e paper koran madura 26 september 2013

16
26 SEPTEMBER 2013 Koran Madura KAMIS Cak Munali SEKOLAH Di ruang sekolah, seorang guru senior sedang me- marahi siswanya: Guru : Menjawab saja tidak becus, eh malah ber- canda dan ngobrol seenaknya. Ayo Sekarang yang merasa dungu BERDIRI !!!! Beberapa menit suasana hening. Tiba-tiba dari bangku belakang seorang siswa, yaitu Matrawi berdiri. Guru : “Jadi kamu yakin betul, kamulah si dungu itu ??? “ Matrawi : “ Bukan begitu pak, saya cuma tidak tega melihat Bapak berdiri sendiri.” Guru : Dasaaarrr….!!! AQJ keluar dari RSPI pada pukul 14.20 WIB dan terlihat hanya sang ayah dan neneknya, Joyce yang menemani bocah berusia 13 tahun itu. AQJ yang mengenakan kaos berwarna biru, keluar dari pintu lobi RS meng- gunakan kursi roda dengan kaki yang masih terbalut perban, sementara sang ayah berada di belakangnya mendorong kursi roda AQJ. Tidak ada kata yang terucap dari Ahmad Dhani maupun AQJ ketika para awak media berusaha me- nanyai mereka. Sebelumnya Dhani menjelaskan pihaknya datang ke RS untuk men- jemput putra bungsunya sekaligus membayar biaya perawatan RS yang men- capai Rp500 juta. Menurut dia, dana sebesar itu tidak hanya berasal dari kantong pribadinya, melainkan juga dari bantuan dana rekannya sesama artis. “Alhamdulillah ada teman- teman yang membantu juga sehingga hari ini saya membawa uang untuk mengeluarkan anak saya dari RS,” katanya. Menurut Dhani, peru- sahaan asuransi Pruden- tial menolak menang- gung biaya perawatan AQJ selama di RS karena kecelakaan yang mem- buat AQJ mengalami luka berat itu terjadi akibat AQJ melanggar hukum dengan mengemudikan kendaraan tanpa memiliki SIM. “Asuransi Pruden- tial nggak mau bayar RS karena menurut mereka ini pelanggaran hukum,” kata Dhani. Polisi berencana akan meminta keterangan AQJ jika kondisinya memung- kinkan di rumahnya hari ini Kamis (26/9). (ant/rid/beth) KECELAKAAN TOL JOGORAWI Dul Diperiksa Hari Ini JAKARTA- Tim dokter mengizinkan putra musisi Ahmad Dhani berinisial AQJ alias D (13) mening- galkan Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Se- latan, usai menjalani perawatan setelah terlibat tabrakan di Tol Jagorawi. GARUT- Polisi Resort Garut menangkap seorang yang men- gaku sebagai petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemudian melakukan penipuan dan pemerasan terhadap se- orang warga Kabupaten Garut, Jawa Barat. “Pelaku ini mengaku sebagai petugas salah satu instansi di Ja- karta dan melakukan penipuan akan memasukan CPNS terhadap warga dengan cara meminta sejumlah uang,” kata Kepala Polisi Resort Garut, AKBP Arif Rachman kepada wartawan, Rabu. Ia menuturkan tersangka M Gunawan (40) warga Kadungora, Kabupaten Garut itu melakukan aksinya dengan cara meminta uang sebesar Rp5 juta kepada warga Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, sebagai syarat masuk menjadi PNS. Upaya meyakinkan korbannya itu, kata Arif, pelaku mengaku se- bagai anggota KPK, aparat penegak hukum, bahkan wartawan berikut menunjukan kartu identitasnya. “Pelaku juga meyakinkan kor- bannya dengan menunjukan senjata api jenis airsoft gun dan beberapa id card instansi,” katanya. Namun tindakan pelaku terse- but, katanya, dicurigai warga sekitar tempat tinggal korban penipuan kemudian menanyakan identitas diri dan tempat bekerja. Warga yang memeriksa pelaku tersebut, lanjut Arif, semakin curiga akan melakukan penipuan dengan cara mengaku sebagai petugas KPK dan beberapa profesi lainnya. “Kecurigaan warga tersebut dilaporkan kepada kami, lalu kami mendatangi pelaku yang sedang menjalankan aksi penipuannya di Kampung Tanjung, Desa Pasawahan, Rabu pagi tadi,” katanya. Polisi selanjutnya mengamankan pelaku ke ke markas Polsek Taro- gong berikut barang bukti lainnya yang dibawa pelaku berupa senjata api “airsoft gun” senjata kejut listrik dan uang sebesar Rp3 juta hasil penipuan. Petugas juga mengamankan atribut lainnya seperti kartu iden- titas, surat tugas sebagai anggota KPK, kepolisian dan juga wartawan di salah satu perusahaan media massa. Perlengkapan kartu identitas dan senjata api yang dibawa pelaku tersebut digunakan untuk meyakin- kan dan menakut-nakuti warga yang akan menjadi korban penipuannya. “Untuk kasus ini kami akan terus kembangkan, karena diduga masih ada korban-korban lainnya yang belum melapor atau mungkin juga tidak berani melapor,” katanya. Akibat perbuatannya itu pelaku ditahan di markas Polsek Tarogong untuk pemeriksaan hukum lebih lanjut dan dijerat pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. (ant/ fer/beth) KRIMINAL Polisi Tangkap Petugas KPK Gadungan di Garut JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengaku mengapresia- si rencana pemerintah yang akan memberlakukan pem- belian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan kartu debit atau uang ele- ktronik (e-money). Namun pada praktiknya, keinginan pemerintah ini dinilai akan sulit untuk diterapkan di lapangan. Hal tersebut dikatakan Direk- tur Eksekutif Departemen Komuni- kasi BI, Difi A Johansyah di Jakarta, Rabu (25/9). “Kami menyambut baik rencana tersebut, tetapi akan sulit dalam penerapannya,” kata Difi. Dia justru mempertanyak, apa- kah dengan penggunaan kartu debit atau uang plastik khusus, nantinya para petugas Stasiun Pengisian Ba- han Bakar Umum (SPBU) bisa me- meriksa rekening nasabah. Menurut Difi, SPBU tidak memiliki akses un- tuk mengetahui aliran dana pemilik kartu debit tersebut. “Bila ada kasus, baru bisa minta ke PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) ucapnya. Selain itu, lanjut dia, keharu- san bagi konsumen BBM bersub- sidi untuk menggunakan kartu debit ini, tentunya akan menyulitkan masyarakat di daerah yang tidak me- miliki cabang bank. Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemer- intah akan memprioritaskan aturan pembelian BBM bersubsidi dengan cara nontunai. Bahkan, jelas dia, atu- ran ini dijalankan sebelum berjalan- nya kebijakan pengendalian kon- sumsi BBM dengan pemasangan alat RFID (Radio Frequency Identification) di seluruh SPBU dan kendaraan. “Jadi kalau beli bensin tidak pa- kai tunai lagi, pakai kartu. Jadi, ada data yang bisa mengidentifikasi sia- pa yang membeli bensin di luar ke- wajaran,” tutur Bambang. Pembelian BBM lewat nontunai, menurut dia, akan menjadi program prioritas, karena tidak menggunakan teknologi tinggi yang membutuhkan dana besar. “SPBU sekarang semua harus ada. Dia kan unit bisnis. Tran- saksi ke banknya mudah. Jadi, un- tuk keperluan customer ditambah,” ucapnya. Di tempat terpisah, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengungkapkan, se- belum program kartu debit ini ber- jalan, konsumen bisa diminta untuk membeli BBM bersubsidi dengan menggunakan kartu anjungan tunai mandiri (ATM). “Yang bagus mengontrol peng- gunaannya, bukan pembayaran. Apa betul dengan ini menggunakan BBM subsidi bisa dikontrol?” kata Dahlan di Jakarta Jakarta, Rabu (25/9). Sebelumnya, Wakil Ketua Komi- si XI DPR, Harry Azhar Azis berang- gapan, kebijakan pemerintah itu akan berakibat fatal bagi perekono- mian di dalam negeri. “Secara tidak langsung, pemerintah mengharus- kan rakyat miskin mebeli BBM non-subsidi dan kelompok kaya diberi keringanan boleh membeli BBM bersubsidi,” katanya. (gam/ bud/beth) Beli BBM Non-Tunai Sulit Diterapkan ant/muhammad adimaja DUL KELUAR DARI RUMAH SAKIT. Musikus Ahmad Dhani (tengah) mendorong kursi roda putra ketiganya Abdul Qodir Jaelani (Dul) saat keluar dari RS Pondok Indah, Jakarta, Rabu (25/9). Dul menjalani perawatan selama hampir tiga minggu akibat kecelakaan maut di Tol Jagorawi KM 8 pada 8 September lalu, yang mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia. KRIMINAL Olga Jadi Tersangka JAKARTA- Penyidik Polda Metro Jaya menetapkan tersangka terhadap pembawa acara, Olga Syahputra terkait dugaan kasus perbuatan tidak menyenangkan dan fitnah. Seorang dokter bernama Febby Karina melaporkan Olga Syahputra ke Polda Metro Jaya perihal dugaan kasus pencemaran nama baik, fitnah, perbuatan tidak menyenangkan atau tindak pidana berdasar- kan Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) pada 19 Juni 2013. Awalnya saksi Kartika me- minta Febby mendatangi studio salah satu stasiun televisi untuk perawatan di kawasan Epi- centrum Rasuna Said Jakarta Selatan, 23 Mei 2013. Namun, Kartika menarik paksa Febby saat acara “Pes- bukers” berlangsung secara langsung. Olga yang menjadi salah satu pemeran dalam acara tersebut, menyebutkan Febby “milik” saksi Yudi. Rikwanto menuturkan Olga menuduh Febby pura-pura men- jadi dokter padahal diajak Yudi datang ke lokasi. Bahkan Olga menyatakan Yudi pernah menga- jak makan Febby hingga seling- kuh pulang pukul 23.00 WIB. “OG juga memfitnah pelapor (Febby) membuat rumah tangga Yudi kacau,” ujar Rikwanto. (ant) JAKARTA- Saksi pemo- hon pasangan Khofifah Indarparawansa - Her- man Suryadi Sumawiredja membawa kambing ke si- dang sengketa Pilkada Jawa Timur di Mahkamah Kon- stitusi (MK). “Saya dapat kambing tiga ekor (dari Gubernur Ja- tim Soekarwo). Kambingn- ya ada, saya bawa ke sini (MK) dua ekor,” kata Sam- sul Huda, warga Pasuruan, saat sidang di Jakarta, Rabu. Samsul mengaku me- nerima bantuan kambing dari Program Bantuan Pro- gram Jalin Kesra Gubernur Jawa Timur. Ketua Majelis Panel Akil Mochtar mempertanyakan kenapa harus bawa kamb- ing ke sidang dan apakah benar dibawa dari Pasuru- an. “Saya bingung bawanya dari sana kan ongkosnya mahal. Bisa saja bapak beli di Pasar Rebo,” kata Akil. Samsul tetap mengaku kambing tersebut dibawa langsung dari Pasuruan dan merupakan pembe- rian Jalin Kesra. “Biar tahu buktinya,” kata Samsul. Saksi lainnya, Supardal dari Magetan, juga mengaku mendapat kambing dari Bantuan Program Jalin Kesra Gubernur Jawa Timur. Namun dia mengaku kambingnya sudah dijual. “Sudah dijual, sebagian ada yang mati,” kata Supardal. Menurutnya, ia menda- patkan bantuan kambing bersama 20 warga desanya. “(Yang terima) 20-an orang di Balai Desa. Pak Lurah bi- lang ini (kambing) dari Pak Dhe (Soekarwo),” katanya. Akil menanyakan apa- kah pemberian kambing ini disertai permintaan untuk memilih Soekarwo. “Tidak pak, cuma disuruh tempel stiker jalin kesra,” kata Sua- prdal. Dalam sidang lanju- tan sengketa Pilkada Jawa Timur, pasangan Khofifah Indarparawansa - Her- man Suryadi Sumawiredja, menghadirkan 20 saksi dan KPU lima saksi. (ant/jok) SENGKETA PEMILUKADA JATIM Saksi Khofifah Bawa Kambing ke MK ant/yudhi mahatma IMBAS MOBIL MURAH. Petugas membersihkan mobil di Pusat Penjualan Mobil Bekas, Thamrin City, Jakarta, Rabu (25/9). Pelaku usaha mobil seken mengungkapkan bahwa kehadiran mobil dengan harga murah mengakibatkan penjualan mobil bekas menurun terutama untuk pasar “city car”.

Upload: koran-madura

Post on 28-Mar-2016

333 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 26 September 2013

KAMIS 26 SEPTEMBER 2013 NO.0207 | TAHUN II 1

26 SEPTEMBER 2013

Koran Madura

KAMIS

Cak Munali

SEKOLAH

Di ruang sekolah, seorang guru senior sedang me-marahi siswanya:

Guru : Menjawab saja tidak becus, eh malah ber-canda dan ngobrol seenaknya. Ayo Sekarang yang merasa dungu BERDIRI !!!!

Beberapa menit suasana hening. Tiba-tiba dari bangku belakang seorang siswa, yaitu Matrawi berdiri. Guru : “Jadi kamu yakin betul, kamulah si dungu itu

??? “Matrawi : “ Bukan begitu pak, saya cuma tidak tega

melihat Bapak berdiri sendiri.”Guru : Dasaaarrr….!!!

AQJ keluar dari RSPI pada pukul 14.20 WIB dan terlihat hanya sang ayah dan neneknya, Joyce yang menemani bocah berusia 13 tahun itu.

AQJ yang mengenakan kaos berwarna biru, keluar dari pintu lobi RS meng-gunakan kursi roda dengan kaki yang masih terbalut perban, sementara sang ayah berada di belakangnya mendorong kursi roda AQJ.

Tidak ada kata yang terucap dari Ahmad Dhani maupun AQJ ketika para awak media berusaha me-nanyai mereka.

Sebelumnya Dhani menjelaskan pihaknya datang ke RS untuk men-jemput putra bungsunya sekaligus membayar biaya perawatan RS yang men-capai Rp500 juta. Menurut dia, dana sebesar itu tidak hanya berasal dari kantong pribadinya, melainkan

juga dari bantuan dana rekannya sesama artis. “Alhamdulillah ada teman-teman yang membantu juga sehingga hari ini saya membawa uang untuk mengeluarkan anak saya dari RS,” katanya.

Menurut Dhani, peru-sahaan asuransi Pruden-tial menolak menang-gung biaya perawatan AQJ selama di RS karena kecelakaan yang mem-buat AQJ mengalami luka berat itu terjadi akibat AQJ melanggar hukum dengan mengemudikan kendaraan tanpa memiliki SIM. “Asuransi Pruden-tial nggak mau bayar RS karena menurut mereka ini pelanggaran hukum,” kata Dhani.

Polisi berencana akan meminta keterangan AQJ jika kondisinya memung-kinkan di rumahnya hari ini Kamis (26/9). (ant/rid/beth)

KECELAKAAN TOL JOGORAWI

Dul Diperiksa Hari IniJAKARTA- Tim dokter mengizinkan putra musisi Ahmad Dhani berinisial AQJ alias D (13) mening-galkan Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Se-latan, usai menjalani perawatan setelah terlibat tabrakan di Tol Jagorawi.

GARUT- Polisi Resort Garut menangkap seorang yang men-gaku sebagai petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemudian melakukan penipuan dan pemerasan terhadap se-orang warga Kabupaten Garut, Jawa Barat.

“Pelaku ini mengaku sebagai petugas salah satu instansi di Ja-karta dan melakukan penipuan akan memasukan CPNS terhadap warga dengan cara meminta sejumlah uang,” kata Kepala Polisi Resort Garut, AKBP Arif Rachman kepada wartawan, Rabu.

Ia menuturkan tersangka M Gunawan (40) warga Kadungora, Kabupaten Garut itu melakukan aksinya dengan cara meminta uang sebesar Rp5 juta kepada warga Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, sebagai syarat masuk menjadi PNS.

Upaya meyakinkan korbannya itu, kata Arif, pelaku mengaku se-bagai anggota KPK, aparat penegak hukum, bahkan wartawan berikut menunjukan kartu identitasnya.

“Pelaku juga meyakinkan kor-bannya dengan menunjukan senjata

api jenis airsoft gun dan beberapa id card instansi,” katanya.

Namun tindakan pelaku terse-but, katanya, dicurigai warga sekitar tempat tinggal korban penipuan kemudian menanyakan identitas diri dan tempat bekerja.

Warga yang memeriksa pelaku tersebut, lanjut Arif, semakin curiga akan melakukan penipuan dengan cara mengaku sebagai petugas KPK dan beberapa profesi lainnya.

“Kecurigaan warga tersebut dilaporkan kepada kami, lalu kami

mendatangi pelaku yang sedang menjalankan aksi penipuannya di Kampung Tanjung, Desa Pasawahan, Rabu pagi tadi,” katanya.

Polisi selanjutnya mengamankan pelaku ke ke markas Polsek Taro-gong berikut barang bukti lainnya yang dibawa pelaku berupa senjata api “airsoft gun” senjata kejut listrik dan uang sebesar Rp3 juta hasil penipuan.

Petugas juga mengamankan atribut lainnya seperti kartu iden-titas, surat tugas sebagai anggota KPK, kepolisian dan juga wartawan di salah satu perusahaan media massa.

Perlengkapan kartu identitas dan senjata api yang dibawa pelaku tersebut digunakan untuk meyakin-kan dan menakut-nakuti warga yang akan menjadi korban penipuannya.

“Untuk kasus ini kami akan terus kembangkan, karena diduga masih ada korban-korban lainnya yang belum melapor atau mungkin juga tidak berani melapor,” katanya.

Akibat perbuatannya itu pelaku ditahan di markas Polsek Tarogong untuk pemeriksaan hukum lebih lanjut dan dijerat pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. (ant/fer/beth)

KRIMINAL

Polisi Tangkap Petugas KPK Gadungan di Garut

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengaku mengapresia-si rencana pemerintah yang akan memberlakukan pem-belian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan kartu debit atau uang ele-ktronik (e-money). Namun pada praktiknya, keinginan pemerintah ini dinilai akan sulit untuk diterapkan di lapangan.

Hal tersebut dikatakan Direk-tur Eksekutif Departemen Komuni-kasi BI, Difi A Johansyah di Jakarta, Rabu (25/9). “Kami menyambut baik rencana tersebut, tetapi akan sulit dalam penerapannya,” kata Difi.

Dia justru mempertanyak, apa-kah dengan penggunaan kartu debit atau uang plastik khusus, nantinya para petugas Stasiun Pengisian Ba-han Bakar Umum (SPBU) bisa me-meriksa rekening nasabah. Menurut Difi, SPBU tidak memiliki akses un-tuk mengetahui aliran dana pemilik kartu debit tersebut. “Bila ada kasus, baru bisa minta ke PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) ucapnya.

Selain itu, lanjut dia, keharu-san bagi konsumen BBM bersub-sidi untuk menggunakan kartu debit

ini, tentunya akan menyulitkan masyarakat di daerah yang tidak me-miliki cabang bank.

Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bambang

Brodjonegoro mengatakan, pemer-intah akan memprioritaskan aturan pembelian BBM bersubsidi dengan cara nontunai. Bahkan, jelas dia, atu-ran ini dijalankan sebelum berjalan-nya kebijakan pengendalian kon-sumsi BBM dengan pemasangan alat RFID (Radio Frequency Identification) di seluruh SPBU dan kendaraan.

“Jadi kalau beli bensin tidak pa-

kai tunai lagi, pakai kartu. Jadi, ada data yang bisa mengidentifikasi sia-pa yang membeli bensin di luar ke-wajaran,” tutur Bambang.

Pembelian BBM lewat nontunai, menurut dia, akan menjadi program prioritas, karena tidak menggunakan teknologi tinggi yang membutuhkan dana besar. “SPBU sekarang semua harus ada. Dia kan unit bisnis. Tran-saksi ke banknya mudah. Jadi, un-tuk keperluan customer ditambah,” ucapnya.

Di tempat terpisah, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengungkapkan, se-belum program kartu debit ini ber-jalan, konsumen bisa diminta untuk membeli BBM bersubsidi dengan menggunakan kartu anjungan tunai mandiri (ATM).

“Yang bagus mengontrol peng-gunaannya, bukan pembayaran. Apa betul dengan ini menggunakan BBM subsidi bisa dikontrol?” kata Dahlan di Jakarta Jakarta, Rabu (25/9).

Sebelumnya, Wakil Ketua Komi-si XI DPR, Harry Azhar Azis berang-gapan, kebijakan pemerintah itu akan berakibat fatal bagi perekono-mian di dalam negeri. “Secara tidak langsung, pemerintah mengharus-kan rakyat miskin mebeli BBM non-subsidi dan kelompok kaya diberi keringanan boleh membeli BBM bersubsidi,” katanya. (gam/bud/beth)

Beli BBM Non-Tunai Sulit Diterapkan

ant/muhammad adimaja

DUL KELUAR DARI RUMAH SAKIT. Musikus Ahmad Dhani (tengah) mendorong kursi roda putra ketiganya Abdul Qodir Jaelani (Dul) saat keluar dari RS Pondok Indah, Jakarta, Rabu (25/9). Dul menjalani perawatan selama hampir tiga minggu akibat kecelakaan maut di Tol Jagorawi KM 8 pada 8 September lalu, yang mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia.

KRIMINAL

Olga Jadi Tersangka

JAKARTA- Penyidik Polda Metro Jaya menetapkan tersangka terhadap pembawa acara, Olga Syahputra terkait dugaan kasus perbuatan tidak menyenangkan dan fitnah.

Seorang dokter bernama Febby Karina melaporkan Olga Syahputra ke Polda Metro Jaya perihal dugaan kasus pencemaran nama baik, fitnah, perbuatan tidak menyenangkan atau tindak pidana berdasar-kan Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) pada 19 Juni 2013.

Awalnya saksi Kartika me-minta Febby mendatangi studio salah satu stasiun televisi untuk perawatan di kawasan Epi-centrum Rasuna Said Jakarta Selatan, 23 Mei 2013.

Namun, Kartika menarik paksa Febby saat acara “Pes-bukers” berlangsung secara langsung. Olga yang menjadi salah satu pemeran dalam acara tersebut, menyebutkan Febby “milik” saksi Yudi.

Rikwanto menuturkan Olga menuduh Febby pura-pura men-jadi dokter padahal diajak Yudi datang ke lokasi. Bahkan Olga menyatakan Yudi pernah menga-jak makan Febby hingga seling-kuh pulang pukul 23.00 WIB.

“OG juga memfitnah pelapor (Febby) membuat rumah tangga Yudi kacau,” ujar Rikwanto. (ant)

JAKARTA- Saksi pemo-hon pasangan Khofifah Indarparawansa - Her-man Suryadi Sumawiredja membawa kambing ke si-dang sengketa Pilkada Jawa Timur di Mahkamah Kon-stitusi (MK).

“Saya dapat kambing tiga ekor (dari Gubernur Ja-tim Soekarwo). Kambingn-ya ada, saya bawa ke sini (MK) dua ekor,” kata Sam-sul Huda, warga Pasuruan, saat sidang di Jakarta, Rabu.

Samsul mengaku me-nerima bantuan kambing dari Program Bantuan Pro-gram Jalin Kesra Gubernur Jawa Timur.

Ketua Majelis Panel Akil Mochtar mempertanyakan kenapa harus bawa kamb-ing ke sidang dan apakah benar dibawa dari Pasuru-an. “Saya bingung bawanya dari sana kan ongkosnya mahal. Bisa saja bapak beli di Pasar Rebo,” kata Akil.

Samsul tetap mengaku kambing tersebut dibawa langsung dari Pasuruan dan

merupakan pembe-rian Jalin Kesra.

“Biar tahu buktinya,” kata Samsul.

Saksi lainnya, Supardal dari Magetan, juga mengaku mendapat kambing dari Bantuan Program Jalin Kesra Gubernur Jawa Timur.

Namun dia mengaku kambingnya sudah dijual. “Sudah dijual, sebagian ada yang mati,” kata Supardal.

Menurutnya, ia menda-patkan bantuan kambing bersama 20 warga desanya. “(Yang terima) 20-an orang di Balai Desa. Pak Lurah bi-lang ini (kambing) dari Pak Dhe (Soekarwo),” katanya.

Akil menanyakan apa-kah pemberian kambing ini disertai permintaan untuk memilih Soekarwo. “Tidak pak, cuma disuruh tempel stiker jalin kesra,” kata Sua-prdal.

Dalam sidang lanju-tan sengketa Pilkada Jawa Timur, pasangan Khofifah Indarparawansa - Her-man Suryadi Sumawiredja, menghadirkan 20 saksi dan KPU lima saksi. (ant/jok)

SENGKETA PEMILUKADA JATIM

Saksi Khofifah Bawa Kambing ke MK

ant/yudhi mahatma

IMBAS MOBIL MURAH. Petugas membersihkan mobil di Pusat Penjualan Mobil Bekas, Thamrin City, Jakarta, Rabu (25/9). Pelaku usaha mobil seken mengungkapkan bahwa kehadiran mobil dengan harga murah mengakibatkan penjualan mobil bekas menurun terutama untuk pasar “city car”.

Page 2: e Paper Koran Madura 26 September 2013

KAMIS 26 SEPTEMBER 2013 NO.0207 | TAHUN II2 LINTAS JATIM

Penggugat Menunggu Memori Banding

BKD Jatim Seleksi 25 Ribu Berkas Polrestabes Surabaya Menangkap Pengelola Café

Madiun Dituntut Nonaktifkan Kades Caleg

GUGATAN PILKADES

CPNS MENYANDRA PENGUSAHA

CALON LEGISLATIF

Dengangencarnya sosialiassi ke berbagai kalangan

ini, investor bursa saham akan makin

paham akan keamanan dana

miliknya yang telah diinvestasikan,”

Zylvia ThirdaKepala Unit Komunikasi

KSEI

87 Persen Investor Belum Manfaatkan AKSes

Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan Usaha Kustodian Sentral Efek Indo-nesia (KSEI) Syafruddin di Ma-lang, Rabu, mengemukakan hingga saat ini investor yang sudah login atau memanfaat-kan fasilitas AKSes baru seba-nyak 39.693.

"Sampai sekarang masih sangat banyak investor yang belum tergerak dan sadar akan pentingnya fasilitas AKSes tersebut. Para in-vestor merasa nyaman dan sepenuhnya percaya dengan 'broker' atau perusahaan sekuritas tempatnya menjadi

nasabah," katanya.Kondisi tersebut, tegas

Syafruddin yang akrab di-panggil Alex, cukup meng-khawatirkan sebab berpotensi terjadi penyalahgunaan aset investasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Pa-dahal, semua pihak tidak ingin terjadi lagi kasus-kasus pen-yalahgunaan aset investasi nasabah.

"Investor baru menyadari betapa pentingnya fasilitas AKSes tersebut ketika sudah terlanjur mengalami keru-gian," ucapnya.

Ia menilai kesadaran dan peran investor untuk secara aktif melakukan monitoring aktivitas investasinya di pasar modal sangat penting. Pada-hal, dengan monitoring secara aktif dan mandiri oleh inves-tor, diharapkan tidak sampai terjadi penyalahgunaan aset investasi milik investor bisa ditekan.

Untuk meningkatkan jumlah investor yang mela-kukan login ke AKSes terse-but, dilakukan sosialisasi secara terus-menerus, ter-masuk dalam pengembangan

aplikasinya.Kepala Unit Komuni-

kasi KSEI Zylvia Thirda menjelaskan berbagai fitur tambahan, seperti status transaksi yang dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan perhitungan penyele-saian hak dan kewajiban transaksi juga dapat dili-hat secara langsung dalam fasilitas AKSes.

Selain itu, lanjut dia, in-vestor juga dengan mudah dapat memonitor keberadaan dana miliknya yang tersimpan dalam rekening dana nasabah

(RDN)."Dengan gencarnya so-

sialiassi ke berbagai kalangan ini, investor bursa saham akan makin paham akan keamanan dana miliknya yang telah diin-vestasikan," ujarnya.

Berdasarkan data dari KSEI, jumlah investor bursa saham di Jatim mencapai 43 ribu, sementara di Malang jumlah investornya menca-pai 4.281 dengan jumlah re-kening efek sebanyak 4.998 dan yang telah login ke AKSes sebanyak 538 investor. (ant/dik)

MALANG - Sedikitnya 87 persen dari 302.964 investor pasar modal belum memanfaatkan fasilitas Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) yang disediakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

ddy/koran madura

BEBERKAN BARANG BUKTI: Kanit Jatanum Polrestabes Surabaya (kiri) dan salah satu penyidik (kanan) beberkan barang bukti yang digunakan tersangka untuk mengintimidasi pengusaha yang disanderanya.

SURABAYA– Pengelola café di Jalan Embong Malang Surabaya ditangkap Unit Ja-tanum Polrestabes Surabaya karena menyandera seorang pengusaha yang terbelit hu-tang,. Dari tangan tersangka polisi mengamankan sebi-lah pisau, sepucuk pistol dan senter yang berfungsi sebagai alat setrum.

Pria bernama Yafed Sugi-yanto, warga Jalan Simo Sidomulyo II Surabaya terse-but sudah ditetapkan seba-gai tersangka oleh penyidik Unit Jatanum Satreskrim Pol-restabes Surabaya ini, juga berprofesi sebagai pengelola Family Café yang berada di Ja-lan Embong Malang Surabaya.

Yafed ditangkap polisi, Ju-mat (20/9) dengan tuduhan penyanderaan terhadap se-orang pengusaha yang terbe-lit masalah hutang piutang. Korban penyanderaan itu ber-nama Jemmy Imantoko (31) warga Perumahan Villa Jas-mine, Sidoarjo.

Kanit Jatanum Polrestabes Surabaya, Iptu Solikhin Ferry mengatakan, kasus ini berawal dari hutang piutang antara John Silvianus warga Jalan Simo Sidomulyo II Surabaya dengan korban sebesar Rp. 250 juta. Hutang piutang itu sendiri terjadi Juni 2012.

“Dalam perjanjiannya, kor-ban dikenakan bunga 10 % tiap bulannya. Karena usaha yang dikerjakan korban ini men-galami kebangkrutan, proses pembayaran hutang piutang yang selama ini lancar akhir-nya tersendat hingga akhirnya korban tidak bisa membayar hutangnya sama sekali sampai saat ini, “ ujar Ferry.

John Silvianus Terrukeni, warga Jalan Simo Sidomulyo II Surabaya memberikan kuasa kepada tersangka Yafed untuk menagih seluruh hutangnya kepada korban. Atas jasanya itu, John Silvianus Terrukeni memberikan fee sebesar 30%.

“Begitu mendapat kuasa untuk menagih hutang, ter-sangka bersama John kemudi-an mendatangi Ketua RT tem-pat tinggal korbannya, Minggu (15/9). Kepada Ketua RT ini, tersangka Yafed mengatakan jika salah satu warganya, se-dang berurusan dengannya. Karena korban ketika itu tidak dirumah, oleh Sujono, Ketua RT tersebut, disarankan untuk kembali keesokan harinya, “ ungkap Ferry.

Senin (16/9) sekitar pukul 22.00 Wib, lanjut Ferry, ter-sangka Yafed kemudian men-datangi korban untuk menagih hutang. Korban kemudian me-minta tersangka untuk men-

emuinya, Rabu (18/9) untuk bersama-sama membuat surat kuasa jual rumahnya dihada-pan notaries.

“Namun, tersangka tidak mau datang pada hari yang sudah disepakati tersebut. Tersangka malah menyuruh korbannya untuk datang ke Café Family di Jalan Embong Malang Surabaya untuk men-emuinya. Ditempat itu, sudah ada John,” ujar Ferry.

Rencana awal untuk mem-berikan kuasa jual rumah milik korban akhirnya dibatalkan. Dalam pertemuan itu, korban diminta untuk menyediakan uang tunai. Korban hanya di-beri waktu dua hari untuk me-nyediakan uang tersebut.

