e paper koran madura 08 september 2014

32
8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 SENIN www.koranmadura.com 0328-6770024 BERITA TERKAIT Hal 9 Agung Laksono Ikut Arus Aburizal Bakrie Nasional hal 3 WADUK MENGERING Warga mencari Kijing (kerang air tawar) di waduk yang mengering di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (7/9). Sejak sebulan terakhir waduk yang digunakan untuk mengairi sawah mulai mengering sehingga petani kesulitan men- dapat pasokan air. ant/dedhez anggara Kekeringan Makin Meluas Kemarau tahun ini membuat sejumlah dae- rah di Indonesia mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih. Di Kabupaten Malang ada dua desa yang mengalami kekeringan. Dua desa tersebut selalu menjadi langganan kekeringan setiap kemarau datang. PDAM, BPBD, Cipta Kar- ya, dan DCTR bergantian melakukan droping air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di dua desa tersebut.

Upload: koran-madura

Post on 03-Apr-2016

242 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III 18 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000SENIN www.koranmadura.com0328-6770024

BERITA TERKAIT

Hal 9

Agung Laksono Ikut Arus

Aburizal Bakrie

Nasional hal 3

WADUK MENGERING Warga mencari Kijing (kerang air tawar) di waduk yang mengering di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (7/9). Sejak sebulan terakhir waduk yang digunakan untuk mengairi sawah mulai mengering sehingga petani kesulitan men-dapat pasokan air.

ant/dedhez anggara

Kekeringan Makin Meluas

Kemarau tahun ini membuat sejumlah dae-rah di Indonesia mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih. Di Kabupaten Malang ada dua desa yang mengalami kekeringan. Dua desa tersebut selalu menjadi langganan

kekeringan setiap kemarau datang. PDAM, BPBD, Cipta Kar-ya, dan DCTR bergantian melakukan droping air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di dua desa tersebut.

Page 2: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III 2

Perdebatan wacana tentang pilihan sistem dalam Pemilukada, yang saat ini RUUnya sedang dibahas di DPR, cukup menggoda masyarakat luas untuk ikut am-bil bagian. Terasa ada kegairahan baru yang menyeruak pasca keriuhan pelaksanaan Pilpres. Ini menggambar-kan persoalan Pemilukada agaknya cukup seksi sebagai bahasan perbincangan terutama terkait keinginan merobah sistem pemilihan langsung yang dianggap banyak menimbulkan masalah ke pemilihan di DPRD.

Secara faktual pelaksanaan Pemilukada di beberapa daerah memang sempat menimbulkan masalah. Konf-lik horizontal serta korban nyawa mewarnai satu dua pelaksanaan Pemilukada. Namun apakah kemudian berbagai kasus kekerasan dalam Pemilukada tersebut lantas perlu disikapi frontal merobah sistem pemili-han langsung kembali pada sistem lama, dipilih DPRD.

Tidak mudah menjawabnya. Bagaimanapun perlu kehati-hatian dalam menyikapi persoalan Pemilukada. Sebab merobah ke sistem lamapun tidak ada jaminan tak akan ada lagi persoalan Pemilukada. Konflik hori-zontal yang dijadikan alasan utama, sangat mungkin muncul kembali sekalipun sistem telah dirobah.

Di sinilah diperlukan kearifan semua pihak agar persoalan Pemilukada tidak melingkar-lingkar pada persoalan sistem langsung atau tak langsung semata. Sementara masalah riil yang muncul kurang menda-pat pemikiran bagaimana solusi terbaiknya. Jangan sampai wacana yang berkembang terjebak penyeder-hanaan masalah sebatas perubahan pilihan sistem

lalu mengabaikan kajian kritis berbagai dampak yang muncul termasuk melupakan subtansi dan semangat dari Pemilukada sebagai ajang ekspresi politik hakiki rakyat.

Perlu diurai dan dipeta-kan secara gamblang apakah persoalan yang selama ini muncul dalam Pemilukada karena sistem yang katakan-lah kurang baik atau terkait kasus-kasus yang biasa me-warnai pada setiap hajatan demokrasi. Tudingan pada politik uang dan cost politik

tinggi hingga banyak kepala daerah terjerat masalah hukum misalnya, sangat jelas tidak terkait sistem langsung atau tak langsung namun lebih merupakan ekspresi mental para kandidat.

Katakanlah diterapkan sistem pemilihan kepala daerah dan wakilnya oleh DPRD. Lalu, apakah ada jaminan permainan politik uang tidak terjadi?

Sulit mengingkari, kembali pemilihan melalui DPRD merupakan langkah mundur dalam proses pelaksanaan demokrasi di negera ini. Hak-hak rakyat kembali terpasung baik bagi peluang kandidat kepala daerah sendiri, yang praktis peluangnya berkurang jika dilaksanakan DPRD, maupun ekspresi politik rakyat dalam menentukan siapa yang layak memimpin daer-ahnya.

Semua pihak tentu sepakat bahwa Pemilukada ke depan memang perlu diperbaiki misalnya terkait per-syaratan, pengawasan permainan politik uang, sanksi pada praktek-praktek kecurangan serta kenyaman dan ketenangan masyarakat dalam berpartisipasi. Wacana Pemilukada serentak, yang sedang dibahas DPR, layak dipertimbangkan untuk mengurangi cost politik serta mencegah menurunkan kegairahan berdemokrasi masyarakat.

Sebuah sistem betapapun baiknya tidak dijamin bebas masalah. Sebelum beranjak beralih ke sistem lain, ada baiknya terlebih dahulu diupayakan maksi-mal mengurangi berbagai masalah yang muncul agar bangsa ini tak terjebak pindah dari satu masalah, ke masalah yang lain. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III 2

Sulit mengingkari, kembali pemili-

han melalui DPRD merupakan lang-

kah mundur dalam proses pelaksanaan

demokrasi di ne-gera ini

Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Darma Agung Sutarto, Minggu (7/9), mengatakan wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinilai telah menjadi isu yang terlalu politis.

Apalagi dalam masa transisi dengan adanya kesan menimpa-

kan “dosa” kenaikan harga BBM tersebut kepada pemerintahan yang akan datang.“Meski belum memer-intah, tetapi Jokowi seolah-olah sudah disalahkan,” katanya.

Padahal, kata dia, wacana untuk menaikkan harga BBM tersebut telah ada sejak lama meski ditunda dengan berbagai pertimbangan.

Demi kepentingan jangka pan-jang bangsa, sebaiknya elite politik tersebut memberikan masukan bagi pemerintahan yang akan datang untuk membenahi manajemen pengelolaan enerji.

Sudah menjadi rahasia umum jika problematika energi sering muncul, terutama yang berkaitan dengan BBM karena adanya tata kelola yang kurang tepat.

Karena itu, tidak mengherankan jika selama ini kenaikan harga BBM selalu menjadi solusi terakhir jika muncul masalah dalam pembiayaan

negara.Selain itu, elite politik di Tanah

Air juga perlu mendorong pemerin-tah untuk melakukan penghematan di semua sektor agar tidak menim-bulkan beban berat dalam menetap-kan APBN.

Pemerintahan yang baru juga diharapkan mampu menerapkan dorongan untuk memperbaiki tata kelola energi dan penghematan tersebut guna menjalankan roda pemerintahan secara efisien.

Jika memang harus menaik-kan harga BBM, pemerintah harus dapat menjelaskan secara detail dan transparan agar masyarakat memahami dan tidak terus menjadi isu politik.“Bahkan, termasuk kalau ada permainan mafia, pemerin-tah harus bernai menjelaskannya supaya isunya tidak menjadi ‘liar’,” ujar Sutarto.

=ANT/IRWAN

BAHAN BAKAR MINYAK

Ada Politisasi Kenaikan BBM?

MEDAN- Seluruh elit politik di Tanah Air di-harapkan tidak menjadi-kan wacana kenaikan harga bahan bakar min-yak bersubsidi sebagai komoditi politik untuk menyudutkan pihak tert-entu.

LangsungOleh : MH. Said Abdullah

Anggota DPR RI, asal Madura

YOGYAKARTA- Partai Golkar diharapkan tidak terjebak dalam konflik antargenerasi dan antargender yang bersifat taktis dan berjangka pendek, terkait dengan kaderisasi poli-tik partai.

“Golkar akan rugi besar jika ter-jebak dalam konflik tersebut, yang dapat menutup ruang bagi evolusi menuju budaya kepartaian yang lebih modern, matang, dan ter-buka,” kata Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Yogyakarta, Minggu.

Pada diskusi panel nasional Fo-rum Komunikasi Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Seluruh Indonesia, ia mengatakan regenerasi dan per-an perempuan harus selalu diberi ruang yang wajar di dalam partai.

“Selain itu juga harus dipastikan tidak ada yang terjebak pada konflik yang tidak produktif antara kader-kader senior dengan mereka yang lebih muda, dan antara laki-laki dengan perempuan,” katanya.

Menurut dia, ke depan Partai Golkar perlu memperjuangkan pemberlakuan sistem pemilu leg-islatif yang lebih adil bagi kader-kader yang telah menapaki karir

politiknya dari bawah.Selain itu juga tidak menutup

ruang bagi mereka yang secara publik lebih dikenal, yang sangat diuntungkan oleh sistem pemilu legislatif yang didasarkan pada prinsip perolehan suara terbanyak.

“Pembaruan sistem pemilu semacam itu akan memberikan insentif atau dorongan yang positif bagi kalangan muda untuk dengan sepenuh hati menempuh jenjang-jenjang pengkaderan politik yang

lebih sistematis dan terstruktur di dalam partai, serta mendorong peningkatan loyalitas para kader terhadap partai,” katanya.

Berkaitan dengan pemilu kepala daerah dan pemilu legislatif, ia mengatakan Partai Golkar harus memastikan pemetaan yang objek-tif berbasis data terhadap kondisi dan kesiapan kader dalam pertarun-gan politik di lapangan.

Selain itu, konsolidasi dan penggalangan dukungan baik di tingkat elit maupun massa juga perlu ditempatkan dalam kerangka yang tepat dan kondusif.

“Dengan demikian, Partai Golkar benar-benar menjadi partai yang solid ke dalam dan memiliki jangkauan serta kekuatan politik yang makin andal baik di level dae-rah maupun nasional,” katanya.

Menurut dia, Partai Golkar perlu melaksanakan desentralisasi partai untuk mewujudkan rekrutmen yang lebih aspiratif.

“Hal itu dilakukan dengan memberikan kewenangan yang lebih besar bagi kepengurusan partai di daerah (DPD I dan DPD II) dalam penentuan calon untuk pemilu kepala daerah dan pemilu legislatif,” kata Airlangga.

=ANT/BAMBANG

DISKUSI PANEL NASIONALGOLKAR

Jangan Terjebak Konflik Antargenerasi

Golkar akan rugi besar jika terjebak dalam

konflik tersebut, yang dapat menutup ruang bagi evolusi menuju budaya kepartaian

yang lebih modern, ma-tang, dan terbuka

Airlangga Hartarto Wakil Bendahara Umum

Partai Golkar

Page 3: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III 3NASIONALPROBOLINGGO SENIN 8 SEPTEMBER 2014

No. 0436 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

Dalam bahasa Agung Lak-sono sendiri, Golkar akan ber-peran sebagai mitra kritis pemerintah dalam merumuskan kebijakan politik negara. “Mitra kritis pemerintah yang dimaksud adalah Golkar berperan sebagai kawan sekaligus lawan berfikir atau sparring partner pemerin-tah,” katanya dalam sebuah dis-kusi di Yogyakarta Minggu (7/9).

Dengan berada di luar pemer-intah, Partai Golkar akan lebih banyak berbuat untuk masyarakat serta mampu berperan aktif mem-bentuk dan mewarnai kebijakan negara untuk kepentingan rakyat. Neskipun berada di luar pemer-

intah, partai tersebut sebaiknya berperan sebagai penyeimbang yang konstruktif tanpa memiliki niat menggulingkan pemerintah.

“Lebih mengarah pada pe-nyeimbang yang konstruktif atau penyeimbang yang berbasis kemitraan dengan tidak mengem-bangkan sikap kebencian atau permusuhan dengan pemerin-tah, apalagi ingin menggulingkan (pemerintah), bukan begitu,” kata dia.

Menurut dia, dengan mengem-bangkan posisi demikian, Partai Golkar akan memiliki fungsi yang lebih fleksibel dalam mengkritisi ataupun mendukung kebijakan

pemerintah. “Kalau keputusann-ya (pemerintah) bagus, cocok, dan sesuai dengan program prorakyat, dan memperkuat daya saing serta mencerdaskan bangsa ya harus kita dukung,” kata dia.

Sikap kritis terhadap pemer-intah, menurut dia, bukan be-rarti apriori sepenuhnya terhadap keputusan yang diambil pemer-intah. Dengan langkah strategis itu, selain sebagai partai modern, Golkar akan tetap menjadi “the parties of ideas” yang dihormati dan disegani oleh pemerintah dan juga dicintai oleh rakyat.

Sebelumnya Agung berbeda sikap dengan partainya, ia me-nyebut Partai Golkar sebaiknya bisa mendukung pemerintahan baru. Agung menilai sebaiknya jajaran pengurus Partai Golkar mulai kembali memikirkan komit-men tetap bergabung pada koalisi Prabowo-Hatta yang akan berada di luar pemerintahan. Menurut dia, menjadi oposisi, membuat partai akan bersikap apriori.

=GAM/ABD/AJI

Agung Laksono Ikut Arus Ical

YOGYAKARTA - Perlawanan Agung Laksono terh-adap Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie berakhir sudah. Kini, wakil ketua umum partai beringin itu ikut dalam arus Aburizal yang meng-inginkan Golkar menjadi oposisi dan berada di luar pemerintahan mendatang.

ant/joko sulistyo

KEDATANGAN KRI BUNG TOMO. KRI Bung Tomo (TOM-357) memasuki wilayah perairan Indonesia di sekitar Pulau Rondo, Minggu (7/9). Kedatangan KRI kelas Multirole Light Fregate (MRLF) buatan BAE System Maritime Naval Ship Inggris itu disambut oleh KRI Oswald Siahaan (OWA-354) di ujung paling barat pulau Sumatera, KRI TOM selanjutnya akan masuk ke jajaran Satuan Kapal Eskorta TNI AL bersama kapal fregate kelas Van Speijk.

“Uji coba sistem parkir meter itu akan kita lakukan kira-kira selama satu minggu pada pertengahan September 2014. Setelah itu, baru kita lakukan evaluasi,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sunardi Sinaga di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, tujuan pen-erapan sistem tersebut adalah mengurangi jumlah kebocoran pendapatan dari parkir di bahu jalan atau on street di beberapa wilayah yang ada di ibukota.

“Alasan kita memilih ka-wasan Sabang itu juga karena menurut kita, kawasan tersebut termasuk rawan kebocoran,” ujar Sunardi.

Dia menuturkan selama masa uji coba tersebut, pihakn-ya akan mencari tahu penyebab kebocoran pendapatan parkir

on street di kawasan itu.“Dari uji coba itu, kita bisa

tahu apakah kebocoran itu dis-ebabkan banyaknya kendaraan yang tidak membayar sesuai den-gan tarif yang ditentukan atau karena adanya juru parkir. Nanti kita bisa tahu,” tutur Sunardi.

Dalam uji coba tersebut, dia mengungkapkan pihaknya akan turut melibatkan pihak swasta. Selanjutnya, setelah melewati masa uji coba, pihaknya akan menerapkan sistem parking meter di sejumlah wilayah DKI Jakarta mulai awal 2015 mendatang.

Sampai saat ini Sunardi mengatakan pihaknya masih melakukan pengkajian terkait besaran tarif dalam sis-tem parkir tersebut, namun diperkirakan akan berkisar antara Rp4.000 hingga Rp5.000 per jam.

=ANT/BETH

INOVASI

DKI akan Uji Coba Parkir MeterJAKARTA- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mel-akukan uji coba sistem parkir meter selama satu minggu di wilayah Jakarta Pusat, tepatnya di Jalan Agus Salim atau yang biasa dikenal dengan Jalan Sabang.

Page 4: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III 4 Nasional

“Kalau kekuatan koalisi bisa kuat dan solid mulai pusat hingga daerah, maka secara politik, ke-bijakan perpolitikan pemerintah kitalah yang menentukan,” kata Akbar saat menjadi pembicara dalam diskusi panel nasional Forum Komunikasi Ketua DPD Partai Golkar se-Indonesia di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, kekuatan tersebut sudah dapat diperkira-kan saat ini melalui hitungan kuantitatif, di mana jumlah anggota partai Koalisi Merah Putih di parlemen mendominasi mencapai 292 kursi, dibanding partai pendukung pemerintahan dengan jumlah yang lebih sedikit.

“Apalagi kalau nanti ditam-bah Partai Demokrat juga, maka akan menjadi 353 kursi. Ini

kekuatan kita. Harus kita man-faatkan,” kata dia.

Meski demikian, kata Akbar, kekuatan itu tetap harus diman-faatkan untuk mengedepankan kepentingan rakyat, dan bukan semata-mata kepentingan partai koalisi.

Melihat kekuatan itu, menurut dia, Partai Golkar harus konsisten mempertahankan sikap mem-perkuat Koalisi Merah Putih atau berada di luar pemerintahan.

“Saya harap siapapun ketua yang terpilih dalam Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar mendatang, tetap dapat memper-tahankan sikap itu dan menjadikan ini sebagai masukan,” kata dia.

Menurut Akbar, berbagai pendapat yang mengatakan bahwa Golkar merupakan partai

pengikut pemerintah, dan belum terbiasa beroposisi harus dipa-tahkan. Memilih posisi di luar pemerintah, menurut dia, akan menjadi pembelajaran dan pen-dewasaan bagi partai itu.

“Saya kira dengan demikian Golkar akan semakin dewasa dan matang untuk meraih kemenan-gan pada 2019,” kata dia.

Di DPR Koalisi Merah Putih didukung oleh lima partai politik yaitu Gerindra, Golkar, PAN, PPP, dan PKS dengan jumlah perole-han 292 kursi. Sementara pasan-gan Jokowi-JK hanya didukung empat parpol, yakni PDI Per-juangan, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hanura dengan total memiliki 207 kursi.

Adapun Partai Demokrat memperoleh 61 kursi DPR. Demokrat sebelumnya sudah menyatakan akan menjadi pe-nyeimbang setelah pemerintahan SBY-Boediono berakhir.

=ANT/LUQMAN

PARLEMENTARIA

Akbar: Koalisi Merah Putih Tentukan Kebijakan Pemerintah YOGYAKARTA- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung memperkirakan kekuatan Koalisi Merah Putih di parlemen akan mampu menentukan setiap kebija-kan pemerintah.

POLITIKA

PDIP Gelar Silaturahmi Antar KaderJAKARTA- Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan pihaknya menggelar pertemuan di Hotel Dharmawangsa, Minggu, sebagai wujud silaturahmi antarkader setelah menjalani kontestasi Pilpres 2014.

“Pada hari ini dilakukan sil-aturahmi Fraksi PDI Perjuangan di dalam momen yang sangat baik setelah mereka (kader) ditugaskan dalam pilpres yang lalu untuk memimpin di setiap dapil dan alhamdulil-lah kemenangan diperoleh dari kerja sama yang baik dengan para relawan dan juga dengan rakyat,” kata Hasto.

Dia mengatakan pertemuan itu dilakukan sekaligus menjel-ang berakhirnya masa jabatan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP periode 2009-2014, serta merayakan ulang tahun Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani pada tanggal 6 September 2014 kemarin.

“Tadi mbak Puan selaku Ketua Fraksi menyampaikan dalam sambutannya bahwa

tugas-tugas sudah dilaksana-kan dengan sebaik-baiknya dan menyampaikan selamat kepada pak Jokowi dan pak Jusuf Kalla atas kemenangan tersebut,” ujar dia.

Hasto mengatakan tidak ada pembahasan mengenai kinerja tim transisi, APBN maupun kenaikan harga BBM bersubsidi dalam pertemuan itu.

“Yang jelas bahwa Fraksi PDIP siap untuk menjadi partai yang berada di dalam pemer-intahan. Nanti akan diadakan Rakernas PDIP di semarang tanggal 19-21 September, di situ akan dikonsolidasikan tiga pilar partai, dan semua siap untuk mengawal posisi-posisi PDIP sebagai partai yang berada di dalam pemerintahan,” ujar dia.=ANT/RANGGA

PERTEMUAN FRAKSI PDI PERJUANGAN

Ketua Umum PDI Perjuan-gan, Megawati Soekar-

noputri (kanan) didamp-ingi Presiden Terpilih,

Joko Widodo (kiri) dan Ketua DPP PDI Perjuangan,

Puan Maharani (ten-gah) berjalan keluar dari gedung usai melakukan

acara tertutup di Jakarta, Minggu (7/9). Pertemuan

tersebut merupakan acara Ulang Tahun Ketua Fraksi

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani dan sekaligus silaturahmi partai Fraksi

PDI Perjuangan.

ant/hardian wicaksono

TENAGA KERJA

APEC Tingkatkan Perlindungan TKI

JAKARTA- Asia Pacific Eco-nomic Cooperation (APEC) berupaya meningkatkan per-lindungan tenaga kerja, baik dari Indonesia maupun pekerja migran lainnya, dengan menga-dopsi usulan Indonesia ke dalam butir deklarasi pertemuan Men-teri Tenaga Kerja se-Asia Pasifik ke-6 di Hanoi, Vietnam, 5-6 Sep-tember 2014.

Dalam siaran pers, Minggu (7/9), juru bicara Delegasi RI pada pertemuan tingkat Menteri APEC itu, Abdul Wahid Maktub, mengatakan perlindungan TKI yang terkandung dalam butir deklarasi pekerja migran itu menjadi kesadaran baru selu-ruh anggota APEC, setelah diu-sulkan oleh Delegasi Indonesia, yang kemudian di dukung oleh Filipina dan Vietnam sebagai sesama pengirim tenaga migran di lingkup regional Asia Pasifik.

“Pada intinya, pekerja mi-gran tidak lagi hanya dipandang berkontribusi dari sisi ekonomi anggota APEC, tetapi sebaliknya anggota APEC perlu mening-

katkan perlindungan hak azasi pekerja migran sehingga ny-aman bekerja dan produktif. Hal ini, memicu perlunya penegakan hak dan tanggung jawab pekerja migran secara adil dan berim-bang, baik di negara pengirim maupun negara penerima,” kata Wahid.

Indonesia, Filipina, Vietnam dan Thailand merupakan pen-girim pekerja migran terbesar di lingkup APEC.

Sedangkan penerima tenaga kerja migran yang terbanyak di Asia Pasifik antara lain adalah Amerika Serikat, Brunei Darus-salam, Kanada, Taiwan, Hong-kong, Jepang, Korea, Malaysia, Selandia Baru, Rusia, dan Sin-gapura.

Usulan Indonesia terse-but tertuang dalam presentasi yang disampaikan Sugiarto Su-mas, Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, selaku Ketua Del-egasi Republik Indonesia.

=ANT/ARIEF

Page 5: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III 5PROBOLINGGO SENIN 8 SEPTEMBER 2014

No. 0436 | TAHUN III 5EkonomiKORAN MADURA

ENERGI

Konversi Elpiji Tiga Kilogram DitundaSUMBAWA-Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan belum bisa memastikan kapan realisasi konversi minyak tanah ke elpiji (LPG) di Pulau Sumbawa bisa berjalan seperti di Pulau Lombok, sehingga sampai seka-rang masih tertunda.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi NTB di Mataram Husni di Mata-ram, Minggu, mengatakan penundaan realisasi konversi minyak tanah ke elpiji di Pulau Sumbawa karena pemerintah pusat hingga saat ini belum mengang-garkan dana konversi untuk warga di daerah itu.

“Kami sendiri belum tahu sampai kapan konversi minyak tanah ke elpiji untuk masyarakat Sumbawa bisa diwu-judkan,” kata Husni.

Menurutnya, kepastian tidak adanya dana untuk konversi elpiji di Pulau Sum-bawa, diperoleh setelah Pemprov NTB mendapat informasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas).

Selain itu, kata Husni, pemerintah pusat sampai saat ini masih belum berpikir khusus untuk kawasan Indone-sia bagian timur terkait sisi ekonomis memakai minyak tanah daripada elpiji.

“Bisa jadi pemerintah pusat memi-liki kajian lain sehingga program kon-versi minyak tanah di Sumbawa belum bisa berjalan seperti di Pulau Lombok,” ujarnya.

