bab i 2 k3 .docx

8
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Era teknologi saat ini semakin berkembang pesat, kebutuhan akan peralat teknologi semakin menjadi kebutuhan pokok. Begitu juga dengan lapangan yang semakin membutuhkan peralatan dan teknologi yang menunjang prod untuk berbagai jenis pekerjaan. Disisi lainperalatan yang semakin canggih juga menimbulkan dampak negatif bila kita kurang waspada menghadapi bahaya po yang mungkin timbul. Hal ini tidak akan terjadi jika dapat diantisipasi berb yang mempengaruhi kehidupanpara pekerja. Berbagairisiko tersebut adalah kemungkinan terjadinya Penyakit kibat !erja, Penyakit yang berhubung pekerjaan dan !ecelakaan kibat!erja yang dapatmenyebabkan kecacatan atau kematian. " !esehatan dan keselamatan kerja #!$% merupakan salah satu persyaratan u meningkatkan produktivitas kerja karyawan, di samping itu !$ adalah hak asas tenaga kerja. Di era globalisasi dan pasar bebas sean &ree 'rade geement # (orld 'rade )rgani*ation #(')% serta sia Pacific Ecomoic +ommunity #PE+% y akan berlaku tahun - -, dan untuk memenangkan persaingan bebas ternyata kese dan keselamatan kerja juga menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuh industri di ndonesia. " Peralatan kerja harus sesuai dengan manusia yang mengunakannya, lingkun kerjanya harus mendukung fungsi tubuh yang sedang bekerja. Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ergonomik. " Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya d pekerjaan mereka. /asaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat lingkungan. /ecara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. 0payanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban. /istem kerja yang tidak ergonomik dalam suatu perusahaan sering kali kurang mendapat perhatian pihak manajemen atau pengelola sumber daya manusia di perusahaan. /eb antara lain adalah pada cara, sikap dan posisi kerja yang tidak benar, fasil

Upload: farrah-erman

Post on 07-Oct-2015

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab1 k3

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANGEra teknologi saat ini semakin berkembang pesat, kebutuhan akan peralatan dan teknologi semakin menjadi kebutuhan pokok. Begitu juga dengan lapangan pekerjaan yang semakin membutuhkan peralatan dan teknologi yang menunjang produktivitas untuk berbagai jenis pekerjaan. Disisi lain peralatan yang semakin canggih juga menimbulkan dampak negatif bila kita kurang waspada menghadapi bahaya potensial yang mungkin timbul. Hal ini tidak akan terjadi jika dapat diantisipasi berbagai risiko yang mempengaruhi kehidupan para pekerja. Berbagai risiko tersebut adalah kemungkinan terjadinya Penyakit Akibat Kerja, Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan Kecelakaan Akibat Kerja yang dapat menyebabkan kecacatan atau kematian.1Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan salah satu persyaratan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan, di samping itu K3 adalah hak asasi setiap tenaga kerja. Di era globalisasi dan pasar bebas Asean Free Trade Ageement (AFTA) dan World Trade Organization (WTO) serta Asia Pacific Ecomoic Community (APEC) yang akan berlaku tahun 2020, dan untuk memenangkan persaingan bebas ternyata kesehatan dan keselamatan kerja juga menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh industri di Indonesia. 1Peralatan kerja harus sesuai dengan manusia yang mengunakannya, lingkungan kerjanya harus mendukung fungsi tubuh yang sedang bekerja.2 Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ergonomik.1Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban.2 Sistem kerja yang tidak ergonomik dalam suatu perusahaan sering kali kurang mendapat perhatian oleh pihak manajemen atau pengelola sumber daya manusia di perusahaan. Sebagai contoh antara lain adalah pada cara, sikap dan posisi kerja yang tidak benar, fasilitas kerja yang tidak sesuai, dan faktor lingkungan kerja yang kurang mendukung. Hal ini secara sadar ataupun tidak akan berpengaruh terhadap produktivitas, efisiensi dan efektivitas pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya.1,3Menyadari pentingnya ergonomi dan K3 serta adanya persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap perusahaan di era globalisasi maka mau tidak mau upaya untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja harus menjadi prioritas dan komitmen semua pihak baik pemerintah maupun swasta dari tingkat pimpinan sampai ke seluruh karyawan dalam manajemen perusahaan. Dengan tingkat kesehatan dan keselamatan kerja yang baik jelas mangkir kerja karena sakit akan menurun, biaya pengobatan dan perawatan akan menurun, kerugian akibat kecelakaan akan berkurang, tenaga kerja akan mampu bekerja dengan produktivitas yang lebih tinggi, keuntungan akan meningkat dan pada akhirnya kesejahteraan karyawan maupun pemberi kerja akan meningkat.4 Untuk itu berbagai upaya hendaknya dilakukan untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja termasuk juga penelitian-penelitian dari perguruan tinggi guna mencari solusi terbaik untuk memperbaikinya.UD. Cipta Mandiri Abadi merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam produksi minuman instan berbahan dasar jahe merah Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada alur pelaksanaan produksi di UD. Cipta Mandiri Abadi terdapat beberapa bahaya potensial yang bila tidak ditangani dapat menyebabkan alur produksi menjadi kurang efektif dan bahkan dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi pekerja, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja melalui pendekatan kedokteran kerja khususnya yang berkaitan dengan aspek ergonomis pada UD. Cipta Mandiri Abadi.