Dalam kuasa tersangka dan teman-temannya, kor-ban mendapat intimidasi dan penyiksaan fisik. Saat itu, tersangka Yafed menyetrum tubuh korban hingga berkali-kali menggunakan alat senter listrik. KOrban juga diancam dengan menggunakan pis-tol, akan ditembak jika tidak segera melunasi hutang-hu-tangnya.

Tersangka dan komplo-tannya kemudian membawa korban dengan menggunakan mobil ke rumah kakaknya di Jalan Kendangsari Surabaya. Dalam perjalanan, tersang-

ka mengeluarkan pisau dan mengancam korban akan me-motong tangannya jika tidak segera diberi uang pemba-yaran.

Tindakan penyiksaan yang dialami korban tidak berhenti sampai di sini. Dalam perjala-nan ke rumah orang tuanya di Perumahan Mejayan Taman Sepanjang Sidoarjo, pukul 00.30 Wib, korban kembali disetrum menggunakan senter listrik yang dibawa tersangka. Setelah bertemu dengan or-angtuanya dan meminta su-paya pihak keluarga mencari-kan uang pembayaran atas hutang-hutang korban selama ini, korban kemudian dibawa ke Surabaya dan ditempatkan di Café Family Jalan Embong Malang Surabaya.

Dengan bantuan adik ibu korban yang berdinas sebagai Pomal, pihak keluarga pun melaporkan kejadian ini ke polisi, karena tersangak tak juga melepaskan korbannya, hingga Kamis (18/9).

Aparat langsung menang-kap tersangka dan menahan-nya Mapolrestabes Surabaya. Atas tindakannya, tersangka dijerat dengan pasal 333 KUHP karena merampas ke-merdekaan seseorang dengan ancaman hukuman delapan tahun penjara. (ddy)

BOJONEGORO - Pen-gacara penggugat Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Desa Campurejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jatim, masih menunggu memori banding dari pemkab setempat dalam kasus gugatan pilkades di Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN).

"Kami masih belum me-nerima panggilan dari Per-adilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) di Surabaya soal pengajuan banding Pemkab Bojonegoro," kata Abdul Hakim, S.H., pengac-ara penggugat Pilkades Desa Campurejo Yudha Alamsyah, Rabu (25/9).

Ia menjelaskan pihak-nya akan membuat kontra memori banding kalau sudah menerima memori banding yang diajukan pemkab dalam kasus pelaksanaan Pilkades di Desa Campurejo yang di-menangkan kliennya Yudha Alamsyah.

"Saya menyerahkan sepe-nuhnya pelaksanaan Pilkades Desa Campurejo dalam pros-es hukum ," jelas penggugat Pilkades Desa Campurejo Yudha Alamsyah, menegas-kan.

Lebih lanjut Yudha men-jelaskan Majelis Hakim PTUN Surabaya memutuskan membatalkan semua produk hukum dan tahapan pelak-sanaan Pilkades di Desa Cam-purejo, pada 20 September.

Tidak hanya itu, katanya, Majelis Hakim PTUN Sura-baya pada 7 Juni juga sudah mengeluarkan keputusan sela yang isinya menetapkan pelaksanaan Pilkades di Desa Campurejo ditunda agar ada ketertiban hukum.

"Tapi panitia Pilkades Campurejo tetap melaksana-kan pilkades pada 9 Juni de-ngan dua peserta yang di-menangkan Edy Sampurno," jelasnya.

Bahkan, lanjutnya, pem-

kab tetap melantik cakades Edy Sampurno sebagai Kades Campurejo beberapa hari yang lalu.

Menurut dia, gugatan yang diajukan ke PTUN itu karena dirinya ditolak mendaftar sebagai peserta pilkades di Desa Campurejo.

Padahal, katanya, dirinya pernah menetap dan menjadi warga Desa Campurejo sela-ma 36 tahun yang kemudian pindah ke desa lainnya.

Alasan panitia, katanya, mengacu Peraturan Dae-rah (Perda) No.9 tahun 2010 tentang Desa bahwa peserta yang bisa mengikuti pilkades harus menjadi warga di suatu desa minimal selama seta-hun.

Oleh karena itu, lan-jutnya, dirinya yang sudah pindah ke lain desa tidak bisa mendaftar sebagai peserta pilkades, meskipun sudah pernah menjadi warga se-tempat 36 tahun. (ant/dik)

SURABAYA - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Timur terus melakukan proses verifi-kasi data administrasi dari para pelamar Calon Pega-wai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan pemerintah provinsi Jawa Timur, telah mengirimkan berkasnya ke kantor BKD. Hingga kemarin, jumlah berkas yang sudah masuk mencapai lebih dari 25 ribu pelamar atau separuh lebih dari pelamar yang telah mengisi datanya secara online.

Kepala BKD Provinsi Jawa Timur Drs Akmal Boedi-anto kepada Koran Madura, Rabu (25/9) mengatakan, dari 52.814 pelamar yang mendaftar secara online, sebanyak 25 ribu lebih yang telah mengirimkan berkas-berkas administrasinya ke BKD. Data-data tersebut ke-mudian diverifikasi keleng-kapannya. “Kalau lengkap dan memenuhi persyaratan, kami akan kembalikan berkas tersebut ke yang bersang-kutan, beserta kartu ujian,” kata Akmal disela-sela keg-iatannya memantau proses verifikasi data pelamar.

Proses verifikasi tersebut, lanjutnya, melalui beberapa tahapan, mulai dari pen-erimaan berkas, pengecekan berkas yang tujuannya untuk memilah mana pelamar bi-dang kesehatan dan non kes-ehatan, kemudian verifikasi, validasi, pengendalian data dan entry data. Tim untuk

melakukan proses ini menca-pai 50 orang lebih. Di kantor BKD Jatim, berkas dari para pelamar ‘menggunung’. Pu-luhan ribu pelamar tersebut akan memperebutkan 585 kursi PNS yang dialokasi-kan untuk pemprov Jawa Timur tahun ini. Mantan Sekwan DPRD Jawa Timur ini mengungkapkan, sepanjang sejarah proses rekruitment CPNS, baru kali ini kuotanya terbesar.

“Mungkin karena kuo-tanya besar (585), maka jumlah pendaftar lewat online mencapai angka 50 ribu lebih. Tapi tidak semua yang daftar online ikut test. Karena bisa saja data admin-istrasinya tidak memenuhi persyaratan,” tandasnya.

Ironisnya, meski jumlah pelamar menembus angka 50 ribu lebih, namun lowon-gan untuk dokter spesialis masih sepi peminat. Padahal dari kuota 585 tersebut, 60 persennya untuk bidang kesehatan dan 40 persen non kesehatan. Menurut Akmal, kondisi ini tidak jauh beda dengan proses rekruitmen PNS tahun lalu. Pelamar dok-ter spesialis hanya 3 orang.

“Kami tidak tahu pasti sebabnya, mungkin mereka merasa biaya sekolahnya mahal, penghasilannya sekarang juga sudah tinggi, sehingga tidak mau terikat dengan aturan sebagai pega-wai negeri sipil yang mung-kin membatasi aktifitasnya sebagai dokter spesialis,”

terangnya.Sementara itu, Pelak-

sanaan tes CPNS dilaksa-nakan pada 17 Oktober–15 November 2013, bertempat di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan, Jln Jemurandayani Surabaya. Tes ini dilakukan setelah peserta dianggap lolos dalam seleksi berkas pada 17 sam-pai 28 September. Sementara pengumuman kelulusan kompetensi dasar dilakukan pada minggu kedua Novem-ber 2013.

Untuk menjamin sistem rekrutmen ini bersih, seleksi CPNS dilakukan dengan cara terbuka. Yang artinya peserta bisa melihat langsung nilai dari hasil yang mereka kerja-kan, dana hasil nilai dari para pesaing mereka. Sistem ini disebut Computer Assisted Test (CAT).

“Peserta akan bisa lang-sung melihat skornya sendiri. Jika skor hasil tesnya berada di bawah passing grade yang telah ditentukan, peserta sudah bisa tau diri kalau tidak mungkin bisa diterima. Namun hasil resminya bisa diketahui Setelah 20 hari dari tes,” jelasnya.

Untuk tes menggunakan sistem CAT ini, pemprov telah menyediakan 200 komputer. Jika pelamar yang lolos seleksi adminis-trasi mencapai 20 ribu orang, maka tes akan dilakukan ber-tahap. Sehari bisa dilakukan lima sift dengan 200 peserta di setiap siftnya.(ddy/han)

VERIFIKASI: Kepala BKD Provinsi Jawa Timur, Drs Akmal Boedianto memantau langsung proses verifikasi administrasi dari para pelamar CPNS di lingkungan Pemprov Jawa Timur.

MADIUN - Sejumlah per-wakilan Badan Permusya-waratan Desa (BPD) Kabupa-ten Madiun, Jatim, menuntut kepada Pemkab dan DPRD se-tempat segera menonaktifkan para kepala desa yang men-calonkan diri menjadi anggota legislatif pada Pemilu 2014.

Ketua Badan Permusya-waratan Desa Kedungbanteng, Kecamatan Pilangkenceng, Santoso, mengatakan, kepala desa yang ikut mencalonkan menjadi anggota legislatif pada pemilu mendatang harus men-gundurkan diri dari jabatan-nya. Hal tersebut sudah diatur dalam undang-undang.

"Kenyataannya, hingga kini sejumlah kades yang maju menjadi caleg belum mengun-

durkan diri dan masih men-jabat. Ironisnya, pihak KPU se-tempat telah meloloskan yang bersangkutan menjadi calon legislatif tetap (DCT) 2014. Un-tuk itu, kami meminta Pemkab Madiun segera menindaklan-juti proses administrasi pen-gunduran diri kades yang maju caleg," ujar Santoso kepada wartawan, Rabu (25/9).

Menurut dia, pencalo-nan para kades tersebut telah berdampak pada pemerin-tahan desa setempat. Akibat ketidakjelasan status itu telah membuat para anggota BPD menolak menandatangani Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes).

"Sampai kini kami tidak mau menandatangani APBDes

karena belum ada status jelas kepala desa yang maju caleg. Warga sudah kami beritahu bah-wa kades sudah mengundur-kan diri, namun kenyataannya masih menjabat," kata Santoso.

Pihaknya juga menegas-kan, tidak ada alasan bagi ca-mat untuk tidak merekomen-dasi pengunduran diri kepala desa. Selama ini, camat dinilai tidak memberi rekomendasi hanya karena alasan kop surat pengunduran diri tidak meng-gunakan kop kabupaten. Pa-dahal, pihak BPD telah men-embuskan surat tersebut ke bupati, KPU Panwas, Pemdes, dan DPRD setempat.

Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Madiun, Sugito, menanggapi hal tersebut men-

yatakan ikut mendesak Pemkab Madiun segera mengambil tin-dakan dan melakukan proses pengunduran diri secara kelem-bagaan. "Harus segera diproses kelembagaan. BPD diberikan salinan keputusan pengun-duran diri kepala desa. Sisi lain, harus ada batasan waktu, jika kepala desa tidak segera mem-buat surat pengunduran diri, maka akan dicabut di KPU," kata Sugito.

Pihak DPRD juga mengin-gatkan kepada pemerintah da-erah setempat segera bertin-dak agar tidak terjadi gejolak di kalangan masyarakat desa. Ia menilai tuntutan BPD me-rupakan aspirasi warga desa yang harus diperhatikan karena telah sesuai aturan. (ant/dik)

Page 3: e Paper Koran Madura 26 September 2013

KAMIS 26 SEPTEMBER 2013 NO.0207 | TAHUN II 3LINTAS JATIM

PENANGANAN LINGKUNGAN

SEPAK BOLAPARPOL

Kalau kecewa tidak, saya cuma menyayangkan sistem partai

ini belum jelas. Jadi tidak ada

mekanisme yang jelas dalam

penunjukan itu,”

Mazlan MansyurSekretaris Fraksi PKB

DPRD Surabaya

Dimana Berkas si Germo Cilik? Kejaksaan Sudah Mengirim P-21 ke Polisi, Polrestabes Mengaku Belum Terima

SURABAYA - Sidang kasus germo cilik yang menggegerkan masyarakat, masih belum menemui titik terang, sebab hingga saat ini masih terjadi tarik ulur antara Polrestabes dan Kejak-saan. Berkas perkara NA siswi SMP kelas III, germo cilik yang menjual teman sebayanya ke lelaki hidung belang tersebut, tidak diketahui keberadaannya.

Seperti diketahui, sejak ditangkap polisi di Hotel For-tune, Jalan Darmokali Surabaya, Sabtu (8/6) pukul 17.00 Wib, hingga saat ini kasus memprihatinkan tersebut tidak juga diajukan ke meja hijau. Terkait lambatnya siding kasung NA, pihak Polisi dan Kejaksaan saling lempar tang-gung jawab.

Pihak kepolisian mengaku bahwa kasus ini sudah lama dilimpahkan ke Kejari Surabaya untuk dilakukan penelitian hingga akhirnya jaksa peneliti yang meneliti berkas perkara ini menyatakan jika perkara ini sempurna (P-21). Hal itu diung-kapkan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP. Farman, Kamis (25/9).

Surat resmi P21 tersebut hingga kini belum dikirimkan oleh kejaksaan ke penyidik kepolisian Polrestabes Surabaya, maka penyidik dari VC Unit Jatanum Polrestabes, tidak melimpahkan berkas perkara, barang bukti dan tersangka (tahap II) ke Kejari Surabaya.

“Sudah lama memang kalau berkas ini dinyatakan sem-purna. Mengapa kami tidak segera melakukan tahap II terhadap perkara ini? Karena hingga saat ini, peryataan resmi tentang P-21 perkara ini masih belum kami terima dari kejaksaan, “ ungkap Farman.

Pernyataan polisi ini langsung dibantah Kejari Sura-baya. Jaksa Jauharul Fushus yang ditunjuk sebagai Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk menyidangkan perkara ini, dengan tegas Jauharul menyatakan bahwa jika pernyataan P21 tersebut sudah dikirimkan ke polisi bebrapa waktu yang lalu.

“Tidak benar itu, kami sudah mengirimkan sekitar sem-inggu yang lalu,” tegasnya.

Seperti diketahui, Subdit VC Unit Jatanum Polrestabes Sura-baya, Sabtu (8/6) pukul 17.00 Wib, mengamankan empat orang gadis dibawah umur yang diduga kuat sebagai wanita panggilan di hotel Fortune Jalan Darmokali Surabaya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan polisi, keempat orang gadis di bawah umur yang masih bersekolah itu, sengaja datang ke hotel tersebut karena ada tamu hotel yang sengaja membutuhkan jasa syahwat mereka berempat.

Dari pemeriksaan intensif yang dilakukan polisi terkuak-lah jika yang menjadi mami atau mucikari dari keempat gadis dibawah umur itu adalah NA (16) yang masih duduk di bangku SMP kelas III, di salah satu sekolah swasta di Sura-baya.

Modus yang dilakukan NA, adalah menerima orderan me-lalui Blackberry Messeger (Bbm). Untuk bisa berkencan dengan para anak buahnya itu, NA mematok tarif Rp. 750 ribu hingga Rp. 1 juta.(ddy)

Menteri Lingkungan Hidup se-ASEAN Bahas Isu Lingkungan

Kapten Timnas Indonesia U-19 Terima Beasiswa UtomoPKB Bantah Mekanisme Penggantian Musyafak Tak Jelas

SURABAYA - Sebanyak 120 peserta dari kementerian atau lembaga negara ang-gota ASEAN yang memiliki mandat untuk menangani isu lingkungan berkumpul di Surabaya selama dua hari, mulai 25-26 September 2013. Pesertanya berasal dari Bru-nei, Filipina, Indonesia, Kam-boja, Laos, Malaysia, Myan-mar, Singapura, Thailand dan

Vietnam plus China, Korea Selatan dan Jepang. Termasuk dari Sekretariat ASEAN dan para pejabat senior masing-masing negara.

Beberapa Menteri Ling-kungan Hidup yang hadir diantaranya adalah dari Bru-nei, Malaysia, Laos, serta Sin-gapura, serta deputi menteri dari Kamboja, Myanmar, Fil-ipina, Thailand dan Vietnam.

Pertemuan yang dilaku-kan di Shangri-La hotel dibuka langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup Indonesia, Balthasar Kambuaya. Rabu (25/9). "Kami ingin mengam-bil kesempatan ini untuk mendorong negara anggota ASEAN lainnya mengikuti In-donesia dan Laos meratifikasi Protokol Nagoya yang menja-di akses dan benefit sharing,"

ujar Balthasar.Berbagai isu lingkungan

menjadi topik pembahasan dengan tema Meeting of the Informal Ministerial Meet-ing on Environment (IAMME) and related meetings.

Kepala Bagian (Kabag) Kerjasama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Ifron Hady Susanto mengatakan, Kota Surabaya dipilih oleh Sekretariat ASEAN sebagai host penyelenggara IAMME ke-14 dikarenakan reputasi Surabaya sebagai kota dengan pengelolaan lingkungan ter-baik. Keberhasilan Surabaya dalam pengelolaan lingkung-an diantaranya mengelola sampah dengan layak dan juga penanganan sungai.

“Karena itulah, Kemente-rian Lingkungan Hidup dan Sekretariat ASEAN memilih Pemkot Surabaya menjadi host untuk IAMME ke-14 ini. Tentu saja, permintaan seperti ini kita tanggapi serius agar apa yang sudah kita lakukan dalam pengelolaan lingkungan, bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” tegas Ifron Hady Susanto.

Indonesia dalam kesempa-tan ini juga mengajak seluruh

negara ASEAN ikut meningkat-kan kepedulian dalam program Sustainable Cunsumption and Production dengan PBB.

Isu kemitraan bidang ling-kungan dengan beberapa ne-gara mitra ASEAN seperti Chi-na, Korea Selatan, serta Jepang juga akan menjadi isu penting dalam pertemuan kali ini.

Selain itu, isu yang juga akan dibahas yaitu mengenai perubahan iklim, konservasi alam dan kehati, pengelolaan sumberdaya air, pengelolaan lingkungan perkotaan, pesi-sir dan laut, pendidikan ling-kungan, serta polusi.

Sementara itu, pertemuan informal para menteri ling-kungan negara ASEAN ini merupakan forum tahunan yang diselenggarakan teru-tama dalam rangka persiapan ASEAN Ministerial Meeting on the Environment yang me-rupakan forum tiga tahunan.

Dalam pertemuan tahun lalu, Singapura dan Malaysia setidaknya telah menyam-paikan apresiasinya karena Indonesia dianggap mampu menangani kebakaran hutan dan lahan. (ddy)

ddy/koran madura

PERTEMUAN: Walikota Surabaya Tri Rismaharini bersama Perwakilan Lembaga dari negara-negara se-ASEAN saat pertemuan IAMME ke-14 di Hotel Shangri-La Surabaya.

PAMERAN PENINGGALAN MAJAPAHIT:

Seorang karyawan menata perhiasan karya desainer Irwan Williams-Holmes yang dibuat dari benda-benda peninggalan kerajaan Majapahit dalam pameran perhiasan bertema di Hotel Tugu, Malang, Jawa Timur. Pameran perhiasan yang menampilkan perhiasan berbahan baku kayu dan batuan khas Indonesia karya desainer perhiasan Donna Angelina tersebut berlangsung hingga 20 Oktober 2013.

ant/ari bowo sucipto

SURABAYA - Kapten Tim Nasional Indonesia U-19 Evan Dimas Darmono (18) meneri-ma beasiswa penuh dari Uni-versitas dr Soetomo Surabaya, karena dia memiliki prestasi nonakademik tingkat interna-sional yang dinilai menaikkan citra bangsa dan negara.

“Kami beri beasiswa ‘full’ sejak sekarang hingga selesai studi akan kami bebaskan dari DPP (dana pengembangan pen-didikan) dan SPP (sumbangan penyelenggara pendidikan),” kata Rektor Unitomo Surabaya Dr Bachrul Amiq SH MH di kam-pus setempat, Rabu (25/9).

Dalam kesempatan itu, ia menyerahkan beasiswa kepada ratusan mahasiswa yang meli-puti 100 mahasiswa dari atlet berprestasi (lokal, regional, nasional, internasional), 20 mahasiswa penerima beasiswa peningkatan prestasi akademik (PPA), 15 mahasiswa miskin berprestasi, 20 mahasiswa pe-nerima beasiswa bantuan be-lajar mahasiswa (BBM), dan 20 mahasiswa penerima beasiswa BRI. “Saya mulai masuk tahun 2012 memang sudah nggak ba-yar, tapi kali ini saya senang mendapat beasiswa lagi hingga selesai studi,” kata Evan Dimas Darmono yang sekarang semes-ter 3 di Jurusan Administrasi Negara/Publik pada Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Uni-tomo Surabaya itu.

Didampingi ayahanda Hari, arek Ngemplak Surabaya itu mengaku dirinya merasa “en-joy” menerima beasiswa Uni-tomo itu, apalagi kuliahnya bersifat fleksibel. “Kalau long-gar, saya masuk kuliah, tapi kalau ada TC (latihan), saya bisa berkomunikasi dengan dosen lewat telepon atau ber-temu dimanapun,” ujarnya.

Apalagi, dirinya sudah masuk

Timnas Indonesia sejak seta-hun sebelum kuliah. “Saya se-ring mendapatkan dispensasi kalau pas konsentrasi TC, karena kampus tahu kalau saya memb-ela nama bangsa dan negara, saya rasa kuliah di sini sungguh meny-enangkan,” katanya.

Evan yang segera berlaga dalam AFC pasca-AFF itu me-ngaku studi itu memberikan manfaat banyak, di antaranya belajar berkomunikasi dengan orang lain dan mengenal ba-hasa asing. “Semuanya akan sangat membantu masa depan saya,” katanya.

Hal itu dibenarkan Rektor Unitomo Surabaya Dr Bachrul Amiq SH MH. “Kami men-

dorong anak-anak muda se-

perti Evan, karena pendidikan itu penting, sebab prestasi itu ‘kan ada batasnya. Kalau nanti sudah mengalami keterbatasan itu, maka pen-didikan akan berarti,” katanya.

Kepada Evan, Rektor Uni-tomo berpesan agar Evan bisa menyempatkan diri untuk kuliah di tengah kesibukannya, apalagi kuliah di Unitomo itu bisa ditempuh pagi atau sore. “Saya sendiri sempat kecewa saat melawan Timor Leste, ke-tika Evan gagal mencetak gol,” katanya, tersenyum.

Selain prestasi akademik de-ngan nilai rata-rata 8,5. Unito-mo juga memberikan beasiswa untuk mahasiswa peraih presta-si nonakademik, baik olahraga, seni, maupun kejuaraan sains.

Untuk prestasi nonakade-mik dalam skala kabupaten/kota akan mendapat beasiswa 40 persen dari DPP, prestasi skala provinsi menerima 60 persen DPP, prestasi skala nasional me-nerima 80 persen DPP, dan pres-tasi skala internasional meneri-ma 100 persen dari DPP. (ant/dik)

SURABAYA - Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa Kota Surabaya Syamsul Arifin memban-tah pernyataan Sekretaris Fraksi PKB Mazlan Man-syur bahwa mekanisme penunjukan Moch Naim Ridwan sebagai Wakil Ket-ua DPRD menggantikan Musyafak Rouf tidak jelas.

“Saya sudah sampaikan bahwa pleno bukan final dari penentuan wakil ketua,” kata Syamsul Arifin kepada Antara di Surabaya, Rabu (25/9).

Menurut dia, pernyat-aan Mazlan tersebut tidak perlu ditanggapi secara ber-lebihan karena apa yang di-lakukan DPC PKB Surabaya dalam menentukan calon wakil ketua DPRD melalui rapat pleno sudah sesuai aturan.

Hasil dari rapat pleno tersebut yang disampai-kan ke DPP PKB untuk selanjutnya diputuskan siapa yang akan dipilih untuk menggantikan po-sisi Musyafak yang terkena kasus pidana korupsi.

Pada rapat pleno pen-gurus DPC PKB Surabaya beberapa waktu lalu, Mazlan Mansyur (Sekretaris FPKB) memperoleh skoring tert-inggi (20) dibanding Gus Naim yang hanya berada di peringkat kedua (4).

Saat ditanya soal pertan-yaan Mazlan bahwa rapat pleno tersebut tidak ada gu-nannya, Syamsul mengata-kan tidak mempermasalah-kan pernyataan tersebut.

Syamsul menyatakan su-dah memberikan penjelasan

dari awal bahwa rapat pleno bukan keputusan akhir, me-lainkan yang memutuskan pilihan itu DPP PKB. “Itu ka-rena kehendak dia sendiri,” ujarnya.

Begitu juga saat ditanya apakah rekomendasi dari DPP PKB sudah ada ditan-gannya, Syamsul mengata-kan bahwa pihaknya sudah mengetahui rekomendasi itu sudah turun. Hanya saja hingga saat ini rekomen-dasi tersebut belum diam-

bil di DPP PKB. “Mau saya sambil tapi belum sempat,” katanya.

Syamsul juga menga-takan pihaknya belum bisa menyampaikan kepada pub-lik hasil rekomendasi dari DPP PKB tersebut karena hingga kini belum ada di tangannya. “Itu pasti saya umumkan secepatnya,” ka-tanya.

Sekretaris Fraksi PKB DPRD Surabaya Mazlan

Mansyur sebelumnya me-nyayangkan mekanisme penunjukan Moch. Naim Ridwan sebagai Wakil Ketua DPRD setempat mengganti-kan jabatan Musyafak Rouf sesuai dengan rekomendasi DPP PKB. Namun rekomen-dasi itu hingga kini tidak jelas.

“Kalau kecewa tidak, saya cuma menyayangkan sistem partai ini belum jelas. Jadi tidak ada me-kanisme yang jelas dalam penunjukan itu,” kata Ma-zlan.

Mazlan mengatakan hingga saat ini pihaknya belum mengetahui apa-kah rekomendasi tersebut sudah keluar atau belum. Namun, ia menyayangkan jika mekanisme pengganti Musyafak yang semula di-lakukan melalui rapat ple-no DPC PKB Surabaya de-ngan hasil memenangkan dirinya tidak ditindaklan-juti oleh partai.

Dengan alasan ada re-komendasi DPP itu, lan-jut dia, berarti mengarah pada persoalan personal yakni “like and dislike” atau suka dan tidak suka. “Justru dalam hal ini si-kap ketua DPC tidak tegas. Pola ini dibikin sendiri dan tidak ditaati,” kata-nya.

Seharusnya, lanjut dia, tidak perlu ada pleno dulu, melainkan langsung em-pat calon tersebut diserah-kan ke DPP PKB. “Semua calon dikirim ke DPP. Secara pribadi, saya ditempatkan di mana saja siap,” katanya. (ant/dik)

Page 4: e Paper Koran Madura 26 September 2013

KAMIS 26 SEPTEMBER 2013 NO.0207| TAHUN II4 PROBOLINGGO

Para pedagang yang sebagian tengah menikmati tidur nyenyaknya, berham-buran keluar untuk me-nyelamatkan kios mereka, namun tak satupun barang dagangan dapat diselamat-kan. Belum dipastikan pe-nyebab kebakaran tersebut, namun dugaan sementara kebakaran bersumber dari hubungan pendek arus listrik. Api terus membesar, karena banyaknya material mudah terbakar seperti kian dan plastik.

Bangunan kios yang seluruhnya terbuat dari kayu membuat kobaran api dengan cepat membesar dan meng-hanguskan seluruh kios dipasar tradisional itu. “Api cepat sekali menjalar Pak, hanya dalam sekejap sudah menyebar dan membesar,” terang Faisol di lokasi kebakaran.

Akibat peristiwa terse-but, sebagian pedagang tak lagi sempat lelap dalam tidurnya, karena panik dan berusaha menyelamatkan diri dan mengevakuasi barang dagangan serta harta bendanya yang belum terbakar.

Para pedagang hanya bisa pasrah dan menan-gis menyaksikan kiosnya musnah dilalap sijago merah. “Habis barangku. Tidak ada yang bisa diselamatkan. Saya

hanya bisa pasrah, uang sejumlah Rp.24 juta juga ikut terbakar,” tutur Salwiah, salah satu pedagang buah yang sudah puluhan tahun berjualan di pasar Gotong Royong.

Enam unit mobil keba-karan dari Pemkot, Pemkab Probolinggo tiba dilokasi. Petugas pemadam dengan dibantu warga terus beru-paya menjinakkan si jago merah. Proses pemadaman berlangsung sulit, karena selain banyak material yang mudah terbakar juga angin bertiup kencang.

Selain memadamkan titik api, tim pemadam ber-sama aparat kepolisian juga berupaya menghalau dan mencegah meluasnya kob-aran api agar tidak merembet ke bangunan, serta permuki-man warga

Api baru bisa dipadam-kan berselang tiga jam. “Saya sempat tidak menyangka ini kebakaran, saya kira orang lagi bakar-bakar. Kabarnya api awalnya dari kios di dalam pasar,” ujar Muriyan-to, salah seorang pedagang yang dagangannya ludes terbakar.

Peristiwa itu meludes-kan 80 kios yang berada di Jalan Sudirman, Kecamatan Mayangan tersebut. Dengan rincian, 40 di antaranya kios

permanen, 20 kios paka-ian, dan 20 kios buah dan sayuran.

Demikian juga, petu-gas Kepolisian yang berada di lokasi turut serta mengamankan barang-barang milik pedagang, guna mengantisipasi pen-jarahan. Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan.

Sementara itu, Wa-likota HM.Buchori yang turun langsung dilokasi kebakaran mengungkapkan pihaknya bersyukur kejadi-an ini tidak sampai mem-bakar keselurahan. Karena masyarakat dan petugas mengambil langkah-lang-kah untuk mengatasi tugas pemerintah.

“Yang penting situasi ini jangan sampai diman-faatkan dari orang-orang yang tak bertanggungjawab untuk mengambil kes-empatan, dan beruntung sebagian barang-barang bisa diselamatkan,”tandas orang nomor satu di Kota Probolinggo ini.

Menurutnya, pemer-intah akan segera menga-tasi, beserta bagaimana pemulihannya agar para pedagang bisa melakukan aktivitas secara normal bekerja.”Yang penting sega-ra kita tangani supaya ped-agang normal bekerja, dan bedak-bedak yang terbakar bisa segera diperbaiki. Soal bantuan belum bisa bicara, tapi pemerintah akan mengambil langkah perbai-kan agar segera diatasi, dan akan mendorong pedagang segara mendapat ban-tuan kredit lunak,”pungkas HM.Buchori.(hud).

KEBAKARAN

Pasar Gotong Royong Ludes TerbakarPROBOLINGGO - Rabu (25/9) dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB, disaat para pedagang tertidur lelap, tiba-tiba dikejutkan dengan peristiwa ke-bakaran pasar Gotong Royong Kota Probolinggo.Puluhan kios terbakar, dan tidak ada korban dalam peristiwa itu, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

PROBOLINGGO - Harga bawang merah mengalami pe-nurunan. turunnya harga terse-but dipicu karena bawang mer-ah di daerah lain seperti daerah Nganjuk dan Brebbes Jawa Ten-gah sudah mulai panen raya. Banyak petani dan pedagang di Kabupaten Probolinggo me-milih untuk melakukan penim-bunan bawang.

Penurunan harga bawang merah di Probolinggo, Menu-rut Saiful Haq (47) salah satu pedagang bawang merah asal Desa Watuwungkuk Ke-camatan Dringu, dikarenakan stok bawang merah diluar Probolinggo sudah banyak yang panen dengan tingkat produksi yang relatif besar. Sehingga berpengaruh kepada

harga bawang merah di Pro-boolinggo.

Saiful Haq, mengatakan harga bawang yang berukuran besar saat ini mencapai Rp 14 ribu perkilonya. Sedangakan yang berukuran sedang men-capai Rp 12 ribu perkilonya. Untuk bawang yang berukuran kecil harganya menembus Rp 10 ribu pekilonya.

Penurunan harga tersebut sangat jauh dibanding dengan harga sebelumnya. Karena bawang yang berukuran besar harganya mencapai Rp 45- 50 ribu perkilonya, bawang se-dang seharga Rp 35-40 ribu, sedangkan harga bawang kecil Rp 25-30 ribu perkilogramnya. “Jadi harga bawang sekarang sudah nggak begitu tinggi.

