutmen CPNS, biasanya para calo akan bergerilia membawa nama-nama orang pet-ing di pemkab Pamekasan untuk memperdayai para korban calo CPNS. Seperti mengatasnamakan orang nomor satu di kabupaten Pamekasan ataupun parpol pengusung pimpinan dae-rah Pamekasan. Sehingga, masyarakat mudah terpe-sona dan siap membayar sejumlah uang untuk me-menuhi keinginan para calo tersebut.

Sebaiknya, kata politisi

Partai Demokrat ini, jika warga didatangi seseorang yang menawarkan bisa meluluskan CPNS, langsung melaporkan ke aparat kepoli-sian. Untuk segera diproses hukum. ”Siapapun orangnya, yang mengatasnamakan Bu-pati ataupun parpol pengu-sung, masyarakat tidak boleh percaya. Solosinya laporkan mereka (calo) kepada polisi,” kata Khairul Kalam.

Sekalipun partainya adalah salah satu pengu-sung kepala daerah terpilih, tetapi parpolnya sudah komitmen agar seleksi CPNS dilakukan secara bersih. ”Sesuai dengan kampaye Achmad Syafi’i sebelum jadi bupati, beliau tegas menyampaikan akan memperbaiki sistem rekrut-men CPNS, dan akan mem-erangi calo,” ujar Khairul.

Bahkan jika ada sese-orang yang berjanji bisa meluluskan CPNS menga-tasnamakan bupati, dirinya akan mendesak bupati Pame-kasan Achmad Syafi’i untuk melaporkan hal tersebut ke-pada aparat kepolisian. ”Itu masuk pencemaran nama baik dan harus diproses se-cara hukum,” kata pria yang juga koordinator komisi D

DPRD Pamekasan tersebut. Sebelumnya, Bupati

Pamekasan Achmad Syafii memastikan tidak adanya praktik jual beli soal maupun percaloan dalam tes peneri-maan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang akan di-laksanakan pada September mendatang.

Achmad Syafii minta masyarakat tidak mudah per-caya terhadap mereka yang menawarkan peluang lulus CPNS dengan meminta im-balan sejumlah uang, karena proses rekrutmen dipastikan bersih dan bebas dari jual beli kursi CPNS.

Seperti diketahui, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkab Pameksan Lukman Hedi Mahdya me-mastikan, Kabupaten Pame-kasan hanya mendapatkan jatah 50 kursi kosong untuk tes CPNS tahun 2013.

Menurut Lukman, ber-dasar hasil rapat sosialisasi formasi di BKD Jawa Timur, Pamekasan hanya mendapat 50 kursi bersama 7 kabu-paten lainnya di Jawa Timur. Khusus Madura hanya Pame-kasan yang mendapat jatah tes CPNS yang direncanakan pada September mendatang.(awa/rah)

CPNS

Waspadai Para Calo CPNS

Kali ini Forum Kajian Muslimah (Forkam) Madura, yang menolak keras kontes kecantikan bila dilaksanakan di Indonesia.

Juru bicara Forum Kajian Muslimah (Forkam) Madura Magidhotul Hasanah me-nuturkan Kontes Kecanti-kan Miss World 2013 lebih banyak nilai mudhoratnya daripada nilai manfaatnya. Sekalipun dalam kegia-tan tersebut, panitia akan mendesain agar pakaian pe-serta tertutup.

Apalagi kata perempuan yang juga mahasiswi fakultas

teknik di salah satu perguru-an tinggi di Madura ini, Miss World merupakan ajang kepi-talisasi tubuh perempuan dan merendahkan martabat kaum hawa. “Mari bersama-sama tolak Miss World jika akan dilaksanakan di Indonesia,” ujarnya.

Dia katakan seharusnya pemerintah lebih peka terha-dap situasi dan kondisi ling-kungan yang ada di Indonesia yang memang mayoritas war-ganya pemeluk Islam. ”Kalau peserta Miss World tersebut menutupi aurat dan peser-tanya berjilbab, kami sangat

mendukung,” kata Magidhotul Hasanah.

Dirinya juga menganggap penyelenggaraan Miss World di Indonesia sebagai bentuk penghinaan terhadap umat islam, karena akan menggir-ing opini dunia bahwa negara dengan umat muslim terbesar ini telah ikut mengeksploitasi perempuan dan budaya lib-eral.

Menurut Forkam Madura, kriteria penilaian meliputi beauty, brain, and behaviour (3B) hanyalah kedok bagi le-galisasi eksploitasi terhadap tubuh perempuan. Membiar-kan penyelenggaraan kontes ratu kecantikan sejagat ini sama saja melanggengkan ek-sploitasi dan komersialisasi tubuh perempuan.

Karena itu, lanjutnya, muslimah Madura dengan

tegas menolak penyeleng-garaan Miss World 2013, karena sangat merendahkan harkat dan martabat perem-puan.

Forum Kajian Muslimah (Forkam) Madura justru me-nengarai pergelaran Miss World adalah upaya untuk memasukkan budaya-budaya yang rusak ke Negeri Muslim Indonesia, dimana kaum per-empuan harus menampakkan auratnya bahkan harus mema-merkan auratnya.

Dalam kesempatan itu, Forum Kajian Muslimah (Forkam) Madura mendesak Pemerintah pusat untuk men-cabut izin penyelenggaraan Miss World di Indonesia dan mengeluarkan kebijakan guna menghentikan eksploitasi perempuan dalam bentuk apa pun. (awa/rah).

Muslimah Madura Kurang Menyenangi Miss World PAMEKASAN - Penolakan terhadap pergelaran Kontes Kecantikan Miss World 2013 yang diren-canakan dilaksanakan di Pulau Dewata Bali terus berlanjut.

PAMEKASAN - Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupat-en Pamekasan pada tahun ini terbagi menjadi empat kelom-pok terbang (Kloter),dengan jumlah CJH sebanyak 1.304 orang.

Kepala Seksi Haji dan Um-rah, Kantor Kementerian Aga-ma Pamekasan, Abdul Wafi menjelaskan berdasarkan data yang dikirim Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Jamaah Calon Haji Pamekasan masuk dalam kloter 35, 36, 37, dan 63.

JCH pada kloter 35 dijad-walkan sudah harus masuk

Asrama Haji Sukolilo, Sura-baya pada Tanggal 26 Septem-ber. Sedang kloter 36 dan 37 akan berangkat pada keeso-kan harinya, yakni tanggal 27 Sepetember dengan jam pem-berangkatan berbeda. Sedang-kan kloter, 63 akan berangkat tanggal 7 Oktober bergabung dengan jamaah dari Kabupat-en Jember dan Kota Surabaya.

“Jamaah Pamekasan masuk pada gelombang ked-ua, yang langsung menuju Bandara King Abdil Aziz di Jenddah, ” katanya.

Wafi sedang melakukan

sosialisasi pembagian klot-er ini ke para calon jamaah melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) masing-masing. Selain menyampaikan pembagian kloter tersebut, pihaknya juga memberikan pemahaman tentang batasan barang bawaan.

“Kebiasaan para jamaah, mereka membawa berbagai barang yang sebetulnya tidak perlu, seperti terasi, rokok, dan lainnya sehingga me-nyebabkan barang bawaan mereka melebihi batas maksi-mal,” katanya. (CR-1/muj/rah)

IBADAH HAJI

JCH Tersebar di Empat Kloter

Wafi sedang melakukan sosialisasi pembagian kloter ini ke para calon jamaah melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) masing-masing. Selain menyampaikan pembagian kloter tersebut,

Page 6: e Paper Koran Madura 3 September 2013

SELASA 3 SEPTEMBER 2013 NO. 0190 | TAHUN II6 SAMPANG

Mantan orang nomor satu di Kabupaten Sampang itu di-panggil Kejari setempat mela-lu surat nomor B-37710.5.366/Dek.1 / 08/2013 Tertanggal 02 September. Surat panggilan tersebut dilayangkan pada 28 Agustus.

Noer Tjahja, usai diperiksa menuturkan, dirinya diperik-sa dengan 16 pertanyaan. Salah satunya, dirinya ditud-ing telah merugikan uang negara. Namun, dirinya mem-bantah. Sebab, menurutnya, jika dipastikan telah merugi-kan uang negara seharusnya bisa diketahui jika pemutusan hukum atau dipengadilan.

"Saya tidak terima kalau ini diomongi kalau merugi-

kan negara, karena putusan-nya nanti di pengadilan, tidak menyalahi aturan ini," ucap-nya dengan tegas.

Ditanya mengenai aturan PNS menerima gaji ganda, ia menjelaskan hal itu tidak salah dan memang sudah la-zim. Menurut Noer Tjahja, jika BUMD menjabat sebagai komisarisnya bukan berstatus PNS justru wajib disalahkan.

"Kalau sekarang ada PT BUMD tidak ada komisiaris-nya berarti salah dan pertan-yaanya siapa yang mewakili pemkab," tuturnya.

Tak hanya itu, Noer Tjahja juga menyangnyakan terkait pemanggilan surat terhadap dirinya. Pasalnya, dilihat dari

penandatanganan yang dilaku-kan oleh Kasi Intelkam Sucipto. Menurutnya, dalam pemanggi-lan itu harus ditandangani oleh kepala kejari sendiri.

"Saya protes undangan itu kenapa tidak Kajarinya saja yang tanda tangan, kok bagian kasinya. Kemana dia (kejari-red) apa tangan Kajari

bengkok. Kalau nama saya tidak masalah untuk tidak di-hormati tetapi mantan bupat-inya harus dilihat. Ini etika," katanya. (ryn/lum)

Mantan Bupati MendatangiKejaksaan NegeriSAMPANG - Mantan Bupati Noer Tjahja, Senin (2/9) sekitar pukul 13.00 WIB, memenuhi pang-gilan Kejaksaan Negeri Sampang. Pemanggilan itu masih terkait adanya penyelidikan soal peneri-maan gaji ganda PNS yang duduk di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Sampang.

SAMPANG - Masih ba-nyaknya PKL yang beroperasi di area terlarang membuat

Satpol PP berang. Mereka meski sering kali diterti-ban tapi tetap menjalankan usahanya di area tersebut. Senin (2/9), Satpol PP merazia mereka. Namun, tidak mem-buahkan hasil karena diduga bocor terlebih dahulu.

Pantauan Koran Madura di lapangan, para PKL terbiasa berada di kawasan Pasar Sri-mangunan

Sampang, depan MAN Sampang, dan depan RSUD Sampang. Areal tersebut merupakan area terlarang berjualan.

Kasatpol PP Hamdani melalui Kasi OPS Satpol PP Sampang Moh Sadik menga-takan, operasi pedagang kaki lima yang berada di tempat terlarang tersebut melanggar aturan peraturan daerah No-

mor 27 Tahun 2002 tentang Larangan PKL, Pasal 9 dan 11 tentang lokasi yang dilarang.

Adapun tempat-tempat yang dilarang di Kabupaten Sampang, yakni di depan Pasar Srimangunan, depan RSUD, depan MAN, dan sepanjang ja-lan protocol. Jika ada pedagang yang berjualan di area tersebut, diacam kurungan 3 bulan dan denda Rp. 1 juta.

“Sejak awal kami sudah melakukan pendekatan pada para PKL dengan mengimbau untuk tidak berjualan di area terlarang, tetapi pendekatan ini sering tidak diindahkan, bahkan kami saat melakukan operasi, Senin (2/9) di depan pasar Srimangunan Sampang sejumlah PKL sudah ba-nyak tidak berada di tempat. Operasi gabungan dengan Dishubkominfo tersebut tidak ada PKL yang diciduk,” kata-nya. (hol/lum)

BERJUALAN DI AREA TERLARANG

Satpol PP Tidak Berhasil Menertibkan PKL

Satpol PP saat melakukan operasi PKL di Depan Pasar Srimangunan Sampang, Senin (2/9). Adapun tempat-tempat yang dilarang di Kabupaten Sampang, yakni di depan Pasar Srimangunan, depan RSUD, depan MAN, dan sepanjang jalan protokol.

FOTO: hol/koran madura

Teribkan PKL Nakal

SAMPANG – Keluarga HN (14), warga Dusun Arnih Barat, Desa Gunung Rancak, Kecamatan Robatal, Senin (2/9) siang sekitar pukul 13.30 Wib mendatangi Mapolres Sampang. Mereka mendatangi Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres setem-pat untuk melaporkan dugaan kasus asusila yang menimpa HN.

NH diduga menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh dua orang. Korban men-genalnya melalui saluran tel-epon. "Sebenarnya gak pernah kenal. Cuma kenal melalui HP, pas ketumuan," terang Hasan (70), orangtua korban.

Peristiwa tersebut terjadi Jumat (30/8) sekitar pukul 22.00 wib, ketika dirinya menghadiri acara keramaian yang tempatnya tak jauh dari rumah korban. Sebelumnya, korban memang sudah mem-buat janji dengan dua pemuda tersebut melalui handphone.

Sarimin (36), kakak sepupu korban, mengatakan, dari per-temuan itulah korban kemu-dian diajak ke atas Gunung Tanggi Ningep. Disitulah dua pelaku melangsungkan nafsu

bejatnya terhadap korban de-ngan cara tangan korban dii-kat tali.

Setelah peristiwa tersebut, korban langsung menceri-takan kepada orangtuanya, Hasan (70) dan Jumanten (55). Tak terima dengan hilangnya kehormatan putrinya yang diduga dilakukan MI (22) dan MR (17), orang tuakorban me-laporkan ke Polsek Robatal.

Kedua pelaku sempat di-tangkap oleh polsek setempat. Namun, keluarga pelaku me-minta keluarga korban untuk diproses secara kekeluargaan. "Sudah pernah laporan ke Polsek Robatal. Bahkan, dua pelaku ditangkap. Nah, dari pihak keluarga pelaku mem-inta damai, cuma dari pihak saya (korban-red) tidak mau makanya laporan langsung ke Polres Sampang," tutur Sari-man.

Sementara itu, pihak ke-polisian masih belum bisa dikonfirmasi terkait hal terse-but.

"Itu ditangani Polsek Ro-batal," singkat Kasatreskirm Polres Kampang AKP Jeni Al Jauza melalui pesan sing-katnya. (ryn/lum)

ASUSILA

Korban Pemerkosaan Melapor ke Polisi

SAMPANG - Badan Per-musyawaratan Desa (BPD) Dharma Tanjung, Kecama-tan Camplong, mendatangi Kabag Pemdes. Kekosongan jabatan sekdes (sekretaris desa) di daerah tersebut di-minta segera di isi, karena sejak sekdes lama dialih-kan ke kecamatan sampai sekarang belum ada peng-gantinya, sehingga admin-istrasi desa tidak efektif dan peranannya dirangkap oleh BPD.

Tiga bulan lalu, sekdes lama Desa Dharma Tanjung difungsikan di Kecamatan Camplong. Dari hasil ketemu

dengan kabag pemdes, BPD disarankan untuk semen-tara agar dijabat pelaksana tugas (Plt), dengan syarat melakukan musyawarah de-ngan kepala desa dan tokoh masyarakat setempat. BPD juga disarankan agar men-datangi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sampang, karena sekdes statusnya PNS.

Ketua BPD Desa Dharma Tanjung Sukarji di depan ka-bag pemdes menyampaikan, sejak sekdes lama dialihkan ke kecamatan sampai seka-rang masih belum ada peng-gantinya, sehingga pelayan-

an masyarakat Desa Dharma Tanjung yang seharusnya

dilayani oleh sekdes justru di-layani oleh BPD.

“Kurang lebih sekitar tiga bulan sekdes desa kami yang kosong. Sejak sekdes lama dialihkan ke kecamatan. Dan sebelum sekdes lama dipin-dahkan seharusnya diper-siapkan dulu penggantinya, sehingga jabatan itu tidak ko-song dan pelayanan warga te-rus berjalan. Akan tetapi un-tuk sementara ini yang sering melayani masyarakat yaitu BPD,” ujarnya.

Sementara Kabag Pem-des Didik Adi Pribadi me-ngatakan, jabatan sekdes yang kosong tersebut agar

diisi dengan Plt dulu, karena bagi dia tidak mudah untuk mengganti jabatan sekdes karena statusnya sebagai PNS, sehingga dia menya-rankan agar berkoordinasi langsung dengan BKD yang membidangi pergantian pegawai.

“Untuk mengisi kekoson-gan tersebut harus digan-tikan dengan PLT dan me-lakukan musyawarah dulu dengan kepala desa dan tokoh masyarakat, atau silahkan ke BKD karena untuk pergantian pegawai dinas tersebut yang membidanginya,” ucapnya. (jun/lum)

KEKOSONGAN JABATAN

BPD Meminta Sekdes Segera Dieksekusi

Kurang lebih sekitar tiga bulan sekdes desa kami yang

kosong...”

Sukarji Ketua BPD Desa Dharma

Tanjung

Meskipun kecewa karena ditemui oleh satu anggota komisi A, warga tetap me-nyampaikan aspirasinya terhadap penjegalan pencalo-nan pilkades. Bagi mereka, penjegalan tersebut meru-pakan upaya pembunuhan karakter terhadap hak politik Ahmad Sidik sebagai calon kepala desa Bire Barat.

Abd Munif, perwakilan dari warga, menyampaikan, dirinya menolak seluruh pro-ses tahapan pemilihan kepala desa yang diselenggarakan panitia pemilihan kepala desa (P2KD) Bira Barat yang dinilai tidak transparan, penuh rekayasa, manipulatif, tidak jujur dan tidak adil. Kepada wakil rakyat, pemerintah di-

minta membubarkan panitia pemilihan kepala desa, dan diambil alih oeh pemerintah kabupaten.

Menanggapi hal itu, anggota Komisi A Fathorrosi mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemanggilan terhadap camat ketapang, pengawas kecamatan dan juga pemdes. Dan hasilnya secara proses administrasi tidak ada masalah, akan tetapi dia berjanji akan melakukan pemanggilan lagi apabila P2KD masih tetap berupaya melakukan tahapan pemilihan karena tahapan tersebut batal demi hukum.

“Kami sudah melakukan

pemanggilan terhadap camat, pengawas kecamatan dan pemdes sendiri. Sedangkan P2KD-nya tidak bisa hadir dengan alasan sakit. Namun, hasil dari pemanggilan terse-but secara proses administrasi tidak ada masalah. Awalnya memang sempat mau digu-gurkan, namun kami menolak sehingga proses tersebut untuk sementara dipending,” ujarnya di depan warga Bira Barat.

Terkait dengan tidak adanya anggota dewan yang menemui mereka selain diri-nya, dirinya menyampaikan permintaan maaf, karena yang lain masih banyak tugas di luar. (jun/lum)

Pendukung Ahmad Sidik Meminta Dukungan DewanCAKADES DICEKAL

SAMPANG - Warga Desa Bire Barat, Kecamatan Ketapang, Senin (2/9) mendatangi kantor DPRD Ka-bupaten Sampang. Mereka menemui komisi A untuk mempertanyakan kejelasan penjegalan Calon Kades Ahmad Sidik, yang masih belum bisa mendaftarkan diri sebagai calon. Namun, yang menemui warga ha-nya satu anggota komisi A.

Warga Desa Bira Barat Kecamatan Ketapang ketika menyampaikan aspirasinya di ruangan komisi A DPRD Sampang, Senin (2/9).

