peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut i

Click here to load reader

Upload: sylvester-saragih

Post on 26-May-2015

2.044 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

  • 1. PERAN K3 DALAM EKSPLORASI TAMBANGBAWAH LAUT

2. DISUSUN OLEH : SUSANTO SYLVESTER SARAGIH BINSAR REZEKI SINAGA SYAICHU ROZIN A UDIN MUHRUDIN MEY TRISONI SILALAHI RAJIKIN NOOR E PERIKO WENDRA BANGSAWAN EDDY S MANURUNG IRVAN W SITANGGANG FRANS GANDA UJUNGDBD 111 0106 DBD 111 0105 DBD 111 0119 DBD 111 0011 DBD 111 0067 DBD 111 0123 DBD 111 0054 DBD 111 0101 DBD 111 0107 DBD 111 0137 DBD 111 0078 DBD 111 0129 3. Eksplorasi Penambangan Tambang Bawah Laut Penambangan bawah laut adalah proses pengambilan mineral yang relatif baru yang dilakukan di lantai samudra. Situs penambangan samudra biasanya berada di sekitar kawasan nodul polimetalik atau celah hidrotermal aktif dan punah pada kedalaman 1.400 - 3.700 meter di bawah permukaan laut. Celah tersebut menciptakan deposit sulfida, yang berisikan logam mulia seperti perak, emas, tembaga, mangan, kobalt, dan seng. Deposit tersebut ditambang menggunakan pompa hidraulik atau sistem ember yang mengangkut bijih ke permukaan untuk diproses. Mengenai operasi penambangan, penambangan bawah laut memunculkan pertanyaan mengenai kerusakan lingkungan terhadap daerah sekitar. 4. Studi Literatur Dalam tahap ini, sebelum memilih lokasi-lokasi eksplorasi dilakukan studi terhadap data dan peta-peta yang sudah ada (dari survei-survei terdahulu), catatancatatan lama, laporan-laporan temuan dan lain-lain, lalu dipilih daerah yang akan disurvei. Setelah pemilihan lokasi ditentukan langkah berikutnya, studi faktor-faktor geologi regional dan provinsi metalografi dari peta geologi regional sangat penting untuk memilih daerah eksplorasi, karena pembentukan endapan bahan galian dipengaruhi dan tergantung pada proses-proses geologi yang pernah terjadi, dan tandatandanya dapat dilihat di lapangan. 5. Survei dan Pemetaan Dalam kegiatan ekplorasi penambangan bawah laut ada 2 metode yang dapat digunakan untuk survei dan pemetaan diantaranya 1. 2.Metode seismik, dan Metode sonar. 6. Metode Seismik Survey seismik dilakukan untuk mendapatkan rekaman data seismik dengan kualitas yang baik. Penilaian baik tidaknya data seismik adalah dari perbandingan antara banyaknya sinyal refleksi dengan sinyal gangguan atau noise yang diterima. Semakin banyak sinyal refleksi serta semakin sedikit noise yang diterima maka kualitas perekaman data seismik semakin bagus. Keakuratan pengukuran waktu tempuh (travel time) juga mempengaruhi kualitas perekaman. Secara garis besar eksplorasi seismik dibagi menjadi eksplorasi seismik dangkal dan eksplorasi seismik dalam. Eksplorasi seismik yang digunakan untuk eksplorasi hidrokarbon (minyak dan gas bumi) adalah eksplorasi seismik dalam. Sedangkan eksplorasi seismik dangkal (shallow seismic reflection) biasa digunakan untuk eksplorasi batubara dan bahan tambang lainnya. Kedua jenis eksplorasi seismik tersebut memiliki resolusi dan akurasi yang berbeda. Seismik refleksi terbagi atas tiga bagian yaitu akuisisi data seismik, proses data seismik, dan yang terakhir adalah interpretasi data. Akuisisi data adalah untuk memperoleh data seismik dari area yang disurvey. 7. Penggambaran data dengan menggunakan metode seismik 8. Gambar 1. Arsitektur marine source signaturedalam domain waktu dan domain frekuensi. 9. Gambar 2 Rangkaian sumber dengan perbedaan volume tersebut dalam memberikan efek destructive interference antara satu bubble dengan bubble yang lainnya. 