Dan pedagang dari luar kota juga dengan penen raya terse-but banyak yang tidak turun ke Probolinggo, seperti Sura-baya dan daerah lain di Jawa timur untuk belnja bawang,” ujar Saiful Haq, kepada warta-wan, Rabu (25/9).

Hal senada juga dilontar-kan oleh pedagang lain Hu-zaeni (45) dengan penurunan harga bawang karena dipicu produksi bawang lain sudah mulai ramai. Menurutnya juga mengalamu dampak yakni permintaan bawang kepada dirinya juga mengalami penu-runan.Biasanya kalau bawang masih sepi di daerah lain. Per-mintaan pedagang daerah lain cukup banyak.“Sekarang ban-yak yang nggak mintak kiri-

man bawang karena bawang di daerah lain sudah mulai ada yang mengirimnya, dengan harga yang lebih murah. Se-cara otomatis harga bawang di Probolinggo juga ikut turun,” terangnya.

Sementara itu, salah satu petani bawang merah Junae-di (40) asal desa Warujinggo Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo, mengatakan de-ngan kondisi harga bawang merah yang mengalami penu-runan petani banyak yang mel-akukan penimbunan bawang untuk dibuat bibit.“Karena bibit bawang sekarang langka dan harganya masih cender-ung tinggi. Jadi situasi ini baik untuk dilakukan penimbu-nan,” ujarnya.(fud).

MENUNGGU, Tampak pedagang bawang di Pasar Bawang Kecamatan Dringu, menunggu pembeli yang akan menghampiri bawang miliknya.

EKONOMI

Harga Turun, Penimbunan Bawang Marak

PROBOLINGGO - An-gin kencang yang terjadi di wilayah Probolinggo bebara-pa minggu terakhir mem-buat nelayan enggan melaut. Pasalnya kondisi angin terse-but membuat nelayan tak mau mengambil resiko.

Menurut salah sala satu nelayan asal Desa Randu Putih Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo, Abdur Rohim (32) mengatakan, dengan datangn-ya angin kencang para nelayan di daerahnya banyak yang tidak melaut. Karena kondisi angin tersebut sedikit berisiko kepada perahu yang ditumpanginya. “Jadi saya beberapa hari jarang pergi mencari ikan kelaut, kare-na anginnya tidak stabil,” kata Rohim, Rabu (25/9).

Selain berdampak pada kes-elamatan dirinya, Abdur Rohim juga mengungkapkan dampak angin tersebut akan mempen-garuhi sepinya hasil tangkapan ikan dilaut. Sebab jika angin nelayan nekat malaut maka dia akan melawan arus angin, bahkan kalau tidak beruntung maka perahu yang ditumpang-inya nelayan bisa saja terbalik. “Saya tidak memberanikan diri untuk melakukan pencarian ikan dilaut, karena yang saya takut hal tersebut terjadi. Jadi saya lebih berhati-hati saja,” ujar pria yang mengku punya anak satu itu.

Menurutnya, kondisi angin kencang yang ter-us menghantam wilayah Probolinggo membuat peng-hasilan kesehariannya men-galami kendala. Menurutnya penghasilan yang didapat jika angin tidak kencang seperti ini, dia mendapat-kan penghasilan rata-rata Rp 150-200 ribu perharinya. “Tetapi kalau angin seperti ini nelayan jika memberani-kan untuk melaut, rata-rata penghasilannya hanya men-dapatkan keuntungan Rp 70-100 ribu saja. Jadi pendapa-tannya tidak imbang dengan kerjanya,” tandas Abdur Ro-him (fud)

ANGIN KENCANG

Nelayan Enggan Melaut

SURAMADU

Page 5: e Paper Koran Madura 26 September 2013

KAMIS 26 SEPTEMBER 2013 NO.0207| TAHUN II 5SURAMADU

HARI SUSU SEKOLAH SEDUNIA. Pelajar SD Arrahman Motik bersama-sama minum susu segar Greenfields ketika merayakan Hari Susu Sekolah Sedunia di Jakarta, Rabu (25/9). Kegiatan yang menjadi ajang internasional tersebut merupakan upaya mempromosikan minum susu terutama untuk anak-anak dan siswa sekolah.

PAMEKASAN - Panitia Pengawas Pemilu (Panwa-slu) Pamekasan, Jawa Timur, memperketat pengawasan pada tahapan perbaikan data daftar pemilih tetap hasil perbaikan (DPTHP) untuk pemilu legislatif 2014.

Menurut Ketua Panwa-slu Pamekasan Zaini, upaya memperketat pengawasan perbaikan data pemilih itu karena sebelumnya memang telah ditemukan adanya daf-tar pemilih ganda dan warga yang meninggal dunia tetap masuk DPT.

“Kami sudah mengin-struksikan kepada masing-masing panitia pengawas kecamatan (Panwascam) di Pamekasan ini agar lebih memperketat pengawasan dan segera melaporkan apabila memang ditemu-kan adanya penyimpangan,” kata Zaini.

Menurut Zaini, ban-yak data pemilih dalam DPT pemilu legislatif 2014 itu, bukan karena institusi penyelenggara pemilu di Pamekasan tidak bekerja, tetapi karena kendala teknis, yakni server data online DPT bermasalah.

Panitia penyelenggara pemilu, di tingkat kabupat-en, kecamatan dan di tingkat desa, sambung Zaini, telah melakukan pemilahan data.

“Misalnya, nama-nama yang ganda dan meninggal dunia telah dipilah, lalu di-hapus. Namun setelah sam-pai di kabupaten, data-data itu bercampur lagi. Sehing-ga data-data pemilih yang diumumkan KPU itu ada-lah data yang tidak valid,” terang Zaini.

Oleh karena itu, sam-bung dia, pihaknya akan memperketat pengawasan dan meminta KPU melaku-kan tindakan cepat, mem-perbaiki server data pemilih

yang rusak itu. Apabila dibiarkan, dipastikan bahwa data pemilih pemilu legis-latif 2014 tidak akan valid.

Anggota KPU Pamekasan Nuzulul Qurnain sebelumn-ya mengakui, “data base” pe-milih Pemilu Legislatif 2014 yang dimiliki KPU memang terganggu dan itu tidak han-ya terjadi di Pamekasan saja, tetapi juga di semua kabu-paten/kota di Indonesia.

“Kasus data base pemilih bermasalah ini tidak hanya di Pamekasan, akan tetapi di seluruh Indonesia, ka-rena ‘server’-nya di KPU pu-sat,” tutur Nuzulul Qurnain, menjelaskan.

Menurut dia, pihak KPU telah melaporkan kasus ini ke KPU Jatim dan KPU pusat, dan kini masih diupayakan perbaikan.

Tahapan Pemilu Legis-latif 2014 telah memasuki penetapan daftar pemilih tetap (DPT) berdasarkan hasil verifikasi yang dilaku-kan oleh masing-masing panitia pemungutan suara (PPS) dan panitia pemilihan kecamatan (PPK).

Nuzulul menjelaskan data pemilih yang masuk dalam DPT itu masih bisa berubah, karena itu KPU masih menyediakan waktu untuk melakukan perbai-kan berupa DPT hasil per-baikan.

“Kami juga meminta masyarakat dan partai poli-tik peserta pemilu untuk sa-ma-sama mengawasi proses penetapan DPT ini,” ujarnya.

Berdasarkan hasil pen-dataan yang dilakukan KPU, jumlah pemilih untuk Pemi-lu Legislatif 2014 di Kabu-paten Pamekasan 684.473 orang bertambah 28.131 orang dibanding Pilkada Ja-tim yang saat itu berjumlah sebanyak 656.342 orang. (ant/rah)

DPTHP

Panwaslu Perketat Pengawasan Perbaikan Data Pemilih

SURABAYA - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Surabaya, Jawa Timur, meraih penghargaan “Indonesia Best Univer-sity 2013” dalam kategori “Private University” dari majalah “Mix Marketing Communications”.

“Kami bangga bisa mem-peroleh penghargaan terse-but. Penilaian anugerah itu dilakukan dengan metode survei di lima kota besar di Indonesia,” ujar Ketua STIE Perbanas Surabaya, Tatik Suryani di Surabaya, Rabu (25/9).

Survei tersebut, kata dia, disebar kepada 2.100 siswa sekolah menengah atas (SMA) di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Makas-sar, dan Medan.

“Penilaian penghargaan ini juga melibatkan sejum-lah orang tua siswa dan praktisi sumber daya manu-sia dari berbagai perusahaan skala nasional,” ucapnya.

Ia juga mengemuka-kan, penghargaan terse-but tidak didasarkan

penjurian pihak tertentu, akan tetapi murni penga-matan masyarakat ter-masuk mereka yang meru-pakan lulusan di lima kota besar di Indonesia.

“Anugerah yang diberi-kan salah satu media itu terbagi dalam beberapa kategori. Kami berhasil mer-aih penghargaan ‘Indonesia Best University 2013’ dalam kategori ‘Private Univer-sity’,” katanya.

Sementara itu, Pemban-tu Ketua Bidang Kemaha-siswaan dan Kerja Sama STIE Perbanas Surabaya, Lindianawati optimistis penghargaan itu makin me-nyemangati dan menggiat-kan pengelola maupun seluruh civitas akademika.

“Kami juga memiliki program internasional, yakni menjalin kerja sama dengan beberapa kalangan di luar negeri, khususnya negara anggota ASEAN seiring akan terealisasinya ‘ASEAN Economy Commu-nity 2015,” ujarnya. (ant/dik)

RAIH PENGHARGAAN

STIE Perbanas Surabaya Raih Indonesia Best University

Trio Karateka putri Indonesia (ki-ka) Ayu Rahmawati, Eva Fitria, dan Siti Muria berpose bersama Pelatih mereka Omita Olga Ompi usai menerima medali di Sriwijaya Promotion Center Jakabaring Palembang. Trio karateka ini berhasil meraih medali perunggu pada kelas kata beregu putri Islamic Solidarity Games (ISG).

Kepala Bidang Penang-gulangan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep Dwi Regnani, Rabu (25/9), menjelaskan pihaknya mendeteksi 13 warga setem-pat menderita HIV/Aids.

“Itu hasil temuan sejak

Januari hingga September 2013. Kalau diperinci, selama Januari-April terdeteksi 10 orang dan Mei-September se-banyak 3 orang. Dua pender-ita HIV/Aids yang meninggal dunia itu adalah penderita yang ditemukan pada Januari-

April,” ujarnya di Sumenep.Kalau dalam satu keluarga

terdeteksi satu orang saja yang menderita HIV/Aids, kata dia, dalam jangka waktu 10-15 ta-hun kemudian jumlahnya bisa bertambah.

“Setiap penderita itu pu-nya keluarga dan tentunya mereka berpotensi ditulari. Penderita HIV/AIDS memang harus ekstra hati-hati agar tidak menularkan penyakitnya ke keluarganya,” ucapnya.

Ia mengatakan, pada 2012 lalu, sebanyak 29 warga Sume-nep terdeteksi menderita HIV/Aids.

“Selama dua tahun ini terdeteksi 42 warga Sumenep yang terjangkit virus memas-tikan tersebut. Kami telah berusaha membawa mereka ke rumah sakit di Surabaya guna mendapatkan pengob-atan, karena rumah sakit di Sumenep belum bisa. Seba-gian dari mereka tidak mau,”

paparnya.Ia juga mengemukakan pe-

nyebaran penderita HIV/Aids di Sumenep yang terdeteksi pada 2012 dan 2013 ini lebih banyak berada di tiga kecama-tan, yakni Pasongsongan, Ganding dan Kalianget.

“Namun, ada juga yang berasal dari kecamatan di luar tiga kecamatan itu. Hanya saja jumlahnya tidak sebanyak di tiga kecamatan tersebut,” ka-tanya. (ant/mk)

Dua Penderita HIV/Aids MeninggalSUMENEP - Sebanyak dua di antara 13 penderita HIV/Aids di Kabupaten Sumenep, yang terdeteksi pada tahun ini, meninggal dunia.

SUMENEP - Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Tambahan Penyer-taan Modal Pemkab Sumenep kepada PD Sumekar dianggap sia-sia. Bahkan, Bupati A. Busyro Karim menganggap raperda yang menjadi prakarsa DPRD itu tidak perlu dibahas lagi. Pasalnya dalam aturan tersebut sudah tertuang dalam raperda.

Raperda Tambahan Penyertaan Modal Pemkab Kepada PD Sumekar yang baru disampaikan DPRD Sume-nep dalam forum sidang paripurna, Rabu (25/9) mendapat penolakan dari Bupati A Busyro Karim. “Kami her-

an terhadap munculnya raperda itu. Sebab sudah ada Perda Nomor 11 Ta-hun 2012 tentang Penyertaan Modal Daerah Kepada Pihak Ketiga, yang juga merupakan inisiatif DPRD,”papar Bu-pati, Rabu (25/9)

Menurutnya, dalam perda itu tidak menyebutkan, setiap penyertaan mod-al harus diperdakan kembali, apalagi penyertaan modal kepada PD Sumekar sebesar Rp. 500 juta sudah dianggar-kan di APBD 2013. Pihaknya meminta DPRD mengkaji kembali Raperda Pe-nyertaan Modal Kepada PD Sumekar, sebab pihaknya menilai Raperda itu

tidak perlu dilanjutkan dalam pemba-hasan eksekutif.

Mantan Ketua DPRD Sumenep dua periode ini menilai, sebenarn-ya raperda itu sudah absah tinggal merealisasikan penyertaan modal yang memang telah dianggarkan di APBD tanpa menunggu perda lagi. Apalagi penyertaan modal itu, menurutnya telah disetujui bersama DPRD dan Bupati dalam Kebijakan Umum Anggaran dan APBD.

Sementara itu, Ketua DPRD Sume-nep Imam Hasyim menyatakan, Rap-

erda Penyertaan Modal kepada PD Sumekar dinilai penting sebab sesuai ketentuan setiap penyertaan modal harus disertakan perda, apalagi nomi-nal dana yang akan dikucurkan cukup besar, yaitu Rp. 500 juta.

Meski demikian, lanjut Imam Hasyim, legislatif belum bisa memasti-kan raperda itu tetap dilanjutkan atau justru dihentikan. Sebab, DPRD masih akan mengadakan kajian yang lebih mendalam sekaligus melakukan kon-sultasi ke Biro Hukum Provinsi men-genai pentingnya raperda tersebut. (athink/mk)

PERUNDANG-UNDANGAN

Bupati Tolak Raperda Penyertaan Modal

PAMEKASAN - Pemilik sapi “kerap” di Pamekasan, Jawa Timur, menginginkan agar lomba karapan sapi memperebutkan Piala Bergilir Presiden RI 2013 tetap digelar karena merupakan festival tahunan yang bertujuan me-lestarikan budaya leluhur di Pulau Madura.

Juru bicara pemilik sapi kerap di Pamekasan, Naufal, Rabu, minta agar kebijakan pemerintah tidak menggelar karapan sapi memperebutkan Piala Bergilir Presiden 2013 dit-injau ulang, karena hal itu akan merugikan masyarakat Madura.

Menurut dia, karapan sapi merupakan khazanah budaya tradisional di Madura dan lomba memperebutkan Piala Presiden RI merupakan ke-banggaan tersendiri bagi para pengerap.

“Pemerintah saya kira per-lu membentuk tim ‘islah’ guna menyelesaikan persoalan ini. Tapi yang jelas para penger-ap tetap menginginkan agar pelaksanaan karapan sapi Pi-ala Presiden RI tetap digelar,” kata Naufal.

Para pemilik sapi kerap menyampaikan hal itu me-nanggpi kebijakan pemerintah melalui Gubernur Jawa Timur yang menginstruksikan agar pelaksanaan karapan sapi Piala Presiden RI 2013 tidak digelar karena masih menggu-nakan kekerasan.

Menurut Naufal, kebijakan pemerintah yang meniadakan pelaksanaan karapan sapi Pia-la Presiden 2013 kali ini dinilai

kebijakan emosional.Sebab, menurut dia, kend-

atipun tahun 2012 lalu pemer-intah memang telah meminta pemilik sapi karapan tidak melakukan kekerasan, akan tetapi pemerintah tidak mau memfasilitasi pelaksanaan karapan tanpa kekerasan.

Sepanjang 2012 hingga pertengahan 2013 ini, lomba karapan sapi yang ada di Ma-dura kebanyakan lomba de-

ngan kekerasan atau meng-gunakan “rekeng”, sedang yang tidak menggunakan kekerasan, menurut dia, tidak pernah digelar.

“Seharusnya, jika pemer-intah ingin melarang pelak-sanaan karapan sapi tanpa kekerasan, semestinya harus memberikan fasilitas kepada para pengerah. Tapi nyatanya kan tidak seperti,” katanya menambahkan.

Bahkan, beberapa kali pelaksanaan karapan sapi yang digelar di Pamekasan, termasuk pada pelaksanaan karapan sapi yang digelar ang-gota DPRD dari Partai Per-satuan Pembangunan (PPP) Yanto Waluyo pada Agustus lalu, juga menggunakan pola kekerasan.

Seharusnya, jika memang pemerintah tidak mengingin-kan adanya praktik kekerasan dalam pelaksanaan karapan sapi, tidak membiarkan pelak-sanaan karapan sapi yang di-gelar anggota DPRD dari PPP itu menggunakan kekerasan.

“Dari karapan sapi yang digelar anggota DPRD PPP

Yanto itu, kan seolah-seolah pelaksanaan karapan sapi de-ngan kekerasan tetap diperbo-lehkan di Madura ini,” katanya menambahkan.

Sehingga, sambung dia, wajar apabila sebagian para pemilik sapi karapan tetap menggunakan pola kekerasan atau menggunakan “rekeng”.

Kebijakan pemerintah sendiri menghapus praktik kekerasan dalam pelaksanaan karapan sapi, karena beberapa pertimbangan. Selain karena melanggar aturan hukum yang berlaku, baik hukum agama, maupun hukum positif, prak-tik kekerasan itu juga dilarang, karena jika dibiarkan seolah Indonesia membiarkan prak-tik perbuatan sadis kepada masyarakat dunia.

“Kalaupun ada karapan sapi di Madura nanti, tentu itu bukan karapan Piala Bergilir Presiden RI, karena presiden sendiri sudah menginstruk-sikan agar karapan sapi tidak digelar selama menggunakan kekerasan,” kata Sekretaris Bakorwil IV Pamekasan Bu-diono menjelaskan. (ant/mk)

KARAPAN SAPI

Pemilik Sapi Inginkan Piala Presiden Tetap Digelar

Page 6: e Paper Koran Madura 26 September 2013

KAMIS 26 SEPTEMBER 2013 NO. 0207 | TAHUN II6 BANGKALAN

Sejak tahun 2012 lalu, karapan sapi di Madura terba-gi atas dualisme sistem, selain sistem rekeng (kekerasan) ter-dapat juga sistem pak kopak (tanpa kekerasan). Dualisme

inilah yang hingga kini tak menemukan muara hingga berujung dibekukannya gelar-an kerapan sapi tersebut.

Salah satu pemilik sapi kerap asal Bangkalan, Moham-

mad Mahfud mengaku kecewa atas pembekuan yang dilaku-kan oleh pihak pemprov.

“Jujur kami kecewa de-ngan pembekuan ini, kerapan sapi ini kan budaya yang te-lah turun temurun, dan Ma-dura sudah terkenal dengan budaya itu. Kalaulah ada dualisme sistem yang ter-jadi akhir-akhir ini, hal itu sebetulnya tidak patut di-jadikan alasan penghentian atau pembekuan gelaran kerapan sapi ini,” ujarnya penuh kecewa.

Bagi Aan, sapaan akrab mohammad mahfud, pe-merintah seharusnya telah

mampu mengantisipasi se-jumlah pertentangan yang terjadi jauh sebelumnya. Mahfud menganggap, de-ngan pembekuan ini, itu tandanya pemerintah telah mencederai budaya dan adat istiadat masyarakat madura.

“Jika ujungnya adalah pembekuan oleh pemerin-tah atas pesta rakyat kerapan sapi yang selama ini terjadi, ini namanya pemerintah telah mencederai budaya lokal masyarakat madura,” terangnya.

Mahfud mengaku siap mengikuti semua ketentuan yang akan diberlakukan pe-

merintah, entah itu rekeng maupun pak kopak, hanya saja jangan sampai gelaran budaya ini dihentikan begitu saja.

Senada dengan Mahfud, pengerap lainnya H. Had-lori juga merasa kecewa atas dibekukannya kerapan sapi yang selama ini telah menjadi icon budaya madura. Menu-rutnya, hal ini tidak perlu ter-jadi apabila disikapi dengan bijak.

"Kalau pemerintah bijak mestinya akan terus berjalan. Ini sudah menjadi kebanggan Madura mas," tandasnya.(dn/rah)

Piala Presiden Dibekukan, Pengerap Sapi KecewaPemerintah Seharusnya Menyelesaikan Beda PendapatBANGKALAN - Tersiarnya kabar kerapan sapi piala Presiden dibekukan menuai kekecewaan para pengerap (pemilik kerapan sapi). Pengerap Bangkalan menyayangkan dibekukannya tradisi masyarakat Madura yang telah berlangsung berta-hun-tahun itu. Kerapan sapi piala presiden kali ini dibekukan hingga batas waktu yang belum diten-tukan, akibat silang pendapat antara Bakorwil dan para pengerap yang tak kunjung usai.

Pemkab Akan Terapkan SAP Berbasis AkrualAdvertorial

BANGKALAN - Sudah sejak sebulan terakhir, masyarakat Dusun Laok Per-reng, desa Tambin mengala-mi krisis air. Hal itu disebab-kan musim kemarau yang sudah mengurangi debit sumber air yang ada. Mereka pun mengaku rela mengam-bil air dari sumber yang ada dengan jarak tempuh 1 kilometer.

Menurut salah satu warga setempat, Toha, per-sediaan air yang ada hanya tinggal satu titik sumber air. Sebab dua sumber lainnya, sudah tidak mengeluarkan air, sehingga warga berbon-dong-bondong mengambil air pada sumber air yang tersisa. Itu pun harus menunggu lama untuk mendapatkan satu galon air.

”Dua sumber air sudah kalah. Setiap pagi dan sore warga di sini mengambil air secara bergantian. Butuh waktu setengah hari untuk mendapatkan satu drum air bersih,” terang Toha, kemarin (25/9).

Dia menjelaskan, bagi warga yang mampu, mereka cenderung akan membeli air dengan harga Rp 130 ribu per Pick Up. Akan tetapi, bagi warga yang miskin, rela untuk menempuh jarak 1 kilo meter demi mendapat-kan air.

”Air merupakan kebutu-han yang fital. Jika tidak ada campur tangan pemerin-tah, kami kawatir mengenai kondisi masyarakat yang ada sekarang,” jelasnya.

Selain itu, mereka mengeluhkan kondisi air PDAM yang sejak satu tahun tak berfungsi. Sebab, air tak lagi mengalir ke setiap rumah warga. Padahal, warga mengaku siap untuk membayar biaya penggu-naan air. Dari pada harus susah payah mengambil air, apalagi membeli dengan harga mahal.

”Dulu di sini ada jar-ingan PDAM, tapi air tidak teraliri selama kurang lebih satu tahun. Alasannya, karena mesinnya mengalami kerusakan,” ungkapnya.

Namun, jika ada per-hatian dari pemerintah seharusnya mesin yang dimaksud diperbaiki, ka-rena masyarakat siap untuk membayar. Salah satu solusi bisa dilakukan perbaikan sehingga air bisa teraliri

kembali ke rumah-rumah warga.

Hal senada disampai-kan Subhan, warga lainnya. Menurutnya, meski tidak semuanya desa Tambin mengalami kekeringan, se-perti dusun Duko, dan Tam-bin Barat yang masih ada air. Dusun laok perreng ini, sudah sejak 2 tahun terakhir mengalami krisis air setiap musim kemarau.

”Harapan kami, ada bantuan droping air secara rutin bagi warga agar tidak lagi mengalami krisis air,” harapnya.

Sementara itu berdasar-kan data Badan Penang-gulangan Bencana Daerah

(BPBD) Bangka-lan, sebanyak 152 Desa di kabupaten Bangkalan teran-cam kekeringan, dari ratusan desa tersebut seba-nyak 47 desa di 17 kecamatan masuk ke dalam katagori kering kritis.

”Sejak tanggal 29 Agustus hingga 25 Oktober sudah kita tetapkan se-

bagai bencana kekeringan,” kata Kepala BPBD Bangka-lan, Wahid Hidayat.

Dia menjelaskan, selama 58 hari ditetapkan sebagai bencana kekerin-gan, BPBD mendroping air bersih ke desa desa yang mengalami kekeringan. “Setiap hari kita droping air ke desa yang mengalami kekeringan, dalam sehari 10 tangki kita droping,” jelasnya.

Menurutnya, dalam penetapan bencana kekeringan ini, BPBD telah membagi ratusan yang terancam kekerin-gan dalam tiga kategori. Antara lain, 47 desa ma-suk dalam kategori kering kritis dan 58 desa masuk kedalam kata gori kering langka terbatas.

”Kalau masyaarakat desa dalam mencari air 1 hingga 3 km maka masuk ke dalam kata gori kering langka, kalau jauhnya 0 hingga 3 km maka masuk dalam kategori kering langka terbatas,” tutur Wahid Hidayat.

Dari 17 kecamatan yang ada, masing-masing terdapat 2 hingga 3 desa. Jadi di setiap kecamatan mesti ada desa Kering kritis. Oleh karena itu, se-lama bencana kekeringan ini, banyak masyarakat dari desa yang terancam kekeringan itu telah minta bantuan air ke pemkab Bangkalan. (ori/rah)

BANGKALAN - Polres Bangkalan membekuk 15 tersangka perjudian dalam waktu 7 hari terakhir. Ke-15 tersangka tersebut dibekuk karena terlibat berbagai macam perjudian di 9 Ke-camatan setempat. Dian-taranya, tersangka terlibat judi togel, judi remi, dan judi jangkrik. Mereka dia-mankan beserta sejumlah barang bukti lainnya.

"Selama 7 hari terakhir dari tanggal 17-24 September, kami berhasil mengamankan sebanyak 17 tersangka judi, antara lain judi togel, judi jangkrik, dan judi kartu remi," Kasatreskrim Polres Bangka-lan, Iptu Andy Purnomo.

Andi menjelaskan pada tanggal 18 September, pihak-nya mengamankan 5 orang tersangka judi togel dari 4 lokasi yang berbeda. Rincian-nya, kata Andy, di Kecama-tan Blega terdapat 2 orang, di Kecamatan Arosbaya 1 orang dan di Kecamatan Kwanyar 1 orang serta 1 orang di Ke-camatan Tanjung Bumi.

Pada tanggal 19 Septem-ber 1 orang tersangka judi togel berhasil dibekuk di Ke-camatan Sepuluh. Sedangkan tanggal 20 September, 1 orang tesangka judi togel diaman-kan dari Kecamatan Klampis dan tanggal 21September, 2 orang tersangka judi jangkrik tertangkap di Kecamatan Ta-

nah Merah."Semua itu kami tangkap

atas laporan masyarakat. Tan-

pa berpikir panjang langsung dilakukan penangkapan di masing-masing lokasi," terang Andy.

Lebih jauh Andi mengatakan,dari tanggal 22-24 September, pihaknya melakukan penangkapan di 2 kecamatan. Diantaranya, 1 tersangka judi togel di Ke-camatan Burneh, 2 orang ter-sangka judi togel di Kecama-tan Modung dan 3 orang tersangka judi kartu remi di Desa Nyonning Daya.

"Tangkapan terakhir ini merupakan pengepul togel dan salah satu dari tersangka judi remi itu ditemukan ba-rang bukti sabu-sabu yang diselipkan di songkoknya,"

ungkapnya.Ditambahkan Andy, dari

tangan ke-15 tersangka tersebut petugas menga-mankan berbagai macam perlengkapan judi togel dan remi serta uang sebe-sar Rp 4 juta. Saat ini, para tersangka mendekamp di balik jeruji besi untuk mempertanggung jawab-kan perbuatannya.

"Ke-15 tersangka itu su-dah mendekam di balik jeruji besi dan terancam dengan pasal 303 Kitab Undang-un-dang Hukum Pidana (KUHP) tentang perjudian dengan ancaman hukuman penjara maksima 10 tahun penjara," tandasnya.(dn/rah)

JUDI

15 Tersangka Dibekuk

Iptu Andy PurnomoKasatreskrim Polres

Bangkalan

BANGKALAN – Pemkab Bangkalan akan menerapkan Standar Akuntansi Pemerin-tahan (SAP) yang berbasis akrual dalam penyampaian laporan keuangan, kata Bu-pati Bangkalan Muh Makmun Ibnu Fuad ketika membuka bimbingan teknis (bimtek) PP Nomor 71 Tahun 2010 di aula Diponegoro pemkab Bangka-lan. Acara tersebut bekerjasa-ma dengan LPPABSI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universi-tas Airlangga Surabaya.

Dirinya mengimbau Kepala SKPD mendorong seluruh staf bekerja cepat melaksanakan SAP berba-sis akrual, agar pemerintah Bangkalan bisa tetap mem-pertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam hal penyampaian laporan keuangan.

”Ada 15 SKDP yang da-pat penghargaan karena laporan keuangan terbaik,”

kata Bupati.Kepala Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Ahmat Hafid me-ngatakan bahwa PP 71/2010 bermanfaat dalam memberi-kan gambaran laporan keuan-gan yang lebih proporsional

untuk menilai kinerja peme-rintah daerah dan membantu meningkatkan kualitas lapo-ran keuangan.

”Tahun 2015, paling lam-bat pemkab Bangkalan opti-mis bisa menerapkan sistem laporan akuntansi berba-

sis akrual tersebut. Untuk penghargaan atas laporan keuangan ditentukan dari be-berapa kriteria yakni beban kinerja laporan, kecepatan dan ketepatan serta kualitas laporan dari masing-masing SKPD,” terangnya.

Adapun peraih skor tert-inggi atau ranking pertama yakni Bappeda dengan nilai 257. Sedangkan posisi ter-akhir atau ke-15 ditempati Dinas Pendidikan dengan nilai 217. Penilaian sendiri sifatnya independen. Untuk ke-15 SKPD yang dimaksud yakni Bappeda, Dinas Ke-lautan dan Perikanan, Dinas Pertambangan dan Energi, Dishub Kominfo, RSUD Sy-amrabu, serta Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Trans-migrasi. Selain itu, Dinas Pertanian dan Peternakan, Bagian Umum Setda Bang-kalan, Kecamatan Blega, ser-ta Dinas PU Binamarga dan Pengairan. Selain itu, Dinas Pendapatan, Inspektorat, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bangkalan. Terakhir, Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ru-ang dan Dinas Pendidikan Bangkalan. (ori/ADV/rah)

BANGKALAN - Sebanyak 2.392 siswa di 79 Sekolah Me-nengah Atas (SMA)/sederajat di Bangkalan yang tergolong tidak mampu akan diprio-ritaskan dalam pengajuan sebagai penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM) 2013. Namun, dari jumlah tersebut dimungkinkan tidak meneri-ma BSM secara keseluruhan. Sebab kuota penerima BSM ditentukan oleh Pemerintah Pusat.

"Jumlah itu yang kami daf-tarkan ke pusat untuk men-dapatkan BSM tahun 2013. Mengenai kuota penerima itu kewenangan pusat," uangkap Kabid. SMP/SMA/SMK Ab-dullah Mu'ad melalui Kasie Kelembagaan SMP/SMA/SMK, Wiwik.

Menurut Wiwik, data tersebut pihaknya terima dari sekolah SMA sederajat yang tergolong tidak mam-pu. Selanjutnya diajukan ke pusat untuk mendapatkan BSM demi keberlangsungan pendidikannya. Sebab BSM diprioritaskan bagi siswa miskin. Namun, kata Wiwik, dari jumlah siswa yang dia-jukan belum tentu menda-patkan semua. Sebab, yang

menentukan kebijakan me-nerima atau tidak adalah pusat.