Meski demikian, pemerintah daerah tidak akan menyerah sebelum progam konversi tersebut bisa terwujud.

“Jadi, kita akan tetap mengajukan permintaan itu ke pusat agar program konversi minyak tanah ke elpiji bisa terealisasi,” katanya.

Pelaksanaan konversi minyak tanah bersubsidi ke elpiji ukuran tiga kilo-gram di wilayah NTB khususnya pada kabupaten/kota di Pulau Lombok telah dimulai sejak akhir 2011.

Konversi itu ditandai peresmian pe-nyerahan paket perdana elpiji tiga kilo-gram kepada perwakilan masyarakat di kabupaten/kota se-Pulau Lombok oleh Wakil Gubernur NTB di Kantor Kecama-tan Mantang pada 23 Desember 2010.

Penerima paket perdana elpiji tiga kilogram itu diberikan tanpa biaya, berupa satu unit kompor, regulator dan selang serta tabung isi elpiji tiga kilogram. Sedangkan, konversi minyak tanah ke elpiji di Pulau Sumbawa diren-canakan mulai 2012, namun hingga saat ini terus tertunda karena ketiadaan ang-garan di APBN.

=ANT/NUR

ant/rudi mulya PERTUMBUHAN PASAR TRADISIONAL KEDIRI. Pedagang baju menunggu barang dagangannya di pasar pagi di kawasan Jalan Raya Gor Jaya-baya, kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (7/9). Pasar tumpah yang hanya ada pada minggu pagi tersebut menjual segala kebutuhan mulai sembako, baju, dan perabotan rumah tangga dengan harga murah. Pemerintah Kediri akan menata dan akan menggiatkan pertumbuhan pasar tradisional mengingat pertumbuhan pasar modern di Kediri mulai tumbuh dengan pesat.

YOGYAKARTA- Dinas Perin-dustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta menilai belum banyak pelaku usaha mikro kecil dan menen-gah yang menyadari ketatnya persaingan yang akan diha-dapi saat Masyarakat Ekonomi ASEAN diberlakukan 2015.

“Kami terus melakukan sosialisasi mengenai pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun depan. Namun, sepertinya masih banyak pelaku usaha yang belum bisa menyadari bagaimana persaingan yang akan mereka hadapi ta-hun depan,” kata Kepala Dinas Perindus-trian Perdagangan Koperasi dan Pertani-an Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, pelaku usaha mikro ke-cil dan menengah (UMKM) di Kota Yog-yakarta sebenarnya sudah diuji dengan pemberlakuan perdagangan bebas den-gan Tiongkok atau “China ASEAN Free Trade Area” (CAFTA).

Dampak dari pemberlakukan CAFTA tersebut, lanjut Suyana, adalah me-limpahnya produk-produk dari Tiongkok di pasar tradisional terbesar di Kota Yog-yakarta, Beringharjo.

“Salah satu produk yang cukup ban-yak ditemui adalah tekstil batik yang har-ganya lebih murah sehingga bisa bersaing dengan produk batik lokal,” katanya.

Di dalam proses sosialisasi mengenai pemberlakuan MEA, kata Suyana, Disper-indagkoptan Yogyakarta selalu menye-butkan hal tersebut sebagai contoh agar pelaku usaha menyadari persaingan yang akan dihadapi.

Suyana menyebut, pelaku usaha harus bisa meningkatkan daya saing jika ingin produknya bisa bersaing dengan produk dari luar negeri.

“Peningkatan daya saing tersebut hanya bisa dilakukan oleh pelaku itu sendiri, sedangkan pemerintah hanya sebatas memberikan dorongan dan fasili-tasi,” katanya.

Sejumlah kemudahan yang bisa dinikmati pelaku usaha di antaranya ada-lah pengurusan PIRT secara gratis, perce-patan perizinan, perbaikan transportasi,

telekomunikasi hingga stimulan modal dan peralatan.

“Salah satu bantuan yang kami beri-kan adalah peralatan pemotong kulit sehingga memungkinkan pelaku usaha memotong dengan hasil potongan miring dan dalam jumlah banyak,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, Pemerintah Kota Yogyakarta sudah bekerja sama dengan pemerintah daerah lain untuk penyedi-aan bahan baku. “Masih banyak pelaku UMKM yang mengalami kesulitan bahan baku, seperti kulit ikan. Kami mulai kerja sama di bidang pengadaan bahan baku,” katanya.

Meskipun persaingan yang dihadapi akan cukup ketat, namun Suyana meya-kini masih banyak produk lokal yang bisa bersaing dengan produk asing di antara-nya fashion batik yang dibuat secara ek-sklusif.

“Pemerintah juga sudah berupaya un-tuk menyaring produk yang boleh masuk agar sesuai dengan standar nasional In-donesia (SNI). Kami pun mendorong pelaku usaha agar bisa menghasilkan produk dengan sesuai standar,” katanya.

=ANT/EKA

Pelaku Usaha Belum Sadar Kerasnya MEA?Ketatnya Persaingan Harus Segera Disosialisasikan

Page 6: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III 6 Ekonomi

JAKARTA- PT Pertamina (Pers-ero) membukukan produksi sebesar 520.360 barel setara minyak per hari (bopd) pada Se-mester I 2014 naik 11,9% diband-ingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu.

Vice President Corporate Communica-tion Pertamina Ali Mundakir mengatakan pada akhir Juni 2014 produksi minyak Per-tamina meningkat menjadi 254.570 barel per hari (bopd) atau naik 27,9% dibanding-kan dengan periode yang sama tahun 2013. Peningkatan tersebut utamanya dipicu oleh kontribusi produksi dari operasi Pertamina dari luar negeri melalui PT Pertamina In-ternational Exploration and Production dan

peningkatan produksi konsolidasi PT Per-tamina Hulu Energi.

“Dari operasi di luar negeri, Pertamina mendapatkan tambahan produksi sebesar 57.090 bopd. Ditambah dengan produksi gas yang relatif sama dibandingkan dengan ta-hun lalu, yaitu sekitar 1.540 MMscfd secara total produksi migas Pertamina menjadi 520.360 bopd. Dengan peningkatan produk-si ini cukup menjanjikan bagi tercapainya target Pertamina untuk dapat memproduksi sebanyak 2,2 juta boepd pada 2025,” ungkap Ali di Jakarta, Minggu (7/9).

Ali mengatakan untuk mencapai target produksi tersebut Pertamina akan bertumpu pada produksi dari lapangan eksisting dan juga ekspansi internasional. Pertamina me-nargetkan bisa membukukan pertumbuhan produksi sebesar 7% per tahun.

Pertamina memproyeksikan pada 2025

produksi dari lapangan eksisting akan men-capai 900.000 bopd, sedangkan tambahan produksi dari ekspansi internasional ditar-getkan mencapai 600.000 bopd. Sisanya, akan diperoleh dari peningkatan hak parti-sipasi, pengembangan shale gas dan CBM, dan pengelolaan wilayah kerja domestic yang sudah berakhir masa kontraknya.

“Melihat apa yang diperoleh dalam be-berapa tahun terakhir, di mana produksi Pertamina terus tumbuh kami optimistik target 2,2 juta boepd pada 2025 dapat diraih. Saat ini, Pertamina secara korporat telah menjadi produsen migas terbesar di Indone-sia. Pada 2018 nanti, kami bahkan optimistis dari produksi Pertamina EP saja sudah bisa meraih posisi sebagai produsen migas ter-besar di Indonesia dengan target produksi sebesar 375.000 boepd,” tutupnya.

=GAM

Pertamina Bukukan Produksi 520 Ribu Bopd

INDUSTRI

Produk Furnitur Kebanjiran OrderJAKARTA-Produk furnitur Indonesia sedang menggeliat di pasar Eropa. Jaminan bahan baku yang memperhatikan isu lingkungan membuat produk Indonesia makin dicari di man-canegara. Tak heran, begitu ikut pameran di ajang SPOGA Gafa Jerman beberapa waktu lalu, 10 perusahaan furnitur Indonesia langsung kebanjiran order.

Direktur Jenderal Pengemban-gan Ekspor Nasional Nus Nuzulia Ishak berbangga hati. “Baru hari pertama pameran dibuka, beberapa perusahaan sudah dapat penglaris pesanan dari sejumlah negara. Ini patut diacungi jempol,” kata Nus Nuzulia Ishak, di Jakarta, Sabtu (6/9)

SPOGA 2014, the garden trade fair, memang ajang pameran pal-ing kesohor di Eropa. Pesertanya berjumlah tak kurang dari 2000 perusahaan papan atas di negaranya masing-masing yang berasal dari 50 negara dari berbagai belahan bumi. Indonesia salah satunya. Apalagi penyelenggara pameran bergengsi ini juga bukan sembarangan, tetapi organisasi kelas wahid dari negeri pemenang sepak bola Piala Dunia 2014, yakni Koelnmesse, Koln, Jer-man. Tahun ini mereka merayakan 90 tahun beroperasi.

Pameran ini membetot animo pengunjung dari berbagai negara Eropa dan Amerika. Hingga penu-tupan, 10 perusahaan Indonesia berhasil mencatat 547 kontak da-gang dan rencana kontrak sebesar USD 2,45 juta. “Paviliun Indonesia secara keseluruhan berhasil menai-kkan target hingga 6 kali lipat dari tahun sebelumnya menjadi USD 463.620,” ujarnya.

Kunci keberhasilan ini ternyata sudah ditebak. “Keberhasilan ini berasal dari persiapan yang matang, peserta yang telah mengikuti program pelatihan, serta didukung lokasi strategis di tengah paviliun negara Eropa. Para eksportir juga makin percaya diri karena kualitas produk yang ditampilkan hampir sama dengan para peritel besar,” ujar Nus.

Peserta pameran memang sudah disiapkan, dilatih, diajari kiat-kiat dan berbagai tips, bahkan selama pameran juga didampingi.

=GAM

ant/eka fitriani SUNSET GILI TRAWANGAN. Sejumlah wisatawan menikmati sunset atau matahari terbenam di Sunset Point Gili Trawangan Tanjung, Lombok Utara, NTB, Sabtu (6/9). Selain pesona pantainya yang eksotis, pesona matahari tenggelam di Gili Trawangan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke kawasan tersebut.

Page 7: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III 7PROBOLINGGO SENIN 8 SEPTEMBER 2014

No. 0436 | TAHUN III OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlur-rahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: Zeinul Ubbadi

(Plt. Kepala), Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sume-nep), Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Sikat Koruptor

Salam Songkem

atu per satu koruptor kelas kakap terus disikat. Dimulai dari Nazaruddin, Andi Mallarangeng,

Anas Urbaningrum, Ratu Atut, dan banyak lagi lainnya. Baru-baru ini Men-teri Eenergi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik juga ditetapkan se-bagai tersangka dalam kasus proyek pengadaan barang, pemerasan, dan penyalahgunaan wewenang di kemen-terian yang dipimpinnya. Diketahui akibat tindakannya yang melanggar hukum itu, negara mengalami kerugian sekitar Rp 9,9 miliar. Lembaga hukum di bawah kendali Abraham Samad itu pun menjerat Jero dengan pasal 12 hu-ruf e atau pasal 3 UU Pemberantasan Korupsi junto 421 KUHP.

Memang seharusnya komitmen tiada ampun bagi koruptor perlu terus mendapat pengawalan dan dukungan. Keberanian KPK memereteli para ko-ruptor kelas kakap tidak boleh terhenti oleh tekanan dari siapa pun. Abraham Samad bersama hakim KPK telah menunjukkan keberaniannya yang luar biasa mengagumkan. Meskipun hingga saat ini masih belum siap me-nyentuh keterlibatan keluarga Cikeas yang disebut-sebut oleh Anas dalam persidangan layak juga diperiksa oleh KPK atas keterlibatannya dalam kasus Hambalang.

Menghadapi keluarga Cikeas ini, sepertinya mulai ada special treat-ment. Memang sulit dielakkan, kultur penegakan hukum di negara ini, selalu sulit melepaskan diri dari special treat-ment setiap kali menghadapi dugaan korupsi yang melibatkan keluarga pen-guasa tertinggi di negara ini. KPK di tangan Abraham Samad belum men-unjukkan prestasi super semacam ini. Meskipun begitu tetap tidak bisa dia-baikan, Abraham Samad dan kawan-kawannya di KPK telah mengukir sejarah baru dalam pemberantasan korupsi di negara ini.

Sejauh ini baru koruptor di Ibu Kota Indonesia dan sekitarnya yang terlacak. Belum menjamah koruptor di Provinsi Jatim misalnya. Abraham Sa-mad hanya pernah menyebutkan ada koruptor kelas wahid di Jawa Timur, namun hingga kini belum ada korup-tor kakap di Jawa Timur yang masuk perangkap hukum KPK. Hingga hal ini memperkuat keyakinan bahwa KPK masih setengah hati menumpas korup-tor di Indonesia. (*)

Menjawab Keluhan Rakyat

Dalam momentum sep-erti ini, Jokowi pun mulai disibukkan oleh pembua-

tan rancangan susunan kabinet pemerintahan yang akan mem-bantunya dalam kepemimpinan mendatang. Di tengah momen-tum yang mencemaskan itu, justru telah beredar isu bahwa Jokowi dan Jusuf Kalla memiliki perselisihan dalam menentukan anggota kabinet pemerintahan-nya, termasuk soal boleh dan tidaknya bagi pengurus partai yang dalam waktu bersamaan juga menjabat sebagai menteri dalam kepemimpinan Jokowi.

Itulah yang menyebabkan masyarakat semakin gelisah, ka-rena memikirkan nasib Indone-sia ke depan. Apakah akan mem-baik atau justru sebaliknya. Oleh karena itu, kepintaran Jokowi ditunjukkan dengan membuat kantor atau rumah transisi yang diresmikan pasca ditetapkan se-bagai pemenang Pilpres 2014 oleh KPU beberapa waktu lalu, tepatnya pada 4 Agustus 2014. Hal itu tidak aneh, karena Jokowi memiliki tugas besar menjawab kegelisahan rakyat yang kini se-makin memuncak. Kantor terse-but dibuat guna mengantarkan transisi kepemimpinan Presiden SBY ke kepemimpinan Jokowi. Rencananya juga akan digunakan untuk mempersiapkan perenca-naan pembentukan kabinet Pres-iden Jokowi, serta hal-hal yang berkaitan dengan suksesi dan implementasi visi dan misi yang telah tercantum dalam Sembi-lan Program Nyata Jokowi-JK.

Terlepas dari isu perselisihan Jokowi dan JK soal pembentu-

kan kabinet pemerintahannya, yang pasti mereka berdua tetap menjalin hubungan baik, serta bersinergi membangun rumah transisi tersebut—sedangkan isu perselisihan itu hanya merupa-kan omong kosong—. Di sisi lain, pembicaraan mengenai susunan kabinet dalam kepengurusan mendatang belum tersimpulkan dengan tepat, baik pembicaraan antara Jokowi dan JK, maupun dengan partai politik koalisi yang lain. Sebab, jumlah kementerian yang akan diterjunkan oleh Joko-wi dalam kepemimpinannya be-lum diputuskan, apakah akan me-netapkan 20, 30, atau bahkan 34 menteri sekaligus sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang peraturan Kementerian Negara. Semoga apa pun kepu-tusan Jokowi akan membawa In-donesia ke arah perbaikan.

Optimis Lebih BaikPerjuangan Jokowi tidak

ada habisnya. Selain mengurus keperluan terkait pergantian kepemimpinan mendatang, be-liau juga menyempatkan diri untuk berdiskusi dengan Pres-iden SBY. Hal ini dilakukan guna memperbaiki pemerintahan Indonesia. Terakhir adalah per-temuan mereka di Nusa Dua, Bali pada 27 Agustus 2014 yang lalu. Dalam pertemuan tersebut, Presiden SBY juga selalu siap melakukan konsultasi dengan Presiden terpilih Jokowi, mem-bahas pemerintahan ke depan.

Jika menengok sejarah, baru kali ini ada fenomena menarik dalam pergantian kekuasaan. Keduanya, baik pengganti mau-pun presiden sebelumnya ber-sikap sebagai negarawan. Hal itu ditandai dengan dinamika yang bagus di dalamnya. Sebab, pergantian-pergantian kekua-saan sebelumnya diwarnai dengan kontroversi yang tiada henti, serta dinamika pergan-tian kekuasaan yang kurang mu-lus. Sebut saja pada pergantian kekuasaan orde lama ke orde baru, serta dari orde baru ke masa reformasi, semuanya di-warnai dengan pergantian yang

tidak seharusnya sebagaimana yang diinginkan rakyat.

Karena pergantian kekua-saan yang tidak berjalan mulus itulah, kemudian pemegang kekuasaan selanjutnya harus memulai dari nol dalam men-gurusi pemerintahan. Berbeda dengan yang terjadi dewasa ini, pergantian kekuasaan yang akan dilangsungkan pada Okto-ber mendatang, nampak berja-lan sangat mulus. Presiden SBY dan Jokowi sama-sama meng-inginkan agar pemerintahan se-lanjutnya lebih baik lagi. Sebab, salah satu program pemerin-tahan Indonesia, yakni pem-bahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 telah dirancang sedemiki-an rupa oleh Presiden SBY, dan mau tidak mau Jokowi harus melaksanakan rencana tersebut. Dan jikapun ada yang perlu di-ubah, tentu hanya sedikit saja.

Selain itu, pertemuan Jokowi dengan SBY juga membahas kes-inambungan antara program ker-ja SBY dengan program kerja yang telah dicanangkan Jokowi dalam 9 program prioritas yang dikenal dengan Nawa Cita. Hal ini di-lakukan guna menyinambungkan antara program kerja yang telah digalakkan SBY dengan program kerja yang dicanangkan Jokowi, agar program kerja ke depan lebih baik daripada sebelumnya. Dari 9 program prioritas, Jokowi-JK lebih menekankan kepada tiga program utama, diantaranya; Indonesia sehat dan cerdas, pembenahan infrastruktur pada daerah-dae-rah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, serta revo-lusi mental. Semoga hal ini da-pat menyembuhkan kegelisahan masyarakat. (Kompas, 27/8/2014)

Meskipun Jokowi lebih me-nekankan pada tiga program prioritas sebagaimana yang disebutkan di atas, sudah ba-rang tentu program-program yang lain juga harus tidak dit-

inggalkan. Perlu diketahui, seba-gaimana yang diungkapkan Dr. Mohammad Nasih, Ilmuan Politik sekaligus Dosen Universitas Indo-nesia, tujuan dan target itu tidak hanya untuk dicapai, namun jus-tru harus dilampaui. Karena itu, program kerja selain tiga pokok yang diprioritaskan tersebut, Jokowi harus merealisasikan dan mengimplementasikan visi misi dengan lebih baik.

Program yang harus dilam-paui di antaranya, pertama, menghadirkan kembali rasa aman dalam negeri melalui poli-tik luar negeri yang bebas-aktif. Kedua, membangun pemer-intahan yang demokratis dan terpercaya. Ketiga, melakukan reformasi sistem hukum dalam pemerintahan, sehingga bebas dari praktik korupsi. Keempat, meningkatkan daya saing dan produktivitas dalam dunia in-ternasional. Kelima, mewujud-kan negara yang mandiri dalam bidang ekonomi. Dan keenam, memperteguh prinsip ke-Bhine-ka-an serta memberikan ruang dialog kepada masyarakat.

Hajatan demokrasi yang tel-ah dilaksanakan menggambar-kan bahwa semua rakyat Indo-nesia menginginkan perubahan dalam pemerintahan Indonesia, yang akan mengantarkan rakyat Indonesia menjadi lebih baik; menjadi bangsa yang sejahtera dan aman, berkuasa di bidang ekonomi, berdaya di bidang pendidikan, serta disegani oleh negara-negara lain. Semua ter-gantung kinerja pemerintahan baru mendatang. Program kerja Presiden SBY telah menjadi awal yang baik, dan selanjutya untuk diteruskan sekaligus direvisi Jokowi agar menjadi lebih baik. Jokowi adalah ujung tombak bangsa, setidaknya untuk lima tahun ke depan. Semoga kepem-impinan Jokowi dapat meng-harumkan Indonesia. Wallahu a’lam bi al-shawab.=

Akhir-akhir ini rakyat mulai gelisah dan

cemas karena sedang menunggu pergantian

kekuasaan Republik Indonesia, dari Pres-

iden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke

Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) pada

Oktober nanti.

7

Page 8: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III 8PROBOLINGGO SENIN 8 SEPTEMBER 2014

No. 0436 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

40 Persen Penduduk Jatim Konsumsi Beras Premium

"Sebanyak 40 persen pen-duduk Jatim pengonsumsi beras premium. Sisanya (beras) me-dium," kata Saifullah Yusuf pada peresmian penggilingan padi dan pengolahan beras terpadu PT Lumbung Padi Indonesia milik pengusaha nasional Rachmat Go-bel dan Fara Luwia, di Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (7/9).

Ia mengatakan, kehadiran penggilingan padi dan pengola-han beras terpadu yang mampu

menghasilkan beras berkualitas tinggi sangat diperlukan di Jatim, karena kemungkinan permintaan beras premium semakin besar, seiring dengan pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut.

"Kami perkirakan jumlah pen-duduk Jatim yang bakal mengon-sumsi beras premium bisa men-capai 50 sampai 70 persen," kata Saifullah Yusuf.

Pada 2013 jumlah penduduk Jatim mencapai sekitar 38,5 juta

jiwa dengan tingkat konsumsi be-ras sekitar 91,3 kg/kapita/tahun.

Selama ini, lanjut dia, Jatim me-rupakan salah satu lumbung beras nasional dengan produksi gabah kering giling sekitar 12 juta ton atau setara delapan juta ton beras.

Jatim memberi kontribusi sekitar 17 persen dari produksi beras nasional.

"Produksi LPI bisa memenuhi kebutuhan beras premium yang meningkat di Jatim," katanya.

Sementara itu Komisaris Uta-ma LPI Rachmat Gobel menga-takan fasilitas penggilingan padi dan pengolahan beras terpadu tersebut memiliki tingkat ke-hilangan hasil (susut) panen yang

rendah, atau kurang dari lima persen.

Selain itu, beras yang dihasil-kan juga bermutu dan berkualitas tinggi dengan pecahan sangat ke-cil.

"Teknologi Satake yang kami gunakan mampu menekan ting-kat pecahan, memilih beras sesuai ukuran yang ditentukan," kata-nya.

LPI memiliki fasilitas mulai dari pengeringan hingga penggilin-gan gabah dan pembersihan untuk menghasilkan beras berkualitas. Kapasitas penggilingan padi terse-but mencapai 150 ribu ton gabah kering panen/tahun.

= ANT/RISBIANI FARDANIAH/DIK

SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yu-suf mengatakan sekitar 40 persen penduduk di provinsi itu mengonsumsi beras premium, sehingga peluang pasar komoditas tersebut sangat besar.

ant/syaiful arif RASKIN TIDAK LAYAK KONSUMSI. Warga membuang atau menjadikan makanan ayam jatah beras untuk warga miskin (raskin) yang tidak layak konsumsi di Desa Podoroto, Kesamben, Jombang, Jawa Timur. Warga desa yang mendapatkan jatah raskin tidak layak konsumsi itu berharap pihak Bulog dapat menukar dengan yang lebih baik.

SOAL RAPBD

DPRD Konsultasi ke Gubernur

SURABAYA - Pimpinan sementara dan perwakilan fraksi-fraksi DPRD Kota Surabaya berencana berkon-sultasi ke Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Senin (8/9) terkait pembahasan RAPBD Surabaya 2015 yang molor dari jadwal akibat belum ter-bentuknya pimpinan dewan definitif.

"Supaya kami diberi arahan harus melakukan apa karena banyak agenda yang sifatnya peting harus disele-saikan," kata perwakilan Fraksi PKB DPRD Surabaya Masduki Toha di Surabaya, Minggu (7/9).

Masduki mengatakan hingga saat ini parpol yang belum mengeluarkan reko-mendasi kepada perwakilan-nya di DPRD Surabaya adalah Demokrat dan Gerindra. Hal ini dikarenakan masih adanya konflik internal di dua parpol tersebut.

Hal sama juga dungkapkan perwakilan Fraksi PDIP Bak-tiono. Ia mengatakan dengan belum direkomendasi siapa kader Partai Demokrat untuk duduk di kursi wakil ketua DPRD Surabaya tentunya akan menghambat kinerja anggota legislatif.