FOTO: junaidi/koran madura

Keluarga HN (14), warga Dusun Arnih Barat, Desa Gunung Rancak, Kecamatan Robatal, Senin (2/9) siang sekitar pukul 13.30 Wib melaporkan dugaan kasus asusila yang menimpa HN ke Mapolres Sampang.

Page 7: e Paper Koran Madura 3 September 2013

SELASA 3 SEPTEMBER 2013 NO. 0190 | TAHUN II 7BANGKALAN

Meski pekerjaan tersebut masih baru, perencanaan-nya ditargetkan selesai bulan Desember mendatang. Jalan sepanjang 2.136 meter itu terbagi menjadi dua ruas, STA 0-85 sampai jembatan, se-dangkan ruas kedua sisanya. Dalam pengerjaannya ada tiga lapisan penguatan yang di-lakukan yakni pondasi bawah, pondasi atas, dan hotmik.

Walaupun demikian, pe-merintah kabupaten (pem-kab) Bangkalan mengkha-watirkan adanya pengerjaan proyek yang main-main. Apal-agi, pembangunan yang tidak sesuai rencana anggaran biaya.

”Kami hanya meninjau ta-hapan pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan. Sebab, pihaknya tidak ingin menin-jau hanya waktu proyek ini selesai. Hal itu untuk men-gantisipasi adanya kesalahan yang dilakukan oleh pihak kontraktor. Mulai dari tahapan awal pengerjaannya,” kata Bu-pati Bangkalan, Makmun Ibnu Fuad, saat meninjau pekerjaan

fisik jalan lingkar barat kota, kemarin (2/9).

Proses pengerjaannya memang akan ditinjau secara terus-menerus agar kontrak-tor tidak main-main dalam mengerjakannya. Sebab, kalau hanya mengandalkan lapo-ran saja, tentunya hal itu jauh dibandingkan melihat lang-sung kenyataannya.

”Apakah sesuai laporan yang saya terima atau malah jauh dari kondisi riilnya. Un-tuk itulah saya ingin tahu secara langsung. Barangka-li, pengerjaannya tak sesua RAB,” terang Makmun.

Dia menjelaskan dalam pengerjaan proyek ini, batas waktu maksimal yang sudah sesuai kontrak pekerjaan sam-pai bulan Desember. Akan tetapi, jika kurang dari waktu yang ditargetkan tentunya hal itu malah lebih baik.

”Yang penting waktunya tidak keluar dari target yang telah disepakati. Tentunya, kita menginginkan pekerjaan dan hasil yang maksimal,”

harapnya.Menurutnya, secara garis

besar pengerjaan proyek ini bisa dikatakan sudah sesuai. Nantinya, pihaknya akan me-mantau secara berkala, karena takut melenceng dengan spek yang telah disepakati antara pemkab dengan pihak kon-traktor dalam hal ini PT Tri-jaya Cipta Marga.

Dia menginginkan, ban-gunan jalan yang dibangun tersebut tetap berkualitas, dengan tidak menyamping-kan kesepakatan yang telah ditetapkan dalam kontrak kerja. Dalam hal ini, kontrak-tor mengambil keuntungan dalam pekerjaannya tentu-nya memang tak ada masalah. Akan tetapi, jika sudah tidak

sesuai spek malah itu akan merugikan rakyat. Karena pembangunan ini dibuat ber-dasarkan uang rakyat.

”Tentunya kita akan evalu-asi, kalau ada kontraktor yang nakal dengan mengambil keun-tungan melebihi dari kewaja-ran. Apalagi, pekerjaannya tak sesuai spek, tentu perlu ditin-daklanjuti,” tegasnya. (ori/rah)

Ada Kekhawatiran Tak Sesuai RABBANGKALAN – Rencana pemerintah daerah untuk membangun jalan lingkar barat menuju makam wisata religi Syaichona Kholil rupanya bakal rampung. Pekerjaan pembangunan jalan kembar tersebut mulai dikerjakan sejak satu bulan lalu. Pembangunan melalui dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tersebut mendapat suntikan dana Rp 14 miliar.

TINJAU. Bupati Bangkalan dan wakil bupati meninjau langsung pembangunan jalan lingkar barat menuju wisata religi makam Syaichona Kholil, Senin (2/9).

ori/koran madura

BANGKALAN - Kecamatan Konang Bangkalan secara geografis berada di kawasan perbukitan, sehingga menjadi kawasan langganan kekeringan setiap tahun. Itu juga terjadi pada musim kemarau kali ini. Warga dari 13 desa yang ada di kecamatan tersebut, hidup dengan keterbatasan air, akibat minimnya curah hujan yang turun.

Selain itu, dengan minim sumber air di kecamatan Ko-nang, praktis warga hanya dapat mengandalkan tangki air yang dijual dengan harga 250 ribu rupiah pertangki.

”Ini sudah jadi rutinitas setiap musim kemarau, sumber mata air sangat minim di daerah ini. Selain mengandalkan tempat penampungan air hujan yang masih menyisakan sedikit air keruh, warga biasanya membeli air tangki dari Blega, dengan harga yang tidak murah tentunya,” jelas Hu-sein, warga Desa Sambiyan Konang ini.

Menurutnya, selama musim kemarau, termasuk musim kemarau tahun ini, aktivitas pertanian tidak berjalan. Sehingga, warga setempat lebih mementingkan kebutuhan air untuk dikonsumsi setiap hari. Karena, air merupakan ke-butuhan nomor satu bagi masyarakat di Kecamatan Konang. Untuk itu, setiap persediaan air menipis harus rela mengelu-arkan uang untuk membeli air bersih di Kecamatan Blega.

”Kami lebih mengutamakan air untuk minum dan kebu-tuhan lainnya, dibanding untuk bertani,” imbuhnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengatakan bahwa kemarau kali ini belum begitu mengancam karena masih termasuk kemarau basah yang sering diselingi hujan.

”Sekalipun kemarau basah, tetap menjadi ancaman terja-dinya kekeringan,” kata Kepala BPBD, Wahid Hidayat.

Menurutnya, kekeringan tersebut disebabkan oleh faktor geografis dan populasi penduduk. Untuk wilayah Konang termasuk pada faktor geografis. Sebab, daerah tersebut me-rupakan wilayah yang gersang dan minim adanya sumber air bersih. Sekali pun ada, namun tidak dapat memenuhi kebutuhan air bersih penduduk.

Disinggung apa langkah BPBD yang akan dilakukan untuk mengantisipasi kekeringan apabila benar-benar terjadi pada musim kemarau tahun ini, dia menjawab akan melakukan rapat koordinasi dengan Dinas terkait masalah tersebut. (dn/rah)

MUSIM KEMARAU

Warga Kecamatan Konang Megandalkan Tangki Air

BANGKALAN - Hasil reka-pitulasi perolehan suara pe-milihan gubernur (pilgub) di Kecamatan Kota, rupanya me-menangkan pasangan Berkah (Khofifah-Herman). Pasangan Karsa (Sukarwo-Saifullah Yu-suf) berada di urutan nomor dua, sedangkan Bambang-Said berada di posisi ke tiga, disu-sul pasangan Egi-Sihat dino-mor empat.

Hasil rekapitulasi dari 13 desa dan kelurahan kecama-tan kota, pasangan calon Gu-bernur Berkah menang hampir di semua desa dan Kelurahan, sedangkan pasangan Karsa hanya unggul di Kelurahan Demangan dan desa Sabiyan.

Di kelurahan Demangan, Karsa memperoleh suara 2.724 suara, lebih tinggi diband-ingkan perolehan pasangan BerKah yang hanya mencapai 1.842 suara.

Meskipun begitu, secara keseluruhan pasangan BerKah unggul di kecamatan Bangka-lan dengan perolehan 16.861. Sedangkan pasangan Karsa memperoleh 16.056, dari total suara 35.554. Sementara itu, total suara tidak sah mencapai 1.306 suara.

”Pasangan Karsa di ke-camatan Kota Bangkalan kalah. Untuk pasangan BerKah unggul di 11 desa dan kelura-han,” ujar Ketua PPK Kecama-tan Kota Bangkalan, R Sucipto, kemarin (2/9).

Sebaliknya, untuk kecama-tan Burneh dan Tanah Merah, pasangan Berkah perolehan suaranya di bawah pasangan Karsa. Hampir di setiap desa di kecamatan tersebut pasangan Karsa mengungguli pasangan Berkah. Pasangan calon gur-benur pasangan Berkah hanya unggul di dua desa dan satu ke-lurahan di kecamatan Burneh. Yaitu, desa Burneh dan desa Pangalongan serta kelurahan Tunjung, Kecamatan Burneh.

”Di Kecamatan Burneh ini, pasangan Berkah hanya menang di tiga desa itu,” kata Ketua PPK Burneh, Abd Karim.

Selain di kecamatan Burneh, pasangan Berkah juga mengungguli Karsa di dua desa di kecamatanTanah Me-rah, yakni desa Tanah Merah Laok dan desa Landak, semen-tara di kecamatan Kwanyar, pasangan Berkah hanya ung-gul di satu desa yaitu di desa Ketetang kecamatan Kwanyar.

Setelah dilakukan rekapit-ulasi di tingkat PPK ini, hasil pemungutan suara pilgub Ja-tim akan dilakukan rekapitu-lasi di KPUD Bangkalan yang akan dilakukan pada tanggal 3 atau 4 September. (ori/rah)

REKAPITULASI

Berkah Unggul di Kecamatan KotaBANGKALAN - Selama

ini masyarakat mengenal karapan sapi identik dengan kekerasan. Padahal, sebe-narnya kerapan sapi pertama kali dikenalkan pada warga tanpa kekerasan. Namun, seiring waktu telah terjadi pergeseran, sehingga nyaris dalam setiap ada pagelaran budaya karapan sapi selalu diwarnai dengan kekerasan terhadap sapi karapan.

Sekarang tokoh dan para alim ulama ingin mengemba-likan karapan sapi pada yang aslinya. Dimana karapan sapi tanpa kekerasan akan digelar dalam memperebutkan piala bergilir Presiden RI yang rencananya akan digelar di Bangkalan.

Para tokoh pengerap se-Madura dan persatuan kara-pan sapi (perkasa) Bangkalan sudah melayangkan surat permohonan izin pada Pres-iden, untuk menggelar kara-pan sapi tanpa kekerasan piala Presiden RI bergilir.

Ketua MUI Bangkalan, KH Syarifuddin Damanhuri menyatakan MUI se-Madura bersama Badan Silaturahim Ulama Pesantren Madura

(BASSRA) dan Forum Musya-warah Ulama (FMU) sepakat karapan sapi tanpa kekerasan di semua tingkatan.

“Para ulama di Ma-dura menginginkan pratik kekerasan dalam pelaksana-an karapan sapi itu dilarang, budaya Madura tetap terjaga dengan lestari, tanpa adanya kekerasan,” ungkapnya.

Meski tanpa kekerasan, sambungnya, sapi kara-pan tetap bisa lari dengan kencang. Selain itu, dulu-nya karapan sapi itu memang tanpa kekerasan, akan tetapi dalam perkembangan adu lari cepat pasangan sapi kerap di-ubah dengan menggarukkan paku ke pantat sapi.

“Selain dari sisi agama memang dilarang, dalam un-dang-undang hukum positif, praktik kekerasan ini kan juga termasuk tindak pidana,” pa-parnya.

Hal senada juga diungka-pkan Bupati Bangkalan, RK Moh Makmun Ibnu Fuad. Ia menjelaskan dirinya men-dukung adanya karapan sapi tanpa kekerasan. Bahkan, pi-haknya siap menjadi tuan ru-mah pagelaran karapan sapi

tanpa kekerasan piala bergilir Presiden RI.

“Sepanjang itu bersifat positif, kami sepakat. Ka-rena menyiksa hewan tidak dibenarkan, kasihan sapi dipukul dengan paku. Lagi pula meskipun tanpa dipukul, larinya sapi tetap kencang,” ucapnya.

Menurutnya, dengan diadakannya karapan sapi tanpa kekerasan bisa dipasti-kan akan mendongkrak wisa-

tawan asing yang datang ke Kabupaten Bangkalan. Sebab, tahun kemarin pernah di-adakan karapan sapi tanpa kekerasan.

“Wisatawan asing yang datang kesini banyak. Mereka tidak suka pada sesuatu yang berbau kekerasan. Jadi ke-tika ada karapan sapi tanpa kekerasan, mereka sangat antusias untuk melihat lang-sung,” tandasnya.

Di tempat terpisah, Ketua Komisi A DPRD Bangkalan, Syafiuddin Asmoro menya-takan pihaknya mendukung adanya karapan sapi tanpa kekerasan. Sebab, menyiksa hewan tidak dibenarkan baik menurut agama maupun hu-kum positif.

“Kami sepakat dengan adanya karapan sapi tanpa kekerasan,” ucap politisi asal Kecamatan Tanah Merah itu.

Sementara itu, Koordina-tor BASSRA Bangkalan, KH Nuruddin Arahman sangat setuju dengan adanya kara-pan sapi tanpa kekerasan. Sebab tidak menyakiti hewan, namun kelestarian budaya tetap terjaga.(dn/rah)

BUDAYA

Lestarikan Kerapan Sapi Tanpa Kekerasan

Para ulama di Madura menginginkan pratik

kekerasan dalam pelaksanaan karapan

sapi itu dilarang, budaya Madura

tetap terjaga dengan lestari, tanpa adanya

kekerasan,”

KH Syarifuddin DKetua MUI Bangkalan

DIHITUNG. Proses rekapitulasi yang ada di kecamatan Kota Bangkalan.

STADION GELORA BANGKALAN

Penambahan Tribun Penonton Membutuhkan Dana Rp 6,7 M

BANGKALAN - Pembangunan tribun penonton di Sta-dion Gelora Bangkalan akan kembali dilanjutkan dengam biaya yang cukup fantastis. Sebab untuk pembangunan tribun berkapasitas 17 ribu orang tersebut akan menelan biaya Rp 6,7 M yang diambilkan dari APBD.

"Kita akan lanjutkan pembangunan tribun senilai Rp 6,7 M," kata Kepala Dinas Cipta Karya Bangkalan, Ishak Sudibyo.

Menurutnya, proyek tersebut dikerjakan secara bertahap. Karena anggaran yang dialokasikan cukup besar. Namun, pihaknya memastikan pembangunan akan rampung pada bulan Desember tahun ini. Kendati demikian, pihaknya akan terus memaksimalkan agar bisa tepat waktu. Sebab, tidak menutup kemungkinan dalam tahap pengerjaan ada kendala yang dapat menghambat pembangunan.

"Kita upayakan selesai sesuai target pada bulan Desember. Namun, tidak menutup kemungkinan ada kendala selama proses pengerjaan," imbuhnya.

Penambahan tribun itu, lanjut Sudibyo sepanjang 35 meter dengen ketinggian 17 meter. Dengan demikian, diharapkan mampu menampung semua suporter bola Bangkalan yang selama ini banyak menonton di samping lapangan. Untuk itu, jika pembangunan telah rampung lebih memudahkan para suporter untuk dapat menonton dari tribun.

"Penambahan tribun untuk mengakomodir para su-porter yang selama ini menonton dari pinggir lapangan," ungkap Yoyo, sapaan akrab pria ini. (dn/rah)

Page 8: e Paper Koran Madura 3 September 2013

SELASA 3 SEPTEMBER 2013 NO.0190| TAHUN II8 SURAMADU

TUNTUT PENCABUTAN PENGADUAN. Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Sumatera Utara (FROM SU) berunjuk rasa di depan restoran cepat saji, di Medan, Sumut, Senin (2/9). Mereka menuntut pihak manajemen restoran cepat saji tersebut agar mencabut pengaduan terkait kasus pengrusakan yang dilakukan rekan mereka dalam aksi menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada pertengahan Juni 2013 yang mengakibatkan ditahannya 16 orang mahasiswa.

“Sebagai kader yang disak-iti, saya akan laporkan hal ini ke DPC Partai Demokrat Sura-baya. Kita akan tunggu sikap partai,” kata M. Machmud di Surabaya, Senin (2/9).

Menurut dia, pihaknya merasa tersakiti atas sikap anggota FPDIP Surabaya Ar-mudji yang telah menuduhnya bermain-main dalam proses Pemilihan Cawawali yang tidak kunjung tuntas pasca-mundurnya Bambang Dwi

Hartono sebagai Wawali untuk menjadi Cagub Jatim pada be-berapa bulan lalu.

Apalagi, lanjut dia, tudu-han tersebut dilontarkan Armudji dalam rapat resmi. Tentunya hal ini dianggapnya telah mempermalukan dirinya sebagai Ketua DPRD Surabaya di hadapan anggota banmus lainnya.

Selama ini, Machmud sudah membantu sesuai ke-wenangannya sebagai ketua

dewan, bahkan ia mengirim surat dua kali untuk mem-inta semua fraksi mengirim-kan utusannya untuk menjadi panitia pemilih.

Hanya tiga dari tujuh frak-si yang sudah menyerahkan utusannya yakni FPDIP, FPD dan FPDS.

Machmud mengatakan sejak awal rapat banmus, pihaknya sudah merasa jika Armudji menyudutkannya secara pribadi. “Kalau saya dituduh seperti itu, bisa saja saya tidak mau memproses. Tapi saya tidak mau seperti itu,” katanya.

Sebelumnya, Armudji me-nilai Ketua DPRD Surabaya Mochammad Machmud tidak komitmen dan konsisten dalam menjalankan hasil ra-

pat sebelumnya.“Sebelumnya telah disepa-

kati tidak akan ada kunjungan kerja (kunker) sebelum ter-bentuknya panitian pemilihan (Panlih) Cawawali, tapi hasil rapat itu tidak dijalankan oleh Ketua DPRD,” kata Anggota FPDIP Armuji setelah rapat banmus.

Armudji menilai Machmud tidak konsisten dan sengaja bermain-main dalam proses pemilihan wawali dengan memainkan rapat serta ber-main dalam proses pemilihan cawawali.

Seharusnya, Machmud itu tinggal teken tatib pemilihan cawawali karena sudah direvi-si Gubrnur Jatim, namun kes-annya selalu dilempar-lempar dan sengaja memainkan rapat

dengan menandatangani kun-ker.

Calon Wawali Surabaya dan sekaligus Wakil Ketua DPRD Surabaya Wisnu Sakti Buana tidak menanggapi ada upaya-upaya dari pihak lain yang berusaha men-jegal langkanya menjadi wawali.

“Kalau saya enggan me-nyikapi itu, karena itu hanya isu saja,” ujarnya.

Wisnu mngatakan semua mekanisme dan aturan sudah dilalui oleh dirinya dan fraksi PDI Perjungan dalam mel-akukan pergantian wakil wali kota.

“Semua sudah sesuai me-kanisme tinggal dibentuk pan-itia pemilihan saja,” katanya. (ant/dik)

Ketua DPRD Mengancam Tak Proses Cawawali SURABAYA - Ketua DPRD Kota Surabaya M. Mach-mud mengancam tidak akan memproses pemilihan calon wakil wali kota (Cawawali) Surabaya sebagai pengganti Bambang Dwi Hartono setelah ber-sitegang dengan anggota FPDIP dalam rapat badan musyawarah.