1.1. Tujuan1.2.1. Tujuan UmumMeningkatkan kesehatan dan keselamatan kerjapada para pekerja, khususnya pada UD. Cipta Mandiri Abadi, Depok yang merupakan perusahaan penghasil minuman jahe merah sehingga produktivitas kerja pekerja semakin mengalami kemajuan.

1.2.2. Tujuan Khusus1. Diketahuinya keadaan umum perusahaan, alur produksi, keadaan sanitasi dan bahaya bahaya potensial (faktor fisik, kimia, ergonomis, mekanik dan psikis) yang dapat terjadi pada para pekerja di UD. Cipta Mandiri Abadi.2. Mencari solusi yang tepat dalam penanganan masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan produksi UD. Cipta Mandiri Abadi sehingga mengalami peningkatan baik dari segi kualitas dan kuantitas.

1.2. Manfaat1.3.1.Manfaat bagi perusahaan1. Mengetahui informasi mengenai bahaya bahaya potensial dan penyakit yang dapat ditimbulkannya dalam proses produksi.2. Dapat mengeliminasi atau hanya mengurangi bahaya potensial yang ada sehingga produktivitas yang ada semakin meningkat.

1.3.2. Manfaat bagi mahasiswa1. Melatih mahasiswa/i melakukan pendekatan kedokteran kerja pada suatu perusahaan dalam rangka pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).2. Melatih mahasiswa/i berkomunikasi yang baik dengan masyarakat.

BAB IIHASIL PENGAMATAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan2.1.1. Sejarah PerusahaanPerusahaan UD Cipta Mandiri Abadi merupakan perusahaan perorangan yang berlokasi di jalan Abdul Wahab, Cinangka Sawangan Depok. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Wandi pada tahun 2007 dan memproduksi produk minuman instan berbahan jahe merah. Awalnya Ud Cipta Mandiri abadi hanya memproduksi satu produk yaitu jahe merah amanah, namun setelah perkembangannya, UD Cipta Mandiri Abadi mengeluarkan produk baru yaitu jahe merah mix amanah, kopi jahe amanah, susu jahe amanah.Berawal dari keinginan masyarakat untuk menikmati minuman yang lebih mudah dinikmati maka bapak wandi menciptakan minuman siap saji dalam bentuk sachet. Produk jahe merah diproduksi di rumah usaha sendiri yaitu di cinangka sawangan depok dengan modal pinjaman dari bank dan distribusi produk hanya disekitar rumah produksi. Semakin lama produk jahe amanah semakin dikenal masyarakat dan permintaan konsumen semakin meningkat sehingga bapak wandi memutuskan untuk menambah modal untuk meningkatkan produksi dan memperluas rumah produksi. Hingga saat ini distribusi produk jahe amanah hingga keseluruh Indonesia.