Baktiono mengatakan dalam waktu dekat anggota dewan harus menyelesai-kan beberapa agenda selain prangkat dewan berupa ketua komisi, badan kehormatan (BK), badan legislasi (Banleg) dan ketua fraksi, juga satu agenda yang peting menyang-kut kehidupan warga Surabaya yakni pembahasan APBD 2015.

"Jika pembahasan APBD sampai molor tentunya sangat merugikan pemban-gunan warga Surabaya," katanya.

Sebelum bahas APBD, kata Baktiono, pimpinan definitif harus menyiapkan perlengkapan kedewanan. Jika semua unsur sudah dilengkapi pembahasan APBD bisa dilak-sanakan.

"Gimana bisa membahas APBD, ketua definitif dan prangkat belum ada karena ada rekomendasi dari salah satu partai yang belum turun dan satunya lagi dipersoal-kan," tegasnya.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

MENGANDUNG BAHAN KIMIA

Cairan Pembersih Lantai Mengancam Kesehatan SURABAYA - Sustainable Con-

sumption and Production (SCP) menyatakan cairan pembersih lantai mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.

"Iklan cairan pembersih lantai itu sangat menarik konsumen, pa-dahal bahan kimia yang terkand-ung di dalamnya berbahaya," kata Koordinator SCP Lokal Surabaya Retno Widiastuti, Minggu (7/9).

Menurut dia, isi iklan yang ada selalu mendaku (klaim) bah-wa cairan pembersih lantai den-gan kombinasi bahan aktif dapat mengangkat dan menghilangkan kotoran pada lantai.

"Tidak hanya itu, tetapi juga diklaim sebagai pembunuh kuman dan melindungi dari bakteri atau antibakteri. Selain lantai, juga dapat membersihkan kamar mandi, per-mukaan kompor, meja, dan kursi, ter-

masuk juga untuk kandang binatang dan tempat sampah," katanya.

Dalam hal itu, masyarakat atau konsumen sering awam dan mereka beranggapan segala hal yang ber-hubungan dengan bahan pembersih selalu bermanfaat bagi kesehatan.

"Mereka lupa kalau ada bahan aktif dalam produk pembersih lantai yang sangat tidak ramah lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan manusia," katanya.

Dari label kemasannya yang be-redar diketahui bahwa bahan aktif yang terkandung dalam bahan pem-bersih lantai dan lantai kamar mandi adalah Cresylic Acid (1,5 persen), Ethoxylated Alcohol (4 persen), Benzalkonium Chloride (2 persen), Natrium Lauril Eter Sulfat (2,5 pers-en), dan Alcohol Ethoxylate Natrium Lauril Eter Sulfat atau disebut Sodi-um Laureth Sulfate (SLS).

= ANT/EDY M. YA'KUB/DIK

Page 9: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III 9Lintas Jatim

Pedagang Desak Pembangunan Pasar Turi Sesuai Target

Wakil Ketua Tim Pemulihan Pasca-Kebakaran Pasar Turi, Kho Ping mengatakan para pedagang sudah terlalu lelah menunggu pembangunan Pasar Turi yang kerap tak sesuai dengan jadwal.

"Jika sekarang ini ada masalah soal pemogokan mandor, itu bukan masalah pedagang, namun urusan pengembang. Yang pent-ing bagaimana caranya, pemban-gunan tuntas sehingga pedagang bisa berjualan lagi," katanya.

Menurut dia, sesuai dengan jadwal, maka pedagang akan ber-jualan di Pasar Turi pada Oktober nanti. Maka mulai sekarang, kata dia, pihaknya meminta agar pengembang segera menyerah-kan kunci stan pada pedagang yang sudah lunas membayar.

Tujuannya, kata dia, agar pedagang bisa memperbaiki atau merenovasi stan sehingga Oktober bisa langsung buka. Hanya saja, keinginan pedagang

ini kandas karena PT Gala Bumi Perkasa selaku pengembang belum juga menyerahkan kunci dengan berbagai alasan.

Tentu saja, kata dia, kondisi ini akan merugikan pedagang ka-rena Oktober, pengembang sudah membebani pedagang dengan service charge.

Ia menambahkan, yang perlu diingat, Oktober nanti seluruh infrastruktur di Pasar Turi harus sudah siap. Artinya tidak hanya sebatas gedung dan stan, namun listrik, AC, lift , jalan atau akses keluar masuk, harus sudah kom-plet dan berfungsi.

"Tujuannya untuk memper-mudah pembeli masuk ke pusat

perkulakan terbesar di Indonesia Timur yang terbakar 7 tahun silam," katanya.

Jika kondisinya seperti saat ini, kata dia, pihaknya tidak mau masuk. Sebab, hingga kini listrik, lift, akses jalan, dan beberapa fasilitas lainya belum ada. "Jadi kalau itu semua belum tuntas, percuma masuk ke Pasar Turi karena pembeli tentu enggan masuk dengan fasilitas yang tak memadahi," katanya.

Seperti diketahui sempat terjadi aksi mogok kerja yang dilakukan mandor proyek Pasar Turi. Gara-gara pembayarannya telat dari PT Tata Bumi Raya selaku kontraktor pembangunan.

Sedangkan pembangunan Pasar Turi sendiri, berjalan lambat. Sekarang baru mencapai 65 pers-en sehingga diperkirakan tidak akan tuntas Oktober mendatang.

Dirut PT Tata Bumi Raya Jamhadi menyatakan sekarang ini pembangunnan Pasar Turi me-masuki tahap penyelesaian akhir sehingga aktivitas pembangunan fisik tidak begitu banyak.

Disinggung upaya mengejar target agar pembangunan Pasar Turi bisa tuntas Oktober, Jamhadi mengatakan tidak ada masalah. "Kami akan segera menyelesai-kan pembangunan Pasar Turi," katanya.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

SURABAYA - Pedagang yang tergabung dalam tim pemuli-han pascakebakaran Pasar Turi mendesak investor agar segera merealisasikan pembangunan Pasar Turi Baru sesuai target, Oktober 2014.

MUSIM KEMARAU

Dua Desa Langganan Kekeringan

ant/rudi mulyaLAHAN PERTANIAN MENGERING. Petani menaburkan pupuk di lahan pertanian jagung yang dilanda kekeringan di Desa Tanjung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Sejak dua bulan terakhir petani di kawasan tersebut harus menanam hingga dua kali karena gagal tanam akibat kesulitan air.

MALANG - Dua desa di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, menjadi langganan kek-eringan ketika musim kemarau, sehingga secara rutin mendapat-kan bantuan distribusi air bersih dari sejumlah instansi secara ber-giliran.

Sekretaris Palang Merah In-donesia (PMI) Kabupaten Malang, Aprilianto mengatakan dua desa yang menjadi langganan keker-ingan itu adalah Desa Wonorejo di Kecamatan Singosari dan Desa Putukrejo, Kecamatan Kalipare.

"Dari dua desa yang setiap musim kemarau mengalami kek-eringan itu ada sekitar 1.600 kepala keluarga. Ketika musim hujan, kedua desa ini memanfaat-kan sumur bor milik desa, namun ketika musim kemarau sumurnya juga kering, sehingga kekurangan air bersih," ujarnya, Minggu (7/9).

Sebab, lanjutnya, kedua desa tersebut tidak memiliki sumber air yang bisa dimanfaatkan warga. Bah-kan, ketika musim kemarau tiba, warga di dua desa itu hanya mengan-dalkan air bersih bantuan dari em-pat instansi yang secara bergantian mengirim ke daerah itu, yakni PMI, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCTR), PDAM, dan Badan penang-gulangan Bencana Daerah (BPBD).

Saat ini, lanjutnya, yang men-dapat jatah memasok air bersih ke dua desa yang dilanda kekeringan tersebut adalah PMI. Pada awal September, Desa Putukrejo men-

dapat giliran pertama pengiriman air bersih dan Desa Wonorejo, Singosari dari ini (Minggu, 7/9).

Setiap kali pengiriman air ber-sih ke daerah kekeringan, katanya, rata-rata sebanyak 15.000 liter. "Distribusi air bersih ke desa yang mengalami kekeringan ini akan terus dilakukan hingga musim ke-marau berakhir yang diperkirakan Oktober mendatang," katanya.

Pada pertengahan Agustus 2014, satu desa di Kecamatan Sin-gosari, yakni Desa Blandit juga minta kiriman air bersih karena daerahnya juga mengalami kek-eringan. Saat ini BPBD yang men-dapat giliran mengirimkan air ke desa tesrebut sebanyak 10 ribu liter per hari.

Tahun lalu, ada tujuh desa di enam kecamatan yang mengalami kekurangan air bersih, yakni Desa Wonorejo (Kecamatan Singosari), Desa Sumbersuko (Kecamatan Ta-jinan), Desa Gajahrejo dan Desa Sidodadi (Kecamatan Gedangan), Desa Slampahrejo (Kecamatan Jabung) dan Desa Karangkates (Kecamatan Sumberpucung).

Bupati Malang Rendra Kresna belum lama ini mengakui masih ba-nyak kecamatan di daerah itu yang sampai saat ini tak tersentuh layanan sarana air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, seperti di Kecamatan Gedangan, Ampelgading, Tirtoyudo, Sumbermanjing, dan Donomulyo karena daerahnya berkapur.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

Page 10: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

ant/ari bowo suciptoMEMBAKAR LAHAN TEBU. Rahmad (30) membakar lahan tebu habis panen di Desa Mulyorejo, Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Petani di kawasan tersebut mulai mengolah lagi lahan tebu usai dipanen untuk ditanami kembali agar bisa mengejar musim panen pada tahun ini.

Penuntasan e-KTP Terhambat Warga Pelosok

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk-capil) Kabupaten Malang, Pur-nadi mengakui kesadaran warga, terutama yang tinggal di dae-rah pelosok atau terpencil untuk mengurus KTP elektroniknya masih sangat rendah, berbeda dengan warga yang tinggal di da-

erah perkotaan."Mungkin saja warga di dae-

rah pelosok ini berpikir untuk apa KTP elektronik ini. Padahal, kepe-milikan kartu identitas ini sangat penting untuk berbagai keper-luan, termasuk untuk mengurus keadministrasian kependudukan, seperti mengurus SIM, akta kela-

hiran hingga untuk keperluan perbaikan," ujarnya, Minggu (7/9).

Untuk mempercepat penun-tasan perekaman data KTP ele-ktronik tersebut, katanya, Dis-pendukcapil melakukan jemput bola melalui program Bina Desa yang digelar Pemkab Malang. Dispendukcapil membuka loket pelayanan perekaman data KTP elektronik di desa-desa yang di-kunjungi bersama Bupati Malang Rendra Kresna beserta seluruh pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Hanya saja, lanjutnya, pembu-kaan loket layanan KTP elektronik tersebut tidak selalu membuah-kan hasil menggembirakan. Ada desa yang menjadikan layanan ini sebagai program favorit, sehingga yang datang mencapai ratusan, tapi tidak sedikit desa yang ke-sadaran warganya masih rendah, meski yang diundang mencapai 1.000 lebih, yang datang menggu-nakan kesempatan itu tidak lebih dari 50 orang saja.

Karena kesadaran warga yang tinggal di pelosok dan daerah ter-

pencil itu rendah dalam mengurus KTP elektroniknya, kata Purnadi, berdampak pada capaian penye-lesaian perekaman data KTP ele-ktronik secara keseluruhan.

Sebab, dari sekitar 2,1 juta jiwa warga Kabupaten Malang yang wajib KTP, masih menyisa-kan sekitar 200 ribu jiwaa yang belum terekam datanya.

Padahal, awal tahun depan seluruh pengurusan apapun yang menggunakan identitas diri, teru-tama KTP harus KTP elektronik, sedangkan KTP lama sudah tidak berlaku.

"Kami akan tetap mengu-payakan pada akhir tahun ini seluruh warga sudah terekam data KTP elektroniknya. Dispen-dukcapil akan menyisir wilayah mana saja yang warganya be-lum melakukan perekaman data KTP," katanya.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

MALANG - Penuntasan perekaman data KTP elektronik (e-KTP) di Kabupaten Malang, Jawa Timur, terhambat warga pelosok yang kesadarannya untuk memiliki kartu identitas tersebut masih rendah.

PERTANIAN

Investor Lirik Potensi Tanaman TebuMALANG - Potensi tana-

man tebu di wilayah Kabupa-ten Malang, Jawa Timur, yang cukup besar dilirik investor yang akan mendirikan pabrik gula di kawasan Sumbermanjing Wetan kabupaten setempat.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Malang, Tomie Herawanto mengemukakan rencana pembangunan pabrik gula oleh PT Duta Planta-tion itu sudah cukup lama, namun karena terhambat izin produksi, pembangunan pabrik ditunda dan sekarang mulai dibahas kembali.

"Karena kapasitas produksi di atas 1.000 ton per hari, apalagi PT Duta Plantation mengajukan kapasitas produksi sebanyak 17 ribu ton, periz-inan harus diurus di pusat dan membutuhkan waktu cukup lama. Namun, akhirnya direvisi menjadi di bawah 1.000 ton, se-hingga pengurusan izinnya bisa dilakukan di daerah," katanya, Minggu (7/9).

Ia mengemukakan tim dari PT Duta Plantation dan Pem-kab Malang telah melakukan survei lokasi untuk memastikan pendirian bangunan. Dan, calon investor juga diminta segera untuk mengurus Upaya Pen-gelolaan Lingkungan (UPL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL).

Lebih lanjut, Tomie me-ngatakan investor pabrik gula tersebut juga sudah menyiapkan lahan tanaman tebu dan untuk petani binaan bisa merang-kul petani yang ada di sekitar

pabrik.Potensi area tanaman tebu

di Kabupaten Malang mencapai 76 hektare dan 44 hektare di antaranya didistribusikan untuk dua pabrik gula yang sudah di wilayah itu, yakni PG Krebet Baru dan PG Kebonagung, sehingga masih tersisa lahan tebu seluas 22 hektare.

"Nah, potensi 22 hektare inilah yang bisa digarap PT Duta Plantation sebagai petani binaan. Selama ini, kelebihan produksi tebu petani Kabuapten Malang dijual ke sejumlah da-

erah di sekitar Malang, seperti Jombang dan Tulungagung," ujarnya.

Menyinggung sarana dan prasarana, khususnya akses jalan menuju lokasi pabrik, Tomie mengatakan berdasarkan hasil survei dan pengecekan yang dilakukan bersama Dinas Cipta Karya dan Badan pertanahan Na-sional (BPN), tidak ada masalah. Bahkan, untuk akses keluar masuk kendaraan juga tidak ada kendala.

Menurut Tomie, karena kapasitas produksinya masih di

bawah 1.000 TCD, akses jalan tidak ada kendala. "Tapi, kalau kapasitasnya tetap di atas 1.000 TCD, pasti ada skenario lain untuk membuka akses tersebut," tegas Tomie.

Karena kapasitas produksinya kecil, Pemkab Malang berharap PT Duta Plantation juga mendi-rikan pabrik gula di kawasan lain di wilayah Kabupaten Malang, sehingga hasil panen tebu petani bisa tertampung semua dan mereka tidak perlu menjual ke luar daerah.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

MUTASI

Kapolres Madiun Kota Diganti

MADIUN - Kepala Polres Madiun Kota, Jawa Timur, yang sebelumnya diemban oleh AKBP Anom Wibowo kini di-gantikan oleh pejabat baru, yakni AKBP Farman.

Kepala Subbagian Humas Polres Madiun Kota AKP Soedono mengatakan upacara pisah sam-but Kapolres Madiun Kota yang lama dengan yang baru telah dilaksanakan pada Sabtu (6/9). Setelah upacara selesai dilanjut-kan dengan acara Pedang Pora pelepasan Kapolres Madiun Kota.

"Acara diikuti seluruh ang-gota polres, polsek, PNS, Bhay-angkari, dan Forpimda," ujar AKP Soedono kepada warta-wan, minggu (7/9).

Menurut dia, dalam acara tersebut, mantan Kapolres Ma-diun Kota AKBP Anom Wibowo mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh anggota Polres Madiun Kota yang telah membantu pelaksanaan tugasn-ya selama menjabat. Sehingga, ia bisa meraih berbagai presta-si dan inovasi dalam melayani masyarakat Madiun dengan baik.

Selain itu, AKBP Anom juga meminta maaf kepada seluruh anggota Polres Ma-diun Kota apabila dalam masa kepemimpinannya melakukan kesalahan.= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

Page 11: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III 11Lintas Jatim

ant/maulana suryaPANEN PADI KARANGPANDAN. Petani menggiling padi saat panen di area persawahan, Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, beberapa hari yang lalu. Menurut para petani, hasil panen padi akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pribadi dan sebagian dijual di pasar-pasar di wilayah Karanganyar, Solo, dan Sragen.

Indonesia Membutuhkan Penggilingan Padi Modern

"Tingkat kehilangan hasil panen (padi) bisa mencapai 30 persen," katanya pada peresmian penggilingan padi terpadu milik PT Lumbung Padi Indonesia, mi-lik pengusaha nasional Rachmat Gobel dan Fara Luwia, di Mojok-erto, Jawa Timur, Minggu (7/9).

Ia mengatakan salah satu pe-nyebab rendahnya daya saing pangan dan pertanian nasional terutama di kawasan Asia Teng-gara adalah tingkat kehilangan hasil panen yang masih tinggi, di samping produktivitas dan kekurangan lahan pertanian.

Oleh karena itulah, kata dia, salah satu program Kementerian Pertanian selama ini adalah me-lakukan revitalisasi penggilingan padi kecil dan medium. Namun, hal itu, lanjutnya, tidak cukup

SURABAYA - Menteri Per-tanian (Mentan) Suswono mengemukakan Indonesia membutuhkan penggilin-gan padi modern dengan teknologi canggih yang lebih banyak untuk men-gurangi tingkat kehilangan hasil (susut) panen yang masih tinggi. tanpa modernisasi dan penggu-

naan teknologi pasca panen.Ia menilai Indonesia masih

perlu penggilingan padi terpadu dan canggih lebih banyak lagi agar bisa bersaing terutama mengha-dapi pasar bebas dan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) yang dim-ulai pada 31 Desember 2015.

Bahkan di Jawa Timur yang merupakan salah satu lumbung padi terbesar di Indonesia, se-perti yang diakui Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf, ha-nya memiliki 417 penggilingan padi besar atau 1,5 persen dari total 27.607 penggilingan padi di provinsi tersebut.

"Sebagian besar penggilin-gan padi tersebut merupakan skala kecil dan menengah," kata Syaifullah.

Total penggilingan padi skala kecil mencapai sekitar 25.525

unit atau 95,5 persen dan skala menengah 1.665 unit atau sekitar enam persen.

Oleh karena itulah ia ber-harap keberadaan LPI tidak hanya meningkatkan produksi beras di Jawa Timur yang saat ini mem-beri kontribusi sekitar 17 persen dari produksi nasional, tapi juga meningkatkan pendapatan petani melalui kerja sama yang saling menguntungkan.

"Saya berharap LPI mampu bekerja sama dengan kelompok-kelompok tani, membeli gabah mereka, serta bekerja sama den-gan heller (penggilingan padi) ke-cil di Jatim," ujar Syaifullah Yusuf.

Komisaris Utama LPI Rachmat Gobel menjamin pihaknya akan membeli gabah petani dengan har-ga sesuai pasar. Hal itu, dinilainya juga penting untuk menjamin kes-inambungan pasokan padi pada

penggilingan berkapasitas 30 ton/jam atau 150 ribu ton gabah kering panen/tahun itu.

Pada sambutannya, Rachmat juga menegaskan sebagai swasta ia memiliki kewajiban bersa-ma pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk mem-bantu peningkatan kesejahteraan petani.

Apalagi, kata dia, almarhum kakeknya juga seorang petani. "Kami ingin menjadi pejuang (ke-sejahteraan) petani," katanya.

Ia melihat potensi pertanian di Indonesia, khususnya padi, masih sangat besar, bila dikelola dengan baik dari mulai penyedi-aan bibit, kesediaann pupuk, alat pertanian, dan pascapanen.

Oleh karena itulah Rachmat bersama mitranya Fara Luwia un-tuk mendirikan penggilingan padi terpadu, dengan menggandeng

perusahaan alat pertanian terke-muka Jepang, Satake, guna mem-bantu peningkatan kesejahteraan petani melalui tingkat kehilangan hasil panen yang rendah.

"Tingkat kehilangan hasil di penggilingan padi ini sangat ren-dah, dibawah lima persen," kata Dirut LPI Fara Luwia.

LPI, kata dia, melakukan "con-tract farming" dengan kelompok-kelompok tani tidak hanya untuk menjamin pasokan gabah ke LPI, tapi LPI juga membantu mem-beri bimbingan agar hasil panen petani bermutu tinggi.

Apalagi, kata dia, beras yang dihasilkan LPI merupakan be-ras premium. Ke depan, LPI akan dikembangkan menjadi industri beras terpadu yang "zero waste, dan menghasilkan produk turunan be-ras, seperti minyak dan bihun.

= ANT/RISBIANI FARDANIAH/DIK

Page 12: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO SENIN 8 SEPTEMBER 2014

No. 0436 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Kelima fraksi yang memben-tuk Koalisi Kebangsaan adalah Fraksi Partai Golkar, Partai Gerin-dra dan Demokrat (Gede), Partai Persatuan Pembangunan, Partai Nasdem, dan Partai Kebangki-tan Bangsa. Pembentukan Koalisi Permanen tersebut ditandatan-gani masing-masing ketua Partai dan ketua fraksi.

“Hari ini, 7 September 2014, kami lima fraksi dari enam partai politik masing-masing mendeklarasikan terbentuknya koalisi permanen DPRD Kota Probolinggo periode 2014-2019,”

kata Habib Hadi Zainal Abidin, Ketua DPC. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kepada wartawan, Minggu (7/9).

Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan, koalisi ini dibentuk untuk menjalankan fungsi, tugas dan wewenang anggota DPRD Kota Probolinggo secara opti-mal sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang ber-laku, dalam rangka membangun kehidupan politik yang lebih baik ke depan.

“Tanda tangan kami ini me-wakili parpol masing-masing

dalam mendeklarasikan terben-tuknya koalisi permanen DPRD periode 2014-2019,”terangnya.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang duduk menjadi anggota DPR RI ini juga menegas-kan akan setia dalam Koalisi Per-manen. Mitra koalisi partai politik peserta pemilu yang terbangun ini tidak ada syarat tertentu.

“Koalisi ini terbentuk, han-ya ingin meningkatkan derajat lembaga legislatif (DPRD) Kota Probolinggo yang berkuali-tas, bermartabat, dan menga-wal jalannya pemerintahan Kota Probolinggo. Sehingga terlak-sananya pembangunan yang bersih, transparan, akunta-bel, adil yang membawa ke-makmuran masyarakat Kota Probolinggo,”tegas Habib Hadi Zainal Abidin.

Sementara itu, Ketua Partai

Nasdem, Zulfikar Himawan, men-gatakan fraksi sebagai kepanjan-gan tangan partai politik, wajib menjalankan kebijakan partai politik sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD/ART) masing-masing.

“Prinsip dasar mitra koalisi adalah wadah berhimpunnya par-tai politik peserta pemilu dalam menyikapi secara kritis situasi dan kondisi yang berkembang di Kota Probolinggo,”ucapnya.

Menurutnya, komunikasi antar pimpinan parpol perlu dibangun sebagai bentuk keber-samaan dalam rangka pening-katan hubungan sesama mitra koalisi, khususnya yang berkaitan pada kepentingan masyarakat dengan maksud ingin memberi-kan nilai manfaat bagi pening-

katan kesejahteraan rakyat Kota Probolinggo.

“Kami melihat komitmen besar itu, dan Partai Nasdem melihat dinamika politik di Kota Probolinggo. Yang jelas visi dan misi kita sama, untuk kes-ejahteraan masyarakat Kota Probolinggo,”tegas Zulfikar Im-awan.

Turut hadir dalam deklarasi itu adalah Ketua Partai Demokrat, Hj. Sri Wahyuningsih, Ketua Par-tai Gerindra, Abdul Aziz, Ketua Partai Golkar, H. Zulkifli Chalik, Ketua PPP, Ahmad Soleh. Dan se-jumlah Ketua Fraksi di DPRD Kota Probolinggo, diantaranya Fraksi Golkar Rano Cahyono, Fraksi Nas-dem Roi Amran, Fraksi PKB H.Ali Muhtar, dan Ketua Fraksi Gerin-dra dan Demokrat (GEDE) Hamid Rusdi.