PAMEKASAN - Sebuah mobil dinas milik Pemerintah Kabupat-en Pamekasan, yang digunakan sebagai mobil dinas Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat ditempeli gambar

Calon Anggota Legislatif (Caleg).Stiker yang ditempel di

mobil berplat merah M 324 AP itu terlihat jelas merupakan stiker untuk kampaye. Di ben-da tersebut tertulis jelas nama

Imam Hosairi, caleg tersebut dilengkapi dengan logo partai, daerah pemilihan (dapil), dan nomor urutnya. Imam meru-pakan anggota DPRD Pame-kasan yang selama ini meng-

gunakan mobil dinas tersebut.Saat dikonfirmasi, Imam

Hosairi mengaku mobil terse-but dipinjam salah seorang pendukungnya dan dikemba-likan pada malam hari sehing-

ga dia tidak tahu ada stiker di mobil dinasnya.

“Tidak ada niatan saya untuk berkampanye meng-gunakan mobil dinas ini, saya hanya lupa untuk membuka barang yang dipasang kon-stetuen yang pinjam mobil itu,” kelitnya, Senin (2/9).

Ia berjanji akan segera membuka stiker tersebut un-tuk menghindari anggapan yang salah dari masyarakat dan akan menyampaikan ke-pada pendukung maupun keluarganya untuk tidak me-masang alat peraga kampanye apapun di mobil dinasnya.

Sekretaris DPRD Pamekasan, Arif Handayani mengaku be-lum mengetahui kasus tersebut. Menurutnya, aturan penggunaan mobil dinas melarang pemasan-gan stiker dan alat kampanye apa pun di mobil dinas tersebut.

Pelaksana Tugas Ketua DPRD Pamekasan Halili men-gatakan dirinya akan mengin-gatkan pemegang mobil terse-but untuk segera mencabut alat peraga kampanyenya.

“Saya yakin itu bukan ka-rena faktor kesengajaan. Ka-rena saya yakin semua anggota DPRD Pamekasan memahami aturan yang melarang pema-sangan alat kampanye di mobil dinas,” katanya. (CR-1/muj/rah)

MOBDIN

Stiker Caleg Terpasang di Mobil Dinas

SURABAYA - DPC Partai Demokrasi Indonesia Per-juangan (PDI PERJUANGAN) Kota Surabaya menganggap kekalahan Pasangan Cagub Jatim Bambang-Said dalam Pemilukada Jatim beberapa hari lalu, khususnya di Kota Surabaya, sebagai pema-nasan konsolidasi partai menatap Pemilu 2014.

Ketua DPC PDI PER-JUANGAN Surabaya Wisnu Sakti Buana, Senin (2/9), mengatakan meski dalam penghitungan sementara suara Cagub Jatim kalah di Surabaya, namun perole-han suara dalam Pemilu-kada Jatim kali ini lebih baik dibandingkan perolehan suara pada Pemilu 2009.

“Khusus suara PDI PERJUANGAN Surabaya pada pilgub Jatim 2013 naik signifikan. Itu (suara Bambang-Said) diterapkan untuk pemilu, maka PDI PERJUANGAN akan dapat 11 kursi di DPRD Surabaya. Kalau pada pileg 2009, PDI PERJUANGAN dapat 8 kursi. Ini kan menunjukkan kenai-kan,” ujarnya.

Selama ini Kota Surabaya dikenal sebagai basis atau kantong suara PDI PER-JUANGAN di Jatim. Hanya saja dalam Pemilukada Jatim kali ini, pasangan Cagub Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah yang diusung PDI PERJUANGAN terpuruk di posisi ketiga.

DPC PDI PERJUANGAN Surabaya awalnya mema-tok target Bambang-Said menang telak, namun fak-tanya pasangan tersebut tak signifikan mendulang suara di Surabaya.

Justru pasangan Soekarwo-Saifullah Yu-suf (KarSa) yang diusung

Partai Demokrat dan mitra koalisi di Surabaya menda-pat 641.603 suara, Khofifah Indar Parawansa-Herman Sumawiredja (Berkah) 365.792 suara, Bambang DH-Said Abdullah 207.480 suara, dan Egi-Sihat hanya memperoleh 21.097 suara.

Wishnu yang juga wakil ketua DPRD Surabaya ini menilai Pemilukada Jatim sebatas ajang pemanasan sekaligus konsolidasi partai menatap Pemilu 2014.

“Pada Pemilukada Jatim, PDI PERJUANGAN kerja sendiri. Lagipula pada Pemi-lukada yang dijual kan figur. Menilik hasil Pemilukada, kami optimistis memenangi pemilu tahun depan di Sura-baya,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya berjanji akan bekerja dengan maksimal untuk memenangkan PDI PERJUANGAN pada pemilu tahun depan. Selain Pemi-lukada, alasan ini yang membuat Wisnu tidak lagi menjadi caleg. “Saya ingin konsentrasi memenangkan pemilu,” katanya.

Sementara itu, mantan Ketua DPC PDI PERJUAN-GAN Surabaya Saleh Ismail Mukadar juga tetap opti-mistis, meski di Pemilukada suara PDI PERJUANGAN di Surabaya persentasenya minim. “Di Surabaya jeblok, tapi di beberapa daerah PDI PERJUANGAN menang,” katanya.

Saleh yang kini tidak masuk struktural kepen-gurusan di DPC PDI PERJUANGAN Surabaya mengusulkan agar segera dilakukan evaluasi, teruta-ma keberadaan tim peme-nangan Bambang-Said di Surabaya. (ant/dik)

DPC PDI

PDI Perjuangan Menganggap Kekalahan Bambang-Said Sebagai Pemanasan

SAMPANG - Kekerin-gan yang mengancam 11 kecamatan di Kabupaten Sampang terus meresahkan masyarakat. Sebab, hingga memasuki semester dua pemerintahan tak satu pun pekerjaan yang merespon untuk menanggulangi kek-eringan.

Apalagi, untuk menda-patkan air bersih demi ke-butuhan sehari-hari pemer-intah hanya mengandalkan droping air dari luar kota lain. Hal itu yang menunjuk-kan adanya ketidakseriusan pemerintah dalam dunia kepemimpinan.

Alan Kaisan, pemuda asal Kecamatan Kedungdung, mengatakan, seharusnya pemerintah serius mengha-dapi bencana musibah tahu-nan ini. Sebab, menurutnya, jika anggaran droping air sebesar 120 juta saja tidak akan mencukupinya.

“Itu tidak cukup kalau dengan aggaran segitu, apa lagi di buat 11 kec dari 14 kec itu pun di bagi perdesa - desa,” ucapnya.

Pria yang juga aktifis itu menuturkan cara yang paling tepat untuk menanggulangi

hal itu seharusnya pemer-intahan. Sudah menyiapkan anggaran sebesar 800 juta guna mensuplai air dari kota lain. Apa lagi, sedikitnya dua armada tangki air harus bisa stand bye selama 24 jam.

“Pemerintah harus me-nyiapkan armada minimal setiap kecamatan ada 2 tang-ki yang stand bye 24 jam. Karena itu harus menjadi perbandingan seperti kota yogjakarta di kawasan gu-nung kidul, kalau disampang ini anggaran minim armada juga begitu,” katanya.

Alan berharap dalam ke depan ini kabupaten sam-pang yang banyak penemuan sumber air tersebut bisa un-tuk melakukan pengeboran di setiap desa yang di dan-aioleh pemerintah. Pasalnya, seperti yang sesuai denngan keinginan pasangan Al Falah dalam menuju kepemim-pananya.

“Tahun ini seharusn-ya ada pengeboran paling tidak secepatnya. Karena kita melihat sampang ban-yak sumber air katanya tapi kenapa sampai saat ini tidak dipergunakan,” jelasnya. (ryn/lum)

KEKERINGAN

Pemerinntah Tak Serius Tangani Kekeringan

Seorang petani mengais padi yang tersisa di lahan sawah yang mengering di desa Pabeanudik, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (31/8). Puluhan hektar lahan sawah di desa tersebut mengalami kekeringan dan kekurangan pasokan air irigasi.

Page 9: e Paper Koran Madura 3 September 2013

SELASA 3 SEPTEMBER 2013 NO.0190 | TAHUN II 9LINTAS JATIM

DPRD Soroti Adanya Reklame Bando

Polisi Dijadikan Tersangka Penembakan

Petugas Menangkap Bandar Narkoba

Polda Mengamankan 4 Provokator Kerusuhan Pilwali

REKLAME

PENEMBAKAN

NARKOTIKA

PEMILIHAN WALI KOTA PROBOLINGGO

ant/rosa panggabean

BLSM TAHAP II: Warga mengantre Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tahap kedua di Kantor Pos Jatinegara, Jakarta, Senin (2/9). Alokasi penyaluran BLSM tahap kedua mencapai Rp4,62 triliun untuk 15.530.897 Rumah Tangga Sasaran (RTS).

4.810 RTSM Belum Bisa Mencairkan BLSM

Kepala Kantor Pos Bojone-goro, Jatim, Edy Sutowo, Senin (2/9) mengatakan pihak Ke-menterian Sosial sampai saat ini masih belum menerbitkan KPS bagi 4.810 RTSM peng-ganti.

"Kami hanya melayani yang membawa KPS. Kalau tidak membawa KPS ya jelas tidak bisa dilayani, meskipun RTSM pengganti," jelasnya.

Ia mengaku kurang tahu kapan Kementerian Sosial me-nerbitkan KPS baru bagi 4.810 RTSM pengganti di daerah se-tempat.

Yang jelas, katanya, dari 4.810 RTSM yang diusulkan diganti yang KPSnya sudah ditarik sebanyak 2.176 RTSM, lainnya sebanyak 2.624 RTSM masih memegang KPS.

Oleh karena itu, menu-rut dia, kalau ada RTSM yang diusulkan diganti melakukan pencairan BLSM tetap akan dilayani sepanjang melengka-pi persyaratan membawa KPS dan kartu tanda penduduk (KTP).

Di lain pihak, katanya, se-banyak 2.176 RTSM pengganti juga belum bisa mencairkan

BLSM karena belum memiliki KPS.

"Tapi sebanyak 2.176 RTSM yang diusulkan diganti tidak bisa mengambil BLSM, sebab KPSnya sudah ditarik dan dikirimkan kepada Ke-menterian Sosial dalam pen-gajuan usulan pergantian pe-nerima BLSM," jelasnya.

Menurut dia, desa seharus-nya menarik KPS untuk RTSM yang diusulkan diganti baik yang status sosialnya sudah tidak miskin lagi, pindah tem-pat, atau alasan lainnya.

Sebelum itu, Kepala Dis-nakertransos Pemkab Bo-jonegoro Adi Witjaksono menjelaskan pihaknya sudah menginstruksikan desa mela-lui kecamatan untuk menarik KPS yang masih dipegang 2.634 RTSM berkaitan dengan pencairan BLSM tahap kedua ini. "Kami sudah menginstruk-

sikan desa agar secepatnya menarik KPS yang masih di-pegang RTSM yang diusulkan diganti agar tidak mencairkan BLSM," katanya, menegaskan.

Ia menambahkan pen-cairan BLSM bagi 3.923 RTSM Kecamatan Kapas dilakukan di Kantor Pos setempat, Senin sejak pukul 10.00 WIB.

Sementara itu, katanya, dalam waktu bersamaan juga dilakukan pencairan BLSM bagi 3.500 RTSM di Kecama-tan Purwosari dan 3.542 RTSM di Kecamatan Malo dengan lokasi di sejumlah titik pem-bayaran di wilayah dua ke-camatan itu.

Sesuai jadwal di Kantor Pos, pencairan BLSM tahap kedua sebesar Rp300 ribu/RTSM bagi 118.354 RTSM di daerah setempat dimulai sejak 2 September sampai 10 Sep-tember. (ant/dik)

BOJONEGORO - Sebanyak 4.810 rumah tangga sa-ngat miskin (RTSM) pengganti penerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) di Bojo-negoro, Jawa Timur masih belum bisa mengambil BLSM karena belum memiliki kartu pengendali sosial.

SURABAYA - Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya menyoroti masih asabta reklame bando yang sejak 2009 sudah dila-rang, namun ternyata masih ada sampai sekarang di se-jumlah kawasan di Kota Pahl-awan.

Ketua Komisi C DPRD Surabaya Sachiroel Alim, Senin (2/9), mengatakan re-klame bando sudah dilarang di Surabaya, karena kaki re-klame bando itu berada di ruang milik jalan.

Sementara, ruang milik jalan dilarang pemerintah untuk didirikan tempat usaha maupun berdirinya reklame. "Kami meminta agar reklame bando yang masih bercokol di ruang milik jalan harus dite-bang semuanya," katanya.

Khusus reklame bando di depan Giant Hypermarket Jl. A Yani, kakinya memang di ruang milik Jl. Margorejo. Tapi perlu dilihat apakah itu berada di tanah milik PT KA

atau benar-benar milik ruang milik jalan. "Kalau iya dibo-ngkar saja," ujarnya.

Hal sama juga diungkap-kan anggota Komisi C lain-nya, Sudirjo. Ia mengatakan sudah sejak enam tahun tera-khir telah diberlakukan Pera-turan Daerah Kota Surabaya Nomor 8 Tahun 2006 tentang penyelenggaraan reklame dan pajak reklame.

Perda itu melarang adanya reklame bando dan ini juga su-dah sesuai ketentuan pajak da-erah yang tidak boleh menarik pajak di atas ruang milik jalan. "Sejak lama kami prihatin de-ngan kondisi reklame bando di Surabaya, apalagi sekarang izin pembangunan reklame bando dilarang undang-un-dang. Tapi, kok masih ada re-klame bando di jalanan kota," katanya.

Dia mengakui jumlah bando reklame di Surabaya sebelumnya cukup banyak karena banyak yang sudah ditebangi, namun kalau

masih ada yang tersisa itu sama artinya dengan sebuah keteledoran Pemkot Sura-baya. "Kalau demikian ada-nya, menunjukkan betapa buruknya penataan reklame di kota ini, karena di daerah lain reklame bando sudah di-batasi jumlahnya," ujarnya.

Plt Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCK-TR) Kota Surabaya Eri Cahya-di mengatakan reklame ban-do memang bakal tidak boleh ada lagi di kota Surabaya.

Pada 2009, jumlahnya 26 titik, pada 2010 melonjak menjadi 72 titik, dan di 2011 sudah menjadi 100 titik. Se-lanjutnya, reklame bando yang dulu izinnya masih ber-laku, kini sudah mulai habis masa berlakunya. "Pemkot tidak akan memperbolehkan berdirinya reklame bando lagi. Reklame bando yang ada sekarang izinnya sudah banyak yang mati dan akan segera kami bongkar se-muanya," katanya. (ant/dik)

SURABAYA - Kepolisian Daerah (Polda) Jatim me-nengarai target penembakan yang dilakukan orang tak dikenal kepada Fahmi (25), warga yang tinggal di rumah kontrakan di Dusun Ketok, Desa Tunggalpager, Kabu-paten Mojokerto, adalah anggota kepolisian.

“Sebelumnya, pelaku sempat menanyakan kepada korban dengan kalimat, apakah kamu Fadli? Setelah itu terjadi aksi penemba-kan. Fadli atau Brigadir Fadli adalah anggota Polres Kota Mojokerto,” ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono di Mapolda Jatim, Senin (2/9), ketika dikonfirmasi tentang penem-bakan itu.

Namun, kata mantan Wadir Lantas Polda Jatim itu, karena nama korban yang merupakan Kecamatan Pungging itu memang bukan nama yang disebut, maka korban yang bekerja sebagai

satpam di sebuah perusa-haan itu pun mengabaikan pertanyaan pelaku.

“Pelaku tidak percaya dan langsung melakukan penembakan yang mengenai lengan kiri tembus pung-gung korban. Saat ini, korban masih mendapat perawaran intensif di RSUD dr Soe-kandar Mojosari, Kabupaten Mojokerto,” katanya.

Tentang motif penemba-kan itu, ia menyatakan hal itu masih belum diketahui secara pasti, namun kasus itu mendapatkan atensi dari Kapolda Jatim Irjen Pol Ug-gung Cahyono yang langsung mendatangi tempat ke-jadian perkara (TKP). “Untuk mengungkap kasus itu, Polda Jatim sudah menerjunkan tim khusus yang dikoman-dani AKBP Heru Purnomo dan Kompol Arbaridi Jumhur untuk menguak kasus pen-embakan tersebut, apalagi sasaran penembakan adalah anggota polisi,” katanya.

Senada dengan itu, Kepala Kepolisian Resor Mojokerto AKBP Muji Ediyanto menga-takan saat ini petugas masih terus memeriksa sejumlah orang saksi terkait dengan peristiwa itu. Saat ini, ada enam orang saksi yang sedang menjalani pemeriksaan. “Kemungkinan saksi yang bertambah tersebut berasal dari masyarakat karena pada saat kejadian terlangsung ada warga yang sempat menden-gar suara tembakan. Kami menduga pelaku penembakan tersebut dilakukan oleh dua orang,” ungkapnya.

Ia mengatakan petugas juga memeriksa satu anggota kepolisian yang namanya sempat disebut oleh pelaku penembakan itu.

“Kami juga memeriksa satu anggota polisi dan akan kami dalami bagaimana sosok anggota tersebut dan kami akan memberitahukan secepatnya perkembangan-nya,” katanya. (ant/dik)

SURABAYA - Satuan Re-serse Narkoba (Reskoba) Polrestabes Surabaya mem-bekuk tiga tersangka jar-ingan narkoba yang ada di Surabaya. mereka adalah Saiful Anam (30) warga Jl. Bolodewo Surabaya, M. Fai-sol (26) warga Jl. Nyamplun-gan Surabaya, dan Hairi (32) warga Dusun Bira Madura.

Kabag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti mengatakan, aparat ber-hasil menangkap Saiful di Jl. Bolodewo dekat perempatan Kecamatan Simokerto, Kamis (1/8) pukul 16.00 Wib dengan barang bukti sabu-sabu se-berat 0,3 gram. Dari keteran-gan Syaiful, aparat kemudian manangkap Faisol di Jl. Sen-caki depan Sekolah Taswir Kecamatan Simokerto yang berperan sebagai perantara, dengan barang bukti sebuah

Blackberry yang terdapat percakapan transaksi di BBM.

Setelah itu, anggota kembali berhasil mengem-bangkan jumlah tersangka dengan menangkap Hairi di Jl. Kunti Surabaya, pada hari yang sama dengan ba-rang bukti 31,3 gram sabu-sabu.

“Hairi berhasil ditang-kap dipinggir jalan Jl. Kunti setelah petugas menge-labuhi tersangka dengan menghubungi mengguna-kan ponsel Faisol,” kata Su-parti.

Menurut Suparti, ter-sangka Hairi mendapatkan sabu-sabu dari kenalannya yang bernama Samsul, yang saat ini ditetapkan seba-gai Daftar Pencarian Orang (DPO). “Hairi ini menga-ku kenal Samsul ketika di bengkel motor yang ada di

Madura, dan tidak mengeta-hui alamat pastinya,” ujar-nya.

Dia menambahkan, dari pengakuan tersangka Hairi, tersangka hanya disuruh Samsul untuk mengantarkan sabu-sabu yang telah dipe-san, dengan imbalan Rp. 800 ribu sekali antar.

Satreskoba Polrestabes Surabaya masih melakukan pengejaran terhadap Syam-sul, yang diduga mengetahui jaringan narkoba yang lebih besar di Jawa Timur, semen-tara itu, atas perbuatannya, ketiga tersangka dikenakan Pasal 114 ayat 2 Jo pasal 132 ayat (1) subs pasal 112 ayat (2) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika, dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara, maksimal seumur hidup dan denda Rp. 10 miliar.(ddy/ara) SURABAYA - Polda Jatim

kembali menangkap 4 tersang-ka kasus kerusuhan Pemilihan Wali Kota (pilwali) Proboling-go, Minggu (1/9) sekitar pukul 22.00 WIB. Mereka adalah Kacung Amran, Eko Prasetyo, M Haris, dan Syafi’i Agung. Penangkapan tersebut meru-pakan pengembangan pasca tertangkapnya tersangka HM, Jumat (30/8).