2.1.2. Struktur Organisasi dan KaryawanStruktur organisasi perusahaan pada UD Cipta Mandiri Abadi adalah berdasarkan kepercayaan dan kekeluargaan. Perusahaan memiliki total 36 pegawai pada setiap alur. a. Alur produksi terdiri 14 orang ( semua pekerja laki- laki), pada alur produksi terbagi menjadi :1. Penyiapan, pemarutan, dan pemerasan bahan baku jahe: 1 orang2. Pengolahan jahe: 10 orang3. Pengayakan dan penimbangan jahe: 2 orang4. Penyiapan, penggilingan bahan baku rempah-rempah,jahe : 1 orang5. Pengepakan jahe dalam karung dan penimbangan : 1 orangb. Alur packing terdiri 15 orang dengan shift pagi 12 orang dan shift malam 3 orang.c. Penyimpan jahe dalam kemasan sebanyak 5 orang, yang terdiri dari 1 orang dari pihak ABC dan 2 supir serta 2 kenek.d. Pihak keamanan ada 2 orang.Rata-rata tingkat pendidikan para pekerja di UD Cipta Mandiri Abadi ini merupakan tamatan SMP & SMA. Pembagian kerja (shift) hanya dilakukan bila pesanan banyak, setiap pekerja memulai waktu kerjanya dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Pekerja bekerja setiap hari dan libur pada hari sabtu, minggu dan hari besar keagamaan. Para pekerja mendapatkan upah sekitar Rp. 1.000.000,- sampai dengan Rp. 1.700.000,- per bulannya.

Gambar 1: Struktur Organisasi

2.1.3. Bahan Baku dan Alat / Mesin ProduksiBahan baku utama yang digunakan adalah jahe jahe yang didatangkan langsung dari Lampung. Untuk setiap kali pengiriman, didatangkan 4 kuintal jahe yang dikirim menggunakan jalur darat. Peralatan yang digunakan oleh para pekerja dalam proses pembuatan minuman jahe ini adalah bak perendam jahe, alat penggiling jahe, wajan wajan berukuran besar untuk merebus jahe, menggoreng jahe, alat pengayak, timbangan dan mesin untuk mengemas jahe yang telah diolah.

2.1.4. Jumlah ProduksiHasil produksi minuman jahe dalam kemasan yang dihasilkan setiap hari di UD Cipta Mandiri Abadi berkisar antara 2 2,5 ton produk minuman jahe dalam kemasan. Produk produk tersebut di tampung terlebih dahulu di gudang untuk selanjutnya didistribusikan ke seluruh daerah di Indonesia.

2.1.5. Gambaran secara umum mengenai ruang kerjaRuangan proses produksi dibagi menjadi 3 lokasi. Lokasi pertama, bangunan yang berukuran sedang yang digunakan untuk beberapa alur produksi berupa perendaman jahe, penggilingan, perebusan, pengayakan, pengepakan dalam karung dan penimbangan. Lokasi kedua berada tidak jauh dari lokasi pertama, yakni berupa dua bangunan terpisah dengan jarak dekat yang digunakan untuk pengepakan ke dalam bentuk kemasan. Lokasi ketiga berada di dekat ruang pengepakan, di lokasi ini produk yang telah dikemas ditampung terlebih dahulu untuk menunggu tanggal pengiriman.Terdapat satu buah kantin di luar lokasi perusahaan yang menjual makanan untuk para pekerja. Pihak perusahaan tidak menyediakan makan siang untuk pekerja.