"Kewenangan kami ha-nya sebatas mendata siswa tergolong tidak mampu. Me-ngenai penentuan dapat atau tidaknya BSM itu kewenang-an pusat," paparnya.

Setiap jatah BSM untuk siswa miskin, menurut Wiwik, bervariasi. Untuk siswa kelas III hanya mendapatkan se-banyak Rp 500.000. Sedan-gakan bagi kelas I dan II ma-sing-masing mendapatkan Rp 1000.000. Mengenai pen-yalurannya langsung ke setiap siswa yang menerima bantuan melalui kantor pos.

"Jatahnya memang ber-variasi, karena yang kelas III itu akhir semester. Jadi nom-inalnya lebih sedikit diband-ingkan dengan kelas I dan II," jelasnya.

Kendati yang menentukan kouta peneriam BSM adalah Pusat, namun Wiwik tetap menaruh harapan besar se-mua siswa yang diajukan da-pat menerima semua. Hal itu, demi kelangsungan biaya pendidikan bagi siswa yang tergolong tidak mampu. (dn/rah)

PENDIDIKAN

2.392 Siswa SMA Diajukan Terima BSM

KRISIS AIR BERSIH

Warga Mencari Air Sejauh 1 Kilometer

Pelaksanaan Bimtek PP 71/2010 di Aula Diponegoro Pemkab Bangkalan, kemarin (25/9).

Dua sumber air sudah kalah.

Setiap pagi dan sore warga di

sini mengambil air secara

bergantian...,”

PENGENDARA DI BAWAH UMUR

Seorang personel Polisi Lalu-lintas Polres Palu

menjaring siswa SMP saat razia pengendara dibawah

umur, di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (25/9). Razia ini rutin dilaksanakan untuk

mengantisipasi maraknya lakalantas yang melibatkan

pengendara yang belum berhak memiliki Surat Izin Mengemudi

(SIM) dan aksi balapan liar.

FOTO: zainuddin mn/antara

Page 7: e Paper Koran Madura 26 September 2013

KAMIS 26 SEPTEMBER 2013 NO. 0207 | TAHUN II 7SAMPANG

Pemkab Melepas 610 Jemaah Haji

Advertorial

Siswa menantang untuk tawuran lantaran diduga salah paham saat berlangsungnya ulangan. Bahkan, diduga di-picu karena ada adu jotus beberapa waktu. Tak puas, maka siswa tersebut mengajak tawuran massal dengan meng-

undang beberapa pelajar luar lainnya.

Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Sampang Moh Mudhari me-ngatakan, tidak diketaui secara pasti penyebab tersebut. Na-mun, guna mengantisipai ke-jadian terjadi pihaknya beserta

guru lainnya langsung turun ta-ngan dan mengusir kerumunan siswa tak berseragam itu. "Ma-kanya saya tadi langsung men-gusir beberapa siswa berger-ombol di depan sana supaya bisa cepat kondusif," ucapnya kepada Koran Madura.

Untuk menyelesaikan perselisihan antar siswa itu, pihaknya akan memanggil ke-dua belah pihak siswa dengan orangtua masing-masing. Menurutnya, pemicu itu didu-ga salah paham saat berlang-

sungnya ulangan antar siswa dari Kecamatan Robatal de-ngan siswa Kecamatan Cam-plong.

"Besok (hari ini, red) ini saya pannggil semua siswa itu. Katanya salah paham saat ul-angan dari siswa bernama M dari Robatal. Kalau anak cam-plong saya gak tau namanya," jelasnya.

Terkait siswa dipulangkan lebih awal, menurutnya, hal itu karena pemberangkataan jemaah calon haji. "Itu karena

instansi pemkab menyuruh bahwa sekolah yang dekat de-ngan lokasi pemberangkatan CJH supaya dipulangkan terle-bih dahulu, karena takut men-ganggu dan membludaknya para pengantar jemaah haji," katanya.

Beruntung, aksi preman-isme pelajar itu bisa di redam oleh aparat Polres Sampang yang langsung membawa 3 siswa terkait dengan dikawal dan dibawa pulang menggu-nakan mobil patroli. (ryn/lum)

Siswa Tidak Berseragam Mengepung SMA 4Siswa Dipulangkan Lebih AwalSAMPANG - Puluhan pelajar tak berseragam se-kolah mengepung SMA 4 Sampang di Jalan Wijaya Kusuma Kelurahan Gunung Sekar Kec/Kota Sam-pang, Rabu (25/9) sekitar pukul 11.00 WIB. Kedata-ngan siswa tersebut untuk melakukan tawuran.

TAWURAN. Siswa SMA Negeri 4 sampang hendak terlibat aksi tawuran sesama sekolah sehingga aparat kepolisian langsung berhasil membawa siswa terkait dipulangkan.

SAMPANG – Komisi A DPRD Sampang memanggil Kepala Bagian (Kabag) Umum Pemkab Sampang, Rabu (25/9) sekitar pukul 10.00 WIB. Hal itu terkait adanya aset milik Pemkab Sampang yang hilang, Sabtu (21/9) di dalam rumah dinas Wakil Bupati Sampang Fadhilah Budiono.

Pemanggilan tersebut berlangsung di ruang komisi A. Ketua Komisi A DPRD Sampang Hodai menjelaskan, peman-ggilan tersebut untuk menanyakan asset pemerintah yang hilang karena kabag umum kuasa pengguna anggaran dan PPTK pembangunan rumah dinas Wabup Sampang.

"Kita panggil Kabag Umum karena dalam hal ini ber-tanggung jawab atas hilangnya aset milik Pemerintah Kabu-paten Sampang yang tidak jelas titik temunya ini," ucapnya kepada Koran Madura, Rabu (25/9).

Kabag Umum Pemkab Sampang Cholilurachman, ka-tanya, mengaku tidak banyak tahu. "Masak setelah kita panggil itu Bagian Umum Pemkab Sampang mengaku tidak tahu menahu tentang aset di Rumdin Wabup Sampang yang hilang, karena saat pengambilan sudah dihalangi pihak PPTK tapi rekanannya bernama Zainal tetap memaksa dan lucunya lagi aset itu ditadah oleh bagian aset dispendaloka,” jelasnya.

Kata Hodai, ada dugaan Bagian Umum Pemkab terlibat dengan hilangnya sejumlah aset di rumah dinas wabup itu. Indikasi itu dikuatkan dengan adanya rapat antara pihak dispendaloka bersama Bagian Umum Pemkab Sampang de-ngan hasil akan menerbitkan surat penghapusan aset.

“Nah pada waktu adanya kehilangan aset malah ada rapat antara dispendaloka dengan Pemkab Sampang, yaitu ada penghapusan asset. Kalau seperti ini seolah-olah barang aset yang hilang sudah dihapus dan tidak ada apa-apa donk," katanya.

Sementara itu, Kabag Umum Pemkab Sampang Cho-lilurachman menuturkan, dirinya tidak tahu menahu jika adanya aset milik Pemkab sampang hilang di rumdin wabup. Menurutnya, ia juga sudah dipanggil oleh Polres Sampang untuk dilakukan pemeriksaan.

"Saya gak tahu kenapa bisa hilang itu aset di rumdin wabup. Ini juga saya akan menghadiri panggilan polres sam-pang, gak tau secara rinci bagaimana proses pemeriksaan nanti," tuturnya.

Ia menambahkan, terkait paving yang sudah dihibahkan kepada sejumlah pondok pesantren, Cholilurachman me-ngatakan akan kembali memproses hal itu sesuai prosedur yang ada yakni melalui izin dari bupati. “Kalau masalah pav-ing yang sudah di hibahkan ke pondok nanti kami meminta ijin bagaimana secara prosedurnya yang baik," imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah barang dan aset yang ada di rumah dinas wakil bupati sampang hilang pada saat dilakukan renovasi. Dugaan muncul beberapa barang-barang seperti paving, pompa tandon aluminium, dan genset tersebut diambil oleh rekanan untuk diserahkan kepada Bagan Umum Pemkab. Sayangnya, hal itu dilakukan tanpa seizin Wakil Bupati Fadhilah Budiono. (ryn/lum)

ASET PEMKAB HILANG

Komisi A Memanggil Kabag Umum

SAMPANG – Pemerintah Kabupaten Sampang melepas secara resmi keberangkatan 610 jemaah calon haji (JCH) setempat menuju Tanah Suci Mekkah, Rabu (24/9) seki-tar pukul 14.00 WIB. Acara pelepasan yang dipimpin Wakil Bupati (Wabup) Fadilah Budiono di depan Pendopo Bu-pati Sampang.

Mewakili Bupati Sampang A Fannan Hasib, Wabup Fa-dhilah Budiono menyempat-kan diri menyapa kepada para jemaah haji dengan mengun-jungi masing-masing armada bus untuk mengucapkan se-lamat dan mendoakannya. "Semoga menjadi haji yang mabrur dan tidak ada ken-dala apa pun sampai ke tem-pat Tanah Suci Mekkah, serta kembali ke Kota Sampang de-ngan selamat," sapa Fadlilah di hadapan JCH di dalam bus.

Fadilah mewanti-wanti kepada semua JCH asal Sam-pang agar menggunakan ke-sempatan sebaik-baiknya sesampainya di Mekkah. ”Perbanyak ibadah di Mekkah karena kesempatan sampai ke sana sangat istimewa,” ujar-nya.

Fadhilah kemudian me-nyinggung pemberangkatan JCH Sampang bagian utara.

Menurutnya, seperti halnya juga dengan pemberangkatan di Kecamatan Ketapang sa-ngat lancar tidak beda jauh dengan pemberangkatan di depan Pendopo. Baik dari segala administrasi, maupun pelaksaan juga demikian. "Al-hamdulillah sudah berangkat

dengan lancar dan tertib se-cara administrasi mau pun pelaksanaan juga, semoga pulangnya nanti juga lancar," paparnya.

Dijelaskan, kebarangka-tan JCH Tahun 2013 itu de-ngan dua kelompok terbang (kloter), yakni kloter 33 ada 3

bus, sedangkan untuk kloter 34 sedikitnya ada 9 bus pem-berangkatan. Dimana jumlah bus pemberangkatan seba-nyak 11 bus agar bisa mem-berangkatan CJH menuju as-rama haji sikolilo surabaya. Bahkan, untuk jumlah total dari 610 CJH itu diantaranya

terdapat CJH laki-laki seba-nyak 318 orang, serta 292 orang CJH perempuan.

Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama (Kame-nag) Sampang, Ahmad Mud-jali, mengatakan, dari jumlah total 610 JCH tersebut di pi-sahkan dengan dua titik pem-berangkatan. Yakni, untuk pemberangkatan di Kecama-tan Ketapang bersama Kec/Kota Sampang. Terdiri dari, 126 orang JCH di Kecamatan Ketapang dengan armada 14 bus. "Dari 610 CJH itu terdiri dari dua kloter yakni 33 dan 34. Dimana, pemberangkatan dipecah menjadi dua titik. Yaitu kalau di kecamatan ket-apang ada 126 orang CJH de-ngan armada 14 bus dengan kloter 34. Jadi kalau sisanya disampang ini ada 484 orang CJH," terangnya.

Dikatan Mudjali, dipisahn-ya dua titik pemberangkatan itu dilakukan agar meng-hindari dari adanya kemacetan dan menghemat biaya pem-berangkatan JCH di wilayah utara. Seperti, dari keluarga pengantar haji di kecamatan sokobanah, banyuates, dan kecamatan ketapang. "Agar menghindari kemacetan be-sar dan menghemat biaya saja,"terangnya. (adv/ryn/lum)

Wakil Bupati Sampang Fadhilah Budiono melepas sebanyak 610 jemaah calon haji (JCH) asal Kabupaten Sampang di depan Pendopo, Rabu (25/9).

SAMPANG – Lapangan Wijaya Kusuma Sampang, tempat pemberangkatan je-maah calon haji asal Kabu-paten Sampang, Rabu (25/9) tidak hanya dipadati pengan-tar jemaah dan pejabat yang menghadiri pelepasan JCL. Pedagang kaki lima menam-bah sesaknya lapangan Wijaya Kusuma.

Rabu pagi, terdapat se-jumlah pedagang kaki lima

dadakan yang menempati beberapa titik, baik di luar maupun dalam lapang-an Wijaya Kusuma. Mereka menjajakan barang dagan-gannya kepada pengantar jemaah. Pedagang banyak mengaku mendapatkan ke-untungan yang lebih besar dibandingkan dengan hari-hari biasa.

Rohimah (42), salah satu PKL, mengatakan, dirinya

hampir tiap tahun melaku-kan hal itu. Dengan menjual barang dagangannya secara dadakan, keuntungan yang didapat lebih besar diband-ingkan dengan hari-hari biasa. Ia mengaku sudah memper-siapkan barangnya mulai be-berapa hari sebelumnya.

“Sebagai pedagang ber-jualan seperti ini sudah biasa kami lakukan. Apalagi kalau mendengar ada kera-

maian sudah pasti kami mengejarnya. Dan pada musim haji ini sering kami lakukan setiap tahun dan hasilnya pun juga lumayan cukup dari pada menjual pada waktu hari-hari biasa,” ujarnya kepada Koran Ma-dura, Rabu (25/9).

Hal senada juga dikatakan Sulaiman (34). Penjual mainan anak-anak itu mengatakan, momentum keberangkatan je-

maah haji menjadi kesempat-an untuk menjual barang-ba-rangnya, dan barang yang laku juga lebih banyak. Bahkan, bagi dirinya, pekerjaannya le-bih ringan tanpa harus keliling jarak jauh.

“Barang yang kami jual cukup menguntungkan karena jarang barang yang kami bawa bisa laku lebih banyak. Dan untuk sekarang sudah banyak yang laku,” ujarnya. (jun/lum)

BISNIS

Berkah di Musim Haji

SAMPANG- Puluhan hek-tare lahan gambut sawah pe-nuh semak belukar di pintu masuk Kota Sampang, terba-kar, Rabu (25/9) sekitar pukul 16.00 Wib. Hal itu membuat warga sekitar geger dan pan-ik lantaran api takut meram-bat ke beberapa bangunan dekat lokasi.

Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut. Kepulan asap me-nyelimuti ruas jalan me-masuki pintu kota hingga jalur arus lalu lintas dari dua arah, baik dari timur maupun barat, terganggu. Pemadam kebakaran langsung berger-ak untuk memadamkan api tersebut.

Sukardi (45), warga Pli-yang, mengatakan, dirinya hanya mengetahui jika ada kebakaran lahan setelah adanya sisa kotoran daun ker-ing menghamburi halaman sekitar rumahnya. Sehingga, ia langsung menghampiri lokasi dan meminta bantuan kepada warga setempat.

"Saya tahunya pas ada sisa daun terbakar banyak menghampiri depan hala-man saya. Dikira orang bakar sampah, menang pas saya lihat ternyata di dekatnya pintu masuk kota ada lahan terbakar," ucapnya di lokasi.

Tri Iswanto (23) warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi kebakaran, me-nambahkan, dirinya belum

tahu pasti siapa awalnya membakar daun kering terse-but, hingga menjalar ke setiap lahan kosong semak-semak itu. Dikatakannya, api terus menghanguskan beberapa tanaman sawah milik warga di lokasi kebakaran. "Ya saya tahunya banyak kepulan asap bakar yang menghabiskan tanaman sawah milik warga sini," jelasnya.

Pantauan Koran Madura, kejadian itu sempat menyita pengguna jalan saat melin-tasi di sekitar lokasi. Apalagi, banyaknya warga berkuru-munan menghampiri lokasi kebaran. Pasalnya, warga kekwatir jika api merambat ke bangunan yang diketa-hui adanya bangunan kolam renang di pintu masuk Kota Sampang, sebelah selatan jalan.

"Untung saja gak mer-embet ke bangunan kolam renang ini dan langsung ada mobil pemadam keba-karan," tutur Mulyadi (50) sembari membantu petu-gas pemadam.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sam-pang baru datang membawa mobil pemadam kebakaran setelah api menghanguskan rumputan kering di lahan kosong, hingga menjalar ke setiap pinggir ruas Jalan Raya Jaksa Agung Suprapto Kelu-rahan Tanggumong Kec/Kota Sampang. (ryn/lum)

KEBAKARAN

Puluhan Hektare Lahan Gambut Terbakar

Kebakaran lahan gambut di pintu masuk Kota Sampang menggegerkan warga setempat. Api dengan cepat melalap rumputan kering, Rabu (25/9).

Page 8: e Paper Koran Madura 26 September 2013

KAMIS 26 SEPTEMBER 2013 NO.0207| TAHUN II8 PAMEKASAN

BANTUAN AIR BERSIH. Warga mengangkut air bersih dari mobil tangki bantuan PDAM di Desa Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (25/9). Sejak tiga bulan lalu, warga di desa tersebut kesulitan mendapat air bersih terutama untuk kebutuhan memasak dan minum.

Kepala Bidang Pemberan-tasan Penyakit dan Penyeha-tan Lingkungan Dinas Keseha-tan Pamekasan, Ali Maksum membenarkan pengunduran diri dua jamaah haji tersebut untuk memeriksakan kes-ehatannya. Namun, dia belum mengetahui, keduanya akan tetap berangkat menunaikan ibadah haji atau membatalkan dan menunda hingga pen-yakitnya dinyatakan sembuh. Sayangnya, Ali Maksum me-nolak menyebutkan identitas kedua jamaah yang menderita gejala stroke tersebut.

”Yang mengundurkan diri

melakukan pemeriksaan kes-ehatan haji semuanya berjum-lah tiga orang. Namun yang satu orang batal karena men-inggal dunia,” katanya.

Dinas Kesehatan, kata dia, sudah memberikan pembi-naan kepada kedua JCH terse-but, untuk tidak memaksakan diri berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini. Karena kondisi kesehatan tubuh ked-uanya tidak memungkinkan melaksanakan ibadah haji.

Ali menjelaskan penyakit stroke adalah serangan men-dadak pada otak akibat ter-jadinya penyumbatan atau pec-

ahnya pembuluh darah yang kemudian berkembang menjadi beberapa gejala stroke. Akibat yang muncul antara lain sulit berbicara dengan baik, lumpuh, gangguan menelan, dan akibat yang paling fatal yakni mening-gal dunia.

Selain stroke, penyakit lain yang banyak diderita JCH asal Pamekasan yakni hipertensi atau tekanan darah tinggi. Jumlah penderitanya 14 pers-en dari total jamaah haji asal kabupaten itu yang berangkat tahun ini.

”Kami sudah pastikan akan memberi pengawalan dan pelayanan khusus begi para jamaah yang mender-ita penyakit tersebut. Penga-walan akan dilakukan oleh petugas medis yang mengir-ingi mereka sejak masa pem-berangkatan hingga pemulan-gan mereka.

Kepala Seksi Penyeleng-garan Haji Dan Umroh Kantor Kementerian Agama Pame-kasan, Abdul Wafi mengaku belum mendapat surat pengu-duran diri dari kedua JCH yang terdeteksi penyakit stroke. ”Untuk sementara belum ada yang menyatakan membat-alkan keberangkatan mereka menunaikan ibadah haji tahun ini,” katanya.

Menurutnya, keputusan untuk batal atau tetap berang-kat merupakan hak masing-masing jamaah. Terkadang sekalipun menderita penyakit, sebagian tetap memaksakan diri berangkat menunaikan ibadah haji. “Ada juga yang memaksakan diri tetap be-rangkat meski dalam keadaan sakit. Sebab, menurut keyaki-nan mereka, tidak berangkat-pun akan tetap sakit,” katanya. (awa/muj/rah).

Terdeteksi Menderita Stroke14 persen dari jumlah JCH menderita hipertensiPAMEKASAN - Dua orang Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan men-yatakan urung melakukan pemeriksaan kesehatan haji di Puskesmas setempat, karena terserang gejala penyakit stroke.

PAMEKASAN - Peratu-ran Komisi Pemilihan Umum (PKPU) nomor 15 tahun 2013, yang membatasi jumlah alat peraga kampanye Calon Ang-gota Legislatif (Caleg) dinilai kurang efektif.

Salah satu caleg untuk DPRD Jawa Timur asal Kabu-paten Pamekasan Agus Su-jarwadi menyatakan alasan diterbitkannya PKPU terse-but untuk memberi peluang yang sama bagi caleg yang mampu dan kurang memiliki kemampuan secara materi dalam membuat alat peraga kampanye.

Hanya saja, kata dia, aturan tersebut tidak akan berjalan efektif, karena pem-batasan itu hanya berlaku bagi baliho dan reklame saja. Sementara masih banyak bentuk media kampanye lain yang bisa dimanfaatkan oleh caleg yang memiliki kemam-puan secara ekonomi. Dian-taranya, kaos yang diberikan secara cuma-cuma dan pem-buatan buku biografi caleg yang bisa dijadikan media kampanye.

PKPU tersebut dinilai

percuma, karena peluang caleg untuk duduk sebagai wakil rakyat tetap dimiliki oleh mereka yang memiliki dana cukup untuk membuat media kampanye. “Menurut saya itu tidak efektif, karena masih banyak media kampa-nye yang belum tersentuh,” katanya.

Anggota Panwaslu Pame-kasan Divisi Tindak Lanjut dan Penindakan Hukum, Sap-to Wahyono meminta KPU setempat secepatnya menin-daklanjuti peraturan yang baru tersebut.

Menurut Sapto, sebagai lembaga penyelenggara pemi-lu, KPU diharapkan bisa mel-akukan langkah-langkah koor-dinatif Pemkab Pamekasan berkaitan penertiban alat per-aga parpol maupun caleg.

“Kami minta KPU Pame-kasan segera melakukan langkah-langkah koordinatif dengan Pemerintah Kabu-paten Pamekasan dan par-tai politik peserta pemilu. Panwaslu tetap menghor-mati lembaga penyelenggara pemilu dan hanya mengim-bau, karena di kabupaten lain sudah melakukaan langkah-langkah pemetaan zona kam-panye,” jelasnya.

Meskipun mengaku masih menunggu koordinasi lebih lanjut dari KPU, namun Pan-waslu Pamekasan menyaran-kan agar tiap desa cukup satu alat peraga untuk masing-masing partai. (CR-1/muj/rah)

KAMPANYE

Aturan Pembatasan Alat Peraga Dinilai Kurang Efektif

PKPU tersebut dinilai percuma, karena peluang

caleg untuk duduk sebagai wakil

rakyat tetap dimiliki oleh mereka yang

memiliki dana cukup untuk membuat

media kampanye. “Menurut saya itu

tidak efektif, karena masih banyak media

kampanye yang belum tersentuh,”

katanya.

Pengendara motor melintas di depan Alat Peraga Kampanye (APK) di ruas jalan Taman Narogong, Bekasi, Selasa (24/9). Penertiban alat peraga kampanye di kota Bekasi segera dilaksanakan setelah penetapan zona kampanye sesuai dengan Peraturan KPU No. 15 Tahun 2013.

PAMEKASAN - Ketua Komisi D, Khairul Kalam me-minta Dinas Kesehatan dan pimpinan rumah sakit terse-but untuk meningkatkan kompetensi (kemampuan) tenaga medis, baik perawat, bidan maupun dokter.

Peningkatan kompetensi tersebut bisa dilakukan de-ngan cara menggelar kegiatan pembinaan dan pendidikan terhadap tugas tenaga medis untuk melakukan tindakan terhadap pasein. Diantaranya dengan mengikutkan mereka pada beberapa kegiatan pelati-han yang sesuai dengan tugas dan profesi masing-masing. Hal itu peting dilakukan, agar para medis tersebut lebih berhati-hati dalam melakukan tindakan medis kepada pasi-ennya.

”Kejadian ini salah satu bukti, pembinaan kepada petugas medis, khususnya yang menyangkut tugasnya belum maksimal,” kata Khair-ul Kalam.

Khairul juga meminta or-ganisasi yang menaungi pro-fesi tenaga medis tersebut ber-peran aktif dalam memberikan pembinaan, pendidikan, dan pengawasan terhadap masing-masing anggotanya. Khairul juga meminta pimpinan Ru-mah Sakit dr. Slamet Marto-dirjo memberi sanksi tegas kepada oknum perawat yang menyalahgunakan profesinya dengan membuka praktek secara ilegal (tidak sah), se-

hingga menyebabkan kondisi pasiennya lebih parah.

Kasus malpraktik oleh Bustami, oknum perawat RSD Pamekasan terungkap sete-lah keluarga salah seorang korban prakteknya melapor ke Mapolres Pamekasan. Kor-bannya adalah Suadeh alias Sudeh (42), warga Desa Tebul Timur, Kecamatan Pegante-nan, Pamekasan yang berobat kepada Bustami yang selama ini mengaku sebagai dokter spesialis bedah.

Kasus itu terjadi pada 2012 lalu. Saat itu korban bernama datang ke “Klinik Harapan” yang menjadi tempat prak-tik oknum itu di rumahnya di Desa/Kecamatan Pakong, Pamekasan, karena menderita pusing-pusing.

Kepada korban, ia mena-warkan diri untuk dilakukan operasi langsung di kliniknya yang belakangan diketahui liar dan bukan di rumah sak-it. Namun setelah menjalani operasi, ternyata kondis-inya tidak sembuh, bahkan pandangan matanya makin buram, pendengaran tergang-gu, dan kemudian lumpuh. Kasus Malpraktik yang di-lakukan seorang oknum per-awat Rumah Sakit dr. Slamet Martodirjo Pamekasan yang mengakibatkan sejumlah kor-ban mengalami kelumpuhan menjadi perhatian serius De-wan Perwakilan Rakyat Dae-rah (DPRD) Pamekasan.(awa/muj/rah).

KESEHATAN

Dinkes Harus Meningkatkan Kompetensi Tenaga MedisPAMEKASAN- Satuan

lalulintas (Satlantas) Polres Pamekasan diduga mere-kayasa penanganan ke-celakaan lalulintas, yang menewaskan Hendiarto Hikmansyah 22, warga Ke-lurahan Patemon, Kecama-tan Pamekasan, pada akhir Januari 2013 lalu. Dugaan ini muncul dari pihak kelu-arga korban yang tidak puas dengan penanganan yang dilakukan polisi.

Suhartini 55, orangtua korban masih belum puas atas penanganan kasus ke-celakaan yang menewaskan anaknya, karena diduga sarat rekayasa dan merugikan kelu-arganya.

Perempuan itu menga-takan dugaan rekayasa yang dilakukan Polisi terjadi saat melakukan olah tempat ke-jadian perkara (TKP). Sebab posisi mayat anaknya tiba-tiba berubah yang semula be-rada di tengah-tengah garis marka, berpindah ke ping-gir jalan. Rekayasa itu me-nyebabkan mobil Daihatsu Xenia bernomor Polisi W 1303 PK yang dikendarai So-fyan Hadi, asal Kabupaten Sampang selaku penabrak anaknya, bebas dari jeratan hukum.

“Polisi sudah merubah posisi mayat anak saya saat kecelakaan dan yang mena-brak tidak ditahan,” katanya.

Kata Suhartini, polisi just-ru menetapkan Ahmad Supri-yanto 22, sebagai tersangka yang saat kejadian membon-

ceng korban. Padahal, korban terpental saat Ahmad Supri-yanto menabrak pengendara becak di depannya.

Setelah korban terpental dan jatuh di tengah marka ja-lan, kemudian ditabrak peng-endara mobil Xenia dari arah berlawanan. Saat itu, anaknya terseret mobil, bukan karena

menabrak.Dijelaskan di bagian

depan mobil Xenia yang me-nabrak, kata dia, sudah jelas ada bekas penyok dan cat warna putih bekas helm kor-ban. Namun ketika dirinya bertanya kepada Polisi, mobil itu dikatakan ditabrak motor yang dikendarai korban ber-

sama temannya.Ia meminta Polisi agar

tidak merekayasa kasus ini dan menanganinya sesuai de-ngan peraturan yang berlaku. Ia meminta agar penanganan kasus itu tidak dilakukan de-ngan cara tebang pilih, apala-gi mencari keuntungan mela-lui kasus tersebut.

Wakil Kepala Polres Pamekasan, Komisaris Ikhwanuddin memastikan tidak ada rekayasa dalam penanganan kasus ke-celakaan lalulintas itu. Pe-rubahan letak jasad korban, kata dian bisa saja terjadi sesuai dengan keterangan saksi-saksi. Apalagi, tidak ada saksi kecelakaan dis-ebabkan oleh mobil Xenia, namun motor yang dikend-arai korban menabrak becak terlebih dahulu sebelum me-nabrak mobil Xenia.

“Yang menjadi tersangka adalah penyebab utama ter-jadinya kecelakaan yakni te-man korban. Kalau ada saksi yang mengatakan mobil Xe-nia yang bersalah, silahkan hadirkan,” katanya.

Ia menegaskan, bagian depan sebelah kanan mobil Xenia disebabkan karena dit-abrak motor korban.

Kecelakaan lalulintas ini terjadi, saat korban bersama rekannya Ahmad Supriyanto mengendarai motornya dari arah Surabaya menuju Pame-kasan.

Sesampai di Desa Kra-mat, Kecamatan Tlanakan, sepeda motor yang diken-darai keduanya menabrak becak hingga terpental dan jatuh di tengah jalan. Dari arah timur, melaju kencang mobil Xenia yang dikend-arai Sofyan Hadi dan mena-brak korban. Korban sempat terseret dan langsung men-inggal di tempat kejadian. (uzi/muj/rah)

KRIMINALITAS

Satlantas Diduga Merekayasa Penanganan Lakalantas

Page 9: e Paper Koran Madura 26 September 2013

KAMIS 26 SEPTEMBER 2013 NO.0207| TAHUN II 9PAMEKASAN

TUNTUT LURAH MUNDUR. Warga membawa keranda dan bendera kuning ketika berunjuk rasa di depan Kantor Kelurahan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (25/9). Aksi itu menuntut Lurah Lenteng Agung Susan Jasmin Zulkifli yang merupakan hasil lelang jabatan dimutasi karena tidak sesuai dengan keinginan warga.

Bencana kekeringan akibat musim kemarau tahun ini ter-us meluas hingga tak ada desa yang selamat. Bahkan pulu-han desa di 13 kecamatan di wilayah Pamekasan mengala-mi kesulitan mendapatkan air bersih hingga harus mencari ke luar desa.

Berdasarkan data pengad-uan yang diterima oleh Posko Pelayanan Kekeringan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, ada 113 desa yang mengalami Kekeringan. 41 desa dianta-ranya mengalami kekeringan kritis. Sedangkan, 72 desa

mengalami kekeringan langka dan langka terbatas.

Pelaksana Tugas Kepala BPBD, Ismail mengatakan bencana kekeringan tahun ini sudah terus meluas hingga mencakup semua kecamatan yang ada. Data dari kecama-tan atau pun desa terus ber-tambah. Bahkan dimungkinan laporan akan terus berdatan-gan sebelum hujan turun.

Desa yang mengalami kekeringan kritis tersebar di 10 kecamatan. Rinciannya 3 desa ada di Kecamatan Lar-angan. 3 desa di Kecamatan Proppo, 2 desa di Kecamatan

Pasean, 2 desa di Kecamatan Pagantenan, 9 desa di Ke-camatan Batumarmar, 6 desa di Kecamatan Waru, 3 desa di Kecamatan Palengaan, 5 desa di Kecamatan Pademawu, 4 desa di Kecamatan Kadur, dan 4 desa di Kecamatan Tlanakan.

Kriteria desa-desa yang masuk dalan daftar kekerin-gan kritis antara lain keterpe-nuhan air di desa itu maksi-mal 10 liter saja per orang per hari, hanya untuk kebutuhan air minum dan memasak de-ngan jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapat-kan air tersebut sejauh tiga kilometer lebih.

Sedangakan desa yang mengalami kekeringan langka dan langka terbatas tersebar di 13 kecamatan yang ada di

Pamekasan, yaitu sebanyak 10 desa tersebar di Kecamatan Pakong, 3 desa di Kecamatan Pamekasan, 3 desa di Kecama-tan Galis, 6 desa di Kecamatan Larangan, 7 desa di Kecamatan Proppo, 5 desa di Kecamatan Pasean, 3 desa di Kecamatan Batumarmar, 3 desa di Ke-camatan Pagantenan, 6 desa di Kecamatan Waru, 9 desa di Kecamatan Palengaan, 3 desa di Kecamatan Pademawu, 5 desa di Kecamatan Kadur, dan 9 desa di Kecamatan Tlanakan.