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono. menyatakan, tersangka di-tangkap karena diduga seba-gai provokator yang meng-hasut warga atas ketidak puasan hasil dari Pilwali Kota Probolinggo, mereka menun-tut dilaksanakan pemilihan ulang karena terindikasi ada-nya kecurangan. “Sementara ini mereka diduga sebagai provokator kerusuhan Pilwali Probolingo. Karena mereka yang menghasut warga atas hasil Pilwali Kota Probolinggo

yang dianggap ada kecuran-gan,” ujar Awi kepada Koran Madura, di Mapolda Jatim, Surabaya, Senin, (2/9).

Awi juga menyatakan, ke-mungkinan tersangka dijerat pasal berlapis, karena telah melakukan berbagai tindak pi-dana. “Dari hasil penyidikan se-mantara, selain memprovokasi, para tersangka telah melakukan kekerasan bersama sama dan pengrusak , karena itu mereka kami jerat dengan pasal berla-pis, yakni Pasal 170 KUHP , 160, dan 406,” tambah Awi.

Sementara itu, keempat tersangka kini dititipkan di Ru-tan Direskrimum Polda Jatim.

Terkait pengamanan di Probolinggo pasca kerusuhan, Polda Jatim menerjunkan 6 SSK diantaranya 1 SSK BKO Brimob Polda Jateng, 1 SSK Brimobda Jatim, 1 SSK Dalmas Polda Jatim, 1 SSK Dalmas Res Probolinggo kota, 1 SSK kodim probolinggo, 1 SSK Gab Yon

527 dan Zipur,Selain itu, untuk mem-

perkuat pengamanan, pihak TNI kemarin menambah kekuatan 1 SSK TNI, berga-bung dengan 1 SSK Gabungan Yon 527 dan Zipur, yang sebel-umnya sudah diterjunkan.

“Tadi pagi TNI menambah 1 SSK, untuk menambah keku-tan pengamanan, ini juga un-tuk menjaga rapat rapat Pleno yang dilaksanakan oleh KPU pada hari ini (kemarin-red),” terang Awi.

Seperti diketahui sebel-umnya, Jum’at (30/8) pukul 22.00 WIB amuk massa me-warnai pelaksanaan Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Proboling-go yang bersamaan dengan Pilgub Jatim 2013. Massa marah karena menduga ada-nya kecurangan dalam Pilwali tersebut.

Aksi massa ini berawal saat mereka mendatangi kan-tor Kelurahan Mayangan, Ju-

mat (30/8). Mereka menuntut pilwali diulang. Namun, tun-tutan ini tak digubris. Tuntu-tan juga tak dipenuhi ketika warga meminta untuk men-unda penghitungan di tingkat PPS (kelurahan).

Warga menuding kecuran-gan terjadi. Di antaranya, ko-tak suara tidak tersegel, dan atribut yang ada di luar ko-tak. Massa pun mulai marah. Mereka melempari kantor ke-lurahan. Beberapa kaca kantor pecah. Polisi yang tiba di loka-si tak membuat massa diam. Bahkan, massa melempari polisi dengan batu dan balok.

Massa yang berjumlah sekitar 500 orang pun berger-ak, sebuah mobil Carry dari Binmas Polres Probolinggo Kota yang diparkir di tepi ja-lan sekitar 300 meter dari kelurahan menjadi amukan massa. Mobil itu pun dibakar. Api berkobar hingga Carry itu hangus.(ddy/ara)

MEMBERI KETERANGAN: Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono saat memberi keterangan kepada sejumlah wartawan, Senin (2/9) kemarin di Polda Jatim.

ddy/koran madura

ddy/koran madura

TIGA TERSANGKA: Kabag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti Mengawasi Tiga Tersangka Kasus Narkoba di ruang Reskoba Polrestabes Surabaya.

Page 10: e Paper Koran Madura 3 September 2013

SELASA 3 SEPTEMBER 2013 NO.0190 | TAHUN II10

Pejuang HAM Meninggal di Semarang

Pemkot Menganggarkan Rp 60 M untuk Benahi KBS

Ada Wartawan yang Mengadaikan Idealisme

Prof. SOETANDYO

KEBUN BINATANG SURABAYA

JURNALIS

LINTAS JATIM

Profesi wartawan yang memiliki nilai luar biasa ini sekarang sedikit luntur, karena banyaknya wartawan yang tidak bener...”

Wartanto Direktur Pembinaan Kur-sus dan Pelatihan Ditjen PAUD

ant/rudi mulya

JEMBATAN PUTUS DI NGANJUK: Seorang warga melihat jembatan yang putus di Desa Kedungdowo, Kecamatan Kota Nganjuk, Jawa Timur. Jembatan penghubung jalur alternatif Nganjuk ke Kabupaten Bojonegoro tersebut putus akibat tiang penyangga jembatan patah karena abrasi arus Sungai Widas, akibatnya warga harus memutar 5 Kilometer karena terpaksa menghindari jembatan tersebut.

70 Pengusaha Masuk Daftar Hitam

"Pengusaha dan kelompok tani yang masuk "daftar hitam" tidak bisa mengajukan pinja-man DBH CHT lagi, sepanjang belum melunasi tunggakan-nya," tegas Kepala Bidang Usaha Perkebunan Dishutbun Bojonegoro Khoirul Insan, Senin (2/9).

Ia menjelaskan tungga-kan 70 pengusaha dan enam kelompok tani yang jumlahn-ya mencapai Rp1,248 miliar berasal dari pinjaman DBH

CHT 2010,2011 dan 2012."Sebagian besar pengu-

saha dan kelompok tani yang masih memliki tunggakkan sudah pernah mengangsur. Tapi ada juga yang sama sekali belum mengangsur, seperti seorang kades di Kecamatan Sugihwaras yang masih memi-liki tunggakan sebesar Rp200 juta," katanya.

Ia merinci realisa-si DBH CHT 2010 sebe-sar Rp5.521.865.000, na-

mun yang kembali sebesar Rp5.324.090.000, sehingga masih ada tunggakan sebesar Rp197 juta di 18 pengusaha dan dua kelompok tani.

Sementara itu, lanjutnya, realisasi DBH CHT 2011 sebesar Rp7.583.425.000, na-mun yang kembali sebesar Rp7.322.425.000, sehingga masih ada tunggakan sebesar Rp261 juta di 20 pengusaha.

Sedangkan realisa-si DBH CHT 2012 sebe-sar Rp8.640.000.000, na-mun yang kembali sebesar Rp7.850.000.000, sehingga masih ada tunggakan Rp790 juta di 30 pengusaha dan em-pat kelompok tani.

Mengenai penagihan tunggakan, menurut dia, su-

dah dilakukan dengan men-gundang langsung pengu-saha dan kelompok tani agar melunasi pinjaman. Bahkan, penagihan untuk DBH CHT 2010 dan 2011 dilakukan de-ngan meminta bantuan Kejak-saan Negeri Bojonegoro.

"Tapi juga tidak mem-buahkan hasil. Para penung-gak masih saja sulit untuk membayar, sehingga kami mempertimbangkan untuk membawa ke ranah hukum," ujarnya.

Mengenai pinjaman DBH CHT 2012, katanya, sudah di-tangani Bank Jatim, sehingga semua ketentuan dengan sistem perbankan, sehingga kalau masih ada tunggakan bisa saja Bank Jatim melelang

agunan yang dimanfaatkan dalam mengajukan pinjaman.

"Pengajuan pinjaman DBH CHT 2010 dan 2011 juga de-ngan agunan, tapi langsung ditangani Dishutbun," ucapn-ya.

Sesuai data di Dishutbun setempat, sebanyak 116 pen-gusaha dan tiga kelompok tani mengajukan pinjaman DBH CHT 2013 dengan jumlah pinjaman mencapai Rp8,050 miliar.

"Tujuan pemberian pin-jaman DBH CHT untuk pen-guatan modal pengusaha tembakau dan kelompok tani. Mengenai pencairan pinjaman DBH CHT 2013 saat ini masih dalam proses," jelasnya. (ant/dik)

BOJONEGORO - Sebanyak 70 pengusaha dan enam kelompok tani Bojonegoro, Jatim, masuk "daftar hitam" Dinas Perhutanan dan Perkebunan karena memiliki tunggakan pinjaman dan bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH CHT) sebesar Rp1,248 miliar.

MALANG - Direktur Pem-binaan Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, Informal (PAUDNI) Kemendikbud Wartanto mengatakan profe-sionalisme wartawan saat ini mulai sedikit luntur karena banyaknya wartawan yang tidak benar.

"Profesi wartawan yang memiliki nilai luar biasa ini sekarang sedikit luntur, ka-rena banyaknya wartawan yang tidak bener. Kadang juga ada wartawan yang bener, tapi menampilkan fakta-fakta yang tidak pas," tegasnya pada pembukaan Sekolah Jurnalistik Indone-sia (SJI) di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang, Senin (2/9).

Oleh karena itu, kata-nya, pihaknya mendukung sepenuhnya kegiatan SJI tersebut guna meningkatkan kualitas dan profesionalitas wartawan dengan menem-puh pendidikan yang lebih tinggi.

Hanya saja, lanjutnya, dalam menempuh pendidi-kan lebih tinggi tersebut tidak harus melalui pendidi-kan formal, tapi nonformal yang bersertifikat dan men-dapat pengakuan luas kom-petensinya.

Keputusan Presiden (Kepres) No 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), kata Wartanto, memberikan peluang yang luar biasa bagi siapa pun untuk meniti kari-er, meski tidak harus melalui pendidikan formal.

Pendidikan nonformal dan kompetnsi bisa diseta-rakan jenjang dalam KKNI. Jenjang dalam KKNI terbagi menjadi sembilan jenjang, termasuk pendidikan non-formal.

Ke depan, tegasnya, pe-rusahaan tidak harus men-yaratkan pendidikan formal dulu, tapi yang bersertifikat (kompetensi) yang men-

dapat pengakuan, bahkan pengakuan secara interna-sional.

Lebih lanjut Wartanto mengatakan pendidikan yang ada di kementerian lain juga mengacu pada kompe-tensi. "Nantinya kompetensi dan sertifikasi penddiikan nonformal ini juga sangat penting, disamping pendidi-kan formal yang telah ditem-puh," ujarnya.

Sementara itu Ketua Yayasan SJI Mara Sakti Sire-gar mengatakan secara na-sional SJI sudah dibuka di 11 provinsi dan SJI di Malang

merupakan yang pertama kali dan satu-satunya yang ada tingkat perwakilan.

Dari 11 cabang (provinsi) itu, katanya, sudah 25 kali menyelenggarakan pendidi-kan dengan 900 peserta dan yang lulus (bersertifikat) se-banyak 690 wartawan.

"Konsep awalnya SJI ini selama satu bulan penuh, namun akhirnya dipangkas menjadi dua pekan (14 hari). Untuk tingkat dasar ada 17 materi yang wajib dituntas-kan peserta," ujarnya.

Ketua PWI Jatim Ahmad Munir dalam sambutannya mengatakan SJI angkatan pertama di provinsi itu dii-kuti oleh 25 orang peserta dari berbagai media cetak maupun elektronik. (ant/dik)

SURABAYA - Guru Besar Emeritus Universitas Airlangga Surabaya yang juga pejuang HAM Prof Soetandyo Wignjosoebroto MPA (81) meninggal dunia di RS St Elisabeth Sema-rang, Senin (2/9) pukul 07.10 WIB, karena serangan stroke.

"Sejak enam tahun terakhir, kakak saya me-mang 'wira-wiri' (pergi-pulang) Surabaya-Semarang, karena beliau mengajar di Undip," kata adik kandung almarhum, Sritomo Wign-josoebroto di rumah duka Jalan Dharmawangsa 3, Surabaya.

Dosen Jurusan Teknik Industri FTI ITS yang baru saja pensiun itu menjelas-kan, kakaknya yang pernah menjadi anggota Komnas HAM 1993-2002 dan pene-rima Yap Thiam Hien Award (2011) merupakan kakak, pengganti ayah, guru dan juga idola serta kebanggaan keluarga.

"Saya pernah bekerja di dunia perminyakan, tapi saya akhirnya mengajar di almamater (ITS), karena saya melihat kakak saya begitu bersemangat dengan profesinya. Kalau kakak saya yang dosen saja bisa men-didik saya seperti ini, masak saya tidak bisa," tuturnya.

Menurut aktivis maha-siswa era tahun 1970-an itu, kakaknya yang merupakan pendiri Fisip Unair Sura-baya pada tahun 1977 itu, meninggal dunia setelah dua kali terkena serangan stroke sejak enam bulan terakhir.

"Awalnya, serangan stroke hanya mengenai mata beliau dan akhirnya mem-baik, tapi sebelum lebaran justru menyerang kakinya dan tanggal 26 Agustus lalu mulai ada keluhan mual

hingga kritis akibat pem-bengkakan di otak kecil dan mengalami penyumbatan darah otak," ungkapnya.

Akhirnya, kakaknya yang dikenal sebagai sosiolog hukum dan mengajarkan pentingnya hukum dari sisi keadilan atau bukan hukum secara yuridis formal itu, mengembuskan napas di rumah sakit itu pada 2 September 2013 pukul 07.10 WIB.

"Senin (2/9) siang, je-nazah almarhum dibawa ke Surabaya lewat jalur darat. Mungkin jenazah tiba maghrib (Senin malam) dan akan disemayamkan di ru-mah duka dulu. Rencananya, Selasa pagi dibawa ke Aula Fisip Unair untuk selan-jutnya dimakamkan di TPU Keputih," tuturnya.

Sementara itu, mantan muridnya yang juga asisten almarhum di FH Universi-tas Pelita Harapan (UPH) Surabaya Sari Mandiana mengaku sangat kehilangan, karena almarhum meru-pakan dosen yang sangat mendidik dan baik.

"Saking baiknya, beliau itu seperti teman saja, beliau suka guyon dengan kita, tapi wawasan beliau sangat luas, karena itu kita sangat kehilangan. Kita saja kalah dengan beliau, karena beliau sangat energik kalau menga-jar, padahal usianya saat itu sudah 70 tahun," ujarnya.

Almarhum yang lahir di Madiun pada 19 No-vember 1932 meninggal-kan tiga putri dan lima cucu, sedangkan istrinya Ny Asmaningsih mening-gal dunia terlebih dulu pada 10 Juni 2005. Ketiga putrinya adalah Sawitri Dharmastuti, Saraswati Paramastuti, dan Titisari Pratiwi. (ant/dik)

ant/eric ireng

LIBURAN DI KEBUN BINATANG SURABAYA: Sejumlah pengunjung memanfaatkan jasa naik onta keliling Kebun Binatang Surabaya (KBS) Surabaya. Selama liburan sebelum dan sesudah Lebaran, pengunjung di KBS mengalami kenaikan sekitar 120% dibanding hari biasa.

SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan anggaran sebesar Rp60 miliar untuk membenahi Kebun Bi-natang Surabaya (KBS) dalam waktu kurun lima tahun ke depan. Namun pemkot men-gupayakan pembenahan sele-sai dalam waktu tiga tahun.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan pembenahan tersebut untuk meningkatkan fasilitas dan pengunjung.

“KBS akan memiliki standar kebun binatang inter-nasional seperti adanya sea world dan night zoo agar me-narik perhatian pengunjung,” ujar Risma, Senin (2/9).

Risma menjelaskan berbagai perbaikan dan pembangunan sudah dilaku-kan secara bertahap, setelah KBS diambil alih oleh Peme-rintah Kota Surabaya. Dengan memaksimalkan kinerja dari

kepengurusan yang ada saat ini, ia berharap, arena wisata di dalam KBS seluas 15 hek-tare dalam waktu tiga tahun ke depan kebun binatang itu berjaya lagi.

“Upaya awal seperti me-naikan gaji karyawan se-hingga, mereka bisa lebih giat dalam bekerja. Ditambah, ke-sejahteraan satwa juga men-jadi prioritas,” jelasnya.

Menurutnya, selama KBS diambil alih oleh Pemerin-tah Kota Surabaya, berbagai perbaikan dan pembangunan sudah dilakukan secara berta-hap.

"Saya ingin KBS nanti bisa menjadi kebun binatang yang lebih modern," tegasnya.

Direktur Operasional KBS Liang Kaspe menambahkan, selain pembangunan sea world dan night zoo, pihak-nya juga akan membangun kandang satwa yang mirip

dengan habitat aslinya. De-ngan begitu, hewan pun tidak mengaalmi stress. “Dilengkapi pengatur suhu untuk menjaga kelembapan udaranya,” ujar Liang saat dikonfirmasi.

Liang Kaspe mengatakan, perbaikan berlangsung secara bertahap. Sebab, KBS tidak memiliki tempat penampun-gan hewan. Langkah awalnya adalah pembangunan kan-dang reptil di area bermain anak-anak. Setelah selesai, satwa-satwa dipindahkan ke tempat baru.

Sementara itu, Direktur utama Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Bina-tang Surabaya (PDTS), Ratna Achjuningrum mengatakan anggaran untuk KBS tahun ini diperkirakan membengkak dari Rp5 miliar menjadi Rp10 miliar. Anggaran yang diberi-kan Pemkot Surabaya pada PDTS KBS untuk perbaikan

KBS sebesar Rp5 miliar masih belum mencukupi.

“Kami memang memerlu-kan tambahan anggaran cukup besar untuk memperbaiki ber-bagai sarana dan prasarana di KBS,” ujarnya.

Menurutnya, semua ke-butuhan itu harus dilakukan karena banyaknya sarana dan prasarana yang kondisinya cukup memprihatinkan se-hingga dinilai kurang bisa me-menuhi kesejahteraan satwa. Mulai dari sarana penunjang pemeliharaan satwa maupun prasarana kelengkapan fasili-tas untuk pengunjung KBS.

"Termasuk tambahan an-eka wisata dunia bawah air yang akan dibangun di areal KBS," pungkasnya.

Untuk diketahui, bagi anak-anak dari segala lapisan masyarakat di Jawa Timur, sasaran utama liburan yang murah meriah dan menghibur

adalah kebun binatang. Bagi sebagian besar orang, kebun binatang adalah alternatif me-nyegarkan daripada harus ke mal yang pasti akan membuat kocek terogoh dalam-dalam.

Sebelumnya, kebun bina-tang di pusat kota ini tepatnya di jalan Setail No 1 Surabaya ini menjadi rebutan banyak pihak. Akibatnya 351 spesies satwa yang berbeda yang ter-diri lebih dari 2.806 binatang, beberapa di antaranya mati tak terurus. KBS menaruh bi-natang-binatang dalam kan-dang yang penuh sesak, kotor dan tidak memadai.

Sehingga Kementerian Kehutanan mendukung per-mohonan ijin lembaga kon-servasi yang diajukan Pemkot Surabaya atas nama PDTS KBS untuk melakukan pembena-han di semua lini, guna ke-mantapan pengelolaan KBS ke depannya. (ara)

Page 11: e Paper Koran Madura 3 September 2013

SELASA 3 SEPTEMBER 2013 NO.0190| TAHUN II 11PROBOLINGGO

SAKRAL, Masyarakat suku Tengger pada saat melakukan upacara Yadnya Kasada

Namun kebudayaan suku Tengger masih belum banyak wisatawan yang berkunjung ke gunung Bromo masih ban-yak yang belum mengenalnya.