=M.HisbullaH Huda

Lima Fraksi BerkoalisiParlemen Dikuasai Kekuatan yang Tak UtuhPROBOLINGGO - Guna memperkuat pemerintahan yang ada, lima fraksi di DPRD Kota Probolinggo mendeklarasi-kan terbentuknya koalisi permanen fraksi-fraksi di De-wan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Probolinggo periode 2014-2019 .

SEPAKAT. Enam Ketua Partai Politik membentuk koalisi permanen Kebangsaan.

Page 13: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436| TAHUN III 13Probolinggo

Pemilihan Ketua RT serem-pak ini dilakukan sesuai jadwal. Seperti kampanye masing-mas-ing kandidat, pemaparan visi dan misi, dan pemilihan. Panitia pemilihan Ketua RT membuat bilik-bilik suara dengan Tempat pemungutan Suara (TPS), kertas suara, seperti dalam Pemilu legis-latif (pileg) atau pemilihan kepala daerah (pilkada).

Setelah proses pemungutan suara selesai, digelar rapat ter-buka dengan agenda penghitun-gan suara. Warga antusias untuk melihat secara langsung penghi-tungan suara untuk menentukan ketua RT yang bakal menjabat empat tahun kedepan tersebut yaitu periode 2014-2018.

Pihak Kelurahan Kebonsari Wetan yang dihadiri langsung oleh Lurah Sanyoto, menaruh perhatian kepada proses Pemili-han empat Katua RT tersebut.

“Saya sangat menaruh apresiasi terhadap warga RW 04. Selain itu kegiatan ini merupakan pendidi-kan politik agar kita siap dalam menghadapi perhelatan demokra-si melalui pemilu,”ujarnya.

Pihaknya mengaku senang dengan prosesi Pemilihan RT yang dibuat layaknya Pileg. “Ini merupakan cara belajar secara langsung untuk membuka inga-tan kita bagaimana proses Pe-milihan umum, karena kita ada pemilihan Legislatif, pemilihan gubernur, pemilihan presiden dan Pemilihan Walikota,”tandas San-yoto.

Terpisah, Ketua panitia pe-milihan, Achmad Junaidi menya-takan, sembilan orang bakal calon dari empat RT turut meramaikan pemilihan yaitu M. Soleh (40) dan Slamet Riyadi calon Ketua RT 03, Suhud (38) Abdul Wasis calon Ketua RT 04, Abdul Halim (43)

dan Usman Zaini (48) calon Ketua RT 05.

Pelaksanaan pencoblosan dilakukan sejak pukul 08.00 - 15.00 WIB mengundang 450 pemilih.”Dana pemilu RT ini juga tidak sedikit mencapai jutaan rupiah diantaranya untuk cetak surat suara, undangan dan kon-sumsi. Jago yang mendapat su-ara terbanyak akan ditetapkan sebagai ketua RT,” ucap Achmad Junaidi.

Achmad Junaidi mengapreasi-sasi positif kreatifitas warga yang sudah berusaha mewujudkan pemilu secara demokratis ken-dati hanya di level RT. “Pemilihan ketua RT ini memang baru per-tama kali dilakukan di lingkungan Rukun Warga (RW) 04. Intinya kegiatan ini bertujuan memberi pendidikan politik sekaligus men-yadarkan warga tentang betapa pentingnya demokrasi,”tuturnya.

Seorang tokoh masyarakat, Kiai Hadir, mengatakan pemilihan yang sebelumnya biasanya di-lakukan secara aklamasi, saat ini lebih demokrasi dengan disiapkan dengan baik. Menurutnya, pe-milihan seperti ini membuat dan mengajarkan warga masyarakat akan demokrasi dan hak-haknya

sebagai warga negara Indonesia yang baik.

“Masing-masing calon secara transparan dan berani meny-ampaikan program-programnya yang akan dilakukan selama tiga tahun. Ini membuat warga se-lektif dan benar- benar memilih calon yang berkualitas dan kom-peten,” katanya.

Diketahui, persaingan dalam proses penghitungan suara pe-milihan empat Ketua RT berjalan ketat. Akhirnya Rudi Hartono ber-hak menduduki posisi calon Ketua RT 02 memperoleh 64 suara. Dia menyisihkan tiga jago lain, yakni Indah 8 suara, Yuniatin 13 suara, dan Irul 24 suara.

Selanjutnya Slamet Riyadi berhak menduduki calon Ketua RT 03 yang memperoleh 64 su-ara mengalahkan M.Soleh yang memperoleh 9 suara. Posisi calon Ketua RT 04 diraih Ahmad Wasis dengan perolehan 67 su-ara, mengalahkan Suhud dengan 61 suara.Terakhir calon kandidat Ketua RT 05, yakni Abdul Halim memperoleh 61 suara mengalah-kan calon kandidat incumbent Usman Zaini dengan perolehan 31 suara.

=M.HisbullaH Huda

Pemilu Ala Warga Kebonsari WetanEmpat Calon Ketua RT Dipilih LangsungPROBOLINGGO – Ada yang menarik dalam pemilihan Ketua Rukun Tetangga (RT) yang berlokasi di wilayah rukun warga (RW ) 04 Kelurahan Kebonsari Wetan Ke-camatan Kanigaran Kota Probolinggo. Mereka menggelar pemilihan empat Ketua RT layaknya pemilihan anggota legislatif (pileg), Minggu (7/9).

ANTUSIAS. Warga memberikan hak pilihnya untuk menentukan masa depan empat tahun kedepan di wilayah kerukunan tetangga.

PROBOLINGGO - Jemaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Probolinggo, sebentar lagi akan menuju tanah suci Mak-kah. Keberangkatan para JCH terbagi menjadi dua kelom-pok terbang (kloter) yang di dalamnya terdapat kloter gabungan.

Kepala Kemenag Kabu-paten Probolinggo, Bus-tami, mengatakan setelah JCH melangkapi semua persyaratan baik berupa paspor maupun pelunasan pembayaran Ongkos Naik Haji (ONH). Mereka juga diberikan pembekalan, baik manasik maupun pemerik-saan kesehatan.

“ JCH yang akan be-rangkat semuanya sudah dipersiapkan sebelumnya. Sebanyak 570 orang akan berangkat ketanah suci,” terangnya kepada wartawan, Minggu (6/9).

Menurut Bustami, jamaah haji terbagi menjadi dua kloter. Diantaranya kolter penuh dan kloter gabungan. Syarat pemberangkatan dalam kloter penuh, jumlah JCH berjumlah 450 orang. Semen-tara dari sisanya akan berga-bung dengan JCH dari daerah lainnya.“Untuk JCH yang masuk kloter gabungan yang keberangkatannya lebih awal,” terangnya.

Pihaknya juga menjelas-kan, untuk kolter gabungan masuk kloter 46. JCH akan diberangkatkan pada 19 September 2014. Sedang-kan kloter satunya masuk kolter urutan 47 yang akan diberangkatkan pada 20 September 2014 keesokan harinya.

“Mereka juga akan di damping oleh Tim Pendamp-ing Haji Daerah (TPD) yang terdiri dari tenaga medis. Jadi keselamatanm JCH benar-benar diperhatikan ketika di tanah suci,”tandas Bustomi.

Terpisah, salah satu TPHD Kabupaten Proboling-go, Habibullah Maskum, mengaku dirinya akan mendampingi JCH masuk di kloter 47. JCH yang ada Di Kabupaten Probolinggo semuanya sudah diper-siapkan, termasuk tatacara menjalankan ibadah haji nantinya.“Mereka diberikan pembekalan berupa manasik dan yang lainnya,” jelasnya.

=MaHfud HidayatullaH

JCH

Pemberangkatan DipisahDua Kloter

Page 14: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III14 Probolinggo

Tambak milik Pemkab yang berada di Desa Pesisir Kecamatan Gending dengan luas 8 hektare itu hanya memiliki kedalaman satu meter. Selain faktor kedalaman, in-frastruktur juga sudah rusak. Begitu juga, plengsengan penahan tanggul dan akses jalan menuju tambak su-dah mulai mengelupas.

Rusaknya tambak milik pem-kab menurut, Kepala Dinas Peri-kanan dan Kelautan Kabupaten Probolinggo, Dedy Isfandi, men-gatakan perbaikan terakhir kali pada tahun 2004 lalu untuk pintu masuk menyerap alokasi angga-ran Rp 60 juta. “Kala itu memang pernah dialokasikan. Tapi setelah itu tidak ada lagi,” katanya kepada wartawan, Minggu (6/9).

Apalagi kerusakan di perparah

sejak penyerahan pihak ketiga ke-pada Pemkab. Menurutnya, sela-ma kurun waktu 5 tahun terakhir sebelum tahun 2007, pengelolaan tambak di pihak ketigakan. Sete-lah kontrak selesai dan lahan dikembalikan ke Pemkab, kondisi tambak rusak. “Mau bagaima-na lagi. Setelah dikembalikan kondisinya memang parah,” jelas Dedy Isfandi.

Karena sudah menjadi tang-gungjawab pemkab, lanjut Dedy Is-fandi, tahun 2009 pemkab melaku-kan pembudidayaan udang. Saat itu dialokasikan anggaran sebesar Rp 30 juta. Sayangnya, jelang panen udang yang dikembangbiakan hi-lang akibat dicuri pihak yang tidak bertanggungjawab. “Otomatis kami merugi. Mau bagaimana lagi. Kare-

na memang kondisinya demikian,” jelasnya.

Karena itu, sejak tahun lalu Pemkab Probolinggo kemudian memutuskan menyewakan la-han tambak kepada warga sekitar dengan biaya sewa sebesar Rp 950 ribu per tahun untuk satu petak berukuran 450 meter persegi.

Dari sewa itu, Pemkab setiap tahun mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 20 juta. Sebenarnya kurang sreg cara meyewakan kepada pihak ketiga tersebut. Sebab, usaha tambak adalah potensi yang sangat besar untuk meraup hasil daerah. den-gan cara mengelola sendiri.

Tapi, pengelolaan sendiri itu dibutuhkan perbaikan infrstruk-tur meliputi pengerukan tambak, perbaikan pelengsengan, penye-diaan mesin kuras tambak dan perbaikan jalan menuju tambak. “Setidaknya butuh Rp 20 miliar. Kalau ada anggran segitu, kita bisa maksimal mengelolanya,” te-gas Dedy Isfandi.

=Mahfud hidayatullah

Tambak Milik Pemkab MemprihatinkanKondisi Kedalaman Hanya Satu MeterPROBOLINGGO - Usaha untuk menaikkan pendapatan daerah dari tambak - tambak milik pemkab Probolinggo nampaknya sulit terwujud. Sebab kondisi tambak saat ini sangat memprihatinkan dan tergolong dangkal. Idealnya, kedalaman tambak sedalam 2-3 meter.

TAK LAYAK. Kondisi tambak milik Pemkab Probolinggo tergolong dangkal dengan kedalaman 2-3 meter.

PROBOLINGGO – Kondisi sungai di Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedupok, Kota Probolinggo, semakin memprihatinkan. Bahkan, sungai tersebut semakin tidak terlihat, karena kondis-inya semakin rata dengan tanah.

Belakangan sungai yang sejatinya menjadi salah satu pembuangan air itu, kini menjadi tanah lapang yang di-tanami pepohonan oleh warga. “Sekarang sungai itu menjadi sungai “mati”,” tutur seorang warga setempat, Misbahul Mu-nir kepada wartawan, Minggu (7/9).

Melihat kondisi sungai tersebut, kata dia, sewaktu-waktu warga setempat terancam banjir jika musim penghujan. Karena aliran sungai sudah tertimbun dan rata dengan tanah. “Sepanjang sungai itu sudah hampir rata dengan tanah,” katanya.

Selain rata dengan tanah, ada sebagian warga yang sengaja menanaminya dengan pohon pisang dan

tanaman lainnya. “Wong itu sungai kok masih ditanami pohon pisang,” tegasnya.

Hal serupa juga dikata-kan warga lainnya, Bam-bang. Menurut dia, agar keberadaan sungai itu tidak semakin rata dengan tanah, pihak Kelurahan setempat sebaiknya melarang warga agar tidak menamaminya dengan pohon pisang dan tanaman lainnya.

“Kalau musim hujan air sungai itu pasti akan meluap. Karena salurannya sudah rata dengan tanah,” katanya.

Untuk mengantisipasi terjadinya banjir yang datang setiap saat, sungai itu me-merlukan rehabilitasi, seperti pengerukan terhadap salu-ran. Tak hanya itu, namun juga larangan agar warga tidak membuang sampah dan bercocok tanam dengan me-manfaatkan saluran sungai yang sudah tertimbun tanah. “Kalau itu tidak dilakukan warga akan dihantui banjir di saat musim penghujan nanti,” ungkapnya.

=MuhaMMad Sugianto

Sungai Rata Dengan tanah

Banjir Mengancam

PROBOLINGGO – Konfer-cab NU Kabupaten Probolinggo tinggal satu bulan lagi. Ren-cananya, konfercab itu bakal digelar 23 Oktober 2014 men-datang. Meski konfercab sudah tinggal satu bulan lagi, namun hingga saat ini belum satupun kandidat yang muncul ke per-mukaan.

Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo, KH. Syaiful Hadi saat dikonfirmasi menjelaskan, konfercab itu rencananya akan digelar pada 23 Oktober men-datang. “Semoga saja nanti tidak ada hambatan,” tandasn-ya kepada wartawan, Minggu (7/9).

Dia menjelaskan, sebe-lum konfercab itu dilaksana-kan, panitia konfercab akan dibentuk. Pembetukan panitia tersebut akan dilakukan pada 13 Oktober 2014. “Jadi sejak tanggal 13 Oktober sampai pelaksanaan konfercab akan dilakukan penggodokan. Mulai pertanggungjawaban ketua NU yang lama sampai pembahasan tata tertib (Tatib) dan pem-bentukan panitia konfercab,” terang dia.

Dalam pelaksanaan konfer-cab nanti, siapapun pengurus boleh mencalonkan diri sebagai Ketua Tanfidz NU Kabupaten Probolinggo. “Silahkan saja. Sia-papun boleh menjadi kandidat,” ungkapnya.

Hanya saja, untuk menjadi Ketua NU itu tidak semudah membalikan telapak tangan. Ka-rena NU tidak hanya berbicara soal internal organisasi, melain-kan NU harus bisa mengayomi umat.

Saat ditanya apakah di-rinya akan kembali berlaga dalam konfercab mendatang, KH Syaiful Hadi secara terang-terangan mengaku kalau dirinya akan kembali mencalonkan diri. “Tidak ada larangan di ADRT soal berapa periode menjabat sebagai Ketua NU,” tukasnya.

Memang, di kalangan NU, KH. Syaiful Hadi sudah tidak asing lagi. Pria berkaca mata yang tinggal di Desa Curah Dringu, Kecamatan Tongas, Ka-bupaten Probolinggo itu sudah dua periode menjabat sebagai Ketua Tanfidz NU Kabupaten Probolinggo.

=MuhaMMad Sugianto

KonfeRcab nu

Belum Ada Kandidat

Page 15: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III 15 lahragaKORAN

MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014

No. 0436 | TAHUN III 15

Keduanya tersingkir oleh dua petenis non unggulan masing-masing dari Jepang Kei Nishikori dan petenis Kroasia Marin Cilic. Dengan demikian, Nishikori dan Cilic saling berhadapan di final.

Padahal, sebelum laga semi-final ini, banyak pihak menilai bahwa Djokovic dan Federer akan mengulangi final Grand Slam Wimbledon yang akhirnya di-menangkan Djokovic. Tetapi apa mau dikata. Keduanya tersingkir dari petenis non unggulan.

Nishikora mengukir sejarah sebagai petenis pria pertama dari Asia yang tembus ke final Grand Slam Amerika Serikat Terbuka setelah mengalahkan Djokovic di semifinal. Sebelumnya petenis ini menciptakan sejarah baru bagi Jepang sebagai petenis pertama negeri Sakura itu yang sukses tembus ke semifinal Amerika Serikat Terbuka dalam 96 tahun terakhir.

Kei Nishikori menumbang-kan Djokovic dengan 6-4, 1-6, 7-6 (7/4), dan 6-3. Perlawanan keras Nishikori mengejutkan Djokovic.

Meski tidak diunggulkan, Nishi-kori tidak mau menyerah begitu saja dari Djokovic. Perjuangan kerasnya pun akhirnya membuah-kan hasil dengan tembus ke final sekaligus menobatkannya sebagai pria Asia pertama yang tembus ke final Amerika Serikat Terbuka.

Nishikori sangat gembira den-gan hasil ini. Saking gembiranya sampai-sampai dia tidak tahu apa yang terjadi dalam pertandingan tersebut. “Saya tidak tahu apa yang terjadi. Saya masih sedikit terke-jut terutama dengan pengalaman pertama saya bermain di semifinal Grand Slam. Ini sebuah perasaan yang menakjubkan bahwa saya bisa mengalahkan petenis nomor satu dunia dan bermain lebih banyak pertandingan daripada turnamen-turnamen sebelumnya,” kata Ni-shikori seusai laga.

Dia melanjutkan, “Saya sangat bahagia, ini kondisi yang berat tetapi saya sangat senang bermain pada pertandingan yang panjang. Saya berharap bisa segera pulih agar tampil baik di final.”

Meski ini semifinal pertama

Nishikori, dia sama sekali tidak gu-gup melawan Djokovic. Bahkan dia berhasil mendikte mantan petenis nomor satu dunia itu dan berhasil menang pada game pertama. Pada game kedua dia kalah telak dari Djokovic tetapi berhasil merebut poin di game ketiga dan keempat.

Sementara itu Marin Cilic juga mengalahkan Roger Federer den-gan mudah hanya dalam tiga set, juga dengan skor mencolok 6-3, 6-4, 6-4 dalam tempo dua jam. Dengan keberhasilan ini, Cilic

harus berhadapan dengan petenis Jepang Kei Nishikori di final. Den-gan tersingkirnya Federer maka inilah untuk pertama kalinya sejak Asutralia Terbuka Januari 2014, empat petenis teratas dunia yaitu Djokovic, Federer, Rafael Nadal, dan Andy Murray tidak berhasil tembus ke final Grand Slam.

Bagi Cilic sukses tembus ke final Grand Slam Amerika Serikat adalah sebuah prestasi besar dan patut dibanggakan. Pasalnya, ta-hun lalu dia dilarang mengikuti

turnamen ini karena kasus dop-ing pada 2013. Dia dilarang tidak bermain tenis selama empat bu-lan dari sanksi larangan bermain tenis selama 10 bulan.

Selama absen, dia tidak putus asa. Sebaliknya dia justru berlatih lebih keras dan mengembalikan kebugaran fisiknya. Semua kerja kerasnya itu akhirnya terbayar lunas dengan tembus hingga final turnamen tenis Amerika Serikat Terbuka 2014 ini.

=SKY SPORTS/CAROL AJI

SAMPDORIA - Penjaga ga-wang Sampdoria yang juga kiper Timnas Argentina Sergio Romero membantah bahwa dia telah me-nolak tawaran Manchester United (MU) untuk membela klub itu pada jendela transfer musim pa-nas lalu. Sejumlah laporan me-nyebutkan bahwa Romero me-nolak tawaran MU yang hendak menggaetnya guna bersaing den-gan kiper nomor satu Setan Me-rah, David De Gea di Old Trafford.

Romero mengakui bahwa sela-ma jendela transfer musim panas lalu, dia memiliki sejumlah pili-han untuk meninggalkan Samp-doria. Tetapi dia menekankan bahwa dia sama sekali tidak me-

nolak tawaran MU. “Saya punya dua satau tiga kesempatan untuk pindah tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang berakhir positif. Saya tidak menuntut banyak uang agar pindah ke Benfica dan saya membaca bahwa saya menolak ta-waran MU. Menurut Anda apakah ada orang yang mampu menolak tawaran dari klub elite dunia,” tanyanya retoris.

Hingga jendela transfer musim panas ditutup, Romero tidak jadi meninggalkan Sampdo-ria. Kini dia harus berjuang untuk tetap tampil bagus bersama klub Liga Serie A Italia tersebut. “Saya harus memperlihatkan nilai saya di sini, karena itu saya harus men-

Final Ideal AS Terbuka GagalDjokovic dan Federer Tersingkir di Semifinal

NEW YORK - Dua petenis terbaik dunia yang men-jadi unggulan pertama dan kedua pada turnamen tenis Grand Slam, Amerika Serikat Terbuka, No-vak Djokovic dan Rogerd Federer harus mengakui keunggulan lawan-lawannya pada semifinal Sabtu (6/9) malam waktu setempat atau Minggu (7/9) dini hari WIB di Flushing Meadwos, New York.

MANCHESTER UNITED

Sergio Romero Bantah Tolak Tawaran MU

Kiper Argentina, Sergio Romero

Dari kiri ke kanan, Marin Cilic meluapkan kegembiraannya usai menaklukkan Roger Federer, seperti halnya kegembiraan Kei Nishikori yang mengalahkan Novak Djokovic pada semifinal Amerika Serikat Terbuka, Minggu (7/9) dini hari WIB.

dapatkan tempat saya di klub ini,” kata Romero.

Dia menambahkan, “Saya su-dah berbicara dengan presiden klub, direktur olahraga, dan pelatih Sinisa Mihajlovic yang member-itahu bahwa saya harus melakukan hal-hal yang baik. Dia akan mem-berikan saya kesempatan.”

Sementara itu, pemain MU Wayne Rooney menilai, kepinda-han Danny Welbeck ke Arsenal cukup positif dan menguntung-kan Timnas Inggris. Welbeck dibeli Arsenal dari Manchester United dengan harga 16 juta poundsterling pada hari terakhir bursa transfer musim panas. Kes-empatan main yang lebih banyak

disebut-sebut jadi alasan Welbeck menerima tawaran “The Gun-ners”.

Di United sendiri, Welbeck masih harus bersaing dengan Rooney dan Robin van Persie. Kini, dengan cederanya Olivier Giroud selama empat bulan, ada kemungkinan dia akan dijadikan penyerang di starting XI. “Danny adalah pemain yang begitu hidup dan bisa memberikan dampak. Dia cepat, bisa mencetak banyak gol. Saya yakin dengan kepinda-han dia ke Arsenal, di mana dia bisa bermain sebagai penyerang murni, ini akan menguntungkan Inggris,” kata Rooney.

=SKY SPORTS/ESPN/CAROL AJI

Page 16: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III16

XHER

DAN

SH

AQIR

I

WAY

NE

RO

ON

EY lahragaKORAN MADURA

16SENIN 8 SEPTEMBER 2014

No. 0436 | TAHUN III

Djokovic dan Federer Gagal Bertemu

di Final AS TerbukaOlahraga | 15

BACA JUGA

aga ini bukan sesuatu yang mudah bagi “The Three Lions”. Selain karena kualitas Swiss yang tidak bisa diang-gap enteng, juga ka-

rena tim tiga singa tidak akan diperkuat oleh sejumlah pemain

kuncinya pada laga nanti.Inggris tidak akan

diperkuat oleh striker an-dalan mereka Daniel Stur-ridge. Penyerang Liver-pool ini absen akibat cedera pada sesi latihan menjelang laga dini hari nanti tersebut. Pelatih Inggris Roy Hodgson akan men-duetkan Wayne Rooney yang juga kapten tim den-gan Danny Wel-

beck yang baru saja pindah ke Arsenal dari Manchester United (MU).

Belum lagi, Inggris lebih banyak diperkuat oleh para pemain muda yang minim pengalaman di pentas Eropa. Dan, penampilan mereka pada laga persahabatan melawan Norwegia pertengahan pekan lalu belum terlalu meyakinkan. Mereka hanya menang tipis 1-0 pada laga di Stadion Wembley berkat gol dari titik putih Wayne Rooney. Karena itulah Rooney melihat laga ini tidak mudah.

“Itu akan menjadi pertandingan berat, kami tahu itu, tapi kami harus fokus dan bekerja pada hal-hal yang kami pikir bisa mengekspose mere-ka. Kami harus bermain lebih baik dibandingkan saat melawan Nor-wegia untuk meraih hasil yang lebi bagus. Dan saya yakin kami akan

belajar dari laga itu,” kata pemain MU tersebut.

Rooney sendiri memiliki beban lebih berat pada laga ini. Selain menjadi tumpuan untuk mencetak gol ke gawang lawan, dia masih memikul tanggung jawab yang lain yaitu kapten “The St George Cross”. Dia memulai debutnya menggan-tikan Steven Gerrard yang pensiun sesuai Piala Dunia 2024 pada laga melawan Norwegia pekan lalu.