10. Gambar 3 CDP (Common Deep Point) 11. Gambar 4 Analisis sekuen seismic 12. Metode sonar Sonar (Sound Navigation and Ranging) adalah sistem penginderaan bawah air dengan menggunakan gelombang suara (akustik). Dalam perkembangannya teknologi penginderaan bawah air sangat banyak dipengaruhi oleh kemajuan teknologi lainnya, terutama teknologi sensor, elektronika dan microprocessor.Dengan kemajuan teknik pemrosesan sinyal maka penerapan dalam bidang non-militer mulai dikembangkan untuk berbagai aplikasi misalnya untuk pemetaan dasar laut, perikanan dan sebagainya. 13. Berikut adalah penerapan teknologi akustik bawah air untuk eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya non-hayati laut, berikut ini merupakan bagian dari peranan sonar yaitu : 1. Pengukuran Kedalaman Dasar Laut (Bathymetry) 2. Pengidentifikasian Jenis-jenis Lapisan Sedimen Dasar Laut (Subbottom Profilers) 3. Pemetaan Dasar Laut (Sea bed Mapping) 4. Penentuan jalur pipa dan kabel dibawah dasar laut. 5. Analisa Dampak Lingkungan di Dasar Laut 14. Ekplorasi Detail Pada umumnya, pengeboran minyak bumi di laut menyebabkan terjadinya peledakan (blow aut) di sumur minyak. Ledakan ini mengakibatkan terjadi kecelekaan pada saat melakukan pengeboran. 15. Tahapan Kegiatan Pemboran Eksplorasi Tahapan-tahapan secara umum yang dilakukan sebelum kegiatan pemboran eksplorasi adalah sebagai berikut : Kajian Peta Geologi dan Struktur Geologi daerah rencana pemboran. Orentasi/survey lapangan berdasarkan penafsiran dari pemetaan geologi fisik bawah permukaan air, peta topografi ataupun peta geomorfologi yang ada. Menentukan titik lokasi rencana pemboran dengan cara membuat estimasi kedalaman bahan galian. Melakukan pemasangan titik-titik pemboran dengan GPS. Pengawasan pemboran, dilakukan baik pada Open Hole maupun Coring dan hasil pemeriannya dibuat pada Log Bor. 16. Contoh Studi Kasus: 17. PERUT TERPUKUL DRILL COLAR a. Kronologi kecelakaan : Drill Colar (DC) adalah salah satu rangkaian pipa bor yang dipasang di atas pahat. Gunanya sebagai pemberat, sehingga pemboran lebih mudah untuk menembus lapisan tanah. Biasanya drill colar diletakkan di atas rak pipa atau disimpan dalam sebuah kotak. Pada instalasi pemboran di lepas pantai yang tempatnya serba terbatas, drill colar disimpan di dalam kotak. Untuk mengeluarkan drill colar dari dalam kotak tidak mungkin diangkat oleh manusia, karena drill colar sangat berat, sehingga digunakan pesawat angkat. Cara mengangkatnya dengan kawat baja (sling) yang diujungnya dipasang pengait. Pengait dicantolkan di kedua ujung pipa (dc), kemudian diangkat dengan pesawat angkat (crane). Pada saat pengangkatan inilah terjadi kecelakaan, dimana posisi sling tidak center dengan pipa, sehingga pipa terayun dan ujungnya menumbur perut seorang Roustabout yang berada di dekatnya. 18. Sebab-sebab kecelakaan : Posisi sling tidak center dengan drill colar yangdiangkat, sehingga bergeser pada titik imbangnya. Posisi korban yang tidak tepat, sehingga terbentur oleh drill colar yang terayun. Korban kurang paham atas aspek keselamatan kerja pada pengangkatan barang dengan crane. Korban tidak paham pada aspek keselamatan kerja karena kurangnya sosialisasi prosedur pengangkatan dengan crane. 19. Saran-saran : Semua pekerja yang terlibat dalam pekerjaan harusdiberikan petunjuk keselamatan (safety talk) termasuk bahaya-bahaya yang mungkin terjadi. Prosedur kerja dalam hal ini mengangkat barang dengan crane harus disosialisasikan kepada para pekerja yang terlibat. Semua pekerja harus dilengkapi dengan Personal Protection Equipment dan dipakai saat bekerja. 