2.1.6. Alur produksia. Perendaman jaheJahe jahe yang telah didatangkan dari Lampung, direndam terlebih dahulu di bak khusus selama 10 jam kemudian beberapa jahe di angkat dan di tempatkan ke dalam suatu keranjang untuk selanjutnya dibersihkan dengan air yang mengalir dan cara manual dengan menggoyang goyangkan keranjang untuk melepas kulit jahe dan tanah yang masih menempel. b. Penggilingan jaheSetelah bersih, jahe kemudian masuk ke dalam tahap penggilingan dimana dalam tahap ini jahe dimasukkan ke dalam mesin penggiling untuk dihaluskan. Setelah itu dimasukkan ke dalam mesin penekan untuk ditekan dan diambil airnya (sari jahe).c. Perebusan jahe, pengayakan, pengemasan dalam karung serta penimbanganSetelah air jahe telah mencukupi untuk masuk ke dalam tahap perebusan, air jahe tersebut dimasukkan ke dalam wajan besar bersama dengan gula secukupnya, untuk didihkan selama dua jam. Setelah dua jam, air jahe yang telah direbus akan menjadi padat dan mengering yang kemudian harus diaduk aduk agar tidak lengket dan mengental.Setelah melalui proses perebusan dan jahe telah menjadi serbukan serbukan kasar, hasil ini kemudian diayak dengan cara manual (tidak menggunakan mesin) untuk menjadi serbukan yang lebih halus lagi. Jahe yang telah diayak kemudian dimasukkan ke dalam karung untuk ditimbang dan dimasukkan ke dalam tahap pengemasan jahe dalam bentuk kemasan kemasan berukuran kecil.d. PengemasanProses pengemasan terdapat 15 pekerja dimana 2 pekerja bertanggung jawab dalam menggunakan alat pengemas jahe ke bentuk kemasan plastik ukuran 8 x 6 cm dan 8 pekerja lainnya bertanggung jawab dalam pengemasan ke dalam bentuk kemasan yang sudah terdapat nama dan gambar produk. 2orang bertugas memindahkan jahe bubuk kedalam mesin. 3 orang shift malam.e. PenyimpananSetelah terkumpul dalam jumlah yang cukup untuk dikirim, produk - produk jahe dalam kemasan diangkut menggunakan gerobak pendorong kemudian ditampung di suatu gudang untuk menunggu waktu pengiriman ke berbagai lokasi di Indonesia dilakukan oleh PT. ABC atau Anugerah Persada Alam yang baru beberpa bulan bekerja sama dengan mereka.

Gambar 2: Alur produksi

2.1.7. Sanitasi umumSecara umum, kebersihan lingkungan pabrik dirasakan cukup kurang. Pada ruang perendaman jahe, lingkungan sekitarnya agak kotor, lantainya semen yang basah karena air bekas cucian dibuang ditempat yang sama. Banyak tanah bekas cucian jahe dan karung karung di sudut ruangan. Pada ruangan penggilingan dan pemerasan jahe tempatnya sama dengan pencucian, sehingga lantainya juga selalu basah, kain yang digunkan untuk pemerasan diganti setiap 1 kali seminggu. Perebusan jahe, pengayakan, pengemasan dalam karung dan penimbangan lantainya masih dari dari semen dan kotor. Sirkulasi udara dirasakan kurang, ruangan sangat panas dan tidak terdapat kipas angin. Pencahayaan dirasakan cukup karena sinar matahari dapat masuk ke dalam ruangan.Pada ruang pengemasan, lantai sudah dari keramik dan kebersihan baik. Sirkulasi udaran diruangan baik, dan cahaya yang masuk baik. Pada pabrik ini memilki kamar mandi yang bersih pada pengepakan. Air tidak berbau dan air yang digunakan cukup bersih, berasal dari aliran PAM.Sumber air minum karyawan berasal dari air gallon isi ulang. Pabrik tidak menyediakan makan siang bagi para pekerja, namun setiap pekerja mendapatkan uang makan.