Menurut Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Sujito menga-takan, kekayaan akan budaya yang dimiliki warga suku teng-ger yang tinggal di wilayah tersebut masih terpendam, sepertihalnya harta karun yang masih terpendam.”Jadi kebudayaan warga tengger akan segera dipromosikan pada wisatawan,” ujarnya, Senin (2/9).

Sujito menjelas-

kan, wilayah Kabupaten Probolinggo yang merupakan wilayah suku Tengger yak-ni terletak di 2 Kecamatan yakni Kecamatan Sukapuran terdiri dari 10 desa dan Ke-camatan Sumber yang terdiri dari 5 desa.”Jadi ke 15 Desa tersebut merupakan ketu-runan suku tengger.

Kebudayaan yang lahir di daerah tersebut tentunya sangat beragam, mulai dari kebudayaan upacara adat, kes-enian sampai dengan masakan asli warga tersebut. Mislanya Upacara adat yang dilakukan oleh suku tengger yakni upac-ara adat Karo atau hari raya karo yang dilakukan setiap

tahun sekali dengan rasa suka cita dengan busa baru, upac-ara Kapat atau upacara bulan keempat menurut hitungan tahun saka bertujuan memo-hon berkeh keselamatan.

Upacara Kawulo jatuh pada bulan kedelapan menu-rut hitungan tahun saka, masyarakat mengirim sesaji kepada kepala desa dengan tujuan keselamatan bumi, air, api, angin matahari, bulan dan bintang.Upacara Kasanga dirayakan pada bulan kes-embilan dari hitungan saka, masyarakat membawa ken-tongan dan obor dengan ber-keliling desa.

Upacara Kasada dilaksan-akan pada malam ke 14 bulan saka dengan masyarakat me-nyerahkan sesajii, dari per-tanian perternakan dan ong-kek untuk dilepar ke gunung Bromo. Upacara Unan-unan dilaksanakan setiap empat atau lima tahun sekali perhi-

tungan kalender masehi de-ngan melakukan penyembe-lihan ternak berupa kerbau yang dikhusukan kepada ruh leluhur untuk meminta kes-elamatan dan diarak menuju sanggar pemujaan.”Sampai saat ini upacara terse-but tetap dilakuakan oleh masyarakat tengger,” tandas Sujito.

Kesenian yang esksi dis-ana yakni kesenian ujung, sodoran dan tari Roro Anteng dan Joko Segger, di situ juga berkembang kebudayaan wayang topeng dan masih banyak kesenian yang lain-nya.Lebih jauh sujito juga mengatakan, selai itu ma-kana khas suku tengger yakni kopi sariwani yang dikenal dikmat.”Dengan kekayaan tersebut kebudayaan yang ada akan membawa dampak positif kepada wisata Gun-gung Bromo,” paparnya.

Menurutnya, dengan

adanya potensi daerah terse-but, pihak Disbudpar Ka-bupaten berencana akan mengemasnya dalam sebuah kegiatan festival Budaya dan Kesenian Suku Tengger. Jadi dalam acara tersebut kebu-dayaan tersebut akan menjadi daya tarik untuk berkujung ke gunung Bromo.”Dalam acar tersebut akan disajikan secara lengakp tentang apa saja ke-budayaan yang dimilki suku tengger terutama di daerah Probolinggo sendiri,”terang Sujito.

Tetapi hal itu menurut Su-jito, tentunya perlu adanya perencanaan yang matang serta pesiapan yang matang, Jadi ini harus dipersiapkan dengan konseo yang jelas dan matang.” Tetapi jika kegiatan ini digelar maka akan juga berdampak kepada pereko-nomian masyarakat yang di daerah tersebut,” pungkasnya.(fud/ara)

Menggali Harta Karun Dibalik Budaya Suku TenggerPROBOLINGGO - Selain keindahan alam Gunung Bromo yang banyak menjadi perhartian wisatawan asing dan domestik.Masyarakat suku tengger yang merupakan penghuni di wilayah gunung tersebut juga kaya akan kebudayaan yang dimilikinya.

PROBOLINGGO – Pemilu 2014 masih beberapa bu-lan lagi akan digelar, namun sebagaimana lazimnya di saat-saat menjelang pemili-han umum legislatif, partai politik peserta pemilu mulai jauh-jauh hari telah meny-iapkan diri agar pada waktu-nya nanti dapat meraih suara pemilih yang besar, paling tidak agar perolehan suara parpol tersebut dapat men-gusung pasangan capres dan cawapresnya.

Partai Persantuan Pembangunan (PPP) Kota Probolinggo menargetkan sebanyak lima kursi pada pemilu legeslatif 2014 men-datang. Pernyataan ini dis-ampaikan Ketua DPC PPP Kota Probolinggo.

“PPP Kota Probolinggo tidak akan muluk-muluk. Kita hanya menargetkan lima kursi pada pemilu lege-slatif nanti,” ujar Achmad Sholeh,, kepada wartawan, Senin (2/9).

Achmad Sholeh men-gungkapkan, jumlah kursi di legeslatif pada pemilu tahun kemarin, suara PPP mengalami penurunan yang signifikan. Tak heran, jika partai berlambang Ka’bah itu hanya mendapatkan jatah dua kursi. Penurunan suara PPP pada pemilu tahun 2009 lalu itu disebabkan adanya kekeliruan sistem.”Itu semua diakibatkan kekeliruan sis-tem,” ungkapnya.

Kekeliruan sistem terse-

but, lanjut Achmad Sholeh, karena PPP pada saat itu tel-ah mengabaikan keberadaan para kiai dan ulama. “Pada pileg tahun 2013 menda-tang, PPP akan mengemba-likan suara itu lagi dengan cara merangkul para kiai dan ulama yang ada di Kota Probolinggo,” tegas Achmad Sholeh.

Achmad Sholeh menje-laskan, untuk meraih suara yang diharapkan, tergan-tung dari masing-masing caleg. Oleh karena itu, Ketua DPC PPP Kota Probolinggo menyarankan kepada setiap caleg agar tak segan-segan turun gunung. “Semua itu tergantung dari caleg. Jika caleg enggan turun ke bawah, jangan harap akan mendapatkan suara yang diharapkan,”terangnya.

Ia menambahkan, di Kota Probolinggo itu ada seban-yak tiga daerah pemilihan (dapil,red), yakni dapil Ke-camatan Mayangan, Kade-mangan dan Wonoasih. Dari target lima kursi tersebut, partai yang mendukung pa-sangan Zulkifli Kholiq-Mak-sum Subani (Zamzam) pada pilwali itu berharap agar PPP memperoleh jatah kursi pada setiap dapil.

“Saya optimis PPP nanti akan mendapatkan jatah dua kursi di dapil Kademangan dan Mayangan. Sedangkan dapil Wonoasih hanya cukup satu kursi saja,” pungkas Achmad Sholeh. (ugi/ara).

PEMILU LEGISLATIF

PPP Kota Probolinggo Menarget Lima Kursi

PROBOLINGGO - Kin-erja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo me-nyelenggarakan pemilihan wali kota dan wakil wali kota

Probolinggo periode 2014-2019 terus menuai protes dari tiga tim saksi pemenangan pasangan calon, yakni DE-RAS, ZAM-ZAM, dan HANDA-

LANKU.Ketiganya menuding ada

skenario besar atas peruba-han SK KPU Kota Proboling-go Nomor 270/17/Kpts/KPU.

KOTA/014.329449/IX/2013 tentang Perubahan Ketiga Ta-hapan, program, dan judual penyelenggaraan pemilihan umum kepala daerah dan wak-il kepala daerah tahun 2014.

“Saya menanyakan ke-absahan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitun-gan suara di tingkat kota. Ini sudah cacat hukum dan tidak bisa dilanjutkan,”tegas Yusuf Zainal Qubro, Senin (2/9).

Yusuf Zail Qubro men-gungkapkan, kinerja KPU Kota Probolinggo yang dianggapnya bekerja tidak profesional. Tud-ingan muncul setelah beberapa dugaan kecurangan dilakukan KPU Kota Probolinggo, yang telah merubah jadwal rekapitu-lasi hasil penghitungan suara tingkat kota, yang sediakan dilakukan sesuai penjadualan, tanggal 2-3 September 2013.

“KPU telah melanggar aturan yang dibuat sendiri, SK yang terbaru dikirim tidak ada tanda tangan dan stem-pel. Ini sudah terlihat, bahwa KPU Kota Probolinggo banyak rekayasa,”tegasnya.

Tak hanya itu, tim saksi pasangan DERAS dan Han-dalanku juga mempertan-yakan keabsahan peruba-han SK Nomor 01/Kpts/KPU-Kota/014.329449/I/2013 menjadi SK Nomor No-mor 270/17/Kpts/KPU.KOTA/014.329449/IX/2013 tentang Perubahan Ketiga Ta-

hapan, program, dan judual penyelenggaraan pemilihan umum kepala daerah dan wak-il kepala daerah tahun 2014.

“Saya yakin ini sudah pel-anggaran yang dibuat KPU Kota Probolinggo sendiri. SK-nya saja tak bertanda tangan dan ber-stempel. RT saja punya stempel, apalagi KPU sebagai alat negara. Masalah pemalsuan Stempel bisa membuat orang dipenjara,”ucap Bajong Basori, Tim Pemenangan pasangan Deras.

Menyikapi hal itu, Ketua KPU Kota Probolinggo Sukir-man mengatakan, proses pe-rubahan SK itu sudah mela-lui rapat pleno komisionaris KPU. Dikarenakan situasi dan kondisi dan untuk meng-hindari hal-hal yang tidak di-inginkan, seperti kerusuhan yang terjadi Jumat lalu.

“ Keabsahan SK peruba-han itu sudah sah, terkait tidak adanya tanda tangan dan stampel itu hanya kesala-han administratif dari pihak sekretariat KPU. Nanti kita akan betulkan, dan SK yang diinginkan tim saksi pasngan calon akan kita berikan yang sudah sesuai,”tegasnya.

Setelah mendapat penjela-san, para saksi tim pemenan-gan pasangan calon dari Deras, Zam-Zam, dan Handalanku terpaksa harus mengikuti re-kapitulasi hasil penghitungan suara tingkat kota, sampai se-lesai tanpa ada protes.(hud).

Ada Protes dalam Rapat Pleno Terbuka

PROBOLINGGO - Par-tai Hanura Kabupaten Probolinggo, nampaknya tidak main-main mengha-dapi pemilu legeslatif tahun 2014 mendatang. Untuk menjadikan caleg yang berkualitas, partai pimpinan Wiranto ini rencananya akan menggelar rapat persiapan pembekalan caleg.

“SDM caleg Hanura itu harus berkualitas,” ujar Kasiono,Ketua DPC Hanura Kabupaten Probolinggo, Senin (2/9).

Kasiono mengatakan, 45 caleg yang tersebar di seluruh dapil di Kabupaten Probolinggo ini tidak hanya diam saja di rumah. Melain-kan harus melakukan turun ke bawah (turba) ke akar rumput.

“Menjadi wakil itu rakyat itu amanah. Makanya, semua caleg Hanura nanti yang duduk di legeslatif harus bisa mengemban amanah rakyat,” katanya.

Selain harus bisa mengemban amanah rakyat, caleg Hanura harus benar-benar berkualitas.Karena seorang caleg nanti akan menghadapi beragam karakter masyarakat yang akan dihadapi. “Makanya SDM personal caleg itu sangat penting. Karena nanti akan menjadi muara tempat aspirasi masyarakat bawah,” jelas Kasiono.

Ditanya dasar optimis-menya, tambah Kasiono, pertama yang diinginkan masyarakat Kabupaten Probolinggo sekarang ini adalah calon pemimpin yang bersih, dan tentu kader-kad-ernya juga harus bersih dan dibersihkan dari segala noda dan dosa yang dapat melukai hati rakyat.

Hal ini telah dibuktikan dari penilaian Indonesia Coruption Watch (ICW) dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam baru lalu yang menyat-akan, Partai Hanura meru-pakan partai yang bersih dan bebas korupsi. Ini dibuktikan bahwa sampai saat ini tidak ada satu pun kadernya yang duduk di parlemen terjerat kasus korupsi.

“Sudah tentu ini men-jadi potensi untuk mem-bangun kekuatan yang luar biasa bagi Partai Hanura untuk memperkuat strategi pemenangan Pemilu 2014 mendatang di Kabupaten Probolinggo,” jelasnya.

Diyakininya, strategi un-tuk membawa Partai Hanura menjadi partai pemenang Pemilu 2014 jalannya sudah terbuka lebar. “Sekarang ini, Hanura hanya untuk mematangkan strategi itu sekaligus mendeklarasikan WIR-HT sebagai Capres-Cawapres meski Pileg belum digelar,”pungkasnya.(ugi/ara)

CALEG

Caleg Hanura Harus Berkualitas

Pekerja membawa spanduk Caleg DPR seusai pengeringan sablon di Kalibaru, Jakarta, Senin (2/9). Komisi Pemilihan Umum akan memberlakukan pembatasan atribut kampanye pada pemilu 2014, pembatasan tersebut ditujukan agar ruang publik tidak diambil alih oleh ratusan atribut kampanye caleg menjelang pemungutan suara.

Page 12: e Paper Koran Madura 3 September 2013

SELASA 3 SEPTEMBER 2013 NO.0190 | TAHUN II12 NASIONAL

Kepala Lembaga Pener-bangan dan Antariksa Nasion-al (LAPAN) Bambang Setiawan Tejasukmana di Jakarta, Senin, mengatakan ini konfrensi pe-

manfaatan teknologi antarik-sa untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim pertama yang digelar di Indonesia.

Ia mengatakan isu yang

dibahas dalam konfrensi ini terkait dengan cara mengan-tisipasi dampak perubahan iklim dengan menggunakan teknologi antariksa, khu-susnya teknologi penginder-aan jauh, baik terkait adaptasi maupun mitigasi.

Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Bappenas Endah Murnining-tyas mengatakan masyarakat miskin yang berada di pesisir

dan sepanjang aliran sungai menjadi pihak yang rentan terkena dampak dari peruba-han iklim.

Keberadaan mereka, lan-jutnya, terkadang sulit ter-jangkau melalui darat, sedang-kan ketersediaan data advance sangat penting jika berbicara soal mitigasi bencana. Karena itu penggunaan data advance dari teknologi antariksa di In-donesia mencapai 70 hingga

PBB Membahas Perubahan Iklim di Jakarta JAKARTA- Badan PBB yang mengurusi keantarik-saan atau United Nations Office for Outer Space Af-fairs bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional menyelenggarakan Konferensi Interna-sional membahas Aplikasi Teknologi Antariksa untuk Perubahan Iklim di Jakarta.

“Apabila PDI Perjuangan mengusung Jokowi, akan menangguk suara secara signifikan. Ini sangat baik karena di saat bersamaan resistensi pemilih terhadap Bu Mega cukup tinggi,” kata Pengamat Politik LIPI, Ikrar Nusa Bhakti dalam diskusi Dialog Pilar Negara bertajuk ‘Mencari Pemimpin Baru Indonesia ’ di Gedung MPR, Jakarta , Senin (2/9).

Menurut Guru Besar Riset ini, ada beberapa hal men-gapa pemilih lebih memilih Jokowi daripada Megawati Soekarnoputri. Pertama, karena Megawati sudah dua kali mengikuti pemilu dan dua kali pula gagal merebut tiket kursi RI . Kedua, secara kultural masih sulit bagi capres perempuan meme-nangi pertarungan politik di pemilihan presiden.

Soal penilaian masyarakat belum matangn-ya Jokowi menjadi pem-impin nasional dan masih banyaknya pekerjaan rumah bagi Jokowi untuk mem-benahi Jakarta, Ikrar menga-takan politik sangatlah cair. Artinya, bisa berubah secara cepat. “Sesuatu bisa terjadi setiap saat,” ujarnya

Menurut Dosen FISIP UI ini, hasil penelitian sebuah kedutaan besar negara sahabat tentang pemimpin Indonesia di Pemilu 2014 mendatang, diperoleh kes-impulan sosok Jokowi dapat mendongkrak perolehan su-ara PDI Perjuangan hingga mencapai 24 % suara.

Sementara Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari mengakui figur capres yang diusung partai politik akan memberi pengaruh terhadap partai bersangkutan. “Jadi kalau capres yang diusung dinilai baik, partai juga akan terkerek cukup tinggi,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata Ketua DPP Partai Golkar

ini, mendorong semua partai politik termasuk PDI Perjuangan untuk menyo-sialisasikan capresnya sedini mungkin. “Parpol harus berpikir secara sungguh-sungguh untuk menetapkan capresnya. Keliru, kalau parpol menunda-nunda,” terangnya.

Selain itu, menurut Hajriyanto penetapan capres sejak dini, juga akan baik bagi dinamika di inter-nal partai bersangkutan. Dengan demikian, akan terjadi perdebatan antar kader partai tentang bisa atau tidaknya calon yang diajukan untuk diajukan. “Jangan diajukan ditikungan akhir. Lalu warga diinternal akan terkejut-kejut dengan calon diajukan partainya,” tukasnya

Berlum Bersikap

Ditempat terpisah, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat TB Hasanuddin menga-takan PDI Perjuangan belum memutuskan Jokowi sebagai calon presiden yang diusung pada Pemilu 2014. Namun diakui Jokowi merupakan pe-narik suara masyarakat. “Kita belum hitung disurveinya, tapi setidaknya efek Jokowi memberikan banyak faktor, seperti kehadiran Jokowi itu diasumsikan bahwa calon itu bersih, selain itu calon itu diasumsikan bisa mem-bangun dan kerakyatan,” ungkapnya

Hasanuddin mengatakan hingga kini PDI Perjuangan tetap menjadikan Jokowi sebagai vote getter disetiap ajang Pemilukada. Namun bukan tidak mungkin Jokowi bisa berperan juga di Pemilu 2014. “Tidak bisa dihindari Jokowi menjadi Vote getter, mungkn jadi pertimbangan di Pilpres. Pertimbangannya seperti apa kita lihat saja nanti,” pungkasnya. (gam/cea)

80 persen.Sementara itu, Head of the

United Nations-SPIDER Pro-gramme Bonn Office (United Nations Office for Outer Space Affairs/UNOOSA), Juan Carlos Villagran de Leon mengharap-kan hasil yang bervariasi dari apa yang telah dilakukan dan apa yang akan dapat dilaku-kan dari 30 perwakilan negara yang mengikuti konferensi terkait adaptasi dan mitigasi bencana akibat perubahan iklim.

“Ada 30 negara lebih akan memaparkan apa yang sudah dilakukan berkaitan dengan dampak perubahan iklim. PBB ingin cari ‘pilot project’ yang potensial yang telah dilakukan untuk menghadapi perubahan iklim,” ujar dia.

Salah satu alasan Indone-sia dianggap pas menjadi tuan rumah dari konfrensi yang berlangsung pada 2 hingga 4 September 2013 ini karena, menurut dia, cukup relevan mengingat kerentanan Indo-nesia sebagai negara kepu-lauan terhadap perubahan iklim, sehingga perlu selalu siap mengantisipasi keadaan.