Mantan kapten Inggris David Beckham menilai, Rooney akan sukses mengemban tanggung jawab tersebut. Pasalnya, pemain 28 tahun ini adalah yang paling berpengalaman di skuat Hodgson. Dia sudah 96 kali membela Ing-gris dan mencetak 41 gol. Empat pertandingan lagi, Rooney akan masuk dalam ‘Klub 100’ yang berisi orang-orang yang sudah tampil 100 kali bersama Inggris. Sembilan gol lagi, Rooney akan melampaui catatan Sir Bobby Charlton se-bagai pencetak gol terbanyak untuk negerinya.

“Dia adalah salah satu pemain paling berpengala-man dan dihormati di tim saat ini. Para pemain muda juga akan memandang Rooney

untuk mencari inspirasi. Dia pu-nya talenta besar, pemain hebat, dan orang-orang me-nyukainya. Sung-guh menyenang-kan melihatnya mengenakan ban kapten. Saya tahu,

dia akan menyambut tanggung jawab ini dengan gembira,” ujar Beckham.

Meski demikian, Rooney tetap harus waspada melawan Swiss. Sebab skuat Swiss bukanlah sep-erti beberapa tahun silam yang tidak terlalu dianggap di Eropa. Kini mereka menjadi salah satu kekuatan sepakbola Eropa. Paling tidak salah satu tolok ukurnya adalah Piala Du-nia 2014. Sebelum Piala Dunia 2014, peringkat mereka jauh lebih baik dari Inggris karena itu Swiss masuk dalam tim unggulan bersama Span-yol, Belgia, Uruguay, Brasil, Jerman, dan Argentina.

Selama Piala Dunia 2014, pr-estasi mereka juga jauh lebih baik dari Inggris. Anak-anak asuh Roy Hodgson itu tersingkir di fase grup, sedangkan Swiss tembus hingga babak 16 besar sebelum dihentikan oleh Argentina. Itu sebabnya, Rooney dan kawan-kawan harus ekstra hati-hati pada laga ini.=CAROL AJI

Inggris Tak Mudah Kalahkan Swiss

BASEL - Tim Nasional (Timnas) Inggris memulai perjalanan-

nya menuju putaran final Piala Eropa 2016 dengan melawan

tuan rumah Swiss di St Jakob-Part, Basel, Swiss, Senin (8/9) malam waktu setempat atau

Selasa (9/9) dini hari WIB nanti.

Manajer anyar Swiss Vladimir Petkovic belum menentukan komposisi pemain utamanya sejauh ini. Bek tengah Fabian Schär yang sedang cedera kemungkinan digantikan Johan Djourou. Roy Hodgson kemungkinan akan mempertahankan starting XI sebagaimana saat mengalahkan Norwegia 1-0 di Wembley Sturridge kemungkinan tidak bermain karena cedera pada sesi latihan. Posisinya bisa diisi oleh pemain baru Arsenal Danny Welbeck.K

ABAR

TIM

Page 17: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III A

8 SEPTEMBER 2014 No. 0436 | TAHUN III

SENIN ALFIAH JALANI HIDUPPANTANG MENYERAHNETER KOLENANG | P

PANITIA PILKADESKEBINGUNGAN

SUMENEP | B

POL PP INTAI PASAR MALAMSEDANDANG

PAMEKASAN | N

Taneyan LanjangKORAN MADURA

emikian disampaikan salah satu pedagang di Pasar Kedungdung, Minggu (7/9). Pemba-karan ditengarai di-lakukan oleh dua orang,

sementara yang tertangkap hanya satu orang. Namun, Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar belum bisa dikonfirma-si terkait kebenaran informasi tersebut.

Pada Minggu, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang masih mendata jumlah kerugian material akibat kebakaran Pasar Kedungdung itu.

Sehingga, belum bisa dipastikan besarnya kerugian akibat keba-karan.

“Kami belum mengetahui jumlah pasti kerugian material yang terjadi di pasar itu, karena hingga saat ini pendataan belum selesai,” kata Kepala BPBD Pem-kab Sampang Wisnu Hartono, ke-marin. Jumlah kios yang terbakar di pasar itu sebanyak 24 unit.

Ia menjelaskan, kemungki-nan pendataan jumlah kerugian material akibat musibah itu baru bisa diketahui dua hari lagi, sebab petugas membutuhkan data de-tail dari masing-masing pemilik

kios yang terbakar itu. “Yang jelas puluhan juta, bahkan bisa ratu-san,” katanya menjelaskan.

Wisnu juga menjelaskan, tel-ah melaporkan kasus kebakaran pasar yang menghanguskan se-banyak 24 kios yang terjadi pada Sabtu (6/9) dini hari itu kepada Bupati Sampang dan Pemprov Ja-tim agar mendapatkan perhatian.

Menurut Wisnu kasus keba-karan pasar di Sampang kali ini bukan yang pertama kali. Pada 11 Agustus 2014, kebakaran juga terjadi di Pasar Srimangunan Sampang dan ratusan kios mi-lik pedagang juga ludes terbakar

dengan jumlah kerugian material mencapai Rp 17 miliar.

ApatisSejumlah pedagang di Pasar

Kecamatan Kedungdung ber-sikap apatis terhadap bantuan Pemerintah Daerah. Pasalnya, se-lama ini pemerintah dinilai hanya mengobral janji belaka kepada para pedagang.

Zainudin (47), salah satu pe-milik kios, mengatakan, mengacu pada peritiwa kebakaran pasar di tahun 2011 lalu, pemerintah ber-janji akan melakukan rehabilitasi lokasi kebakaran untuk memberi-kan bantuan kepada pedagang, namun nyatanya hanya dijadikan wacana oleh pemerintah.

“Buktinya dulu waktu keba-karan saja belum ada bantuan sampai sekarang untuk direhab, makanya kami tidak berharap dan tidak percaya lagi kalau pemerin-tah mau membantu kami, karena janjinya hanya sekadar wacana bukan terealisasi,” ucapnya.

Dirinya menjelaskan, aki-batnya sejumlah pedagang yang menjadi korban kebakaran, mel-akukan pembangunan kios dan lapak dengan mengeluarkan bi-aya sendiri. “Dari pada pedagang terlalu lama menunggu bantuan yang tidak kunjung cair, akhirnya memutuskan membangun kios hasil uangnya sendiri,” jelasnya.

=RYAN HARIYANTO/ANT

Pasar Sengaja Dibakar?Pedagang Mulai Tak Percaya pada Pemerintah

PASCA KEBAKARAN. Salah satu pedagang membersihkan puing-puing sisa kebakaran di Pasar Kedungdung Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang, Minggu (7/9). Pasar tersebut terbakar pada Sabtu dini hari.

SAMPANG – Terbakarnya puluhan kios Pasar Kedungdung di Sentol, Kedung-dungan, Sampang, pada Sabtu dini hari diduga disengaja. Informasinya, polisi telah mengamankan seorang pelaku.

“Buktinya dulu waktu kebakaran saja belum ada bantuan sampai sekarang untuk direhab, makanya kami tidak berharap dan tidak percaya lagi kalau pemerintah mau membantu kami,”Zainuddin | Pedagang Pasar

Page 18: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III BPROBOLINGGO SENIN 8 SEPTEMBER 2014

No. 0436 | TAHUN III SumenepKORAN MADURAB

"Karena sampai saat ini masih belum ada kejelasan dari Pem-kab (tentang teknis pelaksanan pilkades), maka terpaksa panitia menghentikan sebagian program yang telah dilaksanakan," keluh Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Payudan Daleman, Kecamatan Guluk-Guluk, Sandy Tyas Mulyadi, kepada Koran Ma-dura.

Pihaknya sebagai pimpinan BPD mengaku sering mendapat keluhan dari panitia pilkades di desanya. Sebab, kinerja panitia masih belum mempunyai pija-kan yang jelas. “Sebagian panitia mengaku sudah capek, karena di-

rinya takut kinerja yang dilakukan tidak sesuai dengan juknis yang dikeluarkan oleh pemkab nantin-ya, sehingga kinerjanya menjadi sia-sia," terangnya.

Oleh sebab itu, dirinya mendesak agar Pemkab Sumenep melalui Kepala Bidang Pemerin-tah Desa (Pemdes) Setkab Sume-nep untuk segera mengeluarkan juknis pelaksanaan pilkades ser-entak tahap dua.

"Itu harus segera dilakukan, karena juknis tersebut yang men-jadi bahan acuan panitia untuk menyusun tahapan demi tahapan pelaksanaan pilkades nantinya. Kalau tidak ada juknisnya, jelas

panita hanya dibikin kebingun-gan," desaknya.

Sebelumnya, Kepala Bagian Pemdes Setkab Sumenep Moh. Ramli mengaku belum bisa menge-luarkan juknis tersebut sampai peraturan daerah (perda) tentang

pelaksanaan pilkades serentak se-lesai. "Perdanya masih belum sele-sai, dan masih dilakukan evaluasi oleh Gubernur Jatim," katanya.

Namun demikian, pihaknya optimis pelaksanaan pilkades serentak tahap dua akan digelar sesuai surat edaran yang telah disebar, yaitu bulan Oktober. "Kami (pemkab) tetap akan men-gacu terhadap jadwal yang ada. Salah satu bukti, kami masih be-lum mencabut surat edaran terse-but," terangnya.

Untuk diketahui, Pemkab Sumenep akan menggelar pilkades serentak tahap dua pada Oktober mendatang di 90 desa. Hari pelak-sanaan pencoblosan dibagi menja-di tiga tahap. Tahap pertama pada Kamis (9/10) di 33 desa di enam kecamatan daratan, Selasa (14/10) di 33 desa di 12 kecamatan daratan, dan Kamis (23/10) di 24 desa di sembilan kecamatan kepulauan.

=JUNAEDI/MK

Panitia Pilkades Kebingungan

TAHAP KEDUASelasa, 14 Oktober 2014

7. Kecamatan ambunten =Desa campor barat

8. Kecamatan PaSOngSOngan=Desa Prancak=Desa Lebeng timur=Desa Soddara

9. Kecamatan RubaRu=Desa Rubaru

10. Kecamatan DaSuK=Desa Slopeng =Desa beringin

11. Kecamatan batuPutih=Desa batuputih Kenek =Desa badur =Desa Juruan Daya=Desa aeng merah =Desa bantelan =Desa batuputih Daya

12. Kecamatan manDing=Desa giring =Desa Lanjuk=Desa Jaba’an

13. Kecamatan batang-batang=Desa tamidung =Desa nyapekan timur

14. Kecamatan DungKeK=Desa Jetung=Desa Romben Rana=Desa Dungkek=Desa Lapa taman

15. Kecamatan gaPuRa=Desa Longos=Desa gapura tengah =Desa gapura barat =Desa Karang budi =Desa Poja

16. Kecamatan KOta SumeneP=Desa marengan Daya =Desa Parsanga=Desa Kebunan

17. Kecamatan KaLianget=Desa Kertasada=Desa marengan Laok

18. Kecamatan batuan=Desa batuan

TAHAP PERTAMAKamis, 9 Oktober 2014

1. Kecamatan guLuK-guLuK= Desa guluk-guluk= Desa tambuko= Desa Payudan Daleman = Desa batu ampar

2. Kecamatan ganDing= Desa bataal barat= Desa Rombiya barat= Desa Rombiya timur= Desa gadu timur = Desa Ketawang Larangan= Desa Ketawang Perebaan= Desa Ketawang Karay

3. Kecamatan PRagaan = Desa Ropesen= Desa Larangan Perreng= Desa Karduluk

4. Kecamatan SaROnggi= Desa tanjung= Desa Saroka= Desa nambakor= Desa Saronggi= Desa Juluk= Desa talang

5. Kecamatan bLutO= Desa Pakandangan tengah = Desa guluk manjung= Desa Sera barat= Desa Sera tengah= Desa gingging

6. Kecamatan Lenteng= Desa moncek barat= Desa moncek tengah= Desa Lembung timur = Desa Kambingan barat= Desa Poreh= Desa Sendir= Desa Jambu= Desa ellak Daya

TAHAP KETIGAKamis, 23 Oktober 2014

19. Kecamatan aRJaSa = Desa bilis-bilis= Desa angon-angon= Desa Pajenangger= Desa Kalikatak= Desa angkatan

20. Kecamatan Kangayan = Desa Saobi= Desa cangkramaan

21. Kecamatan SaPeKen= Desa Sapeken

22. Kecamatan maSaLembu = Desa masalima = Desa masakambing

23. Kecamatan taLangO= Desa talango = Desa cabbiya= Desa Poteran

24. Kecamatan giLigenting = Desa gedungan= Desa bringsang= Desa aenganyar= Desa Lombang

25. Kecamatan gayam= Desa Jambuir

26. Kecamatan nunggunOng= Desa Sokaramme timur

27. Kecamatan Ra'aS = Desa Karang nangka= Desa Poteran = Desa brakas = Desa tonduk = Desa guwa-guwa

SUMENEP - Sejumlah panitia pemilihan kepala desa (pilkades) yang sudah terbentuk mengaku kebingungan. Pasalnya, hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Sume-nep belum mengeluarkan petunjuk teknis (juknis) pelak-sanaan pilkades serentak yang dijadwalkan akan digelar Oktober mendatang.

Moh. RamliKepala Bagian Pemdes

Pemdes Belum Keluarkan Petunjuk Teknis

27

26

2524

23

22

21

2019

18

17

16 15

141312

1110

9

8

7

6

5 4

3

21

PILKADES

2014

Page 19: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III CSumenep

SUMENEP – Moh. Sahnan memperoleh restu untuk maju sebagai calon Bupati

Sumenep periode 2015-2020 dari gurunya semasa belajar di PGAN Sumenep dulu. Ketua Gerakan Masyarakat Sumenep Sejahtera itu didoakan agar menjadi pemimpin nomor satu di Kota Sumekar.

Dukungan itu disampaikan Ahmad Mondir, pada Acara Haul Akbar Almarhum dan Almarhu-mah Guru-Guru PGAN Sumenep yang dilaksanakan oleh Forum Komunikasi Alumni PGAN Sume-nep angkatan 90, Minggu (7/9), di Graha Adi Poday.

“Sebagai guru, saya men-dukung dia (jadi calon bupati) jika memang hal itu menjadi ke-baikan bagi masyarakat Sume-nep. Mudah-mudahan beliau bisa menjaga amanah dan betul-betul mengabdi kepada masyarakat jika nantinya amanah rakyat berada di pundaknya,” doanya.

Dalam acara yang dimu-lai sekitar pukul 10.10 WIB itu, Moh. Sahnan berkesempatan memberikan sambutan. Ia men-gucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak. Kata Sahnan, momentum haul dan temu alumni dapat mempererat tali silaturrahim.

Siti Maimuna (42), war-ga Dasuk, Kecamatan Dasuk, Sumenep mengaku senang atas terselenggaranya kegiatan temu alumni yang dikoordinir lang-sung oleh Moh. Sahnan. Kegia-tan tersebut merupakan temu kangen.

=ADV/FATHOL ALIF/SYM

Moh. Sahnan Mendapat Restu dari Gurunya

H. Moh. Sahnan, Ketua Gerakan Masyarakat Sumenep Sejahtera (kiri) foto bersama alumni PGAN Sumenep pada acara Haul Akbar Almarhum dan Almarhumah Guru-guru PGAN Sumenep, Minggu (7/9) di Graha Adi Poday.

SEREMONIAL

"Ada tambahan tiga ter-sangka lagi dalam kasus perusa-kan rumah dinas Kapolsek dan Mapolsek Arjasa. Sehingga, secara keseluruhan ada enam tersangka," kata Kabag Operasional Polres Sumenep, Kompol Edy Purwanto di Sumenep, Jumat (5/9) petang.

Enam tersangka tersebut berin-isial Sr, H, N, P, S, dan T, semuanya warga Kecamatan Arjasa, dan dijer-at dengan pasal perusakan barang, yakni pasal 170 KUHP. Tersangka yang berinisial Sr, H, dan N, tiba di Sumenep daratan (Pelabuhan Ka-lianget) pada Jumat petang dengan menggunakan kapal cepat.

"Ketiga tersangka yang baru da-tang dari Pulau Kangean langsung dibawa ke Mapolres Sumenep un-tuk menjalani pemeriksaan. Semua tersangka ditahan selama proses penyidikan," ujarnya.

Sementara tiga tersangka lainnya, yakni P, S, dan T telah

diamankan di Mapolres Sumenep sejak akhir Agustus 2014.

"Kami terus mengembangkan kasus ini. Hingga sekarang sudah ada 12 saksi yang kami mintai keterangan. Penyidikan masih berjalan," kata Edy, menerangkan.

Kasus perusakan rumah dinas Kapolsek dan Mapolsek Arjasa oleh massa terjadi pada 27 Agus-tus 2014. Massa melempari rumah dinas Kapolsek dan Mapolsek Ar-jasa dengan batu, diduga karena kecewa akibat tindakan polisi se-tempat yang membubarkan keg-iatan "gellu" (semacam gulat).

Dalam kondisi cuaca kondusif, perjalanan laut dari Pelabuhan Ka-lianget ke Pelabuhan Batu Guluk, Arjasa, Pulau Kangean, membutuh-kan waktu sekitar 4,5 jam dengan kapal cepat (berbahan dasar "fiber-glass") dan sembilan jam dengan kapal berbahan dasar besi/baja.

Pada Jumat kemarin, satu

kompi Satuan Brimob Polda Jawa Timur ditarik dari Pulau Kangean setelah diperbantukan untuk menjaga keamanan pascaperu-sakan rumah dinas Kapolsek dan Mapolsek Arjasa."Alhamdulillah, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Pu-lau Kangean sudah kondusif, dan selanjutnya Brimob Polda Jatim dikembalikan ke kesatuannya ter-hitung Jumat ini," katanya.

Ratusan personel Brimob Pol-da Jatim dan Polres Sumenep yang diberangkatkan ke Pulau Kangean itu, tiba di Pelabuhan Kalianget pada Jumat petang dengan meng-gunakan kapal cepat.

Personel Brimob Polda Jatim berada di Pulau Kangean sejak 28 Agustus 2014 pascaperusakan ru-mah dinas Kapolsek dan Mapolsek Arjasa oleh massa pada 27 Agus-tus. Massa melempari rumah di-nas Kapolsek dan Mapolsek Ar-jasa dengan batu, diduga karena kecewa akibat tindakan polisi se-tempat yang membubarkan keg-iatan "gellu" (semacam gulat).

=ABD AZIZ/ANT

Tersangka Berjumlah Enam OrangBrimob Polda Jatim Ditarik dari Pulau Kangean

SUMENEP- Kepolisian Resor (Polres) Sumenep sudah me-netapkan enam tersangka dalam kasus perusakan rumah dinas Kapolsek dan Mapolsek Arjasa, Pulau Kangean.

Ruangan di UPT Puskesmas tersebut berjumlah tiga ruang, yaitu satu ruangan sebagai tempat Unit Gawat Darurat (UGD), satu ruangan sebagai tempat rawat inap dengan jum-lah tempat tidur sebanyak tiga unit, dan satu ruangan lainnya menjadi tempat administrasi, tempat perawat, dan ruang kepala UPT.

Kepala Dusun Tengah Desa Moncek Tengah, Husien, mengatakan, dirinya sering mendapat keluhan dari sejum-lah pasien, sebab keberadan gedung UPT Puskesmas itu dinilai kurang memadai. ”Siapa yang betah berobat di sana, jika kondisinya seperti itu. Makanya banyak pasien yang mengeluh,” katanya.

Dirinya merasa iba saat melihat pasien tidak kebagian tempat tidur. ”Kalau dilihat dari jumlah pasien setiap harinya, kami kira lumayan dibanding-kan puskesmas lainnya. Bahkan terkadang ada sebagian pasien yang sampai tidak kebagian tempat tidur, utamanya bagi pasien yang rawat inap,” terangnya.

Hal senada juga dikatakan Abu Yasit, tokoh masyarakat setempat. Tempat tidur yang ada sudah layu dan hanya memiliki tiga tabung oksigen, itu pun yang kecil. Oleh sebab itu, dirinya meminta agar pemerintah tidak tutup mata atas keberadaan gedung puskesmas tersebut.

”Kami kira pelayanan di puskesmas itu tidak akan maksimal, jika tidak ditopang dengan fasilitas yang memadai.

Makanya besar harapan, ada uluran tangan dari pemerintah,” pintanya kepada Koran Madura.

Sayangnya, Kepala UPT Puskesmas Muncek Tengah Hanifa belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui telepon selulernya tidak merespons walaupun nada deringnya ter-dengar aktif.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep A. Fatoni membenarkan kondisi UPT Puskesmas Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, sudah lama tidak mendapatkan bantuan.

Bahkan, untuk anggaran tahun 2014, UPT Puskesmas Desa Muncek Tengah tidak dianggar-kan. ”Tidak hanya di Puskes-mas Muncek Tengah yang kondisinya kurang baik, bahkan di sejumlah daerah lain juga ada yang lebih parah,” katanya.

Menurut Fatoni, belum dilakukan perbaikannya puskes-mas itu, karena keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemer-intah Kabupaten Sumenep. ”Itu karena keterbatasan anggaran yang kami punya, sehingga harus giliran untuk dilakukan perbaikan,” terangnya.

Kendati demikian, mantan Sekretaris Dinkes itu mengaku akan terus melakukan pem-benahan ke depannya, baik soal pelayanan maupun perbaikan infrastruktur dan pengadaan alat kesehatan. ”Untuk Muncek Tengah, mungkin kalau tidak ada halangan, baru bisa diang-gar kan pada tahun 2015 men-datang,” ujarnya.

=JUNAEDI/MK

PELAYANAN KESEHATAN

Fasilitas Puskesmas Dikeluhkan PasienSUMENEP – Fasilitas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Desa Moncek Ten-gah, Kecamatan Lenteng, dikeluhkan pasien. Fasilitas yang ada tidak memadai dan gedungnya hampir rusak karena termakan usia.

Kondisi Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat (UPT Puskes-mas) Desa Moncek Tengah Kecamatan Lenteng, Minggu (7/9).

Page 20: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III D Sumenep

”Sampai saat ini satu parpol masih belum mengajukan nama ketua dan anggota fraksi. Se-hingga, kalau sampai besok pagi masih belum menyetorkan, maka agenda paripurna terpaksa akan ditunda,” kata ketua sementara DPRD Sumenep Abrori Mannan kepada Koran Madura, kemarin.

Informasinya, parpol yang telah menyetorkan nama ketua dan angggota fraksi yaitu, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pem-banguan (PPP), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Kar-ya (Golkar), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Sedangkan yang belum menyetorkan adalah Partai Kebangikatan Bangsa (PKB).

Menurut politisi PKB itu, par-tainya belum menyetorkan data ketua dan anggota fraksi karena proses pemberkasan di internal partai belum selesai. Salah satu-nya, surat rekomendasai kelaya-kan yang akan direkomendasikan untuk menjadi ketua DPRD dan ketua fraksi masih belum turun dari DPP PKB.

”Nah, informasinya sampai

saat ini masih belum turun dari DPP, mungkin itu yang menjadi penghambat,” terangnya. PKB memang kembali mempunyai porsi untuk menjadi ketua DPRD periode 2014-2019. Sedangkan rekomendasi menjadi ketua, harus melalui rekomendasi dari DPP PKB di Jakarta.

Kendati demikian, pihaknya se-laku ketua sementara mengaku akan terus berkoordinasi dengan petinggi partai, termasuk PKB itu sendiri. ”Kami terus proaktif menjalin ko-munikasi dengan petinggi partai, bahkan kami membujuk agar besok semua pemberkasan diselesaikan. Sehingga paripurna tetap dilaksana-kan, karena kalau gagal, itu dapat mengganggu terhadap agenda ketua sementara,” ujarnya.

Hanya saja, walaupun dirinya merupakan kader PKB, tidak bisa mendesak para petinggi PKB. ”Karena itu kewenangan parpol, jadi saya tidak bisa menginter-vensi meski saya dari PKB,” ung-kap politisi asal Kecamatan Pra-gaan itu.

Sesuai mekanisme, pemben-tukan fraksi minimal memiliki empat kursi di DPRD. Di DPRD

Sumenep terdapat tujuh par-pol yang memperoleh kursi lebih dari empat, yakni Partai Demokrat (PD) (7 kursi), PAN (7), PKB (7), PPP (7), PDI-P (6), Partai Gerindra (5), Partai Golkar (4).

