bab 6 evapro ranti apriliani.docx

6
BAB VI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH Angka keberhasilan program Keluarga Berencana didaerah Puskesmas Raja Basa Bandar Lampung masih belum mencapai target yang diharapkan setiap tahunnya, yaitu sebesar 69 %. Angka yang berhasil dicapai pada tahun 2014 adalah sebesar 60,8 %. Menurut keterangan dari bidan penanggung jawab program Keluarga Berencana di Puskesmas Raja Basa, angka ini setiap tahunnya tidak pernah mencapai target yang diinginkan. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi tercapainya atau tidaknya suatu program, yaitu faktor eksternal dan internal yang berpengaruh terhadap angka ketercapaian program. Dari faktor internal terdiri dari sumber daya manusia yaitu meliputi tenaga kesehatan seperti dokter dan bidan. Kemudian sarana prasarana yaitu alat kesehatan dan obat-obatan ataupun alat kontrasepsi. Pendanaan yaitu dana yang bersumber dari pemerintah dan promosi kesehatan seperti penyuluhan kesehatan melalui kader- kader puskesmas. Adapun untuk faktor eksternal sendiri

Upload: raannttii

Post on 14-Sep-2015

229 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

BAB VI

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Angka keberhasilan program Keluarga Berencana didaerah Puskesmas Raja Basa Bandar Lampung masih belum mencapai target yang diharapkan setiap tahunnya, yaitu sebesar 69 %. Angka yang berhasil dicapai pada tahun 2014 adalah sebesar 60,8 %. Menurut keterangan dari bidan penanggung jawab program Keluarga Berencana di Puskesmas Raja Basa, angka ini setiap tahunnya tidak pernah mencapai target yang diinginkan. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi tercapainya atau tidaknya suatu program, yaitu faktor eksternal dan internal yang berpengaruh terhadap angka ketercapaian program. Dari faktor internal terdiri dari sumber daya manusia yaitu meliputi tenaga kesehatan seperti dokter dan bidan. Kemudian sarana prasarana yaitu alat kesehatan dan obat-obatan ataupun alat kontrasepsi. Pendanaan yaitu dana yang bersumber dari pemerintah dan promosi kesehatan seperti penyuluhan kesehatan melalui kader-kader puskesmas. Adapun untuk faktor eksternal sendiri adalah pengetahuan masyarakat dan sikap masyarakat terhadap program Keluarga. Berdasarkan hasil dari prioritas masalah yang telah didapatkan sehubungan dengan pencapaian program KB berasal dari faktor ekstenalnya yaitu pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap program Keluarga Berencana tersebut. Dari segi pengetahuan, pengetahuan yang kurang tentang alat kontrasepsi sangat berpengaruh terhadap prilaku masyarakat untuk memilih Keluarga Berencana, kemudian persepsi yang salah tentang KB seperti kegemukan, ketidaksuburan, ataupun penyakit yang akan timbul apabila menggunakan KB saat ini merupakan fenomena yang masih banyak kita temukan dalam masyarakat. Untuk menanggulangi hal tersebut maka disusunlah berbagai alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

A. Menyusun Alternatif Jalan Keluar

Tabel 8. Alternatif pemecahan masalah (jalan keluar)MasalahPenyebabAlternatif

Masih rendahnya tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap Program Keluarga Berencana.

Kurangnya penyuluhan oleh petugas kesehatan. Hanya dilakukan di bagian KIA Puskesmas.

Isu yang beredar dimasyarakat bahwa KB dapat menyebabkan mandul , gemuk ataupun menstruasi menjadi tidak teratur sehingga masyarakat menjadi enggan untuk ber KB

Kurangnya promosi KB terhadap kaum pria.

Kurangnya partisipasi tokoh masyarakat dalam upaya peningkatan program KB .

Masih beranggapan bahwa biaya persalinan ditanggung pemerintah Meningkatkan kinerja petugas, seperti penyuluhan KB saat posyandu / peningkatan kualitas promosi kesehatan

Penjelasan KB dilakukan secara menyeluruh, berikut manfaat dan efek samping. Pelatihan kader lebih ditingkatkan.

Dibentuknya pelayanan khusus pria

M engikutsertakan tokoh masyarakat dalam upaya promosi kesehatan .

Biaya persalinan hanya berlaku untuk 2 anak saja, tidak berlaku untuk anak ke 3,dst

Dari hasil pemilihan prioritas masalah, didapatkan bahwa masalah yang didapat adalah masih rendahnya tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap Program Keluarga Berencana. Hal ini dapat disebabkan karna kurangnya penyuluhan oleh petugas kesehatan. Dari hasil pengamatan, penyuluhan tentang KB hanya dilaksanakan kepada pasien yang memang berniat untuk berKB di bagian KIA Puskesmas saja, sehingga program tersebut tidak dilaksanakan secara menyeluruh ke seluruh lapisan masyarakat. Ditambah dengan isu yang beredar dimasyarakat bahwa KB dapat menyebabkan mandul , gemuk ataupun menstruasi menjadi tidak teratur sehingga masyarakat menjadi enggan untuk ber KB. Selama ini hanya wanita saja yang ditekankan untuk menjalankan program keluarga berencana, sebaiknya program ini harus dilakukan oleh pasangan suami istri. Hal ini bisa dikarenakan kurangnya promosi KB terhadap kaum pria. Partisipasi tokoh masyarakat sangat diperlukan untuk mengajak masyarakat ber-KB sehingga kurangnya partisipasi tokoh masyarakat dalam upaya peningkatan program KB berpengaruh terhadap program Keluarga Berencana.

B. Memilih Prioritas Jalan Keluar Tabel 9. Memilih prioritas pemecahan masalah (jalan keluar)NoDaftar Alternatif Jalan KeluarEfektivitasEfisiensiJumlah(MIV/C)

MIVC

1.

2.

.

3.

4

5Meningkatkan kinerja petugas, seperti penyuluhan KB saat posyandu

Penjelasan KB dilakukan secara menyeluruh, berikut manfaat dan efek samping untuk menghikangkan isu negatif dengan cara Pelatihan kader lebih ditingkatkan.

Penguatan pelayanan khusus pria.

Mengikutsertakan tokoh masyarakat dalam upaya promosi kesehatan .

Tidak ditanggungnya biaya persalinan oleh pemerintah dimulai dari anak ke 3 dst.

2

3

2

3

2

2

2

1

2

2

3

3

2

2

2

2

2

2

2

2

6

9

2

6

4

42