Kriteria desa-desa yang masuk dalan daftar kekerin-gan langka dan langka ter-batas antara lain, keterpe-nuhan air di desa itu 10 liter lebih hingga 30 liter per orang per hari, untuk kebutuhan air minum, memasak dan mandi

dengan jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapat-kan air tersebut sejauh seten-gah kilo meter hingga tiga kilometer.

”Data-data itu bukan hanya berdasarkan laporan dari bawah. Kami sudah laku-kan monitoring langsung ke bawah,” katanya.

Dilihat dari jumlah ke-camatan, menurutnya, kek-eringan yang terjadi tahun ini lebih banyak dari tahun 2012. Tahun lalu kekeringan hanya terjadi di 10 kecama-tan. Tiga kecamatan yang sebelumnya tidak mengalami kekeringan, tahun ini men-galami kekeringan. Tiga ke-camatan itu adalah Kecama-tan Kota, Pakong, dan Galis. (CR-1/muj/rah)

Kekeringan Landa PamekasanSebagian Warga Mencari Air Bersih hingga ke luar desaPAMEKASAN – Semua desa dan kecamatan yang ada di kabupaten Pamekasan dilanda musibah kek-eringan.

PAMEKASAN - Sejumlah tenaga harian lepas (THL) yang masuk kategori dua (K-2) di Kabupaten Pame-kasan saat ini masih resah karena belum ada kepastian soal kuota pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di wilayah itu yang melalui jalur khusus. Mereka kha-watir tidak diangkat men-jadi PNS jika kuota yang diberikan pemerintah pusat terbatas.

Syafiudin, salah satu THL di Pamekasan mengatakan sangat membutuhkan infor-masi pasti, soal pengangka-tan CPNS jalur khusus itu. Sebab sampai kini belum ada pengumuman resmi terkait mekanisme pengangkatan, kuota, dan formasi yang akan direkrut.

Dia jelaskan nasib para THL yang tersebar di be-berapa Satuan Perangkat Daerah (SKPD) di Pame-kasan, sampai saat ini be-lum jelas, meski sudah mengabdi selama beberapa tahun lamanya.

Mereka berharap adanya perhatian khusus agar se-mua THL yang ada bisa di-angkat sebagai PNS. Sebab, selama mengabdi menjadi pegawai pemkab setempat, pendapatannya sangat ter-batas. Padahal kebanyakan dari mereka menanggung beban keluarga yang cukup berat.

“Harapan kami semua THL K-2 yang saat ini bisa diangkat sebagai CPNS, agar kami bisa meningkatkan taraf hidup kami. Kami sudah tidak bisa berbuat banyak, karena mau ikut CPNS mela-lui jalur umum adanya cuma formasi guru,” katanya.

Sementara itu, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Pamekasan be-lum bisa memastikan kuota THL K-2 yang akan diang-kat menjadi PNS tahun ini. Meliputi kuota dan formasi PNS yang akan diangkat di masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Kepala BKD Pamekasan Lukman Hedi Mahdiya men-gatakan pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari Kementerian

Pemberdayaan Aparatur Ne-gara dan Reformasi Birokra-si (MENPAN-RB), terkait pelaksanaan dan kuota CPNS yang diberikan melalui jalur khusus itu. Meliputi peno-moran dan nominasi honorer K-2 yang akan mengikuti tes CPNS.

“Kami masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari pusat. Teknis pelaksanaan-nya seperti apa, kami belum terima petunjuknya. Ter-masuk penomoran peserta dan nominasi honorer K-2 yang akan mengikuti tes belum ada dari pusat,” ka-tanya.

Informasi awal, pelak-sanaan tes CPNS melalui jalur khusus ini akan dilak-sanakan bersamaan dengan pelaksanaan tes CPNS regul-er pada Oktober mendatang. Namun rencana ini masih menunggu informasi lebih lanjut dari Kemenpan-RB. Kepastian tentang waktu dan teknis pelaksanaannya akan segera diumumkan sete-lah ada petunjuk teknis dari pemerintah pusat.

Jumlah THL yang sudah diusulkan ke Menpan-RB de-ngan kategori dua (K-2) se-banyak 1.443 orang. Mereka merupakan THL yang sudah lama mengabdi di berbagai SKPD di Pamekasan.

Dari jumlah itu, belum diperoleh informasi pasti, apakah mereka akan direkrut sebagai CPNS semua atau secara bertahap. Semen-tara itu, tahapan rekrutmen CPNS reguler di Kabupaten Pamekasan sudah dimulai. BKD setempat sudah mem-buka pendataran dengan mengumumkan pendaftaran CPNS di kabupaten itu, mel-alui media massa dan papan informasi pemkab setempat sampai ke tingkat kecama-tan.

Formasi CPNS yang di-terima Pamekasan melalui jalur reguler ini sebanyak 50 orang, meliputi 43 untuk guru kelas dan 7 orang tena-ga guru produktif, yaitu guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 50 formasi guru kelas untuk SD dan guru SMK yang akan direkrut tahun ini harus memiliki ijazah strata satu (S-1). (uzi/muj/rah)

HONORER

Tenaga K-2 Resah

Sejumlah guru honorer dibantu Forum Guru Honorer (FKGH) Kota Bandung, mengurus formulir untuk pencairan Tunjangan Daerah (Tunda), di Bandung.

PAMEKASAN - Para Peda-gang Kaki Lima (PKL) terkesan mengabaikan Peraturan Dae-rah (Perda) Nomor 05 tahun 2008 tentang Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (PKL). Masih ditemukan sejumlah PKL yang berjualan di lokasi yang dinyatakan se-bagai kawasan bebas PKL.

Beberapa kawasan itu, antara lain Jalan Kabupaten, Jalan Dipenogoro dan Jalan Jokotole. Dalam Perda yang dikuatkan dengan Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2009 itu, kawasan tersebut meru-pakan kawasan yang dilarang untuk dijadikan sebagai tem-pat berjualan.

Dewan Penasehat Asosiasi Pedangan Kaki Lima (APKLI) Pamekasan, Nur Faisal men-gatakan penyebab diabaikan-nya Perda tersebut, karena Satpol PP belum mampu ber-sikap tegas dalam menegak-kan peraturan tersebut, se-hingga kurang dipatuhi para PKL.

Sebetulnya, kata dia, dalam Perda tersebut sudah dinyatakan secara terang lokasi yang diperbolehkan dijadikan tempat berjualan. Sehingga Satpol PP tinggal

mengarahkan para PKL ke ka-wasan itu dan menindak tegas jika ada yang ngotot berjualan di kawasan terlarang.

Di antara wilayah yang diperbolehkan itu antara lain, Jalan Wahid Hasyim, Jalan Cokroatmojo, Jalan Niaga, Ja-lan Dirgahayu, bekas stasiun PJKA, dan Jalan Kamayoran. ”Jika tidak ada sikap tegas, nanti akan muncul PKL-PKL baru yang berada di zona yang

terlarang tersebut,” kata Nur Faisal.

Bupati Pamekasan, Ach-mad Syafii memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja Pamekasan melakukan pen-ertiban para pedagang yang melanggar zona terlarang tersebut. Ia mengatakan para PKL tersebut sebetulnya mer-upakan potensi yang apabila dikembangkan dapat memberi dampak positif bagi pereko-

nomian daerah. Karenanya, penataan terhadap pedagang tidak tetap itu dinilai perlu dilakukan, agar keberadaan mereka bisa disatukan dan tidak terpisah-pisah.

“Kami sudah menyiapkan pusat PKL. Sehingga di ka-wasan itu akan tersedia ber-macam dagangan murah, se-mentara di kawasan terlarang akan terlihat bersih,” katanya.

Kepala Satpol PP Pame-kasan, Masrukin mengatakan penertiban PKL yang mel-anggar zona itu, masih men-unggu hasil pertemuan tim yang yang khusus mengkaji soal kebijakan penataan terse-but. Jika tim merekomendasi-kan harus dieksekusi, maka pihaknya akan segera menin-daklanjuti dengan melakukan penertiban.

Masrukin menjelaskan tim tersebut melibatkan beberapa pihak, antara lain para Asisten Sekda, Dinas Koperasi, Pol PP, Dishubkominfo, Dinas Penda-patan, Camat, Lurah, dan per-wakilan PKL.

“Kami belum bisa mel-akukan langkah apapun, dan masih menunggu hasil kajian tim tersebut,” kata Masrukin. (awa/muj/rah).

KAWASAN TERLARANG

Perda Penataan dan Pemberdayaan PKL Terabaikan

PAMEKASAN - Usulan kenaikan tarif Perusahaan Daerah Air minum (PDAM) Pamekasan akhirnya menda-pat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.

Ketua Komisi B DPRD pamekasan, Hosnan Ahmadi menjelasakan dari hasil per-temuan dengan menejemen PDAM sudah disekapati di-lakukan penaikan tarif Lang-ganan PDAM. Namun kenai-kan tersebut tidak berlaku di semua jaringan, melain-kan tergantung pada tingkat pelayanan dan kelancaran pasokan air ke pelanggan.

Dia akui hingga saat ini DPRD masih mendapat laporan dan keluhan masih rendahnya tingkat pelay-anan oleh perusahaan milik Pemkab Pamekasan tersebut. Alasan disetujuinya kenaikan tersebut karena tingginya bi-aya produksi air akibat kenai-kan Tarif Dasar Listrik (TDL). Hanya saja nilai kenaikannya masih belum ada kesepeka-tan DPRD dengan pimpinan PDAM. Perbedaan itu dis-ebabkan oleh belum adanya

besaran biaya pokok dalam laporan keuangan di perusa-haan tersebut.

Komisi B dan pimpinan PDAM masih akan mengada-kan petemuan kembali untuk membahas besaran biaya ke-naikan tersebut. Karena yang akan dijadikan dasar menen-tukan persentase kenaikan adalah harga pokok air.

Hosnan Ahmadi men-jelaskan besaran kenaikan yang sempat diajukan oleh pimpinan PDAM sebesar 38 persen dari tarif awal, namun angka itu belum mendapat persetujuan dan menunggu hasil laporan harga pokok ta-rif saat ini.

Hosnan menekankan nilai kenaikan yang akan diberlakukan harus rasional dan sesuai dengan perhi-tungan ekonomi. Ia mem-perkirakan tarif baru terse-but dapat diterapkan pada bulan November mendatang, harus disosialisasikan ke masyarakat selama sebulan. “Harus ada masa jeda satu bulan sebagai waktu untuk menyampaikan informasi itu secara luas ke masyarakat,” kata Hosnan.

Hosnan Ahmadi ber-harap sebelum tarif kenai-kan itu diterapkan, PDAM mampu membuktikan ke-pada pelanggannya untuk memperbaiki kualitas pe-layanan, sehingga tidak me-munculkan kekecewaan dari pelanggannya. (CR-1/muj/rah)

HARGA AIR BERSIH

DPRD Setujui Usulan Penaikan Tarif PDAM

Komisi B dan pimpinan PDAM

masih akan mengadakan

petemuan kembali untuk membahas

besaran biaya kenaikan tersebut. Karena yang akan

dijadikan dasar menentukan persentase

kenaikan adalah harga pokok air.

Page 10: e Paper Koran Madura 26 September 2013

KAMIS 26 SEPTEMBER 2013 NO. 0207 | TAHUN II10 SUMENEP

IKLAN BARIS

“Kalau begini terus sampai kapan warga kepulauan bisa makan. Para nelayan saat ini praktis tidak bisa makan, ka-rena ketentuan ini masih tidak jelas,” tuturnya, Rabu (25/9).

Asumsi penertiban kem-bali yang akan dilakukan pemerintah, menurutnya, masih tidak permanen dan sewaktu-waktu tidak akan berfungsi. Karena indikasi permainan yang merugikan warga kepulauan tetap ada. Sebagai warga kepulauan, dirinya tidak mengingin-kan status regulasi tersebut hanya dijadikan alasan un-tuk menyelamatkan sebagian orang yang memberi rekom.

Pertemuan terakhir pemer-intah dengan BPH Migas di Surabaya, menurutnya, masih mengambang pada kesepaka-tan harga Rp. 1.220 yang di-tawarkan Pertamina lewat PT yang ditunjuk untuk mendis-tribusikan BBM ke kepulauan. Dia menegaskan, sebaiknya pemerintah mencarikan solusi

yang benar-benar berpihak kepada warga kepulauan. Jan-gan sampai warga kepulauan mati kelaparan gara-gara tidak bisa berangkat melaut, karena warga setempat kebanyakan nelayan.

Hal senada juga disam-paikan Politisi PKS. Nur Asy-ur mengatakan, di daerahnya sudah kesulitan mendapat-kan BBM, sehingga mata pen-caharian masyarakat terhenti, padahal saat ini musim tang-kapan yang sangat bagus ka-rena biasanya tangkapan ikan nelayan melimpah. Sehingga pendapatan yang mereka peroleh akan besar, namun sayang dengan kelangkaan BBM tersebut para nelayan harus terlewati penghasilan yang menjanjikan itu.

“Kami berharap respon cepat dari Pemkab untuk men-gatasi permasalan ini. Jangan biarkan berlarut-larut, karena itu sudah lama,” paparnya.

Pihaknya juga berharap kepada pemerintah pusat

agar mempermudah izin untuk membuat SPBN di wilayah kepulauan, sehingga masyarakat yang mayoritas nelayan kebutuhannya dapat terpenuhi, karena selama ini memang seringkali terjadi kelangkaan BBM, sehingga membuat harga jualnya juga tidak wajar dan membuat re-sah masyarakat dengan harga yang melambung tinggi.

“Padahal dilihat dari tem-pat usaha sudah layak dan de-ngan itu satu-satunya solusi terkait dengan distribusi BBM di kepulauan. Jadi ada rekom dan juga SPBN, karena kebu-tuhan nelayan disana sangat tinggi,” imbuh Nur Asyur.

Anggota DPRD dari Ma-salembu, Darul Hasyim Fath menegaskan, regulasi dis-tribusi BBM itu semestinya tidak mengcover salah satu dari sekian unsur pemakai yang ada di kepulauan, seper-ti pengendara bermotor yang tidak diasumsikan dalam penerima BBM bersubsidi. Maka rekom itu sejatinya di-terbitkan setelah ada data dari pemilik rekom di bawah yang mendata berapa kebu-tuhan orang pulau dan ne-layan yang ingin beli BBM, sehingga validasi data oleh pemerintah diabsahkan.

“Tetapi yang menjadi pertanyaan setelah dilegal-isasi itu untuk apa? kalau untuk asumsi penertiban,

setelah memberikan legal-isasi Pemkab kan tidak da-pat mengawasi. Boro-boro ditertibkan,”paparnya.

Pemerintah diminta bertindak tegas terhadap pengawasan BBM yang ada di daerah Sumenep. Jika me-mang ingin menertibkan sesuai dengan regulasi yang ada, tetapi kenapa orang membeli dengan menggu-nakan jerigen di SPBU setiap hari tidak ditanggapi.

“Kita ketemu di pom ben-sin orang beli pakek jeriken enggak ada yang ngawasin. Emang itu untuk siapa? Jadi kalau rekom emangnya beli dimana di SPBU kan?. Rekom ini hanya peri-peri kecil para mafia bisnis yang kalaupun melakukan kesalahan tidak sebesar yang dilakukan APMS. Pemkab berbuat apa? setelah APMS melakukan penebusan langsung dijual ke Karamian enggak masuk dispenser,”kata politisi PDI Perjuangan ini.

Lebih lanjut Darul me-nuturkan, kalau kondisi harga BBM Di Kepulauan Masalembu saat ini sudah mencapai 20 ribu perliter, itupun tidak ada barang yang bisa dibeli oleh masyarakat, kalaupun ada membelinya dari kepulau lain seperti Kalimantan, itupun sangat terbatas dengan jum-lah yang sangat sedikit paling hanya 1 sampai 2 jerigen saja.

Ketika ditanya mengenai

kondisi masyarakat pulau aki-bat kelangkaan BBM ini Darul menjawab, mereka di pulau hampir terbiasa dengan pend-eritaan yang dialaminya setiap hari. Karena masalah BBM itu sudah lama membelit warga pulau yang tak kunjung men-emukan solusi. “Ya kalau ne-layan sudah hampir terbiasa tidak mendapatkan pendapa-tan akibat kelangkaan BBM ini, jadi masyarakat disana disuruh biasa menderita,karena tidak ada perhatian yang jelas,” ke-salnya.

Darul menambahkan, apa yang diupayakan oleh Pem-kab dengan BPH Migas dalam pertemuan terakhirnya ke-marin menurutnya, tidak berbeda dari apa yang dilaku-kan oleh Anggota DPRD asal kepulauan. Seharusnya yang dipastikan keabsahan rekom dan ijin angkut yang diang-gap masih mengganduli dan dicarikan jawabannya.

Pihaknya sudah men-dapatkan kabar dari Pem-kab, bahwa rekom sudah bisa ditandatangani mulai saat ini. Namun, yang diharapkan dari pemerintah, tidak adan-ya peluang kepada para mafia dan pebisnis BBM yang sela-ma ini telah menyengsarakan masyarakat kepulaun. Karena itu semua regulasi yang di-anggap saling bertentangan, menurutnya harus segera dirativikasi. (athink/mk)

RASKIN

9 Bulan Belum DitebusSUMENEP - Terdapat dua desa yang sudah sembilan bulan

belum menebus beras untuk masyarakat miskin (raskin). Dua desa tersebut adalah Desa Kalianget Timur Kecamatan Kalianget dan Desa Romben Ranah Kecamatan Dungkek.

Desa Kalianget setiap bulannya memperoleh 3.755 kilogram beras. Sedangkan Desa Romben Ranah mendapatkan 390 kilogram beras. Hingga, Rabu (25/9), beras tersebut mengendap di Gudang Bulog Sumenep. Jumlah raskin yang belum ditebus 37.305 kilogram.

Kepala Gudang Bolog Sumenep Ainul Fatah mengaku kesuli-tan cara mendistribusikannya karena kepala desanya belum me-nebus. ”Kami tidak tahu bagaimana kok bisa masih belum mel-akukan penebusan. Padahal keberadaannya sangat diharapkan oleh masyarakat, utamanya yang tidak mampu,” katanya.

Pihaknya telah mewanti-wanti agar kedua kepala desa tersebut segera menebus, namun tidak dihiraukan. ”Namun sampai saat ini masih belum juga melakukan penebusan,” ungkapnya.

Dua kepala desa tersebut diharap segera menebus, karena jika terlalu lama dikhawatirkan kualitas beras rusak. ”Ketimbang rusak dan juga hangus nantinya, lebih baik ditebus dan dibagi-kan terhadap yang berhak,” harapnya.

Sementara anggota Komisi A DPRD Huzaini Adzim menyang-kan hal tersebut. ”Sangat disayangkan jika selama ini masih belum juga ditebus. Padahal program tersebut merupakan bentuk dari pemerintah untuk masyarakat miskin,” katanya. (edy/mk)

SUMENEP – Bupati A Busyro Ka-rim melepas 685 jemaah calon haji (JCH) Sumenep, Rabu (25/9) sekitar pukul 8.30 di Gelanggang Olahraga (GOR) A. Yani, Panglegur. Bupati didampingi Wakil Bupati Soengkono Sidik, Sekretaris Daerah Kabupaten Hadi Soetarto, Kepala Kankemenag Idham Chalid, Ketua DPRD Imam Hasyim, dan sebagian kepala SKPD.

Sebelum melepas jemaah, bupati sempat memberikan pengarahan. Busyro meminta agar semua JCH asal Sumenep kompak dalam melakukan ibadah di Tanah Suci. Juga mewan-ti-wanti agar menjaga kesehatan, dan mengikuti arahan dan petunjuk dari panitia pendamping. ”Sehingga perjalanan ibadah nantinya berjalan dengan baik dan menjadi haji yang mabrur,” ungkapnya.

Mereka diminta untuk menjaga nama baik negara, khususnya nama baik Kota Sumekar. ”Mulai dari se-jak dahulu Sumenep dikenal de-ngan sebutan orang yang ramah dan tamah. Jadi, diharpakan para JCH ini bisa menerapkan dalam prilaku sehari-hari setelah sampai di Tanah Suci nantinya,” tukasnya.

Sementara Kepala Kantor Ke-menterian Agama Sumenep Idham Chalid menjelaskan, pemberangka-tan JCH dibagi menjadi dua klompok terbang, yakni kloter 32 dan kloter 33. ”Dari dua kloter yang mencapai

685 JCH ini memakai 16 bus dan tu-juh truk pengangkut barang sampai di Surabaya,” katanya.

Kankemenag Sumenep menye-diakan lima pendamping dan dua perawat kesehatan. Hal itu untuk

mengantisipasi adanya sesuatu yang tidak dinginkan menimpa JCH. ”Kami akan terus memberikan pelayan yang prima. Hal itu untuk memberikan kenyamanan terhadap JCH asal Sumenep sampai di Tanah

Suci nantinya,” terangnya.Pantauan Koran Madura, Bupati

A. Busyro Karim dan Wakil Bupati Soengkono Sidik sempat mendata-ngi CHJ untuk mengucapkan selamat jalan. (adv/edy)

Bupati Minta JCH Jaga Nama Baik Kota Sumekar

Advertorial

JEMAAH HAJI SUMENEP

MELEPAS JCH.Bupati Sumenep A. Busyro Karim saat memberikan pengarahan di depanjemaah calon haji Kabupaten Sumenep, Rabu (25/9). Bupati berpesan JCH untuk selalu menjaga nama baik Kota Sumekar.

Kelangkaan BBM Sudah 3 BulanDewan Desak Pemerintah Segera SelesaikanSUMENEP – Anggota Komisi A DPRD Sumenep asal kepulauan, Mohammad Ali, menjelaskan, warga kepulauan sudah tiga bulan dikacaukan de-ngan kelangkaan BBM. Setelah terkendala cuaca ekstrem, saat ini BBM di kepulauan dihadapkan kepada regulasi yang tidak jelas. Peraturan bu-pati tentang distribusi migas dinilai bertentangan regulasi di BPH Migas.

Petugas menata tas calon haji di Gedung Serbaguna, Pamekasan, Jatim, Rabu (25/9). Sebanyak 19 koper besar ukuran 30 kilogram milik calon haji dari Kloter 32 dan 33 asal Sumenep, ditemukan penuh berisi jamu yang didominasi merek “Rumput Fatimah”, kecuali 2-3 koper saja yang tidak penuh berisi jamu.

Foto: ANTARA/Saiful Bahri

KOPER HAJI BERISI JAMU

SUMENEP - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Surabaya menemukan 19 koper ukuran 30 kilogram milik calon haji dari Kloter 32 dan 33 asal Sumenep, yang penuh berisi jamu dengan dominasi merek “Rumput Patimah”, kecuali 2-3 koper.

“Ini modus, saya yakin ada yang pesan dari Arab untuk dijual lagi di sana, apalagi orang Arab juga suka jamu ramuan Madura, sehingga keuntungannya berlipat,” kata Kepala Humas PPIH Embarkasi Surabaya Fatchul Arif di Asrama Haji Embarka-si Surabaya, Rabu (25/9) petang.

Didampingi Sekretaris I PPIH Embarkasi Surabaya H Su-tarno P di sela-sela pemeriksaan petugas X-Ray di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, ia menjelaskan petugas semula men-emukan 1.290 kemasan kecil (sachet) jamu “Rumput Patimah” dalam koper calon haji dari Kloter 32.

“Ke-1.290 kemasan kecil jamu yang dibungkus dalam 129 kotak kecil itu milik Hamdiyah binti Hasan dari Desa Romben Barat, Kecamatan Dungkek, Sumenep,” katanya.

Akhirnya, 1.270 kemasan kecil jamu disita petugas untuk dikembalikan ke daerah melalui petugas daerah yang mengan-tar calon haji ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya, sedangkan 20 kemasan dalam dua kotak atau dua slop diperbolehkan untuk dibawa Hamdiyah.

Namun, petugas justru menemukan jamu “Rumput Pa-timah” dalam jumlah lebih besar pada Kloter 33 yang juga mengangkut calon haji dari Sumenep dan sebagian kecil dari Sampang, bahkan petugas mencurigai 18 koper.

Setelah dilakukan pemeriksaan, hanya 2-3 koper dari 18 koper itu yang tidak berisi jamu “Rumput Patimah” atau berisi kain batik Madura, petis Madura, rokok, dan bahan kerupuk yang sudah dibungkus kecil-kecil dan diberi nama pemiliknya yang merupakan “mukimin”.

Koper besar yang penuh berisi jamu itu antara lain milik Sugidin, Mat Amir, Wadilah, Rahmaniah, Russeh, Khoiriyah, Mustafa, Jahnan, dan sebagainya yang semuanya berasal dari Kecamatan Dungkek, meski desanya berbeda.

“Itu bukan punya saya. Saya membawa ini untuk teman mukimin di sana, saya nggak tahu kalau tidak boleh, saya hanya tahu kalau tidak boleh membawa barang yang bobotnya mel-ebihi 30 kilogram,” kata Mat Amir.

Senada dengan itu, Jahnan mengaku dirinya juga hanya men-erima titipan dari seseorang untuk dibawa ke Tanah Suci. “Kalau memang tidak boleh ya sebaiknya dibakar saja, sebab kalau dibawa ke daerah lagi akan diperdagangkan lagi,” katanya.

Menurut Kepala Humas PPIH Embarkasi Surabaya H Fatchul Arif yang juga Kepala Humas Kanwil Kemenag Jatim itu, pihaknya memang hanya memperbolehkan calon haji untuk membawa barang sesuai kebutuhan, misalnya dua slop rokok.

“Kalau lebih dari itu ya tidak boleh, karena hal itu pasti dijual lagi dan bisa ketahuan aparat keamanan Arab Saudi yang menganggap sebagai penyelundupan. Jadi, dua slop boleh dibawa, sedangkan lainnya dikembalikan ke daerah melalui petugas daerah,” katanya.

Sebelumnya, pihaknya menerapkan kebijakan bahwa barang yang tidak diperbolehkan untuk dibawa ke Tanah Suci itu dibakar dan pernah juga mengeluarkan kebijakan bahwa barang-barang itu dilelang yang hasilnya disumbangkan ke panti asuhan anak yatim. “Tapi, tahun ini disepakati untuk dikembalikan ke daerah, karena kalau dibakar atau disumbangkan itu masih meragukan secara fiqih. Dengan kejadian itu, kami meminta petugas daerah untuk meningkatkan sosialisasi kepada calon haji,” katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Sumenep H Hadi menegaskan bahwa pihaknya sudah berkali-kali melakukan sosialisasi, tapi calon haji tetap saja berspekulasi.

“Kalau akhirnya ketahuan di sini ya karena di daerah itu tidak ada pemeriksaan dengan X-Ray,” katanya, didampingi petugas Sahara dari Kloter 33, Usman Sidik. (ant/mk)

IBADAH HAJI

PPIH Temukan Belasan Koper Berisi Jamu

Page 11: e Paper Koran Madura 26 September 2013

KAMIS 26 SEPTEMBER 2013 NO. 0207 | TAHUN II 11SUMENEP

SEGERA PROMOSIKAN BISNIS ANDA HUBUNGI:

SUMENEP : 081939363544 (HOSNAN)PAMEKASAN : 087850600243 (MUSLIM)SAMPANG : 087775094464 (ULUM)BANGKALAN : 087750670878 (RIDWAN)SURABAYA : 081235249119 (ARI)

Iklan Bisnis, Iklan Baris Bergambar

Rp. 350.000PERBULAN

Satu Hat i untuk Bangsa

RABU 17 JULI 2013 NO.0161 | TAHUN II 1

Kalah

17 JULI 2013

Koran Madura

RABU Harga Eceran Rp 3.500,- Langganan Rp 70.000,-

Oleh : Benazir NafilahKolumnis, tinggal di Sumenep

Cak Munali

Bersyukur dengan apa yang ada pada diri, memang sulit. Teruta-ma terkait keberadaan fisik. Selalu saja ada rasa tak puas, merasa kurang ini, kurang itu dan sebagainya. Ini

terutama dirasakan oleh mereka yang merasa penampilan fisik di atas segalan-ya. Menganggap orang lain, hanya akan tertarik pada penampilan fisik.

Perasaan itu, makin mengemuka ter-utama bila yang bersangkutan seorang selebrity, yang mengandalkan penampi-lan permukaan fisik. Bukan pada kualitas kemampuan pada bidang yang ditekuni. Seorang penyanyi, yang suaranya pas-pasan, paling mudah terjebak ketakpua-san fisik. Maklum saja, ia ingin penonton lebih memperhatikan fisiknya ketim-bang suaranya, yang memang kurang memadai.

Yang ironis lagi, banyak artis yang penampilan fisiknya sebenarnya oke, tetap merasa kurang puas. Ini terkait tak hanya karena memang itu tadi, ket-akmampuan pada bidang yang ditekuni, juga pada rasa percaya diri yang ren-dah. Selalu merasa dirinya kurang dan

kurang.Lalu ber-

bagai cara d i t e m p u h . Melalui sun-tik, bedah dan s e j e n i s n y a . Hasilnya? Me-mang bertam-bah mancung. Bibir kadang b e r t a m b a h tebal. Pokokn-

ya, bertambah. Termasuk dada, bertam-bah berisi.

Yang jadi masalah, apakah pertam-bahan itu membuat penampilan fisik seseorang bertambah oke? Karena men-yangkut pandangan, jelas terkait selera. Namun di sini, yang mengemuka bi-asanya terkait proporsi. Ketepatan dan kesesuaian.

Mungkin bertambah mancung, tapi apa memang pas dengan postur wajah dia? Belum tentu. Dan sejujurnya, ban-yak artis di negeri ini, yang merobah bentuk fisiknya, hampir semuanya tern-yata justru makin terlihat lucu. Aneh. Seperti menempatkan barang bukan pada tempatnya. Saya sengaja menyebut aneh, untuk menghaluskan dari menye-but tambah buruk. Karena nyatanya me-mang menjadi lebih buruk.

Ini belum terkait jangka panjang, yang kadang berakibat maaf, makin tak karuan. Tak usah dibandingkan de-ngan artis Korea Hang Mioku, yang ka-rena kecanduan suntik silikon akhirnya wajahnya rusak parah. Banyak mereka yang operasi plastik, suntik silikon, tak berapa lama kemudian memperlihatkan penampilan yang tak lagi jelas bentukn-ya.

Bagi mereka yang berpikir jernih, yang mempermak fisik itu memang tera-sa aneh. Lha, kadang ketika ada benda asing pada gigi, yang memang diper-lukan karena ompong misalnya, terasa kurang nyaman, apalagi yang masuk ke tubuh dalam bentuk silikon dan sejenis-nya.

Sampai saat ini maaf- mungkin saya salah- tak ada manusia yang dipermak wajahnya menjadi lebih baik. Selalu leb-ih buruk. Kalau tidak saat ini, pada masa-masa mendatang. Alam memang tak bisa ditentang!

Jadi, terkait fisik, ketakmampuan bersyukur, serta cara pandang yang melihat penampilan hanya fisik, sering membuat seseorang merasa lebih pintar dari Tuhan. Tuhan dianggap kalah pintar

dalam membentuk fisik manusia. Dan ternyata, anggapan

manusia itu terbukti. Ya terbukti salah! =

g PAMANGGHI

Tuhan dianggap kalah pintar

dalam membentuk

fisik manusia

Video PanasMatrawi, seorang anggota dewan

yang ingin nyalon lagi pada Pileg 2014 nanti, suatu hari diancam seseorang perempuan berinisial W lewat tel-epon. W adalah sejawatnya di gedung parlemen.