Fraksi NusantaraSementara Partai Hati Nu-

rani Rakyat (Hanura) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sepakat membentuk fraksi dengan Partai Gerindra, dengan nama Fraksi Nurani, Sejahtera, dan Indonesia Raya (Nusantara).

"Dalam pembentukan fraksi di DPRD Sumenep sudah ada kes-epakatan bersama antara pimpi-nan Partai Gerindra, Partai Ha-nura, dan PKS, untuk berkoalisi. Ini sudah final. Begitu juga den-gan nama fraksinya, yakni Fraksi Nusantara," kata anggota DPRD Sumenep dari Partai Gerindra, Nurus Salam di Sumenep, Jumat (5/9).

Ia menjelaskan, pihaknya telah menyerahkan surat tentang nama dan komposisi fraksinya kepada pimpinan sementara DPRD Sumenep. "Secara keselu-ruhan, fraksi yang kami bentuk akan beranggotakan sembi-lan orang, dengan rincian dari Partai Gerindra sebanyak lima orang, Partai Hanura sebanyak dua orang, dan PKS sebanyak dua orang," ujarnya.

Sesuai kesepakatan di antara pimpinan tiga partai politik (par-pol), kata dia, komposisi struk-tural di Fraksi Nusantara DPRD

Penetapan Fraksi Bisa MolorTiga Partai Bentuk Fraksi Nusantara

SUMENEP – Pelaksanaan rapat paripurna penetapan ketua dan anggota fraksi yang dijadwalkan hari ini ke-mungkinan gagal digelar. Pasalnya, hingga Minggu (7/9) sekitar pukul 9.00, satu partai politik belum menyetor-kan nama ketua dan anggota fraksi ke ketua sementara DPRD Sumenep. Sesuai kesepakatan, penyetoran akhir pemberkasan paling lambat tanggal 5 September 2014.

Perolehan KursiDPRD Sumenep

Periode2014-2019

7 Kursi

2 Kursi

6 Kursi

4 Kursi

7 Kursi5 Kursi

7 Kursi7 Kursi

2 Kursi

1 Kursi0 Kursi

Sumenep diformat layaknya se-buah koalisi sebagai bentuk nyata kebersamaan.

"Posisi ketua fraksi dijabat oleh kader Partai Gerindra, wakil ketua fraksi dari Partai Hanura, dan sekretaris fraksi dari PKS," ucapnya.

Nurus Salam yang dipercaya sebagai Ketua Fraksi Nusantara DPRD Sumenep itu juga menge-

mukakan, saat ini, pihaknya ting-gal menunggu penetapan nama dan komposisi fraksi oleh pimpi-nan sementara DPRD.

Kabarnya, PBB berkoalisi den-gan PPP dan Nasdem kemungki-nan berkoalisi dengan PKB. “Nas-dem sedang penjajakan dengan PKB,” kata Ketua DPD Partai Nas-dem Sumenep Sufyan Absi.

=JUNAEDI/ANT/MK

Untungnya, aksi pencurian itu bisa dihalau oleh massa, sehingga pencurinya yang diketahui ber-nama Feri Mailasturi (25), warga Desa Lenteng Timur, Kecamatan Lenteng, tak berhasil membawa motor tersebut, dan nyaris tewas di jalan perkambungan Dusun Jambu Monyet, Desa Lenteng Barat.

"Alahamdulillah berkat bantuan warga, motor kami tidak jadi dibawa (pencuri). Hanya , kami tetap was-was saat akan berbelanja di pasar," kata Eka. Di pasar tersebut memang tidak ada tempat penitipan kendaraan.

Zainullah, warga setempat, menambahkan, pasca insiden itu, warga di daerahnya merasa

was-was, apalagi pencuri tidak hanya beraksi pada malam hari, melainkan juga siang hari. ”Nah, kami juga tak mengerti. Kami selalu was-was, karena saat ini pencuri semakin lihai, walaupun di tempat kerama-ian pencuri bisa melancarkan aksinya,” katanya.

Oleh sebab itu, pihaknya me-minta aparat keamanan lebih in-tens melakukan patroli. ”Ya harus begitu kira-kira, sebab kami yakin jika pengamanan sudah intens pencuri tak akan berani melawan petugas,” harapnya.

Secara terpisah, Kapolres Sumenep AKBP Marjoko melalui Kapolsek Lenteng AKP Syakhrani mengaku telah berhasil menang-kap tersangka. "Alhamdulillah berkat bantuan warga, pelaku sudah kami amankan di Mapolsek Lenteng," katanya.

Sebagai bahan penyelidikan, pihak kepolisan berhasil menga-mankan barang bukti berupa sepeda motor jenis Beijing nopol M 6737 WG serta kunci T yang diduga digunakan pelaku saat beraksi.

Untuk mengantisipasi ter-

jadinya tindak pidana kriminal, termasuk tindak pidana pencu-rian, pihaknya akan mengopti-malkan patroli, utamanya di titik rawan terjadi aksi tindak pidana pencurian. ”Makanya kami harap, masyarakat juga lebih hati-hati dalam memarkir kendaraannya. Kalau bisa pakai kunci ganda agar kendaraannya lebih aman,” ungkapnya.

Jika masih terjadi pencurian, pihaknya mengimbau agar segera mungkin melaporkan ke pihak berwajib.

=JUNAEDI/MK

KRIMINALITAS

Waspadai Pencurian MotorSUMENEP – Sepeda motor jenis Beijing nopol M 6737 WG milik Sri Eka Wahyu Ningsih (31), warga Dusun Angsana, Desa Lenteng Barat, diambil pencuri di Pasar Jumatan Desa Lenteng Barat, Kecamatan Lenteng, Jumat (5/9).

Page 21: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III ESumenep

Di dalam tempat itu, hidup sepasang kakek-nenek yang ram-butnya sudah sama-sama putih. Kakek itu bernama Liyamin (110). Bajunya sudah lusuh. Begitu juga dengan sarungnya, terli-hat kusam.Kuku dari salah satu jarinya terlihat panjang berwarna kekuning-kuningan. Meski melek, namun nyatanya Liyamin tidak bisa melihat. Mafhum, rupanya ia sudah terbawa usia yang satu abad lebih. Sama halnya dengan Marjani (105), ia hanya bisa ber-bicara, tangan dan kakinya seolah berat melangkah. Iya, Marjani lumpuh.

Saat Koran Madura men-emuai mereka di gubuk reot sisa kandang sapi tersebut, di Desa Tamidung, Batang-batang, Sume-nep, Minggu (7/9) pagi, Liyamin terlihat baru bangun tidur, sebab matanya yang lembab menun-jukkan bahwa ia sedang baru tertidur pulas. Tak seperti orang umumnya, Liyamin tak langsung menuju ke kamar mandi. Se-lain memang tak terlihat kamar mandi, usia Liyamin yang sudah renta membatasi gerak dirinya. Hanya oleng kanan dan kiri, bah-kan sesekali duduk menatap pagi yang cerah.

Tak ada aktivitas yang bisa Liyamin. Konon, sekitar satu tahun yang lalu, Liyamin hanya menghabiskan hari-harinya di tempat tidur. Mereka tak lagi

dapat berdiri, apalagi berjalan. Ah, mereka ternyata sudah lumpuh.

Ia seolah bergumam dalam lisan yang tak lagi sehat, hidup yang paling sial adalah saat sudah tua renta. Kata itu yang mungkin hanya bisa diucapkan dua pasutri yang hanya ting-gal berdua itu. Di usia rentanya, Liyamin hanya ditemani is-trinya bernama Marjani. Kondisi Marjani tidak jauh beda dengan Liyamin. Saat itu, Marjani terlihat masih tidur berselimut warna merah penuh debu. Tubuhnya kurus. Kulitnya sudah keriput. Rupanya, usianya juga sudah lebih seratus tahun.

Sekitar delapan puluh tahun lalu, Liyamin dan Marjani mera-jut hubungan suami istri. Namun, nasib memang tak bisa ditebak. Meski sudah lama menjadi suami istri, keduanya tak dikaruniai se-orang anak hingga usia keduanya sudah senja dan melebihi angka seratus tahun.

Di usianya yang sudah senja itu, Liyamin dan Marjani hanya ditemani sepi. Tak ada anak yang merawatnya. Di saat kedingi-nan, ia hanya bisa berharap ada sesosok malaikat yang datang, tak ada orang yang menyeli-mutinya, sebab ia hanya hidup berdua.

Menurut penuturan salah se-orang tetangganya, Ahmad Fauzi,

Liyamin dan Marjani hanya ma-kan seadanya.Bahkan hanya mie instan dicampur air mentah yang ia makan tiap hari. Mungkin hasil uluran tangan dari para tetangga.

“Jika tidak ada tetangg-anya yang datang memberi nasi, Liyamin dan Marjani terkadang berteriak-teriak bilang lapar. Hati saya teriris melihat kondisi beliau berdua. Saya pun kadang tak kuasa menahan tangis,” kisah Fauzi.

Ia terus bercerita tentang Liyamin dan Marjani. Dulu, saat rumah kecilnya ambruk, ia pun bertempat tinggal di surau (langgar) yang terbuat dari anyaman bambu. Namun tak bertahan lama, karena termakan

oleh masa. “Akhirnya langgar itu lekang oleh hujan dan waktu. Ambruk juga mas,” akunya.

Setelah itu, kata Fauzi, karena tak punya apa-apa lagi, sang kakek-nenek itu pindah ke sisa kandang sapi. Di sanalah dua pasutri yang tidak punya anak itu bertahan hidup selama puluhan tahun. Tak ada perhatian dari dari banyak kalangan, termasuk tak pernah dapat bantuan dari pemerintah. “Tidak pernah, Mas. Sebab kami telah menjadi saksinya, kalau hujan mereka hanya bergumul dengan selimut lusuh, saat panas ia pun hanya bisa menghindar dari terik mata-hari,” tuturnya sembari tak tega melihatnya.

Kini, tetangga sebelah, Mastoyu (40), tak tega melihat sepasang kakek-nenek yang tak punya keturunan itu. Ia pun rajin mengirim nasi untuk mereka. “Hanya itu yang kami lakukan, sebab kadang Pak Layamin dan Marjani hanya makan mie instan campur air mentah,” aku Mastoyu.

Fauzi dan Mastoyu berharap, ada uluran tangan dari pemer-intah tentang kondisi kakek-nenek tersebut. “Mungkin mas bisa membantu Pak Liyamin dan Marjani, paling tidak bantu komunikasi agar ada bantuan dari pemerintah. Kasihan kami melihatnya, sebab kami tidak 24 jam ada untuk mereka,” tuturnya.

=FATHOL ALIF/SYM

KEMISKINAN

Bertahan Hidup di Kadang SapiSUMENEP - Tempat itu berukuran kurang lebih 3x5 meter. Dindingnya dibuat dari anyaman bambu yang sudah terlihat lusuh. Di dalamnya, ada tempat tidur tanpa kasur. Bantal dan selimut kusut “menghias” di atasnya. Di sebagian lainnya dari tempat tidur itu, ada ember berisi air dan tumpukan nasi yang sudah basi. Jika dilihat dari luar tampak tempat itu adalah kandang sapi.

SUMENEP - Advokat Sume-nep Azam Khan mengatakan, penyidik perlu melakukan revo-lusi moral dalam memerangi ko-rupsi. Penyidik tidak cukup han-ya bermodal saksi dan beberapa bukti dokumen lain, tetapi san-gat dibutuhkan kredibilitas pe-nyidik.

“Jadi penyidik dalam kasus korupsi itu godaannya kuat, jika para penyidik tidak memiliki

moral yang kuat, maka ia pun bisa digoda oleh suap, sehingga proses hukum menjadi tersum-bat. Oleh karena itu, Kejaksaan Negeri Sumenep perlu memban-gun mental para penydidik, se-hingga beberapa kasus korupsi bisa dituntaskan dengan cepat dan akurat,” katanya, Sabtu (6/9).

Terkait dengan jalan buktu yang selalu dihadapi Kejari, kata Direktur LSM Kontra SM terse-

but, yang perlu dilakukan adalah sistem dan manajemen yang kuat. Sebab penegakan hukum itu bisa ditegakkan oleh siapa pun.

“Maka harus bersinergi antar penegak hukum yang lain sep-erti kepolisian, advokat, TNI, dan lain-lainnya. Jangan sampai kasus perkara yang masuk tidak bisa dilanjutkna. Seperti raskin misalnya yang berhubungan langsung dengan rakyat. Jangan

melakukan permainan den-gan pidana khusus, jika tidak ditegakkan maka itu maka itu kejahatan yang luar biasa,” pa-parnya.

Ditanya soal kelemahan penegakan hukum. “Selain men-tal dan moral para penyidik yang diperlukan, maka Kejari perlu terus melakukan manajemen di internalnya sendiri. Sebab Kejari dan penegakan hukum yang lain

itu adalah sistem, tidak seperti advokat yang sifatnya person. Sebab jika kasus perkara yang seharusnya wajib diangkat teta-pi mengendap, maka bukan Tu-han saja yang akan menghukum, tetapi masyarakat juga akan menghukum,” tegasnya usai acara Hari Perdamaian Dunia di RRI Sumenep bersama para Vet-eran Sumenep.

=SYAMSUNI/MK

PENEGAKAN HUKUM

Penyidik Perlu Lakukan Revolusi Moral

LANJUT USIA. Liyamin (110) dan istrinya (105) di tempat tinggalnya yang merupakan bekas kandang, Minggu (7/9).

Page 22: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III F

Logikanya memang de-mikian. Secara administratif tergolong sebagai pendapa-tan, karena masuk ke Kas

Daerah,”

Drs. Setijabudhi, MM.Kepala Dispenda Bangkalan

BangkalanBangkalan SENIN 8 SEPTEMBER 2014 No. 0436 | TAHUN III FBangkalanKORAN

MADURA

Hingga Kini AKD Belum Terbentuk

AKD memang merupakan struktur kelembagaan sebagai acuan dalam menjalankan setiap program selama lima tahun men-datang. Sehingga keberadaannya seharusnya dipercepat. "Sampai saat ini memang alat kelengkapan dewan belum terbentuk. Kami berupaya secapat mungkin dapat segera terselesaikan," ujar Wakil Ketua Sementara DPRD Bangka-lan, H Fatkurrahman.

Menurut politisi PDIP ini, se-cara aturan perundang-undangan tidak ada yang mengatur terkait limit waktu pembentukan AKD tersebut. Akan tetapi, pihaknya berusaha dalam waktu dekat su-dah bisa terpenuhi. Saat ini telah membentuk panitia khusus (pan-sus) tata tertib (tatib) yang ber-

tugas menyusun teknis pemben-tukan alat kelengkapan dewan. Dalam hal ini diawali dengan kunjungan kerja ke Bali beberapa waktu lalu.

"Tidak ada ketentuan yang mengatur pembentukan AKD harus cepat. Tapi kami ingin secepatnya biar anggota segera bisa bekerja. Dalam kepanitiaan ada 25 orang anggota," paparn-ya.

Alat kelengkapan yang dimak-sud, kata Fatkurrahman, adalah Komisi, Badan Legislasi (Baleg), Badan Anggaran (Banggar), dan Badan Kehormatan (BK) serta Badan Musyawarah (Bamus). Se-mua alat kelengkapan baru da-pat diketahui setelah penetapan ketua DPRD secara definitif. Pi-haknya menargetkan dalam bulan ini, semua yang menjadi kebu-tuhan dalam menjalankan tugas

sebagai perwakilan rakyat sudah rampung.

"Kami optimis, karena saya kira upaya kita sudah maksimal dan bisa dibilang tergolong ce-pat dalam melaksanakan tahapan demi tahapan," jelasnya.

Disinggung terkait anggota kepanitiaan hanya 25 orang, sedangkan anggota legislatif sebanyak 50 orang, dirinya ber-pendapat meski ada sebagian

anggota dewan masih 'men-ganggur', namun setiap anggota terus bekerja dalam mengawasi jalannya pemerintahan setem-pat. Salah satunya mengawasi pemerintahan lewat media. Jika ada yang perlu dikritisi, tentu akan disampaikan melalui me-kanisme yang tepat. "Ya tetaplah harus memantau jalannya pe-merintahan," tandasnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

Legislator Masih Menganggur di DPRDBANGKALAN – Hingga saat ini alat kelengkapan de-wan (AKD) di DPRD masih belum terbentuk. Padahal para wakil rakyat terpilih periode 2014-2019 sudah dilantik sejak tanggal 24 Agustus, bulan lalu. Kon-sekuensinya para legisla-tor itu belum bisa bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Mereka dibayar mahal, akan tetapi hingga kini justru masih menganggur di DPRD.

doni heriyanto/koran maduraBERI KETERANGAN. Wakil Ketua Sementara DPRD Bangkalan, H. Fatkurrahman saat memberikan keterangan kepada sejumlah awak media, Minggu (7/9).

JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT

Jamkesmas Masuk PADBANGKALAN - Jaminan

Kesehatan Masyarakat (jamkes-mas) mulai tahun anggaran 2014 masuk dalam pendapatan asli daerah (PAD). Dana jamkesmas tersebut didapatkan dari sum-ber Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN). Oleh karena itu, secara administratif dana tersebut masuk kedalam kas daerah (kasda). Sekalipun dana jamkesmas itu harus dikeluarkan lagi. Dana APBN ke Kas Daerah itu tercatat sebagai pendapatan.

"Logikanya memang de-mikian. Secara administratif

tergolong sebagai pendapatan, karena masuk ke Kas Daerah," ungkap Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Bangkalan, Drs. Setijabudhi, MM.

Meskipun kemudian dana jamkesmas tersebut harus dikelu-arkan kembali untuk mengganti klaim pelayanan kesehatan bagi rakyat miskin. Menurut Budhi masuknya dana APBN ke Kas Daerah harus tercatat terlebih dahulu sebagai sebuah pemasu-kan atau pendapatan. Dengan demikian, antara neraca rugi atau laba nantinya akan menjadi

seimbang. "Dengan dicatatnya sebagai PAD, akan menjadi seim-bang," tuturnya.

Besaran Jamkesmas tahun ini, kata Budhi, masih belum dike-tahui. Sebab masih dalam tahun anggaran berjalan. Pemerintah Pusat berjanji akan mengganti seluruh pengajuan atau klaim biaya kesehatan yang diajukan masyarakat miskin ini.

"Akhir tahun baru bisa diketa-hui total besaran klaim jamkes-mas berdasarkan laporan dan koordinasi dengan Dinas terkait, yaitu Dinas Kesehatan setempat,"

papar Budhi.Budhi mengingatkan pejabat

terkait pendistribusian dana Jam-kesmas ini untuk lebih berhati-hati dalam mengelola maupun menyalurkan dana yang bersum-ber dari APBN ini. Apalagi penga-wasannya langsung oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jadi harus dilaksanakan dengan prinsip akuntabilitas yang baik, terukur, dan logis. "Kita benar-benar dituntut transparan dalam pendistribusian dana jamkes-mas," tandasnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

Page 23: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III GBangkalan

4.917 Balita Terserang DiarePenderita Dewasa Mencapai 15.853 dalam 6 Bulan Terakhir

Penyakit ini dapat menjadi penyebab kematian bagi balita dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya. Di Bangkalan diare masih ba-nyak menghantui masyarakat. Setidaknya, 4.917 balita mender-ita diare dalam 6 bulan terakhir. Sedangkan untuk jumlah pender-ita dewasa mencapai 15.853 pen-derita.

Untungnya, tidak ada korban jiwa meninggal dalam penan-ganan kasus diare di Bangkalan, karena cepat tertangani. Rata-rata penderita diare di Bangkalan mencapai 500 balita dan 2.500 orang dewasa yang tersebar di 18 kecamatan. Penanganannya pun dilakukan di Puskesmas setempat.

Faktor penyebab penyakit ini bisa terjadi lataran gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), kelebihan vitamin C, dan mengonsumsi buah-buahan

tertentu. Biasanya disertai sakit perut dan seringkali mual dan muntah. Secara definisi resmi medis, diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari.

“Memakan makanan yang asam, pedas, atau bersantan sekaligus secara berlebihan da-pat menyebabkan diare, karena membuat usus kaget,” kata Kabid P2PL Dinas Kesehatan Bangkalan, Abdul Walid Yusufi.

Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar. Sebagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan ter-campur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu, makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air, mening-galkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar radang, penyerapan

tidak terjadi, dan hasilnya adalah kotoran yang berair.

Selain itu, diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus, tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondi-si hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air ter-sedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam jiwa bila tanpa per-awatan.

”Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seper-ti disentri, kolera atau botulisme. diare juga menjadi gejala umum radang usus buntu,” terangnya.

Selain faktor di atas, kondisi cuaca yang tidak stabil, sanitasi tempat pengungsian yang buruk serta kondisi rumah yang masih kotor terkena genangan air, juga sulitnya mendapat air bersih me-nyebabkan mudahnya terjadi wa-bah diare setelah banjir. Penyakit diare yang terlihat ringan justru

bisa membahayakan jiwa, karena saat tubuh kekurangan cairan, maka semua organ akan mengala-mi gangguan. Diare akan semakin berbahaya jika terjadi pada anak-anak, terlebih pada usia balita.

”Gejala yang biasanya dite-mukan adalah buang air besar terus menerus disertai dengan rasa mulas yang berkepanjangan, dehidrasi, mual, dan muntah. Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung,dan perut sering ber-bunyi,” paparnya.

Perawatan untuk diare, pasien bisa mengonsumsi sejumlah air yang mencukupi untuk meng-gantikan yang hilang, lebih baik bila dicampur dengan elektrolit untuk menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah nutrisi. Oralit dan tablet zinc adalah pen-gobatan pilihan utama yang ba-nyak menyelamatkan jiwa.

”Jika tidak tersedia oralit bubuk, oralit dapat dibuat dengan bahan-bahan 200 ml atau segelas air ma-tang, 2 sendok teh gula pasir, 1/2 sendok teh garam halus,” jelasnya.

=MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Diare yang jadi penyebab feses berubah lebih cair dan biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam itu, kini menyerang ribuan balita di Bang-kalan.

moh ridwan/koran maduraDIRAWAT. Petugas kesehatan sedang berupaya melakukan perawatan untuk menyelamatkan pasiennya.

KRIMINAL

Penadah Motor Masih Bisa Bernapas Lega

BANGKALAN – Hingga saat ini aparat kepolisian belum berhasil mengendus penadah dari sindikat pencurian yang ada di Bangkalan. Pol-res Bangkalan mengaku masih lebih memfokuskan diri kepada pelaku pen-curian dengan kekerasan (curas) yang marak terjadi. Hal itu untuk mengurangi kecemasan masyarakat terhadap gangguan keamanan.

”Untuk penadah motor masih dalam pengembangan anggota. Mengingat JSL, warga Desa Sanggra Agung, Kecamatan Socah sudah ditangkap beberapa waktu lalu. Kami belum berhasil menangkap penadah kelompok ini, karena tersangka masih menjalani pemeriksaan,” kata Kapolres Bangka-lan, AKBP Sulistiyono.

Dia berpendapat, kelompok dari JSL (31), si Raja Tega ini diyakini masih banyak. Pihaknya masih fokus terhadap pelaku pencurian motor yang ada di Bangkalan. Meskipun begitu, dirinya berjanji akan menangkap semua orang yang terlibat sampai ke penadahnya.

“Satu teman JSL ber-hasil ditangkap di Suko-lilo. Jadi dua orang sudah ditangkap oleh anggota,” ungkapnya.

Menurutnya, pengem-bangan kasus pencurian ini akan terus dilakukan, mengingat teman-teman JSL sering melakukan aksi curas di beberapa tempat meliputi kawasan Kota, Kwanyar, Sukolilo, dan Kamal.

”Kelompok ini yang banyak melakukan aksi kejahatan curas. Kami akan terus berupaya me-nangkap semua pelakunya. Untuk penadahnya, kita juga akan memburunya,” terangnya.