Konferensi yang berlang-sung selama tiga hari meng-hadirkan pakar-pakar di bi-dang teknologi antariksa dan perubahan iklim serta para pengambil keputusan dari berbagai negara. Sedangkan tujuan konferensi dilakukan antara lain untuk menghitung tingkat kerentanan suatu ne-gara atau wilayah terhadap perubahan iklim dan mengi-dentifikasi alternatif poten-sial terkait upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Selain itu, konferensi ini juga akan meningkatkan sin-ergi antara komunitas antarik-sa dengan berbagai organisasi terkait perubahan iklim. Sin-ergi ini tentunya akan mem-perkuat kerja sama regional dan internasional.

Fenomena global seperti perubahan iklim berpotensi mengancam dimensi-dimensi pembangunan berkelanjutan seperti ekonomi, sosial, dan lingkungan. Konferensi inter-nasional ini diharapkan dapat mendiskusikan peran teknolo-gi antariksa yang memiliki kemampuan untuk mengob-servasi variabel-variabel peru-bahan iklim, seperti kenaikan muka air laut (sea level rise), trend deforestasi atau emisi karbon, dan parameter lain-nya yang sulit dilakukan de-ngan pengamatan langsung di lapangan seperti semakin berkurangnya es di kutub. (ant/vir/beth)

JELANG PEMILU 2014

LIPI: Jokowi Dongkrak Suara PDI Perjuangan

ant/asep fathulrahman

IKLIM. Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Serang memeriksa Cendo Stokes (pengukur radiasi matahari), di Serang, Banten, Senin (2/9). Data BMKG menyebutkan memasuki Bulan September ini suhu udara rata-rata meningkat lebih panas mencapai 34 derajat Celcius karena sudah memasuki awal musim penghujan.

JAKARTA-Tersangka kasus suap impor daging sapi, Ah-mad Fathanah memanipulasi pembelian rumah di Peruma-han Permata Depok, Cluster Berlian II, Blok H-2 Nomor 15 seharga Rp 500 juta dari se-orang pria bernama Johanes. Namun harga pembelian itu hanya ditulis Rp300 juta. “Sesuai dengan permintaan Pak Ahmad,” kata karyawan yang bekerja di kantor notaris yang menangani jual beli ru-mah ini, Sholehah, di Pengadi-lan Tindak Pidana Korupsi Ja-karta, Senin (2/9).

Seperti diketahui, Empat saksi dihadirkan jaksa pada si-dang lanjutan perkara dugaan suap pengurusan kuota impor sapi di Kementerian Pertanian dan pencucian uang dengan terdakwa Ahmad Fathanah di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (2/9. Mereka adalah Soleha, Vivi Rosita Palandi, Jo-hanes, dan Nuke Nurul Soraya.

Pemeriksaan saksi ini berkaitan dengan dugaan tindak pidana pencucian uang yang diduga dilakukan Fathanah. Seorang saksi ber-nama Johanes dicecar Hakim soal pembelian rumah milikn-ya di Permata Depok, Cluster Berlian 2, Blok H2 Nomor 15, Depok, Jawa Barat.

Sholehah tak memban-tah dirinya diminta Fathanah untuk menyembunyikan nilai sebenarnya harta tersebut. Sholehah mengungkapkan, Fathanah meminta agar harga beli rumah dalam aktanya dit-ulis Rp 300 juta saja.

Diakui pula oleh Shole-hah, rumah ini diatasnamakan

Sefti Sanustika, istri keempat yang dinikahi secara siri oleh Fathanah. Pembuatan akta jual beli rumah tersebut di-lakukan di kantor notaris Nuke Nurul Soraya dengan alasan kewilayahan. “Pengerjaan di kantor notaris Nuke itu sesuai permintaan tolong sesuai wilayahnya,” tambahnya

Sholehah yang juga adik ipar Fathanah ini mengaku tidak tahu mengenai peker-jaan Fathanah yang sesung-guhnya. Dia juga mengaku tidak tahu ihwal pernikahan Fathanah dengan Sefti Sanus-tika.

Sementara itu, seorang saksi bernama Johanes yang

hadir dalam sidang Tipikor, juga mengakui pembelian rumah di Permata Depok itu dibayar berangsur oleh Ahmad Fathanah. Total yang dibayar oleh Ahmad Fathanah adalah Rp 500 juta. “Tapi dikontrak dulu Ahmad Fathanah ber-sama Sefti. Akhirnya dibeli Rp 500 juta bertahap,” ujarnya.

Lebih jauh Johanes men-gatakan Fathanah mencicil pembelian rumah dengan cara mentransfer melalui rekening miliknya. Namun, karena ada sedikit masalah, teknis pem-bayaran selanjutnya dikirim melalui rekening rekannya, Vivi Rosita. “Saya lupa berapa kali (jumlah transfernya). Se-benarnya mau saya cash (Tu-nai) Pak, cuma Ibu Sefti tak punya uang, padahal saya juga tak punya uang. Saya tak me-nentukan cuma memang mas-uknya cicil,” ungkapnya

Sedangkan Vivi Rosita yang juga bersaksi dalam kes-empatan sama, menyatakan hal senada. Dia mengakui kalau diminta bantuan oleh Johanes untuk menerima pembayaran cicilan rumah dari Ahmad Fathanah. “Ya pak ada beberapa kali. Johanes numpang, karena dia tak pu-nya ATM,” ujarnya.

Vivi sendiri tak mau meng-gali lebih jauh siapa sebenarn-ya pembeli rumah itu. Dia juga mengaku tak kenal dengan Ahmad Fathanah. Urusan-nya hanya sebatas dengan Jo-hanes.

Dalam kasus ini, Fathanah didakwa bersama-sama man-tan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq menerima pemberian hadiah atau janji senilai Rp 1,3 miliar dari Direktur Utama PT Indo-guna Utama Maria Elizabeth Liman. Fathanah juga didakwa melakukan tindak pidana pen-cucian uang dengan menyem-bunyikan asal-usul hartanya yang diduga berasal dari tindak pidana korupsi. (gam/cea)

SUAP DAGING SAPI

Fathanah Memanipulasi Pembelian Rumah

JAKARTA-Kehadiran Joko Widodo alias Jokowi dalam bursa calon presiden (capres) Pemilu 2014 merupakan momentum yang baik bagi PDI Perjuan-gan untuk mengulang sukses Pemilu 1999 silam. Bahkan fenomena Jokowi mendongrak perolehan suara PDI Perjuangan secara signifikan.

JELANG PILPRES 2014

Mahfud MD Jadi Rebutan PPP dan PKB

JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Par-tai Kebangkitan Bangsa (PKB) rebutan mencalonkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD sebagai calon presiden (capres) pada pemilu presiden dan wakil presiden (pilpres) tahun depan. Menurut kedua partai ini, Mahfud MD yang menolak ikut konvensi capres Partai Demokrat adalah figur yang layak diajukan sebagai capres dari partai mereka. Ini adalah benang merah pernyataan petinggi dua partai Is-lam tersebut yaitu Ketua Umum PKB yang juga Menteri Tena-ga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dan Ketua DPP PPP Reni Marlinawati secara terpisah di kompleks DPR Ja-karta, Senin (2/9).

Muhaimin Iskandar mengakui, di internal partainya, dukungan untuk Mahfud nyapres sangat kencang. Namun se-jauh ini, partai berlambang bola dunia itu belum melakukan komunikasi serius. “Aspirasi muncul belum pernah ketemu saya juga, aspirasinya ada di bawah. Arus kuat meminta, tapi kita belum pernah bicara,” kata Cak Imin, sapaan akrabnya.

Keputusan Mahfud menolak mengikuti konvensi Partai Demokrat mengubah peta politik di internal partai bentukan Nahdlatul Ulama (NU) tersebut. Pasalnya, PKB sempat men-dorong raja dangdut dengan Rhoma Irama sebagai capres. Tetapi dengan munculnya Mahfud MD, maka bulan madu de-ngan Rhoma Irama kemungkinan akan segera berakhir. Cak Imin menegaskan bahwa mereka akan mengevaluasi Rhoma Irama. “(Rhoma) arus kuat juga, sudah sosialisasi sebagai capres. Tergantung nanti,” kata Cak Imin.

Menurut Cak Imin, Mahfud masuk dalam kriteria yang layak diusung jadi capres. Elektabilitas yang tinggi, dinilai mampu menempatkannya dalam jajaran tokoh potensial. “Mahfud tokoh potensial,” jelasnya.

Sedangkan Reni Marlinawati mengibaratkan Mahfud se-bagai gadis cantik yang menawan dan menarik perhatian sejumlah partai politik. “Kan begini, Mahfud MD figur yang sangat elok. Ibarat gadis yang menawan, banyak yang ingin meminang semua partai, kecuali partai yang udah punya capres sendiri. PPP belum punya,” kata Reni yang juga ang-gota Komisi X DPR itu.

Reni memastikan PPP tak akan menggelar konvensi sep-erti Partai Demokrat. Pertimbangan utama lantaran belum digelarnya pemilihan legislatif. Artinya, kalau memang per-olehan suara partai lebih dari Presidential Threshold (PT), bisa mengusung capres sendiri. Namun jika sebaliknya, maka PPP harus berkoalisi dengan partai lain.

Di meja pimpinan, selain Mahfud MD, Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan juga sering dibicarakan. Ren-cananya, penentuan capres PPP nantinya akan diputuskan dalam rakernas. “Kalau secara parpol ada mekanisme, kita ngambil keputusan di rakernas,” kata Reni. (gam/aji)

Page 13: e Paper Koran Madura 3 September 2013

SELASA 3 SEPTEMBER 2013 NO.0190 | TAHUN II 13

ant/wahyu putro a

VONIS KORUPSI ALKES. Terdakwa kasus korupsi pengadaan alat kesehatan penanggulangan flu burung, Ratna Dewi Umar meninggalkan ruangan usai menjalani sidang dengan agenda vonis di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (2/9). Mantan Direktur Bina Pelayaanan Medik Dasar Kementerian Kesehatan itu divonis lima tahun penjara dan denda Rp.500 juta subsider tiga bulan kurungan karena terbukti menyalahgunakan wewenang selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Kuasa Pengguna Anggarana (KPA) dalam pengadaan alat kesehatan (alkes) dan perbekalan dalam rangka wabah flu burung tahun anggaran 2006-2007 di Kemenkes.

NASIONAL

“Menyatakan terdakwa Ratna Dewi Umar terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tin-dak pidana korupsi secara bersama-sama sebagaimana dalam dakwaan subsider dan menjatuhkan pidana terha-dap terdakwa dengan pidana penjara selama lima tahun dan pidana denda selama Rp500 juta dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti pidana kurungan selama tiga bulan,” kata ketua majelis hakim Nawawi Pomolongo dalam sidang pembacaan putusan di pengadilan Tipikor Jakarta, Senin.

Tuntutan tersebut sama dengan tuntutan jaksa penun-tut umum KPK yang meminta agar Ratna dipidana penjara 5 tahun dan pidana denda senilai Rp500 juta subsider 6 bulan kurungan namun berdasarkan dakwaan primer yaitu dari pasal 2 ayat 1 UU No 31 tahun 1999 sebagaima-na diubah dengan UU No 20 tahun 2001 tentang Pember-antasan Tindak Pidana Korup-si jo pasal 55 ayat (1) ke-1 jo pasal 65 ayat (1) KUHP.

Sedangkan majelis hakim menganggap dakwaan yang terbukti adalah dakwaan subsider yang berasal dari pasal 3 jo UU No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi seba-gaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat (1) ke-1 jo Pasal 65 ayat (1) KUHP.

Kedua pasal tersebut sama-sama mengatur men-genai perbuatan orang yang menguntungkan diri sendiri atau korporasi yang dapat merugikan keuangan negara, tapi pasal 2 memuat unsur “melawan hukum”.

“Pada tuntutan penuntut umum KPK disebutkan pada pasal 2, sedangkan majelis berpendapat pada pasal 3, akan tetapi, pidana yang dijatuhkan sama dengan yang dimohonkan dalam tuntutan pidana penuntut umum yaitu

selama 5 tahun pidana pen-jara,” ungkap Nawawi.

Selain memvonis Dewi Ratna Umar bersalah, majelis hakim juga setuju ada pihak-pihak lain yang ikut merugi-kan keuangan negara dalam kasus tersebut.

“Terbukti ada kerjasama erat dan secara sadar antara terdakwa, Ratna Dewi Umar, Siti Fadillah Supari, dan beberapa pihak atau korpo-rasi dalam pelaksanaan pen-gadaan alat kesehatan serta ‘reagen’ dan ‘consumable flu’ burung di Kementerian Kes-ehatan pada 2006 dan 2007,” kata hakim anggota Sutiyo.

Siti Fadillah Supari saat proyek itu berlangsung men-jabat sebagai Menteri Keseha-tan sedangkan pihak lain yang juga terlibat adalah Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo yang merupakan abang dari pengusaha Hary Taoesoedibjo selaku direktur utama PT Prasasti Mitra yang disepakati mengerjakan proyek namun diberikan kepada perusahaan lain, sehingga merugikan keuangan negara.

Perbuatan Ratna dianggap merugikan keuangan negara sebesar Rp50,47 miliar yang berasal dari empat pen-gadaan.

Pertama adalah pen-gadaan alat kesehatan dan perbekalan dalam rangka wabah flu burung tahun ang-garan 2006 dan pengadaan; kedua penggunaan sisa dana daftar isian pelaksanaan ang-garan (DIPA) 2006 sebesar Rp10,22 miliar; ketiga yaitu pengadaan peralatan keseha-tan untuk melengkapi rumah sakit rujukan penanganan flu burung dari DIPA APBN Perubahan anggaran 2007 sebesar Rp27,92 miliar dan keempat pengadaan “Reagen dan Consumable” penan-ganan virus flu burung dari DIPA APBN-P anggaran 2007 senilai Rp12,33 miliar.

Pada pengadaan pertama, Ratna merugikan keuangan negara karena sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

maupun Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menyetu-jui penunjukkan langsung perusahaan pengadaan proyek tanpa cara tender atas perusahaan yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan saat itu Siti Fadillah Supari.

Ratna selaku direktur Bina Pelayanan Medik Dasar pada Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan menyetujui arahan Siti Fadillah Supari selaku Menteri Kesehatan agar dalam pengadaan alat kesehatan dilaksanakan dengan metode penunjukkan langsung dan sebagai pelaksana pekerjaan adalah Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo.

Selanjutnya Ratna men-garahkan direktur PT Prasasti Mitra, Sutikno untuk men-emui ketua panitia pengadaan dan menyampaikan PT Prasasti Mitra akan melaksan-aan pekerjaan dengan meng-gunakan PT Rajawali Nusindo padahal diketahui perusahaan tersebut tidak memiliki spesi-fikasi pengadaan alat keseha-tan tersebut.

Ratna juga dianggap mengetahui pelaksaan pekerjaan tidak dilaksanakan PT Rajawali Nusindo karena perusahaan itu tidak mem-punyai alat yang dibutuhkan sehingga hanya dipinjam dari PT Prasasti Mitra, PT Fondaco Motratama, PT Airindo Sentra Medika, PT Kartika Sentamas dan PT Heltindo Interna-sional.

Perbuatan Ratna tersebut

menguntungkan PT Rajawali Nusindo sebesar Rp 1,51 mil-iar, PT Prasasti Mitra sebesar Rp 4,9 miliar, PT Airindo Sen-tra Medika sebesar Rp999,6 juta, PT Fondaco Mitratama sebesar Rp 102,8 juta, PT Kartika Sentamas sebesar Rp55,6 juta dan Nuki Syahrun (PT Heltindo International) sebesar Rp 1,7 miliar.

Pada penggunaan sisa dana DIPA anggaran 2006, Ratna menyalangunakan ke-wenangan selaku KPA dengan memerintahkan suapa sisa anggara dibelikan tambahan alat kesehatan penanganan flu burung berupa 13 venti-lator sebesar Rp7,02 miliar yang pembeliannya dilakukan kepada PT Rajawali Nusindo sehingga memperkaya PT Rajawali Nusindo sebesar Rp378,6 juta dan PT Prasasti Mitra sebesar Rp520,9 juta.

Pada pengadaan ketiga, Ratna meminta arahan dari Siti Fadilah SUpari untuk pen-gadaan alat kesehatan untuk melengkapi 56 rumah sakit rujukan flu burung.

“Siti Fadiah Supari lalu memerintahkan agar pen-gadaan dilakukan dengan metode penunjukan langsung kepada PT Kimia Farma Trad-ing Distribution sehingga terakwa selaku KPK me-merintah pantia pengadaan agar melaksanakan proses pengadaan secara langsung yaitu PT Kimia Farma Trading Distribution (PT KFTD),” jelas jaksa.

Padahal PT KFTD tidak melaksanakan sendiri proyek pengadaan itu dan memberi-kannya ke PT Bhineka Usada Raya (PT BUR) sehingga proses tersebut memperkaya PT KFTD sebesar Rp2,01 miliar dan PT BUR sebesar Rp25,9 miliar.

Pada pengadaan terakhir Ratna juga mendapat arahan dari Siti Fadilah untuk mel-akukan pengadaan dengan metode penunjukkan lang-sung kepada PT KFTD dengan alasan situasi dalam kejadian luar biasa (KLB) flu burung, padahal PT KFTD tidak mengerjakan sendiri pen-gadaan itu dan memberikan-nya kepada PT Cahaya Prima Cemerlang (PT CPC) sehingga memperkaya PT KFTD sebesar Rp 1,47 miliar dan PT CPC sebesar Rp10,8 miliar. (ant/nat/beth)

KASUS KORUPSI ALKES

Ratna Dewi Umar Divonis 5 Tahun Penjara JAKARTA- Mantan Direktur Bina Pelayanan Medik Dasar Departemen Kesehatan Ratna Dewi Umar divonis lima tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider 3 bulan kurungan, karena terbukti melakukan tindak pidana korupsi dalam empat proyek pengadaan alat kesehatan penanggulangan flu burung 2006-2007.

“Harus diakui bahwa ting-ginya inflasi hingga akhir Agustus ini masih sangat dipengaruhi oleh kenaikan harga BBM, karena secara his-toris menurut catatan Bank Indonesia juga menunjukkan bahwa ‘second round effect’ dari naiknya harga BBM itu lebih besar dari ‘first round effect’ nya. Jadi jangan heran lagi jika inflasi masih akan tinggi hingga beberapa bulan ke depan,” kata Arif dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Senin.

Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin mengumumkan inflasi Agustus 2013 tercatat 1,12 persen, secara year on year angka inflasi mencapai 8,79 persen, sedangkan untuk year on date (Januari-Agustus) tercatat 7,94 persen.

Dikatakan, pemerintah maupun BI harus lebih berha-ti-hati dalam mengeluarkan pernyataan maupun prediksi khususnya mengenai inflasi.

“Beberapa kali Gubernur BI memprediksi inflasi yang akan terjadi tetapi kenyat-aannya inflasi yang terjadi lebih tinggi dari yang mereka

perkirakan. Jika terlalu sering terjadi demikian akan dapat menimbulkan ‘dynamic in-consistency’,” katanya.

Bila hal ini terus terjadi masyarakat maupun pasar tidak lagi percaya dengan asumsi inflasi yang dikeluar-kan pemerintah dan memben-tuk ekspektasi bahwa inflasi pasti akan lebih tinggi dari apa yang sudah disebutkan atau diprediksikan pemerintah ataupun BI.