W: “Masih ingat sama aku?”Matrawi: (mengingat-ingat) “Ya,

ada apa?”W: “Kalau ingin selamat, transfer

uang Rp. 2 M ke rekeningku, maka ra-hasia kita berdua akan aman,”

Matrawi: (kaget) “Emangnya apa rahasia kita?”

W: “Kita pernah tidur bersama! Aku tetap menyimpan videonya.”

Matrawi: “Dimana?”W: “Saat rapat paripurna…”Matrawi: !!!

Jadwal

1434 HMaghrib Isya Imsak Subuh

*Untuk Surabaya dan sekitarnya

17:29 18:43 04:12 04:22

ant/yusran uccang

MENUNGGU BUKA DI PANTAI LOSARI Matahari terbenam dibalik masjid di Pantai Losari Makassar, Sulsel, Selasa (16/7). Sebagian besar warga Makassar menunggu saat berbuka puasa di tempat-tempat wisata bersama keluarga sambil meninkmati matahari tenggelam (sunset).

JAKARTA- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menocopt Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Martono dari jabatannya. Pencopotan ini terkait pembangkangan yang dilakukannya terhadap perintah DPP Golkar.

“Sudah dicopot karena tidak melak-sanakan kebijakan partai tentang DCS dan itu artinya masalah loyalitas,” kata Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, di Jakarta, Selasa (16/7)

Menurut Idrus, Martono malah me-nantang DPP Partai Golkar agar meno-naktifkan dirinya terkait penetapan DCS. Padahal penyusunan DCS harus berkoor-dinasi dengan tingkat di atasnya. Dalam hal ini untuk Ketua DPD Jatim harus berkoordinasi dengan DPP Partai Golkar. “Dia menyerahkan DCS kemudian ada perubahan satu atau dua, dia tidak mau melaksanakan itu. Dia malah mengatakan silakan nonaktifkan saya dulu baru dilak-sanakan,” tambahnya.

Lebih jauh kata Idrus, DPP Golkar bek-

erja berdasarkan aturan. Karena itu, tidak boleh ada kader yang membangkang. “Kan ada aturan kita bahwa kebijakan partai yang diambil harus diamankan dan di-laksanakan. Dia melakukan pembangkan-gan,” ucapnya

Diakui mantan Ketua KNPI ini, DPP Partai Golkar sudah menunjuk pelaksana tugas Ketua DPD Golkar Jatim. “Pelaksana tugas sudah ditunjuk yaitu Pak Zainud-din Amali. Dia ketua DPP Golkar bidang pemenangan Pemilu Jawa III,” tegasnya

Ditempat terpisah, Sekretaris DPD Partai Golkar Jatim Gesang Budiarso tak membantah kabar pemecatan Martono tersebut. Hanya saja pihaknya belum me-nerima salinan surat DPP tersebut. “Tadi malam suratnya diantarkan kurir dan di-terima langsung oleh Pak Martono. Jadi saya belum tahu, konsideran alasan per-gantian tersebut karena apa, apakah mun-dur ataukah dimundurkan?,” paparnya

Menurut Gesang, DPD Golkar Jatim akan menggelar rapat harian di Kantor DPD Golkar Jatim, Jalan A Yani Surabaya, sekitar pukul 17.00, Rabu (17/7). “Nah, dalam rapat itulah nanti akan diketahui alasan pasti, mengapa Pak Martono di-ganti,” ucapnya

Sedangkan Ketua DPD Golkar Jatim, Martono mengakui DPP Partai Golkar menonaktifkan dirinya dari jabatan Ketua DPD Golkar Jatim. “Ya memang saya di-nonaktifkan. Dan surat SK-nya dari DPP sudah saya terima menjelang subuh tadi pagi,” ucapnya.

Namun, Martono membantah keras pencopotannya terkait Pilgub Jatim. “Ini tidak ada kaitannya dengan Pilgub. Ini kaitannya dengan pencalegan,” tegasnya.

Yang jelas pencopotan Martono me-mang terkait DCS di Jawa Timur yang berlangsung sengit. “Pedoman rekruit-men sudah jelas, sekaligus dipakai sebagai pedoman tentang prioritas. Jadi sudah ada alat ukurnya dalam menyusun DCS,” pa-parnya.

Namun, ketika DCS sudah disusun, pihak DPP meminta dirubah. Perubahan DCS dari DPP diterima Golkar Jatim 1 hari menjelang penyerahan ke KPU. Peru-bahan tersebut hanya pada penempatan DCS DPRD Jatim dari dapil Bojonegoro. Sebelumnya Sudiyati dari nomor urut 1, dirubah Fredy (sebelumnya nomor urut 2). “Kan nggak mudah merubah DCS. Penyu-sunannya membutuhkan tenaga ekstra,” pungkasnya. (gam/cea)

Ical Nonaktifkan Ketua DPD Golkar Jatim

PENYELUNDUPAN

Polisi Amankan Puluhan Ton Bawang Merah JAMBI - Anggota Kepolisian Sektor Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, mengamankan puluhan ton bawang merah tak ber-tuan dari sebuah kapal motor yang tengah bersandar di Desa Majelis Hidayah, Kecamatan Kuala Jambi.

Kapolsek Kuala Jambi Iptu Yawan Feri-yandi ketika dikonfirmasi, Selasa, membe-narkan adanya puluhan ton bawang merah yang diamankan polisi pada Senin (15/7).

“Saat kami tiba di lokasi, tidak satupun pihak yang bertanggung jawab atas kepe-milikan bawang merah tersebut. Yang ada hanya beberapa buruh yang ditugaskan un-tuk mengangkut barang dari kapal ke mobil truk,” katanya.

Ia mengatakan, awak kapal yang mem-bawa bawang tersebut diduga melarikan diri saat melihat polisi datang ke lokasi.

Bawang merah yang diamankan terse-but dikemas dalam sebuah karung kemasan dengan berat 10 Kg, kemudian setiap lima karung kemasan 10 Kg tersebut, disatukan dalam karung yang ukurannya lebih besar lagi.

Ketika ditanya, Yawan belum bisa me-mastikan jumlah bawang merah yang dia-mankan. Selain menyita bawang, pihaknya juga mengamankan satu unit kapal motor dan satu unit mobil truk.

Kasus ini akan dilimpahkan ke Polres Tanjabtim untuk diproses lebih lanjut, tambahnya.

Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang be-rada di pantai timur Provinsi Jambi selama ini dikenal sebagai pintu masuknya barang-barang ilegal.

Di dua kabupaten tersebut banyak terdapat pelabuhan kecil atau pelabuhan tikus yang cukup sulit dipantau mengingat lokasinya yang terpencil dan cukup jauh.

Selain bawang, di dua daerah tersebut polisi juga sering mengamankan gula putih, telepon genggam dan minuman kaleng yang masuk secara ilegal. (ant/bang/beth)

“Sesaat setelah menemn-bak orang ke empat di dekat kamar mandi, saya sempat gemetar dan syok, sampai ke-mudian saya merasa ada yang menepuk pundak saya dan menarik ke luar ruangan sel,” kata Ucok di Pengadilan Mi-liter II-11 Yogyakarta, Selasa.

Pengakuan tersebut disampaikan Ucok ketika menjadi saksi pada sidang lanjutan kasus penyeran-gan Lapas Cebongan pada berkas dua dengan lima ter-dakwa yakni Sertu Tri Ju-wanto, Sertu Anjar Rohman-to, Sertu Martinus Roberto,

Sertu Suprapto, dan Sertu Hermawan Siswoyo.

Menurut dia, sebelumnya tidak pernah terpikir olehn-ya untuk menembak para tersangka pengeroyokan terhadap anggota Kopassus Sertu Heru Santosa di Hu-gos Cafe hingga meninggal dunia.

“Saya ke Yogyakarta un-tuk mencari kelompok Marcel yang telah membacok Sertu Sriyono, saya hanya bermak-sud membalaskan dendam. Saya hanya akan memberi

pelajaran dan menghajarnya,” kata Ucok.

Namun, setelah berputar-putar Yogyakarta dan tidak menemukan kelompok Marcel, Ucok saat istirahat di dekat UTY mendapat informasi bah-wa kelompok Dicky Cs yang mengeroyok Sertu Heru San-tosa sudah dipindahkan ke Lapas Cebongan.

Dari situlah kemudian penembakan di lapas cebon-gan itu bermula dan meny-eretnya ke meja hijau. (ant/vic/beth)

KASUS LAPAS CEBONGAN

Ucok Mengaku Syok Usai Tembak Tahanan

ant/sigid kurniawan

SIDANG LANJUTAN BERKAS DUA. Anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan Kartasura, Serda Ucok Tigor Simbolon memberikan kesaksian dalam sidang berkas 2 di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta, Bantul, Yogyakarta, Selasa (16/7). Kanan- Lima anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan Kartasura terdakwa kasus Lapas Cebongan mendengarkan kesaksian dari Serda Sugeng Sumaryanto.

YOGYAKARTA- Eksekutor kasus penyerangan Lem-baga Pemasyarakatan Kelas IIB Cebongan Sleman, Serda Ucok Tigor Simbolon mengaku sempat syok seusai menembak empat tahanan titipan Polda Dae-rah Istimewa Yogyakarta.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sume-nep Syaiful Arifin mengata-kan, dana untuk penanggu-langan kekeringan sebanyak Rp 60 juta itu bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2013. “Jumlah dana sebesar itu hanya cukup untu mendistribusikan air bersih hingga 15 Oktober 2013,” katanya, Rabu (25/9).

Anggaran tersebut di-gunakan untuk penyediaan air 279 tangki. Hingga Rabu, yang sudah didistribusikan 135 tangki. “Sampai saat ini yang sudah didistribusikan

sudah 135 ret,” jelasnya.Untuk mengantisispasi

habisnya anggaran terse-but, pihaknya mengajukan tambahan anggaran kepada Pemerintah Propinsi Jawa Timur dan Kementerian PU. Jumlah dana yang diajukan lebih banyak dari anggaran dari APBD. ”Usulan sudah kami kirim ke Pusat dan Provinsi,” jelasnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau akan berakhir pada bulan Desember. ”Jadi, untuk biaya selanjutya, kami masih menunggu lebih lanjut hasil

keputusan dari dana yang kami usulkan itu,” tam-bahnya.

Semakin LuasMusim kemarau yang

terus terjadi diprediksi akan membuat bencana keker-ingan di Sumenep semakin luas. Desa yang masih memi-liki stok air bersih diprediksi akan mengalami kekeringan juga. Seperti di Pulau Gili Raja, yang saat ini masih tercukupi dengan air sumur.

BPBD menghitung, saat ini yang membutuhkan suplai air bersih terdapat di 34 desa di 11 kecamatan. ”Itu dilihat dari kondisi kekerin-gannya. Jika kritis, maka desa tersebut akan mendapatkan suplai air lebih banyak,” terangnya.

Lebih lanjut dia menga-takan, berdasarkan laporan sementara, kekeringan han-

ya terjadi di daerah dara-tan saja. Sementara untuk daerah kepulauan lokasinya masih belum terdeteksi. ”Untuk di kepulauan sampai saat ini masih mencukupi, karena banyak sumur yng masih berfungsi,” klarifi-kasinya.

Sebelumnya, warga Desa Sabuntan, Pulau Sapeken, mengatakan, daerahnya mengalami kekeringan sejak beberapa bekan lalu. “Beberapa pekan terakhir ini, kami sudah kesulitan mendapatkan air, bahkan harus berjalan kurang lebih 500 meter jika hendak men-dapatkan air,” kata Sukron, Senin (9/9).

Hal serupa juga terjadi di Pulau Raas. Banyak warga sudah mulai resah dengan kondisi kekeringan. “Sebab sudah beberapa hari ini kami sudah kesulitan mendapat-

kan air. Bahkan untuk kep-erluan mandi, kami hanya gunakan sekadarnya saja. Yang penting air untuk me-nanak dan minum ada. Soal keperluan lain seperti mandi dan nyuci belakangan,” ujar Huda, warga Pulau Raas, Koran Madura (10/9).

Di Pulau Sapudi juga ter-jadi hal yang sama. Beberapa hari terakhir ini, warga harus beli air kepada tetangga yang debit sumurnya masih belum menyusut. “Karena sebagian sumur kami sudah mulai kering jika terpaksa kami ambil maka air itu kotor, dan tidak bisa untuk menanak. Sehingga untuk minum, kami beli ke tetangga,” jelasnya.

Tak ketinggalan, kelang-kaan air bersih juga terjadi di Giligenting. Untuk menda-patkan air sejumlah warga harus berjalan kurang lebih 500 meter. (edy/mk)

SUMENEP- Persatuan Sepak Bola Sumenep (Perssu) Super Mantap yang masih berada dibawah Badan Liga Amatir Indone-sia (BLAI), dipastikan bakal bertarung sengit melawan beberapa pesaingnya yang berada di grup H devisi II, mulai tanggal 28 mendatang hingga 27 Oktober. Beberapa pesaing yang berada digrup H, diantaranya Persesa Sampang, Persesap Alor NTT, Pers Soe, Perseftim Flores Timur, dan terakhir PS. Batam.

Manajer Perssu Super Mantap, Didik Untung Syamsidi, men-jelaskan, lawan yang akan dihadapi para pemainnya akan diten-tukan pada malam tanggal 27 lusa, pada saat semua manajer tim berkumpul di Sumenep. “Untuk kepastian, Perssu akan berhadapan dengan tim apa, baru tanggal 27 besok ditentukan,”ungkapnya, Rabu (25/09) saat usai acara persiapan promosi Perssu ke divisi 2, di Gedung Rapat Aryawiraraja Pemkab Sumenep.

Didik optimis, skuad yang dimanajerinya dapat mengalahkan beberapa tim lain di grup H. Karena, dalam uji coba pertandingan yang dilakukan skuad Super Mantap, menurutnya mengalahkan lawan-lawannya. Selain itu pula, kemenangan itu dipastikan da-pat diwujudkan karena bermain di kandang sendiri, yaitu lapangan Stadion A. Yani Sumenep dan lapangan Adirasa di Kalianget.

Dalam uji coba sebelumnya, Perssu Super Mantap sudah ber-latih tanding selama 5 kali. Satu kali melawan Persekap 3-1, Per-sis, 3 0, Remaker 5-0, Assyabab 4-0, dan satu kali kalah kepada skuad Persida Sidoarjo utama 0-3. Kekalahan ini, kemungkinan masih diperbaiki karena lawannya dari divisi utama. Kemenan-gan juga berkaitan dengan jam terbang.

Dia mengakui, dalam promosi divisi 2, Sumenep jadi tuan ru-mah. Karena itu diharapkan para pemain yang diasuhnya dapat mewujudkan impian masyarakat Sumenep, sehingga bisa meleng-gang ke divisi utama. Mengingat kemampuan skill dan kapasitas mental pemainnya, tidak diragukan lagi. “Para pemain, hanya 6 orang yang asli orang lokal, 17 lainnya orang luar daerah. Tapi se-mua pemain yang terdaftar di BLAI, 23 orang,”ungkapnya.

Beberapa skuad dari grup H, menurut Didik, dari Jawa Timur hanyalah 2 tim yang lolos, yaitu Perssu dan Persesa, sedang-kan 3 skuad lainnya berasal dari NTT ditambah satu skuad dari Batam. Jumlah Tim yang berada di divisi 2, semuanya

Berjumlah 64 Tim yang terbagi ke dalam 12 grup. Mekanis-menya, akan diambil juara grup dan runner up, dari 12 tim yang bisa lolos ke divisi utama.

Bupati Sumenep, A. Busro Karim, mengatakan, Pemkab akan mendukung penuh promosi Perssu untuk bisa lolos ke divisi uta-ma, sehingga pada akhirnya juga akan berhadapan dengan skuad ISL atau IPL. “Jelas pemkab, akan backup Perssu lah. Sekarang yang donaturnya kan baru BPRS, dan BUMD lainnya. Ditambah 4 KKS Migas. Nanti pasti besar. Kami optimis Perssu Super Mantap lolos ke divisi utama nanti,”harapnya. (athink/mk)

SUMENEP- Menyusul ambruknya salah satu bangunan SMAN 1 Gapura beberapa waktu, Ketua Komisi D DPRD Kabu-paten Sumenep Moh. Subaidi mengaku sangat kecewa. Kekece-waan dirinya karena selama setahun sudah dua kali bangunan sekolah mengalami ambruk.

“Jadi, saya sangat kecewa atas kejadian ini, sebab sudah dua bangunan kelas yang belum genap satu tahun mengalami ambruk. Kemarin di SMA 1 Kalianget, sekarang terjadi lagi di SMAN 1 Gapura,” katanya, Rabu (25/9).

Pihaknya sudah mewanti-wanti dinas pendidikan untuk menseriusi tentang hal itu agar tidak terjadi berulang-ulang. “Termasuk juga kami sampaikan bahwa disdik itu harus mem-berikan pengawasan lebih ketika ada proyek pembangunan gedung.,” tambahnya.

Insiden tersebut, katanya, disebabkan disidk belum tegas kepada kontraktor yang menangani pembangunan. “Karena hal tersebut bukan semata-mata urusan material saja, tetapi peris-tiwa ambruknya ruang kelas jelas akan membahayakan peserta didik. Apanya tidak bahaya kalau ruang kelas itu roboh saat proses kegiatan belajar mengajar itu berlangsung, pasti akan memakan korban,” paparnya.

Subaidi berharap disdik tegas terhadap kontraktor. “Jika itu adalah kesalahan kontraktor, maka sudah seharusnya diberi sanksi. Saya kira tidak cukup hanya dengan sanksi teguran, tetapi kontraknya harus diputus, dan pada tahun depannya lagi tak ada jatah untuk mereka,” tandasnya. (sym/mk)

SUMENEP - Ketua Komi-si A DPRD Abrori Mannan mengatakan, dewan sudah menyusun anggaran untuk perbaikan cardreader e-KTP yang rusak di beberapa ke-camatan. “Tidak ada ala-san bagi kami untuk me-nolak anggaran perbaikan cardreader yang diajukan Dispendukcapil,”paparnya, Rabu (25/9).

Semua anggaran yang dibutuhkan dispendukcapil, katanya, tidak ada yang dito-lak. Sayangnya, sampai saat ini pihaknya masih menunggu ke-seriusan instansi terkait. Kare-na informasi yang diteriman-ya, beberapa cardreader yang rusak tidak dapat diperbaiki

dengan mudah. Cardreader itu, hanya bisa diperbaiki oleh tim khusus yang ada di Sura-baya dan Jakarta.

Pihaknya mengharapkan, perbaikan cardreader pereka-man e-KTP dapat dipelajari oleh petugas dispendukcapil sendiri, sehingga tidak perlu menunggu tim khusus, apala-gi cardreadernya dikirim dulu ke daerah lain.

Sementara Kepala Dinas Kependudukan dan Pencata-tan Sipil (Dispendukcapil) Sumnep Akh Zaini menga-takan, hingga sekarang alat aktivasi e-KTP yang sudah rusak terjadi di lima kecama-tan. Sehingga warga yang tel-ah selesai melakukan pereka-

man dan tercetak sementara belum bisa mengaktifkan.

“Dari beberapa kecama-tan memang ada kendala. Cardreader untuk aktivasi mengalami kerusakan, tetapi kami tetap berusaha agar su-paya tetap bisa diperbaiki, se-hingga masyarakat bisa men-gaktifkan kartu identitasnya itu,” terangnya.

Untuk perbaikan alat itu lanjut Zaini, pihaknya masih berkordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri, agar alat yang rusak terse-but segera diganti, sehingga aktivasi e-KTP disejumlah kecamatan tidak tersendat, dan secepatnya masyarakat dapat mengaktifkan kartu

penduduknya.“Untuk sementara kami

masih menunggu kepastian dari kondisi dengan pemer-intah pusat mengenai alat yang rusak tersebut, apakah mau diperbaiki atau bahkan diganti yang baru ini masih belum jelas,” katanya.

Dari tiga kecamatan yang alat aktivasi e-KTP rusak to-tal dan tidak bisa digunakan di antaranya, kecamatan Blu-to, Ambunten dan Saronggi, namun dua kecamatan lain tidak mengalami kerusakan secara kseluruhan, sehingga dengan satu cardreader tetap melakukan aktivasi, walau-pun sering terjadi antrian panjang.

“Jadi kami telah meng-hubungi pihak kementerian, rupanya sudah ada respon, mungkin dalam minggu ini pihak pemerintah pusat akan mengirim alat yang baru un-tuk aktivasi e-KTP itu,” pa-parnya.

Hingga saat ini pelaksan-aan aktivasi e-KTP yang ada diwilayah Sumenep masih belum bisa dipastikan su-dah berjalan berapa persen, sebab dalam aktivasi terse-but tidak dapat dipersente-kan masyarakat yang sudah melakukan aktivasi e-KTP. “Kalau masalah itu tidak bisa dipersentasekan berkenaan dengan jumlahnya,” imbuh Zaini. (athink/mk)

DANA SUPLAI AIR BERSIH

Hanya Cukup Hingga 15 OktoberSUMENEP – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep menyebutkan, jumlah suplai air bersih Rp 60 juta. Dana penanggulangan bencana kekeringan tersebut diprediksikan hanya cukup sampai 15 Oktober 2013.

KEPENDUDUKAN

DPRD Anggarkan Perbaikan Cardreader E-KTP

PELATIHAN KERAJINAN TANGAN. Pemuda Sumenep mengikuti pelatihan Handicraf Pin dan Kaos yang dilaksanakan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BWPS) di Hotel Utami, Rabu (25/9). Pelatihan tersebut untuk menata sumber daya manusia Madura.

OLAHRAGA

Perssu Super Mantap Siap Cukur Pesaingnya

SEKOLAH AMBRUK

Komisi D: Saya Sangat Kecewa

Page 12: e Paper Koran Madura 26 September 2013

KAMIS 26 SEPTEMBER 2013 NO.0207 | TAHUN II12 NASIONAL

“Modus korupsi saat ini sangat canggih. Jadi korupsi di daerah diproduksi tidak lagi de-ngan cara lama, tetapi melalui kebijakan yang dibuat secara legal, tetapi uangnya menguap, nggak tau kemana,” kata Penga-mat Politik Universitas Indone-sia, Boni Hargens dalam diskusi ‘Memberantas Korupsi di Dae-rah’ di Jakarta , Rabu (25/9).

Menurut Direktur Lem-baga Pemilih Indonesia (LPI) ini, kajian lembaganya ten-tang pola korupsi di daerah setahun yang lalu, praktik ko-rupsi di daerah berbanding lurus dengan korupsi politik anggaran. “Penguasaan politik yang diperoleh melalui pilka-da secara bersamaan diikuti

dengan penguasaan sumber-sumber ekonomi. Itu fakta,” tambahnya.

Bahkan, Boni menduga pola korupsi yang dibangun, sudah dirancang sejak sebe-lum proses pilkada digelar. Keterlibatan konglomerat, bi-rokrat, dan sejumlah preman sipil berupaya menciptakan sistem oligarki lokal untuk menguasai sumber-sumber ekonomi di daerah. “Kemudian setelah pemerintan terbentuk, sumber-sumber ekonomi itu dikuasai oleh segelntir orang tersebut. Merekalah yang dis-ebut sebagai bos-bos lokal,” terangnya

Sementara anggota DPD-RI, Instsiawati Ayus men-

gakui korupsi di daerah sudah sangat sistematis. Biasanya, sumber ekonomi yang digero-goti adalah sumber daya alam. Regulasi perizinan, menu-rutnya menjadi modus yang paling banyak digunakan. “Bagi-bagi perizinan. Ada ru-ang kewenangan yang sudah dikavling antara ruang ke-wenangan bupati dan guber-nur,” paparnya.

Bahkan, di daerah pemili-hannya Provinsi Riau, Intsi-awati mengatakan diham-paran wilayahnya ada area yang perizinannya dikuasai banyak perizinan, diberikan oleh gubernur maupun para bupati. Penyimpangan mela-lui kebijakan yang dilegalkan itu seperti kasus suap pener-bitan izin tambang. Dan, yang paling banyak ditemui ada di sektor kehutanan, perkebunan dan tambang. “Itu dihamparan yang sama, banyak perizinan diberikan dari mulai gubernur sampai bupati,” ujarnya.

Sedangkan Muhammad

Daulat, aktivis anti korupsi Kabupaten Wakatobi, Sulawe-si Tenggara, menilai sebagai daerah otonom baru sejak 2003 lalu, Wakatobi menjadi contoh bagaimana kekeliruan elit politik di daerahnya dalam memaknai kewenangan oto-nomi daerah yang diberikan. “Tahun 2006, kami punya dana hibah dari pusat sebesar Rp 1,6 miliar, tapi uang seban-yak itu habis hanya dibagikan kepada orang per orang,” un-gkapnya.

Tapi, kata Daulat, karena pemerintah pusat ketika itu menilai tindakan tersebut bukan sebagai bentuk pelang-garan pidana korupsi, karena menganggap sebagai daerah otonom baru, pemkab Waka-tobi belum memiliki pengeta-huan cukup dalam mengelola keuangan daerahnya. Sehing-ga tahun 2007, pemerintah pusat hanya mengeluarkan PP yang berisi seluruh dana hibah harus masuk ke kas daerah. (gam/cea)

POTENSI PENYALAHGUNAAN ANGGARAN

KPK Pantau Iklan Gita Wiryawan

JAKARTA-Praktik korupsi di daerah ternyata tidak lagi menggunakan pola lama, seperti mark up pen-gadaan barang, namun modusnya sudah bergeser melalui kebijakan yang dilegalkan. Cara seperti ini lebih dahsyat karena uang yang diraup sulit terde-teksi secara hukum.

JAKARTA - Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK) akan memantau iklan Ke-menterian Perdagangan yang menampilkan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan sebagai modelnya di ber-bagai media. Dikhawatirkan ada potensi penyalahgunaan anggaran negara oleh Gita yang maju sebagai salah satu peserta konvensi calon presiden (capres) Partai Demokrat.

“Kami akan lakukan pe-mantauan terus,” kata Ketua KPK, Abraham Samad saat ditemui di Kantor Kementri-an Hukum dan Hak Asasi Ma-nusia, Jakarta, Rabu (25/9).

Iklan Kementerian Per-dagangan yang menampil-kan Gita Wirjawan sebagai model terpasang di bus-bus Damri, layar besar di ping-gir jalan, billboard, hingga di dalam kereta api. Berbagai hal dikampanyekan, salah sa-tunya bangga menggunakan produk dalam negeri. Mung-kin tidak salah dengan sosial-isasi program yang dilakukan Kemendag itu. Namun, hal ini menjadi tanda tanya ketika sosok Gita ikut nimbrung di dalamnya.

Berdasarkan data dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), anggaran Kemendag untuk iklan tahun 2013 men-capai Rp 56,6 miliar. Sebe-sar Rp 55,4 miliar di anta-

ranya untuk iklan layanan masyarakat. Adapun ang-garan publikasi tahun 2012 mencapai Rp 83,6 miliar.

Direktur Investigasi dan Advokasi FITRA Uchok Sky Khadafi menilai, alokasi ang-garan tersebut sudah meru-pakan pemborosan keuangan negara. Ia berpendapat iklan Kemendag yang selama ini disebarluaskan bermuatan politis menjelang Pilpres 2014.

“Untuk menghemat keuangan negara, semua lembaga/kementerian tidak perlu memasukkan pejabat yang tengah mencalonkan sebagai anggota legislatif atau presiden di dalam

iklan. Cukup pakai logo ke-menterian atau lembaga, publik sudah paham,” kata Uchok di Jakarta, Sabtu (21/9) lalu.

Sebenarnya, khusus un-tuk pemilu legilatif, Komisi Pemilihan Umum melalui Peraturan KPU Nomor 1 ta-hun 2013 sudah melarang para pejabat negara, baik di pemerintah pusat maupun daerah untuk memanfaatkan iklan layanan masyarakat dengan dalih sosialisasi pro-gram lembaganya. Larangan itu muncul setelah banyak menteri dan pejabat lain-nya yang masuk dalam daftar caleg tetap (DCT) DPR.

Menurut KPU, banyak cara untuk menyosialisasi-kan program kementerian/lembaga yang menggunakan uang negara tanpa harus me-nampilkan pimpinannya.

Sementara itu, Gita mem-bantah bahwa iklan itu untuk kampanye dirinya sebagai bakal capres. “Yang pasti itu (iklan Kemendag) dilakukan di tahun-tahun sebelumnya,” kata Gita di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin ( 23/9).

Namun, ia belum mau ber-bicara banyak lantaran akan dijelaskan oleh Kemendag nantinya. Lalu, mengapa Gita yang menjadi model iklan? “Ya daripada pakai model, harus bayar lebih mahal,” jawab Gita. (gam/abd/aji)

“Karena saya dianggap enggak menghormati BK, mereka akan mengambil langkah hukum. Saya bilang silakan saja, karena (BK) enggak punya hak untuk memaksa saya,” kata Imam di DPR, Jakarta, Rabu (25/9).

Imam mengaku tidak gentar dengan ancaman BK DPR ini. Pasalnya, kedatangannya ke BK DPR merupakan penghormatan kepada institusi negara. “Saya diminta menyebutkan identitas anggota Komisi III DPR yang disebut mencoba member suap,” tegasnya.

Namun Imam menolak membeberkan identitas ang-gota Dewan tersebut karena tidak memiliki bukti dan merasa lemah secara hukum serta tak mendapatkan jami-nan pasti dari BK DPR.

Saat menghadap BK DPR, kata Imam lagi, dia hanya menceritakan adanya ang-gota Komisi III DPR yang coba memberikan suap untuk meloloskan salah satu calon hakim agung. Namun, dia tidak menyebutkan identitas

nama, asal fraksi, ataupun inisial oknum anggota Komisi III yang dimaksud.

Akan tetapi, Imam men-jamin apa yang disampaikan-nya terkait upaya suap itu bukan hanya isapan jempol. Salah satu buktinya adalah kepercayaan dari KY yang langsung menggugurkan calon hakim agung bersang-kutan. “Kalau (KY) enggak percaya, hakim itu enggak akan digugurkan. Silakan percaya, silakan tidak. Saya ragu, apakah BK bisa men-jamin ada tindakan hukum kepada orang ini? Tidak ada jaminan,” terangnya

Sementara itu, Ketua BK DPR, Trimedya Panjaitan mengaku kecewa dengan Imam Anshori yang tak mau mengungkap identitas ang-gota DPR yang diduga akan menyuap. Namun hanya me-nyebut pihak yang mencoba menyuapnya dari 5 fraksi di DPR. “Terus terang ada 7 orang anggota BK yang hadir, kami kecewa dengan yang disampaikan. Dia judge dulu BK ini lembaga politik, dia

nggak mau yang disampai-kan jadi politik,” tuturnya

Menurut Trimed, se-betulnya ada ketentuan BK DPR memanggil seseorang selain karena ada laporan. Namun pemberitaan adanya upaya suap dalam proses calon hakim agung diang-gap perlu ditindaklanjuti. “Kami apreciate Pak Imam dia sampaikan akan hadir kalau yang undang BK DPR. Tapi begitu Pak Imam hadir dia sampaikan ada 16 poin intinya nggak ada yang baru,”tukasnya.

Keterangan yang sebel-umnya ramai disampaikan kepada media, sama dengan yang disampaikan ke Badang Kehormatan DPR. “Yang baru hanya dia diundang di Restoran Plaza Senayan, yang lainnya sama saja. Dia nggak punya bukti,” im-buhnya

BK sempat menawar-kan agar informasi yang disampaikan cukup kepada anggota BK, staf dan tenaga ahli tidak perlu ikut rapat. Namun Imam tetap menolak memberi tahu nama anggota DPR yang coba menyuap. “Menurut Pak Imam ada 5 fraksi (coba menyuap), semuanya sama tujuannya ibu, supaya yang ibu yang diajukan lolos seleksi,” ucap Trimed tanpa menjelaskan lanjut siapa ibu itu. (gam/cea)

SKANDAL SUAP DI TOILET

Komisioner KY Diancam Anggota BK DPR

ant/irsan mulyadi

OLEH-OLEH IBADAH HAJI. Penjual menata oleh-oleh khas ibadah haji di Pusat Perbelanjaan Thamrin City, Jakarta, Rabu (25/9). Umat Muslim yang menjalankan ibadah haji di Tanah Suci lebih meminati oleh-oleh khas ibadah haji yang dijual di Indonesia seperti air zam-zam, kurma, perlengkapan sholat, karena tidak perlu memikirkan kuota bagasi, harganya pun lebih terjangkau dengan kualitas dan jenis barang sama.