=MOH RIDWAN/RAH

Page 24: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III H BangkalanBangkalan SENIN 8 SEPTEMBER 2014

No. 0436 | TAHUN III HLaporan KhususKORAN MADURA

Penerapan Kurikulum Dinilai Hanya Kejar Tayang

Bidang Advokasi Masyarakat Lembaga Kajian Sosial Demokra-si (Leksdam), Ach Jakfar me-nilai sampai saat ini fasilitas pendukung belajar-mengajar di sekolah belum terpenuhi, se-perti buku pelajaran siswa. Ter-lambatnya materi buku pelajaran ini merupakan satu bukti bahwa pemerintah lewat Kementerian Pendidikan sebenarnya belum siap dan terlalu dipaksakan dalam penerapannya. Padahal, buku-buku pelajaran merupakan bahan ajar yang urgen sebagai pegan-gan guru. Terlebih, bagi siswa yang ada di sekolah.

"Kalau terlambat seperti ini berarti siswa dan guru sangat dirugikan, meskipun sudah dise-diakan soft copy dan CD di se-kolah. Namun, itu kurang efektif, karena kelengkapan belajarnya belum maksimal," ungkapnya.

Jumlah hari efektif dalam se-mester ganjil sebanyak 122 hari dan untuk semester genap seba-nyak 140 hari. Sedangkan, sekolah mulai masuk pelajaran 2014-2015 sejak pertengahan bulan Juli, se-hingga ada keterlambatan bela-jar mengajar lebih dari 30 hari. Cukup merugikan siswa.

Apalagi belum semua guru mengikuti pelatihan kurikulum ini. Karena yang dilatih hanya perwakilan saja. Pasti hal itu menimbulkan kebingungan di antara guru dan siswa. Menurut kajiannya, kurikulum 2013 sangat tidak relevan dengan kondisi se-kolah yang ada di pelosok desa, khususnya di Madura dan Indo-nesia bagian timur. Sebab, sampel yang digunakan oleh pemerintah saat itu adalah sekolah-sekolah unggulan, sehingga penerapan-nya tidak mungkin menyeluruh.

"Kurikulum 2013 ini su-dah diujicobakan pada ajaran 2013/2014. Tetapi di beberapa se-kolah masih saja terdapat persoa-lan sampai sekarang," ucapnya.

Penerapan kurikulum 2013

(K-13) di Kabupaten Bangkalan dipastikan amburadul. Hampir semua guru SMP swasta tidak diikutkan dalam diklat. Mereka merasa sangat bingung karena untuk menerapkan K-13 hanya bermodalkan soft copy. Semestin-ya, untuk penerapan kurikulum yang baru, seluruh tenaga mema-hami dan mengerti tata cara pen-erapan tersebut.

Seperti SMP swasta di Ke-camatan Tanah Merah, Modung, dan Galis. Para guru hanya men-dapatkan petunjuk teknis K-13 dalam bentuk soft copy berupa CD atau flashdisk. Akibatnya, proses belajar mengajar belum berjalan maksimal. Tidak menu-tup kemungkinan, keberhasilan mencapai tujuan kurikulum baru itu, sangat minim.

"Saya belum paham betul penerapan yang benar. Harusnya guru-guru SMP di desa juga di-berikan bekal yang sama. Tanpa adanya diklat bagi guru SMP terkait penerapan K-13 tentu saja akan sulit untuk diterapkan," ke-luh guru SMP swasta di Kecama-

tan Tanah Merah, Anwar (54).Dinas Pendidikan Bangkalan

melalui Kabid SMP/SMA, Abdul-lah Muad menilai pelaksana-an sangat disayangkan lantaran fasilitas penunjang pelajaran tak kunjung terealisasi ke setiap se-kolah. Padahal, seluruh peren-canaan menyangkut penerapan kurikulum baru ini dihandle se-luruhnya oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pen-didikan.

"Memang pelaksanaan kuri-kulum ini terkesan dipaksakan, sehingga kurang terencana dan tidak profesional. Ada kesan bu-ru-buru dan singkat dalam pen-erapannya," jelas Abdullah Muad.

Menurutnya, pelaksanaan kurikulum ini belum terencana dengan baik, karena keterlambat-an buku pelajaran sudah terlalu lama, itu pun terjadi hampir di semua daerah di Indonesia. Siswa hanya bisa belajar dengan instru-men seadanya. Selain itu, guru-guru di sekolah masih belum be-radaptasi dengan baik terhadap kurikulum ini. Pasalnya, tidak

semua guru menguasai terkait kurikulum, meski ada pelatihan belum jaminan secara keseluru-han bisa menguasai. Sebab, men-gubah pola kebiasaan cukup sulit, apalagi perangkat pendukungnya belum terealisasi.

Keterlambatan buku sangat fatal, karena jelas memakan waktu dan biaya. Apalagi, itu ter-jadi secara nasional. Kalau hanya sifatnya kedaerahan masih bisa dimaklumi. Untuk itu, kebijakan pusat harus terlaksana dengan baik. Sebab, pengaruhnya bisa menyerang beban psikologis pen-gajar dan murid.

Sedangkan Kepala MKKS SMPN se Bangkalan Edy Hariadi menyatakan meski buku pelaja-ran kurikulum 2013 masih be-lum terealisasi ke setiap sekolah di Bangkalan, namun tidak ada alasan bagi guru untuk tidak merealisasikan kurikulum yang baru ini. "Seluruh sekolah sudah wajib melaksanakan kurikulum 2013, meski buku pembelajaran-nya belum terealisasi," kata Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah

(MKKS) SMPN Bangkalan, Edy Hariadi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Mohni membenarkan belum terealisas-inya buku pelajaran di sekolah. Penyebabnya masih belum dike-tahui, karena pemerintah pusat yang menangani langsung. Untuk sebagian SMP swasta yang ada 18 kecamatan secara keseluruhan belum dilibatkan dalam diklat K-13. Namun, secara prioritas akan tetap dilakukan secara ber-tahap. Sebab perlu pemahaman yang mendalam.

Pihaknya mengaku juga telah membentuk cluster untuk mem-berikan diklat kepada para kepala sekolah dan pengawas. Dalam satu cluster terdiri dari 15-20 sekolah. Setiap pengawas yang ada di wailayah masing-masing, nantinya akan memberikan pen-dampingan terhadap guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan K-13. Sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar.

= MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Penerapan kurikulum 2013 di sekolah-sekolah masih belum maksimal. Penyebabnya buku materi pelajaran yang harusnya diterima oleh sekolah tak kunjung da-tang. Sehingga sebagian kalangan menilai penera-pan kurikulum ini hanya kejar tayang atau dipaksa-kan, karena kepemimpinan Menteri Pendidikan hampir selesai.

moh ridwan/koran maduraSERIUS. Sejumlah siswa saat mengikuti Ujian Nasional dengan serius di salah salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Bangkalan beberapa waktu lalu.

Page 25: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III ISampangSumenep SENIN 8 SPETEMBER 2014

No. 0436 | TAHUN III ISampangKORAN MADURA

SAMPANG - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tidak hanya berdampak pada transportasi darat, mel-ainkan juga berdampak pada transportasi. Ak-tivitas Pelabuhan Tanglok tersendat, Minggu (7/9). Jadwal pemberangkatan perahu tertunda.

Ma’iyeh (47), salah satu penumpang perahu yang hendak ke Pulau Mandangin mengeluh-kan pemberangkatan perahu di Pelabuhan Tanglok. Pihaknya merasa terganggu, karena pemberangkatan perahu ditunda akibat kelangkaan bahan bakar.

“Penundaan jadwal ini akibat dari kelangkaan BBM. Padahal ketika BBM lancar, jadwal pem-berangkatan perahu yang ada di Tanglok ini bisa setiap hari, tanpa harus menunggu-nunggu seperti ini. Ini kan aktivitas saya jadi telat semua,” tuturnya kepada Koran Madura, kemarin.

Aris, pemilik perahu trans-portasi yang ada di Tanglok men-gakui, kelangkaan BBM g sangat berpengaruh terhadap jadwal pemberangkatan perahunya. Dirinya sudah beberapa hari tidak berlayar akibat kelangkaan solar.

”Selama ini kami memang sangat kesulitan untuk mendapat-kan BBM jenis solar. Kadang untuk mendapatkannya kami harus mencari ke daerah Tanjung. Bah-kan, kami juga untuk mendapatkan

solar yaitu mengakali dengan cara membeli solar para nelayan yang ada di daerah sekitar,” terangnya.

Pihaknya sudah sekitar seten-gah bulan mengalami kesulitan memperoleh solar. Oleh sebab

itu, pihaknya berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk secepatnya mengatasi per-soalan ini., karena perekonomian dirinya bergantung pada laut

”Jika tidak dapat solar, kadang

kami terpaksa tidak beraktivitas (berlayar). Kami berharap kepada Pemkab untuk mencarikan solusi supaya kami bisa terus menyam-bung hidup,” ungkapnya.

=MOHAMMAD MUHLIS

SAMPANG - Sejumlah ak-tivis dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Kabupaten Sampang, menyoroti kinerja anggota dewan baru periode 2014-2019. Mereka khawatir ki-nerja wakil rakyat yang baru tak jauh beda dengan periode sebe-lumnya.

Sementara wakil rakyat periode 2009-2014 menyisa-kan beberapa pekerjaan ru-mah (PR). Di antaranya, tidak bisa menyelesaikan sejumlah pimpinan SKPD yang dijabat pejabat sementara, tidak tegas terhadap carut marutnya pen-gelolaan BUMD, dan penga-

wasan terhadap kinerja SKPD yang kurang koordinasi.

Sekretaris Ikatan Keluarga Mahasiswa Sampang (Ikmas) Moh Jalil mengatakan, pihaknya akan menyoroti kinerja wakil rakyat yang baru. “Masih banyak pekerjaan yang belum diselesai-kan oleh dewan, makanya seka-rang ini kedudukan dewan baru akan kami soroti demi kemajuan Sampang,” ujarnya.

Dirinya menilai, anggota de-wan setengah hati dalam beker-ja. Anggota dewan lama cender-ung hanya sebatas pemanggilan terhadap SKPD dalam melaku-kan pengawasan. Namun, tidak

memberikan solusi.“Nah, ini yang banyak tidak

mengalami perubahan dan terkesan seremonial saja, ka-rena kontrolnya anggota dewan sebatas formalitas, ketika ada persoalan lebih menekankan kepada kasusnya namun bukan pada solusinya,” jelasnya.

LSM Pemuda Bahari Nusan-tara Moh. Salim menambahkan, kontribusi DPRD sebagai wakil rakyat tidak jelas. “Padahal harapan besar masyarakat kepa-da dewan agar lebih tegas serta tidak main-main mengontrol ki-nerja SKPD,” tuturnya.

Maka dari itu, bilamana kin-

erja dewan baru tetap tidak ada perubahan, pihaknya akan mel-akukan aksi untuk menagih janji sebelum mereka terpilih.

Sementara itu, anggota DPRD Sampang Aulia Rahman, menegaskan bilamana dirinya tidak akan main-main dalam mengontrol kinerja SKPD. “Kami sudah maksimal menegur SPKD terkait semua permasalahan,” katanya.

Anggota dewan petahana itu menerangkan, selama ini pihaknya sudah menyampaikan kepada Bupati agar segera men-definitifkan banyaknya SKPD yang dijabat oleh Plt. Pasalnya,

hal itu mengakibatkan kepada jalannya kinerja pemerintahan yang masih dipegang pelaksana tugas tersebut.

“Sudah ditegasnya masalah Plt, apalagi masalah penga-wasan carut marutnya BUMD, dan lemahnya koordinasi antar SKPD,” terangnya.

Dirinya membantahkan, bi-lamana dewan lama tidak tegas sebagai kotrol kinerja SKPD. “Tetapi tidak masalah kalau ada masukan seperti itu, kami akan siap dan tegas ke depan bila-mana dalam mengontrol kinerja SKPD,” imbuhnya.

=RYAN HARIYANTO/MK

PARLEMEN

Kinerja Dewan Dikhawatirkan

DAMPAK KELANGKAAN BBM

Aktivitas Pelabuhan Terganggu

SEMPAT TERTUNDA. Para penumpang yang hendak berangkat ke Pulau Mandangin, Minggu (7/9)

Page 26: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN IIIJ

mohammad muhlis/ koran madura

Sampang

Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kankemenag Sampang H Holil membenar-kan, saat ini setidaknya ada tiga peserta CJH kriteria lansia yang masih belum melakukan peluna-san BPIH. Menurutnya, belum ada laporan perdata yang menjelas-kan alasan keterlambatan pemba-yaran pelunasan itu.

“Yang jelas, sekarang ini ada 322 CJH sudah melaksanakan kewajiban administrasi terkait

pelunasan BPIH. Sedangkan sebanyak tiga peserta CJH lan-sia lainnya dimungkinkan hari Senin ini ada laporan kejelasan-nya,” ujarnya kepada Koran Ma-dura, Minggu (7/9).

Holil juga menyampaikan jika tahap pertama pelunasan BPIH tersebut sudah berakhir hari Ju-mat kemarin (5/9), namun menu-rutnya, kejelasan pelunasan BPIH akan diketahui kejelasannya pada hari senin ini (8/8).

“Terakhir pelunasan hari ju-mat, namun hari Sabtu dan Min-ggu kan libur, maka Senin ini akan diketahui kejelasannya,” jelasnya.

Selain itu Holil juga menje-laskan bahwa rombongan pem-berangkatan peserta CJH Kabu-paten Sampang yaitu dengan nomor urut kloter 60. Bahkan Ho-lil menegaskan jika semua peserta CJH dalam keadaan sehat yang nantinya pelepasan rombongan CJH tersebut pada tanggal 25 Sep-tember mendatang pada pukul 11.00 WIB.

“Yang mempunyai hak dalam menjawab kesehatan itu dari Di-nas Kesehatan, tapi yang saya tahu semua peserta dalam kead-aan sehat semua. Dan untuk persiapan pemberangkatan kami sudah menempelkan nomor kloternya,” terangnya.

=MOHAMMAD MUHLIS/LUM

SaMPang - Pemerintah Kabupaten Sampang menga-lokasikan anggaran sebesar Rp3 miliar pada aPBD 2014 un-tuk membantu kesejahteraan guru ngaji.

“anggaran sebesar Rp3 miliar ini untuk 6.000 guru ngaji yang tersebar di 14 ke-camatan di Kabupaten Sam-pang,” kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pemkab Sampang Malik amrullah, Jumat (5/9).

Malik mengatakan bantuan itu sengaja dialokasikan Pem-kab Sampang untuk membantu kesejahteraan mereka mengin-gat selama ini guru ngaji tidak mendapatkan perhatian.

Padahal di satu sisi, guru ngaji itu sangat berjasa dalam mendidik pemahaman keaga-maan kepada warga Sampang, termasuk mengajri anak-anak mengaji, sehingga mereka bisa membaca al Qur’an.

“guru yang selama ini mendapatkan perhatian kan hanya guru sekolah, baik di lingkungan Dinas Pendidikan maupun di lingkungan Kantor Kementerian agama Sampang,” katanya.

Di Sampang, katanya, kegiatan belajat membaca alquran lebih banyak dilaku-kan oleh guru ngaji di musala dan masjid.

Mereka, terang Malik, mengajar anak-anak tanpa memungut biaya sedikitpun alias gratis, dan para guru ngaji ikhlas dalam memberikan pendidikan.

“atas dasar itulah, pemkab kemudian berinisitif untuk mengalokasikan anggaran

khusus untuk membantu guru ngaji ini. Tentunya atas persetujuan DPRD Sampang,” kata Malik.

Meski pemkab telah men-ganggarkan bantuan untuk guru ngaji tersebut, akan tetapi menurut Malik, hingga saat ini bantuan belum dicairkan, karena Disosnakertrans masih melakukan verifikasi dana penerima bantuan.

“Jumlah guru ngaji se-banyak 6.000 calon penerima bantuan itu berdasarkan pro-posal yang masuk dan masih akan melakukan penelitian lebih lanjut,” katanya menje-laskan.

Sesuai dengan ketentuan, tidak semua guru ngaji akan mendapatkan bantuan meng-ingat pemkab telah menentu-kan kriteria khusus, antara lain nguru ngaji itu bukan PnS, dan memiliki murid binaan mini-mal 10 orang. =ABD AZIZ/ANT

Tiga CJH Terancam Gagal Berangkat

SAMPANG- Sebanyak tiga peserta Calon Jemaah Haji (CJH) dengan kriteria lanjut usia (lansia) terancam gagal berangkat ke tanah suci Mek-kah. Informasinya, tiga CJH lansia tersebut masih belum melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk pemberangkatan tanggal 25 September mendatang.

SEKOLAH DASAR

KESEJAHTERAAN GURU

Rp 3 M untuk Guru Ngaji

Seorang guru sedang menunjukkan bangunan SDN 1 Madulang, Kecamatan Torjun, yang retak. Di sekolah tersebut, beberapa kelas digabung karena kondisi bangunan kelas sudah tidak memungkinkan untuk ditempati

Seorang guru ngaji ketika memberikan bimbingan mengaji kepada sejumlah anak. Pemerintah Kabupaten Sampang menganggarkan dana sebesar Rp. 3 miliar untuk membantu kesejahteraan para guru ngaji yang berjulah 6.000 orang dan tersebar di 14 kecamatan Sampang.

Jumlah guru ngaji sebanyak 6.000 calon

penerima bantuan itu berdasarkan

proposal yang masuk dan masih akan

melakukan penelitian lebih lanjut

Malik AmrullahKepada Dinsosnakertrans

Kabupaten Sampang

Page 27: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III KLintas Madura

SUMENEP – Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS), M. Kamalil Ersyad mem-inta orangtua untuk memperkuat pendidikan keluarga. Pasalnya, sekolah pertama adalah di rumah dan guru pertama adalah orangtua.

Hal itu menyikapi kasus pelecehan seksual yang dilakukan AN (14) warga Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep terhadap delapan anak TK dan SD, be-berapa hari lalu.

Dalam kasus tersebut, kata Esyad, pihak yang paling bertang-gung jawab adalah pihak informal, yakni keluarga yang bersangkutan. Karena, menurutnya, pendidikan yang pertama dan utama se-harusnya dari keluarga.

“Harus diakui secara jujur, bahwa keluarganya tidak sukses dalam mendidik anaknya. Orang-tuanya gagal,” tandas Kamalil Irsyad saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (7/9).

Selain pihak informal, pihak lain yang menurutnya juga harus bertanggung jawab adalah pihak formal, yakni sekolah. Karena bagaimana pun, lanjutnya, guru harus bisa menyeimbangkan anta-ra pembelajaran dan pendidikan.

“Guru tidak boleh mengang-gap selesai hanya karena sudah mentransfer pendidikan kepada anak didiknya, melainkan juga harus memberi teladan. Selain itu, guru juga harus senantiasa mendoakan anak didiknya agar menjadi anak yang saleh dan salehah,” ujarnya.

Selain kedua pihak di atas, ket-ua DPKS tersebut juga menyebut pihak non formal. Kamalil Irsyad mengatakan bahwa lingkungan juga menjadi penentu terbentukn-ya karakter seorang anak.

Saat ditanya faktor semakin maraknya kasus amoral yang dilakukan oleh anak-anak, seperti pelecehan seksual yang dilakukan oleh AN, Kamalil Irsyad menye-but tiga hal. Pertama, menu-rutnya, adalah perkembangan IT yang sangat pesat. Dia menje-laskan, pesatnya perkembangan IT tidak lantas mengangkat martabat kemanusiaan. “Justru sebaliknya, merusak nilai-nilai kemanusiaan,” lanjutnya.

Oleh karena itu, Kamalil Irsyad mendorong orangtua, guru, dan masyarakat melaku-kan pengawasan ekstra kepada anak-anaknya agar tidak selalu melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat.

Selain pesatnya perkem-bangan IT, Kamalil Irsyad juga menyebut pasar bebas sebagai faktor kedua yang dapat meru-sak moral anak bangsa. Dengan adanya pasar bebas, anak-anak, bisa memakan apa saja meskipun tidak memenuhi standar kualitas agama dan kesehatan.

Faktor ketiga yang disebut oleh Kamalil Irsyad adalah han-curnya ideologi bangsa Indone-sia. “Sekarang banyak orang yang hanya lahir di Indonesia, tapi tidak tahu falsafah moral bangsa Indonesia,” tandasnya. =FATHOL ALIF /MK

“Jenis tembakau yang tembus Rp41.000 per kilogram ini adalah tembakau pegunungan yang aro-ma dan kualitasnya memang lebih bagus dibanding tembakau sawah dan tegal,” kata petani tembakau di Dusun Daporah, Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan, Syafii, Minggu.

Sedangkan harga jual tem-bakau tegal rata-rata antara Rp30.000 hingga Rp35.000 perkil-ogram, lebih murah dibanding harga tembakau pegunungan.

Syafii menjelaskan, harga tembakau tegal dan sawah lebih murah, karena aromanya kurang sedap. Namun demikian, meski harganya lebih murah, secara umum harga jual tembakau Ma-dura pada musim panen tem-bakau kali ini jauh lebih baik dari tahun sebelumnya.

“Pada musim panen tem-bakau tahun lalu, harga tem-

bakau Madura hanya dalam kisaran antara Rp22 ribu hingga Rp25 ribu/Kg,” ujarnya.

Syafii menuturkan rendahn-ya harga jual tembakau Madura pada musim panen tahun lalu disebabkan cuaca yang tidak bersahabat. Saat hendak memas-uki musim panen, sering turun hujan, sehingga tembakau yang sudah siap panen menjadi rusak.

Saat ini cuaca sangat men-dukung dan kemarau berlang-sung dengan baik, atau tidak sering turun hujan. “Tanaman tembakau ini kan merupakan jenis tanaman yang antihujan. Kalau hujan turun maka arom-anya akan rusak, dan daunnya membusuk,” katanya.

Selain faktor kualitas, katanya, yang juga menyebabkan harga jual tembakau tinggi, karena petani yang menanam tembakau pada musin tembakau kali ini sedikit.

“Di kampung ini saja, hanya beberapa orang yang menanam tembakau, termasuk saya. Te-tangga jarang yang menanam tembakau, mungkin trauma tahun lalu tembakaunya kehu-janan,” tutur Syafii.

Menurut Kepala Dinas Perin-dustrian dan Perdagangan (Dis-perindag) Pemkab Pamekasan Bambang Edy Suprapto, saat ini realisasi tanam tembakau di Pame-kasan sekitar 60 persen dari total luas tahan tembakau yang menca-pai 32 ribu hektare lebih. “Dengan perkiraan hasil produksi sekitar 22 ribun ton lebih,” katanya.

Sedangkan rencana pembel-ian oleh pihak pabrikan pada musim panen tembakau kali ini sekitar 24 ribu hektare. “Kalau melihat rencana pembelian den-gan perkiraan hasil produksi, maka bisa dipastikan semua tembakau petani akan terbeli hingga habis,” kata Bambang.

Sementara harga yang ditetapkan pihak pabrikan pada musim panen tembakau tahun ini berdasarkan hasil serap in-formasi yang dilakukan pemkab antara Rp22 ribu hingga Rp47 ribu per kilogram. =ANT/ABD AZIZ/RAH

Harga Tembakau Tembus Rp 41.000

PELECEHAN SEKSUAL

Perkuat Pendidikan Keluarga

HARI PERDAMAIAN DUNIA BERSAMA VETERAN

Azam Khan, Direktur Kontra SM, didampingi Dandim saat mengundang para veteran dalam acara Hari Perdamaian Dunia, Sabtu Malam. Azam minta kepada pemrintah agar tidak melupakan jasa parah veteran

Sapi milik H. Abdul Mughni, warga Desa Gingging, Kecamatan Bluto, tergeletak mati, Minggu (7/9). Hingga saat ini belum diketahui penyebab kematian sapi yang dagingnya ditaksir mencapai 300 kilogram itu.

PAMEKASAN - Harga jual tembakau Madura di Pamekasan, Jawa Timur, kini tembus Rp 41.000 per kilogram pada musim panen tem-bakau kali ini.

Page 28: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN IIILBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA LSENIN 8 SEPTEMBER 2014 NO. 0436 | TAHUN III

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) Pamekasan sekaligus Komisaris PT AUMM, Taufikurahman men-gatakan penarikan raperda itu karena pendirian Bank Perkredi-

tan Rakyat Syariah (BPRS) tidak boleh ada di bawah naungan PT AUMM, namun harus berdiri sendiri.

“Raperdanya memang harus ditarik kembali, karena

Bank Indonesia (BI) tidak bisa keluarkan izin tanpa dikuat-kan dengan perda khusus yang terpisah dari PT AUMM. Jadi nanti Pamekasan akan punya tiga BUMD, yaitu PDAM, PT AUMM, dan BPRS,” ungkapnya.