20. Perlakuan K3 Terhadap Kegiatan Tambang bawah lautBerikut ini adalah peralatan dasar pelindung diri yang harus ada di sebuah pengeboran minyak lepas pantai untuk menjamin keselamatan para pekerja, yaitu sebagai berikut : Pakaian pelindung: pakaian pelindung adalah COVERALLyang melindungi tubuh anggota awak dari bahan berbahaya Helmet: Bagian yang paling penting dari tubuh manusia adalah kepala. Perlu perlindungan terbaik yang disediakan oleh helm plastik keras di atas kapal. Sebuah tali dagu juga disediakan dengan helm yang menjaga helm di tempat ketika ada perjalanan atau jatuh. 21. Safety Shoes: maksimum dari ruang internal kapal digunakanoleh kargo dan mesin, yang terbuat dari logam keras dan yang membuatnya canggung untuk awak untuk berjalan di sekitar. Safety Shoes memastikan bahwa tidak ada luka yang terjadi di kaki para pekerja atau crew di atas Kapal Sarung tangan (Hand safety): Berbagai jenis sarung tangan yang disediakan Di Kapal. sarung tangan ini digunakan dalam operasi dimana hal ini menjadi keharusan untuk melindungi tangan orang-orang. Beberapa sarung tangan yang diberikan sarung tangan tahan panas untuk bekerja pada permukaan yang panas, kapas sarung tangan untuk operasi normal, sarung tangan las, sarung tangan bahan kimia dan lain-lain. Goggles: Mata adalah bagian paling sensitif dari tubuh manusia dan dalam operasi sehari-hari pada kemungkinan kapal sangat tinggi untuk memiliki cedera mata. kaca pelindung atau kacamata yang digunakan untuk perlindungan mata, sedangkan kacamata las digunakan untuk operasi pengelasan yang melindungi mata dari percikan intensitas tinggi. 22. Plug: Di Ruang Mesin kapal menghasilkan suara 110-120 db ini merupakan frekuensisuara yang sangat tinggi untuk telinga manusia. Bahkan beberapa menit paparan dapat menyebabkan sakit kepala, iritasi dan gangguan pendengaran kadang-kadang sebagian atau penuh. Sebuah penutup telinga atau steker telinga digunakan pada kapal yang mengimbangi suara yang dapat di dengar oleh manusia dengan aman, Safety harness: operasi kapal rutin mencakup perbaikan dan pengecatan permukaanyang tinggi yang memerlukan anggota kru untuk menjangkau daerah-daerah yang tidak mudah diakses. Untuk menghindari jatuh dari daerah tinggi seperti itu, maka menggunakan Safety harness. Safety harness adalah di kenakan oleh operator di satu ujung dan diikat pada titik kuat di ujunglainnya. Face mask: Baik yang Bekerja di permukaan insulasi, pengecetan atau membersih Kan karbon yang melibatkan partikel berbahaya dan minor yang berbahaya bagi tubuhmanusia jika dihirup langsung. Untuk menghindari hal ini, masker wajah diberikan hal ini di gunakan sebagai perisai muka dari partikel berbahaya. Chemical suit: Penggunaan bahan kimia di atas kapal sangat sering dan beberapabahan kimia yang sangat berbahaya bila berkontak langsung dengan kulit manusia. Chemical suit dipakai untuk menghindari situasi seperti itu. Welding perisai: Welding adalah kegiatan yang sangat umum di atas kapal untukperbaikan struktural. 23. KESIMPULAN Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Dalam kegiatan ekplorasi penambangan bawah laut ada 2 metode yang dapat digunakan diantaranya metode seismik dan sonar. Sonar (Sound Navigation and Ranging) adalah sistem penginderaan bawah air dengan menggunakan gelombang suara (akustik). 24. Untuk menjamin keselamatan kerja pada kegiatan eksplorasi tambang bawah air adalah dengan menggunakan APD (Alat pelindung Diri), Alat-alat yang perlu diperhatikan untuk menjamin keselamatan para pekerjadiantaranya :Pakaian pelindung, Helmet,Safety Shoes, Sarung tangan, Goggles, Plugs, Safety harness, Kan karbon, Chemical suit, Welding perisai. Alat Pelindung Diri ini merupakan pilihan terakhir untuk mengendalikan bahaya sebab APD bukan untuk mencegah kecelakaan namun hanya sekedar mengurangi efek atau keparahan kecelakaan.