Arif mencontohkan mis-alnya saja inflasi Juli yang diperkirakan BI sebesar 2,87 persen kenyataanya menca-pai 3,29 persen, demikian juga inflasi Agustus ini yang sebe-lumnya diprediksi Gubernur BI akan berada dibawah satu persen kenyataannya hari ini inflasi lebih dari itu.

Selain itu angka inflasi kota2 di luar Jawa, lebih tinggi dari inflasi nasional. Artinya kebijakan stabilisasi harga yang dilakukan pemerintah jangkauannya belumlah me-nasional. Diperlukan kerja lebih keras untuk membena-hinya.

Makanan Dikatakan pula,

bahan makanan memiliki kon-tribusi terbesar dalam mem-bentuk inflasi Agustus yakni sebesar 0,45 persen.

“Dengan rincian seperti itu, rakyat miskinlah yang terkena dampak cukup be-sar, karena sebagian besar penghasilannya hampir habis hanya untuk membeli bahan makanan,” katanya.

Fluktuasi produksi dalam komoditi-komoditi pan-gan memang sangat tinggi, hal inilah yang harus men-jadi tugas pemerintah untuk mengkoordinasikan dan me-mastikan bahwa persediaan bahan makanan kebutuhan masyarakat tersedia melalui distribusi, serta membeli kel-ebihan produksi saat panen raya untuk kemudian dilepas-kan kembali ke pasar saat produksi turun.

“Selama ini fungsi-fungsi semacam ini yang kurang diperankan oleh pemerintah sehingga pasar dikendalikan oleh pemilik modal besar un-tuk menguntungkan mereka dan rakyat kecil terus menjadi korban,” tegas Arif.

“Jadi, harga memberikan sinyal akan adanya sesuatu di pasar baik masalah stok yang kurang ataupun adanya spekulan yang selama ini ter-us memancing di air keruh. Pemerintah diharapkan serius mengelola soal ini,” katanya. (ant/wij/beth)

Harga BBM Mempengaruhi Laju Inflasi JAKARTA- Laju inflasi Agustus 2013 yang menca-pai 1,12 persen antara lain disebabkan efek dari harga bahan bakar minyak yang dinaikkan pemer-intah pada Juni, kata Anggota Komisi Keuangan dan Perbankan DPR RI Arif Budimanta.

Terbukti ada kerjasama erat dan secara sadar

antara terdakwa, Ratna Dewi Umar, Siti Fadillah Supari, dan beberapa pihak atau korporasi dalam pelaksanaan

pengadaan alat kesehatan serta

‘reagen’ dan ‘consumable flu’

burung di Kementerian Kesehatan pada 2006

dan 2007

SutiyoHakim Anggota

JAKARTA- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengungkapkan populasi sapi dan kerbau berdasar hasil se-mentara Sensus Pertanian 2013 adalah sebanyak 14,2 juta ekor atau turun 2,56 juta ekor dibandingkan dua tahun lalu.

“Populasi tersebut turun dibandingkan dengan hasil pendataan sapi potong, sapi pe-rah dan kerbau pada 2011 yang tercatat sebanyak 16,7 juta ekor,” ujarnya di Jakarta, Senin.

Suryamin mengatakan salah satu penyebab turun-

nya populasi sapi dan kerbau, adalah karena peningkatan permintaan daging sapi dari dalam negeri, sementara pemerintah mulai mengurangi impor sapi.

“Karena kebutuhan tinggi, maka sapi dijual dan dipotong. Kondisi ini berdampak juga kepada parameter kelahiran sapi dan kerbau,” ujarnya.

Namun, Suryamin me-nambahkan BPS belum mer-inci lebih detil jumlah kategori sapi potong, sapi perah dan kerbau, serta jenis kelamin

dari ternak tersebut, karena hasil sensus secara lengkap baru diumumkan pada akhir tahun 2013.

Berdasarkan hasil sensus sementara, menurut wilayah, tiga provinsi yang memiliki sapi dan kerbau paling ban-yak adalah Jawa Timur 3,8 juta ekor, Jawa Tengah 1,7 juta ekor dan Sulawesi Selatan 1,1 juta ekor.

“Sementara, provinsi yang memiliki populasi sapi dan kerbau paling sedikit adalah DKI Jakarta dengan jumlah

sekitar 5.000 ekor,” katanya.Suryamin mengatakan se-

cara absolut penurunan popu-lasi sapi dan kerbau tertinggi dari tahun 2011 ke 2013 ter-jadi di Jawa Timur hingga 1,2 juta ekor dan terendah di Ka-limantan Tengah sebesar 0,3 ribu ekor.

Sedangkan kenaikan popu-lasi sapi dan kerbau terbesar, lanjut dia, terjadi di Sulawesi Tengah yaitu sebesar 18,5 ribu ekor dan kenaikan terkecil di Kepulauan Riau sebanyak 31 ekor. (ant/sat/beth)

PETERNAKAN

BPS: Populasi Sapi-Kerbai Turun Menjadi 14,2 Juta

ant/m agung rajasa

PEMBATASAN ATRIBUT KAMPANYE. Pekerja membawa spanduk Caleg DPR seusai pengeringan sablon di Kalibaru, Jakarta, Senin (2/9). Komisi Pemilihan Umum akan memberlakukan pembatasan atribut kampanye pada pemilu 2014, pembatasan tersebut ditujukan agar ruang publik tidak diambil alih oleh ratusan atribut kampanye caleg menjelang pemungutan suara.

JAKARTA- Komisi Pe-milihan Umum memberikan kesempatan kepada partai politik peserta Pemilu 2014 untuk menertibkan alat peraga kampanye selama satu bulan, kata Ketua Hus-ni Kamil Manik di Jakarta, Senin.

“Mereka (parpol) diberi kesempatan untuk berinisi-atif menertibkan alat peraga selama satu bulan sebelum Peraturan KPU (PKPU) ten-tang Pedoman Pelaksanaan Kampanye diberlakukan,” kata Husni ketika ditemui di kantornya.

PKPU Nomor 15 Ta-hun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Kampanye Anggota DPR, DPD dan DPD sebagai perubahan atas PKPU Nomor 1 Tahun 2013 telah disahkan dan diundang-undangkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemen-kumham).

Selama masa penerti-ban alat peraga tersebut, KPU berharap parpol dapat mengkoordinasi para caleg yang mereka usung untuk memasang alat peraga sesuai Peraturan.

Dalam PKPU tersebut di-jelaskan bahwa setiap partai politik hanya diperbolehkan

memasang satu unit baliho atau papan reklame, yang memuat informasi mengenai nomor, tanda gambar dan/atau visi, misi, program par-

pol. Caleg DPR dan DPRD

dilarang menampilkan foto dirinya dalam baliho atau papan reklame tersebut, melainkan hanya boleh tampil di satu spanduk di setiap zona atau wilayah kampanye yang ditetapkan. Spanduk caleg hanya boleh berukuran maksimal 1,5 x 7 meter.

Sementara itu, caleg DPD diperbolehkan memasang satu baliho atau papan re-klame untuk satu desa atau kelurahan.

KPU berharap dengan pengaturan kampanye itu parpol dapat mendorong para caleg untuk terjun lang-sung ke lapangan supaya semakin dekat dengan para konstituen.

“Dasar kami mengatur itu supaya proses penye-lenggaraan kampanye ini tertib dan memenuhi asas kesetaraan, bukan pada upaya pembatasan ruang kampanye,” kata Husni.

Para caleg tersebut mu-lai diperbolehkan berkam-panye sejak tiga hari pasca penetapan daftar calon tetap (DCT). KPU telah menetap-kan 6.607 calon tetap untuk DPR RI dan 945 untuk DPD RI. (ant/fran/beth)

JELANG PEMILU 2014

KPU Memberi Kesempatan Parpol untuk Menertibkan Alat Peraga

Mereka (parpol) diberi kesempatan untuk berinisiatif menertibkan alat peraga selama

satu bulan sebelum Peraturan KPU (PKPU)

tentang Pedoman Pelaksanaan Kampanye

diberlakukan

Husni Kamil ManikKetua KPU

Page 14: e Paper Koran Madura 3 September 2013

SELASA 3 SEPTEMBER 2013 NO.0190 | TAHUN II14 LINTAS NUSANTARA

RSUD Banten Berjanji Akan Melayani Pasien

Pokja 30 Menilai Parpol Tidak Transparan

Orari Komitmen Jaga Netralitas Pemilu

Pemkab Mulai Mensuplai Air Bersih

RUMAH SAKIT

KELOMPOK KERJA

JELANG PEMILU

KEKERINGANSebagai organisasi komunitas yang independen, kita

tegaskan hingga kini Orari selalu tetap

menjaga netralitas dalam membantu

mendukung pemerintah dalam

menyukseskan penyelenggaraan

pemilu, itu tak perlu diragukan lagi,”

Fauzan AzmiKetua Orari lokal Jambi

ant/asep fathulrahman

Massa pendukung pasangan calon walikota Serang dan wakilnya Suci Azhi dan Agus Tugiman (SULTAN) berunjuk rasa di depan Kantor PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara) Banten, Senin (2/9). Mereka mengadukan pencoretan kandidat yang mereka dukung oleh KPU Serang tanpa alasan yang jelas.

SERANG - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Ban-ten mulai Selasa (3/9) siap melayani pasien, sebelum dibuka se-cara resmi pada awal Oktober 2013.

“Jadi mulai besok sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, artinya sudah bisa menerima pasien. Sehing-ga pada saat ‘grand launching’ nanti 1 Oktober sudah ada pasien,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten Mu-hadi di Serang, Senin (2/9).

Ia mengatakan, saat ini untuk satuan organisasi dan tata ker-ja (SOTK) di RSUD tersebut sudah disiapkan. Bahkan untuk se-mentara akan ditunjuk Pelaksana Tugas atau Plt Direktur RSUD Banten sebelum ditetapkan direktur yang definitif.

“SDM-nya semua sudah disiapkan seperti staf, bendahara dan juga para dokter,” kata Muhadi usai paripurna di DPRD Ban-ten.

Ia mengatakan, secara remsi RSUD Banten akan diresmikan atau ‘grand Launcing’ RSUD tersebut rencananya akan dilaksa-nakan pada 1 Oktober 2013 oleh Gubernur Banten, bertepatan menjelang HUT Provinsi Banten yang ke-13.

“Rencananya kita juga akan mengundang Menteri Kesehatan pada saat ‘grand launching’ nanti,” kata Muhadi.

Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Banten Drajat Ahmad Saputra mengatakan, jenis pelayanan yang akan diberikan RSUD Banten sebagai rumah sakit type B yakni IGD 24 jam, ICU, NICU, PCU, HCU, rawat jalan yang meliputi poli penyakit dalam, poli anak, poli kebidanan dan poli bedah serta pelayanan lainnya ter-masuk pelayanan penunjang.

Menurutnya, jumlah tempat tidur yang disediakan sekitar 200 tempat tidur dengan klasifikasi, kelas III sebanyak 144 unit, kelas II sebanyak 19 unit, kelas I ada delapan unit, kelas VIP tujuh unit, VVIP enam unit dan cadangan 24 unit. (ant/dik)

SAMARINDA - Kelom-pok Kerja 30 (Pokja 30), sebuah lembaga swadaya masyarakat yang intens menyoroti berbagai per-soalan sosial dan politik di Samarinda, Kalimantan Timur, menilai partai politik yang ada di daerah itu tidak transparan terkait sumber pendanaannya.

Direktur Pokja 30, Caro-lus Tuah, kepada wartawan di Samarinda, Senin (2/9), menyatakan penilaian terse-but berdasarkan respons sembilan partai politik yang mendapat kursi di legislatif berkaitan permintaan perin-cian laporan keuangan dan program kerja mereka.

“Kami mencoba me-lakukan uji Akses Keter-bukaan Informasi Publik dan kepatuhan dari dewan pimpinan daerah atau dewan pimpinan wilayah sembilan parpol terhadap kepatuhan pada Undang-undang No 14 tahun 2008 KIP di Provinsi Kalimantan Timur. Namun, tidak satupun partai yang memberikan respona terkait permintaan kami tersebut,” tutur Carolus Tuah, di Kan-tor LKBN Antara Biro Kaltim.

Uji akses keterbukaan in-formasi publik itu dilakukan Pokja 30 karena partai poli-tik, menurut Carolus Tuah, disinyalir menjadi lembaga yang paling bertanggung jawab atas maraknya korupsi di Indonesia saat ini.

Pejabat pemerintah se-perti mantan menteri, gu-bernur, bupati dan wali kota maupun anggota DPR, baik di pusat maupun daerah yang terjerat korupsi banyak di antaranya adalah kader sekaligus mesin partai yang agresif dalam mengeruk uang negara.

Dia mencontohkan, kasus suap cek pelawat, ko-rupsi Dana Percepatan In-frastruktur Daerah (DPID) di tingkat nasional, dugaan korupsi yang melibatkan Gubernur Kaltim, kasus ang-gota DPRD Kutai Kartanegar di tingkat lokal, disinyalir banyak didorong dan diprod-uksi oleh partai politik dan hasil korupsinya mengalir kepada elit-elit partai politik tersebut.

“Berdasarkan fakta di atas, perlu didorong upaya reformasi partai politik agar tidak menjadi mesin korupsi paling ganas saat ini. Se-bagai badan publik, partai politik harus mempunyai mekanisme transparansi dan akuntabilitas dalam hal pen-gelolaan keuangan partai,” katanya.

Walaupun sudah diatur jelas dalam UU Partai Politik, namun kata Carolus Tuah, dalam tahap implementasi partai politik masih cend-

erung tertutup dalam hal transparansi dan akuntabili-tas keuangannya.

Hal itu terbukti dari hasil uji akses informasi yang se-dang dan telah dilakukan oleh Pokja 30 tahun ini.

“Terdapat sembilan par-tai politik yang memiliki kur-si di DPRD Provinsi Kaltim. Uji akses informasi tersebut sesuai dengan UU Keterbu-kaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008,” ujar Carolus Tuah.

Permintaan informasi Pokja 30 itu, kata Carolus, berupa perincian program umum dan kegiatan Partai tahun 2010 dan 2011, 2012, perincian laporan keuangan partai pada 2010 dan 2011 meliputi : perincian rencana dan laporan realisasi angga-ran, perincian neraca, per-incian laporan arus kas dan catatan atas laporan keuan-gan serta struktur kepengu-rusan partai.

Permintaan tersebut, kata dia, telah dilayangkan Pokja 30 ke sembilan par-pol yakni Partai Demokrat (PD), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Se-jahtera (PKS), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) serta Partai Damai Sejahtra (PDS) yang kini tidak ikut pemilu 2014.

Surat ditujukan kepada PPID DPD masing-masing partai melalui sekretariat mereka di ibu kota Provinsi Kaltim yaitu Kota Samarinda pada 19 Agustus 2013, kata-nya.

“Namun, setelah lima hari tidak direspons, kami mendatangi kembali ke sem-bilan sekretariat DPD partai tersebut tetapi mereka men-yampailan berbagai alasan,” ujar Carolus.

Dari data hasil semen-tara permintaan informasi terhadap sembilan partai politik tersebut, Pokja 30 menilai bahwa partai politik masih sangat tertutup dalam transparansi dan akuntabili-tas laporan keuangan.

“Partai politik kurang memiliki kesadaran untuk transparan dan akuntabel dalam hal laporan keuan-gan dan program kerja,” ka-tanya.

Sebagai contoh, dalam hal permintaan informasi terkait laporan keuangan dan program kerja, partai politik masih terkesan kewalahan dalam menanggapi kewa-jiban memenuhi permintaan informasi publik. Partai poli-tik juga belum mempunyai Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). (ant/dik)

Transparansi Pelayanan Publik Dorong Investor ke Jatim

“Itu merupakan persyara-tan yang terukur sesuai de-ngan Standar Pelayanan Minimal (SPM),” ujar Guber-nur Jatim Dr H Soekarwo usai memimpin Apel Pagi di Kan-tor Gubernuran Jl Pahlawan 110 Surabaya, Senin (2/9).

Menurut Soekarwo yang

akrab disapa Pakde Karwo ini, transparansi sangat pent-ing dan harus diugemi oleh semua PNS, karena itu me-rupakan upaya untuk men-ingkatkan kinerja layanan publik kepada masyarakat. Caranya, layanan publik yang diberikan harus benar-benar

mengacu dan sesuai dengan standar pelayanan minimal (SPM), yakni transparan biay-anya, transparan waktu, dan persyaratan juga jelas serta transparan.

“Jika tiga hal itu diugemi oleh semua SKPD, maka akan meningkatkan kinerja pelay-anan publik yang baik kepada masyarakat,” tegasnya.

Pakde Karwo menjelas-kan, berdasarkan laporan dari masyarakat, ternyata pelay-anan publik dinilai terbaik. Artinya, jumlah pengaduan yang diterima tidak begitu be-sar dibandingkan dengan yang menyatakan pelayanan baik. perbandingannya, sekitar 75

persen itu pelayanan baik. se-dangkan 25 persennya pen-gaduan atau tidak puas terha-dap pelayanan publik.

“Pengaduan masih ada, sekitar 25 persen, itu yang di-adukan atau tidak puas pada pelayanan publik terdapat pungli,” ujarnya.

Pihaknya, kata Pakde perlu memberikan warning agar tingkat kepuasan publik masyarakat terhadap kinerja Pemprov Jatim terus mening-kat. Jika per 23 Agustus 2013, kepuasan masyarakat menca-pai 76 persen atau naik 5 pers-en dibandingkan bulan Juli, bulan depan dirinya berharap persentasenya terus naik.

Di sisi lainnya, kata Pa-kde Karwo, pada tahun depan 2014 dan 2015, Indonesia menghadapi dunia pasar bebas. Dalam hal ini, peme-rintah pusat mengharapkan kepada Jatim untuk bisa mer-umuskan dan mampu men-jadi provinsi bisa menganti-sipasi pasar bebas.

“Jatim menjadi bagian suasana pasar bebas, karena itu segera dilakukan lang-kah apa yang dirumuskan. Itu semuanya mengandalkan birokrasi, bahkan, Indonesia mengandalkan Jatim. Karena itu, kita harus melakukan pe-rubahan serius,” pungkasnya. (ara)

SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Soekarwo me-minta kepada seluruh Satuan Kinerja Perangkat Da-erah (SKPD) terus meningkatkan kinerja pelayanan publik yang baik yakni dengan menerapkan tiga hal yakni transparan pada biaya, transparan waktu dan persyaratan yang jelas. Dengan adanya tiga hal itu, akan memudahkan dan menarik minat investor menanamkan modalnya di Jatim.

ant/regina safri

SEDEKAH LAUT GUNUNGKIDUL: Sejumlah perahu membawa "uba rampe" pada acara sedekah laut untuk dilarung ke tengah laut di Pantai Baron, Gunungkidul beberapa hari yang lalu. Kegiatan sedekah laut merupakan acara budaya sebagai bentuk syukur masyarakat setempat kepada Tuhan YME atas berkah kepada para nelayan yang melaut.

GUNUNG KIDUL - Peme-rintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyuplai air bersih secara serentak ke-18 kecamatan yang mengalami kekeringan.

Bupati Gunung Kidul Bad-ingah di Gunung Kidul, Senin (2/9) mengatakan suplai air bersih dibagi dalam dua tugas yakni dilakukan oleh Dinsos-nakertrans dan pemerintah kecamatan.