JAKARTA-DPR meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan uji publik terhadap Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih). Uji publik diperlukan karena sela-ma Sidalih ini belum memen-uhi standar. “Dari awal kami meminta, mengenai sistem pendataan pemilih (Sidalih), KPU melakukan uji publik. Se-lama ini menurut hemat kami belum ada uji publik. Kami meminta di depan DPR yang uji publik,” kata Wakil Ketua Komisi II, Arif Wibowo di Ja-karta, Rabu, (25/9)

Diakui Arif, uji publik Si-dalih memang tidak tercan-tum dalam Undang-Undang No 8 Tahun 2012 tentang Pemilu. Namun, integrasi sis-tem milik KPU, yakni Sidalih, dengan sistem yang sudah ada, seperti Siak online di Ke-mendagri hasil kesepakatan dengan Komisi II DPR.

Menurut Arif, masih ada sejumlah data KPU tidak sink-ron dengan DP4 Kemendagri. Ini yang kemudian menim-bulkan keraguan banyak pihak akurasi DPT yang akan dipub-likasikan pada waktunya. Sehingga baik KPU dan Ke-mendagri harus bekerjasama memastikan akurasi data. “Uji publik ini untuk memastikan agar DPT yang direkapitu-lasi secara nasional ini akurat. Kalau uji publik nanti ditemu-kan tidak beres, salahnya KPU. Makanya kita meminta mere-ka yakin dulu soal daftar pe-

milih. Untuk itu segala macam cara kita lakukan di lapangan,” paparnya.

Namun, kata Peneliti Fo-rum Masyarakat Peduli Parle-men Indonesia (Formappi), Yurist Oloan, uji publik ter-hadap Sidalih tersebut sangat terlambat karena waktunya sudah sangat mepet. “Ini wak-tu uji publik sangat terlambat. DPT (daftar pemilih tetap) tingkat kabupaten sebentar lagi sudah diumumkan,” tu-turnya.

Sementara itu, Ketua KPU,

Husni Kamil Manik mengata-kan pihaknya terus melakukan sinkronisasi data pemilih yang beda dengan data Kemend-agri. Antara lain, terkait 65 juta pemilih yang tak memiliki Nomor Induk Kependudukan. “Baik KPU dan Kemendagri dari hasil sinkronisasi sudah ada perkembangan. Kita terus melakukan koordinasi untuk memastikan hasil perbaikan DPT (daftar pemilih tetap) yang sudah ditetapkan bisa dilakukan koreksi,” ungkapnya

Menurut Husni, secara

teknis ditemukan adanya da-ta-data yang tidak valid antara data yang dimiliki KPU dan data Kemendagri. Namun ke-mungkinan itu belum tentu juga terjadi pada kenyataan-nya di lapangan. “Misalnya terhadap data-data yang dite-mukan identik ganda nasional. Tidak mungkin dilakukan di kabupaten atau kota karena harus dikonfirmasi di daerah dengan melakukan verifikasi faktual langsung. Dari 65 juta data yang tanpa NIK tinggal 49 juta,” ujarnya. (gam/abd/cea)

JELANG PEMILU 2014

DPR Minta KPU Uji Publik Sidalih

Tren Korupsi di Daerah Lewat Kebijakan

ant/puspa perwitasariean

RAPAT TIMWAS CENTURY. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso memimpin rapat Timwas Bank Century di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (25/9). Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya tidak hadir dalam rapat tersebut dengan alasan statusnya sebagai tersangka kasus bail out Bank Century.

Untuk menghemat keuangan negara, semua lembaga/

kementerian tidak perlu memasukkan

pejabat yang tengah mencalonkan

sebagai anggota legislatif atau

presiden di dalam iklan

Uchok Sky KhadafiDirektur Investigasi dan

Advokasi FITRA

JAKARTA-Kedatangan Komisioner Komisi Yudis-ial, Imam Anshori Saleh untuk melakukan klari-fikasi terkait upaya suap seleksi hakim agung 2012 lalu tidak sambut positif oleh Badan Ke-hormatan (BK) DPR. Bahkan BK DPR melakukan tekanan sembari mengancam melaporkan kasus ini ke penegak hukum.

Page 13: e Paper Koran Madura 26 September 2013

KAMIS 26 SEPTEMBER 2013 NO.0207 | TAHUN II 13EKONOMI

ant/reno esnir

KENAIKAN TARIF DASAR LISTRIK. Penjahit menyelesaikan pembuatan pakaian jadi di industri konveksi rumahan di Kuningan, Jakarta, Rabu (25/9). Kenaikan tarif dasar listrik bertahap yang ke empat pada 1 Oktober dinilai memberatkan pengusaha kecil dan menengah

JAKARTA- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengantisipasi penerapan kebijakan mobil murah di ibukota dengan cara memberlakukan berbagai pajak yang tinggi.

“Untuk antisipasi para pembeli mobil murah, kita akan kejar mereka dengan pa-jak yang tinggi dan pajaknya itu bermacam-macam,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.

Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, pihaknya akan memberlakukan pajak yang tinggi kepada para pembeli mobil murah, mulai dari pajak penghasilan, pajak kendaraan bermotor dan juga pajak progresif kendaraan bermotor.

“Para pemilik mobil me-miliki kewajiban membayar pajak kendaraan bermotor setiap tahun. Selain itu, tiap bulan juga ada pajak peng-hasilan. Dari pajak-pajak itu yang ingin kita coba kejar,” ujar Ahok.

Terkait rencana terse-but, Ahok mengungkapkan Pemprov DKI akan mengajak Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan untuk mengecek pajak penghasilan setiap pemilik mobil murah di Jakarta.

“Semua orang yang mem-beli mobil murah akan kita periksa pajak penghasilannya, kemudian kita lihat apakah orang itu membayar pajak ken-daraan atau tidak. Dalam hal ini kita bekerja sama dengan Ditjen Pajak. Jadi, mereka (para pembeli mobil murah) harus bayar,” tutur Ahok.

Selain pajak penghasilan dan pajak kendaraan bermo-tor, Ahok mengungkapkan Pemprov DKI juga berencana menerapkan pajak progresif kendaraan bermotor un-tuk menekan pertumbuhan jumlah kendaraan di ibukota. (ant/ran/beth)

PAJAK MOBIL MURAH

Mobil Murah, Pajak Tinggi

JAKARTA- Jumlah pelaku UKM yang bisa mengakses kredit dari lembaga keuangan formal atau perbankan di Indonesia hanya sekitar 12 persen dari total jumlah UKM di Indonesia yang mencapai 55,2 juta UKM, kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram.

“Kita ketahui sampai saat ini akses UKM terhadap lem-baga keuangan formal seperti perbankan sangat rendah atau hanya 12 persen,” kata Agus Muharram di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan, ren-dahnya kemampuan UKM untuk mengakses dana perbankan disebabkan oleh beberapa faktor di antara-nya produk bank yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan kondisi UKM.

Selain itu juga akibat adanya anggapan berlebihan terhadap besarnya risiko

kredit terhadap UKM.“Beberapa faktor lain yang

menyebabkan hal ini terjadi juga karena biaya transaksi kredit UKM yang masih diang-gap relatif tinggi,” katanya.

Apalagi, kata Agus, di lapangan kerap dijumpai persyaratan bank teknis yang kurang mampu dipenuhi oleh pelaku UKM di antaranya dari sisi agunan dan proposal.

Di samping itu, sampai saat ini akses UKM terhadap pem-biayaan “equity” masih sangat terbatas dengan monitoring dan koleksi kredit UKM yang masih dianggap tidak efisien.

Agus mengatakan, ban-tuan teknis juga sayangnya belum efektif dan masih harus disediakan oleh bank sendiri sehingga biaya pelayanan UKM menjadi mahal.

“Intinya bank pada um-umnya belum terbiasa dengan pembiayaan kepada UKM,”

katanya.Ia berpendapat secara

umum, kredit perbankan diselenggarakan atas pertim-bangan komersial sehingga sulit diakses UKM.

Oleh karena itu, ia men-yarankan agar pelaku UKM mengakses dana bergulir melalui LPDB-KUMKM yang telah disalurkan kepada mitra-mitra UKM secara lang-sung maupun melalui kope-rasi yang tersebar di daerah seluruh penjuru Tanah Air.

Pihaknya mencatat sam-pai Juni 2013, ada 55,2 juta UKM atau 99,98 persen dari total unit usaha di Indonesia.

Sektor itu menyerap 101,72 juta tenaga kerja atau 97,3 persen dari total tenaga kerja Indonesia.

UKM juga menyumbang 57,12 persen dari produk do-mestik bruto (PDB), mencapai Rp8.200 triliun. (ant/han/beth)

PERBANKAN

UKM Pengakses Kredit Bank Hanya 12 Persen

Hal tersebut seperti di-katakan Deputi Neraca dan Analisis Statistik Badan Pu-sat Statistik (BPS), Kecuk Suhariyanto saat ditemui di Swiss-BelHotel Mangga Besar Jakarta, Rabu (25/9). “Iya sep-ertinya LCGC itu tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah mengendalikan inflasi dan

juga impor,” kata Kecuk.Menurut dia, produksi

massal LCGC tentunya akan meningkatkan konsumsi ba-han bakar minyak (BBM), padahal sebagian besar BBM merupakan produk impor. “Karena mobil LCGC ini menggunakan BBM, tentunya akan ada peningkatan kon-

sumsi BBM,” ujar Kecuk.Dia mengatakan, apabila

konsumsi BBM kembali tidak terkendali, maka tidak tertu-tup kemungkinan bagi pemer-intah untuk menaikkan harga minyak. Sehingga, lanjut dia, laju inflasi menjadi tidak terk-endali, sementara BI tengah mengupayakan menekan laju inflasi dengan mengeluarkan sejumlah kebijakan moneter.

Dengan demikian, jelas dia, tidak terkendalinya inflasi dan impor, maka dipastikan defisit transaksi berjalan akan sulit ditekan ke angka yang lebih rendah. Pada akhirnya, ekspektasi pasar semakin tidak terkendali yang me-

nyebabkan nilai tukar rupiah terus mengalami depresiasi.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Perindustrian telah menerbitkan kebijakan mengenai mobil murah dan ramah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perin-dustrian Nomor 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengem-bangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Ter-jangkau.

Tidak IntegratifSementara itu, Anggota

Komisi VII Dewan Perwaki-lan Rakyat (DPR), Rofi Muna-war mengatakan, kebijakan

pemerintah soal LCGC tidak mendukung program konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG) untuk kendaraan bermotor.

“Pemerintah sering mengeluarkan kebijakan yang tidak integratif. Di satu sisi ingin mengendalikan kon-sumsi BBM, namun di sisi lain ada kebijakan LCGC yang bisa meningkatkan konsumsi BBM,” kata Rofi di Jakarta, Rabu (24/9).

Belum lama ini, Kemen-terian Perindustrian (Kemen-perin) telah menerbitkan kebijakan mengenai mobil murah dan ramah yang tertu-ang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 33/M-

IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Ken-daraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau.

Menurut Rofi, meski pemer-intah menyebutkan bahwa LCGC akan menggunakan pertamax, namun pada mobil murah tersebut tidak menggu-nakan teknologi yang meng-haruskan untuk menggunakan BBM non-subsidi. Sehingga, lanjut dia, tidak menutup ke-mungkinan para pemilik mobil murah tersebut akan menggu-nakan BBM bersubsidi.

Kondisi ini, jelas dia, seka-ligus menegaskan bahwa pemerintah cenderung men-

dorong tumbuhnya industri automotif tanpa memperhati-kan penggunaan energi secara efisien dan ramah lingkungan. “Jaminan pemerintah kalau LCGC hanya akan digunakan di luar Jabodetabek dan akan ada sanksi bagi pengguna BBM bersubsidi, akan sulit di-implementasikan,” paparnya.

Lebih lanjut Rofi mengata-kan, apabila LCGC ini diarah-kan untuk menyasar kelompok yang belum memiliki mobil, secara logika pun mereka akan tetap memilih menggunakan BBM bersubsidi. “Pemerintah harus berpikir ulang dalam menerapkan kebijakan ini tu-tur Rofi. (gam/bud)

Kebijakan Mobil Murah Tidak IntegratifJAKARTA-Program mobil murah ramah lingkungan (LCGC) yang diluncurkan pemerintah berseberan-gan dengan dengan dua kebijakan mendasar yang tengah fokus diimplementasikan pemerintah dan Bank Indonesia (BI). Program mobil murah ini jus-tru bertolak belakang dengan upaya mengendalikan inflasi dan menekan impor.

HONGKONG- Asia akan memiliki jumlah jutawan terbanyak di dunia pada awal tahun depan meskipun diperkirakan terjadi pengu-rangan program stimulus Federal Reserve AS, menurut sebuah laporan yang diterbit-kan Rabu.

Dengan pertumbuhan yang kuat dan tingkat tabun-gan tinggi, kekayaan jutawan kawasan Asia akan tumbuh rata-rata tahunan 9,8 persen dan mencapai hampir 16

triliun dolar AS pada 2015, menurut unit manajemen ke-kayaan Royal Bank of Canada.

Meskipun ada kekha-watiran devaluasi harga aset karena arus keluar modal yang dipicu oleh pengurangan stimulus Fed, Asia akan mem-impin dunia dalam jumlah jutawan dan total kekayaan mereka, bank mengatakan dalam sebuah laporan yang dipersiapkan dengan perusa-haan konsultan Capgemini.

“Populasi berpenghasilan tinggi kawasan dan kekayaan masing-masing telah men-ingkat sebesar 31 persen dan 27 persen sejak 2007, jauh melampaui pertumbuhan di

seluruh dunia 14 persen dan sembilan persen,” George Lewis, kepala kelompok RBC Wealth Management, menga-takan dalam sebuah perny-ataan.

Jumlah jutawan di Asia naik sebesar 9,4 persen tahun-ke-tahun menjadi 3,68 juta pada 2012, masih membuntuti Amerika Utara 3,73 juta.

Jutawan dalam laporan ini didefinisikan sebagai individu dengan aset-aset investable (dapat diinvestasikan) sebesar satu juta dolar AS atau lebih, tidak termasuk tempat ting-gal, koleksi dan lain-lainnya.

Pertumbuhan penduduk berkelanjutan di Asia, dan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan terus melebihi seluruh dunia, akan memban-tu Asia mengambil posisi de-ngan jutawan terbanyak pada awal tahun depan, menurut Eric Lascelles, kepala ekonom RBC Global Asset Manage-ment.

Dia mengatakan rencana pengurangan stimulus Fed bisa menciptakan “sedakan”, tetapi tidak akan mempen-garuhi lintasan pertumbuhan di wilayah ini.

Bank mengatakan Jepang mengalami pertumbuhan paling lambat dalam popu-lasi jutawannya tahun lalu di kalangan perekonomian Asia, dengan hanya meningkat 4,4 persen pada 2012 diband-ingkan dengan tahun sebel-umnya.

Hong Kong mengalahkan negara-negara Asia lainnya dalam pertumbuhan jumlah jutawan dan aset investable mereka pada 2012. Jumlah jutawan naik 35,7 persen tahun-ke-tahun, sementara kekayaan mereka tumbuh sebesar 37,2 persen.

Perusahaan mengatakan lompatan besar sebagian be-sar disebabkan oleh masuknya modal dari daratan China serta kenaikan harga aset. (ant/afp/beth)

PERTUMBUHAN EKONOMI

Survei: Asia Akan Miliki Jutawan Paling Banyak

Populasi berpenghasilan

tinggi kawasan dan kekayaan masing-

masing telah meningkat sebesar 31 persen dan 27

persen sejak 2007, jauh melampaui pertumbuhan di seluruh dunia 14 persen dan

sembilan persen

George Lewis, Kepala Kelompok RBC Wealth Management

JAKARTA - Menteri Koor-dinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa memimpin del-egasi Indonesia untuk mel-akukan pertemuan Komite Bersama Kerjasama Ekonomi ke-3 dengan pemerintah Ko-rea Selatan di Seoul, Korea.

Dalam rilis pers tertulis Kementerian Koordinator Perekonomian yang diterima di Jakarta, Rabu, dalam perte-muan tersebut Hatta bertemu dengan delegasi Republik Ko-rea yang dipimpin oleh Men-teri Perdagangan Industri dan Energi, Yoon Sang-jick.

Pertemuan ini sesuai de-ngan “Joint Declaration on Strategic Partnership to Pro-mote Friendship and Coopera-tion in the 21st Century” yang ditandatangani oleh kedua kepala negara pada 2005 dan bertepatan dengan perayaan 40 tahun hubungan diploma-tik Indonesia-Korea Selatan.

Beberapa hal yang diba-has dalam pertemuan terse-but adalah kemajuan dalam kelompok kerja (working grup) antara lain kerja sama Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), industri pembuatan kapal, kerja sama CNG, kerja sama energi terbarukan.

Kemudian, kemajuan dalam kerja sama infrastruk-tur, restorasi Sungai Cili-wung, kerja sama “rice farm-ing mechanization” dan kerja sama mobil ramah lingkun-gan.

Hatta dalam pertemuan tersebut juga menyampaikan adanya kerja sama indus-tri antar kedua negara yang tidak terbatas pada industri baja, ban dan “shipbuilding” serta industri penerbangan dan teknologi informasi dan komunikasi.

“Saya juga berharap Ko-rea komitmen dengan jan-

jinya yaitu adanya transfer teknologi dan adanya kantor perwakilan BKPM di Seoul untuk meningkatkan iklim usaha bagi pengusaha Ko-rea yang akan menanamkan modal di Indonesia,” katanya.

Dalam bidang energi mel-alui Forum Energi Indonesia-Korea, beberapa proyek kerja sama bidang energi juga terus dikembangkan mengingat kedua negara selalu bekerja sama dalam hal keamanan energi di berbagai forum in-ternasional.

Hatta juga mengharapkan adanya kerja sama yang lebih luas dalam kelompok kerja infrastruktur untuk men-dukung pelaksanaan Master-plan Percepatan dan Perlu-asan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

“Melalui MP3EI, Indo-nesia memiliki potensi kerja sama infrastruktur yang

tersebar di enam koridor ekonomi,” katanya.

Dalam bidang kehutan-an, pertanian dan perikanan banyak kemajuan dari kerja sama dua negara untuk men-dukung program ketahanan pangan. Demikian pula de-ngan kelompok pembiayaan mengingat banyak proyek kerja sama Indonesia-Korea sangat bergantung dari sum-ber pembiayaan.

“Hubungan bilateral yang sudah terjalin dengan baik akan berkelanjutan dalam jangka panjang, sehingga dapat menjadi kunci sukses tercapainya hubungan saling menguntungkan kedua ne-gara,” kata Hatta.

Menurut rencana, perte-muan Komite Bersama Ker-jasama Ekonomi ke-4 antara Indonesia-Korea Selatan akan berlangsung di Indonesia, ta-hun depan. (ant/sat/beth)

PERTEMUAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS

Indonesia-Korea Bertemu Membahas Kerja Sama

Page 14: e Paper Koran Madura 26 September 2013

KAMIS 26 SEPTEMBER 2013 NO.0207 | TAHUN II14 LINTAS NUSANTARA

Cuaca panas yang cukup ekstrem

membuat kita harus meningkatkan kewaspadaan

terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran

hutan dan lahan,”

ZulkarnaenKepala BPKHLahan

DAOP II Banjar

Kalsel Siaga Hadapi Serbuan KabutPEMBAKARAN LAHAN

ant/regina safri

SEDEKAH LAUT GUNUNGKIDUL: Sejumlah perahu membawa “uba rampe” pada acara sedekah laut untuk dilarung ke tengah laut di Pantai Baron, Gunungkidul. Kegiatan sedekah laut merupakan acara budaya sebagai bentuk syukur masyarakat setempat kepada Tuhan YME atas berkah kepada para nelayan yang melaut.

Nusa Penida Proyek Percontohan Pemurnian Sapi BaliPULAU

Untuk menjangkau ketiga pulau itu dapat menggunakan perahu motor atau kapal dari Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Ka-rangasem, Pelabuhan Benoa maupun Pantai Sanur, Kota Denpasar.

Proyek percontohan pemurnian sapi Bali yang didukung dana dari Direk-torat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian sebesar Rp5 miliar itu di-dasarkan atas berbagai per-timbangan, antara lain Nusa Penida selama ini bebas dari berbagai jenis penyakit ternak.

Penyakit jembrana yang menyerang ternak sapi, pen-yakit ngorok dan SE pada babi, rabies akibat gigitan anjing serta flu burung pada ternak ayam sama sekali tidak pernah ditemukan Pulau Nusa Penida, Kecama-tan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.

Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian Ir Syukur Iwantoro menjelas-kan, pemerintah pusat me-lalui Kementerian Pertanian mengalokasikan dana Rp5 miliar untuk pemurnian sapi Bali di Nusa Penida.

Pemurnian itu meliputi pengembangan dan pembu-didayaan sapi Bali yang di-lakukan bersamaan dengan dua jenis pengembangan sapi lainnya di Indonesia sapi di Pulau Madura, Jawa timur dan sapi di Pulau Raya, Provinsi Aceh.

Seusai tampil sebagai pembicara pada Semi-nar Nasional Peran Sapi Bali Dalam mewujud-kan Swasembada Daging Nasional yang berkelan-jutan" yang digelar Pusat Kajian Sapi Bali Universitas Udayana pada Selasa (24/9) Dirjen Syukur Iwantoro menambahkan, pemurniaan sapi bali itu menggunakan teknologi maju, pendamp-ingan dari Universitas Udayana dan kelompok ternak.

Pusat kajian sapi Bali Universitas Udayana sekali-gus diberikan kepercayaan melakukan sertifikasi terhadap ternak sapi hasil pengembangiakan tersebut. Lewat program pemurniaan sapi bali itu Nusa Penida yang selama ini dikenal sebagai daerah kritis yang

kesulitan air terutama pada musim kemarau harus segera upayakan pemeca-han.

Pemecahan itu antara lain dengan membangun cubang, bak penampungan air hujan, penyediaan pakan ternak dengan harapan mampu memudahkan petani dalam proses pengemban-gan dan pembudidayaan ternak sapi Bali.

Terdaftar di FAO Sapi Bali yang populasinya sekitar sekitar 4,7 juta ekor menyebar di berbagai da-erah di Indonesia atau 30 persen dari total 14,1 juta ekor populasi sapi di Tanah Air.

Ternak piaraan masyarakat itu memi-

liki kekhasan dibanding jenis sapi lainnya, karena dagingnya rasa gurih dan empuk. Sapi Bali khususnya yang ada di Pulau De-wata tercatat satu-satunya sumber plasmanutfah yang menjadi aset nasional.

Sapi Bali dari segi kualitas daging hampir setara dengan daging impor seperti limosin dan brahman yang terkenal kenyal dan gurih. Untuk itu Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani bidang pangan (FAO) sudah mendaftarkan sapi Bali sebagai sumber plasmanut-fah aset Indonesia sehingga tidak ada kekhawatiran diklaim oleh negara lain.

Untuk itu perlu tero-bosan pengembangan sapi Bali di berbagai daerah di Indonesia itu dan menekan sedini mungkin penyakit Jembrana yang menyerang ternak sapi tersebut, harap Dirjen Syukur Iwantoro.

Namun ia mengkhawat-irkan, penyelundupan sapi Bali dari Pulau Dewata ke sejumlah daerah di Indone-sia hingga sekarang masih terjadi tidak kurang dari 3.000-7.000 ekor per bulan.

Perdagangan sapi tanpa dilengkapi dokumen resmi itu mulai dari sapi bibit, sapi betina (induk) hingga sapi yang siap dipotong, sehing-ga akan merugikan banyak pihak, termasuk pemerintah Provinsi Bali, khusus Dinas Peternakan dalam men-gontrolkan populasi sapi.

Selain itu secara tidak langsung ikut menyebarkan penyakit jembrana yang menyerang ternak sapi di luar Bali, disamping upaya memperbaiki genetik sapi bali tidak dapat dilakukan secara maksimal, karena sapi-sapi yang bermutu ikut diselundupkan.

Populasi sapi dan kerbau di Bali hasil sensus per-tanian (SP) 2013 merosot 161,087 ekor dari 639.793 ekor hasil pendataan 2011 menjadi hanya 478.706 ekor

pada 1 Mei 2013.Kepala Dinas Peterna-

kan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali Putu Sumantra menjelaskan, dalam menga-tasi masalah tersebut telah melayangkan surat untuk mohon bantuan kepada Pangdam IX Udayana dan Kapolda Bali untuk men-gatasi penyelundupan sapi tersebut.

Khusus penyakit jembra-na yang menyerang ternak sapi bali di Pulau Dewata selama ini dapat ditekan sekecil mungkin, karena hampir tidak ada sapi bali di daerah ini yang terserang penyakit jembrana.

Pengembangan sapi bali dilakukan secara maksimal melalui sistem pertanian terintegrasi (Simantri) yang khusus memproduksi bibit sapi bali untuk selanjutkan dibesar disamping pengem-bangan melalui penyaluran kredit perbankan.

Kredit perbankan yang

telah disalurkan untuk pengembangan ternak sapi bali mencapai sekitar Rp23 miliar, jelas Putu Sumantra.

Tidak perlu galau Dirjen Peternakan Syukur Iwan-toro juga mengingatkan para akademisi dan peneliti untuk tidak galau terhadap turunnya populasi sapi dan kerbau hasil sensus pertani-an 2013, karena pencatatan ternak secara lengkap itu dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali.

Dalam kurun waktu sepuluh tahun dari 2003 ke 2013 populasi sapi dan ker-bau meningkat dari 12 juta ekor menjadi 14,1 juta ekor. Namun populasi sapi di ber-bagai daerah di Indonesia pada tahun 2011 tercatat 14 juta ekor meningkat men-jadi 16 juta ekor pada tahun 2012.

Populasi tersebut berdasarkan hasil sensus pertanian 2013 menurun menjadi 14,2 juta ekor, itu jika dibanding tahun 2003 menunjukkan telah terjadinya peningkatan, sehingga penurunan hasil sensus pertanian tidak ter-lalu mengkhawatirkan.

Populasi sapi sebanyak itu mampu memenuhi kebu-tuhan konsumsi masyarakat akan daging sapi sebanyak 2,1 kg kapita pertahun untuk penduduk Indonesia sekitar 242 juta jiwa.

Namun berdasarkan hasil sensus nasional, penduduk Indonesia yang mengkonsumsi daging sapi secara berkesinambungan hanya 16 persen atau sekitar 35 juta jiwa dari total pen-duduk Indonesia, bahkan Bali yang dikenal sebagai daerah penghasil sapi Bali masyarakatnya hanya meng-konsumsi 0,3 kg per orang setahun.

"Dengan demikian masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi daging khu-sus bagi 16 persen itu rata-rata 13,9 kg kapita/tahun lebih tinggi dari konsumsi masyarakat Malaysia," ujar Dirjen Syukur Iwantoro.

Demikian pula masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi dag-ing ayam hanya 62 persen dari penduduk Indonesia atau sekitar 145 juta jiwa sehingga tingkat konsum-sinya mencapai 7,6 kg per orang dalam setahun juga lebih tinggi dari masyarakat Myamar.

Dengan demikian swasembada daging dalam tahun 2014 diharapkan da-pat tercapai dengan dukun-gan dari semua elemen masyarakat, harap Dirjen Syukur Iwantoro. (ant/dik)

DENPASAR - Nusa Penida sebuah pulau yang ter-pisah dengan daratan Bali, yang lokasinya berjejer dengan Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Lembon-gan secara administratif masuk wilayah Kabupaten Klungkung.

________________________________Oleh: Ketut Sutika

76 Peristiwa Kekerasan Terhadap Petani

"Data setahun terakhir, September 2012-September 2013, menunjukkan telah ter-jadi 76 peristiwa kekerasan terhadap petani," kata Koor-dinator Badan Pekerja Kontras Haris Azhar, dalam keteran-gan tertulis yang diterima di Jakarta. Menurut dia, para pelaku kekerasan teridentifi-kasi yaitu dari aparat dan pre-man serta aksi kekerasan ter-hadap petani diakibatkan oleh konflik berupa sengketa lahan dan perampasan tanah.

Kontras mencatat, ben-tuk atau tipologi kekerasan yang terjadi terhadap petani antara lain adalah penemba-kan berujung pada kematian dan luka serius, penangkapan sewenang-wenang, praktik kriminalisasi dan rekayasa kasus, penganiayaan dan pembubaran paksa demon-strasi petani.

Selain berhadapan secara langsung dengan aparat negara yang kecenderungannya ber-

pihak kepada perusahaan, ujar dia, petani juga harus berhada-pan dengan para preman yang diduga kuat dimobilisir atau dibayar oleh pihak perusahaan, yang kerap kali melakukan an-caman dan kekerasan.

Ia berpendapat, aparat secara umum memilih pasif membiarkan kekerasan terse-but berlangsung tanpa ada proses hukum terhadap pelaku. "Salah satu peristiwa kekerasan, baru-baru ini, ter-jadi di Indramayu Jawa Barat, 25 Agustus 2013," katanya.

Haris Azhar memaparkan, peristiwa itu diawali oleh aksi protes dari Serikat Tani In-dramayu (STI) yang menolak pembangunan waduk bubur gadung di Indramayu karena pembangunan waduk tersebut menggusur lahan pertanian.

Kontras menegaskan, be-ragam peristiwa kekerasan tersebut semakin menegaskan buramnya perlindungan dan perhatian terhadap petani di

Indonesia, ditengah semakin menyusutnya jumlah petani.

"Kehadiran UU Perlind-ungan dan Pemberdayaan Petani, seolah tidak banyak membawa pengaruh terha-dap nasib petani di negeri ini, karena tidak diimbangi oleh kebijakan pemerintah yang menitikberatkan perlindun-gan dan kesejahteraan petani itu sendiri," ujarnya.

Untuk itu, Kontras meng-ingat penting dan mende-saknya jaminan perlindungan hukum dan perlakuan nondis-kriminatif terhadap petani.

Selain itu, pemerintah juga didorong untuk mensiner-giskan setiap pembuatan dan pemberlakuan kebijakan yang menyangkut petani dan per-tanian, salah satunya dengan aktualisasi UU Pokok Agraria No 5 Tahun 1960, yang kemu-dian menjadi landasan kon-stitusional bagi pasal 33 UUD 1945.

"Selain itu, perlindungan terhadap petani juga menjadi batu uji bagi pemerintah RI selaku anggota Dewan HAM PBB, mengingat isu ini menja-di salah satu fokus dari Dewan HAM PBB, dan telah diadopsi oleh Majelis Umum PBB," kata Haris Azhar. (ant/dik)

JAKARTA - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menyatakan telah terja-di sebanyak 76 peristiwa kekerasan terhadap petani sekitar setahun ini sehingga pemerintah didorong untuk lebih melindungi petani.

BANJARMASIN - Provinsi Kalimantan Selatan kembali siaga menghadapi serbuan kabut asap karena masyarakat setempat mulai melakukan pembakaran lahan untuk kep-erluan membuka lahan per-tanian dan perkebunan di se-bagian kabupaten dan kota di daerah ini.

Gubernur Kalimantan Se-latan Rudy Ariffin di Banjar-masin, Rabu (25/9) mengung-kapkan, pihaknya telah minta kepada pemerintah kabupa-ten dan kota setempat untuk bersiap-siap melakukan upaya pencegahan pembakaran la-han dan hutan.

"Kondisi kabut asap di dae-rah kita hingga kini belum ter-lalu mengkhawatirkan, karena titik api juga belum terlalu banyak sebagaimana tahun-tahun sebelumnya," katanya.

Namun demikian, tambah Gubernur, pemerintah kabu-paten dan kota melalui Bri-gade Pengendalian Kebakaran Manggala Agni dan lainnya, diharapkan selalu waspada, mengingat saat ini setiap hari sudah terjadi kebakaran lahan.