Untuk itu, lanjut Taufik, untuk saat ini raperda untuk pendirian BPRS tengah di-godok kembali di tingkat ek-sekutif yang kemudian akan dikirim lagi ke legislatif un-tuk disahkan. Namun penge-sahan itu diperkirakan baru dilakukan pada tahun 2015 mendatang yang disesuaikan

dengan agenda prolegda di DPRD Pamekasan.

“Mengenai penggunaan keuangannya nanti ada laporan keuangan, dan untuk perda barunya sekarang su-dah dalam tahap penggodo-kan,” ungkapnya.

Sebelumnya, Plt. Ketua DPRD Pamekasan, Halili men-gatakan ada beberapa raperda yang tidak bisa diselesaikan. Salah satunya adalah Raperda BUMD Pamekasan, PT AUMM . Sebab untuk membahas rap-erda itu membutuhkan waktu yang sangat panjang dan

naskah raperdanya juga mem-butuhkan evaluasi di tingkat eksekutif.

Lanjut Halili, untuk seke-las BUMD sebenarnya mem-butuhkan modal yang cukup besar. Untuk penyertaan modal sebesar Rp 2 miliar dari APBD Pamekasan, belum cukup untuk bisa beroperasi. Penyertaan itu, pihaknya berkaca pada sejumlah BUMD di daerah lain, yang sudah dikucurkan modal besar namun belum juga mampu beroperasi.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Eksekutif Tarik Dua Usulan RaperdaBPRS Tidak Boleh Dibawahi PT AUMMPAMEKASAN - Dua rancangan peraturan daerah (Raperda) yang sudah masuk dalam program legislasi daerah (Pro-legda) 2014 batal dibahas setelah ditarik lagi oleh eksekutif. Dua raperda tersebut, yaitu penambahan penyertaan modal pada PT Aneka Usaha Mekkasan Makmur (PT AUMM) dan perubahan atas Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Pamekasan Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pembentukan PT AUMM.

PAMEKASAN - Hutan kota di Kelurahan Kowel, Kecamatan Kota Pamekasan, yang berada di sebe-lah selatan Kelurahan Kowel atau depan Lapangan Kowel dibiarkan gundul. Terkesan hutan kota itu ditelantarkan tanpa adanya per-awatan.

Padahal, hutan kota merupa-

kan program Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Ka-bupaten Pamekasan yang telah diprogramkan sejak 2011 lalu. Dengan tujuan penghijauan agar mengurangi panas bumi sesuai dengan isu pemanasan global (global warming), yang harus di-kurangi dengan pananaman po-

hon.Di Kabupaten Pamekasan ada

tiga hutan kota, yaitu di Kelu-rahan Kowel, di Desa Panglegur yang berada di belakang Kampus Universitas Madura (Unira), dan di Desa Nyalaran. Pantauan Koran Madura pada hutan kota di Kelu-rahan Kowel, sejumlah pohon dan

tanaman bibit yang ditanam di hutan itu kering bahkan banyak yang mati.

Salah seorang pemuda di Ke-lurahan, H. Hamid mengatakan sejak ada hutan kota di wilayahn-ya, dirinya tidak pernah melihat aktivitas petugas Dishutbun mel-akukan pemeliharaan dan per-

awatan yang rutin di lokasi itu.“Selama ini saya tidak pernah

melihat atau bahkan menjumpai Dishutbun melakukan kroscek ke hutan itu (Kelurahan Kowel), hu-tan kota itu dibiarkan begitu saja. Buktinya, saat ini pohon banyak yang mati bahkan hutannya bisa dikatakan gundul,” katanya.

Lanjut H. Hamid, dengan tidak dipeliharanya hutan kota dengan baik, hal itu jelas menunjukkan tidak adanya kepedulian pemkab terhadap lingkungan. Mengin-gat salah satu penyebab bencana kekeringan di saat datang musim kemarau karena kurangnya pohon yang ada di wilayah itu.

Tidak hanya itu, di katakan H. Hamid, kondisi yang terjadi saat ini, jelas memperlihatkan ketidaksigapan pemkab dalam melakukan pencegahan bencana kekeringan dengan menggalak-kan penghijauan dan memaksi-malkan hutan kota yang sudah ada.

“Menurut saya, dengan me-maksimalkan semua hutan kota, bencana kekeringan dapat dilaku-kan pencegahan untuk masa-ma-sa mendatang, ini solusi terbaik yang dapat diambil pemerintah saat ini. Setidaknya korban ben-cana kekeringan dapat dikurangi,” ungkapnya.

Sementara itu, saat akan dikonfirmasi terkait pemeli-haraan hutan kota di Pamekasan, melalui telepon selulernya, Kepala Dishutbun Pamekasan, Ajib Abdullah tidak ada jawaban, pesan singkat dan telepon tidak direspon.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

PROGRAM DISHUTBUN

Hutan Kota Tak Terawat

Page 29: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436| TAHUN III MPamekasan

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Pamekasan, Yusuf Suhartono melalui Kepa-la Bidang (Kabid) Ketenagaan, Suryanto mengatakan yang ber-hak memberikan pendidikan dan latihan serta mengeluarkan ser-tifikat kepala sekolah ialah Lem-baga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) yang berkedudukan di Surabaya. Sehingga Disdik tidak berani melaksanakan seleksi calon kepala sekolah.

Menurutnya, Disdik sudah memiliki data guru yang dinilai layak untuk mendapat tambahan menjadi calon kepala sekolah. Tetapi karena LPMP masih dis-ibukkan mendiklat guru tentang pelaksanaan kurikulum 2013, se-hingga masih menunggu.

Rencananya, kata Suryanto, LPMP yang akan dihadirkan ke Pamekasan, mengingat jumlah

guru yang akan didiklat cakep cukup banyak dan akan menghe-mat anggaran yang ada.

Suryanto belum memberi-kan kepastian kapan diklat cakep tersebut akan dilaksanakan. Han-ya saja ia mengaku sudah men-emukan informasi baik dari LPMP, dalam waktu dekat ini diklat akan digelar.

Semula diketahui seban-yak 100 SK pengangkatan kasek di wilayah tersebut yang sudah kadaluwarsa. Rinciannya 90 SK kasek tingkat SD dan 10 SK kasek tingkat SMP -SMA yang tersebar di 13 kecamatan se Pamekasan. SK kasek dinyatakan kadaluwarsa karena sudah melebihi ketentuan Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010.

Dari angka tersebut, kini mu-lai berkurang seiring keseriusan Bupati Pamekasan dalam melaku-

kan penataan. Untuk tingkat SD, saat ini sudah berkurang seiring pengukuhan 33 kasek baru-baru ini. Sehingga tersisa 57 kasek yang SK-nya kadaluwarsa. Sedangkan tingkat SMP 5 orang diangkat se-bagai kasek dan tingkat SMA baru 1 orang diangkat sebagai Kasek. Sehingga SK kasek tingkat SMP dan SMA yang dinyatakan kada-luwarsa saat ini tersisa 4 Kasek.

Dalam ketentuan Permendik-nas itu disebutkan bahwa jabatan guru yang mendapat tugas tam-bahan menjadi kepala sekolah hanya diberi satu kali masa tugas, yakni selama 4 tahun dan masa tugas itu dapat diperpanjang 1 kali menjadi 8 tahun. Apabila kepala sekolah memiliki kinerja yang baik dan berprestasi meng-atur lembaga dan sistem pen-didikan yang dipimpinnya, dapat diperpanjang lagi menjadi tiga periode, yakni 12 tahun. Perpan-jangan tiga periode khusus bagi kasek yang memiliki prestasi is-timewa di tingkat kabupaten/kota, provinsi hingga ke tingkat nasional. Juga memiliki penilaian kinerja amat baik selama mem-impin berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh Disdik setempat.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Mengapa Disdik Tak Urus SK Kadaluwarsa?Kasek Berprestasi Bisa Menjabat Tiga PeriodePAMEKASAN - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pamekasan terkesan membiarkan puluhan kepala sekolah dasar (SD) yang SK pengangkatannya sebagai guru dan tugas tambahan sebagai kepala sekolah telah kadaluwar-sa. Alasannya, calon kepala sekolah yang akan menggan-tikan belum mengikuti seleksi Calon Kepala (cakep) dan belum mengantongi sertifikat kepala sekolah.

PAMEKASAN - Bantuan dari Pemkab Pamekasan sebesar Rp 1,5 miliar untuk Masjid-Musala 2014, hingga saat ini masih belum bisa dicairkan. Padahal tahun lalu, perten-gahan Agustus sudah beres semuanya. Kabarnya, bantuan yang bersumber dari APBD itu terkendala perubahan Anggota DPRD Pamekasan.

Menurut Kabag Kesra Pem-kab Pamekasan Amirus Saleh, guna pencairan dana itu harus mendapat persetujuan DPRD. Sehingga hal ini terkendala dengan pengesahan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2014 dari DPRD tersebut. Perubahan formasi di DPRD, dengan keang-gotaan yang baru ini, hingga kemarin belum juga membahas PAK tersebut. Akibatnya, se-banyak 300 proposal pengajuan perbaikan masjid dan musala itu masih menumpuk di Bagian Kesra dan belum diotak-atik.

“Kami belum bisa memastikan kapan bantuan itu bisa dicairkan. Itu tergantung DPRD. Hingga sekarang belum didok,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga masih belum melakukan veri-fikasi. Sehingga belum diketa-hui lokasi masjid atau musala mana saja yang layak dibantu. Pihaknya menegaskan akan segera melakukan verifikasi jika anggaran sudah disahkan DPRD. Sehingga bisa disink-ronkan antara anggaran yang ada dengan jumlah penerima bantuan.

Meski begitu, Amir -sa-paan akrabnya- menegaskan akan merealisasikan besaran bantuan sesuai ketentuan. Dana sebesar Rp 1,5 miliar itu sepenuhnya akan dibagi untuk bantuan masjid dan musala. Bantuan ini tidak termasuk bantuan dari sharing anggota dewan. Menurutnya, untuk masjid mendapatkan bantuan masing-masing sebesar Rp 10 juta. Sementara untuk dana perbaikan musala bervariatif, disesuaikan dengan kondisinya. Dikatakan pula, setelah dana disahkan pihaknya akan lang-sung melakukan verifikasi.

Sementara Wakil Ketua DPRD Pamekasan sementara, Moh. Hosnan berjanji akan segera melakukan pengesahan dalam bulan ini. Pembahasan PAK yang sudah dibahas oleh anggota DPRD yang lama akan segera disahkan oleh anggota DPRD yang baru.

Hosnan mengatakan sebenarnya tidak ada kendala yang rumit. Hanya saja terjadi keterlambatan akibat adanya perubahan anggota di DPRD. “Karena pengesahannya ber-samaan dengan digantinya ang-gota DPRD. Maka menunggu anggota yang baru ini dilantik dulu. Sekarang anggota baru sudah bisa bekerja. Maksimal dua minggu ke depan, ini sudah fix. Sehingga bantuan itu bisa segera didistribusikan,” ungkap mantan Ketua Komisi B itu.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

SOSIAL KEAGAMAAN

Bantuan Masjid-Musala Tertahan

MENGGAMBAR BATIK. Siswa menggambar pagar sekolah dengan motif batik, di SMA Negeri Galis, Pamekasan, Jatim. Dalam beberapa tahun terakhir, pemkab setempat menginstruksikan seluruh instansi untuk menggambar pagar perkan-toran dan sekolah dengan motif batik guna menegaskan kabupaten tersebut sebagai salah satu kota batik di Indonesia.

BURUH GULUNG TEMBAKAU. Buruh menata daun tembakau sebelum dilipat, di Desa Galis, Galis, Pamekasan, Jatim. Para buruh tersebut men-dapat upah Rp 20.000 dalam setengah hari.

Page 30: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN IIIN PamekasanPamekasan

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASANBESERTA JAJARANNYA

Dr. ALWI, M. Hum Sekda Pamekasan

ATAS PRESTASI YANG DIRAIH BIDAN NURUS SYAMSIYAHTENAGA KESEHATAN MASYARAKAT TELADAN PUSKESMAS TINGKAT NASIONAL

YANG DIBERIKAN MENTERI KESEHATAN RI Dr. NAFSIAH MBOI

Iklan ini Dipersembahkan oleh Humas dan Protokol Setdakab Pamekasan

Mengucapkan

Drs. KHALIL ASY’ARIWakil Bupati Pamekasan

SELAMAT DAN SUKSES

Drs. H. AcHMAD SYAFII, M. SiBupati Pamekasan

Kepala Satpol PP Pemkab Pamekasan, Didik Haryadi men-gaku setelah mendengar laporan dugaan adanya PSK yang man-gkal di lokasi tersebut, pihaknya siap memerintahkan anggot-anya untuk menelusuri laporan tersebut.

Adanya warung kopi yang tersedia di Pasar Sedandang, menambah kecurigaan dirinya, untuk melakukan pemantauan dan pengawasan di pasar malam tersebut. Itu sangat penting un-tuk mengantisipasi merebaknya penyakit masyarakat di Kabu-paten “Gerbang Salam” itu.

“Saya akan turunkan ang-gota berpakaian sipil, untuk melakukan penelusuran di lokasi

tersebut, guna memastikan apa-kah warung kopi yang tersedia di Pasar Sedangdang itu, juga me-nyediakan pemuas pria hidung belang,” ungkap Didik.

Lebih lanjut Didik menegas-kan, apabila terbukti menye-diakan PSK, maka dirinya akan melakukan penertiban terhadap pemilik warung sebagai penye-dia dan PSK yang memberikan layanan. Sebagaimana amanat perda tentang larangan pela-curan di Pamekasan.

Keterlibatan masyarakat un-tuk aktif memberikan informasi kepada aparat penegak perda, sangat diharapkan. Sehingga aparat bisa melakukan tindakan yang terarah, tepat pada sasaran.

Tujuannya agar Pamekasan ber-sih dari penyakit masyarakat.

Tidak hanya itu, pengintaian terhadap PSK juga akan dilaku-kan di sejumlah warung kopi yang ditengara menjadi mangkalnya dan

transaksi PSK. Seperti di Pasar 17 Agustus dan beberapa warkop lainnya.

Pemerintah sudah meman-ggil seluruh pemilik

warkop di Pamekasan, aga tidak menyediakan PSK. Pemerin-tah juga menyampaikan sanksi kepada pemilik warung apabila terbukti menyediakan PSK. Pol PP juga berencana akan mem-berikan pembinaan secara rutin kepada pemilik warkop.

Selama ini Pol PP lebih sering memberikan peringatan kepada pemilik warung kopi, yang menyediakan PSK. Sehing-ga pemilik warung tidak jera melakukan tindakan yang sama. Pol PP belum memberi sanksi lebih tegas, misalnya penutupan terhadap warkop yang terbukti memberikan pelayanan kopi plus-plus.

Warkop yang paling sering dijadikan target Pol PP, yakni Warkop yang berada di Pasar 17 Agustus. Tetapi sayangnya, Pol PP hanya memberikan perin-gatan dan sanksi pengembalian PSK ke rumah asal. Sementara pemilik warkop hampir tidak tersentuh.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Pol PP Intai Pasar Malam SedandangBau Perempuan Penghibur Mulai Terendus

PAMEKASAN - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mulai mengintai pasar malam Sedandang, Pamekasan. Sebab satuan penegak perda itu mendapat laporan di pasar yang biasanya dijadikan tempat penyewaan mainan setiap musim tembakau itu mulai dikotori oleh adanya perempuan penghibur.

PAMEKASAN - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pame-kasan (sementara), Hosnan Ahmadi me-mastikan pembahasan revisi Perda Nomor 6 Tahun 2008 tentang Tata Niaga Tem-bakau sudah tuntas. Akan tetapi, masih menunggu sinkronisasi antara pemerin-tah dan DPRD Pamekasan. Keadaan ini mempertebal keyakinan bahwa Pemkab-DPRD masih belum sejalan.

Masih dibutuhkan sinkronisasi agar pemerintah dan DPRD Pamekasan me-miliki sikap dan persepsi yang sama akan keberadaan Perda itu. Sementara Pergera-kan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan, terus mendesak agar perda itu secepatnya direvisi, karena merugikan petani tembakau.

Menurut Politisi Partai Amanat Na-sional (PAN) ini, salah satu yang dire-visi di antaranya mengenai ketentuan penarikan retribusi atau partisipasi pengusaha dan pihak pabrikan kepada pemerintah daerah, sebesar Rp 100 per kilogram dari setiap pembelian tem-bakau kepada pihak petani.

Selain itu, kata Hosnan, isi lainya yang direvisi yakni pelarangan mas-uknya tembakau Jawa ke Madura. Sebab pelarangan ini hanya berlaku di Pame-

kasan, sementara di tiga kabupaten lain di Madura, seperti Sampang, Bangkalan, dan Kabupaten Sumenep belum diatur tentang larangan masuknya tembakau Jawa ke Madura.

Mengenai pengambilan sampel yang mencapai 1 kg, Hosnan belum memberi-kan jawaban pasti. Ia mengaku seluruh pembahasan dalam revisi perda tersebut, semua atas usulan masyarakat. Sehingga DPRD Pamekasan akan menyesuaikan dengan aspirasi masyarakat.

Setelah pembahasan revisi perda dan singkronisasi antara pemerintah dan DPRD dinyatakan tuntas, selanjutnya revisi perda itu masih akan diusulkan ke Pemrov Jawa Timur, untuk kembali dikaji dan mendapatkan rekomendasi dari Gu-bernur Jawa Tumur, Soekarwo.

Perda ini ditetapkan oleh Bupati Pamekasan Kholilurrahman kala itu, pada 23 Juni 2008 dan mulai diundan-gkan di Pamekasan pada 23 September 2008. Dalam perkembangannya, perda ini mendapat evaluasi dari beberapa pihak sehingga diusulkan untuk dire-visi. Salah satunya dari Pergerakan Ma-hasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pamekasan.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

REVISI PERDA TEMBAKAU

Pemkab-DPRD Masih Belum Sejalan

Page 31: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436| TAHUN III OPamekasanPamekasan

Akan tetapi, dari penuturan masyarakat, sebenarnya masih banyak orgil di Pamekasan. Menurut mereka, untuk wilayah perkotaan, memang tidak nampak adanya orgil yang berkeliaran, mungkin ada satu atau dua orang saja. Tapi di wilayah pedesaan, masih banyak orgil. Baik yang berkeliaran di sekitar desanya,

atau yang sengaja disembunyikan keluarganya. Bahkan ada yang di-pasung di dalam rumahnya, agar tidak keluar rumah, agar tidak mengganggu tetangga, atau malu karena punya anggota keluarga yang gila.

Menurut Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigasi (Dinsosnakertrans) Pamekasan,

melalui Kepala Bidang (Kabid) Sosial Ach. Subaidi, selaku dinas yang menjadi penanggung jawab program ini, alasan penghapu-san anggaran penanganan orgil ini karena terbatasnya alokasi anggaran yang diberikan ke-pada Dinsosnakertrans. Karena terbatas maka dinas ini melaku-kan pengiritan, mengutamakan yang mendesak, dan mengu-rangi yang kurang mendesak. Sehingga salah satunya, dengan terpaksa, diambillah keputu-san untuk menghapus anggaran khusus orgil ini.

Sekadar diketahui, anggaran rehabitilasi orgil ini pada 2013 lalu sebesar kurang lebih Rp 120 juta. Begitupun pada 2012, ang-garannya juga sekitar itu. Meski demikian, Subaidi mengungka-pkan pada prinsipnya anggaran

khusus orgil ini memang dibutuh-kan setiap tahun. Meskipun saat ini hanya ditemui satu ata dua orgil saja, namun pihaknya tetap menginginkan penanganan orgil di Pamekasan ini bisa intensif. Harapannya, Pamekasan ini, yang bergelar Kota Pendidikan di Ma-dura ini, bebas dari orgil.

Setiap ditemukan orgil, agar dididik dan diobati, agar bisa menjadi manusia sehat dan nor-mal seperti yang lainnya. Namun mau bagaimana lagi, karena ang-garannya memang sedikit, dan tidak mampu lagi untuk kembali menganggarkannya.

“Tapi, dengan kebijakan ini, tidak berarti penanganan terha-dap orgil di Pamekasan akan ter-henti. Dan jika ditemukan orgil akan dibiarkan begitu saja. Akan tetap kami tangani,” tukas Sub-

aidi kemarin (7/9).Pada tahun ini, anggaran

untuk rehabilitasi orgil itu di-gabung dengan anggaran pen-anganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), yang jumlahnya mencapai Rp 2 miliar. Meski diakui, dalam realisasinya untuk penanga-nan orgil ini bukanlah masalah prioritas yang harus ditangani. Sebab PMKS ini penanganan-nya lebih fokus pada pengen-tasan kemiskinan. Yang sasa-rannya para pengemis dan pemulung, juga penanganan untuk orang terlantar.

Untuk anggaran ini sebesar Rp 1 miliar. Rp 1 miliar sisanya, khusus untuk pembangunan Ru-mah Tidak Layak Huni (RTLH) masyarakat.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

Anggaran Rehabilitasi Orgil DihapusAwasi Penyaluran Program PMKS PAMEKASAN - Anggaran pananganan atau reha-bilitasi untuk orang gila (orgil) di Pamekasan mulai tahun ini dihapus. Dengan demikian, usaha dalam rangka mengentaskan orgil yang dilakukan sejak 2012 lalu itu, dianggap sudah selesai. Dapat dikata-kan pula, selama dua tahun terakhir (2012, 2013), Pamekasan dianggap telah menyembuhkan para or-gil yang ada. Sehingga anggaran rehabilitasi itu tidak perlu diadakan lagi.

HARGA HEWAN KURBAN. Pedagang menggelar kambing dagangannya di Pasar 17 Agustus, Kabupaten, Pamekasan, Jatim, Minggu (7/9). Menjelang Hari Raya Idul Adha 1435 H, harga kambing naik sekitar 30 hingga 40 persen.

Page 32: e Paper Koran Madura 08 September 2014

KORAN MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 | No. 0436 | TAHUN III PHPamekasanPROBOLINGGO JUMAT 15 AGUSTUS 2014

No. 0420 | TAHUN III LapsusKORAN MADURA OPROBOLINGGOKORAN

MADURASENIN 8 SEPTEMBER 2014 No. 0436 | TAHUN III

ALFIAH

Jalani Hidup,PANTANG MENYERAH

Perempuan yang memiliki nama Alfiah ini, mengaku kalau di-rinya memilki prinsip hidup yang kuat, dan tidak mudah putus asa meski kegagalan kerap kali dijumpainya. Menu-

rutnya orang yang mudah putus asa meru-pakan pilihan hidup yang dinilai kurang baik.“Janganlah putus asa meski kita sering gagal alam setiap langkah,” ucapnya.

Untuk mennghadapi kegagalan hidup tentunya perlu sebuah evaluasi diri. Karena setiap langkah yang belum mulus kita jalani mestinya ada sebuah kekurangan.

“Kalau kita pahami letak kesalahan dalam langkah hidup sebelumnya tentu akan bisa diperbaiki kehidupan sesudahn-ya,” kata Alfiah.

Alfiah mengatakan, setiap kegagalan hidup perlu ada penyikapan yang dewasa. Setiap langkah untuk mencapai sukses me-mang banyak rintangan yang akan men-gujinya. Yang penting kita jangan mudah menyerah dalam hidup ini.“Paling pent-ing, niatan dan semangat dalam berusaha tetap berkobar,” terangnya.

Ia menjelaskan, perjalanan hdiup me-mang tidak sempurna yang kita bayangkan. Ada kalanya kita berada di atas, ada pula be-rada di bawah. Roda kehidupan meski akan berputar. “Untuk itu setiap usaha perlu adanya niatan yang baik. Kunci kesuksesan janganlan menyerah meski kita sering ter-jatuh dalam langkah . Bersungguh-sungguh dalam usaha pasti hidp ini akan mencapai kesuksesan nantinya,”ucap Alfiah.

=MAHfUd HIdAyATUllAH

Meski sudah berkali-kali men-galami kegagalan. Namun

tidak boleh ada perkataan pu-tus asa. Karena hidup di dunia ini penuh dengan tantangan,

patut kiranya kita pantang me-nyerah dalam setiap persoalan.

Nama : AlfiAh Tetala : Probolinggo, 15 Maret 1988Alamat : Desa Tulupari –Banyuaanyar- ProbolinggoMotto : Tak Adak kata tidak Bisa Ketika Kita Mau Mencoba Hobi : Travelling