Untuk suplai air bersih melalui Dinsosnakertrans meliputi Kecamatan Semin, Saptosari Girisubo, Playen, Tepus, Rongkop, Ngawen dan Nglipar.

Sedangkan kebutuhan air bersih yang dilayani tangki Kecamatan Paliyan, Karang-mojo, Gedangsari, Patuk,

Panggang, Wonosari, Tanjun-gsari, Semanu, Ponjong dan Purwosari.

"Jumlah warga yang mera-sakan kekeringan diperkira-kan lebih banyak, dan peme-rintah akan melakukan suplai air hingga musim hujan," kata dia.

Bupati mengatakan jumlah penduduk yang air bersihnya di suplai oleh Dinsosnakertras mencapai 167 ribu jiwa. Suplai air bersih ditujukan kepada daerah yang benar-benar mengalami kekurangan air.

"Jika daerah yang sudah dialiri PDAM atau pengairan mandiri tidak dilaksanakan suplai air bersih," kata dia.

Dia mengatakan bencana kekeringan yang melanda wilayah Gunung Kidul men-

galami kemunduran diband-ingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya suplai air bersih sudah mulai dilakukan pada Juni, tahun ini suplai air bersih baru dilaksa-nakan awal September.

Kepala Dinsosnakertrans Gunung Kidul Dwi Warno Widi Nugroho mengatakan pemkab sudah berupaya mengurangi kekeringan dengan membangun jarin-gan air bersih, meski belum efektif.

"Pemerintah membuat jaringan air bersih ke ber-bagai wilayah untuk men-gurangi beban masyarakat. Selain itu, kami menyiapkan dana sekitar Rp 500 juta de-ngan jumlah tangki jum-lahnya sekitar 3600 tangki," kata dia. (ant/dik)

JAMBI - Organisasi Radio Amatir Orari lokal Kota Jam-bi menyatakan komitmen-nya akan tetap penjaga ne-tralitias anggotanya dalam mendukung momentum pe-milihan umum pada 2014.

"Sebagai organisasi ko-munitas yang independen, kita tegaskan hingga kini Orari selalu tetap menjaga netralitas dalam membantu mendukung pemerintah dalam menyukseskan pe-nyelenggaraan pemilu, itu tak perlu diragukan lagi," kata Ketua Orari lokal Jambi Fauzan Azmi di Jambi, Senin (2/9).

Fauzan yang juga ang-gota Polri ini menyatakan dukungan tersebut sudah dibuktikan dalam berba-gai aktifitas informasi dan komunikasi yang telah dis-elenggarakan Orari dalam setiap memomentum pent-ing yang diikuti sebelum-se-belumnya sejak Orari resmi

berdiri di Jambi pada 1984."Dalam setiap keterlibatan

kita dalam membantu ber-bagai program pemerintah, kita selalu mengedepankan netralitas setiap anggota teru-tama dalam kegiatan politik yang bersifat massa," katanya.

Orari lokal Kota Jambi yang saat ini anggotanya te-rus bertambah hingga men-capai ribuan orang, memiliki latar belakang anggota yang beragam termasuk dalam hal garis politik, karena memang Orari adalah organisasi so-sial yang samasekali tidak melihat latar belakang politik anggotanya. "Karena itulah, akan sangat riskan jika ada anggota Orari yang mengger-akan ke arah garis politik par-pol tertentu karena di sini tel-ah berkumpul hampir semua anggota parpol yang sudah pasti tidak akan sudi didikte ke arah garis politik tertentu selain dari parpolnya," tegas Fauzan.

Dalam aktivitasnya seba-gai organisasi independen, Orari senantiasa lebih ba-nyak dalam kegiatan-keg-iatan sosial seperti SAR dan penangangan bencana alam, mobilitas massa momentum tertentu seperti arus mudik dan balik lebaran, juga agen-da-agenda massal pemerin-tah seperti Pemilu dan Pilka-da, palang merah, navigasi, dan lain sebagainya.

"Kita selalu siap sedia sebagai tulang punggung informasi dan komunikasi dalam berbagai agenda dan kegiatan yang bersifat sosial, karena memang itulah yang menjadi visi dan misi ke-beradaan Orari selama ini," tambah Fauzan. (ant/dik)

Page 15: e Paper Koran Madura 3 September 2013

SELASA 3 SEPTEMBER 2013 NO. 0190 | TAHUN II16 OLAHRAGASELASA 3 SEPTEMBER 2013

KORAN MADURA16

SAGA TRANSFER

VALENCIA - Untuk pertama kalinya pada musim ini di La Liga Spanyol, pemain terbaik Barcelona Lionel Messi mencetak tiga gol untuk timnya. Ketiga gol itu dibuat ke kandang Valencia saat “El Barca” bertandang ke Stadion Mestalla, Minggu (1/9) malam waktu setempat atau Senin (2/9) dini hari WIB. Dan, ketiga gol pemain terbaik dunia empat tahun berturut-turut itu dibuat pada babak pertama. Selama bergabung dengan Barcelona, Messi sudah melakukan hat-trick sebanyak 23 kali.

“Mengingat di mana kami bermain dan level tim yang kami hadapi, dan juga cara kami bermain, inilah performa kompetitif terbaik yang kami perlihatkan,” ujar pelatih Barca Gerardo Martino di situs resmi klub.

Martino juga mengaku sempat cemas dengan dua gol yang dilesakan Valencia di penghujung babak pertama. “Saya risau karena kami memberi Valencia lima sampai 10 menit waktu is-tirahat saat kami unggul tiga gol. Anda tidak boleh memberikan lawan Anda kesempatan. Kami bisa saja mengakhirinya dengan 3-3, 2-3 atau 2-5,” tandasnya.

Martino menurunkan komposisi terbaik, termasuk duet an-yar Messi-Neymar yang ditopang pergerakan Pedro Rodriguez. Trio lincah itu sukses mengobrak-abrik pertahanan Valen-cia ketika laga baru memasuki menit ke-11. Sergio Busquets memotong bola di lapangan tengah dan mengumpan kepada Cesc Fabregas yang meneruskannya kepada Messi. Sang bomber yang menunggu di kotak penalti dengan tenang mengecoh kiper Valencia Diego Alves untuk membawa timnya unggul.

Pada menit ke-39, Messi mencetak gol keduanya dengan proses yang mirip dengan gol pertama. Ever Banega kehilangan bola saat berada di tengah lapangan. Messi melakukan aksel-erasi dan kembali berhasil mengecoh Diego Alves. Aksi striker asal Argentina belum berakhir. Empat menit jelang turun minum, Messi melengkapi hat-trick-nya dengan menyontek bola kiriman Neymar.

Tertinggal tiga gol membuat tuan rumah menyerang total. Alhasil, Valencia mampu melesakan dua gol untuk memperkecil ketertinggalan di menit-menit akhir babak pertama. Adalah striker anyar “El Che” Helder Postiga yang mengubah kedudu-kan menjadi 2-3 lewat tendangan voli akrobatik serta tandukan yang mengecoh Victor Valdes. Di babak kedua, tidak ada lagi gol tercipta bagi kedua tim. “Azulgrana” pun membawa pulang tiga poin sehingga kini mengoleksi sembilan angka dari tiga kemenangan.

Namun, Barca belum berhak atas posisi puncak klasemen menyusul kemenangan yang juga diraih rival abadinya Real Madrid saat menjamu Althletic Bilbao di Santiago Bernabeu. Madrid menundukan sang tamu dengan skor 3-1. Ini adalah kemenanangan dengan margin gol terbesar “El Real” setelah di dua partai sebelumnya hanya menang dengan selisih satu gol yakni 2-1 atas Real Betis dan 1-0 di kandang Granada. (sky sports/aji)

ROMA - Pelatih Tim Nasional (Timnas) Italia Cesare Pran-delli memanggil kembali gelandang Paris Saint-Germain (PSG) Thiago Motta masuk ke skuatnya untuk laga kualifikasi Piala Dunia 2014 melawan Bulgaria dan Republik Ceko pada akhir pe-kan ini dan pekan depan. Sementara itu, striker Inggris, Wayne Rooney tidak bisa membela “The Three Lions” untuk laga inter-nasional akhir pekan ini dan pekan depan karena cedera.

Motta yang baru membela “Gli Azzuri” sebanyak 13 kali ini absen mengenakan seragam Italia selama satu tahun lebih. Terakhir, pemain ini tampil membela Italia pada Piala Eropa 2012 lalu. Di final melawan Spanyol, pemain ini dimasukkan sebagai pemain pengganti. Tetapi tak lama berselang, dia mengalami cedera menyebabkan Italia harus bermain de-ngan 10 orang karena jatah penggantian pemain sudah habis.

Kekurangan pemain ini menyebabkan Italia dibantai empat gol tanpa balas oleh Spanyol.

Prandelli juga memanggil kembali striker Sampdoria Manolo Babbiadini yang baru sekali tampil untuk Italia pada laga persa-habatan melawan Inggris pada 2012 lalu. Pemain-pemain lain yang dipanggil mantan pelatih Fiorentina ini adalah Mario Balo-telli, Pablo Osvaldo, dan Riccardo Montolivo.

Jumat mendatang, Italia menjamu Bulgaria di Palermo se-belum melawan Republik Ceko di Turin empat hari kemudian. Saat ini, Italia memimpin Grup B Zona Eropa dengan nilai 14 dari enam laga atau unggul empat poin dari Bulgaria di tempat kedua. (aji)

MILAN - Wakil Presiden AC Mi-lan, Adriano Galliani mengungkapkan bahwa ada kesepakatan antara AC Milan dan Real Madrid terkait trans-fer Ricardo Kaka. Hanya saja, pemain internasional Brasil itu belum mem-bubuhkan tanda tangan kontrak ber-sama Milan.

“Ada kesepakatan dengan Real un-tuk Kaka. Tetapi dia belum menanda-tangani kontrak dengan Milan karena dia belum menjadi pemain Milan,” kata Galliani di luar Stadion Santiago Bernabeu, Minggu (1/9).

Proses tanda tangan kontrak be-lum dilakukan karena masih ada per-bedaan pendapat antara pihak Milan dengan Madrid. Galliani mengingin-kan Kaka ke Milan sebagai pemain bebas transfer, sedangkan Presiden Madrid Florentino Perez tidak sepa-kat dengan usulan Galliani tersebut. Meski demikian, ada kabar bahwa Kaka akan menandatangani kontrak berdurasi dua tahun bersama Milan

Madrid mendatangkan Kaka dari Milan pada 2009 lalu dengan nilai transfer 70 juta euro setelah enam ta-hun membela klub tersebut. Bersama Milan, pemain internasional Brasil ini tampil cemerlang. Dia meraih gelar juara Liga Champions dan juara liga Seri A Italia. Puncaknya, dia dino-batkan sebagai pemain terbaik du-nia. Sedangkan sejak di Madrid, Kaka lebih banyak duduk di bangku cadan-

gan dan terlempar dari Tim Nasional Brasil. Satu-satunya gelar yang diraih bersama Madrid adalah juara La Liga pada 2012 lalu.

Dari Inggris, menjelang jendela transfer musim panas ditutup, Arsenal belum juga bisa mendatangkan satu pun pemain papan atas untuk mem-perkuat skuatnya. Meski demikian, mereka berusaha keras untuk menda-tangkan pemain baru sebelum jendela transfer ini benar-benar ditutup.

Pemain terakhir yang mereka buru adalah gelandang serang Real Madrid Mesut Ozil. Pelatih Arsenal Arsene Wenger yakin sekali bahwa dia bisa mendapat tanda tangan pe-main Tim Nasional (Timnas) Jerman ini. Pasalnya, kehadiran Gareth Bale di Santiago Bernabeu membuat di-namika di internal klub mengalami perubahan. Posisi Ozil di tim utama terancam dengan kehadiran mantan pemain sayap Tottenham Hotspur ini.

Hal itu terlihat ketika Ozil duduk di kursi cadangan saat Madrid me-nang 3-1 atas Athletic Bilbao di San-tiago Bernabeu, Minggu (1/9) malam WIB. Padahal pria keturunan Turki ini menjadi salah satu pemain fa-vorit Presiden Real Madrid Floren-tino Perez dan selalu menjadi pemain utama klub bertabur bintang tersebut sejak didatangkan pada 2010 lalu.

Madrid sendiri ingin melepas pe-main ini dengan harga 47 juta pound.

Bila Arsenal mampu mendatangkan-nya dengan harga seperti itu, maka Ozil akan menjadi rekor pembelian Arsenal. Ozil dikorbankan demi Ga-reth Bale. Padahal sebelumnya, pe-main internasional Argentina Angel Di Maria dikabarkan menjadi tumbal kedatangan Gareth Bale, tetapi niat itu batal.

Keseriusan Arsenal menda-t a n g k a n O z i l m e n d a -pat per-s a i n g a n dari klub Prancis Paris Saint-Germain (PSG). Untungn-ya, Ozil sendiri lebih senang mera-pat ke Emirates daripada ke Parc de Princes. Apalagi di Arse-nal, ada beberapa pemain Timnas Jerman seperti Lukas Podolski dan Per Mertesacher.

Bila jadi, kehadiran Ozil di Emir-ates akan menjadi pelepas dahaga para pendukung klub itu setelah mereka gagal mendapatkan pemain-pemain buruan mereka di bursa transfer seperti Luis Suarez yang tidak dilepas Liverpool dan Gon-zalo Higuain yang lebih memilih bergabung dengan Napoli di Seri A Italia. (espn/sky sports/aji)

MADRID - “Real Madrid dan Tot-tenham telah mencapai kesepakatan untuk transfer Gareth Bale,” konfir-masi pernyataan di situs resmi klub, www.realmadrid.com.

“Sang pemain akan diikat oleh klub untuk enam musim mendata-ng.” Berbagai laporan yang beredar menyebutkan bahwa kepindahan ini akan membuat Bale menjadi pemain termahal di dunia, dan pelatih Spurs Andre Villas-Boas mengatakan pada pekan lalu bahwa ia berharap klubn-ya menerima rekor transfer dunia untuk sang pemain.

Bagaimanapun, harian olahraga Madrid AS mengklaim pada Jumat bah-wa Real akan membayar 91 juta euro, tiga juta euro lebih sedikit daripada jumlah yang dikeluarkan Los Blancos untuk mendatangkan Cris-tiano Ronaldo pada 2009.

Bale akan diperkenalkan pada media dan penggemar klub pada Senin sore, sete-lah menjalani pemeriksaan medis.

Pemain Wales itu diin-car oleh raksasa Spanyol tersebut menyusul serangkaian penampilan apiknya untuk Tottenham musim lalu, yang membuat dirinya menda-patkan penghargaan pemain terbaik Liga Utama Inggris dan pemain ter-baik pilihan pewarta.

Bale mencetak 21 gol dari 38 penampilannya di Liga Utama Ing-gris, namun kemampuannya tidak cukup untuk membawa Spurs ke Liga Champions ketika mereka tersingkir dari peringkat keempat akibat selisih satu angka dengan rival London Uta-ranya Arsenal.

Dan kesempatan untuk bukan hanya bermain dengan sejumlah pe-main terbaik dunia, dan juga partisi-pasi di kompetisi klub elit Eropa mer-upakan faktor signifikan bagi pemain 24 tahun itu untuk menggerakkan hasratnya pindah ke Real.

Bale dikritik pelatih Spurs Andre Villas-Boas pada Rabu, setelah ia me-

nolak untuk menghadiri latihan pada pekan lalu sebagai upaya agar dirinya segera dijual.

Bale sendiri tidak pernah ber-main untuk Spurs sejak pertandingan persahabatan pramusim melawan Swindon Town pada 16 Juli, ketika ia pertama kali mengeluhkan sakit pada bagian “gluteal” dan kemudian masalah pada kakinya yang membuat ia absen saat timnya melakukan start impresif di Liga Utama Inggris.

Bagaimanapun, ia masih tetap dipanggil oleh Chris Coleman untuk memperkuat Wales di pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan Mac-edonia dan Serbia.

Kesepakatan ini memberi keun-tungan besar pada Spurs, di mana mereka hanya mengeluarkan dana

sebesar tujuh juta pound enam tahun silam untuk mendatangkannya dari Southampton.

Dan dengan kepergian-nya yang telah diperkirakan selama berpekan-pekan, Vil-las-Boas telah memperkuat

timnya secara signifikan dengan merekrut Roberto Soldado, Paulinho, Etienne Capoue, Nacer Chadli, Erik Lamela, Vlad Chiriches, dan Cristian Erisken untuk membuat klub meng-habiskan dana sebesar lebih dari 100 juta pound sepanjang musim panas.

Setelah sempat menjalani masa-masa sulit menyusul kepindahannya dari Southampton, Bale tidak pernah benar-benar bersinar bersama Spurs sampai ia digeser dari bek kiri ke po-sisi yang lebih ke depan pada musim 2009/2010.

Tahun berikutnya ia makin menonjol dengan mencetak trigol saat melawan tim yang kemudian menjadi juara Eropa Inter Milan di San Siro, dan membantu Spurs mel-aju ke perempat final pada partisipasi perdana mereka di kompetisi itu se-belum mereka kemudian kalah agre-gat 0-5 dari klub yang sekarang mem-pekerjakannya. (ant/dar)

Kisah panjang transfer Gareth Bale dari Tottenham Hotspur

ke Real Madrid akhirnya dapat diselesaikan pada Minggu, ketika klub Span-yol tersebut secara resmi

mengonfirmasi kepindahan sang pemain tanpa menye-

butkan nilai transfernya.

KEKUATAN BALEGARETH BALE bertransformasi pesat pada musim 2012-2013 yang lalu. Dia lebih sedikit melepaskan umpan, namun melakukan lebih banyak tembakan ke gawang. Berikut beberapa data dan fakta Gareth Bale. gol dibuat dari luar kotak

penalti pada semua kompetisi, lebih banyak satu gol dari pemain terbaik dunia, Lionel Messi

Perbandingan Bale (23 tahun) dengan Cristiano Ronaldo pada usia yang sama.

LEBIH EGOIS

LEBIH MIRIP CR7 ?

Jumlah tembakan per laga

2012-20132011-20122010-2011

3.91 2.72 1.60

LEBIH TAJAMJumlah gol dalam 5 musim terakhir2012-20132011-20122010-20112009-20102008-2009

17 9 730

40.19 34.39Rerata UmpanPerlaga EPL2011-2012

Rerata UmpanPerlaga EPL2012-2013

g

10 1Jumlah assist2011-2012

Jumlah assist2012-2013

g

8

GolMenit per gol

Akurasi tendanganKonversi peluang

CR72007-08

3189

59%24%

BALE2012-13

17 13559%24%

Milan dan Madrid Sepakati Transfer Kaka

Messi Cetak Trigol Perdana

Prandelli Panggil Lagi Thiago Motta

KEMBALI. Gelandang PSG Thiago Motta kembali masuk skuat Italia yang akan dibawa pada laga kualifikasi Piala Dunia 2014 melawan Bulgaria dan Rep. Ceko

Bale adalah pemain fantastis. Dia cepat, dia dapat mengalahkan pemain lain, dan dia salah satu

pemain terbaik di Premier League. Dia akan memberikan banyak untuk Madrid, ini adalah pembelian fantastis

Paco Buyo, Mantan Kiper Real Madrid

Ini mimpi yang jadi kenyataan buatku

dapat bermain untuk Real Madrid.Aku berharap dapat

membantu tim meraih kesuksesan dan

menggapai La Decima

Gareth Bale

BALEMADRID

GABUNG