Menurut Gubernur, ham-pir seluruh daerah di Kalsel memiliki petugas yang men-

jaga dan mengamankan kawa-sah hutan maupun nonhutan dari kebakaran. Para petugas tersebut harus disiagakan se-jak dini.

Selain itu, tambah dia, peran serta masyarakat, juga harus terus ditingkatkan me-lalui berbagai sosialisasi dan pengertian supaya tidak mem-bakar lahan untuk kebutuhan pertanian dan perkebunan.

Dalam beberapa hari tera-khir, suhu di Kalimantan Sela-tan cukup panas, dan sejumlah daerah mulai diselimuti kabut tipis akibat kebakaran lahan yang terjadi di beberapa titik.

Kepala Brigade Penanggu-

langan Kebakaran Hutan dan Lahan, Daerah Operasional (DAOP) II Banjar, Zulkarnaen mengatakan, dalam tiga hari terakhir terpantau 36 titik api di sekitar kawasan Bandara Syamsuddin Noor.

Menurut dia, dalam be-berapa hari terakhir kebakaran lahan kembali marak di sekitar areal pertanian dan semak be-lukar yang lokasinya berdeka-tan dengan Bandara Syamsud-din Noor.

Berdasarkan hasil pan-tauan Satelit NOAA sepanjang 2013 di Kalsel ditemukan 161 titik api. "Cuaca panas yang cukup ekstrem membuat kita harus meningkatkan kewasp-adaan terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan," katanya.

Berbagai upaya yang telah dilakukan antara lain mengak-tifkan posko penanggulangan kebakaran di dua titik yaitu di Kecamatan Gambut, Kabupa-ten Banjar, dan Mekatani, Kota Banjarbaru.

Posko tersebut, tambah dia, berguna mengantisipasi ancaman kabut asap di ka-wasan bandara yang hampir selalu terjadi setiap tahun. (ant/dik)

Page 15: e Paper Koran Madura 26 September 2013

KAMIS 26 SEPTEMBER 2013 NO. 0207 | TAHUN II 15OPINI

Menerima tulisan dalam bentuk opini, puisi, cerpen, dan resensi buku. Panjang tulisan 5000 karakter (opi-ni dan cerpen) dan 3500 karakter (resensi buku). Tulisan dikirimkan dengan disertai foto terbaru ke alamat email Koran Madu-ra: [email protected]

Redaksi

A Pemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Holis, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Plt. Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Ari Armadianto (Kepala), Hana Diman, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim, (Pamekasan) G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Masih Perlukah UN Diberlakukan?

Rekonstruksi Politisi Bebas Korupsi

salam songkem

Oleh: Ibnu Anshori Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang

Oleh: Budy Sugandi Master of Mathematics and Science Education Marmara University, Istanbul-TurkeyIbadah Haji

Bisa menunaikan ibadah haji merupakan keinginan setiap orang islam. Namun tidak semua orang is-lam mampu melaksanakan rukun islam yang ke-

lima itu. Sebab itulah, ketika seseorang sudah mendapat panggilan untuk berangkat ke tanah suci, kesempatan itu tak akan dibiarkan percuma. Apalagi saat ini untuk bisa naik haji ke tanah suci, masih harus menunggu be-lasan tahun lamanya dari waktu mendaftar.

Lamanya menunggu panggilan haji itulah barang-kali yang menjadi pemikiran para jamaah calon haji tetap bertekat berangkat ke tanah suci meskipun dalam keada-an sakit. Padahal dalam catatan Kepala Bidang Pemberan-tasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kese-hatan Pamekasan, di antara JCH terdapat dua orang yang terdeteksi menderita penyakit berbahaya, stroke.

Namun indikasi penyakit tersebut tak membuat yang bersangkutan patah semangat untuk tetap menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Setidak-tidaknya semangat ber-haji meskipun dalam keadaan kondisi kesehatannya ter-ganggu terlihat dari tidak adanya pengunduran diri. Hal itu cukup dijadikan bukti bahwa penyakit bukan alasan untuk menggagalkan melaksanakan panggilan berhaji dari Tuhan yang Maha Esa.

Kesempatan berhaji memang tidak bisa diabaikan, na-mun memerhatikan kesehatan sebenarnya tak kalah pent-ingnya dengan menunaikan ibadah haji. Sebab bila badan tidak sehat masih tetap memaksakan diri berangkat ke tanah suci bukan mustahil ibadah haji yang tak bisa di-tunaikannya juga. Bahkan bisa jadi justeru membuat kes-elamatan jiwanya terancam dalam perjalanan selama pe-laksanaan haji.

Yang terpenting bukan hanya menjaga kesehatan, na-mun juga memastikan tidak kehilangan kuota haji. Perkara pelaksanaan ibadah haji tertunda hingga ke tahun menda-tang bila tahun ini mengundurkan diri karena sakit, kiranya tidak perlu terlalu dicemaskan. Pemerintah pun semestinya dapat meyakinkan bahwa mereka yang menunda pelaksa-naan ibadah hajinya tahun ini karena kesehatannya ter-ganggu itu tetap akan diberangkan pada tahun haji beri-kutnya.

Selain itu, pemerintah juga seharusnya bisa menjamin keselamatan para jamaah haji sejak berangkat hingga kembali ke kampung halaman. Jaminan keselamatan itu baik berupa pengawalan terhadap semua JCH asal Indonesia selama pe-laksanaan haji di tanah suci, sebab pengalaman tahun haji sebelumnya terdapat jamaah haji asal Indonesia yang ter-sandung kasus pencurian di Mekkah sehingga mengalami keterlambatan pulang karena masih harus menyelesaikan terlebih dahulu kasus hukum yang menjeratnya. Peristiwa memalukan semacam itu hanya mencemarkan nama baik In-donesia yang notabene penduduknya mayoritas muslim.

Jangan sampai ada lagi di antara para JCH asal Indonesia terjerat kasus pencurian di tanah haram sana. Itu akan dapat terantisipasi apabila pemerintah melalui panitia penyeleng-gara haji yang telah ditunjuk dapat mengawasi para JCH. (*)

Mengejar Koruptor

Kinerja KPK memburu para koruptor memang perlu terus dikawal. Meskipun sudah cukup banyak ko-ruptor yang dijebloskan di meja hukum. Kiranya

belum cukup meyakinkan KPK benar-benar serius men-egakkan hukum bagi para tikus berdasi yang telah mem-bawa lari uang negara itu.

Apalagi selama ini kasus mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng dan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum meskipun su-dah cukup lama dinyatakan tersangka dalam kasus korupsi Hambalang, hingga saat ini masih belum ditahan. Cukup dijadikan dasar kinerja KPK masih belum sungguh-sung-guh menindak para koruptor.

Memang ketua KPK Abraham Samad sudah dapat memastikan bahwa siapa pun yang sudah ditetapkan ter-sangka oleh KPK, tinggal menunggu waktu untuk ditahan. Namun ucapan itu tetap hanyalah basa basi publik sebelum benar-benar dilaksanakan.

Termasuk dalam kasus dugaan korupsi dalam penga-daan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP), yang saat ini sedang menjadi bidikan KPK, tampaknya baru sekedar retorika politik hukum. Walaupun KPK mengaku sedang berkonsentrasi mengumpulkan bukti-bukti dugaan peny-impangan e-KTP tersebut.

KPK memang tidak perlu gentar menyeret siapa pun yang terlibat dalam masalah korupsi di Indonesia. Sebab rakyat akan terus memantau profesionalisme pejabat KPK tersebut. Pernyataan pejabat KPK tak ubahnya ucapan raja, yang dapat mendatangkan harapan baik bagi negara Indo-nesia dan seluruh rakyat Indonesia. Karena ketika KPK ber-hasil mengembalikan uang negara yang ditilap para korup-tor itu ke kas negara sejatinya menjanjikan kesejahteraan bagi semua rakyat negeri ini.

Namun ketika KPK sudah tidak mampu menindak para koruptor sehingga korupsi terus merajalela di Indonesia, maka eksistensi KPK tidak hanya membebani negara, namun juga telah mengkhianati kepercayaan rakyat Indonesia. Se-cara tidak langsung KPK telah membiarkan kemiskinan te-rus menghimpit mayoritas rakyat bahkan negara, sehingga negara harus menanggung hutang luar negeri ribuan triliun.

KPK sejatinya penentu penyelamatan uang rakyat yang ada di kas negara. Untuk itulah, KPK berkewajiban meya-kinkan rakyat dan negara, bahwa KPK masih sanggup me-nyelamatkan uang negara yang notabene milik seluruh rakyat Indonesia. Tidak juga dalam dugaan kasus korupsi di ling-kungan pendidikan, terutama dalam penyelenggaraan UN baru-baru ini, hingga kini masih belum tersentuh oleh KPK.(*)

Sederetan praktik haram terse-but, seakan menjadi tradisi, bah-kan kompetisi bagi para politisi

kekinian. Politik yang seharusnya menjadi salah satu alternatif untuk melindungi, mengayomi, serat meng-atur rakyat dalam kehidupan bernega-ra, kini menjadi ladang pelampiasan untuk meraup kepuasan. Hal ini dika-renakan politik yang mereka gunakan bukan berlandaskan untuk mencapai suatu tujuan bersama, melainkan un-tuk memuaskan diri mereka pribadi dengan gaya hidup serba matrealistis dan hedonistis.

Gaya hidup ala barat tersebut, se-cara transparan nampak jelas sangat merugikan banyak belah pihak. Sebab, terbiasa dengan hidup mewah tentu sangat mendesak diri. Dan hal ini sa-ngat berpengaruh pada saat mereka tidak memiliki uang untuk membeli apa yang diinginkan. Dengan de-mikian, tanpa berfikir panjang mereka akan menghalakan segala cara agar keinginannya terpenuhi, termasuk melakukan penggelapan uang negara (korupsi).

Idealnya, hal inilah yang me-

latarbelakangi para politisi semakin antusias melakukan praktik haram (korupsi) tersebut. Sebab, merupa-kan suatu kemustahilan bagi setiap individu bisa memenuhi semua ke-butuhannya. Apalagi dalam hal ini, kebutuhan yang mereka perlukan silih berganti, layaknya pergantian malam dan siang. Dan hal ini diperkuat oleh pakar ekonomi, yaitu Adam Smith yang mengatakan bahwa manusia merupakan makhluk yang tidak akan pernah merasa puas dengan segala ke-butuhannya.

Dalam waktu yang relatif singkat demikian, tentu salah satu cara yang paling praktis dan dinamis adalah merealisasikan korupsi. Jadi tidak her-an, apabila para pejabat negara yang gaya hidupnya mengadopsi ala barat tersebut sering kali melakukan per-buatan cacat moral tersebut.

Lebih parahnya, maraknya kasus korupsi yang terjadi di Indone-sia, menjadi identitas tersendiri. Pasalnya, dalam hal korupsi Indone-sia meraih peringkat kedua sedunia. Dan hal inilah yang menyebabkan Indonesia semakin terpuruk. Sebab, tidak ada lagi harapan bagi negara untuk para politisi muda dalam memberikan perubahan dan pem-baharuan yang signifikan terhadap negara ini.

Jika terus demikian, perlahan tapi pasti, kehancuranlah yang akan terja-di. Indonesia akan hanya menyisakan nama dan noda buram di bumi pertiwi ini. Apalagi mengingat realitas yang ada, yang bisa dibilang Indonesia me-rupakan negara yang hanya mampu melahirkan tikus-tikus berdasi, yang selalu siap beraksi melakukan tindak korupsi.

Oleh karena itu, eksistensi politisi bebas korupsi sangat urgen adanya bagi negara Indonesia saat ini. Setidaknya dengan kehadiran politisi tersebut dapat membenahi dan memperbaiki citra bangsa, serta memberikan signifikansi terhadap dunia politik, yang pada saat ini boleh dibilang telah keluar dari rell tujuan sebenarnya.

Kekinian dan Kedisinian Melihat fenomena kekinian dan

kedisinian, tidak dapat dipungkiri, kasus korupsi masih menjadi sajian hangat untuk diperbincangkan. Se-bagai saksi bisunya, banyak media massa baik cetak maupun elektronik yang sampai saat ini menampung dan menyajikan kasus demikian. Entah

apa yang menyebabkan hal ini ter-jadi, namun yang pasti kasus korupsi masih belum menemukan titik temu bagaimana cara untuk menyapu ber-sihkannya.

Meminjam istilah dari Simen philips, yang mengatakan bahwa ko-rupsi merupakan salah satu kejaha-tan luar biasa (extra ordinary crimes). Tentu istilah tersebut merupakan suatu kebenaran, apalagi jika meng-ingat penderitaan dan kesengsaraan yang dialami rakyat pada khusunya, yakni implikasi dari praktik haram tersebut. Jika demikian, dapat ditarik sebuah benang merahnya, bahwa ko-rupsi sangat merugikan bagi semua pihak, baik individu, sosial, maupun negara.

Oleh karena itu, untuk memper-baiki keterpurukan Indonesia saat ini, sudah sepantasnya merekonstruksi politisi agar bebas korupsi, yakni de-ngan cara membidik, membimbing, dan senantiasa memberikan pengaruh yang baik terhadapnya. Mengapa demikian? Sebab, merupakan suatu kemustahilan, dalam rangka ‘penantian’ tanpa diiringi dengan usaha yang keras.

Namun, dalam upaya tersebut, terlebih dahulu harus memberan-tas bahkan memusnahkan para ko-ruptor. Dalam hal ini, salah satunya bisa ditempuh dengan cara menegak-kan keadilan dan menghukum berat para koruptor, tanpa pandang bulu, baik teman dekat, kerabat, maupun pejabat.

Selain itu, dalam upaya tersebut tidak cukup dengan melumpuh jerah-kan para koruptor saja, apalagi hanya dengan memberinya hukuman ringan layaknya pencuri telur. Akan tetapi, yang tidak kalah pentingnya ada-lah merubah pandangan hidup para

politisi yang bersifat materialistis dan hedonistis, khususnya bagi para kaum elit yang tidak pernah memikirkan ke-adaan dan tidak mau tau penderitaan rakyat akibat dari berbuatan bejatnya.

Dalam hal ini dapat kita tempuh dengan cara memberikan penyadaran terhadapnya. Sebab, tanpa penya-daran, suatu usaha untuk melakukan perubahan tidak akan pernah berha-sil, dan akan ternilai sia-sia. Apalagi hal ini diperkuat oleh perkataan pakar sosiolog, yaitu Max Webber, yang me-ngatakan bahwa, “untuk mencipta-kan suatu perubahan yang signifikan harus dilakukan dengan penyadaran pada setiap individu”.

Jika pandangan hidup kaum elit sudah berubah, tidak menutup ke-mungkinan akan timbul kesadaran secara mendalam bahwa eksistensi suatu negara dan kemaslahatan ber-sama lebih penting daripada kepen-tingan pribadi. Dengan begitu, pada diri pejabat bejat negara (koruptor) tidak akan ada lagi keinginan untuk meraup uang negara dengan mendis-fungsikan atau menyalahgunakan ke-percayaan pemerintah yang diberikan kepadanya.

Disamping itu, negara akan melahirkan politisi yang bebas dari praktik korupsi. Alhasil, Indone-sia bisa berbangga diri, karena bisa menghasilkan anak bangsa yang siap menjadi tulang punggung negara, tanpa diiringi dengan praktik korup-si. Lebih dari itu, kemaslahatan, ke-sejahteraan, kemajuan dan hakikat kemerdekaan yang sebenarnya akan dirasakan oleh seluruh rakyat. Wal-lahu a’lam bi al-shawab. =

“Dilema”, itulah ungkapan yang tepat untuk menggam-barkan keadaan dunia per-politikan di Indonesia saat ini. Sebab, tidak dapat dipungkiri, tragedi penggelapan uang negara yang dilakukan oleh para birokrat negara telah me-masuki level puncak. Hal ini tercermin dengan lingkaran setan korupsi yang semakin bermata rantai, kroni bisnis yang semakin mewabah, serta masifnya proyek korup yang memaksa dan menyeret para politisi, baik tua maupun muda untuk mempraktikkan korupsi.

Salah dua alasan keras dari para ahli yang menolak penerapan UN ialah karena UN dianggap tidak

bisa dijadikan satu-satunya penentu kelulusan siswa serta penerapan UN ini bisa berdampak buruk terhadap psikologis siswa terutama bagi mere-ka yang tidak lulus.

Posisi saya saat ini yang sedang menempuh studi di salah satu univer-sitas di Turki tentu memacu adrinalin

saya untuk terus menghimpun segala informasi terutama informasi dalam hal pendidikan sesuai dengan fokus studi saya.

Sistem pendidikan di Turki me-mang tidak sebagus sistem pendidik-an yang ada di negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman, dan lain-lain. Namun setiap negara pasti memiliki keunggulan atau mungkin lebih tepatnya keunikan masing-ma-sing yang bisa kita kaji dan terapkan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di tanah air.

Menurut saya pribadi sistem UN di Turki ini bisa dijadikan jalan te-ngah antara Pemerintah (read : Ke-mendikbud) yang bersikeras tetap mengadakan UN dan pihak yang tidak setuju terhadap pengadaan UN, seperti yang tertulis di paragraf pertama.

Saya sangat tertarik dengan sis-tem Ujian Nasional di Turki yang mereka sebut Seviye Belirleme Sınavı (SBS) pada saat sebelum diterapkan-nya sistem yang baru (sistem baru berlaku sejak tahun 2012). Sistem pendidikan terbaru di Turki meng-gunakan formasi 4-4-4 maksudnya 4 tahun untuk primary school, 4 tahun

untuk secondary school dan 4 tahun untuk high school, sedangkan sistem yang lama menggunakan formasi 8-4, yaitu 8 tahun untuk primary dan secondary school (digabung) dan 4 tahun high school.

Sistem ujian nasional di Turki pada tingkat primary school dan secondary school (8 ta-hun) sebelum diterapkan sistem yang baru yaitu de-ngan mengadakan ujian yang dimulai pada 3 jenjang terakhir yaitu akhir jenjang ke-6, ke-7 dan ke-8 kemudian dari hasil ujian tersebut dijumlah untuk diam-bil rata-ratanya. Nilai hasil komu-latif tersebutlah yang menentukan para siswa untuk melanjutkan se-kolah (high school) unggulan atau tidak unggulan sesuai dengan nilai yang didapat.

Analisis dan diskusiSistem ujian seperti inilah yang

saya maksud sebagai solusi dalam menjawab perlu atau tidaknya UN diterapkan. menurut saya UN me-mang harus tetap dilaksanakan sebagai alat ukur keberhasilan

siswa namun dengan sis-

tem ko-m u t a t i f y a i t u d e n g a n mengukur

keberhasi-lan siswa

tidak hanya dengan satu ku-

run waktu melain-kan dengan meng-

adakan beberapa kali ujian. Pada saat mengerjakan ujian para siswa mungkin sedang mengala-mi permasalahan mood, sakit dan sebab lain sehingga manjadi faktor kegagalan dalam mencapai standar nilai yang ditentukan. Selain itu sistem komutatif ini akan mem-berikan kesempatan siswa untuk menjaga, mengatur dan memper-siapkan diri agar bisa lulus dengan memperhatikan hasil ujian-ujian sebelumnya. Dan yang terakhir, hasil ujian nasional tidak dijadikan sebagai penentu siswa lulus atau tidak, melainkan sebagai penentu siswa untuk bisa melanjutkan studi ke sekolah unggulan, biasa atau tidak unggulan sesuai dengan nilai yang diperoleh tersebut. =

Beberapa bulan belakangan ini publik dihebohkan oleh isu tentang perlu atau tidaknya UN (Ujian Nasional) diterap-kan kepada siswa pada jenjang SD, SLTP, dan SLTA sebagai syarat mutlak kelulusan.

Jika pandangan hidup kaum elit sudah berubah, tidak

menutup kemungkinan akan timbul kesadaran

secara mendalam bahwa eksistensi suatu negara

dan kemaslahatan bersama lebih penting daripada kepentingan pribadi.

Page 16: e Paper Koran Madura 26 September 2013

KAMIS 26 SEPTEMBER 2013 NO. 0207 | TAHUN II16 OLAHRAGAKAMIS 26 SEPTEMBER 2013

KORAN MADURA16

BARCELONA - Dua tim peng-huni peringkat teratas La Liga Spa-nyol Barcelona dan Atletico Madrid masih meraih hasil sempurna hing-ga pekan keenam, setelah masing-masing memetik kemenangan pada laga Rabu (25/9) dini hari WIB ke-marin. Barcelona menang telak atas tamunya Real Sociedad de-ngan skor meyakinkan 4-1 di Camp Nou, sementara Atletico memetik kemenangan tipis 2-1 atas Osasuna di Vicente Calderon. Dengan keme-nangan ini, kedua tim sama-sama mengoleksi 18 poin. Tetapi El Barca berhak duduk puncak klasemen ka-rena unggul dalam selisih gol.

Pada laga Barcelona versus Sociedad, Neymar da Silva Santo Junior mencetak gol pertamanya untuk Barcelona di La Liga atau gol kedua di semua kompetisi. Satu gol lainnya dicetak oleh mantan pe-main Santos itu ke gawang Atletico Madrid pada Piala Super Spanyol di Vicente Calderon. Berkat golnya itu, Barcelona kemudian menjadi juara Piala Super, setelah hanya bermain imbang tanpa gol pada leg

kedua di Camp Nou.Gol Neymar pada menit ke-5

itu ke gawang Sociedad membuka pesta gol anak-anak asuh Gerardo Tata Martino pada laga tersebut. Neymar memanfaatkan keraguan dan kesalahpahaman antara para bek dan kiper Sociedad untuk me-maksa penjaga gawang Claudio Bravo memungut bola dari dalam gawangnya.

Tiga menit berselang, Barce-lona menggandakan keunggulan

melalui pemain ter-baik mereka Lionel Messi. Neymar juga berperan besar dalam gol ini. Dia mengirim umpan silang yang diselesaikan dengan baik oleh Messi. Tetapi

Messi kemudian ditarik keluar pada menit ke-81.

Sesaat kemudian, Neymar lagi-lagi memiliki sebuah peluang emas untuk mencetak gol kedua pada laga tersebut ketika dia tinggal berhadap-hadapan dengan penja-ga gawang di dalam kotak penalti.

Sayang Claudio Bravo lebih cepat menghalau bola sebelum dijelma Neymar menjadi gol. Sergio Bus-quets memperbesar keunggulan klub Catalan itu menjadi 3-0 pada menit ke-23 yang bertahan hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, Real So-ciedad mampu mencetak gol peng-hibur pada menit ke-64 melalui Al-berto de la Bella. Tetapi hanya 13 menit berselang, Marc Bartra kembali melebar-kan jarak Barcelona men-jadi 4-1 pada menit ke-77. Kedudukan 4-1 ini bertahan hingga pelui panjang dibunyikan wasit.

Kemenangan ini sekaligus men-jadi jawaban pelatih Martino terha-dap kritikan media-media Spanyol terhadapanya, menyusul mero-sotnya persentase penguasaan bola mereka pada laga melawan Rayo Vallecano pada akhir pekan lalu. Kritikan itu juga dijawab Mar-tino dengan penguasaan bola yang mencapai 71 persen dan hanya me-nyisakan 29 persen untuk Real So-ciedad. (sky sports/espn/aji)

PARIS - Zlatan Ibrahimovic memper-panjang kontraknya bersama Paris Saint-Germain (PSG) selama satu tahun, sehingga pemain Tim Nasional (Timnas) Swedia itu akan tinggal di Parc de Princes hingga 2016 mendatang. “Saya tidak melihat ada klub lain di Eropa yang seambisius Paris Saint-Germain,” kata Ibrahimovic seusai penan-datangan kontrak barunya tersebut di Paris, Selasa (24/9).

Dia berharap, PSG adalah klub besar terakhir yang dibelanya selama aktif bermain sepakbola. “Saya ingin Paris Saint-Germain adalah klub besar terakhir saya. Klub ini sama seperti saya: mimpi tidak pernah cukup besar,” kata mantan pemain Barcelona itu.

Ibrahimovic didatangkan PSG dari AC Milan pada musim panas 2012 lalu dengan nilai transfer sebesar 20 juta euro. Pada musim pertamanya di PSG, pemain yang juga pemegang sabuk hitam olahraga bela diri Tae Kwon Do ini langsung menjadi penc-etak gol terbanyak Ligue 1 Prancis dengan 30 gol dan membantu PSG menjuarai Ligue 1 untuk pertama kalinya sejak 1994.

Selama di Italia, Ibrahimovic dua kali menjadi top skor dan merebut empat gelar juara Liga Serie A Italia. Dia pernah memb-ela tiga tim besar Italia yaitu Juventus, Inter Milan, dan AC Milan. (espn/aji)

Ibrahimovic di PSG Hingga 2016

LONDON - Kemenangan 2-0 Chelsea atas Swindon di putaran ketiga Piala Liga Utama Inggris harus dibayar mahal setelah dua pe-main mereka yaitu pemain sayap asal Belanda Marco van Ginkel dan gelandang Ramires men-galami cedera pada laga Rabu (25/9) dini hari WIB. Ginkel mendapat cedera lutut cukup se-rius dan Ramires menderita cedera pinggul.

Kedua pemain ini kemungkinan besar akan absen saat Chelsea menghadapi Tot-tenham Hotspur pada laga Liga Utama Ing-gris akhir pekan ini. “Hasil ini tidak sempur-na karena pemain kami Marco (van Ginkel) mengalami cedera. Masih terlalu dini untuk memastikan seberapa serius cedera terse-but, tetapi kelihatannya cukup parah,” kata asisten pelatih Jose Mourinho, Steve Holland. (sky sports/espn/aji)

Van Ginkel dan Ramires Cedera

LIVEONTV

Jumat, 27 September 2013 01:45 WIB

Internazionale vs Fiorentina

Sabtu, 28 September 2013

3 18:45 WIB Tottenham Hotspur vs Chelsea

20:30 WIB Bayern München vs Wolfsburg

1 21:00 WIB Aston Villa vs Manchester City

21:00 WIBManchester United vs West Bromwich

23:00 WIB Almería vs Barcelona

Minggu, 29 September 2013

22:00 WIBSunderland vs Liverpool

Marco Van Ginkel

Zlatan Ibrahimovic

Barcelona Masih Sempurna

MAN OF THE MATCH LIONEL MESSI

GolOffside

PelanggaranSepak Pojok

Throw-inDribble

Tekel

436 6

2216 23

10

12 1

18 5

27Total Tembakan : 23Tepat Sasaran: 9Melenceng: 10

Diblok: 4

Total Tembakan : 9Tepat Sasaran: 5

Melenceng: 4Diblok: 0

111

11

1 22

1 2

31

1

31

1

BARCELONA REAL SOCIEDAD

78% 45% 29%

Umpan Sukses

Aerial Sukses

Penguasaan Bola

93%55%71%

Umpan Sukses

Aerial Sukses

Penguasaan Bola

Menanggapi kesuksesannya mencetak gol pertama di La Liga, Neymar mengaku tidak peduli dengan proses gol tersebut. Yang terpenting bola itu masuk ke gawang lawan. “Tidak masalah gol itu karena kesalahpahaman pemain lawan, yang terpenting terjadi gol. Tim ini juga semakin baik dari waktu ke waktu,” kata pemain asal Brazil ini.

GOL ‘PERDANA’ NEYMAR

Akurasi Umpan 96%Sentuhan 92Tembakan 8Gol 1Drible 6Rating 10

222 7

1

31

183

Gol ke 222 di La Liga

Gol ke 7 via Sundulan

gol kaki kiri

gol kaki kanan

gol lengan

LONDON - Manchester City melanjutkan tren positif mereka dalam satu pekan terakhir dengan memetik kemenangan telak lima gol tanpa balas atas Wigan Athletic pada putaran ketiga Piala Liga Ing-gris Rabu (25/9) dini hari WIB di Etihad Stadium. Sedangkan Tot-tenham Hotspur juga menang telak empat gol tanpa balas atas Aston Villa di Villa Park.

Kemenangan telak City ini adalah yang kedua dalam satu pekan terakhir. Akhir pekan lalu, mereka mempermalukan tim satu kota, Manchester United (MU) di Liga Utama Inggris dengan skor 4-1. Kemenangan ini menaikkan kepercayaan diri para pemain City sehingga bisa melumat Wigan,

tim yang terdegradasi ke Divisi Championship musim panas ini, tanpa ampun dengan lima gol.

Kemenangan ini seakan men-jadi balas dendam “The Citizens” atas sang tamu yang diluar dugaan mampu mengalahkan mereka di final Piala FA tahun lalu dengan

skor tipis 1-0. Kekalahan dari Wigan ketika itu berbuntut pemecatan pelatih Mancini.

Skuat asuhan Manuel Pel-legrini ini tampil agresif sejak awal pertandingan dan hampir tidak memberi kesempatan ke-pada Wigan untuk menyerang balik. Tuan rumah membuka ker-an golnya ketika laga memasuki menit ke-33 lewat tendangan voli Edin Dzeko. City baru bisa meng-

gandakan keunggulan mereka melalui sepakan kaki kiri Stevan Jovetic pada menit ke-60.

Unggul dua gol membuat kendali permainan dipegang City sepenuhnya. Gol ketiga datang dari tendangan bebas Yaya Toure berjarak 20 meter di menit 76, sebelum ditambah lewat lesa-kan kedua Jovetic memanfaatkan sapuan ceroboh dari bek Wigan Ryan Sotton pada tujuh menit jel-ang waktu normal tuntas.

Pesta gol City ditutup Jesus Na-vas pada menit ke-86. Pemain yang didatangkan dari Sevilla melaku-kan akselerasi tanpa bisa dihen-tikan barisan pertahanan lawan sebelum melepaskan tendangan datar yang gagal diantisipasi kiper Wigan Lee Nicholls. (skysports/aji)

Manchester City Menang Telak Tottenham Melaju ke Babak Empat

MANCHESTER CITY 5-0 WIGAN ATHLETIC ASTON VILLA 0-4 TOTTENHAM HOTSPURS

Tottenham Hotspurs menyegel satu tiket ke babak keem-pat Piala Liga Inggris usai mengemas kemenangan meyakinkan atas Aston Villa di babak ketiga. Tampil di hadapan pendukung sendiri tidak membuat Villa menguasai laga. Mereka justru terli-hat inferior dari sang tamu. “The Villans” memang unggul dalam penguasaan bola, yakni 59:41, tetapi tim asuhan Paul Lambert tidak mampu mengembangkan permainan. Tottenham bahkan lebih banyak mendapatkan peluang dengan mencatatkan 14 tendangan dengan delapan mengarah ke gawang. Sementara, Villa hanya melesakan lima tembakan dan dua tepat sasaran.

Statistik itu berbanding lurus dengan pencapaian mereka dilapangan. Villa tertinggal lebih dulu melalui aksi Jermain Defoe sesaat sebelum turun minum. Mantan striker Timnas Inggris mencatatkan namanya di papan skor setelah tandu-kannya memanfaatkan umpan chip Lewis Holtby tidak mam-pu dihentikan kiper muda Villa Jed Steer.

Holtby kembali mengeset gol kedua Tottenham ketika babak kedua baru berjalan empat menit. Umpan mantan penggawa Schalke 04 berhasil dituntaskan oleh Paulinho. Nace Chaldi me-nambah penderitaan tuan rumah lewat gol perdananya pada empat menit jelang waktu normal usai.

Kemenangan klub asal London utara itu ditutup oleh gol kedua Defoe setelah berhasil mengecoh Steer sebelum de-ngan mudah menceploskan si kulit bundar. Dua gol yang dile-sakan Defoe pun mendapat pujian dari pelatih Andre Villas-Boas. “Ini merupakan penampilan bagus lainnya dari Jermain Defoe. Performanya terus membaik,” ucapnya. (skysports/aji)

GOL. Penyerang Manchester City Stevan Jovetic merayakan golnya ke gawang Wigan Athletic pada laga Piala Liga. City akhirnya menang 5-0 atas tamunya itu.